Anda di halaman 1dari 83

KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN

TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

PENGANTAR DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha


Kuasa karena hanya berkat rahmat dan perkenan-
Nya, Kajian Tipologi Tindak Pidana Pencucian
Uang, Tindak Pidana Pendanaan Terorisme, dan
Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal
pada Sektor Penyedia Jasa Pembayaran Lembaga
Selain Bank dan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing Bukan Bank dapat tersusun dengan baik.

Bank Indonesia berkomitmen penuh dalam


mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan
tindak pidana pencucian uang, tindak pidana
pendanaan terorisme, dan pendanaan proliferasi
senjata pemusnah massal melalui peran
Bank Indonesia sebagai Lembaga Pengawas
dan Pengatur yang merupakan bagian dari
Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan TPPU. Dalam konteks ini, Bank
Indonesia menetapkan peraturan, memberikan
dan mencabut izin, melaksanakan pengawasan,
serta mengenakan sanksi terhadap Penyedia Jasa
Pembayaran Lembaga Selain Bank dan Kegiatan
DONI PRIMANTO JOEWONO Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank yang
DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA berada di bawah kewenangan Bank Indonesia,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Dalam perkembangannya, sektor sistem


pembayaran menghadapi risiko pencucian uang,
pendanaan terorisme, dan pendanaan proliferasi
senjata pemusnah massal dengan modus dan
tipologi yang semakin kompleks dan variatif.
Menghadapi tantangan tersebut, diperlukan suatu
panduan yang dapat memberikan gambaran
mengenai modus dan tipologi yang dilakukan oleh
para pelaku kejahatan, dalam rangka mitigasi
risiko pencucian uang, pendanaan terorisme, dan
pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal.

ii Pengantar Deputi Gubernur Bank Indonesia


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Dalam kerangka pengaturan dan pengawasan massal. Upaya pencegahan yang dilakukan ini pada
tersebut, saya menyambut baik penyusunan Kajian akhirnya diharapkan dapat mendukung integritas
Tipologi Tindak Pidana Pencucian Uang, Tindak sistem keuangan, meningkatkan kredibilitas dan
Pidana Pendanaan Terorisme, dan Pendanaan reputasi Indonesia, serta memenuhi kepatuhan
Proliferasi Senjata Pemusnah Massal pada Sektor terhadap standar internasional termasuk
Penyedia Jasa Pembayaran Lembaga Selain rekomendasi Financial Action Task Force (FATF).
Bank dan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing Bukan Bank. Kajian tipologi ini diharapkan Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi
dapat meningkatkan awareness Penyedia Jasa dan meringankan langkah kita bersama.
Pembayaran Lembaga Selain Bank dan Kegiatan
Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank
sehingga mampu mengoptimalkan upaya mitigasi
yang dilakukan agar tidak menjadi sarana dan
sasaran bagi pelaku pencucian uang, pendanaan
terorisme, dan pendanaan proliferasi senjata Deputi Gubernur Bank Indonesia
pemusnah massal.

Selain itu, kajian tipologi ini juga diharapkan dapat


menjadi panduan mitigasi risiko bagi lembaga
penegak hukum, otoritas terkait, serta key
stakeholder lainnya terhadap modus dan potensi
risiko pencucian uang, pendanaan terorisme, Doni Primanto Joewono
dan pendanaan proliferasi senjata pemusnah

Pengantar Deputi Gubernur Bank Indonesia iii


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

RINGKASAN EKSEKUTIF
Berdasarkan Rekomendasi Financial Action perkara TPPU, sedangkan 5 (lima) putusan
Task Force (FATF) Nomor 1, disebutkan bahwa merupakan perkara TPPT. Pada data putusan
setiap negara diharuskan untuk melakukan pengadilan tahun 2015-2020 tidak ditemukan
identifikasi, analisis, dan evaluasi terhadap kasus yang berkaitan dengan PPSPM. Adapun
risiko Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), dari putusan tersebut diperoleh beberapa
Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT), informasi sebagai berikut:
dan Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah
Massal (PPSPM) di negara tersebut. Sehubungan a. Profil pekerjaan pelaku yang dominan dari
dengan perkembangan zaman, praktik pencucian kasus TPPU dan TPPT selama tahun 2015-
uang, pendanaan terorisme, dan pendanaan 2020 yaitu:
proliferasi senjata pemusnah massal juga semakin
1. Pada perkara TPPU, profil pekerjaan
kompleks dan berkembang. Dengan demikian,
pelaku yang dominan adalah
diperlukan penelitian untuk melihat tipologi yang
Wiraswasta yaitu sebanyak 16 (enam
dilakukan oleh para pelaku dalam melancarkan
belas) orang pelaku. Sementara itu,
aksi pencucian uang, pendanaan terorisme, dan
profil pekerjaan lainnya adalah Pegawai
pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal.
Swasta, PNS, Pejabat Pemerintahan,
Kajian Tipologi ini diharapkan dapat menjadi Ibu Rumah Tangga, Pegawai Money
panduan bagi otoritas terkait maupun Penyedia Changer, Pengajar, dan lainnya.
Jasa Pembayaran (PJP) Lembaga Selain Bank
2. Pada perkara TPPT, terdapat pelaku
dan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing
yang profil pekerjaannya adalah
(KUPVA) Bukan Bank yang berada di bawah
Wiraswasta. Selain itu, terdapat
pengaturan dan pengawasan Bank Indonesia,
pelaku yang tidak bekerja, serta pelaku
untuk mengidentifikasi tipologi yang dilakukan
yang tidak dapat diidentifikasi profil
oleh pelaku pencucian uang, pendanaan terorisme,
pekerjaannya.
dan pendanaan proliferasi senjata pemusnah
massal. Berdasarkan analisis tipologi tersebut,
b. Profil badan usaha yang dominan dari kasus
penyelenggara diharapkan dapat meningkatkan
TPPU dan TPPT selama tahun 2015-2020
mitigasi atas risiko TPPU, TPPT, dan PPSPM melalui
yaitu:
penguatan implementasi Anti Pencucian Uang
dan Pencegahan Pendanaan Terorisme APU PPT 1. Pada perkara TPPU, profil badan
berbasis risiko (risk based approach). usaha yang terlibat didominasi oleh
Perusahaan Non UMKM berbentuk PT,
Berdasarkan hasil Kajian Tipologi TPPU, TPPT,
yaitu sebanyak 11 (sebelas) kasus. Profil
PPSPM diperoleh beberapa informasi, sebagai
badan usaha lainnya adalah CV. Selain
berikut:
itu, terdapat kasus yang tidak dapat
diidentifikasi profil badan usahanya.
1. Berdasarkan data salinan putusan pengadilan
tahun 2015-2020, terdapat 29 (dua puluh
2. Pada perkara TPPT, tidak dapat
sembilan) kasus yang berkaitan dengan TPPU
diidentifikasi profil badan usaha yang
dan TPPT. Dari total putusan tersebut, sebanyak
terlibat.
24 (dua puluh empat) putusan merupakan

iv Ringkasan Eksekutif
KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

c. Berdasarkan karakteristik sebaran wilayah e. Delivery channel yang digunakan dalam


dari kasus TPPU dan TPPT selama tahun kasus TPPU dan TPPT selama tahun 2015-
2015-2020 yaitu: 2020 yaitu:

1. Pada perkara TPPU, sebagian besar 1. Pada perkara TPPU, delivery channel
perkara berada di DKI Jakarta, yaitu yang dominan digunakan adalah Kantor
sebanyak 20 (dua puluh) kasus. KUPVA Bukan Bank, yaitu sebanyak 22
Adapun sebaran wilayah lainnya (dua puluh dua) kasus. Untuk delivery
yaitu Kalimantan Barat, Banten, dan channel lainnya yang digunakan adalah
Lampung. Kantor PTD Bukan Bank.

2. Pada perkara TPPT, sebagian besar 2. Pada perkara TPPT, delivery channel
perkara berada di DKI Jakarta, yaitu yang dominan digunakan adalah Kantor
sebanyak 3 (tiga) kasus. Meskipun PTD Bukan Bank, yaitu sebanyak 4
demikian, terdapat juga kasus yang (empat) kasus. Untuk delivery channel
tidak dapat diidentifikasi wilayahnya. lainnya yang digunakan adalah Kantor
KUPVA Bukan Bank.
d. Produk dan layanan yang digunakan dalam
kasus TPPU dan TPPT selama tahun 2015- 2. Berdasarkan data hasil survei yang dilakukan
2020 yaitu: pada penyelenggara KUPVA Bukan Bank, PTD
Selain Bank, Penyelenggara Uang Elektronik
1. Pada perkara TPPU, produk dan layanan (UE) dan Dompet Elektronik (DE) Selain
yang dominan digunakan pada KUPVA Bank, serta Penyelenggara Alat Pembayaran
Bukan Bank adalah produk Uang Menggunakan Kartu (APMK) Selain Bank,
Kertas Asing (UKA) USD, diikuti SGD, didapatkan bahwa:
dan EUR. Sementara itu, mekanisme
jual beli UKA yang dominan digunakan a. Tipologi TPPU dan TPPT pada
adalah Transfer Bank. Sedangkan pada penyelenggara KUPVA Bukan Bank, antara
Penyelenggara Transfer Dana (PTD) lain:
Selain Bank, produk dan layanan yang
dominan digunakan yaitu Account 1. Terdapat 3 (tiga) tipologi TPPU yang
to Account (Incoming), dan Cash to memiliki risiko tertinggi pada KUPVA
Account (Outgoing). Bukan Bank yaitu penggunaan identitas
palsu, mingling, serta trade-based
2. Pada perkara TPPT, produk dan layanan money laundering dan transfer pricing.
yang dominan digunakan pada KUPVA
Bukan Bank adalah produk UKA USD. 2. Terdapat 3 (tiga) tipologi TPPT yang
Sedangkan pada PTD Selain Bank, memiliki risiko tertinggi pada KUPVA
produk dan layanan yang dominan Bukan Bank yaitu Penggunaan
digunakan yaitu Cash to Account Dana: Operasi Terorisme Domestik -
(Outgoing), diikuti Account to Account Pembelian Senjata dan Bahan Peledak,
(Outgoing). Penggunaan Dana: Operasi Terorisme
Domestik - Dokumen Identitas Palsu,
Penggunaan Dana: Operasi Terorisme
Domestik - Perjalanan dari dan ke lokasi
aksi terorisme.

Ringkasan Eksekutif v
KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

b. Tipologi TPPU dan TPPT pada PTD Selain 2. Terdapat 3 (tiga) tipologi TPPT
Bank, antara lain: yang memiliki risiko tertinggi pada
penyelenggara APMK Selain Bank
1. Terdapat 3 (tiga) tipologi TPPU yang yaitu Pengumpulan Dana - Legal:
memiliki risiko tertinggi pada PTD Selain Sponsor Pribadi (Terrorist Financier/
Bank yaitu smurfing, aktivitas perjudian Fundraiser), Pengumpulan Dana - Legal:
online, dan structuring. Penyimpangan Pengumpulan Donasi
Melalui Ormas, Pengumpulan Dana -
2. Terdapat 3 (tiga) tipologi TPPT yang
Legal: Pendanaan Crowdfunding.
memiliki risiko tertinggi pada PTD Selain
Bank yaitu Pengumpulan Dana - Ilegal: 3. Berdasarkan data hasil survei yang dilakukan
Hasil Kejahatan Kriminal Lainnya, pada penyelenggara KUPVA Bukan Bank, PTD
Penggunaan Dana: Operasi Terorisme Selain Bank, Penyelenggara UE dan DE Selain
Domestik - Dokumen Identitas Palsu, Bank, serta Penyelenggara APMK Selain Bank,
Penggunaan Dana: Operasi Terorisme tidak ditemukan adanya modus/tipologi yang
Domestik - Perjalanan dari dan ke lokasi berkaitan dengan PPSPM. Meskipun demikian,
aksi terorisme. berdasarkan hasil penelitian dari berbagai
sumber literatur ditemukan beberapa tipologi
c. Tipologi TPPU dan TPPT pada penyelenggara
yang berkaitan dengan PPSPM yaitu:
UE dan DE Selain Bank, antara lain:
1. Transaksi ekspor-impor yang
1. Terdapat 3 (tiga) tipologi TPPU
melibatkan barang-barang yang
yang memiliki risiko tertinggi pada
dikendalikan dalam rezim kontrol
penyelenggara UE dan DE Selain Bank
ekspor PPSPM;
yaitu penggunaan identitas palsu,
smurfing, dan aktivitas perjudian online. 2. Transaksi melibatkan entitas yang
memiliki hubungan dengan negara yang
2. Terdapat 3 (tiga) tipologi TPPT
rentan terhadap praktik PPSPM;
yang memiliki risiko tertinggi pada
penyelenggara UE dan DE Selain 3. Penggunaan front company dalam
Bank yaitu Pengumpulan Dana - transaksi;
Ilegal: Penculikan dengan Tebusan,
Pengumpulan Dana - Ilegal: Hasil 4. Transaksi yang dilakukan antar
Kejahatan Kriminal Lainnya, dan perusahaan;
Penggunaan Dana: Operasi Terorisme
Domestik - Perjalanan dari dan ke lokasi 5. Transaksi menggunakan wire transfer;
aksi terorisme.
6. Transaksi melibatkan orang atau
d. Tipologi TPPU dan TPPT pada penyelenggara entitas dari luar negeri yang ditujukan
APMK Selain Bank, antara lain: untuk menyamarkan aliran dana;

1. Terdapat 3 (tiga) tipologi TPPU 7. Penggunaan dokumen, alamat, dan


yang memiliki risiko tertinggi pada nomor telepon yang sama dengan milik
penyelenggara APMK Selain Bank suatu perusahaan untuk melakukan
yaitu penggunaan identitas palsu, pembukaan rekening dan mendirikan
pemanfaatan internet enkripsi, Front Company;
akses terhadap identitas, perbankan
8. Transaksi menggunakan logam mulia;
internasional, serta pemanfaatan Kartu
Kredit, Cek, Surat Perjanjian Hutang.

vi Ringkasan Eksekutif
KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

9. Keterlibatan perusahaan perdagangan 16. Transaksi tanpa disertai dengan


kecil atau perusahaan perantara yang dokumen pendukung, seperti faktur
melakukan kegiatan bisnis tidak sesuai atau rincian lainnya;
dengan kegiatan usahanya;
17. Transaksi yang melibatkan individu
10. Perusahaan yang melakukan atau entitas dari negara yang rentan
pengiriman uang; dengan praktik PPSPM;

11. Transaksi menggunakan dokumen fiktif 18. Transaksi menggunakan identitas


atau tidak valid; palsu;

12. Transaksi melibatkan negara yang 19. Pengguna jasa memberikan informasi
rentan terhadap aktivitas proliferasi; yang tidak valid, terutama yang
berkaitan dengan barang atau jasa
13. Pembayaran transaksi dilakukan oleh yang di ekspor;
entitas lain;
20. Transaksi menggunakan informasi fiktif
14. Perusahaan dijalankan oleh keluarga terkait lokasi pengiriman;
yang memiliki alamat bisnis dan akun
email yang sama; 21. Transaksi melibatkan perusahaan
ekspor.
15. Perusahaan menggunakan rekening
yang sama untuk bertransaksi;

Ringkasan Eksekutif vii


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Daftar Isi

Pengantar Deputi Gubernur Bank ii


Indonesia

Ringkasan Eksekutif iv

Daftar Isi viii

Daftar Tabel x

Daftar Grafik x

Daftar Gambar x

Daftar Singkatan xi

Tinjauan Pustaka 5

2.1 Kontruksi TPPU, TPPT dan PPSPM 6

2.1.1 Tahapan TPPU 6

2.1.2 Tahapan TPPT 6

2.1.3 Tahapan PPSPM 8

2.2 Jenis TPPU, TPPT dan PPSPM 9

2.2.1 Jenis-jenis TPPU 9

2.2.2 Jenis-jenis TPPT 9

Pendahuluan 3 2.2.3 Jenis-jenis PPSPM 12

1.1 Latar Belakang 4

1.2 Perumusan Masalah 5

1.3 Tujuan Penelitian 5

viii Daftar Isi


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Hasil Riset 15

3.1 Gambaran Putusan TPPU, TPPT, dan


16
PPSPM

3.1.1 Profil Penyelenggara Media


16
TPPU, TPPT, dan PPSPM

3.1.2 Profil Pelaku Perorangan TPPU,


16
TPPT, dan PPSPM

3.1.3 Profil Pelaku Badan Usaha TPPU,


17
TPPT, dan PPSPM

3.1.4 Wilayah TPPU, TPPT, dan PPSPM 18

3.1.5 Produk dan Layanan TPPU, TPPT, Kesimpulan dan 60


19 Rekomendasi
dan PPSPM

3.1.6 Delivery Channel TPPU, TPPT,


20
dan PPSPM
4.1 Kesimpulan 60
3.2 Tipologi TPPU, TPPT, dan PPSPM 21
4.2 Rekomendasi 63
3.2.1 Tipologi TPPU dan TPPT pada
21
KUPVA Bukan Bank

3.2.2 Tipologi TPPU dan TPPT pada


25
PTD Selain Bank

3.2.3 Tipologi TPPU dan TPPT pada


Uang Elektronik dan Dompet 28
Elektronik Selain Bank

3.2.4 Tipologi TPPU dan TPPT pada


32
APMK Selain Bank

3.2.5 Tipologi PPSPM 36

3.2.6 Contoh Skema Tipologi TPPU,


39
TPPT, dan PPSPM

3.3 Kasus TPPU, TPPT, dan PPSPM 40

3.3.1 Kasus TPPU 40

3.3.2 Kasus TPPT 47

3.3.3 Kasus PPSPM 49

Daftar Isi ix
KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Daftar Tabel Daftar Grafik


Tabel 3. 1 Tren Putusan TPPU berdasarkan 16 Grafik 3.1 Jumlah Putusan pada 19
Jenis Penyelenggara Penyelenggara KUPVA Bukan
Bank Berdasarkan Produk UKA
Tabel 3. 2 Tren Putusan TPPT berdasarkan 16
Jenis Penyelenggara
Tabel 3. 3 Tren Putusan TPPU berdasarkan 17
Profil Pelaku Perorangan Daftar Gambar
Tabel 3. 4 Tren Putusan TPPT berdasarkan 17
Profil Pelaku Perorangan
Gambar 3. 1 Skema Smurfing 39
Tabel 3. 5 Tren Putusan TPPU berdasarkan 18
Profil Pelaku Badan Usaha Gambar 3. 2 Skema Structuring 39
Tabel 3. 6 Tren Putusan TPPU berdasarkan 18 Gambar 3. 3 Skema Transaksi U-Turn 39
Wilayah Geografis
Gambar 3. 4 Skema Penggunaan Pihak 39
Tabel 3. 7 Tren Putusan TPPT berdasarkan 18
Ketiga
Wilayah Geografis
Tabel 3. 8 Tren Putusan TPPU berdasarkan 19 Gambar 3. 5 Skema Penggunaan Jasa 40
Produk dan Layanan Informal Transfer

Tabel 3. 9 Tren Putusan TPPT berdasarkan 20 Gambar 3. 6 Skema Penggunaan 40


Produk dan Layanan Perusahaan Legal
Tabel 3. 10 Tren Putusan TPPU berdasarkan 20 Gambar 3. 7 Skema Transaksi Perusahaan 40
Delivery Channel Tidak Sesuai Jenis Usaha
Tabel 3. 11 Tren Putusan TPPT berdasarkan 21
Gambar 3. 8 Skema Kasus DY 42
Delivery Channel
Tabel 3. 12 Tingkat Risiko Tipologi TPPU 22 Gambar 3. 9 Skema Kasus NL 43
pada KUPVA Bukan Bank
Gambar 3. 10 Skema Kasus EA 45
Tabel 3. 13 Tingkat Risiko Tipologi TPPT 23
pada KUPVA Bukan Bank Gambar 3. 11 Skema Kasus PB dan CPM 46
Tabel 3. 14 Tingkat Risiko Tipologi TPPU 25 Gambar 3. 12 Skema Kasus MI 47
pada PTD Bukan Bank
Gambar 3. 13 Skema Kasus AJ 48
Tabel 3. 15 Tingkat Risiko Tipologi TPPT 27
pada PTD Bukan Bank Gambar 3. 14 Skema Contoh Kasus I PPSPM 50
Tabel 3. 16 Tingkat Risiko Tipologi TPPU 29
Gambar 3. 15 Skema Contoh Kasus II PPSPM 50
pada Uang Elektronik dan
Dompet Elektronik Selain Bank Gambar 3. 16 Skema Contoh Kasus III 52
Tabel 3. 17 Tingkat Risiko Tipologi TPPT 31 PPSPM
pada Uang Elektronik dan
Gambar 3. 17 Skema Contoh Kasus IV 53
Dompet Elektronik Selain Bank
PPSPM
Tabel 3. 18 Tingkat Risiko Tipologi TPPU 33
pada APMK Selain Bank Gambar 3. 18 Skema Contoh Kasus V PPSPM 54
Tabel 3. 19 Tingkat Risiko Tipologi TPPT 34 Gambar 3. 19 Skema Contoh Kasus VI 55
pada APMK Selain Bank PPSPM

Gambar 3. 20 Skema Contoh Kasus VII 56


PPSPM

x Daftar Tabel, Grafik, dan Gambar


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Daftar Singkatan
No Singkatan Penjelasan

1 APMK Alat Pembayaran Menggunakan Kartu

2 APU PPT Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme

3 CDD Customer Due Diligence

4 CV Persekutuan Komanditer

5 DE Dompet Elektronik

6 Dukcapil Kependudukan dan Catatan Sipil

7 e-CDD Electronic Customer Due Diligence

8 E-Commerce Electronic Commerce

9 EDC Electronic Data Capture

10 EUR Euro

11 FATF Financial Action Task Force on Money Laundering

12 FTF Foreign Terrorist Fighter

13 ISIS Islamic State of Iraq and Suriah

14 KHR Cambodian Riel

15 Komite TPPU Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan TPPU

16 KUPVA Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing

17 KYC Know Your Customer

18 LPP Lembaga Pengawas dan Pengatur

19 MYR Malaysian Ringgit

20 NPO Non Profit Organization

21 Ormas Organisasi Kemasyarakatan

22 PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa

23 PEP Politically Exposed Persons

24 PHP Philippine Peso

25 PJP Penyedia Jasa Pembayaran

26 PNS Pegawai Negeri Sipil

27 PPP Public Private Partnership

28 PPSPM Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal

29 PT Perseroan Terbatas

Daftar Singkatan xi
KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

No Singkatan Penjelasan

30 PTD Penyelenggara Transfer Dana

31 Regtech Regulatory Technology

32 SGD Dolar Singapura

33 Suptech Supervisory Technology

34 T/T Telegraphic Transfer

35 TKI Tenaga Kerja Indonesia

36 TPPT Tindak Pidana Pendanaan Terorisme

37 TPPU Tindak Pidana Pencucian Uang

38 UE Uang Elektronik

39 UKA Uang Kertas Asing

40 UMKM Usaha Mikro Kecil Menengah

41 USD Dolar Amerika Serikat

42 UU Undang-Undang

43 VND Vietnamese Dong

44 WMD Weapon Mass Destruction

45 WNA Warga Negara Asing

xii Daftar Singkatan


BAGIAN 1

PENDAHULUAN
KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

1.1. Latar Belakang Selain Bank dan Kegiatan Usaha Penukaran


Valuta Asing (KUPVA) Bukan Bank yang berada di
Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia bawah kewenangan Bank Indonesia. Komitmen
bersikap terbuka dalam menjalin hubungan Bank Indonesia dalam pencegahan TPPU, TPPT,
dengan negara lain, termasuk keterbukaan lalu dan PPSPM juga diwujudnyatakan dalam Visi
lintas keuangan antar negara yang memberikan ke-4 Blueprint Sistem Pembayaran 2025 yaitu
kemudahan dalam bertransaksi. Hal ini tentunya menjamin keseimbangan antara inovasi dengan
memiliki dampak positif dari sisi perekonomian, perlindungan konsumen, integritas dan stabilitas
namun demikian tidak dapat dipungkuri bahwa serta persaingan usaha yang sehat melalui
hal tersebut juga menimbulkan risiko terhadap penerapan prinsip Know Your Customer (KYC) serta
sistem keuangan Indonesia. Adapun risiko yang Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
dimaksud berkaitan dengan praktik Tindak Terorisme (APU PPT), kewajiban keterbukaan
Pidana Pencucian Uang (TPPU), Tindak Pidana data/ informasi/bisnis publik, serta penerapan
Pendanaan Terorisme (TPPT), dan Pendanaan Regulatory Technology (Regtech) dan Supervisory
Proliferasi Senjata Pemusnah Massal (PPSPM). Technology (Suptech) dalam kewajiban pelaporan,
Keterbukaan akses untuk bertransaksi dapat regulasi dan pengawasan.
dengan mudah disalahgunakan oleh orang-orang
yang tidak bertanggung jawab dalam mendukung Dalam rezim upaya pencegahan dan
aksi kejahatannya. Lebih lanjut, permasalahan pemberantasan TPPU, TPPT, dan PPSPM di
kurangnya koordinasi dan sosialisasi antar Indonesia, Bank Indonesia selaku LPP serta
lembaga, lemahnya pengawasan dan penegakan penyelenggara di bawah pengaturan dan
hukum, serta sulitnya proses identifikasi terhadap pengawasan Bank Indonesia memiliki kewajiban
identitas dan asal usul dana hasil kejahatan, untuk menjaga industri sistem pembayaran
menjadi faktor yang mempermudah pelaku dalam termasuk KUPVA Bukan Bank agar tidak menjadi
melancarkan aksinya. sarana dan sasaran bagi pelaku pencucian uang,
pendanaan terorisme, dan pendanaan proliferasi
Tindak pidana pencucian uang, pendanaan senjata pemusnah massal. Namun demikian, dalam
terorisme, dan pendanaan proliferasi senjata perkembangannya, modus TPPU, TPPT, dan PPSPM
pemusnah massal pada akhirnya dapat semakin kompleks dan semakin variatif. Oleh
mengancam stabilitas perekonomian, integritas karena itu, sebagai salah satu langkah mitigasi,
sistem keuangan, serta membahayakan sendi- diperlukan suatu panduan yang diharapkan dapat
sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan memberikan gambaran mengenai modus/tipologi
bernegara. Sehubungan dengan itu, Bank Indonesia yang dilakukan oleh para pelaku TPPU, TPPT, dan
berkomitmen penuh untuk mendukung langkah- PPSPM di sektor sistem pembayaran. Dalam hal ini
langkah Pemerintah Republik Indonesia dalam Bank Indonesia melakukan penyusunan analisis
pencegahan TPPU, TPPT, serta PPSPM melalui tipologi TPPU, TPPT, dan PPSPM dengan basis data
peran Bank Indonesia sebagai Lembaga Pengawas berupa putusan pengadilan atas perkara TPPU,
dan Pengatur (LPP) sesuai ketentuan perundang- TPPT, dan PPSPM yang melibatkan penyelenggara
undangan terkait TPPU dan TPPT, serta selaku di bawah kewenangan Bank Indonesia. Penelitian
anggota Komite Koordinasi Nasional Pencegahan ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam
dan Pemberantasan TPPU (Komite TPPU). Dalam mitigasi potensi risiko TPPU, TPPT, dan PPSPM oleh
konteks ini, Bank Indonesia menetapkan peraturan, penyelenggara yang berada di bawah pengaturan
memberikan dan mencabut izin, melaksanakan dan pengawasan Bank Indonesia.
pengawasan, serta mengenakan sanksi terhadap
Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) Lembaga

4 Bagian 1 - Pendahuluan
KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

1.2. Perumusan Masalah 1.3. Tujuan Penelitian


Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
sebagai berikut: berikut:

1. Bagaimana karakteristik dari kasus-kasus 1. Mengetahui karakteristik profil pengguna


TPPU, TPPT, dan PPSPM berdasarkan putusan jasa (perorangan dan badan usaha), wilayah,
pengadilan atas perkara TPPU, TPPT, dan produk dan layanan, serta delivery channel
PPSPM yang melibatkan PJP Lembaga Selain berdasarkan putusan pengadilan atas perkara
Bank dan KUPVA Bukan Bank selama periode TPPU, TPPT, dan PPSPM yang melibatkan PJP
tahun 2015-2020? Lembaga Selain Bank dan KUPVA Bukan Bank
selama periode 2015-2020.
2. Bagaimana tipologi dari kasus-kasus TPPU,
TPPT, dan PPSPM yang melibatkan PJP 2. Mengetahui tipologi dari kasus-kasus TPPU,
Lembaga Selain Bank dan KUPVA Bukan Bank TPPT, dan PPSPM yang melibatkan PJP Lembaga
berdasarkan putusan pengadilan selama Selain Bank dan KUPVA Bukan Bank yang sudah
periode tahun 2015-2020? diputus pengadilan selama periode 2015-2020.

Bagian 1 - Pendahuluan 5
BAGIAN 2

TINJAUAN
PUSTAKA
KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

2.1. Kontruksi TPPU, TPPT, dan pelapisan (layering) yang tampak sebagai
harta kekayaan yang sah dan digunakan untuk
PPSPM
kegiatan bisnis yang halal atau membiayai
kembali kegiatan kejahatannya. Tahapan
2.1.1. Tahapan TPPU
integrasi ini merupakan tahapan terakhir dari
Pencucian uang merupakan suatu tindakan yang operasi pencucian uang yang lengkap karena
dilakukan untuk menyembunyikan ataupun memasukkan hasil tindak pidana tersebut
menyamarkan dana dari hasil tindak pidana kembali ke dalam kegiatan ekonomi yang sah.
sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang Dengan demikian pelaku tindak pidana dapat
Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan leluasa menggunakan harta kekayaan hasil
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, kejahatannya tanpa menimbulkan kecurigaan
dengan tujuan untuk menyembunyikan ataupun dari penegak hukum untuk melakukan
menyamarkan asal-usul harta kekayaan sehingga pemeriksaan.
seolah-olah berasal dari sumber yang sah.
Meskipun demikian, dalam praktiknya pencucian
Pencucian uang pada umumnya dilakukan melalui 3
uang tidak harus terdiri dari ketiga tahap tersebut.
(tiga) tahap, diantaranya yaitu:

1. Penempatan (placement)
2.1.2. Tahapan TPPT

Pendanaan terorisme merupakan segala perbuatan


Merupakan upaya menempatkan dana yang
dalam rangka menyediakan, mengumpulkan,
berasal dari hasil tindak pidana ke dalam sistem
memberikan, atau meminjamkan dana, baik
keuangan atau lembaga yang terkait dengan
langsung maupun tidak langsung, dengan maksud
keuangan. Tahap penempatan merupakan
untuk digunakan dan/atau yang diketahui akan
tahap pertama dalam proses pemisahan harta
digunakan untuk melakukan kegiatan terorisme,
kekayaan hasil tindak pidana dari sumber tindak
organisasi teroris, atau teroris. Adapun yang
pidananya.
termasuk dalam TPPT diatur dalam Pasal 4 sampai
2. Pemisahan/pelapisan (layering) dengan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Merupakan upaya memisahkan hasil tindak Tindak Pidana Pendanaan Terorisme. TPPT pada
pidana dari sumbernya melalui beberapa tahap umumnya memiliki beberapa tahap diantaranya
transaksi keuangan untuk menyembunyikan yaitu:
atau menyamarkan asal-usul dana. Dalam
kegiatan ini terdapat proses pemindahan dana 1. Tahap pengumpulan dana (collecting)
dari beberapa rekening atau lokasi tertentu ke
Merupakan upaya mengumpulkan,
tempat lain melalui serangkaian transaksi yang
menyediakan, dan memberikan dana untuk
kompleks dan didesain untuk menyamarkan
melakukan tindak pidana terorisme, organisasi
dan menghilangkan jejak sumber dana tersebut.
terorisme, atau teroris. Tahap pengumpulan
3. Penggabungan (integration) dana ini dapat dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya yaitu:
Merupakan upaya menggunakan harta
kekayaan hasil tindak pidana yang telah
ditempatkan (placement) dan atau dilakukan

6 Bagian 2 - Tinjauan Pustaka


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

a. Donasi kepada kelompok teror a. Pembawaan uang tunai

Donasi kepada kelompok teror ini dapat Transaksi tunai masih tergolong tinggi
dilakukan oleh para anggota yang tidak digunakan untuk aksi pendanaan terorisme
berkaitan langsung dengan kelompok teror, karena tidak memiliki jejak kepemilikan
diberikan secara langsung dan tunai kepada dan sulitnya pengecekan terhadap
kelompok teror dalam jumlah yang kecil, pembawaan uang tunai. Uang tunai dalam
atau dilakukan dengan kedok sebagai amal praktik terorisme ini seringkali digunakan
untuk menarik simpatisan di luar kelompok dalam aksi pemberian donasi. Selain itu,
teror. Adapun dana ini sebagian besar uang tunai mudah dibawa ke dalam dan
berasal dari hasil yang legal. luar negeri, serta ditukarkan ke mata uang
lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan
b. Pendanaan sendiri (Self-Funding) aksi terorisme. Penggunaan uang tunai juga
mempersulit analisis aliran dana.
Sumber dana berasal dari hasil usaha,
pendapatan, dan hasil penjualan harta milik b. Penggunaan PTD Berizin Selain Bank
para anggota kelompok teror. E-commerce
juga rentan digunakan oleh para anggota Penggunaan PTD Selain Bank untuk
dan simpatisan kelompok teror untuk memindahkan dana terorisme tergolong
melakukan kegiatan usaha secara online. berisiko tinggi. Hal ini karena layanannya
Pada pendanaan sendiri, sebagian besar mudah, cepat, serta jangkauannya luas
dana diperoleh dalam bentuk uang tunai. hingga ke daerah terpencil dan di berbagai
belahan dunia. Penggunaan PTD Berizin
c. Pendanaan Melalui Media Sosial Selain Bank untuk pendanaan aksi
terorisme dilakukan oleh pihak-pihak yang
Perkembangan media sosial dan namanya tidak tercantum dalam daftar
mudahnya pembuatan akun media sosial terduga teroris. Hal ini mempersulit proses
memungkinkan pemanfaatan media sosial identifikasi transaksi.
untuk menyebarkan pesan pengumpulan
dana kepada masyarakat di dalam dan c. Penggunaan Layanan Perbankan
luar negeri. Adapun penggunaan media
sosial untuk pengumpulan dana dapat Layanan perbankan digunakan dalam
berafiliasi dengan Non Profit Organization aksi terorisme karena jangkauannya
(NPO) tertentu dan cenderung ditujukan yang luas sampai ke daerah terpencil dan
ke rekening pribadi pelaku. Penggunaan produk yang beragam. Rekening tabungan
media sosial terenkripsi telah terbukti merupakan produk yang paling banyak
digunakan untuk menyampaikan pesan digunakan karena dapat digunakan untuk
untuk melakukan serangan, rekrutmen, menampung dan memindahkan dana.
pengumpulan dana, dan kegiatan Dalam rangka menghindari aparat penegak
operasional lainnya. hukum, pelaku seringkali menggunakan
rekening keluarga, rekening pihak ketiga,
2. Tahap pemindahan dana (moving) rekening pinjaman, ataupun rekening yang
dibeli untuk bertransaksi. Selain itu, pelaku
Merupakan upaya memindahkan dana yang pendanaan terorisme juga menggunakan
sebelumnya telah dikumpulkan. Tahap layanan perbankan karena transaksi yang
pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan dilakukan relatif kecil dan sumber dana
berbagai cara, diantaranya yaitu: berasal dari hasil yang legal.

Bagian 2 - Tinjauan Pustaka 7


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

3. Tahap penggunaan dana (using) c. Pelatihan Perang

Merupakan upaya menggunakan dana yang Dalam rangka mendukung kegiatan aksi
sebelumnya telah dikumpulkan baik seluruhnya terorisme, dibutuhkan pelatihan terhadap
atau sebagian untuk mendukung pelaksanaan fisik, mental, dan taktik bagi para pelaku
tindak pidana terorisme, organisasi terorisme, teror. Dalam hal ini, dana yang bersumber
atau teroris. Tahap ini dapat dilakukan dengan dari pendanaan sendiri, ataupun sumber
berbagai cara diantaranya yaitu: lainnya, akan digunakan untuk membiayai
kegiatan pelatihan perang. Pelatihan
a. Pembelian Senjata dan Bahan Peledak perang secara fisik dibutuhkan untuk
dapat mengembangkan dan meningkatkan
Dalam rangka melancarkan aksinya, para kemampuan taktik perang, baik dalam
pelaku teror membutuhkan senjata dan melakukan serangan maupun untuk
bahan peledak. Dalam hal ini, pengadaan menyelamatkan diri. Pelatihan perang ini
senjata dilakukan dengan membeli senjata umumnya dilakukan secara tersembunyi
di dalam dan luar negeri melalui penjual dan di tempat tertutup, sehingga sulit
gelap, atau dengan merakit senjata dijangkau oleh aparat penegak hukum dan
tersebut. Senjata yang dibeli di luar negeri masyarakat.
akan diselundupkan masuk ke wilayah
Indonesia melalui jalur perbatasan yang 2.1.3. Tahapan PPSPM
tidak resmi. Selain itu, pembelian bahan-
bahan peledak juga dilakukan melalui toko PPSPM merupakan tindakan menyediakan dana
kimia baik secara langsung maupun online, dengan maksud untuk digunakan seluruhnya atau
yang dilakukan secara bertahap. Adapun sebagian untuk manufaktur, akuisisi, kepemilikan,
risiko pembuatan bahan peledak ini dapat pengembangan, ekspor, perantara, pengangkutan,
terjadi karena kurangnya pembatasan pemindahan, penimbunan atau penggunaan
dan pengawasan pembelian bahan-bahan senjata nuklir, bahan kimia, atau senjata biologis
kimia. serta sarana dan materi terkait yang bertentangan
dengan hukum nasional atau ketentuan hukum
b. Mobilitas Anggota Teror dan Perjalanan internasional. Pada umumnya, tahapan PPSPM
Foreign Terrorist Fighter (FTF) terdiri atas 3 (tiga) tahap yaitu:

Dalam mendukung aksi terorisme, a. Pengumpulan dana (fund raising)


dibutuhkan dana untuk mobilitas dari
suatu tempat ke tempat lainnya. Biaya Merupakan upaya pengumpulan dana
untuk mobilitas dapat bersumber dari melalui anggaran domestik, yang dapat
pendanaan sendiri ataupun berasal dari juga dilengkapi dengan pengumpulan dana
anggota kelompok jaringan terorisme. yang dilakukan oleh jaringan di luar negeri
Penggunaan dana untuk mobilitas anggota atau oleh aktivitas kriminal.
kelompok teror sebagian besar untuk
memberangkatkan anggota untuk menjadi b. Menyamarkan dana (disguising the
pejuang teroris asing. Pada umumnya, dana funds)
tersebut digunakan untuk membeli tiket
transportasi dari atau ke negara konflik, Merupakan upaya memindahkan dana
serta untuk mengurus dokumen perjalanan. ke sistem keuangan internasional,
yang seringkali melibatkan transaksi
internasional untuk tujuan perdagangan.

8 Bagian 2 - Tinjauan Pustaka


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

c. Pengadaan bahan dan teknologi Sementara itu, berdasarkan tempat terjadinya,


(procurement) terdapat TPPU yang dikenal dengan istilah Foreign
Money Laundering. Foreign Money Laundering ini
Merupakan upaya menggunakan dana merupakan pencucian uang yang dilakukan di luar
dalam sistem keuangan internasional yurisdiksi dari tempat terjadinya tindak pidana asal.
untuk pengadaan bahan dan teknologi yang Hal ini dilakukan untuk menyulitkan aparat penegak
dibutuhkan untuk melaksanakan program hukum dalam menelusuri hasil tindak pidana.
proliferasi dan senjata pemusnah massal.
Di Indonesisa, TPPU telah diatur dalam Undang-
Undang No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
2.2. Jenis TPPU, TPPT dan PPSPM Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Dalam UU ini, TPPU dibedakan menjadi:
2.2.1. Jenis-Jenis TPPU
a. Tindak Pidana Pencucian Uang Aktif
Pada umumnya, TPPU dapat dikategorikan
menjadi beberapa jenis. Berdasarkan penyusunan TPPU aktif merupakan jenis pencucian
dakwaannya, TPPU disebut sebagai Stand-Alone uang dimana adanya perbuatan aktif untuk
Money Laundering. Disebut demikian karena TPPU menyembunyikan dan menyamarkan harta
pada dasarnya merupakan tindak pidana lanjutan kekayaan hasil tindak pidana. Ketentuan
dari suatu tindak pidana asal. Namun, TPPU ini mengenai TPPU aktif diatur dalam Pasal 3 dan
diartikan sebagai tindak pidana yang berdiri Pasal 4 UU TPPU.
sendiri dengan mengacu pada penuntutan tindak
pidana pencucian uang secara tunggal, tanpa b. Tindak Pidana Pencucian Pasif
harus menuntut tindak pidana asal. Dalam hal ini,
penyusunan dakwaan TPPU dapat dijadikan satu TPPU pasif merupakan jenis pencucian uang
berkas dengan tindak pidana asalnya ataupun dimana tidak adanya perbuatan aktif untuk
dipisah dengan tindak pidana asalnya. Hal ini menyembunyikan dan menyamarkan harta
dianggap relevan karena: kekayaan hasil tindak pidana. Ketentuan
mengenai TPPU pasif diatur dalam Pasal 5 ayat
1. Terdapat kemungkinan tidak adanya cukup (1) UU TPPU.
bukti dari tindak pidana asal tertentu yang
menimbulkan hasil kejahatan; atau 2.2.2. Jenis-Jenis TPPT

2. Dalam situasi dimana terdapat kekurangan Pada dasarnya praktik TPPT terdiri atas beberapa
pada wilayah hukum atas terjadinya tindak kategori, diantaranya:
pidana asal. Harta kekayaan yang diperoleh dari
tindak pidana kemungkinan telah dicuci oleh 1. Pengumpulan dana – legal: Sponsor pribadi
terdakwa (self-laundering) atau oleh pihak (terrorist financier/fundraiser)
ketiga (third party money laundering).
Pengumpulan dana yang dilakukan secara legal
Lebih lanjut, berdasarkan hubungan dengan pelaku dengan melakukan kegiatan penggalangan
tindak pidana asal, TPPU dapat dikategorikan dana melalui sponsor.
sebagai berikut:
2. Pengumpulan dana – legal: penyimpangan
1. Self-Laundering, yaitu pencucian uang yang pengumpulan donasi melalui ormas
dilakukan oleh orang yang terlibat dalam
perbuatan tindak pidana asal. Pengumpulan dana yang dilakukan secara legal
dengan melakukan kegiatan pengumpulan
2. Third Party Money Laundering, yaitu pencucian donasi melalui organisasi kemasyarakatan
uang yang dilakukan oleh orang yang tidak (ormas).
terlibat dalam perbuatan tindak pidana asal.

Bagian 2 - Tinjauan Pustaka 9


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

3. Pengumpulan dana – legal: usaha bisnis yang 9. Pengumpulan dana – ilegal: penculikan
sah dengan tebusan

Pengumpulan dana yang dilakukan secara legal Pengumpulan dana yang dilakukan secara
dengan membentuk suatu perusahaan atau ilegal yaitu melakukan penculikan dengan
bisnis yang sah yang dijadikan sebagai media disertai tindakan meminta tebusan, dimana
untuk mengumpulkan dana. dana tebusan akan dikumpulkan untuk
pendanaan kegiatan terorisme.
4. Pengumpulan dana – legal: pendanaan
crowdfunding 10. Pemindahan dana: melalui penyedia jasa
keuangan
Pengumpulan dana yang dilakukan secara legal
dengan memanfaatkan financial technology, Dana yang telah dikumpulkan dipindahkan
yaitu melalui pendanaan crowdfunding. dengan menggunakan layanan jasa keuangan.

5. Pengumpulan dana – legal: pendanaan 11. Pemindahan dana: melalui pembawaan uang
mandiri (selain dari usaha bisnis) tunai lintas batas

Pengumpulan dana yang dilakukan secara Dana yang telah dikumpulkan dipindahkan
legal yaitu dengan melakukan kegiatan melalui tindakan pembawaan uang tunai lintas
penggalangan dana atau pendanaan yang batas negara.
dilaksanakan secara mandiri.
12. Pemindahan dana: menggunakan metode
6. Pengumpulan dana – ilegal: hasil kegiatan pembayaran baru
kriminal lainnya
Dana yang telah dikumpulkan dipindahkan
Pengumpulan dana yang dilakukan secara melalui metode pembayaran baru.
ilegal yaitu dengan memperoleh dana melalui
hasil tindakan kriminal. 13. Pemindahan dana: melalui penyedia barang
dan jasa
7. Pengumpulan dana – ilegal: pemerasan
Dana yang telah dikumpulkan dipindahkan
Pengumpulan dana yang dilakukan secara dengan memanfaatkan layanan penyedia
ilegal yaitu dengan melakukan pemerasan barang dan jasa.
kepada pihak tertentu untuk memperoleh dana.
14. Pemindahan dana: melalui profesi
8. Pengumpulan dana – ilegal: eksploitasi
sumber daya alam secara ilegal Dana yang telah dikumpulkan dipindahkan
dengan memanfaatkan profesi tertentu.
Pengumpulan dana yang dilakukan secara
ilegal yaitu dengan melakukan kegiatan 15. Penggunaan dana: Operasi terorisme
eksploitasi sumber daya alam secara melawan domestik – pembelian senjata dan bahan
hukum. peledak

Dana digunakan untuk kegiatan terorisme yang


bersifat domestik, dengan membeli senjata dan
bahan peledak.

10 Bagian 2 - Tinjauan Pustaka


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

16. Penggunaan dana: Pelatihan – pembuatan 22. Penggunaan dana: Operasi terorisme
senjata dan bahan peledak domestik – biaya hidup dasar (Pangan, Papan,
Biaya Medis)
Dana digunakan untuk membiayai kegiatan
pelatihan, berupa pembuatan senjata dan Dana digunakan untuk kegiatan terorisme
bahan peledak. dalam lingkup domestik, yaitu untuk membiayai
kebutuhan dasar hidup sehari-hari, seperti
17. Penggunaan dana: Pelatihan – penggunaan pangan, papan, dan biaya medis.
senjata dan bahan peledak
23. Penggunaan dana: Propaganda dan
Dana digunakan untuk membiayai kegiatan perekrutan – pembuatan dan pemeliharaan
pelatihan, yaitu untuk penggunaan senjata dan akun di media sosial
bahan peledak.
Dana digunakan untuk membiayai aktivitas
18. Penggunaan dana: Operasi terorisme propaganda dan perekrutan anggota, yaitu
domestik – perjalanan dari dan ke lokasi aksi untuk pembuatan dan pemeliharaan akun di
terorisme media sosial.

Dana digunakan untuk membiayai kegiatan 24. Penggunaan dana: Pelatihan – ideologi
terorisme dalam lingkup domestik, yaitu untuk
perjalanan dari dan ke lokasi aksi terorisme. Dana digunakan untuk kegiatan pelatihan, yaitu
untuk kegiatan menanamkan ideologi kelompok
19. Penggunaan dana: Operasi Terorisme luar terorisme.
negeri – perjalanan pejuang teroris asing
25. Penggunaan dana: Operasi terorisme
Dana digunakan untuk membiayai kegiatan domestik – dokumen identitas palsu
terorisme di luar negeri, yaitu untuk perjalanan
pejuang teroris asing. Dana digunakan untuk kegiatan terorisme
dalam lingkup domestik, yaitu berupa
20. Penggunaan dana: Gaji dan kompensasi pembuatan dokumen identitas palsu.
anggota kelompok terorisme – santunan
kepada anggota yang masuk penjara atau 26. Penggunaan dana – propaganda dan
meninggal perekrutan – pembuatan dan pemeliharaan
situs web
Dana digunakan untuk membiayai operasional
kelompok terorisme, seperti untuk membayar Dana digunakan untuk kegiatan propaganda
gaji dan kompensasi, serta untuk memberikan dan perekrutan anggota kelompok terorisme,
santunan kepada anggota kelompok yang yaitu berupa kegiatan pembuatan dan
masuk penjara atau meninggal. pemeliharaan situs web.

21. Penggunaan dana: gaji dan kompensasi 27. Penggunaan dana: Pelatihan – Pelatihan
anggota kelompok virtual/online

Dana digunakan untuk membiayai operasional Dana digunakan untuk kegiatan pelatihan
kelompok terorisme yaitu untuk membayar gaji anggota kelompok terorisme yang dilakukan
dan kompensasi kepada anggota kelompok. secara virtual/online.

Bagian 2 - Tinjauan Pustaka 11


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

28. Penggunaan dana: operasi terorisme 33. Penggunaan dana: pelatihan – pembangunan
domestik – pembelian dan perawatan lokasi pelatihan
kendaraan atau mesin
Dana digunakan untuk kegiatan pelatihan, yaitu
Dana digunakan untuk kegiatan terorisme dalam rangka membiayai pembangunan lokasi
dalam lingkup domestik, yaitu berupa pelatihan.
pembelian dan perawatan kendaraan atau
mesin yang digunakan dalam aksi terorisme. 2.2.3. Jenis-Jenis PPSPM

29. Penggunaan dana: biaya kurir (pengiriman Pada umumnya PPSPM memiliki karakteristik
pesan, uang) sebagai berikut:

Dana digunakan untuk biaya kurir dalam 1. Beroperasi secara global dan mengeksploitasi
kegiatan pengiriman pesan atau uang. negara-negara dengan kontrol ekspor dan
keuangan yang lemah.
30. Penggunaan dana: pelatihan komunikasi
rahasia/sandi 2. Penggunaan sistem keuangan formal, namun
juga memungkinkan penggunaan sarana
Dana digunakan untuk membiayai kegiatan informal dan uang tunai.
pelatihan komunikasi rahasia/sandi bagi
3. Pembelian barang sensitif proliferasi melalui
kelompok terorisme.
pasar terbuka.
31. Penggunaan dana: propaganda dan
4. Penggunaan perusahaan cangkang (shell
perekrutan – pembuatan majalah/koran
company) dan perantara perdagangan untuk
menyamarkan penggunaan akhir dan pengguna
Dana digunakan untuk kegiatan propaganda
akhir pengadaan yang sebenarnya.
dan perekrutan anggota kelompok terorisme,
yaitu berupa pembuatan majalah/koran.

32. Penggunaan dana: propaganda dan


perekrutan – media promosi lainnya (televisi,
radio)

Dana digunakan untuk kegiatan propaganda


dan perekrutan anggota kelompok terorisme
yaitu berupa pembiayaan media promosi
seperti televisi dan radio.

12 Bagian 2 - Tinjauan Pustaka


BAGIAN 3

HASIL RISET
KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

3.1. Gambaran Putusan TPPU, yang terjadi di PTD Bukan Bank. Sementara
itu, 3 (tiga) kasus terjadi di Penyelenggara
TPPT, dan PPSPM
KUPVA Bukan Bank. Adapun tren putusan TPPT
berdasarkan jenis penyelenggara yang menjadi
3.1.1. Profil Penyelenggara Media
media pendanaan terorisme sebagaimana pada
TPPU,TPPT, dan PPSPM
tabel berikut:
A. Profil Penyelenggara Media TPPU
Tabel 3.2. Tren Putusan TPPT Berdasarkan Jenis
Penyelenggara
Berdasarkan data putusan pengadilan TPPU
tahun 2015-2020, profil penyelenggara yang Jumlah Putusan
Profil
dominan dijadikan media pencucian uang Penyelenggara
2015 2016 2017 2018 2019 2020
adalah “KUPVA Bukan Bank”. Dari total 24
KUPVA Bukan
(dua puluh empat) kasus TPPU, terdapat 22 Bank
1 1 1
(dua puluh dua) kasus TPPU yang terjadi di
PTD Bukan
Penyelenggara KUPVA Bukan Bank. Sementara 1 1 1 1
Bank
itu, 2 (dua) kasus lainnya terjadi di PTD Bukan
Bank. Adapun tren putusan TPPU berdasarkan Sumber: PPATK, Diolah
jenis penyelenggara yang menjadi media
pencucian uang sebagaimana pada tabel Sementara itu, berdasarkan data putusan
berikut: pengadilan tahun 2015-2020 belum ditemukan
adanya kasus terkait PPSPM.
Tabel 3.1. Tren Putusan TPPU Berdasarkan Jenis
Penyelenggara 3.1.2. Profil Pelaku Perorangan TPPU,
Profil
Jumlah Putusan TPPT, dan PPSPM
Penyelenggara
2015 2016 2017 2018 2019 2020
A. Profil Pelaku Perorangan TPPU
KUPVA Bukan
2 4 4 8 4
Bank Berdasarkan data putusan pengadilan TPPU
tahun 2015-2020, profil pekerjaan pelaku
PTD Bukan
1 1 pencucian uang yang dominan adalah
Bank
“Pengusaha/Wiraswasta”. Dari total 24
Sumber: PPATK, Diolah
(dua puluh empat) kasus TPPU, terdapat 16
B. Profil Penyelenggara Media TPPT (enam belas) orang pelaku perorangan yang
berprofesi sebagai Wiraswasta. Sementara
Berdasarkan data putusan pengadilan TPPT itu, profil pekerjaan lainnya adalah Pegawai
tahun 2015-2020, profil penyelenggara yang Swasta sebanyak 7 (tujuh) orang; PNS, Pejabat
dominan dijadikan media pendanaan terorisme Pemerintahan, dan lainnya dengan masing-
adalah “PTD Bukan Bank”. Dari total 5 (lima) masing sebanyak 2 (dua) orang; serta Ibu
kasus TPPT, terdapat 4 (empat) kasus TPPT Rumah Tangga, Pegawai Money Changer, dan

16 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Pengajar dengan masing-masing sebanyak Tabel 3.4. Tren Putusan TPPT Berdasarkan Profil
1 (satu) orang. Adapun tren putusan TPPU Pelaku Perorangan
berdasarkan profil pelaku perorangan Jumlah Putusan
Profil
sebagaimana pada tabel berikut: Pekerjaan
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Tabel 3.3. Tren Putusan TPPU Berdasarkan Profil Pengusaha/


1
Pelaku Perorangan Wiraswasta

Jumlah Putusan Tidak Bekerja 1


Profil Pekerjaan
2015 2016 2017 2018 2019 2020 Tidak
1 1 1
Teridentifikasi
Pengusaha/
2 2 5 4 3
Wiraswasta Sumber: PPATK, Diolah

Pegawai Swasta 6 1
Sementara itu, berdasarkan data putusan
PNS (Termasuk pengadilan tahun 2015-2020 belum ditemukan
2
Pensiunan)
adanya kasus terkait PPSPM.
Ibu Rumah Tangga 1

Pejabat
3.1.3. Profil Pelaku Badan Usaha TPPU,
LembagaLegislatif 1 1 TPPT, dan PPSPM
dan Pemerintah
A. Profil Pelaku Badan Usaha TPPU
Pegawai Money
1
Changer
Berdasarkan data putusan pengadilan TPPU
Pengajar dan tahun 2015-2020, profil badan usaha yang
1
Dosen
terlibat dalam pencucian uang didominasi
Lainya 1 1 oleh “Perusahaan Non UMKM berbentuk
Perseroan Terbatas (PT)”. Dari total 24 (dua
Sumber: PPATK, Diolah
puluh empat) kasus TPPU, terdapat 11 (sebelas)
B. Profil Pelaku Perorangan TPPT kasus melibatkan PT. Sementara itu, profil
badan usaha lainnya adalah Perusahaan Non
Berdasarkan data putusan pengadilan TPPT UMKM berbentuk Persekutuan Komanditer
tahun 2015-2020, dari total 5 (lima) kasus (CV), yang terlibat pada 3 (tiga) kasus. Selain
TPPT, terdapat 1 (satu) orang pelaku yang itu, terdapat 11 (sebelas) kasus yang tidak
berprofesi sebagai “Pengusaha/Wiraswasta”. dapat diidentifikasi profil badan usahanya atau
Selanjutnya, terdapat 1 (satu) orang pelaku tidak melibatkan badan usaha. Adapun tren
yang tidak bekerja. Selain itu, terdapat 3 (tiga) putusan TPPU berdasarkan profil badan usaha
orang pelaku yang profil pekerjaannya tidak sebagaimana pada tabel berikut:
dapat diidentifikasi. Adapun tren putusan TPPT
berdasarkan profil pelaku perorangan antara
lain:

Bagian 3 - Hasil Riset 17


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Tabel 3.5. Tren Putusan TPPU Berdasarkan Profil Tabel 3.6. Tren Putusan TPPU Berdasarkan
Pelaku Badan Usaha Wilayah Geografis
Jumlah Putusan Jumlah Putusan
Profil Badan Usaha Wilayah
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Perusahaan Non DKI Jakarta 2 4 4 7 3


UMKM Berbentuk
1 3 5 2 Kalimantan Barat 1 1
Perseroan terbatas
(PT)
Banten 1
Perusahaan Non
Lampung 1
UMKM Berbentuk
2 1
Persekutuan Sumber: PPATK, Diolah
Komanditer (CV)

Tidak Teridentifikasi 1 4 1 2 3 B. Wilayah TPPT

Sumber: PPATK, Diolah Berdasarkan data putusan pengadilan TPPT


tahun 2015-2020, terdapat 5 (lima) kasus TPPT,
Sementara itu, berdasarkan data putusan
dimana 3 (tiga) kasus berada di “DKI Jakarta”.
pengadilan TPPT tahun 2015-2020, dari total
Namun demikian, untuk 2 (dua) kasus lainnya
5 (lima) kasus TPPT, tidak dapat diidentifikasi
tidak dapat diidentifikasi wilayah tempat
apakah terdapat profil badan usaha yang
terjadinya tindak pidana. Adapun tren putusan
terlibat dalam praktik pendanaan terorisme.
TPPT berdasarkan wilayah sebagai berikut:
Selanjutnya, berdasarkan data putusan
pengadilan tahun 2015-2020 belum ditemukan Tabel 3.7. Tren Putusan TPPT Berdasarkan
adanya kasus terkait PPSPM. Wilayah Geografis
Jumlah Putusan
3.1.4. Wilayah TPPU, TPPT, dan PPSPM Wilayah
2015 2016 2017 2018 2019 2020

A. Wilayah TPPU DKI Jakarta 1 1 1

Berdasarkan data putusan pengadilan TPPU Tidak Teridentifikasi 1 1

tahun 2015-2020, terdapat 4 (empat) provinsi Sumber: PPATK, Diolah


sebaran wilayah putusan perkara pencucian
uang selama tahun 2015-2020. Putusan Sementara itu, berdasarkan data putusan
pengadilan tersebut sebagian besar berada pengadilan tahun 2015-2020 belum ditemukan
di “DKI Jakarta”. Dari total 24 (dua puluh adanya kasus terkait PPSPM.
empat), terdapat 20 (dua puluh) kasus yang
terjadi di DKI Jakarta. Sementara itu, provinsi
lainnya adalah Kalimantan Barat sebanyak
2 (dua) kasus, serta Banten dan Lampung
dengan masing-masing sebanyak 1 (satu)
kasus. Adapun tren putusan TPPU berdasarkan
wilayah antara lain:

18 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

3.1.5. Produk dan Layanan TPPU, TPPT, yang tidak dapat diidentifikasi mekanisme yang
dan PPSPM digunakan pada transaksi jual beli UKA yang
dilakukan.
A. Produk dan Layanan TPPU
Sementara itu, produk dan layanan yang
Berdasarkan data putusan pengadilan TPPU digunakan dalam pencucian uang melalui
tahun 2015-2020, jika ditinjau berdasarkan PTD Bukan Bank adalah “Cast to Account
produk Uang Kertas Asing (UKA) yang (Outgoing)” dan “Account to Account
ditransaksikan pada Penyelenggara KUPVA (Incoming)” dengan total sebanyak 2 (dua)
Bukan Bank, UKA yang dominan digunakan kasus. Adapun tren putusan TPPU berdasarkan
dalam pencucian uang adalah “USD”. Dari total produk dan layanan antara lain:
22 (dua puluh dua) kasus, terdapat 17 (tujuh
Tabel 3.8. Tren Putusan TPPU Berdasarkan
belas) kasus yang melibatkan penggunaan USD,
Produk dan Layanan
diikuti SGD sebanyak 13 (tiga belas) kasus, dan
EUR sebanyak 10 (sepuluh) kasus. Sementara Jumlah Putusan
Produk dan Layanan
itu, jenis UKA lainnya yang digunakan dalam 2015 2016 2017 2018 2019 2020
pencucian uang dapat dilihat pada grafik
KUPVA Bukan Bank
berikut:
Transfer Bank 2 2 4 7
Grafik 3.1. Jumlah Putusan Pada Penyelenggara
KUPVA Bukan Bank Berdasarkan Tunai (UKA dan
1 3 3
Rupiah)
Produk UKA
17 Jual Beli UKA 1 1

PTD Bukan Bank


13
Account to Account
1
(Incoming)
10
Cash to Account
1
(Outgoing)
6
5 Sumber: PPATK, Diolah
4
3
2
1
B. Produk dan Layanan TPPT

Berdasarkan data putusan pengadilan TPPT


JPY
GBP

PHP
CNY
IDR

INR

DKK
KRW
ZAR

SAR
USD
SGD
EUR

THB

AED
AUD

HKD

NZD
BND

VND
MYR

TWD

tahun 2015-2020, jika ditinjau berdasarkan


Sumber: PPATK, Diolah produk UKA yang ditransaksikan pada
Penyelenggara KUPVA Bukan Bank, UKA
Lebih lanjut, mekanisme jual beli UKA yang yang dominan digunakan dalam pendanaan
dominan digunakan dalam pencucian uang terorisme adalah “USD”. Dari 3 (tiga) kasus yang
melalui Penyelenggara KUPVA Bukan Bank menggunakan Penyelenggara KUPVA Bukan
adalah “Transfer Bank”. Dari total 22 (dua Bank sebagai media pendanaan terorisme,
puluh dua) kasus, terdapat 15 (lima belas) kasus 2 (dua) kasus menggunakan USD. Terdapat 1
yang melibatkan penggunaan layanan Transfer (satu) kasus yang menggunakan beberapa jenis
Rupiah melalui Bank. Diikuti dengan 7 (tujuh) produk UKA selain USD, antara lain MYR, KHR,
kasus yang menggunakan mekanisme Tunai PHP, dan VND. Sementara itu, 1 (satu) kasus
baik penyerahan UKA maupun Rupiah secara lainnya tidak dapat diidentifikasi produk UKA
tunai. Namun demikian, terdapat 2 (dua) kasus yang digunakan.

Bagian 3 - Hasil Riset 19


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Lebih lanjut, berdasarkan analisis putusan Sementara itu, berdasarkan data putusan
pengadilan TPPT pada KUPVA Bukan Bank, pengadilan tahun 2015-2020 belum ditemukan
terdapat 2 (dua) kasus yang tidak dapat adanya kasus terkait PPSPM.
diidentifikasi mekanisme jual beli UKA
yang digunakan oleh pelaku tindak pidana. 3.1.6. Delivery Channel TPPU, TPPT, dan
Mekanisme jual beli UKA yang dimaksud dalam PPSPM
hal ini adalah mekanisme Transfer Rupiah
maupun penyerahan secara Tunai untuk UKA A. Delivery Channel TPPU
atau Rupiah. Sementara itu, terdapat 1 (satu)
kasus yang tidak dapat diidentifikasi kegiatan Berdasarkan data putusan pengadilan TPPU
usaha yang dijadikan media pendanaan tahun 2015-2020, delivery channel yang
terorisme. Kegiatan usaha yang dimaksud dominan digunakan dalam pencucian uang
dalam hal ini adalah jual beli UKA, pembelian adalah “Kantor KUPVA”. Dari total 24 (dua puluh
cek pelawat, ataupun pembawaan UKA lintas empat) kasus, terdapat 22 (dua puluh dua)
batas negara. kasus yang melibatkan Kantor KUPVA. Dari 22
(dua puluh dua) kasus yang melibatkan Kantor
Pada kasus TPPT yang melibatkan PTD Bukan KUPVA, terdapat 15 (lima belas) kasus yang
Bank, produk/layanan yang dominan digunakan menggunakan Kantor KUPVA hanya sebagai
adalah “Cash to Account (Outgoing)”. Dari 4 media pencucian uang. Namun demikian,
(empat) kasus yang menggunakan PTD Bukan sisanya yakni 7 (tujuh) kasus menggunakan
Bank sebagai media pendanaan terorisme, Kantor KUPVA sebagai agen/pelaku pencucian
terdapat 2 (dua) kasus yang memanfaatkan uang. Delivery channel lainnya adalah Kantor
produk/layanan Cash to Account (Outgoing). PTD, yaitu sebanyak 2 (dua) kasus yang
Selain itu, terdapat 1 (satu) kasus yang menggunakan Kantor PTD sebagai media
melibatkan penggunaan layanan Account pencucian uang. Adapun tren putusan TPPU
to Account (Outgoing) dan 1 (satu) kasus berdasarkan delivery channel sebagai berikut:
yang tidak teridentifikasi produk/layanan
yang digunakan. Adapun tren putusan TPPT Tabel 3.10. Tren Putusan TPPU Berdasarkan
berdasarkan produk dan layanan sebagai Delivery Channel
berikut: Jumlah Putusan
Delivery Channel
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Tabel 3.9. Tren Putusan TPPT Berdasarkan
Produk dan Layanan Kantor KUPVA 2 4 4 8 4

Jumlah Putusan Kantor PTD 1 1


Produk dan Layanan
2015 2016 2017 2018 2019 2020 Sumber: PPATK, Diolah

Kantor KUPVA
B. Delivery Channel TPPT
Jual Beli UKA 1 1
Berdasarkan data putusan pengadilan TPPT
Tidak Teridentifikasi 1
tahun 2015-2020, delivery channel yang dominan
Kantor PTD digunakan dalam pendanaan terorisme adalah
Cash to Account “Kantor PTD”. Dari total 5 (lima) kasus TPPT yang
1 1
(Outgoing) terjadi, 4 (empat) kasus melibatkan penggunaan
Kantor PTD. Delivery channel lainnya adalah
Account to Account
1 Kantor KUPVA, dimana terdapat 3 (tiga) kasus yang
(Outgoing)
melibatkan penggunaan Kantor KUPVA dalam
Tidak Teridentifikasi 1
pendanaan terorisme. Adapun tren putusan TPPT
Sumber: PPATK, Diolah berdasarkan delivery channel sebagai berikut:

20 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Tabel 3.11. Tren Putusan TPPT Berdasarkan 5. Transaksi yang dilakukan tidak sesuai
Delivery Channel dengan profil pengguna jasa;
Jumlah Putusan
Delivery Channel 6. Pembelian UKA dengan uang tunai
2015 2016 2017 2018 2019 2020 dalam jumlah besar dan pengguna jasa
Kantor KUPVA 1 1 1 menolak atau mengalami kesulitan untuk
menginformasikan sumber dana atau uang
Kantor PTD 1 1 1 1
tunai;
Sumber: PPATK, Diolah
7. Transaksi penukaran UKA dalam jumlah
Sementara itu, berdasarkan data putusan yang signifikan dan jenis mata uang yang
pengadilan tahun 2015-2020 belum ditemukan berbeda-beda dalam 1 (satu) kali transaksi;
adanya kasus terkait PPSPM.
8. Transaksi penukaran UKA dalam jumlah
signifikan oleh Politically Exposed Persons
3.2. Tipologi TPPU, TPPT, dan (PEPs);
PPSPM
9. Transaksi dengan jumlah signifikan tanpa
3.2.1. Tipologi TPPU dan TPPT pada disertai underlying transaction yang jelas;
KUPVA Bukan Bank 10. Penggunaan rekening individu/pribadi
dalam operasional KUPVA Bukan Bank
A. Tipologi TPPU pada KUPVA Bukan Bank
sebagai media/penampungan hasil
Beberapa tipologi TPPU yang menggunakan kejahatan;
penyelenggara KUPVA Bukan Bank berdasarkan
11. Penggunaan Penyelenggara KUPVA Bukan
hasil analisis putusan pengadilan tahun 2015-
Bank tidak berizin;
2020 serta hasil analisis studi literatur, antara
lain:
12. Penggunaan identitas palsu saat
melakukan penukaran valuta asing;
1. Transaksi pembelian UKA dilakukan oleh
pihak lain yang bukan sebagai penerima
13. Transaksi tidak dibukukan ke dalam sistem
manfaat (Beneficial Owner);
KUPVA Bukan Bank dan tidak diberikan nota
atas transaksi yang dilakukan;
2. Penyerahan Rupiah dilakukan secara
transfer, namun pengambilan UKA secara
14. Transaksi dalam jumlah relatif kecil, namun
tunai dilakukan oleh orang lain;
dilakukan dalam beberapa tahap dengan
frekuensi yang tinggi dalam periode waktu
3. Penyerahan UKA dilakukan secara tunai,
tertentu (structuring). Transaksi juga
namun penyerahan Rupiah dilakukan
seringkali dilakukan pada lebih dari satu
secara transfer ke rekening orang lain atau
KUPVA Bukan Bank dalam waktu dekat;
transfer ke beberapa rekening.
15. Transaksi U-turn menggunakan skema
4. Penyerahan Rupiah dilakukan secara
telegraphic transfer (T/T) dimana KUPVA
transfer ke beberapa rekening (smurfing)
Bukan Bank yang memiliki izin pembawaan
yang dimiliki 1 (satu) individu atau entitas
UKA melakukan pembawaan UKA dari
beneficial owner. Rekening tujuan biasanya
negara lain, kemudian dana ditransfer
menggunakan nominees (nama pinjaman),
ke rekening lain dalam negeri, dan pada
trusts, anggota keluarga, atau pihak ketiga.
akhirnya dilakukan transfer kembali ke
negara sumber dana;

Bagian 3 - Hasil Riset 21


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

16. Trade Based Money Laundering, Transfer


Tingkat Kategori
Pricing, dan penggunaan Perusahaan Tipologi TPPU
Risiko Risiko
Cangkang untuk menghasilkan invoice
Aktivitas Perjudian Online 5.39 Menengah
fiktif yang digunakan sebagai underlying
transaction penukaran UKA pada KUPVA Pertukaran Komoditas 5.39 Menengah
Bukan Bank. Perusahaan Cangkang
Pemanfaatan Perusahaan
juga digunakan untuk menyimpan aset Cangkang (Shell Companies)
5.33 Menengah
beneficial owner yang diperoleh dari tindak terhadap Uang Hasil Tindak
kejahatan. Selain itu, rekening perusahaan Pidana Perpajakan

juga digunakan untuk menerima dana hasil Pemanfaatan Korporasi 5.26 Menengah
kejahatan.
Transfer Cross Border 5.26 Menengah

17. Penukaran mata uang denominasi kecil ke Smurfing 5.25 Menengah


denominasi besar dalam jumlah yang cukup
Pemanfaatan Offshore
banyak; Banks, Perusahaan Bisnis
5.25 Menengah
Internasional dan Trust Lepas
18. Penukaran dalam jumlah besar terhadap Pantai
UKA yang jarang digunakan;
Pemanfaatan Internet Enkripsi,
Akses terhadap Identitas, 5.25 Menengah
19. Penggabungan dana hasil kejahatan Perbankan Internasional
dengan dana hasil kegiatan usaha yang sah
Structuring 5.21 Menengah
(mingling).
Investasi di Pasar Modal,
5.18 Menengah
Lebih lanjut, berdasarkan hasil Survei Tipologi Penggunaan Perantara
TPPU/TPPT/PPSPM yang dilakukan terhadap 171 Pemanfaatan Kartu Kredit, Cek,
5.14 Menengah
(seratus tujuh puluh satu) sampel KUPVA Bukan Surat Perjanjian Hutang
Bank yang berada di bawah pengaturan dan
Pemanfaatan Jasa Profesi 5.12 Menengah
pengawasan Bank Indonesia, diperoleh tingkat
risiko tipologi TPPU pada KUPVA Bukan Bank Perdagangan Perhiasan dan
5.12 Menengah
Logam Mulia
berdasarkan persepsi penyelenggara sebagai
berikut: Properti/Real Estate, termasuk
5.07 Menengah
peran agen Properti
Tabel 3.12. Tingkat Risiko Tipologi TPPU pada
KUPVA Bukan Bank Pembelian Aset Berharga 5.05 Menengah

Tingkat Kategori Pemanfaatan Mata Uang


Tipologi TPPU 5.04 Menengah
Risiko Risiko Virtual

Penggunaan Identitas Palsu 5.65 Menengah Pemanfaatan Inovasi Sistem


4.98 Rendah
Pembayaran
Mingling 5.63 Menengah
Pemanfaatan Sektor Non
4.96 Rendah
Trade Based Money Laundering Keuangan
5.46 Menengah
dan Transfer Pricing

Bank Ilegal/Pengiriman Dana


5.44 Menengah
Alternatif/Hawala

Penyelundupan Manusia 5.40 Menengah

Pemanfaatan Nominees, Trust,


Anggota Keluarga atau Pihak 5.39 Menengah
Ketiga

22 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Berdasarkan hasil survei, tipologi pencucian uang B. Tipologi TPPT pada KUPVA Bukan Bank
pada KUPVA Bukan Bank yang memiliki risiko
tertinggi adalah penggunaan identitas palsu, Beberapa tipologi TPPT yang menggunakan
mingling, serta trade-based money laundering penyelenggara KUPVA Bukan Bank yaitu:
dan transfer pricing. Penggunaan identitas palsu
1. Transaksi pembelian UKA dilakukan oleh pihak
menjadi salah satu tipologi yang berisiko tinggi
lain yang bukan sebagai penerima manfaat
karena terdapat kemudahan dalam pembuatan
(Beneficial Owner);
dokumen identitas palsu, serta kerentanan pada
proses identifikasi dan verifikasi pengguna jasa.
2. Transaksi yang dilakukan tidak sesuai dengan
Pengguna jasa KUPVA Bukan Bank yang mayoritas
profil Pengguna Jasa;
merupakan walk-in customer memberikan
kerentanan pada proses CDD karena dilakukan 3. Structuring yakni melakukan transaksi dalam
dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, pada jumlah relatif kecil, namun dilakukan dalam
aktualnya belum seluruh KUPVA Bukan Bank beberapa tahap dengan frekuensi yang tinggi;
terkoneksi dengan data Kependudukan dan Catatan
Sipil (Dukcapil), menyebabkan kurang optimalnya 4. Transaksi menggunakan dokumen identitas
proses verifikasi identitas pengguna jasa. palsu.

Mingling1 menjadi salah satu tipologi TPPU yang Lebih lanjut, berdasarkan hasil Survei Tipologi
berisiko terjadi pada KUPVA Bukan Bank. Pada TPPU/TPPT/PPSPM yang dilakukan terhadap 171
tipologi mingling, KUPVA Bukan Bank tidak hanya (seratus tujuh puluh satu) sampel KUPVA Bukan
sebagai media pencucian uang, namun sebagai Bank yang berada di bawah pengaturan dan
agen/pelaku pencucian uang. Tingginya potensi pengawasan Bank Indonesia, diperoleh tingkat
risiko tipologi mingling dilakukan melalui KUPVA risiko tipologi TPPT pada KUPVA Bukan Bank
Bukan Bank, sejalan dengan analisis hasil putusan berdasarkan persepsi penyelenggara sebagai
pengadilan dimana terdapat motif pegawai money berikut:
changer memanfaatkan KUPVA Bukan Bank
Tabel 3.13. Tingkat Risiko Tipologi TPPT pada
sebagai media untuk menerima dan mentransfer KUPVA Bukan Bank
dana. Selanjutnya, dana hasil pencucian uang juga
dicampur dengan uang dari kegiatan usaha jual Tingkat Kategori
Tipologi TPPT
Risiko Risiko
beli valas (mingling) untuk menyamarkan asal usul
dana tersebut. Penggunaan Dana: Operasi Terorisme
Domestik - Pembelian Senjata dan 5.28 Menengah
Tipologi TPPU Trade-Based Money Laundering dan Bahan Peledak

Transfer Pricing juga rentan terjadi pada KUPVA Penggunaan Dana: Operasi Terorisme
5.28 Menengah
Bukan Bank. Trade Based Money Laundering, Domestik - Dokumen Identitas Palsu
Transfer Pricing, dan penggunaan Perusahaan Penggunaan Dana: Operasi Terorisme
Cangkang (shell company) sering disalahgunakan Domestik - Perjalanan dari dan ke 5.26 Menengah
untuk menghasilkan invoice fiktif yang digunakan lokasi aksi terorisme

sebagai underlying transaction penukaran UKA Pengumpulan Dana - Ilegal: Hasil


5.25 Menengah
pada KUPVA Bukan Bank. Kejahatan Kriminal Lainnya

Penggunaan Dana: Operasi Terorisme


Luar Negeri - Perjalanan Pejuang 5.23 Menengah
Teroris Asing

1 Mingling: Modus/tipologi TPPU dengan mencampurkan


harta kekayaan hasil tindak pidana dengan usaha atau
kegiatan yang sah

Bagian 3 - Hasil Riset 23


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Tingkat Kategori Tingkat Kategori


Tipologi TPPT Tipologi TPPT
Risiko Risiko Risiko Risiko

Penggunaan Dana: Gaji dan Pengumpulan Dana - Legal: Sponsor


Kompensasi Anggota Kelompok Pribadi (Terrorist Financier/ 5.07 Menengah
5.21 Menengah
Terorisme - Gaji Pimpinan dan Fundraiser)
Anggota Kelompok
Penggunaan Dana: Pelatihan -
5.02 Menengah
Pengumpulan Dana - Ilegal: Komunikasi Rahasia/Sandi
Eksploitasi Sumber Daya Alam secara 5.19 Menengah
Ilegal Pemindahan Dana: Menggunakan
5.00 Rendah
Metode Pembayaran Baru
Penggunaan Dana: Operasi Terorisme
Domestik - Pembelian dan Perawatan 5.19 Menengah Penggunaan Dana: Propaganda
Kendaraan atau Mesin dan Perekrutan - Pembuatan dan 4.96 Rendah
Pemeliharaan akun di Media Sosial
Pengumpulan Dana - Ilegal:
5.18 Menengah Pemindahan Dana: Melalui Penyedia
Pemerasan 4.95 Rendah
Jasa Keuangan
Penggunaan Dana: Pelatihan -
Penggunaan Senjata dan Bahan 5.16 Menengah Penggunaan Dana: Propaganda
Peledak dan Perekrutan - Pembuatan dan 4.95 Rendah
Pemeliharaan Situs Web
Penggunaan Dana: Pelatihan -
Pembuatan Senjata dan Bahan 5.16 Menengah Pemindahan Dana: Melalui Penyedia
4.88 Rendah
Peledak Barang dan Jasa

Pengumpulan Dana - Ilegal: Penggunaan Dana: Propaganda dan


5.14 Menengah Perekrutan - Pembuatan Majalah 4.88 Rendah
Penculikan dengan Tebusan
atau Koran
Pengumpulan Dana - Legal:
Penyimpangan Pengumpulan Donasi 5.12 Menengah Penggunaan Dana: Propaganda dan
Melalui Ormas Perekrutan - Media Promosi Lainnya 4.88 Rendah
(televisi, radio)
Pemindahan Dana: Melalui
5.12 Menengah Penggunaan Dana: Pelatihan -
Pembawaan Uang Tunai Lintas Batas 4.88 Rendah
Pelatihan Virtual/Online
Penggunaan Dana: Operasi Terorisme
Domestik - Biaya Hidup Dasar 5.12 Menengah Pengumpulan Dana - Legal:
4.81 Rendah
(Pangan, Papan, Biaya Medis) Pendanaan Crowdfunding

Penggunaan Dana: Gaji dan Pemindahan Dana: Melalui Profesi 4.81 Rendah
Kompensasi Anggota Kelompok
Pengumpulan Dana - Legal:
Terorisme - Santunan kepada 5.12 Menengah
Pendanaan Mandiri (Selain dari 4.58 Rendah
Keluarga bagi Anggota yang Masuk
Usaha Bisnis)
Penjara atau Meninggal
Pengumpulan Dana - Legal: Usaha
Penggunaan Dana: Operasi Terorisme 4.35 Rendah
Bisnis yang Sah
Domestik - Biaya Kurir (Pengiriman 5.09 Menengah
Pesan, Uang)

Penggunaan Dana: Pelatihan


5.09 Menengah
- Ideologi

24 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Berdasarkan hasil survei, tipologi pendanaan negeri. Transaksi masuk pada rekening
terorisme pada KUPVA Bukan Bank yang memiliki usaha tersebut mayoritas bersumber dari
risiko tertinggi adalah Penggunaan Dana: Operasi transaksi dalam negeri;
Terorisme Domestik - Pembelian Senjata dan Bahan
Peledak, Penggunaan Dana: Operasi Terorisme 5. Menerima transaksi incoming yang diikuti
Domestik - Dokumen Identitas Palsu, serta dengan transaksi outgoing dalam waktu
Penggunaan Dana: Operasi Terorisme Domestik - dekat;
Perjalanan dari dan ke lokasi aksi terorisme.
6. Menggunakan dokumen identitas palsu
KUPVA Bukan Bank pada dasarnya rentan atau yang memuat data fiktif atau tidak
digunakan sebagai media pendanaan terorisme valid;
khususnya pada tahap penggunaan dana (using).
7. Melakukan pencairan dana yang diterima
Berdasarkan analisis hasil putusan pengadilan,
dari beberapa rekening (smurfing).
pelaku memanfaatkan KUPVA Bukan Bank untuk
melakukan penukaran rupiah/valas. Dana
Lebih lanjut, berdasarkan hasil Survei Tipologi
selanjutnya digunakan untuk biaya perjalanan ke
TPPU/TPPT/PPSPM yang dilakukan terhadap
lokasi aksi terorisme serta pembelian senjata api.
48 (empat puluh delapan) sampel PTD Selain
Bank yang berada di bawah pengaturan dan
3.2.2. Tipologi TPPU dan TPPT pada PTD
pengawasan Bank Indonesia, diperoleh tingkat
Selain Bank risiko tipologi TPPU pada PTD Selain Bank
berdasarkan persepsi penyelenggara sebagai
A. Tipologi TPPU pada PTD Selain Bank
berikut:
Beberapa tipologi TPPU yang menggunakan Tabel 3.14. Tingkat Risiko Tipologi TPPU pada PTD
PTD Selain Bank yaitu: Bukan Bank
Tingkat Kategori
1. PTD Bukan Bank berizin bekerja sama Tipologi TPPU
Risiko Risiko
dengan PTD Bukan Bank tidak berizin untuk
Smurfing 5,88 Menengah
mengirimkan atau menerima dana;
Aktivitas Perjudian Online 5,88 Menengah
2. Transaksi dalam jumlah relatif kecil,
Structuring 5,81 Menengah
namun dilakukan secara bertahap dengan
frekuensi yang tinggi (structuring); Penyelundupan Manusia 5,81 Menengah

Pertukaran Komoditas 5,81 Menengah


3. Transaksi pengiriman dana melalui
beberapa PTD Bukan Bank dengan tujuan Pemanfaatan Perusahaan
Cangkang (Shell Companies)
penerima yang sama; 5,69 Menengah
terhadap Uang Hasil Tindak
Pidana Perpajakan
4. Transaksi PTD Bukan Bank tampak tidak
sesuai atau tidak konsisten dengan Mingling 5,69 Menengah

aktivitas usahanya. Misalnya PTD Bukan Penggunaan Identitas Palsu 5,63 Menengah
Bank didirikan untuk memberikan layanan
Bank Ilegal/Pengiriman Dana
pengiriman uang dari TKI yang bekerja di Alternatif/Hawala
5,63 Menengah
luar negeri, namun tidak terdapat transaksi
valuta asing yang signifikan dari luar

Bagian 3 - Hasil Riset 25


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Tingkat Kategori otoritas terkait mengalami kesulitan dalam


Tipologi TPPU
Risiko Risiko mendeteksi transaksi keuangan yang
dianggap mencurigakan. Publikasi Money
Pemanfaatan Nominees, Trust,
Anggota Keluarga atau Pihak 5,63 Menengah Laundering through Money Remittance and
Ketiga Currency Exchange Providers FATF 2010
Trade Based Money Laundering
turut mengkonfirmasi bahwa structuring dan
5,56 Menengah smurfing yang bertujuan untuk memecah
dan Transfer Pricing
transaksi dan melibatkan pengiriman dana ke
Transfer Cross Border 5,56 Menengah
rekening beberapa pihak, merupakan tipologi
Pemanfaatan Korporasi 5,50 Menengah pencucian uang yang mayoritas ditemukan
Pemanfaatan Jasa Profesi 5,50 Menengah pada PTD Selain Bank.

Properti/Real Estate, termasuk Sementara itu, aktivitas perjudian online juga


5,50 Menengah
peran agen Properti
menjadi salah satu tipologi TPPU yang berisiko
Pemanfaatan Mata Uang Virtual 5,44 Menengah terjadi pada PTD Selain Bank. Kerentanan
pada pengawasan dan pendeteksian aktivitas
Pemanfaatan Internet Enkripsi,
Akses terhadap Identitas, 5,44 Menengah perjudian online ilegal serta aliran dananya
Perbankan Internasional memberikan potensi risiko TPPU, khususnya
Pembelian Aset Berharga 5,44 Menengah
apabila dilakukan melalui PTD Selain Bank.

Pemanfaatan Offshore Banks, B. Tipologi TPPT pada PTD Selain Bank


Perusahaan Bisnis Internasional 5,38 Menengah
dan Trust Lepas Pantai
Beberapa modus TPPT yang menggunakan PTD
Perdagangan Perhiasan dan Selain Bank yaitu:
5,38 Menengah
Logam Mulia
1. PTD Selain Bank yang berizin bekerjasama
Penukaran Uang Asing 5,31 Menengah
dengan PTD Selain Bank yang tidak berizin
Pemanfaatan Inovasi Sistem untuk mengirimkan dana;
5,19 Menengah
Pembayaran

Pemanfaatan Sektor Non 2. Transaksi dalam jumlah relatif kecil,


5,19 Menengah
Keuangan namun dilakukan secara bertahap dengan
Pemanfaatan Kartu Kredit, Cek,
frekuensi yang tinggi (structuring);
5,19 Menengah
Surat Perjanjian Hutang
3. Transaksi incoming dari beberapa negara
Investasi di Pasar Modal,
5,13 Menengah berisiko tinggi dan frekuensi transaksi yang
Penggunaan Perantara
cukup tinggi;
Berdasarkan hasil survei, tipologi pencucian
4. Transaksi pengiriman dana melalui
uang pada PTD Selain Bank yang memiliki
beberapa PTD Selain Bank/pengirim dana
risiko tertinggi adalah smurfing, aktivitas
dengan tujuan penerima yang sama;
perjudian online, dan structuring. Smurfing
dan structuring merupakan salah satu 5. Cuckoo Smurfing yaitu upaya mengaburkan
tipologi yang berisiko terjadi pada PTD Selain asal usul sumber dana dengan
Bank karena terdapat potensi kerentanan mengirimkan dana-dana dari hasil
dari penyelenggara dalam melakukan kejahatan melalui rekening pihak ketiga
pemantauan profil maupun transaksi yang menunggu transfer dana dari luar
pengguna jasa. Lebih lanjut, tipologi smurfing negeri dan tidak menyadari bahwa dana
yang melibatkan aliran dana dari berbagai yang diterimanya merupakan hasil tindak
pihak menyebabkan penyelenggara serta kejahatan;

26 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

6. Penggalangan dana secara digital, Tingkat Kategori


Tipologi TPPT
transfer, ataupun secara tunai dengan Risiko Risiko
menyalahgunakan PTD Bukan Bank yang Penggunaan Dana: Gaji dan
memiliki global foreign branches atau agen; Kompensasi Anggota Kelompok
5.88 Menengah
Terorisme - Gaji Pimpinan dan
Anggota Kelompok
7. Penggunaan nama orang lain seperti
saudara atau rekan lain yang menyebabkan Penggunaan Dana: Operasi
proses deteksi cenderung sulit dilakukan; Terorisme Domestik - Pembelian 5.81 Menengah
Senjata dan Bahan Peledak

8. Transaksi pengiriman dana dilakukan untuk Penggunaan Dana: Operasi


menampung uang hasil kejahatan; Terorisme Domestik - Biaya Hidup 5.81 Menengah
Dasar (Pangan, Papan, Biaya Medis)

9. Transaksi dilakukan dengan menggunakan Penggunaan Dana: Propaganda


identitas palsu. dan Perekrutan - Pembuatan dan 5.81 Menengah
Pemeliharaan akun di Media Sosial

Lebih lanjut, berdasarkan hasil Survei Tipologi Penggunaan Dana: Propaganda


TPPU/TPPT/PPSPM yang dilakukan terhadap 48 dan Perekrutan - Pembuatan dan 5.75 Menengah
Pemeliharaan Situs Web
(empat puluh delapan) sampel PTD Selain Bank
yang berada di bawah pengaturan dan pengawasan Penggunaan Dana: Pelatihan -
Penggunaan Senjata dan Bahan 5.75 Menengah
Bank Indonesia, diperoleh tingkat risiko tipologi Peledak
TPPT pada PTD Selain Bank berdasarkan persepsi
Penggunaan Dana: Pelatihan
penyelenggara sebagai berikut: 5.75 Menengah
- Ideologi

Penggunaan Dana: Gaji dan


Kompensasi Anggota Kelompok
Tabel 3.15. Tingkat Risiko Tipologi TPPT pada PTD
Terorisme - Santunan kepada 5.75 Menengah
Bukan Bank Keluarga bagi Anggota yang Masuk
Penjara atau Meninggal
Tingkat Kategori
Tipologi TPPT
Risiko Risiko Pengumpulan Dana - Legal:
Penyimpangan Pengumpulan 5.69 Menengah
Pengumpulan Dana - Ilegal: Hasil Donasi Melalui Ormas
5.94 Menengah
Kejahatan Kriminal Lainnya
Pemindahan Dana: Melalui
Penggunaan Dana: Operasi Pembawaan Uang Tunai Lintas 5.69 Menengah
Terorisme Domestik - Dokumen 5.94 Menengah Batas
Identitas Palsu
Penggunaan Dana: Propaganda dan
Penggunaan Dana: Operasi Perekrutan - Pembuatan Majalah 5.69 Menengah
Terorisme Domestik - Perjalanan 5.88 Menengah atau Koran
dari dan ke lokasi aksi terorisme
Penggunaan Dana: Pelatihan -
Penggunaan Dana: Operasi 5.69 Menengah
Komunikasi Rahasia/Sandi
Terorisme Domestik - Pembelian
5.88 Menengah
dan Perawatan Kendaraan atau Pengumpulan Dana - Legal:
Mesin 5.63 Menengah
Pendanaan Crowdfunding

Penggunaan Dana: Operasi Pengumpulan Dana - Ilegal:


Terorisme Domestik - Biaya Kurir 5.88 Menengah Eksploitasi Sumber Daya Alam 5.63 Menengah
(Pengiriman Pesan, Uang) secara Ilegal

Penggunaan Dana: Operasi Pengumpulan Dana - Ilegal:


Terorisme Luar Negeri - Perjalanan 5.88 Menengah 5.56 Menengah
Penculikan dengan Tebusan
Pejuang Teroris Asing
Penggunaan Dana: Propaganda
Penggunaan Dana: Pelatihan - dan Perekrutan - Media Promosi 5.56 Menengah
Pembuatan Senjata dan Bahan 5.88 Menengah Lainnya (televisi, radio)
Peledak

Bagian 3 - Hasil Riset 27


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Tingkat Kategori pengguna jasa dari PTD Selain Bank yang


Tipologi TPPT
Risiko Risiko sebagian besar merupakan walk in customer,
Pengumpulan Dana - Ilegal:
memberikan celah kerentanan pada proses
5.50 Menengah
Pemerasan identifikasi dan verifikasi pengguna jasa yang
dilakukan penyelenggara.
Pemindahan Dana: Melalui
5.50 Menengah
Penyedia Barang dan Jasa
Lebih lanjut, potensi risiko tipologi Penggunaan
Penggunaan Dana: Pelatihan - Dana: Operasi Terorisme Domestik – Perjalanan
5.50 Menengah
Pelatihan Virtual/Online
dari dan ke lokasi aksi terorisme terkonfirmasi
Pengumpulan Dana - Legal: melalui hasil analisis putusan pengadilan yang
Sponsor Pribadi (Terrorist 5.44 Menengah
Financier/Fundraiser) menunjukkan bahwa PTD Selain Bank rentan
digunakan sebagai media pemindahan dana,
Pemindahan Dana: Melalui
Penyedia Jasa Keuangan
5.38 Menengah khususnya dana-dana yang bersumber dari
yurisdiksi lain (transaksi incoming). Dana yang
Pemindahan Dana: Menggunakan ditransfer melalui PTD Selain Bank digunakan
5.31 Menengah
Metode Pembayaran Baru
untuk pendanaan kegiatan terorisme di dalam
Pemindahan Dana: Melalui Profesi 5.13 Menengah negeri atau dengan tujuan untuk ditransfer ke
Pengumpulan Dana - Legal: negara lain yang rentan akan aksi terorisme.
Pendanaan Mandiri (Selain dari 5.06 Menengah
Usaha Bisnis)
3.2.3. Tipologi TPPU dan TPPT pada Uang
Pengumpulan Dana - Legal: Usaha
4.81 Rendah Elektronik dan Dompet Elektronik
Bisnis yang Sah
Selain Bank
Berdasarkan hasil survei, tipologi pendanaan A. Tipologi TPPU pada Penyelenggara Uang
terorisme pada PTD Selain Bank yang memiliki Elektronik dan Dompet Elektronik Selain Bank
risiko tertinggi adalah Pengumpulan Dana
- Ilegal: Hasil Kejahatan Kriminal Lainnya, Beberapa modus TPPU yang menggunakan
Penggunaan Dana: Operasi Terorisme Domestik penyelenggara Uang Elektronik (UE) dan
- Dokumen Identitas Palsu, dan Penggunaan Dompet Elektronik (DE) Selain Bank yaitu:
Dana: Operasi Terorisme Domestik - Perjalanan
dari dan ke lokasi aksi terorisme. 1. Penggunaan identitas orang lain atau
identitas palsu dalam pembukaan/
Pengumpulan Dana – Ilegal: Hasil Kejahatan registrasi akun UE dan DE untuk
Kriminal Lainnya merupakan tipologi TPPT mengaburkan identitas Beneficial Owner;
yang paling berisiko terjadi pada PTD selain
Bank. Sebagaimana hasil analisis putusan 2. Membeli dan/atau menggunakan akun
pengadilan, terdapat potensi penggalangan UE dan DE atas nama orang lain untuk
dana secara digital, transfer, ataupun secara mengaburkan identitas Beneficial Owner;
tunai dengan menyalahgunakan PTD Bukan
Bank yang memiliki global foreign branches 3. Penggunaan akun UE sebagai
atau agen. penampungan hasil tindak kejahatan;

Sementara itu, risiko tipologi Penggunaan 4. Pengisian ulang (Top Up) menggunakan
Dana: Operasi Terorisme Domestik: Dokumen uang tunai untuk mengaburkan identitas
Identitas Palsu sejalan dengan tingginya risiko Pengirim dana dan asal usul sumber dana;
penggunaan identitas palsu untuk melakukan
transaksi di PTD Selain Bank. Karakteristik

28 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

5. Mengunakan fitur transfer dana dan/atau Lebih lanjut, berdasarkan hasil Survei Tipologi
melakukan tarik tunai (cash out) untuk TPPU/TPPT/PPSPM yang dilakukan terhadap 32
memindahkan saldo UE yang didapat dari (tiga puluh dua) sampel penyelenggara UE dan DE
hasil tindak kejahatan; Selain Bank yang berada di bawah pengaturan dan
pengawasan Bank Indonesia, diperoleh tingkat
6. Pencurian identitas kartu kredit atau kartu risiko tipologi TPPU pada UE dan DE Selain Bank
debit untuk di hubungkan dengan akun UE berdasarkan persepsi penyelenggara sebagai
dan DE milik pelaku kejahatan. Selanjutnya berikut:
pelaku kejahatan melakukan transaksi
dengan dana yang bersumber dari kartu Tabel 3.16. Tingkat Risiko Tipologi TPPU pada UE
kredit dan/atau kartu debit tersebut; dan DE Selain Bank

7. Tidak membayar tagihan pada saat


Tingkat Kategori
jatuh tempo setelah menggunakan Tipologi TPPU
Risiko Risiko
fitur pascabayar atau post-paid untuk
Penggunaan Identitas Palsu 5.72 Menengah
melakukan transaksi;
Smurfing 5.16 Menengah
8. Transaksi dalam jumlah relatif kecil, namun
Aktivitas Perjudian Online 5.16 Menengah
dilakukan dengan frekuensi yang tinggi
(structuring); Structuring 5.06 Menengah

Pemanfaatan Perusahaan Cangkang


9. Transaksi dilakukan dengan menggunakan (Shell Companies) terhadap Uang 5.06 Menengah
beberapa akun UE dan DE Selain Bank Hasil Tindak Pidana Perpajakan

(smurfing); Penyelundupan Manusia 5.06 Menengah

10. Penjual bekerjasama dengan pembeli Mingling 5.06 Menengah

melakukan transaksi fiktif dan/atau Pertukaran Komoditas 5.06 Menengah


pencucian uang berbasis perdagangan
Trade Based Money Laundering dan
(Trade-Based Money Laundering) Transfer Pricing
4.97 Rendah
menggunakan fitur Purchase & Payment;
Bank Ilegal/Pengiriman Dana
4.97 Rendah
Alternatif/Hawala
11. Transaksi dilakukan dengan mentransfer
sejumlah uang dalam jumlah kecil ke Transfer Cross Border 4.97 Rendah
beberapa orang yang akan mendapatkan Pemanfaatan Mata Uang Virtual 4.88 Rendah
komisi jika mentransfer kembali ke orang
Pemanfaatan Nominees, Trust,
lainnya (money mules/straw account); 4.88 Rendah
Anggota Keluarga atau Pihak Ketiga

12. Transaksi dana masuk yang diikuti dengan Pemanfaatan Offshore Banks,
Perusahaan Bisnis Internasional dan 4.78 Rendah
penarikan uang;
Trust Lepas Pantai

13. Transaksi dana masuk yang berasal dari Pemanfaatan Internet Enkripsi,
Akses terhadap Identitas, Perbankan 4.78 Rendah
beberapa orang dalam waktu yang relatif
Internasional
bersamaan.

Bagian 3 - Hasil Riset 29


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Tingkat Kategori
Smurfing menjadi salah satu yang berisiko
Tipologi TPPU
Risiko Risiko tinggi pada layanan UE dan DE Selain Bank
karena terdapat potensi kerentanan dari
Pemanfaatan Jasa Profesi 4.59 Rendah
penyelenggara dalam melakukan pemantauan
Properti/Real Estate, termasuk profil maupun transaksi pengguna jasa. Selain
4.59 Rendah
peran agen Properti
itu, pengiriman dana ke beberapa rekening
Pembelian Aset Berharga 4.50 Rendah yang dilakukan pada tipologi smurfing ini
Penukaran Uang Asing 4.50 Rendah juga menyebabkan terjadinya kesulitan bagi
penyelenggara dan otoritas terkait dalam
Pemanfaatan Kartu Kredit, Cek, Surat
Perjanjian Hutang
4.41 Rendah mendeteksi transaksi keuangan yang dianggap
mencurigakan. Di sisi lain, penyelenggara yang
Pemanfaatan Korporasi 4.31 Rendah tidak melakukan penatausahaan dokumen
Pemanfaatan Inovasi Sistem transaksi dengan baik, menyebabkan sulit dan
4.31 Rendah
Pembayaran terbatasnya akses untuk mendeteksi rekam
Pemanfaatan Sektor Non Keuangan 4.31 Rendah jejak transaksi pengguna jasa.

Investasi di Pasar Modal, Aktivitas perjudian online juga menjadi


4.31 Rendah
Penggunaan Perantara
salah satu tipologi yang berisiko tinggi pada
Perdagangan Perhiasan dan Logam
4.13 Rendah layanan UE dan DE Selain Bank. Kerentanan
Mulia
pada pengawasan dan pendeteksian aktivitas
perjudian online ilegal serta aliran dananya
Berdasarkan hasil survei, tipologi pencucian memberikan potensi risiko TPPU. Selain itu,
uang pada layanan UE dan DE Selain Bank yang maraknya pembayaran pada situs online yang
memiliki risiko tertinggi adalah penggunaan menggunakan layanan UE dan DE Selain Bank
identitas palsu, smurfing, dan aktivitas memberikan potensi risiko aktivitas perjudian
perjudian online. Penggunaan identitas menjadi online yang memanfaatkan penyelenggara UE
salah satu tipologi yang berisiko tinggi karena dan DE Selain Bank.
terdapat kemudahan dalam pembuatan
dokumen palsu, serta adanya kerentanan pada B. Tipologi TPPT pada Penyelenggara Uang
proses identifikasi dan verifikasi pengguna Elektronik dan Dompet Elektronik Selain Bank
jasa. Transaksi yang dilakukan tanpa tatap
muka menimbulkan kerentanan dan potensi Beberapa modus TPPT yang menggunakan UE
terhadap pemalsuan identitas pengguna dan DE Selain Bank yaitu:
jasa. Lebih lanjut, terdapat kerentanan pada
proses electronic customer due diligence 1. Penggunaan identitas orang lain atau
(e-CDD) misalnya apabila penyelenggara identitas palsu dalam pembukaan/
tidak mewajibkan penggunaan nomor ponsel registrasi akun UE dan DE Selain Bank untuk
terdaftar, foto kartu identifias, dan foto diri mengaburkan identitas Beneficial Owner;
pengguna jasa. Kondisi dimana beberapa
2. Penggunaan akun UE dan DE Selain
penyelenggara juga belum terkoneksi dengan
Bank untuk menampung dana hasil
Dukcapil atau sumber lainnya, memberikan
penggalangan donasi menyimpang;
kerentanan pada proses verifikasi pengguna
jasa.

30 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

3. Penggunaan fitur transfer dana termasuk Tingkat Kategori


Tipologi TPPT
transaksi lintas batas dan/atau tarik tunai Risiko Risiko
untuk memindahkan dana yang akan
Penggunaan Dana: Operasi
digunakan untuk membiayai kegiatan Terorisme Luar Negeri - Perjalanan 5.16 Menengah
terorisme; Pejuang Teroris Asing

Penggunaan Dana: Pelatihan -


4. Penggunaan fitur Purchase & Payment Penggunaan Senjata dan Bahan 5.16 Menengah
untuk membeli komponen pembuatan Peledak

bahan peledak dan membuat bom serta Penggunaan Dana: Gaji dan
tiket transportasi dan akomodasi; Kompensasi Anggota Kelompok
5.16 Menengah
Terorisme - Gaji Pimpinan dan
Anggota Kelompok
5. Transaksi dalam jumlah relatif kecil,
namun dilakukan dengan frekuensi yang Penggunaan Dana: Pelatihan -
Pembuatan Senjata dan Bahan 5.06 Menengah
tinggi melalui beberapa akun, baik akun Peledak
teregistrasi maupun yang tidak teregistrasi
Pengumpulan Dana - Ilegal:
(structuring).
Eksploitasi Sumber Daya Alam 5.06 Menengah
secara Ilegal
Lebih lanjut, berdasarkan hasil Survei Tipologi
Penggunaan Dana: Operasi
TPPU/TPPT/PPSPM yang dilakukan terhadap 32
Terorisme Domestik - Biaya Hidup
(tiga puluh dua) sampel penyelenggara UE dan DE 5.06 Menengah
Dasar (Pangan, Papan, Biaya
yang berada di bawah pengaturan dan pengawasan Medis)

Bank Indonesia, diperoleh tingkat risiko tipologi Penggunaan Dana: Operasi


TPPT pada UE dan DE Selain Bank berdasarkan Terorisme Domestik - Biaya Kurir 5.06 Menengah
(Pengiriman Pesan, Uang)
persepsi penyelenggara sebagai berikut:
Penggunaan Dana: Gaji dan
Kompensasi Anggota Kelompok
Terorisme - Santunan kepada 5.06 Menengah
Tabel 3.17. Tingkat Risiko Tipologi TPPT pada UE Keluarga bagi Anggota yang Masuk
dan DE Selain Bank Penjara atau Meninggal

Penggunaan Dana: Propaganda


dan Perekrutan - Pembuatan dan 4.97 Rendah
Tingkat Kategori
Tipologi TPPT Pemeliharaan akun di Media Sosial
Risiko Risiko
Pengumpulan Dana - Ilegal:
Pengumpulan Dana - Ilegal: 4.97 Rendah
5.16 Menengah Pemerasan
Penculikan dengan Tebusan
Pengumpulan Dana - Legal:
Pengumpulan Dana - Ilegal: Hasil
5.16 Menengah Sponsor Pribadi (Terrorist 4.88 Rendah
Kejahatan Kriminal Lainnya
Financier/Fundraiser)
Penggunaan Dana: Operasi
Pemindahan Dana: Melalui
Terorisme Domestik - Perjalanan 5.16 Menengah
Pembawaan Uang Tunai Lintas 4.88 Rendah
dari dan ke lokasi aksi terorisme
Batas
Penggunaan Dana: Operasi
Penggunaan Dana: Pelatihan
Terorisme Domestik - Pembelian 4.88 Rendah
5.16 Menengah - Ideologi
dan Perawatan Kendaraan atau
Mesin
Pengumpulan Dana - Legal:
Penyimpangan Pengumpulan 4.78 Rendah
Penggunaan Dana: Operasi
Donasi Melalui Ormas
Terorisme Domestik - Pembelian 5.16 Menengah
Senjata dan Bahan Peledak
Penggunaan Dana: Propaganda
dan Perekrutan - Pembuatan 4.78 Rendah
Penggunaan Dana: Operasi
Majalah atau Koran
Terorisme Domestik - Dokumen 5.16 Menengah
Identitas Palsu

Bagian 3 - Hasil Riset 31


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Tingkat Kategori yang unregistered. Proses CDD yang kurang


Tipologi TPPT
Risiko Risiko mendalam pada unregistered customer
menyebabkan layanan UE dan DE Selain
Penggunaan Dana: Pelatihan -
4.78 Rendah Bank rentan disalahgunakan sebagai media
Komunikasi Rahasia/Sandi
pendanaan terorisme.
Penggunaan Dana: Propaganda
dan Perekrutan - Pembuatan dan 4.69 Rendah
Pemeliharaan Situs Web Penggunaan Dana: Operasi Terorisme Domestik
– Perjalanan dari dan ke lokasi aksi Terorisme
Penggunaan Dana: Propaganda
dan Perekrutan - Media Promosi 4.59 Rendah juga merupakan salah satu tipologi TPPT pada
Lainnya (televisi, radio) layanan UE dan DE Selain Bank. Layanan UE dan
Penggunaan Dana: Pelatihan - DE Selain Bank yang mudah digunakan rentan
4.41 Rendah
Pelatihan Virtual/Online untuk dimanfaatkan sebagai sarana untuk
memindahkan dana. Dana yang ditransfer
Pemindahan Dana: Melalui Profesi 4.31 Rendah
kemudian akan digunakan untuk pendanaan
Pengumpulan Dana - Legal: aksi terorisme di dalam negeri, ataupun akan
4.31 Rendah
Pendanaan Crowdfunding
ditransfer ke negara lain yang rentan aksi
Pemindahan Dana: Melalui terorisme.
4.13 Rendah
Penyedia Jasa Keuangan

Pemindahan Dana: Melalui


4.03 Rendah
3.2.4. Tipologi TPPU dan TPPT pada APMK
Penyedia Barang dan Jasa
Selain Bank
Pemindahan Dana: Menggunakan
3.94 Rendah
Metode Pembayaran Baru A. Tipologi TPPU pada APMK Selain Bank
Pengumpulan Dana - Legal:
Pendanaan Mandiri (Selain dari 3.66 Rendah Beberapa modus TPPU yang menggunakan
Usaha Bisnis) penyelenggara APMK Selain Bank yaitu:
Pengumpulan Dana - Legal: Usaha
3.66 Rendah 1. Fisik APMK yang ringkas memungkinkan
Bisnis yang Sah
pembawaan dan penyalahgunaan APMK
Berdasarkan hasil survei, tipologi pendanaan untuk mengakses dana di yurisdiksi lain;
terorisme pada layanan UE dan DE Selain
2. Pemanfaatan internet enkripsi, akses
Bank yang memiliki risiko tertinggi adalah
terhadap identitas, dan perbankan
Pengumpulan Dana – Ilegal: Penculikan dengan
internasional. Teknik ini dilakukan dengan
Tebusan, Pengumpulan Dana – Ilegal: Hasil
menggunakan internet, seperti melakukan
Kejahatan Kriminal Lainnya, dan Penggunaan
peretasan data/informasi atau penipuan
Dana: Operasi Terorisme Domestik – Perjalanan
dengan menggunakan alamat e-mail atau
dari dan ke lokasi aksi terorisme.
situs web palsu;
Pengumpulan Dana (Collecting) merupakan
3. Pemanfaatan fasilitas kartu kredit atas
tipologi TPPT yang paling berisiko terjadi
nama orang lain untuk mengaburkan
pada layanan UE dan DE Selain Bank.
identitas Beneficial Owner;
Kemudahan dalam penggunaan layanan UE
dan DE Selain Bank diperkirakan menyebabkan
4. Pembayaran tagihan pada saat jatuh
penyelenggara UE dan DE Selain Bank rentan
tempo dilakukan oleh pihak lain untuk
digunakan untuk pengumpulan dana aksi
mengaburkan identitas Beneficial Owner;
terorisme, misalnya melalui penggunaan
fasilitas transfer dana. Selain itu, fasilitas Top 5. Melakukan transaksi purchase &
Up juga rentan digunakan untuk pengumpulan payment, serta tarik tunai (cash out) untuk
dana, khususnya pada UE dan DE Selain Bank memanfaatkan dana hasil kejahatan;

32 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

6. Transaksi dalam jumlah relatif kecil, namun Tingkat Kategori


Tipologi TPPU
dilakukan dengan frekuensi yang tinggi Risiko Risiko
(structuring).
Penyelundupan Manusia 5.00 Rendah

Lebih lanjut, berdasarkan hasil Survei Tipologi Pemanfaatan Nominees, Trust,


5.00 Rendah
Anggota Keluara atau Pihak Ketiga
TPPU/TPPT/PPSPM yang dilakukan terhadap 3
(tiga) sampel penyelenggara APMK yang berada Aktivitas Perjudian Online 5.00 Rendah
di bawah pengaturan dan pengawasan Bank
Mingling 5.00 Rendah
Indonesia, diperoleh tingkat risiko tipologi TPPU
pada APMK Selain Bank berdasarkan persepsi Transfer Cross Border 5.00 Rendah

penyelenggara sebagai berikut: Pertukaran Komoditas 5.00 Rendah

Tabel 3.18. Tingkat Risiko Tipologi TPPU pada Perdagangan Perhiasan dan
5.00 Rendah
APMK Selain Bank Logam Mulia

Pembelian Aset Berharga 5.00 Rendah


Tingkat Kategori
Tipologi TPPU
Risiko Risiko
Investasi di Pasar Modal,
5.00 Rendah
Penggunaan Perantara
Penggunaan Identitas Palsu 7.00 Menengah
Penukaran Uang Asing 5.00 Rendah
Pemanfaatan Internet Enkripsi,
Akses terhadap Identitas, 7.00 Menengah
Perbankan Internasional Berdasarkan hasil survei, tipologi pencucian
Pemanfaatan Kartu Kredit, Cek, uang pada APMK Selain Bank yang memiliki
7.00 Menengah
Surat Perjanjian Hutang risiko tertinggi adalah penggunaan identitas
Pemanfaatan Jasa Profesi 6.00 Menengah palsu, pemanfaatan internet enkripsi, akses
terhadap identitas, perbankan internasional,
Pemanfaatan Inovasi Sistem
Pembayaran
6.00 Menengah serta pemanfaatan kartu kredit, cek, surat
perjanjian hutang.
Structuring 5.00 Rendah

Smurfing 5.00 Rendah Penggunaan identitas palsu merupakan


tipologi yang paling berisiko karena terdapat
Pemanfaatan Korporasi 5.00 Rendah
kerentanan berupa kemudahan dalam
Pemanfaatan Sektor Non pembuatan dokumen identitas palsu. Dokumen
5.00 Rendah
Keuangan identitas palsu tersebut selanjutnya digunakan
Pemanfaatan Offshore Banks, untuk mengajukan fasilitas kartu kredit.
Perusahaan Bisnis Internasional 5.00 Rendah
dan Trust Lepas Pantai Pemanfaatan internet enkripsi, akses terhadap
Pemanfaatan Mata Uang Virtual 5.00 Rendah identitas, dan perbankan internasional menjadi
salah satu tipologi TPPU pada APMK Selain
Trade Based Money Laundering
dan Transfer Pricing
5.00 Rendah Bank. Hal tersebut misalnya dilakukan melalui
peretasan data/informasi atau penipuan
Bank Ilegal/Pengiriman Dana
Alternatif/Hawala
5.00 Rendah dengan menggunakan alamat e-mail atau situs
web palsu. Selanjutnya dana hasil kejahatan
Pemanfaatan Perusahaan
digunakan untuk pencucian uang. Sulitnya
Cangkang (Shell Companies)
5.00 Rendah menentukan pihak yang menggunakan atau
terhadap Uang Hasil Tindak
Pidana Perpajakan menjadi penerima manfaat dari kartu kredit,
Properti/Real Estate, termasuk menyebabkan APMK Selain Bank rentan
5.00 Rendah
peran agen Properti digunakan untuk pencucian uang.

Bagian 3 - Hasil Riset 33


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

B. Tipologi TPPT pada APMK Selain Bank Lebih lanjut, berdasarkan hasil Survei Tipologi
TPPU/TPPT/PPSPM yang dilakukan terhadap
Beberapa modus TPPT yang menggunakan
3 (tiga) sampel penyelenggara APMK yang
APMK Selain Bank yaitu:
berada di bawah pengaturan dan pengawasan
1. Fisik APMK yang ringkas memungkinkan Bank Indonesia, diperoleh tingkat risiko
pembawaan dan penyalahgunaan APMK tipologi TPPT pada APMK berdasarkan persepsi
untuk mengakses dana di yurisdiksi lain; penyelenggara sebagai berikut:

2. Pemanfaatann internet enkripsi, akses Tabel 3.19. Tingkat Risiko Tipologi TPPT pada
terhadap identitas, dan perbankan APMK Selain Bank
internasional. Teknik ini dilakukan dengan Tingkat Kategori
Tipologi TPPT
menggunakan internet, seperti melakukan Risiko Risiko
peretasan data/informasi atau penipuan
Pengumpulan Dana - Legal: Sponsor
dengan menggunakan alamat e-mail atau Pribadi (Terrorist Financier/ 5.00 Rendah
situs web palsu; Fundraiser)

Pengumpulan Dana - Legal:


3. Pemanfaatan fasilitas kartu kredit atas Penyimpangan Pengumpulan 5.00 Rendah
nama orang lain untuk mengaburkan Donasi Melalui Ormas
identitas Beneficial Owner;
Pengumpulan Dana - Legal:
5.00 Rendah
Pendanaan Crowdfunding
4. Pembayaran tagihan pada saat jatuh
tempo dilakukan oleh pihak lain untuk Pengumpulan Dana - Ilegal:
5.00 Rendah
Pemerasan
mengaburkan identitas Beneficial Owner;
Pengumpulan Dana - Ilegal:
5.00 Rendah
5. Melakukan transaksi purchase & Penculikan dengan Tebusan
payment, serta tarik tunai (cash out) untuk Pengumpulan Dana - Ilegal: Hasil
memanfaatkan dana hasil kejahatan; 5.00 Rendah
Kejahatan Kriminal Lainnya

Penggunaan Dana: Operasi


6. Transaksi dalam jumlah relatif kecil, namun
Terorisme Domestik - Perjalanan 5.00 Rendah
dilakukan dengan frekuensi yang tinggi dari dan ke lokasi aksi terorisme
(structuring);
Penggunaan Dana: Operasi
Terorisme Domestik - Pembelian
7. Transaksi pengumpulan/penggalanan dana 5.00 Rendah
dan Perawatan Kendaraan atau
untuk aksi terorisme menggunakan APMK; Mesin

8. Pemanfaatan dana dari fasilitas kartu Penggunaan Dana: Operasi


Terorisme Domestik - Dokumen 5.00 Rendah
kredit untuk pelaksanaan aksi, seperti Identitas Palsu
untuk pembelian senjata atau bahan
peledak, maupun untuk perjalanan ke lokasi
aksi terorisme.

34 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Tingkat Kategori Tingkat Kategori


Tipologi TPPT Tipologi TPPT
Risiko Risiko Risiko Risiko

Penggunaan Dana: Operasi Penggunaan Dana: Operasi


Terorisme Domestik - Biaya Hidup 5.00 Rendah Terorisme Domestik - Biaya Kurir 3.00 Rendah
Dasar (Pangan, Papan, Biaya Medis) (Pengiriman Pesan, Uang)

Penggunaan Dana: Propaganda Penggunaan Dana: Propaganda dan


dan Perekrutan - Pembuatan dan 5.00 Rendah Perekrutan - Pembuatan Majalah 3.00 Rendah
Pemeliharaan akun di Media Sosial atau Koran

Penggunaan Dana: Pelatihan - Penggunaan Dana: Propaganda


Penggunaan Senjata dan Bahan 5.00 Rendah dan Perekrutan - Pembuatan dan 3.00 Rendah
Peledak Pemeliharaan Situs Web

Penggunaan Dana: Pelatihan - Penggunaan Dana: Propaganda dan


Pembuatan Senjata dan Bahan 5.00 Rendah Perekrutan - Media Promosi Lainnya 3.00 Rendah
Peledak (televisi, radio)

Penggunaan Dana: Pelatihan - Penggunaan Dana: Gaji dan


5.00 Rendah
Komunikasi Rahasia/Sandi Kompensasi Anggota Kelompok
Terorisme - Santunan kepada 3.00 Rendah
Pengumpulan Dana - Legal: Usaha Keluarga bagi Anggota yang Masuk
4.00 Rendah
Bisnis yang Sah Penjara atau Meninggal

Pengumpulan Dana - Legal:


Pendanaan Mandiri (Selain dari 4.00 Rendah Berdasarkan hasil survei, tipologi pendanaan
Usaha Bisnis) terorisme pada penyelenggara APMK Selain
Pengumpulan Dana - Ilegal: Bank yang memiliki risiko yang cenderung
Eksploitasi Sumber Daya Alam 4.00 Rendah lebih tinggi adalah Pengumpulan Dana -
secara Ilegal Legal: Sponsor Pribadi (Terrorist Financier/
Pemindahan Dana: Melalui Penyedia Fundraiser), Pengumpulan Dana - Legal:
4.00 Rendah
Jasa Keuangan Penyimpangan Pengumpulan Donasi Melalui
Pemindahan Dana: Melalui Ormas, Pengumpulan Dana - Legal: Pendanaan
Pembawaan Uang Tunai Lintas 4.00 Rendah Crowdfunding.
Batas
Tahap Pengumpulan Dana (Collecting)
Pemindahan Dana: Menggunakan
4.00 Rendah merupakan tipologi TPPT yang paling
Metode Pembayaran Baru
berisiko pada penyelenggara APMK Selain
Penggunaan Dana: Operasi
Bank. Sebagaimana analisis hasil putusan
Terorisme Luar Negeri - Perjalanan 4.00 Rendah
Pejuang Teroris Asing pengadilan, pada tahap pengumpulan dana
(collecting), terdapat potensi pengumpulan
Penggunaan Dana: Pelatihan
- Ideologi
4.00 Rendah dana yang bersumber dari simpatisan dan
anggota kelompok dari kelompok teror. Dalam
Penggunaan Dana: Pelatihan -
4.00 Rendah hal ini, dana pada fasilitas kartu kredit rentan
Pelatihan Virtual/Online
dimanfaatkan untuk mendanai kegiatan
Penggunaan Dana: Gaji dan terorisme oleh pemilik kartu kredit, baik
Kompensasi Anggota Kelompok
4.00 Rendah pendanaan sebagai sponsor pribadi, pendanaan
Terorisme - Gaji Pimpinan dan
Anggota Kelompok melalui donasi, maupun melalui pendanaan
crowdfunding.
Pemindahan Dana: Melalui Penyedia
3.00 Rendah
Barang dan Jasa

Pemindahan Dana: Melalui Profesi 3.00 Rendah

Penggunaan Dana: Operasi


Terorisme Domestik - Pembelian 3.00 Rendah
Senjata dan Bahan Peledak

Bagian 3 - Hasil Riset 35


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

3.2.5. Tipologi PPSPM 4. Pengguna Jasa yang terlibat dengan aktivitas


transaksi perdagangan dual-use goods dan/
Berdasarkan data hasil putusan pengadilan selama atau barang-barang eskpor dan/atau peralatan
periode tahun 2015-2020, belum ditemukan adanya kompleks namun tidak sesuai dengan latar
kasus PPSPM. Selain itu, berdasarkan hasil survei belakang atau profil usaha Pengguna Jasa;
juga tidak ditemukan adanya pengalaman praktik
PPSPM pada PJP Lembaga Selain Bank dan KUPVA 5. Pengguna Jasa yang aktivitas perdagangannya
Bukan Bank di bawah pengaturan dan pengawasan banyak melibatkan pihak ketiga dengan lini
Bank Indonesia. bisnis yang tidak sesuai dengan profil usaha
Pengguna Jasa;
Namun demikian, berdasarkan NRA TPPT/PPSPM
Tahun 2021, potensi ancaman PPSPM di Indonesia 6. Pengguna Jasa yang melakukan transaksi
diantaranya berasal dari: pemindahan dana dengan volume yang sangat
tinggi dengan profil usaha yang tidak jelas.
1. Transaksi perdagangan yang dilakukan dengan Pada beberapa kasus, kegiatan pemindahan
pihak-pihak yang berasal dari negara-negara dana dilakukan oleh Badan Usaha yang terlibat
yang berisiko tinggi berdasarkan Resolusi dengan Proliferasi Program yang disponsori
Dewan Keamanan PBB; serta oleh suatu negara, dengan profil penerima
dananya merupakan perusahaan manufaktur
2. Penyalahgunaan rekening WNA yang berasal atau jasa pengiriman ekspor;
dari negara yang berisiko tinggi berdasarkan
Resolusi Dewan Keamanan PBB, yang sudah 7. Pengguna Jasa yang terafiliasi dengan
tidak tinggal/bekerja di Indonesia. Universitas atau Institusi Penelitian yang
terlibat dengan perdagangan dual-use goods
Sementara itu, berdasarkan laporan Guidance dan/atau barang-barang eskpor.
on Proliferation Financing Risk Asessment and
Mitigation yang diterbitkan oleh FATF pada Juni Selanjutnya, diketahui juga beberapa indikator
2021, terdapat beberapa indikator risiko PPSPM risiko PPSM pada kegiatan transaksi sebagai
pada profil Pengguna Jasa, yaitu: berikut:

1. Pengguna Jasa yang enggan melengkapi 1. Pengirim dan/atau Penerima dana merupakan
informasi tambahan terkait aktivitas transaksi orang atau entitas yang berdomisili atau
perdagangan yang dilakukan; berasal dari negara yang terkena sanksi Dewan
Keamanan PBB atau dinilai memiliki tingkat
2. Berdasarkan temuan pada proses CDD, risiko PPSPM yang tinggi berdasarkan sumber
Pengguna Jasa dan/atau entitas dagang, informasi terkini yang dapat dipercaya dan
termasuk pemilik atau pimpinan badan usaha, independen termasuk Penilaian Risiko Nasional;
diketahui terdaftar dalam daftar pendanaan
proliferasi senjata pemusnah massal; 2. Pemilik akun melakukan transaksi yang
melibatkan barang-barang yang diatur
3. Pengguna Jasa yang memiliki hubungan usaha dibawah pengaturan dual-use goods dan/atau
dengan negara yang terkena sanksi Dewan pengaturan kontrol ekspor, atau pemilik akun
Keamanan PBB atau dinilai memiliki tingkat diketahui pernah melanggar peraturan pada
risiko PPSPM yang tinggi berdasarkan sumber pengaturan dual-use goods dan/atau kontrol
informasi terkini yang dapat dipercaya dan ekspor;
independen termasuk Penilaian Risiko Nasional;

36 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

3. Transaksi yang melibatkan perusahaan dengan 5. Pengguna jasa memberikan informasi yang
struktur kepemilikan yang kurang jelas serta tidak valid, terutama yang berkaitan dengan
terindikasi merupakan perusahaan cangkang barang atau jasa yang diekspor;
(shell companies);
6. Transaksi tanpa disertai dengan dokumen
4. Transaksi antar perusahaan yang memiliki pendukung, seperti faktur atau rincian lainnya;
hubungan seperti satu kepemilikan, satu
alamat, satu nomor kontak, atau kegiatan bisnis 7. Pengguna jasa tidak memberikan informasi
yang mirip; secara jelas dan valid, serta menolak untuk
memberikan informasi tambahan;
5. Pemilik akun melalukan transaksi dengan sikap
yang berbelit-belit; 8. Adanya transaksi pengiriman uang yang diikuti
dengan penarikan secara tunai dalam rentang
6. Transaksi yang dilakukan oleh Pengirim dan/ waktu yang relatif singkat;
atau Penerima yang memiliki kaitan dengan
jasa keuangan yang berada atau memiliki 9. Transaksi menggunakan rekening pribadi atau
cabang di negara yang terkena sanksi Dewan perusahaan;
Keamanan PBB atau dinilai memiliki tingkat
10. Penggunaan perusahaan cangkang;
risiko PPSPM yang tinggi berdasarkan sumber
informasi terkini yang dapat dipercaya dan
11. Penggunaan front company;
independent termasuk Penilaian Risiko
Nasional; 12. Transaksi melibatkan negara yang rentan
terhadap aktivitas proliferasi;
7. Transaksi perdagangan yang dilakukan dengan
menggunakan uang tunai. 13. Transaksi melibatkan orang atau entitas dari
luar negeri yang ditujukan untuk menyamarkan
Selain itu, Produk dan Layanan yang rentan
aliran dana;
digunakan sebagai media PPSPM adalah Produk
dan Layanan yang memfasilitasi transaksi ­cross- 14. Transaksi melibatkan perusahaan pengiriman
border dan/atau Produk dan Layanan yang dapat di barang;
akses di berbagai yurisdiksi. Adapun risiko delivery
channel perlu dipertimbangkan oleh Penyelenggara 15. Transaksi melibatkan perusahaan
yang memiliki cabang dan/atau mitra di berbagai ekspor-impor;
yurisdiksi.
16. Transaksi pemesanan barang dilakukan oleh
Lebih lanjut, beberapa tipologi PPSPM lainnya yang orang atau perusahaan dari luar negeri;
bersumber dari berbagai literatur diantaranya
yaitu: 17. Transaksi melibatkan pengiriman barang yang
tidak sesuai dengan profil negara. Misalnya,
1. Transaksi menggunakan identitas palsu; peralatan manufaktur semikonduktor dikirim ke
negara yang tidak memiliki industri elektronik;
2. Transaksi menggunakan dokumen fiktif atau
tidak valid; 18. Terdapat hubungan diantara perusahaan yang
saling melakukan pengiriman barang, yaitu
3. Transaksi tidak sesuai profil pengguna jasa; memiliki pemilik atau manajemen perusahaan
yang sama;
4. Transaksi menggunakan informasi fiktif terkait
lokasi pengiriman; 19. Rute pengiriman yang berputar;

Bagian 3 - Hasil Riset 37


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

20. Transaksi melibatkan rute pengiriman ke 34. Perusahaan yang melakukan transaksi
negara dengan hukum ekspor-impor yang pengiriman uang secara ilegal;
lemah;
35. Transaksi yang dilakukan antar perusahaan;
21. Transaksi melibatkan pengiriman barang yang
tidak sesuai dengan pola perdagangan pada 36. Terdapat hubungan antara pengguna jasa
umumnya; dengan rekannya, yaitu misalnya memiliki
alamat tempat tinggal, alamat IP, atau nomor
22. Transaksi melibatkan lembaga keuangan yang telepon yang sama;
memiliki pengawasan APU PPT yang lemah atau
pada negara dengan hukum yang lemah; 37. Transaksi yang melibatkan universitas di
negara rentan praktik proliferasi;
23. Transaksi dengan nilai biaya pengiriman yang
rendah; 38. Transaksi pembelian barang-barang industri
yang menggunakan rekening pribadi;
24. Informasi yang tidak konsisten pada dokumen
keuangan dan arus keuangan; 39. Pengguna jasa termasuk dalam daftar negatif
atau daftar orang yang melakukan tindakan
25. Transaksi menggunakan wire transfer; kriminal, serta ditolak untuk melakukan
kegiatan ekspor;
26. Pola aktivitas wire transfer yang tidak biasa
atau tidak memiliki tujuan yang jelas; 40. Pengguna jasa terlibat dalam transaksi
perdagangan yang kompleks, serta melibatkan
27. Pengguna baru meminta melakukan transaksi banyak perantara dan pihak ketiga dalam
Letter of Credit; kegiatan usaha yang tidak sesuai dengan profil
usahanya.
28. Adanya instruksi untuk melakukan pembayaran
yang berasal atau kepada pihak tertentu yang 41. Penerima manfaat berdomisili di negara yang
tidak disebutkan dalam dokumen; rentan aktivitas proliferasi;

29. Transaksi yang melibatkan barang-barang 42. Transaksi yang menggunakan atau melibatkan
yang dikendalikan dalam rezim kontrol ekspor perusahaan dengan struktur kepemilikan yang
PPSPM; tidak jelas;

30. Transaksi yang melibatkan seseorang atau 43. Transaksi dengan menggunakan uang tunai
entitas yang memiliki hubungan dengan negara yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur
yang rentan dengan praktik PPSPM; atau perusahaan yang bergerak pada bidang
perdagangan;
31. Transaksi yang melibatkan seseorang atau
entitas dari negara yang rentan dengan praktik 44. Transaksi yang memiliki lokasi tujuan
PPSPM; pengiriman yang berbeda dengan lokasi
importir;
32. Transaksi yang menggunakan uang tunai atau
logam mulia; 45. Pembayaran transaksi impor yang dilakukan
oleh entitas lain.
33. Keterlibatan perusahaan perdagangan kecil
atau perusahaan perantara yang melakukan
kegiatan bisnis tidak sesuai dengan kegiatan
usahanya;

38 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

3.2.6. Contoh Skema Tipologi TPPU, TPPT, 3. Skema Transaksi U-Turn


dan PPSPM
Transaksi U-Turn merupakan transaksi yang
Adapun beberapa contoh skema tipologi TPPU, dilakukan secara berputar balik, dimana dana
TPPT, dan PPSPM dapat dilihat pada bagan berikut: ditransfer ke rekening lain dan pada akhirnya
akan dilakukan transfer kembali ke rekening
1. Skema Smurfing asal demi menyamarkan asal-usul hasil
kejahatan tersebut.
Smurfing merupakan transaksi yang dilakukan
dengan menggunakan beberapa rekening atas Gambar 3.3. Skema Transaksi U-Turn
nama individu yang berbeda-beda.

Gambar 3.1. Skema Smurfing


Rp
$

Rek Tuan A Tuan A Rekening A Driver Money


di Bank A Changer

Rek Tuan A
di Bank B

Tuan A memiliki uang Rek Tuan A


di Bank C Rekening B Istri
tunai hasil kejahatan
Tuan A
sebesar Rp. 2M
Sumber: PPATK
Rek Tuan A
di Bank D
4. Skema Penggunaan Pihak Ketiga
Sumber: PPATK
Penggunaan pihak ketiga merupakan transaksi
2. Skema Structuring yang dilakukan dengan menggunakan
identitas orang lain (pihak ketiga) ataupun
Structuring merupakan aktivitas memecah- dengan menggunakan rekening pihak ketiga
mecah transaksi, dimana transaksi dalam yang bertujuan untuk menyembunyikan dan
jumlah yang relatif kecil namun dilakukan menyamarkan identitas dari pihak sebenarnya
dalam beberapa tahap dengan frekuensi yang yang memiliki dana hasil kejahatan.
tinggi dalam periode waktu tertentu.
Gambar 3.4. Skema Penggunaan Pihak Ketiga
Gambar 3.2. Skema Structuring
Dana Hasil Kejahatan Rp
$

Sekretaris

250 250 250 250 250 250 250 250 Pelaku


Juta Juta Juta Juta Juta Juta Juta Juta Tindak Pidana

Saudara
Ipar
Polis
Asuransi
Sumber: PPATK
Sumber: PPATK

Bagian 3 - Hasil Riset 39


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

5. Skema Penggunaan Jasa Informal Transfer 7. Skema Transaksi Perusahaan yang tidak
sesuai dengan jenis usahanya
Penggunaan jasa informal transfer merupakan
transaksi pengiriman uang yang dilakukan Transaksi perusahaan yang tidak sesuai
dengan menggunakan jasa pengiriman uang dengan jenis usahanya merupakan transaksi
di luar jasa keuangan resmi seperti bank, yang dari perusahaan yang terdaftar dengan bidang
dilakukan atas dasar kepercayaan. usaha tertentu, misalnya manufaktur, dan
tidak memiliki izin usaha untuk melakukan
Gambar 3.5. Skema Penggunaan Jasa Informal pengiriman uang, akan tetapi melakukan
Transfer kegiatan pengiriman uang.
Edo
Ali Usaha Money
Usaha Money Remittance di Gambar 3.7. Skema Transaksi Perusahaan yang
Remittance di LN Indonesia
tidak sesuai dengan jenis usahanya

Setor
Tunai

Budi Toto
TKI di LN Saudara Budi
di Indonesia Fee
Tarik Tunai
Sumber: PPATK PT. B
Perusahaan Manufaktur
6. Skema Penggunaan Perusahaan Legal
Sumber: PPATK
Penggunaan perusahaan legal merupakan
aktivitas transaksi yang melibatkan suatu
perusahaan dengan usaha yang sah dengan 3.3. Kasus TPPU, TPPT, dan PPSPM
tujuan untuk menyamarkan aktivitas keuangan
ilegal yang berasal dari suatu kejahatan. 3.3.1. Kasus TPPU

A. Kasus TPPU pada KUPVA Bukan Bank


Gambar 3.6. Skema Penggunaan Perusahaan
Legal
1. Kasus DY (Putusan Nomor 57/Pid.
Sus/2019/PT.DKI)

Ekspor Furniture DY merupakan pemilik dari PT PSS dan


ke LN disertai
PT. Furniture penyelundupan PT UJS, serta beberapa perusahaan lain
heroin
yaitu PT HC, PT GU, PT DUV, dan PT DRS.
Perusahaan-perusahaan yang dimiliki
Dana hasil
Tuan B (WNA) penyelundupan DY ini adalah perusahaan yang bergerak
Pemilik PT heroin digunakan
Furniture dan Hotel untuk bisnis hotel dibidang supplier, trading, dan investasi.
Namun, dalam praktiknya perusahaan-
Hotel perusahaan tersebut hanya melakukan
Sumber: PPATK
Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing
(KUPVA) atau money changer. Dalam

40 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

melakukan transaksi usaha money 2. Menerima pentransferan dana dari


changer, DY menggunakan beberapa LK sebesar Rp8.520.055.000,00
rekening atas nama sendiri ataupun atas dalam rangka penukaran valas, yang
nama karyawannya. DY dalam menjalankan kemudian dikirim ke luar negeri dengan
usahanya dibantu oleh FHP selaku Direktur melampirkan invoice fiktif.
dari PT PSS dan HR selaku Direktur PT
UJS. Meskipun demikian, keduanya tidak 3. Menerima pentransferan dana sebesar
melakukan tugas dan peran sesuai dengan Rp15.000.000,00 dari PT DUV dalam
jabatannya. rangka memindahkan dana ke rekening
lain yang dikuasai DY.
Melalui kegiatan usaha yang dilakukan, DY
melakukan pengiriman uang ke luar negeri 4. DY melakukan pentransferan ke
dengan melampirkan invoice fiktif dengan rekening LT (mantan Direktur PT DUV)
berkedok money changer ilegal. Pengiriman sebesar Rp267.531.368.888,00. Dalam
uang telah dilakukan ke berbagai negara, hal ini, rekening LT termasuk rekening
seperti Tiongkok, India, Jepang, Jerman, yang dikuasai DY.
dan Australia. Pengiriman uang tersebut
Tipologi Pencucian Uang
dilakukan melalui perbankan, dengan
menggunakan beberapa rekening atas
1. Mendirikan perusahaan dan membuat
nama DY dan karyawannya. Tidak hanya
rekening atas nama perusahaan yang
itu, DY dan karyawannya juga melakukan
digunakan untuk menampung uang hasil
pembukaan akun rekening di luar negeri
kejahatan dengan memberikan keterangan
yang selanjutnya rekening tersebut
palsu.
digunakan untuk menerima hasil tindak
pidana. Kegiatan money changer yang 2. Penyelenggaraan KUPVA tidak berizin.
dilakukan DY digunakan untuk menerima
uang dari pelaku jaringan narkotika. Selain 3. Penggunaan rekening pribadi untuk
itu, kegiatan ketiga perusahaan DY, yaitu melakukan aktivitas usaha perusahaan.
PT PSS, PT UJS, dan PT HC juga memiliki
keterlibatan dengan pencucian uang, yakni 4. Pengiriman uang ke luar negeri dengan
terkait kasus judi online. menggunakan invoice fiktif.

Pada kasus DY terdapat beberapa transaksi Red Flag


pada perusahaan yang melakukan aktivitas
money changer ilegal dalam kaitannya 1. Perusahaan menjalankan usaha tidak
dengan pencucian uang hasil narkotika. sesuai dengan bidang usahanya, yaitu
Beberapa transaksi yang berkaitan dengan menjalankan KUPVA tidak berizin.
aktivitas money changer ilegal tersebut
2. Penggunaan beberapa rekening atas nama
antara lain:
sendiri ataupun atas nama karyawan dalam
1. Menerima pentransferan dana dari melakukan transaksi.
AM (money changer ilegal) sebesar
3. Transaksi dalam frekuensi dan nominal
Rp1.546.462.000,00 yang kemudian
yang besar.
dikirim ke China.

Bagian 3 - Hasil Riset 41


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Skema Pencucian Uang

Gambar 3.8. Skema Kasus DY


DY melakukan Bank Dalam Bank Luar Negeri:
pemalsuan invoice Negeri Cina, India, Jepang,
melalui money changer Jerman, Australia

Selain melakukan
Pemalsuan invoice, DY
juga melakukan TPPU
lainnya:

Jaringan DY Bermodus sebagai


Pengedar (Direktur Utama) perusahaan importir
DY melakukan DY melakukan judi online
Narkoba penyalahgunaan melalui perantara
rekening pegawai penukaran valuta asing

DY memiliki beberapa perusahaan DY melakukan


fiktif diantaranya: PT PSS, PT UJS, PT pembelian sejumlah
DY, PT GU, PT HC, dan PT DRS aset berharga

Sumber: NRA TPPU Tahun 2021

2. Kasus NL (Putusan Nomor 318/Pid.Sus/2019/ Soekarno Hatta. Pada saat itu, NL baru kembali
PN.Tng) dari Singapura dengan alasan berobat. Namun,
didapatkan bahwa NL membawa masuk
NL merupakan pegawai pada Money Changer uang tunai pecahan Dollar Singapura dengan
PT MIV dan PT TV milik AH. PT TV dan PT MIV pecahan SGD 1.000 sebanyak 2.166 lembar
dalam melakukan transaksi, menggunakan ke Indonesia. Uang tersebut ditempatkan di
beberapa rekening dari berbagai bank yang dalam koper, yang awalnya dikatakan bahwa
menggunakan nama NL, nama perusahaan, koper tersebut berisi buku. Selama melakukan
maupun orang lain. Rekening tersebut aktivitas pencucian uang ini, NL dan AH telah
digunakan untuk menerima dan melakukan mendapatkan keuntungan, yaitu uang yang
transaksi dari sindikat peredaran narkotika. masih dalam rekening dan aset-aset yang telah
Selain itu, rekening-rekening ini juga digunakan dibeli dengan uang hasil narkotika.
untuk memindahkan dana dari rekening satu
ke rekening lainnya, serta digunakan untuk Pada kasus NL, terdapat beberapa transaksi
pengiriman dana ke luar negeri. Aktivitas dimana NL telah menerima uang hasil
memindah-mindahkan dana dari rekening pencucian uang dengan tindak pidana asal
satu ke rekening lainnya ini dilakukan oleh narkotika. Pemindahan dana dilakukan melalui
NL dengan alasan untuk penukaran uang. rekening yang dikuasainya, baik atas nama
Kemudian, selain PT MIV dan PT TV, terdapat NL, atas nama perusahaan money changer,
juga PT SIV. maupun atas nama orang lain, diantaranya
yaitu:
Diketahuinya kasus pencucian uang
yang dilakukan oleh NL ini, berawal dari 1. Menerima pengiriman dana dari FS sebesar
penangkapan NL di Kantor Bea Cukai Bandara Rp645.961.975,00.

42 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

2. Menerima pengiriman dana dari PC sebesar 3. Pengiriman uang ke luar negeri dalam
Rp2.174.680.000,00. jumlah besar.

3. Menerima pengiriman dana dari LB sebesar 4. Transaksi penukaran UKA dalam jumlah
Rp4296.722.000,00. besar.

4. Menerima pengiriman dana dari MN, CV CM, 5. Aktivitas memindah-mindahkan uang dari
sebesar Rp7.843.250.000,00. rekening satu ke rekening lainnya.

5. Menerima pengiriman dana dari PT SIJ 6. Dana hasil pencucian uang dicampur
sebesar Rp629.600.000,00. dengan uang dari kegiatan usaha jual beli
valas (mingling) untuk menyamarkan asal
6. Menerima pengiriman dana dari HB sebesar usul dana.
Rp197.500.000,00.
Red Flag
7. Menerima pengiriman dana dari FS sebesar
Rp3.251.291.458,00. 1. Perusahaan menggunakan beberapa
rekening atas nama pribadi, perusahaan,
Tipologi Pencucian Uang maupun orang lain dalam menjalankan
kegiatan usahanya.
1. Mendirikan perusahaan dan membuat
rekening atas nama perusahaan yang 2. Adanya aktivitas memindah-mindahkan
digunakan sebagai tempat untuk uang dari satu rekening ke rekening lainnya.
menampung uang hasil kejahatan.
3. Adanya pembawaan uang tunai pecahan
2. Menggunakan beberapa rekening atas Dollar Singapura dengan pecahan SGD
nama pribadi, perusahaan, maupun orang 1.000 sebanyak 2.166 lembar ke Indonesia.
lain dalam melakukan transaksi.

Skema Pencucian Uang

Gambar 3.9. Skema Kasus NL

NL (Pegawai
Money Changer)

Transaksi penukaran valuta asing


menggunakan beberapa rekening atas
nama NL, Perusahaan maupun orang lain

Rp
$

NL bekerja di Money Bank dalam negeri Bank luar negeri


Changer milik AH, yaitu PT
MIV, PT TV, PT SIV

NL dan AH melakukan
pembelian sejumlah
aset berharga

Jaringan Pembawaan uang tunai


Pengedar dari luar negeri
Narkoba

Bagian 3 - Hasil Riset 43


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

B. Kasus TPPU pada PTD Selain Bank transaksi yang melibatkan PTD Selain Bank
pada periode 2 Juni 2016 hingga 21 Agustus 2017
1. EA (Putusan Nomor 1106/Pid.Sus/2019/ adalah sebesar Rp1.942.313.258,70, dengan
PN.Jkt.Utr) rincian sebagai berikut:

EA melakukan pembuatan KTP palsu yang 1. BRI: Rp135.344.500,00


akan digunakan untuk membuka rekening
bank. Dalam hal ini, EA memerintahkan 2. NA: Rp816.145.058,70
sopirnya yaitu DN untuk membuat KTP palsu
dengan menggunakan foto AKN. Kemudian, DN 3. EA: Rp354.826.700,00
membuat 2 (dua) buah KTP palsu tersebut atas
4. MR: Rp135.040.000,00
nama RS dan MIR. Kedua KTP ini selanjutnya
diberikan kepada AKN untuk dibuatkan
5. YL: Rp500.957.000,00
beberapa rekening yang nantinya akan
diberikan kepada EA. Sebelumnya, EA juga telah Tipologi Pencucian Uang
menggunakan KTP palsu atas nama YL untuk
membuat rekening bank. Rekening-rekening 1. Menggunakan identitas palsu dalam
bank yang telah dibuat EA ini akan diberikan pembuatan rekening.
kepada IG (WNA Nigeria). Sehubungan dengan
aktivitas ini, EA telah memiliki 13 (tiga belas) 2. Menggunakan beberapa rekening baik atas
rekening di beberapa bank untuk menerima nama pribadi, maupun nama palsu untuk
dana dari IG. menampung hasil kejahatan.

EA selanjutnya melakukan pencairan dana 3. Penggunaan identitas palsu dalam


yang diterima dari IG melalui PTD Selain Bank melakukan transaksi di PTD Selain Bank.
menggunakan KTP atas nama EA dan rekannya,
yaitu TA dan NA. Dana yang diterima oleh Red Flag
EA merupakan hasil tindak pidana penipuan
1. Pembuatan KTP palsu untuk membuka
yang dilakukan oleh DM (WNA Nigeria). Atas
rekening bank.
penerimaan dana ini, EA akan mendapatkan
komisi sebesar 3% dari setiap dana masuk. 2. Menggunakan beberapa rekening dari
Selain itu, dana yang diperoleh dari transaksi- berbagai bank untuk menerima transaksi
transaksi tersebut, telah digunakan EA untuk dari luar negeri.
membeli berbagai aset dan keperluan pribadi.
3. Transaksi dalam jumlah besar.
Pada kasus EA ini, diketahui terdapat beberapa
transaksi yang dilakukan melalui rekening
bank maupun PTD Selain Bank. Adapun jumlah

44 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Skema Pencucian Uang

Gambar 3.10. Skema Kasus EA


Uang hasil
penipuan
dikirimkan IG
EA melakukan kepada EA
pencairan melalui
PTD selain Bank EA
Rekening Palsu
yang dibuat EA
dan AKN
diberikan
kepada IG
EA membuat rekening IG
dengan KTP palsu
AKN membuat
rekening bank
dengan KTP palsu

EA melakukan Memerintahkan DN KTP palsu dibuat dengan KTP palsu dibuat DN,
pembelian sejumlah untuk membuat menggunakan foto AKN, diberikan kepada
aset berharga KTP palsu atas nama RS dan MIR AKN

2. PB dan CPM (Putusan Nomor 23/Pid. uang sudah ditransfer oleh Bank ke rekening
Sus/2020/PN.Jkt.Pst) milik PB, maka PB tidak harus mengirim
barang ke AMM. Dari transaksi tersebut, uang
Pada awalnya AMM yang berkedudukan di bagian AMM akan dikirimkan oleh PB melalui
Jerman, ingin melakukan transaksi ilegal PTD Selain Bank. Pada suatu waktu, terjadi
secara online dengan menggunakan mesin kesalahan huruf dalam transaksi menggunakan
EDC. Sehubungan dengan hal tersebut, AMM PTD Selain Bank sehingga uang dikembalikan
meminta bantuan kepada CPM yang berlokasi secara tunai dan dipotong biaya administrasi
di Indonesia. Selanjutnya, CPM menghubungi sebesar Rp2.000.000,00. Karena kejadian
rekannya PB untuk membantu AMM. PB tidak tersebut, AMM menganggap PTD Selain Bank
memiliki mesin EDC, namun memiliki website tidak praktis, sehingga AMM meminta CPM
X yang dapat digunakan untuk bertransaksi. untuk mengirimkan uang menggunakan bitcoin.
Setelah melakukan pembicaraan antara Sejak saat itu, setiap AMM melakukan transaksi
AMM dan PB, maka disepakati bahwa AMM di website X, maka uang atas transaksi yang
akan menggunakan website milik PB untuk dilakukan itu akan dikirim ke rekening Bank A
melakukan transaksi dengan kartu kredit atas nama PB. Lalu, oleh PB akan ditransfer ke
secara online. Selain itu, juga disepakati rekening Bank A atas nama SS. Kemudian, uang
mengenai pembagian hasil atas keuntungan tersebut akan dikirimkan oleh LSD kepada AMM
yang didapat yaitu 20% untuk PB, 10% untuk melalui account bitcoin milik SS. Atas kerja
CPM dan rekan, serta 70% untuk AMM. sama transaksi fiktif ini, PB, CPM, dan rekan-
rekannya telah mendapatkan keuntungan dan
Transaksi yang dilakukan AMM dan PB ini
menggunakan keuntungan tersebut untuk
merupakan transaksi fiktif yang dilakukan untuk
membeli beberapa aset dan kepentingan
mendapatkan uang tanpa harus menerima
pribadi.
barang yang ditransaksikan. Dalam hal ini, jika

Bagian 3 - Hasil Riset 45


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Pada kasus ini terdapat beberapa transaksi Tipologi Pencucian Uang


yang melibatkan PTD Selain Bank, diantaranya:
1. Adanya aktivitas memindah-mindahkan
1. Pada tanggal 11 Maret 2019, uang dari rekening satu ke rekening lainnya.
pengiriman uang kepada AMM sebesar
Rp135.000.000,00; 2. Transaksi yang dilakukan adalah transaksi
fiktif, dengan tidak adanya pengiriman
2. Pada tanggal 12 Maret 2019, barang atas transaksi yang dilakukan.
pengiriman uang kepada AMM sebesar
Rp153.000.000,00 (Transaksi gagal Red Flag
dikarenakan adanya kesalahan huruf).
1. Melakukan transaksi dalam jumlah yang
besar dan dalam waktu berdekatan.

2. Adanya aktivitas memindah-mindahkan


uang dari rekening satu ke rekening lainnya.

Skema Pencucian Uang


Gambar 3.11. Skema Kasus PB dan CPM
Karena sempat terjadi kesalahan, pengiriman Uang bagian AMM dikirimkan PB
uang melalui PTD selain Bank dianggap tidak melalui PTD selain Bank
praktis, sehingga kemudian dilakukan
pengiriman melalui bitcoin AMM melakukan transaksi
fiktif melalui website PB
AMM
LSD mengirimkan uang bagian AMM AMM memberitahu CPM
melalui akun bitcoin milik SS ingin bertransaksi online Uang hasil transaksi fiktif
dengan meisn EDC dikirim ke rekening PB, yang
kemudian dibagi untuk AMM,
PB, CPM, dan rekannya
CPM memperkenalkan
AMM kepada PB
CPM dan rekannya
membeli sejumlah
aset dari uang
bagiannya CPM PB memiliki website
untuk bertransaksi

Uang bagian AMM Uang bagian AMM ditransfer PB membeli sejumlah aset dari
diberikan oleh SS kepada oleh PB ke rekening SS uang bagiannya
LSD SS
LSD

46 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

3.3.2. Kasus TPPT Skema Pendanaan Terorisme

Gambar 3.12. Skema Kasus MI


A. Kasus TPPT pada KUPVA Bukan Bank
Penarikan uang tunai Penerimaan Transfer
melalui Bank di Aceh Melalui salah satu Bank
MI (Putusan Nomor 263/Pid.Sus/2020/
PN.Jkt.Tim)

MI bersama rekannya berangkat ke Suriah dan


bergabung dalam kelompok DI. Dalam rangka Ditukarkan di Ditukarkan dalam
persiapan teknis, MI melakukan penarikan Money Changer bentuk USD
uang tunai sebesar Rp50.000.000,00 di salah
satu bank di Aceh. Selanjutnya, uang tersebut
ditukar di salah satu money changer. Lalu,
MI/AU bin HH
MI juga menerima transfer uang sebesar
Rp100.000.000,00 melalui bank, yang kemudian
ditukarkan dalam bentuk USD. MI juga Transfer ATM melalui rekening
menggunakan layanan transfer bank melalui istri salah satu rekan
rekening milik istri dari salah satu rekannya
untuk melakukan pembelian tiket pesawat Pembelian Tiket Pesawat ke
ke Afghanistan sebesar Rp120.000.000,00. Afghanistan

Pembelian tiket ini dilakukan dengan Sumber: NRA TPPT dan PPSPM Tahun 2021
menggunakan uang rekannya terlebih dahulu
yang kemudian akan diganti dengan uang hasil B. Kasus TPPT pada KUPVA Bukan Bank dan PTD
pengumpulan dari peserta jihad. Selain Bank

Tipologi Pendanaan Terorisme AJ (Putusan Nomor 817/Pid.Sus/2017/PN.Jkt.


Tim)
1. Penggunaan dana - untuk operasi terorisme
ke luar negeri AJ telah menganut pemahaman untuk
melakukan jihad dengan kekerasan. Pada
2. Pemindahan dana - melalui penyedia jasa tahun 2014, AJ sering mengikuti perkembangan
keuangan ISIS dari media sosial. Dalam mendukung
perjuangan ISIS, AJ telah melakukan berbagai
Red Flag kegiatan, diantaranya dengan menjadi panitia
yang memfasilitasi 15 (lima belas) orang
1. Penarikan uang tunai dalam jumlah besar,
keluarga berangkat ke Suriah. AJ juga aktif
yang tidak sesuai dengan riwayat transaksi
mengikuti kegiatan pelatihan militer.
dan profil pengguna jasa.
Pada awal tahun 2015, AJ membuka
2. Penerimaan uang yang diikuti dengan
rekening bank dengan dana awal sebesar
penarikan uang tunai.
Rp1.000.000,00 yang diberikan oleh ID. Lalu, AJ
kembali mendapatkan tambahan dana sebesar
3. Penukaran USD dalam jumlah besar.
Rp100.000.000,00. Kemudian, AJ mendapatkan
tambahan dana sehingga jumlah dana pada
rekeningnya mencapai Rp150.000.000,00.

Bagian 3 - Hasil Riset 47


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Pada September 2015, AJ memperoleh dana Tipologi Pendanaan Terorisme


tambahan yang dikemas dalam bungkusan
plastik berisi uang sebesar 30.000 USD dalam 1. Pemindahan dana melalui penyedia jasa
pecahan 100 USD. Kemudian, AJ menukarkan keuangan.
uang tersebut di beberapa money changer.
2. Pemindahan dana melalui pembawaan
Uang yang telah ditukarkan tersebut kemudian
uang tunai lintas batas negara.
dikirimkan oleh AJ secara bertahap dengan
rincian sebagai berikut:
3. Penggunaan dana: Operasi terorisme
domestik – pembelian senjata dan bahan
1. 18.000 USD atau sekitar Rp200.000.000,00,
peledak.
dikirimkan melalui PTD Selain Bank melalui
mitra bank dengan menggunakan KTP AS,
Red Flag
KTP AKO, KTP M, dan KTP R, masing-masing
Rp50.000.000,00. 1. Transaksi dengan menggunakan identitas
pihak lain.
2. 3.000 USD diserahkan secara tunai kepada
SM. 2. Transaksi dalam jumlah relatif kecil, namun
dilakukan secara bertahap.
3. Rp30.000.000,00 diserahkan secara tunai
kepada SM. 3. Penukaran USD dalam jumlah besar.

Dana tersebut akan digunakan untuk pembelian


senjata api sebanyak 18 (delapan belas) buah,
yang terdiri dari senjata laras panjang dan
pendek. Senjata api tersebut akan digunakan
untuk melakukan aksi terorisme di Indonesia.

Skema Pendanaan Terorisme


Gambar 3.13. Skema Kasus AJ

Total
Rp200 Juta

Kakak AJ Perantara PTD selain Bank SM

Memberitahu AJ bahwa AJ menerima


uang USD 30.000 Menggunakan 4
akan ada orang yang akan
di salah satu mall KTP @Rp50 Juta
menyerahkan uang ke AJ
Money
Changer Penyerahan Membeli
secara langsung di Filipina
Penukaran uang di salah satu
dolar dilakukan Rp
$ mall
secara bertahap

18 pucuk senjata api


Penyerahan secara langsung USD 3.000 laras pendek dan
di salah satu mall laras panjang

Sumber: PPATK

48 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

3.3.3. Kasus PPSPM keuangan berikutnya dari Individu A dan Individu B


menggunakan dua wire transfer dari rekening bank
Berdasarkan analisis yang dilakukan, selama tahun di Negara Y yang dikendalikan oleh Individu C, yang
2015-2020 belum terdapat kasus PPSPM yang berusaha menyembunyikan keterlibatan Individu A
melibatkan PJP Lembaga Selain Bank dan KUPVA yang telah terindikasi terlibat dalam program WMD
Bukan Bank yang berada di bawah pengaturan dan dari sistem perbankan Negara Z. Individu C juga
pengawasan Bank Indonesia. Namun demikian, berhasil mendirikan perusahaan yang berbasis di
beberapa contoh kasus PPSPM yang diperoleh Negara Z, untuk membantu mengembangkan bisnis
berdasarkan literatur, sebagai berikut: dengan perusahaan Individu A.

Contoh Kasus I Tipologi PPSPM

Jaringan individu termasuk seorang ayah (Individu 1. Transaksi ekspor-impor yang melibatkan
A), yang berbasis di Negara Y dan putranya (Individu barang-barang yang dikendalikan dalam rezim
B), yang berbasis di Negara Z, melakukan ekspor kontrol ekspor PPSPM.
barang dan mesin asal Negara Z yang dapat
digunakan untuk memproduksi senjata pemusnah 2. Transaksi melibatkan entitas yang memiliki
massal atau Weapon Mass Destruction (WMD). hubungan dengan negara yang rentan terhadap
Pada tahun 2008, Individu A dan salah satu praktik PPSPM.
perusahaan dijerat hukuman oleh pihak berwenang
Negara Y sehubungan dengan pengiriman barang 3. Penggunaan front company dalam transaksi.
yang dibatasi ke Negara X. Jaringan ini terdiri
4. Transaksi yang dilakukan antar perusahaan.
dari setidaknya tiga perusahaan yang berbasis
di Negara Y yang didirikan dan dikelola oleh 5. Transaksi menggunakan wire transfer.
Individu A. Pada bulan Januari 2009, Departemen
Keuangan Negara Z menetapkan Individu A dan dua 6. Transaksi melibatkan orang atau entitas dari
perusahaan yang terlibat sebagai tersangka, karena luar negeri yang ditujukan untuk menyamarkan
mendukung entitas X yang erat kaitannya dengan aliran dana.
program WMD Negara X. Meskipun telah ditetapkan
sebagai tersangka, Individu A tetap mengimpor Red Flag
alat mesin dari Negara Z melalui perusahaan di
Negara Y yang tidak ditetapkan sebagai tersangka 1. Melakukan ekspor barang dan mesin yang
dengan bantuan Individu B. Pada pertengahan dapat digunakan untuk memproduksi WMD.
2009, pihak berwenang Negara Z mengetahui
2. Adanya pertemuan antara pihak yang
bahwa Individu A akan bertemu dengan perwakilan
melakukan kegiatan ekspor barang untuk
entitas X di Negara D. Adapun keterlibatan entitas
memproduksi WMD dengan entitas negara
yang terindikasi terlibat program WMD dalam
yang rentan proliferasi.
transaksi dan pembayaran ini disembunyikan,
karena transaksi tersebut dilakukan melalui wire 3. Pembayaran dilakukan melalui beberapa
transfer dari rekening Bank Negara Y ke rekening transaksi wire transfer, yang melibatkan
milik Individu B di Negara Z. Demikian pula, transfer berbagai pihak.

Bagian 3 - Hasil Riset 49


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Skema PPSPM

Gambar 3.14. Skema Contoh Kasus I PPSPM


Negara X Negara Y

Entitas Transaksi
perwakilan
negara X
Cash Perusahaan 1 Perusahaan 2 Perusahaan 3
Transfer milik individu A milik individu A milik individu A
Negara D

Pembayaran Cash
tunai untuk Transfer
individu A Rekening Rekening Rekening
Individu C Individu C Perusahaan 3
Negara Z
Wire Transfer

Wire Transfer

Rekening Perusahaan 1
Perusahaan Rekening Rekening Supplier Supplier dari
milik individu A
Individu B Individu B dari Negara Z negara Z

Sumber: Gibraltar FIU (2020)

Contoh Kasus II 3. Transaksi yang melibatkan seseorang yang


memiliki hubungan dengan negara yang rentan
Perusahaan X melakukan penyediaan dukungan dengan praktik PPSPM.
untuk PPSPM. Perusahaan X diketahui
menggunakan praktik penipuan, termasuk 4. Penggunaa dokumen, alamat, dan nomor
penciptaan dan penggunaan Front Company telepon yang sama dengan milik Perusahaan
untuk menghindari sanksi dan terlibat dalam X untuk melakukan pembukaan rekening dan
transaksi keuangan dengan bank di Negara A. mendirikan Front Company.
Kementerian Keuangan menerima informasi
tentang kemungkinan adanya Front Company. Red Flag
Berdasarkan informasi pemerintah, Kementerian
1. Pembukaan rekening untuk pendirian front
Keuangan mulai mengembangkan pembuktian
company yang menggunakan dokumen, alamat,
dan menetapkan Front Company Perusahaan X
dan nomor telepon yang sama dengan milik
sebagai tersangka dalam penggunaan sistem
salah satu perusahaan pelaku.
keuangan Negara A untuk melakukan pembayaran
yang mendukung aktivitas proliferasi. Informasi
2. Adanya keterlibatan dengan entitas yang
keuangan digunakan dalam pengembangan kasus
rentan dengan aktivitas proliferasi.
dan dakwaan yang sesuai terhadap orang dan
entitas yang terlibat. Misalnya, dalam dokumen
Skema PPSPM
pembukaan rekening untuk mendirikan salah satu
Front Company, alamat dan nomor telepon yang Gambar 3.15. Skema Contoh Kasus II PPSPM
tercantum sama dengan milik dari Perusahaan X.
Pembayaran
Tipologi PPSPM Transaksi

1. Penggunaan front company dalam transaksi.

Front Company, Bank


2. Transaksi yang melibatkan barang-barang milik Perusahaan X
yang dikendalikan dalam rezim kontrol ekspor Negara A

PPSPM.

50 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Contoh Kasus III Tipologi PPSPM

Jaringan A merupakan jaringan yang memanfaatkan 1. Penggunaan Front Company dalam transaksi.
Front Company untuk menghindari sanksi dalam
mendukung program proliferasi dan rudal Negara 2. Transaksi yang melibatkan barang-barang
X. Pada tahun 2010 dan 2015, Individu A dan Individu yang dikendalikan dalam rezim kontrol ekspor
B, beserta rekannya menjalankan jaringan yang PPSPM.
berkonspirasi untuk melakukan transaksi keuangan
3. Transaksi yang melibatkan seseorang yang
internasional atas nama dan untuk kepentingan
memiliki hubungan dengan negara yang rentan
Negara X. Para konspirator mengoperasikan
dengan praktik PPSPM.
jaringan perusahaan internasional, termasuk
perusahaan perdagangan dan bisnis keuangan
4. Transaksi menggunakan logam mulia.
yang berlokasi di Negara X, Negara Y, dan Negara Z,
serta tempat lain untuk menyembunyikan transaksi 5. Keterlibatan perusahaan perdagangan kecil
yang dilakukan atas nama entitas Negara X. atau perusahaan perantara yang melakukan
Adapun konspirator lainnya yaitu termasuk Menteri kegiatan bisnis tidak sesuai dengan kegiatan
Ekonomi Negara Y dan tiga orang eksekutif dari usahanya.
Bank D milik Pemerintah Y. Bank tersebut digunakan
untuk memfasilitasi transfer mata uang dan emas 6. Perusahaan yang melakukan pengiriman uang.
jaringan A ke atau dari entitas Negara X yang
terkena sanksi, sementara juga menyembunyikan 7. Transaksi menggunakan dokumen fiktif atau
peran bank dalam menghindarkan sanksi Negara C. tidak valid.
Aktivitas ini meliputi transfer hasil minyak Negara
X untuk menukar front company yang dikendalikan Red Flag
oleh Individu A dengan front company yang
1. Adanya keterlibatan dengan entitas atau
memungkinkan pembelian emas untuk ekspor dari
negara yang rentan dengan aktivitas proliferasi.
Negara Y. Setelah diekspor dari Negara Y, emas
dapat dikonversi menjadi uang tunai atau mata 2. Transaksi internasional yang dilakukan untuk
uang dan dikirim ke Negara X atau digunakan untuk dan atas nama entitas atau negara yang rentan
melakukan transfer keuangan internasional atas dengan aktivitas proliferasi.
nama orang dan entitas Negara X. Menteri Negara
Y, diduga mengarahkan para bankir Negara Y untuk 3. Pendirian dan penggunaan perusahaan
terlibat dalam beberapa jenis transaksi untuk perdagangan dan bisnis keuangan yang
melindungi skema ini. Pada Maret 2016, Individu berlokasi di berbagai negara.
A ditangkap. Individu A bersaksi tentang rincian
operasi ilegal, termasuk penggunaan dokumentasi 4. Penggunaan logam mulia, seperti emas untuk
palsu, Front Company, dan langkah-langkah bertransaksi dengan entitas atau negara yang
penipuan lainnya untuk mengakses Negara C atas rentan dengan aktivitas proliferasi.
nama Pemerintah dan entitas Negara X. Salah satu
tipologi yang digunakan oleh rekan konspirator 5. Penggunaan dokumen palsu dalam melakukan
adalah membuat dan menggunakan dokumen transaksi.
palsu untuk menyamarkan transaksi ilegal. Hal
ini menyebabkan bank-bank Negara C secara
tanpa sadar, memproses transaksi keuangan
internasional tersebut.

Bagian 3 - Hasil Riset 51


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Skema PPSPM

Gambar 3.16. Skema Contoh Kasus III PPSPM

Negara X Negara Y

Perusahaan Perusahaan
perdagangan dan perdagangan dan
Bank D
keuangan milik keuangan milik
jaringan A jaringan A

Negara C

Negara Z
Rekening
Perusahaan Perusahaan
perdagangan dan Jaringan A
keuangan milik
jaringan A Bank-Bank Negara C

Contoh Kasus IV Perusahaan B terjadi tanpa adanya faktur ataupun


informasi lainnya. Perusahaan B akhirnya dihukum
Pada tahun 2013, otoritas A menahan sebuah Kapal karena melakukan pembiayaan proliferasi sebesar
Negara X yang melakukan perjalanan dari Negara USD 72.016,76 yang dikirimkan melalui transfer dari
Y ke Negara X dan transit di wilayah A. Otoritas rekening Bank Negara D ke rekening perusahaan
tersebut menemukan pengiriman senjata dan pengiriman Negara A.
bahan terkait proliferasi yang disembunyikan di
bawah kargo. Adapun biaya perjalanan pengiriman Tipologi PPSPM
tersebut dibayar oleh Perusahaan B yang berbasis
di Negara D. Perusahaan B memiliki hubungan 1. Transaksi melibatkan barang-barang yang
bisnis dengan perusahaan pengiriman Negara X dikendalikan dalam rezim kontrol ekspor
sejak tahun 1980-an. Perusahaan B merupakan PPSPM.
agen pengiriman dan importir/eksportir grosir
2. Transaksi melibatkan negara yang rentan
umum. Perusahaan tersebut merupakan salah
terhadap aktivitas proliferasi.
satu dari tiga perusahaan yang dijalankan oleh
keluarga yang memiliki alamat bisnis, karyawan,
3. Transaksi yang melibatkan seseorang atau
dan akun email yang sama untuk komunikasi
entitas yang memiliki hubungan dengan negara
dengan entitas Negara X. Ketiga perusahaan juga
yang rentan dengan praktik PPSPM.
memiliki rekening yang sama di Bank Negara D, atas
nama Perusahaan B. Selama 3 (tiga) tahun, sekitar 4. Pembayaran transaksi dilakukan oleh entitas
605 (enam ratus lima) pengiriman uang terjadi lain.
dengan total lebih dari USD 40 juta, seluruhnya
berkaitan dengan kapal Negara X. Perusahaan 5. Penggunaan Front Company.
B juga ditemukan secara aktif melakukan
kegiatan pengiriman uang, meskipun perusahaan 6. Perusahaan dijalankan oleh keluarga yang
tersebut tidak memiliki izin untuk melakukannya. memiliki alamat bisnis, karyawan, dan akun
Perusahaan B berusaha untuk menyembunyikan email yang sama.
keterlibatannya dengan perusahaan Negara X
dengan menghapus nama-nama kapal dan rincian 7. Perusahaan menggunakan rekening yang sama
identifikasi lainnya dari formulir pengiriman uang untuk bertransaksi.
dan korespondensi email. Pembayaran dari akun

52 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

8. Perusahaan yang melakukan transaksi 5. Adanya aktivitas bisnis pengiriman uang ilegal.
pengiriman uang secara ilegal.
6. Adanya penghapusan nama-nama kapal
9. Transaksi menggunakan wire transfer. dan rincian identifikasi lainnya dari formulir
pengiriman.
10. Transaksi tanpa disertai dengan dokumen
pendukung, seperti faktur atau rincian Contoh Kasus V
informasi lainnya.
Suatu entitas Negara X melalui salah satu jaringan
Red Flag PPSPM mencoba untuk menggunakan sistem
keuangan Negara Y dan melibatkan jaringan di
1. Adanya pengiriman senjata dan bahan terkait Negara X, Negara L, Negara Y, yang diduga bekerja
proliferasi yang memiliki tujuan ke negara yang untuk mengekspor peralatan laboratorium
rentan aktivitas proliferasi. kimia terbatas secara ilegal ke Negara X. Kasus
ini melibatkan dua individu keturunan Negara X
2. Pembayaran biaya pengiriman dilakukan oleh
(Individu A dan B) dan seorang pria asal Negara Y
entitas lain yang memiliki hubungan dengan
(Individu C) yang mengoperasikan bisnis ekspor
entitas atau negara yang rentan aktivitas
yang berbasis di Negara Y. Jaringan ini memfasilitasi
proliferasi, serta dilakukan dengan wire
penerimaan peralatan laboratorium kimia atas
transfer.
nama pelanggan dari Negara X dan mengekspor
barang-barang ini ke Negara X melalui negara-
3. Adanya keterlibatan perusahaan yang bergerak
negara pihak ketiga seperti Negara A, Negara B,
dalam usaha pengiriman dan ekspor-impor.
dan Negara L. Dalam mencapai hal tersebut, rekan
4. Perusahaan dijalankan oleh keluarga yang konspirator membuat faktur palsu dan memberikan
memiliki alamat bisnis, karyawan, dan akun label yang salah pada barang yang dibeli di Negara
email yang sama, untuk berkomunikasi dengan Y, serta menggunakan informasi palsu mengenai
entitas atau negara yang rentan aktivitas identitas pembeli dan lokasi geografis. Pembiayaan
proliferasi. skema ini terutama dilakukan melalui serangkaian
wire transfer internasional yang berasal dari

Skema PPSPM

Gambar 3.17. Skema Contoh Kasus IV PPSPM


Negara X Perusahaan pengiriman Negara X

Entitas Negara X
Pembayaran untuk
perusahaan pelayaran
Negara X

Pembayaran
Pengiriman uang untuk
Negara D mendukung Perusahaan
pelayaran Negara X
Rekening Perusahaan B
pada Bank Negara D

Pemegang Rekening Negara A Ekspeditur

Perusahaan B Entitas E

Sumber: Gibraltar FIU (2020)

Bagian 3 - Hasil Riset 53


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

rekening bank Negara D milik anggota jaringan 7. Pengguna jasa memberikan informasi yang
tersebut, ke fasilitator di Negara Y. Seringkali tidak valid, terutama yang berkaitan dengan
transaksi wire transfer tersebut menggunakan barang atau jasa yang di ekspor.
informasi yang tidak jelas. Transfer ini juga bernilai
8. Transaksi menggunakan informasi fiktif terkait
relatif kecil, mulai dari USD 500 hingga USD 18.000.
lokasi pengiriman.
Tipologi PPSPM 9. Transaksi menggunakan wire transfer.
1. Transaksi melibatkan barang-barang yang
Red Flag
dikendalikan dalam rezim kontrol ekspor
PPSPM. 1. Adanya keterlibatan entitas atau negara yang
rentan dengan aktivitas proliferasi.
2. Transaksi melibatkan negara yang rentan
terhadap aktivitas proliferasi. 2. Kegiatan ekspor peralatan kimia secara ilegal
ke negara yang rentan aktivitas proliferasi.
3. Transaksi yang melibatkan seseorang atau
entitas yang memiliki hubungan dengan negara 3. Transaksi yang melibatkan orang atau entitas
yang rentan dengan praktik PPSPM. yang memiliki hubungan atau berasal dari
negara yang rentan aktivitas proliferasi.
4. Transaksi yang melibatkan seseorang atau
entitas dari negara yang rentan dengan praktik 4. Penggunaan dokumen dan informasi fiktif
PPSPM. terkait barang, identitas pembeli, dan lokasi
geografis.
5. Transaksi menggunakan dokumen fiktif atau
tidak valid. 5. Transaksi wire transfer dengan informasi yang
tidak jelas.
6. Transaksi menggunakan identitas palsu.

Skema PPSPM

Gambar 3.18. Skema Contoh Kasus V PPSPM


Wire Transfer

Negara X Negara Y

Perusahaan Rekening Bank D milik


Entitas Negara X perdagangan dan perusahaan individu
keuangan milik A, B, dan C
individu A, B, dan C

Negara L Negara A Negara B

Pihak ketiga Pihak ketiga Pihak ketiga

54 Bagian 3 - Hasil Riset


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Contoh Kasus VI dan Negara Z ke rekening bank Negara Y. Pada


1 Juni 2017, IK dijatuhi hukuman atas tindakan
MI, dan kedua putranya (K dan IK), terlibat pelanggaran hukuman yang dilakukan karena
dalam skema pembelian barang-barang yang mengekspor peralatan militer secara ilegal.
dikendalikan oleh peraturan administrasi ekspor
dan mengekspor barang-barang tersebut secara Tipologi PPSPM
ilegal ke Negara X, yang melanggar peraturan
1. Transaksi melibatkan barang-barang yang
administrasi ekspor. Melalui serangkaian Front
dikendalikan dalam rezim kontrol ekspor
Company yang berlokasi di Negara X dan Negara
PPSPM.
Y, ketiga orang tersebut menerima perintah dari
sebuah Perusahaan Negara X untuk mendapatkan 2. Transaksi melibatkan negara yang rentan
bahan dan peralatan yang berkaitan dengan terhadap aktivitas proliferasi.
senjata nuklir dan program rudal balistik Negara 3. Transaksi yang melibatkan seseorang atau
X. Dalam mendapatkan bahan dan peralatan entitas yang memiliki hubungan dengan negara
tersebut, jaringan tersebut memperolehnya melalui yang rentan dengan praktik PPSPM.
produsen dari Negara Y. Namun, ketika produsen
Negara Y menanyakan tentang penggunaan 4. Transaksi yang melibatkan seseorang atau
akhir untuk suatu produk, jaringan tersebut entitas dari negara yang rentan dengan praktik
menginformasikan bahwa produk tersebut akan PPSPM.
tetap berada di Negara Y atau menunjukkan 5. Penggunaan Front Company dalam transaksi.
sertifikasi yang menyatakan bahwa produk
6. Transaksi menggunakan wire transfer.
tersebut tidak akan diekspor. Setelah produk dibeli,
produk dikirim oleh produsen ke pihak di Negara Red Flag
Y. Produk-produk itu kemudian dikirim ke front
company yang bertindak atas nama entitas Negara 1. Pembelian barang-barang yang terkait dengan
X, yang bertanggung jawab untuk memastikan rezim ekspor-impor WMD.
bahwa barang-barang itu diserahkan kepada 2. Transaksi yang melibatkan serangkaiann front
Komisi di Negara X. Beberapa bahan yang diperoleh company dari berbagai negara.
disampaikan kepada program pengembangan
3. Transaksi yang melibatkan entitas atau negara
rudal Negara X. Dalam kasus ini, MI dan kedua
yang rentan aktivitas proliferasi.
putranya tidak pernah memperoleh lisensi untuk
mengekspor barang. Mereka menerima hasil 4. Pembayaran transaksi melalui wire transfer
penjualan barang-barang tersebut melalui wire dari entitas yang berada di negara yang rentan
transfer dari entitas yang berbasis di Negara X aktivitas proliferasi.

Skema PPSPM

Gambar 3.19. Skema Contoh Kasus VI PPSPM


Wire Transfer

Negara X Negara Y Produsen

Entitas Negara X
Transaksi
pengiriman
barang
Komisi X Perusahaan MI, K, IK Perusahaan MI, K, IK

Wire Transfer

Entitas Negara Z

Bagian 3 - Hasil Riset 55


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Contoh Kasus VII digunakan untuk melawan pasukan Negara Z dan


Koalisi di Negara I dan Negara J. Pada tahun 2013,
Negara X menetapkan Entitas B dan jaringannya, Individu A dan Individu B mulai melakukan bisnis
untuk menyediakan dan memberikan dukungan dengan MK dan memasok barang-barang asal
finansial, material, teknologi untuk mendukung Negara Z ke Entitas B. Individu A dan Individu B juga
Negara X. Entitas B adalah pemasok elektronik mengetahui bahwa MK mengoperasikan bisnis di
yang berbasis di Negara Y dan beroperasi di Negara X dan menyediakan layanan perantara.
Negara X, Negara M, Negara C, dan Negara P, serta
menjadi produsen barang-barang yang digunakan Tipologi PPSPM
dalam produksi senjata pemusnah massal untuk
1. Transaksi melibatkan barang-barang yang
Negara X. Entitas B menggunakan berbagai cabang
dikendalikan dalam rezim kontrol ekspor
perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pada
PPSPM.
hari yang sama, Entitas X menunjuk Individu A dan
Individu B yang berasal dari Negara Y yang tinggal 2. Transaksi melibatkan negara yang rentan
di salah satu kota di Negara Z untuk mengekspor terhadap aktivitas proliferasi.
barang dari Negara Z. Individu A dan Individu B 3. Transaksi yang melibatkan seseorang atau
ini mengoperasikan bisnis ekspor dari kediaman entitas yang memiliki hubungan dengan negara
mereka. Pasangan itu menggunakan bisnis mereka yang rentan dengan praktik PPSPM.
untuk mendapatkan barang, termasuk elektronik,
4. Transaksi melibatkan perusahaan ekspor.
peralatan komputer, dan sakelar listrik, dari
Perusahaan Negara Z dan mengekspor barang-
Red Flag
barang itu keluar dari Negara Z ke pembeli di
Negara Y dan Negara X, termasuk Entitas B. Pada 1. Adanya keterlibatan atau hubungan dengan
tahun 2007, Entitas B dan pendirinya (MK dan AK), entitas atau negara yang rentan dengan
ditambahkan ke Daftar Pengawasan Departemen aktivitas proliferasi.
Perdagangan karena Pemerintah Negara Z telah 2. Penggunaan bisnis ekpor-impor.
menetapkan bahwa Entitas B terlibat dalam
kegiatan yang berkaitan dengan PPSPM yang 3. Transaksi yang melibatkan barang-barang yang
terkait WMD.

Skema PPSPM

Gambar 3.20. Skema Contoh Kasus VII PPSPM


Negara X Negara Y

Entitas B Entitas B

Negara M

Entitas B

Negara Z

Negara C Negara P

Entitas B Entitas B
Perusahaan Perusahaan
Individu A dan B Negara Z

56 Bagian 3 - Hasil Riset


BAGIAN 4

KESIMPULAN &
REKOMENDASI
KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

4.1. Kesimpulan yaitu sebanyak 11 (sebelas) kasus. Profil


badan usaha lainnya adalah CV. Selain
Berdasarkan hasil analisis tipologi kasus TPPU, itu, terdapat kasus yang tidak dapat
TPPT, PPSPM pada PJP Lembaga Selain Bank dan diidentifikasi profil badan usahanya.
KUPVA Bukan Bank, maka dapat disimpulkan
beberapa hal diantaranya: 1. Pada perkara TPPT, tidak dapat
diidentifikasi profil badan usaha yang
1. Berdasarkan data salinan putusan pengadilan terlibat.
tahun 2015-2020, terdapat 29 (dua puluh
sembilan) kasus yang berkaitan dengan TPPU c. Berdasarkan karakteristik sebaran wilayah
dan TPPT. Dari total putusan tersebut, sebanyak dari kasus TPPU dan TPPT selama tahun
24 (dua puluh empat) putusan merupakan 2015-2020 yaitu:
perkara TPPU, sedangkan 5 (lima) putusan
1. Pada perkara TPPU, sebagian besar
merupakan perkara TPPT. Pada data putusan
perkara berada di DKI Jakarta, yaitu
pengadilan tahun 2015-2020 tidak ditemukan
sebanyak 20 (dua puluh) kasus.
kasus yang berkaitan dengan PPSPM. Adapun
Adapun sebaran wilayah lainnya
dari putusan tersebut diperoleh beberapa
yaitu Kalimantan Barat, Banten, dan
informasi sebagai berikut:
Lampung.
a. Profil pekerjaan pelaku yang dominan dari
2. Pada perkara TPPT, sebagian besar
kasus TPPU dan TPPT selama tahun 2015-
perkara berada di DKI Jakarta, yaitu
2020 yaitu:
sebanyak 3 (tiga) kasus. Meskipun
1. Pada perkara TPPU, profil pekerjaan demikian, terdapat juga kasus yang
pelaku yang dominan adalah tidak dapat diidentifikasi wilayahnya.
wiraswasta yaitu sebanyak 16 (enam
d. Produk dan layanan yang digunakan dalam
belas) orang pelaku. Sementara itu,
kasus TPPU dan TPPT selama tahun 2015-
profil pekerjaan lainnya adalah pegawai
2020 yaitu:
swasta, PNS, pejabat pemerintahan,
ibu rumah tangga, pegawai money 1. Pada perkara TPPU, produk dan layanan
changer, pengajar, dan lainnya. yang dominan digunakan pada KUPVA
Bukan Bank adalah produk UKA USD,
2. Pada perkara TPPT, terdapat pelaku
diikuti SGD, dan EUR. Sementara itu,
yang profil pekerjaannya adalah
mekanisme jual beli UKA yang dominan
wiraswasta. Selain itu, terdapat pelaku
digunakan adalah Transfer Bank.
yang tidak bekerja, serta yang tidak
Sedangkan pada PTD Selain Bank,
dapat diidentifikasi profil pekerjaannya.
produk dan layanan yang dominan
b. Profil badan usaha yang dominan dari kasus digunakan yaitu Account to Account
TPPU dan TPPT selama tahun 2015-2020 (incoming), dan Cash to Account
yaitu: (outgoing).

1. Pada perkara TPPU, profil badan 2. Pada perkara TPPT, produk dan layanan
usaha yang terlibat didominasi oleh yang dominan digunakan pada KUPVA
Perusahaan Non UMKM berbentuk PT, Bukan Bank adalah produk UKA USD.

60 Bagian 4 - Kesimpulan dan Rekomendasi


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Sementara itu mekanisme jual beli UKA Penggunaan Dana: Operasi Terorisme
tidak dapat diidentifikasi. Sedangkan Domestik - Dokumen Identitas Palsu,
pada PTD Selain Bank, produk dan Penggunaan Dana: Operasi Terorisme
layanan yang dominan digunakan yaitu Domestik - Perjalanan dari dan ke lokasi
Cash to Account (Outgoing), diikuti aksi terorisme.
Account to Account (Outgoing).
b. Tipologi TPPU dan TPPT pada PTD Selain
e. Delivery channel yang digunakan dalam Bank, antara lain:
kasus TPPU dan TPPT selama tahun 2015-
2020 yaitu: 1. Terdapat 3 (tiga) tipologi TPPU yang
memiliki risiko tertinggi pada PTD
1. Pada perkara TPPU, delivery channel Selain Bank yaitu smurfing, aktivitas
yang dominan digunakan adalah Kantor perjudian online, dan structuring.
KUPVA Bukan Bank, yaitu sebanyak 22
(dua puluh dua) kasus. Untuk delivery 2. Terdapat 3 (tiga) tipologi TPPT yang
channel lainnya yang digunakan adalah memiliki risiko tertinggi pada PTD
Kantor PTD Bukan Bank. Selain Bank yaitu Pengumpulan Dana -
Ilegal: Hasil Kejahatan Kriminal Lainnya,
2. Pada perkara TPPT, delivery channel Penggunaan Dana: Operasi Terorisme
yang dominan digunakan adalah Kantor Domestik - Dokumen Identitas Palsu,
PTD Bukan Bank, yaitu sebanyak 4 Penggunaan Dana: Operasi Terorisme
(empat) kasus. Untuk delivery channel Domestik - Perjalanan dari dan ke lokasi
lainnya yang digunakan adalah Kantor aksi terorisme.
KUPVA Bukan Bank.
c. Tipologi TPPU dan TPPT pada
2. Berdasarkan data hasil survei yang dilakukan penyelenggara UE dan DE Selain Bank,
pada penyelenggara KUPVA Bukan Bank, PTD antara lain:
Selain Bank, Penyelenggara UE dan DE Selain
Bank, serta Penyelenggara APMK Selain Bank, 1. Terdapat 3 (tiga) tipologi TPPU
didapatkan bahwa: yang memiliki risiko tertinggi pada
penyelenggara UE dan DE Selain Bank
a. Tipologi TPPU dan TPPT pada yaitu penggunaan identitas palsu,
penyelenggara KUPVA Bukan Bank, antara smurfing, dan aktivitas perjudian
lain: online.

1. Terdapat 3 (tiga) tipologi TPPU yang 2. Terdapat 3 (tiga) tipologi TPPT


memiliki risiko tertinggi pada KUPVA yang memiliki risiko tertinggi pada
Bukan Bank yaitu penggunaan identitas penyelenggara UE dan DE Selain
palsu, mingling, serta trade-based Bank yaitu Pengumpulan Dana -
money laundering dan transfer pricing. Ilegal: Penculikan dengan Tebusan,
Pengumpulan Dana - Ilegal: Hasil
2. Terdapat 3 (tiga) tipologi TPPT yang Kejahatan Kriminal Lainnya, dan
memiliki risiko tertinggi pada KUPVA Penggunaan Dana: Operasi Terorisme
Bukan Bank yaitu Penggunaan Domestik - Perjalanan dari dan ke lokasi
Dana: Operasi Terorisme Domestik - aksi terorisme.
Pembelian Senjata dan Bahan Peledak,

Bagian 4 - Kesimpulan dan Rekomendasi 61


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

d. Tipologi TPPU dan TPPT pada 7. Penggunaan dokumen, alamat, dan nomor
penyelenggara APMK Selain Bank, antara telepon yang sama dengan milik suatu
lain: perusahaan untuk melakukan pembukaan
rekening dan mendirikan Front Company;
1. Terdapat 3 (tiga) tipologi TPPU
yang memiliki risiko tertinggi pada 8. Transaksi menggunakan logam mulia;
penyelenggara APMK Selain Bank
yaitu penggunaan identitas palsu, 9. Keterlibatan perusahaan perdagangan kecil
pemanfaatan internet enkripsi, atau perusahaan perantara yang melakukan
akses terhadap identitas, perbankan kegiatan bisnis tidak sesuai dengan kegiatan
internasional, serta pemanfaatan Kartu usahanya;
Kredit, Cek, Surat Perjanjian Hutang.
10. Perusahaan yang melakukan pengiriman uang;
2. Terdapat 3 (tiga) tipologi TPPT
11. Transaksi menggunakan dokumen fiktif atau
yang memiliki risiko tertinggi pada
tidak valid;
penyelenggara APMK Selain Bank
yaitu Pengumpulan Dana - Legal:
12. Transaksi melibatkan negara yang rentan
Sponsor Pribadi (Terrorist Financier/
terhadap aktivitas proliferasi;
Fundraiser), Pengumpulan Dana - Legal:
Penyimpangan Pengumpulan Donasi 13. Pembayaran transaksi dilakukan oleh entitas
Melalui Ormas, Pengumpulan Dana - lain;
Legal: Pendanaan Crowdfunding.
14. Perusahaan dijalankan oleh keluarga yang
3. Berdasarkan data hasil survei yang dilakukan memiliki alamat bisnis, dan akun email yang
pada penyelenggara KUPVA Bukan Bank, PTD sama;
Selain Bank, Penyelenggara UE dan DE Selain
Bank, serta Penyelenggara APMK Selain Bank, 15. Perusahaan menggunakan rekening yang sama
tidak ditemukan adanya modus/tipologi yang untuk bertransaksi;
berkaitan dengan PPSPM. Meskipun demikian,
berdasarkan hasil penelitian dari berbagai 16. Transaksi tanpa disertai dengan dokumen
sumber literatur ditemukan beberapa tipologi pendukung, seperti faktur atau rincian lainnya;
yang berkaitan dengan PPSPM yaitu:
17. Transaksi yang melibatkan individu atau entitas
1. Transaksi ekspor-impor yang melibatkan dari negara yang rentan dengan praktik PPSPM;
barang-barang yang dikendalikan dalam rezim
kontrol ekspor PPSPM; 18. Transaksi menggunakan identitas palsu;

2. Transaksi melibatkan entitas yang memiliki 19. Pengguna jasa memberikan informasi yang
hubungan dengan negara yang rentan terhadap tidak valid, terutama yang berkaitan dengan
praktik PPSPM; barang atau jasa yang di ekspor;

3. Penggunaan front company dalam transaksi; 20. Transaksi menggunakan informasi fiktif terkait
lokasi pengiriman;
4. Transaksi yang dilakukan antar perusahaan;
21. Transaksi melibatkan perusahaan ekspor.
5. Transaksi menggunakan wire transfer;

6. Transaksi melibatkan orang atau entitas dari


luar negeri yang ditujukan untuk menyamarkan
aliran dana;

62 Bagian 4 - Kesimpulan dan Rekomendasi


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

4.2. Rekomendasi b. Penyusunan dan sharing tipologi


TPPU, TPPT, PPSPM antara K/L
Berdasarkan hasil analisis tipologi kasus TPPU, dan penyelenggara sebagai acuan
TPPT, PPSPM pada PJP Lembaga Selain Bank penerapan red flag pada transaksi
dan KUPVA Bukan Bank, terdapat beberapa pengguna jasa;
rekomendasi yang ditujukan bagi Bank Indonesia
maupun stakeholder eksternal, antara lain: c. Peningkatan upaya penertiban KUPVA
Tidak Berizin dan PJP Ilegal;
I. Rekomendasi kepada Bank Indonesia
d. Optimalisasi Public Private Partnership
1. Melakukan diseminasi hasil analisis tipologi (PPP) dalam rangka penyusunan
TPPU, TPPT, PPSPM kepada pegawai sektor watchlist, tipologi, serta peningkatan
sistem pembayaran khususnya yang upaya penertiban KUPVA Tidak Berizin
menangani pengaturan, perizinan, dan dan PJP Ilegal.
pengawasan dalam rangka penguatan
implementasi RBA APU PPT. 6. Melakukan kampanye akan pentingnya APU
PPT kepada masyarakat luas, serta dampak
2. Melakukan capacity building secara negatif TPPU, TPPT, PPSPM terhadap
reguler khususnya kepada pegawai perekonomian Indonesia.
yang menangani pengawasan untuk
meningkatkan awareness terkait II. Rekomendasi kepada PJP Lembaga Selain
APU PPT serta meningkatkan kinerja Bank dan KUPVA Bukan Bank di bawah
pengawasan dalam upaya pencegahan dan Pengawasan Bank Indonesia
pemberantasan praktik TPPU, TPPT, dan
1. Mengadopsi hasil analisis tipologi
PPSPM.
TPPU, TPPT, dan PPSPM dalam rangka
3. Mendiseminasikan hasil analisis tipologi peningkatan mitigasi risiko TPPU, TPPT, dan
TPPU, TPPT, PPSPM kepada seluruh PPSPM dan penguatan implementasi RBA
penyelenggara dalam rangka peningkatan APU PPT pada operasional perusahaan.
awareness dan mitigasi potensi risiko
2. Melakukan diseminasi hasil NRA dan SRA
TPPU, TPPT, dan PPSPM pada sektor sistem
kepada seluruh pegawai dalam rangka
pembayaran.
peningkatan awareness atas potensi risiko
4. Melakukan penguatan mitigasi risiko TPPU, TPPU, TPPT, dan PPSPM.
TPPT, dan PPSPM berdasarkan analisis
3. Melakukan kampanye akan pentingnya
tipologi yang telah dilakukan. Penguatan
APU PPT kepada masyarakat luas, serta
mitigasi baik oleh pengawas maupun PJP
memberikan edukasi kepada pengguna jasa
Lembaga Selain Bank dan KUPVA Bukan
akan pentingnya implementasi APU PPT
Bank melalui implementasi APU PPT
khususnya pada proses CDD.
berbasis risiko (Risk Based Approach-RBA).
4. Penguatan implementasi RBA APU PPT
5. Memperkuat koordinasi dan kerjasama
melalui penerapan Regulatory Technology
kelembagaan dengan otoritas dan instansi
(Regtech) baik pada proses identifikasi
lain baik dalam negeri maupun luar negeri
dan verifikasi, maupun on going due
terutama terkait:
diligence terhadap profil dan transaksi yang
a. Penyusunan watchlist bersama antara dilakukan pengguna jasa.
K/L dan penyelenggara dalam rangka
mitigasi TPPU, TPPT, PPSPM;

Bagian 4 - Kesimpulan dan Rekomendasi 63


KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Daftar Pustaka
APG. 2020. APG Yearly Typologies Report: Methods and Trends of Money Laundering and
Terrorism Financing. http://www.apgml.org/methods-and-trends/documents/default.
aspx?s=date&c=2f18e690-1838-4310-b16a-8112ffa857b1

APG. 2021. APG Yearly Typologies Report: Methods and Trends of Money Laundering
and Terrorism Financing. http://www.apgml.org/methods-and-trends/page.
aspx?p=8d052c1c-b9b8-45e5-9380-29d5aa129f45

Bank Indonesia. 2019. Penilaian Risiko Sektoral Tindak Pidana Pencucian Uang dan Tindak Pidana Pendanaan
Terorisme Sektor PJSP Selain Bank dan KUPVA Bukan Bank. https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/
sistem-pembayaran/anti-pencucian-uang-dan-pencegahan-pendanaan-terrorisme/Documents/
SRA_id.pdf

Brewer, Jonathan. 2018. The Financing of Nuclear and Other Weapons of Mass Destruction Proliferation.
Centre for a New American Security, https://www.cnas.org/publications/reports/the-financing-of-
nuclear-and-other-weapons-of-mass-destruction-proliferation#:~:text=The%20financiers%20
of%20proliferation%20of%20nuclear%20and%20other,or%20treaties%20such%20as%20the%20
Nuclear%20Nonproliferation%20Treaty

FATF. 2007. Guidance on the Risk-Based Approach to Combating Money Laundering and Terrorist Financing
– High Level Principles and Procedures. https://www.fatf-gafi.org/media/fatf/documents/reports/
High%20Level%20Principles%20and%20Procedures.pdf

FATF. 2010. FATF Report: Money Laundering through Money Remittance and Currency Exchange Providers.
https://www.fatf-gafi.org/media/fatf/ML%20through%20Remittance%20and%20Currency%20
Exchange%20Providers.pdf

FATF. 2018. Guidance on Counter Proliferation Financing: The Implementation of Financial Provisions of United
Nations Security Council Resolutions to Counter the Proliferation of Weapons of Mass Destruction. https://
www.fatf-gafi.org/media/fatf/documents/reports/Guidance-Countering-Proliferation-Financing.pdf

FATF. 2021. Guidance on Proliferation Financing Risk Assessment and Mitigation. https://www.fatf-gafi.org/
media/fatf/documents/reports/Guidance-Proliferation-Financing-Risk-Assessment-Mitigation.pdf

Gibraltar. 2020. Gibraltar Financial Intelligence Unit and Gibraltar Financial Services Commission,
Counter Proliferation Financing: Guidance Notes. https://www.gfiu.gov.gi/uploads/docs/
X86Ru_CPF_Guidance_Notes_v1.1.pdf

PPATK. 2019. Tipologi Pencucian Uang Berdasarkan Putusan Pengadilan Tahun 2018. https://www.ppatk.go.id//
backend/assets/images/publikasi/1581670316_.pdf

PPATK. 2020. Tipologi Pencucian Uang Berdasarkan Putusan Pengadilan Tahun 2019. https://www.ppatk.go.id//
backend/assets/images/publikasi/1615872606_.pdf

64 Daftar Pustaka
KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). 2021. Presentasi Counter Proliferation Financing (CPF):
International Obligations and CPF in Operation.

United States Department of the Treasury. 2018.National Proliferation Financing Risk Assessment. https://
home.treasury.gov/system/files/136/2018npfra_12_18.pdf

2019. Pengkinian Penilaian Risiko Indonesia Terhadap Tindak Pidana Pendanaan Terorisme Tahun 2015 (NRA
TPPT 2015 updated). https://www.ppatk.go.id//backend/assets/images/publikasi/1573608909_.pdf

2019. Pengkinian Penilaian Risiko Indonesia Terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang Tahun 2015 (NRA TPPU
2015 updated). https://www.ppatk.go.id//backend/assets/images/publikasi/1571199475_.pdf

2019.Program Mentoring Berbasis Risiko (Promensisko) 2019: Kompilasi Pedoman Penanganan Perkara
TPPU (Penyidikan-Penuntutan-Pemeriksaan Pengadilan).

2021. Penilaian Risiko Indonesia Terhadap Tindak Pidana Pendanaan Terorisme dan Pendanaan Proliferasi
Senjata Pemusnah Massal Tahun 2021.

2021. Penilaian Risiko Indonesia Terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang Tahun 2021

Daftar Pustaka 65
KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME, DAN PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL

Tim Penyusun KAJIAN TIPOLOGI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, TINDAK


PIDANA PENDANAAN TERORISME, DAN PENDANAAN
PROLIFERASI SENJATA PEMUSNAH MASSAL PADA SEKTOR
PENYEDIA JASA PEMBAYARAN LEMBAGA SELAIN BANK DAN
KEGIATAN USAHA PENUKARAN VALUTA ASING BUKAN BANK
TAHUN 2021

PENGARAH
Doni Primanto Joewono - Filianingsih Hendarta - Fitria Irmi
Triswati

KOORDINATOR DAN EDITOR UMUM


Elyana K. Widyasari

TIM PENYUSUN
Feronika R. Sipayung – Catherine Tania

INSTANSI/LEMBAGA KONTRIBUTOR
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

PENGOLAH DATA, LAYOUT, DAN PRODUKSI


Nabila Femiliana

DOKUMEN LENGKAP DALAM FORMAT PDF TERSEDIA PADA


WEBSITE BANK INDONESIA:
https://www.bi.go.id

PERMINTAAN, KOMENTAR DAN SARAN HARAP DITUJUKAN


KEPADA:
Bank Indonesia
Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran
Jl. MH Thamrin No. 2, Jakarta, Indonesia
Email : DKSP-APUPPT@bi.go.id
Contact Center Bank Indonesia (BICARA 131)
Telp 1500131 (dari dalam dan luar negeri), bicara@bi.go.id

66 Tim Penyusun

Anda mungkin juga menyukai