Anda di halaman 1dari 39

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN SELA

si
Nomor 529/PID.SUS/2016/PN.JKT.BRT

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang mengadili perkara Pidana dalam

do
gu Pengadilan Tingkat Pertama dengan acara pemeriksaan biasa dan disidangkan
oleh Hakim Majelis menjatuhkan putusan sela seperti tersebut di bawah ini
dalam perkara atas nama Terdakwa:

In
A
N a m a lengkap : FENNY BUDIMAN ;
ah

Tempat lahir : Jakarta

lik
Umur/tanggal lahir : 29 Tahun / 27 Januari 1978
am

ub
Jenis kelamin : Perempuan;

Kebangsaan/kewarganegaraan : Indonesia;
ep
Tempat tinggal : Rukan Sentra Latumenten Blok I
k

No.3 A Latumenten Raya No. 50


ah

Jakarta Barat.
R

si
Agama : Kristen

ne
ng

Pekerjaan : Direktur Utama PT. Swara Indah


Lestari ;

do
gu

Terdakwa dalam perkara didampingi penasehat hukum 1. ANDREA


REYNALDO,SH. 2. FAJAR RAMADHANI AMIN,SH.MH. Advokad dan
Konsultan Hukum pada kantor Hukum MARTHEN PANGREKUN & Associates
In
A

yang beralamat di Gedung Bank Mandiri Lt.3 Ruang 305, Jl.Tanjung Karang
No.3-4A Jakarta Pusat 10230, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 12
ah

lik

April 2016 yang telah didaftarkan di kepaniteraan pengadilan negeri Jakarta


Barat No.581/2016 tanggal 13 April 2016 ;
m

ub

Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan ;


ka

Pengadilan Negeri tersebut :


ep

Telah membaca surat-surat dan berkas pemeriksaan pendahuluan


ah

dalam perkara ini ;


R

Telah mendengar dan memperhatikan keberatan Penasihat Hukum


es

Terdakwa atas surat dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum ;


M

ng

on
gu

Hal. 1 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Telah mendengar dan memperhatikan pendapat dari Jaksa Penuntut
Umum atas keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa tersebut ;

ne
ng
Menimbang, bahwa Terdakwa di hadapkan kepersidangan oleh Penuntut
Umum berdasarkan Surat Dakwaan Nomor : PDM-505/JKT.BT/12/2015

do
gu tertanggal 17 Desember 2015 yang selengkapnya berbunyi :

PERTAMA :

In
A
Bahwa ia terdakwa FENNY BUDIMAN pada hari dan tanggal yang
tidak bisa diingat dengan pasti namun dalam kurun waktu antara bulan
ah

lik
September 2010 sampai dengan Agustus 2013 atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam kurun waktu antara bulan September 2010 sampai dengan
am

Agustus 2013, bertempat di Rukan Sentra Latumenten Blok I No. 3 A Jln.

ub
Latumenten Raya No. 50 Jakarta Barat atau setidak-tidaknya di tempat lain
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Barat, dengan sengaja dan
ep
k

tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1)
atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2), perkara Hak Cipta yang sedang dalam
ah

R
proses, tetap diproses berdasarkan UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta,

si
perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut :

ne
ng

Bahwa ia terdakwa selaku Direktur Utama PT. Swara Indah Lestari


yang beralamat di Rukan Sentra Latumenten Blok I No. 3 A Jln. Latumenten
Raya No. 50 Jakarta Barat yang bergerak di bidang usaha hiburan Karaoke

do
gu

Keluarga dengan menggunakan Brand DIVA KARAOKE dengan jumlah outlet


kurang lebih sebanyak 35 outlet tersebar di seluruh Indonesia, diantaranya 10
In
A

outlet berada di Jakarta termasuk Diva Karaoke yang ada di Cinere Depok,
dimana saksi pelapor Mouldiansyah Mulyadi menemukan lagu-lagu miliknya
ah

lik

yang berjudul Maaf, Terus Terang, Syukur, Aku Mau Ngeband, Paris Berantai,
Demi Kamu dan Bismillah berada dalam mesin karaoke dengan brand Diva
Karaoke, merasa lagu-lagu tersebut belum dikomersilkan dan belum
m

ub

didaftarkan ke KCI maka saksi Mouldiansyah Mulyadi melaporkan ke pihak


ka

yang berwajib. Adapun lagu-lagu tersebut berada di mesin karaoke milik brand
ep

DIVA KARAOKE diperoleh dari Vendor Karaoke Song/DZ Studio atas pesanan
dari brand DIVA KARAOKE Pusat yaitu PT. Swara Indah Lestari dimana
ah

terdakwa selaku Direktur Utama yang bertanggung jawab terhadap operasional


R

es

PT. Swara Indah Lestari, termasuk penginstalan lagu ke mesin karaoke.


M

ng

on
gu

Hal. 2 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa selaku direktur utama memesan lagu-lagu Group Band Radja dari

si
Vendor Song/DZ Studio, setelah lagu-lagu tersebut diterima dari DZ Studio

terdakwa memerintahkan kepada staf IT ( Sdr. Deny) untuk melakukan

ne
ng
penginstalan dengan cara mengcopy lagu-lagu tersebut dari server ke external
hardisk dan menyerahkan external hardisk kepada bagian IT outlet untuk

do
gu diupdate ke server masing-masing outlet Diva Karaoke seluruh Indonesia
termasuk kedalam outlet Diva Karaoke Cinere Depok. Masuknya lagu-lagu milik
Group Band Radja ke dalam mesin karaoke (Mechanical Right) milik PT. Swara

In
A
Indah Lestari pemegang brand Diva Karaoke kemudian dikirim keseluruh outlet
brand Diva Karaoke di Indonesia dilakukan oleh bagian IT atas perintah
ah

lik
terdakwa tanpa seijin pencipta atau produser dalam hal ini Group Band Radja.
Keterangan saksi Moldyansyah Mulyadi (personil Group Band Radja) dan
am

ub
keterangan saksi Drs. Dharma Oratmangu, MSi lagu-lagu berjudul Maaf, Terus
Terang, Syukur, Aku Mau Ngeband, Paris Berantai, Demi Kamu dan Bismillah
tidak didaftarkan kepada KCI dan tidak dikuasakan untuk memunggut Royalti.
ep
k

Perbuatan terdakwa yang memerintahkan bagian IT untuk menginstal


ah

dan memperbanyak lagu berjudul Maaf, Demi Kamu, Mimpi Indah milik Group
R

si
Band Radja tanpa seijin pencitanya yaitu saksi Mouldiansyah Mulyadi (Group
Band Radja), sehingga atas perbuatan tersebut saksi Mouldiansyah Mulyadi

ne
ng

menderita kerugian baik secara materiil maupun imateriil.

Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana sebagaimana dimaksud

do
gu

dalam pasal 72 ayat (1) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta jo pasal
121 huruf d UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
In
A

ATAU

KEDUA
ah

lik

Bahwa ia terdakwa FENNY BUDIMAN pada hari dan tanggal yang tidak
bisa diingat dengan pasti namun dalam kurun waktu antara bulan September
m

ub

2010 sampai dengan Agustus 2013 atau setidak-tidaknya pada waktu lain
dalam kurun waktu antara bulan September 2010 sampai dengan Agustus
ka

2013, bertempat di Rukan Sentra Latumenten Blok I No. 3 A Jln. Latumenten


ep

Raya No. 50 Jakarta Barat atau setidak-tidaknya di tempat lain dalam daerah
ah

hukum Pengadilan Negeri Jakarta Barat, dengan sengaja menyiarkan,


R

memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau


es

barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud
M

ng

pada ayat (1), perkara Hak Cipta yang sedang dalam proses, tetap diproses
on
gu

Hal. 3 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, perbuatan terdakwa

si
dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut :

Bahwa ia terdakwa selaku Direktur Utama PT. Swara Indah Lestari yang

ne
ng
beralamat di Rukan Sentra Latumenten Blok I No. 3 A Jln. Latumenten Raya
No. 50 Jakarta Barat yang bergerak di bidang usaha hiburan Karaoke Keluarga

do
gu dengan menggunakan Brand DIVA KARAOKE
lebih sebanyak 35 outlet tersebar di seluruh Indonesia, diantaranya 10 outlet
dengan jumlah outlet kurang

berada di Jakarta termasuk Diva Karaoke yang ada di Cinere Depok, dimana

In
A
saksi pelapor Mouldiansyah Mulyadi menemukan lagu-lagu miliknya yang
berjudul Maaf, Terus Terang, Syukur, Aku Mau Ngeband, Paris Berantai, Demi
ah

lik
Kamu dan Bismillah berada dalam mesin karaoke dengan brand Diva Karaoke,
merasa lagu-lagu tersebut belum dikomersilkan dan belum didaftarkan ke KCI
am

ub
maka saksi Mouldiansyah Mulyadi melaporkan ke pihak yang berwajib. Adapun
lagu-lagu tersebut berada di mesin karaoke milik brand DIVA KARAOKE
diperoleh dari Vendor Karaoke Song/DZ Studio atas pesanan dari brand DIVA
ep
k

KARAOKE Pusat yaitu PT. Swara Indah Lestari dimana terdakwa selaku
ah

Direktur Utama yang bertanggung jawab terhadap operasional PT. Swara Indah
R
Lestari, termasuk penginstalan lagu ke mesin karaoke. Terdakwa selaku

si
direktur utama memesan lagu-lagu Group Band Radja dari Vendor Song/DZ

ne
ng

Studio, setelah lagu-lagu tersebut diterima dari DZ Studio terdakwa


memerintahkan kepada staf IT ( Sdr. Deny) untuk melakukan penginstalan
dengan cara mengcopy lagu-lagu tersebut dari server ke external hardisk dan

do
gu

menyerahkan external hardisk kepada bagian IT outlet untuk diupdate ke server


masing-masing outlet Diva Karaoke seluruh Indonesia termasuk kedalam outlet
In
A

Diva Karaoke Cinere Depok. Diva Karaoke menggunakan operating system


LAN dimana masing-masing room /ruangan terhubung dengan server dan
ah

apabila pengunjung/konsumen akan menyanyikan lagu konsumen/pengunjung


lik

dapat memilih lagu-lagu yang dikehendaki dengan cara menekan tombol Touch
Screen yang ada di masing-masing ruangan, dan untuk lagu-lagu apa saja
m

ub

yang dinyanyikan pengunjung tidak termonitor di ruang IT. Masuknya lagu-lagu


milik Group Band Radja ke dalam mesin karaoke (Mechanical Right) milik PT.
ka

ep

Swara Indah Lestari pemegang brand Diva Karaoke keseluruh outlet brand
Diva Karaoke di Indonesia dilakukan oleh bagian IT atas perintah terdakwa
ah

tanpa seijin pencipta atau produser Group Band Radja. Keterangan saksi
R

Moldyansyah Mulyadi dan keterangan saksi Drs. Dharma Oratmangu, MSi lagu-
es
M

lagu berjudul Maaf, Terus Terang, Syukur, Aku Mau Ngeband, Paris Berantai,
ng

on
gu

Hal. 4 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Demi Kamu dan Bismillah tidak didaftarkan kepada KCI dan tidak dikuasakan

si
untuk memunggut Royalti.

Bahwa perbuatan terdakwa mengedarkan atau menjual kepada umum

ne
ng
suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait berupa
lagu berjudul Maaf, Demi Kamu, Mimpi Indah milik Group Band Radja kepada

do
gu pengunjung atau konsumen brand Diva Karaoke tanpa seijin pencitanya yaitu
saksi Mouldiansyah Mulyadi (Group Band Radja). Akibat perbuatan terdakwa
tersebut saksi Mouldiansayh Mulyadi (Group Band Radja) menderita kerugian

In
A
baik secara materiil maupun imateriil.

Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana sebagaimana dimaksud


ah

lik
dalam pasal 72 ayat (2) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta jo pasal
121 huruf d UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
am

ub
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum diatas,
Penasehat Hukum terdakwa telah mengajukan eksepsi / keberatan dengan
ep
mengemukakan hal-hal yang pada pokoknya sebagai berikut :
k

Bahwa setelah kami Tim Penasehat Hukum Terdakwa FENNY


ah

R
BUDIMAN membaca dan mempelajari Surat Dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut

si
Umum No. Reg. Perk.: PDM-505/JKT.BT/ 12/2015 tanggal 17 Desember 2015

ne
ng

yang telah dibacakan pada persidangan ini pada tanggal 13 April 2016, maka
sesuai ketentuan Pasal 156 KUHAP pada hakekatnya mengakomodasi suatu
azas atau prinsip keadilan, bahwa Terdakwa mempunyai hak sekaligus

do
gu

berkewajiban untuk mengajukan Keberatan apabila dalam suatu Surat


Dakwaan terdapat kekurangan atau kekeliruan yang bersifat yuridis yang akan
In
A

menyebabkan Terdakwa tidak dapat membela dirinya atau dibela oleh


Penasehat Hukumnya dengan sebaik - baiknya dan seadil - adilnya di depan
Sidang Pengadilan.
ah

lik

Bahwa seperti yang telah kita ketahui bersama, berdasarkan ketentuan


Pasal 156 ayat (1) KUHAP, Terdakwa atau Penasehat Hukumnya dapat
m

ub

mengajukan KEBERATAN yang dibedakan atas 3 (tiga) jenis keberatan yaitu :


ka

1. Keberatan mengenai Pengadilan tidak berwenang mengadili perkara yang


ep

bersangkutan;
ah

2. Keberatan mengenai Dakwaan tidak dapat diterima ;


R

es

3. Keberatan mengenai Surat Dakwaan harus dibatalkan atau batal demi


M

hukum.
ng

on
gu

Hal. 5 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam uraian ini, Keberatan mengenai kompetensi Pengadilan akan kami

si
kesampingkan dan kami akan menguraikan mengenai Keberatan mengenai
Dakwaan TIDAK DAPAT DITERIMA dan Keberatan mengenai Dakwaan harus

ne
ng
dibatalkan atau BATAL DEMI HUKUM.

I. KEBERATAN TENTANG DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM TIDAK

do
gu DAPAT DITERIMA.

Bahwa dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum TIDAK DAPAT

In
DITERIMA dengan dasar dan alasan alas an yuridis sebagai berikut :
A
A. SURAT DAKWAAN Sdr. JAKSA PENUNTUT UMUM DIDASARKAN PADA
ah

BERITA ACARA PEMERIKSAAN (BAP) YANG TIDAK SAH (ILEGAL).

lik
Bahwa surat dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum disusun atas dasar
am

Berita Acara Pemeriksaan (BAP), dimana pada tahap penyidikan dalam

ub
perkara a quo dilakukan oleh Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan
Khusus pada BARESKRIM MABES POLRI.
ep
k

Bahwa Sdr. Jaksa Penuntut Umum didalam DAKWAAN KESATU telah


ah

mendakwa Terdakwa FENNY BUDIMAN dengan Pasal 72 ayat (1) Undang -


R

si
Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang pada pokoknya
menyatakan : "barong siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan

ne
ng

perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat
(1) dan ayat (2) dst, dengan PIDANA PENJARA PALING LAMA 7 (TUJUH)
TAHUN ;

do
gu

Bahwa sesuai ketentuan Pasal 56 ayat (1) KUHAP pada pokoknya


menyatakan bahwa :
In
A

"Dalam hal Tersangka atau Terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak
pidana vans diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana 15 tahun atau
ah

lik

lebih atau bagi mereka yang tidak mampu vans diancam dengan pidana 5
tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat yang
m

ub

bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan WAJIB


menunjuk Penasehat hukum bagi mereka;
ka

ep

Bahwa menurut M. YAHYA HARAHAP menyatakan bahwa Pasal 56


ayat (1) KUHAP mengandung berbagai aspek permasalahan hukum, yaitu :
ah

( * ) Aspek Hak Asasi Manusia, sesuai deklarasi Hak Asasi Manusia (HAM)
es

yang menegaskan bahwa hadirnya Penasehat Hukum mendampingi


M

ng

Tersangka/Terdakwa merupakan nilai inhaerent pada diri manusia, dengan


on
gu

Hal. 6 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
demikian mengabaikan hak ini bertentangan dengan Hak Asasi Manusia

si
(HAM);

( * ) Pemenuhan hak ini dalam proses peradilan menjadi wajib bagi pejabat

ne
ng
yang bersangkutan, sehingga mengabaikan ketentuan Pasal 56 ayat (1)
KUHAP ini mengakibatkan pemeriksaan TIDAKSAH dan BATAL DEMI

do
gu HUKUM ;

( * ) Bahwa Pasal 56 ayat (1) KUHAP sebagai ketentuan yang bernilai Hak

In
Asasi Manusia (HAM) telah diangkat menjadi salah satu patokan Miranda
A
Rule atau Miranda Principle yang telah menegaskan apabila pemeriksaan
penyidikan, penuntutan atau persidangan, Tersangka/Terdakwa tidak
ah

lik
didampingi Penasehat Hukum, maka sesuai dengan Miranda Rule,
pemeriksaan adalah TIDAK SAH (llegal) atau BATAL DEMI HUKUM (null
am

ub
and void / van rechtswege nietig).

(PEMBAHASAN PERMASALAHAN DAN PENERAPAN KUHAP, Hal. 327,


ep
Penerbit : Sinar Grafika, Tahun 2000)
k

Bahwa pada saat Terdakwa FENNY BUDIMAN diperiksa sebagai


ah

R
Tersangka dalam perkara a quo yang dilakukan oleh Penyidik Direktorat Tindak

si
Pidana Ekonomi dan Khusus pada BARESKRIM MABES POLRI dengan

ne
ng

ancaman hukuman pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun, Terdakwa


TIDAK DIDAMPINGI PENASEHAT HUKUM. sebagaimana dalam Berita Acara
Pemeriksaan (BAP) pada tanggal 30 Oktober 2014.

do
gu

Berdasarkan hal - hal tersebut diatas, seharusnya Terdakwa menerima


haknya untuk mendapatkan bantuan hukum sejak dari proses penyidikan
In
A

seperti yang telah ditentukan dalam Pasal 56 ayat (1) KUHAP dan kewajiban
penyidik untuk menunjuk penasihat hukum sebagaimana dimaksud dalam
ah

lik

Pasal 56 ayat (1) KUHAP tersebut adalah bersifat IMPERATIF ( WAJIB ).

Dengan tidak didampinginya Tersangka selama proses penyidikan oleh


m

ub

Penasehat Hukum atau tidak ditunjuknya penasihat hukum oleh Penyidik


terhadap FENNY BUDIMAN selama proses penyidikan, maka Penyidik telah
ka

melanggar hak Tersangka khususnya melanggar Pasal 56 ayat (1) KUHAP dan
ep

bertentangan dengan Hak Asasi Manusia, dengan demikian Penyidik telah


ah

melakukan pelanggaran yang sangat prinsipil terhadap Hukum Acara Pidana


R

yang merupakan rule of the game didalam menegakkan hukum pidana,


es

sehingga penyidikan yang dilakukan oleh Penyidik sebagaimana tertuang


M

ng

on
gu

Hal. 7 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
didalam Berita Acara Penyidikan (BAP) adalah TIDAK SAH (llegal) / BATAL

si
DEMI HUKUM, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana a.n. Terdakwa
FENNY BUDIMAN haruslah dihentikan.

ne
ng
Hal mana sesuai Putusan SELA Pengadilan Negeri Wonosari No.
22/Pid.B/2002/PN.WNS tanggal 15 April 2002 dalam perkara YUSRAN

do
gu (Terdakwa I) dan JUNAEDI (Terdakwa II) yang dalam PERTIMBANGAN
HUKUM dan AMARNYA pada pokoknya antara lain menyatakan sebagai
berikut:

In
A
- Menimbang, oleh karena ketentuan Pasal 56 ayat (I) KUHAP bersifat
imperatif] maka dengan tidak didampingi para terdakwa selama proses
ah

lik
penyidikan oleh penasehat hukum mengakibatkan hasil penyidikan (BAP)
atas diri para terdakwa TIDAK SAH sehingga dengan demikian tuntutan
am

ub
jaksa penuntut umum yang didasarkan pada Berita Acara Penyidikan yang
tidak sah harus dinyatakan TIDAK DAPAT DITERIMA, dengan demikian
eksepsi penasehat hukum para terdakwa haruslah dinyatakan diterima ;
ep
k

- Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi penasehat hukum para terdakwa


ah

diterima, maka pemeriksaan perkara pidana atas nama terdakwa haruslah


R

si
DIHENTIKAN ;

ne
ng

M E NGA D IL I

- Menerima Eksepsi Penasihat Hukum para terdakwa ;

do
gu

- Menyatakan tuntutan jaksa penuntut umum tidak dapat diterima ;

- Menetapkan menghentikan pemeriksaan perkara pidana a.n. Terdakwa I


In
Yusran dan Terdakwa II Junaedi tersebut ;
A

Bahwa terhadap Putusan Sela tersebut dikuatkan dengan Putusan


ah

Pengadilan Tinggi Yogyakarta No. 03/Pid/PLW/2002/PTY tanggal 20 Mei 2002


lik

yang pada pokoknya menolak perlawanan Jaksa Penuntut Umum yang dalam
PERTIMBANGAN HUKUM dan AMARNYA pada pokoknya menyatakan antara
m

ub

lain sebagai berikut:


ka

- Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Yogyakarta


ep

mempelajari dan meneliti dengan seksama berkas perkara yang diajukan


perlawanan yang terdiri dari Berita Acara Penyidikan, Berita Acara
ah

Pemeriksaan di persidangan Pengadilan Negeri Wonosari serta salinan


es

resmi Putusan Sela Pengadilan Wonosari tanggal 15 April 2002 No.


M

ng

22/Pid.B/2002/PN. Wns, berkesimpulan sebagai berikut:


on
gu

Hal. 8 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(*) Bahwa walaupun putusan ini merupakan putusan atas keberatan dari

si
Penasehat Hukum Terdakwa, maka putusan tersebut menjadi putusan
akhir, bukan putusan sela ;

ne
ng
(*) Bahwa pertimbangan hukum dalam putusan majelis hakim tingkat
pertama sepanjang mengenai telah terbuktinya secara sah dan

do
gu meyakinkan keberatan penasehat hukum terdakwa dan menyatakan
tuntutan jaksa penuntut umum tidak dapat diterima sudah tepat dan
benar sehingga majelis hakim Pengadilan Tinggi dapat menyetujuinya

In
A
selanjutnya diambil alih sebagai salah satu pertimbangan hukum sendiri
dalam memeriksa dan memutus perlawanan ini;
ah

lik
Menimbang, bahwa dari pertimbangan sebagaimana telah dikemukakan
dalam putusan majelis hakim tingkat pertama yang telah diambil alih oleh
am

ub
Majelis hakim tingkat banding ditambah dengan pertimbangan - pertimbangan
sebagaimana diuraikan diatas, dapatlah ditarik kesimpulan, penyidikan vans
dilakukan penyidik sebagaimana tertuans dalam Berita Acara Penyidikan tidak
ep
k

memenuhi syarat sebagaimana diharuskan dalam KUHAP terutama Pasal 56,


ah

oleh karenanya Berita Acara Penyidikan tersebut haruslah BATAL DEMI


R

si
HUKUM;

Menimbang, bahwa dengan demikian maka perlawanan Jaksa Penuntut

ne
ng

Umum atas putusan sela Pengadilan Negeri Wonosari tanggal 15 April 2002
No. 22/Pid.B/PN.Wns haruslah dinyatakan ditolak;

do
gu

Menimbang, bahwa dari semua pertimbangan sebagaimana diuraikan


diatas, maka Putusan Pengadilan Negeri Wonosari tanggal 15 April 2002 No.
In
A

22/Pid.B/PN.Wns perlu diperbaiki, sehingga amarnya berbunyi sebagaimana


tersebut dibawah ini:
ah

lik

MENGADILI

- Menolak perlawanan jaksa penuntut umum ;


m

ub

- Memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Wonosari tanggal 15 April 2002 No.


22/Pid.B/PN. Wns, sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
ka

ep

(*) Menerima eksepsi dari Penasehat Hukum Terdakwa

(*) Menyatakan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik sebagaimana


ah

tertuang didalam Berita Acara Penyidikan BATAL DEMI HUKUM DAN


es

TIDAK PAPA T DITERIMA ;


M

ng

on
gu

Hal. 9 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(*) Menyatakan tuntutan jaksa penuntut umum terhadap para terdakwa

si
yang berdasarkan berita acara penyidikan yang batal demi hukum tidak
dapat diterima ,

ne
ng
(*) Membebankan semua biaya perkara ini kepada negara.

Hal mana juga diperkuat oleh Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I.

do
gu Nomor : 1565 K/ Pid/1991 tanggal 16 September 1993 dalam kasus
pemeriksaan penyidikan melanggar Pasal 56 ayat (1) KUHAP dimana

In
penyidikan berlanjut terhadap tersangka tanpa didampingi penasehat hukum,
A
yang pada pokoknya menyatakan : "apabila syarat - syarat permintaan tidak
dipenuhi seperti halnya tidak menunjuk penasihat hukum bagi tersangka sejak
ah

lik
awal penyidikan, maka TUNTUTAN PENUNTUT UMUM DINYATAKAN TIDAK
DAPAT DITERIMA".
am

ub
Berdasarkan hal - hal yang telah kami uraikan diatas, maka atas surat
dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang didasarkan pada Berita Acara
ep
Pemeriksaan (BAP) yang TIDAK SAH (llegal) / BATAL DEMI HUKUM, sudah
k

sepatutnya Majelis Hakim Yang Mulia menyatakan Dakwaan Sdr. Jaksa


ah

Penuntut Umum TIDAK DAPAT DITERIMA.


R

si
B. SURAT DAKWAAN Sdr. JAKSA PENUNTUT UMUM PREMATUR.

ne
ng

Bahwa Terdakwa FENNY BUDIMAN didakwa oleh Sdr. Jaksa Penuntut


Umum dengan Dakwaan Alternatif yaitu melanggar Pasal 72 ayat (1) atau
Pasal 72 ayat (2) Undang - Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Jo.

do
gu

Pasal 121 huruf d Undang - Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Bahwa dalam BAB XIV tentang Penyelesaian Sengketa pada Pasal 95


In
A

ayat (4) Undang - Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta menyatakan
bahwa : "Selain pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait dalam bentuk
ah

lik

Pembajakan, sepanjang para pihak yang bersengketa diketahui


keberadaannya dan/atau berada diwilayah Negara Kesatuan Republik
m

ub

Indonesia harus menempuh terlebih dahulu penyelesaian sengketa me/alui


mediasi sebelum melakukan tuntutan pidana".
ka

Bahwa pada Pasal 113 ayat (3) Undang - Undang No. 28 Tahun 2014
ep

tentang Hak Cipta menyatakan : "Setiap orang yang dengan tanpa hak
ah

dan/atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran
R

hak ekonomi pencipta ...................................................................................... dst".


es
M

ng

on
gu

Hal. 10 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dengan memperhatikan Pasal 113 ayat (3) tersebut ternyata

si
memiliki kesamaan dengan tindak pidana yang didakwakan oleh Sdr. Jaksa
Penuntut Umum. Dengan demikian, apabila Pasal 95 ayat (4) Undang -

ne
ng
Undang No. 28 Tahun 2014 DIKAITKAN dengan Pasal 113 ayat (3) Undang -
Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, maka MEDIASI WAJIB
DILAKUKAN.

do
gu Berdasarkan hal tersebut diatas, jelas Surat Dakwaan Sdr. Jaksa
Penuntut Umum adalah PREMATUR, seharusnya sebelum melakukan tuntutan

In
A
pidana terhadap Terdakwa FENNY BUDIMAN, harus ditempuh terlebih dahulu
penyelesaian melalui mediasi yang sifatnya WAJIB.
ah

lik
C. DAKWAAN ERROR IN PERSONA (KELIRU TENTANG ORANG YANG
DIDAKWA)
am

ub
Bahwa M. YAHYA HARAHAP, S.H., menyatakan :

"Pengertian yang umum diberikan terhadap keberatan mengenai Dakwaan


ep
k

Tidak Dapat Diterima, apabila dakwaan yang diajukan mengandung "cacat


formal" atau mengandung "kekeliruan beracara " (Cacat Prosedur).
ah

si
Exceptio in Personan adalah orang yang diajukan sebagai terdakwa
"KELIRU". Yang semestinya diajukan sebagai Terdakwa adalah orang lain,

ne
ng

karena dia pelaku tindak pidana yang sebenarnya.

Dalam peristiwa orang yang diajukan sebagai Terdakwa bukan pelaku

do
gu

tindak pidana yang sebenarnya, maka pada dakwaan terkandung cacat


atau kekeliruan 'ERROR in PERSONA" dalam bentuk disqualification in
person. Jika terjadi kekeliruan yang demikian, Penuntut Umum telah
In
A

mendakwa seseorang yang tidak mempunyai hubungan hokum dan


pertanggungjawaban dengan tindak pidana atau kejahatan yang
ah

lik

didakwakan. Oleh karena itu dakwaan Jaksa Penuntut Umum harus


dinyatakan TIDAK DAP A T DITERIMA
m

ub

(PEMBAHASAN PERMASALAHAN dan PENERAPAN KUHAP, Pemeriksaan


Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali, Edisi Kedua,
ka

Penerbit : Sinar Grafika, Tahun 2006, hal. 127 - 128).


ep

Bahwa surat dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum terhadap Terdakwa FENNY
ah

BUDIMAN selaku Direktur Utama PT. Swara Indah Lestari telah melakukan
R

es

kekeliruan mengenai terdakwanya (Error in Persona) baik pada Dakwaan


M

PERTAMA ataupun pada Dakwaan KEDUA, dengan dasar sebagai berikut:


ng

on
gu

Hal. 11 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Bahwa berdasarkan fakta - fakta secara tegas dan nyata, Moldiansyah

si
Mulyadi selaku Saksi Pelapor dalam perkara a quo adalah salah satu
pencipta atas lagu - lagu yang dibawakan oleh Grup Band "RADJA",

ne
ng
merupakan ANGGOTA dari Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI)
berdasarkan Surat Kuasa No. KCI/PR/SK/1996/4168 tanggal 9 Juli 1996 (
Vide Bukti T - 1 ) dimana MULYADI (Saksi Pelapor) pekerjaan musisi

do
gu bertindak untuk diri sendiri telah memberi kuasa penuh kepada YAYASAN
KARYA CIPTA INDONESIA untuk mengelola hak cipta musik dan

In
A
pengalihannya kepada pihak lain menurut ketentuan - ketentuan yang
dituangkan didalam Perjanjian Kerjasama No. KCI/PR/PK/1996/4168.
ah

lik
b. Adapun PERJANJIAN KERJASAMA No. KCI/PR/PK/1996/4168 tanggal 9
Juli 1996
am

ub
antara MULYADI (Saksi Pelapor) selaku PESERTA dengan Yayasan Karya
Cipta Indonesia (YKCI) selaku KG ( Vide Bukti T - 2 ).
ep
Bahwa pada Pasal 4 PERJANJIAN KERJASAMA No. KCI/PR/PK/1996/4168
k

tanggal 9 Juli 1996 tersebut pada pokoknya antara lain menyatakan : "bahwa
ah

PESERTA akan mendaftarkan karya cipta laqunya kepada YKCI (Yayasan


R

si
Karya Cipta Indonesia) dalam format yang ditetapkan YKCI, baik hasil karya
cipta musik yang telah diumumkan maupun yang belum diumumkan untuk

ne
ng

dipungut / ditaqih haknya berupa royalti dari Pemakai “.

c. Bahwa DIVA FAMILY KARAOKE adalah rumah karaoke keluarga BUKAN

do
gu

bisnis penjualan lagu - lagu, dimana seluruh outlet DIVA KARAOKE telah
mendapatkan SERTIFIKAT LISENSI HAK PENGUMUMAN KARYA CIPTA
In
A

LAGU ( Vide Bukti T - 3 ) dalam periode : 2 Agustus 2013 s.d. 1 Agustus 2014,
8 September 2014 s.d. 7 September 2015, 2 Januari 2015 s.d. 1 Januari 2016,
ah

dan 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016 yang diterbitkan oleh YAYASAN
lik

KARYA CIPTA INDONESIA (YKCI) untuk mengumumkan, menyiarkan,


memutar atau memainkan musik dalam bentuk KARAOKE ROOM berdasarkan
m

ub

PERJANJIAN LISENSI HAK PENGUMUMAN KARYA CIPTA LAGU No.


Kl/INV/13020009 antara YAYASAN KARYA CIPTA INDONESIA (YKCI) selaku
ka

ep

PIHAK PERTAMA dengan DIVA KARAOKE selaku PIHAK KEDUA dengan


masa berlaku sejak tanggal 2 Maret 2013 s.d. 1 Maret 2015 ( Vide Bukti T - 4 )
ah

yang saat ini telah diperpanjang.


R

es

Dimana pada Pasal 2 ayat (7) PERJANJIAN LISENSI tersebut menyatakan


M

pada pokoknya: "Jika ada tuntutan dari Pihak Ketiaa atau Pihak Lain yang
ng

on
gu

Hal. 12 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berkaitan dengan Lisensi yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA (Yayasan

si
Karya Cipta Indonesia/YKCI) kepada PIHAK KEDUA, maka menjadi tanaaung
jawab sepenuhnya PIHAK PERTAMA (Yayasan Karya Cipta Indonesia/YKCI)".

ne
ng
Bahwa Terdakwa FENNY BUDIMAN telah membayar biaya Lisensi
(PEMBAYARAN ROYALTY) atas lagu - lagu milik Band RADJA (Anggota

do
gu YKCI) melalui YAYASAN KARYA CIPTA INDONESIA (YKCI) selaku lembaga
pemungut royalty berdasarkan INVOICE dari YAYASAN KARYA CIPTA
INDONESIA (YKCI) periode 2 Agustus 2013 s.d. 1 Agustus 2014, 8 September

In
A
2014 s.d. 7 September 2015, 2 Januari 2015 s.d. 1 Januari 2016, 1 Januari
2016 s.d. 31 Desember 2016 ( Vide Bukti T - 5 ), yang selanjutnya YAYASAN
ah

lik
KARYA CIPTA INDONESIA (YKCI) memberikan KWITANSI / TANDA TERIMA
kepada DIVA FAMILY KARAOKE tertanggal 21 Agustus 2013, 9 September
am

ub
2014, 7 Juli 2015, dan 14 Maret 2016 ( Vide Bukti T - 6 ) sebagai bukti bahwa
pembayaran royalti tersebut telah diterima oleh Yayasan Karya Cipta
Indonesia/YKCI. Berdasarkan pembayaran royalty tersebut maka YAYASAN
ep
k

KARYA CIPTA INDONESIA (YKCI) menerbitkan / memberikan SERTIFIKAT


ah

LISENSI kepada DIVA FAMILY KARAOKE untuk mengumumkan, menyiarkan,


R
memutar atau memainkan musik dalam bentuk KARAOKE ROOM ( Vide Bukti

si
T - 3 ).

ne
ng

Bahwa Terdakwa FENNY BUDIMAN telah membayar royalti melalui YAYASAN


KARYA KARYA INDONESIA (YKCI) tetapi pihak YKCI TIDAK PERNAH

do
memberikan penjelasan mengenai pembayaran royalti yang dibayarkan hanya
gu

untuk lagu - lagu tertentu (tidak ada list lagu yang dibayarkan royalti). Atas hal
tersebut pihak DIVA FAMILY KARAOKE beberapa kali telah menghubungi
In
A

Yayasan Karya Cipta Indonesia/YKCI melalui telephone, namun pihak YKCI


tidak pernah memberikannya, sampai akhirnya Terdakwa selaku Direktur DIVA
ah

lik

FAMILY KARAOKE mengirimkan surat kepada yayasan KARYA CIPTA


INDONESIA (YKCI) tanggal 7 April 2015 perihal permohonan permintaan data
m

list lagu ( Vide Bukti T- 7 ) dan atas surat tersebut YKCI juga tidak memberikan
ub

tanggapan.
ka

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka pihak yang seharusnya bertanggung


ep

jawab dalam perkara a quo adalah YAYASAN KARYA CIPTA INDONESIA


ah

(YKCI).
R

Dengan demikian sudah sepantasnya jika Majelis Hakim Yang Mulia


es
M

menyatakan bahwa Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum TIDAK DAPAT


ng

DITERIMA.
on
gu

Hal. 13 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II. KEBERATAN MENGENAI DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM HARUS

si
DIBATALKAN ATAU BATAL DEMI HUKUM

Bahwa dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum HARUS DIBATALKAN atau

ne
ng
BATAL DEMI HUKUM karena OBSCUUR LIBEL dengan dasar dan alasan -
alasan yuridis sebagai berikut: Di dalam KUHAP tidak dijelaskan, dalam hal

do
gu apa suatu surat dakwaan harus dibatalkan akan tetapi dengan tegas
disebutkan dalam Pasal 143 ayat (3) bahwa Surat Dakwaan yang tidak
memenuhi ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP adalah BATAL DEMI

In
A
HUKUM.

