u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN SELA
si
Nomor 529/PID.SUS/2016/PN.JKT.BRT
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
do
gu Pengadilan Tingkat Pertama dengan acara pemeriksaan biasa dan disidangkan
oleh Hakim Majelis menjatuhkan putusan sela seperti tersebut di bawah ini
dalam perkara atas nama Terdakwa:
In
A
N a m a lengkap : FENNY BUDIMAN ;
ah
lik
Umur/tanggal lahir : 29 Tahun / 27 Januari 1978
am
ub
Jenis kelamin : Perempuan;
Kebangsaan/kewarganegaraan : Indonesia;
ep
Tempat tinggal : Rukan Sentra Latumenten Blok I
k
Jakarta Barat.
R
si
Agama : Kristen
ne
ng
do
gu
yang beralamat di Gedung Bank Mandiri Lt.3 Ruang 305, Jl.Tanjung Karang
No.3-4A Jakarta Pusat 10230, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 12
ah
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
Telah mendengar dan memperhatikan pendapat dari Jaksa Penuntut
Umum atas keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa tersebut ;
ne
ng
Menimbang, bahwa Terdakwa di hadapkan kepersidangan oleh Penuntut
Umum berdasarkan Surat Dakwaan Nomor : PDM-505/JKT.BT/12/2015
do
gu tertanggal 17 Desember 2015 yang selengkapnya berbunyi :
PERTAMA :
In
A
Bahwa ia terdakwa FENNY BUDIMAN pada hari dan tanggal yang
tidak bisa diingat dengan pasti namun dalam kurun waktu antara bulan
ah
lik
September 2010 sampai dengan Agustus 2013 atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam kurun waktu antara bulan September 2010 sampai dengan
am
ub
Latumenten Raya No. 50 Jakarta Barat atau setidak-tidaknya di tempat lain
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Barat, dengan sengaja dan
ep
k
tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1)
atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2), perkara Hak Cipta yang sedang dalam
ah
R
proses, tetap diproses berdasarkan UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta,
si
perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut :
ne
ng
do
gu
outlet berada di Jakarta termasuk Diva Karaoke yang ada di Cinere Depok,
dimana saksi pelapor Mouldiansyah Mulyadi menemukan lagu-lagu miliknya
ah
lik
yang berjudul Maaf, Terus Terang, Syukur, Aku Mau Ngeband, Paris Berantai,
Demi Kamu dan Bismillah berada dalam mesin karaoke dengan brand Diva
Karaoke, merasa lagu-lagu tersebut belum dikomersilkan dan belum
m
ub
yang berwajib. Adapun lagu-lagu tersebut berada di mesin karaoke milik brand
ep
DIVA KARAOKE diperoleh dari Vendor Karaoke Song/DZ Studio atas pesanan
dari brand DIVA KARAOKE Pusat yaitu PT. Swara Indah Lestari dimana
ah
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terdakwa selaku direktur utama memesan lagu-lagu Group Band Radja dari
si
Vendor Song/DZ Studio, setelah lagu-lagu tersebut diterima dari DZ Studio
ne
ng
penginstalan dengan cara mengcopy lagu-lagu tersebut dari server ke external
hardisk dan menyerahkan external hardisk kepada bagian IT outlet untuk
do
gu diupdate ke server masing-masing outlet Diva Karaoke seluruh Indonesia
termasuk kedalam outlet Diva Karaoke Cinere Depok. Masuknya lagu-lagu milik
Group Band Radja ke dalam mesin karaoke (Mechanical Right) milik PT. Swara
In
A
Indah Lestari pemegang brand Diva Karaoke kemudian dikirim keseluruh outlet
brand Diva Karaoke di Indonesia dilakukan oleh bagian IT atas perintah
ah
lik
terdakwa tanpa seijin pencipta atau produser dalam hal ini Group Band Radja.
Keterangan saksi Moldyansyah Mulyadi (personil Group Band Radja) dan
am
ub
keterangan saksi Drs. Dharma Oratmangu, MSi lagu-lagu berjudul Maaf, Terus
Terang, Syukur, Aku Mau Ngeband, Paris Berantai, Demi Kamu dan Bismillah
tidak didaftarkan kepada KCI dan tidak dikuasakan untuk memunggut Royalti.
ep
k
dan memperbanyak lagu berjudul Maaf, Demi Kamu, Mimpi Indah milik Group
R
si
Band Radja tanpa seijin pencitanya yaitu saksi Mouldiansyah Mulyadi (Group
Band Radja), sehingga atas perbuatan tersebut saksi Mouldiansyah Mulyadi
ne
ng
do
gu
dalam pasal 72 ayat (1) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta jo pasal
121 huruf d UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
In
A
ATAU
KEDUA
ah
lik
Bahwa ia terdakwa FENNY BUDIMAN pada hari dan tanggal yang tidak
bisa diingat dengan pasti namun dalam kurun waktu antara bulan September
m
ub
2010 sampai dengan Agustus 2013 atau setidak-tidaknya pada waktu lain
dalam kurun waktu antara bulan September 2010 sampai dengan Agustus
ka
Raya No. 50 Jakarta Barat atau setidak-tidaknya di tempat lain dalam daerah
ah
barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud
M
ng
pada ayat (1), perkara Hak Cipta yang sedang dalam proses, tetap diproses
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berdasarkan UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, perbuatan terdakwa
si
dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut :
Bahwa ia terdakwa selaku Direktur Utama PT. Swara Indah Lestari yang
ne
ng
beralamat di Rukan Sentra Latumenten Blok I No. 3 A Jln. Latumenten Raya
No. 50 Jakarta Barat yang bergerak di bidang usaha hiburan Karaoke Keluarga
do
gu dengan menggunakan Brand DIVA KARAOKE
lebih sebanyak 35 outlet tersebar di seluruh Indonesia, diantaranya 10 outlet
dengan jumlah outlet kurang
berada di Jakarta termasuk Diva Karaoke yang ada di Cinere Depok, dimana
In
A
saksi pelapor Mouldiansyah Mulyadi menemukan lagu-lagu miliknya yang
berjudul Maaf, Terus Terang, Syukur, Aku Mau Ngeband, Paris Berantai, Demi
ah
lik
Kamu dan Bismillah berada dalam mesin karaoke dengan brand Diva Karaoke,
merasa lagu-lagu tersebut belum dikomersilkan dan belum didaftarkan ke KCI
am
ub
maka saksi Mouldiansyah Mulyadi melaporkan ke pihak yang berwajib. Adapun
lagu-lagu tersebut berada di mesin karaoke milik brand DIVA KARAOKE
diperoleh dari Vendor Karaoke Song/DZ Studio atas pesanan dari brand DIVA
ep
k
KARAOKE Pusat yaitu PT. Swara Indah Lestari dimana terdakwa selaku
ah
Direktur Utama yang bertanggung jawab terhadap operasional PT. Swara Indah
R
Lestari, termasuk penginstalan lagu ke mesin karaoke. Terdakwa selaku
si
direktur utama memesan lagu-lagu Group Band Radja dari Vendor Song/DZ
ne
ng
do
gu
dapat memilih lagu-lagu yang dikehendaki dengan cara menekan tombol Touch
Screen yang ada di masing-masing ruangan, dan untuk lagu-lagu apa saja
m
ub
ep
Swara Indah Lestari pemegang brand Diva Karaoke keseluruh outlet brand
Diva Karaoke di Indonesia dilakukan oleh bagian IT atas perintah terdakwa
ah
tanpa seijin pencipta atau produser Group Band Radja. Keterangan saksi
R
Moldyansyah Mulyadi dan keterangan saksi Drs. Dharma Oratmangu, MSi lagu-
es
M
lagu berjudul Maaf, Terus Terang, Syukur, Aku Mau Ngeband, Paris Berantai,
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Demi Kamu dan Bismillah tidak didaftarkan kepada KCI dan tidak dikuasakan
si
untuk memunggut Royalti.
ne
ng
suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait berupa
lagu berjudul Maaf, Demi Kamu, Mimpi Indah milik Group Band Radja kepada
do
gu pengunjung atau konsumen brand Diva Karaoke tanpa seijin pencitanya yaitu
saksi Mouldiansyah Mulyadi (Group Band Radja). Akibat perbuatan terdakwa
tersebut saksi Mouldiansayh Mulyadi (Group Band Radja) menderita kerugian
In
A
baik secara materiil maupun imateriil.
lik
dalam pasal 72 ayat (2) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta jo pasal
121 huruf d UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
am
ub
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum diatas,
Penasehat Hukum terdakwa telah mengajukan eksepsi / keberatan dengan
ep
mengemukakan hal-hal yang pada pokoknya sebagai berikut :
k
R
BUDIMAN membaca dan mempelajari Surat Dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut
si
Umum No. Reg. Perk.: PDM-505/JKT.BT/ 12/2015 tanggal 17 Desember 2015
ne
ng
yang telah dibacakan pada persidangan ini pada tanggal 13 April 2016, maka
sesuai ketentuan Pasal 156 KUHAP pada hakekatnya mengakomodasi suatu
azas atau prinsip keadilan, bahwa Terdakwa mempunyai hak sekaligus
do
gu
lik
ub
bersangkutan;
ah
es
hukum.
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dalam uraian ini, Keberatan mengenai kompetensi Pengadilan akan kami
si
kesampingkan dan kami akan menguraikan mengenai Keberatan mengenai
Dakwaan TIDAK DAPAT DITERIMA dan Keberatan mengenai Dakwaan harus
ne
ng
dibatalkan atau BATAL DEMI HUKUM.
do
gu DAPAT DITERIMA.
In
DITERIMA dengan dasar dan alasan alas an yuridis sebagai berikut :
A
A. SURAT DAKWAAN Sdr. JAKSA PENUNTUT UMUM DIDASARKAN PADA
ah
lik
Bahwa surat dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum disusun atas dasar
am
ub
perkara a quo dilakukan oleh Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan
Khusus pada BARESKRIM MABES POLRI.
ep
k
si
Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang pada pokoknya
menyatakan : "barong siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan
ne
ng
perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat
(1) dan ayat (2) dst, dengan PIDANA PENJARA PALING LAMA 7 (TUJUH)
TAHUN ;
do
gu
"Dalam hal Tersangka atau Terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak
pidana vans diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana 15 tahun atau
ah
lik
lebih atau bagi mereka yang tidak mampu vans diancam dengan pidana 5
tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat yang
m
ub
ep
( * ) Aspek Hak Asasi Manusia, sesuai deklarasi Hak Asasi Manusia (HAM)
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
demikian mengabaikan hak ini bertentangan dengan Hak Asasi Manusia
si
(HAM);
( * ) Pemenuhan hak ini dalam proses peradilan menjadi wajib bagi pejabat
ne
ng
yang bersangkutan, sehingga mengabaikan ketentuan Pasal 56 ayat (1)
KUHAP ini mengakibatkan pemeriksaan TIDAKSAH dan BATAL DEMI
do
gu HUKUM ;
( * ) Bahwa Pasal 56 ayat (1) KUHAP sebagai ketentuan yang bernilai Hak
In
Asasi Manusia (HAM) telah diangkat menjadi salah satu patokan Miranda
A
Rule atau Miranda Principle yang telah menegaskan apabila pemeriksaan
penyidikan, penuntutan atau persidangan, Tersangka/Terdakwa tidak
ah
lik
didampingi Penasehat Hukum, maka sesuai dengan Miranda Rule,
pemeriksaan adalah TIDAK SAH (llegal) atau BATAL DEMI HUKUM (null
am
ub
and void / van rechtswege nietig).
R
Tersangka dalam perkara a quo yang dilakukan oleh Penyidik Direktorat Tindak
si
Pidana Ekonomi dan Khusus pada BARESKRIM MABES POLRI dengan
ne
ng
do
gu
seperti yang telah ditentukan dalam Pasal 56 ayat (1) KUHAP dan kewajiban
penyidik untuk menunjuk penasihat hukum sebagaimana dimaksud dalam
ah
lik
ub
melanggar hak Tersangka khususnya melanggar Pasal 56 ayat (1) KUHAP dan
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
didalam Berita Acara Penyidikan (BAP) adalah TIDAK SAH (llegal) / BATAL
si
DEMI HUKUM, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana a.n. Terdakwa
FENNY BUDIMAN haruslah dihentikan.
ne
ng
Hal mana sesuai Putusan SELA Pengadilan Negeri Wonosari No.
22/Pid.B/2002/PN.WNS tanggal 15 April 2002 dalam perkara YUSRAN
do
gu (Terdakwa I) dan JUNAEDI (Terdakwa II) yang dalam PERTIMBANGAN
HUKUM dan AMARNYA pada pokoknya antara lain menyatakan sebagai
berikut:
In
A
- Menimbang, oleh karena ketentuan Pasal 56 ayat (I) KUHAP bersifat
imperatif] maka dengan tidak didampingi para terdakwa selama proses
ah
lik
penyidikan oleh penasehat hukum mengakibatkan hasil penyidikan (BAP)
atas diri para terdakwa TIDAK SAH sehingga dengan demikian tuntutan
am
ub
jaksa penuntut umum yang didasarkan pada Berita Acara Penyidikan yang
tidak sah harus dinyatakan TIDAK DAPAT DITERIMA, dengan demikian
eksepsi penasehat hukum para terdakwa haruslah dinyatakan diterima ;
ep
k
si
DIHENTIKAN ;
ne
ng
M E NGA D IL I
do
gu
yang pada pokoknya menolak perlawanan Jaksa Penuntut Umum yang dalam
PERTIMBANGAN HUKUM dan AMARNYA pada pokoknya menyatakan antara
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(*) Bahwa walaupun putusan ini merupakan putusan atas keberatan dari
si
Penasehat Hukum Terdakwa, maka putusan tersebut menjadi putusan
akhir, bukan putusan sela ;
ne
ng
(*) Bahwa pertimbangan hukum dalam putusan majelis hakim tingkat
pertama sepanjang mengenai telah terbuktinya secara sah dan
do
gu meyakinkan keberatan penasehat hukum terdakwa dan menyatakan
tuntutan jaksa penuntut umum tidak dapat diterima sudah tepat dan
benar sehingga majelis hakim Pengadilan Tinggi dapat menyetujuinya
In
A
selanjutnya diambil alih sebagai salah satu pertimbangan hukum sendiri
dalam memeriksa dan memutus perlawanan ini;
ah
lik
Menimbang, bahwa dari pertimbangan sebagaimana telah dikemukakan
dalam putusan majelis hakim tingkat pertama yang telah diambil alih oleh
am
ub
Majelis hakim tingkat banding ditambah dengan pertimbangan - pertimbangan
sebagaimana diuraikan diatas, dapatlah ditarik kesimpulan, penyidikan vans
dilakukan penyidik sebagaimana tertuans dalam Berita Acara Penyidikan tidak
ep
k
si
HUKUM;
ne
ng
Umum atas putusan sela Pengadilan Negeri Wonosari tanggal 15 April 2002
No. 22/Pid.B/PN.Wns haruslah dinyatakan ditolak;
do
gu
lik
MENGADILI
ub
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(*) Menyatakan tuntutan jaksa penuntut umum terhadap para terdakwa
si
yang berdasarkan berita acara penyidikan yang batal demi hukum tidak
dapat diterima ,
ne
ng
(*) Membebankan semua biaya perkara ini kepada negara.
