Anda di halaman 1dari 49

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA


Penyusunan RKBMN untuk Pengadaan

Obyek :
1.Tanah dan/atau Bangunan/Gedung untuk Kantor
Pemerintah; dan
2.Tanah dan/atau Bangunan untuk Rumah Negara;
3.AADB Jabatan Dalam Negeri.

04/15/20
22
Perencanaan Kebutuhan BMN Untuk Pengadaan
Berupa Tanah dan/atau Bangunan Kantor

Angka Kebutuhan BMN dalam satuan


luas yang akan direncanakan oleh satker
berdasarkan pada Renstra K/L dan
perhitungan SBSK

BMN yang sedang tidak digunakan atau


penggunaan BMN yang melebihi standar,
dan akan dioptimalisasikan sebagai
pemenuhan sebagian atau seluruh
kebutuhan pengadaan BMN

Maksimal Angka yang dapat disetujui

04/15/20
33
OPTIMALISASI DATA BMN EKSISTING

Penyusunan RKBMN mempertimbangkan :


1.Ketersediaan BMN pada satuan kerja di lingkungan Pengguna Barang
dalam hal:
a. Sebagian tanah dan/atau bangunan sedang tidak digunakan dan/atau tidak
direncanakan untuk digunakan dalam rangka menyelenggarakan tugas dan fungsi
Kementerian/Lembaga sebelum berakhirnya tahun ketiga dan/atau tidak
direncanakan untuk dimanfaatkan sebelum berakhirnya tahun kedua terhitung
sejak tahun yang direncanakan;
b. Selain tanah dan/atau bangunan sedang tidak digunakan untuk menyelenggarakan
tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga; dan/atau
c. Jangka waktu pemanfaatan BMN berakhir paling lama 5 (lima) tahun terhitung
mulai tahun yang direncanakan.
2.Penyesuaian dengan berdasarkan perhitungan Standar Kebutuhan dan
Standar Barang (SBSK)

04/15/20
44
Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara
Untuk Pengadaan
Berupa Tanah dan/atau Bangunan Kantor

Start

Detil Rencana Kebutuhan Riil


Pengadaan BMN

Terdapat Tdk
Data Lebih
Existing Kecil dari Tdk
Usulan
Ya Rencana

Ya
SBSK Rencana
SBSK data BMN Existing Angka Kebutuhan
Pengadaan Usulan RKBMN
Riil Menjadi Batas
Maks. RKBMN Rencana

SBSK Eksisting – Luas


Data Eksisting
Usulan RKBMN

Optimalisasi
Data BMN SBSK Rencana –
eksisting
04/15/20 Optimalisasi Data
55
Perencanaan Kebutuhan BMN Untuk Pengadaan
Berupa Tanah dan/atau Bangunan Rumah Negara

Start Kebutuhan unit pengadaan bangunan rumah negara harus telah


berdasarkan pembahasan bersama Pengguna Barang/Kuasa Pengguna
Barang dengan Kementerian yang bertanggung jawab di bidang
Detil Rencana
Pengadaan pekerjaan umum

Dengan demikian, kebutuhan riil merupakan perhitungan berdasarkan


SBSK data BMN standar luas bangunan rumah negara berdasarkan perhitungan SBSK
Rumah Negara Rumah Negara

Kebutuhan Riil
Luas Rumah Negara menggunakan data input berupa Jenis/Type dan
BMN Rumah Golongan Rumah Negara yang direncanakan akan dibangun.
Negara
Luas maksimum Rumah negara sudah dibuat standarnya pada Standar
Barang dan Standar Kebutuhan (SBSK) berupa Bangunan Rumah
Luas Usulan Negara, standar ini menjadi batas maksimum luas yang boleh diusulkan
RKBMN oleh satker.

04/15/20
66
Penyusunan RKBMN untuk Pemeliharaan

Perencanaan Kebutuhan BMN untuk Pemeliharaan adalah kegiatan


merumuskan rincian kebutuhan Pemeliharaan atas BMN yang
dikuasai, berdasarkan pada informasi keberadaan, kondisi, dan
status penggunaan BMN.

04/15/20
77
PROSES PENYUSUNAN RKBMN PEMELIHARAAN

BMN

Status
Pengguna
Tanah/ Tdk Tdk
an
Bangunan
Sementar
a
Status
Alat
Angkutan Tdk Dioperasi Tdk
Ya Bermotor Ya onalkan
pihak lain

Nilai
Tdk Status Tdk
>Rp100
Ya Dimanfaa
Juta Ya tkan

Ya
PROSES PENGAJUAN
DILUAR RKBMN Ya

Kondisi
Baik/ Tdk TIDAK DIUSULKAN DIUSULKAN
Rusak PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
Ringan
PROSES
PENGHAPUSAN
Ya
04/15/20
88
8
Konsolidasi Penyusunan Rencana Kebutuhan
Barang Milik Negara

04/15/20
99
SBSK BANGUNAN GEDUNG KANTOR
(Standar Luas Ruang Kerja) PMK 7/2016

Menteri Wamen Eselon IA dan Eselon IB dan Eselon IIa dan Eselon IIb
dan yang dan yang yang setingkat yang setingkat yang setingkat dan yang
setingkat setingkat setingkat
Luas Total 223 m2 102 m2 102 m2 79 m2 70 m2 58 m2
R. Kerja 28 m2 16 m2 16 m2 16 m2 14 m2 14 m2
R. Tamu 40 m2 14 m2 14 m2 14 m2 12 m2 12 m2

R. Rapat 40 m2 20 m2 20 m2 20 m2 14 m2 10 m2

R. Tunggu 60 m2 18 m2 18 m2 9 m2 12 m2 6 m2

R. Istirahat 20 m2 10 m2 10 m2 5 m2 5 m2 5 m2

R. Sekretaris 15 m2 10 m2 10 m2 7 m2 7 m2 5 m2

R. Simpan 14 m2 10 m2 10 m2 5 m2 3 m2 3 m2

Toilet 6 m2 4 m2 4 m2 3 m2 3 m2 3 m2

04/15/20
10
1
SBSK BANGUNAN GEDUNG KANTOR
(Standar Luas Ruang Kerja) PMK 7/2016

Eselon III sbg Eselon III Eselon IV sbg Eselon IV Pejabat Pejabat Eselon V/
kepala bukan kepala kantor bukan Fungsional Fungsional Pelaksana
kantor dan kepala dan yang kepala Gol. IV Gol. III
yang kantor setingkat kantor
setingkat
Luas Total 37 m2 21 m2 31 m2 11 m2 17 m2 11 m2 5 m2
R. Kerja 12 m2 12 m2 8 m2 8 m2 12 m2 8 m2 5 m2
R. Tamu 6 m2 6 m2 4 m2 - - - -

R. Rapat 10 m2 - 10 m2 - - - -

R. 3 m2 - 3 m2 - - - -
Sekretaris
R. Simpan 3 m2 3 m2 3 m2 3 m2 5 m2 3 m2 -

Toilet 3 m2 - 3 m2 - - - -

04/15/20
11
1
SBSK BANGUNAN GEDUNG KANTOR
(Standar Luas Ruang Kerja) PMK 7/2016

Ruang Penunjang
Ruang Rapat Utama Kementerian 140 m2
Ruang Rapat Utama Eselon I 90 m2
Ruang Rapat Utama Eselon II 40 m2
Ruang Pertemuan/Aula pada K/L 400 m2
Ruang Pertemuan/Aula pada Pimpinan 150 m2
Unit Eselon I
Ruang Pertemuan/Aula pada Eselon II sbg 100 m2
Kepala Kantor
Ruang Pertemuan/Aula pada Eselon III 80 m2
sbg Kepala Kantor

04/15/20
12
1
SBSK BANGUNAN GEDUNG KANTOR
(Standar Luas Ruang Kerja) PMK 7/2016

Ruang Penunjang
Ruang Arsip 0,4 m2 (nol koma empat meter persegi) x jumlah pegawai
Ruang Fungsional 0,8 m2 (nol koma delapan meter persegi) x jumlah pegawai
Toilet 5 m2 (lima meter persegi)/25 (dua puluh lima) orang pegawai
Ruang Server 0,02 m2 (nol koma dua meter persegi) x jumlah pegawai,
minimal 2 m2 (dua meter persegi)
Lobby/fasilitas lain 20 m2 (dua puluh meter persegi)/1.000 m2 (seribu meter persegi)
luas netto yang tidak termasuk lobby
Ruang Pelayanan Khusus untuk Kantor Pelayanan
< 25 pengunjung/hari 25 m2 (dua puluh meter persegi)

25-100 pengunjung/hari 75 m2 (lima puluh meter persegi)

101-200 150 m2 (delapan puluh meter persegi)


pengunjung/hari
> 200 pengunjung/hari Berdasarkan analisis kebutuhan
04/15/20
13
1
SBSK BANGUNAN RUMAH NEGARA PMK 7/2016

Standar Luas Bangunan Rumah Negara Jenis dan Jumlah Ruang Rumah Negara

TIPE LUAS URAIAN KHUSUS A B C D E


TIPE KHUSUS 400 m2 Ruang Tamu 1 1 1 1 1 1
TIPE A 250 m2 Ruang Kerja 1 1 1 - - -

TIPE B 120 m2 Ruang Duduk 1 1 1 - - -


Ruang Fungsional 1 - - - - -
TIPE C 70 m2
Ruang Makan 1 1 1 1 1 1
TIPE D 50 m2 Ruang Tidur 4 4 3 3 2 2
TIPE E 36 m2 Kamar Mandi/WC 2 2 1 1 1 1
Dapur 1 1 1 1 1 1
Gudang 1 1 1 1 - -
Garasi 2 1 1 - - -
Ruang Tidur Pramuwisma 2 2 1 - - -
Ruang Cuci 1 1 1 1 1 1
Kamar Mandi 1 1 1 - - -
04/15/20 Pramuwisma
14
1
SBSK TANAH RUMAH NEGARA PMK 7/2016

Luas Tanah Maksimum

Tipe Khusus 1000 m2 (seribu meter persegi)


Tipe A 600 m2 (enam ratus meter persegi)
Tipe B 350 m2 (tiga ratus lima puluh meter persegi)
Tipe C 200 m2 (dua ratus meter persegi)
Tipe D 120 m2 (seratus dua puluh meter persegi)
Tipe E 100 m2 (seratus meter persegi)

Toleransi Luas maksimum

DKI Jakarta 20 % (dua puluh persen)


Ibu Kota Provinsi 30 % (tiga puluh persen)
Ibu Kota Kabupaten 40 % (empat puluh persen)
Pedesaan 50 % (lima puluh persen)

04/15/20
15
1
SBSK TANAH DAN BANGUNAN
UNIT RUMAH NEGARA Sesuai PMK 7/2016

Standar Kebutuhan Unit


“Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang mengusulkan jumlah unit
bangunan rumah negara, keluasan tanah, dan keluasan bangunan
dalam Perencanaan Kebutuhan BMN berdasarkan pembahasan
bersama antara Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang
bersangkutan dengan instansi/unit kerja yang bertanggung jawab
di bidang pekerjaan umum.”

04/15/20
16
1
STANDAR BARANG AADB DINAS OPERASIONAL
JABATAN DI DALAM NEGERI Sesuai PMK 76/2015

Standar Barang
JUMLAH
KUALIFIKASI JENIS KAPASITAS MESIN
SILINDER
Sedan 3.500 cc 6
A
SUV 3.500 cc 6
Sedan 2.500 cc 4
B
SUV 3.000 cc 6
C Sedan 2.000 cc 4
D SUV 2.500 cc 4
E SUV 2.000 cc 4
2.000 cc Bensin atau
F MPV 4
2.500 cc Diesel
MPV 1.500 cc 4
G
Sepeda Motor 225 cc 1
SUV = Sport Utility Vehicles
MPV = Multi Purpose Vehicles
04/15/20
17
1
DAFTAR BATAS TERTINGGI STANDAR KEBUTUHAN AADB DINAS
OPERASIONAL JABATAN DI DALAM NEGERI Sesuai PMK 76/2015

JUMLAH
TINGKATAN JABATAN PILIHAN JENIS KELAS MAKSIMUM
MAKSIMUM
Sedan dan/atau SUV
Menteri dan yang setingkat 2 Kualifikasi A
(Sport Utility Vehicles)
Wakil Menteri dan yang setingkat 1 Sedan/SUV Kualifikasi A
Eselon Ia dan yang setingkat 1 Sedan/SUV Kualifikasi B
Eselon Ib dan yang setingkat 1 Sedan Kualifikasi C
Eselon IIa dan yang setingkat 1 SUV Kualifikasi D
Eselon IIb dan yang setingkat 1 SUV Kualifikasi E

Eselon III dan yang setingkat, yang MPV (Multi Purpose


1 Kualifikasi F
berkedudukan sebagai kepala kantor Vehicles)
Eselon IV dan yang setingkat, yang
berkedudukan sebagai kepala kantor
1 MPV Kualifikasi G
dengan wilayah kerja minimal 1
(satu) kabupaten/kota
Eselon IV dan yang setingkat, yang
berkedudukan sebagai kepala kantor
1 Sepeda Motor Kualifikasi G
dengan wilayah kerja kurang dari 1
04/15/20
(satu) kabupaten/kota
18
1
Catatan Penting Penyusunan RKBMN
Pengadaan AADB

1. Dalam hal terdapat AADB eksisting yang digunakan


oleh pejabat lain secara berlebihan yang berada
dalam 1 KPB harus tetap diperhitungkan sebagai AADB
eksisting dalam RKBMN pengadaan AADB.
2. Status penggunaan kendaraan (AADB/operasional),
nomor polisi, spesifikasi (jenis/kapasitas mesin/jumlah
silinder) dalam master aset SIMAN harus diisi dengan
rinci. Jika spesifikasi memenuhi harus diperhitungkan
sebagai eksisting AADB.

04/15/20
19
1
ILUSTRASI KASUS PENYUSUNAN RKBMN
KASUS 1
Pengadaan Tanah dan Bangunan Kantor Baru

Satker A merencanakan untuk mengadakan tanah seluas seluas 700m 2


untuk dibangun kantor 3 (tiga) lantai seluas 400m2 di atasnya.

Asumsi-asumsi:
1. KPB belum mempunyai tanah dan bangunan gedung kantor.
2. Komposisi/struktur dan jumlah pegawai:
No Komposisi/Struktur Jumlah (Orang)
1 Eselon III (sebagai Kepala Kantor) 1
2 Eselon IV (bukan kepala kantor)/ Pejabat Fungsional Gol.IV 5
3 Pelaksana/Pejabat Fungsional Gol.III ke bawah 30
4 Jumlah Pegawai (1+2+3) 36

3. Target layanan publik 100 orang/hari.


4. KDB yang berlaku adalah 70%.

04/15/20
21
2
KASUS 1
Kertas Kerja Perhitungan
Standar Barang dan Standar Kebutuhan

Jumlah Luas Total


No Keterangan Luas Ruang
Orang (m²)

1 Menteri 223,00 0 0,00


2 Wakil Menteri 102,00 0 0,00
3 Eselon I A 102,00 0 0,00
4 Eselon I B 79,00 0 0,00
5 Eselon II A 70,00 0 0,00
6 Eselon II B 58,00 0 0,00
7 Eselon III (sbg Kepala Kantor) 37,00 1 37,00
8 Eselon III (bukan kepala kantor) 21,00 0 0,00
9 Eselon IV (sbg Kepala Kantor) 31,00 0 0,00
10 Eselon IV (bukan Kepala Kantor) 11,00 5 55,00
11 Pejabat Fungsional Gol.IV 17,00 0 0,00
12 Pejabat Fungsional Gol.III ke bawah 11,00 0 0,00
13 Eselon V/Pelaksana 5,00 30 150,00
Jumlah Pegawai 36  
04/15/20
22
2
KASUS 1
Kertas Kerja Perhitungan
Standar Barang dan Standar Kebutuhan

14 Ruang Rapat Utama Kementerian 140 0 0,00


15 Ruang Rapat Utama Eselon I 90 0 0,00
16 Ruang Rapat Utama Eselon II 40 0 0,00
17 Ruang Pertemuan/Aula (Pilih):      
  a. Pada Kementerian/Lembaga 400    
  b. Pada Pimpinan Unit Eselon I 150    
  c. Pada Eselon II sbg Kepala Kantor 100    
  d. Pada Eselon III sbg Kepala Kantor 80 80,00
18 Ruang Arsip     14,40
19 Ruang Fungsional     28,80
20 Toilet     10,00
21 Ruang Server     2,00
22 Ruang Pelayanan (Pilih):      
  a. Pelayanan utk <25 Orang/hari 25    
  b. Pelayanan utk 25 s.d 100 org/hari 75 75,00
  c. Pelayanan utk 101 s.d 200 org/hari 150    
  d. Pelayanan untuk >200 Orang/Hari Analisis    
Luas Netto Sebelum Lobby/Fasilitas Lain 452,20
23 Lobby/Fasilitas Lain 9,044
Luas Bangunan Neto 461,24

04/15/20
23
2
KASUS 1
Kertas Kerja Perhitungan
Standar Barang dan Standar Kebutuhan

24 Nisbah Luas Neto (Pilih):  

  a. Bangunan Sederhana 75%

  b. Bangunan Tidak Sederhana Bertingkat Rendah  

  c. Bangunan Tidak Sederhana Bertingkat Tinggi  

Luas Bangunan Bruto


614,00
25 Jumlah Lantai Bangunan     3,00
26 Luas Dasar Bangunan   204,67
27 Koefisien Dasar Bangunan (KDB)   0,70

Luas Minimum Tanah 292,38

Luas Maksimum Tanah 1461,90

Optimalisasi Existing Tanah 0,00

Optimalisasi Existing Bangunan 0,00

Kebutuhan Riil Tanah 1461,90


04/15/20
Kebutuhan Riil Bangunan 614,00 24
2
KASUS 1
RENCANA KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA
(RENCANA PENGADAAN) PADA SATUAN KERJA

04/15/20
25
2
KASUS 2
Perluasan Gedung Kantor Pada Satker Daerah

Satker KPP Salatiga berencana memperluas bangunan gedung kantor yang


ditempati dari semula 3 lantai seluas 400 m2 menjadi 4 lantai dengan luas lantai total (luas
bangunan) 500m2 karena penambahan jumlah pegawai akibat pengembangan organisasi .

Asumsi-asumsi:
1. Satker mempunyai tanah dan/atau bangunan gedung kantor seluas 700m 2
untuk tanah, dan 400m2 untuk bangunan dengan jumlah lantai bangunan 3
(tiga). Luas lantai dasar bangunan adalah sebesar 140m 2 (20 % dari luas tanah).
2. Komposisi/struktur dan jumlah pegawai:
Jumlah
No Komposisi/Struktur Pegawai
Semula Menjadi
1 Eselon III (sbg Kepala Kantor) 1 1
2 Eselon IV (bukan kepala kantor)/Pejabat Fungsional Gol.IV 5 6
3 Pelaksana/Pejabat Fungsional Gol.III ke bawah 30 34
4 Jumlah Pegawai 36 41

3. Target layanan publik 100 orang/hari.


4. KDB yang berlaku adalah 70%.
04/15/20
26
2
KASUS 2
Kertas Kerja Perhitungan
Standar Barang dan Standar Kebutuhan

Luas Jumlah
No Keterangan Luas Total (m²)
Ruang Orang

1 Menteri 223,00 0 0,00

2 Wakil Menteri 102,00 0 0,00


3 Eselon I A 102,00 0 0,00
4 Eselon I B 79,00 0 0,00
5 Eselon II A 70,00 0 0,00
6 Eselon II B 58,00 0 0,00
7 Eselon III (sbg Kepala Kantor) 37,00 1 37,00
8 Eselon III (bukan kepala kantor) 21,00 0 0,00
9 Eselon IV (sbg Kepala Kantor) 31,00 0 0,00
10 Eselon IV (bukan Kepala Kantor) 11,00 6 66,00
11 Pejabat Fungsional Gol.IV 17,00 0 0,00
12 Pejabat Fungsional Gol.III ke bawah 11,00 0 0,00
13 Eselon V/Pelaksana 5,00 34 170,00

Jumlah Pegawai 41
 
04/15/20
27
2
KASUS 2
Kertas Kerja Perhitungan
Standar Barang dan Standar Kebutuhan

14 Ruang Rapat Utama Kementerian 140 0 0,00


15 Ruang Rapat Utama Eselon I 90 0 0,00
16 Ruang Rapat Utama Eselon II 40 0 0,00
17 Ruang Pertemuan/Aula (Pilih):      
  a. Pada Kementerian/Lembaga 400    
  b. Pada Pimpinan Unit Eselon I 150    
  c. Pada Eselon II sbg Kepala Kantor 100    
  d. Pada Eselon III sbg Kepala Kantor 80 80,00
18 Ruang Arsip   16,40
19 Ruang Fungsional     32,80
20 Toilet     10,00
21 Ruang Server     2,00
22 Ruang Pelayanan (Pilih):      
  a. Pelayanan utk <25 Orang/hari 25    
  b. Pelayanan utk 25 s.d 100 org/hari 75 75,00
  c. Pelayanan utk 101 s.d 200 org/hari 150    
  d. Pelayanan untuk >200 Orang/Hari Analisis    
Luas Neto Sebelum Lobby/Fasilitas Lain 489,20
23 Lobby/Fasilitas Lain 9,78
Luas Neto 498,98
04/15/20
28
2
KASUS 2
Kertas Kerja Perhitungan
Standar Barang dan Standar Kebutuhan

24 Nisbah Luas Neto (Pilih):  


  a. Bangunan Sederhana  
  b. Bangunan Tdk Sederhana Bertingkat Rendah 75%
  c. Bangunan Tdk Sederhana Bertingkat Tinggi  
Luas Bruto 665
25 Luas Existing Tanah     700,00
26 Luas Existing Bangunan   400,00
27 Jumlah Lantai Bangunan 3
28 Jumlah Lantai Bangunan Setelah Perluasan 4
29 Luas Dasar Bangunan Sebelum Perluasan 133,33
30 Luas Dasar Bangunan Setelah Perluasan   166,25
31 Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 70%

Luas Minimum Tanah Setelah Perluasan 237,50


Luas Maksimum Tanah Setelah Perluasan 1.187,50
Optimalisasi Existing Bangunan 400,00
Kebutuhan Riil Tanah -
Kebutuhan Riil Bangunan (Pembulatan) 265
04/15/20
29
2
KASUS 2
RENCANA KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA
(RENCANA PENGADAAN) PADA SATUAN KERJA

04/15/20
30
3
KASUS 3
Perluasan Unit Bangunan Gedung Kantor Dengan 1 (satu) Unit Existing
Bangunan Gedung Kantor

Kantor Pusat DJ A memerlukan penambahan 1 (satu) unit bangunan gedung kantor berkenaan
dengan pelebaran struktur organisasi tingkat eselon II dan penambahan komposisi/struktur
dan jumlah pegawai. Bangunan gedung kantor yang diusulkan pengadaannya adalah
bangunan gedung kantor 5 (lima) lantai dengan luas lantai keseluruhan 2.000m2 termasuk
ruang pelayanan untuk 10 orang per hari.
Asumsi-asumsi:
Asumsi-asumsi:
1. Satker tersebut mempunyai tanah seluas 15.000m2 dan 1 (satu) unit bangunan kantor 7 lantai seluas 12.000m2
di atas tanah tersebut.
2. Komposisi/struktur dan jumlah pegawai:
Jumlah (Orang) Pada

No Komposisi/Struktur Existing
Bangunan
Yang
Bangunan
Diusulkan
1 Eselon I (sebagai Kepala Kantor) 1 0
2 Eselon IIa (bukan kepala kantor) 8 2
3 Eselon III (bukan kepala kantor) 32 10
4 Eselon IV (bukan kepala kantor)/Pejabat Fungsional Gol.IV 128 40
5 Pelaksana/Pejabat Fungsional Gol.III ke bawah 768 110

3. Target layanan publik 500 orang/hari.


4. KDB yang berlaku adalah 75%.

04/15/20
31
3
KASUS 3
Kertas Kerja Perhitungan
Standar Barang dan Standar Kebutuhan

04/15/20
32
3
KASUS 3
Kertas Kerja Perhitungan
Standar Barang dan Standar Kebutuhan

04/15/20
33
3
KASUS 3
Kertas Kerja Perhitungan
Standar Barang dan Standar Kebutuhan

04/15/20
34
3
KASUS 3
Kertas Kerja Perhitungan
Standar Barang dan Standar Kebutuhan

04/15/20
35
3
KASUS 3
FORMAT RENCANA KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA
(RENCANA PENGADAAN) PADA SATUAN KERJA

04/15/20
36
3
KASUS 4
Penambahan Unit Bangunan Gedung Kantor Dengan 2 (dua) Unit Existing
Bangunan Gedung Kantor

Kantor Pusat memerlukan penambahan 1 (satu) unit bangunan gedung kantor 2 lantai seluas 1.000
m2 termasuk ruang pelayanan (ruang konsultasi) untuk 10 orang per hari. Penambahan unit
bangunan gedung kantor dimaksud diperlukan karena gedung yang tersedia dinilai tidak memadai
untuk efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi eselon II yang bersangkutan.
Asumsi-asumsi:
Asumsi-asumsi:
1. Kantor Pusat DJPB mempunyai 2 (dua) unit bangunan gedung kantor yaitu Gedung A dengan 5 lantai seluas
10.000m2 dan Gedung B dengan 3 lantai seluas 2.000m2.
2. Komposisi/struktur dan jumlah pegawai:
Jumlah (Orang) Pada

Gedung C
No Komposisi/Struktur
Gedung A Gedung B (Bangunan Yang
Diusulkan)

1 Eselon I (sebagai Kepala Kantor) 1 0 0


2 Eselon IIa (bukan kepala kantor) 8 2 1
3 Eselon III (bukan kepala kantor) 32 10 5
4 Eselon IV (bukan kepala kantor)/Pejabat Fungsional Gol.IV 128 40 21
5 Pelaksana/Pejabat Fungsional Gol.III ke bawah 768 110 48

3. Unit Eselon II yang rencananya akan menempati gedung baru tidak melaksanakan pelayanan publik.
4. 04/15/20
KDB yang berlaku adalah 75%. 37
3
KASUS 4
Kertas Kerja Perhitungan
Standar Barang dan Standar Kebutuhan

04/15/20
38
3
KASUS 4
Kertas Kerja Perhitungan
Standar Barang dan Standar Kebutuhan

04/15/20
39
3
KASUS 4
Kertas Kerja Perhitungan
Standar Barang dan Standar Kebutuhan

04/15/20
40
4
KASUS 4
FORMAT RENCANA KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA
(RENCANA PENGADAAN) PADA SATUAN KERJA

04/15/20
41
4
KASUS 5
Penambahan Unit Bangunan Gedung Untuk Rumah Negara

Satker Sekjen Kemenkeu telah mendapatkan rekomendasi


Kementerian yang bertanggung jawab di bidang pekerjaan umum
untuk mengadakan bangunan rumah negara sebagai berikut:
1.Tanah dan 1 (satu) unit Rumah Negara Golongan II Tipe C.
2.Tanah dan 5 (lima) unit Rumah Negara Golongan II Tipe D dengan
luas masing-masing unit 45m2.
3.Tanah yang direncanakan akan dibeli adalah seluas 1.100m2.

04/15/20
42
4
KASUS 5
Kertas Kerja Perhitungan
Standar Barang dan Standar Kebutuhan
Jumlah Unit/Bidang
No Keterangan Luas Total (m²)
Gol I Gol. II Gol. III
1 Standar Luas Maksimum Bangunan Rumah Negara
  a. Tipe C - 1 - 70.00
  b. Tipe D - 5 - 250.00
    Jumlah - 6 - 320.00
            
2 Standar Luas Maksimum Tanah
  a. Tipe C - 1 - 200.00
  b. Tipe D - 5 - 600.00
    Jumlah - 6 - 800.00
  Toleransi Luas Maksimum Tanah     320.00
  Luas Maksimum Tanah yang dapat ditoleransi 1,120.00
           
Standar Jumlah Ruangan
3  Fasilitas Rumah Negara
Gol I Gol. II Gol. III Total Ruangan
  a. Ruang Tamu - 6 - 6
  b. Ruang Makan - 6 - 6
  c. Ruang Tidur - 13 - 13
  d. Kamar Mandi/WC - 6 - 6
  e. Dapur - 6 - 6
  f. Gudang - 1 - 1
  g. Ruang Cuci - 6 - 6
  h. Kamar Mandi Pramuwisma - - - -
04/15/20
443
Langkah-langkah awal persiapan
penyusunan RKBMN bagi satuan kerja

1. Updating data KIB sesuai kondisi riil aset di lapangandan dicocokkan antara data
KIB di SIMAK dengan Master Aset di SIMAN masing-masing satuan kerja.
2. Klarifikasi golongan rumah negara eksisting sesuai golongan rumah negara pada
PMK No. 248/PMK.06/2011 jo. 07/PMK.06/2016 sesuai tingkatan penggunanya.

3. Klarifikasi data pemakaian kendaraan dinas baik yang digunakan sebagai


kendaraan jabatan maupun kendaraan operasional.
4. Updating data kondisi BMN sesuai kondisi terkini khususnya untuk tanah,
bangunan, kendaraan dan barang inventaris lainnya yang nilai perolehannya 100
juta keatas.
5. Klarifikasi pemanfaatan atas sebagian/keseluruhan pada suatu BMN khususnya
untuk tanah dan/atau bangunan.

6. Klarifikasi rencana penghapusan, rencana perubahan kendaraan jabatan menjadi


kendaraan operasional, rencana pengalihan, rencana penggunaan BMN idle, dan
optimalisasi BMN status tetap khususnya AADB/kendaraan jabatan.
7. Klarifikasi tingkat hunian dan komposisi pegawai baik yang eksisting maupun yang
sesuai dengan Renstra K/L, hal ini diperlukan khususnya untuk satker yang akan
memperluas gedung kantor eksisting atau akan membangun gedung baru.
04/15/20
44
4
4
Posisi SBSK Pengadaan

Pengadaan Standar Standar


Barang Kebutuhan

Gedung Kantor PMK 7/2016 PMK 7/2016

Rumah Negara PMK 7/2016 Tidak Ada


*) Instansi PU

AADB PMK 76/2015 PMK 76/2015

04/15/20
45
4
4
Langkah Validasi Data RKBMN Pemeliharaan
Tahun 2021

No. Langkah-langkah
1. Cek Status, Kondisi, Eksistensi BMN, dan
Updating KIB pada SIMAK
2. Lakukan Sinkronisasi Data SIMAK-SIMAN
3. Generate data Pemeliharaan
4. Cek hasil Generate dengan data SIMAK
5. Sesuaikan dengan hasil WASDAL (misal.:
Pemanfaatan)
6. Sesuaikan dengan rencana pemanfaatan,
pemindahtanganan, penghapusan, dll di
tahun 2021
04/15/20
46
4
4
Input Data RKBMN Pemeliharaan
dengan Data Barang Tambahan

No. Langkah-langkah
1. BMN yang diadakan pada semester II tahun
2019 dan/atau 2020 dari pembelian,
hibah/transfer masuk

2. Misalnya disepakati BMN (gedung) dipelihara oleh


satker yang menggunakan BMN

Isian pada SIMAN disesuaikan kode barang dan NUP terakhir


pada SIMAK, untuk Merk, type, dll jika belum diketahui
harap diisi dengan “-”.
04/15/20
47
4
4
Materi bahasan kebijakan internal K/L terkait
penyusunan RKBMN

No. Materi Bahasan


1. Kebijakan Pemeliharaan untuk Pemakaian Bersama BMN (Gedung)

2. Kebijakan Pemeliharaan untuk atas BMN bersengketa:


a.BMN dikuasai pihak ketiga;
b.BMN dikuasai satker tetapi digugat pihak lain;
c.BMN bersengketa antar instansi pemerintah;
d.dll.
3. Kebijakan pengadaan AADB:
a.Klarifikasi SIP existing kendaraan pada satker ybs;
b.Klarifikasi existing dari satker/pihak lain;
c.dll.
4. Kebijakan pengadaan rumah negara:
a.Pengajuan pengadaan tanah dan bangunan RN;
b.Telah memiliki tanah existing;
c.Menggunakan tanah milik pihak lain;
04/15/20
d.dll. 48
4
4
TERIMAKASIH
“Mari Kita Benahi Aset Negara”

DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA


DIREKTORAT BARANG MILIK NEGARA

Anda mungkin juga menyukai