Lebih lanjut M. YAHYA HARAHAP (Pembahasan dan Penerapan KUHAP,


ah

lik
Jakarta : Pustaka Kartini, 1985, halaman 663-634) mengatakan bahwa "Pada
dasarnya alasan yang dapat dijadikan dasar hukum mengajukan keberatan
am

ub
agar surat dakwaan dibatalkan, apabila surat dakwaan tidak memenuhi
ketentuan Pasal 143 atau melanggar ketentuan Pasal 144 ayat (2) dan (3)
KUHAP".
ep
k

Bertitik tolak dari pengertian yuridis tentang Keberatan tersebut di atas, kami
ah

berpendapat bahwa dakwaan yang dikemukakan oleh Sdr. Jaksa Penuntut


R

si
Umum kepada Terdakwa FENNY BUDIMAN disusun secara tidak cermat, tidak
jelas dan tidak lengkap (obscuur libel), sehingga berdasarkan Pasal 143 ayat

ne
ng

(3) KUHAP, dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum harus dibatalkan

Majelis Hakim Yang Mulia,

do
gu

Yang dimaksud dengan uraian atau rumusan Surat Dakwaan yang cermat,
jelas dan lengkap yang merupakan persyaratan materiel suatu Surat Dakwaan
In
A

memang tidak kita temukan dalam penjelasan dari Pasal 143 KUHAP, akan
tetapi dari beberapa literatur atau dari beberapa pendapat para ahli, yang telah
ah

lik

diakui dan diikuti dalam praktek peradilan serta Yurisprudensi tetap Mahkamah
Agung dapat diperoleh pengertian sebagai berikut:
m

ub

Pengertian "Cermat"

Bahwa yang dimaksud dengan "cermat" adalah ketelitian dalam merumuskan


ka

surat dakwaan, sehingga tidak terdapat adanya kekurangan atau kekeliruan


ep

yang dapat mengakibatkan tidak dapat dibuktikannya dakwaan itu sendiri.


ah

Pengertian "Jelas"
R

es

Bahwa yang dimaksud dengan "jelas" adalah kejelasan mengenai rumusan


M

ng

unsur-unsur dari delik yang didakwakan, sekaligus dipadukan dengan uraian


on
gu

Hal. 14 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perbuatan materiel/fakta perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa dalam surat

si
dakwaan.

Pengertian "Lengkap"

ne
ng
Bahwa yang dimaksud dengan "lengkap" adalah uraian dari Surat Dakwaan
yang mencakup semua unsur-unsur delik yang dimaksud yang dipadukan

do
gu dengan uraian mengenai keadaan, serta peristiwa dalam hubungannya dengan
perbuatan materiel yang didakwa sebagai telah dilakukan oleh Terdakwa.

In
A
Mengenai pengertian cermat, jelas dan lengkap seperti tersebut di atas,
menurut Yurisprudensi Mahkamah Agung Rl. No 492 K/Kr/1981 tanggal 8
ah

Januari 1983 jo. Putusan Pengadilan Tinggi Banjarmasin tanggal 20 April 1981

lik
No. 18/81/Pid.S/T/Bjm, syarat materiel Surat Dakwaan adalah adanya rumusan
secara lengkap, jelas dan tepat mengenai perbuatan-perbuatan yang
am

ub
didakwakan kepada Terdakwa, sesuai dengan rumusan delik yang
mengancam perbuatan-perbuatan itu dengan hukuman (pidana). Dengan
ep
demikian, maka dalam surat dakwaan, tidak boleh tidak, harus memuat uraian
k

atau rumusan yang cermat jelas dan lengkap mengenai perbuatan yang
ah

dilakukan oleh Terdakwa, yang keseluruhannya dapat mengisi secara tepat


R

si
dan benar, semua unsur dari semua delik yang ditentukan undang-undang
yang didakwakan terhadap Terdakwa.

ne
ng

DAKWAAN Sdr. JAKSA PENUNTUT UMUM OBSCUUR LIBEL

Bahwa berdasarkan ketentuan KUHAP dan Yurisprudensi tersebut diatas,

do
gu

maka kiranya dapat disimpulkan bahwa yang harus diuraikan secara Cermat,
Jelas, dan Lengkap didalam surat dakwaan itu adalah mengenai hal - hal
In
A

sebagai berikut:

1. Rumusan dari unsur-unsur delik atau tindak pidana yang didakwakan


ah

lik

sesuai dengan ketentuan undang-undang; dan

2. Rumusan perbuatan - perbuatan materiil mengenai perbuatan yang


m

ub

dilakukan oleh Terdakwa yang keseluruhannya dapat mengisi secara tepat


dan benar semua unsur dari delik yang ditentukan dalam pasal undang -
ka

undang yang didakwakan kepada Terdakwa.


ep

Bahwa sesuai ketentua n Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP untuk sahnya
ah

suatu surat dakwaan harus berisi uraian secara Cermat, Jelas, dan Lengkap
R

es

mengenai perbuatan pidana yang didakwakan.


M

ng

on
gu

Hal. 15 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa menurut A. SOETOMO, S.H., dalam bukunya : PEDOMAN DASAR

si
PEMBUATAN

SURAT DAKWAAN DAN SUPLEMEN, Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta

ne
ng
1989, Hal. 10 -

11, menyatakan : pengertian "CERMAT" dalam surat dakwaan dimaksudkan

do
gu adalah surat dakwaan dibuat
sembarangan serta hati - had disertai suatu ketajaman dan ketegasan.
dengan penuh ketelitian dan ketidak

In
Kemudian "JELAS" berarti tidak menimbulkan kekaburan atau keraguan serta
A
serba terang dan tidak perlu ditafsirkan lagi, sedangkan "LENGKAP" berarti
komplit atau cukup yang dimasukan tidak ada yang tercecer atau ketinggalan,
ah

lik
semuanya ada.

Bahwa mencermati secara seksama surat dakwaan yang dibuat oleh Sdr.
am

ub
Jaksa Penuntut Umum disusun dalam bentuk dakwaan ALTERNATIF yaitu
Dakwaan Pertama melanggar Pasal 72 ayat (1) Undang - Undang No. 19
ep
Tahun 2002 Tentang Hak Cipta ATAU Dakwaan Kedua melanggar Pasal 72
k

ayat (2) Undang - Undang No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak cipta.
ah

R
Bahwa pada hal. 1 paragraf pertama pada DAKWAAN PERTAMA, Sdr. Jaksa

si
Penuntut

ne
ng

Umum menyatakan : "..... dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimana

do
gu

dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) ....dst".

Lebih lanjut pada hal. 2 paragraf pertama pada DAKWAAN KEDUA, Sdr. Jaksa
In
Penuntut
A

Umum menyatakan : "........ dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,


ah

mengedarkan, atau
lik

menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta
m

ub

atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ".

Bahwa dari uraian tersebut diatas, jelas terlihat Surat Dakwaan Sdr. Jaksa
ka

Penuntut Umum TIDAK CERMAT dan TIDAK JELAS dalam membuat


ep

dakwaannya, karena bagaimana pihak Terdakwa bisa mengetahui peraturan


ah

perundang-undangan mana yang dipakai oleh Sdr. Jaksa Penuntut Umum


R

didalam menjelaskan unsur tindak pidana apa yang didakwakan apabila TIDAK
es

MENULIS aturan apa yang dipakai.


M

ng

on
gu

Hal. 16 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hal ini jelas - jelas telah melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

si
Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP dimana Sdr. Jaksa Penuntut Umum TIDAK
CERMAT dan TIDAK JELAS didalam menjelaskan aturan mana yang dipakai

ne
ng
untuk menguraikan unsur - unsur tindak pidana dalam dakwaannya.

M. YAHYA HARAHAP didalam bukunya : PEMBAHASAN PERMASALAHAN

do
gu dan PENERAPAN KUHAP : Penyidikan dan Penuntutan, Edisi Kedua, Hal.
394, menyatakan : "Surat dakwaan harus jelas memuat semua unsur tindak
pidana yang didakwakan (vodoende en duidelijke opgave van hetfeit)".

In
A
Apabila pasal yang didakwakan saja sudah TIDAK CERMAT dan TIDAK JELAS
bagaimana mungkin Sdr. Jaksa Penuntut Umum bisa membuat suatu uraian
ah

lik
yang jelas atas unsur tindak pidana yang didakwakan terhadap Terdakwa .

Atas ketidakjelasan ini tentu saja sangat merugikan Terdakwa didalam


am

ub
membuat pembelaannya serta Majelis Hakim didalam memberikan keputusan,
karena pasal mana yang dipakai didalam melakukan proses pemeriksaan di
ep
muka sidang pengadilan.
k

Bahwa selain itu pula, dakwaan yang disusun oleh Sdr. Jaksa Penuntut Umum
ah

R
dalam surat dakwaannya adalah dakwaan alternatif karena terdapat kata

si
"ATAU" diantara Dakwaan Pertama dengan Dakwaan Kedua. Artinya dakwaan

ne
ng

tersebut memberikan pengertian bahwa dakwaan yang satu dengan dakwaan


yang lain saling "MENGECUALIKAN" atau one that substitutes for another atau
dengan kata lain rumusan tindak pidana dalam Dakwaan Pertama dengan

do
gu

Dakwaan Kedua haruslah saling mengecualikan sehingga akan memberikan


"pilihan" bagi Majelis Hakim untuk menentukan dakwaan mana yang tepat
In
A

untuk dikenakan kepada Terdakwa atas tindak pidana yang dilakukannya.

Bahwa rumusan pasal yang didakwakan pada Dakwaan Pertama yaitu Pasal
ah

lik

72 ayat (1) Undang - Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta dan pada
Dakwaan Kedua yaitu Pasal 72 ayat (2) Undang - Undang No. 19 Tahun 2002
tentang Hak Cipta adalah memiliki unsur yang hampir sama/serupa yaitu :
m

ub

"barang siapa, tanpa hak, mengumumkan, memperbanyak, menyiarkan,


ka

memamerkan, mengedarkan, atau menjual, hak cipta dan/ atau hak terkait".
ep

Hal yang membedakan antara Pasal 72 ayat (1) dengan Pasal 72 ayat (2)
hanyalah pada unsur: "kepada umum".
ah

Dengan demikian, maka jelas bentuk surat dakwaan alternatif yang disusun
es

oleh Sdr. Jaksa Penuntut Umum tersebut adalah TIDAK CERMAT karena
M

ng

seharusnya unsur-unsur pasal tersebut saling berkesinambungan bukan


on
gu

Hal. 17 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bertolak belakang. Terlebih lagi apabila dalam perkara a quo hanyalah

si
permasalahan kekurangan sebagian pembayaran royalti, maka perkara ini
bukanlah perkara pidana melainkan hanyalah perkara perdata yang merupakan

ne
ng
kewenangan dari pengadilan niaga sebagaimana dimaksud didalam Pasal 56
Jo. Pasal 59 Undang - Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.

do
gu Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Sdr. Jaksa Penuntut Umum dalam
menyusun surat dakwaan adalah tidak cermat, tidak lengkap, dan tidak jelas
(KABUR/OBSCUUR LIBEL), sehingga sudah sepantasnya jika Majelis Hakim

In
A
Yang Mulia menyatakan bahwa Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum adalah
BATAL DEMI HUKUM (van rechtswege nietig).
ah

lik
III. KESIMPULAN

1. Bahwa dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum TIDAK DAPAT DITERIMA


am

ub
(Niet ontvankelijk verklaard) karena didasarkan pada :

a. Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang TIDAK SAH atau I LEGAL


ep
k

sebagaimana dimaksud dalam Putusan Pengadilan Tinggi Yogyakarta


No. 03/Pid/PLW/2002/PTY tanggal 20 Mei 2002 Jo. Putusan Pengadilan
ah

R
Negeri Wonosari No. 22/Pid.B/2002/PN.WNS tanggal 15 April 2002 serta

si
Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I. Nomor : 1565 K/Pid/1991 tanggal

ne
ng

16 September 1993 dalam kasus pemeriksaan penyidikan melanggar


Pasal 56 ayat (1) KUHAP dimana penyidikan berlanjut terhadap
tersangka tanpa didampingi penasehat hukum.

do
gu

b. Bahwa Surat Dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum adalah PREMATUR,


karena seharusnya sebelum melakukan tuntutan pidana terhadap
In
A

Terdakwa, WAJIB melakukan mediasi terlebih dahulu.

c. Keliru mengenai terdakwanya (Error in Persona) baik pada Dakwaan


ah

lik

PERTAMA ataupun pada Dakwaan KEDUA, karena pihak yang


seharusnya bertanggung jawab dalam perkara a quo adalah YAYASAN
m

ub

KARYA CIPTA INDONESIA (YKCI).

2. Bahwa dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum tidak cermat, tidak jelas, dan
ka

ep

tidak lengkap (OBSCUUR LIBEL) dengan demikian Surat Dakwaan Jaksa


Penuntut Umum adalah BATAL DEMI HUKUM (van rechtswege nietig).
ah

IV. PENUTUP dan PERMOHONAN


R

es

Berdasarkan uraian-uraian yang telah disampaikan dalam KEBERATAN ini,


M

ng

maka kami Tim Penasehat Hukum Terdakwa FENNY BUDIMAN, mohon agar
on
gu

Hal. 18 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang memeriksa dan memutus

si
perkara ini kiranya memutuskan sebagai berikut:

1. Menerima dalil - dalil serta alasan - alasan KEBERATAN (EKSEPSI) dari

ne
ng
Tim Penasehat Hukum Terdakwa FENNY BUDIMAN ;

2. Menyatakan Surat Dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum No. Reg. Perk. :

do
gu PDM-505/ JKT.BT/12/2015 tanggal 17 Desember 2015 dalam perkara
pidana No. 529/Pid.Sus/ 2016/PN.Jkt.Brt TIDAK DAPAT DITERIMA (Niet

In
ontvankelijk verklaard);
A
3. Menyatakan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum No. Reg. Perk. : PDM-
ah

lik
505/ JKT.BT/12/2015 tanggal 17 Desember 2015 dalam perkara pidana No.
529/Pid.Sus/2016/PN.Jkt.Brt adalah BATAL DEMI HUKUM (van rechtswege
nietig);
am

ub
4. Menetapkan menghentikan pemeriksaan perkara pidana a.n. Terdakwa
FENNY BUDIMAN ;
ep
k

5. Memulihkan hak Terdakwa dalam kedudukan, harkat, dan martabatnya ;


ah

6. Membebankan biaya kepada Negara.


R

si
A ta u ,

ne
ng

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon keadilan yang seadil – adilnya

Menimbang bahwa atas eksepsi dari penasehat hukum terdakwa,

do
gu

selanjutnya Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan pendapatnya sebagai


berikut :
In
1 PENDAHULUAN
A

Majelis Hakim yang kami muliakari


ah

lik

Penasehat Hukum yang terhormat

Sidang yang kami hormati


m

ub

Sebelum kami menyampaikan tanggapan kami atas Nota Keberatan


(Eksepsi) Penasehat Hukum terdakwa FENNY BUDIMAN yang disampaikan
ka

ep

pada persidangan hari Rabu tanggal 20 April 2016 perkenankanlah kami


mengucapkan terima kasih kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan
ah

mengadili perkara ini yang telah memberikan kesempatan untuk


R

menyampaikan tanggapan Penuntut Umum atas Nota Keberatan (Eksepsi)


es
M

Penasehat Hukum An. Terdakwa FENNY BUDIMAN.


ng

on
gu

Hal. 19 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keberatan atau juga disebut eksepsi yaitu sebagai bukti perwujudan

si
perlindungan Hak Azasi Manusia yang ada dalam KUHAP, telah dibacakan
oleh Sdr. Penasihat Hukum adalah merupakan suatu hak dalam memenuhi

ne
ng
ketentuan Pasal 156 ayat (1) KUHAP yaitu diberikannya kesempatan kepada
terdakwa dan atau Penasihat Hukumnya untuk mengajukan eksepsi/keberatan
atas surat dakwaan Penuntut Umum yang oleh Undang-undang secara limitatif

do
gu dibatasi terhadap:

a. Kewenangan mengadili (kompetensi) absolut dan relatif dari Pengadilan.

In
A
b. Surat Dakwaan tidak dapat diterima
ah

c. Surat Dakwaan harus dibatalkan.

lik
Dari ketentuan Undang-undang tersebut di atas, berarti bahwa KUHAP
am

ub
memberikan jaminan dan perlindungan hukum terhadap harkat dan martabat
manusia untuk mendapatkan perlindungan dan pelayanan hukum yang
sempurna sesuai dengan azas Equality Before the Law yang dianut oleh
ep
k

KUHAP tersebut.
ah

Sebagaimana yang telah kami uraikan di atas bahwa ketentuan


R

si
Pasal 156 ayat (1) KUHAP mengatur secara limitatif ruang lingkup keberatan
yang dapat diajukan terhadap surat dakwaan penuntut umum, dan Penasihat

ne
ng

Hukum terdakwa telah mengajukan 2 (dua) pokok keberatan yang termasuk


dalam ruang lingkup Pasal 156 ayat (1) KUHAP, sedangkan selebihnya hanya

do
merupakan rangkuman pendapat yang tidak mempunyai nilai Yuridis sesuai
gu

ketentuan yang terdapat dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP tersebut.

II. MATERI POKOK KEBERATAN


In
A

Setelah kami mempelajari dengan seksama materi pokok keberatan


(Eksepsi) Penasihat Hukum terdakwa, maka keberatan-keberatan yang
ah

lik

diajukan oleh Penasihat Hukum terdakwa tersebut dapat kami rangkum ke


dalam sistimatika sebagai berikut:
m

ub

I. KEBERATAN TENTANG DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM TIDAK


DAPAT DITERIMA , dengan alasan :
ka

ep

- Bahwa DAKWAAN JPU DIDASARI PADA BERITA ACARA


ah

PEMERIKSAAN YANG TIDAK SYAH (ILEGAL)


R

- BAHWA SURAT DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM PREMATUR.


es
M

- BAHWA DAKWAAN ERROR IN PERSONA (KELIRU TENTANG


ng

ORANG YANG DIDAKWA)


on
gu

Hal. 20 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II. KEBERATAN MENGENAI DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM HARUS

si
DIBATALKAN ATAU BATAL DEMI HUKUM.

TANGGAPAN JPU :

ne
ng
I. A. Bahwa Dakwaan JPU didasari Berita Acara Pemeriksaan yang tidak
Syah (Ilegal) kami mempunyai pendapat yang berbeda dengan

do
gu Penasehat hukum terdakwa dimana berkeberatan terhadap Jaksa
Penuntut umum dalam membuat dakwaan yang didasari Berita

In
Acara Pemeriksaan (BAP) yang tidak syah karena tidak didampingi
A
oleh Penasehat Hukum, dalam berkas perkara atas nama terdakwa
Fenny Budiman dalam BAP tersangka Penyidik telah menanyakan
ah

lik
apakah dalam pemeriksaan ini tersangka mau didampingi oleh
Penasehat Hukum baik Penasehat Hukum dari penyidik maupun
am

ub
Penasehat Hukum dari terdakwa dijawab oleh terdakwa bahwa
terdakwa dalam pemeriksaan tidak perlu didampingi Penasehat
Hukum sesuai Berita Acara Pemeriksaan Terdakwa tertanggal 30
ep
k

Oktober 2014.Dalam hal ini sudah jelas bahwa terdakwa tidak


ah

menggunakan haknya untuk didamping oleh penasihat hukum dan


R

si
terdakwa juga memperjelasnya kembali bahwa Berita Acara
Pemeriksaan Terdakwa tersebut sudah benar dan sesuai pada saat

ne
ng

pemeriksaan penerimaan dan penelitian tersangka di kantor


kejaksaan Negeri Jakarta Barat. (Foto copy lampiran 1 dan 2).

do
Selanjutnya M. Yahya harahap, SH dalam bukunya Pembahasan
gu

Permasalahan dan Penerapan KUHAP Penyidikan dan Penuntutan


Edisi Kedua, Penerbit Sinar Grafika. Bagaimana jika seorang
In
A

tersangka dianggap mampu tetapi tidak mau atau tidak menyediakan


Penasehat Hukum. Apakah dalam hal ini dibebani kewajiban bagi
ah

lik

pejabat yang bersangkutan untuk menunjuk Penasehat Hukum


baginya? Tidak! Beban kewajiban penunjukan itu oleh pasal 56
m

KUHAP digantungkan pada syarat ketidakmampuan. Kalau


ub

tersangka atau terdakwa memang mampu, tetapi tidak mau


ka

mendapatkan dan menyiapkan bantuan Penasehat Hukum, oleh


ep

Undang-undang dianggap resiko dia sendiri.(hal. 335).


ah

Penerapan yang terlampau strict law atau formalistic legal thinking, sehingga
R

menuntut segala sesuatu due process tanpa discretion, sering mendatangkan


es

akibat yang tidak adil (unjust result). Misalnya seorang pembunuh atau
M

ng

on
gu

Hal. 21 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penyelundup extasy sebanyak 100.000 biji. Pada saat penyidikan dilakukan

si
pemeriksaan tanpa dihadiri Penasehat Hukum, kalau secara strict berpegang
pada pasal 56 ayat (1) KUHAP atau atas putusan MA No. 1565 K/Pid/1991,

ne
ng
terdakwa harus dilepas oleh Pengadilan, dan menyatakan "tuntutan tidak
dapat diterima" atas alasan pemeriksaan penyidikan tidak dihadiri oleh
Penasehat Hukum. Apakah sikap penegakan hukum yang demikian, tidak

do
gu mendatangkan “ akibat yang tidak adil “ ( unjustresult ).

Menerapkan hukum positif atau hukum konstitusi yang sangat buruk,

In
A
barangkali dapat dikatakan rumusan pasal 56 ayat (1) KUHAP tergolong
jelek dan merupakan paham dan kebijakan hukum yang sakit (ill conceived).
ah

lik
Kalau hukum yang demikian diterapkan secara kaku atau strict maka
penegakan hukum yang dilakukan tidak lebih dari yurisprudensi formalism
am

ub
(jurisprudence of formalism), (hal 340). Pada hal 341 M. Yahya harahap, SH
pada Kesimpulan dan saran : ep
- Pasal 56 ayat (1) KUHAP, jangan diterapkan secara strict law dan
k

foemalistic legal thinking.


ah

R
- Pasal tersebut tidak diterapkan secara kaku tapi harus " dilenturkan

si
sehingga tidak menimbulkan akibat yang jelek dan ketidakadilan (poerly

ne
ng

and injustice).

- Oleh karena itu, putusan MA No. 1565 K/Pid/1991, jangan diangkat dan
diajdikan sebagai stare decisis.

do
gu

- Sehubungan dengan itu, meskipun pada pemeriksaan penyidikan


tersangka tidak didampingi pensehat Hukum, baik disebabkan dia
In
A

sendiri tidak menunjuk maupun disebabkan pejabat penyidik tidak


menyediakan (menunjuk), tidak mengakibatkan pemeriksaan penyidikan
ah

lik

batal demi hukum (null and void).

Kecuali apabila secara tegas tersangka telah menunjuk Penasehat


m

ub

Hukum dan secara tegas pula menghendaki pemeriksaan dihadiri


Penasehat Hukum tersebut, apabila hal ini dilanggar, baru dibenarkan
ka

menegakan Miranda rule atau pasal 56 ayat (1) KUHAP secara


ep

konsekuen.
ah

Begitu juga kelalaian menyampaikan Miranda warning tentang hak


R

es

tersangka didampingi Penasehat Hukum, tidak berakibat pemeriksaan


M

tidak sah (illegal) atau batal demi hukum.


ng

on
gu

Hal. 22 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Memang kita menghendaki dan menutut agar Miranda warning dan Miranda

si
rule dipenuhi dalam seluruh tingkat pemeriksaan, sehingga Psal 56 ayat (1)
benar-benar menjiwai penyelesaian penegakan hukum dalam perkara

ne
ng
pidana, namun penerapannya jangan sampai terlampau teknis dan
formalistik.

do
gu - Surat dakwawaan Permatur dan mediasi wajib dilakukan adalah tidak benar
karena Dalam hal ini terdakwa didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum
menggunakan Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

In
A
dimana dalam undang-undang tersebut perbuatan terdakwa bukan
merupakan delik aduan dan proses perkara ini diajukan sebelum Undang-
ah

lik
undang No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta mulai berlaku. Adapun yo
pasal 121 huruf d UU No. 28 Tahun 2014 menegaskan bahwa perkara
am

ub
tindak pidana Hak Cipta yang penyidikannya dilakukan masih menggunakan
UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta penyelesaiannya menggunakan
UU No. 19 Tahun 2002.
ep
k

- Dakwaan tidak Obscuur Libel karena surat dakwaan tersebut dibuat


ah

berdasarkan pasal 143 ayat (2) KUHAP yaitu surat dakwaan diberitanggal
R

si
dan ditandatangani serta berisi:

a. Nama Lengkap, Tempat lahir, umur atau tanggal lahir Jenis kelamin

ne
ng

Kebangsaan, tempat tinggal agama dan pekerjaan terdakwa.

b. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana

do
gu

yang didakwakan dengan menyebutkan tempat dan waktu tindak pidana


itu dilakukan Sehingga berdasarkan hal tersebut maka menurut kami
In
A

Surat Dakwaan jelas menerangkan kejadian yang sesungguhnya terjadi


dan bukan rekayasa, menurut kami Eksepsi Penasehat hukum terdakwa
terlalu mengada-ada dan membuat celah bagi terdakwa agar dapat
ah

lik

terlepas dari segala jeratan hukum melalui eksepsi terhadap surat


dakwaan yang membelitnya dan tanggungjawab terdakwa sebagai
m

ub

Direktur Utama PT. Swara Indah Lestrai mempunyai tugas pokok sebagai
berikut:
ka

ep

1. Mengurus keuangan
ah

2. Mencari calon investor


R

3. Mengurus management internal


es
M

4. Mengurus operasional
ng

on
gu

Hal. 23 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terhadap tugas-tugas pokok tersebut diatas terdakwa selaku Direktur

si
bertanggung jawab terhadap PT. Swara Indah Lestari serta
permasalah hukum yang bersangkutan.

ne
ng
II. Bahwa perkara an. FENNY BUDIMAN menurut Penasehat Hukum
dakwaan dibatalkan demi hukum dan kami tidak sependapat dengan

do
gu pendapat tersebut.

