Anda di halaman 1dari 39

D I R E K T O R AT P E R E N C A N A A N TATA R U A N G

D I R E K T O R AT J E N D E R A L TATA R U A N G
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Penyusunan Materi Teknis RTR


2007
2001

Kawasan Strategis Nasional (KSN)


2003 2005 PACANGSANAK
(PAngandaran-KalipuCANG-Segara Anakan-NusA Kambangan)
Identifikasi/Temuan Aspek
Keanekaragaman Hayati
Bogor, 11 Mei 2018
2012
Outline
(1) Pendahuluan (Mandat Kebijakan Nasional)

(2) Proses & Prosedur Penyusunan RTR KSN

(3) Profil Umum & Cakupan KSN Pacangsanak

(4) Temuan Awal Terkait Aspek Keanekaragaman Hayati di KSN Pacangsanak


(khususnya Segara Anakan dan Nusa Kambangan)
(5) Persoalan Kawasan Segara Anakan

(6) Indikasi Isu Strategis

(7) Pointer Diskusi : KONSERVASI & KEANEKARAGAMAN HAYATI KSN PACANGSANAK

2
Pendahuluan 2007
2001

 Definisi KSN
2003 2005

 Mandat Kebijakan Nasional

2012
3
Pendahuluan
Kawasan Strategis Nasional (KSN):
Wilayah (yang memiliki fungsi utama) yang PENATAAN RUANGNYA DI PRIORITASKAN karena
mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara,
pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan,
termasuk wilayah yg ditetapkan sbg warisan dunia.

Kedudukan RTR KSN PACANGSANAK


Harus
Memperhatikan
Pasal 19 UUPR
• RTRWN
• RTR PULAU/KEPULAUAN
RPJPN RPJMN
• RTR KSN PANCANGSANAK
(2005-2025) (2010-2014)
(LINGKUNGAN HIDUP)

Menjadi Pedoman
Menjadi Acuan Pasal 20 ayat (2) UUPR
Pasal 22 ayat (1) huruf a UUPR
Pasal 25 ayat (1) huruf a UUPR Menjadi Pedoman
Pasal 20 ayat (2) UUPR

• RTRW PROVINSI
• RTRW KAB/KOTA 4
Kebijakan Penataan Ruang Kawasan Strategis Nasional (KSN)
(RTRWN PP 13/2017 : Perubahan PP 26/2008 tentang RTRWN):

 KSN Kawasan Pacangsanak dari sudut kepentingan FUNGSI DAN DAYA DUKUNG
LINGKUNGAN HIDUP ditetapkan dengan kriteria:
a merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati
b merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora
dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan
c memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian
negara
d memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro
e menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup
f rawan bencana alam nasional
g sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan
kehidupan
 Indikasi Program :
- Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Dengan Sudut Kepentingan
Lingkungan Hidup, pada tahun 2010-2014
 Arahan Pengendalian: Arahan Peraturan Zonasi, Arahan Perizinan, Arahan Insentif
Disinsentif, Arahan Sanksi
5
MANDAT KEBIJAKAN TATA RUANG
• RTRWN (PP 13/2017) KSN PACANGSANAK
(Pangandaran-Kalipucang-Segara Anakan-Nusa
Kambangan); Kep Lingkungan Hidup
(Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan)
• Perda 22/2010 (RTRWP Jawa Barat) : KSP
Pangandaran Kep. Pertumbuhan Ekonomi
• Perda 6/2010 (RTRWP Jawa Tengah) :
• KSP Pacangsanak Kep. Pertumbuhan Ekonomi
• KSP Segara Anakan  Kep. Lingk Hidup
• Perda 9/2011 (RTRW Kab Cilacap):
• Kws Suaka Alam Laut Segara Anakan (5.973 Ha
di Kec Kampung Laut)
• Kws Pariwisata Segara Anakan di Kec Kampung
Laut
• KSK Lingk Hidup :
 Kws Segara Anakan
 Pulau Nusa Kambangan

Keunikan karakteristik wilayah (tingginya


biodiversitas sumberdaya alam)
vs
ketergantungan masyarakat untuk pemanfaatan
ekonomi wilayah LSA dan sekitarnya 6
Proses & Prosedur
Penyusunan RTR KSN
 Tata Cara Penyusunan KSN (Permen PU No 12/2015)
 Kerangka Pikir/Alur Penyusunan Matek RTR KSN PACANGSANAK
 Pelaksanaan FGD Temu Pakar/Sektor : nilai strategis – isu – updating data

7
Permen PU No 12 Tahun 2015:
Pedoman Penyusunan RTR KSN
Kerangka Pikir Penyelesaian
PERSIAPAN & KAJIAN AWAL ANALISIS MUATAN RTR KSN
(penyesuaian & penguatan)
RTR KSN PACANGSANAK
Review Matek 2011
• Nilai Penting & Isu Strategis
• Buku Data & Analisa
• Delineasi KSN
• Buku Rencana
• Konstelasi Regional (wilayah pengaruh)
• Album Peta
• Analisis Fisik/Lingk (daya dukung, daya
FGD 1 : Pendalaman Nilai tampung, Kinerja DAS, lahan kritis, dll) PENYEMPURNAN MUATAN
• Analisis konteks KSN (keanekaragaman
& Isu Strategis
hayati, sedimen, ekosistem laguna,
MATEK RTR KSN
• Isu Utama:
Fisik/Lingk/Ekosistem kebencanaan, dll) • TUJAKSTRA
• Isu lainnya :dampak • Analisis kependudukan (proyeksi) • Rencana Struktur Ruang
Ekonomi, Sosial • Analisis Ekonomi Wilayah • Rencana Pola Ruang KSN
Budaya, keamanan(LP • Rumusan potensi, masalah, peluang, • Arahan Pemanfaatan Ruang
Nusa Kambangan) tantanganinput TUJAKSTRA • Arahan Pengendalian
• ..dll
Pemanfaatan Ruang
Kajian Hasil Penelitian FGD 2 (Daerah) : Penyepakatan • Kelembagaan Pengelolaan
(jurnal, artikel, dll) Delineasi & Hasil Fakta Analisa
KONSULTASI PUBLIK
Review RTR Terkait
RTRWN, RTR Pulau Jawa
Bali, RTRW Jabar, RTRW
KONSEP MUATAN RTR KSN
Jateng, RTRW K/K di • Konsep TUJAKSTRA (respons &
Pacangsanak adaptif terhadap isu strategis) FINALISASI MATERI TEKNIS
• Konsep pengembangan KSN: • Buku Data & Analisa
arahan struktur & pola ruang KSN • Buku Rencana
• Konsep Arahan Pemanfaatan Ruang • Album Peta
• Konsep Arahan Pengendalian
SURVEY, UPDATING DATA, Pemanfaatan Ruang
KLARIFIKASI ISU STRATEGIS • Konsep Kelembagaan Pengelolaan
RAPERPRES (penyesuaian)
• Survei Pusat (K/L) FGD 3 - Temu Pakar (Pusat) : • Batang Tubuh
• Survei Daerah (statistik daerah Konsep RTR KSN • Lampiran
+klarifikasi isu) FGD 4 (Pusat) : Konsep
• Pelengkapan database Peta RTR & Program K/L
(Dasar & tematik skala 25.000-
50.000) FGD 5 (Daerah) : Konsep
• Citra Historis dan Terbaru (LAPAN) RTR & Program Daerah
Indikasi Isu Strategis dalam Sistem Wilayah
(ALAM/FISIK & SOSIAL EKONOMI) Erosi & Sedimentasi
Sungai
PACANGSANAK
Tata Ruang Air
(Berbasis DAS)
Isu ALAM/FISIK
LINGKUNGAN Sistem DAS
Isu SISTEM EKONOMI &
(DAS Citanduy sbg 1 Konservasi Hulu
kesatuan Hulu-Hilir) SOSIAL BUDAYA :
• Peningkatan Jumlah
Sawah Beririgasi & Pola
Pengelolaan Pertanian Penduduk
• Kesejahteraan nelayan
PACANGSANAK Kebencanaan & Aspek (produksi ikan
Geologi (Longsor,
(Pangandaran- Kalipucang- Banjir,Sesar/Patahan) menurun)
Segara Anakan-Nusa
Kambangan)
• Kesehatan (air bersih
Penyempitan & dan sanitasi)
Pendangkalan Laguna
• Konflik Sosial
Berkurangnya • Konflik penggunaan
Keanekaragaman
Sistem Pesisir Hayati & Potensi SDA lahan (Tanah Timbul)
(Laguna SA, Pesisir
Pesisir/Kelautan
• Inkonsistensi
Pantai, Nusa Pariwisata (Dampak kebijakan/legal
Kambangan) thd Pangandaran &
Potensi Wisata
Cilacap/SA)
• ..dll
Keberadaan LP Nusa
Kambangan sbg Aset
Negara
(Lingk vs Keamanan)
FGD : Pendalaman Nilai & Isu Strategis

No Indikasi Isu Strategis (keyword) Indikasi Narasumber Utama

1 Erosi & Sedimentasi • Pusat Oseanografi – LIPI


(22 Feb 2018) • Dit Perenc. & Evaluasi Pengendalian DAS - KLHK
2 Pengelolaan DAS / Tata Ruang • Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy
Wilayah Berbasis DAS • Ditjen SDA-Kemen PUPR:
(diskusi BBWS Citanduy survey  Dit. Bina Penatagunaan SDA
Lapangan :24-28 April 2018)  Dit. Sungai dan Pantai
 Dit. Bina Operasi & Pemeliharaan
• Dit Perenc. & Evaluasi Pengendalian DAS - KLHK
• Akademisi (Sipil &/Planologi), misal : ITB
3 Keanekaragaman Hayati & • Kelompok Lingk/Akademisi/Lembaga Penelitian (Mis : WWF,
Potensi SDA Pesisir WALHI,dll)
• Dit Konservasi Keanekaragaman Hayati, Ditjen Konservasi SDA dan
Ekosistem, KLHK
• Ditjen. Pengelolaan Ruang Laut – KKP
4 Kebencanaan & Infrastruktur • Badan Geologi- Kem. ESDM
(Banjir, Longsor/Gerakan Tanah, • Ditjen SDA- Kemen PUPR & BBWS Citanduy
Tsunami) • Akademisi (Geologi-UNPAD, dll)
5 Pertanian (Lahan Sawah Beririgasi, • Kemen. Pertanian :
Pertanian Lahan Kering, dll)  Biro Perencanaan (Setjen)
 Dit. Irigasi Pertanian-Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian
• Ditjen SDA :
 Dit Irigasi & Rawa
 Dit. Bina Operasi & Pemeliharaan
6 Aspek Lainnya (Hankam, • Kemen. Pariwisata
Pariwisata, Ekonomi SosBud) • Kemen HumHAM
• Akademisi/Peneliti (UNPAD, IPB)
CAKUPAN WILAYAH
Pancangsanak SEGARA ANAKAN:
Laguna dan Kawasan Keanekaragaan Hayati:
• Hutan Mangrove terluas di P. Jawa
• Jenis Ikan Endemik

ADMINISTRASI:
Kab.Tasikmalaya, Kab.Majalengka, Kab.Kuningan,
DAERAH ALIRAN SUNGAI: Kab.Ciamis, Kab.Pangandaran, Kab.Banyumas,
Kab.Cilacap, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar
• DAS Citanduy
• DAS Cibereum
• DAS Cimeneng

Indikasi Deliniasi
wilayah
P. NUSAKAMBANGAN:
• Pulau Kecil Terluar PANGANDARAN:
• 7 Lembaga Permasyarakatan (hankam) Kawasan Pariwisata

12
Situasi lokasi Laguna Segara Anakan Segara Anakan

Lokasi :
• Jawa Barat (Kecamatan Kalipucang –
Kabupaten Pangandaran); dan
• Jawa Tengah (Kecamatan Patimuan & Kec
Kampung Laut- Kabupaten Cilacap) 13
Batas Pengelolaan Segara Anakan
Dasar : Perda No 23 Tahun 2000 tentang
Penetapan Kawasan Segara Anakan
Luas : 34.018 Ha terdiri dari :
• Daratan : 26.780 Ha
• Perairan : 7,237 Ha
• P. Nusakambangan : 11.511 Ha
Luas Kawasan Hutan :
Tanah Timbul Perhutani : 9.989,50 Ha
BKSDA ( P Nusakambangan ) : 1.206,50 Ha
Luas Tanah timbul di luar Perhutani : 4.546 Ha

JUMLAH PENDUDUK (2015)


Desa/Kel Laki Laki Perempuan Jumlah
a. Klaces 759 789 1,545

b Ujungalang 2,819 2,356 5,175

c Ujungagak 2,268 2,277 4,545

d Panikel 2,930 2,866 5,759

e Kutawaru 5,119 5,146 10,265

14
Sumber : Paparan Bupati Cilacap, 2014
Temuan Awal Aspek
Keanekaragaman Hayati
di Segara Anakan dsk
 Ekosistem:
1. Laguna
2. Estuaria
3. Mangrove
4. Delta
 Sumber Daya :
1. SD Hayati : Flora & Fauna
2. SD Non Hayati : Air, Sedimen, Pasir
3. SD Buatan/Lainnya : Pariwisata, Transportasi
15
Ekosistem di Kawasan Segara Anakan
1. Ekosistem Laguna
• Secara geografis, laguna terpisah dengan laut oleh
endapan/timbunan pasir dan batu/kerikil
• Substrat lebih banyak dipengaruhi daratan daripada yang dari laut
• Laguna disebut juga “margino-litoral” : kadar salinitas dipengaruhi
air laut dan air tawar
2. Ekosistem Estuaria
• Salah satu bentuk/tipe pada muara sungai
• Kondisi hidrodinamisme dipengaruhi : aliran air sungai & arus
pasang surut laut
• Daerah hilir sungai/estuaria : hidup organisme air payau
• Estuaria dengan ciri mangrove : tempat berlindung dan kaya nutrisi
untuk berbagai jenis biota
3. Ekosistem Mangrove
• Mangrove di Segara Anakan merupakan yang terluas di Pulau Jawa
dengan keanekaragaman jenis paling banyak (LPP Mangrove, 1998)
• Fungsi Mangrove: nursery ground, feeding ground, spawning
ground berbagai jenis ikan, udang, biota laut (DG Bengen, 199)
4. Ekosistem Delta
• Wilayah hilir sungai dengan endapan dari aliran sungai yg
terakumulasi
• Endapan dapat juga berasal dari erosi pantai
• Delta di Segara Anakan disebabkan endapan sungai Citanduy
(terbesar), S. Cibeureum, Cimeneng, Cikonde 16
Dimana Letak Keunikan Laguna
Segara Anakan …?

 Di seluruh dunia hanya ada 13% daerah lagunaSegara Anakan salah


satu yg ditetapkan sebagai ekosistem pesisir yang unik &/rentan
terhadap perubahan
 Merupakan estuaria semi tertutup Secara geografis terpisah oleh
Pulau Nusa Kambangan ( sbg barrier dg Samudera Hindia); hubungan
dengan laut terjadi melalui 2 kanal (Plawangan Barat & Timur)
 Secara keseluruhan vegetasi mangrove di Indonesia 89 jenis  26 jenis
ada di Segara Anakan & memiliki keanekaragaman tinggi (LPP Mangrove, 1998)
 Sebagai area “parkir air” dari aliran 4 sungai (Citanduy, Cimeneng,
Cikonde, dan sungai kecil lainnya) keseimbangan daya dukung
perairan untuk mencegah banjir di daratan bagian hilir
17
Sumber Daya Kawasan Segara Anakan
HAYATI NON HAYATI BUATAN
Perkembangan Luas Mangrove di Segara Anakan 1. Flora di SEGARA ANAKAN:
• Didominasi oleh Mangrove
• Pola penyebaran : memanjang dari
pinggir sungai ke arah darat membentuk
kawasan hutan
• Formasi Struktur tk semai/seedling
(ukuran kecambah tinggi <1 m); pancang
(diameter <10m, tinggi >1m) & sedikit
yang struktur tingkat pohon/trees
• Jenis Mangrove dan sebaran (dominan):
 Api-api & Bogem Sungai Ujung
Galang)
 Kacangan, Bandul , & Api-api  Desa
Ujunggagak

Sumber : Pengelola Sumberdaya Kawasan Segara Anakan Kab Cilacap, 2009

Degradasi luasan Mangrove : Penyebab: Mangrove jenis Api-api

15.551 Ha (1974) 8.495 Ha 2008) Konversi menjadi persawahan,


pertambakan, permukiman, dan
pemanfaatan kayu bakau sbg material
18
bangunan dan bahan baku arang (coal)
Sumber Daya Kawasan Segara Anakan
HAYATI NON HAYATI BUATAN

2. Flora di NUSA KAMBANGAN:


• Hutan hujan tropika (tropical rain forest)
• Merupakan hutan alam tropika basah dataran rendah
• Pada saat sekarang dapat dikatakan tinggal sebagian sisa akhir (relict) dari yang
pernah ada;
• di Pulau Jawa (khususnya Prov Jawa Tengah), tipe hutan ini sudah hampir
punah “The Last Real Rain Forest of Java”

Pulau Nusa Kambangan 19


Sumber Daya Kawasan Segara Anakan
HAYATI NON HAYATI BUATAN
1. Fauna di SEGARA ANAKAN:
• Mamalia Darat : Monyet Ekor Panjang, Lutung, Linsang
• Burung : Bangau, Cangak, Blekok, dll
• Hewan air di perairan SA : Udang, kepiting, kerang-kerangan, ikan

20
Sumber Daya Kawasan Segara Anakan
HAYATI NON HAYATI BUATAN
2. Fauna di NUSA KAMBANGAN:

21
Perkiraan Economic Value
Kajian Konsultan BCEOM Th 2001 (Dr. Richard G. Dudley – “Issues of Segara Anakan Fisheries”)

No Komponen Nilai Dalam Dollar


(x 1 juta)
1 Udang (di dalam laguna) 0,35
Udang (di pesisir, berasal dari laguna) 5,50
2 Kepiting 0,40
3 Kerang-Kerangan 0,25
4 Ikan (di dalam laguna) 0,50
Ikan (di pesisir, berasal dari laguna) 1,30
Total 8,3

Penelitian dilakukan ± 2 tahun, mengamati hasil tangkapan yang berada di


dalam dan luar laguna Segara Anakan yang mempunyai keterkaitan dengan
perairan Laguna Segara Anakan (wil Pangandaran dan Cilacap)

22
Klasifikasi Manfaat dan Fungsi Ekosistem Mangrove
(Camillie Brown, 1999)

Fungsi Produksi Fungsi Pembawa dan Fungsi Sosial Ekonomi/Fungsi


Konservasi
Fungsi informasi
Berkelanjutan: Pengatur

Industri dan penggunaan Informasi religius dan


Kayu Bakar Pengendali abrasi
lahan spiritual
Arang Penyerap dan recycle polutan Tambak Inspirasi artistic dan budaya
Informasi pendidikan, sejarah
Ikan Memelihara biodiversity Usaha tani padi
dan pengembangan IPTEK
Udang Tempat migrasi habitat Habitat bagi penduduk asli
Tanian (Ekstrak batang Tempat pemijahan dan
Tempat rekreasi
mangrove) pengasuhan
Obat-obatan Suplai unsur hara (nutrient)
Perburuan Tradisional ,
penangkapan dan Regenerasi nutrient
pengumpulan produk
Sumber daya genetic

Economic Value Untuk Mangrove di Segara Anakan..??

23
Sumber Daya Kawasan Segara Anakan
HAYATI NON HAYATI BUATAN

1. SEDIMEN:
• Sumber Sedimen : S. Citanduy, Cibeureum, Cikonde, Cimeneng
• Laju sedimentasi ± 5 jt m3/th dan yang mengendap ± 1 jt
m3/th laju tertinggi di dunia (Bird, 1982)

2. PASIR
• Berasal dari ikutan material S.Citanduy dan juga pengaruh
pasang surut air laut, terutama di bag Barat (Ujunggagak-
Majingklak)
• Digunakan warga sebagai bahan bangunan
• Di bag Selatan Nusa Kambangan terdapat areal pantai yang
mengandung pasir besi belum dimanfaatkan kurang layak
secara ekonomis dan perijinan ketat dari Kemen KUMHAM

3. MINERAL
• Selain pasir sungai, juga mengandung mineral golongan C:
pasir kuarsa, kaolin, feldspar, kalsit, dolomit, batu gamping,
pasir besi dan pasir pantai  banyak dijumpai di Pulau Nusa
Kambangan
24
Sumber Daya Kawasan Segara Anakan
HAYATI NON HAYATI BUATAN/LAINNYA
Wisata Mangroove, Wisata Pantai, dll
1. Potensi Pengembangan PARIWISATA:
• Wisata Bahari Petualangan Hutan Mangrove
• Wisata Kampung Laut
• Wisata Ilmu Pengetahuan
• Wisata Pemancingan
• Wisata Panorama alam
• Acara Ritual “Sedekah Laut”
• Pantai Permisan (selatan P. Nusa Kambangan)
• Pantai Pasir Putih (selatan P. Nusa Kambangan)
• Gua Ratu (di tengah P. Nusa Kambangan)
• Pantai Rancababakan
• Gua Masigitsela (kaki bukit Nusa Kambangan)

2. Potensi Bidang Transportasi:


Terdapat 4 desa (Kec. Kampung Laut) di Segara
Anakan yg terpisah oleh perairan : Desa
Ujunggalang, Ujunggagak, Panikel,
Klecestransportasi utama (kapal compreng,
perahu jukung fiber)
Perkampungan di Ujunggagak

25
PERSOALAN KAWASAN SEGARA ANAKAN
Aspek EKOLOGIS: 2001

• Penurunan Luas Segara Anakan akibat sedimentasi (±600 Ha, th 2012) 200

banjir dan penurunan sumber daya perikanan 2003 2005 7

• Penurunan kualitas perairan pencemaran Sungai Citanduy


• Konversi lahan menjadi permukiman dan persawahan ekspansi lahan
mangrove dan hutan di Nusa Kambangan
• Kerusakan ekosistem mangrove
2012
• Keberadaan jaring apung yang tidak ramah lingkungan & mengganggu alur
pelayaran

Aspek Sosial, Ekonomi, Budaya


• Perkembangan jumlah penduduk (daya tampung lingkungan =8.000 jiwa di
Segara Anakan; jml penduduk 4 desa di Kec Kampung Laut =17.263 jiwa (Kec
Dlm Angka, 2016)
• Tingkat Pendapatan dan Pendidikan relative masih rendah

Aspek Hukum, Kelembagaan, Tata Kelola


• Kepemilikan Tanah timbul (akibat sedimentasi)
• Konflik/tumpang tindih Kewenangan :Pemkab – Perhutani – Kem. KUMHAN

26
Isu-isu Strategis Kawasan Pacangsanak
1 Sedimentasi Sangat Tinggi pada Laguna Segara
Anakan (LSA)perubahan luas permukaan LSA
4.038 Ha (1978)  590 Ha (2012)
CITRA QUICKBIRD(2012 )
LUAS LAGUNA : 590 HA

CITRA SPOT 4 ( 1978 ) CITRA LANDSAT ( 1995 )


LUAS LAGUNA : 4.150 HA LUAS LAGUNA : 1.575 HA

Sedimen Baru
Perairan
Sedimen Lama Luas Sekarang : 590 Ha

CITRA LANDSAT ( 2002 ) CITRA SPOT 2 (2007 ) 27


LUAS LAGUNA : 600 HA LUAS LAGUNA : 800 HA
PERMASALAHAN UTAMA DI KAWASAN SEGARA ANAKAN

1. Konversi Hutan Mangrove menjadi areal budidaya dan illegal logging


2. Sedimentasi yang tinggi di Segara Anakan
 Jumlah sedimen yang mengendap di Laguna Segara Anakan adalah
seperti tabel berikut :

Jumlah Angkutan Langsung Mengendap


SUNGAI Sedimen ke Laut Di S.A.
(Juta m3 / th) (Juta m3 / th) (Juta m3 / th)
- Citanduy 5,00 4,26 0,74
- Cimeneng, Cikonde 0,77 0,51 0,26
- Sungai Kecil Lainnya 0,00 0,00 0,00
TOTAL 5,77 4,77 1,00
BBWS, 2006

3. Pengembangan Potensi Sumberdaya yang belum optimal


4. Terganggunya Siklus Hidup Biota bernilai ekonomis penting
28
Isu-isu Strategis Kawasan Pacangsanak
2 Terancamnya Keanekaragaman Hayati Pesisir Selatan
Jawa
• Pendangkalan LSA mengancam keberadaan habitat
Flora dan Fauna serta keanekaragaman hayati.
• terdapat 3 (tiga) jenis hayati, yaitu ikan, burung, dan ikan sidat
hutan mangrove
Burung Bluwok
1. terdapat 45 jenis ikan laut, salah satunya adalah ikan
sidat; dimana 7 (tujuh) jenis dari 12 jenis ikan sidat di
dunia berada di LSA
2. terdapat 85 jenis burung, dimana 13 jenis diantaranya
merupakan burung yang dilindungi. Dari 13 (tiga belas)
jenis burung yang dilindungi tersebut, 2 (dua) diantaranya
merupakan jenis burung yang terancam punah, yaitu
Burung Bluwok Mycteria Cinerea dan Burung Bangau
Tong Tong Leptoptilos Javanicus. Selain itu juga,
ditemukan jenis burung migran yang berasal dari bumi
belahan bumi utara, seperti trinil, gegajahan, dan cerek
3. merupakan kawasan mangrove terluas di wilayah paling
padat penduduknya di Indonesia; terdiri atas 26 spesies
mangrove dengan luas 8.354 hektar.Kawasan
mangrove sebagai tempat pemijahan ikan
Mangrove di Segara Anakan
29
Isu-isu Strategis Kawasan Pacangsanak
3 Keberadaan Kawasan Pangandaran Merupakan
Salah Satu Tujuan Wisata Nasional (RIPPARNAS)
dan DMO
 Berada di luar sistem WS Citanduy; lebih
kepada kawasan yang berpotensi terdampak
negative dari sedimentasi Segara Anakan

Sumber: Lampiran RIPPARNAS 2010-2025


(PP No 50/2011)

30
Isu-isu Strategis Kawasan Pacangsanak
4 Potensi Ekonomi Berupa Lahan Sawah Beririgasi Teknis
• WS Citanduy mempunyai areal irigasi teknis, semi teknis dan sederhana mencapai 88.925 Ha
• Masih rendahnya efisiensi penyaluran air irigasi dari intake ke sawah yaitu mencapai 35%-55%
• Belum terpenuhinya kebutuhan air irigasi baik teknis (51.460 Ha), semi teknis (20.961 Ha) dan
irigasi sederhana (16.504 Ha) dengan total seluas 88.925 Ha

31
Isu-isu Strategis Kawasan Pacangsanak
5 Aset Negara Berupa Lembaga Permasyarakatan Di Pulau Nusa Kambangan
• LP Nusa kambangan berada di timur Pulau Nusa Kambangan yang harus
dilindungi sebagai aset negara
• Kendala Kewenangan (KUMHAM – Pemkab – TNI – Perhutani)
• Potensi kontraproduktif dalam penggunaan lahan :

Aset Negara (kepentingan keamanan)


VS
fungsi konservasi ekosistem (kepentingan lingkungan)
Vs
Pengembangan Ekonomi Nusa Kambangan (Pariwisata, Pertanian, Kehutanan)

Potensi Wisata Mangroove,


Wisata Pantai, dll

32
Peta indikasi potensi sedimentasi di
KSN PACANGSANAK

peta indikasi potensi


sedimen yg didapatkan
dari hasil analisa tingkat
erosi, longsor, dan lahan
kritis

33
Sumber : Paparan FGD Pacangsanak, 2013
Hutan lindung dengan
tutupan lahan
perkebunan dan lahan
terbuka
Hutan lindung dengan
tutupan lahan pertanian
lahan kering campur

Hutan produksi dengan


Hutan lindung dengan
tutupan lahan pertanian
tutupan lahan pertanian
lahan kering
lahan kering

HP dan HPT dengan


tutupan lahan pertanian
lahan kering campur

34
Sumber : Paparan FGD Pacangsanak, 2013
Perkebunan dan Perkebunan dan
pertanian lahan kering pertanian lahan kering
pada lereng sangat pada lereng curam
curam

35
Sumber : Paparan FGD Pacangsanak, 2013
Prinsip/Arahan Penataan Ruang

Konservasi
& pengendalian/
pengelolaan pola tanam
Konservasi

HULU

Pengendalian Daya
Rusak Air (infrs. SDA :
TENGAH Bendung, ChekDam, dll)

Pengerukan Sedimen & konservasi


(rehabilitasi & revitalisasi)
Segara Anakan dan Nusa Kambangan
HILIR
Pointer Diskusi
Aspek Konservasi & Keanekaragaman Hayati

1. Klarifikasi dan Updating Data/Informasi terkait Keanekaragaman


Hayati di PACANGSANAK berdasarkan kajian/studi terbaru?
2. Bagaimana perkembangan terkini terkait kondisi sumberdaya hayati
yang ada di Segara Anakan & Nusa Kambangan?
..apakah masih ada?...tingkat keanekaragaman hayati?...tinggi/hampir punah..?
3. Apakah ada studi/kajian terkait economic value dari keanekaragaman
sumberdaya hayati di PACANGSANAK Nilai Strategis Nasional
4. Seberapa signifikan :
• upaya pengurangan sedimentasi (mis: pengerukan); dan/
• Rehabilitasi/Penanaman Mangrove
• ..upaya lainnya..?
terhadap keberlanjutan/keberadaan ekosistem laguna Segara Anakan??
5. Masukan/Harapan/Konsep Penanganan Lingkungan di Segara Anakan
dsk dari perspektif kepentingan Konservasi dan Keanekaragaman
Hayati (misalnya terkait dengan kawasan mangrove)

37
Terima Kasih
Tim Teknis - Penyusunan Materi Teknis RTR KSN
PACANGSANAK Tahun 2018
Email :
ksnwilayah1@gmail.com
pacangsanak.data@gmail.com

38
Time Line RTR PACANGSANAK - 2018
Tahap Bulan (Minggu Ke-)
No
(Kegiatan) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des
I PERSIAPAN & KAJIAN AWAL
1 Inventarisasi Data Awal
3 Rencana Kerja
4 FGD I: (Pakar & K/L) 22

SEDIMENTASI - KLHK&LIPI
5 Literature Review
(Studi/Penelitian)
6 Review Matek 2011
7 Review RTR Terkait
8 Penyiapan Peta Kerja
9 Analisis Isu Strategis (1)
II SURVEY & UPDATING DATA
1 Survei Daerah 1
2 Kompilasi Data survei 1
3 FGD II: (Pakar & K/L) 11

KEANEKARAGAMAN HAYATI
III ANALISIS RTR KSN
1 Analisis Isu Strategis (2)
2 Analisis Delineasi
3 Konstelasi Regional
4 Analisis Fisik/Lingk
5 Analisis konteks KSN
6 Analisis kependudukan
7 Analisis Ekonomi Wilayah
8 Pot-Mas-Pel-Tant (SWOT)
9 FGD III: (Pakar & K/L)
GEOLOGI & KEBENCANAAN
10 FGD IV : (daerah)+survey 2
Faksis & Delineasi
IV KONSEP RTR KSN
1 Konsep TUJAKSTRA
2 Konsep struktur & pola
3 draft Arahan Pemanf.
4 draft Arahan Pengendalian
5 Konsep Kelembagaan
7 FGD V : (Pakar di Pusat)
Konsep RTR KSN
8 Penyempurnaan & Persiapan
FGD IV
9 FGD VI : (K/L di Pusat)
Konsep RTR &Program
10 Persiapan FGD V
11 FGD VII : (Daerah)
Konsep RTR & Program
V PENYEMPURNAN MATEK
1 TUJAKSTRA
2 Renc. Struktur Ruang
3 Renc. Pola Ruang
4 Arahan Pemanf.Ruang
5 Arahan Pengendalian
6 Kelembagaan
7 Draft Raperpres
8 KONSULTASI PUBLIK di Pusat
(K/L & Daerah)
VII FINALISASI
1 Matek
2 Raperpres 39

Anda mungkin juga menyukai