Anda di halaman 1dari 63

DOKUMEN KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

BPSDM Kementerian PUPR

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
OUTLINE
01 DESKRIPSI SINGKAT

02 MATERI POKOK 1
PENGERTIAN KONTRAK DAN JENIS KONTRAK

03 MATERI POKOK 2
PARA PELAKU PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONTRUKSI

04 MATERI POKOK 3
RANCANGAN DOKUMEN KONTRAK

05 MATERI POKOK 4
PERSIAPAN PENANDATANGANAN KONTRAK

06
DAFTAR PUSTAKA

Kontrak Kerja Konstruksi


DESKRIPSI SINGKAT & TUJUAN PEMBELAJARAN
Deskripsi Singkat

Membekali peserta dengan pengetahuan mengenai pengertian Kontrak, Para Pelaku


dalam penyelenggaaran Kontrak dan Persiapan Penandatanganan Kontrak yang
dilaksanakan dengan ceramah, diskusi, praktik.

Tujuan

 Hasil
Peserta mampu memahami Proses Penyusunan Dokumen Kontrak Kerja Konstruksi di
Lingkungan Kementerian PUPR.

 Indikator
Setelah mengikuti proses peserta mampu:
• Menjelaskan Pengertian Kontrak
• Menjelaskan Para pelaku dalam Penyelenggaraan Kontrak Konstruksi
• Menjelaskan Rancangan Kontrak
• Menjelasakan proses persiapan Penandatangan Kontrak.

Kontrak Kerja Konstruksi


MATERI POKOK 1
PENGERTIAN KONTRAK DAN JENIS KONTRAK

Kontrak Kerja Konstruksi


PENGERTIAN KONTRAK

• Kontrak adalah Suatu Perjanjian Tertulis oleh Para Pihak untuk


suatu Tujuan dan Periode tertentu yang memuat Hak dan
Keawajiban para pihak.

• Perikatan/persetujuan/perjanjian/kontrak: melibatkan
setidaknya 2 (dua) pihak atau lebih.

• Perikatan/ persetujuan/perjanjian, perikatan maupun kontrak :


merupakan Undang undang bagi para pihak yang melakukan
kontrak tersebut.

Kontrak Kerja Konstruksi


Hukum Kontrak

Hukum Kontrak merupakan aturan hukum yang


berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian atau
Perikatan. (“Michael D Bayles”)
Hukum kontrak merupakan bagian dari Hukum Perdata,
hukum ini memusatkan perhatian pada Hak &
Kewajiban Para Pihak yang membuat Perjanjian.

Disebut sebagai hukum perdata disebabkan karena


pelanggaran terhadap kewajiban-kewajiban yang
ditentukan dalam kontrak murni menjadi urusan Para
Pihak yang berkontrak.

Kontrak Kerja Konstruksi


Hukum Kontrak

Asas-Asas Hukum Kontrak


1. Asas Konsensualisme
2. Asas Kebebasan Berkontrak
3. Asas Mengikatnya Kontrak
4. Asas Itikad Baik

Kontrak Kerja Konstruksi


Hukum Kontrak

Asas-Asas Hukum Kontrak


1. Asas Konsesualisme

Maksud asas konsensualisme ini adalah bahwa lahirnya


kontrak ialah pada saat terjadinya kesepakatan.
Dengan demikian, apabila tercapai kesepakatan antara para
pihak, lahirlah kontrak, walaupun kontrak itu belum
dilaksanakan pada saat itu.
Asas ini tidak berlaku bagi semua jenis kontrak karena hanya
berlaku terhadap kontrak konsensual, sedangkan terhadap
kontrak formal dan kontrak riel tidak berlaku.

Kontrak Kerja Konstruksi


2. Asas Kebebasan Berkontrak

Didasarkan pada Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata bahwa semua
perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi
mereka yang membuatnya.

Kebebasan berkontrak memberikan jaminan kebebasan kepada


seseorang untuk secara bebas dalam beberapa hal yang berkaitan
dengan perjanjian diantaranya:
• bebas menentukan apakah melakukan perjanjian atau tidak,
• bebas menentukan dengan siapa dilakukannya perjanjian,
• bebas menentukan isi/klausul dan bentuk perjanjian, serta
• kebebasan lainnya yang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan

Kontrak Kerja Konstruksi


3. Asas Mengikatnya Kontrak (Pacta Sunt Servanda)

Setiap orang yang membuat kontrak, dia terikat untuk


memenuhi kontrak tersebut karena mengandung janji-
janji yang harus dipenuhi dan mengikat para pihak
sebagaimana mengikatnya undang-undang.

Hal ini dapat dilihat pada Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata
yang menentukan bahwa semua perjanjian yang dibuat
secara sah berlaku sebagai Undang-Undang bagi mereka
yang membuatnya.

Kontrak Kerja Konstruksi


4. Asas Iktikad Baik

Diatur dalam Pasal 1338 ayat (3) KUH Perdata bahwa


perjanjian harus dilaksanakan dengan iktikad baik.

Itikad baik para pihak dalam perjanjian sangat


ditekankan pada tahap praperjanjian, secara umum
iktikad baik harus selalu ada pada setiap tahap
perjanjian sehingga kepentingan pihak yang satu selalu
dapat diperhatikan oleh pihak lainnya.

Kontrak Kerja Konstruksi


Syarat Sahnya suatu Perjajian
( Pasal 1320 KUH Perdata )

Kesepakatan para pihak/Tidak


1. terpaksa (consensus of people)
Subyek (Orang)
Dapat dimintakan
2. Cakap/dewasa utk membuat
Perjanjian (personal capacity) Pembatalannya oleh para pihak
ke pengadilan (canceling)

Obyek perjanjian u/ Suatu Hal


3.
tertentu (certainty of terms)
Obyek (Prestasi)
Batal demi hukum Tanpa
u/ Suatu Sebab yang Halal
4. (legality)-tidak bertentangan
harus Dibatalkan di
Pengadilan (nul and void)
dg UU

Kontrak Kerja Konstruksi


Kontrak Kerja Konstruksi (UU no. 2 tahun 2017)
Undang-Undang Nomer 2 Tahun 2017:
Kontrak Kerja Konstruksi adalah keseluruhan dokumen kontrak yang
mengatur hubungan hukum antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi

• Perjanjian Para Pihak dalam pelaksanaan Konstruksi


disebut sebagai Kontrak Kerja Konstruksi.

• Pengaturan hubungan kerja para pihak dituangkan dalam


Kontrak Kerja Konstruksi.

Kontrak Kerja Konstruksi


Dalam kontrak konstruksi dikenal ada 3 (tiga) tahap, yaitu
sebagai berikut :
a. Tahap pracontractual, yaitu adanya penawaran dan
penerimaan.
b. Tahap contractual, yaitu persesuaian pernyataan kehendak
antara para pihak.
c. Tahap post contractual, yaitu pelaksanaan perjanjian.

Kontrak Kerja Konstruksi


Siapa yg berwenang
kont ra k
tan ga ni
nan da
Me
• PA
• KPA
• PPK
• Pokja
?
• Pejabat Pengadaan
PEJABAT PENANDATANGAN KONTRAK
1. Yang berwenang menandatangani kontrak adalah PENGGUNA ANGGARAN
(PA), bukan PPK. Kewenangan ini bersifat ATRIBUSI (Pemberian kewenangan
kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan oleh Undang-Undang.
Atribusi ini melekat langsung pada jabatannya, sehingga setiap PA otomatis
memiliki kewenangan melakukan perikatan kontrak).
2. Pengguna Anggaran dapat mendelegasikan kewenangan tersebut kepada
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dimana sifatnya adalah DELEGASI
(Pelimpahan kewenangan dari Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yg
lebih tinggi kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yg lebih rendah
dengan tanggung jawab dan tanggung gugat beralih sepenuhnya kepada
penerima delegasi). Setelah kewenangan tersebut dilimpahkan dari PA
kepada KPA, maka tanggung jawab beralih kepada KPA, karena sifatnya
adalah DELEGASI.
3. KPA melimpahkan kewenangan kepada PPK yang disebut MANDAT
(Pelimpahan kewenangan dari Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang
lebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggung gugat tetap berada pada
pemberi mandat.
PEJABAT PENANDATANGAN KONTRAK
4. Mandat yang diberikan oleh KPA kepada PPK untuk menandatangani
kontrak penafsirannya adalah berupa SURAT TUGAS.
5. Kesimpulannya PPK harus dilengkapi Surat Tugas dari PA/KPA untuk
menandatangani Kontrak.
6. PPK melaksanakan tugas pelimpahan kewenangan dari PA/KPA meliputi:
• Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran
belanja
• Mengadakan dan menetapkan perjanjian dengan pihak lain dalam
batas anggaran belanja yang telah ditetapkan.
Kontrak Kerja Konstruksi minimum memuat :

1. Identitas Para Pihak yang Berkontrak.


Syarat ini lazim ditemukan dalam kontrak-kontrak lain karena harus jelas
siapa subjek yang melakukan hubungan hukum tersebut. Identitas
setidak-tidaknya memuat nama, alamat, kewarganegaraan, domisili, dan
kewenangan membubuhkan tanda tangan.

2. Rumusan Pekerjaan.
Bagian ini harus merumuskan secara jelas dan rinci mengenai apa yang
akan dikerjakan, lingkup kerja, nilai pekerjaan, dan batasan waktu
proyek. Dalam praktik, penambahan waktu pekerjaan tetap
dimungkinkan asalkan disepakati lebih dahulu para pihak.

Kontrak Kerja Konstruksi


Komponen Kontrak
3. Masa Pertanggungan dan/atau pemeliharaan.
Yang memuat jangka waktu pertanggungan atau pemeliharaan yang
menjadi tanggung jawab penyedia jasa. Syarat ini berkaitan
dengan asuransi proyek konstruksi, dengan asumsi ada kemungkinan
kegagalan atau kejadian di luar perkiraan.
4. Gambaran tentang Tenaga Ahli.
Untuk konsultan. baik mengenai jumlah, kualifikasi keahlian, dan
klasifikasi pekerjaan jasa kontruksi yang akan dilakukan.
5. Hak dan kewajiban Para Pihak.
Misalnya, di satu sisi pengguna jasa berhak untuk memperoleh hasil
konstruksi; di sisi lain berkewajiban memenuhi isi perjanjian seperti
membayar penyedia jasa.

Kontrak Kerja Konstruksi


Komponen Kontrak
6. Cara Pembayaran.
Dalam kontrak harus diatur bagaimana pembayaran proyek dilakukan.
Bisa jadi ada kemungkinan pembayaran di muka, memakai cicilan, harus
menggunakan bank, dan lain-lain. Klausula ini memberikan kepastian
kepada para pihak.
7. Aturan mengenai Cedera Janji (Wanprestasi).
Kontrak harus memuat tanggung jawab salah satu pihak jika isi perjanjian
tidak dilaksanakan sesuai apa yang disepakati. Penting juga memuat apa
yang masuk lingkup cedera janji.
8. Klausula Penyelesaian Sengketa.
Kontrak harus memuat mekanisme penyelesaian sengketa yang akan
ditempuh para pihak jika terjadi sengketa.

Kontrak Kerja Konstruksi


Komponen Kontrak
9. Pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi.
Jika salah satu pihak tidak menyelesaikan kewajiban, terbuka peluang
pemutusan kontrak secara sepihak.
10. Kondisi-kondisi yang dikualifikasi sebagai keadaan memaksa atau
force majeur.
Ini adalah kejadian yang timbul di luar kehendak para pihak dan
menimbulkan implikasi pada pekerjaaan jasa konstruksi.
11. Klausula mengenai kegagalan bangunan.
Isinya tentang kewajiban para pihak (penyedia jasa dan pengguna jasa)
jika terjadi kegagalan bangunan.

Kontrak Kerja Konstruksi


Komponen Kontrak

12. Klausula mengenai Perlindungan Pekerja.


Para pekerja yang mengerjakan jasa kontruksi seharusnya dilindungi
dalam rangka keselamatan dan kesehatan kerja.
13. Klausula mengenai pemenuhan kewajiban yang berkenaan dengan
lingkungan, seperti Amdal dan kesehatan & keselamatan kerja (K3)
14. Jaminan
Jaminan berfungsi agar pekerjaan konstruksi dapat tetap berlangsung
sesuai perjanjian yang disepakati, sekaligus memberikan garansi penyedia
jasa atas kemampuannya di hadapan pengguna jasa.

Kontrak Kerja Konstruksi


JENIS KONTRAK
(Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021)
Pasal 27 ayat 2 dan 4

Kontrak Jasa Konsultansi


Konstruksi Jenis Kontrak Pekerjaan Konstruksi

• Kontrak Lumsum
• Kontrak Lumsum
• Kontrak Harga Satuan
• Kontrak Waktu Penugasan • Kontrak Gabungan Lumsum dan
Harga Satuan
• Putar Kunci
• Biaya Plus Imbalan

Kontrak Kerja Konstruksi


KRITERIA YANG PERLU DIPERHATIKAN MEMILIH JENIS KONTRAK :
Jenis kontrak Ketentuan
1. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia;
2. Berorientasi kepada keluaran; dan
Lumsum
3. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan kontrak.

1. Volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan


Kontrak Harga 2. Pembayaran berdasarkan hasil pengukuran
Satuan 3. Nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan

Kontrak gabungan Untuk pekerjaan yang sebagian dapat mempergunakan Lumsum dan untuk
Lumsum dan bagian yang lain menggunakan Harga Satuan dalam 1 pekerjaan yang
Harga Satuan diperjanjikan
Suatu perjanjian mengenai pembangunan suatu proyek dalam hal Penyedia
setuju untuk membangun proyek tersebut secara lengkap' sampai selesai
Putar Kunci termasuk pemasangan semua perlengkapannya sehingga proyek tersebut
siap dioperasikan atau dihuni

Digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan konstruksi/Jasa Lainnya


Biaya Plus dalam rangka penanganan keadaan darurat dengan nilai Kontrak merupakan
Imbalan perhitungan dari biaya aktual ditambah imbalan dengan persentase tetap atas
biaya aktual atau imbalan dengan jumlah tetap

Kontrak Kerja Konstruksi


KRITERIA YANG PERLU DIPERHATIKAN MEMILIH JENIS KONTRAK :
Jenis Kontrak Ketentuan

1. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia;


2. Berorientasi kepada keluaran; dan
Lumsum 3. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran

Kontrak Jasa Konsultansi untuk pekerjaan yang ruang lingkupnya belum


bisa didefinisikan dengan rinci dan/atau waktu yang dibutuhkan untuk
Waktu Penugasan menyelesaikan pekerjaan belum bisa dipastikan.

Kontrak Kerja Konstruksi


KONTRAK TAHUN JAMAK

Tahun Anggaran 1 Tahun Anggaran 2


Tahun Anggaran 3
1 januari 2017 31 Desember 2018

Pekerjaan yang
Penyelesaiannya lebih dari 12
> 12 bulan 13 bulan

Pekerjaan yang
Penyelesaiannya lebih dari 1
< 12 bulan tahun anggaran

Pekerjaan yang memberikan


manfaat lebih apabila
dikontrakan lebih dari 1 tahun
anggaran dan paling lama 3
12 bulan 12 bulan 12 bulan
tahun anggaran

Kontrak Kerja Konstruksi


BENTUK KONTRAK
Bentuk Kontrak Barang Konstruksi Jasa lainnya Konsultansi

Bukti
≤ 10 juta n/a ≤ 10 juta n/a
pembelian/pembayaran

Kuitansi ≤ 50 juta n/a ≤ 50 juta n/a

> 50 juta s.d > 50 juta s.d


Surat Perintah Kerja (SPK) ≤ 200 juta ≤ 100 juta
200 juta 200 juta

Surat perjanjian > 200 juta > 200 juta > 200 juta > 100 juta

Pengadaan Barang/Jasa melalui


Surat pesanan E-purchasing  

Kontrak Kerja Konstruksi


BESARAN PERSENTASE UANG MUKA

Usaha Mikro, Usaha Kecil, serta Usaha Non


Koperasi Kecil

>50% >30% <30% <20% <15%

> 50 juta > 200 juta > 2,5 M


<200 juta < 2,5 M < 15 M > 15 M

Nilai Pagu Anggaran/Kontrak Tahun


Jamak

Kontrak Kerja Konstruksi


PENYESUAIAN HARGA

13 18

Tahun 1 Tahun 2

Dihitung mulai bulan ke-13 diberlakukan untuk masa


pelaksanaan > 18 bulan

diberlakukan terhadap Kontrak Tahun Jamak dengan


jenis Kontrak Harga Satuan atau Kontrak
berdasarkan Waktu Penugasan

Kontrak Kerja Konstruksi


JENIS JAMINAN PBJ

1 Jaminan Penawaran

2 Jaminan Sanggah Banding

3 Jaminan Pelaksanaan

4 Jaminan Uang Muka

5 Jaminan Pemeliharaan

Kontrak Kerja Konstruksi


MATERI POKOK 2
PARA PELAKU DALAM PENYELENGGRAAN KONSTRUKSI

Indikator Keberhasilan : Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu menjelaskan Para
Pelaku dalam Penyelenggaraan Konstruksi.

Kontrak Kerja Konstruksi


Perpres 12 Tahun 2021
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah

LATAR BELAKANG
• Pertimbangan penerbitan Perpres 12 tahun 2021 tentang Perubahan atas
Perpres 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah
untuk penyesuaian pengaturan penggunaan produk/jasa Usaha Mikro dan
Usaha Kecil serta Koperasi,
• Pengaturan pengadaan jasa konstruksi yang pembiayaannya bersumber
dari APBN/APBD dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk
kemudahan berusaha berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja
• Penyesuaian ketentuan Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang/Jasa,
PERPRES 16 TAHUN 2018
PERPRES 12 TAHUN 2021
PERLU DIFAHAMI bahwa:

• Perpres 16 Tahun 2018 bukan DIHAPUS, tetapi PERPRES 12 Tahun 2021 hanya
mengganti sebagian pasal-pasal didalam PERPRES 16 Tahun 2018
• Acuan/Dasar Hukum Pengadaan Barang/Jasa tetap PERPRES 16 Tahun 2018,
sebagaimana diubah sebagian pasalnya pada PERPRES 12 Tahun 2021
• Jangan sampai SALAH memahami bahwa acuan/DASAR HUKUM Pengadaan
Barang/Jasa sekarang adalah tetap PERPRES 16 Tahun 2018. Sedangkan PERPRES 12
Tahun 2021 hanya merevisi sebagian pasal dalam PERPRES 16 Tahun 2018.
• Isi PERPRES 12 Tahun 2021 tidak utuh, hanya menjelaskan pasal-pasal yang berubah
saja.
• Pasal yang tidak disebutkan dalam PERPRES 12 Tahun 2021 secara hukum MASIH
TETAP BERLAKU
PARA PELAKU DALAM PENYELENGGARAN KONSTRUKSI
(Perpres No. 12 Tahun 2021 sesuai pasal 8)
Pengguna Anggaran (PA)

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Pokja Pemilihan

Agen Pengadaan

Penyelenggara Swakelola

Penyedia

Kontrak Kerja Konstruksi


Penjelasan Para Pelaku :
1) PA : Pejabat pemegang kewenangan Penggunaan Anggaran Kementerian atau Perangkat
Daerah.

2) KPA : adalah Pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian
kewenangan dan tanggung jawab Penggunaan Anggaran (PA).

3) PPK : adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan
dan/atau melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan Pengeluaran Anggaran.

4) Pejabat Pengadaan : Pejabat administrasi/pejabat fungsional/personel yang bertugas


melaksanakan Pengadaan Langsung, Penunjukan langsung, dan/atau e-purchasing.

5) UKPBJ (Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa) : adalah unit kerja di Kementerian/lembaga


atau Pemda yang menjadi pusat keunggulan pengadaan barang/jasa.

6) Kelompok Kerja Pemilihan (Pokja Pemilihan) : adalah Sumber Daya Manusia yang
ditetapkan oleh Kepala UKPBJ untuk mengelola pemilihan Penyedia

7) Penyedia adalah Pelaku Usaha perorangan atau Badan Usaha, baik yang berbentuk
badan hukum maupun bukan badan hukum yang mempunyai usaha dibidang layanagn
Industri Kontrak Konstruksi.

Kontrak Kerja Konstruksi


Hubungan antara : PA, KPA, PPK

PA (psl 9)

 Delegasi
KPA (psl. 10)  Mandatori
 Attribusi

PPK (psl. 11)

Kontrak Kerja Konstruksi


MATERI POKOK 3
RANCANGAN KONTRAK dan DOKUMEN KONTRAK

Indikator Keberhasilan : Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu mejelaskan


Rancangan kontrak dan Dokumen Kontrak dalam pekerjaan konstruksi.

Kontrak Kerja Konstruksi


RANCANGAN KONTRAK

Rancangan Kontrak terdiri dari :

 Surat Perjanjian

 Syarat–syarat Umum Kontrak

 Syarat-syarat Khusus Kontrak

Kontrak Kerja Konstruksi


RANCANGAN KONTRAK KONSTRUKSI

Rancangan Kontrak minimum menyangkut :


1. Jenis Kontrak 8. Sistem Perhitungan hasil Pekerjaan
2. Lingkup Pekerjaan 9. Umur Konstruksi dan Pertanggungan
3. Keluaran/output hasil Pekerjaan Kegagalan Bangunan
4. Kesulitan dan Resiko Pekerjaan 10. Besaran Uang Muka
5. Masa Pelaksanaan 11. Bentuk dan Ketentuan Jaminan
6. Masa Pemeliharaan 12. Ketentuan Penyesuaian Harga
7. Cara Pembayararan 13. Keterlibatan Sub Penyedia
14. Pilihan Penyelesaian Sengketa

Kontrak Kerja Konstruksi


DOKUMEN KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI

HIERARKHI DOKUMEN KONTRAK


1. Adendum Kontrak (bila ada)
2. Surat Perjanjian
3. Daftar Kuantitas/Keluaran dan harga Hasil Negosiasi (Kalau ada)
4. Daftar Kuantitas/Kelaran dan harga Terkoreksi (kalau ada Koreksi Aritmatik)
5. Surat Penawaran
6. Syarat syarat Khusus Kontrak
7. Syarat syarat Umum Kontrak
8. Spesifikasi Teknis
9. Gambar-gambar

Kontrak Kerja Konstruksi


SURAT PERJANJIAN KONTRAK PEKERJAAN
KONSTRUKSI

Surat • Judul, Nomor, Kalimat Pembuka dan


Perjanjian Tanggal Penandatanganan, Konsiderasi,
Pembukaan Para Pihak, Dasar Hukum Kontrak

Surat • Latar Belakang, Pernyataan Sepakat,


Lingkup Pekerjaan, Harga, Sumber
Perjanjian Isi Pembiayaan dan Pembayaran, Dokumen
Perjanjian Kontrak, Masa Kontrak

Surat • Pernyataan bahwa para pihak telah


Perjanjian menyetujuinya
Penutup • Tanda tangan para pihak

Kontrak Kerja Konstruksi


SYARAT SYARAT UMUM KONTRAK

A. KETENTUAN UMUM
B. PELAKASANAAN,PENYELESAIAN, ADDENDUM, PEMUTUSAN KONTRAK
b1. Pelaksanan Pekerjaan
b2. Pengendalian Waktu
b3. Penyelesaian Kontrak
b4. Addendum
b5. Kahar
b6. Penghentian , Pemutusan dan Berakirnya Kontrak
C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA
D. HAK DAN KEWAJIBAN PENGGUNA JASA
E. TENAGA KERJA KONSTRUKSI dan/atau PERALATAN PENYEDIA
F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA
G. PENGAWASAN MUTU
H. PENYELESAIAN SENGKETA

Kontrak Kerja Konstruksi


SYARAT SYARAT KHUSUS KONTRAK

Syarat - syarat Khusus Kontrak : Hanya berlaku untuk Paket dimaksud

Dapat berupa :
 Mengisi Data Paket yang relevan seperti yang diterangkan dalam Syarat
syarat Umum Kontrak
 Mengisi Range yang ada pada Syarat syarat Umum Kontrak
 Memilih Alternatif yang ada pada Syarat syarat Umum Kontrak
 Merobah apa yang ada pada Syarat syarat Umum Kontrak

Kontrak Kerja Konstruksi


Spesifikasi Teknis
o Uraian spesifikasi teknis disusun berdasarkan DED oleh
Perencana teknis yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) sesuai jenis pekerjaan yang akan
ditenderkan.

Kontrak Kerja Konstruksi


GAMBAR GAMBAR

o Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus ditetapkan


oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) secara terinci, lengkap dan
jelas, antara lain :
 Peta Lokasi;
 Lay out;
 Potongan memanjang;
 Potongan melintang;
 Detail-detail konstruk

Kontrak Kerja Konstruksi


MATERI POKOK 4
PERSIAPAN TANDATANGAN KONTRAK

Indikator Keberhasilan : Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu memahami


Proses Persiapan Penandatanganan Dokumen Kontrak oleh PPK dan Penyedia.

Kontrak Kerja Konstruksi


PELAKSANAAN KONTRAK
terdiri atas:

1 Penetapan SPPBJ 6 Penyesuaian Harga


2 2 Penandatanganan
Kontrak
7 7 Penghentian Kontrak atau
Berakhirnya Kontrak

3 3 Pemberian Uang Muka


8 8 Pemutusan Kontrak

Pembayaran Prestasi Serah Terima Hasil


4 Pekerjaan 9 Pekerjaan; dan/atau
4 Penanganan
5 Perubahan Kontrak 10Keadaan Kahar

Kontrak Kerja Konstruksi


PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN

• Diberikan kepada Penyedia setelah dikurangi angsuran


pengembalian uang muka, retensi, dan denda

• Retensi sebesar 5% digunakan sebagai Jaminan Pemeliharaan


Pekerjaan Konstruksi atau Jaminan Pemeliharaan Jasa Lainnya
yang membutuhkan masa pemeliharaan

• Dalam hal Penyedia menyerahkan sebagian pekerjaan kepada


subkontraktor, permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti
pembayaran kepada subkontraktor sesuai dengan realisasi
pekerjaannya

Kontrak Kerja Konstruksi


PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN
Dapat diberikan dalam bentuk:

Bulanan

Sekaligus setelah pekerjaan selesai

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan/ Termin

Kontrak Kerja Konstruksi


PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN

Pembayaran dapat dilakukan sebelum prestasi pekerjaan untuk PBJ


yang karena sifatnya dilakukan pembayaran terlebih dahulu
sebelum barang/jasa diterima, setelah Penyedia menyampaikan
jaminan atas pembayaran yang akan dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pembayaran dapat dilakukan untuk peralatan dan/atau bahan yang


belum terpasang yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang
berada di lokasi pekerjaan dan telah dicantumkan dalam Kontrak.

Kontrak Kerja Konstruksi


PERUBAHAN KONTRAK
Ruang Lingkup yang dapat dilakukan Perubahan kontrak terdiri:
1. Perubahan karena masalah Administrasi
Contoh: Pergantian PPK, Perubahan Rekening Penerima

2. Perbedaan antara Kondisi Lapangan dengan gambar dan/atau


spesifikasi teknis/KAK diberlakukan untuk Kontrak Harga Satuan,
Kontrak Lumsum, Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan

3. Perubahan Kontrak karena kesalahan Pengguna Jasa


Contoh: Penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan karena lokasi
belum diserahterimakan pada pekerjaan konstruksi

Kontrak Kerja Konstruksi


PERUBAHAN KONTRAK

Jika terdapat perbedaan Kondisi Lapangan dgn Gambar dan/atau


Spesifikasi teknis/KAK, dapat dilakukan Perubahan Kontrak, yang meliputi :
1. Menambah atau mengurangi volume yg tercantum dlm Kontrak;
2. Menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;
3. Mengubah spesifikasi teknis sesuai kondisi lapangan; dan/atau
4. Mengubah jadwal pelaksanaan

Pekerjaan tambah dapat dilakukan dengan ketentuan:


1. Tidak melebihi 10% dari harga Kontrak Awal
2. Tersedia Anggaran, dan
3. Dapat diberikan tambahan waktu pelaksanaan pekerjaan

Kontrak Kerja Konstruksi


PENYELESAIAN KONTRAK
Dalam hal sampai masa pelaksanaan kontrak berakhir masih belum selesai (karena
kesalahan penyedia) dan PPK menilai mampu menyelesaikannya, maka diberikan
kesempatan sampai dengan 50 hari kalender.
Apabilai setelah pemberian kesempatan, penyedia belum menyelesaikan pekerjaan,
maka :
a. Penyedia diberikan kesempatan kedua apabila dinilai mampu (sesuai sisa
pekerjaan dan kebutuhan waktu penyelesaiannya); atau
b. Melakukan pemutusan Kontrak jika Penyedia dinilai tidak mampu/ penyedia tidak
sanggup/ pekerjaan yang harus segera dipenuhi

Catatan :
Pemberian kesempatan, waktunya dapat melewati Tahun Anggaran & dimuat
di adendum kontrak (mengatur waktu penyelesaian pekerjaan, pengenaan
sanksi denda keterlambatan kepada penyedia dan perpanjangan jaminan
pelaksanaan)

Kontrak Kerja Konstruksi


SKEMA KEGIATAN PELAKSANAAN KONTRAK

Saat paling lambat mulai waktu pelaksanaan


kontrak dicantumkan dalam SPMK

Keterlambatan
Masa Pelaksanaan
Denda keterlambatan

Td tangan Kontrak
(1 0/00 x NK)/hari < Jaminan pelaks
Jaminan Pelaksanaan

SPMK
Retensi/

Uang muka
Jaminan Pemeliharan
Masa berlaku
Penawaran

14 hr 14 hr 7 hr Masa Pemeliharan 14 hr
Srt Penunjukan Penyedia BJ

> 6 bl pek. permanen


> 3 bl pek. semi permanen
Jaminan Pelaksanaan

Mobilisasi 30 hr
Penyerahan Lapangan

Pemerikasan Bersama
PHO
Pre Constr Meeting
FHO
Asuransi
Perlindungan Kegagalan
Bangunan 10 Th
PERSIAPAN PENANDATANGANAN KONTRAK

Penetapan Pemenang oleh Pokja

Pengumuman Pemenang oleh Pokja

Masa Sanggah & Sanggah Banding

Pokja memberikan BA Pemilihan Penyedia kepada PPK

PPK mengadakan Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia

PPK Menerbitkan SPPBJ

PPK mengadakan Rapat Persiapan Tandatangan Kontrak

Paket Kompleks :Pendapat Ahli Hukum Kontrak Kerja Konstruksi

PPK dan Penyedia TANDATANGAN KONTRAK


Kontrak Kerja Konstruksi
PERSIAPAN PENANDATANGAN KONTRAK

1. Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia


Jasa

2. Penetapan Surat Penunjukan Penyedia


Barang/Jasa (SPPBJ)

3. Rapat Persiapan Penandatanganan


Kontrak

4. Penandatanganan Kontrak

Kontrak Kerja Konstruksi


Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia (PAM)

PPK mengundang Penyedia untuk konfirmasi :

 Keberlakuan Daftar Kualifikasi


 Bukti Sertifikat Kompetensi
 Perubahan Jangka Waktu Pelaksanaan (Jika diperlukan)
 Sertifikasi bagi Operator,Teknisi atau Analis yang belum bersertifikat
 Alih Pengalaman dengan Magang

Kontrak Kerja Konstruksi


Penetapan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)

Setelah semua persyaratan dipenuhi :

PPK menerbitkan : Surat Penunjukan Penyedia Barang.Jasa (SPPBJ)

SPPBJ

Kontrak Kerja Konstruksi


Rapat Persiapan Penantanganan Kontrak
Setelah terbit SPPBJ, PPK dan Penyedia wajib melakukan Rapat Persiapan
Tandatangan Kontrak untuk membahas:

 Dokumen Kontrak dan Kelengkapan


 Kelengkapan RKK
 Rencana tanggal Penandatanganan Kontrak
 Jaminan Pelaksanaan
 Jaminan Uang Muka
 Ansuransi
 Hal hal yang di klarifikasi dan dikonfirmasi
pada saat Evaluasi Penawaran
 Hal hal yang diklarifikasi dan dikonfirmasi
pada saat rapat persiapan penunjukan Penyedia

Kontrak Kerja Konstruksi


Penantanganan Kontrak
Penandatangan Kontrak dilakukan dengan ketentuan :

 DIPA/Dokumen Pelaksanaan Anggaran sudah diterbitkan

 Ditandatangani paling lambat 14 hari setelah SPPBJ

 Ditandatangan oleh pihak yang berwewenang.

Kontrak Kerja Konstruksi


DAFTAR PUSTAKA
UU No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
01 UU No 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Penyelesaian Sengketa
BANI, FIDIC 2006

02 PP No 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan


UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi

PP No 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer-


03 intah Nomor 20 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU
No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi

Perpres No 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/


04 Jasa Pemerintah

Perpres No 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Per-


05 aturan Presiden No 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah

06 Peraturan LKPP No 7, No 9, dan No 12 Tahun 2021


TERIMA KASIH
DAN
SEMOGA BERMANFAAT

Kontrak Kerja Konstruksi

Anda mungkin juga menyukai