PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ketertiban Umum dan ketentraman Masyarakat pada hakekatnya
adalah prasyarat mutlak yang dibutuhkan untuk terselenggaranya kegiatan
Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan agar dapat berjalan
dengan baik dan mantap sesuai yang diharapkan bersama. Demi menjaga
kelangsungan kegiatan tersebut, maka urusan kegiatan ini oleh Pemerintah
ditetapkan menjadi urusan wajib,sebagaimana tersebut pada pasal 13 ayat
(1) huruf c yaitu Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat:,
yang
dalam
penjelasan
pasal
dimaksud
termasuk
Umum
dan
Ketentraman
Masyarakat
serta
menegakkan
komponen
penegak
bangsa
dan
perekat
NKRI
yang
sangat
- Undang dimaksud
Daerah
Daerah,
ketertiban
kepolisipamongprajaan,
PPNS
Umum
dan
dan
ketentraman
perlindungan
Masyarakat,
Masyarakat,
(2)
b.
Pelaksanaan
kebijakan
pemeliharaan
dan
penyelenggaraan
d.
Pelaksanaan
koordinasi
pemeliharaan
dan
penyelenggaraan
Pamong Praja:
a.
b.
melakukan
pelenggaran
atas
Peraturan
Daerah
dan
b.
c.
d.
e.
Pemerintah
Daerah
mengeluarkan
Peraturan
Daerah
serta
dalam
Penegakan
Perda
dan
Keputusan
Kepala
management
modern
yang
baik.
Dalam
skala
makro
b.
Undang-undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Undang-undang Nomor 17
Tahun
2007
tentang
Rencana
e.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
Tahun
2005
tentang
Peraturan
Pemerintah
Nomor
Tahun
2008
tentang
i.
Wewenang
serta
kedudukan
keuangan
Gubernur
dan
Wakil
Nasional
dimaksud,
terdapat
(lima)
prioritas
yang
Belitung
2012
2017
dimaksudkan
sebagai
upaya
untuk
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
1.
dan
Kepala
Daerah.
Dalam
melaksanakan
tugas
Penyusunan
dan
pelaksanaan
ketentraman
dan
ketertiban
Pelaksanaan
kebijakan
pemeliharaan
dan
penyelenggaraan
Pelaksanaan
kebijakan
penegakan
Peraturan
Daerah
dan
Pelaksanaan
ketentraman
koordinasi
dan
ketertiban
pemeliharaan
umum
serta
dan
penyelenggaraan
penegakan
Peraturan
b. Struktur Organisasi.
Untuk melaksanakan tugas dimaksud maka disusunlah struktur
organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor
7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembagunan Daerah dan Statistik serta Lembaga Teknis
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung BAB XVI Satuan Polisi Pamong
Praja terdiri atas:
a.
Kepala Satuan
b.
1)
2)
c.
2)
d.
2)
e.
f.
Seksi Pemeriksaan;
2)
Seksi Penyidikan;
Kelompok Jabatan Fungsional.
Dalam Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 77
Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung,maka masing-masing Bagian,Bidang, Sub
Bagian dan Seksi mempunyai tugas pokok dan fungsinya sebagai berikut:
Bagian Tata Usaha, mempunyai fungsi:
a) Penyiapan penyusunan program-program kegiatan pada Satuan Polisi
Pamong Praja;
b) Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan;
c) Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepagawaian;
d) Penyediaan keperluan dan kebutuhan Sarana dan Prasarana Kerja;
e) Penyelenggaraan
dan
pendistribusian,
Inventarisasi
penyimpanan,
sarana
perawatan
dan
dan
prasarana,
penghapusan
perlengkapan kerja;
f) Pelasanaan pengurusan perjalanan dinas,kendaraan dinas dan pelayanan
kerumahtanggaan;
g) Penyelenggaraan
dan
pengelolaan
tata
naskah
dinas,
kearsipan,
b)
c)
d)
e)
f)
g)
Mengumpulkan,mengolah
kepegawaian
dalam
data
rangka
dan
menyimpan
kelancaran
berkas-berkas
pelayanan
administrasi
kepegawaian;
h)
i)
dalam
rangka
pelaksanaan
ketentraman
dan
ketertiban
c)
d)
a)
b)
c)
Mengadakan
koordinasi
dengan
aparat
terkait
dalam
rangka
e)
f)
g)
h)
b)
c)
Mengevaluasi
dan
penyusunan
laporan
pelaksanaan
program
e)
f)
Penyusunan
program
kegiatan
dalam
rangka
pembinaan
c)
d)
Pengawasan
terhadap
pelaksanaan
tugas-tugas
Satuan
Pamong Praja.
e)
f)
Polisi
b)
c)
d)
e)
f)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
b)
c)
d)
Penyelenggaraan
penyidikan
terhadap
pelanggaran
Peraturan
a)
b)
Merencanakan,melaksanakan,mengendalikan
dan
melaporkan
kegiatan seksi;
d)
e)
f)
g)
h)
b)
Menginventarisasi
pelanggaran
ketentraman
ketertiban
d)
e)
f)
Mengumpulkan,mengolah,data
dan
informasi,menginventarisasi
h)
i)
j)
k)
Melaksanakan
monitoring,identifikasi
dan
pengawasan
terhadap
m)
n)
Mengamankan
barang
bukti
sampai
putusan
pengadilan
yang
p)
13 orang
2) Staf Administrasi
23 orang
42 orang
b.
Jumlah pegawai PHL 110 orang terdiri dari unsur staf sebanyak 19
orang dan 91 orang sebagai petugas jaga /piket/pengamanan internal
pada lokasi yaitu: Gedung Kantor Gubernur, Gedung Kantor DPRD,
Rumah Jabatan Gubernur, Rumah Jabatan Kepala DPRD, Rumah
Jabatan Wakil Gubernur, Rumah Dinas Sekda, Gedung PKK dan wisma
Bougenvil di Kabupaten Belitung.
c.
Pendidikan formal:
S-2
: 5 orang
S-1
: 15 orang
D-III
: 1 orang
SLTA
: 56 orang
2.
3.
Pelatihan:
Diklat Pimpinan III
: 4 orang
Diklat Pimpinan IV
: 7 orang
PPNS
: 2 orang
Diklat Pol PP
: 64 orang
Golongan:
Golongan I
: 2 orang
Golongan II
: 55 orang
Golongan III
: 20 orang
Golongan IV
: 1 orang
Sepeda Motor
2.
Mobil Pick Up
3.
4.
5.
Mobil MiniBus
Pick UP Dbl Cabin
Komputer PC
:
:
Unit
Unit
1
1
8
Unit
Unit
Unit
:
:
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
41.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
6
3
1
2
4
4
2
6
3
1
1
15
1
4
2
1
1
1
5
1
3
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
2
1
1
1
1
1
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Buah
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Buah
Buah
Buah
Unit
Buah
Set
Buah
Buah
Buah
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Buah
Buah
Paket
Paket
Paket
Buah
Buah
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
Laptop
Tabung Gas
Kompor gas
Lemari Es
Rak Piring
Rice Cooker
Kabel Reperter
Antena Reporter
Menara
Laptop
Tabung Gas
Kompor gas
Lemari Es
Rak Piring
Rice Cooker
Kabel Reperter
Antena Reporter
Menara
Mobil Truk Dalmas
Tameng Dalmas
Printer Laser Jet P1005
Filling Cabinet Brother
Lemari Arsip Brother
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
4
2
2
1
75
1
1
1
1
4
2
2
1
75
1
1
1
1
1
31
2
2
2
Unit
Tabung
Unit
Unit
Meter
Set
Set
Set
Buah
Unit
Tabung
Unit
Unit
Meter
Set
Set
Set
Buah
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
kebijakan
penyelenggaraan
ketertiban
umum
dan
ketentraman masyarakat.
4. Melaksanakan kebijakan perlindungan masyarakat.
5. Melaksanakan koordinasi penegakan perda dan peraturan kepala daerah,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan
Kepolisian Negara RI, Penyidik Pegawai Negeri Sipil daerah dan atau
aparaturnya.
POGRAM
I.
Pelayanan
KEGIATAN
3
Administrasi Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Perkantoran
Penyediaan
Jasa
Komunikasi,
Sumber
Komponen
Peningkatan
Sarana
Prasarana Aparatur
kesehatan
dan Pemeliharaan
jaminan
pemeliharaan
Rutin/Berkala
Dinas/Operasional
Kendaraan
Pemeliharaan
III.
Rutin/Berkala
Gedung Kantor
Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional
Pengadaan
Pakaian
Dinas
Beserta
Perlengkapannya
Razia kedisiplinan
IV.
Peningkatan
Peralatan
PNS
Provinsi
Kep.
Bangka Belitung
Penguatan Operasional Satuan Polisi Pamong Praja
Bagi
Peningkatan
VI.
dan
pembinaan
pencegahan
Tindak PP
Kriminal
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
Keberadaan dan peran serta Satuan Polisi Pamong Praja di Indonesia
dimulai sejak tahun 1950 sekaligus sebagai tahun kelahiran Satuan Polisi
Pamong Praja yang secara nasional diperingati setiap tahunnya. Terbitnya
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah telah
masyarakat
dan
ketertiban
umum.Perubahan
tersebut
dalam
menegakkan
Peraturan
Daerah
dan
Penyelenggaraan
gangguan
ketertiban
umum
dan
ketentraman
masyarakat
dengan
perkembangan
ilmu
pengetahuan
yang
pesat,
arus
informasi dan komunikasi yang cepat dan tepat serta keberadaan teknologi
yang canggih akan berdampak pada pola pikir dan tindak kehidupan
masyarakat yang mengedepankan individualisme. Bergesernya nilai adat
istiadat,kebudayaan dan norma-norma kehidupan yang berperan sebagai
ikatan emosi dan kontrol sosial masyarakat akan semakin menipis.
Intervensi
pemerintah
dalam
meminimalisirkan
permasalahan
untuk
bekerja
pengawasan,pembinaan,penegakan
dan
lebih
intensif
pengaturan
secara
dalam
legal
yaitu
tatanan
masyarakat
yang
tertib,tentram
dan
teratur
secara
Peraturan
Daerah
Nomor
Tahun
2008
tentang
ketentraman
dan
ketertiban
umum,menegakkan
Belitung
dapat
secara
tepat
mengetahui
apa
yang
harus
dilaksanakan oleh organisasi yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun
ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang
dimiliki. Lebih dari itu , perumusan tujuan strategis ini juga akan
memungkinkan Dinas Tramtib dan Linmas untuk mengukur sejauh mana
visi misi organisasi. Untuk itu, agar dapat diukur keberhasilan organisasi di
dalam mencapai tujuan strategisnya, setiap tujuan strategis yang ditetapkan
akan memiliki indikator kinerja (performance indikator) yang terukur, antara
lain:
a. Terlaksananya ketentraman masyarakat tertib hukum dan tertib sosial ;
b. Terwujudnya penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Pelaksanaan ;
c. Terciptanya suasana batin masyarakat yang mendorong ketentraman dan
ketertiban masyarakat ;
d. Terwujudnya kesadaran dan partisipasi kemandirian masyarakat untuk
memelihara ketentraman dan ketertiban dilingkungannya ;
e. Terwujudnya Polisi Pamong Praja, PPNS Polisi Pamong Praja dan Linmas
yang profesional dan handal dalam melaksanakan tugas ;
f. Terwujudnya pengamanan kantor, Rumah Dinas, bangunan vital dan
asset milik Pemerintah Daerah ;
g. Terselenggaranya pelaksanaan tugas tugas Pemimpin Daerah, Pimpinan
Nasional, Pejabat Pusat, dan tamu tamu Negara dalam kegiatan
kegiatan yang bersifat regional dan internasional ;
h. Terselenggaranya kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Sasaran strategis Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung merupakan penjabaran dari misi dan tujuan yang telah
ditetapkan, menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan dalam 5 (lima) priode secara tahunan
melalui serangkaian kegiatan yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam suatu
Rancana Kinerja (Performance Plan). Penetapan sasaran strategis ini
diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi
sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi tiap
tiap tahun untuk kurun waktu 5 (lima) tahun.
Persamaan Persepsi merupakan kunci dari telaah visi, misi dan
Progaram Kepala dan Wakil Kepala daerah yang tercakup dalam Sasaran
strategis Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
merupakan bagian intergral dalam proses perencanaan strategis Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan dasar
yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta lebih
menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya
menyeluruh
yang
berarti
menyangkut
Pamong
keseluruhan
Praja
Provinsi
satuan
kerja
di
Kepulauan Bangka
Belitung. Sasaran .
Sasaran yang hendak dicapai peningkatan keamanan dan ketertiban,
serta penanggulangan kriminalitas adalah meningkatkan peran serta
masyarakat, profesionalisme intitusi yang terkait dengan masalah keamanan
dalam menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya
hukum, serta terselenggaranya perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat, dimana gangguan keamanan dan ketertiban serta
tindak
kriminal
dapat
dikendalikan
pada
tingkat
yang
serendah
rendahnya.
3.
Telaahan
Renstra
K/L
Isu
Strategis
dan
Analisis
Lingkungan
Sejumlah isu prioritas yang perlu mendapat perhatian ekstra untuk
saat ini dan tahun-tahun berikutnya terkait tantangan,masalah dan beban
pekerjaan yang ditangani oleh Satuan Polisi Pamong Praja adalah:
a.
Kualitas SDM anggota Satpol PP, PPNS Satpol PP yang masih perlu
ditingkatkan;
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Kurangnya
dukungan lembaga
makin
meningkat;
j.
Kontrol
sosial
yang
makin
longgar,solidaritas
yang
makin
k.
Situasi
dan
kondisi
sosial-politik
yang
rentan
memicu
konflik
Belitung
dalam
rangka
mempertahankan
eksistensi
dan
1.
LINGKUNGAN INTERNAL
A.
KEKUATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
B.
KELEMAHAN
1.
2.
Belum
mantapnya
materi
(silabi)
secara
jelas
mengenai
4.
5.
6.
7.
Kurangnya
kerjasama
penduduk
miskin
8.
2.
LINGKUNGAN INTERNAL
A.
PELUANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tumbuhnya
kesempatan
yang
luas
untuk
berprasangka
mengambil keputusan;
7.
B.
1.
ANCAMAN
Pengaruh negatif dengan adanya persaiangan Era Globalisasi;
2.
Tuntutan
penyelenggaraan
Pemerintahan
yang
baik
(Good
Governance);
3.
4.
5.
Lemahnya koordinasi;
6.
7.
8.
9.
10.
hukum
keberadaan
kelembagaan
Satuan
Polisi
Pamong Praja;
3.
ANALISIS STRATEGI
Setelah dipilih dan ditetapkan Kekuatan (Strengths), Kelemahan
2.
3.
Perlu
tersedianya
SDM
aparatur
yang
berkualitas
dan
Profesionalisme;
4.
Perlu adanya semangat kerja dan disiplin yang tinggi bagi setiap
aparatur penyelenggara pemerintahan;
5.
6.
Perlu
peningkatan
koordinasi,integrasi,sinkronisasi
dan
Perlu
penataan
kewenangan
penanganan
Trantibum
dan
BAB IV
VISI,MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
1. VISI
SATUAN
POLISI
PAMONG
PRAJA
PROVINSI
KEPULAUAN
BANGKA BELITUNG.
Sebagai antisipasi terhadap perubahan yang terjadi,Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merumuskan VISI dan
MISI yang merupakan bagian dari proses perencanaan strategis,sehingga
setiap komponen yang ada di lembaga dapat membangun dan memiliki care
competence untuk mewujudkan VISI dan MISI yang diharapkan lembaga.
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan
segala kapasitas potensi sumber daya yang dimilikian dan perkembangan
kompleksitas permasalahan masyarakat mempunyai VISI sebagai berikut:
Terwujudnya
kondisi
yang
dinamis
dalam
rangka
pembinaan
gangguan
ketertiban
umum
dan
ketentraman
masyarakat
ilmu
pengetahuan
yang
pesat,
arus
informasi
dan
komunikasi yang cepat dan tepat serta keberadaan teknologi yang canggih
akan berdampak pada pola pikir dan tindak kehidupan
masyarakat yang
lebih
intensif
dalam
pengawasan,pembinaan,penegakan
dan
banyak
kasus-kasus
pelanggaran
Perda.Sedangkan
sebagian
intensif
dalam
peran-peran
yang
sifatnya
strategis
dibidang
Satuan
Polisi
Pamong
Praja
sebagai
tukang
obrak
dapat
diminimalisir.
2. MISI
SATUAN
POLISI
PAMONG
PRAJA
PROVINSI
KEPULAUAN
BANGKA BELITUNG.
Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut,maka misi Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012
2017 adalah:
Mendukung kebijakan Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung
yang
aman,
damai,sejahtera,
adil,
dalam
menyelenggarakan
tugasnya
yaitu
memelihara
dan
Kepulauan Bangka Belitung yaitu masyarakat yang taat norma hukum dan
norma masyarakat.
3. TUJUAN DAN SASARAN
Misi mewujudkan ketentraman dan ketertiban masyarakat melalui
penegakan
peraturan
daerah/peraturan
kepala
daerah
bertujuan
kecenderungan
sebagian
masyarakat
yang
selalu
berusaha
tidak
terstruktur
dikarenakan
lemahnya
informasi
dan
transparansi,
partisipasi
dan
akuntabilitas.Sasaran
orientasi
STRATEGI
Untuk mewujudkan visi dan menjalankan misi pembangunan Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2012 2017
tersebut dilakukan melalui tujuh strategi pokok pembangunan:
1.
2.
3.
masyarakat
(siskamtibmas)
dilingkungan
pemerintahan,
Meningkatkan
daya
tangkal,daya
cegah,
daya
penanggulangan
6.
7.
Pola
penanganan
pelanggaran
yang
humanis
partisipasi
dan
atas unsur lapangan yaitu Satuan Polisi Pamong Praja, PPNS dan unsur staf
administrasi, mengadakan pendidikan / pelatihan, pembekalan, penyegaran
dan pemberdayaan unsur-unsur lapangan yaitu anggota-anggota Satuan
Polisi Pamong Praja dan PPNS yang bekerja sama dengan TNI/Polri,
Kejaksaan dan Instansi lain serta diklat bagi unsur pimpinan/pejabat
struktural.
Melakukan
penegakan
pengkajian
Perda
dan
dan
Peraturan
penyusunan
prosedur
pelaksanaannya
serta
dan
protap
tramtibum,
tupoksi
profesional
dan
tanggap
teknologi.
Data
informasi
dari
secara
menyeluruh
dan
menjangkau
semua
lapisan
tersebut
dicapai
dengan
meningkatkan
peran
serta
2.
3.
4.
Meningkatkan
sosialisasi
Peraturan
Daerah
dan
Peraturan
6.
7.
sasaran
strategis
Satuan
Polisi
Pamong
praja
Provinsi
yang
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
PROGRAM
Program dan kegiatan pada masing masing tujuan strategis Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk pengkajian
program
dalam
rangka
penyusunan
rencana
program
jangka
2.
3.
4.
5.
Program
Pemeliharaan
Kontramtibmas
dan
Pencegahan
Tindak
Kriminal
6.
2.
3.
Peningkatan
pemberdayaan
komunitas
untuk
mewujudkan
4.
Mendorong
dan
memfasilitasi
upaya-upaya
penanggulangan
6.
Peningkatan
bimbingan
dan
penyuluhan
masyarakat
mengenai
2.
3.
4.
5.
6.
Pembangunan
ketentraman
dan
ketertiban
diarahkan
untuk
8.
9.
10.
Program
Pemeliharaan
Kamtramtibmas
dan
Pencegahan
Tindak
Kriminal
11.
Tabel V.1
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NO
1
I.
POGRAM
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
URAIAN
2
Pelayanan
3
Penyediaan Jasa Surat
4
Terpenuhinya
Administrasi
Menyurat
Surat Menyurat
INDIKATOR SASARAN
TARGET
Jasa
5
12 Bulan
URAIAN
PENDANAAN
TARGET
Terlaksananya
INDIKATIF (Rp)
Penyediaan
100%
8
6.600.000,-
Penyediaan
100%
27.600.000,-
100%
46.200.000,-
99%
31.767.150,-
100%
78.275.725,-
100%
25.970.000,-
surat Menyurat
Perkantoran
Penyediaan
Komunikasi,
Jasa
Terpenuhinya
Jasa
12 Bulan
Terlaksananya
Sumber
Komunikasi,Sumber
Administrasi Keuangan
administrasi Pekerjaan
Administrasi
Penyediaan
Kantor
Terjaganya kebersihan
Secara Maksimal
Terlaksananya Penyedia Jasa
Jasa
Kebersihan Kantor
Jasa
12 Bulan
12 Bulan
Komunikasi,sumber
Kebersihan Kantor
Alat
Tulis
Kantor
Praja
Terpenuhinya
12 bulan
Pelayanan Administrasi
Satuan polisi Pamong
Penyediaan
Barang
Paraja
Terpenuhinya
barang
12 bulan
Terlaksananya
Penyediaan
Cetakan
dan
Penggandaan
cetakan
untuk
kebutuhan
Komponen
Cetakan
dan
Penggandaan
Administrasi
Penyediaan
Barang
Satuan
12 bulan
Terlaksananya
Penyedia
Instalasi
Instalasi/Penerangan
instalasi
Komponen
Bangunan Kantor
listrik/penerangan
Listrik/Penerangan Kantor
bangunan kantor
Terpenuhinya
Perlengkapan Kantor
Kelengkapan
Meningkat
dan
Peralatan
Terlaksananya
Penyediaan
100%
3.752.500,-
100%
Meningkat
100%
3.500.000,-
100%
17.160.000,-
Kantor
Kantor
Peralatan
Rumah Tangga
praja
Terpenuhinya
Peralatan
Tangga
Penyediaan
Bacaan
dan
Bahan
Peraturan
Meningkat
Rumah
Satuan
Perundang-undangan
Penyediaan
Bahan
undangan
Tersedianya
Logistik Kantor
Logistik
Kantor
Penyediaan
Polisi
Pamong praja
Tersedianya Buku dan
Peraturan
Terlaksananya
1 Paket Majalah
Terlaksananya
penyediaan
Perundang-
Bahan
Perudang-undangan
Terlaksananya
Penyediaan
Kantor
pada
Satuan
Polisi
Pamong praja
12 bulan
Tersedianya
Minuman
Tamu
12 bulan
Terlaksananya
Penyediaan
Daerah
Konsultasi
Luar Daerah
ke
12 bulan
Luar
Terlaksananya
Rapat-rapat
pemeliharaan kesehatan
anggota Satpol PP
Peningkatan
Pemeliharaan
Terpeliharanya
Sarana
Rutin/Berkala Kendaraan
kendaraan
Kendaraan
Dinas/Operasional
Dinas/Operasional
Dinas/Operasional
Prasarana
Aparatur
untuk
tugas
Rutin/Berkala
Gedung Kantor
Peralatan
200 orang
12 bulan
Terpeliharannya
kesehatan
200 orang
42.020.000,-
erlaksananya
Pemeliharaan
100%
149.470.000,-
100%
35.000.000,-
kelancaran
Satuan
Polisi
Kantor/Peralatan
kantor
kelancaran
untuk
tugas
250.500.000,-
anggota Satpol PP
Pamong Praja
Terpeliharanya Gedung
Pemeliharaan
100%
(Perjalanan
dan
5.000.000,-
Satuan
Koordinasi
Daerah
100%
Rapat-rapat
II.
Makanan
1 paket
Terlaksananya
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Peralatan
Gedung Kantor
Pengadaan
Kendaraan
Dinas / Operasional
III.
Terpenuhinya
Sarana
Terlaksananya
Kelancaran
Pelaksanaan
Pol PP
Mobilisasi Anggota
Dan
Terpenuhinya
Sarana
Pakaian
Disiplin
Beserta Perlengkapannya
Beserta
Pol PP
Perlengkapannya
Perlengkapannya
PDH
PDH : 84 Stel,
Terlaksananya
Peningkatan
Aparatur
Dinas
Tugas
Sarana
dan
84
Stel,
Pakaian
,Atribut
dan
pakaian
kedisiplinan
Provinsi
Kep.
PNS
Bangka
Belitung
Terlaksananya
,Atribut pakaian
2 buah, Tameng :
dinas,
31 Buah
Api
peningkatan
Aparatur/PNS
12 Kali
Disiplin
Terlaksananya
razia
539.368.850,-
Beserta
Tameng
Razia
Dinas
Senjata
2
buah,
:
31
Buah
70%
157.800.000,-
100%
3.503.400.000,-
Prov.
Bangka Belitung
Peningkatan
Pengamanan
Penguatan
Pamong Praja
pengawalan
Satuan
Polisi
Pamong Praja
dan
penting
dan
pejabat
orang-orang
dari
pusat
12 Bulan
Peningkatan
Pamong Praja
Kinerja
Polisi
maupun daerah
Terselenggaranya
7 Kabupaten/Kota
dan
dan
Pol PP ke 59 se provinsi
PP
pemerintah/swast
Nilai-
Nilai
Luhur
Instansi
80%
91.850.000,-
200 orang
1.265.460.000,-
a
Pengadaan
Makanan
Peningkatan
kemampuan
dan
performance
anggota
Tersedianya
Tambahan
Makanan
anggota
Satuan
Peningkatan
Kapasitas
PP
Daya
Aparatur
se
Provinsi
Kep.
Babel
terkait
Satpol PP
Rapat-rapat
Terlaksananya
dan
Pemeliharaan
Kontrak
ketertiban
Satuan
Sumber
VI.
Penerimaan
Praja
Terciptanya
Konsultasi
pembinaan
aparat
dan
tenaga
kontrak
Satpol PP
Terciptanya
ketertiban
dan
keamanan di Prov.Kep.Babel
instansi
200 aparatur
Konsultasi
dan
pembinaan
aparat
Pelatihan
Satpol PP
Terlaksananya
Rutin
Penerimaan
Tercapai
Konsultasi
dan
200 aparatur
185 orang
Kantrantibma
kemampuan
Satpol PP
dan
beladiri
pelatihan kemampuan
yang Handal
pencegahan
Tindak
Kriminal
Tabel V.2
PENDANAAN INDIKATIF SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2012 - 2017
NO
1
I.
POGRAM
PENDANAAN
KEGIATAN
2
Pelayanan
Penyediaan
Administrasi
Menyurat
2012
2013
Surat
4
6.600.000,-
5
7.000.000
Jasa
27.600.000,-
34.980.000
Jasa
46.200.000,-
42.600.000
Administrasi Keuangan
Penyediaan Jasa Kebersihan
35.667.150,-
38.440.650
Kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan
78.275.725,25.970.000,-
80.000.125
27.000.000
Jasa
Perkantoran
Penyediaan
dan Penggandaan
2014
2015
2016
2017
KET
8
Penyediaan
Komponen
3.752.500,-
4,798.000
dan
139.800.000
Perlengkapan Kantor
Penyediaan
Peralatan
Rumah Tangga
Penyediaan Bahan Bacaan
3.500.000,-
4.000.000
17.160.000,-
17.200.000
dan
5.000.000,-
6.000.000
Minuman
Rapat-rapat Koordinasi dan
300.500.000,-
298.123.400
42.020.000,-
42.020.000
Peningkatan
pemeliharaan kesehatan
Pemeliharaan Rutin/Berkala
149.470.000,-
194.270.000
Sarana
Kendaraan
10.000.000,-
40.000.000
561.980.000
Instalasi/Penerangan
Bangunan Kantor
Penyediaan Peralatan
II.
Prasarana
dan
Makanan
Dinas/Operasional
Aparatur
Pemeliharaan Rutin/Berkala
Peralatan dan Perlengkapan
Gedung Kantor
Pengadaan Kendaraan Dinas
III.
Peningkatan
/ Operasional
Pengadaan Mebeulair
Pengadaan Pakaian Dinas
Disiplin
Beserta Perlengkapannya
545.085.400,-
94.900.000
11.760.000
157.800.000,-
311.400.000
3.844.400.000
Aparatur
Razia
kedisiplinan
Provinsi
IV.
Kep.
Peningkatan
Belitung
Operasional
Penguatan
Pamong Praja
Satuan
PNS
Bangka
Satuan
Polisi
3.594.000.000,-
Peran
Serta
91.850.000,-
Polisi
Pamong Praja
Peningkatan
Makanan
Bagi
V.
Dalam
Kapasitas
se
Sumber
Aparatur
Daya
98.470.000
139.703.200
Pemeliharaan
Peningkatan
Provinsi
1.297.200.000
Satuan
1.265.460.000,-
Kep.
Bangka
174.882.599
153.780.000
151.000.000
102..480.000
98.560.000
340.994.000
56.420.000
159.750.000
bagi
se-Kab/kota
se-
Diklat
Kompetensi
Aparatur
Instruktur Keiatan Upacara
Pengawasan
dan
Pengendalaian
dalam
VI.
serta
Menciptakan
Pemeliharaan
ketentraman umum
Pelatihan Rutin kemampuan
Kantrantibmas
beladiri Satpol PP
dan
pencegahan
Tindak
Kriminal
Pengamanan/
Pimpinan
pengawalan
Daerah
116.800.000
serta
111.000.000
-
135.600.000
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Dalam rangka mencapai visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung seperti yang kemukakan terdahulu,
maka visi dan misi tersebut harus dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih
terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals)
organisasi.
Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1
(satu) sampai 5 (lima) tahun.
Dengan diformulasikannya tujuan strategis ini maka Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat secara tepat
mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi
visi misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan
mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari
itu , perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan Dinas
Tramtib dan Linmas untuk mengukur sejauh mana visi misi organisasi.
Untuk itu, agar dapat diukur keberhasilan organisasi di dalam mencapai
tujuan strategisnya, setiap tujuan strategis yang ditetapkan akan memiliki
indikator kinerja (performance indikator) yang terukur.
1. INDIKATOR TUJUAN
a. Terwujudnya ketentraman masyarakat tertib hukum dan tertib sosial ;
b. Terwujudnya penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Pelaksanaan ;
c. Terciptanya suasana batin masyarakat yang mendorong ketentraman dan
ketertiban masyarakat ;
d. Terwujudnya kesadaran dan partisipasi kemandirian masyarakat untuk
memelihara ketentraman dan ketertiban dilingkungannya ;
e. Terwujudnya Polisi Pamong Praja, PPNS Polisi Pamong Praja dan Linmas
yang profesional dan handal dalam melaksanakan tugas ;
f. Terwujudnya pengamanan kantor, Rumah Dinas, bangunan vital dan
asset milik Pemerintah Daerah ;
dasar
yang
kuat
untuk
mengendalikan
dan
memantau
Belitung.
Sasaran
sasaran
yang
ditetapkan
sepenuhnya
tindak
kriminal
dapat
dikendalikan
pada
tingkat
yang
serendah
dan
Peraturan
Pelaksanaannya ;
5. Meningkatkan penindakan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah dan
Peraturan Pelaksanaannya ;
6. Meningkatnya
kesiapsiagaan
masyarakat
terhadap
gangguan
14. Terpeliharanya bangunan vital milik Pemda dan Rumah Dinas dari
gangguan Ketentraman dan Ketertiban Umum ;
15. Tersusunnya pedoman dan mekanisme kerja sama dengan aparat
penegak hukum lainnya mengenai pemeliharaan Ketentraman dan
ketertiban
Umum
serta
Pelaksanaannya ;
16. Berkurangnya benturan
penegakan
antara
Peraturan
Dinas/Instansi
Daerah
dalam
dan
imlementasi
Provinsi
Kepulauan Bangka
Belitung mempunyai
tugas untuk
Bangka
Belitung
secara
keseluruhan.
Diseminasi
renstra
ini
akan
dilaporkan
melalui
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Satuan Polisi Pamoing Praja (Satpol PP) mempunyai tugas membantu kepala daerah untuk menciptakan suatu
kondisi daerah yang tenteram, tertib, dan teratur sehingga penyelenggaraan roda pemerintahan dapat
berjalan dengan lancar dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan aman. Oleh karena itu, di
samping menegakkan Perda, Satpol PP juga dituntut untuk menegakkan kebijakan pemerintah daerah
lainnya yaitu peraturan kepala daerah.
Untuk mengoptimalkan kinerja Satpol PP perlu dibangun kelembagaan Satpol PP yang mampu
mendukung terwujudnya kondisi daerah yang tenteram, tertib, dan teratur. Penataan kelembagaan Satpol PP
tidak hanya mempertimbangkan kriteria kepadatan jumlah penduduk di suatu daerah, tetapi juga beban tugas
dan tanggung jawab yang diemban, budaya, sosiologi, serta risiko keselamatan polisi pamong praja.
Dasar hukum tentang tugas dan tanggung jawab Satpol PP adalah PP Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi
Pamoing Praja yang ditetapkan pada tanggal 6 Januari 2010. Dengan berlakunya PP ini maka dinyatakan tidak
berlaku PP Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4428).
Berikut kutipan isi PP Nomor 6 tahun 2010 tentang Satpol PP.
Pengertian (Pasal 3)
(1) Satpol PP merupakan bagian perangkat daerah di bidang penegakan Perda, ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat.
(2) Satpol PP dipimpin oleh seorang kepala satuan dan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.
Syarat menjadi Satpol PP (Pasal 16)
Persyaratan untuk diangkat menjadi Polisi Pamong Praja adalah:
a. pegawai negeri sipil;
b. berijazah sekurang-kurangnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau yang setingkat;
c. tinggi badan sekurang-kurangnya 160 cm (seratus enam puluh sentimeter) untuk laki-laki dan 155 cm
(seratus lima puluh lima sentimeter) untuk perempuan;
d. berusia sekurang-kurangnya 21 (dua puluh satu) tahun;
e. sehat jasmani dan rohani; dan
f. lulus Pendidikan dan Pelatihan Dasar Polisi Pamong Praja.
Kedudukan (Pasal 3 ayat (2))
Satpol PP dipimpin oleh seorang kepala satuan dan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.
(Pertanggungjawaban Kepala Satpol PP kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah adalah
pertanggungjawaban administratif. Pengertian melalui bukan berarti Kepala Satpol PP merupakan
bawahan langsung sekretaris daerah. Secara struktural Kepala Satpol PP berada langsung di bawah
kepala daerah).
Tugas (Pasal 4)
Satpol PP mempunyai tugas menegakkan Perda dan menyelenggarakan ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat.
(Sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah bahwa
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat merupakan urusan wajib yang
menjadi kewenangan pemerintah daerah termasuk penyelenggaraan perlindungan masyarakat).
Fungsi (Pasal 5)
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Satpol PP mempunyai fungsi:
a. penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Perda, penyelenggaraan ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat;
b. pelaksanaan kebijakan penegakan Perda dan peraturan kepala daerah;
c. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat di daerah;
d. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;
(Tugas perlindungan masyarakat merupakan bagian dari fungsi penyelenggaraan ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat, dengan demikian fungsi perlindungan masyarakat yang selama ini
berada pada Satuan Kerja Perangkat Daerah bidang kesatuan bangsa dan perlindungan
masyarakat menjadi fungsi Satpol PP)
e. pelaksanaan koordinasi penegakan Perda dan peraturan kepala daerah, penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai
Negeri Sipil daerah, dan/atau aparatur lainnya;
f. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar mematuhi dan menaati Perda
dan peraturan kepala daerah; dan
g. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh kepala daerah.
Wewenang (Pasal 6)
Polisi Pamong Praja berwenang:
a. melakukan tindakan penertiban nonyustisial terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum
yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau peraturan kepala daerah;
(Tindakan penertiban nonyustisial adalah tindakan yang dilakukan oleh Polisi Pamong Praja
dalam rangka menjaga dan/atau memulihkan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat
terhadap pelanggaran Perda dan/atau peraturan kepala daerah dengan cara yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak sampai proses peradilan)
b. menindak warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang mengganggu ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat;
(Yang dimaksud dengan menindak adalah melakukan tindakan hukum terhadap pelanggaran
Perda untuk diproses melalui peradilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan).
c. fasilitasi dan pemberdayaan kapasitas penyelenggaraan perlindungan masyarakat;
d. melakukan tindakan penyelidikan terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang diduga
melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau peraturan kepala daerah; dan
(Yang dimaksud dengan tindakan penyelidikan adalah tindakan Polisi Pamong Praja yang tidak
menggunakan upaya paksa dalam rangka mencari data dan informasi tentang adanya dugaan
pelanggaran Perda dan/atau peraturan kepala daerah, antara lain mencatat, mendokumentasi atau
merekam kejadian/keadaan, serta meminta keterangan).
e. melakukan tindakan administratif terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang melakukan
pelanggaran atas Perda dan/atau peraturan kepala daerah.
(Yang dimaksud dengan tindakan administratif adalah tindakan berupa pemberian surat
pemberitahuan, surat teguran/surat peringatan terhadap pelanggaran Perda dan/atau peraturan
kepala daerah).
Kewajiban (Pasal 8)
Dalam melaksanakan tugasnya, Polisi Pamong Praja wajib:
a. menjunjung tinggi norma hukum, norma agama, hak asasi manusia, dan norma sosial lainnya yang hidup
dan berkembang di masyarakat;
(Yang dimaksud dengan norma sosial lainnya adalah adat atau kebiasaan yang diakui sebagai
aturan/etika yang mengikat secara moral kepada masyarakat setempat).
b. menaati disiplin pegawai negeri sipil dan kode etik Polisi Pamong Praja;
c. membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat;
(Yang dimaksud dengan membantu menyelesaikan perselisihan adalah upaya pencegahan agar
perselisihan antara warga masyarakat tersebut tidak menimbulkan gangguan ketenteraman dan
ketertiban umum).
d. melaporkan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia atas ditemukannya atau patut diduga
adanya tindak pidana; dan
(Yang dimaksud dengan tindak pidana adalah tindak pidana di luaryang diatur dalam Perda)
e. menyerahkan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil daerah atas ditemukannya atau patut diduga
adanya pelanggaran terhadap Perda dan/atau peraturan kepala daerah.
Pemberhentian (Pasal 18)
Polisi Pamong Praja diberhentikan karena:
a. alih tugas;