u b
Direktori
1 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
Nomor 2/Pid.Sus - Anak/2014/PN.Grt
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
--------Pengadilan Negeri Garut yang mengadili perkara Pidana Anak dengan acara
do
gu
pemeriksaan biasa pada pengadilan tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai
In
A
Nama lengkap : Terdakwa
ah
lik
Tempat lahir : Garut
ub
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
R
si
Pekerjaan : Pelajar
ne
ng
do
gu
ATING SOEWARLI, FIRMAN S. ROHMAN, SH. dan SANDI PRISMA PUTRA, SH.
In
Para Advokat dan Penasehat Hukum (Lawyer & Solicitor) pada Yayasan Lembaga Bantuan
A
Hukum dan Pendidikan Guntur Garut Akreditasi Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia
ah
lik
R.I SK Nomor : M. HH-02.HN.03.03 Tahun 2013 beralamat di : Jl. Guntur Sari No.981
ub
terdakwa ;-------------------------------------------------------------------------------------------------
ah
Pengadilan Negeri
es
M
tersebut ;-------------------------------------------------------------------------------------------------
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori
2 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Garut, tanggal 20 Agustus 2014 No.02 / Pen. Sus-
si
Anak/2014/PN.Grt. tentang penunjukan Hakim Tunggal yang mengadili perkara
Terdakwa;-------------------------------------------------------------------------------------------
ne
ng
2. Penetapan Hakim Pengadilan Negeri Garut, tanggal 20 Agustus 2014, No.2/
do
gu
Pen.Pid.Sus-Anak/2014/PN.Grt. tentang Penetapan Hari Sidang ;
3. Berkas perkara atas nama Terdakwa beserta seluruh lampirannya dan surat - surat lain
In
A
yang berkaitan dengan perkara ini ;
lik
--------Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan ;
am
ub
--------Setelah mendengar keterangan Saksi – saksi dan Terdakwa dipersidangan ;
si
--------- Setelah membaca Berita Acara Sidang ;
ne
ng
Penuntut Umum tanggal 14 Agustus 2014, No.Reg.Perkara : PDM- 59/ Euh.2/ GRT/ 08 /
do
gu
2014 yang dibacakan dipersidangan pada tanggal 28 Agustus 2014, dimana Terdakwa telah
DAKWAAN :
ah
lik
PRIMAIR :
--------Bahwa ia Terdakwa pada hari Jum'at tanggal 20 Desember 2013 sekira jam 14.30
m
ub
WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam bulan Desember tahun 2014,
ka
suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Garut
ah
yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, telah "Dengan sengaja melakukan
es
M
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori
3 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengannya atau dengan orang lain". Perbuatan mana terdakwa lakukan dengan cara
si
sebagai berikut :
Berawal dari terdakwa yang pernah menonton video porno di handphone milik
ne
ng
temannya dan kebetulan Saksi Korban yang merupakan adik sepupunya terdakwa sedang
do
gu
menginap di rumahnya terdakwa, selanjutnya pada hari Jum'at tanggal 20 Desember 2013
sekira jam 14,30 WIB terdakwa mengajak Saksi Korban untuk masuk ke dalam kamar
In
A
dengan mengatakan ingin bermain "mamah-mamahan" dan "bapak-bapakan" dengan
iming-imingi uang sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) sebagai uang jajan untuk Saksi
ah
lik
Korban. Atas ajakan dan iming-iming terdakwa tersebut lantas Saksi Korban mau menuruti
am
ub
keinginan terdakwa tersebut untuk masuk ke dalam kamar. Setelah berada di dalam kamar
lalu terdakwa dan Saksi Korban mulai bermain "mamah-mamahan" dan "bapak-bapakan"
ep
k
porno tersebut sehingga terdakwa terdorong untuk mencoba adegan yang ada di dalam
R
si
video porno tersebut terhadap Saksi Korban dengan cara terdakwa melepaskan celana yang
ne
ng
dikenakan oleh Saksi Korban selanjutnya terdakwa menjilati dan menciumi kemaluan Saksi
Korban. Setelah itu lalu terdakwa membuka retsleting celananya kemudian mengeluarkan
do
gu
kemaluannya dan menindih tubuh Saksi Korban serta memasukkan kemaluan terdakwa
tersebut ke dalam lubang kemaluan Saksi Korban. Dalam waktu kurang lebih 1 (satu) menit
In
A
lik
ub
Saksi Korban yang ditandatangani oleh dr. Hj, MARLINDA SITI HANA, diperoleh hasil
ka
- Pada lubang kemaluan tampak selaput dara robek minimal pada posisi jam sembilan
R
es
dan jam dua belas, sekitar pinggir lubang kemaluan tampak kemerahan.
M
ng
Kesimpulan :
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori
4 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dari hasil pemeriksaan orang tersebut di atas tampak selaput dara robek minimal pada
si
posisi jam sembilan dan dua belas. Hal tersebut di atas disebabkan tekanan benda tumpul
dan keras.
ne
ng
Bahwa pada saat kejadian, Saksi Korban belum pernah kawin atau setidak-tidaknya
do
gu
masih berumur 6 (enam) tahun 11 (sebelas) bulan sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran
dari Kantor Pencatatan Sipil Nomor : AL 6370383936 tanggal 04 Juli 2011 atas nama Saksi
In
A
Korban yang ditandatangani oleh Drs. F.MA SUMARNA, M.Si. selaku Kepala Dinas
lik
--------Perbuatan ia Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 Ayat
am
ub
(2) UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
SUBSIDIAIR :
ep
k
------- Bahwa ia Terdakwa pada hari jum'at tanggal 20 Desember 2013 sekira Jam 14.30
ah
WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam bulan Desember tahun 2014,
R
si
bertempat di rumahnya terdakwa yang beralamat di Kab. Garut atau setidak-tidaknya di
ne
ng
suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Garut
yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, telah "Dengan sengaja melakukan
do
gu
perbuatan cabul". Perbuatan mana terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut :
ah
lik
Berawal dari terdakwa yang pernah menonton video porno di handphone milik
temannya dan kebetulan Saksi Korban yang merupakan adik sepupunya terdakwa sedang
m
ub
menginap di rumahnya terdakwa, selanjutnya pada hari Jum'at tanggal 20 Desember 2013
ka
sekira jam 14,30 WIB terdakwa mengajak Saksi Korban untuk masuk ke dalam kamar
ep
iming-imingi uang sebesar Rp.1.000,- (seribu rupiah) sebagai uang jajan untuk Saksi
R
es
Korban. Atas ajakan dan iming-iming terdakwa tersebut lantas Saksi Korban mau menuruti
M
ng
keinginan terdakwa tersebut untuk masuk ke dalam kamar. Setelah berada di dalam kamar
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori
5 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
lalu terdakwa dan Saksi Korban mulai bermain "mamah-mamahan" dan "bapak-bapakan"
si
sambil tidur-tiduran. Namun sehubungan sebelumnya terdakwa pernah menonton video
porno tersebut sehingga terdakwa terdorong untuk mencoba adegan yang ada di dalam
ne
ng
video porno tersebut terhadap Saksi Korban dengan cara terdakwa melepaskan celana yang
do
gu
dikenakan oleh Saksi Korban selanjutnya terdakwa menjilati dan menciumi kemaluan Saksi
Korban. Setelah itu lalu terdakwa membuka retsleting celananya kemudian mengeluarkan
In
A
kemaluannya dan menindih tubuh Saksi Korban serta menempelkan kemaluan terdakwa
tersebut ke kemaluan Saksi Korban. Dalam waktu kurang lebih 1 (satu) menit kemudian
ah
lik
terdakwa langsung bangun dan ke dapur untuk membantu ibunya.
am
ub
Bahwa berdasarkan Visum et Repertum yang dikeluarkan oleh Puskesmas DTP
Korban yang ditandatangani oleh dr. Hj, MARLINDA SITI HANA, diperoleh hasil
ah
si
- Pemeriksaan dilakukan pada posisi litotomi,
ne
ng
- Pada lubang kemaluan tampak selaput dara robek minimal pada posisi jam sembilan dan
do
gu
Kesimpulan :
Dari hasil pemeriksaan orang tersebut di atas tampak selaput dara robek minimal pada
In
A
posisi jam sembilan dan dua belas. Hal tersebut di atas disebabkan tekanan benda tumpul
ah
lik
dan keras.
