Anda di halaman 1dari 15

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN

a
Nomor 158 /Pid.B / 2021 / PN.Ngw

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Ngawi yang mengadili perkara pidana dengan acara
pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai

do
berikut dalam perkara atas nama terdakwa:
gu
1. Nama lengkap : Rohmanto Bin Sawal Subagio;
2. Tempat lahir : Ngawi;
3. Umur/ Tgl. Lahir : 41 tahun / 31 Maret 1980;

In
A
4. Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia;
5. Jenis Kelamin : Laki-Laki;
6. Tempat tinggal : Dusun Ngrancang Rt.03 Rw.09, Desa
ah

lik
Mantingan, Kecamatan Mantingan,
Kabupatan Ngawi;
am

7. Agama : Islam;

ub
8. Pekerjaan : Karyawan Swasta;
Terdakwa ditangkap dan ditahan dalam Rumah Tahanan Negara oleh:
1. Penyidik, sejak tanggal 25 Juli 2021 sampai dengan tanggal 13 Agustus 2021;
ep
k

2. Perpanjangan Penuntut Umum dari Penyidik, sejak tanggal 14 Agustus 2021


ah

sampai dengan tanggal 22 September 2021;


R

si
3. Penuntut Umum, sejak tanggal 21 September 2021 sampai dengan tanggal 10
Oktober 2021;

ne
ng

4. Majelis Hakim, sejak tanggal 29 September 2021 sampai dengan tanggal 28


Oktober 2021;

do
5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Ngawi, sejak tanggal 29 Oktober 2021
gu

sampai dengan tanggal 27 Desember 2021;


Terdakwa dalam persidangan menghadap sendiri dan tidak berkeinginan untuk
In
A

didampingi oleh Penasihat Hukum;


Pengadilan Negeri tersebut;
ah

lik

Setelah membaca:
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Ngawi Nomor 158/Pid.B/2021/PN.Ngw
tanggal 29 September 2021 tentang penunjukan Majelis Hakim;
m

ub

- Penetapan Majelis Hakim Nomor 158/Pid.B/2021/PN.Ngw tanggal 29


ka

September 2021 tentang penetapan hari sidang;


ep

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;


Setelah mendengar keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa serta
ah

memperhatikan bukti surat yang diperlihatkan di persidangan;


R

es

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut


M

Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:


ng

on
gu

Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 158/Pid.B/2021/PN.Ngw


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Menyatakan terdakwa Rohmanto Bin Sawal Subagio terbukti secara sah dan

a
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penganiayaan” sebagaimana

si
diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP, dalam dakwaan
tunggal Penuntut Umum;

ne
ng
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Sukardi alias Sendrot Bin Suratmin
berupa pidana penjara selama 2 (dua) tahun dikurangi selama terdakwa

do
gu berada dalam tahanan dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan;
3. Menetapkan barang bukti berupa:
- 2 (dua) buah pecahan gelas kaca, 1 (satu) buah sendok dirampas untuk

In
A
dimusnahkan;
4. Menetapkan agar terdakwa Rohmanto Bin Sawal Subagio dibebani biaya
ah

lik
perkara sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah);
Setelah mendengar permohonan terdakwa secara lisan yang pada pokoknya
am

memohon keringanan hukuman, bahwa terdakwa menyesal serta berjanji tidak

ub
mengulangi lagi perbuatannya;
Menimbang, atas permohonan terdakwa tersebut, Penuntut Umum
ep
k

menyatakan tetap pada surat tuntutannya dan terdakwa tetap pada permohonannya;
Menimbang, bahwa terdakwa diajukan ke muka persidangan oleh Penuntut
ah

R
Umum telah di dakwa berdasarkan Surat Dakwaan sebagai berikut:

si
Bahwa Terdakwa ROHMANTO Bin SAWAL SUBAGIO, pada hari Sabtu

ne
ng

tanggal 24 Juli 2021 sekira jam 14.30 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu
dalam Tahun 2021, bertempat di di warung milik Sdr. Acong masuk Dusun

do
Ngrancang Desa Mantingan Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi atau setidak-
gu

tidaknya di salah satu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Ngawi yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili, telah melakukan
In
A

penganiayaan terhadap orang yaitu saksi Huda Mahsun, perbuatan tersebut


dilakukan oleh Terdakwa dengan cara sebagai berikut :
ah

lik

Berawal ketika Terdakwa mendatangi warung milik Sdr. Acong dalam keadaan
mabuk minum - minuman keras dan menantang orang yang berada diwarung lalu
m

ub

Terdakwa memesan es dawet setelah pesanan es dawet jadi Terdakwa ikut


ka

bergabung ditempat saksi Huda Mahsun dan saksi Supriyanto lalu tiba-tiba Terdakwa
ep

menyiram es dawetnya ke wajah saksi Supriyanto sambil berkata kotor namun saksi
ah

Supriyanto tidak menanggapi lalu Terdakwa menyiram air es dawet ke wajah saksi
R

Huda Mahsun pada saat itu saksi Huda Mahsun diam saja, lalu Terdakwa menarik
es

saksi Huda Mahsun hingga Terdakwa dan saksi Huda Mahsun terjatuh kemudian
M

ng

Terdakwa mengambil gelas yang dalam keadaan pecah lalu mengayun ayunkan
on
gu

Halaman 2 dari 15 Putusan Nomor 158/Pid.B/2021/PN.Ngw


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
beberapa kali ke wajah saksi Huda Mahsun hingga mengenai muka dan pipi sebelah

a
kanan, melihat kejadian tersebut saksi Ega Adhitya Ramadika dan saksi Supriyanto

si
berusaha melerai. Atas kejadian tersebut saksi Huda Mahsun melapor ke Polsek
Mantingan;

ne
ng
Bahwa akibat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap saksi Huda
Mahsun mengalami luka, hal tersebut sebagaimana yang tertuang dalam Visum Et

do
gu
Repertum No : 370 / 34 / VII/ 2021 tanggal 26 Julii 2021 yang ditanda tangani oleh dr.
Fitri Yulianti dokter pada RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dengan hasil

In
A
pemeriksaan :
- Kepala : Pipi kanan luka robek ± 20 cm
ah

lik
- Anggota Gerak Bawah : luka lecet pada kaki kiri
Kesimpulan : Korban mengalami benturan dengan benda tajam yang sangat keras
am

ub
sehingga mengalami pipi kana luka robek ± 20 cm, luka lecet pada kaki sebelah kiri;
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
ep
351 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;
k

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum tersebut diatas,


ah

terdakwa menyatakan telah mengerti isi surat dakwaan tersebut dan menyatakan
R

si
tidak mengajukan keberatan / eksepsi;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya, Penuntut Umum telah

ne
ng

mengajukan saksi-saksi yang memberikan keterangan di muka persidangan di bawah


sumpah sebagai berikut, keterangan mana masing-masing pada pokoknya sebagai

do
gu

berikut:
1. Saksi Huda Maksun, dibawah sumpah yang menerangkan pada pokoknya
sebagai berikut:
In
A

- Bahwa saksi korban pernah diperiksa oleh penyidik Polres Ngawi, dan
keterangan pada penyidik tersebut sudah benar;
ah

lik

- Bahwa saksi korban mengerti diperhadapkan didepan persidangan, dimana


terkait masalah kekerasan yang dilakukan oleh terdakwa terhadap saksi
m

ub

korban;
- Bahwa kekerasan tersebut terjadi pada hari Sabtu tanggal 24 Juli 2021 sekira
ka

jam 14.30 WIB bertempat di warung milik Sdr. Acong masuk Dusun Ngrancang
ep

Desa Mantingan Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi dimana terdakwa


ah

menggunakan kekerasan dengan menggunakan gelas yang dalam keadaan


R

pecah Terdakwa mengayun ayunkan gelas pecah tersebut kearah wajah saksi
es
M

hingga mengena pada muka dan pipi sebelah kanan ;


ng

on

Halaman 3 dari 15 Putusan Nomor158/Pid.B/2021/PN.Ngw


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa mulanya sebelum kejadian saksi bersama temannya yaitu saksi

a
SUPRIYANTO membeli es diwarung Pak ACONG kemudian datang Terdakwa

si
yang dalam keadaan mabuk lalu memesan es dawet setelah dibuatkan es
dawet kemudian Terdakwa bergabung dan ngobrol dengan saksi

ne
ng
SUPRIYANTO kemudian pada saat sedang memegang gelas Terdakwa
menyiram-nyiramkan es dawet kewajah saksi SUPRIYANTO sambal berkata-

do
gu kata kotor tetapi oleh saksi SUPRIYANTO tidak ditanggapi kemudian Terdakwa
menyiram air es dawet kewajah saksi dan karena saksi mengetahui Terdakwa
dalam pengaruh minuman alkohol sehingga saksi juga tidak menanggapinya;

In
A
- Bahwa selanjutnya Terdakwa menarik saksi hingga Terdakwa dan saksi sama-
sama terjatuh kemudian Terdakwa mengambil gelas yang dalam keadaan
ah

lik
pecah lalu mengayun ayunkan beberapa kali ke wajah saksi hingga mengenai
muka dan pipi sebelah kanan hingga robek dan mengeluarkan darah;
am

ub
- Bahwa saksi Ega Adhitya Ramadika dan saksi Supriyanto berusaha melerai
antara terdakwa dengan korban;
ep
- Bahwa karena wajah saksi mengeluarkan banyak darah akibat luka yang
k

dialaminya kemudian saksi dibawa ke Puskesmas Mantingan untuk dilakukan


ah

R
pengobatan;

si
- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut saksi mengalami luka pada Pipi

ne
ng

kanan luka robek ± 20 cm, luka lecet pada kaki kiri;


- Bahwa sebelumnya antara saksi dengan Terdakwa tidak ada permasalahan

do
gu

dan saksi tidak mengetahui penyebab permasalahan sehingga Terdakwa


melukai saksi;
In
- Bahwa benar sampai dengan sekarang saksi masih memerlukan perawatan
A

secara berlanjut;
Terhadap keterangan saksi tersebut diatas, terdakwa menyatakan benar dan
ah

lik

tidak ada keberatan;


2. Saksi Supriyanto, dibawah sumpah yang menerangkan pada pokoknya sebagai
m

ub

berikut;
- Bahwa saksi pernah diperiksa oleh penyidik Polres Ngawi, dan keterangan
ka

ep

pada penyidik tersebut sudah benar;


- Bahwa saksi mengerti diperhadapkan didepan persidangan, dimana terkait
ah

masalah kekerasan yang dilakukan oleh terdakwa terhadap saksi korban;


R

- Bahwa kekerasan tersebut terjadi pada hari Sabtu tanggal 24 Juli 2021 sekira
es
M

jam 14.30 WIB bertempat di di warung milik Sdr. Acong masuk Dusun
ng

on
gu

Halaman 4 dari 15 Putusan Nomor 158/Pid.B/2021/PN.Ngw


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ngrancang Desa Mantingan Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi dengan

a
menggunakan gelas yang dalam keadaan pecah Terdakwa melukai wajah

si
saksi HUDA MAKSUN dengan cara mengayun ayunkan gelas yang dalam
keadaan pecah kearah wajah saksi HUDA MAKSUN hingga mengena pada

ne
ng
muka dan pipi sebelah kanan mengalami luka robek dan mengeluarkan
banyak darah;

do
-
gu Bahwa mulanya sebelum kejadian saksi bersama temannya yaitu saksi
SUPRIYANTO membeli es diwarung Pak ACONG kemudian datang Terdakwa

In
A
yang dalam keadaan mabuk lalu memesan es dawet setelah dibuatkan es
dawet kemudian Terdakwa bergabung dan ngobrol dengan saksi
ah

lik
SUPRIYANTO kemudian pada saat sedang memegang gelas Terdakwa
menyiram-nyiramkan es dawet kewajah saksi SUPRIYANTO sambal berkata-
kata kotor tetapi oleh saksi SUPRIYANTO tidak ditanggapi kemudian Terdakwa
am

ub
menyiram air es dawet kewajah saksi dan karena saksi mengetahui Terdakwa
dalam pengaruh minuman alkohol sehingga saksi juga tidak menanggapinya;
ep
- Bahwa selanjutnya Terdakwa menarik saksi HUDA MAKSUN hingga Terdakwa
k

dan saksi HUDA MAKSUN sama-sama terjatuh kemudian Terdakwa


ah

R
mengambil gelas yang dalam keadaan pecah lalu mengayun ayunkan

si
beberapa kali ke wajah saksi HUDA MAKSUN hingga mengenai muka dan pipi

ne
ng

sebelah kanan hingga robek dan mengeluarkan darah;


- Bahwa benar kemudian saksi dan saksi Ega Adhitya Ramadika berusaha

do
gu

untuk melerai antara terdakwa dengan korban;


- Bahwa karena wajah saksi HUDA MAKSUN mengeluarkan banyak darah
In
akibat luka yang dialaminya kemudian saksi HUDA MAKSUN dibawa ke
A

Puskesmas Mantingan untuk dilakukan pengobatan;


Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut saksi HUDA MAKSUN mengalami
ah

-
lik

luka pada Pipi kanan luka robek ± 20 cm, luka lecet pada kaki kiri;

- Bahwa sebelumnya antara saksi dengan Terdakwa tidak ada permasalahan


m

ub

dan saksi tidak mengetahui penyebab permasalahan sehingga Terdakwa


ka

melukai saksi;
ep

Terhadap keterangan saksi tersebut diatas, terdakwa menyatakan benar dan


ah

tidak ada keberatan;


R

Menimbang bahwa dipersidangan telah pula didengarkan keterangan


es

terdakwa Rohmanto Bin Sawal Subagio yang memberikan keterangan pada


M

ng

pokoknya sebagai berikut:


on

Halaman 5 dari 15 Putusan Nomor158/Pid.B/2021/PN.Ngw


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa terdakwa pernah diperiksa oleh penyidik Polres Ngawi, dan keterangan

a
pada penyidik tersebut sudah benar;

si
- Bahwa terdakwa mengerti diperhadapkan didepan persidangan, dimana terkait
masalah kekerasan yang terdakwa lakukan terhadap saksi korban Huda

ne
ng
maksun;
- Bahwa kekerasan tersebut terjadi pada hari Sabtu tanggal 24 Juli 2021

do
gu sekira jam 14.30 WIB bertempat di warung milik Sdr. Acong masuk Dusun
Ngrancang Desa Mantingan Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi dengan

In
menggunakan gelas yang dalam keadaan pecah Terdakwa melukai wajah
A
saksi HUDA MAKSUN dengan cara mengayun ayunkan gelas yang dalam
ah

keadaan pecah kearah wajah saksi HUDA MAKSUN hingga mengena pada

lik
muka dan pipi sebelah kanan mengalami luka robek dan mengeluarkan darah ;
- Bahwa mulanya Terdakwa yang dalam keadaan mabuk pengaruh minum-
am

ub
minuman keras datang ke warung milik Sdr. Acong kemudian Terdakwa
menantang orang-orang yang berada diwarung tersebut kemudian Terdakwa
ep
k

memesan untuk dibuatkan es dawet dan setelah pesanan es dawet jadi


ah

kemudian Terdakwa ikut bergabung ditempat saksi Huda Mahsun dan saksi
R

si
Supriyanto;
- Bahwa pada saat terjadi perdebatan timbul emosi Terdakwa kemudian

ne
ng

Terdakwa menyiram es dawet dari gelas yang dipegangnya kearah wajah


saksi Supriyanto sambil berkata kotor tetapi saksi Supriyanto tidak

do
gu

menanggapi sehingga makin timbul emosi Terdakwa kemudian Terdakwa


menyiram air es dawet dari gelas yang dipegangnya ke arah wajah saksi Huda
In
A

Mahsun pada saat itu saksi Huda Mahsun diam saja sehingga makin timbul
emosi Terdakwa lalu Terdakwa menarik saksi Huda Mahsun hingga Terdakwa
ah

lik

dan saksi Huda Mahsun terjatuh kemudian Terdakwa mengambil gelas yang
dalam keadaan pecah lalu diayun ayunkan beberapa kali ke arah wajah saksi
m

ub

Huda Mahsun hingga mengenai muka dan pipi sebelah kanan;


- Bahwa kemudian saksi Ega Adhitya Ramadika dan saksi Supriyanto
ka

ep

berusaha melerai dan setelah dipisah kemudian Terdakwa pulang kerumah


kemudian Terdakwa ditangkap oleh pihak Kepolisian;
ah

- Bahwa Terdakwa mengakui perbuatannya dan tidak akan mengulanginya


R

es

lagi dan didepan persidangan Terdakwa telah meminta maaf kepada saksi
M

Huda Mahsun;
ng

on
gu

Halaman 6 dari 15 Putusan Nomor 158/Pid.B/2021/PN.Ngw


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa di persidangan juga telah diperlihatkan oleh Penuntut

a
Umum bukti surat berupa:

si
- Hasil Visum Et Repertum Nomor 370/34/VII/2021 tanggal 26 Julii 2021 yang

ditanda tangani oleh dr. Fitri Yulianti dokter pada RSUD dr. Soehadi

ne
ng
Prijonegoro Sragen dengan hasil pemeriksaan pada bagian kepala yakni
bagian pipi kanan mengalami luka robek kurang lebih 20cm (dua puluh

do
gu sentimeter), pada bagian anggota gerak bawah mengalami luka lecet pada
kaki kiri dengan kesimpulan korban mengalami benturan dengan benda tajam

In
A
yang sangat keras sehingga mengalami pipi kanan luka robek 20cm (dua
puluh sentimeter) dan luka lecet pada kaki sebelah kiri ;
ah

lik
Menimbang, bahwa Penuntut Umum di persidangan juga telah mengajukan
dan memperlihatkan barang bukti berupa:
- 2 (dua) buah pecahan gelas kaca;
am

ub
- 1 (satu) buah sendok;
Menimbang, terhadap barang bukti tersebut telah di benarkan oleh saksi-saksi
ep
maupun terdakwa, dan barang bukti tersebut telah di sita secara sah oleh Pengadilan
k

untuk pembuktian dalam perkara ini;


ah

R
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan

si
terdakwa serta barang bukti sebagaimana telah diuraikan diatas maka diperoleh

ne
persesuaian fakta-fakta hukum sebagai berikut:
ng

- Bahwa terdakwa Rohmanto Bin Sawal Subagio telah melakukan kekerasan


terhadap saksi korban Huda Maksun dengan cara mengayunkan pecahan

do
gu

gelas kaca kearah tubuh saksi korban sebanyak beberapa kali yakni kearah
pipi bagian kanan korban hingga pada bagian yang terkena pecahan gelas
In
kaca tersebut mengalami luka robek dan mengeluarkan banyak darah;
A

- Bahwa kejadian kekerasan tersebut terjadi pada hari Sabtu tanggal 24 Juli
ah

2021 sekitar jam 14.30 WIB bertempat di warung milik lelaki Acong masuk
lik

Dusun Ngrancang, Desa Mantingan, Kecamatan Mantingan, Kabupaten


Ngawi;
m

ub

- Bahwa yang menjadi penyebab terdakwa melakukan kekerasan terhadap


ka

saksi korban Huda Mahsun karena terdakwa yang dibawah pengaruh alkohol
ep

merasa emosi melihat saksi korban diam saja ketika terdakwa menyiram
korban dengan es dawet dimana pada saat itu saksi korban tidak menanggapi
ah

perbuatan terdakwa sehingga terdakwa yang dalam keadaan mabuk merasa


es

emosi dan langsung menarik korban hingga terjatuh dan langsung


M

ng

mengayunkan pecahan gelas pecah kearah korban;


on

Halaman 7 dari 15 Putusan Nomor158/Pid.B/2021/PN.Ngw


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa awalnya mulanya saksi korban bersama temannya yaitu saksi

a
Supriyanto membeli es diwarung Pak Acong kemudian datang Terdakwa yang

si
dalam keadaan mabuk lalu memesan es dawet setelah dibuatkan es dawet
kemudian Terdakwa bergabung dan ngobrol dengan saksi Supriyanto

ne
ng
kemudian pada saat sedang memegang gelas terdakwa menyiram-nyiramkan
es dawet kewajah saksi Supriyanto sambal berkata-kata kotor tetapi oleh saksi

do
gu Supriyanto tidak ditanggapi kemudian Terdakwa menyiram air es dawet
kewajah saksi korban dan karena saksi korban mengetahui Terdakwa dalam
pengaruh minuman alkohol sehingga saksi korban juga tidak menanggapinya,

In
A
selanjutnya Terdakwa menarik saksi korban hingga Terdakwa dan saksi korban
sama-sama terjatuh kemudian Terdakwa mengambil gelas yang dalam
ah

lik
keadaan pecah lalu mengayun ayunkan beberapa kali ke wajah saksi korban
hingga mengenai muka dan pipi sebelah kanan hingga robek dan
am

ub
mengeluarkan darah kemudian saksi Ega Adhitya Ramadika dan saksi
Supriyanto berusaha melerai antara terdakwa dengan korban;
ep
- Bahwa karena wajah saksi korban mengeluarkan banyak darah akibat luka
k

yang dialaminya kemudian saksi korban dibawah ke Puskesmas Mantingan


ah

R
untuk dilakukan pengobatan;

si
- Bahwa sebelumnya antara terdakwa tidak mempunyai permasalahan dengan

ne
ng

saksi korban;
- Bahwa akibat kekerasan yang dilakukan oleh terdakwa, saksi korban Huda
Mahsun sempat mendapat perawatan di Puskesmas daerah Mantingan karena

do
gu

mengalami luka-luka yakni berupa luka bagian pipi kanan mengalami luka

robek kurang lebih 20cm (dua puluh sentimeter), pada bagian anggota gerak
In
A

bawah mengalami luka lecet pada kaki kiri sebagaimana hasil Visum Et
Repertum Nomor 370/34/VII/2021 tanggal 26 Julii 2021 yang ditanda tangani
ah

lik

oleh dr. Fitri Yulianti dokter pada RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
m

ub

apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas terdakwa dapat dinyatakan


telah melakukan tindak pidana yang di dakwakan kepadanya;
ka

Menimbang, bahwa terdakwa didakwa dengan dakwaan tunggal, maka Majelis


ep

Hakim akan langsung mempertimbangkan dakwaan Penuntut Umum sebagaimana


ah

diatur dalam dalam Pasal 351 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang
R

unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:


es

1 Unsur Barang siapa;


M

ng

2 Unsur Melakukan Penganiayaan;


on
gu

Halaman 8 dari 15 Putusan Nomor 158/Pid.B/2021/PN.Ngw


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

a
unsur-unsur tersebut berdasarkan fakta persidangan sebagaimana dibawah ini;

si
Ad.1. Barang Siapa
Menimbang bahwa untuk membuktikan unsur ini Majelis Hakim perlu

ne
ng
mengemukakan pengertian dan fakta-fakta hukum sebagai berikut:
Menimbang bahwa yang dimaksud dengan barang siapa adalah subjek hukum

do
yang dalam hal ini orang perorangan yang disangka (nanti di pertimbangkan setelah
gu
terbukti) perbuatannya atau tindak pidananya secara pidana;
Menimbang bahwa dari persidangan telah diperoleh fakta hukum bahwa pada

In
A
awal persidangan hingga akhir persidangan terdakwa mampu menjawab semua
pertanyaan Hakim dengan baik dan terdakwa menyatakan identitas lengkapnya dan
ah

lik
ternyata sama dengan yang tertera dalam surat dakwaan;
Menimbang bahwa dari fakta hukum tersebut diatas Majelis Hakim
am

menyimpulkan bahwa terdakwa Rohmanto Bin Sawal Subagio adalah sebagai

ub
subjek hukum yang mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya, dan dalam
perkara ini tidak terdapat kesalahan subjek;
ep
k

Menimbang bahwa berdasarkan kesimpulan diatas maka Majelis Hakim


berpendapat bahwa “barang siapa” telah terpenuhi;
ah

si
Ad.2. Melakukan Penganiayaan;

ne
ng

Menimbang, bahwa terhadap unsur penganiayaan maka pembentuk Undang-


Undang tidak ada memberikan definisi atau pengertian apakah yang dimaksudkan
dengan penganiayaan, akan tetapi menurut Putusan Hograad tanggal 25 Juni 1894

do
gu

yang dimaksudkan dengan penganiayaan adalah “kesengajaan untuk menimbulkan


perasaan sakit atau untuk menimbulkan suatu luka pada orang lain atau perasaan
In
A

tidak enak”;
Menimbang, bahwa dari definisi penganiayaan diatas mensyaratkan adanya
suatu kesengajaan sehingga Majelis Hakim akan meniliti, menelaah, menganalisa,
ah

lik

dan mempertimbangkan unsur “dengan sengaja” melalui dimensi-dimensi sebagai


berikut:
m

ub

Bahwa menurut Memorie van Toelichting (MvT) yang dimaksud “dengan


sengaja” atau “Opzet” itu adalah willens een wettens dalam artinya pembuat harus
ka

ep

menghendaki (willen) melakukan perbuatan tersebut dan juga harus mengerti


(wetten) akan akibat dari perbuatan itu. Kemudian, menurut Memorie van Antwood
ah

(MvA) menteri kehakiman Belanda Modderman dengan komisi pelapor mengatakan


R

opzet itu adalah tujuan (yang disadari) dari kehendak untuk melakukan suatu
es
M

kejahatan tertentu, selanjutnya menurut Prof. Van Bammelen berasumsi bahwa


ng

pendapat dari menteri kehakiman diatas pada akhirnya juga berkisar pada pengertian
on

Halaman 9 dari 15 Putusan Nomor158/Pid.B/2021/PN.Ngw


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“willens een wettens” atau pada pengertian menghendaki dan mengetahui, yang

a
dalam penggunaannya sehari-hari sering dikacaukan dengan pengertian opzettelijk;

si
Bahwa ditinjau dari corak dan bentuknya menurut Prof. Van Hammel maka
dikenal tiga bentuk dari opzet, yaitu:

ne
ng
- Kesengajaan sebagai maksud (oogmerk) berorientasi pada adanya perbuatan
yang dikendaki dan dimaksud oleh pembuat pada delik formil, sedangkan

do
gu pada delik materiil berorientasi pada akibat itu dikehendaki dan dimaksud oleh
sipembuat. Sedangkan menurut Prof. VOS mengartikan kesengajaan sebagai
maksud apabila si pembuat (dader) menghendaki akibat dari perbuatannya.

In
A
Andaikata si pembuat sudah mengetahui sebelumnya bahwa akibat dari
perbuatannya tidak akan terjadi, maka sudah tentu tidak akan melakukan
ah

lik
perbuatannya tersebut;
- Kesengajaan sebagai kepastian (opzet bij zeker-heids-bewustzijen). Pada
am

dasarnya kesengajaan ini ada apabila si pelaku dengan perbuatannya tidak

ub
bertujuan untuk mencapai akibat yang menjadi dasar dari delik, tetapi ia tahu
benar bahwa akibat itu pasti akan mengikuti perbuatan itu;
ep
k

- Kesengajaan sebagai kesadaran akan kemungkinan (opzet bij mogelijkheids-


bewustzij atau dolus eventualis). Pada dasarnya bentuk kesengajaan ini timbul
ah

R
apabila seseorang melakukan suatu perbuatan dan menimbulkan suatu akibat

si
tertentu. Dalam hal ini orang tersebut mempunyai opzet sebagai tujuan, tetapi

ne
ng

ia menyadari guna mencapai maksudnya itu kemungkinan menimbulkan akibat


lain yang juga dilarang dan diancam hukuman oleh Undang-Undang;
Menimbang, bahwa dimensi unsur “dengan sengaja”, baik menurut

do
gu

pandangan teoritis dan praktisi peradilan bahwa pengertian unsur dengan sengaja
mempunyai beberapa corak dan bentuk, akan tetapi, yang penting bahwa unsur
In
A

“dengan sengaja” tersebut perbuatan pelaku atau terdakwa harus memenuhi


adanya anasir pembuat, yakni terdakwa harus menghendaki (willen) melakukan
perbuatan tersebut dan juga harus mengerti (wetten) akan akibat dari perbuatan itu,
ah

lik

atau pula kesengajaan sebagai maksud (opzet oorgmerk) yang berorientasi pada
adanya perbuatan yang dikehendaki dan dimaksud pembuat, kesengajaan sebagai
m

ub

kepastian atau (opzet bij zeker-heids-bewustzijen) atau kesengajaaan sebagai


kesadaran akan kemungkinan (opzet bij mogelijkheids-bewustzij atau dolus
ka

ep

eventualis). Maka untuk itu, berikutnya akan diteliti dan dipertimbangkan apakah
memang benar terdakwa telah melakukan perbuatan yang dilakukan dengan sengaja
ah

terhadap sehingga dapat dijatuhkan pidana sesuai asas minimum pembuktian


R

sebagaimana ketentuan Pasal 183 KUHAP;


es
M

Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut diatas maka Majelis Hakim akan
ng

meneliti, mengkaji, mendeskrispsikan dan mempertimbangkan unsur


on
gu

Halaman 10 dari 15 Putusan Nomor 158/Pid.B/2021/PN.Ngw


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“penganiayaan” melalui fakta-fakta yuridis yang tersingkap di persidangan sebagai

a
berikut:

si
Menimbang, bahwa terdakwa Rohmanto Bin Sawal Subagio telah melakukan
kekerasan terhadap saksi korban Huda Maksun dengan cara mengayunkan pecahan

ne
ng
gelas kaca kearah tubuh saksi korban sebanyak beberapa kali yakni kearah pipi
bagian kanan korban hingga pada bagian yang terkena pecahan gelas kaca tersebut

do
mengalami luka robek dan mengeluarkan banyak darah dimana kejadian kekerasan
gu
tersebut terjadi pada hari Sabtu tanggal 24 Juli 2021 sekitar jam 14.30 WIB

bertempat di warung milik lelaki Acong masuk Dusun Ngrancang, Desa Mantingan,

In
A
Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi ;
Menimbang, bahwa yang menjadi penyebab terdakwa melakukan kekerasan
ah

lik
terhadap saksi korban Huda Mahsun karena terdakwa yang dibawah pengaruh
alkohol merasa emosi melihat saksi korban diam saja ketika terdakwa menyiram
am

ub
korban dengan es dawet dimana pada saat itu saksi korban tidak menanggapi
perbuatan terdakwa sehingga terdakwa yang dalam keadaan mabuk merasa emosi
dan langsung menarik korban hingga terjatuh dan langsung mengayunkan pecahan
ep
k

gelas pecah kearah korban;


ah

Menimbang, bahwa awalnya mulanya saksi korban bersama temannya yaitu


R

si
saksi Supriyanto membeli es diwarung Pak Acong kemudian datang Terdakwa yang
dalam keadaan mabuk lalu memesan es dawet setelah dibuatkan es dawet kemudian

ne
ng

Terdakwa bergabung dan ngobrol dengan saksi Supriyanto kemudian pada saat
sedang memegang gelas terdakwa menyiram-nyiramkan es dawet kewajah saksi

do
Supriyanto sambal berkata-kata kotor tetapi oleh saksi Supriyanto tidak ditanggapi
gu

kemudian Terdakwa menyiram air es dawet kewajah saksi korban dan karena saksi
korban mengetahui Terdakwa dalam pengaruh minuman alkohol sehingga saksi
In
A

korban juga tidak menanggapinya, selanjutnya Terdakwa menarik saksi korban

hingga Terdakwa dan saksi korban sama-sama terjatuh kemudian Terdakwa


ah

lik

mengambil gelas yang dalam keadaan pecah lalu mengayun ayunkan beberapa kali
ke wajah saksi korban hingga mengenai muka dan pipi sebelah kanan hingga robek
m

ub

dan mengeluarkan darah kemudian saksi Ega Adhitya Ramadika dan saksi
Supriyanto berusaha melerai antara terdakwa dengan korban;
ka

ep

Menimbang, bahwa karena wajah saksi korban mengeluarkan banyak darah

akibat luka yang dialaminya kemudian saksi korban dibawah ke Puskesmas


ah

Mantingan untuk dilakukan pengobatan ;


es

Menimbang, bahwa sebelumnya antara terdakwa tidak mempunyai


M

ng

permasalahan dengan saksi korban;


on

Halaman 11 dari 15 Putusan Nomor158/Pid.B/2021/PN.Ngw


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa akibat kekerasan yang dilakukan oleh terdakwa, saksi

a
korban Huda Mahsun sempat mendapat perawatan di Puskesmas daerah Mantingan

si
karena mengalami luka-luka yakni berupa luka bagian pipi kanan mengalami luka

robek kurang lebih 20cm (dua puluh sentimeter), pada bagian anggota gerak bawah

ne
ng
mengalami luka lecet pada kaki kiri sebagaimana hasil Visum Et Repertum Nomor
370/34/VII/2021 tanggal 26 Julii 2021 yang ditanda tangani oleh dr. Fitri

do
gu
Yulianti dokter pada RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen :
Menimbang, bahwa dari apa yang telah diuraikan sebagaimana tersebut

In
A
diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa perbuatan terdakwa termasuk kedalam
ruang lingkup willen een wetten atau merupakan perbuatan “menghendaki dan
ah

mengetahui” untuk melakukan perbuatannya dimana dalam melakukan perbuatannya

lik
terdakwa sebelumnya berada dibawah pengaruh alkohol telah marah dan emosi
kepada saksi korban karena saksi korban hanya diam saja pada saat terdakwa
am

ub
menyiram korban dengan dawet sehingga terdakwa langsung emosi dan langsung
menarik tangan saksi korban hingga terjatuh dan langsung mengayunkan pecahan
ep
gelas kaca kearah saksi korban yang mengakibatkan saksi korban luka-luka dan
k

mengeluarkan darah, maka dari rangkaian perbuatan tersebut diatas perbuatan


ah

terdakwa termasuk dalam corak kesengajaan sebagai maksud (opzet als oogmerk)
R

si
yaitu menghendaki dan mengetahui akan akibat dari perbuatan melakukan tindakan
tersebut;

ne
ng

Menimbang, Majelis Hakim bependapat bahwa seharusnya terdakwa lebih


bisa menahan emosinya walaupun saksi korban hanya diam pada saat disiram

do
gu

dengan dawet, dimana penyelesaian persoalan tidak selamanya dapat diselesaikan


secara kekerasan, namun hal demikian seharusnya diselesaikan secara
kekeluargaan, dimana dalam menyelesaikan permasalahan apapun tidak selalu
In
A

dapat diselesaikan dengan cara kekerasan, dan tetap perbuatan terdakwa yang
mengayunkan benda tajam kearah saksi korban tersebut tetap tidak dibolehkan dan
ah

lik

dibenarkan oleh Undang-Undang terlebih lagi terdakwa berada dalam pengaruh


minuman keras/alkohol;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka unsur


melakukan “penganiayaan” terbukti secara sah menurut hukum;
ka

Menimbang, bahwa karena seluruh unsur dari Pasal 351 ayat (1) Kitab
ep

Undang-Undang Hukum Pidana telah terpenuhi keseluruhan, maka terdakwa


ah

haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak
R

pidana sebagaimana di dakwakan dalam tunggal Penuntut Umum;


es

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-


M

ng

hal yang dapat menghapuskan pertanggung jawaban pidana, baik sebagai alasan
on
gu

Halaman 12 dari 15 Putusan Nomor 158/Pid.B/2021/PN.Ngw


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pembenar dan atau alasan pemaaf, maka terdakwa harus mempertanggungjawabkan

a
perbuatannya;

si
Menimbang, terhadap permohonan dari terdakwa yang pada pokoknya
memohon keringan hukuman bagi terdakwa yang telah mengakui dan menyesali

ne
ng
perbuatannya dan menyerahkan seluruhnya kepada Majelis Hakim dalam
menjatuhkan pidana, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana yang

do
dijatuhkan kepada diri terdakwa sudah akan memenuhi rasa keadilan, legal justice,
gu
sosial justice, dan moral justice;
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa mampu bertanggung jawab, maka

In
A
harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;
Menimbang, terhadap permohonan terdakwa yang pada pokoknya meyesali
ah

lik
perbuatannya dan memohon keringan hukuman, maka Majelis Hakim berpendapat
bahwa hal-hal tersebut akan menjadi hal-hal yang meringankan perbuatan terdakwa
am

dan pidana yang dijatuhkan kepada diri terdakwa sudah akan memenuhi rasa

ub
keadilan, legal justice, sosial justice, dan moral justice;
Menimbang, bahwa penjatuhan pidana tidak dimaksudkan sebagai
ep
k

pembalasan atas perbuatan terdakwa akan tetapi diarahkan kepada tujuan prevensi
umum maupun khusus, yakni mencegah agar masyarakat tidak melakukan tindak
ah

R
pidana serupa maupun agar terdakwa tidak lagi mengulangi perbuatannya, demikian

si
pula di dalamnya terkandung fungsi rehabilitasi terhadap diri terdakwa agar kedepan

ne
ng

menjadi manusia yang lebih bertanggung jawab dalam kehidupan rumah tangga
maupun hidup bermasyarakat, oleh karena itu pidana yang akan dijatuhkan telah
dipandang memenuhi keadilan moral, keadilan hukum serta keadilan social;

do
gu

Menimbang, bahwa sesuai dengan jiwa dari KUHAP untuk lebih mengangkat
hak-hak asasi manusia dengan memberikan perlindungan yang wajar dan bersifat
In
A

manusiawi terhadap terdakwa dalam proses pidana, sehingga dalam memberikan


penilaian berat ringannya pidana yang akan dijatuhkan, Majelis Hakim
mempertimbangkan pula motif dan tujuan dilakukannya tindak pidana, cara
ah

lik

melakukan tindakan pidana, sikap batin terdakwa, riwayat hidup terdakwa, pengaruh
pidana terhadap masa depan terdakwa, pandangan masyarakat terhadap tindak
m

ub

pidana yang dilakukan dan sedapat mungkin menghindari situasi di mana seorang
terdakwa yang seharusnya mendapat pidana yang berat ternyata hanya diberi pidana
ka

ep

yang ringan, dengan akibat ia akan terus mengulangi melakukan tindak pidana,
sebaliknya, seorang terdakwa yang seharusnya dipidana ringan ternyata dipidana
ah

berat sehingga mengakibatkan ia tidak menjadi lebih baik dan asas keadilan tidak
R

tercapai, dan oleh karena itu dalam perkara ini Majelis Hakim secara hati-hati dan se-
es
M

obyektif mungkin berusaha untuk menjatuhkan pidana yang tepat, efektif dan
ng

proporsional;
on

Halaman 13 dari 15 Putusan Nomor158/Pid.B/2021/PN.Ngw


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap terdakwa telah dikenakan

a
penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan

si
tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa ditahan dan penahanan terhadap

ne
ng
terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar terdakwa tetap
berada dalam tahanan;

do
gu Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan untuk
selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa barang bukti berupa 2 (dua) buah pecahan gelas kaca, 1

In
A
(satu) buah sendok tersebut oleh karena barang bukti tersebut adalah barang yang
digunakan untuk melakukan suatu kejahatan dan dikhawatirkan akan disalahgunakan
ah

lik
oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, maka selayaknya barang tersebut
dirampas untuk dirusak dan dimusnahkan;
am

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap diri terdakwa, maka

ub
perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan keadaan
yang meringankan terdakwa:
ep
k

Keadaan yang memberatkan :


- Perbuatan terdakwa telah mengakibatkan luka pada diri saksi korban;
ah

R
- Perbuatan terdakwa merasahkan masyarakat;

si
Keadaan yang meringankan :

ne
ng

- Terdakwa menyesali perbuatannya;


- Terdakwa berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya;
- Terdakwa bersikap sopan dalam persidangan;

do
gu

Menimbang bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah dan dihukum


maka terdakwa dibebankan membayar biaya perkara kepada Negara yang besarnya
In
A

ditentukan dalam amar putusan;


Memperhatikan Pasal 351 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana,
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP, serta peraturan lainnya yang
ah

lik

berkaitan dengan perkara ini;


m

ub

MENGADILI:
1. Menyatakan terdakwa Rohmanto Bin Sawal Subagio, terbukti secara sah
ka

ep

dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “penganiayaan”;


2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
ah

selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan;


R

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh


es
M

terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;


ng

4. Menetapkan terdakwa tetap ditahan;


on
gu

Halaman 14 dari 15 Putusan Nomor 158/Pid.B/2021/PN.Ngw


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. Menetapkan barang bukti:

a
- 2 (dua) buah pecahan gelas kaca;

si
- 1 (satu) buah sendok;
Dirampas untuk dirusak dan dimusnahkan;

ne
ng
6. Membebankan kepada terdakwa membayar biaya perkara sejumlah
Rp5.000,00 (lima ribu rupiah);

do
gu Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Ngawi pada Hari Rabu tanggal 10 Nopember 2021 oleh Raden
Roro Andy Nurvita, S.H.M.H., sebagai Hakim Ketua, Achmad Fachrurrozi, S.H., dan

In
A
Mukhlisin, S.H., masing-masing selaku Hakim anggota, Putusan tersebut diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim Ketua dengan
ah

lik
didampingi oleh Hakim anggota tersebut, dengan dibantu oleh Sutiawan, S.H.
Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Ngawi, dihadiri oleh Wignyo Yulianto, S.H.,
am

Penuntut umum pada Kejaksaan Negeri Ngawi dan terdakwa;

ub
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
ep
k

Ttd. Ttd.
ah

R
Achmad Fachrurrozi, S.H. Raden Roro Andy Nurvita, S.H. M.H.

si
ne
ng

Ttd.
Mukhlisin, S.H.

do
gu

Panitera Pengganti,
In
A

Ttd.
Sutiawan, S.H.
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 15 dari 15 Putusan Nomor158/Pid.B/2021/PN.Ngw


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Anda mungkin juga menyukai