Anda di halaman 1dari 20

am

u b
Pid.I.A.8
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN SELA

R
Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim

si
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri Simalungun yang mengadili

do
gu perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama, telah
menjatuhkan putusan sela sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

In
A
1. Nama lengkap : Esterlan Sihombing;
ah

2. Tempat lahir : Samosir;

lik
3. Umur/Tanggal lahir : 80 Tahun/10 Februari 1940;
4. Jenis kelamin : Perempuan;
am

ub
5. Kebangsaan : Indonesia;
6. Tempat tinggal : Huta III Simangonai Nagori
ep
Jawa Baru Kecamatan
k

Hutabayu Raja Kabupaten Simalungun;


ah

7. Agama : Kristen;
R

si
8. Pekerjaan : Bertani;
Terdakwa Esterlan Sihombing oleh :

ne
ng

1. Penyidik Terdakwa Esterlan Sihombing tidak ditahan;


2. Penuntut Umum Terdakwa Esterlan Sihombing tidak

do
gu

ditahan;
3. Hakim Pengadilan Terdakwa Esterlan Sihombing
tidak ditahan;
In
A

Bahwa Terdakwa dipersidangan didampingi oleh Penasihat Hukum


ah

lik

bernama : 1. Parluhutan Banjarnahor, S.H., 2. Roy Yantho Simangunsong, S.H.,


3. Chandra Kusuma Pakpahan, S.H., 4. Dame Jonggi Gultom, S.H., 5. Adven
m

ub

Zetro, S.H., 6. Sabar M Simbolon, S.H., Advokat atau Penasihat Hukum pada
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pematangsiantar, beralamat Jalan Kartini No.
ka

1 J Pematangsiantar, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 02 Maret 2020


ep

yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Simalungun Nomor


ah

82/SK/2020/PN Sim tanggal 5 Maret 2020;


R

es

Pengadilan Negeri tersebut;


M

ng

Setelah membaca :
on

Halaman 1 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri Simalungun

R
Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim tanggal 17 Februari 2020 tentang

si
penunjukan Majelis Hakim;

ne
ng
 Penetapan Majelis Hakim Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim tanggal 17
Februari 2020 tentang penetapan hari sidang;
 Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

do
gu
Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum;

In
A
Setelah mendengar pembacaan keberatan dari Terdakwa/Penasihat
Hukum Terdakwa dan pendapat dari Penuntut Umum;
ah

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut

lik
Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut :
Dakwaan
am

ub
Bahwa ia Terdakwa Esterlan Br Sihombing, pada hari Kamis tanggal 25
April 2019 sekira pukul 08.30 Wib atau pada suatu waktu dalam bulan April
ep
tahun 2019, bertempat di perladangan sawit milik saksi korban Edy Ronald
k

Simbolon, SE yang terletak di Huta III Simanginai Nagori Jawa Baru Kecamaan
ah

Hutabayuraja Kabupaten Simalungun atau pada suatu tempat yang masih


R

si
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Simalungun, mereka yang
melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan,

ne
ng

mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan


orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, yang

do
gu

dilakukan Terdakwa dengan cara dan dalam keadaan sebagai berikut :


Bermula pada hari Kamis tanggal 25 April 2019 sekira pukul 08.30 Wib,
Terdakwa Esterlan Br Sihombing menyuruh Saksi Toni Apul Tambunan untuk
In
A

memanen buah kelapa sawit milik saksi korban Edy Ronald Simbolon, SE yang
berada di perladangan di Huta III Simanginai Nagori Jawa Baru Kecamatan
ah

lik

Hutabayuraja Kabupaten Simalungun kemudian saksi Toni Apul Tambunan


menyuruh pekerjanya untuk memanen buah kelapa sawit yakni diantaranya
m

ub

saksi Sarno, saksi Supriono, saksi Widianto dan saksi Saut Parulian Manurung
dimana peranan masing-masing adalah saksi Sarno, saksi Supriono dan saksi
ka

Widianto Als Togo berperan mengegrek buah kelapa sawit yang ada dipohon
ep

dengan menggunakan alat egrek sebanyak 4 (empat) buah sementara saksi


ah

Saut Parulian Manurung berperan melangsir/ memindahkan buah kelapa sawit


R

dengan menggunakan alat beko dan setelah buah kelapa sawit selesai dipanen
es

sebanyak 120 (seratus dua puluh) tandan kemudian Terdakwa memberikan


M

ng

upah sebesar Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah) kepada saksi Toni Apul
on

Halaman 2 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tambunan untuk diserahkan kepada anggota pekerjanya sebesar Rp.100.000,-

R
(seratus ribu rupiah) lalu Terdakwa dengan dibonceng saksi Nurmala Br

si
Marbun yang merupakan cucunya mendatangi saksi Arifin Marbun (Dalam

ne
ng
penuntutan terpisah) dan Terdakwa mengatakan kepadanya ”alapma kalapa
sawit nga dipanen” (artinya bawalah buah kelapa sawit sudah dipanen)
selanjutnya setelah mengatakan hal tersebut kepada saksi Arifin Marbun lalu

do
gu Terdakwa dengan saksi Nurmala Br Marbun kembali keladang sawit dan tidak
berapa lama saksi Arifin Marbun bersama dengan supirnya yang bernama

In
A
Hatorangan Als Golap (merupakan pekerja saksi Arifin Marbun) datang
keperladangan sawit milik saksi korban Edy Ronald Simbolon, SE dengan
ah

mengendarai 1 (satu) unit mobil langsir warna hijau milik saksi Arifin Marbun

lik
dan sesampainya diperladangan sawit tersebut kemudian Terdakwa menjual
buah kelapa sawit milik saksi korban Edy Ronald Simbolon, SE kepada saksi
am

ub
Arifin Marbun tanpa sepengetahuan dan seijin dari saksi korban selaku
pemiliknya kemudian buah kelapa sawit ditimbang oleh pekerja Terdakwa yang
ep
bernama Hatorangan Als Golap dan mengangkatnya kedalam mobil langsir
k

tersebut seterusnya saksi Arifin Marbun menjual buah kelapa sawit ke Pabrik
ah

Kelapa Sawit HBM di Bahal Batu dan pada hari Minggu tanggal 26 April 2019
R

si
sekira pukul 10.00 Wib, saksi Arifin Marbun membayar uang pembelian buah
kelapa sawit kepada Terdakwa sebesar Rp.2.910.000,- (dua juta sembilan ratus

ne
ng

sepuluh ribu rupiah) dengan rincian 3 (tiga) ton buah kelapa sawit dikalikan
dengan Rp.970,- (sembilan ratus tujuh puluh rupiah);

do
gu

Bahwa akibat perbuatan Terdakwa Esterlan Br Sihombing sehingga


saksi saksi korban Edy Ronald Simbolon, SE mengalami kerugian sebesar
Rp.3.960.000,- (tiga juta sembilan ratus enam puluh ribu rupiah);
In
A

Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 362


KUHPidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana;
ah

lik

Menimbang, bahwa atas dakwaan dari Penuntut Umum tersebut


Terdakwa/Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan keberatan sebagai
m

ub

berikut :
Dasar Hukum Pengajuan Eksepsi
ka

Pengajuan eksepsi dalam suatu persidangan perkara pidana oleh Terdakwa


ep

dan/atau Penasihat Hukumnya memang sering dinilai sebagai langkah sia-sia


ah

dan mengada-ada belaka guna mengulur waktu persidangan. Ada pula yang
R

beranggapan pengajuan eksepsi sebagai suatu kebodohan Terdakwa dan/atau


es

Penasihat Hukunya, karena hal itu akan memberikan peluang bagi Jaksa
M

ng

Penuntut umum untuk memperkuat strategi guna menggolkan surat


on

Halaman 3 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dakwaannya. Terlepas dari semua itu, selaku Penasihat hukum dari Terdakwa,

R
kami berkeyakinan ketentuan Pasal 156 KUHAP yang memberikan kesempatan

si
Terdakwa dan/atau Penasihat Hukumnya mengajukan keberatan tiada lain

ne
ng
bermaksud memberikan hak sekaligus kewajiban kepada Terdakwa dan/atau
Penasihat Hukumnya guna mengajukan Eksepsi apabila memang dalam Surat
Dakwaan terdapat kekurangan-kekurangan atau kekeliruan bersifat yuridis yang

do
gu akan menyebabkan Terdakwa tidak dapat membela dirinya atau dibela
Penasihat Hukumnya dengan sebaik-baknya dan seadil-adilnya sesuai dengan

In
A
aturan hukum yang seharusnya;
Disini, kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa Esterlan Br Sihombing,
ah

berkeyakinan, Majelis Hakim Yang Mulia akan menilai positif dan akan

lik
memperhatikan secara serius serta bijak dan obyektif eksepsi yang kami ajukan
ini. Kami tidak akan kecewa apabila rekan Jaksa Penuntut Umum dalam
am

ub
perkara ini memanfaatkan eksepsi kami untuk mengatur strategi yang lebih baik
guna menggolkan Surat Dakwaannya. Hal ini tidak lain dan tidak bukan, karena
ep
kami berprinsip suatu Peradilan yang baik, jujur dan adil haruslah ditunjang
k

dengan upaya yang optimal dari seluruh unsur penegak hukum di dalamnya;
ah

Adapun di dalam KUHAP sendiri, sebagaimana tertuang pada Pasal 156 ayat
R

si
(1), telah memberikan peluang dan/atau kesempatan kepada Terdakwa
dan/atau Penasihat Hukumnya untuk mengajukan keberatan, yang meliputi :

ne
ng

 Eksepsi Pengadilan Tidak Berwenang Mengadili Perkara;


 Eksepsi Dakwaan Tidak Dapat Diterima;

do
gu

 Eksepsi Surat Dakwaan Harus Dibatalkan;


Selanjutnya, selain apa yang diatur dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP tersebut,
dalam praktek atau dalam peraturan perundang-undangan lainnya terdapat
In
A

pula beberapa keberatan lain yang dapat diajukan Terdakwa dan/atau


penasihat Hukumnya, yaitu :
ah

lik

Eksepsi Kewenangan Menuntut Gugur;


Eksepsi ini memohon kepada Majelis Hakim supaya memutuskan kewenangan
m

ub

penuntut umum untuk menuntut dalam suatu perkara hapus atau gugur;
Yang masuk dalam kategori ini adalah :
ka

 Exceptio Judicate atau nebis in Idem (Pasal 76 KUHP);


ep

 Exceptio in Tempores (Pasal 78 KUHP);


ah

Eksepsi Tuntutan Penuntut Umum Tidak Dapat Diterima


es

Dalam hal eksepsi ini, diatur sebagaimana terdapat pada Pasal 263 ayat (2)
M

ng

huruf a dan Pasal 266 ayat (2) huruf b KUHAP. Dalam ketentuan pasal-pasal
on

Halaman 4 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut menyatakan dibolehkannya putusan hakim dengan amar putusan,

R
tuntutan penuntut umum tidak dapat diterima. Eksepsi jenis ini adalah

si
keberatan terhadap tindakan penuntutan yang dilakukan Jaksa Penuntut

ne
ng
Umum;
Menurut Yahya Harahap,SH; dalam bukunya “Pembahasan Permasalahan dan
Penerapan KUHAP, Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan

do
gu Peninjauan Kembali”, Penerbit Sinar Grafika, halaman 121, menjelaskan :
Eksepsi Tuntutan Penuntut Umum Tidak Dapat Diterima adalah merupakan

In
A
eksepsi yang dilakukan oleh Terdakwa atau penasihat hukumnya apabila tata
cara pemeriksaan yang dilakukan terhadap Terdakwa tidak memenuhi syarat
ah

yang ditentukan atau yang dimintakan ketentuan undang-undang. Dalam

lik
mengajukan eksepsi ini, permohonan yang dimintakan kepada Hakim adalah
agar Hakim menjatuhkan putusan dengan amar menyatakan bahwa tuntutan
am

ub
Jaksa Penuntut Umum tidak dapat diterima. Termasuk dalam kategori eksepsi
ini adalah :
ep
 Eksepsi pelanggaran Miranda Rule, bahwa penyidikan tidak memenuhi
k

ketentuan Pasal 56 ayat (1) KUHAP;


ah

 Eksepsi pemeriksaan tidak memenuhi syarat klacht delicten;


R

si
 Eksepsi penyidikan tidak memenuhi ketentuan yang diwajibkan dalam
KUHAP dan atau peraturan perundangan linnya yang berkaitanSedangkan

ne
ng

menurut Lilik Mulyadi,SH,MH, dalam bukunya “Hukum Acara Pidana, Suatu


Tinjaan Khusus Terhadap Surat Dakwaan, Eksepsi, dan Putusan

do
gu

Peradilan”; Penerbit Citra Aditya Bhakti, Bandung, halaman 102 – 103,


menjelaskan : Yang dimaksud eksepsi tuntutan penuntut umum tidak dapat
diterima, adalah :
In
A

 Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa bukan merupakan


tindak pidana akan tetapi merupakan ruang lingkup dalam bidang
ah

lik

hukum perdata;
Dasar hukum yang memperbolehkannya eksepsi ini juga terdapat pada
m

ub

yurisprudensi sebagai berikut :


 Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 510 K / Pid / 1988 tanggal 28
ka

April 1988, yang menyatakan tuntutan penuntut umum tidak dapat diterima;
ep

 Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 1565 K / Pid / 1991 tanggal 16


ah

September 1993 yang menyatakan : apabila syarat-syarat permintaan


R

dan/atau hak tersangka/terdakwa tidak terpenuhi seperti halnya penyidik


es

tidak menunjuk penasihat hukum bagi tersangka sejak awal penyidikan,


M

ng

tuntutan penuntut umum dinyatakan tidak dapat diterima;


on

Halaman 5 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Putusan Pengadilan Tinggi Yogyakarta Nomor : 03 Pid/2002/PTY

R
tertanggal 07 Maret 2002, menyatakan penuntutan yang dilakukan oleh

si
penuntut umum tidak dapat diterima karena didasarkan pada penyidikan

ne
ng
yang tidak syah, yaitu melanggar Pasal 56 ayat (1) KUHAP;
 Putusan Pengadilan Negeri Blora, Nomor : 11/Pid.B/2003/PN.B
tertanggal 13 Februari 2003, menyatakan penuntutan tidak dapat diterima

do
gu karena dilakukan atas dasar BAP yang batal demi hukum, karena dilakukan
dengan melanggar ketentuan Pasal 56 ayat (1) KUHAP;

In
A
 Putusan Pengadilan Negeri Tegal Nomor : 34/Pid.B/1995/PN.Tgl
tertanggal 26 Juni 1995 yang menyatakan penyidikan yang dilakukan oleh
ah

Mabes Polri tidak syah karena Pasal 56 ayat (1) KUHAP tidak diterapkan

lik
sebagaimana mestinya, sehingga penuntutan penuntut umum tidak dapat
diterima;
am

ub
Keberatan Terhadap Surat Dakwaan Tidak Cermat, Tidak Jelas Dan Tidak
ep
Lengkap
k

Bahwa sesuai dengan Pasal 143 (2) huruf b KUHAP, syarat materiil Surat
ah

Dakwaan meliputi :
R

si
1. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan;

ne
ng

2. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai waktu dan tempat
tindak pidana itu dilakukan;

do
gu

Yang dimaksud dengan uraian secara cermat, berarti menuntut ketelitian Jaksa
Penuntut Umum dalam mempersiapkan Surat Dakwaan yang akan diterapkan
bagi Terdakwa. Dengan menempatkan kata “cermat” paling depan dari tuntutan
In
A

Pasal 143 (2) huruf b KUHAP, pembuat UU menghendaki agar Jaksa Penuntut
Umum dalam membuat Surat Dakwaan selalu bersifat kongkrit dan teliti;
ah

lik

Uraian secara jelas berarti uraian kejadian atau fakta kejadian yang jelas dalam
Surat Dakwaan, sehingga Terdakwa dengan mudah memahami apa yang di
m

ub

dakwakan terhadap dirinya dan dapat mempersiapkan pembelaan dengan


sebaik-baiknya;
ka

Uraian secara lengkap, berarti surat dakwaan itu memuat semua unsur
ep

(elemen) tindak pidana yang didakwakan. Unsur-unsur tersebut harus terlukis


ah

secara bulat dan utuh di dalam uraian fakta kejadian yang dituangkan dalam
R

surat dakwaan;
es
M

ng

on

Halaman 6 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam surat dakwaan yang disusun oleh Penuntut Umum, terdapat ketidak-

R
cermatan, ketidak-jelasan dan ketidak-lengkapan mengenai tindak pidana yang

si
didakwakan, antara lain sebagaimana diuraikan berikut ini :

ne
ng
A. Mengenai uraian tindak pidana yang didakwakan
Bahwa surat dakwaan mengandung kesalahan-kesalahan fakta dan

do
gu ketidakcermatan dalam hal menguraikan peristiwa sebagaimana yang
ditulis dalam surat dakwaan. Sehingga terlihat terlalu dipaksakan untuk

In
A
dikaitkan dengan pasal yang didakwakan oleh Jaksa penuntut Umum;
Dakwaan
ah

’’Bahwa ia Terdakwa Esterlan Br Sihombing, pada hari Kamis tanggal 25

lik
April 2019 sekira pukul 08.30 Wib atau pada suatu waktu dalam bulan April
tahun 2019, bertempat di perladangan sawit milik saksi korban Edy Ronald
am

ub
Simbolon, SE yang terletak di Huta III Simangonai Nagori Jawa Kecamatan
Hutabayuraja Kabupaten Simalungun atau pada suatu tempat yang masih
ep
termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Simalungun, mereka yang
k

melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta


ah

melakukan, mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau


R

si
sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara
melawan hukum, yang dilakukan Terdakwa dengan cara dan dalam

ne
ng

keadaan sebagai berikut :


Bermula pada hari kamis tanggal 25 April 2019 sekira pukul 08.30 Wib,

do
gu

Terdakwa Esterlan Br Sihombing menyuruh saksi Toni Apul Tampubolon,


SE untuk memanen buah kelapa sawit milik saksi korban Edy Ronald
Simbolon, SE yang yang berada di perladangan di Huta III Simanginai
In
A

Nagori Jawa Baru Kecamatan Hutabayuraja Kabupaten Simalungun


kemudian saksi Toni Apul Tampubolon menyuruh pekerjanya untuk
ah

lik

memanen buah kelapa sawit yakni diantaranya saksi Sarno, saksi


Supriono, saksi Widianto, dan saksi Saut Parulian Manurung dimana
m

ub

peranan masing-masing adalah saksi Sarno, saksi Supriono dan saksi


Widianto Als Togo berperan mengegrek buah kelapa sawit yang ada
ka

dipohon dengan menggunakan alat egrek sebanyak 4 (empat) buah


ep

sementara saksi Saut Parulian Manurung berperan melangsir/


ah

memindahkan buah kelapa sawit dengan menggunakan alat beko dan


R

setelah buah keiapa sawit selesai dipanen sebanyak 120 (seratus dua
es

puluh) tandan kernudian Terdakwa memberikan upah sebesar


M

ng

Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah) kepada saksi Toni Apul Tampubolon
on

Halaman 7 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk diserahkan kepada anggota pekerjanya sebesar Rp.100.000,-

R
(seratus ribu rupiah) lalu Terdakwa dengan dibonceng saksi Nurmala Br

si
Marbun yang merupakan cucunya mendatangi saksi Arifin Marbun (Dalam

ne
ng
penuntutan terpisah) dan Terdakwa mengatakan kepadanya ‘’alapma
kalapa sawit nga dipanen’’ (artinya bawalah kelapa sawit yang sudah
dipanen) selanjutnya setelah mengatakan hal tersebut kepada saksi Arifin

do
gu Marbun lalu Terdakwa dengan saksi Nurmala Br Marbun bersama dengan
supirnya yang bnernama Hatorangan Als Golap (merupakan pekerja saksi

In
A
Arifin Marbun) datang keperladangan sawit milik saksi korban Edy Ronald
Simbolon, SE dengan mengendarai 1 (satu) unit mobil langsir warna hijau
ah

milik saksi Arifin Marbun dan sesampainya diperladangan sawit tersebut

lik
kemudian Terdakwa menjual buah kelapa sawit milik saksi korban Edy
Ronald Simbolon, SE kepada saksi Arifin Marbun tanpa sepengetahuan
am

ub
dan seijin dari saksi korban selaku pemiliknya kemudian buah kelapa sawit
ditimbang oleh pekerja Terdakwa yang bernama Hatorangan Als Golap dan
ep
mengangkatnya kedalam mobil langsir tersebut seterusnya saksi Arifin
k

Marbun menjual buah kelapa sawit ke Pabrik Kelapa Sawit HBM di Bahal
ah

Batu dan pada hari Minggu tanggal 26 April 2019 sekira pukul 10.00 Wib.
R

si
Saksi Arifin Marbun membayar uang pembelian buah kelapa sawit kepada
Terdakwa sebesar Rp.2.910.000,- (dua juta sembilan ratus sepuluh ribu

ne
ng

rupiah) dengan rincian 3 (tiga) ton buah kelapa sawit dikalikan dengan
Rp.970,- (sembilan ratus tujuh puluh rupiah);

do
gu

Bahwa akibat perbuatan Terdakwa Esterlan Br Sihombing sehingga saksi


Edy Ronald Simbolon, SE mengalami kerugian sebesar Rp.3.960.000,-
(tiga Juta sembilan ratus enam puluh ribu rupiah);
In
A

Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 362 KUHPidana


Jo Pasal (1) ke-1 KUHPidana;
ah

lik

 Bahwa kasus yang menjerat dan menyeret Terdakwa Esterlan


Br Sihombing dalam persidangan khususnya sebagaimana yang
m

ub

didakwakan oleh yang terhormat jaksa dalam dakwaannya pada


pokoknya adalah tidak menjelaskan secara menyeluruh perbuatan
ka

yang dilakukan, hal ini dikarenakan lahan dan tanaman sawit yang
ep

berada di atasnya adalah milik Esterlan Br Sihombing yang


ah

dibuktikan dengan Surat Keterangan Tanah (SKT) yang di


R

keluarkan oleh Kepala desa, tentunya kondisi ini masuk kedalam


es

ranah hukum perdata;


M

ng

on

Halaman 8 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Terdakwa adalah Pemilik tanah/tanaman sawit yang terletak

R
di Huta III Simangonai Nagori Jawa baru, Kecamatan Huta Bayu

si
Raja, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, dengan

ne
ng
Luas Tanah + 48.945 M2 adalah Milik Jalongan Simbolon
(almarhum) dan Esterlan Sihombing (Istri dari Jalongan
Simbolon), sesuai dengan bukti-bukti surat yang dimiliki oleh

do
gu Terdakwa serta keterangan saksi-saksi. Sementara Pelapor
bukanlah pemilik tanah dan Rumah yang berada di Nagori Jawa

In
A
baru, Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun,
Provinsi Sumatera Utara;
ah

Terdakwa dan Jalongan Simbolon (almarhum) selaku suami

lik

Terdakwa adalah yang dulunya menanami tanaman sawit diatas
tanas tersebut dibuktikan oleh keterangan saksi-saksi;
am

ub
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Tidak Cermat, Tidak Jelas Dan Kabur
ep
(Obsccur Libel) Dan Bukan Merupakan Tindak Pidana Akan Tetapi
k

Merupakan Ruang Lingkup Dalam Bidang Hukum Perdata


ah

1. Terdakwa Tidak Pernah Diperiksa Sebagai Calon Tersangka


R

si
Bahwa sebagaimana diketahui Terdakwa tidak pernah dilakukan
Pemeriksaan dalam kapasitas Terdakwa sebagai calon tersangka, tetapi

ne
ng

pihak Kepolisian langsung menetapkan Terdakwa menjadi Tersangka;


Sehingga hal ini mengakibatkan tidak seimbangnya Terdakwa dapat

do
gu

melakukan klarifikasi terhadap apa yang dituduhkan oleh Pihak Penyidik.


Terdakwa tidak pernah diperiksa untuk pertama kali oleh pihak penyidik
pada saat setelah ditetapkan sebagai Tersangka;
In
A

Dengan demikian harus dibatalkan tentang dakwaan yang diajukan kepada


diri Terdakwa oleh Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini;
ah

lik

2. Tidak Pernah Ada Penyelidikan Atas Diri Terdakwa


Bahwa sebagaimana diakui baik oleh Terdakwa, bahwa penetapan
m

ub

tersangka atas diri Terdakwa baru diketahui berdasarkan surat penetapan


menjadi tersangka;
ka

Bahwa hal itu senada dengan penyelidikan dan penyidikan, menurut Yahya
ep

Harahap, S.H., dalam bukunya yang berjudul Pembahasan Permasalahan


ah

dan Penerapan KUHAP: Penyidikan dan Penuntutan (hal. 101),


R

menjelaskan bahwa dari pengertian dalam KUHAP, “penyelidikan”


es

merupakan tindakan tahap pertama permulaan “penyidikan”. Akan tetapi


M

ng

harus diingat, penyelidikan bukan tindakan yang berdiri sendiri terpisah dari
on

Halaman 9 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
fungsi “penyidikan”. Penyelidikan merupakan bagian yang tak terpisah dari

R
fungsi penyidikan. Kalau dipinjam kata-kata yang dipergunakan buku

si
petunjuk Pedoman Pelaksanaan KUHAP, penyelidikan merupakan salah

ne
ng
satu cara atau metode atau sub daripada fungsi penyidikan yang
mendahului tindakan lain, yaitu penindakan berupa penangkapan,
penahanan, penggeledahan, penyitaan, pemeriksaan surat, pemanggilan,

do
gu tindakan pemeriksaan, dan penyerahan berkas kepada penuntut umum.
Lebih lanjut, Yahya Harahap menyatakan bahwa jadi sebelum dilakukan

In
A
tindakan penyidikan, dilakukan dulu penyelidikan oleh pejabat penyelidik,
dengan maksud dan tujuan mengumpulkan “bukti permulaan” atau “bukti
ah

yang cukup” agar dapat dilakukan tindak lanjut penyidikan. Mungkin

lik
penyelidikan dapat disamakan dengan pengertian “tindak pengusutan”
sebagai usaha mencari dan menemukan jejak berupa keterangan dan
am

ub
bukti-bukti suatu peristiwa yang diduga merupakan tindak pidana.
Yahya Harahap (Ibid, hal. 102) juga mengatakan bahwa jika diperhatikan
ep
dengan seksama, motivasi dan tujuan penyelidikan, merupakan tuntutan
k

tanggung jawab kepada aparat penyidik, untuk tidak melakukan tindakan


ah

penegakan hukum yang merendahkan harkat martabat manusia. Sebelum


R

si
melangkah melakukan pemeriksaan penyidikan seperti penangkapan atau
penahanan, harus lebih dulu berusaha mengumpulkan fakta dan bukti,

ne
ng

sebagai landasan tindak lanjut penyidikan. Penyelidikan atas perkara orang


lain tidak dapat langsung dipakai pada penyelidikan atas nama Terdakwa.

do
gu

Dengan demikian jelas berdasarkan uraian singkat diatas, kegiatan


penyelidikan dan penyidikan merupakan 2 hal yang tidak dapat berdiri
sendiri dan dapat dipisahkan keduanya. Berkenaan dengan Terdakwa tidak
In
A

pernah diterbitkannya surat perintah penyelidikan atas diri Terdakwa, maka


dapat dikatakan tidak sah dan cacat hukum, untuk itu harus dibatalkan.
ah

lik

3. Perbuatan Terdakwa Murni Merupakan Hubungan Hukum


Keperdataan
m

ub

a. Bahwa, Penetapan Esterlan Br Sihombing sebagai Terdakwa oleh


Jaksa Penuntut Umum sebagaimana disebut pada Pasal 362
ka

KUHPidana Jo Pasal (1) ke-1 KUHPidana, berdasarkan laporan Edy


ep

Ronald Simbolon, SE yang mengaku sebagai pemilik tanah sekaligus


ah

pemilik tanaman sawit adalah sama sekali tidak berdasar, hal ini sesuai
R

dengan surat-surat kepemilikan tanah yang dimiliki oleh Terdakwa


es

(bukti surat terlampir);


M

ng

on

Halaman 10 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Bahwa Terdakwa adalah Pemilik tanah/tanaman sawit yang

R
terletak di Huta III Simangonai Nagori Jawa baru, Kecamatan Huta

si
Bayu Raja, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, dengan

ne
ng
Luas Tanah + 48.945 M2 adalah Milik Jalongan Simbolon (almarhum)
dan Esterlan Sihombing (Istri dari Jalongan Simbolon), sesuai dengan
bukti-bukti surat yang dimiliki oleh Terdakwa serta keterangan saksi-

do
gu saksi. Sementara Pelapor bukanlah pemilik tanah dan Rumah yang
berada di Nagori Jawa baru, Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten

In
A
Simalungun, Provinsi Sumatera Utara (bukti surat terlampir);
c. Bahwa tanah/tanaman sawit milik Terdakwa yang terletak di Huta
ah

III Simangonai Nagori Jawa baru, Kecamatan Huta Bayu Raja,

lik
Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, belum pernah
dialihkan kepada pihak lain (bukti surat terlampir);
am

ub
d. Bahwa Terdakwa dan Jalongan Simbolon (almarhum) selaku
suami terdakwa adalah yang dulunya menanami tanaman sawit diatas
ep
tanah tersebut dibuktikan oleh keterangan saksi-saksi (bukti surat
k

terlampir);
ah

e. Bahwa Terdakwa dan Jalongan Simbolon (almarhum) selaku


R

si
suami terdakwa dari dulunya yang memanen hasil sawit tersebut
dibuktikan oleh keterangan saksi-saksi;

ne
ng

f. Bahwa setelah Jalongan Simbolon (selaku suami Terdakwa)


meninggal dunia, maka yang meneruskan merawat dan memanen

do
gu

sawit teresebut adalah Terdakwa;

Berdasarkan uraian sebagaimana kami jelaskan di atas, selanjutnya perlu


In
A

kami simpulkan sebagai berikut :


1. Bahwa, pengambilan hasil sawit di lahan Esterlan Br Sihombing
ah

lik

bukanlah suatu tindak pidana, karena perbuatan Esterlan Br Sihombing


dilakukan di atas lahan miliknya sendiri berdasarkan kepemilikan yang
m

ub

dimilikinya berdasarkan surat-surat yang dikeluarkan oleh kepala desa


(bukti surat Terlampir);
ka

2. Bahwa Esterlan Br Sihombing berhak menguasai, mengelola dan


ep

memanen hasil sawit tersebut karena lahan tersebut adalah miliknya


ah

berdasarkan surat-surat yang dikeluarkan oleh kepala desa (bukti surat


R

Terlampir);
es

3. Bahwa, keberadaan Edy Ronald Simbolon selaku pelapor tidak memiliki


M

ng

hak untuk menguasai, mengelola dan memanen hasil sawit Milik Esterlan
on

Halaman 11 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Br Sihombing, karena Edy Ronald Simbolon tidak memilik alas hak sebagai

R
pemilik tanah dan sawit tersebut berdasarkan surat-surat yang dikeluarkan

si
oleh kepala desa (bukti surat Terlampir);

ne
ng
4. Bahwa, akibat permasalahan ini, Esterlan Br Sihombing telah
mengajukan Gugatan Perdata di Pengadilan Negeri Simalungun dengan
Nomor Perkara 95/Pdt G/2019/PN Sim (Terlampir);

do
gu 5. Selanjutnya, dalam pengadilan perdata dalam perkara No. 95/Pdt
G/2019/PN Sim pada agenda mediasi tanggal 5 Maret 2019, pihak

In
A
Tergugat I Rotua Simbolon dan Tergugat II Edy Ronald Simbolon dianjurkan
oleh Hakim Mediator untuk mengembalikan uang penjualan lahan sawit
ah

kepada Penggugat atau mengembalikan tanah kepada Penggugat, dalam

lik
hal ini Esterlan Sihombing;
Atas uraian eksepsi/keberatan yang telah kami sampaikan dan atas dasar
am

ub
ketentuan sebagaimana diatur serta ditegaskan Pasal 56 ayat (1) dan ayat (2)
KUHAP maka dengan ini kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa Esterlan Br
ep
Sihombing memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim pemeriksa perkara ini
k

agar berkenan menetapkan dan memutuskan : Menerima dan mengabulkan


ah

Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa untuk seluruhnya;


R

si
1. Menyatakan Surat Dakwaan Jaksa/Penuntut Umum Batal Demi Hukum
atau setidak-tidaknya dinyatakan batal;

ne
ng

2. Menyatakan Surat Dakwaan Jaksa/Penuntut Umum Tidak Dapat


Diterima;

do
gu

3. Melepaskan Terdakwa Esterlan Br Sihombing dari segala tuntutan


hukum (onslag van rechtsvervolging);
4. Menyatakan menghentikan persidangan perkara aquo dan
In
A

memerintahkan agar berkas perkara dikembalikan kepada sdr.


Jaksa/Penuntut Umum;
ah

lik

5. Menyatakan Terdakwa Esterlan Br Sihombing direhabilitasi harkat dan


martabatnya serta memulihkan nama baik Terdakwa;
m

ub

6. Membebankan biaya perkara pada Negara;


Atau :
ka

Apabila Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain mohon putusan


ep

hukum yang seadil-adilnya (ex aquo et bono);


ah

Menimbang, bahwa atas keberatan Terdakwa/Penasihat Hukum


R

Terdakwa tersebut, Penuntut Umum telah mengajukan pendapat yang pada


es

pokoknya Surat Dakwaan telah memenuhi Pasal 143 ayat (2) KUHAP dan
M

ng

dapat dijadikan dasar untuk melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa


on

Halaman 12 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Esterlan Br. Sihombing, oleh karena itu mohon kepada Majelis Hakim untuk

R
melanjutkan pemeriksaan kepada pokok perkara guna melancarkan

si
pemeriksaan dalam perkara ini;

ne
ng
Menimbang, bahwa setelah membaca dan meneliti uraian keberatan
Terdakwa/Penasihat Hukum Terdakwa, maka pada pokoknya alasan-alasan
keberatan tersebut adalah sebagai berikut :

do
gu 1. Dakwaan Penuntut Umum Tidak Cermat, Tidak Jelas, Tidak Lengkap
dan Kabur (Obsccur Libel);

In
A
2. Perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa bukan merupakan tindak
pidana akan tetapi merupakan ruang lingkup dalam bidang hukum
ah

perdata;

lik
Menimbang, bahwa terhadap keberatan tersebut, Majelis Hakim
mempertimbangkan sebagai berikut :
am

ub
Ad.1. Dakwaan Penuntut Umum Tidak Cermat, Tidak Jelas, Tidak Lengkap
dan Kabur (Obsccur Libel);
ep
Menimbang, bahwa di dalam Pasal 140 ayat (1) KUHAP, disebutkan
k

“Surat Dakwaan” atau dimasa yang lalu Surat Dakwaan lazim disebut acte van
ah

verwizjing. bahwa untuk menentukan suatu dakwaan harus dibatalkan haruslah


R

si
dilihat kepada apakah surat dakwaan tersebut telah memenuhi syarat materiil
suatu surat dakwaan;

ne
ng

Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf a dan b
KUHAP, maka syarat suatu Surat Dakwaan harus :

do
gu

a. Diberi tanggal dan ditandatangani oleh Penuntut Umum;


b. Memuat secara lengkap identitas tersangka;
c. Memuat uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak
In
A

pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak


pidana itu dilakukan;
ah

lik

 Suatu surat dakwaan memuat uraian tidak cermat yaitu misalnya :


apabila uraian perbuatan yang didakwakan tidak bersesuaian satu
m

ub

sama lain bahkan terjadi pertentangan antara perbuatan atau kejadian


yang satu dengan yang lain atau antara perbuatan atau kejadian
ka

dengan unsur delik yang didakwakan;


ep

 Suatu dakwaan dikatakan memuat uraian yang tidak jelas, yaitu


ah

misalnya : tidak jelas menyebutkan fakta perbuatan yang menjadi


R

dasar tindak pidana yang didakwakan;


es
M

ng

on

Halaman 13 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Suatu surat dakwaan tidak memuat uraian secara lengkap,

R
misalnya : apabila surat dakwaan tidak lengkap menguraikan fakta

si
yang mendukung masing-masing unsur delik;

ne
ng
Menimbang, bahwa suatu dakwaan dinyatakan “batal” atau “batal demi
hukum” berdasarkan Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP apabila tidak
diuraikan secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang

do
gu didakwakan dengan menyebutkan waktu (tempus delicti) dan tempat tindak
pidana itu dilakukan (locus delicti);

In
A
Menimbang, bahwa apabila surat dakwaan tidak memenuhi syarat
materiil tersebut maka dakwaan tersebut berdasarkan Pasal 143 ayat (3)
ah

KUHAP batal demi hukum. Hal ini sesuai dengan Pasal 143 ayat (3) KUHAP

lik
yang berbunyi “Surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) huruf b, batal demi hukum”;
am

ub
Menimbang, bahwa karena KUHAP tidak memberikan parameter yang
tegas dan jelas mengenai dakwaan yang diuraikan secara cermat, jelas dan
ep
lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan, maka Majelis Hakim akan
k

berpedoman pada sumber hukum lainnya, yaitu doktrin dan yurisprudensi yang
ah

cukup relevan untuk dijadikan pedoman atau sumber dalam


R

si
mempertimbangkan Putusan Sela ini diantaranya :
 Menurut Yurisprudensi dan doktrin pengertian dakwaan tidak dapat

ne
ng

terima apabila memenuhi syarat misalnya :


 Dalam perkara delik aduan (klacht delict) tidak ada pengaduan

do
gu

dari korban atau;


 Karena menurut hukum tidak ada lagi hak untuk menuntut
Terdakwa, misalnya karena perkara sudah hilang karena lewat waktu/
In
A

daluwarsa (misalnya eks Pasal 77, 78, 79, KUHP), atau;


Apa yang didakwakan kepada Terdakwa telah berlaku azas Ne
ah


lik

Bis In Idem (eks Pasal 76 KUHP);


 PAF Lamintang mengatakan : bilamana suatu uraian mengenai suatu
m

ub

pidana yang didakwakan dalam surat dakwaan dapat dipandang sebagai


cermat, jelas dan lengkap, kiranya adalah sulit untuk dapat memberikan
ka

suatu pedoman yang singkat dan dapat diberlakukan secara umum,


ep

mengingat banyaknya tindak pidana yang dapat didakwakan oleh Penuntut


ah

Umum, banyaknya cara yang dapat dipergunakan oleh para pelaku untuk
R

melakukan tindak pidana yang mereka lakukan. Dengan demikian, maka


es

untuk menilai apakah perumusan suatu tindak pidana dalam surat dakwaan
M

ng

itu sudah cermat, jelas dan lengkap hanya dapat ditentukan secara
on

Halaman 14 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kasuistis saja. Oleh karena itu untuk mendapatkan kejelasan tentang

R
masalah ini sebaiknya kita meneliti doktrin dan yurisprudensi (PAF

si
Lamintang, KUHAP dengan pembahasan secara yuridis menurut

ne
ng
yurisprudensi dan ilmu pengetahuan pidana, 1984 : hal 316);
 M. Yahya Harahap mengatakan : “ ……. Apakah benar-benar Terdakwa
dirugikan untuk membela diri. Apakah benar-benar surat dakwaan tidak

do
gu jelas dan tidak lengkap memuat elemen atau unsur-unsur tindak pidana
yang didakwakan atau rumusan dakwaan tidak merinci secara jelas

In
A
bagaimana tindak pidana dilakukan oleh Terdakwa atau dakwaan tidak
mencantumkan secara jelas waktu dan tempat tindak pidana dilakukan“ (M.
ah

Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan penerapan KUHAP,

lik
1988; hal.433-434);
 DR. A. Hamzah, SH, menyatakan bahwa penafsiran suatu perumusan
am

ub
dakwaan secara jelas adalah relatif, hendaknya ukuran konkrit yaitu apakah
keadaan itu menunjukkan Terdakwa dirugikan atau tidak. Jika Terdakwa
ep
telah mengetahui dan mengerti untuk apa dan apa sebab ia didakwa, maka
k

halnya surat dakwaan sudah memadai jelasnya (A. Hamzah, Pengantar


ah

Hukum Acara Pidana Indonesia, 1985, hal 37-38);


R

si
 Rakernas Mahkamah Agung RI dengan Ketua Pengadilan Tinggi seluruh
Indonesia tahun 1986, Mahkamah Agung memberi petunjuk sebagai berikut

ne
ng

:
Maksud Pasal 143 ayat (2) KUHAP dengan kalimat “uraian secara cermat,

do
gu

jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan“ adalah bahwa
dalam surat dakwaan itu harus disebut apa yang sesungguhnya dilakukan
oleh Terdakwa yang memenuhi unsur delik yang didakwakan, sehingga
In
A

tidak cukup hanya menyebut unsur deliknya saja. (Hasil Rakernas


Mahkamah Agung RI dengan Ketua Pengadilan Tinggi seluruh Indonesia
ah

lik

tahun 1986, hal 152);


 Putusan Mahkamah Agung RI No.1922 K/Pid/1987 tanggal 29 Mei 1997,
m

ub

menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum menjadi batal demi hukum


karena surat dakwaan itu obscuur libel, kabur, disebabkan karena Penuntut
ka

Umum dalam membuat surat dakwaannya telah mencampur adukkan 2


ep

(dua) bentuk “penyertaan delik” atau Deelneming, yaitu antara :


ah

 “Bentuk menyuruh melakukan“, (middelijke dader) ex pasal 55 (1)


R

ke-1 KUHPidana;
es

“Bentuk pembujukan“ (uitlokking author intelectualis) ex pasal 55


M


ng

(1) ke-2 KUHP;


on

Halaman 15 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kedua bentuk tersebut telah dicampur adukkan dan dirumuskan menjadi

R
satu dakwaan, padahal masing-masing bentuk mempunyai ciri dan

si
persyaratan yuridis berbeda satu sama lain;

ne
ng
 Putusan Mahkamah Agung RI No.836 K/Pid/1983 tanggal 22 Nopember
1994, menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum menjadi batal demi
hukum karena dalam surat dakwaan tidak disebutkan dan diuraikan

do
gu maksud dari Terdakwa mengucapkan kata-kata tersebut;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim membaca secara teliti dan

In
A
seksama surat dakwaan Penuntut Umum, dakwaan Penuntut Umum tersebut
telah memuat tanggal surat dakwaan yaitu tertanggal 10 Februari 2020, ditanda
ah

tangani oleh Penuntut Umum yaitu Victor Purba, S.H., serta memuat nama

lik
lengkap Terdakwa yaitu Esterlan Br Sihombing, tempat lahir : Samosir, Umur :
80 Tahun, Tanggal lahir : 10 Februari 1940, Jenis Kelamin : Perempuan,
am

ub
Kebangsaan : Indonesia, Tempat Tinggal : Huta III Simangonai Nagori Jawa
Baru Kecamatan Hutabayuraja Kabupaten Simalungun, Agama : Kristen, dan
ep
pekerjaan Terdakwa yaitu Bertani, sehingga menurut hemat Majelis Hakim telah
k

memenuhi syarat formil sebagaimana dimaksudkan Pasal 143 ayat (2) huruf a);
ah

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim membaca secara teliti dan


R

si
seksama surat dakwaan Penuntut Umum, dakwaan Penuntut Umum tersebut
telah diuraikan secara cermat, yaitu telah dicantumkannya seluruh unsur

ne
ng

menurut ketentuan Pasal yang dilanggar yaitu perbuatan Terdakwa


Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 362 KUHPidana Jo

do
gu

Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHPidana, dan dakwaan Penuntut Umum telah jelas,
terang dan dapat dengan mudah dimengerti, karena Penuntut Umum telah
memformulasikan atau memadukan semua fakta perbuatan yang mendukung
In
A

tiap-tiap rumusan unsur dari tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa,
demikian juga uraian perbuatan materiel (materiele handeling) yang mendukung
ah

lik

rumusan unsur dari setiap tindak pidana yang didakwakan telah dirumuskan
secara sistimatik dan kronologis sebagaimana dakwaan Penuntut Umum, hal ini
m

ub

telah menandai bahwa surat dakwaan telah cermat, jelas, lengkap dan
tergambar tentang :
ka

 Siapa pelaku dari tindak pidana tersebut;


ep

 Bagaimana cara melakukan;


ah

 Apa akibat dari pada tindak pidana yang dilakukan;


R

sehingga menurut hemat Majelis Hakim telah memenuhi syarat Meteril


es

sebagaimana yang dimaksudkan Pasal 143 ayat (2) huruf b);


M

ng

on

Halaman 16 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian pertimbangan di atas,

R
Majelis Hakim berpendapat Surat dakwaan Penuntut Umum telah menguraikan

si
secara cermat dan lengkap mengenai elemen-elemen tindak pidana yang

ne
ng
didakwakan, dan termasuk menguraikan bagaimana tindak pidana yang
didakwakan dilakukan dan telah pula menyebutkan waktu (tempus delicti) dan
tempat tindak pidana itu dilakukan (locus delicti), serta akibat dari perbuatan

do
gu Terdakwa tersebut dan dengan dakwaan Penuntut Umum tersebut Terdakwa
tidak akan dirugikan dalam melakukan pembelaan dirinya;

In
A
Ad.2. Perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa bukan merupakan tindak
pidana akan tetapi merupakan ruang lingkup dalam bidang hukum
ah

perdata;

lik
Menimbang, bahwa sebagaimana dalam berkas perkara Penuntut Umum
mengajukan alat bukti berupa surat sehubungan dengan bukti kepemilikan yang
am

ub
dimiliki Saksi Korban Edy Ronald Simbolon, S.E., terhadap buah kelapa sawit
dalam perkara ini yang berada di perladangan di Huta III Simanginai Nagori
ep
Jawa Baru Kecamaan Hutabayuraja Kabupaten Simalungun yaitu :
k

1. Fotocopy Salinan Akta Kuasa Nomor : 05 yang dibuat Notaris Wijati


ah

Sukarno, S.H., M.Kn tanggal 07 November 2018;


R

si
2. Fotocopy Tanda Terima/Surat Pernyataan tanggal 22 November 2018
dan tanggal 13 Oktober 2018 antara Rotua Simbolon sebagai Pihak

ne
ng

Pertama (I) dengan Edy Ronald Simbolon sebagai Pihak Kedua (II);
3. Fotocopy Salinan Akta Pencabutan Surat Kuasa Nomor : 14 tanggal 27

do
gu

Mei 2019 yang dibuat Notaris Susan, S.H., M.Kn.


