Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ASAS PEMBERLAKUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


Diajukan untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Legal Drafting
Dosen pengampu
Abdul Muiz. S.Sy., M.H

Disusun oleh :
Ahmad Hadi Restu Fauzy (20320044)

Muhammad Zufar

PROGRAM STUDI
HUKUM EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT DAARUL QUR’AN
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya lah kami dapat menelesaikan tugas makalah yang berjudul Asas –
Asas Pemberlakuan Peraturan Perundang Undangan.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh Abdul Muiz. S.Sy., M.H pada mata kuliah Peradilan Agama.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang hukum
tata negara bagi para pembaca dan juga bagi penullis.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Muiz. S.Sy.,
M.H yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami jalani.

Kami juga mengucapkan teruma kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tepat waktu. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih ada kesalahan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, 21 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................2
A. Latar Belakang..........................................................................................2
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulian.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
A. Pengertian  Peraturan Perundang-undangan..............................................3
B. Proses Pembuatan Peraturan Perundang-undangan..................................3
C. Asas Pemberlakuan Peraturan Perundang-undangan...............................4
1. Asas Yuridis................................................................................................5
2. Asas Filosofis..............................................................................................5
3. Asas Sosiologis...........................................................................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................1
A. Kesimpulan................................................................................................1
B. Saran..........................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................1

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang menganut sistem civil law, materi hukum
(peraturan perundang-undangan) menjadi salah satu unsur penting dalam
pembangunan hukum di Indonesia. Secara linear, civil law juga berpengaruh
terhadap kinerja para hakim dalam mengambil keputusan. Putusan hakim selalu
mendasarkan pada peraturan perundang-undangan, walaupun terdapat klausula
bahwa hakim harus melakukan penggalian hukum untuk menemukan hukum yang
hidup dalam masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia terutama praktisi
hukum selalu menganggap penting dan sangat memperhatikan Peraturan
Perundang-undangan, khususnya mengenai materi hukum.

Oleh karena keberadaan materi hukum sangat penting, maka pembenahan


materi hukum dalam pembangunan hukum nasional masih terus diupayakan.
Pembenahan materi hukum tersebut perlu dilakukan untuk mewujudkan tertib
Peraturan Perundang-undangan, yang memperhatikan hierarki, kearifan lokal,
revitalisasi hukum adat, serta reposisi yurisprudensi terkait dengan pembaruan
materi hukum nasional.

Keberadaan kelembagaan atau kewenangan untuk melakukan uji materi


(judicial review) baik oleh Mahkamah Konstitusi maupun oleh Mahkamah Agung
sesuai dengan hierarki Peraturan Perundang-undangan masing-masing, juga
menunjukkan dukungan politik hukum bagi pembenahan materi hukum nasional.
Oleh karena itu, dalam pembentukan Peraturan Perundang-undangan, asas
pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang baik sangat diperlukan, agar
peraturan yang dibuat sesuai dengan arah dan tujuan negara dengan berpedoman
pada kebijakan pembangunan hukum dan tidak menjadi objek bagi terjadinya uji
materi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan peraturan perundang-undangan?
C. Tujuan Penulian
1. Mengetahui Proses Pembuatan Peraturan Perundang-undangan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian  Peraturan Perundang-undangan


Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh
lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum.Peraturan
perundang-undangan mulai di kenal dan tumbuh sejak saat berkembangnya
organisasi, ada yang memiliki kekuasaan dan kewenangan tertinggi dan untuk
menguasai dan mengatur kehidupan masyarakat yang disebut Negara. Jadi dapat
dikatakan peraturan perundang-undangan tidak lain adalah perwujudan kekuasaan
dan kehendak yang berkuasa yang berbentuk hukum. Perkembangan peranan
bahwa peraturan perundang-undangan pun di dorong pula oleh adanya badan-badan
kenegaraan yang khusus berwenang dalam membentuk peraturan perundang-
undangan baik di tingkat pusat maupun daerah.

B. Proses Pembuatan Peraturan Perundang-undangan


Pengetahuan ini meliputi tahapan pembentukan peraturan perundang-undangan
yang meliputi perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan, dan
pengundangan.

a. Perencanaan
Perencanaan merupakan tahap awal dalam menyusun peraturan perundang-
undangan. Dalam perencanaan diinventarisasi masalah yang ingin diselesaikan
beserta latar belakang dan tujuan penyusunan peraturan perundang-undangan.
Masalah yang ingin diselesaikan setelah melalui pengkajian dan penyelarasan,
dituangkan dalam naskah akademik. Setelah siap dengan naskah akademik,
kemudian diusulkan untuk dimasukkan ke dalam program penyusunan peraturan.
Untuk undang-undang, program penyusunannya disebut Program Legislasi
Nasional (Prolegnas).

b. Penyusunan
Penyusunan peraturan perundang-undangan dapat diartikan dalam 2 (dua)
maksud. Pertama, penyusunan dalam arti proses, yakni proses penyampaian
rancangan dari Presiden/Gubernur/Bupati/Walikota atau DPR/DPD setelah melalui
tahap perencanaan. Proses penyusunan ini berbeda untuk undang-undang, peraturan
pemerintah, dan peraturan presiden. Kedua, penyusunan dalam arti teknik

3
penyusunan, yakni pengetahuan mengenai tata cara pembuatan judul, pembukaan,
batang tubuh, penutup, penjelasan, dan lampiran.

c. Pembahasan
Pembahasan adalah pembicaraan mengenai substansi peraturan perundang-
undangan di antara pihak-pihak terkait. Untuk undang-udang, pembahasan
dilakukan oleh DPR bersama Presiden atau menteri melalui tingkat-tingkat
pembicaraan. Untuk peraturan di bawahnya, pembahasan dilakukan oleh instansi
terkait tanpa keterlibatan DPR.

d. Pengesahan
Untuk undang-undang, rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama
oleh DPR dan Presiden disampaikan oleh Pimpinan DPR kepada Presiden untuk
disahkan menjadi undang-undang. Untuk peraturan perundang-undangan di bawah
undang-undang, disampaikan oleh Menteri Hukum dan HAM kepada Presiden
melalui Kementerian Sekretariat Negara atau Sekretariat Kabinet.

e. Pengundangan
Pengundangan adalah penempatan peraturan perundang-undangan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia, Berita Negara Republik Indonesia, Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia, Lembaran Daerah, Tambahan Lembaran Daerah, atau Berita Daerah.
Tujuan pengundangan adalah agar masyarakat mengetahui isi peraturan perundang-
undangan tersebut dan dapat menjadi acuan kapan suatu peraturan perundang-
undangan mulai berlaku dan mengikat.

C. Asas Pemberlakuan Peraturan Perundang-undangan

Secara umum ada beberapa asas atau dasar agar supaya Peraturan
Perundang-undangan berlaku dengan baik dan efektif, dalam arti bahwa Peraturan
Perundang-undangan tersebut berlaku dengan baik (sempurna) dan efektif
dalam teknik penyusunannya.

Ada 3 (tiga) asas pemberlakuan Peraturan Perundang-undangan yakni asas


yuridis, asas filosofis, asas sosiologis. Teknik penyusunan Peraturan Perundang-
undangan merupakan hal lain yang tidak mempengaruhi keberlakuan Peraturan

4
Perundang-undangan, namun menyangkut baik atau tidaknya rumusan suatu
Peraturan Perundang-undangan.

1. Asas Yuridis

Asas yuridis tersebut sangat penting artinya dalam penyusunan


Peraturan Perundang-undangan, yaitu yang berkaitan dengan :

a. Keharusan adanya kewenangan dari pembuat Peraturan Perundang-


undangan, yang berarti bahwa setiap Peraturan Perundang-undangan harus
dibuat oleh badan atau pejabat yang berwenang.

b. Keharusan adanya kesesuaian antara jenis dan materi muatan Peraturan


Perundang-undangan. Ketidaksesuaian jenis tersebut dapat menjadi alasan
untuk membatalkan Peraturan Perundang-undangan yang dibuat.

c. Keharusan mengikuti tata cara atau prosedur tertentu. Apabila


prosedur/tata cara tersebut tidak ditaati, maka Peraturan Perundang-
undangan tersebut batal demi hukum atau tidak/belum mempunyai
kekuatan mengikat.

d. Keharusan tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan


yang lebih tinggi tingkatannya.

2. Asas Filosofis

Asas filosofis Peraturan Perundang-undangan adalah dasar yang


berkaitan dengan dasar filosofis/ideologi negara, dalam arti bahwa
Peraturan Perundang-undangan harus memperhatikan secara sungguh-
sungguh nilai- nilai (citra hukum) yang terkandung dalam Pancasila. Setiap
masyarakat mengharapkan agar hukum itu dapat menciptakan keadilan,
ketertiban, dan kesejahteraan.

3. Asas Sosiologis

Asas sosiologis Peraturan Perundang-undangan adalah dasar yang


berkaitan dengan kondisi/kenyataan yang hidup dalam masyarakat berupa
kebutuhan atau tuntutan yang dihadapi oleh masyarakat, kecenderungan dan
harapan masyarakat. Oleh karena itu Peraturan Perundang-undangan yang telah
dibuat diharapkan dapat diterima oleh masyarakat dan mempunyai daya-laku
secara efektif. Peraturan Perundang-undangan yang diterima oleh masyarakat
secara wajar akan mempunyai daya laku yang efektif dan tidak begitu

5
banyak memerlukan pengarahan institusional untuk melaksanakannya.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang
dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat
secara umum.Peraturan perundang-undangan mulai di kenal dan tumbuh
sejak saat berkembangnya organisasi, ada yang memiliki kekuasaan dan
kewenangan tertinggi dan untuk menguasai dan mengatur kehidupan
masyarakat yang disebut Negara.

Proses Pembuatan Peraturan Perundang-undangan


Pengetahuan ini meliputi tahapan pembentukan peraturan
perundang-undangan yang meliputi perencanaan, penyusunan,
pembahasan, pengesahan, dan pengundangan.
Asas Pemberlakuan Peraturan Perundang-undangan
Ada 3 (tiga) asas pemberlakuan Peraturan Perundang-undangan
yakni asas yuridis, asas filosofis, asas sosiologis.

B. Saran
Kami sebagai penulis tentunya menyadari jika makalah diatas masih
terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca,
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Dalam Negeri RI dan Lembaga Administrasi Negara, 2007,


Modul 4 Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan Diklat Teknis
Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan (Legal Drafting).

https://setkab.go.id/apa-yang-perlu-diketahui-untuk-membuat-peraturan-
perundang-undangan/#:~:text=Asas%2Dasas%20pembentukan%20peraturan
%20perundang%2Dundangan%20yang%20perlu%20diketahui%20meliputi,%3B
%20kejelasan%20rumusan%3B%20dan%20keterbukaan. Di akses pada tanggal
21 Oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai