Anda di halaman 1dari 44

MEMASTIKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN MELALUI

KLHS RPJMD
DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
URGENSI PELAKSANAAN
KLHS RPJMD
KLHS RPJMD dibuat sebelum waktu pelantikan kepala daerah. Sehingga tenggat waktu
pembuatan KLHS RPJMD adalah WAKTU PELANTIKAN tersebut.

Gelombang 1 Gelombang 2 Gelombang 3 Gelombang 4

17 Sept 2018 17 Des 2018 11 Maret 2019 3 Juni 2019


Gubernur/Wakil Gubernur Gubernur/Wakil Gubernur Gubernur/Wakil Gubernur Gubernur/Wakil Gubernur

20 Sept 2018 20 Des 2018 14 Maret 2019 6 Juni 2019


Bupati/Wakil Bupati Bupati/Wakil Bupati Bupati/Wakil Bupati Bupati/Wakil Bupati
Walikota/Wakil Walikota Walikota/Wakil Walikota Walikota/Wakil Walikota Walikota/Wakil Walikota

80 daerah
TIMELINE PELAKSANAAN
KLHS RPJMD

PILKADA SERENTAK WAKTU PELANTIKAN PENETAPAN RPJMD


6 bulan
75 hari

Rancangan
Penyempurnaan RANWAL RANHIR
Teknokratik

Pembuatan KLHS RPJMD Penelaahan KLHS RPJMD

Pembuatan KLHS RPJMD dapat Pemanfaatan KLHS RPJMD dilakukan


dilakukan hingga sebelum pada proses penyusunan
pelantikan kepala daerah Rancangan Awal RPJMD
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG
LINGKUNGAN HIDUP

t
TARGET PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
• SDGs adalah target yang cukup ambisius.
Sementara sumber daya terbatas.
• Untuk mengoptimalisasikan sumber daya
tersebut kita perlu memahami sasaran apa yang
perlu diprioritaskan dan apa landasannya.

SASARAN SDGS
Gap dalam pencapaian TPB

Diperlukan upaya tambahan


dalam pencapaian TPB

KONDISI SAAT INI PROYEKSI


BERDASARKAN TREN
HISTORIS

Penentuan Target
Pencapaian TPB di daerah
perlu mempertimbangkan
kondisi DDDT lingkungan
hidup
SEKARANG 2030
ANALIS ISU-ISU UTAMA

Isu Utama 1: Kondisi DDDT


Isu Utama 1 Isu Utama 3 Isu Utama 2 : Tingkat konsumsi
SDA
SASARAN TPB
Isu Utama 3 : Pencapaian target
Isu Utama 2
TPB

GAP ATAU BAHKAN


MEMUNCULKAN
KONDISI SAAT INI Isu Utama 4 : Perlu
pembangunan Infrastruktur,
PROYEKSI
BERDASARKAN misalnya pembangunan akses,
TREN HISTORIS pembangunan jalan, dll, untuk
pemenuhan jasa ekosistem,
pemenuhan konsumsi dan
SEKARANG 2019 2030 pencapaian TPB yang
berpotensi menimbulkan
Isu Utama 4 dampak lingkungan atau
dampak sosial → KLHS KRP
KONSEP KLHS

Kebutuhan sumberdaya alam • Tujuan ada


jasa ekosistem yang bisa • Kondisi eksisting
melayani/tersedia. • Target

Sudah tercapai
Target dapat dipenuhi melimpah
Belum Tercapai
Target dapat dipenuhi sebagian
Belum dilaksanakan
Target tidak dapat dipenuhi
Tujuan Pembangunan
Pembangunan Berwawasan lingkungan Berkelanjutan
KONDISI DDDT

Supply Supply Supply Supply


KONDISI 1 KONDISI 2 KONDISI 3 KONDISI 4

Target TPB Target TPB Target TPB S1


Target TPB

S1

S1
Contoh Konsumsi Konsumsi Konsumsi Konsumsi
rekomen S1
dasi untuk
RPJMD
t t t t
2018 2030 2016 2018 2030 2016 2018 2030 2016 2018 2030 t
t 2016 t t

Jasa Ekosistem Rendah Sedang Sedang Tinggi


DDDT Ambang batas terlampaui Ambang batas belum terlampaui Ambang batas belum terlampaui Ambang batas belum terlampaui
Pencapaian TPB Belum mencapai target Belum mencapai target Belum mencapai target Belum mencapai target
Isu utama Meningkatkan ketersediaan air Meningkatkan ketersediaan air Meningkatkan ketersediaan air Menjaga ketersediaan air
Meningkatkan ketersediaan air Meningkatkan ketersediaan air Meningkatkan ketersediaan air Menjaga ketersediaan air
Tantangan Menurunkan konsumsi air Mencapai target TPB Mencapai target TPB Mencapai target TPB
Mencapai target TPB Menjaga konsumsi air Menjaga konsumsi air Menjaga konsumsi air
Isu strategis Peningkatan ketersediaan air Peningkatan ketersediaan air Peningkatan ketersediaan air Peningkatan ketersediaan air
Permasalahan Pasokan air tidak mencukupi Pasokan air tidak mencukupi Pasokan air tidak mencukupi Pasokan air tidak mencukupi
Sasaran Meningkatkan ketersediaan air Meningkatkan ketersediaan air Meningkatkan ketersediaan air Meningkatkan ketersediaan air
Kerjasama penyediaan air Kerjasama penyediaan air Kerjasama penyediaan air Kerjasama penyediaan air
Kebijakan
Penyediaan teknologi Penyediaan teknologi Penyediaan teknologi Penyediaan teknologi
ISU UTAMA TERKAIT DENGAN DDDT

Supply Supply Supply Supply


KONDISI 5 KONDISI 6 KONDISI 7 KONDISI 8

S1

S1

S1

S1

t t t t
2018 2030 2016 2018 2030 2016 2018 2030 2016 2018 2030 X
t 2016 X X

Supply Supply Supply Supply


KONDISI 9 KONDISI 10 KONDISI 11 KONDISI 12

S1

S1

S1

S1

t t t t
2018 2030 2016 2018 2030 2016 2018 2030 2016 2018 2030 X
t 2016 X X
ISU UTAMA TERKAIT DENGAN DDDT

Supply Supply Supply Supply


KONDISI 13 KONDISI 14 KONDISI 15 KONDISI 16

S1

S1

S1

S1

t t t t
2018 2030 2016 2018 2030 2016 2018 2030 2016 2018 2030 X
t 2016 X X

Supply Supply Supply Supply


KONDISI 17 KONDISI 18 KONDISI 19 KONDISI 20

S1

S1

S1

S1

t t t t
2018 2030 2016 2018 2030 2016 2018 2030 2016 2018 2030 X
t 2016 X X
ISU UTAMA TIDAK TERKAIT LANGSUNG DENGAN DDDT

Supply Supply Supply Supply


KONDISI 1 KONDISI 2 KONDISI 3 KONDISI 4

S1 S1

S1

S1

t t t t
2018 2030 2016 2018 2030 2016 2018 2030 2016 2018 2030
t 2016 X X
t
SKENARIO PENCAPAIAN TPB 1. Indikator dipengaruhi langsung oleh
DDDT

DDDT Target TPB


No Pembagian Peran SKENARIO
Mencukupi Tidak mencukupi Tercapai Tidak Tercapai
1 V V • Pemerintah : Tanpa Upaya Tambahan
2 V V • Pemerintah daerah : Tanpa Upaya Tambahan SKENARIO 1
3 V V • Swasta : Tanpa Upaya Tambahan
4 V V • Dst… Tanpa Upaya Tambahan
5 V V • Pemerintah : Tanpa Upaya Tambahan
6 V V • Pemerintah daerah : Tanpa Upaya Tambahan SKENARIO 2
7 V V • Swasta : Tanpa Upaya Tambahan
8 V V • Dst… Tanpa Upaya Tambahan
9 V V • Pemerintah : Dengan Upaya Tambahan
10 V V • Pemerintah daerah : Dengan Upaya Tambahan SKENARIO 3
11 V V • Swasta : Dengan Upaya Tambahan
12 V V • Dst… Dengan Upaya Tambahan
13 V V • Pemerintah : Dengan Upaya Tambahan
14 V V • Pemerintah daerah : Dengan Upaya Tambahan SKENARIO 4
15 V V • Swasta : Dengan Upaya Tambahan
16 V V • Dst… Dengan Upaya Tambahan
17 V V • Pemerintah : Dengan Upaya Tambahan
18 V V • Pemerintah daerah : Dengan Upaya Tambahan SKENARIO 5
19 V V • Swasta : Dengan Upaya Tambahan
20 V V • Dst… Dengan Upaya Tambahan
SKENARIO PENCAPAIAN TPB
(Indikator dipengaruhi DDDT)

Capaian Capaian
Indikator SKENARIO 1 Indikator SKENARIO 2

Proyeksi Pencapaian
Target TPB
Proyeksi Pencapaian
TANPA UPAYA DDDT
Target TPB Target TPB
TAMBAHAN Target TPB

DDDT
t t
eksisting 2019 2030 eksisting 2019 2030

Capaian Capaian Capaian


Indikator SKENARIO 3 Indikator SKENARIO 4 Indikator SKENARIO 5

Proyeksi Pencapaian
Target TPB Target TPB
Target TPB

Proyeksi
DENGAN Pencapaian Target TPB
Upaya
Tambahan Proyeksi
UPAYA Target TPB yang harus Pencapaian
TAMBAHAN dilakukan Target TPB
Upaya
Upaya
DDDT tambahan
tambahan
yang harus
yang harus
DDDT DDDT dilakukan
dilakukan
t t t
eksisting 2019 2030 eksisting 2019 2030 eksisting 2019 2030
SKENARIO PENCAPAIAN TPB

2. Indikator tidak dipengaruhi langsung oleh DDDT

Target TPB
No Pembagian Peran SKENARIO
Tercapai Tidak Tercapai
1 V • Pemerintah : Tanpa Upaya Tambahan
2 V • Pemerintah daerah : Tanpa Upaya Tambahan SKENARIO 1
3 V • Swasta : Tanpa Upaya Tambahan
4 V • Dst… Tanpa Upaya Tambahan
5 V • Pemerintah : Dengan Upaya Tambahan
SKENARIO 2
6 V • Pemerintah daerah : Dengan Upaya Tambahan
7 V • Swasta : Dengan Upaya Tambahan
8 V • Dst… Dengan Upaya Tambahan
SKENARIO PENCAPAIAN TPB
(Indikator tidak dipengaruhi DDDT)

TANPA UPAYA DENGAN UPAYA


TAMBAHAN TAMBAHAN

Capaian Capaian
Indikator SKENARIO 1 Indikator SKENARIO 2

Target TPB
Proyeksi Pencapaian
Target TPB Proyeksi
Pencapaian
Target TPB Target TPB

Upaya
tambahan
yang harus
dilakukan
t t
eksisting 2019 2030 eksisting 2019 2030
CONTOH DAYA DUKUNG DAN DAYA
TAMPUNG AIR

SISI SUPPLY SISI DEMAND

Kebutuhan air per kapita

Neraca Air Pasokan air (m3/tahun)


STATUS DAYA Kebutuhan air (m3/tahun)
Pola konsumsi
dan kebutuhan
DUKUNG AIR
sumberdaya

Populasi Penduduk

Sisi suplay menggambarkan seberapa besar (baik Sisi permintaan lebih didasarkan pada kebutuhan (needs) dan
dari kuantitas maupun kualitas) sumber daya alam pola konsumsi akan sumber daya alam dan jasa lingkungan
mampu mendukung kebutuhan manusia. seperti lahan, air dan sumber daya alam lainnya. Kebutuhan ini
akan banyak dipengaruhi oleh perkembangan penduduk baik di
suatu wilayah administratsi maupun wilayah ekoregion.
CONTOH DAYA DUKUNG DAN DAYA
TAMPUNG AIR
CONTOH STUDI KASUS : KOTA CIMAHI

SUPPLY DEMAND

Jumlah Kebutuhan Air


Potensi Air Potensi Air No Jenis Kebutuhan Air
Total (juta (juta m3/tahun)
Ekoregion Permukaan Tanah (juta
m3/tahun) 1 Domestik 25,69
(juta m3/tahun) m3/tahun)
Irigasi lahan
2 887,53
Jawa Barat 42.821 23.435 66.256 pertanian
Kota Cimahi 33,10 13,612 46,712 3 Industri 7,87
Jumlah 921,09
Sumber : RPPLH Kota Cimahi, 2017

Kota Cimahi kekurangan air, dengan selisih


kebutuhan dan ketersediaan air sebesar
874,4 juta m3/tahun
atau setara
2,4 juta m3/hari
Kajian Dr. Lutfi Muta’ali - UGM mengenai
JASA EKOSISTEM keterkaitan antara
Tujuan pada TPB dengan Jasa Ekosistem

Nomor Keterkaitan dengan Daya Dukung Jasa Indikator (yang relevan dengan LH)
Nomor Keterkaitan dengan Daya Dukung Indikator (yang relevan dengan LH) Tujuan TPB
Tujuan TPB TPB Ekosistem Permendagri 7/2018
TPB Jasa Ekosistem Permendagri 7/2018
Penghapusan • Pencegahan dan perlindungan • Korban bencana, lokasi, indeks • Jejak material
1
Kemiskinan dari bencana alam risiko bencana • Kesepakatan LH
Penghapusan • Ketidakcukupan pangan dan • Proper
2 • Penyedia Pangan
Kelaparan LP2B • Pengaturan Pemurnian Air • Limbah
Konsumsi dan
Penyedia Air Bersih • Limbah cair • Pengaturan Pengolahan dan • Limbah B3
12 Produksi
• Pengaturan Pemurnian Air • Limbah tinja Penguraian Limbah • Daur ulang
Berkelanjutan
• Pengaturan Pengolahan dan • Kualitas air • Pengaturan Iklim • Timbunan sampah
Penguraian Limbah • Kualitas sungai • ISO 14001
Air Bersih dan • Pengaturan Tata Aliran Air dan • Air baku • Rencana aksi
6 •
Sanitasi Banjir • Rencana DAS Produk ramah lingkungan
• Pengaturan Pencegahan dan • Pengembangan hutan Perubahan Iklim dan • Pengaturan Iklim
Perlindungan dari Bencana • DAS prioritas • Korban bencana
13 Pengurangan Risiko • Pengaturan Pencegahan dan
Alam • Sumberdaya air • Dokumen perubahan iklim
Bencana Perlindungan dari bencana alam
• Pengaturan Iklim • Lahan kritis
Pertumbuhan Pelestarian dan • Indeks eutrofikasi dan sampah
Ekonomi dan Pemanfaatan terapung di laut
8 • Jejak material 14
Pekerjaan yang Berkelanjutan • Keasaman air laut
Layak Ekosistem Laut • Luas kawasan konservasi
• Pengaturan Iklim • % kawasan hutan
Infrastruktur • % tutupan hutan
• Pengaturan Pencegahan dan • Emisi CO2 / Gas Rumah Kaca
9 Tangguh, Industri • Situs kehati
Perlindungan dari bencana • Indeks Risiko Bencana
Inklusif dan Inovatif • Lahan terdegradasi
alam • Pengaturan Iklim
• Limbah pada perkotaan • Jumlah kawasan konservasi
• Pengaturan Iklim Pelestarian dan • Pengaturan tata aliran air dan
• Sampah • Lahan kritis
• Pengaturan Pencegahan dan Pemanfaatan banjir
Kota Inklusif dan • Kota hijau 15 • Situs kehati atau kawasan
11 Perlindungan dari bencana Berkelanjutan • Pencegahan dan Perlindungan
Berkelanjutan • Kualitas udara lindung
alam Ekosistem Darat dari bencana alam
• RTH • Populasi satwa terancam
• Pemeliharaan kualitas udara • Pemurnian air
• Dokumen PRB • Hidup liar dan perburuan
• Tindak pidana lingkungan
• Satwa liar dan tumbuhan alam
• Dokumen kehati
IDENTIFIKASI CAPAIAN INDIKATOR

IDENTIFIKASI KEWENANGAN DAERAH

Catatan:
Jumlah Indikator TPB Berdasarkan Kewenangan
350
Dari 319 indikator TPB Indonesia:
308 • 21 indikator bersifat khusus untuk daerah
300
tertentu
250 235
222 • 298 indikator bersifat umum
Jumlah Indikator

220
200

150

100

50

0 Setiap daerah memiliki jumlah indikator


Pusat Provinsi Kabupaten Kota
berbeda
PEMBAGIAN PERAN

Besaran anggaran yang


Dialokasikan untuk
Kegiatan yang sesuai
dengan indikator TPB
Diisi dengan program dan
kegiatan Pemerintah
Daerah yang relevan
Dengan Indikator TPB

Pihak Non-Pemerintah
yang terlibat dalam
membantu kegiatan
Diisi dengan program dan Pemerintah
kegiatan pihak non-
pemerintah Daerah yang
relevan Dengan Indikator
TPB
ALUR PIKIR PEMBUATAN REKOMENDASI

