Anda di halaman 1dari 10

40 TAHUN SEJARAH POUI

Sejarah POUI
Sejarah POUI bukanlah sekedar sejarah murahan, karena ada Allah yang bekerja di dalamnya. Karena hidup ini dan juga sejarah ini, bukanlah tentang kita manusia, tapi tentang ALLAH : This worlds history is not about our (human) story, but it is about HIS story. Perjalanan 60an : Karya mula-mula Allah di UI POUI awalnya bukan sebagai sebuah organisasi atau POUI yang kita kenal sekarang, tapi sebagai panitia tetap acara tingkat UI, seperti penyambutan mahasiswa baru, Natal UI, Paskah UI. Awalnya rektor ingin dibuat suatu gereja untuk mewadahi orang Kristen di UI, tapi mengingat denominasi yang beragam, maka tidak dibuat gereja dengan denominasi tertentu, tapi suatu wadah kerohanian bersama antara umat Katolik dengan umat Protestan, yang bernama PO UI. PO UI berubah status menjadi POSA UI dengan tujuan untuk mewadahi bukan hanya mahasiswa, tapi juga seluruh sivitas akademika Katolik dan Protestan yang ada di UI. Pengurusnya adalah beberapa dosen, mahasiswa, dan karyawan administrasi keuangan rektorat. Visi pertama POSA UI adalah visi kesatuan (Yohanes 17:21) Perjalanan 70an : Suatu kebangunan rohani POSA UI bukan hanya menyelenggarakan acara besar tingkat UI, kegiatan mulai berkembang, ada acara diskusi di tempat Frateran. Agenda tersebut adalah persekutuan, diskusi yang membahas isuisu sosial yang terjadi di masyarakat, dan sering juga dihadiri oleh kawan-kawan muslim. Terus berkembang dengan mengadakan Leadership training Course. Di tengah perjalanan, terbentuklah persekutuan di tingkat fakultas. Pertama kali adalah FT (dulu masih di Salemba) lewat dosen FT Jimmy Kuswadi dan Jonathan L. Parapak. Dimulai tidak dengan ibadah besar, tapi lewat kegiatan dengan jumlah yang sangat kecil (KK), mereka melakukan penggalian/pemahaman Alkitab. Penjangkauan semakin diperluas dengan melakukan retreat penginjilan , semakin banyak kemajuan persekutuan dan juga jemaat yang mengikuti KK/KPA, maka terbentuklah kepengurusan FT UI, nama persekutuannya adalah PA FT UI, yang kemudian berganti nama menjadi PO FT UI. Tidak memerlukan waktu lama untuk memiliki keterbebanan dalam membagikan injil ke fakultasfakultas lain di UI, FMIPA, FKG, FE, POR. Misi ke FMIPA dan FE dilakukan beberapa mahasiswa FT. Dan kemudian berlanjut ke Fakultas lainnya. Walaupun organisasi persekutuan belum stabil, yang penting adalah KESADARAN BAHWA MASIH ADA ORANG-ORANG YANG BELUM MENDENGAR KABAR SUKACITA. Perjalanan 80an : 1981, POSA UI mengadakan retreat pertama. Dan Tuhan menambahkan jumlah anak-anakNya dari berbagai fakultas. Saat perpindahan ke Depok secara bertahap mulai 1985-1987, kemandirian fakultas-fakultas mulai terlihat, tetapi acara-acara di tingkat UI tetap dilaksanakan. Terjadi perbedaan-perbedaan antara Tim Misi FT UI (yang digalang Mangapul Sagala) dengan POSA UI, bukan hanya dari pihak Katolik tapi juga dari sesama Protestan, tapi semakin meruncing antara

Katolik dan Protestan karena perbedaan pandangan tentang doktrin-doktrin. Suasana menjadi tegang ketika pemilihan ketua POSA UI, yang akhirnya keluarlah Daltur dari Protestan menjadi ketua. Tidak puas dengan hasil tersebut akhirnya Katolik memisahkan diri dan membentuk KUKSA. Ketika Arwin Soelaksono (FT 83) jadi ketua, pada masa-masa ini PH juga mulai terbentuk. POSA UI sempat hendak dibubarkan dan sempat tidak jelas statusnya, sampai akhirnya tahun 2004 POSA UI sah menjadi UKM. Tetapi di masa-masa terjadinya transisi yang Tuhan ijinkan, Tuhan tetap meneruskan karya-Nya untuk merintis persekutuan-persekutuan di UI. Era 80-an ini POSA UI juga dimampukan untuk mengambil bagian dalam bermisi ke kampus-kampus lain. Perjalanan tahun 90an hingga kini : Era baru, tantangan baru, kasih setia yang sama. Berbagai pembenahan dilakukan oleh PH POSA UI. Kekuasatan POSA UI kini berada pada tingkat fakultasnya, bukan tingkat universitasnya. Transisi terjadi pada 1999. KUKSA mensahkan diri menjadi UKM UI berganti nama menjadi KMK UI, Politeknik UI dilepas rektorat dan menjadi PNK. Transisi tersebut tidak ditanggapi oleh PH POSA UI saat itu, hingga ketika status UI berubah menjadi BHMN (Badan Hukum Milik Negara) mulai tergugatlah keberadaan POSA UI di mata rektorat. 14 Januari 2004 POSA UI sah menjadi UKM, tetapi dengan 2 kondisi baru. Pertama SA harus dihapus, yang boleh terlibat hanya mahasiswa, sivitas akademika hanya boleh berpartisipasi secara tidak langsung, yang kedua POSA PNJ harus dilepas. Pergumulan POUI sekarang berbeda dengan pergumulan POSA UI dulu. Sekarang pergumulan lebih berkisar pada masa dan beban studi yang terus merongrong setiap pelayan kampus, masalah ajaran sehat dan tidak sehat, dukungan fasilitas ibadah dari fakultas, dsb. Melihat dari sejarah, Hampir sebagian besar fakultas di UI dirintis oleh fakultas lain, maka sangat ironis jika sekarang kita ribut dulu ketika diminta untuk membantu fakultas lain. Mengutip perkataan Pak Zacheus: Bahwa masalah organisasi bagi kami pada saat itu tidak begitu pentingg. Persekutuan bertumbuh, baru beberapa tahun kemudian dibentuk kepengurusan , tetap dengan nama kelompok PA. Jadi cirinya adalah ORGANISME, bukan organisasi. Organisasi didirikan untuk mendukung kegiatan organisme tersebut... POUI yang BERMISI Misi ke Mahasiswa Generasi 1970-an Persekutuan di UI berasal dari komunitas kecil Metode PA induktif sangat dinikmati karena bersama memahami dan menggali Firman Tuhan dengan berdiskusi tanpa merasa digurui atau dikotbahi, dapat insight langsung dari Firman Tuhan termasuk komitmen untuk mengerjakannya. Tahun 75, FT melakukan 2 gelombang penerimaan mahasiswa baru, sejak itu jumlah peserta persekutuan PA Jumat bertambah hampir 3 kali lipat. Tahun 76 FT mengadakan retreat, dan bentuk

