Anda di halaman 1dari 52

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa
dan mengadili Permohonan Pailit pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan

do
gu sebagaimana tersebut dibawah ini yang diajukan oleh:
KT CORPORATION, suatu perusahaan yang didirikan menurut hukum yang

In
A
berlaku di Negara Korea Selatan, beralamat kantor di Buljeong-ro 90
(Jeongja-dong), Bundang-gu, Seongnam-si, Gyeonggi-do, Korea
ah

lik
Selatan. Dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya DR.Amir
Syamsudin, SH.,MH; DR.Subani, SH.,MH; Marisa Iskandar,
SH.,LL.M; Warakah Anhar, SH.,MH; Sinta Agtrianasari, SH.,LL.M;
am

ub
Kharisma Rani Timur, SH.,MH; Fatahillah Ahmad L, SH.,MH; Suluh
Jagad, SH, para Pengacara di Kantor Hukum Amir Syamsudin &
ep
Parteners gedung Menara Sudirman Lantai 9 jalan Jend Sudirman,
k

Kav. 60, Jakarta Indonesia, berdasarkan Surat Kuasa Khusus yang


ah

telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, tertanggal 29 Juni 2020,


R

si
selanjutnya disebut sebagai ..................................... Pemohon Pailit;
Terhadap

ne
ng

PT GLOBAL MEDIACOM TBK., perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan


hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Pusat,

do
gu

beralamat di MNC Tower lantai 27, Jl. Kebon Sirih No.17-19, Jakarta
10340, dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya DR.Hotman Paris
Hutapea, SH.,Mhum; Nurbaiti Janah, SP.,SH; Nur Hidayat, SH; Noor
In
A

Akhmad Riyadhi, SH; Anthony Djono, SH.,MH; Yefikha, SH.,MH;


Randy Ozora Siregar, SH; Oktaviianus Wijaya Sakti, SH; Hana
ah

lik

Pertiwi, SH; Joshua, SH; Putri Ashilah Rasyid, SH; Tasia Winona,
SH; Shavey Bbaveiza Djohari, SH, para Advokat dan Konsultan
m

ub

Hukum di Law Firm Hotman Paris & Parteners, beralamat di


Kensington Commercial Blok A-12, jalan Bulever Raya, Kelapa
ka

Gading Jakarta Utara, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 3


ep

Agustus 2020, selanjutnya disebut sebagai ............ Termohon Pailit;


ah

Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tersebut;


es

- Setelah membaca berkas perkara;


M

ng

- Setelah membaca dan memperhatikan;


on
gu

Hal. 1 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, tanggal 28

si
Juli 2020, Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst, tentang
Penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara

ne
ng
Permohonan Pailit ini;
2. Surat Penetapan Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, tanggal 28
Juli 2020, Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN.NiagaJkt.Pst, tentang

do
gu Penetapan Hari Sidang pemeriksaan perkara Permohonan Pailit ini;
- Setelah memeriksa bukti-bukti yang di ajukan di persidangan;

In
A
- Setelah mendengarkan keterangan Pemohon di persidangan;
ah

lik
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
Menimbang, bahwa Pemohon dengan Surat Permohonannya tanggal 28
Juli 2020 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada
am

ub
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 28 Juli 2020 di bawah Register Nomor
33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt.Pst., yang telah diperbaiki oleh Pemohon
ep
tertanggal 4 Agustus 2020 telah mengajukan permohonan pernyataan pailit
k

sebagai berikut:
ah

si
A. LATAR BELAKANG UTANG
Terjadi sengketa antara Pemohon Pailit dengan Termohon Pailit sehubungan

ne
ng

dengan pelaksanaan opsi jual berdasarkan perjanjian opsi jual dan beli yang
dibuat oleh Pemohon Pailit, Termohon Pailit dan Qualcomm Incorporated

do
gu

(“Qualcomm”) tanggal 9 Juni 2006 (“Perjanjian Opsi Tahun 2006”) (Bukti P –


1A).
Termohon Pailit melanggar kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian
In
A

Opsi Tahun 2006 dan Pemohon Pailit mengajukan permohonan arbitrase ke


International Chamber of Commerce, Pengadilan Arbitrase Internasional
ah

lik

(“Pengadilan Arbitrase Internasional ICC”) untuk menyelesaikan sengketa


antara Permohon Pailit dan Termohon Pailit yang timbul sehubungan dengan
m

ub

apakah Pemohon Pailit berhak untuk mendapatkan pembayaran atas harga


saham dari Mobile-8 oleh Termohon Pailit berdasarkan Perjanjian Opsi Tahun
ka

2006.
ep

Majelis arbitrase yang memeriksa dan memutus perkara tersebut dalam putusan
ah

final arbitrase No.16772/CYK (“Putusan Arbitrase ICC No. 16772/CYK”)


R

tanggal 18 November 2010, secara tegas pada pokoknya menyatakan sebagai


es

berikut (Bukti P – 2A):


M

ng

1. Majelis menyatakan bahwa Majelis memiliki yurisdiksi atas sengketa ini.


on

2. Majelis menyatakan bahwa Termohon (PT GLOBAL MEDIACOM TBK)


gu

Hal. 2 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah melanggar Perjanjian Opsi Tahun 2006 dengan lalai untuk mematuhi

si
Pemberitahuan Pelaksanaan Opsi Penjualan tanggal 6 Mei 2009.
3. Majelis memerintahkan Termohon untuk membayar kepada Pemohon (KT

ne
ng
CORPORATION) suatu jumlah sebesar USD 13.850.966 yang terdiri dari
Harga Penjualan sebesar USD 9.984.975 berikut bunga atau pengembalian
berdasarkan kontrak sebesar USD 3.865.991.

do
gu 4. Majelis memerintahkan kepada Termohon untuk membayar bunga pra-
putusan kepada Pemohon atas jumlah sebesar USD 13.850.966 dengan

In
A
suku bunga sederhana tahunan sebesar 5.75% dari tanggal 6 Juli 2009
hingga tanggal Putusan ini.
ah

lik
5. Majelis memerintahkan kepada Termohon untuk membayar bunga pasca-
putusan kepada Pemohon atas jumlah sebesar USD 13.850.966 dari tanggal
Putusan ini hingga tanggal pembayaran penuh atas Putusan ini dengan suku
am

ub
bunga sederhana tahunan sebesar 5.75%.
6. Majelis memerintahkan Termohon untuk membayar kepada Pemohon suatu
ep
jumlah sebesar USD 731.642 untuk biaya hukum dan biaya-biaya lainnya.
k

7. Majelis memerintahkan Termohon untuk membayar kepada Pemohon suatu


ah

jumlah sebesar USD 238.000 sebagai biaya-biaya arbitrase termasuk biaya-


R

si
biaya dan pengeluaran-pengeluaran Majelis serta pengeluaran-pengeluaran
administratif ICC.

ne
ng

(semua jumlah sebagaimana tersebut di atas yang diberikan di dalam Putusan


Arbitrase ICC No. 16772/CYK secara bersama-sama disebut sebagai “Jumlah

do
gu

Nilai yang Diputuskan kepada Pemohon”).


Dengan demikian, atas hal tesebut, Pemohon Pailitan merupakan kreditur dan
Termohon Pailit adalah debitur sehubungan dengan gugatan atas Jumlah Nilai
In
A

yang Diputuskan kepada Pemohon berdasarkan Putusan Arbitrase ICC No.


16772/CYK.
ah

lik

B. PEMENUHAN PERSYARATAN UNTUK MENGABULKAN


m

ub

PERMOHONAN PAILIT
Pasal 1 angka 6, Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 8 Ayat (4) Undang-Undang
ka

Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan


ep

Kewajiban Pembayaran Utang (“Undang-Undang Kepailitan”) menetapkan


ah

persyaratan untuk permohonan kepailitan.


R

Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Kepailitan menyatakan bahwa “Utang adalah


es

kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang baik
M

ng

dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing, baik secara langsung
on

maupun yang akan timbul di kemudian hari atau kontijen, yang timbul karena
gu

Hal. 3 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perjanjian atau undang-undang dan yang wajib dipenuhi oleh Debitor dan bila

si
tidak dipenuhi memberi hak kepada Kreditor untuk mendapatkan
pemenuhannya dari harta kekayaan Debitor.”

ne
ng
Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Kepailitan menyatakan bahwa “Debitor yang
mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya satu
utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan

do
gu Putusan Pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas
permohonan satu atau lebih kreditornya.”

In
A
Penjelasan Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Kepailitan, yang dimaksud dengan
“utang yang telah jauth waktu dan dapat ditagih” adalah kewajiban untuk
ah

lik
membayar utang yang telah jatuh waktu, baik karena telah diperjanjikan, karena
percepatan waktu penagihannya sebagaimana diperjanjikan, karena pengenaan
sanksi atau denda oleh instansi yang berwenang, maupun karena putusan
am

ub
pengadilan, arbiter atau majelis arbitrase.” [penekanan ditambahkan)].
Pasal 8 Ayat (4) Undang-Undang Kepailitan menyatakan bahwa “permohonan
ep
pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau keadaan yang
k

terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit


ah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) telah dipenuhi.”


R

si
1. TERMOHON PAILIT MEMILIKI PALING TIDAK DUA KREDITUR
Pemohon Pailit adalah kreditur dengan gugatan atas Jumlah Nilai yang

ne
ng

Diputuskan kepada Pemohon berdasarkan Putusan Arbitrase ICC No.


16772/CYK.

do
gu

Qualcomm adalah kreditur lainnya dari Termohon Pailit. Qualcomm juga


merupakan pihak dari Perjanjian Opsi Tahun 2006, dan mengajukan
permohonan arbitrase ke Pengadilan Arbitrase ICC untuk menyelesaikan
In
A

sengketa antara Qualcomm dan Termohon Pailit.


Setelah proses persidangan arbitrase berakhir, Majelis Arbitrase menjatuhkan
ah

lik

putusan arbitrase No. 18062/VRO (“Putusan Arbitrase ICC 18062/VRO”)


tanggal 11 Oktober 2012 sebagai berikut (Bukti P – 3):
m

ub

1. Termohon (PT GLOBAL MEDIACOM TBK) wajib membayar kepada


Pemohon (Qualcomm) sejak tanggal putusan arbitrase final ini sebesar
ka

USD 39.500.479 ditambah bunga tetap sebesar 5.063% per tahun sejak 1
ep

Mei 2011 sampai dengan tanggal putusan arbitrase ini dan suku bunga tetap
ah

5.063% per tahun sejak tanggal putusan ini sampai pembayaran yang
R

sebenarnya dilakukan.
es

2. Kami memerintahkan Termohon untuk membayar sebesar USD 642.879,37


M

ng

kepada Pemohon sehubungan dengan biaya hukum dan biaya lainnya.


on

3. Kami memerintahkan Termohon untuk membayar kepada Pemohon sebesar


gu

Hal. 4 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
US$585,000 sebagai biaya arbitrase termasuk biaya dan pengeluaran

si
Majelis Arbitrase dan biaya administrasi Arbitrase ICC.
(semua jumlah sebagaimana tersebut di atas yang diberikan di dalam Putusan

ne
ng
Arbitrase ICC No. 18062/VRO secara bersama-sama disebut sebagai “Jumlah
Nilai yang Diputuskan kepada Qualcomm”)
Pemohon Pailit mempercayai bahwa terdapat banyak kreditur lainnya atas

do
gu Termohon Pailit selain Pemohon Pailit dan Qualcomm.

In
A
2. TERMOHON MEMILIKI SATU UTANG YANG TELAH JATUH TEMPO DAN
DAPAT DITAGIH
ah

lik
Termohon Pailit telah gagal untuk membayar Pemohon Pailit Jumlah Nilai yang
Diputuskan Kepada Pemohon sebesar USD 13.850.966 dengan suku bunga
sederhana tahunan sebesar 5.75% dari tanggal 6 Juli 2009 sampai dengan
am

ub
tanggal diajukannya Permohonan ini, dan untuk membayar Qualcomm atas
Jumlah Nilai yang Diputus Kepada Qualcomm, sebesar USD 39.500.479 dan
ep
suku bunga tetap sebesar 5.063% per tahun sejak tanggal 1 Mei 2011 sampai
k

dengan tanggal diajukannya Permohonan ini.


ah

3. PERSYARATAN DAPAT DIBUKTIKAN DENGAN SEDERHANA


R

si
Berdasarkan pernyataan-pernyataan dan lampiran-lampiran yang diajukan oleh
Pemohon Kepailitan, terbukti bahwa permohonan dapat dibuktikan secara

ne
ng

sederhana Termohon Kepailitan memiliki paling tidak dua (2) kreditor termasuk
Pemohon Kepailitan dan Qualcomm dan memiliki paling tidak satu (1) utang

do
gu

yang jatuh tempo dan dapat ditagih.


Dengan demikian, seluruh persyaratan berdasarkan Pasal 2 Ayat (1) dan 8 Ayat
(4) Undang-Undang Kepailitan telah terpenuhi.
In
A

4. PERMOHONAN PAILIT BERDASARKAN HUKUM WAJIB DIKABULKAN


Oleh karena itu, telah cukup alasan bagi Pemohon Pailit untuk mengajukan
ah

lik

permohonan pernyataan pailit terhadap Termohon Pailit dan untuk itu patutlah
apabila Termohon Pailit dinyatakan Pailit dengan segala akibat hukumnya.
m

ub

Berdasarkan ketentuan dan uraian-uraian yang telah dijelaskan oleh Pemohon


Pailit, maka Permohonan Pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit telah
ka

memenuhi syarat, sehingga sudah sepatutnya Majelis Hakim Yang Terhormat


ep

untuk mengabulkan permohonan pernyataan pailit ini.


ah

Guna mengawasi pengurusan dan pemberesan harta pailit Termohon Pailit,


R

diperlukan Hakim Pengawas dan oleh karenanya, Pemohon Pailit memohon


es

dan mengusulkan agar Majelis Hakim Yang Terhormat yang memeriksa dan
M

ng

mengadili serta memutus perkara a quo berkenan menunjuk dan mengangkat


on
gu

Hal. 5 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hakim Pengawas dari Hakim Pengadilan Niaga Jakarta pada Pengadilan Negeri

si
Jakarta Pusat.
Bahwa untuk kepentingan Pengurusan dan Pemberesan harta pailit menurut

ne
ng
Pasal 15 Ayat (3) Undang-Undang Kepailitan, diperlukan Kurator dan oleh
karenanya, Pemohon Pailit memohon dan mengusulkan agar Majelis Hakim
Yang Terhormat yang memeriksa dan mengadili serta memutus perkara a quo

do
gu berkenan untuk menunjuk dan mengangkat:
1. Dr. Dra. Fennieka Kristianto, SH., MH., M.Kn., MA, Kurator dan Pengurus

In
A
yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan
Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No. : AHU.AH.04.03.81, yang
ah

lik
berkantor Kantor Hukum Fennieka & Associates beralamat di Jl. Belawan
No.8, Jakarta Pusat 10150;
2. Yongki Martinus Siahaan, SH., MH., Kurator dan Pengurus yang terdaftar di
am

ub
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Bukti
Pendaftaran Kurator dan Pengurus No. : AHU-117.AH.04.03-2018, yang
ep
beralamat kantor di Jl. Bendungan Hilir III, No.9, Jakarta Pusat;
k

3. Ronal Hermanto, SH., Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian


ah

Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Bukti Pendaftaran


R

si
Kurator dan Pengurus No. : AHU-38.AH.04.03-2020, yang beralamat kantor
di Jl. Sky IV, RT.13 RW.05 No.68, Kel. Sunter Jaya, Kec. Tanjung Priok,

ne
ng

Jakarta Utara.
Selaku Tim Kurator dalam proses kepailitan Termohon Pailit.

do
gu

Kemudian, sehubungan dengan imbalan jasa dari Tim Kurator, mohon


ditetapkan akan ditentukan kemudian sesuai dengan ketentuan yang berlaku
setelah Tim Kurator melaksanakan tugasnya.
In
A

Apabila Permohonan Pailit ini diterima dan dikabulkan oleh Majelis Hakim Yang
Terhormat, mohon kiranya agar segala biaya yang timbul dari Permohonan
ah

lik

Pailit ini dibebankan kepada Termohon Pailit.


m

ub

C. PETITUM
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pemohon Pailit dengan hormat meminta
ka

agar Majelis Hakim Yang Terhormat, yang memeriksa dan memutuskan perkara
ep

aquo, menyatakan sebagai berikut:


ah

1. Menerima dan mengabulkan Permohonan Pailit seluruhnya;


R

2. Menyatakan PT GLOBAL MEDIACOM Tbk., beralamat di MNC Tower lantai


es

27, Jl. Kebon Sirih No.17-19, Jakarta 10340 (Termohon Pailit) pailit dengan
M

ng

segala akibat hukumnya;


on

3. Menetapkan dan menujuk serta mengangkat Hakim pada Pengadilan Niaga


gu

Hal. 6 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jakarta sebagai Hakim Pengawas;

si
4. Menunjuk dan mengangkat :
- Dr. Dra. Fennieka Kristianto, SH., MH., M.Kn., MA, Kurator dan Pengurus

ne
ng
yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
berdasarkan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No. :
AHU.AH.04.03.81, yang berkantor di Kantor Hukum Fennieka &

do
gu Associates beralamat di Jl. Belawan No.8, Jakarta Pusat 10150;
- Yongki Martinus Siahaan, SH., MH., Kurator dan Pengurus yang terdaftar

In
A
di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Bukti
Pendaftaran Kurator dan Pengurus No.: AHU-117.AH.04.03-2018, yang
ah

lik
beralamat kantor di Jl. Bendungan Hilir III, No.9, Jakarta Pusat;
- Ronal Hermanto, SH., Kurator dan Pengurus yang terdaftar di
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Bukti
am

ub
Pendaftaran Kurator dan Pengurus No. : AHU-38.AH.04.03-2020, yang
beralamat kantor di Jl. Sky IV, RT.13 RW.05 No.68, Kel. Sunter Jaya,
ep
Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara.
k

selaku Tim Kurator dalam proses kepailitan Termohon Pailit.


ah

5. Menetapkan imbalan Jasa Kurator akan ditentukan kemudian sesuai


R

si
ketentuan yang berlaku setelah Kurator melaksanakan tugasnya;
6. Menghukum Termohon Pailit untuk membayar seluruh biaya perkara.

ne
ng

Atau , apabila Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Niaga Pada Pengadilan

do
gu

Negeri Jakarta Pusat berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aquo et bono);
In
A

Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Pemohon Pailit telah memperbaiki surat


permohonannya berdasarkan surat No.196/AS/20, tanggal 4 Agustus 2020,
ah

lik

sebagai berikut:
“Terjadi sengketa antara Pemohon Pailit dengan Termohon Pailit sehubungan
m

ub

dengan pelaksanaan opsi jual berdasarkan perjanjian opsi jual dan beli yang dibuat
oleh Pemohon Pailit, Termohon Pailit dan Qualcomm Incorporated (Qualcomm)
ka

tanggal 9 Juni 2006 (Perjanjian Opsi Tahun 2006);


ep
ah

Menimbang, bahwa selanjutnya persidangan dimulai dengan pembacaan


R

permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon;


es
M

ng

on
gu

Hal. 7 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan untuk

si
Pemohon dan Termohon masing-masing menghadap Kuasa Hukumnya tersebut
diatas;

ne
ng
Menimbang, bahwa atas permohonan Pailit tersebut untuk menguatkan
dalil-dalilnya Termohon Pailit telah pula mengajukan surat jawaban tertanggal 12
Agustus 2020, sebagai berikut:

do
gu
Bahwa TERMOHON PAILIT menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil dalam

In
A
permohonan PEMOHON PAILIT, kecuali yang diakui dengan tegas
kebenarannya oleh TERMOHON PAILIT. Adapun alasan-alasan penolakan dan
ah

lik
dalil-dalil Jawaban TERMOHON PAILIT terhadap permohonan PEMOHON
PAILIT selengkapnya adalah sebagai berikut:
am

ub
I. ALASAN PENOLAKAN PERTAMA (I)
ep
TERMOHON PAILIT MENOLAK PERMOHONAN PAILIT KARENA
k

PERMOHONAN PAILIT A QUO TIDAK MEMENUHI SYARAT


ah

PEMBUKTIAN SEDERHANA DALAM PASAL 8 AYAT 4 UNDANG-


R

si
UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN
PERMOHONAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

ne
ng

(“UU KEPAILITAN DAN PKPU) YAKNI KARENA TIDAK DIPENUHI


SYARAT PEMBUKTIAN SECARA SEDERHANA TENTANG FAKTA

do
gu

ATAU KEADAAN TENTANG ALAS HAK DARI PEMOHON PAILIT DAN


PERLU PEMBUKTIAN TIDAK SEDERHANA DI PENGADILAN UMUM
In
TENTANG APAKAH PEMOHON PAILIT SEBAGAI PIHAK DALAM
A

PERJANJIAN YANG MEMUAT KLAUSUL ARBITRASE DAN APAKAH


ADA HUTANG YANG JATUH TEMPO DAN DAPAT DITAGIH.
ah

lik

DAN
m

ub

PEMOHON PAILIT BUKAN PIHAK DALAM PERJANJIAN PUT AND


ka

CALL OPTION AGREEMENT TANGGAL 9 JUNI 2006 (P-1A) YANG


ep

MEMUAT KLAUSUL ARBITRASE YANG DIPAKAI SEBAGAI DASAR


ah

PERMOHONAN PAILIT INI.


R

es

DAN
M

ng

on

BAHKAN OBJEK PERKARA YANG SAMA SEDANG DIADILI DI


gu

Hal. 8 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENGADILAN UMUM SAMPAI TINGKAT PK (PENINJAUAN KEMBALI)

si
DI MAHKAMAH AGUNG. DITINGKAT KASASI (PUTUSAN PERKARA
NO. 204/K/PDT/2013 (VIDE T-1) DAN PUTUSAN PK MAHKAMAH

ne
ng
AGUNG (PUTUSAN PERKARA NO. 104 PK/PDT/2019) (VIDE T-2)
TELAH DIPUTUS SECARA ABSOLUT BAHWA PENGADILAN UMUM
INDONESIA BERWENANG MENGADILI KARENA TERBUKTI

do
gu PEMOHON PAILIT BUKAN PIHAK DALAM PERJANJIAN YANG
MEMUAT KLAUSUL ARBITRASE INTERNASIONAL.

In
A
ah

lik
DAN

JUGA SUDAH ADA SEBELUMNYA PUTUSAN PENGADILAN NEGERI


am

ub
JAKARTA SELATAN NOMOR: 97/PDT.G/2017/PN.JKT.SEL (VIDE T-3) YANG
TELAH FINAL (INCHRACT) YANG ISI PUTUSAN MEMBATALKAN PERJANJIAN
PUT & CALL OPTION AGREEMENT TERTANGGAL 9 JUNI 2006.
ep
k
ah

DAN
R

si
SEBAGAI KELANJUTAN DARI PUTUSAN PK MAHKAMAH AGUNG NO.
104 PK/PDT/2019 TELAH DITINDAK LANJUTI DENGAN CARA

ne
ng

MENGAJUKAN GUGATAN NON-EKSEKUATUR ATAS PUTUSAN


ARBITRASE INTERNATIONAL DI PENGADILAN NEGERI JAKARTA

do
gu

PUSAT (PERKARA NO. 455PDT.G/ARB/2020/PN.JKT.PST) (VIDE T-4) In


ADAPUN URAIAN BUKTI-BUKTI BAHWA TIDAK DIPENUHI SYARAT
A

PEMBUKTIAN SEDERHANA SEBAGAI BERIKUT:


ah

lik

I.1. BUKTI PERTAMA (I): TIDAK DIPENUHINYA SYARAT


PEMBUKTIAN SEDERHANA PASAL 8 AYAT 4 UU KEPAILITAN
m

ub

DAN PKPU KARENA MENUNJUK PADA PERMOHONAN PAILIT


DARI PEMOHON PAILIT DI DALAM PERMOHONAN PAILIT A
ka

QUO DISEBUT DIDASARKAN PADA PERJANJIAN OPSI JUAL


ep

DAN BELI ATAU PERJANJIAN PUT & CALL OPTION


ah

AGREEMENT TERTANGGAL 9 JUNI 2006 (VIDE BUKTI P-1A).


R

AKAN TETAPI NAMA PEMOHON PAILIT TIDAK TERCANTUM


es

SEBAGAI PIHAK DI PERJANJIAN “PUT & CALL OPTION


M

ng

AGREEMENT” YAITU PERJANJIAN OPSI JUAL DAN BELI


on

TERTANGGAL 9 JUNI 2006 (VIDE BUKTI P-1A). OLEH KARENA


gu

Hal. 9 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ITU, HAL INI MENUNJUKKAN PERLU PEMBUKTIAN SECARA

si
TIDAK SEDERHANA DI PENGADILAN UMUM ATAS DASAR
APA PEMOHON PAILIT MENJADIKAN PUTUSAN ARBITRASE

ne
ng
INTERNASIONAL SEBAGAI DASAR TAGIHAN PADAHAL
PEMOHON PAILIT DAN TERMOHON PAILIT TIDAK PERNAH
MENYETUJUI DAN TIDAK PERNAH TANDA TANGAN

do
gu KLAUSUL ARBITRASE DAN NAMA PEMOHON PAILIT TIDAK
ADA DALAM PERJANJIAN YANG DINYATAKAN SEBAGAI

In
A
DASAR TAGIHAN DALAM PERKARA A QUO.
ah

lik
1. Nama PEMOHON PAILIT tidak ada dalam Perjanjian yang
menjadi dasar tagihan dan yang menjadi dasar Putusan
Arbitrase Internasional.
am

ub
2. Bahwa PEMOHON PAILIT di dalam permohonannya secara
ep
khusus pada halaman 2 mendalilkan bahwa dasar timbulnya
k

tagihan adalah perjanjian opsi tahun 2006 atau put and call
ah

option agreement tanggal 9 Juni 2006 (vide bukti P-1A, P-1B),


R

si
yang untuk lengkapnya dengan ini dikutip dalil dari PEMOHON
PAILIT pada halaman 2 paragraf 1 permohonan pailit a quo

ne
ng

sebagai berikut:

do
gu

“Terjadi sengketa antara Pemohon Pailit dengan


Termohon Pailit sehubungan dengan pelaksanaan
opsi jual beli berdasarkan Perjanjian opsi jual dan beli
In
A

yang dibuat oleh Pemohon Pailit, Termohon Pailit dan


Qualcomm Incorporated (“Qualcomm”) tanggal 9 Juni
ah

lik

2006 (“Perjanjian Opsi Tahun 2006”) ( Vide Bukti P –


1A, P-1B).
m

ub

3. Bahwa apabila dibaca dari perjanjian “Put and Call Option


ka

Agreement” tersebut (vide bukti P-1A, P-1B), ternyata nama


ep

PEMOHON PAILIT (KT CORPORATION) tidak tercantum


ah

sebagai pihak dalam perjanjian opsi tahun 2006 (vide bukti P-


R

1A, P-1B), tersebut, melainkan yang tercantum nama-nama


es

pihaknya adalah sebagaimana dikutip berikut:


M

ng

on

Qualcomm Incorporated
gu

Hal. 10 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan

a
R
PT KTF INDONESIA

si
Dan

ne
ng
PT Bimantara Citra Tbk

- Bahwa selain tidak ada nama PEMOHON PAILIT dalam

do
gu perjanjian yang menjandi dasar permohonan pailit juga tidak
ada atau kalimat tentang adanya kata uraian tentang utang

In
A
yang telah jatuh tempo di dalam Perjanjian “Put & Call
Option Agreement” tersebut.
ah

lik
4. Dengan demikian diperlukan pembuktian tidak sederhana di
Pengadilan Umum (Pengadilan Negeri) untuk membuktikan
am

ub
keterkaitan dan alas hak tagih dari PEMOHON PAILIT.
ep
5. PEMOHON PAILIT MENGAKU BUKAN PIHAK DALAM
k

PERJANJIAN YANG MEMUAT KLAUSUL ARBITRASE.


ah

si
Bahwa selanjutnya pada tanggal 5 Agustus 2020 PEMOHON
PAILIT telah menyerahkan kepada Majelis Hakim yakni Surat

ne
ng

No. 196/AS/20 tertanggal 4 Agustus 2020, perihal: Perbaikan


Permohonan Pernyataan Pailit Perkara No. 33/Pdt.Sus-

do
gu

Pailit/PN.Niaga.Jkt.Pst, yang pada intinya melakukan perbaikan


atas permohonan pailit terdahulu. Didalam perbaikan
PEMOHON PAILIT MENGAKUI bahwa nama PEMOHON
In
A

PAILIT tidak ada dalam perjanjian “Put & Call Option


Agreement” tahun 2006 (vide bukti P-1A, P-1B), yang menjadi
ah

lik

dasar Permohonan Pailit a quo dan juga dasar dari Putusan


Arbitrase Internasional. Untuk lengkapnya dikutip isi perbaikan
m

ub

Permohonan Pailit dari PEMOHON PAILIT sebagai berikut:


ka

“2) – Bahwa Perjanjian Put & Call Option Agreement


ep

ditandatangani oleh PT KTF INDONESIA, PT


ah

Bimantara Citra, Tbk dan Qualcomm


R

Incorporated;
es

a. Berdasarkan Sale and Transfer Shares


M

ng

Agreement tanggal 23 September 2006, KT


on
gu

Hal. 11 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Freetel, Co., Ltd., menggantikan seluruh hak dan

a
R
kewajiban PT KTF Indonesia;

si
b. Selanjutnya KT Freetel. Co., Ltd, dan KT

ne
ng
Corporation merger yang tetap berdiri = exist
(surviving company) adalah KT Corporation
yang sekarang menjadi Pemohon Pailit,”

do
gu
6. Tanggapan atas PERBAIKAN PERMOHONAN PAILIT tanggal

In
A
4 Agustus 2002 oleh PEMOHON PAILIT tersebut
adalah sebagai berikut:
ah

lik
a. PEMOHON PAILIT MENGAKUI bahwa PEMOHON PAILIT
bukan pihak dalam perjanjian put and call option agreement
am

ub
(vide bukti P-1A, P-1B), yang menurut PEMOHON PAILIT
sebagai sumber atau dasar tagihan piutang;
ep
k

b. Perbaikan PEMOHON PAILIT tersebut membuktikan bahwa


ah

semakin rumit atau tidak sumir atau pembuktian tidak


R

si
sederhana karena didalam Surat Perbaikan Permohonan
Pailit 04 Agustus 2020 PEMOHON PAILIT mendalilkan telah

ne
ng

terjadi pengalihan SALE AND TRANSFER SHARES


AGREEMENT TANGGAL 23 SEPTEMBER 2006. Bahwa

do
gu

apabila dibaca judulnya adalah SALE AND TRANSFER


SHARES AGREEMENT TANGGAL 23 SEPTEMBER 2006
dengan nama para pihak: KT Freetel Co. Ltd. dan PT. KTF
In
A

Indonesia (catat: juga tidak ada nama KT Corporation /


PEMOHON PAILIT).
ah

lik

c. Bahwa Surat Perbaikan Permohonan Pailit tanggal 4


m

ub

Agustus 2020 telah membuat perkara ini semakin rumit


(pembuktian menjadi tidak sederhana.), sebagaimana uraian
ka

sebagai berikut:
ep
ah

c.1. Tidak jelas apakah yang dialihkan perjanjian put and


R

call option agreement (vide bukti P-1A, P-1B), sebab


es

dilihat dari judul pengalihan berjudul berbeda yaitu


M

ng

penjualan saham atau SALE AND TRANSFER


on

SHARES AGREEMENT TANGGAL 23 SEPTEMBER


gu

Hal. 12 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2006 dari PT KTF Indonesia yang dialihkan kepada

si
KT-Freetel Co, Ltd. Tidak ada judul Pengalihan Put &
Call Option Agreement, bahkan tidak ada kata/kalimat

ne
ng
perjanjian put and call option agreement dalam
perjanjian sales and transfer shares agreement
tanggal 23 September 2006.

do
gu c.2. Perjanjian sales and transfer shares agreement
tanggal 23 September 2006 adalah JUAL BELI

In
A
SAHAM, (bukan Perjanjian Cessie) dan tidak jelas
apa kaitannya dengan perjanjian put and call option
ah

lik
agreement (vide Bukti P-1A) bahkan tidak jelas
saham siapa yang dijual;
c.3. PEMOHON PAILIT mengakui tidak ada pengalihan
am

ub
tagihan dengan cara cessie. Akan tetapi hanya
PENGALIHAN SAHAM dan tidak jelas dialihkan
ep
saham di perusahaan yang mana. Lagipula apabila
k

terjadi PENGALIHAN SAHAM antara pemegang


ah

saham maka tidak berakibat pengalihan nama pihak


R

si
dalam perjanjian. Bahwa apabila benar terjadi cessie
(pengalihan), maka harusnya judulnya adalah “cessie

ne
ng

atas perjanjian put and call option agreement (vide


Bukti P-1A)”.

do
gu

Akan tetapi didalam perbaikan permohonan pailit


tanggal 4 Agustus 2020 disebut judulnya “SALE AND
TRANSFER SHARES AGREEMENT Tanggal 23
In
A

Sept 2006”. Maka jelas tidak dipenuhi syarat


pembuktian sederhana dalam pasal 8 ayat 4 UU
ah

lik

Kepailtan dan PKPU.


m

ub

Atau
ka

Yang menjadi pihak dalam perjanjian put and call


ep

option agreement bukan Pemohon Pailit, melainkan


ah

PT KTF Indonesia (badan hukum Indonesia), akan


R

tetapi tidak ada bukti adanya perjanjian pengalihan


es

atau Cessie atas put and call option agreement (vide


M

ng

Bukti P-1A) dari PT KTF Indonesia kepada


on

PEMOHON PAILIT (KT Corporation). Sehingga


gu

Hal. 13 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
semakin kabur atau tidak sumir lagi perkara a quo

si
karena penjualan saham dilakukan oleh perusahaan
bernama PT KTF Indonesia (bukan PEMOHON

ne
ng
PAILIT).

Bahwa tidak ada fakta atau keadaan yang sederhana

do
gu secara kasat mata tentang adanya kewajiban berupa
uang baik dalam perjanjian put and call option

In
A
agreement (Perjanjian opsi jual dan beli tanggal 9
Juni 2006) maupun dalam sale and transfer shares
ah

lik
agreement tanggal 23 September 2006 karena tidak
ada satu katapun yang menyebutkan apakah
TERMOHON PAILIT mempunyai kewajiban
am

ub
berbentuk uang atau utang kepada PEMOHON
PAILIT dan tidak ada kata-kata berapa besar
ep
kewajiban uang tersebut dan kapan jatuh tempo dan
k

kapan dapat ditagih maka semakin terbukti yang


ah

berwenang mengadili perkara aquo adalah


R

si
Pengadilan Umum (Pengadilan Negeri).

ne
ng

c.4. PEMOHON PAILIT mendalilkan adanya merger


antara KT-Freetel Co Ltd dengan KT Corporation

do
gu

(PEMOHON PAILIT), akan tetapi selain perlu


pembuktian tidak sederhana atas mergernya, juga
tidak jelas “apa kaitan perjanjian put and call option
In
A

agreement (vide bukti P-1A, P-1B), dengan merger


sebab tidak ada pengalihan (cessie) atas perjanjian
ah

lik

put and call option agreement (vide bukti P-1A, P-1B),


yang ada adalah pengalihan saham antara KT-Freetel
m

ub

Co Ltd dengan PT KTF Indonesia, serta tidak jelas


apa kaitan pengalihan saham tersebut dengan
ka

perjanjian put and call option agreement (vide Bukti P-


ep

1A). Atau sekalipun ada merger antara


ah

KT.freetel.Co.Ltd dengan KT corporation, maka tidak


R

jelas apa kaitan merger tersebut dengan perjanjian


es

Put & Call Of Option agreement tanggal 9 Juni 2006.


M

ng

SEBAB:
on
gu

Hal. 14 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Baik perusahaan KT.freetel.Co.Ltd maupun KT

si
corporation (Pemohon Pailit) BUKAN PIHAK
DALAM perjanjian Put & Call Of Option

ne
ng
agreement tanggal 9 Juni 2006.
- Surat perbaikan Permohonan Pailit tanggal 4
Agustus 2020 hanya menyebutkan PT KTF

do
gu Indonesia (Badan Hukum Indonesia) menjual
saham dengan sales and transfer shares

In
A
agreement tanggal 23 September 2006. Akan
tetapi, tidak jelas penjualan SAHAM
ah

lik
diperusahaan yang mana dan apa kaitan
penjualan saham tersebut dengan MERGER
sebab apabila yang mengalihkan adalah BADAN
am

ub
HUKUM Indonesia yaitu PT KTF Indonesia: lebih
parah lagi adalah tidak ada kalimat adanya
ep
pengalihan hak dan kewajiban yang timbul
k

berdasarkan perjanjian Put & Call Of Option


ah

agreement tanggal 9 Juni 2006, bahkan nama


R

si
perjanjian Put & Call Of Option agreement tidak
disebut didalam perjanjian Sales and Transfer

ne
ng

shares agreement tanggal 23 September 2006

do
gu

c.5. PEMOHON PAILIT mengakui telah terjadi pengalihan


yaitu Sale and Transfer Shares Agreement tanggal 23
September 2006 antara PT KTF Indonesia dengan KT
In
A

Freetel, Co Ltd, sehingga memerlukan pembuktian


secara tidak sederhana di Pengadilan Umum
ah

lik

(Pengadilan Negeri) tentang apa kaitan PT KTF


Indonesia dengan PEMOHON PAILIT, apakah
m

ub

PEMOHON PAILIT mempunyai piutang dengan PT


KTF Indonesia dan juga tidak jelas apa dasar sale
ka

and transfer shares agreement tanggal 23 September


ep

2006 tersebut. Selain itu, juga diperlukan pembuktian


ah

secara tidak sederhana tentang apa kaitan sale and


R

transfer shares agreement tanggal 23 September


es

2006 dengan perjanjian put and call option agreement


M

ng

(Perjanjian opsi jual dan beli tanggal 9 Juni 2006).


on

Lebih lanjut, perlu juga pembuktian secara tidak


gu

Hal. 15 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sederhana di Pengadilan Umum (Pengadilan Negeri)

si
tentang apa bedanya perjanjian sale and transfer
shares agreement tanggal 23 September 2006

ne
ng
dengan perjanjian cessie atau apakah disamakan
dengan perjanjian jual beli saham murni. Pemohon
Pailit tidak dapat menunjukkan adanya Perjanjian

do
gu cessie akan tetapi yang ditunjukkan adalah jual beli
saham. Semua hal ini memerlukan pembuktian

In
A
secara tidak sederhana di Pengadilan Umum.
ah

lik
c.6. PEMOHON PAILIT dalam Surat Perbaikan
Permohonan Pailit tertanggal 4 Agustus 2020
mengakui bukan kreditur akan tetapi mengaku
am

ub
mendapatkan haknya karena PEMOHON PAILIT (KT
CORPORATION) telah melakukan merger dengan
ep
perusahaan bernama KT FREETEL Co. Ltd.,
k

sehingga diperlukan pembuktian secara tidak


ah

sederhana di Pengadilan Umum (Pengadilan Negeri)


R

si
apakah benar perusahaan KT FREETEL CO. LTD.
mempunyai tagihan kepada TERMOHON PAILIT dan

ne
ng

apabila terjadi merger apakah telah dipenuhi syarat-


syarat sahnya suatu merger.

do
gu

I.2. BUKTI KEDUA (II): TIDAK DIPENUHINYA SYARAT


PEMBUKTIAN SEDERHANA PASAL 8 AYAT 4 UU KEPAILITAN
In
A

DAN PKPU KARENA PERMOHONAN PAILIT KURANG PIHAK


ah

lik

Bahwa pengakuan dari PEMOHON PAILIT didalam perbaikan


Permohonan Pailit tertanggal 4 Agustus 2020 yang mengakui
m

ub

melibatkan berbagai pihak yaitu ada pihak bernama PT KTF


Indonesia, ada yang bernama KT FREETEL CO LTD dan nama
ka

KT CORPORATION maka perkara ini kurang pihak dan hanya bisa


ep

dibuktikan secara jelas dan terang apabila semua pihak diikutkan


ah

sebagai pihak dalam perkara dan hanya dimungkinkan dilakukan


R

melalui Pengadilan Umum.


es
M

ng

I.3. BUKTI KETIGA (III): TIDAK DIPENUHINYA SYARAT


on

PEMBUKTIAN SEDERHANA PASAL 8 AYAT 4 UU KEPAILITAN


gu

Hal. 16 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DAN PKPU KARENA OBJEK PERKARA YANG SAMA YAITU

R
PERJANJIAN PUT & CALL OPTION AGREEMENT TANGGAL 9

si
JUNI 2006 (P-2) SEDANG MENJADI PERKARA DI PENGADILAN

ne
ng
UMUM DAN BAHKAN DI TINGKAT KASASI (PUTUSAN
PERKARA NO.204/K/PDT/2013 (VIDE T-1) DAN PUTUSAN PK
MAHKAMAH AGUNG (PUTUSAN PERKARA NO. 104

do
gu PK/PDT/2019 (VIDE T-2) SUDAH MEMUTUS BAHWA
PENGADILAN INDONESIA BERWENANG MENGADILI

In
A
SENGKETA TERKAIT DENGAN KEABSAHAN PERJANJIAN
PUT & CALL OPTION AGREEMENT (VIDE BUKTI P-1A)
ah

lik
TERUTAMA SENGKETA PERIHAL PEMOHON PAILIT BUKAN
PIHAK DIDALAM PERJANJIAN PUT & CALL OPTION
AGREEMENT SEHINGGA SELAIN MASIH PREMATURE BAGI
am

ub
PEMOHON PAILIT UNTUK MENGAKU SEBAGAI PEMILIK
TAGIHAN UTANG DAN JUGA MASIH MENUNGGU PROSES
ep
PEMBUKTIAN TIDAK SEDERHANA DI PENGADILAN UMUM.
k
ah

BAHWA TIDAK DIPENUHINYA SYARAT PEMBUKTIAN


R

si
SEDERHANA PASAL 8 AYAT 4 UU KEPAILITAN DAN PKPU
KARENA KEABSAHAN PERJANJIAN PUT AND CALL OPTION

ne
ng

AGREEMENT (PERJANJIAN OPSI JUAL DAN BELI TANGGAL 9


JUNI 2006) (VIDE P-1A, P-1B) DAN KEABSAHAN TAGIHAN

do
gu

DARI PEMOHON PAILIT TIDAK DIAKUI OLEH PEMOHON


PAILIT DAN TELAH TERJADI PERSELISIHAN YANG TELAH
MEMAKAN WAKTU LAMA DI PENGADILAN INDONESIA
In
A

SEHINGGA KEABSAHAN TAGIHAN DARI PEMOHON PAILIT


TIDAK DAPAT DIBUKTIKAN SECARA SEDERHANA DI
ah

lik

PENGADILAN NIAGA SEPERTI TERBUKTI DARI BERBAGI


KUTIPAN PUTUSAN PENGADILAN TERSEBUT DIBAWAH INI
m

ub

YANG OBJEK PERKARANYA ADALAH SAMA DENGAN


PERKARA AQUO, SELENGKAPNYA DIURAIKAN SEBAGAI
ka

BERIKUT:
ep
ah

PERJANJIAN PUT & CALL OPTION AGREEMENT TANGGAL 9


R

JUNI 2009 (YANG MENJADI DASAR PERMOHONAN PAILIT)


es

TELAH DIBATALKAN OLEH PENGADILAN NEGERI JAKARTA


M

ng

PUSAT DAN PUTUSAN TERSEBUT TELAH INKRACHT (FINAL)


on
gu

Hal. 17 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa telah ada putusan yang berkekuatan hukum tetap

si
(inkracht van gewijsde) yang telah membatalkan perjanjian put
and call option agreement (Perjanjian opsi jual dan beli tanggal

ne
ng
9 Juni 2006) (vide bukti P-1A, P-1B), yakni Putusan Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan Nomor: 97/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Sel (vide
T-3) yang amar putusannya antara lain dikutip di butir 4 sebagai

do
gu berikut :

In
A
“Menyatakan batal dan tidak berkekuatan hukum Put
and Call Option Agreement tanggal 9 Juni 2006 antara
ah

Turut Tergugat V dengan KT FREETEL Co, Ltd, dan

lik
Qualcom Incorporated;”
am

ub
Berdasarkan bukti di atas maka terbukti perjanjian yang menjadi
dasar Permohonan Pailit yaitu put and call option agreement
ep
(Perjanjian opsi jual dan beli tanggal 9 Juni 2006) (vide bukti P-
k

1A, P-1B), telah dibatalkan oleh Putusan Pengadilan Negeri


ah

Jakarta Selatan yang telah berkekuatan hukum tetap


R

si
sebagaimana dinyatakan dalam Surat Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan No. W10.U3/2264/HK.02/7/2017 tanggal 6 Juli

ne
ng

2017.

do
gu

2. Selain itu, bahwa atas objek perkara yang sama dengan


Permohonan Pailit a quo, ternyata PEMOHON PAILIT telah
digugat sebagai Tergugat II dalam perkara sebagai berikut
In
A

yaitu:
a. Perkara No. 431/PDT.G/2010/PN.JKT.PST (vide T-5)
ah

lik

b. Perkara No. 665/PDT/2011/PT.DKI (vide T-6)


c. Perkara 204 K/PDT/2013 (vide T-1)
m

ub

d. Perkara No. 104 PK/Pdt/2019 (vide T-2)


ka

3. Lebih lanjut, ternyata Pengadilan Tinggi Jakarta dalam tingkat


ep

banding, Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam tingkat


ah

kasasi, maupun dalam tingkat Peninjauan Kembali telah


R

mengeluarkan putusan berwenang mengadili sengketa


es

keabsahan put and call option agreement (Perjanjian opsi jual


M

ng

dan beli tanggal 9 Juni 2006) (vide bukti P-1A, P-1B), seperti
on

dikutip amar putusan-putusan sebagai berikut:


gu

Hal. 18 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
a. Pertimbangan dan Amar putusan No
665/PDT/2011/PT.DKI (vide T-6)

ne
ng
Kutipan pertimbangan:

do
gu Menimbang, bahwa apabila Pengadilan
Tingkat: Pertama menggunakan Pasal 3

In
A
Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999
tentang arbitrase yang menyatakan
ah

Pengadilan Negeri tidak berwenang maka

lik
harus pula dipertimbangkan dengan
seksama pasal 1 ayat 3 Undang-Undang
am

ub
tersebut antara lain menyatakan: “
Perjanjian Arbitrase adalah suatu
ep
kesepakatan berupa klausula Arbitrase,
k

yang tercantum dalam suatu perjanjian


ah

tertulis yang dibuat para pihak sebelum,


R

si
timbul sengketa, atau suatu perjanjian
arbitrase tersendiri yang dibuat oleh para

ne
ng

pihak setelah timbul sengketa.

do
gu

Menimbang, bahwa apabila Undang-


Undang arbitrase mengharuskan adanya
kesepakatan tertulis yang dibuat para
In
A

pihak, maka perlu diketahui apakah


perjanjian yang disebut dengan Put and
ah

lik

Call Option Agreement, sebagaimana


yang dirumuskan dalam surat gugatan
m

ub

yang ditandatangani oleh Tergugat I,


Tergugat III, Tergugat IV, apakah juga
ka

turut ditandatangani oleh Penggugat


ep

sebagai pihak dalam kesepakatan


ah

tersebut, yang menurut klausula tentang


R

Arbitrase, sebagaimana yang diakui oleh


es

para Tergugat dalam jawabannya tentang


M

ng

eksepsi mengenai kompetensi absolut.


on
gu

Hal. 19 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa dalam pertimbangan

a
R
putusan tersebut, Penggugat tidak

si
sebagai pihak dalam perjanjian tersebut

ne
ng
dan tidak turut menandatanganinya,
sehingga kesepakatan yang dimaksud
hanya akan berlaku dan mengikat para

do
gu pihak yang menandatangani dengan
segala akibat hukumnya.

In
A
Kutipan Amar Putusan:
ah

lik
MENGADILI
- Menerima Permohonan Banding dari
am

ub
Pembanding semula Penggugat PT
Bhakti Investama TBK tersebut diatas;
ep
- Membatalkan putusan Pengadilan
k

Negeri Jakarta Pusat Nomor:


ah

432/Pdt.G/2010/PN.jkt.Pst tanggal 8 Juli


R

si
2011 yang dimintakan banding tersebut.
MENGADILI SENDIRI

ne
ng

- Menolak Eksepsi Tergugat II dan


Tergugat IV serta Tergugat III untuk

do
gu

seluruhnya;
- Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat berwenang memeriksa, mengadili
In
A

dan memutus perkara ini;


- Memerintahkan Pengadilan Negeri
ah

lik

Jakarta Pusat untuk melanjutkan


pemeriksaan perkara ini;
m

ub

- Menghukum Tergugat II dan Tergugat IV


serta Tergugat III untuk membayar
ka

biaya perkara dalam kedua tingkat


ep

pengadilan yang dalam tingkat banding


ah

sebesar Rp. 150.000,- (serratus lima


R

puluh ribu Rupiah).


es
M

ng

b. Amar putusan No. 204 K/ PDT/ 2013 (vide T-1)


on
gu

Hal. 20 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kutipan Pertimbangan:

si
Bahwa alasan-alasan kasasi tidak dapat

ne
ng
dibenarkan, karena Putusan Pengadilan
Tinggi Jakarta Pusat tidak salah menerapkan
hukum dengan pertimbangan bahwa telah

do
gu benar Bahwa sesuai dengan ketentuanan
Pasal 1 huruf 3 undang-undang nomor 30

In
A
Tahun 1999 Tentang arbitrase dan alternatif
penyelesaian sengketa perjanjian arbitrase
ah

(klausula arbitrase) mengikat hanya kepada

lik
pihak-pihak yang membuat perjanjian, bahwa
sesuai dengan fakta persidangan Pihak dalam
am

ub
Perjanjian Opsi Tahun 2006 dalam perkara a
quo adalah I, tergugat III dan tergugat IV,
ep
sedangkan Penggugat bukanlah pihak yang
k

ikut menandatangani perjanjian tersebut


ah

meskipun pemegang saham pengendali


R

si
Tergugat I sehingga telah benar klausula
arbitrase dalam perjanjian A quo tidak berlaku

ne
ng

terhadap Penggugat, karena itu Putusan


Pengadilan Tinggi Jakarta dalam perkara a

do
gu

quo dapat dipertahankan

Kutipan Amar Putusan:


In
A

MENGADILI
ah

lik

- Menolak Permohonan datri Para Pemohon


Kasasi I: KT CORPORATION, 2. PT KTF
m

ub

INDONESIA dan Pemohon Kasasi II :


QUALCOMM INCORPORATED tersebut
ka

- Menghukum Para Pemohon Kasai I dan


ep

Pemohon Kasasi II dahaulu Tergugat II, III,


ah

IV/Pembanding II, III, IV untuk membayar


R

biaya perkara dalam tingkat kasasi sebesar


es

Rp. 500.000,- (lima ratus ribu Rupiah).


M

ng

on

c. Amar putusan No. 104 PK/Pdt/2019 (vide T-2)


gu

Hal. 21 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kutipan Pertimbangan:

si
Bahwa alasan peninjauan kembali tidak dapat

ne
ng
dibenarkan, tidak terdapat kekhilafan Hakim
atau kekeliruan yang nyata dalam Putusan
Pengadilan Tinggi yang dikuatkan oleh Judex

do
gu Juris yang menyatakan Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat berwenang mengadili perkara a

In
A
quo;
ah

lik
Kutipan Amar Putusan:

M E N G A D I L I:
am

ub
1. Menolak Permohonan Peninjauan Kembali
dari Pemohon Peninjauan Kembali KT
ep
CORPORATION, suatu Perseroan Terbatas
k

yang didirikan berdasarkan dan tunduk


ah

kepada hukum Korea Selatan tersebut;


R

si
2. Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali
untuk membayar biaya perkara dalam

ne
ng

tingkat peninjauan kembali sejumlah Rp.


2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu

do
gu

Rupiah)

I.4. BUKTI KEEMPAT (IV): PERMOHONAN PAILIT A QUO TIDAK


In
A

MEMENUHI SYARAT PEMBUKTIAN SEDERHANA ADALAH


BAHWA SEBAGAI KELANJUTAN DARI PUTUSAN PK
ah

lik

(PENINJAUAN KEMBALI) PUTUSAN NOMOR 104PK/PDT/2019


MAHKAMAH AGUNG TERSEBUT DIATAS, MAKA TERMOHON
m

ub

PAILIT SEBAGAI PENGGUGAT TELAH MENDAFTARKAN


GUGATANNYA TERHADAP PEMOHON PAILIT SEBAGAI
ka

TERGUGAT PERIHAL PENOLAKAN ATAU NON EKSEKUATUR


ep

PUTUSAN ARBITRASE INTERNASIONAL YANG TERDAFTAR


ah

DENGAN NOMOR PERKARA NO.


R

455/PDT.G/ARB/2020/PN.JKT.PST DI PENGADILAN NEGERI


es

JAKARTA PUSAT (VIDE T-4)


M

ng

on
gu

Hal. 22 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. BAHWA DENGAN ADANYA PUTUSAN KASASI DAN PK

si
PERDATA DAN GUGATAN NON EKSEKUATUR (NOMOR:
455/PDT.G/ARB/2020/PN.JKT.PST) TERSEBUT DIATAS

ne
ng
MAKA TERLALU DINI (PREMATURE) UNTUK
MENDALILKAN SEOLAH PEMOHON PAILIT MEMPUNYAI
UTANG YANG JATUH TEMPO DAN DAPAT DITAGIH

do
gu KARENA PASAL 67 UU ARBITRASE MEMBERI
WEWENANG / JURISDIKSI KEPADA PENGADILAN NEGERI

In
A
JAKARTA PUSAT UNTUK MEMBERIKAN EKSEKUATUR
ATAU NON EKSEKUATUR ATAS PUTUSAN ARBITRASE
ah

lik
INTERNASIONAL INI SEBAGAIMANA DIATUR DALAM
PASAL 11, PASAL 4, PASAL 65, PASAL 66 JO. PASAL 67
AYAT 2 UU ARBITRASE DIKUTIP SEBAGAI BERIKUT:
am

ub
PASAL 65 UU ARBITRASE
ep
“Yang berwenang menangani masalah pengakuan dan
k

pelaksanaan Putusan Arbitrase Internasional adalah


ah

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat”


R

si
2. PEMBUKTIAN SEDERHANA BELUM DAPAT DILAKUKAN

ne
ng

DALAM PERKARA PAILIT A QUO KARENA MASIH


MENUNGGU KEPUTUSAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA

do
gu

PUSAT.
a. GUGATAN PENOLAKAN ATAU NON EKSEKUATUR
PUTUSAN ARBITRASE INTERNASIONAL INI DIAJUKAN
In
A

BERDASARKAN PASAL 65, PASAL 66 JO PASAL 67 JO.


PASAL 4 UNDANG-UNDANG NO. 30 TAHUN 1999
ah

lik

TENTANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF


PENYELESAIAN SENGEKETA (“UU ARBITRASE”)
m

ub

YANG MERUPAKAN KEWENANGAN DARI


PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT YANG INTI
ka

POKOKNYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT:


ep
ah

b. BAHWA DALAM MELAKSANAKAN KEWENANGAN


R

TERSEBUT PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT


es

BERWENANG DAN WAJIB MENGUJI APAKAH


M

ng

PEMOHON EKSEKUSI PUTUSAN ARBITRASE


on

INTERNASIONAL TERCANTUM NAMANYA SEBAGAI


gu

Hal. 23 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PIHAK DALAM PERJANJIAN YANG MEMUAT KLAUSUL

si
ARBITRASE. KEWENANGAN DAN KEWAJIBAN
PENGADILAN NEGERI INI UNTUK TERLEBIH DAHULU

ne
ng
MEMERIKSA APAKAH PEMOHON EKSEKUSI
TERCANTUM SEBAGAI PIHAK DALAM PERJANJIAN
(KLAUSUL ARBITRASE DIATUR DI PASAL 67 AYAT (2)

do
gu (b) jo. PASAL 4 UU ARBITRASE) YANG DIKUTIP
SEBAGAI BERIKUT:

In
A
PASAL 67 AYAT 2 UU ARBITRASE
ah

“(2) Penyampaian berkas permohonan pelaksanaan

lik
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus
disertai dengan:
am

ub
a. …
b. lembar asli atau Salinan otentik perjanjian
ep
yang menjadi dasar Putusan Arbitrase
k

Internasional sesuai ketentuan perihal


ah

otontifikasi dokumen asing, dan naskah


R

si
terjemahan resminya dalam Bahasa
Indonesia;”

ne
ng

BAHWA TIDAK DIPENUHINYA SYARAT PEMBUKTIAN

do
gu

SEDERHANA PASAL 8 AYAT 4 UU KEPAILITAN DAN PKPU


KARENA PERMOHONAN PAILIT KURANG PIHAK YAKNI
DIMANA SECARA KASAT MATA SUDAH JELAS BAHWA
In
A

PEMOHON PAILIT BUKAN PIHAK DALAM PERJANJIAN


PUT AND CALL OPTION TANGGAL 9 JUNI 2006 YANG
ah

lik

MENJADI DASAR PERMOHONAN KEPAILITAN A QUO DAN


YANG MENJADI DASAR DARI PUTUSAN ARBITRASE
m

ub

INTERNASIONAL KETENTUAN DI DALAM PASAL 67 AYAT


(2) HURUF (b) UU ARBITRASE TERSEBUT ADALAH
ka

MEWAJIBKAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT


ep

MENGECEK APAKAH PERJANJIAN MEMENUHI SYARAT


ah

DALAM PASAL 4 UU ARBITRASE YAITU APAKAH NAMA


R

PEMOHON EKSEKUSI PUTUSAN ARBITRASE INI ADALAH


es

NAMA YANG TERCANTUM SEBAGAI PIHAK DALAM


M

ng

PERJANJIAN YANG MEMUAT KLAUSUL ARBITRASE


on
gu

Hal. 24 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SEBAGAI SYARAT MUTLAK DALAM PASAL 4 UU

si
ARBITRASE INI DIKUTIP SEBAGAI BERIKUT:

ne
ng
PASAL 4 UU ARBITRASE:
(1) Dalam hal para pihak telah menyetujui bahwa
sengketa di antara mereka akan diselesaikan

do
gu melalui arbitrase dan para pihak telah memberikan
wewenang, maka arbiter berwenang menentukan

In
A
dalam putusannya mengenai hak dan kewajiban
parah pihak jika hal ini tidak diatur dalam pernajian
ah

lik
mereka.
(2) Persetujuan unutk menyelesaikan sengketa
melalui arbitrase sebagaimana dimaksud dalam
am

ub
ayat (1) dimuat dalam suatu dokumen yang
ditandatangani oleh para pihak.
ep
(3) Dalam hal disepakati penyelesaian sengketa
k

melalui arbitrase terjadi dalam bentuk pertukaran


ah

surat, maka pengiriman teleks, telegram, faksimili,


R

si
e-mail atau dalam bentuk sarana komunikasi
lainnya, wajib disertai dengan suatu catatan

ne
ng

penerimaan oleh para pihak.”

do
gu

4. BAHWA SELANJUTNYA PASAL 11 AYAT 2 UU ARBITRASE


DIKUTIP SEBAGAI BERIKUT:
In
A

Pasal 11 UU ARBITRASE:
(2) Pengadilan Negeri wajib menolak dan tidak akan
ah

lik

campur tangan di dalam suatu penyelesaian


sengketa yang telah ditetapkan melalui arbitrase,
m

ub

kecuali dalam hal-hal tertentu yang ditetapkan dalam


Undang-undang ini.”
ka

ep

5. BAHWA TIDAK DIPENUHINYA SYARAT PEMBUKTIAN


ah

SEDERHANA PASAL 8 AYAT 4 UU KEPAILITAN DAN PKPU


R

YAKNI MASIH DIPERLUKANNYA PEMBUKTIAN TIDAK


es

SEDERHANA DI PENGADILAN UMUM UNTUK MENGUJI


M

ng

GUGATAN PENOLAKAN ATAU NON EKSEKUATUR ATAS


on

PUTUSAN ARBITRASE INTERNASIONAL DIMANA PASAL


gu

Hal. 25 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11 UU ARBITRASE TERSEBUT MEWAJIBKAN

si
PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT UNTUK
MENGECEK/MEMERIKSA:

ne
ng
 APAKAH ADA KLAUSULA ARBITRASE (LIHAT
PASAL 4 UU ARBITRASE ?

do
gu
ATAU

In
A
 APAKAH ADA KLAUSULA ARBITRASE DIMANA
ah

lik
PENGADILAN NIAGA JAKARTA PUSAT WAJIB
MEMERIKSA APAKAH NAMA PIHAK YANG
MENDAFTARKAN DAN MEMOHONKAN EKSEKUSI
am

ub
PUTUSAN ARBITRASE INTERNASIONAL TERSEBUT
TERCANTUM SEBAGAI PIHAK DALAM PERKARA
ep
YANG MENJADIKAN DASAR PUTUSAN ARBITRASE
k

INTERNASIONAL (LIHAT PASAL 67 AYAT (2) HURUF


ah

(b) UU ARBITRASE)
R

si
6. TIDAK DIPENUHINYA SYARAT PEMBUKTIAN SEDERHANA

ne
ng

PASAL 8 AYAT 4 UU KEPAILITAN DAN PKPU KARENA


PERMOHONAN PAILIT KURANG PIHAK yakni dengan

do
gu

menunjuk pada Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999 Tentang


Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (“UU
In
Arbitrase”), mengatur bahwa suatu lembaga arbitrase hanya
A

berwenang mengadili perkara apabila para pihak


menandatangani perjanjian yang didalamnya memuat klausula
ah

lik

arbitrase, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Ayat 3 jo. Pasal 2


jo. pasal 4 UU Arbitrase, yang dikutip sebagai berikut:
m

ub

PASAL 1 AYAT 3
ka

Perjanjian arbitrase adalah suatu kesepakatan berupa


ep

klausula arbitrase yang tercantum dalam suatu


ah

perjanjian tertulis yang dibuat para pihak sebelum


R

timbul sengketa, atau suatu perjanjian arbitrase


es

tersendiri yang dibuat para pihak setelah timbul


M

ng

sengketa.
on
gu

Hal. 26 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PASAL 2

R
Undang-undang ini mengatur penyelesaian sengketa

si
atau beda pendapat antar para pihak dalam suatu

ne
ng
hubungan hukum tertentu yang telah mengadakan
perjanjian arbitrase yang secara tegas menyatakan
bahwa semua sengketa atau beda pendapat yang

do
gu timbul atau yang mungkin timbul dari hubungan hukum
tersebut akan diselesaikan dengan cara arbitrase atau

In
A
melalui alternatif penyelesaian sengketa.
ah

lik
7. Bahwa apabila dibaca put and call option agreement (Perjanjian
opsi jual dan beli tanggal 9 Juni 2006) (vide bukti P-1A, P-1B),
nama PEMOHON PAILIT (KT Corporation) tidak tercantum
am

ub
sebagai pihak sehingga perlu pembuktian tidak sederhana
dalam pengadilan umum untuk membuktikan atas dasar apa
ep
Pemohon Pailit secara tiba-tiba mengaku berwenang
k

menggugat di arbitrase padahal tidak bisa membuktikan adanya


ah

klausula arbitrase yang ditandatangani oleh PEMOHON PAILIT


R

si
dan TERMOHON PAILIT.

