Anda di halaman 1dari 19

WAHYU TRI HARTOMO

PERANCANG AHLI MADYA

TATA CARA PELAKSANAAN PENGHARMONISASIAN,


PEMBULATAN, DAN PEMANTAPAN KONSEPSI
RANCANGAN PERATURAN KEPALA DAERAH RDTR
LAHIRNYA UNDANG-UNDANG
NOMOR 13 TAHUN 2022
• sebagai tindak lanjut dari Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 91/PUU-XVIII/2O2O mengenai uji
formil Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja.

• sebagai penyempurnaan terhadap beberapa ketentuan


dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 20ll tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2O11 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
MATERI PERUBAHAN
a. penanganan pengujian peraturan perundang-undangan;
b. metode omnibus;
c. pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi
rancangan peraturan daerah (Raperda insiatif dari Pemerintah
Daerah dan Raperda insiatif dari DPRD) dan rancangan
peraturan kepala daerah;
d. perbaikan kesalahan teknis penulisan Rancangan Undang-
Undang;
e. pengundangan peraturan perundang-undangan;
f. pemantauan dan peninjauan Undang-Undang;
g. partisipasi masyarakat;
h. pembentukan peraturan perundang-undangan secara elektronik;
i. keikutsertaan analis legislatif, tenaga ahli dan analis hukum
dalam pembentukan peraturan perundang-undangan; dan
j. teknik penyusunan peraturan perundang-undangan.
PENGHARMONISASIAN

Proses penyelarasan substansi rancangan Peraturan


perundang-undangan dan teknik penyusunan
Peraturan Perundang-undangan sehingga menjadi
Peraturan Perundang-undangan yang merupakan satu
kesatuan yang utuh dalam kerangka sistem hukum
nasional.
DASAR HUKUM PENGHARMONISASIAN
RANCANGAN PERATURAN DAERAH
(1) Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan
Peraturan Daerah Provinsi dikoordinasikan oleh menteri atau kepala
lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

(2) Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan


Peraturan Daerah Provinsi dilaksanakan oleh instansi vertikal
kementerian atau lembaga yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan.

Pasal 58 UU Nomor 13 Tahun 2022


PENGHARMONISASIAN RAPERKADA

• Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan


konsepsi Rancangan Peraturan Daerah Provinsi berlaku
mutatis mutandis terhadap Pengharmonisasian,
pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota, Rancangan Peraturan
Kepala Daerah Provinsi dan Rancangan Peraturan Kepala
Daerah Kabupaten/Kota.

Pasal 97D UU Nomor 13 Tahun 2022


TINDAK LANJUT UU NOMOR 13 TAHUN 2022
PENGHARMONISASIAN RAPERDA DAN RAPERKADA

SURAT EDARAN NOMOR M.HH-01.PP.04.02 TAHUN 2022


TENTANG
TATA CARA DAN PROSEDUR PENGHARMONISASIAN, PEMBULATAN DAN
PEMANTAPAN KONSEPSI RANCANGAN PERATURAN DAERAH DAN
RANCANGAN PERATURAN KEPALA DAERAH
SURAT EDARAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

RUANG LINGKUP MAKSUD TUJUAN

Pengharmonisasian Melaksanakan
Raperda Inisiatif Pengharmonisasian Sebagai pedoman
Raperda Inisiatif bagi Pemerintah
Pemda, Raperda
Pemda, Raperda Daerah, dan DPRD,
Inisiatif DPRD, dan
Inisiatif DPRD, dan serta Kanwil
Raperkada yang
Raperkada yang Kemenkumham
dilaksanakan oleh diatur dalam UU dalam melaksanakan
Kanwil Nomor 13 Tahun Pengharmonisasian
Kemenkumham 2022
ISI SURAT EDARAN
Pengharmonisasian Raperda Inisiatif Pemda, Raperda Inisiatif DPRD,
serta Rancangan Perkada dilakukan terhadap Raperda Inisiatif Pemda,
Raperda Inisiatif DPRD, serta Rancangan Perkada hasil rapat Panitia
1 Antarperangkat Daerah yang telah mendapatkan paraf persetujuan
anggota Panitia Antar perangkat Daerah atau yang telah disiapkan oleh
DPRD.

Pengharmonisasian Raperda Inisiatif Pemda, Raperda Inisiatif DPRD,


2 serta Rancangan Perkada dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Pengharmonisasian Raperda Inisiatif Pemda, Raperda Inisiatif DPRD,


serta Rancangan Perkada dilaksanakan paling lama 10 (sepuluh) hari
3 kerja, terhitung sejak dokumen persyaratan diterima secara lengkap
sampai surat selesai harmonisasi diterbitkan.
TAHAPAN PENGHARMONISASIAN
4 RAPERDA INSIATIF PEMDA

Naskah akademik atau


penjelasan/keterangan;

.
Mengajukan permohonan
Keputusan mengenai pembentukan panitia
Pengharmonisasian secara
antarperangkat daerah;
tertulis kepada Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia dengan Rancangan Peraturan Daerah yang telah
melampirkan kelengkapan mendapatkan paraf persetujuan seluruh
dokumen persyaratan anggota panitia antarperangkat daerah; dan

izin pembentukan Rancangan Peraturan Daerah


dalam hal Rancangan Peraturan Daerah tidak
masuk dalam daftar Program Pembentukan
Peraturan Daerah.
TAHAPAN PENGHARMONISASIAN
4 RAPERDA INISIATIF DPRD

Naskah akademik atau


Mengajukan permohonan penjelasan/keterangan;
.
Pengharmonisasian secara
tertulis kepada Kepala
Kantor Wilayah hasil pengkajian Rancangan Peraturan
Kementerian Hukum dan Daerah oleh Badan Legislasi Daerah; dan
Hak Asasi Manusia dengan
melampirkan kelengkapan
dokumen persyaratan Rancangan Peraturan Daerah yang telah
mendapatkan paraf persetujuan Pimpinan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
4 TAHAPAN PENGHARMONISASIAN
RAPERKADA

penjelasan/keterangan atas Rancangan


Mengajukan permohonan Peraturan Kepala Daerah
. dari perangkat
pengharmonisasian secara daerah pemrakarsa; dan
tertulis kepada Kepala
Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah yang
Hak Asasi Manusia dengan telah mendapat persetujuan dari
melampirkan kelengkapan perangkat daerah yang membidangi
dokumen persyaratan hukum
4 TAHAPAN PENGHARMONISASIAN 5
Dilakukan oleh Kepala Divisi
PEMERIKSAAN Pelayanan Hukum dan Hak Asasi
ADMINISTRATIF Manusia

Dilakukan oleh Kelompok Kerja


ANALISIS KONSEPSI pengharmonisasian

Mengikutsertakan Perancang pada


wilayah kerjanya atau Zonasi
6 RAPAT PENGHARMONISASIAN
MELIBATKAN WAKIL DARI:

7 8 Perangkat daerah yang mengajukan


permohonan pengharmonisasian/
anggota DPRD, komisi, gabungan
komisi, atau Balegda (jika Raperda
.
Inisiatif DPRD)

Biro Hukum atau Bagian Hukum

Perangkat daerah terkait

Instansi vertikal lain terkait

Tenaga ahli

Analis hukum
(dapat dilibatkan sesuai kebutuhan)
RAPAT PENGHARMONISASIAN
9

wajib dipimpin oleh


Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia
.

Dalam hal Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM


berhalangan hadir Rapat dipimpin oleh Kepala Divisi
Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia atau Kepala Divisi
lainnya yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia.
SETELAH RAPAT PENGHARMONISASIAN
10

BERITA ACARA
PENGHARMONISASIAN .
Naskah Raperda dan Raperkada
ditanda tangani oleh perangkat
yang telah diharmonisasikan
daerah yang mengajukan
harus mendapatkan paraf
permohonan pengharmonisasian
persetujuan pada setiap lembar
dan Kepala Divisi yang memimpin
naskah Raperda dan Raperkada
rapat pengharmonisasian, serta
dari wakil Peserta rapat
disetujui oleh Kepala Kantor
Pengharmonisasian
Wilayah Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia
11 SURAT SELESAI HARMONISASI

➢ surat selesai harmonisasi dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan Hak Asasi Manusia yang menyatakan bahwa substansi
.
hasil harmonisasi tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi, peraturan perundang-undangan yang
sejajar, dan putusan pengadilan, serta dapat ditindaklanjuti ke tahapan
selanjutnya.

➢ Surat selesai harmonisasi tersebut disampaikan kepada Menteri


Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Direktur Jenderal Peraturan
Perundang-undangan sebagai tembusan.
12
SURAT SELESAI HARMONISASI

KEPALA KANTOR WILAYAH


KEMENTERIAN HUKUM DAN
BERITA ACARA PENGHARMONISASIAN
.
HAK ASASI MANUSIA
MENYAMPAIKAN SURAT
PENYAMPAIAN NASKAH RANCANGAN PERATURAN
PENGHARMONISASIAN DAERAH ATAU RANCANGAN KEPALA
DAERAH YANG MENDAPATKAN PARAF
PERSETUJUAN DARI WAKIL PESERTA
RAPAT PENGHARMONISASIAN

KEPALA DAERAH &


PIMPINAN DPRD
19

Anda mungkin juga menyukai