Anda di halaman 1dari 70

am

u b
1 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
NOMOR : 155/PID.SUS/2013/PN.CMS

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Ciamis yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana

do
gu
dalam tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara terdakwa-terdakwa :

In
A
I. Nama lengkap : CHRISDIANTO RAHARDJO

Tempat lahir : Yogyakarta


ah

lik
Umur/tanggal : 47 tahun/25 Desember 1966
lahir
Jenis kelamin : Laki-laki
am

ub
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Dusun Tembungkerta RT/RW 004/010
Desa Sukamukti Kec. Pataruman Kota
ep
Banjar
k
ah

Agama : Kristen
R

si
Pekerjaan : Direktur Utama PT Albasi Priangan
Lestari

ne
ng

II. Nama lengkap : PT ALBASI PRIANGAN LESTARI

do
gu

Tempat lahir : Kota Banjar


Umur/tanggal : 6 tahun/15 Pebruari 2007
lahir
In
A

Jenis kelamin : -
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl. Batulawang Km.3 Desa Sukamukti
ah

lik

Kecamatan Pataruman Kota Banjar


Prop. Jawa Barat
m

ub

Agama : -
ka

Pekerjaan : Perindustrian (pengolahan kayu dengan


ep

produksi bare core, block board dan


fancy block)
Dalam hal ini diwakili oleh :
ah

es
M

ng

Nama lengkap : IWAN IRAWAN YOHAN


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Tempat lahir
putusan.mahkamahagung.go.id: Bandung
hk
Umur/tanggal : 64 tahun/10 Mei 1949

a
lahir kelamin
Jenis : Laki-laki

R
Kebangsaan : Indonesia

si
Tempat tinggal : Jl. Cipaganti No. 136 RT/RW 14/004
Kelurahan Cipaganti Kecamatan

ne
ng
Coblong Bandung Jawa Barat

do
gu Agama : Budha
Pekerjaan : Direktur I (umum) PT Albasi Priangan
Lestari

In
A
Para terdakwa tidak ditahan;
ah

lik
Para terdakwa didampingi Penasehat Hukumnya, BAMBANG LESMANA, SH,
YOEWONO MARTHA, SH, ARIF HERDIANA, SH dan JAJAT SUDRAJAT, SH, para
Advokat Pengacara/Penasehat Hukum yang beralamat di Jl. Mawar No. 53A Cintaraja Permai
am

ub
Singaparna Kabupaten Tasikmalaya dengan Surat Kuasa Khusus tanggal 20 Juni 2013 yang
telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Ciamis dibawah No. Reg. 102/SK/2013/
ep
k

PN.Cms;
Pengadilan Negeri tersebut;
ah

R
Telah membaca surat-surat dalam berkas perkara;

si
Telah memeriksa dan mendengar keterangan saksi-saksi serta terdakwa;

ne
ng

Telah memeriksa barang bukti yang diajukan ke persidangan;


Telah mendengar tuntutan Penuntut Umum sebagaimana termuat dalam surat

do
tuntutannya yang dibacakan pada persidangan tanggal 28 Agustus 2013 yang pada pokoknya
gu

menuntut hal-hal berikut :


1 Menyatakan terdakwa I. Chrisdianto Rahardjo selaku Direktur Utama PT Albasi
In
A

Priangan Lestari dan terdakwa II. PT Albasi Priangan Lestari dalam hal ini diwakili
oleh Iwan Irawan Yohan bersalah melakukan tindak pidana melanggar baku mutu air
ah

lik

limbah, baku mutu emisi atau baku mutu gangguan, sebagaimana diatur dan diancam
pidana khusus, terdakwa I : pasal 100 ayat (1) dan ayat (2) jo pasal 116 ayat (1) huruf
m

ub

b Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup, khusus terdakwa II : pasal 100 ayat (1) dan ayat (2) jo
ka

pasal 116 ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009
ep

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;


ah

2 Menjatuhkan pidana terhadap :


R

• Khusus terdakwa I. Chrisdianto Rahardjo selaku Direktur Utama PT Albasi Priangan


es
M

Lestari berupa pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp.
ng

200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sibsudair 3 (tiga) bulan kurungan;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
3 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Khusus terdakwa II. PT Albasi Priangan Lestari dalam hal ini diwakili oleh Iwan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Irawan Yohan berupa pidana denda sebesar Rp. 350.000.000,- (tiga ratus lima puluh

a
juta rupiah) dan perbaikan akibat tindak pidana yaitu memperbaiki Instalasi

si
Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan pencabutan izin lingkungan;
3 Menyatakan barang bukti berupa :

ne
ng
• 2 (dua) botol ukuran 1 (satu) liter air limbah dari outlet IPAL yang telah dilakukan
analisa Laboratorium PT ALS Indonesia;

do

gu
1(satu) botol ukuran 1 (satu) kg limbah padat dari IPAL tidak dianalisa di
Laboratorium;

In
A
Dirampas untuk dimusnahkan;
• 1 (satu) berkas fotokopi dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan
ah

lik
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) tanggal 1 Juli 2009;
• 1 (satu) berkas fotokopi dokumen Akte Anggaran Dasar tanggal 16 Desember 1985
am

ub
No.43;
• 1 (satu) berkas fotokopi dokumen Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Albasi
Parahyangan tanggal 5 Oktober No. 11;
ep
k

• 1 (satu) berkas fofokopi dokumen Akte Perubahan Anggaran Dasar PT Albasi Priangan
ah

Lestari tanggal 2 Juni 2009 No. 17;


R

si
• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia
NO.AHU 39701.AH.01.02 tahun 2009 tanggal 14 Agustus 2009 tentang Persetujuan

ne
ng

Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan;


• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Struktur Organisasi Operasional PT Albasi Priangan

do
gu

Lestari;
• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Revisi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
In
A

(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) bulan Juli 2011 (Kerjasama
antara PT Albasi Priangan Lestari dengan lembaga Penelitian dan Pengabdian
ah

lik

Masyarakat Pusat Studi Lingkungan Universitas Siliwangi Tasikmalaya;


• 2 (dua) lembar fotokopi Surat Direktur Utama PT Albasi Priangan Lestari No.73/
m

ub

APL/01/2010 tanggal 8 Februari 2010 tentang Permohonan Izin Tempat Penyimpanan


Sementara Limbah B3;
ka

• 1 (satu) lembar fotokopi Surat Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota
ep

Banjar No.660/81.1-LH tanggal 22 Februari 2010 tentang Izin Penyimpanan


ah

Sementara dan Pemanfaatan Limbah B3;


R

• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Izin Pembuangan Limbah Cair dari Badan
es
M

Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Banjar Nomor : 503/001-
ng

IPLC/BPMPPT/VI/2009 tanggal 30 Juni 2009 (masa berlaku sampai dengan 30 Juni


on

2010);
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• 3 (tiga) lembar fotokopi dokumen/Surat Kementerian Lingkungan Hidup No.B-235/
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Dep.V-2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 perihal Perintah Melakukan Tindakan

a
Tertentu;

si
Tetap terlampir dalam berkas perkara;
4 Menetapkan agar para terdakwa dibebani membayar biaya perkara masing-masing

ne
ng
sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah)
Menimbang, bahwa baik terdakwa I maupun melalui para Penasehat Hukumnya

do
gu
mengajukan pembelaan (pleidoi) atas tuntutan Penuntut Umum tersebut yang yang dibacakan
pada persidangan tanggal 30 Agutus 2013, yaitu :

In
A
Bahwa pembelaan (pledoi) yang disampaikan terdakwa I pada pokoknya sebagai
berikut :
ah

lik
1 Pasal-pasal tindak pidana hanya dapat diterapkan jika ada petunjuk/indikasi secara
sengaja adanya suatu pencemaran lingkungan dilakukan oleh perorangan atau badan
usaha. penyidik Penuntut membuat dakwaan kepada Kami dengan tidak
am

ub
memperhatikan fakta sebenarnya, apa yang ada di lingkungan kegiatan industri PT
Albasi Priangan Lestari;
ep
k

2 Surat No. B-235/Dep.V-2/LH/01/2010 perihal Perintah Melakukan Tindakan Tertentu,


bukanlah suatu sanksi administratif, hanya perintah perbaikan sistem pengelolaan
ah

R
lingkungan;

si
3 Prosedur pengambilan sampel air limbah yang dijadikan bukti suatu pelanggaran baku

ne
ng

mutu air limbah tidak dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar. Air limbah yang
diuji adalah air limbah IPAL yang tidak dapat dikategorikan sebagai baku mutu air

do
limbah, karena diambil bukan pada lokasi yang dapat menimbulkan dampak negatif
gu

untuk masyarakat dan kelestarian lingkungan;


4 Selama kegiatan industri berjalan sampai dengan saat ini PT APL tidak membuang
In
A

limbah cair seperti yang dijadikan barang bukti ke saluran masyarakat yang
menimbulkan pencemaran lingkungan;
ah

lik

5 Pasal-pasal pidana seharusnya bukan merupakan target yang harus dicapai oleh KLH
untuk perusahaan yang belum lulus PROPER (yang mungkin karena masalah
m

ub

administratif), tetapi sebenarnya pasal ini diperuntukkan bagi pelaku tindak kejahatan
lingkungan yang secara nyata, tidak mau diperbaiki dan secara masif;
ka

6 Logika sederhana barang bukti limbah cair hasil 3x ambil sampel yang telah terbukti
ep

tidak valid dalam persidangan, satu surat No. B-235/dep.V-2/LH/01/2010, kami


ah

dituntut seperti dalam Tuntutan Pidana No. Reg. Perk. : PDM-21/Euh.2/05/Bjr/2013


R

sangatlah terlihat subyektif, dipaksakan dan politis. Apakah kami PT APL dan pribadi
es
M

dijadikan coba-coba hukum abu-abu pasal 100 UU No. 32 Tahun 2009 ini;
ng

7 Logika oleh 100L per minggu limbah IPAL yang tidak dimasukkan ke saluran
on

masyarakat, dan tidak merusak lingkungan hidup (dalam surat tuntutan oleh Jaksa
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
5 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Penuntut Umum), kami harus berurusan dengan hukum, sangatlah terlihat dipaksakan.
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sejak awal saya bergabungdengan perusahaan ini berusaha untuk secara progresif

a
memperbaiki sistem produksi dan pengelolaan limbah secara nyata dan fakta;

si
8 Kami PT APL yang merupakan perusahaan eksportir dengan 2300 orang tenaga kerja
sebagai salah satu penghasil devisa negara yang tengah berjuang di dalam kondisi

ne
ng
ekonomi yang tidak baik seperti sekarang ini, selayaknya dijaga oleh Pemerintah
sebagai salah satu aset negara;

do
gu
Demikian pledoi Kami, dan Demi Keadilan dan Kebenaran Berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kami memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ciamis

In
A
untuk membebaskan kami dari segala tuntutan;
Bahwa Tim Penasehat Hukum para terdakwa, menyampaikan pembelaan yang pada
ah

pokoknya berkesimpulan bahwa perbuatan terdakwa I. Chrisdianto Rahardjo dan terdakwa II.

lik
PT Albasi Priangan Lestari yang diwakili oleh Iwan Irawan Yohan tidak memenuhi unsur-
unsur pasal sebagaimana yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum. Karena itu Tim
am

ub
Penasehat Hukum para terdakwa memohon kepada Hakim Pengadilan Negeri Ciamis yang
memeriksa perkara ini memberikan putusan sebagai berikut :
ep
k

1 Menyatakan terdakwa I. Chrisdianto Rahardjo dan terdakwa II. PT. Albasi Priangan
Lestari yang diwakili oleh Iwan Irawan Yohan tidak terbukti secara sah dan
ah

R
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan Jaksa

si
Penuntut Umum;

ne
ng

2 Membebaskan terdakwa I. Chrisdianto Rahardjo dan terdakwa II. PT. Albasi Priangan
Lestari yang diwakili oleh Iwan Irawan Yohan dari segala dakwaan (vrijspraak) atau
melepaskan terdakwa dari segala tuntutan hukum (onslag van alle rechtsvervolging);

do
gu

3 Menetapkan merehabilitasi nama baik dan memulihkan kedudukan, harkat dan


martabat diri terdakwa I. Chrisdianto Rahardjo dan terdakwa II. PT. Albasi Priangan
In
A

Lestari yang diwakili oleh Iwan Irawan Yohan kembali ke dalam keadaan seperti
semula;
ah

lik

4 Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada negara;


Menimbang, bahwa atas pembelaan tersebut, Penuntut Umum menyampaikan
m

ub

tanggapannya secara tertulis yang dibacakan pada persidangan tanggal 2 September 2013 yang
pada pokoknya menyatakan tetap dengan tuntutannya;
ka

Menimbang, bahwa para terdakwa dihadapkan ke persidangan dengan dakwaan sebagai


ep

berikut:
ah

KHUSUS TERDAKWA I :
R

Bahwa terdakwa CHRISDIANTO RAHARJO yang merupakan Direktur PT Albasi


es
M

Priangan Lestari berdasarkan Akta Risalah rapat No.21 tanggal 15 Februari 2007 dan akte
ng

No.17 tanggal 2 Juni 2009 tentang berita Acara rapat, ada tanggal 4 Desember tahun 2010,14
on

Juni 2011 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2009 dan 2011 bertempat di PT Albasi Priangan
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Lestari Jalan Batulawang Km.03 Desa Sukamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Jawa
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Barat atau setidak-tidaknya ditempat lain yang masih termasuk dalam kewenangan mengadili

a
Pengadilan Negeri Ciamis, sebagai orang yang bertindak memimpin kegiatan perusahaan

si
telah melanggar baku mutu air limbah, baku mutu emisi atau baku mutu gangguan,

ne
perbuatan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :

ng
Bahwa terdakwa CHRISDIANTO RAHARJO yang merupakan Direktur PT Albasi
Priangan Lestari berdasarkan Akta Risalah rapat No.21 tanggal 15 Februari 2007 dan akte

do
gu
No.17 tanggal 2 Juni 2009 tentang berita Acara rapat, mempunyai tugas menjaga aset
Perusahaan supaya bertambah, mencari profit/keuntungan, fungsi administrasi seperti

In
A
hubungan birokrasi, hubungan dengan bank dan dalam melsakukan pekerjaan tersebut
bertanggung jawab kepada Komisaris, terdakwa aktif dalam kegiatan pengelolaan perusahaan
ah

lik
termasuk bertanggung jawab dalam kegiatan pengelolaan lingkungan hidup di PT Alba
Priangan Lestari.
am

ub
PT Alba Priangan Lestari bergerak dibidang pengelolaan kayu lapis dengan produksi
barecore, block board, dan fancy block tersebut dihasilkan air limbah kurang lebih 100 liter
perminggu. Air Limbah tersebut ditampung dalam IPAL kemudian dibuang langsung melalui
ep
k

peralon ke media lingkungan (selokan).


ah

Bahwa pada tanggal 4 Desember 2009 Tim Kementrian Lingkunga Hidup yang
R

si
anggotanya antara lain saksi SUWARTI berdasarkan Surat penugasan dari Plt.Asisten Deputi
Urusan Penegakan Hukum Pidana dan Administrasi Lingkungan Nomor : SP-109/Asdep.2/V/

ne
ng

LH/12/2009 tanggal 3 Desember 2009 melakukan pemeriksaan di PT Albasi Priangan Lestari,


dari pemeriksaan tersebut bahwa sampel Air Limbah yang diambil di outlet IPAL sesuai

do
gu

dengan Berita Acara Pengambilan Sampel Air Limbah Cair pada tanggal 4 Desember 2009
yang kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium dan sesuai dengan hasil pemeriksaan
Laboratorium PT ALS tanggal 28 Desember 2009 Nomor A 9919 yang ditanda tangani oleh
In
A

manager Laboratorium PT ALS Indonesia Bayu Arianto, ternyata sampel air limbah tersebut
menunjukan bahwa “parameter BOD,COD dan amonia melampaui baku mutu air” yaitu :
ah

lik

• Untuk kadar BOD5 hasil pengukuran di Log Pond dari Rotary = 240 mg/l, dari bekas
pencucian Glue = 250 mg/L, sedangkan baku mutu yang ditetapkan sesuai Keputusan
m

ub

Gubernur Jawa Barat No.6 tahun 1999 adalah 1999 adalah 75 mg/L .
• Untuk kadar COD hasil pengukuran di Log Pond dari Rotary = 240 mg/l, dari bekas
ka

ep

pencucian Glue = 2620 mg/L, sedangkan baku mutu yang ditetapkan sesuai Keputusan
Gubernur Jawa Barat No.6 tahun 1999 adalah 1999 adalah 125 mg/L .
ah

• Untuk kadar Amonia hasil pengukuran di bekas pencucian glue = 448 mg/L,
R

es

sedangkan baku mutu yang ditetapkan sesuai Keputusan Gubernur Jawa Barat No.6
M

ng

tahun 1999 adalah 1999 adalah 4 mg/L .


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
7 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Bahwa terhadap hasil pemeriksaan tersebut Kementerian Lingkungan Hidup (Deputi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
KEMENLH Bidang Penataan Lingkungan Hidup memberikan Surat Nomor : B-253/Dep.V-2/

a
LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 perihal perintah melakukan tindakan tertentu yang

si
diajukan kepada Direktur PT Albasi Priangan Lestari (terdakwa ) yang pada pokoknya
memerintahkan antara lain :

ne
ng
1 Segera merevisi secara total dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) sesuai dengan kegiatan PT Albasi Priangan

do
2
gu
Lestari.
Menyalurkan air limbah log pond dari Rotary ke instalasi pengolahan air limbah

In
A
(IPAL).
3 Mengoptimalkan kinerja instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sehingga air limbah
ah

yang dibuang ke media lingkungan hidup memenuhi baku mutu air.

lik
Bahwa pada tanggal 24 Nopember 2010 Tim Kementrian Lingkungan Hidup antara
lain saksi Cristina Maria Natalia melakukan pemantauan/pemeriksaan kembali lokasi PT
am

ub
Albasi Priangan Lestari berdasarkan Surat penugasan Nomor : SP-49/Dep/V-3/V/11/2010
tanggal 22 Nopember 2010, pemantauan tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah PT
ep
k

Albasi Priangan Lestari telah melaksanakan perintah sebagaimana yang tertuang dalam surat
Nomor B-253/Dev.V-2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 yang dikeluarkan oleh
ah

R
Kementrian Lingkungan Hidup (Deputi KEMENLH Bidang Penataan Lingkungan .

si
Bahwa kemudian pada saat pemantauan tersebut dilakukan kembali pengambilan

ne
ng

sampel air limbah dari outlet IPAL yang dihasilkan oleh kegiatan produksi PT Albasi priangan
Lestari dengan berita acara pengambilan Sampel tanggal 24 November 2010 yang kemudian
dilakukan pemeriksaan di Laboratorium PT Corelab Indonesia yang dituangkan dalam

do
gu

Analitical Report Nomor :210431 tanggal 15 Desember 2010 yang ditanda tangani oleh Zuly
Achmad dan ternyata sampel air limbah masih melampaui baku mutu yang ditetapkan, yaitu :
In
A

• Untuk kadar BOD5 hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah =
975 mg/l.
ah

lik

• Untuk kadar COD hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah =
3059 mg/l.
m

ub

• Untuk kadar Amonia hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah
= 265,8 mg/L .
ka

ep

Bahwa surat Nomor B-253/Dev.V-2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 perihal


perintah melakukan tindakan tertentu yang merupakan sanksi Adminitrasi tidak dipatuhi oleh
ah

terdakwa, dan terdakwa tidak pernah melakukan pengecekan langsung ke lapangan mengenai
R

masalah pengelolaan Lingkungan hidup. Terdakwa baru turun ke lapangan hanya jika ada
es
M

permasalahan yang menghambat kinerja perusahaan dan ternyata setelah 2 (dua ) kali
ng

dilakukan pemeriksaan air limbah yang dihsasilkan masih melampaui baku mutu.
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Bahwa kemudian terhadap PT Albasi Priangan Lestari dilakukan Penyidikan dan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
berdasarkan Surat Perintah Tugas Nomor : Sprin-GAS-19/PPNS-LH/06/2011 tanggal 10 Juni

a
2011 dan Surat perintah Penyidikan pada tanggal 11 Juni 2011 telah dilakukan pengambilan

si
sampel air limbah kembali dari IPAL yang dihasilkan oleh kegiatan produksi PT Albasi
Priangan Lestari dengan Berita acara Pengambilan Sampel tanggal 14 Juni 2011 yang

ne
ng
kemudian dilakukan pemeriksaan Laboratorium PT ALS tanggal 24 Juni 2011 Nomor : A
12820 yang ditanda tangani oleh manger Laboratorium PT ALS Indonesia Wieke Fatimah,

do

gu
ternyata sampel air limbah yang diambil masih juga melampaui baku mutu, yaitu :
Untuk kadar BOD5 hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah =

In
A
1190 mg/l.
• Untuk kadar COD hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah =
ah

lik
3059 mg/l.
• Untuk kadar Amonia hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah
am

ub
= 945 mg/L .
• Untuk kadar hasil TSS hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL
adalah = 400 mg/L .
ep
k

Bahwa dari 3 (tiga) kali pemeriksaan yang dilakukan pada PT Albasi Priangan Lestari
ah

terhadap limbah cair yang diambil dari outlat IPAL PT Albasi Priangan Lestari, baik dari hasil
R

si
pemeriksaan Laboratorium PT ALS tanggal 28 Desember 2009 Nomor : A 9919 yang ditanda
tangani oleh manger Laboratorium PT ALS Indonesia Bayu Arianto, hasil pemeriksaan

ne
ng

Laboratorium PT Corelab Indonesia yang dituangkan yang dituangkan dalam Analitical Report
Nomor :210431 tanggal 15 Desember 2010 yang ditanda tangani oleh Zuly Achmad dan hasil

do
gu

pemeriksaan Laboratorium PT ALS Indonesia yang ditanda tangani oleh Wieke Fatimah,
bahwa baku mutu limbah cair industri kayu lapis telah dilampaui dan bahkan ada parameter
limbah yang hasil pengukurannya lebih dari 500 % seperti BOD, TSS dan COD sehingga
In
A

tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa barat No.6 tahun 1999 dan Lampiran XIII B
Keputusan menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP-51/MNLH/10/1995 dimana
ah

lik

dalam lampiran tersebut bahwa baku mutu untuk limbah cair industri kayu lapis adalah sebagai
berikut :
m

ub

• Kadar Maksimum BOD5 adalah 75 mg/L.


• Kadar maksimum COD adalah 125 mg/l.
ka

ep

• Kadar maksimum Amonia adalah 4 mg/L.


• Kadar maksimum TSS adalah 50 mg/L.
ah

Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal
es

100 ayat (l) dan ayat (2) jo pasal 116 ayat (l) huruf b Undang-Undang Republik Indonesia
M

ng

No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;


on

KHUSUS TERDAKWA II :
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
9 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Bahwa terdakwa PT ALBASI PRIANGAN LESTARI yang dalam hal ini diwakili
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
IWAN IRAWAN selaku Direktur I PT Albasi Priangan Lestari yang berthak memwakili

a
Perseroan didalam dan diluar Pengadilan dalam segala hal dan dalam segala kejadian

si
sebagaimana Akta No.17 tanggal 2 Juni 2009 tentang Berita acara rapat, pada tanggal 4
Desember tahun 2010,14 Juni 2011 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2009, 2010 dan 2011

ne
ng
bertempat di PT Albasi Priangan Lestari Jalan batulawang Km.03 Desa Sukamukti kecamatan
Pataruman Kota Banjar Jawa Barat atau setidak-tidaknya ditempat lain yang masih termasuk

do
gu
dalam kewenangan mengadili Pengadilan Negeri Ciamis, Melanggar baku mutu air limbah,
baku mutu emisi atau baku mutu gangguan, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara

In
A
sebagai berikut :
PT Albasi Priangan Lestari adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan
ah

lik
kayu lapis dengan produksi barecore, block board, dan fancy block tersebut dihasilkan air
limbah kurang lebih 100 liter perminggu. Air Limbah tersebut ditampung dalam IPAL
kemudian dibuang langsung melalui peralon ke media lingkungan (selokan).
am

ub
Bahwa pada tanggal 4 Desember 2009 Tim Kementrian Lingkunga Hidup yang
anggotanya antara lain saksi SUWARTI berdasarkan Surat penugasan dari Plt.Asisten Deputi
ep
k

Urusan Penegakan Hukum Pidana dan Administrasi Lingkungan Nomor : SP-109/Asdep.2/V/


ah

LH/12/2009 tanggal 3 Desember 2009 melakukan pemeriksaan di PT Albasi Priangan Lestari,


R

si
dari pemeriksaan tersebut bahwa sampel Air Limbah yang diambil di outlet IPAL sesuai
dengan Berita Acara Pengambilan Sampel Air Limbah Cair pada tanggal 4 Desember 2009

ne
ng

yang kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium dan sesuai dengan hasil pemeriksaan
Laboratorium PT ALS tanggal 28 Desember 2009 Nomor A 9919 yang ditanda tangani oleh

do
manger Laboratorium PT ALS Indonesia Bayu Arianto, ternyata sampel air limbah tersebut
gu

menunjukan bahwa “parameter BOD,COD dan amonia melampaui baku mutu air” yaitu :
• Untuk kadar BOD5 hasil pengukuran di Log Pond dari Rotary = 240 mg/l, dari bekas
In
A

pencucian Glue = 250 mg/L, sedangkan baku mutu yang ditetapkan sesuai Keputusan
Gubernur Jawa Barat No.6 tahun 1999 adalah 1999 adalah 75 mg/L .
ah

lik

• Untuk kadar COD hasil pengukuran di Log Pond dari Rotary = 240 mg/l, dari bekas
pencucian Glue = 2620 mg/L, sedangkan baku mutu yang ditetapkan sesuai Keputusan
m

ub

Gubernur Jawa Barat No.6 tahun 1999 adalah 1999 adalah 125 mg/L .
• Untuk kadar Amonia hasil pengukuran di bekas pencucian glue = 448 mg/L,
ka

ep

sedangkan baku mutu yang ditetapkan sesuai Keputusan Gubernur Jawa Barat No.6
tahun 1999 adalah 1999 adalah 4 mg/L .
ah

Bahwa terhadap hasil pemeriksaan tersebut Kementerian Lingkungan Hidup (Deputi


R

es

KEMENLH Bidang Penataan Lingkungan Hidup memberikan Surat Nomor : B-253/Dep.V-2/


M

LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 perihal perintah melakukan tindakan tertentu yang
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
diajukan kepada Direktur PT Albasi Priangan Lestari yang dalam hal ini diwakili oleh Iwan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Irawan Yohan yang pada pokoknya memerintahkan antara lain :

a
1 Segera merevisi secara total dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan

si
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) sesuai dengan kegiatan PT Albasi Priangan

ne
Lestari.

ng
2 Menyalurkan air limbah log pond dari Rotary ke instalasi pengolahan air limbah
(IPAL).

do
3
gu
Mengoptimalkan kinerja instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sehingga air limbah
yang dibuang ke media lingkungan hidup memenuhi baku mutu air.

In
A
Bahwa pada tanggal 24 Nopember 2010 Tim Kementrian Lingkungan Hidup antara
lain saksi Cristina Maria Natalia melakukan pemantauan/pemeriksaan kembali lokasi PT
ah

lik
Albasi Priangan Lestari berdasarkan Surat penugasan Nomor : SP-49/Dep/V-3/V/11/2010
tanggal 22 Nopember 2010, pemantauan tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah PT
Albasi Priangan Lestari telah melaksanakan perintah sebagaimana yang tertuang dalam surat
am

ub
Nomor B-253/Dev.V-2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 yang dikeluarkan oleh
Kementrian Lingkungan Hidup (Deputi KEMENLH Bidang Penataan Lingkungan .
ep
k

Bahwa pada saat pemantauan tersebut dilakukan kembali pengambilan sampel air
ah

limbah dari outlet IPAL yang dihasilkan oleh kegiatan produksi PT Albasi Priangan Lestari
R

si
dengan berita acara pengambilan Sampel tanggal 24 November 2010 yang kemudian dilakukan
pemeriksaan di Laboratorium PT Corelab Indonesia yang dituangkan dalam Analitical Report

ne
ng

Nomor :210431 tanggal 15 Desember 2010 yang ditanda tangani oleh Zuly Achmad dan
ternyata sampel air limbah masih melampaui baku mutu yang ditetapkan, yaitu :

do

gu

Untuk kadar BOD5 hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah =
975 mg/l.
• Untuk kadar COD hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah =
In
A

3059 mg/l.
• Untuk kadar Amonia hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah
ah

lik

= 265,8 mg/L .
Bahwa surat Nomor B-253/Dev.V-2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 perihal
m

ub

perintah melakukan tindakan tertentu yang merupakan sanksi Adminitrasi tidak dipatuhi oleh
PT Albasi Priangan Lestari, dan ternyata setelah 2 (dua ) kali dilakukan pemeriksaan air
ka

ep

limbah yang dihasilkan masih melampaui baku mutu, dimana seharusnya PT Albasi Priangan
Lestari melakukan upaya-upaya untuk memperbaiki kadar air limbah yang dihasilkan tidak
ah

melampaui baku mutu yang ditetapkan. Dalam keputusan Gubernur Jawa Barat No.6 tahun
R

es

1999 dan Lampiran XIII B keputusan menteri Lingkungan Hidup Nomor : KEP-51/
M

MENLH/10/1995.
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
11Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Bahwa kemudian terhadap PT Albasi Priangan Lestari dilakukan Penyidikan dan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
berdasarkan Surat Perintah Tugas Nomor : Sprin-GAS-19/PPNS-LH/06/2011 tanggal 10 Juni

a
2011 dan Surat perintah Penyidikan pada tanggal 11 Juni 2011 telah dilakukan pengambilan

si
sampel air limbah kembali dari IPAL yang dihasilkan oleh kegiatan produksi PT Albasi
Priangan Lestari dengan Berita acara Pengambilan Sampel tanggal 14 Juni 2011 yang

ne
ng
kemudian dilakukan pemeriksaan Laboratorium PT ALS tanggal 24 Juni 2011 Nomor : A
12820 yang ditanda tangani oleh manager Laboratorium PT ALS Indonesia Wieke Fatimah,

do

gu
ternyata sampel air limbah yang diambil masih juga melampaui baku mutu, yaitu :
Untuk kadar BOD5 hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah =

In
A
1190 mg/l.
• Untuk kadar COD hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah =
ah

lik
3059 mg/l.
• Untuk kadar Amonia hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah
am

ub
= 945 mg/L .
• Untuk kadar hasil TSS hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL
adalah = 400 mg/L .
ep
k

Bahwa dari 3 (tiga) kali pemeriksaan yang dilakukan pada PT Albasi Priangan Lestari
ah

terhadap limbah cair yang diambil dari outlat IPAL PT Albasi Priangan Lestari, baik dari hasil
R

si
pemeriksaan Laboratorium PT ALS tanggal 28 Desember 2009 Nomor : A 9919 yang ditanda
tangani oleh manger Laboratorium PT ALS Indonesia Bayu Arianto, hasil pemeriksaan

ne
ng

Laboratorium PT Corelab Indonesia yang dituangkan yang dituangkan dalam Analitical Report
Nomor :210431 tanggal 15 Desember 2010 yang ditanda tangani oleh Zuly Achmad dan hasil

do
gu

pemeriksaan Laboratorium PT ALS Indonesia yang ditanda tangani oleh Wieke Fatimah,
bahwa baku mutu limbah cair industri kayu lapis telah dilampaui dan bahkan ada parameter
limbah yang hasil pengukurannya lebih dari 500 % seperti BOD, TSS dan COD sehingga
In
A

tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa barat No.6 tahun 1999 dan Lampiran XIII B
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP-51/MNLH/10/1995 dimana
ah

lik

dalam lampiran tersebut bahwa baku mutu untuk limbah cair industri kayu lapis adalah sebagai
berikut :
m

ub

• Kadar Maksimum BOD5 adalah 75 mg/L.


• Kadar maksimum COD adalah 125 mg/l.
ka

ep

• Kadar maksimum Amonia adalah 4 mg/L.


• Kadar maksimum TSS adalah 50 mg/L.
ah

Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal
es

100 ayat (l) dan ayat (2) jo pasal 116 ayat (l) huruf a Undang-undang Republik Indonesia No.
M

ng

32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa atas dakwaan Penuntut Umum tersebut, terdakwa I dan Tim
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penasehat Hukum terdakwa mengajukan keberatan (eksepsi) yang telah diputus oleh Majelis

a
pada tanggal 18 Juli 2013, dengan amar yang berbunyi sebagai berikut:

si
MENGADILI
1 Menyatakan nota keberatan atau eksepsi yang diajukan oleh terdakwa I Chrisdianto

ne
ng
Rahardjo dan oleh Penasehat Hukum para terdakwa tidak dapat diterima untuk
seluruhnya;

do
2
gu
Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum No. Reg. Perkara : PDM-21/
Euh.2/05bjr/2013 tertanggal11 Juni 2013 adalah sah menurut hukum dan dapat

In
A
dijadikan dasar pemeriksaan selanjutnya;
3 Menyatakan pemeriksaan perkara atas nama terdakwa I. Chrisdianto Rahardjo dan
ah

terdakwa II. PT Albasi Priangan Lestari yang diwakili oleh Iwan Irawan Yohan untuk

lik
dilanjutkan;
4 Menangguhkan biaya perkara sampai putusan akhir;
am

ub
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti ke persidangan,
berupa :
ep
k

• 2 (dua) botol ukuran 1 (satu) liter air limbah dari outlet IPAL yang telah dilakukan
analisa Laboratorium PT ALS Indonesia;
ah

R

si
1(satu) botol ukuran 1 (satu) kg limbah padat dari IPAL tidak dianalisa di
Laboratorium;

ne
ng

• 1 (satu) berkas fotokopi dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) tanggal 1 Juli 2009;

do
gu

• 1 (satu) berkas fotokopi dokumen Akte Anggaran Dasar tanggal 16 Desember 1985
No.43;
• 1 (satu) berkas fotokopi dokumen Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Albasi
In
A

Parahyangan tanggal 5 Oktober No. 11;


• 1 (satu) berkas fofokopi dokumen Akte Perubahan Anggaran Dasar PT Albasi Priangan
ah

lik

Lestari tanggal 2 Juni 2009 No. 17;


• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia
m

ub

NO.AHU 39701.AH.01.02 tahun 2009 tanggal 14 Agustus 2009 tentang Persetujuan


ka

Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan;


ep

• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Struktur Organisasi Operasional PT Albasi Priangan


Lestari;
ah

• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Revisi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


es

(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) bulan Juli 2011 (Kerjasama
M

ng

antara PT Albasi Priangan Lestari dengan lembaga Penelitian dan Pengabdian


on

Masyarakat Pusat Studi Lingkungan Universitas Siliwangi Tasikmalaya;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
13Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• 2 (dua) lembar fotokopi Surat Direktur Utama PT Albasi Priangan Lestari No.73/
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
APL/01/2010 tanggal 8 Februari 2010 tentang Permohonan Izin Tempat Penyimpanan

a
Sementara Limbah B3;

si
• 1 (satu) lembar fotokopi Surat Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota

ne
Banjar No.660/81.1-LH tanggal 22 Februari 2010 tentang Izin Penyimpanan

ng
Sementara dan Pemanfaatan Limbah B3;
• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Izin Pembuangan Limbah Cair dari Badan

do
gu
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Banjar Nomor : 503/001-
IPLC/BPMPPT/VI/2009 tanggal 30 Juni 2009 (masa berlaku sampai dengan 30 Juni

In
A
2010);
• 3 (tiga) lembar fotokopi dokumen/Surat Kementerian Lingkungan Hidup No.B-235/
ah

lik
Dep.V-2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 perihal Perintah Melakukan Tindakan
Tertentu;
am

ub
Barang-barang bukti tersebut seluruhnya telah disita menurut pasal 38 ayat (2) KUHAP, oleh
karenanya sah untuk dipertimbangkan dalam putusan perkara ini sebagai barang bukti perkara;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan kebenaran dakwaannya, Jaksa Penuntut
ep
k

Umum telah menghadapkan saksi-saksi yang telah memberikan keterangan dengan dibawah
ah

sumpah, yang pada pokoknya sebagai berikut :


R

si
1 Saksi EDI SUGIANTO
• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di Penyidik;

ne
ng

• Bahwa saksi bekerja di Kantor Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Banjar
sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2009. Sejak tahun 2009 hingga sekarang saksi

do
gu

bertugas di Dinas Kebersihan, Pertanahan, Pemakaman dan Lingkungan Hidup dengan


jabatan sebagai kepala Seksi P3LH (Pengawasan, Pengendalian dan Pemulihan
In
Lingkungan Hidup);
A

• Bahwa tugas saksi adalah memfasilitasi adipura, mengadakan pengawasan terhadap


ah

perusahaan dan memfasilitasi Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) serta melakukan


lik

pengawasan terhadap PT-PT yang berada di Kota Banjar. Tugas pengawasan ini
berupa memberikan pembinaan, melaksanakan pemeriksaan dan memberikan saran-
m

ub

saran;
ka

• Bahwa saksi mengetahui keberadaan PT Albasi Priangan Lestari. Perusahaan ini


ep

bergerak di bidang pengolahan kayu dengan bahan baku kayu albasi dan memproduksi
semacam kayu lapis;
ah

• Bahwa setahu saksi, susunan direksi PT Albasi Priangan Lestari adalah terdakwa I
es

sebagai Direktur Utama, sedangkan jabatan selanjutnya saksi tidak mengetahui;


M

ng

• Bahwa sebagai petugas pengawasan, saksi telah melakukan pengawasan terhadap PT


on

Albasi pertama kali tahun 2009 dansaksi telah tujuh kali berkunjung ke PT ALbasi;
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa karena produksi yang dihasilkan PT Albasi adalah kayu lapis yang
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menggunakan lem, maka akan menghasilkan limbah cair. Karena itu kewajiban PT

a
Albasi untuk membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang digunakan untuk

si
melakukan proses limbah agar dalam proses akhir limbah tersebut sudah menjadi aman
bisa dipakai;

ne
ng
• Bahwa setiap perusahaan yang menghasilkan limbah cair harus membuat IPAL,
namun untuk ukuran IPAL saksi tidak mengetahuinya;

do

guBahwa air yang dihasilkan IPAL agar dapat dipakai lagi ada standarnya;

• Bahwa setahu saksi, limbah yang dihasilkan PT Albasi sebanyak 100 liter/minggu;

In
A
• Bahwa mengenai kewajiban membuat IPAL tersebut juga telah diinformasikan kepada
PT Albasi. Hal tersebut dilakukan dalam rangka pembinaan dan pengawasan;
ah

lik
• Bahwa untuk berkunjung ke PT Albasi dalam melakukan pengawasan, saksi menemui
terdakwa I. Setiap pertemuan dengan terdakwa I, saksi selalu memberikan saran
am

ub
secara lisan agar dilakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam hal pengelolaan air
limbah. Dan saran-saran yang saksi berikan tersebut dilaksanakan oleh terdakwa I
karena saksi melihat adanya perbaikan-perbaikan misalnya dengan dibuatnya bak-bak
ep
k

IPAL;
ah

• Bahwa menurut pengamatan saksi terkait dengan sanskdi administratif dari


R

si
Kementerian Lingkungan Hidup tanggal 15 Januari 2010 terhadap PT Albasi, yang
sudah dilakukan PT Albasi adalah menyalurkan limbah log pon ke IPAL, memasang

ne
ng

alat ukur debet air limbah dari IPAL ke kolam penampungan, melakukan pemeriksaan
parameter baku mutu limbah cair ke Balai Besar Bahan Barang Teknik di Bandung,

do
gu

melengkapi dua cerobong boiler dengan sarana pengukur kualitas udara dari cerobong
emnical 2-2,5 ton dan cerobong boiler lokomotif 3 ton, yang hasilnya telah dilaporkan
In
ke Walikota Banjar melalui Kantor BLH Kota Banjar dan telah mendapatkan izin
A

penyimpanan sementara dan pemanfaatan limbah B3 dengan Surat Kepala BLH No.
ah

660/81.10LH tertanggal 22 Pebruari 2010. Sedangkan revisi dokumen UKL dan UPL
lik

sedangn dalam proses bekerja sama dengan Universitas Siliwangi Tasikmalaya dan
telah mengajukan surat permohonanizin pemanfaatan limbah serta IPAL ke Kantor
m

ub

Kementerian Lingkungan Hidup;


ka

• Bahwa saksi administratif yang dikenakan pada PT Albasi belum sepenuhnya


ep

dilaksanakan karena ketika saksi mengajukan pembiayaan perintah perbaikan sesuai


sanksi administratif telah ditolak oleh terdakwa I dengan alasan biayanya yang terlalu
ah

besar;
es

• Bahwa menurut saksi, yang harus bertanggung jawab dalam masalah lingkungan hidup
M

ng

di PT Albasi adalah terdakwa I, karena pada waktu pengajuan biaya perbaikan


on

lingkungan yang memutuskan dan menyetujui adalah terdakwa I;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
15Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa saksi tidak tahu tentang hasil analisa laboratorium dari pengambilan sampel air
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
limbah dari IPAL yang dilakukan Tim Pengawasan Kementerian Lingkungan Hidup;

a
• Bahwa saksi lupa tentang kadar baku mutu yang seharusnya dikandung dalam air

si
limbah mengenai BOD5 dan COD-nya menurut SK Gubernur Jawa Barat;

ne

ng
Bahwa mengenai kadar baku mutu limbah telah disampaikan pada PT Albasi setelah
pemeriksaan;
• Bahwa PT Albasi ada limbah B3 berupa solar dan untuk pemanfaatan limbah B3

do
gutersebut PT Albasi telah ada ijinnya;
• Bahwa saksi telah melihat ada kolam penampungan air hasil proses IPAL di PT Albasi

In
A
dengan ukuran kolam 6x8 meter, dimana kolam tersebut masih merupakan kolam
tanah yang belum ditembok dan tidak ada atapnya;
ah

lik
• Bahwa yang saksi lihat, air di dalam kolam tersebut tidak mengalir ke lingkungan
masyarakat;
am

ub
• Bahwa seingat saksi ada tiga bak yang harus dilewati dalam proses IPAL, sebelum air
masuk kolam penampungan;

ep
Bahwa diatas bak IPAl tertutup atap;
k

• Bahwa setahu saksi sepanjang beroperasinya PT Albasi, saksi tidak pernah mendengar
ah

ada protes dari masyarakat sekitarnya maupun dari LSM;


R

si
• Bahwa Kementerian Lingkungan Hidup melakukan pemeriksaan pada PT Albasi

ne
ng

karena PT Albasi masuk dalam program Proper dengan tujuan untuk membina
perusahaan lain yang ada di Kota Banjar mengenai lingkungan hidup;
• Bahwa saksi ikut mendampingi Tim Kementerian Lingkungan Hidup pada

do
gu

kedatangannya ke PT Albasi yang kedua;


• Bahwa pemeriksaan yang dilakukan Tim Kementerian Lingkungan Hidup ke PT
In
A

Albasi adalah mengambil sampel air limbah, yang saksi lihat diambil dari bak IPAL;
• Bahwa saksi tidak menerima tembusan surat pemberitahuan bahwa PT Albasi telah
ah

lik

melakukan perbuatan tertentu, namun setahu saksi, PT Albasi telah melakukan


kewajibannya untuk membuat IPAl, tetapi mungkin masih ada kekurangan sedikit-
m

ub

sedikit;
• Bahwa bak IPAL yang dimiliki PT Albasi sedalam + 2 meter;
ka

• Bahwa air limbah yang dihasilkan PT Albasi kira-kira 100 liter/minggu;


ep

• Bahwa saksi tidak pernah merekomendasikan dilakukan pengujian terhadap limbah


ah

yang dihasilkan PT Albasi. Berita acara pemeriksaan dibuat dengan memanggil saksi
R

es

ke Jakarta. Pemanggilan oleh Penyidik Kementrian Lingkungan Hidup dilakukan


M

melalui fax. Sedangkan surat panggilannya saksi tanda tangani di Jakarta sebelum
ng

memberikan keterangan;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa saksi menandatangani berita acara sumpah kurang lebih setelah tiga bulan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dilakukan pemeriksaan;

a
2 Saksi AGUS MAHROM

si
• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di Penyidik;

ne

ng
Bahwa pada tahun 2008 saksi mulai bekerja di Dinas Kebersihan, Pertamanan dan
Lingkungan Hidup Kota Banjar yang pada tahun 2009 berubah menjadi Badan
Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Banjar, kemudian awal Januari 2011 berubah

do
gu
kembali menjadi Dinas Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman dan Lingkungan Hidup;
• Bahwa jabatan saksi sebagai staf di bidang Lingkungan Hidup, dengan tugas pokok

In
A
melakukan pengawasan, pemulihan dan pemantauan lingkungan hidup. Dalam
melaksanakan tugas, saksi bertanggung jawab pada saksi Edi Sugiarto selaku Kasi
ah

lik
Pengawasan, Pemulihan dan Pemantauan Lingkungan Hidup;
• Bahwa setahu saksi PT Albasi Priangan Lestari adalah pabrik pengolahan kayu yang
am

ub
memproduksi kayu lapis dengan bahan baku kayu albasiah;
• Bahwa saksi pernah beberapa kali datang ke PT Albasi, yang terakhir saksi lakukan
ketika mendampingi Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup pada tanggal 24
ep
k

Nopember 2010 dan tanggal 14 Juni 2011;


ah

• Bahwa yang dilakukan Tim Kementerian Lingkungan Hidup di PT Albasi tanggal 24


R

si
Nopember 2010 yang saksi lihat dan ketahui adalah :
1 Tim melakukan pemeriksaan dokumen UKL dan UPL yang belum direvisi;

ne
ng

2 Memantau cerobong
3 Pemotretan lokasi IPAL

do
gu

4 Pengambilan sampel air limbah dari outlet IPAL


5 Penandatanganan berita acara pengambilan sampel air, penyitaan dan penyegelan
In
Sedangkan yang ditemukan tim adalah :
A

1 Air limbah log pond dari rotary belum disalurkan ke Instalasi Pengolahan
ah

Air Limbah (IPAL)


lik

2 Outlet IPAL belum dilengkapi dengan alat ukur debit (flow meter)
• Bahwa pada kedatangan tanggal 14 Juni 2011, yang dilakukan Tim KLH adalah
m

ub

melakukan pengambilan sampel air limbah dan sampel limbah padat yang berupa
ka

serbuk kayu dari IPAL, pemotretan lokasi IPAL dan penandatanganan berita acara
ep

pengambilan sampel IPAl, penyitaan dan penyegelan;


• Bahwa saksi mendampingi Tim KLH melakukan pemeriksaan ke PT Albasi atas
ah

perintah saksi Edi Sugiarto;


es

• Bahwa saksi tidak memahami tentang IPAL dan ambang batas;


M

ng

• Bahwa setiap kegiatan Tim KLH di PT Albasi dibuat berita acaranya dan saksi ikut
on

menandatangani berita acara tersebut;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
17Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa saksi tidak tahu isi berita acara yang saksi tanda tangani karena saksi tidak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sempat membacanya. Saksi mau menandatangani karena saksi hanya mendampingi;

a
• Bahwa dari pihak PT Albasi, yang mendampingi adalah saksi Somantri dan saksi

si
Ruhata;

ne

ng
Bahwa pemeriksaan oleh Penyidik LH dilakukan dengan memanggil saksi ke Jakarta.
Panggilannya dilakukan melalui fax dan surat panggilannya saksi tanda tangani di
Jakarta sebelum memberi keterangan;

do
3
gu
Saksi SOMANTRI
• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di Penyidik;

In
A
• Bahwa saksi adalah karyawan PT Albasi Priangan Lestari;
• Bahwa riwayat pekerjaan saksi di PT Albasi adalah:
ah

lik
• Tahun 1988 mulai bekerja pada PT Albasi dan ditempatkan sebagai tenaga pelaksana
produksi;
am

ub
• Tahun 1990 s/d tahun 2000 diangkat menjadi Kepala Unit Produksi;
• Tahun 2000 s/d tahun 2010 sebagai Kasi SDM di Personalia;
ep
• Tahun 2010 sampai dengan sekarang menjadi Kepala Bagian Personalia;
k

• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari semula bernama PT Parahiyangan. Sejak tahun


ah

R
2007 berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 17 tanggal 2 Juni 2007, PT

si
Parahiyangan berubah nama menjadi PT Albasi Priangan Lestari;

ne
ng

• Bahwa tugas pokok saksi selaku Kepala Bagian Personalia adalah membina karyawan,
melakukan hubungan dengan pihak luar dan mengurus seluruh perizinan perusahaan;

do
Bahwa dalam melaksanakan tugas, saksi bertanggung jawab pada terdakwa I, namun
gu

secara struktur, saksi bertanggung jawab pada Direktur Umum;


• Bahwa surat-surat izin yang dimiliki PT Albasi adalah SIUP, TDP, IUI, SIUIPHHK,
In
A

IMB, Izin Lokasi, Izin Penyimpanan Sementara dan Pemanfaatan Limbah B3 No.
660/81.1-LH tanggal 22 Pebruari 2010 dari BLH Kota Banjar, Izin Pembuangan
ah

lik

Limbah Cair dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota
Banjar yang telah habis masa berlakunya sejak 30 Juni 2010;
m

ub

• Bahwa PT Albasi memproduksi kayu lapis dengan bahan baku kayu albasiah, kayu
campuran, kayu red oak, dll;
ka


ep

Bahwa limbah yang dihasilkan atas produksi kayu lapis oleh PT Albasi berupa limbah
glue yang berbentuk cair yang berasal dari hasil pencucian mesin glue dan limbah oli
ah

bekas. Limbah glue tersebut dikelola pada IPAl yang menghasilkan serat IPAL dan
R

es

serat IPAL tersebut dipergunakan kembali untuk bahan bakar boiler. Limbah oli bekas
M

dipakai habis untuk pelumas rantai mesin;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa saksi pernah dua kali mendampingi Tim KLH ketika melakukan pemeriksaan di
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PT Albasi;

a
• Bahwa PT Albasi pernah menerima surat dari KLH tanggal 15 Januari 2010 yang berisi

si
sanksi administrasi yaitu untuk melakukan tindakan tertentu;

ne

ng
Bahwa setelah menerima surat tersebut, yang dilakukan PT Albasi adalah menyalurkan
limbah log pond ke IPAL, memasang alat ukur debet air limbah dari IPAL ke kolam
penampungan, melakukan pemeriksaan parameter baku mutu limbah cair ke Balai

do
gu
Besar Bahan Barang Teknik di Bandung, melengkapi dua buah cerobong boiler dengan
sarana pengukur kualitas udara, melakukan pengukuran emisi dari cerobong omnical

In
A
2-2,5 ton, cerobong 1-10 ton, cerobong boiler 3 ton, cerobong boiler Hamada 3 ton dan
hasilnya telah dilaporkan kepada Walikota Banjar melalui Kantor BLH Banjar dan
ah

lik
revisi dokumen UKL dan UPL yang masih dalam proses bekerja sama dengan
Universitas Siliwangi Tasikmalaya dan mengajukan surat permohonan izin
am

ub
pemanfaatan serat IPAL ke Kantor Kementerian Lingkungan Hidup;
• Bahwa sanksi administratif yang dikenakan pada PT Albasi belum sepenuhnya
dilaksanakan, karena ketika saksi mengajukan pembiayaan perintah perbaikan sesuai
ep
k

dengan sanksi administratif, namun terdakwa I menolaknya dengan alasan biayanya


ah

terlalu besar;
R

si
• Bahwa menurut saksi, yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan
hidup di PT Albasi adalah terdakwa I, karena ketika itu pengajuan biaya perbaikan

ne
ng

diputuskan oleh terdakwa I;