ne
ng

8. Bahwa perkara pailit ini semakin rumit atau tidak dapat diadili
secara pembuktian sederhana juga telah diputus dalam

do
gu

berbagai yurisprudensi yang pada dasarnya Majelis Hakim


Banding MEMBERIKAN PERTIMBANGAN HAKIM BAHWA
JIKA YANG BUKAN PIHAK DALAM KLAUSUL ARBITRASE
In
A

TIDAK DAPAT MENGAJUKAN GUGATAN ARBITRASE DAN


BERAKIBAT PUTUSAN ARBITRASE SEBAGAI NON
ah

lik

EKSEKUATUR, lebih jelasnya dikutip yurisprudensi tetap,


sebagai berikut :
m

ub

Menimbang, bahwa apabila Pengadilan Tingkat:


ka

Pertama menggunakan Pasal 3 Undang-Undang


ep

Nomor 30 tahun 1999 tentang arbitrase yang


ah

menyatakan Pengadilan Negeri tidak berwenang


R

maka harus pula dipertimbangkan dengan


es

seksama pasal 1 ayat 3 Undang-Undang tersebut


M

ng

antara lain menyatakan: “Perjanjian Arbitrase


on

adalah suatu kesepakatan berupa klausula


gu

Hal. 27 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Arbitrase, yang tercantum dalam suatu perjanjian

a
R
tertulis yang dibuat para pihak sebelum, timbul

si
sengketa, atau suatu perjanjian arbitrase tersendiri

ne
ng
yang dibuat oleh para pihak setelah timbul
sengketa”.

do
gu Menimbang, bahwa apabila Undang-Undang
arbitrase mengharuskan adanya kesepakatan

In
A
tertulis yang dibuat para pihak, maka perlu
diketahui apakah perjanjian yang disebut dengan
ah

Put and Call Option Agreement, sebagaimana yang

lik
dirumuskan dalam surat gugatan yang
ditandatangani oleh Tergugat I, Tergugat III,
am

ub
Tergugat IV, apakah juga turut ditandatangani oleh
Penggugat sebagai pihak dalam kesepakatan
ep
tersebut, yang menurut klausula tentang Arbitrase,
k

sebagaimana yang diakui oleh para Tergugat


ah

dalam jawabannya tentang eksepsi mengenai


R

si
kompetensi absolut.

ne
ng

Menimbang, bahwa dalam pertimbangan putusan


tersebut, Penggugat tidak sebagai pihak dalam

do
gu

perjanjian tersebut dan tidak turut


menandatanganinya, sehingga kesepakatan yang
dimaksud hanya akan berlaku dan mengikat para
In
A

pihak yang menandatangani dengan segala akibat


hukumnya.
ah

lik

9. Bahwa yang bukan pihak dalam klausul arbitrase akibatnya


m

ub

tidak berhak menggugat di arbitrase juga di pertimbangkan oleh


Mahkamah Agung dalam putusan No. 204/K/Pdt/2013 dimana
ka

PEMOHON PAILIT selaku Tergugat II, yang dikutip


ep

pertimbangan hukum Majelis Kasasi sebagai berikut:


ah

“Karena Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat tidak


es

salah menerapkan hukum dengan pertimbangan bahwa


M

ng

telah benar Bahwa sesuai dengan ketentuanan Pasal 1


on

huruf 3 undang-undang nomor 30 Tahun 1999 Tentang


gu

Hal. 28 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa

a
R
perjanjian arbitrase (klausula arbitrase) mengikat hanya

si
kepada pihak-pihak yang membuat perjanjian, bahwa

ne
ng
sesuai dengan fakta persidangan Pihak dalam
Perjanjian Opsi Tahun 2006 dalam perkara a quo adalah
I, tergugat III dan tergugat IV, sedangkan Penggugat

do
gu bukanlah pihak yang ikut menandatangani perjanjian
tersebut meskipun pemegang saham pengendali

In
A
Tergugat I sehingga telah benar klausula arbitrase
dalam perjanjian A quo tidak berlaku terhadap
ah

Penggugat, karena itu Putusan Pengadilan Tinggi

lik
Jakarta dalam perkara a quo dapat dipertahankan”.
am

ub
Abstrak hukum dari putusan Kasasi No. 204/K/PDT/2013 ini
adalah:
ep
- Pihak yang bukan pihak dalam klausul arbitrase tidak
k

berhak menggugat di Lembaga Arbitrase Internasional


ah

- Putusan Arbitrase Internasional yang dimohonkan oleh


R

si
yang bukan pihak dalam klausul arbitrase harus DITOLAK
ATAU NON EKSEKUATUR dan tidak dapat dijadikan

ne
ng

sebagai bukti adanya hutang dalam perkara pailit


ATAU

do
gu

Setidaknya harus ditunggu sampai Pengadilan Negeri


Jakarta Pusat sesuai wewenangnya berdasarkan Pasal 65
UU Arbitrase untuk terlebih dahulu memutus: “Gugatan
In
A

penolakan atau non EKSEKUATUR Putusan Internasional


Chamber of Commerce No. 16772/CYK tertanggal 18
ah

lik

November 2010 yang terdaftar dengan No.


455/PDT.G/ARB/2020/ PN.JKT.PST (vide T-4)” yang
m

ub

petitumnya dikutip sebagai berikut:


ka

1. Menerima dan mengabulkan Gugatan ini


ep

untuk seluruhnya;
ah

2. Menyatakan menolak atau non eksekuatur


R

atau tidak dapat dilaksanakan Putusan


es

Arbitrase internasional yaitu Putusan


M

ng

International Court of Arbitration (ICC)


on

International Court of Arbitration Case of the


gu

Hal. 29 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
International Chamber of Commerce No.

a
R
16772/CYK tertanggal 18 November 2010

si
yang nama para pihaknya adalah KT

ne
ng
Corporation dan PT Global Mediacom Tbk.
3. Menyatakan tidak dapat dilaksanakan atau
non eksekuatur dan tidak berkekuatan

do
gu hukum seluruh hal-hal tersebut di bawah ini:
a. Akta Pendaftaran Putusan Arbitrase

In
A
Internasional No.: 01/PDT/ARB-
IMT/2012/PN.Hkt.Pst., tanggal 21 Maret
ah

2012;

lik
b. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat tertanggal 28 Juli 2015
am

ub
No.: 112/2012.Eks. jo. Putusan Arbitrase
International-ICC (Asing) tanggal 18
ep
November 2010 No.: 16772/CYK;
k

c. Relaas Panggilan Teguran / Peringatan


ah

(Aanmaning) Pengadilan Negeri Jakarta


R

si
Pusat No. 112/2012.Eks. jo. Putusan
Arbitrase International-ICC (Asing)

ne
ng

tanggal 18 November 2010 No.:


16772/CYK.,berikut Berita Acaranya

do
gu

tanggal 29 Juli 2015 dan;


4. Menyatakan Putusan dalam perkara ini dapat
dijalankan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij
In
A

voorraad), meskipun ada upaya hukum


Banding, Kasasi maupun Verzet/
ah

lik

Perlawanan.
5. Menghukum Tergugat untuk membayar
m

ub

biaya perkara.
ka

2. JURISPRUDENSI TENTANG PEMBUKTIAN TIDAK SEDERHANA


ep
ah

BAHWA DARI URAIAN TERSEBUT DIATAS TERNYATA STATUS


R

PEMOHON PAILIT YANG NAMANYA BUKAN PIHAK DALAM


es

PERJANJIAN YANG MEMUAT KLAUSULA ARBITRASE (YAITU


M

ng

PERJANJIAN PUT & CALL OPTION AGREEMENT TANGGAL 9


on

JUNI 2006) SEDANG MENJADI SENGKETA DI PENGADILAN


gu

Hal. 30 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
UMUM BAHKAN PEMOHON PAILIT MENGAKUI BAHWA

si
MEMANG BENAR PEMOHON PAILIT BUKAN PIHAK DALAM
PERJANJIAN PUT & CALL OPTION AGREEMENT (LIHAT

ne
ng
PENGAKUAN PEMOHON PAILIT DALAM SURAT PERBAIKAN
PERMOHONAN PAILIT TANGGAL 04 AGUSTUS 2020) AKAN
TETAPI PEMOHON PAILIT MENGAKU HANYA MENERIMA

do
gu PENGALIHAN DARI PIHAK KETIGA AKAN TETAPI PEMOHON
PAILIT TIDAK BISA MEMBUKTIKAN ADANYA PERJANJIAN

In
A
PENGALIHAN ATAS PERJANJIAN PUT & CALL OPTION
AGREEMENT TANGGAL 9 JUNI 2006 MELAINKAN YANG
ah

lik
DISEBUTKAN HANYALAH PERJANJIAN JUAL BELI SAHAM
YAITU SALE AND TRASNFER SHARES AGREEMENT TANGGAL
23 SEPTEMBER 2006 (LIHAT PENGAKUAN PEMOHON PAILIT
am

ub
DALAM SURAT PERBAIKAN PERMOHONAN PAILIT TANGGAL
04 AGUSTUS 2020).
ep
k

MAKA SESUAI DENGAN JURISPRUDENSI PERMOHONAN PAILIT


ah

HARUS DINYATAKAN DITOLAK SEPERTI TERCANTUM DALAM


R

si
JURISPRUNSI PUTUSAN PENGADILAN NIAGA NO. 173/PDT.SU-
PKPU/2019/PN NIAGA.JKT.PST. TANGGAL 02 SEPTEMBER 2019

ne
ng

(T-7) YANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA DIKUTIP SEBAGAI


BERIKUT:

do
gu

Menimbang, bahwa oleh karena Termohon menolak dalil


gugatan Pemohon PKPU dan ternyata ada gugatan
In
A

perkara perdata yang dilakukan oleh Termohon PKPU


terhadap Pemohon PKPU maka Majelis Hakim
ah

lik

berpendapat bahwa pembuktian dalam perkara a quo


tidak sederhana, sehingga unsur dalam Ad. 5
m

ub

sebagaimana ditentukan dalam Pasal 8 ayat (4) Undang


Undang Nomor 37 Thun 2004 tidak terpenuhi;
ka

ep

II. ALASAN PENOLAKAN KEDUA (II)


ah

TERMOHON PAILIT TIDAK MENGAKUI QUALCOMM INCORPORATED


R

SEBAGAI KREDITUR KEDUA.


es
M

ng

PEMOHON PAILIT TIDAK MENGAJUKAN BUKTI APAPUN TENTANG


on

APAKAH ADA KREDITUR KEDUA, SESUAI DENGAN PRINSIP


gu

Hal. 31 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
HUKUM PEMBUKTIAN “SIAPA YANG MENDALILKAN MAKA DIA

a
R
YANG HARUS MEMBUKTIKAN

si
DENGAN CARA HARUS
MENGHADIRKAN PIHAK YANG DISEBUT SEOLAH KREDITUR

ne
ng
KEDUA TERSEBUT DIDEPAN PERSIDANGAN PERKARA PAILIT INI.”

LAGIPULA PEMOHON PAILIT MENGAKUI DI DALAM SURAT

do
gu PERBAIKAN PERMOHONAN PAILIT TANGGAL 4 AGUSTUS 2020
BAHWA TELAH BERGANTI PIHAK-PIHAK DI DALAM PERJANJIAN

In
A
PAILIT & CALL OPTION AGREEMENT TANGGAL 9 JUNI 2006 (P.1A).
SEHINGGA TIDAK DAPAT DIBUKTIKAN DENGAN PEMBUKTIAN
ah

lik
SEDERHANA DI PENGADILAN NIAGA TENTANG APA POSISI
HUKUM DARI QUALCOMM INCORPORATED SESUDAH ADANYA
PERUBAHAN PIHAK-PIHAK TERSEBUT. PERUBAHAN PIHAK-PIHAK
am

ub
TERSEBUT BERAKIBAT PERMOHONAN PAILIT INI KURANG PIHAK
UNTUK DAPAT MEMBUKTIKAN APA POSISI HUKUM DARI
ep
QUALCOMM INCORPORATED, SEBAB DI SURAT PERBAIKAN
k

PERMOHONAN PAILIT TANGGAL 4 AGUSTUS 2020 DISEBUTKAN


ah

PIHAK-PIHAK LAIN ADALAH PT KTF INDONESIA DAN KT FREETEL


R

si
CO. PERUBAHAN PIHAK-PIHAK TERSEBUT BERAKIBAT POSISI
QUALCOMM INCORPORATED SEMAKIN TIDAK JELAS.

ne
ng

MAKA BERDASARKAN JAWABAN TERMOHON PAILIT DI ATAS MAKA

do
gu

TERMOHON PAILIT MEMOHON AGAR MAJELIS HAKIM YANG


MEMERIKSA PERKARA A QUO BERKENAN MENJATUHKAN PUTUSAN
SEBAGAI BERIKUT:
In
A

1. Menerima dalil-dalil Jawaban TERMOHON PAILIT untuk seluruhnya;


ah

lik

2. Menolak untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan sebagai


tidak dapat diterima Permohonan Pailit tanggal 28 Juli 2020 yang
m

ub

didaftarkan oleh PEMOHON PAILIT di Kepaniteraan Pengadilan Niaga


Jakarta Pusat tanggal 28 Juli 2020 dengan Nomor: 33/Pdt.Sus-
ka

Pailit/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst berikut Surat Perbaikan Permohonan


ep

Pernyataan Pailit tertanggal 4 Agustus 2020;


ah

3. Menghukum PEMOHON PAILIT untuk membayar seluruh biaya yang


R

ditimbulkan dalam perkara ini.


es
M

ng

atau
on
gu

Hal. 32 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-

R
adilnya (ex aequo et bono).

si
ne
ng
Menimbang, bahwa Pemohon Pailit telah mengajukan surat replik
tertanggal 18 Agustus 2020 dan Termohon Pailit telah mengajukan surat duplik
tertanggal 24 Agustus 2020;

do
gu
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon

In
A
telah mengajukan bukti-bukti surat sebagai berikut;
1. 1 (satu) buah fotocopy Put and Call Option Agreement 2006, yang diberi
ah

lik
tanda bukti P-1A;
2. 1 (satu) buah fotocopy Terjemahn Tersumpah Perjanjian Opsi Tahun 2006,
am

ub
yang diberi tanda bukti P-1B;
3. 1 (satu) buah fotocopy ICC International Arbitration Award No.16772/CYK
dated 18 November 2010, yang diberi tanda bukti P-2A;
ep
k

4. 1 (satu) buah fotocopy Terjemahan Tersumpah Putusan Arbitrase ICC


ah

No.16772/CYK 18 November 2010, yang diberi tanda bukti P-2B;


R

si
5. 1 (satu) buah fotocopy Putusan Pengadilan Nomor:
534/Pdt.G/Arb/2013/PN.Jkt.Pst, yang diberi tanda bukti P-3;

ne
ng

6. 1 (satu) buah fotocopy Sale & Share Transfer Agreement 23 September


2006, yang diberi tanda bukti P-4A;

do
gu

7. 1 (satu) buah fotocopy Terjemahan Tersumpah Sale & Share Transfer


Agreement 23 September 2006, yang diberi tanda bukti P-4B;
In
8. 1 (satu) buah fotocopy Merger Agreement KT Freetel,Co,Ltd. dengan KT
A

Corporation tanggal 20 Januari 2009, yang diberi tanda bukti P-5A;


9. 1 (satu) buah fotocopy Terjemahan Tersumpah Merger Agreement KT
ah

lik

Freetel dengan KT Corporation, yang diberi tanda bukti P-5B;


10. 1 (satu) buah fotocopy Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor:
m

ub

431/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst, yang diberi tanda bukti P-6;


ka

11. 1 (satu) buah fotocopy Putusan Pengadilan Tinggi DKI Nomor:


ep

665/Pdt/2011/PT.DKI, yang diberi tanda bukti P-7;


12. 1 (satu) buah fotocopy Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 204
ah

PK/Pdt/2013, yang diberi tanda bukti P-8;


es

13. 1 (satu) buah fotocopy Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 104


M

ng

PK/Pdt/2019, yang diberi tanda bukti P-9;


on
gu

Hal. 33 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
14. 1 (satu) buah fotocopy Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor:

si
188/Pdt.G/Arb/2012, yang diberi tanda bukti P-10;
15. 1 (satu) buah fotocopy Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 212 K/Pdt.Sus-

ne
ng
Arb/2013, yang diberi tanda bukti P-11;
16. 1 (satu) buah fotocopy Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 64 K/Pdt.Sus-

do
gu 17. 1
Arb/2015, yang diberi tanda bukti P-12;
(satu) buah fotocopy Akta Registrasi Nomor: 01/Pdt/Arb-
Int/2012/PN.JKT.PST, yang diberi tanda bukti P-13;

In
A
18. 1 (satu) buah fotocopy Penetapan Eksekuatur Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat Nomor: 112/2012.Eks, yang diberi tanda bukti P-14;
ah

lik
19. 1 (satu) buah fotocopy Financial Statement 2020 PT Global Mediacom Tbk,
yang diberi tanda bukti P-15;
am

ub
20. 1 (satu) buah fotocopy ICC International Arbitration Award No. 18062/VRO
tanggal 11 Oktober 2012 antara Qualcomm Incorporated melawan PT Global
ep
Mediacom, Tbk (Termohon Pailit), yang diberi tanda bukti P-16A;
k

21. 1 (satu) buah fotocopy Terjemahan Tersumpah Putusan Arbitrase ICC No.
ah

18062/VRO tanggal 11 Oktober 2012 antara Qualcomm Incorporated


R

si
melawan PT Global Mediacom, Tbk (Termohon Pailit), yang diberi tanda

ne
ng

bukti P-16B;
22. 1 (satu) buah fotocopy Akta Pendaftaran Putusan Arbitrase Internasional,
Nomor 21/Pdt/ARB-INT/2013/PN.Jkt.Pst, yang diberi tanda P-17;

do
gu

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dali sangkalannya Termohon


Pailit telah pula mengajukan bukti-bukti surat sebagai berikut:
In
A

1. 1 (satu) buah fotocopy Putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor: 204


K/PDT/2013 tanggal 22 Juli 2014, yang diberi tanda bukti T-1;
ah

lik

2. 1 (satu) buah fotocopy Putusan PK Mahkamah Agung Nomor: 104


PK/PDT/2019 tanggal27 Maret 2019, yang diberi tanda bukti T-2;
m

ub

3. 1 (satu) buah fotocopy Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor:


97/PDT.G/2017/PN.JKT,. SEL tanggal 4 Mei 2017, yang diberi tanda bukti T-
ka

3;
ep

4. 1 (satu) buah fotocopy Gugatan Perkara Nomor:


ah

455/PDT.G/ARB/2020/PN.JKT.PST tanggal 10 Agustus 2020, yang diberi


R

tanda bukti T-4;


es
M

5. 1 (satu) buah fotocopy Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor:


ng

431/PDT.G/2010/PN.JKT.PST tanggal 6 Juli 2011, yang diberi tanda bukti T-


on

5;
gu

Hal. 34 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. 1 (satu) buah fotocopy Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor:

si
665/PDT/2011/PT.DKI tanggal 26 Maret 2012, yang diberi tanda bukti T-6;
7. 1 (satu) buah fotocopy Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Nomor:

ne
ng
173/Pdt.Sus-PKPU/2019 PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 2 September 2019, yang
diberi tanda bukti T-7;

do
gu 8. 1 (satu) buah fotocopy Putusan Sela Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Nomor: 188/Pdt.G/Arb/2012/PN.Jkt.Pst tanggal 8 Novmber 2012, yang diberi
tanda bukti T-8;

In
A
9. 1 (satu) buah fotocopy Perjanjian Sale and Purchase and Transfer Shares
Agreement tanggal 23 September 2006, yang diberi tanda bukti T-9;
ah

lik
10. 1 (satu) buah fotocopy Terjemahan Perjanjian Sale and Transfer Shares
Agreement tanggal 23 September 2006, yang diberi tanda bukti T-9a;
am

ub
Menimbang, bahwa keseluruhan bukti-bukti surat dimaksud telah diberi
ep
materai secukupnya dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai
k

sehingga dapat dipergunakan sebagai bukti di persidangan;


ah

Menimbang, bahwa Majelis Hakim hanya mempertimbangkan bukti-bukti


R

si
yang ada relevansinya dengan perkara ini;

ne
ng

Menimbang, bahwa Pemohon Palit telah mengajukan 3 (tiga) orang ahli


dibawah sumpah yang memberikan pendapatnya sebagai berikut:
1. Ahli M.YAHYA HARAHAP, SH;

do
gu

- Bahwa pada prinsipnya alat bukti yang diterapkan dalam sengketa


Kepailitan dimana sengketa Kepailitan tersebut, penyelesaiannya
In
A

dilakukan oleh Pengadilan Niaga, dimana Pengadilan Niaga itu


merupakan salah bentuk Pengadilan Khusus yang berada dalam
ah

lik

lingkungan Peradilan Umum sebagaimana yang ditentukan dalam pasal


27 ayat (1) 10 pasal 25 ayat (2) UU No 48 Tahun 2009 Tentang
m

ub

Kekuasaan Kehakiman (UU 48/2009), tidak mutlak harus diterapkan dan


ditegakkan melalui proses lenis / bentuk alat bukti dan sistem
ka

pembuktian yang sama dengan yang ditentukan dalam Pengadilan


ep

Perdata Umum, sebagaimana yang diatur dalam pasal 1865 dan pasal
ah

1866 KUHPerdata, pasal 163 dan pasal 164 HIR.


R

- UU No 37 tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban


es
M

Pembayaran Utang (UU Kepailitan 37/2004). Pada dasarnya,


ng

eksistensinya dalam ruang lingkup Hukum Indonesia, merupakan ”Lex


on

Specialis” yang diterapkan dalam Pengadilan Niaga, sebagai salah satu


gu

Hal. 35 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bentuk Pengadilan Khusus yang dibentuk pada Peradilan Umum

si
berhadapan dengan ”Lex Generalis” yang diterapkan dalam lingkungan
Perdata Umum oleh karena itu, apa yang diatur secara spesifik dalam

ne
ng
UU Kepailitan 37/2004 tersebut, mengenyampingkan atau afschaffen
atau set a side ketentuan lex genaralis sesuai asas "Lex Specialis

do
gu Derogat Lex Generalis"
- Alinea kedua dan ketiga Penjelasan Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 1.2 dan
Pasal 8 ayat (4) UU Kepailitan 37/2004, telah mengatur secara khusus

In
A
bagaimana sistem dan alat bukti yang bagaimana yang diterapkan untuk
membuktikan eksistensi dan status hukum bahwa seseorang adalah
ah

lik
Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor, dengan demikian
ketentuan tersebut berlaku dan diterapkan sesuai asas ”Lex Specialis
am

ub
Derogat Lex Generalis”
- Oleh karena itu Pembuktian tentang kebenaran Debitor ”mempunyai dua
ep
atau lebih” Kreditor tidak tunduk kepada ketentuan jenis alat bukti dan
k

sistem pembuktian yang diatur dalam Pasal 1865 dan Pasal 1866
ah

KUHPerd, Pasal 163 dan Pasal 164 HIR, tetapi TUNDUK dan
R

si
MENYESUAIKANNYA (obey and comply) kepada ketentuan penjelasan

ne
ng

Pasal 2 (1) [0 Pasal 1.2 dan Pasal 8 ayat(4) UU Kepailitan 37/2004.


- Alat bukti fakta atau keadaan yang memiliki validitas atau yang sah
secara hukum serta sekaligus pada dirinya memiliki kekuatan

do
gu

pembuktian untuk membuktikan Debitor mempunyai dua atau lebih


Kreditor maka menurut alinea kedua dan ketiga penjelasan Pasal 2
In
A

ayat(1) UU Kepailitan 37/2004,CUKUP dan DAPAT dibuktikan berdasar


fakta:
ah

lik

- Terdapat SlNDlKASl Kreditor, atau berupa perjanjian yang menunjukkan


utang Debitor telah jatuh tempo, atau berupa penagihan utang sesuai
m

ub

perjanjian, atau penagihan denda oleh instansi yang berwenang, atau


Putusan Pengadilan, atau putusan Arbitrase.
ka

- Adapun sistem pembuktiannya menurut Pasal 8 ayat(4) UU Kepailitan 37


ep

/ 2004 dan Penjelasan Pasal 8 ayat(4) tersebut.


ah

- Terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana Pasal 8


R

ayat(4) tersebut berbunyi sebagai berikut ”Permohonan pernyataan pailit


es
M

harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara
ng

sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana yang


on

dimaksud Pasal 2 ayat(1) telah terpenuhi” ;


gu

Hal. 36 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Yang dimaksud dengan ”fakta atau keadaan yang terbukti secara

si
sederhana adalah adanya fakta dua atau lebih Kreditor dan fakta utang
yang telah jatuh waktu dan tidak dibayar ;

ne
ng
- Untuk membuktikan secara sederhana adanya dua atau lebih Kreditor
maupun adanya utang yang jatuh tempo dan tidak dapat dibayar mesti

do
gu dapat dibuktikan berdasarkan ”alat bukti yang mencapai nilai kekuatan
pembuktian” (bewijskracht, probatory force) yang "mencapai batas minimal
pembuktian akan tetapi yang menjadi patokan : terdapat / ditemukan fakta

In
A
yang menunjukkan secara nyata dan objektif ada dua atau lebih Kreditor
tanpa memerlukan secara imperatif, hal itu harus dapat dibuktikan dengan
ah

lik
alat bukti yang mempunyai nilai kekuatan pembuktian yang mencapai batas
minimal pembuktian;
am

ub
- Berdasar penjelasan pasal 2 Ayat (1) alinea dua dan tiga salah satu fakta
yang sah atau valid menunjukkan seseorang debitor yang mempunyai dua
ep
atau lebih kreditor adalah putusan erbitrase pada satu segi.
k

- Pengakuan atas Putusan Arbitrase Asing di lndonesia dicantumkan dalam


ah

BAB VI : PELAKSANAAN PUTUSAN ARBITRASE, Bagian Kedua :


R

si
Arbitrase International yang terdiri dari Pasal 65 s/d Pasal 69 UU No 30

ne
ng

Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (UU


Arbitrase 30/1999);
- Dari segi hukum pembuktian yang diatur dalam Pasal 1866 lo Pasal 1868

do
gu

KUHPerd, Putusan Pengadilan maupun Putusan Arbitrase dikelompokkan


sebagai alat bukti tulisan yang berbentuk akta otentik.
In
A

- Oleh karena Putusan Arbitrase Asing tersebut diakui, maka berdasar


hukum pembuktian sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1868 KUHPerd
ah

lik

dia bernilai sebagai akta otentik;


- Jika yang dipermasalahkan dalam hal ini berhubungan dengan
m

ub

permohonan pembatalan terhadap putusan Arbitrase Asing pada


hakikatnya pertanyaan yang dikemukan tidak relevan, sesuai dengan asas
ka

LEX FOR! dihubungkan dengan asas TERRITORIAL SOVEREIGNITY


ep

yang telah diterima oleh hampir semua Negara menjadi PEDOMAN


ah

UNIVERSAL, sehubungan dengan itu Pengadilan Indonesia dalam hal ini


R

PN Jakarta Pusat, "tidak memiliki kompetensi dan Yurisdiksi untuk


es
M

memeriksa dan mengadili” Permohonan Pembatalan Putusan Arbitrase


ng

Asing.
on
gu

Hal. 37 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Pasal 62 ayat (2) UU Arbitrase 30/ 1999 hanya memberi hak kewenangan

si
kepada Ketua Pengadilan Negeri, terbatas untuk menilai PERTIMBANGAN
Putusan Arbitrase objek Eksekusi itu sepanjang putusan Arbitrase Domestik

ne
ng
tersebut melanggar atau bertentangan dengan Pasal 4 UU Arbitrase yaitu,
apakah sengketa yang diperkarakan dan diadili itu, lahir dari "Perjanjian"

do
gu yang menyepakati KLAUSULA ARBITRASE atau tidak. Serta apakah
kesepakatan Klausula Arbitrase itu dibuat dalam Perjanjian yang berbentuk
TERTULIS (schriftelykjnwriting) dan ditandatangani para pihak;

In
A
- Pasal 5 UU Arbitrase 30/1999 3.2.2.1. Apakah materi pokok perkara yang
disengketakan termasuk dalam bidang perdagangan yang oleh Penjelasan
ah

lik
Pasal 66 huruf b, meliputi antara lain Perniagaan Perbankan Keuangan
Penanaman modal (INVESTASI) Industri Hak kekayaan intelektual (HAKI).
am

ub
- Pasal 62 ayat (4) UU Arbitrase 30/1999 melarang Ketua PN yang
bersangkutan untuk memeriksa dan menilainya : Pasal 62 ayat (4) tersebut
ep
"Ketua Pengadilan Negeri tidak memeriksa alasan atau pertimbangan dari
k

Putusan Arbitrase”
ah

si
2. Ahli DR.GUNAWAN WIDJAJA, SH.,MH.,MKM.,MARS (UI);

ne
ng

- Pasal 2 ayat (1) UU Kepailitan menyatakan: "Debitor yang mempunyai dua


atau lebih Kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang
telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan

do
gu

Pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas pemohonan


satu atau lebih kreditorya.”
In
A

- Pasal 8 ayat (4) UU Kepailitan menyatakan bahwa “Permohonan


pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau keadaan
ah

lik

yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) telah dipenuhi.”
m

ub

- Syarat agar debitor dapat dinyatakan pailit adalah :


a. Debitur secara sederhana terbukti memiliki 2 kreditor atau lebih;
ka

b. Debitur secara sederhana terbukti tidak membayar satu utangnya


ep

yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih.


ah

- Terbukti secara sederhana menurut Pasal 8 ayat (4) UU Kepailitan berarti


R

bahwa persyaratanpernyataan untuk dinyatakan pailit (Pasal 2 ayat (1) UU


es
M

Kepailitan) dapat dibuktikan secara sederhana, yaitu tentang debitur yang


ng

memiliki dua atau lebih kreditor dan utangnya telah jatuh tempo dan dapat
on

ditagih.
gu

Hal. 38 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Surat pengakuan utang yang dibuat oleh debitur tentang kewajibannya

si
membayar sejumlah uang tertentu pada suatu waktu tertentu, putusan
pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap yang memerintahkan

ne
ng
debitur untuk membayar sejumlah uang, atau putusan arbitrase yang
memerintahkan debitur untuk membayar sejumlah uang merupakan alat

do
gu bukti sederhana tentang adanya utang yang sudah jatuh tempo dan dapat
ditagih.
- Putusan Arbitrase Asing dapat dijadikan sebagai bukti adanya utang dalam

In
A
permohonan Pailit di Indonesia;
- Penjelasan Pasal 2 Ayat ( 1) UU Kepailitan menyatakan:
ah

lik
Yang dimaksud dengan "Kreditor" dalam ayat ini adalah baik kreditor
konkuren, kreditor separatis maupun kreditor preferen. Khusus mengenai
am

ub
kreditor separatis dan kreditor preferen, mereka dapat mengajukan
permohonan pernyataan pailit tanpa kehilangan hak agunan atas
ep
kebendaan yang mereka miliki terhadap harta Debitor dan haknya untuk
k

didahulukan.
ah

Bilamana terdapat sindikasi kreditor maka masing-masing Kreditor adalah


R

si
Kreditor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2.

ne
ng

Yang dimaksud dengan "utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih"
adalah kewajiban untuk membayar utang yang telah jatuh waktu, baik
karena telah diperjanjikan, karena percepatan waktu penagihannya

do
gu

sebagaimana diperjanjikan, karena pengenaan sanksi atau denda oleh


instansi yang berwenang, maupun karena putusan pengadilan, arbiter, atau
In
A

majelis arbitrase.
- Pasal 10 UU No.30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
ah

lik

Penyelesaian Sengketa (UU Arbitrase) menyatakan bahwa: Suatu


perjanjian arbitrase tidak menjadi batal disebabkan oleh keadaan tersebut di
m

ub

bawah ini :
a. meninggalnya salah satu pihak;
ka

b. bangkrutnya salah satu pihak;


ep

c. novasi;
ah

d. insolvensi salah satu pihak;


R

e. pewarisan;
es
M

f. berlakunya syarat-syarat hapusnya perikatan pokok;


ng

on
gu

Hal. 39 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
g. bilamana pelaksanaan perjanjian tersebut dialihtugaskan pada pihak

si
ketiga dengan persetujuan pihak yang melakukan perjanjian arbitrase
tersebut; atau

ne
ng
h. berakhirnya atau batalnya perjanjian pokok.
Ketentuan Pasal 10 butir h UU Arbitrase secara tegas menyakan bahwa

do
gu batalnya perjanjian pokok tidak membatalkan perjanjian arbitrase yang ada
dalam perjanjian pokok dan karenanya putusan arbiter atau majelis
arbitrase yang diambil berdasarkan kewenangan perjanjian arbitrase

In
A
tersebut tetap sah dan mengikat, termasuk putusan arbitrase asing.
ah

lik
3. Ahli JAMASLIN JAMES PURBA, SH.,MH.
- Pengertian utang, utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih:
am

ub
Pengertlan terkait dengan Utang pada Pasal 1 ayat (6) dan Penjelasan
Pasal 2 ayat (1) Paragraf 3 UU Kepailitan:
ep
- Pasal 1 ayat 6 UUK: “Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat
k

dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun
ah

mata uang asing, baik secara langsung maupun yang akan timbul
R

si
dikemudian hari atau kontinjen, yang timbul karena perjanjian atau undang-

ne
ng

undang dan wajib dipenuhi oleh Debitor dan bila tidak dipenuhi memberi
hak kepada Kreditor untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan
Debitor”

do
gu

- Pasal 2 ayat (1) pragraf ke 3 UU Kepailitan, “utang yang telah jatuh waktu
dan dapat ditagih” adalah kewajiban untuk membayar utang yang telah
In
A

jatuh waktu, baik karena telah diperjanjikan, karena percepatan waktu


penagihannya sebagaimana diperjanjikan, karena pengenaan sanksi atau
ah

lik

denda oleh instansi yang berwenang, maupun karena putusan pengadilan,


arbiter, atau majelis arbitrase "
m

ub

- Proses pengajuan permohonan Pailit, yaitu sebagai berikut:


a. Permohonan pernyataan pailit didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
ka

Niaga tempat domisili debitur (Pasal 6 ayat (1) Jo. Pasal 2 UUK);
ep

b. Panitera menyampaikan permohonan kepada Ketua Pengadilan Niaga


ah

selama 2 (dua) hari, setelah pendaftaran dilakukan (Pasal 6 ayat (4)


R

UUK); Pengadilan akan mempelajari permohonan dan menetapkan hari


es
M

sidang 3 (tiga) hari setelah pendaftaran dilakukan (Pasal 6 ayat (5) UUK);
ng

on
gu

Hal. 40 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Pengadilan wajib memanggil Debitor, pemanggilan sidang dilakukan

si
paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum sidang I (pertama) dilaksanakan
(Pasal 8 ayat (2) UUK);

ne
ng
d. Sidang harus dilaksanakan paling lambat 20 (dua puluh) hari setelah hari
pendaftaran (Pasal 6 ayat (6) UUK);

do
gu e. Penundaan sidang boleh dilakukan paling lama 25 (dua puluh lima) hari
setelah pendaftaran (Pasal 6 ayat (7) UUK);
f. Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat cukup

In
A
fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa syarat yang
diatur didalam Pasal 2 ayat (1) sudah terpenuhi (Pasal 8 ayat UUK);
ah

lik
g. Putusan permohonan pailit harus sudah jatuh/diputuskan 60 (enam
puluh) hari setelah didaftarkan (Pasal 8 ayat (5) UUK);
am

ub
h. Penyampaian salinan putusan kepada pihak yang berkepentingan dalam
waktu 3 (tiga) hari setelah putusan dijatuhkan (Pasal 9 UUK).
ep
i. Atas putusan pailit oleh Pengadilan Niaga tidak dapat diajukan upaya
k

hukum banding. Akan tetapi langsung dilakukan upaya kasasi (Pasal 11


ah

ayat (1) UUK).


R

si
j. Permohonan kasasi selain dapat diajukan oleh Debitor dan Kreditor yang

ne
ng

merupakan pihak pada persidangan tingkat pertama, juga dapat diajukan


oleh Kreditor lain yang bukan merupakan pihak pada persidangan tingkat
pertama (Intervensi Pihak Ke Tiga) yang tidak puas putusan atas

do
gu

permohonan pernyataan pailit (Pasal 11 ayat (3) UUK-PKPU).


- Pasal 2 ayat (1) UUK-PKPU: “Debitur yang mempunyai dua atau Iebih
In
A

Kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh
waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan Pengadilan, baik
ah

lik

atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih


kreditornya.
m

ub

- Yang dimaksud dengan "utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih”
adalah kewajiban untuk membayar utang yang telah jatuh waktu, baik
ka

karena telah diperjanjikan, karena percepatan waktu penagihannya


ep

sebagaimana diperjanjikan, karena pengenaan sanksi atau denda oleh


ah

instansi yang berwenang, maupun karena putusan pengadilan, arbiter, atau


R

majelis arbitrase”
es
M

ng

Menimbang, bahwa Termohon Pailit juga telah mengajukan 1 (satu) orang


on

ahli dibawah sumpah yang berpendapat sebagai berikut:


gu

Hal. 41 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
1. Ahli DANRIVANTO BUDHIJANTO;
- Bahwa menuurt Ahli apabila 3 (tiga) pihak dalam perjanjian yang ada

ne
ng
clausula Arbitrase maka apabila ada pengalihan (cessie) maka 3 (tiga)
pihak tersebut harus semua tandatangan pengalihan (cessie).
- Bahwa, jikalau si A, B dan C membuat perjanjian arbitrase, dan

do
gu kemudian si B mengalihkan begitu saja kepada si D, sedangkan si D
sama sekali tidak pernah ikut dalam klausula arbitrase dan perjanjian

In
A
pokok, maka si D tidak bisa melakukan gugatan kepada A dan C, karena
bukan pihak dalam klausula arbitrase kecuali ada kesepakatan.
ah

lik
- Bahwa, semua pihak dalam perjanjian apabila hendak mengalihkan
clausul arbitrase maka semua pihak dalam perjanjian harus ikut
menandatangani perjanjian pengalihan clausul arbitrase;
am

ub
- Bahwa, menurut ahli dasar utama agar dapat bersengketa di arbitrase
adalah harus ada perjanjian yang memuat clausul arbitrase berdasarkan
ep
Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Arbitrase sebagaimana dikutip sebagai
k

berikut : Persetujuan untuk menyelesaikan sengketa melalui arbitrase


ah

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dimuat dalam suatu dokumen


R

si
yang ditandatangani oleh para pihak.
- Bahwa, dalam pasal 65 Undang-Undang Arbitrase disebutkan

ne
ng

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang untuk memeriksa dan


memutus gugatan Non Eksekuatur adalah benar;

do
gu

Menimbang, bahwa dalam perkara ini Pemohon dan Termohon


menyampaikan Kesimpulan tertulisnya pada persidangan pada tanggal 23
In
A

September 2020 dan akhirnya Pemohon menyatakan tidak ada hal-hal yang
diajukan lagi dan mohon putusan;
ah

lik

Menimbang, bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan ini


maka segala sesuatu yang terjadi di persidangan cukup termuat dalam berita
m

ub

acara pemeriksaan perkara ini menjadi satu kesatuan dan dianggap termuat disini
serta turut dipertimbangkan;
ka

ep

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM:


ah

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Permohonan Pemohon


es

adalah sebagaimana terurai tersebut diatas, yaitu agar Termohon dinyatakan


M

ng

Pailit dengan segala akibat hukumnya ;


on
gu

Hal. 42 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Pemohon dalam Permohonannya mengajukan

si
permohonan pailit kepada Termohon dengan dalil sebagai berikut :
- Bahwa telah terjadi sengketa antara Pemohon Pailit dengan Termohon Pailit

ne
ng
sehubungan dengan pelaksanaan opsi jual berdasarkan perjanjian opsi jual
dan beli yang dibuat oleh Pemohon Pailit, Termohon Pailit dan Qualcomm
Incorporated (“Qualcomm”) tanggal 9 Juni 2006;

do
gu - Termohon Pailit melanggar kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian
Opsi Tahun 2006 dan Pemohon Pailit mengajukan permohonan arbitrase ke

In
A
International Chamber of Commerce, Pengadilan Arbitrase Internasional
(“Pengadilan Arbitrase Internasional ICC”) untuk menyelesaikan sengketa
ah

lik
antara Permohon Pailit dan Termohon Pailit yang timbul sehubungan
dengan apakah Pemohon Pailit berhak untuk mendapatkan pembayaran
atas harga saham dari Mobile-8 oleh Termohon Pailit berdasarkan
am

ub
Perjanjian Opsi Tahun 2006;
- Bahwa atas sengketa tersebut Majelis arbitrase yang memeriksa dan
ep
memutus perkara tersebut dalam putusan final arbitrase No.16772/CYK
k

(“Putusan Arbitrase ICC No. 16772/CYK”) tanggal 18 November 2010;


ah

- Bahwa atas hal tesebut (Putusan Arbitrase ICC No. 16772/CYK), Pemohon
R

si
Pailit merupakan kreditur dan Termohon Pailit adalah debitur sehubungan
dengan gugatan atas Jumlah Nilai yang Diputuskan kepada Pemohon

ne
ng

berdasarkan Putusan Arbitrase ICC No. 16772/CYK.


- Qualcomm adalah kreditur lainnya dari Termohon Pailit. Qualcomm juga

do
gu

merupakan pihak dari Perjanjian Opsi Tahun 2006, dan mengajukan


permohonan arbitrase ke Pengadilan Arbitrase ICC untuk menyelesaikan
sengketa antara Qualcomm dan Termohon Pailit. Setelah proses
In
A

persidangan arbitrase berakhir, Majelis Arbitrase menjatuhkan putusan


arbitrase No. 18062/VRO (“Putusan Arbitrase ICC 18062/VRO”) tanggal 11
ah

lik

Oktober 2012 sebagai berikut : Termohon (PT GLOBAL MEDIACOM TBK)


wajib membayar kepada Pemohon (Qualcomm) sejak tanggal putusan
m

ub

arbitrase final ini sebesar USD 39.500.479 ditambah bunga tetap sebesar
5.063% per tahun sejak 1 Mei 2011 sampai dengan tanggal putusan
ka

arbitrase ini dan suku bunga tetap 5.063% per tahun sejak tanggal putusan
ep

ini sampai pembayaran yang sebenarnya dilakukan. Kami memerintahkan


ah

Termohon untuk membayar sebesar USD 642.879,37 kepada Pemohon


R

sehubungan dengan biaya hukum dan biaya lainnya. Kami memerintahkan


es

Termohon untuk membayar kepada Pemohon sebesar US$585,000 sebagai


M

ng

biaya arbitrase termasuk biaya dan pengeluaran Majelis Arbitrase dan biaya
on

administrasi Arbitrase ICC.


gu

Hal. 43 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pemohon Pailit dengan hormat meminta

si
agar Majelis Hakim Yang Terhormat, yang memeriksa dan memutuskan perkara
aquo, menyatakan sebagai berikut : Menerima dan mengabulkan Permohonan

ne
ng
Pailit seluruhnya; Atau, apabila Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Niaga Pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aquo et bono);

do
gu
Menimbang, bahwa atas permohonan Pailit tersebut Termohon Pailit telah

In
A
mengajukan surat jawaban yang pada pokoknya mendalilkan sebagai berikut :
- Bahwa TERMOHON PAILIT menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil dalam
ah

lik
permohonan PEMOHON PAILIT, kecuali yang diakui dengan tegas
kebenarannya oleh TERMOHON PAILIT;
- Bahwa Termohon Pailit menolak permohonan pailit karena permohonan
am

ub
pailit a quo tidak memenuhi syarat pembuktian sederhana dalam pasal 8
ayat 4 UU Kepailitan dan PKPU yakni karena tidak dipenuhi syarat
ep
pembuktian secara sederhana tentang fakta atau keadaan tentang alas hak
k

dari pemohon pailit dan perlu pembuktian tidak sederhana di pengadilan


ah

umum tentang apakah pemohon pailit sebagai pihak dalam perjanjian yang
R

si
memuat klausul arbitrase dan apakah ada hutang yang jatuh tempo dan
dapat ditagih. Karena Pemohon Pailit bukan pihak dalam perjanjian put and

ne
ng

call option agreement tanggal 9 Juni 2006 (P-1a) yang memuat klausul
arbitrase yang dipakai sebagai dasar permohonan pailit ini. Objek perkara

do
gu

yang sama sedang diadili di pengadilan umum sampai tingkat PK


(Peninjauan Kembali) di Mahkamah Agung. ditingkat kasasi (putusan
perkara no. 204/K/Pdt/2013 (vide T-1) dan putusan PK Mahkamah Agung
In
A

(putusan perkara no. 104 PK/Pdt/2019) (vide T-2) telah diputus secara
absolut bahwa pengadilan umum indonesia berwenang mengadili karena
ah

lik

terbukti pemohon pailit bukan pihak dalam perjanjian yang memuat klausul
arbitrase internasional.
m

ub

- Bahwa Termohon Pailit tidak mengakui Qualcomm Incorporated sebagai


kreditur kedua. Pemohon Pailit tidak mengajukan bukti apapun tentang
ka

apakah ada kreditur kedua, sesuai dengan prinsip hukum pembuktian “siapa
ep

yang mendalilkan maka dia yang harus membuktikan dengan cara harus
ah

menghadirkan pihak yang disebut seolah kreditur kedua tersebut didepan


R

persidangan perkara pailit ini.”


es

- Bahwa Pemohon Pailit mengakui di dalam surat perbaikan permohonan


M

ng

pailit tanggal 4 Agustus 2020 bahwa telah berganti pihak-pihak di dalam


on

perjanjian put and call option agreement tanggal 9 Juni 2006 (P-1a).
gu

Hal. 44 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga tidak dapat dibuktikan dengan pembuktian sederhana di

si
Pengadilan Niaga tentang apa posisi hukum dari Qualcomm Incorporated
sesudah adanya perubahan pihak-pihak tersebut. perubahan pihak-pihak

ne
ng
tersebut berakibat permohonan pailit ini kurang pihak untuk dapat
membuktikan apa posisi hukum dari qualcomm incorporated, sebab di surat
perbaikan permohonan pailit tanggal 4 Agustus 2020 disebutkan pihak-

do
gu pihak lain adalah PT KTF indonesia dan KT Freetel Co. perubahan pihak-
pihak tersebut berakibat posisi Qualcomm Incorporated semakin tidak jelas.

