Anda di halaman 1dari 32

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN
Nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm

a
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

R
Pengadilan Negeri Kefamenanu Kelas II yang mengadili perkara pidana

si
dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan

ne
ng
sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:
1. Nama lengkap :
FRANSISKUS WERDIANTO THEIN Alias YANTO;

do
gu 2.
3.
Tempat Lahir
Umur / tanggal
: Kefamenanu;
: 20 tahun / 7 Juni 1998;
lahir

In
4. Jenis Kelamin : Laki-laki;
A
5. Kebangsaan : Indonesia;
6. Tempat Tinggal : Bisain, RT. 015, RW. 002, Kelurahan Kefamenanu
ah

lik
Selatan, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten
Timor Tengah Utara;
7. Agama : Katholik;
am

ub
8. Pekerjaan : Mahasiswa;
Terdakwa ditangkap pada tanggal 31 Oktober 2018, berdasarkan surat perintah
penangkapan Nomor : SP.Kap/72/X/Res.1.4/2018/Reskrim;
Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh:
ep
k

1. Penyidik sejak tanggal 1 November 2018 sampai dengan tanggal 20


November 2018;
ah

2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 21 November 2018 sampai


R

si
dengan tanggal 30 Desember 2018;
3. Penuntut Umum sejak tanggal 12 Desember 2018 sampai dengan

ne
ng

tanggal 31 Desember 2018;


4. Perpanjangan pertama Ketua Pengadilan Negeri Kefamenanu Kelas II
sejak tanggal 1 Januari 2019 sampai dengan tanggal 30 Januari 2019;

do
gu

5. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kefamenanu Kelas II sejak tanggal 28


Januari 2019 sampai dengan tanggal 26 Februari 2019;
6. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Kefamenanu Kelas II sejak
In
A

tanggal 27 Februari 2019 sampai dengan tanggal 27 April 2019;


Terdakwa dipersidangan didampingi oleh Penasihat Hukumnya ADELCI
ah

J. A. TEISERAN, SH., Advokat Ketua Pos Bantuan Hukum Advokat Indonesia


lik

(Posbakumadin) Cabang Kefamenanu yang berkantor di Jln Ahmad Yani, KM 2


Kefamenanu, Jurusan Atambua, Kelurahan Kefamenanu Selatan, Kecamatan
m

ub

Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, berdasarkan surat kuasa


khusus No : 6/SK-PID/ADV.POSKUM/I/2019 tanggal 28 Januari 2019 yang telah
ka

ep

didaftarkan di Kepaniteraan Hukum Pengadilan Negeri Kefamenanu Kelas II


dibawah register Nomor : 12/LGS.SRT.KHS/II/2019/PN Kfm, tanggal 4 Februari
ah

2019;
R

Pengadilan Negeri tersebut;


es

Setelah membaca:
M

ng

on
gu

Halaman 1 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kefamenanu Kelas II Nomor

a
6/Pid.B/2019/PN Kfm tanggal 28 Januari 2019 tentang penunjukkan

R
Majelis Hakim;

si
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm tanggal 28
Januari 2019 tentang penetapan hari sidang;

ne
ng
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan Terdakwa serta saksi a
de charge maupun bukti surat yang diajukan dipersidangan;

do
gu Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut :
1. Menyatakan terdakwa FRANSISKUS WERDIANTO THEIN Alias YANTO

In
A
terbukti bersalah melakukan tindak pidana “Penganiayaan” sebagaimana
diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP sebagaimana
ah

lik
telah didakwakan;

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa FRANSISKUS WERDIANTO


am

ub
THEIN Alias YANTO dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6
(enam) bulan dikurangi selama Terdakwa ditahan, dengan perintah
ep
Terdakwa tetap ditahan;
k

3. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,-


ah

(lima ribu rupiah).


R

si
Setelah mendengar Nota Pembelaan Terdakwa melalui Penasihat

ne
ng

Hukumnya yang pada pokoknya dalam permohonannya menyatakan mohon


kepada Mejelis Hakim Yang Mulia untuk berkenan melihat dan menganalisa
hasil analisa yurisis Penasihat Hukum Terdakwa, agar Terdakwa mendapat

do
gu

keringanan hukuman, memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia denhan


keadilan dan rasa keadilan dari sebab dan akibat sampai terjadi karena
In
A

Terdakwa sama sekali tidak punya niat menyakiti saksi korban, Terdakwa telah
menyesali perbuatan dan berjanji tidak akan mengulangi hal yang sama,
ah

lik

Terdakwa dalam persidangan selalu sopan sehingga tidak menyulitkan jalannya


pemeriksaan di persidangan karena itu memohon kepada Majelis Hakim Yang
Mulia untuk memberikan putusan yang seringan-ringannya sesuai perbuatan
m

ub

Terdakwa, dan memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia untuk memberikan
putusan sesuai keyakinan dan rasa keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang
ka

ep

Maha Esa serta apabila Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain mohon
memberikan putusan yang seadil-adilnya berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
ah

Esa;
R

Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan


es

Terdakwa melalui Penasihat Hukumnya yang pada pokoknya menyatakan tetap


M

ng

pada tuntutan pidananya;


on
gu

Halaman 2 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Setelah mendengar tanggapan Terdakwa dan Penasihat Hukumnya

a
terhadap tanggapan Penuntut Umum yang pada pokoknya menyatakan tetap

R
pada pembelaannya;

si
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut
Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut :

ne
ng
DAKWAAN
Bahwa terdakwa FRANSISKUS WERDIANTO THEIN Alias YANTO pada

do
gu hari Sabtu tanggal 20 Oktober 2018 sekira jam 11.00 wita, atau setidak-tidaknya
dalam kurun waktu tertentu di bulan Oktober tahun 2018, atau setidak-tidaknya
pada suatu waktu di tahun 2018, bertempat di Halaman depan gedung

In
A
Sekretariat Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Timor,
yang terletak di Komplek Universitas Timor yang beralamat di BTN Kota Baru,
ah

lik
Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, atau
setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah
hukum Pengadilan Negeri Kefamenanu yang berwenang untuk memeriksa dan
am

ub
mengadili perkara ini,telah dengan sengaja melakukan penganiayaan
terhadap saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR, yang dilakukan
ep
k

oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut :


ah

Berawal ketika ketika pada hari Sabtu tanggal 20 Oktober 2018 sekira
R

si
jam 11.00 Wita ketika Saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR
mengatakan “kita minta absen di panitia di luar, kita omong dengan panitia

ne
ng

inti, mereka tidak menghargai kita, kita sama seperti omong dengan batu“,
kemudian terdakwa FRANSISKUS WERDIANTO THEIN Alias YANTO yang
berada di dalam gedung sekretariat Himpunan Mahasiswa Program Studi

do
gu

Manajemen yang terletak di Komplek Universitas Timor yang beralamat di BTN


Kota Baru, Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah
In
A

Utara berteriak kepada saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR


dengan mengatakan “kami tidak menghargai lu, lu mau kenapa ?“,
ah

lik

kemudian dengan bercanda dan tersenyum Saksi FRANSISKUS VIKTOR


ERLIE Alias VIKTOR mengatakan “ kenapa ? “, selanjutnya terdakwa
FRANSISKUS WERDIANTO THEIN Alias YANTO langsung keluar dari dalam
m

ub

gedung tersebut lewat pintu depan sambil berjalan dengan cepat kearah Saksi
ka

FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR, selanjutnya ketika sampai di


ep

depan Saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR terdakwa


FRANSISKUS WERDIANTO THEIN Alias YANTO langsung mencekik leher
ah

Saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR dengan sekuat tenaga


R

es

menggunakan kedua tangan terdakwa FRANSISKUS WERDIANTO THEIN


M

Alias YANTO, akan tetapi saat itu Saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias
ng

on
gu

Halaman 3 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
VIKTOR langsung berusaha melepaskan cekikan tersebut dengan

a
menggunakan kedua tangan Saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR

R
namun hanya cekikan terdakwa FRANSISKUS WERDIANTO THEIN Alias

si
YANTO yang menggunakan tangan kiri terdakwa FRANSISKUS WERDIANTO

ne
ng
THEIN Alias YANTO yang dapat terlepas, sedangkan tangan kanan terdakwa
FRANSISKUS WERDIANTO THEIN Alias YANTO masih mencekik leher Saksi
FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR, setelah itu saksi JULIANO

do
gu LORENZO NENO Alias ENZO mendorong terdakwa FRANSISKUS
WERDIANTO THEIN Alias YANTO dengan sekuat tenaga sehingga cekikan

In
A
terdakwa FRANSISKUS WERDIANTO THEIN Alias YANTO terhadap saksi
FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR terlepas, selanjutnya terdakwa
ah

FRANSISKUS WERDIANTO THEIN Alias YANTO dibawa masuk ke dalam

lik
gedung sekretariat, sedangkan Saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias
VIKTOR ditarik oleh beberapa orang untuk menjauh dari terdakwa
am

ub
FRANSISKUS WERDIANTO THEIN Alias YANTO, kemudian pada saat ditarik
tersebut, Saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR melepaskan diri
ep
untuk mengambil laptop di samping gedung sekretariat, namun ketika Saksi
k

FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR hendak masuk untuk mencabut


ah

kabel listrik di dalam gedung sekretariat, tiba-tiba terdakwa FRANSISKUS


R

si
WERDIANTO THEIN Alias YANTO mendorong saksi JULIANO LORENZO
NENO Alias ENZO dan langsung berjalan ke arah Saksi FRANSISKUS VIKTOR

ne
ng

ERLIE Alias VIKTOR, selanjutnya terdakwa FRANSISKUS WERDIANTO THEIN


Alias YANTO langsung menendang hidung Saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE

do
gu

Alias VIKTOR dengan menggunakan ujung telapak kaki kanan terdakwa


FRANSISKUS WERDIANTO THEIN Alias YANTO sebanyak 1 ( satu ) kali
dengan sekuat tenaga sehingga hidung Saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE
In
A

Alias VIKTOR menjadi terasa sakit serta mengeluarkan darah yang banyak,
selanjutnya Saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR menunduk
ah

lik

sambil memegang hidung Saksi, kemudian pada saat Saksi FRANSISKUS


VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR mengangkat kepala Saksi FRANSISKUS VIKTOR
m

ub

ERLIE Alias VIKTOR, selanjutnya terdakwa FRANSISKUS WERDIANTO THEIN


Alias YANTO langsung memukul Saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias
ka

VIKTOR dengan menggunakan tangan kanan terdakwa FRANSISKUS


ep

WERDIANTO THEIN Alias YANTO yang dalam posisi mengepal ke arah bagian
ah

pipi sebelah kiri Saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR sebanyak 1
R

( satu ) kali, setelah itu Saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR
es

langsung ditarik oleh bebrapa orang untuk menjauh dari terdakwa


M

ng

FRANSISKUS WERDIANTO THEIN Alias YANTO, kemudian Saksi


on
gu

Halaman 4 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR dibawa ke ruang dosen untuk

a
membersihkan darah di hidung Saksi;

si
Bahwa akibat perbuatan terdakwa FRANSISKUS WERDIANTO THEIN
Alias YANTO tersebut mengakibatkan saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias

ne
ng
VIKTOR mengalami memar dan bengkak pada bagian pipi sebelah kiri saksi
FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR, kemudian leher Saksi

do
gu FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR menjadi terasa sakit dan terdapat
memar pada bagian leher Saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR
tersebut, sebagaimana tertera dalam Surat Visum et Repertum Luka Nomor

In
A
Visum: 203/Visum/U/X/2018 tanggal 20 Oktober 2018 yang dibuat dan
ditandatangani oleh dr. LAURENSIA SCOVANI selaku dokter pada Rumah Sakit
ah

lik
Umum Daerah Kefamenanu berdasarkan Surat Permintaan Visum Et Repertum
Nomor Polisi : B/148/X/2018/RES TTU tanggal 20 Oktober 2018 yang
ditandatangani oleh PUTU EDIARTA SPKT I Pangkat AIPTU, dengan hasil
am

ub
pemeriksaan sebagai berikut :

Pada hari Sabtu tanggal 20 Oktober 2018 pada pukul 16.15 Wita telah
ep
k

melakukan pemeriksaan secara teliti terhadap seorang laki-laki di Unit Gawat


ah

Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu yang menerangkan bahwa :


R

si
Nama : FRANSISKUS VIKTOR ERLIE
Umur : 18 tahun

ne
ng

Agama : Khatolik
Pekerjaan : Pelajar

do
gu

Alamat : KM 9 Jurusan Kupang, Desa Naiola, Kec.Bikomi Selatan,


Kabupaten Timor Tengah Utara.
HASIL PEMERIKSAAN :
In
A

1. Pasien datang dalam keadaan umum baik;


2. Pada pemeriksaan ditemukan :
 Kepala : Dalam batas normal;
ah

lik

 Telinga : Dalam batas normal


 Mata : Dalam batas normal;
 Hidung : Dalam batas normal;
m

ub

 Pipi : terdapat memar pada pipi kiri warna merah kebiruan,


berbatas tegas ukuran diameter tujuh sentimeter, dan terdapat
ka

bengkak dan nyeri pada perabaan;


ep

 Mulut : Dalam batas normal;


 Leher : Terdapat luka lecet pada leher depan bagian kiri
ah

ukuran diameter nol koma lima sentimeter, warna kemerahan dan


R

terdapat nyeri;
es

 Dada : Dalam batas normal;


M

ng

 Perut : Dalam batas normal;


on
gu

Halaman 5 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Anggota gerak atas : Dalam batas normal;
4. Anggota gerak bawah : Dalam batas normal;

a
KESIMPULAN :

si
Telah diperiksa seorang laki-laki berumur delapan belas tahun. Dari hasill
pemeriksaan ditemukan memar pada pipi kiri warna merah kebiruan, berbatas

ne
ng
tegas ukuran diameter tujuh sentimeter, bengkak dan nyeri pada perabaan,
serta luka lecet pada leher depan bagian kiri ukuran diameter nol koma lima

do
gu sentimeter, warna kemerahan dan terdapat nyeri. Penyebab dari luka-luka
tersebut kemungkinan disebabkan oleh benturan dengan benda tumpul;
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam

In
A
Pasal 351 Ayat (1) KUHP;
ah

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum tersebut,

lik
Terdakwa maupun Penasihat Hukumnya menyatakan tidak mengajukan
keberatan;
am

ub
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum
telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:
ep
1. Saksi. FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR, dibawah janji pada
k

pokoknya menerangkan sebagai berikut:


ah

- Bahwa yang saksi ketahui Terdakwa dihadapkan ke persidangan


R

si
ini karena telah melakukan tindak pidana penganiayaan;
- Bahwa kejadian tersebut berlangsung pada hari Sabtu, tanggal 20

ne
ng

Oktober 2018, bertempat di halaman depan gedung Sekretariat


Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Timor di
BTN Kota Baru, Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten

do
gu

Timor Tengah Utara ;


- Bahwa dapat dijelaskan bahwa awalnya pada hari Sabtu, tanggal
In
20 Oktober 2018, saat setelah saksi mengikuti ujian lalu dosen
A

menyuruh untuk meminta ijin supaya boleh pulang pada panitia mabim,
lalu saksi bersama Arianto Seran Nahak mencari panitia untuk mengisi
ah

lik

absen untuk pulang akan tetapi tidak ada absen yang dipegang panitia,
sehingga saksi bersama Arianto Seran Nahak pergi ke Sekretariat
m

ub

Himpunan Mahasiswa Program studi Manajemen dan disana bertemu


dengan Ketua Himpunan Program Studi yang biasa dipanggil “Ka. ETA;
ka

- Bahwa ketika itu saksi bertanya bahwa “Ka ETA pegang absen,
ep

karena pa BERNO ada suruh kami ijin untuk pulang, lalu saat itu ETA
ah

mengatakan bahwa sonde ada, kamu pi minta kembali di depan, dan


R

saat itu saksi bercanda dengan mengatakan pada ETA bahwa kita
es

keluar pi omong dengan kakak panitia dong sama seperti omong


M

ng

dengan batu;
on
gu

Halaman 6 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa pada saat itu Terdakwa berada dalam ruang sekretariat

a
dan langsung mengatakan bahwa kami tidak menghargai lu, lu mau

R
kenapa? Lalu saat itu saksi bercanda dengan mengatakan bahwa

si
kenapa;
- Bahwa setelah itu Terdakwa keluar dari dalam gedung tersebut

ne
ng
dan langsung mencekik leher saksi dengan kedua tangannya dan saat
itu saksi berusaha melepaskan cekikan tersebut sehingga tangan kiri

do
gu Terdakwa terlepas, sedang tangan kanan masih mencekik, lalu pada
saat itu seorang laki-laki yang bernama EZSO mendorong Terdakwa
sehingga cekikian tangan kanan Terdakwa terlepas, lalu Terdakwa

In
A
dibawa ke dalam gedung sekretariat, sedangkan saksi ditarik oleh
beberapa orang;
ah

lik
- Bahwa kemudian saksi mengambil cas laptop didalam gedung
tersebut dan tiba-tiba Terdakwa mendorong EZSO dan langsung
menendang saksi dengan ujung telapak kaki kanannya sebanyak 1
am

ub
(satu) mengenai hidung saksi sehingga terasa sakit sekali dan hidung
saksi mengeluarkan banyak darah, kemudian Terdakwa memukul saksi
ep
k

dengan tangan dikepal mengenai pipi saksi sebanyak 1 (satu) kali


setelah itu saksi ditarik oleh beberapa orang masuk ke ruang dosen
ah

R
untuk membersihkan darah pada hidung saksi;

si
- Bahwa posisi saksi saat ditendang oleh Terdakwa saat itu saksi
sedang berdiri;

ne
ng

- Bahwa pada saat Terdakwa menendang saksi dengan kaki kosong


atau tidak memakai sepatu;
- Bahwa saksi tidak pernah ada masalah dengan Terdakwa

do
gu

sebelumnya;
- Bahwa selama mengikuti kegiatan Mabim saksi tidak melihat
Terdakwa sebagai Panitia;
In
A

- Bahwa setelah kejadian pun saksi tahu kalau Terdakwa bukan


Panitia Mabim;
- Bahwa pada saat berada di depan Sekretariat Himpunan
ah

lik

Mahasiswa, saksi melihat Terdakwa berada dalam ruang sekretariat


tersebut;
m

ub

- Bahwa saksi mendengar teriakan Terdakwa dari dalam ruang


sekretariat tersebut dengan mengatakan bahwa kau mau pukul kakak
ka

semester, cina puki mai;


ep

- Bahwa pada saat Terdakwa mencekik saksi banyak orang


mahasiswa yang melihat kejadian tersebut;
ah

- Bahwa dalam perkara ini dari keluarga Terdakwa pernah


R

melakukan upaya perdamaian akan tetapi tidak berhasil karena saat itu
es
M

Terdakwa mengatakan bahwa kalau mau damai ya damai, paling


ng

masuk penjara, perkataan ini yang membuat saksi tidak setuju;


on
gu

Halaman 7 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi tidak bisa memaafkan Terdakwa, karena selama ini di

a
kampus Unimor saksi di intimidasi karena Terdakwa tidak dikeluarkan

R
dari tahanan, dan sampai saksi mengkuti ujian salah satu mata kuliah

si
dan tidak lulus sehingga saksi menghadap Keprodi dan mengatakan

ne
ng
bahwa karena masalah dengan Terdakwa belum selesai;
- Bahwa akibat Terdakwa mencekik, menendang dan memukul
saksi merasa sakit dan pusing sehingga dirawat di Rumah Sakit Umum

do
gu Kefamenanu;
- Bahwa setelah kejadian ini saksi merasa malu karena dipukul
didepan banyak Mahasiswa;

In
A
- Bahwa saksi saat itu hanya rawat jalan langsung pulang rumah;
- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa awalnya saksi merasa sesak
napas karena dicekik, hidung berdarah karena ditendang, dan terasa
ah

lik
sakit dipipi, setelah dirawat akhirnya sembuh;
- Bahwa pada waktu Terdakwa mencekik leher saksi memakai dua
tangan dengan keras sampai saksi korban tersandar di pondasi;
am

ub
- Bahwa Terdakwa menendang dengan kaki kanan dan mengenai
hidung saksi;
- Bahwa pada saat ditendang saksi tidak melakukan perlawanan,
ep
k

dan saksi berteriak bahwa lu tunggu;


- Bahwa pada saat dicekik, tidak tercium bau alkohol dari mulut
ah

R
Terdakwa;

si
- Bahwa setelah kejadian ini saksi kurang bebas mengikuti kuliah
karena diintimidasi;

ne
ng

- Bahwa hanya Terdakwa yang menendang atau mencekik dan


memukul saksi;
- Bahwa tidak ada alat lain yang digunakan Terdakwa untuk

do
gu

memukul saksi;
- Bahwa benar setelah kegiatan Mabim lalu pergi ke Sekretariat
Himpunan Mahasiswa lalu bermain Wifi, saat itu tidak berbicara dengan
In
A

Terdakwa akan tetapi saksi berbicara dengan Rian bahwa kita omong
dengan panitia seperti batu;
ah

lik

- Bahwa pada saat itu saksi mendengar Terdakwa mengatakan


bahwa kau mau pukul panitia sebanyak 3 (tiga) kali dan Terdakwa
mengatakan bahwa Cina puku mai;
m

ub

- Bahwa setelah saksi dicekik, lalu saksi mendobrak pintu untuk


masuk ambil cas leptop yang tertancap didalam ruang sekretariat;
ka

- Bahwa setelah saksi masuk dalam ruang sekretariat Terdakwa


ep

langsung menendang saksi pada hidung lalu ada orang yang melerai:
- Bahwa saksi membenarkan hasil visum et repertum yang
ah

dibacakan dipersidangan;
R

- Bahwa terhadap keterangan saksi korban, Terdakwa mengatakan


es
M

bahwa ada keterangan yang benar dan ada keterangan yang salah, dan
ng

keterangan yang salah yaitu : Terdakwa mencekik hanya dengan satu


on
gu

Halaman 8 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tangan saja, Terdakwa tidak memukul korban, dan Terdakwa tidak

a
mengatakan bahwa cina puki mai;
- Bahwa atas tanggapan Terdakwa tersebut, saksi menyatakan

si
tetap pada keterangannya;
2. Saksi. JULIANO LORENZO NENO Alias ENZO, dibawah janji pada

ne
ng
pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa yang saksi ketahui Terdakwa dihadapkan kepersidangan

do
gu ini karena telah melakukan tindak pidana penganiayaan;
- Bahwa kejadian tersebut berlangsung pada hari Sabtu tanggal 20
Oktober 2018, bertempat di depan ruangan secretariat Himpunan

In
A
mahasiswa program studi Manajemen Universitas Timor, di Desa Naiola
Kecamatan Bikomi selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara ;
ah

lik
- Bahwa dapat saksi jelaskan bahwa awalnya pada hari Sabtu
tanggal 20 Oktober 2018, sekira pukul 11.00 wita, saksi masuk
kedalam ruang sekretariat untuk mengganti pakaian untuk bermain
am

ub
futsal, saat didalam ruang secretariat saksi melihat Terdakwa sementara
duduk, sedangkan korban berada diluar ruangan tersebut, lalu
ep
k

Terdakwa bertanya kepada korban bahwa siapa yang mau pukul


panitia, saat itu korban tidak menjawab, kemudian Terdakwa bertanya
ah

R
lagi kepada korban yang berada diluar ruangan itu sebanyak tiga kali

si
bahwa siapa yang mau pukul panitia, lalu korban menjawab dengan

ne
ng

nada membentak bahwa saya, mau kenapa?;


- Bahwa pada saat itu juga Terdakwa langsung mencekik leher
korban dengan tangannya, sehingga saat itu saksi bersama Dionisius

do
gu

Sait langsung meleraikan Terdakwa dengan korban, saat itu Dionisius


Sait membawa Terdakwa masuk kembali kedalam sekretariat,
In
A

sedangkan saksi merangkul korban keluar dari sekretariat, lalu saat itu
korban memberontak sehingga terlepas dari rangkulan saksi dan
kembali masuk ke sekretariat, akan tetapi pintu ditutup oleh Dodi Tuan,
ah

lik

lalu korban mendobrak pintu lalu masuk kedalam ruang sekretariat


menuju Terdakwa yang duduk didalam;
m

ub

- Bahwa selanjutnya saksi melihat korban yang hendak memukul


Terdakwa, sehingga saat itu Terdakwa langsung menendang korban
ka

ep

dengan kaki mengenai hidung korban, saat itu Dodi Tuan dan Dionisius
Sait langsung melerai keduanya, tidak lama kemudian Dosen pak Berno
ah

Mitang datang dan memanggil Terdakwa untuk menyelesaikan masalah


R

tersebut;
es
M

- Bahwa pada saat korban masuk kedalam ruang secretariat yang


ng

berada dalam saat itu Terdakwa bersama Deni;


on
gu

Halaman 9 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa pada saat didalam ruang sekretariat Terdakwa mengatakan

a
siapa yang mau pukul panitia lalu dijawab oleh korban bahwa saya, mau

R
kenapa;

si
- Bahwa Terdakwa mencekik leher korban dengan tangan

ne
ng
kanannya;
- Bahwa pada saat Terdakwa mencekik leher korban lalu saksi
melerai korban tidak melakukan perlawanan, namun korban katakan

do
gu bahwa lepas saya, saat itu korban terlepas dari rangkulan saksi lalu ia
mendorong pintu masuk kedalam sekretariat, lalu Terdakwa terdang

In
A
korban pada mukanya sebanyak 1 (satu) kali;
- Bahwa setelah Terdakwa menendang hidung korban, saat itu saksi
ah

tidak perhatikan kalau ada darah yang keluar dari hidungnya;

lik
- Bahwa saksi melihat dari jarak kira-kira 2 (dua) meter Terdakwa
menendang korban;
am

ub
- Bahwa antara Terdakwa dengan korban tidak ada permasalahan
sebelumnya;
ep
- Bahwa saksi tidak tahu Terdakwa suka minum alkohol;
k

- Bahwa setelah kejadian ini korban terhalang sampai tidak


ah

mengikuti kuliah 2 (dua) sampai 3(tiga) hari;


R

si
- Bahwa saksi tidak tahu persoalan ini masih berlanjut di Kampus
sampai korban di intimidasi;

ne
ng

- Bahwa sebelum kejadian ini saksi tidak mengenal korban karena


beda jurusan;

do
gu

- Bahwa perilaku Terdakwa selama ini dikampus baik, tidak emosi,


dan lucu;
- Bahwa Terdakwa belum pernah melakukan tindak pidana lain dan
In
A

sampai dihukum;
- Bahwa setahu saksi Terdakwa tidak suka minum alkohol;
ah

lik

- Bahwa di Unimor masih ada perbedaan antara senior dengan


yunior;
m

ub

- Bahwa saat ini tidak ada lagi sifat paksaan atau kekerasan dari
senior terhadap yunior;
ka

- Bahwa kedudukan dikampus Terdakwa selaku senior sedangkan


ep

korban adalah yunior;


ah

- Bahwa aturan di Kampus mahasiswa baru wajib mengikuti Mabim;


R

- Bahwa panitia Mabim berasal dari mahasiswa dan Terdakwa


es

termasuk panitia;
M

ng

on
gu

Halaman 10 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi tidak melihat Terdakwa saat memukul korban dengan

a
tangan;

R
- Bahwa saksi melihat korban menendang meja di depan pintu

si
sekretariat;

ne
ng
- Bahwa saksi tidak melihat korban memegang kayu saat masuk ke
sekretariat;
- Bahwa pada saat Terdakwa menendang korban posisi saksi

do
gu Terdakwa membelakangi saksi;
- B

In
A
ahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa memberikan
pendapat bahwa keterangan saksi tersebut semua benar dan tidak
ah

keberatan;

lik
3. Saksi. DAUD JOSEP TUWAN Alias DODI, dibawah janji pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
am

ub
- Bahwa yang saksi ketahui Terdakwa dihadapkan kepersidangan
ini karena telah melakukan tindak pidana penganiayaan;
ep
- Bahwa kejadian tersebut berlangsung pada hari Sabtu tanggal 20
k

Oktober 2018, bertempat di depan ruangan sekretariat Himpunan


ah

mahasiswa program studi Manajemen Universitas Timor, Desa Naiola


R

si
Kecamatan Bikomi selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara ;
- Bahwa dapat saksi jelaskan bahwa awalnya pada hari Sabtu

ne
ng

tanggal 20 Oktober 2018, sekira pukul 11.00 wita saat itu saksi berada
di depan Fakultas Ekonomi dan saat itu juga saksi bersama EZSO pergi

do
gu

ke Sekretariat BEM, sebelumnya saksi dengar informasi bahwa korban


mau pukul panitia, saat itu korban berada diluar ruang sekretariat BEM,
sedangkan Deni Sait dan Terdakwa berada didalam ruang Sekretariat
In
A

BEM, lalu Terdakwa bertanya kepada korban sebanyak 3 (tiga) kali


bahwa adik yang mau pukul panitia ko? Saat itu korban diam tidak
ah

lik

menjawab, lalu Terdakwa mengatakan bahwa adik, model ke adik


begini jangan memang pukul kami panitia;
m

ub

- Bahwa mendengar perkataan Terdakwa, lalu korban yang berada


diluar ruang Sekretariat BEM langsung masuk bertemu dengan
ka

Terdakwa di dalam ruang sekretariat, saat itu juga langsung mencekik


ep

leher korban lalu saksi dengan EZSO berusaha melerai keduanya, lalu
ah

tidak lama kemudian saksi melihat korban memegang balok dan hendak
R

masuk lagi ke ruang sekretariat, sehingga saksi langsung menutup


es

pintu, lalu korban mendobrak pintu tersebut masuk kedalam ruang


M

ng

sekretariat dan menuju Terdakwa untuk untuk memukulnya, akan tetapi


on
gu

Halaman 11 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
saat itu Terdakwa terlebih dahulu menendang dengan kaki kanan

a
sebanyak 1 (satu) kali mengenai pipi kiri korban dan saat itu temat-

R
teman langsung melerai keduanya;

si
- Bahwa posisI saksi sebelum Terdakwa mencekik leher korban,

ne
ng
saat itu setelah saksi bermain futsal, saksi duduk-duduk ditaman depan
fakultas Ekonomi, setelah itu saksi bersama ENZO pergi ke secretariat;
- Bahwa saksi pergi ke sekretariat saat itu Terdakwa ada disana

do
gu bersama Deni dan Fino;
- Bahwa pada saat saksi masuk kedalam sekretariat korban berada

In
A
diluar dari sekretariat tersebut ;
- Bahwa saat itu saksi melihat cas laptop dari korban ada dalam
ah

ruang sekretariat;

lik
- Bahwa pada saat saksi di dalam sekretariat saksi mendengar
Terdakwa bertanya pada korban yang berada diluar bahwa ada yang
am

ub
mau pukul panitia ko, model ke lu, yang mau pukul panitia, akan
tetapi korban tidak menjawab;
ep
- Bahwa pada saat Terdakwa menendang korban didalam
k

sekretariat saksi bersama ENSO yang melerai saat itu;


ah

- Bahwa selain saksi saat kejadian tersebut banyak mahasiswa


R

si
yang datang karena mendengar ada keributan dan ada dosen yang
datang lalu keadaan menjadi tenang;

ne
ng

- Bahwa saksi melihat korban memegang kayu saat akan masuk ke


dalam sekretariat lalu saksi menutup pintu;

do
gu

- Bahwa saat korban masuk kedalam ruang sekretariat tidak


membawa kayu;
- Bahwa korban tidak melakukan perlawanan pada saat ditendang
In
A

oleh Terdakwa;
- Bahwa saksi melihat darah keluar dari hidung korban;
ah

lik

- Bahwa saat korban ditendang saksi bersama ENZO yang melihat


kejadian tersebut setelah itu banyak Mahasiswa datang;
m

ub

- Bahwa pada saat Terdakwa berteriak dari dalam sekretariat bahwa


siapa yang mau pukul panitia, saat itu tidak ada jawaban atau suara dari
ka

luar sekretariat;
ep

- Bahwa pada saat Terdakwa keluar dari dalam sekretariat dan


ah

bertanya siapa yang mau pukul panitia, saat itu banyak mahasiswa ada
R

didepan sekretariat ;
es

- B
M

ng

ahwa benar saksi melihat korban membawa balok saat akan masuk
on
gu

Halaman 12 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kedalam sekretariat, saksi hanya tahu bahwa balok tersebut bekas meja

a
kantin tidak tahu diambil dari mana;

R
- B

si
ahwa terhadap keterangan saksi tersebut, terdakwa memberikan

ne
ng
pendapat bahwa keterangan saksi semuanya benar;
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

do
gu - Bahwa Terdakwa dihadapkan ke persidangan ini karena telah
melakukan tindak pidana penganiayaan;

In
A
- Bahwa kejadian tersebut berlangsung pada hari Sabtu, tanggal 20
Oktober 2018, sekira jam 11.00 Wita, bertempat di depan ruangan
ah

sekretariat Himpunan mahasiswa program studi Manajemen Universitas

lik
Timor, Desa Naiola Kecamatan Bikomi selatan, Kabupaten Timor Tengah
Utara;
am

ub
- Bahwa dapat Terdakwa jelaskan awalnya pada hari Sabtu tanggal 20
Oktober 2018, sekira pukul 11.00 wita, Terdakwa ada jadwalnya bermain
ep
futsal dalam rangka Mabim di Kampus Unimor, saat itu Terdakwa dengan
k

Denisius Sait sedang diruangan Sekretariat BEM sementara ganti


ah

pakaian, saat itu korban bersama temannya datang untuk cas laptop di
R

si
ruangan tersebut sambil mengatakan biar kita cas laptop saja dari pada
kita tunggu panitia terlalu taputar, lalu Terdakwa katakan bahwa lu

ne
ng

omong apa, lu mau pukul siapa, tetapi korban tidak menjawab;


- Bahwa kemudian Terdakwa keluar dari ruangan dan bertanya pada

do
gu

korban sebanyak tiga kali bahwa adik lu mau pukul siapa, saat itu
korban jawab bahwa mau pukul siapa, sehingga pada saat itu Terdakwa
langsung mencekik korban di leher dengan tangan kanan, lalu ada teman-
In
A

teman melerai sehingga Terdakwa kembali masuk ke ruang sekretariat,


saat itu Terdakwa mendengar korban berkata bahwa lu berani ceke saya
ah

lik

dileher saya pulang ambil parang belah lu disini, tidak lama kemudian
Terdakwa melihat korban berlari menuju ruang sekretariat, saat itu hanya
m

ub

Terdakwa bersama Dodi Tuwan yang adala di ruangan tersebut, sehingga


Dodi Tuwan langsung menutup pintu, tetapi korban mendobrak pintu
ka

sampai terbuka;
ep

- Bahwa pada saat Terdakwa melihat korban masuk dalam ruangan


ah

tersebut Terdakwa langsung menendang korban dengan kaki kanan


R

mengenai hidungnya sebanyak 1 (satu) kali, lalu ada teman-teman


es

meleraikan kejadian tersebut, lalu korban dibawa ke depan gedung


M

ng

Fakultas Ekonomi, tidak lama kemudian dosen atas nama Berno Mitang
on
gu

Halaman 13 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
datang memanggil Terdakwa dengan korban masuk ke dalam

a
ruangannya, dan saat itu pak Berno meminta agar persoalan ini

R
diselesaikan dengan baik, lalu Terdakwa disuruh oleh pak Berno meminta

si
maaf pada korban sehingga saat itu Terdakwa berjabat tangan dengan

ne
ng
korban, akan tetapi korban keberatan;
- Bahwa Terdakwa sebagai ketua seksi olah raga dalam kegiatan Mabim
saat itu;

do
gu - Bahwa korban tidak minta ijin untuk pulang pada Terdakwa sebelum
kejadian itu;

In
A
- Bahwa Terdakwa bertanya kepada korban sebanyak 3 (tiga) kali bahwa
adik mau pukul siapa saat itu di depan ruang sekretariat;
ah

- Bahwa pada saat itu Terdakwa mencekik leher korban dengan satu

lik
tangan saja;
- Bahwa niat Terdakwa untuk mencekik leher korban saat itu Terdakwa
am

ub
mau ajar yang dibicarakan itu salah;
- Bahwa Terdakwa tahu akibat mencekik leher korban dapat
ep
menimbulkan kematian;
k

- Bahwa akibat Terdakwa mencekik leher korban saat itu, korban


ah

mengalami sesak napas dan sakit;


R

si
- Bahwa saat Terdakwa mencekik leher korban yang melerai adalah
Lorenzo alias ENZO;

ne
ng

- Bahwa Terdakwa melihat korban memegang kayu saat mendobrak pintu


sehingga saat ia masuk ruangan Terdakwa langsung menendang korban;

do
gu

- Bahwa benar Terdakwa selaku panitia seksi olah raga, pada saat dipilih
sebagai panitia ada larangan-larangan untuk tidak memukul mahasiswa
baru;
In
A

- Bahwa tidak diperbolehkan Mahasiswa senior melakukan kekerasan


terhadap mahasiswa yunior;
ah

lik

- Bahwa sebelum kejadian ini Terdakwa tidak pernah melakukan tidak


pidana dan dihukum ;
m

ub

- Bahwa Terdakwa menyesal atas perbuatan yang telah dilakukan;


- Bahwa Terdakwa tetap berniat meminta maaf pada korban atas
ka

perbuatan yang telah dilakukan;


ep

- Bahwa setelah keluar dari tahanan Terdakwa tidak dendam pada korban
ah

lagi;
R

Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa melalui Penasihat


es

Hukumnya mengajukan saksi a de charge (saksi yang meringankan) sebagai


M

ng

berikut :
on
gu

Halaman 14 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Saksi. BERNO B. MITANG, dibawah janji pada pokoknya menerangkan

a
sebagai berikut:

R
- Bahwa yang saksi ketahui Terdakwa dihadapkan kepersidangan

si
ini karena telah melakukan tindak pidana penganiayaan ;

ne
ng
- Bahwa kejadian tersebut berlangsung pada hari Sabtu, tanggal 20
Oktober 2018, bertempat di depan ruangan sekretariat Himpunan
mahasiswa program studi Manajemen Universitas Timor, Desa Naiola

do
gu Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara ;
- Bahwa dapat saksi jelaskan bahwa awalnya pada hari Sabtu

In
A
tanggal 20 Oktober 2018, sekira pukul 09.00 wita saksi memberi ujian
pada mahasiswa baru semester I (satu) dimana korban bersama teman-
ah

temannya dan ujian berakhir pada pukul 11.00 wita, dan pada hari itu

lik
juga ada pertandingan futsal, jadi saat itu saksi menyuruh korban
bersama kawan-kawanya untuk ijin pada panitia sehingga pukul 15.00
am

ub
wita kembali untuk main futsal;
- Bahwa tidak lama kemudian ada mahasiswa yang melapor ada
ep
perkelahian antara Terdakwa dengan korban, selanjutnya saksi
k

memanggil Terdakwa dengan korban masuk ke ruangan saksi dengan


ah

maksud untuk mendamaikan kedua orang tersebut, dan saksi meminta


R

si
agar Terdakwa dengan korban saling memaafkan, saat itu Terdakwa
berjabatangan dengan korban, saat itu tidak lama kemudian Ibu Imelda

ne
ng

datang lalu saksi meminta ibu Imelda membantu menyelesaikan


masalah tersebut karena saksi pergi untuk mengajar, saat itu saksi

do
gu

melihat hidung korban mengeluarkan darah lalu saksi menyuruh untuk


membersihkannya;
- Bahwa pada saat di ruangan saksi korban mengatakan bahwa
In
A

saya pulang rumah hidung berdarah begini orang tua tidak terima,
tidak lama kemudian saksi mendengar bahwa Terdakwa sudah ditahan
ah

lik

Polisi;
- Bahwa setelah kejadian ini korban mengikuti perkuliahan seperti
m

ub

biasa;
- Bahwa setahu saksi tidak ada upaya intimidasi dari dosen atau
ka

pihak kampus terhadap korban, tetapi saksi mendengar bahwa mata


ep

kuliah yang diasuh dosen ibu Imelda korban tidak lulus;


ah

- Bahwa jabatan saksi pada kampus Unimor selaku Wakil Dekan I


R

(satu);
es
M

ng

on
gu

Halaman 15 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa pada saat dilakukan upaya perdamaian di ruang saksi,

a
tidak ada perdamaian dilakukan secara tertulis, tetapi hanya dilakukan

R
secara lisan;

si
- Bahwa perilaku terdakwa dalam keseharian di Kampus Unimor

ne
ng
biasa saja tidak biasa membuat keributan;
- Bahwa Terdakwa termasuk panitia dalam kegiatan Mabim di
Unimor;

do
gu - Bahwa pada saat Terdakwa dengan korban menghadap di ruang
saksi, saat itu korban marah sampai menangis, akan tetapi saksi tetap

In
A
mengarahkan agar keduanya berdamai;
- Bahwa dalam kegiatan Mabim untuk mahasiswa baru saksi
ah

sebagai Dosen yang bertanggungjawab atas kegiatan tersebut;

lik
- Bahwa dalam upaya perdamaian yang dilakukan di ruang saksi
tidak melibatkan pihak orang tua;
am

ub
- Bahwa dengan kejadian masalah ini dapat mengganggu proses
akreditasi Kampus Unimor;
ep
- Bahwa Terdakwa tidak berpengaruh di kampus sehingga dapat
k

melakukan tindakan apa saja;


ah

- Bahwa saksi tidak tahu korban di intimidasi akan tetapi orang tua
R

si
korban pernah menghadap di Unimor bahwa dan melaporkan bahwa
dosen Ibu Ida mengintimidasi korban, korban tidak diperbolehkan

ne
ng

mengikuti kuliah yang diasuh oleh ibu Ida kalau persoalan ini belum
selesai, lalu saksi memanggil Keprodi Ibu Ida dengan korban di ruang

do
gu

Dekan untuk klarifikasi hal itu;


- Bahwa pada saat diruangan saksi menanyakan tentang
bagaimana kejadian tersebut, saat itu Terdakwa menjelaskan bahwa
In
A

korban berbicara bahwa panitia ini lama-lama saya pukul, sedangkan


korban mengatakan bahwa ia dicekik dan ditendang dihidung;
ah

lik

- Bahwa saat di ruang saksi ada pengakuan dari terdakwa bahwa ia


mencekik dan menendang korban;
m

ub

- B
ahwa saksi tidak tahu ada tindakan intimidasi dari Kampus atau dari
ka

mahasiswa terhadap korban;


ep

- B
ah

ahwa dalam kegiatan Mabim di Unimor saksi sebagai penanggung-


R

jawab;
es
M

ng

on
gu

Halaman 16 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- B

a
ahwa dalam kegiatan Mabim tahun-tahun sebelumnya tidak ada

R
masalah seperti saat ini;

si
- B

ne
ng
ahwa pada saat diruangan saksi, korban tidak bersedia untuk berdamai,
akan tetapi terdakwa tetap menjabat tangan dengan korban;
- B

do
gu ahwa pada saat dilakukan perdamaian diruang saksi tidak ada pihak-
pihak yang menandatangani surat perdamaian karena saat itu tidak

In
A
dibuat surat perdamaian;
- B
ah

ahwa saksi pernah dengar bahwa korban tidak lulus mata kuliah

lik
Pengantar ilmu manajemen yang diasuh oleh ibu ida akan tetapi saksi
tidak tahu korban di intimidasi karena terdakwa sudah ditahan;
am

ub
- B
ahwa saksi selaku wakil dekan akan tetapi untuk masalah lulus atau
ep
tidak itu kewenangan dosen pengasuh, dan saksi tidak tidak bisa
k

intervensi;
ah

- B
R

si
ahwa terhadap keterangan saksi tersebut, terdakwa memberikan
pendapat bahwa keterangan saksi semuanya benar;

ne
ng

Menimbang, bahwa selain mengajukan saksi a de charge, Terdakwa


melalui Penasihat Hukumnya mengajukan bukti surat berupa fotokopi dari

do
gu

fotokopi Surat Keterangan Nomor : 61/UN60.4/KET/2018, tertanggal 4


Desember 2018 yang ditandatangani oleh Dekan Fakultas Ekonomi, yang mana
bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup, sehingga dapat diterima sebagai
In
A

alat bukti dalam perkara ini;


Menimbang, bahwa dipersidangan Penuntut Umum telah pula
ah

lik

mengajukan bukti surat yang dibacakaan dan dibenarkan oleh saksi-saksi


berupa :
- Visum Et Repertum Nomor : 203/Visum/U/X/2018, tanggal 20
m

ub

Oktober 2018 atas nama RFANSISKUS VIKTOR ERLIE, yang dibuat


ka

dan ditandatangani oleh dr. LAURENSIA SCOVANI selaku dokter pada


ep

Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu dengan kesimpulan hasil


pemeriksaan sebagai berikut : telah diperiksa seorang laki-laki berumur
ah

delapan belas tahun. Dari hasil pemeriksaan ditemukan memar pada


R

es

pipi kiri warna merah kebiruan, berbatas tegas ukuran diameter tujuh
M

sentimeter, bengkak dan nyeri pada perabaan, serta luka lecet pada
ng

on
gu

Halaman 17 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
leher depan bagian kiri ukuran diameter nol koma lima sentimeter,

a
warna kemerahan dan terdapat nyeri. Penyebab dari luka-luka tersebut

R
kemungkinan disebabkan oleh benturan dengan benda tumpul;

si
Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam

ne
ng
berita acara persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap
telah termuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini serta

do
gu telah pula dipertimbangkan;
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti saksi dan bukti surat yang
diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

In
A
- Bahwa benar pada hari Sabtu, tanggal 20 Oktober 2018 sekira jam
11.00 wita, bertempat di halaman depan gedung Sekretariat Himpunan
ah

Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Timor, yang terletak

lik
di Komplek Universitas Timor yang beralamat di BTN Kota Baru, Desa
Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara,
am

ub
saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR, selaku korban
mengalami peristiwa pemukulan dengan cara korban leher korban
ep
dicekik lalu ditendang sebanyak 1 (satu) kali dibagian hidung lalu di
k

pukul sebanyak 1 (satu) yang mengenai pada pipi bagian kiri;


ah

- Bahwa benar saksi korban melihat Terdakwa yang mencekik,


R

si
menendang lalu memukul saksi korban;
- Bahwa benar akibat saksi korban dicekik, ditendang dan dipukul

ne
maka saksi korban mengalami rasa sakit karena memar pada pipi kiri
ng

warna merah kebiruan, bengkak dan nyeri pada perabaan, serta luka
lecet pada leher depan bagian kiri, warna kemerahan dan terdapat nyeri ,

do
gu

sebagaimana dibuktikan dengan bukti surat Visum Et Repertum Nomor :


203/Visum/U/X/2018, tanggal 20 Oktober 2018 atas nama
In
FRANSISKUS VIKTOR ERLIE, yang dibuat dan ditandatangani oleh dr.
A

LAURENSIA SCOVANI, selaku dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah


Kefamenanu dengan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut :
ah

lik

telah diperiksa seorang laki-laki berumur delapan belas tahun. Dari hasil
pemeriksaan ditemukan memar pada pipi kiri warna merah kebiruan,
m

ub

berbatas tegas ukuran diameter tujuh sentimeter, bengkak dan nyeri


pada perabaan, serta luka lecet pada leher depan bagian kiri ukuran
ka

diameter nol koma lima sentimeter, warna kemerahan dan terdapat


ep

nyeri. penyebab dari luka-luka tersebut kemungkinan disebabkan oleh


ah

benturan dengan benda tumpul;


R

- Bahwa benar menurut keterangan saksi korban dan Terdakwa


es

bahwasannya peristiwa korban dianiaya oleh Terdakwa berawal pada


M

ng

hari Sabtu, tanggal 20 Oktober 2018 sekira jam 11.00 Wita ketika korban
on
gu

Halaman 18 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
datang ke ruang Sekretariat Himpunan Mahasiswa Program Studi

a
Manajemen Universitas Timor (UNIMOR) yang beralamat di BTN Kota

R
Baru, Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor

si
Tengah Utara lalu korban berbicara kepada teman korban dengan

ne
ng
mengatakan “kita minta absen di panitia di luar, kita omong dengan
panitia inti, mereka tidak menghargai kita, kita sama seperti omong
dengan batu“, kemudian Terdakwa yang saat itu sedang berada di

do
gu dalam gedung sekretariat Himpunan Mahasiswa Program Studi
Manajemen yang terletak di Komplek Universitas Timor tersebut

In
A
berteriak kepada korban dengan mengatakan “kami tidak menghargai
lu, lu mau kenapa ?“,;
- Bahwa benar kemudian dengan bercanda dan tersenyum
ah

lik
membalas berkata dengan mengatakan “ kenapa ? “, selanjutnya
Terdakwa langsung keluar dari dalam gedung tersebut lewat pintu depan
am

ub
dan sambil berjalan dengan cepat kearah korban dan ketika Terdakwa
dan korban sudah saling berhadapan lalu Terdakwa langsung mencekik
leher korban dengan sekuat tenaga menggunakan kedua tangan
ep
k

Terdakwa sebanyak 1 (satu) kali, akan tetapi saat itu korban langsung
ah

berusaha melepaskan diri dari cekikan tersebut dengan menggunakan


R

si
kedua tangan korban akan tetapi hanya tangan kiri Terdakwa yang dapat
terlepas, sedangkan tangan kanan terus mencekik leher korban;

ne
ng

- Bahwa benar selanjutnya saksi JULIANO LORENZO NENO Alias


ENZO yang juga ada bersama Terdakwa di dekat ruang secretariat
datang melerai dengan cara mendorong Terdakwa dengan sekuat

do
gu

tenaga sehingga tangan kanan Terdakwa yang tadinya mencekik korban


terlepas, selanjutnya Terdakwa dan saksi JULIANO LORENZO NENO
In
A

Alias ENZO masuk ke dalam gedung sekretariat, sedangkan korban


ditarik oleh beberapa orang mahasiswa lainnya untuk menjauh dari
Terdakwa akan tetapi beberapa saat pada saat korban ditarik tersebut,
ah

lik

lalu korban berusaha melepaskan diri untuk mengambil laptop di


samping gedung sekretariat, dan ketika itu korban hendak masuk untuk
m

ub

mencabut kabel listrik di dalam gedung secretariat yakni dengan cara


korban mendorong pintu sekretariat;
ka

- Bahwa benar ketika itu tiba-tiba Terdakwa langsung menendang


ep

hidung dengan menggunakan ujung telapak kaki kanan sebanyak 1


ah

(satu) kali dengan sekuat tenaga yang mengakibatkan hidung korban


R

terasa sakit karena mengeluarkan darah yang banyak, dan selanjutnya


es

korban menunduk sambil memegang hidung korban, kemudian pada


M

ng

saat mengangkat kepala korban lalu Terdakwa kembali lagi memukul


on
gu

Halaman 19 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
korban dengan menggunakan tangan kanan dalam posisi mengepal

a
yang diarahkan ke arah bagian pipi korban sebelah kiri sebanyak 1

R
(satu) kali, sehingga suasana di tempat kejadian menjadi ramai lalu

si
datang beberapa mahasiswa lainnya melerai dengan cara menarik

ne
ng
korban untuk menjauh dari Terdakwa kemudian korban dibawa ke ruang
dosen untuk membersihkan darah di hidung korban dan beberapa saat
kemudian datang dosen atas nama Berno Mitang untuk menyelesaikan

do
gu masalah tersebut;
- Bahwa benar saksi JULIANO LORENZO NENO Alias ENZO dan
saksi DAUD JOSEP TUWAN Alias DODI menyatakan melihat korban

In
A
terlebih dahulu memegang kayu saat akan masuk ke dalam ruang
sekretariat dengan maksud menyerang Terdakwa lalu saat itu saksi
ah

lik
JULIANO LORENZO NENO Alias ENZO yang juga ada dalam ruang
sekretariat menyatakan langsung menutup pintu dengan tujuan agar
am

ub
korban tidak masuk kedalam ruang sekretariat, akan tetapi korban
mendorong sekuat tenaga sehingga pintu terbuka dan korban bisa
masuk lalu Terdakwa langsung menendang korban;
ep
k

- Bahwa benar dipersidangan saksi a de charge atas nama BERNO


B. MITANG menyatakan pada hari Sabtu, tanggal 20 Oktober 2018,
ah

R
sekira pukul 09.00 wita saksi sebagai dosen fakultas ekonomi di Unimor

si
memberi ujian pada mahasiswa baru semester I (satu) dimana korban

ne
ng

bersama teman-temannya dan ujian berakhir pada pukul 11.00 wita, dan
pada hari itu juga ada pertandingan futsal, jadi saat itu saksi menyuruh
korban bersama kawan-kawanya untuk ijin pada panitia sehingga pukul

do
gu

15.00 wita kembali untuk main futsal dan tidak lama kemudian ada
mahasiswa yang melapor ada perkelahian antara Terdakwa dengan
In
A

korban, selanjutnya saksi memanggil Terdakwa dengan korban masuk


ke ruangan saksi dengan maksud untuk mendamaikan kedua orang
tersebut, dan saksi meminta agar Terdakwa dengan korban saling
ah

lik

memaafkan, saat itu Terdakwa berjabatangan dengan korban, saat itu


tidak lama kemudian Ibu Imelda datang lalu saksi meminta ibu Imelda
m

ub

membantu menyelesaikan masalah tersebut karena saksi pergi untuk


mengajar, saat itu saksi melihat hidung korban mengeluarkan darah lalu
ka

ep

saksi menyuruh untuk membersihkannya dan pada saat di ruangan


saksi korban mengatakan bahwa “saya pulang rumah hidung berdarah
ah

begini orang tua tidak terima”, tidak lama kemudian saksi mendengar
R

bahwa Terdakwa sudah ditahan Polisi;


es

- Bahwa antara Terdakwa dan saksi korban pernah di damaikan


M

ng

oleh Dosen di Kampus Unimor lalu dibuatkan surat keterangan


on
gu

Halaman 20 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
perdamaian yang dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Ekonomi Unimor

a
( vide fotokopi dari fotokopi Surat Keterangan Nomor :

R
61/UN60.4/KET/2018, tertanggal 4 Desember 2018 yang ditandatangani

si
oleh Dekan Fakultas Ekonomi yang diajukan Terdakwa melalu Penasihat

ne
ng
Hukumnya dipersidangan);
- Bahwa benar Terdakwa mengaku tidak dendam kepada saksi
korban, menyesal atas perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi

do
gu lagi dikemudian hari;
- Bahwa benar dipersidangan Terdakwa meminta maaf kepada
saksi korban, akan tetapi saksi korban tidak mau memaafkan Terdakwa

In
A
dengan alasan masih sakit hati dengan perbuatan Terdakwa;
ah

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

lik
apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat
dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;
am

ub
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum
dengan dakwaan berbentuk tunggal yakni : perbuatan Terdakwa diatur dan
ep
diancam pidana dalam Pasal 351 Ayat (1) KUHP;
k

Menimbang, bahwa Pasal 351 Ayat (1) KUHP mengandung unsur


ah

“Penganiayaan”,
R

si
Menimbang, bahwa pengertian penganiayaan undang-undang tidak
menegaskan arti sesungguhnya tentang penganiayaan, akan tetapi menurut

ne
ng

yurisprudensi arti penganiayaan adalah “perbuatan dengan sengaja yang


menimbulkan rasa tidak enak, rasa sakit atau luka”;

do
gu

Menimbang, bahwa didalam rumusan Pasal 351 KUHP tidak


merumuskan adanya menunjuk pada subyek pelaku tindak pidana, Majelis
Hakim berpendapat, jika suatu tindak pidana tentunya haruslah adanya pelaku
In
A

dari tindak pidana, sehingga bukanlah dipandang suatu peristiwa pidana tanpa
adanya subyek pelaku tindak pidana, dengan demikian Majelis Hakim
ah

lik

berpendapat unsur barang siapa tetaplah harus diuraikan dan tetap menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dalam unsur tidak pidana, sehingga unsur Pasal
m

ub

351 Ayat (1) KUHP, adalah sebagai berikut:


1. Unsur barangsiapa;
ka

2. Unsur dengan sengaja menimbulkan rasa tidak enak, rasa


ep

sakit atau luka;


ah

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim


R

mempertimbangkan sebagai berikut :


es
M

Ad.1. tentang unsur barangsiapa;


ng

on
gu

Halaman 21 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa yang dimaksud “barangsiapa” dalam perkara ini,

a
adalah siapa saja atau setiap orang yang didakwa dan dijadikan “ subyek

R
hukum ” dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum, sebagai pendukung hak

si
dan kewajiban yang dinyatakan dalam keadaan sehat jasmani maupun

ne
ng
rohaninya serta dianggap memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab
(toerekeningsvaanbaarheid) terhadap perbuatan pidana yang didakwakan
kepada dirinya. Dikarenakan kedudukan unsur “ Barangsiapa “ sebagai subyek

do
gu hukum yang dimaksud dalam Surat Dakwaan tersebut mempunyai korelasi yang
sangat penting dan menentukan dalam hubunganya terhadap terjadinya suatu

In
A
tindak pidana serta untuk menemukan dan menentukan siapa pelaku (dader)
dari tindak pidana itu sendiri, dengan pengertian lain tanpa pelaku tidak mungkin
ah

ada tindak pidana (no actor no crime actions);

lik
Menimbang, bahwa untuk memperjelas pengertian unsur “barangsiapa“
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351 Ayat (1) KUHP, Majelis Hakim
am

ub
kemukakan pendapat para ahli Hukum, sebagai berikut :
- Satochid Kartanegara menyatakan setiap subyek hukum melekat erat
ep
kemampuan bertanggungjawab (toerikeningsvatbaarrheid) adalah hal-hal
k

atau keadaan yang dapat mengakibatkan bahwa orang yang telah


ah

melakukan sesuatu yang tegas dilarang dan diancam dengan hukuman oleh
R

si
undang-undang (delik), dapat dihukum (strafuitsluitings gronden). Sehingga
seseorang sebagai subyek hukum untuk dapat dihukum harus memiliki

ne
ng

kemampuan bertanggungjawab, dalam kaitannya dengan hal tersebut;


- Van Hamel maupun Satochid Kartanegara berpendapat bahwa

do
kemampuan bertanggung-jawab tergantung pada :Jiwa orang harus
gu

demikian rupa, hingga ia akan mengerti dan menginsafi nilai dari pada
perbuatannya;
In
A

Menimbang, bahwa unsur barangsiapa dalam tindak pidana menunjuk


kepada subyek hukum pidana dari straafbaar feit dalam hal ini manusia pribadi
ah

lik

(natuurlijke persoon) selaku pendukung hak dan kewajiban (drager van rechten
en plichten);
Menimbang, bahwa mengenai unsur “barangsiapa” Majelis Hakim
m

ub

berpendapat hanya akan mempertimbangkan sebatas pada benar yang


ka

diajukan di depan persidangan adalah Terdakwa yang identitasnya sesuai


ep

dengan identitas Terdakwa yang tercantum dalam surat dakwaan sehingga


tidak terjadi kesalahan orang (error in persona), sedangkan mengenai dapat
ah

atau tidaknya Terdakwa diminta pertanggungjawaban atas perbuatan yang


R

es

dilakukannya baru dapat dijatuhkan setelah perbuatannya terbukti secara sah


M

dan meyakinkan berdasarkan setidak-tidaknya 2 (dua) alat bukti yang sah


ng

on
gu

Halaman 22 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ditambah dengan keyakinan Hakim tanpa adanya alasan pembenar atau

a
pemaaf dalam diri Terdakwa dalam melakukan perbuatannya tersebut, sehingga

R
tentang pertanggungjawaban ini akan dipertimbangkan setelah terbuktinya

si
perbuatan tindak pidana yang dilakukan Terdakwa;

ne
ng
Menimbang, bahwa dalam perkara ini oleh Penuntut Umum telah
dihadapkan Terdakwa yang mengaku bernama : FRANSISKUS WERDIANTO
THEIN Alias YANTO, yang selama persidangan sesuai dengan keterangan

do
gu saksi-saksi dan keterangan Terdakwa sendiri, ternyata memang benar yang
dihadapkan di persidangan tersebut ialah Terdakwa yang identitasnya sesuai

In
A
dengan data identitas tersangka dalam berkas penyidikan dari Kepolisian
maupun data identitas Terdakwa sebagaimana termuat dalam surat dakwaan
ah

Penuntut Umum dan selama jalannya persidangan Terdakwa berada dalam

lik
keadaan sehat jasmani dan rohani, terbukti yang bersangkutan mampu
berkomunikasi dengan baik dan menjawab pertanyaan-pertanyaan Majelis
am

ub
Hakim, Penuntut Umum, maupun Penasihat Hukum Terdakwa dengan lancar
dan jelas, maka berdasarkan fakta-fakta yuridis baik berupa dua alat bukti yang
ep
sah yakni keterangan saksi maupun ditambah keyakinan Hakim, telah terbukti
k

bahwa orang yang dihadapkan ke muka persidangan adalah benar Terdakwa


ah

yang dimaksud oleh Penuntut Umum, bukan orang lain sehingga tidak ada
R

si
kesalahan orang atau error in pesona;
Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan uraian pertimbangan

ne
ng

diatas, maka menurut hemat Majelis Hakim elemen unsur “barangsiapa” telah
terpenuhi secara sah menurut hukum;

do
gu

Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah


Terdakwa tersebut terlibat dalam tindak pidana sebagaimana dakwaan Jaksa /
Penuntut Umum tersebut diatas, hal ini akan menjadi uraian mendalam pada
In
A

unsur berikutnya;
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan
ah

lik

elemen unsur “dengan sengaja” Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur


“dengan sengaja” adalah suatu unsur yang melekat secara psikis zwang pada
m

ub

diri Terdakwa, tidaklah dapat dibuktikan suatu unsur “dengan sengaja” apabila
belum dibuktikan unsur pokok dari suatu delik itu sendiri, maka selayaknya
ka

Majelis Hakim terlebih dahulu akan membuktikan elemen unsur “menimbulkan


ep

rasa tidak enak, rasa sakit atau luka”;


ah

Ad.2. tentang unsur menimbulkan rasa tidak enak, rasa sakit atau luka;
R

Menimbang, bahwa didalam undang-undang sendiri tidak menjelaskan


es

pula tentang pengertian rasa tidak enak, rasa sakit, dan luka, akan tetapi atas
M

ng

pengertian tersebut Majelis Hakim mengambil permisalahan dari beberapa


on
gu

Halaman 23 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tulisan yang pernah ditulis oleh para ahli hukum, maka akan dijelaskan

a
perbuatan yang menimbulkan rasa tidak enak adalah misalnya: mendorong

R
orang terjun kedalam kubangan air sehingga basah, menyuruh orang berdiri

si
diterik matahari, dan sebagainya. Perbuatan yang menimbulkan rasa sakit

ne
ng
misalnya: mencubit, mendepak, memukul, menempeleng, dan sebagainya.
Perbuatan yang mengakibatkan luka mengiris, memotong, menusuk dengan
benda tajam, dan sebagainya, unsur ini bersifat alternatif artinya salah satu sub

do
gu unsur terpenuhi, maka unsur ini dianggap telah terpenuhi, tanpa harus
dibuktikan semuanya;

In
A
Menimbang, bahwa dari beberapa diskripsi perbuatan tersebut apabila
dikaitkan dengan perbuatan Terdakwa didasarkan pada keterangan saksi dan
ah

keterangan Terdakwa, maka didapatlah kontruksi hukum sebagai berikut :

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dipersidangan yang terungkap
dari keterangan saksi FRANSISKUS VIKTOR ERLIE Alias VIKTOR selaku
am

ub
korban, yang dihubungkan dengan keterangan saksi JULIANO LORENZO
NENO Alias ENZO dan saksi DAUD JOSEP TUWAN Alias DODI maupun
ep
dihubungkan dengan keterangan Terdakwa dan saksi a de charge atas nama
k

BERNO B. MITANG serta alat bukti surat berupa Visum Et Repertum diperoleh
ah

suatu fakta hukum bahwa pada hari Sabtu, tanggal 20 Oktober 2018 sekira jam
R

si
11.00 wita, bertempat di halaman depan gedung Sekretariat Himpunan
Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Timor (UNIMOR), yang

ne
ng

terletak di Komplek Universitas Timor yang beralamat di BTN Kota Baru, Desa
Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Terdakwa

do
gu

melakukan perbuatan pidana terhadap korban yakni dengan cara korban dicekik
lalu ditendang sebanyak 1 (satu) kali dibagian hidung dan di pukul sebanyak 1
(satu) yang mengenai pada pipi bagian kiri saksi korban FRANSISKUS VIKTOR
In
A

ERLIE Alias VIKTOR;


Menimbang, bahwa terbukti fakta dipersidangan benar adanya kejadian
ah

lik

saksi korban dicekik, ditendang dan dipukul yang mana peristiwa pidana
tersebut bermula pada hari Sabtu, tanggal 20 Oktober 2018 sekira jam 11.00
m

ub

Wita ketika korban datang ke ruang Sekretariat Himpunan Mahasiswa Program


Studi Manajemen Universitas Timor (UNIMOR) yang beralamat di BTN Kota
ka

Baru, Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara
ep

lalu korban berbicara kepada teman korban dengan mengatakan “kita minta
ah

absen di panitia di luar, kita omong dengan panitia inti, mereka tidak
R

menghargai kita, kita sama seperti omong dengan batu“, kemudian Terdakwa
es

yang saat itu sedang berada di dalam gedung sekretariat Himpunan Mahasiswa
M

ng

Program Studi Manajemen yang terletak di Komplek Universitas Timor tersebut


on
gu

Halaman 24 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
berteriak kepada korban dengan mengatakan “kami tidak menghargai lu, lu mau

a
kenapa ?, kemudian dengan bercanda dan tersenyum membalas berkata

R
dengan mengatakan “ kenapa ? “, selanjutnya Terdakwa langsung keluar dari

si
dalam gedung tersebut lewat pintu depan dan sambil berjalan dengan cepat

ne
ng
kearah korban dan ketika Terdakwa dan korban sudah saling berhadapan lalu
Terdakwa langsung mencekik leher korban dengan sekuat tenaga
menggunakan kedua tangan Terdakwa sebanyak 1 (satu) kali, akan tetapi saat

do
gu itu korban langsung berusaha melepaskan diri dari cekikan tersebut dengan
menggunakan kedua tangan korban akan tetapi hanya tangan kiri Terdakwa

In
A
yang dapat terlepas, sedangkan tangan kanan terus mencekik leher korban
yang mana selanjutnya saksi JULIANO LORENZO NENO Alias ENZO yang
ah

juga ada bersama Terdakwa di dekat ruang secretariat datang melerai dengan

lik
cara mendorong Terdakwa dengan sekuat tenaga sehingga tangan kanan
Terdakwa yang tadinya mencekik korban terlepas, selanjutnya Terdakwa dan
am

ub
saksi JULIANO LORENZO NENO Alias ENZO masuk ke dalam gedung
sekretariat, sedangkan korban ditarik oleh beberapa orang mahasiswa lainnya
ep
untuk menjauh dari Terdakwa akan tetapi beberapa saat pada saat korban
k

ditarik tersebut, lalu korban berusaha melepaskan diri untuk mengambil laptop
ah

di samping gedung sekretariat, dan ketika itu korban hendak masuk untuk
R

si
mencabut kabel listrik di dalam gedung secretariat yakni dengan cara korban
mendorong pintu sekretariat;

ne
ng

Menimbang, bahwa terbukti fakta benar ketika itu tiba-tiba Terdakwa


langsung menendang hidung dengan menggunakan ujung telapak kaki kanan

do
gu

sebanyak 1 (satu) kali dengan sekuat tenaga yang mengakibatkan hidung


korban terasa sakit karena mengeluarkan darah yang banyak, dan selanjutnya
korban menunduk sambil memegang hidung korban, kemudian pada saat
In
A

mengangkat kepala korban lalu Terdakwa kembali lagi memukul korban dengan
menggunakan tangan kanan dalam posisi mengepal yang diarahkan ke arah
ah

lik

bagian pipi korban sebelah kiri sebanyak 1 (satu) kali, sehingga suasana di
tempat kejadian menjadi ramai lalu datang beberapa mahasiswa lainnya melerai
m

ub

dengan cara menarik korban untuk menjauh dari Terdakwa kemudian korban
dibawa ke ruang dosen untuk membersihkan darah di hidung korban dan
ka

beberapa saat kemudian datang dosen atas nama BERNO B. MITANG untuk
ep

menyelesaikan masalah tersebut, sehingga Terdakwa dan korban dipanggil oleh


ah

Dekan Fakultas Ekonomi dan dipersidangan Terdakwa mengakui perbuatannya


R

dan tidak dendam kepada korban, dan Terdakwa menyesal atas perbuatannya
es

dan berjanji tidak akan mengulangi lagi dikemudian hari, lalu Terdakwa meminta
M

ng

on
gu

Halaman 25 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
maaf kepada korban, akan tetapi korban tidak mau memaafkan Terdakwa

a
dengan alasan masih sakit hati dengan perbuatan Terdakwa;

R
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dipersidangan ternyata

si
terbukti bahwasannya saksi JULIANO LORENZO NENO Alias ENZO dan saksi

ne
ng
DAUD JOSEP TUWAN Alias DODI juga menyatakan melihat korban terlebih
dahulu memegang kayu saat akan masuk ke dalam ruang sekretariat dengan
maksud menyerang Terdakwa lalu saat itu saksi JULIANO LORENZO NENO

do
gu Alias ENZO yang juga ada dalam ruang sekretariat menyatakan langsung
menutup pintu dengan tujuan agar korban tidak masuk kedalam ruang

In
A
sekretariat, akan tetapi korban mendorong sekuat tenaga sehingga pintu
terbuka dan korban bisa masuk lalu Terdakwa langsung menendang korban;
ah

Menimbang, bahwa terbukti pula fakta hokum dipersidangan sesuai

lik
keterangan saksi a de charge atas nama BERNO B. MITANG yang dihadirkan
Terdakwa melalui Penasihat Hukumnya, dalam keterangannya menyatakan
am

ub
benar mengetahui adanya kejadian pemukulan yang dilakukan Terdakwa
terhadap korban yakni pada hari Sabtu, tanggal 20 Oktober 2018, sekira pukul
ep
09.00 wita, yang mana berawal ketika saksi sebagai dosen fakultas ekonomi di
k

Unimor memberi ujian pada mahasiswa baru semester I (satu) dimana korban
ah

bersama teman-temannya dan ujian berakhir pada pukul 11.00 wita, dan pada
R

si
hari itu juga ada pertandingan futsal, jadi saat itu saksi menyuruh korban
bersama kawan-kawanya untuk ijin pada panitia sehingga pukul 15.00 wita

ne
ng

kembali untuk main futsal dan tidak lama kemudian ada mahasiswa yang
melapor ada perkelahian antara Terdakwa dengan korban, selanjutnya saksi

do
gu

memanggil Terdakwa dengan korban masuk ke ruangan saksi dengan maksud


untuk mendamaikan kedua orang tersebut, dan saksi meminta agar Terdakwa
dengan korban saling memaafkan, saat itu Terdakwa berjabatangan dengan
In
A

korban, saat itu tidak lama kemudian Ibu Imelda datang lalu saksi meminta ibu
Imelda membantu menyelesaikan masalah tersebut karena saksi pergi untuk
ah

lik

mengajar, saat itu saksi melihat hidung korban mengeluarkan darah lalu saksi
menyuruh untuk membersihkannya dan pada saat di ruangan saksi korban
m

ub

mengatakan bahwa “saya pulang rumah hidung berdarah begini orang tua tidak
terima”, tidak lama kemudian saksi mendengar bahwa Terdakwa sudah ditahan
ka

Polisi dan saksi BERNO B. MITANG juga menyatakan antara Terdakwa dan
ep

saksi korban pernah di damaikan oleh Dosen di Kampus Unimor lalu dibuatkan
ah

surat keterangan perdamaian yang dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Ekonomi


R

Unimor ( vide fotokopi dari fotokopi Surat Keterangan Nomor :


es

61/UN60.4/KET/2018, tertanggal 4 Desember 2018 yang ditandatangani oleh


M

ng

on
gu

Halaman 26 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Dekan Fakultas Ekonomi yang diajukan Terdakwa melalu Penasihat Hukumnya

a
dipersidangan);

R
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terbukti

si
dipersidangan tersebut diatas ternyata saksi korban mengaku mengalami rasa

ne
ng
sakit karena memar pada pipi kiri warna merah kebiruan, bengkak dan nyeri
pada perabaan, serta luka lecet pada leher depan bagian kiri, warna kemerahan
dan terdapat nyeri akibat dicekik, ditendang dan dipukul oleh Terdakwa

do
gu sehingga saksi korban mendapat pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit
Umum Daerah Kefamenanu sebagaimana terbukti berdasarkan bukti surat yang

In
A
diajukan Penuntut Umum berupa Visum Et Repertum Nomor :
203/Visum/U/X/2018, tanggal 20 Oktober 2018 atas nama FRANSISKUS
ah

VIKTOR ERLIE, yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. LAURENSIA

lik
SCOVANI, selaku dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu
dengan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut : telah diperiksa seorang
am

ub
laki-laki berumur delapan belas tahun. Dari hasil pemeriksaan ditemukan memar
pada pipi kiri warna merah kebiruan, berbatas tegas ukuran diameter tujuh
ep
sentimeter, bengkak dan nyeri pada perabaan, serta luka lecet pada leher
k

depan bagian kiri ukuran diameter nol koma lima sentimeter, warna kemerahan
ah

dan terdapat nyeri. penyebab dari luka-luka tersebut kemungkinan disebabkan


R

si
oleh benturan dengan benda tumpul;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta hukum dan pertimbangan

ne
ng

diatas, maka menurut hemat Majelis Hakim perbuatan yang dilakukan oleh
Terdakwa yakni mencekik leher korban sebanyak 1 (satu) kali kemudian dengan

do
gu

menggunakan kaki kanan menendang korban sebanyak 1 (satu) kali


menggunakan ujung telapak kaki kanan yang mengenai hidung korban
kemudian dengan menggunakan tangan terkepal memukul pipi kiri korban
In
A

sebanyak 1 (satu) kali merupakan suatu tindakan penganiayaan atau sengaja


menyebabkan perasaan tidak enak atau penderitaan atau rasa sakit atau luka
ah

lik

atau dengan kata lain sengaja merusak kesehatan orang, sehingga dengan
demikian elemen unsur kedua yakni “melakukan perbuatan yang menimbulkan
m

ub

rasa sakit, tidak enak, atau luka” telah terpenuhi secara sah dan meyakinkan
menurut hukum dalam perbuatan Terdakwa;
ka

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 351 Ayat (1)
ep

KUHP telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti


ah

secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana “penganiayaan”


R

sebagaimana didakwakan dalam dakwaan tunggal Penuntut Umum;


es

Menimbang, bahwa untuk mencapai suatu obyektifitas dan


M

ng

keseimbangan dalam mengadili perkara pidana maka perlu kiranya Majelis


on
gu

Halaman 27 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Hakim mempertimbangkan permohonan Terdakwa yang disampaikan dalam

a
nota pembelaan Penasihat Hukumnya maupun alat bukti surat berupa fotokopi

R
Surat Keterangan Nomor : 61/UN60.4/KET/2018, tertanggal 4 Desember 2018

si
yang ditandatangani oleh Dekan Fakultas Ekonomi diajukan Terdakwa yang

ne
ng
pada pokoknya Terdakwa memohon keringan hukuman dengan alasan
Terdakwa mengaku bersalah dan tidak dendam kepada korban, Terdakwa
menyesal atas perbuatan yang sudah Terdakwa lalukan dan Terdakwa berjanji

do
gu tidak akan mengulangi lagi dikemudian hari, maka Majelis Hakim berpendapat
terhadap nota pembelaan dan permohonan Terdakwa tersebut akan

In
A
dipertimbangkan menjadi satu kesatuan dalam pertimbangan aspek-aspek
yuridis, maupan aspek non yuridis, yang nantinya akan diuraikan untuk
ah

selanjutnya sebagai berikut:

lik
Menimbang, bahwa hukum pidana pada hakekatnya adalah mencapai
pada suatu kesejahteraan dan keselarasan hidup bermasyarakat, setiap
am

ub
kesalahan tentunya selalu ada hukuman yang mengikutinya, setiap perbuatan
selalu ada hasil dari perbuatan tersebut, apakah akan menghasilkan kebaikan
ep
atau keburukan, hukuman yang nantinya dijatuhkan kepada diri Terdakwa
k

diharapkan menjadi renungan dalam kehidupan pribadinya bahwa apa yang


ah

dilakukan oleh terdakwa adalah hal yang keliru;


R

si
Menimbang, bahwa perbuatan yang dilakukan Terdakwa adanya suatu
ketiadaan norma, menganggap sesuatu yang dilakukan adalah suatu yang

ne
ng

biasa, dan hukum dianggap tidak mampu merubah diri dari Terdakwa, sehingga
perbuatan yang dilakukan terdakwa oleh dirinya dianggap sebagai perbuatan

do
gu

yang tidak menyimpang, maka dengan demikian menurut pendapat Majelis


Hakim, terhadap lamanya pidana yang nantinya pantas dijatuhkan bagi
Terdakwa dipandang memenuhi rasa keadilan;
In
A

Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam surat tuntutannya, meminta


kepada Majelis Hakim agar Terdakwa dipidana penjara selama 1 (satu) tahun
ah

lik

dan 6 (enam) bulan, maka kini sampailah kepada penjatuhan pidana


(sentencing atau straftoemeting), yang kira-kira adil dijatuhkan kepada
m

ub

Terdakwa yang sesuai dengan tindak pidana yang dilakukannya, apakah


permintaan Penuntut Umum tersebut telah cukup memadai ataukah dipandang
ka

terlalu berat, ataukah masih kurang adil dengan kesalahan Terdakwa ataukah
ep

Terdakwa dijatuhi hukuman yang lebih ringan seperti permohonan Terdakwa


ah

melalui Penasihat Hukumnya, maka untuk menjawab pertanyaan tersebut disini


R

kewajiban Majelis Hakim untuk mempertimbangkan segala sesuatunya selain


es

dari aspek yuridis yang telah dikemukakan diatas, yaitu aspek


M

ng

kejiwaan/psikologis, serta aspek edukatif;


on
gu

Halaman 28 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa dalam persidangan Majelis Hakim tidak

a
menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana,

R
baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus

si
mempertanggungjawabkan perbuatannya;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab,

ne
ng
maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah

do
gu dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan
dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang
dijatuhkan;

In
A
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan
terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar
ah

Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

lik
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan
keadaan yang memberatkan dan keadaan yang meringankan, terlebih dahulu
am

ub
Majelis Hakim akan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Menimbang, bahwa dalam mempertimbangkan masalah pemidanaan,
ep
maka seorang Hakim biasanya akan mempergunakan beberapa pendekatan
k

yang salah satunya adalah ” Pendekatan Keseimbangan ”. Bahwa yang


ah

dimaksud pendekatan keseimbangan disini adalah adanya sebuah


R

si
keseimbangan antara syarat-syarat yang ditentukan oleh sebuah undang-
undang atau peraturan dan kepentingan pihak yang tersangkut atau berkaitan

ne
ng

dengan perkara yang diantaranya, kepentingan masyarakat, kepentingan


terdakwa dan kepentingan korban. Selanjutnya mengenai keseimbangan antara

do
gu

kepentingan masyarakat dan kepentingan terdakwa, dalam praktek kepentingan


masyarakat umumnya dirumuskan dalam pertimbangan memberatkan
sedangkan kepentingan terdakwa dirumuskan dalam pertimbangan
In
A

meringankan;
Menimbang, bahwa Hakim dalam membuat pertimbangan
ah

lik

memberatkan dan meringankan tidak boleh sekedar memenuhi syarat


pemidanaan yang diatur dalam Hukum Acara, melainkan harus bersifat
m

ub

substantif dan materiil, karena pertimbangan yang memberatkan dan


meringankan merupakan faktor penentu berat ringannya pidana (straafmaat)
ka

yang akan dijatuhkan ;


ep

Menimbang, bahwa didalam pemidanaan, Hakim diwajibkan pula untuk


ah

menjamin dan melindungi hak Pelaku/Terdakwa. tuntutan keadilan bukan saja


R

menjadi kepentingan pihak korban atau kepentingan masyarakat saja tetapi juga
es

merupakan kepentingan Pelaku/Terdakwa. baik dalam doktrin maupun


M

ng

peraturan perundang-undangan disebutkan bahwa tujuan dari pemidanaan


on
gu

Halaman 29 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
adalah untuk mengembalikan atau memulihkan pelaku kejahatan menjadi warga

a
masyarakat yang baik dan bertanggung jawab. tujuan ini tidak terbatas sebagai

R
kewajiban Lembaga Pemasyarakatan, tetapi seharusnya sudah diperhitungkan

si
pula pada saat penjatuhan pidana oleh seorang Hakim;

ne
ng
Menimbang, bahwa perkara pidana adalah suatu perkara antara negara
dengan pelaku, jika negara dibiarkan atau diperbolehkan menghukum seberat -
beratnya atas nama rasa keadilan masyarakat yang tidak jelas, maka akan

do
gu melahirkan kembali kesewenang-wenangan penguasa melalui proses peradilan;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendirian bahwa tindak pidana

In
A
yang dilakukan oleh Terdakwa haruslah dipidana yang sesuai dengan tujuan
pemidanaan yang mana tujuan pemidanaan bukanlah semata-mata merupakan
ah

tindakan pembalasan atau balas dendam maupun penjeraan melainkan

lik
pemidanaan kepada Terdakwa sebagai usaha preventif dan represif agar
Terdakwa dapat merenungkan perbuatan selanjutnya dikemudian hari, lebih
am

ub
tegas pidana yang dijatuhkan ini bukan untuk menurunkan derajat Terdakwa
sebagai manusia, akan tetapi lebih bersifat edukatif dan motifatif agar Terdakwa
ep
tidak akan mengulangi untuk melakukan perbuatan tersebut lagi. Bahwa
k

pemidanaan terhadap Terdakwa ini sebagai upaya perbaikan Terdakwa dan


ah

reintegrasi sosial Terdakwa dimana diharapkan agar Terdakwa dapat


R

si
memperbaiki dirinya dan menjadi manusia yang baik dan berguna dalam
kembali ke masyarakatnya serta pemidanaan ini sebagai usaha prevensi umum

ne
ng

bagi masyarakat lainnya agar masyarakat tidak untuk ikut melakukan perbuatan
tersebut dan sekaligus sebagai bentuk perlindungan bagi masyarakat. Selain itu

do
gu

pemidanaan kepada Terdakwa selaras dengan sistem pemasyarakatan dimana


pemidanaan ini sebagai upaya untuk menyadarkan narapidana agar menyesali
perbuatannya dan mengembalikannya menjadi warga masyarakat yang baik,
In
A

taat kepada hukum, menjunjung tinggi nilai - nilai moral, sosial dan keagamaan,
sehingga tercapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan damai;
ah

lik

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa,


maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan
m

ub

yang meringankan Terdakwa, sebagaimana disebutkan dalam ketentuan Pasal


8 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
ka

Kehakiman;
ep

Keadaan yang memberatkan:


- Terdakwa dalam keadaan emosi ketika menganiaya korban;
ah

- Perbuatan Terdakwa membuat korban mengalami rasa sakit;


R

Keadaan yang meringankan:


es
M

- Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya;


ng

- Terdakwa belum pernah dihukum;


on
gu

Halaman 30 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Terdakwa sangat menyesal atas perbuatnnya dan berjanji untuk

a
tidak mengulangi lagi perbuatannya kelak dikemudian hari;
- Terdakwa bersedia meminta maaf kepada korban tetapi korban

si
tidak mau memaafkan Terdakwa;
- Terdakwa masih ingin melanjutkan pendidikannya yakni kuliah;

ne
ng
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas
menurut Majelis Hakim, pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa

do
gu sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini sudah setimpal dengan kadar
kesalahan Terdakwa dan memenuhi rasa keadilan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka dengan

In
A
berpedoman pada ketentuan pasal 222 Ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;
Memperhatikan Pasal 351 Ayat (1) KUHP dan Undang-Undang Nomor 8
ah

lik
Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan
lain yang bersangkutan;
MENGADILI:
am

ub
1. Menyatakan Terdakwa FRANSISKUS WERDIANTO THEIN Alias
YANTO tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
ep
k

melakukan tindak pidana “Penganiayaan”;


2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan
ah

R
pidana penjara selama 9 (sembilan) bulan;

si
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah
dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

ne
ng

4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;


5. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara
sejumlah Rp.5.000,00,- (lima ribu rupiah);

do
gu

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


In
A

Pengadilan Negeri Kefamenanu Kelas II, pada hari Senin, tanggal 25 Februari
2019 oleh kami : I Putu Suyoga, SH., MH., sebagai Hakim Ketua, Yefri Bimusu,
S.H., dan I Gede Adi Muliawan, SH.,M.Hum., masing-masing sebagai Hakim
ah

lik

Anggota, putusan tersebut yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum
pada hari dan tanggal itu juga, oleh Hakim Ketua dengan didampingi para
m

ub

Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh : Robertus Y. Haekase, SH.,,. Panitera


Pengganti pada Pengadilan Negeri Kefamenanu Kelas II, serta dihadiri oleh :
ka

ep

Mario Samudera Siahaan, SH., Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Timor
Tengah Utara dan Terdakwa dengan didampingi Penasihat Hukumnya;
ah

Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua,


es
M

ng

on
gu

Halaman 31 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Yefri Bimusu, SH. I Putu Suyoga, SH., MH.

a
R

si
I Gede Adi Muliawan, SH., M.Hum.,

ne
ng
Panitera Pengganti,

do
gu
Robertus Y. Haekase, SH.

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 32 putusan nomor 6/Pid.B/2019/PN Kfm.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32

Anda mungkin juga menyukai