u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
Nomor 19/Pid.B/2023/PN End
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
Pengadilan Negeri Ende yang mengadili perkara pidana dengan acara
pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut
do
gu dalam perkara Terdakwa:
1 Nama Lengkap : MIKHAEL OI Alias MIKEL;
.
In
A
2 Tempat lahir : Wolowaru;
.
3 Umur/tanggal lahir : 43 Tahun / 27 Juni 1979;
ah
lik
.
4 Jenis kelamin : Laki-laki;
am
ub
5 Kebangsaan : Indonesia;
.
6 Tempat tinggal : Lisedetu RT/RW 006/003, Desa Lisedetu,
ep
k
R
.
si
8 Pekerjaan : Petani;
.
ne
ng
do
1. Penyidik sejak tanggal 9 Februari 2023 sampai dengan tanggal 28
gu
Februari 2023;
2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 1 Maret 2023 sampai
In
A
lik
April 2023;
4. Majelis Hakim sejak tanggal 14 April 2023 sampai dengan tanggal 13
Mei 2023;
m
ub
Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum Ignasius Adam Ola Masan, S.H.,
R
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, berdasarkan Penetapan
R
Penunjukan Nomor 19/Pen.Pid/2023/PN End tanggal 3 Mei 2023;
si
Pengadilan Negeri tersebut;
ne
ng
Setelah membaca:
- Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Ende Nomor
19/Pid.B/2023/PN End tanggal 14 April 2023 tentang penunjukan Majelis
do
gu Hakim;
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 19/Pid.B/2023/PN End tanggal 14 April
In
A
2023 tentang penetapan hari sidang;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
ah
lik
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
am
ub
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa MIKHAEL OI Alias MIKEL telah terbukti
ep
secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan Tindak
k
si
dakwaan Subsidair;
2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu dengan pidana penjara
ne
ng
do
gu
telah dijalani;
3. Menyatakan agar terdakwa tetap ditahan;
4. Menyatakan barang bukti berupa:
In
A
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap permohonan
R
Terdakwa yang pada pokoknya tetap pada tuntutannya;
si
Setelah mendengar Tanggapan Terdakwa terhadap tanggapan
ne
ng
Penuntut Umum yang pada pokoknya tetap pada permohonannya;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut
Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:
do
gu PRIMAIR
Bahwa ia terdakwa MIKHAEL OI alias MIKEL pada hari Sabtu tanggal
In
A
04 Februari tahun 2023 sekira pukul 02.00 WITA atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam tahun 2023, bertempat di rumah terdakwa yang beralamat di
ah
lik
Ende, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam
daerah hukum Pengadilan Negeri Ende yang berwenang memeriksa, mengadili
am
ub
perkara tindak pidana barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang
lain, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
ep
- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 04 Februari 2023 sekira pukul
k
02.00 WITA pada saat terdakwa sedang tidur di dapur tiba-tiba terdakwa
ah
si
berteriak “saya mau pulang…saya mau pulang” selanjutnya terdakwa
bangun dari tempat tidur dan mengambil kunci T yang ada di sebelah
ne
ng
do
gu
lik
ub
terdakwa memukul ke arah dagu korban sebanyak 1 (satu) kali, siku kiri
ah
korban sebanyak 1 (satu) kali, siku kanan korban sebanyak 1 (satu) kali,
R
perut korban sebanyak 1 (satu) kali dan betis korban sebanyak 1(satu)
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memeluk terdakwa namun terdakwa menolak dan hanya duduk
R
bercerita dengan korban sampai dengan pukul 04.00 wita.
si
- Bahwa selanjutnya pada hari Selasa tanggal 07 Februari 2023
ne
ng
sekitar pukul 21.30 WITA saat terdakwa sedang tidur di dapur kemudian
korban AGUSTINA RERE datang mengetuk pintu dapur atau kamar
terdakwa untuk meminta makan kemudian terdakwa membuka pintu
do
gu dan korban AGUSTINA RERE masuk ke dalam dapur untuk makan dan
setelah selesai korban AGUSTINA RERE mengajak terdakwa untuk
In
A
ngobrol dan pada saat itu korban AGUSTINA RERE mengatakan
kepada terdakwa “Kaka ayo kita tidur sama sama,” kemudian terdakwa
ah
lik
RERE marah, melihat korban AGUSTINA RERE marah-marah terdakwa
keluar menuju ke depan rumah di pinggir jalan raya dan dikejar oleh
am
ub
korban AGUSTINA RERE yang mana pada saat itu saksi EMANUEL
WAGO MALI yang sedang menjaga kios milik terdakwa melihat korban
ep
AGUSTINA RERE bertengkar dengan terdakwa sambil memaki
k
si
RERE lalu mengangkat korban AGUSTINA RERE sampai kaki korban
tidak menyentuh tanah untuk menuju kembali ke arah kios lama milik
ne
ng
do
gu
lik
ub
AGUSTINA RERE terbentur pada tumpukan kayu balok dan papan yang
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa selanjutnya korban AGUSTINA RERE berjalan mencari
R
pertolongan dan bertemu dengan saksi WILIBRODUS WEKI yang
si
sedang duduk di atas motor sambil berkata “ Tolong aku, Tolong aku”
ne
ng
kemudian di jawab oleh saksi WILIBRODUS WEKI “Kau Minta Tolong,
Kau Mau Kemana” kemudian dijawab oleh korban AGUSTINA RERE
“Tolong Antar Saya Ke Kantor Polisi, Mikhael Pukul Saya Jelek Sekali”
do
gu selanjutnya saksi WILIBRODUS WEKI bersama korban Agustina Rere
berboncengan menuju Polsek Wolowaru dan sesampainya di Polsek
In
A
Wolowaru korban AGUSTINA RERE sempat mengeluhkan kepada polisi
dengan mengatakan “Saya Punya Kepala Sakit Sekali” sambil
ah
lik
kejang dengan mata terbuka lebar melihat ke atas, selanjutnya korban
dibawa anggota Polsek Wolowaru untuk dibawa ke Rumah Sakit untuk
am
ub
mendapat perawatan.
- Bahwa menurut saksi dr. David Kristianus korban mendapat
ep
perawatan di Rumah Sakit pada tanggal 08 Februari 2023 pukul 01.00
k
wita dengan beberapa luka memar pada bagian tubuh, muntah dan
ah
si
Selanjutnya pada saat sedang mendapatkan perawatan korban
AGUSTINA RERE meminta untuk pulang kerumah atas permintaan
ne
ng
do
gu
permintaan sendiri.
- Bahwa setelah dibawa pulang dari rumah sakit sekira pukul
ah
lik
ub
sudah tidak sadarkan diri dan pada saat itu tekanan darah korban
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
lebih lanjut sehingga saksi MATIAS EFRIANTO RAJA SENDA
R
menyarankan agar korban AGUSTINA RERE dibawa ke puskesmas
si
untuk mendapatkan perawatan, selanjutnya korban AGUSTINA RERE
ne
ng
tiba di Puskesmas Wolowaru sekitar jam 18.00 wita dan langsung di
bawa ke ruang IGD dengan kondisi tangan korban masih bergerak dan
mata korban masih berkedip, selanjutnya setelah mendapat perawatan
do
gu di puskesmas sekitar 1 jam korban AGUSTINA RERE dinyatakan
meninggal dunia pada pukul 18.48 wita berdasarkan Surat Keterangan
In
A
Kematian atas nama AGUSTINA RERE Nomor :
256/PKM.WWR/13/SKD/III/2023 tanggal 18 Maret 2023 yang di
ah
lik
Veronika M.Y.Bara Bai , M.K.M.
- Bahwa terhadap jenazah korban Agustina Rere telah dilakukan
am
ub
pemeriksaan jenazah bagian luar dan dalam oleh Bidang Kedokteran
dan Kesehatan Kepolisian Polda Nusa Tenggara Timur untuk
ep
memastikan penyebab meninggalnya korban Agustina Rere yang
k
si
dan ditandatangani oleh dr. Edi Syahputra Hasibuan. SpKF, MHKes
dengan kesimpulan sebagai berikut :
ne
ng
do
gu
selaput lunak otak bagian atas robek dan otak bagian atas kiri juga
tampak rusak dan hancur.
ah
lik
ub
kekerasan tumpul
ep
memar di dahi kiri atas akibat kekerasan tumpul yang mana luka
es
ng
depan kiri dan mengakibatkan selaput keras otak dan selaput lunak
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
otak bagian atas robek dan otak bagian atas kiri juga tampak rusak
R
dan hancur yang menyebabkan pendarahan hebat.
si
Perbuatan terdakwa tersebut sebagaiamana diatur dan diancam
ne
ng
dengan pidana dalam Pasal 338 KUHP
SUBSIDAIR
Bahwa ia terdakwa MIKHAEL OI alias MIKEL pada hari Sabtu tanggal
do
gu 04 Februari 2023 tahun 2023 sekira pukul 02.00 WITA atau setidak-tidaknya
pada waktu lain dalam tahun 2023, bertempat di rumah terdakwa yang
In
A
beralamat di Lisedetu, RT/RW 006/003 Desa Lisedetu, Kecamatan Wolowaru,
Kabupaten Ende, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih
ah
lik
memeriksa, mengadili perkara tindak pidana sengaja melukai berat orang lain
yang mengakibatkan kematian, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
am
ub
- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 04 Februari 2023 sekira pukul
02.00 WITA pada saat terdakwa sedang tidur di dapur tiba-tiba terdakwa
ep
mendengar suara pintu ditendang oleh korban AGUSTINA RERE sambil
k
bangun dari tempat tidur dan mengambil kunci T yang ada di sebelah
R
si
tempat tidur dan membuka pintu kamar kemudian terdakwa
memukulkan kunci T tersebut ke arah korban Agustina Rere dengan
ne
ng
do
gu
korban bagian kiri depan (dahi) sebanyak 1 (satu) kali setelah itu
terdakwa berusaha menutup pintu kembali namun korban AGUSTINA
RERE mendorong pintu tersebut sehingga terdakwa membuka pintu
In
A
lik
ub
korban sebanyak 1 (satu) kali, siku kanan korban sebanyak 1 (satu) kali,
ep
perut korban sebanyak 1 (satu) kali dan betis korban sebanyak 1(satu)
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa selanjutnya pada hari Selasa tanggal 07 Februari 2023
R
sekitar pukul 21.30 WITA saat terdakwa sedang tidur di dapur kemudian
si
korban AGUSTINA RERE datang mengetuk pintu dapur atau kamar
ne
ng
terdakwa untuk meminta makan kemudian terdakwa membuka pintu
dan korban AGUSTINA RERE masuk ke dalam dapur untuk makan dan
setelah selesai korban AGUSTINA RERE mengajak terdakwa untuk
do
gu ngobrol dan pada saat itu korban AGUSTINA RERE mengatakan
kepada terdakwa “Kaka ayo kita tidur sama sama,” kemudian terdakwa
In
A
menjawab “saya tidak mau,” sehingga membuat korban AGUSTINA
RERE marah, melihat korban AGUSTINA RERE marah-marah terdakwa
ah
keluar menuju ke depan rumah di pinggir jalan raya dan dikejar oleh
lik
korban AGUSTINA RERE yang mana pada saat itu saksi EMANUEL
WAGO MALI yang sedang menjaga kios milik terdakwa melihat korban
am
ub
AGUSTINA RERE bertengkar dengan terdakwa sambil memaki
terdakwa dengan perkataan “pukimai,” mendengar itu terdakwa merasa
ep
jengkel dan langsung memegang kedua tangan saksi AGUSTINA RERE
k
si
terdakwa yang berada di samping rumah, namun karena korban
AGUSTINA RERE memberontak membuat pegangan tangan terdakwa
ne
ng
do
gu
lik
ub
pada tumpukan kayu balok dan papan yang ada di lorong tersebut.
R
ng
sedang duduk di atas motor sambil berkata “ Tolong aku, Tolong aku”
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kemudian dijawab oleh saksi WILIBRODUS WEKI “Kau Minta Tolong,
R
Kau Mau Kemana” kemudian di jawab oleh korban AGUSTINA RERE
si
“Tolong Antar Saya Ke Kantor Polisi, Mikhael Pukul Saya Jelek Sekali”
ne
ng
selanjutnya saksi WILIBRODUS WEKI bersama korban Agustina Rere
berboncengan menuju Polsek Wolowaru dan sesampainya di Polsek
Wolowaru korban AGUSTINA RERE sempat mengeluhkan kepada polisi
do
gu dengan mengatakan “Saya Punya Kepala Sakit Sekali” sambil
memegang kepala dan tidak lama kemudian korban mengalami kejang-
In
A
kejang dengan mata terbuka lebar melihat ke atas, selanjutnya korban
dibawa anggota Polsek Wolowaru untuk dibawa ke Rumah Sakit untuk
ah
mendapat perawatan.
lik
- Bahwa menurut saksi dr. David Kristianus korban mendapat
perawatan di Rumah Sakit pada tanggal 08 Februari 2023 pukul 01.00
am
ub
wita dengan beberapa luka memar pada bagian tubuh, muntah dan
sakit di bagian kepala, gelisah dan sulit di ajak berkomunikasi.
ep
Selanjutnya pada saat sedang mendapatkan perawatan korban
k
si
mengizinkan dikarenakan korban AGUSTINA RERE masih perlu
mendapatkan perawatan namun keluarga korban tetap meminta agar
ne
ng
do
gu
permintaan sendiri.
- Bahwa setelah dibawa pulang dari rumah sakit sekira pukul
16.30 wita korban AGUSTINA RERE beristirahat di rumah saksi
In
A
lik
ub
sudah tidak sadarkan diri dan pada saat itu tekanan darah korban
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tiba di Puskesmas Wolowaru sekitar jam 18.00 wita dan langsung
R
dibawa ke ruang IGD dengan kondisi tangan korban masih bergerak
si
dan mata korban masih berkedip, selanjutnya setelah mendapat
ne
ng
perawatan di puskesmas sekitar 1 jam korban AGUSTINA RERE di
nyatakan meninggal dunia pada pukul 18.48 wita berdasarkan Surat
Keterangan Kematian atas nama AGUSTINA RERE Nomor :
do
gu 256/PKM.WWR/13/SKD/III/2023 tanggal 18 Maret 2023 yang
dikeluarkan dan di tandatangani oleh Kepala Puskesmas Wolowaru dr.
In
A
Veronika M.Y.Bara Bai , M.K.M
- Bahwa terhadap jenazah korban Agustina Rere telah dilakukan
ah
lik
dan Kesehatan Kepolisian Polda Nusa Tenggara Timur untuk
memastikan penyebab meninggalnya korban Agustina Rere yang
am
ub
tertuang dalam Visum ET Repertum (VER) Nomor :
VeR/B/08/II/2023/Dokkes NTT tanggal 14 Februari 2023 yang dibuat
ep
dan di tandatangani oleh dr. Edi Syahputra Hasibuan. SpKF, MHKes
k
si
rambut depan sampai ke belakang kepala akibat kekerasan tumpul
2) Luka memar di dahi kiri atas akibat kekerasan tumpul yang
ne
ng
do
gu
selaput lunak otak bagian atas robek dan otak bagian atas kiri juga
tampak rusak dan hancur
3) Luka memar di dada depan akibat kekerasan tumpul
In
A
lik
5) Luka-luka memar di alat gerak atas dan alat gerak bawah akibat
kekerasan tumpul
m
ub
atas robek dan otak bagian atas kiri juga tampak rusak dan hancur
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Perbuatan terdakwa tersebut sebagaiamana diatur dan diancam
R
dengan pidana dalam Pasal 354 Ayat (2) KUHP
si
LEBIH SUBSIDAIR
ne
ng
Bahwa ia terdakwa MIKHAEL OI alias MIKEL pada hari Sabtu tanggal
04 Februari 2023 tahun 2023 sekira pukul 02.00 WITA atau setidak-tidaknya
pada waktu lain dalam tahun 2023, bertempat di rumah terdakwa yang
do
gu beralamat di Lisedetu, RT/RW 006/003 Desa Lisedetu, Kecamatan Wolowaru,
Kabupaten Ende, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih
In
A
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Ende yang berwenang
memeriksa, mengadili perkara tindak pidana penganiayaan yang
ah
lik
- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 04 Februari 2023 sekira pukul
02.00 WITA pada saat terdakwa sedang tidur di dapur tiba-tiba terdakwa
am
ub
mendengar suara pintu ditendang oleh korban AGUSTINA RERE sambil
berteriak “saya mau pulang…saya mau pulang” selanjutnya terdakwa
ep
bangun dari tempat tidur dan mengambil kunci T yang ada di sebelah
k
si
tangan kanan sebanyak 3 (tiga) kali yang mengenai bagian tangan
korban 1 (satu) kali, pergelangan kaki korban 1 (satu) kali dan kepala
ne
ng
korban bagian kiri depan (dahi) sebanyak 1 (satu) kali setelah itu
terdakwa berusaha menutup pintu kembali namun korban AGUSTINA
do
gu
lik
ub
korban sebanyak 1 (satu) kali, siku kanan korban sebanyak 1 (satu) kali,
perut korban sebanyak 1 (satu) kali dan betis korban sebanyak 1(satu)
ka
ng
sekitar pukul 21.30 WITA saat terdakwa sedang tidur di dapur kemudian
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
korban AGUSTINA RERE datang mengetuk pintu dapur atau kamar
R
terdakwa untuk meminta makan kemudian terdakwa membuka pintu
si
dan korban AGUSTINA RERE masuk ke dalam dapur untuk makan dan
ne
ng
setelah selesai korban AGUSTINA RERE mengajak terdakwa untuk
ngobrol dan pada saat itu korban AGUSTINA RERE mengatakan
kepada terdakwa “Kaka ayo kita tidur sama sama,” kemudian terdakwa
do
gu menjawab “saya tidak mau,” sehingga membuat korban AGUSTINA
RERE marah, melihat korban AGUSTINA RERE marah-marah terdakwa
In
A
keluar menuju ke depan rumah di pinggir jalan raya dan dikejar oleh
korban AGUSTINA RERE yang mana pada saat itu saksi EMANUEL
ah
WAGO MALI yang sedang menjaga kios milik terdakwa melihat korban
lik
AGUSTINA RERE bertengkar dengan terdakwa sambil memaki
terdakwa dengan perkataan “pukimai,” mendengar itu terdakwa merasa
am
ub
jengkel dan langsung memegang kedua tangan korban AGUSTINA
RERE lalu mengangkat korban AGUSTINA RERE sampai kaki korban
ep
tidak menyentuh tanah untuk menuju kembali ke arah kios lama milik
k
si
terlepas sehingga terdakwa langsung memukul wajah korban
AGUSTINA RERE sebanyak 2 (dua) kali yang mengenai dahi kiri dan di
ne
ng
do
gu
lik
ub
sedang duduk di atas motor sambil berkata “ Tolong aku, Tolong aku”
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kau Mau Kemana” kemudian dijawab oleh korban AGUSTINA RERE
R
“Tolong Antar Saya Ke Kantor Polisi, Mikhael Pukul Saya Jelek Sekali”
si
selanjutnya saksi WILIBRODUS WEKI bersama korban Agustina Rere
ne
ng
berboncengan menuju Polsek Wolowaru dan sesampainya di Polsek
Wolowaru korban AGUSTINA RERE sempat mengeluhkan kepada polisi
dengan mengatakan “Saya Punya Kepala Sakit Sekali” sambil
do
gu memegang kepala dan tidak lama kemudian korban mengalami kejang-
kejang dengan mata terbuka lebar melihat ke atas, selanjutnya korban
In
A
di bawa anggota Polsek Wolowaru untuk di bawa ke Rumah Sakit untuk
mendapat perawatan.
