Anda di halaman 1dari 18

AUDIT REGULASI

DAN ADVOKASI
Modul 3
Bimbingan Teknis Badan Pengawas
Pemilu Kabupaten/Kota 2018
Review Modul 2
 Sebutkan 3 contoh kode etik
penyelenggara pemilu yang
paling sering dilanggar
berdasarkan data DKPP!
 Sebutkan 3 wewenang
Bawaslu Kabupaten/Kota!
Tujuan Pembelajaran
memberikan pemahaman yang memadai
kepada peserta bimtek tentang Audit
Regulasi dan Bantuan Hukum
Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta
dapat:
 Menjelaskan Peran Bawaslu
Kabupaten/Kota dalam pembentukan
perbawaslu
 Menyebutkan Arah dan prioritas program
penguatan regulasi Bawaslu RI
 Menjelaskan Permasalahan dan
tantangan advokasi & bantuan hukum
Audit Regulasi dan
Bantuan Hukum
• Jenis Regulasi Pengawasan Pemilu
• Perencanaan Penyusunan Regulasi,
• Audit Regulasi,
• Analisis Hukum,
• Data Base Peraturan Perundang-Undangan,
• Bantuan Hukum Sebagai Metode Advokasi.
Wewenang Bawaslu Dalam
Membentuk Regulasi
 Perbawaslu mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan
oleh Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk
berdasarkan kewenangan.
 Keberadaan Peraturan Bawaslu merupakan kehendak dari Undang-Undang
Pemerintah daerah yaitu Pasal 22B mengarur bahwa “Tugas dan wewenang
Bawaslu dalam pengawasan penyelenggaraan Pemilihan meliputi menyusun
dan menetapkan Peraturan Bawaslu dan pedoman teknis pengawasan
untuk setiap tahapan Pemilihan serta pedoman tata cara pemeriksaan,
pemberian rekomendasi, dan putusan atas keberatan setelah berkonsultasi
dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan Pemerintah dalam forum rapat
dengar pendapat yang keputusannya bersifat mengikat”.
 Sementara dalam Pasal Pasal 129 Undang-undang no.7 tahun 2017 tentang
Pemilihan umum mengatur:
 Untuk melaksanakan pengawasan Pemilu sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini, Bawaslu membentuk Peraturan Bawaslu dan
menetapkan keputusan Bawaslu.
 Peraturan Bawaslu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
pelaksanaan peraturan perundang-undangan.
Jenis Regulasi Bawaslu
No Jenis Cakupan Isi Sifat
1 Peraturan Bawaslu Pedoman Teknis
Pengawasan Pemilu
Mengikat ke dalam
dan keluar
Tata laksana organisasi Mengikat ke dalam

2 Surat Edaran Pedoman Teknis


Pengawasan Pemilu yang
Mengikat ke dalam
dan keluar
bersifat reaktif (terhadap
situasi yang tidak diprediksi
sebelumnya)

3 Peraturan Sekjen Tata Laksana


kesekretariatan
Mengikat ke dalam
Tahapan Penyusunan Regulasi Bawaslu
Program Penyusunan
Keputusan Ketua
Peraturan Bawaslu
Bawaslu
(tahunan)

Pimpinan

Sekjen dilengkapi dengan


naskah akademik

verifikasi Pimpinan unit kerja


Bagian Hukum
administratif & membuat usulan
Bawaslu RI
substantif draft Perbawaslu

Keadaan tertentu
dilengkapi Pimpinan unit kerja
dengan naskah membuat usulan kebutuhan perintah dari peraturan
akademik draft Perbawaslu hukum perundang-undangan
yang lebih tinggi
ALUR PEMBUATAN PERBAWASLU

Sosialisasi

menteri yang menyelenggarakan


Pengundangan urusan Pemerintahan di bidang hukum

Konsultasi Komisi II DPR

Pimpinan
pengharmonisasian
Sekjen

unit kerja pengusul rancangan


Penyusunan Rancangan Peraturan Bawaslu
Peraturan Bawaslu
unit kerja terkait tenaga ahli

Perancang Peraturan Perundang-undangan

unit kerja yang melaksanakan tim asistensi kementerian/lembaga terkait


tugas dan fungsi di bidang
hukum akademisi/ahli penggiat Pemilu
Audit Regulasi
 Audit regulasi adalah kegiatan inventarisasi peraturan Bawaslu
(meliputi semua peraturan yang ada di lingkungan Bawaslu baik
berupa peraturan bawaslu, surat edaran, maupun dokumen-
dokumen lainnya yang memuat perintah kerja) untuk dinilai daya
keberlakuannya.
 Audit regulasi ini bertujuan untuk menilai terhadap kedayagunaan
regulasi terhadap penerapannya dilapangan.
 Audit regulasi ini tidak hanya dilakukan oleh Bawaslu saja sebagai
pembuat regulasi terkait peraturan Bawaslu, melainkan juga
dilakukan oleh Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kab/Kota sebagai
pelaksana aturan tersebut.
 Audit regulasi dilakukan melalui pengiriman sejumlah pertanyaan
kepada Bawaslu Provinsi guna mendapatkan masukan terhadap
regulasi yang ada apakah dapat berjalan efektif, mendukung
pelaksanaan kewenangan atau justru malah menghambat
pelaksanaan kewenanangan.
 Masukan dari Bawaslu Provinsi dapat disampaikan kapanpun
kepada Bagian Hukum Bawaslu RI dan tidak terbatas hanya pada
masa pengiriman pertanyaan.
Analisa Hukum
 Dalam melakukan audit regulasi, dapat menggunakan instrumen
analisis hukum yakni upaya pemahaman tentang struktur sistem
hukum, sifat dan kaidah hukum, pengertian dan fungsi asas-asas
hukum.
 Asas-asas pembentukan peraturan perundang-undangan yang
baik, sebagaimana juga diatur dalam Pasal 5 Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2011 harus berdasarkan pada asas Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan yang baik yang meliputi:
 Kejelasan tujuan; yakni bahwa setiap pembentukan Peraturan
Perundang-undangan harus mempunyai tujuan yang jelas yang
hendak dicapai.
 Kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat. Setiap jenis
peraturan Perundang-undangan harus dibuat oleh
lembaga/pejabat Pembentuk Peraturan Perundang-undangan
yang berwenang. Peraturan Perundang-undangan tersebut
dapat dibatalkan atau batal demi hukum apabila dibuat
lembaga/pejabat yang tidak berwenang.
Analisa Hukum
 Kesesuaian antara jenis dan materi muatan. Maksudnya bahwa dalam
pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus benar benar
memperhatikan materi muatan yang tepat dengan jenis dan hierarki Peraturan
Perundang Undangan.
 Dapat dilaksanakan. Maksud dari dapat dilaksanakan adalah bahwa setiap
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus memperhitungkan
efektifitas Peraturan Perundang-undangan tersebut di dalam masyarakat, baik
secara filosofis sosiologis, maupun yuridis
 Kedayagunaan dan kehasilgunaan. yakni bahwa setiap Peraturan Perundang-
undangan yang dibuat karena memang benar-benar dibutuhkan dan
bermanfaat dalam mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
 Kejelasan rumusan yakni setiap Peraturan Perundang-Undangan harus
memenuhi persyaratan teknis penyusunan Peraturan Perundang-Undangan,
sistematika dan pilihan kata atau terminologi, serta bahasa hukumnya jelas dan
mudah dimengerti, sehingga tidak menimbulkan berbagai macam interpretasi
dalam pelaksanaanya.
 Keterbukaan yakni bahwa dalam proses pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan mulai dari perencanaan, persiapan, penyusunan, dan pembahasan
bersifat transparan dan terbuka. Dengan demikian seluruh lapisan masyarakat
mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk memberikan masukan
dalam proses pembuatan Peraturan perundang-Undangan.
Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH)
 Database peraturan sangat diperlukan agar masyarakat
dapat dengan mudah mengetahui peraturan perundang-
undangan, karena setiap warga negara diwajibkan untuk
mengetahui dan memahami peraturan perundang-
undangan.
 Akses publik terhadap publikasi peraturan perundang-
undangan merupakan elemen penting negara demokrasi.
 Berdasarkan keadaan ini maka Bawaslu RI
mengkodefikasikan peraturan bawaslu kedalam JDIH
Bawaslu atas setiap produk hukum yang dikeluarkan oleh
Bawaslu RI.
 Database Peraturan dapat diakses melalui laman:
http://jdih.bawaslu.go.id
Diberikan kepada Pengawas Pemilu, Pejabat
Penerima Bankum dan Pegawai, mantan Pengawas Pemilu,
berhak mendapatkan: Mantan Pegawai, dan pensiunan Pegawai
• Bankum hingga sepanjang berkaitan dengan tugas dan
masalah hukumnya kewajiban selama bekerja di lingkungan
selesai dan/atau Bawaslu
perkaranya telah
mempunyai
kekuatan hokum
tetap, selama
Penerima Bantuan
Hukum yang meliputi:
bersangkutan tidak  perkara perdata;
Bantuan
mencabut surat  perkara pidana; dan
kuasa dan perkara Hukum  perkara Tata Usaha
tersebut bukan Negara.
perkara pidana;
• Bankum sesuai
dengan standar
prosedur operasional
Bankum; dan • Pemberian Bantuan Hukum untuk Bawaslu
• informasi dan Kab/Kota, Panwascam, Panwaslu Kel/Desa,
dokumen yang dan PTPS dilaksanakan oleh Bawaslu Provinsi.
berkaitan dengan • Jika Bawaslu Provinsi tidak bisa, Bawaslu
pelaksanaan Kab/Kota, Panwascam, Panwaslu Kel/Desa,
pemberian Bantuan dan PTPS dapat mengajukan permohonan
Hukum. kepada Bawaslu melalui Bawaslu Provinsi
DISKUSI KELOMPOK
 Lembar kerja 3
PRESENTASI HASIL DISKUSI
KELOMPOK
BAGIKAN LEMBAR TES
FORMATIF
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai