Anda di halaman 1dari 41

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id PUTUSAN
hk
Nomor :70/Pid.B/2018/PN.Jkt.Utr

a
R
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

si
Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang memeriksa dan mengadili

ne
ng
perkara-perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan
biasa, telah menjatuhkan Putusan Sela sebagai berikut dalam perkara

do
gu Terdakwa:
Nama lengkap : Ferry Vb Napitupulu Anak Dari Jhony Viator

In
Napitupulu
A
Tempat lahir : Medan;
Umur/ Tgl. Lahir : 43 Tahun/22 September 1974;
ah

lik
Jenis kelamin : Laki-laki;
Kewarganegaraan : Indonesia;
am

ub
Tempat tinggal : Jl. Metro Kencana Raya Blok J/15 RT.10 RW.04
Kel. Papanggo, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara;
Ag a m a : Katholik;
ep
k

Pekerjaan : Wiraswasta;
ah

si
Terdakwa ditahan dalam tahanan rumah tahanan negara, masing-masing
oleh:

ne
ng

1. Penyidik Polri tidak dilakukan penahanan;


2. Penuntut Umum sejak tanggal 22 Januari 2018, sejak tanggal

do
22 Januari 2018 sampai dengan tanggal 10 Pebruari 2018;
gu

3. Majelis Hakim : sejak tanggal 29 Januari 2018 sampai dengan tanggal 27


Februari 2018 ;
In
A

4. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Jakarta : sejak tanggal 28


Februari 2018 sampai dengan 28 April 2018 ;
ah

lik

Terdakwa di dampingi oleh Penasehat Hukum :


1. Muara Karta S.H., M.M. 6. Roberman Rajagukguk, S.H.
2. THenri Hendrikson Sirait, S.H. 7. Hot Marudur Tua Siringo-ringo, SH.
m

ub

3. Fifi Maya Simamora, S.H 8. Laura Octoberina, S.H.


4. Yefta MA Mbolik, S.H. 9. Paruhum Purba, S.H.
5. Hj.Listari Wardiani, S.H. 10. Josua P Hutabarat, S.H.
ka

ep

Para Penasehat Hukum dan Advokat baik bersama-sama maupun sendiri-


ah

sendiri pada kantor Law Office MUARA KARTA SH, MM & PARTNERS,
R

beralamat di Ruko Cempaka Mas Blok D1 No.11 Jl.Let. Jend.Suprapto, Jakarta


es

Pusat, berdasarkan Surat Kuasa khusus Nomor : 033/MKP/SKK/II/2018


M

ng

tertanggal 15 Februari 2018 ;


on

Hal 1 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Pengadilan Negeri tersebut;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Setelah membaca:

si
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kelas I A Khusus Jakarta Utara Nomor
70/Pid.B/2018/PN.Jkt.Utr tanggal 29 Januari 2018 tentang penunjukan

ne
ng
Majelis Hakim;
- Penetapan Majelis Hakim Nomor: 70/Pid.B/2018/PN.Jkt.Utr tanggal 29

do
gu Januari 2018 tentang penetapan hari sidang;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum;

In
A
Setelah mendengar pembacaan keberatan/eksepsi dari Penasihat
ah

Hukum Terdakwa dan pendapat dari Penuntut Umum;

lik
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut
Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:
am

ub
PERTAMA:

-----------Bahwa Terdakwa FERRY VB NAPITUPULU anak dari JHONY VIATOR


ep
k

NAPITUPULU pada hari yang tidak dapat diingat tanggal 27 Maret sampai
ah

dengan tanggal 26 bulan April 2013 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu
R

si
dalam bulan Maret sampai dengan bulan April tahun 2013, bertempat di Rumah
Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang

ne
ng

masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Utara, dengan


maksud untuk menguntungkan dirinya sendiri atau orang lain yaitu saksi korban

do
HANSEN secara melawan hukum, dengan mempergunakan sebuah nama
gu

palsu atau suatu sifat palsu, dengan mempergunakan tipu muslihat, ataupun
dengan mempergunakan susunan kata-kata bohong, menggerakkan seseorang
In
A

untuk menyerahkan sesuatu benda, untuk mengadakan perjanjian hutang


ataupun untuk meniadakan piutang, perbuatan Terdakwa dilakukan dengan cara
ah

lik

sebagai berikut :----------------------------------------------------------------------

- Bahwa awalnya sekira bulan September tahun 2012 saksi TAN JENG KANG
m

ub

als BABY memperkenalkan Terdakwa dengan saksi korban ketika di Rumah


Tahanan Cabang Salemba di Kejaksaan Agung, saat itu saksi korban
ka

sedang menjalani penahanan terkait perkara tindak pidana korupsi lalu saksi
ep

korban menceritakan permasalahan perkara korupsi yang sedang


ah

dihadapinya kepada Terdakwa kemudian pada bulan Oktober tahun 2012


R

Terdakwa kembali menemui saksi korban dengan maksud membantu saksi


es

korban. Setelah saksi korban selesai menceritakan permasalahan yang


M

ng

dihadapi kemudian Terdakwa mengatakan, “Bro kalau seperti ini ceritanya,


on

ini hukum perikatan/perjanjian bukan pidana korupsi”, lalu saksi korban


Hal 2 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
bertanya, “Terus saya harus bagaimana?”. Terdakwa pun mengatakan, “Bro
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kalau lo mau, saya urus perkara lo, saya jamin pasti bisa vonis bebas”,

a
meskipun saat itu saksi korban belum percaya penuh dengan kata-kata

si
Terdakwa. Selain itu, untuk meyakinkan saksi korban, Terdakwa mengatakan
bahwa Terdakwa mempunyai plakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

ne
ng
dan menunjukkan plakat tersebut kepada saksi korban;

- Bahwa pada tanggal 22 Januari 2013 berkas perkara korupsi dengan

do
gu Terdakwa yaitu saksi korban dinyatakan lengkap dan penahanan saksi
korban dialihkan ke Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta Timur kemudian

In
A
saksi korban mulai menjalani persidangan pada tanggal 7 Februari 2013.
Ketika saksi korban dalam proses persidangan, saksi korban dibantar ke
ah

Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, lalu Terdakwa kembali

lik
menemui saksi korban untuk menawarkan bantuan menyelesaikan perkara
korupsi yang sedang dihadapi saksi korban dengan mengatakan, “Bro kamu
am

ub
tenang aja, nanti perkaranya bisa saya urus supaya bro bisa vonis bebas”;

- Bahwa sekira bulan Maret tahun 2013, pembantaran saksi korban


ep
dipindahkan ke Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara. Kemudian
k

Terdakwa kembali menemui saksi korban untuk memberitahukan kepada


ah

saksi korban bahwa, “Bro ketua Majelis Hakim yang menyidangkan bro mau
R

si
diganti dari Sudjatmiko ke Pangeran Napitupulu, jadi nanti Hakim Ketua

ne
yang nyidangin lo, Pangeran Napitupulu,” dan saksi korban bertanya, “Tau
ng

dari mana kamu?”, lalu dijawab Terdakwa, “Saya kan orang intelijen sampai
KPK aja bisa saya tembus, percaya lah sama saya.” Selanjutnya Terdakwa

do
gu

mengatakan, “Pangeran Napitupulu itu satu marga dengan saya dan masih
famili saya, saya punya akses dengan Pangeran Napitupulu.” Kemudian
In
direspon oleh saksi korban dengan mengatakan, “Nanti saya pikir-pikir dulu
A

ya Fer” dan ketika itu saksi korban mulai mempercayai kata-kata yang
diucapkan oleh Terdakwa;
ah

lik

- Bahwa sekira akhir bulan April 2013, ketika saksi korban masih berada di
Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara, Terdakwa kembali menemui saksi
m

ub

korban dan mengatakan bahwa, “Saya sudah bicara dengan Hakim Ketua
dan Jaksa, mereka bisa membantu vonis bebas tapi bro harus menyiapkan
ka

ep

uang USD 800.000,- (delapan ratus ribu dollar Amerika) untuk mengurus
perkara di Jaksa dan Hakim.” Saksi korban percaya dengan kata-kata yang
ah

diucapkan Terdakwa dan yakin bahwa Terdakwa mampu membantu saksi


R

es

perkara sehingga saksi korban menyuruh saksi ANDI THANAKA dan saksi
M

IMELDA menyiapkan uang sebesar USD 800.000,- (delapan ratus ribu dollar
ng

Amerika) untuk diserahkan secara bertahap kepada Terdakwa;


on

Hal 3 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
- Bahwa saksi ANDI THANAKA menyerahkan uang kepada Terdakwa secara
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
langsung maupun melalui transfer setelah ada kesepakatan nominal antara

a
Terdakwa dengan saksi korban dengan rincian sebagai berikut:

si
1. Pada tanggal 1 Mei 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI
THANAKA sebesar USD 25.000,- (dua puluh lima ribu dollar Amerika)

ne
ng
2. Pada tanggal 20 Mei 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI
THANAKA sebesar USD 30.000,- (tiga puluh ribu dollar Amerika)

do
gu 3. Pada tanggal 26 Mei 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI
THANAKA sebesar USD 30.000,- (tiga puluh ribu dollar Amerika)
4. Pada tanggal 3 Juni 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI

In
A
THANAKA sebesar USD 20.000,- (dua puluh ribu dollar Amerika)
5. Pada tanggal 5 Juni 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI
ah

THANAKA sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)

lik
6. Pada tanggal 20 Juni 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI
THANAKA sebesar USD 100.000,- (seratus ribu dollar Amerika)
am

ub
7. Pada tanggal 25 Juni 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI
THANAKA sebesar USD 10.000,- (sepuluh ribu dollar Amerika)
8. Pada tanggal 25 Juni 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI
ep
k

THANAKA sebesar Rp 45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah) dan


diserahkan secara transfer
ah

R
9. Pada tanggal 14 Juli 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI

si
THANAKA sebesar USD 400.000,- (empat ratus ribu dollar Amerika)
10. Pada tanggal 17 Juli 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI

ne
ng

THANAKA sebesar USD 30.000,- (tiga puluh ribu dollar Amerika)


11. Pada tanggal 17 Juli 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI

do
THANAKA sebesar USD 200.000,- (dua ratus ribu dollar Amerika)
gu

12. Pada tanggal 18 Juli 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI
THANAKA sebesar USD 100.000,- (seratus ratus ribu dollar Amerika)
In
A

- Bahwa saksi korban melalui saksi ANDI THANAKA telah menyerahkan uang
sebagaimana diminta Terdakwa dengan total sebesar USD 945.000
ah

lik

(sembilan ratus empat puluh lima ribu dollar Amerika) dan Rp 295.000.000,-
(dua ratus sembilan puluh juta rupiah) atau setara dengan lebih kurang Rp
10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah). Akan tetapi, pada tanggal 16
m

ub

September 2013 saksi korban yang juga sebagai Terdakwa dalam perkara
ka

korupsi tidak divonis bebas oleh Majelis Hakim sebagaimana yang telah
ep

dijanjikan oleh Terdakwa melainkan saksi korban divonis selama 10


(sepuluh) tahun penjara berdasarkan putusan Nomor:
ah

05/Pid.SUS/TPK/2013/PN.JKT.PST;
R

es

- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, saksi korban mengalami kerugian materil


M

ng

sebesar USD 945.000 (sembilan ratus empat puluh lima ribu dollar Amerika)
on

dan Rp 295.000.000,- (dua ratus sembilan puluh juta rupiah) atau setara

Hal 4 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
dengan lebih kurang Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) atau
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
setidak-tidaknya sejumlah tersebut.

a
R
----------------Perbuatan Terdakwa FERRY VB NAPITUPULU anak dari JHONY

si
VIATOR NAPITUPULU merupakan tindak pidana sebagaimana diatur dan

ne
ng
diancam pidana menurut Pasal 378 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.--------

----------------------------------------------------------ATAU---------------------------------------

do
gu KEDUA:
-----------Bahwa Terdakwa FERRY VB NAPITUPULU anak dari JHONY VIATOR

In
NAPITUPULU pada hari yang tidak dapat diingat tanggal 27 Maret sampai
A
dengan tanggal 26 bulan April 2013 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu
dalam bulan Maret sampai dengan bulan April tahun 2013, bertempat di Rumah
ah

lik
Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang
masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Utara, dengan
am

ub
sengaja menguasai secara melawan hukum, sesuatu benda yang seluruhnya
atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, yaitu saksi korban HANSEN, yang
berada padanya bukan karena kejahatan, perbuatan Terdakwa dilakukan
ep
k

dengan cara sebagai berikut :-------------------------------------------------------------------


ah

- Bahwa awalnya pada bulan September tahun 2012 saksi TAN JENG KANG
R

si
als BABY memperkenalkan Terdakwa dengan saksi korban ketika di Rumah
Tahanan Cabang Salemba di Kejaksaan Agung, saat itu saksi korban

ne
ng

sedang menjalani penahanan terkait perkara tindak pidana korupsi lalu saksi
korban menceritakan permasalahan perkara korupsi yang sedang

do
gu

dihadapinya kepada Terdakwa kemudian pada bulan Oktober tahun 2012


Terdakwa kembali menemui saksi korban dengan maksud membantu saksi
korban. Setelah saksi korban selesai menceritakan permasalahan yang
In
A

dihadapi kemudian Terdakwa mengatakan, “Bro kalau seperti ini ceritanya,


ini hukum perikatan/perjanjian bukan pidana korupsi”, lalu saksi korban
ah

lik

bertanya, “Terus saya harus bagaimana?”. Terdakwa pun mengatakan, “Bro


kalau lo mau, saya urus perkara lo, saya jamin pasti bisa vonis bebas”,
m

ub

meskipun saat itu saksi korban belum percaya penuh dengan kata-kata
Terdakwa. Selain itu, untuk meyakinkan saksi korban, Terdakwa mengatakan
ka

bahwa Terdakwa mempunyai plakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)


ep

dan menunjukkan plakat tersebut kepada saksi korban;


ah

- Bahwa pada tanggal 22 Januari 2013 berkas perkara korupsi dengan


R

Terdakwa yaitu saksi korban dinyatakan lengkap dan penahanan saksi


es
M

korban dialihkan ke Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta Timur kemudian


ng

saksi korban mulai menjalani persidangan pada tanggal 7 Februari 2013.


on

Hal 5 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Ketika saksi korban dalam proses persidangan, saksi korban dibantar ke
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, lalu Terdakwa kembali

a
menemui saksi korban untuk menawarkan bantuan menyelesaikan perkara

si
korupsi yang sedang dihadapi saksi korban dengan mengatakan, “Bro kamu
tenang aja, nanti perkaranya bisa saya urus supaya bro bisa vonis bebas”;

ne
ng
- Bahwa sekira bulan Maret tahun 2013, pembantaran saksi korban
dipindahkan ke Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara. Kemudian

do
gu Terdakwa kembali menemui saksi korban untuk memberitahukan kepada
saksi korban bahwa, “Bro ketua Majelis Hakim yang menyidangkan bro mau

In
A
diganti dari Sudjatmiko ke Pangeran Napitupulu, jadi nanti Hakim Ketua
yang nyidangin lo, Pangeran Napitupulu,” dan saksi korban bertanya, “Tau
ah

dari mana kamu?”, lalu dijawab Terdakwa, “Saya kan orang intelijen sampai

lik
KPK aja bisa saya tembus, percaya lah sama saya.” Selanjutnya Terdakwa
mengatakan, “Pangeran Napitupulu itu satu marga dengan saya dan masih
am

ub
famili saya, saya punya akses dengan Pangeran Napitupulu.” Kemudian
direspon oleh saksi korban dengan mengatakan, “Nanti saya pikir-pikir dulu
ep
ya Fer”;
k

- Bahwa sekira akhir bulan April 2013, ketika saksi korban masih berada di
ah

Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara, Terdakwa kembali menemui saksi
R

si
korban dan mengatakan bahwa, “Saya sudah bicara dengan Hakim Ketua

ne
dan Jaksa, mereka bisa membantu vonis bebas tapi bro harus menyiapkan
ng

uang USD 800.000,- (delapan ratus ribu dollar Amerika) untuk mengurus
perkara di Jaksa dan Hakim.” Saksi korban percaya bahwa Terdakwa

do
gu

mampu membantu saksi perkara sehingga saksi korban menyuruh saksi


ANDI THANAKA dan saksi IMELDA menyiapkan uang sebesar USD
In
800.000,- (delapan ratus ribu dollar Amerika) untuk diserahkan secara
A

bertahap kepada Terdakwa;


ah

lik

- Bahwa saksi ANDI THANAKA menyerahkan uang kepada Terdakwa secara


langsung maupun melalui transfer setelah ada kesepakatan nominal antara
Terdakwa dengan saksi korban dengan rincian sebagai berikut:
m

ub

1. Pada tanggal 1 Mei 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI
ka

THANAKA sebesar USD 25.000,- (dua puluh lima ribu dollar Amerika)
ep

2. Pada tanggal 20 Mei 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI
THANAKA sebesar USD 30.000,- (tiga puluh ribu dollar Amerika)
ah

3. Pada tanggal 26 Mei 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI
R

THANAKA sebesar USD 30.000,- (tiga puluh ribu dollar Amerika)


es
M

4. Pada tanggal 3 Juni 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI
ng

THANAKA sebesar USD 20.000,- (dua puluh ribu dollar Amerika)


on

Hal 6 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
5. Pada tanggal 5 Juni 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
THANAKA sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)

a
6. Pada tanggal 20 Juni 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI

si
THANAKA sebesar USD 100.000,- (seratus ribu dollar Amerika)
7. Pada tanggal 25 Juni 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI

ne
ng
THANAKA sebesar USD 10.000,- (sepuluh ribu dollar Amerika)
8. Pada tanggal 25 Juni 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI
THANAKA sebesar Rp 45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah)

do
gu 9. Pada tanggal 14 Juli 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI
THANAKA sebesar USD 400.000,- (empat ratus ribu dollar Amerika)

In
10. Pada tanggal 17 Juli 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI
A
THANAKA sebesar USD 30.000,- (tiga puluh ribu dollar Amerika)
11. Pada tanggal 17 Juli 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI
ah

lik
THANAKA sebesar USD 200.000,- (dua ratus ribu dollar Amerika)
12. Pada tanggal 18 Juli 2013 telah diterima Terdakwa dari saksi ANDI
THANAKA sebesar USD 100.000,- (seratus ratus ribu dollar Amerika)
am

ub
- Bahwa saksi korban melalui saksi ANDI THANAKA telah menyerahkan uang
sebagaimana diminta Terdakwa dengan total sebesar USD 945.000
ep
(sembilan ratus empat puluh lima ribu dollar Amerika) dan Rp 295.000.000,-
k

(dua ratus sembilan puluh juta rupiah) atau setara dengan lebih kurang Rp
ah

10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah). Akan tetapi, pada tanggal 16


R

si
September 2013 saksi korban yang juga sebagai Terdakwa dalam perkara

ne
korupsi tidak divonis bebas oleh Majelis Hakim melainkan divonis selama 10
ng

(sepuluh) tahun penjara berdasarkan putusan Nomor:


05/Pid.SUS/TPK/2013/PN.JKT.PST;

do
gu

- Bahwa ternyata uang yang telah diterima terdakwa digunakan untuk


memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Terdakwa sendiri dan Terdakwa tidak
In
A

mengembalikan uang sebesar yang diterimanya sampai dengan saksi


korban mengirimkan surat somasi kepada Terdakwa;
ah

lik

- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, saksi korban mengalami kerugian materil


sebesar USD 945.000 (sembilan ratus empat puluh lima ribu dollar Amerika)
m

ub

dan Rp 295.000.000,- (dua ratus sembilan puluh juta rupiah) atau setara
dengan lebih kurang Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) atau
ka

setidak-tidaknya sejumlah tersebut.


ep

----------------Perbuatan Terdakwa FERRY VB NAPITUPULU anak dari JHONY


ah

VIATOR NAPITUPULU merupakan tindak pidana sebagaimana diatur dan


R

diancam pidana menurut Pasal 372 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.--------


es

Menimbang, bahwa atas surat dakwaan tersebut, Terdakwa melalui


M

ng

Penasihat Hukumnya pada tanggal 15 Februari 2018 telah mengajukan Eksepsi


on

(Nota Keberatan) sebagaimana termuat dalam Berita Acara Persidangan, yang


Hal 7 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
pada pokoknya sebagai berikut :
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
I. SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM HARUS DINYATAKAN TIDAK

a
DAPAT DITERIMA (niet onvanklijk verklaard) KARENA PENUNTUT

si
UMUM TELAH MELANGGGAR KETENTUAN HUKUM ACARA (error in
procedure)

ne
ng
A. Penuntut Umum Telah Melanggar Ketentuan Pasal 143 ayat (4)
KUHAP

do
gu 1. Bahwa ketentuan pasal 143 ayat (4) KUHAP menyebutkan :
Turunan surat pelimpahan perkara beserta surat dakwaan
disampaikan kepada tersangka atau penasihat hukumnya dan

In
A
penyidik, pada saat yang bersamaan dengan penyampaian surat
pelimpahan perkara tersebut ke pengadilan negeri.
ah

lik
2. Bahwa penting untuk Kami sampaikan kepada Majelis Hakim Yang
Terhormat, bahwa sampai hari ini atau sampai saat NOTA
am

ub
PEMBELAAN (EKSEPSI) ini Kami sampaikan/bacakan di
persidangan yang mulia ini Terdakwa ataupun Kami selaku Penasihat
hukum Terdakwa sama sekali BELUM MENERIMA TURUNAN
ep
k

SURAT PELIMPAHAN PERKARA atas nama Terdakwa ke


ah

Pengadilan Negeri Jakarta Utara dari Penuntut Umum, padahal


R

si
ketentuan pasal 143 ayat (4) KUHAP mewajibkan kepada Penuntut
Umum untuk menyampaikan Turunan Surat Pelimpahan Perkara

ne
ng

tersebut kepada Terdakwa atau Penasihat Hukumnya BERSAMAAN


pada saat Penuntut Umum menyampaikan Surat Pelimpahan

do
Perkara Tersebut ke Pengadilan.
gu

3. Bahwa Kami sangat berkeberatan dan menolak dengan tegas sikap


Penuntut umum yang telah melecehkan atau menyepelekan hak dan
In
A

kepentingan Terdakwa dalam mendapatkan TURUNAN SURAT


PELIMPAHAN PERKARA atas nama Terdakwa ke Pengadilan Negeri
ah

lik

tersebut, sikap mana telah berakibat Terdakwa atau Kami Penasihat


Hukum Terdakwa sama sekali tidak mendapatkan kesempatan untuk
mengetahui perkembangan proses perkara yang sedang dihadapi
m

ub

Terdakwa dan juga tidak mendapatkan kesempatan untuk


ka

mempersiapkan kepentingan pembelaannya dalam menghadapi


ep

persidangan yang akan dihadapi Terdakwa, padahal pemberian


TURUNAN SURAT PELIMPAHAN PERKARA kepada Terdakwa atau
ah

Penasihat Hukum Terdakwa ini jelas-jelas telah diatur dengan tegas


R

es

pada pasal 143 ayat (4) KUHAP.


M

4. Bahwa dapat diketahuinya Penuntut Umum telah melimpahkan


ng

perkara Terdakwa kepengadilan adalah karena inisiatif dari Penasihat


on

Hal 8 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Hukum Terdakwa yang melakukan pengecekkan ke Pengadilan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Negeri Jakarta Utara guna mengetahui sejauh mana perkembangan

a
proses perkara Terdakwa yang berdasarkan pengecekkan Penasihat

si
Hukum tersebut akhirnya baru diketahui bahwa Penuntut Umum telah
melimpahkan Perkara Terdakwa kepada Pengadilan pada tanggal 29

ne
ng
Januari 2018.
5. Bahwa dengan berbekal informasi yang telah didapat oleh Penasihat

do
gu Hukum tersebut maka selanjutnya Kami meminta kepada Penuntut
Umum agar dapat diberikan kepada Kami Surat Dakwaan, Surat
Dakwaan mana akirnya telah Kami terima pada tanggal 6 Februari

In
A
2018 namun tanpa disertai TURUNAN SURAT PELIMPAHAN
PERKARA ke Pengadilan oleh Penuntut Umum.
ah

lik
6. Bahwa sikap dan tindakan Penuntut Umum yang telah tidak
memberikan TURUNAN SURAT PELIMPAHAN PERKARA ke
am

ub
pengadilan tersebut sampai hari ini atau sampai saat NOTA
PEMBELAAN (EKSEPSI) ini Kami sampaikan/bacakan di
persidangan yang mulia ini telah cukup membuktikan bahwa
ep
k

Penuntut Umum telah melakukan pelanggaran terhadap Hukum


ah

Acara Pidana sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 143


R

si
ayat (4) KUHAP, sehingga sudah sepatutnya Majelis Hakim dalam
memberikan Putusan atas NOTA KEBERATAN (EKSEPSI) ini

ne
ng

berkenan memutuskan dan menyatakan bahwa Surat Dakwaan


Penuntut Umum Tidak Dapat Diterima atau setidak tidaknya

do
memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menyerahkan
gu

kepada Penasihat Hukum Terdakwa TURUNAN SURAT


PELIMPAHAN PERKARA ke pengadilan dalam perkara ini.
In
A

B. Penuntut Umum Telah Melanggar Ketentuan Pasal 72 KUHAP


Beserta Penjelasannya
ah

lik

1. Bahwa ketentuan pasal 72 KUHAP menyebutkan : Atas permintaan


Terdakwa atau Penasihat Hukumnya pejabat yang bersangkutan
memberikan turunan Berita Acara Pemeriksaan untuk
m

ub

kepentingan pembelaannya. Adapun Penjelasan dari pasal 72


ka

KUHAP itu sendiri menyebutkan : yang dimaksud “untuk kepentingan


ep

pembelaanya” ialah bahwa mereka wajib menyimpan isi berita acara


tersebut untuk diri sendiri. …..Dalam tingkat penuntutan ialah semua
ah

berkas perkara termasuk surat dakwaan….. dst”.


R

es

2. Bahwa hasil penyidikan yang dilakukan oleh penyidik adalah


M

merupakan dasar pembuatan surat dakwaan. H.M.A. KUFFAL dalam


ng

bukunya “Penerapan KUHAP dalam Praktek Hukum” (Penerbitan


on

Hal 9 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, 2003, halaman 221)
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menyatakan:

a
“Surat Dakwaan adalah sebuah akte yang dibuat oleh penuntut

si
umum berisi perumusan tindak pidana yang didakwakan kepada
terdakwa berdasarkan kesimpulan dari hasil penyidikan.”

ne
ng
3. Bahwa lebih tegas lagi dikemukakan Leden Marpaung dalam
bukunya “Proses Penanganan Perkara Pidana di Kejaksaan dan

do
gu Pengadilan Negeri, Upaya Hukum dan Eksekusi” (Sinar Grafika,
Jakarta, 1992, halaman 434) sebagai berikut:
“Hasil penyidikan yang dihimpun dalam bundel/berkas disebut

In
A
“berkas perkara”. Berkas perkara tersebut tidak dapat dipisahkan
dengan surat dakwaan karena surat dakwaan tersebut bermula
ah

lik
dari berkas perkara.”
4. Bahwa begitu pentingnya Terdakwa atau Penasihat Hukumnya
am

ub
mendapatkan Berita Acara Pemeriksaan atas perkara Terdakwa guna
untuk menilai apakah Surat Dakwaan Penuntut Umum telah sesuai
atau sejalan dengan hasil penyidikan pihak penyidik dan juga untuk
ep
k

dijadikan dasar acuan bagi Terdakwa dan/atau Penasihat Hukum


ah

Terdakwa dalam membela kepentingan Terdakwa pada proses


R

si
persidangan.
5. Bahwa Kami selaku Penasihat Hukum Tersangka/sekarang Terdakwa

ne
ng

melalui surat Permohonan Kami No.001/FMS/I/2018 tertanggal 24


Januari 2018 telah secara resmi mengajukan Permohonan

do
Permintaan Berita Acara Pemeriksaan kepada Kepala Kejaksaan
gu

Negeri Jakarta utara cq. Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Jakarta Utara
dan Jaksa Penuntut Umum, akan tetapi hingga sampai persidangan
In
A

pertama atas nama Terdakwa di buka oleh Majelis Hakim Yang


Terhormat pada tanggal 8 Februari 2018 yang lalu, Terdakwa maupun
ah

lik

Penasihat Hukum Terdakwa sama sekali belum juga menerima Berita


Acara pemeriksaan atas nama Terdakwa untuk kepentingan
pembelaan terdakwa dalam persidangan ini.
m

ub

6. Bahwa Berita Acara Pemeriksaan perkara atas nama Terdakwa yang


ka

saat ini telah Kami peroleh bukanlah Kami peroleh dari Penuntut
ep

Umum akan tetapi baru dapat Kami peroleh dari kepaniteraan


Pengadilan Negeri Jakarta Utara setelah persidangan atas nama
ah

Terdakwa di buka oleh Majelis Hakim, padahal permohonan


R

es

permintaan dapat diberikannya Berita Acara Pemeriksaan perkara


M

telah Kami ajukan secara resmi sejak dari tanggal 24 Januari 2018.
ng

on

Hal 10 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
7. Bahwa Kami sangat berkeberatan dan menolak dengan tegas sikap
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penuntut umum yang sama sekali tidak menggubris atau seolah-olah

a
menyepelekan hak dan kepentingan Terdakwa dalam mendapatkan

si
Berita Acara Pemeriksaan atas perkaranya demi kepentingan
pembelaan diri Terdakwa padahal hal tersebut sangatlah di

ne
ng
mungkinkan oleh Undang-Undang yaitu sesuai ketentuan pasal 72
KUHAP.

do
gu 8. Bahwa sikap dan tindakan Penuntut Umum yang telah tidak
menggubris permohonan permintaan Berita Acara Pemeriksaan yang
telah Penasihat Hukum ajukan tersebut telah cukup membuktikan

In
A
bahwa Penuntut Umum telah melakukan pelanggaran terhadap
Hukum Acara Pidana sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal
ah

lik
72 KUHAP dan oleh karenanya sudah sepatutnya Majelis Hakim
dalam memberikan Putusan atas NOTA KEBERATAN (EKSEPSI) ini
am

ub
berkenan memutuskan dan menyatakan Surat Dakwaan Penuntut
Umum Tidak Dapat Diterima.
C. Penuntut Umum Telah Melanggar Ketentuan Pasal 146 ayat (1) jo.
ep
k

Pasal 145 ayat (3) KUHAP :


ah

1. Bahwa ketentuan pasal 146 Ayat (1) KUHAP menyebutkan :


R

si
Penuntut Umum menyampaikan surat pengadilan kepada Terdakwa
yang memuat tanggal hari serta jam sidang dan untuk perkara

ne
ng

apa ia dipanggil yang harus sudah diterima oleh yang


bersangkutan selambat-lambatnya tiga hari sebelum sidang

do
dimulai.
gu

Adapun Ketentuan pasal 145 Ayat (3) KUHAP menyebutkan :


Dalam hal Terdakwa berada dalam tahanan surat pangilan di
In
A

sampaikan kepadanya melalui Pejabat Rumah Tahanan Negara.


2. Bahwa Persidangan ini telah dilaksanakan dengan mengabaikan
ah

lik

Hukum Acara Pidana dimana Terdakwa telah di hadapkan oleh


Penuntut Umum ke depan persidangan dengan tidak melalui Surat
Panggilan Persidangan secara sah sebagaimana yang diwajibkan
m

ub

dalam ketentuan Pasal 146 ayat (1) jo. Pasal 145 ayat (3) KUHAP.
ka

3. Bahwa hadirnya Terdakwa pada persidangan ini adalah merupakan


ep

inisiatif dari Penasihat Hukum Terdakwa yang melakukan


pengecekkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara guna mengetahui
ah

sejauh mana perkembangan proses perkara Terdakwa yang


R

es

berdasarkan pengecekkan Penasihat Hukum tersebut akhirnya


M

diketahui bahwa persidangan perdana atas nama Terdakwa akan


ng

dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 8 Februari 2018 yang lalu.


on

Hal 11 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
4. Dengan kesadaran bahwa Terdakwa harus tunduk dan taat pada
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hukum yang berlaku dan dengan berlandaskan itikad baik untuk

a
memperlancar proses pemeriksaan perkara terdakwa di persidangan,

si
maka meskipun tanpa surat panggilan persidangan yang sah
sebagaimana di wajibkan oleh Hukum Acara Pidana, Terdakwa tetap

ne
ng
hadir dan bersedia mengikuti jalannya persidangan ini.
5. Bahwa Kami sangat berkeberatan dan menolak dengan tegas sikap

do
gu Penuntut Umum yang telah mengabaikan, menganggap remeh, dan
bersikap tidak peduli terhadap adanya ketentuan Pasal 146 ayat (1)
jo. Pasal 145 ayat (3) KUHAP, sehingga tindakan Penuntut Umum ini

In
A
telah cukup membuktikan bahwa Penuntut Umum telah melakukan
pelanggaran terhadap Hukum Acara Pidana yaitu ketentuan Pasal
ah

lik
146 ayat (1) jo. Pasal 145 ayat (3) KUHAP dan oleh karenanya sudah
sepatutnya Majelis Hakim dalam memberikan Putusan atas NOTA
am

ub
KEBERATAN (EKSEPSI) ini berkenan memutuskan dan menyatakan
Surat Dakwaan Penuntut Umum Tidak Dapat Diterima.
ep
k

II. SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM HARUS DINYATAKAN BATAL


ah

DEMI HUKUM (absolut nietig) ATAU SETIDAK-TIDAKNYA DINYATAKAN


R

si
TIDAK DAPAT DITERIMA (niet onvanklijk verklaard) KARENA
PENUNTUT UMUM TIDAK CERMAT, TIDAK JELAS dan TIDAK

ne
ng

LENGKAP (Obscuur Libel) DALAM MEMBUAT SURAT DAKWAAN


Bahwa Lilik Mulyadi, SH,MH, dalam bukunya “Hukum Acara Pidana,

do
Suatu Tinjauan Khusus Terhadap Surat Dakwaan, Eksepsi, dan Putusan
gu

Peradilan”; Penerbit Citra Aditya Bhakti, Bandung, halaman 102 – 103,


menjelaskan :
In
A

“Yang dimaksud eksepsi tuntutan penuntut umum tidak dapat diterima,


adalah :
ah

lik

 Apa yang didakwakan penuntut umum dalam durat dakwaannya


telah kadaluwarsa
 Bahwa adanya nebis in idem, yaitu seseorang tidak dapat dituntut
m

ub

untuk kedua kalinya terhadap perbuatan yang sama.


ka

 Bahwa tidak ada unsure pengaduan padahal terdakwa didakwa telah


ep

melakukan perbuatan tindak pidana yang masuk dalam kategori delik


aduan (klacht delict). Adanya unsure yang didakwakan penuntut
ah

umum kepada Terdakwa tidak sesuai dengan tindak pidana yang


R

es

dilakukan/disangkakan
M

ng

on

Hal 12 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
 Bahwa perbuatan
putusan.mahkamahagung.go.id yang dilakukan oleh terdakwa bukan
hk
merupakan tindak pidana akan tetapi merupakan ruang lingkup

a
dalam bidang hukum perdata.”

si
Adapun dasar hukum yang memperbolehkannya eksepsi ini juga terdapat

ne
ng
pada yurisprudensi-yurisprudensi MAHKAMAH Agung R.I, diantaranya :

do
gu Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 510 K / Pid / 1988 tanggal 28
April 1988, yang menyatakan tuntutan penuntut umum tidak dapat
diterima.

In
A
Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 1565 K / Pid / 1991 tanggal 16
ah

lik
September 1993 yang menyatakan : apabila syarat-syarat
permintaan dan/atau hak tersangka/terdakwa tidak terpenuhi seperti
am

ub
halnya penyidik tidak menunjuk penasihat hukum bagi tersangka
sejak awal penyidikan, tuntutan penuntut umum dinyatakan tidak
dapat diterima
ep
k
ah

Putusan Pengadilan Tinggi Yogyakarta Nomor : 03 Pid / 2002 / PTY


R

si
tertanggal 07 Maret 2002, menyatakan penuntutan yang dilakukan
oleh penuntut umum tidak dapat diterima karena didasarkan pada

ne
ng

penyidikan yang tidak syah, yaitu melanggar Pasal 56 ayat (1)


KUHAP;

do
gu

Putusan Pengadilan Negeri Blora, Nomor : 11 / Pid.B / 2003


/PN.Bla tertanggal 13 Februari 2003, menyatakan penuntutan tidak
In
A

dapat diterima karena dilakukan atas dasar BAP yang batal demi
hukum, karena dilakukan dengan melanggar ketentuan Pasal 56 ayat
ah

lik

(1) KUHAP;

Putusan Pengadilan Negeri Tegal Nomor : 34 / Pid.B /


m

ub

1995 / PN.Tgl tertanggal 26 Juni 1995 yang menyatakan penyidikan


ka

yang dilakukan oleh Mabes Polri tidak syah karena Pasal 56 ayat (1)
ep

KUHAP tidak diterapkan sebagaimana mestinya, sehingga


penuntutan penuntut umum tidak dapat diterima.
ah

es

M.Yahya Harahap merumuskan bahwa Surat Dakwaan adalah Suatu


M

Akta yang memuat rumusan tindak pidana yang didakwakan kepada


ng

Terdakwa yang disimpulkan dan ditarik dari hasil pemeriksaan


on

Hal 13 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
penyidikkan dan merupakan dasar bagi hakim dalam pemeriksaan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
persidangan.

a
R

si
A. Karim Nasution, dalam bukunya Masalah Surat Dakwaan Dalam
Proses Pidana (hal 75) telah memberikan definisi Surat Dakwaan yang

ne
ng
sangat komprehensif yaitu, “suatu surat atau akte yang memuat suatu
perumusan dari tindak pidana yang didakwakan, yang sementara dapat

do
gu disimpulkan dari surat-surat pemeriksaan pendahuluan yang merupakan
dasar bagi hakim untuk melakukan pemeriksaan, yang bila ternyata
cukup bukti, terdakwa dapat dijatuhi hukuman.”

In
A
Bahwa lebih tegas lagi dikemukakan Leden Marpaung dalam bukunya
ah

lik
“Proses Penanganan Perkara Pidana di Kejaksaan dan Pengadilan
Negeri, Upaya Hukum dan Eksekusi” (Sinar Grafika, Jakarta, 1992,
am

ub
halaman 434) sebagai berikut:

“Hasil penyidikan yang dihimpun dalam bundel/berkas disebut “berkas


ep
k

perkara”. Berkas perkara tersebut tidak dapat dipisahkan dengan surat


ah

dakwaan karena surat dakwaan tersebut bermula dari berkas


R

si
perkara.”

ne
ng

Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas maka jelaslah Berkas Hasil


Pemeriksaan Penyidikan adalah dasar bagi Penuntut Umum didalam

do
membuat Surat Dakwaanya atau dengan kata lain Surat Dakwaan adalah
gu

merupakan kesimpulan dari Hasil Pemeriksaan Penyidikan.


In
A

Bahwa ternyata Surat Dakwaan Penuntut Umum terbukti Tidak CERMAT,


Tidak JELAS dan Tidak LENGKAP dengan dasar alasan keberatan yang
ah

lik

akan kami uraikan sebagai berikut :

A. Surat Dakwaan Tidak CERMAT, Tidak JELAS dan Tidak LENGKAP


m

ub

karena di buat berdasarkan Berkas Perkara yang TIDAK JELAS,


ka

TIDAK CERMAT dan Tidak Lengkap


ep

1. Bahwa pada saat Tahap penyidikkan dilakukan oleh Penyidik,


ah

Terdakwa telah menyerahkan dan telah dilakukan penyitaan


R

es

Barang Bukti dari Terdakwa berupa Sebuah SURAT


M

PERNYATAAN tertanggal 29 Januari 2014 (selanjutnya disebut


ng

‘SURAT PERNYATAAN’) yang dibuat dan ditandatangani oleh


on

Hal 14 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
ADIN SAMUAL selaku Kuasa dari saksi Hansen untuk
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
melakukan penagihan kepada Terdakwa, yang pada intinya

a
menyatakan bahwa Terdakwa telah menyerahkan sebuah

si
mobil Pajero Sport Dakkar dengan No.Pol B222LVN dan uang
tunai sebesar Rp.250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta

ne
ng
rupiah) kepada Saksi Hansen dan oleh karenanya
permasalahan antara Terdakwa dengan Saksi Hansen

do
gu dinyatakan TELAH SELESAI.
2. Bahwa Barang bukti Surat Pernyataan terdakwa tersebut di sita
dari Terdakwa berdasarkan Surat Perintah Penyitaan

In
A
No.:SP.Sita/690/IX/2017/Dit Reskrimum dan telah diterima oleh
penyidik sesuai Berita Acara Penyitaan tertanggal 11 September
ah

lik
2017 yang ditandatangani oleh Rovan Richard Mahenu, S.I.K.,
M.S.I selaku Penyidik.
am

ub
3. Bahwa surat-surat penyitaan Barang Bukti Surat Pernyataan
tersebut kami temukan terlampir atau masuk didalam Berkas
Perkara akan tetapi ternyata Barang Bukti Surat Pernyataannya
ep
k

sendiri sama sekali tidak ada terlampir didalam Berkas


ah

Perkara, padahal Barang Bukti tersebut sangatlah penting bagi


R

si
Terdakwa guna kepentingan pembelaan bagi dirinya di
persidangan.

ne
ng

4. Bahwa kami sangat keberatan dengan tidak adanya barang bukti


Surat Pernyataan tersebut didalam berkas perkara karena

do
tentunya keadaan ini telah sangat merampas hak-hak Terdakwa
gu

didalam melakukan pembelaan terhadap dirinya dari perbuatan


pidana yang sedang dituduhkan kepada Terdakwa. Keadaan ini
In
A

tentunya menjadi satu pertanyaan besar bagi Penasihat Hukum


Terdakwa bahwa Ada apa dengan “INI”? Mengapa Terdakwa
ah

lik

seolah olah dipaksakan untuk duduk di kursi Terdakwa tanpa sama


sekali diberikan kesempatan membela dirinya atas tuduhan yang
dilekatkan kepadanya?
m

ub

5. Bahwa dengan tidaknya adanya atau idak dimasukkan Barang


ka

Bukti berupa SURAT PERNYATAAN didalam Berkas Perkara


ep

maka dengan demikian terbukti secara sah dan meyakinkan


bahwa SURAT DAKWAAN Penuntut Umum Tidak CERMAT,
ah

Tidak JELAS dan Tidak LENGKAP karena dibuat berdasarkan


R

es

Berkas Perkara yang tidak CERMAT, Tidak JELAS dan Tidak


M

LENGKAP pula.
ng

on

Hal 15 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
6. Bahwa oleh karena SURAT DAKWAAN Penuntut Umum Tidak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
CERMAT, Tidak JELAS dan Tidak LENGKAP karena dibuat

a
berdasarkan Berkas Perkara yang tidak CERMAT, Tidak

si
JELAS dan Tidak LENGKAP, maka sudah sepatutnya Majelis
Hakim dalam memberikan Putusan atas NOTA KEBERATAN

ne
ng
(EKSEPSI) ini berkenan memutuskan menyatakan Surat
Dakwaan Penuntut Umum BATAL DEMI HUKUM atau setidak-

do
gu tidaknya Menyatakan TIDAK DAPAT DITERIMA.

B. Perkara A quo Adalah Merupakan Ranah Hukum Perdata

In
A
1. Penuntut Umum sama sekali tidak memasukkan atau tidak
memperhatikan atau tidak mempertimbangkan fakta-fakta dan
ah

lik
bukti-bukti yang telah diajukan oleh Terdakwa kepada Penyidik
yaitu:
am

ub
- Telah adanya pengembalian uang sebesar Rp. 1.000.000.000,-
(satu milliar rupiah) dan sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta
rupiah) Kepada Saksi Hansen (Saksi Korban) yang disampaikan
ep
k

Terdakwa masing-masing melalui Abangnya Saksi Hansen dan


ah

Melalui Saksi Slamet yang merupakan.


R

si
- Bahwa, telah adanya Surat Pernyataan tertanggal 29 Januari
2014 yang dibuat dan ditandatangani oleh ADIN SAMUAL selaku

ne
ng

Kuasa dari saksi Hansen untuk melakukan penagihan kepada


Terdakwa, yang pada intinya menyatakan bahwa Terdakwa telah

do
menyerahkan sebuah mobil Pajero Sport Dakkar dengan No.Pol
gu

B222LVN dan uang tunai sebesar Rp.250.000.000,- (dua ratus


lima puluh juta rupiah) kepada Saksi Hansen dan oleh
In
A

karenanya permasalahan antara Terdakwa dengan Saksi


Hansen dinyatakan TELAH SELESAI. Bukti mana telah
ah

lik

diserahkan kepada Penyidik sebagaimana dalam berita acara


Penyitaan tanggal 11 September 2017 yang ditandatangani oleh
Rovan Richard Mahenu, S.I.K., M.S.I selaku Penyidik.
m

ub

- Bahwa dengan telah adanya fakta-fakta dan Bukti-Bukti berupa


ka

penyerahan-penyerahan uang atau pengembalian uang oleh


ep

Terdakwa kepada Saksi HANSEN sebagaimana tersebut diatas


dan adanya Bukti Surat Pernyataan tertanggal 29 Januari
ah

2014 yang dibuat dan ditandatangani oleh ADIN SAMUAL


R

es

selaku Kuasa dari saksi Hansen yang pada intinya


M

menyatakan bahwa permasalahan antara Terdakwa dengan


ng

Saksi Hansen telah selesai maka dengan demikian


on

Hal 16 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
seharusnya
putusan.mahkamahagung.go.id Penuntut Umum menyatakan bahwa
hk
Pemeriksaan dalam perkara ini haruslah di hentikan atau

a
tidak dapat di proses lebih lanjut karena Perkara ini adalah

si
bukanlah merupakan ranah Pidana akan tetapi merupakan
ranah Perdata.

ne
ng
- Bahwa oleh karena perkara atas nama Tedakwa adalah
merupakan ranah Perdata maka dengan demikian telah cukup

do
gu membuktikan bahwa Penuntut Umum TIDAK CERMAT dan
TIDAK TELITI dalam membuat Surat Dakwaan sehingga
mengakibatkan Surat Dakwaan Penuntut Umum menjadi Kabur

In
A
atau Tidak Jelas (obscuur libel) dan oleh karenanya sudah
sepatutnya Majelis Hakim dalam memberikan Putusan atas
ah

lik
NOTA KEBERATAN (EKSEPSI) ini berkenan memutuskan
menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum BATAL DEMI
am

ub
HUKUM atau setidak-tidaknya Menyatakan TIDAK DAPAT
DITERIMA. ep
k

C. Perumusan Tempus Delicti Dakwaan Penuntut Umum Tidak


ah

Sesuai/Tidak Sejalan Dengan Uraian perbuatan Pidana


R

si
1. Bahwa Surat Edaran Jaksa Agung RI NOMOR: SE-
004/J.A/11/1993 Tentang Pembuatan Surat Dakwaan

ne
ng

mensyaratkan bahwa Surat Dakwaan haruslah memuat uraian


perbuatan pidana yang memenuhi semua unsur (elemen) Tindak

do
Pidana yang didakwakan.
gu

2. Bahwa pada alenia Pertama Dakwaan Pertama dan Alenia


Pertama Dakwaan Kedua, Penuntut Umum menyebutkan :
In
A

“....Bahwa Terdakwa FERRY VB NAPITUPULU anak dari


JHONY VIATOR NAPITUPULU pada hari yang tidak dapat
ah

lik

diingat tanggal 27 Maret sampai dengan tanggal 26 bulan


April 2013 atau setidak tidaknya pada suatu waktu pada
bulan Maret sampai dengan bulan April tahun 2013…..”
m

ub

3. Bahwa uraian tempus Delicti Penuntut umum dalam Surat


ka

Dakwaannya tersebut memiliki arti bahwa perbuatan pidana yang


ep

di duga dilakukan oleh Terdakwa terjadi mulai dari tanggal 27


Maret dan berakhir pada tanggal 26 bulan April 2013 atau
ah

setidak tidaknya mulai dari bulan Maret dan berakhir pada


R

es

bulan April tahun 2013.


M

4. Bahwa ternyata tempus delicti pada bagian uraian perbuatan


ng

pidana pada halaman 1 alenia ketiga Dakwaaan Pertama dan


on

Hal 17 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
pada halaman 3 alenia pertama Dakwaan Kedua, menyebutkan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sebagai berikut :

a
“……... pada bulan Oktober tahun 2012 terdakwa kembali

si
menemui saksi korban dengan maksud membantu saksi
korban. Setelah saksi Korban selesai menceritakan

ne
ng
permasalahan yang dihadapi kemudian Terdakwa
mengatakan “Bro kalau seperti ini ceritanya, ini hukum

do
gu perikatan/perjanjian….…dst”
5. Bahwa uraian tersebut diatas yang menguraikan perkataan
terdakwa “Bro kalau seperti ini ceritanya, ini hukum

In
A
perikatan/perjanjian….…dst” dilakukan pada bulan Oktober tahun
2012, jelas dimaksudkan oleh Penuntut Umum untuk menguraikan
ah

lik
dimulainya perbuatan pidana yang di duga dilakukan oleh
Terdakwa yaitu dimulainya perbuatan pidana yang memenuhi
am

ub
unsur pasal 378 KUHP yaitu unsur “…mempergunakan tipu
muslihat ataupun dengan mempergunakan susunan kata-kata
bohong…”.
ep
k

6. Bahwa selanjutnya dalam uraian perbuatan pada Dakwaan


ah

Pertama dan juga pada Dakwaan Kedua, Penuntut Umum juga


R

si
menguraikan tentang telah dilakukannya penyerahan-penyerahan
uang yang dalam perinciannya disebutkan pertama kali diserahkan

ne
ng

pada tanggal 1 Mei 2013 dan terakhir kali dilakukan pada tanggal
18 Juli 2013.

do
7. Bahwa uraian tersebut diatas jelas dimaksudkan oleh Penuntut
gu

Umum untuk menguraikan adanya perbuatan pidana yang telah


mememenuhi salah satu unsur pasal 378 KUHP yaitu unsur
In
A

“menggerakkan seseorang untuk menyerahkan sesuatu benda…”.


8. Bahwa dengan disebutkannya waktu-waktu terjadinya perbuatan
ah

lik

pidana (tempus delicti) pada bagian uraian perbuatan pidana


dalam Dakwaan Pertama dan Dakwaan Kedua Surat Dakwaan
Penuntut Umum yaitu waktu-waktu sebagaimana tersebut diatas,
m

ub

maka dengan demikian pemuatan waktu Perbuatan Pidana


ka

Dakwaan Penuntut Umum SEHARUSNYA adalah pada bulan


ep

Oktober tahun 2012 sampai 18 Juli 2013 atau setidak tidaknya


pada suatu waktu pada bulan Oktober tahun 2012 sampai
ah

dengan bulan Juli tahun 2013 BUKANNYA tanggal 27 Maret


R

es

sampai dengan tanggal 26 bulan April 2013 atau setidak tidaknya


M

pada suatu waktu pada bulan Maret sampai dengan bulan April
ng

on

Hal 18 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
tahun 2013, sebagaimana yang telah dibuat oleh Penuntut Umum
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam Surat Dakwaannya.

a
9. Bahwa perumusan waktu perbuatan pidana tanggal 27 Maret

si
sampai dengan tanggal 26 bulan April 2013 atau setidak tidaknya
pada suatu waktu pada bulan Maret sampai dengan bulan April

ne
ng
tahun 2013, jelas telah membuat perumusan Waktu perbuatan
pidana tersebut menjadi TIDAK SESUAI/TIDAK SEJALAN dengan

do
gu waktu-waktu yang termuat pada bagian uraian perbuatan pidana.
10. Bahwa perumusan Waktu Perbuatan Pidana yang tidak sejalan
dengan waktu-waktu perbuatan dalam uraian perbuatan pidana

In
A
tersebut kiranya telah cukup membuktikan bahwa Penuntut Umum
TIDAK CERMAT dan TIDAK TELITI dalam membuat Surat
ah

lik
Dakwaan sehingga mengakibatkan Surat Dakwaan Penuntut
Umum menjadi Kabur atau Tidak Jelas (obscuur libel) dan oleh
am

ub
karenanya sudah sepatutnya Majelis Hakim dalam memberikan
Putusan atas NOTA KEBERATAN (EKSEPSI) ini berkenan
memutuskan menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum
ep
k

BATAL DEMI HUKUM


ah

si
D. Uraian Bunyi Pasal 378 KUHP Yang Didakwakan Kepada
Terdakwa Bertentangan Dengan Uraian Perbuatan Pidana.

ne
ng

1. Bahwa dalam Surat Dakwaanya Penuntut Umum menguraikan


bunyi pasal 378 KUHP sebagai berikut :

do
“Terdakwa didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana
gu

diatur dan diancam Pasal 378 KUHP, dengan maksud untuk


menguntungkan dirinya sendiri atau oran lain yaitu saksi
In
A

korban HANSEN secara melawan hukum, dengan


mempergunakan sebuah nama palsu atau suatu sifat palsu,
ah

lik

dengan mempergunakan tipu muslihat, ataupun dengan


mempergunakan susunan kata-kata bohong, menggerakkan
seseorang untuk menyerahkan sesuatu benda,, untuk
m

ub

mengadakan perjanjian hutang ataupun untuk meniadakan


ka

piutang.”
ep

2. Bahwa uraian bunyi pasal 378 KUHP yang telah dibuat Penuntut
Umum dalam Dakwaanya khususnya yang berbunyi “……dengan
ah

maksud untuk menguntungkan dirinya sendiri atau oran lain yaitu


R

es

saksi korban HANSEN….” adalah mengandung makna bahwa


M

perbuatan yang disangkakan tersebut dilakukan Terdakwa


ng

dengan maksud untuk menguntungkan dirinya sendiri atau


on

Hal 19 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
dengan maksud untuk menguntungkan HANSEN, padahal
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
HANSEN dalam perkara ini disebutkan Penuntut Umum dalam

a
Surat Dakwaanya adalah selaku Saksi Korban.

si
3. Bahwa walaupun dalam uraian bunyi pasal 378 KUHP yang
didakwakan kepada Terdakwa mengandung makna bahwa

ne
ng
perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan maksud untuk
menguntungkan dirinya sendiri atau dengan maksud untuk

do
gu menguntungkan HANSEN, akan tetapi dalam Uraian cara
Perbuatan Pidana dilakukan yaitu pada alenia kedua halaman 1
sampai dengan alenia ketiga halaman 3 Dakwaan Pertama

In
A
adalah justru sebaliknya, Penuntut Umum menempatkan
HANSEN bukan sebagai orang lain yang diuntungkan oleh
ah

lik
Terdakwa akan tetapi justru ditempatkan oleh Penuntut Umum
sebagai orang yang dirugikan atas perbuatan yang didakwakan
am

ub
kepada Terdakwa.
4. Bahwa hal tersebut diatas jelas menunjukkan bahwa telah terjadi
pertentangan antara uraian bunyi pasal 378 KUHP yang
ep
k

didakwakan kepada Terdakwa dengan uraian cara perbuatan


ah

pidana yang dilakukan Terdakwa, pertentangan mana telah cukup


R

si
membuktikan bahwa Penuntut Umum TIDAK CERMAT dan TIDAK
TELITI dalam membuat Surat Dakwaan sehingga mengakibatkan

ne
ng

Surat Dakwaan Penuntut Umum menjadi Kabur atau Tidak Jelas


(obscuur libel) dan oleh karenanya sudah sepatutnya Majelis

do
Hakim dalam memberikan Putusan atas NOTA KEBERATAN
gu

(EKSEPSI) ini berkenan memutuskan menyatakan Surat


Dakwaan Penuntut Umum BATAL DEMI HUKUM.
In
A

E. Dakwaan Kedua Surat Dakwaan Penuntut Umum Hanyalah Copy


ah

lik

Paste Dari Dakwaan Pertama


1. Bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum dalam perkara ini yang
berbentuk alternatif ternyata tidak memenuhi patokan standar
m

ub

sebagai syarat sebuah Surat Dakwaan yang berbentuk alternatif.


ka

2. Bahwa Surat Dakwaan berbentuk alternatif adalah surat dakwaan


ep

yang menuduhkan dua tindak pidana atau lebih yang sifatnya


alternatif atau saling mengecualikan antara satu dengan yang lain.
ah

Patokan standarnya adalah apabila dakwaan disusun tidak


R

es

berbentuk tunggal (berlapis, kumulatif, alternatif, campuran) maka


M

seharusnya pada uraian perbuatan pidana dalam setiap bentuk


ng

dakwaan tidak boleh sama. Alasannya, setiap uraian perbuatan


on

Hal 20 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
pidana dalam tiap bentuk dakwaan harus menguraikan unsur
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
masing-masing perbuatan pidana yang didakwakan karena setiap

a
perbuatan pidana mengandung unsur yang berbeda. Tidak dapat

si
dibenarkan membuat surat dakwaan yang pada uraian perbuatan
pidananya dibuat sama pada setiap bentuk dakwaan.

ne
ng
3. Bahwa jika kita baca dan cermati dakwaan Saudara Jaksa Penuntut
Umum baik Dakwaan Kesatu didakwa Pasal 378 KUHP tentang

do
gu Penipuan atau Dakwaan Kedua didakwa dengan Pasal 372 KUHP
tentang Penggelapan “NYATA-NYATA SAMA PERSIS ISI URAIAN
PERBUATAN PIDANANYA“.

In
A
4. Bahwa dari uraian diatas Saudara Jaksa penuntut Umum telah
bertindak tidak cermat dan Tidak Teliti dalam membuat Surat
ah

lik
Dakwaan dengan hanya meng-copy paste uraian perbuatan pidana
dalam Dakwaan Kesatu tentang pasal Tindak Pidana Penipuan
am

ub
kedalam Dakwaan Kedua tentang Pasal Tindak Pidana
Penggelapan yang jelas-jelas mengandung unsur pidana yang
berbeda.
ep
k

5. Bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung RI.No.1052 K/Pid/1991 tgl


ah

25 Oktober 1993 : “Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang


R

si
disusun sebagaimana dalam kasus ini, adalah merupakan Surat
Dakwaan yang BENAR sebagaiman yang diatur dan dimaksudkan

ne
ng

ex Pasal 143 ayat (2) KUHAP. Karena itu, Dakwaan Kedua oleh
Majelis Hakim Agung dinyatakan Batal Demi Hukum” (Varia

do
Peradilan Tahun X No 112, Januari 1995, hal. 33).
gu

6. Bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 162 K/Pid/1986 tgl


26 September 1987 : “Bahwa karena itu, maka surat dakwaan
In
A

Jaksa Penuntut Umum terhadap Terdakwa ini adalah Obscuur


Libelium yaitu Jaksa dalam surat dakwannya tidak menguraikan
ah

lik

secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai delict yang


didakwakan terhadap Terdakwa itu, khususnya mengenai uraian
yang cermat tentang unsur delict….dst
m

ub

7. Bahwa Kejaksaaan Agung RI melalui Surat Edarannya kepada


ka

seluruh Kepala Keaksaan di seluruh Indonesia No.B-


ep

108/E/EJP/02/2008 tanggal 4 Februari 2008 telah


MENGINGATKAN agar Penuntut Umum dalam menguraikan
ah

dakwaan tidak menyalin ulang (Copy Paste) uraian dakwaan


R

es

kesatu, sedangkan tindak pidana yang didakwakan secara prinsipil


M

berbeda satu dengan yang lain. Menurut yurisprudensi MARI,


ng

Putusan Nomor: 600/K/Pid/1982 menyebabkan batalnya surat


on

Hal 21 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
dakwaan tersebut karena Obscuur Libel atau kabur, Surat Edaran
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kejaksaaan Agung RI mana yang selengkapnya Kami kutip sebagai

a
berikut :

si
“Berdasarkan penelitian Rencana Surat Dakwaan, Hasil ekspose
rencana Surat Dakwaan dan penelitian laporan Perkara Penting

ne
ng
(PKTing) masih ditemukan adanya kelemahan saat penyusunan
surat dakwaan, yaitu :

do
gu 1. Dalam menguraikan fakta perbuatan terdakwa kedalam surat
dakwaan belum sepenuhnya sesuai dengan unsur pasal
tindak pidana yang didakwakan yang didukung oleh alat bukti

In
A
yang ada pada berkas perkara.
2. Dalam menguraikan dakwaan subsidair/dakwaan kedua
ah

lik
hanya menyalin ulang (copy paste) uraian dari dakwaan
primair/dakwaan kesatu, sedangkan tindak pidana yang
am

ub
didakwakan secara prinsipil berbeda satu dengan yang
lain. Menurut yurisprudensi MARI, Putusan Nomor:
600/K/Pid/1982 menyebabkan batalnya surat dakwaan
ep
k

tersebut karena obscuur libel atau kabur (seperti contoh


ah

dakwaan terlampir).…….”
R

si
8. Bahwa berdasarkan uraian Kami diatas, telah terbukti secara sah
dan meyakinkan bahwa Penuntut Umum telah tidak cermat, tidak

ne
ng

teliti dan tidak lengkap dalam membuat Surat Dakwaanya dimana


uraian perbuatan pidana Dakwaan Keduanya hanya copy paste dari

do
uraian perbuatan pidana Dakwaan Pertama, ketidakcermatan dan
gu

ketidaktelitian mana telah menyebabkan Surat Dakwaan Penuntut


Umum Tidak Cermat, Tidak Jelas dan Tidak Lengkap (obscuur libel)
In
A

sehingga oleh karenanya sudah sepatutnya Majelis Hakim dalam


Putusannya memutuskan menyatakan Surat Dakwaan Penuntut
ah

lik

Umum BATAL DEMI HUKUM.

III. KESIMPULAN DAN PERMOHONAN


m

ub

MAJELIS HAKIM Yang Terhormat.


ka

Saudara PENUNTUT UMUM Yang Kami Hormati, dan


ep

Persidangan yang Kami muliakan


ah

es

Akhirnya tibalah Kami pada KESIMPULAN Dan PERMOHONAN atas NOTA


M

KEBERATAN (EKSEPSI) Kami ini yang selanjutnya Kami harapkan Majelis


ng

Hakim Yang Terhomat sudi kiranya dapat memberikan PUTUSAN SELA atas
on

Hal 22 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
NOTA KEBERATAN (EKSEPSI) Kami ini sebagaimana dimaksud Pasal 156
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ayat (1) KUHAP yang selengkapnya berbunyi : “Dalam hal terdakwa atau

a
Penasihat Hukum mengajukan keberatan bahwa pengadilan tidak berwenang

si
mengadili perkaranya atau dakwaan tidak diterima atau surat dakwaan harus
dibatalkan , maka setelah diberi kesempatan kepada Penuntut Umum untuk

ne
ng
menyatakan pendapatnya, hakim mempertimbangkan keberatan tersebut untuk
selanjutnya mengambil keputusan”.

do
gu Adapun KESIMPULAN atas NOTA KEBERATAN (EKSEPSI) ini adalah sebagai
berikut :

In
A
1. SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM HARUS DINYATAKAN TIDAK
ah

lik
DAPAT DITERIMA (niet onvanklijk verklaard) KARENA PENUNTUT
UMUM TELAH MELANGGGAR KETENTUAN HUKUM ACARA (error in
am

ub
procedure) dengan dasar alasan keberatan:
a. Penuntut Umum Telah Melanggar Ketentuan Pasal 143 ayat (4) KUHAP
karena Penuntut Umum telah tidak memberikan TURUNAN SURAT
ep
k

PELIMPAHAN PERKARA ke pengadilan kepada Terdakwa atau Penasihat


ah

Hukumnya Hukumnya BERSAMAAN pada saat Penuntut Umum


R

si
menyampaikan Surat Pelimpahan Perkara ke Pengadilan, bahkan hingga
sampai NOTA KEBERATAN (EKSEPSI) di ajukan atau dibacakan

ne
ng

dipersidangan pada hari ini, Terdakwa atau Penashat Hukumnya belum


juga menerima TURUNAN SURAT PELIMPAHAN PERKARA ke

do
pengadilan.
gu

b. Penuntut Umum Telah Melanggar Ketentuan Pasal 72 KUHAP beserta


Penjelasannya Karena Penuntut Umum tidak memberikan BERITA ACARA
In
A

PEMERIKSAAN PERKARA untuk kepentingan pembelaan bagi Terdakwa


padahal telah dimohonkan secara resmi.
ah

lik

c. Penuntut Umum Telah Melanggar Ketentuan Pasal 146 ayat (1) jo. Pasal
145 ayat (3) KUHAP karena Terdakwa telah di hadapkan oleh Penuntut
Umum ke depan persidangan dengan tidak melalui Surat Panggilan
m

ub

Persidangan secara sah sebagaimana yang diwajibkan dalam ketentuan


ka

Pasal 146 ayat (1) jo. Pasal 145 ayat (3) KUHAP.
ep
ah

2. SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM HARUS DINYATAKAN BATAL


R

es

DEMI HUKUM (absolut nietig) ATAU SETIDAK-TIDAKNYA DINYATAKAN


M

TIDAK DAPAT DITERIMA (niet onvanklijk verklaard) KARENA


ng

PENUNTUT UMUM TIDAK CERMAT, TIDAK JELAS dan TIDAK LENGKAP


on

Hal 23 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
(Obscuur Libel) DALAM MEMBUAT SURAT DAKWAAN dengan dasar
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
alasan keberatan :

a
a. Bahwa Terdakwa telah menyerahkan kepada Penyidik, barang bukti

si
berupa SURAT PERNYATAAN tertanggal 29 Januari 2014 yang dibuat
dan ditandatangani oleh ADIN SAMUAL selaku Kuasa dari saksi

ne
ng
Hansen untuk melakukan penagihan kepada Terdakwa, yang pada
intinya menyatakan bahwa Terdakwa telah menyerahkan sebuah

do
gu mobil Pajero Sport Dakkar dengan No.Pol B222LVN dan uang tunai
sebesar Rp.250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) kepada
Saksi Hansen dan oleh karenanya permasalahan antara Terdakwa

In
A
dengan Saksi Hansen dinyatakan TELAH SELESAI, akan tetapi
ternyata barang bukti tersebut Tidak dimasukkan didalam Berkas
ah

lik
Perkara. Bahwa tidaknya adanya atau tidak dimasukkan Barang Bukti
berupa SURAT PERNYATAAN tertanggal 29 Januari 2014 didalam
am

ub
Berkas Perkara telah cukup membuktikan bahwa SURAT DAKWAAN
Penuntut Umum Tidak CERMAT, Tidak JELAS dan Tidak LENGKAP
karena dibuat berdasarkan Berkas Perkara yang tidak CERMAT,
ep
k

Tidak JELAS dan Tidak LENGKAP pula.


ah

b. Telah adanya fakta-fakta dan Bukti-Bukti berupa penyerahan-penyerahan


R

si
uang atau pengembalian uang oleh Terdakwa kepada Saksi HANSEN
sebagaimana tersebut diatas dan adanya Bukti Surat Pernyataan

ne
ng

tertanggal 29 Januari 2014 yang dibuat dan ditandatangani oleh


ADIN SAMUAL selaku Kuasa dari saksi Hansen yang pada intinya

do
menyatakan bahwa permasalahan antara Terdakwa dengan Saksi
gu

Hansen telah selesai maka dengan demikian seharusnya Penuntut


Umum menyatakan bahwa Pemeriksaan dalam perkara ini haruslah
In
A

di hentikan atau tidak dapat di proses lebih lanjut karena Perkara ini
adalah bukanlah merupakan ranah Pidana akan tetapi merupakan
ah

lik

ranah Perdata.
c. Perumusan Tempus Delicti Dakwaan Penuntut Umum Tidak sesuai/tidak
sejalan dengan waktu-waktu yang termuat pada bagian uraian perbuatan
m

ub

pidana dimana perumusan waktu Perbuatan Pidana Dakwaan Penuntut


ka

Umum SEHARUSNYA adalah pada bulan Oktober tahun 2012 sampai


ep

18 Juli 2013 atau setidak tidaknya pada suatu waktu pada bulan
Oktober tahun 2012 sampai dengan bulan Juli tahun 2013
ah

BUKANNYA tanggal 27 Maret sampai dengan tanggal 26 bulan April


R

es

2013 atau setidak tidaknya pada suatu waktu pada bulan Maret sampai
M

dengan bulan April tahun 2013, sebagaimana yang telah dibuat oleh
ng

Penuntut Umum dalam Surat Dakwaannya.


on

Hal 24 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
d. Terdapat pertentangan antara uraian bunyi pasal 378 KUHP yang
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
didakwakan kepada Terdakwa dengan uraian cara perbuatan pidana

a
yang dilakukan Terdakwa, dimana uraian bunyi pasal 378 KUHP yang

si
didakwakan kepada Terdakwa mengandung makna bahwa perbuatan
tersebut dilakukan Terdakwa dengan maksud untuk menguntungkan

ne
ng
dirinya sendiri atau dengan maksud untuk menguntungkan
HANSEN, akan tetapi dalam uraian cara Perbuatan Pidana dilakukan

do
gu yaitu pada alenia kedua halaman 1 sampai dengan alenia ketiga
halaman 3 Dakwaan Pertama adalah justru sebaliknya, Penuntut
Umum menempatkan HANSEN bukan sebagai orang lain yang

In
A
diuntungkan oleh Terdakwa akan tetapi justru ditempatkan oleh
Penuntut Umum sebagai orang yang dirugikan atas perbuatan yang
ah

lik
didakwakan kepada Terdakwa.
e. Penuntut Umum telah tidak cermat, tidak teliti dan tidak lengkap dalam
am

ub
membuat Surat Dakwaanya dimana uraian perbuatan pidana Dakwaan
Keduanya hanya copy paste dari uraian perbuatan pidana Dakwaan
Pertama, ketidakcermatan dan ketidaktelitian mana telah menyebabkan
ep
k

Surat Dakwaan Penuntut Umum Tidak Cermat, Tidak Jelas dan Tidak
ah

Lengkap (obscuur libel).


R

si
MAKA, berdasarkan uraian keberatan-keberatan yang telah Kami sampaikan

ne
ng

diatas, dengan ini Terdakwa dan atau Kami Penasihat Hukum Terdakwa
memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Yang Terhomat pemeriksa perkara

do
pidana ini demi keadilan berkenan memberikan putusan selanya atas Nota
gu

Keberatan (Eksepsi) ini untuk selanjutnya menetapkan dan atau memutuskan


hal-hal sebagai berikut :
In
A

1. Menerima dalil-dalil serta alasan-alasan keberatan yang disampaikan dalam


NOTA KEBERATAN (EKSEPSI) Terdakwa FERRY VB NAPITUPULU anak
ah

lik

dari JHONY VIATOR NAPITUPULU terhadap Surat Dakwaan Penuntut


Umum Reg. Perkara: PDM-26/JKTUT/2018, tertanggal 22 Januari 2018
untuk seluruhnya;
m

ub

2. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum Nomor Reg. Perkara:


ka

PDM-26/JKTUT/2018 tertanggal 22 Januari 2018 dalam perkara Reg.No.


ep

70/ Pid.B/2018/PN.JKT.UTR sebagai Dakwaan yang dinyatakan batal demi


hukum atau harus dibatalkan atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima;
ah

3. Memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menyerahkan kepada


R

es

Terdakwa atau Penasihat Hukum Terdakwa TURUNAN SURAT


M

PELIMPAHAN PERKARA ke pengadilan dalam perkara ini.


ng

on

Hal 25 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
4. Memerintahkan Kepada
putusan.mahkamahagung.go.id Penuntut Umum untuk melengkapi atau
hk
memasukkan Barang Bukti berupa SURAT PERNYATAAN tertanggal 29

a
Januari 2014 sesuai Surat Perintah Penyitaan No.:SP.Sita/690/IX/2017/Dit

si
Reskrimum jo. Berita Acara Penyitaan tertanggal 11 September 2017
kedalam Berkas Perkara A quo.

ne
ng
5. Menyatakan perkara a quo tidak dapat diperiksa lebih lanjut;
6. Memerintahkan agar Terdakwa dibebaskan dari Tahanan;

do
gu 7. Memulihkan harkat dan martabat serta nama baik FERRY VB NAPITUPULU
anak dari JHONY VIATOR NAPITUPULU;
8. Membebankan Biaya Perkara Kepada Negara;

In
A
ATAU apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-
ah

lik
adilnya (et aequo et bono).
am

ub
Menimbang, bahwa terhadap Nota Keberatan/Eksepsi Penasihat Hukum
Terdakwa tersebut, Penuntut Umum telah memberikan tanggapannya yang
telah dibacakan dan diserahkan dipersidangan pada tanggal 22 Februari 2018
ep
k

sebagaimana termuat dalam Berita Acara Persidangan yang pada pokoknya


ah

sebagai berikut :
R

si
I. RUANG LINGKUP EKSEPSI

ne
ng

Sebagaimana diketahui bahwa eksepsi/keberatan adalah suatu hak


yang harus diajukan sebelum pokok atau materi perkara diperiksa oleh

do
pengadilan, sehingga sifat eksepsi tersebut adalah berkaitan dengan
gu

hal-hal yang berhubungan masalah formil dan tidak berkaitan atau


memasuki ruang lingkup hukum materil.
In
A

Bahwa Pasal 156 ayat (1) KUHAP telah memberikan batasan


ah

ruang lingkup eksepsi/keberatan yaitu menyangkut :


lik

1.KEWENANGAN MENGADILI SUATU PENGADILAN.


m

ub

Dalam hal ini baik menyangkut kewenangan mengadili secara


absolut maupun secara relatif.
ka

ep

2.DAKWAAN TIDAK DAPAT DITERIMA.


ah

Dalam praktek peradilan “Dakwaan Tidak Dapat Diterima” antara lain


es

disebabkan karena :
M

ng

a. Nebis ni idem, yaitu apa yang didakwakan sudah pernah diperiksa,


on

diputus dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap.


Hal 26 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
b. Kadaluarsa atau apa yang didakwakan telah lewat waktu.
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
c. Tidak adanya pengaduan bagi perkara tindak pidana aduan (klict

a
R
delicten)

si
d.Yang didakwakan kepada terdakwa tidak sesuai dengan tindak pidana

ne
ng
baik kejahatan maupun pelanggaran.

e. Materi dakwaan kepada terdakwa tidak sesuai dengan tindak pidana

do
gu yang dilakukan.

3.EKSEPSI MENYANGKUT SURAT DAKWAAN HARUS DIBATALKAN ATAU

In
A
TIDAK DAPAT DITERIMA.

Dalam hal Surat Dakwaan tidak dapat diterima atau batal demi
ah

lik
hukum atau dibatalkan karena Surat Dakwaan tidak memenuhi
ketentuan Pasal 143 ayat (2) ataupun pasal 144 ayat (1) dan (2)
am

ub
KUHAP.

II.EKSEPSI/KEBERATAN KUASA HUKUM TERDAKWA.


ep
k

Sebagaimana yang diajukan dalam persidangan terdahulu


ah

Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan eksepsi/keberatan


R

si
terhadap Dakwaan Penuntut Umum. Terhadap keberatan yang diajukan
oleh Penasihat Hukum Terdakwa yang sudah memasuki materi pokok

ne
ng

perkara dan hal-hal yang sama sekali tidak ada sangkut-pautnya


dengan materi eksepsi sebagaimana yang telah ditentukan oleh

do
gu

Undang-Undang, tidak akan kami tanggapi.

Adapun keberatan (Eksepsi) yang disampaikan oleh Penasihat


In
A

Hukum Terdakwa dalam Nota Eksepsinya yaitu :

1. Surat dakwaan Penuntut Umum harus dinyatakan tidak dapat


ah

lik

diterima karena Penuntut Umum telah melanggar ketentuan


Hukum Acara.
m

ub

Didalam Nota Eksepsinya, Penasihat Hukum Terdakwa pada


ka

pokoknya menyatakan bahwa terdakwa ataupun kuasa hukumnya


ep

belum menerima turunan surat pelimpahan perkara, kemudian


ah

terdakwa dan penasihat hukumnya belum menerima Berita acara


R

Pemeriksaan Tersangka dan Terdakwa telah dihadapkan oleh


es

Penuntut Umum ke depan persidangan dengan tidak melalui surat


M

ng

panggilan persidangan secara sah


on

Hal 27 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
TANGGAPAN PENUNTUT UMUM :
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terhadap alasan keberatan yang disampaikan oleh saudara

si
Penasihat Hukum Terdakwa tersebut pada Nota Eksepsinya dari
halaman8 s/d halaman 12, tidak perlu kami tanggapi karena sama

ne
ng
sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan materi eksepsi
sebagaimana yang telah ditentukan oleh Undang-Undang bahwa

do
Penuntut Umum mengajukan perkara Terdakwa di Pengadilan
gu Negeri Jakarta Utara sudah sesuai dengan ketentuan KUHAP
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 ayat (2) KUHAP.

In
A
2. Surat Dakwaan Penuntut Umum harus dinyatakan batal demi
hukum atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima
ah

lik
karena Penuntut Umum tidak cermat, tidak jelas dan tidak
lengkap dalam membuat Surat Dakwaan
am

ub
Didalam Nota Eksepsinya, Penasihat Hukum Terdakwa pada
pokoknya menyatakan Terdakwa telah menyerahkan kepada
ep
k

Penyidik barang ukti berupa surat pernyataan tertanggal 29 Januari


2014 yang dibuat dan ditandatangani oleh ADIN SAMUAL selaku
ah

R
kuasa dari saksi HANSEN untuk melakukan penagihan kepada

si
terdakwa, dan adanya fakta-fakta dan bukti-bukti berupa

ne
ng

penyerahan uang atau pengembalian uang oleh terdakwa kepada


saksi HANSEN sehingga perkara ini bukanah perkara ranah pidana
akan tetapi merupakan ranah perdata, kemudian perumusan

do
gu

tempus Delicti tidak sejalan dengan waktu-waktu yang termuat


pada bagian uraian perbuatan terdakwa, terdapat pertentangan
In
A

antara bunyi pasal 378 KUHP dan Penuntut UMUM menguraikan


perbuatan pidana dakwaan kedua hanya copy paste.
ah

lik

TANGGAPAN PENUNTUT UMUM :

Terhadap alasan keberatan yang disampaikan oleh saudara


m

ub

Penasihat Hukum Terdakwa tersebut pada Nota Eksepsinya


mengenai surat pernyataan lalu pengembalian uang itu sama sekali
ka

ep

tidak ada sangkut-pautnya dengan materi eksepsi sebagaimana


yang telah ditentukan oleh Undang-Undang dan sudah masuk
ah

dalam materi pokok perkara ini. Mengenai perkara tersebut


R

es

termasuk perkara perdata kami sampaikan bahwa Penuntut Umum


M

tidak sependapat terhadap alasan tersebut, karena alasan yang


ng

disampaikan jelas sekali berbeda dengan fakta-fakta didalam


on

Hal 28 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
berkas perkara, alasan tersebut hanya berdasarkan versinya
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penasihat Hukum Terdakwa yang tidak didukung dengan

a
keterangan para saksi maupun bukti-bukti lainnya. sehingga alasan

si
yang disampaikan Penasihat Hukum Terdakwa harus ditolak.

ne
ng
mengenai uraian Dakwaan Pertama dan Dakwaan Kedua sama
serta mengenai kami tanggapi bahwa uraian tersebut sesuai

do
dengan bukti-bukti sebagaimana yang tertuang didalam pasal 184
gu KUHAP sehingga terdapat fakta-fakta hukum dan dituangkan dalam
surat Dakwaan yang ada pada berkas perkara. Kemudian dalam

In
A
Pasal 143 ayat (2) huruf a dan huruf b KUHAP tidak ada satu
ketentuanpun yang menyebutkan Dakwaan Penuntut Umum tidak
ah

lik
boleh sama baik dakwaan pertama maupun dakwaan kedua,
Bahwa Surat Dakwaan yang dibuat oleh Penuntut Umum sudah
menguraikan secara lengkap dan jelas serta cermat cara-cara
am

ub
Terdakwa melakukan tindak pidana. Surat Dakwaan sudah dibuat
secara kronologis bagaimana cara-cara Terdakwa turut serta
ep
melakukan tindak pidana sebagaimana fakta-fakta berkas perkara.
k

Dengan demikian alasan yang disampaikan oleh Penasihat Hukum


ah

Terdakwa tersebut, adalah suatu alasan yang keliru.


R

si
ne
Bahwa Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP menentukan : Surat
ng

Dakwaan yang dibuat Penuntut Umum harus berisi uraian secara


cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan

do
gu

dengan menyebut waktu dan tempat tindak pidana dilakukan. Bilamana


ketentuan ini tidak terpenuhi, maka Surat Dakwaan dapat dikategorikan
In
tidak cermat dan kabur.
A

Bahwa Surat Dakwaan yang kami susun sudah memenuhi ketentuan


ah

lik

Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP, yaitu sudah diuraikan secara
cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan
m

ub

dengan menyebut waktu dan tempat tindak pidana dilakukan dan


menguraikan unsur delik Pasal yang didakwakan serta bagaimana cara
ka

Terdakwa melakukan perbuatannya, sebagaimana dalam uraian fakta


ep

perbuatan dalam Surat Dakwaan.


ah

Bahwa untuk lebih memahami makna dari Pasal 143 ayat (2) huruf b
R

KUHAP, kami akan mencoba mengemukakan tentang maksud dari


es

cermat, jelas dan lengkap, yaitu :


M

ng

Cermat ; berarti ketelitian Penuntut Umum dalam mempersiapkan


on

Hal 29 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Surat Dakwaan yang didasarkan kepada Undang-Undang
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang berlaku serta tidak terdapat kekurangan dan atau

a
kekeliruan yang dapat mengakibatkan batalnya Surat

si
Dakwaan. (Misalnya : apakah tindak pidana tersebut
sudah kedaluwarsa atau Ne Bis In Idem).

ne
ng
Jelas ; berarti Penuntut Umum harus mampu merumuskan unsur-
unsur delik yang didakwakan sekaligus mempadukannya

do
gu dengan perbuatan materiil (fakta) yang dilakukan oleh
terdakwa dalam Surat Dakwaan.

In
A
Lengkap ; berarti Surat Dakwaan harus mencakup semua unsur-
unsur yang ditentukan Undang-Undang secara lengkap.
ah

lik
Oleh karena Surat Dakwaan dibuat berdasarkan Berita Acara
Pemeriksaan yang dibuat Penyidik, maka uraian tentang perbuatan-
am

ub
perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa yang termuat dalam Surat
Dakwaan adalah merupakan perbuatan yang sebenarnya berdasarkan
ep
fakta-fakta yang termuat dalam berkas perkara.
k
ah

C.TANGGAPAN PENUNTUT UMUM


R

si
Berkenaan dengan eksepsi/keberatan yang diajukan oleh Penasihat

ne
ng

Hukum Terdakwa kami selaku Penuntut Umum merasa perlu untuk


menanggapi hal-hal yang ada relefansinya dengan eksepsi/keberatan dan

do
gu

kami tidak akan menanggapi hal–hal yang sudah menyangkut materi pokok
perkara maupun yang menyangkut kebijaksanaan penuntutan yang secara
garis besar adalah sebagai berikut :
In
A

Ruang lingkup surat dakwaan :


ah

lik

Surat Dakwaan Penuntut Umum telah dibacakan dalam persidangan


terdahulu, telah memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan dalam
m

ub

pasal 143 ayat (2) KUHAP.

1. Syarat Formil yaitu :


ka

ep

- Surat dakwaan sudah diberi tanggal dan sudah ditanda tangani


oleh Penuntut Umum.
ah

- Surat dakwaan sudah memuat identitas lengkap Terdakwa.


es

2.Syarat Materil yaitu :


M

ng

- Uraian mengenai tindak pidana yang didakwakan secara cermat,


on

Hal 30 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
jelas dan lengkap dalam kaitannya dengan syarat materil dakwaan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penuntut Umum adalah Dakwaan melanggar Pasal 378 KUHP

a
atau Pasal 372, dimana materi dakwaan dari alinea satu ke alinea

si
yang lain telah disusun secara sistimais, kronologis, terang,
lengkap dan jelas dengan menyebutkan unsur–unsur tindak

ne
ng
pidana yang didakwakan, fakta–fakta dan keadaan serta cara
perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa.

do
gu - Locus delictie dan tempos delictie yang uraiannya secara
kronologis dijelaskan dari tanggal/bulan/tahun perbuatan yang
dilakukan oleh Terdakwa FERRY VB NAPITUPULU anak dari

In
A
JHONY VIATOR NAPITUPULU.
ah

lik
D. PENDAPAT PENUNTUT UMUM

1.Bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum yang telah dibacakan dalam


am

ub
persidangan terdahulu sudah berisi secara cermat, jelas dan lengkap
mengenai tindak pidana yang didakwakan sesuai Pasal 143 ayat (2)
KUHAP.
ep
k

2.Eksepsi/keberatan yang diajukan oleh Kuasa Hukum Terdakwa dengan


ah

segala argumentasinya yang dikemukakan ternyata tidak dapat


R

si
menunjukkan alasan–alasan yang kuat untuk menyatakan dakwaan
Penuntut Umum tidak dapat diterima atau batal demi hukum.

ne
ng

3.Bahwa Kuasa Hukum Terdakwa jelas mengetahui dan sadar,


pemeriksaan terhadap materi perkara belum dilaksanakan dalam

do
gu

persidangan ini sehingga kami menganggap bahwa alasan yang


dikemukakan Kuasa Hukum Terdakwa diatas tidak cukup alasan dalam
In
A

pengajuan Eksepsi.
Sehubungan dengan kesimpulan tersebut diatas kami selaku Penuntut Umum
ah

dalam perkara ini berpendapat, bahwa Eksepsi/keberatan Penasihat Hukum


lik

Terdakwa tersebut tidak cukup beralasan, oleh karenanya eksepsi/ keberatan


tersebut harus dikesampingkan dan harus ditolak.
m

ub

Untuk itu kami memohon kepada Majelis hakim yang Mulia untuk
ka

ep

menyatakan :

1. Menyatakan, Nota Keberatan (Eksepsi) dari Penasihat Hukum Terdakwa


ah

FERRY VB NAPITUPULU anak dari JHONY VIATOR NAPITUPULU ditolak


R

es

atau tidak dapat diterima.


M

ng

2. Menyatakan, Surat Dakwaan Penuntut Umum dalam perkara atas nama


on

Terdakwa FERRY VB NAPITUPULU anak dari JHONY VIATOR


Hal 31 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
NAPITUPULU telah memenuhi syarat formil dan materil sesuai ketentuan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pasal 143 ayat (2) huruf a dan huruf b KUHAP.

a
R
3. Menyatakan, menerima Surat Dakwaan Penuntut Umum yang telah

si
dibacakan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada

ne
ng
sidang terdahulu dalam perkara atas nama Terdakwa FERRY VB
NAPITUPULU anak dari JHONY VIATOR NAPITUPULU

do
4. Melanjutkan pemeriksaan materi pokok perkara tindak pidana sesuai dengan
gu Dakwaan Penuntut atas nama Terdakwa FERRY VB NAPITUPULU anak dari
JHONY VIATOR NAPITUPULU.

In
A
Menimbang bahwa untuk mempertimbangkan eksepsi Penasehat Hukum
ah

lik
Terdakwa serta tanggapan eksepsi Penuntut Umum Majelis Hakim akan
mempertimbangkan ketentuan Pasal 143 Ayat ( 2 ) huruf a dan huruf b KUHAP.
Pasal 143 ayat (2) KUHAP menyebutkan “Penuntut Umum membuat surat
am

ub
dakwaan yang diberi tanggal dan ditandatangani serta berisi “ :
a) Nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggallahir, jenis kelamin,
ep
kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan Tersangka.
k

b) Uraian secara cermat, Jelas dan Lengkap mengenai Tindak


ah

Pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat


R

si
tindak pidana itu dilakukan.

ne
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim membaca dan mencermati
ng

Surat dakwaan Penuntut Umum, dapat disimpulkan bahwa Surat dakwaan


tersebut telah mencantumkan syarat Formil, yakni memuat identitas Terdakwa

do
gu

FERRY VB NAPITUPULU Anak dari JHONI VIATOR NAPITUPULU, yaitu nama


lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, kebangsaan, tempat tinggal,
In
agama dan pekerjaan terdakwa secara lengkap serta saat terdakwa dihadapan
A

dipersidangan dicocokan dengan identitasnya dibenarkan oleh terdakwa


sehingga tidak terjadi error in persona dan surat dakwaan telah diberi tanggal
ah

lik

dan ditanda tangani sebagaimana dikehendaki pasal 143 ayat (2) huruf a
KUHAP ;
m

ub

Menimbang bahwa, selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan


Eksepsi Penasehat Hukum terdakwa dengan mempertimbangkan satu persatu
ka

alasan eksepsi Penasehat hukum tersebut ;


ep

Menimbang, bahwa Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa angka I :


ah

SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM HARUS DINYATAKAN TIDAK DAPAT


R

DITERIMA (niet onvanklijk verklaard) KARENA PENUNTUT UMUM TELAH


es

MELANGGAR KETENTUAN HUKUM ACARA (error in procedure) :


M

ng

Dengan alasan ;
on

A. Penuntut Umum Telah Melanggar Ketentuan Pasal 143 ayat (4) KUHAP ;
Hal 32 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
B. Penuntut Umum Telah Melanggar Ketentuan Pasal 72 KUHAP Beserta
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penjelasannya ;

a
C. Penuntut Umum Telah Melanggar Ketentuan Pasal 146 ayat (1) jo. Pasal 145

si
ayat (3) KUHAP ;
Menimbang, bahwa atas alasan eksepsi Penasehat hukum terdakwa

ne
ng
tersebut, Majelis Hakim mempertimbangkannya sebagai berikut ;
Menimbang, bahwa alasan eksepsi pertama bahwa Penuntut Umum

do
gu Telah melanggar Ketentuan Pasal 143 ayat (4) KUHAP, yang menyatakan
bahwa , Turunan surat pelimpahan perkara beserta surat dakwaan disampaikan
kepada tersangka atau penasihat hukumnya dan penyidik, pada saat yang

In
A
bersamaan dengan penyampaian surat pelimpahan perkara tersebut ke
pengadilan negeri. sedangkan terdakwa ataupun Penasehat Hukum terdakwa
ah

lik
sampai saat ini belum menerima turunan surat pelimpahan perkara ;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam tanggapannya tidak
am

ub
menanggapi keberatan Penasehat hukum terdakwa karena tidak ada sangkut
pautnya dengan materi eksepsi ;
Menimbang, bahwa terlepas apakah turunan surat pelimpahan perkara
ep
k

disampaikan atau tidak kepada terdakwa atau Penasehat hukum terdakwa,


ah

dihubungkan dengan ketentuan pasal 143 ayat (3), majelis hakim berpendapat
R

si
bahwa tidak terpenuhi ketentuan pasal 143 ayat (4) KUHAP tidak menyebabkan
dakwaan penuntut Umum Batal demi hukum karena tidak menyangkut

ne
ng

ketentuan dalam pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP ;


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka alasan

do
eksepsi tentang Pelanggaran ketentuan pasal 143 Ayat (4) dari Penasehat
gu

Hukum terdakwa tidaklah dapat diterimah ;


Menimbang, bahwa alasan eksepsi kedua huruf B dari Penasehat
In
A

hukum, Penuntut Umum Telah Melanggar Ketentuan Pasal 72 KUHAP Beserta


Penjelasannya , bahwa Penasehat Hukum telah resmi mengajukan permohonan
ah

lik

permintaan Berita Acara Pemeriksaan kepada Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta


Utara dan Jaksa Penuntut Umum, namun tidak digubris Penuntut Umum ;
Menimbang, bahwa ketentuan pasal 72 KUHAP menyatakan bahwa,
m

ub

“atas permintaan tersangka atau Penasehat hukumnya Pejabat yang


ka

bersangkutan memberikan turunan berita acara pemeriksaan untuk kepentingan


ep

pembelaan.”
Menimbang, bahwa dari ketentuan pasal 72 KUHAP Majelis Hakim
ah

berpendapat bahwa Turunan Berita Acara pemeriksaan merupakan hak dari


R

es

tersangka atau terdakwa atau penasehat hukumnya. Suatu hak merupakan


M

suatu kebolehan untuk didapatkan, dalam arti yang berhaklah yang aktif untuk
ng

mendapatkannya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh penasehat hukum


on

Hal 33 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
terdakwa bahwa penasehat hukum terdakwa mendapatkan dari Kepaniteraan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pengadilan Negeri Jakarta Utara setelah persidangan atas nama terdakwa

a
dibuka oleh Majelis Hakim, yang menunjukan bahwa hak itu didapatkan setelah

si
keaktifan dari penasehat hukum terdakwa ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis

ne
ng
Hakim berpendapat bahwa keberatan Penasehat Hukum Terdakwa tentang
alasan tidak mendapatkan turunan Berita acara pemeriksaan pada Kejaksaan

do
gu Negeri Jakarta Utara tidaklah dapat diterima ;
Menimbang, bahwa alasan eksepsi Huruf C. Penuntut Umum Telah
Melanggar Ketentuan Pasal 146 ayat (1) jo. Pasal 145 ayat (3) KUHAP , bahwa

In
A
Persidangan ini dilaksanakan dengan mengabaikan Hukum Acara Pidana
dimana Terdakwa telah dihadapkan oleh Penuntut Umum ke depan persidangan
ah

lik
dengan tidak melalui Surat panggilan persidangan secara sah ;
Menimbang, bahwa pada persidangan pertama hari Kamis tanggal 8
am

ub
Februari 2018 terdakwa didampingi oleh Penasehat hukumnya hadir
dipersidangan dengan acara Pembacaan Surat Dakwaan Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa pada persidangan pertama tersebut Terdakwa dan
ep
k

Penasehat Hukum terdakwa tidak keberatan untuk pemeriksaan terdakwa,


ah

dengan demikian tidak ada alasan hukum bagi penasehat hukum terdakwa
R

si
untuk mengingkari tentang keabsahan surat Panggilan sidang ;
Menimbang, bahwa disamping itu juga bahwa permasalahan

ne
ng

Keabsahan Surat Panggilan sidang bukanlah materi eksepsi sebagaimana yang


dimaksud dalam ketentuan pasal 156 KUHAP ;

do
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka
gu

alasan eksepsi Penasehat Hukum huruf C tersebut tidaklah beralasan menurut


hukum oleh karenanya tidaklah dapat diterimah menurut hukum ;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut


diatas maka eksepsi Penasehat Hukum Angka I tentang SURAT DAKWAAN
ah

lik

PENUNTUT UMUM HARUS DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA (niet


onvanklijk verklaard) KARENA PENUNTUT UMUM TELAH MELANGGGAR
KETENTUAN HUKUM ACARA (error in procedure) tidaklah dapat diterimah ;
m

ub

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan


ka

mempertimbangkan eksepsi angka II : SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM


ep

HARUS DINYATAKAN BATAL DEMI HUKUM (absolut nietig) ATAU SETIDAK-


TIDAKNYA DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA (niet onvanklijk verklaard)
ah

KARENA PENUNTUT UMUM TIDAK CERMAT, TIDAK JELAS dan TIDAK


R

es

LENGKAP (Obscuur Libel) DALAM MEMBUAT SURAT DAKWAAN ;


M

Dengan alasan :
ng

on

Hal 34 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
A. Surat Dakwaan Tidak CERMAT, Tidak JELAS dan Tidak LENGKAP karena di
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
buat berdasarkan Berkas Perkara yang TIDAK JELAS, TIDAK CERMAT dan

a
Tidak Lengkap ;

si
B. Perkara A quo Adalah Merupakan Ranah Hukum Perdata ;
C. Perumusan Tempus Delicti Dakwaan Penuntut Umum Tidak Sesuai/Tidak

ne
ng
Sejalan Dengan Uraian perbuatan Pidana ;
D. Uraian Bunyi Pasal 378 KUHP Yang Didakwakan Kepada Terdakwa

do
gu Bertentangan Dengan Uraian Perbuatan Pidana ;
E. Dakwaan Kedua Surat Dakwaan Penuntut Umum Hanyalah Copy Paste
Dari Dakwaan Pertama ;

In
A
Menimbang, bahwa atas alasan eksepsi Penasehat hukum terdakwa
tersebut, Majelis Hakim mempertimbangkannya sebagai berikut ;
ah

lik
Menimbang, bahwa alasan eksepsi huruf A, Surat Dakwaan Tidak
CERMAT, Tidak JELAS dan Tidak LENGKAP karena di buat berdasarkan
am

ub
Berkas Perkara yang TIDAK JELAS, TIDAK CERMAT dan Tidak Lengkap.
Dimana barang bukti berupa Surat Pernyataan tertanggal 29 Januari 2014 yang
dibuat dan ditanda tangani oleh Adin Samuel kuasa dari saksi Hansen, yang
ep
k

pada intinya menyatakan bahwa terdakwa telah menyerahkan sebuah mobil


ah

Pajero Sport Dakkar No.Pol B 222 LVN dan uang tunai sebesar Rp.
R

si
250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan oleh karenanya
permasalahan antara terdakwa dengan saksi Hansen dinyatakan telah selesai.

ne
ng

Yang telah disita oleh penyidik sesuai dengan berita acara penyitaan tertanggal
11 September 2017, namun barang bukti surat pernyataan tersebut tidak

do
terlampir dalam Berkas Perkara.
gu

Menibang, bahwa setelah Majelis Hakim membaca dan mencermati


berkas perkara bahwa benar barang bukti berupa Surat Pernyataan tertanggal
In
A

29 Januari 2014 telah dilakukan penyitaan oleh penyidik namun tidak terdapat
dalam berkas perkara ;
ah

lik

Menimbang, bahwa keberatan penasehat hukum tentang adanya


barang bukti yang telah disita dan tidak terdapat dalam berkas perkara, Majelis
Hakim berpendapat bahwa barang bukti merupakan bagian dari alat bukti untuk
m

ub

membuktikan dakwaan penuntut umum guna pemeriksaan materi pokok


ka

perkara, tidak adanya barang bukti tidak menyebabkan Surat dakwaan menjadi
ep

tidak cermat, tidak jelas dan tidak lengkap.


Menibang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka Majelis
ah

Hakim berpendapat bahwa alasan Penasehat hukum tentang tidak terdapatnya


R

es

barang bukti berupa Surat Pernyataan tertanggal 29 Januari 2014 dalam berkas
M

perkara tidaklah menyebabkan surat dakwaan Penuntut Umum menjadi tidak


ng

on

Hal 35 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
cermat, tidak jelas dan tidak lengkap.oleh karenanya alasan eksepsi Penasehat
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hukum tersebut tidaklah dapat diterima ;

a
Menimbang, bahwa alasan eksepsi Huruf B Perkara A quo Adalah

si
Merupakan Ranah Hukum Perdata, karena adanya pengembalian uang sebesar
Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dan Rp. 100.000.000, (seratus juta

ne
ng
rupiah) dan telah adanya Surat Pernyataan Tertanggal 29 Januari 2014 yang
pada intinya terdakwa telah menyerahkan sebuah mobil Pajero Sport Dakkar

do
gu dan uang tunai sebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah),
dengan demikian pemeriksaan perkara ini haruslah dihentikan atau tidak dapat
diproses lebih lanjut bukanlah merupakan ranah Pidana akan tetapi merupakan

In
A
ranah Perdata ;
Menimbang, bahwa setelah mencermati Eksepsi dan tanggapan
ah

lik
Penuntut Umum, Majalis Hakim berpendapat bahwa untuk menentukan Perkara
a quo masuk ranah pidana atau masuk ranah perdata perlu pemeriksaan lebih
am

ub
lanjut tentang materi pokok perkara dengan pemeriksaan alat-alat bukti yang
diajukan dipersidangan, oleh karenanya alasan eksepsi Penasehat hukum
tidaklah dapat diterima ;
ep
k

Menimbang, bahwa alasan eksespsi huruf C Perumusan Tempus Delicti


ah

Dakwaan Penuntut Umum Tidak Sesuai/Tidak Sejalan Dengan Uraian


R

si
perbuatan Pidana; bahwa dalam surat dakwaan Penuntut Umum perbuatan
pidana dilakukan oleh terdakwa terjadi mulai dari tanggal 27 Maret dan berakhir

ne
ng

pada tanggal 26 bulan april 2013 atau setidak-tidaknya mulai dari bulan Maret
dan berakhir pada bulan April tahun 2013. Tempus delicti pada bagian uraian

do
perbuatan pidana pada halaman 1 alenia ketiga dakwaan pertama dan pada
gu

halaman 3 alenia pertama dakwaan kedua, menyebutkan…Pada bulan Oktober


2012 Terdakwa kembali menemui saksi korban dengan maksud membantu
In
A

saksi Korban…seharusnya pemuatan waktu perbuatan Pidana dakwaan


Penuntut Umum adalah pada bulan Oktober 2012 sampai 18 juli 2013,
ah

lik

bukannya tanggal 27 Maret sampai dengan tanggal 26 bulan April 2013.


Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati tentang tempus
delicti perbuatan pidana yang didakwakan Penuntut Umum, Penutut Umum
m

ub

telah mencatumkan waktu perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa, sedangkan


ka

kebenaran waktu yang dijadikan keberatan oleh Penasehat hukum terdakwa,


ep

Majelis Hakim berpendapat bahwa keberatan tersebut perlu adanya


pemeriksaan materi pokok perkara dengan acara pemeriksaan bukti-bukti yang
ah

diajukan baik oleh Penuntut Umum maupun oleh Terdakwa atau Penasehat
R

es

Hukumnya ;
M

ng

on

Hal 36 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Hakim berpendapat bahwa keberatan Penasehat hukum tersebut tidak

a
beralasan menurut hukum oleh karenanya haruslah tidak dapat diterima ;

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
mempertimbangkan alasan keberatan (eksepsi) Panesehat Hukum huruf D ;

ne
ng
Uraian Bunyi Pasal 378 KUHP Yang Didakwakan Kepada Terdakwa
Bertentangan Dengan Uraian Perbuatan Pidana ;

do
gu Menimbang, bahwa alasan keberatan (eksepsi)
Terdakwa bahwa uraian dakwaan Penuntut Umum menguraikan bunyi pasal
penasehat Hukum

378 KUHP ;

In
A
…“Terdakwa didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan
diancam Pasal 378 KUHP, dengan maksud untuk menguntungkan dirinya
ah

lik
sendiri atau orang lain yaitu saksi korban HANSEN secara melawan hukum,
dengan mempergunakan sebuah nama palsu atau suatu sifat palsu, dengan
am

ub
mempergunakan tipu muslihat, ataupun dengan mempergunakan susunan
kata-kata bohong, menggerakkan seseorang untuk menyerahkan sesuatu
benda,, untuk mengadakan perjanjian hutang ataupun untuk meniadakan
ep
k

piutang.”
ah

Terdapat pertentangan antara uraian bunyi pasal 378 KUHP yang didakwakan
R

si
kepada Terdakwa dengan uraian cara perbuatan pidana yang dilakukan
Terdakwa, dimana uraian bunyi pasal 378 KUHP yang didakwakan kepada

ne
ng

Terdakwa mengandung makna bahwa perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa


dengan maksud untuk menguntungkan dirinya sendiri atau dengan

do
maksud untuk menguntungkan HANSEN, akan tetapi dalam uraian cara
gu

Perbuatan Pidana dilakukan yaitu pada alenia kedua halaman 1 sampai


dengan alenia ketiga halaman 3 Dakwaan Pertama adalah justru
In
A

sebaliknya, Penuntut Umum menempatkan HANSEN bukan sebagai orang


lain yang diuntungkan oleh Terdakwa akan tetapi justru ditempatkan oleh
ah

lik

Penuntut Umum sebagai orang yang dirugikan atas perbuatan yang


didakwakan kepada Terdakwa.
Menimbang, bahwa terhadap alasan eksepsi ini Penuntut Umum tidak
m

ub

menanggapi secara tersendiri, hanya secara umum bahwa Surat Dakwaan


ka

Penuntut Umum yang telah dibacakan dalam persidangan terdahulu sudah


ep

berisi secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan sesuai Pasal 143 ayat (2) KUHAP ;
ah

Menimbang, bahwa atas perbedaan pandangan antara Penuntut Umum


R

es

dengan Penasehat Hukum tersebut, Majelis Hakim akan


M

mempertimbangkannya dengan berpedoman pada ketentuan pasal 143 ayat (2)


ng

KUHAP ;
on

Hal 37 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang bahwa dalam pasal 143 ayat (2) dan (3) KUHAP
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menyatakan bahwa:

a
Penuntut umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal dan

si
ditandatangani serta berisi:
a. nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin,

ne
ng
kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan tersangka;
b. uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu

do
gu dilakukan;
(3). surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud

In
A
dalam ayat (2) buruf b batal demi hukum
Menimbang bahwa dalam penjelasan KUHAP tidak menjelaskan yang
dimaksud dakwaan yang cermat, lengkap dan jelas mengenai tindak pidana
ah

lik
yang dilakukan,untuk mengetahui maksud dakwaan cermat, lengkap dan jelas
dengan doktrin ataupun praktek peradilan ;
am

ub
Menimbang, bahwa sebagaimana yang dikemukakan oleh Penuntut
Umum dan Penasehat Hukum tentang Pengertian dakwaan Cermat, jelas dan
ep
Lengkap, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa :
k

Cermat berarti : bahwa dakwaan Penuntut Umum tersebut disusun


ah

berdasarkan Ketelitian, tidak terdapat kekurangan atau


R

si
kekeliruan ;
Jelas berarti : dakwaan tersebut harus disusun berdasarkan rumusan

ne
ng

unsur-unsur delik dengan memadukan dengan uraian


kejadian atau fakta-fakta yang dilakukan terdakwa, yang

do
gu

bisa dimengerti oleh terdakwa dan masyarakat pada


umumnya ;
Lengkap berarti : bahwa surat dakwaan harus mencakup semua unsur
In
A

secara lengkap ;
ah

lik

Menimbang, bahwa untuk mengetahui bahwa surat dakwaan itu cermat,


jelas dan lengkap, maka harus mencermati secara seksama surat dakwaan
m

ub

Penuntut Umum tersebut ;


Menimbang, bahwa Penuntut Umum mendakwa terdakwa dengan
ka

dakwaan yang disusun secara alternative, Pertama melanggar dan diancam


ep

pidana Pasal 378 KUHP atau Kedua melanggar dan diancam Pidana Pasal 372
ah

KUHP ;
R

Menimbang, bahwa setelah mencermati dakwaan pertama Penuntut


es

Umum melanggar dan diancam pidana pasal 378 KUHP pada halaman 1 alenia
M

ng

pertama berbunyi :
on

Hal 38 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
---- Bahwa Terdakwa FERRY VB NAPITUPULU anak dari JHONY VIATOR
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
NAPITUPULU pada hari yang tidak dapat diingat tanggal 27 Maret sampai

a
dengan tanggal 26 bulan April 2013 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu

si
dalam bulan Maret sampai dengan bulan April tahun 2013, bertempat di Rumah
Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang

ne
ng
masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Utara, dengan
maksud untuk menguntungkan dirinya sendiri atau orang lain yaitu saksi korban

do
gu HANSEN secara melawan hukum, dengan mempergunakan sebuah nama
palsu atau suatu sifat palsu, dengan mempergunakan tipu muslihat, ataupun
dengan mempergunakan susunan kata-kata bohong, menggerakkan seseorang

In
A
untuk menyerahkan sesuatu benda, untuk mengadakan perjanjian hutang
ataupun untuk meniadakan piutang, perbuatan Terdakwa dilakukan dengan cara
ah

lik
sebagai berikut :
Menimbang, bahwa yang dalam uraian dakwaan Penuntut Umum
am

ub
tersebut diatas, yang digaris bawahi adalah Kalimat ;..” dengan maksud untuk
menguntungkan dirinya sendiri atau orang lain yaitu saksi korban
HANSEN secara melawan hukum,” bahwa pengertian kalimat tersebut bahwa
ep
k

yang diuntungkan adalah diri terdakwa atau saksi korban HANSEN, ;


ah

Menimbang, bahwa dalam praktek peradilan pidana setiap korban


R

si
adalah orang yang dirugikan, bukanlah orang yang diuntungkan, saksi korban
adalah pelapor atau pengadu terhadap telah terjadinya tindak pidana karena

ne
ng

haknya merasa dirugikan, sangatlah kontradiktif apabila dikatakan sebagai


pihak yang diuntungkan ;

do
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati uraian Perbuatan
gu

terdakwa telah melakukan perbuatan-perbuatan terhadap saksi korban, nama


saksi korban tidak disebutkan, sehingga dalam dakwaan ini Majelis Hakim
In
A

berpendapat bahwa saksi korban hanyalah HANSEN, sebagaimana tertuang


dalam uraian dakwaan alenia pertama ;
ah

lik

Menimbang, bahwa setelah majelis hakim mencermati bagian akhir


uraian dakwaan Penuntut Umum, menyatakan bahwa akibat perbuatan
Terdakwa, saksi korban mengalami kerugian materil sebesar USD 945.000
m

ub

(sembilan ratus empat puluh lima ribu dollar Amerika) dan Rp 295.000.000,-
ka

(dua ratus sembilan puluh juta rupiah) atau setara dengan lebih kurang Rp
ep

10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) atau setidak-tidaknya sejumlah


tersebut.
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian bagian akhir dakwaan Penuntut


es

Umum dapat disimpulkan bahwa saksi korban adalah sebagai pihak yang
M

ng

dirugikan ;
on

Hal 39 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang,bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut,
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
maka telah terjadi pertentangan antara uraian dakwaan alenia Pertama

a
dengan uraian perbuatan yang dilakukan ;

si
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di

ne
ng
atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa Penuntut Umum dalam menyusun
dakwaan telah keliru dan tidak teliti.

do
Menimbang, bahwa oleh karena surat dakwaan yang disusun tidak
gu ketelitian dan keliru, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Surat Dakwaan
Penuntut Umum adalah tidak cermat.

In
A
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum tidak Cermat
maka alasan eksepsi angka II huruf D dapat dinyatakan diterima ;
ah

lik
Menimbang, bahwa oleh karena alasan eksepsi ini dinyatakan diterima,
maka eksepsi lain dan selebihnya tidak perlu dipertimbangkan ;
am

ub
Menimbang, bahwa oleh karena alasan eksepsi ini diterima sesuai
dengan ketentuan pasal 143 ayat (3) KUHAP maka Surat Dakwaan Penuntut
ep
Umum haruslah dinyatakan Batal demi Hukum ;
k

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum dinyatakan


ah

R
batal demi hukum, maka terdakwa haruslah dikeluarkan dari tahanan ;

si
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum dinyatakan

ne
ng

batal demi hukum,maka berkas perkara ini dikembalikan kepada Penuntut


Umum ;

do
gu

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum dinyatakan


batal demi hukum, maka biaya perkara dibebankan kepada Negara ;
In
A

Mengingat ketentuan pasal 143 ayat (2) dan ayat (3) Dan pasal 156
ah

lik

Undang Undang Nomor 8 tahun 1981 Tentang KUHAP serta peraturan lain
yang bersangkutan :
m

ub

MENGADILI:
ka

1. Menerima Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa ;


ep

2. Menyatakan Dakwaan Penuntut Umum Batal Demi Hukum;


3. Memerintahkan agar terdakwa dikeluarkan dari Tahanan ;
ah

4. Mengembalikan berkas perkara ini kepada Penuntut Umum ;


es

5. Membebani biaya perkara kepada Negara ;


M

ng

on

Hal 40 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Demikian diputus dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Negeri
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Jakarta Utara oleh Sahlan Efendi, S.H.,M.H. selaku Ketua Majelis, I Wayan

a
Wirjana, S.H., dan Fahzal Hendri, S.H., M.H. Masing-masing selaku anggota

si
Majelis Hakim pada hari Selasa tanggal 27 Februari 2018. di ucapkan pada hari
Kamis Tanggal 01 Maret 2018 pada persidangan yang terbuka untuk umum

ne
ng
oleh Ketua Majelis Hakim tersebut yang didampingi oleh hakim anggota, dibantu
oleh Muhammad Ihsan, S.H. Panitera Pengganti Pada Pengadilan Negeri
Jakarta Utara, dihadiri oleh Tine Sumarwati, S.H. Jaksa Penuntut Umum pada

do
gu Kejaksaan Negeri Jakarta Utara, Terdakwa yang didampingi oleh Penasehat
Hukumnya.

In
A
HAKIM ANGGOTA KETUA MAJELIS
ah

lik
I WAYAN WIRJANA, S.H. SAHLAN EFENDI, S.H.,M.H.
am

FAHZAL HENDRI, S.H.,M.H.

ub
ep
k

PANITERA PENGGANTI
ah

si
MUHAMMAD IHSAN, S.H.

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal 41 Putusan Nomor: 70/Pid.B/2018/PN Jkt.Utr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41

Anda mungkin juga menyukai