Anda di halaman 1dari 19

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
1

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSANSELA

si
No. 180/Pid.B/2011/PN.Gs.
“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

ne
ng
Pengadilan Negeri Gresik yang memeriksa dan mengadili perkara pidana

do
gu
pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan
sela seperti tersebut dibawah ini atas nama terdakwa :

In
A
Nama lengkap : H.A. ZAINI ALI Bin ALI
Tempat lahir : Gresik
ah

lik
Umur / tanggal lahir : 55 Tahun / 11 Juni 1956
Jenis kelamin : Laki-laki
am

ub
Kebangsaan : Indonesia.
Tempat tinggal : Desa Betoyo Guci RT.13/RW.05, Kecamatan.
Manyar, Kabupaten . Gresik .
ep
k

Agama : Islam
ah

Pekerjaan : Swasta
R

si
Pendidikan : SLTA
Terdakwa ditahan berdasarkan Surat Perintah / Penetapan oleh : :

ne
ng

1. Penyidik, tanggal 20 Pebruari 2011Nomor : SP.Han/03/II/2011/Reskrim, sejak


tanggal 20 Pebruari 2011 sampai dengan tanggal 11 Maret 2011 ;

do
gu

2. Perpanjangan Penuntut Umum, tanggal 07 Maret 2011 Nomor : 196/0.5.25/


Epp.2/03/2011, sejak tanggal 12 Maret 2011 sampai dengan tanggal 20 April 2011 ;
In
A

3. Penuntut Umum, tanggal 04 April 2011 Nomor : PRINT-97/0.5.25/Ep.2/04/2011,


sejak tanggal 04 April 2011 sampai dengan tanggal 23 April 2011 ;
4. Majelis Hakim tanggal 08 April 2011 Nomor : 180/Pen.Pid/2010/PN.GS. sejak
ah

lik

tanggal 08 April 2011 sampai dengan tanggal 07 Mei 2011 ;


5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Gresik tanggal 28 April 2011 Nomor : 180/
m

ub

Pen. Pid./2010/PN.Gs, sejak tanggal 08 Mei 2011 sampai dengan tanggal 06 Juli

2011 ;
ka

ep

Terdakwa dipersidangan atas kemauannya sendiri tidak bersedia didampingi


Penasehat hukum ;
ah

• PENGADILAN NEGERI tersebut


R

es

• Telah membaca Surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum ;


M

ng

• Telah mendengar Eksepsi dari Penasehat hukum terdakwa ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Telah mendengar Tanggapan atas eksepsi dari Jaksa Penuntut

si
umum

ne
ng
Menimbang, bahwa terdakwa oleh Jaksa Penuntut Umum telah didakwa
melakukan tindak pidana sebagai berikut :

do
gu
PRIMAIR :

Bahwa terdakwa H.A.ZAINI ALI Bin ALI pada hari Jum’at tanggal 18 Februari

In
A
2011 dan hari Minggu tanggal 20 Februari 2011 sekira jam 06.00 wib atau setidak-
tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2011, bertempat di Desa Betoyo Guci
ah

lik
Kec.Manyar Kab.Gresik atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Gresik, mengambil sesuatu
am

ub
barang yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud
untuk dimiliki secara melawan hukum, yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan cara sebagai berikut :
ep
k

• Bahwa awalnya terdakwa H.A.ZAINI ALI Bin ALI berdalih menanam benih
ah

ikan bandeng pada tanggal 25 Januari 2010 sebanyak 1 rean (5.000 ekor)
R

si
lalu tanggal 31 Desember 2010 menanam benih ikan cukil sebanyak 3.400

ne
ng

ekor dan tanggal 8 Januari 2011 sebanyak 1.600 ekor di tambak persil 91 a
dt II yang berlokasi di Desa Betoyo Kauman Kec.Manyar Kab.Gresik,
kemudian benih-benih ikan yang ditanam terdakwa tersebut menyebar ke

do
gu

persil 92 a dan 92 b dt III ;

• Bahwa selanjutnya pada hari Rabu tanggal 17 Februari 2011 sekira jam
In
A

07.30 wib terdakwa menghubungi saksi THOLIB (tukang mirik ikan) dengan
maksud agar mencarikan orang yang bekerja sebagai tukang mirik ikan guna
ah

lik

mirik/mengambil ikan di Desa Betoyo Kauman Kec.Manyar Kab.Gresik


dengan upah Rp.100.000,- ;
m

ub

• Bahwa pada hari Kamis tanggal 18 Februari 2011 dan pada hari Jum’at
ka

tanggal 20 Februari 2011 sekira jam 03.00 wib saksi Tholib bersama dengan
ep

teman-temannya yakni saksi Mustalim, Karyadi, Sudiro, Sadik, Nur Sadiq,


ah

Sukri dan Muktar yang brprofesi sebagai tukang mirik ikan mendatangi
R

terdakwa H.A.ZAINI ALI Bin ALI ;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
3

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa terdakwa H.A.ZAINI ALI bin ALI kemudian menunjukkan tambak di

si
persil 92 a dan 92 b dt III kepada saksi Tholib, Mustalim, Karyadi, Sudiro,
Sadiq, Nur Sadiq, Sukri dan Muktar, lalu terdakwa menyuruh para saksi

ne
ng
untuk mirik/mengambil ikan di persil 92 a dan 92 b dt III tersebut dengan
menggunakan alat berpa waring panjang 20 meter ;

do
•gu Bahwa pada saat saksi Tholib, Mustalim, Karyadi, Sudiro, Sadiq, Nur Sadiq,
Sukri dan Muktar, memirik ikan atas perintah/suruhan terdakwa H.A.ZAINI

In
A
ALI bin ALI yang sudah berhasil mendapatkan 9 dobong (keranjang) ikan
mujair serta 4 dobong (keranjang) ikan bandeng diketahui oleh saksi
ah

lik
Moch.Cholis dan Su’an selaku pandega (penjaga tambak) di persil 92 a dan
92 b dt III Desa Betoyo Guci Kec.Manyar, lalu saksi Moh.Cholis dan Su’an
melaporkan kejadian tersebut kepada saksi H.Abdul Qodir selaku pemilik
am

ub
persil 92 a dan 92 b dt III tersebut ;

• Bahwa terdakwa H.A.ZAINI ALI Bin ALI sewaktu menyuruh saksi Tholib,
ep
k

Mustalim, Karyadi, Sudiro, Sadiq, Nur Sadiq, Sukri dan Muktar, untuk
ah

mengambil ikan mujair dan bandeng di persil 92 a dan 92 b dt III tanpa seijin
R

si
dari saksi H.ABDUL QODIR selaku pemilik sah persil 92 a dt III berdasarkan
SHM Nomor 154 (bukti nomor : 09) dan persil 92 b dt III berdasarkan surat

ne
ng

pernyataan jual beli dan kwitansi pembayaran sebesar Rp.175.000.000,-


tanggal 9 Juni 2006 antara terdakwa H.A.ZAINI ALI Bin ALI dengan saksi

do
gu

H.ABDUL QODIR atas obyek tanah tambak seluas 2 ha sebagian dari


seluas 5,153 ha persil 92 b kelas dt III di Desa Betoyo Guci Kec.Manyar
In
A

Kab.Gresik (bukti Nomor : 10)

• Bahwa akibat perbuatan terdakwa H.A.ZAINI ALI Bin ALI saksi H.ABDUL
ah

lik

QODIR mengalami kerugian sekitar Rp.20.000.000,- atau setidak-tidaknya


sekitar jumlah tersebut lalu saksi melaporkan ke Polsek Manyar Gresik.
m

ub

Perbuatan terdakwa melanggar ketentuan ketentuan sebagaimana diatur dan


diancam hukuman dalam Pasal 363 ayat (1) ke 4 KUHPidana.
ka

ep

SUBSIDAIR :
ah

Bahwa terdakwa H.A.ZAINI ALI Bin ALI pada hari Jum’at tanggal 18 Februari
R

2011 dan hari Minggu tanggal 20 Februari 2011 sekira jam 06.00 wib atau setidak-
es

tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2011, bertempat di Desa Betoyo Kauman
M

ng

Kec.Manyar Kab.Gresik atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Gresik, sebagai orang yang

R
melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta melakukan perbuatan mengambil

si
sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan

ne
ng
maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, yang dilakukan oleh saudara
sedarah atau karena perkawinan, baik dalam garis lurus atau dalam garis samping

do
sampai derajat kedua dengan cara sebagai berikut :
gu
• Bahwa awalnya terdakwa H.A.ZAINI ALI Bin ALI berdalih menanam benih

In
A
ikan bandeng pada tanggal 25 Januari 2010 sebanyak 1 rean (5.000 ekor)
lalu tanggal 31 Desember 2010 menanam benih ikan cukil sebanyak 3.400
ah

ekor dan tanggal 8 Januari 2011 sebanyak 1.600 ekor di tambak persil 91 a

lik
dt II yang berlokasi di Desa Betoyo Kauman Kec.Manyar Kab.Gresik,
kemudian benih-benih ikan yang ditanam terdakwa tersebut menyebar ke
am

ub
persil 92 a dan 92 b dt III ;

• Bahwa selanjutnya pada hari Rabu tanggal 17 Februari 2011 sekira jam
ep
k

07.30 wib terdakwa menghubungi saksi THOLIB (tukang mirik ikan) dengan
ah

maksud agar mencarikan orang yang bekerja sebagai tukang mirik ikan guna
R

si
mirik/mengambil ikan di Desa Betoyo Guci Kec.Manyar Kab.Gresik dengan
upah Rp.100.000,- ;

ne
ng

• Bahwa pada hari Kamis tanggal 18 Februari 2011 dan pada hari Jum’at
tanggal 20 Februari 2011 sekira jam 03.00 wib saksi Tholib bersama dengan

do
gu

teman-temannya yakni saksi Mustalim, Karyadi, Sudiro, Sadik, Nur Sadiq,


Sukri dan Muktar yang brprofesi sebagai tukang mirik ikan mendatangi
In
A

terdakwa H.A.ZAINI ALI Bin ALI ;

• Bahwa terdakwa H.A.ZAINI ALI bin ALI kemudian menunjukkan tambak di


ah

lik

persil 92 a dan 92 b dt III kepada saksi Tholib, Mustalim, Karyadi, Sudiro,


Sadiq, Nur Sadiq, Sukri dan Muktar, lalu terdakwa menyuruh para saksi
m

ub

untuk mirik/mengambil ikan di persil 92 a dan 92 b dt III tersebut dengan


menggunakan alat berpa waring panjang 20 meter ;
ka

ep

• Bahwa pada saat saksi Tholib, Mustalim, Karyadi, Sudiro, Sadiq, Nur Sadiq,
ah

Sukri dan Muktar, memirik ikan atas perintah/suruhan terdakwa H.A.ZAINI


R

ALI bin ALI yang sudah berhasil mendapatkan 9 dobong (keranjang) ikan
es

mujair serta 4 dobong (keranjang) ikan bandeng diketahui oleh saksi


M

ng

Moch.Cholis dan Su’an selaku pandega (penjaga tambak) di persil 92 a dan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
5

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
92 b dt III Desa Betoyo Kauman Kec.Manyar, lalu saksi Moh.Cholis dan

R
Su’an melaporkan kejadian tersebut kepada saksi H.Abdul Qodir selaku

si
pemilik persil 92 a dan 92 b dt III tersebut ;

ne
ng
• Bahwa terdakwa H.A.ZAINI ALI Bin ALI sewaktu menyuruh saksi Tholib,
Mustalim, Karyadi, Sudiro, Sadiq, Nur Sadiq, Sukri dan Muktar, untuk

do
gu mengambil ikan mujair dan bandeng di persil 92 a dan 92 b dt III tanpa seijin
dari saksi H.ABDUL QODIR selaku pemilik sah persil 92 a dt III berdasarkan

In
A
SHM Nomor 154 (bukti nomor : 09) dan persil 92 b dt III berdasarkan surat
pernyataan jual beli dan kwitansi pembayaran sebesar Rp.175.000.000,-
ah

tanggal 9 Juni 2006 antara terdakwa H.A.ZAINI ALI Bin ALI dengan saksi

lik
H.ABDUL QODIR atas obyek tanah tambak seluas 2 ha sebagian dari
seluas 5,153 ha persil 92 b kelas dt III di Desa Betoyo Guci Kec.Manyar
am

ub
Kab.Gresik (bukti Nomor : 10)

• Bahwa akibat perbuatan terdakwa H.A.ZAINI ALI Bin ALI saksi H.ABDUL
ep
k

QODIR mengalami kerugian sekitar Rp.20.000.000,- atau setidak-tidaknya


ah

sekitar jumlah tersebut lalu saksi melaporkan ke Polsek Manyar Gresik.


R

si
Perbuatan terdakwa melanggar ketentuan ketentuan sebagaimana

ne
diatur dan diancam hukuman dalam Pasal 367 ayat (2) jo 55 Ayat (1) ke 1
ng

KUHPidana.

do
LEBIH SUBSIDAIR :
gu

Bahwa terdakwa H.A.ZAINI ALI Bin ALI pada hari Jum’at tanggal 18 Februari
2011 dan hari Minggu tanggal 20 Februari 2011 sekira jam 06.00 wib atau setidak-
In
A

tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2011, bertempat di Desa Betoyo Kauman
Kec.Manyar Kab.Gresik atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih
ah

lik

termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Gresik, mengambil sesuatu


barang yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud
m

ub

untuk dimiliki secara melawan hukum, dengan cara sebagai berikut :


ka

• Bahwa awalnya terdakwa H.A.ZAINI ALI Bin ALI berdalih menanam benih
ep

ikan bandeng pada tanggal 25 Januari 2010 sebanyak 1 rean (5.000 ekor)
ah

lalu tanggal 31 Desember 2010 menanam benih ikan cukil sebanyak 3.400
R

ekor dan tanggal 8 Januari 2011 sebanyak 1.600 ekor di tambak persil 91 a
es

dt II yang berlokasi di Desa Betoyo Kauman Kec.Manyar Kab.Gresik,


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kemudian benih-benih ikan yang ditanam terdakwa tersebut menyebar ke

R
persil 92 a dan 92 b dt III ;

si
• Bahwa selanjutnya pada hari Rabu tanggal 17 Februari 2011 sekira jam

ne
ng
07.30 wib terdakwa menghubungi saksi THOLIB (tukang mirik ikan) dengan
maksud agar mencarikan orang yang bekerja sebagai tukang mirik ikan guna

do
gu mirik/mengambil ikan di Desa Betoyo Guci Kec.Manyar Kab.Gresik dengan
upah Rp.100.000,- ;

In
A
• Bahwa pada hari Kamis tanggal 18 Februari 2011 dan pada hari Jum’at
tanggal 20 Februari 2011 sekira jam 03.00 wib saksi Tholib bersama dengan
ah

lik
teman-temannya yakni saksi Mustalim, Karyadi, Sudiro, Sadik, Nur Sadiq,
Sukri dan Muktar yang brprofesi sebagai tukang mirik ikan mendatangi
am

ub
terdakwa H.A.ZAINI ALI Bin ALI ;

• Bahwa terdakwa H.A.ZAINI ALI bin ALI kemudian menunjukkan tambak di


ep
persil 92 a dan 92 b dt III kepada saksi Tholib, Mustalim, Karyadi, Sudiro,
k

Sadiq, Nur Sadiq, Sukri dan Muktar, lalu terdakwa menyuruh para saksi
ah

untuk mirik/mengambil ikan di persil 92 a dan 92 b dt III tersebut dengan


R

si
menggunakan alat berpa waring panjang 20 meter ;

ne
ng

• Bahwa pada saat saksi Tholib, Mustalim, Karyadi, Sudiro, Sadiq, Nur Sadiq,
Sukri dan Muktar, memirik ikan atas perintah/suruhan terdakwa H.A.ZAINI

do
gu

ALI bin ALI yang sudah berhasil mendapatkan 9 dobong (keranjang) ikan
mujair serta 4 dobong (keranjang) ikan bandeng diketahui oleh saksi
Moch.Cholis dan Su’an selaku pandega (penjaga tambak) di persil 92 a dan
In
A

92 b dt III Desa Betoyo Guci Kec.Manyar, lalu saksi Moh.Cholis dan Su’an
melaporkan kejadian tersebut kepada saksi H.Abdul Qodir selaku pemilik
ah

lik

persil 92 a dan 92 b dt III tersebut ;

• Bahwa terdakwa H.A.ZAINI ALI Bin ALI sewaktu menyuruh saksi Tholib,
m

ub

Mustalim, Karyadi, Sudiro, Sadiq, Nur Sadiq, Sukri dan Muktar, untuk
ka

mengambil ikan mujair dan bandeng di persil 92 a dan 92 b dt III tanpa seijin
ep

dari saksi H.ABDUL QODIR selaku pemilik sah persil 92 a dt III berdasarkan
ah

SHM Nomor 154 (bukti nomor : 09) dan persil 92 b dt III berdasarkan surat
R

pernyataan jual beli dan kwitansi pembayaran sebesar Rp.175.000.000,-


es

tanggal 9 Juni 2006 antara terdakwa H.A.ZAINI ALI Bin ALI dengan saksi
M

ng

H.ABDUL QODIR atas obyek tanah tambak seluas 2 ha sebagian dari


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
7

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seluas 5,153 ha persil 92 b kelas dt III di Desa Betoyo Guci Kec.Manyar

R
Kab.Gresik (bukti Nomor : 10).

si
• Bahwa akibat perbuatan terdakwa H.A.ZAINI ALI Bin ALI saksi H.ABDUL

ne
ng
QODIR mengalami kerugian sekitar Rp.20.000.000,- atau setidak-tidaknya
sekitar jumlah tersebut lalu saksi melaporkan ke Polsek Manyar Gresik.

do
gu Perbuatan terdakwa melanggar ketentuan ketentuan sebagaimana
diatur dan diancam hukuman dalam Pasal 362 KUHPidana.

In
A
Menimbang, bahwa terhadap surat dakwaan tersebut terdakwa telah
mengajukan Eksepsi pada pokoknya sebagai berikut :
ah

lik
Pada kesempatan ini perkenankanlah, kami selaku terdakwa akan melakukan eksepsi/
am

ub
tangkisan/keberatan dalam perkara ini, setelah mendengarkan surat dakwaan oleh saudara
jaksa penuntut umum, maka demi kepentingan hukum serta hak untuk memperoleh jaminan
ep
perlindungan atas kebenaran, kepastian serta keadilan hukum, juga yang lebih jauh bagi
k

kepentingan hukum masyarakat luas pada umumnya maupun pembangunan hukum


ah

khususnya, kami hendak mengajukan, tangkisan (eksepsi) sebagaimana telah dijamin


R

si
dalam proses peradilan pidana Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

ne
ng

Pada dasarnya pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan berlanjut dengan
penyusunan Surat Dakwaan Nomor Reg. Perkara: PDM-83/GRSK/EP.1/03/2011, kemudian
saudara Jaksa/Penuntut Umum menyeret terdakwa di persidangan ini bertujuan untuk

do
gu

menegakkan prinsip-prinsip hukum pidana, karena hakikat keberadaan hukum adalah untuk
mewujudkan keadilan.
In
A

Bahwa mengingat fungsi dan manfaat surat dakwaan bagi terdakwa adalah :
ah

lik

1. Sebagai dasar untuk menyusun pembelaan (pledoi).


2. Sebagai dasar menyiapkan bukti-bukti kebalikan terhadap dakwaan penuntut
m

umum.
ub

3. Sebagai dasar pembahasan yuridis.


ka

4. Sebagai dasar melakukan upaya hukum.


ep
ah

Maka atas dasar tersebut diatas dipandang perlu bagi terdakwa untuk
R

es

menyampaikan keberatan (eksepsi) terhadap surat dakwaan dari saudara Jaksa/


M

Penuntut Umum sebagai berikut:


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
I. DASAR HUKUM PENGAJUAN EKSEPSI

si
1. Bahwa pada dasarnya memang pasal 156 ayat (1) KUHAP memberikan
kewenangan kepada terdakwa untuk mengajukan keberatan/eksepsi, yang

ne
ng
meliputi:
a. Eksepsi pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya.

do
gu
b. Eksepsi dakwaan tidak dapat diterima.
c. Eksepsi surat dakwaan harus dibatalkan.

In
A
2. Bahwa selain keberatan yang dimaksud dalam pasal 156 ayat (1) KUHAP
ah

lik
tersebut,ternyata dalam praktek atau dalam peraturan perundang-undangan
am

ub
lainnya ada juga keberatan-keberatan lainnya yang dapat diajukan terdakwa.

Adapun keberatan-keberatan (eksepsi) tersebut adalah sebagai berikut:


ep
k

a. Eksepsi Kewenangan Menuntut Gugur


ah

Eksepsi ini memohon kepada Majelis Hakim supaya memutuskan bahwa


R

si
kewenangan penuntut umum untuk menuntut hapus atau gugur.

Yang masuk dalam kategori eksepsi adalah :

ne
ng

• Exceptio Judicate atau Nebis In Idem (pasal 76 KUHP)

do
gu

• Exceptio in Tempores (pasal 78 KUHP)


• Terdakwa meninggal dunia (pasal 77 KUHP)
In
A

1 Eksepsi Tuntutan Penuntut Umum Tidak Dapat Diterima.


Putusan atas eksepsi ini diatur dalam pasal 263 ayat (2) huruf a dan pasal
ah

lik

266 ayat (2) huruf b KUHAP. Di dalam ketentuan pasal-pasal tersebut


menyatakan dibolehkannya putusan hakim dengan amar putusan,
m

ub

tuntutan penuntut umum tidak dapat diterima. Eksepsi jenis ini merupakan
ka

keberatan terhadap tindakan penuntutan yang dilakukan oleh Jaksa /


ep

Penuntut Umum.
ah

Menurut Yahya Harahap, SH dalam bukunya yang berjudul "Pembahasan


R

Permasalahan dan Penerapan KUHAP, Pemeriksaan Sidang


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
9

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan , Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali". Penerbit Sinar

R
Grafika, pada halaman 121, menjelaskan:

si
Eksepsi Penuntut Umum tidak dapat diterima adalah merupakan eksepsi

ne
ng
yang dilakukan oleh terdakwa atau penasehat hukumnya apabila tata
cara pemeriksaan yang dilakukan terhadap terdakwa tidak memenuhi

do
gu syarat yang ditentukan atau yang diminta ketentuan undang-undang.
Dalam mengajukan eksepsi ini, pemohon yang terhadap hakim adalah

In
A
agar hakim menjatuhkan dengan amar menyatakan bahwa tuntutan
penuntut umum tidak dapat diterima, yang dalam kategori ini adalah :
ah

lik
• Eksepsi pelanggaran Miranda Rule, bahwa penyidikan tidak
memenuhi ketentuan pasal 56 ayat (1 ) KUHAP.
am

ub
• Eksepsi pemeriksaan tidak memenuhi syarat Klacht Delict, dalam
KUHAP dan atau peraturan perundangan lainnya yang berkaitan.
ep
Dasar hukum yang membolehkannya dilakukan eksepsi jenis ini, juga
k

didapat dari Yuriprudensi-Yuriprudensi sebagai berikut:


ah

si
• Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 510k/Pld/1988, tanggal, 28

April 1988, yang menvatakan: tuntutan penuntut umum tidak dapat

ne
ng

diterima.
• Putusan Mahkamah Agung RI No 1565K/Pld/1991, tanggal 16

do
gu

September 1993, yang menvatakan: apabila syarat-syarat.


permintaan dan/atau hak tersangka/terdakwa tidak terpenuhi seperti
In
A

halnya penyidik tidak menunjuk penasehat hukum bagi tersangka


sejak awal penyidikan, tuntutan penuntut umum dinyatakan tidak
ah

lik

dapat diterima.
• Putusan Pengadilan Tinggi Yogyakarta No. 03/Pld/2002/PTY,
m

ub

tanggal, 07 Maret 2002 menyatakan: Penuntutan yang dilakukan


oleh penuntut umum tidak dapat diterima karena didasarkan pada
ka

penyidikan yang tidak sah, yaitu melanggar pasal 56 ayat (1) KUHAP.
ep

• Putusan Pengadilan Negeri Blora No. 11/P1d.B/2003/PN.BIa,


ah

tanggal, 13 Februari 2003 menvatakan: Penuntutan tidak dapat


R

diterima karena dilakukan atas dasar BAP yang batal demi hukum,
es
M

karena dilakukan dengan melanggar pasal 56 ayat (1) KUHAP.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Putusan Pengadilan Negeri Tegal, No. 34?pld.B/1995/PN. Tgl,

si
tanggal, 26 Juni 1995, yang menyatakan: Penyidikan yang
dilakukan oleh Mabes Polri tidak sah karena pasal 56 ayat (1)

ne
ng
KUHAP tidak diterapkan sebagaimanamestinya, sehingga penuntut
umum tidak dapat diterima.

do
gu Sedangkan menurut Lilik Mulyadi, SH, MH, dalam bukunya yang berjudul
"Hukum Acara Pidana, Suatu Tinjauan Khusus Terhadap Surat Dakwaan,
Eksepsi, dan Putusan Peradilan" Penerbit Citra Aditya Bhakti, Bandung,

In
A
pada halaman, 102-103, menjelaskan:
ah

lik
Yang dimaksud eksepsi tuntutan penuntut umum tidak dapat diterima
adalah:
am

ub
• Apa yang didakwakan penuntut umum dalam surat dakwaannya telah
kadaluwarsa. Bahwa adanya asas nebis in idem, yaitu seseorang
ep
tidak dapat dituntut untuk kedua kalinya terhadap perbuatan yang
k

sama.
ah

R
• Bahwa tidak ada unsur pengaduan padahal terdakwa didakwa telah

si
melakiukan perbuatan tindak pidana yang masuk dalam kategori delik

ne
ng

aduan(Klacht Delict).
• Adanya unsur yang didakwakan penuntut umum kepada terdakwa

do
tidak sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan/disangkakan.
gu

• Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa bukan merupakan


tindak pidana akan tetapi merupakan ruang lingkup dalam bidang
In
A

hukum perdata.
Adapun paragraf yang terakhir tersebut diatas dasar hukumnya didapat
ah

lik

dari Yuriprudensi-yuriprudensi sebagai berikut:


m


ub

Putusan Mahkamah Agung RI tanggal Oktober 1975, Pengadilan


Tinggi telah keliru p 362 OKUHP dengan mempertimbangkan bahwa
ka

"timbul keragu-raguan siapa pemiliknya dengan tidak diputus soal


ep

perdatanya" karena pasal 362 KUHP mencantumkan juga "atau


ah

sebagian kepunyaan orang lain" sedang dalam perkara ini barang-


R

barang yang bersangkutan terbukti adalah warisan bersama daripada


es
M

terdakwa dan saksi Salahuddin.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
11

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Putusan Mahkamah Agung RI, No. 04K/MIL/2000, tanggal, 27 April

si
2000:
Bahwa karena unsur kepemilikan/siapa pemilik persil belum jelas dan

ne
ng
masih kewenangan pada Hakim Perdata di lingkungan Peradilan
Umum dan bukan kewenangan Hakim Peradilan Militer, maka untuk

do
gu melaksanakan hokum sebagaimana didakwakan dalam pasal 372
pasal 385 tidak terbukil, karenanya terdakwa dibebaskan semua
hingga Mahkamah Militer Tinggi hares dibatalkan. Sehingga putusan

In
A
Mahkamah Militer Tinggi harus dibatalkan.
ah

lik
II. EKSEPSI-EKSEPSI YANG DIAJUKAN TERDAKWA

Bahwa dalam kasus ini (in casu) eksepsi atas keberatan yang kami ajukan ini,
am

ub
adalah EKSEPSI/KEBERATAN terhadap adanya pelanggaran pasal 56 ayat (1)
KUHAP oleh penyidik Polri, yang lebih dikenal dengan Pelanggaran Miranda Rule
ep
di dalam proses pengadilan dengan alasan-alasan sebagai berikut:
k
ah

1. Tersangka diancam dengan pidana lima tahun lebih penjara.


R

si
2. Dalam pasal 56 ayat (1) KUHAP, penyidik wajib menunjuk penasehat hukum
bagi tersangka.

ne
ng

3. Fakwa hukum menunjukkan bahwa penvidik telah melalaikan kewajibannya


dalam menunjuk penasehat hukum bagi tersangka sejak saat/awal

do
gu

penyidikan.
Bahwa sekalipun pihak kepolisian didalam melaksanakan fungsi penyelidikan dan
In
A

penyidikan oleh Undang-Undang telah diberi hak Privilese kepada Polri untuk:
memanggil, memeriksa, menangkap, menahan, menggeledah, menyita terhadap
ah

dan dari diri tersangka, akan tetapi di dalam melaksanakan hak-haknya, Polri
lik

tersebut hares taat dan tunduk, berpatokan dan berpegang pada ketentuan khusus
yang diatur dalam Hukum Acara Pidana (Criminal/Procedure) yaitu dalam hal ini
m

ub

adalah Undang-Undang No. 8 tahun 1981 (KUHAP).


ka

Untuk menjunjung tinggi supremasi hukum dalam menangani tindak pidana yang
ep

pelaksanaannya hares berpedoman dan menghormati sebagaimana dirumuskan


ah

dalam bab VI KUHAP, salah satunya adalah hak untuk mendapat bantuan hukum
R

es

seperti yang terdapat di dalam pasal 54 KUHAP.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Namun, khusus untuk sapgkaan/dakwaan yang diancam dengan hukuman 5 tahun

R
atau lebih penjuara, sebagaimana yang sekarang didakwakan kepada terdakwa,

si
tersangka bukan hanya sekadar diberitahu oleh penyidik akan haknya untuk

ne
ng
mendapatkan bantuan hukum seperti dimaksud dalam pasal 54 jo pasal 14 KUHAP
melainkan lebih daripada itu, yaitu tersangka hares menerima haknya untuk

do
mendapat bantuan hukum sejak dari proses penyidikan seperti yang telah
gu
ditentukan dalam pasal 56 ayat (1) KUHAP yang mengatakan bahwa pejabat yang
bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib

In
A
menunjuk penasehat hukum bagi tersangka/terdakwa.
ah

lik
Kewajiban untuk menunjuk penasehat hukum, seperti dimaksud dalam pasal 56
ayat (1) KUHAP tersebut bersifat imperative, dan apa yang diatur dalam pasal 56
am

ayat (1) KUHAP ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hak-hak asasi

ub
Berta berkaitan dengan pengembangan prinsip Miranda Rule yang juga telah
diadaptasi dalam KUHAP seperti:
ep
k

1. Melarang penyidik melakukan praktek pemaksaan yang kejam untuk


ah

memperoleh pengakuan (brutally to coerce confession)


R

si
2. Melarang penyidik melakukan intimidasi kejiwaan (spycological intimidation)

ne
ng

Berbarengan dengan larangan dimaksud, kepada tersangka diberikan hak untuk


diperingatkan hak konstitusionalnya yang disebut dengan Miranda Warning
antara lain:

do
gu

1. Hak untuk tidak menjawab (a right to remain in silent)


In
A

2. Hak didampingi penasehat hukum ( a right to the presence of an attorney)

Kronologis Pemeriksaan tersangka pada tingkat penyidikan:


ah

lik

a. Pada awal pemeriksaan/penyidikan terhadap tersangka, tanggal, 20 Pebruari


m

ub

2011, tersangka meminta kepada penyidik untuk disediakan bantuan


penasehat hukum untuk mendampingi tersangka akan tetapi penyidik tidak
ka

memenuhi hak tersangka dan pemeriksaan/penyidikan tetap dilanjutkan


ep

tanpa didampingi penasehat hukum/advokat.


ah

b. Pada pemeriksaan/penyidikan tambahan pertama terhadap tersangka,


R

tanggal 01 Maret 2011, tersangka didampingi penasehat hukum ilegal,


es
M

karena tidak ada Surat Berita Acara Klarifikasi Tersangka atas penawaran
ng

yang disetujui dan atau ditandatangani oleh M tersangka.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
13

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Pada pemeriksaan/penyidikan tambahan ke 2 (dua),'tanggal, 08 Maret 2011,

R
tersangka didampingi penasehat hukum ilegal dengan surat kuasa tidak

si
benar dan atau cacat hukum, karena tidak terlampir surat permintaan/

ne
ng
penunjukan dari Polsek Manyar kepada penasehat hukum untuk
mendampingi tersangka pada tanggal, 20 Pebruari 2011.

do
d. Surat Kuasa yang dibuat oleh penasehat hukum ADI SUTRISNO, SH. Dan
gu Drs. KHOLIK, SH. Dari BHAYANGKARA LAWYER CLUB Gresik, tertanggal,
28 Pebruari 2011, sedangkan surat kuasa tersebut disodorkan kepada kami

In
A
(tersangka) untuk kami tanda tangani pada tanggal 28 Maret 2011 setelah
semua tahapan pemeriksaan/penyidikan sudah selesai, dengan suatu
ah

lik
kesimpulan bahwa pada pemeriksaan awal, pemeriksaan tambahan pertama
dan pemeriksaan tambahan ke 2 (dua) ; tersangka tidak didampingi
am

ub
penasehat hukum/advokat dan atau tanpa penasehat hukum yang sah.
Bahwa dari segi pendekatan formalistic legal thinking ketentuan pasal 56 ayat (1)
ep
KUHAP, sebagaimana diterangkan dalam bukunya M. Yahya Harahap, SH, yang
k

berjudul "Pembahasan dan Penerapan KUHAP, hal. 327, Penerbit, Sinar Grafika,
ah

R
tahun 2000" menjelaskan pasal 56 ayat (1) KUHAP mengandung berbagai aspek

si
permasalahan hukum, yaitu:

ne
ng

1. Mengandung aspek nilai HAM, sesuai dengan deklarasi


"Universal" HAM yang menegaskan bahwa hadirnya

do
gu

penasehat hukum mendampingi tersangka atau


terdakwa, merupakan nilai inheren pada diri manusia,
In
dengan demikian mengabaikan hak ini bertentangan
A

dengan nilai HAM.


ah

2. Pemenuhan hak ini dalam proses peradilan pada semua


lik

tingkat pemeriksaan, menjadi kewajiban bagi pejabat


yang bersangkutan, sehingga mengabaikan ketentuan
m

ub

pasal 56 ayat (1) KUHAP ini mengakibatkan hasil


ka

pemeriksaan tidak sah dan batal demi hukum.


ep

3. Bahwa pasal 56 ayat (1) KUHAP sebagai ketentuan


ah

yang bernilai HAM telah diangkat menjadi salah satu


R

patokan MIRANDA RULE atau MIRANDA PRINCIPLE


es

yang menegaskan: Apabila pemeriksaan penyidikan,


M

ng

penuntutan, atau persidangan, tersangka atau terdakwa


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak didampingi penasehat hukum, maka sesuai dengan

R
Miranda Rule, pemeriksaan adalah tidak sah (illegal)

si
atau batal demi hukum (rull and void).

ne
ng
Dakwaan Jaksa/Penuntut Umum yang menjerat teidakwa dengan pasal 363 KUHP
dengan ancaman pidana maksimal 7 tahun, mengharuskan Penyidik

do
gu
memperhatikan dalammelaksanakan ketentuan pasal 56 ayat (1) KUHAP dalam
melakukan penyidikan terhadap diri terdakwa

In
A
Dalam tahap konsultasi penyidik dengan Jaksa/Penuntut Umum didalam menangani
perkara tersebut, Jaksa/Penuntut Umum semestinya dapat mengingatkan penyidik
ah

lik
tentang hak tersangka sebagaimana dimaksud dalam psal 56 ayat (1) KUHAP
tersebut, namun hal tersebut diduga kuat tidak dilakukan oleh Jaksa/Penuntut
am

ub
Umum, oleh karena itu Jaksa/Penuntut Umum tidak bisa melepaskan tanggung
jawabnya terhadap pelanggaran yang prinsipil, yaitu pelanggaran terhadap Hukum
Acara Pidana yang merupakan rule of the game dalam menegakkan hukum
ep
k

pidana, sehingga hasil BAP penyidik yang dijadikan dasar penyusunan Surat
ah

Dakwaan oleh Jaksa/Penuntut Umum adalah tidak berdasarkan hukum.


R

si
Bahwa mengingat Miranda Rule yang diatur dalam pasal 56 ayat (1) KUHAP

ne
ng

bersifat imperatif, maka mengabaikan ketentuan ini mengakibatkan "tuntutan Jaksa/


Penuntut Umum tidak dapat diterima" dan mengakibatkan "hasil penyidikan tidak
sah atau illegal" hal mana pendirian dan penerapan yang demikian tidak dikukuhkan

do
gu

dalam salah satu, putusan peradilan Mahkamah Agung RI, yaitu, MA. No. 1565K/
P1dJ1991, tanggal, 16 september 1993, dalam kasus ini, proses pemeriksaan
In
A

penyidikan melanggar pasal 56 ayat (1) KUHAP, yakni penyidikan berlanjut


terhadap tersangka tanpa didampingi penasehat hukum.
ah

lik

Bahwa atas dasar hal-hal yang kami kemukakan diatas dapatlah disimpulkan bahwa
Berita Acara Penyidikan (BAP) dari POLSEK MANYAR RESOR GRESIK JATIM
m

ub

terhadap terdakwa adalah illegal karena proses penyidikan tanpa didampingi oleh
ka

penasehat hukum, dan oleh karenanya Surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum


ep

terhadap diri terdakwa yang dibuat atas dasar BAP tersebut adalah cacat hukum.
ah

Atas uraian keberatan kami tersebut diatas dan atas dasar pasal 156 ayat (1) dan
R

(2) KUHAP maka dengan ini kami terdakwa memohon kepada Yang Mulia Majelis
es
M

Hakim Pemeriksa Perkara ini agar berkenan menetapkan dan memutuskan sbb:
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
15

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Menerima dalil-dalil serta alasan-alasan yang kami uraikan dalam eksepsi

R
atau keberatan kami atas surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum.

si
2. Menyatakan hasil Berita Acara Penyidikan (BAP) oleh penyidik dari Polsek

ne
ng
Manyar GresikJatim terhadap terdakwa melanggar pasal 56 ayat (1) KUHAP
dan BAP tersebut batal Demi Hukum dan/atau. dibatalkan.

do
3. Menyatakan dakwaan Jaksa/Penuntut Umum terhadap terdakwa dalam
gu perkara pidana nomor :180/Pld.B/2011/PN/GS. Batal Demi Hukum dan/atau
dibatalkan.

In
A
4. Demi Hukum memerintahkan kepada Jaksa/Penuntut Umum untuk segera
mengeluarkan terdakwa dari tahanan.
ah

lik
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut Jaksa Penuntut Umum telah
mengajukan ( tanggapan atas eksepsi ) tertanggal 03 Mei 2011 ;
am

ub
Menimbang, bahwa setelah majelis Hakim mempelajari dan meneliti Surat
dakwaan Jaksa Penuntut Umum, Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa serta
ep
Tanggapan dari Jaksa Penuntut Umum, maka Majelis Hakim akan
k

mempertimbangkan dan menilai sebagai berikut :


ah

R
Menimbang, bahwa setelah mempelajari eksepsi yang diajukan terdakwa

si
majelis berkesimpulan bahwa materi eksepsi tersebut berisikan teori hukum dan

ne
ng

perundang-undangan, padahal seharusnya materi eksepsi tersebut tentang


pembahasan yuridis dari dakwaan penuntut umum sebagaimana ketentuan pasal
156 KUHAP ;

do
gu

Menimbang, bahwa inti pokok eksepsi yang diajukan oleh terdakwa


secara garis besar dapat disimpulkan sebagai berikut :
In
A

1. Bahwa surat dakwaan yang dibuat oleh Saudara Jaksa Penuntut Umum batal
demi hukum dan /atau dibatalkan karena berita acara penyidikan yang dibuat
ah

lik

oleh Polsek Manyar tidak sah karena melanggar ketentuan pasal 56 ayat (1)
KUHAP ;
m

ub

Menimbang, bahwa mengenai eksepsi atau keberatan dari Terdakwa Majelis akan
mempertimbangkan sebagai berikut ;
ka

ep

Menimbang, bahwa mengenai alasan eksepsi/keberatan terhadap surat dakwaan


diatur dalam pasal 143 dan pasal 156 KUHAP;
ah

Menimbang, bahwa pasal 156 ayat (1) KUHAP berbunyi sebagai berikut:
es
M

“Dalam hal Terdakwa atau Penasehat Hukum mengajukan keberatan, bahwa Pengadilan
ng

tidak berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan tidak dapat diterima atau surat
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi kesempatan kepada Penuntut Umum untuk

R
menyatakan pendapatnya Hakim mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya

si
mengambil keputusan”.

ne
ng
Menimbang, bahwa dari bunyi pasal 156 ayat (1) KUHAP tersebut jelaslah alasan-
alasan atau keberatan yang dapat diajukan oleh Terdakwa atau Penasehat Hukum

do
gu
Terdakwa terhadap surat dakwaan hanyalah terbatas pada:

1. Mengenai kewenangan Pengadilan, yang bersangkutan untuk mengadili perkara

In
A
tersebut, baik mengenai kewenangan mengadili secara absolut maupun
kewenangan mengadili secara relatif;
ah

lik
2. Dakwaan tidak dapat diterima;

