Anda di halaman 1dari 64

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj

si
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Lumajang yang mengadili perkara pidana dengan

do
gu acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara Terdakwa:

In
A
1. Nama lengkap : Parmanto Bin
ah

Suroto Alias Parman;

lik
2. Tempat lahir : Lumajang;
3. Umur/Tanggal lahir : 36 tahun / 8
am

ub
November 1981;
4. Jenis kelamin : Laki-laki;
ep
5. Kebangsaan : Indonesia;
k

6. Tempat tinggal : Dusun


ah

Gunung Kenek RT. 03 RW. 03 Desa Papringan,


R

si
Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang;
7. Agama : Islam;

ne
ng

8. Pekerjaan : Wiraswasta;

do
gu

Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman ditahan dalam tahanan rutan oleh:
1. Penyidik sejak tanggal 22 Maret 2018 sampai dengan tanggal 10 April
2018;
In
A

2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 11 April 2018


sampai dengan tanggal 20 Mei 2018;
ah

lik

3. Penyidik Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak


tanggal 21 Mei 2018 sampai dengan tanggal 19 Juni 2018;
m

ub

4. Penyidik Perpanjangan Kedua Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak


tanggal 20 Juni 2018 sampai dengan tanggal 19 Juli 2018;
ka

5. Penuntut Umum sejak tanggal 18 Juli 2018 sampai dengan tanggal 6


ep

Agustus 2018;
ah

6. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 19 Juli 2018 sampai dengan


R

tanggal 17 Agustus 2018;


es

7. Hakim Pengadilan Negeri Perpanjangan Oleh Ketua Pengadilan Negeri


M

ng

sejak tanggal 18 Agustus 2018 sampai dengan tanggal 16 Oktober 2018;


on

Halaman 1 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum, yaitu saudara Mahmud. SH dan

si
Wiwin Suharni Kurnia. SH, Penasihat Hukum berkantor di Jalan Mawar 07

ne
ng
Kelurahan Jogotrunan Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 26 Juli 2018, yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lumajang dengan Nomor Register

do
gu 14/HK/Pid/07/2018/PN Lmj tertanggal 26 Juli 2018;

In
A
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca:
ah

Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Lumajang Nomor

lik
-

209/Pid.Sus/2018/PN Lmj tanggal 19 Juli 2018 tentang penunjukan


Majelis Hakim;
am

ub
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj
tanggal 19 Juli 2018 tentang penetapan hari sidang;
ep
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
k
ah

Setelah mendengar keterangan saksi-saksi, Ahli dan Terdakwa serta


R

si
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh

ne
ng

Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:


1. Menyatakan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman tidak terbukti

do
gu

secara sah melakukan tindak pidana sebagaimana Dakwaan Primair dan


membebaskan terdakwa dari dakwaan primair tersebut;
2. Menyatakan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman, terbukti
In
A

secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang


melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut serta melakukan orang
ah

lik

perseorangan yang dengan sengaja melakukan kegiatan perkebunan tanpa


izin Menteri di dalam kawasan hutan sebagaimanadakwaan Subsidiair
m

ub

melanggar Pasal 92 Ayat (1) huruf (a) Jo. Pasal 17 Ayat (2) huruf (b)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2013 tentang
ka

Pencegahan dan Pemberantasan Perusak Hutan Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1
ep

KUHP;
ah

3. Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa Parmanto Bin Suroto


R

Alias Parman, selama 5 (lima) tahun dan Denda sebesar


es

Rp.1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus juta rupiah) Subsidair 2 (dua)


M

ng

bulan kurungan;
on

Halaman 2 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Menetapkan agar masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani

R
Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

si
5. Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan Rutan;

ne
ng
6. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) batang tunggak pohon dalam keadan terbakar;
- Beberapa batang kayu sisa pembakaran.

do
gu - 1 (satu) buat alat pertanian berupa garu;
- 1 (satu) timba;

In
A
- 1 (satu) buah bak;
- 1 (satu) tempat hasil pertanian terbuat dari anyaman bamboo;
ah

Sebilah Celurit.

lik
-

Dirampas untuk dimusnahkan;


7. Menetapkan supaya terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar
am

ub
Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).
Setelah mendengar pembelaan Terdakwa dan atau Penasihat Hukum
ep
Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut:
k

Kami selaku Penasehat Hukum terdakwa Parmanto Bin Suroto alias


ah

Parman dengan segala kerendahan hati mohon sudilah kiranya yang terhormat
R

si
Bapak Ketua/Anggota Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus serta
mengadili terdakwa Parmanto Bin Suroto alias Parman berkenan menjatuhkan

ne
ng

putusan yang amarnya berbunyi:


1. Membebaskan terdakwa terdakwa Parmanto Bin Suroto alias Parman

do
gu

dari seluruh Dakwaan atau,


2. Setidak-tidaknya terdakwa Parmanto Bin Suroto alias Parman
dilepaskan dari segala tuntutan hukum dan,
In
A

3. Mengembalikan nama baik, harkat dan martabat terdakwa terdakwa


Parmanto Bin Suroto alias Parman dalam keadaan semula;
ah

lik

4. Mengembalikan barang barang bukti :


- 1 (satu) buah batang tungak pohon dalam keadaan terbakar;
m

ub

- Beberapa batang kayu sisa pembakaran;


- 1 (satu) buah alat pertanian berupa garu;
ka

- 1 (satu) buah Kerangjang anyaman Bamboo;


ep

- 1 (satu) buah Timba Plastik kecil;


ah

Kepada saksi Ilal Hakim


R

- Sebilah Sabit kepada saksi Samo Bin p. Saniah al. As


es

5. Membebankan biaya perkara kepada Negara .


M

ng

on

Halaman 3 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan

R
Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut:

si
Berdasarkan hal-hal yang terurai diatas, kami mohon kiranya Majelis Hakim

ne
ng
yang memeriksa dan mengadili perkara ini:
1. Menyatakan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman, terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang

do
gu melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut serta melakukan orang
perseorangan yang dengan sengaja melakukan kegiatan perkebunan tanpa

In
A
izin Menteri di dalam kawasan hutan sebagaimana dakwaan Subsidiair
melanggar Pasal 92 Ayat (1) huruf a Jo. Pasal 17 Ayat (2) huruf b UU RI No.
ah

18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusak Hutan

lik
Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP;
2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa Parmanto Bin Suroto
am

ub
Alias Parman, selama 5 (lima) tahun dan Denda sebesar Rp.
1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus juta rupiah) Subsidair 2 (dua) bulan
ep
kurungan;
k

3. Menetapkan agar masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani


ah

terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;


R

si
4. Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan Rutan;
5. Menyatakan barang bukti berupa :

ne
ng

- 1 (satu) batang tunggak pohon dalam keadan terbakar.


- Beberapa batang kayu sisa pembakaran.

do
gu

- 1 (satu) buat alat pertanian berupa garu, 1 timba, 1 buah bak, 1


tempat hasil pertanian terbuat dari anyaman bamboo;
- Sebilah Celurit.
In
A

- Dirampas untuk dimusnahkan.


6. Menetapkan supaya terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar
ah

lik

Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).


Sebagaimana yang termuat dalam Surat Tuntutan penuntut umum dan telah
m

ub

kami bacakan di muka persidangan pada hari Selasa tanggal 21 Agustus 2018.
Setelah mendengar Tanggapan Terdakwa terhadap tanggapan Penuntut
ka

Umum yang pada pokoknya penasehat hukum Terdakwa Parmanto Bin Suroto
ep

Alias Parman menyatakan tetap dengan Nota Pembelaannya;


ah

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut


R

Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:


es

Primair :
M

ng

on

Halaman 4 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto alias Parman pada hari Senin

R
tanggal 17 April 2017 dan hari Jumat tanggal 28 April 2017 sekira jam 10.00

si
WIB atau pada waktu lain pada bulan April 2017 atau setidak-tidaknya masih

ne
ng
pada tahun 2017 bertempat di Petak 12 RPH Ranuyoso dan Petak 19i RPH
Ranupakis BKPH Klakah, KPH Probolinggo tepatnya di Desa Papringan Kec.
Klakah Kab. Lumajang, atau pada suatu tempat lain yang masih termasuk

do
gu dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lumajang yang berhak memeriksa dan
mengadili perkara ini, orang perseorangan yang dengan sengaja menyuruh,

In
A
mengorganisasi, atau menggerakkan pembalakan liar dan/atau penggunaan
kawasan hutan secara tidak sah. Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa
ah

dengan cara-cara sebagai berikut:

lik
- Bahwa berawal ketika saksi Ilal Hakim dan saksi Harianto menuju
kawasan hutan lindung petak 12 Dusun Gunung Kenek Desa Papringan
am

ub
Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang untuk melihat dan mengecek
tanaman yang terdapat di wilayah kawasan hutan tersebut namun para
ep
saksi bertemu dengan terdakwa yang saat itu sedang melakukan
k

perusakan dengan melakukan pembabatan terhadap tanaman endemic,


ah

tanaman bamboo, tanaman yang sudah tumbuh dengan sendirinya dan


R

si
rumput ilalang dengan menggunakan alat sebilah celurit;
- Bahwa selanjutnya pada hari Jumat tanggal 28 April 2017 ketika

ne
ng

saksi Ilal Hakim bersama saksi Lukman Hakim kembali menuju ke


kawasan hutan petak 12 untuk melakukan penanaman kembali

do
gu

terhadap tanaman yang telah dirusak oleh terdakwa namun saksi Ilal
Hakim dan saksi Lukman Hakim melihat dua orang yakni saksi Samo
bin P. Saniah alias As bersama istrinya yang sedang melakukan
In
A

pembakaran hasil perusakan hutan yang telah dilakukan oleh terdakwa


sebelumnya lalu saksi Ilal Hakim dan saksi Lukman Hakim mendekati
ah

lik

saksi Samo bin P. Saniah alias As bersama istrinya untuk bertanya


perihal siapa yang menyuruh melakukan pembakaran selanjutnya saksi
m

ub

Samo bin P. Saniah alias As menerangkan hanya disuruh oleh terdakwa


dengan upah sebesar Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah);
ka

- Bahwa selanjutnya keesokan harinya pada hari Sabtu tanggal 29


ep

April 2017 saksi Ilal Hakim kembali ke kawasan hutan petak 12 bersama
ah

saksi Lukman Hakim untuk bertemu dengan saksi Samo bin P. Saniah
R

alias As bersama istrinya yang saat itu masih berada di kawasan hutan
es

petak 12 selanjutnya saksi Ilal Hakim membawa saksi Samo bin P.


M

ng

on

Halaman 5 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Saniah alias As bersama istrinya serta barang bukti hasil perusakan

R
hutan yang telah dilakukan terdakwa ke pihak polres lumajang;

si
- Bahwa saksi Dul Manap bin Tiha selaku KRPH Ranuyoso BKPH

ne
ng
Klakah KPH Probolinggo yang telah menerima laporan perihal kejadian
tersebut langsung menuju lokasi bersama saksi Eko Hariyono yang
mendapati bekas tanaman ilalang yang telah di babat, tanaman

do
gu rendetan atau rayutan dan tanaman pohon bendo yang masih kecil
yang telah di babat serta tanaman/ pohon liar yang telah dibakar;

In
A
- Bahwa berdasarkan Berita Acara Pengambilan titik koordinat
tanggal 29 Mei 2017 pada lokasi perambahan dan perusakan kawasan
ah

hutan yang digunakan untuk lahan pertanian sebagai berikut :

lik
Koordinat
No. Zone Keterangan
Easting (X) Northing (Y)
am

ub
1. 49 L 755407 9116105 Perambahan
kawasan hutan
ep
2. 49 L 755464 9116117 Perambahan
k

kawasan hutan
ah

3. 49 L 755398 9116100 Perambahan


R

si
kawasan hutan

4. 49 L 755409 9116104 Perambahan

ne
ng

kawasan hutan

5. 49 L 755430 9116107 Perambahan

do
kawasan hutan
gu

6. 49 L 755421 9116155 Perambahan


kawasan hutan
In
A

7. 49 L 755407 9116132 Perambahan


kawasan hutan
ah

lik

- Bahwa dari pengambilan titik koordinat tersebut setelah di


m

ub

overlaykan dengan perta kerja Perum Perhutani, Masuk Dalam


Kawasan Hutan di petak 12 RPH Ranuyoso dan petak 19i RPH
ka

Ranupakis, BKPH Klakah, kelompok Hutan Lamongan dan Tarob, KPH


ep

Probolinggo terletak di wilayah administrasi pemerintahan Desa


ah

Papringan Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang;


R

- Bahwa perbuatan terdakwa yang telah melakukan perusakan dan


es

perambahan kawasan hutan menyebabkan kerusakan lingkungan dan


M

ng

on

Halaman 6 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kerugian yang dialami pihak Perum Perhutani sebesar Rp. 6.250.000,-

R
(enam juta dua ratus lima puluh ribu rupiah);

si
Bahwa perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dalam

ne
ng
Pasal 94 ayat (1) huruf A Jo. Pasal 19 UU RI No. 18 Tahun 2013 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Perusak Hutan;
Subsidiair :

do
gu Bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto alias Parman pada hari Senin
tanggal 17 April 2017 dan hari Jumat tanggal 28 April 2017 sekira jam 10.00

In
A
WIB atau pada waktu lain pada bulan April 2017 atau setidak-tidaknya masih
pada tahun 2017 bertempat di Petak 12 RPH Ranuyoso dan Petak 19i RPH
ah

Ranupakis BKPH Klakah, KPH Probolinggo tepatnya di Desa Papringan Kec.

lik
Klakah Kab. Lumajang, atau pada suatu tempat lain yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lumajang yang berhak memeriksa dan
am

ub
mengadili perkara ini, yang menyuruh melakukan, yang melakukan atau turut
serta melakukan orang perseorangan yang dengan sengaja melakukan kegiatan
ep
perkebunan tanpa izin Menteri di dalam kawasan hutan. Perbuatan tersebut
k

dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:


ah

- Bahwa berawal ketika saksi Ilal Hakim dan saksi Harianto menuju
R

si
kawasan hutan lindung petak 12 Dusun Gunung Kenek Desa Papringan
Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang untuk melihat dan mengecek

ne
ng

tanaman yang terdapat di wilayah kawasan hutan tersebut namun para


saksi bertemu dengan terdakwa yang saat itu sedang melakukan

do
gu

perusakan dengan melakukan pembabatan terhadap tanaman endemic,


tanaman bamboo, tanaman yang sudah tumbuh dengan sendirinya dan
rumput ilalang dengan menggunakan alat sebilah celurit;
In
A

- Bahwa selanjutnya pada hari Jumat tanggal 28 April 2017 ketika


saksi Ilal Hakim bersama saksi Lukman Hakim kembali menuju ke
ah

lik

kawasan hutan petak 12 untuk melakukan penanaman kembali


terhadap tanaman yang telah dirusak oleh terdakwa namun saksi Ilal
m

ub

Hakim dan saksi Lukman Hakim melihat dua orang yakni saksi Samo
bin P. Saniah alias As bersama istrinya yang sedang melakukan
ka

pembakaran hasil perusakan hutan yang telah dilakukan oleh terdakwa


ep

sebelumnya lalu saksi Ilal Hakim dan saksi Lukman Hakim mendekati
ah

saksi Samo bin P. Saniah alias As bersama istrinya untuk bertanya


R

perihal siapa yang menyuruh melakukan pembakaran selanjutnya saksi


es

Samo bin P. Saniah alias As menerangkan hanya disuruh oleh terdakwa


M

ng

dengan upah sebesar Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah);


on

Halaman 7 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa selanjutnya keesokan harinya pada hari Sabtu tanggal 29

R
April 2017 saksi Ilal Hakim kembali ke kawasan hutan petak 12 bersama

si
saksi Lukman Hakim untuk bertemu dengan saksi Samo bin P. Saniah

ne
ng
alias As bersama istrinya yang saat itu masih berada di kawasan hutan
petak 12 selanjutnya saksi Ilal Hakim membawa saksi Samo bin P.
Saniah alias As bersama istrinya serta barang bukti hasil perusakan

do
gu hutan yang telah dilakukan terdakwa ke pihak polres lumajang;
- Bahwa saksi Dul Manap bin Tiha selaku KRPH Ranuyoso BKPH

In
A
Klakah KPH Probolinggo yang telah menerima laporan perihal kejadian
tersebut langsung menuju lokasi bersama saksi Eko Hariyono yang
ah

mendapati bekas tanaman ilalang yang telah di babat, tanaman

lik
rendetan atau rayutan dan tanaman pohon bendo yang masih kecil
yang telah di babat serta tanaman/ pohon liar yang telah dibakar;
am

ub
- Bahwa berdasarkan Berita Acara Pengambilan titik koordinat
tanggal 29 Mei 2017 pada lokasi perambahan dan perusakan kawasan
ep
hutan yang digunakan untuk lahan pertanian sebagai berikut :
k

Koordinat
ah

No. Zone Keterangan


Easting (X) Northing (Y)
R

si
1. 49 L 755407 9116105 Perambahan
kawasan hutan

ne
ng

2. 49 L 755464 9116117 Perambahan


kawasan hutan

do
gu

3. 49 L 755398 9116100 Perambahan


kawasan hutan

4. 49 L 755409 9116104 Perambahan


In
A

kawasan hutan

5. 49 L 755430 9116107 Perambahan


ah

lik

kawasan hutan

6. 49 L 755421 9116155 Perambahan


m

kawasan hutan
ub

7. 49 L 755407 9116132 Perambahan


ka

kawasan hutan
ep
ah

- Bahwa dari pengambilan titik koordinat tersebut setelah di


R

overlaykan dengan perta kerja Perum Perhutani, Masuk Dalam


es

Kawasan Hutan di petak 12 RPH Ranuyoso dan petak 19i RPH


M

ng

Ranupakis, BKPH Klakah, kelompok Hutan Lamongan dan Tarob, KPH


on

Halaman 8 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Probolinggo terletak di wilayah administrasi pemerintahan Desa

R
Papringan Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang;

si
- Bahwa perbuatan terdakwa yang telah melakukan perusakan dan

ne
ng
perambahan kawasan hutan menyebabkan kerusakan lingkungan dan
kerugian yang dialami pihak Perum Perhutani sebesar Rp. 6.250.000,-
(enam juta dua ratus lima puluh ribu rupiah);

do
gu Bahwa perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dalam
Pasal 92 ayat (1) huruf A Jo. Pasal 17 ayat (2) huruf B UU RI No. 18 Tahun 2013

In
A
tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusak Hutan Jo. Pasal 55 Ayat 1
Ke-1 KUHP;
ah

Lebih Subsidiair :

lik
Bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto alias Parman pada hari Senin
tanggal 17 April 2017 dan hari Jumat tanggal 28 April 2017 sekira jam 10.00
am

ub
WIB atau pada waktu lain pada bulan April 2017 atau setidak-tidaknya masih
pada tahun 2017 bertempat di Petak 12 RPH Ranuyoso dan Petak 19i RPH
ep
Ranupakis BKPH Klakah, KPH Probolinggo tepatnya di Desa Papringan Kec.
k

Klakah Kab. Lumajang, atau pada suatu tempat lain yang masih termasuk
ah

dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lumajang yang berhak memeriksa dan
R

si
mengadili perkara ini, yang menyuruh melakukan, yang melakukan atau turut
serta melakukan orang perseorangan yang dengan sengaja melakukan

ne
ng

penebangan pohon dalam kawasan hutan yang tidak sesuai dengan izin
pemanfaatan hutan. Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara-cara

do
gu

sebagai berikut:
- Bahwa berawal ketika saksi Ilal Hakim dan saksi Harianto menuju
kawasan hutan lindung petak 12 Dusun Gunung Kenek Desa Papringan
In
A

Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang untuk melihat dan mengecek


tanaman yang terdapat di wilayah kawasan hutan tersebut namun para
ah

lik

saksi bertemu dengan terdakwa yang saat itu sedang melakukan


perusakan dengan melakukan pembabatan terhadap tanaman endemic,
m

ub

tanaman bamboo, tanaman yang sudah tumbuh dengan sendirinya dan


rumput ilalang dengan menggunakan alat sebilah celurit;
ka

- Bahwa selanjutnya pada hari Jumat tanggal 28 April 2017 ketika


ep

saksi Ilal Hakim bersama saksi Lukman Hakim kembali menuju ke


ah

kawasan hutan petak 12 untuk melakukan penanaman kembali


R

terhadap tanaman yang telah dirusak oleh terdakwa namun saksi Ilal
es

Hakim dan saksi Lukman Hakim melihat dua orang yakni saksi Samo
M

ng

bin P. Saniah alias As bersama istrinya yang sedang melakukan


on

Halaman 9 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembakaran hasil perusakan hutan yang telah dilakukan oleh terdakwa

R
sebelumnya lalu saksi Ilal Hakim dan saksi Lukman Hakim mendekati

si
saksi Samo bin P. Saniah alias As bersama istrinya untuk bertanya

ne
ng
perihal siapa yang menyuruh melakukan pembakaran selanjutnya saksi
Samo bin P. Saniah alias As menerangkan hanya disuruh oleh terdakwa
dengan upah sebesar Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah);

do
gu - Bahwa selanjutnya keesokan harinya pada hari Sabtu tanggal 29
April 2017 saksi Ilal Hakim kembali ke kawasan hutan petak 12 bersama

In
A
saksi Lukman Hakim untuk bertemu dengan saksi Samo bin P. Saniah
alias As bersama istrinya yang saat itu masih berada di kawasan hutan
ah

petak 12 selanjutnya saksi Ilal Hakim membawa saksi Samo bin P.

lik
Saniah alias As bersama istrinya serta barang bukti hasil perusakan
hutan yang telah dilakukan terdakwa ke pihak polres lumajang;
am

ub
- Bahwa saksi Dul Manap bin Tiha selaku KRPH Ranuyoso BKPH
Klakah KPH Probolinggo yang telah menerima laporan perihal kejadian
ep
tersebut langsung menuju lokasi bersama saksi Eko Hariyono yang
k

mendapati bekas tanaman ilalang yang telah di babat, tanaman


ah

rendetan atau rayutan dan tanaman pohon bendo yang masih kecil
R

si
yang telah di babat serta tanaman/ pohon liar yang telah dibakar;
- Bahwa berdasarkan Berita Acara Pengambilan titik koordinat

ne
ng

tanggal 29 Mei 2017 pada lokasi perambahan dan perusakan kawasan


hutan yang digunakan untuk lahan pertanian sebagai berikut :

do
gu

Koordinat
No. Zone Keterangan
Easting (X) Northing (Y)
1. 49 L 755407 9116105 Perambahan
In
A

kawasan hutan

2. 49 L 755464 9116117 Perambahan


ah

lik

kawasan hutan

3. 49 L 755398 9116100 Perambahan


kawasan hutan
m

ub

4. 49 L 755409 9116104 Perambahan


ka

kawasan hutan
ep

5. 49 L 755430 9116107 Perambahan


kawasan hutan
ah

6. 49 L 755421 9116155 Perambahan


es

kawasan hutan
M

ng

on

Halaman 10 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. 49 L 755407 9116132 Perambahan
kawasan hutan

si
ne
ng
- Bahwa dari
pengambilan titik koordinat tersebut setelah di overlaykan dengan perta
kerja Perum Perhutani, Masuk Dalam Kawasan Hutan di petak 12 RPH

do
gu Ranuyoso dan petak 19i RPH Ranupakis, BKPH Klakah, kelompok
Hutan Lamongan dan Tarob, KPH Probolinggo terletak di wilayah

In
A
administrasi pemerintahan Desa Papringan Kecamatan Klakah
Kabupaten Lumajang;
ah

- Bahwa

lik
perbuatan terdakwa yang telah melakukan perusakan dan perambahan
kawasan hutan menyebabkan kerusakan lingkungan dan kerugian yang
am

ub
dialami pihak Perum Perhutani sebesar Rp. 6.250.000,- (enam juta dua
ratus lima puluh ribu rupiah);
ep
Bahwa perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dalam
k

Pasal 82 ayat (1) huruf A Jo. Pasal 12 huruf A UU RI No. 18 Tahun 2013 tentang
ah

Pencegahan dan Pemberantasan Perusak Hutan Jo. Pasal 55 Ayat 1 ke-1


R

si
KUHP;
Lebih lebih Subsidiair :

ne
ng

Bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto alias Parman pada hari Senin
tanggal 17 April 2017 dan hari Jumat tanggal 28 April 2017 sekira jam 10.00

do
gu

WIB atau pada waktu lain pada bulan April 2017 atau setidak-tidaknya masih
pada tahun 2017 bertempat di Petak 12 RPH Ranuyoso dan Petak 19 i RPH
Ranupakis BKPH Klakah, KPH Probolinggo tepatnya di Desa Papringan Kec.
In
A

Klakah Kab. Lumajang, atau pada suatu tempat lain yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lumajang yang berhak memeriksa dan
ah

lik

mengadili perkara ini, yang menyuruh melakukan, yang melakukan atau turut
serta melakukan orang perseorangan yang dengan sengaja melakukan
m

ub

penebangan pohon dalam kawasan hutan yang tidak sesuai dengan izin
pemanfaatan hutan dilakukan oleh orang perseorangan yang bertempat tinggal
ka

di dalam dan/ atau di sekitar kawasan hutan. Perbuatan tersebut dilakukan


ep

terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:


ah

- Bahwa berawal ketika saksi Ilal Hakim dan saksi Harianto menuju
R

kawasan hutan lindung petak 12 Dusun Gunung Kenek Desa Papringan


es

Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang untuk melihat dan mengecek


M

ng

tanaman yang terdapat di wilayah kawasan hutan tersebut namun para


on

Halaman 11 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
saksi bertemu dengan terdakwa yang saat itu sedang melakukan

R
perusakan dengan melakukan pembabatan terhadap tanaman endemic,

si
tanaman bamboo, tanaman yang sudah tumbuh dengan sendirinya dan

ne
ng
rumput ilalang dengan menggunakan alat sebilah celurit;
- Bahwa selanjutnya pada hari Jumat tanggal 28 April 2017 ketika
saksi Ilal Hakim bersama saksi Lukman Hakim kembali menuju ke

do
gu kawasan hutan petak 12 untuk melakukan penanaman kembali
terhadap tanaman yang telah dirusak oleh terdakwa namun saksi Ilal

In
A
Hakim dan saksi Lukman Hakim melihat dua orang yakni saksi Samo
bin P. Saniah alias As bersama istrinya yang sedang melakukan
ah

pembakaran hasil perusakan hutan yang telah dilakukan oleh terdakwa

lik
sebelumnya lalu saksi Ilal Hakim dan saksi Lukman Hakim mendekati
saksi Samo bin P. Saniah alias As bersama istrinya untuk bertanya
am

ub
perihal siapa yang menyuruh melakukan pembakaran selanjutnya saksi
Samo bin P. Saniah alias As menerangkan hanya disuruh oleh terdakwa
ep
dengan upah sebesar Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah);
k

- Bahwa selanjutnya keesokan harinya pada hari Sabtu tanggal 29


ah

April 2017 saksi Ilal Hakim kembali ke kawasan hutan petak 12 bersama
R

si
saksi Lukman Hakim untuk bertemu dengan saksi Samo bin P. Saniah
alias As bersama istrinya yang saat itu masih berada di kawasan hutan

ne
ng

petak 12 selanjutnya saksi Ilal Hakim membawa saksi Samo bin P.


Saniah alias As bersama istrinya serta barang bukti hasil perusakan

do
gu

hutan yang telah dilakukan terdakwa ke pihak polres lumajang;


- Bahwa saksi Dul Manap bin Tiha selaku KRPH Ranuyoso BKPH
Klakah KPH Probolinggo yang telah menerima laporan perihal kejadian
In
A

tersebut langsung menuju lokasi bersama saksi Eko Hariyono yang


mendapati bekas tanaman ilalang yang telah di babat, tanaman
ah

lik

rendetan atau rayutan dan tanaman pohon bendo yang masih kecil
yang telah di babat serta tanaman/ pohon liar yang telah dibakar;
m

ub

- Bahwa berdasarkan Berita Acara Pengambilan titik koordinat


tanggal 29 Mei 2017 pada lokasi perambahan dan perusakan kawasan
ka

hutan yang digunakan untuk lahan pertanian sebagai berikut :


ep

Koordinat
No. Zone Keterangan
ah

Easting (X) Northing (Y)


R

1. 49 L 755407 9116105 Perambahan


es

kawasan hutan
M

ng

on

Halaman 12 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. 49 L 755464 9116117 Perambahan
kawasan hutan

si
3. 49 L 755398 9116100 Perambahan
kawasan hutan

ne
ng
4. 49 L 755409 9116104 Perambahan
kawasan hutan

do
gu 5. 49 L 755430 9116107 Perambahan
kawasan hutan

In
A
6. 49 L 755421 9116155 Perambahan
kawasan hutan
ah

lik
7. 49 L 755407 9116132 Perambahan
kawasan hutan
am

ub
ep
- Bahwa dari pengambilan titik koordinat tersebut setelah di
k

overlaykan dengan perta kerja Perum Perhutani, Masuk Dalam


ah

Kawasan Hutan di petak 12 RPH Ranuyoso dan petak 19i RPH


R

si
Ranupakis, BKPH Klakah, kelompok Hutan Lamongan dan Tarob, KPH
Probolinggo terletak di wilayah administrasi pemerintahan Desa

ne
ng

Papringan Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang;


- Bahwa perbuatan terdakwa yang telah melakukan perusakan dan

do
gu

perambahan kawasan hutan menyebabkan kerusakan lingkungan dan


kerugian yang dialami pihak Perum Perhutani sebesar Rp. 6.250.000,-
In
(enam juta dua ratus lima puluh ribu rupiah).
A

Bahwa perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dalam


Pasal 82 ayat (2) UU RI No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan
ah

lik

Pemberantasan Perusak Hutan Jo. Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP;


Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa dan
m

ub

atau Penasihat Hukum Terdakwa tidak ada mengajukan keberatan;


Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum
ka

telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:


ep

1. ILAL HAKIM, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai


ah

berikut:
R

- Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasamani dan rohani serta


es

bersedia memberikan keterangan didepan persidangan;


M

ng

on

Halaman 13 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi pernah memberikan keterangan didepan penyidik,

R
dan keterangan saksi tersebut telah benar;

si
- Bahwa saksi salah satu anggota tim LSM (Lembaga Swadaya

ne
ng
Masyarakat) yaitu laskar hijau yang bergerak dilingkungan hidup
khususnya untuk hutan lindung di gunung lemongan;
- Bahwa saksi dihadapkan dipersidangan ini sehubungan dengan

do
gu tindakan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman telah melakukan
perusakan hutan dan hutan lindung;

In
A
- Bahwa kejadian perusakan hutan tersebut pada hari Senin tanggal
17 April 2017 sekira jam 10.00 WIB di kawasan hutan lindung petak 12
ah

di Dusun Gunung Kenek Desa Papringan Kecamatan Klakah,

lik
Kabupaten Lumajang, dan pada hari Jum’at tanggal 28 April 2017,
sekira jam 10.00 WIB di kawasan hutan lindung petak 12 di Dusun
am

ub
Gunung Kenek Desa Papringan Kecamatan Klakah, Kabupaten
Lumajang;
ep
- Bahwa yang melakukan perusakan hutan dan hutan lindung
k

tersebut adalah Terdakwa bersama dengan saksi Assamu dan istrinya


ah

yang saksi tidak mengetahui namanya;


R

si
- Bahwa bentuk perusakannya yang dilakukan oleh Terdakwa
Parmanto Bin Suroto Alias Parman adalah menebang, membakar,

ne
ng

pohon-pohon yang ada di hutan lindung pada petak 12 tersebut;


- Bahwa kemudian pada hari Jum’at tanggal 18 April 2017, saksi

do
gu

bersama saksi Lukman Hakim menuju kawasan hutan lindung petak


nomor 12 Dusun Gunung Kenek, Desa Papringan, Kecamatan Klakah,
Kabupaten Lumajang bermaksud untuk menanami lahan yang telah
In
A

dirusak oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman, lalu saksi
melihat asap lalu saksi dan saksi Lukman Hakim menuju asal asap,
ah

lik

ternyata saksi Assamu dan istrinya sedang membakar, lalu saksi dan
saksi Lukman Hakim, menyuruh kepada saksi Assamu dan istrinya
m

ub

untuk mematikan api yang masih menyala, lalu saksi mengamati kanan
kiri apakah ada titik api lain ternyata tidak ada, kemudian saksi bersama
ka

saksi Lukman Hakim, bertanya kepada saksi Assamu “siapa yang


ep

menyuruh umtuk membakar hutan?”, oleh saksi Assamu menjawab “di


ah

suruh oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman”, kemudian


R

saksi bertanya lagi “dibayar berapa?”, lalu dijawab oleh saksi Assamu di
es

bayar Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) per setengah hari;
M

ng

on

Halaman 14 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa kemudian pada hari Sabtu tanggal 29 April 2017, saksi

R
kembali lagi ke kawasan hutan lindung petak nomor 12 Dusun Gunung

si
Kenek, Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang,

ne
ng
bersama saksi Lukman Hakim, disana saksi bertemu dengan 2 (dua)
orang yang sama pada kemarin, sedang membakar hutan, lalu saksi
membawa potongan pohon dari penebangan yang dilakukan oleh

do
gu Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman dan pekerjanya, untuk
saksi laporkan kepada yang berwajib, setelah itu Petugas mendatangi

In
A
lokasi / hutan lindung, untuk diambil kayu bekas pembakaran, sebagai
barang bukti;
ah

Pohon yang di tebang dan dibakar oleh Terdakwa, yaitu bambo,

lik
-

pohon tutup, pohon kemadu, dan pohon-pohon yang lain dilokasi dan
juga yang dibakar rumput ilalang;
am

ub
- Bahwa jumlah pohon yang ditebang lalu dibakar oleh Terdakwa
Parmanto Bin Suroto Alias Parman dan saksi Assamu, banyak sekali;
ep
- Bahwa luas lahan yang di tebang dan di bakar oleh Terdakwa
k

Parmanto Bin Suroto Alias Parman dan temannya, lebih kurang 3 (tiga)
ah

Ha, dan yang saksi tahu saksi Assamu menebang dan membakar
R

si
tanaman di hutan lindung tersebut, dengan mengunakan alat sabit;
- Bahwa kerugian yang dialami oleh LSM (Lembaga Swadaya

ne
ng

Masyarakat) yaitu laskar hijau dengan jumlah kerugian


Rp.105.000.000,- (seratus lima juta rupiah), dan jumlah kerugian itu

do
gu

saksi hitung hanya biaya pembibitan serta pemeliharaannya saja;


- Bahwa lembaga “Laskar Hijau”, bergerak di bidang perlindungan
hutan, yang difokuskan untuk nenghijaukan Hutan Lindung;
In
A

- Bahwa saksi tidak mengetahui dasar hukum atau aturan tentang


Hutan Lindung;
ah

lik

- Bahwa jarak antara Hutan Lindung dengan tempat pembakaran


yaitu 50 (lima puluh) meter, dan ada batas antara Hutan Lindung
m

ub

dengan yang bukan Hutan Lindung, yaitu berupa patok yang terbuat
dari beton;
ka

- Bahwa setahu saksi dikawasan Hutan Lindung, tidak


ep

diperbolehkan ada kegiatan apapun;


ah

- Bahwa barang bukti yang ditemukan pada saat itu berupa 1 (satu)
R

batang tunggak pohon dalam keadaan terbakar, beberapa batang kayu


es

sisa pembakaran, 1 (satu) buah alat pertanian berupa garu, 1 (satu)


M

ng

on

Halaman 15 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
buah timba, 1 (satu) buah bak, 1 (satu) tempat hasil pertanian terbuat

R
dari anyaman bambu, dan 1 (satu) bilah celurit;

si
- Bahwa Lembaga Laskar Hijau dibentuk pada tahun 2008, adapaun

ne
ng
struktur organisasinya yaitu Ketua Sdr A’Ak Abdullah Al-Kudus,
Sekertaris Ilal Hakim, dan kegiatan dari Laskar Hijau yaitu
menghijaukan , menanam tumbuh-tumbuhan seperti jambu, apokat, dan

do
gu lain, pada pokoknya pohon yang menghasilkan buah-buahan, di
Gunung Lemongan yang berada di Dusun Gunung Kenek, Desa

In
A
Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang;
- Bahwa yang menjadi anggota Laskar Hijau adalah penggurus atau
ah

relawan dan anggota masyarakat sekitar hutan;

lik
- Bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman pernah
menjadi Anggota Laskar Hijau, namun sekarang telah keluar dari
am

ub
keanggotaan;
- Bahwa reaksi Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman ketika
ep
saksi tegur, tidak menghiraukan, Terdakwa diam lalu pergi;
k

- Bahwa setahu saksi jenis hutan ada 2 (dua) yaitu Hutan Lindung
ah

dan Hutan Produksi, pada hutan Lindung siapapun dilarang menebang,


R

si
membakar apa saja yang tumbuh diatasnya, sedangkan hutan produksi
boleh di tebang namun terbatas sesuai dengan kebutuhan serta aturan;

ne
ng

- Bahwa setelah kejadian pada Hari Jum’at tanggat 18 April 2017,


kami mengadakan rapat, untuk memutuskan dan melaporkan kejadian

do
gu

yang di lakukan oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman


kepada pihak yang berwajib;
- Bahwa usia bamboo yang ditebang oleh Terdakwa sekitar 3 (tiga)
In
A

atau 4 (empat) tahun;


- Bahwa ketinggihan Gunung Lemongan tersebut sekitar 500 m dari
ah

lik

permukaan laut, jarak Hutan Lindung dari pemukiman warga sekitar 2


(dua) km;
m

ub

- Bahwa ketika saksi datang ke lokasi pada hari Jum’at tanggal 18


April 2017, saat itu saksi melihat Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias
ka

Parman sedang melakukan aktifitas penebangan dan pembakaran, dan


ep

keesokan harinya saat saksi datang ke lokasi pada hari Sabtu,


ah

Terdakwa tidak ada dilokasi;


R

- Bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman menebang


es

pohon-pohon di hutan lindung untuk membuka hutan lindung dan


M

ng

selanjutnya ditanami lagi;


on

Halaman 16 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa ada perjanjian atau MoU antara Laskar Hijau dengan

R
Perum Perhutani, tentang penggelolan Hutan lindung, pada tahun 2017

si
yang isinya memuat tanaman apa saja yang boleh dan tidak boleh

ne
ng
ditanam di area Hutan Lindung tersebut;
- Bahwa yang mempunyai tugas dan wewenang menanam adalah
anggota/relawan Laskar Hijau dan masyarakat, dan Terdakwa

do
gu Parmanto Bin Suroto Alias Parman telah mengetahui hak dan kewajiban
setiap anggota Laskar Hijau, karena Terdakwa dahulu pernah menjadi

In
A
anggota Laskar Hijau;
- Bahwa saksi tidak mengetahui siapa yang ada di balik Terdakwa
ah

Parmanto Bin Suroto Alias Parman;

lik
- Bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman pernah
menjadi Ketua LMDH Desa Kapringan, Kecamatan Klakah Kabupaten
am

ub
Lumajang;
- Bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman tidak
ep
mengunakan alat berat, hanya mengunakan arit/clurit, dan saksi tidak
k

mengetahui, berapa lama Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman


ah

mengrusak (membakar/menebang) hutan Lindung tersebut;


R

si
- Bahwa saksi tidak mengetahui, berapa lam Terdakwa Parmanto
Bin Suroto Alias Parman membakar hutan lindung tersebut ;

ne
ng

- Bahwa saksi tidak mengetahui secara pasti, kapan Hutan itu


dinyatakan Hutan Lindung;

do
gu

Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada


pokoknya menyatakan keberatan atas keterangan saksi, dan keterangan saksi
seluruhnya salah;
In
A

