u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
R
Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
Pengadilan Negeri Sangatta yang mengadili perkara pidana pada
peradilan tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa menjatuhkan
do
gu putusan sebagai berikut atas nama Terdakwa :
Nama Lengkap : Terdakwa ;
Tempat Lahir : Tenggarong (Kaltim) ;
In
A
Umur / Tanggal Lahir : 36 Tahun / 1984 ;
Jenis Kelamin : Laki-Laki ;
ah
lik
Kebangsaan : Indonesia ;
Tempat Tinggal : Kab. Kutai Timur, atau; Kab.Kutai Timur ;
am
ub
Agama : Islam ;
Pekerjaan : Wiraswasta ;
Terdakwa ditangkap pada tanggal 4 Juni 2020 dan ditahan dalam tahanan Tahanan
ep
k
Rutan oleh:
ah
si
2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 25
ne
ng
do
gu
ub
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Telah Membaca Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sangatta Nomor
R
222/Pid.Sus/2020/PN Sgt tertanggal 13 Agustus 2020, tentang Penunjukkan
si
Majelis Hakim untuk mengadili perkara ini ;
ne
ng
Telah Membaca Penetapan Hakim Ketua Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN
Sgt tertanggal 13 Agustus 2020, tentang Hari Sidang atas perkara ini ;
Telah membaca berkas dalam perkara ini ;
do
gu Telah mendengarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa ;
Telah memeriksa bukti surat dan barang-barang bukti lain yang diajukan
In
A
ke persidangan ;
Telah membaca Surat Tuntutan Penuntut Umum Nomor PDM - 234 / SGT
ah
lik
Majelis menjatuhkan putusan sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan
am
ub
menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja,
membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya, yang dilakukan
ep
oleh orang tua” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 76
k
si
No 1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 23
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana Dakwaan Kedua
ne
ng
penuntut umum;
2. Menjatuhkan Pidana kepada Terdakwa Terdakwa dengan pidana
do
gu
bulan kurungan;
3. Menyatakan barang bukti berupa:
ah
lik
- 1 (satu) helai atasan baju tidur jenis kaos kain lengan panjang
warna pink motif bunga;
m
ub
ng
dan Tersangka;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(Terlampir dalam berkas perkara);
R
4. Menetapkan supaya Terdakwa membayar biaya perkara sebesar
si
Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah);
ne
ng
Telah mendengar Pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa secara tertulis
di depan persidangan, yang pada pokoknya menyatakan tidak sependapat
dengan lamanya pidana sebagaimana dituntut oleh Penuntut Umum dan
do
gu meminta dijatuhi Pidana yang seringan-ringannya oleh Majelis Hakim dengan
alasan Terdakwa belum pernah dijatuhi pidana, Terdakwa kooperatif selama
In
A
persidangan, Terdakwa masih memiliki masa depan yang cerah dan Terdakwa
telah menyesali semua perbuatannya;
ah
lik
Terdakwa di depan persidangan yang pada pokoknya menyatakan tetap pada
Tuntutan dan Pembelaannya masing-masing ;
am
ub
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan berdasarkan
dakwaan di dalam Surat Dakwaan Nomor PDM-234/SGT/Eku.2/08/2020 tanggal 1
ep
3 Agustus 2020 yang selengkapnya sebagai berikut :
k
Kesatu:
ah
Bahwa Terdakwa Terdakwa (alm) pada hari dan tanggal yang sudah
R
si
tidak dapat dipastikan lagi pada bulan Juni tahun 2019 sampai dengan bulan
april tahun 2020 atau setidak-tidaknya antara tahun 2019 sampai dengan tahun
ne
ng
do
gu
lik
diterbitkan oleh Pejabat Pencatat Sipil Luar Biasa Camat Tebing AF, BA.)
melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, yang dilakukan
m
ub
oleh orang tua, wali, pengasuh anak, pendidik, atau tenaga kependidikan
Perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:
ka
keluarga RS;
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa berawal pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan
R
lagi pada bulan Juni 2019 sekitar pukul 02.00 WITA dirumah Terdakwa di
si
Kabupaten Kutai Timur Terdakwa yang melihat Anak Korban yang sedang
ne
ng
tertidur seketika langsung melepas celana dan celana dalam Anak
Korban lalu Terdakwa mencium pipi, leher dan payudara Anak Korban
lalu Terdakwa memasukan alat kelamin Terdakwa kedalam alat kelamin
do
gu Anak Korban yang kemudian membuat Anak Korban terbangun namun
Terdakwa tetap menggoyang pantat Terdakwa maju mundur sampai
In
A
berulang kali lalu sekitar 5 (lima) menit kemudian Terdakwa mencabut
alat kelamin terdakawa dari dalam alat kelamin Anak Korban dan
ah
lik
- Bahwa kemudian Terdakwa melakukan perbuatan persetubuhan
atau pencabulan terhadap Anak Korban berulang kali dengan cara
am
ub
menjanjikan dan menturuti keperluan Anak Korban untuk membelikan
handphone baru, membiayai sekolah dan memenuhi keperluan Anak
ep
Korban yang selanjutnya Terdakwa mengancam Anak Korban jika Anak
k
Korban tidak mau disetubuhi, maka Terdakwa tidak mau lagi mengurus
ah
si
- Bahwa perbuatan Terdakwa yang terakhir pada hari dan tanggal
yang tidak dapat dipastikan lagi sekitar bulan April 2020 sekitar pukul
ne
ng
do
gu
lik
ub
Anak Korban serta menciumi bibir dan leher Anak Korban dan
ep
ng
maju mundur berulang kali sekitar 5 (lima) menit lalu Terdakwa mencabut
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
alat kelaminnya dan mengeluarkan cairan sperma diatas perut Anak
R
Korban;
si
- Bahwa berdasarkan Surat hasil pemeriksaan Visum Et Repertum
ne
ng
UPT Puskesmas Muara Wahau II Nomor:445 / 1352 / PKM-MW II / TU /
VI / 2020, tanggal 05 Juni 2020 oleh dr.Suharni yang menerangkan pada
pemeriksaan didapatkan:
do
gu 1. Korban dalam keadaan sadar;
2. Hymen tidak utuh;
In
A
3. Robekan luka lama diarah jam 02.00, 09.00 dan jam 11.00;
4. Keputihan;
ah
lik
Perbuatan Terdakwa tersebut diatas diatur dan diancam pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 76 D Jo Pasal 81 ayat (1) dan ayat (3) Undang-Undang
am
ub
RI No 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang No 1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
ep
Undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
k
ATAU
ah
Kedua:
R
si
Bahwa Terdakwa Terdakwa (alm) pada hari dan tanggal yang sudah
tidak dapat dipastikan lagi pada bulan Juni tahun 2019 sampai dengan bulan
ne
ng
april tahun 2020 atau setidak-tidaknya antara tahun 2019 sampai dengan tahun
2020 bertempat didalam rumah Terdakwa di Desa Persiapan Jabdan RT.010
do
gu
lik
ub
Camat Tebing AF, BA.) melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang
lain, yang dilakukan oleh orang tua, wali, pengasuh anak, pendidik, atau tenaga
ka
berikut:
ah
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
No.6408021010120020, tanggal 10 Oktober 2012 atas nama kepala
R
keluarga RS;
si
- Bahwa berawal pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan
ne
ng
lagi pada bulan Juni 2019 sekitar pukul 02.00 WITA dirumah Terdakwa di
Kabupaten Kutai Timur Terdakwa yang melihat Anak Korban yang sedang
tertidur seketika langsung melepas celana dan celana dalam Anak
do
gu Korban lalu Terdakwa mencium pipi, leher dan payudara Anak Korban
lalu Terdakwa memasukan alat kelamin Terdakwa kedalam alat kelamin
In
A
Anak Korban yang kemudian membuat Anak Korban terbangun namun
Terdakwa tetap menggoyang pantat Terdakwa maju mundur sampai
ah
lik
alat kelamin terdakawa dari dalam alat kelamin Anak Korban dan
mengeluarkan cairan sperma Terdakwa;
am
ub
- Bahwa kemudian Terdakwa melakukan perbuatan persetubuhan
atau pencabulan terhadap Anak Korban berulang kali dengan cara
ep
menjanjikan dan menturuti keperluan Anak Korban untuk membelikan
k
si
Korban tidak mau disetubuhi, maka Terdakwa tidak mau lagi mengurus
dan membiayai sekolah Anak Korban;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Anak Korban serta menciumi bibir dan leher Anak Korban dan
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ke dalam alat kelamin Anak Korban lalu mendorong pantat Terdakwa
R
maju mundur berulang kali sekitar 5 (lima) menit lalu Terdakwa mencabut
si
alat kelaminnya dan mengeluarkan cairan sperma diatas perut Anak
ne
ng
Korban;
- Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Visum Et Repertum UPT
Puskesmas Muara Wahau II Nomor:445 / 1352 / PKM-MW II / TU / VI /
do
gu 2020, tanggal 05 Juni 2020 oleh dr.Suharni yang menerangkan pada
pemeriksaan didapatkan:
In
A
1. Korban dalam keadaan sadar;
2. Hymen tidak utuh;
ah
3. Robekan luka lama diarah jam 02.00, 09.00 dan jam 11.00;
lik
4. Keputihan;
Kesimpulan : Robekan terjadi akibat benda tumpul;
am
ub
Perbuatan Terdakwa tersebut diatas diatur dan diancam pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 76 D Jo Pasal 81 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang
ep
RI No 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
k
si
ATAU
Ketiga:
ne
ng
Bahwa Terdakwa Terdakwa (alm) pada hari dan tanggal yang sudah
tidak dapat dipastikan lagi pada bulan Juni tahun 2019 sampai dengan bulan
do
gu
april tahun 2020 atau setidak-tidaknya antara tahun 2019 sampai dengan tahun
2020 bertempat didalam rumah Terdakwa di Desa Persiapan Jabdan RT.010
Kec.Muara Wahau Kab.Kutai Timur atau setidak-tidaknya pada suatu tempat
In
A
lik
ub
berumur 16 tahun lahir tanggal 31 Maret 2004 sesuai dengan Kutipan Akta
Kelahiran no:587/ist/19/VIII/2006 tanggal 24 agustus 2006 atas nama Anak
ka
Korban yang diterbitkan oleh Pejabat Pencatat Sipil Luar Biasa Camat Tebing
ep
AF, BA.) untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, yang
ah
dilakukan oleh orang tua, wali, pengasuh anak, pendidik, atau tenaga
R
berikut:
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Terdakwa merupakan ayah tiri Anak Korban dari
R
pernikahan Terdakwa dengan Sdri. SW Binti P berdasarkan akta nikah
si
no:137/10/VIII/2011 tanggal 18 Agustus 2011 serta Kartu Keluarga
ne
ng
No.6408021010120020, tanggal 10 Oktober 2012 atas nama kepala
keluarga RS;
- Bahwa berawal pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan
do
gu lagi pada bulan Juni 2019 sekitar pukul 02.00 WITA dirumah Terdakwa di
Kabupaten Kutai Timur Terdakwa yang melihat Anak Korban yang sedang
In
A
tertidur seketika langsung melepas celana dan celana dalam Anak
Korban lalu Terdakwa mencium pipi, leher dan payudara Anak Korban
ah
lik
Anak Korban yang kemudian membuat Anak Korban terbangun namun
Terdakwa tetap menggoyang pantat Terdakwa maju mundur sampai
am
ub
berulang kali lalu sekitar 5 (lima) menit kemudian Terdakwa mencabut
alat kelamin terdakawa dari dalam alat kelamin Anak Korban dan
ep
mengeluarkan cairan sperma Terdakwa;
k
si
menjanjikan dan menturuti keperluan Anak Korban untuk membelikan
handphone baru, membiayai sekolah dan memenuhi keperluan Anak
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Anak Korban serta menciumi bibir dan leher Anak Korban dan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menghisap-hisap kedua payudara Anak Korban kemudian Terdakwa
R
membuka kedua kaki Anak Korban ke samping kanan-kiri lalu Terdakwa
si
menindih tubuh Anak Korban sambil memasukkan alat kelamin Terdakwa
ne
ng
ke dalam alat kelamin Anak Korban lalu mendorong pantat Terdakwa
maju mundur berulang kali sekitar 5 (lima) menit lalu Terdakwa mencabut
alat kelaminnya dan mengeluarkan cairan sperma diatas perut Anak
do
gu Korban;
- Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Visum Et Repertum UPT
In
A
Puskesmas Muara Wahau II Nomor:445 / 1352 / PKM-MW II / TU / VI /
2020, tanggal 05 Juni 2020 oleh dr.Suharni yang menerangkan pada
ah
pemeriksaan didapatkan:
lik
1. Korban dalam keadaan sadar;
2. Hymen tidak utuh;
am
ub
3. Robekan luka lama diarah jam 02.00, 09.00 dan jam 11.00;
4. Keputihan;
ep
Kesimpulan : Robekan terjadi akibat benda tumpul;
k
si
tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang No 1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
ne
ng
do
gu
(Tiga) orang saksi antara lain bernama Anak Korban, Saksi SW Binti P dan Saksi
R W Binti S yang mana tiap-tiap saksi telah disumpah menurut agamanya
ah
lik
ub
untuk hari dan tanggalnya saksi sudah tidak ingat dan bertempat di rumah
ah
ng
saksi telah terjadi sekitar 10 (sepuluh) kali dari mulai bulan Juni 2019 untuk hari
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan tanggal sudah tidak saksi ingat sampai dengan pertengahan puasa yaitu
R
sekitar bulan April 2020 di mana kejadiannya pada waktu dan tempat yang
si
berbeda rata-rata pada waktu pagi sekitar pukul 08.00 WITA sampai dengan
ne
ng
pukul 09.00 WITA ketika Ibu saksi tidak ada di rumah dan terkadang pada
waktu malam hari ketika semua orang yang ada di rumah sudah tertidur;
- Bahwa tempat kejadian Terdakwa telah melakukan persetubuhan
do
gu terhadap saksi di beberapa tempat yaitu di rumah kontrakan kami di Desa
Persiapan Jabdan RT.010 Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur
In
A
sebanyak 1 (satu) kali, kemudian di rumah kami sendiri masih berada dalam 1
(satu) RT yang sama di Desa Persiapan Jabdan Kecamatan Muara Wahau,
ah
Kabupaten Kutai Timur sebanyak 7 (tujuh) kali, dan di sebuah hotel di Sangatta
lik
yang saksi tidak ingat namanya sebanyak 1 (satu) kali serta di Hotel Tanjung
Batu di Muara Wahau sebanyak 1 (satu) kali;
am
ub
- Bahwa saksi tinggal serumah dengan Terdakwa dan Ibu saksi
bersama-adik-adik saksi sejak tahun 2013 dan saksi tidak ingat kapan
ep
Terdakwa dengan Ibu saksi menikah dan sampai saat ini Terdakwa dengan Ibu
k
si
pada bulan Juni 2019 untuk hari dan tanggalnya saksi sudah tidak ingat dan
bertempat di rumah kontrakan kami di Desa Persiapan Jabdan RT.010
ne
ng
Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur dan pada saat kejadian usia
saya sekitar 15 (lima belas) tahun dan masih duduk di kelas 2 (dua) Sekolah
do
gu
payudara dan alat kelamin saksi, kemudian Terdakwa mencium bibir dan leher
serta menghisap kedua payudara serta alat kelamin saksi dan Terdakwa juga
ah
lik
ada memasukkan jari tangannya ke dalam alat kelamin saksi dan Terdakwa
juga menyuruh saksi untuk memegang alat kelaminnya dan selanjutnya
m
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
saksi karena pada saat itu di rumah hanya ada saksi dengan Terdakwa dan
R
keadaan di sekitar rumah kami juga sepi;
si
- Bahwa kejadian yang pertama pada bulan Juni 2019 sekitar pukul
ne
ng
23.00 WITA saksi dengan Terdakwa dengan berboncengan menaiki sepeda
motor sepulang dari SP.1 Desa Wanasari menuju rumah kontrakan di Desa
Persiapan Jabdan RT.010 dan sampai di rumah karena kelelahan saksi
do
gu langsung tidur pulas di ruang tengah kemudian sekitar pukul 02.00 WITA saksi
terbangun karena merasakan alat kelamin saksi dimasukkkan sesuatu dari
In
A
belakang dan setelah saksi menoleh ternyata Terdakwa lalu Terdakwa
menggoyangkan pantatnya maju mundur sekitar 5 (lima) menit dan kemudian
ah
lik
- Bahwa setelah kejadian persetubuhan yang pertama, alat kelamin saksi
mengeluarkan darah dan terasa nyeri serta sakit terutama ketika buang air
am
ub
kecil;
- Bahwa Ibu saksi pernah memergoki saksi dengan Terdakwa sehabis
ep
melakukan persetubuhan dimana posisi saksi waktu itu sedang baring di atas
k
kasur dengan telanjang bagian bawah dan posisi Terdakwa duduk di pinggir
ah
kasur dengan kondisi telanjang dada dan hanya memakai sarung saja, namun
R
si
Ibu saksi sepertinya kurang paham apa yang telah dilakukan Terdakwa
terhadap saksi pada waktu itu;
ne
ng
do
gu
lik
maka Terdakwa tidak mau lagi mengurusi saksi dan biaya sekolah saksi;
- Bahwa Terdakwa juga pernah menjanjikan kepada saksi untuk
m
ub
sekitar pukul 08.00 WITA di rumah kami di Desa Persiapan Jabdan pada saat
ep
itu saksi dan Terdakwa saja yang berada di rumah, ketika saksi berada di
ah
dalam kamar lalu Terdakwa masuk ke dalam kamar saksi untuk menghampiri
R
“;Ayolah nduk sekali ini saja, habis itu terserah kamu, mau ke tempat Kakak
M
ng
sepupumu kah, nanti urusan biaya yang lain ayah yang nanggung”, lalu saksi
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terdiam dan kemudian berkata kepada Terdakwa “ayah ndak botek (bohong)
R
kan?” lalu Terdakwa menjawab “Nggak lah, ini yang terakhir.” Lalu Terdakwa
si
langsung menurunkan celana luar dan celana dalam yang saksi kenakan,
ne
ng
kemudian Terdakwa juga melepas pakaiannya sampai telanjang bulat lalu
Terdakwa meraba-raba tubuh saksi dengan memegang dan meremas-remas
kedua payudara saksi lalu meraba-raba alat kelamin saksi dan menciumi bibir
do
gu dan leher saksi dan menghisap kedua payudara saksi dan saksi disuruh untuk
memegang alat kelaminnya dan saksi juga disuruh untuk mengocok alat
In
A
kelaminnya tetapi saksi tidak mau, lalu Terdakwa menempatkan posisinya
diatas tubuh saksi yang terbaring dengan posisi seperti duduk jongkok lalu
ah
lik
alat kelamin saksi lalu mendorong pantatnya maju mundur sampai berulang kali
sekitar 5 (lima) menit lalu Terdakwa mencabut alat kelaminnya dan
am
ub
mengeluarkan cairan sperma di atas perut saksi;
- Bahwa pakaian yang saksi kenakan pada saat kejadian yang terakhir
ep
yaitu baju tidur atasan warna pink motif bunga dan celana panjang motif bunga,
k
sebuah bra warna biru dan sebuah celana dalam warna pink, sedangkan untuk
ah
si
Menimbang, bahwa Terdakwa tidak keberatan dan membenarkan
keterangan yang diberikan oleh Anak Korban ;
ne
ng
2. Saksi SW Binti P ;
- Bahwa saksi diperiksa terkait persetubuhan yang dilakukan
do
gu
Anak Korban pada hari Minggu, tanggal 31 Mei 2020 sekitar pukul 14.00
WITA;
ah
lik
ub
waktu dan tempat yang berbeda salah satunya di rumah kontrakan kami di
Desa Persiapan Jabdan RT.010, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai
ka
Timur;
ep
Kabupaten Berau;
R
setelah tahun 2013 baru kami pindah rumah di Desa Persiapan Jabdan lalu
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
saksi, Terdakwa dan korban Anak Korban baru tinggal serumah, yang mana
R
sebelumnya Anak Korban diasuh oleh neneknya;
si
- Bahwa menurut cerita Anak Korban bahwa waktu kejadian
ne
ng
persetubuhan yang dilakukan Terdakwa terhadapnya terjadi sejak bulan Juni
2019 sampai dengan bulan April 2020;
- Bahwa saat ini usia korban Anak Korban 16 (enam) tahun dan masih
do
gu kelas 3 Sekolah Menengah Pertama;
- Bahwa menurut pengakuan Anak Korban bahwa Terdakwa ada
In
A
mengatakan apabila Anak Korban tidak mau menuruti keinginan Terdakwa,
maka Terdakwa mengancam tidak akan mengurusi Anak Korban dan tidak
ah
lik
- Bahwa menurut pengakuan Anak Korban Terdakwa juga ada
mengiming-imingi Anak Korban dengan akan membelikan handphone baru;
am
ub
- Bahwa awalnya pada hari Minggu, tanggal 31 Mei 2020 sekitar pukul
11.00 WITA saya di telepon Saksi R W Binti S yang meminta saksi agar datang
ep
ke rumahnya tanpa membawa suami saksi. Kemudian saksi dijemput oleh
k
korban Anak Korban dan sampai di rumah Saksi R W Binti S, lalu Saksi R W
ah
Binti S berkata kepada saksi “Tuh, tanya sendiri anaknya (Anak Korban), lalu
R
si
saksi bertanya kepada Anak Korban “Ada apa Nduk.”. Dan Anak Korban
tidak menjawab dan saksi tetap kejar terus sampai akhirnya Anak Korban mau
ne
ng
do
gu
Dan saksi bilang “Kenapa kamu nga ngomong ke Ibu”. Dan dijawabnya “Aku
takut”;
- Bahwa pada bulan Maret 2020 sekitar pukul 03.00 WITA saksi
In
A
terbangun lalu ingin buang air kecil ke belakang dan saat itu saksi melihat pintu
kamar Terdakwa terbuka dan di dalamnya terlihat Terdakwa dan Anak Korban
ah
lik
ub
lainnya di ruang tengah depan televisi dan terkadang saksi dengan Terdakwa
tidur di kamar;
ka
- Bahwa saksi sebagai ibu rumah tangga dan tidak bekerja untuk sehari-
ep
Terdakwa;
R
tersebut kepada keluarga saksi untuk dicarikan solusinya dan dari pihak
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keluarga saksi diminta melaporkan perbuatan Terdakwa tersebut ke kantor
R
polisi setempat;
si
- Bahwa saksi tidak ada menanyakan kebenaran cerita dari Anak
ne
ng
Korban kepada Terdakwa, karena sehabis saksi mengetahui kejadian itu saksi
sudah tidak pulang ke rumah sehingga tidak ada bertemu Terdakwa;
- Bahwa saksi baru bertemu Terdakwa di kantor Polsek Muara Wahau
do
gu dan Terdakwa mengatakan bahwa ia melakukan perbuatan itu karena suka
sama suka ;
In
A
Menimbang, bahwa Terdakwa tidak keberatan dan membenarkan
keterangan yang diberikan oleh Saksi SW Binti P ;
ah
3. Saksi R W Binti S ;
lik
- Bahwa saksi diperiksa terkait persetubuhan yang dilakukan
Terdakwa terhadap Anak Korban ;
am
ub
- Bahwa kejadian persetubuhan pertama terjadi pada Sabtu, tanggal
30 Mei 2020 sekitar pukul 16.00 WITA ketika Anak Korban datang ke rumah
ep
saksi kemudian menceritakan bahwa Terdakwa ada mengechatnya dengan
k
perkataan yang tidak jelas, lalu Anak Korban memperlihatkan isi chat
ah
si
2020 sekitar pukul 14.45 WITA “Aku janji, ini yang terakhir”. Lalu chat lagi pukul
14.46 WITA “sekali ini aja aku minta pengertian mu”. Lalu chat pukul 14.48
ne
ng
WITA “bagaimana mau apa nggak”. Dan chat lagi pukul 14.51 WITA “Aku
sumpah ini sekali aja”; yang intinya menurut cerita Anak Korban bahwa
do
gu
datang ke rumah saksi dan setelah dijemput oleh Anak Korban dan tiba di
rumah saksi lalu saksi menyuruh Saksi SW Binti P untuk menanyakan
ah
lik
langsung kepada Anak Korban mengenai apa yang telah dilakukan Terdakwa
terhadap Anak Korban sambil memperlihatkan isi chat Terdakwa yang ada di
m
ub
sampai dengan bulan April 2020 yang mana dilakukan di kontrakan sebanyak 1
ah
(satu) kali, di rumah sendiri 7 (tujuh) kali, di Penginapan di Sangatta 1 (satu) kali
R
- Bahwa saat ini usia Saksi Anak Korban Binti DL 16 (enam) tahun dan
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa menurut pengakuan Anak Korban bahwa Terdakwa
R
mengancam agar Anak Korban tidak melaporkan / memberitahukan hal
si
tersebut ke orang lain dan apabila melaporkan atau memberitahu orang lain
ne
ng
maka mengancam tidak akan mengurusi Anak Korban dan tidak akan
membiayai sekolahnya;
- Bahwa menurut pengakuan Anak Korban, Terdakwa juga ada
do
gu mengiming-imingi dengan akan membelikan handphone baru ;
Menimbang, bahwa Terdakwa tidak keberatan dan membenarkan
In
A
keterangan yang diberikan oleh Saksi R W Binti S ;
Menimbang, bahwa di depan persidangan Penuntut Umum mengajukan
ah
bukti-bukti surat antara lain berupa Visum Et Repertum UPT Puskesmas Muara
lik
Wahau II Nomor:445 / 1352 / PKM-MW II / TU / VI / 2020, tanggal 05 Juni 2020
oleh dr.Suharni yang menerangkan pada pemeriksaan didapatkan:
am
ub
- Korban dalam keadaan sadar;
- Hymen tidak utuh;
ep
- Robekan luka lama diarah jam 02.00, 09.00 dan jam 11.00;
k
- Keputihan;
ah
si
Menimbang, bahwa terhadap barang-barang bukti yang diajukan di
depan persidangan saksi-saksi dan Terdakwa tidak keberatan dan
ne
ng
membenarkannya ;
Menimbang, bahwa Terdakwa memberikan keterangan yang pada
do
gu
- Bahwa ketika awal menikah Terdakwa dengan Istri tinggal dan bekerja di
Berau, sedangkan Saksi Anak Korban Binti DL tinggal dengan neneknya di
ah
lik
Muara Wahau, kemudian tahun 2013 Terdakwa dengan Istri pindah rumah dan
tinggal di Muara Wahau dan sejak itu Anak Korban ikut bersama dengan kami;
m
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa kejadian persetubuhan itu saya lakukan sebanyak 5 (lima) kali di
R
tempat yang berbeda yaitu selain di rumah, ada juga di Penginapan dan di hotel
si
serta di rumah kontrakan Terdakwa ;
ne
ng
- Bahwa kejadian pertama terjadi di rumah kontrakan Terdakwa, awalnya
Terdakwa tidur di rumah tengah depan televisi sedangkan istri dan anak saya
lainnya tidur di dalam kamar, dan posisi Anak Korban ikut tidur bersama
do
gu Terdakwa di depan televisi, lalu Terdakwa memegang payudara dan alat kelamin
korban lumayan lama, lalu Terdakwa membuka celana Anak Korban namun
In
A
Anak Korban tetap diam dan mata terpejam kemudian Terdakwa memasukkan
alat kelamin Terdakwa ke dalam alat kelamin Anak Korban dengan melakukan
ah
lik
- Bahwa kejadian persetubuhan yang kedua di rumah Terdakwa tepatnya di
dalam kamar di mana awalnya Terdakwa posisi di dalam kamar lalu didatangi
am
ub
oleh Anak Korban dan kemudian tanpa terjadi komunikasi kami melakukan
persetubuhan;
ep
- Bahwa isteri Terdakwa pernah memergoki Terdakwa ketika melakukan
k
persetubuhan terhadap Anak Korban pada saat kejadian yang kedua, namun
ah
pada saat itu Terdakwa dengan Anak Korban sudah selesai melakukan
R
si
persetubuhan;
- Bahwa Isteri Terdakwa tidak pernah curiga terhadap Terdakwa, karena
ne
ng
do
gu
rumah;
- Bahwa dalam pernikahan Terdakwa dengan Ibu korban telah dikaruniai 3 (tiga)
anak namun 1 (anak) meninggal dunia;
In
A
lik
ub
- Bahwa Terdakwa pernah chatting dengan Anak Korban dan dalam chatting
ep
“aku janji ini yang terakhir” yaitu Terdakwa mohon pengertian kepada Anak
es
ng
persetubuhan;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Terdakwa tidak pernah menggunakan Wa baru dan melakukan chatt
R
kepada Anak Korban dengan menggunakan nama samaran bernama Arif;
si
- Bahwa Terdakwa tidak pernah menceritakan kepada orang lain atas perbuatan
ne
ng
persetubuhan yang Terdakwa lakukan terhadap Anak Korban;
- Bahwa Terdakwa selalu menuruti kemauan Anak Korban seperti membelikan
handphone, kosmetik, dan pakaian baru;
do
gu - Bahwa Terdakwa sudah merasa salah dan ada kekhawatiran Terdakwa jika
kemauan Anak Korban tidak Terdakwa turuti nantinya ia akan menceritakan
In
A
kepada Ibunya;
- Bahwa saat ini usia Anak Korban sekitar 16 (enam belas) tahun;
ah
- Bahwa Anak Korban masih sekolah dan duduk di kelas 2 (dua) Sekolah
lik
Menengah Pertama;
- Bahwa dalam serumah Terdakwa bersama dengan isteri, Anak Korban, dan 2
am
ub
(dua) orang anak laki-laki Terdakwa yaitu umur 8 (delapan) tahun dan satunya
umur 1 (satu) tahun;
ep
- Bahwa Terdakwa datang sendiri ke kantor polisi untuk menyerahkan diri;
k
si
- Bahwa Terdakwa tidak ada membujuk Anak Korban ketika akan mengajak
melakukan persetubuhan;
ne
ng
- Bahwa tujuan Terdakwa chatt kata-kata itu agar Anak Korban mau berbicara
dan ketemu dengan ;
do
gu
lik
bunga;
− 1 (satu) helai dalaman BH warna biru;
m
ub
dan Tersangka.
ah
ng
membenarkannya ;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa dari persesuaian alat-alat bukti dan barang-barang
R
bukti di depan persidangan maka Majelis Hakim memperoleh fakta-fakta hukum
si
antara lain sebagai berikut :
ne
ng
− Bahwa benar kejadian persetubuhan pertama terjadi pada Juni 2019 untuk
hari dan tanggalnya saksi sudah tidak ingat dan bertempat di rumah kontrakan
kami di Desa Persiapan Jabdan RT.010 Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten
do
gu Kutai Timur ;
− Bahwa benar saat ini usia Anak Korban 16 (enam) tahun dan masih kelas 3
In
A
Sekolah Menengah Pertama ;
− Bahwa benar kejadian persetubuhan yang dilakukan Terdakwa terhadap diri
ah
Anak Korban telah terjadi lebih dari 1 (satu) kali sejak bulan Juni 2019 sampai
lik
dengan pertengahan puasa yaitu sekitar bulan April 2020 di mana kejadiannya
pada waktu dan tempat yang berbeda rata-rata pada waktu pagi sekitar pukul
am
ub
08.00 WITA sampai dengan pukul 09.00 WITA saat Saksi SW Binti P tidur atau
tidak ada di rumah ;
ep
− Bahwa benar tempat Terdakwa melakukan persetubuhan di beberapa tempat
k
Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur sebanyak 1 (satu) kali, kemudian di rumah
R
si
Terdakwa sendiri masih berada dalam 1 (satu) RT yang sama di Desa Persiapan
Jabdan Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur sebanyak 7 (tujuh)
ne
ng
kali, dan di sebuah hotel di Sangatta yang Anak Korban telah tidak ingat
namanya sebanyak 1 (satu) kali serta di Hotel Tanjung Batu di Muara Wahau
do
gu
kamar, dan posisi Saksi Anak Korban Binti DL ikut tidur bersama Terdakwa di
depan televisi, lalu Terdakwa mencumbui Anak Korban dengan cara memegang
ah
lik
payudara dan alat kelamin korban lumayan lama, lalu Terdakwa membuka celana
Anak Korban namun Anak Korban tetap diam dan mata terpejam kemudian
m
ub
di dalam kamar di mana awalnya Terdakwa posisi di dalam kamar lalu didatangi
R
oleh Anak Korban dan kemudian tanpa terjadi komunikasi kami melakukan
es
persetubuhan;
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
− Bahwa benar isteri Terdakwa pernah memergoki Terdakwa ketika melakukan
R
persetubuhan terhadap Anak Korban pada saat kejadian yang kedua, namun
si
pada saat itu Terdakwa dengan Anak Korban sudah selesai melakukan
ne
ng
persetubuhan ;
− Bahwa benar Terdakwa kerapkali menuruti kemauan Anak Korban
dengan membelikan telepon genggam, pakaian dan kosmetik dan Anak Korban
do
gu tidak berani menolak karena merasa khawatir rumah tangga ibunya yaitu Saksi
SW Binti P akan berantakan dan Anak Korban tidak dapat bersekolah kembali ;
In
A
− Bahwa benar Terdakwa juga pernah chatt kepada Anak Korban untuk
mengajak bersetubuh dengan mengatakan “aku janji ini yang terakhir” namun
ah
menurut Terdakwa itu bukan dengan maksud mengajak Anak Korban untuk
lik
melakukan persetubuhan;
− Bahwa benar Terdakwa sangat menyesal atas perbuatan Terdakwa
am
ub
tersebut ;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan telah terjadinya tindak pidana
ep
maka Penuntut Umum harus membuktikan tindakan Terdakwa tersebut telah
k
si
penuntut umum ;
Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa telah di dakwa dengan dakwaan
ne
ng
yang disusun secara alternatif yaitu Kesatu Pasal 76 D Jo Pasal 81 ayat (1) dan
ayat (3) Undang-Undang RI No 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan
do
gu
lik
No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak atau Ketiga Pasal 76 E Jo Pasal
82 ayat (2) Undang-Undang RI No 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan
m
ub
dipersidangan ;
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dalam persidangan maka Majelis
R
Hakim akan mempertimbangkan dakwaan Kedua Pasal 76 D Jo Pasal 81 ayat (2)
si
dan ayat (3) Undang-Undang RI No 17 tahun 2016 tentang Penetapan
ne
ng
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 1 tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak, yang memiliki unsur-unsur sebagai berikut
do
gu 1.
2.
Setiap orang ;
Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau
In
A
membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang
lain;
ah
lik
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Setiap Orang di dalam
doktrin ilmu hukum pidana adalah mereka yang diakui sebagai subjek hukum
am
ub
pidana (Straf Person) yaitu orang perorangan atau korporasi yang mana atas
tindakannya atau akibat dari tindakannya berdasarkan peraturan perundang-
ep
undangan dapat dijatuhi pidana. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 ayat (16)
k
orang perorangan (Naturlijk Person) atau korporasi (Recht Person), akan tetapi
R
si
hakikat persetubuhan sebagai tindakan biologis tersebut hanya dapat dilakukan
oleh manusia selaku orang perorangan (Naturlijk Person) maka khusus
ne
ng
do
gu
lik
ub
kekeliruan mengenai orang (Error In Persona), oleh karena itu Majelis Hakim
berpendapat unsur Setiap Orang telah terpenuhi menurut hukum ;
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
harus dianggap ada di dalam rumusan unsur tersebut, yang dimaksud dengan
R
kesengajaan sebagaimana di dalam Memori Penjelasan KUHP (Memorie van
si
Toelichting) adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya sesuatu tindakan
ne
ng
beserta akibatnya (Willene en wetensvoorzaken van een gevolg);
Menimbang, bahwa di dalam Memori Penjelasan KUHP (Memorie van
Toelichting) telah diketahui bahwa pencantuman kalimat sifat melawan
do
gu hukum/tanpa hak (wederrechtelijkheid) adalah untuk melindungi agar orang
yang melakukan sesuatu perbuatan berdasarkan hak yang terdapat pada
In
A
dirinya tidak dianggap telah melakukan tindak pidana, suatu perbuatan (feit)
memiliki sifat melawan hukum/tanpa hak (wederrechtelijkheid) apabila
ah
lik
suatu perbuatan yang diwajibkan oleh undang-undang, sifat melawan hukum
selalu dipandang ada pada tiap rumusan tindak pidana meskipun tidak
am
ub
ditegaskan di dalam rumusan tindak pidana (Afwzigheid van Alle
Wederrechtelijkheid) ;
ep
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan anak berdasarkan pasal 1
k
si
anak yang masih dalam kandungan, sedangkan yang dimaksud dengan “tipu
muslihat atau rangkaian kebohongan” sebagaimana di dalam Kamus Besar
ne
ng
Bahasa Indonesia adalah rangkaian perkataan atau perbuatan yang tidak jujur,
tidak sebenarnya atau palsu yang bertujuan untuk menyesatkan, mengakali
do
gu
atau mencari untung daripada orang yang ditipu atau dibohongi tersebut
sedangkan yang dimaksud dengan persetubuhan adalah peraduan antara
anggota kemaluan laki-laki dan perempuan yang biasa dilakukan untuk
In
A
lik
ini tindakan berupa tipu muslihat atau rangkaian kebohongan tersebut harus
dilakukan dengan sengaja untuk tujuan melakukan persetubuhan dengan
m
ub
− Bahwa kejadian persetubuhan pertama terjadi pada Juni 2019 untuk hari
ah
dan tanggalnya saksi sudah tidak ingat dan bertempat di rumah kontrakan kami di
R
Timur ;
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
− Bahwa saat ini usia Anak Korban 16 (enam) tahun dan masih kelas 3 Sekolah
R
Menengah Pertama ;
si
− Bahwa kejadian persetubuhan yang dilakukan Terdakwa terhadap diri Anak
ne
ng
Korban telah terjadi lebih dari 1 (satu) kali sejak bulan Juni 2019 sampai dengan
pertengahan puasa yaitu sekitar bulan April 2020 di mana kejadiannya pada
waktu dan tempat yang berbeda rata-rata pada waktu pagi sekitar pukul 08.00
do
gu WITA sampai dengan pukul 09.00 WITA saat Saksi SW Binti P tidur atau tidak
ada di rumah ;
In
A
− Bahwa tempat Terdakwa melakukan persetubuhan di beberapa tempat yaitu
di rumah kontrakan Terdakwa di Desa Persiapan Jabdan RT.010 Kecamatan
ah
Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur sebanyak 1 (satu) kali, kemudian di rumah
lik
Terdakwa sendiri masih berada dalam 1 (satu) RT yang sama di Desa Persiapan
Jabdan Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur sebanyak 7 (tujuh)
am
ub
kali, dan di sebuah hotel di Sangatta yang Anak Korban telah tidak ingat
namanya sebanyak 1 (satu) kali serta di Hotel Tanjung Batu di Muara Wahau
ep
sebanyak 1 (satu) kali ;
k
depan televisi sedangkan istri dan anak Terdakwa lainnya tidur di dalam kamar,
R
si
dan posisi Saksi Anak Korban Binti DL ikut tidur bersama Terdakwa di depan
televisi, lalu Terdakwa mencumbui Anak Korban dengan cara memegang
ne
ng
payudara dan alat kelamin korban lumayan lama, lalu Terdakwa membuka celana
Anak Korban namun Anak Korban tetap diam dan mata terpejam kemudian
do
gu
lik
oleh Anak Korban dan kemudian tanpa terjadi komunikasi kami melakukan
persetubuhan;
m
ub
pada saat itu Terdakwa dengan Anak Korban sudah selesai melakukan
ep
persetubuhan ;
ah
membelikan telepon genggam, pakaian dan kosmetik dan Anak Korban tidak
es
berani menolak karena merasa khawatir rumah tangga ibunya yaitu Saksi SW
M
ng
Binti P akan berantakan dan Anak Korban tidak dapat bersekolah kembali ;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
− Bahwa Terdakwa juga pernah chatt kepada Anak Korban untuk mengajak
R
bersetubuh dengan mengatakan “aku janji ini yang terakhir” namun menurut
si
Terdakwa itu bukan dengan maksud mengajak Anak Korban untuk melakukan
ne
ng
persetubuhan.
− Bahwa Terdakwa sangat menyesal atas perbuatan Terdakwa tersebut ;
Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian pertimbangan uraian
do
gu tersebut di atas maka Majelis Hakim berpendapat unsur Dengan sengaja
melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak
In
A
melakukan persetubuhan dengannya terpenuhi menurut hukum ;
Menimbang, bahwa oleh karena telah terpenuhinya semua unsur tindak
ah
pidana di dalam dakwaan Kedua Pasal 76 D Jo Pasal 81 ayat (2) dan ayat (3)
lik
Undang-Undang RI No 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 1 tahun 2016 tentang Perubahan
am
ub
Kedua Atas Undang-Undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,
maka Terdakwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan
ep
tindak pidana “Dengan sengaja membujuk anak melakukan persetubuhan
k
denganya“ ;
ah
si
tidak menemukan alasan-alasan pembenar di dalam perbuatan Terdakwa
sebagaimana pasal 48, 49, 50 dan 51 KUHP maupun alasan pemaaf pada diri
ne
ng
do
gu
lik
ub
oleh Terdakwa secara sah dan meyakinkan serta adanya unsur kesalahan pada
diri Terdakwa maka Terdakwa harus dipertanggung jawabkan secara hukum dan
ka
berdasarkan pasal 193 ayat (1) KUHAP, Terdakwa harus dijatuhi pidana ;
ep
Sosial, maka hukum pidana itu sendiri merupakan sarana untuk mencapai suatu
R
tujuan dari kebijakan social itu sendiri atau “a social tool engineering”
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan Hukum Dasar
R
Republik Indonesia, maka Tujuan daripada Hukum Pidana itu sendiri bertolak
si
dari Keseimbangan Tujuan yaitu untuk “melindungi segenap bangsa Indonesia
ne
ng
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum”
dengan berlandaskan keseimbangan sistem nilai Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum Negara, yaitu Nilai Ketuhanan, Nilai Kemanusiaan dan
do
gu Nilai Kemasyarakatan, dengan demikian dalam pemidanaannya sebagaimana
hasi Simposium Pembaruan Hukum Nasional tahun 1980 harus terkandung
In
A
unsur-unsur Kemanusiaan yaitu Pemidanaan menjunjung tinggi harkat dan
martabat seseorang, Edukatif yaitu Pemidanaan tersebut haruslah bertujuan
ah
lik
adil baik kepada Terdakwa maupun kepada masyarakat, melihat dari hakikat
pidana itu sendiri dapat memberikan nestapa maka dalam penjatuhannya harus
am
ub
dilakukan secara proporsional dengan kadar kesalahan Terdakwa itu sendiri,
maka daripada itu dalam menjatuhkan pidana pada perkara ini Majelis Hakim
ep
mempedomani hal-hal sebagai berikut :
k
- Kesalahan Terdakwa ;
ah
si
- Sikap batin Terdakwa ;
- Modus operandi Terdakwa ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Perlindungan Anak adalah kombinasi antara beberapa jenis pidana pokok yaitu
R
dalam bentuk, Kumulatif yaitu Majelis Hakim menjatuhkan pidana penjara dalam
es
waktu tertentu dan pidana denda sekaligus atau Alternatif yaitu Majelis Hakim
M
ng
menjatuhkan salah satu diantara pidana penjara dalam waktu tertentu atau
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pidana denda, dengan demikian maka Majelis Hakim dapat memilih jenis-jenis
R
pidana yang hendak dijatuhkan, sedangkan dari perspektif lama & besarnya
si
pidana (Strafmaat), Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002
ne
ng
tentang Perlindungan Anak memiliki sistem perumusan determinate sentence
yaitu undang-undang telah mengatur batas minimal dan maksimal daripada
pidana yang dijatuhkan, oleh karena itu lama & besarnya pidana yang
do
gu dijatuhkan tidak boleh menyimpangi daripada ketentuan yang telah diatur di
dalam Undang-Undang tersebut, sedangkan dalam hal pidana denda itu sendiri,
In
A
untuk memastikan terlaksananya pidana denda tersebut maka terhadap pidana
denda itu sendiri harus dilapis dengan pidana pengganti denda, oleh karena
ah
lik
tidak mengatur tentang pidana pengganti denda maka ketentuan mengenai
pidana pengganti itu sendiri tetap berlandaskan dengan pasal 30 ayat (3) KUHP
am
ub
sebagai Ketentuan Umum (Algemeine Beppalingen) dalam sistem pemidanaan,
berdasarkan rangkaian pertimbangan di atas maka Majelis Hakim berpendapat
ep
jenis pidana, lama dan besarnya pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa
k
si
dilakukan oleh Terdakwa ;
Menimbang, bahwa guna menciptakan putusan yang berkeadilan
ne
ng
do
gu
diri Terdakwa ;
Keadaan yang memberatkan :
- Bahwa Terdakwa seharusnya melindungi, mengayomi dan mendidik
In
A
lik
ub
tindakannya ;
ep
pasal 22 ayat (4) KUHAP, maka masa penangkapan dan penahanan yang telah
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
atau menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi tindak pidana hingga
R
putusan ini berkekuatan hukum tetap (Inkracht van Gewijsde) maka terhadap
si
diri Terdakwa diperintahkan untuk tetap berada di dalam tahanan RUTAN
ne
ng
dimana tempat Terdakwa tersebut ditahan sebelumnya ;
Menimbang, bahwa terhadap barang-barang bukti berupa :
- 1 (satu) helai atasan baju tidur jenis kaos kain lengan panjang
do
gu warna pink motif bunga;
- 1 (satu) helai bawahan celana kain panjang warna pink motif
In
A
bunga;
- 1 (satu) helai dalaman BH warna biru;
ah
lik
- 1 (satu) helai Sarung warna merah;
- Screenshoot Nomor Hp dan Percakapan Whatsapp antara Korban
am
ub
dan Tersangka ;
Statusnya seluruhnya akan ditetapkan dalam amar putusan;
ep
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan
k
dijatuhi pidana, maka seperti yang diatur di dalam pasal 222 ayat (1) KUHAP
ah
si
Mengingat, Pasal 76 D Jo Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang RI No 17
tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
ne
ng
do
gu
MENGADILI
In
A
lik
Penuntut Umum;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut dengan pidana penjara
m
ub
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- 1 (satu) helai atasan baju tidur jenis kaos kain lengan panjang
R
warna pink motif bunga;
si
- 1 (satu) helai bawahan celana kain panjang warna pink motif
ne
ng
bunga;
- 1 (satu) helai dalaman BH warna biru;
- 1 (satu) helai dalaman celana dalam wanita warna pink;
do
gu (Dikembalikan kepada Anak Korban);
- 1 (satu) helai Sarung warna merah;
In
A
(Dikembalikan kepada Terdakwa);
- Screenshoot Nomor Hp dan Percakapan Whatsapp antara Korban
dan Tersangka;
ah
lik
(Tetap terlampir di dalam berkas perkara);
6. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sejumlah Rp5.000,00
am
ub
(lima ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam Rapat Musyawarah Majelis Pengadilan
Negeri Sangatta pada hari Selasa, tanggal 6 Oktober 2020, oleh kami Yulanto
ep
k
Prafifto Utomo, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua, Alfian Wahyu Pratama, S.H.,
ah
si
Anggota, putusan tersebut diucapkan pada persidangan yang terbuka untuk
umum pada hari itu juga oleh Majelis Hakim tersebut diatas, dibantu oleh Yanti,
ne
ng
S.H. sebagai Panitera Pengganti, dihadiri oleh Deka Fajar Pranowo, S.H.
Penuntut umum pada Kejaksaan Negeri Kutai Timur dan Terdakwa tanpa
didampingi oleh Penasihat Hukumnya.
do
gu
In
A
lik
ttd ttd
Alfian Wahyu Pratama, S.H., M.H. Yulanto Prafifto Utomo, S.H., M.H.
m
ub
ttd
Alto Antonio, S.H., M.H.
ka
Panitera Pengganti
ep
ah
ttd
R
Yanti, S.H.
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27