Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGADAAN JASA LAINNYA PENGELOLA LAYANAN


PERMASALAHAN KONTRAK DIREKTORAT
PENANGANAN PERMASALAHAN HUKUM TAHUN
ANGGARAN 2023

I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kegiatan
1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;
2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;
3) Peraturan Presiden Nomor 157 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
4) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5) Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 1
Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
6) Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12
Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia.

b. Gambaran Umum
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) merupakan
lembaga yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007
tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. LKPP memiliki
tugas melaksanakan pengembangan dan perumusan kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.

Sesuai dengan tugasnya LKPP harus melakukan perencanaan, pengembangan


dan penyusunan strategi, menyusun kebijakan serta aturan perundang-undangan
terkait Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang sesuai dengan tuntutan dan
perkembangan lingkungan internal maupun eksternal secara berkelanjutan, berkala,
terpadu, terarah dan terkoordinasi. LKPP memiliki 4 Kedeputianan dan 1 Sekretaris
Utama untuk mendukung kinerja LKPP secara menyeluruh. Meskipun setiap
Kedeputian memiliki tugas dan fungsi yang bebeda-beda, namun secara umum
setiap Kedeputianan di LKPP memiliki fungsi pelayanan kepada publik dan
Sekretariat Utama memiliki pelayanan kepada internal LKPP. Salah satu Kedeputian
yang melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat adalah Kedeputian Bidang
Hukum dan Penyelesaian Sanggah. Dalam Pasal 62 Peraturan LKPP Nomor 1
Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, dijelaskan bahwa Kedeputian Bidang Hukum dan
Penyelesaian Sanggah mempunyai tugas memberikan saran, pendapat, dan
rekomendasi dalam penyelesaian sanggah dan permasalahan hukum lainnya di
bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Kemudian Pada Pasal 63 dijelaskan
kembali bahwa dalam melaksanakan tugasnya, Kedeputian Bidang Hukum dan
Penyelesaian Sanggah menyelenggarakan fungsi:

1) pemberian bimbingan teknis, advokasi dan penyelesaian sanggah kepada


seluruh stakeholders terkait dengan Peraturan Perundang-undangan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
2) pemberian pendapat, rekomendasi dan tindakan koreksi kepada para pengelola
pengadaan yang sedang atau akan melakukan proses Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
3) pemberian nasihat, pendapat, dan penanganan hukum kepada pengelola
pengadaan yang sedang menghadapi permasalahan hukum dari proses
pengadaan yang telah lalu;
4) pemberian pendapat hukum dan keterangan ahli di bidang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Kedeputian Bidang Hukum dan


Penyelesaian Sanggah khususnya Direktorat Penanganan Permasalahan Hukum
memiliki peran strategis yaitu dalam rangka pelayanan kepada stakeholder dengan
memberikan rekomendasi dan tindakan koreksi dalam rangka menyelesaikan
permasalahan-permasalahan kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan juga
melaksanakan pemberian nasihat dan pendapat hukum kepada pengelola
pengadaan yang sedang menghadapi permasalahan dari proses pengadaan yang
telah selesai dilaksanakan dan pemberian keterangan ahli di bidang Pengadaan
Barang/Jasa. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Penanganan
Permasalahan Hukum kemudian menyelenggarakan fungsi:

1) pemberian nasihat dan pendapat hukum kepada pengelola pengadaan yang


sedang menghadapi permasalahan dari proses pengadaan yang telah selesai
dilaksanakan;
2) penyelenggaraan layanan penyelesaian sengketa kontrak;
3) pengelolaan pemberian keterangan ahli di bidang Pengadaan Barang/Jasa;
4) pengembangan sistem dan koordinasi penanganan pengaduan di bidang
Pengadaan Barang/Jasa;
5) pelaksanaan pemantauan evaluasi pemberian nasihat dan pendapat hukum,
penyelenggaraan layanan penyelesaian sengketa kontrak, pengelolaan
pemberian keterangan ahli, pengembangan sistem dan koordinasi penanganan
pengaduan; dan
6) pelaksanaan evaluasi dan penyusunan pelaporan, serta pelaksanaan urusan
ketatausahaan Direktorat Penanganan Permasalahan Hukum.

Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan pemberian nasihat dan pendapat


hukum sebagaimana disebutkan di atas dibutuhkan sumber daya manusia untuk
menunjang kegiatan tersebut yang salah satunya adalah pengelola layanan
permasalahan kontrak. Oleh karena itu kebutuhan untuk melakukan pengadaan jasa
lainnya pengelola layanan permasalahan kontrak diperlukan, agar dapat membantu
Direktorat Penanganan Permasalahan Hukum dalam memberikan standar
pelayanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang lebih baik.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Pelaksanaan belanja Jasa Lainnya Pengelola Layanan Permasalahan Kontrak
guna mendukung pelaksanaan kegiatan Direktorat Penanganan Permasalahan untuk
menunjang pelaksanaan kegiatan Penanganan Permasalahan Hukum.

III. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya Layanan Penanganan Permasalahan
Hukum dengan memberikan standar pelayanan yang lebih baik pada Direktorat
Penanganan Permasalahan Hukum.

IV. LOKASI PEKERJAAN


Kegiatan ini dilakukan di kantor LKPP Jakarta, menggunakan fasilitas kerja di
kantor LKPP.

V. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini didanai melalui anggaran Direktorat Penanganan Permasalahan
Hukum dari DIPA LKPP Tahun anggaran 2023 dengan MAK 6322.FAI.431.052.522191
dan besar pagu anggaran Rp.74.880.000,- (Tujuh Puluh Empat Juta Delapan Ratus
Delapan Puluh Ribu Rupiah).

VI. LINGKUP PEKERJAAN


1) Menginventarisasi peraturan perundangan dan ketentuan-ketentuan terkait dengan
pemberian nasihat dan pendapat hukum kepada pengelola pengadaan yang
sedang menghadapi permasalahan dari proses pengadaan yang telah selesai
dilaksanakan dan pemberian keterangan ahli di bidang Pengadaan Barang/Jasa;
2) Mengumpulkan data-data dan informasi serta permasalahan yang ada sesuai
prosedur dan ketentuan sebagai bahan kerja;
3) Memilah dan memilih permasalahan pengadaan barang dan jasa sesuai prosedur
dan ketentuan untuk memudahkan penyelesaian;
4) Mengecek kebenaran dan keabsahan data dan informasi yang disampaikan oleh
stakeholder sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui apakah
permasalahan pengadaan sudah memenuhi persyaratan sebagai tindak lanjut;
5) Membuat konsep pemecahan masalah terhadap penanganan pengaduan sesuai
prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai hasil telaahan;
6) Mengetik konsep rekomendasi atas hasil telaahan terhadap pemberian nasihat,
pendapat hukum, konsultansi, dan penanganan pengaduan sesuai dengan
prosedur sebagai hasil telaahan untuk bahan pertimbangan kebijakan pimpinan;
7) Melaporkan kepada atasan sesuai prosedur dan ketentuan sebagai bahan evaluasi
dan pertanggungjawaban;
8) Mempelajari dan menyelesaikan disposisi atasan berdasarkan pedoman serta
kebutuhan dalam rangka penyelesaian tugas dan fungsi;
9) Mengumpulkan dan menyusun bahan rapat atasan berdasarkan pedoman dan
kebutuhan dalam rangka pelaksanaan advokasi, penyelesaian sanggah,
konsultansi, dan penanganan pengaduan;
10) Menyusun laporan hasil rapat (notulensi) atasan maupun yang mewakili atasan
berdasarkan pedoman serta kebutuhan dalam rangka pelaksanaan tugas dan
fungsi;
11) Menyusun konsep laporan bulanan, triwulan, dan tahunan seksi terkait berdasarkan
pedoman dan kebutuhan;
12) Melaksanakan tugas lainnya berdasarkan pedoman dan kebutuhan sesuai dengan
disposisi/arahan atasan;
13) Membuat pelaksanaan kegiatan pada unit kerja meliputi;
a) Membuat surat tugas bagi pegawai yang ditugaskan
b) Membuat undangan internal dan eksternal terkait pelaksanaan kegiatan;
c) Melakukan hubungan dengan stakeholder/patner unit kerja pada lembaga/
instansi lain negeri/swasta;
d) Melakukan pemesanan fasilitas/akomodasi (transportasi, penginapan, dll.)
e) Bertanggung jawab terhadap perlengkapan yang harus digunakan pada
pelaksanaan kegiatan.
14) Membantu persiapan rapat seperti: konsumsi, peralatan, alat kelengkapan rapat,
absensi, honorarium (apabila terdapat narasumber dari luar), dll;
15) Mengelola data base terhadap materi konsultasi pada unit kerja/masing-masing
subdirektorat;
16) Melaksanakan tugas lain yang diperlukan oleh unit kerja;
17) Membuat Laporan Valuasi Layanan setiap bulan pada unit kerja/masing-masing
subdirektorat;
18) Membantu Menyusun kegiatan pada Direktorat Penanganan Permasalahan Hukum;
19) Membantu pengelolaan berkas pada Direktorat Penanganan Permasalahan Hukum
20) Mengelola data pelayanan penanganan sengketa kontrak dalam bentuk soft file dan
hard file;
21) Melakukan pengarsipan dokumentasi;
22) Membuat penyusunan laporan data;
23) Membuat laporan kegiatan;
24) Membuat draf surat konsultasi;
25) Melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait;
26) Membuat administrasi perjalanan dinas;
27) Membantu kelancaran tugas-tugas yang berkenaan dengan masalah teknis dalam
pelayanan direktorat; dan
28) Membantu menyusun laporan akhir tahun.

