Anda di halaman 1dari 18

Tugas Pokok & Fungsi

 Pasal 51

Biro   Hukum   mempunyai   tugas melaksanakan koordinasi dan pembinaan pembentukan


peraturan perundang-undangan, pemberian advokasi hukum, pertimbangan hukum, penyusunan
perjanjian, pelaksanaan dan pembinaan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum, dan
penyebarluasan peraturan perundang-undangan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat,
serta koordinasi penyelenggaraan kepatuhan intern di Sekretariat Jenderal.

Pasal 52

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, Biro


Hukum menyelenggarakan fungsi:

a. koordinasi pembentukan peraturan perundang-undangan bidang pekerjaan umum dan


perumahan rakyat;
b. pembinaan pembentukan peraturan perundang-undangan bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat;
c. koordinasi pemberian advokasi hukum dan pertimbangan hukum terkait tugas dan fungsi
Kementerian;
d. pembinaan pemberian advokasi hukum dan pertimbangan hukum terkait tugas dan fungsi
Kementerian;
e. koordinasi penyusunan perjanjian bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
f. pembinaan penyusunan perjanjian bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
g. pelaksanaan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum;
h. pembinaan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum;
i. penyebarluasan peraturan perundang-undangan bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat;
j. koordinasi penyelenggaraan kepatuhan intern di Sekretariat Jenderal; dan
k. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.

Tugas & Fungsi

Kepala Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia, mempunyai tugas :

 menyusun, mengkoordinasikan rencana dan program kerja Bagian;


 melaksanakan perumusan kebijakan produk hukum dan telaahan hukum sesuai ketentuan
dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
 melaksanakan perumusan penyusunan produk hukum Kabupaten baik yang bersifat
pengaturan (regeling) maupun penetapan (beschikking);
 melaksanakan penyiapan bahan pertimbangan dan bantuan hukum kepada semua unsur di
lingkungan pemerintah provinsi;
 mengkoordinasikan Kepala Sub Bagian agar terjalin kerjasama yang baik dan saling
mendukung;
 memberi petunjuk kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas agar sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
 merumuskan sasaran yang hendak dicapai berdasarkan skala prioritas dan dana yang
tersedia sebagai dasar dalam pelaksanaan tugas;
 memonitor serta mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan agar  sasaran dapat
dicapai sesuai dengan program kerja;
 melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan produk hukum;
 melaksanakan program Strategis Rencana Aksi Nasional HAM;
 melaksanakan koordinasi dan pelayanan administratif kepada satuan kerja perangkat
daerah;
 mengkoordinasikan pembahasan perumusan rancangan produk hukum;
 mengkoordinasikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan perlindungan, pemajuan,
penegakan, pemenuhan, dan penghormatan HAM;
 melakukan advokasi dan upaya hukum terhadap permasalahan yang timbul;
 mengadakan pembinaan dan pengawasan terhadap Produk Hukum Kabupaten;
 melaksankan evaluasi dan kajian hukum dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan;
 mendistribusikan tugas kepada bawahan  sesuai dengan bidang tugasnya;
 mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan dengan berpedoman pada rencana dan
ketentuan yang berlaku sebagai bahan penyusunan rencana kerja dan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengembangan karier;
 menghimpun Peraturan Perundang-undangan dan mempublikasikan serta
mendokumentasikan produk hukum;
 melaksanakan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum serta penyuluhan hukum
sesuai ketentuan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
 melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait sesuai  ketentuan dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku;
 melaksankan sistem pengendalian intern;
 melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugas; dan
 melaporkan hasil pelaksanaan tugas.

Kepala Sub Bagian Produk Hukum, mempunyai tugas :

 menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Produk Hukum sesuai  ketentuan dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku;
 memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai  ketentuan yang
berlaku;
 mengadakan koordinasi antar Sub Bagian agar tercipta sistim kerja yang baik dan saling
mendukung;
 mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan sesuai rencana yang telah ditentukan sebagai
bahan pertimbangan dalam  pengembangan karier;
  mengkoordinasikan rancangan kerjasama antar daerah, pihak swasta maupun dengan luar
negeri sesuai ketentuan yang berlaku;
 melaksanakan perancangan dan/atau penyempurnaan rancangan produk hukum daerah
berdasarkan ketentuan dan Peraturan Perundang–undangan yang berlaku;
 mengadakan pembinaan penyuratan awig–awig Desa Pekraman sesuai ketentuan yang
berlaku;
 melaksanakan pembinaan/pengawasan produk hukum Daerah/Desa sesuai ketentuan yang
berlaku;
 melaksanakan pengumpulan bahan telaahan, pertimbangan dan pengkajian produk hukum
daerah;
 melaksanakan proses pengundangan produk hukum;
 melaksankan sistem pengendalian intern;
 melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan; dan
 melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.

Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia, mempunyai tugas :

 menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Azasi Manusia
sesuai ketentuan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
 melaksanakan konsultasi dengan semua instansi dalam rangka pemberian pertimbangan
dan bantuan hukum;
 memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai ketentuan
yang berlaku;
 mengadakan koordinasi antar Sub Bagian agar tercipta sistim kerja yang baik dan saling
mendukung;
 mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan sesuai rencana yang telah ditentukan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;
 menyiapkan bahan  konsultasi dengan instansi lain dalam rangka penyelesaian perkara
pidana, perdata dan tata usaha negara yang menyangkut tugas Pemerintah Kabupaten
sesuai ketentuan dan  Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
 melaksanaan konsultasi dengan semua instansi dalam rangka pemberian pertimbangan dan
bantuan hukum;
 melaksanakan perumusan di bidang pemajuan hak asasi manusia;
 melaksanakan evaluasi sengketa hukum sebagai akibat pelaksanaan peraturan daerah dan
Peraturan Perundang-undangan lainnya;
 memberi bantuan hukum dan hak azasi manusia  kepada unsur perangkat Pemerintah
Kabupaten dan masyarakat sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku;
 menyebarluaskan pemahaman hukum dan hak azasi manusia kepada unsur perangkat
daerah maupun masyarakat sesuai  ketentuan yang berlaku;
 melaksanakan perumusan kebijakan Sub Bagian pemajuan hak asasi manusia;
 melaksankan sistem pengendalian intern;
 melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas; dan
 melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.

Kepala Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum, mempunyai tugas :

 menyusun rencana kegiatan dan program kerja Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi
Hukum sesuai dengan ketentuan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
 memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai ketentuan yang
berlaku;
 mengadakan koordinasi antar Sub Bagian agar tercipta sistim kerja yang baik dan saling
mendukung;
 mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;
 melaksanakan dokumentasi dan informasi hukum;
 melaksanakan inventarisasi dan penggandaan produk hukum;
 melaksanakan penyuluhan hukum;
 melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan produk-produk hukum;
 melaksanakan koordinasi pembinaan dan petunjuk teknis pengelolaan dokumentasi dan
informasi hukum;
 melaksanakan SJDI Hukum (Sistem Jaringan dan Dokumentasi Hukum) sesuai ketentuan
yang berlaku;
 menerbitkan Lembaran Daerah berdasarkan Peraturan Perundang – undangan yang berlaku;
 menyelenggarakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka mendokumentasikan
dan menata Perpustakaan produk hukum sesuai ketentuan yang berlaku;
 melaksankan sistem pengendalian intern;
 melaksanakan tugas tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugas; dan
 melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan
 Selamat sore #SahabatPengayoman semua, di edisi #KumhamPedia ketiga kali ini,
Yomin mau memperkenalkan pelayanan advokasi hukum di internal Kementerian
Hukum dan HAM. Jadi, kalau ada pegawai di Kementerian Hukum dan HAM yang
membutuhkan layanan advokasi hukum, ada wadahnya nih. Kita kenalan yuk.
 Bagian Layanan Advokasi Hukum, secara struktur organisasi berada di
bawah naungan Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja Sama
Sekretariat Jenderal. Nah bagian ini mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan pembinaan pengelolaan layanan dan pertimbangan hukum,
konsultasi hukum, serta advokasi hukum kementerian.
 Soal pemberian layanan hukum sudah diatur dalam Permenkumham Nomor
66 Tahun 2016 tentang Pemberian Bantuan Hukum di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kemudian, yang disebut
sebagai Pemberi Bantuan Hukum adalah Biro Hubungan Masyarakat, Hukum
dan Kerja Sama beserta Tim Bantuan Hukum. Sedangkan Penerima Bantuan
Hukum adalah menteri, mantan menteri, pejabat, mantan pejabat, pegawai,
pensiunan dan unit kerja kementerian.
 Pemberian bantuan hukum ini meliputi dua kategori, yaitu litigasi dan non
litigasi. Bantuan Hukum Litigasi terdiri dari kasus hukum pidana, perdata dan
tata usaha negara. Sementara untuk Bantuan Hukum Non Litigasi terdiri dari
konsultasi hukum, investigasi kasus, dan pendapat hukum. Eits, ngga semua
kasus lho bisa mendapatkan bantuan hukum, hanya perkara yang
menyangkut tugas dan fungsi kementerian saja. Selain itu, terdapat dua hal
pengecualian dalam pemberian bantuan hukum, yaitu tindak pidana
narkotika dan tindak pidana terorisme.

 Tim Bantuan Hukum didalam melaksanakan tugasnya membutuhkan surat
kuasa/surat tugas. Sementara untuk mekanisme proses persidangan yang
#SahabatPengayoman perlu ketahui, ada beberapa langkah-langkah
penanganan advokasi, seperti halnya mediasi, pembacaan gugatan, jawaban
dan eksepsi, replik, duplik, pembuktian, kesimpulan, dan putusan.
 Di tahun 2020 ini, Tim Bantuan Hukum berhasil memperoleh beberapa
prestasi yang cukup membanggakan dengan sukses memenangkan
beberapa perkara hukum, diantaranya kasus Pengadaan Bahan Makanan
Napi di LP Cipinang, LP Narkotika Cipinang, Rutan Cipinang, Rutan Pondok
Bambu di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, kemudian gugatan terhadap SK
Menteri Hukum dan HAM tentang Pemberhentian Pegawai di Pengadilan
Tata Usaha Negara Jakarta, dan terakhir gugatan terhadap pembatalan KITAS
WNA Perancis yang dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Jakarta Selatan di
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Tugas
Biro Hukum merupakan unit organisasi Sekretariat Jenderal di bidang hukum yang dipimpin oleh Kepala
Biro yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan disebutkan bahwa Biro Hukum mempunyai
tugas melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, kajian, dan penyusunan peraturan perundangundangan serta
advokasi hukum di lingkungan Kementerian dan urusan ketatausahaan Biro
Tugas Pokok dan Fungsi Biro Hukum
(1)Biro Hukum mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan penyusunan produk hukum
daerah provinsi; Pembinaan
dan
pengawasan produk hukum kabupaten/kota, bantuan hukum, dokumentasi dan
informasi hukum, penyuluhan hukum danpemajuan Hak Azazi Manusia (HAM) di
daerah serta Tata usaha Biro.

(2)Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Biro Hukum
mempunyai fungsi:

1. pelaksanaan  penyusunan perumusan produk hukum provinsi;


2. pelaksanaan penyusunan perumusan bahan kebijakan daerah;
3. pelaksanaan pembinaa dan pengawasan mediasi dan bantuan hukum;
4. pelaksanaan penyiapan bahan pertimbangan mediasi dan bantuan hukum;
5. pelaksanaan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum
6. pelaksanaan penyuluhan hukum dan pemajuan Hak Asasi Manusia (HAM) di daerah;
7. pelaksanaan penatausahaan Biro;
8. pelaksanaan tugas lainya yang diberikan oleh atasan

(1)    Bagian Perundang-undangan mempunyai tugas menyiapkan dan


mengkoordinasikan penyusunan produk hukum daerah provinsi baikyang
bersifat pengaturan (regeling) maupun penetapan (beschikking),
pengundangan serta pendokumntasian produk hukum daerah

(2)    Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian  Perundang-
undangan mempunyai fungsi:

1. Penyusunan Program kerja bagian perundang-undangan;


2. Pelaksanaan penyusuan produk hukum daerah provinsi yang bersifat pengaturan
(regeling);
3. Pelaksanaan penyusuan produk hukumdaerah provinsi yang bersifat penetapan 
(beschikking);
4. Pelaksanaan telaahan dan pertimbangan serta pengkajian pruduk hukum provinsi;
5. pelaksanaan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum dan;
6. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(1)    Sub Bagian Penyusunan produk hukum pengaturan mempunyai tugas


menyiapkan bahn perumusan penyusunan produk hukum yangbersifat
pengaturan (regeling).

(2)    Rincian tugas Sub Bagian Penyusunan produk hukum pengatur adalah sebagai berikut:

1. Menyusun rencana kegiatan subbag Penyusunan prodak hukum pengaturan;


2. Memfasilitasi  penyusunan rancangan produk hukum daerah provinsi yang bersifat 
pengaturan (regeling);
3. Memfasilitasi  penyusunan program pembentukan peraturan  daerah;
4. Memfasilitasi kegiatan pembahasan dan penyelarasan rancangan peraturan daerah dan
peraturan gubernur;
5. Melaksanakan telaahan rangcangan produk hukum provinsi bersifat pengaturan
(regeling);
6. Melaksanakan konsultasi dengan instansi lain baik di daerah maupun di tingkat pusat;
7. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan tugas subbag penyusunan
produk hukum pengaturan; dan
8. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(1)    Sub Bagian penyusuan Produk Hukum penetapan mempunyai tugas


menyiapkan bahan perumusan penyusunan produk hukum yangbersifat
penetapan (beschikking);

(2)    Rincian tugas Sub Bagian penyusuan Produk Hukum penetapan, adalah sebagai berikut:  

1. menyusun rencana kegiatan subbag penyusuan Produk Hukum pentepan;


2. memfasilitasi penyusunan rancangan produk hukum daerah provinsi yang bersifat
bersifat penetapan (beschikking);
3. Melaksanaan telaahan rancangan produk hukum daerah provinsi yang bersifat
penetapan;
4. melaksanakan konsultasi dengan instansi lain baik di daerah maupun di tingkat pusat
5. melaksanakan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan tugas sebagai bahan
penyusunan program;
6. melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan Sub Bagian Penyusunan Produk
Hukum Penetapan;dan
7. melaksanakantugas tugas lain yang diberikan oleh atasan

(1)    Sub Bagian Dokumentasi Hukum mempunyai tugas menyiapkan bahan


pengumpulan pengolahan, penyimpanan, pelestarian dan pendayagunaan dan
penyebarluasan dokumentasi dan informasi hukum serta pembinaan Jaringan
Dokumentasi dan InformasiHukum di daerah;

(2)    Rincuan tugas Sub Bagian Dokumentasi Hukum, adalah sebagai berikut:

1. menyusun rencana kegiatan Subbag dokumentasi hukum;


2. Mengumpulkan, mengolah, menyimpan, melestarikan dan mendayagunakan
dan menyebarluaskan dokumen dan informasi  hukum yang diterbitkan oleh
pemerintah daerah;
3. Melaksanakan pemberian penomoran Produk Hukum Daerah;
4. Membangun sistem informasi hukum berbasis teknologi/JDIH;
5. Membina dan mengembangkan Sumber Daya Manusia pengelola jaringan dokumentasi
dan informasi hukum;
6. Menyediakan sarana dan prasarana jaringan dokumentasi dan informasi hukum;
7. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan subbag dokumentasi Hukum; dan
8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan;

(1)    Bagian Bantuan Hukum mempunyai tugas menyiapkan bahan


pertimbangan dan bantuan hukum/pengadilan
(Litigasi),penyelesaiansengketa hukum/luar Pengadilan (Non Litigasi),
penyuluhan hukum dan pemajuan hak asasi manusia di daerah.

(2)    Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Bantuan
Hukum mempunyai fungsi:

1. Penyusunan program kegiatan  Bagian Bantuan Hukum;


2. penyiapan  bahan persidangan dan advokasi penanganan perkara perdata dan Tata
Usaha Negara disemua tingkatan pengadilan;
3. penyiapan bahan pertimbangan hukum dalam rangka peelesaian sengketa hukum di
luar pengadilan (Non Litigasi);
4. penyiapan bahan pemasyarakatan Hak Asasi Manusia (HAM), pelaksanaan Rencana Aksi
Nasional dan Hak Asasi Manusia  di daerah;
5. Pelaksanaan penyuluhan hukum;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(1)      Sub Bagian Litigasi mempunyai tugas


menyiapkan bahan koordinasi  dalam rangka penyelesaian perkara hokum
yang melibatkanpemerintah daerah di pengadilan sebagai akibat
pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan.