do
gu Nomor : 1565 K/ Pid/1991 tanggal 16 September 1993 dalam kasus
pemeriksaan penyidikan melanggar Pasal 56 ayat (1) KUHAP dimana
In
penyidikan berlanjut terhadap tersangka tanpa didampingi penasehat hukum,
A
yang pada pokoknya menyatakan : "apabila syarat - syarat permintaan tidak
dipenuhi seperti halnya tidak menunjuk penasihat hukum bagi tersangka sejak
ah
lik
awal penyidikan, maka TUNTUTAN PENUNTUT UMUM DINYATAKAN TIDAK
DAPAT DITERIMA".
am
ub
Berdasarkan hal - hal yang telah kami uraikan diatas, maka atas surat
dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang didasarkan pada Berita Acara
ep
Pemeriksaan (BAP) yang TIDAK SAH (llegal) / BATAL DEMI HUKUM, sudah
k
si
B. SURAT DAKWAAN Sdr. JAKSA PENUNTUT UMUM PREMATUR.
ne
ng
do
gu
Pasal 121 huruf d Undang - Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
ayat (4) Undang - Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta menyatakan
bahwa : "Selain pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait dalam bentuk
ah
lik
ub
Bahwa pada Pasal 113 ayat (3) Undang - Undang No. 28 Tahun 2014
ep
tentang Hak Cipta menyatakan : "Setiap orang yang dengan tanpa hak
ah
dan/atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa dengan memperhatikan Pasal 113 ayat (3) tersebut ternyata
si
memiliki kesamaan dengan tindak pidana yang didakwakan oleh Sdr. Jaksa
Penuntut Umum. Dengan demikian, apabila Pasal 95 ayat (4) Undang -
ne
ng
Undang No. 28 Tahun 2014 DIKAITKAN dengan Pasal 113 ayat (3) Undang -
Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, maka MEDIASI WAJIB
DILAKUKAN.
do
gu Berdasarkan hal tersebut diatas, jelas Surat Dakwaan Sdr. Jaksa
Penuntut Umum adalah PREMATUR, seharusnya sebelum melakukan tuntutan
In
A
pidana terhadap Terdakwa FENNY BUDIMAN, harus ditempuh terlebih dahulu
penyelesaian melalui mediasi yang sifatnya WAJIB.
ah
lik
C. DAKWAAN ERROR IN PERSONA (KELIRU TENTANG ORANG YANG
DIDAKWA)
am
ub
Bahwa M. YAHYA HARAHAP, S.H., menyatakan :
si
Exceptio in Personan adalah orang yang diajukan sebagai terdakwa
"KELIRU". Yang semestinya diajukan sebagai Terdakwa adalah orang lain,
ne
ng
do
gu
lik
ub
Bahwa surat dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum terhadap Terdakwa FENNY
ah
BUDIMAN selaku Direktur Utama PT. Swara Indah Lestari telah melakukan
R
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
a. Bahwa berdasarkan fakta - fakta secara tegas dan nyata, Moldiansyah
si
Mulyadi selaku Saksi Pelapor dalam perkara a quo adalah salah satu
pencipta atas lagu - lagu yang dibawakan oleh Grup Band "RADJA",
ne
ng
merupakan ANGGOTA dari Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI)
berdasarkan Surat Kuasa No. KCI/PR/SK/1996/4168 tanggal 9 Juli 1996 (
Vide Bukti T - 1 ) dimana MULYADI (Saksi Pelapor) pekerjaan musisi
do
gu bertindak untuk diri sendiri telah memberi kuasa penuh kepada YAYASAN
KARYA CIPTA INDONESIA untuk mengelola hak cipta musik dan
In
A
pengalihannya kepada pihak lain menurut ketentuan - ketentuan yang
dituangkan didalam Perjanjian Kerjasama No. KCI/PR/PK/1996/4168.
ah
lik
b. Adapun PERJANJIAN KERJASAMA No. KCI/PR/PK/1996/4168 tanggal 9
Juli 1996
am
ub
antara MULYADI (Saksi Pelapor) selaku PESERTA dengan Yayasan Karya
Cipta Indonesia (YKCI) selaku KG ( Vide Bukti T - 2 ).
ep
Bahwa pada Pasal 4 PERJANJIAN KERJASAMA No. KCI/PR/PK/1996/4168
k
tanggal 9 Juli 1996 tersebut pada pokoknya antara lain menyatakan : "bahwa
ah
si
Karya Cipta Indonesia) dalam format yang ditetapkan YKCI, baik hasil karya
cipta musik yang telah diumumkan maupun yang belum diumumkan untuk
ne
ng
do
gu
bisnis penjualan lagu - lagu, dimana seluruh outlet DIVA KARAOKE telah
mendapatkan SERTIFIKAT LISENSI HAK PENGUMUMAN KARYA CIPTA
In
A
LAGU ( Vide Bukti T - 3 ) dalam periode : 2 Agustus 2013 s.d. 1 Agustus 2014,
8 September 2014 s.d. 7 September 2015, 2 Januari 2015 s.d. 1 Januari 2016,
ah
dan 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016 yang diterbitkan oleh YAYASAN
lik
ub
ep
es
pada pokoknya: "Jika ada tuntutan dari Pihak Ketiaa atau Pihak Lain yang
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berkaitan dengan Lisensi yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA (Yayasan
si
Karya Cipta Indonesia/YKCI) kepada PIHAK KEDUA, maka menjadi tanaaung
jawab sepenuhnya PIHAK PERTAMA (Yayasan Karya Cipta Indonesia/YKCI)".
ne
ng
Bahwa Terdakwa FENNY BUDIMAN telah membayar biaya Lisensi
(PEMBAYARAN ROYALTY) atas lagu - lagu milik Band RADJA (Anggota
do
gu YKCI) melalui YAYASAN KARYA CIPTA INDONESIA (YKCI) selaku lembaga
pemungut royalty berdasarkan INVOICE dari YAYASAN KARYA CIPTA
INDONESIA (YKCI) periode 2 Agustus 2013 s.d. 1 Agustus 2014, 8 September
In
A
2014 s.d. 7 September 2015, 2 Januari 2015 s.d. 1 Januari 2016, 1 Januari
2016 s.d. 31 Desember 2016 ( Vide Bukti T - 5 ), yang selanjutnya YAYASAN
ah
lik
KARYA CIPTA INDONESIA (YKCI) memberikan KWITANSI / TANDA TERIMA
kepada DIVA FAMILY KARAOKE tertanggal 21 Agustus 2013, 9 September
am
ub
2014, 7 Juli 2015, dan 14 Maret 2016 ( Vide Bukti T - 6 ) sebagai bukti bahwa
pembayaran royalti tersebut telah diterima oleh Yayasan Karya Cipta
Indonesia/YKCI. Berdasarkan pembayaran royalty tersebut maka YAYASAN
ep
k
si
T - 3 ).
ne
ng
do
memberikan penjelasan mengenai pembayaran royalti yang dibayarkan hanya
gu
untuk lagu - lagu tertentu (tidak ada list lagu yang dibayarkan royalti). Atas hal
tersebut pihak DIVA FAMILY KARAOKE beberapa kali telah menghubungi
In
A
lik
list lagu ( Vide Bukti T- 7 ) dan atas surat tersebut YKCI juga tidak memberikan
ub
tanggapan.
ka
(YKCI).
R
DITERIMA.
