Anda di halaman 1dari 21

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 1878 K/Pid.Sus/2016
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara pidana khusus pada tingkat kasasi telah memutuskan

do
gu sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :
Nama : NITA ANANDA PUTRI Alias NITA ;

In
A
Tempat lahir : Depok ;
Umur/tanggal lahir : 31 tahun/08 Maret 1984 ;
ah

lik
Jenis kelamin : Perempuan ;
Kewarganegaraan : Indonesia ;
Tempat tinggal : Jalan H. Saal I Serua Pusat RT 05/RW 01,
am

ub
Kelurahan Sawangan Depok, Kecamatan Depok;
Agama : Islam ;
ep
Pekerjaan : Swasta ;
k

Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara oleh:


ah

1. Penyidik sejak tanggal 10 Juli 2015 sampai dengan tanggal 29 Juli 2015 ;
R

si
2. Perpanjangan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 30 Juli 2015 sampai
dengan tanggal 07 September 2015 ;

ne
ng

3. Penuntut Umum sejak tanggal 07 September 2015 sampai dengan tanggal


26 September 2015 ;

do
gu

4. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 14 September 2015 sampai dengan


tanggal 13 Oktober 2015 ;
5. Perpanjangan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 14 Oktober
In
A

2015 sampai dengan tanggal 12 Desember 2015 ;


6. Perpanjangan I oleh Ketua Pengadilan Tinggi sejak tanggal 13 Desember
ah

lik

2015 sampai dengan tanggal 11 Januari 2016 ;


7. Perpanjangan II oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi sejak tanggal 12
m

ub

Januari 2016 sampai dengan tanggal 10 Februari 2016 ;


8. Hakim Pengadilan Tinggi sejak tanggal 25 Januari 2016 sampai dengan
ka

tanggal 23 Februari 2016;


ep

9. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tinggi sejak tanggal 24 Februari 2016


ah

sampai dengan tanggal 23 April 2016 ;


R

10. Berdasarkan Penetapan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia u.b.


es

Ketua Muda Pidana Nomor 3622/2016/S.937.Tah.Sus/PP/2016/MA tanggal


M

ng

on
gu

Hal. 1 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
05 Agustus 2016 Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 50 (lima

si
puluh) hari, terhitung sejak tanggal 03 Juni 2016 ;
11. Berdasarkan Penetapan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia u.b.

ne
ng
Ketua Muda Pidana Nomor 3623/2016/S.937.Tah.Sus/PP/2016/MA tanggal
05 Agustus 2016 Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 60 (enam
puluh) hari, terhitung sejak tanggal 23 Juli 2016;

do
gu 12. Berdasarkan Penetapan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia u.b.
Ketua Muda Pidana Nomor 4787/2016/S.937.Tah.Sus/PP/2016/MA tanggal

In
A
14 Oktober 2016 Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 30 (tiga
puluh) hari, terhitung sejak tanggal 21 September 2016;
ah

lik
13. Berdasarkan Penetapan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia u.b.
Ketua Muda Pidana Nomor 4788/2016/S.937.Tah.Sus/PP/2016/MA tanggal
14 Oktober 2016 Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 30 (tiga
am

ub
puluh) hari, terhitung sejak tanggal 21 Oktober 2016;
Terdakwa diajukan di depan persidangan Pengadilan Negeri Jakarta
ep
Timur karena didakwa dengan dakwaan sebagai berikut:
k

Kesatu:
ah

Bahwa ia Terdakwa Nita Ananda Putri alias Nita pada hari Kamis tanggal 09 Juli
R

si
2015 sekitar jam 23.00 WIB, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam
bulan Juli 2015, bertempat di Jalan Raya Bogor Km.19 (tepatnya di depan Pom

ne
ng

Bensin, Kelurahan Kramat Jati, Jakarta Timur) atau setidak-tidaknya di suatu


tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta

do
gu

Timur, yang tanpa hak dan melawan hukum, menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau
menyerahkan Narkotika Golongan I, dalam bentuk bukan tanaman berupa 1
In
A

(satu) bungkus plastik bening berisikan Narkotika jenis Shabu-shabu dengan


berat netto 0,2374 gram di dalam bungkus plastik bening perbuatan mana yang
ah

lik

dilakukan dengan cara-cara dan keadaan sebagai berikut :


- Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, sewaktu saksi Firman
m

ub

dan saksi Umar Seno Aji (anggota Polres Metro Jakarta Timur) sedang
melaksanakan observasi wilayah mendapat informasi dari warga masyarakat
ka

bahwa di tempat tersebut di atas dijadikan penyalahgunaan Narkotika, atas


ep

informasi tersebut para saksi menindak lanjuti, sesampai di tempat tersebut


ah

di atas, para saksi melakukan pemantauan/penyelidikan, setelah sekian


R

lama mengamati melihat seorang perempuan (Terdakwa) dengan gerak


es

geriknya mencurigakan yang sedang duduk;


M

ng

on
gu

Hal. 2 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Kemudian para saksi mendekati, langsung melakukan penangkapan,

si
pemeriksaan dan penggeledahan kedapatan 1 (satu) bungkus plastik bening
berisikan Narkotika jenis Shabu-shabu di dalam bungkus plastik bening

ne
ng
setelah Terdakwa ambil dengan menggunakan tangan kanan dari dalam
kantong celana depan sebelah kiri yang dikenakan/dipakai oleh Terdakwa,
lalu diserahkan kepada para saksi ;

do
gu - Yang mana sebelumnya sekira pukul 19.00 WIB Terdakwa mendapatkan 1
(satu) bungkus plastik bening berisikan Narkotika jenis Shabu-shabu di

In
A
dalam bungkus plastik bening dengan cara membeli dari Sdr. Darmadi
(belum tertangkap) seharga Rp800.000,00 (delapan ratus ribu rupiah) di
ah

lik
daerah Jalan H. Saal I Serua Pusat RT 05/01, Kelurahan Sawangan Depok,
Kecamatan Depok;
- Maksud dan tujuan Terdakwa mendapatkan Narkotika jenis Shabu-shabu
am

ub
tersebut adalah untuk Terdakwa jual kembali kepada orang lain untuk
memperoleh keuntungan berupa uang sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu
ep
rupiah);
k

- Selanjutnya Terdakwa beserta 1 (satu) bungkus plastik bening berisikan


ah

Narkotika jenis Shabu-shabu di dalam bungkus plastik bening diserahkan ke


R

si
Polres Metro Jakarta Timur untuk pemeriksaan lebih lanjut;
- Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Nomor 226 G/II/2015/

ne
ng

Balai Lab Narkoba, tanggal 13 Juli 2015 yang menyimpulkan bahwa :


Barang bukti :

do
gu

Barang bukti yang diterima berupa satu buah amplop warna coklat berlak
segel lengkap dengan label barang bukti, setelah dibuka di dalamnya
terdapat 1 (satu) bungkus plastik bening berisikan kristal warna putih dengan
In
A

berat netto 0,2374 gram di dalam bungkus plastik bening;


Barang bukti tersebut di atas disita dari Terdakwa Nita Ananda Putri alias
ah

lik

Nita;
Setelah dilakukan pemeriksaan secara Laboratoris disimpulkan bahwa
m

ub

barang bukti kristal warna putih Nomor 1 tersebut di atas adalah benar
mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I Nomor Urut 61
ka

Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009


ep

tentang Narkotika;
ah

Sisa barang bukti:


R

Barang bukti setelah/diperiksa sisanya berupa : 1 (satu) bungkus plastik


es

bening berisikan Metamfetamina dengan berat netto 0,1576 gram di dalam


M

ng

bungkus plastik bening;


on
gu

Hal. 3 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

si
Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
Atau

ne
ng
Kedua:
Bahwa ia Terdakwa Nita Ananda Putri alias Nita pada waktu dan tempat
sebagaimana diuraikan dalam Dakwaan Kesatu tersebut di atas, tanpa hak dan

do
gu melawan hukum, menanam, memelihara, memiliki, atau menyimpan, menguasai
Narkotika Golongan I dalam bentuk bukan tanaman berupa 1 (satu) bungkus

In
A
plastik bening berisikan Narkotika jenis Shabu-shabu dengan berat netto 0,2374
gram di dalam bungkus plastik bening perbuatan mana yang dilakukan dengan
ah

lik
cara-cara dan keadaan sebagai berikut :
- Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, sewaktu saksi Firman
dan saksi Umar Seno Aji (anggota Polres Metro Jakarta Timur) sedang
am

ub
melaksanakan observasi wilayah mendapat informasi dari warga masyarakat
bahwa di tempat tersebut di atas dijadikan penyalahgunaan Narkotika, atas
ep
informasi tersebut para saksi menindak lanjuti, sesampai di tempat tersebut
k

di atas, para saksi melakukan pemantauan/penyelidikan, setelah sekian


ah

lama mengamati melihat seorang perempuan (Terdakwa) dengan gerak


R

si
geriknya mencurigakan yang sedang duduk;
- Kemudian para saksi mendekati, langsung melakukan penangkapan,

ne
ng

pemeriksaan dan penggeledahan kedapatan 1 (satu) bungkus plastik bening


berisikan Narkotika jenis Shabu-shabu di dalam bungkus plastik bening

do
gu

setelah Terdakwa ambil dengan menggunakan tangan kanan dari dalam


kantong celana depan sebelah kiri yang dikenakan/dipakai oleh Terdakwa,
lalu diserahkan kepada para saksi ;
In
A

- Yang mana sebelumnya sekira pukul 19.00 WIB Terdakwa mendapatkan 1


(satu) bungkus plastik bening berisikan Narkotika jenis Shabu-shabu di
ah

lik

dalam bungkus plastik bening dengan cara membeli dari Sdr. Darmadi
(belum tertangkap) seharga Rp800.000,00 (delapan ratus ribu rupiah) di
m

ub

daerah Jalan H. Saal I Serua Pusat RT.05/01, Kelurahan Sawangan Depok,


Kecamatan Depok;
ka

- Maksud dan tujuan Terdakwa mendapatkan Narkotika jenis Shabu-shabu


ep

tersebut adalah untuk Terdakwa jual kembali kepada orang lain untuk
ah

memperoleh keuntungan berupa uang sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu


R

rupiah);
es
M

ng

on
gu

Hal. 4 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Selanjutnya Terdakwa beserta 1 (satu) bungkus plastik bening berisikan

si
Narkotika jenis Shabu-shabu di dalam bungkus plastik bening diserahkan ke
Polres Metro Jakarta Timur untuk pemeriksaan lebih lanjut;

ne
ng
- Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Nomor 226 G/II/2015/
Balai Lab Narkoba, tanggal 13 Juli 2015 yang menyimpulkan bahwa :
Barang bukti :

do
gu Barang bukti yang diterima berupa satu buah amplop warna coklat berlak
segel lengkap dengan label barang bukti, setelah dibuka di dalamnya

In
A
terdapat 1 (satu) bungkus plastik bening berisikan kristal warna putih dengan
berat netto 0,2374 gram di dalam bungkus plastik bening;
ah

lik
Barang bukti tersebut di atas disita dari Terdakwa Nita Ananda Putri alias
Nita;
Setelah dilakukan pemeriksaan secara Laboratoris disimpulkan bahwa
am

ub
barang bukti kristal warna putih Nomor 1 tersebut di atas adalah benar
mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I Nomor Urut 61
ep
Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009
k

tentang Narkotika;
ah

Sisa barang bukti:


R

si
Barang bukti setelah/diperiksa sisanya berupa: 1 (satu) bungkus plastik
bening berisikan Metamfetamina dengan berat netto 0,1576 gram di dalam

ne
ng

bungkus plastik bening;


Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

do
gu

Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca Tuntutan Pidana Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
In
A

Jakarta Timur tanggal 01 Desember 2015 sebagai berikut:


1. Menyatakan Terdakwa Nita Ananda Putri alias Nita terbukti secara sah dan
ah

lik

menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Narkotika sebagaimana


diatur dan diancam pidana dalam Dakwaan Kedua Pasal 112 Ayat (1)
m

ub

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang


Narkotika;
ka

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 5


ep

(lima) tahun 6 (enam) bulan, dikurangi selama Terdakwa berada dalam


ah

tahanan sementara, dengan perintah Terdakwa tetap ditahan dan denda


R

sebesar Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) subsidair 6 (enam)


es

bulan penjara;
M

ng

3. Menyatakan sisa barang bukti :


on
gu

Hal. 5 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1) 1 (satu) bungkus plastik bening berisikan kristal warna putih

si
Metamfetamina dengan berat netto seluruhnya 0,2374 gram (sisa lab.
berat netto 0,1576 gram);

ne
ng
2) 1 (satu) buah HP LG warna hitam;
Dirampas untuk dimusnahkan;
4. Menetapkan agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar

do
gu Rp1.000,00 (seribu rupiah);
Membaca Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur Nomor 991/Pid.Sus/

In
A
2015/PN.JKT.TIM, tanggal 19 Januari 2016 yang amar lengkapnya sebagai
berikut:
ah

lik
1. Menyatakan Terdakwa Nita Ananda Putri alias Nita, telah terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, “Tanpa hak atau
melawan hukum memiliki, menguasai atau menyediakan Narkotika
am

ub
Golongan I bukan tanaman”, dalam Dakwaan Kedua;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Nita Ananda Putri alias Nita, dengan
ep
pidana penjara selama 4 (empat) tahun dan denda sebesar
k

Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah), dengan ketentuan apabila


ah

denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama 3 (tiga)
R

si
bulan;
3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan

ne
ng

seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;


4. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

do
gu

5. Menetapkan barang bukti berupa, setelah diperiksa sisa lab:


1) 1 (satu) bungkus plastik bening berisikan kristal warna putih
Metamfetamina dengan berat netto seluruhnya 0,2374 gram (sisa lab
In
A

berat netto 0,1576 gram);


2) 1 (satu) buah Hp LG warna warna hitam;
ah

lik

Dirampas untuk dimusnahkan;


6. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp1.000,00
m

ub

(seribu rupiah);
Membaca Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor 77/PID/2016/
ka

PT.DKI, tanggal 14 April 2016 yang amar lengkapnya sebagai berikut:


ep

- Menerima permintaan banding yang diajukan oleh Penasihat Hukum


ah

Terdakwa ;
R

- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur tanggal 19 Januari


es

2016 Nomor 991/PID.SUS/2015/PN.JKT.TIM yang dimintakan banding


M

ng

tersebut;
on
gu

Hal. 6 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Memerintahkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

si
- Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam
kedua tingkat pengadilan yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar

ne
ng
Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);
Mengingat Akta tentang Permohonan Kasasi Nomor 11/Akta.Pid/2016/
PN.Jkt.Tim., yang dibuat oleh Plh. Panitera pada Pengadilan Negeri Jakarta

do
gu Timur yang menerangkan, bahwa pada tanggal 03 Juni 2016 Penasihat Hukum
Terdakwa bertindak untuk dan atas nama Terdakwa mengajukan permohonan

In
A
kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi tersebut;
Memperhatikan Memori Kasasi taggal 13 Juni 2016 dari Penasihat
ah

lik
Hukum Terdakwa bertindak untuk dan atas nama Terdakwa sebagai Pemohon
Kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada
tanggal 16 Juni 2016.
am

ub
Membaca surat-surat lain yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Tinggi tersebut telah
ep
diberitahukan kepada Pemohon Kasasi/Terdakwa pada tanggal 23 Mei 2016
k

dan Pemohon Kasasi/Terdakwa mengajukan permohonan kasasi pada tanggal


ah

03 Juni 2016, serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan


R

si
Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada tanggal 16 Juni 2016 dengan demikian
permohonan kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam

ne
ng

tenggang waktu dan dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu
permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima;

do
gu

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/


Terdakwa pada pokoknya sebagai berikut:
A. Putusan Judex Facti Tingkat Pertama dan Judex Facti Tingkat Banding ialah
In
A

putusan yang keliru karena tidak menerapkan peraturan hukum


sebagaimana mestinya (vide Pasal 253 ayat (1) huruf a KUHAP), khususnya
ah

lik

mengenai metode undercover buy yang ternyata dilakukan secara


melanggar hukum.
m

ub

Bahwa berdasarkan Pasal 253 Ayat (1) huruf a KUHAP, disebutkan jika
pemeriksaan dalam tingkat kasasi dilaksanakan guna menentukan “Apakah
ka

benar suatu peraturan hukum tidak diterapkan atau diterapkan tidak


ep

sebagaimana mestinya”.
ah

Dalam perkara a quo faktanya bahwa Judex Facti tingkat pertama dan Judex
R

Facti tingkat banding telah memutus perkara a quo tanpa menerapkan


es

peraturan hukum yang berlaku khususnya mengenai metode undercover buy


M

ng

yang melanggar hukum dalam perkara ini.


on
gu

Hal. 7 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa di dalam pertimbangan putusan Judex Facti tingkat pertama

si
dikatakan:
“Bahwa satu hal yang harus dicermati dalam suatu penegakan hukum,

ne
ng
termasuk penggunaan teknik undercover buy harus selalu dilakukan dengan
penuh kehati-hatian agar suatu penegakan hukum terhindar dari upaya
penyiksaan, penjebakan, yang dapat melanggar hak-hak seseorang yang

do
gu diduga telah melakukan suatu tindak pidana dalam peredaran gelap
Narkotika, sebab teknik undercover buy yang dilakukan secara tidak sah

In
A
dapat mengakibatkan penegakan hukum justru melanggar hukum (illegaI)
oleh karena itu yang terpenting bagi Majelis Hakim untuk menilai
ah

lik
bagaimanakah pengguna teknik undercover buy dapat dilakukan dalam
suatu proses penegakan hukum..” (vide hal.15 Putusan Nomor
991/Pid.Sus/2015/PN.Jkt.Tim).
am

ub
Oleh karena itu mari kita kaji dan buka kembali apakah benar metode
undercover buy yang dilaksanakan dalam perkara ini telah sesuai dengan
ep
hukum dan prosedur yang berlaku.
k

Jika Judex Juris melihat kembali dan membaca dalam pledoi, duplik dan
ah

memori banding kami, Jelas terlihat bahwa metode undercover buy yang
R

si
dilaksanakan dalam perkara ini adalah metode yang serampangan dan
melanggar aturan hukum yang ada. Buktinya ialah:

ne
ng

1) Tidak ada perintah tertulis sebagai dasar untuk menjalankan


kewenangan melakukan pembelian terselubung (undercover buy)

do
gu

sebagaimana yang diwajibkan oleh Pasal 79 Undang-Undang Repubiik


Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Undang-Undang
Narkotika):
In
A

“Teknik penyidikan pembelian terselubung dan penyerahan dibawah


pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 huruf j dilakukan
ah

lik

oleh Penyidik atas perintah tertulis dari pimpinan”.


Teknik undercover buy dilakukan dengan memancing korbannya dengan
m

ub

menyamar sebagai pembeli dan meminta barang, sehingga dalam


rangkaian prosedur tersebut, untuk dapat dikatakan memenuhi
ka

prosedural, harus ada perintah tertulis dari pimpinan kepada Penyidik


ep

untuk melakukan penyamaran, di dalam persidangan perkara a quo


ah

terungkap bahwa saksi Firman sebagai anggota Kepolisian telah


R

melakukan penyamaran dan meminta Pemohon Kasasi untuk


es

membawakan Sabu, artinya harus ada perintah tertulis untuk melakukan


M

ng

on
gu

Hal. 8 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembelian terselubung sebelum tanggaI 9 Juli 2015 ketika Pemohon

si
Kasasi dijebak dan kemudian ditangkap.
Dalam berkas perkara a quo tidak ditemukan perintah untuk melakukan

ne
ng
pembelian terselubung (undercover buy) melainkan hanya terdapat
Laporan Polisi Model A Nomor 222/A/Vll/2015/Res.JT tanggal 9 Juli
2015, serta Surat Perintah Penyidikan Nomor SP.Sidik/170/S.5/VII/2015/

do
gu Narkoba, tanggal 9 Juli 2015, bisa dilihat dan dicek kembali dalam berkas
perkara a quo, tanggal dimulainya penyidikan, penangkapan, penahanan,

In
A
penyitaan, dan bahkan Laporan Polisi pun baru dimulai pada tanggal 9
Juli 2015, tanggal yang ternyata sama dengan tanggal Pemohon Kasasi
ah

lik
ditangkap, artinya setelah Pemohon Kasasi ditangkap barulah dibuatkan
berkas Laporan Polisi Model A, tidak pernah sebelumnya ada perintah
untuk melakukan “pembelian terselubung” kepada saksi Firman,
am

ub
sehingga proses pembelian terselubung (undercover buy) yang dilakukan
oleh saksi Firman tersebut adalah proses yang melanggar hukum;
ep
Dengan demikian Judex Facti tingkat Pertama dan banding telah salah
k

menerapkan hukum dalam perkara ini karena implikasi dari dilanggarnya


ah

ketentuan Pasal 79 Undang-Undang Narkotika ini menyebabkan proses


R

si
penyidikan menjadi illegal dan tidak sah, hal yang mana pernah diputus
berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Muaro Nomor 41/Pid.B/2014/

ne
ng

PN.Mrj, tertanggal 15 September 2014, yang dalam pertimbangannya


menyebutkan:

do
gu

“Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan lersebut di atas,


oleh karena dalam berkas perkara atas nama Terdakwa Surya Wijaya ini
tidak ditemukan adanya surat yang menjadi perintah tertulis bagi Penyidik
In
A

untuk melakukan teknik penyidikan pembelian terselubung dan


penyerahan dibawah pengawasan yang dimaksud dalam Pasal 79 juncto
ah

lik

Pasal 75 huruf j Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang


Narkotika dan saksi Mon Saputra yang melakukan tindakan pembelian
m

ub

terselubung (undercover buy) kepangkatannya bukanlah Penyidik


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 PP Nomor 58 Tahun 2010, maka
ka

Majelis Hakim berpendapat bahwa tata cara pemeriksaan Terdakwa


ep

pada tingkat penyidikan khususnya tindakan pembelian terselubung


ah

(undercover buy) tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang, dengan


R

demikian cukup beralasan bagi Majelis Hakim untuk menyatakan


es

penuntutan dalam perkara ini tidak dapat diterima”.


M

ng

on
gu

Hal. 9 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perkara ini pun telah sempat diberitakan melalui media massa melalui

R
berita pada laman Detik.Com dengan Judul: “Tok! Majelis Hakim tidak

si
terima adili kasus Penjebakan Narkoba”.

ne
ng
“Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Muaro, Sumatera Barat (Sumbar)
tidak menerima kasus undercover buy terhadap Surya Wijaya (41),
Alhasil warga Sungai Rumbai itu terlepas dari tuntutan 5 (lima) tahun

do
gu penjara.
Kasus bermula saat Polres Dharmasraya melakukan operasi

In
A
penyamaran berpura-pura menjadi pembeli (undercover buy) di kasus
narkotika. Dalam hal ini ditugaskan Bripka Rion Saputra yang akan
ah

lik
menjebak Surya Wijaya. Turut serta ikut dalam operasi itu informan Polisi
atau biasa dipanggil dengan istilah “cepu”………”.
Dalam perkara tersebut Majelis Hakim berpendapat tata cara
am

ub
pemeriksaan undercover buy tidak sesuai dengan ketentuan Undang-
Undang Narkotika, sehingga Hakim menyatakan bahwa penuntutan
ep
dalam perkara ini tidak dapat diterima. Berdasarkan kronologi yang
k

terbukti di persidangan, terungkap jika si Polisilah yang aktif melakukan


ah

tindakan pembelian terselubung. Di sisi lain, dalam surat perintah tugas


R

si
dan surat perintah penyidikan tidak ditemukan surat yang menjadi
perintah tertulis undercover buy sebagimana yang diisyaratkan Pasal 79

ne
ng

Undang-Undang Narkotika sehingga Hakim memutuskan jika tuntutan


atas diri Terdakwa tidak dapat diterima.

do
gu

2) Bahwa Saksi Firman selaku anggota Kepolisian yana menyamar sebagai


pembeli dan kemudian menjebak dan menanakap Pemohon Kasasi,
selain tidak memiliki wewenang untuk melakukan undercover buy, juga
In
A

ternyata tidak memiliki kualifikasi sebagai penyidik sesuai dengan


ketentuan PP Nomor 58 Tahun 2010.
ah

lik

Artinya, segala tindakan saksi Firman yang bertindak seolah-olah


menjadi “Penyidik” dan kemudian melakukan “tindakan penyidikan”
m

ub

dengan menyamar sebagai pembeli, serta menjebak dan menangkap


Pemohon Kasasi ialah tindakan yang melampaui kewenangan dan
ka

melanggar hukum.
ep

Bahwa sebagaimana yang dimaksudkan dalam Peraturan Pemerintah


ah

Nomor 58 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah


R

Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan KUHAP (PP Nomor 58


es

Tahun 2010), khususnya Pasal 2A yang menyebutkan:


M

ng

on
gu

Hal. 10 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Untuk dapat diangkat sebagai pejabat penyidik Kepolisian Negara

si
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, calon
harus memenuhi persyaratan:

ne
ng
a. berpangkat paling rendah Inspektur Dua Polisi dan berpendidikan
paling rendah sarjana strata satu atau yang setara”.
Dalam PP Nomor 58 Tahun 2010 tersebut telah dengan jelas

do
gu menyebutkan bahwa syarat kepangkatan minimal dari seorang Penyidik
ialah berpangkat Inspektur dua (Ipda) dan berpendidikan paling rendah

In
A
S1 atau yang setara oleh karena itu secara hukum saksi Firman yang
hanya berpangkat Brigadir (vide SP. Sidik/170/S.5/VII/2015/Res.Nkb) dan
ah

lik
berpendidikan hanya sampai SMA (vide keterangan saksi Firman dalam
BAP) tidak dapat dikategorikan sebagai penyidik, saksi Firman yang
notabene hanya berpangkat brigadir dan berpendidikan hanya SMU tidak
am

ub
memiliki hak untuk melakukan proses Penyidikan apalagi bertindak
selaku penyidik dan malakukan undercover buy kepada Pemohon
ep
Kasasi.
k

Sehingga dengan demikian jelas proses penyidikan dalam perkara a quo


ah

menjadi cacat hukum karena dilakukan dengan cara-cara yang


R

si
melanggar hukum hanya demi sekedar kejar target dan memeras
Pemohon Kasasi ini.

ne
ng

Berkaca kembali pada kisah di Pengadilan Negeri Muaro yang terjadi


pada tahun 2014 yang lalu sebagaimana dikutip dalam laman Detik.com

do
gu

di atas, dan melalui pertimbangan Hakim pada perkara Nomor


41/Pid.B/2014/PN.Mrj, tertanggal 15 September 2014 tersebut, jelas-jelas
disebutkan bahwa:
In
A

“Saksi Rion Saputra yang melakukan tindakan pembelian terselubung


undercover buy) kepangkatannya bukanlah Penyidik sebagaimana
ah

lik

dimaksud dalam Pasal 2 A PP Nomor 58 Tahun 2010, maka Majelis


Hakim berpendapat bahwa tata cara pemeriksaan Terdakwa pada tingkat
m

ub

penyidikan khususnya tindakan pembelian terselubung (undercover buy)


tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang, dengan demikian cukup
ka

beralasan bagi Majelis Hakim untuk menyatakan penuntutan dalam


ep

perkara ini tidak dapat diterima”.


ah

Dengan demikian semakin terang dan jelas bahwa Judex Facti Tingkat
R

Pertama dan Banding telah salah menerapkan hukum dalam perkara a


es

quo dikarenakan proses penyidikan/penjebakan/penyamaran yang


M

ng

on
gu

Hal. 11 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilakukan untuk menjebak Pemohon Kasasi ialah proses yang melanggar

si
hukum karena dilakukan oleh orang yang tidak berhak.
3) Model Laporan Polisi (LP) yang dipakai dan dibuat dalam berkas perkara

ne
ng
a quo bertentangan dengan Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2012
tentang manajemen penyidikan (Perkapolri Nomor 14 Tahun 2012),
sehingga semakin menegaskan adanya cacat prosedural dalam proses

do
gu penyidikan, serta menguatkan dugaan jika Pemohon Kasasi adalah
merupakan korban penjebakan yang melanggar hukum.

In
A
Kami akan ulangi kembali argumen kami yang disampaikan dalam
memori banding kami yang tampaknya tidak dipertimbangkan oleh Judex
ah

lik
Facti tingkat banding yang hanya sekedar melihat unsur-unsur dakwaan
semata, padahal jika Judex Facti tingkat banding hendak sedikit
bersusah-susah membuka berkas perkara a quo dan membaca apa yang
am

ub
kami tekankan dalam pembelaan kami, maka akan didapati fakta hukum
jika ternyata terjadi penyalahgunaan prosedur yang nyata dalam perkara
ep
ini.
k

LP untuk penyidikan dengan metode undercover buy harusnya


ah

menggunakan LP Model B, dimana LP Model B ini dibuat dengan asumsi


R

si
bahwa sudah ada perbuatan pidana yang telah dilaporkan oleh
masyarakat kemudian penyidikan melakukan pengembangan dan

ne
ng

penyamaran serta melaksanakan teknik-teknik penyidikan seperti


undercover buy ini.

do
gu

Namun dapat dilihat dalam berkas perkara a quo, LP dalam perkara ini
ialah LP Model A dengan Nomor LP 222/A/VII/2015/Res.Jt, tanggal 9 Juli
2015, tanggal dibuatnya LP pun sama dengan tanggal Terdakwa
In
A

ditangkap, artinya LP baru dibuat sesaat ketika terjadi penangkapan


sehingga proses penyidikan baru dimulai pada tanggal 9 Juli 2015
ah

lik

tersebut.
Jika konsekuen dengan cerita versi Penyidik maka LP yang dibuat ialah
m

ub

harusnya LP model B, dan bukannya model A seperti dalam perkara ini,


karena berdasarkan Perkapolri Nomor 14 Tahun 2012, pada Pasal 5
ka

disebutkan:
ep

“Pasal 5
ah

1) Laporan Polisi/Pengaduan terdiri dari:


R

a. Laporan Polisi Model A; dan


es

b. Laporan Polisi Model B.


M

ng

on
gu

Hal. 12 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2) Laporan Polisi Model A sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

si
adalah Laporan Polisi yang dibuat oleh anggota Polri yang meng-
alami, mengetahui atau menemukan langsung peristiwa yang terjadi.

ne
ng
3) Laporan Polisi Model B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
adalah Laporan Polisi yang dibuat oleh anggota Polri atas laporan/
pengaduan yang diterima dari masyarakat”.

do
gu Ini bukan hanya sekedar kesalahan “pembuatan laporan semata”
melainkan indikasi adanya niat jahat untuk menjebak Pemohon

In
A
Kasasi/Pembanding/Terdakwa dengan skenario penyamaran yang
melanggar hukum dan prosedur, asal tabrak dan asal tangkap, yang
ah

lik
penting Pemohon Kasasi/Pembanding/Terdakwa dijebak dulu dan
ditangkap, mengenai cara dan prosedurnya adalah nomor sekian, ini
jelas-jelas merupakan sebuah bentuk pelanggaran hukum Negara kita
am

ub
yang menganut prinsip due procces of law, segala sesuatunya harus
dilaksankan dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan aturan, jika tidak
ep
implikasinya bisa melanggar hak-hak orang lain dan berpotensi
k

digunakan sembarangan demi kepentingan yang berkuasa semata.


ah

Sama seperti dalam kasus ini, Pemohon Kasasi/Pembanding/Terdakwa


R

si
yang dijebak dengan prosedur “asal-asalan”, kemudian ditanggkap dan
diperas oleh oknum Penyidik untuk menyediakan uang sejumlah Rp100

ne
ng

juta rupiah jika hendak dilepaskan, sayangnya Judex Facti Tingkat


Pertama tidak berani membuka dan membahas tentang fakta-fakta ini,

do
gu

sehingga dalil kami tentang cacat prosedur dan pelanggaran hukum


acara dalam perkara ini dikesampingkan begitu saja.
Oleh karena itu, kami tidak sependapat dengan pertimbangan Judex
In
A

Facti Tingkat Pertama yang dikuatkan oleh Judex Facti tingkat Banding
yang menyatakan bahwa tidak diketemukan unsur penyesatan, ataupun
ah

lik

penyalahgunaan tehnik undercover buy yang dilakukan oleh para aparat


hukum, karena jelas sekali dalam perkara ini telah terjadi pelanggaran
m

ub

hukum dalam proses penjebakan Pemohon Kasasi/Pembanding/


Terdakwa, tinggal membuka isi dari berkas perkara a quo saja dan
ka

tanyakan kembali, apakah sudah ada perintah tertulis dari pimpinan


ep

sesuai Pasal 79 Undang-Undang Narkotika untuk melakukan undercover


ah

buy sebelum tanggal penangkapan? Apakah pihak yang melakukan


R

penjebakan dan penyamaran kepada Pembanding/dahulu Terdakwa


es

telah memenuhi kriteria sebagai Penyidik, khususnya dalam melakukan


M

ng

on
gu

Hal. 13 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
teknik undercover buy?. Apakah jenis LP yang dipakai dalam perkara ini

si
betul telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku?
Kami Yakin dan percaya Majelis Hakim Agung Judex Juris tidak hanya akan

ne
ng
melihat kepada unsur-unsur semata, sebagaimana yang dilakukan oleh
Judex Facti tingkat Pertama dan Banding, namun Judex Juris akan dengan
adil dan bijaksana memeriksa kembali penerapan hukum yang dilaksanakan

do
gu dalam perkara ini, khususnya mengenai metode penjebakan yang me-
langgar hukum yang terjadi dalam perkara a quo sehingga Pemohon Kasasi/

In
A
Pembanding/Terdakwa dapat diberikan putusan yang seadil-adilnya nanti.
B. Putusan Judex Facti tingkat pertama dan Judex Facti tingkat banding ialah
ah

lik
putusan yang keliru karena sama sekali tidak menerapkan ketentuan Pasal 5
Ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman serta putusan-putusan Mahkamah Agung RI lainnya yang
am

ub
serupa.
Bahwa di dalam putusan Judex Facti tingkat pertama dan tingkat banding,
ep
Judex Facti hanya sekedar melihat unsur-unsur semata dari dakwaan yang
k

didakwakan dalam perkara a quo, Judex Facti sama sekali tidak menggali,
ah

mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup di
R

si
dalam manyarakat. Judex Facti hanya bersikap seolah-olah sebagai
“tahanan undang-undang”.

ne
ng

Padahal jelas putusan yang dijatuhkan haruslah dilandasi dengan keadilan,


sama dengan irah-irah putusan “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan

do
gu

Yang Maha Esa”, jika hanya semata bersikap sebagai tahanan undang-
undang, apa bedanya Hakim dengan mesin maupun robot yang diprogram
hanya semata-mata menjalankan isi undang-undang tanpa mau keluar dan
In
A

melihat dan menggali nilai-nilai hukum dan keadilan di dalam masyarakat.


Hal yang mana ditegaskan kembali dalam ketentuan Pasal 5 Ayat (1)
ah

lik

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman:


“Hakim dan Hakim konstitusi wajib menggali mengikuti, dan memahami nilai-
m

ub

nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat”.


Nilai-nilai keadilan yang ditegaskan kembali dalam putusan-putusan
ka

Mahkamah Agung RI menyangkut perkara-perkara penjebakan Narkotika,


ep

perkara yang serupa dengan kisah yang dialami oleh Pemohon Kasasi,
ah

berkenalan dengan seorang Polisi yang menyamar, kemudian diminta


R

membawakan sabu, dan akhimya ditangkap oleh sang Polisi itu sendiri.
es

Perkara-perkara serupa juga pernah diberitakan pula melalui potongan berita


M

ng

di media massa, yakni:


on
gu

Hal. 14 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Hukum online, “Lewat Putusan, Hakim “Kritik” cara Polisi tangani kasus

si
Narkoba: apa jadinya jika Polisi yang sedang menyamar menyuruh
seseorang untuk membeli narkoba, lalu orang yang disuruh itu ditangkap

ne
ng
karena menjual narkoba?.
Dalam perkara ini Hakim di Pengadilan Negeri Langsa dan Mahkamah
Agung RI membebaskan Terdakwa yang bernama Fitri atas tuntutan

do
gu Pasal 112 Ayat (1) dan 114 Ayat (1) Undang-Undang Narkotika, dalam
pertimbangannya ini Hakim ‘mengkritik’ secara tidak Iangsung cara-cara

In
A
Polisi menangani kasus narkoba.
“Terdakwa dalam kasus in casu hanyalah sebagai pelaksana perintah
ah

lik
dari orang lain yaitu Rico RH Nabahan yang notabene adalah seorang
Polisi, dimana atas pesanan Rico RH Nababan tersebut sehingga
Terdakwa mencari narkoba dan akhirnya ditangkap sendiri oleh petugas
am

ub
dari Kepolisian”.
Terdakwa melakukan perbuatan itu (membeli sabu) karena disuruh Polisi.
ep
Alhasil, menurut Majelis kasasi, “pada diri Terdakwa tidak terdapat
k

kesalahan, karenanya tidak dapat dipidana sesuai dengan asas geen


ah

straf zonder schuld”.


R

si
Dalam laman berita Detik.com, dengan Judull “Tok! Majelis Hakim tidak
terima adili kasus Penjebakan Narkoba”.

ne
ng

“Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri Muaro, Sumatera


Barat (Sumbar tidak menerima kasus undercover buy terhadap Surya

do
gu

Wijaya (41). Alhasil warga Sungai Rumbai itu terlepas dari tuntutan 5
tahun penjara.
Kasus bermula saat Polres Dharmasraya melakukan operasi
In
A

penyamaran berpura-pura menjadi pembeli (undercover buy) di kasus


narkotika. Dalam hal ini ditugaskan Bripka Rion Saputra yang akan
ah

lik

menjebak Surya Wijaya. Turut serta ikut dalam operasi itu informan Polisi
atau biasa dipanggil dengan istilah “cepu”………”.
m

ub

Dalam perkara tersebut Majelis Hakim berpendapat tata cara


pemeriksaan undercover buy tidak sesuai dengan ketentuan Undang-
ka

Undang Narkotika, sehingga Hakim menyatakan bahwa penuntutan


ep

dalam perkara ini tidak dapat diterima. Berdasarkan kronologi yang


ah

terbukti di persidangan, terungkap jika si Polisilah yang aktif melakukan


R

tindakan pembelian terselubung. Di sisi lain, dalam surat perintah tugas


es

dan surat perintah penyidikan tidak ditemukan surat yang menjadi


M

ng

perintah tertulis undercover buy sebagimana yang diisyaratkan Pasal 79


on
gu

Hal. 15 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang-Undang Narkotika sehingga Hakim memutuskan jika tuntutan

si
atas diri Terdakwa tidak dapat diterima.
Kemudian laman berita dari Detik.com dengan Judul “MA: Polisi

ne
ng
seringkali melakukan Penjebakan atau Rekayasa Kasus”.
Dalam kasus ini Terdakwa yang bernama Safrial dibebaskan oleh
Pengadilan Negeri Calang karena dijebak oleh Kepolisian atas

do
gu kepemilikan ganja, Jaksa kemudian mengajukan Kasasi dan putusan MA
malah membuka seluruh kejanggalan proses penyidikan yang dilakukan

In
A
oleh Polisi.
Di dalam pertimbangan hukum Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 401
ah

lik
K/Pid.Sus/2012 tersebut, Trio Hakim Agung menyatakan bahwa:
“Praktik penegakan hukum yaitu penggeledahan/penggerebekan, pihak
Kepolisian sering kali menggunakan orang lain (undercover buy) yang
am

ub
berperan menjebak pelaku dengan berbagai cara. Misalnya menyimpan
barang bukti di tempat tertentu sehingga seolah-olah milik Terdakwa.
ep
Bahkan petugas sendiri seringkali melakukannya”, ucap putusan yang
k

diketok oleh trio Hakim Agung Dr. Artidjo Alkostar, Prof. Dr. Surya Jaya
ah

dan Dr. Andi Samsan Nganro”.


R

si
Lebih lanjut di dalam pertimbangan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor
401 K/Pid.Sus/2012 tersebut disebutkan jika:

ne
ng

“Bahwa sudah menjadi notoire feiten bahwa dalam pemberantasan


Narkotika Polisi seringkali melakukan “penjebakan, rekayasa” terhadap

do
gu

barang bukti seolah-olah milik Terdakwa...


Indonesia sebagai Negara hukum, aparat hukum dalam melakukan
penegakan hukum seharusnya dilakukan dengan berdasar pada hukum dan
In
A

hak azasi manusia. Bahwa penegakan hukum dengan cara merekayasa,


atau menjebak adalah merupakan peIanggaran hukum menodai citra aparat
ah

lik

hukum, sehingga menimbulkan ketidak percayaan masyarakat”.


Ketiga berita di media massa tersebut setidaknya mewakili kisah yang kini
m

ub

dialami oleh Pemohon dijebak. ditangkap, diperas dan dipenjara


berdasarkan metode-metode yang melanggar hukum. Kisah-kisah tersebut
ka

telah kami lampirkan juga dalam pembelaan (pleidooi) kami serta kami
ep

tekankan kembali dalam Memori banding kami, Sungguh sangat


ah

disayangkan dan membuat kami tidak habis pikir, bagaimana mungkin Judex
R

Facti Tingkat Pertama dan Banding seolah-olah sama sekali tidak menggali
es

dan menemukan nilai-nilai keadilan apalagi ketika dihadapkan dengan kisah-


M

ng

kisah serupa yang telah diputus dan menjadi pemberitaan di media massa.
on
gu

Hal. 16 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tidak hanya itu, kami juga telah melampirkan 4 (empat) buah putusan

si
Mahkamah Agung RI yang kesemuanya merujuk pada kisah-kisah penjebak-
an Narkotika yang serupa dengan yang dialami oleh Pemohon Kasasi ini.

ne
ng
Bahwa keempat putusan yang telah kami lampirkan juga bersamaan dengan
pembelaan kami di Tingkat pertarna tersebut sama sekali tidak dihiraukan
dan dipertimbangkan oleh Judex Facti tingkat pertama dan banding, Judex

do
gu Facti banya terpaku semata pada unsur dan unsur saja tanpa mau membuka
mata untuk melihat dan menemukan keadilan pada perkara lainnya yang

In
A
serupa yang telah diputus oleh Mahkamah Agung RI.
Putusan-putusan Mahkamah Agung RI tersebut antara lain:
ah

lik
1. Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 2517 K/Pid.Sus/2012, tertanggal
14 Mei 2014, dimana dalam pertimbangannya disebutkan bahwa:
“Bahwa alasan kasasi Jaksa Penuntut Umum tidak dapat dibenarkan
am

ub
karena Judex Facti tidak salah menerapkan hukum, pertimbangannya
sudah tepat dan benar. Terdakwa dalam kasus in casu hanyalah sebagai
ep
pelaksana perintah dan orang lain yaitu Rico RH. Nababan yang
k

notabene adalah seorang Polisi dimana atas pesanan Rico RH. Nababan
ah

tersebut sehingga Terdakwa mencari Narkoba dan akhirnya ditangkap


R

si
sendiri oleh petugas dari Kepolisian;
Bahwa dari uraian tersebut pada diri Terdakwa tidak terdapat kesalahan

ne
ng

karenanya tidak dapat dipidana sesuai dengan asas “Geen Straf Zonder
Schuld”.

do
gu

2. Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 815 K/Pid.Sus/2012. tertanggal 26


Juni 2012, dimana dalam pertimbangannya disebutkan bahwa:
“Praktik Penegakan Hukum untuk menangkap pelaku tindak pidana
In
A

Narkotika sangat memprihatinkan kita bersama, karena dilakukan dengan


cara-cara “Menjebak atau Memerangkap” Terdakwa yang tidak sesuai
ah

lik

dengan ketentuan hukum acara pidana di Indonesia.


Bahwa cara yang dilakukan pihak Kepolisian Erik Riang Kusuma pura-
m

ub

pura bertindak sebagai pembeli (pemilik uang) dan berperan sebagai


otak yang menyuruh Terdakwa dengan menyerahkan uang sebesar
ka

Rp300.000,00 untuk membeli Narkotika dari Adi Sanjaya, seharusnya


ep

secara hukum harus diproses bersama dengan Terdakwa padahal untuk


ah

memberantas Narkotika maka si bandar atau penjual yang harus


R

mendapat perhatian utama karena menjadi sumber atau biang dari


es

masalah Narkotika. Sangat tidak adil dan bertentangan dengan hukum


M

ng

apabila hanya Terdakwa saja yang diajukan untuk diproses, padahal


on
gu

Hal. 17 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilakukan bersama-sama dengan Adi Sanjaya dan Erik Riang atau

si
setidak-tidaknya Erik Riang sebagai Intelektual Dader.
Bahwa oleh karena itu untuk menjaga agar peradilan menjadi benteng

ne
ng
keadilan dan menempatkan semua orang sama di hadapan hukum tanpa
kecuali, seyogyanya diproses secara adil dan dihukum sesuai dengan
perbuatan dan kesalahan masing-masing hal ini perlu dilakukan untuk

do
gu memberikan pencerahan agar tidak terulang penegakan hukum yang
melanggar hukum”.

In
A
3. Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 401 K/Pid.Sus/2012, tertanggal 19
Februari 2014, dimana dalam pertimbangannya disebutkan bahwa:
ah

“Praktek penegakan hukum (penggeledahan/penggerebekan), pihak

lik
Kepolisian seringkali menggunakan “oran lain” undercover buy yang
berperan untuk menjebak pelaku dengan berbagai cara misalnya
am

ub
menyimpan barang bukti di tempat tertentu sehingga seolah-olah milik
Terdakwa, bahkan petugas sendiri seringkali melakukannya, hal ini
ep
terbukti dalam berbagai perkara.
k

Bahwa sudah menjadi notoire feiten bahwa dalam pemberantasan


ah

Narkotika Polisi seringkali melakukan “penjebakan, rekayasa” terhadap


R

si
barang bukti seolah-olah milik Terdakwa.
Indonesia sebagai Negara hukum, aparat hukum dalam melakukan

ne
ng

penegakan hukum seharusnya dilakukan dengan berdasar pada hukum


dan hak azasi manusia. Bahwa penegakan hukum dengan cara

do
gu

merekayasa atau menjebak adalah merupakan pelanggaran hukum


menodai citra aparat hukum, sehingga menimbulkan ketidak percayaan
masyarakat”.
In
A

4. Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 21 K/Pid.Sus/2013, tertanggal 11


September 2014, dimana dalam pertimbangannya disebutkan bahwa:
ah

lik

“Bahwa dalam peristiwa yang didakwakan kepada Terdakwa, Penyidik


Polri telah memaksakan suatu rekayasa untuk menjebak Terdakwa,
m

ub

seolah-olah, Terdakwa adalah seorang yang tersangkut dalam kegiatan


peredaran Narkotika, tetapi rekayasa dengan jebakan tersebut dilakukan
ka

oleh Penyidik Polri terlalu gegabah dan tidak cerdas, sehingga


ep

keterangan-keterangan saksi Penyidik saling bertentangan satu sama


ah

lain, sehingga Majelis Hakim setelah mencermati seluruh fakta di


R

persidangan, Majelis Hakim menyatakan bahwa Terdakwa tidak terbukti


es

secara sah dan meyakinkan telah melakukan perbuatan sebagaimana


M

ng

dakwaan Penuntut Umum”.


on
gu

Hal. 18 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jika membuka dan membaca kombali isi putusan-putusan Mahkamah Agung

si
Republik Indonesia tersebut, miris rasanya karena ternyata masih banyak
tindakan pelanggaran hukum serta penjebakan yang dilakukan oleh aparat

ne
ng
penegak hukum demi hanya sekedar untuk memeras maupun mengejar target
semata, tidak heran jika masyarakat semakin antipati dan tidak simpatik dengan
para penegak hukum jika ternyata tidak pernah ada perubahan mental dari para

do
gu penegak hukum tersebut.
Sama seperti kisah dari Pemohon Kasasi ini, dirinya yang sehari-hari bekerja

In
A
sebagai terapis demi mencukupi kebutuhan hidup dan keluarganya kini harus
mendekam di dalam penjara selama 4 tahun karena dijebak dan diminta untuk
ah

lik
membawa sabu oleh sang Polisi yang kemudian malah menangkap dan
memerasnya.
Pemohon kasasi sedari awal tidak pernah memiliki niat untuk menguasai sabu,
am

ub
namun inisiatif tersebut berasal dari saksi Firman yang notabene adalah
anggota Kepolisian yang menyamar dengan tanpa hak dan menjebak Pemohon
ep
Kasasi ini.
k

Saksi Firman selaku anggota Kepolisianlah yang dengan aktif meminta


ah

Pemohon Kasasi/dahulu Pembanding/Terdakwa untuk mencarikan Sabu


R

si
beserta wanita teman kencan, sehingga berdasarkan permintaan dari anggota
Kepolisian tersebut Pemohon Kasasi/dahulu Pembanding/membawakan sabu.

ne
ng

Di dalam setiap delik pidana harus terdapat 2 unsur yakni mean rea & actus
reus, mens rea menandakan harus ada niat jahat atau kehendak untuk

do
gu

melakukan sebuah delik, sedangkan actus reus adalah perwujudan dan


tindakan tersebut.
Artinya kedua unsur esensial ini haruslah terpenuhi untuk dapat dijatuhkan
In
A

pemidanaan, ini sesuai dengan adagium “Actus Non Facit Reum Nisi Mens Sit
Rea” suatu perbuatan tidak dapat menjadikan seorang bersalah bilamana
ah

lik

maksudnya tak bersalah.


Dalam hal ini Pemohon Kasasi/dahulu Pembanding/Terdakwa sedari awal tidak
m

ub

memiliki niat jahat ataupun kehendak untuk memiliki sabu Pemohon


Kasasi/dahulu Pembanding/dahulu Terdakwa hanya melaksanakan kehendak
ka

dari anggota Kepolisian sehingga seharusnya Terdakwa tidak dapat


ep

dipersalahkan untuk hal ini.


ah

Oleh karena unsur kesalahan (schuld) di sini tidak terpenuhi dan sejalan dengan
R

pertimbangan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 2517 K/Pid.Sus/2012,


es

tertanggal 14 Mei 2014, yang serupa dengan perkara a quo, maka sesuai
M

ng

on
gu

Hal. 19 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan asas geen straaf zonder schuld (tiada pidana tanpa kesalahan)

si
Terdakwa harus dilepaskan dari tuntutan (onslaag).
Menimbang bahwa terhadap alasan kasasi tersebut Mahkamah

ne
ng
Agung berpendapat:
Bahwa alasan kasasi Terdakwa tidak dapat dibenarkan karena putusan
Judex Facti yang menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah dan

do
gu meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa hak atau melawan
hukum memiliki, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan

In
A
tanaman” tidak salah menerapkan hukum. Judex Facti telah mengadili
Terdakwa sesuai hukum acara pidana yang berlaku serta tidak melampaui
ah

lik
kewenangannya.
Bahwa Judex Facti telah mempertimbangkan unsur-unsur dakwaan
Penuntut Umum yang relevan secara yuridis sesuai dengan fakta hukum di
am

ub
persidangan, yaitu pada saat Terdakwa ditangkap dan dilakukan
penggeledahan oleh petugas kepolisian, pada diri Terdakwa telah ditemukan 1
ep
(satu) bungkus plastik bening berisi Narkotika jenis Shabu-shabu yang diperoleh
k

Terdakwa dengan cara membeli dari Darmadi (belum tertangkap) seharga


ah

Rp800.000,00 (delapan ratus ribu rupiah). Shabu-shabu tersebut dibeli


R

si
Terdakwa untuk dijual kembali kepada orang lain dengan mendapatkan
keuntungan Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah), namun Terdakwa keburu

ne
ng

tertangkap sebelum terjadi transaksi. Perbuatan Terdakwa tersebut telah


memenuhi semua unsur dalam Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35

do
gu

Tahun 2009 tentang Narkotika pada Dakwaan Alternatif Kedua.


Bahwa keberatan Terdakwa mengenai metode pembelian terselubung
(undercover buy) yang dilakukan petugas kepolisian yang tidak berdasarkan
In
A

surat ijin/perintah atasannya merupakan sistem penegakan yang melanggar


hukum telah dipertimbangkan dengan benar oleh Judex Facti Pengadilan
ah

lik

Negeri. Disamping itu, keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan karena dalam
perkara a quo petugas kepolisian terlebih dahulu telah mendapatkan informasi
m

ub

dari masyarakat sehingga penangkapan Terdakwa bukan dilakukan seketika itu


tetapi petugas kepolisian telah mengadakan pengintaian terlebih dulu terhadap
ka

Terdakwa sebelum Terdakwa ditangkap sehingga tidak ada penjebakan,


ep

maupun penyesatan terhadap Terdakwa.


ah

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata,


R

putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/
es

atau undang-undang, maka permohonan kasasi tersebut harus ditolak;


M

ng

on
gu

Hal. 20 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi Terdakwa ditolak

si
dan Terdakwa dipidana, maka harus dibebani untuk membayar biaya perkara
pada tingkat kasasi ini;

ne
ng
Memperhatikan Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun
2009 tentang Narkotika, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
Acara Pidana, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan

do
gu Kehakiman, dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah
Agung sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang

In
A
Nomor 5 Tahun 2004 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
ah

lik
MENGADILI:
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi Terdakwa/NITA
ANANDA PUTRI Alias NITA tersebut ;
am

ub
Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam tingkat
kasasi ini sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah) ;
ep
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung
k

pada hari Kamis tanggal 27 Oktober 2016 oleh Dr. H. Suhadi, S.H., M.H. Hakim
ah

Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,
R

si
Desnayeti M., S.H., M.H. dan Maruap Dohmatiga Pasaribu, S.H., M.Hum.
Hakim-Hakim Agung pada Mahkamah Agung sebagai Anggota, dan diucapkan

ne
ng

dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Ketua
Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan didampingi oleh Agustina

do
gu

Dyah Prasetyaningsih, S.H., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh


Pemohon Kasasi Terdakwa dan Penuntut Umum.
In
A

Hakim-Hakim Anggota: Ketua Majelis:


ttd./ ttd./
ah

Desnayeti M., S.H., M.H. Dr. H. Suhadi, S.H., M.H.


lik

ttd./
Maruap Dohmatiga Pasaribu, S.H., M.Hum.
m

ub

Panitera Pengganti:
ttd./
ka

Agustina Dyah Prasetyaningsih, S.H.


ep

Untuk salinan
MAHKAMAH AGUNG R.I.
ah

a.n.Panitera
R

Panitera Muda Perkara Pidana Khusus


es
M

ng

on

ROKI PANJAITAN, SH.


NIP. : 195904301985121001
gu

Hal. 21 dari 21 hal. Put. No. 1878 K/Pid.Sus/2016


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Anda mungkin juga menyukai