Anda di halaman 1dari 6

“Pengaruh Perkembangan Zaman Modern Yang Memunculkan Perilaku

Gaya Hidup Konsumerisme, Di Kalangan Mahasiswa Teologi Zaman Ini”

Oleh :

“Imatius Joni Mambela”

“Mahasiswa Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja”

Jalan Poros Makale Makasar KM 11,5, Buntu Tangti, Mengkendek, Kab. Tana Toraja Sulawesi
Selatan 91871.

“Email : jonimambelamambela@gmail.com.”

Abstrak :

Pada kehidupan dimasa ini, terjadai perubahan global dan perkembangan ditengah
kehidupan manusia. Perubahan yang terjadi meliputi perubahan globalisasi yang serba cepat dan
mudah, sehingga hal itu tidak bisa dihindari. Dengan perubahan yang sangat cepat ini muncullah
berbagai gaya hidup modern yang serba instan. Salah satunya gaya hidup konsumerisme di
kalangan mahasiswa teologi. Perilaku gaya hidup ini sudah menular dikalnagn mahasiswa
teologi, dan tidak bisa dipungkiri mereka mudah terjerumus kedalamnya. Gaya hidup seperti ini
ialah gaya hidup yang tujuannya hanya untuk kesenangan, pemakaian barang-barang secara
berlebihan, hidup dalam kemegahan, dan hidupnya hanya ingin bahagia. Berdasarkan hal ini,
maka perlu kita telusuri apa dampak dari gaya hidup seperti itu.

Pendahuluan :

Ditengah perkembangan zaman ini, segala sesuatu mengalami perkembangan yang


sungguh luar biasa dan hal seperti itu tidak muda untuk dikendalikan. Perkembangan seperti itu
antara lain; perkembangan dibidang IPTEK, Ekonomi, Sosial dan budaya, dan masih banyak lagi
seiring berjalanya waktu. Dampak dari perkembangan zaman modern ini yaitu memunculkan
perilaku gaya hidup baru. 1 Munculnya perilaku gaya hidup baru, itu sangat jelas karena efek dari
perkembangan zaman yang begitu cepat.

Perkembangan zaman modern ini, baik perkembangan ilmu pengetahuan, maupun


perkembangan teknologi, sadar atau tidak sadar, hal ini telah mengubah gaya hidup dan pola
konsumsi manusia secara cepat atau dalam artian serba instan. Melihat realitas kehidupan
manusia yang terjadi saat ini, menunjukkan bahwa hampir segala sesuatu mudah untuk kita
lakukan atau dapatkan, terlebih gaya hidup dan pola konsumsi sebagai akibat dari perubahan
2
zaman. Hal ini juga sangat mudah untuk masuk dalam lingkup kehidupan manusia, terlebih
bagi kalangan mahasiswa teologi. Dimana keinginan seperti ini tentu menjadi daya tarik, yaitu
keinginan untuk tampil bedah, sehingga menimbulkan perilaku gaya hidup Konsumerisme.

Penelitian ini beranjak dari suatu masalah yaitu bagaimana Pengaruh Perkembangan
Zaman Modern Yang Memunculkan Perilaku Gaya Hidup Konsumerisme, Di Kalangan
Mahasiswa Teologi Zaman ini?. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui perkembangan
zaman modern sekarang ini yang terjadi ditengah dunia, yang memunculkan perilaku gaya hidup
konsumerisme di kalangan mahasiswa teologi.

Manfaat dari penelitian ini adalah; Pertama, agar setiap kita dapat mewaspadai
perkembangan zaman, Kedua, agar setiap mahasiswa teologi tetap memilki perilaku yang baik,
terlebih dalam mengarah ke masa depan untuk menjadi hamba dan pelayan Tuhan ditengah
dunia in, dan yang Ketiga, supaya kita tetap hidup dalam naungan kasih Tuhan, dan tetap
bersyukur atas apa yang kita milik dan bukan untuk kita pamerkan karena semuanya itu hanyalah
pemberian Tuhan.

