Anda di halaman 1dari 42

am

u b
Direktori
1 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 2/Pid.Sus - Anak/2014/PN.Grt

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

--------Pengadilan Negeri Garut yang mengadili perkara Pidana Anak dengan acara

do
gu
pemeriksaan biasa pada pengadilan tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai

berikut dalam perkara Terdakwa :

In
A
Nama lengkap : Terdakwa
ah

lik
Tempat lahir : Garut

Umur/ tanggal lahir : 13 Tahun / 11 Agustus 2001


am

ub
Jenis kelamin : Laki - laki

Kebangsaan : Sunda / Indonesia


ep
k

Tempat tinggal : Kabupaten Garut


ah

Agama : Islam
R

si
Pekerjaan : Pelajar

ne
ng

--------Terdakwa tidak ditahan ;------------------------------------------------------------------------

--------Terdakwa dipersidangan didampingi oleh Penasihat Hukumnya yang bernama : R

do
gu

ATING SOEWARLI, FIRMAN S. ROHMAN, SH. dan SANDI PRISMA PUTRA, SH.
In
Para Advokat dan Penasehat Hukum (Lawyer & Solicitor) pada Yayasan Lembaga Bantuan
A

Hukum dan Pendidikan Guntur Garut Akreditasi Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia
ah

lik

R.I SK Nomor : M. HH-02.HN.03.03 Tahun 2013 beralamat di : Jl. Guntur Sari No.981

Garut, berdasarkan SURAT KUASA KHUSUS tertanggal 19 Agustus 2014 ;-----------------


m

ub

--------Terdakwa dipersidangan didamping oleh petugas dari Balai Pemasyarakatan


ka

Garut ;-- ---------------------------------- Terdakwa dipersidangan didampingi oleh Orang Tua


ep

terdakwa ;-------------------------------------------------------------------------------------------------
ah

Pengadilan Negeri
es
M

tersebut ;-------------------------------------------------------------------------------------------------
ng

on

Setelah membaca :---------------------------------------------------------------------------------------


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori
2 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Garut, tanggal 20 Agustus 2014 No.02 / Pen. Sus-

si
Anak/2014/PN.Grt. tentang penunjukan Hakim Tunggal yang mengadili perkara

Terdakwa;-------------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
2. Penetapan Hakim Pengadilan Negeri Garut, tanggal 20 Agustus 2014, No.2/

do
gu
Pen.Pid.Sus-Anak/2014/PN.Grt. tentang Penetapan Hari Sidang ;

3. Berkas perkara atas nama Terdakwa beserta seluruh lampirannya dan surat - surat lain

In
A
yang berkaitan dengan perkara ini ;

--------Setelah memperhatikan Laporan Hasil Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) ;


ah

lik
--------Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan ;
am

ub
--------Setelah mendengar keterangan Saksi – saksi dan Terdakwa dipersidangan ;

--------Setelah mendengar keterangan Saksi Ahli dipersidangan ;


ep
k

--------Setelah memperhatikan barang bukti yang diajukan dipersidangan ;


ah

--------Setelah mendengar Pendapat dari Orang Tua Terdakwa ;


R

si
--------- Setelah membaca Berita Acara Sidang ;

ne
ng

--------Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan kepersidangan berdasarkan surat dakwaan

Penuntut Umum tanggal 14 Agustus 2014, No.Reg.Perkara : PDM- 59/ Euh.2/ GRT/ 08 /

do
gu

2014 yang dibacakan dipersidangan pada tanggal 28 Agustus 2014, dimana Terdakwa telah

didakwa sebagai berikut :


In
A

DAKWAAN :
ah

lik

PRIMAIR :

--------Bahwa ia Terdakwa pada hari Jum'at tanggal 20 Desember 2013 sekira jam 14.30
m

ub

WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam bulan Desember tahun 2014,
ka

bertempat di rumahnya terdakwa yang beralamat di Kab Garut atau setidak-tidaknya di


ep

suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Garut
ah

yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, telah "Dengan sengaja melakukan
es
M

tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori
3 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengannya atau dengan orang lain". Perbuatan mana terdakwa lakukan dengan cara

si
sebagai berikut :

Berawal dari terdakwa yang pernah menonton video porno di handphone milik

ne
ng
temannya dan kebetulan Saksi Korban yang merupakan adik sepupunya terdakwa sedang

do
gu
menginap di rumahnya terdakwa, selanjutnya pada hari Jum'at tanggal 20 Desember 2013

sekira jam 14,30 WIB terdakwa mengajak Saksi Korban untuk masuk ke dalam kamar

In
A
dengan mengatakan ingin bermain "mamah-mamahan" dan "bapak-bapakan" dengan

iming-imingi uang sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) sebagai uang jajan untuk Saksi
ah

lik
Korban. Atas ajakan dan iming-iming terdakwa tersebut lantas Saksi Korban mau menuruti
am

ub
keinginan terdakwa tersebut untuk masuk ke dalam kamar. Setelah berada di dalam kamar

lalu terdakwa dan Saksi Korban mulai bermain "mamah-mamahan" dan "bapak-bapakan"
ep
k

sambil tidur-tiduran. Namun sehubungan sebelumnya terdakwa pernah menonton video


ah

porno tersebut sehingga terdakwa terdorong untuk mencoba adegan yang ada di dalam
R

si
video porno tersebut terhadap Saksi Korban dengan cara terdakwa melepaskan celana yang

ne
ng

dikenakan oleh Saksi Korban selanjutnya terdakwa menjilati dan menciumi kemaluan Saksi

Korban. Setelah itu lalu terdakwa membuka retsleting celananya kemudian mengeluarkan

do
gu

kemaluannya dan menindih tubuh Saksi Korban serta memasukkan kemaluan terdakwa

tersebut ke dalam lubang kemaluan Saksi Korban. Dalam waktu kurang lebih 1 (satu) menit
In
A

kemudian terdakwa langsung bangun dan ke dapur untuk membantu ibunya.


ah

lik

Bahwa berdasarkan Visum et Repertum yang dikeluarkan oleh Puskesmas

DTP Tarogong Nomor : 800/KS/001/PKM/1/2014 tanggal 15 Januari 2014 atas nama


m

ub

Saksi Korban yang ditandatangani oleh dr. Hj, MARLINDA SITI HANA, diperoleh hasil
ka

pemeriksaan antara lain sebagai berikut :


ep

- Pemeriksaan dilakukan pada posisi litotomi,


ah

- Pada lubang kemaluan tampak selaput dara robek minimal pada posisi jam sembilan
R

es

dan jam dua belas, sekitar pinggir lubang kemaluan tampak kemerahan.
M

ng

Kesimpulan :
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori
4 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dari hasil pemeriksaan orang tersebut di atas tampak selaput dara robek minimal pada

si
posisi jam sembilan dan dua belas. Hal tersebut di atas disebabkan tekanan benda tumpul

dan keras.

ne
ng
Bahwa pada saat kejadian, Saksi Korban belum pernah kawin atau setidak-tidaknya

do
gu
masih berumur 6 (enam) tahun 11 (sebelas) bulan sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran

dari Kantor Pencatatan Sipil Nomor : AL 6370383936 tanggal 04 Juli 2011 atas nama Saksi

In
A
Korban yang ditandatangani oleh Drs. F.MA SUMARNA, M.Si. selaku Kepala Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung.


ah

lik
--------Perbuatan ia Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 Ayat
am

ub
(2) UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

SUBSIDIAIR :
ep
k

------- Bahwa ia Terdakwa pada hari jum'at tanggal 20 Desember 2013 sekira Jam 14.30
ah

WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam bulan Desember tahun 2014,
R

si
bertempat di rumahnya terdakwa yang beralamat di Kab. Garut atau setidak-tidaknya di

ne
ng

suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Garut

yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, telah "Dengan sengaja melakukan

do
gu

kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian

kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan


In
A

perbuatan cabul". Perbuatan mana terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut :
ah

lik

Berawal dari terdakwa yang pernah menonton video porno di handphone milik

temannya dan kebetulan Saksi Korban yang merupakan adik sepupunya terdakwa sedang
m

ub

menginap di rumahnya terdakwa, selanjutnya pada hari Jum'at tanggal 20 Desember 2013
ka

sekira jam 14,30 WIB terdakwa mengajak Saksi Korban untuk masuk ke dalam kamar
ep

dengan mengatakan ingin bermain "mamah-mamahan" dan "bapak-bapakan" dengan


ah

iming-imingi uang sebesar Rp.1.000,- (seribu rupiah) sebagai uang jajan untuk Saksi
R

es

Korban. Atas ajakan dan iming-iming terdakwa tersebut lantas Saksi Korban mau menuruti
M

ng

keinginan terdakwa tersebut untuk masuk ke dalam kamar. Setelah berada di dalam kamar
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori
5 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lalu terdakwa dan Saksi Korban mulai bermain "mamah-mamahan" dan "bapak-bapakan"

si
sambil tidur-tiduran. Namun sehubungan sebelumnya terdakwa pernah menonton video

porno tersebut sehingga terdakwa terdorong untuk mencoba adegan yang ada di dalam

ne
ng
video porno tersebut terhadap Saksi Korban dengan cara terdakwa melepaskan celana yang

do
gu
dikenakan oleh Saksi Korban selanjutnya terdakwa menjilati dan menciumi kemaluan Saksi

Korban. Setelah itu lalu terdakwa membuka retsleting celananya kemudian mengeluarkan

In
A
kemaluannya dan menindih tubuh Saksi Korban serta menempelkan kemaluan terdakwa

tersebut ke kemaluan Saksi Korban. Dalam waktu kurang lebih 1 (satu) menit kemudian
ah

lik
terdakwa langsung bangun dan ke dapur untuk membantu ibunya.
am

ub
Bahwa berdasarkan Visum et Repertum yang dikeluarkan oleh Puskesmas DTP

Tarogong Nomor : 800/KS/001/PKM/I/2014 tanggal 15 Januari 2014 atas nama Saksi


ep
k

Korban yang ditandatangani oleh dr. Hj, MARLINDA SITI HANA, diperoleh hasil
ah

pemeriksaan antara lain sebagai berikut :


R

si
- Pemeriksaan dilakukan pada posisi litotomi,

ne
ng

- Pada lubang kemaluan tampak selaput dara robek minimal pada posisi jam sembilan dan

jam dua belas, sekitar pinggir lubang kemaluan tampak kemerahan.

do
gu

Kesimpulan :

Dari hasil pemeriksaan orang tersebut di atas tampak selaput dara robek minimal pada
In
A

posisi jam sembilan dan dua belas. Hal tersebut di atas disebabkan tekanan benda tumpul
ah

lik

dan keras.

Bahwa pada saat kejadian, Saksi Korban belum pernah kawin atau setidak-tidaknya
m

ub

masih berumur 6 (enam) tahun 11 (sebelas) bulan sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran
ka

dari Kantor Pencatatan Sipil Nomor : AL 6370383936 tanggal 04 Juli 2011 atas nama
ep

Saksi Korban yang ditandatangani oleh Drs. EMA SUMARNA, M.Si. selaku Kepala Dinas
ah

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung.


