u b
1 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
NOMOR : 155/PID.SUS/2013/PN.CMS
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Ciamis yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana
do
gu
dalam tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara terdakwa-terdakwa :
In
A
I. Nama lengkap : CHRISDIANTO RAHARDJO
lik
Umur/tanggal : 47 tahun/25 Desember 1966
lahir
Jenis kelamin : Laki-laki
am
ub
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Dusun Tembungkerta RT/RW 004/010
Desa Sukamukti Kec. Pataruman Kota
ep
Banjar
k
ah
Agama : Kristen
R
si
Pekerjaan : Direktur Utama PT Albasi Priangan
Lestari
ne
ng
do
gu
Jenis kelamin : -
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl. Batulawang Km.3 Desa Sukamukti
ah
lik
ub
Agama : -
ka
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Tempat lahir
putusan.mahkamahagung.go.id: Bandung
hk
Umur/tanggal : 64 tahun/10 Mei 1949
a
lahir kelamin
Jenis : Laki-laki
R
Kebangsaan : Indonesia
si
Tempat tinggal : Jl. Cipaganti No. 136 RT/RW 14/004
Kelurahan Cipaganti Kecamatan
ne
ng
Coblong Bandung Jawa Barat
do
gu Agama : Budha
Pekerjaan : Direktur I (umum) PT Albasi Priangan
Lestari
In
A
Para terdakwa tidak ditahan;
ah
lik
Para terdakwa didampingi Penasehat Hukumnya, BAMBANG LESMANA, SH,
YOEWONO MARTHA, SH, ARIF HERDIANA, SH dan JAJAT SUDRAJAT, SH, para
Advokat Pengacara/Penasehat Hukum yang beralamat di Jl. Mawar No. 53A Cintaraja Permai
am
ub
Singaparna Kabupaten Tasikmalaya dengan Surat Kuasa Khusus tanggal 20 Juni 2013 yang
telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Ciamis dibawah No. Reg. 102/SK/2013/
ep
k
PN.Cms;
Pengadilan Negeri tersebut;
ah
R
Telah membaca surat-surat dalam berkas perkara;
si
Telah memeriksa dan mendengar keterangan saksi-saksi serta terdakwa;
ne
ng
do
tuntutannya yang dibacakan pada persidangan tanggal 28 Agustus 2013 yang pada pokoknya
gu
Priangan Lestari dan terdakwa II. PT Albasi Priangan Lestari dalam hal ini diwakili
oleh Iwan Irawan Yohan bersalah melakukan tindak pidana melanggar baku mutu air
ah
lik
limbah, baku mutu emisi atau baku mutu gangguan, sebagaimana diatur dan diancam
pidana khusus, terdakwa I : pasal 100 ayat (1) dan ayat (2) jo pasal 116 ayat (1) huruf
m
ub
pasal 116 ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009
ep
Lestari berupa pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp.
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
3 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Khusus terdakwa II. PT Albasi Priangan Lestari dalam hal ini diwakili oleh Iwan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Irawan Yohan berupa pidana denda sebesar Rp. 350.000.000,- (tiga ratus lima puluh
a
juta rupiah) dan perbaikan akibat tindak pidana yaitu memperbaiki Instalasi
si
Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan pencabutan izin lingkungan;
3 Menyatakan barang bukti berupa :
ne
ng
• 2 (dua) botol ukuran 1 (satu) liter air limbah dari outlet IPAL yang telah dilakukan
analisa Laboratorium PT ALS Indonesia;
do
•
gu
1(satu) botol ukuran 1 (satu) kg limbah padat dari IPAL tidak dianalisa di
Laboratorium;
In
A
Dirampas untuk dimusnahkan;
• 1 (satu) berkas fotokopi dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan
ah
lik
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) tanggal 1 Juli 2009;
• 1 (satu) berkas fotokopi dokumen Akte Anggaran Dasar tanggal 16 Desember 1985
am
ub
No.43;
• 1 (satu) berkas fotokopi dokumen Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Albasi
Parahyangan tanggal 5 Oktober No. 11;
ep
k
• 1 (satu) berkas fofokopi dokumen Akte Perubahan Anggaran Dasar PT Albasi Priangan
ah
si
• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia
NO.AHU 39701.AH.01.02 tahun 2009 tanggal 14 Agustus 2009 tentang Persetujuan
ne
ng
do
gu
Lestari;
• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Revisi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
In
A
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) bulan Juli 2011 (Kerjasama
antara PT Albasi Priangan Lestari dengan lembaga Penelitian dan Pengabdian
ah
lik
ub
• 1 (satu) lembar fotokopi Surat Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota
ep
• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Izin Pembuangan Limbah Cair dari Badan
es
M
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Banjar Nomor : 503/001-
ng
2010);
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• 3 (tiga) lembar fotokopi dokumen/Surat Kementerian Lingkungan Hidup No.B-235/
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Dep.V-2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 perihal Perintah Melakukan Tindakan
a
Tertentu;
si
Tetap terlampir dalam berkas perkara;
4 Menetapkan agar para terdakwa dibebani membayar biaya perkara masing-masing
ne
ng
sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah)
Menimbang, bahwa baik terdakwa I maupun melalui para Penasehat Hukumnya
do
gu
mengajukan pembelaan (pleidoi) atas tuntutan Penuntut Umum tersebut yang yang dibacakan
pada persidangan tanggal 30 Agutus 2013, yaitu :
In
A
Bahwa pembelaan (pledoi) yang disampaikan terdakwa I pada pokoknya sebagai
berikut :
ah
lik
1 Pasal-pasal tindak pidana hanya dapat diterapkan jika ada petunjuk/indikasi secara
sengaja adanya suatu pencemaran lingkungan dilakukan oleh perorangan atau badan
usaha. penyidik Penuntut membuat dakwaan kepada Kami dengan tidak
am
ub
memperhatikan fakta sebenarnya, apa yang ada di lingkungan kegiatan industri PT
Albasi Priangan Lestari;
ep
k
R
lingkungan;
si
3 Prosedur pengambilan sampel air limbah yang dijadikan bukti suatu pelanggaran baku
ne
ng
mutu air limbah tidak dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar. Air limbah yang
diuji adalah air limbah IPAL yang tidak dapat dikategorikan sebagai baku mutu air
do
limbah, karena diambil bukan pada lokasi yang dapat menimbulkan dampak negatif
gu
limbah cair seperti yang dijadikan barang bukti ke saluran masyarakat yang
menimbulkan pencemaran lingkungan;
ah
lik
5 Pasal-pasal pidana seharusnya bukan merupakan target yang harus dicapai oleh KLH
untuk perusahaan yang belum lulus PROPER (yang mungkin karena masalah
m
ub
administratif), tetapi sebenarnya pasal ini diperuntukkan bagi pelaku tindak kejahatan
lingkungan yang secara nyata, tidak mau diperbaiki dan secara masif;
ka
6 Logika sederhana barang bukti limbah cair hasil 3x ambil sampel yang telah terbukti
ep
sangatlah terlihat subyektif, dipaksakan dan politis. Apakah kami PT APL dan pribadi
es
M
dijadikan coba-coba hukum abu-abu pasal 100 UU No. 32 Tahun 2009 ini;
ng
7 Logika oleh 100L per minggu limbah IPAL yang tidak dimasukkan ke saluran
on
masyarakat, dan tidak merusak lingkungan hidup (dalam surat tuntutan oleh Jaksa
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
5 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Penuntut Umum), kami harus berurusan dengan hukum, sangatlah terlihat dipaksakan.
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sejak awal saya bergabungdengan perusahaan ini berusaha untuk secara progresif
a
memperbaiki sistem produksi dan pengelolaan limbah secara nyata dan fakta;
si
8 Kami PT APL yang merupakan perusahaan eksportir dengan 2300 orang tenaga kerja
sebagai salah satu penghasil devisa negara yang tengah berjuang di dalam kondisi
ne
ng
ekonomi yang tidak baik seperti sekarang ini, selayaknya dijaga oleh Pemerintah
sebagai salah satu aset negara;
do
gu
Demikian pledoi Kami, dan Demi Keadilan dan Kebenaran Berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kami memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ciamis
In
A
untuk membebaskan kami dari segala tuntutan;
Bahwa Tim Penasehat Hukum para terdakwa, menyampaikan pembelaan yang pada
ah
pokoknya berkesimpulan bahwa perbuatan terdakwa I. Chrisdianto Rahardjo dan terdakwa II.
lik
PT Albasi Priangan Lestari yang diwakili oleh Iwan Irawan Yohan tidak memenuhi unsur-
unsur pasal sebagaimana yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum. Karena itu Tim
am
ub
Penasehat Hukum para terdakwa memohon kepada Hakim Pengadilan Negeri Ciamis yang
memeriksa perkara ini memberikan putusan sebagai berikut :
ep
k
1 Menyatakan terdakwa I. Chrisdianto Rahardjo dan terdakwa II. PT. Albasi Priangan
Lestari yang diwakili oleh Iwan Irawan Yohan tidak terbukti secara sah dan
ah
R
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan Jaksa
si
Penuntut Umum;
ne
ng
2 Membebaskan terdakwa I. Chrisdianto Rahardjo dan terdakwa II. PT. Albasi Priangan
Lestari yang diwakili oleh Iwan Irawan Yohan dari segala dakwaan (vrijspraak) atau
melepaskan terdakwa dari segala tuntutan hukum (onslag van alle rechtsvervolging);
do
gu
Lestari yang diwakili oleh Iwan Irawan Yohan kembali ke dalam keadaan seperti
semula;
ah
lik
ub
tanggapannya secara tertulis yang dibacakan pada persidangan tanggal 2 September 2013 yang
pada pokoknya menyatakan tetap dengan tuntutannya;
ka
berikut:
ah
KHUSUS TERDAKWA I :
R
Priangan Lestari berdasarkan Akta Risalah rapat No.21 tanggal 15 Februari 2007 dan akte
ng
No.17 tanggal 2 Juni 2009 tentang berita Acara rapat, ada tanggal 4 Desember tahun 2010,14
on
Juni 2011 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2009 dan 2011 bertempat di PT Albasi Priangan
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Lestari Jalan Batulawang Km.03 Desa Sukamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Jawa
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Barat atau setidak-tidaknya ditempat lain yang masih termasuk dalam kewenangan mengadili
a
Pengadilan Negeri Ciamis, sebagai orang yang bertindak memimpin kegiatan perusahaan
si
telah melanggar baku mutu air limbah, baku mutu emisi atau baku mutu gangguan,
ne
perbuatan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :
ng
Bahwa terdakwa CHRISDIANTO RAHARJO yang merupakan Direktur PT Albasi
Priangan Lestari berdasarkan Akta Risalah rapat No.21 tanggal 15 Februari 2007 dan akte
do
gu
No.17 tanggal 2 Juni 2009 tentang berita Acara rapat, mempunyai tugas menjaga aset
Perusahaan supaya bertambah, mencari profit/keuntungan, fungsi administrasi seperti
In
A
hubungan birokrasi, hubungan dengan bank dan dalam melsakukan pekerjaan tersebut
bertanggung jawab kepada Komisaris, terdakwa aktif dalam kegiatan pengelolaan perusahaan
ah
lik
termasuk bertanggung jawab dalam kegiatan pengelolaan lingkungan hidup di PT Alba
Priangan Lestari.
am
ub
PT Alba Priangan Lestari bergerak dibidang pengelolaan kayu lapis dengan produksi
barecore, block board, dan fancy block tersebut dihasilkan air limbah kurang lebih 100 liter
perminggu. Air Limbah tersebut ditampung dalam IPAL kemudian dibuang langsung melalui
ep
k
Bahwa pada tanggal 4 Desember 2009 Tim Kementrian Lingkunga Hidup yang
R
si
anggotanya antara lain saksi SUWARTI berdasarkan Surat penugasan dari Plt.Asisten Deputi
Urusan Penegakan Hukum Pidana dan Administrasi Lingkungan Nomor : SP-109/Asdep.2/V/
ne
ng
do
gu
dengan Berita Acara Pengambilan Sampel Air Limbah Cair pada tanggal 4 Desember 2009
yang kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium dan sesuai dengan hasil pemeriksaan
Laboratorium PT ALS tanggal 28 Desember 2009 Nomor A 9919 yang ditanda tangani oleh
In
A
manager Laboratorium PT ALS Indonesia Bayu Arianto, ternyata sampel air limbah tersebut
menunjukan bahwa “parameter BOD,COD dan amonia melampaui baku mutu air” yaitu :
ah
lik
• Untuk kadar BOD5 hasil pengukuran di Log Pond dari Rotary = 240 mg/l, dari bekas
pencucian Glue = 250 mg/L, sedangkan baku mutu yang ditetapkan sesuai Keputusan
m
ub
Gubernur Jawa Barat No.6 tahun 1999 adalah 1999 adalah 75 mg/L .
• Untuk kadar COD hasil pengukuran di Log Pond dari Rotary = 240 mg/l, dari bekas
ka
ep
pencucian Glue = 2620 mg/L, sedangkan baku mutu yang ditetapkan sesuai Keputusan
Gubernur Jawa Barat No.6 tahun 1999 adalah 1999 adalah 125 mg/L .
ah
• Untuk kadar Amonia hasil pengukuran di bekas pencucian glue = 448 mg/L,
R
es
sedangkan baku mutu yang ditetapkan sesuai Keputusan Gubernur Jawa Barat No.6
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
7 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa terhadap hasil pemeriksaan tersebut Kementerian Lingkungan Hidup (Deputi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
KEMENLH Bidang Penataan Lingkungan Hidup memberikan Surat Nomor : B-253/Dep.V-2/
a
LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 perihal perintah melakukan tindakan tertentu yang
si
diajukan kepada Direktur PT Albasi Priangan Lestari (terdakwa ) yang pada pokoknya
memerintahkan antara lain :
ne
ng
1 Segera merevisi secara total dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) sesuai dengan kegiatan PT Albasi Priangan
do
2
gu
Lestari.
Menyalurkan air limbah log pond dari Rotary ke instalasi pengolahan air limbah
In
A
(IPAL).
3 Mengoptimalkan kinerja instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sehingga air limbah
ah
lik
Bahwa pada tanggal 24 Nopember 2010 Tim Kementrian Lingkungan Hidup antara
lain saksi Cristina Maria Natalia melakukan pemantauan/pemeriksaan kembali lokasi PT
am
ub
Albasi Priangan Lestari berdasarkan Surat penugasan Nomor : SP-49/Dep/V-3/V/11/2010
tanggal 22 Nopember 2010, pemantauan tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah PT
ep
k
Albasi Priangan Lestari telah melaksanakan perintah sebagaimana yang tertuang dalam surat
Nomor B-253/Dev.V-2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 yang dikeluarkan oleh
ah
R
Kementrian Lingkungan Hidup (Deputi KEMENLH Bidang Penataan Lingkungan .
si
Bahwa kemudian pada saat pemantauan tersebut dilakukan kembali pengambilan
ne
ng
sampel air limbah dari outlet IPAL yang dihasilkan oleh kegiatan produksi PT Albasi priangan
Lestari dengan berita acara pengambilan Sampel tanggal 24 November 2010 yang kemudian
dilakukan pemeriksaan di Laboratorium PT Corelab Indonesia yang dituangkan dalam
do
gu
Analitical Report Nomor :210431 tanggal 15 Desember 2010 yang ditanda tangani oleh Zuly
Achmad dan ternyata sampel air limbah masih melampaui baku mutu yang ditetapkan, yaitu :
In
A
• Untuk kadar BOD5 hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah =
975 mg/l.
ah
lik
• Untuk kadar COD hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah =
3059 mg/l.
m
ub
• Untuk kadar Amonia hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah
= 265,8 mg/L .
ka
ep
terdakwa, dan terdakwa tidak pernah melakukan pengecekan langsung ke lapangan mengenai
R
masalah pengelolaan Lingkungan hidup. Terdakwa baru turun ke lapangan hanya jika ada
es
M
permasalahan yang menghambat kinerja perusahaan dan ternyata setelah 2 (dua ) kali
ng
dilakukan pemeriksaan air limbah yang dihsasilkan masih melampaui baku mutu.
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa kemudian terhadap PT Albasi Priangan Lestari dilakukan Penyidikan dan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
berdasarkan Surat Perintah Tugas Nomor : Sprin-GAS-19/PPNS-LH/06/2011 tanggal 10 Juni
a
2011 dan Surat perintah Penyidikan pada tanggal 11 Juni 2011 telah dilakukan pengambilan
si
sampel air limbah kembali dari IPAL yang dihasilkan oleh kegiatan produksi PT Albasi
Priangan Lestari dengan Berita acara Pengambilan Sampel tanggal 14 Juni 2011 yang
ne
ng
kemudian dilakukan pemeriksaan Laboratorium PT ALS tanggal 24 Juni 2011 Nomor : A
12820 yang ditanda tangani oleh manger Laboratorium PT ALS Indonesia Wieke Fatimah,
do
•
gu
ternyata sampel air limbah yang diambil masih juga melampaui baku mutu, yaitu :
Untuk kadar BOD5 hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah =
In
A
1190 mg/l.
• Untuk kadar COD hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah =
ah
lik
3059 mg/l.
• Untuk kadar Amonia hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah
am
ub
= 945 mg/L .
• Untuk kadar hasil TSS hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL
adalah = 400 mg/L .
ep
k
Bahwa dari 3 (tiga) kali pemeriksaan yang dilakukan pada PT Albasi Priangan Lestari
ah
terhadap limbah cair yang diambil dari outlat IPAL PT Albasi Priangan Lestari, baik dari hasil
R
si
pemeriksaan Laboratorium PT ALS tanggal 28 Desember 2009 Nomor : A 9919 yang ditanda
tangani oleh manger Laboratorium PT ALS Indonesia Bayu Arianto, hasil pemeriksaan
ne
ng
Laboratorium PT Corelab Indonesia yang dituangkan yang dituangkan dalam Analitical Report
Nomor :210431 tanggal 15 Desember 2010 yang ditanda tangani oleh Zuly Achmad dan hasil
do
gu
pemeriksaan Laboratorium PT ALS Indonesia yang ditanda tangani oleh Wieke Fatimah,
bahwa baku mutu limbah cair industri kayu lapis telah dilampaui dan bahkan ada parameter
limbah yang hasil pengukurannya lebih dari 500 % seperti BOD, TSS dan COD sehingga
In
A
tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa barat No.6 tahun 1999 dan Lampiran XIII B
Keputusan menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP-51/MNLH/10/1995 dimana
ah
lik
dalam lampiran tersebut bahwa baku mutu untuk limbah cair industri kayu lapis adalah sebagai
berikut :
m
ub
ep
Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal
es
100 ayat (l) dan ayat (2) jo pasal 116 ayat (l) huruf b Undang-Undang Republik Indonesia
M
ng
KHUSUS TERDAKWA II :
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
9 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa terdakwa PT ALBASI PRIANGAN LESTARI yang dalam hal ini diwakili
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
IWAN IRAWAN selaku Direktur I PT Albasi Priangan Lestari yang berthak memwakili
a
Perseroan didalam dan diluar Pengadilan dalam segala hal dan dalam segala kejadian
si
sebagaimana Akta No.17 tanggal 2 Juni 2009 tentang Berita acara rapat, pada tanggal 4
Desember tahun 2010,14 Juni 2011 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2009, 2010 dan 2011
ne
ng
bertempat di PT Albasi Priangan Lestari Jalan batulawang Km.03 Desa Sukamukti kecamatan
Pataruman Kota Banjar Jawa Barat atau setidak-tidaknya ditempat lain yang masih termasuk
do
gu
dalam kewenangan mengadili Pengadilan Negeri Ciamis, Melanggar baku mutu air limbah,
baku mutu emisi atau baku mutu gangguan, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara
In
A
sebagai berikut :
PT Albasi Priangan Lestari adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan
ah
lik
kayu lapis dengan produksi barecore, block board, dan fancy block tersebut dihasilkan air
limbah kurang lebih 100 liter perminggu. Air Limbah tersebut ditampung dalam IPAL
kemudian dibuang langsung melalui peralon ke media lingkungan (selokan).
am
ub
Bahwa pada tanggal 4 Desember 2009 Tim Kementrian Lingkunga Hidup yang
anggotanya antara lain saksi SUWARTI berdasarkan Surat penugasan dari Plt.Asisten Deputi
ep
k
si
dari pemeriksaan tersebut bahwa sampel Air Limbah yang diambil di outlet IPAL sesuai
dengan Berita Acara Pengambilan Sampel Air Limbah Cair pada tanggal 4 Desember 2009
ne
ng
yang kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium dan sesuai dengan hasil pemeriksaan
Laboratorium PT ALS tanggal 28 Desember 2009 Nomor A 9919 yang ditanda tangani oleh
do
manger Laboratorium PT ALS Indonesia Bayu Arianto, ternyata sampel air limbah tersebut
gu
menunjukan bahwa “parameter BOD,COD dan amonia melampaui baku mutu air” yaitu :
• Untuk kadar BOD5 hasil pengukuran di Log Pond dari Rotary = 240 mg/l, dari bekas
In
A
pencucian Glue = 250 mg/L, sedangkan baku mutu yang ditetapkan sesuai Keputusan
Gubernur Jawa Barat No.6 tahun 1999 adalah 1999 adalah 75 mg/L .
ah
lik
• Untuk kadar COD hasil pengukuran di Log Pond dari Rotary = 240 mg/l, dari bekas
pencucian Glue = 2620 mg/L, sedangkan baku mutu yang ditetapkan sesuai Keputusan
m
ub
Gubernur Jawa Barat No.6 tahun 1999 adalah 1999 adalah 125 mg/L .
