Anda di halaman 1dari 46

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Koto Baru yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai

do
gu berikut dalam perkara Terdakwa:
1. Nama lengkap : Ari Rahmat panggilan Ari Mato;
2. Tempat lahir : Solok;

In
3. Umur/Tanggal lahir : 34 tahun/19 Mei 1987;
A
4. Jenis kelamin : Laki-laki;
5. Kebangsaan : ;
ah

6. Tempat tinggal : Jalan Gelanggang Betung, Kelurahan Nan Balimo,

lik
Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Provinsi
Sumatera Barat;
am

ub
7. Agama : Islam;
8. Pekerjaan : Pedagang;
Terdakwa ditangkap sejak tanggal 01 Maret 2021 sampai dengan
ep
tanggal 06 Maret 2021;
k

Terdakwa ditahan dalam rumah tahanan negara oleh:


ah

1. Penyidik sejak tanggal 6 Maret 2021 sampai dengan tanggal 25 Maret 2021;
R

si
2. Penyidik dengan perpanjangan dari Penuntut Umum sejak tanggal 26 Maret
2021 sampai dengan tanggal 4 Mei 2021;

ne
ng

3. Penyidik dengan perpanjangan pertama dari Ketua Pengadilan Negeri Koto


Baru sejak tanggal 5 Mei 2021 sampai dengan tanggal 3 Juni 2021;

do
gu

4. Penuntut Umum sejak tanggal 3 Juni 2021 sampai dengan tanggal 22 Juni
2021;
5. Majelis Hakim sejak tanggal 18 Juni 2021 sampai dengan tanggal 17 Juli
In
A

2021;
6. Majelis Hakim dengan perpanjangan dari Ketua Pengadilan Negeri Koto
ah

lik

Baru sejak tanggal 18 Juli 2021 sampai dengan tanggal 15 September


2021;
m

ub

7. Majelis Hakim dengan perpanjangan pertama dari Ketua Pengadilan Tinggi


Padang sejak tanggal 16 September 2021 sampai dengan tanggal 15
ka

Oktober 2021;
ep

8. Majelis Hakim Pengadilan Negeri dengan perpanjangan kedua dari Ketua


ah

Pengadilan Tinggi Padang sejak tanggal 16 Oktober 2021 sampai dengan


R

tanggal 14 November 2021;


es

Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukumnya, Linda Herawaty S.H.


M

ng

dan rekan-rekan, Advokat yang terdaftar di Pos Bantuan Hukum Advokat


on

Halaman 1 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Indonesia, yang berkantor di Jalan Raya Kaili, Kelurahan Tanah Garam,

R
Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, Provinsi Sumatera Barat berdasarkan

si
Penetapan Penunjukan Penasihat Hukum Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr

ne
ng
tanggal 24 Juni 2021;
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca:

do
gu - Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kotobaru Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN
Kbr tanggal 17 Juni 2021 tentang Penunjukan Majelis Hakim;

In
A
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr tanggal 17 Juni
2021 tentang Penetapan Hari Sidang Pertama;
ah

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

lik
Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, Ahli dan Terdakwa serta
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;
am

ub
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
Penuntut Umum yang pada pokoknya berbunyi sebagai berikut:
ep
1. Menyatakan Terdakwa Ari Rahmat panggilan Ari Mato terbukti bersalah
k

melakukan tindak pidana tanpa hak menggunakan narkotika golongan I


ah

jenis sabu-sabu untuk dikonsumsi sebagaimana diatur dan diancam pidana


R

si
dalam Pasal 127 Ayat (1) Huruf a Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dalam surat dakwaan ketiga kami;

ne
ng

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa berupa pidana penjara selama 9


(sembilan) bulan dikurangkan lamanya masa penangkapan dan masa

do
gu

penahanan yang telah dijalani Terdakwa;


3. Memerintahkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
4. Menyatakan agar Terdakwa menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi
In
A

sosial di RSJ HB Sanin Padang selama 6 (enam) bulan;


5. Menyatakan barang bukti berupa:
ah

lik

- 1 (satu) paket kecil narkotika jenis sabu-sabu yang dibungkus dengan


plastik klem warna bening;
m

ub

- 1 (satu) buah rangkaian alat hisap sabu-sabu;


- 1 (satu) buah kotak rokok Coffe Stik berwarna putih; dan
ka

- 1 (satu) helai celana jeans warna biru merek Oxygen;


ep

dirampas untuk dimusnahkan;


ah

- 1 (satu) unit sepeda motor merek Honda tipe Vario 125 cc berwarna
R

merah dengan tanda nomor kendaraan BA 5093 PA;


es

dikembalikan kepada Terdakwa;


M

ng

on

Halaman 2 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Menetapkan Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp3.000,00 (tiga

R
ribu Rupiah);

si
Setelah mendengar permohonan Terdakwa yang disampaikan secara

ne
ng
lisan atas tuntutan Penuntut Umum yang pada pokoknya memohon kepada
Majelis Hakim untuk memberikan hukuman yang lebih ringan dari tuntutan
Penuntut Umum karena Terdakwa mengaku bersalah, menyesali perbuatannya,

do
gu berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya, dan karena Terdakwa
merupakan tulang punggung keluarganya;

In
A
Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum yang disampaikan
secara lisan terhadap permohonan Terdakwa tersebut yang pada pokoknya
ah

menyatakan bahwa Penuntut Umum tetap pada tuntutannya semula;

lik
Setelah mendengar tanggapan Terdakwa atau Penasihat Hukumnya
yang disampaikan secara lisan atas tanggapan lisan Penuntut Umum tersebut
am

ub
yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa atau Penasihat Hukumnya
tetap pada permohonannya;
ep
Menimbang, bahwa Terdakwa yang dihadapkan ke persidangan
k

didakwa oleh Penuntut Umum dengan surat dakwaan nomor register perkara
ah

PDM–45/L.3.15/Eku.2/06/2021 tanggal 3 Juni 2021 yang berbunyi sebagai


R

si
berikut:
PERTAMA:

ne
ng

Bahwa ia Terdakwa Ari Rahmat panggilan Ari Mato pada hari Minggu
tanggal 28 Februari sekira pukul 17.50 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu

do
gu

lain dalam bulan Februari tahun 2021 atau terjadi di tahun 2021, bertempat di
Cubagan, Jorong Koto Panjang, Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi,
Kabupaten Solok atau setidak-tidaknya di tempat lain yang masih termasuk
In
A

wilayah hukum Pengadilan Negeri Koto Baru yang berwenang memeriksa dan
mengadili perkara ini, tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk
ah

lik

dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli,


menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I, yang mana perbuatan
m

ub

tersebut dilakukan oleh Terdakwa dengan cara sebagai berikut:


- Bahwa berawal pada hari Minggu tanggal 28 Maret 2021 sekira pukul 17.00
ka

WIB saksi Sebastian Rai Tanjung, S.H. bersama tim dari BNNK (Badan
ep

Narkotika Nasional Kabupaten) Solok mendapatkan informasi dari


ah

masyarakat bahwasanya terdakwa Ari Rahmat panggilan Ari Mato tersebut


R

diduga akan melakukan transaksi narkotika jenis sabu-sabu di Nagari Koto


es

Anau Kabupaten Solok, dari informasi tersebut saksi Sebastian Rai Tanjung,
M

ng

S.H. bersama dengan tim dari petugas BNNK Solok melakukan pengintaian
on

Halaman 3 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atau penyelidikan terhadap terdakwa di area perbatasan Nagari Muaro

R
Paneh- Nagari Koto Anau, kemudian sekira 17.40-17.45 WIB saksi

si
Sebastian Rai Tanjung, S.H. dan tim melihat Terdakwa melewati jalan

ne
ng
perbatasan Koto Anau-Muaro Paneh menuju ke Kota Solok dengan
menggunakan kendaraan sepeda motor merek VARIO 125 warna merah dan
Nomor Polisi BA 5093 PA, selanjutnya saksi Sebastian Rai Tanjung, S.H. dan

do
gu tim langsung membuntuti dan mencoba melakukan pengejaran terhadap
Terdakwa dengan kondisi lalu lintas jalan yang agak ramai. Bahwa pada saat

In
A
menuju kawasan Cubagan, Jorong Koto Panjang, Nagari Muaro Paneh,
Terdakwa menyadari keberadaan saksi Sebastian Rai Tanjung, S.H. dan tim
ah

yang sedang melakukan pengintaian terhadap Terdakwa, sehingga terdakwa

lik
menaikkan kecepatan kendaraan sepeda motor Terdakwa dan saksi
Sebastian Rai Tanjung, S.H. dan tim pun kemudian melakukan pengejaran
am

ub
terhadap terdakwa, selang tidak berapa lama Terdakwa tidak dapat
mengendalikan sepeda motornya dan akibatnya terdakwa terjatuh setelah
ep
berbenturan dengan kendaraan roda 4 (empat) merek Pajero Sport milik
k

saksi Reinaldo panggilan Aldo. Kemudian saksi Sebastian Rai Tanjung, S.H.
ah

dan tim langsung mengamankan Terdakwa dan melakukan penggeledahan


R

si
terhadap badan terdakwa dan tempat terdakwa ditangkap di hadapan
masyarakat umum yaitu saksi Andri Fadli dan Saksi Reinaldo panggilan Aldi

ne
ng

serta meminta kepada terdakwa untuk menunjukkan dimana keberadaan


barang bukti diduga narkotika jenis sabu-sabu milik terdakwa tersebut,

do
gu

kemudian Terdakwa menunjuk posisi barang bukti 1 (satu) paket kecil yang
narkotika jenis sabu-sabu yang berada di atas tanah tidak jauh dari lokasi
Terdakwa diamankan, selanjutnya saksi Sebastian Rai Tanjung, S.H.
In
A

bersama tim menanyakan kepada Terdakwa siapa pemilik barang bukti yang
diduga narkotika jenis tersebut lalu terdakwa mengakui bahwa kepemilikan 1
ah

lik

(satu) paket kecil narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah milik Terdakwa
yang akan digunakan. Kemudian Terdakwa beserta barang bukti tersebut
m

ub

dibawa ke kantor BNN Kabupaten Solok untuk pemeriksaan lebih lanjut.


- Bahwa sebelumnya pada hari Minggu tanggal 28 Februari 2021 sekira pukul
ka

16.30 WIB Terdakwa Ari Rahmat panggilan Ari Mato berangkat dari rumah
ep

istri Terdakwa dengan menggunakan sebuah kendaraan sepeda motor


ah

bertempat di Perumnas Kampung Baru Kota Solok dan kemudian Terdakwa


R

tiba di Masjid Raya Koto Anau Nagari Koto Gadang Koto Anau Kabupaten
es

Solok sekira pukul 17.00 WIB lalu Terdakwa memarkir sepeda motor
M

ng

terdakwa di samping Masjid Raya Koto Anau dan menuju ke rumah Saudara
on

Halaman 4 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mamai (DPO) yang berada di belakang Masjid Raya Koto Anau tersebut.

R
Bahwa setelah sampai di rumah Saudara Mamai lalu Terdakwa langsung

si
masuk rumah Saudara Mamai dan menemui seseorang yang identitasnya

ne
ng
tidak diketahui terdakwa yang merupakan perantara dari Saudara Mamai
namun Terdakwa sering melakukan transaksi dengan perantaranya tersebut
sedang berada di sebuah meja sudut sebelah kiri ruangan tamu rumah

do
gu Saudara Mamai dan menanyakan apakah ada menjual narkotika jenis sabu-
sabu dan seseorang tersebut langsung menjawabnya bahwa narkotika jenis

In
A
sabu-sabu tersedia. Bahwa Terdakwa kemudian menyerahkan uang senilai
Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) kepada seseorang yang
ah

merupakan perantara Saudara Mamai dan orang tersebut menimbang

lik
terlebih dahulu sebelum menyerahkannya kepada Terdakwa, setelah
diserahkan narkotika jenis sabu-sabu lalu Terdakwa memasukkannya ke
am

ub
dalam kantong celana sebelah kiri bagian depan yang Terdakwa pakai.
Kemudian Terdakwa meninggalkan rumah Saudara Mamai tersebut dan
ep
pergi menuju ke rumah orang tua Terdakwa di Kota Solok. Bahwa dalam
k

perjalanan pada saat Terdakwa menuju Kota Solok yaitu di daerah Parantian
ah

Bendi Muaro Paneh Terdakwa menambah kecepatan sepeda motor


R

si
Terdakwa karena terdakwa mengetahui bahwa terdakwa sedang dikejar oleh
sekelompok orang yang merupakan petugas dari BNNK Solok dan Terdakwa

ne
ng

akhirnya terjatuh dan selanjutnya Terdakwa diamankan oleh beberapa


petugas dari BNNK Solok di Cubagan, Jorong Koto Panjang, Nagari Muaro

do
gu

Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok. Bahwa petugas dari


BNNK Solok langsung melakukan penggeledahan terhadap badan Terdakwa
dan dilanjutkan melakukan penggeledahan tempat kejadian terdakwa
In
A

ditangkap. Bahwa pada saat penggeledahan terhadap terdakwa tersebut


petugas BNNK Solok menemukan 1 (satu) paket kecil yang diduga narkotika
ah

lik

jenis sabu-sabu yang dibungkus plastik klem warna bening yang


sebelumnya sempat Terdakwa buang menggunakan tangan kiri. Kemudian
m

ub

Terdakwa mengakui bahwa 1 (satu) paket kecil yang diduga narkotika jenis
sabu-sabu yang dibungkus dengan plastik klem warna bening tersebut
ka

adalah milik Terdakwa untuk digunakan. Bahwa terhadap barang bukti yang
ep

ditemukan dari terdakwa tersebut langsung dilakukan penyitaan dan


ah

membawa Terdakwa beserta barang bukti lainnya untuk proses hukum lebih
R

lanjut di Kantor BNNK Solok.


es

- Bahwa berdasarkan Surat dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di
M

ng

Padang mengenai Laporan Pengujian Nomor. 21.083.11.16.05.0211.K atas


on

Halaman 5 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
nama terdakwa Ari Rahmat panggilan Ari Mato yang dikeluarkan di Padang

R
pada tanggal 02 Maret 2021 dan ditandatangani oleh Dra. Hilda Murni, M.M.,

si
Apt. selaku Kepala Bidang Pengujian dengan kesimpulan Metamfetamina:

ne
ng
Positif (termasuk Narkotika Gol I). Kemudian berdasarkan Berita Acara Hasil
Penimbangan No. 57/ISLN.BB.10475/2021 tanggal 01 Maret 2021 yang
ditandatangani oleh Eka Isra Wahyuli S.E., M.B.A. selaku Pimpinan Cabang

do
gu Pegadaian Cabang Solok, terhadap barang bukti berupa 1 (satu) paket kecil
diduga narkotika jenis sabu-sabu yang dibungkus dengan plastik klaim

In
A
warna bening dengan total berat 0,2 (nol koma dua ) gram, disisihkan
menjadi Label A berat bersih: 0,01 (nol koma nol satu) gram untuk sampel
ah

pemeriksaan di BPOM Cabang Padang, Label B berat bersih: 0,19 (nol koma

lik
nol dua) gram untuk pemeriksaan di pengadilan. Bahwa Terdakwa pada saat
membeli atau menerima narkotika golongan I jenis sabu-sabu tersebut
am

ub
dilakukan tanpa izin dari pihak berwenang.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
ep
Pasal 114 Ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009
k

tentang Narkotika.
ah

ATAU KEDUA:
R

si
Bahwa ia Terdakwa Ari Rahmat panggilan Ari Mato pada hari Minggu
tanggal 28 Februari sekira pukul 17.50 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu

ne
ng

lain dalam bulan Februari tahun 2021 atau terjadi di tahun 2021, bertempat di
Cubagan, Jorong Koto Panjang, Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi,

do
gu

Kabupaten Solok atau setidak-tidaknya di tempat lain yang masih termasuk


wilayah hukum Pengadilan Negeri Koto Baru yang berwenang memeriksa dan
mengadili perkara ini, tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan,
In
A

menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I bukan tanaman , yang


mana perbuatan tersebut dilakukan oleh Terdakwa dengan cara sebagai
ah

lik

berikut:
- Bahwa berawal pada hari Minggu tanggal 28 Maret 2021 sekira pukul 17.00
m

ub

WIB saksi Sebastian Rai Tanjung, S.H. bersama tim dari BNNK (Badan
Narkotika Nasional Kabupaten) Solok mendapatkan informasi dari
ka

masyarakat bahwasanya terdakwa Ari Rahmat panggilan Ari Mato tersebut


ep

diduga akan melakukan transaksi narkotika jenis sabu-sabu di Nagari Koto


ah

Anau Kabupaten Solok, dari informasi tersebut saksi Sebastian Rai Tanjung,
R

S.H. bersama dengan tim dari petugas BNNK Solok melakukan pengintaian
es

atau penyelidikan terhadap terdakwa di area perbatasan Nagari Muaro


M

ng

Paneh-Nagari Koto Anau, kemudian sekira 17.40-17.45 WIB saksi Sebastian


on

Halaman 6 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rai Tanjung, S.H. dan tim melihat Terdakwa melewati jalan perbatasan Koto

R
Anau-Muaro Paneh menuju ke Kota Solok dengan menggunakan kendaraan

si
sepeda motor merek VARIO 125 warna merah dan Nomor Polisi BA 5093

ne
ng
PA, selanjutnya saksi Sebastian Rai Tanjung, S.H. dan tim langsung
membuntuti dan mencoba melakukan pengejaran terhadap Terdakwa
dengan kondisi lalu lintas jalan yang agak ramai. Bahwa pada saat menuju

do
gu kawasan Cubagan, Jorong Koto Panjang, Nagari Muaro Paneh, Terdakwa
menyadari keberadaan saksi Sebastian Rai Tanjung, S.H. dan tim yang

In
A
sedang melakukan pengintaian terhadap Terdakwa, sehingga terdakwa
menaikkan kecepatan kendaraan sepeda motor Terdakwa dan saksi
ah

Sebastian Rai Tanjung, S.H. dan tim pun kemudian melakukan pengejaran

lik
terhadap terdakwa, selang tidak berapa lama Terdakwa tidak dapat
mengendalikan sepeda motornya dan akibatnya terdakwa terjatuh setelah
am

ub
berbenturan dengan kendaraan roda 4 (empat) merek Pajero Sport milik
saksi Reinaldo panggilan Aldo. Kemudian saksi Sebastian Rai Tanjung, S.H.
ep
dan tim langsung mengamankan Terdakwa dan melakukan penggeledahan
k

terhadap badan terdakwa dan tempat terdakwa ditangkap di hadapan


ah

masyarakat umum yaitu saksi Andri Fadli dan Saksi Reinaldo panggilan Aldi
R

si
serta meminta kepada terdakwa untuk menunjukkan dimana keberadaan
barang bukti diduga narkotika jenis sabu-sabu milik terdakwa tersebut,

ne
ng

kemudian Terdakwa menunjuk posisi barang bukti 1 (satu) paket kecil yang
narkotika jenis sabu-sabu yang berada di atas tanah tidak jauh dari lokasi

do
gu

Terdakwa diamankan, selanjutnya saksi Sebastian Rai Tanjung, S.H.


bersama tim menanyakan kepada Terdakwa siapa pemilik barang bukti yang
diduga narkotika jenis tersebut lalu terdakwa mengakui bahwa kepemilikan 1
In
A

(satu) paket kecil narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah milik Terdakwa
yang akan digunakan. Kemudian Terdakwa beserta barang bukti tersebut
ah

lik

dibawa ke kantor BNN Kabupaten Solok untuk pemeriksaan lebih lanjut.


- Bahwa sebelumnya pada hari Minggu tanggal 28 Februari 2021 sekira pukul
m

ub

16.30 WIB Terdakwa Ari Rahmat panggilan Ari Mato berangkat dari rumah
istri Terdakwa dengan menggunakan sebuah kendaraan sepeda motor
ka

bertempat di Perumnas Kampung Baru Kota Solok dan kemudian Terdakwa


ep

tiba di Masjid Raya Koto Anau Nagari Koto Gadang Koto Anau Kabupaten
ah

Solok sekira pukul 17.00 WIB lalu Terdakwa memarkir sepeda motor
R

terdakwa di samping Masjid Raya Koto Anau dan menuju ke rumah Saudara
es

Mamai (DPO) yang berada di belakang Masjid Raya Koto Anau tersebut.
M

ng

Bahwa setelah sampai di rumah Saudara Mamai lalu Terdakwa langsung


on

Halaman 7 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masuk rumah Saudara Mamai dan menemui seseorang yang identitasnya

R
tidak diketahui oleh terdakwa yang merupakan perantara dari Saudara

si
Mamai namun Terdakwa sering melakukan transaksi dengan perantaranya

ne
ng
tersebut sedang berada di sebuah meja sudut sebelah kiri ruangan tamu
rumah Saudara Mamai dan menanyakan apakah ada menjual narkotika jenis
sabu-sabu dan seseorang tersebut langsung menjawabnya bahwa narkotika

do
gu jenis sabu-sabu tersedia. Bahwa Terdakwa kemudian menyerahkan uang
senilai Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) kepada seseorang

In
A
yang merupakan perantara Saudara Mamai dan orang tersebut menimbang
terlebih dahulu sebelum menyerahkannya kepada Terdakwa, setelah
ah

diserahkan narkotika jenis sabu-sabu lalu Terdakwa memasukkannya ke

lik
dalam kantong celana sebelah kiri bagian depan yang Terdakwa pakai.
Kemudian Terdakwa meninggalkan rumah Saudara Mamai tersebut dan
am

ub
pergi menuju ke rumah orang tua Terdakwa di Kota Solok. Bahwa dalam
perjalanan pada saat Terdakwa menuju Kota Solok yaitu di daerah Parantian
ep
Bendi Muaro Paneh Terdakwa menambah kecepatan sepeda motor
k

Terdakwa karena terdakwa mengetahui bahwa terdakwa sedang dikejar oleh


ah

sekelompok orang yang merupakan petugas dari BNNK Solok dan Terdakwa
R

si
akhirnya terjatuh dan selanjutnya Terdakwa diamankan oleh beberapa
petugas dari BNNK Solok di Cubagan, Jorong Koto Panjang, Nagari Muaro

ne
ng

Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok. Bahwa petugas dari


BNNK Solok langsung melakukan penggeledahan terhadap badan Terdakwa

do
gu

dan dilanjutkan melakukan penggeledahan tempat kejadian terdakwa


ditangkap. Bahwa pada saat penggeledahan terhadap terdakwa tersebut
petugas BNNK Solok menemukan 1 (satu) paket kecil yang diduga narkotika
In
A

jenis sabu-sabu yang dibungkus plastik klem warna bening yang


sebelumnya sempat Terdakwa buang menggunakan tangan kiri. Kemudian
ah

lik

Terdakwa mengakui bahwa 1 (satu) paket kecil yang diduga narkotika jenis
sabu-sabu yang dibungkus dengan plastik klem warna bening tersebut
m

ub

adalah milik Terdakwa untuk digunakan. Bahwa terhadap barang bukti yang
ditemukan dari terdakwa tersebut langsung dilakukan penyitaan dan
ka

membawa Terdakwa beserta barang bukti lainnya untuk proses hukum lebih
ep

lanjut di Kantor BNNK Solok.


ah

- Bahwa berdasarkan Surat dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di
R

Padang mengenai Laporan Pengujian Nomor. 21.083.11.16.05.0211.K atas


es

nama terdakwa Ari Rahmat panggilan Ari Mato yang dikeluarkan di Padang
M

ng

pada tanggal 02 Maret 2021 dan ditandatangani oleh Dra. Hilda Murni, M.M.,
on

Halaman 8 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Apt. selaku Kepala Bidang Pengujian dengan kesimpulan Metamfetamina:

R
Positif (termasuk Narkotika Gol I). Kemudian berdasarkan Berita Acara Hasil

si
Penimbangan No. 57/ISLN.BB.10475/2021 tanggal 01 Maret 2021 yang

ne
ng
ditandatangani oleh Eka Isra Wahyuli S.E., M.B.A. selaku Pimpinan Cabang
Pegadaian Cabang Solok, terhadap barang bukti berupa 1 (satu) paket kecil
diduga narkotika jenis sabu-sabu yang dibungkus dengan plastik klaim

do
gu warna bening dengan total berat 0,2 (nol koma dua ) gram, disisihkan
menjadi Label A berat bersih: 0,01 (nol koma nol satu) gram untuk sampel

In
A
pemeriksaan di BPOM Cabang Padang, Label B berat bersih: 0,19 (nol koma
nol dua) gram untuk pemeriksaan di pengadilan. Bahwa Terdakwa pada saat
ah

membeli atau menerima narkotika golongan I jenis sabu-sabu tersebut

lik
dilakukan tanpa izin dari pihak berwenang.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
am

ub
Pasal 112 Ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika.
ep
ATAU KETIGA:
k

Bahwa ia Terdakwa Ari Rahmat panggilan Ari Mato pada hari Minggu
ah

tanggal 28 Februari sekira pukul 17.50 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu
R

si
lain dalam bulan Februari tahun 2021 atau terjadi di tahun 2021, bertempat di
Cubagan, Jorong Koto Panjang, Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi,

ne
ng

Kabupaten Solok atau setidak-tidaknya di tempat lain yang masih termasuk


wilayah hukum Pengadilan Negeri Koto Baru yang berwenang memeriksa dan

do
gu

mengadili perkara ini, telah melakukan Penyalahgunaan narkotika golongan I


bagi diri sendiri, yang mana perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa
dengan cara sebagai berikut:
In
A

Menimbang, bahwa Terdakwa dan/atau Penasihat Hukum Terdakwa


tidak mengajukan keberatan atau eksepsi atas syarat formal dari dakwaan
ah

lik

Penuntut Umum meskipun Majelis Hakim telah memberitahukan hak Terdakwa


tersebut di persidangan;
m

ub

- Bahwa sebelumnya pada hari Minggu tanggal 28 Februari 2021 sekira pukul
16.30 WIB Terdakwa Ari Rahmat panggilan Ari Mato berangkat dari rumah
ka

istri Terdakwa dengan menggunakan sebuah kendaraan sepeda motor


ep

bertempat di Perumnas Kampung Baru Kota Solok dan kemudian Terdakwa


ah

tiba di Masjid Raya Koto Anau Nagari Koto Gadang Koto Anau Kabupaten
R

Solok sekira pukul 17.00 WIB lalu Terdakwa memarkir sepeda motor
es

terdakwa di samping Masjid Raya Koto Anau dan menuju ke rumah Saudara
M

ng

Mamai (DPO) yang berada di belakang Masjid Raya Koto Anau tersebut.
on

Halaman 9 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa setelah sampai di rumah Saudara Mamai lalu Terdakwa langsung

R
masuk rumah Saudara Mamai dan menemui seseorang yang identitasnya

si
tidak diketahui oleh terdakwa yang merupakan perantara dari Saudara

ne
ng
Mamai namun Terdakwa sering melakukan transaksi dengan perantaranya
tersebut sedang berada di sebuah meja sudut sebelah kiri ruangan tamu
rumah Saudara Mamai dan menanyakan apakah ada menjual narkotika jenis

do
gu sabu-sabu dan seseorang tersebut langsung menjawabnya bahwa narkotika
jenis sabu-sabu tersedia. Bahwa Terdakwa kemudian menyerahkan uang

In
A
senilai Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) kepada seseorang
yang merupakan perantara Saudara Mamai dan orang tersebut menimbang
ah

terlebih dahulu sebelum menyerahkannya kepada Terdakwa, setelah

lik
diserahkan narkotika jenis sabu-sabu lalu Terdakwa memasukkannya ke
dalam kantong celana sebelah kiri bagian depan yang Terdakwa pakai.
am

ub
Kemudian Terdakwa meninggalkan rumah Saudara Mamai tersebut dan
pergi menuju ke rumah orang tua Terdakwa di Kota Solok. Bahwa dalam
ep
perjalanan pada saat Terdakwa menuju Kota Solok yaitu di daerah Parantian
k

Bendi Muaro Paneh Terdakwa menambah kecepatan sepeda motor


ah

Terdakwa karena terdakwa mengetahui bahwa terdakwa sedang dikejar oleh


R

si
sekelompok orang yang merupakan petugas dari BNNK Solok dan Terdakwa
akhirnya terjatuh dan selanjutnya Terdakwa diamankan oleh beberapa

ne
ng

petugas dari BNNK Solok di Cubagan, Jorong Koto Panjang, Nagari Muaro
Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok. Bahwa petugas dari

do
gu

BNNK Solok langsung melakukan penggeledahan terhadap badan Terdakwa


dan dilanjutkan melakukan penggeledahan tempat kejadian terdakwa
ditangkap. Bahwa pada saat penggeledahan terhadap terdakwa tersebut
In
A

petugas BNNK Solok menemukan 1 (satu) paket kecil yang diduga narkotika
jenis sabu-sabu yang dibungkus plastik klem warna bening yang
ah

lik

sebelumnya sempat Terdakwa buang menggunakan tangan kiri. Kemudian


Terdakwa mengakui bahwa 1 (satu) paket kecil yang diduga narkotika jenis
m

ub

sabu-sabu yang dibungkus dengan plastik klem warna bening tersebut


adalah milik Terdakwa untuk digunakan. Bahwa terhadap barang bukti yang
ka

ditemukan dari terdakwa tersebut langsung dilakukan penyitaan dan


ep

membawa Terdakwa beserta barang bukti lainnya untuk proses hukum lebih
ah

lanjut di Kantor BNNK Solok.


R

- Bahwa sebelumnya pada hari minggu tanggal 28 Februari 2021 sekira pukul
es

01.00 WIB di rumah istri Terdakwa di Perumnas Kampung Baru Kota Solok
M

ng

terdakwa ada mengonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu dengan cara terlebih


on

Halaman 10 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dahulu terdakwa merangkai bong sendiri dengan mengambil botol air

R
mineral ukuran menengah, kemudian terdakwa mencari kaca pirek dan

si
sedotan dan menghubungkannya dengan tutup botol air mineral ukuran

ne
ng
menengah yang telah dilubangi sebelumnya. Kemudian terdakwa menakar
Narkotika jenis sabu-sabu ke dalam kaca pirek menggunakan sedotan air
mineral, setelah itu terdakwa menggunakan macis untuk membakar bagian

do
gu bawah kaca pirek, sehingga narkotika jenis sabu-sabu tersebut menguap
lalu terdakwa menghisapnya seperti menghisap sebatang rokok.

In
A
- Bahwa berdasarkan Surat dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di
Padang mengenai Laporan Pengujian Nomor. 21.083.11.16.05.0211.K atas
ah

nama terdakwa Ari Rahmat panggilan Ari Mato yang dikeluarkan di Padang

lik
pada tanggal 02 Maret 2021 dan ditandatangani oleh Dra. Hilda Murni, M.M.,
Apt. selaku Kepala Bidang Pengujian dengan kesimpulan Metamfetamin:
am

ub
Positif (termasuk Narkotika Gol I). Kemudian berdasarkan Berita Acara Hasil
Penimbangan No. 57/ISLN.BB.10475/2021 tanggal 01 Maret 2021 yang
ep
ditandatangani oleh Eka Isra Wahyuli S.E., M.B.A. selaku Pimpinan Cabang
k

Pegadaian Cabang Solok, terhadap barang bukti berupa 1 (satu) paket kecil
ah

diduga narkotika jenis sabu-sabu yang dibungkus dengan plastik klaim


R

si
warna bening dengan total berat 0,2 (nol koma dua ) gram, disisihkan
menjadi Label A berat bersih: 0,01 (nol koma nol satu) gram untuk sampel

ne
ng

pemeriksaan di BPOM Cabang Padang, Label B berat bersih: 0,19 (nol koma
nol dua) gram untuk pemeriksaan di pengadilan. Selanjutnya berdasarkan

do
gu

surat keterangan hasil pemeriksaan urine/ narkoba yang dikeluarkan oleh


RSUD Mohammad Natsir yaitu: Nomor 144/TU-RS/SK/II/2021 tanggal 28
Februari 2021 dan ditandatangani oleh dr. Soufni Morawati, Sp.PK selaku
In
A

dokter yang memeriksa menerangkan bahwa pemeriksaan Urine Atas Nama


Ari Rahmat panggilan Ari Mato yang bersangkutan mengandung
ah

lik

metamfetamina: Positif. Dan hasil Rekomendasi Tim Asesmen Terpadu


Tersangka An. Ari Rahmat panggilan Ari Mato Nomor
m

ub

R/63/III/Ka/Rh.06.01/2021/BNNP tanggal 25 Maret 2021 yang ditandatangani


oleh Drs. Khasril selaku Kepala BNN Provinsi Sumatera Barat yang
ka

merekomendasikan yang bersangkutan dapat menjalani perawatan/


ep

pengobatan melalui rehabilitasi rawat inap medis dan sosial di Lembaga


ah

Rehabilitasi yang ditunjuk oleh pemerintah setelah mendapat putusan hakim.


R

Perbuatan terdakwa yang mengonsumsi narkotika golongan I jenis sabu-


es

sabu dilakukan tanpa izin dari pihak berwenang.


M

ng

on

Halaman 11 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

R
Pasal 127 Ayat (1) Huruf Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun

si
2009 tentang Narkotika.

ne
ng
Menimbang bahwa untuk membuktikan dakwaannya, Penuntut Umum
telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:
1. SEBASTIAN REI TANJUNG di bawah sumpah menurut agama Islam yang

do
gu pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa sebelum penangkapan, Saksi Sebastian Rei Tanjung tidak kenal

In
A
dengan Terdakwa, dan Saksi Sebastian Rei Tanjung tidak memiliki
hubungan perkawinan, keluarga sedarah, keluarga semenda, ataupun
ah

pekerjaan dengan Terdakwa;

lik
- Bahwa Saksi Sebastian Rei Tanjung adalah salah satu dari anggota tim
Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok yang menangkap dan
am

ub
menggeledah Terdakwa;
- Bahwa anggota tim dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok
ep
telah menangkap dan menggeledah Terdakwa pada hari Minggu tanggal
k

28 Maret sekitar jam 17.50 WIB di sebuah jalan di daerah Cubagan,


ah

Jorong Koto Panjang, Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi,


R

si
Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat karena Terdakwa diduga
terlibat dalam penyalahgunaan narkotika;

ne
ng

- Bahwa Terdakwa ditangkap setelah Terdakwa terjatuh dari sepeda motor


merek Honda tipe Vario dengan nomor kendaraan BA 5093 PA miliknya

do
gu

karena menabrak mobil orang yang bernama Renaldo ketika Terdakwa


berusaha untuk melarikan diri dari kejaran tim Badan Narkotika Nasional
Kabupaten Solok;
In
A

- Bahwa penangkapan dan penggeledahan Terdakwa tersebut juga


disaksikan oleh masyarakat sekitar salah satunya adalah orang yang
ah

lik

bernama Renaldo yang mobilnya ditabrak oleh sepeda motor Terdakwa;


- Bahwa ketika menggeledah Terdakwa, anggota tim Badan Narkotika
m

ub

Nasional Kabupaten Solok menemukan 1 (satu) paket kecil kristal putih


yang diduga sebagai narkotika jenis sabu-sabu dalam plastik klem warna
ka

bening dari atas tanah yang berjarak kurang lebih 1 (satu) meter dari
ep

posisi jatuh Terdakwa dan 1 (satu) buah rangkaian alat hisap sabu-sabu
ah

dari kantong celana Terdakwa;


R

- Bahwa setelah anggota tim Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok


es

menanyakan kepemilikan dan kegunaan barang di dalam plastik klem


M

ng

bening tersebut, Terdakwa mengatakan bahwa 1 (satu) paket kecil kristal


on

Halaman 12 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
putih dalam plastik klem warna bening yang diakui oleh Terdakwa

R
sebagai narkotika jenis sabu-sabu dan 1 (satu) buah rangkaian alat hisap

si
sabu-sabu tersebut adalah barang miliknya yang akan digunakannya

ne
ng
untuk memakai sabu-sabu tersebut;
- Bahwa setelah mengetahui, Terdakwa memiliki barang yang diduga
sebagai narkotika sabu-sabu, anggota tim Badan Narkotika Nasional

do
gu Kabupaten Solok selanjutnya menyita sepeda motor merek Honda tipe
Vario berwarna merah dengan nomor kendaraan BA 5093 PA, 1 (satu)

In
A
buah kotak rokok Coffe Stik berwarna putih, dan 1 (satu) helai celana
jeans warna biru merek Oxygen;
ah

- Bahwa setelah anggota tim Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok

lik
menanyakan kepemilikan dari barang-barang yang disita tersebut,
Terdakwa mengatakan bahwa seluruh barang yang disita tersebut adalah
am

ub
barang milik Terdakwa sendiri;
- Bahwa setelah anggota tim Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok
ep
menanyakan cara Terdakwa untuk memperoleh sabu-sabu tersebut,
k

Terdakwa mengatakan bahwa sabu-sabu tersebut diperolehnya dengan


ah

cara membelinya dari orang yang bernama Mamai seharga


R

si
Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu Rupiah);
- Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa pada saat penangkapan,

ne
ng

Terdakwa terakhir kali memakai narkotika jenis sabu-sabu pada hari


Minggu tanggal 28 Maret 2021 sekitar pukul 01.00 WIB di rumah istrinya

do
gu

yang terletak di Kampung Jawa, Kota Solok;


- Bahwa setelah ditanyai mengenai cara memakai sabu-sabu, Terdakwa
mengatakan bahwa dirinya menggunakan sabu-sabu dengan cara
In
A

membakar sabu-sabu di dalam bong yang terhubung dengan pipet dan


kemudian menghisap asap pembakaran sabu-sabu dari pipet;
ah

lik

- Bahwa Terdakwa tidak memilik izin untuk mempunyai atau menggunakan


narkotika jenis sabu-sabu tersebut;
m

ub

- Bahwa urine Terdakwa yang diperiksa setelah penangkapan Terdakwa


positif mengandung Metamfetamina;
ka

- Bahwa berdasarkan hasil uji laboratorium, 1 (satu) paket kecil kristal


ep

putih dalam plastik klem warna bening tersebut mengandung


ah

Metamfetamina;
R

- Bahwa Terdakwa mulai menggunakan sabu-sabu sejak tahun 2014;


es
M

ng

on

Halaman 13 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setelah ditangkap dan ditahan, Terdakwa menjalani pemeriksaan

R
dari Tim Asesmen Terpadu Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok

si
yang merekomendasikan agar Terdakwa menjalani rehabilitasi;

ne
ng
- Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dari Tim Asesmen Terpadu Badan
Narkotika Nasional Kabupaten Solok, Terdakwa diketahui juga memiliki
ketergantungan terhadap narkotika yang dapat mengganggu kesehatan

do
gu jiwa dari Terdakwa ketika Terdakwa memiliki dorongan yang kuat untuk
menggunakan sabu-sabu;

In
A
- Bahwa Terdakwa sehari-hari bekerja sebagai pedang martabak mesir;
- Bahwa pada hari ketiga setelah Terdakwa ditangkap, Terdakwa
ah

menunjukkan gejala fisik ketergantungan narkotika berupa gigi dan kaki

lik
dari Terdakwa yang gemetaran;
- Bahwa Saksi Sebastian Rei Tanjung membenarkan bahwa semua
am

ub
barang bukti yang diperlihatkan oleh Penuntut Umum di persidangan
adalah barang-barang yang disita oleh anggota tim Badan Narkotika
ep
Nasional Kabupaten Solok dari Terdakwa pada saat penangkapan dan
k

penggeledahan Terdakwa tersebut;


ah

- Terhadap keterangan yang disampaikan oleh Saksi Sebastian Rei


R

si
Tanjung tersebut, Terdakwa memberikan pendapat bahwa keterangan
yang diberikan oleh Saksi Sebastian Rei Tanjung tersebut adalah benar

ne
ng

dan Terdakwa tidak membantah keterangan Saksi tersebut;


2. DENALDI MERDEKA di bawah sumpah menurut agama Islam yang pada

do
gu

pokoknya menerangkan sebagai berikut:


- Bahwa sebelum penangkapan, Saksi Denaldi Merdeka tidak kenal
dengan Terdakwa, dan Saksi Denaldi Merdeka tidak memiliki hubungan
In
A

perkawinan, keluarga sedarah, keluarga semenda, ataupun pekerjaan


dengan Terdakwa;
ah

lik

- Bahwa Saksi Denaldi Merdeka adalah salah satu dari anggota tim Badan
Narkotika Nasional Kabupaten Solok yang menangkap dan
m

ub

menggeledah Terdakwa;
- Bahwa anggota tim dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok
ka

telah menangkap dan menggeledah Terdakwa pada hari Minggu tanggal


ep

28 Maret sekitar jam 17.50 WIB di sebuah jalan di daerah Cubagan,


ah

Jorong Koto Panjang, Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi,


R

Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat karena Terdakwa diduga


es

terlibat dalam penyalahgunaan narkotika;


M

ng

on

Halaman 14 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Terdakwa ditangkap setelah Terdakwa terjatuh dari sepeda motor

R
merek Honda tipe Vario dengan nomor kendaraan BA 5093 PA miliknya

si
karena menabrak mobil orang yang bernama Renaldo ketika Terdakwa

ne
ng
berusaha untuk melarikan diri dari kejaran tim Badan Narkotika Nasional
Kabupaten Solok;
- Bahwa penangkapan dan penggeledahan Terdakwa tersebut juga

do
gu disaksikan oleh masyarakat sekitar salah satunya adalah orang yang
bernama Renaldo yang mobilnya ditabrak oleh sepeda motor Terdakwa;

In
A
- Bahwa ketika menggeledah Terdakwa, anggota tim Badan Narkotika
Nasional Kabupaten Solok menemukan 1 (satu) paket kecil kristal putih
ah

yang diduga sebagai narkotika jenis sabu-sabu dalam plastik klem warna

lik
bening dari atas tanah yang berjarak kurang lebih 1 (satu) meter dari
posisi jatuh Terdakwa dan 1 (satu) buah rangkaian alat hisap sabu-sabu
am

ub
dari kantong celana Terdakwa;
- Bahwa setelah anggota tim Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok
ep
menanyakan kepemilikan dan kegunaan barang di dalam plastik klem
k

bening tersebut, Terdakwa mengatakan bahwa 1 (satu) paket kecil kristal


ah

putih dalam plastik klem warna bening tersebut adalah narkotika jenis
R

si
sabu-sabu miliknya, sedangkan 1 (satu) buah rangkaian alat hisap sabu-
sabu adalah barang miliknya yang akan digunakannya untuk memakai

ne
ng

sabu-sabu tersebut;
- Bahwa setelah mengetahui, Terdakwa memiliki barang yang diduga

do
gu

sebagai narkotika sabu-sabu, anggota tim Badan Narkotika Nasional


Kabupaten Solok selanjutnya menyita sepeda motor merek Honda tipe
Vario berwarna merah dengan nomor kendaraan BA 5093 PA, 1 (satu)
In
A

buah kotak rokok Coffe Stik berwarna putih, dan 1 (satu) helai celana
jeans warna biru merek Oxygen;
ah

lik

- Bahwa setelah anggota tim Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok


menanyakan kepemilikan dari barang-barang yang disita tersebut,
m

ub

Terdakwa mengatakan barang seluruh barang yang disita tersebut


adalah barang milik Terdakwa sendiri;
ka

- Bahwa setelah anggota tim Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok


ep

menanyakan cara Terdakwa memperoleh sabu-sabu tersebut, Terdakwa


ah

mengatakan bahwa sabu-sabu tersebut diperolehnya dengan cara


R

membelinya dari orang yang bernama Mamai seharga Rp250.000,00


es

(dua ratus lima puluh ribu Rupiah);


M

ng

on

Halaman 15 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa pada saat penangkapan,

R
Terdakwa terakhir kali memakai narkotika jenis sabu-sabu pada hari

si
Minggu tanggal 28 Maret 2021 sekitar pukul 01.00 WIB di rumah istrinya

ne
ng
yang terletak di Kampung Jawa, Kota Solok;
- Bahwa setelah ditanyai mengenai cara memakai sabu-sabu, Terdakwa
mengatakan bahwa dirinya menggunakan sabu-sabu dengan cara

do
gu membakar sabu-sabu di dalam bong yang terhubung dengan pipet dan
kemudian menghisap asap pembakaran sabu-sabu dari pipet;

In
A
- Bahwa Terdakwa tidak memilik izin untuk mempunyai atau menggunakan
narkotika jenis sabu-sabu tersebut;
ah

- Bahwa urine Terdakwa yang diperiksa setelah penangkapan Terdakwa

lik
positif mengandung Metamfetamina;
- Bahwa berdasarkan hasil uji laboratorium, 1 (satu) paket kecil kristal
am

ub
putih dalam plastik klem warna bening tersebut mengandung
Metamfetamina;
ep
- Bahwa Terdakwa mulai menggunakan sabu-sabu sejak tahun 2014;
k

- Bahwa setelah ditangkap dan ditahan, Terdakwa menjalani pemeriksaan


ah

dari Tim Asesmen Terpadu Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok


R

si
yang merekomendasikan agar Terdakwa menjalani rehabilitasi;
- Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dari Tim Asesmen Terpadu Badan

ne
ng

Narkotika Nasional Kabupaten Solok, Terdakwa diketahui juga memiliki


ketergantungan terhadap narkotika yang dapat mengganggu kesehatan

do
gu

jiwa dari Terdakwa ketika Terdakwa memiliki dorongan yang kuat untuk
menggunakan sabu-sabu;
- Bahwa Terdakwa sehari-hari bekerja sebagai pedang martabak mesir;
In
A

- Bahwa pada hari ketiga setelah Terdakwa ditangkap, Terdakwa


menunjukkan gejala fisik ketergantungan narkotika berupa gigi dan kaki
ah

lik

dari Terdakwa yang gemetaran;


- Bahwa Saksi Denaldi Merdeka membenarkan bahwa semua barang
m

ub

bukti yang diperlihatkan oleh Penuntut Umum di persidangan adalah


barang-barang yang disita oleh anggota tim Badan Narkotika Nasional
ka

Kabupaten Solok dari Terdakwa pada saat penangkapan dan


ep

penggeledahan Terdakwa tersebut;


ah

- Terhadap keterangan yang disampaikan oleh Saksi Denaldi Merdeka


R

tersebut, Terdakwa memberikan pendapat bahwa keterangan yang


es

diberikan Saksi tersebut adalah benar dan Terdakwa tidak membantah


M

ng

keterangan Saksi tersebut;


on

Halaman 16 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. ANDRI FADLI di bawah sumpah menurut agama Islam yang pada

R
pokoknya menerangkan sebagai berikut:

si
- Bahwa sebelum penangkapan, Saksi Andri Fadli tidak kenal dengan

ne
ng
Terdakwa, dan Saksi Andri Fadli tidak memiliki hubungan perkawinan,
keluarga sedarah, keluarga semenda, ataupun pekerjaan dengan
Terdakwa;

do
gu - Bahwa Saksi Andri Fadli diminta oleh anggota tim Badan Narkotika
Nasional Kabupaten Solok yang menangkap dan menggeledah

In
A
Terdakwa untuk ikut menyaksikan penangkapan dan penggeledahan
Terdakwa setelah Saksi Andri Fadli yang merupakan kepala jorong di
ah

lokasi penangkapan didatangi oleh anggota tim Badan Narkotika

lik
Nasional Kabupaten Solok di rumahnya;
- Bahwa anggota tim dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok
am

ub
telah menangkap dan menggeledah Terdakwa pada hari Minggu tanggal
28 Maret sekitar jam 17.50 WIB di sebuah jalan di daerah Cubagan,
ep
Jorong Koto Panjang, Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi,
k

Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat;


ah

- Bahwa Saksi Andri Fadli melihat sendiri proses penggeledahan dan


R

si
penangkapan Terdakwa yang juga turut disaksikan oleh masyarakat
sekitar yang berada di lokasi penangkapan Terdakwa;

ne
ng

- Bahwa ketika menggeledah Terdakwa, anggota tim Badan Narkotika


Nasional Kabupaten Solok menemukan 1 (satu) paket kecil kristal putih

do
gu

yang diduga sebagai narkotika jenis sabu-sabu dalam plastik klem warna
bening dari atas tanah yang berjarak kurang lebih 1 (satu) meter dari
posisi Terdakwa dan 1 (satu) buah rangkaian alat hisap sabu-sabu dari
In
A

kantong celana Terdakwa;


- Bahwa setelah anggota tim Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok
ah

lik

menanyakan kegunaan barang di dalam plastik klem bening tersebut,


Terdakwa mengatakan bahwa 1 (satu) paket kecil kristal putih dalam
m

ub

plastik klem warna bening tersebut adalah narkotika jenis sabu-sabu


miliknya yang akan digunakannya;
ka

- Bahwa setelah mengetahui, Terdakwa memiliki barang yang diduga


ep

sebagai narkotika sabu-sabu, anggota tim Badan Narkotika Nasional


ah

Kabupaten Solok selanjutnya menyita sepeda motor merek Honda tipe


R

Vario berwarna merah dengan nomor kendaraan BA 5093 PA, 1 (satu)


es

buah kotak rokok Coffe Stik berwarna putih, dan 1 (satu) helai celana
M

ng

jeans warna biru merek Oxygen;


on

Halaman 17 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setelah anggota tim Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok

R
menanyakan cara Terdakwa memperoleh sabu-sabu tersebut, Terdakwa

si
mengatakan bahwa sabu-sabu tersebut diperolehnya dengan cara

ne
ng
membelinya dari orang lain dengan harga Rp250.000,00 (dua ratus lima
puluh ribu Rupiah);
- Bahwa Terdakwa tidak memilik izin untuk mempunyai atau menggunakan

do
gu narkotika jenis sabu-sabu tersebut;
- Bahwa Saksi Andri Fadli tidak mengetahui pekerjaan Terdakwa sehari-

In
A
hari karena Saksi Andri Fadli tidak mengenal Terdakwa yang bukan
merupakan anggota masyarakat yang tinggal di jorong yang dipimpin
ah

oleh Saksi Andri Fadli;

lik
- Bahwa Saksi Andri Fadli membenarkan bahwa semua barang bukti yang
diperlihatkan oleh Penuntut Umum di persidangan adalah barang-barang
am

ub
yang dilihat oleh Saksi Andri Fadli ketika anggota tim Badan Narkotika
Nasional Kabupaten Solok dari Terdakwa melakukan penangkapan dan
ep
penggeledahan Terdakwa tersebut;
k

- Terhadap keterangan yang disampaikan oleh Saksi Andri Fadli tersebut,


ah

Terdakwa memberikan pendapat bahwa keterangan yang diberikan


R

si
Saksi Andri Fadli tersebut adalah benar dan Terdakwa tidak membantah
keterangan Saksi Andri Fadli tersebut;

ne
ng

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum


juga telah mengajukan ke persidangan Ahli sebagai berikut:

do
gu

1. dr. SULISTIANA DEWI, Sp.KJ yang pendapatnya dibacakan di persidangan


yang pada pokoknya di bawah sumpah menurut agama Islam memberikan
pendapat sebagai berikut:
In
A

- Bahwa Ahli dr. Sulistiana Dewi, Sp.KJ tidak kenal dengan Terdakwa dan Ahli
dr. Sulistiana Dewi, Sp.KJ tidak memiliki hubungan keluarga sedarah,
ah

lik

hubungan keluarga semenda, dan tidak terikat hubungan pekerjaan dengan


Terdakwa;
m

ub

- Bahwa Ahli dr. Sulistiana Dewi, Sp.KJ sekarang bekerja sebagai Pegawai
Negeri Sipil di Rumah Sakit Umum Daerah Mohammad Natsir Kota Solok
ka

sebagai psikiater di Poliklinik Jiwa;


ep

- Bahwa sebelumnya, Ahli dr. Sulistiana Dewi, Sp.KJ juga pernah bekerja
ah

sebagai Pegawai Negeri Sipil di Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Saanin Padang
R

dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2016;


es

- Bahwa pendidikan terakhir Ahli dr. Sulistiana Dewi, Sp.KJ adalah spesialis
M

ng

psikiatri dari Universitas Indonesia pada tahun 2013;


on

Halaman 18 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Ahli dr. Sulistiana Dewi, Sp.KJ pernah memberikan pendapat

R
sebagai seorang Ahli dr. Sulistiana Dewi, Sp.KJ dalam perkara tindak pidana

si
narkotika di tingkat penyidikan sebanyak kurang lebih 3 (tiga) kali;

ne
ng
- Bahwa Ahli dr. Sulistiana Dewi, Sp.KJ pernah melakukan observasi dan
perawatan kejiwaan terhadap Terdakwa dari tanggal 4 Maret 2021 hingga
tanggal 6 Maret 2021 sebagaimana dimaksud dalam Surat Visum Et

do
gu Repertum Psychiatricum dari Rumah Sakit Umum Daerah Mohammad
Natsir Nomor 449.2/1309/YM/DPT/2021 tertanggal 10 Maret 2021;

In
A
- Bahwa Terdakwa pernah menjadi pasien dari Ahli dr. Sulistiana Dewi, Sp.KJ
sebagai pasien penderita skizofrenia sejak tahun 2017 hingga tahun 2020
ah

karena Terdakwa sering mengamuk atau mengalami gaduh gelisah;

lik
- Bahwa berdasarkan allo anamnesis atau tanya jawab kepada istrinya
mengenai riwayat kesehatan Terdakwa dan rekam medis Terdakwa,
am

ub
Terdakwa pernah menjadi pasien rehabilitasi narkotika, psikotropika dan zat
adiktif di Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Saanin Padang 3 (tiga) bulan setelah
ep
Terdakwa menikah pada tahun 2014;
k

- Bahwa Terdakwa masih mengikuti proses rehabilitasi atau terapi tersebut


ah

sesuai dengan instruksi dari Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Saanin Padang
R

si
hingga Januari 2021 dengan cara mengambil obat secara rutin setiap
sebulan sekali;

ne
ng

- Bahwa berdasarkan hasil observasi Ahli dr. Sulistiana Dewi, Sp.KJ terhadap
Terdakwa, Terdakwa menyadari jika perbuatan menyalahgunakan narkotika

do
gu

yang dilakukannya adalah perbuatan yang salah dan melawan hukum;


- Bahwa berdasarkan hasil observasi Ahli dr. Sulistiana Dewi, Sp.KJ terhadap
Terdakwa, Terdakwa tidak dapat dikriteriakan sebagai orang yang kurang
In
A

sempurna akalnya sehat karena tingkat kecerdasan dari Terdakwa normal;


- Bahwa berdasarkan hasil observasi Ahli dr. Sulistiana Dewi, Sp.KJ terhadap
ah

lik

Terdakwa dari tanggal 4 Maret 2021 hingga tanggal 6 Maret 2021, Terdakwa
tidak dapat dikriteriakan sebagai orang yang berubah akalnya akibat
m

ub

penyakit karena Terdakwa mampu untuk berbicara secara spontan,


berbicara secara lancar, berpikir secara koheren, dan memiliki daya ingat
ka

yang baik meskipun dalam suasana perasaan yang disforia atau tidak
ep

nyaman;
ah

- Bahwa Terdakwa memiliki gangguan jiwa karena ketergantungan narkotika


R

dan gangguan jiwa skizofrenia paranoid atau halusinasi pendengaran dan


es

pikiran curiga;
M

ng

on

Halaman 19 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Terhadap pendapat Ahli dr. Sulistiana Dewi, Sp.KJ yang dibacakan tersebut,

R
Terdakwa tidak menanggapi pendapat yang telah disampaikan Ahli dr.

si
Sulistiana Dewi, Sp.KJ dan tidak keberatan atas pendapat dari Ahli dr.

ne
ng
Sulistiana Dewi, Sp.KJ tersebut;
2. dr. MARRYO BORRY WD di bawah sumpah menurut agama Islam yang
pada pokoknya memberikan pendapat sebagai berikut:

do
gu - Bahwa Ahli dr. Marryo Borry Wd tidak kenal dengan Terdakwa dan Ahli dr.
Marryo Borry Wd tidak memiliki hubungan keluarga sedarah, hubungan

In
A
keluarga semenda, dan tidak terikat hubungan pekerjaan dengan
Terdakwa;
ah

- Bahwa Ahli dr. Marryo Borry Wd sekarang bekerja sebagai dokter umum;

lik
- Bahwa saat ini Ahli dr. Marryo Borry Wd sedang mengikuti pendidikan
strata dua di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang;
am

ub
- Bahwa Ahli dr. Marryo Borry Wd pernah beberapa kali memberikan
pendapat sebagai seorang Ahli dr. Marryo Borry Wd dalam persidangan
ep
perkara tindak pidana narkotika di beberapa pengadilan negeri di wilayah
k

Provinsi Sumatera Barat;


ah

- Bahwa Ahli dr. Marryo Borry Wd pernah melakukan pemeriksaan atau


R

si
asesmen terhadap Terdakwa sebagai dokter dan ahli psikologi dari tim
medis dalam Tim Asesmen Terpadu di Badan Narkotika Nasional Provinsi

ne
ng

Sumatera Barat pada tanggal 24 Maret 2021 setelah memperoleh


permintaan dari penyidik Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok;

do
gu

- Bahwa tim medis dalam tim asesmen terpadu menyimpulkan bahwa


Terdakwa adalah korban penyalahgunaan narkotika jenis metamfetamina
dengan pola pemakaian reguler, sedangkan tim hukum dalam tim
In
A

asesmen terpadu menyimpulkan bahwa Terdakwa tidak terindikasi terlibat


dalam jaringan peredaran gelap narkotika;
ah

lik

- Bahwa tim asesmen terpadu yang memeriksa Terdakwa memberikan


rekomendasi agar Terdakwa mendapatkan perawatan atau pengobatan
m

ub

melalui rehabilitasi rawat inap medis dan sosial di lembaga rehabilitasi


yang ditunjuk oleh pemerintah setelah memperoleh putusan dari
ka

pengadilan dengan mengisi formulir asesmen dari Kementerian


ep

Kesehatan yang dilengkapi dengan data medis Terdakwa;


ah

- Bahwa Terdakwa berperilaku normal pada saat Ahli dr. Marryo Borry Wd
R

melakukan tanya jawab dengan Terdakwa, dan jawaban yang diberikan


es

oleh Terdakwa sesuai dengan pertanyaan yang ditanyakan oleh Ahli;


M

ng

on

Halaman 20 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa menurut keahlian Ahli dr. Marryo Borry Wd dengan

R
memperhatikan rekam medis Terdakwa, Terdakwa dapat disembuhkan

si
dari ketergantungan terhadap narkotika melalui proses rehabilitasi;

ne
ng
- Bahwa dalam melakukan pemeriksaan atau asesmen, tim asesmen
terpadu memeriksa 7 (tujuh) aspek antara lain: informasi grafis, status
medis, pekerjaan, tingkat penggunaan narkotika, status hukum, keluarga,

do
gu dan status kejiwaan Terdakwa;
- Bahwa berdasarkan hasil tanya jawab dengan Terdakwa pada saat

In
A
asesmen, efek fisik yang dialami Terdakwa jika tidak menggunakan
narkotika adalah pegal-pegal pada badan dan efek psikis berupa craving
ah

atau hasrat yang tinggi untuk selalu memakai narkotika, tetapi pada diri

lik
Terdakwa tidak terdapat gejala sakau;
- Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan kejiwaan Terdakwa, Ahli dr.
am

ub
Marryo Borry Wd tidak memiliki gejala gangguan jiwa, tetapi berdasarkan
rekam medisnya, Terdakwa pernah berobat rutin ke dokter jiwa;
ep
- Bahwa seorang yang pecandu narkotika dapat saja mengalami gangguan
k

kejiwaan berupa paranoid;


ah

- Bahwa selama Ahli dr. Marryo Borry Wd menangani pecandu narkotika,


R

si
pecandu narkotika yang diperiksa oleh Ahli dr. Marryo Borry Wd tidak
pernah mengalami gangguan mental;

ne
ng

- Bahwa tempat rehabilitasi bagi pecandu narkotika yang tersedia di


Sumatera Barat adalah Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Saanin Padang

do
gu

sedangkan tempat untuk menjalani pasca rehabilitasi di Sumatera Barat


adalah Badan Narkotika Nasional Sumatera Barat, atau di Badan
Narkotika Nasional Kabupaten atau Kota;
In
A

- Bahwa tim asesmen terpadu yang memeriksa Terdakwa memberikan


rekomendasi agar Terdakwa menjalani rehabilitasi rawat inap selama 3
ah

lik

(tiga) bulan dan pasca rehabilitasi selama 3 (tiga) bulan;


- Bahwa biaya rehabilitasi untuk rawat inap ditanggung oleh Kementerian
m

ub

Kesehatan Republik Indonesia sedangkan biaya pasca rehabilitasi


ditanggung oleh Badan Narkotika Nasional;
ka

- Terhadap pendapat Ahli dr. Marryo Borry Wd yang dibacakan tersebut,


ep

Terdakwa tidak menanggapi pendapat yang telah disampaikan Ahli dr.


ah

Marryo Borry Wd dan tidak keberatan atas pendapat dar Ahli dr. Marryo
R

Borry Wd tersebut;
es

Menimbang bahwa Penuntut Umum untuk membuktikan dakwaannya,


M

ng

Penuntut Umum telah mengajukan alat bukti surat berupa:


on

Halaman 21 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Laporan Pengujian Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Padang

R
nomor 21.083.11.16.05.0211.K tertanggal 2 Maret 2021 yang ditandatangani

si
oleh Dra. Hilda Murni, M.M., Apt., Kepala Bidang Pengujian, yang pada

ne
ng
pokoknya menerangkan bahwa barang bukti berupa kristal putih yang disita
dari Terdakwa positif mengandung metamfetamina;
2. Berita Acara Hasil Penimbangan Barang Bukti Nomor

do
gu 57/ISLN.BB.10475/2021 tertanggal 1 Maret 2021 yang dibuat oleh PT
Pegadaian (Persero) Cabang Solok yang pada pokoknya menerangkan

In
A
bahwa berat bersih dari barang bukti berupa kristal putih yang diduga
sebagai narkotika jenis sabu-sabu adalah 0,02 (nol koma dua) gram;
ah

3. Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Urine Narkoba Nomor 144/TU-

lik
RS/SK/II/2021 tertanggal 28 Februari 2021 yang ditandatangani oleh dr.
Soufni Morawati, Sp.PK selaku Dokter Pemeriksa, yang pada pokoknya
am

ub
menerangkan bahwa sampel urine yang diambil dari Terdakwa positif
mengandung metamfetamina;
ep
4. Surat Rekomendasi Tim Asesmen Terpadu atas nama Ari Rahmat panggilan
k

Ari Mato Nomor R/63/III/Ka/Rh.06.01/2021/BNNP tertanggal 25 Maret 2021


ah

yang ditandatangani oleh Drs. Khasril selaku Kepala Badan Narkotika


R

si
Nasional Provinsi Sumatera Barat yang merekomendasikan agar Terdakwa
dapat menjalani perawatan atau pengobatan melalui rehabilitasi rawat inap

ne
ng

medis dan sosial di lembaga rehabilitasi yang ditunjuk oleh pemerintah


setelah mendapat putusan hakim;

do
gu

Menimbang, bahwa Terdakwa dan Penasihat Hukumnya tidak


mengajukan saksi yang meringankan (a de charge) ke dalam persidangan
meskipun Majelis Hakim telah memberikan haknya tersebut kepada Terdakwa
In
A

dan Penasihat Hukumnya di persidangan;


Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan
ah

lik

keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:


- Bahwa identitas dari Terdakwa yang didakwa dalam surat dakwaan
m

ub

Penuntut Umum sama dengan identitas diri Terdakwa;


- Bahwa Terdakwa tidak kenal dengan Saksi-saksi dan Ahli-ahli yang
ka

dihadirkan atau yang pendapatnya dibacakan di persidangan sebelum


ep

penangkapan dirinya, dan Terdakwa juga tidak memiliki hubungan


ah

perkawinan, keluarga sedarah, keluarga semenda, dan pekerjaan dengan


R

Saksi-saksi dan Ahli-ahli tersebut;


es

- Bahwa anggota tim dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok telah
M

ng

menangkap dan menggeledah Terdakwa pada hari Minggu tanggal 28 Maret


on

Halaman 22 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sekitar jam 17.50 WIB di sebuah jalan di daerah Cubagan, Jorong Koto

R
Panjang, Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok,

si
Provinsi Sumatera Barat;

ne
ng
- Bahwa Terdakwa ditangkap setelah Terdakwa terjatuh dari sepeda motor
merek Honda tipe Vario dengan nomor kendaraan BA 5093 PA miliknya
karena menabrak mobil orang lain ketika Terdakwa berusaha untuk

do
gu melarikan diri dari kejaran tim Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok;
- Bahwa penangkapan dan penggeledahan Terdakwa tersebut juga

In
A
disaksikan oleh masyarakat sekitar;
- Bahwa ketika menggeledah Terdakwa, anggota tim Badan Narkotika
ah

Nasional Kabupaten Solok menemukan 1 (satu) paket kecil narkotika jenis

lik
sabu-sabu dalam plastik klem warna bening dari atas tanah yang berjarak
kurang lebih 1 (satu) meter dari posisi jatuh Terdakwa dan 1 (satu) buah
am

ub
rangkaian alat hisap sabu-sabu dari kantong celana jeans warna biru merek
Oxygen yang dipakai oleh Terdakwa;
ep
- Bahwa 1 (satu) paket kecil narkotika jenis sabu-sabu dalam plastik klem
k

warna bening dapat berada di atas tanah yang berjarak kurang lebih 1 (satu)
ah

meter dari posisi jatuh Terdakwa karena Terdakwa membuangnya;


R

si
- Bahwa setelah anggota tim Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok
menanyakan kepemilikan dan kegunaan barang di dalam plastik klem

ne
ng

bening tersebut, Terdakwa mengatakan bahwa 1 (satu) paket kecil narkotika


jenis sabu-sabu dan 1 (satu) buah rangkaian alat hisap sabu-sabu adalah

do
gu

barang milik Terdakwa yang akan digunakan oleh diri Terdakwa sendiri;
- Bahwa anggota tim Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok juga
menyita sepeda motor merek Honda tipe Vario berwarna merah dengan
In
A

nomor kendaraan BA 5093 PA, 1 (satu) buah kotak rokok Coffe Stik
berwarna putih, dan 1 (satu) helai celana jeans warna biru merek Oxygen;
ah

lik

- Bahwa seluruh barang yang disita oleh anggota tim Badan Narkotika
Nasional Kabupaten Solok pada saat penangkapan dan penggeledahan
m

ub

Terdakwa tersebut adalah barang milik Terdakwa sendiri;


- Bahwa Terdakwa memperoleh narkotika sabu-sabu dengan cara
ka

membelinya dari orang yang bernama Mamai seharga Rp250.000,00 (dua


ep

ratus lima puluh ribu Rupiah) di daerah Koto Anau pada hari penangkapan
ah

dan penggeledahan Terdakwa, yang biasanya dapat digunakan untuk 4


R

(empat) kali pemakaian;


es

- Bahwa sabu-sabu yang dibeli oleh Terdakwa dan kemudian ditemukan pada
M

ng

saat penangkapannya akan digunakan oleh Terdakwa bagi dirinya sendiri;


on

Halaman 23 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Terdakwa terakhir kali memakai narkotika jenis sabu-sabu pada hari

R
Minggu tanggal 28 Maret sekitar pukul 01.00 WIB di rumah istrinya yang

si
terletak di Kampung Jawa, Kota Solok;

ne
ng
- Bahwa Terdakwa menggunakan sabu-sabu dengan cara membakar sabu-
sabu di dalam bong yang terhubung dengan pipet dan kemudian menghisap
asap pembakaran sabu-sabu dari pipet;

do
gu - Bahwa Terdakwa tidak memilik izin untuk mempunyai atau menggunakan
narkotika jenis sabu-sabu tersebut;

In
A
- Bahwa urine Terdakwa yang diperiksa setelah penangkapan Terdakwa
positif mengandung Metamfetamina;
ah

- Bahwa Terdakwa mulai menggunakan sabu-sabu sejak tahun 2014;

lik
- Bahwa setelah ditangkap dan ditahan, Terdakwa menjalani pemeriksaan
dari Tim Asesmen Terpadu Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok;
am

ub
- Bahwa tujuan Terdakwa memakai narkotika jenis sabu-sabu agar Terdakwa
semangat untuk bekerja;
ep
- Bahwa jika Terdakwa tidak memakai narkotika jenis sabu-sabu maka efek
k

fisik yang dirasakan oleh Terdakwa adalah badanya menjadi terasa letih;
ah

- Bahwa Terdakwa pernah menjalani rehabilitasi atas kecanduan narkotika


R

si
dari tahun 2016 hingga tahun 2020, dan selama menjalani rehabilitasi
tersebut Terdakwa tidak pernah memakai narkotika jenis sabu-sabu dan

ne
ng

tidak memiliki keinginan untuk memakai sabu-sabu;


- Bahwa Terdakwa mulai kembali menggunakan narkotika sabu-sabu sejak

do
gu

September 2020 karena diajak oleh temannya, dan sejak itu Terdakwa telah
membeli sabu-sabu sebanyak kurang lebih 8 (delapan) kali;
- Bahwa Terdakwa sehari-hari bekerja sebagai pedang martabak mesir;
In
A

- Bahwa Terdakwa menyadari jika perbuatan menggunakan sabu-sabu adalah


perbuatan yang salah dan dapat dihukum;
ah

lik

- Bahwa Terdakwa sekarang tidak memiliki keinginan untuk menggunakan


sabu-sabu lagi dan Terdakwa sangat menyesali perbuatannya;
m

ub

- Bahwa Terdakwa membenarkan semua barang bukti yang diperlihatkan oleh


Penuntut Umum di persidangan adalah barang-barang miliknya yang disita
ka

oleh anggota tim Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok pada saat
ep

penangkapan dan penggeledahan Terdakwa tersebut;


ah

Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan barang bukti


R

sebagai berikut:
es

1. 1 (satu) paket kecil narkotika jenis sabu-sabu yang dibungkus dengan


M

ng

plastik klem warna bening;


on

Halaman 24 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. 1 (satu) buah rangkaian alat hisap sabu-sabu;

R
3. 1 (satu) buah kotak rokok Coffe Stik berwarna putih; dan

si
4. 1 (satu) helai celana jeans warna biru merek Oxygen;

ne
ng
Menimbang, karena barang bukti tersebut telah disita menurut hukum
dan mendapatkan izin atau persetujuan penyitaan berdasarkan penetapan
Ketua Pengadilan Negeri Koto Baru, Majelis Hakim berpendapat bahwa barang-

do
gu barang bukti tersebut dapat diperlihatkan kepada Terdakwa untuk ditanyakan
kepada Terdakwa apakah dirinya mengenali barang-barang bukti tersebut

In
A
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 181 KUHAP;
Menimbang, bahwa berdasarkan persesuaian antara alat-alat bukti
ah

yang diajukan di persidangan dengan memperhatikan barang bukti yang

lik
diperlihatkan di persidangan, Majelis Hakim memperoleh fakta-fakta hukum
sebagai berikut:
am

ub
- Bahwa identitas dari Terdakwa yang didakwa dalam surat dakwaan
Penuntut Umum sama dengan identitas diri dari Terdakwa Ari Rahmat;
ep
- Bahwa anggota tim dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok telah
k

menangkap dan menggeledah Terdakwa pada hari Minggu tanggal 28 Maret


ah

sekitar jam 17.50 WIB di sebuah jalan di daerah Cubagan, Jorong Koto
R

si
Panjang, Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok,
Provinsi Sumatera Barat;

ne
ng

- Bahwa Terdakwa ditangkap setelah Terdakwa terjatuh dari sepeda motor


merek Honda tipe Vario dengan nomor kendaraan BA 5093 PA miliknya

do
gu

karena menabrak mobil orang lain ketika Terdakwa berusaha untuk


melarikan diri dari kejaran tim Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok;
- Bahwa ketika menggeledah Terdakwa, anggota tim Badan Narkotika
In
A

Nasional Kabupaten Solok menemukan 1 (satu) paket kecil narkotika jenis


sabu-sabu dalam plastik klem warna bening dari atas tanah yang berjarak
ah

lik

kurang lebih 1 (satu) meter dari posisi jatuh Terdakwa dan 1 (satu) buah
rangkaian alat hisap sabu-sabu dari kantong celana jeans warna biru merek
m

ub

Oxygen yang dipakai oleh Terdakwa;


- Bahwa 1 (satu) paket kecil narkotika jenis sabu-sabu dalam plastik klem
ka

warna bening dapat berada di atas tanah yang berjarak kurang lebih 1 (satu)
ep

meter dari posisi jatuh Terdakwa karena Terdakwa membuangnya;


ah

- Bahwa 1 (satu) paket kecil narkotika jenis sabu-sabu dan 1 (satu) buah
R

rangkaian alat hisap sabu-sabu adalah barang milik Terdakwa yang akan
es

digunakan oleh diri Terdakwa sendiri;


M

ng

on

Halaman 25 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa anggota tim Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok juga

R
menyita sepeda motor merek Honda tipe Vario berwarna merah dengan

si
nomor kendaraan BA 5093 PA, 1 (satu) buah kotak rokok Coffe Stik

ne
ng
berwarna putih, dan 1 (satu) helai celana jeans warna biru merek Oxygen;
- Bahwa Terdakwa terakhir kali memakai narkotika jenis sabu-sabu pada hari
Minggu tanggal 28 Maret 2021 sekitar pukul 01.00 WIB di rumah istrinya

do
gu yang terletak di Kampung Jawa, Kota Solok;
- Bahwa Terdakwa tidak memilik izin untuk mempunyai atau menggunakan

In
A
narkotika jenis sabu-sabu tersebut;
- Bahwa semua barang bukti yang diperlihatkan oleh Penuntut Umum di
ah

persidangan adalah barang-barang yang disita oleh penyidik Kepolisian

lik
Resort Kabupaten Solok dari Terdakwa pada saat penangkapan dan
penggeledahan Terdakwa tersebut;
am

ub
- Bahwa Terdakwa bukan merupakan pengurus lembaga atau orang yang
bekerja pada lembaga ilmu pengetahuan untuk kepentingan pengembangan
ep
ilmu pengetahuan teknologi, reagensia diagonistik atau reagensia
k

laboratorium;
ah

- Bahwa urine Terdakwa positif mengandung narkotika Metamfetamina;


R

si
- Bahwa kristal putih yang disita dari Terdakwa yang kemudian diuji secara
laboratorium di Badan Pengawas Obat dan Makanan di Kota Padang

ne
ng

merupakan narkotika golongan I jenis Metamfetamina;


- Bahwa Terdakwa mengetahui cara untuk memperoleh efek psikis dan fisik

do
gu

dari pemakaian sabu-sabu tersebut bagi dirinya sendiri;


- Bahwa tujuan Terdakwa menggunakan narkotika jenis sabu-sabu tersebut
adalah untuk memperoleh efek psikis dan fisik dari penggunaan sabu-sabu
In
A

tersebut bagi diri Terdakwa sendiri;


- Bahwa berat bersih dari narkotika jenis sabu-sabu yang disita dari Terdakwa
ah

lik

adalah 0,2 (nol koma dua) gram;


- Bahwa Terdakwa memiliki dorongan yang kuat untuk menggunakan
m

ub

narkotika secara terus menerus dan memiliki gejala fisik berupa badan
pegal-pegal dan gejala psikis berupa halusinasi pendengaran apabila
ka

Terdakwa tidak menggunakan narkotika jenis sabu-sabu;


ep

- Bahwa tidak terdapat kehendak lain pada diri Terdakwa atas narkotika jenis
ah

sabu-sabu yang ditemukan pada proses penangkapan dan penggeledahan


R

Terdakwa selain untuk memperoleh efek fisik dan psikis dari sabu-sabu
es

tersebut bagi dirinya sendiri;


M

ng

on

Halaman 26 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setelah ditangkap dan ditahan, berdasarkan permohonan Badan

R
Narkotika Nasional Kabupaten Solok, Terdakwa menjalani pemeriksaan dari

si
tim asesmen terpadu yang merekomendasikan agar Terdakwa menjalani

ne
ng
perawatan atau pengobatan melalui rehabilitasi rawat inap medis dan sosial
di lembaga rehabilitasi;
- Bahwa Terdakwa memiliki kemampuan untuk menyadari jika perbuatan

do
gu menyalahgunakan narkotika yang dilakukannya adalah perbuatan yang
salah dan melawan hukum;

In
A
- Bahwa Terdakwa tidak dapat dikriteriakan sebagai orang yang berubah akal
sehatnya akibat penyakit karena Terdakwa dapat berbicara secara spontan
ah

dan lancar, berpikir secara koheren, dan memiliki daya ingat yang baik

lik
meskipun dalam suasana perasaan yang disforia atau tidak nyaman, dan
Terdakwa juga tidak dapat dikriteriakan sebagai orang yang kurang
am

ub
sempurna akalnya sehat karena tingkat kecerdasan dari Terdakwa normal;
- Bahwa Terdakwa tidak terlibat dalam jaringan peredaran gelap narkotika;
ep
- Bahwa Terdakwa pernah menjalani rehabilitasi atas kecanduan narkotika
k

dari tahun 2016 hingga tahun 2020;


ah

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan


R

si
mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas,
Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan

ne
ng

kepadanya;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum

do
gu

dengan dakwaan yang berbentuk alternatif, sehingga Majelis Hakim dengan


memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut di atas memilih langsung dakwaan
alternatif ketiga sebagaimana diatur dalam Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-
In
A

undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang


dirumuskan sebagai berikut “setiap penyalah guna narkotika golongan I bagi
ah

lik

diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun”;
Menimbang karena yang dimaksud dengan penyalah guna berdasarkan
m

ub

Pasal 1 angka 15 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009


tentang Narkotika adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau
ka

melawan hukum, dan karena narkotika yang dimaksud dalam Pasal 127 Ayat
ep

(1) 127 Ayat (1) huruf a Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun
ah

2009 tentang Narkotika adalah narkotika golongan I, Majelis Hakim


R

berpendapat bahwa tindak pidana narkotika dalam Pasal 127 Ayat (1) huruf a
es

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika


M

ng

on

Halaman 27 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dirumuskan sebagai berikut “setiap orang yang menggunakan narkotika

R
golongan I tanpa hak atau melawan hukum bagi diri sendiri”;

si
Menimbang berdasarkan Pasal 183 KUHAP, hakim tidak boleh

ne
ng
menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-
kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu
tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah

do
gu melakukannya;
Menimbang, karena rumusan Pasal 183 KUHAP menempatkan klausa

In
A
“bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi” sebelum klausa “bahwa
terdakwalah yang bersalah melakukannya”, Majelis Hakim berpendapat bahwa
ah

unsur setiap orang dan unsur kemampuan bertanggung jawab yang

lik
berhubungan dengan diri pelaku yang bersalah melakukan tindak pidana akan
dipertimbangkan setelah unsur obyektif dan unsur subyektif yang disebutkan
am

ub
secara tersurat sebagai bagian dari rumusan delik selesai dipertimbangkan;
Menimbang bahwa jika unsur subyektif berupa kesalahan dalam arti
ep
sempit dari suatu tindak pidana tidak disebutkan secara tersurat sebagai bagian
k

dari rumusan delik, unsur-unsur setiap orang dan unsur kemampuan


ah

bertanggung jawab yang berhubungan dengan diri pelaku yang bersalah


R

si
melakukan tindak pidana akan dipertimbangkan bersamaan dengan unsur
subyektif yang tidak disebutkan secara tersurat tersebut setelah unsur obyektif

ne
ng

yang disebutkan secara tersurat sebagai bagian dari rumusan delik selesai
dipertimbangkan;

do
gu

Menimbang bahwa selanjutnya, Majelis Hakim akan memeriksa apakah


unsur subyektif dari rumusan delik Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dirumuskan
In
A

secara tersurat atau secara tersirat;


Menimbang, bahwa berdasarkan Arrest Hoge Raad tanggal 25 April
ah

lik

1950 No. 618, doktrin hukum pidana menurut Hazewinkel-Suringa dan Drs.
P.A.F Lamintang, S.H. yang diuraikan dalam buku Drs. P.A.F Lamintang, S.H.
m

ub

yang berjudul Hukum Penintensier Indonesia pada halaman 107-111, suatu


delik dolus atau delik sengaja adalah setiap delik yang bukan merupakan delik
ka

culpa atau delik kelalaian baik yang dirumuskan dengan mencantumkan frasa
ep

“dengan sengaja” secara tegas dalam rumusan deliknya ataupun delik yang
ah

rumusannya tidak mencantumkan frasa “dengan sengaja” tetapi memiliki sifat


R

dari perbuatan yang disengaja, diikuti dengan kehendak lanjutan, atau


es

dilakukan dengan suatu yang cara yang memiliki sifat kesengajaan;


M

ng

on

Halaman 28 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang karena pada rumusan delik dalam Pasal 127 Ayat (1) huruf

R
a Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

si
tidak merumuskan unsur subyektif berupa kesalahan dalam arti sempit secara

ne
ng
tersurat, karena delik tersebut tidak dirumuskan sebagai delik culpa, dan karena
peradilan pidana di Indonesia menerapkan asas tiada pidana tanpa kesalahan
sebagaimana diterapkan dalam Putusan Mahkamah Agung tanggal 13 April

do
gu 1957 yang dimuat dalam majalah Hukum tahun 1957 nomor 7-8 pada halaman
13-19, Majelis Hakim berpendapat bahwa delik yang didakwakan terhadap

In
A
Terdakwa adalah delik dolus, sehingga terdapat unsur subyektif tersirat dari
rumusan delik tersebut yaitu unsur dengan sengaja sebagai unsur kesalahan
ah

dalam arti sempit;

lik
Menimbang karena terdapat unsur subyektif berupa kesalahan dalam
arti sempit dalam bentuk kesengajaan yang dirumuskan secara tersirat pada
am

ub
rumusan delik tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur obyektif yang
berhubungan dengan perbuatan yang dilarang dari delik yang didakwakan
ep
dalam dakwaan alternatif ketiga Penuntut Umum tersebut kecuali unsur setiap
k

orang harus dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum mempertimbangkan


ah

unsur kesalahan dalam arti luas yang meliputi juga pertimbangan mengenai
R

si
unsur kesalahan dalam arti sempit berupa unsur dengan sengaja;
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakim

ne
ng

akan mempertimbangkan unsur-unsur tersurat dari dakwaan alternatif ketiga


Penuntut Umum dengan urutan atau sistematika pertimbangan sebagai berikut:

do
gu

Ad.1 unsur yang menggunakan narkotika golongan I tanpa hak atau melawan
hukum;
Ad.2 unsur bagi diri sendiri; dan
In
A

Ad.3 unsur setiap orang;


Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim
ah

lik

mempertimbangkan sebagai berikut:


Menimbang bahwa selanjutnya untuk mempertimbangkan unsur-unsur
m

ub

127 Ayat (1) huruf a Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika, Majelis Hakim akan mempertimbangkan pengertian dari
ka

setiap elemen atau sub unsur dalam unsur-unsur pasal tersebut dengan
ep

menggunakan pengertian setiap elemen tersebut yang diatur dalam Undang-


ah

undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Namun,


R

apabila elemen atau sub unsur tersebut tidak didefinisikan di dalam undang-
es
M

undang tersebut maka Majelis Hakim akan menggunakan pengertian atau


ng

on

Halaman 29 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
definisi yang terdapat dalam sumber-sumber hukum lainnya yang berlaku di

R
Indonesia;

si
Menimbang apabila terdapat kata hubung “atau” yang berfungsi untuk

ne
ng
memberikan alternatif terhadap pengertian-pengertian dari masing-masing
elemen unsur yang akan dijelaskan, Majelis Hakim berpendapat bahwa

do
pengertian-pengertiannya tersebut bersifat alternatif terhadap pengertian
gu lainnya, sehingga jika fakta hukum perkara ini telah memenuhi salah satu
pengertian dari elemen yang bersifat alternatif tersebut maka pengertian dari

In
A
elemen alternatif lainnya tidak perlu dipertimbangkan lagi;
Ad.1 Unsur yang menggunakan narkotika golongan I tanpa hak atau
ah

lik
melawan hukum;
Menimbang bahwa berdasarkan rumusan delik yang dimaksud dalam
am

Pasal 127 Ayat (1) huruf a jo. Pasal 1 angka 15 Undang-undang Republik

ub
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Majelis hakim berpendapat
bahwa unsur ini terdiri atas sub unsur “menggunakan narkotika golongan I” dan
ep
k

unsur “tanpa hak atau melawan hukum”;


Menimbang berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-undang Republik
ah

R
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, narkotika adalah zat atau

si
obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun

ne
semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
ng

hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat


menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan

do
gu

sebagaimana terlampir dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35


Tahun 2009 tentang Narkotika;
In
Menimbang berdasarkan penjelasan Pasal 6 Ayat (1) huruf a Undang-
A

undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, narkotika


golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
ah

lik

pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta


mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk mengakibatkan ketergantungan;
m

ub

Menimbang bahwa Metamfetamina terdaftar sebagai narkotika


golongan I bukan tanaman dengan nomor urut 61 pada Lampiran I Undang-
ka

undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dan/atau


ep

lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun


ah

2020 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika;


R

Menimbang berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundang-


es

undangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa yang dimaksud dengan


M

ng

narkotika golongan I adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
on

Halaman 30 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan

R
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai

si
menghilangkan rasa nyeri, yang hanya dapat digunakan untuk tujuan

ne
ng
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta
mempunyai potensi sangat tinggi untuk mengakibatkan ketergantungan
sebagaimana disebutkan dalam Lampiran I Undang-undang Republik Indonesia

do
gu Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan/atau lampiran Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan

In
Penggolongan Narkotika yang salah satunya berupa Metamfetamina;
A
Menimbang bahwa berdasarkan doktrin hukum pidana dan pengertian
narkotika golongan I yang telah dijelaskan sebelumnya, yang dimaksud dengan
ah

lik
menggunakan narkotika golongan I adalah setiap perbuatan atau tindakan yang
dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh efek dari narkotika golongan I baik
am

ub
berupa efek psikis maupun fisik bagi tubuhnya sendiri;
Menimbang karena Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika tidak dirumuskan
ep
k

dengan mencantumkan kata kerja atau perbuatan yang dilarang tetapi hanya
ah

dirumuskan dengan mencantumkan subyek yang dipidana, Majelis Hakim


R

si
berpendapat bahwa jika seseorang telah terbukti pernah menggunakan
narkotika golongan I tanpa hak atau melawan hukum berdasarkan dua alat

ne
ng

bukti yang sah, maka orang tersebut dapat dipidana meskipun waktu dan
tempat orang tersebut menggunakan narkotika tersebut terakhir kali tidak lagi
diketahui secara pasti;

do
gu

Menimbang bahwa dalam ajaran doktrin atau ilmu hukum pidana


menurut pendapat ahli hukum pidana Drs. P.A.F. Lamintang, S.H. dalam
In
A

bukunya “Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia”, istilah “bersifat melawan


hukum” termasuk ke dalam pengertian wederrechtelijk yang diartikan sebagai
ah

“secara tidak sah” yang meliputi tiga pengertian yaitu “in strijd met het objectief
lik

recht” yang berarti bertentangan dengan norma hukum obyektif baik yang
tertulis (melawan hukum dalam arti formal) maupun yang tidak tertulis (melawan
m

ub

hukum dalam arti materiil), “in strijd met het subjectief recht van een ander”
yang berarti bertentangan dengan hak subyektif orang lain, dan/atau “zonder
ka

ep

eigen recht” yang berarti dengan tanpa kewenangan untuk menjalankan tugas
atau melaksanakan suatu perbuatan yang diperbolehkan oleh suatu peraturan
ah

perundang-undangan;
R

Menimbang karena yang dimaksud dengan tanpa hak dalam ajaran


es
M

doktrin atau ilmu hukum pidana adalah tidak memiliki hak atau kewenangan
ng

yang diberikan oleh hukum obyektif atau hukum subyektif, Majelis Hakim
on

Halaman 31 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berpendapat bahwa tanpa hak memiliki pengertian yang sama dengan istilah

R
melawan hukum;

si
Menimbang berdasarkan pengertian dari melawan hukum dalam doktrin

ne
ng
hukum pidana tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa perbuatan
menggunakan narkotika golongan I telah dilakukan oleh Terdakwa secara
melawan hukum atau tanpa hak apabila:

do
gu a. perbuatan menggunakan narkotika golongan I yang dilakukan oleh
Terdakwa tidak disertai dengan kewenangan untuk menjalankan tugas atau

In
A
melaksanakan suatu perbuatan yang diperbolehkan oleh suatu peraturan
perundang-undangan;
ah

b. perbuatan menggunakan narkotika golongan I yang dilakukan oleh

lik
Terdakwa bertentangan dengan hak pribadi atau hak subyektif orang lain;
atau
am

ub
c. perbuatan menggunakan narkotika golongan I yang dilakukan oleh
Terdakwa bertentangan dengan norma hukum tertulis yang diatur dalam
suatu peraturan perundangan-undangan yang berlaku di Indonesia atau
ep
k

suatu norma yang tidak tertulis yang terkandung dalam norma kepatutan,
ah

norma kebiasaan, dan norma kesusilaan yang berlaku di masyarakat;


R

si
Menimbang setelah menentukan pengertian dari masing-masing
elemen yang menyusun unsur ini, selanjutnya Majelis Hakim akan

ne
ng

mempertimbangkan apakah fakta hukum yang diperoleh dari pembuktian di


persidangan memenuhi pengertian dari setiap sub unsur dalam unsur ini;

do
Menimbang berdasarkan fakta hukum perkara ini yang telah diuraikan
gu

sebelumnya, karena kristal putih yang disita dari Terdakwa mengandung


metamfetamina berdasarkan uji laboratorium dari Badan Pengawas Obat dan
In
A

Makanan di Kota Padang, dan karena metamfetamina terdaftar sebagai


narkotika golongan I dengan nomor urut 61 pada Lampiran I Undang-undang
ah

lik

Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dan Peraturan


Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 tentang
Perubahan Penggolongan Narkotika, Majelis Hakim berpendapat bahwa kristal
m

ub

putih yang disita dari Terdakwa telah memenuhi pengertian narkotika golongan
I, sehingga dengan demikian fakta hukum perkara ini telah memenuhi
ka

ep

pengertian dari sub unsur “narkotika golongan I”;


Menimbang berdasarkan fakta hukum perkara ini yang telah diuraikan
ah

sebelumnya, karena urine Terdakwa positif mengandung metamfetamina,


R

karena Terdakwa mengetahui cara untuk memperoleh efek psikis dan fisik dari
es
M

narkotika jenis sabu-sabu, dan karena tujuan yang dikehendaki oleh Terdakwa
ng

atas narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah untuk memperoleh efek psikis
on

Halaman 32 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan fisik bagi dari sabu-sabu bagi tubuhnya sendiri, dan karena tidak terdapat

R
kehendak lain pada diri Terdakwa atas narkotika jenis sabu-sabu tersebut selain

si
untuk memperoleh efek fisik dan psikis dari narkotika tersebut bagi diri

ne
ng
Terdakwa sendiri, Majelis Hakim berpendapat bahwa fakta hukum perkara ini
mengenai keadaan ditemukannya narkotika sabu-sabu yang akan digunakan
oleh Terdakwa dan yang kemudian dibuang oleh Terdakwa ke atas tanah yang

do
gu berjarak kurang lebih 1 (satu) meter dari posisi jatuh Terdakwa ketika
mengetahui dirinya akan ditangkap oleh tim Badan Narkotika Nasional

In
Kabupaten Solok telah memenuhi pengertian dari sub unsur menggunakan
A
narkotika golongan I meskipun Terdakwa tidak sedang menggunakan narkotika
golongan I ketika dirinya ditangkap dan digeledah;
ah

lik
Menimbang bahwa berdasarkan penjelasan Pasal 6 Ayat (1) huruf a
dan Pasal 8 Ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009
am

ub
tentang Narkotika, narkotika golongan I hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi dan
kepentingan pelayanan kesehatan;
ep
k

Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 8 Ayat (2) Undang-undang


ah

Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Narkotika


R

si
Golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia

ne
ng

laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi


Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan;
Menimbang berdasarkan ketentuan penggunaan narkotika golongan I

do
gu

tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa narkotika golongan I tidak dapat


digunakan oleh orang perorangan untuk memperoleh efek psikis atau fisik pada
In
A

tubuhnya tetapi hanya dapat digunakan oleh lembaga ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
reagensia diagnostik dan reagensia laboratorium setelah lembaga itu
ah

lik

mendapatkan rekomendasi kepala badan pengawas obat dan makanan dan


persetujuan menteri;
m

ub

Menimbang karena Terdakwa bukan merupakan pekerja atau pengurus


lembaga ilmu pengetahuan yang diperbolehkan untuk menggunakan narkotika
ka

golongan I tersebut, karena kehendak dari Terdakwa atas penguasaan


ep

narkotika golongan I tersebut adalah untuk digunakan bagi Terdakwa sendiri


ah

untuk memperoleh efek psikis dan fisik bagi tubuhnya sendiri dan bukan untuk
R

kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, reagensia


es

diagnostik, dan/atau reagensia laboratorium, dan karena Terdakwa sebagai


M

ng

orang perorangan tidak dapat memilik izin untuk mempunyai atau


on

Halaman 33 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menggunakan narkotika jenis sabu-sabu tersebut, Majelis Hakim berpendapat

R
bahwa penguasaan dan kehendak Terdakwa atas narkotika golongan I tersebut

si
bertentangan dengan penjelasan Pasal 6 Ayat (1) huruf a, Pasal 8 Ayat (1), dan

ne
ng
Pasal 8 Ayat (2) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
Menimbang karena penjelasan Pasal 6 Ayat (1) huruf a, Pasal 8 Ayat
(1) dan Pasal 8 Ayat (2) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang

do
gu Narkotika merupakan norma hukum yang tertulis dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia, Majelis Hakim berpendapat bahwa

In
penguasaan narkotika golongan I dan kehendak Terdakwa untuk menggunakan
A
narkotika golongan I bertentangan dengan hukum yang tertulis dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku, sehingga perbuatan Terdakwa yang
ah

lik
menguasai narkotika golongan I dengan maksud untuk digunakan oleh
Terdakwa telah memenuhi pengertian melawan hukum;
am

ub
Ad.2 Unsur bagi diri sendiri;
Menimbang karena Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika tidak menjelaskan secara definitif pengertian dari
ep
k

unsur “bagi diri sendiri”, dan karena frasa “bagi diri sendiri” dapat ditafsirkan
ah

secara langsung tanpa memberikan pengertian ganda dari rumusan pasalnya


R

si
maka Majelis Hakim akan menguraikan pengertian dan kualifikasi dari unsur ini
dengan menggunakan pengertian “bagi diri sendiri” dalam Kamus Besar

ne
ng

Bahasa Indonesia, yaitu untuk kepentingan pribadi dari si pelaku sendiri;


Menimbang berdasarkan fakta hukum yang diuraikan sebelumnya,
karena urine Terdakwa positif mengandung metamfetamina, karena Terdakwa

do
gu

mengetahui cara untuk memperoleh efek psikis dan fisik dari narkotika jenis
sabu-sabu, dan karena tujuan yang dikehendaki oleh Terdakwa atas narkotika
In
A

jenis sabu-sabu tersebut adalah untuk memperoleh efek psikis dan fisik bagi
dari sabu-sabu bagi tubuhnya sendiri, dan karena tidak terdapat kehendak lain
pada diri Terdakwa atas narkotika jenis sabu-sabu tersebut selain untuk
ah

lik

memperoleh efek fisik dan psikis dari narkotika tersebut bagi tubuhnya sendiri,
dan karena tidak terbukti jika Terdakwa memiliki kehendak untuk
m

ub

memindahtangankan narkotika sabu-sabu yang ditemukan pada saat


penangkapannya baik dengan cara dijual, ditukarkan, disediakan ataupun
ka

diserahkan kepada orang lain, Majelis Hakim berpendapat bahwa mens rea
ep

atau tujuan dari Terdakwa menguasai narkotika golongan I jenis sabu-sabu


ah

tersebut bukan untuk diedarkan atau diberikan kepada orang lain tetapi hanya
R

untuk digunakan bagi diri Terdakwa sendiri;


es

Menimbang karena tujuan dari Terdakwa menyimpan narkotika


M

ng

golongan I jenis sabu-sabu tersebut adalah untuk memperoleh efek fisik dan
on

Halaman 34 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
psikis bagi diri Terdakwa sendiri, Majelis Hakim berpendapat bahwa fakta

R
hukum perkara ini telah memenuhi pengertian unsur “bagi diri sendiri”;

si
Ad.3 Unsur setiap orang;

ne
ng
Menimbang bahwa dalam doktrin hukum pidana, yang dimaksud
dengan barang siapa atau setiap orang adalah adresat atau subyek hukum
yang dinyatakan telah melakukan tindak pidana atau perbuatan yang dilarang

do
gu oleh suatu rumusan delik dalam peraturan perundang-undangan. Pengertian
barang siapa atau setiap orang dianggap telah terpenuhi dalam fakta hukum

In
A
persidangan apabila kualitas subyek yang dituju oleh surat dakwaan penuntut
umum sama dengan kualitas addressaat norm dari suatu norma delik yang
ah

dapat berupa orang perorangan ataupun korporasi yang berbentuk badan

lik
hukum atau yang tidak berbentuk badan hukum dan apabila identitas diri dari
addressaat norm yang didakwa melakukan delik sama dengan identitas dari
am

ub
subyek hukum yang dihadapkan di persidangan;
Menimbang oleh karenanya, jika Terdakwa telah terbukti memiliki
ep
kualitas sebagai salah satu subyek hukum yang dituju oleh norma delik yang
k

didakwakan oleh penuntut umum dan jika tidak terdapat error in persona atas
ah

identitas diri orang yang dihadapkan ke persidangan oleh penuntut umum


R

si
sebagai terdakwa yang dituju oleh dakwaan Penuntut Umum dalam perkara ini
maka unsur setiap orang atau unsur barang siapa dari pasal yang didakwakan

ne
ng

dalam dakwaan Penuntut Umum juga dianggap telah terpenuhi;


Menimbang bahwa kualitas subyek hukum yang dituju oleh dakwaan

do
gu

Penuntut Umum pada perkara ini adalah subyek hukum berupa manusia atau
orang perorangan dengan identitas diri sebagai Ari Rahmat;
Menimbang berdasarkan fakta hukum perkara ini, karena Terdakwa
In
A

telah membenarkan bahwa identitas dari orang yang didakwakan dalam surat
dakwaan Penuntut Umum sesuai dengan identitas diri Terdakwa, sehingga
ah

lik

Majelis Hakim berkeyakinan bahwa identitas terdakwa yang diuraikan dalam


dakwaan Penuntut Umum terletak pada diri Terdakwa dan bukan pada diri
m

ub

orang lain, sehingga tidak terdapat error in persona dalam dakwaan Penuntut
Umum pada perkara a quo;
ka

Menimbang karena Terdakwa terbukti memiliki kualitas sebagai subyek


ep

hukum orang perorangan di persidangan dan karena tidak terdapat error in


ah

persona pada dakwaan Penuntut Umum dalam perkara ini, Majelis Hakim
R

berpendapat bahwa fakta hukum perkara ini telah memenuhi pengertian unsur
es

“setiap orang”;
M

ng

on

Halaman 35 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa menurut doktrin hukum pidana, setiap orang

si
memiliki pengertian yang sama dengan barang siapa yang diartikan oleh doktrin
hukum pidana sebagai subjek hukum yang dapat berupa orang perorangan

ne
ng
maupun badan hukum yang diwakili oleh pribadi manusia yang memiliki
kesalahan dalam arti luas ketika melakukan tindak pidana;

do
gu Menimbang bahwa menurut doktrin hukum pidana, kesalahan dalam
arti luas meliputi pengertian kesalahan dalam arti sempit yang diartikan sebagai
kemampuan untuk menilai hubungan kejiwaan antara dirinya dan perbuatan

In
A
yang dilakukannya yang dapat berbentuk kesengajaan dalam arti luas atau
kelalaian dan meliputi pengertian dapat mempertanggungjawabkan
ah

lik
perbuatannya yang diartikan sebagai kemampuan untuk bertanggung jawab
atas perbuatannya;
am

ub
Menimbang berdasarkan ketentuan Pasal 183 jo. Pasal 193 Ayat (1)
KUHAP dan pengertian kesalahan dalam arti luas menurut doktrin hukum
pidana tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa seorang terdakwa hanya
ep
k

dapat dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang dilakukannya jika terdakwa
ah

memiliki kesalahan dalam arti sempit dan kemampuan untuk bertanggung


R

si
jawab atas perbuatannya, sehingga selanjutnya Majelis Hakim akan memeriksa
apakah terdapat unsur subyektif tersirat dari rumusan delik Pasal 127 Ayat (1) )

ne
ng

Huruf a Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang


Narkotika pada diri Terdakwa sebagai unsur kesalahan dalam arti sempit ketika

do
gu

Terdakwa menggunakan narkotika golongan I;


Menimbang berdasarkan Pasal 127 Ayat (2) Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Hakim dalam memutus
In
A

perkara penyalahgunaan narkotika bagi diri sendiri wajib memperhatikan


ketentuan dalam Pasal 54, Pasal 55, dan Pasal 103 Undang-undang Republik
ah

lik

Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;


Menimbang berdasarkan Penjelasan Pasal 54 Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang dimaksud dengan
m

ub

“korban penyalahgunaan narkotika” adalah seseorang yang tidak sengaja


ka

menggunakan narkotika karena dibujuk, diperdaya, ditipu, dipaksa, dan/atau


ep

diancam untuk menggunakan narkotika, sehingga kesalahan dalam arti sempit


pada korban penyalahgunaan narkotika berbentuk kelalaian;
ah

Menimbang bahwa korban penyalahgunaan narkotika memiliki bentuk


R

es

kesalahan dalam arti sempit berupa ketidaksengajaan atau kelalaian maka


M

Majelis Hakim menafsirkan secara a contrario bahwa penyalah guna yang


ng

on

Halaman 36 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bukan merupakan korban penyalahgunaan yang dimaksud oleh Pasal 127 Ayat

R
(1) huruf a Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang

si
Narkotika memiliki kesalahan dalam arti sempit berupa kesengajaan;

ne
ng
Menimbang berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam peraturan
tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika membedakan bentuk

do
gu kesalahan pada “penyalah guna” dan “korban penyalahgunaan narkotika”
menurut ada tidaknya kesengajaan, sehingga pada penyalah guna narkotika

In
golongan I terdapat unsur kesengajaan, sedangkan pada “korban
A
penyalahgunaan narkotika” tidak terdapat unsur kesengajaan untuk
menggunakan narkotika golongan I;
ah

lik
Menimbang karena Terdakwa didakwa dengan Pasal 127 Ayat (1) huruf
a Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,
am

ub
Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesalahan yang harus terbukti pada
diri Terdakwa ketika melakukan perbuatan menguasai narkotika golongan I
dengan maksud untuk digunakan harus berbentuk kesengajaan agar Terdakwa
ep
k

dapat dikenakan pidana yang diancamkan dalam Pasal 127 Ayat (1) huruf a
ah

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;


R

si
Menimbang berdasarkan doktrin hukum pidana menurut Drs. P. A. F.
Lamintang, S.H. dan Theo Lamintang S.H. pada halaman 132-134 dalam

ne
ng

bukunya yang berjudul Delik-delik Khusus Kejahatan Terhadap Nyawa, Tubuh,


dan Kesehatan dan berdasarkan pemahaman Majelis Hakim terhadap doktrin
hukum tersebut, kesengajaan dalam arti luas tidak hanya meliputi pengertian

do
gu

kesengajaan dalam bentuk tujuan (opzet als oogmerk) tetapi juga dalam bentuk
keinsafan kepastian atas munculnya akibat dari perbuatannya (opzet bij
In
A

zekerheids-bewustzijn) ataupun keinsafan kemungkinan atas munculnya akibat


dari perbuatan (opzet bij mogelijkheids-bewustzijn) yang disebut juga sebagai
ah

lik

dolus eventualis;
Menimbang bahwa dalam doktrin hukum pidana yang dimaksud dengan
opzet als oogmerk atau yang dikenal dengan istilah dengan sengaja adalah
m

ub

menyadari bahwa perbuatan yang dikehendakinya adalah untuk menyebabkan


ka

akibat yang tidak dikehendaki oleh undang-undang (willens) dan mengetahui


ep

keadaan-keadaan yang berhubungan dengan perbuatan tersebut (witens).


Lebih lanjut dalam doktrin hukum pidana, kesengajaan dalam bentuk tujuan
ah

atau opzet als oogmerk telah terpenuhi apabila seseorang telah menyadari
R

es

bahwa akibat yang tidak dikehendaki oleh undang-undang yang muncul dari
M

perbuatan yang dilakukannya adalah akibat yang dikehendakinya;


ng

on

Halaman 37 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang bahwa dalam doktrin hukum pidana, yang dimaksud

R
dengan opzet bij zekerheids-bewustzijn atau kesengajaan sebagai keinsafan

si
kepastian adalah menyadari bahwa perbuatan yang dikehendakinya untuk

ne
ng
menyebabkan suatu akibat pasti juga akan memunculkan akibat lain yang tidak
dikehendaki oleh undang-undang. Selain itu, menurut doktrin hukum pidana,
opzet bij zekerheids-bewustzijn telah terpenuhi apabila seseorang telah

do
gu mengetahui bahwa akibat lain dari perbuatan yang dikehendakinya pasti akan
terjadi sebagai konsekuensi dari perbuatan yang dikehendakinya tersebut tetapi

In
A
pengetahuannya mengenai kepastian munculnya akibat lain yang tidak
dikehendaki oleh undang-undang tersebut tidak membatalkan niat orang itu
ah

untuk melakukan perbuatan yang dikehendakinya itu;

lik
Menimbang bahwa dalam doktrin hukum pidana, yang dimaksud
dengan opzet bij mogelijkheids-bewustzijn atau kesengajaan sebagai keinsafan
am

ub
kemungkinan adalah menyadari bahwa perbuatan yang dikehendakinya untuk
menyebabkan suatu akibat mungkin juga akan memunculkan akibat lain yang
ep
tidak dikehendaki oleh undang-undang. Selain itu, menurut doktrin hukum
k

pidana, opzet bij mogelijkheids-bewustzijn telah terpenuhi apabila seseorang


ah

telah menyadari bahwa akibat lain dari perbuatan yang dikehendakinya


R

si
mungkin saja akan terjadi sebagai konsekuensi dari perbuatan yang
dikehendakinya tersebut tetapi pengetahuannya mengenai kemungkinan

ne
ng

munculnya akibat lain yang tidak dikehendaki oleh undang-undang tersebut


tidak membatalkan niat orang itu untuk melakukan perbuatan yang

do
gu

dikehendakinya itu;
Menimbang bahwa menurut doktrin hukum pidana dan yurisprudensi
Putusan Mahkamah Agung dan Arrest Hoge Raad, delik ommisionis bersifat
In
A

terbatas dan biasanya harus dirumuskan secara tegas dengan menyertakan


adverbia yang menerangkan adanya kelalaian pada diri pelaku, sehingga jika
ah

lik

suatu rumusan delik tidak mencantumkan adverbia yang menerangkan


kelalaian maka rumusan delik yang tidak menyebutkan adverbia yang
m

ub

menerangkan bentuk kesalahan baik dalam bentuk kesengajaan ataupun dalam


bentuk kelalaian menunjukkan bahwa bentuk kesalahan yang terdapat dalam
ka

pelaku delik tersebut adalah kesengajaan dalam arti luas yang meliputi
ep

kesengajaan sebagai keinsafan kepastian, kesengajaan sebagai tujuan, dan


ah

kesengajaan sebagai keinsafan kemungkinan;


R

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut,


es

Terdakwa dapat dikatakan sebagai orang yang menggunakan narkotika


M

ng

golongan I dengan sengaja, apabila;


on

Halaman 38 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Terdakwa secara sadar memiliki kehendak untuk memperoleh efek psikis

si
dan fisik dari pemakaian narkotika golongan I yang dikuasainya bagi dirinya
sendiri tanpa tekanan dari pihak lain baik karena paksaan, ancaman

ne
ng
ataupun tipu muslihat, atau Terdakwa setidak-tidaknya dapat
memperkirakan baik secara pasti maupun secara relatif jika menggunakan

do
gu sabu-sabu dapat memberikan efek psikis dan fisik tertentu bagi tubuhnya;
b. Terdakwa telah mengetahui atau setidak-tidaknya dapat memperkirakan
baik secara pasti maupun secara relatif bahwa barang yang dikuasainya

In
A
untuk digunakan merupakan narkotika sabu-sabu dan mengetahui cara
untuk memperoleh efek dari narkotika sabu-sabu tersebut; dan
ah

lik
c. Terdakwa mengetahui atau setidak-tidaknya dapat memperkirakan baik
secara pasti maupun secara relatif bahwa dirinya tidak memiliki izin atau
am

ub
kewenangan untuk menggunakan narkotika sabu-sabu tersebut;
Menimbang berdasarkan fakta hukum yang diuraikan sebelumnya,
ep
karena Terdakwa telah mengetahui bahwa kristal putih yang ditemukan pada
k

saat penangkapan dan penggeledahan Terdakwa adalah narkotika sabu-sabu


ah

miliknya, karena tujuan atau kehendak Terdakwa memiliki narkotika jenis sabu-
R

si
sabu adalah untuk memperoleh efek psikis dan fisik bagi tubuhnya sendiri tanpa
tekanan dari pihak lain, karena Terdakwa telah mengetahui cara untuk

ne
ng

memperoleh efek psikis maupun efek fisik dari narkotika jenis sabu-sabu, dan
karena Terdakwa telah mengetahui bahwa Terdakwa tidak memiliki izin untuk

do
gu

menggunakan narkotika jenis sabu-sabu tersebut, Majelis Hakim berpendapat


bahwa willens dan witens telah terdapat pada diri Terdakwa ketika
menggunakan narkotika golongan I secara melawan hukum;
In
A

Menimbang karena telah terdapat willens dan witens pada diri


Terdakwa ketika menggunakan narkotika golongan I, Majelis Hakim
ah

lik

berpendapat bahwa unsur kesalahan dalam arti sempit yang berbentuk


kesengajaan sebagai tujuan telah terpenuhi dalam diri Terdakwa ketika
m

ub

menggunakan narkotika golongan I tersebut secara melawan hukum;


Menimbang bahwa karena unsur kesalahan dalam arti sempit yang
ka

berbentuk kesengajaan telah terpenuhi dalam diri Terdakwa yang


ep

menggunakan narkotika golongan I secara melawan hukum, Majelis Hakim juga


ah

berpendapat bahwa Terdakwa tidak terbukti sebagai “korban penyalahgunaan


R

narkotika” yang dimaksud dalam Pasal 127 Ayat (3) Undang-undang Republik
es

Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;


M

ng

on

Halaman 39 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang karena fakta hukum perkara ini telah memenuhi unsur

R
subyektif yang tersirat berupa kesalahan dalam arti sempit dan semua unsur

si
obyektif dari rumusan delik menggunakan narkotika golongan I bagi diri sendiri,

ne
ng
Majelis Hakim berpendapat bahwa tindak pidana menggunakan narkotika
golongan I bagi diri sendiri yang didakwakan dalam dakwaan alternatif ketiga
Penuntut Umum telah terjadi;

do
gu Menimbang berdasarkan ketentuan dalam Pasal 44 Ayat (1) KUHP,
seseorang yang melakukan sesuatu perbuatan yang tidak dapat

In
A
dipertanggungjawabkan kepadanya karena pertumbuhan akal sehatnya yang
tidak sempurna atau karena gangguan penyakit pada akal sehatnya tidak dapat
ah

dipidana, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa orang yang dipandang

lik
mampu untuk bertanggung atas perbuatan yang dilakukannya adalah orang
yang sehat akal pikirannya;
am

ub
Menimbang berdasarkan fakta hukum yang telah diuraikan, selama
pemeriksaan di persidangan, karena Majelis Hakim menilai pertumbuhan akal
ep
sehat Terdakwa sempurna dan juga tidak terdapat gangguan penyakit pada
k

akal sehat Terdakwa, karena Terdakwa memiliki kemampuan untuk menyadari


ah

jika perbuatan menyalahgunakan narkotika yang dilakukannya adalah


R

si
perbuatan yang salah dan melawan hukum, dan karena Terdakwa mengetahui
konsep tanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya, Majelis Hakim

ne
ng

berpendapat bahwa Terdakwa dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya;


Menimbang karena pada diri Terdakwa telah terdapat kesalahan dalam

do
gu

arti sempit ketika melakukan perbuatannya tersebut dan karena Terdakwa


dapat bertanggung jawab atas perbuatannya tersebut, Majelis Hakim
berpendapat bahwa pada diri Terdakwa telah terdapat kesalahan dalam arti
In
A

luas ketika Terdakwa menggunakan narkotika golongan I;


Menimbang karena telah terdapat kesalahan dalam arti luas pada diri
ah

lik

Terdakwa ketika Terdakwa menggunakan narkotika golongan I dan karena tidak


terdapat error in persona terhadap diri orang yang didakwakan dalam dakwaan
m

ub

Penuntut Umum, Majelis Hakim memperoleh keyakinan bahwa Terdakwa


adalah orang yang terbukti bersalah karena melakukan tindak pidana yang
ka

telah terjadi tersebut yang dimaksud dalam dakwaan alteratif ketiga Penuntut
ep

Umum;
ah

Menimbang, karena seluruh unsur dari rumusan tindak pidana yang


R

diatur dalam Pasal 127 Ayat (1) Huruf a Undang-undang Republik Indonesia
es

Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika telah terpenuhi, Majelis Hakim


M

ng

berpendapat bahwa tindak pidana penyalahgunaan narkotika golongan I bagi


on

Halaman 40 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diri sendiri terbukti benar-benar telah terjadi dan bahwa Terdakwa adalah orang

R
yang terbukti bersalah melakukan tindak pidana tersebut, sehingga Terdakwa

si
haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah

ne
ng
melakukan tindak pidana penyalahgunaan narkotika golongan I bagi diri sendiri
yang didakwakan kepadanya dalam dakwaan alternatif ketiga Penuntut Umum;
Menimbang setelah mempertimbangkan Pasal 55 Undang-undang

do
gu Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Majelis Hakim
akan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 103 Undang-undang Republik

In
A
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan ketentuan dalam Surat
Edaran Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010
ah

tentang Penempatan Penyalahgunaan, Korban Penyalahgunaan dan Pecandu

lik
Narkotika ke dalam Lembaga Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial;
Menimbang berdasarkan Pasal 103 Ayat (1) Undang-undang Republik
am

ub
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Hakim yang memeriksa
perkara pecandu narkotika dapat memutus untuk memerintahkan yang
ep
bersangkutan menjalani pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi
k

jika pecandu narkotika tersebut terbukti bersalah melakukan tindak pidana


ah

narkotika atau menetapkan untuk memerintahkan yang bersangkutan menjalani


R

si
pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi jika pecandu narkotika
tersebut tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana narkotika;

ne
ng

Menimbang berdasarkan ketentuan angka 2 Surat Edaran Ketua


Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 tentang

do
gu

Penempatan Penyalahgunaan, Korban Penyalahgunaan dan Pecandu


Narkotika ke dalam Lembaga Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial,
penerapan pemidanaan yang dimaksud dalam Pasal 103 Undang-undang
In
A

Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika hanya dapat


dijatuhkan pada klasifikasi tindak pidana sebagai berikut:
ah

lik

a) Terdakwa pada saat ditangkap oleh penyidik Polri dan penyidik BNN dalam
kondisi tertangkap tangan;
m

ub

b) pada saat tertangkap tangan sesuai butir a di atas ditemukan barang bukti
pemakaian 1 (satu) hari dengan perincian kelompok metamfetamina atau
ka

sabu-sabu seberat 1 (satu) gram;


ep

c) surat uji laboratorium positif menggunakan narkotika berdasarkan


ah

permintaan penyidik;
R

d) perlu surat keterangan dari dokter jiwa/psikiater pemerintah yang ditunjuk


es

oleh hakim; dan


M

ng

on

Halaman 41 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e) tidak terdapat bukti bahwa yang bersangkutan terlibat dalam peredaran

R
gelap Narkotika;

si
Menimbang berdasarkan fakta hukum perkara ini, karena Terdakwa

ne
ng
dalam kondisi tertangkap tangan ketika membuang narkotika golongan I yang
dikuasainya pada saat penangkapan yang dilakukan oleh tim Badan Narkotika
Nasional Kabupaten Solok, karena berat bersih dari narkotika sabu-sabu yang

do
gu akan dipakai oleh Terdakwa dan ditemukan ketika Terdakwa tertangkap tangan
tersebut kurang dari 1 (satu) gram, karena hasil uji laboratorium atas urine

In
A
Terdakwa yang diajukan oleh tim Badan Narkotika Nasional Kabupaten Solok
menerangkan jika urine Terdakwa positif mengandung metamfetamina, karena
ah

telah terdapat surat keterangan dari dokter jiwa atau psikiater yang menyatakan

lik
Terdakwa mengalami gangguan psikis karena ketergantungan zat adiktif,
karena selama persidangan tidak terbukti bahwa Terdakwa terlibat dalam
am

ub
peredaran gelap narkotika, karena Terdakwa memiliki dorongan yang kuat
untuk menggunakan narkotika secara terus menerus dengan takaran yang
ep
meningkat, dan karena Terdakwa memiliki gejala fisik berupa kaki dan gigi yang
k

gemetaran serta gejala psikis berupa halusinasi dan paranoid apabila Terdakwa
ah

tidak memakai narkotika sabu-sabu, Majelis Hakim berpendapat bahwa


R

si
Terdakwa telah memenuhi pengertian sebagai pecandu narkotika yang
memerlukan pengobatan dan perawatan melalui rehabilitasi medis dan sosial;

ne
ng

Menimbang karena Terdakwa bertempat tinggal di wilayah Provinsi


Sumatera Barat dan karena tempat rehabilitasi medis dan sosial yang terdapat

do
gu

di wilayah provinsi tersebut yang direkomendasikan oleh tim asesmen terpadu


yang memeriksa Terdakwa adalah Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Saanin Padang,
Majelis Hakim menetapkan agar Terdakwa menjalani rehabilitasi medis dan
In
A

sosial di Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Saanin di Kota Padang;


Menimbang berdasarkan fakta hukum perkara ini, karena Terdakwa
ah

lik

merupakan pasien yang telah pernah menjalani rehabilitasi medis dan sosial
dari tahun 2016 hingga tahun 2020, karena Terdakwa memiliki gejala fisik
m

ub

berupa kaki dan gigi yang gemetaran serta gejala psikis berupa halusinasi dan
paranoid apabila Terdakwa tidak memakai narkotika sabu-sabu berdasarkan
ka

keterangan Ahli-ahli, dan karena tim asesmen terpadu yang memeriksa


ep

Terdakwa juga telah merekomendasikan agar Terdakwa direhabilitasi medis dan


ah

sosial dengan total masa rehabilitasi selama 6 (enam) bulan, Majelis Hakim
R

berpendapat bahwa Terdakwa perlu menjalani pengobatan dan perawatan


es

melalui rehabilitasi medis dan sosial di tempat rehabilitasi yang ditunjuk tersebut
M

ng

selama 6 (enam) bulan;


on

Halaman 42 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis

R
Hakim juga memerintahkan agar Terdakwa di samping dijatuhi pidana yang

si
dijatuhkan dalam amar putusan ini juga harus menjalani perawatan dan

ne
ng
pengobatan melalui rehabilitasi medis dan sosial di Rumah Sakit Jiwa Prof. HB.
Saanin Padang selama 6 (enam) bulan dengan ketentuan masa rehabilitasi
medis dan sosial tersebut diperhitungkan sebagai masa untuk menjalani

do
gu hukuman yang dijatuhkan yang dimaksud dalam Pasal 103 Ayat (2) Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

In
A
Menimbang, bahwa selama persidangan, Majelis Hakim tidak
menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana,
ah

baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf maka Terdakwa harus

lik
mempertanggungjawabkan perbuatannya;
Menimbang, bahwa karena Terdakwa mampu bertanggung jawab,
am

ub
Terdakwa harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;
Menimbang, bahwa terhadap permohonan lisan Terdakwa yang
ep
memohon agar dihukum dengan hukuman yang lebih ringan dari tuntutan
k

Penuntut Umum, Majelis Hakim akan mempertimbangkan permohonan


ah

Terdakwa tersebut dalam pertimbangan penjatuhan pidana terhadap Terdakwa;


R

si
Menimbang, karena Terdakwa bahwa dalam perkara ini telah dikenakan
penangkapan dan penahanan yang sah, masa penangkapan dan penahanan

ne
ng

tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;


Menimbang, bahwa karena Terdakwa ditahan, dan karena penahanan

do
gu

terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup berdasarkan Pasal 21 jo. Pasal
26 Ayat (1) dan Ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
1981 tentang Hukum Acara Pidana serta karena tidak terdapat alasan untuk
In
A

membebaskan Terdakwa dari tahanan menurut ketentuan Pasal 193 Ayat (2)
Huruf b KUHAP, Majelis Hakim perlu menetapkan agar Terdakwa tetap berada
ah

lik

dalam tahanan;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang dihadirkan di
m

ub

persidangan oleh Penuntut Umum akan dipertimbangkan sebagai berikut:


Menimbang, karena barang bukti berupa 1 (satu) paket kecil narkotika
ka

ep

jenis sabu-sabu yang dibungkus dengan plastik klem warna bening, 1 (satu)
buah rangkaian alat hisap sabu-sabu, 1 (satu) buah kotak rokok Coffe Stik
ah

berwarna putih, dan 1 (satu) helai celana jeans warna biru merek Oxygen
R

es

tersebut telah dipergunakan oleh Terdakwa untuk melakukan kejahatan dan


M

ng

on

Halaman 43 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikhawatirkan akan dipergunakan untuk mengulangi kejahatannya, Majelis

si
Hakim berpendapat bahwa barang bukti tersebut dirampas untuk negara;
Menimbang, karena barang bukti berupa 1 (satu) unit sepeda motor

ne
ng
merek Honda tipe Vario 125 cc berwarna merah dengan tanda nomor
kendaraan BA 5093 PA telah disita dari Terdakwa, Majelis Hakim berpendapat

do
gu bahwa barang bukti tersebut dikembali kepada Terdakwa;
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa,
maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan

In
A
yang meringankan Terdakwa;
a. Keadaan yang memberatkan:
ah

lik
- Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan upaya Pemerintah Republik
Indonesia untuk mengatasi peredaran Narkotika di wilayah Indonesia;
am

ub
b. Keadaan yang meringankan:
- Terdakwa mengaku bersalah, menyesali perbuatannya, dan berjanji
untuk tidak mengulangi perbuatannya;
ep
k

- Terdakwa adalah tulang punggung keluarga;


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 222 Undang-undang Republik


R
Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, karena Terdakwa

si
dijatuhi pidana, Terdakwa juga harus dibebani untuk membayar biaya perkara;

ne
ng

Memperhatikan, Pasal 127 Ayat (1) Huruf a Undang-undang Republik


Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta

do
gu

peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;


In
A

MENGADILI:
1. Menyatakan Terdakwa Ari Rahmat panggilan Ari Mato terbukti secara sah dan
ah

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penyalahgunaan narkotika


lik

golongan I bagi diri sendiri sebagaimana dimaksud dalam dakwaan


alternatif ketiga Penuntut Umum;
m

ub

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan


pidana penjara selama 1 (satu) tahun 2 (dua) bulan dan 10 (sepuluh) hari;
ka

ep

3. Memerintahkan Terdakwa menjalani pengobatan dan perawatan melalui


rehabilitasi medis dan sosial di Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Saanin Padang
ah

selama 6 (enam) bulan yang diperhitungkan sebagai masa pidana yang


R

es

dijatuhkan;
M

ng

on

Halaman 44 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh

R
Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

si
5. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;

ne
ng
6. Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) paket kecil narkotika jenis sabu-sabu yang dibungkus dengan
plastik klem warna bening;

do
gu - 1 (satu) buah rangkaian alat hisap sabu-sabu;
- 1 (satu) buah kotak rokok Coffe Stik berwarna putih; dan

In
A
- 1 (satu) helai celana jeans warna biru merek Oxygen;
dirampas untuk dimusnahkan;
ah

- 1 (satu) unit sepeda motor merek Honda tipe Vario 125 cc berwarna

lik
merah dengan tanda nomor kendaraan BA 5093 PA;
dikembalikan kepada Terdakwa;
am

ub
7. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sejumlah
Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus Rupiah);
ep
k

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


ah

Pengadilan Negeri Koto Baru, pada hari Rabu, tanggal 27 Oktober 2021, oleh
R

si
Awaluddin Hendra Aprilana sebagai Hakim Ketua, Timbul Jaya, dan
Muhammad Retza Billiansya, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota,

ne
ng

yang diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Rabu,
tanggal 3 November 2021 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim

do
gu

Anggota tersebut, dengan dibantu oleh Azizur Rahim, S.H., Panitera Pengganti
pada Pengadilan Negeri Koto Baru, serta dihadiri oleh Benny Benjamin Purba,
S.H., Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Solok, Penasihat Hukum Terdakwa,
In
A

dan Terdakwa yang menghadap secara telekonferensi.


ah

lik

Hakim Anggota Hakim Ketua


m

ub

Timbul Jaya
ka

ep
ah

Panitera Pengganti
es
M

ng

on

Halaman 45 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 46 dari 46 Putusan Nomor 100/Pid.Sus/2021/PN Kbr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46

Anda mungkin juga menyukai