• Bahwa air limbah yang diproses dalam bak IPAL di PT Albasi, setelah air limbah

do
gu

tersebut diproses, kemudian dibuang ke kolam penampungan terakhir yang didalamnya


berisi ikan;
In
• Bahwa atas 11 (sebelas) poin tindakan tertentu yang harus dilakukan PT Albasi
A

sebagaimana tertuang dalam sanksi administratifnya, PT Albasi diberi waktu selama


ah

tiga bulan untuk melaksanakannya. Dan sebelas poin tindakan tertentu tersebut sudah
lik

semuanya diperbaiki, tapi barangkali masih belum sempurna;


• Bahwa PT Albasi pernah melakukan koordinasi dengan KLH mengenai keberatan UPL
m

ub

yang waktunya tiga bulan, namun tidak ada tanggapan apa-apa. Surat keberatan itu
ka

dikirimkan sekitar bulan Pebruari 2010. Dan perusahaan juga telah melakukan
ep

tindakan dan mengirimkan laporannya namun tidak ada tanggapan atas laporan
tersebut;
ah

• Bahwa pemeriksaan oleh Penyidik LH dilakukan dengan memanggil saksi ke Jakarta.


es

Panggilannya dilakukan melalui fax dan surat panggilan resminya saksi tanda tangani
M

ng

di Jakarta sebelum memberi keterangan;


on

• Bahwa saksi tidak disumpah sebelum memberi keterangan di Penyidik;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
19Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa saksi menandatangani berita acara sumpah setelah tiga bulan diperiksa;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa setahu saksi pengambilan sampel air limbah oleh Tim KLH dilakukan dari bak

a
IPAL. Dan pengambilan sampel dari bak IPAL menurut saksi jelas salah karena air

si
yang ada di dalam bak IPAL masih ada racunnya;

ne

ng
Bahwa saksi menandatangani berita acara pengambilan sampel air limbah;
4 Saksi RUHATA
• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di Penyidik;

do

gu
Bahwa saksi adalah karyawan PT Albasi Priangan Lestari;

• Bahwa riwayat pekerjaan saksi di PT Albasi Priangan Lestari adalah :

In
A
• Tahun 1988, mulai bekerja di bagian penggergajian kayu;

• Tahun 1994 dipindahkan ke bagian produksi;


ah

lik
• Tahun 1995 dipindahkan ke bagian maintenance;
• Tahun 2001 s/d sekarang ditempatkan di bagian urusan rumah tangga pabrik;
am

ub
• Bahwa tugas pokok saksi adalah merawat kebersihan lingkungan perusahaan seperti
membersihkan WC umu, perbaikan saluran air hujan, perawatan talang dan bangunan
ep
pabrik, perawatan instalasi IPAL;
k

• Bahwa berkaitan dengan perawatan instalasi IPAL, yang saksi lakukan berdasarkan
ah

R
petunjuk dari saksi Somantri adalah berkaitan dengan penggunaan pasir, kapur, arang

si
batok dalam pengolahan air limbah agar air limbah lebih baik dan menjadi bersih;

ne
ng

• Bahwa dalam melaksanakan tugas, saksi bertanggung jawab pada saksi Somantri
sebagai Kepala Bagian SDM;

do
• Bahwa setahu saksi, PT Albasi Priangan Lestari semula bernama PT Parahiyangan.
gu

Sejak tahun 2007 berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 17 tanggal 2 Juni
2007, PT Parahiyangan berubah nama menjadi PT Albasi Priangan Lestari;
In
A

• Bahwa terdakwa I adalah Direktur Utama PT Albasi, sedangkan Iwan Irawan Johan
adalah Direktur Umum PT Albasi;
ah

lik

• Bahwa produk yang dihasilkan PT Albasi berupa block board, dengan bahan baku dari
kayu albasi, kayu campuran, kayu red oak, dll serta bahan penolong yaitu lem;
m

ub

• Bahwa limbah yang dihasilkan berupa limbah glue yang berbentuk cair dari hasil
pencucian mesin glue dan limbah oli bekas;
ka

ep

• Bahwa limbah glue yang berbentuk cair dari hasil pencucian mesin glue dikelola di
IPAL yang menghasilkan serat IPAL dan serat IPAl dipergunakan lagi untuk bahan
ah

bakar boiler. Sedangkan limbah oli bekas dipakai habis untuk pelumas rantai mesin;
R

es

• Bahwa setahu saksi, proses IPAL adalah karena produksi menggunakan bahan
M

ng

penolong lem maka pada akhirnya akan menghasilkan limbah cair, kemudian limbah
on

cair itu dialirkan ke bak penampungan (IPAL) yang kemudian diproses diberi kapur,
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
arang batok, pasir dan diendapkan selama dua minggu dan setelah itu air yang sudah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
diproses dialirkan ke bak penampungan terakhir;

a
• Bahwa saksi mengetahui kedatangan dari Tim Kementerian Lingkungan Hidup ke PT

si
Albasi sebanyak dua kali. Saksi lupa kapan waktunya hanya sekitar tahun 2010 dan
2011;

ne
ng
• Bahwa setahu saksi Tim KLH datang ke PT Albasi untuk pengambilan sampel air
limbah dan memeriksa cerobong asap;

do

gu
Bahwa menurut saksi, yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan
hidup di PT Albasi adalah terdakwa selaku Direktur Utama, karena pada saat pengajuan

In
A
biaya perbaikan lingkungan yang memutuskan adalah terdakwa I;
• Bahwa setahu saksi yang belum dilaksanakan oleh PT Albasi yang ditemukan Tim
ah

lik
KLH adalah bellum dipasangnya alat flow meter dan peralatan tersebut baru dipasang
tanggal 15 Juni 2011;
am

ub
• Bahwa setahu saksi, perbedaan antara IPAl, outlet dan kolam penampungan adalah
bahwa bak tempat pengolahan limbah/IPAL terdiri dari tiga bak/kolam, yaitu kolam 1,
kolam 2 dan kolam 3 termasuk dalam kolam pengolahan limbah dan kolam terakhir
ep
k

adalah kolam penampungan yang airnya sudah selesai diproses dan sudah bersih;
ah

• Bahwa setahu saksi, Tim KLH mengambil sampel air limbah dari IPAL;
R

si
• Bahwa pemeriksaan oleh Penyidik LH dilakukan dengan memanggil saksi ke Jakarta.
Panggilannya dilakukan melalui fax dan surat panggilan resminya saksi tanda tangani

ne
ng

di Jakarta sebelum memberi keterangan;


• Bahwa saksi tidak disumpah sebelum memberi keterangan di Penyidik;

do
gu

• Bahwa saksi menandatangani berita acara sumpah setelah tiga bulan diperiksa;
5 Saksi TUSIMAN
In
A

• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di Penyidik;


• Bahwa saksi adalah karyawan PT Albasi Priangan Lestari;
ah

lik

• Bahwa riwayat pekerjaan saksi di PT Albasi Priangan Lestari adalah :


• Tahun 1988 mulai bekerja;
m

ub

• Awal tahun 2009 dipindahkan ke bagian produksi;


• Akhir tahun 2009 s/d sekarang ditempatkan sebagai staf personalian;
ka


ep

Bahwa tugas pokok saksi adalah melayani pekerjaan administrasi karyawan seperti
surat masuk dan surat keluar, data jumlah karyawan, absensi, pembuatan surat
ah

keputusan yang berkaitan dengan karyawan. Saksi bertanggung jawab pasa saksi
R

es

Somantri sebagai Kepala Bagian SDM;


M

• Bahwa terdakwa I adalah Direktur Utama PT albasi, sedangkan Iwan Irawan Johan
ng

adalah Direktur Umum;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
21Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa surat-surat izin yang dimiliki PT Albasi adalah SIUP, TDP, IUI, SIUIPHHK,
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
IMB, Izin Lokasi, Izin Penyimpanan Sementara dan Pemanfaatan Limbah B3 No.

a
660/81.1-LH tanggal 22 Pebruari 2010 dari BLH Kota Banjar, Izin Pembuangan

si
Limbah Cair dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota
Banjar;

ne
ng
• Bahwa produk yang dihasilkan PT Albasi berupa block board, dengan bahan baku dari
kayu albasi, kayu campuran, kayu red oak, dll serta bahan penolong yaitu lem;

do

gu
Bahwa limbah yang dihasilkan berupa limbah glue yang berbentuk cair dari hasil
pencucian mesin glue dan limbah oli bekas;

In
A
• Bahwa limbah glue yang berbentuk cair dari hasil pencucian mesin glue dikelola di
IPAL yang menghasilkan serat IPAL dan serat IPAl dipergunakan lagi untuk bahan
ah

lik
bakar boiler. Sedangkan limbah oli bekas dipakai habis untuk pelumas rantai mesin;
• Bahwa yang saksi ketahui berkaitan dengan surat dari Kementerian Lingkungan Hidup
am

ub
tanggal 15 Juni 2010 sebatas masalah UKL dan UPL yang pernah dibicarakan dengan
Universitas Siliwangi Tasikmalaya yang hasilnya pernah saksi terima dalam bentuk
CD, kemudian saksi menyerahkannya pada terdakwa I yang setelah dicetak isinya
ep
k

berupa draft;
ah

• Bahwa saksi tidak tahu apa tanggapan terdakwa I berkaitan dengan surat dari KLH
R

si
tersebut, yang saksi ketahui setelah ada surat tersebut kemudian ada perbaikan fasilitas
di perusahaan;

ne
ng

• Bahwa Tim KLH datang ke PT Albasi sebanyak dua kali, yaitu tahun 2010 dan tahun
2011;

do
gu

• Bahwa yang saksi ketahui, Tim KLH mendatangi PT Albasi untuk melakukan
pengambilan sampel air limbah dan memeriksa cerobong asap;
In
A

• Bahwa menurut saksi, terdakwa I yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan
lingkungan hidup di PT Albasi, karena ketika pengajuan biaya perbaikan lingkungan,
ah

lik

Direktur Utama yang memutuskannya;


• Bahwa saksi tidak tahu berapa biaya untuk pengelolaan lingkungan hidup di PT Albasi,
m

namun apabila ada kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan hidup, PT Albasi selalu
ub

dilibatkan;
ka

• Bahwa pemeriksaan oleh Penyidik LH dilakukan dengan memanggil saksi ke Jakarta.


ep

Panggilannya dilakukan melalui fax dan surat panggilan resminya saksi tanda tangani
ah

di Jakarta sebelum memberi keterangan;


R

• Bahwa saksi tidak disumpah sebelum memberi keterangan di Penyidik;


es
M

• Bahwa saksi menandatangani berita acara sumpah setelah tiga bulan diperiksa;
ng

6 Saksi ADE SAMSUDIN


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di Penyidik;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa sejak tahun 2005 saksi tinggal dekat dengan pabrik PT Albasi Priangan Lestari;

a
• Bahwa kegiatan saksi sehari-hari adalah berdagang makanan dan membuka jasa tambal

si
ban kendaraan;

ne
ng
• Bahwa setahu saksi PT Albasi Priangan Lestai menghasilkan kayu lapis, dengan limbah
berupa limbah padat yaitu serbuk kayu;
• Bahwa setahu saksi tidak ada limbah cair yang dihasilkan PT Albasi;

do

gu
Bahwa bagi saksi dan masyarakat sekitar keberadaan PT Albasi tidak menimbulkan
masalah dan saksi tidak merasa terganggu dengan kegiatan PT Albasi, walaupun

In
A
pernah ada gangguan asap akibat pembakaran limbah serbuk kayu;
• Bahwa sampai saat ini pun tidak ada gangguan pencemaran air milik warga akibat
ah

lik
operasionalnya PT Albasi;
• Bahwa terhadap warga sekitar perusahaan, PT Albasi selalu mendukung setiap
am

ub
kegiatan. Apalagi setiap menjelang lebaran, PT Albasi selalu memberikan pangan
berupa beras atau makanan lainnya kepada setiap warga sekitar pabrik;
ep
• Bahwa hampir semua warga di sekitar pabrik PT Albasi bekerja di PT Albasi;
k

7 Saksi ERIS YULIANTO


ah

• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di Penyidik;


R

si
• Bahwa sejak tahun 1990 saksi tinggal dekat dengan pabrik PT Albasi Priangan Lestari;

ne
ng

• Bahwa kegiatan saksi sehari-hari adalah membuka bengkel mobil;


• Bahwa setahu saksi PT Albasi Priangan Lestai menghasilkan kayu lapis, dengan limbah

do
berupa limbah padat yaitu serbuk kayu;
gu

• Bahwa setahu saksi tidak ada limbah cair yang dihasilkan PT Albasi;
• Bahwa bagi saksi dan masyarakat sekitar keberadaan PT Albasi tidak menimbulkan
In
A

masalah dan saksi tidak merasa terganggu dengan kegiatan PT Albasi, walaupun
pernah ada gangguan asap akibat pembakaran limbah serbuk kayu;
ah

lik

• Bahwa sampai saat ini pun tidak ada gangguan pencemaran air milik warga akibat
operasionalnya PT Albasi;
m

ub

• Bahwa terhadap warga sekitar perusahaan, PT Albasi selalu mendukung setiap


kegiatan. Apalagi setiap menjelang lebaran, PT Albasi selalu memberikan pangan
ka

ep

berupa beras atau makanan lainnya kepada setiap warga sekitar pabrik;
• Bahwa hampir semua warga di sekitar pabrik PT Albasi bekerja di PT Albasi;
ah

8 Saksi CHRISTINA MARIA NATALIA, A.Md


R

es

• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di Penyidik;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
23Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa saksi bekerja sebagai PNS di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup sejak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bulan Desember 2009 dan ditempatkan di Unit Kerja Asisten Deputi Penegakan

a
Hukum Pidana Lingkungan;

si
• Bahwa pada tanggal 24 Nopember 2010, saksi pernah menjadi anggota Tim Pemantau

ne
dari Kementerian Lingkungan Hidup dalam melakukan pemantauan ke PT Albasi

ng
Priangan Lestari yang terletak di Kota Banjar, dengan tugas hanya mendampingi;
• Bahwa berita acara dibuat oleh penyidik;

do

gu
Bahwa setelah Tim Pemantau KLH berada di lokasi PT Albasi, tim lebih dahulu
berkeliling di dalam area PT Albasi, kemudian mengambil sampel air dan memeriksa

In
A
cerobong asap;
• Bahwa sampel air diambil dari dalam bak penampungan. Pengambilan sampel air
ah

lik
tersebut dengan didampingi oleh pegawai PT Albasi;
• Bahwa tidak ada pendamping dari Dinas Lingkungan Hidup Daerah;
am

ub
• Bahwa yang ditemukan tim ketika melakukan pemantauan di PT Albasi adalah kondisi
IPAL, airnya belum diolah dengan baik karena air limbah terlihat masih keruh
kecoklatan, air limbah pada perendaman kayu belum disalurkan ke instalasi pengolahan
ep
k

air limbah dan tidak ada alat pengukur debet;


ah

• Bahwa saksi tidak mengetahui tindak lanjut setelah adanya temuan-temuan tersebut;
R

si
• Bahwa sebelumnya saksi tidak pernah ikut melakukan pemantauan ke PT Albasi,
namun saksi mengetahui kalau tanggal 15 Januari 2010 pernah dilakukan Pulbaket

ne
ng

(pengumbulan bahan dan keterangan);


• Bahwa tugas saksi di Unit Kerja Asisten Deputi Penegakan Hukum Pidana Lingkungan

do
gu

Hidup adalah membuat surat yang sifatnya non teknis, sedangkan surat yang bersifat
teknis dibuat oleh Penyidik;
In
A

• Bahwa saksi tidak pernah membuat surat panggilan untuk pemeriksaan saksi-saksi;
• Bahwa ketika memantau PT Albasi, saksi juga melihat adanya IPAL (intalasi
ah

lik

pengolahan air limbah) yang bentuknya terdiri dari beberapa kotak/bak;


• Bahwa saksi tidak mengetahui dan tidak mengerti mengenai outlet;
m

ub

• Bahwa setahu saksi tim penyidik mengambil sampel air dari saluran air yang melimbah
kemana-mana, namun saksi tidak tahu air tersebut buangan dari mana;
ka

9 Saksi SUWARTI, SH
ep

• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di Penyidik;


ah

• Bahwa saksi bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Lingkungan Hidup
R

es

dengan jabatan sekarang sebagai Kepala Bidang Kordinasi Penuntutan Evaluasi dan
M

Tindak Lanjut, sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa pada tanggal 4 Desember 2009, saksi pernah melakukan pemantauan ke PT
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Albasi Priangan Lestari dalam rangka pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket)

a
yang berkaitan dengan hasil pengumuman Proper;

si
• Bahwa yang dilakukan tim ketika itu adalah melakukan pertemuan dengan Managemen

ne
OT Albasi, melakukan peninjauan ke lokasi proses produksi, Instalasi Pengolahan Air

ng
Limbah (IPAL) dan boiler, melakukan pengambilan sampel air limbah dan
dokumentasi serta pemotretan;

do

gu
Bahwa hal-hal yang ditemukan ketika itu adalah PT Albasi Parahiyangan telah berganti
nama menjadi PT Albasi Priangan Lestari yang bergerak di bidang industri pengolahan

In
A
kayu yang memproduksi fancy blockboard, barecore dan block board dengan bahan
baku dari kayu albasi;
ah

lik
• Bahwa bahan penolong yang digunakan adalah road oak, resin urea, resin melamin,
urea dan tepung terigu;
am

ub
• Bahwa limbah yang dihasilkan berupa limbah cair yang dihasilkan dari pencucian
mesin glue spreader;
• Bahwa pengujian kualitas air limbah atau pengukuran debet air belum pernah
ep
k

dilakukan;
ah

• Bahwa PT Albasi belum pernah melaporkan hasil pengujian kualitas air limbah ke
R

si
Badan Lingkungan Hidup Kota Banjar atau BLHD Propinsi Jawa Barat, maupun ke
Kementerian Lingkungan Hidup;

ne
ng

• Bahwa PT Albasi juga belum pernah melakukan pengukuran kualitas emisi udara,
kecuali hasil pengukuran yang dilakukan pada bulan Agustus 2007 yang hasilnya masih

do
gu

dibawah baku mutu yang dikehendaki SK Gubernur Jawa Barat No.60.31/SK/694-


BKPMD/1982 tentang pengendalian pencemaran udara;
In
A

• Bahwa PT Albasi memiliki empat cerobong, hanya ada dua cerobong yang dilengkapi
alat/sarana pengukuran kualitas udara, sedangkan yang dua cerobong belum;
ah

lik

• Bahwa berdasarkan hasil pemantauan perusahaan juga menghasilkan limbah B3 yaitu


oli bekas sebanyak 100 liter per bulan yang kemudian dimanfaatkan untuk pelumasan
m

mesin-mesin dan sludge IPAL basal sebanyak 20 kg per 3 bulan yang dibakar di-boiler;
ub

• Bahwa untuk pemanfaatan limbah B3, izin pemanfaatannya baru diajukan ke


ka

Kementerian Lingkungan Hidup pada tanggal 3 April 2009;


ep

• Bahwa atas adanya temuan dari Tim Pemantau, kepada PT Albasi telah diberi
ah

peringatan dan diberi waktu selama tiga bulan untuk melakukan revisi dan perbaikan-
R

perbaikan;
es
M

• Bahwa surat peringatan tersebut sudah dikirimkan dan sudah dilakukan pemanggilan,
ng

dimana yang datang adalah wakil perusahaan bernama Somantri;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
25Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa kepada PT Albasi belum pernah diberikan teguran tertulis;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa terhadap surat No. B-235/Dep.V-2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 yang

a
berisi tentang perintah melakukan tindakan tertentu, dikeluarkannya berdasarkan hasil

si
Pengumpulan Bahan dan Keterangan (Pulbaket) terhadap kegiatan usaha PT Albasi

ne
pada tanggal 4 Desember 2009;

ng
• Hasil kesimpulan Pulbaket adalah dari hasil analisa sampel arsip ALSI : A 9919 tahun
2009 dari PT ALS Indonesia menunjukkan melebihi baku mutu yang ditetapkan SK

do
gu
Gubernur Jawa Barat No. 6 Tahun 2009;
• Bahwa ketika melakukan pemantauan di PT ALbasi, tim juga mengambil sampel air

In
A
limbah dari outlet IPAL (kolam pengendapan);
• Bahwa outlet IPAL tersebut belum dilengkapi alat ukur debit;
ah

lik
• Bahwa setahu saksi, air limbah dari glue spreader ditampung dalam bak penampungan
sebelum dibuang ke Sungai Ciroas;
am

ub
• Bahwa dasar hukum pengambilan sampel air limbah adalah PP No. 82 tentang
Pengolahan Limbah;

ep
Bahwa sesuai dengan aturan, sampel air limbah yang akan dijadikan bahan penelitian
k

harus diambil dari outlet;


ah

• Bahwa Tim Proper juga pernah mengambil sampel air limbah;


R

si
• Bahwa sebelaum perkara ini sampai ke pengadilan, sudah ada tindakan tertentu dan

ne
ng

sudah diadakan rapat penegakan;


• Bahwa ketika tim datang meninjau lokasi, tim hanya ditemui oleh saksi Somantri,
karena Pak Iwan tidak mau menemui;

do
gu

• Bahwa sebelum tim datang ke lokasi tidak dilakukan koordinasi terlebih dahulu, karena
tim datang sebagai penyidik;
In
A

• Bahwa dasar dikatakan melebihi baku mutu adalah SK Gubernur, dimana di dalam SK
tersebut disebutkan standar BOD dan COD-nya;
ah

lik

• Bahwa mengenai sanksi administrasi, alurnya sudah dilaksanakan;


• Bahwa pemanggilan terhadap saksi-saksi sudah dilakukan secara patut dan benar;
m

ub

• Bahwa teguran terhadap PT Albasi dilakukan melalui fax, lalu menyusul surat
resminya;
ka

ep

• Bahwa saksi mendengar cerita dari warga sekitar PT Albasi kalau air limbah yang
dihasilkan PT Albasi dibuang ke Sungai Ciroas;
ah

Menimbang, bahwa di persidangan didengar pula pendapat ahli dibawah sumpah yang
R

es

masing-masing adalah Ir. EDDY PURWANTO M. BAKRI dan Prof. Dr. ALVI SYAHRIN,
M

SH, MH, yaitu :


ng

1 Ahli Ir. EDDY PURWANTO M. BAKRI


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa ahli akan memberikan pendapat berkaitan dengan tindak pidana yang diduga
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dilakukan PT Albasi Priangan Lestari;

a
• Bahwa riwayat pekerjaan ahli adalah :

si
• Tahun 1992 mulai bekerja di Kementerian Lingkungan Hidup;

ne
ng
• Tahun 1999 diangkat menjadi Kasubdit Sertifikasi dan Pengujian KLH;
• Tahun 2005 s/d tahun 2007 menjadi Kepala Bidang Sertifikasi dan Pengujian

do
Kendaraan Bermotor;

gu
Tahun 2008 s/d tahun 2010 menjadi Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Industri
Perkebunan;

In
A
• Tahun 2010 s/d sekarang menjadi Kepala Bidang Kehutanan dan Holtikultura;

• Bahwa ahli belum pernah diperiksa atau memberi keterangan sebagai ahli dalam kasus
ah

lik
pidana lingkungan;
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari merupakan perusahaan pengolahan kayu yang
am

ub
menggunakan bahan baku kayu albasi, faceback dan kayu red oak, dengan bahan
penolong lem putih, resin dan tepung. Limbah yang dihasilkan ada tiga, yaitu :
ep
1 Limbah cair yang dihasilkan dari proses pembersihan glue spreader yang digunakan
k

dalam proses internal pabrik, lem digunakan untuk menempel kayu lapis dan proses
ah

pengasah pisau pemotong log;


R

si
2 Sumber pencemaran udara yang berasal dari boiler yang digunakan untuk
menghasilkan uap untuk proses kayu lapis;

ne
ng

3 Limbah padat berupa sludge yang berasal dari IPAL yang bercampur dengan bahan
lem (formaldeodge), sludge tersebut merupakan limbah B3 karena mengandung

do
gu

bahan lem;
• Bahwa pendapat ahli mengenai hasil analisis laboratorium terhadap limbah cair dari
In
A

outlet IPAL PT Albasi yag dilakukan PT Core Lab Indonesia dan PT ALS Indonesia
adalah bahwa baku mutu limbah cair industri kayu lapis telah melampaui batas yang
ah

lik

telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-51/
MENLH/10/1995 tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri bahkan ada
m

parameter limbah yang hasil pengukurannya lebih dari 500% seperti BOD, TSS dan
ub

COD;
ka

• Bahwa penyebab terjadinya peningkatan nilai baku mutu dari justifikasi teknis dapat
ep

disimpulkan bahwa PT Albasi tidak melakukan pengolahan limbah cairnya atau tidak
ah

optimal dalam mengoperasikan IPAL-nya;


R

• Bahwa limbah sludge yang dihasilkan PT Albasi berasal dari endapan-endapan yang
es
M

ada dalam kolam IPAL yang telah lama sehingga bila semakin tebal maka akan
ng

mengurangi volume limbah cair IPAL dan sludge tersebut merupakan limbah B3;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
27Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa prosedur pengambilan sampel air imbah harus dari titik outlet kalau ada
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
outletnya. Tetapi kalau setelah outlet ada kolam penampungan lain, maka sampel

a
diambil dari tempat atau kolam yang terakhir;

si
• Bahwa air limbah diperiksa oleh dua laboratorium hanyalah untuk pembanding dan

ne
menentukan siapa yang paling bagus;

ng
2 Ahli Prof. Dr. ALVI SYAHRIN, SH, MH
• Bahwa ahli adalah Guru Besar Hukum Pidana Lingkungan Fakultas Hukum Universitas

do
gu
Sumatera Utara dan menjabat sebagai Wakil Direktur II Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara;

In
A
• Bahwa sejak tahun 2001, ahli telah memberikan pendapat sebagai ahli dalam kasus
pidana lingkungan, yaitu menerangkan tentang aspek hukum tindak pidana dan
ah

lik
pertanggungjawaban pidana lingkungan hidup;
• Ketentuan pidana dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
am

ub
Pengelolaan Lingkungan Hidup, dapat ahli jelaskan sebagai berikut :
• Pasal 97 menyatakan tindak pidana yang diatur dalam ketentuan pidana
UUPPLH merupakan kejahatan. Kejahatan disebut sebagai rechtdelicten, yaitu
ep
k

tindakan-tindakan yang mengandung suatu onrecht hingga orang pada


ah

umumnya memandang bahwa pelakunya pantas dihukum, walaupun tindakan


R

si
tersebut oleh pembentuk undang-undang tidak dinyatakan sebagai tindakan
yang terlarang di dalam undang-undang;

ne
ng

• Terkait dengan tindak pidana lingkungan yang dinyatakan sebagai kejahatan,


maka perbuatan tersebut dipandang secara esensial bertentangan dengan tertib

do
gu

hukum atau perbuatan yang bertentangan dengan kepentingan hukum.


Pelanggaran hukum yang dilakukan menyangkut pelanggaran terhadap hak atas
In
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta keharusan untuk melaksanakan
A

kewajiban memelihara lingkungan hidup, mencegah dan menanggulangi


ah

kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup;


lik

• Pidana lingkungan hidup diatur dalam pasal 98 s/d 115;


• Bahwa ahli memberikan pendapat mengenai pasal 100 ayat (1) dan (2) UUPPLH,
m

ub

sebagai berikut :
ka

• Para terdakwa dianggap telah melakukan perbuatan melanggar baku mutu air
ep

imbah, baku mutu emisi atau baku mutu gangguan, namun tindak pidana ini
ah

baru dapat dikenakan apabila sanksi administrasi yang telah dijatuhkan tidak
R

dipatuhi atau pelanggaran dilakukan lebih dari satu kali;


es

• Keterkaitannya dengan azas subsidairitas atau ultimum remedium adalah bahwa


M

ng

terhadap tindak pidana sebagaimana ditentukan dalam pasal 100 tersebut baru
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
dapat dikenakan apabila sanksi adminstratif yang telah dijatuhkan tidak dipatuhi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
atau pelanggaran dilakukan lebih dari satu kali;

a
• Sanksi administratifnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 76 ayat (1) berupa

si
teguran tertulis, paksaan pemerintah, pembekuan izin lingkungan atau
pencabutan izin lingkungan;

ne
ng
• Sanksi administratif dijatuhkan kepada penanggung jawab usaha dan atau
kegiatan jika dalam pengawasan ditemukan pelanggaran terhada izin

do
gu lingkungan. Izin lingkungan menurut pasal 1 angka 35 UUPPLH adalah izin
yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan atau kegiatan

In
A
yang wajib amdal atau UKL dan UPL dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha
ah

lik
dan/atau kegiatan;
• Pasal 100 dapat diterapkan kepada seseorang yang telah melanggar baku mutu
am

ub
air limbah, baku mutu emisi dan baku mutu gangguan jika orang tersebut telah
melakukan pelanggaran tersebut lebih dari satu kali. Dengan demikian harus
ada bukti yang menerangkan atau yang membuktikan bahwa perbuatan tersebut
ep
k

telah dilakukan lebih dari satu kali. Untuk alasan sanksi administrasi yang telah
ah

dijatuhkan tetapi tidak dipatuhi belum bisa dijadikan alasan untuk mengenakan
R

si
pasal 1 ayat (1) UUPPLH karena izin lingkungan berupa Peraturan Pemerintah
belum keluar;

ne
ng

• Bahwa pendapat ahli terhadap perusahaan (PT Albasi Priangan Lestari) yang telah
diberi perintah untuk melakukan tindakan tertentu guna melaksanakan ketentuan-

do
gu

ketentuan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana


tertuang dalam Surat Deputi MenLH bidang Penataan Lingkungan No. B-235/dep.V-2/
LH/01/2010 tertanggal 15 Januari 2010 yang ditujukan kepada Direktur Albasi
In
A

Priangan Lestari yang diberi jangka waktu tiga bulan untuk melakukan tindakan-
tindakan tertentu sejak surat perintah diterbitkan pada tanggal 15 April 2010, tetapi
ah

lik

ternyata pada waktu dilakukan pengawasan kembali tanggal 15 Januari 2011 masih
melakukan pelanggaran, apakah hal ini dapat dikatakan bahwa Direktur PT Albasi telah
m

ub

melakukan pelangngaran lebih dari satu kali adalah bahwa apabila Direktur PT Albasi
tidak melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan
ka

ep

lingkungan hidup sebagaimana tertuang dalam surat tersebut dan pada pengawasan
selanjutnya masih melakukan pelanggaran dimaksud, maka Direktur PT Albasi dapat
ah

dikatakan sebagai melakukan pelanggaran dilakukan lebih dari satu kali;


R

es

• Bahwa pendapat ahli mengenai penerapan sanksi pidana terhadap tindak pidana yang
M

dilakukan oleh, untuk dan atas nama badan usaha, sebagai berikut :
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
29Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Sanksi pidana yang dapat dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana lingkungan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang dilakukan oleh, untuk dan atas nama badan usaha adalah sanksi pidana

a
sebagaimana yang tercantum dalam pasal tindak pidana yang dikenakan kepada

si
pelaku;
• Berdasarkan pasal 117 UUPPLH, jika tuntutan pidana ditujukan kepada

ne
ng
pemberi perintah atau pemimpin tindak pidana sebagaimana dalam pasal 116
ayat (1) huruf b, maka sanksi pidanapenjara dan dendanya diperberat dengan

do
gu sepertiganya;
• Terhadap badan usaha dijatuhkan hukuman berupa denda sebagaimana

In
A
tercantum dalam pasal yang dikenakan keapda badan usaha maka kepada badan
usaha dapat dikenakan/dijatuhkan pidana tambahan atau tindakan tata tertib
ah

lik
berupa perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana, penutupan
seluruh atau sebagian tempat usaha dan atau kegiatan, perbaikan akibat pidana,
am

ub
kewajiban mengerjakan apa yang dilalaikan tanpa hak dan/atau penempatan
perusahaan dibawah pengampuan paling lama tiga tahun;
• Bahwa ahli memberikan pendapat mengenai ketentuan pasal 116 UUPPLH dikaitkan
ep
k

dengan badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas adalah bahwa prinsip


ah

pertanggungjawaban pidana perseroan terbatas dapat dikenakan kepada :


R

si
1 Perseroan Terbatas
2 Perseroan Terbatas dan mereka yang memberi perintah untuk melakukan tindak

ne
ng

pidana, atau
3 Perseroan Terbatas dan mereka yang bertindak sebagai pemimpin dalam

do
gu

melakukan tindak pidana, atau


4 Mereka yang memberi perintah untuk melakukan tindak pidana, atau
5 Mereka yang bertindak sebagai pemimpin dalam melakukan tindak pidana
In
A

• Bahwa yang dimaksud dengan “orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak
pidana” dan “orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak pidana
ah

lik

adalah jika badan usaha berbentuk perseroan terbatas (PT), maka orang yang memberi
perintah untuk melakukan tindak pidana adalah direksi. Sedangkan orang yang
m

ub

bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak pidana tersebut, jika badan usaha
tersebut berbentuk PT dapat diartikan sebagai karyawan PT pada level manager yang
ka

ep

bertindak dalam ruang lingkup pekerjaannya yang memiliki kewenangan untuk


menjalankan tugasnya di PT sesuai kewajibannya untuk tujuan memajukan kepentingan
ah

bisnis PT;
R

es

• Bahwa terhadap perusahaan yang termasuk dalam daftar hitam berarti perusahaan
M

ng

tersebut terkena sanksi administrasi karena daftar hitam termasuk dalam sanksi
on

administrasi;
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa perintah melakukan tindakan tertentu juga termasuk dalam sanksi administrasi;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa terhadap ketentuan pasal 97 UUPLH dimana Kementerian Lingkungan Hidup

a
dapat menjatuhkan sanksi administrasi, sedangkan surat sanksi dari Kementerian

si
Lingkungan Hidup ditandatangani oleh Deputy, surat tersebut sudah sah;

ne

ng
Bahwa pemberitahuan sanksi administrasi dapat dilakukan secara langsung atau
melalui surat. Apabila tidak dilakukan demikian, maka akan menjadi alasan bagi
perusahaan untuk tidak melakukan perbuatan;

do

gu
Bahwa menurut pendapat ahli, pengambilan sampel air limbah yang benar adalah yang
diambil setelah buangan air dari IPAL;

In
A
Secara tertulis ahli berpendapat sebagai berikut :
• Bahwa pasal 100 UUPPLH dapat diterangkan sebagai berikut :
ah

lik
a Tindak pidana sebagaimana diatur dalam pasal 100 UUPPLH yaitu tindak pidana
formil, dalam hal ini melakukan perbuatan yang melanggar baku mutu air limbah,
am

ub
baku mutu emisi atau baku mutu gangguan;
b Berdasarkan pasal 100 ayat (2) UUPPLH, orang yang melakukan perbuatan yang
melanggar baku mutu air limbah, baku mutu emisi atau baku mutu gangguan hanya
ep
k

dapat dikenakan sanksi pidana, apabila :


ah

• Sanksi administratif yang telah dijatuhkan tidak dipatuhi, atau pelanggaran dilakukan
R

si
telah lebih dari satu kali;
c Sanksi administrasi berdasarkan pasal 76 ayat (2) UUPPLH, terdiri atas :

ne
ng

• Teguran tertulis

• Paksaan pemerintah (perhatikan pasal 80 UUPPLH)

do
gu

• Pembekuan izin lingkungan, atau


• Pencabutan izin lingkungan
In
A

d Pelanggaran dapat dikatakan dilakukan telah lebih satu kali, misalnya jika orang
tersebut tidak dijatuhi sanksi administrasi dan hanya ditegur secara lisan, kemudian
ah

lik

orang tersebut membuat pernyataan tidak melakukan perbuatan yang melanggar


baku mutu limbah, baku mutu emisi atau baku mutu gangguan. Dengan adanya
m

pernyataan yang dibuat tersebut kemudian dalam pengawasan selanjutnya ia masih


ub

melakukan atau melakukan kembali melanggar baku mutu air limbah, baku mutu
ka

emisi atau baku mutu gangguan, maka orang tersebut dinyatakan sebagai orang
ep

yang melakukan pelanggaran telah lebih satu kali;


ah

• Bahwa terhadap pasal 116 UUPPLH, dapat dijelaskan sebagai berikut :


R

a Bunyi pasal 116 UUPPLH :


es

1 Apabila tindak pidana lingkungan hidup dilakukan oleh, untuk atau atas
M

ng

nama badan usaha, tuntutan pidana dan sanksi pidana dapat dijatuhkan
on

kepada :
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
31Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
a Badan usaha, dan/atau
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
b Orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak pidana tersebut,

a
atau orang yang bertindak sebagai pimpinan kegiatan dalam tindak

si
pidana tersebut
2 Apabila tindak pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat

ne
ng
(1) dilakukan oleh orang yang berdasarkan hubungan kerja atau berdasarkan
hubungan lain yang bertindak dalam lingkup kerja badan usaha, sanksi

do
gu pidana dijatuhkan terhadap pemberi perintah atau pemimpin dalam tindak
pidana tersebut tanpa memperhatikan tindak pidana tersebut dilakukan

In
A
secara sendiri atau bersama-sama
b Rumusan pasal 116 UUPPLH ada mencantumkan frase “orang yang memberi
ah

perintah untuk melakukan tindak pidana” dan “orang yang bertindak sebagai

lik
pemimpin kegiatan tindak pidana”, namun penjelasan pasal 116 UUPPLH tidak ada
memberikan penjelasan terhadap makna tersebut;
am

ub
c Frase “orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak pidana” dan orang
yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan tindak pidana” sebagaimana tercantum
ep
k

dalam pasal 116 UUPPLH merupakan orang yang dapat dimintakan


pertanggungjawaban pidana;
ah

R
d Penjelasan pasal 116 UUPPLH menyatakan “cukup jelas”, sehingga perlu

si
penafsiran untuk mengetahui maksud dari frase “orang yang memberi perintah

ne
ng

untuk melakukan tindak pidana” atau “orang yang bertindak sebagai pemimpin”.
Pasal 116 UUPPLH merumuskan “...jika tindak pidana lingkungan dilakukan oleh,
untuk atau atas nama badan usaha maka tuntutan pidana dan sanksi pidana dapat

do
gu

dijatuhkan kepada “... orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak
pidana. Makna orang yang memberi perintah melakukan tindak pidana diartikan
In
A

sebagai orang yang bertugas menjalankan dan melaksanakan “pengurusan” badan


usaha. Dengan kata lain, frase “orang yang memberi perintah untuk melakukan
ah

lik

tindak pidana” atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak
pidana” dalam pertanggungjawaban pidana badan usaha adalah untuk
m

ub

mengungkapkan tanggung jawab pengurus atau fungsionaris dari badan usaha.


artinya frase “orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak pidana atau
ka

orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak pidana”


ep

sebagaimana pasal 116 UUPPLH, menunjuk kepada pertanggungjawaban pidana


ah

secara individual, apabila tindak pidana lingkungan hidup dilakukan oleh, untuk
R

atau atas nama badan usaha;


es
M

e Ketentuan pasal 116 ayat (1) UUPPLH membuka kemungkinan apabila suatu badan
ng

usaha melakukan perbuatan pidana, tidak hanya yang dituntut badan usahanya saja,
on

tetapi juga orang yang telah memerintahkan kejadian tersebut dan orang yang
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
memimpin sendiri secara nyata perbuatan yang dilarang. Artinya pengurus sebagai
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pemberi perintah dan/atau pemimpin tindakan nyata dapat dipertanggungjawabkan

a
atas perbuatan yang dilakukan oleh badan usaha;

si
f Pengurus badan usaha dapat dalam keadaan “sebagai orang yang memberi perintah
untuk melakukan tindak pidana” atau pengurus badan usaha dapat dalam keadaan

ne
ng
“sebagai orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak pidana”.
Artinya keadaan seorang pengurus badan usaha yang tida bisa dalam keadaan

do
gu sebagai pemberi perintah untuk melakukan tindak pidana dan juga bisa dalam
keadaan sebagai orang yang bertindak sebagai pemimpin dalam tindak pidana;

In
A
g Keadaan seorang pengurus “sebagai pemberi perintah untuk melakukan tindak
pidana dan juga bisa sebagai orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan
ah

dalam tindak pidana” akan menyebabkan pengurus tersebut dapat dituntut dua kali.

lik
Menuntut pengurus sebagai pemberi perintah untuk melakukan tindak pidana dan
juga bisa sebagai orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak
am

ub
pidana, akan bertentangan dengan rasa keadilan dan juga azas nebis in idem akan
menjadi penghalang untuk menuntut dua kali orang (pengurus) yang sama dalam
ep
k

keadaan berbeda-beda (sebagai pemberi perintah untuk melakukan tindak pidana


dan juga bisa sebagai orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam
ah

R
tindak pidana), artinya terhadap pengurus tersebut cukup dipilih keadaan sebagai

si
pemberi perintah untuk melakukan tindak pidana atau keadaan sebagai orang yang

ne
ng

bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak pidana;


h Seseorang yang dalam fungsinya sebagai dalam organisasi badan usaha harus
melakukan tindakan untuk mencegah terjadinya tindakan terlarang, namun ia tidak

do
gu

melakukannya, ia tidak kehilangan posisi kepemimpinannya dalam konteks


memberi perintah arahan bagi tindakan badan usaha (yang secara faktual perbuatan
In
A

itu dilakukan oleh pegawai lain). Dalam kondisi ini orang tersebut dapat juga
dikatakan sebagai orang yang memimpin. Seseorang juga dapat dikatakan sebagai
ah

lik

secara faktual memimpin dalam tindak pidana badan usaha/korporasi jika ia


mengetahui terjadinya tindak pidana yang bersangkutan, namun ia tidak mengambil
m

ub

langkah-langkah untuk mencegah perbuatan yang terlarang dan secara meerima


keadaan terjadinya perbuatan yang dilarang tersebut;
ka

i Rumusan pasal 116 ayat (1) huruf b dan pasal 116 ayat (2) menggunakan kata/frase
ep

“atau” di antara frase “orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak
ah

pidana” dengan frase “orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam
R

tindak pidana” merupakan penegasan untuk mencegah dituntutnya dua kali seorang
es
M

pengurus atas satu tindakan pidana lingkungan yang terjadi;


ng

j Menurut Remmelink, di dalam praktek yang dimaksud sebagai “yang memberi


on

perintah” atau “yang memimpin” adalah para pengurus. Seseorang dapat


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
33Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
dikatakan secara faktual memimpin dilakukannya tindak pidana korporasi (dibaca
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
badan usaha) jika ia mengetahui terjadinya tindak pidana tersebut, atau secara

a
faktual dikatakan ada perbuatan pemimpin tindak pidana yang terjadi apabila

si
pejabat yang bersangkutan tidak mengambil langkah-langkah apapun untuk
mencegah dilakukannya perbuatan terlarang oleh para pegawainya, sekalipun ia

ne
ng
berwenang untuk melakukan hal itu dan secara dapat melakukan pencegahan
dimaksud dan bahkan secara sadar ia membiarkan perbuatan terlarang itu terlaksana

do
gu sekalipun ada kesempatan untuk melakukan pencegahan terlaksananya perbuatan
terlarang tersebut;

In
A
k Pengurus korporasi/badan usaha merupakan individu-individu yang mempunyai
kedudukan atau kekuasaan sosial, setidaknya dalam lingkup perusahaan tempat
ah

mereka bekerja. Mereka-merka yang dapat dikategorikan sebagai pengurus badan

lik
usaha, yaitu :
1 Mereka yang menurut anggaran dasarnya secara formal menjalankan
am

ub
kepengurusan badan usaha
2 Merek ayang sekalipun menurut anggaran dasar badan usaha bukan pengurus,
ep
k

tetapi secara resmi memiliki kewenangan untuk melakukan perbuatan yang


mengikat badan usaha secara hukum berdasarkan :
ah

R
a Pengangkatan oleh pengurus untuk memangku suatu jabatan dengan

si
pemberian kewenangan untuk mengambil keputusan sendisi dalam batas

ne
ng

ruang lingkup tugas dan kewajiban yang melekat pada jabatannya itu untuk
dapat melakukan perbuatan hukum mengikat badan usaha, atau
b Pemberian kuasa oleh pengurus atau mereka sebagaimana dimaksud a)

do
gu

untuk dapat melakukan perbuatan yang secara hukum mengikat badan usaha
3 Oleh orang lain yang diperintahkan oleh mereka yang disebut dalam angka 1)
In
A

dan 2) untuk melakukan atau menjalankan pengurus badan usaha


l Pengurus merupakan organ korporasi (dibaca badan usaha) yang menjalankan
ah

lik

kepengurusan korporasi yang bersangkutan sesuai dengan anggaran dasar, termasuk


mereka yang dalam kenyataannya memiliki kewenangan dan ikut memutuskan
m

ub

kebijakan korporasi/badan usaha yang dapat dikualifikasikan sebagai tindak pidana.


Dengan demikian, setiap individu yang ditunjuk sebagai memiliki tanggung jawab
ka

organisasi atau operasional untuk spesifik perilaku atau yang memiliki kewajiban
ep

untuk mencegah suatu pelanggaran oleh badan usaha dalam hal ini melaksanakan
ah

kewajiban untuk melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup


R

sebagaimana diatur dalam pasal 68 UUPPLH dapat dimintakan


es
M

pertanggungjawaban pidana;
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
m Rumusan pasal 116 ayat (2) UUPPLH ada menyebutkan “berdasarkan hubungan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kerja” atau “berdasarkan hubungan lain” yang bertindak dalam lingkup kerja badan

a
usaha. penjelasan pasal 116 ayat (2) UUPPLH menyatakan cukup jelas;

si
n Memperhatikan pasal 116 ayat (2) UUPPLH berikut penjelasannya tidak ada
menjelaskan frase “berdasarkan hubungan kerja” dan frase “berdasarkan hubungan

ne
ng
lain” sehingga diperlukan penafsiran hukum terhadap frase tersebut;
o Menurut Sutan Remy Sjahdeini, yang dimaksud dengan orang yang berdasarkan

do
gu hubungan kerja maupun berdasar hubungan lain, menunjukkan ada dua kelompok
orang, yaitu :

In
A
1 Orang-orang berdasarkan hubungan kerja dan
2 Orang-orang berdasarkan hubungan lain
ah

Hubungan yang dimaksud dalam kedua frase tersebut harus ditafsirkan sebagai

lik
“hubungan dengan korporasi (dibaca badan usaha) yang bersangkutan”
p “Orang-orang berdasarkan hubungan kerja” adalah orang-orang yang memiliki
am

ub
hubungan kerja sebagai pengurus atau pegawai, yaitu :
1 Berdasarkan anggaran dasar dan perubahannya
ep
k

2 Berdasarkan pengangkatan sebagai pegawai dan perjanjian kerja dengan


korporasi (dibaca badan usaha)
ah

R
3 Berdasarkan pengangkatan sebagai pegawai, atau

si
4 Berdasarkan perjanjian kerja sebagai pegawai

ne
ng

q “Orang-orang berdasarkan hubungan lain” adalah orang-orang yang memiliki


hubungan lain selain hubungan kerja dengan korporasi (dibaca badan usaha).
mereka antara lain yang mewakili korporasi (dibaca badan usaha) untuk melakukan

do
gu

perbuatan hukum untuk dan atas nama korporasi (dibaca badan usaha)
berdasarkan :
In
A

1 Pemberian kuasa
2 Berdasarkan perjanjian dengan pemberian kuasa (pemberian kuasa bukan
ah

lik

diberikan dengan surat kuasa tersendiri, tetapi dicantumkan dalam perjanjian itu
sehingga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian tersebut),
m

ub

atau
3 Berdasarkan pendelegasian wewenang
ka

r Walaupun pasal 116 UUPPLH menetapkan siapa-siapa yang bertanggung jawab


ep

tersebut, tetapi juga harus diperhatikan pasal 118 UUPPLH yang berbunyi
ah

“terhadap tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 116 ayat (1) huruf a,
R

sanksi pidana dijatuhkan kepada badan usaha yang diwakili oleh pengurus yang
es
M

berwenang mewakili di dalam dan di luar pengadilan sesuai dengan peraturan


ng

perundang-undangan selaku pelaku fungsional”, maka dapat diketahui bahwa


on

sebenarnya ada tiga pihak yang dapat dikenai tuntutan dan hukuman, yaitu :
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
35Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
s Tanpa rumusan pasal 118 UUPPLH yang menyebutkan “sanksi dikenakan terhadap
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
badan usaha yang diwakili oleh pengurus yang berwenang mewakili di dalam dan

a
luar pengadilan sesuai peraturan perundang-undangan selaku pelaku fungsional,

si
pengurus tetap juga dapat dikeani pertanggungjawaban atas kriteria “orang yang
memberi perintah atau orang yang bertindak sebagai pemimpin dalam tindak

ne
ng
pidana” sebagaimana dirumuskan dalam pasal 116 ayat (1) huruf b;
t Jika hanya memperhatikan pasal 116 ayat (1) huruf b tanpa mengkaitkannya dengan

do
gu pasal 118 UUPPLH, maka mengharuskan penyidik dan penuntut umum untuk
membuktikan bahwa penguruslah yang bertindak sebagai orang yang memberi

In
A
perintah atau yang bertindak sebagai pemimpin dalam tindak pidana. Akan tetapi
jika ketentuan pasal 116 ayat (1) huruf b dikaitkan dengan pasal 118, pengurus
ah

karena jabatannya secara serta merta atau secara otomatis memikul

lik
pertanggungjwaban pidana. Hal ini dapat dilihat dan diperkuat oleh penjelasan
pasal 118 UUPPLH yang berbunyi “tuntutan pidana dikenakan terhadap pemimpin
am

ub
badan usaha dan badan hukum karena tindak pidana badan usaha dan badan hukum
adalah tindak pidana fungsional sehingga pidana dikenakan dan sanksi dijatuhkan
ep
k

kepada mereka yang memiliki kewenangan terhadap pelaku fisik dan menerima
tindakan pelaku fisik tersebut”;
ah

R
u Pengertian “menerima tindakan tersebut” menurut pasal 118 UUPPLH adalah

si
“menyetujui, membiarkan atau tidak cukup melakukan pengawasan terhadap

ne
ng

tindakan pelaku fisik, dan/atau memiliki kebijakan yang memungkinkan terjadinya


tindak pidana tersebut”. dengan demikian jika terjadi pembuangan limbah tanpa
melalui pengelolaan dan pengurus perusahaan mengetahuinya dan/atau membiarkan

do
gu

karyawan perusahaan melepas pembuangan limbah tanpa melalui pengelolaan


maka telah terjadi tindak pidana atas nama badan usaha dan pengurus perusahaan
In
A

harus bertanggung jawab terhadap tindak pidana tersebut;


v Kemudian pasal 116 juga harus diperhatikan pasal 117 dan pasal 119 UUPPLH,
ah

lik

berdasarkan pasal 117 UUPPLH jika tuntutan pidana diajukan kepada pemberi
perintah atau pemimpin tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 116 ayat
m

ub

(1) huruf b UUPPLH, maka ancaman pidana yang dijatuhkan berupa pidana penjara
dengan denda diperberat dengan sepertiga. Selanjutnya lagi berdasarkan pasal 119
ka