R

es

------- Perbuatan ia Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 UU
M

ng

RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori
6 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
--------Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum tersebut diatas dibenarkan

si
seluruhnya oleh Terdakwa dan mengenai isi dan maksud dari dakwaan Penuntut Umum

telah dimengerti pula oleh Terdakwa, serta Terdakwa maupun Penasihat Hukum Terdakwa

ne
ng
menyatakan tidak akan mengajukan eksepsi / keberatan terhadap materi dakwaan tersebut ;

do
gu
--------Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum dalam

persidangan telah mengajukan Saksi - saksi serta Saksi Ahli, yang telah didengar

In
A
keterangannya dibawah sumpah menurut agamanya masing - masing maupun yang tidak

disumpah karena masih dibawah umur, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
ah

lik
1. Saksi 1 :
am

ub
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa, dan ada hubungan keluarga dengan terdakwa yang

merupakan keponakan saksi ;


ep
k

- Bahwa saksi mengerti dihadapkan kepersidangan sehubungan dengan telah


ah

terjadinya tindak pidana pencabulan atau persetubuhan terhadap anak kandung


R

si
saksi yang bernama Saksi Korban ;

ne
ng

- Bahwa yang telah melakukan tindak pidana pencabulan atau persetubuhan

terhadap anak kandungnya saksi tersebut adalah terdakwa;

do
gu

- Bahwa kejadian pencabulan atau persetubuhan tersebut terjadi pada hari Jum’at

tanggal 20 Desember 2013 sekitar pukul 14.30 WIB bertempat di rumah Nenek
In
A

korban yang juga ditinggali oleh terdakwa yang beralamat di Kabupaten Garut ;
ah

lik

- Bahwa pada saat kejadian memang saksi tidak mengetahuinya/melihatnya secara

langsung karena pada saat kejadian tersebut saksi berada di Bandung ;


m

ub

- Bahwa saksi mengetahui kalau anaknya telah dicabuli atau disetubuhi oleh
ka

terdakwa, karena saksi mendengar sendiri pengakuan dari anak kandungnya,


ep

kalau anak saksi telah dicabuli oleh terdakwa sebanyak 1 (satu) kali ;
ah

- Bahwa perbuatan pencabulan atau persetubuhan tersebut dilakukan oleh


R

es

terdakwa terhadap anak kandungnya saksi dengan cara menjilatin kemaluannya


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori
7 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan mencoba memasukkan kemaluannya ke lubang kemaluan anak kandungnya

si
saksi ;

- Bahwa awalnya sehingga anak kandung saksi bisa dicabuli atau disetubuhi oleh

ne
ng
terdakwa, dimana saat itu anak kandungnya saksi sedang liburan sekolah dan

do
gu ingin bertemu dengan ayahnya yang tinggal bersama dengan terdakwa, sehingga

saksi langsung mengantarkan anak kandungnya untuk berlibur kerumah

In
A
ayahnya /neneknya ;

- Bahwa kemudian pada hari Jum’at tanggal 20 Desember 2013 sekitar pukul
ah

lik
14.30 WIB ketika anak kandungnya saksi sedang bermain di depan rumah
am

ub
tersebut, lalu terdakwa mengajak anak saksi untuk main di dalam kamar tidur

bibinya yang merupakan ibu kandungnya terdakwa, dan pada saat anak saksi
ep
k

sedang tidur-tiduran bersama terdakwa di kamar tersebut, terdakwa lalu


ah

membuka celana anak kandungnya saksi dan menjilatin kemaluan anak


R

si
kandungnya saksi dan ketika terdakwa sedang menjilati kemaluan anak

ne
ng

kandungnya saksi, ibu Terdakwa masuk ke kamar serta melihat terdakwa sedang

menjilatin kemaluan anaknya saksi, kemudian Ibu Terdakwa mengatakan ", ulah

do
gu

ngaletakan momok Eneng…!" ( jangan menjilati kemaluan Eneng…!) setelah itu

terdakwa keluar kamar ;


In
A

- Bahwa setelah kejadian tersebut anak kandungnya saksi berkata kepada ayah
ah

lik

kandungnya dengan kata-kata "Bapak…, ini A ngejilatin kemaluan Eneng…"

setelah itu ayah kandung saksi korban memarahi terdakwa ;


m

ub

- Bahwa kemudian berselang 1 minggu kemudian saksi menjemput anak kandung


ka

saksi dan dibawa lagi pulang ke Bandung ;


ep

- Bahwa sesampainya di Bandung tiba-tiba anak kandung saksi mengatakan


ah

kepada saksi bahwa dia merasakan sakit di bagian kemaluannya, setelah itu saksi
R

es

pun langsung mencebokin kemaluan anak saksi ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori
8 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa kemudian keesokan harinya pada saat anak kandungnya saksi sedang

si
mandi kemudian bercerita kepada saksi bahwa kemaluannya dijilati oleh

terdakwa dan terdakwa mencoba memasukkan kemaluannya ke dalam lubang

ne
ng
kemaluan anak kandungnya saksi ;

do
gu
- Bahwa setelah mendengar pengakuan anak kandungnya saksi saat itu, kemudian

saksi menghubungi ayah kandung saksi korban yang sedang berada di Garut agar

In
A
segera ke Bandung karena anak kandungnya yang bernama saksi korban telah

dicabuli oleh terdakwa ;


ah

lik
- Bahwa selain itu saksi juga membawa anak kandungnya ke dokter untuk
am

ub
membuktikan benar apa tidaknya anak kandungnya saksi tersebut telah

dicabuli oleh terdakwa, akan tetapi dokter mengatakan tidak bisa karena
ep
k

untuk
ah

memeriksakan hal tersebut (visum) harus ada surat permintaan dari pihak
R

si
kepolisian terlebih dahulu ;

ne
ng

- Bahwa dikarenakan anak saksi tidak bisa dilakukan Visum sehingga akhirnya

saksi melakukan musyawarah dengan pihak orang tuanya terdakwa yang

do
gu

bertempat di rumah saksi akan tetapi pada saat itu belum ada titik temu (tidak

ada hasilnya) sehingga akhirnya saksi melaporkan kejadian tersebut kepada


In
A

pihak yang berwajib ;


ah

lik

- Bahwa kondisi anak kandung saksi setelah kejadian tersebut, anak saksi jatuh

sakit dan di vaginanya kelihatan ada pembengkakan dan selain itu anak
m

ub

kandungnya saksi menjadi trauma ;


ka

- Bahwa status anak kandungnya saksi pada saat itu masih gadis dan baru berumur
ep

7 tahun, sedangkan terdakwa adalah pelajar SMP dan usianya baru 14 tahun ;
ah

- Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diajukan kedepan persidangan


R

es

yang telah diperlihatkan oleh Majelis Hakim ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori
9 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa di depan persidangan, saksi telah memaafkan perbuatan terdakwa. Selain

si
itu di depan persidangan antara saksi dengan orang tuanya terdakwa juga telah

saling memaafkan dengan berjabat tangan dan berpelukan ;

ne
ng
--------Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, terdakwa

do
gu
membenarkannya dan tidak merasa keberatan ;

In
A
2. Saksi Korban : (Tidak di Sumpah karena masih dibawah umur)

- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa, dan ada hubungan keluarga dengan
ah

lik
terdakwa yaitu merupakan kakak sepupu saksi ;
am

ub
- Bahwa saksi mengerti dihadapkan kepersidangan sehubungan dengan

pencabulan atau persetubuhan terhadap dirinya yang dilakukan oleh terdakwa;


ep
k

- Bahwa kejadiannya yaitu pada hari Jum’at tanggal 20 Desember 2013 sekitar
ah

pukul 14.30 WIB bertempat di rumah Nenek saksi yang juga ditinggali oleh
R

si
terdakwa yang beralamat di Kabupaten Garut ;

ne
ng

- Bahwa terdakwa melakukan perbuatan cabul terhadap saksi yaitu dengan cara

menjilati kemaluannya saksi kemudian mencoba memasukkan kemaluannya ke

do
gu

dalam lubang kemaluannya saksi sebanyak 1 (satu) satu kali ;

- Bahwa awalnya pada hari Jum’at tanggal 20 Desember 2013 sekitar pukul 14.30
In
A

WIB ketika saksi sedang bermain di depan rumah tersebut, terdakwa lalu
ah

lik

mengajak saksi untuk main di dalam kamar tidur bibinya;

- Bahwa pada saat saksi sedang main tidur-tiduran bersama terdakwa di kamar
m

ub

tersebut, terdakwa kemudian berkata kepada saksi dengan kata-kata “Neng, tidur
ka

dulu" lalu saksi menurutinya dan setelah tiduran terdakwa lalu membuka celana
ep

saksi lalu menjilatin kemaluan saksi dan kemudian terdakwa mencoba


ah

memasukkan kemaluannya ke dalam lubang kemaluannya saksi ;


es

- Bahwa sebelum saksi disuruh tidur, saat itu terdakwa memberi uang kepada saksi
M

ng

untuk jajan sebesar Rp.1.000,- (seribu rupiah) ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori
10 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada saat kejadian tersebut bibi saksi masuk ke kamar tersebut dan

si
melihat terdakwa sedang menjilati kemlauannya saksi sehingga bibinya saksi

tersebut mengatakan ", ulah ngaletakan momok Eneng…!" (, jangan menjilati

ne
ng
kemaluan Eneng…!) sehingga selanjutnya terdakwa keluar kamar ;

do
gu
- Bahwa kemudian saat ayah saksi pulang dari bekerja, saksi lalu menceritakan

kejadian tersebut kepada ayah kandungnya dengan berkata "Bapak…, ini A

In
A
ngejilatin kemaluan Eneng…" sehingga kemudian ayah kandungnya saksi

tersebut memarahi terdakwa ;


ah

lik
- Bahwa 1 minggu setelah kejadian saksi dijemput oleh ibu kandungnya untuk
am

ub
pulang ke Bandung, dan sesampainya di Bandung saksi lalu memberitahukan

kalau saksi merasakan sakit di bagian kemaluannya lalu saksi dicebokin


ep
k

kemaluannya oleh ibu kandungnya saksi ;


ah

- Bahwa kemudian keesokan harinya ketika saksi sedang mandi, saksi lalu
R

si
bercerita kepada ibu kandungnya kalau kemaluan saksi pernah dijilati oleh

ne
ng

terdakwa dan terdakwa mencoba memasukkan kemaluannya ke dalam lubang

kemaluannya saksi ;

do
gu

- Bahwa posisi saksi pada saat dicabuli oleh terdakwa yaitu saksi berada di bawah

tubuhnya terdakwa ;
In
A

- Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diajukan kedepan persidangan


ah

lik

yang telah diperlihatkan oleh Majelis Hakim ;

--------Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, terdakwa


m

ub

membenarkannya dan tidak merasa keberatan ;


ka

ep

3. Saksi 3 :
ah

- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa, dan ada hubungan keluarga dengan
es

terdakwa yang merupakan anak kandung saksi ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori
11 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi mengerti dihadapkan kepersidangan sehubungan dengan telah

si
terjadinya tindak pidana pencabulan atau persetubuhan terhadap keponakan saksi

yang bernama saksi korban ;

ne
ng
- Bahwa yang telah melakukan pencabulan atau persetubuhan terhadap saksi

do
gu korban tersebut adalah anak kandung saksi sendiri yang bernama Terdakwa ;

- Bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari dan tanggal saksi lupa di bulan

In
A
Desember 2013 sekitar pukul 14.00 WIB bertempat di rumahnya saksi yang

beralamat di Kabupaten Garut ;


ah

lik
- Bahwa pada saat kejadian saksi tidak mengetahui secara langsung, saksi hanya
am

ub
pernah melihat terdakwa bersama dengan saksi korban berada di dalam kamar

tidur saksi namun waktu itu cuma lewat saja dan tidak sempat masuk ke dalam
ep
k

kamar, karena saksi saat itu sedang memasak di dapur ;


ah

- Bahwa waktu itu saksi hanya mengetahuinya atau mendengarnya dari pengakuan
R

si
terdakwa (anak kandungnya saksi) bahwa terdakwa telah menciumi

ne
ng

kemaluannya/vaginanya saksi korban;

