u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
Nomor 331/Pid.Sus/2021/PN Kla
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
Pengadilan Negeri Kalianda yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai
do
gu berikut dalam perkara Terdakwa :
1. Nama lengkap : Punel Setiaki Bin Sumeto
2. Tempat lahir : Karang Sari (Kabupaten Lampung Selatan)
In
A
3. Umur/Tanggal lahir : 19 tahun/26 September 2002
4. Jenis kelamin : Laki-laki
ah
lik
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Tempat tinggal : Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten
am
Lampung Selatan
ub
7. Agama : Islam
8. Pekerjaan : Pelajar
ep
k
R
Penangkapan Nomor : Sp.Kap/61/VI/2021/Reskrim tanggal 12 Juni 2021;
si
Terdakwa Punel Setiaki Bin Sumeto ditahan dalam tahanan rutan oleh:
ne
ng
1. Penyidik sejak tanggal 13 Juni 2021 sampai dengan tanggal 2 Juli 2021;
2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 3 Juli 2021
sampai dengan tanggal 11 Agustus 2021;
do
gu
lik
ub
ep
Desember 2021;
Terdakwa didampingi Penasihat Hukumnya yaitu Hasanuddin, SH.,
ah
Merik Havit, S.H., Zamroni, S.H, Deny Galih Riazy, S.H, Pantra Agung O.R,
R
S.H.,M.H, Santoso, S.H dan Roliyansyah, S.H. Advokat pada Kantor Lembaga
es
M
Bantuan Hukum (LBH SABU-SEL), berkantor di Jalan Kol. Makmun Rasyid No.5
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kel. Way Urang Kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan, berdasarkan Surat
R
Kuasa Khusus Nomor : /LBH-SBS/LS/Pdn/LS/VI/2021 tanggal 16 Juni 2021;
si
Pengadilan Negeri tersebut;
ne
ng
Setelah membaca:
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kalianda Nomor
331/Pid.Sus/2021/PN Kla tanggal 23 Agustus 2021 tentang penunjukan
do
gu Majelis Hakim;
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 331/Pid.Sus/2021/PN Kla tanggal 23
In
A
Agustus 2021 tentang penetapan hari sidang;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
ah
lik
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
am
ub
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa Punel Setiaki Bin Sumeto terbukti secara sah dan
ep
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “persetubuhan terhadap
k
anak” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 ayat (1)
ah
si
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
ne
ng
do
gu
lik
(tiga) bulan.
3. Membayar restitusi sebesar Rp18.859.000,- (delapan belas juta delapan
m
ub
ratus lima puluh sembilan ribu rupiah) sebagaimana Surat dari LPSK
(Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) Nomor: R-
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- 1 (satu) potong bra wanita bra warna merah dengan tali warna putih
R
motif tulisan.
si
Dirampas untuk dimusnahkan.
ne
ng
5. Menetapkan agar terdakwa Punel Setiaki Bin Sumeto membayar biaya
perkara sebesar Rp2.000,- (dua ribu rupiah).
Setelah mendengar permohonan Terdakwa dan Penasihat Hukum
do
gu Terdakwa yang pada pokoknya memohon Majelis Hakim berkenan memberikan
putusan yang seringan-ringannya dengan alasan Terdakwa mengakui dan
In
A
menyesali serta Terdakwa tidak akan mengulangi lagi perbuatannya;
Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap permohonan
ah
lik
tetap pada tuntutannya;
Setelah mendengar tanggapan Terdakwa dan Penasihat Hukum
am
ub
Terdakwa terhadap tanggapan Penuntut Umum yang pada pokoknya
menyatakan tetap pada permohonannya;
ep
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut
k
KESATU
R
si
----- Bahwa Terdakwa PUNEL SETIAKI Bin SUMETO pada hari Kamis tanggal
11 Februari 2021 sekira pukul 11.00 WIB, atau setidak-tidaknya pada waktu
ne
ng
dalam bulan Februari 2021, atau setidak-tidaknya pada waktu dalam tahun
2021, bertempat di rumah Terdakwa PUNEL SETIAKI bin SUMETO yang
do
gu
lik
tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara - cara antara lain sebagai berikut:
- Bermula pada hari Kamis tanggal 11 Februari 2021 sekitar pukul 11.00
m
ub
WIB Anak korban MARITZA ADESTYA binti WAHYU yang masih berusia
17 tahun (berdasarkan Akta Kelahiran Nomor: 3675/2003 tanggal 29 Juli
ka
ng
gak usah macem-macem sama saya! Karena foto aib kamu ada sama
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
saya, jangan macem-macem kalo foto itu gak mau saya sebar!” lalu Anak
R
Korban MARITZA menjawab “Foto yang mana?” lalu terdakwa
si
menunjukkan foto Anak Korban MARITZA sedang tiduran diatas paha
ne
ng
terdakwa dengan payudara Anak Korban MARITZA dipegang oleh
terdakwa yang mana dalam foto tersebut terlihat payudara sebelah kiri
Anak Korban MARITZA namun tidak terlihat wajahnya dan terlihat baju
do
gu yang Anak Korban MARITZA gunakan berupa 1 (satu) potong kaos pendek
warna kuning gambar perahu layar, 1 (satu) potong celana panjang selutut
In
A
warna hijau muda, 1 (satu) potong celana dalam wanita warna ungu, 1
(satu) potong bra wanita bra warna merah dengan tali warna putih motif
ah
tulisan lalu Anak Korban MARITZA bertanya “Kok bisa ada foto itu?” lalu
lik
terdakwa menjawab “Ya aku foto itu untuk takut-takutin kamu, makanya
kamu jangan macem-macem sama aku” sehingga Anak Korban MARITZA
am
ub
takut foto tersebut tersebar dan pasrah, kemudian terdakwa dan Anak
Korban MARITZA yang sedang dalam posisi duduk diatas sofa lalu
ep
terdakwa menurunkan celana dan celana dalam yang Anak Korban
k
si
memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluan Anak Korban MARITZA
yang mana saat itu kemaluan terdakwa masuk dengan mudahnya kedalam
ne
ng
do
gu
lik
sekitar bulan Desember 2020 terdakwa dan Anak Korban MARITZA sering
berpelukan dan berciuman di rumah terdakwa, kemudian pada hari dan
m
ub
tanggal sudah tidak diingat lagi sekitar bulan Februari 2021 Anak Korban
MARITZA sedang berada di rumah terdakwa lalu terdakwa bertanya
ka
mengatakan “masa pacaran cuma peluk cium doang, teman aku aja
R
ng
kaitan bra yang Anak Korban MARITZA gunakan lalu payudara Anak
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Korban MARITZA dipegang dan diremas menggunakan kedua tangan
R
terdakwa, setelah itu terdakwa menjadi sering memegang payudara Anak
si
Korban MARITZA yang mana sudah ± 4 (empat) kali, kemudian pada hari
ne
ng
dan tanggal sudah tidak diingat lagi sekitar bulan Februari 2021 di rumah
terdakwa Anak Korban MARITZA juga sering kemaluannya dimasuki jari
tangan terdakwa dengan cara terdakwa mengusap-usap dan
do
gu menggesekkan jarinya di bibir kemaluan Anak Korban MARITZA yang
mana ± 4 (empat) kali terdakwa melakukan hal tersebut kepada Anak
In
A
Korban MARITZA dengan alasan terdakwa ingin membersihkan kemaluan
Anak Korban MARITZA;
ah
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 28 April 2021 sekira pukul 21.00 WIB
lik
saksi SUMILAH yang merupakan ibu Anak Korban MARITZA mendapat
kabar dari SUMI bahwa terdapat foto Anak Korban MARITZA yang
am
ub
disebarkan oleh terdakwa, lalu pada hari Jumat tanggal 30 April 2021 saksi
SUMILAH menanyakan perihal foto tersebut kepada Anak Korban
ep
MARITZA dan Anak Korban MARITZA mengakui bahwa foto tersebut
k
si
- Akibat perbuatan Terdakwa PUNEL SETIAKI mengakibatkan Anak
Korban MARITZA menjadi takut dan mengurung diri di kamar;
ne
ng
do
gu
I. Pemeriksaan Fisik
I.1 Keadaan Umum :
ah
lik
ub
I.3 Dada : bentuk dan gerak simetris, tidak terdengar kelainan pada
ep
pernapasan.
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bercak warna keputihan. Bibir bagian dalam terdapat selaput dara,
R
terdapat celah arah jarum jam pukul 3, 6, 9, dan 11 hingga
si
kedasar, ukuran celah 1 cm, warna tampak kemerahan, tidak
ne
ng
terdapat pembengkakan, tidak terdapat nyeri tekan, dan tampak
cairan warna putih kental.
I.6 Ekstremitas atas: tidak tampak kelainan.
do
gu I.7 Ekstremitas bawah: tidak tampak kelainan.
II. Pemeriksaan Penunjang :
In
A
- Dilakukan pemeriksaan tes kehamilan hasil menunjukan negatif.
- Dilakukan pemeriksaan tes laboratorium mikrobiologi forensik
ah
berupa sekret cairan yang diambil dari bibir kemaluan bagian luar dan bagian
lik
dalam, hasil menunjukan terdapat peningkatan bakteri dalam ambang batas
normal.
am
ub
III. Penatalaksanaan dan tindakan : tidak dilakukan.
IV. Kesimpulan :
ep
Telah dilakukan pemeriksaan terhadap korban, seorang perempuan,
k
si
peradangan lama akibat trauma tumpul.
----- Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
ne
ng
do
gu
KEDUA
----- Bahwa Terdakwa PUNEL SETIAKI bin SUMETO pada hari Kamis tanggal
ah
lik
11 Februari 2021 sekira pukul 11.00 WIB, atau setidak-tidaknya pada waktu
dalam bulan Februari 2021, atau setidak-tidaknya pada waktu dalam tahun
m
ub
Selatan, atau setidak-tidaknya pada tempat yang masih termasuk dalam daerah
ep
dengan orang lain. Perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara - cara
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bermula pada hari Kamis tanggal 11 Februari 2021 sekitar pukul 11.00
R
WIB Anak korban MARITZA ADESTYA binti WAHYU yang masih berusia
si
17 tahun (berdasarkan Akta Kelahiran Nomor: 3675/2003 tanggal 29 Juli
ne
ng
2003) sedang main ke rumah Terdakwa PUNEL SETIAKI bin SUMETO
yang terletak Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten
Lampung Selatan lalu terdakwa mengajak berhubungan badan kepada
do
gu Anak Korban MARITZA dengan mengatakan “Ayo ngewe” lalu Anak
Korban MARITZA menjawab “Gak mau” lalu terdakwa mengatakan “Kamu
In
A
gak usah macem-macem sama saya! Karena foto aib kamu ada sama
saya, jangan macem-macem kalo foto itu gak mau saya sebar!” lalu Anak
ah
lik
menunjukkan foto Anak Korban MARITZA sedang tiduran diatas paha
terdakwa dengan payudara Anak Korban MARITZA dipegang oleh
am
ub
terdakwa yang mana dalam foto tersebut terlihat payudara sebelah kiri
Anak Korban MARITZA namun tidak terlihat wajahnya dan terlihat baju
ep
yang Anak Korban MARITZA gunakan berupa 1 (satu) potong kaos pendek
k
warna kuning gambar perahu layar, 1 (satu) potong celana panjang selutut
ah
warna hijau muda, 1 (satu) potong celana dalam wanita warna ungu, 1
R
si
(satu) potong bra wanita bra warna merah dengan tali warna putih motif
tulisan lalu Anak Korban MARITZA bertanya “Kok bisa ada foto itu?” lalu
ne
ng
terdakwa menjawab “Ya aku foto itu untuk takut-takutin kamu, makanya
kamu jangan macem-macem sama aku” sehingga Anak Korban MARITZA
do
gu
takut foto tersebut tersebar dan pasrah, kemudian terdakwa dan Anak
Korban MARITZA yang sedang dalam posisi duduk diatas sofa lalu
terdakwa menurunkan celana dan celana dalam yang Anak Korban
In
A
lik
ub
- Bahwa sebelumnya pada hari dan tanggal sudah tidak diingat lagi
M
ng
sekitar bulan Desember 2020 terdakwa dan Anak Korban MARITZA sering
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berpelukan dan berciuman di rumah terdakwa, kemudian pada hari dan
R
tanggal sudah tidak diingat lagi sekitar bulan Februari 2021 Anak Korban
si
MARITZA sedang berada di rumah terdakwa lalu terdakwa bertanya
ne
ng
kepada Anak Korban MARITZA “boleh pegang-pegang yang atas gak?”
lalu Anak Korban MARITZA menjawab “buat apa?” lalu terdakwa
mengatakan “masa pacaran cuma peluk cium doang, teman aku aja
do
gu pegang payudara pacar gapapa” lalu Anak Korban MARITZA menjawab
“yaudah gapapa, asalkan ga ngewe” sehingga terdakwa melepaskan
In
A
kaitan bra yang Anak Korban MARITZA gunakan lalu payudara Anak
Korban MARITZA dipegang dan diremas menggunakan kedua tangan
ah
lik
Korban MARITZA yang mana sudah ± 4 (empat) kali, kemudian pada hari
dan tanggal sudah tidak diingat lagi sekitar bulan Februari 2021 di rumah
am
ub
terdakwa Anak Korban MARITZA juga sering kemaluannya dimasuki jari
tangan terdakwa dengan cara terdakwa mengusap-usap dan
ep
menggesekkan jarinya di bibir kemaluan Anak Korban MARITZA yang
k
si
Anak Korban MARITZA;
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 28 April 2021 sekira pukul 21.00 WIB
ne
ng
do
gu
disebarkan oleh terdakwa, lalu pada hari Jumat tanggal 30 April 2021 saksi
SUMILAH menanyakan perihal foto tersebut kepada Anak Korban
MARITZA dan Anak Korban MARITZA mengakui bahwa foto tersebut
In
A
lik
ub
pemeriksa pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Bob Bazar, SKM
ah
I. Pemeriksaan Fisik
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Kesadaran sadar (tingkat kesadaran lima belas). Skala nyeri :
R
tidak ada nyeri.
si
- Tanda-tanda vital : dalam batas normal.
ne
ng
I.2 Kepala : bentuk simetris, tidak tampak kelainan.
I.3 Dada : bentuk dan gerak simetris, tidak terdengar kelainan pada
pernapasan.
do
gu I.4 Perut : tidak tampak kelainan.
I.5 Alat kelamin dan dubur : tidak tampak kelainan.
In
A
Rambut pubis distribusi lebat yang sudah tercukur rapi,
bibir bagian luar kemaluan tampak berwarna merah muda, tampak
ah
lik
terdapat celah arah jarum jam pukul 3, 6, 9, dan 11 hingga
kedasar, ukuran celah 1 cm, warna tampak kemerahan, tidak
am
ub
terdapat pembengkakan, tidak terdapat nyeri tekan, dan tampak
cairan warna putih kental.
ep
I.6 Ekstremitas atas: tidak tampak kelainan.
k
si
- Dilakukan pemeriksaan tes kehamilan hasil menunjukan negatif.
- Dilakukan pemeriksaan tes laboratorium mikrobiologi forensik
ne
ng
berupa sekret cairan yang diambil dari bibir kemaluan bagian luar dan bagian
dalam, hasil menunjukan terdapat peningkatan bakteri dalam ambang batas
do
gu
normal.
III. Penatalaksanaan dan tindakan : tidak dilakukan.
IV. Kesimpulan :
In
A
lik
ub
es
ATAU
M
ng
KETIGA
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
----- Bahwa Terdakwa PUNEL SETIAKI bin SUMETO pada hari Kamis tanggal
R
11 Februari 2021 sekira pukul 11.00 WIB, atau setidak-tidaknya pada waktu
si
dalam bulan Februari 2021, atau setidak-tidaknya pada waktu dalam tahun
ne
ng
2021, bertempat di rumah Terdakwa PUNEL SETIAKI bin SUMETO yang
terletak di Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung
Selatan, atau setidak-tidaknya pada tempat yang masih termasuk dalam daerah
do
gu Hukum Pengadilan Negeri Kalianda yang berwenang memeriksa dan mengadili
perkaranya, melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa,
In
A
melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk
melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul. Perbuatan tersebut
ah
lik
- Bermula pada hari Kamis tanggal 11 Februari 2021 sekitar pukul 11.00
WIB Anak korban MARITZA ADESTYA binti WAHYU yang masih berusia
am
ub
17 tahun (berdasarkan Akta Kelahiran Nomor: 3675/2003 tanggal 29 Juli
2003) sedang main ke rumah Terdakwa PUNEL SETIAKI bin SUMETO
ep
yang terletak Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten
k
si
Korban MARITZA menjawab “Gak mau” lalu terdakwa mengatakan “Kamu
gak usah macem-macem sama saya! Karena foto aib kamu ada sama
ne
ng
saya, jangan macem-macem kalo foto itu gak mau saya sebar!” lalu Anak
Korban MARITZA menjawab “Foto yang mana?” lalu terdakwa
do
gu
Anak Korban MARITZA namun tidak terlihat wajahnya dan terlihat baju
yang Anak Korban MARITZA gunakan berupa 1 (satu) potong kaos pendek
ah
lik
warna kuning gambar perahu layar, 1 (satu) potong celana panjang selutut
warna hijau muda, 1 (satu) potong celana dalam wanita warna ungu, 1
m
ub
(satu) potong bra wanita bra warna merah dengan tali warna putih motif
tulisan lalu Anak Korban MARITZA bertanya “Kok bisa ada foto itu?” lalu
ka
terdakwa menjawab “Ya aku foto itu untuk takut-takutin kamu, makanya
ep
takut foto tersebut tersebar dan pasrah, kemudian terdakwa dan Anak
R
Korban MARITZA yang sedang dalam posisi duduk diatas sofa lalu
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
celana dalam yang terdakwa gunakan sampai terlepas lalu terdakwa
R
memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluan Anak Korban MARITZA
si
yang mana saat itu kemaluan terdakwa masuk dengan mudahnya kedalam
ne
ng
kemaluan Anak Korban MARITZA lalu terdakwa melepaskan kemaluannya
dari kemaluan Anak Korban MARITZA, setelah itu Anak Korban MARITZA
memakai kembali celana yang digunakannya dan terdakwa juga
do
gu menggunakan celana yang digunakannya kembali, kemudian Anak Korban
MARITZA kembali ke rumahnya yang terletak di Desa Karang Sari
In
A
Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan;
- Bahwa sebelumnya pada hari dan tanggal sudah tidak diingat lagi
ah
sekitar bulan Desember 2020 terdakwa dan Anak Korban MARITZA sering
lik
berpelukan dan berciuman di rumah terdakwa, kemudian pada hari dan
tanggal sudah tidak diingat lagi sekitar bulan Februari 2021 Anak Korban
am
ub
MARITZA sedang berada di rumah terdakwa lalu terdakwa bertanya
kepada Anak Korban MARITZA “boleh pegang-pegang yang atas gak?”
ep
lalu Anak Korban MARITZA menjawab “buat apa?” lalu terdakwa
k
mengatakan “masa pacaran cuma peluk cium doang, teman aku aja
ah
si
“yaudah gapapa, asalkan ga ngewe” sehingga terdakwa melepaskan
kaitan bra yang Anak Korban MARITZA gunakan lalu payudara Anak
ne
ng
do
gu
Korban MARITZA yang mana sudah ± 4 (empat) kali, kemudian pada hari
dan tanggal sudah tidak diingat lagi sekitar bulan Februari 2021 di rumah
terdakwa Anak Korban MARITZA juga sering kemaluannya dimasuki jari
In
A
lik
ub
kabar dari SUMI bahwa terdapat foto Anak Korban MARITZA yang
ah
disebarkan oleh terdakwa, lalu pada hari Jumat tanggal 30 April 2021 saksi
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
adalah memang fotonya, sehingga saksi SUMILAH melaporkan kejadian
R
tersebut ke Polres Lampung Selatan;
si
- Akibat perbuatan Terdakwa PUNEL SETIAKI mengakibatkan Anak
ne
ng
Korban MARITZA menjadi takut dan mengurung diri di kamar;
- Berdasarkan hasil Visum Et Repertum Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H.
Bob Bazar, SKM Nomor: 460/93.E.VER/VI.04/V/2021 tanggal 03 Mei 2021
do
gu yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Liestya Risnawati, dokter
pemeriksa pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Bob Bazar, SKM
In
A
dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut :
I. Pemeriksaan Fisik
ah
lik
- Kesadaran sadar (tingkat kesadaran lima belas). Skala nyeri :
tidak ada nyeri.
am
ub
- Tanda-tanda vital : dalam batas normal.
I.2 Kepala : bentuk simetris, tidak tampak kelainan.
ep
I.3 Dada : bentuk dan gerak simetris, tidak terdengar kelainan pada
k
pernapasan.
ah
si
I.5 Alat kelamin dan dubur : tidak tampak kelainan.
Rambut pubis distribusi lebat yang sudah tercukur rapi, bibir
ne
ng
do
gu
lik
ub
berupa sekret cairan yang diambil dari bibir kemaluan bagian luar dan
ep
IV. Kesimpulan :
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Telah dilakukan pemeriksaan terhadap korban, seorang perempuan,
R
berusia sekitar tujuh belas tahunan datang dalam keadaan sadar.
si
Tampak celah pada selaput dara yang disertai dengan tanda-tanda
ne
ng
peradangan lama akibat trauma tumpul.
do
gu Pasal 82 ayat (1) UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
In
A
Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang. -----------------------------------------
Menimbang, bahwa atas dakwaan penuntut umum tersebut, Terdakwa
ah
lik
di persidangan menyatakan telah mengerti isi dan maksud surat dakwaan
tersebut, selanjutnya Terdakwa menyatakan tidak mengajukan keberatan
am
ub
(eksepsi) terhadap surat dakwaan Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum
telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:
ep
k
si
- Bahwa saksi telah menjadi korban tindak pidana pencabulan;
- Bahwa yang telah melakukan tindak pidana pencabulan tersebut adalah
ne
ng
do
tanggal 11 Februari 2021 sekira pukul 11.00 WIB diruang tamu rumah
gu
terdakwa yang beralamatkan di Dusun II RT. 002/002 Desa Karang Sari Kec.
Ketapang Kab. Lampung Selatan;
In
A
lik
ub
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kemaluannya dan diajak berhubungan badan dengan Terdakwa, karena saksi
R
diancam oleh Terdakwa;
si
- Bahwa cara Terdakwa melakukan pencabulan tersebut dengan cara
ne
ng
saat saksi berada diruang tamu rumah Terdakwa, Terdakwa mengajak saksi
berhubungan badan dengan mengatakan “ayo berhubungan badan“, saksi
menjawab “gak mau”, kemudian terdakwa mengatakan kepada saksi bahwa
do
gu “kamu gak usah macam-macam sama saya, karena foto aib kamu ada sama
saya, jangan macam-macam kalo foto itu gak mau saya sebar!”, sambil
In
A
menunjukkan foto saksi yang terlihat payudara saksi sebelah kiri saksi namun
tidak terlihat wajah saksi, setelah itu karena takut saksi hanya pasrah
ah
kemudian saksi hanya mengatakan “ya udah”. Dengan keadaan posisi saksi
lik
dan Terdakwa masih dalam keadaan duduk di sofa ruang tamu kemudian
terdakwa langsung menurunkan celana yang saksi pakai dan celana dalam
am
ub
saksi hingga lutut dan kemudian Terdakwa membuka celana yang dipakainya
berikut celana dalamnya hingga terlepas dan lalu Terdakwa memasukkan
ep
kemaluannya kedalam kemaluan saksi dengan mudah dan langsung
k
langsung memakai celana yang saksi pakai dan Terdakwa juga langsung
R
si
memakai celana yang terdakwa pakai dan kemudian saksi langsung pamit
pulang ke rumah saksi;
ne
ng
do
gu
mengeluarkan darah;
- Bahwa pada saat Terdakwa melakukan perbuatan cabul tersebut saksi
tidak berontak dan melakukan perlawanan karena saksi takut atas ancaman
In
A
Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa tidak pernah memberikan uang atau sesuatu
ah
lik
ub
menjadi takut dan mengurung diri dikamar, setelah kejadian perbuatan cabul
tersebut Terdakwa masih menyuruh saksi untuk kerumahnya sambil
ka
Kamis tanggal 11 Februari 2021 sekitar pukul 11.00 WIB Anak korban
es
Maritza Adestya Binti Wahyu sedang main ke rumah Terdakwa Punel Setiaki
M
ng
Bin Sumeto yang terletak Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Lampung Selatan lalu terdakwa mengajak berhubungan badan kepada saksi
R
dengan mengatakan “ayo ngewe” lalu saksi menjawab “gak mau” lalu
si
terdakwa mengatakan “kamu gak usah macem-macem sama saya! karena
ne
ng
foto aib kamu ada sama saya, jangan macem-macem kalo foto itu gak mau
saya sebar!” lalu saksi menjawab “foto yang mana?” lalu terdakwa
menunjukkan foto saksi sedang tiduran diatas paha terdakwa dengan
do
gu payudara saksi dipegang oleh terdakwa yang mana dalam foto tersebut
terlihat payudara sebelah kiri saksi namun tidak terlihat wajahnya dan terlihat
In
A
baju yang saksi gunakan berupa 1 (satu) potong kaos pendek warna kuning
gambar perahu layar, 1 (satu) potong celana panjang selutut warna hijau
ah
muda, 1 (satu) potong celana dalam wanita warna ungu, 1 (satu) potong bra
lik
wanita bra warna merah dengan tali warna putih motif tulisan, lalu saksi
bertanya “kok bisa ada foto itu?” lalu terdakwa menjawab “ya aku foto itu
am
ub
untuk takut-takutin kamu, makanya kamu jangan macem-macem sama aku”
sehingga saksi takut foto tersebut tersebar dan pasrah, kemudian terdakwa
ep
dan saksi yang sedang dalam posisi duduk diatas sofa lalu terdakwa
k
menurunkan celana dan celana dalam yang saksi gunakan sampai lutut lalu
ah
si
sampai terlepas lalu terdakwa memasukkan kemaluannya ke dalam
kemaluan saksi yang mana saat itu kemaluan terdakwa masuk dengan
ne
ng
do
gu
pada hari dan tanggal sudah tidak diingat lagi sekitar bulan Desember 2020
terdakwa dan saksi sering berpelukan dan berciuman di rumah terdakwa,
ah
lik
kemudian pada hari dan tanggal sudah tidak diingat lagi sekitar bulan
Februari 2021 saksi sedang berada di rumah terdakwa lalu terdakwa
m
ub
bertanya kepada saksi “boleh pegang-pegang yang atas gak?” lalu saksi
menjawab “buat apa?” lalu terdakwa mengatakan “masa pacaran cuma peluk
ka
cium doang, teman aku aja pegang payudara pacar gapapa” lalu saksi
ep
melepaskan kaitan bra yang saksi gunakan lalu payudara saksi dipegang dan
R
ng
hari dan tanggal sudah tidak diingat lagi sekitar bulan Februari 2021 di rumah
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terdakwa saksi juga sering kemaluannya dimasuki jari tangan terdakwa
R
dengan cara terdakwa mengusap-usap dan menggesekkan jarinya di bibir
si
kemaluan saksi sekitar ± 4 (empat) kali terdakwa melakukan hal tersebut
ne
ng
kepada saksi dengan alasan terdakwa ingin membersihkan kemaluan saksi.
Bahwa pada hari Rabu tanggal 28 April 2021 sekira pukul 21.00 WIB saksi
Sumilah yang merupakan ibu saksi mendapat kabar dari Sumi bahwa
do
gu terdapat foto saksi yang disebarkan oleh terdakwa, lalu pada hari Jumat
tanggal 30 April 2021 saksi Sumilah menanyakan perihal foto tersebut
In
A
kepada saksi dan saksi mengakui bahwa foto tersebut adalah memang
fotonya, sehingga saksi Sumilah melaporkan kejadian tersebut ke Polres
ah
Lampung Selatan;
lik
- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat tidak
keberatan dan membenarkannya;
am
ub
2. Anggun Putri Kinanti Binti Supono (Alm), dibawah sumpah pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut :
ep
- Bahwa saksi hadir dipersidangan untuk menjadi saksi karena telah
k
si
terdakwa Punel Setiaki, dan yang menjadi korbannya sepupu saksi yang
bernama Maritza Adestya Binti Wahyu Nur Wastika Adestyan;
ne
ng
- Bahwa tindak pidana perbuatan cabul tersebut tersebut terjadi pada hari
Kamis tanggal 11 Februari 2021 sekira pukul 11.00 WIB diruang tamu rumah
do
gu
terdakwa yang beralamatkan di Dusun II RT. 002/002 Desa Karang Sari Kec.
Ketapang Kab. Lampung Selatan;
- Bahwa saksi mengenal terdakwa karena saksi sudah lama berteman
In
A
sejak kecil dengan terdakwa karena jarak rumah saksi dengan terdakwa
berdekatan hanya berjarak sekira 3 (tiga) rumah dari rumah saksi;
ah
lik
ub
lagi abis itu gak ada lagi” namun Terdakwa selalu melakukan perbuatannya
ep
ng
kemaluannya masuk;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa saksi tidak mengetahui Terdakwa melakukan perbuatan cabul
R
tersebut, namu korban pernah bercerita sebelum Terdakwa melakukan
si
perbuatan cabul Terdakwa mengancam “Jika Korban tidak kerumah
ne
ng
Terdakwa nanti video dan foto korban akan disebar”;
- Bahwa alasan Terdakwa menceritakan perbuatan cabulnya terhadap
saksi adalah karena saksi saudara sekaligus teman dekat korban dan agar
do
gu saksi menjauhi korban dan tidak memiliki teman lagi;
- Bahwa kronologis terjadinya perbuatan cabul tersebut berawal sekira
In
A
bulan Februari 2021 Terdakwa mengirim pesan Whatsapp dan bercerita
kepada saksi bahwa Terdakwa telah melakukan hubungan melewati batas
ah
lik
kemudian Terdakwa mengatakan sering dan sudah lebih dari 1 (satu) kali
Terdakwa telah memegang payudara korban dan Terdakwa juga mengatakan
am
ub
sering dan lebih dari 1 (satu) kali Terdakwa memasukkan jarinya dan
mengocok jarinya dalam kemaluan korban;
ep
- Bahwa akibat dari tindakan perbuatan cabul yang dilakukan oleh
k
keluar rumah dan sudah jarang main dengan saksi, korban juga sekarang jika
R
si
tertawa suka berlebihan dan tidak seperti biasanya;
- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat tidak
ne
ng
do
gu
lik
ub
tanggal 11 Februari 2021 sekira pukul 11.00 WIB diruang tamu rumah
terdakwa yang beralamatkan di Dusun II RT. 002/002 Desa Karang Sari Kec.
ka
dengan rumah terdakwa, dan sudah lama berteman sejak kecil dengan anak
R
saksi;
es
ng
korban;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa saksi tidak melihat pada saat Terdakwa melakukan perbuatan
R
cabul terhadap korban, tetapi yang saksi ketahui didalam rumah Terdakwa
si
ada orang tuanya;
ne
ng
- Bahwa Terdakwa telah melakukan perbuatan cabul dengan korban
sudah 1 (satu) kali;
- Bahwa dari cerita korban kepada saksi, Terdakwa melakukan perbuatan
do
gu cabul dengan cara Terdakwa, Terdakwa mengajak korban berhubungan
badan dengan mengatakan “Ayo berhubungan badan“, korban menjawab
In
A
“gak mau”, kemudian Terdakwa mengatakan kepada korban bahwa “Kamu
gak usah macam-macam sama saya, karena foto aib kamu ada sama saya,
ah
jangan macam-macam kalo foto itu gak mau saya sebar!”, sambil
lik
menunjukkan foto korban yang terlihat payudaranya sebelah kiri korban
namun tidak terlihat wajah korban, setelah itu karena takut korban hanya
am
ub
pasrah kemudian korban hanya bilang “ya udah”, dengan keadaan posisi
korban dan Terdakwa masih dalam keadaan duduk di sofa ruang tamu
ep
kemudian Terdakwa langsung menurunkan celana yang korban pakai dan
k
celana dalam korban hingga lutut dan kemudian Terdakwa membuka celana
ah
yang dipakainya berikut celana dalamnya hingga terlepas dan lalu Terdakwa
R
si
memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan korban dengan mudah dan
langsung mengeluarkan kemaluannya dari kemaluan korban dan setelah itu
ne
ng
korban langsung memakai celana yang dia pakai dan Terdakwa juga
langsung memakai celana yang dia pakai dan kemudian korban langsung
do
gu
lik
saksi baru mengetahui pada hari Rabu tanggal 28 April 2021 pukul 21.00
WIB ibu Sumi datang kerumah saksi memberitahu foto korban yang
m
ub
disebarkan Terdakwa, lalu pada hari Jumat, 30 April 2021 saksi tanyakan
kepada korban kebenaran foto tersebut apakah itu benar foto korban dan
ka
juga malas keluar rumah dan sudah jarang main dengan temannya;
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan
R
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
si
- Bahwa terdakwa telah melakukan tindak pidana pencabulan dengan
ne
ng
saksi Maritza Adestya Binti Wahyu Nur Wastika Adestyan, yang merupakan
pacar terdakwa;
- Bahwa tindak pidana perbuatan cabul tersebut terjadi pada hari Kamis
do
gu tanggal 11 Februari 2021 sekira pukul 11.00 WIB diruang tamu rumah
terdakwa yang beralamatkan di Dusun II RT. 002/002 Desa Karang Sari Kec.
In
A
Ketapang Kab. Lampung Selatan;
- Bahwa situasi keadaan rumah terdakwa pada saat terdakwa melakukan
ah
pencabulan tersebut dalam keadaan sepi, namun ada orang tua terdakwa
lik
didalam, dan orang tua terdakwa tidak tahu jika terdakwa melakukan
pencabulan di ruang tamu rumah terdakwa bersama korban;
am
ub
- Bahwa terdakwa melakukan tindak pidana percabulan bersama korban
sudah lebih dari 3 (tiga) kali;
ep
- Bahwa cara terdakwa melakukan pencabulan tersebut bermula pada
k
hari Kamis tanggal 11 Februari 2021 sekitar pukul 11.00 WIB saat saksi
ah
korban Maritza Adestya Binti Wahyu sedang main ke rumah terdakwa yang
R
si
terletak Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung
Selatan lalu terdakwa mengajak berhubungan badan kepada korban dengan
ne
ng
mengatakan “ayo ngewe” lalu korban menjawab “gak mau” lalu terdakwa
mengatakan “kamu gak usah macem-macem sama saya! karena foto aib
do
gu
kamu ada sama saya, jangan macem-macem kalo foto itu gak mau saya
sebar!” lalu korban menjawab “foto yang mana?” lalu terdakwa menunjukkan
foto korban sedang tiduran diatas paha terdakwa dengan payudara korban
In
A
dipegang oleh terdakwa yang mana dalam foto tersebut terlihat payudara
sebelah kiri korban namun tidak terlihat wajahnya dan terlihat baju yang
ah
lik
sedang korban gunakan berupa 1 (satu) potong kaos pendek warna kuning
gambar perahu layar, 1 (satu) potong celana panjang selutut warna hijau
m
ub
muda, 1 (satu) potong celana dalam wanita warna ungu, 1 (satu) potong bra
wanita bra warna merah dengan tali warna putih motif tulisan korban
ka
bertanya “kok bisa ada foto itu?” lalu terdakwa menjawab “ya aku foto itu
ep
sehingga korban takut foto tersebut tersebar dan pasrah, kemudian terdakwa
R
dan korban yang sedang dalam posisi duduk diatas sofa lalu terdakwa
es
menurunkan celana dan celana dalam yang korban gunakan sampai lutut lalu
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sampai terlepas lalu terdakwa memasukkan kemaluannya ke dalam
R
kemaluan korban yang mana saat itu kemaluan terdakwa masuk dengan
si
mudahnya kedalam kemaluan korban lalu terdakwa melepaskan
ne
ng
kemaluannya dari kemaluan korban, setelah itu korban memakai kembali
celana yang digunakannya dan terdakwa juga menggunakan celana yang
digunakannya kembali, kemudian korban kembali ke rumahnya di Desa
do
gu Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan. Bahwa
sebelumnya pada hari dan tanggal sudah tidak diingat lagi sekitar bulan
In
A
Desember 2020 terdakwa dan korban sering berpelukan dan berciuman di
rumah terdakwa, kemudian pada hari dan tanggal sudah tidak diingat lagi
ah
sekitar bulan Februari 2021 korban sedang berada di rumah terdakwa lalu
lik
terdakwa bertanya kepada korban “boleh pegang-pegang yang atas gak?”
lalu korban menjawab “buat apa?” lalu terdakwa mengatakan “masa pacaran
am
ub
cuma peluk cium doang, teman aku aja pegang payudara pacar gak papa”
lalu korban menjawab “ya udah gak papa, asalkan ga ngewe” sehingga
ep
terdakwa melepaskan kaitan bra yang korban gunakan lalu payudara korban
k
si
(empat) kali, kemudian pada hari dan tanggal sudah tidak diingat lagi sekitar
bulan Februari 2021 di rumah terdakwa, korban juga sering kemaluannya
ne
ng
do
gu
lik
ub
terdakwa;
ep
- Bahwa terdakwa tidak mengetahui akibat yang terjadi pada korban dari
ah
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Sumeto Bin Pujo Karyono (Alm) dibawah sumpah pada pokoknya
R
menerangkan sebagai berikut:
si
- Bahwa saksi akan memberikan keterangan karena telah terjadi tindak
ne
ng
pidana perbuatan cabul;
- Bahwa yang melakukan tindak pidana perbuatan cabul tersebut adalah
anak saksi yang bernama Punel Setiaki dan yang menjadi korbannya saksi
do
gu Maritza Adestya Binti Wahyu Nur Wastika Adestyan;
- Bahwa tindak pidana perbuatan cabul tersebut terjadi pada hari Kamis
In
A
tanggal 11 Februari 2021 sekira pukul 11.00 WIB diruang tamu rumah saksi
yang beralamatkan di Dusun II RT. 002/002 Desa Karang Sari Kec. Ketapang
ah
lik
- Bahwa yang saksi ketahui hubungan terdakwa dan korban hanya
berteman;
am
ub
- Bahwa korban sering datang kerumah saksi hampir setiap hari;
- Bahwa tujuan korban datang kerumah saksi adalah untuk menemui
ep
terdakwa Punel Setiaki;
k
si
mereka juga sering duduk berdekatan dan biasanya korban menempel di
bahu terdakwa sambil melihat terdakwa bermain game di handphonenya,
ne
ng
do
gu
lik
ub
terdakwa dan korban, namun saksi pernah melihat korban duduk berdekatan
dan biasanya menempel di bahu terdakwa sambil melihat terdakwa bermain
ka
game di handphonenya;
ep
dengan cara saksi sudah meminta maaf namun tidak berhasil dan saksi
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa saksi mengetahui bahwa terdakwa telah menyebarkan foto
R
korban yang terlihat payudaranya;
si
- Bahwa tentang perbuatan cabul yang dilakukan oleh terdakwa itu juga
ne
ng
didasari karena korban yang lebih aktif terhadap terdakwa, bahkan korban
yang lebih sering duduk berdekatan dengan terdakwa dan menempel dibahu
terdakwa bahkan sampai masuk-masuk kekamar terdakwa;
do
gu - Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapatnya tidak
keberatan dan membenarkannya;
In
A
2. Harmadi dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut :
ah
lik
pidana perbuatan cabul;
- Bahwa yang melakukan tindak pidana perbuatan cabul tersebut adalah
am
ub
teman yang bernama Punel Setiaki, dan yang menjadi korbannya yaitu saksi
Maritza Adestya Binti Wahyu Nur Wastika Adestyan;
ep
- Bahwa tindak pidana perbuatan cabul tersebut terjadi pada hari Kamis
k
tanggal 11 Februari 2021 sekira pukul 11.00 WIB diruang tamu rumah
ah
Terdakwa yang beralamatkan di Dusun II RT. 002/002 Desa Karang Sari Kec.
R
si
Ketapang Kab. Lampung Selatan;
- Bahwa antara terdakwa dengan saksi mempunyai hubungan pacaran;
ne
ng
do
gu
Terdakwa dan korban, namun saksi sering melihat korban duduk berdekatan
dan biasanya menempel di bahu Terdakwa sambil melihat Terdakwa bermain
ah
lik
game di handphonenya;
- Bahwa saksi tidak mengetahui adanya perbuatan cabul terhadap korban
m
ub
kemaluan;
ah
- Bahwa sejauh ini saksi sering melihat korban dan terdakwa duduk
R
berdekatan dan korban lebih aktif dibanding Terdakwa, karena korban sering
es
ng
Terdakwa;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa saksi tidak tahu siapa yang menyebarkan foto korban, tapi saksi
R
pernah melihat dan mengetahui dari keponakan saksi;
si
- Bahwa tentang perbuatan cabul Terdakwa, Korban juga yang lebih aktif
ne
ng
terhadap Terdakwa, bahkan korban yang lebih sering duduk berdekatan
dengan Terdakwa dan menempel dibahu Terdakwa bahkan sampai masuk-
masuk kekamar Terdakwa;
do
gu - Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapatnya tidak
keberatan dan membenarkannya;
In
A
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai
berikut:
ah
lik
2. 1 (satu) potong celana panjang selutut warna hijau muda;
3. 1 (satu) potong celana dalam wanita warna ungu;
am
ub
4. 1 (satu) potong bra wanita bra warna merah dengan tali warna putih
motif tulisan;
ep
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan alat bukti surat, yang
k
1. Visum Et Repertum Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Bob Bazar, SKM
R
si
Nomor: 460/93.E.VER/VI.04/V/2021 tanggal 03 Mei 2021 yang dibuat dan
ditandatangani oleh dr. Liestya Risnawati, dokter pemeriksa pada Rumah
ne
ng
Sakit Umum Daerah Dr. H. Bob Bazar, SKM dengan dengan hasil
kesimpulan pemeriksaan sebagai berikut :
do
gu
lik
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan
diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
m
ub
pacar terdakwa tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 11 Februari 2021
ep
sekira pukul 11.00 WIB diruang tamu rumah terdakwa yang beralamatkan di
ah
Dusun II RT. 002/002 Desa Karang Sari Kec. Ketapang Kab. Lampung
R
Selatan;
es
ng
pencabulan tersebut dalam keadaan sepi, namun ada orang tua terdakwa
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
didalam, dan orang tua terdakwa tidak tahu jika terdakwa melakukan
R
pencabulan di ruang tamu rumah terdakwa bersama korban;
si
- Bahwa terdakwa melakukan tindak pidana percabulan bersama korban
ne
ng
sudah lebih dari 3 (tiga) kali;
- Bahwa cara terdakwa melakukan pencabulan tersebut bermula pada
hari Kamis tanggal 11 Februari 2021 sekitar pukul 11.00 WIB saat saksi
do
gu korban Maritza Adestya Binti Wahyu sedang main ke rumah terdakwa yang
terletak Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung
In
A
Selatan lalu terdakwa mengajak berhubungan badan kepada korban
dengan mengatakan “ayo ngewe” lalu korban menjawab “gak mau” lalu
ah
lik
foto aib kamu ada sama saya, jangan macem-macem kalo foto itu gak mau
saya sebar!” lalu korban menjawab “foto yang mana?” lalu terdakwa
am
ub
menunjukkan foto korban sedang tiduran diatas paha terdakwa dengan
payudara korban dipegang oleh terdakwa yang mana dalam foto tersebut
ep
terlihat payudara sebelah kiri korban namun tidak terlihat wajahnya dan
k
terlihat baju yang sedang korban gunakan berupa 1 (satu) potong kaos
ah
pendek warna kuning gambar perahu layar, 1 (satu) potong celana panjang
R
si
selutut warna hijau muda, 1 (satu) potong celana dalam wanita warna ungu,
1 (satu) potong bra wanita bra warna merah dengan tali warna putih motif
ne
ng
tulisan korban bertanya “kok bisa ada foto itu?” lalu terdakwa menjawab “ya
aku foto itu untuk takut-takutin kamu, makanya kamu jangan macem-
do
gu
macem sama aku” sehingga korban takut foto tersebut tersebar dan pasrah,
kemudian terdakwa dan korban yang sedang dalam posisi duduk diatas
sofa lalu terdakwa menurunkan celana dan celana dalam yang korban
In
A
gunakan sampai lutut lalu terdakwa membuka celana dan celana dalam
yang terdakwa gunakan sampai terlepas lalu terdakwa memasukkan
ah
lik
ub
Lampung Selatan. Bahwa sebelumnya pada hari dan tanggal sudah tidak
R
diingat lagi sekitar bulan Desember 2020 terdakwa dan korban sering
es
ng
tanggal sudah tidak diingat lagi sekitar bulan Februari 2021 korban sedang
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berada di rumah terdakwa lalu terdakwa bertanya kepada korban “boleh
R
pegang-pegang yang atas gak?” lalu korban menjawab “buat apa?” lalu
si
terdakwa mengatakan “masa pacaran cuma peluk cium doang, teman aku
ne
ng
aja pegang payudara pacar gak papa” lalu korban menjawab “ya udah gak
papa, asalkan ga ngewe” sehingga terdakwa melepaskan kaitan bra yang
korban gunakan lalu payudara korban dipegang dan diremas menggunakan
do
gu kedua tangan terdakwa, setelah itu terdakwa menjadi sering memegang
payudara korban yang mana sudah ± 4 (empat) kali, kemudian pada hari
In
A
dan tanggal sudah tidak diingat lagi sekitar bulan Februari 2021 di rumah
terdakwa, korban juga sering kemaluannya dimasuki jari tangan terdakwa
ah
lik
kemaluan korban yang mana ± 4 (empat) kali terdakwa melakukan hal
tersebut kepada korban dengan alasan terdakwa ingin membersihkan
am
ub
kemaluan korban;
- Bahwa korban tidak berontak dan tidak melakukan perlawanan pada
ep
saat terdakwa melakukan perbuatan cabul tersebut;
k
si
- Bahwa tujuan terdakwa menyebarkan foto korban untuk
mempermalukan korban, dan agar korban dijauhi temannya karena
ne
ng
do
gu
- Bahwa terdakwa tidak mengetahui akibat yang terjadi pada korban dari
tindak pidana pencabulan yang terdakwa lakukan;
- Bahwa bersadarkan Visum Et Repertum Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H.
In
A
lik
pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Bob Bazar, SKM dengan hasil
kesimpulan pemeriksaan sebagai berikut :
m
ub
sadar.
ep
maka segala sesuatu yang terjadi selama persidangan yang telah termuat
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam Berita Acara Persidangan dianggap telah termasuk dan telah
R
dipertimbangkan dalam putusan ini;
si
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
ne
ng
mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas,
Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan
kepadanya;
do
gu Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum
dengan dakwaan yang berbentuk alternatif, sehingga Majelis Hakim dengan
In
A
memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut diatas memilih langsung dakwaan
alternatif Kesatu sebagaimana diatur dalam Pasal 81 Ayat (1) Undang-Undang
ah
lik
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-
am
ub
Undang, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut;
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan unsur-unsur pasal
ep
dari dakwaan penuntut umum, terlebih dahulu Majelis Hakim akan
k
si
Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang,
ne
ng
do
gu
paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda
paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)”, sedangkan ketentuan
Pasal 76D berbunyi “Setiap Orang dilarang melakukan kekerasan atau
In
A
lik
ub
1. Setiap orang;
R
2. Dengan sengaja;
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim
R
mempertimbangkan sebagai berikut:
si
Ad.1. Unsur “Setiap orang”;
ne
ng
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur “Setiap Orang”
dalam undang-undang ini mempunyai pengertian yang sama dengan pengertian
“Barang Siapa” dalam KUHP adalah subjek hukum yaitu orang atau badan
do
gu hukum yaitu pelaku peristiwa atau tindak pidana yang melakukan tindak pidana
seperti yang didakwakan oleh Penuntut Umum dalam perkara yang sedang
In
A
diadili yang identitasnya sebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum, maka
pelakunya tidaklah memerlukan suatu kriteria tertentu, siapa saja dapat
ah
melakukannya;
lik
Menimbang, bahwa dipersidangan telah dihadapkan oleh Penuntut
umum seorang yang bernama Punel Setiaki Bin Sumeto yang selama proses
am
ub
pemeriksaan persidangan telah menjawab dan membenarkan identitasnya
sesuai dengan identitas Terdakwa yang dicantumkan dalam surat dakwaan
ep
Penuntut Umum, sehingga subjek hukum dalam perkara a quo tidaklah Error in
k
si
orang yang dimaksud dengan ‘’Setiap orang’’ dalam Pasal 81 Ayat (1) Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
ne
ng
do
gu
lik
ub
menurut hukum;
ah
yang dilakukan merupakan suatu perbuatan yang didasarkan pada niat dari si
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
suatu perbuatan yang dilarang dan apabila tetap dilakukan maka berakibatkan
R
perbuatan yang dilakukannya adalah perbuatan yang telah melanggar hukum
si
dan dilakukan dengan sengaja;
ne
ng
Menimbang, bahwa unsur dengan sengaja dapat dibuktikan dengan
melihat dari kehendak dan maksud Terdakwa maupun pengetahuan Terdakwa
terhadap perbuatan yang dilakukannya;
do
gu Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja menurut ilmu
hukum pidana sebagaimana dalam memori penjelasan (Memori Van Toelichting)
In
A
dapat diartikan adanya :
a. Opzet Als Oogmerk (kesengajaan yang bersifat tujuan) yaitu bahwa
ah
lik
melakukan perbuatannya itu harus menyadari dan menginsyafi akan
perbuatan yang dilakukannya dan akibat yang timbul dari perbuatannya itu
am
ub
adalah merupakan tujuan dari pelaku.