foll-up retreat dibentuklah KTB. KTB menjadi salah satu pendorong solidnya persekutuan di FT. Anggota dapat saling memerhatikan dengan penuh keterbukaan, tidak terkait waktu dan tempat, ada proyek ketaatan bersama, sehingga dapat benar-benar tumbuh bersama. Akhirnya POFT bergabung dengan POUI dengan alasan mencerminkan kesatuan Tubuh Kristus dan menjadi garam dan terang di kampus UI tercinta melalui semangat student reaching student , persekutuan FT merasakan berkat pertumbuhan rohani yang luar biasa melalui PA dan KTB sehinggat terdorong untuk membagikan ke teman-teman yang lain, yaitu FE dan FIPIA(FMIPA). Berawal dengan perkenalan mahasiswa FT dengan mahasiswa kampus Rawamangun pada persekutuan POUI di Kramat VII/25, maka dirintislah persekutuan kampus Rawamangun. Namun sulit menerapkan metode KTB dan ber-PA karena mahasiswa disini memiliki cirinya sendiri dalam hala berdebat dan berargumentasi, yang akhirnya mereka berkembang dengan cirinya sendiri. Ada kejutan dari Tuhan kepada persekutuan Kampus Rawamangun, dan hal itu menjadi momentum kebangkitan persekutuan Rawamangun, ditandai dengan banyaknya mahasiswa yang menerima Kristus. Dengan berkembangnya persekutuan di Kampus Rawamangun, dimulailah persekkutuan di FS, FH, FISIP, dan Fpsi. Misi ke FKG memiliki kisah yang unik, karena tidak direncanakan sama sekali, Thea sedang memfotocopy bahan PA, kemudian ada 2 anak FKG yang penasaran dan bertanya apa itu, kemudian The menceritakan apa itu PA dan persekutuan di FT. Mereka tertarik dan akhirnya dari FT membantu persekutuan di FKG. Namun karena jumlah di FKG sedikit, banyak kerja praktek dan waktu terbatas, hal ini menjadi kendala bagi berkembangnya persekutuan di FKG. Generasi 1980-an Misi kita: Pekabaran Injil di Kampus Para perintis POSA UI di FTUI mendambakan hormat Allah yang sejati boleh terjadi di lingkungan kampus. Waktu itu, demi hormat mereka pada Tuhan, mereka bertekad untuk hidup benar di kampus. Makanya hal-hal seperti nyontek dan titip absen saat kuliah mereka hindari. Yang kedua adalah visi Matius 28:20. Mereka ingin menjadi bagian dalam pekerjaan pekabaran Injil sedunia. Hal ini tidak semata berkat yang hanya dapat dirasakan mahasiswa baru, tapi juga alumni yang telah meninggalkan kampus Seberapa penting eksistensi POSA di setiap fakultas? Tak semata kegiatan di persekutuan Jumat, tapi juga kegiatan-kegiatan kelompok kecil dan persekutuan doa. Di pojok-pojok tersembunyi di fakultas ada kegiatan PA ataupun doa berkelompok. Penginjilan dan pemuridanbisa dilakukan di dekat ruangruang belajar. PI dilakukan dengan natural, lewat pertemanan, teladan, dan perkataan disampaikan. Cara efektif dan tak ada hukum yang dapat mencegah hal ini. Asa berganti dan generasi baru bermunculan, tapi tidak ada revisi misi dalam persekutuan ini. Menyatakan hadirat Tuhan di kampus akan selalu menjadi panggilan yang baru dan segar..