2. HARIYANTO, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai


berikut:
ah

lik

- Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasamani dan rohani serta


bersedia memberikan keterangan didepan persidangan;
m

ub

- Bahwa saksi pernah memberikan keterangan didepan penyidik,


dan keterangan saksi tersebut telah benar;
ka

- Bahwa saksi salah satu anggota tim LSM (Lembaga Swadaya


ep

Masyarakat) yaitu laskar hijau yang bergerak dilingkungan hidup


ah

khususnya untuk hutan lindung di gunung lemongan;


R

- Bahwa saksi dihadapkan dipersidangan ini sehubungan dengan


es

tindakan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman telah melakukan


M

ng

perusakan hutan dan hutan lindung;


on

Halaman 17 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Kejadian tersebut pada hari Senin tanggal 17 April 2017 sekira

R
jam 10.00 WIB di kawasan hutan lindung petak nomor 12 di Dusun

si
Gunung Kenek Desa Papringan Kecamatan, Klakah, Kabupaten

ne
ng
Lumajang;
- Bahwa pelaku perusakan hutan lindung tersebut adalah Terdakwa
Parmanto Bin Suroto Alias Parman yang beralamat di Dusun Gunung

do
gu Kenek RT.03 RW.03 Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten
Lumajang;

In
A
- Bahwa saksi tidak mengetahui, bersama siapa Terdakwa
melakukan perusakan hutan lindung tersebut, karean pada saat itu
ah

saksi melihat Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman sendirian,

lik
adapun bentuk perusakannya yaitu menebang, memotong, pohon-
pohon yang ada di hutan lindung pada petak nomor 12 tersebut yaitu
am

ub
kayu nyampum sawo-sawoan, dan lain-lain;
- Bahwa berawal pada hari Senin tanggal 17 April 2017 sekira jam
ep
10.00 WIB, saksi bersama saksi Ial Hakim, menuju kekawasan hutan
k

lindung petak 12 di blok Gunung Puji Desa Papringan, Kecamatan


ah

Klakah, Kabupaten Lumajang, saat itu saksi dan saksi Ial Hakim berniat
R

si
untuk mengecek tanaman bamboo sesampai dilokasi, saksi mendapati
Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman sedang menebang kayu

ne
ng

nyampu dan sawo-sawoan dilokasi hutan lindung tersebut, lalu saksi Ilal
Hakim menghampiri Terdakwa, kemudian saksi berjalan naik untuk

do
gu

mengecek tanaman yang lain;


- Bahwa saksi tidak mengerti maksud Terdakwa Parmanto Bin
Suroto Alias Parman menebang pohon-pohon serta merusak tumbuhan
In
A

di hutan lindung tersebut, dan saksi tidak dapat memastikan jika


Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman melakukan penebangan
ah

lik

pohon di petak 12 yang termasuk Hutan Lindung;


- Bahwa letak posisi pohon yang di tebang oleh Terdakwa Parmanto
m

ub

Bin Suroto Alias Parman masih di kawasan hutan lindung;


- Bahwa setahu saksi selama ini belum ada sosialisasi aturan
ka

kehutanan oleh pihak Perum Perhutani;


ep

- Bahwa jarak antara saksi dengan Terdakwa Parmanto Bin Suroto


ah

Alias Parman ketika dilokasi penebangan yaitu lebh kurang 30 (tiga


R

puluh) meter;
es
M

ng

on

Halaman 18 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi sempat berberbicara dengan Terdakwa Parmanto

R
Bin Suroto Alias Parman, dan saksi juga sempat melihat Terdakwa

si
menebang kayu;

ne
ng
- Bahwa saksi juga menjadi anggota Laskar Hijau, bertugas sebagai
menanam semua jenis tumbuhan, akan tetapi saksi tidak mengetahui
batas-batas hutan lindung;

do
gu - Bahwa kegiatan Laskar Hijau yaitu menanam kembali pada lahan
yang kosong/kering dan saksi menjadi anggota Laskar Hijau mulai

In
A
tahun 2010;
- Bahwa luas yang dibabat/ditebang oleh Terdakwa Parmanto Bin
ah

Suroto Alias Parman seluas sekitar 3 (tiga) ha, dan Terdakwa

lik
membersihkan sampai tidak ada tumbuhan ataupun rerumputan;
- Bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman juga
am

ub
menanam pohon sengon dilokasi hutan lindung;
- Bahwa letak Lokasi hutan lindung tersebut berada di Desa
ep
Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, dan jumlah pohon
k

yang ditebang/dirusak oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias


ah

Parman banyak sekali, dan ukuran kayu yang ditebang oleh Terdakwa,
R

si
bermacam-macam ada yang besar dan ada yang kecil;
- Bahwa saksi tidak mengetahui, siapa yang menyuruh Terdakwa

ne
ng

menebang pohon dan membabat rumput, dan setahu saksi Terdakwa


tidak mengunakan alat berat;

do
gu

- Bahwa saksi tidak mengetahui kalau Terdakwa Parmanto Bin


Suroto Alias Parman menjadi Ketua LMDH Desa Papringan, Kecamatan
Klakah, Kabupaten Lumajang;
In
A

Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada


pokoknya menyatakan keberatan atas keterangan saksi, dan keterangan saksi
ah

lik

seluruhnya salah;
3. SAMO Bin P SANI Alias AS, dibawah sumpah pada pokoknya
m

ub

menerangkan sebagai berikut:


- Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasamani dan rohani serta
ka

bersedia memberikan keterangan didepan persidangan;


ep

- Bahwa saksi pernah memberikan keterangan didepan penyidik,


ah

dan keterangan saksi tersebut telah benar;


R

- Bahwa saksi dihadapkan dipersidangan ini sehubungan dengan


es

tindakan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman telah melakukan


M

ng

perusakan hutan dan hutan lindung pada hari dan tanggal lupa tahun
on

Halaman 19 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2017 sekira jam 10.00 WIB di kawasan hutan lindung petak nomor 12 di

R
Dusun Gunung Kenek, Desa Papringan Kecamatan Klakah, Kabupaten

si
Lumajang, diatas makam/kuburan mbah Citro;

ne
ng
- Bahwa yang menyuruh saksi melaku membersihkan lahan hutan
tersebut adalah Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman yang
beralamat di Dusun Gunung Kenek RT.03 RW.03 Desa Papringan,

do
gu Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, dimana saksi di suruh
Terdakwa pada hari dan tanggal yang saksi lupa, tapi pada tahun 2017

In
A
sekira jam 07.00 WIB, Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman
datang kerumah saksi di Dusun Gunung Kenek Desa Papringan
ah

Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, setelah itu saksi langsung

lik
berangkat menuju lahan untuk membersihkan;
- Bahwa saksi melakukan membersihkan lahan tersebut sendirian,
am

ub
dan yang saksi bersihkan yaitu rumput, menebang pohon pisang,
menebang pohon durian, menebang pohon alpukat, menebang pohon
ep
pinang, dan jumlah pohon yang saksi tebang banyak;
k

- Bahwa saksi mendapat upah dari Parmanto Rp. 30.000,- (tiga


ah

puluh ribu rupiah) untuk setengah harinya, dan saksi membersihkan


R

si
lahan tersebut seluas lebih kurang 3 (tiga) kedok;
- Bahwa saksi membersihkan lahan tersebut selama 3 (tiga) hari,

ne
ng

dengan cara membakar rumput-rumput dan potongan kayu diareal


lahan yang saksi bersihkan atas perintah Terdakwa Parmanto Bin

do
gu

Suroto alias Parman;


- Bahwa saksi tidak mengetahui lahan milik siapa, yang saksi
bersihkan tersebut, dan ketika saksi membersihkan lahan tersebut
In
A

sempat bertemu dengan saksi Ilal Hakim bersama temannya, tapi saksi
tidak kenal;
ah

lik

- Bahwa saksi membersihkan lahan itu menggunakan sabit, dan


lahan yang bersihkan atau dibabat mulai dari jam 7.00 WIB sampai
m

ub

dengan jam 11.00 WIB;


- Bahwa yang memberitahu / menunjukkan tempat lokasi lahan
ka

yang akan saksi bersihkan/dibabat adalah Terdakwa Parmanto Bin


ep

Suroto Alias Parman, dan menurut keterangan dari Terdakwa, setelah


ah

lahan tersebut saksi bersihkan, akan ditanami lagi oleh Terdakwa


R

Parmanto Bin Suroto Alias Parman, dan saksi tidak mengetahui,


es

ditanami apa oleh Parmanto;


M

ng

on

Halaman 20 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada

R
pokoknya menyatakan keterangan saksi ada yang benar dan ada yang salah

si
yaitu Terdakwa tidak ada menyuruh saki untuk membakar lahan;

ne
ng
4. A’AK ABDULLAH AL-KUDUS, dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasamani dan rohani serta

do
gu bersedia memberikan keterangan didepan persidangan;
- Bahwa saksi pernah memberikan keterangan didepan penyidik,

In
A
dan keterangan saksi tersebut telah benar;
- Bahwa saksi salah satu anggota tim LSM (Lembaga Swadaya
ah

Masyarakat) yaitu laskar hijau yang bergerak dilingkungan hidup

lik
khususnya untuk hutan lindung di gunung lemongan;
- Bahwa saksi dihadapkan dipersidangan ini sehubungan dengan
am

ub
tindakan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman telah melakukan
perusakan hutan dan hutan lindung;
ep
- Bahwa telah terjadi penebangan dan pembakaran lahan hutan
k

lindung serta illegal logging pada hari Senin tanggal 17 April 2017
ah

sekira jam 10.00 WIB di kawasan hutan lindung petak 12 di Dusun


R

si
Gunung Kenek Gunung Lamongan, Desa Papringan Kecamatan
Klakah, Kabupaten Lumajang, diatas makam/kuburan mbah Citro;

ne
ng

- Bahwa pelaku perusakan hutan lindung tersebut adalah Terdakwa


Parmanto Bin Suroto Alias Parman beralamat di Dusun Gunung Kenek

do
gu

RT.03 RW.03, Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten


Lumajang, dan saksi tidak mengetahui bersama siapa Terdakwa
melakukan perusakan hutan lindung tersebut;
In
A

- Bahwa bentuk perusakannya yaitu menebang pohon-pohon,


membabat rumput-rumput yang ada di hutan lindung pada petak nomor
ah

lik

12 tersebut, dan saksi mengetahui, kalau ada perusakan dilahan hutan


lindung di Gunung Lamongan berdasarkan laporan saksi Ilal Hakim;
m

ub

- Bahwa saksi telah mempunyai lembaga atau perkumpulan yang


bergerak dibidang penghijauan lahan pertanian, bernama Laskar Hijau,
ka

berdiri pada tahun 2008, tepatnya tangal 28 Desember 2008, dan kantor
ep

Perkumpulan Laskar Hijau berda di Desa Klakah, Kecamatan Klakah,


ah

Kabupaten Lumajang;
R

- Bahwa perkumpulan Laskar Hijau, belum berbadan hukum namun


es

sudah bernotaris, yaitu Notaris Rahmadi Hakim. SH di Lumajang,


M

ng

dimana Tujuan dan maksud didirikan Perkumpulan Laskar Hijau yaitu


on

Halaman 21 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memulihkan ekosisitem di Gunung Lemongan dalam bentuk kerja

R
penghijauan dengan konsep hutan setaman;

si
- Bahwa perkumpulan Laskar Hijau berkerja sama dengan pihak

ne
ng
Perum Perhutani khususnya dengan Kesatuan Pemangku Hutan (KPH)
Probolinggo, pada tahun 2017, karena letak Gunung Lemongan berada
pada pengelolaan KPH Probolinggo;

do
gu - Bahwa tujuan dari pada kerja sama yaitu melestarikan kawasan
hutan lindung gunung Lemongan dalam bentuk gerakan tanaman

In
A
konvervasi dan tanaman buah berkayu, memelihara, perlindungan dan
manfaat secara berkelanjutan, agar dapat berfungsi secara baik;
ah

Bahwa obyek /letak yang diperjanjikan tersebutberada di Hutan

lik
-

Lindung petak nomor 12 RPH Ranuyoso, BKPH Klakah, seluas 1.958, 3


Ha, dengan pembagian wilayah yaitu Hutan lindung petak 19b RPH
am

ub
Ranupakis, BKPH Klakah seluas 139,9 Ha, Hutan Produksi petrak 19c
RPH Ranupaki, BPKH Klakah, KPH Probolinggo seluas 32,6 Ha, dan
ep
Gunung Tongguh difungsikan sebagai Kawasan Perlindungan Setempat
k

(KPS);
ah

- Bahwa luas lahan Perhutani yang diberikan kuasa kepada


R

si
Perkumpulan Laskar Hijau seluas 50 (lima puluh) Ha;
- Bahwa lokasi penebangan dan pembakaran yang dilakukan oleh

ne
ng

Terdakwa ada pada petak nomor 12, yang termasuk Kawasan Hutan
Lindung;

do
gu

- Bahwa ada tanda khusus pembatas antar kawasan Hutan


konservasi dengan yang bukan Hutan konservasi yaitu berupa tonggak
terbuat dari beton, dan semua warga sekitar hutan pasti
In
A

mengetahuinya;
- Bahwa jumlah anggota / penggurus Perkumpulan Laskar Hijau
ah

lik

sekitar 24 (dua puluh empat) orang, dan masyarakat sekitar hutan;


- Bahwa fungsi utama Hutan Lindung sebagai cadangan air,
m

ub

sebagai sabuk gunung (Grenn Belt), dan jarak antara kawasan hutan
lindung dengan pemukiman sekitar 2.5 KM;
ka

- Bahwa luas lokasi penebangan dan pembakaran yang dilakukan


ep

oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman seluas 2 (dua) Ha


ah

sampai 3 (tiga) Ha;


R

- Bahwa setelah mengetahui kejadian penebangan dan


es

pembakaran hutan, saksi memerintahkan kepada teman-teman untuk


M

ng

on

Halaman 22 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
segera di tanami kembali, serta berkoordinasi dengan Perum Perhutani

R
Probolinggo;

si
- Bahwa dari pembakaran hutan lindung tidak ada pengambilan

ne
ng
sampel bekas pembakaran dan akibatnya;
- Bahwa perkumpulan Laskar Hijau pernah mengadakan sosilasasi
kepada warga sekitar hutan;

do
gu - Bahwa tanaman yang boleh ditanam di kawasan hutan itu yaitu
tanaman buah-buhan dan tanaman konservasi;

In
A
- Bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman sudah
pernah diberitahu, dan Terdakwa pernah menjadi Relawan
ah

Perkumpulan Laskar Hijau dan juga menjadi ketua LMDH (Lembaga

lik
Masyarakat desa Hutan) di Desa Papringan;
- Bahwa ketika ada pembakaran hutan lindung tersebut saksi tidak
am

ub
ada di lokasi, karena saksi sedang berada di Gunung Sinabung, dan
saksi ke lokasi pembakaran lahan setelah 1 (satu) minggu bersama
ep
teman-teman Perkumpulan Laskar Hijau;
k

- Bahwa yang saksi ketahui, jenis hutan ada 2 (dua) yaitu hutan
ah

lindung, dan hutan produksi, dan Gunung Lemogan dinamakan


R

si
Kawasan Hutan Lindung secara pastinya saksi tidak mengetahui, dari
dahulu sudah dinamakan hutan lindung;

ne
ng

- Bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman pernah


menjadi relawan Perkumpulan Laskar Hijau dan mendapat lahan 2

do
gu

(dua) Ha untuk di kelola dan dihijaukan;


- Bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman mengetahui
serta faham akan aturan lingkungan hidup yang terapkan oleh
In
A

Perkumpulan Laskar Hijau;


Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada
ah

lik

pokoknya menyatakan membenarkan dan tidak keberatan;


5. LUKMAN HAKIM, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan
m

ub

sebagai berikut:
- Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasamani dan rohani serta
ka

bersedia memberikan keterangan didepan persidangan;


ep

- Bahwa saksi pernah memberikan keterangan didepan penyidik,


ah

dan keterangan saksi tersebut telah benar;


R

- Bahwa saksi salah satu anggota tim LSM (Lembaga Swadaya


es

Masyarakat) yaitu Laskar Hijau yang bergerak dilingkungan hidup


M

ng

khususnya untuk hutan lindung di gunung lemongan;


on

Halaman 23 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi dihadapkan dipersidangan ini sehubungan dengan

R
tindakan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman telah melakukan

si
perusakan hutan dan hutan lindung, pada hari Jum’at tanggal 28 April

ne
ng
2017, sekira jam 10.00 WIB di kawasan hutan lindung petak nomor 12
di Dusun Gunung Kenek, Desa Papringan, Kecamatan Klakah,
Kabupaten Lumajang;

do
gu - Bahwa pelaku perusakan hutan lindung tersebut adalah Terdakwa
Parmanto Bin Suroto Alias Parman yang beralamat di Dusun Gunung

In
A
Kenek Rt.03 Rw.03, Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten
Lumajang;
ah

Bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman melakukan

lik
-

perusakan hutan lindung tersebut bersama saksi Samo atau Assamu


dan istrinya, akan tetapi saksi tidak mengetahui nama istri saksi Samo
am

ub
atau Assamu;
- Bahwa bentuk perusakannya yaitu menebang, membakar, pohon-
ep
pohon yang ada di hutan lindung pada petak 12 (dua belas) pada hari
k

Jum’at tanggal 18 April 2018, saat itu saksi bersama saksi Lukman
ah

Hakim menuju kawasan hutan lindung petak nomor 12 Dusun Gunung


R

si
Kenek, Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang
bermaksud untuk menanami lahan yang telah dirusak oleh Terdakwa

ne
ng

Parmanto Bin Suroto Alias Parman beberapa hari yang lalu;


- Bahwa kemudian saksi melihat ada asap kemudian saksi dan

do
gu

saksi Lukman Hakim menuju asal asap, ternyata saksi Assamu/Samo


dan istrinya membakar lahan, lalu saksi dan saksi Lukman Hakim
menyuruh kepada Assamu / Samo dan istrinya untuk mematikan api
In
A

yang masih menyala, lalu saksi mengamati kanan kiri apakah ada titik
api lain ternyata tidak ada;
ah

lik

- Bahwa kemudian saksi bersama saksi Lukman Hakim, bertanya


kepada orang tersebut siapa yang menyuruh umtuk membakar hutan,
m

ub

oleh kedua orang tersebut dijawab, mereka di suruh oleh Terdakwa


Parmanto Bin Suroto Alias Parman, dan kemudian saksi bertanya lagi
ka

dibayar berapa, mereka menjawab di bayar Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu
ep

rupiah) per setengah hari;


ah

- Bahwa kemudian pada hari Sabtu tanggal 29 April 2018, saksi


R

kembali lagi ke kawasan hutan lindung petak nomor 12 Dusun Gunung


es

Kenek, Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang,


M

ng

besama saksi Ilal Hakim, disana saksi bertemu dengan 2 (dua) orang
on

Halaman 24 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang sama pada kemarin, sedang membakar hutan, lalu saksi

R
membawa potongan pohon dari penebangan yang dilakukan oleh

si
Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman dan pekerjanya, untuk

ne
ng
saksi laporkan kepada yang berwajib, setelah itu Petugas mendatangi
lokasi / hutan lindung, untuk diambil kayu bekas pembakaran, sebagai
barang bukti;

do
gu - Bahwa saksi belum menanyakan kepada saksi Assamu/Samo,
apakah sudah menerima upah atau belum dari Terdakwa Parmanto Bin

In
A
Suroto Alias Parman;
- Bahwa pohon yang di tebang dan dibakar Terdakwa, yaitu bambo,
ah

pohon tutup, pohon kemadu, dan jumlah pohon yang ditebang lalu

lik
dibakar oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman dan
temannya tersebut, banyak sekali;
am

ub
- Bahwa selain pohon yang di bakar juga rumput, ilalang, tamanan
yang tumbuh sendiri, dan luas lahan yang di tebang dan di bakar oleh
ep
Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman dan temanya, lebih
k

kurang 3 (tiga) Ha;


ah

- Bahwa alat yang digunakan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias


R

si
Parman menebang dan membakar tanaman tersebut, dengan
mengunakan alat sabit;

ne
ng

- Bahwa jumlah kerugian adalah sebesar Rp.105.000.000,- (seratus


lima juta ribu rupiah), jumlah tersebut di hitung dari biaya pembibitan

do
gu

bibit dan perawatan, belum kerusakan ekosistem dengan nilai yang tak
terhingga;
- Bahwa barang bukti yang saksi amankan, yaitu sebagian batang
In
A

bamboo, kayu endemic atau kayu yang tumbuh sendiri;


- Bahwa lahan pembakaran tersebut termasuk dalam Kawasan
ah

lik

Hutan konverfasi milik Negara (Perhutani) yang dikelola oleh


Perkumpulan Laskar Hijau, dan setahu saksi setiap pengelolaan lahan
m

ub

atau konservasi Hutan Lindung wajib ada ijin dari Perhutani;


- Bahwa petak 12 yang berada di lereng Gunung Lemongan di
ka

Dusun Dusun Gunung Kenek, Desa Papringan, Kecamatan Klakah,


ep

Kabupaten Lumajang telah dinyatakan oleh Perum Perhutani sebagai


ah

hutan lindung yang dikelola oleh Perkumpulan Laskar Hijau;


R

- Bahwa saksi tidak mengetahui berapa luas lahan hutan lindung


es

yang dikelola oleh Perkumpulan Laskar Hijau;


M

ng

on

Halaman 25 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa kami sudah melaporkan kejadian ini ke Kementerian

R
Lingkungan Hidup, namun tidak ada tindakan yang nyata;

si
- Bahwa saksi kelokasi tidak bertemu dengan Terdakwa, namun

ne
ng
ketemu dengan saksi Assamu/Samo dan istrinya;
- Bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman pernah
bergabung dengan Perkumpulan Laskar Hijau;

do
gu - Bahwa bentuk tanggung jawab Terdakwa Parmanto Bin Suroto
Alias Parman terhadap Perkumpulan Laskar Hijau dimana Terdakwa

In
A
beri tanggung jawab menanami, lahan yang kosong dengan tanaman
buah-buah, pembibitan tanaman, serta menghijaukan lahan yang telah
ah

diserahkan oleh Perkumpulan Laskar Hijau ;

lik
- Bahwa luas lahan yang dibakar atau di rusak oleh Terdakwa
Parmanto Bin Suroto Alias Parman seluas 3 (tiga) Ha, namun sebagian
am

ub
sudah ditanami kembali;
- Bahwa lahan tersebut boleh ditanami pohon-pohon namun tidak
ep
boleh ditebang;
k

- Bahwa maksud dan tujuan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias


ah

Parman menebang, membakar lahan itu akan ditananami pohon


R

si
sengon;
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada

ne
ng

pokoknya menyatakan keberatan atas keterangan saksi, dan keterangan saksi


seluruhnya salah;

do
gu

6. EKO HARIYONO, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan


sebagai berikut:
- Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasamani dan rohani serta
In
A

bersedia memberikan keterangan didepan persidangan;


- Bahwa saksi pernah memberikan keterangan didepan penyidik,
ah

lik

dan keterangan saksi tersebut telah benar;


- Bahwa saksi menjabat sebagai KPRH Ranupakis, BKPH Klakah,
m

ub

KPH Probolinggo, sejak tanggal 1 Juni 2015 hingga sekarang, dan


tugas pokok KPRH Ranupakis yaitu:
ka

1. Membantu pekerjaan Asper atau BKPH Klakah;


ep

2. Membantu pengawasan penaman pohon dalam wilayah


ah

kerja KRPH Ranupakis;


R

3. Membantu pengawasan penebangan pohon dalam wilayah


es

kerja KRPH Ranupakis;


M

ng

on

Halaman 26 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Melakukan patrol untuk menjaga kelestarian hutan dan

R
mengantisipasi adanya perbuatan melawan hukum dalam wilayah

si
kerja KRPH Ranupakis;

ne
ng
5. Melakukan pengusulan rencana penebangan dan
penanaman pohon dalam wilayah kerja Ranupakis;
- Bahwa saksi dihadapkan dipersidangan ini sehubungan dengan

do
gu tindakan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman telah melakukan
perusakan hutan dan hutan lindung, dimana Terdakwa telah melakukan

In
A
dengan sengaja menyuruh orang lain untuk merusak hutan atau
pembalakan hutan tanpa ijin yang berwenang;
ah

Bahwa kejadian tersebut pada hari Jum’at tanggal 28 April 2018,

lik
-

sekira jam 10.00 WIB di kawasan hutan lindung petak nomor 12 di


Dusun Gunung Kenek, Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten
am

ub
Lumajang;
- Bahwa pelaku perusakan hutan lindung tersebut adalah Terdakwa
ep
Parmanto Bin Suroto Alias Parman yang beralamat di Dusun Gunung
k

Kenek Rt.03 Rw.03, Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten


ah

Lumajang, dimana Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman


R

si
melakukan perusakan hutan lindung tersebut bersama saksi
Assamu/Samo dan istrinya;

ne
ng

- Bahwa bentuk perusakan yang dilakukan oleh Terdakwa


Parmanto Bin Suroto Alias Parman yaitu menebang, membakar, pohon-

do
gu

pohon yang ada di hutan lindung pada petak 12 tersebut;


- Bahwa saksi mengetahui hal tersebut adanya laporan dari Polres
Lumajang, serta saksi datang langsung ke lokasi setelah trejadi
In
A

pembakaran bersama saksi Dul Manap, selaku KRPH Ranuyoso BKPH


Klakah, KPH Probolinggo, dilokasi saksi mendapati bekas tanaman
ah

lik

ilalang yang telah dibabat, tanaman rendetan dan tanaman pohon liar
dan juga bekas tanaman ilalang yang dibakar, tanaman rendetan, dan
m

ub

tunas tanaman bendo yang masih kecil serta tanaman pohon liar yang
telah dibakar;
ka

- Bahwa setelah saksi memeriksa cek dan amati foto dokumentasi


ep

serta saksi datang ke lokasi, lakisi ada di 2 (dua) lokasi/tempat, lokasi


ah

pertama di petak 12 RPH Ranuyoso termasuk kawasan hutan lindung,


R

dan lokasi kedua di petak 19i RPH Ranupakis termasuk kawasan hutan
es

produksi, dan saksi ikut mengecek titik koordinat ditempat kejadian;


M

ng

on

Halaman 27 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa yang menentukan titik koordinat pada kawasan hutan yaitu

R
pada Biro Perencanaan Perum Perhutani Di Malang;

si
- Bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman pernah

ne
ng
mengadakan kerja sama dengan KPLH Ranupakis, lembaga milik
Terdakwa dinamakan LMDH “Sari Tani”, namun statusnya sampai kini
saksi kurang mengetahui, dan kerjasama dimulai pada tahun 2014, dan

do
gu dalam isi kerjasama tersebut dilarang menebang dan membakar hutan;
- Bahwa untuk LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yaitu Laskar

In
A
Hijau juga mengadakan kerjasama dengan Perum Perhutani khususnya
RPH Ranuyoso di kawasan hutan lindung pada tahun 2017;
ah

Bahwa yang saksi lihat terakhir di lokasi kejadian, ada tanaman

lik
-

pohon berdiamater 10 (sepuluh) cm dan ketinggian lebih dari 3 (tiga) m,


semua berada di perak 12 dan petak 19i;
am

ub
- Bahwa LMDH tidak diperbolehkan menanam pohon sengon di
lokasi kejadian, karena LMDH “Sari Tani” tidak mempunyai kerja sama
ep
dengan Perhutani untuk menanam pohon sengon;
k

- Bahwa tangggung jawab saksi sebagai KRPH Ranupakis, RPH


ah

Ranupakis meliputi petak 20, petak 19 dan petak 18;


R

si
- Bahwa penetapan luas hutan lindung ada 336 Ha, 1.200 Ha Hutan
Produksi yang ditanami pohon jati dan pohon mahoni;

ne
ng

- Bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman mengadakan


kerjasama dengan Perhutani, setahu saksi hanya pada petak 19 i,

do
gu

sedang pada petak 12 Terdakwa maupun LMDH “Sari Tani” tidak


mengadakan kerjasama, petak 12 di kuasai Laskar Hijau yang telah
mengadakan kerjasama dengan Perum Perhutani;
In
A

- Bahwa saksi tidak ada mengambil sampel bekas pembakaran, dan


luas lahan yang telah di bakar dan di tebang oleh Terdakwa seluas 0,2
ah

lik

Ha, dimana tanaman yang dibakar berada di petak 12 yaitu ilalang,


pohon pakis, nambo, pohon buah-buahan dan dipetak 19i berupa
m

ub

ilalang, pohon buah-buahan;


- Bahwa kerjasama antara LMDH “Sari Tani” yang diketuai oleh
ka

Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman dengan Perum Perhutani


ep

yaitu pembibitan, tidak ada penanaman, baru ada penanaman pada


ah

tahun 2016;
R

- Bahwa setiap penebangan yang ada dikawasan hutan harus


es

memiliki surat ijin dari Perum Perhutani, dan LMDH “Sari Tani” yang
M

ng

on

Halaman 28 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diketuai oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman tidak memilki

R
surat ijin dari yang berwenang;

si
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada

ne
ng
pokoknya menyatakan keterangan saksi ada yang benar dan ada yang salah
yaitu Terdakwa tidak ada menyuruh melakukan pembakaran hutan;
6. DUL MANAP Bin TIHA, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan

do
gu sebagai berikut:
- Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasamani dan rohani serta

In
A
bersedia memberikan keterangan didepan persidangan;
- Bahwa saksi pernah memberikan keterangan didepan penyidik,
ah

dan keterangan saksi tersebut telah benar;

lik
- Bahwa saksi salah satu anggota tim LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat) yaitu laskar hijau yang bergerak dilingkungan hidup
am

ub
khususnya untuk hutan lindung di gunung lemongan;
- Bahwa saksi dihadapkan dipersidangan ini sehubungan dengan
ep
tindakan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman telah melakukan
k

perusakan hutan dan hutan lindung;


ah

- Bahwa kejadian tersebut saksi tidak mengetahui, namun


R

si
tempatnya di kawasan hutan lindung petak nomor 12 dan petak 19i di
Dusun Gunung Kenek, Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten

ne
ng

Lumajang, dan pelaku perusakan hutan lindung tersebut adalah


Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman dan orang suruhannya;

do
gu

- Bahwa bentuk perusakannya yang dilakukan oleh Terdakwa


Parmanto Bin Suroto Alias Parman yaitu menebang, membakar,
pembabatan, merambah ilalang, pohon-pohon yang ada di hutan
In
A

lindung pada petak 12 dan petak 19 i tersebut;


- Bahwa berawal pada hari Sabtu tanggal 6 Mei 2017, sekitar jam
ah

lik

08.00 saksi melakukan patroli bersama 4 (empat) anggota dipetak 12


dan petak 19i wilayah kerja KRPH Ranuyoso, kemudian saksi
m

ub

mendapati bekas tanaman ilalang yang telah dibabat, tanaman rendetan


atau rayutan dan tanaman pohon liar dan juga bekas tanaman ilalang
ka

yang telah dibakar, tanaman rendetan dan rayutan dan tunas pohon
ep

bendo yang masih kecil sert tanaman Pohon liar yang telah dibakar;
ah

- Bahwa pohon yang di tebang dan dibakar Terdakwa, yaitu bambo,


R

pohon tutup, pohon kemadu dan lain-lainnya dan jumlahnya banyak;


es

- Bahwa saksi mengetahui adanya pembabatan dan pembakaran di


M

ng

pertak 12 dan petak 19 i dari saksi Ilal Hakim;


on

Halaman 29 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa yang saksi tidak mengetahui jika LSM Laskar Hijau telah

R
melakukan kerja sama dengan Perum Perhutani untuk pelestarian hutan

si
lindung di gunung lemongan;

ne
ng
- Bahwa alat yang Terdakwa dan temannya menebang serta
membakar tanaman tersebut saksi tidak mengetahuinya;
- Bahwa saksi tidak megetahui di petak 12 yang mengadakan

do
gu kerjasama dengan Perhutani dan LSM Laskar Hijau, dan setahu saksi
Petak 12 boleh di kelola pihak ketiga, asalkan ada perjanjian/kerja sama

In
A
secara tertulis;
- Bahwa barang bukti bekas pembakaran itu ditemukan di petak 19
ah

i;

lik
- Bahwa jarak antara rumah Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias
Parman dengan hutan lindung atau petak 12 berjarak kurang lebih 3
am

ub
(tiga) kilometer;
- Bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman tidak
ep
mendapat surat ijin dari pihak yang berwenang ketika membabat dan
k

membakar hutan;
ah

- Bahwa saksi pernah kerumah Terdakwa Parmanto Bin Suroto


R

si
Alias Parman membicarakan tentang pembabatan tersebut dan
Terdakwa hanya merambat atau merambah;

ne
ng

Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat yang pada


pokoknya menyatakan keberatan atas keterangan saksi, dan keterangan saksi

do
gu

seluruhnya salah;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Ahli sebagai
berikut:
In
A

1. WENDDY ADIGUNA, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan


sebagai berikut:
ah

lik

- Bahwa Ahli menerangkan pernah dilakukan pemeriksaan oleh


penyidik, dan membuat Berita Acara Pemeriksaan didepan penyidik
m

ub

sudah benar;
- Bahwa Ahli menerangkan mengerti untuk dimintai keterangan
ka

didepan persidangan sehubungan dengan adanya perusakan hutan;


ep

- Bahwa Ahli menerangkan tidak mengetahui kapan dan dimana


ah

kejadian perusakan hutan tersebut;


R

- Bahwa Ahli menerangkan menempuh pindidkan sebagai berikut:


es

- SD lulus tahun 1990 di Sidoarjo;


M

ng

- SMP lulus tahun 1993 di SMP Negeri I Gersik;


on

Halaman 30 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- SMA lulus tahun 1996 di Negeri 2 Ngawi

R
- Sarjana pada Unesa Surabaya lulus tahun 2002;

si
- Bahwa Ahli menerangkan menjadi menjadi Pengawai Negeri Sipil

ne
ng
sejak tahun 2003, dan Bahwa Ahli menerangkan Jabatan saat ini yaitu
Staf seksi pemantapan dan perpetaan kawasan hutan sebagai penelaah
penggunaan kawasan hutan bidang pemantapan kawasan hutan dan

do
gu konservasi alam Dinas Kehutanan Prtopinsi Jawa Timur;
- Bahwa Ahli menerangkan belum menerbitkan karya ilmiah, akan

In
A
tetapi Bahwa Ahli menerangkan pernah mengikuti pelatihan kehutanan;
- Bahwa Ahli menerangkan berdasarkan pasal 5 ayat 1 UU Nomor
ah

41 Tahun 1999, hutan ada 2 (dua), yaitu: 1.Hutan Negara dan 2. Hutan

lik
Hak, sedangkan berdasarkan pasal 6 ayat 2 UU Nomor 41 tahun 1999,
bahwa berdasarkan fungsi pokok hutan dibagi 3 (tiga) yaitu:
am

ub
1. Hutan konservasi;
2. Hutan Lindung; dan
ep
3. Hutan Produksi;
k

- Bahwa Ahli menerangkan perbedaannya yaitu Hutan Konservasi


ah

adalah hutan dengan ciri khas tertenu, yang mempunyai fungsi pokok
R

si
pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya, sedangkan Hutan Lindung adalah yang mempunyai

ne
ng

fungsi pokok sebagai pelindung sisem penyangga kehidupan untuk


mengatur tata air, mencegah banjir mengendalikan erosi, mencegah

do
gu

intrusi air laut, memeliharan kesuburan tanah dan Hutan Produksi


adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hail
hutan;
In
A

- Bahwa Ahli menerangkan tidak mengetahui dasar apa yang


digunakan untuk menentukan Hutang Lindung atau hutan Produksi
ah

lik

- Bahwa Ahli menerangkan Ijin yang dimiliki agar bisa


memanfaatkan hutan, yaitu ijin pemanfatan;
m

ub

- Bahwa Ahli menerangkan ada perbedaan antara pemanfaatan


hutan dengan kegunaan hutan yaitu: Pemanfatan hutan adalah kegiatan
ka

untuk memanfaatkan kawasan hutan, memanfaatkan jasa lingkungan,


ep

memanfaatkan hasil hutan kayu dan bukan hutan kayu serta memugut
ah

hasil hutan dan bukan hutan secara optimal untuk kesejahteraan


R

masyarakat dan tetap menjaga kelestariannya, sedangkan Kegunaan


es

Hutan, adalah sebagian pengunaan kawasan hutan untuk kepentingan


M

ng

on

Halaman 31 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembangunan diluar kegiatan kehutanan tanpa mengubah fungsi dan

R
peruntukan kawasan hutan tersebut;

si
- Bahwa Ahli menerangkan yang berhak mengajukan pemanfatan

ne
ng
dan kegunaan hutan, yaitu perorangan dan badan hukum;
- Bahwa Ahli menerangkan tata cara permohonan pemanfatan dan
kegunaan hutan diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan

do
gu Kehutanan RI Nomor:P.50/MENLHK/SEKJEN/KUM.1/6/2016 tentang
Pedoman pinjam pakai kawasan hutan, bahwa permohonan ijin pinjam

In
A
pakai kawasan hutan langsung diajukan keada Menteri melalui Kepada
Badan Koordinasi Penanaman Modl (BPPM), yang bersifat komersial,
ah

sedangkan non komersial adalah permohonan ijin pinjam pakai

lik
kawasan hutan langsung ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
dan Permohonan ijin pinjam pakai kawasan hutan harus memenuhi
am

ub
syarat administrasi dan teknis;
- Bahwa Ahli menerangkan tidak mengetahui apakah LMDH
ep
(Lembaga Masyarakat Desa Hutan) “Sari Tani” memiliki ijin pinjam pakai
k

kawasan hutan atau tidak;


ah

- Bahwa Ahli menerangkan untuk penebangan juga harus memiliki


R

si
ijin, namun untuk penebangan kayu bukan wewenang saksi;
- Bahwa Ahli menerangkan, dimana LMDH (Lembaga Masyarakat

ne
ng

Desa Hutan) “Sari Tani” tidak diperbolehkan menebang kayu di kawasan


hutan tanpa ijin;

do
gu

- Bahwa Ahli menerangkan, dimana pihak Perum Perhutani tidak


diperbolehkan melepaskan kawasan hutan untuk LMDH (Lembaga
Masyarakat Desa Hutan) “Sari Tani”;
In
A

- Bahwa Ahli menerangkan permohonan ijin untuk pinjam pakai


kawasan hutan di ajukan ke Dinas Kehutanan setempat;
ah

lik

- Bahwa Ahli menerangkan Pemanfatan kawasan hutan bisa


dilakukan dengan bentuk kerjasama dengan Perum Perhutani;
m

ub

- Bahwa Ahli menerangkan dalam perkara tindak pidana yang


dilakukan oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman, ahli
ka

sebatas mendapat informasi, data dari pihak kepolisian, saksi kurang


ep

mengetahui;
ah

- Bahwa Ahli menerangkan di hutan lindung tidak diperbolehkan


R

adanya penebangan;
es

4. DONI DWI CAHYONO, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan


M

ng

sebagai berikut:
on

Halaman 32 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Ahli menerangkan pernah dilakukan pemeriksaan oleh

R
penyidik, dan membuat Berita Acara Pemeriksaan didepan penyidik

si
sudah benar;

ne
ng
- Bahwa Ahli menerangkan mengerti untuk dimintai keterangan
didepan persidangan sehubungan dengan adanya perusakan hutan;
- Bahwa Ahli menerangkan tidak mengetahui kapan dan dimana

do
gu kejadian perusakan hutan tersebut, namun tempat kejadiannya ahli
mengetahui yaitu pada petak nomor 12 RPH Ranuyoso dan petak 19 i

In
A
RPH Ranupakis dimana semua masuk dalam kawasan hutan
Lemongan Desa Papringan Kecamatan klakah Kabupaten Lumajang;
ah

- Bahwa Ahli menerangkan menempuh pindidkan sebagai berikut:

lik
- SD di Madiun lulus tahun 1992;
- SMP di Madiun lulus tahun 1995;
am

ub
- SMK/STM di Madiun lulus tahun 1998;
- Bahwa Ahli menerangkan menjadi menjadi Pengawai Negeri Sipil
ep
sejak tahun 1999, dan tugas ahli sekarang sebagai Staf pelaksana
k

pengukuran Departemen Perencaanan, Pengembangan bisnis dan


ah

Pemasaran Perum Perhutani KPH Bojonegoro;


