- Bahwa Dinas Pekerjaan Umum dan perhubungan Kabupaten Seram Bagian Timur sesuai
Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Seram Timur Tahun Anggaran 2006 mendapat alokasi anggaran untuk
pembangunan Jalan Pasir dan Batu (Sirtu) Lingkar Pulau Gorom Kabupaten Seram Bagian
Timur sebesar Rp. 10.500.000.- (Sepuluh miliar lima ratus juta rupiah).
- Dalam pelaksanaan proyek Jalan Sirtu Lingkar Pulau Gorom berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Seram Bagian Timur Nomor : 01 Tahun 2006 tanggal 4 Mei 2006 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Seram Bagian Timur Tahun
Anggaran 2006, terdakwa Ir. MUHAMMAD ABULEKE Kepala Dinas Pekerjaan Umum
dan Perhubungan Kabupaten Seram Bagian Timur selaku Pengguna Anggaran pada tanggal
08 Mei 2006 mengajukan usul pengangkatan RIVAI ALEURU, ST selaku Pengendali
Kegiatan yang adalah Kuasa Pengguna Anggaran dan Bendahara Lingkup Dinas Pekerjaan
Umum dan Perhubungan Tahun 2006, maka dengan Surat No. 62a/DASK/2006 tanggal 08
Mei 2006 Bupati Seram Bagian timur mengangkat RIVAI WALEURU, ST sebagai
Pengendali Kegiatan Proyek Jalan Sirtu Lingkar Pulau Gorom.
- Bahwa sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan proyek Jalan Sirtu Lingkar Pulau Gorom
terdakwa dan RIVAI WALEURU, ST mengusulkan nama-nama Panitia Lelang yang
kemudian ditindak lanjuti dengan pengangkatan Panitia Lelang oleh Bupati Seram Bagian
Timur dengan Surat Keputusan No. 102 / PNT / APBD / 2005 tanggal 16 Juni 2006 dengan
susunan Panitia sebagai berikut :
- Pada tanggal 1 Juli 2006 Panitia Lelang melakukan pengumuman lelang Jalan Lingkar
Pulau gorom TA. 2006 pada papan pengumuman Kantor dinas Pekerjaan Umum dan
Perhubungan Kabupaten SBT. Kantor Bupati SBT dan melalui Media Lokal Suara Maluku
serta Media Nasional Suara Pembaharuan.
- Setelah ada Pengumuman Lelang Proyek Jalan Sirtu Lingkar Pulau Gorom TA. 2006
kemudian SUGENG SISWANTO Direktur PT. AZRIEL PERKASA tidak memenuhi
syarat untuk melakukan pekerjaan proyek Jalan Sirtu Lingkar Pulau Gorom TA. 2006 yang
nilainya di atas Rp. 10.000.000.000,00.- (Sepuluh Miliar Rupiah) dan ditolak.karena PT.
AZRIEL PERKASA memiliki kualifikasi B II, sesaui Pasal 9 ayuat (6) ke-3a Keputusan
• Meskipun terdakwa mengetahui PT. AZRIEL PERKASA tidak memenuhi syarat untuk
melakukan pakaerjaan proyek Jalan Sirtu Lingkar Pulau Gorom TA. 2006, terdakwa
memanggil RIVAI WALEURU, ST selaku Pengendali Kegiatan dan beberapa orang
Panitia Lelang kemudian memberikan arahan dan meminta agar Proyek Jalan Sirtu Lingkar
Pulau Gorom Tahun Anggaran 2006 tersebut dikerjakan oleh SUGENG SISWANTO
Direktur PT. AZRIEL PERKASA, padahal terdakwa mengetahui bahwa PT. AZRIEL
PERKASA tidak memenuhi kualifikasi B I untuk melakukan pekerjaan dengan nilai
kontrak diatas Rp. 10.000.000.000.- (Sepuluh miliar rupiah) dan hanya memiliki kualifikasi
B II dibawah pekerjaan dengan nilai kontrak Rp. 10.000.000.000.- (Sepuluh miliar
rupiah), seuai dengan asal 9 ayat (6) ke-3a Keputusan Dewan Pengurus Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor : 08 / KPTS / LP / D / I / 2004, yang
berbunyi : “ Kualifikasi B II, bagi yang mempunyai kompetensi melaksanakan pekerjaan
konstruksi dari Rp. 1.000.000.000,00.- (satu milyar rupiah) sampai dengan Rp.
10.000.000.000,00.- (Sepuluh milyar rupiah).
• Selanjutnya karena PT. AZRIEL PERKASA tidak memenuhi syarat dan ditolak oleh
Panitia Lelang dan sesuai permintaan terdakwa agar Proyek Jalan Sirtu Lingkar Pulau
Gorom Tahun Anggaran 2006 dikerjakan oleh SUGENG SISWANTO, maka kemudian
SUGENG SISWANTO mendatangi JHON SUTANER Direktur PT HANDAYANI
GEMA CITRA untuk meminjam dokumen perusahaan PT HANDAYANI GEMA CITRA
yang mermiliki kualifikasi B I untuk melakukan pekerjaan konstruksi dengan nilai
komtrak proyek diatas Rp. 10.000.000.000.- (sepuluh milyar rupiah), namun JHON
SUTANER menolak, beberapa hari kemudian SUGENG SISWANTO kembali lagi
menemui JHON SUTANER , dengan mengatakan “ Masah sebagai Ketua Gapensi tidak
bisa membantu Anggota “ mendengar perkataan SUGENG SISWANTO tersebut JHON
SUTANER setuju dengan syarat agar dibuatkan Akta Perjanjian Kerja sama di depan
Notaris antara SUGENG SISWANTO dengan JHON SUTANER yamg ditindaklanjuti
sesuai Akta Notaris Nomor : 10 tanggal 11 Agustus 2006 yang isinya antara lain :
- Pihak Pertama Jhon Sutaner Direktur PT. Handayani Gema Citra sebagai perusahaan
utama mewakili serta bertindak untuk dan atas nama kerja sama tersebut menandatangani
Berita Acara Kemajuan / Prestasi Pekerjaan, bahwa Berita Acara penyerahan pertama
dan kedua pekerjaan serta surat-surat lainnya yang ada hubungannya dengan proyek
tersebut.
- Pihak Kedua Sugeng Siswanto Direktur PT. Azriel Perkasa berkewajiban untuk
melaksanakan pekerjaan proyek sampai selesai 100 (seratus) %, berhak menagih dan
menerima uang hasil pembayaran terminnya / angsuran pekerjaan proyek tersebut dengan
surat perintah membayar uang (SPMU). Sepenuhnya bertanggungjawab dan karenanya
menjamin serta melepaskan pihak pertama dari segala tuntutan hukum dan / atau gugatan
dari pihak manapun dan berupa apapun sebagai akibat yang timbul di kemudian hari
karena dilaksanakannya pekerjaan proyek tersebut dan semua keuntungan yang didapat
Bertentangan dengan Pasal 10, ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) beserta penjelasan
Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendahaan Negara yang berbunyi Tugas
Kebendaharaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) mwliputi kegiatan
1. PERSYARATAN UMUM
A. PENYEDIAAN LAHAN/TANAH UTK BASE CAMP
1. Persiapan di lokasi pekerjaan LS 17.650.000,00 1,00 17.650.000,00
2. Pembuatan papan nama proyek LS 840.000,00 1,00 840.000,00
3. Pengukuran dan pemasangan -
Bouplank LS 7.500.000,00 1,00 7.500.000,00
4. Pembuatan bangsal kerja /
Direksi keet LS 15.000.000,00 1,00 15.000.000,00
5. Pembersihan terakhir LS 2.350000,00 1,00 2.350000,00
C. MOBILISASI TAMBAHAN
1. Survey / pengukuran detail LS 25.000.000,00 1,00 25.000.000,00
2. As Built Drawing LS 5.800.000,00 1,00 5.800.000,00
3. Pengaturan/pemeliharaan lalu
Lintas (jemb.darurat) LS 5.500.000,00 1,00 5.500.000,00
II. DRAINASE
1. Galian tanah M3 57.385,63 450,00 25.823.533,50
2. Pasangan batu mortal M3 383.581,87 225,00 86.305.920,75
3.Gorong-gorong kotak pas.Batu
(1,00 m x 1,00 m) M! 4.928.431,94 14,40 70.969.419,91
` 4. Gorong-gorong kotak pas.Batu
(2,00 m x 2,00 m) M! 8.335.693,20 28,80 240.067.964,26
III.DRAINASE
1. Pengupasan tanah/pembersihan
Semak/damija M3 661,12 32.500,00 21.486.515,42
2.Galian tanah biasa M3 66.588,84 12.581,42 837.782.163,00
3.Galian tanah berbatu M3 99.883.26 1.000,01 99.884.258,83
4. Galian untuk konstruksi M3 .928.431,94 2.652,00 129.409.992,00
5. Menbentuk badan jalan dengan
galian tanah M3 5.251,96 195.000,00 1.024.132.821,18
V.PEKERJAAN LAIN
A. PENYEDIAAN LAHAN/TANAH UTK BASE CAMP
5. Pekerjaan lain-lain, yaitu pasangan batu talud, volume dalam kontrak 398,40 M3 dengan
harga satuan Rp. 646.504,24 = Rp. 257.567.290,74 hanya dikerjakan 250 M3 dengan nilai
Rp. 161.626.060,00, terdapat selisih harga yang t6idak dikerjakan sebesar Rp.
95.941.230,74, (Sembilan puluh lima juta sembilan ratus empat puluh satu ribu dua ratus
tiga puluh rupiah tujuh puluh empat sen)
6. Pekerjaan pembentukan badan jalan volume dalam kontrak 195.500 M3 dengan harga satuan
Rp. 5.251,96 per M3 = Rp. 1.024.132.821,81 hanya dikerjakan Rp. 97.500 M3, terdapat
selisih harga yang tidak dikerjakan Rp. 512.066.721,18 (Lima ratus dua belas juta enam
puluh enam ribu tujuh ratus dua puluh satu delapan belas sen)
7. Dalam perencanaan teknis ditentukan material Sirtu yang digunakan dalam Proyek Jalan
Sirtu Lingkar Pulau Gorom adalah Sirtu kali dengan harga satuan Rp. 162.000,00 per M3
atau Rp. 47.425,35 M2 volume dalam RAB 134.226,93 M2 atau 15.000 M3 = Rp.
6.365.759.134,68, yang diambil dari luar Pulau Gorom dengan biaya angkut Rp. 52.000,00
per M3 = Rp. 780.000.000,00 (Tujuh ratus delapan puluh juta rupiah), tetapi
pelaksanaannya atas permintaan Saudara RIVAI WALEURU,ST Pengendali Kegiatan
selaku selaku Pengendali Kegiatan dan diketahui oleh Terdakwa Ir. MUHAMMAD
ABULEKE Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Kabupaten SBT selaku
Pengguna Anggaran, menggunakan Sirtu Gunung yang diambil dari sekitar lokasi proyek
tanpa mengeluarkan biaya angkut dari luar pulau Gorom, terdapat selisih harga Rp.
650.000.000,00, dengan jumlah volume yang biaya angkutnya tidak dipakai = 14.600 M3.
• Bahwa dengan adanya pembayaran biaya termin III dan IV proyek jalan sirtu lingkar pulau
Gorom kepada SUGENG SISWANTO, maka realisasi pembayaran biaya proyek jalan sirtu
• Bahwa perbuatan terdakwa Ir. MUHAMMAD ABULEKE Kepala Dinas Pekerjaan Umum
dan Perhubungan Kabupaten Seram Bagian Timur selaku Pengguna Anggaran, bersama
RIVAI WALEURU, ST dan SUGENG SISWANTO telah memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yaitu telah memperkaya SUGENG SISWANTO Direktur PT.
AZRIEL PERKASA sejumlah Rp. 6.687.090.704,00 (Enam miliar enam ratus delapan puluh
tujuh juta sembilan puluh ribu tujuh ratus empat rupiah) dan telah menimbulkan kerugian
keuangan Negara atau perekonomian Negara dalam hal ini Pemerintah kabupaten seram
Bagian Timur sebesar Rp. 6.687.090.704,00 (Enam miliar enam ratus delapan puluh tujuh
juta sembilan puluh ribu tujuh ratus empat rupiah), terdiri dari :
Atau sekurang-kurangnya sekitar Rp. 620.927.030,21.- (Enam ratus dua puluh juta sembilan
ratus dua puluh tujuh ribu tiga puluh rupiah dua puluh satu sen) berdasarkan laporan hasil audit
investigasi badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Maluku
Nomor : LHAI-649 / PW25 / 5 / 2007 Tanggal 30 Maret 2007.