Bahwa dakwaan Jaksa Penuntut Umum telah sesuai dengan rumusan

In
delik yang dilakukan oleh terdakwa sebagaimana yang telah diterangkan
A
dalam Berita Acara saksi-saksi maupun terdakwa sendiri tentang unsur-
unsur pasal yang disangkakan secara cermat, jelas dan lengkap sesuai
ah

lik
dengan ketentuan KUHAP pasal 143 ayat (2) yang artinya bahwa
dakwaan memuat waktu dan tempat kejadian dan telah ditandatangani.
am

ub
Mengenai Royalti menurut Penasehat Hukum terdakwa sudah dibayarkan
terdakwa melalui KCI, hal tersebut adalah lagu-lagu yang sudah
didaftarkan dan dikuasakan oleh Pelapor/Group Band Radja kepada KCI
ep
k

sedangkan perbuatan tindak pidana Hak Cipta yang dilakukan terdakwa


ah

yang diajukan kepersidangan sekarang ini adalah perbuatan tindak pidana


R

si
hak cipta yang dilakukan terdakwa dengan cara memasukan lagu Group
Band Radja ke mesin karaoke milik Brand Diva Karaoke kemudian lagu

ne
ng

tersebut di kirimkan ke outlet-outlet tanpa seijin penciptanya dimana lagu


tersebut oleh Group Band Radja tidak didaftarkan ke KCI dan Group Band

do
Radja tidak menguasakan kepada KCI untuk memungut royalty.
gu

IV KESIMPULAN
In
A

Majelis Hakim yang kami muliakan ; Sdr. Penasihat Hukum yang


terhormat; Sidang yang kami hormati.
ah

lik

Berdasarkan uraian-uraian yang kami sampaikan sebagai tanggapan/pendapat


kami atas nota keberatan (Eksepsi) yang diajukan oleh Penasihat Hukum
terdakwa dan dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang
m

ub

berhubungan dengan keberatan (eksepsi), kami Jaksa Penuntut Umum dalam


ka

perkara ini sampai pada kesimpulan sebagai berikut :


ep

Surat Dakwaan dalam perkara ini Uraian Dakwaan sudah dan telah disusun
ah

secara cermat, Jelas dan lengkap,sesuai dengan ketentuan pasal 143 ayat (2)
R

huruf b UU RI No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP.


es

Didalam eksepsi Penasehat Hukum tersebut tidak mempunyai dasar Hukum


M

ng

Kuat dan seluruh alasan-alasan keberatan Penasehat Hukum tidak dapat di


on
gu

Hal. 24 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggapi satu persatu karena menurut hemat kami hal-hal yang dijadikan

si
alasan tersebut sudah memasuki pokok materi perkara dimana hal tersebut
justru yang akan dibuktikan di dalam pemeriksaan persidangan berdasarkan

ne
ng
fakta-fakta yang ada. Selanjutnya dengan pendapat tersebut di atas kami
Penuntut Umum memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta
Barat yang memeriksa dan mengadili perkara atas nama terdakwa FENNY

do
gu BUDIMAN berkenan memutuskan :

1. Menyatakan bahwa Surat dakwaan telah disusun sebagiamana mestinya

In
A
sesuai dengan ketentuan perundang undangan dan oleh karenanya Surat
Dakwaan tersebut dapat dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
ah

lik
2. Menolak seluruh alasan-alasan keberatan Penasehat Hukum dan tidak
dapat menerima Nota Keberatan (Eksepsi) Penasehat Hukum Terdakwa
am

ub
FENNY BUDIMAN yang di sampaikan pada persidangan hari Rabu tanggal
20 April 2016; ep
3. Menyatakan Surat Dakwaan Penutut umum memenuhi ketentuan Pasal
k

143 ayat (2) huruf b KUHAP;


ah

R
Menyatakan sidang perkara atas nama FENNY BUDIMAN untuk

si
dilanjutkan pemeriksaan pokok materi perkaranya .

ne
ng

Menimbang bahwa segala sesuatu yang terjadi dipersidangan telah


dicatat dalam Berita Acara Persidangan dan untuk menyingkat uraian dalam

do
putusan maka Berita Acara Persidangan tersebut dipandang dimuat dan
gu

termasuk serta merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari Putusan ini;

Menimbang, bahwa terhadap hal-hal yang telah dikemukakan baik oleh


In
A

Penasehat Hukum terdakwa dalam eksepsinya maupun Penuntut Umum dalam


tanggapannya, Majelis Hakim mempertimbangkannya sebagaimana dibawah
ah

lik

ini;

Menimbang bahwa eksepsi penasehat hukum terdakwa pada pokoknya


m

ub

adalah :

I. KEBERATAN TENTANG DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM TIDAK


ka

ep

DAPAT DITERIMA , dengan alasan :


ah

a. Bahwa DAKWAAN JPU DIDASARI PADA BERITA ACARA PEMERIKSAAN


R

YANG TIDAK SYAH (ILEGAL)


es

b. BAHWA SURAT DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM PREMATUR.


M

ng

on
gu

Hal. 25 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. BAHWA DAKWAAN ERROR IN PERSONA (KELIRU TENTANG ORANG

si
YANG DIDAKWA)

II. KEBERATAN MENGENAI DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM HARUS

ne
ng
DIBATALKAN ATAU BATAL DEMI HUKUM.

Ad. I. a. KEBERATAN TENTANG DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM

do
gu TIDAK DAPAT DITERIMA , dengan alasan
DIDASARI PADA BERITA ACARA PEMERIKSAAN YANG TIDAK SYAH
Bahwa DAKWAAN JPU

In
(ILEGAL)
A
Menimbang, bahwa pasal 114 KUHAP menyebutkan: "Dalam hal
ah

seorang disangka melakukan suatu tindak pidana, sebelum dimulainya

lik
pemeriksaan oleh penyidik, penyidik wajib memberitahukan kepadanya tentang
haknya untuk mendapatkan bantuan hukum atau bahwa ia dalam perkaranya
am

ub
itu wajib didampingi oleh penasehat hukum sebagaimana dimaksud dalam
pasal 56;
ep
k

Menimbang, bahwa lebih lanjut pasal 56 (1) KUHAP menyebutkan


"Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak
ah

R
pidana yang diancam dengan pidana mati atau ancaman hukuman 15 tahun

si
atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana 5

ne
ng

tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasehat hukum sendiri, pejabat yang
bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib
menunjuk penasehat hukum bagi mereka;

do
gu

Menimbang, bahwa setelah mencermati bunyi pasal 56 KUHAP beserta


penjelasannya, Majelis Hakim berpendapat bahwa pada pasal tersebut
In
A

terkandung 2 (dua) sifat, yaitu:

1. Sifat fakultatif, yakni bagi tersangka atau terdakwa yang diancam pidana
ah

lik

5 (lima) tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 (lima belas) tahun;

2. Sifat imperatif, yakni bagi tersangka atau terdakwa yang diancam


m

ub

dengan pidana mati atau ancaman pidana 15 (lima belas) tahun atau
lebih;
ka

ep

Menimbang, bahwa secara harfiah fakultatif diartikan hal – hal yang


boleh dilakukan atau tidak dilakukan, sehingga sifat fakultatif dalam perkara a
ah

quo, membawa konsekuensi bahwa dengan tidak dilakukan atau tidak


R

es
M

ng

on
gu

Hal. 26 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diterapkan meskipun sesungguhnya pejabat pada tiap tingkatan pemeriksaan,

si
baik dalam tahap penyidikan atau tahap penuntutan ataupun tahap
pemeriksaan di pengadilan telah melakukan kelalaian akan tetapi tidaklah

ne
ng
karena kelalaian tersebut dapat menyebabkan atau mengancam kebatalan
dari penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan;

do
gu Menimbang, bahwa kata imperatif
bentuk perintah, yang berarti penting sekali, tidak boleh tidak, sehingga sifat
secara tata bahasa merupakan

imperatif ini mengandung konsekuensi tiap pejabat pada tiap tingkat

In
A
pemeriksaan dalam proses peradilan apabila mendapati perkara yang
tersangka atau terdakwanya diancam dengan pidana mati atau ancaman
ah

lik
pidana 15 (lima belas) tahun atau lebih, dimana tersangka atau terdakwa tidak
didampingi oleh Penasehat Hukum, maka pejabat pada semua tingkat
am

ub
pemeriksaan itu wajib segera menunjuk Penasehat Hukum tanpa melakukan
penilaian apakah tersangka/terdakwa tersebut mampu atau tidak mampu;

Menimbang, bahwa in casu apabila penyidik tidak memenuhi ketentuan


ep
k

dalam pasal 56 ayat (1) KUHAP yang memberikan sifat fakultatif tadi, maka
ah

penyidikan yang dilakukan terhadap tersangka tanpa penunjukan Penasehat


R

si
Hukum, berita acara pemeriksaan sebagai hasil dari proses penyidikan tidaklah
dapat menyebabkan atau mengancam kebatalan atau tidak sah;

ne
ng

Menimbang, bahwa dalam perkara a quo, terdakwa oleh penuntut


Umum telah didakwa melakukan tidak pidana melanggar ketentuan PERTAMA

do
gu

: pasal 72 ayat (1) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta jo pasal 121
huruf d UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta , atau KEDUA pasal 72 ayat
(2) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta jo pasal 121 huruf d UU No.
In
A

28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Menimbang, bahwa pasal 72 ayat (1) UU RI No. 19 Tahun 2002


ah

lik

tentang Hak Cipta jo pasal 121 huruf d UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak
Cipta . memuat ancaman pidana pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
m

ub

dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dan


paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00
ka

ep

(satu juta rupiah), sedangkan pasal 72 ayat (2) UU RI No. 19 Tahun 2002
tentang Hak Cipta jo pasal 121 huruf d UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak
ah

Cipta. memuat ancaman pidana pidana penjara paling lama 5 ( lima ) tahun
R

dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) ;


es
M

ng

on
gu

Hal. 27 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa apabila mengacu pada ketentuan atau ancaman

si
pidana dari dakwaan yang didakwakan terhadap terdakwa, maka menurut
Majelis Hakim adanya Penasehat Hukum yang mendampingi tersangka dalam

ne
ng
tingkat penyidikan menjadi fakultatif sifatnya;

Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari berkas perkara ini,

do
gu pada waktu diperiksa dalam tingkat Penyidikan terhadap perkara An. FENNY
BUDIMAN yang saat itu sebagai tcrsangka, sebagaimana Berita Acara
Pemeriksaan TERSANGKA tertanggal 30 Oktober 2014 Penyidik BADAN

In
A
RESERSE KRIMINAL POLRI DIREKTORAT TINDAK PIDANA EKONOMI DAN
KHUSUS telah memberikan hak-hak terdakwa sebagaimana dimaksud dalam.
ah

lik
Pasal 56 KUHAP, yakni sebelum dilakukan pemeriksaan sebagai Tersangka,
terlebih dahulu kepada Tersangka telah diberikan hak hak Tersangka yaitu hak
am

ub
untuk didampingi oleh Pengacara atau kuasa hukum namun terdakwa tidak
mempergunakan hak tersebut dan memilih menjalani pemeriksaan di tingkat
Penyidikan sendiri ;
ep
k

Menimbang, bahwa dalam berkas perkara, Majelis Hakim tidak


ah

menemukan surat keterangan dari instansi yang berwenang yang menyatakan


R

si
bahwa Terdakwa adalah orang yang tidak mampu secara finansial, sedangkan
dalam tahap pemeriksaan di persidangan, Terdakwa ternyata didampinggi oleh

ne
ng

tim Penasehat hukum, maka Majelis Hakim menarik kesimpulan bahwa


Terdakwa bukanlah orang yang tidak mampu menghadirkan penasehat hukum

do
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1) KUHAP, sehingga kewajiban
gu

menghadirkan Penasehat Hukum bagi Terdakwa tidak dapat dibebankan


kepada pejabat pada tahap penyidikan ;
In
A

Menimbang, bahwa Oleh karena itu, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa


Terdakwalah yang telah secara sadar / atas kemauannya sendiri melepaskan
ah

lik

haknya untuk didampingi penasehat hukum pada tahap penyidikan ;

Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan diatas, menurut Majelis


m

ub

Hakim dengan telah disampaikan dan diberikannya hak tersangka oleh


penyidik, maka penyidik telah menjalankan kewajibannya sebagaimana
ka

ep

disebutkan dalam Pasal 114 KUHAP Jo.Pasal 56 ayat (1) KUHAP;

Menimbang, bahwa oleh karenanya eksepsi / keberatan Penasehat


ah

Hukum terdakwa point 1.a ini haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;
R

es
M

ng

on
gu

Hal. 28 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ad. I. b. KEBERATAN TENTANG DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM

si
TIDAK DAPAT DITERIMA , dengan alasan . BAHWA SURAT
DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM PREMATUR

ne
ng
Bahwa Terdakwa FENNY BUDIMAN didakwa oleh Sdr. Jaksa
Penuntut Umum dengan Dakwaan Alternatif yaitu melanggar Pasal 72 ayat

do
gu (1) atau Pasal 72 ayat (2) Undang - Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak
Cipta Jo. Pasal 121 huruf d Undang - Undang No. 28 Tahun 2014 tentang
Hak Cipta.

In
A
Bahwa dalam BAB XIV tentang Penyelesaian Sengketa pada Pasal 95
ayat (4) Undang - Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
ah

lik
menyatakan bahwa : "Selain pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait
dalam bentuk Pembajakan, sepanjang para pihak yang bersengketa
am

ub
diketahui keberadaannya dan/atau berada diwilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia harus menempuh terlebih dahulu penyelesaian sengketa
me/alui mediasi sebelum melakukan tuntutan pidana".
ep
k

Bahwa pada Pasal 113 ayat (3) Undang - Undang No. 28 Tahun 2014
ah

tentang Hak Cipta menyatakan : "Setiap orang yang dengan tanpa hak
R

si
dan/atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan
pelanggaran hak ekonomi pencipta dst".

ne
ng

Bahwa dengan memperhatikan Pasal 113 ayat (3) tersebut ternyata


memiliki kesamaan dengan tindak pidana yang didakwakan oleh Sdr. Jaksa

do
gu

Penuntut Umum. Dengan demikian, apabila Pasal 95 ayat (4) Undang -


Undang No. 28 Tahun 2014 DIKAITKAN dengan Pasal 113 ayat (3) Undang
In
A

- Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, maka MEDIASI WAJIB
DILAKUKAN.
ah

lik

Berdasarkan hal tersebut diatas, jelas Surat Dakwaan Sdr. Jaksa


Penuntut Umum adalah PREMATUR, seharusnya sebelum melakukan
tuntutan pidana terhadap Terdakwa FENNY BUDIMAN, harus ditempuh
m

ub

terlebih dahulu penyelesaian melalui mediasi yang sifatnya WAJIB.


ka

Menimbang bahwa setelah membaca dan mempelajari dakwaan


ep

Penuntut Umum bahwa terdakwa FENNY BUDIMAN didakwa oleh


ah

Penuntut Umum atas perbuatan terdakwa yang terjadi pada dalam kurun
R

waktu antara bulan September 2010 sampai dengan Agustus 2013 atau
es
M

ng

on
gu

Hal. 29 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
setidak-tidaknya pada waktu lain dalam kurun waktu antara bulan September

si
2010 sampai dengan Agustus 2013 yang pada waktu tersebut Undang -
Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta belum diundangkan yakni

ne
ng
pada tanggal 16 oktober 2014

Menimbang bahwa Pasal 121 huruf d Undang - Undang No. 28 Tahun

do
gu 2014 tentang Hak Cipta. Menyatakan bahwa Perkara hak cipta yang sedang
dalam proses, tetap diproses berdasarkan undang undang nomor 19 tahun
2002 tentang hak cipta

In
A
Menimbang bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas
maka ketentuan undang undang nomor 19 tahun 2002 tentang hak cipta
ah

lik
yang didakwakan kepada Terdakwa tidak diperlukan syarat harus
menempuh terlebih dahulu penyelesaian sengketa melalui mediasi sebelum
am

ub
melakukan tuntutan pidana ataupun dakwaan PREMATUR

Menimbang, bahwa oleh karenanya eksepsi / keberatan Penasehat


ep
Hukum terdakwa point 1 b ini haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;
k

Ad. I. c. KEBERATAN TENTANG DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM


ah

R
TIDAK DAPAT DITERIMA , dengan alasan . BAHWA DAKWAAN ERROR

si
IN PERSONA (KELIRU TENTANG ORANG YANG DIDAKWA)

ne
ng

Menimbang, bahwa sedangkan Yahya Harahap dalam bukunya


Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP, Pemeriksaan Sidang
Pengadilan, Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali, berpendapat bahwa

do
gu

eksepsi (keberatan) merupakan tangkisan (plead) atau pembelaan yang tidak


mengenai atau tidak ditujukan terhadap “Materi Pokok” surat dakwaan, tetapi
In
A

keberatan atau pembelaan tersebut ditujukan terhadap cacat “formal” yang


melekat pada surat dakwaan;
ah

lik

Menimbang, bahwa sehingga menurut Majelis Hakim bahwa oleh


karena surat dakwaan hanya sebagai dasar dan batas ruang lingkup
m

ub

pemeriksaan di sidang pengadilan maka apabila terdakwa atau Penasehat


Hukum Terdakwa mengajukan eksepsi/keberatan terhadap suatu surat
ka

dakwaan maka harus dipandang sebagai suatu bentuk keberatan terhadap


ep

masalah yang bukan mengenai pokok perkara tetapi semata-mata ditujukan


ah

terhadap cacat atau ketidaksempurnaan yang melekat pada surat dakwaan,


R

karena sebenarnya mengenai materi pokok perkara tersebut baru akan


es

diperiksa di sidang pengadilan dengan mengajukan alat-alat bukti yang sah


M

ng

on
gu

Hal. 30 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana dimaksud dalam pasal 183 ayat (1) KUHAP berupa : saksi ,

si
keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa;

Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim bahwa segala sesuatu

ne
ng
yang dieksepsi dan dibantah oleh terdakwa atau Penasehat Hukum terdakwa
apabila untuk mengetahui kebenaran eksepsi tersebut memerlukan alat-alat

do
gu bukti dan barang bukti maka haruslah dianggap telah memasuki materi pokok
perkara dan belum layak dipersoalkan dalam suatu tahap eksepsi;

In
Menimbang, bahwa jika dikaitkan dengan keberatan dari Penasehat
A
Hukum terdakwa yang menyangkut permasalahan uraian BAHWA DAKWAAN
ERROR IN PERSONA (KELIRU TENTANG ORANG YANG DIDAKWA)
ah

lik
terhadap terdakwa FENNY BUDIMAN tidak tepat menurut hemat Majelis
Hakim bukan menyangkut cacatnya surat dakwaan, sehingga eksepsi tersebut
am

ub
belum dapat dibicarakan dan dipermasalahkan saat ini, karena telah memasuki
pokok perkara dalam perkara ini yang harus dibuktikan dalam persidangan
melalui pemeriksaan saksi-saksi, melihat dan memperhatikan barang bukti
ep
k

yang diajukan Penuntut Umum maupun terdakwa serta mendengarkan


ah

keterangan terdakwa dalam suatu pemeriksaan pokok perkara di persidangan


R

si
untuk mengetahui kebenaran siapa pelaku tindak pidana tersebut ;

Menimbang bahwa pada persidangan tanggal 13 April 2016 Terdakwa

ne
ng

FENNY BUDIMAN atas pertanyaan dari majelis hakim, membenarkan nama


dan identitas yang termuat dalam surat dakwaan tersebut adalah sesuai

do
gu

dengan nama dan identitas Terdakwa FENNY BUDIMAN ;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut cukup alasan hukum


In
A

untuk menyatakan eksepsi poin 1 .c Penasehat hukum Terdakwa tidak dapat


diterima ;
ah

lik

Ad. II. KEBERATAN MENGENAI DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM


HARUS DIBATALKAN ATAU BATAL DEMI HUKUM.
m

ub

Menimbang, bahwa dalam eksepsi Penasehat hukum terdakwa


menyatakan bahwa dakwaan Penuntut Umum berdasarkan pasal 143 ayat 3
ka

KUHAP, maka surat dakwaan yang tidak diuraikan secara cermat, jelas dan
ep

lengkap batal demi hukum.


ah

Menimbang, bahwa dalam tanggapannya penuntut umum menyatakan


R

bahwa dakwaan telah sesuai dengan pasal 143 ayat 2 KUHAP


es
M

ng

on
gu

Hal. 31 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dalam pasal 143 ayat (2) KUHAP telah mengatur

si
bahwa Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal dan
ditandatangani serta berisi :

ne
ng
Nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin,
kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan tersangka;

do
gu Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu

In
dilakukan;
A
Menimbang, bahwa dari Pasal 143 ayat (2) KUHAP tersebut telah
ah

terkandung syarat-syarat dakwaan yaitu sebagai berikut :

lik
a. Syarat formal, diatur dalam Pasal 143 ayat (2) huruf a KUHAP yang
am

mengatur bahwa suatu surat dakwaan harus memuat tanggal dan ditanda

ub
tangani oleh Penuntut Umum serta memuat identitas Terdakwa yaitu nama
lengkap, tempat lahir, umur / tgl. Lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat
ep
k

tinggal, agama dan pekerjaan Terdakwa. Apabila syarat formal tersebut tidak
dipenuhi maka akan menyebabkan dakwaan kabur / abscuurlibele atau
ah

R
identitas Terdakwa menjadi tidak jelas;

si
b. Syarat materiil, diatur dalam pasal 143 ayat (2) huruf (b) KUHAP, yang

ne
ng

mengatur bahwa suatu surat dakwaan harus memuat uraian secara cermat,
jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakannya dengan
menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan;

do
gu

Surat dakwaan disusun secara cermat artinya ketika Penuntut Umum


dalam mempersiapkan surat dakwaan didasarkan pada aturan hukum /
In
A

Undang-Undang yang berlaku / yang tepat bagi Terdakwa dan tidak terdapat
kekurangan dan atau kekeliruan yang dapat mengakibatkan surat dakwaan
ah

lik

tersebut batal atau tidak dapat dibuktikan misalnya : apakah Terdakwa dapat
dipertanggungjawabkan dalam melakukan tindak pidana tersebut, apakah
m

ub

perkara ini sudah daluwarsa atau belum, dan lain-lain;

Sedangkan surat dakwaan disusun dengan jelas artinya Jaksa


ka

Penuntut Umum harus mampu merumuskan unsur-unsur dari tindak pidana


ep

yang didakwakan sekaligus memadukan dengan uraian perbuatan materiil


ah

(fakta) yang dilakukan oleh Terdakwa dalam surat dakwaan;


R

es

Dan surat dakwaan tersebut disusun dengan lengkap artinya uraian


M

surat dakwaan harus mencakup semua unsur-unsur yang ditentukan dalam


ng

on
gu

Hal. 32 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
rumusan Undang-Undang secara lengkap. Semua unsur delik harus

si
dirumuskan dalam surat dakwaan. Apabila salah satu unsur rumusan delik tidak
dicantumkan maka akan berakibat surat dakwaan tersebut batal demi hukum /

ne
ng
Null and void. Sehingga apabila surat dakwaan tersebut tidak disusun secara
cermat, jelas dan lengkap serta tidak menyebutkan tempat / locus dan waktu /

do
gu tempos tindak pidana tersebut dilakukan, maka akan berakibat surat dakwaan
Penuntut Umum tersebut batal demi hukum / dinyatakan batal;

In
Menimbang, bahwa Jaksa Agung Republik Indonesia telah
A
mengeluarkan Surat Edaran No. SE-004/J.A/11/1993 tanggal 19 November
1993 yang dijabarkan dengan Surat Edaran JAMPIDUM No. B-607/E/11/1993
ah

lik
tanggal 22 November 1994 merumuskan bahwa surat dakwaan agar :

Cermat didasarkan pada ketentuan pidana terkait, tanpa adanya kekurangan


am

ub
/kekeliruan yang menyebabkan surat dakwaan batal demi hukum atau dapat
dibatalkan atau dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verkaard);
ep
k

Jelas, didasarkan pada uraian yang jelas dan mudah dimengerti dengan cara
menyusun redaksi yang mempertemukan fakta-fakta perbuatan terdakwa
ah

R
dengan unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan sehingga terdakwa yang

si
mendengar atau membacanya akan mengerti dan mendapatkan gambaran

ne
ng

tentang : siapa yang melakukan tindak pidana, tindak pidana yang dilakukan,
kapan dan dimana tindak pidana tersebut dilakukan, apa akibat yang
ditimbulkan dan mengapa terdakwa melakukan tindak pidana itu. Uraian

do
gu

komponen-komponen tersebut disusun secara sistematik dan kronologis


dengan bahasa yang sederhana;
In
A

Lengkap, didasarkan uraian yang buat dan utuh yang mampu menggambarkan
unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan beserta waktu dan tempat tindak
ah

lik

pidana itu dilakukan. Menyusun uraian secara cermat, jelas dan lengkap
tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
m

ub

Dirumuskan terlebih dahulu unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan yang


kemudian disusul dengan uraian fakta-fakta perbuatan terdakwa yang
ka

memenuhi unsur-unsur tindak pidana tersebut atau;


ep

Dirumuskan unsur-unsur tindak pidana dan fakta-fakta perbuatan secara


ah

langsung dan bertautan satu sama lain sehingga tergambar bahwa semua
R

unsur tindak pidana tersebut terpenuhi oleh fakta perbuatan tersebut;


es
M

ng

on
gu

Hal. 33 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dari uraian tersebut maka suatu surat dakwaan

si
dikatakan cermat, jelas dan lengkap terdakwa yang mendengar atau
membacanya akan mengerti dan mendapatkan gambaran tentang : siapa yang

ne
ng
melakukan tindak pidana, rumusan secara lengkap unsur-unsur tindak pidana
yang didakwakan kepadanya serta terdakwa memahami tindak pidana yang
terjadi kapan dan dimana yang didakwakan kepadanya;

do
gu Menimbang bahwa setelah Majelis Hakim membaca dan mencermati
surat dakwaan yang diajukan oleh Penuntut umum terhadap terdakwa nomor :

