Anda di halaman 1dari 120

PERSETUJUAN LINGKUNGAN SEBAGAI STANDAR

KELAYAKAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT KERUSAKAN


LINGKUNGAN HIDUP DAN MEKANISME PEMULIHAN

Disampaikan oleh :
Farid Mohammad, ST., M. Env
Kasubdit Pengembangan Sistem Kajian Dampak Lingkungan
Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan
Dirjen PKTL – KLHK
OUTLINE
1. Konsep Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2. Keterkaitan Persetujuan Dasar dengan
Perizinan Berusaha
3. Pengaturan Persetujuan Lingkungan Sesuai UU
CK
4. Lembaga Uji Kelayakan
5. Pengaturan Pelibatan Masyarakat
6. Pengaturan RKL-RPL Rinci
7. Kewenangan Persetujuan Lingkungan
8. Proses Penilaian Dokumen Lingkungan
9. Persetujuan Teknis
10. Kriteria Kelayakan Lingkungan

2
Posisi Environmental Safeguard dalam PPLH dan PSDA
Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup (IELH)
Rencana Perlindungan
Neraca Sumber Daya Alam & Pengelolaan
dan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
(RPPLH)
Kebijakan,
Hasil
a. National; KLHS Rencana &
Statistik b. Provinsi; (Kajian Program
Inventarisasi Lingkungan
dasar c. Kabupaten/ Kota (KRP): i.e.
SDA & LH Hidup
Rencana
Strategis)
Statistik Tata Ruang,
Sektorat Daya Dukung & Daya RPJP, RPJPD,
Tampung LH serta RPJMN,
Cadangan SDA RPJPD

AMDAL Proyek-
UKL-UPL & Proyek
Sistem Inventarisasi LH Inventarisasi LH & Perizinan
Pembangunan
i.e.
Informasi a. Nasional ditingkat Wilayah Berusaha Pertambangan,
(DSS) b. Pulau/Kepulauan Ekoregion (c) serta AUDIT Migas,
LINGKUNGAN
Infrastruktur,
HIDUP
Perkebunan

Data & Informasi Spasial EKOREGION


Landscape & Seascape EKOREGION
The Sustainability Linkage: Keterkaitan KLHS (Landscape Sustainability) dengan Amdal & UKL-
UPL (Project Sustainability)

KLHS: Environmental & Social Safeguard Standar dan Teknologi


Lingkungan & Kehutanan
(ESS) untuk KRP (Landscape)
Amdal atau UKL-UPL: ESS
1. Rencana Tata Ruang: i.e. RTRW, RDTR, untuk Proyek
RZWP3K
2. Rencanan Pembangunan: i.e. RPJPD, RPJMD
1 Usaha dan/atau
Udara Kegiatan
Landscape Sustainability
9
11
(Proyek)
Lahan 6 11
5
7 8 10 1
Project Sustainability
4
Pesisir - Laut 2

• Baku Mutu Lingkungan Hidup (BML)  Indeks Pencemaran LH i.e. IKA


Daya Dukung dan Daya
& IKU;
Tampung Lingkungan • Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup (KBKL) i.e. Tanah,
Hidup (D3TLH) Mangrove, Lamun, Terumbu karang;

Pemantauan Kualitas Lingkungan (Environmental Monitoring)


Standa dan Teknologi Lingkungan & Kehutanan
Integrasi Persetujuan Lingkungan ke dalam
Perizinan Berusaha
Pengawasan
Dokumen Persetujuan (Psl. 63, UU CK)

Lingkungan Lingkungan
Perizinan
AMDAL SKKL Berusaha :
Penegakan
Persyaratan • Izin
penerbitan
Perizinan
• Sertifikat Standar
• NIB
Hukum:
Berusaha • Administrasi
UKL-UPL PKPLH (Psl. 24 ayat (5),
UU CK)
Matrik RKL-RPL
TERMUAT dalam
Perizinan Berusaha (Psl. 77, UU CK)
(Psl 1 angka 11 & 12,
UU CK)

SPPL NIB • Gubernur dan Bupati/Walikota berhak melakukan pengawasan


ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap
Perizinan Berusaha;
• Menteri berhak melakukan pengawasan jika dianggap terjadi
(Psl. 1, angka 35, UU CK) pelanggaran serius terhadap Perizinan yang seharusnya dilakukan
pengawasan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota.
• Pemerintah Pusat menerapkan sanksi administratif kepada
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan, jika hasil pengawasan
ditemukan pelanggaran terhadap Perizinan Berusaha.
(Psl. 72 & 76, UU CK)
5
OMNIBUS LAW CIPTA LAPANGAN KERJA

disederhanakan menjadi

> 80 UU (> 1.200 PASAL) UU CK (174 PASAL)


disahkan 2 November 2020
- Amanat Pasal 185 UU Nomor 11 Tahun
2020 : Seluruh peraturan pelaksanaan UU
CK wajib ditetapkan paling lama 3
bulan
- Hampir seluruh peraturan pelaksanaan
UUCK diundangkan pada 2 Februari 6
TUJUAN UU CK
“Implementasi UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta kerja
dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing investasi Indonesia
melalui fasilitas dan kemudahan proses dalam Perizinan Berusaha”

7
PRINSIP TRUST BUT VERIFY

Perizinan Pasal 7 ayat (1) UU Cipta


Kerja : Perizinan
dimudahkan Berusaha berbasis risiko
pengawasan dilakukan berdasarkan
terkoordinasi, penetapan tingkat risiko
transparan dan dan peringkat skala usaha
kegiatan usaha
akuntabel
8
REVOLUSI PERIZINAN BERUSAHA
Cakupan Revolusi
Perizinan Berusaha

PERSYARATAN DASAR
- Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang
- Persetujuan Lingkungan
- Persetujuan Bangunan Gedung
Sertifikat Laik Fungsi

9
KETERKAITAN 3
PERSETUJUAN
DASAR DALAM
PERIZINAN
10
KETERKAITAN 3 PERSYARATAN DASAR DALAM
PERIZINAN BERUSAHA

KKPR PL PBG & SLF


PERSETUJUAN
PERIZINAN
KESESUAIAN PERSETUJUAN
KEGIATAN LINGKUNGAN BANGUNAN
PEMANFAATAN GEDUNG &
RUANG SERTIFIKAT LAIK
FUNGSI BERUSAHA
Perizinan Berusaha
Pasal 21 (2), Pasal 52 Hanya dapat
(2) PP 22/2021 RUJUKAN diterbitkan apabila 3
Lokasi rencana usaha PP 16/2021 Persyaratan Dasar
dan/atau kegiatan Pasal 13 UU 11/2020 telah dipenuhi oleh
UKAN PP 21/2021 wajib Persyaratan dasar Pelaku Usaha
firmasi KKPR, Persetujuan KKPR,sesuai
atau rencana tata Perizinan Berusaha
omendasi KKPR ruang meliputi KKPR, PL, 11
PBG & SLF
SUAIAN KEGIATAN PEMANFAATAN RUANG (KKPR)

12
PERSETUJUAN BANGUNAN
GEDUNG (PBG)
DAN SERTIFIKAT LAIK
FUNGSI (SLF)

Desain sarana dan Prasarana


Mekanisme penerbitan PBG dan
yang akan dibangun Sarana dan Prasarana Laik Fungsi
SLF merujuk
(masuk dalam lingkup dokumen
PP Nomor 16 Tahun 2021
lingkungan)

13
PENGATURAN AMDAL DAN
UKL-UPL SESUAI UUCK

14
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN AMDAL DI INDONESIA
UU No.4/1982 PP No.29/1986 PP No.51/1993 UU No.23 / 1997
Tonggak awal Tonggak awal Pengembangan Pengembangan dan
UU Amdal sejarah Amdal konsep Amdal Perbaikan Konsep
Amdal dan UKL-UPL

1982 1 1986 1993 2 1997


UU No.32/2009 PP No.27/1999
PP No.27/2012 Pengenalan konsep
Revitalisasi Perbaikan konsep
Integrasi IL dalam
Izin Lingkungan Amdal, Amanat dari
proses Amdal &
Hidup UU 23 1997
UKL-UPL 2012
2010 4 2009 19
1999

Digitalisasi proses penilaian / pemeriksaan


dokumen lingkungan dengan AmdalNET
2018 5 2020 2021 6 DAFTAR ISTILAH
OSS = Online Single Submission
OSS IL Izin Lingkungan

PP No.24/2018, PP No.22/2021 PL = Persetujuan Lingkungan


Amdal = Analisis Mengenai Dampak
UU No.11/2020 Lingkungan Hidup
IL Komitmen, Perubahan Nomenklatur IL menjadi PL, PL RKL-RPL = Rencana Pengelolaan
Integrasi Persetujuan Lingkungan Lingkungan Hidup-Rencana Pemantauan
RKL-RPL Rinci bukan lagi sebagai izin tapi menjadi persyaratan Lingkungan Hidup
Hidup ke dalam Perizinan Berusaha dan UKL-UPL = Upaya Pengelolaan
dasar, integrasi Pertek ke dalam PL, dan Lingkungan Hidup-Upaya Pemantauan
adanya Lembaga Uji Kelayakan LH dan Lingkungan Hidup
Lembaga Uji Kelayakan LH dan Tim Uji LH = Lingkungan Hidup 15
Pendetailan Keterlibatan Masyarakat AmdalNET = Sistem Informasi Dokumen
SETUJUAN LINGKUNGAN : Persetujuan Lingkungan Pengawasan dan
Penegakan Hukum
diterbitkan oleh Lingkungan oleh
TUNG SISTEM PERIZINAN MENLHK, Gubernur atau MENLHK, Gubernur,
Bupati/Walikota
Bupati/Walikota
NDONESIA
AMDA Persetuju Perizinan
L& an Berusaha
UKL/U Lingkung
PL an
PEMRAKARSA –
RENCANA USAHA PELAKSANAAN
DAN/ATAU KEGIATAN Proses Amdal atau UKL-UPL Perizinan Berusaha diterbitkan USAHA DAN/ATAU
- Uji Kelayakan oleh Tim Uji oleh KEGIATAN
Kelayakan MENLHK, Gubernur atau Penaatan
- Proses Pemeriksaan oleh Bupati/Walikota terhadap BML
Instansi LH dan KBKL
• - Persetujuan
PERSETUJUAN LINGKUNGAN Teknis
merupakan “JANTUNG-nya” Sistem Perizinan di Indonesia.
Secara legal sesuai UU Cipta Kerja Perizinan Berusaha untuk usaha dan/atau kegiatan tidak
dapat diterbitkan tanpa adanya Persetujuan Lingkungan
• Persetujuan Lingkungan merupakan hasil dari Proses Amdal atau UKL-UPL yang disusun oleh
Pemrakarsa dan dinilai oleh Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup atau diperiksaoleh Instansi
LH
• Persetujuan Lingkungan yang termuat dalam Perizinan Berusaha merupakan instrument utama
penurunan Beban Pencemaran Lingkungan dan Laju Kerusakan Lingkungan dan Pengawasan
Penurunan Beban Pencemaran
LH dan Kerusakan Lingkungan
16
TAN SUBSTANSI : PP 22 TAHUN 2021

PP EKSISTING
DICABUT
1) PP. 19/1999
PP EKSISTING 2) PP. 41/1999
3) PP. 82/2001
DIREVISI
Pasal 21-25 PP. 46/2017 4) PP. 27/2012
5) PP. 101/2014

PP 22 TAHUN 2021 tentang


PENGATURAN BARU
1) SISTEM INFORMASI
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGA
2) PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
PENGAWASAN
3) PENGENAAN SANKSI
ADMINISTRASI
KERANGKA PENYUSUNAN PP P3LH
BAB ISI PASAL BAGIA BAB 2 PERSETUJUAN
N LINGKUNGAN
1 KETENTUAN UMUM 1-2
1 UMUM
2 PERSETUJUAN LINGKUNGAN 3-106
3 PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN MUTU 107-162 2 PENYUSUNAN AMDAL DAN UJI
AIR KELAYAKAN AMDAL

4 PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN MUTU 163-219 3 PENYUSUNAN DAN


UDARA PEMERIKSAAN FORMULIR UKL-
UPL
5 PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN MUTU 220-271
LAUT 4 PENGISIAN SPPL

6 PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN 272-273 5 PENYUSUN AMDAL


HIDUP
6 AHLI BERSERTIFIKAT TIM UJI
7 PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN NON B3 274-470 KELAYAKAN LH
8 DANA PENJAMINAN UNTUK PEMULIHAN 471-479 7 PEMBENTUKAN LUK DAN TUKLH
FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP
8 DELH-DPLH
9 SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN HIDUP 480-489
9 PERUBAHAN PERSETUJUAN
10 PEMBINAAN DAN PENGAWASAN 490-504 LINGKUNGAN
11 PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF 505-526 10 BANTUAN PEMERINTAH
12 KETENTUAN PERALIHAN 527 TERHADAP USAHA MIKRO DAN
KECIL
13 KETENTUAN PENUTUP 528-534
11 PENDANAAN PERSETUJUAN
PRINSIP DAN KONSEP DASAR PENGATURAN
AMDAL DALAM UUCK
POINT PENGATURAN
- Secara prinsip dan
- Perubahan Nomenklatur
konsep TIDAK
- Pengintegrasian Izin BERUBAH
Lingkungan
- Perubahan Komisi Penilai
- Penyempurnaan
Amdal Kebijakan dalam
- Uji Kelayakan Dokumen Aturan Pelaksanaan
Amdal
- Focusing Keterlibatan
- Pemberian
Masyarakat kemudahan dengan
- Penetapan Kriteria Usaha TETAP MEMENUHI
dan/atau Kegiatan Berdampak
Penting KETENTUAN
- Integrasi Izin PPLH dan
Andalalin ke dalam dokumen
lingkungan 19
U 32 TAHUN 2009

SKKL/REKOMENDASI UKL-UPL IZIN LINGKUNGAN IZIN USAHA

P 22 TAHUN 2021

IZIN USAHA
SKKL/PKLPH
20
“Izin Lingkungan TIDAK
DIHILANGKAN, namun tujuan dan
fungsinya diINTEGRASIkan ke dalam
PERIZINAN BERUSAHA”

21
PENGATURAN AMDAL, UKL-UPL, SPPL DAN
PERIZINAN BERUSAHA DALAM UU CK

UNTUK
INSTANSI
PEMERINTAH

UNTUK
PELAKU
USAHA

22
PENGATURAN AMDAL, UKL-UPL, SPPL DAN
PERIZINAN BERUSAHA DALAM UU CK

UNTUK
PELAKU
≠ LINEAR
USAHA

23
LEMBAGA UJI KELAYAKAN

24
TRANSFORMASI PENILAIAN KPA MENJADI UJI KELAYAKAN LINGKUNGAN

MBAGA UJI KELAYAKAN (LUK) SEBAGAI KAJIAN ILMIAH


AMDAL BANK AHLI
• Menteri membentuk LUK • TUK & • 205 dari 591 Kabupaten/Kota yang
Penyusun AMDAL memiliki
UK membentuk Tim Uji Kelayakan (TUK) • memiliki lisensi KPA (34.68%)
sertifikasi ahli • Ahli-ahli di Bank Ahli dapat di assign
Pusat / Provinsi / Kabupaten / Kota
ke daerah-daerah

25
KONSEP LEMBAGA UJI KELAYAKAN DAN TIM UJI KELAYAKAN

LEMBAGA UJI KELAYAKAN

26
LEMBAGA UJI KELAYAKAN (LUK)

LEMBAGA UJI KELAYAKAN


Lembaga yang melakukan uji kelayakan.

Tugas
a. membentuk Tim Uji Kelayakan
Lingkungan Hidup;
b. melakukan sertifikasi ahli;
c. menyusun daftar kumpulan ahli
bersertifikat;
d. menyediakan sistem informasi uji
kelayakan yang merupakan bagian dari
sistem informasi dokumen
lingkungan hidup;
e. melakukan pembinaan kepada Tim Uji
Kelayakan
Lingkungan Hidup; dan
f. melakukan monitoring dan evaluasi
POSISI KLHK DAN TIM UJI KELAYAKAN LH
1. LUKLH Dibentuk oleh Menteri merupakan
Suatu Lembaga dalam ex oficio
2. Setiap Organisasi di KLHK menjalankan
fungsi dan Tugas LUKLH
3. Anggota-Anggota LUKLH yang duduk adalah
sesuai dengan Direktorat yang menangani
fungsi dan tugas LUKLH;
4. Pembiayaan LUKLH dibebankan kepada
setiap organisasi di KLHK yang menjalankan
tugas LUKLH
KONSEP STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA UJI
KELAYAKAN (LUK)
Konsep Dewan Pengarah Lembaga Uji Kelayakan LH

Anggota dari pejabat

Ketua Dijabat
pimpinan tinggi madya

Menteri LHK
pada Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
Anggota dari Perwakilan
Perguruan Tinggi

Anggota dari Civil Society


Konsep Pembentukan Struktur LUKLH

dijabat oleh pejabat


Ketua LUK pejabat tinggi pejabat

Sekretaris LUK

Kepala Divisi
tinggi madya atau pratama yang administrator
minimal pejabat
tinggi pratama yang membidangi atau pejabat
juga ditunjuk oleh Amdal atau fungsional yang
menteri pejabat yang setara yang
setara yang memahami
memiliki sesuai dengan
pengalaman divisinya
dalam penilaian
Amdal paling
sedikit 3 (tiga)
tahun
Konsep Divisi-Divisi di Lembaga Uji Kelayakan
Divisi Tim Uji Divisi Sertifikasi Divisi Sistem Divisi Monitoring
Kelayakan Dan Kapasitas Informasi Uji Dan Evaluasi
Lingkungan Hidup Kompetensi Kelayakan TUKLH
Usulan Usulan Usulan Usulan
Kepala: dijabat oleh Kepala: dijabat oleh Kepala: dijabat Kepala: dijabat oleh
pejabat yang telah pejabat yang telah oleh pejabat yang pejabat yang telah
memiliki memiliki telah memiliki memiliki
pengalaman pengalaman pengalaman terkait pengalaman
melakukan penilaian melakukan sistem informasi. melakukan
Amdal. sertifikasi dan uji Monitoring dan
Anggota Divisi
Anggota Divisi juga kompetensi. Evaluasi Kinerja.
dapat berasal dari
berasal dari Anggota Divisi Direktorat/Badan Anggota Divisi
Direktorat yang dapat berasal dari dapat berasal dari
yang menangani
menangani Amdal Direktorat/Badan Badan
berjumlah Minimal 3 yang menangani Sistem Informasi Standardisisasi
Orang sertifikasi dan uji berjumlah Minimal berjumlah Minimal 3
kompetensi 3 Orang Orang
berjumlah Minimal 3
Orang
KONSEP LEMBAGA UJI KELAYAKAN DAN TIM UJI KELAYAKAN

SK TUK OLEH MENTERI LH


LEMBAGA UJI KELAYAKAN
USULAN PEMERINTAH DAERAH/DIRJEN
UNTUK PEMBENTUKAN TIM UJI KELAYAKAN
EVALUASI PEMENUHAN KRITERIA

TUK TUK TUK TUK


KAB/
PUSAT AD-HOC PROV KOTA

33
ALUR PROSES PEMBENTUKAN TIM UJI KELAYAKAN

2. Menteri menugaskan Ketua


Lembaga Uji Kelayakan LH untuk
Memeriksa permohonan
4a. Permohonan 5a. Permohonan
Tidak Lengkap Dikembalikan untuk Dilengkapi

6b. Menteri menetapkan


4b. Permohonan
TUKLH
Lengkap

1. Direktur Jenderal, Gubernur,


Bupati/Walikota mengajukan
permohonan kepada Menteri LHK

3. Ketua LUKLH menugaskan Kepala 5b. Rekomendasi


Divisi Tim Uji Kelayakan Lingkungan Diterbitkan Ketua LUKLH
Hidup untuk memeriksa permohonan 34
ENGATURAN PELIBATAN MASYARAK

35
PENGATURAN TATA CARA PELIBATAN MASYARAKAT
Masyarakat Pelibatan Masyarakat
Berkepentingan / dilakukan secara
Terpengaruh yang Profesional. Untuk
memberikan perhatian
berada dalam
lebih terhadap
batas wilayah kepentingan masyarakat
studi Amdal yang terkena dampak
LSM Pembina langsung dari rencana
Masyarakat Terkena Masyarakat. LSM usaha dan/atau kegiatan
Dampak Langsung yang terbukti oleh pemrakarsa dengan
sebelumnya telah tetap membuka ruang
melakukan bagi pemerhati lingkungan
pembinaan dan dan LSM Pembina
pendampingan masyarakat terkena
Pemerhati terhadap dampak. Pelibatan
Lingkungan, masyarakat lain diluar
masyarakat yang
masyarakat yang masyarakat terkena
terkena dampak dampak langsung
tidak terkena langsung dilakukan oleh pemerintah
dampak tetapi
meklalui TUK
mempunyai
rencana usaha 36
PENGATURAN TATA CARA PELIBATAN MASYARAKAT
Pemrakarsa melalui
pengumuman dan
konsultasi Publik Untuk Masyarakat
erkena Dampak Langsung

Masyarakat Terkena
Dampak Langsung

Pemerintah melalui
Pengumuman Di Amdalnet Untuk
Masyarakat Lainnya di luar
Masyarakat Terkena Dampak Langsu

37
PENGATURAN RKL-RPL RINCI

38
PENGATURAN RKL-RPL RINCI

RKL-RPL RINCI RKL-RPL RINCI bagi


merupakan bentuk pelaku usaha/tenant
dokumen lingkungan dalam Kawasan
bagi pelaku industry dapat
usaha/tenant yang diterapkan apabila
melakukan usaha di telah terdapat
dalam: dokumen Amdal
1. Kawasan Ekonomi Kawasan
Khusus
2. Kawasan Industri
3. Kawasan
Perdagangan
Bebas
39
SKEMA PENILAIAN RKL-RPL RINCI
ERUSAHAAN INDUSTRI (TENANT) TIM PEMERIKSA PENGELOLA KAWASAN

Penilaian
Formulir RKL- SURAT
Administratif
RPL Rinci PERSETUJUAN
dan Substansi

Rapat Tim
Pemeriksa

BAP
Perbaikan BAP memuat Rekomendasi Perbaikan
BAP memuat Rekomendasi Persetujuan
Formulir RKL-
RPL Rinci 40
KEWENANGAN PENERBITAN
PERSETUJUAN LINGKUNGAN

41
PENGATURAN KEWENANGAN PENERBITAN
PERSETUJUAN LINGKUNGAN

Kewenangan Persetujuan Lingkungan


dilakukan dengan ketentuan:
a. terhadap kegiatan yang dilakukan oleh
pelaku usaha, dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan PP 5 Tahun 2021; dan
b. terhadap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah pusat dan/atau pemerintah
daerah Sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah.

42
Sumber: Pasal 58 dan 60 Permen LHK 18 Tahun 2021
PENGATURAN KEWENANGAN PENERBITAN
PERSETUJUAN LINGKUNGAN

PASAL 79 untuk kegiatan wajib Amdal PASAL 57 untuk kegiatan wajib UKL-UPL
PP 22 Tahun 2021 43
KONSTRUKSI HUKUM PENATAAN LHK

Pengaturan Kewenangan PL pada Pasal 57 dan 79 pada dasarnya


ditentukan pada:
1. Kewenangan Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah;
2. Lokasi apakah lintas kabupaten/kota atau lintas provinsi; dan/atau
3. Lokasi apakah berada pada wilayah perairan 0-12 mil laut, atau >12 mil laut
Pembahasan Hukum
Ketiga kriteria tersebut memiliki kedudukan yang setara dalam konteks hukum, dimana
ketiga kriteria saling melengkapi (komplementary)

Kewenangan PL berdasarkan Perizinan Berusaha dapat dibaca “didasari pada


kewenangan yang tercantum pada PP 5 Tahun 2021 Lampiran 1A yang merupakan
Perizinan Berusaha utama dan bukan untuk menunjang usaha (Pasal 58 dan Pasal 60
Permen LHK 18 Tahun 2021)
44
PENGATURAN KEWENANGAN PENERBITAN (Ex: Industri)

Pengaturan Pasal 22 ayat 3 PP 5/2022

PP 5/2021 Lampiran I, (Sektor Perindustrian)


Kewenangan Penerbitan Persetujuan
Lingkungan Kegiatan Industri Pada
Dasarnya Berdasarkan Jenis Industri
Namun Bila PMA Merupakan
Kewenangan Pusat 45
PENGATURAN KEWENANGAN PENERBITAN (Ex: Kesehatan)

Pengaturan Pasal 22 ayat 3 PP 5/2022

PP 5/2021 Lampiran I, (Sektor Kesehatan)


Kewenangan Penerbitan Persetujuan
Lingkungan Kegiatan Rumah Sakit
Pada Dasarnya Berdasarka Tipe
Rumah Sakit Namun Bila PMA
Merupakan Kewenangan Pusat 46
PROSES PENILAIAN
DOKUME LINGKUNGAN
47
Penyusunan dan Penilaian AMDAL serta Penerbitan Persetujuan Lingkungan
(Sesuai Mekanisme PP 22 Tahun 2021)
Pemrakarsa Tim Uji Kelayakan (TUK) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota

1 SPT dari
Perizinan
Pengumuman dan Pengumuman Pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan Berusaha
= 10 hari 10 hari kerja
Konsultasi Publik
Kerja (semenjak Formulir KA diterima secara lengkap)

2 3 4 5 SKKL sebagai prasyarat


Pengajuan Penerbitan Berita dan termuat dalam
Penyusunan Formulir Pemeriksaan Perizinan Berusaha
Pemeriksan Formulir Acara Kesepakatan
Kerangka Acuan (KA) Kerangka Acuan
Formulir KA
Formulir KA
6 11a
Penyusunan ANDAL Surat Keputusan Kelayakan
dan RKL-RPL Lingkungan Hidup

Penilaian ANDAL dan RKL-RPL


7 50 hari kerja, Persetujuan Lingkungan
(termasuk perbaikan dokumen)
Pengajuan Penilaian
ANDAL dan RKL- 10 hari kerja
RPL
11b
8 9 Surat Keputusan
Penilaian
Penilaian Substansi Ketidaklayakan Lingkungan
Administrasi
ANDAL & RKL- RPL Hidup
ANDAL & RKL-RPL
Dikembalikan untuk
diperbaiki, dalam hal
diperlukan perbaikan 10
Rekomendasi TUK

Terkait muatan dokumen Andal RKL-RPL dan metode penilaiannya secara prinsip dan konsepnya masih
tetap sama seperti sebelumnya
Persyaratan Administrasi Penilaian Amdal

Penilaian administrasi sebagaimana dimaksud pada


ayat (2) huruf a meliputi: 1. Sesuai Pasal 21 dan Pasal
a. kesesuaian lokasi rencana Usaha dan/atau 52 PP Nomor 22 Tahun
Kegiatan dengan rencana tata ruang; 2021, yang disebut
b. persetujuan awal terkait rencana Usaha Persetujuan Tata Ruang
dan/atau Kegiatan; adalah dalam bentuk
c. Persetujuan Teknis;
KKPR Yang diterbitkan
oleh OSS;
d. keabsahan tanda bukti registrasi lembaga
2. Sesuai Penjelasan dalam
penyedia jasa penyusunan Amdal, apabila
PP 22 Tahun 2021, bentuk
penyusunan Andal dan RKL-RPL dilakukan oleh
Persetujuan Awal
lembaga penyedia jasa penyusunan Amdal;
disesuaikan dengan
e. keabsahan tanda bukti sertifikasi kompetensi ketentuan sektor masing
penyusun Amdal; dan masing
f. kesesuaian sistematika Andal dan RKL-RPL
dengan pedoman penyusunan dokumen Andal
dan dokumen RKL-RPL.
Alur Proses Formulir UKL-UPL

50
Penyusunan & Pemeriksaan Formulir UKL-UPL serta Penerbitan Persetujuan Lingkungan
(Sesuai Mekanisme PP 22 Tahun 2021)
Pemrakarsa Menteri, gubernur, atau bupati/walikota
Permohonan Persetujuan Lingkungan dan Pemeriksaan UKL/UPL
Penyusunan
Formulir UKL-UPL
Pemeriksaan Administrasi

Menengah Rendah Menengah Tinggi

Form disediakan oleh Form Standar Form Standar


sistem tersedia belum tersedia

Pemrakarsa Persetujuan Lingkungan Proses melalui Proses melalui


Diterbitkan otomatis sistem pembahasan
oleh sistem
• Pemerintah memfasilitasi
pelaku usaha dengan
menyediakan standar-standar
Persetujuan Lingkungan
pengelolaan dan (Persetujuan Pernyataan Kesanggupan
pemantauan lingkungan Pengelolaan Lingkungan Hidup/ PKPLH)
untuk usaha dan/atau
Kegiatan; Proses akan difasilitasi dengan pemanfaatan Sistem Informasi Amdalnet
Proses Penyusunan dan Pemeriksaan UKL-UPL

Pemrakarsa Menteri

Pemeriksaan UKL-UPL
Penyusunan Permohonan PL dan Pemeriksaan UKL/UPL dan Penerbitan
UKL-UPL Rekomendasi UKL-UPL
dapat dilakukan oleh:
Biaya Pemeriksaan Administrasi a. Pejabat yang
Penyusunan ditunjuk oleh
UKL-UPL oleh Menteri;
Pemrakarsa Pernyataan Lengkap Administrasi dan
Penyusunan Undangan Rapat

Pemrakarsa
Pemeriksaan Substansi UKL/UPL
Catatan: Jangka waktu
Pemeriksaan Formulir UKL- Penerbitan Persetujuan PKPLH
Jasa Pemeriksaan UKL-
UPL dibebankan kepada
UPL Paling Lama 5 Hari Pemrakarsa – sesuai
Kerja sejak dinyatakan SBU/PNBP

Lengkap Administrasi Pengumuman Izin Lingkungan Biaya Adm Penerbitan


Rekomendasi UKL-UPL dan Izin
Lingkungan dibebankan kepada
Pemrakarsa (PNBP)
Persyaratan Administrasi Pemeriksaan UKL-UPL

1. Sesuai Pasal 21 dan Pasal


52 PP Nomor 22 Tahun
2021, yang disebut
Persetujuan Tata Ruang
adalah dalam bentuk
KKPR Yang diterbitkan
oleh OSS;
2. Sesuai Penjelasan dalam
PP 22 Tahun 2021, bentuk
Persetujuan Awal adalah
sesuai Peraturan
Perundang-Undangan
Sektor seperti FS
Pertambangan atau RIP
Pelabuhan
PERSETUJUAN TEKNIS

54
Pengaturan Integrasi Izin PPLH dengan Amdal dan UKL-UPL
Izin PPLH  Persetujuan Teknis (Pertek) Amanat dalam UU 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja Pasal 61 A
Persetujuan
Teknis Dalam hal Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan:
Penyimpanan, a. Menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
pengumpulan, memanfaatkan, dan/atau mengolah B3;
pemanfaatan
pengolahan dan b. Menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
penimbunan LB3 memanfaatkan, mengolah, dan/atau menimbun Limbah B3;
Persetujuan c. Melakukan pembuangan air limbah ke laut;
Persetujuan
Teknis
Teknis
d. Melakukan pembuangan air limbah ke sumber air;
Penyimpanan, e. Membuang emisi ke udara; dan/atau
pengumpulan, Pembuangan
pemanfaatan air limbah ke f. Memanfaatkan air limbah untuk aplikasi ke tanah;
pengolahan dan
laut yang merupakan bagian dari kegiatan usaha, pengelolaan tersebut
Sertifikat
penimbunan B3
dinyatakan dalam Amdal atau UKL-UPL.
Integrasi
dalam Layak Operasi Sejalan dengan pengaturan Pasal 123, UU
dokumen
Amdal atau
Untuk 32/2009
UKL-UPL Operasional
Persetujuan
Teknis
Persetujuan
Teknis kegiatannya
Pemanfaatan air Pembuangan
limbah untuk air limbah ke
aplikasi ke tanah sumber air

Persetujuan
Teknis
Membuang
emisi ke udara
Kewajiban Penyusunan Persetujuan Teknis
Persetujuan Teknis Baku Mutu Lingkungan Hidup (PermenLHK
05/2021), Pasalusaha
• ayat (1), setiap 3 dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan Kegiatan
pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah, wajib memiliki Persetujuan Teknis dan SLO”;
• ayat (2), Kegiatan pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah, meliputi:
1) pembuangan Air Limbah ke Badan Air permukaan;
2) pembuangan Air Limbah ke formasi tertentu;
3) pemanfaatan Air Limbah ke formasi tertentu;
4) pemanfaatan Air Limbah untuk aplikasi ke tanah; dan
5) pembuangan Air Limbah ke Laut.

Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3 (PermenLHK


06/2021), Pasalusaha
• ayat (1), setiap 220dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan kegiatan
Pengelolaan Limbah B3, wajib memiliki Persetujuan Teknis PLB3 dan SLO-PLB3”;
• ayat (2), kegiatan pengelolaan limbah B3, meliputi:
1) pengumpulan Limbah B3;
2) pemanfaatan Limbah B3;
3) pengolahan Limbah B3; dan
4) penimbunan Limbah B3.
• Ayat (3), Setiap Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKLUPL yang melakukan kegiatan
Dumping (pembuangan) Limbah B3 wajib memiliki Persetujuan Teknis PLB3, tanpa disertai dengan
kewajiban memiliki SLO-PLB3.
Kewenangan Penerbitan Persetujuan Teknis (1)
Persetujuan Teknis Baku Mutu Lingkungan Hidup (Air Limbah
dan Emisi) penerbitan Pertek mengikuti/sesuai dengan kewenangan penerbitan
1. Kewenangan
Persetujuan Lingkungan;
2. Pengaturan terdapat dalam Pasal 8 ayat (2), PermenLHK Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Tata Cara Penerbitan Pertek dan Surat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian
Pencemaran;

Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3


1. Kewenangan penerbitan Pertek sesuai dengan kewenangan penerbitan Persetujuan
Lingkungan berada di Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota;
Menteri : Pengumpulan LB3 skala nasional, Pemanfaatan LB3, Pengolahan
LB3, Penimbunan LB3, dumping (pembuangan) LB3
gubernur : Pengumpulan LB3 skala provinsi; atau
bupati/ wali kota : Pengumpulan LB3 skala kabupaten/kota
2. Pengaturan diatas terdapat dalam Pasal 221 ayat (1), PermenLHK Nomor 6 Tahun 2021
tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
KEWENANGAN PERSETUJUAN TEKNIS

Persetujuan Teknis Andalalin


Sesuai Permen Perhubungan Nomor 17 Tahun 2021, Kewenangan Penilaian Pertek Andalalin sesuai
kelas jalan;
Jalan Nasional : Menteri Perhubungan;
Jalan Provinsi : Dinas Perhubungan Provinsi
Jalan Kabupaten : Dinas Perhubungan Kabupaten

58
Kewajiban Penyusunan Persetujuan Teknis
Pertek Baku Mutu Lingkungan (Pasal 3, PermenLHK 05/2021)
Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang membuang atau
memanfaatkan air limbah, yaitu: pembuangan air limbah ke badan air
permukaan, laut, formasi tertentu dan pemanfaatan air limbah aplikasi ke
tanah, formasi tertentu

Penyusunan Pertek
tidak diterapkan
Kewajiban Menyusun Pertek untuk seluruh usaha
dan/atau kegiatan wajib
Amdal atau UKL-UPL

Pertek Pengelolaan LB3 (Pasal 220, PermenLHK 06/2021)


Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan
Kegiatan pengelolaan LB3, yaitu: pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan,
dan penimbunan LB3

59
Kewajiban Penyusunan Rincian Teknis Penyimpanan LB3
Ketentuan dalam Pasal 51 Permen LHK 6 Tahun 2021 terkait
Penyimpanan Limbah B3

Penyusunan Rintek LB3


diterapkan untuk
Kewajiban Menyusun Rintek usaha dan/atau
LB3 kegiatan wajib Amdal
atau UKL-UPL Yang
Melakukan
Penyimpanan LB3
Catatan Penting:
Rintek Langsung Terintegrasi dalam Lampiran
Persetujuan Lingkungan tanpa perlu diterbitkan
Persetujuan oleh Instansi Lingkungan Hidup
60
POSISI PERSETUJUAN TEKNIS DALAM PERSETUJUAN LINGKUNGAN
Penyusunan dokumen Andal &
Penyusunan dokumen Amdal DOKUMEN 1. Formulir KA;
RKL-RPL dibagi berdasar
dan Uji kelayakan Amdal. AMDAL 2. Andal;
Kegiatan Usaha
3. RKL-RPL.

Penyusunan formulir UKL- 1. Deskripsi Rencana Penilaian Andal & RKL-RPL


PERMOHONAN UPL; dan Pemeriksaan Kegiatan Usaha; dilakukan melalui tahapan:
PERSETUJUAN formulir UKL – UPL.
2. Persetujuan Teknis.
LINGKUNGAN

Penilaian Administratif Penilaian Substantif

1. Formulir UKL-UPL yg
telah diisi; 1. Kesesuaian lokasi; 1. Uji tahap proyek;
2. Pernyataan kesanggupan 2. PERSETUJUAN TEKNIS; 2. Uji kualitas dokumen
pengelolaan LH + Pertek. 3. Keabsahan tanda bukti Andal, RKL-RPL;
registrasi; 3. Persetujuan teknis.
4. Keabsahan sertifikasi
kompetensi. Rapat tim uji kelayakan

Mengajukan permohonan
Rekom rja
kepada: endas ri ke
i 10 ha
Bupati/
1 Menteri
LHK 2 Gubernur 3 Wali Kota

1. Surat Keputusan Kelayakan  PL;


1. PB & PP; 1. PB & PP;
2. Lokasi lintas provinsi; 1. PB & PP; 2. Surat Keputusan Ketidak Layakan
2. Lokasi lintas Kab./Kota;
3. Lokasi di wilayah laut 2. Lokasi di dalam
3. Lokasi di wilayah laut
lebih dari sama dengan Kab./Kota;
sampai dengan 12 Mil.
12 Mil.
MEKANISME PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS (PERTEK) Baku Mutu Lingkungan
Penanggung Jawab Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai kewenangan Perizinan
Usaha/Kegiatan wajib Usaha dan Persetujuan Lingkungan Lembaga OSS
Amdal atau UKL UPL

Menteri menugaskan
Permohonan pejabat bid PPKL;
Persetujuan Pemeriksaan Gubernur atau
Teknis Bupati/Walikota Persetujuan
Dokumen
menugaskan pejabat bid Lingkungan Perizinan Berusaha
2 hk LH

10 hk Tidak Lengkap
&

Persyaratan Pengajuan
Benar? **Keterangan Penilaian
Substansi:
Ya MEKANISME
PENERBITAN
Penilaian Penilaian substansi dapat SURAT
Substansi** 30 hk melibatkan tenaga ahli PPA KELAYAKAN
OPERASIONAL
Kesesuaian isi kajian teknis (SLO)
dengan besaran usaha dan
Kesesuaian Tidak Penolakan volume AL, system
Persetujuan
terpenuhi? pengolahan/ pemanfaatan
Teknis
AL, beban AL dan
*Permohonan Ya dampaknya, RPL.
disampaikan melalui Kesesuaian isi dokumen
Sistem Informasi pemenuhan standar teknis
Dokumen Persetujuan dengan besaran usaha dan
Lingkungan Teknis volume AL, BMAL, RPL
MEKANISME PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS (PERTEK) Pengelolaan LB3

Menyampaikan Lapora
Menteri LHK (untuk Pengumpulan
Pembangunan Fasilitas dan MENTERI LHK
Lintas Provinsi);
Uji Coba
Gubernur (untuk Pengumpulan
Skala Provinsi); dan VALIDASI
Bupati/ Wali Kota (untuk 2 hari Proses pembangunan
Pengumpulan Skala fasilitas Pengelolaan
Kabupaten/Kota). Limbah B3 atau Uji Coba
oleh Penghasil Limbah B3
Tidak
VERIFIKAS
Terbit Perizinan Berusaha Menteri, 10 Hari
I
VERIFIKAS
Tidak: 7 Hari
I Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai
Mengajukan Permohonan
Disertai kewenangan penerbitan Perizinan
Persetujuan Teknis:
alasan Berusaha sesuai sektor Ya
1. Pengumpulan Limbah B3; YA
penolakan (Lihat RPP NSPK)
2. Pengolahan Limbah B3,
3. Pemanfaatan Limbah B3,
4. Penimbunan Limbah B3. Proses Penerbitan
7 Hari Terbit Persetujuan Lingkungan Penerbitan SLO
oleh Menteri 7 Hari

PEMOHON
Penanggung jawab Usaha/Kegiatan
PERTEK mengajukan permohonan Uji AMDAL
diterbitkan Menteri, Penyampaian
atau pemeriksaan formular UKL-UPL, surat agar
Gubernur, atau Bupati /
kepada Menteri untuk diuji Rincian merubah pertek.
WaliKota.
MULAI Teknis Penyimpanan Limbah B3) 7 Hari
MEKANISME PENERBITAN
SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL (SLO) AIR LIMBAH
PJ Usaha/Kegiatan
Surat keterangan
a. Penyelesaian
pembangunan sist
pengolahan air limbah Melapor kpd Menteri, Gubernur, Perbaikan dokumen Penyelesaian
d/a fasilitas injeksi dan Bupati/Walikota (Pertek d/a Perling) &
b. Penyelesaian uji coba Gakum
sesuai kewenangan penerbitan PerLing Sarpras o/ Usaha/Kegiatan
air limbah

Menteri/Gubernur/
Bupati/Walikota
5 hr
Penegakan
Menteri menugaskan pejabat madya bid Kesesuaian standar teknis Hukum
PPKL; Gubernur atau Bupati/Walikota dg sarpras; berfungsinya
menugaskan pejabat bid LH Verifikasi
sarpras & terpenuhi Arahan:
BMAL dlm Pertek 1. Perbaikan sarpras
2. Perubahan Pertek
d/a Perling
3. Jangka waktu
T
Sesuai T Verifikasi
Sesuai
Pertek? perbaikan arahan?

Y 3 hk Y
3 hk
SLO
Dimulainya operasional usaha/kegiatan
Pengawasan ketaatan PJ U/K dalam
perijinan usaha
Selesai
Pasal 17-27
PermenLHK 5/2021
MEKANISME PENERBITAN
SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL (SLO) AIR
LIMBAH

Dokumen Pendukung Laporan Keterangan


• Pengujian air limbah dilakukan pada periode
uji coba
• Jika periode uji coba telah berakhir, PJ U/K
dilarang membuang d/a memanfaatakan air
limbah sampai mendapatkan arahan
perbaikan atau penerbitan SLO

Pasal 17-18 PermenLHK


5/2021
KETENTUAN PERALIHAN (Pertek Air Limbah dan Emisi) - Pasal 53
Permen LHK 5/2021

(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Usaha dan/atau Kegiatan:

a. yang telah memiliki perizinan pembuangan dan/atau pemanfaatan Air


Limbah, dinyatakan tetap berlaku sampai berakhirnya Usaha dan/atau
Kegiatan; (Sehingga bila tidak ada perubahan, Izin PPLH yang lama walaupun
telah habis masa berlaku, tetap dipersamakan dengan Pertek sampai izi usaha
habis)
b. yang sedang dalam proses permohonan perizinan pembuangan dan/atau
pemanfaatan Air Limbah baru atau perpanjangan sebelum tanggal 2 Februari
2021 dan telah dinyatakan lengkap secara administratif dan/atau memenuhi
persyaratan teknis, dilanjutkan sampai dengan penerbitan Persetujuan
Teknis dan/atau SLO sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri ini; atau
c. yang melakukan kegiatan pembuangan Emisi tetap dapat melakukan
kegiatannya sepanjang telah mencantumkan standar teknis pemenuhan Baku
Mutu Emisi di dalam Persetujuan Lingkungannya.
(2) Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang melakukan kegiatan pembuangan dan/atau
pemanfaatan Air Limbah wajib mengajukan perubahan Persetujuan Lingkungan dalam hal:
a. perizinan pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a belum mencakup
standar teknis pemenuhan Baku Mutu Air Limbah; atau
b. terdapat perubahan Usaha dan/atau Kegiatan.
(3) Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang melakukan kegiatan pembuangan Emisi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, wajib melakukan perubahan Persetujuan Lingkungan
dalam hal belum mencantumkan standar teknis pemenuhan Baku Mutu Emisi di dalam
Persetujuan Lingkungannya.
(4) Perubahan Persetujuan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) harus
dilengkapi dengan Persetujuan Teknis dan/atau SLO sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri
Peraturan ini.
(5) Perubahan Persetujuan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilaksanakan
paling lambat 2 (dua) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku
68
Penyusunan Andal
1) pendahuluan
2) deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan beserta alternatifnya;
3) deskripsi rinci rona lingkungan hidup awal (environmental setting);
4) hasil pelibatan masyarakat;
5) hasil penentuan dampak penting hipotetik (DPH) yang dikaji, batas wilayah
studi dan batas waktu kajian;
6) hasil prakiraan dampak penting;
7) hasil evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan;
8) daftar pustaka;dan
9) lampiran.
Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Proses Produksi dan Karekteristik fisik
Sumberdaya yang
Rencana Usaha dan/atau
digunakan:
Proses dalam tahap operasi
kegiatan:
(i.e. Proses manufaktur, Komponen-komponen utama
proses ektraksi, jenis dan kegiatan, lokasi dari setiap
jumlah ouput yang dihasilkan, komponen utama, koridor lintasan,
jenis dan jumlah bahan baku pengaturan horizontal dan vertikal,
dan energi yang dibutuhkan, terowongan, kegiatan2 pada setiap
B3 yang digunakan, disimpan tahapan (i.e. Konstruksi dan operasi),
dan dihasilkan, transportasi kegiatan pendukung (air,
bahan baku pembuangan limbah, jalan dll)

Residu dan Emisi


• Jenis , jumlah, kompisisi
dan toksisitas, proses
Skala/Besaran Rencana
pengolahan (limbah padat, The Proposed Project
Efluent dan Emisi udara Usaha dan/atau
yang dihasilkan) Kegiatan:
• 3r terkait dengan
Luas lahan yang digubakan (kegiatan
pengelolaan limbah dan
emisi;
Risiko Kecelakan dan Bahaya: permanaen dan sementara),, luas
Risiko penanganan B3, struktur yang dikembangkan (i.e.
• Kebisiangan, panas,
bangunan, areal penambangan,
cahaya, radiasi ledakan, kecelakaan lalu lintas,
elektromagmentik bencana alam
Deskrisp Rona Lingkungan Hidup
(Environmental Setting)
1 2
Komponen Usaha dan/atau
Lingkungan kegiatan disekitar
terkena dampak lokasi prpyek yang
direncanakan:
• Geo-physical and
chemical features i.e. • Berikan gambaran
The Proposed Project
Geology, soil, surface lengkap usaha
and ground water, air; dan/atau kegoiatan
• Biological features: eksisting yang berada
i.e. Vegetation/flora, di sekitar lokasi
fauna, endangered rencana usaha
species, type of dan/atau kegiatan
ecosystems; serta aktivitasnya
• Socio-economic and terkait dengan
cultural features; penggunaan SDA
• Public Health dan dampaknya
The Environment terhadap lingkungan
Dampak Lingkungan dalam AMDAL
Konsep Dampak Lingkungan Melakukan Prakiraan kondisi LH
yang digunakan dalam AMDAL pada waktu t dengan proyek (Qdp)
Dengan
Kualtas Proyek (Qdp)
Lingkungan
b
(Q)
Tanpa Proyek
(Qdp)
a

Dampak yang ingin


Melakukan Prakiraan kondisi LH diperkirakan =
pada waktu t tanpa proyek (Qdp)
Qdp - Qtp

t0 t1 Waktu (T)
Keterangan:
a) Dampak pembangunan terhadap lingkungan : Perbedaan antara kondisi lingkungan sebelum ada
pembangunan dan yang diperkirakan akan ada setelah ada pembangunan; (Clarck, 1978);
b) Dampak pembangunan terhadap lingkungan: perbedaan antara kondisi lingkungan yang
diperkirakan akan ada tanpa pembangunan (baseline) dan yang diperkirakan akan ada dengan
adanya pembangunan tersebut (SCOPE  Munn 1979)
Sumber: Soemarwatoto, 2009. Analis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada Univerisity Press
Besar Dampak & Penting Dampak
Kualitas
Standar Kondisi LH Area
Lingkungan
Lingkungan dengan Dampak
Hidup
(BML/KBKL) proyek Penting
A
c O4

b
B
Besar
O1 Dampak
O5
O2
Kondisi LH
a O6 tanpa
C O3 proyek

0 T1 T2 T2n T3
Besar Dampak & Sifat Penting Dampak
• Besar dampak (magnitude of • Nilai penting  Nilaiyang kita
impact): merujuk pada derajat berikan pada dampak tersebut
perubahan lingkungan untuk pengambilan keputusan
(besar/kecil) i.e. Suhu dalam oC,
• Makna penting perubahan
hasil dalam ton/ha, oksigen
terlarut dalam mg/l; (dampak) lingkungan terhadap
kehidupan sosial dan ekologi
• Dampak besar (big magnitude of akibat adanya rencana
impact): merujuk pada perubahan kegiatan/usaha
lingkungan yang tergolong besar

 Dampak yang besar (big magnitude of impact ) tidak senantiasa berdampak


penting (misal kematian 1.000 ekor burung gereja mempunyai nilai besar
yang tinggi, tetapi nilai penting yang rendah;
 Dampak yang kecil (small magnitude of impact) dapat bersifat penting

(misal kematian seekor badak Jawa mempunyai nilai besar rendah, tetapi
nilai penting yang tinggi
Soemarwoto, 2009
Hasil Prakiraan Dampak Penting: Dampak Rencana
Kegiatan terhadap Kualitas Udara yaqng
digambarkan secara spasial
Evaluasi secara Holistik terhadap Dampak
Lingkungan Hidup
Metode Ilmiah sesuai dengan
metode ilmiah evaluasi dalam Amdal

Karakteristik
Evaluasi Dampak Rencana Arahan
secara Usaha dan/atau Pengelolaan
Holistik Kegiatan secara Lingkungan
Dampak Total terhadap Hidup
LH INTERAKSI DAMPAK Lingkungan Hidup
LINGKUNGAN HIDUP
Penentuan
Kelayakan
1. Bentuk hubungan keterkaitan an interkasi DPH besertta Lingkungan
karakteriknya i.e. Frekuensi terjadinya dampak, durasi dan Hidup
intensitas;
2. Komponen rencana usaha dan/atau kegiatan yang paling
banyak menimbulkan dampak lingkungan; Kriteria Kelayakan
3. Area yang perlu mendapat perhatian Lingkungan Hidup
Penyusunan RKL-RPL
Penyusunan RKL-RPL dilakukan dengan cara menyusun:
1) Pendahuluan;
2) Rencana pengelolaan lingkungan hidup;
3) Rencana pemantauan lingkungan hidup;
4) Persyaratan dan kewajiban terkait dengan aspek perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang relevan antara lain pengelolaan limbah bahan berbahaya dan
beracun, pengolahan dan pembuangan air limbah, pemanfaatan air limbah untuk
aplikasi ke tanah, pengendalian pencemaran udara (PENGGANTI KETENTUAN IZIN
PPLH / INTEGRASI IZIN PPLH)
5) Pernyataan komitmen pemrakarsa untuk melaksanakan ketentuan yang tercantum
dalam RKL-RPL;
6) Daftar pustaka; dan
7) Lampiran.
Muatan RKL dan RPL Muatan RKL-RPL
dalam Peraturan MENLH No. 08 Tahun 2006 tentang dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman
Pedoman Penyusunan Dokumen Amdal Penyusunan Dokumen Lingkungan

RKL PENDAHULUAN
PERNYATAAN PELAKSANAAN
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
BAB I PENDAHULUAN
• Matrik/tabel untuk dampak lingkungan
(dampak penting hasil kajian Andal dan
BAB II PENDEKATAN PENGELOLAAN
dampak lingkungan lainnya);
LINGKUNGAN HIDUP
• Peta lokasi pengelolaan LH sesuai dengan
kaidah kartograf
BAB III RENCANA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
3.1. Dampak penting dan sumber dampaj penting
HIDUP
3.2. Tolok uku dampak
• Matrik/tabel untuk pemantauan dampak
lingkungn (dampak penting hasil kajian Andal
DAFTAR PUSTAKA
dan dampak lingkungan lainnya);
LAMPIRAN
• Peta lokasi pemantauan LH sesuai dengan
kaidah kartografi
RKL
BAB I PENDAHULUAN JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG
DIBUTUHKAN
BAB II RENCANA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP PERNYATAAN PELAKSANAAN

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA


LAMPIRAN LAMPIRAN
Dampak-Dampak Lingkungan yang tercantum dalam RKL-RPL
Komponen Prakiraan dan Evaluasi (ANDAL)
Rencana
Kegiatan Pelingkupan (KA)
Dampak
Komponen Dampak Penting
Lingkungan
DPH
Potensial
Hidup
Prakiraan Evaluasi
Kegiatan Holistik
Lain Evaluasi
disekitarnya Dampak
Saran, Pendapat
Potensial
danTanggapan
(SPT) Dampak
Masyarakat Tidak Arahan
DTPH Penting RKL-RPL
Tidak
Tidak Dikelola
Dikelola dan Dikelola
dan Dipantau dan
Dipantau Dipantau
keterangan Dikelola RKL & RPL
dan
Penekanan Dalam
Dipantau
Revisi Pedoman
Penyusunan dan
Penilaian Amdal
Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Lingkungan

1. Dampak yang dipantau :


a. jenis dampak yang terjadi,
b. komponen lingkungan yang
terkena dampak, dan
c. indikator/parameter yang
dipantau dan sumber
dampak.
2. Bentuk pemantauan
lingkungan hidup:
a. metode pengumpulan dan
analisis data,
b. lokasi pemantauan,
1. Dampak lingkungan yang dikelola (dampak c. waktu dan frekuensi
penting dan dampak lainnya) pemantauan.
2. sumber dampak (dampak penting & dampak 3. Institusi pemantau lingkungan
lainnya) hidup:
3. Indikator keberhasilan Pengelolaan Lingkungan
a. pelaksana pemantauan,
Hidup
4. Bentuk Pengelolaan lingkungan hidup b. pengawas pemantauan dan
5. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup c. penerima laporan
6. Periode pengelolaan lingkungan hidup pemantauan
7. Institusi pengelolaan lingkungan hidup
Tahapan Penilaian Dokumen Andal, RKL-RPL
Pasal 44-49 PP 22 Tahun 2021

Pemrakarsa DITOLAK DITOLAK


Tidak Tidak Ya
Usaha/Keg.
sedang /telah
Ya Ya dilakukan
Dokumen ANDAL Sesuai Sesuai dengan RTRW konstruksi/
& RKL-RPL Persyaratan Nasional, Provinsi & operasi/ pasca
Administrasi Kab/Kota operasi

UJI ADMINSITRASI UJI TAHAP PROYEK


(gunakan format Panduan 01 Lampiran 2 (Panduan 02) Tidak
1.Lakukan Uji konsistensi
Ya Ya 2.Lakukan uji keharusan
Rencana usaha dan/atau 3.Lakukan uji kedalaman
Dokumen sesuai dengan
Kegiatan disepakati atau 4.Lakukan uji relevansi
persyaratan mutu
layak lingkungan hidup
Dokumen dijadikan dokumen
lampiran SK Kelayakan Tidak Tidak
Lingkungan Masukan untuk UJI KUALITAS/ MUTU
DITOLAK (gunakan Panduan 4, Lampiran 2)
Perbaikan Dokumen
Uji Administrasi Permohonan Penilaian,
Andal dan RKL-RPL
1. Dokumen Khusus Persyaratan pengajuan
1. Data dan informasi rinci
mengenai rona lingkungan Andal PL
1. Dokumen Pendirian Usaha
hidup
2. Ringkasan dasar-dasar teori, 2. RKL-RPL atau Kegiatan;
2. Profil Usaha atau Kegiatan
asumsi-asumsi yang 3. Dokumen Amdal
digunakan, tata cara, rincian
proses, dan hasil perhitungan
yang digunakan dalam
prakiraan dampak & evaluasi
1. Muatan RKL-RPL sudah sesuai pedoman penyusunan;
holistik; 2. Matriks atau Tabel Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup memuat
3. Data dan informasi lain yang elemen-elemen-sesuai pedoman;
dianggap perlu dan relevan ; 3. Peta pengelolaan lingkungan hidup;
4. Muatan Andal sudah sesuai 4. Matriks atau Tabel Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup memuat
dengan pedoman penyusunan elemen-elemen sesuai pedoman;
5. Peta pemantauan lingkungan hidup
Penilaian Amdal
1. Dampak rencana usaha dan/atau
kegiatan terhadap lingkungan
Fokus
2. Dampak lingkungan terhadap
rencana usaha dan/atau kegiatan
Penilaian
Amdal
Dampak Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan Mutu dokumen
Dokumen AMDAL Amdal

Lingkungan
Kelayakan LH
Hidup
Beberapa Hal penting yang menjadi perhatian
dalam penilaian kelayakan lingkungan suatu
kegiatan
10 Kriteria Kelayakan Lingkungan (1)
1. Rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta sumber
daya alam (PPLH & PSDA) yang diatur dalam peraturan perundang-undangan;
3. Kepentingan pertahanan keamanan;
4. Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak dari aspek
biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan kesehatan masyarakat
pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi Usaha dan/atau
Kegiatan;
5. Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting sebagai sebuah
kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga diketahui
perimbangan dampak penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif;
6. Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung jawab dalam
menanggulanggi dampak penting negatif yang akan ditimbulkan dari Usaha dan/atau
Kegiatan yang direncanakan dengan pendekatan teknologi, sosial, dan kelembagaan;
10 Kriteria Kelayakan Lingkungan (2)
7. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menganggu nilai-nilai sosial atau pandangan
masyarakat (emic view);
8. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak akan mempengaruhi dan/atau mengganggu
entitas ekologis yang merupakan:
• entitas dan/atau spesies kunci (key species);
• memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance);
• memiliki nilai penting secara ekonomi (economic importance); dan/atau
• memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance).

9. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menimbulkan gangguan terhadap usaha


dan/atau kegiatan yang telah ada di sekitar rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan;
10. Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dari lokasi
rencana usaha dan/atau kegiatan, dalam hal terdapat perhitungan daya dukung dan daya
tampung lingkungan dimaksud; dan
Pengertian
Daya Dukung & Daya Tampung Lingkungan Hidup (D3TLH)

Psl 1, angka 7 dan 8, Undang-Undang Nomor. 32 Tahun 2009


tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup:
Daya Dukung Lingkungan Hidup:
kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan
manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya
Daya Tampung Lingkungan Hidup:
kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi,
dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke
dalamnya
Pengertian
Daya Dukung & Daya Tampung Lingkungan Hidup (D3TLH)

Undang-Undang Nomor. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup, Psl 1, angka 7 dan 8,

Daya Dukung Daya Tampung


Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
kemampuan lingkungan
hidup untuk kemampuan lingkungan
mendukung hidup untuk menyerap
zat, energi, dan/atau
perikehidupan komponen lain yang
manusia, makhluk hidup masuk atau dimasukkan
lain, dan keseimbangan ke dalamnya
antarkeduanya
Tantangan Implementasi D3TLH

Bagaimana caranya untuk


“membumikan” penerapan D3TLH di
level Tapak Kegiatan??..
TANTANGAN
D3TLH dalam Penerbitan Persetujuan Lingkungan

Konsep D3TLH
(lingkup Wilayah/Ruang) Tantangannya:
Belum Terdapat data Lingkungan:
Diterjemahkan sebagai
• Berapa batas kemampuan
lingkungan untuk mendukung
perikehidupan?...
Pengaturan • Berapa batas kemampuan
Persetujuan Lingkungan lingkungan untuk menyerap
(Pada Tapak Proyek) zat/energy yang masuk ke
lingkungan?...
Tantangan dan
Kondisi yang ada
menyebabkan
diambil kebijakan Pendekatan dalam Izin Lingkungan:
berupa menggunakan “Pengaturan Baku Mutu kualitas lingkungan”
Konsep Idealnya adalah “Pengaturan Beban pencemaran”
dengan baseline kondisi D3TLH yang ada
Dokumen Amdal & 10 Kriteria Kelayakan Lingkungan (1)
1. Rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta
sumber daya alam (PPLH & PSDA) yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan;
3. Kepentingan pertahanan keamanan;
4. Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak
dari aspek biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan
kesehatan masyarakat pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan
pasca operasi Usaha dan/atau Kegiatan;
5. Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting sebagai
sebuah kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga
diketahui perimbangan dampak penting yang bersifat positif dengan yang
bersifat negatif;
6. Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung
jawab dalam menanggulanggi dampak penting negatif yang akan
ditimbulkan dari Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan dengan
pendekatan teknologi, sosial, dan kelembagaan;

Sumber: Pasal 15 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013


Dokumen Amdal & Kriteria Kelayakan Lingkungan (2)
7. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menganggu nilai-nilai sosial
atau pandangan masyarakat (emic view);
8. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak akan mempengaruhi
dan/atau mengganggu entitas ekologis yang merupakan:
• entitas dan/atau spesies kunci (key species);
• memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance);
• memiliki nilai penting secara ekonomi (economic importance);
dan/atau
• memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance).
9. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menimbulkan gangguan
terhadap usaha dan/atau kegiatan yang telah ada di sekitar rencana
lokasi usaha dan/atau kegiatan;
10. Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup dari lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, dalam hal
terdapat perhitungan daya dukung dan daya tampung lingkungan
dimaksud.

Sumber: Pasal 15 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013


Dokumen Amdal & Kriteria Kelayakan Lingkungan (3)
Kesimpulan terhadap kriteria kelayakan Lingkungan D3TLH dalam dokumen Amdal
“Kriteria kelayakan Lingkungan No. 10”
Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
dari lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan

Baru dapat digunakan apabila


Telah terdapat perhitungan daya dukung dan daya tampung lingkungan
di lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan

Apabila tidak terdapat perhitungan daya dukung dan daya tampung


lingkungan di lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, maka

“Kriteria Kelayakan Lingkungan No. 10” tidak


dapat digunakan
Alur Proses Formulir UKL-UPL

94
Penyusunan & Pemeriksaan Formulir UKL-UPL serta Penerbitan Persetujuan Lingkungan
(Sesuai Mekanisme PP 22 Tahun 2021)
Pemrakarsa Menteri, gubernur, atau bupati/walikota
Permohonan Persetujuan Lingkungan dan Pemeriksaan UKL/UPL
Penyusunan
Formulir UKL-UPL
Pemeriksaan Administrasi

Menengah Rendah Menengah Tinggi

Form disediakan oleh Form Standar Form Standar


sistem tersedia belum tersedia

Pemrakarsa Persetujuan Lingkungan Proses melalui Proses melalui


Diterbitkan otomatis sistem pembahasan
oleh sistem
• Pemerintah memfasilitasi
pelaku usaha dengan
menyediakan standar-standar
Persetujuan Lingkungan
pengelolaan dan (Persetujuan Pernyataan Kesanggupan
pemantauan lingkungan Pengelolaan Lingkungan Hidup/ PKPLH)
untuk usaha dan/atau
Kegiatan; Proses akan difasilitasi dengan pemanfaatan Sistem Informasi Amdalnet
Proses Penyusunan dan Pemeriksaan UKL-UPL

Pemrakarsa Menteri

Pemeriksaan UKL-UPL
Penyusunan Permohonan PL dan Pemeriksaan UKL/UPL dan Penerbitan
UKL-UPL Rekomendasi UKL-UPL
dapat dilakukan oleh:
Biaya Pemeriksaan Administrasi a. Pejabat yang
Penyusunan ditunjuk oleh
UKL-UPL oleh Menteri;
Pemrakarsa Pernyataan Lengkap Administrasi dan
Penyusunan Undangan Rapat b. Pejabat LH yang di
tunjuk Gubernur,
Pemrakarsa Bupati/Walikota
Pemeriksaan Substansi UKL/UPL
Catatan: Jangka waktu
Pemeriksaan Formulir UKL- Penerbitan Persetujuan PKPLH
Jasa Pemeriksaan UKL-
UPL dibebankan kepada
UPL Paling Lama 5 Hari Pemrakarsa – sesuai
Kerja sejak dinyatakan SBU/PNBP

Lengkap Administrasi, Pengumuman Izin Lingkungan Biaya Adm Penerbitan


Rekomendasi UKL-UPL dan Izin
Penerbitan PL 2 hari kerja Lingkungan dibebankan kepada
setelah Pemeriksaan Pemrakarsa (PNBP)
Persyaratan Administrasi Pemeriksaan UKL-UPL Kegiatan Kelistrikan

1. Sesuai Pasal 21 dan Pasal


52 PP Nomor 22 Tahun
2021, yang disebut
Persetujuan Tata Ruang
adalah dalam bentuk
KKPR Yang diterbitkan
oleh OSS;
2. Sesuai Penjelasan dalam
PP 22 Tahun 2021, bentuk
Persetujuan Awal untuk
kegiatan keliostrikan
adalah Rencana Umum
Penyediaan Tenaga Listrik
(RUPTL) Yang Telah
disahkan oleh ESDM
Muatan Formulir UKL-UPL
Konsep Formulir UKL-UPL
dalam Lampiran III PP 22 Tahun 2021

A. Identitas pemrakarsa;
B. Rencana usaha dan/atau
kegiatan;
C. Dampak lingkungan yang akan
terjadi dan program pengelolaan
serta pemantauan lingkungan;
D. Surat pernyataan
Identitas Pemrakarsa
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

4. Garis besar komponen rencana usaha dan/atau kegiatan


a. Kesesuaian lokasi rencana kegiatan dengan tata ruang;
b. Penjelasan mengenai persetujuan prinsip atas rencana kegiatan
c. Uraian mengenai komponen rencana kegiatan yang dapat
menimbulkan dampak lingkungan
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya
Pengelolaan serta Pemantauan Lingkungan Hidup

C. Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya


Pengelolaan serta Pemantauan Lingkungan Hidup

Bagian ini pada dasarnya berisi satu tabel/matriks, yang


merangkum mengenai:
1. Dampak lingkungan yang ditimbulkan rencana usaha
dan/atau kegiatan
2. Bentuk standar pengelolaan lingkungan hidup
3. Bentuk standar pemantauan lingkungan hidup
4. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
PERSETUJUAN TEKNIS

102
Pengaturan Integrasi Izin PPLH dengan Amdal dan UKL-UPL
Izin PPLH  Persetujuan Teknis (Pertek) Amanat dalam UU 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja Pasal 61 A
Persetujuan
Teknis Dalam hal Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan:
Penyimpanan, a. Menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
pengumpulan, memanfaatkan, dan/atau mengolah B3;
pemanfaatan
pengolahan dan b. Menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
penimbunan LB3 memanfaatkan, mengolah, dan/atau menimbun Limbah B3;
Persetujuan c. Melakukan pembuangan air limbah ke laut;
Persetujuan
Teknis
Teknis
d. Melakukan pembuangan air limbah ke sumber air;
Penyimpanan, e. Membuang emisi ke udara; dan/atau
pengumpulan, Pembuangan
pemanfaatan air limbah ke f. Memanfaatkan air limbah untuk aplikasi ke tanah;
pengolahan dan
laut yang merupakan bagian dari kegiatan usaha, pengelolaan tersebut
Sertifikat
penimbunan B3
dinyatakan dalam Amdal atau UKL-UPL.
Integrasi
dalam Layak Operasi Sejalan dengan pengaturan Pasal 123, UU
dokumen
Amdal atau
Untuk 32/2009
UKL-UPL Operasional
Persetujuan
Teknis
Persetujuan
Teknis kegiatannya
Pemanfaatan air Pembuangan
limbah untuk air limbah ke
aplikasi ke tanah sumber air

Persetujuan
Teknis
Membuang
emisi ke udara
Kewajiban Penyusunan Persetujuan Teknis
Persetujuan Teknis Baku Mutu Lingkungan Hidup (PermenLHK
05/2021), Pasalusaha
• ayat (1), setiap 3 dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan Kegiatan
pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah, wajib memiliki Persetujuan Teknis dan SLO”;
• ayat (2), Kegiatan pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah, meliputi:
1) pembuangan Air Limbah ke Badan Air permukaan;
2) pembuangan Air Limbah ke formasi tertentu;
3) pemanfaatan Air Limbah ke formasi tertentu;
4) pemanfaatan Air Limbah untuk aplikasi ke tanah; dan
5) pembuangan Air Limbah ke Laut.

Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3 (PermenLHK


06/2021), Pasalusaha
• ayat (1), setiap 220dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan kegiatan
Pengelolaan Limbah B3, wajib memiliki Persetujuan Teknis PLB3 dan SLO-PLB3”;
• ayat (2), kegiatan pengelolaan limbah B3, meliputi:
1) pengumpulan Limbah B3;
2) pemanfaatan Limbah B3;
3) pengolahan Limbah B3; dan
4) penimbunan Limbah B3.
• Ayat (3), Setiap Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKLUPL yang melakukan kegiatan
Dumping (pembuangan) Limbah B3 wajib memiliki Persetujuan Teknis PLB3, tanpa disertai dengan
kewajiban memiliki SLO-PLB3.
Kewenangan Penerbitan Persetujuan Teknis (1)
Persetujuan Teknis Baku Mutu Lingkungan Hidup (Air Limbah
dan Emisi) penerbitan Pertek mengikuti/sesuai dengan kewenangan penerbitan
1. Kewenangan
Persetujuan Lingkungan;
2. Pengaturan terdapat dalam Pasal 8 ayat (2), PermenLHK Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Tata Cara Penerbitan Pertek dan Surat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian
Pencemaran;

Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3


1. Kewenangan penerbitan Pertek sesuai dengan kewenangan penerbitan Persetujuan
Lingkungan berada di Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota;
Menteri : Pengumpulan LB3 skala nasional, Pemanfaatan LB3, Pengolahan
LB3, Penimbunan LB3, dumping (pembuangan) LB3
gubernur : Pengumpulan LB3 skala provinsi; atau
bupati/ wali kota : Pengumpulan LB3 skala kabupaten/kota
2. Pengaturan diatas terdapat dalam Pasal 221 ayat (1), PermenLHK Nomor 6 Tahun 2021
tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
KEWENANGAN PERSETUJUAN TEKNIS

Persetujuan Teknis Andalalin


Sesuai Permen Perhubungan Nomor 17 Tahun 2021, Kewenangan Penilaian Pertek Andalalin sesuai
kelas jalan;
Jalan Nasional : Menteri Perhubungan;
Jalan Provinsi : Dinas Perhubungan Provinsi
Jalan Kabupaten : Dinas Perhubungan Kabupaten

106
Kewajiban Penyusunan Persetujuan Teknis
Pertek Baku Mutu Lingkungan (Pasal 3, PermenLHK 05/2021)
Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang membuang atau
memanfaatkan air limbah, yaitu: pembuangan air limbah ke badan air
permukaan, laut, formasi tertentu dan pemanfaatan air limbah aplikasi ke
tanah, formasi tertentu

Penyusunan Pertek
tidak diterapkan
Kewajiban Menyusun Pertek untuk seluruh usaha
dan/atau kegiatan wajib
Amdal atau UKL-UPL

Pertek Pengelolaan LB3 (Pasal 220, PermenLHK 06/2021)


Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan
Kegiatan pengelolaan LB3, yaitu: pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan,
dan penimbunan LB3

107
Kewajiban Penyusunan Rincian Teknis Penyimpanan LB3
Ketentuan dalam Pasal 51 Permen LHK 6 Tahun 2021 terkait
Penyimpanan Limbah B3

Penyusunan Rintek LB3


diterapkan untuk
Kewajiban Menyusun Rintek usaha dan/atau
LB3 kegiatan wajib Amdal
atau UKL-UPL Yang
Melakukan
Penyimpanan LB3
Catatan Penting:
Rintek Langsung Terintegrasi dalam Lampiran
Persetujuan Lingkungan tanpa perlu diterbitkan
Persetujuan oleh Instansi Lingkungan Hidup
108
POSISI PERSETUJUAN TEKNIS DALAM PERSETUJUAN LINGKUNGAN
Penyusunan dokumen Andal &
Penyusunan dokumen Amdal DOKUMEN 1. Formulir KA;
RKL-RPL dibagi berdasar
dan Uji kelayakan Amdal. AMDAL 2. Andal;
Kegiatan Usaha
3. RKL-RPL.

Penyusunan formulir UKL- 1. Deskripsi Rencana Penilaian Andal & RKL-RPL


PERMOHONAN UPL; dan Pemeriksaan Kegiatan Usaha; dilakukan melalui tahapan:
PERSETUJUAN formulir UKL – UPL.
2. Persetujuan Teknis.
LINGKUNGAN

Penilaian Administratif Penilaian Substantif

1. Formulir UKL-UPL yg
telah diisi; 1. Kesesuaian lokasi; 1. Uji tahap proyek;
2. Pernyataan kesanggupan 2. PERSETUJUAN TEKNIS; 2. Uji kualitas dokumen
pengelolaan LH + Pertek. 3. Keabsahan tanda bukti Andal, RKL-RPL;
registrasi; 3. Persetujuan teknis.
4. Keabsahan sertifikasi
kompetensi. Rapat tim uji kelayakan

Mengajukan permohonan
Rekom rja
kepada: endas ri ke
i 10 ha
Bupati/
1 Menteri
LHK 2 Gubernur 3 Wali Kota

1. Surat Keputusan Kelayakan  PL;


1. PB & PP; 1. PB & PP;
2. Lokasi lintas provinsi; 1. PB & PP; 2. Surat Keputusan Ketidak Layakan
2. Lokasi lintas Kab./Kota;
3. Lokasi di wilayah laut 2. Lokasi di dalam
3. Lokasi di wilayah laut
lebih dari sama dengan Kab./Kota;
sampai dengan 12 Mil.
12 Mil.
MEKANISME PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS (PERTEK) Baku Mutu Lingkungan
Penanggung Jawab Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai kewenangan Perizinan
Usaha/Kegiatan wajib Usaha dan Persetujuan Lingkungan Lembaga OSS
Amdal atau UKL UPL

Menteri menugaskan
Permohonan pejabat bid PPKL;
Persetujuan Pemeriksaan Gubernur atau
Teknis Bupati/Walikota Persetujuan
Dokumen
menugaskan pejabat bid Lingkungan Perizinan Berusaha
2 hk LH

10 hk Tidak Lengkap
&

Persyaratan Pengajuan
Benar? **Keterangan Penilaian
Substansi:
Ya MEKANISME
PENERBITAN
Penilaian Penilaian substansi dapat SURAT
Substansi** 30 hk melibatkan tenaga ahli PPA KELAYAKAN
OPERASIONAL
Kesesuaian isi kajian teknis (SLO)
dengan besaran usaha dan
Kesesuaian Tidak Penolakan volume AL, system
Persetujuan
terpenuhi? pengolahan/ pemanfaatan
Teknis
AL, beban AL dan
*Permohonan Ya dampaknya, RPL.
disampaikan melalui Kesesuaian isi dokumen
Sistem Informasi pemenuhan standar teknis
Dokumen Persetujuan dengan besaran usaha dan
Lingkungan Teknis volume AL, BMAL, RPL
MEKANISME PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS (PERTEK) Pengelolaan LB3

Menyampaikan Lapora
Menteri LHK (untuk Pengumpulan
Pembangunan Fasilitas dan MENTERI LHK
Lintas Provinsi);
Uji Coba
Gubernur (untuk Pengumpulan
Skala Provinsi); dan VALIDASI
Bupati/ Wali Kota (untuk 2 hari Proses pembangunan
Pengumpulan Skala fasilitas Pengelolaan
Kabupaten/Kota). Limbah B3 atau Uji Coba
oleh Penghasil Limbah B3
Tidak
VERIFIKAS
Terbit Perizinan Berusaha Menteri, 10 Hari
I
VERIFIKAS
Tidak: 7 Hari
I Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai
Mengajukan Permohonan
Disertai kewenangan penerbitan Perizinan
Persetujuan Teknis:
alasan Berusaha sesuai sektor Ya
1. Pengumpulan Limbah B3; YA
penolakan (Lihat RPP NSPK)
2. Pengolahan Limbah B3,
3. Pemanfaatan Limbah B3,
4. Penimbunan Limbah B3. Proses Penerbitan
7 Hari Terbit Persetujuan Lingkungan Penerbitan SLO
oleh Menteri 7 Hari

PEMOHON
Penanggung jawab Usaha/Kegiatan
PERTEK mengajukan permohonan Uji AMDAL
diterbitkan Menteri, Penyampaian
atau pemeriksaan formular UKL-UPL, surat agar
Gubernur, atau Bupati /
kepada Menteri untuk diuji Rincian merubah pertek.
WaliKota.
MULAI Teknis Penyimpanan Limbah B3) 7 Hari
MEKANISME PENERBITAN
SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL (SLO) AIR LIMBAH
PJ Usaha/Kegiatan
Surat keterangan
a. Penyelesaian
pembangunan sist
pengolahan air limbah Melapor kpd Menteri, Gubernur, Perbaikan dokumen Penyelesaian
d/a fasilitas injeksi dan Bupati/Walikota (Pertek d/a Perling) &
b. Penyelesaian uji coba Gakum
sesuai kewenangan penerbitan PerLing Sarpras o/ Usaha/Kegiatan
air limbah

Menteri/Gubernur/
Bupati/Walikota
5 hr
Penegakan
Menteri menugaskan pejabat madya bid Kesesuaian standar teknis Hukum
PPKL; Gubernur atau Bupati/Walikota dg sarpras; berfungsinya
menugaskan pejabat bid LH Verifikasi
sarpras & terpenuhi Arahan:
BMAL dlm Pertek 1. Perbaikan sarpras
2. Perubahan Pertek
d/a Perling
3. Jangka waktu
T
Sesuai T Verifikasi
Sesuai
Pertek? perbaikan arahan?

Y 3 hk Y
3 hk
SLO
Dimulainya operasional usaha/kegiatan
Pengawasan ketaatan PJ U/K dalam
perijinan usaha
Selesai
Pasal 17-27
PermenLHK 5/2021
MEKANISME PENERBITAN
SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL (SLO) AIR
LIMBAH

Dokumen Pendukung Laporan Keterangan


• Pengujian air limbah dilakukan pada periode
uji coba
• Jika periode uji coba telah berakhir, PJ U/K
dilarang membuang d/a memanfaatakan air
limbah sampai mendapatkan arahan
perbaikan atau penerbitan SLO

Pasal 17-18 PermenLHK


5/2021
KETENTUAN PERALIHAN (Pertek Air Limbah dan Emisi) - Pasal 53
Permen LHK 5/2021

(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Usaha dan/atau Kegiatan:

a. yang telah memiliki perizinan pembuangan dan/atau pemanfaatan Air


Limbah, dinyatakan tetap berlaku sampai berakhirnya Usaha dan/atau
Kegiatan; (Sehingga bila tidak ada perubahan, Izin PPLH yang lama walaupun
telah habis masa berlaku, tetap dipersamakan dengan Pertek sampai izi usaha
habis)
b. yang sedang dalam proses permohonan perizinan pembuangan dan/atau
pemanfaatan Air Limbah baru atau perpanjangan sebelum tanggal 2 Februari
2021 dan telah dinyatakan lengkap secara administratif dan/atau memenuhi
persyaratan teknis, dilanjutkan sampai dengan penerbitan Persetujuan
Teknis dan/atau SLO sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri ini; atau
c. yang melakukan kegiatan pembuangan Emisi tetap dapat melakukan
kegiatannya sepanjang telah mencantumkan standar teknis pemenuhan Baku
Mutu Emisi di dalam Persetujuan Lingkungannya.
(2) Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang melakukan kegiatan pembuangan dan/atau
pemanfaatan Air Limbah wajib mengajukan perubahan Persetujuan Lingkungan dalam hal:
a. perizinan pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a belum mencakup
standar teknis pemenuhan Baku Mutu Air Limbah; atau
b. terdapat perubahan Usaha dan/atau Kegiatan.
(3) Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang melakukan kegiatan pembuangan Emisi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, wajib melakukan perubahan Persetujuan Lingkungan
dalam hal belum mencantumkan standar teknis pemenuhan Baku Mutu Emisi di dalam
Persetujuan Lingkungannya.
(4) Perubahan Persetujuan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) harus
dilengkapi dengan Persetujuan Teknis dan/atau SLO sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri
Peraturan ini.
(5) Perubahan Persetujuan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilaksanakan
paling lambat 2 (dua) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku
NGAWASAN DAN PELAPOR
ERSETUJUAN LINGKUNGA
116
ARAH KEBIJAKAN PENGATURAN MENGENAI PENEGAKAN HUKUM LHK
Mengedepankan penegakkan hukum dengan menggunakan pendekatan/ prinsip:

“ULTIMUM
REMIDIUM”
Tidak Menimbulkan Menimbulkan
Dampak K2L Dampak K2L

SANKSI ADMINISTRATIF SANKSI PIDANA

Teguran tertulis Pidana Penjara


Paksaan Pemerintah
Denda Administratif Pidana Denda
Pembekuan Perizinan Berusaha
117
Pencabutan Perizinan Berusaha 117

*) K2L: Kesehatan, Keselamatan, dan/atau Lingkungan


117
PENGATURAN UU CK TERHADAP UU LH EKSISTING (UU 32/2009)
OBYEK PENGAWASAN & PENEGAKAN HUKUM LH PELANGGARAN PUU LHK
Perizinan Berusaha/Persetujuan Pemerintah
Pelanggaran PUU
Pasal 20: Membuang Limbah
Persetujuan Lingkungan Pasal 59: Pengelolaan Limbah B3 Tidak Mempunyai Perizinan Berusaha
Persetujuan Lingkungan Pasal 24: AMDAL
Tidak Mempunyai Perizinan Berusaha
Pernyataan Kesanggupan mengakibatkan K2L
Pasal 34: UKL-UPL
Pengelolaan LH
Persetujuan Lingkungan Pasal 61: Tata Cara Dumping
Memiliki Perizinan Berusaha namun Tidak
(Dumping) Sesuai Dengan Ketentuan Persyaratan Izin dan
Tidak mengakibatkan K2L
Ketaatan PUU Bidang LH
Memiliki Perizinan Berusaha namun
Larangan Pasal 69 mengakibatkan K2L

PENGAWASAN

Tidak Menimbulkan Dampak K2L Menimbulkan Dampak K2L

SANKSI PENEGAKAN PENYELESAIAN


ADMINISTRATIF HUKUM PIDANA SENGKETA LH
Teguran tertulis
Pidana Penjara
Paksaan Pemerintah Di Luar Pengadilan
Pidana Denda
Denda Administratif
Pidana Tambahan Melalui Pengadilan
Pembekuan Perizinan Berusaha
Pencabutan Perizinan Berusaha
118
Pengawasan Lingkungan Hidup
Menteri dapat mendelegasikan
a Pengawasan
Gubernur
kewenangannya dalam
melakukan pengawasan
kepada pejabat/instansi
Bupati/Walikota teknis yang bertanggung
(sesuai kewenangannya) jawab di bidang
b perlindungan dan
PENANGGUNG JAWAB pengelolaan lingkungan
USAHA dan/atau KEGIATAN hidup

PPLH Berwenang: Tingkat


• melakukan pemantauan;
• meminta keterangan; Ketaatan
• membuat salinan dari dokumen
dan/atau membuat catatan yang
diperlukan;
• memasuki tempat tertentu;
• memotret; Implementasi Izin Lingkungan & Izin PPLH serta
• membuat rekaman audio visual; Continuous Improvement 1. PUU Bidang
• mengambil sampel;
• memeriksa peralatan; PPLH
• memeriksa instalasi dan/atau c Menetapkan 2. Persetujuan
alat transportasi; dan/atau
• menghentikan pelanggaran Pejabat Pengawas Lingkungan
tertentu.
Lingkungan Hidup
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai