u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
Nomor 228/Pid.B/2020/PN Jap
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
Pengadilan Negeri Jayapura yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai
do
gu berikut dalam perkara Terdakwa:
1. Nama lengkap : YOVENSIUS GERODA BENI;
2. Tempat lahir : Lewobunga;
In
A
3. Umur/tanggal lahir : 30 tahun/20 Maret 1989;
4. Jenis kelamin : Laki-laki;
ah
lik
5. Kebangsaan : Indonesia;
6. Tempat tinggal : Gang Dihe Belakang Diklat Kotaraja Dalam,
am
ub
Distrik Abepura Kota Jayapura;
7. Agama : Kristen Katholik;
8. Pekerjaan : Swasta (sopir Taksi);
ep
k
Januari 2020;
R
si
Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh:
1. Penyidik sejak tanggal 20 Januari 2020 sampai dengan tanggal 8 Februari
ne
ng
2020;
2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 9 Februari 2020 sampai
do
gu
lik
ub
2020;
7. Penahanan lanjutan oleh Penyidik sejak tanggal 23 Mei 2020 sampai
ka
2020;
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
10. Majelis Hakim sejak tanggal 8 Juli 2020 sampai dengan tanggal 6 Agustus
si
2020;
11. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Jayapura sejak tanggal 7 Agustus
ne
ng
2020 sampai dengan tanggal 5 Oktober 2020;
do
gu M.Hum., dan Edwin A. Saija, S.H., Para Advokat beralamat di Jalan Angkasa
Indah II Nomor 2 Angkasapura, Kota Jayapura, berdasarkan Surat Kuasa
In
A
Khusus masing-masing tanggal 18 Maret 2020 dan tanggal 17 Juli 2020;
ah
lik
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca:
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jayapura Nomor 228/Pid.B/2020/PN
am
ub
Jap tanggal 8 Juli 2020 tentang penunjukan Majelis Hakim;
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 228/Pid.B/2020/PN Jap tanggal 8 Juli 2020
ep
tentang penetapan hari sidang;
k
si
Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, dan Terdakwa serta
memperhatikan bukti surat yang diajukan di persidangan;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
Setelah mendengar pembelaan Terdakwa dan atau Penasihat Hukum
ne
ng
Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan bahwa Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan
menurut hukum melakukan tindak pidana yang didakwakan Penuntut
do
gu Umum;
2. Membebaskan Terdakwa dari dakwaan atau setidaknya melepaskan dari
In
A
semua tuntutan hukum;
3. Mengembalikan nama baik, harkat dan martabatnya Terdakwa ke dalam
ah
lik
kedudukan semula;
4. Membebakna biaya perkara kepada Negara;
5. Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
am
ub
adilnya berdasarkan hukum yang berlaku;
ep
Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan
k
si
Penuntut Umum yang pada pokoknya tetap pada pembelaannya
ne
ng
do
gu
suatu waktu dalam bulan Januari 2020 atau setidak-tidaknya pada waktu lain
dalam tahun 2020 bertempat di Dermaga Kawasan Wisata Teluk Youtefa Pantai
ah
lik
ub
menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan dia wajib
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, berawal pada hari
si
Sabtu tanggal 18 Januari 2020 sekitar pukul 19.00 WIT saksi Peus Enembe
menelpon terdakwa yang saat itu sedang berada dirumah dengan
ne
ng
mengatakan “adek Beny ko kesini baru ko beli minuman wiro satu botol dan
bawa kesini, nanti saya ganti uangnya lima ratus ribu rupiah ”, dan dijawab
oleh terdakwa “iyo sudah Om, nanti saya belikan ”, selanjutnya sebelum
do
gu terdakwa menuju ke tempat saksi Peus Enembe dan korban minum yaitu di
Dermaga Kawasan Wisata Teluk Youtefa Pantai Enggros terlebih dahulu
In
A
terdakwa singgah beli minuman beralkohol jenis Wisky Robinson (WIRO)
sebanyak 1 (satu) botol di jalan Baru Abepura dengan harga dua ratus lima
ah
lik
ribu rupiah dengan menggunakan mobil taksi warna hijau jurusan Abepura-
Kotaraja dan setelah terdakwa membeli minuman tersebut kemudian
terdakwa langsung menuju ke Pantai Enggros untuk menemui saksi Peus
am
ub
Enembe dan korban dan sesampainya di pantai Enggros selanjutnya
terdakwa bertemu dengan saksi Peus Enembe dan korban lalu terdakwa
ep
memberikan minuman tersebut yang di pesan oleh saksi Peus Enembe,
k
setelah itu saksi Peus Enembe mengatakan kepada terdakwa “adek Beny
ah
si
korban dan saksi Peus Enembe untuk meminum minuman keras jenis
Robinson (Wiro) tersebut selanjutnya saksi Peus Enembe mencampur
ne
ng
do
gu
dengan menggunakan air vit gelas yang mana posisi terdakwa, korban dan
saksi Peus Enembe masing-masing duduk di atas talut tembok jembatan dan
In
pada saat itu saksi Peus Enembe memberikan terdakwa pertama kali
A
lik
ub
tersebut dengan takaran agak banyak berbeda dengan saksi Peus Enembe
dan korban yang mempunyai giliran minum dengan takaran sedikit dan
ka
setelah minuman tinggal sedikit sekitar pukul 20.00 WIT saksi Peus Enembe
ep
kemudian berdiri dan saling berhadapan dengan korban yang masih dalam
ah
main game di Hp dengan jarak sekitar 2 (dua meter) antara korban dan saksi
es
Peus Enembe dan pada saat itu terdakwa sempat mendengar saksi Peus
M
ng
Enembe dan korban ribut saling adu mulut (bertengkar) namun terdakwa
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tidak menghiraukan pertengkaran tersebut karena pada saat itu terdakwa
si
asyik bermain game di HP, setelah itu terdakwa sempat menoleh ke arah
korban dan saksi Peus Enembe yang sedang ribut adu mulut dengan
ne
ng
menggunakan bahasa pengunungan yang terdakwa tidak tahu artinya dan
terdakwa sempat melihat saksi Peus Enembe mengangkat tangannya dan
memukul korban dengan menggunakan botol miras jenis Wisky Robinson
do
gu (WIRO) dan tidak lama kemudian terdakwa mendengar suara korban dengan
mengatakan “aduh”, selanjutnya terdakwa menoleh ke tempat korban duduk
In
A
dan terdakwa melihat korban sudah terjatuh di bawah jembatan dan terdakwa
kaget melihat korban terjatuh kemudian terdakwa sempat lari menuju pinggir
ah
lik
jembatan untuk melihat korban dari dekat dan terdakwa melihat korban
terjatuh dalam posisi tengkurap didalam air dibawah jembatan, kemudian
terdakwa sempat memanggil korban dengan kata-kata “Om...Om...Om..”
am
ub
sebanyak 3 (tiga) kali namun korban tidak meresponnya, setelah itu terdakwa
berteriak ke arah saksi Peus Enembe yang berada diatas jembatan dengan
ep
mengatakan “Om ini bagaimana? Kemudian saksi Peus Enembe menjawab
k
jembatan lalu Terdakwa dan saksi Peus Enembe langsung naik ke dalam
R
si
mobil dan pergi menuju ke arah Kotaraja meninggalkan korban yang terjatu h
dari jembatan tanpa ditolong terlebih dahulu oleh Terdakwa dan saksi Peus
ne
ng
Enembe untuk dibawa ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat dan pada
saat terdakwa dan saksi Peus Enembe melintas di jalan Baru Abepura
do
gu
lik
ub
tidak menolong korban pada saat korban terjatuh dari jembatan yang sedang
ah
ng
2020 / Rumkit tanggal 19 Januari 2020 yang dibuat dan ditandatangani oleh
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dr. Leonard R.I. Philipus selaku Dokter Pemeriksa pada Rumah Sakit
si
Bhayangkara Tingkat III Jayapura;
Perbuatan Terdakwa Yovensius Geroda Beni sebagaimana diatur dan
ne
ng
diancam pidana dalam pasal 306 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;
do
gu Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa dan
atau Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan keberatan dan telah diputus
In
A
dengan Putusan Sela Nomor 228/Pid.B/2020/PN Jap tanggal 28 Juli 2020 yan g
amarnya sebagai berikut:
ah
lik
1. Menyatakan keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa YOVENSIUS
GERODA BENI tersebut tidak diterima;
2. Memerintahkan Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan perkara
am
ub
Nomor 228/Pid.B/2020/PN Jap atas nama Terdakwa YOVENSIUS GERODA
BENI tersebut di atas;
ep
3. Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir;
k
ah
si
telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:
1. Muhammad Rio Efendi dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan
ne
ng
sebagai berikut:
- Bahwa saksi mengetahui dihadirkan di persidangan yaitu tentang
do
gu
- Bahwa saksi tidak tahu nama mayat tersebut, dan setelah saksi diperiksa
di Polisi baru saya tahu namanya Alfret Kusame;
ah
lik
ub
Bhayangkara;
ah
- Bahwa pada saat saksi tiba di dermaga, tidak ada orang lain di lokasi
es
tersebut;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa saksi tidak melihat dengan jelas fisik korban, karena saksi juga
si
takut melihatnya;
- Bahwa pada saat pertama saksi melihat korban masih menggunakan baju
ne
ng
dan celana tapi warna baju dan celana saksi saksi sudah lupa;
- Bahwa saksi mengetahui kalau korban dibunuh, pada saat di Polisi;
- Bahwa saksi belum sempat memancing karena saksi baru standar motor
do
gu langsung saksi melihat sosok mayat di bawah jembatan dan saksi
langsung pergi ke Kantor Polisi melapor;
In
A
- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat keterangan
saksi benar;
ah
lik
2. Muh. Aprizal Jintang, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
am
ub
- Bahwa saksi mengerti dipanggil di persidangan sebagai saksi sehubungan
dengan masalah penemuan mayat laki-laki di dermaga pantai Engros pada
tanggal 18 Januari 2020 dan kebetulan saat itu saksi sedang piket dan
ep
k
seseorang datang melapor di Polsek Abepura dan pada saat itu saksi
ah
si
- Bahwa sebelumnya saksi tidak mengetahui nama mayat yang ditemukan ,
dan saksi mengetahui setelah memeriksa identitasnya namanya Alfret
ne
ng
Kusame;
- Bahwa yang mengangkat jenazah ke dalam mobil dan membawa mayat
do
gu
lik
ub
dengan tim melakukan introgasi terhadap istri korban dan istri korban
menyatakan korban sempat pamit untuk pergi dengan Peus tapi istri
ka
- Bahwa setahu saksi, korban tinggal di Arso karena malam itu juga saksi
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa pada malam itu juga saksi bersama dengan Tim menemui saudara
si
Peus dan saudara Peus mengatakan korban ditembak dan kemudian kami
membawa saudara Peus ke Polsek untuk dimintai keterangan;
ne
ng
- Bahwa menurut istri korban, Terdakwa adalah seorang sopir dan
Terdakwa bertetangga dengan korban;
- Bahwa pada waktu saksi bersama dengan tim membawa Terdakwa,
do
gu Terdakwa dalam keadaan masih ada bau minuman;
- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat keterangan
In
A
saksi benar;
ah
lik
3. Gerti Maliola, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
- Bahwa saksi mengerti dipanggil dalam persidangan ini sebagai saksi
am
ub
sehubungan masalah penganiayaan terhadap suami saksi yaitu saudara
Alfret Kusame yang mengakibatkan suami saksi meninggal dunia pada
ep
tanggal 18 Januari 2020 sekitar jam 21.30 WIT;
k
- Bahwa saksi mengenal saudara Peus Enembe dan pada saat kejadian
ah
samksi tidak melihat langsung kejadian tersebut, karena pada waktu itu
R
si
saksi sedang berada di rumah dan saksi mengetahui setelah Polisi datan g
memberitahu bahwa suami saksi telah meninggal dunia dan jenazahnya
ne
ng
do
gu
dari Arso dengan tujuan ke Organda padang bulan untuk bertemu den gan
keluarga, kemudian pada watu siang hari namun waktunya saksi lupa,
In
korban sempat menelphone saksi dan mengatakan jika lagi bersama-sama
A
lik
ub
WIT saksi sempat menelphone korban lagi, namun pada waktu itu HP milik
ep
“ada nyong punya bapak disitu” dan saudara Peus Enembe menjawab
es
“iya, ada disini” sambil saudara Peus Enembe mengatakan kepada saksi
M
ng
“jika dia tidak suka kalau adek punya anak yang ikut naik keatas untuk
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kerja di yahukimo” dan sempat saksi mengatakan “Ah, kenapa dari
R
awalkan sudah bicara bagus tapi ini kok lain lagi” dan saudara Peus
si
Enembe menjawab lagi “ah, pokoknya tidak bias ikut naik keatas”
ne
ng
kemudian saksi langsung menutup telephone;
- Bahwa sekitar pukul 23.40 WIT saksi didatangi oleh polisi di rumah tempat
tinggal saksi dan sempat memperlihatkan foto korban lewat Hp kepada
do
gu saksi, dan saksi langsung mengatakan kepada polisi bahwa itu adalah
suami saksi dan ternyata pada saat itu selain korban duduk sama-sama
In
A
dengan saudara Peus Enembe ternyata Terdakwa Yovensius geroda Ben i
juga berada ditempat kejadian bersama-sama dengan korban sebelum
ah
lik
korban ditemukan meninggal dunia oleh saksi pelapor dan hal tersebut
saksi mengetahuinya setelah saksi dimintai keterangan oleh penyidik dan
diberitahukan oleh penyidik kepada saksi, selanjutnya polisi mengatakan
am
ub
bahwa suami saksi yaitu korban telah ditemukan meninggal dunia dan
jenasahnya sementara di Rumah Sakit Bhayangkara, setelah saksi
ep
mendengar berita tersebut, saksi sempat menelphone saudara Peus
k
si
air sehingga meninggal dunia, setelah itu saksi langsung pergi ke Polsek
Abepura dan polisi mengantar saksi ke rumah sakit Bhayangkara untuk
ne
ng
do
gu
saksi benar; In
4. Peus Enembe, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
A
berikut:
- Bahwa saksi mengerti dipanggil dalam persidangan ini sebagai saksi
ah
lik
ub
21.30 WIT;
- Bahwa peristiwa tersebut terjadi pada hari Sabtu tanggal 18 Januari 2020
ka
Jayapura yang dilakukan oleh Terdakwa Yovensius Geroda Beni dan saksi
R
- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 18 Januari 2020 sekitar pukul 14.00 WIT,
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan mengatakan “saya ke Organda sebentar untuk bayar mesin alkon ,
R
nanti selesai baru saya ke rumah ”. Sekitar pukul 14.30 WIT korban tiba di
si
rumah kost tempat tinggal saksi yaitu di Gang Dehi Belakang Diklat
ne
ng
Kotaraja dalam Distrik Abepura Kota Jayapura, namun pada saat itu saksi
tidak ada di rumah dan sedang menemani istri belanja di Mall Ramayana
Kotaraja, setelah itu korban telepon saksi lagi dan mengatakan “saya ada
do
gu di rumah”, kemudian saksi menjawab “ada makan coto di depan
Ramayana Kotaraja, kalau mau kesini sudah’, tidak lama kemudian korban
In
A
datang dan bertemu dengan saksi di rumah makan coto depan Ramayan a
dan saat itu korban juga ikut makan bersama-sama. setelah selesai
ah
lik
makan, kemudian saksi bersama korban menuju kerumah kost tempat
tinggal saksi, sesampainya dirumah kost kemudian saksi mengatakan
kepada korban ‘”tunggu dulu karena saksi mau mandi”, setelah saksi
am
ub
selesai mandi kemudian sekitar pukul 16.00 WIT saksi bersama dengan
korban keluar dari rumah kost saksi dengan menggunakan mobil angkot,
ep
selanjutya menuju ke Mal Abepura dengan tujuan untuk jalan-jalan,
k
kepada korban kalau mau pulang ke Arso biar saksi antar ke terminal di
R
si
pasar Yotefa Abepura, sambil saksi mengatakan kepada korba “ini ada
uang maitua kasih tadi tiga ratus ribu” dan korban mengatakan kepada
ne
ng
saksi “kalau begitu uangnya kita pakai beli minuman saja, untuk kita
minum sebelum saya naik ke Arso kembali”, selanjutnya saksi dengan
do
gu
korban sekitar pukul 16.30 WIT naik mobil angkot di depan Mega Abepura
dengan tujuan ke terminal pasar Yotefa Abepura, namun saat melintas di
In
Kotaraja samping Gor Waringin Kotaraja, kemudian saksi dengan korban
A
turun dari mobil angkot kemudian singgah di salah satu penjual min uman,
setelah itu saksi dengan korban membeli minuman keras jenis Wisky
ah
lik
ub
- Bahwa saksi dengan korban tiba di terminal pasar yotefa Abepura sekitar
Pukul 17.00 WIT, kemudian saksi dengan korban jalan kaki menuju ke
ka
keras kemudian sekitar pukul 17.30 WIT istri korban menelpone korban
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
habis sehingga korban mengatakan kepada istrinya “saya bermalam saja
R
besok baru naik”;
si
- Bahwa setelah minuman habis sekitar pukul 19.00 WIT kemudian saksi
ne
ng
dengan korban berdiri dari tempat awalnya saksi dan korban duduk
kemudian menuju agak kedepan dan saksi menelpone Terdakwa den gan
mengatakan “Beni kalau ada berkat tolong ko belikan minuman wisky
do
gu robinson satu botol, nanti uangnya saya kasih lima ratus ribu” dan
Terdakwa menjawab “nanti saya belikan” kemudian sekitar pukul 19.30
In
A
WIT Terdakwa tiba di tempat kejadian dengan menggunakan mobil taxi
warna hijau milik Terdakwa dan membawa minuman keras jenis Wisky
ah
lik
Robinson sebanyak 1 (satu) botol, setelah itu minuman tersebut saksi
campur dengan Frestea lalu saksi putar minuman tersebut kepada
Terdakwa dan juga kepada korban dan posisi saksi berdiri menghadap
am
ub
korban yang sedang duduk sedangkan terdakwa duduk agak jauh dari
saksi dengan korban yaitu jarak sekitar 2 (Meter) sambil main HP;
ep
- Bahwa minuman tersebut saksi putar sambil saksi ngobrol kepada korban
k
si
minuman sudah tinggal setengah saksi kembali duduk di sampin g korban
kemudian sekitar pukul 21.00 WIT, saksi yang duduk di tengah-tengah
ne
ng
do
gu
meninggal dunia;
- Bahwa pada saat saksi bersama korban dan Terdakwa sedang duduk dan
ah
lik
ub
sepeda motor lalu menembak korban yang sedang duduk sehingga korban
terjatuh ke bawah jembatan (dermaga) ke dalam air;
ka
minum, setelah itu terdakwa mengatakan kepada saksi “dia sudah mati
R
jadi kita pulang saja, nanti polisi yang dating ambil”, setelah itu saksi
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sesampainya di belakang Ramayana, saksi turun dari mobil di rumah
si
keluarga saksi sedangkan terdakwa pulang kerumah kost tempat
tinggalnya;
ne
ng
- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat keterangan
saksi tidak benar, saksi yang memukul Korban dibagian kepala hingga
korban jatuh dari jembatan;
do
gu
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan
In
A
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 18 Januari 2020 sekitar pukul 19.00 WIT
ah
lik
saudara Peus Enembe menelpon Terdakwa yang saat itu sedang berada di
rumah dengan mengatakan “adek Beny, ko kesini baru ko beli minuman
Wiro satu botol dan bawa kesini, nanti saya ganti uangnya lima ratus ribu
am
ub
rupiah”, dan Terdakwa menjawab “iyo sudah om nanti saya belikan ,
selanjutnya sebelum Terdakwa menuju ke tempat saudara Peus Enembe
ep
dan korban minumy aitu di Dermaga Kawasan Wisata Teluk Youtefa Pan tai
k
si
harga dua ratus lima ribu rupiah dengan menggunakan mobil taksi warna
hijau jurusan Abepura-Kotaraja dan setelah Terdakwa membeli minuman
ne
ng
do
gu
kepada Terdakwa “adek Beny kita minum dulu”. Kemudian Terdakwa ikut
bergabung bersama-sama dengan korban dan saaudara Peus Enembe
ah
lik
ub
dengan menggunakan air vit gelas yang mana posisi Terdakwa, korban dan
ep
dan pada saat itu saudara Peus Enembe memberikan Terdakwa pertama
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
saat giliran Terdakwa untuk minum saudara Peus Emnembe memberikan
si
minuman tersebut dengan takaran agak banyak berbeda dengan saudara
Peus Enembe dan korban yang mempunyai giliran minum dengan takaran
ne
ng
sedikit dan setelah minuman tinggal sedikit sekitar pukul 20.00 WIT saudara
Peus Enembe kemudian berdiri dan saling berhadapan dengan korban yang
masih dalam keadaan duduk sedangkan Terdakwa dalam keadaan posisi
do
gu duduk sambil main game di Hp dengan jarak sekitar 2 (dua meter) antara
korban dan saudara Peus Enembe dan pada saat itu Terdakwa sempat
In
A
mendengar saudara Peus Enembe dan korban ribut saling adu mulut
namun Terdakwa tidak menghiraukan pertengkaran tersebut karena pada
ah
lik
saat itu Terdakwa asyik bermain game di HP, setelah itu Terdakwa sempat
menoleh ke arah korban dan saudara Peus Enembe yang sedang ribu t adu
mulut dengan menggunakan bahasa pengunungan yang Terdakwa tidak
am
ub
tahu artinya dan Terdakwa sempat melihat saudara Peus Enembe
mengangkat tangannya dan memukul korban dengan menggunakan botol
ep
miras dan tidak lama kemudian Terdajwa mendengar suara korban dengan
k
si
Terdakwa kaget melihat korban terjatuh kemudian Terdakwa sempat lari
menuju pinggir jembatan untuk melihat korban dari dekat dan Terdakwa
ne
ng
do
gu
lik
Terdakwa dan saudara Peus Enembe langsung naik ke dalam mobil dan
pergi menuju ke arah Kotaraja meninggalkan korban yang terjatuh dari
m
ub
jembatan tanpa ditolong terlebih dahulu oleh Terdakwa dan saudara Peus
Enembe dan pada saat Terdakwa dan saudara Peus Enembe melintas di
ka
kepada Terdakwa “Beny jangan takut ini tidak ada bukti karena sidik jari
ah
juga tidak ada”, dan Terdakwa hanya diam saja sambil menyetir mobil dan
R
kepada Terdakwa “adek Beny saya turun disini saja, adik Beny pulang saja
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kemudian saya sempat ke tetangga kost sambil menonton TV dan pada hari
si
Minggu tanggal 19 Januari 2020 saya di datangi oleh pihak kepolisian
selanjutnya Terdakwa dibawa ke kantor Polsek Abepura untuk dimintai
ne
ng
keterangan;
do
gu meringankan (a de charge);
In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang
diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
ah
lik
- Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 18 Januari 2020 sekitar pukul 19.00
WIT saksi Peus Enembe menelpon terdakwa yang saat itu sedang berada di
rumah dengan mengatakan “adek Beny ko kesini baru ko beli minuman wiro
am
ub
satu botol dan bawa kesini, nanti saya ganti uangnya lima ratus ribu rupiah ”,
dan dijawab oleh terdakwa “iyo sudah Om, nanti saya belikan ”, selanjutnya
ep
sebelum Terdakwa menuju ke tempat saksi Peus Enembe dan korban minum
k
si
(WIRO) sebanyak 1 (satu) botol di jalan Baru Abepura dengan harga
Rp205.000,00 (dua ratus lima ribu rupiah) dengan menggunakan mobil taksi
ne
ng
do
gu
minuman tersebut yang di pesan oleh saksi Peus Enembe, setelah itu saksi
Peus Enembe mengatakan kepada Terdakwa “adek Beny kita minum dulu”.
ah
lik
ub
- Bahwa benar sekitar pukul 20.00 WIT saksi Peus Enembe kemudian berdiri
dan saling berhadapan dengan korban yang masih dalam keadaan duduk
ka
dengan jarak sekitar 2 (dua meter) antara korban dan saksi Peus Enembe
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
korban duduk dan Terdakwa melihat korban sudah terjatuh di bawah
si
jembatan, dan kemudian Terdakwa sempat lari menuju pinggir jembatan
untuk melihat korban dari dekat dan Terdakwa melihat korban terjatuh dalam
ne
ng
posisi tengkurap di dalam air dibawah jembatan, kemudian Terdakwa sempat
memanggil korban dengan kata-kata “Om...Om...Om..” sebanyak 3 (tiga) kali
namun korban tidak meresponnya, setelah itu Terdakwa berteriak ke arah
do
gu saksi Peus Enembe yang berada diatas jembatan dengan mengatakan “Om
ini bagaimana?” Kemudian saksi Peus Enembe menjawab ‘kita pulang du lu”,
In
A
selanjutnya Terdakwa langsung naik kembali keatas jembatan lalu Terdakwa
dan saksi Peus Enembe langsung naik ke dalam mobil dan pergi menuju ke
ah
lik
arah Kotaraja meninggalkan korban yang terjatuh dari jembatan ;
- Bahwa benar pada saat terdakwa dan saksi Peus Enembe melintas di jalan
Baru Abepura kemudian saksi Peus Enembe sempat mengatakan kepada
am
ub
Terdakwa “Beny jangan takut ini tidak ada bukti karena sidik jari juga tidak
ada”, dan Terdakwa hanya diam saja sambil menyetir mobil dan
ep
sesampainya di belakang Ramayana saksi Peus Enembe mengatakan
k
kepada terdakwa “adek Beny saya turun disini saja, adek Beny pulang saja
ah
si
- Bahwa benar korban ditemukan pertama kali oleh saksi Muhammad Rio
Efendi pada hari Sabtu tanggal 18 Januari 2020 sekitar pukul 21.30 WIT saat
ne
ng
do
gu
- Bahwa benar pada saat ditemukan, korban telah meninggal dunia dan
berdasarkan hasil visum et repertum terdapat luka robek pada puncak kepala
In
sisi kanan dengan ukuran 14 (empat belas) sentimeter kali 3 (tiga) sentimeter
A
lik
ub
kepadanya;
R
dengan dakwaan tunggal sebagaimana diatur dalam Pasal 306 ayat (2) Kitab
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Undang-Undang Hukum Pidana jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang
si
Hukum Pidana, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1. Barang siapa;
ne
ng
2. Dengan sengaja menempatkan atau membiarkan seorang dalam keadaan
sengsara, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena
persetujuan dia wajib memberi kehidupan, perawatan atau pemeliharaan
do
gu kepada orang itu;
3. Mengakibatkan kematian;
In
A
4. Yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta
melakukan perbuatan;
ah
lik
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim
mempertimbangkan sebagai berikut:
am
ub
Ad.1. Unsur Barang siapa;
Menimbang, bahwa mengenai kata “Barang Siapa” menunjukkan
kepada siapa orangnya yang harus bertanggung jawab atas perbuatan/kejadian
ep
k
menjadi terdakwa dalam perkara ini. Tegasnya, kata “Barang Siapa” atau “hij”
R
si
sebagai siapa saja yang harus dijadikan terdakwa/dader atau setiap orang
sebagai subyek hukum (pendukung hak dan kewajiban) yang dapat diminta
ne
ng
do
Siapa” secara historis kronologis manusia sebagai subyek hukum telah den gan
gu
lik
tidak perlu dibuktikan lagi oleh karena setiap subyek hukum melekat erat
dengan kemampuan bertanggung jawab sebagaimana ditegaskan dalam
m
ub
ternyata benar Terdakwa yang merupakan subyek hukum dalam perkara ini
R
error in persona dalam mengadili perkara ini dan dengan demikian unsur ini
M
ng
telah terpenuhi;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
Ad.2. Unsur Dengan sengaja menempatkan atau membiarkan seorang dalam
si
keadaan sengsara, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau
ne
karena persetujuan dia wajib memberi kehidupan, perawatan atau
ng
pemeliharaan kepada orang itu;
Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif, jika salah satu
do
gu perbuatan dalam unsur ini telah terbukti, maka terpenuhilah unsur ini;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah adanya
In
kehendak dari pelaku untuk melakukan suatu perbuatan tertentu yang diketah u i
A
atau dapat diketahui bahwa perbuatan tersebut dapat menimbulkan akibat
sebagaimana yang dikehendaki oleh pelaku. Berdasarkan teori hukum pidana
ah
lik
kesengajaan terdiri dari 3 (tiga) wujud yaitu : 1.kesengajaan sebagai tujuan
untuk mengadakan akibat, 2. Kesengajaan sebagai keinsafan kepastian akan
am
ub
datangnya akibat itu dan 3. kesengajaan sebagai keinsafan kemungkinan akan
datangnya akibat itu dan apabila salah satu dari tiga wujud kesengajaan
tersebut telah terbukti maka sudah terbukti adanya kesengajaan;
ep
k
si
ketiga, Juni 2003, halaman 90, berpendapat bahwa dalam pasal 304 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana terdapat 3 (tiga) macam kewajiban yaitu:
ne
ng
1. Untuk memberi kehidupan orang lain, misalnya kewajiban seorang ayah atau
ibu atau wali terhadap anak atau pupilnya;
do
gu
2. Untuk merawat orang lain, misalnya kewajiban dokter atau juru rawat untuk
merawat orang sakit;
3. Untuk memelihara orang lain, misalnya memelihara seorang cacat (invalide)
In
A
atau seorang gila yang harus dipelihara, pada umumnya orang yang tidak
dapat memelihara dirinya sendiri;
ah
lik
ub
- Bahwa benar sekitar pukul 20.00 WIT saksi Peus Enembe kemudian berdiri
dan saling berhadapan dengan korban yang masih dalam keadaan duduk
ka
dengan jarak sekitar 2 (dua meter) antara korban dan saksi Peus Enembe
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
duduk dan Terdakwa melihat korban sudah terjatuh di bawah jembatan, dan
si
kemudian Terdakwa sempat lari menuju pinggir jembatan untuk melihat
korban dari dekat dan Terdakwa melihat korban terjatuh dalam posisi
ne
ng
tengkurap di dalam air dibawah jembatan, kemudian Terdakwa sempat
memanggil korban dengan kata-kata “Om...Om...Om..” sebanyak 3 (tiga) kali
namun korban tidak meresponnya, setelah itu Terdakwa berteriak ke arah
do
gu saksi Peus Enembe yang berada diatas jembatan dengan mengatakan “Om
ini bagaimana?” Kemudian saksi Peus Enembe menjawab ‘kita pulang du lu”,
In
A
selanjutnya Terdakwa langsung naik kembali ke atas jembatan lalu Terdakwa
dan saksi Peus Enembe langsung naik ke dalam mobil dan pergi menuju ke
ah
lik
arah Kotaraja meninggalkan korban yang terjatuh dari jembatan;
Tidak terdapat fakta Terdakwa telah menempatkan atau membiarkan korban
Alfret Kusame dalam keadaan sengsara, karena korban terjatuh dari jembatan
am
ub
Youtefa bukan diakibatkan oleh perbuatan Terdakwa;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum di persidangan, Korban
ep
terjatuh dari jembatan pada sekitar pukul 21.00 WIT dan ditemukan oleh saksi
k
Muhammad Rio Efendy sekitar pukul 21.30 WIT, dalam keadaan meninggal
ah
dunia, dan selama persidangan berlangsung tidak ditemukan fakta bahwa pada
R
si
saat korban terjatuh dari jembatan ke dalam air laut, apakah Korban masih
hidup, sehingga perlu ditolong ataukah seketika itu meninggal dunia;
ne
ng
do
gu
- Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 18 Januari 2020 sekitar pukul 19.00
WIT saksi Peus Enembe menelpon terdakwa yang saat itu sedang berada di
ah
lik
rumah dengan mengatakan “adek Beny ko kesini baru ko beli minuman wiro
satu botol dan bawa kesini, nanti saya ganti uangnya lima ratus ribu rupiah ”,
m
ub
dan dijawab oleh Terdakwa “iyo sudah Om, nanti saya belikan ”, selanjutnya
sebelum terdakwa menuju ke tempat saksi Peus Enembe dan korban min u m
ka
(WIRO) sebanyak 1 (satu) botol di jalan Baru Abepura dengan harga dua
R
ratus lima ribu rupiah dengan menggunakan mobil taksi warna hijau ju ru sa n
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kemudian Terdakwa langsung menuju ke Pantai Enggros untuk menemui
si
saksi Peus Enembe dan korban Alfret Kusame;
- Bahwa benar sesampainya di pantai Enggros selanjutnya terdakwa bertemu
ne
ng
dengan saksi Peus Enembe dan korban, lalu Terdakwa memberikan
minuman tersebut yang di pesan oleh saksi Peus Enembe, setelah itu saksi
Peus Enembe mengatakan kepada Terdakwa “adek Beny kita minum dulu”.
do
gu Kemudian terdakwa ikut bergabung bersama-sama dengan korban dan saksi
Peus Enembe untuk meminum minuman keras jenis Robinson tersebut;
In
A
Dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Bahwa antara Terdakwa dan Korban tidak ada hubungan yang mewajibkan
ah
lik
Terdakwa memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada
korban;
2. Bahwa Terdakwa berada di tempat kejadian karena diajak oleh saksi Peus
am
ub
Enembe untuk meminum minuman keras bersama-sama dengan Korban;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut Majelis Hakim
ep
berpendapat tidak ada kewajiban bagi Terdakwa terhadap korban untuk
k
si
diatas unsur Dengan sengaja menempatkan atau membiarkan seorang dalam
keadaan sengsara, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karen a
ne
ng
do
gu
Menimbang, bahwa oleh karena salah satu unsur dari Pasal 306 ayat
(2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab
In
Undang-Undang Hukum Pidana tidak terpenuhi, maka Terdakwa haruslah
A
dinyatakan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana
sebagaimana didakwakan dalam dakwaan tunggal, sehingga Terdakwa
ah
lik
ub
martabatnya;
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tahanan maka diperintahkan untuk dibebaskan dari tahanan segera setelah
si
putusan ini diucapkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dibebaskan maka biaya
ne
ng
perkara dibebankan kepada negara;
Memperhatikan, Pasal 191 ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun
1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain
do
gu yang bersangkutan;
MENGADILI:
In
A
1. Menyatakan Terdakwa YOVENSIUS GERODA BENI tersebut diatas, tidak
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
ah
lik
sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Pasal 306 ayat (2) Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana;
am
ub
2. Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari dakwaan Penuntut Umum;
3. Memerintahkan Terdakwa dibebaskan dari tahanan segera setelah putusan
ep
ini diucapkan;
k
martabatnya;
R
si
5. Membebankan biaya perkara kepada negara;
ne
ng
do
gu
oleh Zaka Talpatty, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua, Abdul Gafur Bungin, S.H.
dan Muliyawan, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis, tanggal 17
In
A
September 2020 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota
tersebut, dibantu oleh Matius Paleon, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan
ah
lik
Negeri Jayapura, serta dihadiri oleh Oktovianus Talitti, S.H., Penuntut Umum
dan Terdakwa didampingi Penasihat Hukumnya.
m
ub
TTD
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20