Menurut Yurisprudensi dan Doktrin ilmu hukum pengertian dakwaan tidak dapat diterima
am

ub
apabila tidak terpenuhinya ketentuan misalnya :

• Dalam perkara delik aduan (Klacht Delict) tidak ada pengaduan dari korban atau;
ep
k

• Karena menurut hukum tidak ada lagi hak untuk menuntut terdakwa, misalnya
ah

karena perkara sudah lewat waktu/daluarsa (misalnya eks pasal 77,78,79,KUHP)


R
atau;

si
• Apa yang didakwakan kepada Terdakwa telah berlaku asas Nebis in idem

ne
ng

(eks pasal 76 KUHP);

3. Dakwaan harus dibatalkan ;

do
gu

Untuk menentukan suatu dakwaan harus dibatalkan haruslah dilihat kepada apakah surat
dakwaan tersebut telah memenuhi syarat materiil suatu surat dakwaan;
In
A

Bahwa syarat materiil yang harus dipenuhi oleh suatu surat dakwaan diatur dalam pasal
143 ayat (2) huruf b, KUHAP yang berbunyi sebagai berikut :
ah

lik

“ Uraian secara cermat, jelas , dan lengkap mengenai tindak pidana yang dikdawakan
dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan”;
m

ub

Apabila surat dakwaan tidak memenuhi syarat materiil tersebut maka dakwaan tersebut
ka

menurut pasal 143 ayat (3) batal demi hukum. Pasal 143 ayat (3) KUHAP berbunyi sebagai
ep

berikut:
ah

“Surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
R

huruf b, batal demi hukum.”;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
17

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dari apa yang dikemukakan dalam eksepsi Terdakwa tersebut

R
diatas, Majelis tidak menemukan alasan-alasan sebagaimana terurai tersebut diatas;

si
Menimbang, bahwa selajutnya Majelis akan mempertimbangkan tentang alasan

ne
ng
eksepsi/keberatan Terdakwa dimana Terdakwa memohon agar Majelis Hakim menyatakan
dakwaan Jaksa Penuntut Umum batal demi hukum atau dapat dibatalkan ;

do
gu Menimbang, bahwa untuk menentukan apakah surat dakwaan dapat dibatalkan
maka haruslah dilihat kepada apakah surat dakwaan tersebut telah memenuhi syarat

In
A
meteriil suatu surat dakwaan. Tentang syarat materiil suatu surat dakwaan diatur dalam
pasal 143 ayat (2) huruf b yang berbunyi sebagai berikut:
ah

lik
“ Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan
dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan “.Dan apabila surat
am

dakwaan tidak memenuhi syarat materiil maka dakwaan menurut pasal 143 ayat (3)

ub
KUHAP, adalah batal demi hukum;

Menimbang, bahwa terhadap materi eksepsi terdakwa yang menyatakan pada


ep
k

saat dilakukan penyidikan oleh Polsek Manyar tidak didampingi Penasehat sebagaimana
ah

ketentuan pasal 56 ayat (1) KUHAP majelis menilai bahwa eksepsi tersebut harus
R

si
dikesampingkan dan ditolak oleh karena setelah majelis mempelajari berita acara
penyidikan ternyata penyidik telah menunjuk Penasehat Hukum untuk mendampingi

ne
ng

terdakwa pada tingkat penyidikan sebagaimana surat Nomor : B/30/II/2011/Polsek tanggal


20 Pebruari 2011 ;

do
gu

Menimbang, bahwa oleh karena keberatan / eksepsi yang diajukan oleh terdakwa
tidak beralasan hukum, karenaya eksepsi tersebut harus ditolak ;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian dan pertimbangan tersebut Majelis


Hakim menilai bahwa surat dakwaan Jaksa penuntut umum NO.REG.PERKARA :PDM 83/
ah

Ep.2/03/2011 –, secara keseluruhan telah tersusun secara cermat, jelas dan lengkap
lik

mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak
pidana itu dilakukan, sebagaimana ketentuan dalam pasal 143 (2) sub a dan b KUHAP,
m

ub

karenanya eksepsi terdakwa yang menyatakan bahwa surat dakwaan batal demi hukum
atau stidak-tidaknya tidak dapat diterima, harus ditolak ;
ka

ep

Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi terdakwa ditolak , maka majelis


memerintahkan supaya pemeriksaan perkara ini dilanjutkan ;
ah

Mengingat pasal 143 dan pasal 156 KUHAP serta peraturan lain yang berkaitan
es

dengan perkara ini;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MENGADILI;

si
1. Menolak keberatan /eksepsi dari terdakwa ;

ne
ng
2. Menyatakan bahwa surat dakwaan NO.REG.PERKARA:PDM.83 /Ep.2/03/2011
telah memenuhi syarat formil dan materiel ;

do
3. Memerintahkan kepada Jaksa penuntut umum untuk melanjutkan perkara terdakwa
gu H.A ZAINI ALI Bin ALI ;

In
A
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan
ah

lik
Negeri Gresik, pada hari Senin, tanggal 9 Mei 2011, oleh. MOH. FATKAN,SH.MHum.
Selaku ketua majelis MUSTAJAB,SH. Dan I.GEDE PUTU SAPTAWAN,SH.M.Hum. masing-
am

ub
masing selaku Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari itu juga dalam
persidangan yang terbula untuk umum, oleh Hakim Ketua tersebut, didampingi Hakim-
Hakim Anggota dan dibantu oleh PURWATMI KARTIKA,SH. Panitera pengganti pada
ep
k

Pengadilan Negeri tersebut dengan dihadiri oleh WIDO UTOMO,SH. Selaku Jaksa
ah

Penununtut Umum,serta dihadapan terdakwa ;


R

si
ne
ng

do
gu

In
A

HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA


ah

lik
m

ub

1. M U S T A J A B, SH.
ka

MOH. FATKAN,SH.MHum.
ep
ah

2. I.GEDE PUTU SAPTAWAN,SH.M.Hum.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
19

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PANITERA PENGGANTI

si
ne
ng
PURWATMI KARTIKA,SH.

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Anda mungkin juga menyukai