Anda di halaman 1dari 27

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Sangatta yang mengadili perkara pidana pada
peradilan tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa menjatuhkan

do
gu putusan sebagai berikut atas nama Terdakwa :
Nama Lengkap : Terdakwa ;
Tempat Lahir : Tenggarong (Kaltim) ;

In
A
Umur / Tanggal Lahir : 36 Tahun / 1984 ;
Jenis Kelamin : Laki-Laki ;
ah

lik
Kebangsaan : Indonesia ;
Tempat Tinggal : Kab. Kutai Timur, atau; Kab.Kutai Timur ;
am

ub
Agama : Islam ;
Pekerjaan : Wiraswasta ;
Terdakwa ditangkap pada tanggal 4 Juni 2020 dan ditahan dalam tahanan Tahanan
ep
k

Rutan oleh:
ah

1. Penyidik, sejak tanggal 5 Juni 2020 sampai dengan tanggal 24 Juni


R
2020;

si
2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 25

ne
ng

Juni 2020 sampai dengan tanggal 3 Agustus 2020;


3. Penuntut Umum, sejak tanggal 3 Agustus 2020 sampai dengan
tanggal 22 Agustus 2020;

do
gu

4. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sangatta, sejak tanggal 13


Agustus 2020 sampai dengan tanggal 11 September 2020;
In
A

5. Hakim PN Perpanjangan Pertama Oleh Ketua PN sejak tanggal 12


September 2019 sampai dengan tanggal 10 November 2020 ;
ah

Terdakwa didampingi Kuasa Hukumnya Firmansyah, S.H. & Rekan


lik

Advokat/Pengacara dari kantor Posbakum Pengadilan Negeri Sangatta Nomor


222/Pid.Sus/2020/PN Sgt tertanggal 25 Agustus 2020 ;
m

ub

Pengadilan Negeri tersebut ;


ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 1 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Telah Membaca Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sangatta Nomor

R
222/Pid.Sus/2020/PN Sgt tertanggal 13 Agustus 2020, tentang Penunjukkan

si
Majelis Hakim untuk mengadili perkara ini ;

ne
ng
Telah Membaca Penetapan Hakim Ketua Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN
Sgt tertanggal 13 Agustus 2020, tentang Hari Sidang atas perkara ini ;
Telah membaca berkas dalam perkara ini ;

do
gu Telah mendengarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa ;
Telah memeriksa bukti surat dan barang-barang bukti lain yang diajukan

In
A
ke persidangan ;
Telah membaca Surat Tuntutan Penuntut Umum Nomor PDM - 234 / SGT
ah

/ Eku.2 / 08 / 2020 tertanggal 29 September 2020 yang pada pokoknya meminta

lik
Majelis menjatuhkan putusan sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan
am

ub
menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja,
membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya, yang dilakukan
ep
oleh orang tua” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 76
k

D Jo Pasal 81 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang RI No 17 tahun 2016


ah

tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang


R

si
No 1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 23
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana Dakwaan Kedua

ne
ng

penuntut umum;
2. Menjatuhkan Pidana kepada Terdakwa Terdakwa dengan pidana

do
gu

penjara selama 8 (delapan) tahun dikurangi selama Terdakwa dalam


tahanan sementara dengan perintah agar Terdakwa tetap ditahan dan
denda sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) subsidair 2 (dua)
In
A

bulan kurungan;
3. Menyatakan barang bukti berupa:
ah

lik

- 1 (satu) helai atasan baju tidur jenis kaos kain lengan panjang
warna pink motif bunga;
m

ub

- 1 (satu) helai bawahan celana kain panjang warna pink motif


bunga;
ka

- 1 (satu) helai dalaman BH warna biru;


ep

- 1 (satu) helai dalaman celana dalam wanita warna pink;


ah

- 1 (satu) helai Sarung warna merah;


R

(Dirampas untuk dimusnahkan);


es

- Screenshoot Nomor Hp dan Percakapan Whatsapp antara Korban


M

ng

dan Tersangka;
on

Halaman 2 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Terlampir dalam berkas perkara);

R
4. Menetapkan supaya Terdakwa membayar biaya perkara sebesar

si
Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah);

ne
ng
Telah mendengar Pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa secara tertulis
di depan persidangan, yang pada pokoknya menyatakan tidak sependapat
dengan lamanya pidana sebagaimana dituntut oleh Penuntut Umum dan

do
gu meminta dijatuhi Pidana yang seringan-ringannya oleh Majelis Hakim dengan
alasan Terdakwa belum pernah dijatuhi pidana, Terdakwa kooperatif selama

In
A
persidangan, Terdakwa masih memiliki masa depan yang cerah dan Terdakwa
telah menyesali semua perbuatannya;
ah

Teleh mendengar tanggapan Penuntut Umum dan Penasihat Hukum

lik
Terdakwa di depan persidangan yang pada pokoknya menyatakan tetap pada
Tuntutan dan Pembelaannya masing-masing ;
am

ub
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan berdasarkan
dakwaan di dalam Surat Dakwaan Nomor PDM-234/SGT/Eku.2/08/2020 tanggal 1
ep
3 Agustus 2020 yang selengkapnya sebagai berikut :
k

Kesatu:
ah

Bahwa Terdakwa Terdakwa (alm) pada hari dan tanggal yang sudah
R

si
tidak dapat dipastikan lagi pada bulan Juni tahun 2019 sampai dengan bulan
april tahun 2020 atau setidak-tidaknya antara tahun 2019 sampai dengan tahun

ne
ng

2020 bertempat didalam rumah Terdakwa di Desa Persiapan Jabdan RT.010


Kec.Muara Wahau Kab.Kutai Timur atau setidak-tidaknya pada suatu tempat

do
gu

yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sangatta


berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini Melakukan kekerasan atau
ancaman kekerasan memaksa anak yaitu Anak Korban (yang berumur 16 tahun
In
A

lahir tanggal 31 Maret 2004 sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran


no:587/ist/19/VIII/2006 tanggal 24 agustus 2006 atas nama Anak Korban yang
ah

lik

diterbitkan oleh Pejabat Pencatat Sipil Luar Biasa Camat Tebing AF, BA.)
melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, yang dilakukan
m

ub

oleh orang tua, wali, pengasuh anak, pendidik, atau tenaga kependidikan
Perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:
ka

- Bahwa Terdakwa merupakan ayah tiri Anak Korban dari


ep

pernikahan Terdakwa dengan Sdri. SW Binti P berdasarkan akta nikah


ah

no:137/10/VIII/2011 tanggal 18 Agustus 2011 serta Kartu Keluarga


R

No.6408021010120020, tanggal 10 Oktober 2012 atas nama kepala


es

keluarga RS;
M

ng

on

Halaman 3 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa berawal pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan

R
lagi pada bulan Juni 2019 sekitar pukul 02.00 WITA dirumah Terdakwa di

si
Kabupaten Kutai Timur Terdakwa yang melihat Anak Korban yang sedang

ne
ng
tertidur seketika langsung melepas celana dan celana dalam Anak
Korban lalu Terdakwa mencium pipi, leher dan payudara Anak Korban
lalu Terdakwa memasukan alat kelamin Terdakwa kedalam alat kelamin

do
gu Anak Korban yang kemudian membuat Anak Korban terbangun namun
Terdakwa tetap menggoyang pantat Terdakwa maju mundur sampai

In
A
berulang kali lalu sekitar 5 (lima) menit kemudian Terdakwa mencabut
alat kelamin terdakawa dari dalam alat kelamin Anak Korban dan
ah

mengeluarkan cairan sperma Terdakwa;

lik
- Bahwa kemudian Terdakwa melakukan perbuatan persetubuhan
atau pencabulan terhadap Anak Korban berulang kali dengan cara
am

ub
menjanjikan dan menturuti keperluan Anak Korban untuk membelikan
handphone baru, membiayai sekolah dan memenuhi keperluan Anak
ep
Korban yang selanjutnya Terdakwa mengancam Anak Korban jika Anak
k

Korban tidak mau disetubuhi, maka Terdakwa tidak mau lagi mengurus
ah

dan membiayai sekolah Anak Korban;


R

si
- Bahwa perbuatan Terdakwa yang terakhir pada hari dan tanggal
yang tidak dapat dipastikan lagi sekitar bulan April 2020 sekitar pukul

ne
ng

08.00 WITA di rumah Terdakwa di Kabupaten Kutai Timur saat Terdakwa


hanya sedang berdua bersama dengan Anak Korban saja kemudian

do
gu

Terdakwa membujuk Anak Korban untuk mengajak bersetubuh dengan


berkata ”AYOLAH NDUK SEKALI INI SAJA, HABIS ITU TERSERAH
KAMU, MAU KE TEMPAT KAKAK SEPUPUMU KAH, NANTI URUSAN
In
A

BIAYA YANG LAIN AYAH YANG NANGGUNG” lalu Anak Korban


menjawab, ”AYAH NDAK BOTEK (BOHONG) KAN?”, lalu Terdakwa
ah

lik

menjawab ”NGGAK LAH, INI YANG TERAKHIR” lalu Terdakwa langsung


melepaskan pakaian Anak Korban serta pakaian Terdakwa , kemudian
m

ub

Terdakwa juga melepas pakaiannya sehingga telanjang bulat lalu


Terdakwa meraba dan meremas-remas kedua payudara dan alat kelamin
ka

Anak Korban serta menciumi bibir dan leher Anak Korban dan
ep

menghisap-hisap kedua payudara Anak Korban kemudian Terdakwa


ah

membuka kedua kaki Anak Korban ke samping kanan-kiri lalu Terdakwa


R

menindih tubuh Anak Korban sambil memasukkan alat kelamin Terdakwa


es

ke dalam alat kelamin Anak Korban lalu mendorong pantat Terdakwa


M

ng

maju mundur berulang kali sekitar 5 (lima) menit lalu Terdakwa mencabut
on

Halaman 4 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
alat kelaminnya dan mengeluarkan cairan sperma diatas perut Anak

R
Korban;

si
- Bahwa berdasarkan Surat hasil pemeriksaan Visum Et Repertum

ne
ng
UPT Puskesmas Muara Wahau II Nomor:445 / 1352 / PKM-MW II / TU /
VI / 2020, tanggal 05 Juni 2020 oleh dr.Suharni yang menerangkan pada
pemeriksaan didapatkan:

do
gu 1. Korban dalam keadaan sadar;
2. Hymen tidak utuh;

In
A
3. Robekan luka lama diarah jam 02.00, 09.00 dan jam 11.00;
4. Keputihan;
ah

Kesimpulan : Robekan terjadi akibat benda tumpul;

lik
Perbuatan Terdakwa tersebut diatas diatur dan diancam pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 76 D Jo Pasal 81 ayat (1) dan ayat (3) Undang-Undang
am

ub
RI No 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang No 1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
ep
Undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
k

ATAU
ah

Kedua:
R

si
Bahwa Terdakwa Terdakwa (alm) pada hari dan tanggal yang sudah
tidak dapat dipastikan lagi pada bulan Juni tahun 2019 sampai dengan bulan

ne
ng

april tahun 2020 atau setidak-tidaknya antara tahun 2019 sampai dengan tahun
2020 bertempat didalam rumah Terdakwa di Desa Persiapan Jabdan RT.010

do
gu

Kec.Muara Wahau Kab.Kutai Timur atau setidak-tidaknya pada suatu tempat


yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sangatta
berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini dengan sengaja melakukan
In
A

tipu muslihat , serangkaian kebohongan , atau membujuk anak yaitu Anak


Korban (yang berumur 16 tahun lahir tanggal 31 Maret 2004 sesuai dengan
ah

lik

Kutipan Akta Kelahiran no:587/ist/19/VIII/2006 tanggal 24 agustus 2006 atas


nama Anak Korban yang diterbitkan oleh Pejabat Pencatat Sipil Luar Biasa
m

ub

Camat Tebing AF, BA.) melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang
lain, yang dilakukan oleh orang tua, wali, pengasuh anak, pendidik, atau tenaga
ka

kependidikan Perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan dengan cara sebagai


ep

berikut:
ah

- Bahwa Terdakwa merupakan ayah tiri Anak Korban dari


R

pernikahan Terdakwa dengan sdri. SW Binti P berdasarkan akta nikah


es

no:137/10/VIII/2011 tanggal 18 Agustus 2011 serta Kartu Keluarga


M

ng

on

Halaman 5 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
No.6408021010120020, tanggal 10 Oktober 2012 atas nama kepala

R
keluarga RS;

si
- Bahwa berawal pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan

ne
ng
lagi pada bulan Juni 2019 sekitar pukul 02.00 WITA dirumah Terdakwa di
Kabupaten Kutai Timur Terdakwa yang melihat Anak Korban yang sedang
tertidur seketika langsung melepas celana dan celana dalam Anak

do
gu Korban lalu Terdakwa mencium pipi, leher dan payudara Anak Korban
lalu Terdakwa memasukan alat kelamin Terdakwa kedalam alat kelamin

In
A
Anak Korban yang kemudian membuat Anak Korban terbangun namun
Terdakwa tetap menggoyang pantat Terdakwa maju mundur sampai
ah

berulang kali lalu sekitar 5 (lima) menit kemudian Terdakwa mencabut

lik
alat kelamin terdakawa dari dalam alat kelamin Anak Korban dan
mengeluarkan cairan sperma Terdakwa;
am

ub
- Bahwa kemudian Terdakwa melakukan perbuatan persetubuhan
atau pencabulan terhadap Anak Korban berulang kali dengan cara
ep
menjanjikan dan menturuti keperluan Anak Korban untuk membelikan
k

handphone baru, membiayai sekolah dan memenuhi keperluan Anak


ah

Korban yang selanjutnya Terdakwa mengancam Anak Korban jika Anak


R

si
Korban tidak mau disetubuhi, maka Terdakwa tidak mau lagi mengurus
dan membiayai sekolah Anak Korban;

ne
ng

- Bahwa perbuatan Terdakwa yang terakhir pada hari dan tanggal


yang tidak dapat dipastikan lagi sekitar bulan April 2020 sekitar pukul

do
gu

08.00 WITA di rumah Terdakwa di Kabupaten Kutai Timur saat Terdakwa


hanya sedang berdua bersama dengan Anak Korban saja kemudian
Terdakwa membujuk Anak Korban untuk mengajak bersetubuh dengan
In
A

berkata ”AYOLAH NDUK SEKALI INI SAJA, HABIS ITU TERSERAH


KAMU, MAU KE TEMPAT KAKAK SEPUPUMU KAH, NANTI URUSAN
ah

lik

BIAYA YANG LAIN AYAH YANG NANGGUNG” lalu Anak Korban


menjawab, ”AYAH NDAK BOTEK (BOHONG) KAN?”, lalu Terdakwa
m

ub

menjawab ”NGGAK LAH, INI YANG TERAKHIR” lalu Terdakwa langsung


melepaskan pakaian Anak Korban serta pakaian Terdakwa , kemudian
ka

Terdakwa juga melepas pakaiannya sehingga telanjang bulat lalu


ep

Terdakwa meraba dan meremas-remas kedua payudara dan alat kelamin


ah

Anak Korban serta menciumi bibir dan leher Anak Korban dan
R

menghisap-hisap kedua payudara Anak Korban kemudian Terdakwa


es

membuka kedua kaki Anak Korban ke samping kanan-kiri lalu Terdakwa


M

ng

menindih tubuh Anak Korban sambil memasukkan alat kelamin Terdakwa


on

Halaman 6 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ke dalam alat kelamin Anak Korban lalu mendorong pantat Terdakwa

R
maju mundur berulang kali sekitar 5 (lima) menit lalu Terdakwa mencabut

si
alat kelaminnya dan mengeluarkan cairan sperma diatas perut Anak

ne
ng
Korban;
- Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Visum Et Repertum UPT
Puskesmas Muara Wahau II Nomor:445 / 1352 / PKM-MW II / TU / VI /

do
gu 2020, tanggal 05 Juni 2020 oleh dr.Suharni yang menerangkan pada
pemeriksaan didapatkan:

In
A
1. Korban dalam keadaan sadar;
2. Hymen tidak utuh;
ah

3. Robekan luka lama diarah jam 02.00, 09.00 dan jam 11.00;

lik
4. Keputihan;
Kesimpulan : Robekan terjadi akibat benda tumpul;
am

ub
Perbuatan Terdakwa tersebut diatas diatur dan diancam pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 76 D Jo Pasal 81 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang
ep
RI No 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
k

Undang-Undang No 1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-


ah

Undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;


R

si
ATAU
Ketiga:

ne
ng

Bahwa Terdakwa Terdakwa (alm) pada hari dan tanggal yang sudah
tidak dapat dipastikan lagi pada bulan Juni tahun 2019 sampai dengan bulan

do
gu

april tahun 2020 atau setidak-tidaknya antara tahun 2019 sampai dengan tahun
2020 bertempat didalam rumah Terdakwa di Desa Persiapan Jabdan RT.010
Kec.Muara Wahau Kab.Kutai Timur atau setidak-tidaknya pada suatu tempat
In
A

yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sangatta


berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini melakukan kekerasan atau
ah

lik

ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan


serangkaian kebohongan atau membujuk anak yaitu Anak Korban (yang
m

ub

berumur 16 tahun lahir tanggal 31 Maret 2004 sesuai dengan Kutipan Akta
Kelahiran no:587/ist/19/VIII/2006 tanggal 24 agustus 2006 atas nama Anak
ka

Korban yang diterbitkan oleh Pejabat Pencatat Sipil Luar Biasa Camat Tebing
ep

AF, BA.) untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, yang
ah

dilakukan oleh orang tua, wali, pengasuh anak, pendidik, atau tenaga
R

kependidikan. Perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan dengan cara sebagai


es

berikut:
M

ng

on

Halaman 7 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Terdakwa merupakan ayah tiri Anak Korban dari

R
pernikahan Terdakwa dengan Sdri. SW Binti P berdasarkan akta nikah

si
no:137/10/VIII/2011 tanggal 18 Agustus 2011 serta Kartu Keluarga

ne
ng
No.6408021010120020, tanggal 10 Oktober 2012 atas nama kepala
keluarga RS;
- Bahwa berawal pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan

do
gu lagi pada bulan Juni 2019 sekitar pukul 02.00 WITA dirumah Terdakwa di
Kabupaten Kutai Timur Terdakwa yang melihat Anak Korban yang sedang

In
A
tertidur seketika langsung melepas celana dan celana dalam Anak
Korban lalu Terdakwa mencium pipi, leher dan payudara Anak Korban
ah

lalu Terdakwa memasukan alat kelamin Terdakwa kedalam alat kelamin

lik
Anak Korban yang kemudian membuat Anak Korban terbangun namun
Terdakwa tetap menggoyang pantat Terdakwa maju mundur sampai
am

ub
berulang kali lalu sekitar 5 (lima) menit kemudian Terdakwa mencabut
alat kelamin terdakawa dari dalam alat kelamin Anak Korban dan
ep
mengeluarkan cairan sperma Terdakwa;
k

- Bahwa kemudian Terdakwa melakukan perbuatan persetubuhan


ah

atau pencabulan terhadap Anak Korban berulang kali dengan cara


R

si
menjanjikan dan menturuti keperluan Anak Korban untuk membelikan
handphone baru, membiayai sekolah dan memenuhi keperluan Anak

ne
ng

Korban yang selanjutnya Terdakwa mengancam Anak Korban jika Anak


Korban tidak mau disetubuhi, maka Terdakwa tidak mau lagi mengurus

do
gu

dan membiayai sekolah Anak Korban;


- Bahwa perbuatan Terdakwa yang terakhir pada hari dan tanggal
yang tidak dapat dipastikan lagi sekitar bulan April 2020 sekitar pukul
In
A

08.00 WITA di rumah Terdakwa di Kabupaten Kutai Timur saat Terdakwa


hanya sedang berdua bersama dengan Anak Korban saja kemudian
ah

lik

Terdakwa membujuk Anak Korban untuk mengajak bersetubuh dengan


berkata ”AYOLAH NDUK SEKALI INI SAJA, HABIS ITU TERSERAH
m

ub

KAMU, MAU KE TEMPAT KAKAK SEPUPUMU KAH, NANTI URUSAN


BIAYA YANG LAIN AYAH YANG NANGGUNG” lalu Anak Korban
ka

menjawab, ”AYAH NDAK BOTEK (BOHONG) KAN?”, lalu Terdakwa


ep

menjawab ”NGGAK LAH, INI YANG TERAKHIR” lalu Terdakwa langsung


ah

melepaskan pakaian Anak Korban serta pakaian Terdakwa , kemudian


R

Terdakwa juga melepas pakaiannya sehingga telanjang bulat lalu


es

Terdakwa meraba dan meremas-remas kedua payudara dan alat kelamin


M

ng

Anak Korban serta menciumi bibir dan leher Anak Korban dan
on

Halaman 8 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menghisap-hisap kedua payudara Anak Korban kemudian Terdakwa

R
membuka kedua kaki Anak Korban ke samping kanan-kiri lalu Terdakwa

si
menindih tubuh Anak Korban sambil memasukkan alat kelamin Terdakwa

ne
ng
ke dalam alat kelamin Anak Korban lalu mendorong pantat Terdakwa
maju mundur berulang kali sekitar 5 (lima) menit lalu Terdakwa mencabut
alat kelaminnya dan mengeluarkan cairan sperma diatas perut Anak

do
gu Korban;
- Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Visum Et Repertum UPT

In
A
Puskesmas Muara Wahau II Nomor:445 / 1352 / PKM-MW II / TU / VI /
2020, tanggal 05 Juni 2020 oleh dr.Suharni yang menerangkan pada
ah

pemeriksaan didapatkan:

lik
1. Korban dalam keadaan sadar;
2. Hymen tidak utuh;
am

ub
3. Robekan luka lama diarah jam 02.00, 09.00 dan jam 11.00;
4. Keputihan;
ep
Kesimpulan : Robekan terjadi akibat benda tumpul;
k

Perbuatan Terdakwa tersebut diatas diatur dan diancam pidana sebagaimana


ah

dimaksud dalam Pasal 76 E Jo Pasal 82 ayat (2) Undang-Undang RI No 17


R

si
tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang No 1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang

ne
ng

No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ;


Menimbang, bahwa terhadap dakwaan yang dibacakan oleh Penuntut

do
gu

Umum tersebut Terdakwa tidak mengajukan keberatan dan meminta Majelis


Hakim melanjutkan persidangan ;
Menimbang, bahwa di depan Persidangan, telah didengar keterangan 3
In
A

(Tiga) orang saksi antara lain bernama Anak Korban, Saksi SW Binti P dan Saksi
R W Binti S yang mana tiap-tiap saksi telah disumpah menurut agamanya
ah

lik

masing-masing, memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :


1. Saksi Anak Korban Binti DL ;
m

ub

- Bahwa saksi diperiksa terkait persetubuhan yang dilakukan oleh


Terdakwa terhadap saksi ;
ka

- Bahwa persetubuhan pertama kali terjadi pada bulan Juni 2019


ep

untuk hari dan tanggalnya saksi sudah tidak ingat dan bertempat di rumah
ah

kontrakan kami di Desa Persiapan Jabdan RT.010 Kecamatan Muara Wahau,


R

Kabupaten Kutai Timur ;


es

- Bahwa kejadian persetubuhan yang dilakukan Terdakwa terhadap diri


M

ng

saksi telah terjadi sekitar 10 (sepuluh) kali dari mulai bulan Juni 2019 untuk hari
on

Halaman 9 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan tanggal sudah tidak saksi ingat sampai dengan pertengahan puasa yaitu

R
sekitar bulan April 2020 di mana kejadiannya pada waktu dan tempat yang

si
berbeda rata-rata pada waktu pagi sekitar pukul 08.00 WITA sampai dengan

ne
ng
pukul 09.00 WITA ketika Ibu saksi tidak ada di rumah dan terkadang pada
waktu malam hari ketika semua orang yang ada di rumah sudah tertidur;
- Bahwa tempat kejadian Terdakwa telah melakukan persetubuhan

do
gu terhadap saksi di beberapa tempat yaitu di rumah kontrakan kami di Desa
Persiapan Jabdan RT.010 Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur

In
A
sebanyak 1 (satu) kali, kemudian di rumah kami sendiri masih berada dalam 1
(satu) RT yang sama di Desa Persiapan Jabdan Kecamatan Muara Wahau,
ah

Kabupaten Kutai Timur sebanyak 7 (tujuh) kali, dan di sebuah hotel di Sangatta

lik
yang saksi tidak ingat namanya sebanyak 1 (satu) kali serta di Hotel Tanjung
Batu di Muara Wahau sebanyak 1 (satu) kali;
am

ub
- Bahwa saksi tinggal serumah dengan Terdakwa dan Ibu saksi
bersama-adik-adik saksi sejak tahun 2013 dan saksi tidak ingat kapan
ep
Terdakwa dengan Ibu saksi menikah dan sampai saat ini Terdakwa dengan Ibu
k

saksi masih sah sebagai suami isteri;


ah

- Bahwa pertama kali Terdakwa melakukan persetubuhan terhadap saksi


R

si
pada bulan Juni 2019 untuk hari dan tanggalnya saksi sudah tidak ingat dan
bertempat di rumah kontrakan kami di Desa Persiapan Jabdan RT.010

ne
ng

Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur dan pada saat kejadian usia
saya sekitar 15 (lima belas) tahun dan masih duduk di kelas 2 (dua) Sekolah

do
gu

Menengah Pertama (SMP);


- Bahwa cara Terdakwa melakukan persetubuhan yang pertama kalinya
terhadap saksi yaitu pada awalnya Terdakwa meraba-raba tubun saksi lalu
In
A

payudara dan alat kelamin saksi, kemudian Terdakwa mencium bibir dan leher
serta menghisap kedua payudara serta alat kelamin saksi dan Terdakwa juga
ah

lik

ada memasukkan jari tangannya ke dalam alat kelamin saksi dan Terdakwa
juga menyuruh saksi untuk memegang alat kelaminnya dan selanjutnya
m

ub

Terdakwa memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin saya lalu


menggoyangkan pantatnya maju mundur sampai berulang kali dan kemudian
ka

Terdakwa mengeluarkan cairan sperma di luar alat kelamin saksi;


ep

- Bahwa kejadian pertama Terdakwa tidak ada mengancam atau


ah

melakukan kekerasan terhadap saksi;


R

- Bahwa untuk kejadian yang pertama saksi tidak ada melakukan


es

perlawanan terhadap Terdakwa karena saksi takut jika saksi menolak


M

ng

Terdakwa nantinya Terdakwa akan melakukan kekerasan dan bisa membunuh


on

Halaman 10 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
saksi karena pada saat itu di rumah hanya ada saksi dengan Terdakwa dan

R
keadaan di sekitar rumah kami juga sepi;

si
- Bahwa kejadian yang pertama pada bulan Juni 2019 sekitar pukul

ne
ng
23.00 WITA saksi dengan Terdakwa dengan berboncengan menaiki sepeda
motor sepulang dari SP.1 Desa Wanasari menuju rumah kontrakan di Desa
Persiapan Jabdan RT.010 dan sampai di rumah karena kelelahan saksi

do
gu langsung tidur pulas di ruang tengah kemudian sekitar pukul 02.00 WITA saksi
terbangun karena merasakan alat kelamin saksi dimasukkkan sesuatu dari

In
A
belakang dan setelah saksi menoleh ternyata Terdakwa lalu Terdakwa
menggoyangkan pantatnya maju mundur sekitar 5 (lima) menit dan kemudian
ah

mengeluarkan sperma di paha saksi;

lik
- Bahwa setelah kejadian persetubuhan yang pertama, alat kelamin saksi
mengeluarkan darah dan terasa nyeri serta sakit terutama ketika buang air
am

ub
kecil;
- Bahwa Ibu saksi pernah memergoki saksi dengan Terdakwa sehabis
ep
melakukan persetubuhan dimana posisi saksi waktu itu sedang baring di atas
k

kasur dengan telanjang bagian bawah dan posisi Terdakwa duduk di pinggir
ah

kasur dengan kondisi telanjang dada dan hanya memakai sarung saja, namun
R

si
Ibu saksi sepertinya kurang paham apa yang telah dilakukan Terdakwa
terhadap saksi pada waktu itu;

ne
ng

- Bahwa sehari-harinya saksi tidak pernah tidur sekamar dengan


Terdakwa dan biasanya Terdakwa sehari-harinya tidur di ruang tengah depan

do
gu

televisi bersama dengan Ibu saksi dan adik saksi;


- Bahwa sebelumnya saksi tidak pernah melakukan persetubuhan
dengan orang lain;
In
A

- Bahwa untuk kejadian persetubuhan berikutnya, Terdakwa ada


mengancam saksi yakni kalau saksi menolak untuk disetubuhi oleh Terdakwa,
ah

lik

maka Terdakwa tidak mau lagi mengurusi saksi dan biaya sekolah saksi;
- Bahwa Terdakwa juga pernah menjanjikan kepada saksi untuk
m

ub

membelikan handphone baru;


- Bahwa kejadian persetubuhan yang terakhir pada bulan April 2020
ka

sekitar pukul 08.00 WITA di rumah kami di Desa Persiapan Jabdan pada saat
ep

itu saksi dan Terdakwa saja yang berada di rumah, ketika saksi berada di
ah

dalam kamar lalu Terdakwa masuk ke dalam kamar saksi untuk menghampiri
R

saksi lalu membujuk saksi untuk mengajak bersetubuh dengan berkata


es

“;Ayolah nduk sekali ini saja, habis itu terserah kamu, mau ke tempat Kakak
M

ng

sepupumu kah, nanti urusan biaya yang lain ayah yang nanggung”, lalu saksi
on

Halaman 11 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terdiam dan kemudian berkata kepada Terdakwa “ayah ndak botek (bohong)

R
kan?” lalu Terdakwa menjawab “Nggak lah, ini yang terakhir.” Lalu Terdakwa

si
langsung menurunkan celana luar dan celana dalam yang saksi kenakan,

ne
ng
kemudian Terdakwa juga melepas pakaiannya sampai telanjang bulat lalu
Terdakwa meraba-raba tubuh saksi dengan memegang dan meremas-remas
kedua payudara saksi lalu meraba-raba alat kelamin saksi dan menciumi bibir

do
gu dan leher saksi dan menghisap kedua payudara saksi dan saksi disuruh untuk
memegang alat kelaminnya dan saksi juga disuruh untuk mengocok alat

In
A
kelaminnya tetapi saksi tidak mau, lalu Terdakwa menempatkan posisinya
diatas tubuh saksi yang terbaring dengan posisi seperti duduk jongkok lalu
ah

Terdakwa menindih tubuh saksi sambil memasukkan alat kelaminnya ke dalam

lik
alat kelamin saksi lalu mendorong pantatnya maju mundur sampai berulang kali
sekitar 5 (lima) menit lalu Terdakwa mencabut alat kelaminnya dan
am

ub
mengeluarkan cairan sperma di atas perut saksi;
- Bahwa pakaian yang saksi kenakan pada saat kejadian yang terakhir
ep
yaitu baju tidur atasan warna pink motif bunga dan celana panjang motif bunga,
k

sebuah bra warna biru dan sebuah celana dalam warna pink, sedangkan untuk
ah

pakaian yang Terdakwa kenakan saksi sudah tidak ingat ;


R

si
Menimbang, bahwa Terdakwa tidak keberatan dan membenarkan
keterangan yang diberikan oleh Anak Korban ;

ne
ng

2. Saksi SW Binti P ;
- Bahwa saksi diperiksa terkait persetubuhan yang dilakukan

do
gu

Terdakwa terhadap Anak Korban ;


- Bahwa saksi mengetahui adanya persetubuhan yang dilakukan
Terdakwa terhadap Anak Korban setelah mendengarkan cerita langsung dari
In
A

Anak Korban pada hari Minggu, tanggal 31 Mei 2020 sekitar pukul 14.00
WITA;
ah

lik

- Bahwa Anak Korban menceritakan bahwa persetubuhan yang


dilakukan oleh Terdakwa terhadapnya telah dilakukan beberapa kali dalam
m

ub

waktu dan tempat yang berbeda salah satunya di rumah kontrakan kami di
Desa Persiapan Jabdan RT.010, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai
ka

Timur;
ep

- Bahwa saksi dengan Terdakwa menikah resmi pada tahun 2011 di


ah

Kabupaten Berau;
R

- Bahwa saksi dengan Terdakwa setelah menikah tinggal di Berau dan


es

setelah tahun 2013 baru kami pindah rumah di Desa Persiapan Jabdan lalu
M

ng

on

Halaman 12 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
saksi, Terdakwa dan korban Anak Korban baru tinggal serumah, yang mana

R
sebelumnya Anak Korban diasuh oleh neneknya;

si
- Bahwa menurut cerita Anak Korban bahwa waktu kejadian

ne
ng
persetubuhan yang dilakukan Terdakwa terhadapnya terjadi sejak bulan Juni
2019 sampai dengan bulan April 2020;
- Bahwa saat ini usia korban Anak Korban 16 (enam) tahun dan masih

do
gu kelas 3 Sekolah Menengah Pertama;
- Bahwa menurut pengakuan Anak Korban bahwa Terdakwa ada

In
A
mengatakan apabila Anak Korban tidak mau menuruti keinginan Terdakwa,
maka Terdakwa mengancam tidak akan mengurusi Anak Korban dan tidak
ah

akan membiayai sekolahnya;

lik
- Bahwa menurut pengakuan Anak Korban Terdakwa juga ada
mengiming-imingi Anak Korban dengan akan membelikan handphone baru;
am

ub
- Bahwa awalnya pada hari Minggu, tanggal 31 Mei 2020 sekitar pukul
11.00 WITA saya di telepon Saksi R W Binti S yang meminta saksi agar datang
ep
ke rumahnya tanpa membawa suami saksi. Kemudian saksi dijemput oleh
k

korban Anak Korban dan sampai di rumah Saksi R W Binti S, lalu Saksi R W
ah

Binti S berkata kepada saksi “Tuh, tanya sendiri anaknya (Anak Korban), lalu
R

si
saksi bertanya kepada Anak Korban “Ada apa Nduk.”. Dan Anak Korban
tidak menjawab dan saksi tetap kejar terus sampai akhirnya Anak Korban mau

ne
ng

menjawab dengan berkata “Ayah, sudah gitukan (menyetubuhi) saya”. Lalu


saksi bertanya “Maksudnya digitukan gimana”. Dan dijawabnya “disetubuhi”.

do
gu

Dan saksi bilang “Kenapa kamu nga ngomong ke Ibu”. Dan dijawabnya “Aku
takut”;
- Bahwa pada bulan Maret 2020 sekitar pukul 03.00 WITA saksi
In
A

terbangun lalu ingin buang air kecil ke belakang dan saat itu saksi melihat pintu
kamar Terdakwa terbuka dan di dalamnya terlihat Terdakwa dan Anak Korban
ah

lik

dalam posisi sama-sama telanjang bagian bawahnya berada di atas kasur;


- Bahwa sehari-harinya Terdakwa tidur dengan saksi dan anak-anak
m

ub

lainnya di ruang tengah depan televisi dan terkadang saksi dengan Terdakwa
tidur di kamar;
ka

- Bahwa saksi sebagai ibu rumah tangga dan tidak bekerja untuk sehari-
ep

harinya yang mencukupi biaya kebutuhan sehari-hari keluarga kami adalah


ah

Terdakwa;
R

- Bahwa kemudian saksi memberitahukan kejadian persetubuhan


es

tersebut kepada keluarga saksi untuk dicarikan solusinya dan dari pihak
M

ng

on

Halaman 13 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keluarga saksi diminta melaporkan perbuatan Terdakwa tersebut ke kantor

R
polisi setempat;

si
- Bahwa saksi tidak ada menanyakan kebenaran cerita dari Anak

ne
ng
Korban kepada Terdakwa, karena sehabis saksi mengetahui kejadian itu saksi
sudah tidak pulang ke rumah sehingga tidak ada bertemu Terdakwa;
- Bahwa saksi baru bertemu Terdakwa di kantor Polsek Muara Wahau

do
gu dan Terdakwa mengatakan bahwa ia melakukan perbuatan itu karena suka
sama suka ;

In
A
Menimbang, bahwa Terdakwa tidak keberatan dan membenarkan
keterangan yang diberikan oleh Saksi SW Binti P ;
ah

3. Saksi R W Binti S ;

lik
- Bahwa saksi diperiksa terkait persetubuhan yang dilakukan
Terdakwa terhadap Anak Korban ;
am

ub
- Bahwa kejadian persetubuhan pertama terjadi pada Sabtu, tanggal
30 Mei 2020 sekitar pukul 16.00 WITA ketika Anak Korban datang ke rumah
ep
saksi kemudian menceritakan bahwa Terdakwa ada mengechatnya dengan
k

perkataan yang tidak jelas, lalu Anak Korban memperlihatkan isi chat
ah

Terdakwa dalam handphonenya yaitu chat Terdakwa pada tanggal 30 Mei


R

si
2020 sekitar pukul 14.45 WITA “Aku janji, ini yang terakhir”. Lalu chat lagi pukul
14.46 WITA “sekali ini aja aku minta pengertian mu”. Lalu chat pukul 14.48

ne
ng

WITA “bagaimana mau apa nggak”. Dan chat lagi pukul 14.51 WITA “Aku
sumpah ini sekali aja”; yang intinya menurut cerita Anak Korban bahwa

do
gu

Terdakwa mengajaknya untuk melakukan persetubuhan;


- Bahwa kemudian pada hari Minggu, tanggal 31 Mei 2020 sekitar pukul
10.00 WITA saksi menelpon Saksi SW Binti P (Ibu dari Anak Korban) agar
In
A

datang ke rumah saksi dan setelah dijemput oleh Anak Korban dan tiba di
rumah saksi lalu saksi menyuruh Saksi SW Binti P untuk menanyakan
ah

lik

langsung kepada Anak Korban mengenai apa yang telah dilakukan Terdakwa
terhadap Anak Korban sambil memperlihatkan isi chat Terdakwa yang ada di
m

ub

handphone Anak Korban ;


- Bahwa menurut cerita Anak Korban bahwa Terdakwa melakukan
ka

persetubuhan terhadapnya sebanyak 10 (sepuluh) kali dari bulan Juni 2019


ep

sampai dengan bulan April 2020 yang mana dilakukan di kontrakan sebanyak 1
ah

(satu) kali, di rumah sendiri 7 (tujuh) kali, di Penginapan di Sangatta 1 (satu) kali
R

serta di Penginapan Tanjung Batu 1 (satu) kali;


es

- Bahwa saat ini usia Saksi Anak Korban Binti DL 16 (enam) tahun dan
M

ng

masih kelas 3 Sekolah Menengah Pertama;


on

Halaman 14 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa menurut pengakuan Anak Korban bahwa Terdakwa

R
mengancam agar Anak Korban tidak melaporkan / memberitahukan hal

si
tersebut ke orang lain dan apabila melaporkan atau memberitahu orang lain

ne
ng
maka mengancam tidak akan mengurusi Anak Korban dan tidak akan
membiayai sekolahnya;
- Bahwa menurut pengakuan Anak Korban, Terdakwa juga ada

do
gu mengiming-imingi dengan akan membelikan handphone baru ;
Menimbang, bahwa Terdakwa tidak keberatan dan membenarkan

In
A
keterangan yang diberikan oleh Saksi R W Binti S ;
Menimbang, bahwa di depan persidangan Penuntut Umum mengajukan
ah

bukti-bukti surat antara lain berupa Visum Et Repertum UPT Puskesmas Muara

lik
Wahau II Nomor:445 / 1352 / PKM-MW II / TU / VI / 2020, tanggal 05 Juni 2020
oleh dr.Suharni yang menerangkan pada pemeriksaan didapatkan:
am

ub
- Korban dalam keadaan sadar;
- Hymen tidak utuh;
ep
- Robekan luka lama diarah jam 02.00, 09.00 dan jam 11.00;
k

- Keputihan;
ah

Kesimpulan : Robekan terjadi akibat benda tumpul ;


R

si
Menimbang, bahwa terhadap barang-barang bukti yang diajukan di
depan persidangan saksi-saksi dan Terdakwa tidak keberatan dan

ne
ng

membenarkannya ;
Menimbang, bahwa Terdakwa memberikan keterangan yang pada

do
gu

pokoknya sebagai berikut :


- Bahwa Terdakwa merupakan ayah tiri Anak Korban;
- Bahwa Terdakwa menikah dengan Ibu Anak Korban pada tahun 2011;
In
A

- Bahwa ketika awal menikah Terdakwa dengan Istri tinggal dan bekerja di
Berau, sedangkan Saksi Anak Korban Binti DL tinggal dengan neneknya di
ah

lik

Muara Wahau, kemudian tahun 2013 Terdakwa dengan Istri pindah rumah dan
tinggal di Muara Wahau dan sejak itu Anak Korban ikut bersama dengan kami;
m

ub

- Bahwa Terdakwa yang telah melakukan perbuatan cabul dan persetubuhan


dengan Anak Korban;
ka

- Bahwa awal kejadian persetubuhan yang Terdakwa lakukan terhadap Anak


ep

Korban yaitu sekitar bulan Juni 2019;


ah

- Bahwa perbuatan persetubuhan tersebut berlanjut sampai dengan sebelum


R

hari raya tahun 2020;


es
M

ng

on

Halaman 15 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa kejadian persetubuhan itu saya lakukan sebanyak 5 (lima) kali di

R
tempat yang berbeda yaitu selain di rumah, ada juga di Penginapan dan di hotel

si
serta di rumah kontrakan Terdakwa ;

ne
ng
- Bahwa kejadian pertama terjadi di rumah kontrakan Terdakwa, awalnya
Terdakwa tidur di rumah tengah depan televisi sedangkan istri dan anak saya
lainnya tidur di dalam kamar, dan posisi Anak Korban ikut tidur bersama

do
gu Terdakwa di depan televisi, lalu Terdakwa memegang payudara dan alat kelamin
korban lumayan lama, lalu Terdakwa membuka celana Anak Korban namun

In
A
Anak Korban tetap diam dan mata terpejam kemudian Terdakwa memasukkan
alat kelamin Terdakwa ke dalam alat kelamin Anak Korban dengan melakukan
ah

gerakan pantat maju mundur sampai Terdakwa mengeluarkan sperma di luar;

lik
- Bahwa kejadian persetubuhan yang kedua di rumah Terdakwa tepatnya di
dalam kamar di mana awalnya Terdakwa posisi di dalam kamar lalu didatangi
am

ub
oleh Anak Korban dan kemudian tanpa terjadi komunikasi kami melakukan
persetubuhan;
ep
- Bahwa isteri Terdakwa pernah memergoki Terdakwa ketika melakukan
k

persetubuhan terhadap Anak Korban pada saat kejadian yang kedua, namun
ah

pada saat itu Terdakwa dengan Anak Korban sudah selesai melakukan
R

si
persetubuhan;
- Bahwa Isteri Terdakwa tidak pernah curiga terhadap Terdakwa, karena

ne
ng

kesehariannya Anak Korban sering bersama dengan Terdakwa termasuk main


handphone dan sering ikut bersama Terdakwa ketika Terdakwa pergi keluar

do
gu

rumah;
- Bahwa dalam pernikahan Terdakwa dengan Ibu korban telah dikaruniai 3 (tiga)
anak namun 1 (anak) meninggal dunia;
In
A

- Bahwa Terdakwa yang menanggung kebutuhan dan biaya hidup keluarga


Terdakwa ;
ah

lik

- Bahwa Terdakwa selalu menuruti permintaan Anak Korban;


- Bahwa kalau Terdakwa tidak menuruti kemauan Anak Korban, maka Anak
m

ub

Korban akan menceritakan persetubuhan yang telah Terdakwa lakukan


terhadapnya kepada ibunya;
ka

- Bahwa Terdakwa pernah chatting dengan Anak Korban dan dalam chatting
ep

tersebut panggilan Terdakwa adalah ayah ;


ah

- Bahwa Terdakwa pernah chatt kepada Anak Korban dengan mengatakan


R

“aku janji ini yang terakhir” yaitu Terdakwa mohon pengertian kepada Anak
es

Korban namun maksudnya tidak mengajak Anak Korban untuk melakukan


M

ng

persetubuhan;
on

Halaman 16 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Terdakwa tidak pernah menggunakan Wa baru dan melakukan chatt

R
kepada Anak Korban dengan menggunakan nama samaran bernama Arif;

si
- Bahwa Terdakwa tidak pernah menceritakan kepada orang lain atas perbuatan

ne
ng
persetubuhan yang Terdakwa lakukan terhadap Anak Korban;
- Bahwa Terdakwa selalu menuruti kemauan Anak Korban seperti membelikan
handphone, kosmetik, dan pakaian baru;

do
gu - Bahwa Terdakwa sudah merasa salah dan ada kekhawatiran Terdakwa jika
kemauan Anak Korban tidak Terdakwa turuti nantinya ia akan menceritakan

In
A
kepada Ibunya;
- Bahwa saat ini usia Anak Korban sekitar 16 (enam belas) tahun;
ah

- Bahwa Anak Korban masih sekolah dan duduk di kelas 2 (dua) Sekolah

lik
Menengah Pertama;
- Bahwa dalam serumah Terdakwa bersama dengan isteri, Anak Korban, dan 2
am

ub
(dua) orang anak laki-laki Terdakwa yaitu umur 8 (delapan) tahun dan satunya
umur 1 (satu) tahun;
ep
- Bahwa Terdakwa datang sendiri ke kantor polisi untuk menyerahkan diri;
k

- Bahwa Terdakwa kurang paham kenapa ada berita acara penangkapan


ah

walaupun Terdakwa menyerahkan diri ke kantor polisi;


R

si
- Bahwa Terdakwa tidak ada membujuk Anak Korban ketika akan mengajak
melakukan persetubuhan;

ne
ng

- Bahwa tujuan Terdakwa chatt kata-kata itu agar Anak Korban mau berbicara
dan ketemu dengan ;

do
gu

Menimbang, bahwa di depan persidangan Penuntut Umum mengajukan


barang-barang bukti berupa :
− 1 (satu) helai atasan baju tidur jenis kaos kain lengan panjang
In
A

warna pink motif bunga;


− 1 (satu) helai bawahan celana kain panjang warna pink motif
ah

lik

bunga;
− 1 (satu) helai dalaman BH warna biru;
m

ub

− 1 (satu) helai dalaman celana dalam wanita warna pink;


− 1 (satu) helai Sarung warna merah;
ka

− Screenshoot Nomor Hp dan Percakapan Whatsapp antara Korban


ep

dan Tersangka.
ah

Kesemuanya disita dari Terdakwa dan Anak Korban ;


R

Menimbang, bahwa terhadap barang-barang bukti yang diajukan di


es

depan persidangan saksi-saksi dan Terdakwa tidak keberatan dan


M

ng

membenarkannya ;
on

Halaman 17 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dari persesuaian alat-alat bukti dan barang-barang

R
bukti di depan persidangan maka Majelis Hakim memperoleh fakta-fakta hukum

si
antara lain sebagai berikut :

ne
ng
− Bahwa benar kejadian persetubuhan pertama terjadi pada Juni 2019 untuk
hari dan tanggalnya saksi sudah tidak ingat dan bertempat di rumah kontrakan
kami di Desa Persiapan Jabdan RT.010 Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten

do
gu Kutai Timur ;
− Bahwa benar saat ini usia Anak Korban 16 (enam) tahun dan masih kelas 3

In
A
Sekolah Menengah Pertama ;
− Bahwa benar kejadian persetubuhan yang dilakukan Terdakwa terhadap diri
ah

Anak Korban telah terjadi lebih dari 1 (satu) kali sejak bulan Juni 2019 sampai

lik
dengan pertengahan puasa yaitu sekitar bulan April 2020 di mana kejadiannya
pada waktu dan tempat yang berbeda rata-rata pada waktu pagi sekitar pukul
am

ub
08.00 WITA sampai dengan pukul 09.00 WITA saat Saksi SW Binti P tidur atau
tidak ada di rumah ;
ep
− Bahwa benar tempat Terdakwa melakukan persetubuhan di beberapa tempat
k

yaitu di rumah kontrakan Terdakwa di Desa Persiapan Jabdan RT.010 Kecamatan


ah

Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur sebanyak 1 (satu) kali, kemudian di rumah
R

si
Terdakwa sendiri masih berada dalam 1 (satu) RT yang sama di Desa Persiapan
Jabdan Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur sebanyak 7 (tujuh)

ne
ng

kali, dan di sebuah hotel di Sangatta yang Anak Korban telah tidak ingat
namanya sebanyak 1 (satu) kali serta di Hotel Tanjung Batu di Muara Wahau

do
gu

sebanyak 1 (satu) kali ;


− Bahwa benar pada kejadian pertama awalnya Terdakwa tidur di rumah
tengah depan televisi sedangkan istri dan anak Terdakwa lainnya tidur di dalam
In
A

kamar, dan posisi Saksi Anak Korban Binti DL ikut tidur bersama Terdakwa di
depan televisi, lalu Terdakwa mencumbui Anak Korban dengan cara memegang
ah

lik

payudara dan alat kelamin korban lumayan lama, lalu Terdakwa membuka celana
Anak Korban namun Anak Korban tetap diam dan mata terpejam kemudian
m

ub

Terdakwa memasukkan alat kelamin Terdakwa ke dalam alat kelamin Anak


Korban dengan melakukan gerakan pantat maju mundur sampai Terdakwa
ka

mengeluarkan sperma di luar;


ep

− Bahwa benar kejadian persetubuhan yang kedua di rumah Terdakwa tepatnya


ah

di dalam kamar di mana awalnya Terdakwa posisi di dalam kamar lalu didatangi
R

oleh Anak Korban dan kemudian tanpa terjadi komunikasi kami melakukan
es

persetubuhan;
M

ng

on

Halaman 18 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
− Bahwa benar isteri Terdakwa pernah memergoki Terdakwa ketika melakukan

R
persetubuhan terhadap Anak Korban pada saat kejadian yang kedua, namun

si
pada saat itu Terdakwa dengan Anak Korban sudah selesai melakukan

ne
ng
persetubuhan ;
− Bahwa benar Terdakwa kerapkali menuruti kemauan Anak Korban
dengan membelikan telepon genggam, pakaian dan kosmetik dan Anak Korban

do
gu tidak berani menolak karena merasa khawatir rumah tangga ibunya yaitu Saksi
SW Binti P akan berantakan dan Anak Korban tidak dapat bersekolah kembali ;

In
A
− Bahwa benar Terdakwa juga pernah chatt kepada Anak Korban untuk
mengajak bersetubuh dengan mengatakan “aku janji ini yang terakhir” namun
ah

menurut Terdakwa itu bukan dengan maksud mengajak Anak Korban untuk

lik
melakukan persetubuhan;
− Bahwa benar Terdakwa sangat menyesal atas perbuatan Terdakwa
am

ub
tersebut ;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan telah terjadinya tindak pidana
ep
maka Penuntut Umum harus membuktikan tindakan Terdakwa tersebut telah
k

memenuhi unsur-unsur pokok (Bestendelen Delicti) dan unsur-unsur penyerta


ah

(Bijkomende Voorwarden) di dalam rumusan pasal yang didakwakan oleh


R

si
penuntut umum ;
Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa telah di dakwa dengan dakwaan

ne
ng

yang disusun secara alternatif yaitu Kesatu Pasal 76 D Jo Pasal 81 ayat (1) dan
ayat (3) Undang-Undang RI No 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan

do
gu

Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 1 tahun 2016 tentang Perubahan


Kedua Atas Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
atau Kedua Pasal 76 D Jo Pasal 81 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang RI
In
A

No 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-


Undang No 1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
ah

lik

No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak atau Ketiga Pasal 76 E Jo Pasal
82 ayat (2) Undang-Undang RI No 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan
m

ub

Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 1 tahun 2016 tentang Perubahan


Kedua Atas Undang-Undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
ka

Menimbang, bawah oleh karena Terdakwa didakwa dengan dakwaan


ep

disusun secara alternatif maka Majelis Hakim akan memilih dan


ah

mempertimbangkan salah satu diantara dakwaan Kesatu atau Kedua atau


R

Ketiga yang memiliki kesesuaian dengan fakta-fakta hukum yang terungkap


es

dipersidangan ;
M

ng

on

Halaman 19 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dalam persidangan maka Majelis

R
Hakim akan mempertimbangkan dakwaan Kedua Pasal 76 D Jo Pasal 81 ayat (2)

si
dan ayat (3) Undang-Undang RI No 17 tahun 2016 tentang Penetapan

ne
ng
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 1 tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak, yang memiliki unsur-unsur sebagai berikut

do
gu 1.
2.
Setiap orang ;
Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau

In
A
membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang
lain;
ah

1. Unsur Setiap orang ;

lik
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Setiap Orang di dalam
doktrin ilmu hukum pidana adalah mereka yang diakui sebagai subjek hukum
am

ub
pidana (Straf Person) yaitu orang perorangan atau korporasi yang mana atas
tindakannya atau akibat dari tindakannya berdasarkan peraturan perundang-
ep
undangan dapat dijatuhi pidana. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 ayat (16)
k

Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak adalah


ah

orang perorangan (Naturlijk Person) atau korporasi (Recht Person), akan tetapi
R

si
hakikat persetubuhan sebagai tindakan biologis tersebut hanya dapat dilakukan
oleh manusia selaku orang perorangan (Naturlijk Person) maka khusus

ne
ng

mengenai pelaku persetubuhan tersebut maka subjek hukumnya harus


dipandang sebagai orang perorangan semata ;

do
gu

Menimbang, bahwa Penuntut Umum menghadapkan seseorang di depan


persidangan yang mengaku bernama Terdakwa Terdakwa setelah dilakukan
pemeriksaan identitas, orang tersebut ternyata memiliki identitas yang sama
In
A

dengan identitas Terdakwa dalam Surat Dakwaan PDM-234/SGT/Eku.2/08/2020


tanggal 13 Agustus 2020, sehingga Majelis menilai bahwa orang yang sedang
ah

lik

dihadapkan di depan persidangan memang benar Terdakwa sebagaimana


dimaksud di dalam surat dakwaan Penuntut Umum serta tidak terdapat unsur
m

ub

kekeliruan mengenai orang (Error In Persona), oleh karena itu Majelis Hakim
berpendapat unsur Setiap Orang telah terpenuhi menurut hukum ;
ka

2. Unsur Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian


ep

kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya


ah

atau dengan orang lain ;


R

Menimbang, bahwa meskipun di dalam unsur ini pembentuk undang-


es

undang tidak merumuskan kalimat “kesengajaan” (opzetlijk) secara tegas,


M

ng

selama tidak ditentukan lain di dalam undang-undang maka unsur kesengajaan


on

Halaman 20 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
harus dianggap ada di dalam rumusan unsur tersebut, yang dimaksud dengan

R
kesengajaan sebagaimana di dalam Memori Penjelasan KUHP (Memorie van

si
Toelichting) adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya sesuatu tindakan

ne
ng
beserta akibatnya (Willene en wetensvoorzaken van een gevolg);
Menimbang, bahwa di dalam Memori Penjelasan KUHP (Memorie van
Toelichting) telah diketahui bahwa pencantuman kalimat sifat melawan

do
gu hukum/tanpa hak (wederrechtelijkheid) adalah untuk melindungi agar orang
yang melakukan sesuatu perbuatan berdasarkan hak yang terdapat pada

In
A
dirinya tidak dianggap telah melakukan tindak pidana, suatu perbuatan (feit)
memiliki sifat melawan hukum/tanpa hak (wederrechtelijkheid) apabila
ah

perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang dilarang atau tidak melakukan

lik
suatu perbuatan yang diwajibkan oleh undang-undang, sifat melawan hukum
selalu dipandang ada pada tiap rumusan tindak pidana meskipun tidak
am

ub
ditegaskan di dalam rumusan tindak pidana (Afwzigheid van Alle
Wederrechtelijkheid) ;
ep
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan anak berdasarkan pasal 1
k

ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak


ah

adalah seseorang yang belum berusia 18 (Delapan Belas) tahun, termasuk


R

si
anak yang masih dalam kandungan, sedangkan yang dimaksud dengan “tipu
muslihat atau rangkaian kebohongan” sebagaimana di dalam Kamus Besar

ne
ng

Bahasa Indonesia adalah rangkaian perkataan atau perbuatan yang tidak jujur,
tidak sebenarnya atau palsu yang bertujuan untuk menyesatkan, mengakali

do
gu

atau mencari untung daripada orang yang ditipu atau dibohongi tersebut
sedangkan yang dimaksud dengan persetubuhan adalah peraduan antara
anggota kemaluan laki-laki dan perempuan yang biasa dilakukan untuk
In
A

mendapatkan anak sehingga kemaluan laki-laki harus masuk ke dalam


kemaluan perempuan sehingga mengeluarkan air mani, dalam rumusan pasal
ah

lik

ini tindakan berupa tipu muslihat atau rangkaian kebohongan tersebut harus
dilakukan dengan sengaja untuk tujuan melakukan persetubuhan dengan
m

ub

Terdakwa atau orang lain ;


Menimbang, bahwa dari fakta-fakta hukum yang terungkap
ka

dipersidangan telah diketahui :


ep

− Bahwa kejadian persetubuhan pertama terjadi pada Juni 2019 untuk hari
ah

dan tanggalnya saksi sudah tidak ingat dan bertempat di rumah kontrakan kami di
R

Desa Persiapan Jabdan RT.010 Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai


es

Timur ;
M

ng

on

Halaman 21 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
− Bahwa saat ini usia Anak Korban 16 (enam) tahun dan masih kelas 3 Sekolah

R
Menengah Pertama ;

si
− Bahwa kejadian persetubuhan yang dilakukan Terdakwa terhadap diri Anak

ne
ng
Korban telah terjadi lebih dari 1 (satu) kali sejak bulan Juni 2019 sampai dengan
pertengahan puasa yaitu sekitar bulan April 2020 di mana kejadiannya pada
waktu dan tempat yang berbeda rata-rata pada waktu pagi sekitar pukul 08.00

do
gu WITA sampai dengan pukul 09.00 WITA saat Saksi SW Binti P tidur atau tidak
ada di rumah ;

In
A
− Bahwa tempat Terdakwa melakukan persetubuhan di beberapa tempat yaitu
di rumah kontrakan Terdakwa di Desa Persiapan Jabdan RT.010 Kecamatan
ah

Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur sebanyak 1 (satu) kali, kemudian di rumah

lik
Terdakwa sendiri masih berada dalam 1 (satu) RT yang sama di Desa Persiapan
Jabdan Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur sebanyak 7 (tujuh)
am

ub
kali, dan di sebuah hotel di Sangatta yang Anak Korban telah tidak ingat
namanya sebanyak 1 (satu) kali serta di Hotel Tanjung Batu di Muara Wahau
ep
sebanyak 1 (satu) kali ;
k

− Bahwa pada kejadian pertama awalnya Terdakwa tidur di rumah tengah


ah

depan televisi sedangkan istri dan anak Terdakwa lainnya tidur di dalam kamar,
R

si
dan posisi Saksi Anak Korban Binti DL ikut tidur bersama Terdakwa di depan
televisi, lalu Terdakwa mencumbui Anak Korban dengan cara memegang

ne
ng

payudara dan alat kelamin korban lumayan lama, lalu Terdakwa membuka celana
Anak Korban namun Anak Korban tetap diam dan mata terpejam kemudian

do
gu

Terdakwa memasukkan alat kelamin Terdakwa ke dalam alat kelamin Anak


Korban dengan melakukan gerakan pantat maju mundur sampai Terdakwa
mengeluarkan sperma di luar;
In
A

− Bahwa kejadian persetubuhan yang kedua di rumah Terdakwa tepatnya di


dalam kamar di mana awalnya Terdakwa posisi di dalam kamar lalu didatangi
ah

lik

oleh Anak Korban dan kemudian tanpa terjadi komunikasi kami melakukan
persetubuhan;
m

ub

− Bahwa isteri Terdakwa pernah memergoki Terdakwa ketika melakukan


persetubuhan terhadap Anak Korban pada saat kejadian yang kedua, namun
ka

pada saat itu Terdakwa dengan Anak Korban sudah selesai melakukan
ep

persetubuhan ;
ah

− Bahwa Terdakwa kerapkali menuruti kemauan Anak Korban dengan


R

membelikan telepon genggam, pakaian dan kosmetik dan Anak Korban tidak
es

berani menolak karena merasa khawatir rumah tangga ibunya yaitu Saksi SW
M

ng

Binti P akan berantakan dan Anak Korban tidak dapat bersekolah kembali ;
on

Halaman 22 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
− Bahwa Terdakwa juga pernah chatt kepada Anak Korban untuk mengajak

R
bersetubuh dengan mengatakan “aku janji ini yang terakhir” namun menurut

si
Terdakwa itu bukan dengan maksud mengajak Anak Korban untuk melakukan

ne
ng
persetubuhan.
− Bahwa Terdakwa sangat menyesal atas perbuatan Terdakwa tersebut ;
Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian pertimbangan uraian

do
gu tersebut di atas maka Majelis Hakim berpendapat unsur Dengan sengaja
melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak

In
A
melakukan persetubuhan dengannya terpenuhi menurut hukum ;
Menimbang, bahwa oleh karena telah terpenuhinya semua unsur tindak
ah

pidana di dalam dakwaan Kedua Pasal 76 D Jo Pasal 81 ayat (2) dan ayat (3)

lik
Undang-Undang RI No 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 1 tahun 2016 tentang Perubahan
am

ub
Kedua Atas Undang-Undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,
maka Terdakwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan
ep
tindak pidana “Dengan sengaja membujuk anak melakukan persetubuhan
k

denganya“ ;
ah

Menimbang, bahwa selama persidangan berlangsung Majelis Hakim


R

si
tidak menemukan alasan-alasan pembenar di dalam perbuatan Terdakwa
sebagaimana pasal 48, 49, 50 dan 51 KUHP maupun alasan pemaaf pada diri

ne
ng

Terdakwa sebagaimana dalam pasal 44 KUHP ;


Menimbang, bahwa oleh karena selama persidangan Terdakwa bersifat

do
gu

sebagaimana wajarnya dan tidak memperlihatkan perilaku-perilaku menyimpang


maka Majelis Hakim memandang Terdakwa dalam keadaan sehat baik secara
fisik maupun psikis sehingga menurut Majelis Hakim, Terdakwa memiliki
In
A

kemampuan bertanggung jawab, berdasarkan rangkaian pertimbangan


tersebutlah maka Majelis Hakim berpendapat terdapat unsur Kesalahan
ah

lik

(Schuld) pada diri Terdakwa;


Menimbang, bahwa dengan terbuktinya Tindak Pidana yang dilakukan
m

ub

oleh Terdakwa secara sah dan meyakinkan serta adanya unsur kesalahan pada
diri Terdakwa maka Terdakwa harus dipertanggung jawabkan secara hukum dan
ka

berdasarkan pasal 193 ayat (1) KUHAP, Terdakwa harus dijatuhi pidana ;
ep

Menimbang, bahwa dilihat dari fungsinya sebagai bagian dari Kebijakan


ah

Sosial, maka hukum pidana itu sendiri merupakan sarana untuk mencapai suatu
R

tujuan dari kebijakan social itu sendiri atau “a social tool engineering”
es

sebagaimana yang dikatakan oleh Roscoe Pond dengan berlandaskan dengan


M

ng

nilai-nilai tertentu, dilihat dari aspek Yuridis-Konstitutional sebagaimana


on

Halaman 23 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan Hukum Dasar

R
Republik Indonesia, maka Tujuan daripada Hukum Pidana itu sendiri bertolak

si
dari Keseimbangan Tujuan yaitu untuk “melindungi segenap bangsa Indonesia

ne
ng
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum”
dengan berlandaskan keseimbangan sistem nilai Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum Negara, yaitu Nilai Ketuhanan, Nilai Kemanusiaan dan

do
gu Nilai Kemasyarakatan, dengan demikian dalam pemidanaannya sebagaimana
hasi Simposium Pembaruan Hukum Nasional tahun 1980 harus terkandung

In
A
unsur-unsur Kemanusiaan yaitu Pemidanaan menjunjung tinggi harkat dan
martabat seseorang, Edukatif yaitu Pemidanaan tersebut haruslah bertujuan
ah

menyadarkan, Keadilan yaitu Pemidanaan tersebut haruslah dirasakan secara

lik
adil baik kepada Terdakwa maupun kepada masyarakat, melihat dari hakikat
pidana itu sendiri dapat memberikan nestapa maka dalam penjatuhannya harus
am

ub
dilakukan secara proporsional dengan kadar kesalahan Terdakwa itu sendiri,
maka daripada itu dalam menjatuhkan pidana pada perkara ini Majelis Hakim
ep
mempedomani hal-hal sebagai berikut :
k

- Kesalahan Terdakwa ;
ah

- Tujuan melakukan tindak pidana tersebut ;


R

si
- Sikap batin Terdakwa ;
- Modus operandi Terdakwa ;

ne
ng

- Sikap Terdakwa paska dilakukannya tindak pidana tersebut ;


- Latar belakang kehidupan Terdakwa ;

do
gu

- Pengaruh penjatuhan pidana terhadap Terdakwa di masa mendatang ;


- Pengaruh tindak pidana bagi korban, keluarga korban & masyarakat ;
- Ada atau tidaknya pemaafan antara Terdakwa & Korban ;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan putusan Mahkamah Agung Nomor.


119K/Kr/1972 Majelis Hakim tidak berwenang menjatuhkan pidana diluar
ah

lik

daripada pidana sebagaimana yang telah ditentukan di dalam pasal 10 KUHP


oleh karena itu maka Majelis Hakim akan menjatuhkan pidana sesuai dengan
m

ub

ketentuan pidana yang termuat di dalam Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang


Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ;
ka

Menimbang, bahwa jika ditinjau dari perspektif perumusan pidana


ep

(Strafsoort) Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang


ah

Perlindungan Anak adalah kombinasi antara beberapa jenis pidana pokok yaitu
R

dalam bentuk, Kumulatif yaitu Majelis Hakim menjatuhkan pidana penjara dalam
es

waktu tertentu dan pidana denda sekaligus atau Alternatif yaitu Majelis Hakim
M

ng

menjatuhkan salah satu diantara pidana penjara dalam waktu tertentu atau
on

Halaman 24 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pidana denda, dengan demikian maka Majelis Hakim dapat memilih jenis-jenis

R
pidana yang hendak dijatuhkan, sedangkan dari perspektif lama & besarnya

si
pidana (Strafmaat), Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002

ne
ng
tentang Perlindungan Anak memiliki sistem perumusan determinate sentence
yaitu undang-undang telah mengatur batas minimal dan maksimal daripada
pidana yang dijatuhkan, oleh karena itu lama & besarnya pidana yang

do
gu dijatuhkan tidak boleh menyimpangi daripada ketentuan yang telah diatur di
dalam Undang-Undang tersebut, sedangkan dalam hal pidana denda itu sendiri,

In
A
untuk memastikan terlaksananya pidana denda tersebut maka terhadap pidana
denda itu sendiri harus dilapis dengan pidana pengganti denda, oleh karena
ah

Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak itu sendiri

lik
tidak mengatur tentang pidana pengganti denda maka ketentuan mengenai
pidana pengganti itu sendiri tetap berlandaskan dengan pasal 30 ayat (3) KUHP
am

ub
sebagai Ketentuan Umum (Algemeine Beppalingen) dalam sistem pemidanaan,
berdasarkan rangkaian pertimbangan di atas maka Majelis Hakim berpendapat
ep
jenis pidana, lama dan besarnya pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa
k

sebagaimana amar di bawah ini tersebut telah cukup adil, memadai,


ah

argumentatif, manusiawi dan proporsional dengan kadar kesalahan yang telah


R

si
dilakukan oleh Terdakwa ;
Menimbang, bahwa guna menciptakan putusan yang berkeadilan

ne
ng

sekaligus berkepastian hukum serta berkemanfaatan, maka Majelis Hakim akan


mempertimbangkan keadaan yang memberatkan dan yang meringankan pada

do
gu

diri Terdakwa ;
Keadaan yang memberatkan :
- Bahwa Terdakwa seharusnya melindungi, mengayomi dan mendidik
In
A

Anak Korban yang masih anak agar dapat menggapai cita-citanya ;


- Bahwa perbuatan Terdakwa telah menimbulkan rasa malu pada Anak
ah

lik

Korban dalam pergaulannya;


Keadaan yang meringankan :
m

ub

- Bahwa Terdakwa belum pernah dijatuhi pidana ;


- Bahwa Terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi
ka

tindakannya ;
ep

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana, berdasarkan


ah

pasal 22 ayat (4) KUHAP, maka masa penangkapan dan penahanan yang telah
R

dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;


es

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah ditahan dengan jenis


M

ng

penahanan RUTAN, maka untuk mencegah Terdakwa melarikan diri, merusak


on

Halaman 25 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atau menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi tindak pidana hingga

R
putusan ini berkekuatan hukum tetap (Inkracht van Gewijsde) maka terhadap

si
diri Terdakwa diperintahkan untuk tetap berada di dalam tahanan RUTAN

ne
ng
dimana tempat Terdakwa tersebut ditahan sebelumnya ;
Menimbang, bahwa terhadap barang-barang bukti berupa :
- 1 (satu) helai atasan baju tidur jenis kaos kain lengan panjang

do
gu warna pink motif bunga;
- 1 (satu) helai bawahan celana kain panjang warna pink motif

In
A
bunga;
- 1 (satu) helai dalaman BH warna biru;
ah

- 1 (satu) helai dalaman celana dalam wanita warna pink;

lik
- 1 (satu) helai Sarung warna merah;
- Screenshoot Nomor Hp dan Percakapan Whatsapp antara Korban
am

ub
dan Tersangka ;
Statusnya seluruhnya akan ditetapkan dalam amar putusan;
ep
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan
k

dijatuhi pidana, maka seperti yang diatur di dalam pasal 222 ayat (1) KUHAP
ah

biaya perkara ini dibebankan kepada Terdakwa ;


R

si
Mengingat, Pasal 76 D Jo Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang RI No 17
tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

ne
ng

Undang No 1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang


No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Pasal 197 ayat (1) KUHAP serta

do
gu

ketentuan Perundang-undangan lain yang terkait dengan perkara ini;

MENGADILI
In
A

1. Menyatakan Terdakwa Terdakwa, telah terbukti secara sah dan


meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja membujuk
anak melakukan persetubuhan denganya” sebagaimana dakwaan kedua
ah

lik

Penuntut Umum;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut dengan pidana penjara
m

ub

selama 9 (sembilan) tahun dan denda sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh


juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka
ka

ep

diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan;


3. Menetapkan lamanya masa penangkapan dan penahanan yang telah
ah

dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;


R

4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;


es
M

5. Menyatakan barang bukti berupa :


ng

on

Halaman 26 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- 1 (satu) helai atasan baju tidur jenis kaos kain lengan panjang

R
warna pink motif bunga;

si
- 1 (satu) helai bawahan celana kain panjang warna pink motif

ne
ng
bunga;
- 1 (satu) helai dalaman BH warna biru;
- 1 (satu) helai dalaman celana dalam wanita warna pink;

do
gu (Dikembalikan kepada Anak Korban);
- 1 (satu) helai Sarung warna merah;

In
A
(Dikembalikan kepada Terdakwa);
- Screenshoot Nomor Hp dan Percakapan Whatsapp antara Korban
dan Tersangka;
ah

lik
(Tetap terlampir di dalam berkas perkara);
6. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sejumlah Rp5.000,00
am

ub
(lima ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam Rapat Musyawarah Majelis Pengadilan
Negeri Sangatta pada hari Selasa, tanggal 6 Oktober 2020, oleh kami Yulanto
ep
k

Prafifto Utomo, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua, Alfian Wahyu Pratama, S.H.,
ah

M.H. dan Alto Antonio, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim-Hakim


R

si
Anggota, putusan tersebut diucapkan pada persidangan yang terbuka untuk
umum pada hari itu juga oleh Majelis Hakim tersebut diatas, dibantu oleh Yanti,

ne
ng

S.H. sebagai Panitera Pengganti, dihadiri oleh Deka Fajar Pranowo, S.H.
Penuntut umum pada Kejaksaan Negeri Kutai Timur dan Terdakwa tanpa
didampingi oleh Penasihat Hukumnya.

do
gu

In
A

Hakim-Hakim Anggota Hakim Ketua


ah

lik

ttd ttd
Alfian Wahyu Pratama, S.H., M.H. Yulanto Prafifto Utomo, S.H., M.H.
m

ub

ttd
Alto Antonio, S.H., M.H.
ka

Panitera Pengganti
ep
ah

ttd
R

Yanti, S.H.
es
M

ng

on

Halaman 27 dari 27 Putusan Nomor 222/Pid.Sus/2020/PN Sgt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Anda mungkin juga menyukai