• Untuk kadar Amonia hasil pengukuran di bekas pencucian glue = 448 mg/L,
ka
ep
sedangkan baku mutu yang ditetapkan sesuai Keputusan Gubernur Jawa Barat No.6
tahun 1999 adalah 1999 adalah 4 mg/L .
ah
es
LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 perihal perintah melakukan tindakan tertentu yang
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
diajukan kepada Direktur PT Albasi Priangan Lestari yang dalam hal ini diwakili oleh Iwan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Irawan Yohan yang pada pokoknya memerintahkan antara lain :
a
1 Segera merevisi secara total dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan
si
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) sesuai dengan kegiatan PT Albasi Priangan
ne
Lestari.
ng
2 Menyalurkan air limbah log pond dari Rotary ke instalasi pengolahan air limbah
(IPAL).
do
3
gu
Mengoptimalkan kinerja instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sehingga air limbah
yang dibuang ke media lingkungan hidup memenuhi baku mutu air.
In
A
Bahwa pada tanggal 24 Nopember 2010 Tim Kementrian Lingkungan Hidup antara
lain saksi Cristina Maria Natalia melakukan pemantauan/pemeriksaan kembali lokasi PT
ah
lik
Albasi Priangan Lestari berdasarkan Surat penugasan Nomor : SP-49/Dep/V-3/V/11/2010
tanggal 22 Nopember 2010, pemantauan tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah PT
Albasi Priangan Lestari telah melaksanakan perintah sebagaimana yang tertuang dalam surat
am
ub
Nomor B-253/Dev.V-2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 yang dikeluarkan oleh
Kementrian Lingkungan Hidup (Deputi KEMENLH Bidang Penataan Lingkungan .
ep
k
Bahwa pada saat pemantauan tersebut dilakukan kembali pengambilan sampel air
ah
limbah dari outlet IPAL yang dihasilkan oleh kegiatan produksi PT Albasi Priangan Lestari
R
si
dengan berita acara pengambilan Sampel tanggal 24 November 2010 yang kemudian dilakukan
pemeriksaan di Laboratorium PT Corelab Indonesia yang dituangkan dalam Analitical Report
ne
ng
Nomor :210431 tanggal 15 Desember 2010 yang ditanda tangani oleh Zuly Achmad dan
ternyata sampel air limbah masih melampaui baku mutu yang ditetapkan, yaitu :
do
•
gu
Untuk kadar BOD5 hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah =
975 mg/l.
• Untuk kadar COD hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah =
In
A
3059 mg/l.
• Untuk kadar Amonia hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah
ah
lik
= 265,8 mg/L .
Bahwa surat Nomor B-253/Dev.V-2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 perihal
m
ub
perintah melakukan tindakan tertentu yang merupakan sanksi Adminitrasi tidak dipatuhi oleh
PT Albasi Priangan Lestari, dan ternyata setelah 2 (dua ) kali dilakukan pemeriksaan air
ka
ep
limbah yang dihasilkan masih melampaui baku mutu, dimana seharusnya PT Albasi Priangan
Lestari melakukan upaya-upaya untuk memperbaiki kadar air limbah yang dihasilkan tidak
ah
melampaui baku mutu yang ditetapkan. Dalam keputusan Gubernur Jawa Barat No.6 tahun
R
es
1999 dan Lampiran XIII B keputusan menteri Lingkungan Hidup Nomor : KEP-51/
M
MENLH/10/1995.
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
11Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa kemudian terhadap PT Albasi Priangan Lestari dilakukan Penyidikan dan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
berdasarkan Surat Perintah Tugas Nomor : Sprin-GAS-19/PPNS-LH/06/2011 tanggal 10 Juni
a
2011 dan Surat perintah Penyidikan pada tanggal 11 Juni 2011 telah dilakukan pengambilan
si
sampel air limbah kembali dari IPAL yang dihasilkan oleh kegiatan produksi PT Albasi
Priangan Lestari dengan Berita acara Pengambilan Sampel tanggal 14 Juni 2011 yang
ne
ng
kemudian dilakukan pemeriksaan Laboratorium PT ALS tanggal 24 Juni 2011 Nomor : A
12820 yang ditanda tangani oleh manager Laboratorium PT ALS Indonesia Wieke Fatimah,
do
•
gu
ternyata sampel air limbah yang diambil masih juga melampaui baku mutu, yaitu :
Untuk kadar BOD5 hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah =
In
A
1190 mg/l.
• Untuk kadar COD hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah =
ah
lik
3059 mg/l.
• Untuk kadar Amonia hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL adalah
am
ub
= 945 mg/L .
• Untuk kadar hasil TSS hasil pengukuran dari sampel air limbah dari outlat IPAL
adalah = 400 mg/L .
ep
k
Bahwa dari 3 (tiga) kali pemeriksaan yang dilakukan pada PT Albasi Priangan Lestari
ah
terhadap limbah cair yang diambil dari outlat IPAL PT Albasi Priangan Lestari, baik dari hasil
R
si
pemeriksaan Laboratorium PT ALS tanggal 28 Desember 2009 Nomor : A 9919 yang ditanda
tangani oleh manger Laboratorium PT ALS Indonesia Bayu Arianto, hasil pemeriksaan
ne
ng
Laboratorium PT Corelab Indonesia yang dituangkan yang dituangkan dalam Analitical Report
Nomor :210431 tanggal 15 Desember 2010 yang ditanda tangani oleh Zuly Achmad dan hasil
do
gu
pemeriksaan Laboratorium PT ALS Indonesia yang ditanda tangani oleh Wieke Fatimah,
bahwa baku mutu limbah cair industri kayu lapis telah dilampaui dan bahkan ada parameter
limbah yang hasil pengukurannya lebih dari 500 % seperti BOD, TSS dan COD sehingga
In
A
tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa barat No.6 tahun 1999 dan Lampiran XIII B
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP-51/MNLH/10/1995 dimana
ah
lik
dalam lampiran tersebut bahwa baku mutu untuk limbah cair industri kayu lapis adalah sebagai
berikut :
m
ub
ep
Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal
es
100 ayat (l) dan ayat (2) jo pasal 116 ayat (l) huruf a Undang-undang Republik Indonesia No.
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Menimbang, bahwa atas dakwaan Penuntut Umum tersebut, terdakwa I dan Tim
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penasehat Hukum terdakwa mengajukan keberatan (eksepsi) yang telah diputus oleh Majelis
a
pada tanggal 18 Juli 2013, dengan amar yang berbunyi sebagai berikut:
si
MENGADILI
1 Menyatakan nota keberatan atau eksepsi yang diajukan oleh terdakwa I Chrisdianto
ne
ng
Rahardjo dan oleh Penasehat Hukum para terdakwa tidak dapat diterima untuk
seluruhnya;
do
2
gu
Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum No. Reg. Perkara : PDM-21/
Euh.2/05bjr/2013 tertanggal11 Juni 2013 adalah sah menurut hukum dan dapat
In
A
dijadikan dasar pemeriksaan selanjutnya;
3 Menyatakan pemeriksaan perkara atas nama terdakwa I. Chrisdianto Rahardjo dan
ah
terdakwa II. PT Albasi Priangan Lestari yang diwakili oleh Iwan Irawan Yohan untuk
lik
dilanjutkan;
4 Menangguhkan biaya perkara sampai putusan akhir;
am
ub
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti ke persidangan,
berupa :
ep
k
• 2 (dua) botol ukuran 1 (satu) liter air limbah dari outlet IPAL yang telah dilakukan
analisa Laboratorium PT ALS Indonesia;
ah
R
•
si
1(satu) botol ukuran 1 (satu) kg limbah padat dari IPAL tidak dianalisa di
Laboratorium;
ne
ng
• 1 (satu) berkas fotokopi dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) tanggal 1 Juli 2009;
do
gu
• 1 (satu) berkas fotokopi dokumen Akte Anggaran Dasar tanggal 16 Desember 1985
No.43;
• 1 (satu) berkas fotokopi dokumen Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Albasi
In
A
lik
ub
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) bulan Juli 2011 (Kerjasama
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
13Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• 2 (dua) lembar fotokopi Surat Direktur Utama PT Albasi Priangan Lestari No.73/
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
APL/01/2010 tanggal 8 Februari 2010 tentang Permohonan Izin Tempat Penyimpanan
a
Sementara Limbah B3;
si
• 1 (satu) lembar fotokopi Surat Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota
ne
Banjar No.660/81.1-LH tanggal 22 Februari 2010 tentang Izin Penyimpanan
ng
Sementara dan Pemanfaatan Limbah B3;
• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Izin Pembuangan Limbah Cair dari Badan
do
gu
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Banjar Nomor : 503/001-
IPLC/BPMPPT/VI/2009 tanggal 30 Juni 2009 (masa berlaku sampai dengan 30 Juni
In
A
2010);
• 3 (tiga) lembar fotokopi dokumen/Surat Kementerian Lingkungan Hidup No.B-235/
ah
lik
Dep.V-2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 perihal Perintah Melakukan Tindakan
Tertentu;
am
ub
Barang-barang bukti tersebut seluruhnya telah disita menurut pasal 38 ayat (2) KUHAP, oleh
karenanya sah untuk dipertimbangkan dalam putusan perkara ini sebagai barang bukti perkara;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan kebenaran dakwaannya, Jaksa Penuntut
ep
k
Umum telah menghadapkan saksi-saksi yang telah memberikan keterangan dengan dibawah
ah
si
1 Saksi EDI SUGIANTO
• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di Penyidik;
ne
ng
• Bahwa saksi bekerja di Kantor Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Banjar
sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2009. Sejak tahun 2009 hingga sekarang saksi
do
gu
pengawasan terhadap PT-PT yang berada di Kota Banjar. Tugas pengawasan ini
berupa memberikan pembinaan, melaksanakan pemeriksaan dan memberikan saran-
m
ub
saran;
ka
bergerak di bidang pengolahan kayu dengan bahan baku kayu albasi dan memproduksi
semacam kayu lapis;
ah
• Bahwa setahu saksi, susunan direksi PT Albasi Priangan Lestari adalah terdakwa I
es
ng
Albasi pertama kali tahun 2009 dansaksi telah tujuh kali berkunjung ke PT ALbasi;
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa karena produksi yang dihasilkan PT Albasi adalah kayu lapis yang
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menggunakan lem, maka akan menghasilkan limbah cair. Karena itu kewajiban PT
a
Albasi untuk membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang digunakan untuk
si
melakukan proses limbah agar dalam proses akhir limbah tersebut sudah menjadi aman
bisa dipakai;
ne
ng
• Bahwa setiap perusahaan yang menghasilkan limbah cair harus membuat IPAL,
namun untuk ukuran IPAL saksi tidak mengetahuinya;
do
•
guBahwa air yang dihasilkan IPAL agar dapat dipakai lagi ada standarnya;
• Bahwa setahu saksi, limbah yang dihasilkan PT Albasi sebanyak 100 liter/minggu;
In
A
• Bahwa mengenai kewajiban membuat IPAL tersebut juga telah diinformasikan kepada
PT Albasi. Hal tersebut dilakukan dalam rangka pembinaan dan pengawasan;
ah
lik
• Bahwa untuk berkunjung ke PT Albasi dalam melakukan pengawasan, saksi menemui
terdakwa I. Setiap pertemuan dengan terdakwa I, saksi selalu memberikan saran
am
ub
secara lisan agar dilakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam hal pengelolaan air
limbah. Dan saran-saran yang saksi berikan tersebut dilaksanakan oleh terdakwa I
karena saksi melihat adanya perbaikan-perbaikan misalnya dengan dibuatnya bak-bak
ep
k
IPAL;
ah
si
Kementerian Lingkungan Hidup tanggal 15 Januari 2010 terhadap PT Albasi, yang
sudah dilakukan PT Albasi adalah menyalurkan limbah log pon ke IPAL, memasang
ne
ng
alat ukur debet air limbah dari IPAL ke kolam penampungan, melakukan pemeriksaan
parameter baku mutu limbah cair ke Balai Besar Bahan Barang Teknik di Bandung,
do
gu
melengkapi dua cerobong boiler dengan sarana pengukur kualitas udara dari cerobong
emnical 2-2,5 ton dan cerobong boiler lokomotif 3 ton, yang hasilnya telah dilaporkan
In
ke Walikota Banjar melalui Kantor BLH Kota Banjar dan telah mendapatkan izin
A
penyimpanan sementara dan pemanfaatan limbah B3 dengan Surat Kepala BLH No.
ah
660/81.10LH tertanggal 22 Pebruari 2010. Sedangkan revisi dokumen UKL dan UPL
lik
sedangn dalam proses bekerja sama dengan Universitas Siliwangi Tasikmalaya dan
telah mengajukan surat permohonanizin pemanfaatan limbah serta IPAL ke Kantor
m
ub
besar;
es
• Bahwa menurut saksi, yang harus bertanggung jawab dalam masalah lingkungan hidup
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
15Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa saksi tidak tahu tentang hasil analisa laboratorium dari pengambilan sampel air
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
limbah dari IPAL yang dilakukan Tim Pengawasan Kementerian Lingkungan Hidup;
a
• Bahwa saksi lupa tentang kadar baku mutu yang seharusnya dikandung dalam air
si
limbah mengenai BOD5 dan COD-nya menurut SK Gubernur Jawa Barat;
ne
•
ng
Bahwa mengenai kadar baku mutu limbah telah disampaikan pada PT Albasi setelah
pemeriksaan;
• Bahwa PT Albasi ada limbah B3 berupa solar dan untuk pemanfaatan limbah B3
do
gutersebut PT Albasi telah ada ijinnya;
• Bahwa saksi telah melihat ada kolam penampungan air hasil proses IPAL di PT Albasi
In
A
dengan ukuran kolam 6x8 meter, dimana kolam tersebut masih merupakan kolam
tanah yang belum ditembok dan tidak ada atapnya;
ah
lik
• Bahwa yang saksi lihat, air di dalam kolam tersebut tidak mengalir ke lingkungan
masyarakat;
am
ub
• Bahwa seingat saksi ada tiga bak yang harus dilewati dalam proses IPAL, sebelum air
masuk kolam penampungan;
•
ep
Bahwa diatas bak IPAl tertutup atap;
k
• Bahwa setahu saksi sepanjang beroperasinya PT Albasi, saksi tidak pernah mendengar
ah
si
• Bahwa Kementerian Lingkungan Hidup melakukan pemeriksaan pada PT Albasi
ne
ng
karena PT Albasi masuk dalam program Proper dengan tujuan untuk membina
perusahaan lain yang ada di Kota Banjar mengenai lingkungan hidup;
• Bahwa saksi ikut mendampingi Tim Kementerian Lingkungan Hidup pada
do
gu
Albasi adalah mengambil sampel air limbah, yang saksi lihat diambil dari bak IPAL;
• Bahwa saksi tidak menerima tembusan surat pemberitahuan bahwa PT Albasi telah
ah
lik
ub
sedikit;
• Bahwa bak IPAL yang dimiliki PT Albasi sedalam + 2 meter;
ka
yang dihasilkan PT Albasi. Berita acara pemeriksaan dibuat dengan memanggil saksi
R
es
melalui fax. Sedangkan surat panggilannya saksi tanda tangani di Jakarta sebelum
ng
memberikan keterangan;
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa saksi menandatangani berita acara sumpah kurang lebih setelah tiga bulan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dilakukan pemeriksaan;
a
2 Saksi AGUS MAHROM
si
• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di Penyidik;
ne
•
ng
Bahwa pada tahun 2008 saksi mulai bekerja di Dinas Kebersihan, Pertamanan dan
Lingkungan Hidup Kota Banjar yang pada tahun 2009 berubah menjadi Badan
Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Banjar, kemudian awal Januari 2011 berubah
do
gu
kembali menjadi Dinas Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman dan Lingkungan Hidup;
• Bahwa jabatan saksi sebagai staf di bidang Lingkungan Hidup, dengan tugas pokok
In
A
melakukan pengawasan, pemulihan dan pemantauan lingkungan hidup. Dalam
melaksanakan tugas, saksi bertanggung jawab pada saksi Edi Sugiarto selaku Kasi
ah
lik
Pengawasan, Pemulihan dan Pemantauan Lingkungan Hidup;
• Bahwa setahu saksi PT Albasi Priangan Lestari adalah pabrik pengolahan kayu yang
am
ub
memproduksi kayu lapis dengan bahan baku kayu albasiah;
• Bahwa saksi pernah beberapa kali datang ke PT Albasi, yang terakhir saksi lakukan
ketika mendampingi Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup pada tanggal 24
ep
k
si
Nopember 2010 yang saksi lihat dan ketahui adalah :
1 Tim melakukan pemeriksaan dokumen UKL dan UPL yang belum direvisi;
ne
ng
2 Memantau cerobong
3 Pemotretan lokasi IPAL
do
gu
1 Air limbah log pond dari rotary belum disalurkan ke Instalasi Pengolahan
ah
2 Outlet IPAL belum dilengkapi dengan alat ukur debit (flow meter)
• Bahwa pada kedatangan tanggal 14 Juni 2011, yang dilakukan Tim KLH adalah
m
ub
melakukan pengambilan sampel air limbah dan sampel limbah padat yang berupa
ka
serbuk kayu dari IPAL, pemotretan lokasi IPAL dan penandatanganan berita acara
ep
ng
• Bahwa setiap kegiatan Tim KLH di PT Albasi dibuat berita acaranya dan saksi ikut
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
17Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa saksi tidak tahu isi berita acara yang saksi tanda tangani karena saksi tidak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sempat membacanya. Saksi mau menandatangani karena saksi hanya mendampingi;
a
• Bahwa dari pihak PT Albasi, yang mendampingi adalah saksi Somantri dan saksi
si
Ruhata;
ne
•
ng
Bahwa pemeriksaan oleh Penyidik LH dilakukan dengan memanggil saksi ke Jakarta.
Panggilannya dilakukan melalui fax dan surat panggilannya saksi tanda tangani di
Jakarta sebelum memberi keterangan;
do
3
gu
Saksi SOMANTRI
• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di Penyidik;
In
A
• Bahwa saksi adalah karyawan PT Albasi Priangan Lestari;
• Bahwa riwayat pekerjaan saksi di PT Albasi adalah:
ah
lik
• Tahun 1988 mulai bekerja pada PT Albasi dan ditempatkan sebagai tenaga pelaksana
produksi;
am
ub
• Tahun 1990 s/d tahun 2000 diangkat menjadi Kepala Unit Produksi;
• Tahun 2000 s/d tahun 2010 sebagai Kasi SDM di Personalia;
ep
• Tahun 2010 sampai dengan sekarang menjadi Kepala Bagian Personalia;
k
R
2007 berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 17 tanggal 2 Juni 2007, PT
si
Parahiyangan berubah nama menjadi PT Albasi Priangan Lestari;
ne
ng
• Bahwa tugas pokok saksi selaku Kepala Bagian Personalia adalah membina karyawan,
melakukan hubungan dengan pihak luar dan mengurus seluruh perizinan perusahaan;
•
do
Bahwa dalam melaksanakan tugas, saksi bertanggung jawab pada terdakwa I, namun
gu
IMB, Izin Lokasi, Izin Penyimpanan Sementara dan Pemanfaatan Limbah B3 No.
