Anda di halaman 1dari 24

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Larantuka yang mengadili perkara pidana dengan

ne
ng
acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara Para Terdakwa:

do
gu Terdakwa I
1. Nama lengkap : Agustinus Seran alias Agus;
2. Tempat lahir : Malaka;
3. Umur/Tanggal lahir : 36 Tahun / Tanggal 29 Agustus 1984;

In
A
4. Jenis kelamin : Laki-laki;
5. Kebangsaan : Indonesia;
6. Tempat tinggal : Kelurahan Sarotari Tengah, Kecamatan Larantuka,
ah

Kabupaten Flores TImur;

lik
7. Agama : Katolik;
8. Pekerjaan : Tukang Ojek;
am

ub
Terdakwa I Agustinus Seran alias Agus ditahan dalam Rumah Tahanan Negara
oleh:
1. Penyidik sejak tanggal 20 Juni 2020 sampai dengan tanggal 9 Juli 2020;
ep
2. Penyidik perpanjangan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 10 Juli 2020
k

sampai dengan tanggal 17 Agustus 2020;


ah

3. Penuntut Umum sejak tanggal 18 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 41


R

si
Agustus 2020;
4. Hakim Pengadilan Negeri Larantuka sejak tanggal 1 September 2020 sampai

ne
ng

dengan tanggal 20 September 2020;


5. Hakim Pengadilan Negeri Larantuka dengan perpanjangan dari Ketua
Pengadilan Negeri Larantuka sejak tanggal 21 September 2020 sampai

do
gu

dengan tanggal 19 November 2020.

Terdakwa II
1. Nama lengkap : Bartolomeus Ramon Fernandez alias Ramon;
In
A

2. Tempat lahir : Larantuka;


3. Umur/Tanggal lahir : 20 Tahun / Tanggal 16 April 2000;
4. Jenis kelamin : Laki-laki;
ah

lik

5. Kebangsaan : Indonesia;
6. Tempat tinggal : Kelurahan Sarotari Tmur, Kecamatan Larantuka,
Kabupaten Flores Timur;
7. Agama : Katolik;
m

ub

8. Pekerjaan : Tukang Ojek;


ka

Terdakwa II Bartolomeus Ramon Fernandez alias Ramon ditahan dalam Rumah


ep

Tahanan Negara oleh:


1. Penuntut Umum sejak tanggal 18 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 31
ah

Agustus 2020;
R

2. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 1 September 2020 sampai dengan


es

tanggal 20 September 2020;


M

ng

on

Halaman 1 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Hakim Pengadilan Negeri Larantuka dengan perpanjangan dari Ketua

R
Pengadilan Negeri Larantuka sejak tanggal 21 September 2020 sampai

si
dengan tanggal 19 November 2020.

ne
ng
Terdakwa I didampingi Penasihat Hukumnya yaitu JOSEP P. DATON,
S.H, ANTONIUS SADI HEWEN, S.H., SIPRIANUS SUBAN MARAN, S.H.,

do
gu ERNESTIN YOSEFINA M. N. KILOK, S.H., DAN AGNES SOMI HURINT, S.H.,
Pengacara/Advokat pada kantor Lembaga Bantuan Hukum Surya Nusa
Tenggara Timur Perwakilan Larantuka yang beralamat dijalan Jendral

In
A
Soedirman, RT 013, RW 004 Kelurahan Sarotari Tengah, Kecamatan Larantuka,
Kabupaten Flores Timur, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 20 Juni
ah

lik
2020 yang telah didaftarkan di kepaniteraan hukum dibawah nomor: 37 / SK /
Pid.B / 2020 / PN.Lrt.;
Terdakwa II didampingi oleh Penasihat Hukumnya yaitu ANTONIUS
am

ub
SADI HEWEN, S.H., Pengacara/Advokat pada kantor Lembaga Bantuan Hukum
Surya Nusa Tenggara Timur Perwakilan Larantuka yang beralamat dijalan
ep
Jendral Soedirman, RT 013, RW 004 Kelurahan Sarotari Tengah, Kecamatan
k

Larantuka, Kabupaten Flores Timur, berdasarkan Penetapan Ketua Majelis


ah

Hakim Nomor 50/Pid.B/2020/Pn/Lrt, tertanggal 08 September 2020;


R

si
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca:
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Larantuka Nomor

ne
ng

50/Pid.B/2020/PN Lrt tanggal 1 September 2020 tentang penunjukan Majelis


Hakim;

do
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt tanggal 1
gu

September 2020 tentang penetapan hari sidang;


- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan Para Terdakwa serta
In
A

memperhatikan bukti surat yang diajukan di persidangan;


Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
ah

lik

Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:


1. Menyatakan Para Terdakwa Yakni Terdakwa I AGUSTINUS SERAN
Alias AGUS dan Terdakwa II BARTOLOMEUS RAMON FERNADES Alias
m

ub

RAMON,secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana


“dimuka umum bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang yang
ka

ep

mengakibatkan luka luka”sebagaimana diancam dan diatur dalam Pasal 170


ayat (2) ke-1KUHPidana, sebagaimana dakwaan kesatu Primer Jaksa
ah

Penuntut Umum.
R

2. Menjatuhkan pidana terhadap para Terdakwa yakni Terdakwa I


es

AGUSTINUS SERAN Alias AGUS dan Terdakwa II BARTOLOMEUS


M

ng

RAMON FERNADES Alias RAMON dengan pidana penjara selama 1 (satu)


on

Halaman 2 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun dan 2 (dua) Bulan .- dikurangkan selama para terdakwa berada

R
dalam tahanan sementara dengan perintah agar tetap ditahan;

si
3. Menetapkan agar para terdakwa, dibebani membayar biaya perkara
masing-masing sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah).

ne
ng
Setelah mendengar pembelaan Para Terdakwa melalui Penasihat
Hukum Para Terdakwa yang pada pokoknya memohon untuk dijatuhkan

do
gu hukuman yang seringan-riangannya, dengan alasan sebagai berikut:
- Para Terdakwa telah mengakui kesalahannya secara jujur atas
perbuatannya;
- Terdakwa I mempunyai 3 (tiga) orang anak yang masih kecil yang

In
A
sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari seorang ayah, dan
juga membantu menanggung biaya pendidikan anak;
ah

lik
- Terdakwa I juga memiliki tanggungan terhadap anak yang masih kecil
dan juga mama mantu yang sudah tua;
- Terakhir karena Para Terdakwa menyesal atas perbuatannya dan
am

ub
berjanji tidak akan mengulanginya lagi;
Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan
Para Terdakwa yang pada pokoknya tetap pada tuntutan;
ep
k

Setelah mendengar Tanggapan Para Terdakwa melalui Penasihat


Hukumnya terhadap tanggapan Penuntut Umum yang pada pokoknya tetap
ah

R
pada pembalaannya;

si
Menimbang, bahwa Para Terdakwa diajukan ke persidangan oleh

ne
ng

Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:


KESATU:
PRIMER;

do
Bahwa ia Terdakwa I, AGUSTINUS SERAN Alias AGUS bersama
gu

Terdakwa II, BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias RAMON,Pada Hari


Senin tanggal 18 Mei 2020 sekitar Pukul 17.30 Wita atau setidaknya pada suatu
In
A

waktu yang masih termasuk dalam bulan Mei Tahun 2020 atau setidak-tidaknya
pada waktu lain dalam tahun 2020, bertempat di Trotoar Jalan Raya di Depan
ah

lik

RSU dr.HENDRIKUS FERNANDEZ,tepatnya dalam Wilayah Kelurahan Sarotari


Tengah, Kecamatan Larantuka Kab Flores Timur atau setidak-tidaknya pada
suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
m

ub

Larantuka yang berwenang memeriksa dan mengadili Para Terdakwa “ dengan


ka

terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan


ep

terhadap orang yang mengakibatkan luka-luka “, yang dilakukan Terdakwa I,


AGUSTINUS SERAN Alias AGUS bersama Terdakwa II, BARTOLOMEUS
ah

RAMON FERNANDEZ Alias RAMON dengan cara sebagai berikut:


Bahwa kejadian tersebut bermula pada saat saksi korban HENDRIKUS
es
M

SANGA NUHAN Alias EDI,mengendarai motor dari rumahnya di Kelurahan


ng

on

Halaman 3 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sarotari Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur, menuju RSUD

R
dr.Hendrikus Fernandez, Larantuka, saksi korban HENDRIKUS SANGA NUHAN

si
Alias EDI,pergi menjemput istrinya yang bekerja di RSUD tersebut pada saat di

ne
ng
depan RSUD dr. Hendrikus Fernandez tersebut saksi korban duduk di atas
motornya dan kemudian terdakwa I,AGUSTINUS SERAN Alias AGUS dan
Terdakwa II BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias RAMON,datang

do
gu dengan menggunakan sepeda motor yang dikendarai oleh terdakwa
II,BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias RAMON;
Bahwa kemudian terdakwa II BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ

In
A
Alias RAMON,turun dari motor dan berkata kepada saksi korban HENDRIKUS
SANGA NUHAN Alias EDI, “ kasih uang 5000 “ dankemudian saksi korban
ah

lik
menjawab “ Uang tidak ada “ dan selanjutnya terdakwa I AGUSTINUS SERAN
Alias AGUS, datang mendekat dan berkata kepada saksi korban “ kasih uang
am

ub
5000 “ lalu saksi korban menjawab “ saya tidak punya uang “ lalu terdakwa I
AGUSTINUS SERAN Alias AGUS, berkata “ kamu tidak kasih uang “? Kamu
macam-macam”? kamu mau nantang saya “ dan kemudian saksi korban
ep
k

HENDRIKUS SANGA NUHAN Alias EDI ,mendorong terdakwa I AGUSTINUS


ah

SERAN Alias AGUS, setelah itu terdakwa I AGUSTINUS SERAN Alias AGUS,
R

si
memukul saksi korban HENDRIKUS SANGA NUHAN Alias EDI,dengan
menggunakan kepalan tangan kanan kena pada bagian mata kanan saksi

ne
ng

korban HENDRIKUS SANGAN NUHAN Alias EDI sebanyak 1 (satu) kali,dan


kemudian melihat kejadian tersebut terdakwa II,BARTOLOMEUS RAMON

do
FERNANDEZ Alias RAMON,melakukan intimidasi terhadap saksi korban
gu

dengan mengatakan “ lebih baik kau diam “ setelah itu para terdakwa pergi
meninggalkan saksi korban dengan menggunakan sepeda motor yang
In
A

dikendarai oleh terdakwa II BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias


RAMON;
Bahwa perbuatan terdakwa I,AGUSTINUS SERAN Alias AGUS dan
ah

lik

Terdakwa II BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias RAMON


mengakibatkan terganggunya ketertiban umum;
m

ub

Bahwa akibat perbuatan terdakwa I,AGUSTINUS SERAN Alias AGUS


dan Terdakwa II BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias RAMON,
ka

mengakibatkan saksi korban HENDRIKUS SANGA NUHAN Alias


ep

EDI,sebagaimana Visum Et Repertum RSUD dr.HENDRIKUS


ah

FERNANDEZ,Larantuka Nomor: RSUD.26/80/TU/2020,tanggal 15 Juli


R

2020,yang di tandatangani oleh Dokter pemeriksa dr. MONA CAECILIA MONA


es

AMAN, Jabatan Staf Medik pada RSUD dr,HENDRIKUS FERNANDEZ,dengan


M

ng

kesimpulan dari penemuan tersebut dapat di simpulkan bahwa luka disebabkan


on

Halaman 4 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akibat kekerasan benda tumpul dan dapat mengakibatkan gangguan ringan

R
aktifitas sementara;

si
Perbuatan Para Terdakwa yakni terdakwa I,AGUSTINUS SERAN Alias
AGUS dan Terdakwa II BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias RAMON,

ne
ng
sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 170 Ayat (2) ke-1
KUHPidana;

do
gu SUBSIDER:
Bahwa ia Terdakwa I, AGUSTINUS SERAN Alias AGUS bersama
Terdakwa II, BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias RAMON,Pada Hari

In
A
Senin tanggal 18 Mei 2020 sekitar Pukul 17.30 Wita atau setidaknya pada suatu
waktu yang masih termasuk dalam bulan Mei Tahun 2020 atau setidak-tidaknya
ah

pada waktu lain dalam tahun 2020, bertempat di Trotoar Jalan Raya di Depan

lik
RSU dr.HENDRIKUS FERNANDEZ,tepatnya dalam Wilayah Kelurahan Sarotari
Tengah, Kecamatan Larantuka Kab Flores Timur atau setidak-tidaknya pada
am

ub
suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Larantuka yang berwenang memeriksa dan mengadili Para Terdakwa “ dengan
ep
terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan
k

terhadap orang yang mengakibatkan luka-luka “, yang dilakukan Terdakwa I,


ah

AGUSTINUS SERAN Alias AGUS bersama Terdakwa II, BARTOLOMEUS


R

si
RAMON FERNANDEZ Alias RAMON, dengan cara sebagai berikut:
Bahwa kejadian tersebut bermula pada saat saksi korban HENDRIKUS

ne
ng

SANGA NUHAN Alias EDI,mengendarai motor dari rumahnya di Kelurahan


Sarotari Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur menuju RSUD

do
dr.Hendrikus Fernandez, Larantuka, saksi korban HENDRIKUS SANGA NUHAN
gu

Alias EDI,pergi menjemput istrinya yang bekerja di RSUD tersebut pada saat di
depan RSUD dr. Hendrikus Fernandez tersebut saksi korban duduk di atas
In
A

motornya dan kemudian terdakwa I,AGUSTINUS SERAN Alias AGUS dan


Terdakwa II BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias RAMON,datang
ah

lik

dengan menggunakan sepeda motor yang dikendarai oleh terdakwa


II,BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias RAMON;
Bahwa kemudian terdakwa II BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ
m

ub

Alias RAMON,turun dari motor dan berkata kepada saksi korban HENDRIKUS
SANGA NUHAN Alias EDI, “ kasih uang 5000 “ dankemudian saksi korban
ka

ep

menjawab “ Uang tidak ada “ dan selanjutnya terdakwa I AGUSTINUS SERAN


Alias AGUS, datang mendekat dan berkata kepada saksi korban “ kasih uang
ah

5000 “ lalu saksi korban menjawab “ saya tidak punya uang “ lalu terdakwa I
R

AGUSTINUS SERAN Alias AGUS, berkata “ kamu tidak kasih uang “? Kamu
es
M

macam-macam”? kamu mau nantang saya “ dan kemudian saksi korban


ng

HENDRIKUS SANGA NUHAN Alias EDI ,mendorong terdakwa I AGUSTINUS


on

Halaman 5 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SERAN Alias AGUS, setelah itu terdakwa I AGUSTINUS SERAN Alias AGUS,

R
memukul saksi korban HENDRIKUS SANGA NUHAN Alias EDI,dengan

si
menggunakan kepalan tangan kanan kena pada bagian mata kanan saksi

ne
ng
korban HENDRIKUS SANGAN NUHAN Alias EDI sebanyak 1 (satu) kali,dan
kemudian melihat kejadian tersebut terdakwa II,BARTOLOMEUS RAMON
FERNANDEZ Alias RAMON,melakukan intimidasi terhadap saksi korban

do
gu dengan mengatakan “ lebih baik kau diam “ setelah itu para terdakwa pergi
meninggalkan saksi korban dengan menggunakan sepeda motor yang

In
A
dikendarai oleh terdakwa II BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias
RAMON;
Bahwa perbuatan terdakwa I,AGUSTINUS SERAN Alias AGUS dan
ah

lik
Terdakwa II BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias RAMON
mengakibatkan terganggunya ketertiban umum;
am

Bahwa akibat perbuatan terdakwa I,AGUSTINUS SERAN Alias AGUS

ub
dan Terdakwa II BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias RAMON,
mengakibatkan saksi korban HENDRIKUS SANGA NUHAN Alias
ep
k

EDI,sebagaimana Visum Et Repertum RSUD dr.HENDRIKUS


FERNANDEZ,Larantuka Nomor: RSUD.26/80/TU/2020,tanggal 15 Juli
ah

R
2020,yang di tandatangani oleh Dokter pemeriksa dr. MONA CAECILIA MONA

si
AMAN, Jabatan Staf Medik pada RSUD dr,HENDRIKUS FERNANDEZ,dengan

ne
ng

kesimpulan dari penemuan tersebut dapat di simpulkan bahwa luka disebabkan


akibat kekerasan benda tumpul dan dapat mengakibatkan gangguan ringan
aktifitas sementara;

do
gu

Perbuatan Para Terdakwa yakni Terdakwa I, AGUSTINUS SERAN Alias


AGUS dan terdakwa II, BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias RAMON
sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 170 Ayat (1) KUHPidana;
In
A

ATAU:
KEDUA :
Bahwa ia Terdakwa I, AGUSTINUS SERAN Alias AGUS bersama
ah

lik

Terdakwa II, BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias RAMON,Pada Hari


Senin tanggal 18 Mei 2020 sekitar Pukul 17.30 Wita atau setidaknya pada suatu
m

ub

waktu yang masih termasuk dalam bulan Mei Tahun 2020 atau setidak-tidaknya
pada waktu lain dalam tahun 2020, bertempat di Trotoar Jalan Raya di Depan
ka

ep

RSU dr.HENDRIKUS FERNANDEZ,tepatnya dalam Wilayah Kelurahan Sarotari


Tengah, Kecamatan Larantuka Kab Flores Timur atau setidak-tidaknya pada
ah

suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
R

Larantuka yang berwenang memeriksa dan mengadili Para


es
M

Terdakwa,”melakukan, menyuruh melakukan, dan turut serta melakukan


ng

perbuatan yang dengan sengaja melakukan penganiayaan terhadap,orang “


on

Halaman 6 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang dilakukan Terdakwa I, AGUSTINUS SERAN Alias AGUS bersama

R
Terdakwa II, BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias RAMON,dengan

si
cara sebagai berikut:
Bahwa kejadian tersebut bermula pada saat saksi korban HENDRIKUS

ne
ng
SANGA NUHAN Alias EDI,mengendarai motor dari rumahnya di Kelurahan
Sarotari Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur menuju RSUD

do
gu dr.Hendrikus Fernandez, Larantuka, saksi korban HENDRIKUS SANGA NUHAN
Alias EDI,pergi menjemput istrinya yang bekerja di RSUD tersebut pada saat di
depan RSUD dr. Hendrikus Fernandez tersebut saksi korban duduk di atas

In
A
motornya dan kemudian terdakwa I,AGUSTINUS SERAN Alias AGUS dan
Terdakwa II BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias RAMON,datang
ah

lik
dengan menggunakan sepeda motor yang dikendarai oleh terdakwa II,
BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias RAMON;
am

Bahwa kemudian terdakwa II BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ

ub
Alias RAMON, turun dari motor dan berkata kepada saksi korban HENDRIKUS
SANGA NUHAN Alias EDI, “kasih uang 5000“ dankemudian saksi korban
ep
k

menjawab “ Uang tidak ada “ dan selanjutnya terdakwa I AGUSTINUS SERAN


Alias AGUS, datang mendekat dan berkata kepada saksi korban “ kasih uang
ah

R
5000 “ lalu saksi korban menjawab “ saya tidak punya uang “ lalu terdakwa I

si
AGUSTINUS SERAN Alias AGUS, berkata “ kamu tidak kasih uang “? Kamu

ne
ng

macam-macam”? kamu mau nantang saya “ dan kemudian saksi korban


HENDRIKUS SANGA NUHAN Alias EDI ,mendorong terdakwa I AGUSTINUS
SERAN Alias AGUS, setelah itu terdakwa I AGUSTINUS SERAN Alias AGUS,

do
gu

memukul saksi korban HENDRIKUS SANGA NUHAN Alias EDI,dengan


menggunakan kepalan tangan kanan kena pada bagian mata kanan saksi
In
A

korban HENDRIKUS SANGAN NUHAN Alias EDI sebanyak 1 (satu) kali,dan


kemudian melihat kejadian tersebut terdakwa II,BARTOLOMEUS RAMON
FERNANDEZ Alias RAMON,melakukan intimidasi terhadap saksi korban
ah

lik

dengan mengatakan “ lebih baik kau diam “ setelah itu para terdakwa pergi
meninggalkan saksi korban dengan menggunakan sepeda motor yang
m

ub

dikendarai oleh terdakwa II BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias


RAMON;
ka

Bahwa akibat perbuatan terdakwa I,AGUSTINUS SERAN Alias AGUS


ep

dan Terdakwa II BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias RAMON,


ah

mengakibatkan saksi korban HENDRIKUS SANGA NUHAN Alias


R

EDI,sebagaimana Visum Et Repertum RSUD dr.HENDRIKUS


es

FERNANDEZ,Larantuka Nomor: RSUD.26/80/TU/2020,tanggal 15 Juli


M

ng

2020,yang di tandatangani oleh Dokter pemeriksa dr. MONA CAECILIA MONA


on

Halaman 7 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
AMAN, Jabatan Staf Medik pada RSUD dr,HENDRIKUS FERNANDEZ,dengan

R
kesimpulan dari penemuan tersebut dapat di simpulkan bahwa luka disebabkan

si
akibat kekerasan benda tumpul dan dapat mengakibatkan gangguan ringan

ne
ng
aktifitas sementara;
Perbuatan Para Terdakwa yakni terdakwa I,AGUSTINUS SERAN Alias
AGUS dan Terdakwa II BARTOLOMEUS RAMON FERNANDEZ Alias RAMON,

do
gu sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 351 Ayat (1) KUHPidana
Junto Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHPidana;
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Para Terdakwa

In
A
dan atau Penasihat Hukum Para Terdakwa tidak mengajukan keberatan;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum
ah

telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:

lik
1. Hendrikus Sanga Nuhan dibawah janji pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
am

ub
- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian sebagai Saksi;
- Bahwa sebelum Saksi menandatangani berita acara pemeriksaan oleh
Penyidik Kepolisian tersebut Saksi membaca terlebih dahulu;
ep
- Bahwa keterangan saksi di pemeriksaan oleh Penyidik Kepolisian
k

tersebut saat saksi diperiksa dan memberikan terangan tidak dibawah


ah

tekanan;
R

si
- Bahwa Para Terdakwa telah melakukan Pengeroyokan terhadap Saksi;
- Bahwa yang melakukan Pengeroyokan terhadap Saksi sebanyak 2

ne
ng

(dua) orang yaitu Agustinus Seran dan Bartolomeus Ramon Fernandez;


- Bahwa Saksi tidak kenal dengan Para Terdakwa;
- Bahwa terjadinya pengeroyokan terjadi pada hari Senin tanggal 18 Mei

do
2020, sekitar Pukul 17.45. wita, bertempat di trotoar jalan raya depan RSUD
gu

dr. HENDRIKUS FERNANDEZ, di Kelurahan Sarotari Tengah, Kecamatan


Larantuka, Kabupaten Flores Timur;
In
A

- Bahwa awalnya Saksi dari rumah mengendarai sepeda motor menujuh


Rumah Sakit Umum dr. Hendrikus Fernandez Larantuka dengan tujuhan
menjemput istri saksi, setiba didepan Rumah Sakit Umum dr. Hendrikus
ah

lik

Fernandez Larantuka, Saksi duduk di atas motor lalu para Terdakwa datang
menggunakan sepeda motor yang dikendarai oleh Terdakwa ll Bartolomeus
m

ub

Ramon Fernandez menghampiri Saksi, lalu Terdakwa ll turun dari motor dan
berkata kepada saksi “ Kasih Uang Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) dan Saksi
ka

ep

menjawab “tidak ada Uang, kemudian Terdakwa l datang mendekati Saksi


dan berkata “ Kasih Uang Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) lalu saksi menjawab “
ah

Saksi tidak punya uang” lalu Terdakwa l berkata lagi “Kamu tidak Kasih Uang,
R

Kamu Macam-macam, kamu mau nantang saya” karena saksi maraca


es
M

terancam dan mendekati saksi sehingga saksi mendorong terdakwa l, lalu


ng

Terdakwa l langsung memukul Saksi mengenai bagian mata kanan saksi


on

Halaman 8 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menggunakan kepalan tangan kanan Terdakwa l sebanyak 1 (satu) kali lalu

R
Terdakwa ll mengatakan “ lebih baik kau diam, nanti baru kamu lihat” lalu

si
Para Terdakwa pergi meninggalkan saksi;
- Bahwa Terdakwa l Agustinus Seran melakukan pengeroyokan dengan

ne
ng
menggunakan tangan kanan memukul mengenai mata kanan saksi;
- Bahwa Saksi mengalami luka memar dan luka lecet sehingga tidak

do
gu dapat melakukan aktifitas di kantor;
- Bahwa jarak antara saya dan Para Terdakwa pada saat dilakukan
pemukulan tersebut sekitar 50 cm;
- Bahwa pukulan Terdakwa I tersebut mengenai kelopak mata bagian

In
A
kanan;
- Bahwa pada saat penganiayaan tersebut Para Terdakwa sangat emosi
ah

lik
dan marah;
- Bahwa Saksi tidak tahu apa alasan Para Terdakwa memukul Saksi;
- Bahwa antara Saksi dengan Para Terdakwa tidak ada masalah apapun
am

ub
sebelum kejadian tersebut;
- Bahwa Saksi tidak melakukan perlawanan;
- Bahwa setelah kejadian pengeroyokan tersebut kemudian orang-orang
ep
berdatangan ketempat kejadian;
k

- Bahwa yang pertama menghampiri saksi Terdakwa l;


- Bahwa Terdakwa l meminta uang Rp5.000,00 (lima ribu rupiah);
ah

- Bahwa Terdakwa l meminta uang dengan suara keras dan memaksa;


R

si
- Bahwa reaksi Saksi pada saat Terdakwa I berteriak adalah Saksi
terkejut;

ne
ng

- Bahwa Saksi tidak kesal atau marah dengan perbuatan Para Terdakwa;
- Bahwa Saksi turun dari sepeda motor untuk waspada;
- Bahwa yang memukul Saksi Terdakwa l sedangkan Terdakwa ll tidak

do
memukul;
gu

- Bahwa Saksi tidak membalas memukul Terdakwa l karena saksi merasa


muka pusing dan mata gelap pada saat saksi mengenai pukulan, serta Saksi
In
A

merasa takut dan cemas;


- Bahwa Saksi berada ditempat kejadian sejak jam 17.00 Wita;
- Bahwa Saksi berada ditempat kejadian dengan tujuan menjemput istri
ah

lik

saksi yang jadwal pulangnya jam 19.00 Wita;


- Bahwa Saksi tidak melihat Para Terdakwa tersebut meminta uang pada
orang lain ditempat kejadian tersebut;
m

ub

- Bahwa setelah kejadian pemukulan tersebut, Para Terdakwa pergi


menggunakan sepeda motor menuju arah kelurahan Weri;
ka

- Bahwa pelipis kanan Saksi tidak dijahit tetapi hanya diobati;


ep

- Bahwa Saksi merasa terganggu aktifitas kerja sehingga tidak masuk


kantor selama 4 (empat) hari;
ah

- Bahwa sekitar 4 (empat) hari mata Saksi mengalami kabur;


- Bahwa saat kejadian pemukulan tersebut, Saksi mencium aroma
R

es

alkohol dari mulut Para Terdakwa;


M

ng

on

Halaman 9 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Terhadap keterangan saksi, Para Terdakwa menerangkan bahwa

R
keterangan Saksi tersebut adalah benar dan Para Terdakwa melalui

si
Penasihat Hukumnya tidak mengajukan keberatan;
2. Philipus L. Ritan dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai

ne
ng
berikut:
- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian sebagai Saksi;
- Bahwa sebelum Saksi menandatangani berita acara pemeriksaan oleh

do
gu Penyidik Kepolisian tersebut Saksi membaca terlebih dahulu;
- Bahwa keterangan saksi di pemeriksaan oleh Penyidik Kepolisian
tersebut saat saksi diperiksa dan memberikan terangan tidak dibawah

In
A
tekanan;
- Bahwa Saksi tidak kenal dengan Para Terdakwa;
ah

- Bahwa Saksi bekerja sebagai ojek yang lagi menunggu penumpang

lik
dipangkalan ojek dekat tempat kejadian
- Bahwa Para Terdakwa telah melakukan Pengeroyokan;
am

- Bahwa Korban pengeroyokan yang dilakukan oleh Para Terdakwa

ub
adalah Korban Hendrikus Sanga Nuhan;
- Bahwa terjadinya pengeroyokan pada hari Senin tanggal 18 Mei 2020,
ep
sekitar Pukul 17.45. WITA, bertempat di trotoar jalan raya depan RSUD dr.
k

HENDRIKUS FERNANDEZ; di Kelurahan Sarotari Tengah, Kecamatan


ah

Larantuka, Kabupaten Flores Timur;


R

si
- Bahwa pada Hari Senin tanggal 18 Mei 2020, sekitar pukul 17.30 WITA,
Saksi berada di depan Rumah Sakit Umum dr. Hendrikus Fernandez

ne
ng

Larantuka sedang menunggu penumpang ojek, kemudian Saksi melihat


Korban yang sedang berada di atas sepeda motor tepatnya didepan warung

do
makan, Terdakwa l bersama Terdakwa ll mendekati Korban dan berbicara
gu

dengan Korban, kemudian Saksi melihat Terdakwa l memukul Korban pada


bagian pelipis mata kanan sehingga Korban berteriak ”Kau minta saya uang
In
A

lima ribu saya tidak kasih lalu kau pukul saya” setelah itu Terdakwa ll turun
dari motor dan mengatakan “lebih baik kau diam” setelah itu banyak orang
ah

lik

datang dan Para Terdakwa langsung pergi meninggalkan lokasi kejadian;


- Bahwa Terdakwa l Agustinus Seran melakukan pengeroyokan dengan
menggunakan tangan kanan memukul mengenai mata kanan saksi
m

ub

sedangkan Terdakwa ll Bartolomeus Ramon Fernandez melakukan teriakan


mengacam dengan mengatakan “lebih baik kau diam” lalu Para Terdakwa
ka

ep

pergi meninggalkan Korban menggunakan sepeda motor;


- Bahwa Kobran mengalami luka pada pelipis kanan dan berdarah;
- Bahwa saat kejadian pengeroyokan tersebut Saksi berada ditempat
ah

kejadian;
R

- Bahwa keadaan sekitar tempat kejadian lagi sepi, Saksi duduk di atas
es
M

motor menunggu penumpang dipangkalan ojek depan Rumah Sakit Umum


ng

Larantuka tetapi didalam warung depan tempat kejadian banyak orang


on

Halaman 10 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga mendengar teriakan tersebut, orang-orang didalam warung tersebut

R
keluar melihat kejadian;

si
- Bahwa Korban tidak melakukan perlawanan;
- Bahwa setelah kejadian pengeroyokan tersebut kemudian orang-orang

ne
ng
berdatangan ketempat kejadian tetapi para terdakwa sudah pergi
meninggalkan Korban;
- Bahwa Saksi melihat langsung kejadian pengeroyokan tersebut;

do
gu - Bahwa peran Terdakwa II pada kejadian pengeroyokan tersebut adalah
Terdakwa ll turun dari motor lalu berteriak “lebih baik kau diam” lalu pergi
bersama Terdakwa l;

In
A
- Bahwa setelah melakukan pengeroyokan tersebut Saksi melihat Para
Terdakwa pergi menggunakan sepeda motor bebek warna hitam;
ah

- Bahwa sepenglihatan Saksi, yang memukul Saksi Korban adalah

lik
Terdakwa l Agustinus Seran sedangkan Terdakwa ll hanya berteriak;
- Bahwa Saksi tidak melihat Terdakwa l meminta uang hanya melihat
am

ub
Terdakwa ll meminta uang Rp5.000,00 (lima ribu);
- Bahawa Terdakwa l memukul menggunakan tangan dengan cara tinju;
- Bahwa pada saat korban dipukul belum banyak orang yang datang;
- Terhadap keterangan saksi, Para Terdakwa menerangkan bahwa
ep
k

keterangan Saksi tersebut adalah benar dan Para Terdakwa melalui


ah

Penasihat Hukumnya tidak mengajukan keberatan;


R

si
Menimbang, bahwa Para Terdakwa di persidangan telah memberikan
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

ne
ng

1. Terdakwa I Agustinus Seran alias Agus pokoknya menerangkan sebagai


berikut:
- Bahwa Terdakwa I pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian sebagai

do
gu

Saksi;
- Bahwa sebelum Terdakwa I menandatangani berita acara pemeriksaan
oleh Penyidik Kepolisian tersebut Saksi membaca terlebih dahulu;
In
A

- Bahwa keterangan saksi Terdakwa I di pemeriksaan oleh Penyidik


Kepolisian tersebut saat saksi diperiksa dan memberikan terangan tidak
ah

lik

dibawah tekanan;
- Bahwa Para Terdakwa telah melakukan Pengeroyokan terhadap
Hendrikus Sanga Nuhan;
m

ub

- Bahwa terjadinya pengeroyokan pada hari Senin tanggal 18 Mei 2020,


sekitar Pukul 17.45. WITA, bertempat di trotoar jalan raya depan RSUD dr.
ka

HENDRIKUS FERNANDEZ, di Kelurahan Sarotari Tengah, Kecamatan


ep

Larantuka, Kabupaten Flores Timur;


- Bahwa tepatnya kejadian pengeroyokan tersebut terjadi di depan
ah

Rumah Sakit Umum dr, Hendrikus Fernandez Larantuka tepatnya didepan


es

Warung di Kelurahan Sarotari Tengah, Kecamatan Larantuka, Kabupaten


M

Flores Timur;
ng

on

Halaman 11 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada hari senin sore sekitar pukuil 17.30 WITA, Terdakwa I

R
bersama Terdakwa ll dirumah Terdakwa ll minum tuak, kemudian Terdakwa l

si
hendak mau pulang diantar oleh Terdakwa ll menggunakan sepeda motor,

ne
ng
tetapi para Terdakwa singgah makan mie ayam diwarung depan Rumah
Sakit Umum Daerah Larantuka. Kemudian setelah selesai makan, Terdakwa
ll keluar dari warung terlebih dahulu karena Terdakwa l masih membayar

do
gu mie ayam didalam warung, kemudian Terdakwa l mendengar Terdakwa ll
meminta uang kepada Korban lalu Terdakwa l keluar dari warung dan

In
A
mendekati Korban tersebut dengan mengatakan “bos saya minta maaf dia
mabuk” lalu Korban mendorong Terdakwa l lalu Terdakwa l mengatakan “bos
ah

saya bilang baik baik, om dorong saya kalau saya jatuh bagaimana”

lik
kemudian Terdakwa l melihat Korban mengambil helm dari kepala dan
Terdakwa l memegang helm dengan tangan kiri dan memukul menggunakan
am

ub
tangan kanan mengenai pelipis mata kanan, lalu Para Terdakwa pergi
meninggalkan lokasi kejadian;
- Bahwa Terdakwa I memukul dengan menggunakan tangan kanan;
ep
k

- Bahwa pada saat Terdakwa l hendak membayar mie ayam Terdakwa ll


keluar dan meminta uang Rp5.000,00 (lima ribu) pada Korban;
ah

- Bahwa Terdakwa l menghampiri Korban karena mau minta maaf pada


R

si
korban karena Terdakwa ll sudah pajak uang pada korban, tetapi didorong
oleh korban sehingga Terdakwa jadi emosi;

ne
ng

- Bahwa Terdakwa I memukul Korban menggunakan kepalan tangan


kanan sebanyak satu kali mengenai pelipis kanan Korban;
- Bahwa Terdakwa ll berteriak “lebih baik kau diam”;

do
gu

- Bahwa Terdakwa l bekerja sebagai tukang ojek;


- Bahwa Terdakwa l sering minum tuak bersama Terdakwa ll;
- Bahwa sebelum kejadian pengeroyokan tersebut, Terdakwa I bersama-
In
A

sama dengan Terdakwa II meminum 1 (satu) jerigen) tuak;


- Bahwa setelah minum tuak Terdakwa l mengajak Terdakwa II untuk
makan mie ayam;
ah

lik

- Bahwa Terdakwa l tidak pernah memalak uang dijalanan;


- Bahwa sebelumnya antara Para Terdakwa sengan Korban tidak ada
masalah;
m

ub

- Bahwa Terdakwa II meminta uang kepada Korban membeli rokok


karena uang Terdakwa ll kurang;
ka

- Bahwa Terdakwa I tidak pernah memalak orang lain dimanapun;


ep

- Bahwa Terdakwa I memiliki 3 (tiga) orang anak, dimana ketiganya


sudah duduk dibangku sekolah dasar;
ah

- Bahwa Terdakwa I dan Ketiga anaknya selama ini tinggal bersama


R

mertua Terdakwa I;
es

- Bahwa Terdakwa I menyesal telah melakukan pengeroyokan dan


M

berjanji tidak akan mengulanginya lagi;


ng

on

Halaman 12 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bartolomeus Ramon Fernandez alias Ramon pokoknya menerangkan

R
sebagai berikut

si
- Bahwa Terdakwa II pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian sebagai
Saksi;

ne
ng
- Bahwa sebelum Terdakwa I menandatangani berita acara pemeriksaan
oleh Penyidik Kepolisian tersebut Saksi membaca terlebih dahulu;
- Bahwa keterangan saksi Terdakwa II di pemeriksaan oleh Penyidik

do
gu Kepolisian tersebut saat saksi diperiksa dan memberikan terangan tidak
dibawah tekanan;
Bahwa Para Terdakwa telah melakukan Pengeroyokan terhadap

In
-
A
Hendrikus Sanga Nuhan;
- Bahwa terjadinya pengeroyokan pada hari Senin tanggal 18 Mei 2020,
ah

lik
sekitar Pukul 17.45. WITA, bertempat di trotoar jalan raya depan RSUD dr.
HENDRIKUS FERNANDEZ, di Kelurahan Sarotari Tengah, Kecamatan
am

Larantuka, Kabupaten Flores Timur;

ub
- Bahwa tepatnya kejadian pengeroyokan tersebut terjadi di depan
Rumah Sakit Umum dr, Hendrikus Fernandez Larantuka tepatnya didepan
ep
Warung di Kelurahan Sarotari Tengah, Kecamatan Larantuka, Kabupaten
k

Flores Timur;
ah

- Bahwa pada hari senin sore sekitar pukuil 17.30 WITA, Terdakwa II
R

si
bersama Terdakwa l dirumah Terdakwa ll minum tuak, kemudian Terdakwa l
hendak mau pulang diantar oleh Terdakwa ll menggunakan sepeda motor,

ne
ng

tetapi para Terdakwa singgah makan mie ayam di warung depan Rumah
Sakit Umum Daerah Larantuka. Kemudian setelah selesai makan, Terdakwa

do
ll keluar dari warung terlebih dahulu karena Terdakwa l masih membayar mie
gu

ayam didalam warung;


- Bahwa kemudian Terdakwa II hendak membeli rokok ke warung, namun
In
A

uang Terdakwa II kurang untuk membeli rokok, kemudian Terdakwa II


melihat Saksi Korban berada di sekitar tempat kejadian, selanjutnya
ah

Terdakwa II menghampiri Saksi Korban dan meminta uang Rp5.000,00 (lima


lik

ribu rupiah);
- Bahwa kemudian Terdakwa l mendengar Terdakwa ll meminta uang
m

ub

kepada Saksi Korban lalu Terdakwa l keluar dari warung dan mendekati
Saksi Korban tersebut dengan mengatakan “bos saya minta maaf dia
ka

mabuk” lalu Saksi Korban mendorong Terdakwa l lalu Terdakwa l


ep

mengatakan “bos saya bilang baik baik, om dorong saya kalau saya jatuh
ah

bagaimana” kemudian Terdakwa l melihat Saksi Korban mengambil helm


R

dari kepala dan Terdakwa l memegang helm dengan tangan kiri dan
es

memukul menggunakan tangan kanan mengenai pelipis mata kanan, lalu


M

ng

Para Terdakwa pergi meninggalkan lokasi kejadian;


on

Halaman 13 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Terdakwa l mengatakan ”kau nantang saya” lalu setelah pukul

R
lalu mengatakan “nanti baru kau lihat”;

si
- Bahwa Saksi Korban dengan Terdakwa I saling dorong karena
Terdakwa l menunjuk Saksi Korban sehingga Korban menunjuk Terdakwa l;

ne
ng
- Bahwa Terdakwa II hanya meminta uang Rp5.000,00 (lima ribu rupiah)
kepada Saksi Korban untuk membeli rokok;
- Bahwa Terdakwa II sebelumnya tidak pernah memalak uang kepada

do
gu siapapun dan dimanapun;
- Bahwa Terdakwa II meminta uang Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) kepada

In
Saksi Korban karena tidak ada orang lain lagi di sekitar tempat kejadian;
A
- Bahwa setelah Terdakwa ll meminta uang lalu kembali ke motor;
- Bahwa setelah kembali ke motor lalu Terdakwa ll dan melihat Terdakwa l
ah

memukul Saksi Korban;

lik
- Bahwa setelah itu Terdakwa ll mengatakan ”lebih baik kau diam”;
- Bahwa Terdakwa ll melihat Terdakwa l memukul Saksi Korban
am

ub
mengenai Pelipis mata kanan Saksi Korban;
- Bahwa setelah memukul Korban, Terdakwa l berjalan menuju motor lalu
Terdakwa ll membonceng Terdakwa l lalu pergi meninggalkan Saksi Korban;
- Bahwa sebelum kejadian pengeroyokan tersebut, Terdakwa I bersama-
ep
k

sama dengan Terdakwa II meminum 1 (satu) jerigen) tuak;


- Bahwa setelah minum tuak Terdakwa l mengajak Terdakwa II untuk
ah

R
makan mie ayam;

si
- Bahwa Terdakwa ll dalam keadaan mabuk tetapi agak sadar;
- Bahwa Terdakwa II menyesal telah melakukan pengeroyokan dan

ne
ng

berjanji tidak akan mengulanginya lagi;


Menimbang, bahwa Para Terdakwa tidak mengajukan Saksi yang

do
meringankan (a de charge);
gu

Menimbang, bahwa Penuntut Umum tidak mengajukan barang bukti


apapun dalam persidangan;
Menimbang, bahwa dalam persidangan Penuntut Umum mengajukan
In
A

alat bukti surat berupa Visum Et Repertum dari RSUD dr. Hendrikus Fernandez
Larantuka Nomor: RSUD.26/80/TU/2020, tertanggal 15 Juli 2020, yang
ah

lik

ditandatangani oleh Dokter pemeriksa dr. Mona Caecilia Mona Aman, Jabatan
Staf Medik pada RSUD dr, Hendrikus Fernandez, dengan uraian pemeriksaan
m

ub

luar sebagai berikut :1) Luka lecet dikelopak mata kanan ukuran 0,5 cm x 0,5
cm darah terkontrol 2) Luka memar di kelopak mata kanan 3) Mata kanan
ka

merah. Kesimpulan; dari penemuan tersebut dapat disimpulkan bahwa luka


ep

disebabkan akibat kekerasan benda tumpul dan dapat mengakibatkan


ah

gangguan ringan aktifitas sementara;


R

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti yang diajukan diperoleh


es

fakta-fakta hukum sebagai berikut:


M

ng

on

Halaman 14 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa benar telah terjadi pengeroyokan yang dilakukan oleh Para

R
Terdakwa terhadap Saksi Korban Hendrikus Sanga Nuhan;

si
- Bahwa benar pengeroyokan tersebut terjadi pada hari Senin tanggal 18
Mei 2020, Pukul 17.45. WITA, tepatnya di trotoar jalan raya depan RSUD dr.

ne
ng
Hendrikus Fernandez, yang beralamat di Kelurahan Sarotari Tengah,
Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur;

do
gu - Bahwa benar Saksi Korban berada di tempat kejadian sejak pukul 17.00
WITA, dengan tujuan menjemput istri Saksi Korban yang bekerja di RSUD
dr. Hendrikus Fernandez;

In
A
- Bahwa benar saat sebelum kejadian pengeroyokan yang dilakukan Para
Terdakwa terhadap Saksi Korban, posisi Saksi Korban duduk di atas motor
ah

sambil menunggu istri Saksi Korban pulang;

lik
- Bahwa benar saat Saksi Korban menunggu istri Saksi Korban di dekat
itu ada warung bakso dimana Terdakwa I dan Terdakwa II makan mie ayam
am

ub
di tempat itu;
- Bahwa benar setelah Terdakwa I dan Terdakwa II selesai makan mie
ayam, Terdakwa II keluar terlebih dahulu dari warung bakso tersebut,
ep
k

sementara Terdakwa I membayar terlebih dahulu di warung bakso tersebut;


- Bahwa benar kemudian Terdakwa II hendak membeli rokok di warung
ah

dekat tempat kejadian, namun uang Terdakwa II kurang untuk membeli


R

si
rokok, kemudian Terdakwa II melihat Saksi Korban berada di sekitar tempat
kejadian, selanjutnya Terdakwa II menghampiri Saksi Korban dan meminta

ne
ng

uang Rp5.000,00 (lima ribu rupiah);


- Bahwa benar kemudian Terdakwa l mendengar Terdakwa ll meminta

do
uang kepada Saksi Korban lalu Terdakwa l keluar dari warung dan
gu

mendekati Saksi Korban tersebut dengan mengatakan “bos saya minta


maaf dia mabuk” lalu Saksi Korban mendorong Terdakwa l lalu Terdakwa l
In
A

mengatakan “bos saya bilang baik baik, om dorong saya kalau saya jatuh
bagaimana” kemudian Terdakwa l melihat Saksi Korban mengambil helm
ah

lik

dari kepala Saksi Korban karena saat itu posisi helm tersebut sedang
dipakai di kepala Saksi Korban, kemudian Terdakwa l mengatakan “kau
nantang saya”, selanjutnya Terdakwa I memukul menggunakan tangan
m

ub

kanan mengenai pelipis mata kanan, kemudian setelah memukul Terdakwa I


ka

mengatakan kepada Saksi Korban “nanti baru kau lihat”;


ep

- Bahwa benar sesaat setelah dipukul oleh Terdakwa I, Saksi Korban


berteriak mengatakan ”Kau minta saya uang lima ribu saya tidak kasih lalu
ah

kau pukul saya”;


R

- Bahwa benar kemudian setelah itu Terdakwa II berteriak “lebih baik kau
es

diam”, selanjutnya Para Terdakwa meninggalkan tempat kejadian;


M

ng

on

Halaman 15 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa benar Terdakwa l melakukan pemukulan dengan menggunakan

R
tangan kanan mengenai mata kanan Saksi Korban, sehingga pelipis mata

si
kanan Saksi Korban mengeluarkan darah karena luka robek;
- Bahwa benar saat terjadinya pengeroyokan tersebut tidak banyak orang

ne
ng
berada disekitar tempat kejadian tersebut;
- Bahwa benar sebelum Para Terdakwa makan mie ayam di warung

do
gu bakso di yang berada di sekitar kejadian, sebelumnya Para Terdakwa
meminum tuak dimana pada saat itu Para Terdakwa menghabiskan
bersama-sama meminum 1 (satu) jerigen tuak;

In
A
- Bahwa benar sebelumnya antara Para Terdakwa dengan Saksi Korban
tidak mempunyai masalah;
ah

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan

lik
mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas,
Para Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang
am

ub
didakwakan kepadanya;
Menimbang, bahwa Para Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum
dengan dakwaan gabungan yaitu alternatif dan subsidairitas yaitu Kesatu
ep
k

Primair Pasal 170 Ayat (2) ke-1 KUHP Subsidair Pasal 170 Ayat (1) KUHP atau
ah

Kedua Pasal 351 Ayat (1) KUHP Juncto Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP;
R
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempertimbangkan fakta

si
hukum di persidangan maka Majelis Hakim akan memilih Dakwaan Kesatu yaitu

ne
ng

Primair Pasal 170 Ayat (2) ke-1 KUHP dan Subsidair Pasal 170 Ayat (1) KUHP;
Menimbang, bahwa oleh karena Majelis Hakim mempertimbangkan
fakta di persidangan memilih Dakwaan pertama yang berbentuk Subsidairitas,

do
gu

maka Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan dakwaan kesatu


primair yang apabila dakwaan kesatu primair tersebut tidak terpenuhi maka
Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan kesatu subsidair;
In
A

Menimbang, bahwa adapun dakwaan kesatu primair yang didakwakan


terhadap Para Terdakwa adalah Pasal 170 Ayat (2) ke-1 KUHP yang unsur-
ah

lik

unsurnya adalah sebagai berikut:


Ad.1. Barang siapa;
Ad.2. Dengan terang-terangan dan tenaga bersama menggunakan
m

ub

kekerasan terhadap orang atau barang;


Ad.3. Mengakibatkan luka-luka;
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim
ka

ep

mempertimbangkan sebagai berikut:


Ad.1. Barangsiapa;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur “barangsiapa” adalah
ah

subyek hukum pendukung hak dan kewajiban yang berdasarkan doktrin ilmu
R

es

hukum terbagi menjadi 2 (dua), yaitu orang-perorangan (natuurlijke persoon)


M

dan badan hukum (rechtpersoon);


ng

on

Halaman 16 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Penuntut Umum telah

R
menghadapkan Para Terdakwa yang bernama Agustinus Seran alias Agus

si
sebagai Terdakwa I dan Bartolomeus Ramon Fernandez alias Ramon sebagai

ne
ng
Terdakwa II adalah subyek hukum orang pribadi (natuurlijke persoon) yang
setelah melalui pemeriksaan pendahuluan di tingkat Penyidikan dan
Prapenuntutan dinyatakan sebagai Terdakwa dan setelah dicocokkan

do
gu identitasnya di persidangan sebagaimana ketentuan Pasal 155 ayat (1) KUHAP
ternyata Para Terdakwa tersebut membenarkan dan sesuai dengan identitas

In
A
yang tercantum dalam surat dakwaan Penuntut Umum sehingga tidak terjadi
error in persona;
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan hukum di atas,

lik
terhadap unsur pertama “barangsiapa” telah terpenuhi menurut hukum;
am

ub
Ad.2. Dengan terang-terangan dan tenaga bersama menggunakan
kekerasan terhadap orang atau barang;
Menimbang, bahwa dalam unsur ini memiliki objek yang bersifat
ep
k

alternatif antara orang atau barang, artinya apabila salah satu dari objek
ah

tersebut telah terpenuhi maka keseluruhan unsur akan terpenuhi;


R
Menimbang, bahwa “Openlijk” dalam naskah asli pasal 170 Wetboek

si
van Strafrecht lebih tepat diterjemahkan “secara terang-terangan” didalam pasal

ne
ng

170 KUHP, istilah mana mempunyai arti yang berlainan dengan openbaar atau
“dimuka umum”. “Secara terang-terangan” berarti tidak secara bersembunyi, jadi
tidak perlu dimuka umum, cukup apa ada kemungkinan orang lain dapat

do
gu

melihatnya”. Dengan demikian, bahwa yang dimaksudkan dengan unsur


“terang-terangan” adalah suatu tempat yang terbuka atau suatu tempat yang
In
A

dapat dilalui oleh sembarang orang;


Menimbang, bahwa hal tersebut di atas sesuai pula dengan pengertian
“secara terang-terangan” berdasarkan Yurisprudensi pada putusan Nomor 10
ah

lik

K/Kr/1975 yang memberi definisi “secara terang-terangan” adalah berarti tidak


secara bersembunyi, namun tidak harus dilakukan di muka umum, cukup
m

ub

apabila pebuatan itu dilakukan disuatu tempat yang dapat dilihat oleh orang lain,
maka unsur “openlijk” atau “secara terang-terangan” telah dinyatakan terbukti;
ka

Menimbang, bahwa unsur “tenaga bersama” artinya pelakunya terdiri


ep

dari dua orang atau lebih, dimana diantara pelaku/peserta mempunyai


kesadaran bahwa mereka bekerjasama (kerjasama secara fsikis), dan para
ah

pelaku/peserta melakukan kekerasannya itu secara bersama-sama (kerjasama


R

es

secara fisik). Akan tetapi dalam pasal 170 KUHP tidak mensyaratkan bahwa
M

semua pelaku/peserta harus semuanya melakukan kekerasan, dengan


ng

on

Halaman 17 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
demikian cukup satu orang saja yang melakukan kekerasan, asalkan peserta

R
lainnya mempunyai kesadaran bahwa mereka bekerja sama, bagaimanapun

si
ringan peranannya, diklasifikasikan juga sebagai tenaga bersama;
Menimbang, bahwa melakukan kekerasan dalam Pasal 170 KUHP

ne
ng
bukanlah merupakan suatu alat atau daya upaya untuk mencapai sesuatu
melainkan merupakan suatu tujuan;

do
gu Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan melakukan kekerasan
adalah mempergunakan tenaga atau kekuatan jasmani yang tidak kecil secara
tidak sah, misalnya memukul dengan tangan atau dengan segala macam

In
A
senjata, menendang, dan lain sebagainya, yang dalam unsur ini kekerasan
tersebut ditujukan baik terhadap orang atau barang;
ah

Menimbang, bahwa untuk adanya kekerasan diperlukan adanya 2 (dua)

lik
unsur, yaitu adanya penggunaan kekuatan badaniah dan adanya efek dari pada
kekuatan badaniah tersebut, jika efek perbuatan tersebut dapat mengadakan
am

ub
luka-luka pada orang atau perusakan pada barang atau cukup untuk
mematahkan perlawanan maka disitu dianggap telah ada kekerasan;
Menimbang, bahwa maksud dari kekerasan dalam Pasal 170 Kitab
ep
k

Undang-Undang Hukum Pidana bukan merupakan suatu alat atau daya upaya
ah

untuk mencapai sesuatu tetapi kekerasan dalam pasal ini merupakan suatu
R

si
tujuan dan kekerasan tersebut ditujukan kepada orang atau barang;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di

ne
ng

persidangan (Gerechtelijk onderzoek), dengan dihubungkan dengan keterangan


Saksi-Saksi, keterangan Para Terdakwa sendiri, dan dihubungkan dengan bukti
surat dalam perkara ini, diketahui bahwa pada hari Senin tanggal 18 Mei 2020,

do
gu

Pukul 17.45 WITA, tepatnya di trotoar jalan raya depan RSUD dr. Hendrikus
Fernandez, yang beralamat di Kelurahan Sarotari Tengah, Kecamatan
In
A

Larantuka, Kabupaten Flores Timur telah terjadi pemukulan yang dilakukan oleh
Terdakwa I terhadap Saksi Korban. Kejadian pemukulan tersebut terjadi
awalnya ketika Saksi Korban duduk di atas motor sambil menunggu istri Saksi
ah

lik

Korban pulang, Terdakwa II keluar dari warung bakso di tempat kejadian


perkara dan hendak membeli rokok, namun uang Terdakwa II kurang untuk
m

ub

membeli rokok, kemudian Terdakwa II melihat Saksi Korban berada di sekitar


tempat kejadian, selanjutnya Terdakwa II menghampiri Saksi Korban dan
ka

ep

meminta uang (memalak) Rp5.000,00 (lima ribu rupiah), kemudian dari dalam
warung bakso Terdakwa l mendengar Terdakwa ll meminta uang (memalak)
ah

kepada Saksi Korban lalu Terdakwa l keluar dari warung dan mendekati Saksi
R

Korban tersebut dengan mengatakan “bos saya minta maaf dia mabuk” lalu
es
M

Saksi Korban mendorong Terdakwa l lalu Terdakwa l mengatakan “bos saya


ng

bilang baik baik, om dorong saya kalau saya jatuh bagaimana” kemudian
on

Halaman 18 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa l melihat Saksi Korban mengambil helm dari kepala Saksi Korban

R
karena saat itu posisi helm tersebut sedang dipakai di kepala Saksi Korban,

si
kemudian Terdakwa l mengatakan “kau nantang saya”, selanjutnya Terdakwa I

ne
ng
memukul menggunakan tangan kanan mengenai pelipis mata kanan, kemudian
setelah memukul Saksi Korban, Terdakwa I mengatakan kepada Saksi Korban
“nanti baru kau lihat”, sesaat setelah dipukul oleh Terdakwa I, Saksi Korban

do
gu berteriak mengatakan ”Kau minta saya uang lima ribu saya tidak kasih lalu kau
pukul saya”, kemudian setelah itu Terdakwa II berteriak “lebih baik kau diam”,

In
A
selanjutnya Para Terdakwa meninggalkan tempat kejadian, akibat dari Terdakwa
l melakukan pemukulan dengan menggunakan tangan kanan mengenai mata
ah

kanan Saksi Korban pelipis mata kanan Saksi Korban mengeluarkan darah;

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut di atas, didapati
bahwa peran Terdakwa I dan Terdakwa II dalam kejadian pemukulan ini
am

ub
terhadap Saksi Korban sangat berbeda, dimana Terdakwa I telah terbukti
memukul Saksi Korban sehingga pelipis kanan Saksi Korban mengeluarkan
darah, sementara Terdakwa II yang menghampiri terlebih dahulu Saksi Korban
ep
k

kemudian meminta sejumlah uang kepada Saksi Korban yang akhirnya menjadi
ah

awal permasalahan dalam perkara ini;


R
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum di atas Majelis

si
Hakim memandang perlu untuk menggunakan penalaran hukum untuk

ne
ng

mempertimbangkan apakah perbuatan Terdakwa I dan Terdakwa II dapat


dikategorikan telah melanggar Pasal 170 ayat (2) ke-1 KUHP. Penalaran hukum
adalah sebuah kegiatan berfikir untuk menemukan dasar hukum yang paling

do
gu

hakiki dalam suatu peristiwa hukum. Peristiwa hukum ini merupakan suatu
perbuatan yang berdimensi hukum atau perbuatan melawan hukum yang
In
A

melanggar norma hukum baik tertulis maupun tidak tertulis yang masih hidup
dan dipatuhi masyarakat. Penalaran hukum memberikan manfaat yang luar
biasa bagi kalangan penegak hukum. Terkhusus untuk hakim, penalaran hukum
ah

lik

ini berguna dalam mengambil pertimbangan untuk memutuskan suatu perkara;


Menimbang, bahwa penalaran hukum digunakan untuk menghubungkan
m

ub

antara perbuatan dengan kondisi-kondisi (circumstances) terjadinya perbuatan


melawan hukum tersebut, serta menghubungkannya dengan munculnya akibat
ka

yang dilarang. Misalkan dalam kasus pembunuhan, akibat yang dilarang adalah
ep

matinya seseorang, artinya jika tidak muncul kematian, maka perbuatan atau
ah

rangkaian perbuatan tersebut bukanlah tindak pidana pembunuhan, meskipun


R

tidak semua kematian adalah disebabkan oleh adanya perbuatan melawan


es

hukum yang mendahulinya, misalnya bunuh diri, atau serangan jantung yang
M

ng

mendadak. Kematian seseorang dipastikan memiliki hubungan kausalitas


on

Halaman 19 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan peristiwa yang mendahuluinya namun peristiwa yang mendahuluinya

R
bisa hanya sebuah syarat (condition), namun bisa juga karena faktor-faktor

si
tertentu. Dalam menentukan syarat atau faktor tertentu inilah diperlukan cara

ne
ng
berpikir kausal;
Menimbang, bahwa cara berpikir kausal memiliki tiga fungsi. Pertama,
fungsi memprediksikan tentang kemungkinan yang akan terjadi di masa depan

do
gu dengan memperhitungkan perbuatan atau peristiwa yang terjadi saat ini. Kedua,
fungsi melihat kebelakang, yaitu perbuatan-perbuatan atau peristiwa yang di
masa lalu yang menimbulkan akibat saat ini. Dan fungsi yang ketiga adalah

In
A
untuk menemukan aktor atau pelaku yang dapat diminta
pertanggungjawabannya atas timbulnya akibat yang dilarang. Dalam konteks
ah

lik
hukum pidana, maka fungsi kedua dan fungsi ketigalah yang paling ditekankan
karena terkait dengan perbuatan yang sudah dilakukan dan menimbulkan akibat
am

ub
yang dilarang. Dalam kaitan ini akan dicari dan ditemukan perbuatan yang
paling masuk akal yang menimbulkan akibat yang dilarang, ini artinya
penggunaan penalaran hukum dan logika hukum akan sangat menentukan
ep
k

dalam menemukan keterkaitan (hubungan kausal) antara perbuatan dengan


ah

timbulnya akibat yang dilarang oleh hukum;


R
Menimbang, bahwa berdasarkan doktrin kausalitas yang

si
mengindividualisasi, yang mana doktrin ini dipopulerkan oleh Birkmeyer dan

ne
ng

Karl Binding. Dalam doktrin ini, penekanannya pada satu perbuatan yang
menimbulkan akibat yang dilarang setelah perbuatan itu dilakukan. Ukurannya
didasarkan pada faktor-faktor yang paling banyak membantu dalam

do
gu

menimbulkan akibat yang dilarang, faktor tersebut memiliki relevansi yang


seimbang dengan akibat yang dilarang. Jika dikaitkan dengan perkara ini maka
In
A

jelas, ada beberapa faktor yang seimbang dan relevan yang menimbulkan
akibat yang dilarang, yaitu pertama perbuatan Terdakwa II yang lebih dulu
meminta uang Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) merupakan faktor yang memiliki
ah

lik

relevansi secara langsung dan menjadi faktor yang paling banyak membantu
terhadap rangkaian tindakan Terdakwa I yang memukul Saksi Korban hingga
m

ub

pelipis mata kanan Saksi Korban berdarah, serta ketika Terdakwa II berteriak di
tempat kejadian kepada Saksi Korban mengatakan “lebih baik kau diam” yang
ka

ep

menyebabkan terganggunya ketertiban umum;


Menimbang, bahwa Pasal 170 KUHP diletakkan di dalam Bab
ah

“Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum” yang artinya yang dilindungi oleh Pasal
R

170 KUHP tersebut adalah ketertiban umum itu sendiri. Dimana ketertiban
es

umum ini memiliki pengertian yaitu suatu keadaan dimana masyarakat dapat
M

ng

melakukan kegiatan dengan aman, tentram, tertib dan teratur. Oleh karena itu,
on

Halaman 20 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang akan dinilai dari perbuatan Para Terdakwa adalah apakah perbuatan

R
Terdakwa I dan Terdakwa II telah mengganggu rasa aman, tentram, tertib dan

si
teratur dalam kehidupan bermasyarakat. Lebih jauh lagi akan dinilai apakah

ne
ng
perbuatan Terdakwa I dan Terdakwa II telah membuat ketakutan massal di
sekitar tempat kejadian perkara;
Menimbang, bahwa dengan adanya tindakan Terdakwa II mendahului

do
gu meminta uang (memalak) Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) dan setelah Terdakwa I
memukul Saksi Korban Terdakwa II berteriak kepada Saksi Korban mengatakan
kata ancaman “lebih baik kau diam” membuat ketertiban umum di tempat

In
A
kejadian menjadi terganggu karena membuat orang di sekitar tempat kejadian
perkara yang melihat, mendengar, dan merasakan langsung kejadian tersebut
ah

lik
merasa takut dan cemas mendapat perlakuan berupa penganiayaan serupa dari
Para Terdakwa hal ini senada dengan keterangan Saksi Philipus L. Ritan yang
am

ub
memberi keterangan di persidangan dibawah sumpah menerangkan bahwa
akibat perbuatan Para Terdakwa membuat Saksi ketakutan dan cemas, padahal
tempat kejadian perkara tersebut yaitu di depan Rumah Sakit Umum Daerah
ep
k

yang mana tempat kejadian perkara tersebut merupakan ruang publik yang vital
ah

dalam tatanan pemerintahan yaitu penyediaan Rumah Sakit Umum Daerah


R

si
untuk warga masyarakatnya yang membutuhkan. Bisa dibayangkan apabila
dikemudian hari warga masyarakat takut untuk mendatangi Rumah Sakit Umum

ne
ng

Daerah karena takut bertemu Para Terdakwa dan lalu mengalami hal serupa
dengan Saksi Korban berupa penganiayaan, maka kegiatan masyarakat untuk

do
mengakses tempat untuk berobat menjadi tidak nyaman dan diliputi rasa cemas;
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan teori kausalitas yang


mengindividualiasi, dimana ada beberapa faktor yang seimbang dan relevan
In
A

yang menimbulkan akibat yang dilarang, jika dikaitkan dengan perkara ini maka
jelas, perbuatan Terdakwa II yang lebih dulu meminta uang Rp5.000,00 (lima
ribu rupiah) merupakan faktor yang memiliki relevansi secara langsung dan
ah

lik

menjadi faktor yang paling banyak membantu terhadap rangkaian tindakan


Terdakwa I yang memukul Saksi Korban hingga pelipis mata kanan Saksi
m

ub

Korban berdarah, serta ketika Terdakwa II berteriak di tempat kejadian kepada


Saksi Korban mengatakan “lebih baik kau diam” yang menyebabkan
ka

ep

terganggunya ketertiban umum;


Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan hukum di atas,
ah

terhadap unsur kedua yaitu “Dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan


R

terhadap orang” telah terpenuhi menurut hukum;


es
M

ng

Ad.3. Mengakibatkan luka-luka;


on

Halaman 21 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa akibat perbuatan Para Terdakwa, Saksi Korban

R
mengalami luka-luka sebagaimana termuat dalam Visum et Repertum dari

si
RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka Nomor: RSUD.26/80/TU/2020,

ne
ng
tertanggal 15 Juli 2020, yang ditandatangani oleh Dokter pemeriksa dr. Mona
Caecilia Mona Aman, Jabatan Staf Medik pada RSUD dr, Hendrikus Fernandez,
dengan uraian pemeriksaan luar sebagai berikut :1) Luka lecet dikelopak mata

do
gu kanan ukuran 0,5 cm x 0,5 cm darah terkontrol 2) Luka memar di kelopak mata
kanan 3) Mata kanan merah. Kesimpulan; dari penemuan tersebut dapat

In
A
disimpulkan bahwa luka disebabkan akibat kekerasan benda tumpul dan dapat
mengakibatkan gangguan ringan aktifitas sementara;
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan hukum di atas,

lik
terhadap unsur ketiga “Mengakibatkan luka-luka” telah terpenuhi menurut
hukum;
am

ub
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 170 Ayat (2)
ke-1 KUHP telah terpenuhi, maka Para Terdakwa haruslah dinyatakan telah
ep
terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana
k

didakwakan dalam dakwaan kesatu primair;


ah

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan kesatu primair telah terbukti


R

si
maka dakwaan kesatu subsider dan seterusnya tidak perlu dipertimbangkan
lagi;

ne
ng

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak


menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana,

do
baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Para Terdakwa
gu

harus mempertanggungjawabkan perbuatannya;


Menimbang, bahwa oleh karena Para Terdakwa mampu bertanggung
In
A

jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;


Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Para Terdakwa telah
dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan
ah

lik

dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang


dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Para Terdakwa ditahan dan penahanan
m

ub

terhadap Para Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan
ka

agar Para Terdakwa tetap berada dalam tahanan;


ep

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Para


Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang
ah

memberatkan dan yang meringankan Para Terdakwa;


R

Keadaan yang memberatkan:


es

- Perbuatan Para Terdakwa meresahkan masyarakat;


M

ng

on

Halaman 22 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keadaan yang meringankan:

R
- Para Terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi

si
perbuatannya;
- Para Terdakwa kooperatif selama persidangan;

ne
ng
- Terdakwa I merupakan tulang punggung keluarga;
- Terdakwa II belum pernah dihukum;
Menimbang, bahwa oleh karena Para Terdakwa dijatuhi pidana maka

do
gu haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;
Memperhatikan, Pasal 170 Ayat (2) ke-1 KUHP dan Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-

In
A
undangan lain yang bersangkutan;
ah

MENGADILI:

lik
1. Menyatakan Terdakwa I Agustinus Seran alias Agus dan Terdakwa II
Bartolomeus Ramon Fernandez alias Ramon terbukti secara sah dan
am

ub
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “secara bersama-sama
melakukan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan luka-luka”
sebagaimana dalam dakwaan kesatu primair Penuntut Umum;
ep
k

2. Menghukum Para Terdakwa oleh karena itu dengan Pidana Penjara


masing-masing Terdakwa I Agustinus Seran alias Agus selama 10 (sepuluh)
ah

R
bulan dan Terdakwa II Bartolomeus Ramon Fernandez alias Ramon selama 9

si
(sembilan) bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh

ne
ng

Para Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;


4. Memerintahkan agar Para Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
5. Membebankan kepada Para Terdakwa membayar biaya perkara

do
gu

sejumlah Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


In
A

Pengadilan Negeri Larantuka, pada hari Jum’at, tanggal 16 Oktober 2020, oleh
kami, Bagus Sujatmiko, S.H., sebagai Hakim Ketua, Indra Septiana, S.H., Tigor
ah

lik

Hamonangan Napitupulu, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang


diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 20
Oktober 2020 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota
m

ub

tersebut, dibantu oleh Lodovikus B. Fernandez, S.H., Panitera Pengganti pada


ka

Pengadilan Negeri Larantuka, serta dihadiri oleh Taufik Tadjudin, S.H., Penuntut
ep

Umum dan Para Terdakwa didampingi Penasihat Hukumnya;


ah

Hakim Anggota, Hakim Ketua,


R

es
M

Indra Septiana, S.H. Bagus Sujatmiko, S.H.


ng

on

Halaman 23 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tigor Hamonangan Napitupulu, S.H.

si
Panitera Pengganti,

ne
ng
Lodovikus B. Fernandez, S.H.

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 24 dari 24 Putusan Nomor 50/Pid.B/2020/PN Lrt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Anda mungkin juga menyukai