Pasal 51
Pasal 52
menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Produk Hukum sesuai ketentuan dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku;
memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai ketentuan yang
berlaku;
mengadakan koordinasi antar Sub Bagian agar tercipta sistim kerja yang baik dan saling
mendukung;
mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan sesuai rencana yang telah ditentukan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;
mengkoordinasikan rancangan kerjasama antar daerah, pihak swasta maupun dengan luar
negeri sesuai ketentuan yang berlaku;
melaksanakan perancangan dan/atau penyempurnaan rancangan produk hukum daerah
berdasarkan ketentuan dan Peraturan Perundang–undangan yang berlaku;
mengadakan pembinaan penyuratan awig–awig Desa Pekraman sesuai ketentuan yang
berlaku;
melaksanakan pembinaan/pengawasan produk hukum Daerah/Desa sesuai ketentuan yang
berlaku;
melaksanakan pengumpulan bahan telaahan, pertimbangan dan pengkajian produk hukum
daerah;
melaksanakan proses pengundangan produk hukum;
melaksankan sistem pengendalian intern;
melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan; dan
melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.
Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia, mempunyai tugas :
menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Azasi Manusia
sesuai ketentuan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
melaksanakan konsultasi dengan semua instansi dalam rangka pemberian pertimbangan
dan bantuan hukum;
memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai ketentuan
yang berlaku;
mengadakan koordinasi antar Sub Bagian agar tercipta sistim kerja yang baik dan saling
mendukung;
mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan sesuai rencana yang telah ditentukan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;
menyiapkan bahan konsultasi dengan instansi lain dalam rangka penyelesaian perkara
pidana, perdata dan tata usaha negara yang menyangkut tugas Pemerintah Kabupaten
sesuai ketentuan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
melaksanaan konsultasi dengan semua instansi dalam rangka pemberian pertimbangan dan
bantuan hukum;
melaksanakan perumusan di bidang pemajuan hak asasi manusia;
melaksanakan evaluasi sengketa hukum sebagai akibat pelaksanaan peraturan daerah dan
Peraturan Perundang-undangan lainnya;
memberi bantuan hukum dan hak azasi manusia kepada unsur perangkat Pemerintah
Kabupaten dan masyarakat sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku;
menyebarluaskan pemahaman hukum dan hak azasi manusia kepada unsur perangkat
daerah maupun masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku;
melaksanakan perumusan kebijakan Sub Bagian pemajuan hak asasi manusia;
melaksankan sistem pengendalian intern;
melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas; dan
melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.
menyusun rencana kegiatan dan program kerja Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi
Hukum sesuai dengan ketentuan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai ketentuan yang
berlaku;
mengadakan koordinasi antar Sub Bagian agar tercipta sistim kerja yang baik dan saling
mendukung;
mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;
melaksanakan dokumentasi dan informasi hukum;
melaksanakan inventarisasi dan penggandaan produk hukum;
melaksanakan penyuluhan hukum;
melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan produk-produk hukum;
melaksanakan koordinasi pembinaan dan petunjuk teknis pengelolaan dokumentasi dan
informasi hukum;
melaksanakan SJDI Hukum (Sistem Jaringan dan Dokumentasi Hukum) sesuai ketentuan
yang berlaku;
menerbitkan Lembaran Daerah berdasarkan Peraturan Perundang – undangan yang berlaku;
menyelenggarakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka mendokumentasikan
dan menata Perpustakaan produk hukum sesuai ketentuan yang berlaku;
melaksankan sistem pengendalian intern;
melaksanakan tugas tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugas; dan
melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan
Selamat sore #SahabatPengayoman semua, di edisi #KumhamPedia ketiga kali ini,
Yomin mau memperkenalkan pelayanan advokasi hukum di internal Kementerian
Hukum dan HAM. Jadi, kalau ada pegawai di Kementerian Hukum dan HAM yang
membutuhkan layanan advokasi hukum, ada wadahnya nih. Kita kenalan yuk.
Bagian Layanan Advokasi Hukum, secara struktur organisasi berada di
bawah naungan Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja Sama
Sekretariat Jenderal. Nah bagian ini mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan pembinaan pengelolaan layanan dan pertimbangan hukum,
konsultasi hukum, serta advokasi hukum kementerian.
