Anda di halaman 1dari 56

DIREKTORAT BINA PERENCANAAN TATA RUANG DAERAH WILAYAH II

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PENYUSUNAN MATERI TEKNIS


DAN RANPERKADA RDTR DI
KABUPATEN MAMUJU
Pembahasan Delineasi WP Kalumpang
&
Penjaringan Isu Pembangunan Berkelanjutan
Mamuju, 22 Agustus 2023
OUTLINE
PEMBAHASAN

A B C D E
Profil Kawasan Ketersediaan
Pendahuluan Konstelasi Kajian Awal Isu
Perencanaan dan Kebutuhan
Kalumpang Kewilayahan
dan Penentuan Data
Terhadap dan Isu
Delineasi WP Penyusunan
Wilayah yang Pembangunan
RDTR RDTR dan
Lebih Luas Berkelanjutan
Kalumpang KLHS

Penyusunan Materi Teknis Dan Ranperkada RDTR Di Kabupaten Mamuju


(WP KALUMPANG) 2
Penyusunan Materi Teknis Dan Ranperkada RDTR Di Kabupaten Mamuju
(WP KALUMPANG)

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penyusunan RDTR

Maksud, Tujuan, Sasaran, dan Keluaran


Penyusunan RDTR

A
Timeline Penyusunan RDTR ABT BA BUN

Target Pelaksanaan FGD 1: Penyepakatan Delineasi


WP RDTR dan Penjaringan Isu (Kewilayahan dan
Pembangunan Berkelanjutan)

3
LATAR
UU No. 26 Tahun 2007 UU Cipta Kerja
(Penataan Ruang) (UU 6/2023)

PP No. 21 Tahun 2021


(Penyelenggaraan Tata Ruang)
Perpres No. 24 / 2018 ttg
Pelayanan Perizinan Berusaha
BELAKANG
Terintegrasi Secara Elektronik /
Online Single Submission (OSS)

dicabut dan diperbaharui dengan


Permen PP No. 5 Tahun 2021 tentang
Permen Permen ATR/Ka,BPN
ATR/Ka,BPN No. 14 Penyelenggaraan Perizinan
ATR/Ka,BPN No. 13 No. 11 Tahun 2021
Tahun 2021 Berusaha Berbasis Risiko
Tahun 2021 (Tata Cara
(Pedoman Basis
(Pelaksanaan KKPR) Penyusunan RDTR)
Data Peta RDTR)

Percepatan penyelesaian RDTR


PRINSIP:
▪ Percepatan peningkatan penanaman modal dan
Juknis Penyusunan
berusaha
Matek RDTR BA RDTR ABT BA BUN
▪ Pelaku usaha wajib memenuhi persyaratan dasar
BUN TA 2023 KAB. MAMUJU
perizinan berusaha dan/atau perizinan berusaha
berbasis risiko. (WP KALUMPANG)
▪ Persyaratan dasar perizinan berusaha meliputi
kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang Kec. Kalumpang
(Kab. Mamuju) RDTR (Rencana Rinci) penjabaran dari
(KKPR), persetujuan lingkungan, persetujuan
memiliki potensi Peningkatan ekosistem investasi RTRW (Rencana Umum):
bangunan gedung, & sertifikat laik fungsi.
▪ Pelaku Usaha wajib mengajukan KKPR melalui investasi PLTA → dan kegiatan berusaha Perda Kab Mamuju No. 10 Tahun
Sistem OSS. 10,3 T 2019 tentang RTRW Kab. Mamuju
▪ Daerah yang sudah memiliki RDTR terintegrasi 2019-2039
(Sumber: Keminves/BPKM )
dengan OSS, KKPR dilaksanakan melalui
Konfirmasi KKPR
KBLI 35111
(Pembangkitan Tenaga Listrik)

Penyusunan Materi Teknis Dan Ranperkada RDTR Di Kabupaten Mamuju (WP KALUMPANG) 4
• Pekerjaan ini • Tujuan dari pekerjaan 1. Tersedianya 1. Dokumen Materi

KELUARAN
SASARAN
TUJUAN
MAKSUD

dimaksudkan ini adalah penyusunan Dokumen Materi Teknis terdiri atas


membantu materi teknis dan Teknis terdiri atas Buku Fakta dan
pemerintah daerah Ranperkada RDTR di Buku Fakta dan Analisis serta
dalam percepatan Kecamatan Analisis dan Buku Buku Rencana;
penyusunan RDTR Kalumpang Kabupaten Rencana; 2. Peta Digital
sebagai dasar Mamuju Provinsi 2. Tersedianya Peta Rencana Detail Tata
pemberian izin dan Sulawesi Barat. Digital Rencana Ruang skala 1: 5.000;
kemudahan Detail Tata Ruang 3. Kajian Kebijakan
berinvestasi. skala 1:5.000; RDTR;
3. Tersedianya Kajian 4. Ranperkada
Kebijakan; RDTR;
4. Tersedianya 5. Dokumen Kajian
Ranperkada RDTR; Lingkungan Hidup
5. Tersedianya Strategis.
Dokumen Kajian
Lingkungan Hidup
Strategis.

MAKSUD, TUJUAN, *Jangka waktu pelaksanaan 5 bulan

SASARAN, DAN KELUARAN 5


TIMELINE PELAKSANAAN RDTR ABT BA BUN
Penetapan Pembahasan PZ &
Delineasi dan Ekspose (Daerah)
Indikasi Program Ekspose Matek,
Penjaringan Isu serta Analisis KRP
Kewilayahan Ranperkada, & KLHS
(FGD 2 Daerah)
(FGD 1 Daerah)

Kick off Pengumpulan Penyepakatan Batas


Kaveling Minimum dan Perumusan Penyusunan
Meeting Data Lanjutan
Batas Wilayah yang Ranperkada (Pusat) DBPZ
Berbatasan (jika ada)

AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

Pembahasan RDTR &


Rekomendasi Perbaikan
Pengumpulan
KRP
Data
Pembahasan Analisis, (Konsultasi Publik 2)
Tujuan, Konsep Rencana
Laporan Laporan Akhir
Struktur dan Pola Ruang Laporan Antara
Pendahuluan serta Pembahasan Isu PB
(Konsultasi Publik 1)

Sinkronisasi Program K/L


(FGD 3 Pusat)

6
TARGET PELAKSANAAN FGD 1
A PENYEPAKATAN DELINEASI B PENJARINGAN ISU KEWILAYAHAN

INFRASTRUKTUR LIMITASI
WILAYAH

EKONOMI

PENGGUNAAN
SOSIAL LAHAN
KEPENDUDUKAN

Penentuan delineasi WP RDTR


Kalumpang C PENJARINGAN ISU
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Penandatanganan Berita Acara
Penyepakatan Delineasi WP LINGKUNGAN
RDTR Kalumpang EKONOMI

SOSIAL KELEMBAGAAN

BERITA ACARA 7
Penyusunan Materi Teknis Dan Ranperkada RDTR Di Kabupaten Mamuju
(WP KALUMPANG)

KONSTELASI KALUMPANG
TERHADAP WILAYAH
YANG LEBIH LUAS

Kebijakan Penataan Ruang Kalumpang

B
Kebijakan Sektoral Lainnya

Konstelasi Kawasan Kalumpang (Sosial Budaya,


Ekonomi, Prasarana, Lingkungan, Hankam, dan
Kekhasan Kawasan)

8
RTRW KAB. MAMUJU
Perda Kab. Mamuju No. 10 Tahun 2019
STRUKTUR RUANG:
1. PPK: kawasan perkotaan Kalumpang di Kecamatan Kalumpang
2. JKP-1: ruas jalan Kalukku – Salubatu
3. Rencana PLTA, yaitu PLTA Karama dan PLTA Tumbuan di Kec. Kalumpang
4. Rencana PLTD Kalumpang, PLTD Tumonga, dan PLTD Sirauan di Kec. Kalumpang
5. Rencana PLTMH Kalumpang di Kecamatan Kalumpang
6. Jalur evakuasi bencana longsor yang dikembangkan pada kawasan-kawasan rawan longsor
di Kec. Kalumpang

POLA RUANG: KALUMPANG

1. Kawasan rawan bencana gerakan tanah 8. Kawasan pertambangan mineral logam


tinggi dan longsor 9. Kawasan pertambangan batuan ▪ Dominasi TN. Gandang Dewata
2. Kawasan rawan banjir 10. Wilayah Usaha pertambangan batu bara, 44% (36.698 ha)
3. Kawasan rawan gempa bumi 11. Wilayah Usaha pertambangan minyak dan ▪ Kawasan strategis provinsi
4. Kawasan pantai berhutan mangrove di gas bumi Blok Budong-budong dan pendayagunaan SDA/teknologi tinggi
Kec. Kalumpang kawasan panas bumi PLTA Karama
5. Kawasan pertanian lahan basah dan kering 12. Wilayah usaha pertambangan rakyat
▪ Kawasan strategis kab fungsi
6. Kawasan perkebunan 13. Kawasan peruntukan pariwisata air terjun
7. Kawasan perikanan budidaya air tawar Kalumpang DDL TN Gandang Dewata
HUTAN LINDUNG KAWASAN KAWASAN KAWASAN
HUTAN KAWASAN SEMPADAN TAMAN
DESA HPT HP PERMUKIMAN PERTAHANAN TANAMAN TOTAL
LINDUNG PERKEBUNAN SUNGAI NASIONAL
PERDESAAN DAN KEAMANAN PANGAN
20% HUTAN PRODUKSI
TERBATAS BATUMAKADA 7585.34 791.76 0.00 7.94 7.37 0.00 376.38 94.55 92.66 8956.00
HUTAN PRODUKSI TETAP KALUMPANG 11079.24 8422.71 0.00 32.25 12.74 0.36 1913.39 576.94 2878.83 24916.46
KARAMA 1831.44 874.40 834.51 0.01 12.02 0.00 557.78 304.64 1148.75 5563.54
1% KAWASAN PERKEBUNAN KARATAUN 5671.38 624.46 0.00 670.03 4.31 0.00 1776.46 394.02 8728.77 17869.44
48% KONDOBULO 13335.94 0.00 0.00 380.69 6.20 0.00 1393.80 230.15 8245.32 23592.11
KAWASAN PERMUKIMAN 16932.88
8% LASA 6114.64 0.00 0.00 780.87 8.56 0.00 799.85 108.89 9120.06
PERDESAAN
LIMBONG 2785.16 6654.36 0.00 392.45 7.45 0.00 649.87 169.70 0.00 10658.99
0% KAWASAN PERTAHANAN
DAN KEAMANAN MAKKALIKI 3272.84 425.58 0.00 713.66 6.38 0.00 1622.68 0.00 2.28 6043.42
0% 4%
KAWASAN TANAMAN POLIO 1599.85 1209.57 171.20 127.94 2.51 0.00 69.67 42.44 0.00 3223.18
PANGAN SANDAPANG 68.87 5407.37 3977.74 1.80 12.21 0.00 1906.44 68.49 260.64 11703.55
3% SEMPADAN SUNGAI SIRAUN 6658.66 0.00 0.00 2374.22 6.37 0.00 2090.33 520.39 990.03 12640.00
16% TUMONGA 25215.87 3764.37 0.00 1495.67 13.36 0.00 914.32 294.78 5230.82 36929.18
TAMAN NASIONAL 9
TOTAL 85219.23 28174.57 4983.45 6977.52 99.49 0.36 14070.98 2805.00 36698.15 179028.76
RUPTL 2021-2030
Kepmen ESDM 188.K/HK.02/MEM.L/2021
▪ PLTA akan dikembangkan untuk memasok
pelanggan besar (industri smelter) di Sultra, Sulsel,
Sulteng.
▪ Proyek PLTA skala besar akan dibangun pada
perbatasan Sulsel, Sulbar, dan Sulteng dengan
potensi pengolahan mineral/tambang di Sultra
(nikel)
▪ Potensi pembangkit listrik di Sulbar:

Rencana Pengembangan Listrik Pedesaan 2021-2030

Rencana Pengembangan Pembangkit di Sulbar 2021-2030 (MW)


Potensi PLTA 340
MW di Karama dan
Tumbuan

10
RENCANA PENGELOLAAN SDA
WS KALUKKU – KARAMA (Kepmen PUPR No. 373/KPTS/M/2016)
DAERAH IRIGASI EKSISTING KALUMPANG
POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK DI KALUMPANG (2014):
Luasan DI (Ha) POTENSI CHECKDAM WS
Nama DI ▪ PLTA 11,70 MW ▪ PLTMH Lebani (Kondobulo) 110 KK, 35 KW
KALUKKU – KARAMA
Fungsional Potensial ▪ PLTM 10,90 MW ▪ PLTMH Buallo (Karataun) 101 KK, 40 KW
▪ PLTMH Petangunan (Kalumpang) 137 KK, 20 KW ▪ PLTMH Malolo (Karataun) 90 KK, 40 KW
DI Atu-atu 110,00 110,00
▪ PLTMH Kaluttun (Tumonga) 130 KK, 30 KW ▪ PLTMH Tumonga (Tumonga) 143 KK, 45 KW
DI Sepang 105,00 105,00 ▪ PLTMH Ma’bubu (Karama) 125 KK, 45 KW ▪ PLTMH Tambing-tambing (Karama) 105 KK,
▪ PLTMH Bulo (Kondobulo) 70 KK, 20 KW 35 KW
DI Buallo 110,00 110,00
▪ PLTMH Rante Pata (Karama) 175 KK, 20 KW
DI Mabubu 200,00 200,00 ▪ PLTMH Salukayu (Karama) 117 KK, 15 MW
Sungai Karama
DI Kaluttun 125,00 125,00
POTENSI AIR PER DAS DI WS KALUKKU – KARAMA
DI Siraun 115,00 115,00
DI Tulasi 415,00 415,00
Total 1.180,00 1.180,00
KEBUTUHAN AIR UNTUK PEMELIHARAAN

Sungai Karataun

▪ Pembangunan Bendungan S.
Karama (3 m3/dtk) 2025-2029
▪ Pengurangan debit puncak banjir
S. Karama: normalisasi dan
Pembangunan bangunan
pengendali banjir
▪ Pengurangan sedimen:
pengerukan dan pembuatan
bangunan pengendali sedimen
11
RIPPARKAB MAMUJU 2021-2035
DAYA TARIK UTAMA:
▪ Rumah Adat Banua Batang/Banua Busung
▪ Batu Pare (tinggalan arkeologi)
▪ Komunitas Adat Tana Lotong (tinggalan arkeologi)
▪ Situs Batu Tabuqung (tinggalan arkeologi)
▪ Situs Minanga Sipakko (tinggalan arkeologi)
▪ Kuburan prasejarah (makam dan tinggalan sejarah)
▪ Tenun Sekomandi (kreativitas dan tinggalan
budaya)

Salah satu tenun ikat dengan


motif tertua di Indonesia
yang memiliki pola warna dan
Destinasi Pariwisata Daerah Sekomandi dsk struktur kain yang unik. Motif
Ba'ba Diata, Lele Sepu Ulu
• Daya Tarik utama wisata budaya berbasis kreativitas
Karua Lepo, Ulu Karua
Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah Zona 2 → Kalumpang dan Barinni Pori Dappu, Tosso'
Bonehau Balekoan, Tonoling, dan
• Daya Tarik utama air terjun, goa dan panorama, makam, dan situs sejarah masa lampau. Toboalang dengan warna
• Pengembangan sebagai desa wisata
jingga, merah, coklat, hijau, krem,
Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Kalumpang dsk dan kuning. Pewarnaan alami
• Tema unggulan: aktivitas dan atraksi Sejarah dan budaya serta panorama alam
menggunakan jahe, lengkuas,
sehingga dapat dikembangkan tematik desa wisata cabai, kapur sirih, laos, kemiri,
• Daya tarik utama: Batu pare, Komunitas Adat Tana Lotong, Situs Batu Tabuqung,
Situs Minanga Sipakko, Kuburan Prasejarah, wisata minat khusus air terjun dan air juga beragam dedaunan, akar
panas alami 12
pohon, serta kulit kayu.
KONSTELASI KAWASAN KALUMPANG
(Terhadap Wilayah yang Lebih Luas)
Posisi dalam
• Kalumpang termasuk dalam PPK yang diamanatkan
amanat kebijakan Kalumpang: - Polio ±
disusun rencana detailnya
penataan ruang 3 jam (39 km)
• Polio – Karama – Tumonga – Kalumpang hingga POLIO
perkotaan Mamuju termasuk dalam kesatuan
Posisi dalam Sungai Karama (hulu – hilir)
Sistem DAS KALUMPANG
• Karataun – Kondobulo – Kalumpang termasuk dalam
kesatuan Sungai Karataun (hulu – hilir) Mamuju – Kalumpang:
± 3-4 jam (110 km) Kalumpang: - Karataun
• Kesatuan hulu – hilir yang memiliki keterkaitan ± 1,5 jam (28 km)
Posisi dalam ekologis
KARATAUN
Keberlanjutan • Bila terjadi eksploitasi SDA tanpa memperhatikan Keterangan:
Lingkungan konservasi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, Lokasi Kajian
yang akan dirasakan sampai hilir sungai MAMUJU

• Potensi utama: kakao, padi, nilam, kemiri, dan


jagung Mamasa – Kalumpang:
• Lahan pertanian 277,01 ha ± 4-5 jam (138 km)
• Potensi pertambangan: emas, tembaga, dan
Posisi dalam batubara
Sistem Ekonomi • Peninggalan budaya: Tenun Sekomandi sebagai
salah motif tertua di dunia
• Peninggalan arkeologi dan geologi di kawasan
perbukitan Kalumpang sebagai potensi wisata dan
penelitian

• Suku: Toraja, Mandar, dan Bugis


Keterkaitan Sosial • Keterkaitan secara sosial budaya dengan penduduk di
Budaya Kab. Tana Toraja (terbiasa berjalan kaki ke Kab. Tana
Toraja) untuk transaksi jual beli dan interaksi
kekeluargaan Kesatuan sistem sungai 13
Kesatuan sistem WS Kalukku – Karama
Penyusunan Materi Teknis Dan Ranperkada RDTR Di Kabupaten Mamuju
(WP KALUMPANG)

PROFIL KAWASAN DAN


PENENTUAN DELINEASI
WP RDTR KALUMPANG
Profil Kabupaten Mamuju

Profil Kecamatan Kalumpang

C
Potensi Investasi di Kalumpang

Kriteria Penentuan Delineasi WP Kalumpang

AoI dan Justifikasi Delineasi WP Kalumpang

Profil WP Kalumpang 14
PROFIL KABUPATEN MAMUJU
Mamuju (Provinsi Sulawesi Barat) merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Barat.
Mamuju menjadi satu dari tujuh ibu kota provinsi di Indonesia yang belum berstatus kota otonom.
Secara geografi Kota Mamuju berada di tepi barat Pulau Sulawesi. Batas Wilayah Kota Mamuju antara lain:
• Utara : Kabupaten Mamuju Tengah
MAMUJU
• Timur : Provinsi Sulawesi Selatan
• Selatan : Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamasa Kalumpang: - Polio ±
• Barat : Selat Makassar 3 jam (39 km)
POLIO

KALUMPANG

Mamuju – Kalumpang:
± 3-4 jam (110 km) Kalumpang: - Karataun ±
1,5 jam (28 km)
Luas Wilayah Kecamatan di Kab. Mamuju KARATAUN

Persentase
Kecamatan Luas (Ha) Keterangan:
Luas Wilayah (%) MAMUJU
Balabalakang 146,30 0,03% Lokasi Kajian
Bonehau 87.001,43 17,56%
Kalukku 45.266,09 9,14% Mamasa – Kalumpang:
Kalumpang 179.256,29 36,18% ± 4-5 jam (138 km)
Mamuju 24.622,47 4,97%
Papalang 20.088,65 4,05%
▪ Ketinggian: 0-1500 mdpl POTENSI EKONOMI:
Sampaga 11.026,73 2,23%
Simboro 13.206,30 2,67%
▪ Penduduk: 285.616 jiwa, growth rate 1,40% ▪ Kelapa sawit: 10.400,25 ha, 25.187,15 ton
Tapalang 27.163,26 5,48% ▪ Kepadatan penduduk 57,35 jiwa/km2 ▪ Kelapa: 4.252,14 ha, 2.677,58 ton
Tapalang Barat 11.105,16 2,24% ▪ Kelompok umur terbesar 0-39 tahun (> ▪ Kopi: 687,29 ha, 178,93 ton
Tommo 76.574,86 15,46% 20.000/kategori umur) ▪ Kakao: 39.475,43 ha, 5.194,42 ton
▪ Angkatan kerja: 151.185 jiwa, ▪ Perikanan laut: 19.745,29 ton
Sumber : Batas Administrasi, RTRW Kabupaten Mamuju, 2019.
pengangguran terbuka 4.776 jiwa 15
PROFIL KECAMATAN KALUMPANG ▪

Ketinggian: 125-1500 mdpl
Penduduk: 11.891 jiwa, growth rate 0,62%
▪ Kepadatan penduduk 6,60 jiwa/km2
▪ Kalumpang: kecamatan di Kabupaten Mamuju, Prov. Sulawesi Barat. ▪ Agama: protestan (11.712 jiwa)
▪ Luas wilayah = 179.256,29 Ha atau 36,18% dari luas Kabupaten Mamuju. ▪ Sarana pendidikan: 2 TK/RA, 30 SD/MI, 9
SMP/MTS, 2 SMA/MA
Batas wilayah Kecamatan Kalumpang : ▪ Fasilitas kesehatan: 3 puskesmas, 5 pustu,
• Utara : Kecamatan Tommo dan Provinsi Sulawesi Selatan posyandu 43
• Timur : Provinsi Sulawesi Selatan ▪ Fasilitas peribadatan: 3 masjid, 85 gereja
• Selatan : Kabupaten Mamasa protestan
• Barat : Kecamatan Bonehau
Karama
Sandapang
Polio

Kalumpang
Luas Wilayah Desa di Kecamatan Kalumpang POTENSI EKONOMI:
Limbong Desa Luas (Ha) Persentase (%) ▪ Kelapa: 18,50 ha, 13,88 ton
Administrasi Desa
Batumakada 8.968,91 5,00% ▪ Kopi: 328,35 ha, 68,78 ton
Batumakada
Makkaliki
Kalumpang 24.942,71 13,91% ▪ Kakao: 2.598,71 ha, 486,43 ton
Kalumpang
Karama 5.571,44 3,11% ▪ Perikanan budidaya: 41,87 ton
Karama Tumonga Karataun 17.888,47 9,98% ▪ Cabai: 875 ha, 2.735 kw
Karataun Kondobulo 23.617,95 13,18%
▪ Ketimun: 460 ha, 925 kw
Kondobulo Siraun Lasa 16.956,36 9,46%
Karataun Limbong 10.672,37 5,95%
▪ Tomat: 395 ha, 815 kw
Lasa
Limbong
Kondobulo
Makkaliki 6.051,04 3,38% ▪ Bayam: 455 ha, 805 kw
Makkaliki Polio 3.227,61 1,80% ▪ Kacang Panjang: 460 ha, 925 kw
Polio Sandapang 11.717,80 6,54% Sumber : Kecamatan Kalumpang dalam Angka, 2022
Lasa
Sandapang
Siraun 12.657,29 7,06% Kabupaten Mamuju dalam Angka, 2023
Tumonga 36.984,36 20,63%
Siraun
Total 179.256,31 100,00%
Tumonga 16
Sumber : Batas Administrasi, RTRW Kabupaten Mamuju, 2019.
TUTUPAN LAHAN DI KEC. KALUMPANG
Tutupan Lahan Kecamatan Kalumpang
Tutupan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)
Gosong Sungai 22,34 0,01% ▪ Penggunaan lahan
Hutan Lahan Kering Primer 136.593,41 76,30% didominasi oleh hutan
Ladang 8.855,97 4,95% lahan kering primer
Lahan Terbuka 115,56 0,06% (76,30% =
Perkebunan/Kebun 28,29 0,02% 136.593,41 ha).
Permukiman 169,62 0,09% ▪ Area permukiman
Sawah 176,01 0,10% hanya 0,09% dari luas
Semak Belukar 32.237,42 18,01% kecamatan (169,62 ha)
Sungai 827,89 0,46%

Sumber: Peta Tematik RTRW


Kabupaten Mamuju,
2019.
Puskesmas Kalumpang Kantor Desa Kalumpang Gereja Jemaat Batuisi

Toko Kelontong dan Bengkel

Puskesmas Karama SDN Rantepatta Toko Kelontong Kawasan Permukiman Utama di Kalumpang 17
KONDISI FISIK LAHAN KEC. KALUMPANG
Jenis Tanah di Kec. Kalumpang Hidrogeologi di Kec. Kalumpang Ketinggian Lahan Kec. Kalumpang
Karama
Karama Karama

Sandapang
Sandapang Sandapang
Polio
Polio Polio

Kalumpang Batumakada
Kalumpang Batumakada Kalumpang Batumakada

Limbong
Limbong Limbong

Makkaliki
Makkaliki Makkaliki

Tumonga
Tumonga Tumonga

Siraun
Siraun Siraun

Kondobulo Karataun
Kondobulo Karataun Karataun
Kondobulo
Lasa
Lasa Lasa

Ketinggian (mdpl)
Jenis Tanah Kondisi Hidrogeologi 0-100 1500-1750
Podsolik Merah Kuning Akuifer produktif kecil, setempat berarti 100-250 1750-2000
Podsolik Merah Kuning, Litosol Daerah air tanah langka 250-500 2000-2250
Setempat akuifer produktif sedang 500-750 2250-2500
750-1000 2500-2750
1000-1250 >3000
Sumber : Peta Tematik RTRW Kabupaten Mamuju, 2019. 1250-1500
18
KONDISI FISIK LAHAN KEC. KALUMPANG
Kemiringan Lereng Kec. Kalumpang Curah Hujan Kec. Kalumpang Geologi Kec. Kalumpang
Karama Karama
Karama

Sandapang Sandapang
Sandapang
Polio Polio
Polio

Kalumpang Batumakada Kalumpang Batumakada Kalumpang Batumakada

Limbong
Limbong
Limbong

Makkaliki
Makkaliki Makkaliki

Tumonga
Tumonga Tumonga

Siraun
Siraun Siraun

Kondobulo Karataun
Kondobulo Karataun Karataun
Kondobulo
Lasa
Lasa Lasa

Kondisi Geologi
KEMIRINGAN LERENG Curah Hujan Anggota Rantepao
0-2% Batuan Gunungapi Talaya
1900 - 2100 mm/tahun
Batuan Terobosan
2-5% 2101 - 2300 mm/tahun Formasi Latimojong
5-15% 2301 - 2500 mm/tahun Formasi Sekala
15-40% 2501 - 2700 mm/tahun Formasi Tinombo
>40% Formasi Toraja
Tuf Beropa
Sumber : Peta Tematik RTRW Kabupaten Mamuju, 2019. Tufa Barufu 19
SEKILAS POTENSI INVESTASI DI KALUMPANG
Terdapat 2 potensi investasi: PLTA dan batubara.
A.PLTA kapasitas 450 MW di Kalumpang
(potensi Sungai Karama)
▪ Terdapat 3 rencana Pembangunan PLTA:
PLTA Tumbuan (PT. Bukaka), PLTA DND
Hidropower (batal), dan PLTA Java (batal)
▪ PT Bukaka Group membantu pembangunan 100
km jalan guna menunjang Pembangunan
PLTA. Hingga Tahun 2023 sudah terbangun 52
km (perkerasan sirtu) termasuk 14 unit
jembatan. 40 km ruas jalan dan lima jembatan
yang belum dituntaskan (keterbatasan anggaran).
▪ Pembangunan PLTA belum ada fisiknya, sedang
dalam proses menyelesaikan infrastruktur
untuk mobilisasi material ke lokasi PLTA
▪ Adanya konflik dengan masyarakat Bonehau-
Kalumpang terkait dengan lahan yang akan
digunakan untuk pembangunan PLTA karena
dikhawatirkan akan terjadi banjir (PLTA DND).
B. Potensi batubara sebagai industri dan PLTU di
Kec. Kalumpang.
▪ Potensi batubara kalori tinggi (masih muda) di Kec.
Kalumpang dapat dikembangkan dengan proses
pemanasan (karbonisasi), deashing, dan
desulfurisasi untuk dimanfaatkan industri dan
PLTU.

20
SEKILAS POTENSI INVESTASI DI KALUMPANG
3 Perusahaan PLTA di Kalumpang
Titik Potensial Pembangunan PLTA di Kalumpang 1. PT. BUKAKA
2. PT. JAVA (investor Jepang)
3. PT DND HIDROPOWER (investor China) →
PLTA Tambuan sempat berkonflik dengan penduduk Kalumpang
(PT. Bukaka)
Dukungan Pengembangan PLTA untuk pembangunan
SMELTER Kab. Luwu (±253 km) dan Kab.
PLTA PT. DND
Luwu Timur (±276 km)
Hidropower Konflik Sosial dan Lingkungan:
▪ Situs Sejarah: mengancam situs POTENSI LUWU TIMUR:
Sipakko di Kec. Kalumpang. a. Nikel terdapat di Desa Magani Kec. Nuha. Produksi
Pembangunan PLTA Karama berada nikel Matte mencapai 78.749,027 ton (mengalami
di bantaran Sungai yang terdapat penurunan dari tahun sebelumnya 82.440,325 ton)
makam leluhur. b. Batu koral terdapat di Desa Tabarano Kec. Nuha, Desa
▪ Sungai sebagai transportasi: Loeha Kec. Towuti, Desa Puncak Indah Kec. Malili, Desa
penduduk Kalumpang menggunakan Margo Lembo Kec. Mangkutana dan Desa Jalajja Kec.
PLTA PT. Java sungai sebagai sarana Burau.
PLTA PT. Java transportasi dari kampung ke c. Pasir terdapat di Desa Lioka, Loeha, Tokalimbo
kampung. Kec.Towuti, Desa Laskap, Wewangriu, Puncak Indah,
▪ Ekosistem Sungai: PLTA PT. Balantang Kec. Malili, Desa Ujung Baru Kec. Tomoni, Desa
PLTA PT. Java DND Hydro Ecopower dapat Kasintuwu, Margo Lembo, Pertasi Kencana, Wonorejo
berdampak pada ekosistem sungai, Kec. Mangkutana, dan Desa Jalajja, Lumbewe Kec. Burau.
hutan sebagai mata pencaharian d. Tanah Liat terdapat di Desa Loeha Kec. Towuti, Desa
penduduk dan dapat berpotensi Laskap, Wewangriu Kec. Malili, Desa Lera Kec. Wotu, dan
sering terjadinya banjir bandang Desa Lanosi Kec. Burau. Kaolin terdapat di Desa Asuli
yang dampaknya hingga ke Kec. Kec.Towuti.
Bonehau e. Pasir Kwarsa terdapat di Desa Kasintuwu Kec.
Mangkutana
21
NILAM SEKILAS POTENSI INVESTASI DI KALUMPANG
PATCHOULI INDUSTRI ▪ Harga minyak nilam (setelah
ALKOHOL PARFUM disuling) Rp. 580.000/ltr
OXYGENATED ▪ Sudah terdapat penyulingan di Ds.
HIDROKARBON INDUSTRI Karataun, Kondobulo, Tumonga,
MINYAK TOILETRIES dan Karama
NILAM
▪ Potensial untuk dikembangkan
Pengolahan INDUSTRI sebagai bahan dasar dalam
nilam KOSMETIK
eksisting
industri parfum, toiletries,
kosmetik, rokok, farmasi, pestisida,
INDUSTRI dan cat.
EUGENOL
ROKOK ▪ Indonesia penghasil minyak
nilai terbesar (85%)
DAUN INDUSTRI ▪ India (34%) sebagai importir
NILAM Pengolahan nilam menjadi minyak nilam
FARMASI terbesar essential oil (salah satunya
minyak nilam) dari Indonesia
INDUSTRI
BENZALDEHID
PARFUM
LIMBAH
INDUSTRI
KOSMETIK

INDUSTRI
SINAMALDEHID FARMASI

INDUSTRI INDUSTRI
PESTISIDA FARMASI
HIDROKARBON
INDUSTRI CAT
Sumber: OEC, 2023 22
KAKAO SEKILAS POTENSI INVESTASI DI KALUMPANG
▪ Harga kakao kering Rp. 45.000/kg
▪ Lokasi kebun kakao sudah terdapat di semua desa di
Kalumpang
▪ Potensial untuk dikembangkan sebagai makanan,
minuman, obat-obatan, pewangi, dsb
▪ Indonesia mengekspor kakao ke India (11,9%),
Malaysia (10,2%), dan China (10,8%)
▪ Harga produk setengah jadi (bubuk kakao, lemak kakao
dan pasta kakao dan kakao cake (bahan baku untuk
membuat bubuk cokelat) 81 ribu metrik ton atau senilai
175 juta dolar (Sumber: https://www.ukmindonesia.id/baca-
deskripsi-posts/potensi-ekspor-cokelat-Indonesia)

23
Sumber: OEC, 2023
KERANGKA PENENTUAN DELINEASI WP
KRITERIA (TEKNIS) DELINEASI:
KEBUTUHAN DATA
AREA OF INTEREST (AOI) Penentuan
Delineasi
PENENTUAN DELINEASI “Kec. Kalumpang, Kab
• Amanat Kebijakan Mamuju, Prov Sulawesi Barat Luas WP : ± 2.000 - 6.000 Ha (minimal area layak/sesuai
• Karakteristik Wilayah (Luas = 6.427,31 Ha) terbangun 1.500 - 5.000 Ha)
• Profil Sarana
• Profil Prasarana
• dll Dukungan Data Dasar : penentuan batas menggunakan
PRINSIP Peta Dasar/RBI 5K, atau CSRT (mis: as jalan, sungai,dll)
TIPOLOGI WILAYAH
• Sistematis
PERENCANAAN
• Kepastian Batas
KRITERIA PENENTUAN RDTR di Wilayah Kabupaten
• Keseimbangan Kemudahan Pengelolaan : batas jelas &
DELINEASI
• Keterpaduan mudah didefinisikan, mis: Batas Admin
• Amanat Kebijakan
• Batas Administrasi dan Batas PENETUAN DELINEASI Desa/Kel, Batas Fisik (sungai, jalan,dll), batas
Wilayah
• Potensi Kawasan
WILAYAH PERENCANAAN ekologi/ DAS, Batas Status Kws Hutan, dll
• Ketersediaan Lahan TEKNIK PENENTUAN DELINEASI
• Keterjangkauan Infrastruktur • Analisis Daya Dukung Lahan
• Interaksi Kawasan • Analisis Tren Perubahan Penggunaan Kebutuhan Ruang :
• Potensi Bencana Lahan • memperhatikan Limitasi Kawasan spt: gambut
SK DELINEASI WILAYAH • Analisis Perkembangan Area Terbangun
PERENCANAAN • Analisis Keterjangkauan Infrastruktur berfungsi lindung, LBS/LP2B/Daerah Irigasi
• Analisis Interaksi/Keterkaitan Fungsional Teknis, Kws Hutan, Kws rawan bencana, dll
Antara Kawasan
• Content Analysis; dan/atau • Potensi Kawasan : potensi ekonomi,
• Analisis Deskriptif
investasi, sektor & komoditi unggulan
• mencukupi kebutuhan ruang untuk proyeksi
Penyesuaian SURVEY PADA WILAYAH
Batas Delineasi PERENCANAAN & SURVEY
PERPETAAN (GCP/ICP)
penduduk 20 thn ke depan

Jangkauan Pelayanan Pusat Kota di RDTR : misal


Keterangan: PENGOLAHAN DATA DAN radius 5-10 Km, atau waktu tempuh 10-15 Menit
Proses Penentuan Delineasi ANALISIS
(KOREKSI GEOMETRIK)
Menjadi Masukan Kajian atau Rencana Terdahulu : mempertimbangkan
Proses Penyesuaian Batas Delineasi delineasi Masterplan, RDTR lama (jika ada), kajian/studi
PENYESUAIAN BATAS
DELINEASI WILAYAH terkait lainnya.
PERENCANAAN

24
AOI DAN KRITERIA PENENTUAN DELINEASI
AoI Berdasarkan Usulan dari Pemda Kab. Mamuju 7 KRITERIA DELINEASI:
Amanat Kebijakan RTRW Kab.
Luas AOI : 6.427,31 Ha A Mamuju → amanat RTRW dan keterkaitan
dengan rencana sektoral (kepentingan
investasi)
Mencakup 7 Desa
B
(Kalumpang, Karama, Karataun, Kondobulo, Limbong, Batas wilayah: administrasi, fisik,
Sandapang, Tumonga)
dan buatan
Potensi kawasan → sumber daya

C (investasi & hasil perkebunan) dan


peluang/tren perkembangan kawasan (ciri
perkotaan)
Keterjangkauan infrastruktur → akses
D jalan dan/atau sungai, infrastruktur dasar,
dan keterjangkauan pusat pelayanan
Ketersediaan lahan → diluar SK

E penetapan kawasan hutan, LSD atau LP2B,


daya dukung lahan, kecenderungan
terbangun, status lahan, HAT
Interaksi antar kawasan →
F interaksi sosial budaya, ekonomi, atau
lingkungan
Potensi bencana → kerawanan
G bencana banjir, tanah longsor, gempa
bumi, dsb.

H Ketersediaan CSRT
25
JUSTIFIKASI PENENTUAN DELINEASI
Karama Pusat pelayanan
Luas: 7.797,96 Ha, 8 Desa 4
(lokasi PLTA) di Ds.Karama
(Kalumpang, Kondobulo, Karataun, Makkaliki, Limbong,
Tumonga, Karama, dan Polio)

Potensi sawah Polio

Tumonga

3
1
Limbong Potensi
kakao
2 5

Kalumpang
AoI
Potensi emas,
1. Seluruh AoI dikaji berdasarkan 7 kriteria delineasi → semua
sawah, nilam, POTENSIAL SEBAGAI DELINEASI (memiliki kesatuan secara
dan kakao ekologis, ekonomi, dan sosial)
2. Dilakukan penyesuaian batas dari AoI (kawasan hutan, batas
Sebagian jalan fisik, dan administrasi)
sudah aspal → 3. Ditambahkan Ds. Polio berdasarkan hasil survei primer:
potensial 6 ▪ Ds. Polio berjarak 30 menit dari Ds. Karama dan pusat
dikembangkan Kondobulo
pelayanannya berada di Ds. Karama
Karataun ▪ Akses menuju ke Ds. Polio hanya bisa dilalui motor (perlu
adanya pelebaran dan peningkatan kualitas badan jalan)
▪ Potensi investasi penambangan emas di Ds. Polio
4. Jarak dari Ds. Polio dan Ds. Karataun ke permukiman
selanjutnya >10 km dan kondisi jalan ekstrim, sehingga tidak
*Delineasi sudah dikoordinasikan dengan pihak Kec. Kalumpang dan Dinas PUPR Kab. Mamuju dimasukkan dalam delineasi. 26
KRITERIA DELINEASI WP KALUMPANG
A Amanat Kebijakan: Rencana Pola Ruang

Kalumpang sebagai PPK dalam RTRW Kab. Mamuju dan


diamanatkan untuk disusun RDTRnya

B Batas Wilayah
Menggunakan kombinasi batas administratif (kec dan
desa), batas fisik (jaringan jalan dan sungai), dan batas
kawasan hutan (hutan lindung, TN dan HPT)

C Potensi Kawasan
1. Potensi kakao: 2.598,71 ha, 486,43 ton
2. Potensi pertanian (LP2B 277,01 ha)
3. SDM Ds. Kalumpang, Kondobulo, Karataun, Limbong,
Tumonga, Karama, dan Polio: 6.981 jiwa
4. Tren perkembangan kawasan: perkembangan linear Sumber: RTRW Mamuju 2019
mengikuti Sungai Karama dan linear sepanjang
jalan menuju Kondobulo
Rencana Pola Ruang Luas (ha)
5. 72,08% lahan potensial dikembangkan (APL) Hutan Lindung 762.41
Hutan Produksi Terbatas 872.90 Tren perkembangan
Hutan Produksi Tetap 1.77 kawasan
Kawasan Perkebunan 314.64
Kawasan Permukiman Perdesaan 41.18
Kawasan Pertahanan Dan
Keamanan 0.36
Kawasan Tanaman Pangan 3,878.84
Sempadan Sungai 1,385.78
Taman Nasional 540.08 27
Grand Total 7,797.96
KRITERIA DELINEASI WP KALUMPANG
D Keterjangkauan Infrastruktur Sarana Prasarana APL = 72,08%
1. Dilalui jalan kolektor primer (JKP-2/JKP-3) perkerasan : Karama
HL = 9,78%
HP = 0,02%

: :: : :
aspal Mamuju – Bonehau, perkerasan sirtu Bonehau – Sandapang
HPT = 11,19%
Kalumpang. TN = 6,93%
2. Dilalui jalan non status Kalumpang – Kondobulo, dan
Kalumpang – Karama.
3. Keterjangkauan pusat pelayanan:
Kalumpang

: Polio

▪ Kalumpang – Kondobulo ±9 km
▪ Kalumpang – Karataun ±17 km : Tumoga
Batu Makkada

:::
Limbong

▪ Kalumpang – Limbong ±17 km


▪ Kalumpang – Tumonga ±24 km
▪ Kalumpang – Karama ±33 km
▪ Kalumpang – Polio ±40 km : :: Makkaliki :
Sumber: Kalumpang dalam Angka 2022
:
Kondo Bulo

::
4. Infrastruktur dasar: 530 SR PLN, 1.210 SR non PLN, 47
: :
Karataun Salumakki

gereja, 3 masjid, 3 pasar (Sumber: Kalumpang dalam Angka 2022) Sumber : Hasil Digitasi dan Survei Lapangan 2023. Siraun
Sumber: Keputusan MenLHK No SK.6625/MENLHK-

E Ketersediaan Lahan : : PKTL/KUH/PLA.2/10/2021

1. 72,08% APL, 6,93% TN, 9,78% HL tidak ada gambut


2. LP2B 277,01 ha Karama
3. DDL: dominasi untuk terbangun rendah, Kondobulo
kemampuan sedang
4. Kernel density: Kalumpang dan Kondobulo kepadatan Kalumpang
paling tinggi di Kec. Kalumpang. Limbong menuju Karama
terdapat pusat kegiatan dengan densitas tertinggi kedua,
sehingga cukup potensial untuk terbangun kedepannya Kondobulo & Karataun
5. HAT: sebagian besar hak milik pada lahan tanaman pangan Sumber : Keputusan Bupati Mamuju Tahun 2021 Kernel Density 28
KRITERIA DELINEASI WP KALUMPANG
HAT di Ds.
F Interaksi Antar Kawasan Daya Dukung Lahan Hak Atas Tanah
Kalumpang,
1. Interaksi ekonomi Kalumpang sebagai ibukota Kondobulo, dan
Karama
kecamatan dengan Kondobulo karena terdapat pasar
pada kedua desa dan Kalumpang dengan Limbong,
2. Tidak ada interaksi ekonomi Limbong dengan
Karama maupun Kalumpang dengan Karama
3. Kesatuan pengelolaan kawasan aliran Sungai Karama

G Potensi Bencana
1. Rawan bencana gerakan tanah menengah dan
rendah di semua WP
2. Rawan bencana longsor sangat tinggi di semua WP
3. Rawan bencana banjir agak tinggi dan tinggi di semua Sumber: RTRW Mamuju 2019
WP
4. Rawan bencana Gempabumi menengah di semua WP

Sumber : Peta Rawan Bencana Daerah Mamuju 2014 Sumber : Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi 29
REVIEW TERHADAP 7 MUATAN STRATEGIS
1 Kebijakan Strategis Nasional 4 Mitigasi Bencana
1. Amanat RTRW Kab. Mamuju, Kalumpang
sebagai PPK
2. RUPTL 2021-2030: Pembangunan PLTA
Karama dan Tumbuan/Mamuju

2 Potensi RTH/Potensi Tidak Terbangun


1. Tipologi A: rimba kota (762,41 ha) Sumber : Peta Rawan Bencana Daerah Mamuju 2014 Sumber : Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi
2. Tipologi B:
▪ Kawasan/zona hutan produksi (874,67 ha) 1. Rawan bencana gerakan tanah 1. Ruang evakuasi untuk banjir dan longsor di WP
▪ Kawasan/zona konservasi (540,08 ha) menengah dan tinggi Kalumpang
▪ Kawasan/zona perkebunan rakyat (314,64 ha) 2. Rawan bencana longsor sangat 2. Pembangunan bangunan pengendali banjir dan
▪ Kawasan/zona pertanian LP2B (277,01 ha) longsor
tinggi
Total: 2.768,81 ha (35,50%) 3. Rawan bencana banjir agak tinggi 3. Pengaturan teknis penanganan longsor dan
dan tinggi limitasi pembangunan kawasan longsor tinggi
3 Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan 4. Pengaturan bangunan tahan gempa
5 Peruntukan Kawasan Hutan

APL = 72,08% Penetapan dalam pola ruang:


HL = 9,78% 1. Zona Hutan Lindung: 762,41 ha ▪ Tidak ada kawasan
HP = 0,02% 2. Zona Konservasi (Taman Nasional): yang berbatasan di
HPT = 11,19% 540,08 ha WP Kalumpang
TN = 6,93% dengan wilayah
3. Zona Hutan Produksi
kabupaten/kota lain
▪ Hutan Produksi Terbatas: 872,90 ha
▪ Tidak ada batas garis
▪ Hutan Produksi Tetap: 1,77 ha pantai di WP
Kalumpang
Sumber : Keputusan Bupati Mamuju Tahun 2021 30
Sumber: Keputusan MenLHK No SK.6625/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/10/2021
PROFIL WP KALUMPANG
Jumlah Kepadatan Rasio Jenis JARAK KE IBUKOTA
Desa DESA LUAS (ha)
Penduduk (jiwa) Penduduk (jiwa/km2) Kelamin KEC (km)
Kalumpang 2,551.19 -
Kalumpang 791 3,17 100,76
Karama 651.57 33
Karataun 1.468 8,21 106,47 Karataun 240.47 17
Karama 1.227 22,02 116,02 Kondo Bulo 2,467.57 9
Limbong 375.25 17
Tumonga 936 22,86 103,92 Makkaliki 284.30 22
Polio 676 20,94 133,10 Polio 192.36 40
Tumonga 1,035.16 24
Limbong 1.058 9,91 110,76 TOTAL 7.797,96 ha -
Kondo Bulo 825 3,49 98,80
WP Kalumpang 6.981 jiwa 12,94 jiwa/km2 110
* Delineasi tidak mencakup kawasan permukiman di Ds. Makalikki sehingga jumlah
penduduk Makalikki tidak memasukkan dalam profil dan analisis.
Sumber : Kecamatan Kalumpang dalam Angka, 2022
Kabupaten Mamuju dalam Angka, 2023

▪ Sarana pendidikan: 2 TK/PAUD, 8 SD/MI, 3 SMP/MTS, 2 SMA/SMK


▪ Fasilitas kesehatan: 3 puskesmas
▪ Fasilitas peribadatan: 3 masjid, 47 gereja protestan

POTENSI EKONOMI:
▪ Kakao: 2.598,71 ha, 486,43 ton dijual Rp. 45.000,/kg
▪ Perikanan budidaya: 41,87 ton
▪ Minyak nilam Rp. 580.000,-/ltr
Luas: 7.797,96 Ha, 8 Desa
(Kalumpang, Kondobulo, Karataun, Makkaliki,
▪ Tenun Sekomandi Rp. 200.000,- - Rp. 7.000.000,-/kain Limbong, Tumonga, Karama, dan Polio)
▪ Emas Rp.70.000,-/kaca atau Rp. 700.000/gr
Sumber : Kecamatan Kalumpang dalam Angka, 2022
▪ Beras Rp.12.000,-/kg
Survei Primer, 2023 31
KAWASAN PERMUKIMAN WP KALUMPANG
PERMUKIMAN KALUMPANG PERMUKIMAN TUMONGA PERMUKIMAN KARAMA

Menuju Karama

Menuju Mamuju

Menuju Polio

PERMUKIMAN POLIO
Menuju Kalumpang

PERMUKIMAN LIMBONG
Menuju Karama

Menuju Baoe
Menuju Karataun
PERMUKIMAN KARATAUN

Menuju Kalumpang

PERMUKIMAN
Menuju Kalumpang 32
KONDOBULO
INFRASTRUKTUR JALAN RDTR KALUMPANG
Jalan Kalumpang – Karama Akses Mamuju ke Kalumpang ±88 km aspal,
Panjang jalan : ± 33,1 km ±47 km perkerasan sirtu
Perkerasan : sirtu
Jembatan : jembatan kayu (roda 2) Jalan Karama – Polio
dan melintasi Sungai Panjang jalan : ± 5,8 km
(roda 4) Perkerasan : tanah (hanya bisa diakses roda 2)
Status : jalan provinsi (JKP-3) Jembatan : belum ada (melintasi sungai)
Status : non status

Jalan Kalumpang – Kondobulo


Panjang jalan : ± 10,0 km
Perkerasan : ±5,2 km aspal+beton, ±4,8 km makadam
Jembatan : belum ada (melintasi sungai)
Status : non status

Jalan Kondobulo – Karataun


Panjang jalan : ± 6,6 km
Perkerasan : makadam
Jembatan : belum ada (melintasi sungai)
Status : non status
33
POTENSI EKONOMI & INVESTASI WP KALUMPANG
Potensi nilam Potensi investasi:
Potensi ekonomi kawasan:
▪ Minyak nilam Rp. 580.000,-/ltr Potensi Lokasi PLTA ▪ Pembangunan PLTA 10,3 T
▪ Kakao Rp. 45.000,/kg pertanian ▪ PLTA Tumbuan (PT. Bukaka), PLTA DND
▪ Tenun Sekomandi Rp. 200.000,- - Rp. 7.000.000,-/kain Potensi emas Hidropower (batal), dan PLTA Java (batal)
▪ Beras Rp.12.000,-/kg ▪ Potensi tambang emas (harga Rp.70.000,-/kaca
▪ Kemiri Rp. 28.000,-/kg atau Rp. 700.000/gr)
▪ Potensi batubara kalori tinggi (masih muda)
Pengepul/ Dijual ke Potensi nilam dapat dikembangkan dengan proses pemanasan
Petani
Tengkulak Mamuju (karbonisasi), deashing, dan desulfurisasi untuk
dimanfaatkan industri dan PLTU.
Potensi kakao

Potensi kakao

Pohon kakao Potensi jagung


Potensi emas (IUP)
Potensi kakao
Potensi jagung

Tenun Potensi pertanian


Sekomandi Potensi nilam

34
Penyusunan Materi Teknis Dan Ranperkada RDTR Di Kabupaten Mamuju
(WP KALUMPANG)

KAJIAN AWAL
ISU KEWILAYAHAN
DAN PB

Kajian Awal Isu Kewilayahan

Kajian Awal Isu Pembangunan


Berkelanjutan

D 35
ISU KEWILAYAHAN WP KALUMPANG
A AKSESIBILITAS B TELEKOMUNIKASI C JARINGAN LISTRIK
▪ Akses Mamuju ke Kalumpang ±88 km aspal, ±47 km Tidak ada jaringan ▪ Listrik di Ds. Limbong, Ds. Tumonga, Ds.
perkerasan sirtu telekomunikasi kabel Karama, dan Ds. Polio hanya bersumber dari
▪ Akses di dalam kawasan perkotaan Kalumpang: maupun nirkabel di WP PLTMH (turbin) dengan kapasitas yang
▪ Kalumpang – Karama: ±33,1 km sirtu dengan Kalumpang. Hanya belum mencukupi kebutuhan.
jembatan kayu (roda 2) dan melintasi Sungai (roda 4) terdapat spot dengan ▪ PLTMH di Ds. Karama mengalami
▪ Karama – polio: ±5,8 km hanya bisa diakses roda 2 akses wifi berbayar kerusakan sejak Bulan Juni (hanya
dengan perkerasan tanah pada beberapa titik. menggunakan genset pada malam hari dan
▪ Kalumpang – Kondobulo: ±5,2 km aspal, ±4,8 km panel surya)
sirtu
▪ Kondobulo – Karataun: ±6,6 km sirtu

Perkerasan
Perkerasan
tanah
sirtu Perkerasan sirtu menuju Karama Akses tanah menuju Polio Layanan telekomunikasi wifi berbayar

Perkerasan
aspal

Perkerasan Akses jembatan untuk roda 2 Akses aspal menuju Kondobulo Pemasangan jaringan listrik Karama
aspal 36
ISU KEWILAYAHAN WP KALUMPANG
D LIMITASI KAWASAN (GEOGRAFIS KAWASAN) E POTENSI EKONOMI KAWASAN
▪ Limitasi kawasan karena adanya kawasan hutan yang Terdapat potensi pengembangan ekonomi kawasan yang belum dikelola dan
tidak dapat dikembangkan sebagai budidaya terbangun dikembangkan serta belum didukung infrastruktur yang memadai
1. Hutan Lindung: 762,41 ha (pengolahan, akses jalan, dan pemasaran)
2. Taman Nasional: 540,08 ha ▪ Minyak nilam Rp. 580.000,-/ltr
3. Hutan Produksi ▪ Kakao Rp. 45.000,/kg Potensi emas
▪ Hutan Produksi Terbatas: 872,90 ha ▪ Tenun Sekomandi Rp. 200.000,- - Rp. 7.000.000,-/kain
▪ Hutan Produksi Tetap: 1,77 ha ▪ Emas Rp.70.000,-/kaca atau Rp. 700.000/gr
▪ Kelerengan kawasan dominan 15-40% tidak dapat ▪ Beras Rp.12.000,-/kg
dikembangkan sebagai kawasan terbangun Potensi sawah
▪ Kerawanan bencana longsor tinggi, banjir agak tinggi
dan tinggi, dan gerakan tanah menengah dan tinggi
Potensi nilam

F POTENSI PENGEMBANGAN PERTANIAN


Potensi
Belum terdapat irigasi teknis pada lahan pertanian yang
kakao
ditetapkan sebagai LP2B dan musim kemarau yang
berkepanjangan sehingga produktivitas padi tidak optimal. Potensi
Jagung
G PERSAMPAHAN Potensi jagung Potensi
kakao
▪ Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada
tempatnya belum terbentuk, sehingga banyak masyarakat Potensi emas
yang membuang sampah di Sungai Karama dan
Sungai Karataun Potensi sawah
▪ Belum ada sistem pengelolaan persampahan (hanya Kain Tenun Potensi nilam
Sekomandi
dibakar) Potensi nilam 37
LATAR BELAKANG PENYUSUNAN KLHS
KLHS adalah sebuah bentuk Kewajiban Penyusunan
tindakan strategis dalam KLHS RTRW beserta
Rencana Rincinya
menuntun, mengarahkan, dan
berdasarkan UU
menjamin tidak terjadinya efek 32/2009 tentang
negatif terhadap lingkungan Perlindungan &
dan keberlanjutan yang Pengelolaan LH.
dipertimbangkan secara
bersama dalam kebijakan,
rencana dan program

Menciptakan tata
pengaturan yang lebih
baik melalui
pembangunan
keterlibatan para
pemangku
kepentingan strategis
dan partisipatif.
38
TUJUAN DAN MANFAAT PENYUSUNAN KLHS

Memastikan prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi


TUJUAN dasar dan terintegrasi dalam pembangunan

MANFAAT ✓ Menjamin bahwa setiap kebijakan, rencana dan/atau


program “lebih hijau” dalam artian dapat menghindarkan atau
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan hidup.
✓ Melindungi aset-aset sumberdaya alam dan lingkungan
hidup guna menjamin berlangsungnya pembangunan
berkelanjutan; dan
✓ Memfasilitasi kerjasama antar stakeholder untuk mencegah
konflik, berbagi pemanfaatan.

39
DASAR HUKUM PELAKSANAAN KLHS RDTR

A Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup;

B Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022


tentang Cipta Kerja;

C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata


Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;

D Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia


E Nomor P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 Tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor. 46 Tahun 2016 Tentang Cara Penyelenggaraan KLHS; dan

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Ka BPN Nomor 5 Tahun 2022
F tentang Tata Cara Pengintegrasian Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan
Rencana Tata Ruang.

40
Strategi Percepatan: Integrasi Penyelenggaraan KLHS dan Proses RDTR
Tahapan Penyelengggaraan KLHS a. Penjaminan Kualitas KLHS
b. Pendokumentasian KLHS;
(PP 46/2016 dan Peraturan Menteri LHK P.69/2017) c. Validasi KLHS Expose
FGD-1 KP-1 Identifikasi Materi FGD-2 Perumusan KP-2 Akhir
Identifikasi Isu PB Muatan RDTR yg Penyusunan
Alternatif
Persiapan & berpotensi menimbulkan Analisis Pengaruh Rekomendasi
pengaruh thd Lingk Penyempurnaan Perbaikan
Isu PB paling Strategis Muatan RDTR
Hidup

Persiapan Perumusan Penyusunan &


Pengumpulan Data Pengolahan &
& Penetapan Konsepsi RDTR Pembahasan Ranperkada
& Informasi Analisis Data
Delineasi (Materi Teknis) RDTR

Keg. KLHS a. Kapasitas daya dukung dan daya a. RDTR telah mengakomodir penyempurnaan muatan
a. Tim Penyusun (gabungan RDTR & KLHS); a. Hasil Perumusan Isu PB tampung LH untuk Pembangunan
a. identifikasi materi muatan RTR yang berdasarkan hasil rekomendasi perbaikan KLHS
b.Penyelarasan KAK RTR dg KAK KLHS berpotensi menimbulkan pengaruh b. Dalam hal terdapat perubahan materi muatan
b. Data Primer; b.Perkiraan mengenai dampak dan
c. Penyelarasan Metodologi KLHS RTR yang berpotensi menimbulkan dampak
d.Identifikasi & Penentuan Pemangku • Konsultasi Publik resiko LH terhadap kondisi Lingk. Hidup; Lingkungan Hidup pada saat pembahasan
c. Kinerja layanan atau jasa
Kepentingan (Penentuan Isu PB ekosistem
b. analisis pengaruh materi muatan RTR linsek atau pembulatan, pengharmonisasian,
dan penetapan konsepsi, maka dilakukan
paling strategis) d.Efisiensi pemanfaatan sumber daya terhadap kondisi Lingk. Hidup dengan pemutakhiran dok. KLHS terhadap materi
Keg RDTR c. Data Sekunder muatan RTR yang mengalami perubahan yang
a. Metodologi
alam memperhatikan isu strategis PB; dituangkan dalam Berita Acara (BA).
• Peta Ekoregion e.Tingkat kerentanan dan kapasitas
b.Kajian Awal Data Sekunder adaptasi terhadap perubahan iklim
c. perumusan alternatif penyempurnaan
c. Penetapan Wil. Perencanaan (WP) • Peta D3TLH Jasa materi muatan RTR; dan
f. Tingkat ketahanan dan potensi
d.Penyusunan Rencana Kerja pengatur Air
e.Pemberitaan kepada Publik
keanekaragaman hayati d. penyusunan rekomendasi perbaikan Proses KLHS
materi muatan RTR yang
Prosedur Penyusunan dan Penetapan RDTR (12 bulan)→ Permen ATR/Ka. BPN No 11 Tahun 2021 mengintegrasikan prinsip Pembangunan RDTR terintegrasi
Penyusunan Matek & Ranperkada RDTR (5 Bulan) → Juknis Penyusunan Matek RDTR Kab/Kota ABT BA Berkelanjutan. dengan Proses
Sumber: BUN Th.2023

• Permen ATR/Ka. BPN No 11 Tahun 2021; RDTR


• Permen ATR/Ka.BPN No 5 Tahun 2022; dan
• Juknis Penyusunan Matek RDTR Kab/Kota ABT BA BUN Th.2023 Sumber : Paparan Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor – KLHK, 2021 41
TAHAPAN PELAKSANAAN KLHS (FGD 1: Tahap Persiapan dan Identifikasi Isu Awal)

Pembentukan
Pokja KLHS KP I
Penyusunan 1. IDENTIFIKASI Isu
KAK KLHS Pembangunan
Berkelanjutan
Identifikasi
pemangku
2. Isu Pembangunan 4a. Identifikasi
Berkelanjutan
kepentingan STRATEGIS Materi KRP

3. Isu Pembangunan 4b. Muatan materi 5. Analisis


FGD-1 Berkelanjutan KRP yang Berdampak Pengaruh KRP
PRIORITAS terhadap LH

kajian 6 muatan

Daya Dukung & Dampak & Kinerja Jasa Mutu & Adaptasi Ketahanan &
Daya Tampung Risiko LH Ekosistem ketersediaan Perubahan Potensi
LH SDA Iklim KEHATI

7. Rumusan 8. 9. 10. 11. Validasi


Alternatif Rekomendasi Penjaminan Pendokumen- KLHS
Perbaikan Integrasi Kualitas tasian
hasil
KP II KLHS
42
PROSES PENJAMINAN KUALITAS KLHS RDTR
A B
Penjaminan Kualitas Proses: Penjaminan Kualitas Substansi:
1. SK Pembetukan Pokja KLHS RDTR; 1. Isu Strategis Pembangunan Berkelanjutan;
2. Jadwal Kegiatan Pembuatan KLHS RDTR; 2. Kajian Pengaruh RDTR Terhadap Lingkungan Hidup;
a. Identifikasi Isu Strategis dan Penyepakatannya a. Kapasitas DDL/DTL
b. Kajian Pengaruh RDTR dan Penyepakatannya b. Dampak dan Resiko LH
c. Kegiatan a dan b dibuat konsultansi publiknya c. Kinerja Jasa Ekosistem
d. Perumusan Alternatif Penyempurnaan RDTR d. Efisiensi Pemanfaatan SDA
didalam konsultansi publik e. Tingkat Kerentanan dan Adaptasi Perubahan Iklim
e. Penyusunan Rekomendasi Perbaikan f. Tingkat Ketahanan dan Potensi Kehati
3. Lampiran Berita acara kegiatan-kegiatan yang 3. Perumusan Alternatif Penyempurnaan Substansi RDTR
dilaksanakan. 4. Rekomendasi Perbaikan RDTR
4. Laporan KLHS RDTR

Kendala:
1. Perlu waktu di dalam pembentukan Pokja KLHS RDTR;
2. Terbatasnya waktu pelaksanaan Kegiatan;
3. Terbatasnya acara kegiatan-kegiatan yang bisa dilaksanakan.

Mengacu Ke : PP 46/2016 dan Permen LHK 69/2017 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS 43
Input – Proses – Output Penyusunan KLHS RDTR Kaw. Kalumpang
INPUT:
✓ Kondisi Fisik Kawasan (RTRW Kab. Mamuju, Profil Kecamatan);
✓ Kondisi Lingkungan Kawasan (IKPLHD);
✓ Kinerja Jasa Ekosistem (Kajian Daya Dukung dan Daya Tampung);
✓ Efisiensi Pemanfaatan SDA (Kajian Daya Dukung dan Daya Tampung);
✓ Kerentanan dan Adaptasi Perubahan Iklim (Kajian GRK);
✓ Kerentanan dan Potensi Keanekagamanan Hayati (Kajian Daya Dukung dan Daya Tampung dan RPPLH).
✓ Studi-studi Terkait Lingkungan Kawasan (Dokumen KLHS RPJMD serta dokumen-dokumen studi terkait lingkungan yang pernah
dilaksanakan)

PROSES:
Tahap Pengkajian Pengaruh Kebijakan, Rencana dan Program Terhadap Lingkungan Hidup
✓ Kajian Kapasitas Daya Dukung Lingkungan / Daya Tampung Lingkungan;
✓ Kajian Dampak dan risiko Lingkungan Hidup;
✓ Kajian Kinerja Jasa Ekosistem;
✓ Kajian Efisiensi pemanfaatan Sumber Daya Alam;
✓ Kajian Tingkat kerentanan dan adaptasi Perubahan Iklim;
✓ Kajian Tingkat ketahanan dan Potensi Kenakeraragaman Hayati.

OUTPUT:
Tahap Penyempurnaan Alternatif Penyempurnaan serta Rekomendasi
✓ Hasil Kajian Muatan KLHS;
✓ Proses Pengintegrasian kedalam RDTR;
✓ Rekomendasi
44
TAHAP PERSIAPAN (PENYUSUNAN KAK KLHS)
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kajian Lingkungan Tahap Persiapan (Jadwal Pelaksanaan KLHS RDTR)
Hidup Strategis (KLHS) Rencana Detail Tata Ruang Bulan
No Nama Kegiatan
(RDTR) Kawasan Kalumpang terdiri dari beberapa Agt Sep Okt Nov Des
bagian, yaitu: 1. FGD 1 - Persiapan
2. Kick Off KLHS RDTR Kawasan Kalumpang
1. Latar Belakang 3. Pembentukan Pokja KLHS
2. Gambaran Umum 4. Inventarisasi Data dan Informasi (desk study)
3. Tujuan dan Sasaran 5. Konsultasi Publik (I)
6. FGD 2 - Identifikasi KRP dan Kajian Pengaruh
4. Ruang Lingkup / Batasan Kegiatan 7. Kajian Muatan KLHS
5. Keluaran / Output 8. Konsultasi Publik (II)
6. Penerima Manfaat 9. Penyusunan Laporan Akhir
7. Pelaksana Kegiatan 10. Penyusunan Eksekutif Summary
11. Penjaminan Kualitas dan Pendokumentasian
8. Waktu dan Pelaksanaan Kegiatan KLHS
9. Sistem Pelaporan 12. Permohonan Validasi KLHS
10. Pembiayaan 13. Validasi KLHS tingkat Provinsi

45
Tahap Persiapan (Identifikasi Pemangku Kepentingan)
PK kurang PK
PK penting PK penting PK kurang
penting dan kuran PK
No Pemangku Kepentingan dan tapi kurang penting tapi PK
kurang PK g kurang
berpengaruh berpengaruh berpengaruh penting
berpengaruh penting penti penting
1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga ✓ tapi
No Pemangku Kepentingan dan ng dan
2 Dinas Kesehatan ✓ kurang
berpen tapi kurang
3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan ✓ berpengar
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan garuh berpe berpeng
4 ✓ uh
Ruang ngaru aruh
Badan Perencanaan, Penelitian dan h
5 ✓
Pengembangan 23 Desa Makkaliki ✓
6 Dinas Perhubungan ✓ 23 Desa Limbong ✓
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan 24 Desa Tumoga ✓
7 ✓
Permukiman, dan Pertanahan 25 Desa Polio ✓
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan 26 Desa Karama ✓
8 ✓
Sipil 27 Asosiasi Profesi ✓
9 Dinas Sosial ✓ 28 LSM ✓
Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perorangan/ tokoh/ kelompok
10 ✓
dan Perindustrian
yang mempunyai data dan
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan 29 ✓
11 ✓ informasi terkait dengan
Terpadu Satu Pintu
12 Badan Penanggulangan Bencana Daerah ✓ lingkungan
Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemerhati lingkungan hidup di
13 ✓ 30 ✓
Pemadam Kebakaran Kawasan Kalumpang
Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura 31 Organisasi masyarakat ✓
14 ✓
dan Peternakan Kelompok masyarakat tertentu
32 ✓
15 Dinas Perkebunan ✓ (petani, pengusaha)
16 Dinas Perdagangan ✓
17 Sekretariat Daerah ✓
18 Sekretariat DPRD ✓
19 Kecamatan Kalumpang ✓
20 Desa Kalumpang ✓
21 Desa Kundo Bulo ✓ 46
DRAFT KEANGGOTAAN POKJA KLHS RDTR
No Posisi Instansi
1 Pengarah 1. Bupati Mamuju
2. Wakil Bupati Mamuju
3. Sekretaris Daerah Kabupaten Mamuju
2 Ketua Kepala Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Mamuju
3 Wakil Ketua Kepala Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mamuju
4 Sekretaris Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mamuju
5 Anggota 1. Kepala BAPPELITBANG Kabupaten Mamuju
2. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mamuju
3. Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kabupaten Mamuju
4. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perindustrian Kabupaten Mamuju
5. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Kabupaten Mamuju
6. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mamuju
7. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kabupaten Mamuju
8. Camat Kalumpang
9. Kepala Bidang Terkait
10. Kepala Sub Bidang Terkait
11. Kepala seksi Terkait
12. Fungsional Terkait
13. PPNS Penataan Ruang Kabupaten Mamuju

47
Sumber : Identifikasi dan Perumusan isu Pembangunan Berkelanjutan, Dit. PDL – KWS, KLHK 2019
48
Sumber : Identifikasi dan Perumusan isu Pembangunan Berkelanjutan, Dit. PDL – KWS, KLHK 2019
49
LINGKUNGAN
• Merupakan kawasan rawan bencana 1
• Ketidaksesuaian lahan dengan
peruntukan
• Mayoritas kelerengan lahan 15-40%. 2
• Lahan Kritis
• Kerusakan Sumber Air
• Sistem drainase yang belum SOSIAL
memadai • Adanya Konflik Lahan
• Infrastruktur persampahan yang • Penolakan masyarakat terhadap
belum memadai, serta pengelolaan pembangunan PLTA
sampah yang belum optimal • Masih adanya penderita gizi
buruk
• Sebaran sarana dan prasarana
umum yang belum merata

EKONOMI
• Akses yang terbatas antar wilayah 3
• Belum optimalnya pengelolaan
produk unggulan daerah
• Infrastruktur telekomunikasi belum
optimal serta merata

DRAFT IDENTIFIKASI ISU AWAL PB 50


Penyusunan Materi Teknis Dan Ranperkada RDTR Di Kabupaten Mamuju
(WP KALUMPANG)

KETERSEDIAAN DAN
KEBUTUHAN DATA
PENYUSUNAN RDTR & KLHS

Ketersediaan data spasial (peta dasar,


CSRT, dan foto udara)
Data dalam Penyusunan RDTR

Data dalam Penyusunan KLHS

E 51
KETERSEDIAAN CSRT & FOTO UDARA WP
Ketersediaan Citra pada Web LAPAN/BRIN
Coverage Tahun

C
Lembar ID
A Area Perekaman

B A DS_PHR1A_201807170239239_ID1_PX_E119S0
3_0516_06680
27% 2018

B DS_PHR1A_201806160229069_ID1_PX_E119S0 78% 2018


3_0714_03431
C DS_PHR1A_202007280233386_ID1_PX_E119S0 24% 2020
3_0917_05867

CSRT dan Foto Udara BIG

Ketersediaan Citra Pleiades Resolusi 0,5 meter

Inderaja-catalog.lapan.go.id

Peta dasar tidak tersedia, namun tersedia CSRT:


a) Ditjen SPPR mengajukan surat permohonan pembuatan peta dasar kepada
BIG; dan
b) CSRT diserahkan kepada Ditjen SPPR untuk selanjutnya dilakukan asistensi dengan CSRT dan Foto Udara pada wilayah Sumber : https://geoservices.big.go.id
BIG dan bila diperlukan dapat melibatkan tim penyusun dan tim supervisi. Kabupaten Mamuju tidak tersedia 52
KETERSEDIAAN CSRT & FOTO UDARA WP
PETA DASAR PERTANAHAN FOTO UDARA MELALUI DRONE
Foto Udara pada wilayah AOI RDTR Kalumpang
hanya pada kawasan ibukota kecamatan saja

Kalumpang

CSRT dan Foto Udara pada wilayah


AOI RDTR Kalumpang tidak tersedia
Sumber : https://petadasar.atrbpn.go.id/

CITRA SATELIT AIRBUS


Lem ID Coverage Tahun
bar Area Perekaman
A DS_PHR1B_20210809023
2500_FR1_PX_E119S03_ 58 % 2021
0712_01502

B DS_PHR1B_20220706023
5598_FR1_PX_E119S03_ 38 % 2022
0722_06110

Ketersediaan Citra Pleiades Resolusi 0,5 meter

Sumber: oneatlas.airbus.com
53
KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN DATA
KETERSEDIAAN DATA KEBUTUHAN DATA
Nama Data Jenis Data Tahun Data Status Nama Jenis Data Tahun Status
Data Data
Data dasar Batas administrasi 2019 Tersedia
Ekonomi Sentra IKM Terbaru Belum Tersedia
RTRW Kab. Mamuju Dokumen Perda & Data Spasial 2019 Tersedia
Data dan peta lokasi industri Terbaru Belum Tersedia
Peta Tutupan Lahan Skala Spasial 2019 Tersedia
50.000 Data dan peta lokasi pariwisata dan cagar budaya Terbaru Belum Tersedia
CSRT Data Spasial 2018-2020 Tersedia Kebijakan Tatralok Terbaru Belum Tersedia
Status Kawasan Hutan Spasial 2014 Tersedia RIPIDA Terbaru Belum Tersedia
Kependudukan ▪ Jumlah Penduduk 2018-2022 Tersedia Buku Putih Sanitasi Terbaru Belum Tersedia
▪ Struktur Demografi
Masterplan Persampahan Terbaru Belum Tersedia
▪ Dinamika Pertumbuhan Penduduk
▪ IPM IKPLHD/SLHD Terbaru Belum Tersedia
▪ Statistik Daerah Kab. Mamuju
▪ Statistik Ketenagakerjaan Kab. Mamuju RPBD (Penanggulangan bencana) dan Rencana Terbaru Belum Tersedia
Kontijensi Bencana
Ekonomi ▪ Data PDRB 2018-2022 Tersedia
▪ Data dan Peta LP2B atau LBS KETERSEDIAAN DATA (PERLU PENGOLAHAN)
▪ Kegiatan perdagangan dan jasa
▪ Luas area sektor ekonomi Nama Data Jenis Data Tahun Status
Data
Fisik Lingkungan ▪ Jenis tanah 2019 Tersedia
▪ Rata-rata curah hukan tahunan Pemanfaatan Intensitas dan tata bangunan eksisting 2023 Perlu
▪ Kawasan rawan bencana Ruang dan HAT Pengolaha
Guna bangunan eksisting
▪ Hidrologi n Data
▪ DAS Sarana dan Sebaran tipologi perumahan
▪ Hidrogeologi prasarana
Permukiman kumuh
Kebijakan ▪ Masterplan RTH Terbaru Tersedia Jaringan jalan
▪ RPSDA
▪ RUPTL Jaringan air minum, listrik, dan sumber daya air
▪ RP3KP, RP2KPKP
Sarana Pendidikan, Kesehatan, peribadatan,
▪ RISPAM
pemerintahan dan pelayanan umum, kebudayaan
▪ Masterplan Drainase
dan rekreasi, hankam, dan RTH
▪ Riparkab Terlampir 54
KEBUTUHAN DATA PENYUSUNAN KLHS
No Nama Data Ada Tidak
Provinsi Sulawesi Barat
1 Dokumen RPPLH Provinsi Sulawesi Barat
2 Dokumen KLHS RTRW Provinsi Sulawesi Barat
3 Kajian Daya Dukung dan Daya Tampung LH Provinsi Sulawesi Barat Berbasis Jasa Ekosistem
4 Peta SHP Jasa Ekosistem
5 Peta SHP Daya Dukung Daya Tampung
Syarat-syarat untuk Validasi KLHS
Kabupaten Mamuju
1 Dokumen RPPLH Kabupaten Mamuju
2 Kajian Daya Dukung dan Daya Tampung LH Kabupaten Mamuju Berbasis Jasa Ekosistem
3 Dokumen IKPLHD (Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah)
4 Dokumen GRK (Gas Rumah Kaca) Kabupaten Mamuju
5 Dokumen KLHS RTRW Kabupaten Mamuju
6 Dokumen KLHS RPJMD Kabupaten Mamuju
7 Dokumen Kajian Kebencanaan Kabupaten Mamuju
8 Dokumen Keberadaan Flora, Fauna dan Sumber Daya Genetik Kabupaten Mamuju
9 Kajian Sumber Daya Air Kabupaten Mamuju
10 Rencana Induk Air Bersih Kabupaten Mamuju
11 Rencana Induk Persampahan Kabupaten Mamuju
12 Rencana Induk Air Limbah Kabupaten Mamuju
13 Rencana Induk Drainase Kabupaten Mamuju
14 Peta SHP Jasa Ekosistem
15 Peta SHP Daya Dukung Daya Tampung
16 Peta SHP Bencana

55
DIREKTORAT BINA PERENCANAAN TATA RUANG DAERAH WILAYAH II
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL

TERIMA
KASIH

DIREKTORAT BINA PERENCANAAN TATA RUANG DAERAH WILAYAH II


DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Anda mungkin juga menyukai