Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU TENTANG REFLEKSI BELA NEGARA

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR (PKA)


PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

Disusun Oleh :
SUMARLIN, S. Pd.,M.A.P
NIP.198303172009041001

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN I


PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2024
a. Latar Belakang
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh
perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang
patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari
suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut. Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam
masalah pembelaan negara. Hal tersebut merupakan wujud
kecintaan seorang warga negara pada tanah air yang sudah
memberikan kehidupan padanya. Hal ini terjadi sejak seseorang lahir,
tumbuh dewasa serta dalam upayanya mencari penghidupan.

Bahwa sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara, Aparatur Sipil Negara yang memiliki peran
sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara republik Indonesia
Tahun 1945 serta harus memiliki integritas, profesional,netral dan
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme, sehingga mampu menyelenggarakan pelayanan publik
bagi masyarakat.

Dalam rangka menjalankan peran sebagai unsur perekat


bangsa sebagaimana dimaksud diatas, kita selaku Pimpinan
Administrator perlu lebih menggiatkan penerapan nilai-nilai pancasila
dan bela negara, sehingga Pegawai pada Bagian Hukum yang saya
pimpin dapat memahami secara mendalam makna kesatuan dan
persatuan bangsa dan senantiasa mengamalkannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan memperhatikan
nilai-nilai dasar bela negara antara lain:

1. Cinta tanah air;


2. Sadar berbangsa dan bernegara;
3. Setia kepada Pancasila sebagai Ideologi Negara;
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara;
5. Mempunyai kemampuan awal bela negara; dan
6. Semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan
makmur.

Bagian Hukum merupakan unit organisasi Sekretariat Daerah


Kabupaten Musi Rawas yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Musi Rawas Nomor 10 Tahun 2016, dan berdasarkan
Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 101 Tahun 2019 tentang
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Sekretariat Daerah
Kabupaten Musi Rawas. Bagian Hukum dipimpin oleh Kepala Bagian
yang bertindak selaku Administrator, mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan daerah,
pengoordinasian perumusan kebijakan daerah, pengoordinasian
pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi di bidang perundangundangan, bantuan hukum dan
dokumentasi dan informasi.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Bagian Hukum


mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang
perundang-undangan, bantuan hukum serta dokumentasi dan
informasi;
b. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah
dibidang perundang-undangan, bantuan hukum serta
dokumentasi dan informasi;
c. Penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas perangkat
daerah di bidang perundang-undangan, bantuan hukum serta
dokumentasi dan informasi ;
d. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di
bidang perundang-undangan, bantuan hukum serta dokumentasi
dan informasi; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan
dan Kesejahteraan rakyat yang berkaitan dengan tugasnya.
Bagian Hukum merupakan organisasi yang sangat penting dan
strategis membantu Sekretaris Daerah dalam mengkoordinasikan
perumusan rancangan produk hukum daerah sebelum ditetapkan
oleh Kepala Daerah. Keberadaannya diharapkan setiap produk
hukum daerah yang dihasilkan dapat diterima, tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
kepentingan umum serta sesuai dengan asas pembentukan peraturan
perundang-undangan.

b. Identifikasi Masalah.
1. Kurangnya pemahaman perangkat daerah (PD) terhadap tugas
pokok dan fungsi Bagian Hukum, dengan anggapan bahwa
penyusunan produk hukum daerah adalah tugas pokok Bagian
Hukum.
2. Kurangnya koordinasi PD kepada Bagian Hukum dalam
perumusan rancangan produk hukum daerah.
3. Kurangnya sumber daya manusia perancang peraturan
perundang-undangan pada setiap PD.
4. Kemampuan staf bagian hukum yang belum merata dalam
mengikuti perkembangan perubahan peraturan perundang-
undangan.
5. Adanya ASN maupun Aparatur Pemerintah pada tingkat desa
yang tersandung masalah hukum.
6. Banyaknya masyarakat dan perangkat daerah yang ingin meminta
Peraturan Daerah maupun Peraturan Bupati yang berlaku.

c. Pembahasan

Nilai Nilai Dasar Bela Negara yang diterapkan Pada Bagian Hukum
Setda Kabupaten Musi Rawas antara lain :
1. Cinta tanah air.
Hal ini diwujudkan, salah satunya dengan menjaga kebersihan
lingkungan disekitar kantor.
2. Sadar berbangsa dan bernegara.
Hal ini diwujudkan dengan menumbuhkan sikap disiplin dan
bertanggungjawab ASN pada Bagian Hukum terhadap Tugas yang
diberikan kepadanya, melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya berdasarkan Tupoksi yang ada.
mengedepankan musyawarah dan kerjasama dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada.
3. Setia kepada Pancasila sebagai Ideologi Negara.
Hal ini diwujudkan dengan mengedepankan musyawarah dan
kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang
dihadapi, menerapkan jam istirahat kepada ASN di Bagian
Hukum agar mereka dapat istirahat dan menjalankan
kewajibannya sebagai mahluk tuhan yang maha esa.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara.
Hal ini diwujudkan salahsatunya kadangkala mengorbankan
waktu istirahat yamg ada dengan tetap melayani Perangkat
Daerah maupun masyarakat yang membutuhkan pelayanan cepat
dalam mengkoreksi dan membuat rumusan dalam menerbitkan
suatu Surat Keputusan maupun produk hukum daerah lainnya.
5. Mempunyai kemampuan awal bela negara.
Hal ini diwujudkan salah satunya adalah dengan melakukan
senam bersama pada setiap hari Jum’at dihalaman Taman
Beregam Kabupaten Musi Rawas.
6. Semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan
makmur.
Hal ini diwujudkan salah satunya dengan selalu mengingatkan
kepada ASN yang ada pada Bagian Hukum untuk mengisi Absen
Elektronik yang telah disediakan dan memanage atau
menghimpun segala aktifitas yang telah dilakukan dikantor agar
segera diinfut pada aflikasi ERK yang digunakan oleh Pemerintah
Kabupaten Musi Rawas dalam menentukan besaran tambahan
penghasilan pegawai.

RENCANA AKSI

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Bagian Hukum terdapat


beberapa permasalahan yang sering terjadi yaitu dalam
pengkoordinasian perumusan, penelaahan dan pengevaluasian serta
penyiapan rancangan produk hukum daerah, karena dalam penyusunan
rancangan produk hukum daerah dibutuhkan data-data pendukung dan
informasi agar produk hukum daerah yang dihasilkan dapat diterima,
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan kepentingan umum serta sesuai dengan asas pembentukan
peraturan perundang-undangan.

Setelah mempelajari tugas pokok dan fungsi Bagian Hukum, serta


mengkaji permasalahan-permasalahan yang sering timbul dalam
penyusunan produk hukum daerah, maka untuk mengatasi hal tersebut
saya selaku Pimpinan Administrator pada Bagian Hukum melakukan hal-
hal sebagai berikut:

1. Melaksanakan sosialisasi kepada perangkat daerah di Kabupaten


Musi Rawas tentang peranan bagian hukum dalam penyusunan
produk hukum daerah.

2. Mengadakan Bimbingan teknis kepada Perangkat Daerah tentang


Tata Cara Penyusunan Produk Hukum Daerah.

3. Memberikan kesempatan kepada ASN yang ada di bagian hukum


dan ASN pada perangkat daerah untuk mengikuti pelatihan,
seminar maupun bintek guna meningkatkan kemampuan dalam
menyusun Peraturan Perundang-undangan.
4. Terhadap ASN maupun Aparatur Pemerintah pada tingkat Desa
yang tersandung masalah maka Bagian Hukum menyediakan
Penasehat Hukum yang ditunjuk oleh Bupati dan diikat dengan
Perjanjian kerjasama guna membantu menyelesaikan permasalahan
yang sedang dihadapi.

5. Untuk memudahkan Perangkat Daerah berkoordinasi maka Bagian


Hukum telah menyusun SOP pada tiap tiap Sub Bagian antara lain:
a. Sub Bagian Perundang-undangan yaitu:
menyusun SOP Penerbitan Surat Keputusan Bupati, SOP
Penerbitan Peraturan Bupati dan SOP Penerbitan Peraturan
Daerah (SOP terlampir).
b. Sub Bagian Fasilitasi dan Bantuan Hukum yaitu:
Menyusun SOP Bantuan Hukum bagi ASN dan SOP Bantuan
Hukum bagi masyarakat miskin (SOP terlampir); dan
c. Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum yaitu:
Menyusun SOP Penatausahaan Produk Hukum Daerah (SOP
terlampir).
Dan yang tak kalah pentingya Bagian Hukum memberikan
kemudahan kepada Perangkat Daerah dan masyarakat dalam
pencarian produk hukum daerah yang ada diKabupaten Musi Rawas
melaui website JDIH (Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum)
Kabupaten Musi Rawas yang dapat diakses pada:
https://jdih.musirawaskab.go.id.

Kesimpulan :

Bahwasanya untuk menghasilkan produk hukum yang baik dan


memberikan pelayanan yang prima bagi perangkat daerah dan
masyarakat maka diperlukan integritas oleh saya selaku Pimpinan
Administrator dan ASN yang ada pada bagian hukum dengan
menerapkan, mengarusutamakan dan menumbuhkan keteladan
Pancasila dan nilai-nilai dasar bela negara.

Anda mungkin juga menyukai