R

si
- Bahwa Ahli menerangkan mulai bertugas sebagai staf pengukuran
dan pemetaan mulai tahun 2008 sampai sekarang, dimana Ahli pernah

ne
ng

mengikuti pelatihan perhutani tentang pemetaan melalui GPS (Global


Positioning System);

do
gu

- Bahwa Ahli menerangkan yang dimaksud dengan kloting, adalah


mengukur dari bentuk gambar dimasukkan dalam hitungan yang
sebenarnya;
In
A

- Bahwa Ahli menerangkan pernah mengambil titik koordinat, dalam


perkara ini, dimana ahli menggunakan alat GPS merk Garmin MAP 78S
ah

lik

dan GPS merk Timble Juno SB;


- Bahwa Ahli menerangkan yang dimaksud dengan Pal batas
m

ub

adalah petunjuk atau tanda batas satu wilayah dengan wilayah lain,
dalam hal ini adalah batas akhir tanah masyarakat dengan tanah milik
ka

perhutani;
ep

- Bahwa Ahli menerangkan telah mengambil titik koordinat pada hari


ah

Kamis tanggal 29 Mei 2017, dengan titik terdekat pada pal batas
R

kawasan hutan dengan tanah pemajekan Desa Papringan Kecamatan


es

Klakah Kabupaten Lumajang, dan ahli mengambil titik kordinat atas


M

ng

dasar permintaan dari KPH Probolinggo;


on

Halaman 33 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Ahli menerangkan, daerah yang dilakukan pemetaan

R
terletak pada petak 12 dan 19 i, dimana ahli mengambil titilk kkoordinat

si
pertama kali di petak nomor 19 i, ada 6 titik, kemudian pada titik petak

ne
ng
nomor 12,
- Bahwa selesih jarak waktu dari penebangan dengan kegiatan
pengukuran tersebut relative lama, hampir 1 (satu) tahun;

do
gu - Bahwa Ahli menerangkan ada hasil pembakaran berupa kayu sisa
pembakaran di kawasan hutan tersebut;

In
A
- Bahwa Ahli menerangkan melihat dari sisa pembakaran dan
pembabatan tersebut adalah pohon berumur 25 (dua puluh lima) tahun;
ah

Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias

lik
Parman di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya
sebagai berikut:
am

ub
- Bahwa Terdakwa dihadapkan dipersidangan ini sehubungan
dengan Terdakwa telah menyuruh saksi Assamu/Samo untuk
ep
melakukan membersihkan lahan hutan;
k

- Bahwa kejadian tersebut pada hari dan tanggal lupa bulan April
ah

2017 sekira jam 07.00 wib di kawasan hutan lindung petak 12 di Dusun
R

si
Gunung Kenek Desa Papringan Kecamatan Klakah, Kabupaten
Lumajang, diatas makam mbah citro;

ne
ng

- Bahwa lahan tersebut adalah bukan milik Terdakwa, hanya beri


kewenangan untuk mengelola, dari pemberian saksi Ilal Hakim atau

do
gu

Laskar Hijau di kawasan Gunung Lemongan Dusun Kenek, Desa


Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, tepatnya pada
petak 12 dan 19 i, serta disana Terdakwa tanami buah-buahan, pisang,
In
A

apokat serta bamboo;


- Bahwa saksi Assamu/Samo membersihkan lahan tersebut dengan
ah

lik

istrinya, dan Terdakwa membayar upah pada saksi Assamu/Samo


sebesar Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) per setengah hari;
m

ub

- Bahwa Terdakwa menyuruh saksi Assamu/Samo untuk


membersihkan lahan selama 3 (tiga) hari;
ka

- Bahwa Terdakwa tidak ada menyuruh kepada saksi Assamu/Samo


ep

untuk menebang, membakar, pohon-pohon, yang Terdakwa perintahkan


ah

hanya membersihkan rumput dan ilalang pada petak 12 dan petak 19i,
R

masalah membakar Terdakwa kurang tahu;


es

- Bahwa luas lahan yang Terdakwa perintahkan kepada Samo


M

ng

Terdakwa tidak mengetahui berapa luas lahannya;


on

Halaman 34 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa kawasan hutan tersebut termasuk kawasan hutan lindung

R
Terdakwa mengerti dan mengetahuinya;

si
- Bahwa Terdakwa dahulu menjadi anggota Laskar Hijau sejak

ne
ng
tahun 2015, namun pada tahun 2017 Terdakwa keluar dari keanggotaan
Laskar Hijau;
- Bahwa saat ini Terdakwa menjadi Ketua LMDH “Sari Tani”, Desa

do
gu Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, namun sampai
kini belum pernah mengadakan kerja sama dengan Pihak Perhutani;

In
A
- Bahwa Terdakwa tidak mengetahui batas-batas petak 12 dengan
petak 19 i;
ah

Bahwa Tujuan mendirikan LMDH tersebut untuk menjembatani

lik
-

kemauan masyarakat dekat hutan dengan Pihak Perhutani, khususnya


menanam pohon sengon;
am

ub
- Bahwa Terdakwa tidak mengetahui kalau Laskar Hijau diberi
kewenangan oleh Perhutani melalui MoU antara Laskar Hijau dengan
ep
Perhutani;
k

- Bahwa Terdakwa ada menjelaskan pada saksi Samo untuk


ah

membersihkan lahan, dan bukan untuk membakar lahan;


R

si
- Bahwa yang dikerjalan saksi Samo yaitu menanam dan
membersihkan lahan;

ne
ng

- Bahwa Terdakwa pernah di tegur saksi Ilal Hakim di petak 19i, dan
saat itu saksi Ilala hanya ngomong “mengapa di bakar”;

do
gu

- Bahwa setahu Terdakwa, semua warga masyarakat di dekat


kawasan hutan menanam pohon sengon;
- Bahwa bentuk kegiatan LMDH “Sari Tani” yaitu, mengadakan
In
A

kegiatan menanam penghijauan dan bakti sosial;


- Bahwa ketika Terdakwa menyuruh saksi Samo untuk
ah

lik

membersihkan lahan tidak mempunyai surat ijin dari yang berwenang,


dan Terdakwa menyuruh saksi Samo untuk membabat lahan tersebut
m

ub

untuk ditanami kembali;


- Bahwa saat ini Terdakwa masih menjabat sebagai Ketua LMDH
ka

Saritani Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang;


ep

Menimbang, bahwa Terdakwa telah mengajukan Saksi yang


ah

mengguntungkan/meringankan (a de charge) sebagai berikut:


R

1. MUHAMMAD MUNIF, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan


es

sebagai berikut:
M

ng

on

Halaman 35 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi mengerti untuk dimintai keterangan sehubungan

R
dengan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman diduga telah

si
melakukan perambahan hutan;

ne
ng
- Bahwa kejadian tersebut saksi tidak mengetahui, namun tempat
kejadiannya berada di kawasan hutan lindung petak nomor 12 dan
petak 19 i di Dusun Gunung Kenek, Desa Papringan, Kecamatan

do
gu Klakah, Kabupaten Lumajang;
- Bahwa yang saksi ketahui Laskar Hijau adalah lembaga Swadaya

In
A
masyarakat yang bergerak dibidang penghijauan lingkungan hutan,
namun kurang maksimal, dikarenakan kurangnya tenaga dan biaya;
ah

Bahwa di hutan lindung tidak ada penebangan pohon bahkan

lik
-

masyarakat sudah menanam sengon;


- Bahwa setahu saksi, Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman
am

ub
keluar dari Laskar Hijau di karenakan ada gesekan/permasalahan
larangan menanam pohon sengon oleh Laskar Hijau, masyarakat
ep
setempat berkeinginan menanam pohon sengon;
k

- Bahwa ketua LMDH “Sari Tani” sekarang adalah Terdakwa


ah

Parmanto Bin Suroto Alias Parman, dan Ketua LMDH Sari Tani
R

si
sebelumnya Parmanto adalah Bapak Kepala Desa Papringan;
- Bahwa alamat tempat tinggal saksi berada di Desa Suberingin,

ne
ng

Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, berdekatan dengan Desa


Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang berjarak 2,5 (dua

do
gu

koma lima) km ;
- Bahwa saksi mengetahhui petak 12, 19 i, karena diberitahu oleh
petugas Perhutani;
In
A

- Bahwa saksi adalah anggota LMDH “Sari Tani”, dan bukan


anggota Laskar Hijau, dan setahu saksi antara LMDH “Sari Tani” telah
ah

lik

melakukan kerja sama dengan Perhutani,


- Bahwa yang ditanam oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias
m

ub

Parman adalah pohon sengon;


- Bahwa saksi mengetahui pihak Perhutani dan Laskar Hijau
ka

menjadikan lereng gunung Lemongan sebagai kawasan penyangga;


ep

- Bahwa setahu saksi dihutan lindung tidak diperbolehkan


ah

menebang pohon;
R

- Bahwa saksi tidak mengetahui kalau Terdakwa Parmanto Bin


es

Suroto Alias Parman menyuruh saksi Samo untuk menebang pohon,


M

ng

dan hanya mengetahui saksi Samo di suruh oleh Terdakwa Parmanto


on

Halaman 36 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bin Suroto Alias Parman untuk membersihkan lahan, dan cerita ini saksi

R
mendengar sendiri dari saksi Samo;

si
- Bahwa Bahwa LMDH Sari Tani mengadakan perjanjian dengan

ne
ng
Perhutani yaitu bagi hasil 70% (tujuh puluh porsen) untuk LMDH “Sari
Tani” dan 30% (tiga puluh porsen) untuk Perhutani;
- Bahwa saksi tidak mengetahui, seberapa luas lahan yang

do
gu diserahkan oleh Perhutani kepada LMDH “Sari Tani”;
- Bahwa saksi tidak mengetahui alasan Terdakwa Parmanto Bin

In
A
Suroto Alias Parman keluar dari keanggotaan Laskar Hijau pada tahun
2017;
ah

Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapatnya yang pada

lik
pokoknya membenarkan dan tidak keberatan;
2. NANOK PRIWANDONO, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan
am

ub
sebagai berikut:
- Bahwa saksi tinggal di Desa Papringan, Kecamatan Klakah,
ep
Kabupaten Lumajang, sejak saksi lahir;
k

- Bahwa saksi mengetahui adanya LMDH “Sari Tani” yang berada di


ah

Desa Papringan yang sekarang ketuanya Sdr Parmanto (Terdakwa);


R

si
- Bahwa saksi tahu tentang LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)
yaitu Laskar Hijau, akan tetapi saksi tidak mengetahui berapa jumlah

ne
ng

anggota Laskar Hijau;


- Bahwa setahu saksi LSM Laskar Hijau dilakukan sendiri-sendiri

do
gu

atau perorangan, dan tidak semua warga masyarakat yang senang


dengan kegiatan Laskar Hijau;
- Bahwa tentang pembagian bagi hasil antara LMDH dengan
In
A

Perhutani setahu saksi 70% untuk LMDH Saritani/masyarakat dan 30%


untuk Perhutani;
ah

lik

- Bahwa setahu saksi di gunung Lemongan dahulu sering terjadi


illegal loging, dan di hutan lindung tidak diperbolehkan menebang
m

ub

pohon, yang diperbolehkan hanya menanam;


- Bahwa setahu saksi, masyarakat Desa Papringan yang berada
ka

dekat dengan hutan mengerti dan mengetahui kalau kawasan hutan


ep

bukan hak milik;


ah

- Bahwa yang diperbolehkan ditanam di hutan yaitu buah-buahan


R

sejenis kopi, apokat dll;


es

- Bahwa saksi mengetahui jika Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias


M

ng

Parman adalah anggota Laskar Hijau, dan saksi juga mengetahui jika
on

Halaman 37 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman adalah Ketua LMDH,

R
namun nama LMDH-nya saksi kurang mengerti;

si
- Bahwa saksi tidak mengetahui LMDH yang diketuai oleh Terdakwa

ne
ng
Parmanto Bin Suroto Alias Parman telah mengadakan perjanjian
dengan pihak Perum Perhutani;
- Bahwa saksi tidak kenal dengan saksi Samo, dan saksi tidak

do
gu mengetahui jika Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman yang
menyuruh saksi Samo membersihakan lahan;

In
A
- Bahwa yang saksi ketahui dalam perkara ini hanya Terdakwa
Parmanto Bin Suroto Alias Parman telah ditangkap Polisi;
ah

Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapatnya yang pada

lik
pokoknya membenarkan dan tidak keberatan;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai
am

ub
berikut:
1. 1 (satu) batang tunggak pohon dalam keadan terbakar;
ep
2. Beberapa batang kayu sisa pembakaran.
k

3. 1 (satu) buat alat pertanian berupa garu;


ah

4. 1 (satu) timba;
R

si
5. 1 (satu) buah bak;
6. 1 (satu) tempat hasil pertanian terbuat dari anyaman bamboo;

ne
ng

7. Sebilah Celurit.
Menimbang, bahwa selanjutnya telah dilakukan pemeriksaan setempat

do
gu

dalam perkara ini pada hari Jum’at tanggal 10 Agustus 2018, sebagaimana
tercantum dalam Berita Acara Persidangan;
Menimbang, bahwa terhadap hal-hal yang relevan yang terjadi selama
In
A

proses persidangan namun belum dimuat dalam putusan ini cukup dimuat
dalam Berita Acara Persidangan dan dianggap telah termuat dan
ah

lik

dipertimbangkan dalam putusan ini sebagai satu kesatuan yang utuh dan tidak
terpisahkan;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang


diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
ka

- Bahwa berawal ketika saksi Samo Bahwa disuruh oleh Terdakwa


ep

Parmanto Bin Suroto Alias Parman untuk membersihkan lahan dengan


ah

mendapatkan upah dari Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman


R

sebesar Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) untuk setengah harinya,
es

dan saksi Samo membersihkan lahan yang disuruh oleh Terdakwa pada
M

ng

hari dan tanggal yang saksi Samo tidak ingat akan tetapi sekitar bulan
on

Halaman 38 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
April 2017 sekira jam 07.00 WIB, dimana Terdakwa Parmanto Bin

R
Suroto Alias Parman datang kerumah saksi Samo dan setelah itu saksi

si
Samo langsung berangkat menuju lahan untuk membersihkan, dan

ne
ng
saksi Samo melakukan membersihkan lahan tersebut bersama dengan
istrinya, dan yang dibersihkan oleh saksi Samo yaitu rumput, menebang
pohon pisang, menebang pohon durian, menebang pohon alpukat,

do
gu menebang pohon pinang, dan jumlah pohon yang saksi tebang banyak
dan selanjutnya membakar rumput-rumput dan potongan kayu diareal

In
A
lahan yang saksi bersihkan atas perintah Terdakwa Parmanto Bin
Suroto Alias Parman;
ah

Bahwa yang memberitahu/menunjukkan tempat lokasi lahan yang

lik
-

akan saksi Samo bersihkan adalah Terdakwa Parmanto Bin Suroto


Alias Parman, dan menurut keterangan dari Terdakwa, setelah lahan
am

ub
tersebut dibersihkan, akan ditanami lagi oleh Terdakwa akan tetapi
saksi Samo tidak mengetahui akan ditanam apa oleh Terdakwa;
ep
- Bahwa saksi Samo tidak mengetahui jika lahan yang disuruh oleh
k

Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman adalah termasuk hutan


ah

lindung petak nomor 12 di Dusun Gunung Kenek, Desa Papringan


R

si
Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, diatas makam/kuburan mbah
Citro, dan saksi Samo membersihkan lahan tersebut selama 3 (tiga) hari

ne
ng

mulai dari jam 7.00 WIB sampai dengan jam 11.00 WIB;
- Bahwa ketika saksi Samo membersihkan lahan tersebut sempat

do
gu

bertemu dengan saksi Ilal Hakim bersama temannya yang tidak kenal;
- Bahwa saksi Ilal Hakim, saksi Hariyanto dan saksi Lukman Hakim
adalah anggota tim LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yaitu Laskar
In
A

Hijau yang bergerak dilingkungan hidup khususnya untuk hutan lindung


di gunung lemongan;
ah

lik

- Bahwa kejadian pengrusakan hutan tersebut diketahui oleh saksi


Ilal Hakim, saksi Hariyanto dan saksi Lukman Hakim pada hari Senin
m

ub

tanggal 17 April 2017 sekira jam 10.00 WIB di kawasan hutan lindung
petak 12 di Dusun Gunung Kenek Desa Papringan Kecamatan Klakah,
ka

Kabupaten Lumajang, dimana yang melakukan perusakan hutan


ep

lindung tersebut adalah Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman


ah

bersama dengan saksi Samo bersama istrinya dengan cara adalah


R

menebang, membakar, pohon-pohon yang ada di hutan lindung pada


es

petak 12 tersebut, ketika saksi Ilal Hakim dan saksi Hariyanto menuju
M

ng

kekawasan hutan lindung petak nomor 12 Dusun Gunung Kenek, Desa


on

Halaman 39 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, berniat untuk

R
mengecek tanaman yang ada ditempat tersebut dan ternyata saat itu

si
ada Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman sedang merusak

ne
ng
tanaman yang ada disitu, saat itu sempat ditegur oleh saksi Ilal Hakim
dan saksi Hariyanto untuk tidak diteruskan, namun Terdakwa Parmanto
Bin Suroto Alias Parman diam saja/tidak mengiraukan;

do
gu - Bahwa kemudian pada hari Jum’at tanggal 18 April 2017 sekira
jam 10.00 WIB, saksi Ilal Hakim, dan saksi Lukman Hakim menuju

In
A
kawasan hutan lindung petak nomor 12 Dusun Gunung Kenek, Desa
Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang bermaksud untuk
ah

menanami lahan yang telah dirusak oleh Terdakwa Parmanto Bin

lik
Suroto Alias Parman, lalu saksi Ilal Hakim, dan saksi Lukman Hakim
melihat asap dengan segera menuju asal asap, ternyata diketahui saat
am

ub
itu saksi Samo dan istrinya sedang membakar, lalu saksi Ilal Hakim, dan
saksi Lukman Hakim menyuruh kepada saksi Samo dan istrinya untuk
ep
mematikan api yang masih menyala, kemudian saksi Ilal Hakim, dan
k

saksi Lukman Hakim bertanya kepada saksi Samo “siapa yang


ah

menyuruh umtuk membakar hutan?”, oleh saksi Samo menjawab “di


R

si
suruh oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman”, kemudian
ditanya lagi “dibayar berapa?”, lalu dijawab oleh saksi Samo di bayar

ne
ng

Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) per setengah hari;


- Bahwa kemudian pada hari Sabtu tanggal 29 April 2017, saksi Ilal

do
gu

Hakim kembali lagi ke kawasan hutan lindung petak nomor 12 Dusun


Gunung Kenek, Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten
Lumajang, bersama saksi Lukman Hakim, disana bertemu kembali
In
A

dengan saksi Samo dan istrinya sedang membakar lahan dikawasan


hutan, akan tetapi saksi Ilal Hakim, dan saksi Lukman Hakim tidak
ah

lik

menegur, hanya membawa potongan pohon dari penebangan yang


dilakukan oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman dan
m

ub

pekerjanya yaitu saksi Samo dan istrinya, untuk dilaporkan kepada yang
berwajib, setelah itu Petugas mendatangi lokasi / hutan lindung, untuk
ka

diambil kayu bekas pembakaran, sebagai barang bukti;


ep

- Bahwa luas lahan yang di tebang dan di bakar oleh Terdakwa


ah

Parmanto Bin Suroto Alias Parman dan pekerjanya yaitu saksi Samo
R

dan istrinya, berdasarkan keterangan saksi Eko Hariyono lebih kurang


es

0.25 (nol koma dua puluh lima) Ha;


M

ng

on

Halaman 40 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi Ilal Hakim, dan keterangan

R
saksi Samo, dimana saksi Samo telah menebang dan membakar

si
tanaman di hutan lindung tersebut, dengan mengunakan alat sabit, dan

ne
ng
tujuan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman menebang pohon-
pohon di hutan lindung untuk membuka hutan lindung dan selanjutnya
ditanami lagi;

do
gu - Bahwa kerugian yang dialami oleh LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat) yaitu Laskar Hijau dengan jumlah kerugian

In
A
Rp.105.000.000,- (seratus lima juta rupiah), dan jumlah kerugian itu
saksi hitung hanya biaya pembibitan serta pemeliharaannya saja;
ah

Bahwa jarak antara Kawasan Hutan Lindung dengan tempat

lik
-

pembakaran yaitu lebih kurang 50 (lima puluh) meter, dan ada batas
antara Hutan Lindung dengan yang bukan Hutan Lindung, yaitu berupa
am

ub
patok yang terbuat dari beton;
- Bahwa LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yaitu Laskar Hijau
ep
dibentuk pada tahun 2008, adapaun struktur organisasinya yaitu Ketua
k

saksi A’Ak Abdullah Al-Kudus, Sekertaris saksi Ilal Hakim, dan kegiatan
ah

dari Laskar Hijau yaitu menghijaukan, menanam tumbuh-tumbuhan


R

si
seperti jambu, apokat, dan lain, pada pokoknya pohon yang
menghasilkan buah-buahan, di Gunung Lemongan yang berada di

ne
ng

Dusun Gunung Kenek, Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten


Lumajang, dan yang menjadi anggota Laskar Hijau adalah penggurus

do
gu

atau relawan dan anggota masyarakat sekitar hutan;


- Bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman pernah
menjadi Anggota Laskar Hijau, namun sekarang telah keluar dari
In
A

keanggotaan dan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman saat ini
menjadi Ketua LMDH SARI TANI Desa Kapringan, Kecamatan Klakah
ah

lik

Kabupaten Lumajang;
- Bahwa ada perjanjian atau MoU antara LSM (Lembaga Swadaya
m

ub

Masyarakat) yaitu Laskar Hijau dengan Perum Perhutani, tentang


penggelolan Hutan lindung, pada tahun 2017 yang isinya memuat
ka

tanaman apa saja yang boleh dan tidak boleh ditanam di area Hutan
ep

Lindung tersebut;
ah

- Bahwa LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yaitu Laskar Hijau


R

bergerak dibidang penghijauan lahan pertanian, berdiri pada tahun


es

2008, tepatnya tangal 28 Desember 2008, dan kantor Perkumpulan


M

ng

Laskar Hijau berda di Desa Klakah, Kecamatan Klakah, Kabupaten


on

Halaman 41 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lumajang, dan telah memiliki AKTA PENDIRIAN oleh Notaris Rahmadi

R
Hakim. SH di Lumajang, dimana Tujuan dan maksud didirikan

si
Perkumpulan Laskar Hijau yaitu memulihkan ekosisitem di Gunung

ne
ng
Lemongan dalam bentuk kerja penghijauan dengan konsep hutan
setaman, dan LSM LASKAR HIJAU berkerja sama dengan pihak Perum
Perhutani khususnya dengan Kesatuan Pemangku Hutan (KPH)

do
gu Probolinggo, pada tahun 2017, karena letak Gunung Lemongan berada
pada pengelolaan KPH Probolinggo dengan tujuan dari pada kerja

In
A
sama yaitu melestarikan kawasan hutan lindung gunung Lemongan
dalam bentuk gerakan tanaman konvervasi dan tanaman buah berkayu,
ah

memelihara, perlindungan dan manfaat secara berkelanjutan, agar

lik
dapat berfungsi secara baik;
- Bahwa obyek/letak yang diperjanjikan tersebut berada di Hutan
am

ub
Lindung petak nomor 12 RPH Ranuyoso, BKPH Klakah, seluas 1.958, 3
Ha, dengan pembagian wilayah yaitu Hutan Lindung petak 19 b RPH
ep
Ranupakis, BKPH Klakah seluas 139,9 Ha, Hutan Produksi petrak 19 c
k

RPH Ranupakis, BPKH Klakah, KPH Probolinggo seluas 32,6 Ha, dan
ah

Gunung Tongguh difungsikan sebagai Kawasan Perlindungan Setempat


R

si
(KPS), dan total luas lahan yang dikelola oleh LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat) yaitu Laskar Hijau seluas lebih kurang 50 (lima puluh) Ha;

ne
ng

- Bahwa ada tanda khusus pembatas antar kawasan Hutan


konservasi dengan yang bukan Hutan konservasi atau Hutan Lindung

do
gu

yaitu berupa tonggak terbuat dari beton, dan lokasi penebangan dan
pembakaran yang dilakukan oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias
Parman dan pekerjanya yaitu saksi Samo dan istrinya ada pada petak
In
A

nomor 12, yang termasuk Kawasan Hutan Lindung;


- Bahwa fungsi utama Hutan Lindung sebagai cadangan air,
ah

lik

sebagai sabuk gunung (Grenn Belt), dan jarak antara kawasan hutan
lindung dengan pemukiman sekitar 2.5 (dua kom lima) Kilometer;
m

ub

- Bahwa berdasarkan pasal 5 ayat 1 UU Nomor 41 Tahun 1999,


hutan ada 2 (dua), yaitu: 1.Hutan Negara dan 2. Hutan Hak, sedangkan
ka

berdasarkan pasal 6 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


ep

41 tahun 1999 tentang kehutanan, dimana berdasarkan fungsi pokok


ah

hutan dibagi 3 (tiga) yaitu: 1. Hutan konservasi, 2. Hutan Lindung dan 3.


R

Hutan Produksi;
es

- Bahwa perbedaan yaitu Hutan Konservasi adalah hutan dengan


M

ng

ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan


on

Halaman 42 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, sedangkan

R
Hutan Lindung adalah yang mempunyai fungsi pokok sebagai pelindung

si
sisem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir

ne
ng
mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, memeliharan kesuburan
tanah dan Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai
fungsi pokok memproduksi hail hutan;

do
gu - Bahwa perbedaan antara pemanfaatan hutan dengan kegunaan
hutan yaitu: Pemanfatan hutan adalah kegiatan untuk memanfaatkan

In
A
kawasan hutan, memanfaatkan jasa lingkungan, memanfaatkan hasil
hutan kayu dan bukan hutan kayu serta memugut hasil hutan dan bukan
ah

hutan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat dan tetap

lik
menjaga kelestariannya, sedangkan Kegunaan Hutan, adalah sebagian
pengunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan diluar
am

ub
kegiatan kehutanan tanpa mengubah fungsi dan peruntukan kawasan
hutan tersebut, dimana tata cara permohonan pemanfatan dan
ep
kegunaan hutan diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
k

Kehutanan RI Nomor: P.50 / MENLHK / SEKJEN / KUM.1 / 6 / 2016


ah

tentang Pedoman pinjam pakai kawasan hutan;


R

si
- Bahwa permohonan ijin pinjam pakai kawasan hutan langsung
diajukan keada Menteri melalui Kepada Badan Koordinasi Penanaman

ne
ng

Modal (BPPM), yang bersifat komersial, sedangkan non komersial


adalah permohonan ijin pinjam pakai kawasan hutan langsung ke

do
gu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Permohonan ijin pinjam


pakai kawasan hutan harus memenuhi syarat administrasi dan teknis;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
In
A

mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas,


Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan
ah

lik

kepadanya;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum
m

ub

dengan dakwaan subsideritas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu


mempertimbangkan dakwaan primer sebagaimana diatur dalam Pasal 94 ayat
ka

(1) huruf (a) Jo. Pasal 19 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
ep

2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusak Hutan, yang unsur-


ah

unsurnya adalah sebagai berikut:


R

1. Unsur orang perseorangan;


es
M

ng

on

Halaman 43 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Unsur dengan sengaja menyuruh, mengorganisasi, atau menggerakkan

R
pembalakan liar dan/ atau penggunaan kawasan hutan secara tidak sah

si
sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 huruf a;

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim
mempertimbangkan sebagai berikut:
Ad.1. Unsur orang perseorangan;

do
gu Menimbang, bahwa orang perseorangan selaku pendukung hak dan
kewajiban berada pada kedudukan yang sangat penting, sehingga hukum harus

In
A
menentukan apa dan siapa yang dapat menjalankan hak dan kewajiban maka
orang perorangan dipandang memiliki kewenangan hukum;
ah

Menimbang, bahwa unsur orang perorangan memiliki defenisi setiap

lik
subjek hukum yang dapat diminta pertanggungjawaban atas perbuatan subjek
hukum, dimana subjek hukum yang dimaksud adalah individu atau pun badan
am

ub
hukum yang memiliki hak dan kewajiban untuk dapat diminta
pertanggungjawaban atas perbuatan yang dilakukan oleh individu sebagai
ep
subjek hukum;
k

Menimbang, bahwa orang perorangan dalam unsur ini memiliki


ah

pengertian setiap orang yang melakukan perbuatan perusakan hutan di wilayah


R

si
hukum Indonesia dan/atau berakibat hukum di wilayah hukum Indonesia;
Menimbang, bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman

ne
ng

berdasarkan keterangan saksi-saksi yang diajukan kedepan persidangan, dan


berdasarkan keterangan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman

do
gu

mengakui identitasnya didalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang


diduga telah melakukan tindak pidana sebagaimana tercantum didalam surat
dakwaan Penuntut Umum, dan juga telah bersesuaian dengan identitasnya
In
A

didalam perkara ini, sehingga tidak terjadi Eror In Persona terhadap siapa yang
akan mempertanggung jawabkan atas suatu tindak pidana;
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka


unsur orang perorangan telah terpenuhi secara sah dan meyakinkan ada pada
m

ub

diri Terdakwa;
Ad.2. Unsur dengan sengaja menyuruh, mengorganisasi, atau
ka

menggerakkan pembalakan liar dan/ atau penggunaan kawasan


ep

hutan secara tidak sah sebagaimana dimaksud dalam pasal 19


ah

huruf (a);
R

Menimbang, bahwa unsur ini memiliki sifat alternatif, sehingga cukup


es

salah satu bagian dari unsur ini yang terbukti ada pada perbuatan Terdakwa;
M

ng

on

Halaman 44 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan terlebih dahulu

R
mempertimbangkan unsur dengan sengaja sebagai berikut:

si
Menimbang, bahwa menurut memori penjelasan (Memorie van

ne
ng
Toelichting), yang dimaksudkan dengan kesengajaan adalah menghendaki dan
menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya;
Menimbang, bahwa sengaja dalam teori ilmu hukum dikenal dengan

do
gu opzet/dolus ialah Willens (menghendaki) dan Witens (mengetahui), artinya agar
seseorang itu dapat disebut telah memenuhi unsur-unsur opzet, maka terhadap

In
A
unsur-unsur obyektif yang berupa tindakan-tindakan, orang itu harus
menghendaki melakukan tindakan-tindakan tersebut, sedang terhadap unsur-
ah

unsur subyektif yang berupa keadaan-keadaan, terdakwa itu cukup witens atau

lik
mengetahui tentang keadaan-keadaan tersebut. (Delik-delik Khusus
Kejahataan-kejahatan terhadap Kepentingan Hukum Negara, Drs. P.A.F.
am

ub
Lamintang, S.H. Cetakan Pertama, Sinar Baru, hal. 441);
Menimbang, bahwa terhadap teori opzet ini telah berkembang 2 (dua)
ep
teori yaitu:
k

a. Teori kehendak (wills theori) dari von Hippel mengatakan bahwa


ah

opset itu sebagai suatu “de will” atau kehendak, dengan alasan karena
R

si
tingkah laku (handeling) itu merupakan suatu pernyataan kehendak.
Yang mana kehendak itu dapat ditujukan kepada suatu perbuatan

ne
ng

tertentu (formale opset) yang kesemuanya dilarang dan diancam


dengan pidana oleh undang-undang;

do
gu

Bahwa menurut teori kehendak, sengaja adalah kehendak untuk


mewujudkan unsur-unsur delik dalam rumusan undang-undang,
sedangkan menurut teori pengetahuan atau teori membayangkan,
In
A

manusia tidak mungkin dapat menghendaki suatu akibat karena


manusia hanya dapat menginginkan, mengharapkan atau
ah

lik

membayangkan adanya suatu akibat, sehingga dapat dikatakan


“sengaja” apabila suatu akibat yang ditimbulkan karena suatu tindakan
m

ub

dibayangkan sebagai maksud tindakan itu dan karena itu tindakan yang
bersangkutan dilakukan sesuai dengan bayangan yang terlebih dahulu
ka

telah dibuat;
ep

b. Teori bayangan/pengetahuan (Voorstellings Theori) dari frank atau


ah

“Waarschijulytheids-theori” dari Van Bemelen yang mengatakan bahwa


R

perbuatan itu memang dikehendaki pembuat, akan tetapi akibat


es

daripada perbuatan tersebut paling jauh hanyalah dapat diharapkan


M

ng

on

Halaman 45 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akan terjadi oleh pembuat, setidaknya masalah tersebut akan dapat

R
dibayangkan akan terjadi oleh pembuat;

si
Bahwa teori pengetahuan atau teori membayangkan ini menitik

ne
ng
beratkan pada apa yang diketahui atau dibayangkan si pembuat, ialah
apa yang akan terjadi pada waktu ia berbuat, karena dalam kehendak
dengan sendirinya diliputi pengetahuan, sehingga untuk menghendaki

do
gu sesuatu,orang lebih dahulu sudah harus mempunyai pengetahuan
(gambaran) tentang sesuatu itu, akan tetapi apa yang diketahui

In
A
seseorang belum tentu saja dikehendaki olehnya, karena pada
prinsipnya kehendak merupakan arah, maksud atau tujuan, hal mana
ah

berhubungan dengan motif (alasan pendorong untuk berbuat) dan

lik
tujuan perbuatannya;
Menimbang, bahwa ada berebrapa jenis kesengajaan yang dikenal
am

ub
dalam hukum pidana adalah:
1. Kesengajaan yang bersifat tujuan;
ep
Bahwa dengan kesengajaan yang bersifat tujuan, si pelaku dapat
k

dipertanggung jawabkan dan mudah dapat dimengerti oleh khalayak ramai.


ah

Apabila kesengajaan seperti ini ada pada suatu tindak pidana, si pelaku
R

si
pantas dikenakan hukuman pidana. Karena dengan adanya kesengajaan
yang bersifat tujuan ini, berarti si pelaku benar-benar menghendaki

ne
ng

mencapai suatu akibat yang menjadi pokok alasan diadakannya ancaman


hukuman ini;

do
gu

2. Kesengajaan secara keinsyafan kepastian;


Kesengajaan ini ada apabila si pelaku, dengan perbuatannya tidak
bertujuan untuk mencapai akibat yang menjadi dasar dari delik, tetapi ia
In
A

tahu benar bahwa akibat itu pasti akan mengikuti perbuatan itu. Dengan
kata lain bahwa perbuatannya pasti akan menimbulkan akibat lain. Tapi
ah

lik

pelaku mengambil resiko terjadinya akibat lain demi tercapainya akibat


utama;
m

ub

3. Kesengajaan secara keinsyafan kemungkinan.


Kesengajaan ini yang terang-terang tidak disertai bayangan suatu kepastian
ka

akan terjadi akibat yang bersangkutan, melainkan hanya dibayangkan suatu


ep

kemungkinan belaka akan akibat itu.


ah

Menimbang, bahwa konsekuensi kesengajaan adalah keadaan pelaku


R

atau Terdakwa yang menentukan sesuatu perbuatan yang dikehendaki oleh


es

Terdakwa, maka pertama harus dibuktikan bahwa perbuatan itu sesuai dengan
M

ng

motifnya untuk berbuat dan tujuan yang hendak dicapai, kedua yang harus
on

Halaman 46 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dibuktikan adalah antara motif, perbuatan dan tujuan harus ada hubungan

R
kausal dalam batin pelaku atau Terdakwa, sehingga untuk dapat membuktikan

si
unsur sengaja maka tidak bisa terlepas dari unsur perbuatan yang

ne
ng
menyertainya;
Menimbang, bahwa berawal ketika saksi Samo telah disuruh oleh
Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman untuk membersihkan lahan

do
gu dengan mendapatkan upah dari Terdakwa sebesar Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu
rupiah) untuk setengah harinya, dan saksi Samo membersihkan lahan yang

In
A
disuruh oleh Terdakwa tersebut seluas lebih kurang 3 (tiga) kedok, hal tersebut
disampaikan oleh Terdakwa pada hari dan tanggal yang saksi Samo tidak ingat
ah

akan tetapi sekitar bulan April 2017 sekira jam 07.00 WIB, dimana Terdakwa

lik
Parmanto Bin Suroto Alias Parman datang kerumah saksi Samo dan setelah itu
saksi Samo langsung berangkat menuju lahan untuk membersihkan, dan saksi
am

ub
Samo melakukan membersihkan lahan tersebut bersama dengan istrinya, dan
yang dibersihkan oleh saksi Samo yaitu rumput, menebang pohon pisang,
ep
menebang pohon durian, menebang pohon alpukat, menebang pohon pinang,
k

dan jumlah pohon yang saksi Samo tebang banyak dan selanjutnya membakar
ah

rumput-rumput dan potongan kayu diareal lahan yang dibersihkan atas perintah
R

si
Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman, yang juga menunjukkan tempat
lokasi lahan yang akan saksi Samo bersihkan;

ne
ng

Menimbang, bahwa lahan yang ditunjuk dan disuruh untuk dibersihkan


oleh saksi Samo adalah termasuk hutan lindung petak nomor 12 di Dusun

do
gu

Gunung Kenek, Desa Papringan Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang,


diatas makam/kuburan mbah Citro;
Menimbang, bahwa menurut keterangan dari saksi Samo dan
In
A

keterangan Terdakwa setelah lahan tersebut dibersihkan, akan ditanami lagi


oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman;
ah

lik

Menimbang, bahwa yang menjadi pertanyaan adalah apakah Terdakwa


Parmanto Bin Suroto Alias Parman memiliki unsur kesalahan dalam
m

ub

memerintahkan kepada saksi Samo untuk membersihkan lahan tersebut?;


Menimbang, bahwa kesalahan bisa terjadi karena ketidaksengajaan
ka

ataupun karena kesengajaan. Kesalahan yang terjadi karena ketidak sengajaan


ep

merupakan suatu tindakan atau perbuatan yang tidak dengan suatu kehendak
ah

mengenai kelanjutan perbuatannya atau akibatnya, sedangkan kesalahan


R

karena kesengajaan merupakan suatu tindakan atau perbuatan terlarang sesuai


es

dengan kehendaknya atau akibatnya itu dikehendakinya;


M

ng

on

Halaman 47 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa menurut Noyon, kesalahan berhubungan dengan

R
penerapan hukum positif. Secara umum, ciri-ciri kesalahan yang berhubungan

si
dengan hukum positif adalah :

ne
ng
a. Pelaku mengetahui atau harus dapat mengetahui hakekat dari
tindakannya dan keadaan yang bersamaan dengan tindakannya tersebut;
b. Pelaku mengetahui atau patut harus menduga bahwa tindakannya itu

do
gu bertentangan dengan hukum;
c. Tindakan yang dilakukan, bukan karena sesuatu keadaan jiwa yang

In
A
tidak normal;
d. Tindakan yang dilakukan, bukan karena pengaruh dari sesuatu keadaan
ah

darurat (terpaksa);

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Muhammad Munif
menyatakan di hutan lindung tidak ada penebangan pohon bahkan masyarakat
am

ub
sudah menanam sengon, dan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman
keluar dari Laskar Hijau di karenakan ada gesekan/permasalahan larangan
ep
menanam pohon sengon oleh Laskar Hijau, dimana masyarakat setempat
k

berkeinginan menanam pohon sengon;


ah

Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias


R

si
Parman mengatakan pada saat memerintahkan saksi Samo tidak ada
memerintahkan untuk membakar lahan, hanya untuk membersihkan lahan milik

ne
ng

Terdakwa;
Menimbang, bahwa sesuai dengan keterangan saksi Ilal Hakim yang

do
gu

menyatakan pada hari Senin tanggal 17 April 2017 sekira jam 10.00 WIB, saksi
Ilal Hakim bersama-sama dengan saksi Hariyanto menuju kekawasan hutan
lindung petak nomor 12 Dusun Gunung Kenek, Desa Papringan, Kecamatan
In
A