Soal pemberian layanan hukum sudah diatur dalam Permenkumham Nomor
66 Tahun 2016 tentang Pemberian Bantuan Hukum di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kemudian, yang disebut
sebagai Pemberi Bantuan Hukum adalah Biro Hubungan Masyarakat, Hukum
dan Kerja Sama beserta Tim Bantuan Hukum. Sedangkan Penerima Bantuan
Hukum adalah menteri, mantan menteri, pejabat, mantan pejabat, pegawai,
pensiunan dan unit kerja kementerian.
Pemberian bantuan hukum ini meliputi dua kategori, yaitu litigasi dan non
litigasi. Bantuan Hukum Litigasi terdiri dari kasus hukum pidana, perdata dan
tata usaha negara. Sementara untuk Bantuan Hukum Non Litigasi terdiri dari
konsultasi hukum, investigasi kasus, dan pendapat hukum. Eits, ngga semua
kasus lho bisa mendapatkan bantuan hukum, hanya perkara yang
menyangkut tugas dan fungsi kementerian saja. Selain itu, terdapat dua hal
pengecualian dalam pemberian bantuan hukum, yaitu tindak pidana
narkotika dan tindak pidana terorisme.
Tim Bantuan Hukum didalam melaksanakan tugasnya membutuhkan surat
kuasa/surat tugas. Sementara untuk mekanisme proses persidangan yang
#SahabatPengayoman perlu ketahui, ada beberapa langkah-langkah
penanganan advokasi, seperti halnya mediasi, pembacaan gugatan, jawaban
dan eksepsi, replik, duplik, pembuktian, kesimpulan, dan putusan.
Di tahun 2020 ini, Tim Bantuan Hukum berhasil memperoleh beberapa
prestasi yang cukup membanggakan dengan sukses memenangkan
beberapa perkara hukum, diantaranya kasus Pengadaan Bahan Makanan
Napi di LP Cipinang, LP Narkotika Cipinang, Rutan Cipinang, Rutan Pondok
Bambu di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, kemudian gugatan terhadap SK
Menteri Hukum dan HAM tentang Pemberhentian Pegawai di Pengadilan
Tata Usaha Negara Jakarta, dan terakhir gugatan terhadap pembatalan KITAS
WNA Perancis yang dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Jakarta Selatan di
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Tugas
Biro Hukum merupakan unit organisasi Sekretariat Jenderal di bidang hukum yang dipimpin oleh Kepala
Biro yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan disebutkan bahwa Biro Hukum mempunyai
tugas melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, kajian, dan penyusunan peraturan perundangundangan serta
advokasi hukum di lingkungan Kementerian dan urusan ketatausahaan Biro
Tugas Pokok dan Fungsi Biro Hukum
(1)Biro Hukum mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan penyusunan produk hukum
daerah provinsi; Pembinaan
dan
pengawasan produk hukum kabupaten/kota, bantuan hukum, dokumentasi dan
informasi hukum, penyuluhan hukum danpemajuan Hak Azazi Manusia (HAM) di
daerah serta Tata usaha Biro.
(2)Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Biro Hukum
mempunyai fungsi:
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Perundang-
undangan mempunyai fungsi:
(2) Rincian tugas Sub Bagian Penyusunan produk hukum pengatur adalah sebagai berikut:
(2) Rincian tugas Sub Bagian penyusuan Produk Hukum penetapan, adalah sebagai berikut:
(2) Rincuan tugas Sub Bagian Dokumentasi Hukum, adalah sebagai berikut:
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Bantuan
Hukum mempunyai fungsi:
(3) Sub Bagian Non Litigasi mempunyai tugas menyiapkan bahan dalam rangka penyelesaian
sengketa hukum diluar pengadilan (nonlitigasi).
(2) Rincian tugas Sub Bagian Penyuluhan hukum dan Hak Asasi Manusia, adalah sebagai
berikut:
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Kebijakan
Daerah,mempunyai fungsi:
1. Penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan produk hukum daerah kabupaten / kota;
2. Pelaksanaan fasilitasi penyusunan produk hukum daerah kabupaten / kota;
3. Pelaksanaan evaluasi rancangan peraturan daerah kabupaten / kota;
4. pemberian nomor register rancangan peraturan daerah kabupaten/kota; dan
5. Penyelenggaraan ketatausahaan dan rumah tangga Biro.
(2) Rincian tugas Sub Bagian Kebijakan Daerah Wilayah I, adalah sebagai berikut:
(2) Rinciantugas Sub Bagian Kebijakan Daerah Wilayah II, adalah sebagai berikut:
Skip to content
Gedung Guru
Jl Letjen Suprapto No. 3 Batang 51214
0822-8371-7002
0856-4178-7876
pgrikabbatang@gmail.com
HOME
BERITA TERKINI
PROGRAM KERJA
Pendaftaran
N
PROGRAM URAIAN KEGIATAN INDIKATOR KEB
o
1 Penyusunan program kerja bidang Advokasi, Menyusun program kerja 5 (lima) tahun, Tersusunnya pro
Bantuan Hukum, dan Perlindungan Profesi pada masa bakti XXI . bakti XXI
N
PROGRAM URAIAN KEGIATAN INDIKATOR KEB
o
2 Penyusunan Pedoman Program Advokasi, Menyusun Panduan Pedoman Program Tersusun pandu
Bantuan Hukum dan Perlindungan Profesi Advokasi, Bantuan Hukum dan Perlindungan Hukum dan Per
Profesi
3 Advokasi dan perlindungan Hukum Memberikan bantuan hukum baik secara Dalam melaksan
(Memberikan pelayanan hukum kepada langsung maupun tidak langsung dalam merasa terlindu
anggota PGRI baik dalam bentuk konsultasi bentuk litigasi maupun non litigasi
hukum maupun dalam bentuk bantuan
hukum secara litigasi dan nonlitigasi
7 Mengisi rubik hukum dan sebagai Menulis di media cetak dan sebagai Termuatnya arti
narasumber pada media cetak maupun narasumber di media elektronik elektronik
elektronik
8 Evaluasi pelaksanaan program bidang Rapat evaluasi program Bidang Advokasi, Terlaksananya e
bantuan Hukum dan perlindungan profesi
9 Penyusunan laporan pelaksanaan program Laporan pelaksanaan program kerja bidang Tersusunnya lap
kerja
SHARE
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47, Biro Hukum dan
Organisasi menyelenggarakan fungsi:
a. Litigasi
b. Non Litigasi
1. Fungsi secara litigasi, sangat jelas dalam jalur litigasi fungsi advokasi
disini untuk memecahkan penanganan suatu Perkara. Dalam hal ini
melalui Penasehat Hukum dalam perkara pidana dan/Kuasa Hukum dalam
perkara perdata yang mewakili dan/ mendampingi klient (orang yang
berperkara) beracara di persidangan sekaligus melakukan penanganan
perkara seperti mendokumentasikan perkara, membantu menerjemahkan
atau menjelaskan masalah hukum, serta ikut menghadiri dipersidangan.
2. Fungsi secara non litigasi, melakukan fungsi sebagai pendamping
masyarakat, memberikan pertolongan pertama apabila terjadi pelanggaran
hukum seperti melakukan pendampingan, mendidik dan melakukan
penyadaran hukum, mendorong masyarakat mengajukan tuntutannya.
Tahap pertama, mencari akar permasalahan. Pada tahap ini kita harus
menetapkan agenda advokasi. Penetapan agenda harus mempertimbangkan
skala prioritas, tidak seluruh masalah harus selesai secara bersamaan. Kita perlu
memilah secara cermat masalah-masalah yang ada supaya dapat menemukan
akar persoalannya. Setelah itu tetapkan lembaga dan kebijakan yang perlu
diubah dengan menyusun alasan-alasan yang jelas.
Tahap kedua, yaitu merumuskan dan memilih jalan keluar, segera menyusul.
Seperti pekerjaan di dunia kesehatan, keputusan jenis pengobatan sangat
tergantung ketelitian sang dokter dalam mendiagnosis penyakit. Pelaku advokasi
harus mampu menawarkan jalan keluar yang tepat supaya permasalahan serupa
tidak terulang kembali.
Tahap ketiga, kita akan membangun kesadaran atau kemauan politik pihak-pihak
yang terlibat dalam masalah. Hal itu dapat diraih lewat pembentukan koalisi,
menemui dan meyakinkan para pengambil keputusan, dan membangun
penalaran seluruh pemangku kepentingan akan pentingnya perubahan kebijakan.
Pada tahap ini praktik kampanye dilakukan, pekerja advokasi harus mampu
mengemas pesan secara efektif dan mudah dipahami.