Analisis Pencapaian Analisis Kontribusi Rekomendasi


Tujuan TPB Analisis DDDT
TPB Para Pihak

DDDT Indikator TPB


Tujuan TPB Jasa Target Proyeksi Capaian
Output Data Sumber Data Indikator yang terkait Isu Strategis
Ekosistem Nasional Indikator
• Peta Daya Dukung • Memproyeksikan
Lingkungan Jasa kebutuhan
Ekosistem Penyedia Air 6.1.1.(a) penyediaan air sesuai
Luas area yang Persentase rumah tangga
(Tingkat Provinsi). dengan sumber-
memiliki tingkat yang memiliki akses
• Untuk kebutuhan analisa sumber penyedia air
penyedia air terhadap layanan sumber
Fungsi stock dihitung baik yang berada di
dengan kategori air minum layak. Meningkatnya
Penyediaan berdasarkan kondisi wilayahnya (sesuai
Tujuan 6 sangat tinggi-sangat akses
Air Bersih hidrologi 6.1.1.(b) dengan daya dukung
Menjamin rendah (ha) terhadap
• Dalam hal kab/kota Kapasitas prasarana air yang tersedia)
ketersediaan serta berdasarkan analisa layanan air Pemenuhan
sudah mempunyai data baku untuk melayani maupun di luar
pengelolaan air DDDT jasa ekosistem minum layak kebutuhan
DDDT ditingkat rumah tangga, perkotaan wilayahnya.
bersih dan sanitasi pada tahun air minum
kab/kota dapat dan industri, serta
layak yang 2019 menjadi layak
digunakan penyediaan air baku • Daerah melakukan
berkelanjutan untuk 100%
Luas area yang untuk pulau-pulau. proyeksi jumlah
semua (2014 : 70%)
memiliki tingkat 6.1.1.(c) penduduk dan
Fungsi pemurnian air Proporsi populasi yang dibandingkan dengan
• Peta Daya Dukung ketersediaan sumber
Pengaturan dengan kategori memiliki akses layanan
Lingkungan Jasa
Pemurnian sangat tinggi-sangat sumber air minum aman air minum yang dapat
Ekosistem Pemurnian Air
Air rendah (ha) dan berkelanjutan. melayani
berdasarkan analisis masyarakatnya
DDDT jasa ekosistem
KAJIAN DAYA DUKUNG DAN DAYA
TAMPUNG (DDDT)

Analisis Pencapaian Analisis Kontribusi Rekomendasi


Tujuan TPB Analisis DDDT
TPB Para Pihak

Rekomendasi KLHS
Strategi dan Arah Urusan Program Non-
Sasaran Outcome Kegiatan
Kebijakan Pemerintahan pemerintah

• Pembangunan prasarana
pengambilan dan saluran
pembawa
•Tercapainya • Penyediaan dan
• Peningkatan partisipasi
pemerataan pengolahan air
•Pemerataan daya masyarakat dalam
pemenuhan baku • Pekerjaan
dukung sumber daya pengelolaan air
kebutuhan air • Pengembangan umum dan
air • Ormas XXX • Peningkatan distribusi
minum layak dan Pengelolaan tata ruang
•Peningkatan efisiensi • Filantropi penyediaan air baku
•Optimalnya Jaringan • Perumahan
penggunaan sumber ABC • Perencanaan pembangunan
pemenuhan Pengairan rakyat dan
daya air • Pelaku usaha jaringan air bersih/air
kebutuhan air • Pengembangan Kawasan
•Pemenuhan kebutuhan minum
dari sumber Kinerja permukiman
air minum layak • Pengembangan teknologi
air yang Pengelolan Air
pengolahan air minum dan
berkelanjutan Minum
air limbah
• Pengembangan distribusi air
minu
KEWAJIBAN KEPALA DAERAH TERPILIH

Menyusun dan menetapkan Perda Prinsip-Prinsip penyusunan


tentang Rencana Pembangunan RPJMD :
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 1. Transparan,
2. Responsive,
tahun 2019-2023
3. Efisien,
4. Efektif,
5. Akuntabel
6. Partisipatif,
7. Terukur,
Waktu Penyusunan RPJMD dalam 8. berkeadilan,
waktu 6 bulan setelah dilantik 9. berwawasan lingkungan
dan
10.berkelanjutan.
INTEGRASI KLHS RPJMD KE DALAM DOKUMEN RPJMD

KEBIJAKAN UMUM BAB I PENDAHULUAN


PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

BAB II GAMBARAN UMUM


KONDISI UMUM DAERAH KONDISI DAERAH

BAB III GAMBARAN KEUANGAN


CAPAIAN INDIKATOR TPB DAERAH

BAB IV PERMASALAHAN DAN


PEMBAGIAN PERAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN


KONDISI PENCAPAIAN TPB SASARAN
BAB VI STRATEGI, ARAH
SKENARIO PEMBANGUNAN KEBIJAKAN DAN PROGRAM
BERKELANJUTAN PEMBANGUNAN
BAB VII KERANGKA PENDANAAN
PEMBANGUNAN DAN PROGRAM
ISU STRATEGIS, PERMASALAHAN,
PERANGKAT DAERAH
SASARAN STRATEGIS
SUBSTANSI PERMENDAGRI NOMOR 7 TAHUN 2018

Pembentukan
Tim Pembuat • Ditetapkan dengan keputusan kepala
KLHS RPJMD Dalam melaksanakan tugasnya
daerah. tim pembuat KLHS RPJMD
melibatkan:
Pengkajian
• Dikoordinasikan oleh Sekretariat Daerah
• Ormas,
Pembangunan
Berkelanjutan
bersama dengan perangkat daerah yang
Pasal 3 • Filantropi,
membidangi perencanaan pembangunan
Pembuatan • Pelaku Usaha,
KLHS daerah dan dengan perangkat daerah
RPJMD • Akademisi dan
yang melaksanakan tugas urusan • pihak terkait lainnya sesuai
Perumusan
Skenario
lingkungan hidup. dengan ketentuan
Pembangunan peraturan perundang-
Berkelanjutan • Beranggotakan perangkat daerah terkait undangan
sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan
dalam pembuatan KLHS RPJMD
Penjaminan
kualitas,
pendokumentasian
dan validasi KLHS
RPJMD
SUBSTANSI PERMENDAGRI NOMOR 7 TAHUN 2018

Pembentukan
Tim Pembuat Gambaran kondisi umum • Daya dukung dan daya tampung LH
KLHS RPJMD daerah • Kondisi Geografis, Demografis, dan
• Keuangan Daerah

Pengkajian
Pembangunan
Berkelanjutan Capaian indikator tujuan Analisis kondisi pencapaian tujuan
Pasal 3
Pembangunan Pembangunan Berkelanjutan
Pembuatan Berkelanjutan yang relevan
KLHS
RPJMD
gambaran kondisi pencapaian tujuan
Perumusan Pembangunan Berkelanjutan
Skenario
Pembangunan
Berkelanjutan
Pembagian peran antara
Pemerintah, Pemerintah analisis kontribusi dari Pemerintah,
Daerah, Ormas, Filantropi, Pemerintah Daerah, Ormas, Filantropi,
Pelaku Usaha, serta Pelaku Usaha, serta Akademisi dan
Penjaminan
kualitas, Akademisi pihak terkait lainnya
pendokumentasian
dan validasi KLHS
RPJMD
SUBSTANSI PERMENDAGRI NOMOR 7 TAHUN 2018

Pembentukan
Tim Pembuat
KLHS RPJMD
Gambaran kondisi
pencapaian TPB
Pengkajian
Pembangunan
Berkelanjutan
Pasal 3 Memproyeksikan kondisi
Pembuatan pencapaian TPB
KLHS
RPJMD
DDDT Pencapaian TPB Peran Para Pihak
Perumusan
Skenario
Pembangunan Skenario Pembangunan Berkelanjutan
Berkelanjutan

Penjaminan alternatif proyeksi


kualitas,
pendokumentasian tanpa upaya dengan upaya
dan validasi KLHS tambahan
RPJMD
tambahan
MEKANISME PENYUSUNAN KLHS CONTOH TAHAPAN PEMBUATAN
RPJMD (PERMENDAGRI 7/2018) KLHS RPJMD

Pembentukan Tim Pembuat Kick Off 1 hari


KLHS RPJMD
Membentuk Tim Pembuat KLHS RPJMD 1 hari

Identifikasi dan Pengumpulan Data 3 hari

Pengkajian Pembangunan
Analisis Data 7 hari
Berkelanjutan
Konsultasi Publik I 1 hari

Alternatif Proyeksi 7 hari


Perumusan Skenario
Konsultasi Publik II 1 hari

Pembuatan Laporan 7 hari

Penjaminan Kualitas 3 hari


Penjaminan Kualitas,
Pendokumentasian, dan Pendokumentasian
Total=31 hari
Validasi
Validasi Rapat Kecil dlm kantor
Penelaahan 7 hari Rapat Halfday/Fullday
CONTOH TAHAPAN PEMBUATAN
PP 46 Tahun 2016
KLHS RPJMD

Kick Off 1. Identifikasi dan perumusan isu Didapat dari Konsultasi Publik dg Para
pembangunan berkelanjutan (Pasal 8) Pemangku Kepentingan
Membentuk Tim Pembuat KLHS RPJMD 2. Isu pembangunan berkelanjutan yang paling Hasil No. 1, ditelaah dg pisau analisis Ps
strategis (Pasal 8) 9 ayat (1)
Identifikasi dan Pengumpulan Data
3. Isu Pembangunan Berkelanjutan Prioritas Hasil No. 2, ditelaah dg pisau analisis Ps
(Pasal 9) 9 ayat (2)
Analisis Data
4. Identifikasi materi muatan KRP yang Identifikasi semua materi KRP, ditelaah dg
berpotensi menimbulkan pengaruh pada LH pisau analisis Ps 3 ayat (2) atau
Konsultasi Publik I (Pasal 10) Penjelasan Ps 15 UU 32/09
5. Analisis pengaruh hasil isu pembangunan Analisis pengaruh hasil No 3 dg hasil No
Alternatif Proyeksi berkelanjutan prioritas dengan materi muatan 4
KRP (Pasal 11)
Konsultasi Publik II Kajian DDDT, JE, SDA, PI, Kehati, Resiko
6. Kajian muatan KLHS (Pasal 13) Dampak LH
Pembuatan Laporan 7. Rumusan alternatif (Pasal 14) Perubahan :Tujuan, Strategi pencapaian,
ukuran/skala, lokasi, proses/metode,
Penjaminan Kualitas 8. Penyusunan Rekomendasi (Pasal 16) penundaan, rambu mempertahankan
ekosistem, mitigasi
9. Penjaminan Kualitas (Pasal 19)
Pendokumentasian Perbaikan KRP, Keg/usaha yang telah
10. Pendokumentasian (Pasal 23) melampaui DDDT tidak boleh lagi
Validasi Oleh penyusun KRP
11. Validasi (Pasal 25)
Penelaahan
Kick Off

Contoh KAK
Menyepakati KAK
Membentuk Tim Pembuat KLHS RPJMD
• Membuat SK Tim

Contoh SK Tim
Identifikasi dan Pengumpulan Data
verifikasi
Identifikasi Penapisan pelingkupan
Kondisi Umum
No. Isu Utama Permasalahan Capaian
1 Jasa Ekosistem (Jaseko)
2 Konsumsi terhadap Jaseko
3 DDDT
4 Kondisi Geografi
5 Kondisi Demografi
6 Keuangan Daerah
Longlist Isu Wali Pihak
TPB / SPM (319 / 67 indikator) Utama data terlibat
No. Indikator Isu Utama Permasalahan Capaian 1. … 1. … 1. …
1 6.1.1.(a) (indikator)
2. … 2. … 2. …
2 …
3. … 3. … 3. …
Pembagian Peran 4. … 4. … 4. …
No. Isu Utama Permasalahan Capaian 5. … 5. … 5. …
1 Peran Pemerintah (APBD) 6. … 6. … 6. …
2 Peran Swasta …. …. ….
3 Peran Pem. Pusat (APBN)
20. ………… 20. … 20. …
4 Peran Masyarakat
5 Peran Lain-lain
Informasi Tambahan
No. Isu Utama Permasalahan Capaian
1 IKLH
Kerentanan dan Perubahan
2
Iklim
3 Persampahan
4 Neraca Sumber Daya Alam
Lain-lain
Jenis-jenis metode analisis yang dapat digunakan
Analisis Data

Analisis

Longlist Isu Utama Wali data Pihak terlibat Isu Utama


1. … 1. … 1. …
2. … 2. … 2. … 1. …
3. … 3. … 3. … 2. …
4. … 4. … 4. … 3. …
menghasilkan
5. … 5. … 5. … 4. …
6. … 6. … 6. … 5. …
… …. ….
20. … 20. … 20. …
Analisis Kecenderungan DAN/ATAU

Melakukan analisis terhadap


kecenderungan pencapaian
target indikator TPB

LINEAR EKSPONENSIAL LOGARITMIK


Melakukan analisis pengaruh
Analisis Pengaruh antar isu utama
DAN/ATAU

1. INDIKATOR DDDT 2. BUKAN INDIKATOR DDDT


Grafik indikator AIR Grafik indikator KESEHATAN
Capaian
Indikator Capaian
Indikator

Target TPB ISU UTAMA 3


Target TPB ISU UTAMA 2

Proyeksi
Pencapaian ISU UTAMA 2 Proyeksi
Target TPB Pencapaian ISU UTAMA 1
Target TPB

DDDT ISU UTAMA 1

t
eksisting 2019 2030 t
eksisting 2019 2030

ISU UTAMA 1 ISU UTAMA 2 ISU UTAMA 3


ISU UTAMA 1 ISU UTAMA 2
Pengaruh isu utama Pengaruh isu utama 3 thdp
ISU UTAMA 1 -
2 thdp isu utama 1 isu utama 1
ISU UTAMA 1
Pengaruh isu utama 1 Pengaruh isu utama 2 thdp
ISU UTAMA 2 - ISU UTAMA 2
thdp isu utama 2 isu utama 3
Pengaruh isu utama 1 Pengaruh isu utama
ISU UTAMA 3 -
thdp isu utama 3 3 thdp isu utama 2
Analisis Keterkaitan DAN/ATAU

Menganalisis keterkaitan indikator TPB


dengan Prioritas Nasional, SPM, dan
Prioritas Daerah

Prioritas Nasional SPM Prioritas Daerah


Isu utama 1 vvv v vv
Isu utama 2 vv vvv v
Isu utama 3 v vv vvv

vvv : keterkaitannya kuat


vv : keterkaitannya kurang kuat (sedang)
v : keterkaitannya lemah
Analisis SWOT DAN/ATAU Analisis Stakeholder

STAKEHOLDER: ISU UTAMA:


S Kekuatan: Kelemahan: W 1. Pemerintah 1. Isu utama 1
1. Kekuatan 1 1. Kelemahan 1
2. Swasta 2. Isu utama 2
2. Kekuatan 2 2. Kelemahan 2 3. Masyarakat 3. Isu utama 3
3. Kekuatan 3 3. Kelemahan 3
4. dst 4. dst
Kontribusi
Stakeholder
ISU UTAMA 1 ISU UTAMA 2 ISU UTAMA 3

Pemerintah

Pemerintah
Daerah

Ormas
1. Peluang 1 1. Ancaman 1
2. Peluang 2 2. Ancaman 2 Filantropi
3. Peluang 3 3. Ancaman 3
4. dst 4. dst Pelaku
Usaha
O Peluang Ancaman T Akademisi

Lain-lain
Analisis Kontribusi DAN/ATAU Analisis GAP DAN/
Para Pihak

No. TPB PIHAK KONTRIBUSI No Indikator


Capaian Target GAP
Indikator TPB
2 Menghilangkan Pemerintah Menyediakan lahan
Kelaparan, Mencapai pertanian 6.1.1.(a) ... X Y Y-X
Ketahanan Pangan Pengendalian harga
dan Gizi yang Baik, pangan
serta Meningkatkan Bantuan beras sejahtera

Pertanian
LSM Pengembangan kapasitas
Berkelanjutan
petani
Perbankan Kredit Usaha Rakyat untuk
petani
Akademisi Penelitian pertanian

6 Air bersih dan sanitasi Pemerintah Pembangunan sapras


pengairan
Filantropi Penggunaan dana sosial
untuk pembangunan
fasilitas pengairan
/ATAU Analisis lainnya

BALANCE SCORE CARD

Keuangan

Wewenang SASARAN Key Performance


STRATEGIS Index (KPI)
Organisasi

SDM
Konsultasi
Publik I Isu Utama Isu Utama
1. … prioritasi 5. 1. Isu utama
2. … 2. 2. Tantangan
3. … 3. 3. Kondisi
4. … 4. pencapain TPB
5. … 1.

Perumusan Skenario Isu Utama


Pembangunan Berkelanjutan 5.
skenario
2.
3. 1. Isu strategis
skenario 2. Permasalahan
4.
1. 3. Sasaran strategis
skenario daerah

Konsultasi Publik II
Pembuatan Laporan Contoh sistematika

Penjaminan Kualitas

SK Tim Uji Publik

Identifikasi dan Alternatif Proyeksi


Pengumpulan Data
Uji Publik II
Analisis Data
Pembuatan Laporan
Pendokumentasian

Validasi
Hal yang perlu dipersiapkan daerah :

Penelaahan

Memastikan laporan KLHS RPJMD


dimuat ke dalam Rancangan Awal
dokumen RPJMD
MANFAAT PERMENDAGRI NOMOR 7 TAHUN 2018

1. KLHS RPJMD sebagaimana diatur dalam Permendagri 7/2018, sangat dibutuhkan


dalam pemenuhan kualitas penyusunan RPJMD TEKNOKRATIK dan Rancangan
Awal RPJMD .

2. Memberikan manfaat dalam mewarnai subtansi rencana pembangunan yang


berbasis daya dukung dan daya tampung lingkungan serta mengarahkan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan

3. Berdasarkan pemetaan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup


berbasis jasa ekosistem terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan maka
sumbangan KLHS RPJMD dapat memenuhi 10 Tujuan atau sekitar 58,88% dari 17
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
tujuan yang telah di tetapkan dalam Perpres 59/2017

10 Tujuan
dari 17
Tujuan TPB
TERIMA KASIH
subdit5.lh@gmail.com
08122282385 (yudhi timor bimo p)
021 – 7942660
File lengkap dapat diunduh di:
bit.ly/KLHS_RPJMD

Anda mungkin juga menyukai