Klakah, Kabupaten Lumajang, berniat untuk mengecek tanaman, dan ternyata


saat itu ada Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman sedang mengrusak
ah

lik

tanaman yang ada disitu, dan adanya pembakaran lahan yang dilakukan oleh
saksi Samo, dan saat itu saksi Ilal Hakim sempat menegur untuk tidak
m

ub

diteruskan, namun Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman diam saja/tidak
menghiraukan;
ka

Menimbang, bahwa kemudian pada hari Jum’at tanggal 18 April 2017


ep

sekira jam 10.00 WIB, saksi Ilal Hakim, dan saksi Lukman Hakim menuju
ah

kawasan hutan lindung petak nomor 12 Dusun Gunung Kenek, Desa Papringan,
R

Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang bermaksud untuk menanami lahan


es

yang telah dirusak oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman, lalu saksi
M

ng

Ilal Hakim, dan saksi Lukman Hakim melihat asap dengan segera menuju asal
on

Halaman 48 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
asap, ternyata diketahui saat itu saksi Samo dan istrinya sedang membakar, lalu

R
saksi Ilal Hakim, dan saksi Lukman Hakim menyuruh kepada saksi Samo dan

si
istrinya untuk mematikan api yang masih menyala, kemudian saksi Ilal Hakim,

ne
ng
dan saksi Lukman Hakim bertanya kepada saksi Samo “siapa yang menyuruh
umtuk membakar hutan?”, oleh saksi Samo menjawab “di suruh oleh Terdakwa
Parmanto Bin Suroto Alias Parman”, kemudian ditanya lagi “dibayar berapa?”,

do
gu lalu dijawab oleh saksi Samo di bayar Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) per
setengah hari

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta diatas menurut Majelis Hakim
antara motif, perbuatan dan tujuan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias
ah

Parman membayar upah kepada saksi Asamo ada hubungan berdasarkan asas

lik
kausalitas, dimana Terdakwa akan memanfaatkan lahan yang telah dibersihkan
dengan cara dibabat dan dibakar oleh saksi Samo untuk di tanami pohon
am

ub
sengon, sehingga jelas dan nyata adanya suatu kesalahan yang dilakukan oleh
Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman yang memerintahkan kepada
ep
saksi Asamo untuk membersihkan lahan dan selanjut di bakar yang terjadi pada
k

petak 12 dan 19-i, dan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman tidak ada
ah

niat untuk memperbaiki kesalahannya dalam memerintahkan saksi Samo untuk


R

si
membersihkan lahan sementara Terdakwa sendiri berada di Petak 19-i yang
berjarak lebih kurang 50 (lima puluh) meter dari lokasi saksi Samo

ne
ng

membersihkan lahan yang diperintahkan oleh Terdakwa;


Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan

do
gu

mempertimbangkan unsur menyuruh, mengorganisasi, atau menggerakkan


pembalakan liar dan/ atau penggunaan kawasan hutan secara tidak sah
sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 huruf (a);
In
A

Menimbang, bahwa yang dimaksud menyuruh dalam Kamus Besar


Bahasa Indonesia (KBBI), menyuruh adalah memerintah (supaya melakukan
ah

lik

sesuatu);
Menimbang, bahwa berawal ketika saksi Samo disuruh oleh Terdakwa
m

ub

Parmanto Bin Suroto Alias Parman untuk membersihkan lahan dengan


mendapatkan upah dari Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman sebesar
ka

Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) untuk setengah harinya, dan saksi Samo
ep

membersihkan lahan yang disuruh oleh Terdakwa tersebut seluas lebih kurang
ah

3 (tiga) kedok atau 3 (tiga) Ha, pada hari dan tanggal yang saksi Samo tidak
R

ingat akan tetapi sekitar bulan April 2017 sekira jam 07.00 WIB, dimana
es

Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman datang kerumah saksi Samo dan
M

ng

setelah itu saksi Samo langsung berangkat menuju lahan untuk membersihkan,
on

Halaman 49 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan saksi Samo melakukan membersihkan lahan tersebut bersama dengan

R
istrinya, dan yang dibersihkan oleh saksi Samo yaitu rumput, menebang pohon

si
pisang, menebang pohon durian, menebang pohon alpukat, menebang pohon

ne
ng
pinang, dan jumlah pohon yang saksi tebang banyak dan selanjutnya membakar
rumput-rumput dan potongan kayu diareal lahan yang saksi bersihkan atas
perintah Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman, kemudian pada hari

do
gu Jum’at tanggal 18 April 2017 sekira jam 10.00 WIB, saksi Ilal Hakim, dan saksi
Lukman Hakim menuju kawasan hutan lindung petak nomor 12 Dusun Gunung

In
A
Kenek, Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang bermaksud
untuk menanami lahan yang telah dirusak oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto
ah

Alias Parman, lalu saksi Ilal Hakim, dan saksi Lukman Hakim melihat asap

lik
dengan segera menuju asal asap, ternyata diketahui saat itu saksi Samo dan
istrinya sedang membakar, lalu saksi Ilal Hakim, dan saksi Lukman Hakim
am

ub
menyuruh kepada saksi Samo dan istrinya untuk mematikan api yang masih
menyala, kemudian saksi Ilal Hakim, dan saksi Lukman Hakim bertanya kepada
ep
saksi Samo “siapa yang menyuruh umtuk membakar hutan?”, oleh saksi Samo
k

menjawab “di suruh oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman”,
ah

kemudian ditanya lagi “dibayar berapa?”, lalu dijawab oleh saksi Samo di bayar
R

si
Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) per setengah hari;
Menimbang, bahwa kemudian pada hari Sabtu tanggal 29 April 2017,

ne
ng

saksi Ilal Hakim kembali lagi ke kawasan hutan lindung petak nomor 12 Dusun
Gunung Kenek, Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang,

do
gu

bersama saksi Lukman Hakim, disana bertemu kembali dengan saksi Samo dan
istrinya sedang membakar lahan dikawasan hutan, akan tetapi saksi Ilal Hakim,
dan saksi Lukman Hakim tidak menegur, hanya membawa potongan pohon dari
In
A

penebangan yang dilakukan oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman
dan pekerjanya yaitu saksi Samo dan istrinya, untuk dilaporkan kepada yang
ah

lik

berwajib, setelah itu Petugas mendatangi lokasi / hutan lindung, untuk diambil
kayu bekas pembakaran, sebagai barang bukti;
m

ub

Menimbang, bahwa luas lahan yang di tebang dan di bakar oleh saksi
Samo atas perintah Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman lebih kurang
ka

0.25 (nol koma dua puluh lima) Ha;


ep

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan pertimbangan hukum


ah

tersebut diatas maka perbuatan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman
R

yang telah menyuruh saksi Samo dengan memberikan upah untuk


es

membersihkan lahan telah memenuhi makna unsur menyuruh;


M

ng

on

Halaman 50 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa kawasan hutan di Indonesia mempunyai fungsi

R
sebagai fungsi konservasi, fungsi lindung dan fungsi produksi. Dan pada

si
umumnya semua hutan mempunyai fungsi konservasi, lindung dan produksi,

ne
ng
dan setiap wilayah hutan mempunyai kondisi yang berbeda-beda sesuai dengan
keadaan fisik, topografi, flora dan fauna serta keanekaragaman hayati dan
ekosistemnya. Di Indonesia telah ditetapkan ketiga fungsi Kawasan Hutan

do
gu tersebut menjadi fungsi pokok dari hutan. Yang dimaksudkan dengan fungsi
pokok adalah fungsi utama yang diemban oleh suatu hutan, dan fungsi pokok

In
A
dari hutan Indonesia adalah:
1. Fungsi pokok sebagai hutan konservasi;
ah

Hutan konservasi merupakan kawasan hutan dengan ciri khas tertentu,

lik
yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan
dan satwa serta ekosistem-nya. Hutan konservasi terdiri dari : kawasan
am

ub
hutan suaka alam, kawasan hutan pelestarian alam, dan taman buru
2. Fungsi pokok sebagai hutan lindung;
ep
Hutan lindung mempunyai kondisi yang sedemikian rupa sehingga dapat
k

memberi pengaruh yang baik terhadap tanah dan alam sekelilingnya, serta
ah

tata airnya dapat dipertahankan dan dilindungi.


R

si
Didalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 41 tahun 1999 tentang
Kehutanan didalam Pasal 1 ayat 8 mendefinisikan hutan lindung sebagai

ne
ng

kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem


penyangga kehidupan, yaitu untuk:

do
gu

a. mengatur tata air;


b. mencegah banjir;
c. mengendalikan erosi;
In
A

d. mencegah intrusi air laut;


e. memelihara kesuburan tanah;
ah

lik

3. Fungsi pokok sebagai hutan produksi:


Hutan produksi merupakan kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
m

ub

memproduksi hasil hutan, adapaun Hutan produksi terdiri dari:


1. Hutan produksi tetap (HP) adalah hutan yang dapat di eksploitasi
ka

dengan perlakuan cara tebang pilih maupun dengan cara tebang habis.
ep

2. Hutan produksi terbatas (HPT) adalah merupakan hutan yang


ah

hanya dapat dieksploitasi dengan cara tebang pilih. Hutan Produksi


R

Terbatas merupakan hutan yang dialokasikan untuk produksi kayu


es

dengan intensitas rendah. Hutan produksi terbatas ini umumnya berada


M

ng

on

Halaman 51 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
di wilayah pegunungan di mana lereng-lereng yang curam mempersulit

R
kegiatan pembalakan.

si
3. Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi (HPK)

ne
ng
a. Kawasan hutan dengan faktor kelas lereng jenis, tanah dan
intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan dengan angka
penimbang mempunyai nilai 124 atau kurang di luar hutan suaka

do
gu alam dan hutan pelestarian alam.
b. Kawasan hutan yang secara ruang dicadangkan untuk

In
A
digunakan bagi pengembangan transmigrasi, permukiman pertanian
dan perkebunan;
ah

Bahwa berdasarkan Berita Acara Pengambilan titik koordinat tanggal 29

lik
Mei 2017, dan berdasarkan pemeriksaan setempat pada hari Jum’at tanggal 10
Agustus 2018, maka didapati lokasi perambahan dan perusakan kawasan hutan
am

ub
yaitu :
1. Koordinat E : 755407 dan U 9116105;
ep
2. Koordinat E : 755464 dan U 9116117;
k

3. Koordinat E : 755398 dan U 9116100;


ah

4. Koordinat E : 755409 dan U 9116104;


R

si
5. Koordinat E : 755430 dan U 9116107;
6. Koordinat E : 755421 dan U 9116155;

ne
ng

7. Koordinat E : 755407 dan U 9116132;


Sesuai dengan peta hasil pengambilan titik Koordinat dan overlay kedalam Peta

do
gu

Kerja Perum Perhutani, adalah termasuk kawasan hutan lindung pada petak 12,
dan termasuk dalam kawasan hutan produksi pada petak 19-i;
Menimbang, bahwa jarak antara Kawasan Hutan Lindung dengan
In
A

tempat pembakaran yaitu lebih kurang 50 (lima puluh) meter, dan ada batas
antara Hutan Lindung dengan yang bukan Hutan Lindung, yaitu berupa patok
ah

lik

yang terbuat dari beton;


Menimbang, bahwa perjanjian atau MoU antara LSM (Lembaga
m

ub

Swadaya Masyarakat) yaitu Laskar Hijau dengan Perum Perhutani, tentang


penggelolan Hutan lindung, pada tahun 2017 yang isinya memuat tanaman apa
ka

saja yang boleh dan tidak boleh ditanam di area Hutan Lindung tersebut,
ep

dimana obyek/letak yang diperjanjikan tersebut berada di Hutan Lindung petak


ah

nomor 12 RPH Ranuyoso, BKPH Klakah, seluas 1.958, 3 Ha, dengan


R

pembagian wilayah yaitu Hutan Lindung petak 19 b RPH Ranupakis, BKPH


es

Klakah seluas 139,9 Ha, Hutan Produksi petak 19 c RPH Ranupakis, BPKH
M

ng

Klakah, KPH Probolinggo seluas 32,6 Ha, dan Gunung Tongguh difungsikan
on

Halaman 52 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagai Kawasan Perlindungan Setempat (KPS), dan total luas lahan yang

R
dikelola oleh LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yaitu Laskar Hijau seluas

si
lebih kurang 50 (lima puluh) Ha;

ne
ng
Menimbang, bahwa lokasi penebangan dan pembakaran yang
dilakukan oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman dan pekerjanya
yaitu saksi Samo dan istrinya ada pada petak nomor 12, adalah yang termasuk

do
gu Kawasan Hutan Lindung, dimana fungsi utama Hutan Lindung sebagai
cadangan air, sebagai sabuk gunung (Grenn Belt), dan jarak antara kawasan

In
A
hutan lindung dengan pemukiman sekitar 2.5 (dua koma lima) Kilometer;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
ah

mempertimbangkan Nota Pembelaan Penasehat Hukum Terdakwa sebagai

lik
berikut:
Menimbang, bahwa penasehat hukum Terdakwa didalam Nota
am

ub
Pembelaannya menyatakan sebagai berikut:
1. Bahwa Terdakwa tidak memenuhi unsur dengan sengaja menyuruh,
ep
mengorganisasi, atau menggerakkan pembalakan liar dan/atau
k

penggunaan kawasan hutan secara tidak sah, dimana Undang Undang RI


ah

nomor 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan


R

si
Perusakan Hutan telah memberikan “TAFSIR OTHENTHIK” sebagai berikut:
- Pembalakan liar adalah semua kegiatan pemanfaatan hasil hutan

ne
ng

kayu secara tidak sah yang terorganisasi (Pasal 1 Angka 4);


- Penggunaan Kawasan Hutan secara tidak sah adalah kegiatan

do
gu

terorganisasi yang dilakukan di dalam kawasan hutan untuk perkebunan


dan / atau pertambangan tanpa izin Menteri (Pasal 1 Angka 5);
- Terorganisasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh suatu
In
A

kelompok yang terstruktur, yang terdiri atas 2 (dua) orang atau lebih,
dan yang bertindak secara bersama sama pada waktu tertentu dengan
ah

lik

tujuan melakukan perusakan hutan, tidak termasuk kelompok


masyarakat yang tinggal di dalam atau disekitar kawasan hutan yang
m

ub

melakukan perladangan tradsional dan / atau melakuklan penebangan


kayu untuk keperluan sendiri dan tidak untuk tujuan komersial (Pasal 1
ka

Angka 6);
ep

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan


ah

mempertimbangkan Nota Pembelaan Penasehat hukum Terdakwa pada point 1


R

sebagai berikut:
es
M

ng

on

Halaman 53 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya didalam pasal 1 angka 5 dan angka 6

R
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2013 tentang Pencegahan

si
dan Pemberantasan Perusakan Hutan dinyatakan sebagai berikut:

ne
ng
(5) Penggunaan kawasan hutan secara tidak sah adalah kegiatan terorganisasi
yang dilakukan di dalam kawasan hutan untuk perkebunan dan/atau
pertambangan tanpa izin Menteri;

do
gu (6) Terorganisasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh suatu kelompok yang
terstruktur, yang terdiri atas 2 (dua) orang atau lebih, dan yang bertindak

In
A
secara bersama-sama pada waktu tertentu dengan tujuan melakukan
perusakan hutan, tidak termasuk kelompok masyarakat yang tinggal di
ah

dalam atau di sekitar kawasan hutan yang melakukan perladangan

lik
tradisional dan/atau melakukan penebangan kayu untuk keperluan sendiri
dan tidak untuk tujuan komersial.
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) kata organisasi memiliki 2 (dua) pengertian yaitu 1. Sebagai kesatuan
ep
(susunan dan sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dan
k

sebagainya) dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu; 2.


ah

Sebagai kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk


R

si
mencapai tujuan bersama;
Menimbang, bahwa suatu kelompok yang terorganisasi adalah sistem

ne
ng

terorganisasi dimana ada dua orang atau lebih individu yang berhubungan
dalam fungsi yang sama, dalam perkara ini adalah tujuan Terdakwa Parmanto

do
gu

Bin Suroto Alias Parman yang menyuruh serta membayarkan upah kepada
saksi Samo untuk membersihkan lahan yang menjadi tanggung jawab
Terdakwa yang dibagi oleh LSM Laskar hijau untuk ditanami dan dirawat;
In
A

Menimbang, bahwa akan tetapi selanjutnya terjadi pembakaran lahan


pada hutan lindung yang berbatasan dengan areal lahan yang diberikan oleh
ah

lik

LSM Laskar Hijau kepada Terdakwa, sehingga perbuatan 2 (dua) orang atau
lebih untuk mencapai tujuan yang sama menurut Majelis Hakim telah terpenuhi
m

ub

dalam perbuatan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman bersama-sama


dengan saksi Samo;
ka

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan penggunaan kawasan


ep

hutan adalah pada pasal 1 butir ke 5 Peraturan Pemerintah No. 105 tahun 2015
ah

tentang perubahan kedua atas peraturan pemerintah nomor 24 tahun 2010


R

tentang penggunaan kawasan hutan, dimana dinyatakan penggunaan atas


es

sebagian kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan


M

ng

kehutanan tanpa mengubah fungsi dan peruntukan kawasan hutan tersebut;


on

Halaman 54 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya dalam Pasal 4 ayat (1) Peraturan

R
Pemerintah No. 105 tahun 2015 tentang penggunaan kawasan hutan, dimana

si
dinyatakan “Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di

ne
ng
luar kegiatan kehutanan hanya dapat dilakukan untuk kegiatan yang mempunyai
tujuan strategis yang tidak dapat dielakkan” selanjutnya dalam Pasal 6 ayat (1)
Peraturan Pemerintah No. 105 tahun 2015 tentang penggunaan kawasan hutan

do
gu menyatakan Penggunaan kawasan hutan dilakukan berdasarkan izin pinjam
pakai kawasan hutan yang dikeluarkan oleh Menteri, dan ternyata Terdakwa

In
A
Parmanto Bin Suroto Alias Parman tidak memiliki ijin untuk melakukan
pembersihan di kawasan hutan lindung;
ah

Menimbang, bahwa Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman

lik
adalah warga atau kelompok masyarakat yang tinggal di dalam atau di sekitar
kawasan hutan yang melakukan perladangan tradisional dan/atau melakukan
am

ub
penebangan kayu untuk keperluan sendiri, akan tetapi berdasarkan fakta hukum
dan berdasarkan pemeriksaan setempat yang dilakukan oleh Majelis Hakim,
ep
diketahui diatas hutan lindung tersebut telah tumbuh pohon sengon, dan
k

selanjutnya Terdakwa telah menyuruh saksi Samo untuk melakukan


ah

pembersihan dilahan hutan lindung, yang menurut keterangan saksi-saksi dan


R

si
juga keterangan saksi ade charge tujuan terdakwa adalah untuk melakukan
penanaman kayu sengon yang bukan merupakan kayu hutan akan tetapi kayu

ne
ng

yang akan di perjualbelikan atau untuk tujuan komersil sehingga walaupun


terdakwa adalah kelompok masyarakat disekitar kawasan hutan, akan tetapi

do
gu

terdakwa memiliki tujuan yang sifatnya komersil;


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka
nota pembelaan penasehat hukum terdakwa haruslah ditolak dan
In
A

dikesampingkan;
2. Adanya mekanisme Pemanfataan Kawasan Hutan (baik Hutan Lindung
ah

lik

maupun Hutan Produksi pada Wilayah KPH tertentu), diatur dalam:


Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor P. 47 / MENHUT-II/2013 Tentang
m

ub

Pedoman, Kriteria, Dan Standar Pemanfaatan Hutan Di Wilayah Tertentu


Pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Dan Kesatuan Pengelolaan
ka

Hutan Produksi, dimana perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa Parmanto


ep

Bin Suroto Alias Parman adalah sah, karena yang pada saat itu sebagai
ah

Anggota Perkumpulan Laskar Hijau, dan Tanah garapan Terdakwa yang


R

berada didalam Kawasan Hutan Lemongan Petak 12 (Hutan Lindung) dan


es

Petak 19.i. (Hutan Produksi) berasal dari pembagian Perkumpulan Laskar


M

ng

Hijau, dan pada saat disidangkan terdakwa berkedudukan sebagai Ketua


on

Halaman 55 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
LMDH SARI TANI DESA PAPRINGAN yang juga telah memiliki Akta Otentik

R
Tentang Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama

si
Masyarakat (PHBM) dengan Perum Perhutani KPH Probolinggo yang dibuat

ne
ng
dihadapan ARI MUDJANTO, S.H. Notaris dan PPAT di Lumajang pada hari
Rabu, tanggal 10 Januari 2007 sebagaimana perjanjian terlampir;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai

do
gu berikut:
Menimbang, bahwa sejarah pengelolaan hutan di Jawa dan Madura,

In
A
secara modern-institusional dimulai tahun 1897 dengan dikeluarkannya
“Reglement voor het beheer der bosschen van den Lande op Java en
ah

Madoera”, Staatsblad 1897 nomor 61 (disingkat “Bosreglement”) selain itu terbit

lik
pula “Reglement voor den dienst van het Boschwezen op Java en Madoera”
(disingkat “Dienst Reglement”) yang menetapkan aturan tentang organisasi
am

ub
Jawatan Kehutanan, dimana dibentuk Jawatan Kehutanan dengan
Gouvernement Besluit (Keputusan Pemerintah) tanggal 9 Februari 1897 nomor
ep
21, termuat dalam Bijblad 5164. Hutan-hutan Jati di Jawa mulai diurus dengan
k

baik, dengan dimulainya afbakening (pemancangan), pengukuran, pemetaan


ah

dan tata hutan, dan pasca Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus
R

si
1945 dan berdirinya Negara Indonesia tanggal 18 Agustus 1945, hak,
kewajiban, tanggung-jawab dan kewenangan pengelolaan hutan di Jawa dan

ne
ng

Madura oleh Jawatan Kehutanan Hindia Belanda q.q. den Dienst van het
Boschwezen, dilimpahkan secara peralihan kelembagaan kepada Jawatan

do
gu

Kehutanan Republik Indonesia berdasarkan Pasal II Aturan Peralihan Undang-


Undang Dasar Republik Indonesia yang berbunyi: “Segala badan negara dan
peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru
In
A

menurut undang-undang dasar ini”, dan pengelolaan hutan di pulau jawa


menjadi tanggung jawab Perum Perhutani;
ah

lik

Menimbang, bahwa penasehat hukum menyatakan dimana perbuatan


yang dilakukan oleh Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman adalah sah,
m

ub

karena yang pada saat itu sebagai Anggota Perkumpulan Laskar Hijau, dan
Tanah garapan Terdakwa yang berada didalam Kawasan Hutan Lemongan
ka

Petak 12 (Hutan Lindung) dan Petak 19.i. (Hutan Produksi) berasal dari
ep

pembagian Perkumpulan Laskar Hijau;


ah

Menimbang, bahwa LSM Laskar Hijau mendapatkan hak pengeloaan


R

hutan didasarkan pada Perjanjian kerjasama Nomor 17/PK/LH/IV/2017 tentang


es

Penyelamatan Hutan Lindung dan Lingkungan Gunung Lemongan di KPH


M

ng

Probolinggo, dalam hal ini Pihak Perum Perhutani divisi regional Jawa Timur;
on

Halaman 56 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa pada pasal 2 butir M dalam surat perjanjian

R
kerjasama tersebut, dinyatakan “Perlindungan hutan adalah usaha untuk

si
mencegah dan membatasi kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan,

ne
ng
yang disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran, daya-daya alam,
hama dan penyakit, serta mempertahankan dan menjaga hak-hak negara,
masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan investasi

do
gu serta perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan hutan”;
Menimbang, bahwa pengakuan untuk melindungi sumber daya alam

In
A
tertentu yang rentan terhadap eksploitasi, kerusakan dan kepunahan, maka
Pengakuan ini tidak terbatas pada pengakuan tekstual tetapi juga secara
ah

konsisten pengakuan tersebut harus diterapkan, sehingga Perjanjian yang

lik
dilakukan oleh LSM Laskar Hijau dengan Pihak Perum Perhutani divisi regional
Jawa Timur adalah untuk mempertahankan hutan di gunung lemongan dari
am

ub
kerusakan yang dibuat oleh manusia, sehingga perlindungan dan pengamanan
hutan dibutuhkan dengan tujuan mencegah dan meminimalkan kerusakan hutan
ep
serta menjaga hak negara atas hutan dan hasil hutan, dan memiliki nilai
k

strategis dalam kehidupan masyarakat dan negara dimana fungsi hutan sebagai
ah

sumber daya alam hayati, penyangga kehidupan dan merupakan aset yang
R

si
mempunyai manfaat ekologis dan ekonomis;
Menimbang, bahwa hal ini sejalan Peraturan Pemerintah Nomor 45

ne
ng

Tahun 2004 Tentang Perlindungan Hutan, pasal 8 ayat 2 tentang perlindungan


hutan atas kawasan hutan yang telah menjadi areal kerja pemegang izin

do
gu

pemanfaatan kawasan, izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan, izin usaha


pemanfaatan hasil hutan, izin pemungutan hasil hutan, dan pemegang izin
pinjam pakai kawasan hutan dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab
In
A

pemegang izin yang bersangkutan. Perlindungan hutan sebagaimana dimaksud


pada pasal 8 ayat (2) PP 45/2004 meliputi :
ah

lik

a. mengamankan areal kerjanya yang menyangkut hutan, kawasan hutan


dan hasil hutan termasuk tumbuhan dan satwa;
m

ub

b. mencegah kerusakan hutan dari perbuatan manusia dan ternak,


kebakaran hutan, hama dan penyakit serta daya-daya alam;
ka

c. mengambil tindakan pertama yang diperlukan terhadap adanya


ep

gangguan keamanan hutan di areal kerjanya;


ah

d. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal


R

kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat;


es

e. menyediakan sarana dan prasarana, serta tenaga pengamanan hutan


M

ng

yang sesuai dengan kebutuhan.


on

Halaman 57 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa sebagaimana diterangkan oleh saksi Ilal Hakim dan

R
saksi A’ak Abdullah Al Kudus, dimana Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias

si
Parman adalah anggota Laskar Hijau, dimana tujuan LSM ini adalah untuk

ne
ng
penghijauan, dan terdakwa telah diberi wilayah oleh pihak laskar hijau untuk
melakukan penanam buah diwilayah petak kerjanya, akan tetapi Terdakwa
Parmanto Bin Suroto Alias Parman malah memerintahkan ataupun penyuruh

do
gu saksi Samo untuk melakukan pembersihan di petak 12 yang termasuk dalam
Hutan Lindung dan bukan wilyah kerja dari Laskar Hijau sebagai mana

In
A
dimaksud dalam Perjanjian kerjasama Nomor 17/PK/LH/IV/2017 tentang
Penyelamatan Hutan Lindung dan Lingkungan Gunung Lemongan di KPH
ah

Probolinggo;

lik
Menimbang, bahwa selanjutnya Penasehat hukum menyatakan
Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman sebagai Ketua LMDH SARI TANI
am

ub
DESA PAPRINGAN yang juga telah memiliki Akta Otentik Tentang Perjanjian
Kerjasama Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM)
ep
dengan Perum Perhutani KPH Probolinggo yang dibuat dihadapan ARI
k

MUDJANTO, S.H. Notaris dan PPAT di Lumajang pada hari Rabu, tanggal 10
ah

Januari 2007 sebagaimana perjanjian terlampir;


R

si
Menimbang, bahwa pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama
Masyarakat (PHBM) adalah suatu sistem pengelolaan sumberdaya hutan yang

ne
ng

dilakukan bersama oleh Perum Perhutani dan masyarakat desa hutan dan atau
oleh Perum Perhutani dan masyarakat desa hutan dengan pihak yang

do
gu

berkepentingan (stakeholder) dengan jiwa berbagi sehingga kepentingan


bersama untuk mencapai keberlanjutan fungsi dan manfaat sumber daya hutan
dapat diwujudkan secara optimal dan proporsional;
In
A

pentingnya alokasi penggunaan sumber daya alam yang terbatas


secara berkelanjutan dan berkeadilan, berdasarkan pada faktor kebutuhan,
ah

lik

penggunaan oleh generasi sebelumnya, hak kepemilikan/pengusahaan, dan


kepentingan. Hak kepemilikan/pengusahaan merujuk pada proporsi jumlah
m

ub

penduduk, keadilan, dan prioritas penggunaan sumber daya (dalam artian


sumber daya yang ada tidak dihabiskan sekaligus, tetapi digunakan sesuai
ka

dengan prioritas secara bersamaan mencari alternatif sumber lain dan


ep

merevitalisasi sumber daya yang telah digunakan);


ah

Menimbang, bahwa Prinsip dasar dalam PHBM adalah: 1. Prinsip


R

keadilan dan demokratis 2. Prinsip keterbukaan dan kebersamaan 3. Prinsip


es

pembelajaran bersama dan saling memahami 4. Prinsip kejelasan hak dan


M

ng

kewajiban 5. Prinsip pemberdayaan ekonomi kerakyatan 6. Prinsip kerjasama


on

Halaman 58 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kelembagaan 7. Prinsip perencanaan partisipatif 8. Prinsip kesederhanaan

R
sistem dan prosedur 9. Prinsip Perusahaan sebagai fasilitator 10. Prinsip

si
kesesuaian pengelolaan dan karakteristik wilayah;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan keputusan direksi perum perhutani
nomor : 682/kpts/dir/2009 tentang pedoman pengelolaan sumberdaya hutan
bersama masyarakat, pada bab V tentang ruang lingkup pada pasal 6

do
gu menyatakan sebagai berikut:
(1) Pengelolaan sumberdaya hutan bersama masyarakat dilakukan berbasis

In
A
desa hutan dengan ruang lingkup di dalam dan di luar kawasan hutan baik
berbasis lahan maupun bukan lahan dengan mempertimbangkan skala
ah

prioritas berdasarkan perencanaan partisipatif;

lik
(2) Pengelolaan sumberdaya hutan bersama masyarakat dilaksanakan dengan
tidak mengubah status kawasan hutan, fungsi hutan dan status tanah
am

ub
perusahaan.
Menimbang, bahwa meskipun Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias
ep
Parman diposisikan sebagai Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH),
k

akan tetapi berdasarkan fakta hukum diatas, dimana Terdakwa Parmanto Bin
ah

Suroto Alias Parman telah menyuruh saksi Samo untuk membersihkan lahan
R

si
dan juga telah membakar hutan pada petak 12 yang termasuk didalam hutan
lindung untuk tujuan komersil telah merubah status kawasan hutan dan fungsi

ne
ng

hutan, dimana pada petak 12 tersebut telah dinyatakan oleh pihak Perhutani
sebagai wilayah hutan lindung;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka


nota pembelaan penasehat hukum terdakwa haruslah ditolak dan
dikesampingkan;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan dan fakta hukum


tersebut diatas maka seluruh unsur dengan sengaja menyuruh penggunaan
ah

lik

kawasan hutan secara tidak sah sebagaimana dimaksud dalam pasal 19


huruf (a) telah terpenuhi secara sah dan meyakinkan ada pada diri Terdakwa;
m

ub

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 94 ayat (1)
huruf (a) Jo. Pasal 19 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
ka

2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusak Hutan telah terpenuhi,


ep

maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan
ah

melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan primer;


R

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan primer telah terbukti maka


es

dakwaan subsider dan seterusnya tidak perlu dipertimbangkan lagi;


M

ng

on

Halaman 59 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa unsur-unsur dari suatu delik tindak pidana haruslah

R
terpenuhi 2 (dua) unsur yaitu unsur Subjektif dan unsur Objektif;

si
Menimbang, bahwa unsur subjektif adalah unsur yang berasal dari

ne
ng
dalam diri pelaku, asas ini dikenal dengan “an act does not make a person guilty
unless the mind is guilty” atau “actus non facit reum nisi mens sit rea” (tidak ada
hukuman kalau tidak ada kesalahan), dan unsur objektif merupakan unsur dari

do
gu luar diri pelaku yang terdiri atas:
a)------------Perbuatan manusia, hal ini dapat berupa perbuatan aktif dan

In
A
perbuatan pasif;
b)-Akibat (result) dari perbuatan manusia, memiliki sifat membahayakan
atau merusak bahkan menghilangkan kepentingan-kepentingan yang
ah

lik
dipertahankan oleh hukum;
c)----Keadaan-keadaan (Circumstances), pada dasarnya ada 2 hal yaitu
am

pertama keadaan pada saat perbuatan dilakukan, kedua pada saat

ub
setelah perbuatan dilakukan;
d)------------------------------Sifat dapat dihukum dan sifat melawan hukum;
ep
Menimbang, bahwa pelaku suatu tindak pidana harus memenuhi sifat
k

dari melanggar hukum (strafbaar feit), dimana Strafbaar Feit/melanggar hukum


ah

harus memuat berberapa unsur pokok yaitu:


R

si
Suatu perbuatan manusia (menselijk handelingen) tidak hanya terbatas

pada perbuatan saja (een doen) tetapi juga akibat dari suatu perbuatan

ne
ng

(een nalatten);
---------------Perbuatan itu haruslah perbuatan melawan hukum atau suatu

do
perbuatan yang dilarang dan diancam dengan hukuman;
gu

---------------------Perbuatan itu harus dilakukan oleh seseorang yang dapat

dipertanggung jawabkan;
In
A

Menimbang, bahwa berhubung setiap tindak pidana harus bersifat


melawan hukum, maka pertanggungjawaban juga ditujukan / diarahkan kepada
ah

sifat melawan hukum dari perbuatan tersebut, sehingga kesalahan pembuat


lik

yang dipertanggungjawabkannya, juga ditujukan kepada timbulnya akibat tindak


pidana yang bersifat melawan hukum;
m

ub

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak


menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana,
ka

ep

baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya;
ah

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab,


R

maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;


es
M

ng

on

Halaman 60 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah

R
dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan

si
dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang

ne
ng
dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan
terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar

do
gu Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) batang tunggak pohon

In
A
dalam keadan terbakar, beberapa batang kayu sisa pembakaran, 1 (satu) buat
alat pertanian berupa garu,1 (satu) timba, 1 (satu) buah bak, 1 (satu) tempat
ah

hasil pertanian terbuat dari anyaman bamboo, Sebilah Celurit yang telah

lik
dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan dikhawatirkan akan dipergunakan
untuk mengulangi kejahatan, maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut
am

ub
dimusnahkan;
Menimbang, bahwa hutan adalah bagian dari anugrah yang diberikan
ep
oleh Tuhan, dan ini wajib disyukuri karna hutan bnyak memberikan manfaat
k

yang besar pada manusia maupun makhluk- makhluk yang ada disekitarnya.
ah

Maka dari itu sebagai manusia harus menjaga kelestariannya bagi generasi
R

si
sekarang maupun yang akan datang. Di Indonesia banyak terdapat pulau-pulau
kecil maupun pulau besar yang diliputi hutan-hutan yang lebat. Dan ini

ne
ng

merupakan salah satu penyanggah hidup manusia dan makhluk yang lainnya,
bisa juga dikatakan sebagai sumber kemakmuran manusia. Karena hutan yang

do
gu

harus dilindungi karena banyak menyimpan dan menampung air, dan air sangat
dibutuhkan manusia dan ini merupakan bahan baku yang setiap harinya kita
konsumsi. Sehingga hutan harus dijaga dan kita lestarikan, karena tujuannya
In
A

adalah untuk mensejahterakan kelangsungan hidup manusia. Dalam jangka


waktu yang cukup panjang hutan juga bisa disebut suatu kesatuan ekosistem
ah

lik

yang berupa hamparan lahan yang didalamnya terdapat sumber daya alam
hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya
m

ub

yang satu dan juga dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Ekosistem
yang terdapat dikawasan hutan seperti sumber daya alam hayati ini adalah
ka

hubungan timbal balik antara unsur dalam alam. Didalam hutan terdapat hayati
ep

maupun non hayati yang saliang mempengaruhi dan bergantungan. Seperti


ah

tumbuh-tumbuhan dan hewani beserta unsur non hayati disekelilingnya secara


R

bersamaan membentuk suatu ekosistem;


es

Menimbang, bahwa salah satu prinsip dalam hukum lingkungan hidup


M

ng

yaitu Prinsip Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development). Dimana


on

Halaman 61 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Prinsip ini menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan menghendaki

R
terjaminnya kualitas hidup yang baik bagi generasi sekarang dan generasi yang

si
akan datang melalui pelestarian daya dukung ekosistem. Artinya dalam proses

ne
ng
dan capaian pembangunan harus terdapat keseimbangan antara kepentingan
ekonomi, sosial dan pelestarian dan perlindungan ekosistem agar generasi yang
akan datang memiliki kemampuan yang sama untuk mendapatkan kualitas

do
gu hidupnya, dengan pertimbangan tersebut maka putusan yang dijatuhkan
terhadap Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman dapat dipandang suatu

In
A
putusan yang adil bagi manusia dan lingkungan hidup sebagai satu ekosistem
yang saling membutuhkan sehingga tercapai keseimbangan hidup manusia dan
ah

alam sebagai ciptaan yang sama dari Tuhan Yang Maha Esa;

lik
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa,
maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan
am

ub
yang meringankan Terdakwa;
Keadaan yang memberatkan:
ep
- Bahwa perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat;
k

- Bahwa perbuatan Terdakwa telah menyebabkan ketidakseimbangan


ah

ekosistem dan kerusakan lingkungan hidup;


R

si
Keadaan yang meringankan:
- Terdakwa belum pernah dihukum;

ne
ng

- Terdakwa bersikap sopan selama proses persidangan


- Terdakwa adalah tulang punggung keluarganya;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka

do
gu

haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;


Memperhatikan, Pasal Pasal 94 ayat (1) huruf (a) Jo. Pasal 19 Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan
In
A

Pemberantasan Perusak Hutan dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981


tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang
ah

lik

bersangkutan;
m

ub

MENGADILI:
1. Menyatakan Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias Parman tersebut
ka

diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
ep

pidana dengan sengaja menyuruh penggunaan kawasan hutan secara tidak


ah

sah sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 huruf (a) sebagaimana dalam


R

dakwaan primer;
es

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Parmanto Bin Suroto Alias


M

Parman oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) tahun
ng

on

Halaman 62 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan denda sebesar Rp. 10.000.000.000. (sepuluh miliyar rupiah) dengan

R
ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana

si
kurungan selama 1 (satu) bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani

ne
ng
Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;

do
gu 5. Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) batang tunggak pohon dalam keadan terbakar;
- Beberapa batang kayu sisa pembakaran.

In
A
- 1 (satu) buat alat pertanian berupa garu;
- 1 (satu) timba;
ah

lik
- 1 (satu) buah bak;
- 1 (satu) tempat hasil pertanian terbuat dari anyaman bamboo;
am

ub
- Sebilah Celurit.
Dirampas untuk dimusnahkan;
6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah
ep
k

Rp. 2.500.00.- (dua ribu lima ratus rupiah);


ah

Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


R

si
Pengadilan Negeri Lumajang, pada hari Jum’at, tanggal 31 Agustus 2018, oleh
kami, Edwin Adrian, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua, Aris Dwihartoyo, S.H, dan

ne
ng

Otto Edwin, S.H.. M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 4 September 2018

do
oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh
gu

Syakur SH.,M.Hum, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Lumajang, serta


dihadiri oleh Bambang Heru, S.H., Penuntut Umum dan Terdakwa didampingi
In
A

Penasihat Hukumnya;
ah

lik

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

=Ttd= =Ttd=
m

ub
ka

Aris Dwihartoyo, S.H Edwin Adrian, S.H., M.H.


ep

=Ttd=
ah

es

Otto Edwin, S.H.. M.H.


M

ng

Panitera Pengganti,
on

Halaman 63 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
=Ttd=

ne
ng
Syakur SH.,M.Hum

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 64 dari 64 Putusan Nomor 209/Pid.Sus/2018/PN Lmj


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64

Anda mungkin juga menyukai