Anda di halaman 1dari 125

PENYUSUNAN

KAJIAN LINGKUNGAN
HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RPJMD
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KABUPATEN TANGERANG
KONSULTASI PUBLIK
02

DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN


KABUPATEN TANGERANG
SISTEMATIKA PEMBAHASAN

1 PENDAHULUAN

2 PROFIL WILAYAH

3 PENJARINGAN ISU

4 ANALISIS 6 MUATAN KLHS

5 PERUMUSAN ISU PALING STRATEGIS

6 PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

7 DRAFT RUMUSAN REKOMENDASI


PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang Undang No. 32 Tahun 2009 mengenai


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam tahap
perencanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
diperlukan adanya penyusunan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS).

KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh,


dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/ atau KRP. Pelaksanaan
KLHS dilaksanakan untuk mengkaji RTRW, RDTR, RPJMD, dan
KRP yang berdampak.

4
MAKSUD, TUJUAN, WILAYAH KAJIAN
MAKSUD WILAYAH KAJIAN
Untuk mengintegrasikan Tujuan Pembangunan
Kabupaten Tangerang
Berkelanjutan kedalam rumusan Kebijakan, memiliki wilayah yang cukup luas,
Rencana dan/atau Program (KRP) RPJMD terdiri dari 29 kecamatan, 28
kelurahan dan 246 desa dengan luas
Kabupaten Tangerang Tahun 2024-2028 juga mencapai 103.012 Ha atau 1.030,12
memastikan partisipasi masyarakat dan Km².
pemangku kepentingan lain dalam hal
pengambil keputusan kebijakan dan
perencanaan pembangunan.

TUJUAN
Tujuan penyelenggaraan KLHS - RPJMD
Kabupaten Tangerang adalah masukan dan
atau rujukan untuk Penyusunan dokumen
RPJMD Kabupaten Tangerang Tahun 2024–
2028.

5
RUANG LINGKUP SUBSTANSI

Kondisi Umum Daerah memuat kondisi


daya dukung dan daya tampung, geografis,
demografis dan keuangan daerah.
01
Gambaran Kinerja Keuangan Daerah,
terkait arahan kebijakan ekonomi dan
pendapatan daerah
02
Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Terkait isu lingkungan hidup dan tujuan
pembangunan berkelanjutan
03

6
PERATURAN PERUNDANGAN KLHS
PP 22/2021
tentang Penyelenggaraan
UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
PP 46/2016 tentang Tata
Perlindungan dan Cara Penyelenggaraan KLHS Lingkungan Hidup
Pengelolaan
Lingkungan Hidup Permen LHK P.69/2017
tentang Tata Cara
penyelenggaraan KLHS
Permendagri No. 67/2012
(mencabut Permen LH 09/2011)
untuk KLHS RPJMD

2009 2011 2013 2015 2017 2021

2010 2012 2014 2016 2018 2022

Permendagri No. 7/2018 Perpres No. 111 Tahun


Permen LH 27/2009 Permen LH 09/2011 Pedoman Surat Edaran Menteri LHK Pembuatan dan 2022 tentang
Pedoman Umum KLHS (menggantikan No. 4/MenLHK-II/2015 Pelaksanaan KLHS dalam Pelaksanaan
Pelaksanaan KLHS Permen LH 27/2009) Penyusunan RPJMD Pencapaian TPB

Terdapat Keterkaitan Proses


KLHS RPJPD RPJMD

7
POSISI & PERAN KLHS DALAM PEMBANGUNAN

RPPLH RPJP KLHS


1. Penetapan Fungsi 1. Melampaui DDDTLH
PENYUSUNAN 2. Nilai Jasa & SDA
TINGKAT NASIONAL 3. Arahan Kebijakan atau Tidak 1. Rekomendasi
Insentif 2. Area Kritis Dimana Pengurangan
3. Dampak Kumulatif Dampak LH
1. Baku Mutu LH
2. Baku Kerusakan Skenario Dimana dan Kapan 2. Daftar Isu dan
PENYUSUNAN Ekosistem Pembangunan Puncaknya Jenis Kegiatan
TINGKAT PROVINSI 3. Program Pemulihan
Pencadangan
Daerah 4. Potensi Kerugian SDA 3. Yang Harus
4. Insentif Ekonomi & Layanan Ekosistem ditelaah lagi
Berapa
PENYUSUNAN 1. Baku Mutu LH
TINGKAT 2. Infrastruktur Hijau
KABUPATEN/KOTA 3. Program Pemulihan
4. Insentif Ekonomi

Pelingkupan
(KA-ANDAL)
IDENTIFIKASI KONDISI DAN KINERJA DDDTLH
Kondisi Terkini dan Tren Perubahan

Baseline Berdasarkan Karakteristik Dasar AMDAL


AMDAL
RKL/RPL
8
FRAMEWORK PENYUSUNAN
TPB/SDGs Capaian Indikator
TPB/SDGs

Tingkat Sudah Mencapai Belum Mencapai Belum ada Dokumen


Belum ada data
Pencapaian TPB target Target dilaksanakan Perencanaan

Isu Strategis (KP I) Isu PB Isu Strategis TPB Isu 6 muatan KLHS

Isu Prioritas

Alternatif, Skenario Alternatif &


rekomendasi
Dan Rekomendasi TPB/SDGs
TPB Tidak Butuh Upaya TPB Butuh Upaya
TPB Prioritas Tambahan Tambahan

Strategi Arah Kebijakan Program Target Indikator TPB


9
TAHAPAN PENYUSUNAN KLHS
TAHAPAN PENYUSUNAN KLHS

Pembentukan
Pokja KLHS
KP I
Penyusunan KAK 1. IDENTIFIKASI Isu
KLHS Pembangunan
Berkelanjutan
Identifikasi
pemangku 2. Isu Pembangunan 4a. Identifikasi Materi
kepentingan Berkelanjutan strategis KRP

3. Isu Pembangunan 4b. Muatan materi 5. Analisis Pengaruh


Berkelanjutan Paling
Strategis
KRP yang Berdampak KRP terhadap LH

kajian 6 muatan

Daya Dukung & Dampak & Kinerja Jasa Mutu & Adaptasi Ketahanan &
Daya Tampung Resiko LH Eksosistem ketersediaan Perubahan Iklim Potensi KEHATI
LH SDA

7. Rumusan 8. 9. Penjaminan 10. 11. Validasi


Alternatif Rekomendasi Kualitas Pendokumen- KLHS
Perbaikan Integrasi tasian
hasil KLHS

KP II 10
POSISI KLHS DALAM UU NO.32 TAHUN 2009

Pengawasn &
Perencanaan Pemanfaatan Pengendalian Pemeliharaan Penegakkan Hukum

• Keberlanjutan Proses • Pencegahan • Konservasi SDA • Pembinaan


RPPLH • Keberlanjutan • Penanggulangan • Pencadangan SDA • Sanksi Administrasi
Produktifitas • Pemulihan • Pelestarian fungsi • Sanksi Perdata
• Keselamatan dan atmosfer (mitigasi, • Sanksi Pidana
Kesejahteraan adaptasi, lapisan ozon
Masyarakat dan hujan asam.

• KLHS
Penetapan • Tata Ruang
• AMDAL • PUU Berbasis LH
Ekoregion
• UKL-UPL • Izin Lingkungan
• RPPL • Instrm Ekonomi • Perubahan iklim
• Baku Mutu LH • Rekayasa
• Daya Dukung
• Kerusakan LH
• Daya Tampung Genetik
Inventarisasi Lingkungan • Perizinan
• Sumberdaya
Hidup • Anggaran Basis
LH Genetik
• Analisis Resiko LH
• Audit LH

11
HASIL KONSULTASI PUBLIK 02 (KLHS RPJPD KAB.TANGERANG)
Kamis/25 Mei 2023
1. Latar belakang disusunnya KLHS ini secara garis besar agar rencana jangka Panjang daerah tidak hanya
memperhatikan aspek ekonomi, namun juga harus memperhatikan lingkungan hidup
2. Seperti halnya sudah dibahas pada KP1, adalah adanya alternatif, skenario dan rekomendasi yang mana output nya
berupa TPB prioritas
3. Input yang diperhatikan dalam penyusunan KLHS sangat kompleks, yaitu melihat dari berbagai aspek, mulai dari
kebijakan seperti dokumen rencana sebelumnya, kondisi fisik wilayah, demografis
4. Secara umum TPB terbagi menjadi 17 tujuan, dimana bisa dikelompokan menjadi 4 pilar, yaitu Pilar Pembangunan
Lingkungan, Pilar Pembangunan Ekonomi, Pilar Pembangunan Sosial, dan Pilah Hukum dan Tata Kelola, yang mana
kemudian dikelompokkan kedalam 3 kategori yang ditandai dengan 3 warna (Hijau, Kuning, dan Merah) dimana
warna Kuning dan Merah harus diperhatikan karena berpotensi sebagai isu berkelanjutan
5. Visi Misi RPJPD kabupaten Tangerang sebelumnya nantinya akan ada 2 kemungkinan, apakah Visi Misi tersebut
masih relevan ataupun akan berubah sesuai kebutuhan yang berubah pula
6. Dari banyaknya longlist yang sudah dirumuskan, dikelompokan lah kedalam shortlist sebanyak 10 isu dimana 10
isu ini yang paling dianggap perlu diperhatikan, dari 10 isu ini dilakukan analisis kembali dengan analisis skalogram
sehingga dapat dikelompokan isu mana saja yang termasuk kedalam Isu Tidak Strategis, Isu Strategis, dan Isu
Paling Strategis
7. Perumusan rekomendasi terhadap isu strategis disusun dalam bentuk matriks, dimana matriks yang digunakan
sesuai dengan masukan dari pihak Provinsi Banten
8. Dimana proses Panjang tersebut menghasilkan kesimpulan berupa TPB yang perlu mendapat prioritas perhatian,
dimana hasil analisis tim menyimpulkan TPB 1 (Tanpa Kemiskinan), 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), 6 (Air
Bersih dan Sanitasi Layak) dan 15 (Ekosistem Daratan) adalah menjadi perhatian prioritas dengan usaha
tambahan
9. Tahapan Panjang ini harus dilalui untuk bisa dilaksanakannya kegiatan pra Validasi dan Validasi
10. Sosialisasi diperlukan hingga ke pihak pemerintah kecamatan, baik oleh Bappeda ataupun dinas terkait lainnya,
sehingga RPJPD kedepannya lebih bisa bersifat tepat dan akurat.
11. Sasaran lainnya adalah agar dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalisir pada beberapa tahun
kedepan.

12
PROFIL WILAYAH
KEBIJAKAN SPASIAL Revisi RTRW 2018 : RTRW KAB. TANGERANG TAHUN 2011 - 2031

ARAHAN STRUKTUR RUANG

Hirarki Pusat Kegiatan


• PKN meliputi : kawasan perkotaan disekitar KAWASAN INTI
JABODETABEK-PUNJUR.
• Pusat–pusat Pelayanan yang menjadi PKL meliputi: kawasan pusat
kegiatan local (PKL) diperoleh berdasarkan ketetapan yang dibuat oleh
RTRW Provinsi Banten, sehingga menghasilkan sebagai berikut:
1. PKL perkotaan Kecamatan Kronjo;
2. PKL perkotaan Kecamatan Tigaraksa; dan
3. PKL perkotaan Kecamatan Pagedangan.

• Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)


meliputi:
1. PPK Kecamatan Balaraja;
2. PPK Kecamatan Curug;
3. PPK Kecamatan Pasar Kemis; dan
4. PPK Kecamatan Teluknaga
• Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
meliputi:
1. PPL Kecamatan Sepatan Timur;
2. PPL Kecamatan Sukadiri;
3. PPL Kecamatan Mauk;
4. PPL Kecamatan Sukamulya;
5. PPL Kecamatan Kresek; dan
6. PPL Kecamatan Gunung Kaleri

14
KEBIJAKAN SPASIAL Revisi RTRW 2018 : RTRW KAB. TANGERANG TAHUN 2011 - 2031

ARAHAN STRUKTUR RUANG


Arahan Rencana Jaringan Prasarana Wilayah
Sistem Jaringan Jalan • Jalan Nasional
➢ Jaringan jalan arteri primer, meliputi : peningkatan ruas Jalan Raya Serang yang melewati Kecamatan Curug, Kecamatan Cikupa, Kecamatan Balaraja, dan Kecamatan Jayanti
➢ Jaringan Jalan TOL, meliputi :
✓ rencana ruas jalan tol Sepatan Timur–Pakuhaji– melalui Kecamatan Sepatan Timur dan Kecamatan Pakuhaji yang terhubung dengan sistem jaringan jalan tol JORR II;
✓ rencana ruas jalan tol Serpong – Balaraja melewati Kecamatan Balaraja, Kecamatan Tigaraksa, Kecamatan Jambe, Kecamatan Panongan, Kecamatan Legok dan Kecamatan
Pagedangan;
✓ rencana ruas jalan tol Kamal-Teluknaga-Rajeg melewati Kecamatan Kosambi, Kecamatan Teluknaga, Kecamatan Pakuhaji, Kecamatan Mauk, dan Kecamatan Rajeg;
✓ rencana ruas jalan tol Semanan – Rajeg – Balaraja yang terhubung dengan sistem jaringan jalan tol Kamal-Teluknaga-Rajeg; dan
✓ rencana ruas jalan tol prospektif yang terhubung ke Jalan Tol Serpong-Balaraja.
• Jaringan Jalan Provinsi meliputi:
➢ rencana peningkatan ruas jalan Kronjo–Mauk–Teluknaga–Bandara Soekarno-Hatta yang melewati Kecamatan Kosambi, Kecamatan Teluknaga, Kecamatan Pakuhaji, Kecamatan
Sukadiri, Kecamatan Mauk, Kecamatan Kemiri, Kecamatan Kronjo, dan Kecamatan Mekar Baru.
➢ rencana peningkatan ruas jalan Tigaraksa–Cisoka–Cikuya–Cikasungka yang menghubungkan Pusat Pemerintahan Kabupaten dengan Pusat Pemerintahan Kabupaten Lebak, melewati
kecamatan Tigaraksa, Cisoka dan kecamatan Solear;
➢ rencana peningkatan ruas jalan Malang Nengah – Ranca Kelapa – Kutruk – Tigaraksa yang menghubungkan Kecamatan Legok dengan pusat pemerintahan Kabupaten, melewati
Kecamatan Legok, Kecamatan Panongan, Kecamatan Jambe, dan Kecamatan Tigaraksa,;
➢ rencana peningkatan ruas jalan Cisauk–Jaha yang merupakan akses dari Cisauk menuju Legok, melewati Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Legok;
➢ rencana peningkatan ruas jalan Bitung–Curug–Legok-Parung melewati Kecamatan Curug dan Kecamatan Legok; dan
➢ Rencana pengembangan Angkutan massal berbasis jalan dapat berupa Bus Rapid Transit (BRT)
• Rencana Jaringan jalan yang menjadi kewenangan kabupaten meliputi:
➢ Rencana peningkatan jaringan jalan kolektor
➢ Rencana pembangunan jaringan jalan lokal dan jembatan meliputi :
✓ jalan Peusar–Budimulya–Bojong–Jalan Raya Serang melewati Kecamatan Cikupa dan Kecamatan Panongan;
✓ jalan Margasari–Mekar Bakti melewati Kecamatan Tigaraksa dan Kecamatan Panongan;
✓ jalan Sampora–Pakulonan melewati Kecamatan Cisauk, Kecamatan Pagedangan, dan Kecamatan Kelapa Dua;
✓ jalan kantor pos - Pasar Gudang berada di Kecamatan Tigaraksa;
✓ jalan Ciatuy – Al-Amjad berada di Kecamatan Tigaraksa;
✓ jalan penghubung wilayah perbatasan;
✓ jalan yang memanfaatkan daerah sempadan sungai; dan
✓ jalan akses Perimeter Utara bandara Soekarno Hatta melewati Kecamatan Teluknaga dan Kecamatan Kosambi.i

15
KEBIJAKAN SPASIAL Revisi RTRW 2018 : RTRW KAB. TANGERANG TAHUN 2011 - 2031

ARAHAN STRUKTUR RUANG


Arahan Rencana Jaringan Prasarana Wilayah
Jaringan Transportasi • Terminal penumpang meliputi:
a) peningkatan terminal penumpang tipe A di Kecamatan Balaraja;
b) peningkatan terminal penumpang tipe B di Kecamatan Teluknaga;
c) pembangunan terminal penumpang tipe C di Kecamatan Teluknaga, Kecamatan Kelapa Dua, Kecamatan Cisauk, Kecamatan Pakuhaji, dan Kecamatan Tigaraksa, Kecamatan Sepatan,
Kecamatan Sindangjaya, Kecamatan Kronjo dan kecamatan lainnya;
• Terminal barang meliputi pembangunan terminal barang di Kecamatan Pasar Kemis, Jambe dan Kecamatan Jayanti.
• Pengembangan dan Pembangunan Jaringan Rel Kereta Api
• pelabuhan penyeberangan kelas III, meliputi :
a) dermaga tambatan kapal nelayan di Kecamatan Pakuhaji; dan
b) rencana pelabuhan barang di Kecamatan Teluknaga
• Pelabuhan Laut, meliputi :
a) rencana pelabuhan orang dan barang di Kecamatan Teluknaga;
b) rencana pembangunan pelabuhan umum utama yang merupakan bagian dari Pelabuhan Tanjung Priok di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, di kawasan reklamasi Pantura;
c) rencana pembangunan pelabuhan khusus batu bara di Kecamatan Kronjo;
d) rencana lokasi pelabuhan pengumpan lokal Muara Dadap di Kecamatan Kosambi;
• Bandar udara meliputi bandar udara yang berfungsi sebagai penerbangan komersil dan pusat pelatihan penerbangan.
Rencana sistem • jaringan infrastruktur minyak dan gas bumi , meliputi : pengembangan jaringan pipa gas untuk memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga melintasi Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan
jaringan energi Sindang Jaya, Kecamatan Tigaraksa, Kecamatan Balaraja, dan Kecamatan Cisoka;
• pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di ruas jalan utama yang memiliki kepadatan tinggi khususnya untuk angkutan penumpang umum
• rencana pembangunan jalur pipa transmisi gas
• pengembangan jaringan gas Avtur dari pantai Utara
• rencana pembangunan PLTU dengan kapasitas 500 (lima ratus) megawatt dan pembangunan gardu induk
Sistem Jaringan • pengembangan jaringan primer melintasi ruas jalan Tangerang-Merak dan jaringan sekunder tersebar di seluruh kecamatan;
Telekomunikasi • pengembangan jaringan Sentral Telepon Otomat (STO) yang tersebar berada di wilayah kabupaten;
Jaringan Sumber daya • pengembangan dan pembangunan prasarana dan sarana air baku untuk air minum; dan
air • pengendalian penggunaan air tanah dangkal.
• pembangunan bendungan atau waduk penampung air baku
• Rencana pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dilakukan dengan sistem jaringan perpipaan
Sistem pengelolaan air • pembangunan IPLT baru di Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Balaraja;
limbah (SPAL) • pembangunan IPAL Terpadu dialokasikan di kawasan peruntukan industri
Jaringan Persampahan •

pembangunan TPS secara parsial yang tersebar pada setiap kecamatan;
Pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa)
16
KEBIJAKAN SPASIAL Revisi RTRW 2018 : RTRW KAB. TANGERANG TAHUN 2011 - 2031

ARAHAN POLA RUANG Kawasan Lindung


• Kawasan hutan lindung merupakan hutan bakau di wilayah pantai Utara
Kabupaten, seluas kurang lebih 1.555,32 ha
• Kawasan resapan air seluas kurang lebih 1.555 Ha
• Kawasan sempadan pantai terdapat di pesisir pantai Utara Kabupaten
mencakup luas areal kurang lebih 325 Ha
• Kawasan sempadan sungai dengan luas kurang lebih 529 Ha
• Kawasan sekitar danau atau situ meliputi kawasan sempadan danau atau situ
dengan luas lebih kurang 310 Ha
Kawasan Budidaya
• kawasan pertanian;
• kawasan perikanan;
• kawasan pertambangan dan energi;
• kawasan peruntukan industri;
• kawasan pariwisata;
• kawasan permukiman;
• kawasan pertahanan dan keamanan; dan
• kawasan transportasi.

17
RPJMD TAHUN 2019-2023
KABUPATEN TANGERANG

VISI :
“Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Tangerang yang Religius, Cerdas, Sehat dan Sejahtera”

Capaian Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan


Ilustrasi Proyeksi terhadap Target SDGs 2030 Status Pencapaian Indikator SDGs di Kabupaten Tangerang
Indikator TPB Kabupaten Tangerang sebanyak 211
indikator yang menjadi kewenangan kabupaten.
Sebanyak 74,88% indikator TPB bisa diukur, sementara
sisanya datanya tidak
tersedia atau data tidak cukup untuk dilakukan proyeksi.
Hasil proyeksi menunjukkan bahwa sebanyak 105
indikator (49,76%) berstatus hijau (on the right track), 8
(delapan) indikator (3,79%) berstatus kuning (perlu
intervensi sedang, 45 indikator (21,33%) berstatus
merah (perlu intervensi tinggi), dan 53 indikator
(25,12%) berstatus N/A atau data tidak tersedia.
Sumber : Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Revisi RPJMD
Kabupaten Tangerang 2019-2023

18
KONDISI FISIK WILAYAH
PETA TOPOGRAFI PETA JENIS TANAH KONDISI SUMBER DAYA AIR
Kab. Tangerang (meliputi enam kecamatan yaitu
Mauk, Rajeg, Pasar Kemis, Cikupa, Curug dan
Legok) terdapat tiga lapisan akifer meliputi:
1. Akuifer dangkal dengan kedalaman < 20 m
yang didominasi oleh lapisan pasir;
2. Akuifer menengah dengan kedalaman 20 -
70 m yang merupakan lapisan lempung
formasi Bantam Atas;
3. Akuifer dalam dengan kedalaman > 70 m
yang merupakan bagian dari formasi
Genteng dan formasi Bojongmanik.

Topografi, Sebagian besar wilayah Kabupaten Tangerang Struktur batuan yang terbentuk di Kabupaten Tangerang
merupakan dataran rendah, yang memiliki topografi relatif adalah:
datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0-3%. Ketinggian 1. Alluvium, terdiri dari lempung, kerikil, kerakal.
wilayah antara 0-85 meter di atas permukaan laut. Secara 2. Tuf Banten (Banten Tuff), terdiri dari batu apung dan batu
garis besar terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu: pasir tuffan.
19
GUNA LAHAN WILAYAH

Penggunaan tanah eksisting di Wilayah Kabupaten Tangerang terdiri dari:


Lahan terbangun : Lahan non terbangun :
a) Kawasan permukiman a) Sawah irigasi 50.709,86 Ha (49,52%).
perkotaan dan perdesaan b) Sawah tadah hujan 14.958 Ha
dengan luas penggunaan (15,29%).
sebesar 18.426,60 Ha (18%). c) Kebun campuran 6.230,37 Ha
b) Kawasan industri dan gedung (6,08%).
533,25 Ha (0,52%). d) Tegalan 7.191,18 Ha (7,02%).
e) Rawa 253,45 Ha (0,25%).
f) Tambak dan empang 5.454,64 Ha
(5,33%).
g) Penggaraman 27,29 Ha (0,03%).
h) Hutan 99,35 Ha (0,10%).
i) Belukar 674,51 Ha (0,66%).
j) Lain-lain 5.950,41 Ha (5,81%).

20
SOSIAL KEPENDUDUKAN
Penduduk Kabupaten Tangerang Tahun 2021 Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Jumlah Persentase
Kepadatan Penduduk Kabupaten Tangerang Tahun 2020
No Kecamatan Penduduk Penduduk
(jiwa/km2)
(jiwa) (%) jumlah penduduk terbanyak pada kisaran umur
1 Cisoka 98.285 2,98 3.642,88 25-29 tahun yaitu sebesar 300.666 jiwa yang
2 Solear 97.880 2,97 3.374,01 terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 152.900
3 Tigaraksa 159.539 484,00 3.273,27 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak
4 Jambe 52.319 1,59 2.010,72 148.576 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk
5 Cikupa 208.208 6,32 4.878,35
terkecil berdasarkan kelompok umur terdapat
6 Panongan 134.311 4,08 3.845,15
pada kisarab umur 75 tahun keatas yaitu
7 Curug 175.690 5,33 6.409,70
8 Kelapa Dua 169.264 5,14 6.942,74
sebanyak 24.348 jiwa yang teridiri dari
9 Legok 120.502 3,66 3.430,17 penduduk laki-laki sebanyak 11.150 jiwa dan
10 Pagedangan 109.164 3,31 2.389,23 penduduk perempuan sebanyak 13.914 jiwa.
11 Cisauk 93.924 2,85 3.382,21
12 Pasar Kemis 277.214 8,42 10.694,98
13 Sindang Jaya 92.628 2,81 2.493,35
14 Balaraja 120.152 3,65 3.580,21
15 Jayanti 65.717 2,00 2.750,82
16 Suka Mulya 70.325 2,14 2.610,43
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Tangerang pada
17 Kresek 68.760 2,09 2.647,67 Tahun 2014-2020
18 Gunung Kaler 51.421 1,56 1.735,44
19 Kronjo 62.366 1,89 1.410,04 Kabupaten Tangerang tahun 2020
20 Mekar Baru 411.932 1,27 1.760,37 meningkat menjadi 6,23% atau
21 Mauk 86.348 2,62 1.679,27 242,02 ribu penduduk miskin.
22 Kemiri 48.829 1,48 1.493,24
23 Sukadiri 64.567 1,96 2.674,69
Persentase ini meningkat 1,09% jika
24 Rajeg 197.619 6,00 3.680,06 dibandingkan pada tahun tahun 2019
25 Sepatan 119.308 3,62 6.888,45 yang mencapai 5,14% atau 193,97
26 Sepatan Timur 108.186 3,28 5.921,51 ribu jumlah penduduk miskin.
27 Pakuhaji 120.619 3,66 2.325,41
28 Teluknaga 163.248 4,96 4.022,87
29 Kosambi 115.208 3,50 3.871,24
Total 3.663.533
Sumber : BPS Kab.Tangerang 2021
100,00 3.432,16
21
SOSIAL KEPENDUDUKAN
Sumber : BPS Kab.Tangerang 2021

Angka Melek Huruf di Kabupaten Tangerang di Tahun 2013-2020

Pada tahun 2013 terdapat 96,37% penduduk berusia 15 tahu ke atas yang sudah mampu
membaca dan menulis huruf latin. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2020
yang mencapai 98,12%, artinya terdapat penduduk berusia 15 tahu ke atas yang sudah
mampu membaca dan menulis huruf latin sebanyak 98,12% sedangkan 1,88% lagi masih
belum/tidak dapat membaca dan menulis (buta huruf).

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Banten Tahun Angka Partisipasi Sekolah Tingkat SD, SMP dan SMA
2020 Tahun 2013-2019

Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Tangerang terus mengalami kenaikan diperiode tahun
2013 hingga 2019. Kenaikan yang terlihat terus membaik adalah pada Angka Partisipasi
Sekolah di usia SD (7-12 tahun), dimana pada tahun 2019 Angka Partisipasi Sekolah di
Kabupaten Tangerang mencapai 100% dimana ditahun 2013 Angka Partisipasi Sekolah menjadi
yang paling rendah yaitu sebesar 98,75%.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tangerang pada tahun


2020 masih berada sedikit dibawah IPM Provinsi Banten dengan nilai
71,92. Jika dibandingkan dengan kabupaten atau kota di Provinsi Banten,
Kabupaten Tangerang berada di posisi lima nilai Indeks Pembangunan
Manusia di Provinsi Banten. Dimana nilai tertinggi Indeks 22
PEREKONOMIAN WILAYAH
Laju PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Kategori Lapangan Usaha di Kabupaten
Kategori Lapangan Usaha Tangerang (Persen)
2017 2018 2019 2020
• Laju PDRB di Kabupaten Tangerang pada tahun 2017 hingga
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 7,75 6,46 4,43 5,23
tahun 2020 terus mengalami fluktuasi. PDRB tertinggi di
B. Pertambangan dan Penggalian 2,66 9,65 3,55 -5,12 Kabupaten Tangerang selama periode 2017 hingga 2020 terjadi
C. Industri Pengolahan 6,96 6,18 6,17 -7,55 pada tahun 2018, dimana laju pertumbuhan di Kabupaten
D. Pengadaan Listrik dan Gas -11,42 3,74 -5,2 -12,5 Tangerang pada tahun ini mencapai 9,10%. Pada tahun 2018
E. Pengadaan Air 12,39 6,95 7,3 9,37 sektor penyumbang terbesar PDRB adalah dari kategori
F. Konstruksi 13,21 13,6 12,73 -3,05 lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial yaitu sebesar
G. Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 11,66 12,21 10,12 -3,64 14,97%.
H. Transportasi dan Pergudangan 10,81 12,06 11,76 -4,05
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 9,71 9,71 8,85 -5,13
• Sementara Laju PDRB di Kabupaten Tangerang yang terkecil
J. Informasi dan Komunikasi 11,71 5,86 8,92 8,73
terjadi pada tahun 2020 yakni sebesar -3,11, di tahun ini sektor
K. Jasa Keuangan 9,9 11,61 2,91 1,65 yang menjadi penyumbang terbesar dalam laju PDRB di
L. Real Estate 14,71 11,63 12,98 3,56 Kabupaten Tangerang adalah lapangan usaha Indormasi dan
M,N. Jasa Perusahaan 11,96 9,44 13,51 -4,36 Komunikasi yakni sebesar 8,73.
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 10,19 8,55 12,2 4,14
• PDRB minus disebabkan adanya pandemi Covid-19 yang terjadi
P. Jasa Pendidikan 11,7 14,39 13,24 2,16
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 13 14,97 15,12 5,89
hampir semua negara di dunia. Adanya pandemi Covid-19 ini
R,S,T,U. Jasa lainnya 13,61 10,61 11,72 -3,31
mengakibatkan lemahnya perekonomian di Indonesia.
PDRB 8,77 9,1 8,12 -3,11

23
KAWASAN VETEGASI WILAYAH
PETA BENTANG ALAM
Persentase Jenis Bentang Alam

27%
Dataran Fluvial Jawa

Dataran Pantai Utara Jawa

8% Dataran Vulkanik Jalur GN.


65% Karang - Merapi - Raung

Kondisi bentang alam di Kabupaten Tangerang terbagi menjadi 3 jenis yaitu 27%
luas lahan merupakan Dataran Fluvial Jawa, 8% Dataran Pantai Utara Jawa
yang berada sekitaranya kawasan pesisir , serta sebagian besar 65% Dataran
Vulkanik Jalur GN. Karang – Merapi – Raung.

24
KAWASAN VETEGASI WILAYAH
PETA EKOREGION
Persentase Ekoregion

27%
Dataran Fluvial Jawa

Dataran Pantai Utara Jawa

8% Dataran Vulkanik Jalur GN.


65% Karang - Merapi - Raung

Kondisi Ekoregion di Kabupaten Tangerang terbagi menjadi 3 jenis yaitu 27%


luas lahan merupakan Dataran Fluvial Jawa, 8% Dataran Pantai Utara Jawa
yang berada sekitaranya kawasan pesisir , serta sebagian besar 65% Dataran
Vulkanik Jalur GN. Karang – Merapi – Raung.

25
KAWASAN VETEGASI WILAYAH
PETA VEGETASI
Persentase Ekoregion
Komunitas Hutan Non Dipterokarpa Pamah
12% 9%
Komunitas Hutan Pamah Monsun Meranggas

11% Komunitas Hutan Pantai

Komunitas Hutan Pantai Monsun


4%
33% Komunitas Hutan Tema Pantai Monsun
0% 8%
Komunitas Hutan Tepi Sungai (Riparian) Pamah

Komunitas Hutan Terna Rawa Air Tawar Pamah


23%
Komunitas Hutan Terna Rawa Air Tawar Pamah Monsun

Berdasarkan sebaran vegetasi, Kabupaten Tangerang merupakan


didominasi oleh Vegetasi Kominitas hutan Pamah Monsun Meranggas
yaitu 33% atau 34.694,93 Ha. Selain itu terdapat Komunitas Hutan
Pantai Monsun 23% atau 24.031,20 Ha.

26
TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SDG’s 30 Meta II dengan Perpres No. 111 Tahun 2022
4 Pada tahun2030, membangun ketahanan
3 Pada tahun2030, menjamin bahwa semua
masyarakat miskin dan mereka yang berada
laki-laki dan perempuan,khususnya
Tanpa Kemiskinan masyarakat miskin danrentan, memiliki hak dalam kondisi rentan,dan mengurangi
yang sama terhadap sumber daya kerentanan mereka terhadap kejadian ekstrim
ekonomi,serta aksesterhadap pelayanan terkait iklim dan guncangan ekonomi, sosial,
1 Pada tahun 2030, mengurangi setidakya setengah
dasar,kepemilikan dan kontrol atas tanah lingkungan,dan bencana
• Rata-rata korban akobat bencana di daerah rawan
proporsi laki-laki, perempuan dan anak-anak dari
dan bentuk kepemilikan lain,warisan, bencana maksimal sebesar 02, per 100.000 jiwa setiap
semua usia, yang hidup dalam kemiskinan disemua
sumberdaya alam,teknologi baru,danjasa tahun
diensi, sesuai dengan definisi nasional. • Persentase potensi kehilangan PDB akibat dampak
• Menurunnya tingkat kemiskinan menjadi 6,O- keuangan yang tepat, termasuk keuangan
bencana sebesar 0,10%
7,O%. Tahun dasar September 2O2O: 10,19% •mikro.
Meningkatnya akses air minum layak • Jumlah penyusuanan kajian kebijakan dan regulasi
menjadi 100%. Tahun 2020:90,21% penanggulangan bencana (kajian) sebanayk 50
2 Menerapkan secara nasional sistem dan akses layak; meningkatnya rumah Dokumen.
upaya perlindungan sosial yang tepat bagi tangga yang memiliki akses sanitasi • Jumlah dokumen kajian risiko dan tata ruang di kawasan
semua, termasuk kelompok yang paling layak menjadi 90% rawan bencana dan pasca bencana sebanyak 55
miskin,dan pada tahun2030 mencapai dokumen
cakupan substansial bagi kelompok miskin Menjamin mobilisasi yang signifikan terkait
dan rentan. 5 sumber daya dari berbagai sumber, termasuk
• Persentase penduduk yang tercakup melalui kerja sama pembangunan yang lebih
dalam program perlindungan sosial: baik, untuk menyediakan sarana yang memadai
Proporsi penduduk yang tercakup dan terjangkau Bagi Negara berkembang,
dalam program jaminan sosial khususnya negara kurang berkembang untuk
menjadi 98%. Tahun dasar 2O2O: melaksanakan program dan kebljakan
82,O7% mengakhiri kemiskinan di semua dimensi.
• Meningkatnya cakupan kepesertaan • Meningkatnya kualitas alokasi pendanaan prioritas dalam upaya
JKN menjadi 98% (2024) pengentasan kemiskinan khususnya dalam kerangfu kebijakan
• Meningkatnya cakupan kepesertaan mikro melalui bantuan social dan ekonomi produktif.
• Meningkatnya kualitas alokasi pendanaan prioritas pembangunan
Sistem Jaminan Sosial Nasional terkait dengan efektivitas pemanfaatan anggaran pendidikan,
Jaminan Sosial Bidang keberlanjutan pendanaan Dan penguatan tata kelola perlirrdungan
Ketenagakerjaan menjadi 74,5% sosial serta peningkatan pemanfaatan anggaran kesehatan.

untuk pekerja formal dan 25,94%


untuk pekerja informal.
27
TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SDG’s 30 Meta II dengan Perpres No. 111 Tahun 2022
Mengakhiri Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan Peningkatan Gizi, dan Mencanangkan Pertanian
Berkelanjutan

1 Pada tahun2030, menghilangkan kelaparan dan


menjamin akses bagi semua orang, khususnya orang 4 Pada Tahun 2030, menjamin system produksi
miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, pangan yang berkelanjutan dan menrapkan
termasuk bayi, terhadap makanan yang aman, praktek pertanian tangguh yang meningkatkan
bergizi,dan cukup sepanjang tahun. prosukai dan prosuktivitas , membantu
menjaga ekosistem, memperkuat kapasitas
2 Pada tahun 2030, menjamin sistem produksi pangan adapatasi tterhadap perubahan iklim, cuaca
yang berkelanjutan dan menerapkan praktek pertanian ekstrim, kekeringan, banjir, dan bencana
tangguh yang meningkatkan produksi dan lainnya, serta secara progresif memperbaiki
produktivitas, membantu menjaga ekosistem, kualitas tanah dan lahan
memperkuat kapasitas adaptasi terhadap perubahan
iklim,cuaca ekstrim, kekeringan, banjir,dan bencana 5 Pada tahun 2020, mengelola keanegaragaman
genetic benih, tanaman budidaya dan hewan
lainnya,serta secara progresif memperbaiki kualitas
ternak dan peliharaan dan spesies liar terkait,
tanah dan lahan.
Pada tahun 2030, mengagandakan produktivitas termasuk melalui bank benih dan tanaman yang
3 dikelola dan diankearagamankan dengan baik
pertanian dan pendapatan produsen makanan
skala kecil, khusunya perempuan, masyarakat di ttingkat rnasional, regional, dan
penduduk asli, keluarga petani, pengembala internasional, serta meningkatkan akses
dan nelayan, termasuk melalui akses yang terhadap pembagian keuntungan yang ail dan
aman dan sama terhadap lahan, sumber daya merata, hasil dari pemanfaatan sumber daya
produktif dan input lainnya, pengetahuan, jasa genetic dan pengetahuan tradisional terkait,
keuangan, pasar, dan peluang nilai tambah dan sebagai =mana yang disepakati secara
pekerjaan non pertanian internasional
28
TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SDG’s 30 Meta II dengan Perpres No. 111 Tahun 2022

Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan Mencapai cangkupan kesehatan universal termasuk perlindungan risiko
7 keuangan, akses terhadap pelayanan kesehatan dasar yang baik, dan akses
Kesejahteraan Penduduk di Segala Usia
terhadap obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif , berkualitas, dan
terjangkau bagi semua orang
1 Pada tahun2030, menguruangi rasio angka kematian ibu
hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup 8 Memperkuat pelaksanaan the framaework convention on tabacco control
WHO diseluruh negera sebagai langkah diseluruh Negara sebagai langkah
Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi baru lahir dan yang tepat
2 balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara
berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal 9 Mendukung penelitian dan pengembangan baksin dan obatr penyakit
setidaknya hingga 12 per 1.000KH (Kelahiran Hidup)dan menular dan tidak menular yang terutama berpengaruh terhadap Negara
Angka Kematian Balita25 per1.000. berkembang, meyediakan akses terhadap obat dan vaksin dasar yang
terjangkau, sesuai the Doha Declaration tentang the TRIPS Agreement and
3 Pada tahun 2030, mengakhiri epidemic AIDS, tuberculosis, public health, yang mengaskan hak Negara berkembang untuk menggunakan
malaria, dan penyakit tropis yang terabaikan dan secara penuh ketentuan dalam kesepakatan atas aspek-aspek perdagangan
memerangi hepatitis, penyakit bersumber air,serta penyakit dari hak kekayaan intelektual terkait kekeluasaan untuk melindungi
menular. kesehatan masyarakat, dan khususnya, menyediakan akses obat bagi semua
Pada tahun 2030, mengurangi hingga sepertiga angka Meningkatkan secara sginifikan pembiayaan kesehatan dan rekrutmen,
4 kematian dini akibat penyakit tidak menular, menular,
10
pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan di Negara
melalui pencegahan dan pengobatan, serta meningkatkan berkembang, khususnya Negara kurang berkembang, dan Negara
kesehatan mental dan kesejahteraan berkembang pulau kecil.
5 Memperkuat pencegahan dan pengobatan penyalahgunaan 11 Memperkuat kapasitas semua Negara, khususnya Negara berkembang
zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan penggunaan tentang peringatan dini, pengurangan risiko dan menejemn risiko kesehatan
alcohol yang membahayakan nasional dan global

6 Pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap


layanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk
keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan
integrasi kesehatan reproduksi ke dalam startegi dan
program nasional
29
TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SDG’s 30 Meta II dengan Perpres No. 111 Tahun 2022

Menjamin Kualitas Pendidikan yang Adil dan Inklusif serta


Meningkatkan Kesempatan Belajar Seumur Hidup untuk Semua

1 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak laki-laki dan perempuan 7 Membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan yang ramah
menyelesikan SD SMP tanpa dipungut biaya, setara, dan berkualitas, yang anak, ramah penyandang cacat dan gender, serta menyediakan
mengarah pada capaian pembelajaran yang relevan dan efektif. lingkungan belajar yang aman efektif bagi semua

2 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anakl aki-laki dan perempuan Pada Tahun 2020, secara signifikan memperluas secara global,
memiliki akses terhadap perkembangan dan pengasuhan anak usia dini,
8 jumlah beasiswa bagi Negara berkembang, khususnya Negara
pengasuhan, pendidikan prasekolah dasar yang berkualitas, hingga mereka kurang berkembang, Negara berkembang khususnya Negara
siap untuk menempuh pendidikan dasar. berkembangpualau kecil, dan Negara-Negara Afrika, untuk
mendaftarkan di pendidikan tinggi, termasuk pelatihan kejuruan,
3 Pada Tahun 2030, menjamin akses yang sama bagi semua perempuan dan teknologi informasi dan komunikasi, program teknik, program
laki-laki, terhadap pendidikan teknik, kejuruan dan pendidikan tinggi, rekayasa dan ilmiah, di Negara maju dan Negara berkembang
termausk univeritas, yang terjangkau dan berkualitas 9 lainnya

4 Pada Tahun 2030, meningkatkan secara signifikan jumlah pemuda dan Pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan pasokan guru
orang dewasa yang memiliki keterampilan yang relevan, termasuk yang berkualitas, termasuk melalui kerja sama internasionaldalam
keterampilan teknik dan kejuruan, untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak pelatihan guru di Negara berkembang, terutama Negara kurang
dan kewirausahaan berkembang, dan Negara berkembang,, dan Negara berkembang
kepulauan kecil
5 Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan, dan
menjamin akses yang sama untuk semua tingkat pendidikan dan pelatihan
kejurun, bagi masyarakat rentan termasuk penyandang cacat, masyarakat
penduduk asli, dan anak anak kondisi rentan.

6 Pada Tahun 2030 menjamin bahwa semua remaja dan proporsi kelompok
dewasa tertentu, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kemampuan
literasi dan numerasi 30
TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SDG’s 30 Meta II dengan Perpres No. 111 Tahun 2022
Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi
Perempuan yang Berkelanjutan untuk Semua
1 Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan
dimanapun Pada Tahun 2030, mencapia akses universal dan merata terhadpa air minum yang
1 man dan terjangkau bagi semua
Menghilangkan segala bentuk kekerasan terhadap kaum perempuan
2 diruang publik dan pribadi, termausk perdagangan manusia dan
Pada Tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai
eksploitasi seksual, serta berbagai jenis ekspolitasi lainnya 2 dan merata bagi semua, dan mengehentikan praktik buang air besar ditempat
Menghilangkan semua praktik berbahaya, seperti pernikahan anak, terbuka, memberikan perhatian khusus pada kebutuhan kaunm perempuan], serta
3 pernikahan dini dan paksa, serta sunat perempuan kelompok masyarakat

Pada Tahun 2030, meningkatlkan kualitas air dengan mengurangi polusi


Menjamin partisipasi penuh dan efektif dan berkesempatan yang sama 3 ,menghilangkna pembuangan, dan meminimalkan pelepasan materoal dan bahan
4 bagi peremuan untuk memimpin disemua tingkat pengambilan
kima berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah yang tidak diolah, dan
keputusan dalm kehidupan politik, ekonomi, dan masyarakat.
secara signifikan meningkatkan daur ulang, serta penggunaan kembali barang daur
Menjamin akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi, ulang
dan hak reproduksi seperti yang telah disepakati sesuai dengan Pada Tahun 2030, secara siginifkan meningkatkan efesiensi penggunaan air di semua
5 program of action of the international conference on population and 4 sektor, dan menjamin penggunaan dan pasokan air tawar yang berkelanjutan untuk
development and the Beijing platform serta dokumen-dokumen mengtasi kelangkaan air, dan secara signifikan mengurangi jumlah orang yang
konferensi tersebut. menderita akibat kelangkaan air.
Melakukan reformasi untuk memberi hak yang sama kepada perempuan
6 terhadap sumber daya ekonomi, serta akses terhadap kepemilikan dan 5 Pada Tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu disemua
kontrol atas tanah dan bentuk kepemilikan lain, jasa keuangan, warisan tingkatan termasuk melalui kerja sama lintas batas yang tepat
dan sumber daya alam, sesuai dengan hukum nasional
Pada Tahun 2020, melindungi dan meretorasi eksistem terkait sumber daya air,
6 termasuk pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, air tanah, dan danau
Meningkatkan penggunaan teknologi yang memampukan, khusunya
7 teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan pemberdayaan
perempuan

8 Mengadopsi dan memperkuat kebijakan yang baik dan perundang-


undangan yang berlaku untuk peningkatan kesetaraan gender dan
pemberdayaan kaum perempuan di semua tingkatan 31
TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SDG’s 30 Meta II dengan Perpres No. 111 Tahun 2022 Mencapai tingkat produktivitas ekonomi yang lebih tinggi, memlaui diversifikasi,
2 peningkatan dan inovasi teknologi, termasuk melalui focus pada sektor yang memberi
nilai tambah tinggi dan padat karya
Menjamin Akses Terhadap Energi yang Terjangkau, Menggalakan kebijakan pembangunan yang mendukung kegiatan produktif, penciptaan
Dapat Diandalkan, Berkelanjutan, dan Modern untuk 3 lapanga kerja layak, kewirausahaan, kreativitas dan fomalitas dan pertumbhan usaha
mikro, kecil, dan mengenah, termausk melalui akses terhadap jasa keuangan
semua
1 Pada Tahun 2030, menjamin akses universal terhadap Meningkatkan secara progresif hingga tahun 2030, efesiensi sumber daya global dalam
layanan energy yang terjangkau, andal, dan modern 4 konsumsi dan produksi, serta usaha melepas kaitan pertumbuhan ekonomi dari degradasi
lingkungan sesuai dengan the 10year framework of programs on sustainable comsumtion
Pada Tahun 2030, meningkatkan secara substansi proporsi and production, dengan Negara –Negara maju sebagai pengarah
2 energy terbarukan dalam bauran energy global
Pada Tahun 2030, mencapai pekerjaan tetap dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi
Pada Tahun 2030, meningkatkan duakali lipat angka 5 semua perempuan dan laki-laki termasuk bagi pemuda dan penyandang disabilitas dan
3 perbaikan efesiensi energy global upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya

Pada tahun 2020, secara substansi mengurangi proporsi pemuda yang tidak bekerja, tidak
4 Pada Tahun 2030, memperluas infrastruktur dan 6 menempuh pendidikan atau pelatihan
meningkatkan teknologi untuk penyediaan layanan energy
modern dan berkelanjutan bagi semua Negara – Negara Mengambil tindakan cepat dan untuk memberantas kerja paksa mengakhiri perbudakan
berkembang, khususnya Negara kurang berkembang, 7 dan penjualan manusia, mengamankan larangan dan pengahousan bentuk terburuk
Negara berkembang pulau kecil, dan Negara berkembang tenaga kerja anak, termasuk perekrutan dan penggunaan tentara anak-anak, dan pada
tahun 2025 mengakhiri tenaga kerja anak dalam segala bentuknya

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan 8 Melindungi ahak-ak tenaga kerja dan mempromosikan lingkungan kerja yang maan dan
terjamin bagi semua pekerja, termasuk pekerja migran perempuan, dan mereka yang
berkelanjutan, tenaga kerja yang optimal dan produktif, bekerja dalam pekerjaan berbahaya.
serta pekerjaan yang layak untuk semua
9 Pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan kebijakan yang menciptakan untuk
Mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang menicptakan lapangan kerja dan
1 dengan kondisi nasional dan khususnya, setidaknya 7% mempromosikan budaya dan produk lokal
pertumbuhan produk domestic bruto per tahun di Negara Memperkuat kapasits lembaga keuangan domestic
kurang berkembang 10 untukmendorong dan memperluas akses terhadap
perbankan, asunransi dan jasa keuangan bagi semua
32
TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SDG’s 30 Meta II dengan Perpres No. 111 Tahun 2022

Membangun insfrastruktur yang tangguh, meningkatkan


insutri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi

1 Mengembangkan insfrastruktur yang berkualitas, andal,


6 Mendukung pengembangan teknologi domestic, riset dan inovasi
berkelanjutan, dan tangguh, termasuk infrastruktur regional dan dinegara-Negara berkembang, termasuk dengan memastikan
lintas batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan lingkungan kebijakan yang kondusif, antara lain untuk diversifikasi
kesejahteraan manusia dengan focus pada akses yang terjangkau industry dan peningkatan nilai tambah komoditas
Mempromosikan industrialisasi inklusif dan berklenajutan, dan pada
2 tahun 2030, secara signifikan meningkatkan proporsi industry dalam 7 Seacara signifikan meningkatkan akses terhadap teknologi informasi
dan komunikasi, dan mengusahakan penyediaaan akses
lapangan kerja dan produk domestic bruto, sejalan dengan konsisi mengusahakan penyediaan akses universal dan terjangkau internet
nasional dan meningkatkan dua kali lipat proporsinya di Negara dinegara –Negara kurang berkembang pada tahun 2020.
kurang berkembang
Meningkatkan akses industry dan perusahaan skala kecil khususnya
3 di Negara berkembang, terhadap jasa keuangan termasuk kredit
terjangkau, dan mengintegrasikan ke dalam rantai nilai pasar

Pada tahun 2020, meningkatkan insfrastruktur dan retrofit indysri


4 agar dapat berkelanjutan, dengan peningkatan efesiensi pengunaan
sumber daya dan adopsi yang lebih baik dari teknologi dan proses
industry bersih dan ramah lingkungan, yang dilaksanakan semua
Negara sesuai kemampuan masing-masing
Memperkuat siret ilmiah, meingkatkan kapasitas teknologi sektor
5 industry terutama Negara berkembang, termasuk pada tahun 2030,
mendorong inovasi dan secara substansial meningkatkan jumlah
pekerja peneliti dan pengembangan per 1 juta orang dan
meningkatkan pembelanjaan publik dan swasta untuk penelitian dan
pengembangan
33
TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SDG’s 30 Meta II dengan Perpres No. 111 Tahun 2022
Mempromosikan dan menjaga warisan budaya dunia dan warisan
Mengurangi kesenjangan intra dan antarnegara 3 alam dunia

1 Pada Tahun 2030, secara propgresif mencapai dan 4 Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian
mempertahankan pertumbuhan pendapatan pertumbuhan dan jumlah orang terdampak dan secara substansial mengurangi
pendapatan penduduk yang berada di bawah 40% dari populasi kerugian ekonomi relative terhadap PDB global yang disebabkan
padatingkat yang lebih tinggi dari rata-rata naisonal oleh bencana, termasuk bencana yang berhubungan dengan air,
dengan focus melindungi orang miskin dan orang-orang dalam
2 Menjamin Kesempatan yang sama dan mengurangi kesenjangan situasi rentan
hasil termasuk dengan menghapus hukum, kebijakan, dan praktik
yang diskriminatif, dan mempromosikan legalitas kebijakan dan Pada tahun 2030, mengurangi dampak lingkungan perkotaan per
tindakan yang tepat terkait legislasi dan kebijakn tersebut. 5 kapita yang merugikan, termasuk dengan memberi perhatian
khusus pada kualitas udara, termausk penanganan sampah kota
3 Mengadopsi kebijakan, terutama kebijakan fiksal, upah dan
perlindungan social, serta secara progresif mencapai kesetaraan Pada tahun 2020, meningkatkan secara subtansial jumlah kota
yang lebih besar
6
dan permukiman yang mengadopsi dan mengimplementasikan
kebijakan dan perencanaan yang terintegrasi tentang penyertaan,
efesiensi sumber daya, mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan
Menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, iklim, ketahanan terhadap bencana, serta mengembangkan dan
dan berkelanjutan mengimplementasikan penanganan holistik risiko bencana di
semua lini, sesuai dengan the senadai framework for disaster risk
1 Pada tahun 2030, menjamin akses bagi semua terhadap reduction 2015-2030
perumahan yang layak, aman, terjangkau=, dan pelayanan dasar,
serta menata kawasan kumuh
Pada Tahun 2030, menyediakan akses terhadap system
2 trasnportasi yang aman, terjangkau, mudah diakses dan
berkelanjutan untuk semua, meningkatkan keselamatan lalu
lintas, terutama dengan memperluas jangkauan transportasi
umum, dnegan memberi perhatian khusus pada kebutuhan
mereka yang berada dalam situasi rentan , perempuan, anak,
penyandang disabilias dan orang tua
34
TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SDG’s 30 Meta II dengan Perpres No. 111 Tahun 2022
Mengembangkan dan menerapkan perangkat untuk memantau dampak
Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi yang berkelanjutan
7 pembangunan berkelanjutan terhdap pariwisata berkelanjutan yang
menciptakan lapangan kerja dan mempromosikan budaya dan produk
Melaksanakan The 10 Year Framework Of Programmers On lokal
1 Sustainable Consumtion And Production Patterns, dengan semua
Negara mengambil tindakan dipimpin Negara maju, dengan Merasionalisasi subsidi bahan bakar fosil tidak efesien yang
mempertimbangankan poembangunan dan kapasitas Negara 8 mendorong pemborosan konsumsi dengan menghilangkan distorsi
berkembang pasar, sesuai dengan keadaan naisonal, termasuk dengan
restrukturisasi pajak dan pengahapusan secara bertahap jika ada
Pada Tahun 2020 mencapai pengelolaan bahan kima dan semua subsidi berbahaya, yang dicerminkan oleh dampak lingkungannya,
2 jenis limbah yang ramah lkingkungan, di sepanjang siklus denganm sepenuhnya memperhitungkan kebutuhan dan kondisi
hidupnya, sesuai kerangka kerja internasional yang disepakati khusus Negara-Negara berkembang dan meminimalkan dampak
dan secara signifikan mengurangi pencemaran bahan kima dan negative yang bisa terjadi pada pembangunannya dengan cara yang
limbah tersebut ke udara, air, dan tanah untuk meminimalkan melindungi rakyat miskin dan masyarakat yang terkena dampak
dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan
Mengambil Tindakan Cepat Untuk Mengatasi Perubahan Iklim
Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi produksi limbah Dan Dampaknya.
3 melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan penggunaan
kembali
1 Memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap bahaya terkait
Mendorong perusahaan, terutama perusahaan besar dan iklim dan bencana alam di semua negara.
4 transnasional, untuk mengadopsi praktek-praktek berkelanjutan
dan mengintegrasikan informasi keberlanjutan dalam siklus Mengintegrasikan tindakan antisipasi perubahan iklim ke dalam
pelaporan mereka
2 kebijakan, strategi dan perencanaan nasional.

5 Mempromosikan Praktek pengadaan publik yang berkelanjutan, Meningkatkan pendidikan, penumbuhan kesadaran, serta kapasitas
sesuai dengan kebijakan dan prioritas nasional 3 manusia dan kelembagaan terkait mitigasi, adaptasi, pengurangan
dampak dan peringatan dini perubahan iklim.
Pada Tahun 2030, menjamin bahwa masyarakat di mana pun
6 memiliki informasi yang relevan dan kesadaran terhadap
pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup yang selaras dengan
alam
35
TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SDG’s 30 Meta II dengan Perpres No. 111 Tahun 2022
Melestarikan Dan Memanfaatkan Secara Berkelanjutan Sumber
Daya Kelautan Dan Samudera Untuk Pembangunan
Berkelanjutan.

Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan mengurangi Pada tahun 2020, melarang bentuk-bentuk subsidi perikanan
1 semua jenis pencemaran laut, khususnya dari kegiatan berbasis 5 tertentu yang berkontribusi terhadap kelebihan kapasitas dan
lahan, termasuk sampah laut dan polusi nutrisi. penangkapan ikan berlebihan, menghilangkan subsidi yang
berkontribusi terhadap penangkapan ikan ilegal, yang tidak
Pada tahun 2020, mengelola dan melindungi ekosistem laut dan dilaporkan dan tidak diatur dan menahan jenis subsidi baru, dengan
2 pesisir secara berkelanjutan untuk menghindari dampak buruk yang mengakui bahwa perlakuan khusus dan berbeda yang tepat dan
signifikan, termasuk dengan memperkuat ketahanannya, dan efektif untuk negara berkembang dan negara kurang berkembang
melakukan restorasi untuk mewujudkan lautan yang sehat dan harus menjadi bagian integral dari negosiasi subsidi perikanan pada
produktif. the World Trade Organization.

Pada tahun 2020, secara efektif mengatur pemanenan dan 6 Menyediakan akses untuk nelayan skala kecil (small-scale artisanal
menghentikan penangkapan ikan yang berlebihan, penangkapan fishers) terhadap sumber daya laut dan pasar.
3 ikan ilegal dan praktek penangkapan ikan yang merusak, serta
melaksanakan rencana pengelolaan berbasis ilmu pengetahuan,
untuk memulihkan persediaan ikan secara layak dalam waktu yang
paling singkat yang memungkinkan, setidaknya ke tingkat yang
dapat memproduksi hasil maksimum yang berkelanjutan sesuai
karakteristik biologisnya.
4
Pada tahun 2020, melestarikan setidaknya 10 persen dari wilayah
pesisir dan laut, konsisten dengan hukum nasional dan
internasional dan berdasarkan informasi ilmiah terbaik yang
tersedia.

36
TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SDG’s 30 Meta II dengan Perpres No. 111 Tahun 2022
Melindungi, Merestorasi, Dan Meningkatkan Pemanfaatan
Berkelanjutan Ekosistem Daratan, Mengelola Hutan Secara
Lestari, Menghentikan Penggurunan, Memulihkan Degradasi
Lahan, Serta Menghenti- Kan Kehilangan Keanekaragaman
Hayati.

Pada tahun 2020, menjamin pelestarian, restorasi dan pemanfaatan Melakukan Tindakan cepat untuk mengakhiri perburuan dan
berkelanjutan dari ekosistem daratan dan perairan darat serta jasa 5
1 lingkungannya, khususnya ekosistem hutan, lahan basah,
perdagangan jenis flora dan fauna yang dilindungi serta mengatasi
permintaan dan pasokan produk hidupan liar secara ilegal
pegunungan dan lahan kering, sejalan dengan kewajiban
berdasarkan perjanjian in ternasional. Pada tahun 2020, memperkenalkan Langkah-Langkah untuk
6 mencegah masuknya dan secara signifikan mengurangi dampak dari
Pada tahun 2020, meningkatkan pelaksanaan pengelolaan semua
2 jenis hutan secara berkelanjutan, menghentikan deforestasi,
jenis asing invasive pada ekosistem darat dan air, serta
mengendalikan atau memberantas jenis asing invasive prioritas
merestorasi hutan yang terdegradasi dan meningkatkan secara
signifikan forestasi dan reforestasi secara global. Pada tahun 2020, rnengintegrasikan nilai-nilai ekosistern dan
7 keanekaragarnan hayati ke dalarn perencanaan nasional dan daerah,
Pada tahun 2020, menghentikan penggurunan, memulihkan lahan
3 dan tanah kritis, termasuk lahan yang terkena penggurunan,
proses pernbangunan, strategi dan penganggaran pengurangan
kerniskinan.
kekeringan dan banjir, dan berusaha mencapai dunia yang bebas
dari lahan terdegradasi. Meningkatkan dukungan global dalam upaya mernerangi perburuan
8 dan perdagangan jenis yang dilindungi, terrnasuk dengan
Melakukan tindakan cepat dan signifikan un tuk mengurangi rneningkatkan kapasitas masyarakat lokal rnengejar peluang mata
4 degradasi habitat alami, menghentikan kehilangan keanekaragaman pencaharian yang berkelanjutan.
hayati, dan pada tahun 2020, melindungi dan mencegah lenyapnya
spesies yang terancam punah.

37
TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SDG’s 30 Meta II dengan Perpres No. 111 Tahun 2022
Menguatkan Masyarakat Yang Inklusif Dan Damai Untuk
Pembangunan Berkelanjutan, Menyediakan Akses Keadilan
Untuk Semua, Dan Membangun Kelembagaan Yang Efektif,
Akuntabel, Dan Inklusif Di Semua Tingkatan.

Secara signifikan mengurangi segala bentuk kekerasan dan terkait Menjamin akses public terhadap informasi dan melindungi
1 angka kematian dimana pun. 9 kebebasan mendasar, sesuai dengan peraturan nasional dan
kesepakatan internasional.
Menghentikan perlakuan kejam, eksploitasi, perdagangan, dan
2 segala bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap anak. Memperkuat lembaga-lembaga nasional yang relevan, termasuk
10 melalui kerja sama internasional, untuk membangun kapasitas di
Menggalakkan negara berdasarkan hukum di tingkat nasional dan semua tingkatan, khususnya di negara berkembang, untuk
3 internasional dan menjamin akses yang sarna terhadap keadilan mencegah kekerasan serta memerangi terorisme dan kejahatan.
bagi sernua.
11 Menggalakkan dan menegakkan undang-undang dan kebijakan yang
4 Secara substansial mengurangi korupsi dan penyuapan dalam tidak diskriminatif untuk pembangunan berkelanjutan.
segala bentuknya.

5 Mengembangkan lembaga yang efektif, akuntabel, dan transparan di


semua tingkat.

6 Menjamin pengambilan keputusan yang responsif, inklusif,


partisipatif dan representatif di setiap tingkatan.
7 Memperluas dan meningkatkan partisipasi negara berkembang di
dalam lembaga tata kelola globaL
8 Pada tahun 2030, memberikan identitas yang sah bagi semua,
termasuk pencatatan kelahiran. 38
TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SDG’s 30 Meta II dengan Perpres No. 111 Tahun 2022
Menguatkan Sarana Pelaksanaan Dan Merevitalisasi Kemitraan Global Untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Menggalakkan sistem perda- gangan multilateral yang universal, berbasis


