Anda di halaman 1dari 33

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Gedong Tataan yang mengadili perkara pidana
dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan

do
gu sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:
1. Nama lengkap : NURYADIN Bin M. TAKIUDIN;
2. Tempat lahir : Kota Jawa;

In
A
3. Umur/tanggal lahir : 51 tahun / tanggal 15 November 1969;
4. Jenis kelamin : Laki-Laki;
ah

lik
5. Kebangsaan : Indonesia;
6. Tempat tinggal : Desa Kota Jawa, Kecamatan Way Khilau,
am

ub
Kabupaten Pesawaran;
7. Agama : Islam;
8. Pekerjaan : Wiraswasta;
ep
k

Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh:


ah

1. Penyidik tidak ditahan;


R
2. Penuntut Umum, sejak tanggal 25 Mei 2021 sampai dengan tanggal 13 Juni

si
2021;

ne
ng

3. Majelis Hakim, sejak tanggal 7 Juni 2021 sampai dengan tanggal 6 Juli 2021;
4. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Gedong Tataan, sejak tanggal 7 Juli
2021 sampai dengan tanggal 4 September 2021;

do
gu

Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum Endy Mardeny, S.H., M.H.


beralamat di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam Gg. Pelita 1 No. 27 Labuhan Ratu
In
A

Bandar Lampung berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 14 Juni 2021, yang
telah didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri Gedong Tataan Nomor
ah

56/SK/06/2021/PNGDT tanggal 15 Juni 2021;


lik

Pengadilan Negeri tersebut;


Setelah membaca:
m

ub

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Gedong Tataan Nomor


103/Pid.B/2021/PN Gdt tanggal 7 Juni 2021 tentang penunjukan Majelis
ka

ep

Hakim;
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt tanggal 7 Juni
ah

2021 tentang penetapan hari sidang;


R

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;


es
M

ng

on

Halaman 1 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, dan Terdakwa serta

si
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh

ne
ng
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa yaitu Terdakwa NURYADIN Bin M. TAKIUDIN
(Alm),bersalah melakukan Tindak Pidana Telah, Dengan sengaja

do
gu merampas nyawa orang lain, yaitu BRANHAR Bin BASMAN (Korban)
yang mengakibatkan maut”, sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam

In
A
Pertama Pasal 338 KUHPidana;
2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa NURYADIN Bin M.
ah

lik
TAKIUDIN (Alm), dengan pidana penjara selama 12 (dua belas) Tahun
dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan dan dikurangi selama
terdakwa berada dalam tahanan;
am

ub
3. Menyatakan barang bukti berupa :
Barang Bukti:
ep
- 1 (satu) Buah sarung golok yg terbuat dari bahan kayu ukuran panjang
k

38 cm.
ah

R
- 1(satu) Potong jaket warna biru berlumur darah milik BRANHAR bin

si
BASMAN.

ne
ng

- 1(satu) Potong celana panjang warna hitam berlumur darah milik


BRANHAR Bin BASMAN.
- 1 (satu) Bilah pisau Jenis pisau Garpu dengan panjang + 20 cm

do
gu

Dirampas untuk dimusnahkan


4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,-
In
A

(lima ribu rupiah).


Setelah mendengar pembelaan Terdakwa yang pada pokoknya mohon
ah

keringan hukuman dengan alasan Terdakwa tidak ada berniat sedikit pun ingin
lik

membunuh Branhar Bin Basman (korban), semua terjadi diluar kendali


Terdakwa dan korban yang memulai terjadinya perkelahian tersebut, dan di
m

ub

anggota tubuh Terdakwa juga mengalami banyak luka yang parah akibat
serangan dari Korban, Terdakwa sangat menyesali kejadian tersebut, selain itu
ka

ep

terdakwa juga merupakan tulang punggung keluarga;


Setelah mendengar pembacaan pembelaan Penasihat Hukum
ah

Terdakwa secara tertulis yang pada pokoknya mohon agar majelis hakim
R

menyatakan Terdakwa tidak bersalah dan membebaskan terdakwa dari seluruh


es
M

dakwaan dan tuntutan hukum dengan alasan terdakwa tidak ada kesengajaan
ng

on

Halaman 2 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atau niat untuk menghilangkan nyawa korban, yang dilakukan oleh terdakwa

si
hanyalah suatu pembelaan paksa lampau batas (noodweer exces)
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2) KUHP;

ne
ng
Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan
Terdakwa secara lisan yang pada pokoknya menyatakan tetap pada
tuntutannya semula;

do
gu Setelah mendengar Tanggapan Terdakwa dan Penasehat Hukumnya
terhadap tanggapan Penuntut Umum yang pada pokoknya menyatakan tetap

In
A
pada pembelaannya;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut
ah

lik
Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:
PERTAMA :
Bahwa Terdakwa NURYADIN Bin M. TAKIUDIN (Alm), pada hari
am

ub
Minggu tanggal 20 Desember 2020 sekira jam 14.30 Wib, Di Kebun Bambu
Desa Kota Jawa Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran atau pada
ep
suatu tempat lain pada Bulan Desember tahun 2020 atau masih masuk dalam
k

Tahun 2020 atau pada suatu tempat lain yang masih dalam Daerah Hukum
ah

Pengadilan Negeri Gedong Tataan yang berwenang dalam perkara ini, Telah,
R

si
Dengan sengaja merampas nyawa orang lain, perbuatan tersebut dilakukan
para Terdakwa dengan cara sebagai berikut :

ne
ng

Berawal pada hari Minggu tanggal 20 Desember 2020 sekira jam 14.30
Wib, ketika terdakwa NURYADIN Bin M. TAKIUDIN (Alm) sedang melintas

do
gu

hendak melihat ayam yang akan diadu dikebun di Desa Kota Jawa Kecamatan
Way Khilau Kabupaten Pesawaran. Di tengah perjalanan ke kebun bambu
terdakwa melihat 2 ( dua ) orang laki laki yaitu saksi NURIL HUDA dan saksi
In
A

MIRZA RIYANDA sedang berbincang-bincang. Saat itu terdakwa menyapa


saksi NURIL HUDA dan saksi MIRZA RIYANDA dan mengajak masuk kedalam
ah

lik

lokasi adu ayam. Namun saat itu terdakwa bergabung dan ikut untuk
berbincang-bincang bersama saksi NURIL HUDA dan saksi MIRZA RIYANDA.
m

ub

Tidak lama kemudian, Saat terdakwa, saksi NURIL HUDA dan saksi MIRZA
RIYANDA sedang berbincang-bincang datanglah BRANHAR Bin BASMAN
ka

(Korban) yang melintas di jalan tempat terdakwa dan saksi NURIL HUDA serta
ep

saksi MIRZA RIYANDA berbincang-bincang, saat itu korban BRANHAR Bin


ah

BASMAN menyapa saksi NURIL HUDA dan saksi MIRZA RIYANDA kemudian
R

mengajak kelokasi gelanggang ayam yang tidak jauh dari lokasi terdakwa dan
es

saksi NURIL HUDA serta saksi MIRZA RIYANDA berbincang-bincang. Namun


M

ng

pada saat itu korban BRANHAR Bin BASMAN menegur terdakwa dengan
on

Halaman 3 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengatakan “ APA KAMU MELOTOT KESAYA “ kemudian terdakwa jawab “

si
SAYA TIDAK MELOTOT”. Saat itu korban BRANHAR Bin BASMAN merasa
emosi kepada terdakwa, kemudian saksi NURIL HUDA dan saksi MIRZA

ne
ng
RIYANDA berusaha untuk menenangkan korban BRANHAR Bin BASMAN
dengan mengatakan “ UDAH BANG, MALU UDAH TUA “ namun saat itu
korban BRANHAR Bin BASMAN berusaha menyerang terdakwa dan

do
gu mengeluarkan golok yang dibawa oleh korban BRANHAR Bin BASMAN yang
berada di pinggang korban BRANHAR Bin BASMAN lalu korban BRANHAR

In
A
Bin BASMAN mengarahkan golok ke arah terdakwa, saat itu saksi NURIL
HUDA dan saksi MIRZA RIYANDA merasa ketakutan dan lari kearah jalan
ah

lik
raya. Setelah saksi NURIL HUDA dan saksi MIRZA RIYANDA pergi, golok
tersebut dibacokkan oleh korban BRANHAR Bin BASMAN ke arah wajah
terdakwa hingga mengenai bagian kening wajah terdakwa kemudian kedua kali
am

ub
nya golok tersebut dibacokkan kearah wajah terdakwa kembali hingga
mengenai bagian pipi hingga kepala bagian kiri terdakwa. Setelah itu, ketika
ep
golok tersebut dibacokkan ke arah terdakwa lagi, kemudian golok tersebut
k

terdakwa tangkis dengan menggunakan tangan kiri terdakwa hingga mengenai


ah

pergelangan tangan terdakwa dan jari kelingking terdakwa. Merasa terluka lalu
R

si
terdakwa menjadi emosi kemudian terdakwa melakukan perlawanan dan
berusaha menyerang korban BRANHAR Bin BASMAN dengan cara

ne
ng

merangkul korban BRANHAR Bin BASMAN dan mendorong korban


BRANHAR Bin BASMAN kemudian korban BRANHAR Bin BASMAN dan

do
gu

saat itu terdakwa menyabut 1 ( satu ) bilah senjata tajam jenis pisau garpu
yang berada dipinggang korban BRANHAR Bin BASMAN, lalu pisau tersebut
terdakwa tusukkan kearah bagian leher korban sebanyak 1 ( satu ) kali hingga
In
A

tertancap lalu terdakwa tusukan kembali ke arah ketiak sebelah kiri korban
sebanyak 1 ( satu ) kali dan terdakwa tusukan kembali ke bagian belakang
ah

lik

punggung korban berulang kali hingga korban terjatuh tersungkur ketanah dan
mengeluarkan banyak darah dari bagian leher dan tubuh korban. Setelah itu
m

ub

terdakwa berjalan ke arah jalan raya dan meninggalkan korban BRANHAR Bin
BASMAN sambil membawa 1 ( satu ) bilah senjata tajam yang terdakwa
ka

gunakan untuk menusuk korban. Kemudian terdakwa duduk diteras rumah


ep

orang tua terdakwa di pinggir jalan yang tidak jauh dari lokasi lalu terdakwa
ah

menaruh pisau tersebut diteras rumah orang tua terdakwa. Kemudian terdakwa
R

dievakuasi oleh warga dengan menggunakan ambulan desa ke rumah sakit


es

Mitra Husada Pringsewu untuk dilakukan tindak medis. Kemudian ke esokan


M

ng

on

Halaman 4 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hari nya terdakwa diberitahu oleh keluarga terdakwa bahwa Korban BRANHAR

si
Bin BASMAN telah meninggal dunia.
Bahwa akibat perbuatan Terdakwa NURYADIN bin M. TAKIUDIN

ne
ng
(Alm), Korban BRANHAR Bin BASMAN meninggal Dunia sebagaimana Hasil
Visum Et Revertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah
Pesawaran Nomor : 800/ 406/IV.02.1/XII/2020, Tanggal 22 Desember 2020

do
gu pemeriksaaan mayat A.n BRANHAR Bin BASMAN (Korban) yang ditanda
tangani oleh dr. RICO PIAWAN, dokter umum pada Rumah Sakit Umum

In
A
Daerah Pesawaran yang pada pokoknya pada hari Minggu tanggal 20
Desember 2020, Pada pukul 15.15 Wib, telah melakukan pemeriksaan
ah

lik
terhadap Jenazah An. BRANHAR Bin BASMAN (korban) yang hasil
pemeriksaannya adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan Luar :
am

ub
1. Korban datang ke-UGD RSUD dalam keadaan meninggal dunia.
2. Menurut keluarga korban dianiaya oleh seseorang yang dikenal dengan
ep
menggunakan senjata tajam.
k

3. Pada korban ditemukan:


ah

a. Pada leher kiri bawah, Dua centimeter dari garis tengah, Lima centimeter
R

si
dari dagu terdapat luka terbuka, tepi rata, dasar organ, bila dirapatkan
berbentuk garis sepanjang delapan centimeter.

ne
ng

b. Pada dada kiri tiga centimeter dari garis tengah tubuh, dua belas
centimeter dari tulang selangka kiri terdapat luka terbuka, tepi rata, dasar

do
gu

otot, bila dirapatkan ukuran garis sepanjang tiga centimeter.


c. Pada lengan kiri atas tiga centimeter dari garis lipatan ketiak, sembilan
centimeter dari pundak kiri, terdapat luka terbuka, tepi rata, dasar otot,
In
A

bila dirapatkan ukuran garis sepanjang lima centimeter.


d. Pada sela jari tengah dan jari manis tangan kiri terdapat luka terbuka,
ah

lik

tepi rata, dasar tulang, bila dirapatkan ukuran garis sepanjang empat
centimeter.
m

ub

e. Pada sela jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri terdapat luka terbuka, tepi
rata, dasar otot, bila dirapatkan ukuran garis sepanjang empat
ka

centimeter.
ep

f. Pada punggung kiri bawah tiga centimeter dari garis tulang belakang,
ah

dua puluh centimeter dari pundak terdapat sembilan luka terbuka, bila
R

dirapatkan ukuran garis dengan ukuran terbesar delapan dan terkecil


es

dua centimeter.
M

ng

on

Halaman 5 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
g. Pada lipatan ketiak kiri terdapat luka terbuka, tepi rata, dasar organ, bila

si
dirapatkan ukuran garis sepanjang delapan centimeter dan sepuluh
centimeter.

ne
ng
KESIMPULAN:
Pada pemeriksaan korban laki-laki berusia lima puluh enam tahun ini
ditemukan luka terbuka pada leher, dada, punggung, dan tangan kiri. Sebab

do
gu pasti kematian korban tidak dapat ditentukan karena tidak dilakukan Autopsi.
Demikian surat Visum Et Revertum ini dibuat dengan sebenarnya dengan

In
A
menggunakan keilmuan yang sebaik-baiknya. Mengingat Sumpah sesuai
dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
ah

lik
Perbuatan terdakwa sebagaimana tersebut di atas diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 338 KUHPidana
ATAU
am

ub
KEDUA:
Bahwa Terdakwa NURYADIN Bin M. TAKIUDIN (Alm), pada hari
ep
Minggu tanggal 20 Desember 2020 sekira jam 14.30 Wib, Di Kebun Bambu
k

Desa Kota Jawa Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran atau pada
ah

suatu tempat lain pada Bulan Desember tahun 2020 atau masih masuk dalam
R

si
Tahun 2020 atau pada suatu tempat lain yang masih dalam Daerah Hukum
Pengadilan Negeri Gedong Tataan yang berwenang dalam perkara ini, Telah,

ne
ng

melakukan Penganiayaan mengakibatkan mati, perbuatan tersebut


dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut:

do
gu

Berawal pada hari Minggu tanggal 20 Desember 2020 sekira jam 14.30
Wib, ketika terdakwa NURYADIN Bin M. TAKIUDIN (Alm) sedang melintas
hendak melihat ayam yang akan diadu dikebun di Desa Kota Jawa Kecamatan
In
A

Way Khilau Kabupaten Pesawaran. Di tengah perjalanan ke kebun bambu


terdakwa melihat 2 ( dua ) orang laki laki yaitu saksi NURIL HUDA dan saksi
ah

lik

MIRZA RIYANDA sedang berbincang-bincang. Saat itu terdakwa menyapa


saksi NURIL HUDA dan saksi MIRZA RIYANDA dan mengajak masuk kedalam
m

ub

lokasi adu ayam. Namun saat itu terdakwa bergabung dan ikut untuk
berbincang-bincang bersama saksi NURIL HUDA dan saksi MIRZA RIYANDA.
ka

Tidak lama kemudian, Saat terdakwa, saksi NURIL HUDA dan saksi MIRZA
ep

RIYANDA sedang berbincang-bincang datanglah BRANHAR Bin BASMAN


ah

(Korban) yang melintas di jalan tempat terdakwa dan saksi NURIL HUDA serta
R

saksi MIRZA RIYANDA berbincang-bincang, saat itu korban BRANHAR Bin


es

BASMAN menyapa saksi NURIL HUDA dan saksi MIRZA RIYANDA kemudian
M

ng

mengajak kelokasi gelanggang ayam yang tidak jauh dari lokasi terdakwa dan
on

Halaman 6 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
saksi NURIL HUDA serta saksi MIRZA RIYANDA berbincang-bincang. Namun

si
pada saat itu korban BRANHAR Bin BASMAN menegur terdakwa dengan
mengatakan “ APA KAMU MELOTOT KESAYA “ kemudian terdakwa jawab “

ne
ng
SAYA TIDAK MELOTOT”. Saat itu korban BRANHAR Bin BASMAN merasa
emosi kepada terdakwa, kemudian saksi NURIL HUDA dan saksi MIRZA
RIYANDA berusaha untuk menenangkan korban BRANHAR Bin BASMAN

do
gu dengan mengatakan “ UDAH BANG, MALU UDAH TUA “ namun saat itu
korban BRANHAR Bin BASMAN berusaha menyerang terdakwa dan

In
A
mengeluarkan golok yang dibawa oleh korban BRANHAR Bin BASMAN yang
berada di pinggang korban BRANHAR Bin BASMAN lalu korban BRANHAR
ah

lik
Bin BASMAN mengarahkan golok ke arah terdakwa, saat itu saksi NURIL
HUDA dan saksi MIRZA RIYANDA merasa ketakutan dan lari kearah jalan
raya. Setelah saksi NURIL HUDA dan saksi MIRZA RIYANDA pergi, golok
am

ub
tersebut dibacokkan oleh korban BRANHAR Bin BASMAN ke arah wajah
terdakwa hingga mengenai bagian kening wajah terdakwa kemudian kedua kali
ep
nya golok tersebut dibacokkan kearah wajah terdakwa kembali hingga
k

mengenai bagian pipi hingga kepala bagian kiri terdakwa. Setelah itu, ketika
ah

golok tersebut dibacokkan ke arah terdakwa lagi, kemudian golok tersebut


R

si
terdakwa tangkis dengan menggunakan tangan kiri terdakwa hingga mengenai
pergelangan tangan terdakwa dan jari kelingking terdakwa. Merasa terluka lalu

ne
ng

terdakwa menjadi emosi kemudian terdakwa melakukan perlawanan dan


berusaha menyerang korban BRANHAR Bin BASMAN dengan cara

do
gu

merangkul korban BRANHAR Bin BASMAN dan mendorong korban


BRANHAR Bin BASMAN kemudian korban BRANHAR Bin BASMAN dan
saat itu terdakwa menyabut 1 ( satu ) bilah senjata tajam jenis pisau garpu
In
A

yang berada dipinggang korban BRANHAR Bin BASMAN, lalu pisau tersebut
terdakwa tusukkan kearah bagian leher korban sebanyak 1 ( satu ) kali hingga
ah

lik

tertancap lalu terdakwa tusukan kembali ke arah ketiak sebelah kiri korban
sebanyak 1 ( satu ) kali dan terdakwa tusukan kembali ke bagian belakang
m

ub

punggung korban berulang kali hingga korban terjatuh tersungkur ketanah dan
mengeluarkan banyak darah dari bagian leher dan tubuh korban. Setelah itu
ka

terdakwa berjalan ke arah jalan raya dan meninggalkan korban BRANHAR Bin
ep

BASMAN sambil membawa 1 (satu) bilah senjata tajam yang terdakwa


ah

gunakan untuk menusuk korban. Kemudian terdakwa duduk diteras rumah


R

orang tua terdakwa di pinggir jalan yang tidak jauh dari lokasi lalu terdakwa
es

menaruh pisau tersebut diteras rumah orang tua terdakwa. Kemudian terdakwa
M

ng

dievakuasi oleh warga dengan menggunakan ambulan desa ke rumah sakit


on

Halaman 7 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mitra Husada Pringsewu untuk dilakukan tindak medis. Kemudian ke esokan

si
hari nya terdakwa diberitahu oleh keluarga terdakwa bahwa Korban BRANHAR
Bin BASMAN telah meninggal dunia.

ne
ng
Bahwa akibat perbuatan Terdakwa NURYADIN bin M. TAKIUDIN
(Alm), Korban BRANHAR Bin BASMAN meninggal Dunia sebagaimana Hasil
Visum Et Revertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah

do
gu Pesawaran Nomor : 800/ 406/IV.02.1/XII/2020, Tanggal 22 Desember 2020
pemeriksaaan mayat A.n BRANHAR Bin BASMAN (Korban) yang ditanda

In
A
tangani oleh dr. RICO PIAWAN, dokter umum pada Rumah Sakit Umum
Daerah Pesawaran yang pada pokoknya pada hari Minggu tanggal 20
ah

lik
Desember 2020, Pada pukul 15.15 Wib, telah melakukan pemeriksaan
terhadap Jenazah An. BRANHAR Bin BASMAN (korban) yang hasil
pemeriksaannya adalah sebagai berikut:
am

ub
Pemeriksaan Luar :
1. Korban datang ke-UGD RSUD dalam keadaan meninggal dunia.
ep
2. Menurut keluarga korban dianiaya oleh seseorang yang dikenal dengan
k

menggunakan senjata tajam.


ah

3. Pada korban ditemukan:


R

si
a. Pada leher kiri bawah, Dua centimeter dari garis tengah, Lima
centimeter dari dagu terdapat luka terbuka, tepi rata, dasar organ, bila

ne
ng

dirapatkan berbentuk garis sepanjang delapan centimeter.


b. Pada dada kiri tiga centimeter dari garis tengah tubuh, dua belas

do
gu

centimeter dari tulang selangka kiri terdapat luka terbuka, tepi rata,
dasar otot, bila dirapatkan ukuran garis sepanjang tiga centimeter.
c. Pada lengan kiri atas tiga centimeter dari garis lipatan ketiak, sembilan
In
A

centimeter dari pundak kiri, terdapat luka terbuka, tepi rata, dasar otot,
bila dirapatkan ukuran garis sepanjang lima centimeter.
ah

lik

d. Pada sela jari tengah dan jari manis tangan kiri terdapat luka terbuka,
tepi rata, dasar tulang, bila dirapatkan ukuran garis sepanjang empat
m

ub

centimeter.
e. Pada sela jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri terdapat luka terbuka,
ka

tepi rata, dasar otot, bila dirapatkan ukuran garis sepanjang empat
ep

centimeter.
ah

f. Pada punggung kiri bawah tiga centimeter dari garis tulang belakang,
R

dua puluh centimeter dari pundak terdapat sembilan luka terbuka, bila
es

dirapatkan ukuran garis dengan ukuran terbesar delapan dan terkecil


M

ng

dua centimeter.
on

Halaman 8 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
g. Pada lipatan ketiak kiri terdapat luka terbuka, tepi rata, dasar organ,

si
bila dirapatkan ukuran garis sepanjang delapan centimeter dan
sepuluh centimeter.

ne
ng
KESIMPULAN:
Pada pemeriksaan korban laki-laki berusia lima puluh enam tahun ini
ditemukan luka terbuka pada leher, dada, punggung, dan tangan kiri. Sebab

do
gu pasti kematian korban tidak dapat ditentukan karena tidak dilakukan Autopsi.
Demikian surat Visum Et Revertum ini dibuat dengan sebenarnya dengan

In
A
menggunakan keilmuan yang sebaik-baiknya. Mengingat Sumpah sesuai
dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
ah

lik
Perbuatan terdakwa sebagaimana tersebut di atas diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (3) KUHPidana;
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa dan
am

ub
Penasihat Hukum Terdakwa telah mengerti dan tidak mengajukan keberatan;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum
ep
telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:
k

1. Kusnadi Bin H. Ishak dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan


ah

sebagai berikut:
R

si
- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan membenarkan
keteranganya dalam BAP;

ne
ng

- Bahwa Saksi merupakan Kepala Desa Kota Jawa;


- Bahwa pada hari minggu tanggal 20 Desember 2020 sekitar pukul 14.30

do
gu

WIB, saat Saksi sedang berada dirumah yang terletak di Desa Kota
Jawa Kecamatan Way lima Kabupaten Pesawaran, Saksi mendengar
informasi dari warga bahwa telah terjadi keributan perkelahian di Dusun I
In
A

Desa Kota Jawa Kecamatan Way khilau Kabupaten Pesawaran,


kemudian Saksi langsung menuju ke lokasi tersebut;
ah

lik

- Bahwa sesampainya disana Saksi melihat Terdakwa sudah berada di


dalam mobil ambulans milik desa dengan keadaan terluka parah;
m

ub

- Bahwa saat itu Saksi mendengar dari warga bahwa Terdakwa berkelahi
dengan tetangganya yang bernama Sdr. Branhar (Korban);
ka

- Bahwa setelah Terdakwa dibawa ke rumah sakit, anak korban yang


ep

bernama Saksi Iwan meminta ambulans karena korban terluka parah


ah

juga, kemudian Saksi menyuruh Saksi Rustam Efendi untuk


R

menghubungi Klinik Berlian Husada untuk meminta ambulans;


es

- Bahwa kemudian Saksi bersama dengan warga lainnya mendatangi


M

ng

Korban yang tergeletak di kebun bambu, lalu setelah ambulans datang


on

Halaman 9 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Saksi mengevakuasinya korban ke dalam ambulans untuk dibawa ke

si
rumah sakit;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui peristiwa perkelahian antara Terdakwa

ne
ng
dengan Korban namun ketika sampai di TKP Saksi melihat sebuah golok
yang tergeletak di dekat Korban namun golok tersebut diamankan oleh
warga, dan Saksi tidak mengetahui siapakah warga yang mengamankan

do
gu golok tersebut karena kondisi sangat ramai;
- Bahwa akibat dari perkelahian tersebut Korban mengalami luka tusuk

In
A
pada bagian leher, luka tusuk pada bagian ketiak sebelah kiri serta
beberapa luka sayat dibagian punggungnya, dan akibat luka-luka
ah

lik
tersebut Korban meninggal dunia, sedangkan Terdakwa mengalami luka
sayat dibagian wajah hingga kepala dan luka dibagian tangan serta
kelingkingnya;
am

ub
- Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa tidak keberatan dan
membenarkannya;
ep
2. Rustam Efendi Bin Ahada dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan
k

sebagai berikut:
ah

- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan membenarkan


R

si
keteranganya dalam BAP;
- Bahwa pada hari minggu tanggal 20 Desember 2020 sekitar pukul 14.30

ne
ng

WIB, saat Saksi sedang berada dirumahnya yang terletak di Desa Kota
Jawa Kecamatan Way lima Kabupaten Pesawaran Saksi mendengar

do
gu

suara dari tetangga bahwa ada yang ribut, kemudian Saksi keluar rumah
mencari keributan tersebut;
- Bahwa kemudian Saksi melihat Terdakwa sedang duduk di teras rumah
In
A

orangtuanya dalam keadaan terluka parah;


- Bahwa Saksi mendengar dari warga bahwa Terdakwa berkelahi dengan
ah

lik

tetangganya yang bernama Sdr. Branhar (korban) setelah Terdakwa


dibawa ke rumah sakit, Anak Branhar yang bernama Saksi Iwan meminta
m

ub

ambulans karena Sdr. Branhar terluka parah juga;


- Bahwa kemudian Saksi Kusnadi menyuruh Saksi untuk menghubungi
ka

Klinik Berlian Husada untuk meminta ambulans setelah itu Saksi


ep

bersama dengan warga lainnya mendatangi Sdr. Branhar yang tergeletak


ah

dibelakang rumah disebuah kebun, lalu setelah ambulans datang Saksi


R

mengevakuasinya ke dalam ambulans untuk dibawa ke rumah sakit, di


es

Sdr. Branhar dinyatakan telah meninggal dunia;


M

ng

on

Halaman 10 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi tidak mengetahui peristiwa perkelahian antara Terdakwa

si
dengan Sdr. Branhar namun ketika sampai di TKP Saksi melihat sebuah
golok yang tergeletak di dekat Sdr. Branhar namun golok tersebut

ne
ng
diamankan oleh warga, dan Saksi tidak mengetahui siapakah warga
yang mengamankan golok tersebut karena kondisi sangat ramai;
- Bahwa akibat dari perkelahian tersebut Sdr. Branhar mengalami luka

do
gu tusuk pada bagian leher, luka tusuk pada bagian ketiak sebelah kiri serta
beberapa luka sayat dibagian punggungnya, sedangkan Terdakwa

In
A
mengalami luka sayat dibagian kening, pipi hingga kepala dan luka
dibagian tangan yang hampir putus serta kelingkingnya putus;
ah

lik
- Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa tidak keberatan dan
membenarkannya;
3. Iwan Nopriansyah Bin Branhar dibawah sumpah pada pokoknya
am

ub
menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan membenarkan
ep
keteranganya dalam BAP;
k

- Bahwa saksi adalah anak kandung dari Sdr. Branhar (korban);


ah

- Bahwa pada hari minggu tanggal 20 Desember 2020 sekitar pukul 14.30
R

si
WIB, saksi melihat Ayah saksi (korban) pulang dari jualan ikan setelah
meletakkan kerangjang ikannya, dengan tergesa-gesa pergi untuk

ne
ng

melihat sabung ayam;


- Bahwa tidak lama kemudian saksi mendengar suara teriakan dari Saksi

do
gu

Nuril Huda kemudian Saksi keluar rumah dan Saksi Nuril Huda
memberitahu bahwa Ayah Saksi (korban) berkelahi dengan Terdakwa di
kebun bambu;
In
A

- bahwa kemudian saksi pergi ke belakang rumah dan melihat Ayah Saksi
(Sdr. Branhar) sudah tergeletak berlumuran darah akibat luka bacok
ah

lik

serta golok ada di sampingnya, kemudian saksi mengejar Terdakwa yang


berjalan menuju ke rumah orang tuanya yang juga mengalami luka
m

ub

disekujur tubuhnya;
- bahwa saksi meminta tolong warga agar dicarikan ambulan untuk
ka

membawa ayah saksi (korban) ke Rumah Sakit, namun setiba di rumah


ep

sakit ternyata ayah saksi sudah dinyatakan meninggal dunia;


ah

- Bahwa golok tersebut merupakan milik Ayah Saksi (korban) yang biasa
R

dibawa saat menjual ikan karena sehari-hari ayah saksi bekerja sebagai
es

penjual ikan, setahu saksi golok tersebut di ambil Kepala Desa;


M

ng

- Bahwa Saksi tidak mengetahui sebab perkelahian tersebut;


on

Halaman 11 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi memperhatikan dimana saja letak luka-luka di tubuh Ayah

si
Saksi (Sdr. Branhar) karena tertutup jaket;
- Bahwa sehari-hari, ayah saksi (korban) memang bersifat temperamen

ne
ng
dan gampang marah serta emosional;
- Bahwa setelah kejadian tersebut, keluarga Terdakwa tidak pernah
menghubungi keluarga saksi, untuk minta maaf atau mengupayakan

do
gu perdamaian;
- Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa tidak keberatan dan

In
A
membenarkannya;
4. Mirza Riyanda Bin Ranusi dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan
ah

lik
sebagai berikut:
- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan membenarkan
keteranganya dalam BAP;
am

ub
- Bahwa pada hari minggu tanggal 20 Desember 2020 sekitar pukul 14.30
WIB, saat Saksi dan Saksi Nuril Huda hendak pergi ke lokasi adu ayam
ep
melewati kebun bambu, saksi bertemu dengan Terdakwa yang juga
k

hendak pergi melihat sabung ayam, tidak lama kemudian datang Sdr.
ah

Branhar (korban);
R

si
- Bahwa tiba-tiba korban menegur Terdakwa dan mengatakan ”KENAPA
KAMU MELOTOT-MELOTOT” , lalu dijawab oleh Terdakwa ”SAYA TIDAK

ne
ng

MELOTOT”, karena Saksi melihat korban sudah emosi, Saksi Nuril Huda
sempat mencoba melerainya dengan cara mengatakan ”UDAH BANG,

do
gu

KITA UDAH TUA, MALU”;


- Bahwa kemudian Saksi melihat korban mencabut golok dari sarungnya
yang dibawa menempel dipinggangnya dan mengarahkan goloknya
In
A

kearah Terdakwa, ketika melihat hal tersebut Saksi dan Saksi Nuril Huda
ketakutan lalu pergi ke arah jalan raya melewati gang belakang rumah
ah

lik

warga menuju kerumah korban untuk mengambil sepeda motor yang


Saksi parkirkan disitu dan memberitahu kepada anak korban bahwa
m

ub

ayah nya berkelahi dengan Terdakwa di kebun bambu;


- Bahwa ketika Saksi dan Saksi Nuril Huda pergi ke arah pulang, Saksi
ka

dan Saksi Nuril Huda melihat Terdakwa memegang sebilah pisau yang
ep

penuh darah dan tubuh serta kepala Terdakwa dalam keadaan sudah
ah

bersimbah darah dan tangannya lalu Saksi meminta tolong kepada


R

warga sekitar dan pulang;


es
M

ng

on

Halaman 12 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi tidak melihat perkelahian Terdakwa dan Sdr. Branhar

si
namun sebelum Saksi pergi meninggalkan keduanya, posisi keduanya
saling berhadapan dengan jarak kurang lebih 5 (lima) meter;

ne
ng
- Bahwa Saksi hanya melihat 1 (satu) senjata tajam yaitu golok yang
dibawa oleh Sdr. Branhar dan Saksi tidak mengetahui senjata tajam jenis
pisau garpu berukuran kurang lebih 20 cm (dua puluh centi meter),

do
gu namun setahu saksi, Terdakwa tidak membawa senjata tajam apapun
saat itu;

In
A
- Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa tidak keberatan dan
membenarkannya;
ah

lik
5. Amelia Binti Takiudin dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan membenarkan
am

ub
keteranganya dalam BAP;
- Bahwa saksi adalah adik kandung Terdakwa dan saksi bersedia dan
ep
tidak keberatan memberikan keterangan di bawah sumpah, Penuntut
k

Umum dan Penasehat Hukum tidak keberatan;


ah

- Bahwa pada hari minggu tanggal 20 Desember 2020 sekitar pukul 14.30
R

si
WIB, Saksi melihat Kakak Saksi yaitu Terdakwa duduk di teras rumah
dalam keadaan terluka parah di bagian kening, kepala, pipi, tangan dan

ne
ng

kelingking dengan bersimbah darah dan tangan kanan memegang


sebuah pisau merk garpu yang penuh lumuran darah;

do
gu

- Bahwa kemudian Saksi Rustian mengambil pisau tersebut dan


memberikannya kepada Saksi kemudian Saksi bersihkan dan saksi
letakkan di dapur;
In
A

- Bahwa kemudian Saksi mendengar dari warga bahwa Terdakwa


berkelahi dengan tetangganya yang bernama Sdr. Branhar (korban),
ah

lik

kemudian Saksi membantu Terdakwa untuk dibawa ke rumah sakit;


- Bahwa Saksi tidak melihat perkelahian Terdakwa dengan korban namun
m

ub

Saksi melihat Terdakwa mengalami banyak luka di bagian wajah dan


kepala serta tangan dan jari kelingkingnya dan banyak mengeluarkan
ka

darah, sedangkan korban yang Saksi ketahui berdasarkan keterangan


ep

dari warga mengalami luka di sekujur tubuhnya dan banyak


ah

mengeluarkan darah hingga Saksi mendapat informasi bahwa korban


R

meninggal dunia ketika dibawa ke RSUD Pesawaran;


es
M

ng

on

Halaman 13 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) bilah pisau jenis pisau merk garpu

si
dengan panjang + 20 cm adalah pisau yang Terdakwa pegang pada saat
duduk di depan rumah setelah berkelahi dengan korban;

ne
ng
- Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa tidak keberatan dan
membenarkannya;
6. Rustian Bin Takiudin dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai

do
gu berikut:
- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan membenarkan

In
A
keteranganya dalam BAP;
- Bahwa pada hari minggu tanggal 20 Desember 2020 sekitar pukul 14.30
ah

lik
WIB, Saksi mendapat informasi bahwa Kakak Saksi yaitu Terdakwa
berkelahi, kemudian Saksi pergi ke rumah orangtua Saksi dan melihat
Terdakwa duduk di teras rumah dalam keadaan terluka parah, kemudian
am

ub
Saksi mendengar dari warga bahwa Terdakwa berkelahi dengan
tetangganya yang bernama Sdr. Branhar (korban);
ep
- Bahwa Saksi tidak melihat perkelahian Terdakwa dengan Sdr. Branhar
k

namun Saksi melihat Terdakwa mengalami banyak luka di bagian muka


ah

dan kepala serta tangan dan jari kelingkingnya dan banyak


R

si
mengeluarkan darah, sedangkan korban yang Saksi ketahui berdasarkan
keterangan dari warga mengalami luka di sekujur tubuhnya dan banyak

ne
ng

mengeluarkan darah hingga Saksi mendapat informasi bahwa Sdr.


Branhar meninggal dunia ketika dibawa ke RSUD Pesawaran;

do
gu

- Bahwa pada saat Terdakwa berada di teras rumah, Terdakwa memegang


sebilah pisau yang berlumuran darah, kemudian Saksi memberikan
pisau tersebut kepada Saksi Amelia untuk dibersihkan;
In
A

- Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) bilah pisau jenis pisau merk garpu
dengan panjang + 20 cm adalah pisau yang Terdakwa pegang pada saat
ah

lik

duduk di depan rumah setelah berkelahi dengan Sdr. Branhar;


- Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa tidak keberatan dan
m

ub

membenarkannya;
7. Nuril Huda Bin Muhammad Soleh, dibawah sumpah pada pokoknya
ka

menerangkan sebagai berikut:


ep

- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan membenarkan


ah

keteranganya dalam BAP;


R

- Bahwa pada hari minggu tanggal 20 Desember 2020 sekitar pukul 14.30
es

WIB, saat Saksi dan Saksi Mirza Riyanda hendak pergi ke lokasi adu
M

ng

ayam melewati kebun bambu di belakang rumah warga di Desa Kota


on

Halaman 14 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jawa Kecamatan Way lima Kabupaten Pesawaran, saksi bertemu

si
dengan Terdakwa yang juga hendak pergi ke lokasi adu ayam;
- Bahwa kemudian datang Sdr. Branhar (korban) yang juga mau pergi ke

ne
ng
lokasi adu ayam, korban menegur Terdakwa dan mengatakan ”KENAPA
KAMU MELOTOT MELOTOT, lalu dijawab oleh Terdakwa ”SAYA TIDAK
MELOTOT”;

do
gu - Bahwa Saksi melihat korban emosi, Saksi mencoba melerainya dengan
cara mengatakan ”UDAH BANG, KITA UDAH TUA, MALU”, kemudian

In
A
Saksi melihat Sdr. Branhar mencabut golok dari sarungnya yang dibawa
menempel dipinggangnya dan mengarahkan goloknya ke arah
ah

lik
Terdakwa, ketika melihat hal tersebut Saksi dan Saksi Mirza Riyanda
ketakutan lalu pergi meninggalkan korban dengan Terdakwa;
- Bahwa saksi pergi ke arah jalan raya menuju rumah korban dan bertemu
am

ub
dengan anak korban, dan memberitahukan kalau ayahnya berkelahi
dengan Terdakwa di kebun bambu;
ep
- Bahwa ketika Saksi dan Saksi Mirza Riyanda pergi ke arah pulang, saksi
k

melihat Terdakwa sudah bersimbah darah dan banyak luka di bagian


ah

kepala dan tangan;


R

si
- Bahwa saksi melihat Terdakwa memegang sebilah pisau dalam keadaan
sudah berdarah lalu Saksi meminta tolong kepada warga sekitar dan

ne
ng

pulang;
- Bahwa Saksi tidak melihat perkelahian Terdakwa dan korban namun

do
gu

sebelum Saksi pergi meninggalkan keduanya, posisi keduanya saling


berhadapan dengan jarak kurang lebih 5 (lima) meter;
- Bahwa Saksi hanya melihat 1 (satu) senjata tajam yaitu golok yang
In
A

dibawa oleh korban dan Saksi tidak mengetahui senjata tajam jenis pisau
merk garpu berukuran kurang lebih 20 cm (dua puluh centimeter);
ah

lik

- Bahwa setahu saksi, Terdakwa tidak membawa senjata tajam apapun


saat itu;
m

ub

- Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa tidak keberatan dan


membenarkannya;
ka

Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan


ep

keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:


ah

- Bahwa Terdakwa pernah diperiksa oleh Penyidik dan membenarkan


R

keteranganya dalam BAP;


es

- Bahwa pada hari minggu tanggal 20 Desember 2020 sekitar pukul 14.30
M

ng

WIB, Terdakwa hendak pergi ke lokasi adu ayam, diperjalanan Terdakwa


on

Halaman 15 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bertemu dengan Saksi Nuril Huda dan temannya Saksi Mirza Riyanda di

si
kebun bambu, kira-kira jaraknya 50 (lima puluh meter) di belakang rumah
warga di Desa Kota Jawa Kecamatan Way lima Kabupaten Pesawaran;

ne
ng
- bahwa kemudian Terdakwa menghampiri dan mengobrol dengan Saksi
Nuril Huda dan Saksi Mirza Riyanda, lalu datang Sdr. Branhar (korban)
menyapa dan mengajak Saksi Nuril Huda ke lokasi adu ayam, namun

do
gu saat Saksi Nuril Huda mempersilahkan korban duluan, korban menegur
Terdakwa dan mengatakan ”KENAPA KAMU MELOTOT MELOTOT”, lalu

In
A
dijawab oleh Terdakwa ”SAYA TIDAK MELOTOT”;
- bahwa karena Saksi Nuril Huda melihat korban emosi, Saksi Nuril Huda
ah

lik
mencoba melerainya dengan cara mengatakan ”UDAH BANG, KITA
UDAH TUA, MALU”, kemudian Sdr. Branhar berusaha menyerang
Terdakwa dengan mencabut golok dari sarungnya yang dibawa
am

ub
menempel dipinggangnya dan mengarahkan goloknya kepada Terdakwa
dan ketika melihat hal tersebut Saksi Mirza Riyanda dan Saksi Nuril
ep
Huda lari;
k

- Bahwa setelah itu korban menyerang Terdakwa dengan menggunakan


ah

goloknya ke arah wajah Terdakwa hingga mengenai kening, kemudian


R

si
yang kedua kalinya golok tersebut diarahkan ke wajah kembali hingga
mengenai bagian pipi hingga kepala bagian kiri, setelah itu ketika golok

ne
ng

tersebut diarahkan kepada Terdawa, golok tersebut Terdakwa tangkis


dengan menggunakan tangan kiri hingga mengenai pergelangan tangan

do
gu

dan jari kelingking Terdakwa putus;


- Bahwa ketika Terdakwa mengetahui tangannya hampir putus dan jari
kelingkingnya putusa akibat sabetan golok tersebut Terdakwa berusaha
In
A

merangkul korban dan ternyata Terdakwa melihat ada pisau terselip di


pinggang korban, lalu Terdakwa mengambil pisau tersebut ke tubuh
ah

lik

korban hingga mengenai bagian leher sekali, ketiak sekali dan punggung
korban berkali-kali, hingga korban terjatuh tersungkur ke tanah;
m

ub

- Bahwa kemudian Terdakwa pergi meninggalkan korban dan duduk di


teras rumah orang tua Terdakwa dalam kondisi terluka parah dan
ka

meminta pertolongan warga masyarakat dan Terdakwa masih


ep

memegang pisau yang Terdakwa gunakan untuk menusuk korban, lalu


ah

pisau yang dipegang oleh Terdakwa di ambil oleh saksi Rustian (adik
R

Terdakwa) dan diserahkan kepada saksi Amelia (adik Terdakwa) untuk


es

dibersihkan;
M

ng

on

Halaman 16 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa kemudian Terdakwa di bawa ke rumah sakit dengan

si
menggunakan ambulan;
- Bahwa Terdakwa mendengar kabar, kalau korban meninggal dunia dan

ne
ng
Terdakwa sangat menyesali atas terjadinya perkelahian tersebut;
Menimbang, bahwa Terdakwa melalui Penasehat Hukumnya telah
mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge) sebagai berikut:

do
gu 1. Romli, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi mengenal Terdakwa dan Korban;

In
A
- Bahwa Terdakwa dan korban bertetangga;
- Bahwa korban merupakan pedagang ikan;
ah

lik
- Bahwa korban dalam keseharian merupakan seseorang yang emosional;
- Bahwa Terdakwa tidak pernah membuat onar dan keributan di kampung;
- Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa tidak keberatan dan
am

ub
membenarkannya;
2. Hayun, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
ep
- Bahwa Saksi mengenal Terdakwa dan Korban;
k

- Bahwa Terdakwa dan korban bertetangga;


ah

- Bahwa Korban sering membawa senjata tajam karena merupakan


R

si
seorang pedagang ikan;
- Bahwa Korban dalam keseharian merupakan seseorang yang emosional

ne
ng

dan sering membuat keributan di kampung;


- Bahwa Korban pernah bertengkar dan menusuk Adik Ipar Saksi sekitar 6

do
gu

(enam) tahun yang lalu;


- Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa tidak keberatan dan
membenarkannya;
In
A

3. Razuli, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:


- Bahwa Saksi mengenal Terdakwa dan Korban;
ah

lik

- Bahwa Terdakwa dan Korban bertetangga;


- Bahwa Korban sering membawa senjata tajam karena merupakan
m

ub

seorang pedagang ikan;


- Bahwa Korban dalam keseharian merupakan seseorang yang emosional
ka

dan sering membuat keributan di kampung;


ep

- Bahwa Korban pernah bertengkar dan menusuk Saksi pada tahun 1997;
ah

- Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa tidak keberatan dan


R

membenarkannya;
es

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan bukti surat sebagai


M

ng

berupa Hasil Visum Et Revertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum
on

Halaman 17 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Daerah Pesawaran Nomor : 800/ 406/IV.02.1/XII/2020, Tanggal 22 Desember

si
2020 pemeriksaaan mayat A.n BRANHAR Bin BASMAN (Korban) yang
ditanda tangani oleh dr. RICO PIAWAN, dokter umum pada Rumah Sakit

ne
ng
Umum Daerah Pesawaran yang pada pokoknya pada hari Minggu tanggal 20
Desember 2020, Pada pukul 15.15 Wib, telah melakukan pemeriksaan
terhadap Jenazah An. BRANHAR Bin BASMAN (korban) yang hasil

do
gu pemeriksaannya adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan Luar :

In
A
1. Korban datang ke-UGD RSUD dalam keadaan meninggal dunia.
2. Menurut keluarga korban dianiaya oleh seseorang yang dikenal dengan
ah

lik
menggunakan senjata tajam.
3. Pada korban ditemukan:
a. Pada leher kiri bawah, Dua centimeter dari garis tengah, Lima
am

ub
centimeter dari dagu terdapat luka terbuka, tepi rata, dasar organ,
bila dirapatkan berbentuk garis sepanjang delapan centimeter.
ep
b. Pada dada kiri tiga centimeter dari garis tengah tubuh, dua belas
k

centimeter dari tulang selangka kiri terdapat luka terbuka, tepi rata,
ah

dasar otot, bila dirapatkan ukuran garis sepanjang tiga centimeter.


R

si
c. Pada lengan kiri atas tiga centimeter dari garis lipatan ketiak,
sembilan centimeter dari pundak kiri, terdapat luka terbuka, tepi

ne
ng

rata, dasar otot, bila dirapatkan ukuran garis sepanjang lima


centimeter.

do
gu

d. Pada sela jari tengah dan jari manis tangan kiri terdapat luka
terbuka, tepi rata, dasar tulang, bila dirapatkan ukuran garis
sepanjang empat centimeter.
In
A

e. Pada sela jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri terdapat luka terbuka,
tepi rata, dasar otot, bila dirapatkan ukuran garis sepanjang empat
ah

lik

centimeter.
f. Pada punggung kiri bawah tiga centimeter dari garis tulang
m

ub

belakang, dua puluh centimeter dari pundak terdapat sembilan luka


terbuka, bila dirapatkan ukuran garis dengan ukuran terbesar
ka

delapan dan terkecil dua centimeter.


ep

g. Pada lipatan ketiak kiri terdapat luka terbuka, tepi rata, dasar organ,
ah

bila dirapatkan ukuran garis sepanjang delapan centimeter dan


R

sepuluh centimeter.
es

KESIMPULAN:
M

ng

on

Halaman 18 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pada pemeriksaan korban laki-laki berusia lima puluh enam tahun ini

si
ditemukan luka terbuka pada leher, dada, punggung, dan tangan kiri.
Sebab pasti kematian korban tidak dapat ditentukan karena tidak

ne
ng
dilakukan Autopsi.
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai
berikut:

do
gu 1. 1 (satu) buah sarung golok yang terbuat dari bahan kayu ukuran panjang 38
cm;

In
A
2. 1 (satu) potong jaket warna biru berlumur darah milik Sdr. Branhar;
3. 1 (satu) potong celana panjang warna hitam berlumur darah milik Sdr.
ah

lik
Branhar;
4. 1 (satu) bilah pisau jenis pisau garpu dengan panjang + 20 cm;
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang
am

ub
diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
- Bahwa pada hari minggu tanggal 20 Desember 2020 sekitar pukul 14.30
ep
WIB, Terdakwa hendak pergi ke lokasi adu ayam, diperjalanan Terdakwa
k

bertemu dengan Saksi Nuril Huda dan temannya Saksi Mirza Riyanda di
ah

dekat lokasi adu ayam, kira-kira jaraknya 50 (lima puluh meter) di area
R

si
kebun di belakang rumah warga di Desa Kota Jawa Kecamatan Way
lima Kabupaten Pesawaran, kemudian Terdakwa menghampiri dan

ne
ng

mengobrol dengan Saksi Nuril Huda dan Saksi Mirza Riyanda kemudian
datang korban menyapa dan mengajak Saksi Nuril Huda ke lokasi adu

do
gu

ayam, namun saat Saksi Nuril Huda mempersilahkan korban dulua;


- Bahwa korban kemudian menegur Terdakwa dan mengatakan ”KENAPA
KAMU MELOTOT MELOTOT”, lalu dijawab oleh Terdakwa ”SAYA TIDAK
In
A

MELOTOT”, karena Saksi Nuril Huda melihat korban emosi, Saksi Nuril
Huda mencoba melerainya dengan cara mengatakan ”UDAH BANG,
ah

lik

KITA UDAH TUA, MALU”;


- bahwa kemudian korban berusaha menyerang Terdakwa dengan
m

ub

mencabut golok dari sarungnya yang dibawa menempel dipinggangnya


dan mengarahkan goloknya kepada Terdakwa ketika melihat hal tersebut
ka

Saksi Mirza Riyanda dan Saksi Nuril Huda lari;


ep

- Bahwa setelah itu korban menyerang Terdakwa dengan menggunakan


ah

goloknya ke arah wajah Terdakwa hingga mengenai kening, kemudian


R

yang kedua kalinya golok tersebut diarahkan ke wajah kembali hingga


es

mengenai bagian pipi hingga kepala bagian kiri, setelah itu ketika golok
M

ng

tersebut diarahkan kepada Terdawa, golok tersebut Terdakwa tangkis


on

Halaman 19 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan menggunakan tangan kiri hingga mengenai pergelangan tangan

si
yang nyaris putus dan mengenai jari kelingking hingga putus;
- Bahwa ketika Terdakwa mengetahui pergelangan tangan yang nyaris

ne
ng
putus dan mengenai jari kelingkingnya putus akibat sabetan golok
korban, Terdakwa merangkul korban merangkul korban dan ternyata
Terdakwa melihat ada pisau terselip di pinggang korban, lalu Terdakwa

do
gu mengambil pisau tersebut ke tubuh korban hingga mengenai bagian
leher sekali, ketiak sekali dan punggung korban berkali-kali, hingga

In
A
korban terjatuh tersungkur ke tanah;
- Bahwa kemudian Terdakwa pergi meninggalkan korban dan duduk di
ah

lik
teras rumah orang tua Terdakwa dalam kondisi terluka parah dan
meminta pertolongan warga masyarakat dan Terdakwa masih
memegang pisau yang Terdakwa gunakan untuk menusuk korban
am

ub
- Bahwa akibat serangan dari korban, Terdakwa mengalami luka pada
bagian kening, kepala, pipi, pergelangan tangan yang nyaris putus dan
ep
jari kelingking putus sebagaimana foto-foto luka terdakwa yang terdapat
k

dalam berkas BAP Penyidik;


ah

- Bahwa akibat tusukan dari Terdakwa, korban mengalami luka-luka


R

si
sebagaimana Hasil Visum Et Revertum yang dikeluarkan oleh Rumah
Sakit Umum Daerah Pesawaran Nomor : 800/ 406/IV.02.1/XII/2020,

ne
ng

Tanggal 22 Desember 2020 pemeriksaaan mayat A.n BRANHAR Bin


BASMAN (Korban) yang ditanda tangani oleh dr. RICO PIAWAN,

do
gu

dokter umum pada Rumah Sakit Umum Daerah Pesawaran yang pada
pokoknya pada hari Minggu tanggal 20 Desember 2020, Pada pukul
15.15 Wib, telah melakukan pemeriksaan terhadap Jenazah An.
In
A

BRANHAR Bin BASMAN (korban) yang hasil pemeriksaannya adalah


sebagai berikut:
ah

lik

Pemeriksaan Luar :
a. Korban datang ke-UGD RSUD dalam keadaan meninggal dunia.
m

ub

b. Menurut keluarga korban dianiaya oleh seseorang yang dikenal


dengan menggunakan senjata tajam.
ka

c. Pada korban ditemukan:


ep

- Pada leher kiri bawah, Dua centimeter dari garis tengah, Lima
ah

centimeter dari dagu terdapat luka terbuka, tepi rata, dasar


R

organ, bila dirapatkan berbentuk garis sepanjang delapan


es

centimeter.
M

ng

on

Halaman 20 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Pada dada kiri tiga centimeter dari garis tengah tubuh, dua belas

si
centimeter dari tulang selangka kiri terdapat luka terbuka, tepi
rata, dasar otot, bila dirapatkan ukuran garis sepanjang tiga

ne
ng
centimeter.
- Pada lengan kiri atas tiga centimeter dari garis lipatan ketiak,
sembilan centimeter dari pundak kiri, terdapat luka terbuka, tepi

do
gu rata, dasar otot, bila dirapatkan ukuran garis sepanjang lima
centimeter.

In
A
- Pada sela jari tengah dan jari manis tangan kiri terdapat luka
terbuka, tepi rata, dasar tulang, bila dirapatkan ukuran garis
ah

lik
sepanjang empat centimeter.
- Pada sela jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri terdapat luka
terbuka, tepi rata, dasar otot, bila dirapatkan ukuran garis
am

ub
sepanjang empat centimeter.
- Pada punggung kiri bawah tiga centimeter dari garis tulang
ep
belakang, dua puluh centimeter dari pundak terdapat sembilan
k

luka terbuka, bila dirapatkan ukuran garis dengan ukuran


ah

terbesar delapan dan terkecil dua centimeter.


R

si
- Pada lipatan ketiak kiri terdapat luka terbuka, tepi rata, dasar
organ, bila dirapatkan ukuran garis sepanjang delapan

ne
ng

centimeter dan sepuluh centimeter.


KESIMPULAN:

do
gu

Pada pemeriksaan korban laki-laki berusia lima puluh enam tahun ini
ditemukan luka terbuka pada leher, dada, punggung, dan tangan kiri.
Sebab pasti kematian korban tidak dapat ditentukan karena tidak
In
A

dilakukan Autopsi.
- Bahwa berdasarkan keterangan dari anak korban sendiri dan dari
ah

lik

keterangan saksi a de charge saksi Romli, saksi Hayun dan saksi Razuli
menerangkan bahwa sifat dari korban yang memang emosional dan
m

ub

temperamen dan gampang marah;


- Bahwa sehari-hari korban bekerja sebagai penjual ikan dan membawa
ka

senjata tajam untuk membersihkan ikan yang dijualnya;


ep

- Bahwa golok yang digunakan oleh korban menyerang Terdakwa adalah


ah

golok milik korban, begitu juga dengan pisau yang digunakan oleh
R

Terdakwa menusuk tubuh korban adalah milik dari korban, yang mana
es

senjata tajam tersebut digunakan oleh Korban untuk membersihkan ikan


M

ng

yang dijualnya, dan baik saksi Nuril Huda maupun saksi Mirza tidak
on

Halaman 21 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melihat Terdakwa membawa senjata tajam pada saat Terdakwa datang

si
di kebun;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan

ne
ng
mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas,
Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan
kepadanya yang mana Terdakwa telah di dakwa oleh Penuntut Umum dengan

do
gu dakwaan alternatif yaitu:
Kesatu: melanggar Pasal 338 KUHPidana

In
A
Atau
Kedua: melanggar Pasal 351 ayat (3) KUHPidana
ah

lik
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan berbentuk alternatif, maka
Majelis Hakim dengan memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut diatas dapat
memilih langsung dakwaan alternatif mana yang akan dipertimbangkan, dalam
am

ub
perkara incasu, majelis hakim dengan memperhatikan fakta-fakta
dipersidangan memilih dakwaan alternatif kedua sebagaimana diatur dalam
ep
Pasal 351 ayat (3) KUHPidana, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
k

1. Unsur “Barang siapa”;


ah

2. Unsur “Melakukan penganiayaan”;


R

si
3. Unsur “Yang mengakibatkan matinya orang”;
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim

ne
ng

mempertimbangkan sebagai berikut:


Ad.1 Unsur “Barang siapa”;

do
gu

Menimbang, bahwa yang dimaksud Barang Siapa disini adalah setiap


individu, orang perorangan atau setiap orang sebagai subyek hukum yang
menyandang hak dan kewajiban dan dapat dimintai pertanggungjawabannya
In
A

atas perbuatannya dan atau akibat yang timbul dari perbuatannya menurut
hukum;
ah

lik

Menimbang, bahwa dimuka persidangan oleh Penuntut umum telah


dihadirkan seseorang yang setelah diperiksa identitasnya, dan ia mengaku
m

ub

bernama lengkap NURYADIN Bin M. TAKIUDIN yang identitasnya telah


dibenarkan dalam surat dakwaan maupun dalam surat tuntutan Penuntut
ka

Umum, oleh karenanya tidak terdapat sesuatu petunjuk bahwa akan terjadi
ep

kekeliruan orang (error in persona) sebagai subyek atau pelaku tindak pidana
ah

sebagaimana dalam surat dakwaan Penuntut Umum;


R

Menimbang, bahwa selama pemeriksaan di persidangan Majelis Hakim


es

menilai Terdakwa sehat jasmani dan rohani serta tidak pula ditemukan hal - hal
M

ng

on

Halaman 22 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang dapat menghapuskan sifat pertanggungjawaban atas perbuatan yang

si
dilakukan Terdakwa;
Menimbang, berdasarkan uraian tersebut diatas, dengan demikian unsur

ne
ng
“Barang siapa” telah terpenuhi;

Ad.2 Unsur “Melakukan penganiayaan”;

do
gu Menimbang, bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan tidak
menjelaskan secara baku mengenai pengertian penganiayaan, namun

In
A
berdasarkan yurisprudensi, arti dari Penganiayaan adalah perbuatan dengan
sengaja yang menimbulkan rasa tidak enak, rasa sakit atau luka;
ah

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap
dipersidangan, yaitu dari keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa maupun
keterangan saksi a de charge serta barang bukti dan bukti surat yang di
am

ub
hadirkan ke persidangan diketahui bahwa pada hari Minggu tanggal 20
Desember 2020 sekitar pukul 14.30 WIB, terdakwa hendak pergi melihat adu
ep
ayam di Desa Kota Jawa Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran, saat
k

melintasi kebun bambu, Terdakwa bertemu dengan saksi Nuril Huda dan saksi
ah

Mirza Riyanda, tidak lama kemudian datang Korban Branhar Bin Basman;
R

si
Menimbang, bahwa tiba-tiba korban marah kepada terdakwa dan
berkata kepada Terdakwa: “Apa kamu melotot ke saya?”, lalu Terdakwa

ne
ng

menjawab: “Saya tidak melotot”. Lalu korban menghampiri Terdakwa dan


mencabut golok miliknya. Melihat korban emosi dan mengarahkan goloknya ke

do
gu

Terdakwa, saksi Nuril Huda sempat menenangkan korban dengan mengatakan:


“sudahlah bang, udah tua, malu”, dan kemudian karena merasa takut melihat
Korban sudah emosi lalu saksi Nuril Huda dan saksi Mirza Riyanda pergi
In
A

meninggalkan Korban dan Terdakwa dan memberitahu kepada keluarga


Korban dan warga mengenai perkelahian tersebut;
ah

lik

Menimbang, bahwa seketika korban langsung mengarahkan golok


miliknya ke arah wajah Terdakwa hingga mengenai kening Terdakwa, lalu
m

ub

kembali melayangkan goloknya ke bagian pipi dan ke bagian kepala bagian kiri,
setelah itu ketika golok tersebut diarahkan korban kembali ke Terdakwa,
ka

Terdakwa kemudian menangkis hingga mengenai pergelangan tangan nyaris


ep

putus dan jari kelingking Terdakwa putus, kemudian Terdakwa memeluk korban
ah

dan Terdakwa mendapatkan 1 (satu) pisau dari pinggang korban, kemudian


R

pisau tersebut Terdakwa ambil dan Terdakwa arahkan kebagian tubuh korban
es

berkali-kali sehingga mengenakan leher korban, ketiak sebelah kiri korban,


M

ng

punggung korban hingga korban tersungkur ke tanah;


on

Halaman 23 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa kemudian Terdakwa pergi meninggalkan korban

si
yang sudah tergeletak di tanah menuju rumah orang tua Terdakwa dan duduk
diteras rumah orang tua terdakwa dalam keadaan berlumuran darah dan

ne
ng
tangan kanan masih memegang pisau, selanjutnya Terdakwa dan korban
mendapat pertolongan dari warga di bawa ke rumah sakit dengan bantuan
menggunakan ambulan;

do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan Hasil Visum Et Revertum yang
dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Pesawaran Nomor: 800/

In
A
406/IV.02.1/XII/2020, Tanggal 22 Desember 2020, telah dilakukan pemeriksaan
terhadap korban A.n BRANHAR Bin BASMAN yang ditanda tangani oleh dr.
ah

lik
Rico Piawan, dokter umum pada Rumah Sakit Umum Daerah Pesawaran yang
pada pokoknya pada hari Minggu tanggal 20 Desember 2020, Pada pukul
15.15 Wib, telah melakukan pemeriksaan terhadap Jenazah An. BRANHAR
am

ub
Bin BASMAN (korban) yang hasil pemeriksaannya adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan Luar :
ep
a. Korban datang ke-UGD RSUD dalam keadaan meninggal dunia.
k

b. Menurut keluarga korban dianiaya oleh seseorang yang dikenal dengan


ah

menggunakan senjata tajam.


R

si
c. Pada korban ditemukan:
- Pada leher kiri bawah, dua centimeter dari garis tengah, lima centimeter

ne
ng

dari dagu terdapat luka terbuka, tepi rata, dasar organ, bila dirapatkan
berbentuk garis sepanjang delapan centimeter.

do
gu

- Pada dada kiri tiga centimeter dari garis tengah tubuh, dua belas
centimeter dari tulang selangka kiri terdapat luka terbuka, tepi rata,
dasar otot, bila dirapatkan ukuran garis sepanjang tiga centimeter.
In
A

- Pada lengan kiri atas tiga centimeter dari garis lipatan ketiak, sembilan
centimeter dari pundak kiri, terdapat luka terbuka, tepi rata, dasar otot,
ah

lik

bila dirapatkan ukuran garis sepanjang lima centimeter.


- Pada sela jari tengah dan jari manis tangan kiri terdapat luka terbuka,
m

ub

tepi rata, dasar tulang, bila dirapatkan ukuran garis sepanjang empat
centimeter.
ka

- Pada sela jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri terdapat luka terbuka, tepi
ep

rata, dasar otot, bila dirapatkan ukuran garis sepanjang empat


ah

centimeter.
R

- Pada punggung kiri bawah tiga centimeter dari garis tulang belakang,
es

dua puluh centimeter dari pundak terdapat sembilan luka terbuka, bila
M

ng

on

Halaman 24 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dirapatkan ukuran garis dengan ukuran terbesar delapan dan terkecil

si
dua centimeter.
- Pada lipatan ketiak kiri terdapat luka terbuka, tepi rata, dasar organ, bila

ne
ng
dirapatkan ukuran garis sepanjang delapan centimeter dan sepuluh
centimeter.
KESIMPULAN:

do
gu Pada pemeriksaan korban laki-laki berusia lima puluh enam tahun ini
ditemukan luka terbuka pada leher, dada, punggung, dan tangan kiri. Sebab

In
A
pasti kematian korban tidak dapat ditentukan karena tidak dilakukan Autopsi.
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas,
ah

lik
diketahui bahwa luka-luka yang ada pada diri korban adalah disebabkan oleh
tusukan-tusukan yang dilakukan oleh Terdakwa berkali-kali kepada korban,
sehingga dengan demikian majelis hakim berkeyakinan bahwa unsur ini telah
am

ub
terpenuhi;
ep
Ad.3 Unsur “Yang mengakibatkan matinya orang”;
k

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap


ah

dipersidangan, yaitu dari keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa maupun


R

si
keterangan saksi a de charge serta barang bukti dan bukti surat yang di
hadirkan ke persidangan diketahui bahwa pada hari Minggu tanggal 20

ne
ng

Desember 2020 sekitar pukul 14.30 WIB di kebun bambu yang terletak di
belakang rumah warga di Desa Kota Jawa Kecamatan Way Khilau Kabupaten

do
gu

Pesawaran, telah terjadi perkelahian antara Terdakwa dengan korban


sebagaimana yang telah majelis hakim pertimbangkan dalam unsur kedua
tersebut diatas, yang mengakibatkan korban meninggal dunia sebagaimana
In
A

hasil Hasil Visum Et Revertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum
Daerah Pesawaran Nomor: 800/ 406/IV.02.1/XII/2020, Tanggal 22 Desember
ah

lik

2020, telah dilakukan pemeriksaan terhadap korban A.n BRANHAR Bin


BASMAN yang ditanda tangani oleh dr. Rico Piawan, dokter umum pada
m

ub

Rumah Sakit Umum Daerah Pesawaran yang pada pokoknya pada hari Minggu
tanggal 20 Desember 2020, Pada pukul 15.15 Wib, telah melakukan
ka

pemeriksaan terhadap Jenazah An. BRANHAR Bin BASMAN (korban) yang


ep

hasil pemeriksaannya adalah sebagai berikut:


ah

Pemeriksaan Luar :
R

a. Korban datang ke-UGD RSUD dalam keadaan meninggal dunia.


es

b. Menurut keluarga korban dianiaya oleh seseorang yang dikenal dengan


M

ng

menggunakan senjata tajam.


on

Halaman 25 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Pada korban ditemukan:

si
- Pada leher kiri bawah, dua centimeter dari garis tengah, lima centimeter
dari dagu terdapat luka terbuka, tepi rata, dasar organ, bila dirapatkan

ne
ng
berbentuk garis sepanjang delapan centimeter.
- Pada dada kiri tiga centimeter dari garis tengah tubuh, dua belas
centimeter dari tulang selangka kiri terdapat luka terbuka, tepi rata,

do
gu dasar otot, bila dirapatkan ukuran garis sepanjang tiga centimeter.
- Pada lengan kiri atas tiga centimeter dari garis lipatan ketiak, sembilan

In
A
centimeter dari pundak kiri, terdapat luka terbuka, tepi rata, dasar otot,
bila dirapatkan ukuran garis sepanjang lima centimeter.
ah

lik
- Pada sela jari tengah dan jari manis tangan kiri terdapat luka terbuka,
tepi rata, dasar tulang, bila dirapatkan ukuran garis sepanjang empat
centimeter.
am

ub
- Pada sela jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri terdapat luka terbuka, tepi
rata, dasar otot, bila dirapatkan ukuran garis sepanjang empat
ep
centimeter.
k

- Pada punggung kiri bawah tiga centimeter dari garis tulang belakang,
ah

dua puluh centimeter dari pundak terdapat sembilan luka terbuka, bila
R

si
dirapatkan ukuran garis dengan ukuran terbesar delapan dan terkecil
dua centimeter.

ne
ng

- Pada lipatan ketiak kiri terdapat luka terbuka, tepi rata, dasar organ, bila
dirapatkan ukuran garis sepanjang delapan centimeter dan sepuluh

do
gu

centimeter.
KESIMPULAN:
Pada pemeriksaan korban laki-laki berusia lima puluh enam tahun ini
In
A

ditemukan luka terbuka pada leher, dada, punggung, dan tangan kiri.
Sebab pasti kematian korban tidak dapat ditentukan karena tidak
ah

lik

dilakukan Autopsi.
Menimbang, bahwa meskipun dari hasil Visum et Repertum di sebutkan
m

ub

bahwa sebab pasti kematian korban tidak dapat ditentukan karena tidak
dilakukan Autopsi, namun berdasarkan Surat Keterangan Kematian No.
ka

800/517/11102/RSUDP/XII/2020 yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum


ep

Daerah Pesawaran menerangkan bahwa korban telah meninggal dunia di TKP


ah

karena saat tiba di rumah sakit sudah dalam keadaan meninggal dunia;
R

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas,


es

Majelis Hakim berkeyakinan bahwa unsur ini telah terpenuhi;


M

ng

on

Halaman 26 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 351 ayat (3)

si
KUHPidana telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti
secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana

ne
ng
didakwakan dalam dakwaan alternatif kedua;
Menimbang, bahwa mengenai tuntutan Penuntut Umum, yang
menuntut Terdakwa selama 12 (dua belas) tahun penjara dan dengan

do
gu membuktikan dakwaan pertama yaitu melanggar Pasal 338 KUHPidana,
setelah majelis hakim membaca tuntutan Penuntut Umum, ternyata dalam

In
A
uraian unsur-unsur nya Penuntut Umum tidak dapat membuktikan dengan jelas
dan terang mengenai unsur “dengan sengaja merampas nyawa orang lain”,
ah

lik
hanya hasil visum et repetum dari korban yang menjadi dasar dari Penuntut
Umum dalam membuktikan unsur “Dengan sengaja merampas nyawa orang
lain” tanpa menjelaskan mengenai kesengajaan dari Terdakwa merampas
am

ub
nyawa korban tersebut;
Menimbang, bahwa mengenai hal tersebut majelis hakim tidak
ep
sependapat dengan Penuntut Umum dan dengan memperhatikan dan
k

mempertimbangkan fakta-fakta hukum yang terungkap dalam persidangan,


ah

majelis hakim berpendapat bahwa Pasal yang tepat dalam perkara incasu
R

si
adalah dakwaan kedua sebagaimana yang telah majelis hakim pertimbangkan
dalam pertimbangan unsur tersebut diatas;

ne
ng

Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai pledoi dari Penasehat


Hukum Terdakwa yang menyatakan bahwa terdakwa tidak ada kesengajaan

do
gu

atau niat untuk menghilangkan nyawa korban, yang dilakukan oleh terdakwa
hanyalah suatu pembelaan paksa lampau batas (noodweer exces)
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2) KUHP, majelis hakim
In
A

mempertimbangkannya sebagai berikut:


Menimbang, bahwa Pasal 49 KUHP berbunyi sebagai berikut:
ah

lik

Ayat (1) : Barang siapa melakukan perbuatan, yang terpaksa dilakukannya


untuk mempertahankan dirinya atau diri orang lain, mempertahankan
m

ub

kehormatan atau harta benda sendiri atau kepunyaan orang lain, dari
pada serangan yang melawan hak dan mengancam dengan segera
ka

pada saat itu juga, tidak boleh dihukum.


ep

Ayat (2) : Melampaui batas pertahanan yang sangat perlu, jika perbuatan itu
ah

dengan sekonyong-konyong dilakukan karena perasaan tergoncang


R

dengan segera pada saat itu juga, tidak boleh dihukum.


es

Menimbang, bahwa menurut R. Soesilo dalam bukunya Kitab Undang-


M

ng

Undang Hukum Pidana serta Komentar-Komentar lengkap Pasal Demi


on

Halaman 27 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal (hal. 64-65), yang dimaksud dengan Pasal 49 ayat (1) adalah yang biasa

si
disebut dengan “Noodweer” yang artinya “pembelaan darurat”. Syarat-syarat
dari “Noodweer” ini adalah sebagai berikut:

ne
ng
1. Perbuatan yang dilakukan itu harus terpaksa untuk mempertahankan
(membela). Pembelaan itu harus amat perlu, terpaksa, dalam keadaan
darurat. Sebenarnya hampir tidak ada suatu pembelaan yang terpaksa,

do
gu kebanyakan pembelaan itu dapat dihindarkan dengan jalan melarikan diri
atau menyerah pada nasib yang dideritanya. Bukan itulah yang dimaksud.

In
A
Disini harus ada keseimbangan yang tertentu antara pembelaan yang
dilakukan dengan serangannya. Untuk membela kepentingan yang tidak
ah

lik
berarti misalnya orang tidak boleh membunuh atau melukai orang lain,
seperti pencuri buah mangga tidak dapat dibunuh begitu saja oleh pemilik
mangga tanpa mendapat hukuman. Bilamana orang masih dapat
am

ub
menghindarkan suatu serangan dengan jalan lain, seperti dengan
menangkis atau dengan merebut senjatanya, sehingga penyerang dapat
ep
dibuat tidak berdaya, maka pembelaan dengan kekerasan tidak boleh
k

dipandang sebagai terpaksa, sebaliknya tidak mungkin orang disuruh


ah

menerima saja terhadap serangan-serangan yang dilakukan kepadanya


R

si
misalnya melarikan diri sebagai pengecut. Tetapi disini yang diminta adalah
bahwa serangan dan pembelaan yang diadakan itu harus seimbang dan

ne
ng

dalam hal ini hakimlah yang harus menguji dan memutuskannya.


2. Pembelaan itu harus dilakukan hanya terhadap kepentingan-kepentingan

do
gu

yang disebut dalam pasal itu yaitu badan, kehormatan dan barang diri
sendiri atau orang lain.
3. Harus ada serangan yang melawan hak dan mengancam dengan
In
A

sekonyong-konyong atau pada ketika itu juga.


Melawan hak artinya penyerang melakukan serangan itu melawan hak
ah

lik

orang lain atau tidak mempunyai hak untuk itu.


Sekonyong-konyong atau pada ketika itu juga, maksudnya serangan itu
m

ub

masih panas mengancam.


Menimbang, bahwa selanjutnya menurut R. Soesilo yang dimaksud
ka

dengan Pasal 49 ayat (2) adalah yang biasa di sebut dengan “Noodweer exces”
ep

yang artinya “pembelaan darurat yang melampaui batas”. Seperti halnya


ah

dengan “pembelaan darurat”, disinipun harus ada serangan yang sekonyong-


R

konyong dilakukan atau mengancam pada ketika itu juga. Disini batas-batas
es

keperluan pembelaan itu dilampaui asal saja disebabkan karena perasaan


M

ng

tergoncang hebat yang timbul lantaran serangan itu. Perasaan tergoncang


on

Halaman 28 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hebat itu misalnya jengkel atau marah sekali yang biasa dikatakan “mata

si
gelap”. Sebagai contoh kasus yang diberikan oleh R. Soesilo terkait dengan
noodweer exces ini adalah seorang polisi yang melihat isterinya diperkosa oleh

ne
ng
orang, lalu polisi tersebut menembakkan beberapa kali kepada orang tersebut,
boleh dikatakan polisi tersebut telah melampaui batas-batas pembelaan
darurat, karena biasanya dengan tidak perlu menembak beberapa kali orang itu

do
gu pasti menghentikan perbuatannya dan melarikan diri. Apabila dapat dinyatakan
pada hakim, bahwa bolehnya melampaui batas-batas disebabkan karena

In
A
amarah yang amat sangat, maka polisi itu tidak dapat dihukum karena
perbuatannya.
ah

lik
Menimbang, bahwa jika merujuk pada kronologis kejadian perkara
incasu sebagaimana yang terungkap dalam persidangan dan dikaitkan dengan
penjelasan yang dikemukakan oleh R. Soesilo tersebut diatas sehubungan
am

ub
dengan Pasal 49 KUHP, bahwa saat Terdakwa hendak menuju lokasi sabung
ayam, Terdakwa bertemu dengan saksi Nuril Huda dan saksi Mirza Riyanda di
ep
kebun bambu, tidak lama kemudian korban datang menghampiri. Kemudian
k

korban bertanya kepada Terdakwa, mengapa melotot kepadanya, lalu dijawab


ah

oleh Terdakwa bahwa dia tidak melotot. Melihat korban mulai emosi, saksi Nuril
R

si
Huda sempat menenangkan korban dengan mengatakan: “sudahlah bang,
udah tua, malu”, namun karena emosi, korban kemudian mengeluarkan golok

ne
ng

nya dan menuju ke arah Terdakwa, karena merasa takut, lalu saksi Nuril Huda
dan saksi Mirza Riyanda pergi meninggalkan korban dan Terdakwa menuju

do
gu

rumah korban dan memberitahukan anak korban yaitu saksi Iwan bahwa
ayahnya berkelahi dengan Terdakwa di kebun bambu. Kemudian korban
menyerang Terdakwa dengan menggunakan goloknya ke arah wajah Terdakwa
In
A

hingga mengenai kening, kemudian yang kedua kalinya golok tersebut


diarahkan ke wajah Terdakwa kembali hingga mengenai bagian pipi hingga
ah

lik

kepala bagian kiri, setelah itu ketika golok tersebut diarahkan kembali kepada
Terdakwa, golok tersebut Terdakwa tangkis dengan menggunakan tangan kiri
m

ub

hingga mengenai pergelangan tangan yang nyaris putus dan mengenai jari
kelingking hingga putus sebagaimana foto-foto yang terdapat dalam lampiran
ka

BAP Penyidik;
ep

Menimbang, bahwa ketika Terdakwa mengetahui pergelangan tangan


ah

yang nyaris putus dan mengenai jari kelingkingnya putus akibat sabetan golok
R

korban, Terdakwa kemudian memeluk korban dan ternyata Terdakwa melihat


es

ada pisau terselip di pinggang korban, lalu Terdakwa mengambil pisau tersebut
M

ng

menusukkannya berkali-kali ke tubuh korban hingga mengenai bagian leher


on

Halaman 29 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sekali, ketiak sekali dan punggung korban berkali-kali, hingga korban terjatuh

si
tersungkur ke tanah, selanjutnya Terdakwa pergi meninggal korban menuju
rumah orang tua Terdakwa dan duduk di teras rumah orang tua Terdakwa

ne
ng
dalam keadaan bersimbah darah, dan tangan kanan masih memegang pisau
yang berlumuran darah yang di gunakan Terdakwa menusuk korban;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan dari saksi Nuril Huda dan

do
gu saksi Mirza Riyanda diketahui bahwa mereka tidak melihat Terdakwa membawa
senjata tajam. Golok dan pisau tersebut keduanya adalah milik korban, karena

In
A
korban sehari-hari adalah seorang penjual ikan basah keliling dan biasanya
golok dan pisau tersebut digunakan oleh korban untuk membersihkan ikan, hal
ah

lik
mana juga dibenarkan oleh Saksi Iwan Nopriansyah yang menerangkan bahwa
korban adalah ayah kandung saksi dan sehari-hari bekerja sebagai penjual ikan
dan menggunakan golok dan pisau tersebut untuk membersihkan ikan dan
am

ub
pada hari kejadian tersebut, pulang dari jualan ikan, korban meletakkan
keranjang dagang ikannya dan dengan tergesa-gesa pergi melihat adu ayam;
ep
Menimbang, bahwa dari pertimbangan tersebut diatas, majelis hakim
k

berpendapat bahwa pembelaan yang dilakukan oleh terdakwa seimbang


ah

dengan serangan yang dilakukan oleh korban kepada Terdakwa dimana korban
R

si
yang dengan tiba-tiba tanpa diketahui oleh Terdakwa maupun saksi Nuril Huda
dan saksi Mirza Riyanda penyebab amarahnya yang akhirnya mengeluarkan

ne
ng

goloknya dan membacok Terdakwa berkali-kali sehingga melukai bagian


kepala, kening dan pipi serta pergelangan tangan sebelah kiri yang hampir

do
gu

putus dan kelingking yang sudah putus, kemudian secara tidak sengaja
Terdakwa menemukan pisau di pinggang Korban saat Terdakwa memeluk
korban dan kemudian melakukan perlawanan kepada korban dengan cara
In
A

membacok bagian punggung berkali-kali dan leher korban dan ketiak korban
hingga korban akhirnya tersungkur ke tanah.
ah

lik

Menimbang, bahwa majelis hakim berpendapat bahwa pembelaan yang


dilakukan oleh Terdakwa adalah terhadap kepentingan badan/tubuh Terdakwa
m

ub

sendiri yang telah diserang oleh Korban secara sekonyong-konyong dan


melawan hak, dimana pembelaan yang dilakukan oleh Terdakwa dilakukan
ka

karena korban yang terlebih dahulu menyerang terdakwa dengan membacok


ep

tubuh Terdakwa berkali-kali dengan menggunakan golok dan saat serangan


ah

dari korban masih terus panas mengancam Terdakwa, dan akibat dari
R

pembelaan darurat yang dilakukan oleh terdakwa mengakibatkan korban


es

meninggal dunia, sehingga dalam hal ini jelas serangan yang dilakukan oleh
M

ng

korban tersebut dilakukan secara melawan hukum.


on

Halaman 30 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa majelis hakim berpendapat bahwa pembelaan

si
Terdakwa yang melampaui batas tersebut dilakukan Terdakwa karena adanya
perasaan goncangan hebat dari Terdakwa yang dapat di katakan pada saat itu

ne
ng
Terdakwa mengalami “gelap mata” sehingga tidak bisa mengendalikan
emosinya dan amarahnya dan memikirkan akibat dari perlawanan atau
pembelaan dari diri Terdakwa sendiri serta rasa sakit dari luka-luka yang

do
gu mengenai tubuhnya akibat dari serangan korban kepada Terdakwa yang
mengakibatkan Terdakwa menusukkan pisau berkali-kali ke tubuh korban yang

In
A
mengenai bagian leher, ketiak dan punggung korban sehingga korban terjatuh
ke tanah dan kemudian meninggal dunia;
ah

lik
Menimbang, bahwa pendapat dan keyakinan Majelis Hakim haruslah
didasarkan pada pertimbangan bahwa dalam menerapkan suatu ketentuan
pidana haruslah ditinjau dari berbagai aspek dan ataupun situasi kondisi yang
am

ub
mengakibatkan terjadinya tindak pidana tersebut. Oleh karena itu, motivasi,
niat, dan alasan Terdakwa melakukan perbuatannya perlu digali dan ditelusuri
ep
lebih jauh oleh Majelis Hakim, sehingga pemeriksaan perkara ini dapat
k

mengungkapkan latar belakang dan motivasi dari Terdakwa melakukan


ah

perbuatannya tersebut demi tegaknya hukum, kebenaran dan keadilan;


R

si
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelis
hakim sependapat dengan pledoi dari Penasehat Hukum terdakwa dan

ne
ng

berkeyakinan bahwa apa yang dilakukan oleh terdakwa adalah sebagai


pembelaan darurat yang melampaui batas (Noodweer exces) sebagaimana

do
gu

yang dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2) KUHP, yang dapat dijadikan sebagai
alasan pemaaf yang menghapus kesalahan terdakwa meskipun perbuatan
yang dilakukan oleh terdakwa bersifat melawan hukum dan merupakan
In
A

perbuatan pidana, akan tetapi Terdakwa tidak dapat dipidana. Secara harfiah,
alasan tidak dijatuhinya pidana terhadap orang yang melakukan pembelaan
ah

lik

terpaksa yang melampaui batas, oleh pembentuk undang-undang menganggap


adil jika pelaku yang menghadapi serangan yang demikian tidak dijatuhi pidana.
m

ub

Hal ini berdasarkan adegium “neccesitas facit licitum quod alias non est licitum”
yang artinya keadaan terpaksa memperbolehkan apa yang tadinya dilarang
ka

oleh hukum dan adegium “nom tam ira, quam cuasa irae excusat” yang artinya
ep

tindakan atas suatu serangan yang provokatif, dimaafkan;


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian dan pertimbangan diatas maka


R

menurut hukum terdakwa haruslah dinyatakan terbukti melakukan perbuatan


es
M

yang didakwakan kepadanya, akan tetapi oleh karena adanya alasan pemaaf
ng

on

Halaman 31 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang menghapus kesalahan Terdakwa, sehingga terdakwa harus dilepaskan

si
dari segala tuntutan hukum (ontslag van alle rechtsvervolging);
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dilepaskan dari segala

ne
ng
tuntutan hukum, maka haruslah dipulihkan hak-hak Terdakwa dalam
kemampuan, kedudukan, harkat serta martabatnya;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dilepaskan dari segala

do
gu tuntutan hukum dan Terdakwa berada dalam tahanan maka diperintahkan
untuk dibebaskan dari tahanan segera setelah putusan ini diucapkan;

In
A
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di
persidangan berupa 1 (satu) buah sarung golok yang terbuat dari bahan kayu
ah

lik
ukuran panjang 38 cm, 1 (satu) potong jaket warna biru berlumur darah, 1
(satu) potong celana panjang warna hitam berlumur darah, 1 (satu) bilah pisau
jenis pisau garpu dengan panjang + 20 cm, oleh karena semua barang bukti
am

ub
tersebut merupakan milik dari korban yang sudah meninggal dunia, dan senjata
tajam tersebut telah digunakan untuk melakukan penusukan, maka terhadap
ep
barang bukti tersebut agar dimusnahkan;
k

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dilepaskan dari segala


ah

tuntutan hukum maka biaya perkara dibebankan kepada negara;


R

si
Memperhatikan, Pasal 191 ayat (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun
1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain

ne
ng

yang bersangkutan;

do
gu

MENGADILI:
1. Menyatakan Terdakwa NURYADIN Bin M. TAKIUDIN tersebut diatas,
terbukti melakukan perbuatan sebagaimana dakwaan alternatif kedua, akan
In
A

tetapi perbuatan tersebut merupakan pembelaan darurat yang melampaui


batas (Noodweer exces), yang dapat dijadikan sebagai alasan pemaaf yang
ah

lik

menghapus kesalahan terdakwa;


2. Melepaskan Terdakwa oleh karena itu dari segala tuntutan hukum (onslag
m

ub

van recht vervolging);


3. Memerintahkan Terdakwa dibebaskan dari tahanan segera setelah putusan
ka

ini diucapkan;
ep

4. Memulihkan hak-hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, harkat serta


ah

martabatnya;
R

5. Menetapkan barang bukti berupa:


es

- 1 (satu) buah sarung golok yang terbuat dari bahan kayu ukuran panjang
M

ng

38 cm;
on

Halaman 32 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- 1 (satu) potong jaket warna biru berlumur darah milik Sdr. Branhar;

si
- 1 (satu) potong celana panjang warna hitam berlumur darah milik Sdr.
Branhar;

ne
ng
- 1 (satu) bilah pisau jenis pisau garpu dengan panjang + 20 cm;
Untuk dimusnahkan;
6. Membebankan biaya perkara kepada negara;

do
gu
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim

In
A
Pengadilan Negeri Gedong Tataan, pada hari Senin, tanggal 16 Agustus 2021,
oleh Zoya Haspita, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua, Dessy Retno Tanjungsari,
ah

lik
S.H. dan Vega Sarlita, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa, tanggal 24
Agustus 2021 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota
am

ub
tersebut, dibantu oleh Widya Rahayu, S.H. Panitera Pengganti pada
Pengadilan Negeri Gedong Tataan serta dihadiri oleh Alex Sander Mirza, S.H.
ep
Penuntut Umum dan Terdakwa didampingi Penasihat Hukumnya melalui
k

persidangan online.
ah

si
Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua,

ne
ng

Dessy Retno Tanjungsari, S.H. Zoya Haspita, S.H., M.H.

do
gu

Vega Sarlita, S.H.


In
A

Panitera Pengganti,
ah

lik
m

ub

Widya Rahayu, S.H.


ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 33 dari 33 Putusan Nomor 103/Pid.B/2021/PN Gdt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33

Anda mungkin juga menyukai