660/81.1-LH tanggal 22 Pebruari 2010 dari BLH Kota Banjar, Izin Pembuangan
ah
lik
Limbah Cair dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota
Banjar yang telah habis masa berlakunya sejak 30 Juni 2010;
m
ub
• Bahwa PT Albasi memproduksi kayu lapis dengan bahan baku kayu albasiah, kayu
campuran, kayu red oak, dll;
ka
•
ep
Bahwa limbah yang dihasilkan atas produksi kayu lapis oleh PT Albasi berupa limbah
glue yang berbentuk cair yang berasal dari hasil pencucian mesin glue dan limbah oli
ah
bekas. Limbah glue tersebut dikelola pada IPAl yang menghasilkan serat IPAL dan
R
es
serat IPAL tersebut dipergunakan kembali untuk bahan bakar boiler. Limbah oli bekas
M
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa saksi pernah dua kali mendampingi Tim KLH ketika melakukan pemeriksaan di
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PT Albasi;
a
• Bahwa PT Albasi pernah menerima surat dari KLH tanggal 15 Januari 2010 yang berisi
si
sanksi administrasi yaitu untuk melakukan tindakan tertentu;
ne
•
ng
Bahwa setelah menerima surat tersebut, yang dilakukan PT Albasi adalah menyalurkan
limbah log pond ke IPAL, memasang alat ukur debet air limbah dari IPAL ke kolam
penampungan, melakukan pemeriksaan parameter baku mutu limbah cair ke Balai
do
gu
Besar Bahan Barang Teknik di Bandung, melengkapi dua buah cerobong boiler dengan
sarana pengukur kualitas udara, melakukan pengukuran emisi dari cerobong omnical
In
A
2-2,5 ton, cerobong 1-10 ton, cerobong boiler 3 ton, cerobong boiler Hamada 3 ton dan
hasilnya telah dilaporkan kepada Walikota Banjar melalui Kantor BLH Banjar dan
ah
lik
revisi dokumen UKL dan UPL yang masih dalam proses bekerja sama dengan
Universitas Siliwangi Tasikmalaya dan mengajukan surat permohonan izin
am
ub
pemanfaatan serat IPAL ke Kantor Kementerian Lingkungan Hidup;
• Bahwa sanksi administratif yang dikenakan pada PT Albasi belum sepenuhnya
dilaksanakan, karena ketika saksi mengajukan pembiayaan perintah perbaikan sesuai
ep
k
terlalu besar;
R
si
• Bahwa menurut saksi, yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan
hidup di PT Albasi adalah terdakwa I, karena ketika itu pengajuan biaya perbaikan
ne
ng
do
gu
tiga bulan untuk melaksanakannya. Dan sebelas poin tindakan tertentu tersebut sudah
lik
ub
yang waktunya tiga bulan, namun tidak ada tanggapan apa-apa. Surat keberatan itu
ka
dikirimkan sekitar bulan Pebruari 2010. Dan perusahaan juga telah melakukan
ep
tindakan dan mengirimkan laporannya namun tidak ada tanggapan atas laporan
tersebut;
ah
Panggilannya dilakukan melalui fax dan surat panggilan resminya saksi tanda tangani
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
19Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa saksi menandatangani berita acara sumpah setelah tiga bulan diperiksa;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa setahu saksi pengambilan sampel air limbah oleh Tim KLH dilakukan dari bak
a
IPAL. Dan pengambilan sampel dari bak IPAL menurut saksi jelas salah karena air
si
yang ada di dalam bak IPAL masih ada racunnya;
ne
•
ng
Bahwa saksi menandatangani berita acara pengambilan sampel air limbah;
4 Saksi RUHATA
• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di Penyidik;
do
•
gu
Bahwa saksi adalah karyawan PT Albasi Priangan Lestari;
In
A
• Tahun 1988, mulai bekerja di bagian penggergajian kayu;
lik
• Tahun 1995 dipindahkan ke bagian maintenance;
• Tahun 2001 s/d sekarang ditempatkan di bagian urusan rumah tangga pabrik;
am
ub
• Bahwa tugas pokok saksi adalah merawat kebersihan lingkungan perusahaan seperti
membersihkan WC umu, perbaikan saluran air hujan, perawatan talang dan bangunan
ep
pabrik, perawatan instalasi IPAL;
k
• Bahwa berkaitan dengan perawatan instalasi IPAL, yang saksi lakukan berdasarkan
ah
R
petunjuk dari saksi Somantri adalah berkaitan dengan penggunaan pasir, kapur, arang
si
batok dalam pengolahan air limbah agar air limbah lebih baik dan menjadi bersih;
ne
ng
• Bahwa dalam melaksanakan tugas, saksi bertanggung jawab pada saksi Somantri
sebagai Kepala Bagian SDM;
do
• Bahwa setahu saksi, PT Albasi Priangan Lestari semula bernama PT Parahiyangan.
gu
Sejak tahun 2007 berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 17 tanggal 2 Juni
2007, PT Parahiyangan berubah nama menjadi PT Albasi Priangan Lestari;
In
A
• Bahwa terdakwa I adalah Direktur Utama PT Albasi, sedangkan Iwan Irawan Johan
adalah Direktur Umum PT Albasi;
ah
lik
• Bahwa produk yang dihasilkan PT Albasi berupa block board, dengan bahan baku dari
kayu albasi, kayu campuran, kayu red oak, dll serta bahan penolong yaitu lem;
m
ub
• Bahwa limbah yang dihasilkan berupa limbah glue yang berbentuk cair dari hasil
pencucian mesin glue dan limbah oli bekas;
ka
ep
• Bahwa limbah glue yang berbentuk cair dari hasil pencucian mesin glue dikelola di
IPAL yang menghasilkan serat IPAL dan serat IPAl dipergunakan lagi untuk bahan
ah
bakar boiler. Sedangkan limbah oli bekas dipakai habis untuk pelumas rantai mesin;
R
es
• Bahwa setahu saksi, proses IPAL adalah karena produksi menggunakan bahan
M
ng
penolong lem maka pada akhirnya akan menghasilkan limbah cair, kemudian limbah
on
cair itu dialirkan ke bak penampungan (IPAL) yang kemudian diproses diberi kapur,
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
arang batok, pasir dan diendapkan selama dua minggu dan setelah itu air yang sudah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
diproses dialirkan ke bak penampungan terakhir;
a
• Bahwa saksi mengetahui kedatangan dari Tim Kementerian Lingkungan Hidup ke PT
si
Albasi sebanyak dua kali. Saksi lupa kapan waktunya hanya sekitar tahun 2010 dan
2011;
ne
ng
• Bahwa setahu saksi Tim KLH datang ke PT Albasi untuk pengambilan sampel air
limbah dan memeriksa cerobong asap;
do
•
gu
Bahwa menurut saksi, yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan
hidup di PT Albasi adalah terdakwa selaku Direktur Utama, karena pada saat pengajuan
In
A
biaya perbaikan lingkungan yang memutuskan adalah terdakwa I;
• Bahwa setahu saksi yang belum dilaksanakan oleh PT Albasi yang ditemukan Tim
ah
lik
KLH adalah bellum dipasangnya alat flow meter dan peralatan tersebut baru dipasang
tanggal 15 Juni 2011;
am
ub
• Bahwa setahu saksi, perbedaan antara IPAl, outlet dan kolam penampungan adalah
bahwa bak tempat pengolahan limbah/IPAL terdiri dari tiga bak/kolam, yaitu kolam 1,
kolam 2 dan kolam 3 termasuk dalam kolam pengolahan limbah dan kolam terakhir
ep
k
adalah kolam penampungan yang airnya sudah selesai diproses dan sudah bersih;
ah
• Bahwa setahu saksi, Tim KLH mengambil sampel air limbah dari IPAL;
R
si
• Bahwa pemeriksaan oleh Penyidik LH dilakukan dengan memanggil saksi ke Jakarta.
Panggilannya dilakukan melalui fax dan surat panggilan resminya saksi tanda tangani
ne
ng
do
gu
• Bahwa saksi menandatangani berita acara sumpah setelah tiga bulan diperiksa;
5 Saksi TUSIMAN
In
A
lik
ub
•
ep
Bahwa tugas pokok saksi adalah melayani pekerjaan administrasi karyawan seperti
surat masuk dan surat keluar, data jumlah karyawan, absensi, pembuatan surat
ah
keputusan yang berkaitan dengan karyawan. Saksi bertanggung jawab pasa saksi
R
es
• Bahwa terdakwa I adalah Direktur Utama PT albasi, sedangkan Iwan Irawan Johan
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
21Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa surat-surat izin yang dimiliki PT Albasi adalah SIUP, TDP, IUI, SIUIPHHK,
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
IMB, Izin Lokasi, Izin Penyimpanan Sementara dan Pemanfaatan Limbah B3 No.
a
660/81.1-LH tanggal 22 Pebruari 2010 dari BLH Kota Banjar, Izin Pembuangan
si
Limbah Cair dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota
Banjar;
ne
ng
• Bahwa produk yang dihasilkan PT Albasi berupa block board, dengan bahan baku dari
kayu albasi, kayu campuran, kayu red oak, dll serta bahan penolong yaitu lem;
do
•
gu
Bahwa limbah yang dihasilkan berupa limbah glue yang berbentuk cair dari hasil
pencucian mesin glue dan limbah oli bekas;
In
A
• Bahwa limbah glue yang berbentuk cair dari hasil pencucian mesin glue dikelola di
IPAL yang menghasilkan serat IPAL dan serat IPAl dipergunakan lagi untuk bahan
ah
lik
bakar boiler. Sedangkan limbah oli bekas dipakai habis untuk pelumas rantai mesin;
• Bahwa yang saksi ketahui berkaitan dengan surat dari Kementerian Lingkungan Hidup
am
ub
tanggal 15 Juni 2010 sebatas masalah UKL dan UPL yang pernah dibicarakan dengan
Universitas Siliwangi Tasikmalaya yang hasilnya pernah saksi terima dalam bentuk
CD, kemudian saksi menyerahkannya pada terdakwa I yang setelah dicetak isinya
ep
k
berupa draft;
ah
• Bahwa saksi tidak tahu apa tanggapan terdakwa I berkaitan dengan surat dari KLH
R
si
tersebut, yang saksi ketahui setelah ada surat tersebut kemudian ada perbaikan fasilitas
di perusahaan;
ne
ng
• Bahwa Tim KLH datang ke PT Albasi sebanyak dua kali, yaitu tahun 2010 dan tahun
2011;
do
gu
• Bahwa yang saksi ketahui, Tim KLH mendatangi PT Albasi untuk melakukan
pengambilan sampel air limbah dan memeriksa cerobong asap;
In
A
• Bahwa menurut saksi, terdakwa I yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan
lingkungan hidup di PT Albasi, karena ketika pengajuan biaya perbaikan lingkungan,
ah
lik
namun apabila ada kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan hidup, PT Albasi selalu
ub
dilibatkan;
ka
Panggilannya dilakukan melalui fax dan surat panggilan resminya saksi tanda tangani
ah
• Bahwa saksi menandatangani berita acara sumpah setelah tiga bulan diperiksa;
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di Penyidik;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa sejak tahun 2005 saksi tinggal dekat dengan pabrik PT Albasi Priangan Lestari;
a
• Bahwa kegiatan saksi sehari-hari adalah berdagang makanan dan membuka jasa tambal
si
ban kendaraan;
ne
ng
• Bahwa setahu saksi PT Albasi Priangan Lestai menghasilkan kayu lapis, dengan limbah
berupa limbah padat yaitu serbuk kayu;
• Bahwa setahu saksi tidak ada limbah cair yang dihasilkan PT Albasi;
do
•
gu
Bahwa bagi saksi dan masyarakat sekitar keberadaan PT Albasi tidak menimbulkan
masalah dan saksi tidak merasa terganggu dengan kegiatan PT Albasi, walaupun
In
A
pernah ada gangguan asap akibat pembakaran limbah serbuk kayu;
• Bahwa sampai saat ini pun tidak ada gangguan pencemaran air milik warga akibat
ah
lik
operasionalnya PT Albasi;
• Bahwa terhadap warga sekitar perusahaan, PT Albasi selalu mendukung setiap
am
ub
kegiatan. Apalagi setiap menjelang lebaran, PT Albasi selalu memberikan pangan
berupa beras atau makanan lainnya kepada setiap warga sekitar pabrik;
ep
• Bahwa hampir semua warga di sekitar pabrik PT Albasi bekerja di PT Albasi;
k
si
• Bahwa sejak tahun 1990 saksi tinggal dekat dengan pabrik PT Albasi Priangan Lestari;
ne
ng
do
berupa limbah padat yaitu serbuk kayu;
gu
• Bahwa setahu saksi tidak ada limbah cair yang dihasilkan PT Albasi;
• Bahwa bagi saksi dan masyarakat sekitar keberadaan PT Albasi tidak menimbulkan
In
A
masalah dan saksi tidak merasa terganggu dengan kegiatan PT Albasi, walaupun
pernah ada gangguan asap akibat pembakaran limbah serbuk kayu;
ah
lik
• Bahwa sampai saat ini pun tidak ada gangguan pencemaran air milik warga akibat
operasionalnya PT Albasi;
m
ub
ep
berupa beras atau makanan lainnya kepada setiap warga sekitar pabrik;
• Bahwa hampir semua warga di sekitar pabrik PT Albasi bekerja di PT Albasi;
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
23Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa saksi bekerja sebagai PNS di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup sejak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bulan Desember 2009 dan ditempatkan di Unit Kerja Asisten Deputi Penegakan
a
Hukum Pidana Lingkungan;
si
• Bahwa pada tanggal 24 Nopember 2010, saksi pernah menjadi anggota Tim Pemantau
ne
dari Kementerian Lingkungan Hidup dalam melakukan pemantauan ke PT Albasi
ng
Priangan Lestari yang terletak di Kota Banjar, dengan tugas hanya mendampingi;
• Bahwa berita acara dibuat oleh penyidik;
do
•
gu
Bahwa setelah Tim Pemantau KLH berada di lokasi PT Albasi, tim lebih dahulu
berkeliling di dalam area PT Albasi, kemudian mengambil sampel air dan memeriksa
In
A
cerobong asap;
• Bahwa sampel air diambil dari dalam bak penampungan. Pengambilan sampel air
ah
lik
tersebut dengan didampingi oleh pegawai PT Albasi;
• Bahwa tidak ada pendamping dari Dinas Lingkungan Hidup Daerah;
am
ub
• Bahwa yang ditemukan tim ketika melakukan pemantauan di PT Albasi adalah kondisi
IPAL, airnya belum diolah dengan baik karena air limbah terlihat masih keruh
kecoklatan, air limbah pada perendaman kayu belum disalurkan ke instalasi pengolahan
ep
k
• Bahwa saksi tidak mengetahui tindak lanjut setelah adanya temuan-temuan tersebut;
R
si
• Bahwa sebelumnya saksi tidak pernah ikut melakukan pemantauan ke PT Albasi,
namun saksi mengetahui kalau tanggal 15 Januari 2010 pernah dilakukan Pulbaket
ne
ng
do
gu
Hidup adalah membuat surat yang sifatnya non teknis, sedangkan surat yang bersifat
teknis dibuat oleh Penyidik;
In
A
• Bahwa saksi tidak pernah membuat surat panggilan untuk pemeriksaan saksi-saksi;
• Bahwa ketika memantau PT Albasi, saksi juga melihat adanya IPAL (intalasi
ah
lik
ub
• Bahwa setahu saksi tim penyidik mengambil sampel air dari saluran air yang melimbah
kemana-mana, namun saksi tidak tahu air tersebut buangan dari mana;
ka
9 Saksi SUWARTI, SH
ep
• Bahwa saksi bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Lingkungan Hidup
R
es
dengan jabatan sekarang sebagai Kepala Bidang Kordinasi Penuntutan Evaluasi dan
M
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa pada tanggal 4 Desember 2009, saksi pernah melakukan pemantauan ke PT
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Albasi Priangan Lestari dalam rangka pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket)
a
yang berkaitan dengan hasil pengumuman Proper;
si
• Bahwa yang dilakukan tim ketika itu adalah melakukan pertemuan dengan Managemen
ne
OT Albasi, melakukan peninjauan ke lokasi proses produksi, Instalasi Pengolahan Air
ng
Limbah (IPAL) dan boiler, melakukan pengambilan sampel air limbah dan
dokumentasi serta pemotretan;
do
•
gu
Bahwa hal-hal yang ditemukan ketika itu adalah PT Albasi Parahiyangan telah berganti
nama menjadi PT Albasi Priangan Lestari yang bergerak di bidang industri pengolahan
In
A
kayu yang memproduksi fancy blockboard, barecore dan block board dengan bahan
baku dari kayu albasi;
ah
lik
• Bahwa bahan penolong yang digunakan adalah road oak, resin urea, resin melamin,
urea dan tepung terigu;
am
ub
• Bahwa limbah yang dihasilkan berupa limbah cair yang dihasilkan dari pencucian
mesin glue spreader;
• Bahwa pengujian kualitas air limbah atau pengukuran debet air belum pernah
ep
k
dilakukan;
ah
• Bahwa PT Albasi belum pernah melaporkan hasil pengujian kualitas air limbah ke
R
si
Badan Lingkungan Hidup Kota Banjar atau BLHD Propinsi Jawa Barat, maupun ke
Kementerian Lingkungan Hidup;
ne
ng
• Bahwa PT Albasi juga belum pernah melakukan pengukuran kualitas emisi udara,
kecuali hasil pengukuran yang dilakukan pada bulan Agustus 2007 yang hasilnya masih
do
gu
• Bahwa PT Albasi memiliki empat cerobong, hanya ada dua cerobong yang dilengkapi
alat/sarana pengukuran kualitas udara, sedangkan yang dua cerobong belum;
ah
lik
mesin-mesin dan sludge IPAL basal sebanyak 20 kg per 3 bulan yang dibakar di-boiler;
ub
• Bahwa atas adanya temuan dari Tim Pemantau, kepada PT Albasi telah diberi
ah
peringatan dan diberi waktu selama tiga bulan untuk melakukan revisi dan perbaikan-
R
perbaikan;
es
M
• Bahwa surat peringatan tersebut sudah dikirimkan dan sudah dilakukan pemanggilan,
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
25Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa kepada PT Albasi belum pernah diberikan teguran tertulis;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa terhadap surat No. B-235/Dep.V-2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 yang
a
berisi tentang perintah melakukan tindakan tertentu, dikeluarkannya berdasarkan hasil
si
Pengumpulan Bahan dan Keterangan (Pulbaket) terhadap kegiatan usaha PT Albasi
ne
pada tanggal 4 Desember 2009;
ng
• Hasil kesimpulan Pulbaket adalah dari hasil analisa sampel arsip ALSI : A 9919 tahun
2009 dari PT ALS Indonesia menunjukkan melebihi baku mutu yang ditetapkan SK
do
gu
Gubernur Jawa Barat No. 6 Tahun 2009;
• Bahwa ketika melakukan pemantauan di PT ALbasi, tim juga mengambil sampel air
In
A
limbah dari outlet IPAL (kolam pengendapan);
• Bahwa outlet IPAL tersebut belum dilengkapi alat ukur debit;
ah
lik
• Bahwa setahu saksi, air limbah dari glue spreader ditampung dalam bak penampungan
sebelum dibuang ke Sungai Ciroas;
am
ub
• Bahwa dasar hukum pengambilan sampel air limbah adalah PP No. 82 tentang
Pengolahan Limbah;
•
ep
Bahwa sesuai dengan aturan, sampel air limbah yang akan dijadikan bahan penelitian
k
si
• Bahwa sebelaum perkara ini sampai ke pengadilan, sudah ada tindakan tertentu dan
ne
ng
do
gu
• Bahwa sebelum tim datang ke lokasi tidak dilakukan koordinasi terlebih dahulu, karena
tim datang sebagai penyidik;
In
A
• Bahwa dasar dikatakan melebihi baku mutu adalah SK Gubernur, dimana di dalam SK
tersebut disebutkan standar BOD dan COD-nya;
ah
lik
ub
• Bahwa teguran terhadap PT Albasi dilakukan melalui fax, lalu menyusul surat
resminya;
ka
ep
• Bahwa saksi mendengar cerita dari warga sekitar PT Albasi kalau air limbah yang
dihasilkan PT Albasi dibuang ke Sungai Ciroas;
ah
Menimbang, bahwa di persidangan didengar pula pendapat ahli dibawah sumpah yang
R
es
masing-masing adalah Ir. EDDY PURWANTO M. BAKRI dan Prof. Dr. ALVI SYAHRIN,
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa ahli akan memberikan pendapat berkaitan dengan tindak pidana yang diduga
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dilakukan PT Albasi Priangan Lestari;
a
• Bahwa riwayat pekerjaan ahli adalah :
si
• Tahun 1992 mulai bekerja di Kementerian Lingkungan Hidup;
ne
ng
• Tahun 1999 diangkat menjadi Kasubdit Sertifikasi dan Pengujian KLH;
• Tahun 2005 s/d tahun 2007 menjadi Kepala Bidang Sertifikasi dan Pengujian
do
Kendaraan Bermotor;
•
gu
Tahun 2008 s/d tahun 2010 menjadi Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Industri
Perkebunan;
In
A
• Tahun 2010 s/d sekarang menjadi Kepala Bidang Kehutanan dan Holtikultura;
• Bahwa ahli belum pernah diperiksa atau memberi keterangan sebagai ahli dalam kasus
ah
lik
pidana lingkungan;
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari merupakan perusahaan pengolahan kayu yang
am
ub
menggunakan bahan baku kayu albasi, faceback dan kayu red oak, dengan bahan
penolong lem putih, resin dan tepung. Limbah yang dihasilkan ada tiga, yaitu :
ep
1 Limbah cair yang dihasilkan dari proses pembersihan glue spreader yang digunakan
k
dalam proses internal pabrik, lem digunakan untuk menempel kayu lapis dan proses
ah
si
2 Sumber pencemaran udara yang berasal dari boiler yang digunakan untuk
menghasilkan uap untuk proses kayu lapis;
ne
ng
3 Limbah padat berupa sludge yang berasal dari IPAL yang bercampur dengan bahan
lem (formaldeodge), sludge tersebut merupakan limbah B3 karena mengandung
do
gu
bahan lem;
• Bahwa pendapat ahli mengenai hasil analisis laboratorium terhadap limbah cair dari
In
A
outlet IPAL PT Albasi yag dilakukan PT Core Lab Indonesia dan PT ALS Indonesia
adalah bahwa baku mutu limbah cair industri kayu lapis telah melampaui batas yang
ah
lik
telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-51/
MENLH/10/1995 tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri bahkan ada
m
parameter limbah yang hasil pengukurannya lebih dari 500% seperti BOD, TSS dan
ub
COD;
ka
• Bahwa penyebab terjadinya peningkatan nilai baku mutu dari justifikasi teknis dapat
ep
disimpulkan bahwa PT Albasi tidak melakukan pengolahan limbah cairnya atau tidak
ah
• Bahwa limbah sludge yang dihasilkan PT Albasi berasal dari endapan-endapan yang
es
M
ada dalam kolam IPAL yang telah lama sehingga bila semakin tebal maka akan
ng
mengurangi volume limbah cair IPAL dan sludge tersebut merupakan limbah B3;
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
27Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa prosedur pengambilan sampel air imbah harus dari titik outlet kalau ada
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
outletnya. Tetapi kalau setelah outlet ada kolam penampungan lain, maka sampel
a
diambil dari tempat atau kolam yang terakhir;
si
• Bahwa air limbah diperiksa oleh dua laboratorium hanyalah untuk pembanding dan
ne
menentukan siapa yang paling bagus;
ng
2 Ahli Prof. Dr. ALVI SYAHRIN, SH, MH
• Bahwa ahli adalah Guru Besar Hukum Pidana Lingkungan Fakultas Hukum Universitas
do
gu
Sumatera Utara dan menjabat sebagai Wakil Direktur II Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara;
In
A
• Bahwa sejak tahun 2001, ahli telah memberikan pendapat sebagai ahli dalam kasus
pidana lingkungan, yaitu menerangkan tentang aspek hukum tindak pidana dan
ah
lik
pertanggungjawaban pidana lingkungan hidup;
• Ketentuan pidana dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
am
ub
Pengelolaan Lingkungan Hidup, dapat ahli jelaskan sebagai berikut :
• Pasal 97 menyatakan tindak pidana yang diatur dalam ketentuan pidana
UUPPLH merupakan kejahatan. Kejahatan disebut sebagai rechtdelicten, yaitu
ep
k
si
tersebut oleh pembentuk undang-undang tidak dinyatakan sebagai tindakan
yang terlarang di dalam undang-undang;
ne
ng
do
gu
ub
sebagai berikut :
ka
• Para terdakwa dianggap telah melakukan perbuatan melanggar baku mutu air
ep
imbah, baku mutu emisi atau baku mutu gangguan, namun tindak pidana ini
ah
baru dapat dikenakan apabila sanksi administrasi yang telah dijatuhkan tidak
R
ng
terhadap tindak pidana sebagaimana ditentukan dalam pasal 100 tersebut baru
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
dapat dikenakan apabila sanksi adminstratif yang telah dijatuhkan tidak dipatuhi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
atau pelanggaran dilakukan lebih dari satu kali;
a
• Sanksi administratifnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 76 ayat (1) berupa
si
teguran tertulis, paksaan pemerintah, pembekuan izin lingkungan atau
pencabutan izin lingkungan;
ne
ng
• Sanksi administratif dijatuhkan kepada penanggung jawab usaha dan atau
kegiatan jika dalam pengawasan ditemukan pelanggaran terhada izin
do
gu lingkungan. Izin lingkungan menurut pasal 1 angka 35 UUPPLH adalah izin
yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan atau kegiatan
In
A
yang wajib amdal atau UKL dan UPL dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha
ah
lik
dan/atau kegiatan;
• Pasal 100 dapat diterapkan kepada seseorang yang telah melanggar baku mutu
am
ub
air limbah, baku mutu emisi dan baku mutu gangguan jika orang tersebut telah
melakukan pelanggaran tersebut lebih dari satu kali. Dengan demikian harus
ada bukti yang menerangkan atau yang membuktikan bahwa perbuatan tersebut
ep
k
telah dilakukan lebih dari satu kali. Untuk alasan sanksi administrasi yang telah
ah
dijatuhkan tetapi tidak dipatuhi belum bisa dijadikan alasan untuk mengenakan
R
si
pasal 1 ayat (1) UUPPLH karena izin lingkungan berupa Peraturan Pemerintah
belum keluar;
ne
ng
• Bahwa pendapat ahli terhadap perusahaan (PT Albasi Priangan Lestari) yang telah
diberi perintah untuk melakukan tindakan tertentu guna melaksanakan ketentuan-
do
gu
Priangan Lestari yang diberi jangka waktu tiga bulan untuk melakukan tindakan-
tindakan tertentu sejak surat perintah diterbitkan pada tanggal 15 April 2010, tetapi
ah
lik
ternyata pada waktu dilakukan pengawasan kembali tanggal 15 Januari 2011 masih
melakukan pelanggaran, apakah hal ini dapat dikatakan bahwa Direktur PT Albasi telah
m
ub
melakukan pelangngaran lebih dari satu kali adalah bahwa apabila Direktur PT Albasi
tidak melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan
ka
ep
lingkungan hidup sebagaimana tertuang dalam surat tersebut dan pada pengawasan
selanjutnya masih melakukan pelanggaran dimaksud, maka Direktur PT Albasi dapat
ah
es
• Bahwa pendapat ahli mengenai penerapan sanksi pidana terhadap tindak pidana yang
M
dilakukan oleh, untuk dan atas nama badan usaha, sebagai berikut :
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
29Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Sanksi pidana yang dapat dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana lingkungan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang dilakukan oleh, untuk dan atas nama badan usaha adalah sanksi pidana
a
sebagaimana yang tercantum dalam pasal tindak pidana yang dikenakan kepada
si
pelaku;
• Berdasarkan pasal 117 UUPPLH, jika tuntutan pidana ditujukan kepada
ne
ng
pemberi perintah atau pemimpin tindak pidana sebagaimana dalam pasal 116
ayat (1) huruf b, maka sanksi pidanapenjara dan dendanya diperberat dengan
do
gu sepertiganya;
• Terhadap badan usaha dijatuhkan hukuman berupa denda sebagaimana
In
A
tercantum dalam pasal yang dikenakan keapda badan usaha maka kepada badan
usaha dapat dikenakan/dijatuhkan pidana tambahan atau tindakan tata tertib
ah
lik
berupa perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana, penutupan
seluruh atau sebagian tempat usaha dan atau kegiatan, perbaikan akibat pidana,
am
ub
kewajiban mengerjakan apa yang dilalaikan tanpa hak dan/atau penempatan
perusahaan dibawah pengampuan paling lama tiga tahun;
• Bahwa ahli memberikan pendapat mengenai ketentuan pasal 116 UUPPLH dikaitkan
ep
k
si
1 Perseroan Terbatas
2 Perseroan Terbatas dan mereka yang memberi perintah untuk melakukan tindak
ne
ng
pidana, atau
3 Perseroan Terbatas dan mereka yang bertindak sebagai pemimpin dalam
do
gu
• Bahwa yang dimaksud dengan “orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak
pidana” dan “orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak pidana
ah
lik
adalah jika badan usaha berbentuk perseroan terbatas (PT), maka orang yang memberi
perintah untuk melakukan tindak pidana adalah direksi. Sedangkan orang yang
m
ub
bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak pidana tersebut, jika badan usaha
tersebut berbentuk PT dapat diartikan sebagai karyawan PT pada level manager yang
ka
ep
bisnis PT;
R
es
• Bahwa terhadap perusahaan yang termasuk dalam daftar hitam berarti perusahaan
M
ng
tersebut terkena sanksi administrasi karena daftar hitam termasuk dalam sanksi
on
administrasi;
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa perintah melakukan tindakan tertentu juga termasuk dalam sanksi administrasi;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa terhadap ketentuan pasal 97 UUPLH dimana Kementerian Lingkungan Hidup
a
dapat menjatuhkan sanksi administrasi, sedangkan surat sanksi dari Kementerian
si
Lingkungan Hidup ditandatangani oleh Deputy, surat tersebut sudah sah;
ne
•
ng
Bahwa pemberitahuan sanksi administrasi dapat dilakukan secara langsung atau
melalui surat. Apabila tidak dilakukan demikian, maka akan menjadi alasan bagi
perusahaan untuk tidak melakukan perbuatan;
do
•
gu
Bahwa menurut pendapat ahli, pengambilan sampel air limbah yang benar adalah yang
diambil setelah buangan air dari IPAL;
In
A
Secara tertulis ahli berpendapat sebagai berikut :
• Bahwa pasal 100 UUPPLH dapat diterangkan sebagai berikut :
ah
lik
a Tindak pidana sebagaimana diatur dalam pasal 100 UUPPLH yaitu tindak pidana
formil, dalam hal ini melakukan perbuatan yang melanggar baku mutu air limbah,
am
ub
baku mutu emisi atau baku mutu gangguan;
b Berdasarkan pasal 100 ayat (2) UUPPLH, orang yang melakukan perbuatan yang
melanggar baku mutu air limbah, baku mutu emisi atau baku mutu gangguan hanya
ep
k
• Sanksi administratif yang telah dijatuhkan tidak dipatuhi, atau pelanggaran dilakukan
R
si
telah lebih dari satu kali;
c Sanksi administrasi berdasarkan pasal 76 ayat (2) UUPPLH, terdiri atas :
ne
ng
• Teguran tertulis
do
gu
d Pelanggaran dapat dikatakan dilakukan telah lebih satu kali, misalnya jika orang
tersebut tidak dijatuhi sanksi administrasi dan hanya ditegur secara lisan, kemudian
ah
lik
melakukan atau melakukan kembali melanggar baku mutu air limbah, baku mutu
ka
emisi atau baku mutu gangguan, maka orang tersebut dinyatakan sebagai orang
ep
1 Apabila tindak pidana lingkungan hidup dilakukan oleh, untuk atau atas
M
ng
nama badan usaha, tuntutan pidana dan sanksi pidana dapat dijatuhkan
on
kepada :
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
31Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
a Badan usaha, dan/atau
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
b Orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak pidana tersebut,
a
atau orang yang bertindak sebagai pimpinan kegiatan dalam tindak
si
pidana tersebut
2 Apabila tindak pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat
ne
ng
(1) dilakukan oleh orang yang berdasarkan hubungan kerja atau berdasarkan
hubungan lain yang bertindak dalam lingkup kerja badan usaha, sanksi
do
gu pidana dijatuhkan terhadap pemberi perintah atau pemimpin dalam tindak
pidana tersebut tanpa memperhatikan tindak pidana tersebut dilakukan
In
A
secara sendiri atau bersama-sama
b Rumusan pasal 116 UUPPLH ada mencantumkan frase “orang yang memberi
ah
perintah untuk melakukan tindak pidana” dan “orang yang bertindak sebagai
lik
pemimpin kegiatan tindak pidana”, namun penjelasan pasal 116 UUPPLH tidak ada
memberikan penjelasan terhadap makna tersebut;
am
ub
c Frase “orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak pidana” dan orang
yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan tindak pidana” sebagaimana tercantum
ep
k
R
d Penjelasan pasal 116 UUPPLH menyatakan “cukup jelas”, sehingga perlu
si
penafsiran untuk mengetahui maksud dari frase “orang yang memberi perintah
ne
ng
untuk melakukan tindak pidana” atau “orang yang bertindak sebagai pemimpin”.
Pasal 116 UUPPLH merumuskan “...jika tindak pidana lingkungan dilakukan oleh,
untuk atau atas nama badan usaha maka tuntutan pidana dan sanksi pidana dapat
do
gu
dijatuhkan kepada “... orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak
pidana. Makna orang yang memberi perintah melakukan tindak pidana diartikan
In
A
lik
tindak pidana” atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak
pidana” dalam pertanggungjawaban pidana badan usaha adalah untuk
m
ub
secara individual, apabila tindak pidana lingkungan hidup dilakukan oleh, untuk
R
e Ketentuan pasal 116 ayat (1) UUPPLH membuka kemungkinan apabila suatu badan
ng
usaha melakukan perbuatan pidana, tidak hanya yang dituntut badan usahanya saja,
on
tetapi juga orang yang telah memerintahkan kejadian tersebut dan orang yang
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
memimpin sendiri secara nyata perbuatan yang dilarang. Artinya pengurus sebagai
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pemberi perintah dan/atau pemimpin tindakan nyata dapat dipertanggungjawabkan
a
atas perbuatan yang dilakukan oleh badan usaha;
si
f Pengurus badan usaha dapat dalam keadaan “sebagai orang yang memberi perintah
untuk melakukan tindak pidana” atau pengurus badan usaha dapat dalam keadaan
ne
ng
“sebagai orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak pidana”.
Artinya keadaan seorang pengurus badan usaha yang tida bisa dalam keadaan
do
gu sebagai pemberi perintah untuk melakukan tindak pidana dan juga bisa dalam
keadaan sebagai orang yang bertindak sebagai pemimpin dalam tindak pidana;
In
A
g Keadaan seorang pengurus “sebagai pemberi perintah untuk melakukan tindak
pidana dan juga bisa sebagai orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan
ah
dalam tindak pidana” akan menyebabkan pengurus tersebut dapat dituntut dua kali.
lik
Menuntut pengurus sebagai pemberi perintah untuk melakukan tindak pidana dan
juga bisa sebagai orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak
am
ub
pidana, akan bertentangan dengan rasa keadilan dan juga azas nebis in idem akan
menjadi penghalang untuk menuntut dua kali orang (pengurus) yang sama dalam
ep
k
R
tindak pidana), artinya terhadap pengurus tersebut cukup dipilih keadaan sebagai
si
pemberi perintah untuk melakukan tindak pidana atau keadaan sebagai orang yang
ne
ng
do
gu
itu dilakukan oleh pegawai lain). Dalam kondisi ini orang tersebut dapat juga
dikatakan sebagai orang yang memimpin. Seseorang juga dapat dikatakan sebagai
ah
lik
ub
i Rumusan pasal 116 ayat (1) huruf b dan pasal 116 ayat (2) menggunakan kata/frase
ep
“atau” di antara frase “orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak
ah
pidana” dengan frase “orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam
R
tindak pidana” merupakan penegasan untuk mencegah dituntutnya dua kali seorang
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
33Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
dikatakan secara faktual memimpin dilakukannya tindak pidana korporasi (dibaca
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
badan usaha) jika ia mengetahui terjadinya tindak pidana tersebut, atau secara
a
faktual dikatakan ada perbuatan pemimpin tindak pidana yang terjadi apabila
si
pejabat yang bersangkutan tidak mengambil langkah-langkah apapun untuk
mencegah dilakukannya perbuatan terlarang oleh para pegawainya, sekalipun ia
ne
ng
berwenang untuk melakukan hal itu dan secara dapat melakukan pencegahan
dimaksud dan bahkan secara sadar ia membiarkan perbuatan terlarang itu terlaksana
do
gu sekalipun ada kesempatan untuk melakukan pencegahan terlaksananya perbuatan
terlarang tersebut;
In
A
k Pengurus korporasi/badan usaha merupakan individu-individu yang mempunyai
kedudukan atau kekuasaan sosial, setidaknya dalam lingkup perusahaan tempat
ah
lik
usaha, yaitu :
1 Mereka yang menurut anggaran dasarnya secara formal menjalankan
am
ub
kepengurusan badan usaha
2 Merek ayang sekalipun menurut anggaran dasar badan usaha bukan pengurus,
ep
k
R
a Pengangkatan oleh pengurus untuk memangku suatu jabatan dengan
si
pemberian kewenangan untuk mengambil keputusan sendisi dalam batas
ne
ng
ruang lingkup tugas dan kewajiban yang melekat pada jabatannya itu untuk
dapat melakukan perbuatan hukum mengikat badan usaha, atau
b Pemberian kuasa oleh pengurus atau mereka sebagaimana dimaksud a)
do
gu
untuk dapat melakukan perbuatan yang secara hukum mengikat badan usaha
3 Oleh orang lain yang diperintahkan oleh mereka yang disebut dalam angka 1)
In
A
lik
ub
organisasi atau operasional untuk spesifik perilaku atau yang memiliki kewajiban
ep
untuk mencegah suatu pelanggaran oleh badan usaha dalam hal ini melaksanakan
ah
pertanggungjawaban pidana;
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
m Rumusan pasal 116 ayat (2) UUPPLH ada menyebutkan “berdasarkan hubungan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kerja” atau “berdasarkan hubungan lain” yang bertindak dalam lingkup kerja badan
a
usaha. penjelasan pasal 116 ayat (2) UUPPLH menyatakan cukup jelas;
si
n Memperhatikan pasal 116 ayat (2) UUPPLH berikut penjelasannya tidak ada
menjelaskan frase “berdasarkan hubungan kerja” dan frase “berdasarkan hubungan
ne
ng
lain” sehingga diperlukan penafsiran hukum terhadap frase tersebut;
o Menurut Sutan Remy Sjahdeini, yang dimaksud dengan orang yang berdasarkan
do
gu hubungan kerja maupun berdasar hubungan lain, menunjukkan ada dua kelompok
orang, yaitu :
In
A
1 Orang-orang berdasarkan hubungan kerja dan
2 Orang-orang berdasarkan hubungan lain
ah
Hubungan yang dimaksud dalam kedua frase tersebut harus ditafsirkan sebagai
lik
“hubungan dengan korporasi (dibaca badan usaha) yang bersangkutan”
p “Orang-orang berdasarkan hubungan kerja” adalah orang-orang yang memiliki
am
ub
hubungan kerja sebagai pengurus atau pegawai, yaitu :
1 Berdasarkan anggaran dasar dan perubahannya
ep
k
R
3 Berdasarkan pengangkatan sebagai pegawai, atau
si
4 Berdasarkan perjanjian kerja sebagai pegawai
ne
ng
do
gu
perbuatan hukum untuk dan atas nama korporasi (dibaca badan usaha)
berdasarkan :
In
A
1 Pemberian kuasa
2 Berdasarkan perjanjian dengan pemberian kuasa (pemberian kuasa bukan
ah
lik
diberikan dengan surat kuasa tersendiri, tetapi dicantumkan dalam perjanjian itu
sehingga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian tersebut),
m
ub
atau
3 Berdasarkan pendelegasian wewenang
ka
tersebut, tetapi juga harus diperhatikan pasal 118 UUPPLH yang berbunyi
ah
“terhadap tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 116 ayat (1) huruf a,
R
sanksi pidana dijatuhkan kepada badan usaha yang diwakili oleh pengurus yang
es
M
sebenarnya ada tiga pihak yang dapat dikenai tuntutan dan hukuman, yaitu :
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
35Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
s Tanpa rumusan pasal 118 UUPPLH yang menyebutkan “sanksi dikenakan terhadap
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
badan usaha yang diwakili oleh pengurus yang berwenang mewakili di dalam dan
a
luar pengadilan sesuai peraturan perundang-undangan selaku pelaku fungsional,
si
pengurus tetap juga dapat dikeani pertanggungjawaban atas kriteria “orang yang
memberi perintah atau orang yang bertindak sebagai pemimpin dalam tindak
ne
ng
pidana” sebagaimana dirumuskan dalam pasal 116 ayat (1) huruf b;
t Jika hanya memperhatikan pasal 116 ayat (1) huruf b tanpa mengkaitkannya dengan
do
gu pasal 118 UUPPLH, maka mengharuskan penyidik dan penuntut umum untuk
membuktikan bahwa penguruslah yang bertindak sebagai orang yang memberi
In
A
perintah atau yang bertindak sebagai pemimpin dalam tindak pidana. Akan tetapi
jika ketentuan pasal 116 ayat (1) huruf b dikaitkan dengan pasal 118, pengurus
ah
lik
pertanggungjwaban pidana. Hal ini dapat dilihat dan diperkuat oleh penjelasan
pasal 118 UUPPLH yang berbunyi “tuntutan pidana dikenakan terhadap pemimpin
am
ub
badan usaha dan badan hukum karena tindak pidana badan usaha dan badan hukum
adalah tindak pidana fungsional sehingga pidana dikenakan dan sanksi dijatuhkan
ep
k
kepada mereka yang memiliki kewenangan terhadap pelaku fisik dan menerima
tindakan pelaku fisik tersebut”;
ah
R
u Pengertian “menerima tindakan tersebut” menurut pasal 118 UUPPLH adalah
si
“menyetujui, membiarkan atau tidak cukup melakukan pengawasan terhadap
ne
ng
do
gu
lik
berdasarkan pasal 117 UUPPLH jika tuntutan pidana diajukan kepada pemberi
perintah atau pemimpin tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 116 ayat
m
ub
(1) huruf b UUPPLH, maka ancaman pidana yang dijatuhkan berupa pidana penjara
dengan denda diperberat dengan sepertiga. Selanjutnya lagi berdasarkan pasal 119
ka
UUPPLH, jika tuntutan pidana ditujukan kepada badan usaha, maka badan usaha
ep
pidana juga dapat dikenakan pidana tambahan atau tindakan tata tertib, berupa :
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Kewajiban mengerjakan apa yang dilalaikan tanpa hak, dan/atau
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Penempatan perusahaan di bawah pengampuan paling lama 3 (tiga) tahun
a
w Berdasarkan penjelasan terdahulu, maka untuk melihat pertanggungjawban badan
si
usaha dalam UUPPLH, perlu memperhatikan keterkaitan dari pasal 116 UUPPLH,
ne
pasal 117 UUPLH, pasal 118 UUPPLH dan pasal 119 UUPLH
ng
Menimbang, bahwa telah pula didengar keterangan para terdakwa di persidangan,
yaitu :
do
gu
Terdakwa I. CHRISDIANTO RAHARDJO
• Bahwa terdakwa membenarkan keterangannya di Penyidik;
In
A
• Bahwa riwayat pekerjaan terdakwa sebagai berikut :
• Tahun 1998 mulai bekerja di PT Albasi Parahyangan
ah
lik
• Tahun 2007 PT Albasi Parahyangan dijual kepada PT Bina Kayone Lestari dan
namanya berubah menjadi PT Albasi Priangan Lestari dengan jabatan terdakwa
am
ub
sebagai Direktur Utama sampai dengan sekarang;
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari adalah perusahaan yang bergerak di bidang
ep
pengolahan kayu dengan produksi bare core, block board dan fancy block board,
k
berbahan baku kayu alba, face back (block board) dan veneer (kayu red oak) yang
ah
diimpor dari USA dan bahan penolong berupa lem putih (PVAC), resin, hardener dan
R
si
tepung;
ne
•
ng
Bahwa produksi PT Albasi Priangan Lestari menggunakan bahan bakar kayu sisa dan
listrik dari PLN. Pemakaian air untuk boiler sebanyak + 3 m3 per hari dan untuk
pencucian mesin + 30 liter/minggu;
do
gu
• Bahwa untuk produk bare core diekspor ke China, sedangkan block board dan fancy
board diekspor ke Timur Tengah;
In
A
• Bahwa tugas terdakwa selaku Direktur Utama adalah menjaga aset perusahaan agar
bertambah, mencari profit/keuntungan, serta fungsi administrasi seperti hubungan
ah
lik
ub
• Bahwa struktur organisasi PT Albasi Priangan Lestari adalah terdakwa selaku Direktur
Utama/Direktur I, sdr. Iwan Irawan Yohan selaku Direktur Umum dan Administrasi/
ka
Direktur II, sdr. Yana Karliana selaku Direktur Keuangan/Direktur III (tidak aktif
ep
• Bahwa izin-izin yang dimiliki PT Albasi adalah SIUP, TDP, NPWP, HO, izin industri,
R
IUIPHHK, BRIK (Badan Revitalisasi Industri Perkayuan), izin impor, izin ekspor,
es
M
KITE dari Dirjen Bea Cukai, IMB, UKL/UPL, izin penyimpanan dan pemanfaatan
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
37Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa pada PT Albasi Priangan Lestari tidak ada divisi khusus yang menangani
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
masalah lingkungan. Divisi yang ada adalah bagian kebersihan yang menangani
a
intalasi pengolahan air limbah (IPAL), pembuangan sampah-sampah rotari dan talang-
si
talang. Bagian ini bertanggung jawab pada Manager Umum Personalia untuk
diteruskan pada Direktur Operasional dan Direktur I (terdakwa);
ne
ng
• Bahwa atas proses produksi yang dilakukan PT Albasi Priangan Lestari menghasilkan
limbah berupa sisa-sia kayu dari proses rotari, bare core dan fancy serbuk kayu yang
do
gudihancurkan dengan mesin custer, kemudian dipakai untuk bahan bakar dan limbah
dari proses blockboard pada waktu pencucian mesin yang menghasilkan limbah cair
In
A
dan serbuk yang dimasukkan ke IPAL;
• Bahwa untuk potongan kayu yang dicuster untuk dimasukkan ke boiler sebagai bahan
ah
lik
bakar sebanyak + 250 m3;
• Bahwa untuk limbah cair dari proses blockboard dan proses fancy menghasilkan air
am
ub
limbah sebanyak + 100 liter per minggu;
• Bahwa untuk limbah kulit kayu yang berasal dari proses rotari sebanyak + 2 m3/hari
yang dibakar di lokasi lahan sebelah timur milik perusahaan;
ep
k
• Bahwa perusahaan juga menghasilkan oli bekas sebanyak + 1 drum (200 liter)/bulan
ah
si
• Bahwa limbah sludge IPAL sebanyak + 4 karung/minggu dengan jumlah + 30kg/
minggu;
ne
ng
do
gu
• Untuk limbah potongan kayu yang dicuster untuk dimasukkan ke boiler sebagai bahan
bakar sebanyak + 250 m3;
In
A
• Untuk limbah cair dari proses blockboard dan fancy menghasilkan air limbah sebanyak
+ 100 liter/minggu;
ah
lik
• Untuk limbah kulit kayu yang berasal dari proses rotari sebanyak + 2 m3/hari yang
dibakar di lokasi lahan sebelah timur milik perusahaan;
m
ub
• Oli bekas sebanyak1 drum (200 liter)/bulan dipakai kembali untuk pelicin mesin;
dijemur sampai kering pada tempat terbuka dan kemudian dibakar di boiler sebagai
ep
bahan bakar;
ah
• Bahwa izin pemanfaatan limbah sludge IPAL yang dibakar di boiler sedang dalam
es
M
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa terdakwa tidak tahu mengenai hasil analisis air limbah IPAL milik PT Albasi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dari laboratorium yang ditunjukkan Penyidik bahwa air limbah tersebut melebihi baku
a
mutu yang ditetapkan;
si
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari tida memiliki SOP (standar operasional kerja)
ne
untuk pengelolaan lingkunbgan. SOP hanya ada untuk produksi;
ng
• Bahwa anggaran untuk masalah lingkungan ada alokasinya, hanya tidak secara
spesifik;
do
•
guBahwa terdakwa tidak pernah melakukan pengecekan langsung ke lapangan berkaitan
masalah lingkungan, kecuali ada masalah misalnya silo macet dan siklon terbakar;
In
A
• Bahwa PT Albas Priangan Lestari membuat laporan pelaksanaan pengelolaan
lingkungan secara rutin setiap tiga bulan dan enam bulan sekali ke Dinas Lingkungan
ah
lik
Hidup Kota Banjar;
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari pernah menerima surat bernomor : B-235/Dep.V.2/
am
ub
LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 perihal perintah melakukan tindakan tertentu
yang harus diselesaikan paling lambat tiga bulan sejak tanggal dikeluarkan. Atas surat
tersebut, yang telah dilakukan perusahaan adalah :
ep
k
si
2 Air ilmbah dari kolam perendaman kayu bulat dari rotari memang belum dialirkan ke
IPAL, akan tetapi sudah disiapkan kolam khusus untuk penampungan dan sekarang
ne
ng
do
gu
berusaha memberi kapur sirih pada air limbah yang ada di IPAL;
4 Perusahaan belum memasang alat ukur debit pada outlet IPAL;
In
5 Perusahaan telah memeriksakan kadar parameter bahan baku mutu limbah cair secara
A
tiga bulan sekali, akan tetapi memang pada waktu Tim KLH datang tanggal 24
Nopember 2010 dan 14 Juni 2011 masih diatas baku mutu yang ditetapkan;
ah
lik
6 Laporan tentang catatan debit harian sudah dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup
Kota Banjar;
m
ub
7 Untuk dua cerobong boiler telah dilengkapi dengan sarana pengukur kualitas udara,
pada saat ini sudah dilengkapi tangga, lantai kerja, pagar pengaman dan lubang
ka
ep
sampel;
8 Perusahaan telah mengukur emisi udara oleh PT Sucofinso Bandung dan PDAM
ah
Bandung;
R
es
9 Perusahaan telah menyampaikan laporan emisi udara dari seluruh boiler kepada Dinas
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
39Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
10 Untuk izin penyimpanan sementara limbah B3 (pelumas bekas) dan sludge IPAL
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sudah ada Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar, akan tetapi Tempat Penyimpanan
a
Sementara (TPS) belum dibangun secara khusus;
si
11 Untuk proses izin pemanfaatan limbah sludge IPAL sampai dengan saat ini sedang
proses (permohonan pertama ke Kementerian Lingkungan Hidup pada bulan Pebruari
ne
ng
2010 dan permohonan kedua Agustus 2011)
• Bahwa terhadap surat tersebut, PT Albasi Priangan Lestari belum melaksanakan semua
do
guperintah karena terkendala masalah waktu, birokrasi dan keuangan;
• Bahwa tanggal 24 Nopember 2010 dan tanggal 14 Juni 2011, PT Albasi Priangan
In
A
Lestari didatangi oleh Tim Kementerian Lingkungan Hidup, dimana ketika tanggal 14
Nopember 2010 terdakwa tidak ada di tempat dan hanya menerima laporan dari saksi
ah
lik
Somantri. Pada kedatangan tanggal 14 Juni 2011, Tim KLH mengambil sampe air
limbah IPAl dan sludge IPAL;
•
am
Bahwa sdr. Iwan Irawan Yohan tidak ddilibatkan dalam kegiatan yang berhubungan
ub
dengan pengelolaan limbah. Karena dalam melakukan pekerjaannya, sdr. Iwan hanya
menandatangani surat keputusan tentang sebagian pengeluaran dana (seperti karyawan
ep
k
berprestasi) dan masalah tenaga kerja (seperti pengangkatan dan mutasi tenaga kerja,
ah
perubahan jadwal kerja) yang konsep awalnya berasal dari Direktur Utama;
R
si
• Bahwa PT Albasi tidak memiliki dokumen khusus/surat keputusan secara tertulis yang
ditandatangani resmi oleh Direktur Utama tentang tugas pokok dan wewenang jabatan
ne
ng
do
gu
• Bahwa terdakwa (PT Albasi Priangan Lestari) beroperasi sejak tahun 1988 dengan
nama PT Albasi Parahyangan sesuai Akta No. 43 Tahun 1985 tanggal 14 Desember
In
1985 dan berdasarkan Akta No. 17 Tahun 2007 berubah menjadi PT Albasi Priangan
A
Lestari;
ah
Direktur Utama, sdr. Iwan Irawan Yohan (yang mewakili terdakwa II di persidangan)
sebagai Direktur Umum dan sdr. Rennaldi Seto Utama sebagai Direktur Operasional;
m
ub
pengolahan kayu dengan produksi bare core, block board dan fancy block board,
ep
berbahan baku kayu albasia yang berasal dari petani hutan rakyat, face back (block
board) dan veneer (kayu red oak) yang diimpor dari USA dan bahan penolong berupa
ah
• Bahwa produksi PT Albasi Priangan Lestari menggunakan bahan bakar kayu sisa dan
M
ng
listrik dari PLN. Pemakaian air untuk boiler sebanyak + 3 m3 per hari dan untuk
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa kapasitas produksi bacecore, blockboard dan fancy sebanyak 4000 m3/bulan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang diekspor ke Timur Tengah;
a
• Bahwa atas proses produksi yang dilakukan PT Albasi Priangan Lestari menghasilkan
si
limbah berupa sisa-sia kayu dari proses rotari, bare core dan fancy serbuk kayu yang
ne
dihancurkan dengan mesin custer, kemudian dipakai untuk bahan bakar dan limbah
ng
dari proses blockboard pada waktu pencucian mesin yang menghasilkan limbah cair
dan serbuk yang dimasukkan ke IPAL;
do
•
guBahwa untuk potongan kayu yang dicuster untuk dimasukkan ke boiler sebagai bahan
bakar sebanyak + 250 m3;
In
A
• Bahwa untuk limbah cair dari proses blockboard dan proses fancy menghasilkan air
limbah sebanyak + 100 liter per minggu;
ah
lik
• Bahwa untuk limbah kulit kayu yang berasal dari proses rotari sebanyak + 2 m3/hari
yang dibakar di lokasi lahan sebelah timur milik perusahaan;
am
ub
• Bahwa perusahaan juga menghasilkan oli bekas sebanyak + 1 drum (200 liter)/bulan
dipakai kembali untuk pelicin mesin;
• Bahwa limbah sludge IPAL sebanyak + 4 karung/minggu dengan jumlah + 30kg/
ep
k
minggu;
ah
si
adalah
• Untuk limbah potongan kayu yang dicuster untuk dimasukkan ke boiler sebagai bahan
ne
ng
do
gu
+ 100 liter/minggu;
• Untuk limbah kulit kayu yang berasal dari proses rotari sebanyak + 2 m3/hari yang
In
A
lik
ub
bahan bakar;
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari membangun IPAL sejak tahun 2008;
ka
• Bahwa izin-izin yang dimiliki PT Albasi adalah SIUP, TDP, NPWP, HO, izin industri,
ep
IUIPHHK, BRIK (Badan Revitalisasi Industri Perkayuan), izin impor, izin ekspor,
ah
KITE dari Dirjen Bea Cukai, IMB, UKL/UPL, izin penyimpanan dan pemanfaatan
R
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
41Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa dalam struktur organisasi PT Albasi Priangan Lestari, tidak ada unit khusus
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang menangani pengelolaan lingkungan dan mempunyai sarana-sara dan anggaran
a
biaya untuk pengelolaan lingkungan;
si
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari pernah menerima surat bernomor B-235/Dep.V-2/
ne
LH01/2010 tanggal 15 Januari 2010 perihal perintah melakukan tindak tertentu. Tidak
ng
diketahui apa tanggapan terdakwa I atas surat tersebut;
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari sering melakukan rapat internal yang membahas
do
gukebijakan pengelolaan lingkungan hidup;
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari telah membangun instalasi pengolahan air limbah
In
A
(IPAL) sejak tahun 2007;
• Bahwa sejak tahun 2010 karena adanya perintah melakukan tindakan tertentu, PT
ah
lik
Albasi Priangan Lestari mempunyai Tempat Penyimpanan Sementara (TPS);
• Bahwa pada tanggal 24 Nopember 2010, Direktur Umum telah bertemu dengan Tim
am
ub
Kementerian Lingkungan Hidup dan staf BLH Kota Banjar yang datang ke PT Albasi
Priangan Lestari;
• Bahwa Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Banjar pernah melakukan
ep
k
• Bahwa sejak tahun 1988 sampai dengan sekarang terhadap hal-hal yang berhubungan
R
si
dengan kegiatan pengelolaan limbah di PT Albasi Priangan Lestari diputuskan
langsung oleh Direktur Utama. Direktur Umum tidak mengetahui tentang limbah
ne
ng
IPAL;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa yang
do
gu
lik
berbahan baku kayu alba, face back (block board) dan veneer (kayu red oak) yang
diimpor dari USA dan bahan penolong berupa lem putih (PVAC), resin, hardener dan
m
tepung;
ub
• Bahwa produksi PT Albasi Priangan Lestari menggunakan bahan bakar kayu sisa dan
ka
listrik dari PLN. Pemakaian air untuk boiler sebanyak + 3 m3 per hari dan untuk
ep
• Bahwa untuk produk bare core diekspor ke China, sedangkan block board dan fancy
R
• Bahwa tugas terdakwa selaku Direktur Utama adalah menjaga aset perusahaan agar
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa dalam melakukan pekerjaan, terdakwa bertanggung jawab pada komisaris;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa struktur organisasi PT Albasi Priangan Lestari adalah terdakwa selaku Direktur
a
Utama/Direktur I, sdr. Iwan Irawan Yohan selaku Direktur Umum dan Administrasi/
si
Direktur II, sdr. Yana Karliana selaku Direktur Keuangan/Direktur III (tidak aktif
ne
sejak tahun 2007);
ng
• Bahwa izin-izin yang dimiliki PT Albasi adalah SIUP, TDP, NPWP, HO, izin industri,
IUIPHHK, BRIK (Badan Revitalisasi Industri Perkayuan), izin impor, izin ekspor,
do
guKITE dari Dirjen Bea Cukai, IMB, UKL/UPL, izin penyimpanan dan pemanfaatan
limbah B3 dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar;
In
A
• Bahwa pada PT Albasi Priangan Lestari tidak ada divisi khusus yang menangani
masalah lingkungan. Divisi yang ada adalah bagian kebersihan yang menangani
ah
lik
intalasi pengolahan air limbah (IPAL), pembuangan sampah-sampah rotari dan talang-
talang. Bagian ini bertanggung jawab pada Manager Umum Personalia untuk
am
ub
diteruskan pada Direktur Operasional dan Direktur I (terdakwa);
• Bahwa atas proses produksi yang dilakukan PT Albasi Priangan Lestari menghasilkan
limbah berupa sisa-sisa kayu dari proses rotari, bare core dan fancy serbuk kayu yang
ep
k
dihancurkan dengan mesin custer, kemudian dipakai untuk bahan bakar dan limbah
ah
dari proses blockboard pada waktu pencucian mesin yang menghasilkan limbah cair
R
si
dan serbuk yang dimasukkan ke IPAL;
• Bahwa untuk potongan kayu yang dicuster untuk dimasukkan ke boiler sebagai bahan
ne
ng
do
gu
lik
minggu;
ub
adalah
ep
• Untuk limbah potongan kayu yang dicuster untuk dimasukkan ke boiler sebagai bahan
ah
• Untuk limbah cair dari proses blockboard dan fancy menghasilkan air limbah sebanyak
es
M
+ 100 liter/minggu;
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
43Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Untuk limbah kulit kayu yang berasal dari proses rotari sebanyak + 2 m3/hari yang
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dibakar di lokasi lahan sebelah timur milik perusahaan;
a
• Oli bekas sebanyak1 drum (200 liter)/bulan dipakai kembali untuk pelicin mesin;
si
• Limbah sludge IPAL sebanyak + 4 karung/minggu dengan jumlah + 30 kg/minggu
ne
ng
dijemur sampai kering pada tempat terbuka dan kemudian dibakar di boiler sebagai
bahan bakar;
• Bahwa limbah yang dihasilkan atas produksi kayu lapis PT Albasi Priangan Lestari
do
guberupa limbah glue yang berbentuk cair dari hasil pencucian mesin glue dan limbah oli
bekas, serta limbah padat berupa sebuk kayu;
In
A
• Bahwa bagi perusahaan yang menghasilkan limbah cair diwajibkan membuat IPAL
untuk pengolahan limbah cairnya agar dalam proses akhir limbah tersebut sudah
ah
lik
menjadi aman bisa dipakai;
• Bahwa limbah glue yang berbentuk cair dari hasil pencucian mesin glue dikelola di
am
ub
IPAL yang menghasilkan serat IPAL dan serat IPAl dipergunakan lagi untuk bahan
bakar boiler. Sedangkan limbah oli bekas dipakai habis untuk pelumas rantai mesin;
•
ep
Bahwa sebetulnya sejak tahun 2007-2008 PT Albasi Priangan Lestari telah
k
membangun IPAL dan bak IPAL yang dimiliki PT Albasi sedalam + 2 meter, akan
ah
tetapi pada waktu itu IPAL yang ada belum sesuai dengan ketentuan;
R
si
• Bahwa proses pengolahan limbah di PT Albasi Priangan Lestari saat ini setelah
ne
ng
dilakukan pemeriksaan oleh Tim KLH pad atahun 2009 s/d 2011, dimana PT Albasi
yang dalam produksinya menggunakan bahan penolong lem yang menghasilkan
limbah cair telah diproses sesuai ketentuan, dimana limbah cair dialirkan ke bak
do
gu
yang sudah diproses dialirkan ke bak penampungan terakhir yang di dalamnya berisi
ikan;
ah
lik
• Bahwa bak/kolam pengolahan limbah di PT Albasi Priangan Lestari ada tiga yaitu
kolam 1, kolam 2 dan kolam 3 termasuk dalam kolam pengolahan limbah dan kolam
m
ub
terakhir adalah kolam penampungan yang airnya sudah selesai diproses dan sudah
bersih;
ka
sebagai dua kali sebagai perusahaan berpredikat hitam, sehingga pada tanggal 4
ah
Albasi Priangan Lestari dalam rangka pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket)
es
M
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa yang dilakukan tim ketika itu adalah melakukan pertemuan dengan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Managemen PT Albasi, melakukan peninjauan ke lokasi proses produksi, Instalasi
a
Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan boiler, melakukan pengambilan sampel air limbah
si
dan dokumentasi serta pemotretan;
•
ne
Bahwa hal-hal yang ditemukan dalam pemantauan tanggal 4 Desember 2009 ke PT
ng
Albasi Priangan Lestari, adalah :
• PT Albasi Parahiyangan telah berganti nama menjadi PT Albasi Priangan Lestari;
do
•
guBahwa limbah yang dihasilkan berupa limbah cair yang dihasilkan dari pencucian
mesin glue spreader;
In
A
• Bahwa pengujian kualitas air limbah atau pengukuran debet air belum pernah
dilakukan;
ah
lik
• Bahwa PT Albasi belum pernah melaporkan hasil pengujian kualitas iar limbah ke
Badan Lingkungan Hidup Kota Banjar atau BLHD Propinsi Jawa Barat, maupun ke
am
ub
Kementerian Lingkungan Hidup;
• Bahwa PT Albasi belum pernah melakukan pengukuran kualitas emisi udara, kecuali
ep
hasil pengukuran yang dilakukan pada bulan Agustus 2007 yang hasilnya masih
k
si
• Bahwa PT Albasi memiliki empat cerobong, hanya ada dua cerobong yang dilengkapi
alat/sarana pengukuran kualitas udara, sedangkan yang dua cerobong belum;
ne
ng
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari juga menghasilkan limbah B3 yaitu oli bekas
sebanyak 100 liter per bulan yang kemudian dimanfaatkan untuk pelumasan mesin-
do
gu
mesin dan sludge IPAL basal sebanyak 20 kg per 3 bulan yang dibakar di-boiler;
• Bahwa untuk pemanfaatan limbah B3, izin pemanfaatannya baru diajukan ke
In
A
lik
ub
Januari 2010 perihal perintah melakukan tindakan tertentu yang harus diselesaikan
paling lambat tiga bulan sejak tanggal dikeluarkan tersebut;
ka
perihal perintah melakukan tindakan tertentu yang harus diselesaikan paling lambat
R
• Bahwa terhadap surat tersebut yang dilakukan PT Albasi Priangan Lestari adalah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
45Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• memasang alat ukur debet air limbah dari IPAL ke kolam penampungan;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• melakukan pemeriksaan parameter baku mutu limbah cair ke Balai Besar Bahan
a
Barang Teknik di Bandung;
si
• melengkapi dua buah cerobong boiler dengan sarana pengukur kualitas udara;
ne
ng
• melakukan pengukuran emisi dari cerobong omnical 2-2,5 ton, cerobong 1-10 ton,
cerobong boiler 3 ton, cerobong boiler Hamada 3 ton dan hasilnya telah dilaporkan
do
gukepada Walikota Banjar melalui Kantor BLH Banjar dan revisi dokumen UKL dan
UPL yang masih dalam proses bekerja sama dengan Universitas Siliwangi
Tasikmalaya;
In
A
• mengajukan surat permohonan izin pemanfaatan serat IPAL ke Kantor Kementerian
Lingkungan Hidup;
ah
lik
• Bahwa perintah sebagaimana termuat dalam surat tersebut belum sepenuhnya
dilaksanakan, karena menurut Direktur Utama, terkendala masalah waktu, birokrasi
am
ub
dan biaya yang terlalu besar;
• Bahwa pada tanggal 24 Nopember 2010 dan tanggal 14 Juni 2011, Tim Kementerian
ep
Lingkungan Hidup pernah melakukan pemeriksaan di PT Albasi Priangan Lestari;
k
R
Nopember 2010, adalah :
si
1 Tim melakukan pemeriksaan dokumen UKL dan UPL yang belum direvisi;
ne
ng
2 Memantau cerobong
3 Pemotretan lokasi IPAL
4 Pengambilan sampel air limbah dari outlet IPAL
do
gu
lik
Limbah (IPAL)
2 Outlet IPAL belum dilengkapi dengan alat ukur debit (flow meter)
m
ub
limbah padat yang berupa serbuk kayu dari IPAL, pemotretan lokasi IPAL dan
ep
antara Penuntut Umum dan terdakwa I/Penasehat Hukum para terdakwa dengan segala
es
M
argumentasinya masing-masing sebagaimana terurai dalam tuntutan atau repliknya dan pleidoi
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
adalah suatu hal yang wajar meskipun terhadap perkara yang sama yang juga fakta-faktanya
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang juga tentu sama, namun hal ini dapat saja terjadi karena adanya perbedaan kepentingan di
a
dalamnya, dimana Penuntut Umum bertindak untuk kepentingan publik, sedangkan terdakwa
si
I/Penasehat Hukum para terdakwa untuk kepentingan subyektif kepentingan pribadi para
terdakwa, sedangkan Majelis Hakim dalam perbedaan kepentingan tersebut harus sampai pada
ne
ng
pengambilan keputusan yang konkret terhadap perbedaan persepsi tersebut dengan asas
Impartial dengan mengacu pula pada aspek sosiologis dan filosofis hukum;
do
gu
Menimbang, bahwa terhadap perbedaan persepsi antara Penuntut Umum dengan
terdakwa I/Penasehat Hukum para terdakwa tersebut, Majelis Hakim akan mengambil suatu
In
A
keputusan yang nantinya akan tercermin pada saat mempertimbangkan satu persatu tentang
unsur-unsur dari pasal yang didakwakan oleh Penuntut Umum dalam Surat Dakwaannya
ah
dihubungkan dengan alat bukti yang diajukan ke depan persidangan dan fakta-fakta yang
lik
muncul, dengan demikian Majelis Hakim dapat menentukan apakah para terdakwa dapat
dinyatakan bersalah atau tidak menurut ketentuan hukum;
am
ub
Menimbang, bahwa seseorang dapat dinyatakan telah terbukti secara sah dan
meyakinkan melakukan suatu tindak pidana yang didakwakan kepadanya manakala seluruh
ep
k
unsur-unsur dari ketentuan pidana yang didakwakan kepadanya telah terbukti secara sah dan
meyakinkan dalam perbuatannya di persidangan. Oleh karena itulah kini dipertimbangkan,
ah
R
apakah dengan fakta-fakta hukum tersebut di atas, para terdakwa sudah dapat dinyatakan telah
si
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sesuai dengan pasal-
ne
ng
do
gu
Bahwa untuk terdakwa I, Penuntut Umum mendakwa terdakwa melanggar pasal 100
ayat (1) dan (2) jo pasal 116 ayat (1) huruf b Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang
In
A
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, sedangkan untuk terdakwa II, Penuntut
Umum mendakwa terdakwa melanggar pasal 100 ayat (1) dan (2) jo pasal 116 ayat (1) huruf a
ah
lik
ub
tersebut, Majelis menilai kedua dakwaan yang dikenakan masing-masing kepada para
ep
terdakwa tersebut pada pokoknya adalah sama. Perbedaannya hanya terletak pada subyek
ah
hukum pelaku tindak pidana yang harus mempertanggungjawabkan perbuatan pidana yang
R
dilakukannya;
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
47Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Menimbang, bahwa karena itu dalam mempertimbangkan dakwaan Penuntut Umum
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tersebut, Majelis akan mempertimbangkannya secara sekaligus, dengan perbedaan hanya pada
a
pertimbangan mengenai subyek hukum pelaku tindak pidana;
si
Menimbang, bahwa pada dasarnya para terdakwa didakwa oleh Penuntut Umum
dengan dakwaan tunggal, yaitu melanggar pasal 100 ayat (1) dan (2) jo pasal 116 ayat (1)
ne
ng
huruf a dan b Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
do
gu
Menimbang, bahwa untuk lebih lanjut mempertimbangkan dakwaan tersebut, terlebih
dahulu Majelis akan mempertimbangkan ketentuan pasal 100 ayat (2) jo pasal 116 ayat (1)
In
A
huruf a dan b Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
ah
Menimbang, bahwa unsur-unsur yang terkandung di dalam pasal 100 ayat (2) jo pasal
lik
116 ayat (1) huruf a dan b Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah :
am
ub
1 Setiap orang yang menunjuk pada badan usaha dan/atau orang yang memberi perintah
untuk melakukan tindak pidana atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan,
ep
k
tanpa memperhatikan tindak pidana tersebut dilakukan secara sendiri atau bersama-
sama
ah
R
2 Tidak dipatuhinya sanksi administratif yang dijatuhkan atau melakukan pelanggaran
si
baku mutu limbah, baku mutu emisi atau baku mutu gangguan lebih dari satu kali
ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap unsur “setiap orang yang menunjuk pada badan usaha
dan/atau orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak pidana atau orang yang
do
bertindak sebagai pemimpin kegiatan tanpa memperhatikan tindak pidana tersebut
gu
melakukan tindak pidana yang dihadapkan Penuntut Umum dan dapat dimintakan
pertanggungjawabannya secara hukum pidana. Dalam ajaran hukum, subyek hukum itu terdiri
ah
lik
dari natuurlijk persoon dan rechts person atau dengan kata lain subyek hukum itu terdiri dari
orang yang diartikan secara biologis dan orang yang diartikan sebagai badan hukum;
m
ub
Menimbang, bahwa pasal 1 angka 32 UUPPLH mengartikan setiap orang sebagai orang
perseorangan atau badan usaha baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan
ka
ep
hukum. Ketentuan pasal 1 angka 32 UUPPLH ini jika dikaitkan dengan pasal 116 UUPPLH,
maka yang dimaksud unsur setiap orang ini, tiada lain adalah badan usaha dan/atau orang yang
ah
memberi perintah untuk melakukan tindak pidana tersebut atau orang yang bertindak sebagai
R
es
pemimpin kegiatan dalam tindak pidana tersebut, sebagaimana dimaksud pasal 116 UUPPLH;
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa badan usaha yang dihadapkan oleh Penuntut Umum adalah badan usaha
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
berbadan hukum yaitu PT Albasi Priangan Lestari, yang di persidangan diwakili oleh sdr. Iwan
a
Irawan Yohan (Direktur Umum);
si
Bahwa karena UUPPLH menganut pendirian korporasi (badan usaha) dapat dibebani
pertanggungjawaban pidana, maka PT Albasi Priangan Lestari sebagai korporasi dapat
ne
ng
dibebani pertanggungjawaban pidana;
Bahwa selanjutnya meskipun korporasi in casu PT Albasi Priangan Lestari dapat
do
gu
dibebani pertanggungjawaban pidana, akan tetapi oleh karena korporasi tidak memiliki tubuh
jasmani, maka korporasi hanya dapat bertindak melalui mereka yang dipekerjakan oleh suatu
In
A
korporasi atau bertindak sebagai kuasa dari korporasi tersebut. Atau dengan kata lain orang
yang merupakan bagian dari perusahaan dapat ditarik sebagai pelaku mewakili perusahaan;
ah
Bahwa yang selanjutnya menjadi permasalahan adalah siapakah yang harus bertindak
lik
mewakili PT Albasi Priangan Lestari?
am
ub
Menimbang, bahwa mengenai badan usaha sebagai subyek hukum pidana lingkungan,
ahli Prof. Dr. Alvin Syahrin, SH, MS memberikan pendapat sebagai berikut :
ep
• Tindak pidana lingkungan dapat dilakukan oleh badan usaha. penyebutan badan usaha
k
menunjukkan bahwa subyek hukum pidana lingkungan adalah badan hukum dan
ah
si
• Pertanggungjawaban pidana badan hukum dan organisasi lain bukan berbentuk badan
ne
ng
hukum yang diakui sebagai subyek hukum, sanksi atau tindakan tertentu dikenakan
kepada :
• Badan hukum atau organisasi lain yang bukan badan hukum
do
gu
• Gabungan antara badan usaha dengan pemberi perintah atau pemimpin dalam
melakukan tindak pidana;
ah
lik
ub
menyebutkan “Direksi mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan (ayat 1)”
ep
dan pada ayat (2) disebutkan bahwa dalam hal anggota direksi terdiri lebih dari satu orang,
ah
yang berwenang mewakili perseroan adalah setiap anggota direksi, kecuali ditentukan lain
R
dalam anggaran dasar. Ketentuan pasal tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam pasal 11 ayat (1)
es
M
Anggaran Dasar PT Alba Parahyangan (sekarang bernama PT Albasi Priangan Lestari) No. 3
ng
tanggal 16 Desember 1985 menyebutkan para anggota direksi, baik bersama-sama maupun
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
49Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
masing-masing mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan, dan pada pasal 11 ayat (3)
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Perubahan Anggaran Dasar No. 11 Tanggal 5 Oktober 1998 berbunyi “Direksi berhak
a
mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala
si
kejadian”;
Bahwa berdasarkan ketentuan diatas dapat disimpulkan bahwa segala tindakan hukum
ne
ng
yang dilakukan oleh perusahaan, maka yang dibebani pertanggungjawabannya adalah Direksi;
Bahwa dengan demikian segala tindakan hukum yang dilakukan oleh PT Albasi
do
gu
Priangan Lestari, maka pertanggungjawabannya dibebankan pada direksi atau dengan kata lain
walaupun korporasi in casu PT Albasi Priangan Lestari sebagai pelaku tindak pidana, tetapi
In
A
para direksi PT Albasi Priangan Lestari yang harus memikul pertanggungjawaban pidananya,
karena setiap tindakan hukum para direksi di perusahaan adalah untuk dan atas nama
ah
perusahaan;
lik
Menimbang, bahwa dari fakta-fakta diatas Majelis dapat menyimpulkan bahwa karena
PT Albasi Priangan Lestari terdiri dari lebih dari satu orang direksi, sehingga masing-masing
am
ub
direksi PT Albasi Priangan Lestari berwenang mewakili perseoran, maka dihadapkannya sdr.
Iwan Irawan Yohan, Direktur Umum PT Albasi Priangan Lestari untuk mewakili PT Albasi
ep
k
R
terdakwa dalam perkara ini, dengan identitas yang dibenarkan di persidangan;
si
Bahwa dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Albasi Parahyangan No. 11 tanggal
ne
ng
5 Oktober 1998 dan Akta Risalah Rapat PT Albasi Parahyangan No. 21 tanggal 15 Pebruari
2007 menunjukkan bahwa terdakwa I adalah Direktur Utama PT Albasi Priangan Lestari.
Berdasarkan akta-akta tersebut dikaitkan dengan pasal 116 ayat (1) UUPPLH, maka dapat
do
gu
dikatakan bahwa terdakwa I adalah orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak
pidana atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak pidana tersebut.
In
A
Atau dengan kata lain, dihadapkannya terdakwa I sebagai terdakwa dalam perkara ini adalah
karena kedudukannya sebagai Direktur Utama PT Albasi Priangan Lestari, yang mempunyai
ah
lik
kapasitas memberi perintah atau orang uang bertindak sebagai pemimpin kegiatan;
Menimbang, bahwa tindak pidana dimaksud dalam perkara ini adalah tindak pidana
m
ub
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai unsur “tidak dipatuhinya sanksi administratif
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang dijatuhkan atau melakukan pelanggaran baku mutu limbah, baku mutu emisi atau baku
a
mutu gangguan lebih dari satu kali” dipertimbangkan berikut ini :
si
Menimbang, bahwa di dalam unsur kedua ini mengandung dua kualifikasi yang
sifatnya alternatif yaitu tidak dipatuhinya sanksi administratif yang dijatuhkan atas
ne
ng
pelanggaran baku mutu limbah, baku mutu emisi atau baku mutu gangguan atau melakukan
pelanggaran lebih dari satu kali. Apabila salah satu kualifikasi terpenuhi maka dengan
do
gu
sendirinya unsur kedua ini terbukti;
Menimbang, bahwa terhadap delik-delik formal tertentu berupa pelanggaran baku
In
A
mutu air limbah, emisi dan gangguan, Undang-Undang No. 23 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH) menganut azas ultimum
ah
remedium, yaitu pemidanaan adalah upaya terakhir yang dapat dikenakan terhadap pelaku
lik
tindak pidana lingkungan hidup. Hal ini dipertegas dalam Penjelasan Umum angka 6
UUPPLH yang menyebutkan “...Penegakan hukum lingkungan tetap memperhatikan azas
am
ub
ultimum remedium yang mewajibkan penerapan penegakan hukum pidana sebagai upaya
terakhir setelah penerapan penegakan hukum administrasi dianggap tidak berhasil. Namun
ep
k
penerapan azas ultimum remedium ini hanya berlaku bagi tindak pidana formil tertentu, yaitu
pemidanaan terhadap pelanggaran baku mutu air limbah, emisi dan gangguan;
ah
R
Menimbang, bahwa dari penjelasan umum tersebut dapat diketahui bahwa terhadap
si
pelanggaran baku mutu air limbah, emisi dan gangguan (sebagaimana dimaksud pasal 100 ayat
ne
ng
(1) UUPPLH), diupayakan terlebih dahulu dengan penjatuhan sanksi administrasi terhadap
pelanggarnya. Ketika sanksi administrasi tidak efektif atau tidak membuahkan hasil, barulah
pemidanaan dapat dikenakan;
do
gu
Menimbang, bahwa ketentuan mengenai sanksi administratif diatur dalam pasal 76 s/d
pasal 83 UUPPLH;
In
A
lik
ub
b Paksaan pemerintah
ep
Menimbang, bahwa dalam penjelasan pasal 20 ayat (2) huruf UUPPLH disebutkan
ng
bahwa yang dimaksud baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar polutan yang
on
ditenggang untuk dimasukkan ke media air. Pada huruf e disebutkan bahwa yang dimaksud
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
51Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
baku mutu emisi adalah ukuran batas atau kadar polutan yang ditenggang untuk dimasukkan ke
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
media udara. Sedangkan baku mutu gangguan adalah ukuran batas unsur pencemar yang
a
ditenggang keberadaannya yang meliputi unsur getaran, kebisingan dan kebauan;
si
Menimbang, bahwa selanjutnya bagaimana menentukan baku mutu air limbah, emisi
dan gangguan tersebut agar tidak terjadi pelanggaran;
ne
ng
Menimbang, bahwa pasal 1 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. EP-51/
MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri tanggal 23 Oktober
do
gu
1995 menegaskan bahwa baku mutu limbah cair industri adalah batas maksimum limbah cair
yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan. Sedangkan limbah cair adalah limbah dalam
In
A
wujud cair yang dihasilkan kegiatan industri yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat
menurunkan kualitas lingkungan. Dan debit maksimum adalah debit tertinggi yang masih
ah
lik
Menimbang, bahwa di dalam Lampiran A.XIII dan Lampiran B.XIII Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. EP-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah
am
ub
Cair Bagi Kegiatan Industri tanggal 23 Oktober 1995, baku mutu limbah cair untuk industri
kayu lapis ditentukan sebagai berikut :
ep
k
si
COD 250 0,70 kg/m3
TSS 100 0,28 kg/m3
ne
ng
do
gu
Dengan catatan :
In
A
1 Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan dalam
miligram parameter per liter air limbah
ah
lik
2 Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan
dalam kg atau gram parameter per ton m3 produk kayu lapis
m
4 2,8 m3 air limbah per m3 produk = 10 m3 air limbah per 3,6 m3 produk dengan
ka
produk)
R
BOD5 75 22,5
es
ng
TSS 50 15
Fenol 0,25 0,08
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Phputusan.mahkamahagung.go.id
6,0 – 9,0
hk
Debit limbah maksimum 0,30 m3 per m3 produk kayu lapis
a
R
si
Dengan catatan :
ne
ng
1 Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan dalam
miligram parameter per liter air limbah
2 Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan
do
gu dalam gram parameterper m3 produk kayu lapis
3 1000 m3 produk = 3,6 m3 produk dengan ketebalan 3,6 milimeter
In
A
Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai penentuan lokasi pengambilan sampel
limbah cairnya, Standar Nasional Indonesia tentang Air dan Air Limbah SNI.6989.59:2008
ah
lik
menentukan sebagai berikut :
• Bahwa untuk keperluan evaluasi efisiensi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
am
ub
contoh diambil pada lokasi sebelum dan setelah IPAL dengan memperhatikan waktu
tinggal (waktu retensi)
• Bahwa titik lokasi pengambilan contoh pada inlet adalah :
ep
k
1 Dilakukan pada titik pada aliran bertubulensi tinggi agar terjadi pencampuran dengan
ah
baik, yaitu pada titik dimana limbah mengalir pada akhir proses produksi menuju ke
R
si
IPAL
2 Apabila tempat tidak memungkinkan pengambilan contoh maka dapat ditentukan
ne
ng
do
gu
outlet dilakukan pada lokasi setelah IPAL atau titik dimana air limbah yang mengalir
sebelum memasuki badan air penerima (sungai)
In
• Bahwa untuk keperluan pengendalian pencemaran air, contoh diambil pada tiga lokasi :
A
3 Pada perairan penerima setelah bercampur dengan air limbah (downstream) namun
belum tercampur atau menerima limbah cair lainnya
m
ub
Menimbang, bahwa yang harus dibuktikan adalah apakah para terdakwa telah
ka
melanggar baku mutu air limbah, emisi dan gangguan dalam memproduksi bare core, block
ep
pengolahan kayu lapis dengan produksi bare core, block board dan fancy block board,
M
ng
berbahan baku kayu alba, face back (block board) dan veneer (kayu red oak) yang
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
53Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
diimpor dari USA dan bahan penolong berupa lem putih (PVAC), resin, hardener dan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tepung;
a
• Bahwa produksi PT Albasi Priangan Lestari menggunakan bahan bakar kayu sisa dan
si
listrik dari PLN. Pemakaian air untuk boiler sebanyak + 3 m3 per hari dan untuk
pencucian mesin + 30 liter/minggu;
ne
ng
• Bahwa atas proses produksi yang dilakukan PT Albasi Priangan Lestari menghasilkan
limbah berupa sisa-sisa kayu dari proses rotari, bare core dan fancy serbuk kayu yang
do
gudihancurkan dengan mesin custer, kemudian dipakai untuk bahan bakar dan limbah
dari proses blockboard pada waktu pencucian mesin yang menghasilkan limbah cair
In
A
dan serbuk yang dimasukkan ke IPAL;
• Bahwa untuk potongan kayu yang dicuster untuk dimasukkan ke boiler sebagai bahan
ah
lik
bakar sebanyak + 250 m3;
• Bahwa untuk limbah cair dari proses blockboard dan proses fancy menghasilkan air
am
ub
limbah sebanyak + 100 liter per minggu;
• Bahwa untuk limbah kulit kayu yang berasal dari proses rotari sebanyak + 2 m3/hari
yang dibakar di lokasi lahan sebelah timur milik perusahaan;
ep
k
• Bahwa perusahaan juga menghasilkan oli bekas sebanyak + 1 drum (200 liter)/bulan
ah
si
• Bahwa limbah sludge IPAL sebanyak + 4 karung/minggu dengan jumlah + 30kg/
minggu;
ne
ng
do
gu
• Untuk limbah potongan kayu yang dicuster untuk dimasukkan ke boiler sebagai bahan
bakar sebanyak + 250 m3;
In
A
• Untuk limbah cair dari proses blockboard dan fancy menghasilkan air limbah sebanyak
+ 100 liter/minggu;
ah
lik
• Untuk limbah kulit kayu yang berasal dari proses rotari sebanyak + 2 m3/hari yang
dibakar di lokasi lahan sebelah timur milik perusahaan;
m
ub
• Oli bekas sebanyak1 drum (200 liter)/bulan dipakai kembali untuk pelicin mesin;
dijemur sampai kering pada tempat terbuka dan kemudian dibakar di boiler sebagai
ep
bahan bakar;
ah
• Bahwa limbah yang dihasilkan atas produksi kayu lapis PT Albasi Priangan Lestari
R
berupa limbah glue yang berbentuk cair dari hasil pencucian mesin glue dan limbah oli
es
M
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa bagi perusahaan yang menghasilkan limbah cair diwajibkan membuat IPAL
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
untuk pengolahan limbah cairnya agar dalam proses akhir limbah tersebut sudah
a
menjadi aman bisa dipakai;
si
• Bahwa limbah glue yang berbentuk cair dari hasil pencucian mesin glue dikelola di
ne
ng
IPAL yang menghasilkan serat IPAL dan serat IPAl dipergunakan lagi untuk bahan
bakar boiler. Sedangkan limbah oli bekas dipakai habis untuk pelumas rantai mesin;
• Bahwa sebetulnya sejak tahun 2007-2008 PT Albasi Priangan Lestari telah
do
gumembangun IPAL dan bak IPAL yang dimiliki PT Albasi sedalam + 2 meter, akan
tetapi pada waktu itu IPAL yang ada belum sesuai dengan ketentuan;
In
A
• Bahwa proses pengolahan limbah di PT Albasi Priangan Lestari saat ini setelah
dilakukan pemeriksaan oleh Tim KLH pad atahun 2009 s/d 2011, dimana PT Albasi
ah
lik
yang dalam produksinya menggunakan bahan penolong lem yang menghasilkan
limbah cair telah diproses sesuai ketentuan, dimana limbah cair dialirkan ke bak
am
ub
penampungan (Instalasi pengolahan Air Limbah/IPAL) yang kemudian diproses diberi
kapur, arang batok dan pasir lalu diendapkan selama dua minggu dan setelah itu air
yang sudah diproses dialirkan ke bak penampungan terakhir yang di dalamnya berisi
ep
k
ikan;
ah
• Bahwa bak/kolam pengolahan limbah di PT Albasi Priangan Lestari ada tiga yaitu
R
si
kolam 1, kolam 2 dan kolam 3 termasuk dalam kolam pengolahan limbah dan kolam
terakhir adalah kolam penampungan yang airnya sudah selesai diproses dan sudah
ne
ng
bersih;
Menimbang, bahwa dari fakta-fakta tersebut telah terlihat bahwa terdakwa II (PT
do
gu
Albasi Priangan Lestari) adalah perusahaan industri kayu lapis yang menghasilkan limbah cair
dan antara tahun 2007 – 2008, terdakwa II telah membangun IPAL dan bak IPAL untuk
In
A
berikut :
lik
ub
Albasi Priangan Lestari dalam rangka pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket)
ep
• Bahwa yang dilakukan tim ketika itu adalah melakukan pertemuan dengan
R
Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan boiler, melakukan pengambilan sampel air limbah
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
55Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa hal-hal yang ditemukan dalam pemantauan tanggal 4 Desember 2009 ke PT
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Albasi Priangan Lestari, adalah :
a
• PT Albasi Parahiyangan telah berganti nama menjadi PT Albasi Priangan Lestari;
si
• Bahwa limbah yang dihasilkan berupa limbah cair yang dihasilkan dari pencucian
ne
ng
mesin glue spreader;
• Bahwa pengujian kualitas air limbah atau pengukuran debet air belum pernah
dilakukan;
do
•
guBahwa PT Albasi belum pernah melaporkan hasil pengujian kualitas iar limbah ke
Badan Lingkungan Hidup Kota Banjar atau BLHD Propinsi Jawa Barat, maupun ke
In
A
Kementerian Lingkungan Hidup;
• Bahwa PT Albasi belum pernah melakukan pengukuran kualitas emisi udara, kecuali
ah
lik
hasil pengukuran yang dilakukan pada bulan Agustus 2007 yang hasilnya masih
dibawah baku mutu yang dikehendaki SK Gubernur Jawa Barat No.60.31/SK/694-
am
ub
BKPMD/1982 tentang pengendalian pencemaran udara;
• Bahwa PT Albasi memiliki empat cerobong, hanya ada dua cerobong yang dilengkapi
ep
alat/sarana pengukuran kualitas udara, sedangkan yang dua cerobong belum;
k
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari juga menghasilkan limbah B3 yaitu oli bekas
ah
sebanyak 100 liter per bulan yang kemudian dimanfaatkan untuk pelumasan mesin-
R
si
mesin dan sludge IPAL basal sebanyak 20 kg per 3 bulan yang dibakar di-boiler;
• Bahwa untuk pemanfaatan limbah B3, izin pemanfaatannya baru diajukan ke
ne
ng
do
gu
Januari 2010 perihal perintah melakukan tindakan tertentu yang harus diselesaikan
paling lambat tiga bulan sejak tanggal dikeluarkan tersebut;
ah
lik
ub
perihal perintah melakukan tindakan tertentu yang harus diselesaikan paling lambat
tiga bulan sejak tanggal dikeluarkan;
ka
• Bahwa terhadap surat tersebut yang dilakukan PT Albasi Priangan Lestari adalah
ep
• memasang alat ukur debet air limbah dari IPAL ke kolam penampungan;
R
es
• melakukan pemeriksaan parameter baku mutu limbah cair ke Balai Besar Bahan
M
ng
• melengkapi dua buah cerobong boiler dengan sarana pengukur kualitas udara;
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• melakukan pengukuran emisi dari cerobong omnical 2-2,5 ton, cerobong 1-10 ton,
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
cerobong boiler 3 ton, cerobong boiler Hamada 3 ton dan hasilnya telah dilaporkan
a
kepada Walikota Banjar melalui Kantor BLH Banjar dan revisi dokumen UKL dan
si
UPL yang masih dalam proses bekerja sama dengan Universitas Siliwangi
Tasikmalaya;
ne
ng
• mengajukan surat permohonan izin pemanfaatan serat IPAL ke Kantor Kementerian
Lingkungan Hidup;
do
•
guBahwa perintah sebagaimana termuat dalam surat tersebut belum sepenuhnya
dilaksanakan, karena menurut Direktur Utama, terkendala masalah waktu, birokrasi
In
A
dan biaya yang terlalu besar;
• Bahwa pada tanggal 24 Nopember 2010 dan tanggal 14 Juni 2011, Tim Kementerian
ah
lik
Lingkungan Hidup pernah melakukan pemeriksaan di PT Albasi Priangan Lestari;
• Bahwa pemeriksaan yang dilakukan Tim Kementerian Lingkungan Hidup tanggal 24
am
ub
Nopember 2010, adalah :
1 Tim melakukan pemeriksaan dokumen UKL dan UPL yang belum direvisi;
ep
2 Memantau cerobong
k
si
5 Penandatanganan berita acara pengambilan sampel air, penyitaan dan
penyegelan
ne
ng
do
gu
Limbah (IPAL)
2 Outlet IPAL belum dilengkapi dengan alat ukur debit (flow meter)
In
A
lik
limbah padat yang berupa serbuk kayu dari IPAL, pemotretan lokasi IPAL dan
penandatanganan berita acara pengambilan sampel IPAl, penyitaan dan penyegelan;
Menimbang, bahwa dari tiga kali pemantauan Tim KLH yang dilakukan pada terdakwa
m
ub
II. PT Albasi Priangan Lestari, Tim KLH melakukan pengambilan sampel air limbah;
ka
Bahwa dari keterangan saksi Edy Sugiarto, Agus Mahrom, saksi Somantri, saksi
ep
Ruhata, saksi Tusiman, dan saksi Suwarti yang diperkuat dengan Berita Acara Penyerahan
ah
sampel barang bukti limbah diperoleh fakta bahwa pengambilan sampel air limbah pada
R
pemantauan tanggal 4 Desember 2009 dan 14 Juni 2011, sampel air limbah diambil dari
es
IPAL, sedangkan pengambilan sampel air limbah pada pemantauan tanggal 24 Nopember
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
57Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Menimbang, bahwa terhadap sampel air limbah yang diambil oleh Tim KLH tersebut
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dari IPAL, Majelis tidak akan mempertimbangkannya, karena sesuai Standar Nasional
a
Indonesia tentang Air dan Air Limbah SNI.6989.59:2008 mengenai penentuan lokasi
si
pengambilan sampel air limbah, bahwa sampel air limbah diambil di outlet IPAL dan bukan
IPAL-nya sendiri. Karena apabila sampel air limbah diambil dari IPAL, tentunya akan
ne
ng
melebihi ambang batas baku mutu air limbah yang diperbolehkan;
Menimbang, bahwa hal ini sebagaimana diuraikan oleh ahli Ir. Eddy Purwanto M.
do
Bakri
gu di persidangan, dimana ahli menyatakan bahwa prosedur pengambilan sampel air
limbah harus dari titik outlet kalau ada outletnya. Tetapi kalau setelah outlet ada kolam
In
A
penampungan lain, maka sampel diambil dari tempat atau kolam yang terakhir;
Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai sampel air limbah yang diambil Tim KLH
ah
dari outlet IPAl pada tanggal 15 Desember 2010, Majelis mempertimbangkannya sebagai
lik
berikut :
Bahwa hasil analisa laboratorium atas sampel air limbah tersebut adalah mengandung
am
ub
NH2 sebanyak 265,8 mg/L sedangkan ambang batasnya antara 1-5,0 mg/L, BOD5 sebanyak
975 mg/L dengan ambang batas 50-159 mg/L dan COD sebanyak 3059 mg/L dengan ambang
ep
k
R
industri kayu lapis oleh terdakwa II tersebut telah melampaui ketentuan yang digariskan
si
dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-51/MENLH/10/1995 pada
ne
ng
Lampiran A.XIII dan Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 6 Tahun 1999 tentang Baku Mutu
Limbah Cair bagi Kegiatan Industri di Jawa Barat pada LampiranII.13, karena dari parameter
limbah tersebut, hasil pengukurannya lebih dari 500% dari ambang batas yang diperbolehkan;
do
gu
Bahwa menurut Majelis, hasil analisa laboratorium atas sampel air limbah yang diambil
dari outlet IPAL tersebut namun masih melebihi ambang batas yang diperbolehkan, karena
In
A
filter yang digunakan sebagai penyaring air limbah sebelum masuk outlet IPAL ketika sampel
air limbah diambil, belum sempurna. Hal ini sangat berbeda apabila sampel air limbah
ah
lik
diambil dari outlet IPAl sekarang, karena dari fakta yang ditemukan Majelis dalam
pemeriksaan langsung ke PT Albasi Priangan Lestari, terutama dalam memeriksa IPAL dan
m
ub
outlet IPAL, Majelis memperoleh penjelasan dari saksi Somantri mengenai proses pengolahan
air limbah, sebagai berikut :
ka
• Glue spreader merupakan mesin pencuci yang menghasilkan air limbah cair
ep
• Air limbah yang dihasilkan Glue Spreader dialirkan melalui selokan/saluran air
ah
• Selanjutnya dengan menggunakan pompa penyedot air limbah, melalui pipa saluran air
es
M
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Dari bak penampungan tahap I (bak IPAL), air limbah disalurkan juga pada dua buah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bak pengolahan limbah lalu mulai diproses dengan diberi pasir aktif, kapur, carbon
a
aktif dan PAC (cairan kimia) serta kaporit agar air limbah yang ada dalam bak IPAL
si
menjadi bening dan lebih baik sesuai dengan baku mutu air limbah. Setelah itu air
limbah yang sudah berwarna bening dimasukkan ke dalam outlet IPAL;
ne
ng
• Dari bak outlet, air disedot menggunakan pompa penyedot dan dimasukkan ke dalam
dua buah turn;
do
•
guDari bak turn kemudian air limbah dialirkan kembali dan dimasukkan ke dalam bak
proses dengan diberi kapur sirih dan PAC agar mengendap dan mengapung.
In
A
Selanjutnya air limbah yang sudah bersih disalurkan ke kolam penampungan akhir;
Menimbang, bahwa sehingga dengan mendasarkan pada Standar Nasional Indonesia
ah
lik
tentang Air dan Air Limbah SNI.6989.59:2008 mengenai penentuan lokasi pengambilan
sampel air limbah dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-51/
am
ub
MENLH/10/1995 pada Lampiran A.XIII sebagaiman terurai diatas, dimana pada tahun 2010
telah ada sampel air limbah yang diambil dari outlet IPAL PT Albasi Priangan Lestari, akan
tetapi karena IPAL yang ada di PT Albasi Priangan Lestari pada tahun 2010 tersebut belum
ep
k
memenuhi SNI Tahun 2008, maka tetap saja akan mendapatkan hasil yang melebihi ambang
ah
batas baku mutu limbah cair yang diperbolehkan. Dengan demikian terbukti telah terjadi
R
si
pelanggaran baku mutu air limbah oleh PT Albasi Priangan Lestari;
Menimbang, bahwa oleh karena pelanggaran baku mutu air limbah telah terbukti,
ne
ng
Majelis tidak akan mempertimbangkan tentang baku mutu emisi dan baku mutu gangguan;
Menimbang, bahwa selanjutnya atas pelanggaran yang dilakukan PT Albasi Priangan
do
gu
Lestari tersebut, apakah telah ada sanksi administratif yang dikenakan kepadanya atau apakah
telah ada pelanggaran lebih dari dua kali;
Menimbang, bahwa fakta-fakta yang terungkap di persidangan adalah :
In
A
lik
ub
ep
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
59Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• Bahwa limbah yang dihasilkan berupa limbah cair yang dihasilkan dari pencucian
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mesin glue spreader;
a
• Bahwa pengujian kualitas air limbah atau pengukuran debet air belum pernah
si
dilakukan;
ne
•
ng
Bahwa PT Albasi belum pernah melaporkan hasil pengujian kualitas iar limbah ke
Badan Lingkungan Hidup Kota Banjar atau BLHD Propinsi Jawa Barat, maupun ke
Kementerian Lingkungan Hidup;
do
•
guBahwa PT Albasi belum pernah melakukan pengukuran kualitas emisi udara, kecuali
hasil pengukuran yang dilakukan pada bulan Agustus 2007 yang hasilnya masih
In
A
dibawah baku mutu yang dikehendaki SK Gubernur Jawa Barat No.60.31/SK/694-
BKPMD/1982 tentang pengendalian pencemaran udara;
ah
lik
• Bahwa PT Albasi memiliki empat cerobong, hanya ada dua cerobong yang dilengkapi
alat/sarana pengukuran kualitas udara, sedangkan yang dua cerobong belum;
am
ub
• Bahwa PT Albasi Priangan Lestari juga menghasilkan limbah B3 yaitu oli bekas
sebanyak 100 liter per bulan yang kemudian dimanfaatkan untuk pelumasan mesin-
mesin dan sludge IPAL basal sebanyak 20 kg per 3 bulan yang dibakar di-boiler;
ep
k
si
• Bahwa hasil temuan Tim KLH ke PT Albasi Priangan Lestari pada tanggal 4
Desember 2009 tersebut, PT Albasi Priangan Lestari menerima peringatan
ne
ng
do
gu
lik
ub
• memasang alat ukur debet air limbah dari IPAL ke kolam penampungan;
ka
•
ep
melakukan pemeriksaan parameter baku mutu limbah cair ke Balai Besar Bahan
Barang Teknik di Bandung;
ah
• melengkapi dua buah cerobong boiler dengan sarana pengukur kualitas udara;
R
es
• melakukan pengukuran emisi dari cerobong omnical 2-2,5 ton, cerobong 1-10 ton,
M
ng
cerobong boiler 3 ton, cerobong boiler Hamada 3 ton dan hasilnya telah dilaporkan
on
kepada Walikota Banjar melalui Kantor BLH Banjar dan revisi dokumen UKL dan
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
UPL yang masih dalam proses bekerja sama dengan Universitas Siliwangi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tasikmalaya;
a
• mengajukan surat permohonan izin pemanfaatan serat IPAL ke Kantor Kementerian
si
Lingkungan Hidup;
•
ne
Bahwa perintah sebagaimana termuat dalam surat tersebut belum sepenuhnya
ng
dilaksanakan, karena menurut Direktur Utama, terkendala masalah waktu, birokrasi
dan biaya yang terlalu besar;
do
•
guBahwa pada tanggal 24 Nopember 2010 dan tanggal 14 Juni 2011, Tim Kementerian
Lingkungan Hidup pernah melakukan pemeriksaan di PT Albasi Priangan Lestari;
In
A
• Bahwa pemeriksaan yang dilakukan Tim Kementerian Lingkungan Hidup tanggal 24
Nopember 2010, adalah :
ah
lik
1 Tim melakukan pemeriksaan dokumen UKL dan UPL yang belum direvisi;
2 Memantau cerobong
am
ub
3 Pemotretan lokasi IPAL
4 Pengambilan sampel air limbah dari outlet IPAL
5 Penandatanganan berita acara pengambilan sampel air, penyitaan dan penyegelan
ep
k
1 Air limbah log pond dari rotary belum disalurkan ke Instalasi Pengolahan Air
R
si
Limbah (IPAL)
2 Outlet IPAL belum dilengkapi dengan alat ukur debit (flow meter)
ne
ng
do
gu
limbah padat yang berupa serbuk kayu dari IPAL, pemotretan lokasi IPAL dan
penandatanganan berita acara pengambilan sampel IPAl, penyitaan dan penyegelan;
In
A
Menimbang, bahwa di persidangan juga ditemukan fakta bahwa atas surat bernomor :
lik
ub
item yang diperintahkan untuk dilaksanakan oleh PT Albasi Priangan Lestari, Majelis
ep
memperoleh fakta bahwa untuk item pertama agar PT Albasi merevisi total dokumen Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya pemantauan Lingkungan (UPL) sesuai kegiatan
ah
Bahwa ahli prof. Dr. Alvi Syahrin menerangkan bahwa perusahaan yang terkena daftar
M
ng
hitam dan adanya perintah melakukan tindakan tertentu oleh perusahaan merupakan sanksi
on
administratif;
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
61Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Menimbang, bahwa pasal 76 ayat (2) UUPPLH menyebutkan salah satu sanksi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
administratif dapat berupa paksaan pemerintah;
a
Bahwa Majelis melihat kedatangan Tim KLH ke PT Albasi Priangan Lestari karena PT
si
Albasi Priangan Lestari yang masih daftar hitam dari hasil pengumuman Propernya yang tidak
ditindaklanjuti, sehingga kemudian dilakukan Pulbaket (Pengumpulan Bahan dan Keterangan)
ne
ng
hingga dikeluarkannya surat bernomor : B-235/Dep.V.2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010
perihal perintah melakukan tindakan tertentu yang harus diselesaikan paling lambat tiga bulan
do
gu
sejak tanggal dikeluarkan tersebut, adalah bentuk paksaan pemerintah sebagai wujud sanksi
administratif yang dikenakan pada PT Albasi Priangan Lestari;
In
A
Menimbang, bahwa sehingga dengan demikian telah terbukti kalau PT Albasi Priangan
Lestari pernah dijatuhi sanksi administratif namun tidak sepenuhnya dipatuhi;
ah
lik
lebih dari dua kali;
Bahwa dari fakta bahwa PT Albasi Priangan Lestari telah dua kali masuk dalam daftar
am
ub
hitam, hingga diterbitkannya surat bernomor : B-235/Dep.V.2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari
2010 perihal perintah melakukan tindakan tertentu yang harus diselesaikan paling lambat tiga
ep
k
bulan sejak tanggal dikeluarkan tersebut, telah membuktikan adanya dua kali pelanggaran
yang dilakukan PT Albasi Priangan Lestari;
ah
R
Menimbang, bahwa pertimbangan-pertimbangan diatas sekaligus membantah pleidoi
si
terdakwa I/Tim Penasehat Hukum para terdakwa;
ne
ng
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur kedua ini pun telah terbukti;
Menimbang, bahwa oleh karena seluruh unsur dalam pasal 100 ayat (2) jo pasal 116
ayat (1) huruf a dan b Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
do
gu
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang unsurnya
adalah
ah
lik
1 Setiap orang yang menunjuk pada badan usaha dan/atau orang yang memberi perintah
untuk melakukan tindak pidana atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan,
m
ub
tanpa memperhatikan tindak pidana tersebut dilakukan secara sendiri atau bersama-
sama
ka
2 Melanggar baku mutu air limbah, baku mutu emisi dan baku mutu gangguan
ep
Menimbang, bahwa sebagaimana telah terurai dalam pertimbangan unsur pasal 100
ah
ayat (2) jo pasal 116 ayat (1) huruf a dan b Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang
R
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, diatas dimana telah dibuktikan bahwa PT
es
M
Albasi Priangan Lestari dengan terdakwa I selaku Direktur Utama yang berwenang memberi
ng
perintah atau pemimpin kegiatan telah melakukan pelanggaran baku mutu air limbah dan
on
kepadanya telah dijatuhkan sanksi administratif namun tidak sepenuhnya dipatuhi serta telah
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
pula ada dua kali pelanggaran yang dilakukan, maka dengan sendirinya unsur-unsur dalam
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pasal 100 ayat (1) jo pasal 116 ayat (1) huruf a dan b Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009
a
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup tidak perlu dipertimbangkan lagi
si
dan telah terbukti;
Menimbang, bahwa dari fakta-fakta yang dipertimbangkan di atas, semua unsur yang
ne
ng
membentuk pasal 100 ayat (1 ) dan (2) jo pasal 116 ayat (1) huruf a dan b Undang-Undang RI
No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang
do
gu
didakwakan kepada para terdakwa telah terpenuhi seluruhnya, oleh karenanya terhadap
dakwaan Penuntut Umum tersebut harus dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan;
In
A
Menimbang, bahwa Majelis tidak menemukan adanya alasan-alasan yang sah yang
dapat menghilangkan pemidanaan juga adanya kemampuan dari para terdakwa untuk
ah
lik
dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan yang kualifikasinya
akan disebutkan dalam amar putusan;
am
ub
Menimbang, bahwa oleh karena dinyatakan bersalah, maka para terdakwa harus
dijatuhi pidana yang setimpal;
ep
k
R
Menimbang, bahwa Hukum Lingkungan dibuat dengan tujuan untuk melindungi
si
lingkungan dan memberi manfaat kepada masyarakat. Dengan kata lain harus ada kepastian
ne
ng
do
gu
harus ditegakkan). Hal ini dimaksudkan agar tercipta ketertiban dalam masyarakat. Misalnya
barang siapa mencemarkan lingkungan maka ia harus dihukum. Ketentuan ini menghendaki
In
A
agar siapapun (tidak peduli jabatannya) apabila melakukan pencemaran lingkungan mak aia
harus dihukum. Ingat baha dihukumnya pencemar disini bukan karena ia mencemarkan (jadi
ah
lik
bukan berdasar sebab akibat), tetapi karena adanya suatu peraturan yang ada terlebih dahulu
yang melarang perbuatan pencemaran tersebut. untuk itulah dikehendaki dalam kepastian
m
ub
pelaksanaan peraturan atau penegakan hukum lingkungan tersebut. Hukum lingkungan dibuat
ep
dengan tujuan untuk melindungi lengkungan dan memberi manfaat kepada masyarakat.
ah
Artinya peraturan tersebut dibuat adalah untuk kepentingan masyarakat, sehingga jangan
R
sampai terjadi bahwa karena dilaksanakannya peraturan tersebut, masyarakat justru menjadi
es
M
resah. Contoh sebuah pabrik konveksi yang mempekerjakan ribuan orang ditutup karena ia
ng
telah mencemarkan lingkungan, hal ini tentu akan menimbulkan keresahan baik terhadap
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am
u b
63Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
masyarakat dunia usaha maupun para pekerjanya. Hukuman yang dijatuhkan harus memberi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
manfaat bagi semua;
a
Menimbang, bahwa dalam penegakan hukum lingkungan, keadilan harus diperhatikan.
si
Namun demikian hukum tidak identik dengan keadilan, karena itu sifatnya umum, mengikat
setiap orang dan menyamaratakan. Bunyi hukum : barang siapa mencemarkan lingkungan
ne
ng
harus dihukum, artinya setiap orang yang mencemarkan lingkungan harus dihukum tanpa
membeda-bedakan kedudukan dan jabatan siapa yang mencemarkan. Tetapi sebaliknya
do
gu
keadilan bersifat subyektif, individualistis dan tidak menyamaratakan. Artinya adil bagi si A
belum tentu adil bagi si B, pencemar yang tidak dimenangkan akan mengatakan bahwa
In
A
keputusan tersebut adil, tetapi hal itu tentu dirasakan tidak adil bagi si korban;
Menimbang, bahwa dari hal-hal yang terurai tersebut dapat disimpulkan bahwa tanpa
ah
kepastian hukum orang tidak tahu apa yang harus diperbuatnya dan akhirnya timbul keresahan.
lik
Tetapi apabila kita terlalu mengejar kepastian hukum, terlalu ketat dalam mentaati peraturan
hukum akibatnya akan menjadi kaku dan akan menimbulkan rasa tidak adil. Undang-undang
am
ub
terasa kejam apabila dilaksanakan secara ketat : lex dura, secta mente skripta (undang-undang
itu kejam, tetapi memang demikianlah bunyinya);
ep
k
Menimbang, bahwa karena itu putusan yang akan dijatuhkan harus berdasarkan hukum
demi untuk menjamin kepastian hukum dan dengan mempertimbangkan rasa keadilan
ah
R
sehingga akan bermanfaat baik bagi yang bersangkutan (pelaku tindak pidana) maupun bagi
si
masyarakat. Namun demikian dalam menjatuhkan putusan, bukan sekedar dipenuhi tidaknya
ne
ng
prosedur tertentu menurut undang-undang, tetapi yang penting justru setelah putusan itu
dijatuhkan, yaitu dapat tidaknya putusan yang akan dijatuhkan itu diterima menurut
persyaratan keadilan (sebagaimana dikutip dari Van Apeldoorn oleh Prof. Dr. Sudikno
do
gu
hukum harus memberikan kepastian, kemanfaatan dan keadilan, tetapi harus disadari pula
bahwa ketiganya tidak bisa berjalan bersama dan seiring, sehingga menurut Majelis antara
ah
lik
ub
MH (saat ini menjabat sebagai KPT Palangkaraya) mengatakan bahwa pada prinsipnya status
ep
fungsi pidana dalam hukum lingkungan tidak lebih sebagai saran alapis terakhir (alternatif)
ah
dimana berbagai perangkat dan sarana-sarana perlindungan lingkungan yang lain lebih
R
lebih didahulukan secara fungsional, sementara bila sarana-sarana tersebut dirasakan belum
ng
mencapai hasil efektif maka hukum pidana kemudian difungsikan. Meskipun demikian,
on
sementara mata rantai lainnya belum memainkan fungsinya secara efektif, pemberlakuan
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
pidana dengan penerapan sanksinya yang tegas harus dilakukan secara adil dan sungguh-
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sungguh;
a
Menimbang, bahwa pendapat diatas menurut Majelis senafas dengan azas ultimum
si
remedium yang dianut UUPPLH, dimana tindak pidana sebagaimana dimaksud pasal 100 ayat
(1) baru dapat dikenakan apabila sanksi administratif yang telah dijatuhkan tidak dipatuhi atau
ne
ng
pelanggaran dilakukan lebih dari satu kali. Dalam penjelasan umum UUPPLH juga
dikatakan ...Penegakan hukum pidana lingkungan tetap memperhatikan azas ultimum
do
gu
remedium yang mewajibkan penerapan penegakan hukum pidana sebagai upaya terakhir
setelah penerapan penegakan hukum administrasi dianggap tidak berhasil;
In
A
Menimbang, bahwa meskipun para terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana
yang didakwakan Penuntu Umum, akan tetapi untuk menyelaraskan tuntutan Penuntut Umum
ah
sebagai penerapan azas ultimum remedium atas kesalahan yang harus dipertanggungjawabkan
lik
para terdakwa dengan kepastian, kemanfaatan dan keadilan, peru kiranya Majelis
mempertimbangkan apakah kesalahan para terdakwa tersebut relatif berat, apakah perbuatan
am
ub
yang dilakukan para terdakwa berdampak begitu besar terhadap makhluk hidup sehingga
menimbulkan keresahan bagi masyarakat khususnya masyarakat di sekitar lingkungan PT
ep
k
Albasi Priangan Lestari, apakah bermanfaat menghukum para terdakwa seberat-beratnya atau
setidak-tidaknya menuruti pendapat Penuntut Umum sebagaimana tuntutannya guna mencapai
ah
R
kepastian hukum. Mengapa tidak dicari jalan keluar lainnya, yang menurut Majelis inilah yang
si
disebut dengan kemanfaatan dalam penegakan hukum lingkungan;
ne
ng
Bahwa dari fakta-fakta yang Majelis temukan selama persidangan, Majelis tidak
memperoleh fakta bahwa permasalahan air limbah PT Albasi Priangan Lestari menimbulkan
keresahan bagi masyarakat sekitar PT Albasi Priangan Lestari, yaitu sebagai dampak negatif
do
gu
kegiatan industri kayu lapis yang dijalankan PT Albasi Priangan Lestari karena membuang air
limbahnya ke kolampenampungan yangberada di lokasi pabrik itu sendiri. Dari keterangan
In
A
saksi Ade Samsudin dan saksi Eris Yulianto, keduanya warga masyarakat yang tinggal di
sekitar lokasi pabrik PT Albasi Priangan Lestari, mereka tidak merasa terganggu dengan
ah
lik
adanya aktifitas pabrik PT Albasi Priangan Lestari, bahkan hampir seluruh warga masyarakat
di Desa Sukamukti Kec. Paratuman Kota Banjar menjadi karyawan PT Albasi Priangan
m
ub
Lestari;
Bahwa ketika Majelis melakukan pemeriksaan langsung dengan mendatangi PT Albasi
ka
Priangan Lestari, Majelis menemukan fakta bahwa instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
ep
sudah ada penambahan tiga buah bakpenampungan pengolahan yang berisi pasir kuarsa dan
ah
Bahwa saksi Somantri, saksi Tursiman, dan saksi Ruhata, yang keempatnya adalah
es
M
karyawan PT Albasi Priangan Lestari, juga para terdakwa sendiri pada pokonya mereka
ng
menerangkan bahwa saat ini jumlah karyawan PT Albasi Priangan Lestari telah mencapai lebih
on
dari 2500 orang yang efektif bekerja. PT Albasi Priangan Lestari juga secara rutin
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am
u b
65Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
memberikan kontribusi kepada masyarakat
putusan.mahkamahagung.go.id berupa bantuan pembangunan masjid,
hk
pembangunan jalan, pengadaan sarana air bersih, pemberian beras setiap bulan kepada
a
masyarakat sekitar dan bekerja sama dengan puskesmas memberikan pelayanan kesehatan
si
gratis (PT Albasi Priangan Lestari telah menjalankan CSR dengan baik);
Bahwa dari fakta-fakta tersebut Majelis melihat mayoritas warga masyarakat sekitar PT
ne
ng
Albasi Priangan Lestari sangat terbantu secara ekonomi dan sosial dengan keberadaan dan
kelangsungan perusahaan tersebut;
do
gu
Bahwa disamping itu PT Albasi Priangan Lestari telah memberikan kontribusi yang
besar karena menghasilkan devisa bagi keuangan negara dari produksinya yang diekspor ke
In
A
China dan Timur Tengah;
Menimbang, bahwa sistem pemidanaan dalam tindak pidana lingkungan hidup pada
ah
lik
berkelanjutannya. Pada esensinya penjatuhan pidan amerupakan sarana represif yaitu
serangkaian pengaturan yang ditujukan untuk mengendalikan peristiwa-peristiwa negatif,
am
ub
supaya pada berikutnya kembali pada keadaan semula, bukan merupakan upaya untuk
membalas dendam terhadap pelaku tindak pidana lingkungan hidup;
ep
k
Menimbang, bahwa untuk itulah dalam mempertimbangkan pidana apakah yang patut
dijatuhkan kepada para terdakwa, khususnya terdakwa I, Majelis senantiasa akan
ah
R
memperhatikan aspek yuridis, aspek sosiologis dan aspek filosofis berkaitan dengan perbuatan
si
terdakwa I tersebut, sehingga cukup beralasan bagi Majelis menjatuhkan pidana, apabila
ne
ng
pidana yang akan dijatuhkan nantinya, untuk waktu yang disyaratkan terdakwa I dapat tidak
menjalankannya;
Bahwa berdasarkan aspek yuridis, pasal 14a ayat (1) KUHP membolehkan bagi
do
gu
terdakwa untuk dalam waktu yang ditentukan tidak menjalankan pidana penjara yang akan
dijatuhkan;
In
A
lik
menimbulkan kerugian bagi pelaku tindak pidana berupa ketidakmampuan untuk melanjutkan
kehidupannya secara produktif di dalam masyarakat. Karena proses sosialisasi narapidana ke
m
ub
dalam masyarakat narapidana yang disebut prisonisasi, cenderung untuk membuat seorang
narapidana menjadi residivis. Begitu pula penjatuhan pidana penjara sangat pendek dapat tidak
ka
bermanfaat, sebab tidak dapat menunjang secara efektif kedudukan pidana pencabutan
ep
kemerdekaan, baik sebagai sarana menjadikan terpidana tidak mampu maupun sebagai sarana
ah
terpidana untuk memperbaiki dirinya dalam masyarakat dan memungkinkan baginya untuk
es
M
melanjutkan kebiasaan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat. (Prof. Dr.
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa hukuman penjara apabila dilihat dari sisi terdakwa kiranya tidak akan membawa
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
manfaat yang lebih baik, tetapi justru akan menimbulkan dampak negatif, oleh karenanya
a
menurut pendapat Majelis terdakwa yang adalah pemimpin dan pengendali perusahaan dengan
si
jumlah karyawan yang sangat banyak + 2500 orang, tentunya akan lebih berguna apabila ia
tetap dapat bekerja dan berada di tengah-tengah karyawannya dalam mengelola PT Albasi
ne
ng
Priangan Lestari daripada apabila terdakwa I berada dalam tahanan, terdakwa tidak dapat lagi
memberikan kontribusi kepada masyarakat;
do
gu
Bahwa secara psikologis, dengan dicap sebagai seorang terpidana telah cukup memberi
tekanan (pressure) bagi terdakwa, karena itu akan lebih adil apabila dalam menjalankan
In
A
hukumannya tersebut terdakwa tidak pula dirampas kemerdekaannya;
Bahwa berdasarkan aspek filosofis, walaupun secara fisikterdakwa tidak menjalani
ah
penahanan, tetapi secara filosofis terdakwa sesungguhnya dalam masa waktu yang disyaratkan
lik
terikat dengan ketentuan harus bertingkah laku yang baik dengan tidak melakukan tindak
pidana lain. Secara kejiwaan, hal ini berarti kebebasan terdakwa berada dalam suatu
am
ub
pembatasan. Mudah-mudahan hal ini akan memberikan schok terapi agar terdakwa lebih
berhati-hati di kemudian hari;
ep
k
Menimbang, bahwa tuntutan Penuntut Umum terhadap terdakwa II. PT Albasi Priangan
Lestari yang menjatuhkan denda kepada PT Albasi Priangan Lestari, menurut Majelis sudah
ah
R
cukup adil, namun mengenai besarnya denda akan ditetapkan lebih lanjut dalam amar putusan;
si
Menimbang, bahwa mengenai tuntutan Penuntut Umum agar PT Albasi Priangan
ne
ng
do
gu
mendatangi langsung serta melihat proses IPAL di PT Albasi Priangan Lestari, Majelis
memperoleh fakta bahwa PT Albasi Priangan Lestari telah membuat IPAL sesuai dengan
In
A
ketentuan yaitu untuk memproses limbah cair dengan mengalirkan ke bak penampungan
(Instalasi pengolahan Air Limbah/IPAL) yang kemudian diproses diberi kapur, arang batok
ah
lik
dan pasir lalu diendapkan selama dua minggu dan setelah itu air yang sudah diproses dialirkan
ke bak penampungan terakhir yang di dalamnya berisi ikan. Bak/kolam pengolahan limbah di
m
ub
PT Albasi Priangan Lestari ada tiga yaitu kolam 1, kolam 2 dan kolam 3 termasuk dalam
kolam pengolahan limbah dan kolam terakhir adalah kolam penampungan yang airnya sudah
ka
memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan {ayat (1)}. Dalam hal izin lingkungan dicabut, izin
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am
u b
67Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Bahwa dengan demikian apabila PT Albasi Priangan Lestari dicabut izin
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
lingkungannya, maka dengan sendirinya isin usaha PT Albasi Priangan Lestari pun dibatalkan.
a
Apabila izin usaha dibatalkan, PT Albasi Priangan Lestari tidak akan dapat beroperasi. Hal ini
si
tentunya akan sangat berdampak bagi keberlangsungan perusahaan itu, terutama bagi
karyawan-karyawan pabrik (notabene warga sekitar PT Albasi Priangan Lestari) yang sangat
ne
ng
menggantungkan hidupnya pada PT Albasi Priangan Lestari;
Bahwa karena itu Majelis tidak sependapat dengan tuntutan Penuntut Umum tersebut,
do
gu
dan tuntutan tersebut harus dikesampingkan;
Menimbang, bahwa mengenai barang bukti akan ditetapkan statusnya dalam amar
In
A
putusan;
Menimbang, bahwa oleh karena dinyatakan terbukti bersalah, maka kepada terdakwa
ah
lik
Menimbang, bahwa sebelum Majelis menjatuhkan putusan, maka terlebih dahulu akan
dipertimbangkan hal-hal berikut :
am
ub
Bahwa selama persidangan, Majelis tidak menemukan adanya hal-hal yang
memberatkan pada diri para terdakwa;
ep
k
R
devisa yang dihasilkannya serta bagi warga masyarakat sekitar perusahaan
si
• Operasional PT Albasi Priangan Lestari tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat
ne
ng
do
gu
Mengingat dan memperhatikan ketentuan pasal 100 ayat (l) dan ayat (2) jo pasal 116
ayat (l) huruf a dan b Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 Tentang
In
A
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, ketentuan dalam KUHAP dan peraturan
perundang-undangan lainnya yang berkaitan;
ah
lik
MENGADILI
m
ub
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
tenggang waktu selama 7 (tujuh) bulan dengan putusan hakim,
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
terdakwa telah melakukan suatu perbuatan yang dapat dihukum;
a
• Menjatuhkan pula pidana terhadap terdakwa II oleh karenanya
si
dengan denda sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah),
dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar diganti dengan
ne
ng
kurungan selama 1 (satu) bulan;
• Menetapkan barang bukti berupa :
do
•
gu
2 (dua) botol ukuran 1 (satu) liter air limbah dari outlet IPAL yang telah dilakukan
analisa Laboratorium PT ALS Indonesia;
In
A
• 1(satu) botol ukuran 1 (satu) kg limbah padat dari IPAL tidak dianalisa di
Laboratorium;
ah
lik
Dirampas untuk dimusnahkan;
• 1 (satu) berkas fotokopi dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan
am
ub
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) tanggal 1 Juli 2009;
• 1 (satu) berkas fotokopi dokumen Akte Anggaran Dasar tanggal 16 Desember 1985
No.43;
ep
k
si
• 1 (satu) berkas fofokopi dokumen Akte Perubahan Anggaran Dasar PT Albasi Priangan
Lestari tanggal 2 Juni 2009 No. 17;
ne
ng
• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia
NO.AHU 39701.AH.01.02 tahun 2009 tanggal 14 Agustus 2009 tentang Persetujuan
do
gu
Lestari;
• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Revisi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
ah
lik
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) bulan Juli 2011 (Kerjasama
antara PT Albasi Priangan Lestari dengan lembaga Penelitian dan Pengabdian
m
ub
• 1 (satu) lembar fotokopi Surat Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota
R
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am
u b
69Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
• 1 (satu) lembar fotokopi dokumen Izin Pembuangan Limbah Cair dari Badan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Banjar Nomor : 503/001-
a
IPLC/BPMPPT/VI/2009 tanggal 30 Juni 2009 (masa berlaku sampai dengan 30 Juni
si
2010);
• 3 (tiga) lembar fotokopi dokumen/Surat Kementerian Lingkungan Hidup No.B-235/
ne
ng
Dep.V-2/LH/01/2010 tanggal 15 Januari 2010 perihal Perintah Melakukan Tindakan
Tertentu;
do
gu
Tetap terlampir dalam berkas perkara;
• Membebankan biaya perkara kepada terdakwa masing-masing
In
A
sebesar Rp. 2.000,-(dua ribu rupiah);
ah
lik
Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Rabu
tanggal 4 September 2013 oleh kami MERY TAAT ANGGARASIH, S.H., M.H. sebagai
am
ub
Hakim Ketua, R. AZHARYADI P., S.H., M.H. dan DIAH ASTUTI MIFTAFIATUN, S.H.
masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan tersebut diucapkan pada hari Kamis tanggal
5 September 2013 dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim tersebut,
ep
k
dibantu oleh DADANG SETIAWAN, Sm.Hk. Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Ciamis
ah
dan dihadiri oleh ABDUL RAUF, S.H., M.H. dan FELLY KASDI, S.H., Penuntut Umum pada
R
si
Kejaksaan Negeri Banjar serta para terdakwa dan Tim Penasehat Hukumnya.
ne
ng
do
gu
Ttd. Ttd. In
R. AZHARYADI P., S.H, M.H. MERY TAAT ANGGARASIH, S.H., M.H.
A
Ttd.
ah
lik
ub
Panitera Pengganti,
ka
ep
Ttd.
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70