ah
lik
perawatan di Rumah Sakit pada tanggal 08 Februari 2023 pukul 01.00
wita dengan beberapa luka memar pada bagian tubuh, muntah dan
am
ub
sakit di bagian kepala, gelisah dan sulit di ajak berkomunikasi.
Selanjutnya pada saat sedang mendapatkan perawatan korban
ep
AGUSTINA RERE meminta untuk pulang kerumah atas permintaan
k
si
mendapatkan perawatan namun keluarga korban tetap meminta agar
korban tetap diperbolehkan pulang dan ingin merawat sendiri di rumah
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ruang IGD dengan kondisi tangan korban masih bergerak dan mata
R
korban masih berkedip, selanjutnya setelah mendapat perawatan di
si
puskesmas sekitar 1 jam korban AGUSTINA RERE di nyatakan
ne
ng
meninggal dunia pada pukul 18.48 wita.
- Bahwa terhadap jenazah korban Agustina Rere telah dilakukan
pemeriksaan jenazah bagian luar dan dalam oleh Bidang Kedokteran
do
gu dan Kesehatan Kepolisian Polda Nusa Tenggara Timur untuk
memastikan penyebab meninggalnya korban Agustina Rere yang
In
A
tertuang dalam Visum ET Repertum (VER) Nomor :
VeR/B/08/II/2023/Dokkes NTT tanggal 14 Februari 2023 yang dibuat
ah
lik
dengan kesimpulan sebagai berikut :
1) Luka-luka memar di bagian kepala di daerah tempat tumbuh
am
ub
rambut depan sampai ke belakang kepala akibat kekerasan tumpul
2) Luka memar di dahi kiri atas akibat kekerasan tumpul yang
ep
mana luka memar ini mengakibatkan patahnya tulang tengkorak
k
kepala bagian depan kiri dan mengakibatkan selaput keras otak dan
ah
selaput lunak otak bagian atas robek dan otak bagian atas kiri juga
R
si
tampak rusak dan hancur
3) Luka memar di dada depan akibat kekerasan tumpul
ne
ng
do
gu
5) Luka-luka memar di alat gerak atas dan alat gerak bawah akibat
kekerasan tumpul
6) Ditemukan juga adanya tanda-tanda pendarahan hebat
In
A
Penyebab pasti kematian adalah luka memar di dahi kiri atas akibat
kekerasan tumpul yang mana luka memar ini mengakibatkan patahnya
ah
lik
ub
atas kiri juga tampak rusak dan hancur yang menyebabkan pendarahan
hebat.
ka
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keluarkan dan di tandatangani oleh Kepala Puskesmas Wolowaru dr.
R
Veronika M.Y.Bara Bai , M.K.M.
si
Perbuatan terdakwa tersebut sebagaiamana diatur dan diancam
ne
ng
dengan pidana dalam Pasal 351 Ayat (3) KUHP
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa dan
Penasihat Hukumnya menyatakan telah mengerti dengan isi surat dakwaan dan
do
gu tidak mengajukan keberatan;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum
In
A
telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:
1. Emanuel Wago Mali dibawah janji pada pokoknya menerangkan
ah
sebagai berikut:
lik
- Bahwa Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa yang menjadi Terdakwa adalah Mikhael Oi dan korbannya
am
ub
Agustina Rere;
- Bahwa Saksi merupakan sepupu kandung dari Terdakwa dan dihadirkan
ep
dalam persidangan untuk perkara penganiayaan korban Agustina Rere;
k
sepupu Kristina Teri alias Mama Oni bahwa korban meninggal dunia pada
R
si
tanggal 8 Februari 2023 sekitar pukul 19.00 WITA;
- Bahwa saat itu Saksi sedang di depan rumah Terdakwa kemudian
ne
ng
Mama Oni datang dan memberitahukan bahwa kakak sepupu Saksi yaitu
Agustina Rere telah meninggal dunia kemudian Saksi pergi ke rumah kakak
do
gu
suku atau istri kepala desa yang bernama Yustina Wonga untuk memberitahu
kejadian tersebut;
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2023 sekitar pukul 19.00
In
A
lik
ub
arah sebelah kiri jalan setelah itu korban menyusul mengikuti Terdakwa ke
ep
arah sebelah kanan, Saksi tidak mengikuti dan tidak mengerti apa yang
ah
dibicarakan karena posisi jarak Saksi dengan Terdakwa dan korban sekitar
R
10 (sepuluh) meter, setelah itu Terdakwa dan korban kembali ke samping kios
es
sambil berbicara, Terdakwa dan korban berjalan ke arah kios yang jaraknya
M
ng
sekitar 20 (dua puluh) meter sambil berkata aku mau duduk di atas dengan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
korban duduk di atas kubur tepatnya di samping kios, setelah itu Terdakwa
R
berboncengan dengan orang yang mempunyai kendaraan yang saat itu
si
sedang berbelanja di kios, saat melewati korban, korban mengatakan
ne
ng
sesuatu kepada Terdakwa dan Terdakwa turun dari motor, Terdakwa
menghampiri korban dan berkata “Kau gare apa?”, melihat Terdakwa dan
korban cekcok, Terdakwa hendak menggertak korban sambil menahan
do
gu menggunakan kedua tangannya, karena Saksi melihat kejadian tersebut
Saksi berkata kepada Terdakwa jangan begitu, Terdakwa menarik kedua
In
A
tangan korban menuju ke arah rumah dan Saksi tidak tahu lagi apa yang
terjadi setelahnya, setelah 5 (lima) menit, korban keluar dari rumah menuju
ah
ke arah bawah jalan dan Saksi tidak tahu kemana korban pergi 20 (dua
lik
puluh) menit kemudian datanglah anggota Polsek mencari rumah Terdakwa
dan Saksi mengatakan bahwa di sini adalah rumah Terdakwa, Polisi
am
ub
menanyakan apakah Saksi adalah Terdakwa dan Saksi menjelaskan bahwa
Saksi bukan Terdakwa hanya disuruh menjaga kios dan disuruh untuk
ep
memanggil Terdakwa setelahnya;
k
si
baik, antara Terdakwa dan korban jarang terjadi keributan, keseharian korban
sendiri sama seperti ibu rumah tangga lainnya dan keduanya biasa-biasa
ne
ng
saja;
- Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa menggunakan kunci T dari orang
do
gu
lain;
- Bahwa Saksi tidak tinggal di kios karena malam sampai pagi di kios
tersebut ditutup, dan rumah Saksi dekat dari kios hanya sekitar 8 (delapan)
In
A
meter, tanggal 7 Saksi berada di kios sedangkan tanggal 6 tidak dan tanggal
5 memang ke kios setelah pulang gereja namun pada malam hari Saksi tidak
ah
lik
di rumah;
- Bahwa hubungan antara Terdakwa dan korban belum menikah secara
m
ub
resmi secara agama dan negara, tapi secara adat sudah menikah;
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak
ka
keberatan;
ep
berikut:
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Saksi mengenal Terdakwa karena Saksi merupakan teman
R
Terdakwa waktu SD dan mengetahui bahwha dihadapkan dalam persidangan
si
untuk menjadi Saksi perkara penganiayaan;
ne
ng
- Bahwa Saksi tidak mengetahui persis terkait dengan peristiwa tersebut
namun Saksi mengetahui bahwa permasalahan ini terjadi pada hari Selasa
tanggal 7 Februari 2023 sekitar pukul 22.45 WITA dan kejadian tersebut
do
gu terjadi di rumah Terdakwa di desa Lite Desu, RT 005 RW 003, Kecamatan
Wolowaru, Kabupaten Ende;
In
A
- Bahwa awal mula sekitar pukul 22.50 WITA Saksi sedang berada di
pinggir jalan dekat rumah dan sedang bermain handphone, Saksi melihat ada
ah
lik
jalan mendekati Saksi sambil menangis dan berkata “Tolong aku tolong aku”
berulang kali, kemudian Saksi bertanya “Kau minta tolong, kau mau
am
ub
kemana?”, korban menjawab “Tolong antar saya ke kantor polisi, Mikael
pukul saya jelek sekali”, kemudian Saksi mengambil sepeda motor Saksi dan
ep
membonceng korban ke Polsek Wolowaru, pada saat mengantarkan korban
k
perjalana korban sering mengatakan “kakak saya tengah mati, sakit sekali
R
si
saya”, tetapi Saksi hanya diam dan fokus mengendarai motor, setibanya di
Polsek Wolowaru, Saksi menyuruh korban untuk turun namun korban tidak
ne
ng
dapat turun sendiri dari atas motor, melihat keadaan tersebut Saksi
menyampaikan kepada anggota Polisi untuk membantu sambil
do
gu
lik
ub
rumah Terdakwa dan melihat korban berlari ke arah Saksi dan mengatakan
bahwa ia telah dipukul oleh Terdakwa, korban berjalan seperti biasa namun
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menggunakan mobil patroli menuju Rumah Sakit Santo Antonius Jopu dan
R
Saksi pulang ke rumah;
si
- Bahwa Saksi tidak dapat melihat memar pada tubuh korban karena saat
ne
ng
itu gelap namun saat menghampiri Saksi, korban terlihat sempoyongan;
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak
keberatan;
do
gu 3. Silvester Joni dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
In
A
- Bahwa Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa Saksi mengenal Terdakwa yang merupakan adik kandung dari
ah
lik
penganiayaan;
- Bahwa penganiayaan tersebut terjadi pada hari Selasa tanggal 7
am
ub
Februari 2023 sekitar pukul 22.45 di rumah Terdakwa, Desa Lisedetu, RT
005, RW 003, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, kemudian pada hari
ep
Rabu tanggal 8 Februari 2023 sekitar pukul 10.30 WITA Saksi sempat ke
k
si
rumah Terdakwa dan beberapa warga bercerita bahwa korban dianiaya oleh
Terdakwa menggunakan kunci T;
ne
ng
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2023 sekitar pukul 22.45
WITA di rumah Terdakwa telah terjadi penganiayaan, Saksi mendapat telepon
do
gu
pada pukul 23.00 WTA dari saudara yang berada di Batam bahwa Terdakwa
sudah diamankan oleh Kepolisian Sektor Wolowaru, kemudian Saksi
menanyakan apakah ada masalah dan saudara tersebut menjawab istrinya
In
A
lik
ub
hanya tarik dia ke rumah saja”, selanjutnya Saksi kembali ke ruangan depan
kantor Kepolisian dan Saksi menanyakan keadaan calon istri Terdakwa dan
ka
dijawab korban telah dibawa ke rumah sakit santo antonius jopu, keesokan
ep
harinya pada tanggal 8 Februari 2023 sekitar pukul 09.00 WITA, Saksi
ah
bersama istri berangkat ke rumah sakit tersebut dan sempat bertemu dengan
R
dokter dan perawat rumah sakit untuk menanyakan terkait keadaan korban
es
dan dijawab oleh dokter bahwa korban butuh perawatan di rumah sakit, lalu
M
ng
Saksi bersama istri dan adik ipar Saksi diizinkan untuk menjenguk korban
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
secara langsung dan melihat keadaan korban sedang terbaring lemas dan
R
terdapat memar di bagian kaki dan lengan, lalu Saksi menanyakan kepada
si
korban bagaimana sampai bisa terjadi seperti itu dan korban menjawab
ne
ng
bahwa Terdakwa datang mengangkat kedua tangan korban sampai kaki
korban tidak menyentuh tanah dan membawa korban ke depan rumah lalu
Terdakwa menjatuhkan korban ke bawah lantai, karena melihat siku korban
do
gu memar akhirnya Saksi menanyakan kepada korban perihal memar tersebut
namun tidak dijawab oleh korban, kemudian Saksi dan istri pamit pulang ke
In
A
rumah dan sekitar pukul 14.00 WITA, Saksi mendapat telepon dari adik ipar
yang menjaga korban di rumah sakit bahwa korban meminta untuk
ah
dipulangkan dari rumah sakit lalu Saksi menjawab “kalau memang dia mau
lik
seperti itu coba kordinasikan dulu dengan pihak rumah sakit”, lalu Saksi
mematikan telepon kemudian sekitar kurang lebih 10 (sepuluh) menit adik
am
ub
ipar Saksi menelepon dan mengatakan bahwa sudah minta izin dan pihak
dokter mengizinkan untuk korban dibawa pulang, Saksi diminta untuk tanda
ep
tangan surat persetujuan agar korban dibawa pulang ke rumah dan Saksi
k
datang dengan membawa kendaraan agar dapat memuat korban, lalu sekitar
ah
pukul 15.00 WTA Saksi menuju ke rumah sakit dengan salah satu mobil pick
R
si
up dan langsung menuju ke ruang administrasi untuk menandatangani
persetujuan tersebut, selesai menandatangani, Saksi langsung menuju ke
ne
ng
tempat korban dirawat dan meminta adik ipar Saksi membereskan barang-
barang milik korban dan bersiap untuk kembali sambil menunggu perawat
do
gu
datang dan membuka infus pada korban, setelah perawat datang dan
mencabut infus tersebut korban didudukkan di atas kursi roda dan didorong
menuju ke depan rumah sakit, dituntun oleh adik ipar Saksi dan membawa
In
A
lik
dengan rumah Terdakwa, adik ipar Saksi sempat menceritakan kepada Saksi
bahwa dalam perjalanan dari rumah sakit korban mengeluh pusing, karena
m
ub
melihat korban hendak istirahat Saksi pamit untuk pulang dan sekitar kurang
lebih pukul 17.30 WITA, mama kecil Terdakwa datang ke rumah dan
ka
hal tersebut Saksi langsung menuju ke rumah adik ipar Saksi dan melihat
ah
keadaan korban sudah tidak ada reaksi dan kaki tangan korban sudah terasa
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ikut mengantar ke puskesmas karena kelelahan, kemudian sekitar pukul
R
18.30 WITA, salah satu keluarga menyampaikan korban telah meninggal
si
dunia;
ne
ng
- Bahwa saat Saksi tiba di rumah sakit, salah seorang perawat langsung
menyerahkan surat persetujuan kepada Saksi untuk ditandatangani tanpa
penjelasan apapun pada saat itu juga, Saksi berpikir karena Saksi saudara
do
gu ipar Terdakwa yang merupakan calon suami korban sedangkan Terdakwa
masih diamankan di mapolsek akhirnya Saksi sebagai salah satu keluarga
In
A
terdekat menandatangani surat persetujuan tersebut;
- Bahwa Saksi tidak tahu bagaimana keadaan terakhir dan kondisi korban
ah
lik
menerangkan korban harus segera dibawa ke puskesmas, Saksi tidak
pernah menyampaikan hal itu kepada Terdakwa;
am
ub
- Bahwa sepengetahuan Saksi baik Terdakwa maupun korban
merupakan orang yang baik, Saksi juga tidak pernah mendengar bahwa di
ep
antara mereka telah terjadi perselisihan;
k
tangan kanan, pergelangan tangan kiri, memar pada lengan tangan kiri,
R
si
memar pada dagu betis lutut dan luka lecet pada perut serta bengkak pada
kepala bagian belakang;
ne
ng
do
gu
- Bahwa Saksi tidak memiliki nomor telepon orang tua korban ataupun
keluarganya sehingga tidak dihubungi;
ah
lik
ub
ng
tanggal 7 Februari 2023 sekitar pukul 22.45 WITA bertempat di rumah milik
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terdakwa di Desa Lisedetu, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, Saksi
R
mengetahui kabar tersebut pada hari Rabu tanggal 8 Februari 2023 sekitar
si
pukul 08.00 WITA pada saat Saksi hendak menuju kios untuk membeli roti
ne
ng
dan mendengar pembicaraan orang bahwa korban telah diantar ke Rumah
Sakit Santo Antonius Jopu;
- Bahwa jarak rumah Saksi dengan rumah Terdakwa sekitar 4 (empat)
do
gu meter di belakang rumah milik Terdakwa dan pukul 01.30 WITA Saksi tidak
mendengar suara keributan dari rumah Terdakwa karena Saksi sudah tidur;
In
A
- Bahwa pada waktu itu Saksi sedang bersama dengan suami dan anak-
anak sedang tertidur;
ah
lik
Antonius Jopu, Saksi bersiap-siap dan sekitar pukul 09.00 WITA Saksi
bersama Silvester Joni dan Yustina Wonga langsung menuju ke rumah sakit
am
ub
tersebut, Saksi menumpangi sepeda motor ojek sedangkan Silvester Joni
mengendarai sepeda motornya dengan membonceng Yustina Wonga,
ep
setibanya di rumah sakit, petugas rumah sakit menyuruh Saksi untuk
k
menunggu sampai jam besuk pukul 10.00 WITA kemudian petugas rumah
ah
sakit mengantar Saksi menuju ruang rawat inap, kondisi korban saat ditemui
R
si
tersebut terdapat memar dan kemerahan pada bagian dahi kiri, pada bagian
mata kiri bawah, dan pada bagian pergelangan atau siku tangan kanan;
ne
ng
do
gu
selimut setengah badan dan diinfus, Saksi melihat korban bergerak sambil
membuka matanya dan menyapa Saksi kemudian perawat datang di ruangan
dan menanyakan apakah Saksi merupakan keluarga pasien, Saksi menjawab
In
A
Saksi dan yang lainnya adalah keluarga pasien, kemudian perawat meminta
bantuan Saksi mengangkat badan korban untuk disuntik dan korban tertidur,
ah
lik
sekitar pukul 11.00 WTA, Silvester Joni dan istrinya pamit pulang sedangkan
Saksi sendiri menjaga korban di ruangan tersebut, beberapa saat kemudian
m
ub
merasa ingin buang air namun korban tidak menjawab dan lanjut tidur sambil
R
ng
benar ingin pulang dan korban menjawab “Iya saya minta pulang”,
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mendengar jawaban tersebut Saksi mendatangi perawat dan mengatakan
R
korban meminta untuk pulang, perawat menerangkan apabila korban mau
si
pulang maka harus diperiksa urinnya dan korban bangun serta buang air
ne
ng
kecil, setelah urin diambil oleh perawat dan dibawa ke laboratorium,
beberapa saat kemudian perawat tersebut kembali datang dan
menyampaikan bahwa korban tidak dalam keadaan hamil pada saat itu dan
do
gu Saksi menyampaikan kepada perawat bahwa korban meminta untuk keluar
dan pulang ke rumah, sekitar pukul 15.00 WITA Saksi menghubungi Silvester
In
A
Joni dan menyampaikan korban ingin keluar dari rumah sakit dan pulang,
kemudian Saksi Silvester Joni mengatakan “apakah benar korban ingin
ah
pulang? Jika demikian kamu sampaikan dulu kepada petugas di rumah sakit”,
lik
setelah dikonfirmasi dengan petugas, petugas menyampaikan bahwa Saksi
harus menandatangani surat pernyataan, sekitar pukul 15.30 WITA, Silvester
am
ub
Joni bersama istrinya tiba di rumah sakit dengan membawa mobil pick up dan
diminta menandatangani surat pernyataan keluarga untuk mengeluarkan
ep
korban dari rumah sakit, kemudian Saksi menuju ke ruangan farmasi untuk
k
membayar biaya perawatan dan sekitar pukul 16.30 WITA Saksi dan yang
ah
si
tersebut;
- Bahwa saat itu perawat menjelaskan korban bisa pulang sambil
ne
ng
do
gu
lik
ub
dilakukan tindakan medis oleh perawat di ruangan IGD, saat itu Saksi melihat
tubuh korban masih bergerak yang terlihat dari tangan dan mata masih
ka
berkedip;
ep
Wolowaru, saat itu perawat menyampaikan kepada Saksi bahwa korban telah
es
meninggal dunia, waktu itu yang mengurus jenazah korban adalah petugas
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terdakwa, saat itu Saksi memanggil supir oto di jalan untuk datang ke
R
puskesmas untuk membawa jenazah ke rumah Saksi dan yang lain;
si
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak
ne
ng
keberatan;
5. Antonia Seso Sado dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
do
gu - Bahwa Saksi dalam keadaan sehat;
- Bahwa Saksi dihadirkan untuk memberikan keterangan kejadian
In
A
penganiayaan dan Saksi tidak mengenal Terdakwa;
- Bahwa Terdakwanya adalah Mikhael Oi dan korbannya adalah Agustina
ah
lik
rumah sakit Santo Antonius Jopu;
- Bahwa korban pertama kali masuk rumah sakit Santo Antonius Jopu
am
ub
pada hari Rabu tanggal 8 Februari 2023 sekitar pukul 01.00 WITA dan diantar
oleh anggota Kepolisian dari Polsek Wolowaru, Saksi tidak tahu kondisi
ep
pertama kali korban datang ke UGD, yang Saksi ketahui bahwa korban
k
sudah di ruang rawat inap dan kebetulan yang bertugas untuk shift siang
ah
adalah Saksi sehingga Saksi sempat mengetahui kondisi korban yang hanya
R
si
bisa tertidur dan terdapat lubang di bagian pergelangan tangan dan wajah
korban;
ne
ng
- Bahwa Saksi tidak tahu persis terkait kondisi korban saat pertama kali
memasuki ruang rawat inap namun dikarenakan korban meminta untuk
do
gu
pulang maka terlebih dahulu Saksi meminta izin kepada Dokter Jacklyn dan
memeriksa kondisi pasien yang saat Saksi terima dari petugas lama hanya
mengeluhkan nyeri dan sakit pada daerah lebam di tubuh dan kondisi korban
In
A
saat Saksi tanya hanya menjawab dengan isyarat anggukan dan memegang
bagian kepala, yang menjaga korban waktu itu adalah salah satu
ah
lik
ub
korban yang ingin memulangkan korban saat itu dokter menjawab bahwa
kondisi pasien belum diizinkan untuk pulang;
ka
ng
sendiri dan diminta agar keluarga menandatangani surat tersebut dan terlebih
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dahulu membacanya, surat tersebut diberikan kepada seorang ibu yang
R
menjaga korban namun ibu tersebut tidak mau dengan mengatakan bahwa ia
si
harus terlebih dahulu menghubungi keluarga yang lain untuk
ne
ng
menandatangani surat tersebut;
- Bahwa surat tersebut ditandatangani oleh Saksi Silvester Joni dengan
biaya rumah sakit selama korban dirawat sebesar Rp1.125.000,00 (satu juta
do
gu seratus dua puluh lima ribu rupiah);
- Bahwa kondisi korban setahu Saksi dalam keadaan sadar dan baik-
In
A
baik;
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak
ah
keberatan;
lik
6. David Kristianus dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
am
ub
- Bahwa Saksi berada dalam keadaan sehat;
- Bahwa Saksi diminta untuk memberikan keterangan terkait perkara
ep
penganiayaan dan Saksi tidak mengenal Terdakwa;
k
si
- Bahwa seingat Saksi, korban menderita penyakit gangguan stress akut,
memar di beberapa bagian tubuh, muntah sebanyak 3 (tiga) kali, darah tinggi,
ne
ng
do
gu
berbicara sendiri, sulit untuk diajak berkomunikasi dan tidak fokus pada saat
diajak berbicara, kemudian Saksi menyimpulkan bahwa korban mengalami
trauma hebat akibat kekerasan fisik, seingat Saksi setelah melakukan
In
A
pemeriksaan fisik terhadap korban, Saksi mendapati dua jenis memar yaitu
memar lama dan memar baru di beberapa bagian tubuh dalam waktu
ah
lik
semingguan lebih terdapat di bagian tubuh pergelangan kaki kiri dan kanan,
lengan tangan kiri pada bagian atas dan bawah, betis luar kaki kanan, leher,
m
ub
tangan depan, dada bagian atas sebelah kiri dan kanan, serta pada perut
sebelah kiri, ketika Saksi memeriksa bagian perut korban, korban sempat
ka
memperlihatkan luka pada bagian perut sebelah kiri sambil berkata suami
ep
korban pernah memukulnya karena dia pikir korban hamil, untuk memar baru
ah
antaranya siku kanan, pergelangan kanan dan kiri, di bawah mata kiri dan di
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dipukul menggunakan kunci namun Saksi tidak tahu kunci apa yang
R
dimaksud;
si
- Bahwa Saksi merawat pasien dari pukul 01.00 WITA hingga pagi hari
ne
ng
pukul 07.00 WITA dan tidak ada yang menemani atau mendampingi korban,
sekitar siang hari Saksi sempat mendapat informasi dari dokter jaga dokter
Jacklyn Lubis bahwa keluarga korban datang pukul 13.00 WITA dan meminta
do
gu pasien untuk pulang, korban berada di rumah sakit sekitar kurang lebih 15
(lima belas) jam dan sekitar pukul 16.00 WITA sudah dijemput oleh pihak
In
A
keluarga;
- Bahwa Saksi telah menyampaikan kondisi korban belum bisa dilakukan
ah
lik
dari rumah sakit dan sudah menandatangani atas permintaan sendiri, maka
pihak rumah sakit tidak bertanggungjawab atas pasien atau korban,
am
ub
penandatanganan suratnya dilakukan oleh bapak Silvester Joni sebagai
keluarga dan menjadi saksinya adalah Yustina Wonga, surat tersebut berada
ep
di rumah sakit dan disimpan bersama rekam medis pasien;
k
keberatan;
R
si
7. Matias Efrianto Raja Senda dibawah janji pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
ne
ng
do
gu
lik
ub
menit Polisi datang dan adik sepupu Terdakwa yang bernama Eman
memanggil Terdakwa yang berada dalam rumah sehingga Terdakwa
ka
langsung keluar dan ditanya oleh Polisi, Saksi mendengar Polisi berbicara
ep
kembali ke rumah;
es
ng
rumah ketika sekitar pukul 18.00 WITA pada hari rabu, Yustina Wonga yang
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
merupakan istri dari Silvester Joni meminta tolong kepada Saksi untuk
R
melihat keadaan korban di rumah Terdakwa namun Saksi menolak dan
si
mengatakan bahwa Saksi tidak bisa dan takut masalah penganiayaan,
ne
ng
namun Yustina Wonga terus meminta tolong dan akhirnya Saksi menuju
rumah Terdakwa untuk melihat keadaan korban, sesampainya di rumah
terdakwa, Saksi melihat korban sedang tidur dengan keadaan tidak sadarkan
do
gu diri, Saksi melakukan tindakan memeriksa tensi atau tekanan darah korban,
kemudian menganjurkan keluarga Terdakwa untuk segera membawa korban
In
A
ke puskesmas, keluarga Terdakwa menerangkan bahwa korban baru saja
keluar dari rumah sakit Jopu, kemudian Saksi dan keluarga Terdakwa
ah
lik
pick up;
- Bahwa Saksi tidak memperhatikan terdapat memar atau tidak pada
am
ub
bagian tubuh korban karena korban telah dalam kondisi tertidur namun dari
tekanan darah korban dan denyut nadi korban, Saksi simpulkan bahwa
ep
korban dalam keadaan kritis;
k
memberi tindakan memasang oximetri dan tes refleks pupil dan asilnya
R
si
negatif atau pupil tidak merespon cahaya dan oximetri korban datar atau
tidak ada nadi, setelah itu petugas Puskesmas Wolowaru memanggil Saksi
ne
ng
do
gu
keberatan;
8. Yohanes Viani Nggiri dibawah janji pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
In
A
lik
ub
Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, yaitu pada hari Selasa sekitar pukul
ah
21.00 WITA, korban menelpon adik korban bernama Getrudis Sare dan
R
saat itu korban menyampaikan bahwa korban telah dianiaya oleh Terdakwa
M
ng
dan selanjutnya pada hari Rabu tanggal 8 Februari 2023 pukul 00.30 WITA,
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
salah seorang keluarga korban di Wolowaru menelpon Elias Laka dan
R
menyampaikan bahwa korban sedang berada di Polsek Wolowaru untuk
si
mengadukan perbuatan Terdakwa, setelah Saksi tiba di Wolowaru, Saksi
ne
ng
singgah di Polsek untuk menanyakan keberadaan korban dan disampaikan
korban telah berada di Rumah Sakit Santo Antonius Jopu, Saksi langsung ke
rumah sakit tersebut dan menanyakan keberadaan korban kepada petugas
do
gu medis rumah sakit yang sedang bertugas, kemudian petugas menjelaskan
bahwa korban telah keluar dari rumah sakit, mendengar hal tersebut Saksi
In
A
langsung ke rumah Terdakwa dan saat tiba di rumah Terdakwa Saksi
mendapati rumah tersebut dalam keadaan pintu tertutup, kemudian Saksi
ah
mengetuk pintu dan memanggil agar dibuka namun tidak ada yang
lik
menjawab, berselang 10 (sepuluh) menit kemudian salah satu adik korban
yakni Serfasius Tani menendang pintu depan rumah Terdakwa dan pintu
am
ub
tersebut terbuka, lalu Saksi mendapati peti mati korban yang telah berada di
dalamnya, setelah 1 (satu) jam datang Silvester Joni yang mengatakan “saya
ep
yang bertanggung jawab semua fasilitas, peti, uang, dan semuanya” dan
k
“saya yang kasih keluar dia dari rumah sakit karena kedua orang tua eja
ah
si
walaupun andaikan kamu minta uang 50 (lima puluh) juta, tetapi saat ini uang
saya yang ada Cuma 20 (dua puluh) juta”, setelah itu Silvester Joni
ne
ng
do
gu
orang yang hadir saat itu dan Saksi tidak kenal mereka;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui bagaimana hubungan antara Terdakwa
ah
lik
ub
tinggal bersama;
- Bahwa keluarga korban sangat kecewa karena jenazah korban ditinggal
ka
sendiri tidak ada itikad baik dari keluar Terdakwa sehingga korban dibawa
ep
keberatan;
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Terdakwa dalam keadaan sehat dan siap mengikuti
R
persidangan;
si
- Bahwa yang menjadi korban adalah Agustina Rere;
ne
ng
- Bahwa peristiwa terjadi pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2023
sekitar pukul 22.45 WITA di rumah Terdakwa di Lisedetu, RT 005/RW 003,
Kelurahan Lisedetu, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, dan Terdakwa
do
gu mengenal korban karena korban adalah calon istri Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa memukul korban dengan cara memukul menggunakan
In
A
tangan kiri sebanyak 5 (lima) kali mengenai perut, tangan, kaki, dan dagu,
serta menggunakan kunci T sebanyak 3 (tiga) kali yang mengenai bagian
ah
lik
- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 4 Februari 2023 pukul 02.00 WITA,
Terdakwa sedang tidur, tiba-tiba mendengar suara tendangan pintu yang
am
ub
ditendang oleh korban yang berteriak “saya mau pulang, saya mau pulang”,
kemudian Terdakwa bangun dari tidur dan mengambil kunci T dari bawah
ep
kasur, membuka pintu, dan langsung memukul ke bagian tangan kanan
k
korban sebanyak 1 (satu) kali, pada pergelangan kaki kiri sebanyak 1 (satu)
ah
kali dan kepala bagian kiri, setelah itu korban mendorong karena pintu
R
si
Terdakwa tutup dan Terdakwa kembali membuka pintu tersebut, kemudian
Terdakwa mengajak korban mengobrol secara baik-baik dan korban
ne
ng
mengatakan “Kakak, mari kita tidur satu kamar lagi”, Terdakwa menjawab “e
kau ne seperti tidak mengerti”, sambil memukul ke arah dagu korban
do
gu
sebanyak 1 (satu) kali, bagian siku kiri korban sebanyak 1 (satu) kali, bagian
siku kiri korban sebanyak 1 (satu) kali, siku kanan sebanyak 1 (satu) kali,
perut 1 (satu) kali, dan betis korban, kemudian korban menjawab “Kamu tidak
In
A
mengerti perasaan saya”, saat itu korban hendak memeluk Terdakwa namun
Terdakwa menolak dan Terdakwa bersama korban duduk bercerita sampai
ah
lik
pukul 04.00 WITA, selanjutnya pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2023
sekitar pukul 21.30 WITA, korban mengetuk pintu dapur, saat itu Terdakwa
m
ub
berada di dapur dan korban meminta masuk untuk minta makan, kemudian
korban mengajak Terdakwa mengobrol dan mengatakan “kakak sayo kita
ka
keluar menuju ke depan rumah namun dikejar oleh korban sambil berteriak
R
ng
arah kios lama milik Terdakwa, karena korban memberontak akhirnya tangan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kanan Terdakwa terlepas dan Terdakwa langsung memukul wajah korban
R
sebanyak 2 (dua) kali mengenai dahi kiri korban dan pipi korban di bagian
si
bawah mata kiri korban, setelah itu Terdakwa kembali memegang korban dan
ne
ng
menggunakan kedua tangannya untuk mengangkat korban, kemudian
sesampainya di lorong antar kios lama dan rumah Terdakwa, Terdakwa dan
korban jatuh bersama-sama sehingga kepala korban bagian belakang
do
gu terbentur kayu balok yang kebetulan tersimpan di lorong tersebut, selanjutnya
korban bangun dan langsung menuju ke Polsek Wolowaru, sedangkan
In
A
Terdakwa masuk kembali ke dalam rumah;
- Bahwa keterangan Terdakwa berbeda dengan yang ada di kepolisian
ah
karena Terdakwa diancam dan akan dipukul oleh Polisi sehingga Terdakwa
lik
mengatakan sebagaimana tertulis dalam berita acara penyidikan tersebut;
- Bahwa Terdakwa mengambil kunci T karena takut korban datang
am
ub
dengan membawa senjata tajam dan memukul kepala dengan maksud
membina korban supaya korban tidak sering mengajak Terdakwa
ep
berhubungan badan;
k
si
Desember 2022 dan hal tersebut atas permintaan Terdakwa serta disetujui
oleh korban;
ne
ng
do
gu
pada dahi betis, wajah bagian bawah mata kiri, lutut, dan luka lecet pada
perut serta bengkak pada bagian kepala belakang;
- Bahwa sebelumnya Terdakwa tidak pernah memiliki masalah dengan
In
A
lik
Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa tidak membanting korban saat melewati lorong, hanya
m
ub
jatuh bersama sehingga membentur balok kayu yang ada pada lorong
tersebut;
ka
bagian gagang T-nya dan mengenai tangan kanan korban sebanyak 1 (satu)
R
kali, bagian pergelangan kaki kiri korban sebanyak 1 (satu) kali, kepala
es
korban bagian kiri depan sebanyak 1 (satu) kali dengan kuat, Terdakwa juga
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
korban sebanyak 1 (satu) kali, siku kiri sebanyak 1 (satu) kali, siku kanan
R
sebanyak 1 (satu) kali, perut sebanyak 1 (satu) kali, dan betis sebanyak 1
si
(satu) kali, kejadian kedua pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2023 sekitar
ne
ng
pukul 21.30 WITA, Terdakwa memukul korban sebanyak 2 (dua) kali
mengenai dagu dan pipi di bawah mata kiri dengan menggunakan telapak
tangan;
do
gu - Bahwa kunci tersebut Terdakwa beli di Maumere dengan tujuan untuk
mengganti kampas rem motor Terdakwa, dan kunci tersebut disimpan di
In
A
gudang yang digunakan untuk dapur dan tempat tidur Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa jarang memiliki masalah dengan korban;
ah
lik
secara adat;
- Bahwa Terdakwa mendapatkan tekanan dan ancaman dari polisi
am
ub
sehingga Terdakwa mengatakan sebagaimana tertulis dalam BAP, tapi tidak
semuanya benar karena Terdakwa tidak pernah membanting korban, tapi
ep
jatuh bersama-sama;
k
si
1. Kartini Syarifudin dibawah sumpah menerangkan pada pokoknya
sebagai berikut:
ne
ng
do
gu
lik
pemeriksa;
- Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan oleh Saksi sebagai penyidik,
m
ub
Umum;
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa selama pelaksanaan rekonstruksi, Terdakwa tidak melakukan
R
protes atau sangkalan terhadap seluruh reka adegan yang dilakukan;
si
Terhadap keterangan tersebut, Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak
ne
ng
keberatan;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan bukti surat sebagai
berikut:
do
gu 1. Surat Visum Et Repertum (VER) Nomor: 04/VER-RSA/II/2023 atas
nama Agustina Rere tertanggal 7 Februari 2023, ditandatangani oleh dr.