- Bahwa menurut pengakuan terdakwa, terdakwa telah menciumi kemaluannya

do
gu

saksi korban sebanyak 1 (satu) kali akan tetapi terdakwa tidak sampai

menyetubuhinya atau tidak sampai memasukkan kemaluannya ke dalam lubang


In
A

kemaluannya saksi korban;


ah

lik

- Bahwa setelah mendengar pengakuan dari terdakwa tersebut saksi kemudian

langsung memarahi terdakwa ;


m

ub

- Bahwa setelah kejadian tersebut yang saksi lihat kondisi dari saksi korban biasa-
ka

biasa saja, dan saat saksi memandikan saksi korban saksi tidak melihat adaanya
ep

darah atau flek di celana dalam yang di pakai oleh saksi korban;
ah

- Bahwa saat kejadian status terdakwa masih pelajar Kelas 1 SMP dan usianya
R

es

baru 12 tahun, sedangkan status saksi korban masih kecil dan usianya baru 6
M

ng

(enam) tahun ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori
12 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa di depan persidangan, saksi dengan ibu kandungnya saksi korban telah

si
saling memaafkan satu sama lain dengan berjabat tangan dan berpelukan ;

- Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diajukan kedepan persidangan

ne
ng
yang telah diperlihatkan oleh Majelis Hakim ;

do
gu
--------Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, terdakwa

membenarkannya dan tidak merasa keberatan ;

In
A
4. Saksi 4 :
ah

lik
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa, dan ada hubungan keluarga dengan
am

ub
terdakwa yang merupakan keponakan saksi ;

- Bahwa saksi mengerti dihadapkan kepersidangan sehubungan dengan telah


ep
k

terjadinya tindak pidana pencabulan atau persetubuhan terhadap anak kandung


ah

saksi yang bernama saksi korban ;


R

si
- Bahwa yang diduga telah melakukan pencabulan atau persetubuhan terhadap

ne
ng

anak saksi tersebut yaitu terdakwa;

- Bahwa kejadian pencabulan atau persetubuhan terhadap anak saksi tersebut

do
gu

terjadi pada hari Jum’at tanggal 20 Desember 2013 sekitar pukul berapanya saksi

lupa lagi dan kejadian tersebut terjadi di Kabupaten Garut tepatnya di rumah
In
A

saksi dan juga terdakwa ;


ah

lik

- Bahwa saksi tidak mengetahuinya secara langsung bagaimana terjadinya

pencabulan atau persetubuhan terhadap anak saksi yang dilakukan oleh terdakwa
m

ub

tersebut, namun saksi mengetahuinya setelah diberitahu oleh ibu kandung saksi
ka

korban melalui handphone bahwa anak kandung saksi telah dicabuli oleh
ep

terdakwa yang merupakan keponakan saksi sendiri ;


ah

- Bahwa sebelumnya saksi memang pernah diberitahu oleh anak saksi yaitu saksi
es

korban saat saksi baru pulang dari kerjaaan, yang menceritakan kalau anak saksi
M

ng

telah diciumi kemaluannya/vaginanya oleh terdakwa ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori
13 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setelah mengetahui hal tersebut saksi kemudian juga menanyakan hal

si
tersebut kepada ibu kandungnya terdakwa, sehingga ibu kandung Terdakwa

kemudian menanyakan perihal kejadian tersebut kepada terdakwa dan setelah

ne
ng
ditanya lalu terdakwa mengakuinya bahwa benar terdakwa telah menciumi

do
gu kemaluannya/vaginanya anak saksi;

- Bahwa tapi setahu saksi anak saksi memang jorok suka bermain dengan ayam

In
A
sehingga sering menggaruk-garuk kemaluannya sendiri ;

- Bahwa setelah mendengar kejadian tersebut, saksi merasa kebingungan karena


ah

lik
saksi melihat anak kandungnya saksi yang bernama saksi korban tidak ada reaksi
am

ub
apapun hanya biasa-biasa saja seperti tidak ada kejadian apa- apa ;

- Bahwa status anak kandungnya saksi tersebut pada saat kejadian masih kecil dan
ep
k

usianya baru 6 (enam) tahun, sedangkan status terdakwa masih pelajar Kelas 1
ah

SMP dan usianya baru sekitar 12 (dua belas) tahun ;


R

si
- Bahwa saksi menerangkan merasa sangat kasihan (sayang) terhadap anak

ne
ng

kandungnya tersebut ;

- Bahwa saksi membenarkan dirinya telah membuat Surat Pernyataan di atas

do
gu

materai tertanggal 27 Januari 2014 yang menyatakan keberatannya apabila

penyelesaian perkara yang menimpa anak saksi dilaksanakan melalui


In
A

persidangan di pengadilan ;
ah

lik

- Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diajukan kedepan persidangan

yang telah diperlihatkan oleh Majelis Hakim ;


m

ub

--------Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, terdakwa


ka

membenarkannya dan tidak merasa keberatan ;


ep

5. Saksi dr. Hj. Marlinda Siti Hana : (Saksi Ahli)


ah

- Bahwa ahli pernah melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien anak yang
es

bernama saksi korban sesuai dengan medical record, di mana pemeriksaan


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori
14 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilakukan pada tanggal 15 Januari 2014 jam 14.15 WIB bertempat di Puskesmas

si
DTP Tarogong ;

- Bahwa pada saat pasien diperiksa, pasien ditemani oleh ibunya ;

ne
ng
- Bahwa pemeriksaan tersebut didasarkan pada surat permintaan dari pihak

do
gu kepolisian (Polres Garut) ;

- Bahwa pemeriksaan terhadap pasien dilakukan pada posisi litotomi dalam arti

In
A
meletakkan pasien pada meja gynecolog dengan posisi tubuh terlentang dengan

kedua kaki pada posisi seperti seorang ibu yang akan melahirkan, kemudian ahli
ah

lik
memasukkan secara pelan-pelan jari kelingkingnya ke dalam lubang anus pasien
am

ub
sambil membuka labia minora dan labia mayora pasien ;

- Bahwa pada saat itu ahli melihat ada luka/jejas yang sangat minimal pada
ep
k

hymen/selaput dara di jam 9 dan jam 12 berikut ada jejas di sekitar vagina
ah

(vagina kemerahan) artinya bahwa di sini ada terjadi robeknya selaput dara yang
R

si
sangat minimal atau tidak lagi utuh ;

ne
ng

- Bahwa sepengetahuan ahli, robeknya selaput dara yang minimal tersebut untuk

anak-anak sampai dengan dewasa kejadian tersebut banyak terjadi ;

do
gu

- Bahwa untuk jejas/kemerahan yang ada di sekitar vagina itu disebabkan karena

adanya suatu tekanan atau gesekan dari benda tumpul dan keras, apapun itu, dan
In
A

Tekanan dari benda tumpul itu pun bisa bermacam-macam ;


ah

lik

- Bahwa pada saat itu ahli tidak melihat adanya bercak darah di sekitar vaginanya

pasien ;
m

ub

- Bahwa pada saat melakukan pemeriksaan tidak menggunakan instrumen/alat-alat


ka

lain yang khusus selain menggunakan parafin liquid yang berfungsi untuk
ep

melicinkan jari kelingking agar bisa dimasukkan ke dalam lubang anusnya


ah

pasien ;
R

es

- Bahwa terkait dengan tehnik pemeriksaan dengan metoda yang ahli gunakan
M

ng

tersebut hasilnya akurat ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori
15 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa menurut pendapat dan pengetahuan saksi robeknya selaput dara yang

si
minimal tersebut bisa diperkirakan seperti contoh akibat pasien terjatuh atau

naik/menunggang kuda atau hal lain, apalagi usia pasien (korban) yang baru

ne
ng
berumur 7 tahun itu keadaan selaput hymennya sangat rentan/sensitif walaupun

do
gu selaput hymen itu ada yang rentan, ada yang biasa dan ada yang lentur/kenyal.

In
A
Tapi tetap kalau untuk anak usia 7 tahun selaput hymennya sangat rentan, bisa

saja misalnya ada benturan/gesekan dari benda tumpul ataupun dia jatuh ;
ah

lik
- Bahwa persetubuhan dalam pandangan ahli diartikan sebagai masuknya alat
am

ub
organ kelamin laki-laki ke dalam alat organ kelamin perempuan. Dikaitkan

dengan kondisi pasien (korban), ahli meyakinkan 99,99% (sembilan puluh


ep
k

sembilan koma sembilan puluh sembilan persen) TIDAK TERJADI


ah

PERSETUBUHAN ;
R

si
- Bahwa ahli juga mengemukakan bahwa robeknya selaput hymen pasien (korban)

ne
ng

yang minimal tersebut tidak disebabkan oleh jari anak seusia terdakwa (antar

13-14 tahun), akan tetapi kalau disebabkan oleh benda lain yang lebih besar dari

do
gu

jari itu bisa saja/dimungkinkan ;

- Bahwa dengan robeknya selaput hymen yang minimal tersebut, ahli


In
A

berpandangan tidak akan menjadi suatu problem (masalah) bagi kehidupan


ah

lik

rumah tangganya pasien (korban) kelak ;

- Bahwa untuk merobek selaput hymen/dara tersebut diperlukan usaha yang sangat
m

ub

kuat. Itu untuk yang sudah dewasa seperti kita, kalau untuk anak (seusia pasien)
ka

mohon maaf mungkin sudah (bisa sampai) pingsan ;


ep

- Bahwa terkait dengan jejas yang ahli lihat dari hasil pemeriksaannya, hal tersebut
ah

tidak dimungkinkan oleh garukan karena pasien merasa gatal-gatal karena


R

es

apabila bekas garukan tersebut maka jejas yang timbul akan tidak teratur
M

ng

(irregular) sedangkan yang ahli lihat tersebut jejasnya teratur (regular) sehingga
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori
16 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ahli menyangsikan/meragukan apabila jejas yang timbul tersebut diakibatkan

si
oleh gesekan karena gatal ;

- Bahwa dengan hasil pemeriksaannya tersebut, ahli berpendapat KALAU

ne
ng
SAMPAI TERJADI PERSETUBUHAN, AHLI YAKINKAN TIDAK. AKAN

do
gu TETAPI KALAU USAHA/PERCOBAAN PERSETUBUHAN DALAM ARTI

HANYA DI LUAR LUBANG/MULUT VAGINA SAJA ITU BISA TERJADI

In
A
ROBEK SELAPUT DARA/HYMEN ;

--------Menimbang, bahwa selanjutnya dipersidangaan telah pula didengar keterangan


ah

lik
Terdakwa yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
am

ub
- Bahwa terdakwa mengerti dihadapkan ke persidangan sehubungan dengan

terdakwa telah melakukan perbuatan cabul terhadap anak di bawah umur yaitu
ep
k

terhadap Saksi Korban ;


ah

- Bahwa terdakwa mengenal saksi korban sehubungan masih ada hubungan


R

si
keluarga, karena saksi korban tersebut adalah anak dari paman terdakwa;

ne
ng

- Bahwa setahu terdakwa usia saksi korban tersebut baru 6 tahun, sedangkan

terdakwa sendiri masih berumur 13 tahun ;

do
gu

- Bahwa perbuatan cabul tersebut terjadi pada hari Jum’at tanggal lupa lagi di bulan

Desember 2013 sekitar pukul 14.00 WIB bertempat di rumah terdakwa yang
In
A

beralamat di Kabupaten Garut ;


ah

lik

- Bahwa awalnya pada hari Jum’at tanggal lupa lagi di bulan Desember 2013 sekitar

pukul 13.50 WIB saat itu saksi korban sedang bermain bersama terdakwa di depan
m

ub

rumah, kemudian saksi korban mengajak bercanda terdakwa dengan cara


ka

memukul dadanya terdakwa, karena saksi korban mengajak bercanda terdakwa,


ep

akhirnya terdakwa mengajak/merayu saksi korban untuk masuk main ke kamar ;


ah

- Bahwa setelah masuk kedalam kamar tidur Ibu terdakwa, terdakwa lalu mengajak
es

tidur saksi korban dengan mengatakan kepada saksi korban untuk main-
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori
17 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mainan dengan cara “mamah-mamahan” dan “bapak-bapakan” sambil

si
terdakwa dan saksi korban tidur-tiduran ;

ne
ng
- Bahwa terdakwa mengajak saksi korban tidur untuk main“mamah-mamahan”

dan “bapak-bapakan”, karena sebelumnya terdakwa pernah melihat film/video

do
gu porno dihandphone milik teman terdakwa, sehingga akhirnya terdakwa terdorong

In
A
untuk ingin mencobanya dengan saksi korban dengan cara mencabuli saksi korban
ah

lik
seperti yang ada di dalam video porno yang dilihat oleh terdakwa tersebut ;

- Bahwa setelah saksi korban tiduran, terdakwa kemudian melepaskan celana


am

ub
training yang dipakai oleh saksi korban sampai di atas lututnya, sedangkan

terdakwa membuka retsleting celananya setelah itu terdakwa lalu menciumi dan
ep
k

menjilati kemaluannya saksi korban, kemudian terdakwa mengeluarkan


ah

kemaluannya lalu menindih saksi korban lalu menempelkan kemaluan terdakwa


R

si
ke lubang kemaluannya saksi korban dan tidak lama kemudian sekitar kurang

ne
ng

lebih satu menit terdakwa langsung bangun dan terdakwa langsung ke dapur untuk

membantu ibunya terdakwa di dapur ;

do
gu

- Bahwa sebelumnya terdakwa memang sudah mempunyai niat untuk mencabuli


In
saksi korban karena sebelum kejadian terdakwa pernah menonton film/video
A

porno di handphone milik teman terdakwa ;


ah

lik

- Bahwa pada saat mengajak tidur saksi korban tersebut, terdakwa tidak mengiming-

imingi sesuatu untuk jajan dan lainnya hanya terdakwa mengajak saksi korban
m

ub

untuk main bapak-bapakan dan mamah-mamahan ;


ka

- Bahwa terdakwa saat itu tidak memasukkan jari tangannya ke lubang


ep

kemaluannya saksi korban, terdakwa hanya menempelkan kemaluannya ke lubang


ah

kemaluannya saksi korban ;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori
18 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa maksud dan tujuan terdakwa mencabuli saksi korban tersebut dikarenakan

si
terdakwa ingin mencoba seperti video porno yang terdakwa tonton di handphone

milik teman terdakwa ;

ne
ng
- Bahwa kondisi saksi korban pada saat dicabuli oleh terdakwa tersebut kondisinya

do
gu biasa-biasa saja ;

- Bahwa pada saat terdakwa mencabuli saksi korban tersebut, terdakwa tidak

In
A
merasakan enak/tidak merasakan puas karena kemaluannya terdakwa tersebut

tidak sampai mengeluarkan sperma karena hanya terdakwa ditempelkan saja pada
ah

lik
kemaluan saksi korban ;
am

ub
- Bahwa sebelumnya terdakwa belum pernah mencabuli siapa pun, terdakwa hanya

mencabuli saksi korban ;


ep
k

- Bahwa status terdakwa pada saat itu masih pelajar SMP Kelas 1 dan masih berusia
ah

13 tahun, sedangkan saksi korban masih kecil dan usianya baru 7 tahun ;
R

si
- Bahwa terdakwa merasa kasihan terhadap saksi korban karena saksi korban masih

ne
ng

kecil ;

- Bahwa terdakwa merasa bersalah dan menyesal serta berjanji tidak akan

do
gu

mengulangi perbuatannya lagi ;

- Bahwa di depan persidangan terdakwa telah meminta maaf kepada ibunya saksi
In
A

korban yang masih merupakan tante terdakwa, di mana ibu saksi korban pun telah
ah

lik

memaafkan perbuatan terdakwa tersebut ;

--------Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa tidak mengajukan saksi yang


m

ub

meringankan (A De Charge) meskipun haknya untuk mengajukan saksi A De Charge


ka

tersebut telah diberikan oleh Hakim Tunggal ;


ep

--------Menimbang, bahwa didepan persidangan juga telah dibacakan alat bukti surat
ah

berupa Visum Et Repertum Nomor : 800/KS/001/PKM/I/2014 tertanggal 15 Januari 2014


es
M

dari Pasien yang bernama : saksi korban, Umur : 7 Tahun, Pekerjaan : Turut Orang Tua,
ng

Alamat : Kota Bandung, yang ditanda tangani oleh dr. Hj. Marlinda Siti Hana, dokter pada
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori
19 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Puskesman DPT Tarogong Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut, dengan hasil

si
pemeriksaan : Pemeriksaan dilakukan pada posisi litotomi, Pada lubang kemaluan tampak

Selaput dara robek minimal pada posisi jam sembilan dan jam dua belas, sekitar pinggir

ne
ng
lubang kemaluan tampak kemerahan. Kesimpulannya : Dari hasil pemeriksaan orang

do
gu
tersebut diatas tampak selaput dara robek minimal pada posisi jam sembilan dan dua belas.

Hal tersebut diatas disebabkan tekanan benda tumpul dan keras. (yang untuk lengkapnya

In
A
telah termuat dan terlampir dalam berkas perkara ini) ;
ah

lik
--------Menimbang, bahwa untuk memperkuat alat-alat bukti yang diajukannya
am

ub
dalam pembuktian perkara a quo, selain itu Penuntut Umum dipersidangan juga telah

mengajukan barang bukti berupa :


ep
k

- 1 (satu) buah pakaian warna merh bergambar ANGRY BIRDS ;


ah

- 1 (satu) buah celana dalam warna putih bergambarkan kupu-kupu ;


R

si
-------- Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan tersebut

ne
ng

telah dibenarkan oleh para Saksi dan Terdakwa, dan telah dilakukan penyitaan secara

sah menurut hukum dan setelah diteliti oleh Hakim Tunggal keberadaannya dapat diterima

do
gu

sebagai barang bukti dan dapat dipergunakan untuk memperkuat pembuktian dalam perkara

ini ;----
In
A

-------- Menimbang, bahwa setelah tahap pemeriksaan dinyatakan selesai, Penuntut Umum
ah

lik

membacakan Surat Tuntutan Pidana Nomor Register Perkara : PDM-59 / Euh.2 / GRT /

08 / 2014 tanggal 15 Oktober 2014, Yang pada pokoknya menuntut Supaya Hakim Anak
m

ub

pada Pengadilan Negeri Garut yang memeriksa dan mengadili perkara ini, memutuskan :
ka

1. Menyatakan ia Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
ep

tindak pidana “Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan,


ah

atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain”
es
M

diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 Ayat (2) UU RI Nomor 23 Tahun 2002
ng

tentang Perlindungan Anak sebagaimana tersebut dalam Dakwaan Primair.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori
20 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Membebaskan ia Terdakwa oleh karena itu dari Dakwaan Primair tersebut.

si
3. Menyatakan ia Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan

tindak pidana “Dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan,

ne
ng
memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk

do
gu
anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul” diatur dan

diancam pidana dalam Pasal 82 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

In
A
Anak sebagaimana tersebut dalam Dakwaan Subsidiair.

4. Menjatuhkan tindakan terhadap ia Terdakwa berupa pengembalian kepada orang tua/


ah

lik
walinya dalam pengawasan Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kelas II Garut selama 1
am

ub
(satu) tahun.

5. Menetapkan barang bukti berupa :


ep
k

- 1 (satu) buah pakaian warna merah bergambar ANGRY BIRDS ; dan


ah

- 1 (satu) buah celana dalam warna putih bergambarkan kupu-kupu.


R

si
Dikembalikan kepada Saksi Korban.

ne
ng

6. Menetapkan agar Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,-

(dua ribu rupiah).

do
gu

--------Menimbang, bahwa atas Tuntutan Penuntut Umum tersebut Terdakwa melalui

Penasihat Hukum terdakwa dipersidangan telah mengajukan Nota Pembelaan (Pledooi)


In
A

secara tertulis tanggal 20 Oktober 2014, yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :
ah

lik

- Bahwa tindakan yang dapat dijatuhkan kepada anak nakal ialah :

- Mengembalikan kepada Orang tua, wali, atau Orang Tua Asuh ;


m

ub

- Menyerahkan kepada Negara untuk mengikuti Pendidikan, pembinaan dan latihan


ka

kerja, dst., dengan alasan :


ep

a. Bahwa terdakwa masih sangat muda usia atau masih dibawah umur dan
ah

pendidikan dasarnya masih sangat rendah sekali, demikian pula pergaulannya


es

sangat terbatas sehingga baginya tidak dapat diharapkan berpikir lebih panjang
M

ng

atas akibat perbuatan yang dilakukannya itu, sehingga baginya masih banyak
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori
21 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
waktu untuk dapat membuat dirinya mengerti dan insyaf serta kembali

si
kemasyarakat menjadi warga Negara yang berfaedah dan berguna bagi Nusa,

bangsa dan agama ;

ne
ng
b. Bahwa terdakwa belum pernah dihukum dan atau tersangkut perkara lainnya

do
gu yang Melanggar Hukum ;

c. Bahwa terdakwa telah mengakui atas segala perbuatannya secara jujur dan terus-

In
A
terang serta bersikap santun sehingga tidak mempersulit jalannya persidangan

dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi ;


ah

lik
- Bahwa Pasal 45 KUHP menegaskan : "Bahwa menuntut orang yang belum cukup
am

ub
umur (Menderjarig) karena melakukan perbuatan sebelum umur 16 tahun, Hakim

dapat menentukan : "Memerintahkan supaya yang bersalah dikembalikan kepada


ep
k

Orang tuanya, Walinya atau pemeliharaannya, tanpa Pidana apa-pun" (tanpa


ah

pembebanan persyaratan apa-pun), oleh karena Orang tua terdakwa tersebut berjanji
R

si
sanggup mendidik dan mengawasinya tanpa mendapat pengawasan oleh BAPAS-

ne
ng

pun".

(yang untuk lengkapnya telah termuat dan terlampir dalam berkas perkara ini) ;

do
gu

--------Menimbang, bahwa atas Nota Pembelaan (Pledooi) secara tertulis dari Penasihat

Hukum Terdakwa, Penuntut Umum mengajukan Replik / Tanggapan secara lisan di


In
A

persidangan pada tanggal 20 Oktober 2014 yang pada pokoknya menyatakan tetap pada
ah

lik

Tuntutannya, sedangkan Terdakwa Melalui Penasihat Hukum terdakwa menyatakan tetap

dengan permohonannya ;
m

ub

-------- Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu
ka

yang terungkap dipersidangan secara lengkap telah dicatat dalam Berita Acara Persidangan
ep

tetapi tidak tercantum dalam putusan, dianggap sudah tercantum dan turut dipertimbangkan
ah

serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan ini ;


R

es

-------- Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi - saksi serta Keterangan Saksi
M

ng

Ahli dalam hubungan dan persesuaian satu dengan yang lainnya dan dari keterangan
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori
22 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa setelah dihubungkan dengan surat Visum Et Repertum serta barang bukti yang

si
diajukan di persidangan, maka dapatlah diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

ne
ng
- Bahwa benar pada hari Jum’at tanggal 20 Desember 2013 sekitar pukul 14.30

WIB bertempat di rumah terdakwa yang beralamat di Kabupaten Garut terdakwa

do
gu telah melakukan pencabulan terhadap saksi korban;

- Bahwa benar cara yang dilakukan terdakwa dalam melakukan perbuatannya

In
A
tersebut yaitu awalnya pada hari Jum’at tanggal lupa lagi di bulan Desember 2013

sekitar pukul 13.50 WIB saat itu saksi korban sedang bermain bersama terdakwa
ah

lik
di depan rumah, kemudian saksi korban mengajak bercanda terdakwa dengan cara
am

ub
memukul dada terdakwa, dan karena saksi korban mengajak bercanda terdakwa,

akhirnya terdakwa mengajak/merayu saksi korban untuk masuk main ke kamar ;


ep
k

- Bahwa benar setelah masuk kedalam kamar tidur Ibu terdakwa, terdakwa lalu
ah

mengajak tidur saksi korban dengan mengatakan kepada saksi korban untuk
R

si
bermain “mamah-mamahan” dan “bapak-bapakan” sambil terdakwa dan

ne
ng

saksi korban tidur-tiduran ;

- Bahwa benar terdakwa mengajak saksi korban tidur untuk main“mamah-

do
gu

mamahan” dan “bapak-bapakan”, karena sebelumnya terdakwa pernah melihat


In
A

film/video porno dihandphone milik teman terdakwa, sehingga akhirnya terdakwa

terdorong untuk ingin mencobanya dengan saksi korban seperti yang ada di dalam
ah

lik

video porno yang dilihat oleh terdakwa tersebut ;

- Bahwa benar setelah saksi korban tiduran, terdakwa kemudian melepaskan celana
m

ub

training yang dipakai oleh saksi korban sampai di atas lututnya, sedangkan
ka

ep

terdakwa membuka retsleting celananya setelah itu terdakwa lalu menciumi dan

menjilati kemaluan saksi korban, kemudian terdakwa mengeluarkan kemaluannya


ah

lalu menindih saksi korban dan menempelkan kemaluan terdakwa ke lubang


es
M

kemaluan saksi korban dan tidak lama kemudian sekitar kurang lebih satu menit
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori
23 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terdakwa langsung bangun dan langsung pergi ke dapur untuk membantu ibunya

si
di dapur ;

- Bahwa benar berdasarkan Visum et Repertum yang dikeluarkan oleh Puskesmas

ne
ng
DTP Tarogong Nomor : 800/KS/001/PKM/I/2014 tanggal 15 Januari 2014 atas

do
gu nama Pasien yang bernama : saksi korban, Umur : 7 Tahun, yang ditanda tangani

oleh dr. Hj. Marlinda Siti Hana, dokter pada Puskesman DPT Tarogong

In
A
Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut, dengan hasil pemeriksaan :

1. Pemeriksaan dilakukan pada posisi litotomi ;


ah

lik
2. Pada lubang kemaluan tampak selaput dara robek minimal pada posisi jam
am

ub
sembilan dan jam dua belas, sekitar pinggir lubang kemaluan tampak

kemerahan.
ep
k

Kesimpulan :
ah

Dari hasil pemeriksaan orang tersebut di atas tampak selaput dara robek minimal
R

si
pada posisi jam sembilan dan dua belas. Hal tersebut di atas disebabkan tekanan

ne
ng

benda tumpul dan keras. ;

- Bahwa benar terhadap hasil pemeriksaannya tersebut ahli berpendapat :

do
gu

1. Bahwa Robeknya selaput dara yang minimal tersebut bisa diperkirakan seperti

contoh akibat pasien terjatuh atau naik/menunggang kuda atau hal lain,
In
A

apalagi usia pasien yang baru berumur 7 tahun itu keadaan selaput hymennya
ah

lik

sangat rentan/sensitif walaupun selaput hymen itu ada yang rentan, ada yang

biasa dan ada juga yang lentur/kenyal. Tetapi tetap saja kalau untuk anak usia
m

ub

7 tahun selaput hymennya sangat rentan, sehingga bisa saja robek karena
ka

adanya benturan/gesekan dari benda tumpul ataupun dia jatuh ;


ep

2. Bahwa Persetubuhan dalam pandangan ahli diartikan sebagai masuknya alat


ah

organ kelamin laki-laki ke dalam alat organ kelamin perempuan. Apabila


R

es

dikaitkan dengan kondisi pasien, ahli meyakinkan 99,99% (sembilan puluh


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori
24 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sembilan koma sembilan puluh sembilan persen) TIDAK TERJADI

si
PERSETUBUHAN ;

3. Bahwa Ahli juga mengemukakan bahwa robeknya selaput hymen pasien yang

ne
ng
minimal tersebut tidak disebabkan oleh jari anak seusia terdakwa (antar 13-14

do
gu tahun), akan tetapi kalau disebabkan oleh benda lain yang lebih besar dari jari

itu bisa saja/dimungkinkan ;

In
A
4. Bahwa dengan robeknya selaput hymen yang minimal tersebut, ahli

berpandangan tidak akan menjadi suatu problem (masalah) bagi kehidupan


ah

lik
rumah tangga pasien kelak ;
am

ub
5. Bahwa untuk merobek selaput hymen/dara tersebut diperlukan usaha yang

sangat kuat, Itu untuk orang yang sudah dewasa, namun kalau untuk anak
ep
k

(seusia pasien) mohon maaf mungkin sudah pingsan ;


ah

6. Bahwa terkait dengan jejas yang ahli lihat dari hasil pemeriksaannya, hal
R

si
tersebut juga tidak dimungkinkan oleh garukan karena pasien merasa gatal-

ne
ng

gatal karena apabila bekas garukan tersebut maka jejas yang timbul akan tidak

teratur (irregular,) sedangkan yang ahli lihat tersebut jejasnya teratur

do
gu

(regular) sehingga ahli menyangsikan/meragukan apabila jejas yang timbul

tersebut diakibatkan oleh gesekan karena gatal ;


In
A

7. Bahwa dengan hasil pemeriksaannya tersebut, ahli berpendapat KALAU


ah

lik

SAMPAI TERJADI PERSETUBUHAN, AHLI YAKINKAN TIDAK. AKAN

TETAPI KALAU USAHA/PERCOBAAN PERSETUBUHAN DALAM


m

ub

ARTI HANYA DI LUAR LUBANG/MULUT VAGINA SAJA ITU BISA


ka

TERJADI ROBEKNYA SELAPUT DARAH/HYMEN ;


ep

- Bahwa benar pada saat kejadian, saksi korban masih berumur 6 (enam) tahun 11
ah

(sebelas) bulan, sedangkan terdakwa belum pernah kawin dan masih berumur 12
R

es

(dua belas) tahun 4 (empat) bulan ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori
25 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
--------Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Hakim Tunggal

si
selanjutnya akan mempertimbangkan apakah perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi

unsur-unsur dakwaan Penuntut Umum yang didakwakan kepadanya ;

ne
ng
--------Menimbang, bahwa untuk menyatakan seseorang telah melakukan suatu tindak

do
gu
pidana, maka perbuatan orang tersebut haruslah memenuhi seluruh unsur – unsur dari

tindak pidana yang didakwakan kepadanya ;

In
A
--------Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan dipersidangan dan telah didakwa

oleh Penuntut Umum yang berbentuk dakwaan Subsidairitas yaitu Primair : melanggar
ah

lik
am

ub
Pasal 81 ayat (2) UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Subsidiair

: melanggar Pasal 82 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ;


ep
k

-------- Menimbang, bahwa oleh karena Penuntut Umum telah menyusun surat dakwaannya
ah

berbentuk dakwaan Subsidaritas maka Hakim Tunggal terlebih dahulu akan


R

si
mempertimbangkan dakwaan Primair tersebut dan apabila dakwaan tersebut terpenuhi

ne
ng

maka dakwaan Subsidair, tidak perlu dipertimbangkan lagi, atau sebaliknya apabila

dakwaan Primair tidak terbukti, maka dakwaan Subsidair harus dipertimbangkan ;

do
gu

--------Menimbang, bahwa pertama-tama Hakim Tunggal akan mempertimbangkan

dakwaan Primair yaitu melanggar ketentuan Pasal 81 ayat (2) UU RI Nomor 23 Tahun
In
A

2002 tentang Perlindungan Anak, yang unsur - unsurnya adalah sebagai berikut :
ah

lik

1.-Setiap Orang ;

2.-Dengan Sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk


m

ub

anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain ;


ka

--------Menimbang, bahwa Hakim akan mengkaji apakah perbuatan yang didakwakan


ep

kepada Terdakwa telah memenuhi unsur - unsur tersebut diatas ataukah tidak, untuk itu
ah

Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut :


es
M

Ad. 1. Tentang unsur kesatu “Setiap Orang” :


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori
26 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
--------Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur ”setiap orang” menurut hukum

si
pidana ialah setiap orang atau siapa saja sebagai subyek hukum yang melakukan

ne
ng
suatu tindak pidana tidak terkecuali termasuk diri Terdakwa yang dapat dituntut dan

dimintai pertanggungjawaban dalam segala tindakannya ;

do
gu
--------Bahwa dipersidangan telah diajukan seorang terdakwa yang telah mengaku sehat

jasmani dan rohani bernama Terdakwa, dimana dipersidangan ia membenarkan identitas

In
A
dirinya sebagaimana tertera dalam Surat Dakwaan dan ia mampu menjawab seluruh

pertanyaan Hakim, Penuntut Umum dengan baik dan lancar, dapat mengingat serta
ah

lik
menerangkan yang benar sesuai dengan perbuatan yang Terdakwa telah lakukan. Maka hal
am

ub
tersebut menunjukkan bahwa terdakwa saat melakukan perbuatan maupun saat

memberikan keterangan di muka persidangan adalah berada dalam kondisi sehat jasmani
ep
k

dan rohani serta tidak ditemukan adanya unsur pembenar dan atau unsur pemaaf sehingga
ah

kepada terdakwa dipandang mampu bertanggungjawab atas seluruh perbuatan Pidana yang
R

si
telah dilakukannya menurut hukum serta tidak terdapat adanya pengecualian sebagaimana

ne
ng

yang dimaksud dalam pasal 44 KUHP. Demikian juga saksi-saksi membenarkan bahwa

yang dihadapkan sebagai terdakwa dalam perkara ini adalah Terdakwa, sehingga tidak

do
gu

terjadi ERROR IN PERSONA / kekeliruan terhadap orang yang diajukan dipersidangan

dalam perkara ini ;


In
A

--------Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan tersebut, maka unsur Setiap
ah

lik

Orang telah terpenuhi ;


m

ub

Ad. 2. Tentang unsur kedua ”Dengan Sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian
ka

kebohongan atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau


ep

dengan orang lain” :


ah

-------- Menimbang, bahwa unsur dengan sengaja adalah adanya sinkronisasi antara
es
M

kehendak Terdakwa dengan perbuatan yang dilakukan, dimana Terdakwa menghendaki


ng

on

sesuatu lalu untuk mewujudkan kehendak tersebut maka ia berbuat sesuatu, sehingga dalam
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori
27 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
unsur ini, yang menjadi unsur kunci adalah adanya unsur persetubuhan antara Terdakwa

si
dengan Korban, dimana bersetubuh merupakan kehendak utama dari Terdakwa ;

-------- Menimbang, bahwa persetubuhan secara awam dapat diartikan sebagai peristiwa

ne
ng
masuknya alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin perempuan sebagai bentuk

do
gu
pelampiasan hasrat seksual ;

-------- Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi – saksi serta keterangan Ahli

In
A
dalam hubungan dan persesuaian satu dengan yang lainnya dan dari keterangan Terdakwa

setelah dihubungkan dengan surat Visum Et Repertum dan barang bukti yang diajukan di
ah

lik
persidangan, bahwa benar pada hari Jum’at tanggal 20 Desember 2013 sekitar pukul 14.30
am

ub
WIB bertempat di rumah terdakwa yang beralamat di Kabupaten Garut terdakwa telah

membujuk atau melakukan tipu muslihat terhadap Saksi Korban dengan cara
ep
k

mengajaknya masuk ke dalam kamar tidur Ibu terdakwa, kemudian terdakwa


ah

mengatakan kepada saksi korban ingin bermain “mamah-mamahan” dan “bapak-


R

si
bapakan” sambil terdakwa dan saksi korban tidur-tiduran ;

ne
ng

-------- Menimbang, bahwa karena sebelumnya terdakwa pernah melihat film/video porno

dihandphone milik teman terdakwa, sehingga akhirnya terdakwa terdorong untuk mencoba

do
gu

adegan seperti yang ada di dalam video porno tersebut dengan saksi korban, yang mana
In
terdakwa lakukan dengan cara setelah saksi korban tiduran, terdakwa kemudian
A

melepaskan celana training yang dipakai oleh saksi korban sampai di atas lututnya,
ah

lik

sedangkan terdakwa membuka retsleting celananya setelah itu terdakwa lalu menciumi dan

menjilati kemaluan saksi korban, kemudian terdakwa mengeluarkan kemaluannya lalu


m

ub

menindih saksi korban dan menempelkan kemaluan terdakwa ke lubang kemaluan saksi
ka

korban dan tidak lama kemudian sekitar kurang lebih satu menit terdakwa langsung bangun
ep

dan langsung pergi ke dapur untuk membantu ibunya di dapur ;


ah

-------- Menimbang, bahwa berdasarkan Visum et Repertum yang dikeluarkan oleh


es
M

Puskesmas DTP Tarogong Nomor : 800/KS/001/PKM/I/2014 tanggal 15 Januari 2014 atas


ng

on

nama Pasien yang bernama : Saksi Korban, Umur : 7 Tahun, yang ditanda tangani oleh dr.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori
28 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hj. Marlinda Siti Hana, dokter pada Puskesman DPT Tarogong Kecamatan Tarogong Kaler

si
Kabupaten Garut, dengan hasil pemeriksaan :

1. Pemeriksaan dilakukan pada posisi litotomi ;

ne
ng
2. Pada lubang kemaluan tampak selaput dara robek minimal pada posisi jam sembilan

do
gu
dan jam dua belas, sekitar pinggir lubang kemaluan tampak kemerahan.

Kesimpulan :

In
A
Dari hasil pemeriksaan orang tersebut di atas tampak selaput dara robek minimal pada

posisi jam sembilan dan dua belas. Hal tersebut di atas disebabkan tekanan benda tumpul
ah

lik
dan keras. ;
am

ub
-------- Menimbang, bahwa terhadap hasil pemeriksaan Ahli tersebut, Ahli berpendapat

bahwa Robeknya selaput dara yang minimal tersebut bisa diperkirakan seperti contoh
ep
k

akibat pasien terjatuh atau naik/menunggang kuda atau hal lain, apalagi usia pasien yang
ah

baru berumur 7 tahun keadaan selaput hymennya sangat rentan/sensitif walaupun selaput
R

si
hymen itu ada yang rentan, ada yang biasa dan ada juga yang lentur/kenyal. Tetapi tetap

ne
ng

saja kalau untuk anak usia 7 tahun selaput hymennya sangat rentan, sehingga bisa saja

robek karena adanya benturan/gesekan dari benda tumpul ataupun dia jatuh. Dan bahwa

do
gu

Persetubuhan dalam pandangan ahli diartikan sebagai masuknya alat organ kelamin laki-

laki ke dalam alat organ kelamin perempuan. Apabila dikaitkan dengan kondisi pasien, ahli
In
A

meyakinkan 99,99% (sembilan puluh sembilan koma sembilan puluh sembilan persen)
ah

lik

TIDAK TERJADI PERSETUBUHAN ;

-------- Menimbang, bahwa dengan hasil pemeriksaannya tersebut, ahli berpendapat Kalau
m

ub

Sampai Terjadi PERSETUBUHAN, AHLI Yakinkan Tidak. Akan Tetapi Kalau Usaha/
ka

Percobaan Persetubuhan Dalam Arti Hanya di Luar Lubang/Mulut Vagina Saja Itu Bisa
ep

Terjadi Robeknya Selaput Dara/Hymen ;


ah

-------- Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan tersebut, sehubungan


R

es

dengan tidak terpenuhinya sub. unsur melakukan persetubuhan, maka dengan


M

ng

demikian Unsur dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan,


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori
29 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain

si
tersebut tidak terpenuhi secara sah menurut hukum ;

ne
ng
--------Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan yuridis tersebut terdakwa haruslah

dibebaskan dari dakwaan primair tersebut ;

do
gu
--------Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim Tunggal akan mempertimbangkan dakwaan

subsidair yaitu melanggar ketentuan Pasal 82 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang

In
A
Perlindungan Anak, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :
ah

lik
1.-Setiap Orang ;

2.-Dengan Sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan


am

ub
tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau

membiarkan dilakukannya perbuatan cabul ;


ep
k

--------Menimbang, bahwa Hakim akan mengkaji apakah perbuatan yang didakwakan


ah

kepada Terdakwa telah memenuhi unsur - unsur tersebut diatas ataukah tidak, untuk itu
R

si
Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut :

ne
ng

Ad. 1. Tentang unsur kesatu “Setiap Orang” :

--------Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” telah diuraikan dalam pertimbangan

do
gu

hukum pada dakwaan primair, maka Hakim akan mengambil alih seluruh pertimbangan
In
hukum tersebut dalam pertimbangan hukum terhadap unsur setiap orang dalam dakwaan
A

Subsidair ini ;
ah

lik

--------Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan tersebut, maka unsur Setiap

Orang telah terpenuhi ;


m

ub
ka

Ad. 2. Tentang unsur kedua ”Dengan Sengaja melakukan kekerasan atau ancaman
ep

kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau


ah

membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukannya perbuatan


es
M

ng

cabul” :
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori
30 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
--------Menimbang, bahwa unsur tersebut di atas bersifat alternatif yang apabila salah satu

si
dari unsur tersebut telah terpenuhi maka unsur lainnya tidak perlu untuk dipertimbangkan

lagi ;--

ne
ng
--------Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kesengajaan pada tindak pidana adalah

do
gu
adanya kehendak dari sipelaku yang diikuti oleh tingkah laku untuk mewujudkan

kehendak tersebut dan pelaku menyadari bahwa kehendaknya tersebut akan menimbulkan

In
A
akibat ;

--------Menimbang, bahwa inti dari kesengajaan itu ialah menghendaki dan mengetahui,
ah

lik
artinya agar seseorang itu dapat disebut telah memenuhi unsur-unsur kesengajaan, maka
am

ub
terhadap unsur-unsur obyektif yang berupa tindakan-tindakan, orang itu harus

menghendaki melakukan tindakan-tindakan tersebut, sedang terhadap unsur-unsur


ep
k

obyektif yang berupa


ah

keadaan-keadaan, terdakwa itu cukup witens atau mengetahui tentang keadaan-keadaan


R

si
tersebut (delik-delik khusus kejahatan-kejahatan terhadap kepentingan Hukum Negara,

ne
ng

Drs. P.A.F. Lamintang, S.H. Cetakan pertama sinar baru, hal 441) ;

--------Menimbang, bahwa dalam doktrin dan praktek peradilan, dikenal 3 (tiga) bentuk

do
gu

kesengajaan, yaitu :

1. Kesengajaan sebagai maksud artinya bahwa terjadinya suatu tindakan atau akibat
In
A

tertentu adalah betul-betul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan dan
ah

lik

pengetahuan dari pelaku ;

2. Kesengajaan dengan kesadaran kepastian atau keharusan, dalam hal ini yang menjadi
m

ub

dasar adalah seberapa jauh pengetahuan atau kesadaran pelaku tentang tindakan dan
ka

akibat yang merupakan salah satu unsur dari pada suatu delik yang terjadi ;
ep

3. Kesengajaan dengan kesadaran kemungkinan, dalam hal ini yang menjadi dasar adalah
ah

"sejauhmana pengetahuan atau kesadaran pelaku tentang tindakan dan akibat terlarang
R

es

yang mungkin akan terjadi ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori
31 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
--------Menimbang, bahwa di dalam kesengajaan dengan sadar kemungkinan ini maka

si
pelaku mengetahui atau dapat membayangkan akan kemungkinan terjadinya akibat yang

tidak dikehendaki tetapi bayangan itu tidak mencegah pelaku untuk tidak berbuat sehingga

ne
ng
dapat dikatakan bahwa kesengajaan diarahkan kepada akibat yang mungkin akan terjadi

do
gu
(Sudarto, Hukum Pidana I, 1990 : 106) ;

--------Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “Kekerasan”, adalah setiap perbuatan

In
A
dengan menggunakan tenaga terhadap orang atau barang yang dapat mendatangkan

kerugian bagi si terancam atau mengagetkan yang dikerasi. Sedangkan yang dimaksud
ah

lik
dengan “Ancaman Kekerasan” adalah membuat seseorang yang diancam itu ketakutan
am

ub
karena ada sesuatu yang akan merugikan dirinya dengan kekerasan. Ancaman ini dapat

berupa penembakkan ke atas, menodongkan senjata tajam, sampai dengan suatu tindakan
ep
k

yang lebih “sopan” misalnya dengan suatu seruan dengan mengutarakan akibat-akibat yang
ah

merugikan jika tidak dilaksanakan (S.R. Sianturi, SH. dalam bukunya : “Tindak Pidana
R

si
di KUHP Berikut Uraiannya”, hal. 63). Bahwa kesengajaan di dalam unsur ini haruslah

ne
ng

ditujukan pada perbuatan untuk melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan dengan

maksud untuk memaksa anak melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul.

do
gu

--------Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “Tipu” berarti perbuatan atau perkataan

yang tidak jujur (bohong, palsu dan sebagainya), sedangkan kata “Muslihat” diartikan
In
A

sebagai daya upaya atau siasat (taktik untuk menjebak). “Bohong” berarti tidak sesuai
ah

lik

dengan hal (keadaan) yang sebenarnya, sedangkan “Membujuk” berarti berusaha

meyakinkan seseorang bahwa yang dikatakannya benar (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
m

ub

Penerbit : Balai Pustaka – Jakarta).


ka

--------Menimbang, bahwa kesengajaan di dalam unsur ini haruslah ditujukan pada


ep

perbuatan untuk melakukan tipu muslihat atau serangkaian kebohongan atau membujuk
ah

anak, yang mana perbuatan-perbuatan tersebut adalah sebagai perbuatan mengawali


es

sebelum terjadinya persetubuhan sebagai tujuan akhir baik dengan pelaku sendiri atau pun
M

ng

dengan orang lain ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori
32 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
--------Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi – saksi serta keterangan Ahli

si
dalam hubungan dan persesuaian satu dengan yang lainnya dan dari keterangan Terdakwa

setelah dihubungkan dengan surat Visum Et Repertum dan barang bukti yang diajukan di

ne
ng
persidangan, bahwa benar pada hari Jum’at tanggal 20 Desember 2013 sekitar pukul 14.30

do
gu
WIB bertempat di rumah terdakwa yang beralamat di Kabupaten Garut terdakwa telah

membujuk atau melakukan tipu muslihat terhadap Saksi Korban dengan cara

In
A
mengajaknya masuk ke dalam kamar tidur Ibu terdakwa, kemudian terdakwa
ah

mengatakan kepada saksi korban ingin bermain “mamah-mamahan” dan “bapak-

lik
bapakan” sambil terdakwa dan saksi korban tidur-tiduran ;
am

ub
--------Menimbang, bahwa karena sebelumnya terdakwa pernah melihat film/video porno

dihandphone milik teman terdakwa, sehingga akhirnya terdakwa terdorong untuk mencoba
ep
k

adegan seperti yang ada di dalam video porno tersebut dengan saksi korban Fani Citra
ah

Lestari, yang mana terdakwa lakukan dengan cara setelah saksi korban tiduran,
R

si
terdakwa

ne
ng

kemudian melepaskan celana training yang dipakai oleh saksi korban sampai di atas

lututnya, sedangkan terdakwa membuka retsleting celananya setelah itu terdakwa lalu

do
gu

menciumi dan menjilati kemaluan saksi korban, kemudian terdakwa mengeluarkan


In
kemaluannya lalu menindih saksi korban dan menempelkan kemaluan terdakwa ke lubang
A

kemaluan saksi korban dan tidak lama kemudian sekitar kurang lebih satu menit terdakwa
ah

lik

langsung bangun dan langsung pergi ke dapur untuk membantu ibunya di dapur ;

-------- Menimbang, bahwa berdasarkan Visum et Repertum yang dikeluarkan oleh


m

ub

Puskesmas DTP Tarogong Nomor : 800/KS/001/PKM/I/2014 tanggal 15 Januari 2014 atas


ka

nama Pasien yang bernama : Saksi Korban, Umur : 7 Tahun, yang ditanda tangani oleh dr.
ep

Hj. Marlinda Siti Hana, dokter pada Puskesman DPT Tarogong Kecamatan Tarogong Kaler
ah

Kabupaten Garut, dengan hasil pemeriksaan :


es
M

1. Pemeriksaan dilakukan pada posisi litotomi ;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori
33 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Pada lubang kemaluan tampak selaput dara robek minimal pada posisi jam sembilan

si
dan jam dua belas, sekitar pinggir lubang kemaluan tampak kemerahan.

Kesimpulan :

ne
ng
Dari hasil pemeriksaan orang tersebut di atas tampak selaput dara robek minimal pada

do
gu
posisi jam sembilan dan dua belas. Hal tersebut di atas disebabkan tekanan benda tumpul

dan keras. ;

In
A
-------- Menimbang, bahwa terhadap hasil pemeriksaan Ahli tersebut, Ahli berpendapat

bahwa Robeknya selaput dara yang minimal tersebut bisa diperkirakan seperti contoh
ah

lik
akibat pasien terjatuh atau naik/menunggang kuda atau hal lain, apalagi usia pasien yang
am

ub
baru berumur 7 tahun keadaan selaput hymennya sangat rentan/sensitif walaupun selaput

hymen itu ada yang rentan, ada yang biasa dan ada juga yang lentur/kenyal. Tetapi tetap
ep
k

saja kalau untuk anak usia 7 tahun selaput hymennya sangat rentan, sehingga bisa saja
ah

robek karena adanya benturan/gesekan dari benda tumpul ataupun dia jatuh. Dan bahwa
R

si
Persetubuhan dalam pandangan ahli diartikan sebagai masuknya alat organ kelamin laki-

ne
ng

laki ke dalam alat organ kelamin perempuan. Apabila dikaitkan dengan kondisi pasien, ahli

do
gu

meyakinkan 99,99% (sembilan puluh sembilan koma sembilan puluh sembilan persen)

TIDAK TERJADI PERSETUBUHAN. Dan untuk merobek selaput hymen/dara tersebut


In
A

diperlukan usaha yang sangat kuat, Itu untuk orang yang sudah dewasa, namun kalau untuk
ah

lik

anak (seusia pasien yang baru 7 tahun) mohon maaf mungkin pasien sudah pingsan ;

-------- Menimbang, bahwa dengan hasil pemeriksaannya tersebut, ahli berpendapat Kalau
m

ub

Sampai Terjadi PERSETUBUHAN, AHLI Yakinkan Tidak. Akan Tetapi Kalau Usaha/
ka

Percobaan Persetubuhan Dalam Arti Hanya di Luar Lubang/Mulut Vagina Saja Itu Bisa
ep

Terjadi Robeknya Selaput Dara/Hymen ;


ah

-------- Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan tersebut, maka unsur
R

es

dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori
34 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau

si
membiarkan dilakukan perbuatan cabul telah terpenuhi secara sah menurut hukum ;

ne
ng
--------Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan - pertimbangan tersebut diatas,

ternyata perbuatan Terdakwa telah memenuhi seluruh unsur – unsur dari dakwaan

do
gu
Subsidair Jaksa Penuntut Umum, sehingga Hakim berkesimpulan bahwa Terdakwa telah

terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan

In
A
kepadanya, yaitu melanggar Pasal 82 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang
ah

lik
Perlindungan Anak ;

-------- Menimbang, bahwa Hakim Tunggal yang memutus perkara ini sependapat dengan
am

ub
Penuntut Umum dan mengambil alih seluruh pertimbangan hukum, dan juga sependapat

dengan jenis pidana yang dijatuhkan ;


ep
k

--------Menimbang, bahwa dalam pemidanaan terhadap Terdakwa, Hakim berpedoman dan


ah

R
mempertimbangkan beberapa hal yaitu :

si
⇒ Teori pemidanaan ;

ne
ng

⇒ Pasal 1 angka 3 jo Pasal 20 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 ;

do
gu

⇒ Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 jo Pasal 82

ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 ;


In
A

⇒ Pasal 60 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 ;

⇒ Pasal 60 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 ;
ah

lik

--------Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana terhadap terdakwa, Hakim akan


m

ub

mempertimbangkan apakah terdakwa merupakan anak sebagaimana dimaksud Pasal 1


ka

angka 3 jo Pasal 20 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 ;


ep

--------Menimbang, bahwa dalam perkara ini, Terdakwa sebagaimana termuat dalam


ah

dakwaan Penuntut Umum dihubungkan dengan surat berupa Surat Kelahiran dari Kantor
R

es

Pencatatan Sipil Nomor : 17461/ 2001 tanggal 24 Agustus 2001 atas nama Terdakwa yang
M

ng

ditandatangani oleh Hj. SITI DJUARIAH SANUSI, SH., M.Si selaku Kepala Dinas
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori
35 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kependudukan Kota Bandung diterangkan bahwa Terdakwa lahir pada tanggal 11 Agustus

si
2001, sehingga telah didapat fakta bahwa terdakwa baru berumur 13 tahun dan pada saat

ne
ng
terdakwa diajukan ke persidangan belum berumur 18 tahun sebagaimana diatur dalam asal

1 angka 3 jo Pasal 20 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 sehingga kepada terdakwa

do
gu
berlaku ketentuan sebagaimana diatur oleh UU Nomor 11 Tahun 2012 ;

--------Menimbang, bahwa Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun

In
A
2012 mengatur tentang :

(1). Anak hanya dapat dijatuhi pidana atau dikenai tindakan berdasarkan ketentuan dalam
ah

lik
Undang- Undang ini.
am

ub
(2). Anak yang belum berusia 14 (empat belas) tahun hanya dapat dikenai tindakan.

--------Menimbang, bahwa Pasal 82 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 11 Tahun


ep
k

2012 mengatur tentang :


ah

(1). Tindakan yang dapat dikenakan kepada Anak meliputi :


R

si
a. pengembalian kepada orang tua/Wali ;

ne
ng

--------Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang

Nomor 11 Tahun 2012 jo Pasal 82 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012

do
gu

tersebut, Hakim berpedoman bahwa terhadap anak hanya dapat dijatuhi pidana atau dikenai

tindakan berdasarkan ketentuan dalam Undang- Undang ini pengadilan anak ;


In
A

--------Menimbang, bahwa dari fakta persidangan pula telah terungkap fakta terdakwa
ah

masih berstatus sebagai pelajar kelas II pada SMPN 2 Samarang – Garut sesuai dengan
lik

Surat Keterangan Nomor : 007/166/SMP tanggal 27 Agustus 2014 yang ditandatangani


m

ub

oleh H. AGUS HENDOYO, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMPN 2 Samarang – Garut, dan
ka

sampai sekarang terdakwa masih aktif menempuh pendidikan disekolah tersebut ;


ep

--------Menimbang, bahwa Hakim Tunggal dalam perkara ini menilai apa yang dialami
ah

terdakwa selama proses pemeriksaan ditingkat Penyidik yakni Kepolisian, pemeriksaan di


R

es

Kejaksaan dan selama persidangan di pengadilan sudah membuat pshykologi terdakwa


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori
36 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tertekan dan takut, sehingga Hakim berpendapat bahwa hal tersebut sudah cukup untuk

si
memberikan efek jera terhadap diri terdakwa ;

--------Menimbang, bahwa secara sosial terdakwa juga tidak akan menjadi lebih baik

ne
ng
apabila terdakwa berada didalam lembaga pemasyarakatan ;

do
gu
--------Menimbang, bahwa dalam proses persidangan telah ditemukan fakta bahwa

terdakwa dan orang tua terdakwa telah meminta maaf kepada saksi korban serta Orang tua

In
A
saksi korban secara lisan di persidangan, yang mana atas hal tersebut orang tua korban

menerima permintaan maaf dari terdakwa dan orang tua terdakwa tersebut dan tetap
ah

lik
menyerahkan proses hukumnya kepada pengadilan ;
am

ub
--------Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut, Hakim dengan tetap

memperhatikan akibat dari perbuatan terdakwa terhadap saksi korban, namun dengan
ep
k

pertimbangan terhadap diri terdakwa yang berstatus sebagai anak yang masih menempuh
ah

pendidikan di kelas II pada SMPN 2 Samarang – Garut, maka Hakim akan menjatuhkan
R

si
tindakan kepada terdakwa sebagaimana diatur dalam Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2)

ne
ng

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 jo Pasal 82 ayat (1) huruf a Undang-Undang

Nomor 11 Tahun 2012 ;

do
gu

--------Menimbang, bahwa dengan dijatuhkannya tindakan kepada diri terdakwa, akan

dapat membatasi perilaku yang buruk dari diri terdakwa sehingga terdakwa diharapkan
In
A

dapat memperbaiki dan menjaga tingkah lakunya untuk tidak melakukan suatu tindak
ah

lik

pidana dan orang tua terdakwa juga dapat memberikan pengawasan yang lebih ketat dan

bertanggung jawab dengan maksud tujuan penghukuman sebagai sarana untuk


m

ub

memperbaiki tingkah laku terdakwa supaya tidak mengulangi perbuatannya dapat


ka

diwujudkan ;
ep

--------Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka terhadap


ah

Terdakwa dijatuhkan tindakan dengan berdasarkan kepada Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2)
R

es

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 jo Pasal 82 ayat (1) huruf a Undang-Undang


M

ng

Nomor 11 Tahun 2012 ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori
37 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
--------Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa adalah anak-anak yang masih berumur 13

si
Tahun dan korban juga anak-anak yang masih berumur 7 tahun. Di tinjau dari aspek

viktimologi, korban anak-anak adalah korban ideal karena korban tidak mengetahui baik-

ne
ng
buruk dari segala tindakannya sehingga tidak dikenal adanya provokasi dari korban yang

do
gu
menuju terjadinya tindak pidana. Sebaliknya menurut hakim terdakwa dalam perkara ini

juga anak-anak yang secara mental juga belum mengetahui baik dan buruk dari

In
A
tindakannya sehingga penjatuhan sanksi bagi terdakwa anak harus dilakukan dengan hati-

hati demi kepentingan masa depan anak ;


ah

lik
--------Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa adalah anak dan korban adalah anak,
am

ub
maka demi masa depan anak, terdakwa dikembalikan kepada orang tua dengan wajib

bimbingan Balai pemasyarakatan (BAPAS) berdasarkan Pasal 82 ayat (1) huruf a Undang-
ep
k

Undang Nomor 11 Tahun 2012 jo Pasal 77 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 11
ah

Tahun 2012 ;
R

si
--------Menimbang, bahwa terhadap pembelaan yang diajukan oleh Penasihat Hukum

ne
ng

terdakwa, Hakim berkesimpulan bahwa yang diuraikan oleh Penasihat Hukum terdakwa

telah diuraikan dan dijelaskan oleh Hakim dalam putusan ini didalam pertimbangan unsur-

do
gu

unsur juga dalam amar putusan sehingga tidak perlu dipertimbangkan tersendiri ;

--------Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan Putusan kepada Terdakwa Hakim juga


In
A

berpedoman kepada ketentuan Pasal 60 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012,
ah

lik

yang mana di persidangan telah pula di dengar pendapat dari orang tua Terdakwa yang

mengemukakan hal – hal pada pokoknya sebagai berikut :


m

ub

⇒ Bahwa orang tua Terdakwa masih dapat merawat dan memperhatikan serta
ka

mendidik terdakwa ;
ep

⇒ Bahwa terdakwa adalah pelajar yang masih aktif duduk dibangku sekolah SMP
ah

kelas II dan mengharapkan agar terdakwa tetap dapat meneruskan sekolah ;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori
38 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
--------Menimbang, bahwa Hakim dalam menjatuhkan pidana kepada Terdakwa juga

si
berpedoman kepada Pasal 60 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012

tentang Penelitian Kemasyarakatan yang harus dipertimbangkan dalam putusan ;

ne
ng
--------Menimbang, bahwa dari hasil Penelitian Kemasyarakatan yang dilakukan oleh

do
gu
Petugas Pembimbing Kemasyarakatan yang pada pokoknya memberikan kesimpulan

sebagai berikut :

In
A
- Klien bernama Terdakwa, Sebelum terlibat dalam tindak pidana ini klien tidak

memiliki riwayat kenakalan ataupun pelanggaran hukum ;


ah

lik
- Faktor penyebab klien terlibat dalam tindak pidana ini, yaitu karena pengaruh
am

ub
lingkungan dimana klien bergaul. Faktor lain yang juga turut berperan adalah :

a. Usia klien masih dibawah umur (12 tahun 8 bulan), ia belum bisa mengontrol
ep
k

emosi dengan baik sehingga tidak memikirkan kembali akibat dari perbuatan
ah

yang akan dilakukan.


R

si
b. Adanya hasrat birahi yang mengebu dalam diri klien akibat klien sering melihat

ne
ng

gambar porno dan film porno di internet melalui google yang ia buka ketika klien

main game online.

do
gu

- Klien menanggapi bahwa apa yang dituduhkan kepadanya adalah benar, ia

melakukannya secara sadar karena terobsesi dari gambar porno dan film porno yang
In
A

ia lihat. Klien pun memahami bahwa tindak pidana yang dilakukan sebagaimana
ah

lik

yang disangkakan kepadanya yakni Setiap orang yang dengan sengaja melakukan

kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau


m

ub

membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan


ka

cabul (pasal 82 UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak). adalah suatu
ep

perbuatan yang tidak baik dan dapat dijatuhi sanksi pidana. Oleh karena itu, dengan
ah

pemeriksaan yang dilakukan pihak berwajib dan menetapkan klien sebagai


R

es

tersangka telah benar-benar menyesali perbuatannya. Ia berjanji akan lebih baik


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori
39 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam mengontrol emosi dan tidak akan mengulangi tindakan yang melanggar

si
hukum lagi.

- Orang tua klien masih sanggup untuk mendidik dan mengurus klien, serta kondisi di

ne
ng
dalam keluarga baik secara moril maupun materil masih mendukung untuk

do
gu perkembangan klien.

- Masyarakat dan pemerintah setempat mengenal klien sebagai anak yang baik budi

In
A
pekertinya dan tidak pernah meresahkan. Oleh karena itu, mereka masih bersedia

menerima klien kembali, serta kondisi masyarakat cukup baik dan mendukung
ah

lik
untuk perkembangan klien.
am

ub
Saran :

- Terhadap permasalahan ini kami menyarankan agar kiranya dapat dilakukan


ep
k

"Diversionary Schetnes" atau melalui pendekatan "Restorative Justice" antara


ah

kedua belah pihak dengan pertimbangan demi kepentingan terbaik untuk anak (for
R

si
the best interest of the children).

ne
ng

- Kepada Jaksa Penuntut Umum dan Hakim yang terhormat, Apabila dalam masalah

ini klien terbukti bersalah, maka demi kepentingan yang terbaik bagi anak kiranya

do
gu

klien dapat dijatuhi dengan putusan tindakan "dikembalikan kepada orang tua"
In
sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat 1 huruf a Undang-undang No. 3 Tahun
A

1997 tentang pengadilan anak ;


ah

lik

(yang untuk lengkapnya telah termuat dan terlampir dalam berkas perkara ini) ;

--------Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa, maka perlu
m

ub

dipertimbangkan terlebih dahulu hal - hal yang memberatkan dan meringankan terhadap
ka

Terdakwa :
ep

HAL - HAL YANG MEMBERATKAN :


ah

- Perbuatan terdakwa telah mengakibatkan trauma psikis bagi Saksi Korban yang masih
es
M

tergolong anak menurut undang-undang ;


ng

on

HAL - HAL YANG MERINGANKAN :


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori
40 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Terdakwa belum pernah dihukum ;

si
- Terdakwa masih berstatus pelajar kelas 2 (dua) SMPN 2 Samarang – Garut, dan

ne
ng
diharapkan dapat meneruskan pendidikan ;

- Terdakwa dipersidangan telah meminta maaf kepada korban dan orang tua korban dan

do
gu
orang tua korban telah memaafkan terdakwa ;

- Terdakwa masih berusia sangat muda yaitu 13 tahun dan tidak mengerti tentang akibat

In
A
dari perbuatannya tersebut, sehingga diharapkan setelah menjalani pidana dapat

merubah sikap untuk memperbaiki diri mewujudkan cita-citanya di masa depan ;


ah

lik
- Terdakwa bersikap sopan dipersidangan, mengakui terus terang perbuatannya dan
am

ub
berjanji tidak akan mengulanginya lagi ;

- Bahwa Sesuai dengan foto copy Surat Pernyataan tertanggal 27 Januari 2014 yang
ep
k

ditandatangani di atas materai Rp.6.000,- oleh ayah kandung dari saksi korban,
ah

menyatakan bahwa pihaknya merasa keberatan apabila penyelesaian perkara ini


R

si
ditempuh melalui jalur pengadilan karena dikhawatirkan akan mempengaruhi

ne
ng

gangguan kejiwaan bagi saksi korban (anaknya) apabila mengikuti persidangan ;

--------Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 194 ayat 1 KUHAP mengenai barang bukti

do
gu

yang diajukan di persidangan berupa :

- 1 (satu) buah pakaian warna merh bergambar ANGRY BIRDS ;


In
A

- 1 (satu) buah celana dalam warna putih bergambarkan kupu-kupu ;


ah

lik

dari fakta hukum yang terungkap dipersidangan bahwa barang bukti tersebut merupakan

milik saksi korban Fani Citra Lestari Binti Budiansah yang digunakan pasa saat kejadian,
m

ub

maka patut dan berdasar menurut ketentuan pasal 46 KUHAP terhadap barang bukti
ka

tersebut dikembalikan kepada saksi korban;


ep

--------Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana, maka kepada terdakwa
ah

dibebani pula untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar
R

es

putusan ini ;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori
41 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
--------Mengingat dan memperhatikan Pasal 82 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang

si
Perlindungan Anak, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak, Laporan Hasil Penilitian Kemasyarakatan oleh BAPAS Kelas II Garut atas

ne
ng
nama Terdakwa, dan Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

do
gu
serta peraturan lain yang berhubungan dengan perkara ini ;

In
A
M E N G A D I L I:

1. Menyatakan Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
ah

lik
tindak pidana sebagaimana telah didakwakan dalam dakwaan Primair ;
am

ub
2. Membebaskan terdakwa dari dakwaan primair tersebut ;

3. Menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
ep
k

tindak pidana “Dengan sengaja membujuk anak untuk melakukan perbuatan cabul” ;
ah

4. Menjatuhkan tindakan oleh karena itu kepada Terdakwa tersebut dengan


R

si
mengembalikan terdakwa kepada Orang Tuanya di bawah bimbingan dan pengawasan

ne
ng

Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kelas II Garut selama 1 (satu) Tahun ;

5. Menyatakan bahwa Terdakwa wajib mendapatkan bimbingan Balai Pemasyarakatan

do
gu

(BAPAS) Kelas II Garut selama 1 (satu) Tahun ;

6. Menetapkan barang bukti berupa :


In
A

- 1 (satu) buah pakaian warna merh bergambar ANGRY BIRDS ;


ah

lik

- 1 (satu) buah celana dalam warna putih bergambarkan kupu-kupu ;

Dikembalikan kepada saksi korban;


m

ub

7. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah) ;
ka

--------Demikian diputus pada Hari SENIN, tanggal 27 Oktober 2014, oleh kami
ep

ISABELA SAMELINA, SH. sebagai Hakim Tunggal Pengadilan Negeri Garut, putusan
ah

mana diucapkan pada hari dan tanggal itu juga dalam persidangan yang terbuka untuk
es
M

umum oleh Hakim Tunggal tersebut, dengan dibantu oleh ADE SUHERMAN, SH. MH.
ng

on

Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Garut dengan dihadiri oleh FIKI
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori
42 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MARDANI, SH. Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Garut dan Terdakwa yang

si
di dampingi oleh Orang tua kandungnya, Pembimbing Kemasyarkatan pada BAPAS Kelas

ne
ng
II Garut Penasihat Hukumnya ;

do
gu HAKIM TUNGGAL,

In
A
ah

lik
ISABELA SAMELINA, SH.
am

PANITERA PENGGANTI
ub
ep
k
ah

si
ADE SUHERMAN, SH. MH.

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42

Anda mungkin juga menyukai