Anda di halaman 1dari 3

NAMA :A.

Sukmawati Amar

NIM :N011221045

KELAS :Farmasi A

PERATURAN DAERAH(PERDA)

 Pengertian Peraturan Daerah (Perda)

Peraturan Daerah adalah salah satu produk perundang-undangan tingkat daerah yang
dibentuk oleh Kepala Daerah, baik Daerah Provinsi maupun daerah kabupaten/kota dengan
DPRD Provinsi maupun Kota dalam ranah pelaksanaan penyelenggaraan otonomi daerah
yang menjadi legalitas perjalanan eksekusi Pemerintah Daerah.

Sementara menurut Jimmly Asshiddqie, Peraturan Daerah adalah bentuk aturan


pelaksana undang-undang sebagai peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
Kewenangan peraturan daerah bersumber dari kewenangan yang telah ditentukan suatu
undang-undang. Peraturan daerah juga dapat dibentuk untuk mengatur hal-hal yang
kewenangan untuk mengatur hal-hal tersebut tidak diatur secara eksplisit oleh suatu undang-
undang. Peraturan Daerah dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan UUD 1945
sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (3) dan (4).

Bicara tentang Peraturan Daerah (Perda) tentu tidak dapat dilepaskan dari hierarki
peraturan perundang-undanga. Adapun hierarki tersebut dikenal dengan adanya tujuh
tingkatan,yakni:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


2. Ketetapan Majelis Permusyawaran Rakyat (MPR)
3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang.
4. Peraturan Pemerintah
5. Peraturan Presiden
6. Peraturan Daerah Provinsi, dan
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Peraturan Daerah meliputi Perda Provinsi dan Perda Kabupaten/Kota. Adapunyang


dimaksud dengan Perda Provinsi adalah peratura perundang-undangan yang dibentuk oleh
DPRD Provinsi dengan persetujuan Gubernur. Kemudian yang dimaksud dengan Perda
Kabupaten/Kota adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh DPRD
Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama Bupati/Walikota

Peraturan Daerah dibentuk oleh DPRD dengan persetujuan Kepala Daerah. Adapun
penyusunan daerah memiliki prinsip dasar yaitu:

1. Transparansi
2. Partisipasi
3. Kordianasi dan Keterpaduan
 Tujuan dan Fungsi Peraturan Daerah( Perda)
Dalam buku pelaksanaan Otonomi Luas dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara
Langsung Oleh Rozali Abdullah, tujuan utama peraturan daerah untuk memberdayakan
masyarakat dan mewujudkan dasar kemandirian daerah. Peraturan Daerah dibentuk dengan
asas pembentukan perundang-undangan pada umumnya anatara lain:

1. Memihak kepada kepada kepentingan rakyat


2. Menjunjung tinggi hak asasi manusia
3. Berwawasan tinggi hak asasi manusia
 Fungsi Peraturan Daerah(Perda) antara lain:
1. Sebagai instrumen kebijakan untuk melaksanakan otonomi daerah dan tugas
pembantuan sebagaimana diamalkan dalam UUD 1945 dan UU tentang Pemerintahan
Daerah.
2. Merupakan peraturan pelaksaan dari peraturan perundang-undagan yang lebih tinggi.
Dalam fungsi ini, hierarki peraturan perundang-undangan. Dengan demikian
Peraturan Daerah tidak boleh bertentangan dengan Peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi.
3. Sebagai penampung kekhususan dan keragaman daerah serta penyalur aspirasi
masyarakat di daerah, namun tetap dalam koridor NKRI yang berlandaskan Pancasila
dan UUD 1945.
4. Sebagai alat pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan daearah.
 Muatan Peraturan Daerah dan Asas Pembentukannya

Terkait materi muatannya, ketentuan Pasal 14 UU No. 12 Tahun 2012 menerangkan


bahwa materi muatan Perda Provinsi berisi seputar penyelenggaraan otonomi daerah dan
tugas pembantuan serta menampuang kondisi khusus daerah atau bisa juga berupa penjabaran
Undang-Undang yang lebih tinggi. Namun, dalam praktiknya, terkadang penyelenggaraan
otonomi daerah bertentangan dengan peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau
dengan peraturan yang setara. Oleh karenanya, sebagiamana diterangkan Kemenkumham
pembentukan materi Perda harusnya memperhatikan sejumah asas materi muatannya yaitu:

1. Pengayoman: materi Perda harus memberikan perlindungan dalam menciptakan


ketentraman masyarakat.
2. Kemanusian: materi Perda harus mencerminkan perlindungan dan penghormatan
HAM serta harkat dan martabat warga Negara secara proporsional.
3. Kebangsaan: materi Perda harus mencerminkan sifat dan watak bangsa Indonesia
yang pluralistik dengan tetap menjaga prinsip NKRI.
4. Kekeluargaan: materi perda harus mencerminkan musyawarah untuk mencapai
mufakat dalam setiap pengambilan keputusan.
5. Kenusantaraan: materi Perda harus senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh
wilayah Indonesia dan materi muatannya merupakan bagian dari sistem hukum
nasional yang berdasarkan Pancasila.
6. Bhineka Tunggal Ika: materi Perda harus memperhatikan keragaman penduduk,
agama, suku, golongan, kondisi khusus daerah, dan budaya khusus yang menyangkut
masalah sensitif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
7. Keadilan: materi Perda harus mencerminkan keadilan secara proporsional bagi setiap
warga Negara tanpa terkecuali.
8. Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan: materi Perda tidak boleh
berisi hal yang bersifat membedakan berdasarkan latar belakang (agama, suku, ras,
golongan, gender, atau status sosial).
9. Ketertiban dan Kepastian Hukum: materi Perda harus menimbulkan ketertiban dalam
masyarakat melalui jaminan adanya kepastian hukum. Dan,
10. Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan: materi Perda harus mencerminkan
keseimbangan, keserasian, dan keselarasan anatara kepentingan Individu dan
masyarakat dengan kepentingan Bangsa dan Negara.
 Aspek Penting dalam Peraturan Daerah
1. Aspek Kewenangan
Makna dari aspek ini adalah kewenangan Perda dibuat Kepala Daearah dan
DPRD. Peraturan Daerah ditetapkan oleh Kepala Daerah serta mendapat persetujuan
bersama DPR.
2. Aspek Keterbukaan
Dalam pembentukan Perda diperlukan adanya keterbukaan. Adapun makna dari
keterbukaan ini adalah pemebrian kesempatan kepada masyarakat untuk
berpaartisipasi baik dalam proses perencanaan, persiapan, penyusunan, dan
pembahsan Raperda.
3. Aspek Pengawasan
Dalam pembentukan Perda perlu adanya pengawasan. Pengawasan yang
dimaksud berupa preventif terhadap Raperda maupun represif terhadap Perda.

Anda mungkin juga menyukai