a. Perencanaan
b. Kebutuhan
kebutuhan pengadaan barang/jasa diawali dengan berbagai aktivitas seperti analisis, survey
dan riset mengenai barang/jasa. Secara garis besar identifikasi kebutuhan meliputi beberapa
kegiatan, yaitu :
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menerima dan memeriksa daftar kebutuhan pengadaan
Barang/Jasa agar sesuai dengan peruntukan & anggaran.
Pejabat Pengadaan melakukan pemilihan penyedia, pemilihan barang sesuai RUP, proses
negosiasi dengan rekanan dan pembelian barang.
b. Penyewaan ( leasing ) : adalah kegiatan sewa –menyewa baik secara sewa murni
maupun sewa dengan opsi untuk membeli
g. Tukar Tambah ( Trade-in) : kegiatan tukar menukar barang dengan membayar selisih
harga, untuk memperoleh barang yag sesuaidenga kebutuhan operasi, untuk menghindari
kerugian perusahaan.
h. Barter ( exchange ) : kegiatan tuker menukar barang secar langsung ( tukar guling ).
Filosofi pengadaan adalah upaya untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan yang
dilakukan berdasarkan pemikiran yang logis dan sistematis dan mengikuti norma dan etika
yang berlaku sesuai metode dan proses pengadaan barang dan jasa yang berlaku..
Anggaran adalah suatu rencana tentang kegiatan perusahaan yang mencakup berbagai
kegiatan yang saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain dalam jangka waktu satu
tahun.
Melakukan identifikasi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM), material, dan bahan
sesuai dengan aktivitas yang telah didapat pada Jadwal Pengadaan Barang/Jasa
Menghitung perkiraan biaya bahan, biaya setiap aktivitas berdasarkan jumlah sumber
daya yang ada untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang ditentukan
Rencana Umum Pengadaan (RUP) adalah kegiatan yang terdiri dari identifikasi kebutuhan
barang/jasa yang diperlukan Kementerian Negara/Lembaga (K/L), penyusunan dan
penetapan rencana penganggaran sampai dengan penyusunan Kerangka Acuan Kerja
(KAK)
Belanja Pegawai
Pengeluaran yang merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau
barang, yang harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah di dalam maupun di luar negeri
baik kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil dan pegawai yang dipekerjakan oleh
pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
Belanja Barang
Pengeluaran untuk menampung pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk
memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan serta
pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat dan
belanja perjalanan. Belanja ini terdiri dari belanja barang dan jasa, belanja pemeliharaan dan
belanja perjalanan dinas.
Belanja Modal
Pengeluaran anggaran yang digunakan, dalam rangka memperoleh atau menambah aset tetap
dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta melebihi
batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang ditetapkan pemerintah. Aset
Tetap tersebut dipergunakan untuk operasional kegiatan sehari-hari suatu satuan kerja bukan
untuk dijual.
Pengeluaran pemerintah untuk pembayaran bunga (interest) yang dilakukan atas kewajiban
penggunaan pokok utang (principal outstanding) baik utang dalam maupun luar negeri yang
dihitung berdasarkan posisi pinjaman jangka pendek atau jangka panjang. Jenis belanja ini
khusus digunakan dalam kegiatan dari Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan.
Subsidi
Pengeluaran atau alokasi anggaran yang diberikan pemerintah kepada perusahaan negara,
lembaga pemerintah atau pihak ketiga lainnya yang memproduksi, menjual, mengekspor atau
mengimpor barang dan jasa untuk memenuhi hajat hidup orang banyak agar harga jualnya
dapat dijangkau masyarkat. Belanja ini antara lain digunakan untuk penyaluran subsidi
kepada masyarakat melalui BUMN/BUMD dan pemsahaan swasta.
Hibah
Pengeluaranpemerintah berupa transfer dalam bentuk uang, barang atau jasa, bersifat tidak
wajib yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya dan tidak mengikat serta tidak
terus menerus kepada pemerintahan negara lain, pemerintah daerah, masyarakat dan
organisasi kemayarakatan serta organisasi intemasional.
Bantuan Sosial
Transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari
kemungkinan terjadinya resiko sosial. Bantuan sosial dapat langsung diberikan kepada
anggota masyarakat dan/atau lembaga kemasyarakatan termasuk didalamnya bantuan untuk
lembaga non pemerintah bidang pendidikan dan keagamaan. Pengeluaran ini dalam bentuk
uang/ barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat, bersifat tidak terus menerus dan selektif.
Belanja Lain-lain
Secara umum langkah-langkah menyusun DIPA oleh Satuan Kerja (SATKER) adalah
sebagai berikut :
6. Para kepala daerah meminta uang jasa (dibayar di muka) kepada pemenang tender
sebelum melaksanakan proyek;
7. Kepala daerah menerima sejumlah uang dari rekanan dengan menjanjikan akan
diberikan proyek pengadaan
pengadaan yang baik dan bersih, perlu didukung dengan gagasan peningkatan kualitas
sumber daya manusia, serta adanya pelayanan yang baik serta penyelenggaraan pemerintah
yang jujur, bersih dan didukung dengan pengelolaan keuangan yang efektif, efesien,
transparan, dan akuntabel. Dalam hal pengelolaan Keuangan Negara serta tercapainya tertib
Anggaran dan Keuangan Negara, sebagai sumber pembelajaran pembangunan, perlu disusun
Anggaran Belanja Negara, antara lain dengan sistem pengadaan Barang/Jasa serta memberi
kesempatan dunia usaha dalam hal pengadaan Barang/Jasa