Disusun Oleh:
Dr. Ir. Fatma Djuwita, M.Si
HP 085281579297 (fdjuwita@yahoo.com)
Kasubdit Pengembangan Kebijakan Lingkungan Hidup Wilayah dan Sektor
Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan dan Kebijakan Wilayah dan Sektor
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
JENIS KRP YANG WAJIB KLHS:
RTRW Nasional; Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi;
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota;
RTR Pulau/Kepulauan;
Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi;
Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional; Kabupaten/Kota;
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil;
Rencana Tata Ruang Laut Nasional;
Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota;
Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau pulau kecil Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
beserta rencana rincinya;
Lampiran 1 dan 2:
Tugas DLH Prov/Kab/Kota:
Silahkan pilih: mau Dasar Hukum 13. Menyusun KLHS
UU atau Peraturan Menteri? 14. Dst ...
PASAL 3 DAN 4 PERMEN DAGRI 7/2018
Pasal 3: Pasal 4
(1)PemDa membentuk tim pembuat (3)Tim pembuat KLHS RPJMD
Pembuatan KLHS RPJMD
KLHS RPJMD (Pasal 3 huruf a) beranggotakan perangkat daerah
dilakukan dengan mekanisme: terkait sesuai dengan kompetensi
yang ditetapkan dengan keputusan
a. pembentukan tim pembuat kepala daerah. dan kebutuhan dalam pembuatan
KLHS RPJMD; KLHS RPJMD.
(2)Tim pembuat KLHS RPJMD
dikoordinasikan oleh SekDa (4)Dalam melaksanakan tugasnya
b. pengkajian PB;
bersama dengan perangkat daerah tim pembuat KLHS RPJMD
c. perumusan skenario PB; dan yang membidangi perencanaan melibatkan Ormas, Filantropi,
pembangunan daerah dan dengan Pelaku Usaha, Akademisi dan
d. penjaminan kualitas,
perangkat daerah yang pihak terkait lainnya sesuai
pendokumentasian dan melaksanakan tugas urusan dengan ketentuan peraturan
validasi KLHS RPJMD. lingkungan hidup. perundang-undangan.
Pasal 26 UU No 26/2007:
(1) RTRW kabupaten memuat: (2) RTRW kabupaten menjadi pedoman untuk:
a. penyusunan RPJPD;
Setiap pejabat
a. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang
wilayah kabupaten; b. penyusunan RPJMD; pemerintah
b. rencana struktur ruang wilayah kabupaten yang c. pemanfaatan ruang dan pengendalian yang berwenang
meliputi sistem perkotaan di wilayahnya yang pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten;
terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem d. mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan menerbitkan izin
jaringan prasarana wilayah kabupaten; keseimbangan antarsektor; pemanfaatan
c. rencana pola ruang wilayah kabupaten yang e. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk
meliputi kawasan lindung kabupaten dan kawasan investasi; dan ruang dilarang
budi daya kabupaten; f. penataan ruang kawasan strategis kabupaten. menerbitkan izin
d. penetapan kawasan strategis kabupaten; (3) Rencana tata ruang wilayah kabupaten menjadi
dasar untuk penerbitan perizinan lokasi
yang tidak
e. arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten
yang berisi indikasi program utama jangka pembangunan dan administrasi pertanahan. sesuai dengan
menengah lima tahunan; dan rencana tata
f. ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang
wilayah kabupaten yang berisi ketentuan umum ruang.
peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan
insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi.
RTRW Kabupaten: (Permen PU 16/2009)
1. UU No 32/2009 1. UU No 26/2007
2. PP No. 27/2012 2. PP No. 15/2010
3. PP No. 46/2016 3. PerMen ATR No. 20/2011
4. PerMeneg LH No. 4. PerMen ATR No. 6/2017
05/2012
5. PerMen ATR No. 8/2017
5. PerMen LHK No. 6. PerMen ATR No. 1/2018
69/2017
PERMEN PU NO. 20/2011 : RDTR
BAB II RENCANA DETAIL TATA RUANG
Pasal 3
(1) RDTR disusun untuk bagian dari (2) RDTR memuat:
wilayah : a. tujuan penataan ruang bagian wilayah
a. kabupaten/kota yang perencanaan;
merupakan kawasan b. rencana pola ruang;
perkotaan dan/atau
c. rencana jaringan prasarana;
b. kawasan strategis kabupaten
atau kawasan strategis kota. d. penetapan sub bagian wilayah
perencanaan yang diprioritaskan
(2) RDTR dilengkapi dengan penanganannya;
peraturan zonasi.
e. ketentuan pemanfaatan ruang;
f. peraturan zonasi.
RDTR DAN PERATURAN ZONASI
BERFUNGSI SEBAGAI:
a. kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota berdasarkan
RTRW;
b. acuan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari kegiatan
pemanfaatan ruang yang diatur dalam RTRW;
c. acuan bagi kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang;
d. acuan bagi penerbitan izin pemanfaatan ruang; dan
e. acuan dalam penyusunan RTBL
HASIL KLHS (Pasal 17 ayat (1) dan (2) UU No. 32/2009)
ITBX
KARENA MEMILIKI DAMPAK
Jaringan Air Minum
Bidang
YANG BESARPerumahan
BAGI dan Kawasan
LINGKUNGAN, SEPERTI: 4. Rencana Pengembangan
Permukiman
1. PERLU
Bidang ESDM
AMDAL Jaringan Telekomunikasi
2. UKL
Bidang
/ UPLPariwisata 5. Rencana Pengembangan
Bidang Ketenaganukliran Jaringan Drainase
3. DLL
Bidang Pengelolaan Limbah Bahan Pengembangan
6. Rencana XX == TIDAK
TIDAK
Berbahaya dan Beracun (LB3)
Jaringan AirDIIZINKAN
DIIZINKAN
Limbah
... DST ... 7. Rencana Pengembangan
Prasarana lainnya
Pasal 13 PP No. 27 Tahun 2012
(1)Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak penting terhadap
lingkungan hidup dikecualikan dari kewajiban menyusun Amdal,
apabila:
a.lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatannya berada di kawasan yang
telah memiliki Amdal kawasan;
b.lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatannya berada pada
kabupaten/kota yang telah memiliki rencana detil tata ruang
kabupaten/kota dan/atau rencana tata ruang kawasan strategis
kabupaten/kota; atau
c.Usaha dan/atau Kegiatannya dilakukan dalam rangka tanggap
darurat bencana.
Penjelasan Pengecualian:
Karena rencana detil tata ruang kabupaten/kota telah disusun
melalui kajian ilmiah yang komprehensif dan rinci berdasarkan
antara lain kajian terhadap daya dukung, daya tampung
lingkungan, dan kajian lingkungan hidup strategis.
25
6. Kajian Muatan KLHS
a) Kapasitas DDDT-LH a) Analisis kebutuhan masing-
untuk pembangunan; masing muatan RTDR;
dasarnya adalah Populasi
b) Perkiraan mengenai
dampak dan risiko LH; b) Analisis IKLH agar tidak
melebihi baku mutu ambang
c) Kinerja layanan atau batas;
jasa ekosistem;
Tentukan c) Analisis SLHD agar tidak
d) Efisiensi pemanfaatan Metode melebihi baku mutu ambang
SDA; yang tepat batas lingkungan;
e) Tingkat kerentanan dan d) Analisis Kebutuhan SDA
kapasitas adaptasi yang diperlukan untuk
terhadap perubahan membangun;
iklim; e) Analisis apakah muatan KRP
f) Tingkat ketahanan dan mengakibatkan perubahan
potensi iklim?
keanekaragaman hayati. f) Analisis kerentanan
biodiversity;
Contoh Peta Zonasi (Bahan Workshop RTDT oleh Dr. Ir. Denny Zulkaidi, MUP)
R-2
R-1
R-3
R-12
R-20
R-1
R-2
R-3
R-12
R-20
28
Kriteria Rinci KLHS RDTR yang dapat digunakan
sebagai dasar Pengecualian Amdal:
Keputusan Dirjenhubdar no. Jenis dan fasilitas Tempat Perhentian (halte dan Tempat
271/HK.105/DRJD/96 Tentang perhentian bus/TPB)
Pedoman Teknis Perekayasaan Perencanaan TPB dan halte yang meliputi penentuan jarak,
Tempat Perhentian Kendaraan perhitungan teluk bus, dan perletakan.
Penumpang Umum Standar rancang bangun TPB dan halte.
Direktorat Jenderal Cipta Karya Persyaratan umum: lokasi, kondisi geologi dan topografi
Departemen Pekerjaan Umum Tahun Spesifikasi teknis perumahan di atas air
2000 Tentang Petunjuk Teknis Spesifikasi teknis sarana lingkungan: pendidikan, kesehatan,
Penataan Bangunan dan Lingkungan perniagaan dan industri
di Kawasan Tepi Air. Spesifikasi teknis prasarana lingkungan: jalan, air bersih,
persampahan dan air bersih
Spesifikasi teknis struktur, konstruksi, dan bahan bangunan
32
33