UUPPLH, jika tuntutan pidana ditujukan kepada badan usaha, maka badan usaha
ep

sealin dikenakan pidana sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal ketentuan


ah

pidana juga dapat dikenakan pidana tambahan atau tindakan tata tertib, berupa :
R

• Perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana


es
M

• Penutupan seluruh atau sebagian tempat usaha dan/atau kegiatan


ng

• Perbaikan akibat tindak pidana


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Kewajiban mengerjakan apa yang dilalaikan tanpa hak, dan/atau
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Penempatan perusahaan di bawah pengampuan paling lama 3 (tiga) tahun

a
w Berdasarkan penjelasan terdahulu, maka untuk melihat pertanggungjawban badan

si
usaha dalam UUPPLH, perlu memperhatikan keterkaitan dari pasal 116 UUPPLH,

ne
pasal 117 UUPLH, pasal 118 UUPPLH dan pasal 119 UUPLH

ng
Menimbang, bahwa telah pula didengar keterangan para terdakwa di persidangan,
yaitu :

do
gu
Terdakwa I. CHRISDIANTO RAHARDJO
• Bahwa terdakwa membenarkan keterangannya di Penyidik;

In
A
• Bahwa riwayat pekerjaan terdakwa sebagai berikut :
• Tahun 1998 mulai bekerja di PT Albasi Parahyangan
ah

lik
• Tahun 2007 PT Albasi Parahyangan dijual kepada PT Bina Kayone Lestari dan
namanya berubah menjadi PT Albasi Priangan Lestari dengan jabatan terdakwa
am

ub
sebagai Direktur Utama sampai dengan sekarang;
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari adalah perusahaan yang bergerak di bidang
ep
pengolahan kayu dengan produksi bare core, block board dan fancy block board,
k

berbahan baku kayu alba, face back (block board) dan veneer (kayu red oak) yang
ah

diimpor dari USA dan bahan penolong berupa lem putih (PVAC), resin, hardener dan
R

si
tepung;

ne

ng

Bahwa produksi PT Albasi Priangan Lestari menggunakan bahan bakar kayu sisa dan
listrik dari PLN. Pemakaian air untuk boiler sebanyak + 3 m3 per hari dan untuk
pencucian mesin + 30 liter/minggu;

do
gu

• Bahwa untuk produk bare core diekspor ke China, sedangkan block board dan fancy
board diekspor ke Timur Tengah;
In
A

• Bahwa tugas terdakwa selaku Direktur Utama adalah menjaga aset perusahaan agar
bertambah, mencari profit/keuntungan, serta fungsi administrasi seperti hubungan
ah

lik

birokrasi dan berhubungan dengan pihak bank;


• Bahwa dalam melakukan pekerjaan, terdakwa bertanggung jawab pada komisaris;
m

ub

• Bahwa struktur organisasi PT Albasi Priangan Lestari adalah terdakwa selaku Direktur
Utama/Direktur I, sdr. Iwan Irawan Yohan selaku Direktur Umum dan Administrasi/
ka

Direktur II, sdr. Yana Karliana selaku Direktur Keuangan/Direktur III (tidak aktif
ep

sejak tahun 2007);


ah

• Bahwa izin-izin yang dimiliki PT Albasi adalah SIUP, TDP, NPWP, HO, izin industri,
R

IUIPHHK, BRIK (Badan Revitalisasi Industri Perkayuan), izin impor, izin ekspor,
es
M

KITE dari Dirjen Bea Cukai, IMB, UKL/UPL, izin penyimpanan dan pemanfaatan
ng

limbah B3 dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
37Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa pada PT Albasi Priangan Lestari tidak ada divisi khusus yang menangani
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
masalah lingkungan. Divisi yang ada adalah bagian kebersihan yang menangani

a
intalasi pengolahan air limbah (IPAL), pembuangan sampah-sampah rotari dan talang-

si
talang. Bagian ini bertanggung jawab pada Manager Umum Personalia untuk
diteruskan pada Direktur Operasional dan Direktur I (terdakwa);

ne
ng
• Bahwa atas proses produksi yang dilakukan PT Albasi Priangan Lestari menghasilkan
limbah berupa sisa-sia kayu dari proses rotari, bare core dan fancy serbuk kayu yang

do
gudihancurkan dengan mesin custer, kemudian dipakai untuk bahan bakar dan limbah
dari proses blockboard pada waktu pencucian mesin yang menghasilkan limbah cair

In
A
dan serbuk yang dimasukkan ke IPAL;
• Bahwa untuk potongan kayu yang dicuster untuk dimasukkan ke boiler sebagai bahan
ah

lik
bakar sebanyak + 250 m3;
• Bahwa untuk limbah cair dari proses blockboard dan proses fancy menghasilkan air
am

ub
limbah sebanyak + 100 liter per minggu;
• Bahwa untuk limbah kulit kayu yang berasal dari proses rotari sebanyak + 2 m3/hari
yang dibakar di lokasi lahan sebelah timur milik perusahaan;
ep
k

• Bahwa perusahaan juga menghasilkan oli bekas sebanyak + 1 drum (200 liter)/bulan
ah

dipakai kembali untuk pelicin mesin;


R

si
• Bahwa limbah sludge IPAL sebanyak + 4 karung/minggu dengan jumlah + 30kg/
minggu;

ne
ng

• Bahwa terhadap limbah-limbah yang dihasilkan tersebut, yang dilakukan PT Albasi


adalah

do
gu

• Untuk limbah potongan kayu yang dicuster untuk dimasukkan ke boiler sebagai bahan
bakar sebanyak + 250 m3;
In
A

• Untuk limbah cair dari proses blockboard dan fancy menghasilkan air limbah sebanyak
+ 100 liter/minggu;
ah

lik

• Untuk limbah kulit kayu yang berasal dari proses rotari sebanyak + 2 m3/hari yang
dibakar di lokasi lahan sebelah timur milik perusahaan;
m

ub

• Oli bekas sebanyak1 drum (200 liter)/bulan dipakai kembali untuk pelicin mesin;

• Limbah sludge IPAL sebanyak + 4 karung/minggu dengan jumlah + 30 kg/minggu


ka

dijemur sampai kering pada tempat terbuka dan kemudian dibakar di boiler sebagai
ep

bahan bakar;
ah

• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari membangun IPAL sejak tahun 2008;


R

• Bahwa izin pemanfaatan limbah sludge IPAL yang dibakar di boiler sedang dalam
es
M

proses di Kementerian Lingkungan Hidup;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa terdakwa tidak tahu mengenai hasil analisis air limbah IPAL milik PT Albasi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dari laboratorium yang ditunjukkan Penyidik bahwa air limbah tersebut melebihi baku

a
mutu yang ditetapkan;

si
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari tida memiliki SOP (standar operasional kerja)

ne
untuk pengelolaan lingkunbgan. SOP hanya ada untuk produksi;

ng
• Bahwa anggaran untuk masalah lingkungan ada alokasinya, hanya tidak secara
spesifik;

do

guBahwa terdakwa tidak pernah melakukan pengecekan langsung ke lapangan berkaitan
masalah lingkungan, kecuali ada masalah misalnya silo macet dan siklon terbakar;

In
A
• Bahwa PT Albas Priangan Lestari membuat laporan pelaksanaan pengelolaan
lingkungan secara rutin setiap tiga bulan dan enam bulan sekali ke Dinas Lingkungan
ah

lik
Hidup Kota Banjar;
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari pernah menerima surat bernomor : B-235/Dep.V.2/
am

ub
LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 perihal perintah melakukan tindakan tertentu
yang harus diselesaikan paling lambat tiga bulan sejak tanggal dikeluarkan. Atas surat
tersebut, yang telah dilakukan perusahaan adalah :
ep
k

1 Merevisi dokumen UKL/UPL bekerja sama dengan Universitas Siliwangi Tasikmalaya


ah

yang selesai tanggal 30 Juli 2011;


R

si
2 Air ilmbah dari kolam perendaman kayu bulat dari rotari memang belum dialirkan ke
IPAL, akan tetapi sudah disiapkan kolam khusus untuk penampungan dan sekarang

ne
ng

sudah dialirkan ke bak khusus;


3 Untuk mengoptimalkan parameter BOD, COD dan amonia, perusahaan sudah

do
gu

berusaha memberi kapur sirih pada air limbah yang ada di IPAL;
4 Perusahaan belum memasang alat ukur debit pada outlet IPAL;
In
5 Perusahaan telah memeriksakan kadar parameter bahan baku mutu limbah cair secara
A

tiga bulan sekali, akan tetapi memang pada waktu Tim KLH datang tanggal 24
Nopember 2010 dan 14 Juni 2011 masih diatas baku mutu yang ditetapkan;
ah

lik

6 Laporan tentang catatan debit harian sudah dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup
Kota Banjar;
m

ub

7 Untuk dua cerobong boiler telah dilengkapi dengan sarana pengukur kualitas udara,
pada saat ini sudah dilengkapi tangga, lantai kerja, pagar pengaman dan lubang
ka

ep

sampel;
8 Perusahaan telah mengukur emisi udara oleh PT Sucofinso Bandung dan PDAM
ah

Bandung;
R

es

9 Perusahaan telah menyampaikan laporan emisi udara dari seluruh boiler kepada Dinas
M

ng

Lingkungan Hidup Kota Banjar;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
39Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
10 Untuk izin penyimpanan sementara limbah B3 (pelumas bekas) dan sludge IPAL
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sudah ada Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar, akan tetapi Tempat Penyimpanan

a
Sementara (TPS) belum dibangun secara khusus;

si
11 Untuk proses izin pemanfaatan limbah sludge IPAL sampai dengan saat ini sedang
proses (permohonan pertama ke Kementerian Lingkungan Hidup pada bulan Pebruari

ne
ng
2010 dan permohonan kedua Agustus 2011)
• Bahwa terhadap surat tersebut, PT Albasi Priangan Lestari belum melaksanakan semua

do
guperintah karena terkendala masalah waktu, birokrasi dan keuangan;
• Bahwa tanggal 24 Nopember 2010 dan tanggal 14 Juni 2011, PT Albasi Priangan

In
A
Lestari didatangi oleh Tim Kementerian Lingkungan Hidup, dimana ketika tanggal 14
Nopember 2010 terdakwa tidak ada di tempat dan hanya menerima laporan dari saksi
ah

lik
Somantri. Pada kedatangan tanggal 14 Juni 2011, Tim KLH mengambil sampe air
limbah IPAl dan sludge IPAL;

am

Bahwa sdr. Iwan Irawan Yohan tidak ddilibatkan dalam kegiatan yang berhubungan

ub
dengan pengelolaan limbah. Karena dalam melakukan pekerjaannya, sdr. Iwan hanya
menandatangani surat keputusan tentang sebagian pengeluaran dana (seperti karyawan
ep
k

berprestasi) dan masalah tenaga kerja (seperti pengangkatan dan mutasi tenaga kerja,
ah

perubahan jadwal kerja) yang konsep awalnya berasal dari Direktur Utama;
R

si
• Bahwa PT Albasi tidak memiliki dokumen khusus/surat keputusan secara tertulis yang
ditandatangani resmi oleh Direktur Utama tentang tugas pokok dan wewenang jabatan

ne
ng

Direktur Utama, Direktur Umum dan Direktur Operasional;


Terdakwa II. PT ALBASI PRIANGAN LESTARI, diwakili IWAN IRAWAN YOHAN

do
gu

• Bahwa terdakwa (PT Albasi Priangan Lestari) beroperasi sejak tahun 1988 dengan
nama PT Albasi Parahyangan sesuai Akta No. 43 Tahun 1985 tanggal 14 Desember
In
1985 dan berdasarkan Akta No. 17 Tahun 2007 berubah menjadi PT Albasi Priangan
A

Lestari;
ah

• Bahwa susunan organisasi PT Albasi Priangan Lestari adalah terdakwa I sebagai


lik

Direktur Utama, sdr. Iwan Irawan Yohan (yang mewakili terdakwa II di persidangan)
sebagai Direktur Umum dan sdr. Rennaldi Seto Utama sebagai Direktur Operasional;
m

ub

• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari adalah perusahaan yang bergerak di bidang


ka

pengolahan kayu dengan produksi bare core, block board dan fancy block board,
ep

berbahan baku kayu albasia yang berasal dari petani hutan rakyat, face back (block
board) dan veneer (kayu red oak) yang diimpor dari USA dan bahan penolong berupa
ah

lem putih (PVAC), resin, hardener dan tepung;


es

• Bahwa produksi PT Albasi Priangan Lestari menggunakan bahan bakar kayu sisa dan
M

ng

listrik dari PLN. Pemakaian air untuk boiler sebanyak + 3 m3 per hari dan untuk
on

pencucian mesin + 30 liter/minggu;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa kapasitas produksi bacecore, blockboard dan fancy sebanyak 4000 m3/bulan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang diekspor ke Timur Tengah;

a
• Bahwa atas proses produksi yang dilakukan PT Albasi Priangan Lestari menghasilkan

si
limbah berupa sisa-sia kayu dari proses rotari, bare core dan fancy serbuk kayu yang

ne
dihancurkan dengan mesin custer, kemudian dipakai untuk bahan bakar dan limbah

ng
dari proses blockboard pada waktu pencucian mesin yang menghasilkan limbah cair
dan serbuk yang dimasukkan ke IPAL;

do

guBahwa untuk potongan kayu yang dicuster untuk dimasukkan ke boiler sebagai bahan
bakar sebanyak + 250 m3;

In
A
• Bahwa untuk limbah cair dari proses blockboard dan proses fancy menghasilkan air
limbah sebanyak + 100 liter per minggu;
ah

lik
• Bahwa untuk limbah kulit kayu yang berasal dari proses rotari sebanyak + 2 m3/hari
yang dibakar di lokasi lahan sebelah timur milik perusahaan;
am

ub
• Bahwa perusahaan juga menghasilkan oli bekas sebanyak + 1 drum (200 liter)/bulan
dipakai kembali untuk pelicin mesin;
• Bahwa limbah sludge IPAL sebanyak + 4 karung/minggu dengan jumlah + 30kg/
ep
k

minggu;
ah

• Bahwa terhadap limbah-limbah yang dihasilkan tersebut, yang dilakukan PT Albasi


R

si
adalah
• Untuk limbah potongan kayu yang dicuster untuk dimasukkan ke boiler sebagai bahan

ne
ng

bakar sebanyak + 250 m3;


• Untuk limbah cair dari proses blockboard dan fancy menghasilkan air limbah sebanyak

do
gu

+ 100 liter/minggu;
• Untuk limbah kulit kayu yang berasal dari proses rotari sebanyak + 2 m3/hari yang
In
A

dibakar di lokasi lahan sebelah timur milik perusahaan;


• Oli bekas sebanyak1 drum (200 liter)/bulan dipakai kembali untuk pelicin mesin;
ah

lik

• Limbah sludge IPAL sebanyak + 4 karung/minggu dengan jumlah + 30 kg/minggu


dijemur sampai kering pada tempat terbuka dan kemudian dibakar di boiler sebagai
m

ub

bahan bakar;
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari membangun IPAL sejak tahun 2008;
ka

• Bahwa izin-izin yang dimiliki PT Albasi adalah SIUP, TDP, NPWP, HO, izin industri,
ep

IUIPHHK, BRIK (Badan Revitalisasi Industri Perkayuan), izin impor, izin ekspor,
ah

KITE dari Dirjen Bea Cukai, IMB, UKL/UPL, izin penyimpanan dan pemanfaatan
R

limbah B3 dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
41Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa dalam struktur organisasi PT Albasi Priangan Lestari, tidak ada unit khusus
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang menangani pengelolaan lingkungan dan mempunyai sarana-sara dan anggaran

a
biaya untuk pengelolaan lingkungan;

si
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari pernah menerima surat bernomor B-235/Dep.V-2/

ne
LH01/2010 tanggal 15 Januari 2010 perihal perintah melakukan tindak tertentu. Tidak

ng
diketahui apa tanggapan terdakwa I atas surat tersebut;
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari sering melakukan rapat internal yang membahas

do
gukebijakan pengelolaan lingkungan hidup;
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari telah membangun instalasi pengolahan air limbah

In
A
(IPAL) sejak tahun 2007;
• Bahwa sejak tahun 2010 karena adanya perintah melakukan tindakan tertentu, PT
ah

lik
Albasi Priangan Lestari mempunyai Tempat Penyimpanan Sementara (TPS);
• Bahwa pada tanggal 24 Nopember 2010, Direktur Umum telah bertemu dengan Tim
am

ub
Kementerian Lingkungan Hidup dan staf BLH Kota Banjar yang datang ke PT Albasi
Priangan Lestari;
• Bahwa Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Banjar pernah melakukan
ep
k

pengawasan di bidang lingkungan hidup terhadap PT Albasi Priangan Lestari;


ah

• Bahwa sejak tahun 1988 sampai dengan sekarang terhadap hal-hal yang berhubungan
R

si
dengan kegiatan pengelolaan limbah di PT Albasi Priangan Lestari diputuskan
langsung oleh Direktur Utama. Direktur Umum tidak mengetahui tentang limbah

ne
ng

IPAL;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa yang

do
gu

saling bersesuaian serta dihubungkan dengan barang-barang bukti yang diajukan ke


persidangan, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :
In
A

• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari adalah perusahaan yang bergerak di bidang


pengolahan kayu lapis dengan produksi bare core, block board dan fancy block board,
ah

lik

berbahan baku kayu alba, face back (block board) dan veneer (kayu red oak) yang
diimpor dari USA dan bahan penolong berupa lem putih (PVAC), resin, hardener dan
m

tepung;
ub

• Bahwa produksi PT Albasi Priangan Lestari menggunakan bahan bakar kayu sisa dan
ka

listrik dari PLN. Pemakaian air untuk boiler sebanyak + 3 m3 per hari dan untuk
ep

pencucian mesin + 30 liter/minggu;


ah

• Bahwa untuk produk bare core diekspor ke China, sedangkan block board dan fancy
R

board diekspor ke Timur Tengah;


es
M

• Bahwa tugas terdakwa selaku Direktur Utama adalah menjaga aset perusahaan agar
ng

bertambah, mencari profit/keuntungan, serta fungsi administrasi seperti hubungan


on

birokrasi dan berhubungan dengan pihak bank;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa dalam melakukan pekerjaan, terdakwa bertanggung jawab pada komisaris;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa struktur organisasi PT Albasi Priangan Lestari adalah terdakwa selaku Direktur

a
Utama/Direktur I, sdr. Iwan Irawan Yohan selaku Direktur Umum dan Administrasi/

si
Direktur II, sdr. Yana Karliana selaku Direktur Keuangan/Direktur III (tidak aktif

ne
sejak tahun 2007);

ng
• Bahwa izin-izin yang dimiliki PT Albasi adalah SIUP, TDP, NPWP, HO, izin industri,
IUIPHHK, BRIK (Badan Revitalisasi Industri Perkayuan), izin impor, izin ekspor,

do
guKITE dari Dirjen Bea Cukai, IMB, UKL/UPL, izin penyimpanan dan pemanfaatan
limbah B3 dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar;

In
A
• Bahwa pada PT Albasi Priangan Lestari tidak ada divisi khusus yang menangani
masalah lingkungan. Divisi yang ada adalah bagian kebersihan yang menangani
ah

lik
intalasi pengolahan air limbah (IPAL), pembuangan sampah-sampah rotari dan talang-
talang. Bagian ini bertanggung jawab pada Manager Umum Personalia untuk
am

ub
diteruskan pada Direktur Operasional dan Direktur I (terdakwa);
• Bahwa atas proses produksi yang dilakukan PT Albasi Priangan Lestari menghasilkan
limbah berupa sisa-sisa kayu dari proses rotari, bare core dan fancy serbuk kayu yang
ep
k

dihancurkan dengan mesin custer, kemudian dipakai untuk bahan bakar dan limbah
ah

dari proses blockboard pada waktu pencucian mesin yang menghasilkan limbah cair
R

si
dan serbuk yang dimasukkan ke IPAL;
• Bahwa untuk potongan kayu yang dicuster untuk dimasukkan ke boiler sebagai bahan

ne
ng

bakar sebanyak + 250 m3;


• Bahwa untuk limbah cair dari proses blockboard dan proses fancy menghasilkan air

do
gu

limbah sebanyak + 100 liter per minggu;


• Bahwa untuk limbah kulit kayu yang berasal dari proses rotari sebanyak + 2 m3/hari
In
A

yang dibakar di lokasi lahan sebelah timur milik perusahaan;


• Bahwa perusahaan juga menghasilkan oli bekas sebanyak + 1 drum (200 liter)/bulan
ah

lik

dipakai kembali untuk pelicin mesin;


• Bahwa limbah sludge IPAL sebanyak + 4 karung/minggu dengan jumlah + 30kg/
m

minggu;
ub

• Bahwa terhadap limbah-limbah yang dihasilkan tersebut, yang dilakukan PT Albasi


ka

adalah
ep

• Untuk limbah potongan kayu yang dicuster untuk dimasukkan ke boiler sebagai bahan
ah

bakar sebanyak + 250 m3;


R

• Untuk limbah cair dari proses blockboard dan fancy menghasilkan air limbah sebanyak
es
M

+ 100 liter/minggu;
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
43Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Untuk limbah kulit kayu yang berasal dari proses rotari sebanyak + 2 m3/hari yang
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dibakar di lokasi lahan sebelah timur milik perusahaan;

a
• Oli bekas sebanyak1 drum (200 liter)/bulan dipakai kembali untuk pelicin mesin;

si
• Limbah sludge IPAL sebanyak + 4 karung/minggu dengan jumlah + 30 kg/minggu

ne
ng
dijemur sampai kering pada tempat terbuka dan kemudian dibakar di boiler sebagai
bahan bakar;
• Bahwa limbah yang dihasilkan atas produksi kayu lapis PT Albasi Priangan Lestari

do
guberupa limbah glue yang berbentuk cair dari hasil pencucian mesin glue dan limbah oli
bekas, serta limbah padat berupa sebuk kayu;

In
A
• Bahwa bagi perusahaan yang menghasilkan limbah cair diwajibkan membuat IPAL
untuk pengolahan limbah cairnya agar dalam proses akhir limbah tersebut sudah
ah

lik
menjadi aman bisa dipakai;
• Bahwa limbah glue yang berbentuk cair dari hasil pencucian mesin glue dikelola di
am

ub
IPAL yang menghasilkan serat IPAL dan serat IPAl dipergunakan lagi untuk bahan
bakar boiler. Sedangkan limbah oli bekas dipakai habis untuk pelumas rantai mesin;

ep
Bahwa sebetulnya sejak tahun 2007-2008 PT Albasi Priangan Lestari telah
k

membangun IPAL dan bak IPAL yang dimiliki PT Albasi sedalam + 2 meter, akan
ah

tetapi pada waktu itu IPAL yang ada belum sesuai dengan ketentuan;
R

si
• Bahwa proses pengolahan limbah di PT Albasi Priangan Lestari saat ini setelah

ne
ng

dilakukan pemeriksaan oleh Tim KLH pad atahun 2009 s/d 2011, dimana PT Albasi
yang dalam produksinya menggunakan bahan penolong lem yang menghasilkan
limbah cair telah diproses sesuai ketentuan, dimana limbah cair dialirkan ke bak

do
gu

penampungan (Instalasi pengolahan Air Limbah/IPAL) yang kemudian diproses diberi


kapur, arang batok dan pasir lalu diendapkan selama dua minggu dan setelah itu air
In
A

yang sudah diproses dialirkan ke bak penampungan terakhir yang di dalamnya berisi
ikan;
ah

lik

• Bahwa bak/kolam pengolahan limbah di PT Albasi Priangan Lestari ada tiga yaitu
kolam 1, kolam 2 dan kolam 3 termasuk dalam kolam pengolahan limbah dan kolam
m

ub

terakhir adalah kolam penampungan yang airnya sudah selesai diproses dan sudah
bersih;
ka

• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari berdasarkan hasil pengumuman proper tercatat


ep

sebagai dua kali sebagai perusahaan berpredikat hitam, sehingga pada tanggal 4
ah

Desember 2009, Tim Kementerian Lingkungan Hidup melakukan pemantauan ke PT


R

Albasi Priangan Lestari dalam rangka pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket)
es
M

yang berkaitan dengan hasil pengumuman Proper tersebut;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa yang dilakukan tim ketika itu adalah melakukan pertemuan dengan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Managemen PT Albasi, melakukan peninjauan ke lokasi proses produksi, Instalasi

a
Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan boiler, melakukan pengambilan sampel air limbah

si
dan dokumentasi serta pemotretan;

ne
Bahwa hal-hal yang ditemukan dalam pemantauan tanggal 4 Desember 2009 ke PT

ng
Albasi Priangan Lestari, adalah :
• PT Albasi Parahiyangan telah berganti nama menjadi PT Albasi Priangan Lestari;

do

guBahwa limbah yang dihasilkan berupa limbah cair yang dihasilkan dari pencucian
mesin glue spreader;

In
A
• Bahwa pengujian kualitas air limbah atau pengukuran debet air belum pernah
dilakukan;
ah

lik
• Bahwa PT Albasi belum pernah melaporkan hasil pengujian kualitas iar limbah ke
Badan Lingkungan Hidup Kota Banjar atau BLHD Propinsi Jawa Barat, maupun ke
am

ub
Kementerian Lingkungan Hidup;
• Bahwa PT Albasi belum pernah melakukan pengukuran kualitas emisi udara, kecuali
ep
hasil pengukuran yang dilakukan pada bulan Agustus 2007 yang hasilnya masih
k

dibawah baku mutu yang dikehendaki SK Gubernur Jawa Barat No.60.31/SK/694-


ah

BKPMD/1982 tentang pengendalian pencemaran udara;


R

si
• Bahwa PT Albasi memiliki empat cerobong, hanya ada dua cerobong yang dilengkapi
alat/sarana pengukuran kualitas udara, sedangkan yang dua cerobong belum;

ne
ng

• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari juga menghasilkan limbah B3 yaitu oli bekas
sebanyak 100 liter per bulan yang kemudian dimanfaatkan untuk pelumasan mesin-

do
gu

mesin dan sludge IPAL basal sebanyak 20 kg per 3 bulan yang dibakar di-boiler;
• Bahwa untuk pemanfaatan limbah B3, izin pemanfaatannya baru diajukan ke
In
A

Kementerian Lingkungan Hidup pada tanggal 3 April 2009;


• Bahwa hasil temuan Tim KLH ke PT Albasi Priangan Lestari pada tanggal 4
ah

lik

Desember 2009 tersebut, PT Albasi Priangan Lestari menerima peringatan


sebagaimana termuat dalam surat bernomor : B-235/Dep.V.2/LH/01/2010 tanggal 15
m

ub

Januari 2010 perihal perintah melakukan tindakan tertentu yang harus diselesaikan
paling lambat tiga bulan sejak tanggal dikeluarkan tersebut;
ka

• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari pernah menerima surat dari Kementerian


ep

Lingkungan Hidup bernomor : B-235/Dep.V.2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010


ah

perihal perintah melakukan tindakan tertentu yang harus diselesaikan paling lambat
R

tiga bulan sejak tanggal dikeluarkan;


es
M

• Bahwa terhadap surat tersebut yang dilakukan PT Albasi Priangan Lestari adalah
ng

• menyalurkan limbah log pond ke IPAL;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
45Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• memasang alat ukur debet air limbah dari IPAL ke kolam penampungan;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• melakukan pemeriksaan parameter baku mutu limbah cair ke Balai Besar Bahan

a
Barang Teknik di Bandung;

si
• melengkapi dua buah cerobong boiler dengan sarana pengukur kualitas udara;

ne
ng
• melakukan pengukuran emisi dari cerobong omnical 2-2,5 ton, cerobong 1-10 ton,
cerobong boiler 3 ton, cerobong boiler Hamada 3 ton dan hasilnya telah dilaporkan

do
gukepada Walikota Banjar melalui Kantor BLH Banjar dan revisi dokumen UKL dan
UPL yang masih dalam proses bekerja sama dengan Universitas Siliwangi
Tasikmalaya;

In
A
• mengajukan surat permohonan izin pemanfaatan serat IPAL ke Kantor Kementerian
Lingkungan Hidup;
ah

lik
• Bahwa perintah sebagaimana termuat dalam surat tersebut belum sepenuhnya
dilaksanakan, karena menurut Direktur Utama, terkendala masalah waktu, birokrasi
am

ub
dan biaya yang terlalu besar;
• Bahwa pada tanggal 24 Nopember 2010 dan tanggal 14 Juni 2011, Tim Kementerian
ep
Lingkungan Hidup pernah melakukan pemeriksaan di PT Albasi Priangan Lestari;
k

• Bahwa pemeriksaan yang dilakukan Tim Kementerian Lingkungan Hidup tanggal 24


ah

R
Nopember 2010, adalah :

si
1 Tim melakukan pemeriksaan dokumen UKL dan UPL yang belum direvisi;

ne
ng

2 Memantau cerobong
3 Pemotretan lokasi IPAL
4 Pengambilan sampel air limbah dari outlet IPAL

do
gu

5 Penandatanganan berita acara pengambilan sampel air, penyitaan dan


penyegelan
In
A

Sedangkan yang ditemukan tim adalah :


1 Air limbah log pond dari rotary belum disalurkan ke Instalasi Pengolahan Air
ah

lik

Limbah (IPAL)
2 Outlet IPAL belum dilengkapi dengan alat ukur debit (flow meter)
m

ub

• Bahwa pemeriksaan yang dilakukan Tim Kementerian Lingkungan Hidup pada


tanggal 14 Juni 2011 adalah melakukan pengambilan sampel air limbah dan sampel
ka

limbah padat yang berupa serbuk kayu dari IPAL, pemotretan lokasi IPAL dan
ep

penandatanganan berita acara pengambilan sampel IPAl, penyitaan dan penyegelan;


ah

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan secara cermat adanya perbedaan persepsi


R

antara Penuntut Umum dan terdakwa I/Penasehat Hukum para terdakwa dengan segala
es
M

argumentasinya masing-masing sebagaimana terurai dalam tuntutan atau repliknya dan pleidoi
ng

atau dupliknya, Majelis Hakim berpendapat bahwa perbedaan persepsi/pendapat tersebut


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
adalah suatu hal yang wajar meskipun terhadap perkara yang sama yang juga fakta-faktanya
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang juga tentu sama, namun hal ini dapat saja terjadi karena adanya perbedaan kepentingan di

a
dalamnya, dimana Penuntut Umum bertindak untuk kepentingan publik, sedangkan terdakwa

si
I/Penasehat Hukum para terdakwa untuk kepentingan subyektif kepentingan pribadi para
terdakwa, sedangkan Majelis Hakim dalam perbedaan kepentingan tersebut harus sampai pada

ne
ng
pengambilan keputusan yang konkret terhadap perbedaan persepsi tersebut dengan asas
Impartial dengan mengacu pula pada aspek sosiologis dan filosofis hukum;

do
gu
Menimbang, bahwa terhadap perbedaan persepsi antara Penuntut Umum dengan
terdakwa I/Penasehat Hukum para terdakwa tersebut, Majelis Hakim akan mengambil suatu

In
A
keputusan yang nantinya akan tercermin pada saat mempertimbangkan satu persatu tentang
unsur-unsur dari pasal yang didakwakan oleh Penuntut Umum dalam Surat Dakwaannya
ah

dihubungkan dengan alat bukti yang diajukan ke depan persidangan dan fakta-fakta yang

lik
muncul, dengan demikian Majelis Hakim dapat menentukan apakah para terdakwa dapat
dinyatakan bersalah atau tidak menurut ketentuan hukum;
am

ub
Menimbang, bahwa seseorang dapat dinyatakan telah terbukti secara sah dan
meyakinkan melakukan suatu tindak pidana yang didakwakan kepadanya manakala seluruh
ep
k

unsur-unsur dari ketentuan pidana yang didakwakan kepadanya telah terbukti secara sah dan
meyakinkan dalam perbuatannya di persidangan. Oleh karena itulah kini dipertimbangkan,
ah

R
apakah dengan fakta-fakta hukum tersebut di atas, para terdakwa sudah dapat dinyatakan telah

si
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sesuai dengan pasal-

ne
ng

pasal tindak pidana yang didakwakan kepadanya, sebagaimana tersebut dibawah


ini; Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah menghadapkan dua terdakwa dalam perkara
ini yang masing-masing terdakwa didakwa dengan dakwaan yang berbeda;

do
gu

Bahwa untuk terdakwa I, Penuntut Umum mendakwa terdakwa melanggar pasal 100
ayat (1) dan (2) jo pasal 116 ayat (1) huruf b Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang
In
A

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, sedangkan untuk terdakwa II, Penuntut
Umum mendakwa terdakwa melanggar pasal 100 ayat (1) dan (2) jo pasal 116 ayat (1) huruf a
ah

lik

Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


Hidup;
m

ub

Menimbang, bahwa setelah Majelis mencermati unsur-unsur delik sebagaimana termuat


dalam masing-masing dakwaan yang didakwakan Penuntut Umum terhadap para terdakwa
ka

tersebut, Majelis menilai kedua dakwaan yang dikenakan masing-masing kepada para
ep

terdakwa tersebut pada pokoknya adalah sama. Perbedaannya hanya terletak pada subyek
ah

hukum pelaku tindak pidana yang harus mempertanggungjawabkan perbuatan pidana yang
R

dilakukannya;
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
47Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa karena itu dalam mempertimbangkan dakwaan Penuntut Umum
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tersebut, Majelis akan mempertimbangkannya secara sekaligus, dengan perbedaan hanya pada

a
pertimbangan mengenai subyek hukum pelaku tindak pidana;

si
Menimbang, bahwa pada dasarnya para terdakwa didakwa oleh Penuntut Umum
dengan dakwaan tunggal, yaitu melanggar pasal 100 ayat (1) dan (2) jo pasal 116 ayat (1)

ne
ng
huruf a dan b Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;

do
gu
Menimbang, bahwa untuk lebih lanjut mempertimbangkan dakwaan tersebut, terlebih
dahulu Majelis akan mempertimbangkan ketentuan pasal 100 ayat (2) jo pasal 116 ayat (1)

In
A
huruf a dan b Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
ah

Menimbang, bahwa unsur-unsur yang terkandung di dalam pasal 100 ayat (2) jo pasal

lik
116 ayat (1) huruf a dan b Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah :
am

ub
1 Setiap orang yang menunjuk pada badan usaha dan/atau orang yang memberi perintah
untuk melakukan tindak pidana atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan,
ep
k

tanpa memperhatikan tindak pidana tersebut dilakukan secara sendiri atau bersama-
sama
ah

R
2 Tidak dipatuhinya sanksi administratif yang dijatuhkan atau melakukan pelanggaran

si
baku mutu limbah, baku mutu emisi atau baku mutu gangguan lebih dari satu kali

ne
ng

Menimbang, bahwa terhadap unsur “setiap orang yang menunjuk pada badan usaha

dan/atau orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak pidana atau orang yang

do
bertindak sebagai pemimpin kegiatan tanpa memperhatikan tindak pidana tersebut
gu

dilakukan secara sendiri atau bersama-sama” dipertimbangkan sebagai berikut :


Menimbang, bahwa unsur setiap orang menunjuk pada subyek hukum yang didakwa
In
A

melakukan tindak pidana yang dihadapkan Penuntut Umum dan dapat dimintakan
pertanggungjawabannya secara hukum pidana. Dalam ajaran hukum, subyek hukum itu terdiri
ah

lik

dari natuurlijk persoon dan rechts person atau dengan kata lain subyek hukum itu terdiri dari
orang yang diartikan secara biologis dan orang yang diartikan sebagai badan hukum;
m

ub

Menimbang, bahwa pasal 1 angka 32 UUPPLH mengartikan setiap orang sebagai orang
perseorangan atau badan usaha baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan
ka

ep

hukum. Ketentuan pasal 1 angka 32 UUPPLH ini jika dikaitkan dengan pasal 116 UUPPLH,
maka yang dimaksud unsur setiap orang ini, tiada lain adalah badan usaha dan/atau orang yang
ah

memberi perintah untuk melakukan tindak pidana tersebut atau orang yang bertindak sebagai
R

es

pemimpin kegiatan dalam tindak pidana tersebut, sebagaimana dimaksud pasal 116 UUPPLH;
M

Menimbang, bahwa Penuntut Umum menghadapkan dua terdakwa ke persidangan,


ng

yaitu badan usaha dan perorangan;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Bahwa badan usaha yang dihadapkan oleh Penuntut Umum adalah badan usaha
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
berbadan hukum yaitu PT Albasi Priangan Lestari, yang di persidangan diwakili oleh sdr. Iwan

a
Irawan Yohan (Direktur Umum);

si
Bahwa karena UUPPLH menganut pendirian korporasi (badan usaha) dapat dibebani
pertanggungjawaban pidana, maka PT Albasi Priangan Lestari sebagai korporasi dapat

ne
ng
dibebani pertanggungjawaban pidana;
Bahwa selanjutnya meskipun korporasi in casu PT Albasi Priangan Lestari dapat

do
gu
dibebani pertanggungjawaban pidana, akan tetapi oleh karena korporasi tidak memiliki tubuh
jasmani, maka korporasi hanya dapat bertindak melalui mereka yang dipekerjakan oleh suatu

In
A
korporasi atau bertindak sebagai kuasa dari korporasi tersebut. Atau dengan kata lain orang
yang merupakan bagian dari perusahaan dapat ditarik sebagai pelaku mewakili perusahaan;
ah

Bahwa yang selanjutnya menjadi permasalahan adalah siapakah yang harus bertindak

lik
mewakili PT Albasi Priangan Lestari?
am

ub
Menimbang, bahwa mengenai badan usaha sebagai subyek hukum pidana lingkungan,
ahli Prof. Dr. Alvin Syahrin, SH, MS memberikan pendapat sebagai berikut :
ep
• Tindak pidana lingkungan dapat dilakukan oleh badan usaha. penyebutan badan usaha
k

menunjukkan bahwa subyek hukum pidana lingkungan adalah badan hukum dan
ah

bentuk organisasi lain yang bukan badan hukum;


R

si
• Pertanggungjawaban pidana badan hukum dan organisasi lain bukan berbentuk badan

ne
ng

hukum yang diakui sebagai subyek hukum, sanksi atau tindakan tertentu dikenakan
kepada :
• Badan hukum atau organisasi lain yang bukan badan hukum

do
gu

• Mereka yang memberi perintah untuk melakukan tindak pidana

• Mereka yang bertindak sebagai pemimpin dalam melakukan tindak pidana


In
A

• Gabungan antara badan usaha dengan pemberi perintah atau pemimpin dalam
melakukan tindak pidana;
ah

lik

Bahwa PT Albasi Priangan Lestari adalah perusahaan berbadan hukum Indonesia,


maka segala sesuatu yang berkaitan dengan perusahaan tunduk pada ketentuan dalam Undang-
m

ub

Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;


Bahwa pasal 98 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
ka

menyebutkan “Direksi mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan (ayat 1)”
ep

dan pada ayat (2) disebutkan bahwa dalam hal anggota direksi terdiri lebih dari satu orang,
ah

yang berwenang mewakili perseroan adalah setiap anggota direksi, kecuali ditentukan lain
R

dalam anggaran dasar. Ketentuan pasal tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam pasal 11 ayat (1)
es
M

Anggaran Dasar PT Alba Parahyangan (sekarang bernama PT Albasi Priangan Lestari) No. 3
ng

tanggal 16 Desember 1985 menyebutkan para anggota direksi, baik bersama-sama maupun
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
49Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
masing-masing mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan, dan pada pasal 11 ayat (3)
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Perubahan Anggaran Dasar No. 11 Tanggal 5 Oktober 1998 berbunyi “Direksi berhak

a
mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala

si
kejadian”;
Bahwa berdasarkan ketentuan diatas dapat disimpulkan bahwa segala tindakan hukum

ne
ng
yang dilakukan oleh perusahaan, maka yang dibebani pertanggungjawabannya adalah Direksi;
Bahwa dengan demikian segala tindakan hukum yang dilakukan oleh PT Albasi

do
gu
Priangan Lestari, maka pertanggungjawabannya dibebankan pada direksi atau dengan kata lain
walaupun korporasi in casu PT Albasi Priangan Lestari sebagai pelaku tindak pidana, tetapi

In
A
para direksi PT Albasi Priangan Lestari yang harus memikul pertanggungjawaban pidananya,
karena setiap tindakan hukum para direksi di perusahaan adalah untuk dan atas nama
ah

perusahaan;

lik
Menimbang, bahwa dari fakta-fakta diatas Majelis dapat menyimpulkan bahwa karena
PT Albasi Priangan Lestari terdiri dari lebih dari satu orang direksi, sehingga masing-masing
am

ub
direksi PT Albasi Priangan Lestari berwenang mewakili perseoran, maka dihadapkannya sdr.
Iwan Irawan Yohan, Direktur Umum PT Albasi Priangan Lestari untuk mewakili PT Albasi
ep
k

Priangan Lestari di persidangan dapat dibenarkan menurut hukum;


Menimbang, bahwa Penuntut Umum juga menghadapkan terdakwa I sebagai salah satu
ah

R
terdakwa dalam perkara ini, dengan identitas yang dibenarkan di persidangan;

si
Bahwa dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Albasi Parahyangan No. 11 tanggal

ne
ng

5 Oktober 1998 dan Akta Risalah Rapat PT Albasi Parahyangan No. 21 tanggal 15 Pebruari
2007 menunjukkan bahwa terdakwa I adalah Direktur Utama PT Albasi Priangan Lestari.
Berdasarkan akta-akta tersebut dikaitkan dengan pasal 116 ayat (1) UUPPLH, maka dapat

do
gu

dikatakan bahwa terdakwa I adalah orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak
pidana atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak pidana tersebut.
In
A

Atau dengan kata lain, dihadapkannya terdakwa I sebagai terdakwa dalam perkara ini adalah
karena kedudukannya sebagai Direktur Utama PT Albasi Priangan Lestari, yang mempunyai
ah

lik

kapasitas memberi perintah atau orang uang bertindak sebagai pemimpin kegiatan;
Menimbang, bahwa tindak pidana dimaksud dalam perkara ini adalah tindak pidana
m

ub

sebagaimana didakwakan Penuntut Umum melanggar pasal 100 UUPPLH;


Menimbang, bahwa selanjutnya apakah para terdakwa terbukti terbukti melakukan
ka

tindak pidana, akan dipertimbangkan lebih lanjut dalam unsur berikutnya;


ep

Menimbang, bahwa pertimbangan-pertimbangan diatas sekaligus pula telah membantah


ah

pleidoi Tim Penasehat Hukum para terdakwa;


R

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis


es
M

berpendapat unsur pertama telah terpenuhi;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai unsur “tidak dipatuhinya sanksi administratif
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang dijatuhkan atau melakukan pelanggaran baku mutu limbah, baku mutu emisi atau baku

a
mutu gangguan lebih dari satu kali” dipertimbangkan berikut ini :

si
Menimbang, bahwa di dalam unsur kedua ini mengandung dua kualifikasi yang
sifatnya alternatif yaitu tidak dipatuhinya sanksi administratif yang dijatuhkan atas

ne
ng
pelanggaran baku mutu limbah, baku mutu emisi atau baku mutu gangguan atau melakukan
pelanggaran lebih dari satu kali. Apabila salah satu kualifikasi terpenuhi maka dengan

do
gu
sendirinya unsur kedua ini terbukti;
Menimbang, bahwa terhadap delik-delik formal tertentu berupa pelanggaran baku

In
A
mutu air limbah, emisi dan gangguan, Undang-Undang No. 23 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH) menganut azas ultimum
ah

remedium, yaitu pemidanaan adalah upaya terakhir yang dapat dikenakan terhadap pelaku

lik
tindak pidana lingkungan hidup. Hal ini dipertegas dalam Penjelasan Umum angka 6
UUPPLH yang menyebutkan “...Penegakan hukum lingkungan tetap memperhatikan azas
am

ub
ultimum remedium yang mewajibkan penerapan penegakan hukum pidana sebagai upaya
terakhir setelah penerapan penegakan hukum administrasi dianggap tidak berhasil. Namun
ep
k

penerapan azas ultimum remedium ini hanya berlaku bagi tindak pidana formil tertentu, yaitu
pemidanaan terhadap pelanggaran baku mutu air limbah, emisi dan gangguan;
ah

R
Menimbang, bahwa dari penjelasan umum tersebut dapat diketahui bahwa terhadap

si
pelanggaran baku mutu air limbah, emisi dan gangguan (sebagaimana dimaksud pasal 100 ayat

ne
ng

(1) UUPPLH), diupayakan terlebih dahulu dengan penjatuhan sanksi administrasi terhadap
pelanggarnya. Ketika sanksi administrasi tidak efektif atau tidak membuahkan hasil, barulah
pemidanaan dapat dikenakan;

do
gu

Menimbang, bahwa ketentuan mengenai sanksi administratif diatur dalam pasal 76 s/d
pasal 83 UUPPLH;
In
A

Bahwa pasal 76 UUPPLH menyebutkan :


1 Menteri, gubernur, atau bupati/walikota menerapkan sanksi administratif kepada
ah

lik

penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan jika dalam pengawasan ditemukan


pelanggaran terhadap izin lingkungan
m

ub

2 Sanksi administratif terdiri atas :


a Teguran tertulis
ka

b Paksaan pemerintah
ep

c Pembekuan izin lingkungan, atau pencabutan izin lingkungan


ah

Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan terlebih dahulu mengenai


R

pelanggaran baku mutu air limbah, emisi dan gangguan;


es
M

Menimbang, bahwa dalam penjelasan pasal 20 ayat (2) huruf UUPPLH disebutkan
ng

bahwa yang dimaksud baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar polutan yang
on

ditenggang untuk dimasukkan ke media air. Pada huruf e disebutkan bahwa yang dimaksud
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
51Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
baku mutu emisi adalah ukuran batas atau kadar polutan yang ditenggang untuk dimasukkan ke
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
media udara. Sedangkan baku mutu gangguan adalah ukuran batas unsur pencemar yang

a
ditenggang keberadaannya yang meliputi unsur getaran, kebisingan dan kebauan;

si
Menimbang, bahwa selanjutnya bagaimana menentukan baku mutu air limbah, emisi
dan gangguan tersebut agar tidak terjadi pelanggaran;

ne
ng
Menimbang, bahwa pasal 1 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. EP-51/
MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri tanggal 23 Oktober

do
gu
1995 menegaskan bahwa baku mutu limbah cair industri adalah batas maksimum limbah cair
yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan. Sedangkan limbah cair adalah limbah dalam

In
A
wujud cair yang dihasilkan kegiatan industri yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat
menurunkan kualitas lingkungan. Dan debit maksimum adalah debit tertinggi yang masih
ah

diperbolehkan dibuang ke lingkungan;

lik
Menimbang, bahwa di dalam Lampiran A.XIII dan Lampiran B.XIII Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. EP-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah
am

ub
Cair Bagi Kegiatan Industri tanggal 23 Oktober 1995, baku mutu limbah cair untuk industri
kayu lapis ditentukan sebagai berikut :
ep
k

Parameter Kadar maksimum (mg/L) Beban pencemaran


maksimum
ah

BOD5 100 0,28 kg/m3


R

si
COD 250 0,70 kg/m3
TSS 100 0,28 kg/m3

ne
ng

Fenol total 1,0 2,8 g/m3


pH 6,0 – 9,0
Debit limbah maksimum 2,8 m3 per m3 produk kayu lapis

do
gu

Dengan catatan :
In
A

1 Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan dalam
miligram parameter per liter air limbah
ah

lik

2 Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan
dalam kg atau gram parameter per ton m3 produk kayu lapis
m

3 1000 m3 produk = 3,6 m3 produk dengan ketebalan 3,6 milimeter


ub

4 2,8 m3 air limbah per m3 produk = 10 m3 air limbah per 3,6 m3 produk dengan
ka

ketebalan 3,6 milimeter


ep

Parameter Kadar maksimum (mg/L) Beban pencemaran


maksimum (gram/m3
ah

produk)
R

BOD5 75 22,5
es

COD 125 37,5


M

ng

TSS 50 15
Fenol 0,25 0,08
on

Amonia total (sebagai N) 4 1,2


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Phputusan.mahkamahagung.go.id
6,0 – 9,0
hk
Debit limbah maksimum 0,30 m3 per m3 produk kayu lapis

a
R

si
Dengan catatan :

ne
ng
1 Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan dalam
miligram parameter per liter air limbah
2 Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan

do
gu dalam gram parameterper m3 produk kayu lapis
3 1000 m3 produk = 3,6 m3 produk dengan ketebalan 3,6 milimeter

In
A
Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai penentuan lokasi pengambilan sampel
limbah cairnya, Standar Nasional Indonesia tentang Air dan Air Limbah SNI.6989.59:2008
ah

lik
menentukan sebagai berikut :
• Bahwa untuk keperluan evaluasi efisiensi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
am

ub
contoh diambil pada lokasi sebelum dan setelah IPAL dengan memperhatikan waktu
tinggal (waktu retensi)
• Bahwa titik lokasi pengambilan contoh pada inlet adalah :
ep
k

1 Dilakukan pada titik pada aliran bertubulensi tinggi agar terjadi pencampuran dengan
ah

baik, yaitu pada titik dimana limbah mengalir pada akhir proses produksi menuju ke
R

si
IPAL
2 Apabila tempat tidak memungkinkan pengambilan contoh maka dapat ditentukan

ne
ng

lokasi lain yang dapat mewakili karakteristik air limbah


• Bahwa titik lokasi pengambilan contoh pada outlet adalah pengambilan contoh pada

do
gu

outlet dilakukan pada lokasi setelah IPAL atau titik dimana air limbah yang mengalir
sebelum memasuki badan air penerima (sungai)
In
• Bahwa untuk keperluan pengendalian pencemaran air, contoh diambil pada tiga lokasi :
A

1 Pada perairan penerima sebelum tercampur limbah (upstream)


ah

2 Pada saluran pembuangan air limbah sebelum ke perairan penerima


lik

3 Pada perairan penerima setelah bercampur dengan air limbah (downstream) namun
belum tercampur atau menerima limbah cair lainnya
m

ub

Menimbang, bahwa yang harus dibuktikan adalah apakah para terdakwa telah
ka

melanggar baku mutu air limbah, emisi dan gangguan dalam memproduksi bare core, block
ep

board dan fancy block board?


Menimbang, bahwa fakta-fakta persidangan yang terungkap adalah :
ah

• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari adalah perusahaan yang bergerak di bidang


es

pengolahan kayu lapis dengan produksi bare core, block board dan fancy block board,
M

ng

berbahan baku kayu alba, face back (block board) dan veneer (kayu red oak) yang
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
53Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
diimpor dari USA dan bahan penolong berupa lem putih (PVAC), resin, hardener dan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tepung;

a
• Bahwa produksi PT Albasi Priangan Lestari menggunakan bahan bakar kayu sisa dan

si
listrik dari PLN. Pemakaian air untuk boiler sebanyak + 3 m3 per hari dan untuk
pencucian mesin + 30 liter/minggu;

ne
ng
• Bahwa atas proses produksi yang dilakukan PT Albasi Priangan Lestari menghasilkan
limbah berupa sisa-sisa kayu dari proses rotari, bare core dan fancy serbuk kayu yang

do
gudihancurkan dengan mesin custer, kemudian dipakai untuk bahan bakar dan limbah
dari proses blockboard pada waktu pencucian mesin yang menghasilkan limbah cair

In
A
dan serbuk yang dimasukkan ke IPAL;
• Bahwa untuk potongan kayu yang dicuster untuk dimasukkan ke boiler sebagai bahan
ah

lik
bakar sebanyak + 250 m3;
• Bahwa untuk limbah cair dari proses blockboard dan proses fancy menghasilkan air
am

ub
limbah sebanyak + 100 liter per minggu;
• Bahwa untuk limbah kulit kayu yang berasal dari proses rotari sebanyak + 2 m3/hari
yang dibakar di lokasi lahan sebelah timur milik perusahaan;
ep
k

• Bahwa perusahaan juga menghasilkan oli bekas sebanyak + 1 drum (200 liter)/bulan
ah

dipakai kembali untuk pelicin mesin;


R

si
• Bahwa limbah sludge IPAL sebanyak + 4 karung/minggu dengan jumlah + 30kg/
minggu;

ne
ng

• Bahwa terhadap limbah-limbah yang dihasilkan tersebut, yang dilakukan PT Albasi


adalah

do
gu

• Untuk limbah potongan kayu yang dicuster untuk dimasukkan ke boiler sebagai bahan
bakar sebanyak + 250 m3;
In
A

• Untuk limbah cair dari proses blockboard dan fancy menghasilkan air limbah sebanyak
+ 100 liter/minggu;
ah

lik

• Untuk limbah kulit kayu yang berasal dari proses rotari sebanyak + 2 m3/hari yang
dibakar di lokasi lahan sebelah timur milik perusahaan;
m

ub

• Oli bekas sebanyak1 drum (200 liter)/bulan dipakai kembali untuk pelicin mesin;

• Limbah sludge IPAL sebanyak + 4 karung/minggu dengan jumlah + 30 kg/minggu


ka

dijemur sampai kering pada tempat terbuka dan kemudian dibakar di boiler sebagai
ep

bahan bakar;
ah

• Bahwa limbah yang dihasilkan atas produksi kayu lapis PT Albasi Priangan Lestari
R

berupa limbah glue yang berbentuk cair dari hasil pencucian mesin glue dan limbah oli
es
M

bekas, serta limbah padat berupa sebuk kayu;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa bagi perusahaan yang menghasilkan limbah cair diwajibkan membuat IPAL
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
untuk pengolahan limbah cairnya agar dalam proses akhir limbah tersebut sudah

a
menjadi aman bisa dipakai;

si
• Bahwa limbah glue yang berbentuk cair dari hasil pencucian mesin glue dikelola di

ne
ng
IPAL yang menghasilkan serat IPAL dan serat IPAl dipergunakan lagi untuk bahan
bakar boiler. Sedangkan limbah oli bekas dipakai habis untuk pelumas rantai mesin;
• Bahwa sebetulnya sejak tahun 2007-2008 PT Albasi Priangan Lestari telah

do
gumembangun IPAL dan bak IPAL yang dimiliki PT Albasi sedalam + 2 meter, akan
tetapi pada waktu itu IPAL yang ada belum sesuai dengan ketentuan;

In
A
• Bahwa proses pengolahan limbah di PT Albasi Priangan Lestari saat ini setelah
dilakukan pemeriksaan oleh Tim KLH pad atahun 2009 s/d 2011, dimana PT Albasi
ah

lik
yang dalam produksinya menggunakan bahan penolong lem yang menghasilkan
limbah cair telah diproses sesuai ketentuan, dimana limbah cair dialirkan ke bak
am

ub
penampungan (Instalasi pengolahan Air Limbah/IPAL) yang kemudian diproses diberi
kapur, arang batok dan pasir lalu diendapkan selama dua minggu dan setelah itu air
yang sudah diproses dialirkan ke bak penampungan terakhir yang di dalamnya berisi
ep
k

ikan;
ah

• Bahwa bak/kolam pengolahan limbah di PT Albasi Priangan Lestari ada tiga yaitu
R

si
kolam 1, kolam 2 dan kolam 3 termasuk dalam kolam pengolahan limbah dan kolam
terakhir adalah kolam penampungan yang airnya sudah selesai diproses dan sudah

ne
ng

bersih;
Menimbang, bahwa dari fakta-fakta tersebut telah terlihat bahwa terdakwa II (PT

do
gu

Albasi Priangan Lestari) adalah perusahaan industri kayu lapis yang menghasilkan limbah cair
dan antara tahun 2007 – 2008, terdakwa II telah membangun IPAL dan bak IPAL untuk
In
A

pengolahan air limbahnya, meskipun belum sesuai ketentuan;


Menimbang, bahwa selanjutnya persidangan juga mengungkap fakta-fakta sebagai
ah

berikut :
lik

• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari berdasarkan hasil pengumuman proper tercatat


sebagai dua kali sebagai perusahaan berpredikat hitam, sehingga pada tanggal 4
m

ub

Desember 2009, Tim Kementerian Lingkungan Hidup melakukan pemantauan ke PT


ka

Albasi Priangan Lestari dalam rangka pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket)
ep

yang berkaitan dengan hasil pengumuman Proper tersebut;


ah

• Bahwa yang dilakukan tim ketika itu adalah melakukan pertemuan dengan
R

Managemen PT Albasi, melakukan peninjauan ke lokasi proses produksi, Instalasi


es

Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan boiler, melakukan pengambilan sampel air limbah
M

ng

dan dokumentasi serta pemotretan;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
55Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa hal-hal yang ditemukan dalam pemantauan tanggal 4 Desember 2009 ke PT
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Albasi Priangan Lestari, adalah :

a
• PT Albasi Parahiyangan telah berganti nama menjadi PT Albasi Priangan Lestari;

si
• Bahwa limbah yang dihasilkan berupa limbah cair yang dihasilkan dari pencucian

ne
ng
mesin glue spreader;
• Bahwa pengujian kualitas air limbah atau pengukuran debet air belum pernah
dilakukan;

do

guBahwa PT Albasi belum pernah melaporkan hasil pengujian kualitas iar limbah ke
Badan Lingkungan Hidup Kota Banjar atau BLHD Propinsi Jawa Barat, maupun ke

In
A
Kementerian Lingkungan Hidup;
• Bahwa PT Albasi belum pernah melakukan pengukuran kualitas emisi udara, kecuali
ah

lik
hasil pengukuran yang dilakukan pada bulan Agustus 2007 yang hasilnya masih
dibawah baku mutu yang dikehendaki SK Gubernur Jawa Barat No.60.31/SK/694-
am

ub
BKPMD/1982 tentang pengendalian pencemaran udara;
• Bahwa PT Albasi memiliki empat cerobong, hanya ada dua cerobong yang dilengkapi
ep
alat/sarana pengukuran kualitas udara, sedangkan yang dua cerobong belum;
k

• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari juga menghasilkan limbah B3 yaitu oli bekas
ah

sebanyak 100 liter per bulan yang kemudian dimanfaatkan untuk pelumasan mesin-
R

si
mesin dan sludge IPAL basal sebanyak 20 kg per 3 bulan yang dibakar di-boiler;
• Bahwa untuk pemanfaatan limbah B3, izin pemanfaatannya baru diajukan ke

ne
ng

Kementerian Lingkungan Hidup pada tanggal 3 April 2009;


• Bahwa hasil temuan Tim KLH ke PT Albasi Priangan Lestari pada tanggal 4

do
gu

Desember 2009 tersebut, PT Albasi Priangan Lestari menerima peringatan


sebagaimana termuat dalam surat bernomor : B-235/Dep.V.2/LH/01/2010 tanggal 15
In
A

Januari 2010 perihal perintah melakukan tindakan tertentu yang harus diselesaikan
paling lambat tiga bulan sejak tanggal dikeluarkan tersebut;
ah

lik

• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari pernah menerima surat dari Kementerian


Lingkungan Hidup bernomor : B-235/Dep.V.2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010
m

ub

perihal perintah melakukan tindakan tertentu yang harus diselesaikan paling lambat
tiga bulan sejak tanggal dikeluarkan;
ka

• Bahwa terhadap surat tersebut yang dilakukan PT Albasi Priangan Lestari adalah
ep

• menyalurkan limbah log pond ke IPAL;


ah

• memasang alat ukur debet air limbah dari IPAL ke kolam penampungan;
R

es

• melakukan pemeriksaan parameter baku mutu limbah cair ke Balai Besar Bahan
M

ng

Barang Teknik di Bandung;


on

• melengkapi dua buah cerobong boiler dengan sarana pengukur kualitas udara;
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• melakukan pengukuran emisi dari cerobong omnical 2-2,5 ton, cerobong 1-10 ton,
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
cerobong boiler 3 ton, cerobong boiler Hamada 3 ton dan hasilnya telah dilaporkan

a
kepada Walikota Banjar melalui Kantor BLH Banjar dan revisi dokumen UKL dan

si
UPL yang masih dalam proses bekerja sama dengan Universitas Siliwangi
Tasikmalaya;

ne
ng
• mengajukan surat permohonan izin pemanfaatan serat IPAL ke Kantor Kementerian
Lingkungan Hidup;

do

guBahwa perintah sebagaimana termuat dalam surat tersebut belum sepenuhnya
dilaksanakan, karena menurut Direktur Utama, terkendala masalah waktu, birokrasi

In
A
dan biaya yang terlalu besar;
• Bahwa pada tanggal 24 Nopember 2010 dan tanggal 14 Juni 2011, Tim Kementerian
ah

lik
Lingkungan Hidup pernah melakukan pemeriksaan di PT Albasi Priangan Lestari;
• Bahwa pemeriksaan yang dilakukan Tim Kementerian Lingkungan Hidup tanggal 24
am

ub
Nopember 2010, adalah :
1 Tim melakukan pemeriksaan dokumen UKL dan UPL yang belum direvisi;
ep
2 Memantau cerobong
k

3 Pemotretan lokasi IPAL


ah

4 Pengambilan sampel air limbah dari outlet IPAL


R

si
5 Penandatanganan berita acara pengambilan sampel air, penyitaan dan
penyegelan

ne
ng

Sedangkan yang ditemukan tim adalah :


1 Air limbah log pond dari rotary belum disalurkan ke Instalasi Pengolahan Air

do
gu

Limbah (IPAL)
2 Outlet IPAL belum dilengkapi dengan alat ukur debit (flow meter)
In
A

• Bahwa pemeriksaan yang dilakukan Tim Kementerian Lingkungan Hidup pada


tanggal 14 Juni 2011 adalah melakukan pengambilan sampel air limbah dan sampel
ah

lik

limbah padat yang berupa serbuk kayu dari IPAL, pemotretan lokasi IPAL dan
penandatanganan berita acara pengambilan sampel IPAl, penyitaan dan penyegelan;
Menimbang, bahwa dari tiga kali pemantauan Tim KLH yang dilakukan pada terdakwa
m

ub

II. PT Albasi Priangan Lestari, Tim KLH melakukan pengambilan sampel air limbah;
ka

Bahwa dari keterangan saksi Edy Sugiarto, Agus Mahrom, saksi Somantri, saksi
ep

Ruhata, saksi Tusiman, dan saksi Suwarti yang diperkuat dengan Berita Acara Penyerahan
ah

sampel barang bukti limbah diperoleh fakta bahwa pengambilan sampel air limbah pada
R

pemantauan tanggal 4 Desember 2009 dan 14 Juni 2011, sampel air limbah diambil dari
es

IPAL, sedangkan pengambilan sampel air limbah pada pemantauan tanggal 24 Nopember
M

ng

2010, sampel air limbah diambil dari outlet IPAL;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
57Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa terhadap sampel air limbah yang diambil oleh Tim KLH tersebut
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dari IPAL, Majelis tidak akan mempertimbangkannya, karena sesuai Standar Nasional

a
Indonesia tentang Air dan Air Limbah SNI.6989.59:2008 mengenai penentuan lokasi

si
pengambilan sampel air limbah, bahwa sampel air limbah diambil di outlet IPAL dan bukan
IPAL-nya sendiri. Karena apabila sampel air limbah diambil dari IPAL, tentunya akan

ne
ng
melebihi ambang batas baku mutu air limbah yang diperbolehkan;
Menimbang, bahwa hal ini sebagaimana diuraikan oleh ahli Ir. Eddy Purwanto M.

do
Bakri
gu di persidangan, dimana ahli menyatakan bahwa prosedur pengambilan sampel air
limbah harus dari titik outlet kalau ada outletnya. Tetapi kalau setelah outlet ada kolam

In
A
penampungan lain, maka sampel diambil dari tempat atau kolam yang terakhir;
Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai sampel air limbah yang diambil Tim KLH
ah

dari outlet IPAl pada tanggal 15 Desember 2010, Majelis mempertimbangkannya sebagai

lik
berikut :
Bahwa hasil analisa laboratorium atas sampel air limbah tersebut adalah mengandung
am

ub
NH2 sebanyak 265,8 mg/L sedangkan ambang batasnya antara 1-5,0 mg/L, BOD5 sebanyak
975 mg/L dengan ambang batas 50-159 mg/L dan COD sebanyak 3059 mg/L dengan ambang
ep
k

batas 100-300 mg/L;


Bahwa menurut ahli Edy Purwanto M. Bakri, hasil analisa baku mutu limbah cair
ah

R
industri kayu lapis oleh terdakwa II tersebut telah melampaui ketentuan yang digariskan

si
dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-51/MENLH/10/1995 pada

ne
ng

Lampiran A.XIII dan Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 6 Tahun 1999 tentang Baku Mutu
Limbah Cair bagi Kegiatan Industri di Jawa Barat pada LampiranII.13, karena dari parameter
limbah tersebut, hasil pengukurannya lebih dari 500% dari ambang batas yang diperbolehkan;

do
gu

Bahwa menurut Majelis, hasil analisa laboratorium atas sampel air limbah yang diambil
dari outlet IPAL tersebut namun masih melebihi ambang batas yang diperbolehkan, karena
In
A

filter yang digunakan sebagai penyaring air limbah sebelum masuk outlet IPAL ketika sampel
air limbah diambil, belum sempurna. Hal ini sangat berbeda apabila sampel air limbah
ah

lik

diambil dari outlet IPAl sekarang, karena dari fakta yang ditemukan Majelis dalam
pemeriksaan langsung ke PT Albasi Priangan Lestari, terutama dalam memeriksa IPAL dan
m

ub

outlet IPAL, Majelis memperoleh penjelasan dari saksi Somantri mengenai proses pengolahan
air limbah, sebagai berikut :
ka

• Glue spreader merupakan mesin pencuci yang menghasilkan air limbah cair
ep

• Air limbah yang dihasilkan Glue Spreader dialirkan melalui selokan/saluran air
ah

limbah. Kemudian ditampung dalam bak kolektor.


R

• Selanjutnya dengan menggunakan pompa penyedot air limbah, melalui pipa saluran air
es
M

limbah dimasukkan ke bak penampungan tahap I (bak IPAL).


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Dari bak penampungan tahap I (bak IPAL), air limbah disalurkan juga pada dua buah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bak pengolahan limbah lalu mulai diproses dengan diberi pasir aktif, kapur, carbon

a
aktif dan PAC (cairan kimia) serta kaporit agar air limbah yang ada dalam bak IPAL

si
menjadi bening dan lebih baik sesuai dengan baku mutu air limbah. Setelah itu air
limbah yang sudah berwarna bening dimasukkan ke dalam outlet IPAL;

ne
ng
• Dari bak outlet, air disedot menggunakan pompa penyedot dan dimasukkan ke dalam
dua buah turn;

do

guDari bak turn kemudian air limbah dialirkan kembali dan dimasukkan ke dalam bak
proses dengan diberi kapur sirih dan PAC agar mengendap dan mengapung.

In
A
Selanjutnya air limbah yang sudah bersih disalurkan ke kolam penampungan akhir;
Menimbang, bahwa sehingga dengan mendasarkan pada Standar Nasional Indonesia
ah

lik
tentang Air dan Air Limbah SNI.6989.59:2008 mengenai penentuan lokasi pengambilan
sampel air limbah dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-51/
am

ub
MENLH/10/1995 pada Lampiran A.XIII sebagaiman terurai diatas, dimana pada tahun 2010
telah ada sampel air limbah yang diambil dari outlet IPAL PT Albasi Priangan Lestari, akan
tetapi karena IPAL yang ada di PT Albasi Priangan Lestari pada tahun 2010 tersebut belum
ep
k

memenuhi SNI Tahun 2008, maka tetap saja akan mendapatkan hasil yang melebihi ambang
ah

batas baku mutu limbah cair yang diperbolehkan. Dengan demikian terbukti telah terjadi
R

si
pelanggaran baku mutu air limbah oleh PT Albasi Priangan Lestari;
Menimbang, bahwa oleh karena pelanggaran baku mutu air limbah telah terbukti,

ne
ng

Majelis tidak akan mempertimbangkan tentang baku mutu emisi dan baku mutu gangguan;
Menimbang, bahwa selanjutnya atas pelanggaran yang dilakukan PT Albasi Priangan

do
gu

Lestari tersebut, apakah telah ada sanksi administratif yang dikenakan kepadanya atau apakah
telah ada pelanggaran lebih dari dua kali;
Menimbang, bahwa fakta-fakta yang terungkap di persidangan adalah :
In
A

• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari berdasarkan hasil pengumuman proper tercatat


sebagai dua kali sebagai perusahaan berpredikat hitam, sehingga pada tanggal 4
ah

lik

Desember 2009, Tim Kementerian Lingkungan Hidup melakukan pemantauan ke PT


Albasi Priangan Lestari dalam rangka pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket)
m

ub

yang berkaitan dengan hasil pengumuman Proper tersebut;


• Bahwa yang dilakukan tim ketika itu adalah melakukan pertemuan dengan
ka

ep

Managemen PT Albasi, melakukan peninjauan ke lokasi proses produksi, Instalasi


Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan boiler, melakukan pengambilan sampel air limbah
ah

dan dokumentasi serta pemotretan;


R

es

• Bahwa hal-hal yang ditemukan dalam pemantauan tanggal 4 Desember 2009 ke PT


M

ng

Albasi Priangan Lestari, adalah :


on

• PT Albasi Parahiyangan telah berganti nama menjadi PT Albasi Priangan Lestari;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
59Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa limbah yang dihasilkan berupa limbah cair yang dihasilkan dari pencucian
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mesin glue spreader;

a
• Bahwa pengujian kualitas air limbah atau pengukuran debet air belum pernah

si
dilakukan;

ne

ng
Bahwa PT Albasi belum pernah melaporkan hasil pengujian kualitas iar limbah ke
Badan Lingkungan Hidup Kota Banjar atau BLHD Propinsi Jawa Barat, maupun ke
Kementerian Lingkungan Hidup;

do

guBahwa PT Albasi belum pernah melakukan pengukuran kualitas emisi udara, kecuali
hasil pengukuran yang dilakukan pada bulan Agustus 2007 yang hasilnya masih

In
A
dibawah baku mutu yang dikehendaki SK Gubernur Jawa Barat No.60.31/SK/694-
BKPMD/1982 tentang pengendalian pencemaran udara;
ah

lik
• Bahwa PT Albasi memiliki empat cerobong, hanya ada dua cerobong yang dilengkapi
alat/sarana pengukuran kualitas udara, sedangkan yang dua cerobong belum;
am

ub
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari juga menghasilkan limbah B3 yaitu oli bekas
sebanyak 100 liter per bulan yang kemudian dimanfaatkan untuk pelumasan mesin-
mesin dan sludge IPAL basal sebanyak 20 kg per 3 bulan yang dibakar di-boiler;
ep
k

• Bahwa untuk pemanfaatan limbah B3, izin pemanfaatannya baru diajukan ke


ah

Kementerian Lingkungan Hidup pada tanggal 3 April 2009;


R

si
• Bahwa hasil temuan Tim KLH ke PT Albasi Priangan Lestari pada tanggal 4
Desember 2009 tersebut, PT Albasi Priangan Lestari menerima peringatan

ne
ng

sebagaimana termuat dalam surat bernomor : B-235/Dep.V.2/LH/01/2010 tanggal 15


Januari 2010 perihal perintah melakukan tindakan tertentu yang harus diselesaikan

do
gu

paling lambat tiga bulan sejak tanggal dikeluarkan tersebut;


• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari pernah menerima surat dari Kementerian
In
A

Lingkungan Hidup bernomor : B-235/Dep.V.2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010


perihal perintah melakukan tindakan tertentu yang harus diselesaikan paling lambat
ah

lik

tiga bulan sejak tanggal dikeluarkan;


• Bahwa terhadap surat tersebut yang dilakukan PT Albasi Priangan Lestari adalah
m

ub

• menyalurkan limbah log pond ke IPAL;

• memasang alat ukur debet air limbah dari IPAL ke kolam penampungan;
ka


ep

melakukan pemeriksaan parameter baku mutu limbah cair ke Balai Besar Bahan
Barang Teknik di Bandung;
ah

• melengkapi dua buah cerobong boiler dengan sarana pengukur kualitas udara;
R

es

• melakukan pengukuran emisi dari cerobong omnical 2-2,5 ton, cerobong 1-10 ton,
M

ng

cerobong boiler 3 ton, cerobong boiler Hamada 3 ton dan hasilnya telah dilaporkan
on

kepada Walikota Banjar melalui Kantor BLH Banjar dan revisi dokumen UKL dan
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
UPL yang masih dalam proses bekerja sama dengan Universitas Siliwangi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tasikmalaya;

a
• mengajukan surat permohonan izin pemanfaatan serat IPAL ke Kantor Kementerian

si
Lingkungan Hidup;

ne
Bahwa perintah sebagaimana termuat dalam surat tersebut belum sepenuhnya

ng
dilaksanakan, karena menurut Direktur Utama, terkendala masalah waktu, birokrasi
dan biaya yang terlalu besar;

do

guBahwa pada tanggal 24 Nopember 2010 dan tanggal 14 Juni 2011, Tim Kementerian
Lingkungan Hidup pernah melakukan pemeriksaan di PT Albasi Priangan Lestari;

In
A
• Bahwa pemeriksaan yang dilakukan Tim Kementerian Lingkungan Hidup tanggal 24
Nopember 2010, adalah :
ah

lik
1 Tim melakukan pemeriksaan dokumen UKL dan UPL yang belum direvisi;
2 Memantau cerobong
am

ub
3 Pemotretan lokasi IPAL
4 Pengambilan sampel air limbah dari outlet IPAL
5 Penandatanganan berita acara pengambilan sampel air, penyitaan dan penyegelan
ep
k

Sedangkan yang ditemukan tim adalah :


ah

1 Air limbah log pond dari rotary belum disalurkan ke Instalasi Pengolahan Air
R

si
Limbah (IPAL)
2 Outlet IPAL belum dilengkapi dengan alat ukur debit (flow meter)

ne
ng

• Bahwa pemeriksaan yang dilakukan Tim Kementerian Lingkungan Hidup pada


tanggal 14 Juni 2011 adalah melakukan pengambilan sampel air limbah dan sampel

do
gu

limbah padat yang berupa serbuk kayu dari IPAL, pemotretan lokasi IPAL dan
penandatanganan berita acara pengambilan sampel IPAl, penyitaan dan penyegelan;
In
A

Bahwa di persidangan terdakwa I menerangkan sudah mengetahui kalau PT Albasi


Priangan Lestari masuk dalam daftar hitam dan tidak menindaklanjutinya;
ah

Menimbang, bahwa di persidangan juga ditemukan fakta bahwa atas surat bernomor :
lik

B-235/Dep.V.2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 perihal perintah melakukan tindakan


tertentu yang harus diselesaikan paling lambat tiga bulan sejak tanggal dikeluarkan tersebut,
m

ub

sebagaimana terungkap belum sepenuhnya dilaksanakan karena adanya perintah. Dari 11


ka

item yang diperintahkan untuk dilaksanakan oleh PT Albasi Priangan Lestari, Majelis
ep

memperoleh fakta bahwa untuk item pertama agar PT Albasi merevisi total dokumen Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya pemantauan Lingkungan (UPL) sesuai kegiatan
ah

PT Albasi terlambat dilaksanakan oleh PT Albasi Priangan Lestari;


es

Bahwa ahli prof. Dr. Alvi Syahrin menerangkan bahwa perusahaan yang terkena daftar
M

ng

hitam dan adanya perintah melakukan tindakan tertentu oleh perusahaan merupakan sanksi
on

administratif;
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
61Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa pasal 76 ayat (2) UUPPLH menyebutkan salah satu sanksi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
administratif dapat berupa paksaan pemerintah;

a
Bahwa Majelis melihat kedatangan Tim KLH ke PT Albasi Priangan Lestari karena PT

si
Albasi Priangan Lestari yang masih daftar hitam dari hasil pengumuman Propernya yang tidak
ditindaklanjuti, sehingga kemudian dilakukan Pulbaket (Pengumpulan Bahan dan Keterangan)

ne
ng
hingga dikeluarkannya surat bernomor : B-235/Dep.V.2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010
perihal perintah melakukan tindakan tertentu yang harus diselesaikan paling lambat tiga bulan

do
gu
sejak tanggal dikeluarkan tersebut, adalah bentuk paksaan pemerintah sebagai wujud sanksi
administratif yang dikenakan pada PT Albasi Priangan Lestari;

In
A
Menimbang, bahwa sehingga dengan demikian telah terbukti kalau PT Albasi Priangan
Lestari pernah dijatuhi sanksi administratif namun tidak sepenuhnya dipatuhi;
ah

Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai apakah ada pelanggaran yang dilakukan

lik
lebih dari dua kali;
Bahwa dari fakta bahwa PT Albasi Priangan Lestari telah dua kali masuk dalam daftar
am

ub
hitam, hingga diterbitkannya surat bernomor : B-235/Dep.V.2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari
2010 perihal perintah melakukan tindakan tertentu yang harus diselesaikan paling lambat tiga
ep
k

bulan sejak tanggal dikeluarkan tersebut, telah membuktikan adanya dua kali pelanggaran
yang dilakukan PT Albasi Priangan Lestari;
ah

R
Menimbang, bahwa pertimbangan-pertimbangan diatas sekaligus membantah pleidoi

si
terdakwa I/Tim Penasehat Hukum para terdakwa;

ne
ng

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur kedua ini pun telah terbukti;
Menimbang, bahwa oleh karena seluruh unsur dalam pasal 100 ayat (2) jo pasal 116
ayat (1) huruf a dan b Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

do
gu

Pengelolaan Lingkungan Hidup telah terbukti, maka selanjutnya Majelis akan


mempertimbangkan 100 ayat (1) jo pasal 116 ayat (1) huruf a dan b Undang-Undang RI No.
In
A

32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang unsurnya
adalah
ah

lik

1 Setiap orang yang menunjuk pada badan usaha dan/atau orang yang memberi perintah
untuk melakukan tindak pidana atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan,
m

ub

tanpa memperhatikan tindak pidana tersebut dilakukan secara sendiri atau bersama-
sama
ka

2 Melanggar baku mutu air limbah, baku mutu emisi dan baku mutu gangguan
ep

Menimbang, bahwa sebagaimana telah terurai dalam pertimbangan unsur pasal 100
ah

ayat (2) jo pasal 116 ayat (1) huruf a dan b Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang
R

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, diatas dimana telah dibuktikan bahwa PT
es
M

Albasi Priangan Lestari dengan terdakwa I selaku Direktur Utama yang berwenang memberi
ng

perintah atau pemimpin kegiatan telah melakukan pelanggaran baku mutu air limbah dan
on

kepadanya telah dijatuhkan sanksi administratif namun tidak sepenuhnya dipatuhi serta telah
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
pula ada dua kali pelanggaran yang dilakukan, maka dengan sendirinya unsur-unsur dalam
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pasal 100 ayat (1) jo pasal 116 ayat (1) huruf a dan b Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009

a
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup tidak perlu dipertimbangkan lagi

si
dan telah terbukti;
Menimbang, bahwa dari fakta-fakta yang dipertimbangkan di atas, semua unsur yang

ne
ng
membentuk pasal 100 ayat (1 ) dan (2) jo pasal 116 ayat (1) huruf a dan b Undang-Undang RI
No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang

do
gu
didakwakan kepada para terdakwa telah terpenuhi seluruhnya, oleh karenanya terhadap
dakwaan Penuntut Umum tersebut harus dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan;

In
A
Menimbang, bahwa Majelis tidak menemukan adanya alasan-alasan yang sah yang
dapat menghilangkan pemidanaan juga adanya kemampuan dari para terdakwa untuk
ah

dimintakan pertanggungjawabannya menurut hukum, maka kepada para terdakwa harus

lik
dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan yang kualifikasinya
akan disebutkan dalam amar putusan;
am

ub
Menimbang, bahwa oleh karena dinyatakan bersalah, maka para terdakwa harus
dijatuhi pidana yang setimpal;
ep
k

Menimbang, bahwa mengenai pemidanaan terhadap para terdakwa, Majelis


mempertimbangkannya sebagai berikut :
ah

R
Menimbang, bahwa Hukum Lingkungan dibuat dengan tujuan untuk melindungi

si
lingkungan dan memberi manfaat kepada masyarakat. Dengan kata lain harus ada kepastian

ne
ng

hukum di dalamnya. Dalam pembangunan hukum lingkungan diperlukan adanya kepastian


hukum karena kepastian hukum menghendaki bagaimana hukumnya dilaksanakan, tanpa
peduli bagaimana pahitnya (fiat justitia et pereat mundus : meskipun dunia ini runtuh hukum

do
gu

harus ditegakkan). Hal ini dimaksudkan agar tercipta ketertiban dalam masyarakat. Misalnya
barang siapa mencemarkan lingkungan maka ia harus dihukum. Ketentuan ini menghendaki
In
A

agar siapapun (tidak peduli jabatannya) apabila melakukan pencemaran lingkungan mak aia
harus dihukum. Ingat baha dihukumnya pencemar disini bukan karena ia mencemarkan (jadi
ah

lik

bukan berdasar sebab akibat), tetapi karena adanya suatu peraturan yang ada terlebih dahulu
yang melarang perbuatan pencemaran tersebut. untuk itulah dikehendaki dalam kepastian
m

ub

hukum, apa bunyi dari hukum itulah dilaksanakan;


Menimbang, bahwa sebaliknya masyarakat menghendaki adanya manfaat dalam
ka

pelaksanaan peraturan atau penegakan hukum lingkungan tersebut. Hukum lingkungan dibuat
ep

dengan tujuan untuk melindungi lengkungan dan memberi manfaat kepada masyarakat.
ah

Artinya peraturan tersebut dibuat adalah untuk kepentingan masyarakat, sehingga jangan
R

sampai terjadi bahwa karena dilaksanakannya peraturan tersebut, masyarakat justru menjadi
es
M

resah. Contoh sebuah pabrik konveksi yang mempekerjakan ribuan orang ditutup karena ia
ng

telah mencemarkan lingkungan, hal ini tentu akan menimbulkan keresahan baik terhadap
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
63Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
masyarakat dunia usaha maupun para pekerjanya. Hukuman yang dijatuhkan harus memberi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
manfaat bagi semua;

a
Menimbang, bahwa dalam penegakan hukum lingkungan, keadilan harus diperhatikan.

si
Namun demikian hukum tidak identik dengan keadilan, karena itu sifatnya umum, mengikat
setiap orang dan menyamaratakan. Bunyi hukum : barang siapa mencemarkan lingkungan

ne
ng
harus dihukum, artinya setiap orang yang mencemarkan lingkungan harus dihukum tanpa
membeda-bedakan kedudukan dan jabatan siapa yang mencemarkan. Tetapi sebaliknya

do
gu
keadilan bersifat subyektif, individualistis dan tidak menyamaratakan. Artinya adil bagi si A
belum tentu adil bagi si B, pencemar yang tidak dimenangkan akan mengatakan bahwa

In
A
keputusan tersebut adil, tetapi hal itu tentu dirasakan tidak adil bagi si korban;
Menimbang, bahwa dari hal-hal yang terurai tersebut dapat disimpulkan bahwa tanpa
ah

kepastian hukum orang tidak tahu apa yang harus diperbuatnya dan akhirnya timbul keresahan.

lik
Tetapi apabila kita terlalu mengejar kepastian hukum, terlalu ketat dalam mentaati peraturan
hukum akibatnya akan menjadi kaku dan akan menimbulkan rasa tidak adil. Undang-undang
am

ub
terasa kejam apabila dilaksanakan secara ketat : lex dura, secta mente skripta (undang-undang
itu kejam, tetapi memang demikianlah bunyinya);
ep
k

Menimbang, bahwa karena itu putusan yang akan dijatuhkan harus berdasarkan hukum
demi untuk menjamin kepastian hukum dan dengan mempertimbangkan rasa keadilan
ah

R
sehingga akan bermanfaat baik bagi yang bersangkutan (pelaku tindak pidana) maupun bagi

si
masyarakat. Namun demikian dalam menjatuhkan putusan, bukan sekedar dipenuhi tidaknya

ne
ng

prosedur tertentu menurut undang-undang, tetapi yang penting justru setelah putusan itu
dijatuhkan, yaitu dapat tidaknya putusan yang akan dijatuhkan itu diterima menurut
persyaratan keadilan (sebagaimana dikutip dari Van Apeldoorn oleh Prof. Dr. Sudikno

do
gu

Mertokusumo, SH dalam bukunya Penemuan Hukum hal. 89);


Namun demikian, dengan tidak menyimpangi ketentuan bahwa suatu penegakan
In
A

hukum harus memberikan kepastian, kemanfaatan dan keadilan, tetapi harus disadari pula
bahwa ketiganya tidak bisa berjalan bersama dan seiring, sehingga menurut Majelis antara
ah

lik

kepastian, kemanfaatan dan keadilan harus dikompromikan. Artinya ketiganya harus


mendapat perhatian proposrional seimbang dengan penanganannya. Meskipun di dalam praktik
m

ub

tidak selalu mudah melaksanakannya;


Menimbang, bahwa dalam bukunya Hukum Lingkungan, Dr. N. H. T. Siahaan, SH,
ka

MH (saat ini menjabat sebagai KPT Palangkaraya) mengatakan bahwa pada prinsipnya status
ep

fungsi pidana dalam hukum lingkungan tidak lebih sebagai saran alapis terakhir (alternatif)
ah

dimana berbagai perangkat dan sarana-sarana perlindungan lingkungan yang lain lebih
R

didahulukan secara fungsional, sementara bila sarana-sarana perlindungan lingkungan yang


es
M

lebih didahulukan secara fungsional, sementara bila sarana-sarana tersebut dirasakan belum
ng

mencapai hasil efektif maka hukum pidana kemudian difungsikan. Meskipun demikian,
on

sementara mata rantai lainnya belum memainkan fungsinya secara efektif, pemberlakuan
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
pidana dengan penerapan sanksinya yang tegas harus dilakukan secara adil dan sungguh-
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sungguh;

a
Menimbang, bahwa pendapat diatas menurut Majelis senafas dengan azas ultimum

si
remedium yang dianut UUPPLH, dimana tindak pidana sebagaimana dimaksud pasal 100 ayat
(1) baru dapat dikenakan apabila sanksi administratif yang telah dijatuhkan tidak dipatuhi atau

ne
ng
pelanggaran dilakukan lebih dari satu kali. Dalam penjelasan umum UUPPLH juga
dikatakan ...Penegakan hukum pidana lingkungan tetap memperhatikan azas ultimum

do
gu
remedium yang mewajibkan penerapan penegakan hukum pidana sebagai upaya terakhir
setelah penerapan penegakan hukum administrasi dianggap tidak berhasil;

In
A
Menimbang, bahwa meskipun para terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana
yang didakwakan Penuntu Umum, akan tetapi untuk menyelaraskan tuntutan Penuntut Umum
ah

sebagai penerapan azas ultimum remedium atas kesalahan yang harus dipertanggungjawabkan

lik
para terdakwa dengan kepastian, kemanfaatan dan keadilan, peru kiranya Majelis
mempertimbangkan apakah kesalahan para terdakwa tersebut relatif berat, apakah perbuatan
am

ub
yang dilakukan para terdakwa berdampak begitu besar terhadap makhluk hidup sehingga
menimbulkan keresahan bagi masyarakat khususnya masyarakat di sekitar lingkungan PT
ep
k

Albasi Priangan Lestari, apakah bermanfaat menghukum para terdakwa seberat-beratnya atau
setidak-tidaknya menuruti pendapat Penuntut Umum sebagaimana tuntutannya guna mencapai
ah

R
kepastian hukum. Mengapa tidak dicari jalan keluar lainnya, yang menurut Majelis inilah yang

si
disebut dengan kemanfaatan dalam penegakan hukum lingkungan;

ne
ng

Bahwa dari fakta-fakta yang Majelis temukan selama persidangan, Majelis tidak
memperoleh fakta bahwa permasalahan air limbah PT Albasi Priangan Lestari menimbulkan
keresahan bagi masyarakat sekitar PT Albasi Priangan Lestari, yaitu sebagai dampak negatif

do
gu

kegiatan industri kayu lapis yang dijalankan PT Albasi Priangan Lestari karena membuang air
limbahnya ke kolampenampungan yangberada di lokasi pabrik itu sendiri. Dari keterangan
In
A

saksi Ade Samsudin dan saksi Eris Yulianto, keduanya warga masyarakat yang tinggal di
sekitar lokasi pabrik PT Albasi Priangan Lestari, mereka tidak merasa terganggu dengan
ah

lik

adanya aktifitas pabrik PT Albasi Priangan Lestari, bahkan hampir seluruh warga masyarakat
di Desa Sukamukti Kec. Paratuman Kota Banjar menjadi karyawan PT Albasi Priangan
m

ub

Lestari;
Bahwa ketika Majelis melakukan pemeriksaan langsung dengan mendatangi PT Albasi
ka

Priangan Lestari, Majelis menemukan fakta bahwa instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
ep

sudah ada penambahan tiga buah bakpenampungan pengolahan yang berisi pasir kuarsa dan
ah

ijuk sebelum dibuang ke kolam penampungan;


R

Bahwa saksi Somantri, saksi Tursiman, dan saksi Ruhata, yang keempatnya adalah
es
M

karyawan PT Albasi Priangan Lestari, juga para terdakwa sendiri pada pokonya mereka
ng

menerangkan bahwa saat ini jumlah karyawan PT Albasi Priangan Lestari telah mencapai lebih
on

dari 2500 orang yang efektif bekerja. PT Albasi Priangan Lestari juga secara rutin
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
65Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
memberikan kontribusi kepada masyarakat
putusan.mahkamahagung.go.id berupa bantuan pembangunan masjid,
hk
pembangunan jalan, pengadaan sarana air bersih, pemberian beras setiap bulan kepada

a
masyarakat sekitar dan bekerja sama dengan puskesmas memberikan pelayanan kesehatan

si
gratis (PT Albasi Priangan Lestari telah menjalankan CSR dengan baik);
Bahwa dari fakta-fakta tersebut Majelis melihat mayoritas warga masyarakat sekitar PT

ne
ng
Albasi Priangan Lestari sangat terbantu secara ekonomi dan sosial dengan keberadaan dan
kelangsungan perusahaan tersebut;

do
gu
Bahwa disamping itu PT Albasi Priangan Lestari telah memberikan kontribusi yang
besar karena menghasilkan devisa bagi keuangan negara dari produksinya yang diekspor ke

In
A
China dan Timur Tengah;
Menimbang, bahwa sistem pemidanaan dalam tindak pidana lingkungan hidup pada
ah

dasarnya bertujuan untuk mempertahankan eksistensi lingkungan kepada fungsi

lik
berkelanjutannya. Pada esensinya penjatuhan pidan amerupakan sarana represif yaitu
serangkaian pengaturan yang ditujukan untuk mengendalikan peristiwa-peristiwa negatif,
am

ub
supaya pada berikutnya kembali pada keadaan semula, bukan merupakan upaya untuk
membalas dendam terhadap pelaku tindak pidana lingkungan hidup;
ep
k

Menimbang, bahwa untuk itulah dalam mempertimbangkan pidana apakah yang patut
dijatuhkan kepada para terdakwa, khususnya terdakwa I, Majelis senantiasa akan
ah

R
memperhatikan aspek yuridis, aspek sosiologis dan aspek filosofis berkaitan dengan perbuatan

si
terdakwa I tersebut, sehingga cukup beralasan bagi Majelis menjatuhkan pidana, apabila

ne
ng

pidana yang akan dijatuhkan nantinya, untuk waktu yang disyaratkan terdakwa I dapat tidak
menjalankannya;
Bahwa berdasarkan aspek yuridis, pasal 14a ayat (1) KUHP membolehkan bagi

do
gu

terdakwa untuk dalam waktu yang ditentukan tidak menjalankan pidana penjara yang akan
dijatuhkan;
In
A

Bahwa berdasarkan aspek sosiologis, pidana perampasan kemerdekaan (penjara)


seringkali mengakibatkan dehumanisasi pelaku tindak pidana yang pada akhirnya
ah

lik

menimbulkan kerugian bagi pelaku tindak pidana berupa ketidakmampuan untuk melanjutkan
kehidupannya secara produktif di dalam masyarakat. Karena proses sosialisasi narapidana ke
m

ub

dalam masyarakat narapidana yang disebut prisonisasi, cenderung untuk membuat seorang
narapidana menjadi residivis. Begitu pula penjatuhan pidana penjara sangat pendek dapat tidak
ka

bermanfaat, sebab tidak dapat menunjang secara efektif kedudukan pidana pencabutan
ep

kemerdekaan, baik sebagai sarana menjadikan terpidana tidak mampu maupun sebagai sarana
ah

pencegahan. Dengan penjatuhan pidana bersyarat akan diberikan kesempatan kepada


R

terpidana untuk memperbaiki dirinya dalam masyarakat dan memungkinkan baginya untuk
es
M

melanjutkan kebiasaan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat. (Prof. Dr.
ng

Muladi, SH, Lembaga Pidana Bersyarat, hal. 235-236);


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Bahwa hukuman penjara apabila dilihat dari sisi terdakwa kiranya tidak akan membawa
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
manfaat yang lebih baik, tetapi justru akan menimbulkan dampak negatif, oleh karenanya

a
menurut pendapat Majelis terdakwa yang adalah pemimpin dan pengendali perusahaan dengan

si
jumlah karyawan yang sangat banyak + 2500 orang, tentunya akan lebih berguna apabila ia
tetap dapat bekerja dan berada di tengah-tengah karyawannya dalam mengelola PT Albasi

ne
ng
Priangan Lestari daripada apabila terdakwa I berada dalam tahanan, terdakwa tidak dapat lagi
memberikan kontribusi kepada masyarakat;

do
gu
Bahwa secara psikologis, dengan dicap sebagai seorang terpidana telah cukup memberi
tekanan (pressure) bagi terdakwa, karena itu akan lebih adil apabila dalam menjalankan

In
A
hukumannya tersebut terdakwa tidak pula dirampas kemerdekaannya;
Bahwa berdasarkan aspek filosofis, walaupun secara fisikterdakwa tidak menjalani
ah

penahanan, tetapi secara filosofis terdakwa sesungguhnya dalam masa waktu yang disyaratkan

lik
terikat dengan ketentuan harus bertingkah laku yang baik dengan tidak melakukan tindak
pidana lain. Secara kejiwaan, hal ini berarti kebebasan terdakwa berada dalam suatu
am

ub
pembatasan. Mudah-mudahan hal ini akan memberikan schok terapi agar terdakwa lebih
berhati-hati di kemudian hari;
ep
k

Menimbang, bahwa tuntutan Penuntut Umum terhadap terdakwa II. PT Albasi Priangan
Lestari yang menjatuhkan denda kepada PT Albasi Priangan Lestari, menurut Majelis sudah
ah

R
cukup adil, namun mengenai besarnya denda akan ditetapkan lebih lanjut dalam amar putusan;

si
Menimbang, bahwa mengenai tuntutan Penuntut Umum agar PT Albasi Priangan

ne
ng

Lestari memperbaiki instalasi pengolahan air limbah (IPAL)-nya akan dipertimbangkan


sebagai berikut :
Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan setempat yang dilakukan Majelis dengan

do
gu

mendatangi langsung serta melihat proses IPAL di PT Albasi Priangan Lestari, Majelis
memperoleh fakta bahwa PT Albasi Priangan Lestari telah membuat IPAL sesuai dengan
In
A

ketentuan yaitu untuk memproses limbah cair dengan mengalirkan ke bak penampungan
(Instalasi pengolahan Air Limbah/IPAL) yang kemudian diproses diberi kapur, arang batok
ah

lik

dan pasir lalu diendapkan selama dua minggu dan setelah itu air yang sudah diproses dialirkan
ke bak penampungan terakhir yang di dalamnya berisi ikan. Bak/kolam pengolahan limbah di
m

ub

PT Albasi Priangan Lestari ada tiga yaitu kolam 1, kolam 2 dan kolam 3 termasuk dalam
kolam pengolahan limbah dan kolam terakhir adalah kolam penampungan yang airnya sudah
ka

selesai diproses dan sudah bersih


ep

Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai tuntutan pencabutan izin lingkungan,


ah

Majelis mempertimbangkannya sebagai berikut :


R

Bahwa pasal 40 UUPPLH menegaskan bahwa izin lingkungan merupakan persyaratan


es
M

memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan {ayat (1)}. Dalam hal izin lingkungan dicabut, izin
ng

usaha dan/atau kegiatan dibatalkan {ayat (1)};


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
67Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Bahwa dengan demikian apabila PT Albasi Priangan Lestari dicabut izin
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
lingkungannya, maka dengan sendirinya isin usaha PT Albasi Priangan Lestari pun dibatalkan.

a
Apabila izin usaha dibatalkan, PT Albasi Priangan Lestari tidak akan dapat beroperasi. Hal ini

si
tentunya akan sangat berdampak bagi keberlangsungan perusahaan itu, terutama bagi
karyawan-karyawan pabrik (notabene warga sekitar PT Albasi Priangan Lestari) yang sangat

ne
ng
menggantungkan hidupnya pada PT Albasi Priangan Lestari;
Bahwa karena itu Majelis tidak sependapat dengan tuntutan Penuntut Umum tersebut,

do
gu
dan tuntutan tersebut harus dikesampingkan;
Menimbang, bahwa mengenai barang bukti akan ditetapkan statusnya dalam amar

In
A
putusan;
Menimbang, bahwa oleh karena dinyatakan terbukti bersalah, maka kepada terdakwa
ah

dibebani membayar biaya perkara;

lik
Menimbang, bahwa sebelum Majelis menjatuhkan putusan, maka terlebih dahulu akan
dipertimbangkan hal-hal berikut :
am

ub
Bahwa selama persidangan, Majelis tidak menemukan adanya hal-hal yang
memberatkan pada diri para terdakwa;
ep
k

Hal-hal yang meringankan:


• Para terdakwa telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi negara dengan
ah

R
devisa yang dihasilkannya serta bagi warga masyarakat sekitar perusahaan

si
• Operasional PT Albasi Priangan Lestari tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat

ne
ng

• Para terdakwa telah memperbaiki Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)-nya

do
gu

Mengingat dan memperhatikan ketentuan pasal 100 ayat (l) dan ayat (2) jo pasal 116
ayat (l) huruf a dan b Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 Tentang
In
A

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, ketentuan dalam KUHAP dan peraturan
perundang-undangan lainnya yang berkaitan;
ah

lik

MENGADILI
m

ub

• Menyatakan terdakwa I. CRHRISDIANTO RAHARDJO dan


ka

ep

terdakwa II. PT ALBASI PRIANGAN LESTARI terbukti secara


sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
ah

“PELANGGARAN BAKU MUTU AIR LIMBAH”;


es

• Menjatuhkan pidana oleh karenanya kepada terdakwa I tersebut


M

ng

dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dengan ketentuan


on

pidana tersebut tidak perlu dijalankan kecuali apabila dalam


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
tenggang waktu selama 7 (tujuh) bulan dengan putusan hakim,
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
terdakwa telah melakukan suatu perbuatan yang dapat dihukum;

a
• Menjatuhkan pula pidana terhadap terdakwa II oleh karenanya

si
dengan denda sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah),
dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar diganti dengan

ne
ng
kurungan selama 1 (satu) bulan;
• Menetapkan barang bukti berupa :

do

gu
2 (dua) botol ukuran 1 (satu) liter air limbah dari outlet IPAL yang telah dilakukan
analisa Laboratorium PT ALS Indonesia;

In
A
• 1(satu) botol ukuran 1 (satu) kg limbah padat dari IPAL tidak dianalisa di
Laboratorium;
ah

lik
Dirampas untuk dimusnahkan;
• 1 (satu) berkas fotokopi dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan
am

ub
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) tanggal 1 Juli 2009;
• 1 (satu) berkas fotokopi dokumen Akte Anggaran Dasar tanggal 16 Desember 1985
No.43;
ep
k

• 1 (satu) berkas fotokopi dokumen Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Albasi


ah

Parahyangan tanggal 5 Oktober No. 11;


R

si
• 1 (satu) berkas fofokopi dokumen Akte Perubahan Anggaran Dasar PT Albasi Priangan
Lestari tanggal 2 Juni 2009 No. 17;

ne
ng

• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia
NO.AHU 39701.AH.01.02 tahun 2009 tanggal 14 Agustus 2009 tentang Persetujuan

do
gu

Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan;


• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Struktur Organisasi Operasional PT Albasi Priangan
In
A

Lestari;
• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Revisi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
ah

lik

(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) bulan Juli 2011 (Kerjasama
antara PT Albasi Priangan Lestari dengan lembaga Penelitian dan Pengabdian
m

ub

Masyarakat Pusat Studi Lingkungan Universitas Siliwangi Tasikmalaya;


• 2 (dua) lembar fotokopi Surat Direktur Utama PT Albasi Priangan Lestari No.73/
ka

APL/01/2010 tanggal 8 Februari 2010 tentang Permohonan Izin Tempat Penyimpanan


ep

Sementara Limbah B3;


ah

• 1 (satu) lembar fotokopi Surat Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota
R

Banjar No.660/81.1-LH tanggal 22 Februari 2010 tentang Izin Penyimpanan


es
M

Sementara dan Pemanfaatan Limbah B3;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
69Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Izin Pembuangan Limbah Cair dari Badan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Banjar Nomor : 503/001-

a
IPLC/BPMPPT/VI/2009 tanggal 30 Juni 2009 (masa berlaku sampai dengan 30 Juni

si
2010);
• 3 (tiga) lembar fotokopi dokumen/Surat Kementerian Lingkungan Hidup No.B-235/

ne
ng
Dep.V-2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 perihal Perintah Melakukan Tindakan
Tertentu;

do
gu
Tetap terlampir dalam berkas perkara;
• Membebankan biaya perkara kepada terdakwa masing-masing

In
A
sebesar Rp. 2.000,-(dua ribu rupiah);
ah

lik
Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Rabu
tanggal 4 September 2013 oleh kami MERY TAAT ANGGARASIH, S.H., M.H. sebagai
am

ub
Hakim Ketua, R. AZHARYADI P., S.H., M.H. dan DIAH ASTUTI MIFTAFIATUN, S.H.
masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan tersebut diucapkan pada hari Kamis tanggal
5 September 2013 dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim tersebut,
ep
k

dibantu oleh DADANG SETIAWAN, Sm.Hk. Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Ciamis
ah

dan dihadiri oleh ABDUL RAUF, S.H., M.H. dan FELLY KASDI, S.H., Penuntut Umum pada
R

si
Kejaksaan Negeri Banjar serta para terdakwa dan Tim Penasehat Hukumnya.

ne
ng

Hakim-Hakim Anggota, Ketua Majelis,

do
gu

Ttd. Ttd. In
R. AZHARYADI P., S.H, M.H. MERY TAAT ANGGARASIH, S.H., M.H.
A

Ttd.
ah

lik

DIAH ASTUTI MIFTAFIATUN, S.H.


m

ub

Panitera Pengganti,
ka

ep

Ttd.
ah

es

DADANG SETIAWAN, Sm.Hk.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70

Anda mungkin juga menyukai