(2)      Rincian tugas Sub Bagian Litigasi adalah sebagai  berikut:

1. Melaksanakan dan menyiapkan bahan persidangan dan advoksi penegakan


perkara Tata Usaha Negara di semua tingkat Pengadilan Tata Usaha Negara;
2. Melaksanakan dan menyiapkan bahan persidangan dan  advokasi penanganan perkara
perdata di semua tingkatan pengadilan umum;
3. menyiapkan bahan advokasi hukum;
4. menyiapkan data terkait dalam penanganan perkara;
5. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi bantuan
hukum/litigasi;
6. melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan kegiatan Sub Bagian bantuan
Hukum/litagasi; dan
7. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(3)    Sub Bagian Non Litigasi mempunyai tugas menyiapkan bahan dalam rangka penyelesaian
sengketa hukum diluar pengadilan (nonlitigasi).

(4)    Rincian tugas Sub Bagian Non Litigasi adalah sebagai  berikut:

1. Mengumpulkan bahan dalam rangka koordinasi dan konsultasi dengan


instansi pemerintah dan pihak lain untuk membuat telaahan non litigasi;
2. Mengumpulkan bahan dalam rangka penyelesaian sengketa hukum diluar pengadilan
(non litigasi);
3. Menyiapkan bahan pembinaan dan penyusunan perumusan kebijakan dibidang non
litigasi;
4. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi dibidang non litigasi;
5. menyusun rencana/program kerja dan bahan koordinasi dibidang non litigasi;
6. melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan kegiatan Sub Bagian Non Litigasi; dan
7. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(1)    Sub Bagian Penyuluhan Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai


tugas menyiapkan bahan  melaksanakan penyuluhan hukumdan peraturan
perundang-undangan, dan menyiapkan bahan pembinaan, penegakan, evaluasi,
pemenuhan dan pemajuan sertapelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi
Manusia (RANHAM) di daerah.

(2)   Rincian tugas Sub Bagian Penyuluhan hukum dan Hak Asasi Manusia, adalah sebagai 
berikut:

1. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyuluhan hukum dan peraturan perundang-


undangan serta desiminasi Hak Asasi Manusia;
2. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi pembinaan Kelompok
Sadar Hukum (KADARKUM) dan Desa Sadar Hukum pada Kabupaten/Kota serta
konsultasi permasalahan Hak Asasi Manusia (HAM) di daerah;
3. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyuluhan hukum dan peraturan
perundang-undangan serta bahan pertimbangan pelaksanaan pemenuhan Hak
Asasi Manusia;
4. melaksanakan dan menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan dan evaluasi
pelaksanaan Rencana Aksi Nasionala Hak Asasi Manusia (RANHAM) di
daerah;
5. melaksanakan dan menyiapkan bahan kegiatan sosialisasi hukum melalui media masa,
media elektronik dan atau media lainnya;
6. melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan kegiatan Sub Bagian Hak Asasi Manusia
(HAM); dan
7. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(1)    Bagian Kebijakan Daerah mempunyai tugas menyiapkan bahan


pembinaan, pengawasan, fasilitasi, evaluasi rancangan dan  pengkajian
produk hukum daerah kabupaten/kota dan  pemberian nomor register
rancangan peraturan daerah kabupaten/kota, serta pelaksanaan
ketatausahaan dan rumah tangga Biro.

(2)    Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Kebijakan
Daerah,mempunyai fungsi:

1. Penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan produk hukum daerah kabupaten / kota;
2. Pelaksanaan fasilitasi penyusunan produk hukum daerah kabupaten / kota;
3. Pelaksanaan evaluasi rancangan peraturan daerah kabupaten / kota;
4. pemberian nomor register rancangan peraturan daerah kabupaten/kota; dan
5. Penyelenggaraan ketatausahaan dan rumah tangga Biro.

(1)  Sub Bagian Kebijakan Daerah Wilayah I


mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan, fasilitasi,
evaluasi ,pengkajian rancangan peraturan daerah/peratuaran daerah
kabupaten/kota,  serta pemberian nomor register rancangan
peraturandaerah kabupaten/kota, meliputi wilayah, Kota Metro, Kabupaten
Lampung Timur, Kabupaten  Tulang  Bawang, Kabupaten  Tulang Bawang
Barat,  Kabupaten  Mesuji dan Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Pesawaran

(2)    Rincian tugas Sub Bagian Kebijakan Daerah Wilayah I, adalah sebagai berikut:

1. Menyusun rencana program  kegiatan subbag kebijakan wilayah I,


2. menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan produk hukum daerah kabupaten/kota
meliputi wilayah I
3. Melaksanakan fasilitasi penyusunan produk hukum daerah kabupaten/kota meliputi
Daerah Kabupaten/kota wilayah I
4. Melaksanakan evaluasi rancangan peraturan daerah kabupaten/kota meliputi Daerah
Kabupaten/kota wilayah I
5. Melaksanakan pengkajian produk hukum daerah kabupaten/kota wilayah I
6. Melaksanakan pemberian nomor register rancangan peraturan daerah kabupaten/kota
meliputi Daerah Kabupaten/kota wilayah I;
7. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas subbag kebijakan Wilayah I;
dan
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(1)    Sub Bagian Kebijakan Daerah Wilayah II, mempunyai tugas
menyiapkan bahan pembinaan,  pengawasan, fasilitasi, evaluasi,
 pengkajian produk hukum daerah kabupaten/kota serta pemberian nomor
register rancangan peraturan daerah kabupaten/kota,meliputi wilayah
 Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Way
Kanan,  Kabupaten Lampung Barat,Kabupaten Pesisir Barat. Kabupaten
Tanggamus, Kabupaten Lampung Selatan.

(2)    Rinciantugas Sub Bagian Kebijakan Daerah Wilayah II, adalah sebagai berikut:

1. Menyusun rencana program kegiatan Sub Bagian Kebijakan wilayah II;


2. Menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan produk hukum daerah
kabupaten/kota, meliputi meliputi wilayah II;
3. Melaksanakan fasilitasi penyusunan produk hukum daerah kabupaten/kota, meliputi
daerah kabupaten/kota wilayah II;
4. Melaksanakan evaluasi rancangan peraturan daerah kabupaten/kota, meliputi daerah
kabupaten/kota wilayah II
5. Melaksanakan pengkajian produk hukum daerah kabupaten/kota wilayah II;
6. Melaksanakan pemberian nomor register rancangan peraturan daerah kabupaten/kota
meliputi daerah kabupaten/kota wilayah II;
7. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas subbag Kebijakan Daerah
wilayah II; dan
8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(1)    Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan


administratif kepegawaian, perencanaan, umum, keuangan danrumah tangga
Biro.

(2)    Rincian tugas Sub Tata Usaha, adalah sebagai berikut:

1. Menyusun rencana program dan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha


2. Menghimpun dan menyusun rencana program dan kegiatan kerja Biro (RENSTRA,
RENJA,KUA-PPAS, RKA DPA, Penetapan Kinerja);
3. Mengelola surat menyurat Biro;
4. Mengelola dan melaksanakan administrasi kepegawaian (Penyusunan DUK,
menghimpun berkas kepegawaian, mengusulkan kenaikan pangkat/KGB,
pensiun, mutasi, cuti, karis/karsu, absensi dan data lain pada Biro.
5. Mengkoordinasikan pengelolaan pentausahaan keuangan Biro;
6. Mengkoordinasikan pengeloaan pentausahaan asset biro;
7. menyusuan LAKIP, LPPD-AMJ, LKPJ-AMJ;
8. Menyiapkan pelaporan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha;dan
9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan

Skip to content

Gedung Guru
Jl Letjen Suprapto No. 3 Batang 51214
0822-8371-7002
0856-4178-7876
pgrikabbatang@gmail.com
 HOME
 BERITA TERKINI
 PROGRAM KERJA

Pendaftaran

Bidang Advokasi, Bantuan Hukum & Perlindungan Profesi


Show   entries
Search:

N
PROGRAM URAIAN KEGIATAN INDIKATOR KEB
o

1 Penyusunan program kerja bidang Advokasi, Menyusun program kerja 5 (lima) tahun, Tersusunnya pro
Bantuan Hukum, dan Perlindungan Profesi pada masa bakti XXI . bakti XXI
N
PROGRAM URAIAN KEGIATAN INDIKATOR KEB
o

2 Penyusunan Pedoman Program Advokasi, Menyusun Panduan Pedoman Program Tersusun pandu
Bantuan Hukum dan Perlindungan Profesi Advokasi, Bantuan Hukum dan Perlindungan Hukum dan Per
Profesi

3 Advokasi dan perlindungan Hukum Memberikan bantuan hukum baik secara Dalam melaksan
(Memberikan pelayanan hukum kepada langsung maupun tidak langsung dalam merasa terlindu
anggota PGRI baik dalam bentuk konsultasi bentuk litigasi maupun non litigasi
hukum maupun dalam bentuk bantuan
hukum secara litigasi dan nonlitigasi

4 Peningkatan peran, pembinaan, dan Mengadakan pertemuan/rapat dengan Sekretaris Bidan


pemberdayaan Sekretaris Bidang Advokasi, Sekretaris Bidang Advokasi, Bantuan Hukum Perlindungan Pr
Bantuan Hukum dan Perlindungan Profesi dan Perlindungan Profesi Cabang se-Kab paham tentang
Cabang se-Kab Batang Batang perlindungan m
sehingga dapat
masing-masing

5 Kegiatan Ilmiah (mengembangkan kesadaran


dan budaya

6 Mensosialisasikan perlindungan hukum, Kegiatan ini dilakukan dengan cara Terlaksananya s


kebijakan/peraturan tentang pendidikan, pertemuan/seminar/disku si dan juga bisa pendidikan, gur
guru/tenaga kependidikan kepada anggota melalui konsultasi baik secara langsung hukum diseluru
dan masyarakat pendidikan melalui media, maupun dengan cara melalui telepon
maupun tatap muka

7 Mengisi rubik hukum dan sebagai Menulis di media cetak dan sebagai Termuatnya arti
narasumber pada media cetak maupun narasumber di media elektronik elektronik
elektronik

8 Evaluasi pelaksanaan program bidang Rapat evaluasi program Bidang Advokasi, Terlaksananya e
bantuan Hukum dan perlindungan profesi

9 Penyusunan laporan pelaksanaan program Laporan pelaksanaan program kerja bidang Tersusunnya lap
kerja

BIDANG HUKUM DAN ADVOKASI :


1. Menyusun Program Kerja Tahunan Bidang Hukum dan Advokasi.
2. Membina dan meningkatkan kesadaran hukum bagi setiap anggota.
3. Menganalisa Aspek Hukum & Legalisasi dalam Organisasi dan Anggota,
4. Membina dan mengkoordinasi kegiatan-kegiatan organisasi yang terkait dengan hukum danadvokasi.
5. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam memperjuangkan hak-hak anggota.
6. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi upaya perlindungan hukum terhadap Hatobangon /Penasehat /
Pengurus dan Anggota lainnya yang menghadapi permasalahan melalui jalurhukum yang berlaku.
7. Menyusun dan menyampaikan laporan Bidang Hukum dan Advokasi.

Tugas Pokok Dan Fungsi


 22 October 2019

SHARE

Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan


penyusunan peraturan perundang-undangan, advokasi hukum, dan penataan
organisasi dan tata laksana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47, Biro Hukum dan
Organisasi menyelenggarakan fungsi:
 

a. penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan;


b. pelaksanaan advokasi hukum;
c. penataan organisasi dan tata laksana;
d. fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

Jakarta, law-justice.co - Advokasi hukum adalah kegiatan pembelaan hukum


(litigasi) yang dilakukan oleh Advokat dan hanya merupakan pekerjaan yang
berkaitan dengan praktek beracara di Pengadilan. Sedangkan arti advokasi
secara umum adalah serangkaian tindakan yang berproses atau kampanye yang
terencana/terarah untuk mempengaruhi orang lain yang hasil akhirnya adalah
untuk merubah kebijakan publik

Advokasi dapat dikategorikan menjadi tiga segmen, yaitu:

1.    Advokasi diri : Advokasi yang dilakukan dalam skala lokal

2.    Advokasi kasus : Advokasi yang dilakukan sebagai proses pendampingan


terhadap orang atau kelompok tertentu

3.    Advokasi hukum adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh ahli


hukum dan atau lembaga bantuan hukum dalam bentuk konsultasi, negosiasi,
mediasi, serta pendampingan baik di dalam dan di luar Pengadilan.

Adapun yang bisa melakukan advokasi hukum dalam hal ;

a.    Litigasi

yaitu Advokat dan organisasi Lembaga Bantuan Hukum (Pengecualian sengketa


industrial akan tetapi terkait kepailitan yang mengajukan haruslah seorang
advokat)

b.    Non  Litigasi

yaitu setiap orang yang memiliki keperdulian untuk memperjuangkan keadilan


bersama dan berjuang untuk mereka yang lemah. Selain itu juga harus memiliki
kapasitas penguasaan hukum baik formil maupun materiil serta kemampuan
untuk menganalisa berbagai masalah  dengan baik
Fungsi advokasi ;

1. Fungsi secara litigasi, sangat jelas dalam jalur litigasi fungsi advokasi
disini untuk memecahkan penanganan suatu Perkara. Dalam hal ini
melalui Penasehat Hukum dalam perkara pidana dan/Kuasa Hukum dalam
perkara perdata yang mewakili dan/ mendampingi klient (orang yang
berperkara) beracara di persidangan sekaligus melakukan  penanganan
perkara seperti mendokumentasikan perkara, membantu menerjemahkan
atau menjelaskan masalah hukum, serta ikut menghadiri dipersidangan.
2. Fungsi secara non litigasi, melakukan fungsi sebagai pendamping
masyarakat, memberikan pertolongan pertama apabila terjadi pelanggaran
hukum seperti melakukan pendampingan, mendidik dan melakukan
penyadaran hukum, mendorong masyarakat mengajukan tuntutannya.

Lima Langkah Kerja Advokasi

Kerja advokasi merupakan proses yang dinamis sebab melibatkan seperangkat


pelaku, gagasan, dan agenda yang selalu berubah. Untuk melakukan kerja
advokasi, ada lima langkah penting yang harus diperhatikan, yaitu mencari akar
permasalahan, merumuskan dan memilih jalan keluar, membangun kesadaran,
tindakan kebijakan, dan penilaian. Lima langkah itu tidak bersifat linier sehingga
bisa saja beberapa tahapan berjalan bersamaan.

Tahap pertama, mencari akar permasalahan. Pada tahap ini kita harus
menetapkan agenda advokasi. Penetapan agenda harus mempertimbangkan
skala prioritas, tidak seluruh masalah harus selesai secara bersamaan. Kita perlu
memilah secara cermat masalah-masalah yang ada supaya dapat menemukan
akar persoalannya. Setelah itu tetapkan lembaga dan kebijakan yang perlu
diubah dengan menyusun alasan-alasan yang jelas.

Tahap kedua, yaitu merumuskan dan memilih jalan keluar, segera menyusul.
Seperti pekerjaan di dunia kesehatan, keputusan jenis pengobatan sangat
tergantung ketelitian sang dokter dalam mendiagnosis penyakit. Pelaku advokasi
harus mampu menawarkan jalan keluar yang tepat supaya permasalahan serupa
tidak terulang kembali.
Tahap ketiga, kita akan membangun kesadaran atau kemauan politik pihak-pihak
yang terlibat dalam masalah. Hal itu dapat diraih lewat pembentukan koalisi,
menemui dan meyakinkan para pengambil keputusan, dan membangun
penalaran seluruh pemangku kepentingan akan pentingnya perubahan kebijakan.
Pada tahap ini praktik kampanye dilakukan, pekerja advokasi harus mampu
mengemas pesan secara efektif dan mudah dipahami.

Tahap keempat, tindakan kebijakan. Pemahaman akan proses pengambilan


keputusan dan strategi advkasi akan meningkatkan kemungkinan terciptanya
celah peluang untuk bertindak. Tentu keputusan untuk bertindak dilakukan
setelah akar permasalahan diketahui, tawaran jalan keluar diterima, dan ada
kemauan politik pada pihak yang terkait untuk melakukan perubahan.

Tahap kelima, penilaian. Penilaian perlu dilakukan untuk mengetahui efektivitas


kegiatan advokasi. Penilaian bisa berupa tindakan refleksi atas kerja-kerja yang
telah dilakukan. Bila perlu buatlah sasaran dan strategi baru agar perubahan
lebih mudah dilakukan.

(Roy T Pakpahan\Roy T Pakpahan)


Fungsi, Tujuan, dan Tugas hukum dalam kehidupan masyarakat:
Hukum berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia, agar kepentingan-
kepentingannya terlindungi, maka hukum seyogyanya dilaksanakan secara
nyata. Hukum berfungsi sebagai pengatur pergaulan hidup secara
damai. Hukum menghendaki perdamaian

Fungsi, Tujuan, dan Tugas hukum dalam kehidupan masyarakat:


Hukum berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia, agar kepentingan-
kepentingannya terlindungi, maka hukum seyogyanya dilaksanakan secara
nyata. Hukum berfungsi sebagai pengatur pergaulan hidup secara
damai. Hukum menghendaki perdamaian.

Anda mungkin juga menyukai