VIII. PERALATAN, MATERIAL DAN FASILITAS DARI PPK


Penyediaan fasilitas tempat pelaksanaan kegiatan/ruang rapat (apabila dibutuhkan)
akan diberikan berdasarkan hasil koordinasi dan persetujuan dengan
Penanggungjawab kegiatan.

IX. PENYUSUNAN LAPORAN


Jasa Lainnya Pengelola Layanan Permasalahan Kontrak tersebut wajib membuat
dan menyerahkan laporan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan berupa laporan.
X. SYARAT PENYEDIA JASA PERORANGAN
1) Berintegritas tinggi;
2) Warga Negara Indonesia;
3) Sehat jasmani dan rohani;
4) IPK minimal 2.75 dari skala 4.00;
5) Pendidikan minimal S1 di bidang hukum;
6) Nilai akreditasi jurusan/program studi minimal B yang dikeluarkan oleh Badan
Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada saat kelulusan;
7) Memiliki pengalaman kerja minimal 1 (satu) tahun;
8) Mampu menggunakan microsoft office;
9) Memiliki kemampuan dalam pemecahan masalah;
10) Mampu bekerjasama di dalam tim;
11) Tidak berkedudukan sebagai sebagai Calon ASN, ASN, Prajurit Tentara Nasional
Republik Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia;
12) Sehat jasmani dan rohani
13) Telah mendapatkan Vaksinasi COVID-19 paling kurang dosis pertama.

XI. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 10,5 (sepuluh koma lima) bulan
selama tahun anggaran 2023.

XII. PEMBAYARAN

Pembayaran dilakukan setiap bulan melalui anggaran Direktorat Penanganan


Permasalahan Hukum dari DIPA LKPP Tahun anggaran 2023 dengan MAK
6322.FAI.431.052.522191 dan besar pagu anggaran Rp.74.880.000,- (Tujuh Puluh
Empat Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah).

Jakarta, 27 Januari 2023


Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Advokasi Pemerintah Pusat,
Direktorat Advokasi Pemerintah Daerah,
Direktorat Penanganan Permasalahan Hukum

Intan Dana Lestari


NIP. 19900312 201402 2 001
Harga Perkiraan Sendiri
Jasa Lainnya Pengelola Layanan Permasalahan Kontrak Direktorat Penanganan Permasalahan Hukum Tahun Anggaran 2023

No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga/Biaya Total Keterangan


Jasa Lainnya Pengelola Layanan Permasalahan 10.5 Bulan Rp 5,400,000.00 Rp 56,700,000.00 Sudah termasuk
Kontrak Direktorat Penanganan Permasalahan pajak, BPJS
1
Hukum Tahun Anggaran 2023 kesehatan, BPJS
ketenagakerjaan
TOTAL Rp 56,700,000.00

Jakarta, 27 Januari 2023


Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Advokasi Pemerintah Pusat, Direktorat Advokasi
Pemerintah Daerah, Direktorat Penanganan Permasalahan
Hukum

Intan Dana Lestari


NIP. 19900312 201402 2 001

Anda mungkin juga menyukai