In
A
David Kristianus;
2. Surat Visum Et Repertum Nomor: Ver/B/08/II/2023/Dokkes NTT atas
ah
lik
Edi Syahputra Hasibuan, SpKF, MHKes;
3. Berita Acara Autopsi tertanggal 11 Februari 2023 yang dikeluarkan oleh
am
ub
Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Resor Ende;
4. Berita Acara Rekonstruksi tertanggal 16 Maret 2023 yang dikeluarkan
ep
oleh Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Resor Ende;
k
atas nama Agustina Rere tertanggal 18 Maret 2023, ditandatangani oleh dr.
R
si
Veronika M. Y. Bara Bai, M.K.M, yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Kabupaten Ende Dinas Kesehatan Puskesmas Wolowaru;
ne
ng
do
gu
(lima) centimeter;
Menimbang bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang saling
ah
lik
ub
hari Selasa tanggal 7 Februari 2023 pukul 22.45 WITA, bertempat di rumah
ep
ng
sebanyak 1 (satu) kali, pergelangan kaki kiri sebanyak 1 (satu) kali dan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepala bagian kiri, setelah melakukan perbuatan tersebut, Terdakwa dan
R
korban duduk bersama-sama sambil berbicara, setelah itu Terdakwa
si
kembali memukul ke arah dagu korban sebanyak 1 (satu) kali, bagian siku
ne
ng
kiri korban sebanyak 1 (satu) kali, bagian siku kiri korban sebanyak 1 (satu)
kali, siku kanan sebanyak 1 (satu) kali, perut 1 (satu) kali, dan betis korban;
- Bahwa Terdakwa melakukan perbuatannya pada hari Selasa tanggal 7
do
gu Februari 2023 dengan cara Terdakwa memegang kedua tangan korban
hingga korban terangkat dan membawanya kembali ke rumah Terdakwa
In
A
dengan cara tetap mengangkat korban, kemudian karena korban
memberontak, Terdakwa memukul korban 2 (dua) kali menggunakan tangan
ah
kanan ke arah dahi kiri dan bawah mata kiri korban, kemudian saat
lik
melewati lorong, Terdakwa dan korban jatuh bersama-sama dan mengenai
kayu-kayu yang ada lorong tersebut sehingga terjatuh dan menimbulkan
am
ub
bunyi yang keras, kemudian korban melarikan diri dan bertemu dengan
Saksi Wilibrodus Weki dan minta diantarkan ke kantor polisi;
ep
- Bahwa korban dibawa ke rumah sakit Santo Antonius Jopu setelah dari
k
Kantor Polisi dan dilakukan visum terhadap korban oleh Saksi David
ah
si
04/VER-RSA/II/2023 atas nama Agustina Rere tertanggal 7 Februari 2023
yang menerangkan pada pokoknya korban mengalami luka memar di
ne
ng
belakang kepala, luka memar di bawah mata kiri, luka memar pada leher,
memar pada dada, memar pada perut, memar pada lengan atas kanan,
do
gu
memar pada siku kanan, memar pada lengan bawah kanan, memar pada
pergelangan kanan, memar pada lengan kiri bawah, memar pada
pergelangan tangan kiri, memar pada betis kanan, memar pada
In
A
pergelangan kaki kanan dan pergelangan kaki kiri yang merupakan akibat
dari kekerasan tumpul yang mengakibatkan penyakit atau halangan dalam
ah
lik
ub
- Bahwa Saksi Matias Efrianto Raja Senda diminta oleh istri Saksi
R
Silvester Joni untuk memeriksa keadaan korban di rumah pada pukul 18.00
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menyarankan agar korban dibawa ke Puskesmas Wolowaru karena kondisi
R
korban tidak baik;
si
- Bahwa korban dibawa ke Puskesmas Wolowaru oleh Saksi Matias
ne
ng
Efrianto Raja Senda dan beberapa orang lainnya, beberapa saat setelah
sampai di Puskesmas Wolowaru dan setelah dilakukan tindakan medis
terhadap korban, pada pukul 19.00 WITA korban dinyatakan telah
do
gu meninggal dunia;
- Bahwa berdasarkan Surat Visum Et Repertum Nomor:
In
A
Ver/B/08/II/2023/Dokkes NTT atas nama Agustina Rere tertanggal 14
Februari 2023 yang ditandatangani oleh dr. Edi Syahputra Hasibuan, SpKF,
ah
lik
mengeluhkan sakit pada kepalanya, serta keterangan Saksi David
Agustinus yang pada pokoknya menyatakan korban mengalami trauma
am
ub
hebat akibat kekerasan fisik, terdapat persesuaian yaitu keterangan saksi-
saksi tersebut di atas bersesuaian dengan kesimpulan pada Surat Visum Et
ep
Repertum Nomor: Ver/B/08/II/2023/Dokkes NTT yang pada pokoknya
k
menerangkan penyebab pasti kematian adalah luka memar di dahi kiri atas
ah
si
patahnya tulang tengkorak kepala bagian depan kiri dan mengakibatkan
selaput keras otak dan selaput lunak otak bagian atas robek dan otak
ne
ng
bagian atas kiri juga tampak rusak dan hancur yang menyebabkan
perdarahan hebat;
do
gu
lik
ub
berikut:
ep
1. Barang siapa;
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “barang siapa” adalah
R
subjek hukum (natuurlijk persoon) yang berupa seseorang secara pribadi atau
si
kepada suatu badan hukum tertentu yang dapat dipertanggung jawabkan
ne
ng
perbuatannya secara hukum pidana, yang mana subjek hukum tersebut
merupakan subjek hukum yang dimaksud dalam dakwaan Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini yang menjadi subyek hukum
do
gu sebagaimana dimaksud dalam Dakwaan Penuntut Umum adalah Terdakwa
yaitu Mikhael Oi alias Mikel, yang di persidangan identitasnya telah dicocokkan
In
A
dengan identitas sebagaimana Surat Dakwaan Penuntut Umum ternyata
adanya kecocokan antara satu dengan lainnya sehingga dalam perkara ini tidak
ah
lik
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut di atas,
Majelis Hakim berpendapat unsur “barang siapa” telah terpenuhi;
am
ub
Ad.2 Unsur dengan sengaja merampas nyawa orang lain;
Menimbang, bahwa perbuatan yang dilakukan “dengan sengaja” dapat
ep
dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu kesengajaan yang bersifat tujuan,
k
kemungkinan;
R
si
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kesengajaan yang bersifat
tujuan adalah pelaku tindak pidana memang menghendaki akibat yang menjadi
ne
ng
do
gu
tindak pidana bukanlah tujuan utamanya namun pelaku mengetahui pasti bahwa
akibat tersebut akan terjadi, sedangkan yang dimaksud dengan kesengajaan
keinsyafan kemungkinan adalah akibat yang terjadi karena tindakan pelaku
In
A
lik
ub
lain adalah perbuatan yang dilakukan oleh pelaku merupakan perbuatan yang
benar-benar ditujukan untuk menghilangkan nyawa dari orang yang menjadi
ka
menghilangkan nyawa orang lain, maka harus diketahui sikap batin dari pelaku
es
melakukan perbuatannya atau yang dikenal juga dengan sebutan mens rea;
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta di persidangan, Terdakwa
R
telah melakukan perbuatan memukul korban Agustina Rere dengan penjabaran
si
sebagai berikut:
ne
ng
1. Pada hari Sabtu tanggal 4 Februari 2023 Terdakwa melakukan
perbuatannya dengan cara memukul ke bagian tangan kanan korban
sebanyak 1 (satu) kali, pergelangan kaki kiri sebanyak 1 (satu) kali
do
gu dan kepala bagian kiri, setelah melakukan perbuatan tersebut,
Terdakwa dan korban duduk bersama-sama sambil berbicara,
In
A
setelah itu Terdakwa kembali memukul ke arah dagu korban
sebanyak 1 (satu) kali, bagian siku kiri korban sebanyak 1 (satu) kali,
ah
bagian siku kiri korban sebanyak 1 (satu) kali, siku kanan sebanyak
lik
1 (satu) kali, perut 1 (satu) kali, dan betis korban;
2. Pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2023 Terdakwa melakukan
am
ub
perbuatannya dengan cara Terdakwa memegang kedua tangan
korban hingga korban terangkat dan membawanya kembali ke
ep
rumah Terdakwa dengan cara tetap mengangkat korban, kemudian
k
menggunakan tangan kanan ke arah dahi kiri dan bawah mata kiri
R
si
korban, kemudian saat melewati lorong, Terdakwa dan korban jatuh
bersama-sama dan mengenai kayu-kayu yang ada lorong tersebut
ne
ng
do
gu
Rere mengalami luka memar di belakang kepala, luka memar di bawah mata
kiri, luka memar pada leher, memar pada dada, memar pada perut, memar pada
lengan atas kanan, memar pada siku kanan, memar pada lengan bawah kanan,
In
A
memar pada pergelangan kanan, memar pada lengan kiri bawah, memar pada
pergelangan tangan kiri, memar pada betis kanan, memar pada pergelangan
ah
lik
kaki kanan dan pergelangan kaki kiri yang merupakan akibat dari kekerasan
tumpul, kemudian korban Agustina Rere meninggal dunia pada tanggal 8
m
ub
berselang kurang dari 1 (satu) hari di mana kejadian pemukulan terakhir yang
ep
dilakukan oleh Terdakwa terhadap korban Agustina Rere terjadi pada hari
ah
Selasa tanggal 7 Februari 2023 pukul 22.45 WITA dan korban Agustina Rere
R
meninggal dunia keesokan harinya pada hari Rabu tanggal 8 Februari 2023
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa dalam persidangan, Terdakwa menyatakan niat
R
Terdakwa bukan untuk menghilangkan nyawa dari korban Agustina Rere namun
si
untuk membina korban Agustina Rere untuk tidak mengganggu Terdakwa terus
ne
ng
menerus, kemudian, berdasarkan keterangan saksi-saksi yang dihadirkan
dalam persidangan serta memperhatikan alat-alat bukti dan barang-barang bukti
lainnya, tidak terdapat suatu bukti yang menunjukkan niat Terdakwa melakukan
do
gu perbuatannya memang untuk menghilangkan nyawa korban Agustina Rere;
Menimbang, bahwa meskipun keseluruhan perbuatan yang Terdakwa
In
A
lakukan terhadap korban Agustina Rere merupakan salah satu penyebab dalam
hilangnya nyawa korban Agustina Rere, namun Majelis Hakim berpendapat
ah
lik
menghilangkan nyawa korban Agustina Rere, sehingga sikap batin atau mens
rea dari perbuatan atau actus reus Terdakwa bukanlah perbuatan dengan
am
ub
sengaja menghilangkan nyawa orang lain, sehingga unsur “Dengan sengaja
menghilangkan nyawa orang lain” tidak terbukti;
ep
Menimbang, bahwa oleh karena salah satu sub-unsur dalam Pasal 338
k
si
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan primair tidak terbukti maka
selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan subsidair
ne
ng
sebagaimana diatur dalam Pasal 354 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
do
gu
1. Barang siapa;
2. Sengaja melukai berat orang lain dan perbuatan itu mengakibatkan
kematian;
In
A
lik
ub
pertimbangan dakwaan subsider ini dan menyatakan unsur barang siapa telah
R
terpenuhi;
es
Ad.2 Unsur sengaja melukai berat orang lain dan perbuatan itu
M
ng
mengakibatkan kematian;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mempertimbangkan mengenai
R
unsur “dengan sengaja” dalam pertimbangan terhadap unsur dakwaan primer
si
Ad.2 tersebut, dengan demikian, Majelis Hakim mengambil alih seluruh
ne
ng
pertimbangan mengenai unsur “dengan sengaja” sebagai pertimbangan dalam
unsur a quo;
Menimbang, bahwa Pasal 90 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
do
gu telah mengatur mengenai apa yang dimaksud dengan luka berat, antara lain:
1. jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan
In
A
akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut;
2. tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan
ah
lik
3. kehilangan salah satu pancaindera;
4. mendapat cacat berat;
am
ub
5. menderita sakit lumpuh;
6. terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih;
ep
7. gugur atau matinya kandungan seorang perempuan;
k
yang menimbulkan luka berat bagi orang lain tersebut harus diawali dengan
R
si
suatu kesengajaan bagi pelaku untuk melakukan perbuatan tersebut dan akibat
dari perbuatan tersebut merupakan kehendak yang ingin dicapai oleh pelaku
ne
ng
perbuatan;
Menimbang, bahwa Terdakwa melakukan perbuatannya dengan cara
do
gu
berikut:
1. Pada hari Sabtu tanggal 4 Februari 2023 Terdakwa melakukan
perbuatannya dengan cara memukul ke bagian tangan kanan korban
In
A
lik
ub
sebanyak 1 (satu) kali, bagian siku kiri korban sebanyak 1 (satu) kali,
bagian siku kiri korban sebanyak 1 (satu) kali, siku kanan sebanyak
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menggunakan tangan kanan ke arah dahi kiri dan bawah mata kiri
R
korban, kemudian saat melewati lorong, Terdakwa dan korban jatuh
si
bersama-sama dan mengenai kayu-kayu yang ada lorong tersebut
ne
ng
sehingga terjatuh dan menimbulkan bunyi yang keras;
Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa tersebut megakibatkan korban
Agustina Rere mengalami luka memar di belakang kepala, luka memar di
do
gu bawah mata kiri, luka memar pada leher, memar pada dada, memar pada perut,
memar pada lengan atas kanan, memar pada siku kanan, memar pada lengan
In
A
bawah kanan, memar pada pergelangan kanan, memar pada lengan kiri bawah,
memar pada pergelangan tangan kiri, memar pada betis kanan, memar pada
ah
pergelangan kaki kanan dan pergelangan kaki kiri yang merupakan akibat dari
lik
kekerasan tumpul, kemudian korban Agustina Rere meninggal dunia pada
tanggal 8 Februari 2023 pukul 19.00 WITA;
am
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dihubungkan
dengan alat-alat bukti surat yang diajukan dan keterangan Terdakwa, perbuatan
ep
Terdakwa tersebut dilakukan dengan tujuan untuk membina korban Agustina
k
Rere agar tidak terus-terusan mengajak Terdakwa untuk tidur bersama, namun
ah
si
ke arah kepala korban dan bagian-bagian tubuh lain pada tanggal 4 Februari
2023 merupakan perbuatan permulaan terjadinya luka-luka memar yang
ne
ng
do
gu
pada tubuh korban Agustina Rere, selain itu kondisi korban Agustina Rere tidak
memadai untuk dikeluarkan dari rumah sakit dengan permintaan sendiri namun
ah
lik
korban Agustina Rere tetap keluar dari rumah sakit dan tidak mendapat
perawatan sebagaimana mestinya memperburuk keadaan korban Agustina
m
ub
yang mana akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut, korban Agustina Rere
R
mengalami luka yang menimbulkan bahaya maut dan meninggal beberapa saat
es
setelah keluar dari Rumah Sakit Santo Antonius Jopu, yang mana berdasarkan
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pokoknya menerangkan penyebab pasti kematian adalah luka memar di dahi kiri
R
atas akibat kekerasan tumpul yang mana luka memar ini mengakibatkan
si
patahnya tulang tengkorak kepala bagian depan kiri dan mengakibatkan selaput
ne
ng
keras otak dan selaput lunak otak bagian atas robek dan otak bagian atas kiri
juga tampak rusak dan hancur yang menyebabkan perdarahan hebat;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut,
do
gu Majelis Hakim berpendapat unsur “sengaja melukai berat orang lain dan
perbuatan itu mengakibatkan kematian” telah terpenuhi;
In
A
Menimbang bahwa oleh karena seluruh unsur dari Pasal 354 ayat (2)
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana telah terpenuhi, maka Terdakwa
ah
lik
dalam dakwaan subsidair;
Menimbang bahwa oleh karena dakwaan subsidair telah terbukti maka
am
ub
dakwaan selanjutnya tidak perlu dipertimbangkan lagi;
Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak
ep
menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana,
k
baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus
ah
mempertanggungjawabkan perbuatannya;
R
si
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab,
maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;
ne
ng
do
gu
terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar
Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
ah
lik
ub
(empat) centimeter, lebar balok 15 (lima belas) centimeter dan tebal balok 5
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa,
R
maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan
si
yang meringankan Terdakwa;
ne
ng
Keadaan yang memberatkan:
- Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat;
- Perbuatan Terdakwa mengakibatkan hubungan keluarga Terdakwa
do
gu dengan korban menjadi kurang baik;
Keadaan yang meringankan:
In
A
- Terdakwa belum pernah dijatuhi pidana;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa Terdakwa dijatuhi pidana
ah
lik
Memperhatikan, Pasal 354 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
am
ub
serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
MENGADILI:
ep
1. Menyatakan Terdakwa Mikhael Oi alias Mikel tersebut diatas, tidak
k
si
2. Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari dakwaan Primair Penuntut
Umum;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Dimusnahkan;
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
R
Pengadilan Negeri Ende pada hari Kamis tanggal 20 Juli 2023 oleh I Putu
si
Renatha Indra Putra, S.H., sebagai Hakim Ketua, I Gst Ngr Hady Purnama
ne
ng
Putera, S.H., M.Kn. dan Sarajevi Govina, S.H., masing-masing sebagai Hakim
Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa
tanggal 25 Juli 2023 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota
do
gu tersebut, dibantu oleh Ermelinda N. Ludji, A.Md., Panitera Pengganti pada
Pengadilan Negeri Ende, serta dihadiri oleh Jonathan Julio Mangaraja
In
A
Hasibuan, S.H., Penuntut Umum dan Terdakwa didampingi Penasihat
Hukumnya.
ah
lik
am
ub
I Gst Ngr Hady Purnama Putera, S.H., I Putu Renatha Indra Putra, S.H.
M.Kn.
ep
k
ah
si
Panitera Pengganti
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41