Bahwa pada saat kejadian, Saksi Korban belum pernah kawin atau setidak-tidaknya
m
ub
masih berumur 6 (enam) tahun 11 (sebelas) bulan sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran
ka
dari Kantor Pencatatan Sipil Nomor : AL 6370383936 tanggal 04 Juli 2011 atas nama
ep
Saksi Korban yang ditandatangani oleh Drs. EMA SUMARNA, M.Si. selaku Kepala Dinas
ah
es
------- Perbuatan ia Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 UU
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori
6 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
--------Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum tersebut diatas dibenarkan
si
seluruhnya oleh Terdakwa dan mengenai isi dan maksud dari dakwaan Penuntut Umum
telah dimengerti pula oleh Terdakwa, serta Terdakwa maupun Penasihat Hukum Terdakwa
ne
ng
menyatakan tidak akan mengajukan eksepsi / keberatan terhadap materi dakwaan tersebut ;
do
gu
--------Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum dalam
persidangan telah mengajukan Saksi - saksi serta Saksi Ahli, yang telah didengar
In
A
keterangannya dibawah sumpah menurut agamanya masing - masing maupun yang tidak
disumpah karena masih dibawah umur, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
ah
lik
1. Saksi 1 :
am
ub
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa, dan ada hubungan keluarga dengan terdakwa yang
si
saksi yang bernama Saksi Korban ;
ne
ng
do
gu
- Bahwa kejadian pencabulan atau persetubuhan tersebut terjadi pada hari Jum’at
tanggal 20 Desember 2013 sekitar pukul 14.30 WIB bertempat di rumah Nenek
In
A
korban yang juga ditinggali oleh terdakwa yang beralamat di Kabupaten Garut ;
ah
lik
ub
- Bahwa saksi mengetahui kalau anaknya telah dicabuli atau disetubuhi oleh
ka
kalau anak saksi telah dicabuli oleh terdakwa sebanyak 1 (satu) kali ;
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori
7 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan mencoba memasukkan kemaluannya ke lubang kemaluan anak kandungnya
si
saksi ;
- Bahwa awalnya sehingga anak kandung saksi bisa dicabuli atau disetubuhi oleh
ne
ng
terdakwa, dimana saat itu anak kandungnya saksi sedang liburan sekolah dan
do
gu ingin bertemu dengan ayahnya yang tinggal bersama dengan terdakwa, sehingga
In
A
ayahnya /neneknya ;
- Bahwa kemudian pada hari Jum’at tanggal 20 Desember 2013 sekitar pukul
ah
lik
14.30 WIB ketika anak kandungnya saksi sedang bermain di depan rumah
am
ub
tersebut, lalu terdakwa mengajak anak saksi untuk main di dalam kamar tidur
bibinya yang merupakan ibu kandungnya terdakwa, dan pada saat anak saksi
ep
k
si
kandungnya saksi dan ketika terdakwa sedang menjilati kemaluan anak
ne
ng
kandungnya saksi, ibu Terdakwa masuk ke kamar serta melihat terdakwa sedang
menjilatin kemaluan anaknya saksi, kemudian Ibu Terdakwa mengatakan ", ulah
do
gu
- Bahwa setelah kejadian tersebut anak kandungnya saksi berkata kepada ayah
ah
lik
ub
kepada saksi bahwa dia merasakan sakit di bagian kemaluannya, setelah itu saksi
R
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori
8 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa kemudian keesokan harinya pada saat anak kandungnya saksi sedang
si
mandi kemudian bercerita kepada saksi bahwa kemaluannya dijilati oleh
ne
ng
kemaluan anak kandungnya saksi ;
do
gu
- Bahwa setelah mendengar pengakuan anak kandungnya saksi saat itu, kemudian
saksi menghubungi ayah kandung saksi korban yang sedang berada di Garut agar
In
A
segera ke Bandung karena anak kandungnya yang bernama saksi korban telah
lik
- Bahwa selain itu saksi juga membawa anak kandungnya ke dokter untuk
am
ub
membuktikan benar apa tidaknya anak kandungnya saksi tersebut telah
dicabuli oleh terdakwa, akan tetapi dokter mengatakan tidak bisa karena
ep
k
untuk
ah
memeriksakan hal tersebut (visum) harus ada surat permintaan dari pihak
R
si
kepolisian terlebih dahulu ;
ne
ng
- Bahwa dikarenakan anak saksi tidak bisa dilakukan Visum sehingga akhirnya
do
gu
bertempat di rumah saksi akan tetapi pada saat itu belum ada titik temu (tidak
lik
- Bahwa kondisi anak kandung saksi setelah kejadian tersebut, anak saksi jatuh
sakit dan di vaginanya kelihatan ada pembengkakan dan selain itu anak
m
ub
- Bahwa status anak kandungnya saksi pada saat itu masih gadis dan baru berumur
ep
7 tahun, sedangkan terdakwa adalah pelajar SMP dan usianya baru 14 tahun ;
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori
9 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa di depan persidangan, saksi telah memaafkan perbuatan terdakwa. Selain
si
itu di depan persidangan antara saksi dengan orang tuanya terdakwa juga telah
ne
ng
--------Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, terdakwa
do
gu
membenarkannya dan tidak merasa keberatan ;
In
A
2. Saksi Korban : (Tidak di Sumpah karena masih dibawah umur)
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa, dan ada hubungan keluarga dengan
ah
lik
terdakwa yaitu merupakan kakak sepupu saksi ;
am
ub
- Bahwa saksi mengerti dihadapkan kepersidangan sehubungan dengan
- Bahwa kejadiannya yaitu pada hari Jum’at tanggal 20 Desember 2013 sekitar
ah
pukul 14.30 WIB bertempat di rumah Nenek saksi yang juga ditinggali oleh
R
si
terdakwa yang beralamat di Kabupaten Garut ;
ne
ng
- Bahwa terdakwa melakukan perbuatan cabul terhadap saksi yaitu dengan cara
do
gu
- Bahwa awalnya pada hari Jum’at tanggal 20 Desember 2013 sekitar pukul 14.30
In
A
WIB ketika saksi sedang bermain di depan rumah tersebut, terdakwa lalu
ah
lik
- Bahwa pada saat saksi sedang main tidur-tiduran bersama terdakwa di kamar
m
ub
tersebut, terdakwa kemudian berkata kepada saksi dengan kata-kata “Neng, tidur
ka
dulu" lalu saksi menurutinya dan setelah tiduran terdakwa lalu membuka celana
ep
- Bahwa sebelum saksi disuruh tidur, saat itu terdakwa memberi uang kepada saksi
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori
10 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa pada saat kejadian tersebut bibi saksi masuk ke kamar tersebut dan
si
melihat terdakwa sedang menjilati kemlauannya saksi sehingga bibinya saksi
ne
ng
kemaluan Eneng…!) sehingga selanjutnya terdakwa keluar kamar ;
do
gu
- Bahwa kemudian saat ayah saksi pulang dari bekerja, saksi lalu menceritakan
In
A
ngejilatin kemaluan Eneng…" sehingga kemudian ayah kandungnya saksi
lik
- Bahwa 1 minggu setelah kejadian saksi dijemput oleh ibu kandungnya untuk
am
ub
pulang ke Bandung, dan sesampainya di Bandung saksi lalu memberitahukan
- Bahwa kemudian keesokan harinya ketika saksi sedang mandi, saksi lalu
R
si
bercerita kepada ibu kandungnya kalau kemaluan saksi pernah dijilati oleh
ne
ng
kemaluannya saksi ;
do
gu
- Bahwa posisi saksi pada saat dicabuli oleh terdakwa yaitu saksi berada di bawah
tubuhnya terdakwa ;
In
A
lik
ub
ep
3. Saksi 3 :
ah
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa, dan ada hubungan keluarga dengan
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori
11 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa saksi mengerti dihadapkan kepersidangan sehubungan dengan telah
si