In
A
Maka berdasarkan jawaban Termohon Pailit di atas maka Termohon Pailit
memohon agar Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo berkenan
ah

lik
menjatuhkan putusan sebagai berikut : Menerima dalil-dalil jawaban Termohon
Pailit untuk seluruhnya; atau apabila majelis hakim berpendapat lain, mohon
putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
am

ub
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya,
ep
Pemohon mengajukan 22 (dua puluh dua) bukti surat bertanda bukti P-1A
k

sampai dengan bukti P-17, dimana bukti tersebut telah disesuaikan dengan
ah

aslinya dan dibubuhi materai secukupnya. Serta 3 (tiga) orang ahli bernama M.
R

si
YAHYA HARAHAP, SH., DR.GUNAWAN WIDJAJA, SH.,MH.,MKM.,MARS. Dan
JAMASLIN JAMES PURBA, SH.,MH.;

ne
ng

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil sangkalannya,


Pemohon mengajukan 10 (sepuluh) bukti surat bertanda bukti T-1 sampai

do
gu

dengan bukti T-9a, dimana bukti tersebut telah disesuaikan dengan aslinya dan
dibubuhi materai secukupnya. Serta seorang ahli bernama DANRIVANTO
BUDHIJANTO;
In
A

Menimbang, bahwa atas bukti serta ahli yang diajukan dalam


persidangan, Majelis Hakim hanya akan mempertimbangkan bukti serta
ah

lik

pendapat ahli yang relevan dengan apa yang akan Majelis pertimbangkan;
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan dalil-dalil hukum Pemohon
m

ub

maupun dalil-dalil hukum Termohon serta bukti-bukti yang diajukan oleh


Pemohon dan Termohon, Majelis akan mempertimbangkan, apakah
ka

Permohonan Pernyataan Pailit yang diajukan oleh Pemohon beralasan hukum


ep

untuk dikabulkan atau tidak ? ;


ah

Menimbang, bahwa untuk dikabulkannya suatu Permohonan


R

Pernyataan Pailit harus memenuhi ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang


es

Nomor 37, Tahun 2004 tentang “Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban


M

ng

Pembayaran Utang”, yang menyatakan “Debitor yang mempunyai dua atau


on

lebih Kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh
gu

Hal. 45 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
waktu dan dapat ditagih, dinyatakan Pailit dengan putusan Pengadilan, baik

si
atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih
Kreditor”;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 37, Tahun 2004 tersebut, untuk dapat dikabulkannya suatu
Permohonan Pernyataan Pailit, harus terbukti memenuhi unsur-unsur :

do
gu ~ Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor ;
~ Tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat

In
A
ditagih ;
~ Atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih
ah

lik
Kreditornya ;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang
Nomor 37, Tahun 2004 tentang “Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban
am

ub
Pembayaran Utang”, Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila
terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan
ep
untuk dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) telah
k

dipenuhi;
ah

Menimbang, bahwa dari batasan tersebut di atas, Majelis akan


R

si
mempertimbangkan apakah secara hukum Pemohon adalah Kreditor yang
berhak mengajukan Pailit dan Termohon adalah Debitor yang mempunyai

ne
ng

hubungan hukum dengan Pemohon sehinga dapat dimohonkan Pailit ;


Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 butir 2 Undang-

do
gu

Undang Nomor 37, Tahun 2004, pengertian Kreditor adalah orang yang
mempunyai piutang karena perjanjian atau undang-undang yang dapat ditagih
dimuka Pengadilan, sedangkan pengertian Debitor adalah orang yang
In
A

mempunyai utang karena perjanjian atau undang-undang yang pelunasannya


dapat ditagih dimuka Pengadilan (Pasal 1 butir 3) ;
ah

lik

Menimbang, bahwa dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tidak


dijelaskan berapa jumlah minimal utang yang harus ada sehingga untuk dapat
m

ub

diajukan Permohonan Pernyataan Pailit, yang diatur hanya mengenai apa yang
dimaksud dengan utang, yaitu : “Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau
ka

dapat dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun
ep

mata uang asing, baik secara langsung maupun yang akan timbul dikemudian
ah

hari atau kontinjen, yang timbul karena perjanjian atau undang-undang dan
R

yang wajib dipenuhi oleh Debitor dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada
es

Kreditor untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan Debitor” ;


M

ng

Menimbang, bahwa dalam perkara a quo yang dijadikan dasar utang


on

adalah putusan arbitrase. Dipersidangan Ahli M. YAHYA HARAHAP, S.H.


gu

Hal. 46 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memberikan pendapat dari segi hukum pembuktian yang diatur dalam Pasal 1866

si
jo Pasal 1868 KUHPerdata, Putusan Pengadilan maupun Putusan Arbitrase
dikelompokkan sebagai alat bukti tulisan yang berbentuk akta otentik. Oleh karena

ne
ng
Putusan Arbitrase Asing tersebut diakui, maka berdasar hukum pembuktian
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1868 KUHPerd dia bernilai sebagai akta
otentik;

do
gu Menimbang, bahwa sedangkan Ahli DR. GUNAWAN WIDJAJA, SH.,
MH., MKM., MARS. memberikan pendapat surat pengakuan utang yang dibuat

In
A
oleh debitur tentang kewajibannya membayar sejumlah uang tertentu pada suatu
waktu tertentu, putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap yang
ah

lik
memerintahkan debitur untuk membayar sejumlah uang, atau putusan arbitrase
yang memerintahkan debitur untuk membayar sejumlah uang merupakan alat bukti
am

ub
sederhana tentang adanya utang yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih.
Putusan Arbitrase Asing dapat dijadikan sebagai bukti adanya utang dalam
permohonan Pailit di Indonesia. Dan Ahli JAMASLIN JAMES PURBA, S.H.,
ep
k

M.H.berpendapat Yang dimaksud dengan "utang yang telah jatuh waktu dan dapat
ah

ditagih” adalah kewajiban untuk membayar utang yang telah jatuh waktu, baik
R

si
karena telah diperjanjikan, karena percepatan waktu penagihannya sebagaimana
diperjanjikan, karena pengenaan sanksi atau denda oleh instansi yang berwenang,

ne
ng

maupun karena putusan pengadilan, arbiter, atau majelis arbitrase;


Menimbang, bahwa sesuai dengan jawab jinawab serta bukti yang

do
gu

diajukan oleh pihak yang berperkara telah terbukti fakta sebagai berikut :
1. Bahwa Pemohon Pailit mendalilkan bahwa dasar utang Termohon
In
didasarkan pada bukti P-2A berupa putusan arbitrase ICC International
A

Arbitration Award No.16772/CYK dated 18 November 2010 terbukti bahwa


ah

Termohon dihukum untuk membayar sejumlah uang kepada Pemohon.


lik

Dimana putusan arbitrase tersebut berbunyi sebagai berikut :


1. Majelis menyatakan bahwa Majelis memiliki yurisdiksi atas sengketa ini.
m

ub

2. Majelis menyatakan bahwa Termohon (PT GLOBAL MEDIACOM TBK)


ka

telah melanggar Perjanjian Opsi Tahun 2006 dengan lalai untuk


ep

mematuhi Pemberitahuan Pelaksanaan Opsi Penjualan tanggal 6 Mei


2009.
ah

3. Majelis memerintahkan Termohon untuk membayar kepada Pemohon


es

(KT CORPORATION) suatu jumlah sebesar USD 13.850.966 yang terdiri


M

ng

dari Harga Penjualan sebesar USD 9.984.975 berikut bunga atau


on

pengembalian berdasarkan kontrak sebesar USD 3.865.991.


gu

Hal. 47 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Majelis memerintahkan kepada Termohon untuk membayar bunga pra-

si
putusan kepada Pemohon atas jumlah sebesar USD 13.850.966 dengan
suku bunga sederhana tahunan sebesar 5.75% dari tanggal 6 Juli 2009

ne
ng
hingga tanggal Putusan ini.
5. Majelis memerintahkan kepada Termohon untuk membayar bunga

do
gu pasca-putusan kepada Pemohon atas jumlah sebesar USD 13.850.966
dari tanggal Putusan ini hingga tanggal pembayaran penuh atas Putusan
ini dengan suku bunga sederhana tahunan sebesar 5.75%.

In
A
6. Majelis memerintahkan Termohon untuk membayar kepada Pemohon
suatu jumlah sebesar USD 731.642 untuk biaya hukum dan biaya-biaya
ah

lik
lainnya.
7. Majelis memerintahkan Termohon untuk membayar kepada Pemohon
am

ub
suatu jumlah sebesar USD 238.000 sebagai biaya-biaya arbitrase
termasuk biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran Majelis serta
ep
pengeluaran-pengeluaran administratif ICC.
k

2. Bahwa berdasarkan putusan arbitrase ICC International Arbitration Award


ah

No.16772/CYK dated 18 November 2010 tersebut didasari terjadi sengketa


R

si
antara Pemohon Pailit dengan Termohon Pailit sehubungan dengan

ne
ng

pelaksanaan opsi jual berdasarkan perjanjian opsi dan beli (Put & Call
Option Agreement) yang dibuat oleh Pemohon Pailit. Termohon Pailit dan
Qualcomm Incorporated tanggal 9 Juni 2006 (vide Bukti P-1A). Namun di

do
gu

persidangan Pemohon Pailit tidak mampu menunjukkan asli Bukti P-1A;


3. Bahwa sesuai dengan bukti P-13 berupa Akta Registrasi Nomor:
In
A

01/Pdt/Arb-Int/2012/PN.JKT.PST terbukti bahwa Pemohon telah


mendaftarkan putusan arbitrase ICC International Arbitration Award
ah

lik

No.16772/CYK dated 18 November 2010 di Pengadian Negeri Jakarta


Pusat;
m

ub

4. Bahwa sesuai dengan bukti P-14 berupa Penetapan Eksekuatur Pengadilan


Negeri Jakarta Pusat Nomor: 112/2012.Eks terbukti bahwa Pemohon telah
ka

memohon eksekusi terhadap putusan arbitrase ICC International Arbitration


ep

Award No.16772/CYK dated 18 November 2010 di Pengadian Negeri


ah

Jakarta Pusat;
R

5. Bahwa ternyata dipersidangan a quo tidak ada bukti bahwa putusan


es
M

arbitrase ICC International Arbitration Award No.16772/CYK dated 18


ng

November 2010 tersebut terbukti bisa dilaksanakan eksekusinya. Sehingga


on

menimbulkan pertanyaan bagi Majelis Hakim kenapa hal tersebut terjadi?


gu

Hal. 48 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kenapa dalil Pemohon atas utang Termohon yang didasarkan pada putusan

si
arbitrase ICC International Arbitration Award No.16772/CYK dated 18
November 2010 tidak dapat dilaksanakan eksekusinya?

ne
ng
6. Bahwa kemudian Majelis Hakim memerikasa bukti T-1 dan bukti T-2 berupa
Putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor: 204 K/PDT/2013 tanggal 22 Juli

do
gu 2014 dan Putusan PK Mahkamah Agung Nomor: 104 PK/PDT/2019 tanggal
27 Maret 2019 terbukti bahwa Put and Call Option Agreement 2006 yang
dijadikan dasar adanya sengketa yang kemudian diadili melalui putusan

In
A
arbitrase ICC International Arbitration Award No.16772/CYK dated 18
November 2010 masih dalam sengketa. Sehingga putusan arbitrase ICC
ah

lik
International Arbitration Award No.16772/CYK dated 18 November 2010
tidak dapat dilaksanakan eksekusinya;
am

ub
Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon mengajukan permohonan
pailit berdasarkan adanya utang yang didasari putusan arbitrase ICC
ep
International Arbitration Award No.16772/CYK dated 18 November 2010 (vide
k

bukti P-2A) mengenai sengketa Put and Call Option Agreement 2006.
ah

Sedangkan diketahui berdasarkan bukti T-2 berupa Putusan PK Mahkamah


R

si
Agung Nomor: 104 PK/PDT/2019 tanggal 27 Maret 2019 terbukti pada

ne
ng

pokoknya Majelis PK secara absolut bahwa Pengadilan Umum Indonesia


berwenang mengadili sengketa Put and Call Option Agreement 2006 karenanya
memerintahkan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk melanjutkan

do
gu

pemeriksaan sengketa No. 431/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst. mengenai sengketa Put


and Call Option Agreement 2006;
In
A

Menimbang, bahwa oleh karenanya maka dalil adanya utang Termohon


kepada Pemohon tidak dapat dibuktikan secara sederhana sesuai Pasal 8 ayat
ah

lik

(4) Undang-Undang Nomor 37, Tahun 2004 tentang “Kepailitan Dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang”. Karena harus dijalankan terlebih dahulu
m

ub

Putusan PK Mahkamah Agung Nomor: 104 PK/PDT/2019 tanggal 27 Maret


2019 (vide Bukti T-2);
ka

Menimbang, bahwa mengenai dalil Pemohon dimana Termohon


ep

memiliki utang kepada Kreditur Lain Qualcomm Incorporated sebagaimana bukti


ah

Putusan Arbitrase ICC No. 18062/VRO tanggal 11 Oktober 2012 antara


R

Qualcomm Incorporated melawan PT Global Mediacom, Tbk (Termohon Pailit)


es
M

(vide bukti P-16). Dimana kemudian putusan arbitrase tersebut telah didaftarkan
ng

di Kepaniteraan Perdata Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagaimana Akta


on

Pendaftaran Putusan Arbitrase Internasional, Nomor 21/Pdt/ARB-


gu

Hal. 49 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
INT/2013/PN.Jkt.Pst. (vide bukti P-16). Menurut Majelis Hakim dalil adanya

si
utang tersebut tidak dapat dibuktikan karena belum adanya tagihan berupa
permohonan eksekusi ataupun adanya somasi dari Kreditur Lain Qualcomm

ne
ng
Incorporated kepada Termohon Pailit;
Menimbang, bahwa disamping itu Pemohon PKPU juga tidak dapat

do
gu mengajukan bukti asli Putusan Arbitrase ICC No. 18062/VRO tanggal 11
Oktober 2012 antara Qualcomm Incorporated melawan PT Global Mediacom,
Tbk (Termohon Pailit) (vide bukti P-16). Oleh karena itu sesuai dengan Pasal

In
A
1888 KUH Perdata dan Yurisprudensi Putusan MA No. 3609 K/Pdt/1985 dimana
fotocopy dari sebuah surat/dokumen yang tidak pernah dapat ditunjukkan atau
ah

lik
menunjukkan surat/dokumen aslinya, untuk maka perkara itu tidak dapat
dipertimbangkan sebagai alat bukti. Selain itu Pemohon Pailit juga tidak bisa
am

ub
mengajukan surat kuasa dari Qualcomm Incorporated untuk menjadi Kreditur
Lain dalam perkara a quo. Maka atas dasar tersebut Pemohon tidak dapat
ep
membuktikan dalilnya bahwa ada hubungan hukum yaitu apakah adanya utang
k

dan apakah utang tersebut telah jatuh tempo dan dapat ditahih antara Krediur
ah

Lain dan Termohon Pailit;


R

si
Menimbang, bahwa oleh karena alasan-alasan tersebut Pemohon Pailit

ne
ng

tidak dapat membuktikan dalil adanya Debitor yang mempunyai dua atau lebih
Kreditor dan tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan
dapat ditagih sehingga tidak dapat terpenuhi ketentuan Pasal 2 ayat (1)

do
gu

Undang-Undang Nomor 37, Tahun 2004. Untuk itu maka permohonan pailit
yang diajukan oleh Pemohon harus dinyatakan ditolak;
In
A

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan pailit telah ditolak maka


bukti serta pendapat ahli lainnya yang tidak dipertimbangkan dalam perkara a
ah

lik

quo tidak perlu dipertimbangkan lagi;


Menimbang, bahwa oleh permohonan dinyatakan ditolak, maka menjadi
m

ub

kewajiban hukum bagi Pemohon untuk membayar biaya perkara yang timbul
dalam perkara ini yang besarnya sebagaimana tercantum dalam amar putusan;
ka

Memperhatikan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 8 ayat (4)


ep

Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang “Kepailitan Dan Penundaan


ah

Kewajiban Pembayaran Utang” serta peraturan perundangan lainnya yang


R

bersangkutan ;
es
M

MENGADILI:
ng

1. Menolak permohonan Pemohon tersebut;


on
gu

Hal. 50 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara yang sampai hari ini

si
ditetapkan sejumlah Rp.3.411.000.- (Tiga juta empat ratus sebelas ribu
Rupiah);

ne
ng
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim

do
gu Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada hari Kamis,
tanggal 24 September 2020, oleh kami, ROBERT, S.H., M.Hum., sebagai
Hakim Ketua, MOCHAMMAD DJOENAIDIE, S.H., M.H. dan TUTY HARYATI,

In
A
S.H., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, dimana putusan tersebut
diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari
ah

lik
Rabu, tanggal 30 September 2020, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota
tersebut, TAMBAT AKBAR, S.H., M.H. Panitera Pengganti dan Kuasa Pemohon
am

ub
PAILIT serta Kuasa Termohon PAILIT.
ep
k

Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,


ah

si
ne
ng

do
gu

MOCHAMMAD DJOENAIDIE, S.H., M.H. ROBERT, S.H., M.Hum.


In
A
ah

lik

TUTY HARYATI, S.H., M.H.


m

ub

Panitera Pengganti,
ka

ep
ah

es
M

TAMBAT AKBAR, S.H.


ng

on
gu

Hal. 51 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perincian biaya perkara:

si
1. PNBP :Rp.3.000.000.-

ne
ng
2. Biaya Proses Rp. 75.000.-

3. Panggailan Rp. 300.000.-

do
gu 4. PNBP panggilan Rp. 20.000.-

5. Materai Rp. 6.000.-

In
A
6. Redaksi Rp. 10.000.-
ah

lik
Jumlah Rp.3.411.000.-
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 52 dari 52 Hal. Putusan Nomor 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt. Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52

Anda mungkin juga menyukai