In
A
PDM- 505 / JKT. BT/ 12/2015 tertanggal 17 Desember 2015 maka surat
dakwaan tersebut telah memenuhi syarat formil maupun syarat materiil
ah

lik
sebagaimana dimaksud dalam pasal 143 ayat 2 huruf a dan b KUHAP karena
telah memuat tanggal dan ditanda tangani oleh Penuntut Umum serta memuat
am

ub
identitas Terdakwa yaitu nama lengkap, tempat lahir, umur / tgl. Lahir, jenis
kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan Terdakwa. memuat
uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
ep
k

didakwakannya dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu


ah

dilakukan; unsur-unsur dari tindak pidana yang didakwakan sebagaimana diatur


R
dalam pasal 72 ayat (1) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta jo pasal

si
121 huruf d UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta , atau KEDUA pasal 72

ne
ng

ayat (2) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta jo pasal 121 huruf d UU
No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

do
Dan dalam dakwaan tersebut telah diuraikan mengenai cara apa dan
gu

bagaimana Terdakwa melakukan perbuatan Tindak Pidana serta siapa pelaku


tindak pidana dalam perkara a quo
In
A

Menimbang bahwa mengenai Eksepsi bahwa surat dakwaan yang


disusun secara Alternatif adalah tidak cermat ;
ah

lik

Menimbang, bahwa setelah mencermati apa yang dinyatakan oleh


Penasehat Hukum terdakwa dalam eksepsinya dan Penuntut Umum dalam
m

ub

pendapatnya / tanggapannya, maka yang menjadi pokok permasalahan adalah


mengenai penyusunan surat dakwaan;
ka

ep

Menimbang, bahwa surat dakwaan merupakan hal yang prinsipil dan


Fundamental dalam proses pidana, dakwaan merupakan dasar pemeriksaan.
ah

Surat Dakwaan menunjukkan arah yang dikehendaki oleh Penuntut Umum,


R

es

karena pada dasarnya surat dakwaan merupakan kerangka pemikiran Penuntut


M

ng

on
gu

Hal. 34 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Umum yang dituangkan dalam surat atau akta, sehingga dapat dijadikan dasar

si
pemeriksaan bagi Hakim di Pengadilan ;

Menimbang, bahwa M. YAHYA HARAHAP mengemukakan bahwa : “

ne
ng
Surat dakwaan adalah surat atau akta yang memuat rumusan tindak pidana

yang didakwakan kepada terdakwa yang disimpulkan dan ditarik dari hasil

do
gu pemeriksaan penyidik, dan merupakan dasar serta landasan bagi Hakim dalam
pemeriksaan dimuka sidang Pengadilan “;

In
A
Menimbang, bahwa dari Doktrin tersebut, secara garis besar dapat
ditarik kesimpulan bahwa surat dakwaan yang dibuat oleh Penuntut Umum
ah

merupakan suatu kerangka pemikiran yang dituangkan dalam suatu surat atau

lik
akta yang dibuat dan disusun secara konstruktif dan sistematis, sehingga
dapat dijadikan dasar atau landasan bagi Hakim dalam pemeriksaan di muka
am

ub
sidang Pengadilan ;

Menimbang bahwa terdakwa dalam perkara ini oleh Jaksa penuntut


ep
k

umum telah didakwa dengan dakwaan yang disusun secara alternative yaitu :
PERTAMA pasal 72 ayat (1) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta jo
ah

R
pasal 121 huruf d UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta , atau KEDUA

si
pasal 72 ayat (2) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta jo pasal 121

ne
ng

huruf d UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta ;

Menimbang, bahwa ciri utama dari dakwaan yang disusun secara


subsidairitas (berlapis-lapis), yaitu dimulai dari dakwaan terberat sampai yang

do
gu

ringan, berupa susunan secara primer, subsider, lebih subsider, lebih-lebih


subsider, dan seterusnya;
In
A

Menimbang, bahwa pada hakikatnya dakwaan subsidairitas hampir


sama dengan jenis dakwaan alternatif, akan tetapi perbedaannya kalau dalam
ah

lik

dakwaan alternatif hakim dapat langsung memilih dakwaan yang sekiranya


cocok dengan pembuktian di persidangan, sedangkan pada dakwaan
m

ub

subsidairitas hakim terlebih dahulu mempertimbangkan dakwaan terberat


dahulu (misalnya Primer), apabila dakwaan primer tidak terbukti, kemudian
ka

hakim mempertimbangkan dakwaan berikutnya (subsider) dan seterusnya, dan


ep

sebaliknya apabila dakwaan primer telah terbukti maka dakwaan selebihnya


ah

(subsider dan seterusnya) tidak perlu dibuktikan lagi;


R

Menimbang, bahwa syarat-syarat surat dakwaan seperti disebutkan


es

dalam ketentuan Pasal 143 ayat (2) KUHAP, menurut pandangan doktrin ilmu
M

ng

hukum acara pidana dibagi menjadi:


on
gu

Hal. 35 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Syarat formal; dan

si
2. Syarat Material.

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf a KUHAP

ne
ng
mengatur mengenai syarat formal surat dakwaan yaitu dicantumkannya
identitas tersangka / para tersangka secara jelas dan lengkap terdiri dari nama

do
gu lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan,
tempat tinggal, agama dan pekerjaan tersangka serta surat dakwaan diberikan

In
tanggal dan ditandatangani oleh Jaksa/Penuntut Umum;
A
Menimbang, bahwa ketentuan syarat formal dalam suatu surat
ah

dakwaan diperlukan untuk meneliti apakah benar terdakwa yang sedang diadili

lik
di depan persidang-an Pengadilan Negeri adalah sesuai dengan identitas
terdakwa dalam surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum, sehingga dengan
am

ub
diperiksanya identitas terdakwa secara cermat, teliti dan detail diharapkan tidak
terdapat kesalahan mengadili seseorang di persidangan atau kesalahan
ep
menghadapkan terdakwa di depan persidangan;
k

Menimbang, bahwa selain syarat formil surat dakwaan sebagaimana


ah

R
telah diuraikan sebelumnya, Majelis Hakim berpendapat bahwa pada

si
hakekatnya suatu surat dakwaan tidak cermat, jelas dan lengkap sehingga tidak

ne
ng

memenuhi syarat materiil suatu dakwaan, menurut kebiasaan praktek peradilan


dan Yurisprudensi adalah dalam hal :

1. Surat Dakwaan tidak jelas dan terang;

do
gu

Yakni apabila surat dakwaan tersebut materinya menggabungkan atau


mencampuradukkan unsur-unsur perbutan pidana yang berdiri sendiri dan
In
A

tidak ada hubungannya antara yang atu dengan yang lainnya,


sebagaimana disebutkan dalam Putusan Mahkamah Agung R.I No :
ah

lik

892.K/Pid/1988 tanggal 19 September 1990 ;

2. Surat dakwaan terdapat pertentangan antara satu dan lainnya;


m

ub

Yakni apabila dalam surat dakwaan terjadi pertentangan isi perumusan


perbuatan satu dan lainnya, misalnya dalam tindak pidana yang sama
ka

ep

terdakwa didakwa “ turut Melakukan” dan “Turut Membantu” atau


sebagaimana ketentuan pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan ketentuan pasal
ah

56 KUHP, atau lebih jelasnya sesuai dengan yang termuat dalam Putusan
R

es

Mahkamah Agung R.I Nomor : 296.K/Pid//1987 tanggal 15 maret 1991;


M

ng

on
gu

Hal. 36 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dari hal yang telah diuraikan diatas, Majelis Hakim

si
berpendapat sistematika penyusunan dakwaan dalam bentuk alternatif yang
demikian itu pada prinsipnya dapat dibenarkan, dan setelah Majelis Hakim

ne
ng
membaca surat dakwaan Penuntut Umum dengan seksama, menurut Majelis
Hakim peranan dari terdakwa telah terurai secara jelas dalam surat dakwaan

do
gu dimaksud ;

Menimbang, bahwa dengan demikian Eksepsi Penasehat Hukum

In
terdakwa mengenai surat dakwaan yang disusun secara Alternatif adalah tidak
A
cermat ; haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;
ah

Menimbang bahwa , uraian eksepsi yang selebihnya telah memasuki

lik
pokok perkaranya yang harus dibuktikan dalam pemeriksaan dalam pokok
perkaranya.
am

ub
Menimbang, bahwa dengan demikian keberatan Penasihat Hukum
terdakwa point 2 ini haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;
ep
k

Menimbang, bahwa dengan tidak diterimanya seluruh eksepsi /


ah

keberatan Penasihat Hukum terdakwa yang terurai dalam point 1, dan 2, maka
R

si
terhadap keberatan yang demikian itu haruslah dinyatakan tidak dapat diterima
seluruhnya;

ne
ng

Menimbang, bahwa dengan tidak diterimanya seluruh eksepsi


Penasihat Hukum terdakwa, maka surat dakwaan yang diajukan oleh Penuntut

do
gu

Umum dalam perkara ini telah dibuat berdasarkan atau telah memenuhi
ketentuan pasal 143 ayat (2) KUHAP, sehingga surat dakwaan Penuntut Umum
tersebut haruslah dinyatakan sah menurut hukum;
In
A

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Jaksa Penuntut Umum telah


memenuhi ketentuan pasal 143 ayat (2) KUHAP, maka pemeriksaan terhadap
ah

lik

perkara terdakwa FENNY BUDIMAN harus dilanjutkan dan memerintahkan


kepada Penuntut Umum untuk memanggil saksi – saksi yang akan didengar
m

ub

keterangannnya pada hari persidangan yang ditentukan;

Menimbang, bahwa oleh karena putusan ini mengenai keberatan dari


ka

ep

Penasihat Hukum Terdakwa terhadap surat dakwaan Penuntut Umum, maka


perhitungan mengenai biaya perkara ini ditangguhkan sampai dengan putusan
ah

akhir;
R

es

Mengingat pasal 72 ayat (1) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
M

ng

jo pasal 121 huruf d UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, pasal 72 ayat
on
gu

Hal. 37 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta jo pasal 121 huruf d UU No.

si
28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. ,Pasal 156 ayat (1) dan ( 2 )KUHAP, Pasal
143 ayat (2) KUHAP, serta peraturan hukum lainnya yang bersangkutan ;

ne
ng
MENGADILI :

1. Menyatakan keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa FENNY BUDIMAN

do
gu 2.
tersebut tidak diterima seluruhnya.

Menyatakan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum No. Reg. Perk : PDM-

In
A
505/JKT.BT/12/2015 tertanggal 17 Desember 2015, adalah sah menurut
hukum.
ah

lik
3. Memerintahkan Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan perkara
Nomor 529/Pid.SUS/2016/PN.JKT.BRT atas nama terdakwa FENNY
am

BUDIMAN tersebut di atas dengan memanggil saksi-saksi yang akan

ub
didengar keterangannya pada hari sidang yang akan ditentukan;

4. Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir;


ep
k

Demikianlah diputus dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada


ah

hari SELASA tanggal 03 MEI 2016 oleh MT TATAS PRIHYANTONO, SH


R

si
sebagai Hakim Ketua, BAMBANG BUDI MURSITO, SH. dan PUJIASTUTI
HANDAYANI, SH. MH masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana

ne
ng

pada hari KAMIS, tanggal 12 MEI 2016 diucapkan dalam sidang yang terbuka
untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, BAMBANG BUDI MURSITO, SH.

do
gu

dan PUJIASTUTI HANDAYANI, SH.MH masing-masing sebagai Hakim


Anggota dengan dibantu oleh NINIK HILIATI H A, SH sebagai Panitera
Pengganti, dihadiri oleh FEBBY SALAHUDDIN,S.Kom, SH sebagai Penuntut
In
A

Umum dan Terdakwa serta Penasihat Hukum Terdakwa.

HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS


ah

lik
m

ub

BAMBANG BUDIMURSITO,SH MT TATAS PRIHYANTONO, SH


ka

ep
ah

PUJIASTUTI HANDAYANI,SH.MH. PANITERA PENGGANTI,


R

es
M

NINIK HILIATI HA,SH.


ng

on
gu

Hal. 38 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 39 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39

Anda mungkin juga menyukai