Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK III (TIGA)

1. NAMA/NIM : SUDIRMAN/20.1.11.019
2. NAMA/NIM : RISDA SOFA/20.1.11.021
3. NAMA/NIM : ERWIN/20.1.11.009
4. NAMA/NIM : MUH.AL FAWWAZ/20.1.11.041
5. NAMA/NIM : AHYAR ROSYIDIN/20.1.11.034
6. NAMA/NIM : ANISATUN QOTIMAH/20.1.11.012
7. NAMA/NIM : FARIDATUN NISA/20.1.11.048
8. NAMA/NIM : ISYA SADIRA/20.1.11.063
9. NAMA/NIM : ABDUL HARIS/20.1.11.057
JURUSAN PRODI MAPEL PEMBAHASAN
GOOD AND CLEAN
TARBIYAH PAI KEWARGANEGARAAN
GOVERNANCE

DOSEN PENGAMPU : ISWANTO, M.PD


PERMASALAHAN

1. Apa Pengertian Good and Clean Governance ?


2. Jelaskan Prinsip-Prinsip Pokok Good and Clean Governance !
3. Apa yang dimaksud Good and Clean Governance dan kontrol Sosial ?
4. Apa yang dimaksud Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik dan Kinerja
Birokrasi Pelayanan Publik ?
5. Apa Manfaat Adanya Good Governance ?

T
U
J
U MASALAH SELESAI
A
N
TUJUAN

 Untuk mengetahui pengertian Good and Clean


Governance
 Untuk menjelaskan prinsip-prinsip pokok Good and Clean
Governance
 Untuk mengetahui apa yang dimaksud Good and Clean
Governance dan kontrol Sosial
 Untuk mengetahui apa yang dimaksud Tata Kelola
Kepemerintahan yang Baik dan Kinerja Birokrasi
Pelayanan Publik
 Untuk mengetahui apa Manfaat Adanya Good
Governance
PEMBAHASAN

Tata Kelola Pemerintahan


Yang Baik dan Bersih
(Good and Clean
Governance)
Mengetahui pengertian Good and Clean Governance

 Istilah good governance memiliki


pengertian akan segala hal yang
terkait dengan tindakan atau
tingkah laku yang bersifat
mengarahkan, mengendalikan, atau
memengaruhi urusan publik untuk
mewujudkan nilai-nilai tersebut
Pengertian Good Governance dalam kehidupan sehari – hari.
Dalam konteks ini, pengertian good
governance tidak sebatas
pengelolaan lembaga pemerintahan
semata, tetapi menyangkut semua
lembaga baik pemerintah maupun
nonpemerintah (lembaga swadaya
masyarakat) dengan istilah good
corporate
Mengetahui pengertian Good and Clean Governance

 Clean governance berarti
pemerintahan yang bersih yaitu
model pemerintahan yang efektif,
efisien, jujur, transparan dan
bertanggung jawab.  Jadi,
pemerintahan yang bersih yaitu
Pengertian  Clean Governance pemerintahan yang terbuka
terhadap public dan bebas dari
permasalahan Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN). Pemerintahan
yang bersih akan membuat rakyat
percaya terhadap pemerintah
sehingga tidak ada saling curiga
antara rakyat kepada pemerintah.
Prinsip - prinsip pokok Good and Clean
Governance

1. Partisipasi
2. Penegak Huhum (rule of law)
3. Transparansi (transparency)
4. Responsif (responsive)
5. Berorientasi pada kesepakatan (concensusorientation)
6. Kesetaraan (equity)
7. Efektivitas (effectiveness) dan efisiensi (efficiency)
8. Akuntabilitas (accountability)
9. Visi strategis (strategic vision)
Prinsip - prinsip pokok Good and
Clean Governance
1. Partisipasi  Pengertian ini tidak ditemui dalam UU No. 28 Tahun
1999, tetapi kalau dipahami misi UU No. 22 Tahun
1999 maka partisipasi masyarakat adalah hal yang
hendak diwujudkan dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Dengan ringkas Sukardi (2000)
menterjemahkan partisipasi sebagai upaya
pembangunan rasa keterlibatan masyarakat dalam
berbagai proses yang dilakukan oleh pemerintah.
Pendapat ini adalah upaya melibatkan masyarakat
dalam setiap proses pengambilan keputusan. Dalam
teori pengambilan keputusan semakin banyak
partisipasi dalam proses kelahiran sebuah politik maka
dukungan akan semakin luas terhadap kebijaksanaan
tersebut (Dunn, 1997). Hal ini dapat dipahami karena
kecenderungan ke depan pemerintah yang mempunyai
peranan terbatas dapat mempercepat pembangunan
masyarakat.
Prinsip - prinsip pokok Good and
Clean Governance
1. Partisipasi  Tujuan utama dari adanya partisipasi sendiri adalah
untuk mempertemukan kepentingan yang sama dan
berbeda dalam suatu perumusan dan pembuatan
kebijakan secara berimbang untuk semua pihak yang
terlibat dan terpengaruh. Keterlibatan masyarakat
lebih kepada pengharapan akan tertampungnya
berbagai aspirasi dan keluhan masyarakat mengenai
pelayanan yang diberikan oleh birokrat selama ini.
Masyarakat terlibat baik dalam bentuk perencanaan
untuk mengedepankan keinginan terhadap pelayanan
publik, perumusan ataupun pembuatan kebijakan,
serta juga sebagai pengawas kinerja pelayanan.
Prinsip - prinsip pokok Good and
Clean Governance
1. Partisipasi  Adapun kriteria yang perlu dipenuhi dalam
pengaplikasian pendekatan partisipatif ini (Lijan
Poltak Sinambela, 2006), menyangkut :
a) Pelibatan seluruh stake holder untuk setiap
arena perumusan dan penetapan kebijakan
b) Penguatan institusi-institusi masyarakat yang
legitimate untuk menyuarakan seluruh aspirasi
yang berkembang
c) Penciptaan proses-proses politik yang
negosiatif untuk menentukan prioritas atas
collective agreement
d) Mendorong pemberdayaan masyarakat melalui
pembelajaran kolektif sebagai bagian dari
proses demokrasi
Prinsip - prinsip pokok Good and
Clean Governance
2. Penegak Huhum(rule of law)  Rule of low berarti penegakan
hukum yang adil dan tanpa
pandang bulu, yang mengatur
hak-hak manusia yang berarti
adanya supremasi hukum
Menurut Bargir manan (1994), supremasi hukum mengandung arti sebagai berikut :

 Suatu tindakan hukum hanya sah apabila dilakukan menurut atau berdasarkan
aturan hukum tertentu (asas legalitas). Ketentuan hukum hanya dapat
dikesampingkan dalam hal kepentingan umum benarbenar menghendaki atau
penerapan suatu aturan hukum akan melanggar dasar-dasar keadilan yang berlaku
dalam masyarakat (principlesof natural justice)

 Ada jaminan yang melindungi hak-hak setiap orang baik yang bersifat asasi
maupun yang tidak asasi dari tindakan pemerintah atau pihak lainnya. Asas
penegakan hukum adalah pengelolaan pemerintahan yang profesional harus
didukung oleh penegakan hukum yang berwibawa.
Prinsip - prinsip pokok Good and Clean
Governance
3. Transparansi (transparency) Adanya transparansi / keterbukaan terhadap
publik sehingga dapat diketahui oleh pihak
yang berkepentingan mengenai kebijakan
pemerintah dan organisasi badan usaha,
terutama para pemberi pelayanan publik.
Transparansi menyangkut kebebasan
informasi terhadap publik. Satu hal yang
membedakan organisasi swasta dan publik
adalah dalam masalah transparansi sendiri.
Dalam organisasi swasta, keterbukaan
informasi bukanlah suatu hal yang menjadi
harus. Banyak hal yang dirasa harus
dirahasiakan dari publik dan hanya terbuka
untuk beberapa pihak. Sementara itu,
organisasi publik yang bergerak atas nama
publik mengharuskan adanya keterbukaan
agar dapat menilai kinerja pelayanan yang
diberikan. Dengan begini, akan terlihat
bagaimana suatu system yang berjalan
dalam organisasi tersebut.
Prinsip - prinsip pokok Good and Clean
Governance
4. Responsif (responsive) Asas responsif adalah dalam pelaksanaan
prinsip-prinsip good and clean
governance bahwa pemerintah harus cepat
tanggap terhadap persoalan-persoalan
masyarakat,  harus memehami kebutuhan
masyarakat, harus proaktif mempelajari
dan menganalisa kebutuhan masyarakat.
Birokrat harus dengan segera menyadari
apa yang menjadi kepentingan public
(publicinterest) sehingga cepat berbenah
diri. Dalam hal ini, Birokrasi dalam
memberikan pelayanan publik harus cepat
beradaptasi dalam memberikan suatu model
pelayanan.
Prinsip - prinsip pokok Good and Clean
Governance
5. Berorientasi pada kesepakatan (concensusorientation)

Berorientasi pada consensus berarti pembuatan dan pelaksanaan kebijakan


harus merupakan hasil kesepakatan bersama diantara para aktor yang
terlibat. Hal ini sejalan dengan konsep partisipatifdimana adanya
keterlibatan dari masyarakat dalam merumuskan secara bersama mengenai
hal pelayanan publik
Prinsip - prinsip pokok Good and Clean
Governance

6. Kesetaraan (equity) Asas kesetaraan adalah kesamaan dalam


perlakuan dan pelayanan publik. Asas
inimengharuskan setiap pelaksanaan
pemerintah bersikap dan berperilaku adil
dalam halpelayanan publik tanpa
membedakan suku, jenis, keyakinan, jenis
kelamin, dan kelas social
Prinsip - prinsip pokok Good and Clean
Governance
7. Efektivitas (effectiveness) dan efisiensi (efficiency)

Efektif secara sederhana berarti tercapainya sasaran dan efisien merupakan


bagaimana dalam mencapai sasaran dengan sesuatu yang tidak berlebihan
(hemat). Dalam bentuk pelayanan publik, hal ini berarti bagaimana pihak
pemberipelayanan melayani masyarakat seefektif mungkin dan tanpa banyak
hal-hal atau prosedur yang sebenarnya bisa diminimalisir tanpa mengurangi
efektivitasnya.Pemerintahan yang baik dan bersih harus memenuhi criteria
efektif (berdaya guna)dan efesien ( berhasil guna). Efektivitas dapat diukur
dari seberapa besar produk yang dapatmenjangkau kepentingan masyarakat
dari berbagai kelompok. Efesiensi umumnya diukurdengan rasionalisitas
biaya pembangunan untuk memenuhi kebutuhan semua masyarakat.
Prinsip - prinsip pokok Good and Clean
Governance
8. Akuntabilitas (accountability)

Asas akuntabilitas adalah pertanggung jawaban pejabat public terhadap


masyarakat yang memberinya wewenang untuk mengurusi kepentingan
mereka. Setiap pejabat public dituntut untuk mempertanggungjawabkan
semua kebijakan, perbuatan, moral, maupun netralitas sikapnya terhadap
masyarakat
Prinsip - prinsip pokok Good and Clean
Governance
9. Visi strategis (strategic vision)

Visi strategis adalah pandangan-pandangan strategis untuk menghadapi masa


yang akan datang. Kualifikasi ini menjadi penting dalam rangka realisasi
goodandclengovernance. Dengan kata lain, kebijakan apapun yang akan
diambil saat ini, harus diperhitungkan akibatnya untuk sepuluh atau
duapuluh tahun ke depan. Penyelenggara pemerintahan dan masyarakat harus
memiliki visi jauh kedepan. Pemerintah dan masyarakat harus memiliki
kesatuan pandangan sesuai visi yang diusung agar terciptanya keselarasan dan
integritas dalam pembangunan, dengan memperhatikan latar belakang
sejarah, kondisi sosial, dan budaya masyarakat.
Good and Clean Governance dan
kontrol Sosial
Kontrol masyarakat akan berdampak pada tata pemerintahan yang baik,
efektif, dan bebas dari KKN. Untuk mewujudkan pemerintah yang baik dan
bersih berdasarkan prinsip-prinsip pokok good and clean governance,
setidaknya dapat dilakukan melalui pelaksaan prioritas program, yakni:

1. Penguatan fungsi dan peran lembaga perwakilan

2. Kemandirian lembaga peradilan

3. Profesionalitas dan integritas aparatur pemerintah

4. Penguatan partisipasi masyarakat madani (civil society)

5. Peningkatan kesejahteraan rakyat dalam kerangka otonomi daerah

Selengkapanya
 
Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik dan
Kinerja Birokrasi Pelayanan Publik

Ada beberapa alasan mengapa pelayanan publik menjadi titik strategis


untuk memulai pengembangan dan penerapan good and governance di
Indonesia. Pertama, pelayanan publik selama ini menjadi area di mana
negara yang diwakili pemerintah berinteraksi dengan leembaga
nonpemerintah. Keberhasilan dalam pelayanan publik akan mendorong
tingginya dukungan masyarakat terhadap kerja birokrasi. Kedua,pelayanan
publik adalah wilayah dimana berbagai aspek good and clean governance
bisa diartikulasikan secara lebih mudah. Ketiga, pelayanan publik
melibatkan kepentingan semua unsur governance, yaitu pemerintah,
masyarakat, dan mekanisme pasar. Dengan demikian, pelayanan publik
menjadi titik pangkal efetifnya kinerja birokrasi.
Manfaat Adanya Good Governance
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai