Anda di halaman 1dari 41

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 19/Pid.B/2023/PN End

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Ende yang mengadili perkara pidana dengan acara
pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut

do
gu dalam perkara Terdakwa:
1 Nama Lengkap : MIKHAEL OI Alias MIKEL;
.

In
A
2 Tempat lahir : Wolowaru;
.
3 Umur/tanggal lahir : 43 Tahun / 27 Juni 1979;
ah

lik
.
4 Jenis kelamin : Laki-laki;
am

ub
5 Kebangsaan : Indonesia;
.
6 Tempat tinggal : Lisedetu RT/RW 006/003, Desa Lisedetu,
ep
k

. Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende;


7 Agama : Katholik;
ah

R
.

si
8 Pekerjaan : Petani;
.

ne
ng

Terdakwa ditangkap pada tanggal 8 Februari 2023;


Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh:

do
1. Penyidik sejak tanggal 9 Februari 2023 sampai dengan tanggal 28
gu

Februari 2023;
2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 1 Maret 2023 sampai
In
A

dengan tanggal 9 April 2023;


3. Penuntut Umum sejak tanggal 5 April 2023 sampai dengan tanggal 24
ah

lik

April 2023;
4. Majelis Hakim sejak tanggal 14 April 2023 sampai dengan tanggal 13
Mei 2023;
m

ub

5. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Ende sejak tanggal 14


ka

Mei 2023 sampai dengan tanggal 12 Juli 2023;


ep

6. Perpanjangan pertama Ketua Pengadilan Tinggi Kupang sejak tanggal


13 Juli 2023 sampai dengan tanggal 11 Agustus 2023;
ah

Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum Ignasius Adam Ola Masan, S.H.,
R

es

beralamat di Pos Bantuan Hukum Advokat Indonesia (Posbakumadin)


M

Maumere, Jalan Nangka, Gang Karyawan Misi 1, Kelurahan Kelimutu,


ng

on

Halaman 1 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, berdasarkan Penetapan

R
Penunjukan Nomor 19/Pen.Pid/2023/PN End tanggal 3 Mei 2023;

si
Pengadilan Negeri tersebut;

ne
ng
Setelah membaca:
- Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Ende Nomor
19/Pid.B/2023/PN End tanggal 14 April 2023 tentang penunjukan Majelis

do
gu Hakim;
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 19/Pid.B/2023/PN End tanggal 14 April

In
A
2023 tentang penetapan hari sidang;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
ah

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan Terdakwa serta

lik
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
am

ub
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa MIKHAEL OI Alias MIKEL telah terbukti
ep
secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan Tindak
k

Pidana “Penganiayaan berat yang mengakibatkan korban


ah

meninggal dunia” melanggar Pasal 354 Ayat (2) KUHP sebagaimana


R

si
dakwaan Subsidair;
2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu dengan pidana penjara

ne
ng

selama 10 (sepuluh) Tahun dengan dikurangi selama terdakwa berada


dalam tahanan dan dikurangi masa penangkapan dan penahanan yang

do
gu

telah dijalani;
3. Menyatakan agar terdakwa tetap ditahan;
4. Menyatakan barang bukti berupa:
In
A

 1 (satu) buah kunci T berwarna hitam;


 1 (satu) batang kayu balok dengan Panjang balok 2,4 cm (dua
ah

lik

koma empat sentimeter), lebar balok 15 cm (lima belas sentimeter)


dan tebal balok 5 cm (lima sentimeter);
m

ub

Dirampas untuk dimusnahkan


5. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar
ka

Rp.2.000,- (dua ribu rupiah)


ep

Setelah mendengar permohonan Terdakwa yang pada pokoknya


ah

menyatakan Terdakwa memohon keringanan hukuman dengan alasan


R

Terdakwa menyesali perbuatannya, berjanji tidak akan mengulanginya, dan


es

Terdakwa belum pernah dipidana;


M

ng

on

Halaman 2 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap permohonan

R
Terdakwa yang pada pokoknya tetap pada tuntutannya;

si
Setelah mendengar Tanggapan Terdakwa terhadap tanggapan

ne
ng
Penuntut Umum yang pada pokoknya tetap pada permohonannya;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut
Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

do
gu PRIMAIR
Bahwa ia terdakwa MIKHAEL OI alias MIKEL pada hari Sabtu tanggal

In
A
04 Februari tahun 2023 sekira pukul 02.00 WITA atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam tahun 2023, bertempat di rumah terdakwa yang beralamat di
ah

Lisedetu, RT/RW 006/003 Desa Lisedetu, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten

lik
Ende, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam
daerah hukum Pengadilan Negeri Ende yang berwenang memeriksa, mengadili
am

ub
perkara tindak pidana barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang
lain, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
ep
- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 04 Februari 2023 sekira pukul
k

02.00 WITA pada saat terdakwa sedang tidur di dapur tiba-tiba terdakwa
ah

mendengar suara pintu ditendang oleh korban AGUSTINA RERE sambil


R

si
berteriak “saya mau pulang…saya mau pulang” selanjutnya terdakwa
bangun dari tempat tidur dan mengambil kunci T yang ada di sebelah

ne
ng

tempat tidur dan membuka pintu kamar kemudian terdakwa


memukulkan kunci T tersebut ke arah korban Agustina Rere dengan

do
gu

tangan kanan sebanyak 3 (tiga) kali yang mengenai bagian tangan


korban 1 (satu) kali, pergelangan kaki korban 1 (satu) kali dan kepala
korban bagian kiri depan (dahi) sebanyak 1 (satu) kali setelah itu
In
A

terdakwa berusaha menutup pintu kembali namun korban AGUSTINA


RERE mendorong pintu tersebut sehingga terdakwa membuka pintu
ah

lik

tersebut lalu mengajak korban Agustina Rere masuk ke kamar dan


duduk di ranjang sambil mengobrol dengan korban Agustina Rere,
m

ub

selanjutnya korban Agustina Rere mengajak terdakwa untuk tidur


bersama dengan mengatakan “kaka mari kita tidur satu kamar lagi” lalu
ka

dijawab oleh terdakwa “ee kau ne seperti tidak mengerti” sambil


ep

terdakwa memukul ke arah dagu korban sebanyak 1 (satu) kali, siku kiri
ah

korban sebanyak 1 (satu) kali, siku kanan korban sebanyak 1 (satu) kali,
R

perut korban sebanyak 1 (satu) kali dan betis korban sebanyak 1(satu)
es

kali dengan menggunakan tangan kiri selanjutnya korban berkata


M

ng

kepada terdakwa “kamu tidak mengerti perasaan saya” sambil ingin


on

Halaman 3 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memeluk terdakwa namun terdakwa menolak dan hanya duduk

R
bercerita dengan korban sampai dengan pukul 04.00 wita.

si
- Bahwa selanjutnya pada hari Selasa tanggal 07 Februari 2023

ne
ng
sekitar pukul 21.30 WITA saat terdakwa sedang tidur di dapur kemudian
korban AGUSTINA RERE datang mengetuk pintu dapur atau kamar
terdakwa untuk meminta makan kemudian terdakwa membuka pintu

do
gu dan korban AGUSTINA RERE masuk ke dalam dapur untuk makan dan
setelah selesai korban AGUSTINA RERE mengajak terdakwa untuk

In
A
ngobrol dan pada saat itu korban AGUSTINA RERE mengatakan
kepada terdakwa “Kaka ayo kita tidur sama sama,” kemudian terdakwa
ah

menjawab “saya tidak mau,” sehingga membuat korban AGUSTINA

lik
RERE marah, melihat korban AGUSTINA RERE marah-marah terdakwa
keluar menuju ke depan rumah di pinggir jalan raya dan dikejar oleh
am

ub
korban AGUSTINA RERE yang mana pada saat itu saksi EMANUEL
WAGO MALI yang sedang menjaga kios milik terdakwa melihat korban
ep
AGUSTINA RERE bertengkar dengan terdakwa sambil memaki
k

terdakwa dengan perkataan “pukimai,” mendengar itu terdakwa merasa


ah

jengkel dan langsung memegang kedua tangan korban AGUSTINA


R

si
RERE lalu mengangkat korban AGUSTINA RERE sampai kaki korban
tidak menyentuh tanah untuk menuju kembali ke arah kios lama milik

ne
ng

terdakwa yang berada di samping rumah, namun karena korban


AGUSTINA RERE memberontak membuat pegangan tangan terdakwa

do
gu

terlepas sehingga terdakwa langsung memukul wajah korban


AGUSTINA RERE sebanyak 2 (dua) kali yang mengenai dahi kiri dan di
pipi bawah mata kiri korban AGUSTINA RERE kemudian saksi
In
A

EMANUEL WAGO MALI yang melihat korban dan terdakwa bertengkar


mencoba melerai dengan mengatakan “jangan begitu” kepada
ah

lik

terdakwa, namun terdakwa kembali memegang kedua tangan korban


AGUSTINA RERE dan mengangkat korban AGUSTINA RERE sampai
m

ub

kaki korban tidak menyentuh tanah sambil berjalan menuju ke arah


lorong antara kios lama dan rumah, sesampainya di lorong antara kios
ka

lama dan rumah selanjutnya terdakwa MIKHAEL OI alias MIKEL


ep

kemudian membanting tubuh korban AGUSTINA RERE ke lantai


ah

sebanyak 1 (satu) kali sehingga menyebabkan tubuh terdakwa dan


R

korban AGUSTINA RERE terjatuh dan kepala bagian belakang korban


es

AGUSTINA RERE terbentur pada tumpukan kayu balok dan papan yang
M

ng

ada di lorong tersebut.


on

Halaman 4 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa selanjutnya korban AGUSTINA RERE berjalan mencari

R
pertolongan dan bertemu dengan saksi WILIBRODUS WEKI yang

si
sedang duduk di atas motor sambil berkata “ Tolong aku, Tolong aku”

ne
ng
kemudian di jawab oleh saksi WILIBRODUS WEKI “Kau Minta Tolong,
Kau Mau Kemana” kemudian dijawab oleh korban AGUSTINA RERE
“Tolong Antar Saya Ke Kantor Polisi, Mikhael Pukul Saya Jelek Sekali”

do
gu selanjutnya saksi WILIBRODUS WEKI bersama korban Agustina Rere
berboncengan menuju Polsek Wolowaru dan sesampainya di Polsek

In
A
Wolowaru korban AGUSTINA RERE sempat mengeluhkan kepada polisi
dengan mengatakan “Saya Punya Kepala Sakit Sekali” sambil
ah

memegang kepala dan tidak lama kemudian korban mengalami kejang-

lik
kejang dengan mata terbuka lebar melihat ke atas, selanjutnya korban
dibawa anggota Polsek Wolowaru untuk dibawa ke Rumah Sakit untuk
am

ub
mendapat perawatan.
- Bahwa menurut saksi dr. David Kristianus korban mendapat
ep
perawatan di Rumah Sakit pada tanggal 08 Februari 2023 pukul 01.00
k

wita dengan beberapa luka memar pada bagian tubuh, muntah dan
ah

sakit di bagian kepala, gelisah dan sulit di ajak berkomunikasi.


R

si
Selanjutnya pada saat sedang mendapatkan perawatan korban
AGUSTINA RERE meminta untuk pulang kerumah atas permintaan

ne
ng

sendiri dan keluarga, namun dokter dari Rumah Sakit belum


mengizinkan dikarenakan korban AGUSTINA RERE masih perlu

do
gu

mendapatkan perawatan namun keluarga korban tetap meminta agar


korban tetap diperbolehkan pulang dan ingin merawat sendiri di rumah
dengan syarat mengisi surat/formulir permintaan pulang atas
In
A

permintaan sendiri.
- Bahwa setelah dibawa pulang dari rumah sakit sekira pukul
ah

lik

16.30 wita korban AGUSTINA RERE beristirahat di rumah saksi


SILVESTRE JONI, selanjutnya tidak lama berselang korban AGUSTINA
m

ub

RERE memanggil saksi THERESIA DASO dan saksi THERESIA DASO


melihat korban AGUSTINA RERE menggerak-gerakan tubuhnya,
ka

kemudian saksi THERESIA DASO memanggil saksi MATIAS


ep

EFRIANTO RAJA SENDA untuk memeriksa kondisi tekanan darah


ah

korban AGUSTINA RERE dalam keadaan korban AGUSTINA RERE


R

sudah tidak sadarkan diri dan pada saat itu tekanan darah korban
es

AGUSTINA RERE di angka 80/palpasi yang berarti korban AGUSTINA


M

ng

RERE dalam keadaan darurat dan agar segera mendapat pertolongan


on

Halaman 5 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lebih lanjut sehingga saksi MATIAS EFRIANTO RAJA SENDA

R
menyarankan agar korban AGUSTINA RERE dibawa ke puskesmas

si
untuk mendapatkan perawatan, selanjutnya korban AGUSTINA RERE

ne
ng
tiba di Puskesmas Wolowaru sekitar jam 18.00 wita dan langsung di
bawa ke ruang IGD dengan kondisi tangan korban masih bergerak dan
mata korban masih berkedip, selanjutnya setelah mendapat perawatan

do
gu di puskesmas sekitar 1 jam korban AGUSTINA RERE dinyatakan
meninggal dunia pada pukul 18.48 wita berdasarkan Surat Keterangan

In
A
Kematian atas nama AGUSTINA RERE Nomor :
256/PKM.WWR/13/SKD/III/2023 tanggal 18 Maret 2023 yang di
ah

keluarkan dan di tandatangani oleh Kepala Puskesmas Wolowaru dr.

lik
Veronika M.Y.Bara Bai , M.K.M.
- Bahwa terhadap jenazah korban Agustina Rere telah dilakukan
am

ub
pemeriksaan jenazah bagian luar dan dalam oleh Bidang Kedokteran
dan Kesehatan Kepolisian Polda Nusa Tenggara Timur untuk
ep
memastikan penyebab meninggalnya korban Agustina Rere yang
k

tertuang dalam Visum ET Repertum (VER) Nomor :


ah

VeR/B/08/II/2023/Dokkes NTT tanggal 14 Februari 2023 yang dibuat


R

si
dan ditandatangani oleh dr. Edi Syahputra Hasibuan. SpKF, MHKes
dengan kesimpulan sebagai berikut :

ne
ng

1) Luka-luka memar di bagian kepala di daerah tempat tumbuh


rambut depan sampai ke belakang kepala akibat kekerasan tumpul.

do
gu

2) Luka memar di dahi kiri atas akibat kekerasan tumpul yang


mana luka memar ini mengakibatkan patahnya tulang tengkorak
kepala bagian depan kiri dan mengakibatkan selaput keras otak dan
In
A

selaput lunak otak bagian atas robek dan otak bagian atas kiri juga
tampak rusak dan hancur.
ah

lik

3) Luka memar di dada depan akibat kekerasan tumpul.


4) Luka-luka memar di punggung tepatnya di daerah atas dan di
m

ub

daerah pinggang akibat kekerasan tumpul.


5) Luka-luka memar di alat gerak atas dan alat gerak bawah akibat
ka

kekerasan tumpul
ep

6) Ditemukan juga adanya tanda-tanda pendarahan hebat.


ah

Penyebab pasti kematian korban AGUSTINA RERE adalah luka


R

memar di dahi kiri atas akibat kekerasan tumpul yang mana luka
es

memar ini mengakibatkan patahnya tulang tengkorak kepala bagian


M

ng

depan kiri dan mengakibatkan selaput keras otak dan selaput lunak
on

Halaman 6 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
otak bagian atas robek dan otak bagian atas kiri juga tampak rusak

R
dan hancur yang menyebabkan pendarahan hebat.

si
Perbuatan terdakwa tersebut sebagaiamana diatur dan diancam

ne
ng
dengan pidana dalam Pasal 338 KUHP
SUBSIDAIR
Bahwa ia terdakwa MIKHAEL OI alias MIKEL pada hari Sabtu tanggal

do
gu 04 Februari 2023 tahun 2023 sekira pukul 02.00 WITA atau setidak-tidaknya
pada waktu lain dalam tahun 2023, bertempat di rumah terdakwa yang

In
A
beralamat di Lisedetu, RT/RW 006/003 Desa Lisedetu, Kecamatan Wolowaru,
Kabupaten Ende, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih
ah

termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Ende yang berwenang

lik
memeriksa, mengadili perkara tindak pidana sengaja melukai berat orang lain
yang mengakibatkan kematian, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
am

ub
- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 04 Februari 2023 sekira pukul
02.00 WITA pada saat terdakwa sedang tidur di dapur tiba-tiba terdakwa
ep
mendengar suara pintu ditendang oleh korban AGUSTINA RERE sambil
k

berteriak “saya mau pulang…saya mau pulang” selanjutnya terdakwa


ah

bangun dari tempat tidur dan mengambil kunci T yang ada di sebelah
R

si
tempat tidur dan membuka pintu kamar kemudian terdakwa
memukulkan kunci T tersebut ke arah korban Agustina Rere dengan

ne
ng

tangan kanan sebanyak 3 (tiga) kali yang mengenai bagian tangan


korban 1 (satu) kali, pergelangan kaki korban 1 (satu) kali dan kepala

do
gu

korban bagian kiri depan (dahi) sebanyak 1 (satu) kali setelah itu
terdakwa berusaha menutup pintu kembali namun korban AGUSTINA
RERE mendorong pintu tersebut sehingga terdakwa membuka pintu
In
A

tersebut lalu mengajak korban Agustina Rere masuk ke kamar dan


duduk di ranjang sambil mengobrol dengan korban Agustina Rere,
ah

lik

selanjutnya korban Agustina Rere mengajak terdakwa untuk tidur


bersama dengan mengatakan “kaka mari kita tidur satu kamar lagi” lalu
m

ub

dijawab oleh terdakwa “ee kau ne seperti tidak mengerti” sambil


terdakwa memukul ke arah dagu korban sebanyak 1 (satu) kali, siku kiri
ka

korban sebanyak 1 (satu) kali, siku kanan korban sebanyak 1 (satu) kali,
ep

perut korban sebanyak 1 (satu) kali dan betis korban sebanyak 1(satu)
ah

kali dengan menggunakan tangan kiri selanjutnya korban berkata


R

kepada terdakwa “kamu tidak mengerti perasaan saya” sambil ingin


es

memeluk terdakwa namun terdakwa menolak dan hanya duduk


M

ng

bercerita dengan korban sampai dengan pukul 04.00 wita.


on

Halaman 7 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa selanjutnya pada hari Selasa tanggal 07 Februari 2023

R
sekitar pukul 21.30 WITA saat terdakwa sedang tidur di dapur kemudian

si
korban AGUSTINA RERE datang mengetuk pintu dapur atau kamar

ne
ng
terdakwa untuk meminta makan kemudian terdakwa membuka pintu
dan korban AGUSTINA RERE masuk ke dalam dapur untuk makan dan
setelah selesai korban AGUSTINA RERE mengajak terdakwa untuk

do
gu ngobrol dan pada saat itu korban AGUSTINA RERE mengatakan
kepada terdakwa “Kaka ayo kita tidur sama sama,” kemudian terdakwa

In
A
menjawab “saya tidak mau,” sehingga membuat korban AGUSTINA
RERE marah, melihat korban AGUSTINA RERE marah-marah terdakwa
ah

keluar menuju ke depan rumah di pinggir jalan raya dan dikejar oleh

lik
korban AGUSTINA RERE yang mana pada saat itu saksi EMANUEL
WAGO MALI yang sedang menjaga kios milik terdakwa melihat korban
am

ub
AGUSTINA RERE bertengkar dengan terdakwa sambil memaki
terdakwa dengan perkataan “pukimai,” mendengar itu terdakwa merasa
ep
jengkel dan langsung memegang kedua tangan saksi AGUSTINA RERE
k

lalu mengangkat korban AGUSTINA RERE sampai kaki korban tidak


ah

menyentuh tanah untuk menuju kembali ke arah kios lama milik


R

si
terdakwa yang berada di samping rumah, namun karena korban
AGUSTINA RERE memberontak membuat pegangan tangan terdakwa

ne
ng

terlepas sehingga terdakwa langsung memukul wajah korban


AGUSTINA RERE sebanyak 2 (dua) kali yang mengenai dahi kiri dan di

do
gu

pipi bawah mata kiri korban AGUSTINA RERE kemudian saksi


EMANUEL WAGO MALI yang melihat korban dan terdakwa bertengkar
mencoba melerai dengan mengatakan “jangan begitu” kepada
In
A

terdakwa, namun terdakwa kembali memegang kedua tangan dan


mengangkat korban AGUSTINA RERE sampai kaki korban tidak
ah

lik

menyentuh tanah sambil berjalan menuju ke arah lorong antara kios


lama dan rumah, sesampainya di lorong antara kios lama dan rumah
m

ub

selanjutnya terdakwa MIKHAEL OI alias MIKEL kemudian membanting


tubuh korban AGUSTINA RERE ke lantai sebanyak 1 (satu) kali
ka

sehingga menyebabkan tubuh terdakwa dan korban AGUSTINA RERE


ep

terjatuh dan kepala bagian belakang korban AGUSTINA RERE terbentur


ah

pada tumpukan kayu balok dan papan yang ada di lorong tersebut.
R

- Bahwa selanjutnya korban AGUSTINA RERE berjalan mencari


es

pertolongan dan bertemu dengan saksi WILIBRODUS WEKI yang


M

ng

sedang duduk di atas motor sambil berkata “ Tolong aku, Tolong aku”
on

Halaman 8 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kemudian dijawab oleh saksi WILIBRODUS WEKI “Kau Minta Tolong,

R
Kau Mau Kemana” kemudian di jawab oleh korban AGUSTINA RERE

si
“Tolong Antar Saya Ke Kantor Polisi, Mikhael Pukul Saya Jelek Sekali”

ne
ng
selanjutnya saksi WILIBRODUS WEKI bersama korban Agustina Rere
berboncengan menuju Polsek Wolowaru dan sesampainya di Polsek
Wolowaru korban AGUSTINA RERE sempat mengeluhkan kepada polisi

do
gu dengan mengatakan “Saya Punya Kepala Sakit Sekali” sambil
memegang kepala dan tidak lama kemudian korban mengalami kejang-

In
A
kejang dengan mata terbuka lebar melihat ke atas, selanjutnya korban
dibawa anggota Polsek Wolowaru untuk dibawa ke Rumah Sakit untuk
ah

mendapat perawatan.

lik
- Bahwa menurut saksi dr. David Kristianus korban mendapat
perawatan di Rumah Sakit pada tanggal 08 Februari 2023 pukul 01.00
am

ub
wita dengan beberapa luka memar pada bagian tubuh, muntah dan
sakit di bagian kepala, gelisah dan sulit di ajak berkomunikasi.
ep
Selanjutnya pada saat sedang mendapatkan perawatan korban
k

AGUSTINA RERE meminta untuk pulang kerumah atas permintaan


ah

sendiri dan keluarga, namun dokter dari Rumah Sakit belum


R

si
mengizinkan dikarenakan korban AGUSTINA RERE masih perlu
mendapatkan perawatan namun keluarga korban tetap meminta agar

ne
ng

korban tetap diperbolehkan pulang dan ingin merawat sendiri di rumah


dengan syarat mengisi surat/formulir permintaan pulang atas

do
gu

permintaan sendiri.
- Bahwa setelah dibawa pulang dari rumah sakit sekira pukul
16.30 wita korban AGUSTINA RERE beristirahat di rumah saksi
In
A

SILVESTRE JONI, selanjutnya tidak lama berselang korban AGUSTINA


RERE memanggil saksi THERESIA DASO dan saksi THERESIA DASO
ah

lik

melihat korban AGUSTINA RERE menggerak-gerakan tubuhnya,


kemudian saksi THERESIA DASO memanggil saksi MATIAS
m

ub

EFRIANTO RAJA SENDA untuk memeriksa kondisi tekanan darah


korban AGUSTINA RERE dalam keadaan korban AGUSTINA RERE
ka

sudah tidak sadarkan diri dan pada saat itu tekanan darah korban
ep

AGUSTINA RERE di angka 80/palpasi yang berarti korban AGUSTINA


ah

RERE dalam keadaan darurat dan agar segera mendapat pertolongan


R

lebih lanjut sehingga saksi MATIAS EFRIANTO RAJA SENDA


es

menyarankan agar korban AGUSTINA RERE dibawa ke puskesmas


M

ng

untuk mendapatkan perawatan, selanjutnya korban AGUSTINA RERE


on

Halaman 9 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tiba di Puskesmas Wolowaru sekitar jam 18.00 wita dan langsung

R
dibawa ke ruang IGD dengan kondisi tangan korban masih bergerak

si
dan mata korban masih berkedip, selanjutnya setelah mendapat

ne
ng
perawatan di puskesmas sekitar 1 jam korban AGUSTINA RERE di
nyatakan meninggal dunia pada pukul 18.48 wita berdasarkan Surat
Keterangan Kematian atas nama AGUSTINA RERE Nomor :

do
gu 256/PKM.WWR/13/SKD/III/2023 tanggal 18 Maret 2023 yang
dikeluarkan dan di tandatangani oleh Kepala Puskesmas Wolowaru dr.

In
A
Veronika M.Y.Bara Bai , M.K.M
- Bahwa terhadap jenazah korban Agustina Rere telah dilakukan
ah

pemeriksaan jenazah bagian luar dan dalam oleh Bidang Kedokteran

lik
dan Kesehatan Kepolisian Polda Nusa Tenggara Timur untuk
memastikan penyebab meninggalnya korban Agustina Rere yang
am

ub
tertuang dalam Visum ET Repertum (VER) Nomor :
VeR/B/08/II/2023/Dokkes NTT tanggal 14 Februari 2023 yang dibuat
ep
dan di tandatangani oleh dr. Edi Syahputra Hasibuan. SpKF, MHKes
k

dengan kesimpulan sebagai berikut :


ah

1) Luka-luka memar di bagian kepala di daerah tempat tumbuh


R

si
rambut depan sampai ke belakang kepala akibat kekerasan tumpul
2) Luka memar di dahi kiri atas akibat kekerasan tumpul yang

ne
ng

mana luka memar ini mengakibatkan patahnya tulang tengkorak


kepala bagian depan kiri dan mengakibatkan selaput keras otak dan

do
gu

selaput lunak otak bagian atas robek dan otak bagian atas kiri juga
tampak rusak dan hancur
3) Luka memar di dada depan akibat kekerasan tumpul
In
A

4) Luka-luka memar di punggung tepatnya di daerah atas dan di


daerah pinggang akibat kekerasan tumpul
ah

lik

5) Luka-luka memar di alat gerak atas dan alat gerak bawah akibat
kekerasan tumpul
m

ub

6) Ditemukan juga adanya tanda-tanda pendarahan hebat


Penyebab pasti kematian adalah luka memar di dahi kiri atas akibat
ka

kekerasan tumpul yang mana luka memar ini mengakibatkan


ep

patahnya tulang tengkorak kepala bagian depan kiri dan


ah

mengakibatkan selaput keras otak dan selaput lunak otak bagian


R

atas robek dan otak bagian atas kiri juga tampak rusak dan hancur
es

yang menyebabkan pendarahan hebat.


M

ng

on

Halaman 10 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perbuatan terdakwa tersebut sebagaiamana diatur dan diancam

R
dengan pidana dalam Pasal 354 Ayat (2) KUHP

si
LEBIH SUBSIDAIR

ne
ng
Bahwa ia terdakwa MIKHAEL OI alias MIKEL pada hari Sabtu tanggal
04 Februari 2023 tahun 2023 sekira pukul 02.00 WITA atau setidak-tidaknya
pada waktu lain dalam tahun 2023, bertempat di rumah terdakwa yang

do
gu beralamat di Lisedetu, RT/RW 006/003 Desa Lisedetu, Kecamatan Wolowaru,
Kabupaten Ende, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih

In
A
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Ende yang berwenang
memeriksa, mengadili perkara tindak pidana penganiayaan yang
ah

mengakibatkan kematian, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:

lik
- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 04 Februari 2023 sekira pukul
02.00 WITA pada saat terdakwa sedang tidur di dapur tiba-tiba terdakwa
am

ub
mendengar suara pintu ditendang oleh korban AGUSTINA RERE sambil
berteriak “saya mau pulang…saya mau pulang” selanjutnya terdakwa
ep
bangun dari tempat tidur dan mengambil kunci T yang ada di sebelah
k

tempat tidur dan membuka pintu kamar kemudian terdakwa


ah

memukulkan kunci T tersebut ke arah korban Agustina Rere dengan


R

si
tangan kanan sebanyak 3 (tiga) kali yang mengenai bagian tangan
korban 1 (satu) kali, pergelangan kaki korban 1 (satu) kali dan kepala

ne
ng

korban bagian kiri depan (dahi) sebanyak 1 (satu) kali setelah itu
terdakwa berusaha menutup pintu kembali namun korban AGUSTINA

do
gu

RERE mendorong pintu tersebut sehingga terdakwa membuka pintu


tersebut lalu mengajak korban Agustina Rere masuk ke kamar dan
duduk di ranjang sambil mengobrol dengan korban Agustina Rere,
In
A

selanjutnya korban Agustina Rere mengajak terdakwa untuk tidur


bersama dengan mengatakan “kaka mari kita tidur satu kamar lagi” lalu
ah

lik

dijawab oleh terdakwa “ee kau ne seperti tidak mengerti” sambil


terdakwa memukul ke arah dagu korban sebanyak 1 (satu) kali, siku kiri
m

ub

korban sebanyak 1 (satu) kali, siku kanan korban sebanyak 1 (satu) kali,
perut korban sebanyak 1 (satu) kali dan betis korban sebanyak 1(satu)
ka

kali dengan menggunakan tangan kiri selanjutnya korban berkata


ep

kepada terdakwa “kamu tidak mengerti perasaan saya” sambil ingin


ah

memeluk terdakwa namun terdakwa menolak dan hanya duduk


R

bercerita dengan korban sampai dengan pukul 04.00 wita.


es

- Bahwa selanjutnya pada hari Selasa tanggal 07 Februari 2023


M

ng

sekitar pukul 21.30 WITA saat terdakwa sedang tidur di dapur kemudian
on

Halaman 11 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
korban AGUSTINA RERE datang mengetuk pintu dapur atau kamar

R
terdakwa untuk meminta makan kemudian terdakwa membuka pintu

si
dan korban AGUSTINA RERE masuk ke dalam dapur untuk makan dan

ne
ng
setelah selesai korban AGUSTINA RERE mengajak terdakwa untuk
ngobrol dan pada saat itu korban AGUSTINA RERE mengatakan
kepada terdakwa “Kaka ayo kita tidur sama sama,” kemudian terdakwa

do
gu menjawab “saya tidak mau,” sehingga membuat korban AGUSTINA
RERE marah, melihat korban AGUSTINA RERE marah-marah terdakwa

In
A
keluar menuju ke depan rumah di pinggir jalan raya dan dikejar oleh
korban AGUSTINA RERE yang mana pada saat itu saksi EMANUEL
ah

WAGO MALI yang sedang menjaga kios milik terdakwa melihat korban

lik
AGUSTINA RERE bertengkar dengan terdakwa sambil memaki
terdakwa dengan perkataan “pukimai,” mendengar itu terdakwa merasa
am

ub
jengkel dan langsung memegang kedua tangan korban AGUSTINA
RERE lalu mengangkat korban AGUSTINA RERE sampai kaki korban
ep
tidak menyentuh tanah untuk menuju kembali ke arah kios lama milik
k

terdakwa yang berada di samping rumah, namun karena korban


ah

AGUSTINA RERE memberontak membuat pegangan tangan terdakwa


R

si
terlepas sehingga terdakwa langsung memukul wajah korban
AGUSTINA RERE sebanyak 2 (dua) kali yang mengenai dahi kiri dan di

ne
ng

pipi bawah mata kiri korban AGUSTINA RERE kemudian saksi


EMANUEL WAGO MALI yang melihat korban dan terdakwa bertengkar

do
gu

mencoba melerai dengan mengatakan “jangan begitu” kepada


terdakwa, namun terdakwa kembali memegang kedua tangan korban
AGUSTINA RERE dan mengangkat korban AGUSTINA RERE sampai
In
A

kaki korban tidak menyentuh tanah sambil berjalan menuju ke arah


lorong antara kios lama dan rumah, sesampainya di lorong antara kios
ah

lik

lama dan rumah selanjutnya terdakwa MIKHAEL OI alias MIKEL


kemudian sengaja membanting tubuh korban AGUSTINA RERE ke
m

ub

lantai sebanyak 1 (satu) kali sehingga menyebabkan tubuh terdakwa


dan korban AGUSTINA RERE terjatuh dan kepala bagian belakang
ka

korban AGUSTINA RERE terbentur pada tumpukan kayu balok dan


ep

papan yang ada di lorong tersebut.


ah

- Bahwa selanjutnya korban AGUSTINA RERE berjalan mencari


R

pertolongan dan bertemu dengan saksi WILIBRODUS WEKI yang


es

sedang duduk di atas motor sambil berkata “ Tolong aku, Tolong aku”
M

ng

kemudian di jawab oleh saksi WILIBRODUS WEKI “Kau Minta Tolong,


on

Halaman 12 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kau Mau Kemana” kemudian dijawab oleh korban AGUSTINA RERE

R
“Tolong Antar Saya Ke Kantor Polisi, Mikhael Pukul Saya Jelek Sekali”

si
selanjutnya saksi WILIBRODUS WEKI bersama korban Agustina Rere

ne
ng
berboncengan menuju Polsek Wolowaru dan sesampainya di Polsek
Wolowaru korban AGUSTINA RERE sempat mengeluhkan kepada polisi
dengan mengatakan “Saya Punya Kepala Sakit Sekali” sambil

do
gu memegang kepala dan tidak lama kemudian korban mengalami kejang-
kejang dengan mata terbuka lebar melihat ke atas, selanjutnya korban

In
A
di bawa anggota Polsek Wolowaru untuk di bawa ke Rumah Sakit untuk
mendapat perawatan.
ah

- Bahwa menurut saksi dr. David Kristianus korban mendapat

lik
perawatan di Rumah Sakit pada tanggal 08 Februari 2023 pukul 01.00
wita dengan beberapa luka memar pada bagian tubuh, muntah dan
am

ub
sakit di bagian kepala, gelisah dan sulit di ajak berkomunikasi.
Selanjutnya pada saat sedang mendapatkan perawatan korban
ep
AGUSTINA RERE meminta untuk pulang kerumah atas permintaan
k

sendiri dan keluarga, namun dokter dari Rumah Sakit belum


ah

mengizinkan dikarenakan korban AGUSTINA RERE masih perlu


R

si
mendapatkan perawatan namun keluarga korban tetap meminta agar
korban tetap diperbolehkan pulang dan ingin merawat sendiri di rumah

ne
ng

dengan syarat mengisi surat/formulir permintaan pulang atas


permintaan sendiri.

do
gu

- Bahwa setelah dibawa pulang dari rumah sakit sekira pukul


16.30 wita korban AGUSTINA RERE beristirahat di rumah saksi
SILVESTRE JONI, selanjutnya tidak lama berselang korban AGUSTINA
In
A

RERE memanggil saksi THERESIA DASO dan saksi THERESIA DASO


melihat korban AGUSTINA RERE menggerak-gerakan tubuhnya,
ah

lik

kemudian saksi THERESIA DASO memanggil saksi MATIAS


EFRIANTO RAJA SENDA untuk memeriksa kondisi tekanan darah
m

ub

korban AGUSTINA RERE dalam keadaan korban AGUSTINA RERE


sudah tidak sadarkan diri dan pada saat itu tekanan darah Korban
ka

AGUSTINA RERE di angka 80/palpasi yang berarti korban AGUSTINA


ep

RERE dalam keadaan darurat agar segera mendapat pertolongan lebih


ah

lanjut sehingga saksi MATIAS EFRIANTO RAJA SENDA menyarankan


R

agar korban AGUSTINA RERE dibawa ke puskesmas untuk


es

mendapatkan perawatan, selanjutnya korban AGUSTINA RERE tiba di


M

ng

Puskesmas Wolowaru sekitar jam 18.00 wita dan langsung di bawa ke


on

Halaman 13 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ruang IGD dengan kondisi tangan korban masih bergerak dan mata

R
korban masih berkedip, selanjutnya setelah mendapat perawatan di

si
puskesmas sekitar 1 jam korban AGUSTINA RERE di nyatakan

ne
ng
meninggal dunia pada pukul 18.48 wita.
- Bahwa terhadap jenazah korban Agustina Rere telah dilakukan
pemeriksaan jenazah bagian luar dan dalam oleh Bidang Kedokteran

do
gu dan Kesehatan Kepolisian Polda Nusa Tenggara Timur untuk
memastikan penyebab meninggalnya korban Agustina Rere yang

In
A
tertuang dalam Visum ET Repertum (VER) Nomor :
VeR/B/08/II/2023/Dokkes NTT tanggal 14 Februari 2023 yang dibuat
ah

dan di tandatangani oleh dr. Edi Syahputra Hasibuan. SpKF, MHKes

lik
dengan kesimpulan sebagai berikut :
1) Luka-luka memar di bagian kepala di daerah tempat tumbuh
am

ub
rambut depan sampai ke belakang kepala akibat kekerasan tumpul
2) Luka memar di dahi kiri atas akibat kekerasan tumpul yang
ep
mana luka memar ini mengakibatkan patahnya tulang tengkorak
k

kepala bagian depan kiri dan mengakibatkan selaput keras otak dan
ah

selaput lunak otak bagian atas robek dan otak bagian atas kiri juga
R

si
tampak rusak dan hancur
3) Luka memar di dada depan akibat kekerasan tumpul

ne
ng

4) Luka-luka memar di punggung tepatnya di daerah atas dan di


daerah pinggang akibat kekerasan tumpul

do
gu

5) Luka-luka memar di alat gerak atas dan alat gerak bawah akibat
kekerasan tumpul
6) Ditemukan juga adanya tanda-tanda pendarahan hebat
In
A

Penyebab pasti kematian adalah luka memar di dahi kiri atas akibat
kekerasan tumpul yang mana luka memar ini mengakibatkan patahnya
ah

lik

tulang tengkorak kepala bagian depan kiri dan mengakibatkan selaput


keras otak dan selaput lunak otak bagian atas robek dan otak bagian
m

ub

atas kiri juga tampak rusak dan hancur yang menyebabkan pendarahan
hebat.
ka

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa korban Agustina Rere telah


ep

meninggal dunia pada tanggal 08 Februari 2023 pukul 18.48 wita di


ah

ruang Unit Gawat Darurat Puskesmas Wolowaru berdasarkan Surat


R

Keterangan Kematian atas nama AGUSTINA RERE Nomor :


es

256/PKM.WWR/13/SKD/III/2023 tanggal 18 Maret 2023 yang di


M

ng

on

Halaman 14 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keluarkan dan di tandatangani oleh Kepala Puskesmas Wolowaru dr.

R
Veronika M.Y.Bara Bai , M.K.M.

si
Perbuatan terdakwa tersebut sebagaiamana diatur dan diancam

ne
ng
dengan pidana dalam Pasal 351 Ayat (3) KUHP
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa dan
Penasihat Hukumnya menyatakan telah mengerti dengan isi surat dakwaan dan

do
gu tidak mengajukan keberatan;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum

In
A
telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:
1. Emanuel Wago Mali dibawah janji pada pokoknya menerangkan
ah

sebagai berikut:

lik
- Bahwa Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa yang menjadi Terdakwa adalah Mikhael Oi dan korbannya
am

ub
Agustina Rere;
- Bahwa Saksi merupakan sepupu kandung dari Terdakwa dan dihadirkan
ep
dalam persidangan untuk perkara penganiayaan korban Agustina Rere;
k

- Bahwa Saksi mengetahui korban telah meninggal dunia dari kakak


ah

sepupu Kristina Teri alias Mama Oni bahwa korban meninggal dunia pada
R

si
tanggal 8 Februari 2023 sekitar pukul 19.00 WITA;
- Bahwa saat itu Saksi sedang di depan rumah Terdakwa kemudian

ne
ng

Mama Oni datang dan memberitahukan bahwa kakak sepupu Saksi yaitu
Agustina Rere telah meninggal dunia kemudian Saksi pergi ke rumah kakak

do
gu

suku atau istri kepala desa yang bernama Yustina Wonga untuk memberitahu
kejadian tersebut;
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2023 sekitar pukul 19.00
In
A

WITA, Terdakwa menyuruh Saksi menjaga kios miliknya karena Terdakwa


mau istirahat, tapi Saksi mengatakan “Tunggu saya pergi makan dulu”,
ah

lik

kemudian Saksi kembali ke kios Terdakwa 15 (lima belas) menit setelah


pulang dari rumah, sekitar pukul 22.45 WITA Terdakwa keluar dari dalam
m

ub

rumah dan Saksi bicara kepada Terdakwa menanyakan apakah Terdakwa


tadi mau tidur tapi kenapa keluar lagi, kemudian Terdakwa menyeberang ke
ka

arah sebelah kiri jalan setelah itu korban menyusul mengikuti Terdakwa ke
ep

arah sebelah kanan, Saksi tidak mengikuti dan tidak mengerti apa yang
ah

dibicarakan karena posisi jarak Saksi dengan Terdakwa dan korban sekitar
R

10 (sepuluh) meter, setelah itu Terdakwa dan korban kembali ke samping kios
es

sambil berbicara, Terdakwa dan korban berjalan ke arah kios yang jaraknya
M

ng

sekitar 20 (dua puluh) meter sambil berkata aku mau duduk di atas dengan
on

Halaman 15 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
korban duduk di atas kubur tepatnya di samping kios, setelah itu Terdakwa

R
berboncengan dengan orang yang mempunyai kendaraan yang saat itu

si
sedang berbelanja di kios, saat melewati korban, korban mengatakan

ne
ng
sesuatu kepada Terdakwa dan Terdakwa turun dari motor, Terdakwa
menghampiri korban dan berkata “Kau gare apa?”, melihat Terdakwa dan
korban cekcok, Terdakwa hendak menggertak korban sambil menahan

do
gu menggunakan kedua tangannya, karena Saksi melihat kejadian tersebut
Saksi berkata kepada Terdakwa jangan begitu, Terdakwa menarik kedua

In
A
tangan korban menuju ke arah rumah dan Saksi tidak tahu lagi apa yang
terjadi setelahnya, setelah 5 (lima) menit, korban keluar dari rumah menuju
ah

ke arah bawah jalan dan Saksi tidak tahu kemana korban pergi 20 (dua

lik
puluh) menit kemudian datanglah anggota Polsek mencari rumah Terdakwa
dan Saksi mengatakan bahwa di sini adalah rumah Terdakwa, Polisi
am

ub
menanyakan apakah Saksi adalah Terdakwa dan Saksi menjelaskan bahwa
Saksi bukan Terdakwa hanya disuruh menjaga kios dan disuruh untuk
ep
memanggil Terdakwa setelahnya;
k

- Bahwa dalam kesehariannya Terdakwa merupakan seorang yang


ah

pendiam dan mudah tersinggung sedangkan korban adalah pendiam yang


R

si
baik, antara Terdakwa dan korban jarang terjadi keributan, keseharian korban
sendiri sama seperti ibu rumah tangga lainnya dan keduanya biasa-biasa

ne
ng

saja;
- Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa menggunakan kunci T dari orang

do
gu

lain;
- Bahwa Saksi tidak tinggal di kios karena malam sampai pagi di kios
tersebut ditutup, dan rumah Saksi dekat dari kios hanya sekitar 8 (delapan)
In
A

meter, tanggal 7 Saksi berada di kios sedangkan tanggal 6 tidak dan tanggal
5 memang ke kios setelah pulang gereja namun pada malam hari Saksi tidak
ah

lik

di rumah;
- Bahwa hubungan antara Terdakwa dan korban belum menikah secara
m

ub

resmi secara agama dan negara, tapi secara adat sudah menikah;
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak
ka

keberatan;
ep

2. Wilibrodus Weki dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai


ah

berikut:
R

- Bahwa Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;


es
M

ng

on

Halaman 16 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi mengenal Terdakwa karena Saksi merupakan teman

R
Terdakwa waktu SD dan mengetahui bahwha dihadapkan dalam persidangan

si
untuk menjadi Saksi perkara penganiayaan;

ne
ng
- Bahwa Saksi tidak mengetahui persis terkait dengan peristiwa tersebut
namun Saksi mengetahui bahwa permasalahan ini terjadi pada hari Selasa
tanggal 7 Februari 2023 sekitar pukul 22.45 WITA dan kejadian tersebut

do
gu terjadi di rumah Terdakwa di desa Lite Desu, RT 005 RW 003, Kecamatan
Wolowaru, Kabupaten Ende;

In
A
- Bahwa awal mula sekitar pukul 22.50 WITA Saksi sedang berada di
pinggir jalan dekat rumah dan sedang bermain handphone, Saksi melihat ada
ah

perempuan yang diketahui merupakan korban sedang berjalan di pinggir

lik
jalan mendekati Saksi sambil menangis dan berkata “Tolong aku tolong aku”
berulang kali, kemudian Saksi bertanya “Kau minta tolong, kau mau
am

ub
kemana?”, korban menjawab “Tolong antar saya ke kantor polisi, Mikael
pukul saya jelek sekali”, kemudian Saksi mengambil sepeda motor Saksi dan
ep
membonceng korban ke Polsek Wolowaru, pada saat mengantarkan korban
k

ke polsek, Saksi tidak memperhatikan korban secara fisik, namun dalam


ah

perjalana korban sering mengatakan “kakak saya tengah mati, sakit sekali
R

si
saya”, tetapi Saksi hanya diam dan fokus mengendarai motor, setibanya di
Polsek Wolowaru, Saksi menyuruh korban untuk turun namun korban tidak

ne
ng

dapat turun sendiri dari atas motor, melihat keadaan tersebut Saksi
menyampaikan kepada anggota Polisi untuk membantu sambil

do
gu

mengembalikan badan kemudian memeluk korban dengan menggendong


dan membawanya ke kantor, setelah sampai di kantor Saksi menurunkan
korban agar duduk di bangku dan korban mengatakan “saya punya kepala
In
A

sakit sekali”, setelah mengatakan hal tersebut korban langsung kejang-


kejang dengan mata terbuka lebar melihat ke atas plafon, melihat hal
ah

lik

tersebut Saksi ketakutan dan menjauh dari korban;


- Bahwa posisi Saksi berada kurang lebih 400 (empat ratus) meter dari
m

ub

rumah Terdakwa dan melihat korban berlari ke arah Saksi dan mengatakan
bahwa ia telah dipukul oleh Terdakwa, korban berjalan seperti biasa namun
ka

dalam keadaan sempoyongan kemungkinan karena pusing;


ep

- Bahwa ketika melihat korban kejang-kejang, Saksi berdiri di luar


ah

halaman kantor dan menyaksikan korban duduk di kursi ruangan pelayanan


R

polsek wolowaru, setelah korban mengalami kejang-kejang kemudian


es

anggota Polsek Wolowaru langsung menyuruh korban berbaring di ruangan


M

ng

yang sama dan sesaat kemudian anggota tersebut membawa korban


on

Halaman 17 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menggunakan mobil patroli menuju Rumah Sakit Santo Antonius Jopu dan

R
Saksi pulang ke rumah;

si
- Bahwa Saksi tidak dapat melihat memar pada tubuh korban karena saat

ne
ng
itu gelap namun saat menghampiri Saksi, korban terlihat sempoyongan;
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak
keberatan;

do
gu 3. Silvester Joni dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:

In
A
- Bahwa Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa Saksi mengenal Terdakwa yang merupakan adik kandung dari
ah

istri Saksi, Saksi akan memberikan keterangan mengenai kejadian

lik
penganiayaan;
- Bahwa penganiayaan tersebut terjadi pada hari Selasa tanggal 7
am

ub
Februari 2023 sekitar pukul 22.45 di rumah Terdakwa, Desa Lisedetu, RT
005, RW 003, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, kemudian pada hari
ep
Rabu tanggal 8 Februari 2023 sekitar pukul 10.30 WITA Saksi sempat ke
k

rumah sakit di Jopu untuk menjenguk korban dan korban sempat


ah

menceritakan kepada Saksi bahwa korban dijatuhkan oleh Terdakwa di teras


R

si
rumah Terdakwa dan beberapa warga bercerita bahwa korban dianiaya oleh
Terdakwa menggunakan kunci T;

ne
ng

- Bahwa pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2023 sekitar pukul 22.45
WITA di rumah Terdakwa telah terjadi penganiayaan, Saksi mendapat telepon

do
gu

pada pukul 23.00 WTA dari saudara yang berada di Batam bahwa Terdakwa
sudah diamankan oleh Kepolisian Sektor Wolowaru, kemudian Saksi
menanyakan apakah ada masalah dan saudara tersebut menjawab istrinya
In
A

melaporkan Terdakwa dan Saksi matikan telepon tersebut serta segera


membangunkan istri Saksi menuju Mapolsek Wolowaru, setelah sampai
ah

lik

Saksi langsung menemui Terdakwa dan menanyakan “Masalah apa sampai


begini? Apa kau pukul istri kau?”, kemudian Terdakwa menjawab “Tidak saya
m

ub

hanya tarik dia ke rumah saja”, selanjutnya Saksi kembali ke ruangan depan
kantor Kepolisian dan Saksi menanyakan keadaan calon istri Terdakwa dan
ka

dijawab korban telah dibawa ke rumah sakit santo antonius jopu, keesokan
ep

harinya pada tanggal 8 Februari 2023 sekitar pukul 09.00 WITA, Saksi
ah

bersama istri berangkat ke rumah sakit tersebut dan sempat bertemu dengan
R

dokter dan perawat rumah sakit untuk menanyakan terkait keadaan korban
es

dan dijawab oleh dokter bahwa korban butuh perawatan di rumah sakit, lalu
M

ng

Saksi bersama istri dan adik ipar Saksi diizinkan untuk menjenguk korban
on

Halaman 18 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
secara langsung dan melihat keadaan korban sedang terbaring lemas dan

R
terdapat memar di bagian kaki dan lengan, lalu Saksi menanyakan kepada

si
korban bagaimana sampai bisa terjadi seperti itu dan korban menjawab

ne
ng
bahwa Terdakwa datang mengangkat kedua tangan korban sampai kaki
korban tidak menyentuh tanah dan membawa korban ke depan rumah lalu
Terdakwa menjatuhkan korban ke bawah lantai, karena melihat siku korban

do
gu memar akhirnya Saksi menanyakan kepada korban perihal memar tersebut
namun tidak dijawab oleh korban, kemudian Saksi dan istri pamit pulang ke

In
A
rumah dan sekitar pukul 14.00 WITA, Saksi mendapat telepon dari adik ipar
yang menjaga korban di rumah sakit bahwa korban meminta untuk
ah

dipulangkan dari rumah sakit lalu Saksi menjawab “kalau memang dia mau

lik
seperti itu coba kordinasikan dulu dengan pihak rumah sakit”, lalu Saksi
mematikan telepon kemudian sekitar kurang lebih 10 (sepuluh) menit adik
am

ub
ipar Saksi menelepon dan mengatakan bahwa sudah minta izin dan pihak
dokter mengizinkan untuk korban dibawa pulang, Saksi diminta untuk tanda
ep
tangan surat persetujuan agar korban dibawa pulang ke rumah dan Saksi
k

datang dengan membawa kendaraan agar dapat memuat korban, lalu sekitar
ah

pukul 15.00 WTA Saksi menuju ke rumah sakit dengan salah satu mobil pick
R

si
up dan langsung menuju ke ruang administrasi untuk menandatangani
persetujuan tersebut, selesai menandatangani, Saksi langsung menuju ke

ne
ng

tempat korban dirawat dan meminta adik ipar Saksi membereskan barang-
barang milik korban dan bersiap untuk kembali sambil menunggu perawat

do
gu

datang dan membuka infus pada korban, setelah perawat datang dan
mencabut infus tersebut korban didudukkan di atas kursi roda dan didorong
menuju ke depan rumah sakit, dituntun oleh adik ipar Saksi dan membawa
In
A

korban masuk ke dalam mobil pulang ke rumah, setelah sampai di rumah


korban dibawa ke rumah adik ipar Saksi yang rumahnya bersebelahan
ah

lik

dengan rumah Terdakwa, adik ipar Saksi sempat menceritakan kepada Saksi
bahwa dalam perjalanan dari rumah sakit korban mengeluh pusing, karena
m

ub

melihat korban hendak istirahat Saksi pamit untuk pulang dan sekitar kurang
lebih pukul 17.30 WITA, mama kecil Terdakwa datang ke rumah dan
ka

menyampaikan kepada Saksi bahwa kaki korban terasa dingin, mendengar


ep

hal tersebut Saksi langsung menuju ke rumah adik ipar Saksi dan melihat
ah

keadaan korban sudah tidak ada reaksi dan kaki tangan korban sudah terasa
R

dingin, akhirnya Saksi meminta keluarga sekitar memanggil mantri Efrin


es

Senda dan mantri datang langsung memeriksa keadaan korban, mantri


M

ng

menyarankan agar korban segera dibawa ke puskesmas terdekat, Saksi tidak


on

Halaman 19 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ikut mengantar ke puskesmas karena kelelahan, kemudian sekitar pukul

R
18.30 WITA, salah satu keluarga menyampaikan korban telah meninggal

si
dunia;

ne
ng
- Bahwa saat Saksi tiba di rumah sakit, salah seorang perawat langsung
menyerahkan surat persetujuan kepada Saksi untuk ditandatangani tanpa
penjelasan apapun pada saat itu juga, Saksi berpikir karena Saksi saudara

do
gu ipar Terdakwa yang merupakan calon suami korban sedangkan Terdakwa
masih diamankan di mapolsek akhirnya Saksi sebagai salah satu keluarga

In
A
terdekat menandatangani surat persetujuan tersebut;
- Bahwa Saksi tidak tahu bagaimana keadaan terakhir dan kondisi korban
ah

saat dibawa ke Puskesmas namun Saksi mendengar bahwa mantri

lik
menerangkan korban harus segera dibawa ke puskesmas, Saksi tidak
pernah menyampaikan hal itu kepada Terdakwa;
am

ub
- Bahwa sepengetahuan Saksi baik Terdakwa maupun korban
merupakan orang yang baik, Saksi juga tidak pernah mendengar bahwa di
ep
antara mereka telah terjadi perselisihan;
k

- Bahwa Saksi melihat korban mengalami luka memar pada pergelangan


ah

tangan kanan, pergelangan tangan kiri, memar pada lengan tangan kiri,
R

si
memar pada dagu betis lutut dan luka lecet pada perut serta bengkak pada
kepala bagian belakang;

ne
ng

- Bahwa perawat sama sekali tidak ada memberikan penjelasan terkait


kondisi korban dan seingat saksi dokter maupun perawat tidak pernah

do
gu

memberikan saran kepada Saksi terkait permintaan korban untuk pulang ke


rumah pada saat itu Saksi berpikir bahwa Saksi sebagai keluarga korban
berhak menandatanganinya;
In
A

- Bahwa Saksi tidak memiliki nomor telepon orang tua korban ataupun
keluarganya sehingga tidak dihubungi;
ah

lik

Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak


keberatan;
m

ub

4. Theresia Daso dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai


berikut:
ka

- Bahwa Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;


ep

- Bahwa Saksi dihadirkan untuk memberikan keterangan tentang


ah

penganiayaan yang dilakukan Terdakwa terhadap korban Agustina Rere,


R

Terdakwa merupakan adik kandung Saksi;


es

- Bahwa Saksi mendengar kejadian tersebut terjadi pada hari Selasa


M

ng

tanggal 7 Februari 2023 sekitar pukul 22.45 WITA bertempat di rumah milik
on

Halaman 20 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa di Desa Lisedetu, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, Saksi

R
mengetahui kabar tersebut pada hari Rabu tanggal 8 Februari 2023 sekitar

si
pukul 08.00 WITA pada saat Saksi hendak menuju kios untuk membeli roti

ne
ng
dan mendengar pembicaraan orang bahwa korban telah diantar ke Rumah
Sakit Santo Antonius Jopu;
- Bahwa jarak rumah Saksi dengan rumah Terdakwa sekitar 4 (empat)

do
gu meter di belakang rumah milik Terdakwa dan pukul 01.30 WITA Saksi tidak
mendengar suara keributan dari rumah Terdakwa karena Saksi sudah tidur;

In
A
- Bahwa pada waktu itu Saksi sedang bersama dengan suami dan anak-
anak sedang tertidur;
ah

- Bahwa setelah Saksi mendengar korban dibawa ke rumah sakit Santo

lik
Antonius Jopu, Saksi bersiap-siap dan sekitar pukul 09.00 WITA Saksi
bersama Silvester Joni dan Yustina Wonga langsung menuju ke rumah sakit
am

ub
tersebut, Saksi menumpangi sepeda motor ojek sedangkan Silvester Joni
mengendarai sepeda motornya dengan membonceng Yustina Wonga,
ep
setibanya di rumah sakit, petugas rumah sakit menyuruh Saksi untuk
k

menunggu sampai jam besuk pukul 10.00 WITA kemudian petugas rumah
ah

sakit mengantar Saksi menuju ruang rawat inap, kondisi korban saat ditemui
R

si
tersebut terdapat memar dan kemerahan pada bagian dahi kiri, pada bagian
mata kiri bawah, dan pada bagian pergelangan atau siku tangan kanan;

ne
ng

- Bahwa setelah sampai di rumah sakit dan masuk ke ruang rawat


korban, Saksi melihat korban sedang berbaring di tempat tidur dengan posisi

do
gu

selimut setengah badan dan diinfus, Saksi melihat korban bergerak sambil
membuka matanya dan menyapa Saksi kemudian perawat datang di ruangan
dan menanyakan apakah Saksi merupakan keluarga pasien, Saksi menjawab
In
A

Saksi dan yang lainnya adalah keluarga pasien, kemudian perawat meminta
bantuan Saksi mengangkat badan korban untuk disuntik dan korban tertidur,
ah

lik

sekitar pukul 11.00 WTA, Silvester Joni dan istrinya pamit pulang sedangkan
Saksi sendiri menjaga korban di ruangan tersebut, beberapa saat kemudian
m

ub

korban bergerak sambil memanggil Saksi dan meminta untuk membalik


badannya dan mengatakan “kakak saya minta mau pulang ke rumah”, Saksi
ka

menjawab “sabar dulu, kamu belum sembuh”, kemudian datang perawat ke


ep

ruangan untuk membangunkan korban dan menanyakan apakah korban


ah

merasa ingin buang air namun korban tidak menjawab dan lanjut tidur sambil
R

menggerakkan badannya dan memanggil Saksi sambil mengatakan kepada


es

Saksi meminta pulang, Saksi kemudian memastikan apakah korban benar-


M

ng

benar ingin pulang dan korban menjawab “Iya saya minta pulang”,
on

Halaman 21 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mendengar jawaban tersebut Saksi mendatangi perawat dan mengatakan

R
korban meminta untuk pulang, perawat menerangkan apabila korban mau

si
pulang maka harus diperiksa urinnya dan korban bangun serta buang air

ne
ng
kecil, setelah urin diambil oleh perawat dan dibawa ke laboratorium,
beberapa saat kemudian perawat tersebut kembali datang dan
menyampaikan bahwa korban tidak dalam keadaan hamil pada saat itu dan

do
gu Saksi menyampaikan kepada perawat bahwa korban meminta untuk keluar
dan pulang ke rumah, sekitar pukul 15.00 WITA Saksi menghubungi Silvester

In
A
Joni dan menyampaikan korban ingin keluar dari rumah sakit dan pulang,
kemudian Saksi Silvester Joni mengatakan “apakah benar korban ingin
ah

pulang? Jika demikian kamu sampaikan dulu kepada petugas di rumah sakit”,

lik
setelah dikonfirmasi dengan petugas, petugas menyampaikan bahwa Saksi
harus menandatangani surat pernyataan, sekitar pukul 15.30 WITA, Silvester
am

ub
Joni bersama istrinya tiba di rumah sakit dengan membawa mobil pick up dan
diminta menandatangani surat pernyataan keluarga untuk mengeluarkan
ep
korban dari rumah sakit, kemudian Saksi menuju ke ruangan farmasi untuk
k

membayar biaya perawatan dan sekitar pukul 16.30 WITA Saksi dan yang
ah

lain membawa korban pulang ke rumah dengan menggunakan mobil


R

si
tersebut;
- Bahwa saat itu perawat menjelaskan korban bisa pulang sambil

ne
ng

memberitahukan penyakit yang dialami korban adalah kolesterol, darah


tinggi, lambung, dan HB darahnya rendah, kemudian dilakukan pemeriksaan

do
gu

urin darah dan setelah itu korban bisa pulang;


- Bahwa kondisi korban terus melemah sehingga Saksi memanggil mantri
Matias Efrianto Raja Senda untuk memeriksa kondisi korban, setelah
In
A

dilakukan pemeriksaan tensi, mantri meminta Saksi membawa korban ke


Puskesmas Wolowaru, sekitar pukul 18.00 WITA Saksi bersama Agnes,
ah

lik

Christina, Benyamin Dominikus dan mantri membawa korban ke puskesmas


menggunakan mobiil pick up, sesampainya di puskesmas, korban langsung
m

ub

dilakukan tindakan medis oleh perawat di ruangan IGD, saat itu Saksi melihat
tubuh korban masih bergerak yang terlihat dari tangan dan mata masih
ka

berkedip;
ep

- Bahwa Saksi mengetahui korban meninggal dunia pada hari tanggal 8


ah

Februari 2023 sekitar pukul 19.00 WITA di ruangan IGD Puskesmas


R

Wolowaru, saat itu perawat menyampaikan kepada Saksi bahwa korban telah
es

meninggal dunia, waktu itu yang mengurus jenazah korban adalah petugas
M

ng

puskesmas dan Saksi sekeluarga membawa jenazah kembali ke rumah


on

Halaman 22 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa, saat itu Saksi memanggil supir oto di jalan untuk datang ke

R
puskesmas untuk membawa jenazah ke rumah Saksi dan yang lain;

si
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak

ne
ng
keberatan;
5. Antonia Seso Sado dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:

do
gu - Bahwa Saksi dalam keadaan sehat;
- Bahwa Saksi dihadirkan untuk memberikan keterangan kejadian

In
A
penganiayaan dan Saksi tidak mengenal Terdakwa;
- Bahwa Terdakwanya adalah Mikhael Oi dan korbannya adalah Agustina
ah

Rere, namun Saksi tidak mengenal keduanya, Saksi adalah perawat di

lik
rumah sakit Santo Antonius Jopu;
- Bahwa korban pertama kali masuk rumah sakit Santo Antonius Jopu
am

ub
pada hari Rabu tanggal 8 Februari 2023 sekitar pukul 01.00 WITA dan diantar
oleh anggota Kepolisian dari Polsek Wolowaru, Saksi tidak tahu kondisi
ep
pertama kali korban datang ke UGD, yang Saksi ketahui bahwa korban
k

sudah di ruang rawat inap dan kebetulan yang bertugas untuk shift siang
ah

adalah Saksi sehingga Saksi sempat mengetahui kondisi korban yang hanya
R

si
bisa tertidur dan terdapat lubang di bagian pergelangan tangan dan wajah
korban;

ne
ng

- Bahwa Saksi tidak tahu persis terkait kondisi korban saat pertama kali
memasuki ruang rawat inap namun dikarenakan korban meminta untuk

do
gu

pulang maka terlebih dahulu Saksi meminta izin kepada Dokter Jacklyn dan
memeriksa kondisi pasien yang saat Saksi terima dari petugas lama hanya
mengeluhkan nyeri dan sakit pada daerah lebam di tubuh dan kondisi korban
In
A

saat Saksi tanya hanya menjawab dengan isyarat anggukan dan memegang
bagian kepala, yang menjaga korban waktu itu adalah salah satu
ah

lik

keluarganya yakni seorang ibu namun Saksi tidak tahu namanya;


- Bahwa dokter Jacklyn telah memeriksa terkait permintaan keluarga
m

ub

korban yang ingin memulangkan korban saat itu dokter menjawab bahwa
kondisi pasien belum diizinkan untuk pulang;
ka

- Bahwa Saksi telah menjelaskan hal tersebut kepada keluarga dan


ep

tanggapan keluarga pasien tetap meminta agar korban dipulangkan dan


ah

Saksi menjelaskan kepada pihak keluarga bahwa apabila terjadi pemburukan


R

pada pasien itu di luar tanggung jawab rumah sakit;


es

- Bahwa pihak rumah sakit memberikan form pulang atas permintaan


M

ng

sendiri dan diminta agar keluarga menandatangani surat tersebut dan terlebih
on

Halaman 23 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dahulu membacanya, surat tersebut diberikan kepada seorang ibu yang

R
menjaga korban namun ibu tersebut tidak mau dengan mengatakan bahwa ia

si
harus terlebih dahulu menghubungi keluarga yang lain untuk

ne
ng
menandatangani surat tersebut;
- Bahwa surat tersebut ditandatangani oleh Saksi Silvester Joni dengan
biaya rumah sakit selama korban dirawat sebesar Rp1.125.000,00 (satu juta

do
gu seratus dua puluh lima ribu rupiah);
- Bahwa kondisi korban setahu Saksi dalam keadaan sadar dan baik-

In
A
baik;
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak
ah

keberatan;

lik
6. David Kristianus dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
am

ub
- Bahwa Saksi berada dalam keadaan sehat;
- Bahwa Saksi diminta untuk memberikan keterangan terkait perkara
ep
penganiayaan dan Saksi tidak mengenal Terdakwa;
k

- Bahwa Saksi tidak mengenal korban akan tetapi korban merupakan


ah

pasien dari Saksi yang terdaftar di rumah sakit;


R

si
- Bahwa seingat Saksi, korban menderita penyakit gangguan stress akut,
memar di beberapa bagian tubuh, muntah sebanyak 3 (tiga) kali, darah tinggi,

ne
ng

dan sakit kepala, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap


korban, Saksi mendapati bahwa korban mengalami gelisah dan terkadang

do
gu

berbicara sendiri, sulit untuk diajak berkomunikasi dan tidak fokus pada saat
diajak berbicara, kemudian Saksi menyimpulkan bahwa korban mengalami
trauma hebat akibat kekerasan fisik, seingat Saksi setelah melakukan
In
A

pemeriksaan fisik terhadap korban, Saksi mendapati dua jenis memar yaitu
memar lama dan memar baru di beberapa bagian tubuh dalam waktu
ah

lik

semingguan lebih terdapat di bagian tubuh pergelangan kaki kiri dan kanan,
lengan tangan kiri pada bagian atas dan bawah, betis luar kaki kanan, leher,
m

ub

tangan depan, dada bagian atas sebelah kiri dan kanan, serta pada perut
sebelah kiri, ketika Saksi memeriksa bagian perut korban, korban sempat
ka

memperlihatkan luka pada bagian perut sebelah kiri sambil berkata suami
ep

korban pernah memukulnya karena dia pikir korban hamil, untuk memar baru
ah

warnanya masih kemerah-biruan terdapat di beberapa bagian tubuh di


R

antaranya siku kanan, pergelangan kanan dan kiri, di bawah mata kiri dan di
es

belakang kepala, saat ditanya, korban hanya mengatakan bahwa korban


M

ng

on

Halaman 24 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dipukul menggunakan kunci namun Saksi tidak tahu kunci apa yang

R
dimaksud;

si
- Bahwa Saksi merawat pasien dari pukul 01.00 WITA hingga pagi hari

ne
ng
pukul 07.00 WITA dan tidak ada yang menemani atau mendampingi korban,
sekitar siang hari Saksi sempat mendapat informasi dari dokter jaga dokter
Jacklyn Lubis bahwa keluarga korban datang pukul 13.00 WITA dan meminta

do
gu pasien untuk pulang, korban berada di rumah sakit sekitar kurang lebih 15
(lima belas) jam dan sekitar pukul 16.00 WITA sudah dijemput oleh pihak

In
A
keluarga;
- Bahwa Saksi telah menyampaikan kondisi korban belum bisa dilakukan
ah

pemulangan, namun karena sudah ditandatangani oleh keluarga untuk keluar

lik
dari rumah sakit dan sudah menandatangani atas permintaan sendiri, maka
pihak rumah sakit tidak bertanggungjawab atas pasien atau korban,
am

ub
penandatanganan suratnya dilakukan oleh bapak Silvester Joni sebagai
keluarga dan menjadi saksinya adalah Yustina Wonga, surat tersebut berada
ep
di rumah sakit dan disimpan bersama rekam medis pasien;
k

Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak


ah

keberatan;
R

si
7. Matias Efrianto Raja Senda dibawah janji pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:

ne
ng

- Bahwa Saksi dalam keadaan sehat;


- Bahwa Saksi dihadirkan untuk memberikan keterangan mengenai

do
gu

penganiayaan, Saksi merupakan tetangga Terdakwa;


- Bahwa Saksi mengetahui langsung kejadian tersebut di mana pada hari
Selasa tanggal 7 Februari 2023 sekitar pukul 22.45 WITA, Saksi sedang
In
A

duduk bermain di kios milik Terdakwa di Desa Lisedetu RT 005 RW 003


Kecamatan Wolowaru Kabupaten Ende, Saksi melihat korban keluar dari
ah

lik

rumah dan berjalan sendirian, tidak lama kemudian Saksi mendengar


tetangga di luar rumah Terdakwa menanyakan “Ada apa?”, setelah beberapa
m

ub

menit Polisi datang dan adik sepupu Terdakwa yang bernama Eman
memanggil Terdakwa yang berada dalam rumah sehingga Terdakwa
ka

langsung keluar dan ditanya oleh Polisi, Saksi mendengar Polisi berbicara
ep

kepada Terdakwa bahwa calon istrinya yang merupakan korban telah


ah

melaporkan Terdakwa terkait masalah penganiayaan, kemudian Saksi


R

kembali ke rumah;
es

- Bahwa Saksi mengetahui korban dipindahkan dari rumah sakit ke


M

ng

rumah ketika sekitar pukul 18.00 WITA pada hari rabu, Yustina Wonga yang
on

Halaman 25 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
merupakan istri dari Silvester Joni meminta tolong kepada Saksi untuk

R
melihat keadaan korban di rumah Terdakwa namun Saksi menolak dan

si
mengatakan bahwa Saksi tidak bisa dan takut masalah penganiayaan,

ne
ng
namun Yustina Wonga terus meminta tolong dan akhirnya Saksi menuju
rumah Terdakwa untuk melihat keadaan korban, sesampainya di rumah
terdakwa, Saksi melihat korban sedang tidur dengan keadaan tidak sadarkan

do
gu diri, Saksi melakukan tindakan memeriksa tensi atau tekanan darah korban,
kemudian menganjurkan keluarga Terdakwa untuk segera membawa korban

In
A
ke puskesmas, keluarga Terdakwa menerangkan bahwa korban baru saja
keluar dari rumah sakit Jopu, kemudian Saksi dan keluarga Terdakwa
ah

langsung menuju puskesmas untuk membawa korban menggunakan mobil

lik
pick up;
- Bahwa Saksi tidak memperhatikan terdapat memar atau tidak pada
am

ub
bagian tubuh korban karena korban telah dalam kondisi tertidur namun dari
tekanan darah korban dan denyut nadi korban, Saksi simpulkan bahwa
ep
korban dalam keadaan kritis;
k

- Bahwa setelah dibawa ke Puskesmas, petugas Puskesmas Wolowaru


ah

memberi tindakan memasang oximetri dan tes refleks pupil dan asilnya
R

si
negatif atau pupil tidak merespon cahaya dan oximetri korban datar atau
tidak ada nadi, setelah itu petugas Puskesmas Wolowaru memanggil Saksi

ne
ng

dan menyampaikan bahwa korban telah meninggal dunia;


Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak

do
gu

keberatan;
8. Yohanes Viani Nggiri dibawah janji pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
In
A

- Bahwa Saksi dalam keadaan sehat;


- Bahwa Saksi mengenal korban karena Saksi adalah sepupu korban dan
ah

lik

Saksi dihadirkan dalam persidangan ini untuk memberikan keterangan


mengenai penganiayaan;
m

ub

- Bahwa Saksi tidak tahu peristiwanya namun Saksi mengetahui bahwa


hal ini terjadi pada tanggal 7 Februari 2023 sekitar pukul 22.45 WITA dan
ka

kejadian tersebut dilakukan oleh Terdakwa di desa Lisedetu RT 05 RW 003,


ep

Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, yaitu pada hari Selasa sekitar pukul
ah

21.00 WITA, korban menelpon adik korban bernama Getrudis Sare dan
R

memintanya untuk menjemput korban di rumahnya di Penalato, Kota Baru,


es

saat itu korban menyampaikan bahwa korban telah dianiaya oleh Terdakwa
M

ng

dan selanjutnya pada hari Rabu tanggal 8 Februari 2023 pukul 00.30 WITA,
on

Halaman 26 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
salah seorang keluarga korban di Wolowaru menelpon Elias Laka dan

R
menyampaikan bahwa korban sedang berada di Polsek Wolowaru untuk

si
mengadukan perbuatan Terdakwa, setelah Saksi tiba di Wolowaru, Saksi

ne
ng
singgah di Polsek untuk menanyakan keberadaan korban dan disampaikan
korban telah berada di Rumah Sakit Santo Antonius Jopu, Saksi langsung ke
rumah sakit tersebut dan menanyakan keberadaan korban kepada petugas

do
gu medis rumah sakit yang sedang bertugas, kemudian petugas menjelaskan
bahwa korban telah keluar dari rumah sakit, mendengar hal tersebut Saksi

In
A
langsung ke rumah Terdakwa dan saat tiba di rumah Terdakwa Saksi
mendapati rumah tersebut dalam keadaan pintu tertutup, kemudian Saksi
ah

mengetuk pintu dan memanggil agar dibuka namun tidak ada yang

lik
menjawab, berselang 10 (sepuluh) menit kemudian salah satu adik korban
yakni Serfasius Tani menendang pintu depan rumah Terdakwa dan pintu
am

ub
tersebut terbuka, lalu Saksi mendapati peti mati korban yang telah berada di
dalamnya, setelah 1 (satu) jam datang Silvester Joni yang mengatakan “saya
ep
yang bertanggung jawab semua fasilitas, peti, uang, dan semuanya” dan
k

“saya yang kasih keluar dia dari rumah sakit karena kedua orang tua eja
ah

Mikael sudah tidak ada, yang bertanggungjawab sepenuhnya adalah saya,


R

si
walaupun andaikan kamu minta uang 50 (lima puluh) juta, tetapi saat ini uang
saya yang ada Cuma 20 (dua puluh) juta”, setelah itu Silvester Joni

ne
ng

menyampaikan permohonan maaf terkait kejadian tersebut dan Saksi


membawa korban ke rumah korban di Kota Baru;

do
gu

- Bahwa Saksi tidak tahu pasti bagaimana kejadiannya namun


berdasarkan cerita, sebelum meninggal dunia korban telah dianiaya oleh
Terdakwa, pada saat Saksi menemukan peti mati korban, terdapat beberapa
In
A

orang yang hadir saat itu dan Saksi tidak kenal mereka;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui bagaimana hubungan antara Terdakwa
ah

lik

dengan korban dan tidak pernah mendengar keributan;


- Bahwa Terdakwa dan korban sudah menikah secara adat dan sudah
m

ub

tinggal bersama;
- Bahwa keluarga korban sangat kecewa karena jenazah korban ditinggal
ka

sendiri tidak ada itikad baik dari keluar Terdakwa sehingga korban dibawa
ep

kembali ke kampungnya dan sangat menyesalkan kejadian ini;


ah

Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak


R

keberatan;
es

Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan


M

ng

keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:


on

Halaman 27 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Terdakwa dalam keadaan sehat dan siap mengikuti

R
persidangan;

si
- Bahwa yang menjadi korban adalah Agustina Rere;

ne
ng
- Bahwa peristiwa terjadi pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2023
sekitar pukul 22.45 WITA di rumah Terdakwa di Lisedetu, RT 005/RW 003,
Kelurahan Lisedetu, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, dan Terdakwa

do
gu mengenal korban karena korban adalah calon istri Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa memukul korban dengan cara memukul menggunakan

In
A
tangan kiri sebanyak 5 (lima) kali mengenai perut, tangan, kaki, dan dagu,
serta menggunakan kunci T sebanyak 3 (tiga) kali yang mengenai bagian
ah

kepala, kaki, dan tangan korban;

lik
- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 4 Februari 2023 pukul 02.00 WITA,
Terdakwa sedang tidur, tiba-tiba mendengar suara tendangan pintu yang
am

ub
ditendang oleh korban yang berteriak “saya mau pulang, saya mau pulang”,
kemudian Terdakwa bangun dari tidur dan mengambil kunci T dari bawah
ep
kasur, membuka pintu, dan langsung memukul ke bagian tangan kanan
k

korban sebanyak 1 (satu) kali, pada pergelangan kaki kiri sebanyak 1 (satu)
ah

kali dan kepala bagian kiri, setelah itu korban mendorong karena pintu
R

si
Terdakwa tutup dan Terdakwa kembali membuka pintu tersebut, kemudian
Terdakwa mengajak korban mengobrol secara baik-baik dan korban

ne
ng

mengatakan “Kakak, mari kita tidur satu kamar lagi”, Terdakwa menjawab “e
kau ne seperti tidak mengerti”, sambil memukul ke arah dagu korban

do
gu

sebanyak 1 (satu) kali, bagian siku kiri korban sebanyak 1 (satu) kali, bagian
siku kiri korban sebanyak 1 (satu) kali, siku kanan sebanyak 1 (satu) kali,
perut 1 (satu) kali, dan betis korban, kemudian korban menjawab “Kamu tidak
In
A

mengerti perasaan saya”, saat itu korban hendak memeluk Terdakwa namun
Terdakwa menolak dan Terdakwa bersama korban duduk bercerita sampai
ah

lik

pukul 04.00 WITA, selanjutnya pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2023
sekitar pukul 21.30 WITA, korban mengetuk pintu dapur, saat itu Terdakwa
m

ub

berada di dapur dan korban meminta masuk untuk minta makan, kemudian
korban mengajak Terdakwa mengobrol dan mengatakan “kakak sayo kita
ka

tidur sama-sama”, kemudian Terdakwa menolak permintaan tersebut


ep

sehingga korban marah-marah, melihat hal tersebut akhirnya Terdakwa


ah

keluar menuju ke depan rumah namun dikejar oleh korban sambil berteriak
R

“Pukimai”, mendengar hal tersebut Terdakwa jengkel dan menghampiri


es

korban memegang kedua tangannya dan mengangkat korban menuju ke


M

ng

arah kios lama milik Terdakwa, karena korban memberontak akhirnya tangan
on

Halaman 28 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kanan Terdakwa terlepas dan Terdakwa langsung memukul wajah korban

R
sebanyak 2 (dua) kali mengenai dahi kiri korban dan pipi korban di bagian

si
bawah mata kiri korban, setelah itu Terdakwa kembali memegang korban dan

ne
ng
menggunakan kedua tangannya untuk mengangkat korban, kemudian
sesampainya di lorong antar kios lama dan rumah Terdakwa, Terdakwa dan
korban jatuh bersama-sama sehingga kepala korban bagian belakang

do
gu terbentur kayu balok yang kebetulan tersimpan di lorong tersebut, selanjutnya
korban bangun dan langsung menuju ke Polsek Wolowaru, sedangkan

In
A
Terdakwa masuk kembali ke dalam rumah;
- Bahwa keterangan Terdakwa berbeda dengan yang ada di kepolisian
ah

karena Terdakwa diancam dan akan dipukul oleh Polisi sehingga Terdakwa

lik
mengatakan sebagaimana tertulis dalam berita acara penyidikan tersebut;
- Bahwa Terdakwa mengambil kunci T karena takut korban datang
am

ub
dengan membawa senjata tajam dan memukul kepala dengan maksud
membina korban supaya korban tidak sering mengajak Terdakwa
ep
berhubungan badan;
k

- Bahwa Terdakwa tidak mengetahui pasti akibat dari tindakan Terdakwa;


ah

- Bahwa korban telah tinggal bersama dengan Terdakwa sejak 5


R

si
Desember 2022 dan hal tersebut atas permintaan Terdakwa serta disetujui
oleh korban;

ne
ng

- Bahwa Terdakwa melihat korban mengalami luka memar pada


pergelangan tangan, pergelangan kaki kiri, memar pada lengan kiri, memar

do
gu

pada dahi betis, wajah bagian bawah mata kiri, lutut, dan luka lecet pada
perut serta bengkak pada bagian kepala belakang;
- Bahwa sebelumnya Terdakwa tidak pernah memiliki masalah dengan
In
A

korban namun sering cekcok karena Terdakwa tidak pernah mau


berhubungan badan dengan korban ketika korban meminta kepada
ah

lik

Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa tidak membanting korban saat melewati lorong, hanya
m

ub

jatuh bersama sehingga membentur balok kayu yang ada pada lorong
tersebut;
ka

- Bahwa kejadian pertama Sabtu 4 Februari 2023 sekitar pukul 02.00


ep

WITA, Terdakwa memukul korban menggunakan kunci T yang dipegang pada


ah

bagian gagang T-nya dan mengenai tangan kanan korban sebanyak 1 (satu)
R

kali, bagian pergelangan kaki kiri korban sebanyak 1 (satu) kali, kepala
es

korban bagian kiri depan sebanyak 1 (satu) kali dengan kuat, Terdakwa juga
M

ng

memukul korban menggunakan telapak tangan kiri dan mengenai dagu


on

Halaman 29 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
korban sebanyak 1 (satu) kali, siku kiri sebanyak 1 (satu) kali, siku kanan

R
sebanyak 1 (satu) kali, perut sebanyak 1 (satu) kali, dan betis sebanyak 1

si
(satu) kali, kejadian kedua pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2023 sekitar

ne
ng
pukul 21.30 WITA, Terdakwa memukul korban sebanyak 2 (dua) kali
mengenai dagu dan pipi di bawah mata kiri dengan menggunakan telapak
tangan;

do
gu - Bahwa kunci tersebut Terdakwa beli di Maumere dengan tujuan untuk
mengganti kampas rem motor Terdakwa, dan kunci tersebut disimpan di

In
A
gudang yang digunakan untuk dapur dan tempat tidur Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa jarang memiliki masalah dengan korban;
ah

- Bahwa korban merupakan calon istri Terdakwa yang telah dinikahi

lik
secara adat;
- Bahwa Terdakwa mendapatkan tekanan dan ancaman dari polisi
am

ub
sehingga Terdakwa mengatakan sebagaimana tertulis dalam BAP, tapi tidak
semuanya benar karena Terdakwa tidak pernah membanting korban, tapi
ep
jatuh bersama-sama;
k

Menimbang bahwa di Persidangan telah didengar keterangan saksi


ah

verbalisan sebagai berikut:


R

si
1. Kartini Syarifudin dibawah sumpah menerangkan pada pokoknya
sebagai berikut:

ne
ng

- Bahwa Saksi dalam keadaan sehat;


- Bahwa saat pemeriksaan dalam memberikan keterangannya Terdakwa

do
gu

didampingi Penasihat Hukum melalui penunjukan penyidik;


- Bahwa pemeriksaan terhadap Terdakwa dilakukan sendiri oleh Saksi
dalam ruangan unit PPA Polres Ende;
In
A

- Bahwa Terdakwa selama memberikan keterangan saat pemeriksaan


tidak pernah mendapatkan ancaman, paksaan, bujukan, atau dianiaya oleh
ah

lik

pemeriksa;
- Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan oleh Saksi sebagai penyidik,
m

ub

Terdakwa sendiri yang menerangkan keterangannya serta mengakui seluruh


perbuatannya di hadapan Saksi;
ka

- Bahwa pada saat pemeriksaan Terdakwa, Saksi memang sempat


ep

menaikkan nada bicara karena Terdakwa tidak mau mengakui perbuatannya;


ah

- Bahwa Terdakwa hadir dalam pelaksanaan rekonstruksi di Wolowaru


R

tanggal 16 Maret 2023 yang dilakukan oleh Penyidik bersama Penuntut


es

Umum;
M

ng

on

Halaman 30 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa selama pelaksanaan rekonstruksi, Terdakwa tidak melakukan

R
protes atau sangkalan terhadap seluruh reka adegan yang dilakukan;

si
Terhadap keterangan tersebut, Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak

ne
ng
keberatan;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan bukti surat sebagai
berikut:

do
gu 1. Surat Visum Et Repertum (VER) Nomor: 04/VER-RSA/II/2023 atas
nama Agustina Rere tertanggal 7 Februari 2023, ditandatangani oleh dr.

In
A
David Kristianus;
2. Surat Visum Et Repertum Nomor: Ver/B/08/II/2023/Dokkes NTT atas
ah

nama Agustina Rere tertanggal 14 Februari 2023, ditandatangani oleh dr.

lik
Edi Syahputra Hasibuan, SpKF, MHKes;
3. Berita Acara Autopsi tertanggal 11 Februari 2023 yang dikeluarkan oleh
am

ub
Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Resor Ende;
4. Berita Acara Rekonstruksi tertanggal 16 Maret 2023 yang dikeluarkan
ep
oleh Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Resor Ende;
k

5. Surat Keterangan Kematian Nomor: 256/PKM.WWR/13/SKD/III/2023


ah

atas nama Agustina Rere tertanggal 18 Maret 2023, ditandatangani oleh dr.
R

si
Veronika M. Y. Bara Bai, M.K.M, yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Kabupaten Ende Dinas Kesehatan Puskesmas Wolowaru;

ne
ng

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai


berikut:

do
gu

1. 1 (satu) buah kunci T berwarna hitam;


2. 1 (satu) batang kayu balok dengan panjang balok 2 (dua) meter 4
(empat) centimeter, lebar balok 15 (lima belas) centimeter dan tebal balok 5
In
A

(lima) centimeter;
Menimbang bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang saling
ah

lik

bersesuaian, keterangan terdakwa, surat dan dihubungkan dengan barang bukti


yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta hukum sebagai berikut:
m

ub

- Bahwa Terdakwa telah melakukan pemukulan terhadap korban


bernama Agustina Rere pada hari Sabtu tanggal 4 Februari 2023 dan pada
ka

hari Selasa tanggal 7 Februari 2023 pukul 22.45 WITA, bertempat di rumah
ep

Terdakwa di Lisedetu, RT 005/RW 003, Kelurahan Lisedetu, Kecamatan


ah

Wolowaru, Kabupaten Ende;


R

- Bahwa Terdakwa melakukan perbuatannya pada hari Sabtu tanggal 4


es

Februari 2023 dengan cara memukul ke bagian tangan kanan korban


M

ng

sebanyak 1 (satu) kali, pergelangan kaki kiri sebanyak 1 (satu) kali dan
on

Halaman 31 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepala bagian kiri, setelah melakukan perbuatan tersebut, Terdakwa dan

R
korban duduk bersama-sama sambil berbicara, setelah itu Terdakwa

si
kembali memukul ke arah dagu korban sebanyak 1 (satu) kali, bagian siku

ne
ng
kiri korban sebanyak 1 (satu) kali, bagian siku kiri korban sebanyak 1 (satu)
kali, siku kanan sebanyak 1 (satu) kali, perut 1 (satu) kali, dan betis korban;
- Bahwa Terdakwa melakukan perbuatannya pada hari Selasa tanggal 7

do
gu Februari 2023 dengan cara Terdakwa memegang kedua tangan korban
hingga korban terangkat dan membawanya kembali ke rumah Terdakwa

In
A
dengan cara tetap mengangkat korban, kemudian karena korban
memberontak, Terdakwa memukul korban 2 (dua) kali menggunakan tangan
ah

kanan ke arah dahi kiri dan bawah mata kiri korban, kemudian saat

lik
melewati lorong, Terdakwa dan korban jatuh bersama-sama dan mengenai
kayu-kayu yang ada lorong tersebut sehingga terjatuh dan menimbulkan
am

ub
bunyi yang keras, kemudian korban melarikan diri dan bertemu dengan
Saksi Wilibrodus Weki dan minta diantarkan ke kantor polisi;
ep
- Bahwa korban dibawa ke rumah sakit Santo Antonius Jopu setelah dari
k

Kantor Polisi dan dilakukan visum terhadap korban oleh Saksi David
ah

Kristianus yang dituangkan dalam Surat Visum Et Repertum (VER) Nomor:


R

si
04/VER-RSA/II/2023 atas nama Agustina Rere tertanggal 7 Februari 2023
yang menerangkan pada pokoknya korban mengalami luka memar di

ne
ng

belakang kepala, luka memar di bawah mata kiri, luka memar pada leher,
memar pada dada, memar pada perut, memar pada lengan atas kanan,

do
gu

memar pada siku kanan, memar pada lengan bawah kanan, memar pada
pergelangan kanan, memar pada lengan kiri bawah, memar pada
pergelangan tangan kiri, memar pada betis kanan, memar pada
In
A

pergelangan kaki kanan dan pergelangan kaki kiri yang merupakan akibat
dari kekerasan tumpul yang mengakibatkan penyakit atau halangan dalam
ah

lik

menjalankan pekerjaan atau pencaharian;


- Bahwa korban dibawa keluar rumah dari rumah sakit atas permintaan
m

ub

sendiri dan keluarga berdasarkan keterangan Saksi Silvester Joni, Saksi


Theresia Daso, dan Saksi Antonia Seso Sado, sehingga Saksi Silvester Joni
ka

menjemput korban dan membawanya pulang pada tanggal 8 Februari 2023


ep

pukul 16.00 WITA;


ah

- Bahwa Saksi Matias Efrianto Raja Senda diminta oleh istri Saksi
R

Silvester Joni untuk memeriksa keadaan korban di rumah pada pukul 18.00
es

WITA, kemudian setelah memeriksa, Saksi Matias Efrianto Raja Senda


M

ng

on

Halaman 32 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyarankan agar korban dibawa ke Puskesmas Wolowaru karena kondisi

R
korban tidak baik;

si
- Bahwa korban dibawa ke Puskesmas Wolowaru oleh Saksi Matias

ne
ng
Efrianto Raja Senda dan beberapa orang lainnya, beberapa saat setelah
sampai di Puskesmas Wolowaru dan setelah dilakukan tindakan medis
terhadap korban, pada pukul 19.00 WITA korban dinyatakan telah

do
gu meninggal dunia;
- Bahwa berdasarkan Surat Visum Et Repertum Nomor:

In
A
Ver/B/08/II/2023/Dokkes NTT atas nama Agustina Rere tertanggal 14
Februari 2023 yang ditandatangani oleh dr. Edi Syahputra Hasibuan, SpKF,
ah

MHKes., keterangan Saksi Wilibrodus Weki yang menyatakan korban

lik
mengeluhkan sakit pada kepalanya, serta keterangan Saksi David
Agustinus yang pada pokoknya menyatakan korban mengalami trauma
am

ub
hebat akibat kekerasan fisik, terdapat persesuaian yaitu keterangan saksi-
saksi tersebut di atas bersesuaian dengan kesimpulan pada Surat Visum Et
ep
Repertum Nomor: Ver/B/08/II/2023/Dokkes NTT yang pada pokoknya
k

menerangkan penyebab pasti kematian adalah luka memar di dahi kiri atas
ah

akibat kekerasan tumpul yang mana luka memar ini mengakibatkan


R

si
patahnya tulang tengkorak kepala bagian depan kiri dan mengakibatkan
selaput keras otak dan selaput lunak otak bagian atas robek dan otak

ne
ng

bagian atas kiri juga tampak rusak dan hancur yang menyebabkan
perdarahan hebat;

do
gu

- Bahwa Terdakwa belum pernah dijatuhi pidana;


Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas,
In
A

Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan


kepadanya;
ah

lik

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum


dengan dakwaan subsideritas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu
m

ub

mempertimbangkan dakwaan primair sebagaimana diatur dalam Pasal 338


Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang unsur-unsurnya adalah sebagai
ka

berikut:
ep

1. Barang siapa;
ah

2. Dengan sengaja merampas nyawa orang lain;


R

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim


es

mempertimbangkan sebagai berikut:


M

ng

Ad.1 Unsur barang siapa;


on

Halaman 33 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “barang siapa” adalah

R
subjek hukum (natuurlijk persoon) yang berupa seseorang secara pribadi atau

si
kepada suatu badan hukum tertentu yang dapat dipertanggung jawabkan

ne
ng
perbuatannya secara hukum pidana, yang mana subjek hukum tersebut
merupakan subjek hukum yang dimaksud dalam dakwaan Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini yang menjadi subyek hukum

do
gu sebagaimana dimaksud dalam Dakwaan Penuntut Umum adalah Terdakwa
yaitu Mikhael Oi alias Mikel, yang di persidangan identitasnya telah dicocokkan

In
A
dengan identitas sebagaimana Surat Dakwaan Penuntut Umum ternyata
adanya kecocokan antara satu dengan lainnya sehingga dalam perkara ini tidak
ah

terdapat kesalahan orang (error in persona) yang diajukan ke persidangan;

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut di atas,
Majelis Hakim berpendapat unsur “barang siapa” telah terpenuhi;
am

ub
Ad.2 Unsur dengan sengaja merampas nyawa orang lain;
Menimbang, bahwa perbuatan yang dilakukan “dengan sengaja” dapat
ep
dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu kesengajaan yang bersifat tujuan,
k

kesengajaan secara keinsyafan kepastian, dan kesengajaan keinsyafan


ah

kemungkinan;
R

si
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kesengajaan yang bersifat
tujuan adalah pelaku tindak pidana memang menghendaki akibat yang menjadi

ne
ng

pokok alasan diadakannya ancaman pidana, lalu yang dimaksud dengan


kesengajaan secara keinsyafan kepastian adalah akibat dari perbuatan pelaku

do
gu

tindak pidana bukanlah tujuan utamanya namun pelaku mengetahui pasti bahwa
akibat tersebut akan terjadi, sedangkan yang dimaksud dengan kesengajaan
keinsyafan kemungkinan adalah akibat yang terjadi karena tindakan pelaku
In
A

tindak pidana tersebut bukan merupakan tujuan pelaku melakukan tindakannya


namun dalam gagasan pelaku tindak pidana tersebut hanya ada bayangan
ah

lik

kemungkinan belaka bahwa akan terjadi akibat tersebut tanpa dituju;


Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan merampas nyawa orang
m

ub

lain adalah perbuatan yang dilakukan oleh pelaku merupakan perbuatan yang
benar-benar ditujukan untuk menghilangkan nyawa dari orang yang menjadi
ka

objek perbuatan pelaku tersebut;


ep

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat untuk menilai apakah


ah

suatu perbuatan seseorang merupakan suatu perbuatan yang ditujukan untuk


R

menghilangkan nyawa orang lain, maka harus diketahui sikap batin dari pelaku
es

melakukan perbuatannya atau yang dikenal juga dengan sebutan mens rea;
M

ng

on

Halaman 34 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta di persidangan, Terdakwa

R
telah melakukan perbuatan memukul korban Agustina Rere dengan penjabaran

si
sebagai berikut:

ne
ng
1. Pada hari Sabtu tanggal 4 Februari 2023 Terdakwa melakukan
perbuatannya dengan cara memukul ke bagian tangan kanan korban
sebanyak 1 (satu) kali, pergelangan kaki kiri sebanyak 1 (satu) kali

do
gu dan kepala bagian kiri, setelah melakukan perbuatan tersebut,
Terdakwa dan korban duduk bersama-sama sambil berbicara,

In
A
setelah itu Terdakwa kembali memukul ke arah dagu korban
sebanyak 1 (satu) kali, bagian siku kiri korban sebanyak 1 (satu) kali,
ah

bagian siku kiri korban sebanyak 1 (satu) kali, siku kanan sebanyak

lik
1 (satu) kali, perut 1 (satu) kali, dan betis korban;
2. Pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2023 Terdakwa melakukan
am

ub
perbuatannya dengan cara Terdakwa memegang kedua tangan
korban hingga korban terangkat dan membawanya kembali ke
ep
rumah Terdakwa dengan cara tetap mengangkat korban, kemudian
k

karena korban memberontak, Terdakwa memukul korban 2 (dua) kali


ah

menggunakan tangan kanan ke arah dahi kiri dan bawah mata kiri
R

si
korban, kemudian saat melewati lorong, Terdakwa dan korban jatuh
bersama-sama dan mengenai kayu-kayu yang ada lorong tersebut

ne
ng

sehingga terjatuh dan menimbulkan bunyi yang keras;


Menimbang, bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa, korban Agustina

do
gu

Rere mengalami luka memar di belakang kepala, luka memar di bawah mata
kiri, luka memar pada leher, memar pada dada, memar pada perut, memar pada
lengan atas kanan, memar pada siku kanan, memar pada lengan bawah kanan,
In
A

memar pada pergelangan kanan, memar pada lengan kiri bawah, memar pada
pergelangan tangan kiri, memar pada betis kanan, memar pada pergelangan
ah

lik

kaki kanan dan pergelangan kaki kiri yang merupakan akibat dari kekerasan
tumpul, kemudian korban Agustina Rere meninggal dunia pada tanggal 8
m

ub

Februari 2023 pukul 19.00 WITA;


Menimbang, bahwa waktu meninggalnya korban Agustina Rere
ka

berselang kurang dari 1 (satu) hari di mana kejadian pemukulan terakhir yang
ep

dilakukan oleh Terdakwa terhadap korban Agustina Rere terjadi pada hari
ah

Selasa tanggal 7 Februari 2023 pukul 22.45 WITA dan korban Agustina Rere
R

meninggal dunia keesokan harinya pada hari Rabu tanggal 8 Februari 2023
es

pukul 19.00 WITA;


M

ng

on

Halaman 35 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dalam persidangan, Terdakwa menyatakan niat

R
Terdakwa bukan untuk menghilangkan nyawa dari korban Agustina Rere namun

si
untuk membina korban Agustina Rere untuk tidak mengganggu Terdakwa terus

ne
ng
menerus, kemudian, berdasarkan keterangan saksi-saksi yang dihadirkan
dalam persidangan serta memperhatikan alat-alat bukti dan barang-barang bukti
lainnya, tidak terdapat suatu bukti yang menunjukkan niat Terdakwa melakukan

do
gu perbuatannya memang untuk menghilangkan nyawa korban Agustina Rere;
Menimbang, bahwa meskipun keseluruhan perbuatan yang Terdakwa

In
A
lakukan terhadap korban Agustina Rere merupakan salah satu penyebab dalam
hilangnya nyawa korban Agustina Rere, namun Majelis Hakim berpendapat
ah

perbuatan Terdakwa tersebut bukanlah perbuatan yang ditujukan untuk

lik
menghilangkan nyawa korban Agustina Rere, sehingga sikap batin atau mens
rea dari perbuatan atau actus reus Terdakwa bukanlah perbuatan dengan
am

ub
sengaja menghilangkan nyawa orang lain, sehingga unsur “Dengan sengaja
menghilangkan nyawa orang lain” tidak terbukti;
ep
Menimbang, bahwa oleh karena salah satu sub-unsur dalam Pasal 338
k

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tidak terpenuhi, maka dakwaan primair


ah

Penuntut Umum harus dinyatakan tidak terbukti;


R

si
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan primair tidak terbukti maka
selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan subsidair

ne
ng

sebagaimana diatur dalam Pasal 354 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:

do
gu

1. Barang siapa;
2. Sengaja melukai berat orang lain dan perbuatan itu mengakibatkan
kematian;
In
A

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim


ah

lik

mempertimbangkan sebagai berikut:


Ad.1 Unsur barang siapa;
m

ub

Menimbang, bahwa unsur “barang siapa” telah dipertimbangkan dalam


pertimbangan terhadap dakwaan primer tersebut di atas dan telah dinyatakan
ka

terbukti, dengan demikian, Majelis Hakim mengambil alih seluruh pertimbangan


ep

mengenai unsur “barang siapa” dalam pertimbangan dakwaan primer sebagai


ah

pertimbangan dakwaan subsider ini dan menyatakan unsur barang siapa telah
R

terpenuhi;
es

Ad.2 Unsur sengaja melukai berat orang lain dan perbuatan itu
M

ng

mengakibatkan kematian;
on

Halaman 36 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mempertimbangkan mengenai

R
unsur “dengan sengaja” dalam pertimbangan terhadap unsur dakwaan primer

si
Ad.2 tersebut, dengan demikian, Majelis Hakim mengambil alih seluruh

ne
ng
pertimbangan mengenai unsur “dengan sengaja” sebagai pertimbangan dalam
unsur a quo;
Menimbang, bahwa Pasal 90 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

do
gu telah mengatur mengenai apa yang dimaksud dengan luka berat, antara lain:
1. jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan

In
A
akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut;
2. tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan
ah

atau pekerjaan pencarian;

lik
3. kehilangan salah satu pancaindera;
4. mendapat cacat berat;
am

ub
5. menderita sakit lumpuh;
6. terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih;
ep
7. gugur atau matinya kandungan seorang perempuan;
k

Menimbang, bahwa kemudian dalam unsur a quo, perbuatan seseorang


ah

yang menimbulkan luka berat bagi orang lain tersebut harus diawali dengan
R

si
suatu kesengajaan bagi pelaku untuk melakukan perbuatan tersebut dan akibat
dari perbuatan tersebut merupakan kehendak yang ingin dicapai oleh pelaku

ne
ng

perbuatan;
Menimbang, bahwa Terdakwa melakukan perbuatannya dengan cara

do
gu

berikut:
1. Pada hari Sabtu tanggal 4 Februari 2023 Terdakwa melakukan
perbuatannya dengan cara memukul ke bagian tangan kanan korban
In
A

sebanyak 1 (satu) kali, pergelangan kaki kiri sebanyak 1 (satu) kali


dan kepala bagian kiri, setelah melakukan perbuatan tersebut,
ah

lik

Terdakwa dan korban duduk bersama-sama sambil berbicara,


setelah itu Terdakwa kembali memukul ke arah dagu korban
m

ub

sebanyak 1 (satu) kali, bagian siku kiri korban sebanyak 1 (satu) kali,
bagian siku kiri korban sebanyak 1 (satu) kali, siku kanan sebanyak
ka

1 (satu) kali, perut 1 (satu) kali, dan betis korban;


ep

2. Pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2023 Terdakwa melakukan


ah

perbuatannya dengan cara Terdakwa memegang kedua tangan


R

korban hingga korban terangkat dan membawanya kembali ke


es

rumah Terdakwa dengan cara tetap mengangkat korban, kemudian


M

ng

karena korban memberontak, Terdakwa memukul korban 2 (dua) kali


on

Halaman 37 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menggunakan tangan kanan ke arah dahi kiri dan bawah mata kiri

R
korban, kemudian saat melewati lorong, Terdakwa dan korban jatuh

si
bersama-sama dan mengenai kayu-kayu yang ada lorong tersebut

ne
ng
sehingga terjatuh dan menimbulkan bunyi yang keras;
Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa tersebut megakibatkan korban
Agustina Rere mengalami luka memar di belakang kepala, luka memar di

do
gu bawah mata kiri, luka memar pada leher, memar pada dada, memar pada perut,
memar pada lengan atas kanan, memar pada siku kanan, memar pada lengan

In
A
bawah kanan, memar pada pergelangan kanan, memar pada lengan kiri bawah,
memar pada pergelangan tangan kiri, memar pada betis kanan, memar pada
ah

pergelangan kaki kanan dan pergelangan kaki kiri yang merupakan akibat dari

lik
kekerasan tumpul, kemudian korban Agustina Rere meninggal dunia pada
tanggal 8 Februari 2023 pukul 19.00 WITA;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dihubungkan
dengan alat-alat bukti surat yang diajukan dan keterangan Terdakwa, perbuatan
ep
Terdakwa tersebut dilakukan dengan tujuan untuk membina korban Agustina
k

Rere agar tidak terus-terusan mengajak Terdakwa untuk tidur bersama, namun
ah

demikian, Majelis Hakim menilai perbuatan Terdakwa memukul dengan kunci T


R

si
ke arah kepala korban dan bagian-bagian tubuh lain pada tanggal 4 Februari
2023 merupakan perbuatan permulaan terjadinya luka-luka memar yang

ne
ng

ditemukan saat korban Agustina Rere mendapat perawatan di Rumah Sakit


Santo Antonius Jopu, kemudian kejadian pada hari Selasa tanggal 7 Februari

do
gu

2023 tersebut merupakan kejadian lanjutan yang memperparah kondisi korban


Agustina Rere sehingga Saksi David Agustinus sebagai dokter pada Rumah
Sakit Santo Antonius Jopu menemukan terdapat luka memar lama dan baru
In
A

pada tubuh korban Agustina Rere, selain itu kondisi korban Agustina Rere tidak
memadai untuk dikeluarkan dari rumah sakit dengan permintaan sendiri namun
ah

lik

korban Agustina Rere tetap keluar dari rumah sakit dan tidak mendapat
perawatan sebagaimana mestinya memperburuk keadaan korban Agustina
m

ub

Rere hingga mengakibatkan korban Agustina Rere meninggal setelah


dikeluarkan dari rumah sakit dan diantar ke Puskesmas Wolowona;
ka

Menimbang, bahwa serangkaian perbuatan Terdakwa tersebut


ep

merupakan perbuatan dengan sengaja melukai berat korban Agustina Rere,


ah

yang mana akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut, korban Agustina Rere
R

mengalami luka yang menimbulkan bahaya maut dan meninggal beberapa saat
es

setelah keluar dari Rumah Sakit Santo Antonius Jopu, yang mana berdasarkan
M

ng

Surat Visum Et Repertum Nomor: Ver/B/08/II/2023/Dokkes NTT yang pada


on

Halaman 38 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pokoknya menerangkan penyebab pasti kematian adalah luka memar di dahi kiri

R
atas akibat kekerasan tumpul yang mana luka memar ini mengakibatkan

si
patahnya tulang tengkorak kepala bagian depan kiri dan mengakibatkan selaput

ne
ng
keras otak dan selaput lunak otak bagian atas robek dan otak bagian atas kiri
juga tampak rusak dan hancur yang menyebabkan perdarahan hebat;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut,

do
gu Majelis Hakim berpendapat unsur “sengaja melukai berat orang lain dan
perbuatan itu mengakibatkan kematian” telah terpenuhi;

In
A
Menimbang bahwa oleh karena seluruh unsur dari Pasal 354 ayat (2)
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana telah terpenuhi, maka Terdakwa
ah

dinyatakan telah terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan

lik
dalam dakwaan subsidair;
Menimbang bahwa oleh karena dakwaan subsidair telah terbukti maka
am

ub
dakwaan selanjutnya tidak perlu dipertimbangkan lagi;
Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak
ep
menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana,
k

baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus
ah

mempertanggungjawabkan perbuatannya;
R

si
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab,
maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;

ne
ng

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah


dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan

do
gu

dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang


dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan
In
A

terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar
Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
ah

lik

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan


untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut:
m

ub

Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah kunci T berwarna


hitam dan 1 (satu) batang kayu balok dengan panjang balok 2 (dua) meter 4
ka

(empat) centimeter, lebar balok 15 (lima belas) centimeter dan tebal balok 5
ep

(lima) centimeter yang telah dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan


ah

dikhawatirkan akan dipergunakan untuk mengulangi kejahatan, maka perlu


R

ditetapkan agar barang bukti tersebut dimusnahkan;


es
M

ng

on

Halaman 39 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa,

R
maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan

si
yang meringankan Terdakwa;

ne
ng
Keadaan yang memberatkan:
- Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat;
- Perbuatan Terdakwa mengakibatkan hubungan keluarga Terdakwa

do
gu dengan korban menjadi kurang baik;
Keadaan yang meringankan:

In
A
- Terdakwa belum pernah dijatuhi pidana;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa Terdakwa dijatuhi pidana
ah

maka haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;

lik
Memperhatikan, Pasal 354 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
am

ub
serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
MENGADILI:
ep
1. Menyatakan Terdakwa Mikhael Oi alias Mikel tersebut diatas, tidak
k

terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana


ah

Pembunuhan sebagaimana dalam dakwaan primair;


R

si
2. Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari dakwaan Primair Penuntut
Umum;

ne
ng

3. Menyatakan Terdakwa Mikhael Oi alias Mikel tersebut diatas, terbukti


secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

do
gu

“Penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian” sebagaimana dalam


dakwaan subsidair;
4. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana
In
A

penjara selama 9 (sembilan) tahun;


5. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani
ah

lik

Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;


6. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
m

ub

7. Menetapkan barang bukti berupa:


a. 1 (satu) buah kunci T berwarna hitam; dan
ka

b. 1 (satu) batang kayu balok dengan panjang balok 2 (dua) meter


ep

4 (empat) centimeter, lebar balok 15 (lima belas) centimeter dan tebal


ah

balok 5 (lima) centimeter;


R

Dimusnahkan;
es

8. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah


M

ng

Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);


on

Halaman 40 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim

R
Pengadilan Negeri Ende pada hari Kamis tanggal 20 Juli 2023 oleh I Putu

si
Renatha Indra Putra, S.H., sebagai Hakim Ketua, I Gst Ngr Hady Purnama

ne
ng
Putera, S.H., M.Kn. dan Sarajevi Govina, S.H., masing-masing sebagai Hakim
Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa
tanggal 25 Juli 2023 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota

do
gu tersebut, dibantu oleh Ermelinda N. Ludji, A.Md., Panitera Pengganti pada
Pengadilan Negeri Ende, serta dihadiri oleh Jonathan Julio Mangaraja

In
A
Hasibuan, S.H., Penuntut Umum dan Terdakwa didampingi Penasihat
Hukumnya.
ah

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

lik
am

ub
I Gst Ngr Hady Purnama Putera, S.H., I Putu Renatha Indra Putra, S.H.
M.Kn.
ep
k
ah

Sarajevi Govina, S.H.


R

si
Panitera Pengganti

ne
ng

Ermelinda N. Ludji, A.Md.

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 41 dari 41 Putusan Nomor 19/Pid.B/2023/PN End


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41

Anda mungkin juga menyukai