Anda di halaman 1dari 21

Integrasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Dalam Proses Penyusunan


Rencana Detail Tata Ruang

Krisna Kumar, ST, M.Si


Direktorat PDLKWS

Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor


Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan@14 Oktober 2021
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS): Landscape Environmental Safeguard
Pasal 15 ayat (1) UU 32/2009: “Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menyusun KLHS....”

Landscape Environmental-Safeguard Economy


Social (Prosperity)
(People)

KLHS
Environment
(Planet)

Kebijakan, Rencana dan Program (KRP)


Pembangunan Berkelanjutan
i.e. Rencana Tata Ruang, RPJM
Apa Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) atau SEA?
“Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu
wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
(Pasal 1 angka 10 UU 32/2009 PPLH)
3
Posisi Instrumen PPLH dalam Kaitannya dengan Pelaksanaan PUU Cipta Kerja
Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup (IELH) i.e. NSDA-LH/PDRB, KIJL/PJLH, SF
Neraca Sumber Daya Alam
Rencana Perlindungan
dan Lingkungan Hidup
& Pengelolaan
Lingkungan Hidup Landscape Level
(RPPLH)
KLHS
Hasil Kebijakan, Rencana &
Inventarisasi a. National;
Program (KRP): i.e.
SDA & LH b. Provinsi; Rencana Tata Ruang dan
c. Kabupaten/ Kota (Kajian Lingkungan
Rencana Pembangunan
Hidup Strategis)
IGT sebagai Daya Dukung & Daya PUU
SISTEM Referensi Tampung LH serta
INFORMASI PPLH Cadangan SDA Cipta
untuk Kerja
Mendukung AMDAL USAHA
Sistem Tata Inventarisasi LH Inventarisasi LH dan/atau KEGIATAN
Kelola a. Nasional ditingkat Wilayah UKL-UPL & Pembangunan i.e.
Terintegrasi b. Pulau/Kepulauan Ekoregion (c) PERIZINAN Pertambangan, Migas,
secara Infrastruktur,
Elektronik
BERUSAHA Perkebunan
Berbasis
EKOREGION
EKOREGION Site/Project Level
Jasa Lingkungan Hidup
“DNA” PPLH = HITS
Environmental and Social Safeguards for Landscape & Project Sustanaibility
KLHS: Environmental & Social Safeguard KLHS harus dapat memberikan arahan kajian
(ESS) untuk KRP (Landscape) LH lebih detail pada skala Proyek (Amdal &
UKL-UPL)
Intervensi Kebijakan PDLKWS Amdal atau UKL-UPL &
Persetujuan Lingkungan:
1. Rencana Tata Ruang: i.e. RTRW, RDTR, RZWP3K Landscape Sustainability: ESS untuk Proyek
• Keberlanjutan proses dan fungsi LH
2. Rencanan Pembangunan: i.e. RPJPD, RPJMD • Keberlanjutan produktivitas LH
3. KRP Lain yang berpotensi menimbulkan dampak • Keselamatan, Mutu Hidup dan
& risiko LH Kesejahteraan Masyarakat

2 1 9
Landscape Sustainability Usaha dan/atau Kegiatan
3 (Proyek)
1
4 5

9 7
Project Sustainability 8
6

Environmental Indicators:
Environmental Indicators: Daya Dukung • Baku Mutu Lingkungan Hidup (BML) Indeks Pencemaran LH
dan Daya Tampung Lingkungan Hidup • Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup (KBKL) i.e. Tanah, Mangrove, Lamun,
(D3TLH) Terumbu karang;
Konsep Strategi Percepatan Penyusunan dan Penilaian Dokumen Lingkungan
Hidup Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

TINGKATAN
RDTR
FUNGSI
RENCANA TATA RUANG
yang telah dilengkapi dengan
KLHS Rinci dan komprehensif
Menjadi Dasar
Integrasi RTRW dan RZWP3K
Pengecualian Wajib Amdal !!!!

RDTR yang telah disusun dan


dilengkapi dengan KLHS yang
comprehensive dan rinci MENJADI
DASAR PENGECUALIAN WAJIB
AMDAL
KLHS dalam UU PPLH No. 32/2009, PP 46/2016 dan UU CK 11/2011
UU NO. 32 TAHUN 2009 tentang PPLH UU NO. 26/2007 JO UU NO. 11/2020
• UU No. 11 Tahun 2020 tidak mengubah, menghapus
dan membuat pengaturan baru terkait dengan Pasal 17 UU CK No 11/2020: Beberapa ketentuan
ketentuan terkait KLHS yang tercantum di dalam dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2OO7
ketentuan Pasal 15 s/d Pasal 19 UU No. 32 Tahun 2009; tentang Penataan diubah sebagai berikut:
• Pasal 15 UU No. 32/2009 pada dasarnya menyebutkan • Pasal 14 ayat (1) sampai dengan ayat (5) pada
bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib dasarnya menyebutkan bahwa perencanaan tata ruang
melaksanakan KLHS dalam penyusunan atau evaluasi dilakukan untuk menghasilkan rencana umum tata
RTRW BESERTA RENCANA RINCI, RPJP, RPJM dan KRP ruang dan rencana rinci tata ruang.
yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko • Salah satu rencana rinci tata ruang adalah Rencana
lingkungan hidup; Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten/Kota.
• Pasal 19 UU No. 32/2009: setiap perencanaan tata • Pasal 14A ayat (1) huruf a juga menegaskan bahwa
ruang wilayah wajib didasarkan pada KLHS pelaksanaan penyusunan rencana tata ruang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dilakukan
dengan memperhatikan daya dukung dan daya
PP NO. 46 TAHUN 2016 TATA CARA PENYELENGGARAN KLHS tampung lingkungan hidup dan kajian lingkungan
Pasal 2 (ayat (2) PP 46/2016: KLHS wajib dilaksanakan ke hidup strategis (KLHS).
dalam penyusunan atau evaluasi: • Pasal 14A ayat (2) UU 11 Tahun 2021 menyebutkan
• RTRW BESERTA RENCANA RINCINYA, RPJP, RPJM dan; bahwa Penyusunan KLHS sebagaimana dimaksud
• KRP yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau apada ayat (1) huruf a dilakukan dalam penyusunan
risiko lingkungan hidup rencana tata ruang.
Strategi Percepatan: Integrasi Penyelenggaraan KLHS dan Proses RTR
• KLHS dikembangkan dalam rangka
memperkuat aspek PPLH dalam
proses penyusunan KRP i.e. RTR
Isu PB Paling • Karena itu setiap tahapan Proses
Strategis
KLHS RTR mengikuti dan terintegrasi
dengan setiap tahapan Proses RTR
itu sendiri

Rapat/FGD Pembahasan setiap Tahapan


Penyusunan RTR

Tim Tim
Matek Pokja
RTR KLHS
Strategi Percepatan: Integrasi Penyelenggaraan KLHS dan Proses RDTR 2019
Strategi Percepatan: Integrasi Penyelenggaraan KLHS dan Proses RDTR 2019
Tahapan Penyelengggaraan KLHS a. Penjaminan Kualitas KLHS
b. Pendokumentasian KLHS;
c. Validasi KLHS

Penyusunan
Identifikasi Isu-Isu Identifikasi Kajian Pengaruh Perumusan
Persiapan Strategis PB RDTR thd LH Alternatif
Rekomendasi
Muatan RDTR + PZ Perbaikan

Penyusunan &
Pengumpulan Data & Pengolahan & Perumusan Konsep Pembahasan
Persiapan Analisis Data RDTR & Muatan PZ Ranperda RDTR &
Informasi
Muatan PZ

a. Tim Penyusun; Untuk Konsep RDTR; a. NA;


a. Data Primier; a. Alternatif konsep rencana; b. Penyusunan Ranperda;
b. Kajian awal; a. Penyusunan RDTR;
b. Data Sekunder b. Pemilihan konsep; c. Pembahasan Ranperda
c. Delineasi awal BWP’ b. Penyusunan
d. Teknis pelaksanaan; muatan PZ c. Perumusan rencana terpilih;
e. Pemeberitan ke
Publik Muatan PZ: Proses KLHS RDTR
a. Peta pola ruang + kode terintegrasi dengan
pengaturan zonasi;
Proses RDTR
b. Aturan dasar./Teknik pengaturan
Prosedur Penyusunan RDTR/Muatan PZ zonasi
1. Permen ATR No.11/2021
2. Permen ATR No.5/2022
Bisnis Proses Penyelenggaraan KLHS dan Para Pihak Terkait
PENYUSUN KRP Lembaga • Ketepan Keahlian PENYUSUN KLHS - PENYUSUN MENTERI (DIRJEN) atau
Pelatihan sesuai isu yang
dikaji; Standar Kompetensi KRP GUBERNUR (KADIS)
KLHS (i.e.
Proses • Pengalaman di Bid.
Kurikulem dan Penyusunan KLHS
Penapisan Modul, serta atau Kajian LH
KLHS Fasilitor) sejenis
PAKAR POKJA KLHS Tim Validasi KLHS

KRP Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS

Analisis/kajian pengaruh Perumusan Penjaminan Kualitas


Penyusunan
Wilayah
Materi Muatan KRP
terhadap Kondisi
alternatif
Rekomendasi
dan Validasi
Perencanaan
Lingkungan Hidup (Isu-Isu penyempurnaan
Perbaikan
Pendokumentasian KLHS
Strategis) KRP KLHS

Proses yang iterative dan


Isu-Isu Strategis Pemantauan dan
terintegrasi dengan
Pembangunan Evaluasi KLHS
Perumusan Alternatif KRP
Berkelanjutan
• KLHS dikembangkan dalam rangka memperkuat
aspek PPLH dalam proses penyusunan KRP i.e. RTR
• Karena itu setiap tahapan Proses KLHS RTR mengikuti
Masyarakat dan Pemangku Kepentingan [Stakeholders] dan Fasilitator dan terintegrasi dengan setiap tahapan Proses RTR
itu sendiri
Pelibatan Masyarakat dan Pemangku Kepentingan dalam KLHS
1. SELURUH TAHAPAN pembuatan dan pelaksanaan KLHS dilakukan dengan
Masyarakat dan Pemangku DIALOG, KONSULTASI serta PROSES ILMIAH;
Kepentingan 2. Proses PELIBATAN MASYARAKAT dan PEMANGKU KEPENTINGAN dilakukan
melalui
a. penentuan secara tepat PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN (Stakeholder
Terkena Dampak dari KRP Mapping Analysis)
b. Penentuan TEKNIK KONSULTASI PUBLIK dan TEKNIK KOMUNIKASI;
3. FASILITATOR memainkan peran penting dalam pelaksanaan KONSULTASI PUBLIK
Memiliki Informasi dan/atau • KLHS dikembangkan dalam rangka memperkuat aspek PPLH dalam proses

Keahlian yang relevan KRP •


penyusunan KRP i.e. RTR
Karena itu setiap tahapan Proses KLHS RTR mengikuti dan terintegrasi dengan setiap
dengan Subtansi KRP tahapan Proses RTR itu sendiri

2 3
1 Perumusan
Analisis/kajian Penyusunan
Wilayah alternatif
pengaruh KRP Rekomendasi
Perencanaan penyempurnaan
terhadap Kondisi LH Perbaikan
KRP
• Pemberian pendapat, saran
dan usul;
• Pendampingan tenaga ahli;
• Bantuan teknis; Isu-Isu Strategis
• Penyampaian informasi atau Pembangunan Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS
Berkelanjutan
Pelaporan oleh Penyusun KRP
Pasal 6 - Pasal 16 PP 46/2016: Bisnis Proses Pembuatan & Pelaksanaan KLHS RTR yang harus Terintegrasi dengan Proses RDTR

Pengkajian Pengaruh KRP Terhadap Kondisi LH Alternatif Rekomendasi


(Pasal 7 PP 46/2016)
Muatan KRP yang Lingkup, metode, teknik dan 1. Perubahan tujuan/target KRP;
2. Perubahan strategi pencapaian
KRP RDTR
BERPOTENSI kedalaman analisis berdasarkan 5
menimbulkan target;
Aspek
3. Perubahan/penyesuaian Untuk
pengaruh terhadap (Pasal 10 PP 46/2016)
Analisis terkait INTERAKSI antara ukuran, skala, dan lokasi yang Pengambilan
kondisi Lingkungan
Materi Muatan KRP RTR dengan lebih memenhu pertimbangan Keputusan KRP
Hidup Wilayah RTR PB;
Isu Strategis PB
10 Kriteria + Wilayah
Muatan KRP: Direct Perumusan alternatif Penyusunan
Perencanaan Analisis pengaruh KRP Rekomendasi
Driver(s) of change KRP penyempurnaan KRP
RDTR terhadap Kondisi LH RDTR
Perbaikan RDTR
Batas (Pasal 11-13 PP 46/2016) (Pasal 16 PP
Isu strategis PB memuat Ekologis (Pasal 15 PP No. 46/2016) 46/2016)
daftar paling sedikit
Pelaksanaan Analisis memperhatikan:
berkaitan dengan:
1. DDL/DTL;
Isu-Isu Strategis 1. PUU; 4. Perubahan/ penyesuaian
proses, metode dan adaptasi
2. Dampak dan risiko LH; Pembangunan 2. Pedoman, acuan, standar & best practice; Muatannya:
3. Hasil penelitian; perkembangan Iptek
3. Kinerja Jasling; Berkelanjutan 4. Kesepakatan antar ahli 5. Penundaan, perbaikan
1. Perbaikan KRP;
4. BENCANA; 2. Informasi jenis usaha
(Pasal 8-9 PP 46/2016)
5. Status mutu dan urutan atau perubahan dan/atau kegiatan
Paling sedikit MEMUAT KAJIAN (ANALIS prioritas pelaksanaannya; yang telah
ketersedian SDA;
Dirumusakan berdasarkan prioritas PENGARUH – dalam analisis Interaksi KRP melampaui DDL/DTL
6. KEHATI 6. Pemberian arahan atau
dengan mempertimbangkan unsur2: dengan Isu-Isu Strategis dikaji dari Aspek-
7. Kerentanan & rambu-rambu untuk dan tidak
1. Karekteristik wilayah Aspek):
kapasitas adptasi (Environmental Baseline/Setting); mempertahakankan atau diperbolehkan lagi
1. Efisiensi pemanfaatan SDA;
Perubahn Iklim; 2. Tingkat pentingnya potensi meningkatan fungsi
2. Dampak dan risiko LH;
8. Penduduk miskin; dampak; ekosistem;
3. Keterkaitan antar isu strategis; 3. Tingkat ketahanan dan potensi kehati
9. Kesmas 7. Pemberian arahan atau
10.Ancaman 4. Keterkaitan dengan materi muatan 4. Kinerja jasa ekosistem • Avoid
5. Kapasitas DDL/DTL; rambu-rambu mitigasi
perlindungan kawasan KRP;
dampak dan risiko LH
• Minimize
5. RPPLH 6. Tingkat kerentanan dan adaptasi
tertentu
Perubahan Iklim;
• Restore
6. Hasil KLHS KRP terkait
Penjaminan Kualitas (Dalam Rangka Self Assessment)
• Penjaminan Kualitas melalui penilaian mandiri oleh Penyusun KRP (Menteri,
menteri/kepala lembaga pemerintah non kementerian terkait, gubernur, atau
bupati walikota yang bertanggung jawab terhadap penyusunan atau evaluasi
KRP)
• Penyusun KRP wajib melakukan penjaminan kualitas KLHS melalui penilaian
mandiri, untuk memastikan bahwa proses KLHS sudah dilaksanakan sesuai
mekanisme;
• Forum Rapat Koordinasi, antara pokja KLHS dengan pokja KRP,
• Hasil Penjaminan Kualitas berisi informasi tentang:
- Kelayakan KLHS dan
- Rekomendasi perbaikan KLHS diikuti dengan Perbaikan KRP
• Hasil nya disahkan (berita acara).
Tata Cara Penjaminan Kualitas
Pemenuhan atas persyaratan dan kriteria penilaian mandiri
1. Desain proses KLHS
2. Laporan KLHS
3. Isu Pembangunan Berkelanjutan Paling Strategis dan Prioritas
4. Analisis KRP dan Isu Pembangunan Berkelanjutan Prioritas
5. Pengkajian
6. Alternatif dan Rekomendasi
7. Dokumentasi Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS
8. Integrasi Hasil KLHS/Pengambilan Keputusan
9. Partisipasi Pemangku Kepentingan
Pendokumentasian KLHS dan Digitalisasi KLHS
dasar pertimbangan

Metode dan
metoda, teknik,

Metode dan
metoda, teknik, rangkaian

Hasil?

Hasil?
Latar Belakang?

Kebijakan, Rencana, rangkaian langkah- langkah-langkah dan hasil


dan/atau Program
(KRP) sehingga perlu langkah dan hasil perumusan alternatif
dilengkapi KLHS pengkajian pengaruh muatan KRP;
KRP terhadap kondisi
Lingkungan Hidup

Metode dan hasil?


pertimbangan, muatan, dan gambaran pelaksanaan

Kesimpulan?
Kesimpulan?

konsekuensi rekomendasi pengintegrasian partisipasi


masyarakat dan
perbaikan untuk pengambilan hasil KLHS dalam keterbukaan
keputusan KRP yang KRP informasi KLHS; dan
mengintegrasikan prinsip hasil penjaminan
Pembangunan Berkelanjutan kualitas KLHS

STANDARISASI LAPORAN KLHS untuk Mendukung Transformasi ke Ringkasan eksekutif.


dalam Bentuk Digital (DIGITALISASI KLHS) → Sistem Informasi KLHS
Validasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Validasi dilakukan untuk :
• Memastikan Penjaminan Kualitas telah dilaksanakan secara akuntabel dan dapat
dipertanggung jawabkan.
• Pembagian tanggung jawab terhadap KRP yang dijamin telah mengarusutamakan
pembangunan berkelanjutan.

Validasi KLHS dapat dilaksanakan secara :


• Bertahap;
➢ Saat penjaminan kualitas telah dilakukan untuk tahap pengkajian pengaruh KRP terhadap
kondisi Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan*,
➢ Saat tahap perumusan alternatif penyempurnaan KRP, penyusunan rekomendasi perbaikan
KRP dan integrasi KLHS ke dalam KRP.
*belum dapat dinilai sebagai validasi akhir.
• Tahap Akhir: → Validasi yang digunakan untuk pengesahan KRP.
Proses Validasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Penyusun Kebijakan,
Menteri LHK (C.q. Dirjen PKTL) atau Gubernur (Kepala Dinas LH) sesuai Kewenanangannya
Rencana dan Program (KRP)
Dirjen PKTL atau Dirjen PKTL atau Dirjen PKTL atau
Dirjen PKTL atau
Kadis LH Provinsi Kadis LH Provinsi Kadis LH Provinsi
(A.n. Menteri/Gubernur) Kadis LH Provinsi
(Sekretariat) (Tim Validasi KLHS)
Durasi waktu:
paling lama 3 hari kerja Durasi waktu: paling lama 20 hari kerja

Pemeriksaan Penerbitan
Pengajuan Pelaksanaan Pengumuman
Kelengkapan Surat
Permohonan Telaah Teknis Persetujuan
Permohonan Validasi Persetujuan
Validasi KLHS Validasi KLHS Validasi KLHS
KLHS Validasi KLHS
Durasi waktu:
Persyaratan : • Validasi terhadap hasil paling lama 7 hari kerja
Persyaratan :
penjaminan kualitas • Kesesuaian hasil sejak diterbitkan Surat
1. Surat permohonan 1. Surat permohonan KLHS (Lampiran VII KLHS dengan Validasi KLHS
2. Rancangan KRP draft 2. Rancangan KRP draft Permenlhk P Penjaminan
terakhir; terakhir; 69/2017); Kualitas (Lampiran
3. Laporan KLHS (lengkap); 3. Laporan KLHS (lengkap); • Kriteria Pokok Validasi VII Permenlhk P
4. Bukti pemenuhan standar 4. Bukti pemenuhan standar KLHS sesuai dengan
69/2017); dan
kompetensi Penyusun Lampiran IX
kompetensi Penyusun
Permenlhk P. 69/2017) • Rekomendasi
KLHS; KLHS;
5. Penjaminan Kualitas. 5. Penjaminan Kualitas.
IGT Referensi PDLKWS
Sumber: Pasal 25-Pasal 31 PP No. 46/2016 dan Pasal 36-Pasal 40 Peraturan Menteri LHK No. P16/2017;
Terima Kasih

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)


Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL)
Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor (PDLKWS)

Manggala Wanabakti Building, Blok IV Lantai 6 Wing C


Jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta 10270
Phone: +62-21-57902982
Faximile: +62-21-57902982

Dit. Pencegahan Dampak Lingkungan @dit.pdlkws Direktorat PDLKWS


21 dan Sektor
Kebijakan Wilayah

Anda mungkin juga menyukai