1
Konsideran Menimbang, Mengingat, Memutuskan & Menetapkan
Bab I Ketentuan Umum
DRAFT RANCANGAN
Bab II Peran dan Fungsi Rencana Tata Ruang serta Cakupan Kawasan
PERATURAN PRESIDEN Perkotaan Bimindo
Bab III Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang
Bab IV Rencana Struktur Ruang:
tentang Ren. Sistem Pusat Permukiman Sis Jar. Telekomunikasi
Sis Jar. Transportasi Sis Jar. Sumber Daya Air
RENCANA TATA RUANG Sis Jar. Energi Sis Jar Prasarana Perkotaan
KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
Bab V Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya
KAWASAN PERKOTAAN BIMINDO • Zona B1
Kawasan Lindung
• Zona L1 • Zona B2
terdiri dari: • Zona L2 • Zona B3
• Zona L3 • Zona B4
12 BAB • Zona L4
• Zona L5
•
•
Zona B5
Zona B6
Pasal 7
TUJUAN PENATAAN RUANG
3
FORMULASI TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG
Visi & Misi Nasional: Visi & Misi Sulawesi Utara: Kebijakan Kab/Kota:
Pusat Kegiatan Nasional yang Provinsi Sulawesi Utara sebagai pintu • Kota Bitung : industri pengolahan
berorintasi pada meningkatkan gerbang Indonesia ke kawasan Asia Timur dan pariwisata bahari.
spesialisasi fungsi pariwisata, dan Pasifik yang aman, nyaman, produktif • Kab. Minahasa : pertanian tanaman
industri pengolahan dengan dan berkelanjutan dengan berbasis pada pangan, pariwisata, dan
kelautan, perikanan, pariwisata, dan perlindungan ekosistem
tetap mempertahankan • Minahasa Utara : Pendukung
pertanian yang berdaya saing serta
budaya lokal mengutamakan pembangunan yang industri pengolahan berbasis
(RPJMN 2015-2019 Kawasan agrobisnis dan pariwisata
berwawasan lingkungan
Perkotaan Metropolitan Bimindo)
• Manado : Pariwisata bertaraf
internasional yang didukung
perdagangan dan jasa
• Tomohon : Pariwisata berbasis
lingkungan
Pasal 8
KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
1. Pengembangan dan pemantapan sistem kota secara hierarkis dan terintegrasi dalam bentuk
Perkotaan Inti dan Perkotaan di Sekitarnya sesuai dengan fungsi dan perannya didukung dengan
STRUKTUR
sistem jaringan infrastruktur yang handal.
RUANG
2. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, energi,
telekomunikasi, sumber daya air, serta sarana prasarana Kawasan Perkotaan Bimindo yang
handal, merata, dan terpadu.
3. Penetapan dan peningkatan fungsi, kuantitas, dan kualitas Kawasan Lindung dan RTH dengan
memperhatikan upaya pencegahan bencana untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
RUANG
4. Penetapan dan pemantapan Kawasan Budi Daya sesuai dengan kapasitas daya dukung lingkungan
POLA
dan kesesuaian lahan dengan mempertimbangkan kearifan lokal.
5. Pengembangan ekonomi berskala internasional dan nasional berbasis pariwisata, perdagangan
jasa, serta industri pengolahan pertanian dan perikanan di Kawasan Perkotaan Bimindo.
6. peningkatan koordinasi, sinkronisasi dan keterpaduan pembangunan melalui kerjasama
KEOLA
TATA
antardaerah, kemitraan pemangku kepentingan, dan penguatan peran Masyarakat.
5
TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI ARAHAN PROGRAM
Pengembangan dan a. Menetapkan kawasan Perkotaan Inti sebagai pusat kegiatan a. Pemantapan dan Percepatan Pengembangan Fungsi
Penataan Ruang utama kawasan dan Kawasan Perkotaan di Sekitarnya sebagai Kawasan Perkotaan Inti
pemantapan sistem
Kawasan Perkotaan kota secara hierarkis
pusat pendukung yang memiliki fungsi khusus, berhierarki, dan
interdependen;
b. Revitalisasi dan Percepatan Pengembangan Kawasan
Perkotaan disekitarnya
Bimindo bertujuan dan terintegrasi b. mengembangkan pusat Kawasan Perkotaan di Sekitarnya yang c. Pengembangan Pusat Kegiatan Baru Pendukung Fungsi
dalam bentuk dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana transportasi dan Kawasan Perkotaan Inti Bimindo
untuk mewujudkan Perkotaan Inti dan sistem angkutan massal; d. Penyelerasan Fungsi Pusat Kegiatan dalam Kawasan
c. meningkatkan keterkaitan antara Kawasan Perkotaan Inti dan Perkotaan Inti dan Sekitarnya
Kawasan Perkotaan Perkotaan di Kawasan Perkotaan di Sekitarnya dengan kawasan perdesaan e. Pengendalian Fungsi Kawasan Perkotaan Inti yang sudah
Bimindo sebagai pusat Sekitarnya sesuai untuk mendorong berkembangnya potensi sektor pariwisata, berkembang
dengan fungsi dan pertanian, perikanan dan industri agro; f. Pengembangan Potensi Ekonomi Kawasan Perkotaan Inti dan
pertumbuhan wilayah perannya didukung d. mempertahankan fungsi pusat kegiatan yang sudah ada secara Kawasan Perkotaan Sekitarnya
optimal; g. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendukung Kawasan
dan pusat dengan sistem e. mengendalikan pusat kegiatan yang berkembang tidak sesuai Perkotaan Inti dan Sekitarnya
jaringan dengan fungsi dan peran serta daya dukung dan daya tampung
perekonomian infrastruktur yang lingkungan; dan
berskala internasional handal f. mendorong berfungsinya pusat kegiatan baru di Kawasan
Perkotaan Bimindo
di Wilayah Timur a. Pengembangkan keterpaduan sistem jaringan transportasi darat, a. Pembangunan Sistem Transportasi Masal Kawasan Perkotaan
Peningkatan kualitas
Indonesia berbasis dan jangkauan perkeretaapian, transportasi laut dan transportasi udara untuk Bimindo
menjamin aksesibilitas yang tinggi baik ke dalam maupun ke luar b. Peningkatan Akses Jaringan Jalan Kawasan Perkotaan
pariwisata, pelayanan jaringan Kawasan Perkotaan Bimindo; Bimindo
prasarana b. mengembangkan transportasi massal yang terintegrasi dengan c. Pemantapan Jaringan Jalan Arteri Primer dan Kolektor Primer
perdagangan dan jasa, transportasi, energi, moda transportasi lainnya; (JKP-1)
serta industri telekomunikasi,sum c. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan energi
listrik untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat di Kawasan
d. Pengembangan Jaringan Jalan Bebas Hambatan Manado –
Tomohon – Amurang – Isimu - Gorontalo
pengolahan yang ber daya air, serta Perkotaan Bimindo; e. Pengembangan Jaringan Kereta Api Perkotaan Bimindo
sarana prasarana d. meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya air melalui f. Pengembangan Pelabuhan & Bandara
berdaya saing , adaptif Kawasan Perkotaan upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya air serta g. Pengembangan Jaringan Energi/Kelistrikan
pengendalian daya rusak air; h. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Regional
terhadap bencana dan Bimindo yang
e. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan air minum, air Bimindo
handal, merata, dan
berwawasan terpadu
limbah, drainase, dan persampahan secara terpadu antarkawasan
di Kawasan Perkotaan Bimindo dilaksanakan melalui kemitraan
i. Pengembangan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat
Regional Bimindo
lingkungan. antara pemerintah dan Masyarakat serta kerja sama Antardaerah j. Penyediaan Tempat Pembuangan Akhir Regional Bimindo
k. Pengembangan Sistem Mitigasi Bencana & Evakuasi Bencana
Penetapan dan a. menetapkan dan memantapkan Kawasan Lindung a. Pemantapan dan Perlindungan Fungsi Kawasan Lindung
b. mengembalikan fungsi Kawasan Lindung bagi kawasan- kawasan b. Pemantapan dan Perlindungan Fungsi Kawasan Perlindungan
peningkatan fungsi,
lindung yang telah beralih fungsi menjadi Kawasan Budi Daya Setempat (Sempadan Pantai, Sungai,
kuantitas, dan dengan merehabilitasi dan merevitalisasi Kawasan Lindung dari Waduk/Danau/Embung, & RTH)
kualitas Kawasan kerusakan fungsi lindung; c. Pemantapan dan Perlindungan Fungsi Kawasan Konservasi
Lindung dan RTH c. mengendalikan secara ketat kegiatan pembangunan di Kawasan (Suaka Alam, Suaka Margasatwa, Cagar Alam, Taman
Budi Daya yang berbatasan dengan Kawasan Lindung; Nasional, Taman Wisata Alam, Cagar Budaya, Taman Hutan
dengan
d. mencegah terjadinya alih fungsi lahan Kawasan Lindung dengan Raya)
memperhatikan tetap mempertahankan fungsi lindungnya; d. Rehabilitasi dan Revitalisasi Kawasan Lindung
upaya pencegahan e. menyelenggarakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi e. Rehabilitasi dan Revitalisasi Kawasan Perlindungan Setempat
bencana untuk lingkungan berbasis WS dan DAS; f. Rehabilitasi dan Revitalisasi Kawasan Konservasi Sumber
f. menerapkan persyaratan pembangunan sesuai dengan ketentuan Daya Air, Bendungan, Danau, dan Bangunan Penampung Air
mendukung
peraturan perundang-undangan dan mempertahankan daya Lainnya
pembangunan dukung dan daya tampung lingkungan untuk mencegah g. Penetapan Kawasan RTH Perkotaan Bimindo
berkelanjutan timbulnya kerusakan lingkungan hidup; 6
g. menetapkan dan memantapkan RTH paling sedikit 30%
TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI ARAHAN PROGRAM
Penetapan dan pemantapan a. menetapkan dan memantapkan lokasi dan kegiatan budi daya di a. Penetapan Lahan Pertanian Pangan
Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Bimindo yang meliputi permukiman, Berkelanjutan (LP2B)
Kawasan Budi Daya sesuai
Kawasan Perkotaan dengan kapasitas daya dukung pemerintahan, perdagangan dan jasa, industri, pariwisata, b. Pengembangan Kawasan Lumbung Pangan
pertanian, hutan produksi, serta pertahanan dan keamanan Nasional Kab. Minahasa & Minahasa Utara
Bimindo bertujuan lingkungan dan kesesuaian Negara dengan mempertimbangkan faktor ekonomi, sosial, c. Rehabilitasi, Revitalisasi, Pengembangan,
lahan dengan budaya dan lingkungan; & Peningkatan Fungsi Kawasan
untuk mewujudkan mempertimbangkan kearifan b. mengembangkan kegiatan perkotaan yang meliputi permukiman, Peruntukan Zona B1 (Kep. Sangat Tinggi -
Kawasan Perkotaan lokal perdagangan dan jasa, serta industri secara terpadu sesuai Tinggi)
dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan d. Rehabilitasi, Revitalisasi, Pengembangan,
Bimindo sebagai c. Mengembangkan kegiatan pariwisata alam, budaya dan buatan & Peningkatan Fungsi Kawasan
pusat pertumbuhan yang berdaya saing dan berkelanjutan serta mengangkat kearifan
lokal. e.
Peruntukan Zona B2 (Kep. Tinggi - Sedang)
Rehabilitasi, Revitalisasi, Pengembangan,
wilayah dan pusat d. mengembangkan kegiatan perdagangan dan jasa skala & Peningkatan Fungsi Kawasan
internasional, nasional, regional, dan lokal sesuai fungsi dan peran Peruntukan Zona B3 (Kep. Sedang)
perekonomian masing-masing kawasan perkotaan di Bimindo f. Rehabilitasi, Revitalisasi, Pengembangan,
berskala e. mengembangkan kegiatan industri yang berbasis inovasi,
berteknologi tinggi, dan ramah lingkungan
& Peningkatan Fungsi Kawasan
Peruntukan Zona B4 (Kep. Sedang –
internasional di f. mempertahankan dan merehabilitasi lahan pertanian pangan Rendah)
berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan fungsi daya dukung g. Rehabilitasi, Revitalisasi, Pengembangan,
Wilayah Timur lingkungan. & Peningkatan Fungsi Kawasan
Indonesia berbasis g. mempertahankan Kawasan Budi Daya hutan produksi yang ada Peruntukan Zona B5 (Kep. Rendah)
untuk menjaga fungsi hidro-orologis dan hidrogeologis daerah h. Rehabilitasi, Revitalisasi, Pengembangan,
pariwisata, tangkapan air. & Peningkatan Fungsi Kawasan
Peruntukan Zona B6 (Kep. Sangat Rendah)
perdagangan dan
Pengembangan ekonomi a. mendorong pengembangan sentra-sentra kawasan ekonomi baru a. Pengembangan, Peningkatan, dan
jasa, serta industri dalam bidang pariwisata, perdagangan dan jasa, pengolahan hasil Pemantapan Fasilitas Pusat Perekonomian
berskala internasional dan
pengolahan yang nasional berbasis pariwisata, produksi pertanian dan perikanan, serta industri agro; Berskala Internasional
b. mengembangkan dan meningkatkan kerjasama peningkatan nilai b. Pengembangan Pusat Kegiatan
berdaya saing , perdagangan jasa, serta industri tambah produksi, pemasaran, dan pengemasan komoditas Perekonomian Baru Perkotaan Bimindo
pengolahan pertanian dan unggulan di Kawasan Perkotaan Bimindo; c. Pengembangan Kegiatan Pariwisata Alam
adaptif terhadap perikanan di Kawasan c. Mengembangkan kerja sama promosi peluang investasi di dan Bahari
bencana dan Perkotaan Bimindo Kawasan Perkotaan Bimindo;dan d. Pengembangan Kegiatan Budidaya
d. mengembangkan kegiatan budi daya darat dan laut yang berbasis Pertanian, Perkebunan, Perikanan Darat &
berwawasan mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim global. Laut
lingkungan. e. Pengembangan Sentra Industri Kecil
Menengah dan Kawasan Industri
peningkatan koordinasi, a. mengembangkan lembaga kerjasama antardaerah yang berfungsi a. Pembentukan Lembaga Pengelola
sinkronisasi dan keterpaduan untuk melakukan koordinasi, fasilitasi kerjasama, dan kemitraan Kawasan Perkotaan Bimindo
dalam pemanfaatan ruang dan pengendalian pembangunan b. Koordinasi dan Kerjasama Antar Level
pembangunan melalui
Kawasan Perkotaan Bimindo; Pemerintahan, Daerah, dan Sektor
kerjasama antardaerah, b. meningkatkan keterpaduan dan sinkronisasi pembangunan antara c. Pelibatan Masyarakat dalam
kemitraan pemangku Pemerintah Pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah Pengembangan Kawasan Perkotaan
kepentingan, dan penguatan kabupaten/kota; dan Bimindo
peran Masyarakat c. mendorong penguatan peran Masyarakat dalam proses
perencanaan, pemanfaatan ruang, dan pengendalian
pemanfaatan ruang perkotaan.
7
BAB IV Pasal 16
RENCANA STRUKTUR RUANG KAWASAN Rencana sistem pusat permukiman terdiri
PERKOTAAN BIMINDO atas pusat kegiatan di Kawasan
Perkotaan Inti dan pusat kegiatan di
Kawasan Perkotaan di Sekitarnya.
Pasal 17
PERKOTAAN INTI
a. KOTA MANADO, dengan fungsi:
1. Pusat pemerintahan provinsi;
2. pusat pemerintahan kota;
3. pusat perdagangan dan jasa skala internasional,
nasional, dan regional;
4. pusat pelayanan pendidikan tinggi;
5. pusat pelayanan olahraga skala internasional, nasional,
dan regional;
6. pusat pelayanan kesehatan skala internasional,
nasional, dan regional;
7. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang
regional;
8. pusat pelayanan transportasi laut nasional;
9. pusat pelayanan transportasi udara internasional dan
nasional;
10. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;
11. pusat kegiatan pariwisata; dan
12. pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.
e. Kawasan Perkotaan Wori di Kabupaten Minahasa j. Kawasan Perkotaan Pineleng di Kabupaten Minahasa, dengan
Utara, dengan fungsi: fungsi:
1. pusat kegiatan pertanian; dan 1. pusat pelayanan pendidikan tinggi;
2. pusat kegiatan perikanan. 2. pusat pertanian; dan 9
3. pusat perdagangan dan jasa.
BAB IV
RENCANA STRUKTUR RUANG KAWASAN
PERKOTAAN BIMINDO
Pasal 22
Jaringan jalan arteri Primer
Jaringan jalan arteri primer:
• Bts. Kota Manado – Tomohon;
• Jln. Samratulangi (Manado);
• Jln. Suprapto (Lembong) (Manado);
• Kairagi - Bts. Kota Manado;
• Jln. Yos Sudarso (Manado);
• Jln. R. Martadinata (Manado);
• Jln. Jenderal Sudirman (Manado);
• Jln. Maesa (akses Terminal Liwas) (Manado);
• Kairagi – Mapanget;
• Airmadidi – Kairagi;
• Wori - Bts. Kota Manado;
• Jln. Hasanudin (Manado);
• Jln. KS. Tubun (Manado);
• Jln. Panjaitan (Manado);
• Jln. Pogidon (Manado);
• Bts. Kota Bitung – Kauditan;
• Jln. Sam Ratulangi (Bitung)
• Jln. Ir. Soekarno (Bitung)
• Jln. Sompotan (Bitung);
• Jln. Moh Hatta (Bitung);
• Jln. Yos Sudarso (Bitung);
• Jln. W. Maramis (Bitung);
• Jln. Wolter Monginsidi (Bitung);
• Kauditan (by pass) - Air Madidi;
• Tomohon – Kawangkoan; dan
• Tondano - Wasian - Kokas - Langowan –
10
Kawangkoan.
BAB IV RENCANA SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI DARAT
TONDANO
Surabaya,
Makassar,
Denpasar
BAB IV RENCANA SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI LAUT
Ternate, Sangihe, China, Jaringan trayek pelayaran internasional/luar negeri
Talaud, Sitaro Amerika,
Eropa Jaringan trayek pelayaran domestic/dalam negeri
Pasal 34
Tatanan kepelabuhan :
a. International Hub Port/Pelabuhan Utama yaitu
MUNTE KEK Pelabuhan Bitung di Kota Bitung.
Likupang
LIKUPANG b. Rencana pelabuhan pengumpul :Pelabuhan
Manado di Kec. Wenang pada Kota Manado.
WORI c. Rencana pengembangan pelabuhan regional /
pengumpan primer yaitu Pelabuhan Likupang
` dan Pelabuhan Munte Kab. Minahasa Utara
MAPANGET TETELU
MUNTE KEK
Bandara pengumpan
Likupang
LIKUPANG
Pasal 36
Tatanan kebandarudaraan terdiri atas:
WORI
a. bandar udara umum yaitu Bandar
` Udara Internasional Sam Ratulangi
MAPANGET TETELU di Kecamatan Mapanget pada Kota
Manado yang berfungsi sebagai
bandar udara pengumpul dengan
Surabaya,
Makassar,
MANADO
BITUNG
skala pelayanan primer untuk
Denpasar pelayanan pesawat udara dengan
AIR MADIDI
Jembatan
rute penerbangan dalam negeri dan
KEK
PINELENG
KOKA Bitung
Lembeh luar negeri, serta berfungsi sebagai
KEMA
TANAWANGKO
pangkalan udara militer;
Penerbangan dari b. pengembangan bandar udara Pulau
Pulau Lembeh
Lembeh sebagai bandar udara
TOMOHON
pengumpan di Kecamatan Lembeh
TONDANO
Utara pada Kota Bitung; dan
c. bandar udara khusus diatur sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
14
BAB IV RENCANA JARINGAN ENERGI
Pembangkit Listrik
15
BAB IV RENCANA JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Sentral Telekomunikasi
STO
MUNTE
Pasal 38
KEK
Likupang
LIKUPANG Sentral Telepon Otomat, meliputi:
a. Sentral Telepon Otomat di Kota
WORI Manado;
b. Sentral Telepon Otomat di Kota Bitung;
MAPANGET TETELU
c. Sentral Telepon Otomat di Kota
Tomohono;
d. Sentral Telepon Otomat di Kabupaten
MANADO
Minahasa; dan
AIR MADIDI
e. Sentral Telepon Otomat di Kabupaten
KEK Minahasa Utara.
KOKA Bitung
PINELENG
KEMA
TANAWANGKO
TOMOHON
TONDANO
16
BAB IV RENCANA SISTEM JARINGAN PERKOTAAN – SPAM
MUNTE KEK
Jaringan Pipa Distribusi Utama
Likupang
LIKUPANG
Pasal 42
WORI
SPAM jaringan perpipaan
a. unit produksi air minum meliputi:
1. SPAM Regional Bimatara meliputi Instalasi
MAPANGET TETELU Pengolahan Air Bimatara di Kecamatan
Kalawat pada Kabupaten Minahasa Utara;
2. SPAM Mapanget di Kecamatan Mapanget
MANADO
pada Kota Manado;
3. SPAM Girian, SPAM Maesa, SPAM Madidir,
AIR MADIDI
KEK
SPAM Ronowulu pada Kota Bitung;
PINELENG
KOKA
KEMA
Bitung
4. SPAM Tomohon pada Kota Tomohon;
TANAWANGKO 5. SPAM Likupang Timur dan SPAM Airmadidi
TOMOHON
pada Kabupaten Minahasa Utara;
6. SPAM Kawasan Rawan Air di Kecamatan
TONDANO
Kema, Kecamatan Likupang Barat, dan
Kecamatan Kalawat pada Kabupaten
Bendungan Minahasa Utara; dan
Kuwil Kawangkoan 7. SPAM Kali Peneleng, SPAM Sonder, SPAM
(SPAM Regional
Kawangkoan, SPAM Tondano Barat dan
Bimatara)
Tondano Selatan, SPAM Tondano Timur dan
Tondano Utara pada Kabupaten Minahasa.
b. unit distribusi air minum ditetapkan di Kota
Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon,
Kabupaten Minahasa, dan Kabupaten Minahasa
Utara.
17
BAB IV RENCANA SISTEM JARINGAN PERKOTAAN – PERSAMPAHAN
TPA Regional
TPA
Jaringan Pelayanan
MUNTE KEK
Pasal 45
LIKUPANG
Likupang
Lokasi TPA di Kawasan Perkotaan Bimindo:
a. TPA Regional Mamitarang di Kecamatan
WORI
Wori pada Kabupaten Minahasa Utara dan
Kecamatan Mapanget pada Kota Manado;
TPA REGIONAL
MAMITARANG
b. TPA Sumompo di Kecamatan Tuminting pada
MAPANGET TETELU
Kota Manado;
c. TPA Aertembaga di Kecamatan Aertembaga
MANADO pada Kota Bitung;
d. TPA Tara tara di Kecamatan Tomohon Barat
AIR MADIDI
KEK pada Kota Tomohon; dan
KOKA Bitung
PINELENG
KEMA e. TPA Kulo dan TPA Kawangkoan pada
TANAWANGKO
Kabupaten Minahasa.
TOMOHON
18
BAB IV PETA RENCANA STRUKTUR RUANG
Pasal 46
19
BAB V
RENCANA POLA RUANG
KAWASAN PERKOTAAN BIMINDO
Pasal 47
Rencana Pola Ruang ditetapkan dengan tujuan
mengoptimalkan pemanfaatan ruang sesuai dengan
peruntukannya sebagai Kawasan Lindung dan
Kawasan Budi Daya berdasarkan daya dukung dan
daya tampung lingkungan.
20
R E N C A NA P O L A RUA N G
Pasal 49 - 51
• Mencegah terjadinya erosi
L1
KAWASAN YANG MEMBERIKAN
• Menjaga fungsi hidrologis tanah
PERLINDUNGAN TERHADAP KAWASAN • Memberikan ruang bagi resapan air
BAWAHNYA • Menjaga ekosistem makro kawasan
LUAS : 35.922,60 Ha
Lingkup :
Kawasan Hutan Lindung Kawasan Resapan Air
• Kawasan dengan kemiringan • Kawasan yang berfungsi
lereng lebih dari 40 persen sebagai daerah resapan air
• Kawasan hutan yang ditetapkan
sesuai dengan peraturan
perundang - undangan
Ditetapkan :
• Kota Manado : Kec Bunaken, Kec. Kep. Bunaken, dan Kec. Mapanget
• Kota Bitung : Kec. Aertembaga, Kec. Girian, Kec. Lembeh Selatan, Kec. Lembeh
Utara, Kec. Madidir, Kec. Maesa, Kec. Matuari, dan Kec. Ranowulu.
• Kota Tomohon : Kec. Tomohon Barat, Kec. Tomohon Selatan, Kec. Tomohon
Tengah, Kec. Tomohon Timur, dan Kec. Tomohon Utara
• Kabupaten Minahasa : Kec. Kakas, Kec. Kakas Barat, Kec. Kawangkoan,
Kec. Kawangkoan Barat, Kec. Kombi, Kec. Langowan Barat, Kec. Langowan Selatan,
Kec. Pineleng, Kec. Remboken, Kec. Sonder, Kec. Tombariri, Kec. Tombulu, Kec.
Tompaso Barat, Kec. Tondano Barat, Kec. Tondano Timur, dan Kec. Tondano Utara
• Kabupaten Minahasa Utara : Kec. Airmadidi, Kec. Dimembe, Kec.
Kauditan, Kec. Kema, Kec. Likupang Barat, Kec. Likupang Selatan, Kec. Likupang
Timur, Kec. Talawaan dan Kec. Wori.
21
R E N C A NA P O L A RUA N G
Pasal 52 - 56
LUAS : 14.969.14 Ha
Lingkup :
Sempadan Pantai Sempadan Sungai
• Daratan sepanjang tepian laut dengan • Sungai tidak bertanggul di dalam
jarak paling sedikit 100 m, dari titik kawasan perkotaan
pasang tertinggi • Sungai tidak bertanggul di luar
• jarak proporsional terhadap bentuk kawasan perkotaan
fisik pantai • Sungai bertanggul di dalam kawasan
Sempadan Danau perkotaan
• Sungai bertanggul di luar kawasan
• Daratan dengan jarak 50 m perkotaan
• jarak proporsional terhadap bentuk
fisik pantai
RTH Kota
• RTH Publik
Ditetapkan : • RTH Privat
• Kota Manado : Kec. Bunaken, Kec. Malalayang, Kec. Mapanget, Kec. Pall Dua,
Kec. Sario, Kec. Singkil, Kec. Tikala, Kec. Tuminting, Kec. Wanea, dan Kec. Wenang.
• Kota Bitung : Kec. Aertembaga, Kec. Girian, Kec. Lembeh Selatan, Kec.
Lembeh Utara, Kec. Madidir, Kec. Maesa, Kec. Matuari, dan Kec. Ranowulu
• Kota Tomohon : Kec. Tomohon Barat, Kec. Tomohon Selatan, Kec. Tomohon
Tengah, Kec. Tomohon Timur, dan Kec. Tomohon Utara
• Kabupaten Minahasa : Kec. Eris, Kec. Kakas, Kec. Kakas Barat, Kec.
Kawangkoan, Kec. Kawangkoan Barat Kec. Kawangkoan Utara, Kec. Kombi, Kec.
Langowan Barat, Kec. Langowan Selatan, Kec. Langowan Timur, Kec. Langowan Utara,
Kec. Lembean Timur, Kec. Mandolang, Kec. Pineleng, Kec. Remboken, Kec. Sonder, Kec.
Tombariri, Kec. Tombariri Timur, Kec. Tombulu, Kec. Tompaso, Kec. Tompaso Barat,
Kec. Tondano Barat, Kec. Tondano Selatan, Kec. Tondano Timur, dan Kec. Tondano
Utara
• Kabupaten Minahasa Utara : Kec. Airmadidi, Kec. Dimembe, Kec.
22Selatan, Kec.
Kalawat, Kec. Kauditan, Kec. Kema, Kec. Likupang Barat, Kec. Likupang
Likupang Timur, Kec. Talawaan, dan Kec. Wori
R E N C A NA P O L A RUA N G
Pasal 57 - 63
L3
Mengawetkan keanekaragaman tumbuhan
KAWASAN KONSERVASI dan satwa dalam rangka mencegah
kepunahan spesies dan kelestarian hayati.
LUAS : 16.207,59 Ha
Lingkup :
Cagar Alam Taman Wisata Alam
• Memiliki keanekaragaman flora • Mempunyai daya tarik alam berupa
dan/atau fauna tumbuhan, satwa atau bentang alam
• Mempunyai kondisi alam masih • Mempunyai luas yang cukup untuk
asli dan belum terganggu menjamin kelestarian potensi dan
• Memiliki formasi biota tertentu daya tarik alam
Ditetapkan :
• Cagar Alam Dua Saudara, Cagar Alam Tangkoko – Batu Angus, Cagar
Alam Gunung Lokon.
• Suaka Alam Laut Selat Lembeh, Suaka Alam Laut Sidat,
• Suaka Margasatwa Gunung Manembo Nembo
• Taman Nasional Laut Bunaken
• Taman Wisata Alam Batu Putih
• Taman Wisata Alam Batu Angus
• Taman Hutan Raya Gunung Tumpa.
23
R E N C A NA P O L A RUA N G
Pasal 64 - 66
LUAS : 8.070,51 Ha
Lingkup :
Cagar Alam Geologi
• Kawasan yang memiliki keunikan batuan dan fosil,
keunikan bentang alam, dan keunikan proses geologi atau
keunikan lainnya.
Kawasan Perlindungan Air Tanah
• kawasan sempadan mata air merupakan daratan di
sekeliling mata air yang mempunyai manfaat untuk
mempertahankan fungsi mata air
Ditetapkan :
• Kota Manado : Kec. Pall Dua, Kec. Tikala, dan Kec. Wanea
• Kabupaten Minahasa : Kec. Kakas, Kec. Kakas Barat, Kec.
Kawangkoan Barat, Kec. Kombi, Kec. Langowan Selatan,
Kec. Lembean Timur, Kec. Mandolang, Kec. Pineleng, Kec.
Sonder, Kec. Tombariri, dan Kec. Tombulu
24
R E N C A NA P O L A RUA N G
Pasal 67 - 69
LUAS : 3.795,44 Ha
Lingkup :
Cagar Budaya
Melindungi kekayaan budaya berupa peninggalan sejarah,
bangunan arkeologi, dan monumen yang berguna bagi
pengembangan limu pengetahuan
B1
Daya Dukung Lingkungan Tinggi, Pelayanan
KAWASAN DAYA DUKUNG TINGGI- Prasarana dan Sarana Tinggi, Intensitas Tinggi,
SARPRAS TINGGI Skala Internasional/Nasional-Regional
LUAS : 10.699,99 Ha
Lingkup :
B1
• Kawasan Peruntukan Permukiman Kepadatan Tinggi
• Kawasan Peruntukan Pemerintahan Provinsi/Kota/Kecamatan
• Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa Skala Internasional, Nasional
dan Regional
• Kawasan Peruntukan Pelayanan Pendidikan Tinggi
• Kawasan Peruntukan Pelayanan olahraga skala nasional, regional, dan lokal
• Kawasan Peruntukan Pelayanan Kesehatan Skala Internasional, Nasional,
dan Regional
• Kawasan Peruntukan Pelayanan Transportasi Udara dan Laut Skala
Internasional, Nasional dan Regional
• Kawasan Peruntukan Industri
• Kawasan Peruntukan Pertahanan dan Keamanan
• Kawasan Peruntukan Pariwisata
• Kawasan Peruntukan pertemuan, pameran dan sosial budaya
Ditetapkan :
• Kota Manado : Kec. Bunaken, Kec. Kep. Bunaken, Kec. Malalayang, Kec.
Mapanget, Kec. Pall Dua, Kec. Sario, Kec. Singkil, Kec. Tikala, Kec. Tuminting, Kec.
Wanea, Kec. Wenang
• Kota Bitung : Kec. Aertembaga, Kec. Girian, Kec. Lembeh Selatan, Kec.
Lembeh Utara, Kec. Madidir, Kec. Maesa, Kec. Matuari, dan Kec. Ranowulu.
• Kabupaten Minahasa : Kec. Mandolang Kec. Pineleng, dan Kec.
Tombulu
• Kabupaten Minahasa Utara : Kec. Dimembe, Kec. Kalawat, Kec.
Kauditan, Kec. Talawaan, dan Kec. Wori 26
R E N C A NA P O L A RUA N G
Pasal 72
LUAS : 14.093,30 Ha
Lingkup :
B2
• Kawasan Peruntukan Permukiman Kepadatan Sedang
• Kawasan Peruntukan Pemerintahan Kabupaten/Kota/Kecamatan
• Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa Skala Regional dan Lokal
• Kawasan Peruntukan Pelayanan Pendidikan Tinggi
• Kawasan Peruntukan Pelayanan olahraga skala Regional dan lokal
• Kawasan Peruntukan Pelayanan Kesehatan Skala Regional dan Lokal
• Kawasan Peruntukan Pelayanan Transportasi Skala Regional dan Lokal
• Kawasan Peruntukan Industri
• Kawasan Peruntukan Pertahanan dan Keamanan
• Kawasan Peruntukan Pariwisata
• Kawasan Peruntukan pertemuan, pameran dan sosial budaya
Ditetapkan :
• Kota Manado : Kec. Bunaken, Kec. Malalayang, Kec. Mapanget, Kec. Pall Dua,
Kec. Singkil, Kec. Tikala, dan Kec. Tuminting
• Kota Bitung : Kec. Aertembaga, Kec. Girian, Kec. Lembeh Selatan, Kec. Madidir,
Kec. Maesa, dan Kec. Matuari.
• Kota Tomohon : Kec. Tomohon Barat, Kec. Tomohon Selatan, Kec. Tomohon
Tengah, Kec. Tomohon Timur, dan Kec. Tomohon Utara
• Kabupaten Minahasa : Kec. Eris, Kec. Kakas, Kec. Kakas Barat, Kec.
Kawangkoan, Kec. Kawangkoan Barat, Kec. Kawangkoan Utara, Kec. Kombi, Kec.
Langowan Barat, Kec. Langowan Timur, Kec. Langowan Utara, Kec. Lembean Timur,
Kec. Mandolang, Kec. Pineleng, Kec. Remboken, Kec. Sonder, Kec. Tombariri, Kec.
Tombariri Timur, Kec. Tombulu, Kec. Tompaso, Kec. Tompaso Barat, Kec. Tondano
Barat, Kec. Tondano Selatan, Kec. Tondano Timur, Kec. Tondano Utara
• Kabupaten Minahasa Utara : Kec. Airmadidi, Kec. Dimembe, Kec.
Kalawat, Kec. Kauditan, Kec. Kema, Kec. Likupang Barat, Kec. Likupang27
Selatan, Kec.
Likupang Timur, Kec. Talawaan, dan Kec. Wori.
R E N C A NA P O L A RUA N G
Pasal 73
LUAS : 1.375,31 Ha
Lingkup :
B3
• Kawasan Peruntukan Permukiman Kepadatan Rendah
• Kawasan Peruntukan Pemerintahan Kecamatan
• Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa Skala Regional dan Lokal
• Kawasan Peruntukan Pelayanan olahraga skala lokal
• Kawasan Peruntukan Pelayanan Kesehatan Skala Lokal
• Kawasan Peruntukan Pertahanan dan Keamanan
• Kawasan Peruntukan Pariwisata
• Kawasan Peruntukan pertemuan, pameran dan sosial budaya
Ditetapkan :
• Kota Manado : Kec. Malalayang, Kec. Pall Dua, dan Kec. Tikala
• Kota Tomohon : Kec. Tomohon Barat
• Kabupaten Minahasa : Kec. Eris, Kec. Kakas, Kec. Kakas Barat, Kec.
Kawangkoan, Kec. Kawangkoan Barat, Kec. Kombi, Kec. Langowan
Barat, Kec. Langowan Selatan, Kec. Langowan Timur, Kec. Langowan
Utara, Kec. Lembean Timur, Kec. Mandolang, Kec. Pineleng, Kec.
Remboken, Kec. Sonder, Kec. Tombariri, Kec. Tombulu, Kec. Tompaso,
Kec. Tompaso Barat, Kec. Tondano Barat, dan Kec. Tondano Selatan
• Kabupaten Minahasa Utara : Kec. Kema dan Kec. Talawaan
28
R E N C A NA P O L A RUA N G
Pasal 74
B4
Daya Dukung Lingkungan Sedang dan
KAWASAN DAYA DUKUNG mempunyai kesesuaian lingkungan untuk
RENDAH- SARPRAS RENDAH budi daya PERTANIAN
LUAS : 148.104,98 Ha
Lingkup :
B4
• kawasan peruntukan perumahan kepadatan rendah;
• kawasan peruntukan pariwisata berbasis alam;
• kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan;
• kawasan peruntukan hortikultura;
• kawasan peruntukan perkebunan;
• kawasan peruntukan peternakan;
• kawasan peruntukan industri agro; dan
Ditetapkan
• :
kawasan peruntukan pendidikan tinggi berbasis riset.
• Kota Manado : Kec. Bunaken, Kec. Kep. Bunaken, Kec. Malalayang, Kec.
Mapanget, Kec. Pall Dua, Kec. Sario, Kec. Singkil, Kec. Tikala, Kec. Tuminting, Kec.
Wanea, dan Kec. Wenang
• Kota Bitung : Kec. Aertembaga, Kec. Girian, Kec. Lembeh Selatan, Kec.
Lembeh Utara, Kec. Madidir, Kec. Maesa, Kec. Matuari, dan Kec. Ranowulu
• Kota Tomohon : Kec. Tomohon Barat, Kec. Tomohon Selatan, Kec. Tomohon
Tengah, Kec. Tomohon Timur, dan Kec. Tomohon Utara
• Kabupaten Minahasa : Kec. Eris, Kec. Kakas, Kec. Kakas Barat, Kec.
Kawangkoan, Kec. Kawangkoan Barat, Kec. Kawangkoan Utara, Kec. Kombi, Kec.
Langowan Barat, Kec. Langowan Selatan, Kec. Langowan Timur, Kec. Langowan
Utara, Kec. Lembean Timur, Kec. Mandolang, Kec. Pineleng, Kec. Remboken, Kec.
Sonder, Kec. Tombariri, Kec. Tombariri Timur, Kec. Tombulu, Kec. Tompaso, Kec.
Tompaso Barat, Kec. Tondano Barat, Kec. Tondano Selatan, Kec. Tondano Timur,
dan Kec. Tondano Utara
• Kabupaten Minahasa Utara : Kec. Airmadidi, Kec. Dimembe, Kec.
Kalawat, Kec. Kauditan, Kec. Kema, Kec. Likupang Barat, Kec. Likupang29
Selatan, Kec.
Likupang Timur, Kec. Talawaan, dan Kec. Wori
R E N C A NA P O L A RUA N G
Pasal 75
B5
Daya Dukung Lingkungan Rendah dan
KAWASAN DAYA DUKUNG RENDAH mempunyai kesesuaian lingkungan untuk
– KESESUAIAN HUTAN PRODUKSI Hutan Produksi (penyangga zona L1)
LUAS : 18.540,79 Ha
Lingkup :
B6
• Hutan Produksi Terbatas
• Hutan Rakyat
Ditetapkan :
• Kota Bitung : Kec. Aertembaga, Kec. Lembeh Selatan, Kec. Lembeh
Utara, Kec. Madidir, Kec. Maesa, Kec. Matuari, dan Kec. Ranowulu
• Kota Tomohon : Kec. Tomohon Barat, Kec. Tomohon Selatan, dan
Kec. Tomohon Utara
• Kabupaten Minahasa : Kec. Kakas, Kec. Kakas Barat, Kec.
Mandolang, Kec. Pineleng, Kec. Sonder, Kec. Tombariri, Kec. Tombariri
Timur, Kec. Tondano Timur, dan Kec. Tondano Utara
• Kabupaten Minahasa Utara : Kec. Kakas, Kec. Kakas Barat, Kec.
Mandolang, Kec. Pineleng, Kec. Pineleng, Kec. Sonder, Kec. Tombariri,
Kec. Tombariri Timur, Kec. Tombariri Timur, Kec. Tondano Timur dan
Kec. Tondano Utara
30
R E N C A NA P O L A RUA N G
Pasal 76
B6
Memiliki karakteristik sebagai kawasan yang
ZONA PERAIRAN LAUT potensial untuk kegiatan kelautan serta
kegiatan pariwisata kelautan
Lingkup :
B6
• Kawasan Peruntukan Budidaya Perikanan
• Kawasan Peruntukan transportasi laut
• Kawasan peruntukan pariwisata kelautan
Ketentuan lebih lanjut mengenai zona perairan laut dengan karakteristik sebagai kawasan yang potensial
untuk kegiatan kelautan serta kegiatan pariwisata kelautan diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
31
BAB VI
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG
KAWASAN PERKOTAAN BIMINDO
Pasal 80
1. PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG
32
BAB VI
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG
KAWASAN PERKOTAAN BIMINDO
Pasal 81
2. PERWUJUDAN POLA RUANG
33
BAB VII A rARAHAN
a h a n PENGENDALIAN
P e m a n f a aPEMANFAATAN
t a n R u a n gRUANG
Pasal 111
IZIN SYARAT DILARANG
APZ
Arahan Peraturan Zonasi
kegiatan yang diperbolehkan
B1
perdagangan dan jasa skala internasional,
yang diperbolehkan pada B1 evakuasi bencana, serta kegiatan
nasional, dan regional, kegiatan yang mengganggu
pelayanan pendidikan tinggi, kegiatan fungsi kawasan pada Zona B1
pelayanan olahraga skala internasional,
nasional, regional, dan lokal, kegiatan
pelayanan kesehatan skala internasional,
KAWASAN nasional, regional, dan lokal, kegiatan
industri kreatif, kegiatan industri
DAYA DUKUNG manufaktur, kegiatan industri agro,
TINGGI kegiatan pelayanan sistem angkutan
umum penumpang dan angkutan barang
regional, kegiatan pelayanan transportasi
udara internasional dan nasional,
kegiatan pertahanan dan keamanan
negara, kegiatan pariwisata, dan kegiatan
pertemuan, pameran, dan sosial budaya
Arahan Peraturan Zonasi Kegiatan perumahan kepadatan kegiatan selain yang diizinkan yang meliputi kegiatan yang
rendah, kegiatan pariwisata tidak mengubah fungsi lahan mengganggu fungsi kawasan pada
berbasis alam, kegiatan pendidikan pertanian dan tidak mengganggu Zona B4
B4
tinggi berbasis riset, Industri agro, fungsi kawasan pada Zona B4
industri berbasis teknologi tinggi
ramah lingkungan, dan kegiatan
pertanian tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, dan
KAWASAN peternakan
DAYA DUKUNG
SEDANG
KETENTUAN LAINNYA
Kegiatan perkebunan yang berada pada kawasan hulu DAS Tondano diarahkan untuk 35
tanaman tahunan dan penyediaan sumur resapan
Mitigasi Bencana Pada
Kawasan Budidaya
Pasal 117
MITIGASI BENCANA
GEMPA BUMI
Gempa Bumi Tinggi Luas (Ha) Gempa Bumi Sedang Luas (Ha)
B1 156,49 B1 9.793,59
B2 303,52 B2 12.860,60
B3 31,91 B3 955,52
B4 1.773,31 B4 80.167,61
B5 146,07 B5 4.992,28
B6 4,91 B6 62,36
Total Luas 2.416,22 Total Luas 108.831,96
PETA INDEKS
Pasal 117 Mitigasi Bencana Pada
MITIGASI BENCANA
Kawasan Budidaya
GEMPA BUMI
Pasal 117
• Tata Bangunan
✓ Struktur bangunan tahan gempa
• Prasarana Minimal mitigasi
✓ Penyediaan jalur mitigasi
✓ Tempat evakuasi sementara dan akhir
PETA INDEKS
Mitigasi Bencana Pada
Kawasan Budidaya
MITIGASI BENCANA
RAWAN LONGSOR
Pasal 117
Rawan Bencana Bumi :
• Tinggi : 39.175,24 Ha
• Sedang : 14.234 Ha
Rawan Bencana Rawan Bencana
Luas (Ha) Luas (Ha)
Longsor Tinggi Longsor Sedang
B1 94,33 B1 399,52
B2 311,90 B2 207,37
B3 98,87 B3 26,27
B4 31.318,45 B4 11.155,02
B5 7.350,72 B5 2.447,18
B6 0,96 Total 14.235,36
Total 39.175,24
PETA INDEKS
Mitigasi Bencana Pada
MITIGASI BENCANA
Kawasan Budidaya
RAWAN LONGSOR
Pasal 117
I
Kegiatan perlindungan lereng antara lain
terasering, talud, turap, rehabilitasi dan reboisasi
Kegiatan budidaya pertanian tanaman tahunan
B dan tidak berpotensi menyebabkan terjadinya
longsor
X
Kegiatan yang dapat meningkatkan potensi
longsor
PETA INDEKS
BAB VII A r a h a n P e ARAHAN
m a n f aPERIZINAN
at an Ru a n g
Izin Pemanfaatan Ruang
Pasal 119
TANAH
IZIN LAIN
• Bentuk izin lain yang dikeluarkan oleh masing-masing sektor
BERDASARKAN dan/instansi yang berwenang
PERATURAN
40
BAB VII A r a h aARAHAN
n P e mINSENTIF
a n f a aDAN
t a nDISINSENTIF
Ruang
Pasal 120
Acuan bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sebagai upaya pengendalian pemanfaatan ruang
dalam rangka mewujudkan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bimindo.
PEMBERIAN INSENTIF
Pemerintah
Pusat
Masyarakat
kepada kepada
PEMBERIAN DISINSENTIF
Pemerintah
Pusat
Masyarakat
kepada kepada
42
BAB VII A r a h a n P ePENGENAAN
m a n f a a t SANKSI
an Ruang
Pengenaan sanksi merupakan tindakan penertiban yang dilakukan
terhadap pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata
ruang dan peraturan zonasi.
Pengenaan Sanksi
ksnbimindo@gmail.com
44