Generasi 1990-an Tetaplah berjuang! Penulis pengurus PMKJ yang terlibat sebagai tim pembinaan yang berfungsi menyiapkan materimateri acara, intinya mendewasakan pengurus kampus agar mereka juga melayani jemaat yang dipercayakan Tuhan kepada mereka. John Stott mengartikan visi : See to the Word and see to the world Generasi 2000-an Saatnya keluar dari comfort zone Visi datang dengan melihat kebutuhan-kebutuhan dan kekurangan-kekurangan yang ada di sekeliling kita, keluar dari comfort zone kita dan meresponinya, Inilah yang mendorong terjadinya misi. Paulus mengingatkan mereka bahwa sebagai orang yang sudah mengalami kasih Allah, hendaknya mereka memberikan atau membagi kasih itu kepad aotang yang membutuhkannya (1 Yohanes 3 : 16-18). Sebagai orang yang telah diselamatkan Allah, kita bertanggung jawab untuk memberitakan injil kepada orang lain -buahnya: bermisi ke kampus lainBanyak hal yang akan dihadapi ketika bermisi ke kampus lain, yaitu beradapatasi dengan sistem dan program dari kampus tersebut, waktu, dan keluarga. Tapi Tuhan pasti memampukan. Misi ke siswa Tertegun dengan sharing yang ditulis oleh Edward Panangian seorang pelayan siswa dari FTUI. Kutipan terakhir yang saya sukai Penulis juga teringat POFTUI pun merupakan kampus yang penuh anugerah. Penulis pernah merasakan anugerah Tuhan yang luar biasa di kampus ini, penulis pernah merasakan pembinaan yang baik dan mungkin itu tidak mudah penulis dapatkan lagi di tempat lain. Kampus ini memiliki sekretarian -Rumah kita bersama- tempat nongkrong PA dan KK yang asyik-retreat PA, dan pembinaan-pembinaan yang baik. Semuan itu menyadarkan penulis, bahwa penulis bertumbuh hanya karena anugerah. Karena itu, penulis harus mengerjakan pelayanan ini dengan memberi hidup. Harga hidup adalah hidup. Kalau sekarang penulis bersama dengan teman-teman KTB, penulis dan kami mengingat-ingat bagaimana bertumbuh bersama, belajar Firman Tuhan bersama, semua itu memberi kenangan tersendiri. Sekarang kami sudah bekerja dan juga melayani di tempat di mana Tuhan panggil kami. Kami bisa berbagi cerita mengenai pengalaman masa lalu yang ternyata menjadi bekal yang luar biasa bagi kami untuk menghadapi tantangan jaman ini yang semakin berat. Kami bersyukur untuk semua hal yang pernah kami pelajari sebagai mahasiswa dulu. Kesempatan itu tidak akan pernah terulang kembali. Ternyata, Mahasiswa pun Dipanggil! Mengabarkan Injil kepada oranglain bukanlah sebuah tugas yang mudah. Tidak seorangpun sanggup melakukannya. Sebagai alumni pelayanan mahasiswa, penulis bersyukur dan merasa sungguh

diberkati dengan pembekalan penulis dapatkan sewaktu mahasiswa dulu. Semasa mahasiswa ada wadah pembinaan dan proyek ketaatan seperti ayat hafalan, belajar PA induktif, berdoa, dan melayani bersama. Tidak terasa semua itu menjadi sarana yang efektif dalam pertumbuhan iman penulis. Tuhan memanggil bukan hanya orang-orang yang mempunyai skill dan intelektual yang tinggi, tapi terlebih lagi Tuhan menginginkan hati mereka yang takut akan Tuhan, mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh dan mengasihi orang lain seperti dirinya sendiri (Matius 22: 37-40) POUI MASA KINI Pengurus Harian (PH) UI

Visi : efesus 4 :16 Mengapa kesatuan dan kedewasaan? 12 PO Fakultas yang memiliki perbedaan atau keunikan serta keberagaman talenta. Walau ditengah-tengah perbedaan, keberagaman bukan menjadi pertentangan melainkan suatu wujud untuk akhirnya dapat saling membangun dan melengkapi. Wadah Misi (WM) POUI

Merupakan Tim Misi yang berubah nama sejak tahun 2004. Visi : Menjadi rekan sekerja Allah di dalam menggenapkan amanat agung Kristus dalam Matius 28 : 18-20 melalui pemuridan dan penginjilan, seturut dengan talenta dan profesi masing-masing seumur hidup. Misi : Menjangkau dunia, secara khusus Indonesia PS (Paduan Suara) POUI

Tujuan ada PS POSA saat itu adalah untuk menyemarakkan ibadah MPS , Natal dan Paskah UI melalui pelayanan paduan suara. POFK UI, POFMIPA UI, POFT UI, POFH UI, POFE UI, POFIB UI, PO Fpsikologi UI, POFISIP UI, POFKM UI, PO FIK UI, PO Fasilkom UI, PO Vokasi. Mungkin ada perbedaan dan persamaan visi, misi, program, susunan kepengurusan, dari dulu hingga sekarang. Tetapi biarlah kita boleh sama-sama melihat bahwa Injil dan Firman Tuhan terus teregenerasi di POUI, dan ada pribadi-pribadi di tiap generasinya yang diubahkan dan mau memberi diri dipakai Tuhan untuk terus meregenerasikan Injil dan Firman Tuhan tersebut. Amin.

Apa Itu PMK?


Melihat dunia yang semakin berubah, sejarah yang tak terelakkan. Jika dunia sepanjang sejarah tidak pernah berhenti untuk merubah manusia dengan paham-pahamnya, dimanakah posisi Allah? Allah aktif dalam melakukan perubahan terhadapa manusia (Roma 12 : 2), Allah ingin kita sebagai ciptaannya tidak dikonfirmasikan atau menjadi semakin serupa dengan dunia ini sebaliknya Allah ingin mengubah kita.

Perubahan tidak hanya menyangkut pembentukan fisik, tapi Alkitab menjelaskan bahwa Allah mengingini perubahan akal budi, pola pikir agar tidak serupa dengan dunia ini (2 Timotius 4:3-4) sehingga dapat membedakan apa yang baik, yang berkenan pada Allah dan yang sempurna. Panggilan Allah terhadap manusia adalah manusia dipanggil untuk memuliakan Allah dalam keseluruhan hidupnya (Roma 11:28). Belajar dari Nehemia yang merupakan seorang pelayan (karyawan), hidup dalam pembuangan di tengah bangsa yang tidak mengenal Tuhan, namun tetap memiliki iman dan pengenalan akan Tuhan melalui Firman Tuhan, dan kehidupan rohani Nehemia tidak jauh berbeda dengan kita saat ini. Alkitab mencatat bahwa Nehemia adalah seseorang yang mengandalkan Tuhan di dalam doadoanya, seseorang yang menggunakan kekuatan kemampuan intelektualnya untuk memulihkan keadaan bangsanya melalui pembangunan tembok yerusalem dan mengadakan kebangunan rohani besar melalui pengenalan akan Tuhan kepada bani Israel. Pertanyaannya : Mungkinkah ada Nehemia-Nehemia baru di jaman ini? Sebagai garam dan terang dunia yang mampu mengadakan perubahan melawan arus dunia dengan tidak kehilangan sifatnya? Visi pelayanan mahasiswa Di tengah kondisi bangsa yang carut marut, dibutuhkan seorang pemimpin yang cakap, pintar, dan takut akan Tuhan. Keberadaan mahasiswa merupakan hal yang sangat penting untuk menghasikan karakter seorang pemimpin. Misi pelayanan mahasiswa berada pada periode yang sangat penting, strategis dan merupakan periode yang sangat unik, karena merupakan titik kritis dalam pembentukan moral. Periode singkat 3-5 tahun merupakan periode yang sangat berpengaruh dalam perubahan pola pikir yang akan memberikan pengaruh besar terhadap langkah selanjutnya ketika memasuki dunia alumni. PMK dipanggil Allah untuk mewadahi mahasiswa Kristen yang terpanggil untuk mengerjakan misi Allah tersebut di dunia kampus sehingga mereka sanggup menjadi garam dan terang bagi keluarga, gereja, bangsa dan negara di dunia alumni nanti. Karakteristik yang dibawa PMK: Bible Movement (menolong para mahasiswa untuk mempelajari kitab suci bagi diri mereka sendiri dan menerapkan ajaran Kitab Suci ke seluruh aspek hidup mereka) Evangelism movement (memampukan mereka untuk menjadi saksi-saksi Kristus yang efektif di tengah-tengah komunitas mahasiswa) Prayer movement (mahasiswa memiliki kehidupan doa yang kuat dan ketat, sehingga dapat peka dengan panggilan Tuhan) Discipleship movement (mengajarkan mereka untuk melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan kepada kita). Untuk membentuk murid Kristus dibutuhkan; fokus, perhatian, dan energi besar ke masing-masing orang, penanganan personal untuk pergumulan hidup mereka masing-masing, diskusi yang intensif, relasi yang signifikan dan dapat membangun Interdenominasi movement

PMK & PERGUMULANNYA


Masalah minor dalam PMK Keberadaan PMK dalam struktur kampus (semakin legal maka dapat semakin mudah dalam penjangkauan) Sarana dan prasarana (sarana: sekretariat, ruang untuk ibadah, dll ) Dana (meminta bantuan alumni) Program pembinaan (Tantangan dari setiap pengurus baru dalam PMK adalah menemukan permasalahan dalam usaha mencapai visi dan kemudian menentukan langkah tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut)

Masalah mayor dalam PMK Tolak ukur berguna atau tidaknya PMK bagi mahasiswa: 1) Mahasiswa dapat menikmatinya pada saat ini 2) Mahasiswa melihat ini berguna bagi masa depan Pergumulan PMK bagaimana agar proses pengenalan akan Tuhan dapat dinikmati saat ini dan dilihat sebagai sesuatu yang berguna bagi masa depan. Perkembangan budaya masyarakat yang semakin negatif, budaya yang semakin mengedepankan kemampuan pribadi dan materiil. Hal tersebut mempengaruhi mahasiswa, sehingga memandang pengetahuan sebagai sesuatu yang telepas dari rasa takut akan Tuhan. PMK bergumul bagaimana agar pembinaan-pembinaan PMK dapat Tuhan pergunakan untuk mengubah pola pikir individualis dan materialis yang ada di dalam hampir setiap mahasiswa. Kebijakan kampus untuk menghasilkan mahasiswa unggul secara ilmu, jam kuliah menjadi semakin padat sehingga kesempatan untuk mengikuti pembinaan semakin sedikit, uang kuliah yang semakin mahal mendorong mahasiswa untuk semakin kompetitif dalam menyelesaikan usahanya sehingga kemungkinan terburuk, keberadaan PMK semakin ditinggalkan Semakin berkurang para pelayan yang militan (kondisi ekonomi mahasiswa yang kebanyakan termasuk golongan menengah ke atas sering dituding sebagai suatu latar belakang berkurangnya pelayan-pelayan militan yang mau bersusah payah) Mempertahankan ke-oikumene-an dari PMK Kemunduran visi , PMK berjuang agar setiap visi yang ada tidak hanya sampai sebatas konsep di atas kertas atau menjadi ayat hafalan bagi pengurus PMK, tetapi menjadi tujuan dan seluruh aspek kehidupann PMK tertuju pada visi Produk PMK, apabila PMK tidak menghasilkan produk yang sesuai dengan tujuan produksinya, maka PMK gagal menemukan esensinya dan menjadi sama dengan organisasi pada umumnya, yaitu tempat mahasiswa berkumpul dan berorganisasi Semangat mempelajari Firman Tuhan, pandangan bahwa Alkitab adalah bacaan keramat mahasiswa pada setiap hari minggu. Menjadi pergumulan PMK untuk memotivasi kemauan dan kemampuan memahami Firman Tuhan .

Interdenominasi dalam PMK

Mengapa PMK harus bercirikan interdenominasi? Terdapat berbagai macam aliran gereja yang ada di dunia. Presbyterian, Methodist, Calvinis, Baptis, Pentakostal, Kharismatik, Lutheran, Injili, Advent, Khatolik. Yang membedakan adalah doktrin, tata administrasi dan hukum gereja, dan susunan liturgi. Perubahan yang terjadi dalam beberapa gereja karena gelombang gerakan Kharismatik menimbulkan dampak tersendiri. Perbedaan yang paling mendasar adalah perbedaan doktrin yang diyakini dan diajarkan dalam sebuah gereja (doktrin keselamatan dan doktrin Roh Kudus) Ada gerakan yang menyuarakan kesatuab dalam kepelbagaian. Kesatuan bukanlah artinya peleburan semua sinode gereja tetapi kesatuan menyuarakan Alkitab dan bersaksi bagi Kristus. Jadi, apapun latar belakang gerejanya, alat musiknya, dan berbagai perbedaan lainnya, susunan liturgi sebenarnya sudah baku. Interdenominasi adalah salah satu keunikan PMK, 7 kekhususan pelayanan mahasiswa adalah: Penggalian kitab suci dan eksposisi merupakan agenda utama Bukan gereja, tetapi melayani gereja-gereja Lahir dari kesadaran akan kebutuhan di kalangan mahasiswa Penginjilan merupakan misi utama Pemuridan dan KK adalah strategi utama Kepemimpinan di tangan mahasiswa Interdenominasi

Kenapa interdenominasi dipertahankan? Supaya salib Kristus jangan sia-sia Satu Tuhan Bertumbuh dalam kepenuhan Kristus sehingga tidak terombang-ambing oleh rupa-rupa angin pengajaran palsu Tanda-tanda oikumene

Namun realitanya ciri interdenominasi lebih sering menjadi suatu masalah bagi PMK. Mengapa? Kurang mengerti menggali Alkitab dengan baik dan benar Kurang pengertian tentang kesatuan tubuh Kristus Kurang wawasan mengenai aliran gereja lain

Namun perbedaan tidak selalu merugikan, justru dengan perbedaan cara penafsiran, kita menemukan inspirasi dan keinginan untuk menggali alkitab dengan benar. Dalam perbedaan penekanan pengajaran, kita menemukan keseimbangan pengajaran dan hidup. Namun hal itu terjadi jika kita saling menasihati. Dalam perbedaan liturgi kita menemukaan bahwa hadirat Allah tidak tergantung liturgi buatan manusia. Dalam perbedaan lagu kita menemukan kesaksian mengalir bagai sungai yang deras. Dalam perbedaan cara penerapan Firman Tuhan, pemikiran kita dibukakan untuk melaksanakan kehendak Allah dengan berbagai aspek dan usaha. Jadi, ternyata interdenominasi adalah salah satu keunikan PMK. POUI : On Going Process

Yang dibutuhkan dalam pelayan2 PMK adalah melepas cara pandang kita terhadapa Alkitab dan membiarkan cara pandang Alkitab membentuk cara pandang kita. Membutuhkan keteguhan untuk mencari kebenaran dan kerendahhatian untuk menerima kebenaran itu. Untuk meminimalisasi dampak negatif: Liturgi bukan campuran dari berbagai gereja, unsur yang harus ada : Pujian, doa, Firman Tuhan, persembahan. Sesuaikan dengan kondisi dan keadaan secara umum Tidak menonjolkan liturgi sebuah gereja Perdebatan karena perbedaan jangan dijadikan hal yang memuaskan kepentingan pribadi Fokusnya adalah pengenalan akna Allah, bukan trend Belajar menerima perbedaan dan pendapat