terjadinya tindak pidana pencabulan atau persetubuhan terhadap keponakan saksi
ne
ng
- Bahwa yang telah melakukan pencabulan atau persetubuhan terhadap saksi
do
gu korban tersebut adalah anak kandung saksi sendiri yang bernama Terdakwa ;
- Bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari dan tanggal saksi lupa di bulan
In
A
Desember 2013 sekitar pukul 14.00 WIB bertempat di rumahnya saksi yang
lik
- Bahwa pada saat kejadian saksi tidak mengetahui secara langsung, saksi hanya
am
ub
pernah melihat terdakwa bersama dengan saksi korban berada di dalam kamar
tidur saksi namun waktu itu cuma lewat saja dan tidak sempat masuk ke dalam
ep
k
- Bahwa waktu itu saksi hanya mengetahuinya atau mendengarnya dari pengakuan
R
si
terdakwa (anak kandungnya saksi) bahwa terdakwa telah menciumi
ne
ng
do
gu
saksi korban sebanyak 1 (satu) kali akan tetapi terdakwa tidak sampai
lik
ub
- Bahwa setelah kejadian tersebut yang saksi lihat kondisi dari saksi korban biasa-
ka
biasa saja, dan saat saksi memandikan saksi korban saksi tidak melihat adaanya
ep
darah atau flek di celana dalam yang di pakai oleh saksi korban;
ah
- Bahwa saat kejadian status terdakwa masih pelajar Kelas 1 SMP dan usianya
R
es
baru 12 tahun, sedangkan status saksi korban masih kecil dan usianya baru 6
M
ng
(enam) tahun ;
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori
12 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa di depan persidangan, saksi dengan ibu kandungnya saksi korban telah
si
saling memaafkan satu sama lain dengan berjabat tangan dan berpelukan ;
ne
ng
yang telah diperlihatkan oleh Majelis Hakim ;
do
gu
--------Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut diatas, terdakwa
In
A
4. Saksi 4 :
ah
lik
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa, dan ada hubungan keluarga dengan
am
ub
terdakwa yang merupakan keponakan saksi ;
si
- Bahwa yang diduga telah melakukan pencabulan atau persetubuhan terhadap
ne
ng
do
gu
terjadi pada hari Jum’at tanggal 20 Desember 2013 sekitar pukul berapanya saksi
lupa lagi dan kejadian tersebut terjadi di Kabupaten Garut tepatnya di rumah
In
A
lik
pencabulan atau persetubuhan terhadap anak saksi yang dilakukan oleh terdakwa
m
ub
tersebut, namun saksi mengetahuinya setelah diberitahu oleh ibu kandung saksi
ka
korban melalui handphone bahwa anak kandung saksi telah dicabuli oleh
ep
- Bahwa sebelumnya saksi memang pernah diberitahu oleh anak saksi yaitu saksi
es
korban saat saksi baru pulang dari kerjaaan, yang menceritakan kalau anak saksi
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori
13 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa setelah mengetahui hal tersebut saksi kemudian juga menanyakan hal
si
tersebut kepada ibu kandungnya terdakwa, sehingga ibu kandung Terdakwa
ne
ng
ditanya lalu terdakwa mengakuinya bahwa benar terdakwa telah menciumi
do
gu kemaluannya/vaginanya anak saksi;
- Bahwa tapi setahu saksi anak saksi memang jorok suka bermain dengan ayam
In
A
sehingga sering menggaruk-garuk kemaluannya sendiri ;
lik
saksi melihat anak kandungnya saksi yang bernama saksi korban tidak ada reaksi
am
ub
apapun hanya biasa-biasa saja seperti tidak ada kejadian apa- apa ;
- Bahwa status anak kandungnya saksi tersebut pada saat kejadian masih kecil dan
ep
k
usianya baru 6 (enam) tahun, sedangkan status terdakwa masih pelajar Kelas 1
ah
si
- Bahwa saksi menerangkan merasa sangat kasihan (sayang) terhadap anak
ne
ng
kandungnya tersebut ;
do
gu
persidangan di pengadilan ;
ah
lik
ub
- Bahwa ahli pernah melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien anak yang
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori
14 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dilakukan pada tanggal 15 Januari 2014 jam 14.15 WIB bertempat di Puskesmas
si
DTP Tarogong ;
ne
ng
- Bahwa pemeriksaan tersebut didasarkan pada surat permintaan dari pihak
do
gu kepolisian (Polres Garut) ;
- Bahwa pemeriksaan terhadap pasien dilakukan pada posisi litotomi dalam arti
In
A
meletakkan pasien pada meja gynecolog dengan posisi tubuh terlentang dengan
kedua kaki pada posisi seperti seorang ibu yang akan melahirkan, kemudian ahli
ah
lik
memasukkan secara pelan-pelan jari kelingkingnya ke dalam lubang anus pasien
am
ub
sambil membuka labia minora dan labia mayora pasien ;
- Bahwa pada saat itu ahli melihat ada luka/jejas yang sangat minimal pada
ep
k
hymen/selaput dara di jam 9 dan jam 12 berikut ada jejas di sekitar vagina
ah
(vagina kemerahan) artinya bahwa di sini ada terjadi robeknya selaput dara yang
R
si
sangat minimal atau tidak lagi utuh ;
ne
ng
- Bahwa sepengetahuan ahli, robeknya selaput dara yang minimal tersebut untuk
do
gu
- Bahwa untuk jejas/kemerahan yang ada di sekitar vagina itu disebabkan karena
adanya suatu tekanan atau gesekan dari benda tumpul dan keras, apapun itu, dan
In
A
lik
- Bahwa pada saat itu ahli tidak melihat adanya bercak darah di sekitar vaginanya
pasien ;
m
ub
lain yang khusus selain menggunakan parafin liquid yang berfungsi untuk
ep
pasien ;
R
es
- Bahwa terkait dengan tehnik pemeriksaan dengan metoda yang ahli gunakan
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori
15 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa menurut pendapat dan pengetahuan saksi robeknya selaput dara yang
si
minimal tersebut bisa diperkirakan seperti contoh akibat pasien terjatuh atau
naik/menunggang kuda atau hal lain, apalagi usia pasien (korban) yang baru
ne
ng
berumur 7 tahun itu keadaan selaput hymennya sangat rentan/sensitif walaupun
do
gu selaput hymen itu ada yang rentan, ada yang biasa dan ada yang lentur/kenyal.
In
A
Tapi tetap kalau untuk anak usia 7 tahun selaput hymennya sangat rentan, bisa
saja misalnya ada benturan/gesekan dari benda tumpul ataupun dia jatuh ;
ah
lik
- Bahwa persetubuhan dalam pandangan ahli diartikan sebagai masuknya alat
am
ub
organ kelamin laki-laki ke dalam alat organ kelamin perempuan. Dikaitkan
PERSETUBUHAN ;
R
si
- Bahwa ahli juga mengemukakan bahwa robeknya selaput hymen pasien (korban)
ne
ng
yang minimal tersebut tidak disebabkan oleh jari anak seusia terdakwa (antar
13-14 tahun), akan tetapi kalau disebabkan oleh benda lain yang lebih besar dari
do
gu
lik
- Bahwa untuk merobek selaput hymen/dara tersebut diperlukan usaha yang sangat
m
ub
kuat. Itu untuk yang sudah dewasa seperti kita, kalau untuk anak (seusia pasien)
ka
- Bahwa terkait dengan jejas yang ahli lihat dari hasil pemeriksaannya, hal tersebut
ah
es
apabila bekas garukan tersebut maka jejas yang timbul akan tidak teratur
M
ng
(irregular) sedangkan yang ahli lihat tersebut jejasnya teratur (regular) sehingga
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori
16 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ahli menyangsikan/meragukan apabila jejas yang timbul tersebut diakibatkan
si
oleh gesekan karena gatal ;
ne
ng
SAMPAI TERJADI PERSETUBUHAN, AHLI YAKINKAN TIDAK. AKAN
do
gu TETAPI KALAU USAHA/PERCOBAAN PERSETUBUHAN DALAM ARTI
In
A
ROBEK SELAPUT DARA/HYMEN ;
lik
Terdakwa yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
am
ub
- Bahwa terdakwa mengerti dihadapkan ke persidangan sehubungan dengan
terdakwa telah melakukan perbuatan cabul terhadap anak di bawah umur yaitu
ep
k
si
keluarga, karena saksi korban tersebut adalah anak dari paman terdakwa;
ne
ng
- Bahwa setahu terdakwa usia saksi korban tersebut baru 6 tahun, sedangkan
do
gu
- Bahwa perbuatan cabul tersebut terjadi pada hari Jum’at tanggal lupa lagi di bulan
Desember 2013 sekitar pukul 14.00 WIB bertempat di rumah terdakwa yang
In
A
lik
- Bahwa awalnya pada hari Jum’at tanggal lupa lagi di bulan Desember 2013 sekitar
pukul 13.50 WIB saat itu saksi korban sedang bermain bersama terdakwa di depan
m
ub
- Bahwa setelah masuk kedalam kamar tidur Ibu terdakwa, terdakwa lalu mengajak
es
tidur saksi korban dengan mengatakan kepada saksi korban untuk main-
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori
17 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mainan dengan cara “mamah-mamahan” dan “bapak-bapakan” sambil
si
terdakwa dan saksi korban tidur-tiduran ;
ne
ng
- Bahwa terdakwa mengajak saksi korban tidur untuk main“mamah-mamahan”
do
gu porno dihandphone milik teman terdakwa, sehingga akhirnya terdakwa terdorong
In
A
untuk ingin mencobanya dengan saksi korban dengan cara mencabuli saksi korban
ah
lik
seperti yang ada di dalam video porno yang dilihat oleh terdakwa tersebut ;
ub
training yang dipakai oleh saksi korban sampai di atas lututnya, sedangkan
terdakwa membuka retsleting celananya setelah itu terdakwa lalu menciumi dan
ep
k
si
ke lubang kemaluannya saksi korban dan tidak lama kemudian sekitar kurang
ne
ng
lebih satu menit terdakwa langsung bangun dan terdakwa langsung ke dapur untuk
do
gu
lik
- Bahwa pada saat mengajak tidur saksi korban tersebut, terdakwa tidak mengiming-
imingi sesuatu untuk jajan dan lainnya hanya terdakwa mengajak saksi korban
m
ub
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori
18 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa maksud dan tujuan terdakwa mencabuli saksi korban tersebut dikarenakan
si
terdakwa ingin mencoba seperti video porno yang terdakwa tonton di handphone
ne
ng
- Bahwa kondisi saksi korban pada saat dicabuli oleh terdakwa tersebut kondisinya
do
gu biasa-biasa saja ;
- Bahwa pada saat terdakwa mencabuli saksi korban tersebut, terdakwa tidak
In
A
merasakan enak/tidak merasakan puas karena kemaluannya terdakwa tersebut
tidak sampai mengeluarkan sperma karena hanya terdakwa ditempelkan saja pada
ah
lik
kemaluan saksi korban ;
am
ub
- Bahwa sebelumnya terdakwa belum pernah mencabuli siapa pun, terdakwa hanya
- Bahwa status terdakwa pada saat itu masih pelajar SMP Kelas 1 dan masih berusia
ah
13 tahun, sedangkan saksi korban masih kecil dan usianya baru 7 tahun ;
R
si
- Bahwa terdakwa merasa kasihan terhadap saksi korban karena saksi korban masih
ne
ng
kecil ;
- Bahwa terdakwa merasa bersalah dan menyesal serta berjanji tidak akan
do
gu
- Bahwa di depan persidangan terdakwa telah meminta maaf kepada ibunya saksi
In
A
korban yang masih merupakan tante terdakwa, di mana ibu saksi korban pun telah
ah
lik
ub
--------Menimbang, bahwa didepan persidangan juga telah dibacakan alat bukti surat
ah
dari Pasien yang bernama : saksi korban, Umur : 7 Tahun, Pekerjaan : Turut Orang Tua,
ng
Alamat : Kota Bandung, yang ditanda tangani oleh dr. Hj. Marlinda Siti Hana, dokter pada
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori
19 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Puskesman DPT Tarogong Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut, dengan hasil
si
pemeriksaan : Pemeriksaan dilakukan pada posisi litotomi, Pada lubang kemaluan tampak
Selaput dara robek minimal pada posisi jam sembilan dan jam dua belas, sekitar pinggir
ne
ng
lubang kemaluan tampak kemerahan. Kesimpulannya : Dari hasil pemeriksaan orang
do
gu
tersebut diatas tampak selaput dara robek minimal pada posisi jam sembilan dan dua belas.
Hal tersebut diatas disebabkan tekanan benda tumpul dan keras. (yang untuk lengkapnya
In
A
telah termuat dan terlampir dalam berkas perkara ini) ;
ah
lik
--------Menimbang, bahwa untuk memperkuat alat-alat bukti yang diajukannya
am
ub
dalam pembuktian perkara a quo, selain itu Penuntut Umum dipersidangan juga telah
si
-------- Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan tersebut
ne
ng
telah dibenarkan oleh para Saksi dan Terdakwa, dan telah dilakukan penyitaan secara
sah menurut hukum dan setelah diteliti oleh Hakim Tunggal keberadaannya dapat diterima
do
gu
sebagai barang bukti dan dapat dipergunakan untuk memperkuat pembuktian dalam perkara
ini ;----
In
A
-------- Menimbang, bahwa setelah tahap pemeriksaan dinyatakan selesai, Penuntut Umum
ah
lik
membacakan Surat Tuntutan Pidana Nomor Register Perkara : PDM-59 / Euh.2 / GRT /
08 / 2014 tanggal 15 Oktober 2014, Yang pada pokoknya menuntut Supaya Hakim Anak
m
ub
pada Pengadilan Negeri Garut yang memeriksa dan mengadili perkara ini, memutuskan :
ka
1. Menyatakan ia Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
ep
atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain”
es
M
diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 Ayat (2) UU RI Nomor 23 Tahun 2002
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori
20 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Membebaskan ia Terdakwa oleh karena itu dari Dakwaan Primair tersebut.
si
3. Menyatakan ia Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
ne
ng
memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk
do
gu
anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul” diatur dan
In
A
Anak sebagaimana tersebut dalam Dakwaan Subsidiair.
lik
walinya dalam pengawasan Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kelas II Garut selama 1
am
ub
(satu) tahun.
si
Dikembalikan kepada Saksi Korban.
ne
ng
6. Menetapkan agar Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,-
do
gu
secara tertulis tanggal 20 Oktober 2014, yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :
ah
lik
ub
a. Bahwa terdakwa masih sangat muda usia atau masih dibawah umur dan
ah
sangat terbatas sehingga baginya tidak dapat diharapkan berpikir lebih panjang
M
ng
atas akibat perbuatan yang dilakukannya itu, sehingga baginya masih banyak
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori
21 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
waktu untuk dapat membuat dirinya mengerti dan insyaf serta kembali
si
kemasyarakat menjadi warga Negara yang berfaedah dan berguna bagi Nusa,
ne
ng
b. Bahwa terdakwa belum pernah dihukum dan atau tersangkut perkara lainnya
do
gu yang Melanggar Hukum ;
c. Bahwa terdakwa telah mengakui atas segala perbuatannya secara jujur dan terus-
In
A
terang serta bersikap santun sehingga tidak mempersulit jalannya persidangan
lik
- Bahwa Pasal 45 KUHP menegaskan : "Bahwa menuntut orang yang belum cukup
am
ub
umur (Menderjarig) karena melakukan perbuatan sebelum umur 16 tahun, Hakim
pembebanan persyaratan apa-pun), oleh karena Orang tua terdakwa tersebut berjanji
R
si
sanggup mendidik dan mengawasinya tanpa mendapat pengawasan oleh BAPAS-
ne
ng
pun".
(yang untuk lengkapnya telah termuat dan terlampir dalam berkas perkara ini) ;
do
gu
--------Menimbang, bahwa atas Nota Pembelaan (Pledooi) secara tertulis dari Penasihat
persidangan pada tanggal 20 Oktober 2014 yang pada pokoknya menyatakan tetap pada
ah
lik
dengan permohonannya ;
m
ub
-------- Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu
ka
yang terungkap dipersidangan secara lengkap telah dicatat dalam Berita Acara Persidangan
ep
tetapi tidak tercantum dalam putusan, dianggap sudah tercantum dan turut dipertimbangkan
ah
es
-------- Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi - saksi serta Keterangan Saksi
M
ng
Ahli dalam hubungan dan persesuaian satu dengan yang lainnya dan dari keterangan
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori
22 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terdakwa setelah dihubungkan dengan surat Visum Et Repertum serta barang bukti yang
si
diajukan di persidangan, maka dapatlah diperoleh fakta hukum sebagai berikut :
ne
ng
- Bahwa benar pada hari Jum’at tanggal 20 Desember 2013 sekitar pukul 14.30
do
gu telah melakukan pencabulan terhadap saksi korban;
In
A
tersebut yaitu awalnya pada hari Jum’at tanggal lupa lagi di bulan Desember 2013
sekitar pukul 13.50 WIB saat itu saksi korban sedang bermain bersama terdakwa
ah
lik
di depan rumah, kemudian saksi korban mengajak bercanda terdakwa dengan cara
am
ub
memukul dada terdakwa, dan karena saksi korban mengajak bercanda terdakwa,
- Bahwa benar setelah masuk kedalam kamar tidur Ibu terdakwa, terdakwa lalu
ah
mengajak tidur saksi korban dengan mengatakan kepada saksi korban untuk
R
si
bermain “mamah-mamahan” dan “bapak-bapakan” sambil terdakwa dan
ne
ng
do
gu
terdorong untuk ingin mencobanya dengan saksi korban seperti yang ada di dalam
ah
lik
- Bahwa benar setelah saksi korban tiduran, terdakwa kemudian melepaskan celana
m
ub
training yang dipakai oleh saksi korban sampai di atas lututnya, sedangkan
ka
ep
terdakwa membuka retsleting celananya setelah itu terdakwa lalu menciumi dan
kemaluan saksi korban dan tidak lama kemudian sekitar kurang lebih satu menit
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori
23 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terdakwa langsung bangun dan langsung pergi ke dapur untuk membantu ibunya
si
di dapur ;
ne
ng
DTP Tarogong Nomor : 800/KS/001/PKM/I/2014 tanggal 15 Januari 2014 atas
do
gu nama Pasien yang bernama : saksi korban, Umur : 7 Tahun, yang ditanda tangani
oleh dr. Hj. Marlinda Siti Hana, dokter pada Puskesman DPT Tarogong
In
A
Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut, dengan hasil pemeriksaan :
lik
2. Pada lubang kemaluan tampak selaput dara robek minimal pada posisi jam
am
ub
sembilan dan jam dua belas, sekitar pinggir lubang kemaluan tampak
kemerahan.
ep
k
Kesimpulan :
ah
Dari hasil pemeriksaan orang tersebut di atas tampak selaput dara robek minimal
R
si
pada posisi jam sembilan dan dua belas. Hal tersebut di atas disebabkan tekanan
ne
ng
do
gu
1. Bahwa Robeknya selaput dara yang minimal tersebut bisa diperkirakan seperti
contoh akibat pasien terjatuh atau naik/menunggang kuda atau hal lain,
In
A
apalagi usia pasien yang baru berumur 7 tahun itu keadaan selaput hymennya
ah
lik
sangat rentan/sensitif walaupun selaput hymen itu ada yang rentan, ada yang
biasa dan ada juga yang lentur/kenyal. Tetapi tetap saja kalau untuk anak usia
m
ub
7 tahun selaput hymennya sangat rentan, sehingga bisa saja robek karena
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori
24 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sembilan koma sembilan puluh sembilan persen) TIDAK TERJADI
si
PERSETUBUHAN ;
3. Bahwa Ahli juga mengemukakan bahwa robeknya selaput hymen pasien yang
ne
ng
minimal tersebut tidak disebabkan oleh jari anak seusia terdakwa (antar 13-14
do
gu tahun), akan tetapi kalau disebabkan oleh benda lain yang lebih besar dari jari
In
A
4. Bahwa dengan robeknya selaput hymen yang minimal tersebut, ahli
lik
rumah tangga pasien kelak ;
am
ub
5. Bahwa untuk merobek selaput hymen/dara tersebut diperlukan usaha yang
sangat kuat, Itu untuk orang yang sudah dewasa, namun kalau untuk anak
ep
k
6. Bahwa terkait dengan jejas yang ahli lihat dari hasil pemeriksaannya, hal
R
si
tersebut juga tidak dimungkinkan oleh garukan karena pasien merasa gatal-
ne
ng
gatal karena apabila bekas garukan tersebut maka jejas yang timbul akan tidak
do
gu
lik
ub
- Bahwa benar pada saat kejadian, saksi korban masih berumur 6 (enam) tahun 11
ah
(sebelas) bulan, sedangkan terdakwa belum pernah kawin dan masih berumur 12
R
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori
25 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
--------Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Hakim Tunggal
si
selanjutnya akan mempertimbangkan apakah perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi
ne
ng
--------Menimbang, bahwa untuk menyatakan seseorang telah melakukan suatu tindak
do
gu
pidana, maka perbuatan orang tersebut haruslah memenuhi seluruh unsur – unsur dari
In
A
--------Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan dipersidangan dan telah didakwa
oleh Penuntut Umum yang berbentuk dakwaan Subsidairitas yaitu Primair : melanggar
ah
lik
am
ub
Pasal 81 ayat (2) UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Subsidiair
-------- Menimbang, bahwa oleh karena Penuntut Umum telah menyusun surat dakwaannya
ah
si
mempertimbangkan dakwaan Primair tersebut dan apabila dakwaan tersebut terpenuhi
ne
ng
maka dakwaan Subsidair, tidak perlu dipertimbangkan lagi, atau sebaliknya apabila
do
gu
dakwaan Primair yaitu melanggar ketentuan Pasal 81 ayat (2) UU RI Nomor 23 Tahun
In
A
2002 tentang Perlindungan Anak, yang unsur - unsurnya adalah sebagai berikut :
ah
lik
1.-Setiap Orang ;
ub
kepada Terdakwa telah memenuhi unsur - unsur tersebut diatas ataukah tidak, untuk itu
ah
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori
26 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
--------Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur ”setiap orang” menurut hukum
si
pidana ialah setiap orang atau siapa saja sebagai subyek hukum yang melakukan
ne
ng
suatu tindak pidana tidak terkecuali termasuk diri Terdakwa yang dapat dituntut dan
do
gu
--------Bahwa dipersidangan telah diajukan seorang terdakwa yang telah mengaku sehat
In
A
dirinya sebagaimana tertera dalam Surat Dakwaan dan ia mampu menjawab seluruh
pertanyaan Hakim, Penuntut Umum dengan baik dan lancar, dapat mengingat serta
ah
lik
menerangkan yang benar sesuai dengan perbuatan yang Terdakwa telah lakukan. Maka hal
am
ub
tersebut menunjukkan bahwa terdakwa saat melakukan perbuatan maupun saat
memberikan keterangan di muka persidangan adalah berada dalam kondisi sehat jasmani
ep
k
dan rohani serta tidak ditemukan adanya unsur pembenar dan atau unsur pemaaf sehingga
ah
kepada terdakwa dipandang mampu bertanggungjawab atas seluruh perbuatan Pidana yang
R
si
telah dilakukannya menurut hukum serta tidak terdapat adanya pengecualian sebagaimana
ne
ng
yang dimaksud dalam pasal 44 KUHP. Demikian juga saksi-saksi membenarkan bahwa
yang dihadapkan sebagai terdakwa dalam perkara ini adalah Terdakwa, sehingga tidak
do
gu
--------Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan tersebut, maka unsur Setiap
ah
lik
ub
Ad. 2. Tentang unsur kedua ”Dengan Sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian
ka
-------- Menimbang, bahwa unsur dengan sengaja adalah adanya sinkronisasi antara
es
M
on
sesuatu lalu untuk mewujudkan kehendak tersebut maka ia berbuat sesuatu, sehingga dalam
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori
27 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
unsur ini, yang menjadi unsur kunci adalah adanya unsur persetubuhan antara Terdakwa
si
dengan Korban, dimana bersetubuh merupakan kehendak utama dari Terdakwa ;
-------- Menimbang, bahwa persetubuhan secara awam dapat diartikan sebagai peristiwa
ne
ng
masuknya alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin perempuan sebagai bentuk
do
gu
pelampiasan hasrat seksual ;
-------- Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi – saksi serta keterangan Ahli
In
A
dalam hubungan dan persesuaian satu dengan yang lainnya dan dari keterangan Terdakwa
setelah dihubungkan dengan surat Visum Et Repertum dan barang bukti yang diajukan di
ah
lik
persidangan, bahwa benar pada hari Jum’at tanggal 20 Desember 2013 sekitar pukul 14.30
am
ub
WIB bertempat di rumah terdakwa yang beralamat di Kabupaten Garut terdakwa telah
membujuk atau melakukan tipu muslihat terhadap Saksi Korban dengan cara
ep
k
si
bapakan” sambil terdakwa dan saksi korban tidur-tiduran ;
ne
ng
-------- Menimbang, bahwa karena sebelumnya terdakwa pernah melihat film/video porno
dihandphone milik teman terdakwa, sehingga akhirnya terdakwa terdorong untuk mencoba
do
gu
adegan seperti yang ada di dalam video porno tersebut dengan saksi korban, yang mana
In
terdakwa lakukan dengan cara setelah saksi korban tiduran, terdakwa kemudian
A
melepaskan celana training yang dipakai oleh saksi korban sampai di atas lututnya,
ah
lik
sedangkan terdakwa membuka retsleting celananya setelah itu terdakwa lalu menciumi dan
ub
menindih saksi korban dan menempelkan kemaluan terdakwa ke lubang kemaluan saksi
ka
korban dan tidak lama kemudian sekitar kurang lebih satu menit terdakwa langsung bangun
ep
on
nama Pasien yang bernama : Saksi Korban, Umur : 7 Tahun, yang ditanda tangani oleh dr.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori
28 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Hj. Marlinda Siti Hana, dokter pada Puskesman DPT Tarogong Kecamatan Tarogong Kaler
si
Kabupaten Garut, dengan hasil pemeriksaan :
ne
ng
2. Pada lubang kemaluan tampak selaput dara robek minimal pada posisi jam sembilan
do
gu
dan jam dua belas, sekitar pinggir lubang kemaluan tampak kemerahan.
Kesimpulan :
In
A
Dari hasil pemeriksaan orang tersebut di atas tampak selaput dara robek minimal pada
posisi jam sembilan dan dua belas. Hal tersebut di atas disebabkan tekanan benda tumpul
ah
lik
dan keras. ;
am
ub
-------- Menimbang, bahwa terhadap hasil pemeriksaan Ahli tersebut, Ahli berpendapat
bahwa Robeknya selaput dara yang minimal tersebut bisa diperkirakan seperti contoh
ep
k
akibat pasien terjatuh atau naik/menunggang kuda atau hal lain, apalagi usia pasien yang
ah
baru berumur 7 tahun keadaan selaput hymennya sangat rentan/sensitif walaupun selaput
R
si
hymen itu ada yang rentan, ada yang biasa dan ada juga yang lentur/kenyal. Tetapi tetap
ne
ng
saja kalau untuk anak usia 7 tahun selaput hymennya sangat rentan, sehingga bisa saja
robek karena adanya benturan/gesekan dari benda tumpul ataupun dia jatuh. Dan bahwa
do
gu
Persetubuhan dalam pandangan ahli diartikan sebagai masuknya alat organ kelamin laki-
laki ke dalam alat organ kelamin perempuan. Apabila dikaitkan dengan kondisi pasien, ahli
In
A
meyakinkan 99,99% (sembilan puluh sembilan koma sembilan puluh sembilan persen)
ah
lik
-------- Menimbang, bahwa dengan hasil pemeriksaannya tersebut, ahli berpendapat Kalau
m
ub
Sampai Terjadi PERSETUBUHAN, AHLI Yakinkan Tidak. Akan Tetapi Kalau Usaha/
ka
Percobaan Persetubuhan Dalam Arti Hanya di Luar Lubang/Mulut Vagina Saja Itu Bisa
ep
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori
29 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain
si
tersebut tidak terpenuhi secara sah menurut hukum ;
ne
ng
--------Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan yuridis tersebut terdakwa haruslah
do
gu
--------Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim Tunggal akan mempertimbangkan dakwaan
In
A
Perlindungan Anak, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :
ah
lik
1.-Setiap Orang ;
ub
tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau
kepada Terdakwa telah memenuhi unsur - unsur tersebut diatas ataukah tidak, untuk itu
R
si
Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut :
ne
ng
do
gu
hukum pada dakwaan primair, maka Hakim akan mengambil alih seluruh pertimbangan
In
hukum tersebut dalam pertimbangan hukum terhadap unsur setiap orang dalam dakwaan
A
Subsidair ini ;
ah
lik
--------Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan tersebut, maka unsur Setiap
ub
ka
Ad. 2. Tentang unsur kedua ”Dengan Sengaja melakukan kekerasan atau ancaman
ep
ng
cabul” :
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori
30 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
--------Menimbang, bahwa unsur tersebut di atas bersifat alternatif yang apabila salah satu
si
dari unsur tersebut telah terpenuhi maka unsur lainnya tidak perlu untuk dipertimbangkan
lagi ;--
ne
ng
--------Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kesengajaan pada tindak pidana adalah
do
gu
adanya kehendak dari sipelaku yang diikuti oleh tingkah laku untuk mewujudkan
kehendak tersebut dan pelaku menyadari bahwa kehendaknya tersebut akan menimbulkan
In
A
akibat ;
--------Menimbang, bahwa inti dari kesengajaan itu ialah menghendaki dan mengetahui,
ah
lik
artinya agar seseorang itu dapat disebut telah memenuhi unsur-unsur kesengajaan, maka
am
ub
terhadap unsur-unsur obyektif yang berupa tindakan-tindakan, orang itu harus
si
tersebut (delik-delik khusus kejahatan-kejahatan terhadap kepentingan Hukum Negara,
ne
ng
Drs. P.A.F. Lamintang, S.H. Cetakan pertama sinar baru, hal 441) ;
--------Menimbang, bahwa dalam doktrin dan praktek peradilan, dikenal 3 (tiga) bentuk
do
gu
kesengajaan, yaitu :
1. Kesengajaan sebagai maksud artinya bahwa terjadinya suatu tindakan atau akibat
In
A
tertentu adalah betul-betul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan dan
ah
lik
2. Kesengajaan dengan kesadaran kepastian atau keharusan, dalam hal ini yang menjadi
m
ub
dasar adalah seberapa jauh pengetahuan atau kesadaran pelaku tentang tindakan dan
ka
akibat yang merupakan salah satu unsur dari pada suatu delik yang terjadi ;
ep
3. Kesengajaan dengan kesadaran kemungkinan, dalam hal ini yang menjadi dasar adalah
ah
"sejauhmana pengetahuan atau kesadaran pelaku tentang tindakan dan akibat terlarang
R
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori
31 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
--------Menimbang, bahwa di dalam kesengajaan dengan sadar kemungkinan ini maka
si
pelaku mengetahui atau dapat membayangkan akan kemungkinan terjadinya akibat yang
tidak dikehendaki tetapi bayangan itu tidak mencegah pelaku untuk tidak berbuat sehingga
ne
ng
dapat dikatakan bahwa kesengajaan diarahkan kepada akibat yang mungkin akan terjadi
do
gu
(Sudarto, Hukum Pidana I, 1990 : 106) ;
In
A
dengan menggunakan tenaga terhadap orang atau barang yang dapat mendatangkan
kerugian bagi si terancam atau mengagetkan yang dikerasi. Sedangkan yang dimaksud
ah
lik
dengan “Ancaman Kekerasan” adalah membuat seseorang yang diancam itu ketakutan
am
ub
karena ada sesuatu yang akan merugikan dirinya dengan kekerasan. Ancaman ini dapat
berupa penembakkan ke atas, menodongkan senjata tajam, sampai dengan suatu tindakan
ep
k
yang lebih “sopan” misalnya dengan suatu seruan dengan mengutarakan akibat-akibat yang
ah
merugikan jika tidak dilaksanakan (S.R. Sianturi, SH. dalam bukunya : “Tindak Pidana
R
si
di KUHP Berikut Uraiannya”, hal. 63). Bahwa kesengajaan di dalam unsur ini haruslah
ne
ng
ditujukan pada perbuatan untuk melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan dengan
maksud untuk memaksa anak melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul.
do
gu
--------Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “Tipu” berarti perbuatan atau perkataan
yang tidak jujur (bohong, palsu dan sebagainya), sedangkan kata “Muslihat” diartikan
In
A
sebagai daya upaya atau siasat (taktik untuk menjebak). “Bohong” berarti tidak sesuai
ah
lik
meyakinkan seseorang bahwa yang dikatakannya benar (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
m
ub
perbuatan untuk melakukan tipu muslihat atau serangkaian kebohongan atau membujuk
ah
sebelum terjadinya persetubuhan sebagai tujuan akhir baik dengan pelaku sendiri atau pun
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori
32 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
--------Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi – saksi serta keterangan Ahli
si
dalam hubungan dan persesuaian satu dengan yang lainnya dan dari keterangan Terdakwa
setelah dihubungkan dengan surat Visum Et Repertum dan barang bukti yang diajukan di
ne
ng
persidangan, bahwa benar pada hari Jum’at tanggal 20 Desember 2013 sekitar pukul 14.30
do
gu
WIB bertempat di rumah terdakwa yang beralamat di Kabupaten Garut terdakwa telah
membujuk atau melakukan tipu muslihat terhadap Saksi Korban dengan cara
In
A
mengajaknya masuk ke dalam kamar tidur Ibu terdakwa, kemudian terdakwa
ah
lik
bapakan” sambil terdakwa dan saksi korban tidur-tiduran ;
am
ub
--------Menimbang, bahwa karena sebelumnya terdakwa pernah melihat film/video porno
dihandphone milik teman terdakwa, sehingga akhirnya terdakwa terdorong untuk mencoba
ep
k
adegan seperti yang ada di dalam video porno tersebut dengan saksi korban Fani Citra
ah
Lestari, yang mana terdakwa lakukan dengan cara setelah saksi korban tiduran,
R
si
terdakwa
ne
ng
kemudian melepaskan celana training yang dipakai oleh saksi korban sampai di atas
lututnya, sedangkan terdakwa membuka retsleting celananya setelah itu terdakwa lalu
do
gu
kemaluan saksi korban dan tidak lama kemudian sekitar kurang lebih satu menit terdakwa
ah
lik
langsung bangun dan langsung pergi ke dapur untuk membantu ibunya di dapur ;
ub
nama Pasien yang bernama : Saksi Korban, Umur : 7 Tahun, yang ditanda tangani oleh dr.
ep
Hj. Marlinda Siti Hana, dokter pada Puskesman DPT Tarogong Kecamatan Tarogong Kaler
ah
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori
33 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Pada lubang kemaluan tampak selaput dara robek minimal pada posisi jam sembilan
si
dan jam dua belas, sekitar pinggir lubang kemaluan tampak kemerahan.
Kesimpulan :
ne
ng
Dari hasil pemeriksaan orang tersebut di atas tampak selaput dara robek minimal pada
do
gu
posisi jam sembilan dan dua belas. Hal tersebut di atas disebabkan tekanan benda tumpul
dan keras. ;
In
A
-------- Menimbang, bahwa terhadap hasil pemeriksaan Ahli tersebut, Ahli berpendapat
bahwa Robeknya selaput dara yang minimal tersebut bisa diperkirakan seperti contoh
ah
lik
akibat pasien terjatuh atau naik/menunggang kuda atau hal lain, apalagi usia pasien yang
am
ub
baru berumur 7 tahun keadaan selaput hymennya sangat rentan/sensitif walaupun selaput
hymen itu ada yang rentan, ada yang biasa dan ada juga yang lentur/kenyal. Tetapi tetap
ep
k
saja kalau untuk anak usia 7 tahun selaput hymennya sangat rentan, sehingga bisa saja
ah
robek karena adanya benturan/gesekan dari benda tumpul ataupun dia jatuh. Dan bahwa
R
si
Persetubuhan dalam pandangan ahli diartikan sebagai masuknya alat organ kelamin laki-
ne
ng
laki ke dalam alat organ kelamin perempuan. Apabila dikaitkan dengan kondisi pasien, ahli
do
gu
meyakinkan 99,99% (sembilan puluh sembilan koma sembilan puluh sembilan persen)
diperlukan usaha yang sangat kuat, Itu untuk orang yang sudah dewasa, namun kalau untuk
ah
lik
anak (seusia pasien yang baru 7 tahun) mohon maaf mungkin pasien sudah pingsan ;
-------- Menimbang, bahwa dengan hasil pemeriksaannya tersebut, ahli berpendapat Kalau
m
ub
Sampai Terjadi PERSETUBUHAN, AHLI Yakinkan Tidak. Akan Tetapi Kalau Usaha/
ka
Percobaan Persetubuhan Dalam Arti Hanya di Luar Lubang/Mulut Vagina Saja Itu Bisa
ep
-------- Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan tersebut, maka unsur
R
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori
34 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau
si
membiarkan dilakukan perbuatan cabul telah terpenuhi secara sah menurut hukum ;
ne
ng
--------Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan - pertimbangan tersebut diatas,
ternyata perbuatan Terdakwa telah memenuhi seluruh unsur – unsur dari dakwaan
do
gu
Subsidair Jaksa Penuntut Umum, sehingga Hakim berkesimpulan bahwa Terdakwa telah
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan
In
A
kepadanya, yaitu melanggar Pasal 82 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang
ah
lik
Perlindungan Anak ;
-------- Menimbang, bahwa Hakim Tunggal yang memutus perkara ini sependapat dengan
am
ub
Penuntut Umum dan mengambil alih seluruh pertimbangan hukum, dan juga sependapat
R
mempertimbangkan beberapa hal yaitu :
si
⇒ Teori pemidanaan ;
ne
ng
do
gu
⇒ Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 jo Pasal 82
⇒ Pasal 60 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 ;
ah
lik
ub
dakwaan Penuntut Umum dihubungkan dengan surat berupa Surat Kelahiran dari Kantor
R
es
Pencatatan Sipil Nomor : 17461/ 2001 tanggal 24 Agustus 2001 atas nama Terdakwa yang
M
ng
ditandatangani oleh Hj. SITI DJUARIAH SANUSI, SH., M.Si selaku Kepala Dinas
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori
35 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kependudukan Kota Bandung diterangkan bahwa Terdakwa lahir pada tanggal 11 Agustus
si
2001, sehingga telah didapat fakta bahwa terdakwa baru berumur 13 tahun dan pada saat
ne
ng
terdakwa diajukan ke persidangan belum berumur 18 tahun sebagaimana diatur dalam asal
do
gu
berlaku ketentuan sebagaimana diatur oleh UU Nomor 11 Tahun 2012 ;
--------Menimbang, bahwa Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun
In
A
2012 mengatur tentang :
(1). Anak hanya dapat dijatuhi pidana atau dikenai tindakan berdasarkan ketentuan dalam
ah
lik
Undang- Undang ini.
am
ub
(2). Anak yang belum berusia 14 (empat belas) tahun hanya dapat dikenai tindakan.
si
a. pengembalian kepada orang tua/Wali ;
ne
ng
--------Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2012 jo Pasal 82 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012
do
gu
tersebut, Hakim berpedoman bahwa terhadap anak hanya dapat dijatuhi pidana atau dikenai
--------Menimbang, bahwa dari fakta persidangan pula telah terungkap fakta terdakwa
ah
masih berstatus sebagai pelajar kelas II pada SMPN 2 Samarang – Garut sesuai dengan
lik
ub
oleh H. AGUS HENDOYO, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMPN 2 Samarang – Garut, dan
ka
--------Menimbang, bahwa Hakim Tunggal dalam perkara ini menilai apa yang dialami
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori
36 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tertekan dan takut, sehingga Hakim berpendapat bahwa hal tersebut sudah cukup untuk
si
memberikan efek jera terhadap diri terdakwa ;
--------Menimbang, bahwa secara sosial terdakwa juga tidak akan menjadi lebih baik
ne
ng
apabila terdakwa berada didalam lembaga pemasyarakatan ;
do
gu
--------Menimbang, bahwa dalam proses persidangan telah ditemukan fakta bahwa
terdakwa dan orang tua terdakwa telah meminta maaf kepada saksi korban serta Orang tua
In
A
saksi korban secara lisan di persidangan, yang mana atas hal tersebut orang tua korban
menerima permintaan maaf dari terdakwa dan orang tua terdakwa tersebut dan tetap
ah
lik
menyerahkan proses hukumnya kepada pengadilan ;
am
ub
--------Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut, Hakim dengan tetap
memperhatikan akibat dari perbuatan terdakwa terhadap saksi korban, namun dengan
ep
k
pertimbangan terhadap diri terdakwa yang berstatus sebagai anak yang masih menempuh
ah
pendidikan di kelas II pada SMPN 2 Samarang – Garut, maka Hakim akan menjatuhkan
R
si
tindakan kepada terdakwa sebagaimana diatur dalam Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2)
ne
ng
do
gu
dapat membatasi perilaku yang buruk dari diri terdakwa sehingga terdakwa diharapkan
In
A
dapat memperbaiki dan menjaga tingkah lakunya untuk tidak melakukan suatu tindak
ah
lik
pidana dan orang tua terdakwa juga dapat memberikan pengawasan yang lebih ketat dan
ub
diwujudkan ;
ep
Terdakwa dijatuhkan tindakan dengan berdasarkan kepada Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2)
R
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori
37 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
--------Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa adalah anak-anak yang masih berumur 13
si
Tahun dan korban juga anak-anak yang masih berumur 7 tahun. Di tinjau dari aspek
viktimologi, korban anak-anak adalah korban ideal karena korban tidak mengetahui baik-
ne
ng
buruk dari segala tindakannya sehingga tidak dikenal adanya provokasi dari korban yang
do
gu
menuju terjadinya tindak pidana. Sebaliknya menurut hakim terdakwa dalam perkara ini
juga anak-anak yang secara mental juga belum mengetahui baik dan buruk dari
In
A
tindakannya sehingga penjatuhan sanksi bagi terdakwa anak harus dilakukan dengan hati-
lik
--------Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa adalah anak dan korban adalah anak,
am
ub
maka demi masa depan anak, terdakwa dikembalikan kepada orang tua dengan wajib
bimbingan Balai pemasyarakatan (BAPAS) berdasarkan Pasal 82 ayat (1) huruf a Undang-
ep
k
Undang Nomor 11 Tahun 2012 jo Pasal 77 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 11
ah
Tahun 2012 ;
R
si
--------Menimbang, bahwa terhadap pembelaan yang diajukan oleh Penasihat Hukum
ne
ng
terdakwa, Hakim berkesimpulan bahwa yang diuraikan oleh Penasihat Hukum terdakwa
telah diuraikan dan dijelaskan oleh Hakim dalam putusan ini didalam pertimbangan unsur-
do
gu
unsur juga dalam amar putusan sehingga tidak perlu dipertimbangkan tersendiri ;
berpedoman kepada ketentuan Pasal 60 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012,
ah
lik
yang mana di persidangan telah pula di dengar pendapat dari orang tua Terdakwa yang
ub
⇒ Bahwa orang tua Terdakwa masih dapat merawat dan memperhatikan serta
ka
mendidik terdakwa ;
ep
⇒ Bahwa terdakwa adalah pelajar yang masih aktif duduk dibangku sekolah SMP
ah
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori
38 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
--------Menimbang, bahwa Hakim dalam menjatuhkan pidana kepada Terdakwa juga
si
berpedoman kepada Pasal 60 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012
ne
ng
--------Menimbang, bahwa dari hasil Penelitian Kemasyarakatan yang dilakukan oleh
do
gu
Petugas Pembimbing Kemasyarakatan yang pada pokoknya memberikan kesimpulan
sebagai berikut :
In
A
- Klien bernama Terdakwa, Sebelum terlibat dalam tindak pidana ini klien tidak
lik
- Faktor penyebab klien terlibat dalam tindak pidana ini, yaitu karena pengaruh
am
ub
lingkungan dimana klien bergaul. Faktor lain yang juga turut berperan adalah :
a. Usia klien masih dibawah umur (12 tahun 8 bulan), ia belum bisa mengontrol
ep
k
emosi dengan baik sehingga tidak memikirkan kembali akibat dari perbuatan
ah
si
b. Adanya hasrat birahi yang mengebu dalam diri klien akibat klien sering melihat
ne
ng
gambar porno dan film porno di internet melalui google yang ia buka ketika klien
do
gu
melakukannya secara sadar karena terobsesi dari gambar porno dan film porno yang
In
A
ia lihat. Klien pun memahami bahwa tindak pidana yang dilakukan sebagaimana
ah
lik
yang disangkakan kepadanya yakni Setiap orang yang dengan sengaja melakukan
ub
cabul (pasal 82 UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak). adalah suatu
ep
perbuatan yang tidak baik dan dapat dijatuhi sanksi pidana. Oleh karena itu, dengan
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori
39 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam mengontrol emosi dan tidak akan mengulangi tindakan yang melanggar
si
hukum lagi.
- Orang tua klien masih sanggup untuk mendidik dan mengurus klien, serta kondisi di
ne
ng
dalam keluarga baik secara moril maupun materil masih mendukung untuk
do
gu perkembangan klien.
- Masyarakat dan pemerintah setempat mengenal klien sebagai anak yang baik budi
In
A
pekertinya dan tidak pernah meresahkan. Oleh karena itu, mereka masih bersedia
menerima klien kembali, serta kondisi masyarakat cukup baik dan mendukung
ah
lik
untuk perkembangan klien.
am
ub
Saran :
kedua belah pihak dengan pertimbangan demi kepentingan terbaik untuk anak (for
R
si
the best interest of the children).
ne
ng
- Kepada Jaksa Penuntut Umum dan Hakim yang terhormat, Apabila dalam masalah
ini klien terbukti bersalah, maka demi kepentingan yang terbaik bagi anak kiranya
do
gu
klien dapat dijatuhi dengan putusan tindakan "dikembalikan kepada orang tua"
In
sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat 1 huruf a Undang-undang No. 3 Tahun
A
lik
(yang untuk lengkapnya telah termuat dan terlampir dalam berkas perkara ini) ;
--------Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa, maka perlu
m
ub
dipertimbangkan terlebih dahulu hal - hal yang memberatkan dan meringankan terhadap
ka
Terdakwa :
ep
- Perbuatan terdakwa telah mengakibatkan trauma psikis bagi Saksi Korban yang masih
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori
40 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Terdakwa belum pernah dihukum ;
si
- Terdakwa masih berstatus pelajar kelas 2 (dua) SMPN 2 Samarang – Garut, dan
ne
ng
diharapkan dapat meneruskan pendidikan ;
- Terdakwa dipersidangan telah meminta maaf kepada korban dan orang tua korban dan
do
gu
orang tua korban telah memaafkan terdakwa ;
- Terdakwa masih berusia sangat muda yaitu 13 tahun dan tidak mengerti tentang akibat
In
A
dari perbuatannya tersebut, sehingga diharapkan setelah menjalani pidana dapat
lik
- Terdakwa bersikap sopan dipersidangan, mengakui terus terang perbuatannya dan
am
ub
berjanji tidak akan mengulanginya lagi ;
- Bahwa Sesuai dengan foto copy Surat Pernyataan tertanggal 27 Januari 2014 yang
ep
k
ditandatangani di atas materai Rp.6.000,- oleh ayah kandung dari saksi korban,
ah
si
ditempuh melalui jalur pengadilan karena dikhawatirkan akan mempengaruhi
ne
ng
--------Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 194 ayat 1 KUHAP mengenai barang bukti
do
gu
lik
dari fakta hukum yang terungkap dipersidangan bahwa barang bukti tersebut merupakan
milik saksi korban Fani Citra Lestari Binti Budiansah yang digunakan pasa saat kejadian,
m
ub
maka patut dan berdasar menurut ketentuan pasal 46 KUHAP terhadap barang bukti
ka
--------Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana, maka kepada terdakwa
ah
dibebani pula untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar
R
es
putusan ini ;
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori
41 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
--------Mengingat dan memperhatikan Pasal 82 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang
si
Perlindungan Anak, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak, Laporan Hasil Penilitian Kemasyarakatan oleh BAPAS Kelas II Garut atas
ne
ng
nama Terdakwa, dan Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
do
gu
serta peraturan lain yang berhubungan dengan perkara ini ;
In
A
M E N G A D I L I:
1. Menyatakan Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
ah
lik
tindak pidana sebagaimana telah didakwakan dalam dakwaan Primair ;
am
ub
2. Membebaskan terdakwa dari dakwaan primair tersebut ;
3. Menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
ep
k
tindak pidana “Dengan sengaja membujuk anak untuk melakukan perbuatan cabul” ;
ah
si
mengembalikan terdakwa kepada Orang Tuanya di bawah bimbingan dan pengawasan
ne
ng
do
gu
lik
ub
7. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah) ;
ka
--------Demikian diputus pada Hari SENIN, tanggal 27 Oktober 2014, oleh kami
ep
ISABELA SAMELINA, SH. sebagai Hakim Tunggal Pengadilan Negeri Garut, putusan
ah
mana diucapkan pada hari dan tanggal itu juga dalam persidangan yang terbuka untuk
es
M
umum oleh Hakim Tunggal tersebut, dengan dibantu oleh ADE SUHERMAN, SH. MH.
ng
on
Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Garut dengan dihadiri oleh FIKI
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori
42 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
MARDANI, SH. Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Garut dan Terdakwa yang
si
di dampingi oleh Orang tua kandungnya, Pembimbing Kemasyarkatan pada BAPAS Kelas
ne
ng
II Garut Penasihat Hukumnya ;
do
gu HAKIM TUNGGAL,
In
A
ah
lik
ISABELA SAMELINA, SH.
am
PANITERA PENGGANTI
ub
ep
k
ah
si
ADE SUHERMAN, SH. MH.
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42