4. Fotocopy Surat Penyerahan Ganti Rugi Sebidang Tanah tanggal 10-4-
1994;
In
A

5. Fotocopy Kesepakatan Bersama tanggal 02 Oktober 2018;


6. Fotocopy Surat Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi tanggal 13 November
ah

lik

2018;
7. Fotocopy Foto Lokasi perladangan sawit di Huta III Simanginai Nagori
m

ub

Jawa Baru Kecamaan Hutabayuraja Kabupaten Simalungun;


Menimbang, bahwa sebagaimana eksepsinya Terdakwa dan atau
ka

Penasihat Hukum Terdakwa melampirkan alat bukti berupa surat sehubungan


ep

dengan bukti kepemilikan yang dimiliki Terdakwa terhadap buah kelapa sawit
ah

dalam perkara ini yang berada di perladangan di Huta III Simanginai Nagori
R

Jawa Baru Kecamaan Hutabayuraja Kabupaten Simalungun yaitu :


es
M

ng

on

Halaman 17 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Fotocopy Surat Keterangan Tanah Nomor : 593/423/JB/2012 tanggal 14-

R
08-2012 yang ditandatangani Pangulu Jawa Baru Kecamatan Hutabayu

si
Raja Negori Jawa Baru;

ne
ng
2. Fotocopy Surat Penyerahan Ganti rugi Sebidang Tanah tanggal 10-4-
1994;
3. Fotocopy Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah atas nama

do
gu Esterlan Hombing;
4. Fotocopy Surat Pernyataan Esterlan Sihombing tanggal 14 Agustus

In
A
2012;
5. Fotocopy Berita Acara Peninjauan/Pengukuran Tanah tanggal 04
ah

Agustus 2012;

lik
6. Fotocopy Surat dari Esterlan Sihombing kepada Pangulu Nagori Jawa
Baru tanggal 06 Agustus 2012;
am

ub
7. Fotocopy Surat Keterangan Nomor : 592.11/425/JB/2012 tanggal 14-08-
2012 yang ditandatangani Pangulu Jawa Baru Kecamatan Hutabayu Raja
ep
Negori Jawa Baru;
k

8. Fotocopy Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan oleh


ah

Esterlan Sihombing tanggal 9 Desember 2019;


R

si
9. Fotocopy Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi Dan
Bangunan Tahun 2002 dan Tahun 2019;

ne
ng

10. Fotocopy Surat Pernyataan Esterlan Sihombing tanggal 21


Oktober 2019;

do
gu

11. Fotocopy Surat Pernyataan Tapal Batas tanggal 21 Oktober 2019;


12. Fotocopy Surat Pernyataan Penguasaan/Pengusahaan Tanah dari
Esterlan Sihombing tanggal 02 Mei 2019 yang diketahui Pangulu Jawa
In
A

Baru;
13. Fotocopy Surat Pernyataan tanggal 21 Oktober 2019 yang
ah

lik

diketahui Pangulu Jawa Baru;


14. Fotocopy Surat Pernyataan Ahli Waris Almarhum Jalongin
m

ub

Simbolon tanggal 21 Oktober 2019;


Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti berupa surat-surat
ka

sebagaimana tersebut di atas, pada pokoknya Saksi Korban Edy Ronald


ep

Simbolon, S.E., mengakui kalau buah kelapa sawit dalam perkara ini yang
ah

berada di perladangan di Huta III Simanginai Nagori Jawa Baru Kecamaan


R

Hutabayuraja Kabupaten Simalungun adalah diakui milik Saksi Korban Edy


es

Ronald Simbolon, S.E., dan Terdakwa sehubungan dengan buah kelapa sawit
M

ng

dalam perkara ini yang berada di perladangan di Huta III Simanginai Nagori
on

Halaman 18 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jawa Baru Kecamaan Hutabayuraja Kabupaten Simalungun adalah diakui milik

R
Terdakwa;

si
Menimbang, bahwa setelah Hakim membaca dan mencermati alat bukti

ne
ng
surat milik Saksi Korban Edy Ronald Simbolon, S.E., dihubungkan dengan alat
bukti surat milik Terdakwa menurut hemat Majelis Hakim permasalahan antara
Saksi Korban Edy Ronald Simbolon, S.E., dengan Terdakwa adalah mengenai

do
gu sengketa kepemilikan yang berada dalam lingkup Hukum Perdata yang
merupakan kewenangan Pengadilan Negeri, oleh karena itu harus diputus

In
A
terlebih dahulu menurut hukum perdata untuk mengetahui siapa pemiliknya
yang sah, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat perbuatan Terdakwa
ah

dalam perkara ini bukan merupakan Perbuatan Pidana namun merupakan

lik
Perbuatan Perdata, hal ini sejalan dengan Putusan Mahkamah Agung RI
Nomor : 449 K/Pid/2001 tanggal 17 Mei 2001;
am

ub
Menimbang, bahwa telah menjadi Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung
Republik Indonesia bahwa mengenai sengketa kepemilikan adalah merupakan
ep
sengketa perdata yang harus diputus terlebih dahulu menurut hukum perdata
k

untuk mengetahui pemiliknya yang sah;


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka


R

si
keberatan Terdakwa/Penasihat Hukum Terdakwa sehubungan dengan
Perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa bukan merupakan tindak pidana akan

ne
ng

tetapi merupakan ruang lingkup dalam bidang hukum perdata haruslah


dinyatakan diterima;

do
gu

Menimbang, bahwa oleh karena keberatan Terdakwa/Penasihat Hukum


Terdakwa diterima maka pemeriksaan perkara ini tidak dapat dilanjutkan;
Menimbang, bahwa oleh karena keberatan diterima maka biaya perkara
In
A

dibebankan kepada negara;


Memperhatikan, Pasal 143 ayat (3), Pasal 156 ayat (1) dan (2) Undang-
ah

lik

undang RI Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan
perundang-undangan lain yang bersangkutan;
m

ub

MENGADILI :
 Menerima eksepsi Terdakwa dan atau Penasihat Hukum Terdakwa;
ka

 Menyatakan pemeriksaan perkara ini tidak dapat dilanjutkan;


ep

 Membebankan biaya perkara kepada negara;


ah

Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


es

Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri Simalungun, pada hari Senin, tanggal 6


M

ng

April 2020, oleh kami, Roziyanti, S.H., sebagai Hakim Ketua, Mince Setiawaty
on

Halaman 19 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ginting, S.H., M.Kn., dan Aries Kata Ginting, S.H., masing-masing sebagai

R
Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari

si
Senin tanggal 13 April 2020 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim

ne
ng
Anggota tersebut, dibantu oleh Paringatan Saragih, S.H., Panitera Pengganti
pada Pengadilan Negeri Simalungun, serta dihadiri oleh Victor Purba, S.H.,
Penuntut Umum dan Terdakwa didampingi Penasihat Hukumnya;

do
gu
Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua,

In
A
Mince Setiawaty Ginting, S.H., M.Kn. Roziyanti, S.H.
ah

lik
Aries Kata Ginting, S.H.
Panitera Pengganti,
am

ub
Paringatan Saragih, S.H.
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 20 dari 20 Putusan Sela Nomor 88/Pid.B/2020/PN Sim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Anda mungkin juga menyukai