b. Opzet by Zekerheids Bewustzijn (kesengajaan wears keinsyafan
ep
kepastian) yaitu bahwa pengertian kesengajaan wears keinsyafan kepastian
k
akibat yang menjadi dasar dari kejahatan, tetapi ia tahu benar bahwa akibat
R
si
itu pasti akan mengikuti perbuatan itu.
c. Opzet by Mogelijkheids Bewustzijn (kesengajaan secara keinsyafan
ne
ng
do
gu
lik
ub
sengaja dimaksud, dalam unsur ini juga terdapat pelbagai perbuatan yang
secara hukum dalam perkara ini dilarang untuk dilakukan. Namun perbuatan
ka
yang ada dalam unsur ini harus terbukti dilakukan. Cukup satu perbuatan yang
ah
dilakukan oleh Terdakwa terbukti, maka unsur ini dianggap terbukti adanya;
R
ng
dengan ancaman kekerasan yakni akan menyebarkan foto Anak Korban yang
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sedang tiduran diatas paha Terdakwa dengan payudara korban dipegang oleh
R
Terdakwa, yang mana dalam foto tersebut terlihat payudara sebelah kiri korban
si
namun tidak terlihat wajahnya, sehingga Anak Korban Maritza Adestya
ne
ng
melakukan persetubuhan dengan Terdakwa lebih dari 1 (satu) kali adalah
perbuatan yang dapat dikategorikan dilakukan dengan kesengajaan yang
dikehendaki (opzet met zekerheidsbewustzijn), karena Terdakwa memang
do
gu menghendaki perbuatan tersebut terjadi dan terbukti Terdakwa telah melakukan
ancaman kekerasan memaksa Anak Korban Maritza Adestya melakukan
In
A
persetubuhan dengan Terdakwa lebih dari 1 (satu) kali, dan Terdakwa
menyadari akibat perbuatan yang dilakukannya serta timbulnya niat tersebut
ah
adalah dari diri Terdakwa sendiri, Terdakwa juga mengetahui apabila perbuatan
lik
yang telah dilakukannya adalah perbuatan yang salah;
Menimbang, bahwa Terdakwa juga telah melanggar hak subyektif orang
am
ub
lain yaitu dengan melakukan ancaman kekerasan memaksa Anak Korban
Maritza Adestya melakukan persetubuhan dengan Terdakwa lebih dari 1 (satu)
ep
kali maka Anak Korban Maritza Adestya telah kehilangan haknya yaitu
k
si
yang merupakan harta yang paling berharga bagi Anak Korban Maritza Adestya;
Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan hukum di atas, unsur
ne
ng
do
gu
lik
tenaga atau kekuatan jasmani yang tidak kecil secara tidak sah (Vide: R.
Soesilo“ Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-
m
ub
adalah ancaman kekerasan fisik yang ditujukan pada orang yang ditujukan
ep
kepada orang, yang pada dasarnya juga berupa perbuatan fisik mana dapat
ah
saja berupa perbuatan persiapan untuk dilakukan perbuatan fisik yang besar
R
atau lebih besar yang berupa kekerasan, yang akan mungkin segera dilakukan
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa ancaman kekerasan mengandung 2 (dua) aspek
R
penting, yaitu sebagai berikut :
si
1. Aspek objektif ialah :
ne
ng
a. Wujud nyata dari ancaman kekerasan yang berupa perbuatan persiapan
dan mungkin sudah merupakan permulaan pelaksanaan untuk dilakukan
perbuatan yang lebih besar yakni kekerasan secara sempurna;
do
gu b. Menyebabkan orang menerima kekerasan menjadi tidak berdaya
secara psikis, berupa rasa takut, rasa cemas (unsur subjektif yang
In
A
diobjektifkan);
2. Aspek Subjektif ialah :
ah
lik
kehendak pelaku yang diminta tidak dipenuhi maka kekerasan itu benar-
benar diwujudkan. Aspek kepercayaan ini sangatlah penting karena tanpa
am
ub
kepercayaan, Korban tidak akan membiarkan dilakukan atau melakukan
suatu perbuatan; (Vide: Adami Chazawi: “Tindak pidana mengenai
ep
Kesusilaan”, Rajawali Perss, hal 66);
k
kekerasan disini tidak hanya berupa kekerasan fisik akan tetapi juga meliputi
R
si
kekerasan psikis;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan memaksa (dwingen) adalah
ne
ng
perbuatan yang ditujukan pada orang lain dengan menekan suatu kehendak
yang bertentangan dengan kehendak orang lain tersebut agar orang lain
do
gu
lik
ub
perempuan sedemikian rupa, yang tidak perlu ditandai adanya kenikmatan yang
ep
Peradilan Pidana Anak Pasal 1 Angka 4 Anak yang Menjadi Korban Tindak
M
ng
Pidana yang selanjutnya disebut Anak Korban adalah anak yang belum berumur
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
18 (delapan belas) tahun yang mengalami penderitaan fisik, mental, dan/atau
R
kerugian ekonomi yang disebabkan oleh tindak pidana;
si
Menimbang, bahwa berdasarkan Keterangan Para Saksi, Keterangan
ne
ng
Anak Korban, alat bukti surat diperoleh fakta hukum bahwa umur Anak Korban
Maritza Adestya Binti Wahyu Nur Waskita Adestyan pada saat kejadian adalah
17 (tujuh belas) tahun sebagaimana tersebut dalam alat bukti surat berupa
do
gu fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor: 3675/2003 tanggal 29 Juli 2003 dan
Kartu Keluarga No.1801143006150007 atas nama Kepala Keluarga Wahyu Nur
In
A
Waskita Adestyan, sesuai dengan pertimbangan hukum diatas bahwa Anak
Korban Maritza Adestya masih dalam kategori “anak”;
ah
lik
Anak Korban Maritza Adestya, Alat Bukti Surat yang bersesuaian satu sama lain
dan barang bukti yang diajukan di persidangan diperoleh fakta hukum bahwa
am
ub
pada tanggal Kamis tanggal 11 Februari 2021 sekira pukul 11.00 WIB diruang
tamu rumah terdakwa yang beralamatkan di Dusun II RT. 002/002 Desa Karang
ep
Sari Kec. Ketapang Kab. Lampung Selatan, terdakwa telah melakukan tindak
k
pidana pencabulan dengan saksi Maritza Adestya Binti Wahyu Nur Wastika
ah
si
Menimbang, bahwa situasi keadaan rumah terdakwa pada saat
terdakwa melakukan pencabulan tersebut dalam keadaan sepi, namun ada
ne
ng
orang tua terdakwa didalam, dan orang tua terdakwa tidak tahu jika terdakwa
melakukan pencabulan di ruang tamu rumah terdakwa bersama korban;
do
gu
bermula pada hari Kamis tanggal 11 Februari 2021 sekitar pukul 11.00 WIB saat
saksi korban Maritza Adestya Binti Wahyu sedang main ke rumah terdakwa
ah
lik
ub
mengatakan “ayo ngewe” lalu korban menjawab “gak mau” lalu terdakwa
mengatakan “kamu gak usah macem-macem sama saya! karena foto aib kamu
ka
ada sama saya, jangan macem-macem kalo foto itu gak mau saya sebar!” lalu
ep
korban menjawab “foto yang mana?” lalu terdakwa menunjukkan foto korban
ah
sedang tiduran diatas paha terdakwa dengan payudara korban dipegang oleh
R
terdakwa yang mana dalam foto tersebut terlihat payudara sebelah kiri korban
es
namun tidak terlihat wajahnya dan terlihat baju yang sedang korban gunakan
M
ng
berupa 1 (satu) potong kaos pendek warna kuning gambar perahu layar, 1
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(satu) potong celana panjang selutut warna hijau muda, 1 (satu) potong celana
R
dalam wanita warna ungu, 1 (satu) potong bra wanita bra warna merah dengan
si
tali warna putih motif tulisan korban bertanya “kok bisa ada foto itu?” lalu
ne
ng
terdakwa menjawab “ya aku foto itu untuk takut-takutin kamu, makanya kamu
jangan macem-macem sama aku” sehingga korban takut foto tersebut tersebar
dan pasrah, kemudian terdakwa dan korban yang sedang dalam posisi duduk
do
gu diatas sofa lalu terdakwa menurunkan celana dan celana dalam yang korban
gunakan sampai lutut lalu terdakwa membuka celana dan celana dalam yang
In
A
terdakwa gunakan sampai terlepas lalu terdakwa memasukkan kemaluannya ke
dalam kemaluan korban yang mana saat itu kemaluan terdakwa masuk dengan
ah
lik
dari kemaluan korban, setelah itu korban memakai kembali celana yang
digunakannya dan terdakwa juga menggunakan celana yang digunakannya
am
ub
kembali, kemudian korban kembali ke rumahnya di Desa Karang Sari
Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan. Bahwa sebelumnya pada
ep
hari dan tanggal sudah tidak diingat lagi sekitar bulan Desember 2020 terdakwa
k
pada hari dan tanggal sudah tidak diingat lagi sekitar bulan Februari 2021
R
si
korban sedang berada di rumah terdakwa lalu terdakwa bertanya kepada
korban “boleh pegang-pegang yang atas gak?” lalu korban menjawab “buat
ne
ng
apa?” lalu terdakwa mengatakan “masa pacaran cuma peluk cium doang,
teman aku aja pegang payudara pacar gak papa” lalu korban menjawab “ya
do
gu
udah gak papa, asalkan ga ngewe” sehingga terdakwa melepaskan kaitan bra
yang korban gunakan lalu payudara korban dipegang dan diremas
menggunakan kedua tangan terdakwa, setelah itu terdakwa menjadi sering
In
A
memegang payudara korban yang mana sudah ± 4 (empat) kali, kemudian pada
hari dan tanggal sudah tidak diingat lagi sekitar bulan Februari 2021 di rumah
ah
lik
ub
kemaluan korban yang mana ± 4 (empat) kali terdakwa melakukan hal tersebut
kepada korban dengan alasan terdakwa ingin membersihkan kemaluan korban;
ka
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa tujuan terdakwa menyebarkan foto korban untuk
R
mempermalukan korban, dan agar korban dijauhi temannya karena sebelumnya
si
terdakwa merasa kesal korban tidak menuruti kemauan terdakwa;
ne
ng
Menimbang, bahwa terdakwa tidak mengetahui akibat yang terjadi pada
korban dari tindak pidana pencabulan yang terdakwa lakukan;
Menimbang, bahwa Anak Korban Maritza Adestya pernah diperiksa
do
gu oleh dokter dan berdasarkan hasil bersadarkan Visum Et Repertum Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor:
In
A
460/93.E.VER/VI.04/V/2021 tanggal 03 Mei 2021 yang dibuat dan
ditandatangani oleh dr. Liestya Risnawati, dokter pemeriksa pada Rumah Sakit
ah
Umum Daerah Dr. H. Bob Bazar, SKM dengan hasil kesimpulan pemeriksaan
lik
sebagai berikut :
Telah dilakukan pemeriksaan terhadap korban, seorang
am
ub
perempuan, berusia sekitar tujuh belas tahunan datang dalam keadaan
sadar.
ep
Tampak celah pada selaput dara yang disertai dengan tanda-
k
si
kepada korban Maritza Adestya dengan mengatakan “ayo ngewe” lalu korban
menjawab “gak mau” lalu terdakwa mengatakan “kamu gak usah macem-
ne
ng
macem sama saya! karena foto aib kamu ada sama saya, jangan macem-
macem kalo foto itu gak mau saya sebar!”, lalu korban menjawab “foto yang
do
gu
mana?”, lalu terdakwa menunjukkan foto korban sedang tiduran diatas paha
terdakwa dengan payudara korban dipegang oleh terdakwa, yang mana dalam
foto tersebut terlihat payudara sebelah kiri korban namun tidak terlihat wajahnya
In
A
dan terlihat baju yang sedang korban gunakan berupa 1 (satu) potong kaos
pendek warna kuning gambar perahu layar, 1 (satu) potong celana panjang
ah
lik
selutut warna hijau muda, 1 (satu) potong celana dalam wanita warna ungu, 1
(satu) potong bra wanita bra warna merah dengan tali warna putih motif tulisan
m
ub
korban bertanya “kok bisa ada foto itu?”, lalu terdakwa menjawab “ya aku foto
itu untuk takut-takutin kamu, makanya kamu jangan macem-macem sama aku”
ka
sehingga korban takut foto tersebut tersebar dan pasrah, kemudian terdakwa
ep
dan korban yang sedang dalam posisi duduk diatas sofa lalu terdakwa
ah
menurunkan celana dan celana dalam yang korban gunakan sampai lutut lalu
R
terdakwa membuka celana dan celana dalam yang terdakwa gunakan sampai
es
ng
yang mana saat itu kemaluan terdakwa masuk dengan mudahnya kedalam
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kemaluan korban lalu terdakwa melepaskan kemaluannya dari kemaluan
R
korban, setelah itu korban memakai kembali celana yang digunakannya dan
si
terdakwa juga menggunakan celana yang digunakannya kembali, kemudian
ne
ng
korban kembali ke rumahnya di Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang
Kabupaten Lampung Selatan, dengan cara terdakwa mengancam korban akan
menyebarkan foto korban tersebut menyebabkan Anak Korban Maritza Adestya
do
gu kesulitan untuk melakukan suatu hal sehingga berdampak pada kesehatan
mental, serta menyebabkan Anak Korban Maritza Adestya memiliki potensi
In
A
mengalami masalah kejiwaan, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa
ucapan Terdakwa tersebut merupakan ancaman kekerasan yang meliputi
ah
lik
Menimbang, bahwa Terdakwa dalam melakukan persetubuhan dengan
Anak korban Maritza Adestya telah dilakukan dengan cara memaksa Anak
am
ub
korban Maritza Adestya, perbuatan memaksa ini dapat dilihat dari perbuatan
Terdakwa yang melakukan persetubuhan dengan Anak Korban Maritza Adestya
ep
dalam keadaan tidak berdaya secara psikis, karena merasa takut dengan
k
ancaman yang Terdakwa katakan sehingga Anak Korban Maritza Adestya tidak
ah
si
Menimbang, bahwa berdasarkan bunyi Pasal 1 angka 1 Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
ne
ng
do
gu
anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk
anak yang masih dalam kandungan, selanjutnya yang dimaksud dengan Anak
korban berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang
In
A
Sistem Peradilan Pidana Anak, Pasal 1 Angka 4 Anak yang Menjadi Korban
Tindak Pidana yang selanjutnya disebut Anak Korban adalah anak yang belum
ah
lik
ub
pada saat itu berdasarkan fotocopy Kutipan Akta Kelahiran No. 3675/2003
ep
Kabupaten Sleman atas nama Maritza Adestya Lahir di Sleman tanggal 19 Juli
R
2003, anak perempuan pertama dari suami istri dari Wahyu Nur Waskita
es
Adestyan dan Sumilah sehingga Anak korban Maritza Adestya pada saat
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan
R
Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang
si
Perlindungan Anak dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun
ne
ng
2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Anak korban Maritza Adestya
dikategorikan sebagai anak;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas,
do
gu Majelis berpendapat bahwa unsur “Melakukan Ancaman Kekerasan Memaksa
Anak Melakukan Persetubuhan Dengannya telah terpenuhi menurut hukum”;
In
A
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur Pasal 81 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Penetapan Peraturan
ah
lik
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang telah terpenuhi, maka Terdakwa
am
ub
haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan
tindak pidana “dengan sengaja melakukan ancaman kekerasan memaksa anak
ep
melakukan persetubuhan dengannya” sebagaimana didakwakan dalam
k
si
tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban
pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf sebagaimana
ne
ng
do
gu
lik
ub
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah terbukti secara sah dan
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dakwaan Kesatu Penuntut Umum, maka selain dijatuhi pidana penjara,
R
Terdakwa juga dijatuhi pidana denda yang besarnya akan ditentukan dalam
si
amar putusan ini;
ne
ng
Menimbang, bahwa karena Terdakwa dijatuhi pidana denda, maka
apabila Terdakwa tidak bisa membayarnya maka sudah sepantasnyalah apabila
Terdakwa mengganti dengan pidana kurungan sebagai penggantinya yang
do
gu lamanya akan ditentukan dalam amar putusan ini;
Menimbang, bahwa di persidangan Lembaga Perlindungan Saksi Dan
In
A
Korban (LPSK) mengajukan permohonan Restitusi dengan surat Nomor: R-
916/5.2.HSKR/LPSK/09/2020 tanggal 15 September 2020;
ah
lik
Lembaga Perlindungan Saksi Dan Korban (LPSK) tersebut Majelis Hakim akan
mempertimbangkan sebagai berikut;
am
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik
ep
Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban dan
k
si
ganti kerugian yang dibebankan kepada pelaku berdasarkan putusan
pengadilan yang berkekuatan hukum tetap atas kerugian materiil dan/atau
ne
ng
do
gu
lik
ub
permohonan Restitusi yang diajukan oleh pihak korban, paling sedikit harus
ep
memuat:
ah
a. identitas pemohon;
R
b. identitas pelaku;
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
e. besaran atau jumlah Restitusi.
R
Menimbang, bahwa terhadap permohonan restitusi dari Lembaga
si
Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Nomor: R-1182/5.2.HSKR/LPSK/09/
ne
ng
2021 tanggal 2 September 2021 yang menerangkan mengenai pengajuan
permohonan restitusi dari Maritza Adestya yang diwakili oleh Sumilah selaku Ibu
Kandungnya sejumlah Rp18.859.000,- (delapan belas juta delapan ratus lima
do
gu puluh sembilan ribu rupiah) dengan rincian kerugian:
1. Biaya transportasi sebanyak 7 (tujuh) kali senilai Rp 665.000,00 (enam
In
A
ratus enam puluh lima ribu rupiah);
2. Biaya konsumsi sebanyak 3 (tiga) kali senilai Rp220.000,00 (dua ratus
ah
lik
3. Ganti kerugian kehilangan penghasilan orangtua korban dan jasa kuasa
hukum untuk mendampingi senilai Rp13.956.000,00 (tiga belas juta
am
ub
sembilan ratus lima puluh enam ribu rupiah);
4. Biaya konseling ke psikolog untuk pemulihan psikologis korban senilai
ep
Rp 3.700.000,00 (tiga juta ratus ribu rupiah);
k
sebanyak 2 (dua) kali senilai Rp318.000,00 (tiga ratus delapam belas ribu
R
si
rupiah);
Menimbang, bahwa pemberian restitusi diberikan atas kerugian materiil
ne
ng
dan/atau immateriil yang diderita korban atau ahli warisnya akibat dari
perbuatan yang dilakukan Terdakwa, dalam perkara aquo Majelis Hakim
do
gu
dikabulkan, dan terhadap jumlah restitusi yang harus dibayarkan Majelis Hakim
sependapat dengan perhitungan yang terlampir dalam permohonan restitusi dari
ah
lik
ub
harus membayar biaya restitusi kepada Anak Korban Maritza Adestya sejumlah
Rp18.859.000,- (delapan belas juta delapan ratus lima puluh sembilan ribu
ka
rupiah);
ep
Yang Menjadi Korban Tindak Pidana Pasal 21 ayat (1) menyebutkan Pelaku
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memberikan Restitusi kepada pihak korban paling lama 30 (tiga puluh) hari
R
sejak menerima salinan putusan pengadilan dan berita acara pelaksanaan
si
putusan pengadilan;
ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas maka Terdakwa
harus membayar biaya restitusi kepada Anak Korban sejumlah Rp18.859.000,-
(delapan belas juta delapan ratus lima puluh sembilan ribu rupiah) setelah
do
gu menerima salinan putusan pengadilan dan berita acara pelaksanaan putusan
pengadilan wajib melaksanakan putusan pengadilan dengan memberikan
In
A
Restitusi kepada pihak korban paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak menerima
salinan putusan pengadilan dan berita acara pelaksanaan putusan pengadilan;
ah
lik
Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
am
ub
2002 Tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang tidak diatur secara
tegas mengenai pemberian restitusi kepada korban tindak pidana kekerasan
ep
seksual yang dialami oleh anak korban maupun akibat hukum yang harus
k
diberikan kepada pelaku tindak pidana manakala tidak membayar restitusi yang
ah
si
Menimbang, bahwa pengaturan pemberian restitusi kepada korban
tindak pidana bagi korban secara tegas diatur dalam Undang-Undang Republik
ne
ng
do
gu
lik
ub
bahwa dalam hal surat peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
ep
Penuntut Umum untuk menyita harta kekayaan terpidana dan melelang harta
R
tersebut untuk pembayaran restitusi, ayat (4) disebutkan jika pelaku tidak
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa oleh karena dalam Undang-Undang Nomor 17
R
Tahun 2016 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
si
Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
ne
ng
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang
tidak diatur secara tegas mengenai pemberian restitusi kepada korban tindak
pidana kekerasan seksual yang dialami oleh anak korban maupun akibat hukum
do
gu yang harus diberikan kepada pelaku tindak pidana manakala tidak membayar
restitusi yang telah ditetapkan oleh Pengadilan, maka Hakim di tuntut untuk
In
A
aktif menggali pemikiran-pemikran yang mebawa perubahan guna mengisi
kekosongan hukum dalam undang-undang. ”Keaktifan hakim” atau ”Keaktifan
ah
lik
Menimbang, bahwa ”Judicial Activism” dilakukan dengan tujuan
sebagai pencerahan hukum dan menemukan keadilan bagi korban. Selain itu
am
ub
”Judicial Activism” juga dapat untuk mengisi kekosongan hukum dalam
menggapai keadilan dalam masyarakat, khususnya dalam mengadili perkara-
ep
perkara yang sangat sulit pembuktiannya;
k
si
menerapkan prinsip ”Judicial Activism” dalam pelaksanaan pembayaran restitusi
manakala restitusi tersebut tidak dibayar oleh pelaku/Terdakwa dengan
ne
ng
do
gu
waktu 30 (tiga) puluh hari kalender setelah putusan ini mempunyai kekuatan
hukum tetap Terdakwa harus membayar uang restitusi tersebut kepada Anak
Korban Maritza Adestya, dalam hal pelaksanaan pemberian restitusi kepada
In
A
Anak Korban Maritza Adestya tidak dipenuhi sampai melampaui batas waktu 30
(tiga puluh) hari kalender, Anak Korban atau ahli warisnya memberitahukan hal
ah
lik
ub
memberikan restitusi kepada Anak korban Maritza Adestya. Dalam hal surat
peringatan dari Pengadilan Negeri Kalianda tersebut tidak dilaksanakan dalam
ka
Penuntut Umum untuk menyita harta kekayaan Terdakwa dan melelang harta
ah
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, terhadap permohonan Terdakwa, yang pada pokoknya
R
hanya mempermasalahkan tentang pemidanaan, dan mengenai pemidanaan
si
telah dipertimbangkan di atas, maka terhadap permohonan tersebut tidak perlu
ne
ng
dipertimbangkan lagi;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah menjalani masa
penangkapan dan penahanan yang sah menurut hukum dan berdasarkan
do
gu ketentuan Pasal 22 ayat (4) KUHAP maka masa Penangkapan dan Penahanan
yang telah dijalani oleh Terdakwa tersebut haruslah dikurangkan seluruhnya dari
In
A
pidana yang dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan
ah
terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup dan sesuai dengan ketentuan
lik
Pasal 197 Ayat (1) sub K KUHAP, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap
ditahan;
am
ub
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti berupa:
- 1 (satu) potong kaos pendek warna kuning gambar perahu layar;
ep
- 1 (satu) potong celana panjang selutut warna hijau muda;
k
- 1 (satu) potong bra wanita bra warna merah dengan tali warna putih
R
si
motif tulisan;
Terhadap barang bukti tersebut diatas telah disita dari Anak Korban
ne
ng
Maritza Adestya Binti Wahyu Nur Waskita Adestyan maka dikembalikan kepada
Anak Korban Maritza Adestya Binti Wahyu Nur Waskita Adestyan;
do
gu
Oleh karena itu penjatuhan pidana tidaklah bertujuan sebagai balas dendam
dan untuk menimbulkan duka nestapa bagi pelaku tindak pidana, melainkan
ah
lik
dimaksudkan agar pelaku tindak pidana kelak dikemudian hari setelah selesai
menjalani pidana dapat kembali ke masyarakat menempuh hidup dan
m
ub
kehidupannya secara layak dengan bekal kesadaran penuh yang disertai tekad
dan prinsip untuk senantiasa lebih berhati-hati dalam menapaki perjalanan
ka
hidup dan kehidupannya serta dapat berusaha menjadi manusia yang berharkat
ep
ng
akan dijatuhkan, Majelis Hakim wajib memperhatikan sifat yang baik dan sifat
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang jahat dari Terdakwa sedemikian rupa, demikian pula halnya dengan
R
keadaan pribadi dan latar belakang sosiologis Terdakwa perlu dipertimbangkan
si
dalam menjatuhkan pidana yang setimpal dan seadil-adilnya, maka Majelis akan
ne
ng
mempertimbangkan keadaan yang memberatkan dan keadaan yang
meringankan untuk menentukan lamanya pidana yang akan dijatuhkan kepada
Terdakwa yaitu :
do
gu Keadaan yang memberatkan:
- Perbuatan Terdakwa merusak masa depan Anak Korban Maritza
In
A
Adestya Binti Wahyu Nur Waskita Adestyan;
- Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat;
ah
lik
Keadaan yang meringankan:
- Terdakwa belum pernah dihukum;
am
ub
- Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah dinyatakan bersalah
ep
dan harus dihukum, maka Terdakwa haruslah dibebani untuk membayar biaya
k
perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan ini (vide pasal 222
ah
KUHAP);
R
si
Memperhatikan, Pasal 81 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2016 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
ne
ng
do
gu
lik
ub
MENGADILI:
ah
Setiaki Bin Sumeto tersebut di atas telah terbukti secara sah dan
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dengannya” sebagaimana dalam dakwaan Alternatif Kesatu Penuntut
R
Umum;
si
2. Menjatuhkan pidana kepada
ne
ng
Terdakwa Punel Setiaki Bin Sumeto oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 6 (enam) tahun dan denda sejumlah Rp1.000.000.000,-
(satu milyar rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak
do
gu dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan;
3. Menetapkan lamanya masa
In
A
penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
ah
lik
ditahan;
5. Menghukum Terdakwa untuk
am
ub
membayar Restitusi kepada Anak Korban Maritza Adestya sebesar
Rp18.859.000,- (delapan belas juta delapan ratus lima puluh sembilan ribu
ep
rupiah) dalam waktu 30 (tiga) puluh hari setelah putusan ini mempunyai
k
si
Adestya atau ahli warisnya memberitahukan hal tersebut kepada
Pengadilan Negeri Kalianda dan Pengadilan Negeri Kaliada akan
ne
ng
do
gu
lik
ub
berupa :
- 1 (satu) potong kaos pendek warna kuning gambar perahu
ka
layar;
ep
- 1 (satu) potong bra wanita bra warna merah dengan tali warna
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dikembalikan kepada Anak Maritza Adestya Binti Wahyu Nur Waskita
R
Adestyan;
si
7. Membebankan Terdakwa untuk
ne
ng
membayar biaya perkara sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Kalianda, pada hari Rabu, tanggal 17 Nopember 2021, oleh
do
gu kami, Febriyana Elisabet, S.H., sebagai Hakim Ketua, Ajie Surya Prawira, S.H.,
Dicky Putra Arumawan, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang
In
A
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga, oleh
Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Eka
ah
lik
dihadiri oleh Muhammad Assarofi, S.H., Penuntut Umum dan Terdakwa
menghadap dengan didampingi Penasihat Hukumnya;
am
ub
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
Panitera Pengganti,
In
A
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43