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
II. KEBERATAN MENGENAI DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM HARUS
si
DIBATALKAN ATAU BATAL DEMI HUKUM
ne
ng
BATAL DEMI HUKUM karena OBSCUUR LIBEL dengan dasar dan alasan -
alasan yuridis sebagai berikut: Di dalam KUHAP tidak dijelaskan, dalam hal
do
gu apa suatu surat dakwaan harus dibatalkan akan tetapi dengan tegas
disebutkan dalam Pasal 143 ayat (3) bahwa Surat Dakwaan yang tidak
memenuhi ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP adalah BATAL DEMI
In
A
HUKUM.
lik
Jakarta : Pustaka Kartini, 1985, halaman 663-634) mengatakan bahwa "Pada
dasarnya alasan yang dapat dijadikan dasar hukum mengajukan keberatan
am
ub
agar surat dakwaan dibatalkan, apabila surat dakwaan tidak memenuhi
ketentuan Pasal 143 atau melanggar ketentuan Pasal 144 ayat (2) dan (3)
KUHAP".
ep
k
Bertitik tolak dari pengertian yuridis tentang Keberatan tersebut di atas, kami
ah
si
Umum kepada Terdakwa FENNY BUDIMAN disusun secara tidak cermat, tidak
jelas dan tidak lengkap (obscuur libel), sehingga berdasarkan Pasal 143 ayat
ne
ng
do
gu
Yang dimaksud dengan uraian atau rumusan Surat Dakwaan yang cermat,
jelas dan lengkap yang merupakan persyaratan materiel suatu Surat Dakwaan
In
A
memang tidak kita temukan dalam penjelasan dari Pasal 143 KUHAP, akan
tetapi dari beberapa literatur atau dari beberapa pendapat para ahli, yang telah
ah
lik
diakui dan diikuti dalam praktek peradilan serta Yurisprudensi tetap Mahkamah
Agung dapat diperoleh pengertian sebagai berikut:
m
ub
Pengertian "Cermat"
Pengertian "Jelas"
R
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perbuatan materiel/fakta perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa dalam surat
si
dakwaan.
Pengertian "Lengkap"
ne
ng
Bahwa yang dimaksud dengan "lengkap" adalah uraian dari Surat Dakwaan
yang mencakup semua unsur-unsur delik yang dimaksud yang dipadukan
do
gu dengan uraian mengenai keadaan, serta peristiwa dalam hubungannya dengan
perbuatan materiel yang didakwa sebagai telah dilakukan oleh Terdakwa.
In
A
Mengenai pengertian cermat, jelas dan lengkap seperti tersebut di atas,
menurut Yurisprudensi Mahkamah Agung Rl. No 492 K/Kr/1981 tanggal 8
ah
Januari 1983 jo. Putusan Pengadilan Tinggi Banjarmasin tanggal 20 April 1981
lik
No. 18/81/Pid.S/T/Bjm, syarat materiel Surat Dakwaan adalah adanya rumusan
secara lengkap, jelas dan tepat mengenai perbuatan-perbuatan yang
am
ub
didakwakan kepada Terdakwa, sesuai dengan rumusan delik yang
mengancam perbuatan-perbuatan itu dengan hukuman (pidana). Dengan
ep
demikian, maka dalam surat dakwaan, tidak boleh tidak, harus memuat uraian
k
atau rumusan yang cermat jelas dan lengkap mengenai perbuatan yang
ah
si
dan benar, semua unsur dari semua delik yang ditentukan undang-undang
yang didakwakan terhadap Terdakwa.
ne
ng
do
gu
maka kiranya dapat disimpulkan bahwa yang harus diuraikan secara Cermat,
Jelas, dan Lengkap didalam surat dakwaan itu adalah mengenai hal - hal
In
A
sebagai berikut:
lik
ub
Bahwa sesuai ketentua n Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP untuk sahnya
ah
suatu surat dakwaan harus berisi uraian secara Cermat, Jelas, dan Lengkap
R
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa menurut A. SOETOMO, S.H., dalam bukunya : PEDOMAN DASAR
si
PEMBUATAN
ne
ng
1989, Hal. 10 -
do
gu adalah surat dakwaan dibuat
sembarangan serta hati - had disertai suatu ketajaman dan ketegasan.
dengan penuh ketelitian dan ketidak
In
Kemudian "JELAS" berarti tidak menimbulkan kekaburan atau keraguan serta
A
serba terang dan tidak perlu ditafsirkan lagi, sedangkan "LENGKAP" berarti
komplit atau cukup yang dimasukan tidak ada yang tercecer atau ketinggalan,
ah
lik
semuanya ada.
Bahwa mencermati secara seksama surat dakwaan yang dibuat oleh Sdr.
am
ub
Jaksa Penuntut Umum disusun dalam bentuk dakwaan ALTERNATIF yaitu
Dakwaan Pertama melanggar Pasal 72 ayat (1) Undang - Undang No. 19
ep
Tahun 2002 Tentang Hak Cipta ATAU Dakwaan Kedua melanggar Pasal 72
k
ayat (2) Undang - Undang No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak cipta.
ah
R
Bahwa pada hal. 1 paragraf pertama pada DAKWAAN PERTAMA, Sdr. Jaksa
si
Penuntut
ne
ng
Umum menyatakan : "..... dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimana
do
gu
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) ....dst".
Lebih lanjut pada hal. 2 paragraf pertama pada DAKWAAN KEDUA, Sdr. Jaksa
In
Penuntut
A
mengedarkan, atau
lik
menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta
m
ub
Bahwa dari uraian tersebut diatas, jelas terlihat Surat Dakwaan Sdr. Jaksa
ka
didalam menjelaskan unsur tindak pidana apa yang didakwakan apabila TIDAK
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Hal ini jelas - jelas telah melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
si
Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP dimana Sdr. Jaksa Penuntut Umum TIDAK
CERMAT dan TIDAK JELAS didalam menjelaskan aturan mana yang dipakai
ne
ng
untuk menguraikan unsur - unsur tindak pidana dalam dakwaannya.
do
gu dan PENERAPAN KUHAP : Penyidikan dan Penuntutan, Edisi Kedua, Hal.
394, menyatakan : "Surat dakwaan harus jelas memuat semua unsur tindak
pidana yang didakwakan (vodoende en duidelijke opgave van hetfeit)".
In
A
Apabila pasal yang didakwakan saja sudah TIDAK CERMAT dan TIDAK JELAS
bagaimana mungkin Sdr. Jaksa Penuntut Umum bisa membuat suatu uraian
ah
lik
yang jelas atas unsur tindak pidana yang didakwakan terhadap Terdakwa .
ub
membuat pembelaannya serta Majelis Hakim didalam memberikan keputusan,
karena pasal mana yang dipakai didalam melakukan proses pemeriksaan di
ep
muka sidang pengadilan.
k
Bahwa selain itu pula, dakwaan yang disusun oleh Sdr. Jaksa Penuntut Umum
ah
R
dalam surat dakwaannya adalah dakwaan alternatif karena terdapat kata
si
"ATAU" diantara Dakwaan Pertama dengan Dakwaan Kedua. Artinya dakwaan
ne
ng
do
gu
Bahwa rumusan pasal yang didakwakan pada Dakwaan Pertama yaitu Pasal
ah
lik
72 ayat (1) Undang - Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta dan pada
Dakwaan Kedua yaitu Pasal 72 ayat (2) Undang - Undang No. 19 Tahun 2002
tentang Hak Cipta adalah memiliki unsur yang hampir sama/serupa yaitu :
m
ub
memamerkan, mengedarkan, atau menjual, hak cipta dan/ atau hak terkait".
ep
Hal yang membedakan antara Pasal 72 ayat (1) dengan Pasal 72 ayat (2)
hanyalah pada unsur: "kepada umum".
ah
Dengan demikian, maka jelas bentuk surat dakwaan alternatif yang disusun
es
oleh Sdr. Jaksa Penuntut Umum tersebut adalah TIDAK CERMAT karena
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bertolak belakang. Terlebih lagi apabila dalam perkara a quo hanyalah
si
permasalahan kekurangan sebagian pembayaran royalti, maka perkara ini
bukanlah perkara pidana melainkan hanyalah perkara perdata yang merupakan
ne
ng
kewenangan dari pengadilan niaga sebagaimana dimaksud didalam Pasal 56
Jo. Pasal 59 Undang - Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
do
gu Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Sdr. Jaksa Penuntut Umum dalam
menyusun surat dakwaan adalah tidak cermat, tidak lengkap, dan tidak jelas
(KABUR/OBSCUUR LIBEL), sehingga sudah sepantasnya jika Majelis Hakim
In
A
Yang Mulia menyatakan bahwa Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum adalah
BATAL DEMI HUKUM (van rechtswege nietig).
ah
lik
III. KESIMPULAN
ub
(Niet ontvankelijk verklaard) karena didasarkan pada :
R
Negeri Wonosari No. 22/Pid.B/2002/PN.WNS tanggal 15 April 2002 serta
si
Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I. Nomor : 1565 K/Pid/1991 tanggal
ne
ng
do
gu
lik
ub
2. Bahwa dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum tidak cermat, tidak jelas, dan
ka
ep
es
ng
maka kami Tim Penasehat Hukum Terdakwa FENNY BUDIMAN, mohon agar
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang memeriksa dan memutus
si
perkara ini kiranya memutuskan sebagai berikut:
ne
ng
Tim Penasehat Hukum Terdakwa FENNY BUDIMAN ;
2. Menyatakan Surat Dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum No. Reg. Perk. :
do
gu PDM-505/ JKT.BT/12/2015 tanggal 17 Desember 2015 dalam perkara
pidana No. 529/Pid.Sus/ 2016/PN.Jkt.Brt TIDAK DAPAT DITERIMA (Niet
In
ontvankelijk verklaard);
A
3. Menyatakan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum No. Reg. Perk. : PDM-
ah
lik
505/ JKT.BT/12/2015 tanggal 17 Desember 2015 dalam perkara pidana No.
529/Pid.Sus/2016/PN.Jkt.Brt adalah BATAL DEMI HUKUM (van rechtswege
nietig);
am
ub
4. Menetapkan menghentikan pemeriksaan perkara pidana a.n. Terdakwa
FENNY BUDIMAN ;
ep
k
si
A ta u ,
ne
ng
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon keadilan yang seadil – adilnya
do
gu
lik
ub
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Keberatan atau juga disebut eksepsi yaitu sebagai bukti perwujudan
si
perlindungan Hak Azasi Manusia yang ada dalam KUHAP, telah dibacakan
oleh Sdr. Penasihat Hukum adalah merupakan suatu hak dalam memenuhi
ne
ng
ketentuan Pasal 156 ayat (1) KUHAP yaitu diberikannya kesempatan kepada
terdakwa dan atau Penasihat Hukumnya untuk mengajukan eksepsi/keberatan
atas surat dakwaan Penuntut Umum yang oleh Undang-undang secara limitatif
do
gu dibatasi terhadap:
In
A
b. Surat Dakwaan tidak dapat diterima
ah
lik
Dari ketentuan Undang-undang tersebut di atas, berarti bahwa KUHAP
am
ub
memberikan jaminan dan perlindungan hukum terhadap harkat dan martabat
manusia untuk mendapatkan perlindungan dan pelayanan hukum yang
sempurna sesuai dengan azas Equality Before the Law yang dianut oleh
ep
k
KUHAP tersebut.
ah
si
Pasal 156 ayat (1) KUHAP mengatur secara limitatif ruang lingkup keberatan
yang dapat diajukan terhadap surat dakwaan penuntut umum, dan Penasihat
ne
ng
do
merupakan rangkuman pendapat yang tidak mempunyai nilai Yuridis sesuai
gu
ketentuan yang terdapat dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP tersebut.
lik
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
II. KEBERATAN MENGENAI DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM HARUS
si
DIBATALKAN ATAU BATAL DEMI HUKUM.
TANGGAPAN JPU :
ne
ng
I. A. Bahwa Dakwaan JPU didasari Berita Acara Pemeriksaan yang tidak
Syah (Ilegal) kami mempunyai pendapat yang berbeda dengan
do
gu Penasehat hukum terdakwa dimana berkeberatan terhadap Jaksa
Penuntut umum dalam membuat dakwaan yang didasari Berita
In
Acara Pemeriksaan (BAP) yang tidak syah karena tidak didampingi
A
oleh Penasehat Hukum, dalam berkas perkara atas nama terdakwa
Fenny Budiman dalam BAP tersangka Penyidik telah menanyakan
ah
lik
apakah dalam pemeriksaan ini tersangka mau didampingi oleh
Penasehat Hukum baik Penasehat Hukum dari penyidik maupun
am
ub
Penasehat Hukum dari terdakwa dijawab oleh terdakwa bahwa
terdakwa dalam pemeriksaan tidak perlu didampingi Penasehat
Hukum sesuai Berita Acara Pemeriksaan Terdakwa tertanggal 30
ep
k
si
terdakwa juga memperjelasnya kembali bahwa Berita Acara
Pemeriksaan Terdakwa tersebut sudah benar dan sesuai pada saat
ne
ng
do
Selanjutnya M. Yahya harahap, SH dalam bukunya Pembahasan
gu
lik
Penerapan yang terlampau strict law atau formalistic legal thinking, sehingga
R
akibat yang tidak adil (unjust result). Misalnya seorang pembunuh atau
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penyelundup extasy sebanyak 100.000 biji. Pada saat penyidikan dilakukan
si
pemeriksaan tanpa dihadiri Penasehat Hukum, kalau secara strict berpegang
pada pasal 56 ayat (1) KUHAP atau atas putusan MA No. 1565 K/Pid/1991,
ne
ng
terdakwa harus dilepas oleh Pengadilan, dan menyatakan "tuntutan tidak
dapat diterima" atas alasan pemeriksaan penyidikan tidak dihadiri oleh
Penasehat Hukum. Apakah sikap penegakan hukum yang demikian, tidak
do
gu mendatangkan “ akibat yang tidak adil “ ( unjustresult ).
In
A
barangkali dapat dikatakan rumusan pasal 56 ayat (1) KUHAP tergolong
jelek dan merupakan paham dan kebijakan hukum yang sakit (ill conceived).
ah
lik
Kalau hukum yang demikian diterapkan secara kaku atau strict maka
penegakan hukum yang dilakukan tidak lebih dari yurisprudensi formalism
am
ub
(jurisprudence of formalism), (hal 340). Pada hal 341 M. Yahya harahap, SH
pada Kesimpulan dan saran : ep
- Pasal 56 ayat (1) KUHAP, jangan diterapkan secara strict law dan
k
R
- Pasal tersebut tidak diterapkan secara kaku tapi harus " dilenturkan
si
sehingga tidak menimbulkan akibat yang jelek dan ketidakadilan (poerly
ne
ng
and injustice).
- Oleh karena itu, putusan MA No. 1565 K/Pid/1991, jangan diangkat dan
diajdikan sebagai stare decisis.
do
gu
lik
ub
konsekuen.
ah
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Memang kita menghendaki dan menutut agar Miranda warning dan Miranda
si
rule dipenuhi dalam seluruh tingkat pemeriksaan, sehingga Psal 56 ayat (1)
benar-benar menjiwai penyelesaian penegakan hukum dalam perkara
ne
ng
pidana, namun penerapannya jangan sampai terlampau teknis dan
formalistik.
do
gu - Surat dakwawaan Permatur dan mediasi wajib dilakukan adalah tidak benar
karena Dalam hal ini terdakwa didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum
menggunakan Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
In
A
dimana dalam undang-undang tersebut perbuatan terdakwa bukan
merupakan delik aduan dan proses perkara ini diajukan sebelum Undang-
ah
lik
undang No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta mulai berlaku. Adapun yo
pasal 121 huruf d UU No. 28 Tahun 2014 menegaskan bahwa perkara
am
ub
tindak pidana Hak Cipta yang penyidikannya dilakukan masih menggunakan
UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta penyelesaiannya menggunakan
UU No. 19 Tahun 2002.
ep
k
berdasarkan pasal 143 ayat (2) KUHAP yaitu surat dakwaan diberitanggal
R
si
dan ditandatangani serta berisi:
a. Nama Lengkap, Tempat lahir, umur atau tanggal lahir Jenis kelamin
ne
ng
do
gu
lik
ub
Direktur Utama PT. Swara Indah Lestrai mempunyai tugas pokok sebagai
berikut:
ka
ep
1. Mengurus keuangan
ah
4. Mengurus operasional
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terhadap tugas-tugas pokok tersebut diatas terdakwa selaku Direktur
si
bertanggung jawab terhadap PT. Swara Indah Lestari serta
permasalah hukum yang bersangkutan.
ne
ng
II. Bahwa perkara an. FENNY BUDIMAN menurut Penasehat Hukum
dakwaan dibatalkan demi hukum dan kami tidak sependapat dengan
do
gu pendapat tersebut.
In
delik yang dilakukan oleh terdakwa sebagaimana yang telah diterangkan
A
dalam Berita Acara saksi-saksi maupun terdakwa sendiri tentang unsur-
unsur pasal yang disangkakan secara cermat, jelas dan lengkap sesuai
ah
lik
dengan ketentuan KUHAP pasal 143 ayat (2) yang artinya bahwa
dakwaan memuat waktu dan tempat kejadian dan telah ditandatangani.
am
ub
Mengenai Royalti menurut Penasehat Hukum terdakwa sudah dibayarkan
terdakwa melalui KCI, hal tersebut adalah lagu-lagu yang sudah
didaftarkan dan dikuasakan oleh Pelapor/Group Band Radja kepada KCI
ep
k
si
hak cipta yang dilakukan terdakwa dengan cara memasukan lagu Group
Band Radja ke mesin karaoke milik Brand Diva Karaoke kemudian lagu
ne
ng
do
Radja tidak menguasakan kepada KCI untuk memungut royalty.
gu
IV KESIMPULAN
In
A
lik
ub
Surat Dakwaan dalam perkara ini Uraian Dakwaan sudah dan telah disusun
ah
secara cermat, Jelas dan lengkap,sesuai dengan ketentuan pasal 143 ayat (2)
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tanggapi satu persatu karena menurut hemat kami hal-hal yang dijadikan
si
alasan tersebut sudah memasuki pokok materi perkara dimana hal tersebut
justru yang akan dibuktikan di dalam pemeriksaan persidangan berdasarkan
ne
ng
fakta-fakta yang ada. Selanjutnya dengan pendapat tersebut di atas kami
Penuntut Umum memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta
Barat yang memeriksa dan mengadili perkara atas nama terdakwa FENNY
do
gu BUDIMAN berkenan memutuskan :
In
A
sesuai dengan ketentuan perundang undangan dan oleh karenanya Surat
Dakwaan tersebut dapat dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
ah
lik
2. Menolak seluruh alasan-alasan keberatan Penasehat Hukum dan tidak
dapat menerima Nota Keberatan (Eksepsi) Penasehat Hukum Terdakwa
am
ub
FENNY BUDIMAN yang di sampaikan pada persidangan hari Rabu tanggal
20 April 2016; ep
3. Menyatakan Surat Dakwaan Penutut umum memenuhi ketentuan Pasal
k
R
Menyatakan sidang perkara atas nama FENNY BUDIMAN untuk
si
dilanjutkan pemeriksaan pokok materi perkaranya .
ne
ng
do
putusan maka Berita Acara Persidangan tersebut dipandang dimuat dan
gu
termasuk serta merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari Putusan ini;
lik
ini;
ub
adalah :
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
c. BAHWA DAKWAAN ERROR IN PERSONA (KELIRU TENTANG ORANG
si
YANG DIDAKWA)
ne
ng
DIBATALKAN ATAU BATAL DEMI HUKUM.
do
gu TIDAK DAPAT DITERIMA , dengan alasan
DIDASARI PADA BERITA ACARA PEMERIKSAAN YANG TIDAK SYAH
Bahwa DAKWAAN JPU
In
(ILEGAL)
A
Menimbang, bahwa pasal 114 KUHAP menyebutkan: "Dalam hal
ah
lik
pemeriksaan oleh penyidik, penyidik wajib memberitahukan kepadanya tentang
haknya untuk mendapatkan bantuan hukum atau bahwa ia dalam perkaranya
am
ub
itu wajib didampingi oleh penasehat hukum sebagaimana dimaksud dalam
pasal 56;
ep
k
R
pidana yang diancam dengan pidana mati atau ancaman hukuman 15 tahun
si
atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana 5
ne
ng
tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasehat hukum sendiri, pejabat yang
bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib
menunjuk penasehat hukum bagi mereka;
do
gu
1. Sifat fakultatif, yakni bagi tersangka atau terdakwa yang diancam pidana
ah
lik
5 (lima) tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 (lima belas) tahun;
ub
dengan pidana mati atau ancaman pidana 15 (lima belas) tahun atau
lebih;
ka
ep
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
diterapkan meskipun sesungguhnya pejabat pada tiap tingkatan pemeriksaan,
si
baik dalam tahap penyidikan atau tahap penuntutan ataupun tahap
pemeriksaan di pengadilan telah melakukan kelalaian akan tetapi tidaklah
ne
ng
karena kelalaian tersebut dapat menyebabkan atau mengancam kebatalan
dari penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan;
do
gu Menimbang, bahwa kata imperatif
bentuk perintah, yang berarti penting sekali, tidak boleh tidak, sehingga sifat
secara tata bahasa merupakan
In
A
pemeriksaan dalam proses peradilan apabila mendapati perkara yang
tersangka atau terdakwanya diancam dengan pidana mati atau ancaman
ah
lik
pidana 15 (lima belas) tahun atau lebih, dimana tersangka atau terdakwa tidak
didampingi oleh Penasehat Hukum, maka pejabat pada semua tingkat
am
ub
pemeriksaan itu wajib segera menunjuk Penasehat Hukum tanpa melakukan
penilaian apakah tersangka/terdakwa tersebut mampu atau tidak mampu;
dalam pasal 56 ayat (1) KUHAP yang memberikan sifat fakultatif tadi, maka
ah
si
Hukum, berita acara pemeriksaan sebagai hasil dari proses penyidikan tidaklah
dapat menyebabkan atau mengancam kebatalan atau tidak sah;
ne
ng
do
gu
: pasal 72 ayat (1) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta jo pasal 121
huruf d UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta , atau KEDUA pasal 72 ayat
(2) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta jo pasal 121 huruf d UU No.
In
A
lik
tentang Hak Cipta jo pasal 121 huruf d UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak
Cipta . memuat ancaman pidana pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
m
ub
ep
(satu juta rupiah), sedangkan pasal 72 ayat (2) UU RI No. 19 Tahun 2002
tentang Hak Cipta jo pasal 121 huruf d UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak
ah
Cipta. memuat ancaman pidana pidana penjara paling lama 5 ( lima ) tahun
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa apabila mengacu pada ketentuan atau ancaman
si
pidana dari dakwaan yang didakwakan terhadap terdakwa, maka menurut
Majelis Hakim adanya Penasehat Hukum yang mendampingi tersangka dalam
ne
ng
tingkat penyidikan menjadi fakultatif sifatnya;
do
gu pada waktu diperiksa dalam tingkat Penyidikan terhadap perkara An. FENNY
BUDIMAN yang saat itu sebagai tcrsangka, sebagaimana Berita Acara
Pemeriksaan TERSANGKA tertanggal 30 Oktober 2014 Penyidik BADAN
In
A
RESERSE KRIMINAL POLRI DIREKTORAT TINDAK PIDANA EKONOMI DAN
KHUSUS telah memberikan hak-hak terdakwa sebagaimana dimaksud dalam.
ah
lik
Pasal 56 KUHAP, yakni sebelum dilakukan pemeriksaan sebagai Tersangka,
terlebih dahulu kepada Tersangka telah diberikan hak hak Tersangka yaitu hak
am
ub
untuk didampingi oleh Pengacara atau kuasa hukum namun terdakwa tidak
mempergunakan hak tersebut dan memilih menjalani pemeriksaan di tingkat
Penyidikan sendiri ;
ep
k
si
bahwa Terdakwa adalah orang yang tidak mampu secara finansial, sedangkan
dalam tahap pemeriksaan di persidangan, Terdakwa ternyata didampinggi oleh
ne
ng
do
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1) KUHAP, sehingga kewajiban
gu
lik
ub
ep
Hukum terdakwa point 1.a ini haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;
R
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Ad. I. b. KEBERATAN TENTANG DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM
si
TIDAK DAPAT DITERIMA , dengan alasan . BAHWA SURAT
DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM PREMATUR
ne
ng
Bahwa Terdakwa FENNY BUDIMAN didakwa oleh Sdr. Jaksa
Penuntut Umum dengan Dakwaan Alternatif yaitu melanggar Pasal 72 ayat
do
gu (1) atau Pasal 72 ayat (2) Undang - Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak
Cipta Jo. Pasal 121 huruf d Undang - Undang No. 28 Tahun 2014 tentang
Hak Cipta.
In
A
Bahwa dalam BAB XIV tentang Penyelesaian Sengketa pada Pasal 95
ayat (4) Undang - Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
ah
lik
menyatakan bahwa : "Selain pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait
dalam bentuk Pembajakan, sepanjang para pihak yang bersengketa
am
ub
diketahui keberadaannya dan/atau berada diwilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia harus menempuh terlebih dahulu penyelesaian sengketa
me/alui mediasi sebelum melakukan tuntutan pidana".
ep
k
Bahwa pada Pasal 113 ayat (3) Undang - Undang No. 28 Tahun 2014
ah
tentang Hak Cipta menyatakan : "Setiap orang yang dengan tanpa hak
R
si
dan/atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan
pelanggaran hak ekonomi pencipta dst".
ne
ng
do
gu
- Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, maka MEDIASI WAJIB
DILAKUKAN.
ah
lik
ub
Penuntut Umum atas perbuatan terdakwa yang terjadi pada dalam kurun
R
waktu antara bulan September 2010 sampai dengan Agustus 2013 atau
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
setidak-tidaknya pada waktu lain dalam kurun waktu antara bulan September
si
2010 sampai dengan Agustus 2013 yang pada waktu tersebut Undang -
Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta belum diundangkan yakni
ne
ng
pada tanggal 16 oktober 2014
do
gu 2014 tentang Hak Cipta. Menyatakan bahwa Perkara hak cipta yang sedang
dalam proses, tetap diproses berdasarkan undang undang nomor 19 tahun
2002 tentang hak cipta
In
A
Menimbang bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas
maka ketentuan undang undang nomor 19 tahun 2002 tentang hak cipta
ah
lik
yang didakwakan kepada Terdakwa tidak diperlukan syarat harus
menempuh terlebih dahulu penyelesaian sengketa melalui mediasi sebelum
am
ub
melakukan tuntutan pidana ataupun dakwaan PREMATUR
R
TIDAK DAPAT DITERIMA , dengan alasan . BAHWA DAKWAAN ERROR
si
IN PERSONA (KELIRU TENTANG ORANG YANG DIDAKWA)
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebagaimana dimaksud dalam pasal 183 ayat (1) KUHAP berupa : saksi ,
si
keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa;
ne
ng
yang dieksepsi dan dibantah oleh terdakwa atau Penasehat Hukum terdakwa
apabila untuk mengetahui kebenaran eksepsi tersebut memerlukan alat-alat
do
gu bukti dan barang bukti maka haruslah dianggap telah memasuki materi pokok
perkara dan belum layak dipersoalkan dalam suatu tahap eksepsi;
In
Menimbang, bahwa jika dikaitkan dengan keberatan dari Penasehat
A
Hukum terdakwa yang menyangkut permasalahan uraian BAHWA DAKWAAN
ERROR IN PERSONA (KELIRU TENTANG ORANG YANG DIDAKWA)
ah
lik
terhadap terdakwa FENNY BUDIMAN tidak tepat menurut hemat Majelis
Hakim bukan menyangkut cacatnya surat dakwaan, sehingga eksepsi tersebut
am
ub
belum dapat dibicarakan dan dipermasalahkan saat ini, karena telah memasuki
pokok perkara dalam perkara ini yang harus dibuktikan dalam persidangan
melalui pemeriksaan saksi-saksi, melihat dan memperhatikan barang bukti
ep
k
si
untuk mengetahui kebenaran siapa pelaku tindak pidana tersebut ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
KUHAP, maka surat dakwaan yang tidak diuraikan secara cermat, jelas dan
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa dalam pasal 143 ayat (2) KUHAP telah mengatur
si
bahwa Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal dan
ditandatangani serta berisi :
ne
ng
Nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin,
kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan tersangka;
do
gu Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu
In
dilakukan;
A
Menimbang, bahwa dari Pasal 143 ayat (2) KUHAP tersebut telah
ah
lik
a. Syarat formal, diatur dalam Pasal 143 ayat (2) huruf a KUHAP yang
am
mengatur bahwa suatu surat dakwaan harus memuat tanggal dan ditanda
ub
tangani oleh Penuntut Umum serta memuat identitas Terdakwa yaitu nama
lengkap, tempat lahir, umur / tgl. Lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat
ep
k
tinggal, agama dan pekerjaan Terdakwa. Apabila syarat formal tersebut tidak
dipenuhi maka akan menyebabkan dakwaan kabur / abscuurlibele atau
ah
R
identitas Terdakwa menjadi tidak jelas;
si
b. Syarat materiil, diatur dalam pasal 143 ayat (2) huruf (b) KUHAP, yang
ne
ng
mengatur bahwa suatu surat dakwaan harus memuat uraian secara cermat,
jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakannya dengan
menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan;
do
gu
Undang-Undang yang berlaku / yang tepat bagi Terdakwa dan tidak terdapat
kekurangan dan atau kekeliruan yang dapat mengakibatkan surat dakwaan
ah
lik
tersebut batal atau tidak dapat dibuktikan misalnya : apakah Terdakwa dapat
dipertanggungjawabkan dalam melakukan tindak pidana tersebut, apakah
m
ub
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
rumusan Undang-Undang secara lengkap. Semua unsur delik harus
si
dirumuskan dalam surat dakwaan. Apabila salah satu unsur rumusan delik tidak
dicantumkan maka akan berakibat surat dakwaan tersebut batal demi hukum /
ne
ng
Null and void. Sehingga apabila surat dakwaan tersebut tidak disusun secara
cermat, jelas dan lengkap serta tidak menyebutkan tempat / locus dan waktu /
do
gu tempos tindak pidana tersebut dilakukan, maka akan berakibat surat dakwaan
Penuntut Umum tersebut batal demi hukum / dinyatakan batal;
In
Menimbang, bahwa Jaksa Agung Republik Indonesia telah
A
mengeluarkan Surat Edaran No. SE-004/J.A/11/1993 tanggal 19 November
1993 yang dijabarkan dengan Surat Edaran JAMPIDUM No. B-607/E/11/1993
ah
lik
tanggal 22 November 1994 merumuskan bahwa surat dakwaan agar :
ub
/kekeliruan yang menyebabkan surat dakwaan batal demi hukum atau dapat
dibatalkan atau dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verkaard);
ep
k
Jelas, didasarkan pada uraian yang jelas dan mudah dimengerti dengan cara
menyusun redaksi yang mempertemukan fakta-fakta perbuatan terdakwa
ah
R
dengan unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan sehingga terdakwa yang
si
mendengar atau membacanya akan mengerti dan mendapatkan gambaran
ne
ng
tentang : siapa yang melakukan tindak pidana, tindak pidana yang dilakukan,
kapan dan dimana tindak pidana tersebut dilakukan, apa akibat yang
ditimbulkan dan mengapa terdakwa melakukan tindak pidana itu. Uraian
do
gu
Lengkap, didasarkan uraian yang buat dan utuh yang mampu menggambarkan
unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan beserta waktu dan tempat tindak
ah
lik
pidana itu dilakukan. Menyusun uraian secara cermat, jelas dan lengkap
tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
m
ub
langsung dan bertautan satu sama lain sehingga tergambar bahwa semua
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa dari uraian tersebut maka suatu surat dakwaan
si
dikatakan cermat, jelas dan lengkap terdakwa yang mendengar atau
membacanya akan mengerti dan mendapatkan gambaran tentang : siapa yang
ne
ng
melakukan tindak pidana, rumusan secara lengkap unsur-unsur tindak pidana
yang didakwakan kepadanya serta terdakwa memahami tindak pidana yang
terjadi kapan dan dimana yang didakwakan kepadanya;
do
gu Menimbang bahwa setelah Majelis Hakim membaca dan mencermati
surat dakwaan yang diajukan oleh Penuntut umum terhadap terdakwa nomor :
In
A
PDM- 505 / JKT. BT/ 12/2015 tertanggal 17 Desember 2015 maka surat
dakwaan tersebut telah memenuhi syarat formil maupun syarat materiil
ah
lik
sebagaimana dimaksud dalam pasal 143 ayat 2 huruf a dan b KUHAP karena
telah memuat tanggal dan ditanda tangani oleh Penuntut Umum serta memuat
am
ub
identitas Terdakwa yaitu nama lengkap, tempat lahir, umur / tgl. Lahir, jenis
kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan Terdakwa. memuat
uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
ep
k
si
121 huruf d UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta , atau KEDUA pasal 72
ne
ng
ayat (2) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta jo pasal 121 huruf d UU
No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
do
Dan dalam dakwaan tersebut telah diuraikan mengenai cara apa dan
gu
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Umum yang dituangkan dalam surat atau akta, sehingga dapat dijadikan dasar
si
pemeriksaan bagi Hakim di Pengadilan ;
ne
ng
Surat dakwaan adalah surat atau akta yang memuat rumusan tindak pidana
yang didakwakan kepada terdakwa yang disimpulkan dan ditarik dari hasil
do
gu pemeriksaan penyidik, dan merupakan dasar serta landasan bagi Hakim dalam
pemeriksaan dimuka sidang Pengadilan “;
In
A
Menimbang, bahwa dari Doktrin tersebut, secara garis besar dapat
ditarik kesimpulan bahwa surat dakwaan yang dibuat oleh Penuntut Umum
ah
merupakan suatu kerangka pemikiran yang dituangkan dalam suatu surat atau
lik
akta yang dibuat dan disusun secara konstruktif dan sistematis, sehingga
dapat dijadikan dasar atau landasan bagi Hakim dalam pemeriksaan di muka
am
ub
sidang Pengadilan ;
umum telah didakwa dengan dakwaan yang disusun secara alternative yaitu :
PERTAMA pasal 72 ayat (1) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta jo
ah
R
pasal 121 huruf d UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta , atau KEDUA
si
pasal 72 ayat (2) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta jo pasal 121
ne
ng
do
gu
lik
ub
dalam ketentuan Pasal 143 ayat (2) KUHAP, menurut pandangan doktrin ilmu
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Syarat formal; dan
si
2. Syarat Material.
ne
ng
mengatur mengenai syarat formal surat dakwaan yaitu dicantumkannya
identitas tersangka / para tersangka secara jelas dan lengkap terdiri dari nama
do
gu lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan,
tempat tinggal, agama dan pekerjaan tersangka serta surat dakwaan diberikan
In
tanggal dan ditandatangani oleh Jaksa/Penuntut Umum;
A
Menimbang, bahwa ketentuan syarat formal dalam suatu surat
ah
dakwaan diperlukan untuk meneliti apakah benar terdakwa yang sedang diadili
lik
di depan persidang-an Pengadilan Negeri adalah sesuai dengan identitas
terdakwa dalam surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum, sehingga dengan
am
ub
diperiksanya identitas terdakwa secara cermat, teliti dan detail diharapkan tidak
terdapat kesalahan mengadili seseorang di persidangan atau kesalahan
ep
menghadapkan terdakwa di depan persidangan;
k
R
telah diuraikan sebelumnya, Majelis Hakim berpendapat bahwa pada
si
hakekatnya suatu surat dakwaan tidak cermat, jelas dan lengkap sehingga tidak
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
56 KUHP, atau lebih jelasnya sesuai dengan yang termuat dalam Putusan
R
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa dari hal yang telah diuraikan diatas, Majelis Hakim
si
berpendapat sistematika penyusunan dakwaan dalam bentuk alternatif yang
demikian itu pada prinsipnya dapat dibenarkan, dan setelah Majelis Hakim
ne
ng
membaca surat dakwaan Penuntut Umum dengan seksama, menurut Majelis
Hakim peranan dari terdakwa telah terurai secara jelas dalam surat dakwaan
do
gu dimaksud ;
In
terdakwa mengenai surat dakwaan yang disusun secara Alternatif adalah tidak
A
cermat ; haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;
ah
lik
pokok perkaranya yang harus dibuktikan dalam pemeriksaan dalam pokok
perkaranya.
am
ub
Menimbang, bahwa dengan demikian keberatan Penasihat Hukum
terdakwa point 2 ini haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;
ep
k
keberatan Penasihat Hukum terdakwa yang terurai dalam point 1, dan 2, maka
R
si
terhadap keberatan yang demikian itu haruslah dinyatakan tidak dapat diterima
seluruhnya;
ne
ng
do
gu
Umum dalam perkara ini telah dibuat berdasarkan atau telah memenuhi
ketentuan pasal 143 ayat (2) KUHAP, sehingga surat dakwaan Penuntut Umum
tersebut haruslah dinyatakan sah menurut hukum;
In
A
lik
ub
ep
akhir;
R
es
Mengingat pasal 72 ayat (1) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
M
ng
jo pasal 121 huruf d UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, pasal 72 ayat
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(2) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta jo pasal 121 huruf d UU No.
si
28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. ,Pasal 156 ayat (1) dan ( 2 )KUHAP, Pasal
143 ayat (2) KUHAP, serta peraturan hukum lainnya yang bersangkutan ;
ne
ng
MENGADILI :
do
gu 2.
tersebut tidak diterima seluruhnya.
Menyatakan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum No. Reg. Perk : PDM-
In
A
505/JKT.BT/12/2015 tertanggal 17 Desember 2015, adalah sah menurut
hukum.
ah
lik
3. Memerintahkan Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan perkara
Nomor 529/Pid.SUS/2016/PN.JKT.BRT atas nama terdakwa FENNY
am
ub
didengar keterangannya pada hari sidang yang akan ditentukan;
si
sebagai Hakim Ketua, BAMBANG BUDI MURSITO, SH. dan PUJIASTUTI
HANDAYANI, SH. MH masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana
ne
ng
pada hari KAMIS, tanggal 12 MEI 2016 diucapkan dalam sidang yang terbuka
untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, BAMBANG BUDI MURSITO, SH.
do
gu
lik
m
ub
ep
ah
es
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39