Pembahasan :

Zaman Modern

Modern, berasal dari kata modern yang berarti terbaru, mutakhir, atau sikap dan cara
berpikir yang sesuai dengan tuntutan zaman, kemudian; modernisasi selajutnya diartikan sebagai
1
T Haryono and Daniel Fajar Panuntun, “Model Gaya Hidup Nazir Sebagai Refleksi Gaya Hidup Hedon
Pengkhotbah Pada Zaman Milenial,” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 3,
no.2(2019): 174.1-2.
2
Safuwan, “Gaya Hidup, Konsumerisme dan Modernitas,”Jurnal SUWA Universitas Malikusaleh, Vol, V,
No.1(2007): 1-2.
proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyrakat untuk bisa hidup sesuai dengan
3
tuntutan masa kini. Dengan tuntunan zaman yang membawa kita untuk tetap mengikuti alur
perubahan dalam hidup. Hal-hal baru yang terjadi setiap saat mengarah kepada gaya hidup yang
tentunya juga terus berubah, pembaruan-pembaruan seperti ini di hadapi oleh setiap manusia.
Seperti halnya dikalangan mahasiswa teologi kristen saat ini, yang tentu juga akan mengikuti
tuntutan zaman masa kini.

Hidup ditengah modernisasi mengakibatkan sejumlah perubahan sosial dan tatanam nilai
tradisional masyrakat, tidak semua orang mampu menyesuaikan diri dari hal ini. Manusia
meyakini bahwa modernitas akan membawa mereka kepada kebahagian, kesenangan dan
kesejahtraan. Tapi malah sebaliknya hal itu membawa mereka menuju kehidupan yang akan
hancur, juka tidak bisa dikendalikan. Mau tidak mau, suka tidak suka, orang yang hidup pama
zaman ini harus menerimanya dengan tuntutan masa kini, seiring berjalanya waktu.

Perilaku Gaya Hidup

Seiring dengan perkembangan zaman modern yang terjadi saat ini, kehidupan manusia
juga terbawah dan mengalami perubahan yang cepat. Sehingga memunculkan perilaku gaya
hidup yang baru atau maunya serba instan. Gaya hidup merupakan sebuah ciri dunia modern,
atau modernitas. Artinya siapapun yang hidup dalam masyrakat modern sekarang ini, akan
menggunakan istilah gaya hidup untuk menggambarkan tindakanya. Gaya hidup merupakan
tindakan yang membedakan satu orang dengan yang lain, serta gaya hidup merupakan
bagaimana cara sesorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang terbentuk dan
4
terbangun dalam dirinya. Sehingga muncullah perilaku-perilaku gaya hidup baru ditengah-
tengah masyarakat maupun bagi kalangan terpelajar yaitu gaya hidup mahasiswa. Gaya hidup
juag merupakan suatu pola produk baru yang dihasilkan akibat kemajuan pada berbagai bidang-
bidan zaman modern, melalui daya cipta, daya tarik, rasa dan karsa yang dimiliki manusia pada

3
DEPDIKBUD, RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), Hlm.589.
4
Ayuni, Pudjo Suharso dan Sukudin, “Perubahan Gaya Hidup Mahasiswa Universitas Abdurachaman Saleh
Situbondo; Perilaku Konsumtif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam menggunakan Kosmetik,” Jurnal Pendidikan
Ekonomi, Vol,13, No.1(2019):1-2.
sekarang ini, sehingga lewat kesemuanya itu muncullah perilaku gaya hidup Konsumerisme,
terlebih dikalangan Mahasiswa Teologi saat ini.5