INTEGRITAS MAHASISWA KRISTEN being who we say we are and doing what we say Mlachom Brownlee berkata : Integritas adalah suatu keutuhan batin yang menolong kita berbuat sesuai tujuan kita yang paling penting. Integritas adalah kesatuan antara kata dan tindakan. Ada unsur kejujuran di dalamnya. Seni menjadi mahasiswa kristen : Belajar, melayani, bermasyarakat Dunia kampus merupakan dunia yang menjadi wadah pengujian, karena tidak hanya dilatih dalam lingkupa akademis dari semester ke semester tetapi terus akan menghadapi ujian kehidupan. Ini terjadi jiak kita telah menganggap diri kita dewasa dan kita memang tidak bisa terus menjadi anakanak, kecuali kita puas dengan posisi itu. Tetapi itu juga menunjukkan bahwa kita bukan seorang murid Kristus. Seorang mahasiswa secar bertubi-tubi diserang oleh berbagai masalah; permasalahan studi, permasalahan keuangan (SPP), permasalahan psikologis, permasalahan cinta, masalah pesta, hiburan dalam media elektronik, ancaman aliran sesat, masalah keluarga, dsb. Namun ketika kita mengalami tekanan hidup akibat pergumulan di atas, apakah kita akan larut dalam kesedihan, kekecewaan, frustasi, amarah, kepahitan, kesibukan, trauma? Seharusnya kita dengan lantang berkata TIDAK! Karena Yesaya 40 : 29-31 berkata demikian! Tunduk ditindas atau bangkit melawan adalah filosofi anggun yang sering dikumandangkan kawankawan ativis mahasiswa. Dan itu cocok untuk kita sebagai pekerja Kristus! Baik studi maupun pelayanan keduanya sama-sama penting, kita harus bertindak kreatif di dalamnya. Prioritas utama adalah hubungan pribadi dengan Allah dan melayani Dia setiap hari. Keputusan untuk memprioritaskan semasa studi dapat ditemukan di dalam Alkitab : Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan sebagai upah. Kristus adalah Tuhan dan kamu adalah hamba-Nya. (Kolose 3: 23-24)

Sebagai mahasiswa, kita harus mengatur jadwal sendiri, tetapi jangan membebani. Ingat waktu kita sekarang untuk belajar. Seorang mahasiswa kristen sama artinya dengan seorang pekerja Kristus. Kemanapun dia pergi selalu dilingkari oleh Amanat Agung dari Tuhan Yesus (Matius 28 : 19-20) Stop Mistis Be Konkrit! MAHASISWA : Integrasi Iman dan Ilmu Jika ada kebenaran dalam semua ilmu pengetahuan, maka sumbernya hanya satu : Kristus Pada saat manusia mempergunakan segala jenis pengetahuan dan ilmunya untuk bekerja dan mengembangkan dunia pemberian Tuhan, saat itu juga manusia sedang melayani dan beribadah kepada Allah. Pada saat ini manusia malah membedakan/memisahkan pengetahuan : Pengetahuan tentang Allah, pengetahuan tentang manusia, pengetahuan tentang dunia. Sangat berbeda dengan apa yang terjadi sebelumnya dalam penciptaan. Mengapa? Karena manusia jatuh dalam dosa. Seseorang yang di dalam Kristus seharusnya bisa melihat sumber hidupnya adalah Kristus, termasuk apa yang dipelajari dan dikerjakannya. Apa hubungannya ilmu dan pekerjaan sekarang ini dengan kekekalan? (Wahyu 21 : 22 dan Wahyu 22 : 5) Kita sebagai orang percaya harus memerintah bumi yang baru dengan mengusahakan dan memeliharanya. Segala hasil budaya manusia (yang pernah kita pelajari, kita gali, ditemukan, dan kita kembangkan)yang terbaik dan termulia, itulah yang kita persembahkan kepada Tuhan. Kalau mengerti hal ini, sehatusnya selama proses pembelajaran, kita harus menggali sampai kepada penemuan-penemuan yang bisa terus dikembangkan dan yang akan dipersembahkan kepada Tuhan. C.S Lewis berkata, orang Kristen yang bisa melihat sampai kekekalan akan belajar dan bekerja dengan tujuan sampai kekelan. Dampaknya, yang dikerjakan bukan hanya bernilai sementara tapi bernilai kekal. Hal ini yang kita kejar, sesuai dengan kemampuan yang sudah Tuhan berikan kepada kita masing-masing. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Whatever you do, learn heartly, as for the Lord and not for men..

Anda mungkin juga menyukai