1. NAMA/NIM : SUDIRMAN/20.1.11.019
2. NAMA/NIM : RISDA SOFA/20.1.11.021
3. NAMA/NIM : ERWIN/20.1.11.009
4. NAMA/NIM : MUH.AL FAWWAZ/20.1.11.041
5. NAMA/NIM : AHYAR ROSYIDIN/20.1.11.034
6. NAMA/NIM : ANISATUN QOTIMAH/20.1.11.012
7. NAMA/NIM : FARIDATUN NISA/20.1.11.048
8. NAMA/NIM : ISYA SADIRA/20.1.11.063
9. NAMA/NIM : ABDUL HARIS/20.1.11.057
JURUSAN PRODI MAPEL PEMBAHASAN
GOOD AND CLEAN
TARBIYAH PAI KEWARGANEGARAAN
GOVERNANCE
T
U
J
U MASALAH SELESAI
A
N
TUJUAN
Clean governance berarti
pemerintahan yang bersih yaitu
model pemerintahan yang efektif,
efisien, jujur, transparan dan
bertanggung jawab. Jadi,
pemerintahan yang bersih yaitu
Pengertian Clean Governance pemerintahan yang terbuka
terhadap public dan bebas dari
permasalahan Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN). Pemerintahan
yang bersih akan membuat rakyat
percaya terhadap pemerintah
sehingga tidak ada saling curiga
antara rakyat kepada pemerintah.
Prinsip - prinsip pokok Good and Clean
Governance
1. Partisipasi
2. Penegak Huhum (rule of law)
3. Transparansi (transparency)
4. Responsif (responsive)
5. Berorientasi pada kesepakatan (concensusorientation)
6. Kesetaraan (equity)
7. Efektivitas (effectiveness) dan efisiensi (efficiency)
8. Akuntabilitas (accountability)
9. Visi strategis (strategic vision)
Prinsip - prinsip pokok Good and
Clean Governance
1. Partisipasi Pengertian ini tidak ditemui dalam UU No. 28 Tahun
1999, tetapi kalau dipahami misi UU No. 22 Tahun
1999 maka partisipasi masyarakat adalah hal yang
hendak diwujudkan dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Dengan ringkas Sukardi (2000)
menterjemahkan partisipasi sebagai upaya
pembangunan rasa keterlibatan masyarakat dalam
berbagai proses yang dilakukan oleh pemerintah.
Pendapat ini adalah upaya melibatkan masyarakat
dalam setiap proses pengambilan keputusan. Dalam
teori pengambilan keputusan semakin banyak
partisipasi dalam proses kelahiran sebuah politik maka
dukungan akan semakin luas terhadap kebijaksanaan
tersebut (Dunn, 1997). Hal ini dapat dipahami karena
kecenderungan ke depan pemerintah yang mempunyai
peranan terbatas dapat mempercepat pembangunan
masyarakat.
Prinsip - prinsip pokok Good and
Clean Governance
1. Partisipasi Tujuan utama dari adanya partisipasi sendiri adalah
untuk mempertemukan kepentingan yang sama dan
berbeda dalam suatu perumusan dan pembuatan
kebijakan secara berimbang untuk semua pihak yang
terlibat dan terpengaruh. Keterlibatan masyarakat
lebih kepada pengharapan akan tertampungnya
berbagai aspirasi dan keluhan masyarakat mengenai
pelayanan yang diberikan oleh birokrat selama ini.
Masyarakat terlibat baik dalam bentuk perencanaan
untuk mengedepankan keinginan terhadap pelayanan
publik, perumusan ataupun pembuatan kebijakan,
serta juga sebagai pengawas kinerja pelayanan.
Prinsip - prinsip pokok Good and
Clean Governance
1. Partisipasi Adapun kriteria yang perlu dipenuhi dalam
pengaplikasian pendekatan partisipatif ini (Lijan
Poltak Sinambela, 2006), menyangkut :
a) Pelibatan seluruh stake holder untuk setiap
arena perumusan dan penetapan kebijakan
b) Penguatan institusi-institusi masyarakat yang
legitimate untuk menyuarakan seluruh aspirasi
yang berkembang
c) Penciptaan proses-proses politik yang
negosiatif untuk menentukan prioritas atas
collective agreement
d) Mendorong pemberdayaan masyarakat melalui
pembelajaran kolektif sebagai bagian dari
proses demokrasi
Prinsip - prinsip pokok Good and
Clean Governance
2. Penegak Huhum(rule of law) Rule of low berarti penegakan
hukum yang adil dan tanpa
pandang bulu, yang mengatur
hak-hak manusia yang berarti
adanya supremasi hukum
Menurut Bargir manan (1994), supremasi hukum mengandung arti sebagai berikut :
Suatu tindakan hukum hanya sah apabila dilakukan menurut atau berdasarkan
aturan hukum tertentu (asas legalitas). Ketentuan hukum hanya dapat
dikesampingkan dalam hal kepentingan umum benarbenar menghendaki atau
penerapan suatu aturan hukum akan melanggar dasar-dasar keadilan yang berlaku
dalam masyarakat (principlesof natural justice)
Ada jaminan yang melindungi hak-hak setiap orang baik yang bersifat asasi
maupun yang tidak asasi dari tindakan pemerintah atau pihak lainnya. Asas
penegakan hukum adalah pengelolaan pemerintahan yang profesional harus
didukung oleh penegakan hukum yang berwibawa.
Prinsip - prinsip pokok Good and Clean
Governance
3. Transparansi (transparency) Adanya transparansi / keterbukaan terhadap
publik sehingga dapat diketahui oleh pihak
yang berkepentingan mengenai kebijakan
pemerintah dan organisasi badan usaha,
terutama para pemberi pelayanan publik.
Transparansi menyangkut kebebasan
informasi terhadap publik. Satu hal yang
membedakan organisasi swasta dan publik
adalah dalam masalah transparansi sendiri.
Dalam organisasi swasta, keterbukaan
informasi bukanlah suatu hal yang menjadi
harus. Banyak hal yang dirasa harus
dirahasiakan dari publik dan hanya terbuka
untuk beberapa pihak. Sementara itu,
organisasi publik yang bergerak atas nama
publik mengharuskan adanya keterbukaan
agar dapat menilai kinerja pelayanan yang
diberikan. Dengan begini, akan terlihat
bagaimana suatu system yang berjalan
dalam organisasi tersebut.
Prinsip - prinsip pokok Good and Clean
Governance
4. Responsif (responsive) Asas responsif adalah dalam pelaksanaan
prinsip-prinsip good and clean
governance bahwa pemerintah harus cepat
tanggap terhadap persoalan-persoalan
masyarakat, harus memehami kebutuhan
masyarakat, harus proaktif mempelajari
dan menganalisa kebutuhan masyarakat.
Birokrat harus dengan segera menyadari
apa yang menjadi kepentingan public
(publicinterest) sehingga cepat berbenah
diri. Dalam hal ini, Birokrasi dalam
memberikan pelayanan publik harus cepat
beradaptasi dalam memberikan suatu model
pelayanan.
Prinsip - prinsip pokok Good and Clean
Governance
5. Berorientasi pada kesepakatan (concensusorientation)
Selengkapanya
Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik dan
Kinerja Birokrasi Pelayanan Publik