Anda di halaman 1dari 69

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor : 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamalan/2021/PN.Niaga JktPst.

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
gu Pengadilan Niaga pada Pengadilan
memeriksa dan mengadili perkara-perkara Niaga telah menjatuhkan putusan
Negeri Jakarta Pusat yang

sebagai berikut dibawah ini dalam perkara Permohonan yang diajukan oleh ;

In
A
PT. BANK QNB INDONESIA TBK, suatu perseroan terbatas yang
didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia,
ah

lik
berkedudukan di Jakarta, beralamat di Revenue Tower Lantai
8, District 8, Sudirman Central Business District (SCBD) Lot
am

ub
13, Jalan Jenderal Sudirman Kav.52-53, Jakarta 12190, yang
dalam hal ini diwakili oleh kuasa hukumnya Deasy
Marthaningsih H.A., SH., Fajri Akbar, SH., Davin Varian,
ep
k

SH. dan Arnold, SH., para Advokat pada Law Firm Swandy
ah

Halim & Partners, beralamat kantor di Gedung Menara


R

si
Kadin Indonesia Lantai 19, Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-5
Kav. 2-3, Jakarta Selatan 12950, berdasarkan Surat Kuasa

ne
ng

Khusus No. 183/Srt-Kuasa-Dir(CR)/XI 1/2021 tanggal 3


Desember2021 , selanjutnya disebut sebagai: PEMOHON;.

do
Terhadap :
gu

PT. NIPRESS TBK, suatu perseroan terbatas yang didirikan


berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia,
In
A

berkedudukan di Jawa Barat, beralamat di Jalan Raya


Narogong KM. 26, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat 16820 ,
ah

lik

selanjutnya disebut sebagai : TERMOHON;

Pengadilan Niaga tersebut;


m

ub

Setelah membaca surat permohonan Pemohon;


ka

Setelah memeriksa dan meneliti bukti-bukti dalam perkara ini;


ep

Setelah mendengar para pihak;


ah

TENTANG DUDUKNYA PERKARA


R

es

Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal


M

29 Desember 2021 yang telah terdafttar di Kepaniteraan Pengadilan Niaga


ng

Jakarta pusat pada tanggal 29 Desember 2021 dibawah register perkara Nomor
on
gu

Halaman 1 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
.41/Pdt.Sus/Pembatalan Perdamaian/2021/PN. Niaga. Jkt.Pst telah

si
mengemukakan gugatan dengan dalil-dalil sebagai berikut;

ne
ng
TERMOHON TELAH LALAI MELAKSANAKAN ISI PERDAMAIAN

do
gu 1. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat melalui Putusan No.33/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst
tanggal 9 Maret 2020 telah menyatakan TERMOHON berada dalam

In
A
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara selama 45
(empat puluh lima) hari.
ah

lik
2. Selanjutnya proses PKPU TERMOHON tersebut telah diperpanjang
am

ub
beberapa kali dengan uraian sebagai berikut:
Berdasarkan Putusan No.33/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.
tanggal 22 April 2020, TERMOHON telah diberikan PKPU Tetap
ep
k

selama 90 (sembilan puluh) hari.


ah

Berdasarkan Putusan No.33/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


R
tanggal 22 Juli 2020, TERMOHON telah diberikan perpanjangan

si
PKPU Tetap selama 62 (enam puluh dua) hari.

ne
ng

Berdasarkan Putusan No.33/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


tanggal 21 September 2020, TERMOHON telah diberikan
perpanjangan PKPU Tetap selama 30 (tiga puluh) hari.

do
gu

Berdasarkan Putusan No.33/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.


tanggal 20 Oktober 2020, TERMOHON telah diberikan perpanjangan
In
A

PKPU Tetap selama 45 (empat puluh lima) hari.


ah

lik

3. Bahwa dalam proses PKPU tersebut, TERMOHON telah mengajukan


Rencana Perdamaian kepada para kreditornya (termasuk PEMOHON)
sebagaimana terakhir diperbaiki dengan Rencana Perdamaian tertanggal
m

ub

1 Desember 2020 (selanjutnya disebut “Rencana Perdamaian


TERMOHON”).
ka

ep

4. Bahwa pada tanggal 1 Desember 2020 telah dilaksanakan Rapat


ah

Pemungutan Suara (Voting) atas Rencana Perdamaian TERMOHON, di


R

es

mana hasil voting tersebut adalah mayoritas kreditor yang hadir termasuk
M

PEMOHON dapat menyetujui Rencana Perdamaian TERMOHON


ng

tersebut. Adapun TERMOHON dan para kreditor yang menyetujui


on
gu

Halaman 2 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.''


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rencana Perdamaian TERMOHON tersebut termasuk PEMOHON,

si
kemudian menandatangani Perjanjian Perdamaian tertanggal 1 Desember
2020 yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Rencana

ne
ng
Perdamaian TERMOHON (selanjutnya disebut “Perdamaian antara
TERMOHON dan Para Kreditornya”).

do
gu 5. Selanjutnya Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat telah mengesahkan (homologasi) Perdamaian antara

In
A
TERMOHON dan Para Kreditornya tersebut sebagaimana Putusan
No.33/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst. tanggal 17 Desember 2020,
ah

lik
di mana Putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap {in kracht van
gewijsde). Dengan demikian TERMOHON mempunyai kewajiban untuk
am

ub
membayar utangnya kepada PEMOHON sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam Perdamaian antara TERMOHON dan Para Kreditornya
tersebut.
ep
k
ah

6. Bahwa dalam Perdamaian antara TERMOHON dan Para Kreditornya


R
tersebut, antara lain dalam Pasal 4.0 Butir I Halaman 10 Perdamaian

si
antara TERMOHON dan Para Kreditornya diatur bahwa TERMOHON

ne
ng

wajib membayar kepada PEMOHON sebagai pembayaran pokok utang


sebagaimana diatur di bawah ini.

do
gu

Pasal 4.0 Butir I Halaman 10 Perdamaian antara TERMOHON dan Para


Kreditornya :
In
A

“Dibawah ini adalah tabel besaran pembayaran pokok per tahun dalam
persentase (%) untuk masing-masing ICBC dan QNB (baca : PEMOHON)
ah

lik

sehubungan dengan Pendapatan Sewa dari Aset Tanah dan Bangunan


Pabrik di Narogong:
m

ub

Kreditor Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun TTahm^


Tranche A Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 t^e-7 :
ka

ep

ICBC 4.09% 4.09%o 4.09% 4 .09% 4.09%

QNB 4.09% 4.09% 4.09%> 4.09%> 4.09%


ah

Apabila Pendapatan Sewa tersebut tidak cukup untuk membayar utang


es
M

pokok sebesar nilai persentase (%) tersebut di atas, maka Nipress (baca :
ng

TERMOHON) wajib membayarkan kekurangannya tersebut (Top-up)


on
gu

Halaman 3 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sampai porsi nilai persentase (%) tersebut di atas dibayarkan secara

si
penuh kepada ICBC dan QNB (baca : PEMOHON).”
catatan : (baca : PEMOHON) dan (baca : TERMOHON), ditambahkan

ne
ng
7. Di samping itu, TERMOHON juga memiliki kewajiban pembayaran bunga

do
gu kepada PEMOHON sebagaimana diatur dalam Pasal 4.0 Butir I Halaman 9
Perjanjian Perdamaian antara TERMOHON dengan Para Kreditornya.

In
A
Pasal 4.0 Butir I Halaman 9 Perjanjian Perdamaian antara TERMOHON
dengan Para Kreditornya :
ah

lik
'"Bunga USD kepada ICBC dan QNB (baca : PEMOHON) adalah sebagai
berikut:
am

ub
Tahun Bunga Tunai Bunga Bunga Efektif
Ditangguhkan*
ep
k

Tahun ke-1 0,25% per tahun 2,25%) per Tahun 2,5% per Tahun
ah

Tahun ke-2 s/d 1% per Tahun 1,5%) per Tahun 2,5%o per Tahun
R

si
Tahun ke-3
Tahun ke-4 s/d 1.25% per Tahun 1.25%o per Tahun 2,5%) per Tahun

ne
ng

Tahun ke-5

do
gu

In
A

*Bunga ditangguhkan akan dikapitalisasi dan dibayarkan secara penuh


pada saat pembayaran pokok terakhir di akhir periode pembayaran
ah

lik

masing-masing Kreditor Tranche A. ”

catatan : (baca : PEMOHON), ditambahkan


m

ub
ka

8. Namun demikian dalam perkembangannya TERMOHON tidak membayar


ep

kewajiban pembayaran pokok dan bunga tersebut sesuai dengan


ketentuan yang diatur dalam Perdamaian antara TERMOHON dan Para
ah

Kreditornya tersebut.
es
M

9. Sehubungan dengan hal tersebut maka PEMOHON melalui Surat


ng

NO.1089/SRT-CRA/III/2021 tanggal 24 Agustus 2021 perihal : Surat


on
gu

Halaman 4 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PembataIan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemberitahuan Terjadinya Kelalaian (selanjutnya disebut “Surat

si
Peringatan Tertanggal 24 Agustus 2021”) telah memperingatkan
TERMOHON untuk segera membayar kewajiban pokok dan bunga

ne
ng
tersebut.

do
10. Bahwa atas Surat Peringatan Tertanggal 24 Agustus 2021 tersebut,
gu TERMOHON melalui Surat No.071/NIPSA/lll/2021 tanggal 30 Agustus
2021 perihal : Tanggapan atas Surat Pemberitahuan Terjadinya Kelalaian

In
A
yang ditujukan kepada PT Nipress Tbk (selanjutnya disebut “Surat
TERMOHON Tertanggal 30 Agustus 2021”) telah mengakui bahwa
ah

lik
TERMOHON telah lalai dalam melaksanakan kewajibannya kepada
PEMOHON.
am

ub
Surat TERMOHON Tertanggal 30 Agustus 2021 :
“ ... Menindaklanjuti Surat dari PT Bank QNB Indonesia Tbk (baca :
ep
k

PEMOHON) No 1089/SRT-CRA/III/2021 tertanggal 24 Agustus 2021


perihal surat pemberitahuan peringatan terjadinya kelalaian, untuk ini kami
ah

R
(baca : TERMOHON) mohon maafatas kelalaian yang sudah terjadi terkait

si
tidak melakukan kewajiban pembayaran sejak bulan Mei-Agustus 2021..."

ne
ng

catatan : (baca : PEMOHON) dan (baca : TERMOHON), ditambahkan

do
gu

11. Bahwa berdasarkan Pasal 5.0 Butir 5.1 Halaman 21 Perdamaian antara
TERMOHON dan Para Kreditornya tersebut diatur bahwa TERMOHON
In
A

diberikan waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal surat peringatan atas
suatu pelanggaran kewajiban TERMOHON, untuk memulihkan
ah

pelanggaran tersebut.
lik

Pasal 5.0 Butir 5.1 Halaman 21 Perdamaian antara TERMOHON dan


m

ub

Para Kreditornya :
"Tidak dipenuhinya oleh Perseroan (baca : TERMOHON) satu atau lebih
ka

ep

ketentuan dan/atau kewajiban dalam Perjanjian Perdamaian ini (termasuk


Side Letter antara Nipress dengan para kreditornya yang menjadi satu
ah

kesatuan dengan Perjanjian Perdamaian) termasuk namun tidak terbatas


R

pada tidak dilakukannva pembayaran maupun tidak membayar pada


es
M

tanggal iatuh waktu setiap iumlah yang haras dibavar, yang tidak
ng

dipulihkan dalam iangka waktu 30 Hari Kalender sejak Kreditor


on
gu

Halaman 5 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menvampaikan surat pemberitahuan teriadinva kelalaian kepada

si
Perseroan (baca : TERMOHON), maka merupakan peristiwa
wanprestasi (“Wanprestasi”)."

ne
ng
catatan : (baca ; TERMOHON), garis bawah dan penebalan kata,

do
ditambahkan
gu
12. Bahwa namun demikian setelah lewat jangka waktu 30 (tiga puluh) hari

In
A
sejak tanggal Surat Peringatan Tertanggal 24 Agustus 2021 (baca : 23
September 2021), TERMOHON tetap tidak melunasi utangnya kepada
ah

lik
PEMOHON.
am

ub
13. Sehubungan dengan kondisi tersebut maka PEMOHON melalui Surat
NO.1301/SRT-CR/X/2021 tanggal 14 Oktober 2021 perihal : Surat
Pemberitahuan Cidera Janji (Wanprestasi) (selanjutnya disebut “Surat
ep
k

Pemberitahuan Tertanggal 14 Oktober 2021”) telah menyatakan


TERMOHON telah wanprestasi terhadap Perdamaian antara TERMOHON
ah

R
dan Para Kreditornya, di mana akibat dari wanprestasi tersebut adalah

si
seluruh utang TERMOHON kepada PEMOHON menjadi jatuh waktu

ne
ng

seketika dan sekaligus serta PEMOHON berhak menuntut pembayaran


lunas atas seluruh utang TERMOHON kepada PEMOHON secara penuh
sebagaimana Pasal 5.0 Butir 5.2 Halaman 21 Perdamaian antara

do
gu

TERMOHON dan Para Kreditornya. Adapun jumlah utang TERMOHON


kepada PEMOHON per tanggal 8 Oktober 2021 adalah sebesar USD
In
A

5,966,861.08 (lima juta sembilan ratus enam puluh enam ribu delapan
ratus lima puluh satu Dollar Amerika Serikat dan nol delapan sen)
dengan rincian sebagai berikut:
ah

lik

Fasiiitas P o kok B unga (USD) Total (USD)


m

ub

(USD)

Term Loan Cll~ 5,810,666.43 156,184.65 5,966,851.08


ka

1114002718300
ep
ah

Pasal 5.0 Butir 5.2 Halaman 21 Perdamaian antara TERMOHON dan


R

Para Kreditornya :
es

“ Tanpa mengurangi hak Kreditor (baca : in casu PEMOHON) berdasarkan


M

ng

peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam hal Debitor (baca :


on
gu

Halaman 6 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TERMOHON) Wanorestasi, maka Kreditor berhak dan berwenana

si
untuk menvatakan seluruh utanp Debitor (baca : TERMOHON) kepada
Kreditor iatuh waktu seketika dan sekaliaus, menuntut pembavaran

ne
ng
tunas atas seluruh utana Debitor (baca : TERMOHON) kepada
Kreditor secara penuh...''

do
gu catatan : (baca : TERMOHON), garis bawah dan penebalan kata,
ditambahkan

In
A
14. Bahwa atas Surat Pemberitahuan Tertanggal 14 Oktober 2021 tersebut,
ah

lik
TERMOHON melalui Surat No.080/NiPS/X/2021 tanggal 21 Oktober 2021
perihal : Tanggapan Atas Surat Pemberitahuan Cidera Janji (Wanprestasi)
am

ub
(selanjutnya disebut “Surat TERMOHON Tertanggal 21 Oktober 2021”)
telah mengakui bahwa TERMOHON telah lalai dalam melaksanakan
kewajibannya kepada PEMOHON.
ep
k
ah

Surat TERMOHON Tertanggal 21 Oktober 2021 :


R
"... Sehubungan dengan surat PT Bank QNB Indonesia Tbk ("QNB”)

si
tertanggal 14 Oktober 2021 perihal Pemberitahuan Cidera Janji

ne
ng

(Wanprestasi) atas kewajiban-kewajiban kami (baca : TERMOHON)


kepada QNB (baca : PEMOHON), sebelumnya kami (baca : TERMOHON)
mohon maaf atas keterlambatan kami (baca : TERMOHON) dalam

do
gu

memenuhi kewajiban-kewajiban kami (baca : TERMOHON) kepada QNB


(baca : PEMOHON)...”
In
A

catatan : (baca ; TERMOHON) dan (baca : PEMOHON), ditambahkan


ah

lik

15. Bahwa berdasarkan segenap uraian tersebut di atas terbukti bahwa


TERMOHON telah lalai/wanprestasi dalam melaksanakan isi
m

ub

perdamaian.
ka

ep

PERMOHONAN PEMBATALAN PERDAMAIAN A QUO BERDASAR HUKUM UNTUK


DIKABULKAN
ah

es
M

16. Bahwa Pasal 291 ayat (1) jo. Pasal 170 ayat (1) Undang-Undang Nomor
ng

37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran


on
gu

Halaman 7 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Utang (selanjutnya disebut “UU Kepailitan dan PKPU”) mengatur bahwa

si
kreditor dapat menuntut pembatalan suatu perdamaian yang telah
disahkan apabila debitor lalai memenuhi isi perdamaian tersebut.

ne
ng
Pasal 291 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU :

do
gu "Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 dan Pasal 171
berlaku mutatis mutandis terhadap pembatalan perdamaian.”

In
A
Pasal 170 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU :
‘Kreditor dapat menuntut pembatalan suatu perdamaian yang telah
ah

lik
disahkan apabila Debitor lalai memenuhi isi perdamaian tersebut”
am

ub
17. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas terbukti bahwa TERMOHON
telah lalai/wanprestasi dalam melaksanakan isi perdamaian, di mana
kelalaian tersebut juga telah diakui sendiri oleh TERMOHON. Dengan
ep
k

demikian Permohonan Pembatalan Perdamaian a quo telah memenuhi


persyaratan permohonan pembatalan perdamaian sebagaimana diatur
ah

R
dalam Pasal 291 ayat (1) Jo. Pasal 170 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU.

si
Oleh karena itu dengan ini PEMOHON memohon agar Majelis Hakim

ne
ng

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa


perkara a quo untuk menyatakan batal dan tidak mempunyai kekuatan
hukum mengikat Perdamaian antara TERMOHON dan Para Kreditornya

do
gu

yang telah disahkan/dihomologasi berdasarkan Putusan No.33/Pdt.Sus-


PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst. tanggal 17 Desember 2020.
In
A

18. Bahwa selanjutnya berdasarkan Pasal 291 ayat (2) UU Kepailitan dan
ah

PKPU diatur bahwa dalam putusan pengadilan yang membatalkan


lik

perdamaian, debitor juga harus dinyatakan pailit. Oleh karena itu dengan
ini PEMOHON juga memohon agar dalam Putusan Pengadilan Niaga pada
m

ub

Pengadilan Jakarta Pusat yang membatalkan perdamaian tersebut,


Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat juga menyatakan
ka

ep

TERMOHON pailit dengan segala akibat hukumnya.


ah

Pasal 291 ayat (2) UU Kepailitan dan PKPU :


R

‘‘Dalam putusan Pengadilan yang membatalkan perdamaian, Debitor juga


es
M

harus dinyatakan pailit.”


ng

on
gu

Halaman 8 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
19. Adapun konsekuensi hukum sebagaimana tersebut di atas telah pula

si
diterima dan disetujui oleh TERMOHON sebagaimana Pasal 5.0 Butir 5.3
Halaman 21 Perdamaian antara TERMOHON dan Para Kreditornya, di

ne
ng
mana permohonan pembatalan atas Perdamaian antara TERMOHON dan
Para Kreditornya dapat dilakukan oleh Kreditor (termasuk PEMOHON)

do
gu atas wanprestasi yang dilakukan oleh TERMOHON.

Pasal 5.0 Butir 5.3 Halaman 21 Perdamaian antara TERMOHON dan

In
A
Para Kreditornya :
''Permohonan pembatalan atas Perjanjian Perdamaian Yang Telah
ah

lik
Dihomologasi dapat dilakukan oleh Kreditor (baca : PEMOHON) atas
Wanprestasi yang dilakukan oleh Perseroan (baca : TERMOHON). Dalam
am

ub
hal diajukannya permohonan pembatalan tersebut, Para Pihak tunduk
pada ketentuan Pasal 291 UUK beserta ketentuan yang terkait lainnya.”
ep
k

catatan : (baca : PEMOHON) dan (baca: TERMOHON), ditambahkan.


ah

si
PENUNJUKAN DAN PENGANGKATAN HAKIM PENGAWAS DAN KURATOR

ne
ng

20. Bahwa sehubungan dengan permohonan agar Pengadilan Niaga pada


Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan TERMOHON pailit dengan

do
gu

segala akibat hukumnya, maka PEMOHON dengan ini memohon dengan


hormat kepada Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
In
A

Jakarta Pusat yang mengadili perkara a quo agar berkenan untuk


menunjuk Hakim Pengawas dari Hakim-Hakim Niaga di Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, serta mengangkat:
ah

lik

a. Saudara DAVID TOGAP MARSAOR, SH., MH., Kurator dan


Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi
m

ub

Manusia Republik Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator


dan Pengurus Nomor : AHU-309 AH.04.03-2019 tanggal 31
ka

Desember 2019 beralamat kantor di DTMN Law Office, Gedung


ep

Hanurata Graha, Lt.2, Jalan Kebon Sirih No.67, Menteng, Jakarta


ah

Pusat 10340;
R

b. Saudara RAY WINATA, SH., Kurator dan Pengurus yang terdaftar di


es

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia


M

ng

dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor; AHU-


on
gu

Halaman 9 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
17 AH.04.03-2019 tanggal 26 Februari 2019 beralamat kantor di

si
Fitrisyah Winata & Partners, dengan alamat Graha Tirtadi Suite 207,
Jalan Pangeran Antasari No. 18 A Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta

ne
ng
Selatan 12410; dan
c. Saudara DJAWOTO JOWONO, SH., Kurator dan Pengurus yang

do
gu terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Bukti Perpanjangan Pendaftaran Kurator dan
Pengurus Nomor : AHU-260 AH.04.03-2020 tanggal 14 Juli 2020,

In
A
beralamat kantor di Djawoto Jowono, S.H. & Partners, Menara BCA
Grand Indonesia Lt. 50, Jalan M.H. Thamrin No.1, Jakarta Pusat
ah

lik
10310.
Selaku Tim Kurator dalam proses kepailitan TERMOHON.
am

ub
21. Bahwa sehubungan dengan usulan pengangkatan Tim Kurator tersebut
maka Saudara DAVID TOGAP MARSAOR, SH., MH., Saudara RAY
ep
k

WINATA, SH. dan Saudara DJAWOTO JOWONO, SH. masing-masing


telah membuat Surat Pernyataan yang isinya menyatakan bersedia untuk
ah

R
diangkat selaku Kurator dalam hal TERMOHON dinyatakan pailit dan juga

si
menyatakan tidak mempunyai benturan kepentingan {conflict of interest)

ne
ng

baik dengan PEMOHON maupun dengan TERMOHON, tidak sedang


menangani perkara kepailitan dan/atau penundaan kewajiban pembayaran
utang lebih dari 3 (tiga) perkara serta tidak sedang menjalani sanksi berat

do
gu

yang dijatuhkan oleh Organisasi Profesi Kurator dan Pengurus. In


A

Berdasarkan segenap uraian tersebut di atas, maka PEMOHON dengan ini


memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat yang mengadiii perkara a quo agar berkenan untuk
ah

lik

memberikan putusan dengan amar sebagai berikut:


m

ub

1. Mengabulkan Permohonan Pembatalan Perdamaian yang diajukan oleh


PEMOHON terhadap TERMOHON / PT. NIPRESS TBK untuk seluruhnya.
ka

ep

2. Menyatakan TERMOHON / PT. NIPRESS TBK telah lalai dalam


ah

melaksanakan isi perdamaian yang telah dihomologasi berdasarkan


R

Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat No.33/Pdt.Sus-


es
M

PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst. tanggal 17 Desember 2020.


ng

on
gu

Halaman 10 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menyatakan batal dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat

si
perdamaian antara TERMOHON / PT. NIPRESS TBK dengan para
kreditornya yang telah dihomologasi dengan Putusan Pengadilan Niaga

ne
ng
Jakarta Pusat No.33/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst. tanggal 17
Desember 2020.

do
gu 4. Menyatakan TERMOHON / PT. NIPRESS TBK beralamat di Jalan Raya
Narogong KM. 26, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat 16820, PAILIT dengan

In
A
segala akibat hukumnya.
ah

lik
5. Menunjuk Hakim Pengawas dari Hakim-Hakim Niaga di Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk mengawasi proses kepailitan
am

ub
TERMOHON / PT. NIPRESS TBK.

6. Menunjuk dan mengangkat:


ep
k

a. Saudara DAVID TOGAP MARSAOR, SH., MH., Kurator dan


Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi
ah

R
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator

si
dan Pengurus Nomor : AHU-309 AH.04.03-2019 tanggal 31

ne
ng

Desember 2019 beralamat kantor di DTMN Law Office, Gedung


Hanurata Graha, Lt.2, Jalan Kebon Sirih No.67, Menteng, Jakarta
Pusat 10340;

do
gu

b. Saudara RAY WINATA, SH., Kurator dan Pengurus yang terdaftar di


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
In
A

dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU-


17 AH.04.03-2019 tanggal 26 Februari 2019 beralamat kantor di
ah

Fitrisyah Winata & Partners, dengan alamat Graha Tirtadi Suite 207,
lik

Jalan Pangeran Antasari No. 18 A Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta


Selatan 12410; dan
m

ub

c. Saudara DJAWOTO JOWONO, SH., Kurator dan Pengurus yang


terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
ka

ep

Indonesia dengan Surat Bukti Perpanjangan Pendaftaran Kurator dan


Pengurus Nomor : AHU-260 AH.04.03-2020 tanggal 14 Juli 2020,
ah

beralamat kantor di Djawoto Jowono, S.H. & Partners, Menara BCA


R

Grand Indonesia Lt. 50, Jalan M.H. Thamrin No.1, Jakarta Pusat
es
M

10310.
ng

Selaku Tim Kurator dalam proses kepailitan TERMOHON / PT. NIPRESS


on
gu

Halaman 11 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.P st^^


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Menghukum TERMOHON / PT. NIPRESS TBK untuk membayar seluruh

si
biaya perkara.

ne
ng
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan para
pihak telah hadir menghadap, Pemohon hadir kuasanya Deasy

do
gu Marthaningsih H.A., SH., Fajri Akbar, SH., Davin Varian, SH. dan Arnold,
SH., para Advokat pada Law Firm Swandy Halim & Partners, beralamat
kantor di Gedung Menara Kadin Indonesia Lantai 19, Jalan H.R. Rasuna Said

In
A
Blok X-5 Kav. 2-3, Jakarta Selatan 12950, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
No.190/Srt-Kuasa-Dir(CR)/XII/2021 tanggal 22 Desember 2021 (terlampir),
ah

lik
sedangkan Termohon hadir kuasanya : GP. Aji Wijaya, S.H., Hardiansyah,
S.H., M.H., Pradana Snehabandhana P., S.H., LL.M., dan S. M. Fadhiy
am

ub
Nasution, S.H., para Advokat pada Kantor Hukum Aji Wijaya & Co., beralamat
di Cyber 2 Tower, Lantai 31, Unit A, Jalan HR Rasuna Said Blok X-5 No. 13,
Jakarta Selatan, 12950, Indonesia.berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor :
ep
k

002/NIPS-SK/I/2022 tertanggal 7 Januari 2022, (terlampir);


ah

R
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mengusahakan agar kedua

si
belah pihak menempuh upaya perdamaian, tetapi tidak berhasil maka

ne
ng

persidangan dilanjutkan dengan pembacaan Surat Permohonan Pemohon yang


isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Pemohon ;

do
gu

Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut Termohon


telah mengajukan Jawabanya dipersidangan tertanggal 19 Januari 2022
In
A

sebagai berikut:
ah

lik

LATAR BELAKANG :
1. Pertama tama izinkan Termohon menyampaikan uraian mengenai latar
belakang di dalam perkara aquo untuk kiranya memberikan gambaran
m

ub

kepada Majelis Hakim mengenai riwayat dan duduk permasalahan antara


Pemohon dan Termohon , semata mata agar majelis Hakim dapat
ka

ep

memahami perkara secar menyeluruh dan kemudian memberikan putusan


yang betui betui memenuhi rasa keadilan ;
ah

es

2. Pertama tama pada tanggal 12 februari 2020 Termohon telah dimohonkan


M

Penundaan kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh salah satu


ng

kreditornya yaitu Boxindah Gala Sejati, sebagaimana tercatat di


on
gu

Halaman 12 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

si
dengan register perkara No. 33/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ne
ng
Sejalan dengan permohonan PKPU tersebut, pada tanggal 09 Maret 2020,
Majelis Hakim pada Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah mengabulkan

do
gu permohonan PKPU dari PT Boxindah Gala Sejati dan menyatakan
Termohon berada dalam PKPU.

In
A
3. Sebagaimana amanat Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (selanjutnya
ah

lik
disebut “UUK”), maka Termohon selaku Debitor PKPU berhak untuk
mengajukan Rencana Perdamaian kepada para kreditornya.
am

ub
Pada tanggal 01 Desember 2020, Termohon telah mengajukan Rencana
Perdamaian kepada para kreditornya di dalam forum Rapat Kreditor di
ep
k

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dimana pada


ah

hari yang sama pula telah dilakukan pemungutan suara terhadap


R
Rencana Perdamaian tersebut, yang memperoleh perdamaian dengan

si
terpenuhinya kuorum suara voting sebagaimana diatur pada ketentuan

ne
ng

Pasal 281 ayat (1) UUK. Adapun rincian hasil pemungutan suara tersebut
dicantumkan sebagai berikut;

do
gu

K R E D ITO R SE PA R A TIS
V O T IN G JU M L A H JU M L A H JU M L A H
% %
In
A

K R ED ITO R T A G IH A N SU A RA
SE T U JU 8 80,000% Rp. 92.918 81,762%
929.177.612.089,21
ah

lik

TID A K 2 20,000% Rp. 20.726 18,238%


S E T U JU 207.258.464.138,60
m

ub

A B ST A IN 0 0,000% R p .- 0 0,000%

TO TAL 10 100% Rp. 113.644 100%


ka

1.136.463.076.227,81
ep
ah

K R ED ITO R K O N K UREN
es

V O TIN G JU M L A H JU M L A H TA G IH A N JU M L A H
M

% %
ng

K R ED ITO R SUARA
on
gu

Halaman 13 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SE T U JU 12 92,308% Rp. 414.081.433.588,19 41.409 97,319%

si
TID AK 1 7,692% Rp. 11.406.035.919,00 1.141 2,681%
SE T U JU

ne
ng
A B ST A IN 0 0,000% R p .- 0 0,000%
TO TAL 13 100% Rp. 425.487.469.507,19 42.549 100%

do
gu Merujuk pada ketentuan Pasal 281 ayat (1) UUK, maka Rencana
Perdamaian yang ditawarkan Termohon selaku Debitor PKPU diterima dan

In
A
menjadi Perjanjian Perdamaian tertanggal 01 Desember 2020, antara PT
Nipress, Tbk. dengan para kreditornya (selanjutnya disebut “Perjanjian
ah

lik
Perdamaian”).

Sesuai ketentuan Pasal 285 UUK, kemudian pada tanggal 17 Desember


am

ub
2020, Majelis Hakim pemutus pada Pengadian Niaga pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat telah melakukan pengesahan (Homologasi) atas
ep
Perjanjian Perdamaian melalui Putusan No. 33/Pdt.Sus-
k

PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst (selanjutnya disebut “Putusan


ah

R
Homologasi”), yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

si
MENGADILI

ne
1. Menyatakan sah dan mengikat secara hukum, Perjanjian Perdamaian
ng

tertanggal 1 Desember 2020 antara PT Nipress, Tbk. (Dalam PKPU)


dengan para kreditornya;

do
gu

2. Menghukum Debitor/PT Nipress, Tbk. (Dalam PKPU) dan para


kreditornya untuk tunduk dan mematuhi serta melaksanakan isi
In
A

Perjanjian Perdamaian tertanggal 1 Desember 2020;


3. Menyatakan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)
Nomor: 33/Pdt.Sus.PKPU/2020/PN.Niaga. Jkt.Pst, demi hukum
ah

lik

berakhir;
4. Menghukum Debitor/PT Nipress, Tbk. (Dalam PKPU) untuk
m

ub

membayar buata Imbalan Jasa Pengurus yang besarnya sesuai


dengan kesepakatan bersama antara Debitor dan Tim Pengurus
ka

ep

berdasarkan perjanjian pembayaran jasa Tim Pengurus Penundaan


Kewajiban Pembayaran Utang, tertanggal 17 Desember 2020;
ah

5. Menghukum Debitor/PT Nipress, Tbk (Dalam PKPU) untuk


R

membayar biaya Imbalan Jasa Pengurus yang ditetapkan dalam


es
M

Penetapan tersendiri;
ng

on
gu

Halaman 14 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Menghukum Debitor/PT Nipress, Tbk. (Dalam PKPU) untuk

si
membayar biaya perkara dalam proses Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang sebesar Rp. 11.191.000; (sebelas juta seratus

ne
ng
sembilan puluh satu ribu rupiah).”

do
gu Saat ini, Putusan Homologasi telah berkekuatan hukum tetap. sehingga
seluruh perikatan antara PT Nipress, Tbk. (in casu Termohon) dengan
para kreditornya menjadi hapus dan digantikan oleh ketentuan-ketentuan

In
A
yang tercantum dalam Perjanjian Perdamaian.
ah

lik
5. Bahwa perlu Termohon tegaskan disini, bahwa Pemohon merupakan
salah satu Kreditor Separatis yang menyetujui rencana perdamaian.
am

ub
Artinya, Pemohon merupakan salah satu kreditor yang tagihannya terjamin
oleh jaminan kebendaan, antara lain:
a. Sebidang tanah dan bangunan, beralamat di Jalan Raya Bogor Km
ep
k

31, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat,


ah

sebagaimana dimaksud pada Sertipikat Hak Guna Bangunan No.


R

si
2798 atas nama PT. Nipress, Tbk. (“Aset Cimanggis”)
b. Sebidang tanah dan bangunan pabrik, berlokasi di Jawa Barat,

ne
ng

beralamat di Jalan Raya Narogong Km 26, Klapanunggal, Cileungsi,


Bogor, sebagaimana dimaksud pada Sertipikat Hak Guna Bangungan
No. 24 atas nama PT. Nipress, Tbk. (“Aset Narogong I”).

do
gu

c. Sebidang tanah dan bangunan pabrik, berlokasi di Narogong, Jawa


Barat, sebagaimana dimaksud pada Sertipikat Hak Guna Bangunan
In
A

No. 50 atas nama PT. Nipress, Tbk. (“Aset Narogong II”)


d. Sebidang tanah, berlokasi di Jawa Barat, beralamat di Jalan
ah

lik

Cirimpuk, Mega Mendung, Bogor, sebagaimana dimaksud dalam


Sertipikat Hak Milik No. 150 atas nama Haryanto dan Sertipikat Hak
Milik No. 168 atas nama Haryanto. (“Aset Mega Mendung”)
m

ub
ka

Seluruhnya secara bersama-sama disebut sebagai “Aset Jaminan”.


ep

6. Adapun seluruh jaminan kebendaan yang diberikan kepada Pemohon


ah

tersebut di atas merupakan aset jaminan pari pasu bersama dengan PT


R

es

Bank ICBC Indonesia (“Bank ICBC”).


M

ng

on
gu

Halaman 15 Putusan Nomor41/PdtSus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Kemudian, merujuk pada ketentuan di dalam Perjanjian Perdamaian,

si
diketahui bahwa pembayaran pokok utang kepada Pemohon dibayarkan
melalui pendapatan atas sewa tanah Aset Narogong I dan (sebagian) Aset

ne
ng
Narogong li dari PT Nipress Energi Otomotif (selanjutnya disebut “NEO”).
Akan tetapi, NEO selaku penyewa tidak kunjung melakukan pembayaran,

do
gu sehingga pendapatan sewa untuk keperluan pembayaran kewajiban
Termohon kepada Pemohon pun turut terkendala.

In
A
Mengenai hal ini, Termohon telah berulang kali meminta pembayaran
kepada NEO, agar dapat segera melakukan pembayaran sewa kepada
ah

lik
Termohon, yang disampaikan melalui:
a. Surat Termohon kepada NEO No. 036A/NIPS-LegalA//2021
am

ub
tertanggal 14 Mei 2021, perihal Permintaan Pembayaran Sewa;
b. Surat Termohon kepada NEO No. 051A/NIPS-Legal/X/2021
tertanggal 04 Oktober 2021, perihal: Somasi;
ep
k

c. Surat Termohon kepada NEO No. 066A/NIPS-Legal/X/2021


ah

tertanggal 18 Oktober 2021, perihal: Somasi Ke-2 (Dua).


R

si
9. Meskipun telah berkali-kali Termohon tagihkan, NEO belum juga

ne
ng

melakukan pembayaran sewa. Sehingga untuk dapat tetap melaksanakan


kewajibannya kepada Pemohon, Termohon berupava menqqunakan
hak opsinva berdasarkan Perjanjian Perdamaian guna menurunkan

do
gu

pokok terutang melalui penjualan aset. Ketentuan ini didasari pada


ketentuan “Peniualan Aset Tranche A” pada Perjanjian Perdamaian. yang
In
A

tercantum pada halaman 43 Putusan Homoloqasi.


ah

Penjualan aset (in casu ketentuan “Penjualan Aset Tranche A” Perjanjian


lik

Perdamaian) pada pokoknya merupakan hak opsi yang diberikan kepada


debitor (in casu Termohon) di tahun ke-2 (i.e. Tahun 2022).
m

ub

10. Hal mengenai penjualan aset dimaksud di atas sejatinya telah dalam
ka

ep

proses dan telah mendapatkan persetujuan dari Bank ICBC, selaku


pemegang jaminan kebendaan pari pasu bersama dengan Pemohon.
ah

Persetujuan Bank ICBC atas penjualan aset sebagaimana diatur dalam


R

Penjualan Aset Tranche A dimaksud di atas disampaikan melalui Surat No.


es
M

340/ICBC-SAM/XI/2021 tertanggal 08 November 2021, perihal:


ng

Persetujuan Penjualan Non-Core Asset.


on
gu

Halaman 16 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
11. Oleh karenanya, saat ini Termohon belum dapat dikatakan lalai dan belum
dapat dikatakan berada dalam keadaan wanprestasi, karena saat ini

ne
ng
TERMOHON MASIH MEMILIKI HAK OPSI YANG DIBERIKAN OLEH
PERJANJIAN PERDAMAIAN, UNTUK MELAKUKAN PENYELESAIAN

do
gu UTANG
KETENTUAN
POKOK MELALUl
“PENJUALAN
PENJUALAN
ASET TRANCHE
ASET
A”
BERDASARKAN
PERJANJIAN
PERDAMAIAN. Berdasarkan hal tersebut, maka PERMOHONAN

In
A
PEMBATALAN YANG DIAJUKAN OLEH PEMOHON JELAS-JELAS
KELIRU DAN PREMATURE KARENA TIDAK MEMENUHI SYARAT
ah

lik
FORMIL PEMBATALAN PERDAMAIAN.
am

ub
12. Uraian Latar Belakang ini sengaja Termohon sampaikan agar Majelis
Hakim dapat mengetahui riwayat perkara secara menyeluruh, dengan
harapan Majelis Hakim dapat mengetahui rangkaian peristiwa secara
ep
k

menyeluruh dan nantinya dapat memberikan putusan yang bijaksana dan


memenuhi rasa keadilan.
ah

si
13. Berikutnya di bawah ini, Termohon akan menyampaikan uraian dalii-dalil

ne
ng

bantahan/sanggahan terhadap segala sesuatu hal yang disampaikan oleh


Pemohon di dalam Permohonan Pembatalanya, sebagaimana berikut di
bawah ini.

do
gu

PERMOHONAN PEMBATALAN A QUO TIDAK MEMENUHI SYARAT ‘^DAPAT


In
A

DITAGIH” DAN PEMBUKTIAN ; '^ATUH


TEMPO DAN DAPAT OITAGIH^BERSIFAT RUMIT^PAN%il3A^
ah

SEHINGGA TIDAK MEMENUHI KETENTUAN PASAL 2 AYAT (1) JO. 8 AYAT (4)
lik

UUK
m

ub

MOHON PERMATIAN YANG TERHORMAT MAJESLIS HAKIM, BAHWA


TERMOHON TIDAK DAPAT DIKATAKAN WANPRESTASI KARENA
ka

ep

TERMOHON MASIH MEMILIKI HAK OPSI YANG DIBERIKAN PERJANJIAN


PERDAMAIAN UNTUK MELAKUKAN PENJUALAN ASET GUNA
ah

MENYELESAIKAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN KEPADA PEMOHON


R

es
M

14. Merujuk pada dalil Pemohon di dalam Permohonannya, dipahami bahwa


ng

Pemohon menyatakan Termohon telah lalai dalam melaksanakan


on
gu

Halaman 17 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kewajiban pembayaran kepada Pemohon. Dalil Pemohon tersebut

si
adalah keliru dan tidak benar. karena pada faktanya, saat ini Termohon
belum lalai dan belum wanprestasi karena TERMOHON MASIH MEMILIKI

ne
ng
HAK OPSI YANG DIBERIKAN PERJANJIAN PERDAMAIAN UNTUK
MENJUAL ASET JAMINAN BERDASARKAN KETENTUAN

do
gu “PENJUALAN ASET TRANCHE A” PERJANJIAN PERDAMAIAN.

15. Guna menguraikan dalil bantahan Termohon di atas, ada baiknya

In
A
dicermati terlebih dahulu ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian
Perdamaian jo. Putusan Homologasi.
ah

lik
16. Pertama-tama, Pemohon dan Termohon telah bersepakat bahwa
am

ub
pembayaran kewajiban Termohon akan dibayarkan melalui pendapatan
sewa tanah yang akan diperoleh Termohon dari penyewa {in casu NEO).
Hal ini merujuk pada ketentuan “Pendapatan Sewa Tanah dan Banginan
ep
k

dari Jaminan Aset Tranche A” Perjanjian Perdamaian, yang dapat dilihat


pada halaman 43 Putusan Homologasi.
ah

si
Guna menghindari keraguan, berikut di bawah ini dicantumkan bunyi

ne
ng

ketentuan “Pendapatan Sewa Tanah dan Banginan dari Jaminan Aset


Tranche A” Perjanjian Perdamaian dimaksud:

do
gu

Pendapatan Terhadap aset tanah dan bangunan pabrik yang


Sewa Tanah menjadi Jaminan kepada ICBC dan QNB di Ji. Raya
In
A

dan Narogong Km 26, Klapanunggal, Ciieungsi, Bogor


bangunan sebagaimana SHBG No. 50 dan SHGB No.24
ah

dari Jaminan keduanya atas nama PT. Nipress Tbk (“Aset Tanah
lik

Aset Tranche dan Bangunan Pabrik di Narogong”), seiama Aset


A Tanah dan Bangunan Pabrik di Narogong dipakai
m

ub

dan disewakan kepada anak usaha Perseroan,


yaitu PT Nipress Energi Otomotif (“NEO”);
ka

ep

Perseroan akan menerima suatu dana atas


pendapatan sewa sebesar minimal Rp 1,3 milyar
ah

per bulan atau RP 15,6 milyar per tahun


R

(“Pendapatan Sewa”). Pendapatan Sewa tersebut


es
M

akan dialokasikan sebaaai nembavaran Pokok


ng

on
gu

Halaman 18 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
utana. Pendapatan Sev/a akan dibayarkan oleh

si
NEO pada setiap bulannya, paling lambat di tanggal
30 atau akhirBulan tersebut ...

ne
ng
Keterangan: cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari

do
gu Termohon.

17. Akan tetapi, sebagaimana telah Termohon sampaikan dalam uraian Latar

In
A
Belakang di atas, pada faktanya NEO selaku penyewa tidak kunjung
melakukan pembayaran kepada Termohon, meskipun Termohon telah
ah

lik
berulangkali melakukan penagihan pembayaran sewa kepada NEO
melalui: Surat Termohon kepada NEO No. 036A/NIPS-LegalA^/2021
am

ub
tertanggal 14 Mei 2021, perihal Permintaan Pembayaran Sewa, (b)
Surat Termohon kepada NEO No. 051A/NIPS-Legal/X/2021 tertanggal
04 Oktober 2021, perihal: Somasi, dan (c) Surat No. 066A/NIPS-
ep
k

Legal/X/2021 tertanggal 18 Oktober 2021, perihal: Somasi Ke-2 (Dua).


ah

si
18. Kelalaian NEO dalam melakukan pembayaran merupakan peristiwa yang
menyebabkan tertundanya pembayaran kewajiban Termohon kepada

ne
ng

Pemohon. Seharusnya, Pemohon pun telah menyadari bahwa


pembayaran Termohon sebenarnya berkesinambungan dengan komitmen
NEO. Dalam hal ini, seharusnya pula Pemohon menyadari itikad baik dari

do
gu

Termohon yang tidak tinggal diam akan belum diterimanya pembayaran


sewa dari NEO.
In
A

19. Lantas apakah dengan tertundanya pembayaran dari Termohon


ah

lik

kepada Pemohon serta merta mengakibatkan Termohon berada


dalam keadaan wanprestasi? Jawabannva ielas: TIDAK.
m

ub

Untuk menguji hal tersebut, sepantasnyalah kita mencermati ketentuan


lanjutan di dalam Perjanjian Perdamaian jo. Putusan Homologasi, vaitu:
ka

ep

ketentuan “Peniualan Aset Tranche A” sebagaimana tercantum di


halaman 43-44 Putusan Homologasi, yang dikutipkan sebagai berikut:
ah

Penjualan Untuk menooana kewaiiban oembavaran kepada


R

es

Aset Kreditor Tranche A, Perseroan diperbolehkan untuk


M

Tranche A melakukan penjualan aset yang saat ini dijaminkan


ng

on
gu

Halaman 19 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepada Kreditor Tranche A yang hasil penjualannya

si
seluruhnya digunakan sebagai bagian dari
pembayaran utang kepada Kreditor Tranche A.

ne
ng
Dibawah ini adaiah tabel jadwal penjualan aset jaminan

do
gu dan jumlah pembayaran kepada Kreditor Tranche A
terkait dalam presentase (%) dari nilai utang:

In
A
Kreditor Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Tranche Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
ah

lik
A
ICBC 00.41% 23.10%
am

ub
QNB 15.49% 50.07%,
CIMBep 20.16%
k

• Aset-aset jaminan yang dijual di atas adaiah:


ah

Di Tahun Ke-2 sebagai berikut: (i) Tanah dan


R

si
Bangunan di Ji. Raya Bogor dm 31, Tugu, Cimanggis,
Depok sebagaimana SHGB No. 2789 atas nama PT.

ne
ng

Nipress, Tbk; (ii) Tanah di JI. Cirimpuk, Mega Mendung,


Bogor sebagaimana SHM No. 150 dan SHM No. 168
keduanya atas nama Bpk. Heryanto, (Hi) Tanah di JI.

do
gu

Kenanga, Mekarsari, Cimanggis, Depok sebagaimana


SHGB No. 2134 atas nama PT Nipress Tbk ... (iv)
In
A

Tanah dan Bangunan Gudang di Bizpark Commercial


Estate, Jalan Rawa Terate, Blok A3 No. 36 dan 38,
ah

Cakung, Jakarta Timur sebagaimana tertuang dalam


lik

SHGB No. 605 dan SHGB No. 606 atas nama Richard
Tandiono dan Ferry Tandiono (“Aset Gudang Cakung”).
m

ub
ka

ep

Keterangan: cetak tebal merupakan penegasan dari Termohon.


ah

20. Merujuk pada ketentuan di atas, maka dapat dipahami bahwa: Perjanjian
R

es

Perdamaian MEMBERIKAN HAK OPSI KEPADA TERMOHON UNTUK


M

DAPAT MENYELESAIKAN PEMBAYARAN KEWAJIBAN KEPADA


ng

PEMOHON DENGAN CARA PENJUALAN ASET YANG DIMULAI


on
gu

Halaman 20 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SEJAK AWAL TAHUN 2022, dimana hasil penjualan aset tersebut

si
nantinya akan dipergunakan pembayaran kewajiban Termohon
kepada para Kreditor Tranche A, termasuk diantaranya Pemohon

ne
ng
yang akan menerima pembayaran sebesar 15.49% dari total pokok
utang .

do
gu Denqan kata lain, apabila Pendapatan Sewa Tanah dan bangunan dari
Jaminan Aset Tranche A tidak dapat dibayarkan oleh Termohon untuk

In
A
menurunkan pokok utangnya kepada Pemohon {in casu Bank QNB), maka
Pemohon tidak dapat menuntut Termohon untuk langsung melakukan
ah

lik
penyelesaian atas sisa kewajiban secara sekaligus dan seketika,
melainkan pokok terutang yang harus dilunasi DAPAT DITOPANG
am

ub
DENGAN OPSI PENJUALAN ASET TRANCHE A Dl TAHUN 2022.

21. Berdasarkan ketentuan Perjanjian Perdamaian jo. Putusan Homologasi


ep
k

tersebut di atas, maka terbukti secara ieias dan nvata bahwa saat ini
ah

Termohon belum dapat dikatakan lalai, sehinqqa karenanva


R

si
Termohon belum dapat dikatakan berada dalam keadaan
wanprestasi. Termohon masih memiliki hak opsi untuk dapat melakukan

ne
ng

penjualan aset guna menopang pembayaran kewajiban kepada Pemohon.

do
22. Dengan kata lain, tuntutan Pemohon untuk membatalkan perdamaian
gu

adalah tuntutan yang prematur dan tidak berdasar, sehingga layak untuk
DITOLAK. PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI
In
A

JAKARTA PUSAT PADA PRAKTIKNYA TELAH MEMBERIKAN


PRESEDEN YANG MENOLAK PERMOHONAN PEMBATALAN DARI
ah

lik

KREDITOR ATAS TUNTUTAN YANG TIDAK SEJALAN DENGAN


KETENTUAN PERJANJIAN PERDAMAIAN. Hal ini dapat dirujuk pada
Putusan No. 15/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga.Jkt.Pst
m

ub

tertanggal 2 November 2021, yang dalam pertimbangan hukumnya di


ka

halaman 54 berbunyi sebagai berikut;


ep

''Menimbang, bahwa mencermati kronologis kejadian tersebut di atas dan


ah

sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian perdamaian Justru


R

es

tergugat (sic) telah tunduk dan patuh terhadap isi kiausul dalam
M

perjanjian tersebut, iustru tuntutan pemohon kepada termohon yang


ng

meminta untuk membavar kewajiban secara seketika dan sekaligus


on
gu

Halaman 21 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah merupakan tuntutan yang bertentanaan denaan perianiian

si
perdamaian dan dalam faktanya pemohon dengan telah berhasil
melakukan penjualan dengan lelang asset jaminan tersebut berarti

ne
ng
penggugat (sic) telah menerima pengembalian sebahagian asset Jaminan
dan dikarenakan pemohon menuntut sisa kekurangan dengan cara

do
gu sekaligus dan seketika maka Justru permohonan tersebut lah yang
bertentangan dengan isi dari perjanjian perdamaian tersebut, dengan
demikian dikarenakan dalil-dalil permohonan pemohon tidak terbukti

In
A
maka permohonan pembatalan perdamaian yang diaiukan permohon
harus dinvatakan ditolak:"
ah

lik
Keterangan: cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari
am

ub
Termohon.

23. Berdasarkan uraian dalil sanggahan di atas, maka terbukti dalil


ep
k

Pemohon yang menyatakan bahwa Termohon telah lalai dan telah


ah

wanprestasi adalah dalil KELIRU, TIDAK BERDASAR, dan TIDAK


R
SEJALAN DENGAN KETENTUAN PERJANJIAN PERDAMAIAN JO.

si
PUTUSAN HOMOLOGASI.

ne
ng

24. Dikarenakan Termohon masih memiliki hak opsi yang diberikan Perjanjian
Perdamaian, yakni untuk melakukan “Penjualan Aset Tranche A”, maka

do
gu

saat ini KEWAJIBAN PEMBAYARAN TERMOHON KEPADA PEMOHON


“BELUM JATUH WAKTU DAN BELUM DAPAT DITAGIH”.
In
A

SETIDAKNYA HINGGA “PENJUALAN ASET TRANCHE A


TEREALISASI DI TAHUN KE-2 (I.E. TAHUN 2022). Artinya, unsur-unsur
ah

lik

yang dipersyaratkan penjatuhan pailit yang dipersyaratkan dalam Pasal 2


ayat (1) UUK TIDAK TERPENUHI. Oleh karenanya, sudah selayaknya
Majelis Hakim Yang Terhormat untuk MENOLAK Permohonan
m

ub

Pembatalan yang diajukan oleh Pemohon.


ka

ep

Pasal 2 ayat (1) UUK, yang berbunyi:


ah

“ Pasal 2
R

es

(1) Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar
M

lunas sedikitnya satu utana yang telah iatuh waktu dan dapat
ng

ditaaih, dinvatakan pailit denaan putusan Penaadilan, baik atas


on
gu

Halaman 22 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih

si
kreditornya. ”

ne
ng
Keterangan: cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan
dari Termohon.

do
gu PEMOHQN MERUPAKAN J^EjDITQfi BERITIKAR;
MEMPAIUTKAN TERMOHON ';MELALUI MEKANISME PEMBATALAN

In
A
PERDAMAIAN KETIKA PROSES PENYELESAIAN TENGAH BERLANGSUNO
ah

lik
25. Mohon perhatian dari Majelis Hakim, ITIKAD DARI PEMOHQN DALAM
MENGAJUKAN PEMBATALAN PERDAMAIAN A QUO SUNGGUH
am

ub
LAYAK UNTUK DIPERTANYAKAN. Di dalam Permohonan
Pembatalannya, Pemohon tidak menvampaikan keterangan secara
menveluruh bahwa: telah dilakukan pertemuan dan korespondensi
ep
k

antara Pemohon dan Termohon untuk dilakukan penyelesaian


ah

kewajiban berdasarkan ketentuan “Penjualan Aset Tranche A”.


R

si
26. Dapat Termohon sampaikan bahwa Termohon tidak berdiam diri setelah

ne
ng

Termohon tidak menerima pembayaran sewa dari NEO (lihat: dalil


Termohon pada butir 8 di atas). Kemudian, Termohon iuqa TIDAK

do
gu

BERDIAM DIRI setelah Termohon menerima Surat Pemohon No.


1301/SRT-CR/X/2021 tertanqqal 14 Oktober 2021. Termohon segera
membuka komunikasi dengan Pemohon untuk dapat melakukan
In
A

penyelesaian berdasarkan hak opsi yang diberikan oleh Perjanjian


Perdamaian (in casu ketentuan “Penjualan Aset Trance A”), melalui Surat
ah

lik

No. 080/NIPS/X/2021 tertanggal 21 Oktober 2021, perihal: Tanggapan


Atas Surat Pemberitahuan Cidera Janji (Wanprestasi), vanq pada
m

ub

pokoknva berisi penawaran penyelesaian kepada Pemohon melalui


opsi Penjualan Aset Tranche A sebaqaimana diberikan haknva
ka

berdasarkan Perianiian Perdamaian io. Putusan Homoloqasi.


ep

27. Bahwa Surat No. 080/NIPS/X/2021 tertanggal 21 Oktober 2021 pun


ah

sebenarnya dicantumkan oleh Pemohon di dalam Permohonan


es

Pembatalannya, NAMUN PEMOHON TIDAK MENGUTIP ISI SURAT


M

ng

SECARA MENYELURUH. MELAINKAN HANYA MENGUTIP BAGIAN


on

YANG MELEMAHKAN POSISI TERMOHON. Karenanya, untuk dapat


gu

Halaman 23 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyajikan fakta secara menyeluruh, berikut Termohon kutipkan isi

si
penawaran yang Termohon sampaikan di dalam Surat No.
080/NIPS/X/2021 tertanggal 21 Oktober2021, sebagai berikut;

ne
ng
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sejak tahun lalu sampai

do
gu saat ini kondisi secara global sedemikian sulitnya ditambah lagi
dengan adanya PPKM yang berkepanjangan di hampir seluruh wilayah
Indonesia, sangat berdampak pada kegiatan operasional perusahaan

In
A
kami. Namun demikian kami tidak melupakan kewaiiban-kewaiiban
kami kepada para kreditur termasuk Bank QNB, sesuai dengan yang
ah

lik
tertuang pada Perjanjian Perdamaian ...
am

ub
Kami tetap beritikad baik untuk meniaaa komitmen kami terhadap
pemenuhan kewajiban-kewajiban kami dan tidak berniat menaabaikan
kewaiiban-kewaiiban kami tersebut salah satu yang kami upavakan
ep
k

adalah denaan rencana melakukan peniualan aset vana tidak


ah

produktif (“aset”) dam telah diiaminkan secara pari nasu kepada PT


R

si
Bank ICBC Indonesia (“ICBC”) dam QNB. Hasil dari penjualan aset
tersebut akan kami alokasikan untuk mengurangi kewajiban-

ne
ng

kewajiban ka m i...

Saat ini sudah ada stand by buyer vana bersedia membeli aset

do
gu

tersebut dan dikarenakan status penjaminan aset tersebut adalah sebagai


jaminan pari pasu antara ICBC dan QNB, pihak ICBC membutuhkan
In
A

persetujuan tertulis dari pihak QNB. ..."


ah

lik

Keterangan: cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari


Termohon.
m

ub

28. Di dalam Surat No. 080/NIPS/X/2021 tertanggal 21 Oktober 2021 tersebut


di atas, Termohon menyatakan niatnya untuk melaksanakan kewajiban
ka

ep

dengan melakukan penjualan aset sesuai ketentuan “Penjualan Aset


Tranche A”. Ditambahkan oleh Termohon bahwa SAAT INI SUDAH
ah

ADA STAND BY BUYER yang siap melakukan transaksi penjualan


R

es

aset dimaksud. Lantas, apakah jaminan tersebut masih kurang


M

meyakinkan untuk dilakukannya penyelesaian?


ng

on
gu

Halaman 24 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
29. Merujuk pada fakta hukum di atas, maka pertanyaan yang timbul adalah:

si
Apakah Pemohon sudah memberikan respon terhadap penawaran
dari Termohon untuk melakukan penyelesaian dengan cara penjualan

ne
ng
aset? Mengapa Pemohon justru mengajukan Permohonan
Pembatalan a quo? Bukankah berdasarkan Permohonan Pembatalan

do
gu Pemohon menyatakan menginginkan
penyelesaian dalam bentuk penjualan aset yang sudah memilikl stand by
suatu penyelesaian? Apakah

buyer masih belum juga cukup terjamin bagi Pemohon? Seandainya pun

In
A
belum cukup, apakah Pemohon sudah pernah memberikan respon
(counter-proposal) terhadap penawaran Termohon?
ah

lik
HAL INI DIDUGA KUAT MERUPAKAN ITIKAD BURUK PEMOHON
am

ub
YANG INGIN MEMPAILITKAN TERMOHON DENGAN TUJUAN
KEPENTINGAN PIHAK TERTETNTU DAN JUGA MERUSAK NAMA
BAIK SERTA INDUSTRI TERMOHON, PADAHAL SUDAH JELAS
ep
k

UTANG PEMOHON DAPAT DISELESAIKAN DENGAN PENJUALAN


ASET YANG DIPEGANG SENDIRI OLEH PEMOHON.
ah

si
Mohon kiranya Majelis Hakim dapat bersikap arif karena merupakan

ne
ng

suatu fakta yang tidak terbantahkan bahwa utang Pemohon dapat


diselesaikan dengan penjualan aset yang dipegang sendiri olah
Pemohon, bukan melalui mekanisme pailit yang akan merepotkan

do
gu

semua pihak di luar perkara a quo.


In
A

Praktik seperti inilah yang akan merusak dunia usaha di Indonesia


dan sudah sepatutnya untuk dihindari dan ditindak tegas serta ditoiak
ah

oleh Majelis Hakim pemeriksa perkara a quo.


lik

30. FAKTANYA SAMPAI SAAT INI PEMOHON BELUM MEMBERIKAN


m

ub

RESPON TERHADAP PENAWARAN TERMOHON. Proses komunikasi


dan diskusi bilateral terus berjalan, namun diam-diam Pemohon
ka

ep

justru mengajukan Permohonan Pembatalan a quo ke Pengadilan


Niaga Pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
ah

31. Terus terang saja, Termohon pun terheran-heran dengan tindakan


es
M

Pemohon. Sehingga pada tanggal 05 Januari 2022, Termohon


ng

mengirimkan surat kepada Pemohon melalui Surat No. 001/NIPS/I/2022,


on
gu

Halaman 25 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pehhal Pembayaran Kewajiban-Kewajiban Kepada PT Bank QNB

si
Indonesia Tbk, yang isinya dicantumkan sebagai berikut:

ne
ng
“Sesiva/ dengan jadwal pembayaran kewajiban-kewajiban kami kepada PT
Bank QNB Indonesia Tbk CQNB”) dan telah dituangkan dalam Perjanjian

do
gu Perdamaian Dalam PKPU No. 33/PdtSus-PKPU/2020/PNNiaga.Jkt.Pst
tertanggal 1 Desember 2020, kami tetap melakukan pembayaran
kewaiiban sampai pembayaran terakhir yang kami iakukan pada

In
A
tanggai 17 Desember 2021 sejumlah Rp300.232.307r-
ah

lik
Pada tanggai 29 Desember 2021 kami mendapatkan informasi bahwa
QNB telah melakukan registrasi atas surat permohonan pembatalan
am

ub
perdamaian pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor
perkara 41/PdtSus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga.JktPst Hal
ini sangat menaeiutkan dan benar-benar diluar duaaan kami,
ep
k

mengingat kami terus beritikad baik untuk meniaaa komitmen kami


ah

dan terus berkomunikasi secara rutin kepada pihak QNB untuk


R
bersama-sama mencarisolusi terbaik ...”

si
ne
ng

Keterangan: cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari


Termohon.

do
gu

32. Majelis Hakim hams cermat membaca gelagat Pemohon. Serangkaian


tindakan Pemohon jelas-jelas membuktikan bahwa Pemohon
In
A

merupakan kreditor beritikad buruk. Karenanya, mohon Majelis Hakim


dapat mengukur itikad dari Pemohon dalam mengajukan Permohonan
ah

Pembatalan a quo, dan menyatakan bahwa Permohonan Pembatalan a


lik

quo tidak dilandasi oleh Asas Kelangsungan Usaha dan Asas Keadilan
sebagaimana dianut di dalam DDK.
m

ub

33. Berdasarkan seluruh uraian di atas, maka sepantasnyalah Majelis Hakim


ka

ep

Yang Terhormat MENOLAK Permohonan Pembatalan a quo, karena telah


terbukti bahwa Permohonan Pembatalan a quo tidak didasari oleh itikad
ah

baik dan bertentangan dengan Asas Kelangsungan Usaha dan Asas


R

es

Keadilan yang dianut oleh UUK.


M

ng

on
gu

Halaman 26 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PembataIan Perdamaian/2021/PN.Niaga JktPst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
BANK (CBC SELAKU KREDITOR TRANCHE A DAN PEMEGpG JAMINAN. PARI

si
PASU BERSAMA DENGAH PEMOHON jgSTRU TELAH MEN]UNJU|CK^^
BAIK DENGAN MENYETUJUI PROSES PENVe LESAI^ YANGiiiblTAWARKAN

ne
ng
TERMOHON WIELALUIOPSI “PENJUALAN ASET TRANCHE A” V' :

do
gu 34. Masih terkait dengan uraian di atas, bahwa faktanya Termohon beritikad
baik melakukan penyelesaian kewajiban dengan menawarkan penjualan

In
aset berdasarkan hak opsi yang diberikan oleh Perjanjian Perdamaian.
A
Mempertimbangkan bahwa aset jaminan yang dipegang Pemohon
merupakan jaminan pari pasu bersama dengan Bank ICBC (lihat: butir 10
ah

lik
di atas), maka Termohon pun berkirim surat secara resmi kepada Bank
ICBC untuk menawarkan pelaksanaan hak opsi “Penjualan Aset Tranche
am

ub
A” pada tahun 2022 sebagai bentuk penyelesaian.

35. Kemudian pada tanggal 08 November 2021, Bank ICBC telah memberikan
ep
k

respon atas penawaran Termohon, yang pada pokoknya BANK ICBC


ah

MEMBERIKAN PERSETUJUAN atas penawaran penjualan aset yang


R

si
ditawarkan oleh Termohon. Persetujuan tersebut disampaikan oleh Bank
ICBC melalui Surat No. 340/ICBC-SAM/XI/2021 tertanggal 08 November

ne
ng

2021, perihal: Persetujuan Penjualan Non-Core Asset, yang dikutipkan


sebagai berikut:

do
gu

“Merujuk kepada surat Bapak No. 084/NIPS/X/2021 tertanggal 29 Oktober


2021 kepada Bank ICBC Indonesia (“Bank ICBC”) seperti perihal diata,
In
A

dengan ini kami sampaikan bahwa Bank ICBC menyetujui rencana


penjualan asset PT. Nipress, Tbk yang dijaminkan di Bank ICBC
ah

lik

berupa asset tanah di Jl. Kenanga Desa Mekarsari (SHGB No. 2134)
kepada Bapak Ali Umar Tan ...”
m

ub

Keterangan: cetak tebal merupakan penegasan dari Termohon.


ka

ep

36. Berdasarkan Perjanjian Perdamaian jo. Putusan Homologasi, jumlah


ah

tagihan dari Bank ICBC adalah sebesar USD20,981,002 (dua puluh juta
R

sembilan ratus delapan puluh satu ribu dua Dollar Amerika Serikat).
es

Bandingkan dengan jumlah tagihan Pemohon yang hanya sepertiganya,


M

ng

yakni: USD6,724,039 (enam juta tujuh ratus dua puluh empat tiga puluh
on
gu

Halaman 27 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sembilan Dollar Amerika Serikat). Hal ini dapat dilihat pada halaman 39

si
Putusan Honnologasi.

ne
ng
37. Praktis secara sederhana, sesungguhnya tidak ada lagi alasan bagi
Pemohon untuk tidak menerima penyelesaian yang ditawarkan oleh

do
gu Termohon. Logika sederhana, Bank ICBC selaku kreditor separatis yang
berada dalam kelompok penyelesaian kelas kreditor yang sama dan
memiliki tagihan lebih besar dari Pemohon pun telah dengan sigap

In
A
memberikan persetujuannya terhadap penawaran Termohon. Padahal
diketahui bersama, kepentingan Bank ICBC atas terjadinya suatu
ah

lik
penyelesaian jelas lebih besar daripada kepentingan Pemohon.
am

ub
38. Mohon perhatian dari Majelis Hakim, bahwa fakta-fakta yang Termohon
sajikan di atas betul-betui menunjukkan bahwa Termohon merupakan
perusahaan yang mampu dan capable untuk melanjutkan usahanya {going
ep
k

concern). Ditinjau dari sudut pandang kreditor pun, terbukti bahwa para
ah

kreditor mendukung setiap upaya dari Termohon selaku pelaku usaha


R
beritikad baik agar dapat melanjutkan usahanya dengen melakukan

si
penyelesaian sesuai hak dan ketentuan yang diberikan oleh Perjanjian

ne
ng

Perdamaian jo. Putusan Homologasi.

39. Diajukannya Permohonan Pembatalan a quo justru membuktikan bahwa

do
gu

Pemohon merupakan TIRANI MINORITAS yang dengan itikad buruk


memilih untuk memperoleh penyelesaian melalui mekanisme Kepailitan
In
A

(padahal seluruh utangnya telah terjamin dan bisa dieksekusi langsung


oleh Pemohon), tanpa memperdulikan kepentingan dari Kreditor
ah

Lainnya. Hal mana jelas-jelas bertentangan dengan Asas Keadilan di


lik

dalam UUK, yang berbunyi:


m

ub

“Da/am kepailitan asas keadilan mengandung pengertian, bahwa


ketentuan mengenai kepailitan dapat memenuhi rasa keadilan bagi para
ka

ep

pihak yang berkepentingan. Asas keadilan ini untuk mencegah terjadinya


kesewenang-wenangan pihak penagih yang mengusahakan
ah

pembayaran atas tagihan masing^masing terhadap Debitor, denpan


R

tidak menweduUkan Kreditor lainnya. ”


es
M

ng

on
gu

Halaman 28 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keterangan: cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari

si
Termohon.

ne
ng
40. Karenanya, upaya hukum pembatalan perdamaian a quo - yang mana
menimbulkan konsekuensi pailit sungguh tidak sejalan dengan ketentuan

do
gu hukum maupun norma yang berlaku
pelaksanaannya pun, peradilan di Indonesia telah memiliki Yurisprudensi
di Indonesia. Pada praktik

bahwasanya dalam perkara kepailitan HARUSLAH memperhatikan

In
A
kepentingan debitor dan KREDITOR (salah satunya: Bank ICBC) secara
seimbanq. Penjatuhan pailit merupakan upaya/langkah paling akhir
ah

lik
{ultimum remedium) dan HARAM untuk dilakukan terhadap usaha si
debitor yang masih memiliki prospek. Untuk lebih jelasnya, izinkan
am

ub
Termohon mengutip kaidah hukum dari Yurisprudensi Putusan Perkara
No. 024 PK/N/1999 tertanggal 04 November 1999, sebagai berikut:
ep
k

“Dalam perkara kepailitan, perlu memerhatikan kepentinoan perusahaan


ah

Debitor dan kepentingan Kreditor secara seimbanq. Jika usaha Debitor


R
masih mempunyai potensi dan prospek, seharusnya usaha itu masih

si
diberi kesempatan untuk tetap hidup dan berkembang, dan

ne
ng

penjatuhan pailit merupakan ultimum remedium"

Keterangan: cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari

do
gu

Termohon.
In
A

41. Apabila mengkaitkan penerapan Yurisprudensi di atas terhadap fakta


dalam perkara a quo, maka Majelis Hakim patut untuk mempertimbangkan
ah

lik

kepentingan dari Bank ICBC yang telah menyetujui penawaran penjualan


aset sesuai hak opsi yang diberikan oleh Perjanjian Perdamaian. Selain
itu, Majelis Hakim juga patut mempertimbangkan kemampuan Termohon
m

ub

untuk melakukan penyelesaian, apalaqi saat ini sudah ada stand buy
ka

buyer atas jaminan yang hendak dieksekusi.


ep

42. Dengan demikian, seyogianya Majelis Hakim mengenyampingkan seluruh


ah

dalil-dalil Pemohon di dalam Permohonan Pembatalannya dan mohon


R

es

kebijaksanaan Majelis Hakim untuk MENOLAK Permohonan Pembatalan


M

a quo guna memberikan rasa keadilan yang seadil-adilnya dan


ng

perlindungan bagi Termohon dan seluruh stakeholder-r\ya dengan


on
gu

Halaman 29 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mempertimbangkan bahwa saat ini kewajiban pembayaran Termohon

si
kepada Pemohon “belum jatuh waktu dan belum dapat ditagih”,
karena masih dimilikinya opsi “Penjualan Aset tranche a terealisasi di

ne
ng
tahun ke-2 (i.e. tahun 2022) untuk membayar pokok terhutang
berdasarkan Perjanjian Perdamaian jo. Putusan Homologasi.

do
gu Pasal 2 ayat (1) UUK, berbunyi:

In
A
Pasal 2
(2) Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar
ah

lik
lunas sedikitnya satu utana vana telah jatuh waktu dan dapat
ditagih, dinvatakan pailit denaan putusan Penaadilan. baik atas
am

ub
permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih
kreditornya. ” ep
k

Keterangan: cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari


ah

Termohon.
R

si
SERANGKAIAN PERBUATAN PEMOHON YANO jVIEU^KUKAN

ne
ng

NEGOSIASI SECARA RUTIN DENGAN TERMOHON MENGENAI PENYELESAIAN


ADALAH PERBUATAN YANG DIANGGAP SEBAGAI SUATU BENTUK
PERSETUJUAN BERDASARKAN PASAL 1352 KUH PERDATA

do
gu

43. Di dalam uraian Bab ini, Termohon masih merujuk pada fakta akan
In
A

terjalinnya komunikasi antara Termohon dengan Pemohon, pasca


Termohon menerima Surat dari Pemohon melalui No. 1301/SRT-
ah

lik

CR/X/2021 tertanggal 14 Oktober 2021 (lihat: butir 26 s.d. butir 31 di atas).


Fakta akan terjalinnya komunikasi hingga dilakukannya suatu penawaran
dari Termohon kepada Pemohon, yang mana saat ini masih menunggu
m

ub

respon dari Pemohon, demi hukum merupakan suatu bentuk persetujuan


ka

dari Pemohon akan pemberian kesempatan penyelesaian kepada


ep

Termohon.
ah

44. Ditinjau dari teori hukum perdata, sesungguhnya hukum perdata kita
R

es

mengenal mengenai dengan perjanjian diam-diam sebagaimana diatur


M

pada Pasal 1347 KUH Perdata. Adapun bunyi Pasal 1347 KUH Perdata,
ng

adalah sebagai berikut:


on
gu

Halaman 30 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
“Syarat-syarat yang selalu diperjanjikan menurut kebiasaan, hams
dianggap telah termasuk dalam persetujuan, walaupun tidak dengan tegas

ne
ng
dimasukkan dalam persetujuan”

do
gu 45. Mohon bab mengenai perjanjian tidak hanya dibaca secara parsial, namun
juga membaca ketentuan-ketentuan di bawahnya mengenai perikatan
yang lahir karena undang-undang, yaitu: Pasal 1352 KUH Perdata, yang

In
A
berbunyi:
ah

lik
“Perikatan-perikatan yang dilahirkan demi undang-undang, timbul dari
undang-undang saja, atau dari undana-undana sebaaai akibat dari
am

ub
perbuatan orana.”

Keterangan: cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari


ep
k

Termohon.
ah

si
46. Pada pokoknya, ketentuan Pasal 1352 KUH Perdata mengatur bahwa
perbuatan dari setiap orang dapat dianggap sebagai suatu bentuk

ne
ng

persetujuan demi undang-undang. Dikaitkan dengan fakta dalam perkara a


quo, perbuatan dari Pemohon yakni: (a) menuntut penyelesaian; (b)

do
melakukan komunikasi secara rutin; dan (c) menjanjikan akan memberikan
gu

respon terhadap penawaran dari Termohon TELAH DIANGGAP OLEH


UNDANG-UNDANG SEBAGAI SUATU BENTUK PERSETUJUAN
In
A

IWETTELIJKE VERMOEDEN) YANG MEMBERIKAN KESEMPATAN


KEPADA TERMOHON UNTUK MELAKUKAN PENYELESAIAN.
ah

lik

Dengan kata lain, Pasal 1352 KUH Perdata berlaku sebagai undang-
undang yang menganggap perbuatan Pemohon tersebut di atas sebagai
m

ub

suatu persetujuan atas pemberian kesempatan kepada Termohon untuk


ka

melakukan penyelesaian kewajiban.


ep

47. Dalil Termohon tersebut di atas juga sejalan dengan Yurisprudensi MA


ah

No. 2178 K/Pdt/2008, yang kaidah hukumnya berbuyi:


R

es
M

ng

on
gu

Halaman 31 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
‘Vengan kesepakatan diam-diam itu, maka berlaku mutlaklah asas

si
konsensualitas (vide Pasal 1320 KUH Perdata) yang merupakan kekuatan
Undang-Undang bagi para pihak (vide Pasal 1338 KUHPerdata)."

ne
ng
48. Dengan demikian, Berdasarkan uraian dalil yang didasari oleh ketentuan

do
gu hukum perdata Pasal 1352 tersebut, maka persetujuan Pemohon yang
memberikan kesempatan kepada Termohon menimbulkan konsekuensi
BELUM JATUH WAKTUNYA KEWAJIBAN TERMOHON. Karenanya, hak

In
A
Pemohon untuk mengajukan Permohonan Pembatalan a quo pun
sejatinya belum timbul secara hukum formil.
ah

lik
49. Atas dasar hal tersebut, sudah sepatutnya Majelis Hakim MENOLAK
am

ub
Permohonan Pembatalan a quo, karena berdasarkan hukum formil,
PERMOHONAN PEMBATALAN ADALAH PREMATURE OLEH KARENA
TERMOHON MASIH MEMILIKI KESEMPATAN UNTUK MELAKUKAN
ep
k

PENYELESAIAN SESUAI KETENTUAN PERJANJIAN PERDAMAIAN.


ah

DAN PEMOHON PUN BELUM MEMILIKI HAK UNTUK MENGAJUKAN


R

si
PERMOHONAN PEMBATALAN A QUO.

ne
ng

SEANDAINYA PUN MAJEUS HAKIM : UVIN (QW£) .NOiV)


PERMOHONAN PKPU A QUO TETAP TIDAK MEMENUHI SYARAT/ «

do
DITAGIH” KARENA TERJAPI HAL-HAL YANG BERADA DI |UAR KEKU^^
gu

TERMOHON PKPU (FORCE MAJEURE) DAN PEMBUKTIAN TERHADAP HAL


TERSEBUT BERSIFAT TIDAK SEDERHANA ;
In
A

50. Kembali Termohon sampaikan, bahwa sekalipun Majelis Hakim


ah

lik

berpendapat lain atas dalil-dalil Termohon di atas {quod non), maka tetap
saja saat ini Termohon belum dapat dikatakan lalai mengingat ianqka
m

ub

waktu pelaksanaan kewaiiban Termohon diperpanianq berdasarkan


teriadinva situasi Force Maieure. vanq artinva iatuh waktu kewajiban
ka

Termohon demi hukum meniadi mundur.


ep

51. Untuk membuktikan dalil Termohon di atas, pertama-tama patutlah


ah

Termohon PKPU sampaikan bahwa pada tanggal 09 Maret 2020, Badan


es

Kesehatan Dunia (World Health OrganizationAA/HO) telah menetapkan


M

ng

status pandemi atas penyebaran Covid-19. Hal ini pun kemudian


on

ditindaklanjuti oleh oleh Pemerintah Rl melalui Keputusan Presiden


gu

Halaman 32 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana

si
Nonalam Penyebaran Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) Sebagai
Bencana Nasional. Sehingga, tidak dapat dipunqkiri laqi bahwa situasi

ne
ng
wabah pandemi Covid-19 ini merupakan situasi darurat Force Maieure
yang menqharuskan diperlakukan secara khusus.

do
gu 52. Ditinjau dari aspek teori hukum perdata, keadaan Force Majeure atau
biasa dikenal dengan keadaan kahar (i.e. wabah pandemi Covid-19) ini

In
A
tidak justru tidak bisa dipersalahkan kepada Termohon PKPU. Ketentuan
hukum tentang keadaan memaksa atau Force Majeure diatur pada Pasal
ah

lik
1244 dan PAsal 1245 KUH Perdata, yang berbunyi:
am

ub
“ 1244. Jika ada alasan untuk itu, si berutang hams dihukum mengganti
biaya, rugi dan bunga apabila ia tak dapat membuktikan, bahwa hal tidak
atau tidak pada waktu yang tepat dilaksanakannya perikatan itu,
ep
k

disebabkan suatu hal vana tak terduaa, pun tak dapat


dipertanaaunaiawabkan padanva, kesemuanya itu pun Jika itikad buruk
ah

R
tidaklah ada pada pihaknya.

si
ne
ng

1245. Tidaklah biava ruai dan bunaa, hams diaantinva. apabila


lantaran keadaan memaksa atau lantaran suatu keiadian tak
disenaaia si berutang berhalangan memberikan atau berbuat sesuatu

do
gu

yang diwajibkan, atau lantaran hal-hal yang sama telah melakukan


perbuatan yang terlarang.“
In
A

Keterangan: cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari


ah

Termohon PKPU.
lik

53. Bukan rahasia dan bahkan tidak perlu pembuktian yang mutakhir untuk
m

ub

kiranya meyakinkan Majelis Hakim bahwa situasi ikiim usaha di Indonesia


(bahkan Dunia) sedang dirundung tantangan sulit akibat situasi pandemi
ka

ep

Covid-19. Pelaku usaha dihadapkan pada berbagai macam persoalan


akibat pandemi Covid-19. Termohon yakin bahwa Termohon bukanlah
ah

satu-satunya pelaku usaha yang dihadapkan pada tantangan sulit saat ini,
R

namun Termohon juga yakin bahwa Termohon MAMPU untuk


es
M

menyelesaikan kewajibannya sebaqaimana telah dibuktikan di atas.


ng

on
gu

Halaman 33 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
54. Lantas, apakah keadaan situasi pandemi seperti saat ini pantas untuk

si
dipandang dan diperlakukan layaknya keadaan normal sebelum
pandemi? Tentu saia tidak. Hal keadaan seperti saat ini harus ditinjau

ne
ng
berdasarkan ketentuan keadaan memaksa.

do
gu 55. Sebenarnya hukum perdata di Indonesia sudah mengantisipasi dan
mengakomodir manakala situasi keadaan memaksa {in casu pandemi
Covid-19) terjadi. Merujuk pada Pasal 1444 ayat (2) KUH Perdata, yang

In
A
berbunyi:
ah

lik
“Ba/i/can meskipun si berutang lalai menyerahkan sesuatu barang
sedangkan ia tidak telah menanggung terhadap kejadian-kejadian yang tak
am

ub
terduga, perikatan hapus jika barangnya akan musnah secara yang sama
di tangan si berpiutang, seandainya diserahkan kepadanya."
ep
k

56. Dalam perkembangannya, dikarenakan situasi/kondisi keadaan memaksa


telah berkembang sedemikian rupa yang mana menimbulkan bermacam-
ah

R
macam akibat hukum, maka Overmacht kemudian dikenal iuqa denqan

si
sebutan “Hardship”.

ne
ng

Mengutip dari pakar hukum, Bapak Aqus Yudha Hernoko, melalui


kutipan dari Rahmat S.S. Soemadipraia di dalam bukunya yang berjudul

do
gu

“Penjelasan Hukum Tentang Keadaan Memaksa", Nasional Legal Reform


Program, Jakarta, 2010, halaman 65-66, menyatakan bahwa:
In
A

“... Hardship memiliki akibat pihak yang dirugikan dapat mengajukan


permintaan reneaosiasi. ... Muncuinya Hardship tidak teriepas dari
ah

lik

pengaruh perkembangan poia kehidupan masyarakat yang


cenderung mengalami perubahan yang tentu saja berpengaruh terhadap
m

ub

lahirnya ajaran hukum baru mengenai overmacht yang disebut Hardship


tersebut"
ka

ep

Apabila diringkas, maka dapat dipahami bahwa berdasarkan ketentuan


ah

hukum yang dikaji oleh doktrin di Indonesia maka Keadaan Memaksa


R

(Overmacht) atau Hardship menqatur para pihak vanq terkait UNTUK


es

MELAKSANAKAN RENEGOSIASI.
M

ng

on
gu

Halaman 34 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
57. Merujuk pada fakta yang telah Termohon ungkap di atas, kewajiban

si
Termohon kepada Pemohon bukannya tidak mampu Termohon
selesaikan. Jikalaupun Pemohon bersikeras menyatakan adanya suatu

ne
ng
kelalaian {quod non), maka berdasarkan teori dan doktrin hukum perdata,
hal tersebut haruslah ditanggapi melalui mekanisme renegosiasi

do
gu berdasarkan itikad baik para pihak. mengingat situasi yang saat ini
sedang berlangsung adalah situasi keadaan memaksa {Overmacht atau
Hardship).

In
A
58. Hal itulah yang secara natura TELAH DILAKUKAN OLEH TERMOHON.
ah

lik
Melalui Surat No. 080/NIPS/X/2021 tertanggal 21 Oktober2021, sejatinya
Termohon telah memberikan suatu penawaran, yang mana sebetulnya
am

ub
penawaran tersebut pun didasari oleh ketentuan hukum yang berlaku,
yaitu: Perjanjian Perdamaian jo. Putusan Homologasi.
ep
k

Sehingga sewajarnya, kendala-kendala yang timbul di tengah situasi


ah

pandemi Covid-19 tidak ditanggapi dengan terlalu responsif, apalagi


R
dengan itikad buruk mematikan usaha Termohon. Jikalau benar Pemohon

si
adalah kreditor beritikad baik, maka seharusnya Pemohon tidak perlu

ne
ng

terburu-buru mengajukan pembatalan perdamaian, namun dengan


seksama melakukan renegosiasi demi mencapai solusi terbaik, atau
penjualan aset jaminan yang dipegang oleh Pemohon.

do
gu

59. Dengan demikian, tidak ada ruang bagi Pemohon untuk menyatakan
In
A

Termohon telah lalai, karena baik ditinjau dari sisi Perjanjian Perdamaian
maupun dari hukum formil perdata, saat ini Termohon telah melakukan
ah

tindakan yang tepat dengan menawarkan pelaksanaan ketentuan


lik

“Penjualan Aset Tranche A” kepada Pemohon. Atas dasar hal tersebut,


cukup alasan bagi Majelis Hakim pemeriksa perkara untuk MENOLAK
m

ub

Permohonan Pembatalan yang diajukan oleh Pemohon.


ka

ep

PERMOHONAN PEMBATALAN A QUO CACAT HUK:yM^^:D^ TIDAK SAH


KARENANYA WAJIB DITOLAK: POSJTA PERMOHONAN TIDAK MENCANTUMKAN
ah

PER^YARATAN ADANYA KREDlTOR LAIN SEBAGAIMANA HAL TERSEBUT


R

MERUPAKAN SYARAT FORMIL PENJATUHAN PAILIT ^ V :i


es
M

ng

on
gu

Halaman 35 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
60. Bahwa, dasar hukum atas suatu permohonan pembatalan perdamaian

si
turut diatur pada Pasal 171 UUK, yang dikutipkan sebagai berikut:

ne
ng
Pasal171
Tuntutan pembatalan perdamaian wajib diajukan dan ditetapkan

do
gu denaan cara vana sama. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8,
Pasal 9, Pasal 11, Pasal 12, dan Pasal 13 untuk permohonan
pernvataan pailit”

In
A
Keterangan; cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari
ah

lik
Termohon.
am

ub
61. Merujuk pada ketentuan Pasal 171 UUK di atas, maka secara sederhana
dipahami bahwa suatu pembatalan perdamaian akan mengakibatkan
konsekuensi pailit terhadap si debitor, yang mana penjatuhan pailitnya
ep
k

tersebut hams ditetapkan sesuai ketentuan formil yang diatur dalam


UUK.
ah

si
62. Oleh karenanya, eloklah apabila di dalam forum ini Termohon

ne
ng

menguraikan syarat formil penjatuhan pailit, yang tidak lain adalah Pasal 2
ayat (1) UUK, yang berbunyi:

do
gu

" Pasal 2
(3) Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak
In
A

membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah Jatuh waktu dan
dapat ditagih, dinvatakan pailit denaan putusan Penaadilan, balk
atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau
ah

lik

lebih kreditornya. ”
m

ub

Keterangan; cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari


Termohon.
ka

ep

63. Namun demikian, setelah Termohon mempelajari dan mencermati setiap


ah

dan seluruh dalil Pemohon di dalam Permohonan Pembatalannya, sama


R

sekali tidak ditemukan adanya dalil Pemohon yang menyatakan


es

bahwa terdapat kreditor lain dari Termohon yang menghendaki agar


M

ng

Termohon jatuh pailit.


on
gu

Halaman 36 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
64. Atas dasar hal tersebut, maka syarat formil penjatuhan pailit Pasal 2 ayat
(1) UUK menjadi tidak terpenuhi, yang mana mengakibatkan

ne
ng
Permohonan Pembatalan a quo WAJIB UNTUK DITOLAK.

do
gu 65. Dalil Termohon di atas pun pada faktanya sudah pernah diterapkan oleh
Majelis Hakim Niaga pada Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, dalam
putusan perkara pembatalan perdamaian dengan register perkara No.

In
A
18/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal 10
Maret 2021.
ah

lik
Untuk menghindari keraguan, berikut dikutipkan bunyi pertimbangan
am

ub
hukum dari majelis hakim pemeriksa perkara pembatalan perdamaian No.
18/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst, di halaman
69, sebagai berikut:
ep
k
ah

“Menimbang, bahwa oleh karena efek dari dikabulkannya pembatalan


R
perdamaian ini adalah pailit Maka berlaku Pasal 2 avat (1) UU

si
Kepailitan dan PKPU. Dimana untuk dikabulkannya permohonan

ne
ng

pernyataan pailit harus teriebih dahulu dibuktikan Debitor memiiiki


dua kreditor atau lebih. Oleh karena dalam perkara a quo Pemohon tidak
dapat membuktikan atau mengajukan Kreditur Lain. Maka ketentuan

do
gu

Pasal 2 avat (1) UU Kepailitan dan PKPU tidak terpenuhi.


In
A

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan dari Pemohon ditolak


maka Pemohon dihukum untuk membayar buaya perkara yang jumlahnya
ah

akan ditentukan dalam amar putusan;”


lik

Keterangan: cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari


m

ub

Termohon.
ka

ep

66. Berdasarkan teori hukum dan preseden putusan di atas, maka terbukti
Permohonan Pembatalan a quo sudah selayaknya untuk ditolak, karena
ah

Pemohon telah gagal membuktikan adanya kreditor lain dari Termohon,


R

khususnya yang menghendaki agar Termohon jatuh pailit.


es
M

ng

on
gu

Halaman 37 Putusan Nomor41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
67. SEANDAINYA PUN PEMOHON KEMUDIAN MENGHADIRKAN

si
KREDITOR LAIN KE MUKA SIDANG, PERMOHONAN PEMBATALAN A
QUO TETAP HARUS DITOLAK, KARENA: BERDASARKAN DOKTRIN

ne
ng
HUKUM ACARA PERDATA: HANYA YANG DIJELASKAN PI DALAM
POSITA PERMOHONAN-LAH YANG DAPAT DIMINTAKAN PETITUM.

do
gu Segala sesuatu yang tidak dikemukakan di dalam posita, maka tidaklah
dapat dimintakan di dalam petitum. Kalaupun hal tersebut tetap
dimintakan, maka petitum tersebut harus DITOLAK.

In
A
Doktrin di atas disampaikan oleh M. Yahya Harahap, SH dalam bukunya
ah

lik
Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan,
Pembuktian, dan Putusan Pengadilan", Get. Ke-5, Sinar Grafika: 2007,
am

ub
Jakarta, halaman 452, yang dikutip sebagai berikut:

“Ha/?ya yang diielaskan dalam Posita vana dapat diminta dalam


ep
k

Petitum. Sesuatu yang tidak dikemukakan dalam dalil gugatan, tidak


ah

dapat diminta dalam Petitum, oleh karena itu Petitum tersebut harus
R
dinvatakan tidak dapat diterima."

si
ne
ng

Keterangan: cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari


Termohon.

do
gu

68. Sejalan dengan keterangan ahli DR Henry P Panggabean, SH, MS dalam


keterangannya di muka persidangan tanggal 17 September 2013 dalam
In
A

Perkara Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dengan


registrasi perkara No. 53/Pdt.Sus/PKPU/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst, yang
ah

pada intinya menyatakan, bahwa hukum formil atau hukum acara


lik

sifatnva adalah tertutup. tidak bisa diubah-ubah oleh para pihak dan
iika tidak dipenuhi persvaratan hukum formil. maka menqakibatkan
m

ub

suatu permohonan harus ditolak.


ka

ep

69. Berdasarkan seluruh uraian di atas, maka tidak ada celah bagi Pemohon
untuk memperbalki kekeliruannya, sehingga cukup alasan bagi Majelis
ah

Hakim untuk MENOLAK penjatuhan pailit tidak dapat dilakukan terhadap


R

suatu Permohonan Pembatalan yang telah gagal membuktikan adanya


es
M

kreditor lain dari si debitor {in casu Termohon).


ng

on
gu

Halaman 38 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
70. Bahwa hal-hal tersebut diatas merupakan syarat mutlak yang hams

si
dibuktikan terlebih dahulu sebelum Majelis Hakim memeriksa substansi
perkara a quo, sehingga jika Pemohon tidak memenuhi hal tersebut diatas

ne
ng
mengakibatkan Permohonan Pembatalan menjadi cacat formil karena
Pemohon PKPU tidak mencamtumkan adanya kreditor lain dan Termohon,

do
gu71. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, KARENANYA MAJELIS HAKIM
YANG TERHORMAT HARUSLAH MENOLAK PERMOHONAN

In
A
PEMBATALAN PEMOHON KARENA CACAT HUKUM DAN TIDAK SAH
DENG AN TIDAK TERPENUHINYA KETENTUAN PASAL 2 AYAT (1)
ah

lik
UUK
am

ub
PEMOHON SELAKU KREDITOR SEPARATIS MEMILIKI HAK-MENDAHUjLUl
UNTUK MENJUAL JAMINAN KEBENDAAN YANG DIMILIKINYA TANPA J?ERLU
MEMPAILITKAN USAHA TERMOHON
ep
k
ah

72. Sebagaimana telah Termohon uraikan di atas, bahwa Pemohon


R

si
merupakan kreditor separatis pemegang jaminan kebendaan, antara lain:
a. Sebidang tanah dan bangunan, beralamat di Jalan Raya Bogor Km

ne
ng

31, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat,


sebagaimana dimaksud pada Sertipikat Hak Guna Bangunan No.

do
gu

2798 atas nama PT. Nipress, Tbk. (“Aset Cimanggis”)


b. Sebidang tanah dan bangunan pabrik, berlokasi di Jawa Barat,
beralamat di Jalan Raya Narogong Km 26, Klapanunggal, Cileungsi,
In
A

Bogor, sebagaimana dimaksud pada Sertipikat Hak Guna Bangungan


No. 24 atas nama PT. Nipress, Tbk. (“Aset Narogong I”).
ah

lik

c. Sebidang tanah dan bangunan pabrik, berlokasi di Narogong, Jawa


Barat, sebagaimana dimaksud pada Sertipikat Hak Guna Bangunan
m

ub

No. 50 atas nama PT. Nipress, Tbk. (“Aset Narogong H”)


d. Sebidang tanah, berlokasi di Jawa Barat, beralamat di Jalan
ka

Cirimpuk, Mega Mendung, Bogor, sebagaimana dimaksud dalam


ep

Sertipikat Hak Milik No. 150 atas nama Haryanto dan Sertipikat Hak
ah

Milik No. 168 atas nama Haryanto. (“Aset Mega Mendung”).


R

es

(sebelumnya seluruh aset di atas telah didefinisikan untuk secara


M

ng

bersama-sama disebut sebagai “Aset Jaminan”).


on
gu

Halaman 39 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
73. Untuk informasi bagi Majelis Hakim, terhadap Aset Jaminan di atas, telah
dilakukan penilaian (appraisal) pada tahun 2019, yang Termohon uraikan

ne
ng
valuasinya sebagai berikut:

do
gu No. Jaminan Aset
Luas
Tanah
Nilai Appraisal
(2019)
1. Aset Cimanggis 10.650 m2 66.157.000.000

In
A
Keterangan;
ah

lik
Appraisal terhadap Aset Cimanggis dilakukan oleh KJPP Rengganis, Hamid &
Rekan, yang valuasinya disampaikan melalui Laporan No. 00235/2.0012-
00/PI/04/0330/1/IX/2019tertanggal 13 September 2019.
am

ub
2. Aset Narogong I 10.005 m^ 300.383.000.000
3. Aset Narogong II 89.571 m2
Keterangan:
ep
k
ah

Appraisal terhadap Aset Narogong I dan Narogong II dilakukan oleh KJPP


R

si
Rengganis, Hamid & Rekan, yang valuasinya disampaikan melalui Laporan No.
00234/2.0012-00/PI/04/0330/1/IX/2019 tertanggal 13 September 2019.

ne
ng

Aset Megamendung 22.940 m2 12.636.000.000

do
gu

Keterangan:
In
Appraisal terhadap Aset Megamendung dilakukan oleh KJPP Rengganis, Hamid
A

& Rekan, yang valuasinya disampaikan melalui Laporan No. 00233/2.0012-


00/PI/04/0330/1/IX/2019 tertanggal 13 September 2019.
ah

lik

TOTAL 379.176.000.000
m

ub

Catatan: Pemohon masih memegang jaminan kebendaan berupa mesin


dan alat pabrik yang belum dicantumkan di dalam Jawaban a quo.
ka

ep

74. Sebagaimana diakui sendiri oleh Pemohon di dalam Permohonan


ah

Pembatalannya, bahwa nilai tagihan yang dipersengketakan oleh


R

Pemohon di dalam perkara a quo adalah USDS,966,851.08 atau ekuivalen


es

sebesar Rp. 85,554,798,036 (delapan puluh lima milyar lima ratus lima
M

ng

on
gu

Halaman 40 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
puluh empat juta tujuh ratus sembilan puluh delapan ribu tiga puluh

si
enam rupiah).

ne
ng
75. Sehingga berdasarkan fakta hukum tersebut semakin menimbulkan
pertanyaan di benak Termohon; mengapa Pemohon justru memilih

do
gu upaya pembatalan perdamaian ketimbang mempergunakan haknya
untuk melakukan penjualan/eksekusi jaminan kebendaan yang
dimiltkinya?

In
A
Hal iniiah yang diduga kuat merupakan praktik yang menggunakan
ah

lik
UUK demi kepentingan tertentu, sangat aneh tapi nyata bahwa
terhadap utang yang dapat dilunasi dengan penjualan aset jaminan
am

ub
namun opsi yang dipilih adalah kepailitan yang berujung pada
penjualan seluruh aset Termohon. APAKAH PEMOHON TIDAK
MENGERTI ATAU BUTA HUKUM BAHWASANNYA JIKA MELALUl
ep
k

JALUR KEPAILITAN ASET YANG NANTI DIJUAL AKAN DIPOTONG


ah

FEE KURATOR YANG SANGAT BESAR. HAL MANA AKAN


R

si
MENGURANGI RECOVERY PIUTANG KREDITOR ITU SENDIRI? DAN
PAHAMKAH PEMOHON BAHWASANNYA KEPAILITAN AKAN

ne
ng

MENGHANCURKAN INDUSTRI DEBITOR DAN PARA STAKEHOLDER


SERTA PARA KARYAWAN DAN KELUARGANYA?

do
gu

Mohon kiranya Majelis Hakim dapat melindungi Termohon beserta


para stakeholder dan para karyawan Termohon dari praktik
In
A

Permohonan Pembatalan a quo yang dilakukan oleh tirani kreditor


minoritas ini.
ah

lik

76. Sedikit mengulang uraian di atas, tindakan Pemohon tersebut tidak


mencerminkan Asas Keadilan yang dianut dalam UUK, karena
m

ub

Pembatalan Perdamaian a quo merupakan tindakan sewenang-wenang


ka

oleh kreditor separatis minoritas (in casu Pemohon) tanpa memperdulikan


ep

kepentingan para kreditor separatis lainnya yang memiliki jumlah tagihan


jauh lebih besardari Pemohon.
ah

es

77. Selain itu, Permohonan Pembatalan a quo juga semakin membuktikan


M

bahwa Pemohon bukanlah kreditor beritikad baik, karena tidak menjunjung


ng

tinggi Asas Kelangsungan Usaha di dalam UUK, yang berbunyi:


on
gu

Halaman 41 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
“Da/am Undang-Undang ini, terdapat ketentuan yang memungkinkan
perusahaan Debitor yang prospektif tetap dilanasunakan."

ne
ng
Keterangan; cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari

do
gu Termohon.

Nilai jaminan kebendaan yang dikuasasi Pemohon jelas-jelas

In
A
membuktikan bahwa Termohon mampu menyelesaikan kewajibannya
kepada Pemohon, sehingga secara sederhana dapat membuktikan bahwa
ah

lik
perusahaan Termohon masih prospektif untuk dilanjutkan
am

ub
78. Berdasarkan uraian di atas, sungguh telah sangat membuktikan
bahwasanya Permohonan Pembatalan a quo diajukan oleh kreditor
beritikad buruk dan juga dengan alasan yang tidak sejalan dengan
ep
k

ketentuan Perjanjian Perdamaian (lihat: uraian Bab I). Oleh karenanya,


ah

seyogianya Majelis Hakim Yang Terhormat menolak Permohonan


R

si
Pembatalan a quo.

ne
ng

PERMOHONAN PEMBATALAN TIDAK DAPAT DIPERIKSA SECARA SEDERHANA


' I. -
SEBAQAIMANA DIMAKSUD PADA PASAL 8 AYAT (4) UUK

do
gu

79. Majelis Hakim Yang Terhormat, sehubungan dengan uraian mengenai


pokok sengketa diantara Pemohon dan Termohon, diketahui secara jelas
In
A

dan nyata bahwa sengketa yang dimaksud dalam Permohonan


Pembatalan a quo tidak dapat diperiksa secara sederhana sesuai
ah

lik

ketentuan Pasal 8 ayat (4) UUK.


m

ub

80. Berdasarkan Pasal 171 UUK, suatu permohonan pembatalan perdamaian


WAJIB diajukan dan ditetapkan dengan cara yang sama sebagaimana
ka

dimaksud pada Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 11, Pasal 12, dan Pasal
ep

13 UUK. Guna memberikan keterangan secara menyeluruh, berikut dikutip


ah

bunyi Pasal 171 UUK:


R

es

" Pasal 171


M

ng

on
gu

Halaman 42 Putusan Nomor41/Pdt.Sus-PembataIan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tuntutan pembatalan perdamaian wajib diajukan dan ditetapkan

si
dengan cara yang sama, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Pasal
8, Pasal 9, Pasal 11, Pasal 12, dan Pasal 13 untuk permohonan

ne
ng
pemyataan pailit”

do
gu Keterangan: cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari
Termohon.

In
A
81. Merujuk pada bunyi Pasal 171 UUK di atas, disebutkan bahwa
permohonan pembatalan wajib ditetapkan sesuai ketentuan Pasal 8 ayat
ah

lik
(4) yang mengatur sebagai berikut:
am

ub
" Pasal 8
(4) Permohonan pemyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat
fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa
ep
k

persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam


ah

Pasal 2 ayat (1) telah terpenuhi.”


R

si
Keterangan: cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari

ne
ng

Termohon.

82. Dengan berdasarkan ketentuan-ketentuan di atas, maka seyogianya

do
gu

Majelis Hakim pemeriksa perkara a quo HARUS terlebih dahulu


memeriksa poin-poin sebagai berikut:
In
A

a. HARUS DIPERIKSA DAN DIBUKTIKAN TERLEBIH DAHULU:


ah

APAKAH TERMOHON BENAR-BENAR TELAH LALAI DAN


lik

BERADA DALAM KEADAAN WANPRESTASl?


m

ub

Faktanya, saat ini Termohon belum lalai dan belum wanprestasi,


karena Termohon masih memiliki hak opsi yang diberikan oleh
ka

ep

Perjanjian Perdamaian jo. Putusan Homologasi, yaitu:


melakukan Penjualan Aset Jaminan Tranche A guna menopang
ah

kewajiban pembayaran kepada kreditor Tranche, termasuk


R

Pemohon.
es
M

ng

on
gu

Halaman 43 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. HARUS DIPERIKSA DAN DIBUKTIKAN TERLEBIH DAHULU

si
TERHADAP UTANG YANG TELAH JATUH WAKTU. KHUSUSNYA
TERKAIT SYARAT ATAU UNSUR “DAPAT DITAGIH”.

ne
ng
Faktanya, berdasarkan ketentuan "Penjualan Tranche A ’ Perjanjian

do
gu Perdamaian Jo. Putusan Homologasi nyatanya memberikan hak opsi
kepada Termohon untuk melakukan 'Penjualan Aset Jaminan
Tranche A" guna menopana kewaiiban penvelesaian pembavaran

In
A
pokok terutang yang belum dibayarkan. Di lain sisi, Bank ICBC pun -
selaku kreditor separatis dengan jadwal pembayaran yang sama
ah

lik
dengan Pemohon - faktanya telah menyetujui pelaksanaan
Penjualan Aset Jaminan Tranche A" tersebut. Sehingga, saat ini
am

ub
kewajiban Termohon belum Jatuh waktu dan belum dapat ditagih.

c. QUOD NON, PEMOHON BERBEDA PENDAPAT ATAS ADANYA


ep
k

HAK OPSI BERDASARKAN PERJANJIAN PERDAMAIAN, MAKA


ah

PERLU DIBUKTIKAN DAHULU PERBEDAAN PENDAPAT


R
MENGENAI PENAFSIRAN ISI PERJANJIAN YANG

si
MEMERLUKAN PEMBUKTIAN YANG TIDAK SEDERHANA

ne
ng

MELALUl PENGADILAN NEGERI.

Faktanya dalam pembuktian perbedaan pendapat dan pernafsiran

do
gu

tersebut memerlukan Juga keterangan dari para kreditor lainnya


sebagaimana dalam Putusan Homologasi. bahwa dalam hal ini
In
A

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak


memiliki kewenangan untuk meminta penjelasan terkait hal tersebut.
ah

lik

d. HARUS DIPERIKSA DAN DIBUKTIKAN TERLEBIH DAHULU:


APAKAH BENAR PENGAJUAN PERMOHONAN PEMBATALAN A
m

ub

QUO BETUL-BETUL DIDASARI OLEH TUJUAN PELUNASAN


UTANG?
ka

ep

Faktanya, Pemohon selaku kreditor separatis dapat melakukan


ah

eksekusi Jaminan kebendaan yang dimilikinya, tanpa harus


R

menempuh upava pemberesan dalam Kepailitan. Selain itu,


es
M

Pemohon pun sejatinya telah menerima penawaran penyelesaian


ng

berdasarkan ketentuan ‘Penjualan Aset Tranche A” yang diatur


on
gu

Halaman 44 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam Perjanjian Perdamaian jo. Putusan Homologasi. Apalagi

si
diketahui pula bahwa saat ini telah ada stand by buyer yang siap
melakukan transaksi pembelian aset iaminan. Lantas berdasarkan

ne
ng
hal tersebut, pengajuan Permohonan Pembataian a quo
sesungguhnya merupakan hai yang kontraproduktif, dan memberikan

do
gu indikasi bahwa Permohonan Pembataian ini tidak didasari oleh tujuan
peiunasan utang. Sehingga, layak untuk dikesampingkan mengingat
hai tersebut bertentangan dengan Asas Keadilan yang dianut UUK.

In
A
83. Poin-poin di atas membuktikan bahwa senqketa vanq dipersoalkan di
ah

lik
dalam perkara a quo tidak dapat diperiksa secara sederhana. dan
karenanya tidak memenuhi ketentuan Pasal 8 ayat (4) UUK. Dengan
am

ub
demikian, mengacu pada ketentuan Pasal 171 UUK, Pernnohonan
Pembataian a quo tidak memenuhi syarat formil untuk dapat dikabulkan.
ep
k

84. Selain itu, berdasarkan uraian tersebut di atas diketahui bahwa


ah

Permohonan Pembataian a quo tidak dapat serta merta dikabulkan


R
karena masih terjadi pertentangan antara Pemohon dan Termohon

si
mengenai ada atau tidaknya keadaan wanprestasi. Hal ini

ne
ng

menyebabkan tidak terpenuhinya syarat pembuktian sederhana


sebagaimana dimaksud pada ketentuan Pasal 8 ayat (4) UUK.

do
gu

Sejalan dengan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Rl No. 030


K/N/2006 tertanggal 27 November 2006, yang diperiksa oleh susunan
In
A

Majelis Hakim: Dr. Harifin A. Tumpa, S.H., M.H., Dr. H. Abdurrahman,


S.H., M.H., dan Gunanto Suryono, S.H., sebagaimana kaidah hukumnya
ah

lik

menyatakan:

Bahwa kesimpulan judex facti bahwa pembuktian perkara ini tidak


m

ub

sederhana karena kedua beiah pihak berbeda prinsip yaitu Pemohon


menyatakan bahwa Termohon teiah lalai (Wanprestasi) dan Termohon
ka

ep

menyatakan bahwa Pemohon menyatakan telah lalai melakukan


prestasinya sehingga Termohon tidak wajib untuk membayar, sehingga
ah

persoalan ini menyangkut pembuktian yang tidak sederhana.”''


R

es
M

ng

on
gu

Halaman 45 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
85. Kaidah yurisprudensi Mahkamah Agung Rl dan keputusan pengadilan

si
niaga lainnya dalam keputusannya juga menegaskan sebagai berikut;

ne
ng
a. Putusan Mahkamah Agung No. 4 PK/N/2001 tertanggal 17 April
2001, yang kaidah hukumnya adalah:

do
gu “Karena tentang eksistensi adanya utang tidak dapat dilakukan
pembuktian secara sederhana, sehingga perkara ini tidak dapat

In
A
diajukan melalui prosedur kepaiiitan, tetapi, melalui proses hukum
perdata biasa.”
ah

lik
b. Putusan Mahkamah Agung No. 27K/N/2001 tertanggal 16 Juli 2001,
am

ub
yang kaidah hukumnya adalah:

“Mengenai adanya utang dari termohon pailit tidak dapat dibuktikan


ep
k

secara sederhana dan masih diperlukan pemeriksaan lebih lanjut


ah

terhadap perkara ini.”


R

si
ne
ng

c. Putusan Pengadilan Niaga No. 4/Pailit/2004/PN.Niaga/Jkt.Pst., yang


kaidah hukumnya adalah:

do
gu

“adanya perbedaan Jumlah piutang yang diajukan kreditur sebagai


alat bukti, tagihan kepada debitor sebesar US$ 26.608.638,98,
In
A

sedangkan tagihan yang lain sebesar US$ 5.985.445,86 perlu


dibuktikan lebih lanjut berapa Jumlah utang yang sebenarnya.
ah

Pembuktian lebih lanjut menjadi tidak sederhana lagi, karena ada


lik

sengketa Jumlahnya. ”
m

ub

86. Uraian di atas secara singkat membuktikan bahwa PERMOHONAN


PEMBATALAN A QUO SIFATNYA SANGAT KOMPLEKS DAN
ka

ep

BAHKAN RUMIT SERTA TIDAK SEDERHANA, SEHINGGA AKAN


MENYEBABKAN PEMBUKTIAN YANG TIDAK SEDERHANA.
ah

KARENANYA SUDAH SEPATUTNYALAH BAHWA YANG DIMAKSUD


R

SEBAGAI UTANG DALAM PERMOHONAN PEMBATALAN A QUO


es
M

TIDAK DAPAT DIKATEGORIKAN ^^TERDAPAT FAKTA ATAU


ng

KEADAAN YANG TERBUKTI SECARA SEDERHANA” DAN


on
gu

Halaman 46 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
KARENANYA PERMOHONAN PEMBATALAN A QUO SUDAN

si
SEPATUTNYA UNTUK DITOLAK ATAU SETIDAK-TIDAKNYA TIDAK
DAPAT DITERIMA (NIET ONTVANKELIJKE VERKLAARD) KARENA

ne
ng
BERDASARKAN PERJANJIAN PERDAMAIAN DEBITOR BELUM
WANPRESTASI.

do
gu 87. Majelis Hakim Yang Terhormat, bahwa secara umum dapat diungkapkan
fakta akan adanva hak Opsi pembavaran pokok melaiu Peniualan Aset

In
A
Tranche A vanq diberikan oleh Perianiian Perdamaian nvata-nvata
memiliki dampak hukum bahwa DIPERLUKANNYA PEMBUKTIAN YANG
ah

lik
TIDAK SEDERHANA (KOMPLEKS) terkait kewenangan/kapasitas {legal
standing) Pemohon dalam mengajukan Permohonan Pembatalan a quo.
am

ub
88. Bahwa pembuktian dan pemeriksaan mengenai fakta adanya utang
merupakan pokok pemeriksaan yang tidak sederhana dan justru kompleks,
ep
k

SEHINGGA HARUS DILAKUKAN PEMBUKTIAN SECARA TIDAK


ah

SEDERHANA PADA PENGADILAN UMUM (PENGADILAN NEGERI).


R

si
89. Berdasarkan seluruh uraian di atas, maka cukup alasan bagi Majelis

ne
ng

Hakim pemeriksa perkara a quo untuk menolak Permohonan Pembatalan


yang diajukan oleh Pemohon, karena pemeriksaan terhadap mated pokok
sengketa pembatalan perdamaian ini bersifat rumit dan membutuhkan

do
gu

pemeriksaan yang komprehensif di forum pengadilan negeri, dan BUKAN


DI PENGADILAN NIAGA.
In
A

BERDASARKAN TEORl .QITA HUKUM (/DEB MiJi^dEUS^ HAKIM


ah

lik

DILARANG u ntuk HANYA MEMPERTIMBANGKAN;


MELAINKAN HARUS PULA SECARA PROPORSIONAL^MEMPEI^^^^^
UNSUR KEADILAN DAN KEMANFAATAN DALAM MEMBERIKAN PUTUSAN
m

ub
ka

90. Majelis Hakim Yang Terhormat, teori (ajaran) cita hukum {idee des Recht)
ep

mengajarkan bahwa terdapat 3 (tiga) unsur cita hukum, yaitu:


a. Asas Kepastian Hukum {rechtssicherkeif), asas ini meninjau dari
ah

aspek yuridis;
R

es

b. Asas Keadilan {gerechtigkeit), asas ini meninjau dari sudut filosifis


M

bahwa setiap pihak harus dipandah memiliki hak yang sama di muka
ng

pengadilan: dan
on
gu

Halaman 47 Putusan Nomor41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Asas Kemanfaatan (zweckmasigkeit atau doelmatigheid atau utility),

si
asas ini meninjau dari sudut pandang manfaat yang ditimbulkan dari
hukum itu sendiri.

ne
ng
Kemudian jikalau teori di atas dikaitkan dengan teori penegakan hukum

do
gu yang disampaikan oleh Gustav Radbruch, dalam idee des recht,
penegakkan hukum haruslah memenuhi ketiga unsur di atas secara
proporsional.

In
A
91. Sehingga berdasarkan ajaran/teori di atas, seyogianya ketiga unsur/asas
ah

lik
di atas haruslah terkandung di dalam suatu putusan pengadilan, yang
akan tercermin dari pertimbangan hukum majelis hakim yang memeriksa
am

ub
dan memutus perkara. Dengan kata lain, pertimbangan hukum dalam
putusan pengadilan tidaklah metulu mengenai aspek vuridis saia
(rechtssicherkeit), melainkan hams pula meninjau dari aspek
ep
k

keadilan (aerechtiakeit) dan aspek kemanfaatan izweckmasiakeit).


ah

R
92. Mengenai aspek/asas keadilan. rasanva hal ini sudah tidak asinq laqi

si
menqinqat UUK ielas-ielas menqanut Asas Keadilan. vanq dicantumkan

ne
ng

pada Baqian Penielasan (Umum).

Sedangkan, terhadap aspek/asas kemanfaatan, secara rasio hukum telah

do
gu

hadir dan hidup di dalam UUK melalui Asas Kelangsungan Usaha.


In
A

93. Sebenarnya Mahkamah Agung Rl sudah menerapkan teori cita hukum


{idee des Recht) dalam pemberian keputusan perkara niaga di Indonesia.
ah

lik

Sebagai contoh: lihatlah studi kasus Yurisprudensi Putusan Mahkamah


Agung No. 24 PK/N/1999 tertanggal 4 November 1999, antara PT Citra
Jimbaran Indah Hotel melawan PT Ssangyong Engineering & Construction
m

ub

Co. Ltd. (“Putusan PK No. 24/1999”). Sedikit diceritakan, bahwa di dalam


Putusan PK No. 24/1999, Majelis Hakim Agung membatalkan putusan
ka

ep

penjatuhan pailit terhadap PT Citra Jimbaran Hotel dalam Putusan No.


41/Pailit/1999/PN.Niaga.Jkt.Pst dan Putusan No. 027 K/N/1999.
ah

Berikut pertimbangan hukum lengkap di dalam pertimbangan hukum


es
M

Majelis Hakim Agung dalam Putusan PK No. 24/1999:


ng

on
gu

Halaman 48 Putusan Noimor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Hakim Majelis Pemutus: Hakim Ketua Sarwata, SH,; Hakim Anggota: H.

si
Zakir, S.H. dan TH. Ketut Suraputra, S.H.)

ne
ng
“Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali teiah mengajukan
afasan-alasan Peninjauan Kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:

do
gu 1.
2.
...

...

3. Bahwa Majelis Hakim Mahkamah Agung yangmengaitkan bukti

In
A
P.17 dan P.22 dengan bukti KLA1 s/d 14 adalah tindakan hukum Majelis
Hakim yang salah. Karena bukti P.17 dan P.22 diajukan untuk memenuhi
ah

lik
persyaratan pasal I ayat (1) UU No. 4 Tahun 1998. Sedangkan Bank Burn!
Daya dan Bank Negara Indonesia memberikan bukti KU11 s/d KL.14
am

ub
adalah bukti yang menunjukkan bahwa antara Termohon Pailit dengan
Bank Burn! Daya teiah terjadi restrukturisasi hutang dan Termohon Pailit
adalah Debitur yang baik sehingga Bank Bumi Daya dan Bank Negara
ep
k

Indonesia sebagai kreditur terbesar menyatakan keberatan atas


ah

permohonan Pailit yang diajukan Pemohon;


R

si
Sehingga, mengaitkan dua alat bukti yang tujuannya jelas-jelas bertolak

ne
ng

belakang dijadikan suatu syarat untuk menyatakan Pailit adalah syarat


yang dipaksakan oleh Majelis Hakim dengan tidak mempertimbanakan
rasa keadilan baai para kreditur lain sebagai kreditur terbesar yang

do
gu

sangat dirugikan;
In
A

Beaitu pula Majelis Kasasi teiah melakukan kesaiahan berat karena


perusahaan sebagai Debitur ataupun keoentinaan secara seimbana.
ah

sebagaimana diuraikan dalam Penjelasan Umum atas Undang-Undang


lik

Nomor 4 tahun 1998 yang pada pokoknya berbunyi: “Lebih Jauh lagi
Gejolak Moneter teiah ternyata memberi pengaruh yang sangat besar
m

ub

terhadap kemampuan dunia usaha untuk memenuhi kewajiban


pembayaran mereka kepada kreditur. Keadaan ini pada gilirannya
ka

ep

teiah melahirkan akibat berantai;


ah

Tidak hanya dalam kelangsungan usaha dan segi-segi ekonomi pada


R

umumnya tetapi juga kepada masalah ketenagakerjaan dan aspe/c-


es
M

aspek sosial lainnya yang jauh iebih perlu diselesaikan secara adil
ng

on
gu

Halaman 49 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam arti memperhatikan kepentingan perusahaan sebagai Debitur

si
ataupun Kepentingan Kreditur secara seimbang”;

ne
ng
Bagitu pula Majelis Kasasi sama sekali tidak menwertimbanakan
kepentingan para Kreditur lainnva vaitu BBD dan BNI yang

do
gu mempunvai piutang lebih besar dari piutang Termohon Peninjauan
Kembali, sehingga Kreditur-Kreditur lainnya tersebut telah mengajukan
keberatan atas permohonan Pailit terhadap Debitur;

In
A
Bahwa, atas alasan-alasan Peninjauan Kembali tersebut, Mahkamah
ah

lik
Agung berpendapat:
am

ub
Mengenai alasan ad.1 dan ad. 2:

Mengenai alasan ad 3:
ep
k

Bahwa alasan ini dapat dibenarkan. karena Majelis Kasasi telah


ah

mengabaikan bunyi penjelasan umum dari makna yang terkandung dalam


R
PERPU Nomor 1 Tahun 1998 yang telah ditetapkan menjadi Undang-

si
Undang dengan Undang-Undang Nomor. 4 Tahun 1998, dimana secara

ne
ng

essensial ditentukan bahwa kepailitan penerapannya harus


dilakukan/diselesaikan secara adil dalam arti memperhatikan
kepentingan Perusahaan sebagai Debitur atau kepentingan Kreditur

do
gu

secara seimbang:
In
A

Potensi dan prospek dari usaha Debitur harus Pula dipertimbangkan


secara balk. Jika Debitur tersebut masih mempunyai Potensi dan Prospek,
ah

lik

sehingga merupakan tunas-tunas yang masih dapat berkembang,


Seharusnya masih diberi kesempatan untuk hidup dan berkembang. Oleh
karena itu peniatuhan pailit merupakan Ultimum Remedium:
m

ub

Menimbang, bahwa Potensi dan Prospek tersebut telah dimiliki oleh


ka

ep

Debitur/Termohon pailit, hal ini terbukti dengan adanya keberatan


dari Para Kreditur lainnya yaitu Bank Negara Indonesia dan Bank
ah

Burn! Daya yang merasa kepentingannya dirugikan jika


R

es

Debitur/Termohon pailit dijatuhkan pailit;


M

ng

on
gu

Halaman 50 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Piutang Para Kreditur lainnva tersebut diatas merupakan suatu

si
iumlah vana iauh lebih besar iika dibandinakan denaan piutana
Pemohon pailit yang berjumlah ..

ne
ng
Dengan adanya upaya keberatan untuk menjatuhkan pailit terhadap

do
gu Debitur yang dilakukan Para Kreditur Bank Bumi Daya dan Bank
Negara Indonesia dan bahkan terhadap hutang Debitur/Termohon pailit
telah diadakan restrukturisasi, menuniukkan bahwa usaha Debitur

In
A
masih mempunvai potensi dan prosnek untuk berkembana dan
selaniutnva dapat memenuhi kewaiibannva keoada seluruh Para
ah

lik
Kreditur dikemudian hari dan oleh karena itu Debitur/Termohon pailit
bukan merupakan ‘A Debitor is hopelessly in debf;
am

ub
Menimbang, Pula bahwa berdasarkan Construction Contract antara
Pemohon pailit dan Debitur/Termohon pailit ternyata kewajiban Termohon
ep
k

pailit untuk membayar kepada Pemohon pailit semula adalah sebesar US


ah

$ 75,558,774.50 (Tujuh puluh lima Juta lima ratus lima puluh delapan ribu
R
tujuh ratus tujuh puluh empat dollar Amerika Serikat lima puluh sen),

si
sedangkan sisa hutang sekarang US $ 5,979,863.06 (Lima Juta sembilan

ne
ng

ratus tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus enam puluh tiga Dollar
Amerika Serikat enam sen) menunjukkan Debitur/Termohon pailit telah
memenuhi sebagian besar kewajibannya dan selayaknya diberi

do
gu

kesepatan melunasi sisa kewajibannya secara wajar;


In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan ad. 3 tersebut, Mahkamah Agung


berpendapat terdapat terdapat cukup alasan untuk mengabulkan
ah

permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon ... dan membatalkan


lik

putusan Mahkamah Agung tanggal 14 September 1999 Nomor 027


K/N/1999 dan putusan Pengadilan Niaga Jaarta Pusat tanggal 26 Juli
m

ub

1999 Nomor .41/Pai\it/1999/PN.Niaga/JktPst. serta Mahkamah Agung


akan menaadili kembali perkara ini denaan amar putusan
ka

ep

sebaaaimana tersebut dibawah ini. “


ah

Keterangan: cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari


R

Termohon PKPU.
es
M

ng

on
gu

Halaman 51 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
94. Dari studi kasus di atas, poin yang dapat dipetik adalah Mahkamah Agung

si
menghendaki agar setiap putusan dapatlah nnempertimbangkan setiap
aspek cita hukum {idee des Recht) secara proporsional. Agar dapat

ne
ng
memenuhi rasa keadilan, maka suatu putusan penqadilan tidak boleh
hanva menqedepankan aspek vuridis saia, melainkan

do
gu mempertimbanqkan iuqa aspek keadilan dan kemanfaatan.

95. Studi kasus pada Putusan PK No. 24/1999 di atas sesungguhnya sangat

In
A
relevan dengan pokok sengketa dalam perkara a quo. Dalam perkara a
quo, terdapat kreditor separatis yang memiliki tagihan lebih besar dari
ah

lik
Pemohon (yaitu: Bank ICBC). Bank ICBC pun telah menyetujui penjualan
aset sebagaimana dibuktikan melalui Surat No. 340/ICBC-SAM/XI/2021
am

ub
tertanggal 08 November 2021, perihal; Persetujuan Penjualan Non-Core
Asset, artinya Bank ICBC telah memilih penyelesaian melalui mekanisme
“Penjualan Aset Tranche A” yang diberikan dalam Perjanjian Perdamaian.
ep
k
ah

96. Selain itu, perlu kiranya Majelis Hakim Yang Terhormat untuk turut
R
mempertimbangkan fakta bahwa Pemohon merupakan kreditor separatis,

si
yang artinya Pemohon memiliki hak untuk mendahului dalam penyelesaian

ne
ng

piutangnya dengan cara menjual aset jaminan kebendaan yang


dimilikinya. Hal ini menandakan penjatuhan pailit terhadap Termohon
merupakan hal yang tidak perlu, apalagi Termohon nyata-nyata masih

do
gu

mampu menyelesaikan kewajibannya.


In
A

97. Mohon Majelis Hakim mempertimbangkan pula betapa dirugikannya


kreditor-kreditor lain, khususnya kreditor konkuren, manakala Termohon
ah

jatuh pailit {quod non). Penjatuhan pailit terhadap Termohon juga tidak
lik

memenuhi asas kemanfaatan, mengingat akan ikut mempersulit program


Pemerintah Rl dalam memulihkan ekonomi Nasional di kala situasi
m

ub

pandemi Covid-19 saat ini. Akan hilang lapangan pekerjaan, sehingga


pada akhirnya justru mengakibatkan dampak kerugian yang lebih besar.
ka

ep

98. Lebih lanjut, mohon juga kepada Majelis Hakim agar berkenan
ah

mempertimbangkan itikad baik dari Termohon, yang mana meskipun


R

menghadapi tantangan sulit, akan tetapi Termohon tetap terus melakukan


es
M

pembayaran bahkan berupaya penyelesaian kewajiban kepada Pemohon


ng

melalui hak opsi yang diberikan Perjanjian Perdamaian.


on
gu

Halaman 52 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Hal ihwal mengenai itikad baik Termohon telah diuraikan di atas. Pada
dasarnya, penolakan pembatalan perdamaian dengan mempertimbangkan

ne
ng
situasi pandemi Covid-19 dan itikad baik debitor sejatinya sudah pernah
diputus melalui Putusan No. 18/Pdt.Sus-Pembatalan

do
gu Perdamaian/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal 10 Maret 2021, yang
pertimbangan hukumnya dikutipkan sebagai berikut

In
A
Menimbang bahwa oleh karenanya maka dipersidangan
Termohon telah mampu membuktikan memiliki itikad baik dengan
ah

lik
telah berusaha merealisasikan perjanjian perdamaian dengan
melakukan pembayaran melalui realisasi penyerahan Aset-Aset
am

ub
sebagaimana tersebut diatas. Adapun sejak bulan April 2020 hingga
saat permohonan a quo diajukan Termohon ini diajukan tidak dapat
melaksanakan isi perjanjian karena adanva situasi pandemi covid 19
ep
k

yang menvebabkan keadaan memaksa yang memiliki akibat


ah

oenururan tingkat ekonomi:


R

si
Menimbang, bahwa atas fakta atau keadaan tersebut diatas
dimana Termohon telah beritikad baik namun karena adanya situasi

ne
ng

pandemi covid 19 sehingga perkara a quo tidak dapat dibuktikan


secara sederhana sebagaimana ketentuan Pasal 8 ayat (4) Jo. Pasal

do
171 UU Kepailitan dan PKPU yang berbunyi:
gu

In
A

Keterangan: cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari


Termohon.
ah

lik

99. Dapat dilihat di dalam pertimbangan hukum di atas perkara No,


18/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst (“Perkara
m

ub

Pembatalan No. 18”), Majelis hakim pemeriksa Perkara Pembatalan


ka

No. 18 memilih untuk turut mempertimbangkan asas keadilan


ep

(filosofis) dan asas kemanfaatan dan tidak hanva mempertimbangkan


aspek vuridis. mengingat situasi pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi
ah

dan tentunya menempatkan debitor selaku pelaku usaha di posisi


R

es

yang tidak seimbang dengan para pihak penagih. Majelis hakim


M

pemeriksa Perkara Pembatalan No. 18 memilih untuk tidak semudah itu


ng

dalam membatalkan perdamaian dan menjatuhkan pernyataan pailit


on
gu

Halaman 53 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepada debitor di situasi pandemi Covid-19, yang mana hal tersebut juga

si
sejalan dengan upaya Pemerintah Rl dalam pemulihan ekonomi Nasional.

ne
ng
100. Uraian teori di atas kiranya dapat meyakinkan Majelis Hakim untuk tidak
melupakan unsur keadilan (gerechtigkeif) dan unsur kemanfaatan

do
gu (zweckmasigkeif) dalam memberikan putusannya nanti. Sedangkan,
preseden-preseden hukum (putusan-putusan) sebagaimana dicantumkan
di atas diharapkan dapat meyakinkan Majelis Hakim pemeriksa perkara a

In
A
quo untuk menolak Permohonan Pembatalan a quo, karena Termohon
adalah debitor beritikad baik yang tengah berjuang mempertahankan
ah

lik
kelangsungan usahanya di tengah tantangan sulit pandemi Covid-19.
am

ub
101. Atas dasar hal tersebut, mohon kepada Majelis Hakim untuk menolak
Permohonan Pembatalan yang diajukan oleh Pemohon PKPU, dengan
mempertimbangkan unsur keadilan dan unsur kemanfaatan, semata-mata
ep
k

demi memenuhi rasa keadilan.


ah

si
PENJATUHAN PAIUT TERHADAP TERMOHpN JUSTRU AKAN MENIMBULKAN
DAMPAK KERUGIAN YANG LEBIH BESAR DAN MERUPAKAN HAL YANG

ne
ng

KONTRAPRODUKTIF DI TENGAH UPAYA PROGRAM PEMERINTAH DALAM


PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

do
gu

102. Pada Bagian Penjelasan (Umum) UUK, secara jelas dituliskan bahwa
perangkat hukum diperlukan untuk mendukung kepentingan dunia usaha
In
A

dalam menyelesaikan masalah utang-piutang secara adil. Guna


menghindari keragu-raguan, berikut dikutip bunyi Penjelasan (Umum)
ah

lik

paragraph ke-6, di dalam UUK:

“... Untuk kepentingan dunia usaha dalam menyelesaikan masalah


m

ub

utana-piutana secara adil, cepat, terbuka, dan efektif, sangat diperlukan


perangkat hukum yang mendukungnya”
ka

ep

Keterangan: cetak tebal dan garis bawah merupakan penegasan dari


ah

Termohon.
R

es
M

103. Norma yang dapat dipetik dari bunyi penjelasan UUK di atas, adalah:
ng

MAJELIS HAKIM TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN SUATU


on
gu

Halaman 54 Putusan Nomor41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PERANGKAT HUKUM APABILA PENGGUNAANNYA TERSEBUT

si
JUSTRU AKAN BERAKIBAT BURUK PADA KEBERLANGSUNGAN
DUNIA USAHA.

ne
ng
104. Lebih lanjut, merupakan fakta hukum {notoir feiten) bahwa saat ini dunia

do
gu usaha telah dilanda tantangan berat dengan tidak kunjung selesainya
pandemi Covid-19. Hal ini tidak dapat dipandang sebelah mata, buktinya
Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) kembali memperpanjang kebijakan

In
A
stimulus kepada para perbankan, yang diuraikan sebagai berikut:
ah

lik
a. Pada 16 Maret 2020, OJK menerbitkan POJK No. 11/POJK.03/2020
tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan
am

ub
Contercyclical (“POJK No. 11/2020”);

b. Pada 03 Desember 2020, OJK kembali menerbitkan perubahan


ep
k

terhadap POJK No. 11/2020 melalui POJK No. 48 /POJK.03/2020


tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
ah

R
11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai

si
Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease

ne
ng

2019 (“POJK No. 48/2020”).

105. Kebijakan OJK berikut dengan perubahannya di atas dapat begitu

do
gu

menggambarkan kesulitan daripada dunia usaha yang disebabkan oleh


pandemi Covid-19. Apabila dirunut sejak awal pandemi hingga akhir 2020,
In
A

Pemerintah Rl sudah merilis berbagai macam kebijakan demi pulihnya


keadaan ekonomi Indonesia, yaitu diantaranya:
ah

lik

a. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun


2020 Tentang Kebijakan Keuangan Negara Dan Stabilitas Sistem
m

ub

Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019


(Covid-19) Dan/Atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman Yang
ka

Membahayakan Perekonomian Nasional Dan/Atau Stabilitas Sistem


ep

Keuangan;
ah

b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.03/2020 Tentang


R

Insentif Wajib Pajak Terdampak Wabah Virus Corona;


es
M

ng

on
gu

Halaman 55 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Surat Edaran Menaker Nomor M/3/HK. 04/111/2020 Tentang

si
Perlindungan Pekerja/Buruh Dan Kelangsungan Usaha Dalam
Rangka Pencegahan Dan Penanggulangan Covid-19; dan

ne
ng
d. Siaran Pers Kementerian Perekonomian Nomor HM.4.6/32/SET.M
.EKON.2.3/03/2020 Tentang Pemerintah Umumkan Stimulus

do
gu Ekonomi Kedua Untuk Menangani Dampak Covid-19; dst.

106. Berkaca dari hal tersebut, seharusnya seluruh pihak saat ini bekerja

In
A
sama membantu pemerintah untuk mengembalikan gairah dunia
usaha. Namun faktanya, Pemohon justru bersikap acuh dan ‘diam-diam’
ah

lik
mengajukan pemnatalan perdamaian ketika Termohon berjuang keras
mempertahankan usahanya, bahkan hingga Pemohon rela melakukan
am

ub
“Penjualan Aset Tranche A”.

107. Padahal, apabila Termohon Pailit jatuh pailit, Negara akan kembali lagi
ep
k

kehilangan lapangan kerja. Sebagaimana diketahui, lapangan kerja


ah

memiliki peran krusial dalam mempertahankan pemulihan ekonomi


R

si
Nasional.

ne
ng

108. PT Bank QNB Indonesia, Tbk. {in casu Pemohon), yang notabene-nya
adalah bank asing, jelas-jelas telah terbukti tidak menghormati

do
keberlangsungan usaha Nasional, melainkan hanya bertindak
gu

berdasarkan kepentingannya sendiri tanpa memperdulikan kepentingan


umum dan ketertiban nasional, khususnya bidang sosio ekonomi.
In
A

109. Karenanya, patutlah bagi Majelis Hakim Pengadilan Niaga untuk menolak
ah

lik

Permohonan Pailit a quo, selain bersifat tidak sederhana dan tidak


memberikan manfaat kepada kreditor, Permohonan Pailit a quo juga
berpotensi menimbulkan dampak buruk pada perekonomian Nasional,
m

ub

khususnya ketika Negara Republik Indonesia dihadapkan pada keadaan


ka

perekonomial yang sulit akibat pandemi COVID-19.


ep
ah

PETITUW
R

es

Berdasarkan seluruh uraian di atas, dengan ini Termohon memohon kepada


M

ng

Yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo
on
gu

Halaman 56 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk berkenan memberikan putusan dengan amar sebagai berikut:

si
1. Menerima dalil-dalil Jawaban dari PT Nipress, Tbk. in casu Termohon

ne
ng
untuk seluruhnya.

do
gu 2. Menolak Permohonan Pembatalan Perdamaian yang diajukan oleh PT
Bank QNB Indonesia, Tbk. in casu Pemohon untuk seluruhnya.

In
A
3. Menghukum PT Bank QNB Indonesia,Tbk. in casu Pemohon untuk
membayar seluruh biaya perkara yang timbul akibat pengajuan
ah

lik
Permohonan Pembatalan a quo.
A t a u,
am

ub
Apabila Majelis Hakim pemeriksa perkara a quo berpendapat lain, mohon agar
memberikan putusan sesuai dengan rasa keadilan dan kepatutan (ex aequo et
bono).
ep
k
ah

Menimbang, bahwa terhadap Jawaban Termohon tersebut Pemohon


R

si
telah mengajukan tanggapan/Replik tertanggal 26 Januari 2022 dan Termohon
telah mengajukan duplik tertanggal 2 Pebruari 2022;

ne
ng

Menimbang, untuk membuktikan permohonannya Pemohon telah

do
mengajukan dan menyerahkan bukti bukti surat dipersidangan yang telah
gu

bermeterai cukup sebagai berikut :


1. Bukti P-1 Putusan Pengesahan Perdamaian (Homologasi)
In
A

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat


No.33/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst. tanggal 17
ah

lik

Desember 2020 (selanjutnya disebut “Putusan


Homologasi tertanggal 17 Desember 2020”)
Perjanjian Perdamaian PT. Nipress Tbk tertanggal 1
m

2. Bukti P-2
ub

Desember 2020
ka

Bukti P-3.a Surat PEMOHON No.1089/SRT-CRA/lll/2021 tanggal 24


ep

Agustus 2021 perihal : Surat Pemberitahuan Terjadinya


Kelalaian (selanjutnya disebut “Surat Peringatan
ah

tertanggal 24 Agustus 2021”)


es

4. Bukti P-3.b Surat TERMOHON No.071/NIPSA/lll/2021 tanggal 30


M

ng

Agustus 2021 perihal Tanggapan atas Surat


Pemberitahuan Terjadinya Kelalaian yang ditujukan
on
gu

Halaman 57 Putusan Nomor41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepada PT Nipress TBK (selanjutnya disebut “Surat

si
TERMOHON tertanggal 30 Agustus 2021”)
5. Bukti P-4.a Surat PEMOHON No.1301/SRT-CR/X/2021 tanggal 14

ne
ng
Oktober 2021 perihal : Surat Pemberitahuan Cidera Janji
(Wanprestasi) (selanjutnya disebut “Surat Pemberitahuan

do
gu 6. Bukti P-4.b
Wanprestasi tertanggal 14 Oktober 2021”)
Surat TERMOHON No.080/NIPS/X/2021 tanggal 21
Oktober 2021 perihal Tanggapan Atas Surat

In
A
Pemberitahuan Cidera Janji (Wanprestasi) (selanjutnya
disebut “Surat TERMOHON tertanggal 21 Oktober
ah

lik
2021”)
7. Bukti P-5.a Rencana Pembayaran PT. Nipress Tbk Tertanggal 30 Juni
am

ub
2020 berikut presentasinya
8. Bukti P-5.b Rencana Pembayaran PT. Nipress Tbk Tertanggal 11
Agustus 2020 berikut presentasinya
ep
k

9. Bukti P-5.C Rencana Pembayaran PT. Nipress Tbk Tertanggal 9


September 2020 berikut presentasinya
ah

R
10. Bukti P-5.d Draft Perjanjian Perdamaian PT. Nipress Tbk Versi

si
Tertanggal 8 Oktober 2020

ne
ng

11. Bukti P-S.e Draft Perjanjian Perdamaian PT. Nipress Tbk Versi
Tertanggal 19 November 2020
12. Bukti P-5.f Draft Perjanjian Perdamaian PT. Nipress Tbk Versi

do
gu

Tertanggal 24 November 2020


13. Bukti P-5.g Draft Perjanjian Perdamaian PT. Nipress Tbk Versi
In
A

Tertanggal 26 November 2020


14. Bukti P-6 Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia
No.718 K/Pdt.Sus-Pailit/2019 tanggal 10 September 2019
ah

lik

15. Bukti P-7 Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Republik


Indonesia No.1 PK/Pdt.Sus-Pailit/2020 tanggal 4 Februari
m

ub

2020
16. Bukti P-8 Doktrin Dr. Munir Fuady, SH., MH., LL.M., dalam bukunya
ka

yang berjudul “Hukum Pailit dalam Teori dan Praktek”


ep

Halaman 126, yang dikutip


ah

17. Bukti P-9 Putusan Pengadilan Niaga Semarang No.2/Pdt.Sus-


R

Pailit/PN.Smg Jo. No.13/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Smg


es

Tanggal 26 Februari 2020.


M

ng

on
gu

Halaman 58 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembataian Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
18. BuktiP-10.a: Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor :

si
AHU-309 AH.04.03-2019 tanggal 31 Desember 2019 atas
nama David Togap Marsaor, SH., MH.

ne
ng
19. Bukti P-10.b: Surat Pernyataan atas nama David Togap Marsaor, SH.,
MH.

do
gu 20. Bukti P-11.a: Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor :
AHU-17 AH.04.03-2019 tanggal 26 Februari 2019 atas
nama Ray Winata, SH.

In
A
21. Bukti P -ll.b : Surat Pernyataan atas nama Ray Winata, SH.
22. Bukti P-12.a: Surat Bukti Perpanjangan Pendaftaran Kurator dan
ah

lik
Pengurus Nomor : AHU-260 AH.04.03-2020 tanggal 14
Juli 2020 atas nama Djawoto Jowono, SH.
am

ub
23. Bukti P-12.b: Surat Pernyataan atas nama Djawoto Jowono, SH.

Menimbang , bahwa Pemohon dipersidangan telah mengajukan bukti


ep
Kreditur Lain berupa surat surat yang telah bermeterai cukup sebagai berikut:
k

1. BuktiKL-l.a: Akta Perjanjian Kredit No.11 Tanggal 2 Oktober 2012


ah

yang dibuat di hadapan Mellyani Noor Shandra SH.,


R

si
Notaris di Jakarta.
2. Bukti KL-I.b: Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kredit

ne
ng

No.214 Tanggal 26 Juli 2013 yang dibuat di hadapan


Mellyani Noor Shandra SH., Notaris di Jakarta.

do
gu

3. Bukti KL-I.c: Perjanjian Kredit No.099/ICBC/GDR/PK/IX/2013 Tanggal


03 Oktober 2013.
4. Bukti KL-I.d: Perubahan Perjanjian Kredit No.099/ICBC/GDR/PK/IX-
In
A

/2013/PR1 Tanggal 5 Desember 2013.


5. Bukti KL-I.e: Perjanjian Kredit No.099/ICBC/GDR/PK/IX/2013/P1
ah

lik

Tanggal 10 Oktober 2014 .


6. Bukti K L-I.f: Akta Perjanjian Kredit No.54 Tanggal 17 Desember 2014
m

ub

yang dibuat di hadapan Deni Thanur, SE., SH., Mkn.,


Notaris di Jakarta.
ka

7. Bukti KL-I.g: Akta Perubahan Perjanjian Kredit No.55 Tanggal 17


ep

Desember 2014 yang dibuat di hadapan Deni Thanur, SE.,


ah

SH., Mkn., Notaris di Jakarta.


R

8. Bukti KL-I.h: Perjanjian Kredit No.099/ICBC/GDR/PK/IX/2013/P2


es

Tanggal 2 Oktober 2015.


M

ng

on
gu

Halaman 59 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bukti KL-1.i : Perpanjangan .Perjanjian kredit No.099/ICBC/GDR/-

si
PK/IX/2013/P4 tanggal 26 Oktober 2016.
10. Bukti KL-I.j : . Perpanjangan .Perjanjian kredit No.099/ICBC/GDR/-

ne
ng
PK/IX/2013/P5 tanggal 30 Agustus 2017.
11. Bukti KL-I.k: Perpanjangan .Perjanjian kredit No.099/ICBC/GDR/-

do
gu 12. BuktiKL-1.1:
PK/IX/2013/P6 tanggal 7 September 2018..
Perubahan Perjanjian Kredit No.099/1CBC/GDR/PK/IX-
/2013/P7 Tanggal 29 Maret 2019.

In
A
13. Bukti KL-I.m: Perubahan Perjanjian Kredit No.099/ICBC/GDR/PK/X-
/2019/PRI Tanggal 31 Oktober 2019.
ah

lik
14. Bukti KL-I.n: Perubahan Perjanjian Kredit No.099/ICBC/GDR/PK/X-
/2013/P8 Tanggal 31 Oktober 2019..
am

ub
15. Bukti KL-1.0: Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali Terhadap
Perjanjian Kredit No.41 Tanggal 21 November 2019.
16. Bukti KL-2 : Putusan Pengesahan Perdamaian (Homologasi)
ep
k

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat


ah

No. 33/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst. tanggal 17


R
Desember 2020 (“Putusan Homologasi tertanggal 17

si
Desember 2020”).

ne
ng

17. Bukti KL-3 : Perjanjian Perdamaian PT. Nipress Tbk tertanggal 1


Desember 2020.
18. Bukti KL-4 : Rincian Total Kewajiban dan Tunggakan TERMOHON

do
gu

kepada BANK ICBC per tanggal 28 Februari 2022 .


Menimbang, bahwa untuk memperkuat sangkalannya Termohon juga
In
A

bermeterai cukup sebagai berikut:


1. Bukti T-1 Perjanjian Perdamaian tertanggal 10 Desember 2020,
ah

lik

antara PT Nipress, Tbk. dengan para kreditornya .


2. Bukti T-2 Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.
33/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal 17
m

ub

Desember 2020.
Surat PT Nipress, Tbk. {in casu Termohon) No.
ka

3. Bukti T-3
ep

080/NIPS/X/2021 tertanggal 21 Oktober 2021, perihal:


Tanggapan Atas Surat Pemberitahuan Cidera Janji
ah

(Wanprestasi) dan Tanda Terima.


R

es

4. Bukti T-4 Surat dari PT Nusantara Trijaya Propertindo yang


M

ditujukan kepada PT Bank QNB Indonesia Tbk (in c a s u ^


ng

on
gu

Halaman 60 Putusan Nomor41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon) tertanggal 17 September 2021, perihal: Letter

si
of Intent to Purchase The Land.
5. Bukti T-4.a ; Te/jemahan Resmi Tersumpah atas Surat dari PT

ne
ng
Nusantara Trijaya Propertindo yang ditujukan kepada
PT Bank QNB Indonesia Tbk (in casu Pemohon)

do
gu tertanggal 17 September 2021, perihal: Letter of intent
to Purchase The Land.
6. Bukti T-5 : Korespondensi percakapan melalui aplikasi WhatsApp

In
A
pada tanggal 27 Oktober 2021, antara Ibu Aswan
(selaku Accounting Head pada perusahaan Termohon)
ah

lik
dengan Bapak Herwindo Nidityo (selaku Wholesale
Credit Remedial pada perusahaan Pemohon).
am

ub
7. Bukti T-6 : Korespondensi percakapan melalui aplikasi WhatsApp
pada tanggal 17 November 2021, antara Ibu Aswan
(selaku Accounting Head pada perusahaan Termohon)
ep
k

dengan Bapak Herwindo Nidityo (selaku Wholesale


ah

Credit Remedial pada perusahaan Pemohon).


R

si
8. Bukti T-7 Korespondensi percakapan melalui aplikasi WhatsApp
pada tanggal 26 dan 30 November 2021, antara Ibu

ne
ng

Aswan (selaku Accounting Head pada perusahaan


Termohon) dengan Bapak Herwindo Nidityo (selaku
Wholesale Credit Remedial pada perusahaan

do
gu

Pemohon).
9. Bukti T-8 : Undang -Undanq No. 11 Tahun 2008 tentanq Informasi
In
A

dan Transaksi Elektronik: Pasal 5 avat (1) tentanq


Informasi Elektronik Sebaqai Alat Bukti Yanq sah.
ah

lik

10. Bukti T-9 : Surat PT Bank ICBC Indonesia No. 340/ICBC-


SAM/XI/2021 tertanggal 08 November 2021, perihal:
Persetujuan Penjualan Non-Core asset.
m

ub

11. Bukti T - 10 : Appra/sa/ dari KJPP Rengganis, Hamid & Rekan


terhadap Aset Cimanggis dengan Laporan No.
ka

ep

00235/2.0012-00/PI/04/0330/1 /IX/2019 tertanggal 13


September 2019.
ah

12. Bukti T-11 : Appraisal dari KJPP Rengganis, Hamid & Rekan
R

es

terhadap Aset Narogong I dan Narogong II dengan


M

Laporan No. 00234/2.0012-00/PI/04/0330/1/IX/2019


ng

tertanggal 13 September 2019.


on
gu

Halaman 61 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13. BuktiT-12 Appraisal dari KJPP Rengganis, Hamid & Rekan

si
terhadap Aset Megamendung dengan Laporan No.
00236/2.0012-00/PI/04/0330/1/IX/2019 tertanggal 13

ne
ng
September 2019.
14. BuktiT-13 Buku Ke-3 Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik

do
gu Indonesia, Bidang Perdata Niaga & Perdata Agama, PT
Pilar Yuris Ultima, cetakan ke-1, 2009, khususnya
membuktikan Yurisprudensi Putusan Mahkamah

In
A
Agung (Peninjauan Kembali) No. 24 PK/N/1999
tertanggal 04 November 1999, antara PT Citra
ah

lik
Jimbaran Indah Hotel melawan SSangyong
Engineering Construction Co. Ltd, halaman 133.
am

ub
15. BuktiT-14 Putusan No. 18/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2020/-
PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal 10 Maret 2021, halaman 69.
ep
k

16. BuktiT-15 Putusan No. 15/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/-


ah

PN.Niaga. Jkt.Pst tertanggal 02 November 2021,


R
halaman 54 & 55.

si
17. BuktiTie- Buku yang ditulis oleh Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini,

ne
ng

S.H., berjudul “Sejarah, Asas, danTeori Hukum


Kepailitan; Memahami Undang-Undang No. 37 Tahun
2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban

do
gu

PembayaranUtang”, Edisi Kedua, Prenamedia Group,


2016, halaman 132.
In
A

18. BuktiT-17 Tanda Terima Pengiriman Surat Termohon No.


036A/NIPS-Legal/V/2021 yang ditujukan kepada NEO
ah

tertanggal 14 Mei 2021, perihal: Permintaan


lik

Pembayaran sewa
19. BuktiT-18 Tanda Terima Pengiriman Surat Termohon No.
m

ub

051A/NIPS-Legal/X/2021 yang ditujukan kepada NEO


tertanggal 04 Oktober 2021, perihal: Somasi.
ka

ep

20. BuktiT-19 Tanda Terima Pengiriman Surat Termohon No.


066A/NIPS-Legal/X/2021 yang ditujukan kepada NEO
ah

tertanggal 18 Oktober 2021, perihal: Permintaan


R

Pembayaran sewa.
es
M

ng

on
gu

Halaman 62 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
21. BuktiT-20 : Surat PT Nipress, Tbk. (in casu Termohon) No.

si
001/NIPS/I/2022 tertanggal 05 Januari 2022, perihal:
Pembayaran Kewajiban-Kewajiban dan Tanda Terima.

ne
ng
22. BuktiT-21 : Bukti Transfer atas pembayaran kewajiban (pokok
dan/atau bunga) dari Termohon kepada Pemohon

do
gu 23. Bukti T-22
selama periode Tahun 2021.
Buku Rahmat S.S. Soemadipraja berjudul “Penjelasan
Hukum Tentang Keadaan Memaksa”, Nasional Legal

In
A
Reform Program, Jakarta, 2010, halaman 65-66
24. Bukti T-23 : Buku Ke-3 Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik
ah

lik
Indonesia, Bidang Perdata Niaga & Perdata Agama, PT
Pilar Yuris Ultima, cetakan ke-1, 2009, khususnya
am

ub
membuktikan Yurisprudensi Putusan Mahkamah
Agung (Peninjauan Kembali) No. 030 PK/N/2001
tertanggal 09 Januari 2002, antara (1) IKB Deutsche
ep
k

Industriebank AG., (2) Bayerische Hypo-UND


ah

Vereinsbank melawan Sdr. Hokiarto, pada halaman 164


R
25. Bukti T-24 : Putusan MA No. 4 PK/N/2001 tertanggal 17 April 2001,

si
antara PT Kadi International melawan PT Wisma

ne
ng

Calindra.
26. Bukti T-25 : Putusan Pengadilan Niaga No
4/Pailit/2004/PN.Niaga/Jkt.Pst tertanggal 26 Februari

do
gu

2004, antara Kumagai Gum Co., Ltd. Dan PT Kadi


International melawan PT Sentra BDNI Development.
In
A

27. Bukti T-26 : Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri


Jakarta Pusat No. 99/Pdt.Sus-
ah

PKPU/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal 27 Mei 2019,


lik

antara Jivan Nandwani melawan PT. Forza Land


Indonesia.
m

ub

Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon kemudian telah


mengajukan dan menyerahkan kesimpulannya dipersidangan masing-masing
ka

ep

tertanggal 7 Maret 2022 yang untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk
kepada hal-hal yang secara jelas telah diuraikan dalam berita acara
ah

persidangan dan dianggap telah termaktub dalam uraian putusan in i;


R

Menimbang, bahwa telah terjadi hal-hal sebagaimana diuraikan secara


es
M

jelas dalam berita acara persidangan dan kesemuanya dianggap telah


ng

termaktub dalam uraian putusan in i;


on
gu

Halaman 63 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa pada akhirnya Pemohon dan Termohon menyatakan

si
tidak mengajukan sesuatu lagi dan mohon putusan ;

ne
ng
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

do
gu Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah
sebagaimana tersebut diatas;
Menimbang, bahwa pada pokoknya perkara a quo adalah perkara

In
A
pembatalan perdamaian sebagaimana Putusan Homologasi Nomor 33/Pdt.Sus-
PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 17 Desember 2020. Pemohon dalam
ah

lik
surat permohonan mendalilkan bahwa Termohon telah lalai memenuhi isi
Perjanjian Perdamaian yang telah disahkan berdasarkan Putusan 33/Pdt.Sus-
am

ub
PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 17 Desember 2020, untuk itu maka
Pemohon berhak untuk mengajukan permohonan Pembatalan Perdamaian;
Menimbang, bahwa dalam surat jawaban Termohon pada pokoknya
ep
k

mendalilkan Pemohon tidak berhak mengajukan pembatalan perjanjian


ah

perdamaian yang sebenarnya Termohon saat ini belum lalai dan belum
R
wanprestasi karena Termohon masih memiliki hak opsi yang diberikan

si
Perjanjian Perdamaian untuk meiakukan penjualan aset jaminan pada tahun ke

ne
ng

2 (2022), agar hasil penjualan aset jaminan tersebut dapat dipergunakan


sebagai pemenuhan sisa kewajiban Termohon kepada Pemohon, termasuk
seluruh nilai kewajiban utang yang masih tersisa di tahun pertama (2021),

do
gu

sehingga pembatalan perdamaian tersebut bertentangan dengan ketentuan


perjanjian perdamaian sebagaimana Putusan Homologasi Nomor 33/Pdt.Sus-
In
A

PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 17 Desember 2020 ;


Menimbang, bahwa oleh karena dalil permohonan dari Pemohon telah
ah

ditolak oleh Termohon, maka berdasarkan Pasal 163 HIR/283 RBg Pemohon
lik

berkewajiban untuk membuktikan dalilnya tersebut di atas, dan Majelis Hakim


memberikan beban pembuktian yang adil dan berimbang kepada kedua belah
m

ub

pihak, sebagaimana diamanatkan dalam Yurisprudensi MA Rl Nomor : 2786


K/Pdt/1983 :
ka

ep

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya Pemohon


mengajukan bukti tertulis yang diberi tanda bukti P-1 sampai dengan bukti P-
ah

12.b, dimana bukti tersebut telah disesuaikan dengan aslinya dan dibubuhi
R

materai secukupnya;
es
M

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil jawabannya Termohon


ng

mengajukan bukti surat yang diberi tanda bukti T-1 sampai dengan bukti T-26,
on
gu

Halaman 64 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-PembataIan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimana bukti tersebut telah disesuaikan dengan aslinya dan dibubuhi materai

si
secukupnya;
Menimbang, bahwa Kreditor Lain yang dihadirkan juga mengajukan bukti

ne
ng
tertulis yang diberi tanda bukti KL-1 sampai dengan bukti KL-4, dimana bukti
tersebut telah disesuaikan dengan aslinya dan dibubuhi materai secukupnya;

do
gu Menimbang, bahwa sebelum
dikemukakan kedua belah pihak, Majelis Hakim akan mempertimbangkan
mempertimbangkan dalil-dalil yang

apakah pihak Pemohon adalah berkedudukan sebagai pihak yang dapat

In
A
mengajukan permohonan pembatalan Perjanjian perdamaian dalam Perkara
Nomor: 33/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 17 Desember2020 ;
ah

lik
Menimbang, bahwa Pemohon adalah PT. BANK QNB INDONESIA TBK,
suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik
am

ub
Indonesia, berkedudukan di Jakarta, beralamat di Revenue Tower Lantai 8,
District 8, Sudirman Central Business District (SCBD) Lot 13, Jalan Jenderal
Sudirman Kav.52-53, Jakarta 12190, yang dalam perkara ini adalah salah satu
ep
k

kreditor Separatis dari PT. NIPRESS TBK, suatu perseroan terbatas yang
ah

didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di


R

si
Jawa Barat, beralamat di Jalan Raya Narogong KM. 26, Cileungsi, Bogor, Jawa
Barat 16820, dalam perkara PKPU yang telah sahkan perjanjian

ne
ng

perdamaiannya pada tanggal 17 Desember 2020. Dengan nilai tagihan sebesar


Rp96.436.168.485.(baca nilai tagihan tetap), karena Pemohon adalah salah
satu kreditur yang ikut menandatangi perjanjian yang disah pengadilan, dengan

do
gu

demikian Pemohon adalah pihak berhak untuk mengajukan pembatalan


perdamaian dalam perkara aquo ;
In
A

Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah Pemohon


dapat membuktikan dalil yang menyatakan Termohon telah lalai melaksanakan
ah

lik

isi perjanjian perdamaian dalam Perkara Nomor 33/Pdt.Sus-


PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 17 Desember 2020 ;
m

ub

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari permohonan


ka

Pemohon dan jawaban Termohon, Majelis Hakim memahami bahwa Pemohon


ep

menyatakan Termohon telah lalai dalam memenuhi kewajiban pembayaran


pokok dan bunga yang diatur pada Pasal 4.0 Butir I Halaman 9 dan 10
ah

Perjanjian Perdamaian (bukti P-2 dan T-1), karenanya Pemohon telah menuntut
R

es

Termohon untuk melakukan pembayaran kewajiban melalui surat Pemohon


M

No. 1089/SRT-CRA/l 1/2021 perihal Surat Pemberitahuan Terjadinya Kelalaian


ng

Tertanggal 24 Agustus 2021 (bukti P-3.a) dan surat Pemohon No. 1301/SRT-
on
gu

Halaman 65 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
CR/X/2021 perihal Surat Pemberitahuan Cidera Janji (Wanprestasi) Tertanggal

si
14 Oktober2021 (bukti P-4.a);

ne
ng
Menimbang, bahwa sementara Termohon menyampaikan bahwa utang
yang dipermasalahkan Pemohon dalam perkara a quo bukanlah utang yang

do
gu sudah jatuh waktu dan dapat ditagih karena berdasarkan Perjanjian Perdamaian
Termohon dapat membayar menggunakan sumber dana antara lain: (i) arus
kas; (ii) pendapatan sewa tanah dan bangunan atas aset jaminan; (iii) penjuaian

In
A
aset jaminan yang dijaminkan kepada Kreditor Tranche A; dan/atau (iv) sumber
lainnya. Selanjutnya, berdasarkan ketentuan Penjuaian Aset Tranche A jo.
ah

lik
klausul Tranche A pada Perjanjian Perdamaian (bukti P-2 dan T-1), Termohon
diberikan hak opsi untuk melakukan penjuaian aset jaminan di tahun kedua
am

ub
(2022), dimana hasil penjualannya seluruhnya dapat dipergunakan untuk
menopang pemenuhan nilai kewajiban yang masih tersisa kepada Pemohon
(kreditor Tranche A) termasuk kewajiban di tahun pertama (2021) yang belum
ep
k

terbayarkan;
ah

R
Menimbang, bahwa Termohon untuk memperkuat dalilnya tersebut telah

si
mengajukan bukti tertulis berupa surat dari Bank ICBC nomor 340/ICBC-

ne
ng

SAM/XI/2021 tanggal 8 November 2021 perihal Persetujuan Penjuaian Non-


Core Asset (bukti T-9), yang menurut Termohon turut memberikan poin
pembuktian bahwa Termohon belum wanprestasi karena Bank ICBC juga telah

do
gu

memberikan persetujuan kepada Termohon untuk melakukan penjuaian aset


jaminan pari pasu antara Bank ICBC dan Pemohon sesuai ketentuan klausul
In
A

Penjuaian Aset Tranche A pada Perjanjian Perdamaian;


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian kejadian tersebut di atas dan


lik

berdasarkan perjanjian perdamaian yang telah disepakati oleh para pihak, maka
sebagai dasar acuan harus berpegang dan tunduk pada perjanjian perdamaian
m

ub

tersebut, dengan mencermati ketentuan perjanjian perdamaian tersebut maka


dapat dipahami bahwa: untuk menopang kewajiban pembayaran kepada
ka

ep

Pemohon sebagai Kreditor Tranche A, Termohon diperbolehkan untuk


melakukan penjuaian aset yang dijaminkan kepada Kreditor Tranche A pada
ah

tahun kedua yang hasil penjualannya seluruhnya digunakan sebagai bagian dari
R

pembayaran utang kepada Pemohon, dengan kata lain apabila kewajiban


es
M

Termohon tidak dapat terbayarkan pada tahun pertama sejak tanggal


ng

homologasi, maka Pemohon tidak dapat menuntut Termohon untuk langsung


on
gu

Halaman 66 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga JktP st


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melakukan penyelesaian atas sisa kewajiban secara sekaligus dan seketika,

si
melainkan sisa kewajiban Termohon dapat dibayarkan dengan cara penjualan
aset pada tahun kedua sejak tanggal homologasi sesuai ketentuan perjanjian

ne
ng
perdamaian;

do
gu Menimbang, bahwa mencermati pertimbangan
sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian perdamaian, dan terbukti Termohon
tersebut di atas dan

telah tunduk dan patuh terhadap isi klausul dalam perjanjian tersebut, Termohon

In
A
telah mampu membuktikan memiliki itikad baik dengan telah berusaha
merealisasikan perjanjian perdamaian melakukan pembayaran melalui realisasi
ah

lik
penjualan aset Tranche A sebagaimana Perjanjian Perdamaian dan perbuatan
Pemohon menuntut sisa kekurangan dengan cara sekaligus dan seketika maka
am

ub
justru permohonan tersebut Tindakan berlebihan, dan tidak sesuai dengan isi
dari perjanjian perdamaian tersebut, dengan demikian dikarenakan dalil-dalil
permohonan pemohon tidak terbukti;
ep
k
ah

Menimbang, bahwa disamping itu Majelis Hakim menemukan fakta atau


R
keadaan dalam perkara aquo tidak dapat dibuktikan secara sederhana

si
sebagaimana ketentuan Pasal 8 ayat (4) jo. Pasal 171 UU Kepailitan dan PKPU

ne
ng

yang berbunyi:
Pasal 171
'Tuntutan pembatalan perdamaian wajib diajukan dan ditetapkan dengan cara

do
gu

yang sama, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 11,
Pasal 12, Pasal 13, untuk permohonan pernyataan paillt”
In
A

Pasal 8 ayat (4)


ah

“(4) Permohonan pernyataan paillt harus dikabulkan apablla terdapat fakta


lik

atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk


dinyatakan paillt sebagaimana dalam Pasal 2 ayat (1) telah dipenuhi.”
m

ub

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati antara dalil


ka

ep

sangkalan Termohon dengan keberadaan bukti surat tanda bukti P-2 / T-1
tersebut, khususnya klausul Tranche A jo. klausul Penjualan Aset Tranche A,
ah

maka Majelis Hakim berpendapat bahwa telah terjadi perselisihan pendapat dan
R

persepsi/ penafsiran diantara Pemohon dan Termohon tentang terpenuhi atau


es
M

tidaknya pelaksanaan kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perdamaian.


ng

DI satu sisi Pemohon mendalilkan bahwa Termohon telah lalai dalam memenuhi
on
gu

Halaman 67 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kewajiban utangnya di tahun pertama (2021) yang menurutnya telah jatuh waktu

si
dan dapat ditagih. Sedangkan Termohon mendalilkan bahwa klausul Tranche A
jo. klausul Penjualan Aset Tranche A membuktikan bahwa kewajiban utangnya

ne
ng
belum jatuh waktu dan dapat ditagih. Atas peristiwa-peristiwa tersebut, Majelis
Hakim berpendapat bahwa pemeriksaan dalam perkara a quo memerlukan

do
gupembuktian lebih jauh, dan perlu melibatkan pihak-pihak kreditor lainnya yang
terikat perjanjian perdamaian untuk memberikan keterangannya, yang mana
untuk memberikan penilaian terhadap hal tersebut harus diselesaikan dalam

In
A
pemeriksaan perkara tersendiri;
ah

lik
Menimbang, dengan adanya perbedaan persepsi dan penafsiran antara
Pemohon dan Termohon terhadap pemenuhan prestasi dan pelaksanaan hak
am

ub
serta kewajiban, maka Majelis berpendapat bahwa hal tersebut menghilangkan
dan sekaligus membuat tidak terpenuhinya sifat sederhana di dalam perkara a
quo, tentang adanya utang yang jatuh waktu dan dapat ditagih sebagaimana
ep
k

Pasal 8 ayat (4) jo. Pasal 171 UU Kepailitan dan PKPU, sehingga permohonan
ah

Pemohon harus dinyatakan ditolak;


R

si
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan dari Pemohon ditolak maka

ne
ng

Pemohon dihukum untuk membayar biaya perkara yang jumlahnya akan


ditentukan dalam amar putusan;

do
gu

Memperhatikan Pasal 2 ayat (1), Pasal 8 ayat (4), Pasal 170, Pasal 171,
Pasal 172, Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
In
A

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang serta peraturan perundang-


undangan lain yang bersangkutan;
ah

lik

M E N G A D I L I
m

ub

1. Menolak Permohonan Pembatalan Perdamaian yang diajukan oleh


ka

Pemohon ;
ep

2. Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara yang timbul sebesar


Rp 1.590.000," (satu juta lima ratus sembilan puluh ribu rupiah ;
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 68 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Demikianlah diputus dalam permusyawaratan Majelis Hakim pada Hari

si
SENIN, tanggal 14 Maret 2022, oleh kami DULHUSIN, SH., MH., sebagai Ketua
Majelis dan Bambang Sucipto, SH..MH., dan Dariyanto, SH., MH. Masing-

ne
ng
masing sebagai Hakim Anggota. Putusan mana diucapkan dalam sidang
terbuka untuk umum pada hari KAMIS tanggal 17 Maret 2022, oleh Ketua

do
guMajelis tersebut dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota,dibantu oleh Siti Agustiati
Jamilah, SH Panitera Pengganti Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, dihadiri oleh
Kuasa Hukum Pemohon dan Kuasa hukum Termohon;

In
A
ah

Hakim Ketua Majelis

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

Panitera Pengganti

do
gu

In
A

SITI AGUSTIATI JAMILAH, SH


ah

lik
m

ub
ka

Rincian Biaya Perkara :


ep

1. Pendaftaran Rp. 1.000.000,-


2. Biaya Proses Rp. 150.000,-
ah

3. Panggilan Rp. 400.000,-


R

4. PNBP Panggilan Rp, 20.000,-


es

5. Meterai Rp. 10.000,-


M

6. Redaksi Rp. 10.000,-


ng

Jumlah Rp. 1.590.000,-


on
gu

Halaman 69 Putusan Nomor 41/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2021/PN.Niaga Jkt.Pst.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69

Anda mungkin juga menyukai