Gaya Hidup Konsumerisme Mahasiswa Teologi

Konsumerisme merupakan suatu paham dimana seseorang ataupun kelompok melakukan


dan menjalankan pemakaian barang produksi secara berlebihan, tidak sadar, dan berkelanjutan
secara terus menerus. Hal ini juga membawa mereka pada perilaku konsumtif sebagai gaya
hidup, sebab pola gaya hidup seperti ini menentikan cara sesorang memilih untuk mengunakan
waktu, uang, dan lain-lain untuk hanya sebaga ajang kesenangan. 6 Dari perilaku gaya hidup
konsumerisme ini, membuat para mahasiswa semakan gampang dalam menjalani kehidupan
keseharianya. Gaya hidup konsumtif atau gaya hidup secara individual, mengakibatkan mereka
tidak mau lagi bersusah, mereka hanya maunya serba instan saja. Mereka yang hidup pada
budaya atau perilkaku gaya hidup seperti ini bertujuan hanya ingin mencapai kebahagian sesaat,
dan jika itu terus dipelihara maka akan berdampak buruk nantinya terhadap kehidupna di masa
yang akan datang.

Dikalangan mahasiswa teologi saat ini, perilaku gaya hidup konsumerisme sudah dialami
dan masuk dalam kehidupan mereka. Mereka tanpa memikirkan apa yang seharusnya menjadi
tujuan utama mereka sebagai mahasiswa teologi dan tanpa memikirkan tanggung jawabnya
sebagai calon hamba Tuhan dikemudian hari. Secara normatif, konsumerisme menentukan tujuan
hidup dan kewajiban moral seseorang untuk bisa memaksimalkan komoditas yang ada. 7 Mereka
terlena dalam hidup yang dunia tanpa memikirkan dunia sorgawi, sebab mereka hanya mau serba
mudah dan hidup dalam kesenangan. Contoh yang bisa kita lihat di kalangan mahasiswa teologi
yaitu gaya hidup konsumtif, pemakaian barang-barang mewah, hidup boros, sehingga mereka
tanpa memikirkan masa yang akan datang, mereka mengngap bahwa apa yang ada sekarang
padanya harus dinikmati. Bagi mahasiswa teologi yang hidup di masa perkembangan zaman ini,
yang hidupnya dikuasai oleh gaya hidup konsumerisme, membawa mereka kepada kenikmatan
dan keinginan daging yaitu pesta pora.
5
Safuwan, “Gaya Hidup, Konsumerisme dan Modernitas,”Jurnal SUWA Universitas Malikusaleh, Vol, V,
No.1(2007): 4-5.
6
Abdur Rohman,”Budaya Konsumerisme dan Teori Kebocoran di Kalangan Mahasisw,” Karsa: Jurnal Sosial dan
Budaya KeIslaman, Vol,24, No.2(2016): 4.
7
Eko Haryanto,”Konsumerisme dab Teologi Moral: Kajian Kritis dan Responsibilitas Moral Kristiani Terhadap
Konsumerisme,” Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan, Vol,13, No.1(2012):10.
Nah, melihat dari kasus ini maka pertanyaan yang muncul ialah bagaiman seharunya
gaya hidup mahasiswa teologi saat ini dalam menghadapi perkembnagan zaman, sebagai
bekalnya dikemudian hari sebagai calon hamba Tuhan?.

Bentuk gaya hidup mahasiswa teologi yang seharusnya diterpakan pada zaman ini ialah
bahwa mereka harus bisa menyesuaikan diri dari hal yang bisa merusak moral mereka, apalagi
akan merusak kehidupan mereka. Gaya hidup orang yang percaya harus memilki penjamin di
8
masa depanya. Ditengah persoalan perkembangan zaman yang cepat, tentunya dikalangan
mahasiswa teologi harus mempersiapkan diri dalam menghadapi hal tersebut. Mereka harus
betul-betul belajar dengan baik untuk mempersiapkan dirinya dalam proses menjadi pelayana
Tuhan dikemudian hari.

Setiap mahasiswa yang sudah percaya terhadap Yesus Kristus, serta belajar akan Firman
Tuhan, mereka dipangil untuk terus bertumbuh dalam kedewasaan iman. Ditengah gejolak
perkembangan zaman yang memunculkan gaya hidup konsumerisme bagi kalangan mahasiswa
teologi saat ini, maka ada beberapa sarana pertumbuhan Iman bagi mahasiswa teologi kristen
dalam menghadapinya yaitu melalui saat teduh dan rajin beribadah di greja, berdoa dan selalu
mencerminkan gaya hidup yang baik, bisa menjadi teladan bagi orang lain. Mereka harus bisa
menyesuaikan diri terhadap gaya hidup itu, rajin membaca Alkitab, belajar dan memahami
Firman Tuhan sebagai pegangan hidupnya. Mereka juga harus bisa membangun relasi yang baik
9
terhadap orang lain yaitu dalam persekutuan dengan saudara seiman. hal-hal seperti ini harus
bisa tertanam dalam hati mahasiswa teologi, sebagai bekal baginya dikemudian hari sebagai
hamba Tuhan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pemaparan dan pembahasan kajian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa; ditengah perkembangan zaman modern yang terjadi saat ini, maka kehidupan manusia
serba cepat dan mudah. Kita yang hidup dizaman ini harus bisa menyesuaikan diri dari hal ini,
sebab jika tidak maka kita akan terbawah dan akan berdampak negative bagi hidup kita.
8
T Haryono and Daniel Fajar Panuntun, “Model Gaya Hidup Nazir Sebagai Refleksi Gaya Hidup Hedon
Pengkhotbah Pada Zaman Milenial,” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 3,
no.2(2019): 5.
9
Efi Nurwindayani and Daniel Fajar Panuntun, “Pengaruh Saat Teduh dan Ibadah Terhadap Pengambilan
Keputusan Dalam Memilih Pasangan Hidup,” FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika, 2, no.2(2019): 3-4.
Mahasiswa teologi harus pandai dalam menghadapi gaya hidup konsumerisme ini, agar mereka
jangan terbawa arus.

Saran dari penelitian ini yaitu penulis sungguh menyadari bahwa masih ada kelemahan
dan kekurangan, dikarenaka metode penelitian belum terurai dengan baik, serta penulsan kalimat
yang masih sederhana dan agak berbelit-belit. Saran dari kita semua sangat dibutuhkan untuk
memperbiki dan meninjau ulang kajian ini, sehingga dapat menjadi penelitian yang baik.

Daftar Pustaka

Haryono, T, and Daniel Fajar Panuntun. “Model Gaya Hidup Nazir Sebagai Refleksi Gaya
Hidup Hedon Pengkhotbah Pada Zaman Milenial,” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan
Pembinaan Warga Jemaat 3, no.2(2019).

Safuwan, “Gaya Hidup. Konsumerisme dan Modernitas,”Jurnal SUWA Universitas


Malikusaleh, Vol, V, No.1(2007).

DEPDIKBUD, RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1989).

Pudjo, Ayuni, Suharso dan Sukudin. “Perubahan Gaya Hidup Mahasiswa Universitas
Abdurachaman Saleh Situbondo; Prilaku Konsumtif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam
menggunakan Kosmetik,” Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol,13, No.1(2019).

Rohman, Abdur. ”Budaya Konsumerisme dan Teori Kebocoran di Kalangan Mahasisw,” Karsa:
Jurnal Sosial dan Budaya KeIslaman, Vol,24, No.2(2016).

Haryanto, Eko.”Konsumerisme dab Teologi Moral: Kajian Kritis dan Responsibilitas


Moral Kristiani Terhadap Konsumerisme,” Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan,
Vol,13, No.1(2012).

Nurwindayani, Efi, and Daniel Fajar Panuntun, “Pengaruh Saat Teduh dan Ibadah Terhadap
Pengambilan Keputusan Dalam Memilih Pasangan Hidup,” FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika
dan Praktika, 2, no.2(2019).

Anda mungkin juga menyukai