1 Memperkuat mobilisasi sumber daya domestik, termasuk melalui
dukungan internasional kepada negara berkembang, untuk meningkatkan
7 aturan, terbuka, tidak diskriminatif dan adil di bawah the World Trade
kapasitas lokal bagi pengumpulan pajak dan pendapatan lainnya. Organization termasuk melalui kesimpulan dari kesepakatan di bawah
Doha Development Agenda.
Memobilisasi tambahan sumber daya keuangan untuk negara berkembang
2 dari berbagai macam sumber. 8 Secara signifikan meningkatkan ekspor dari negara berkembang,
khususnya dengan tujuan meningkatkan dua kali lipat proporsi negara
Mernbantu negara berkernbang untuk rnendapatkan keberlanjutan kurang berkembang dalam ekspor global pada tahun 2020.
utangjangka panjang rnelalui kebijakan kebijakan yang terkoordinasi yang 9
Meningkatkan stabilitas makroekonomi global, termasuk melalui
3 ditujukan untuk rnernbantu pernbiayaan utang, keringanan utang dan
koordinasi kebijakan dan keterpaduan kebijakan.
restrukturisasi utang, yang sesuai, dan rnenyelesaikan utang luar negeri
dari negara miskin yang berutang besar untuk mengurangi tekanan utang. 10
Mendorong dan meningkatkan kerja sama pemerintah-swasta dan
Meningkatkan kerja sama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan kerja sama masyarakat sipil yang efektif, berdasarkan pengalaman dan bersumber
triangular secara regional dan internasional terkait dan akses terhadap pada strategi kerja sama.
sains, teknologi dan inovasi, dan meningkatkan berbagi pengetahuan
4 berdasar kesepakatan timbal balik termasuk melalui koordinasi yang lebih Pada tahun 2020, meningkatkan dukungan pengembangan kapasitas un
baik antara mekanisme yang telah ada, khususnya di tingkat Perserikatan tuk negara berkembang, termasuk negara kurang berkembang dan negara
11 berkembang pulau kecil, untuk meningkatkan secara signifikan
Bangsa-Bangsa (PBB), dan melalui mekanisme fasilitasi teknologi global
ketersediaan data berkualitas tinggi, tepat waktu dan dapat dipercaya,
Mengoperasionalisasikan secara penuh bank teknologi dan sains, yang terpilah berdasarkan pendapatan, gender, umur, ras, etnis, status
migrasi, disabilitas, lokasi geografis dan karakteristik lainnya yang relevan
mekanisme pembangunan kapasitas teknologi dan inovasi untuk negara 6
dengan konteks nasional.
5 kurang berkembang pada tahun 2017 dan meningkatkan penggunaan
teknologi yang memampukan, khususnya teknologi informasi dan 12
komunikasi. Pada tahun 2030, mengandalkan inisiatif yang sudah ada, untuk
mengembangkan pengukuran atas kemajuan pembangunan berkelanjutan
Meningkatkan dukungan internasional untuk melaksanakan pembangunan yang melengkapi Produk Domestik Bruto, dan mendukung pengembangan
kapasitas yang efektif dan sesuai target di negara berkembang untuk kapasitas statistik di negara berkembang.
6 mendukung rencana nasional guna untuk melaksanakan seluruh tujuan
pembangunan berkelanjutan, termasuk melalui kerja sama Utara-Selatan,
Selatan-Selatan, dan triangular.
39
CAPAIAN TPB KAB.TANGERANG TAHUN 2022
Development Goals (TPB/SDGs) memiliki 17 tujuan yang diklasifikasikan ke dalam 4 pilar pembangunan.
Keempat pilar pembangunan tersebut, meliputi:

PILAR PEMBANGUNAN LINGKUNGAN |


PILAR PEMBANGUNAN EKONOMI |

PILAR PEMBANGUNAN SOSIAL |


PILAR HUKUM DAN TATA KELOLA |

Capaian TPB/SDGs yang dikelompokkan dalam tiga (3) kategori:


1. Indikator yang mengalami kemajuan (ditandai dengan status warna hijau), artinya indikator-indikator
ini telah mencapai target yang ditetapkan pada Tahun 2021
2. Indikator yang akan tercapai atau membaik (ditandai dengan status warna kuning), yaitu indikator Berpotensi
yang mengalami tren peningkatan dari data dasar (baseline) namun belum mencapai target Tahun 2021
3. Indikator yang membutuhkan perhatian khusus (ditandai dengan status warna merah), adalah Sebagai Isu
indikator yang trennya menurun dari data dasar (baseline) atau sama sekali tidak mencapai target yang Berkelanjutan
ditetapkan untuk tahun 2021

40
CAPAIAN TPB KAB.TANGERANG TAHUN 2022
Persentase Capaian TPB Tahun 2022 (%) Jumlah Capaian Indikator TPB Berdasarkan Pilar Pembangunan Tahun 2022
Berdasarkan persentase capaian TPB untuk
Pilar Pembanguan Hukum dan Tata Kelola
Kab.Tangerang 55% sudah terpenuhi sesuai target
25% Pilar Pembangunan Sosial pada rencana pembangunan. Sementara terdapat 25%
belum terpenuhi, sedangkan untuk beberapa
Pilar Pembangunan Ekonomi indikator yang sudah terlaksana namun belum sesuai
55% target atau tercapai sebagian yaitu 20%. Pilar Sosial
20% Pilar Pembangunan Lingkungan
merupakan indikator terbanyak, kemudian pada pilar
0 5 10 15 20 25 30 35 40
hukum dan tata Kelola hanya terdapat 3 indikator.

Terpenuhi Terpenuhi Sebagian Belum Terpenuhi Belum Terpenuhi Terpenuhi Sebagian Terpenuhi

Capaian Indikator TPB Berdasarkan OPD terhadap Pilar Lingkungan Capaian Indikator TPB Berdasarkan OPD terhadap Pilar Sosial
10 15

5 10
5
0
Dinas Bina Marga dan Dinas Perumahan, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan 0
Sumber Daya Air Pemukiman dan Kebersihan Ketahanan Pangan Bappeda Dinas Sosial Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Dinas Pengendalian Dinas Perumahan, Badan Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan Dinas Bina Marga Dinas Pemberdayaan
Pemakaman Penduduk dan Pemukiman dan Penanggulangan Ketahanan Pangan dan Sumber Daya Air Perempuan dan
Keluarga Berencana Pemakaman Bencana Daerah Perlindungan Anak
Terpenuhi Terpenuhi Sebagian Belum Terpenuhi
Terpenuhi Terpenuhi Sebagian Belum Terpenuhi

Capaian Indikator TPB Berdasarkan OPD terhadap Pilar Ekonomi Capaian Indikator TPB Berdasarkan OPD terhadap Pilar Hukum dan Tata Kelola
6 3
4 2
1
2
0
0 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Bapenda
Dinas Bappeda Dinas Tenaga DPPMD Dinas Koperasi Dinas Pemuda, Dinas Bina Dinas Dinas Dinas Dinas Sosial Bapenda Perlindungan Anak
Pertambangan Kerja dan Usaha Olah Raga, Marga dan Perindustrian Lingkungan Komunikasi dan
dan Energi Mikro Kebudayaan Sumber Daya dan Hidup dan Informatika Terpenuhi Terpenuhi Sebagian

Terpenuhi
dan Pariwisata

Terpenuhi Sebagian
Air Perdagangan Kebersihan

Belum Terpenuhi 41
CAPAIAN TPB KAB.TANGERANG TAHUN 2022
Target Pencapaian Indikator Tujuan 1 Tanpa Kemiskinan
Kode Target Tahunan Realisai
Kode Tahun Sumber
Indikator Indikator pada TPB (RJPMD) Satuan Perangkat Daerah Status
Program Dasar 2020 2021 2022 2023 2021 2022 Pendanaan
SDGs
Target 1.2 Pada tahun 2030, mengurangi setidaknya setengah proporsi laki-laki, perempuan dan anak-anak dari semua usia, yang hidup dalam kemiskinan di semua dimensi, sesuai dengan definisi nasional
Persentase penduduk yang hidup di bawah garis
1.2.1 kemiskinan nasional, menurut jenis kelamin dan kelompok Persen 6,23 5,64 5,15 4,78 7,12 6,92 Bappeda
umur
1106,15
1.2.1 Persentase penduduk diatas garis kemiskinan Persen 93,77 94,36 94,85 95,22 92,88 93,08 Bappeda
1.2.1 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Persen 41,19 27,7 26,7 25,7
Dinas Sosial
1.2.1 Menurunnya Jumlah Fakir Miskin orang 88135 97,739 96,343 94,873
Target 1.3 Menerapkan secara nasional sistem dan upaya perlindungan sosial yang tepat bagi semua, termasuk kelompok yang paling miskin, dan pada tahun 2030 mencapai cakupan substansial bagi kelompok miskin dan rentan.
1.3.1* Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial Persen 72 99,95 99,96 99,97 99,35 99,35
Persentase Eks Penyandang Penyakit Sosial dan PMKS
1.3.1* Persen 20,56 29,16 38,17 7,58 7,58
Lainnya yang ditangani
APBD Kab
1106,16 1.3.1* Persentase Gelandangan Pengemis yang ditangani Persen 41,00 64,00 92,00 4,51 4,51 Dinas Sosial
Tangerang
1.3.1* Persentase Lansia terlantar yang ditangani Persen 6,88 10,04 14,05 38,21 38,21
1.3.1* Persentase Anak Terlantar yang ditangani Persen 1,56 2,33 3,18 1,2 1,2
1.3.1* Persentase penyandang disabilitas yang ditangani orang 19,71 30,66 42,12 20,06 20,06
Persentase (PMKS) yang mendapat pelayanan, APBD Kab
1106,17 1.3.1* Persen 61,59 73,33 100,00 100 100 Dinas Sosial
pembinaan dan rehabilitasi dengan cepat Tangerang
1.3.1* Jumlah Pendamping PKH yang aktif Orang 300 350 375 223 223
1.3.1* Persentase Orang Terlantar yang ditangani Persen 100,00 100,00 100,00 100 100 APBD Kab
1106,18 Dinas Sosial
Persentase Terpenuhinya kebutuhan dasar Korban Tangerang
1.3.1* Persen 100 100,00 100,00 100,00 100 100
Bencana alam dan sosial
Target 1.4 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua laki-laki dan perempuan, khususnya masyarakat miskin dan rentan, memiliki hak yang sama terhadap sumber daya ekonomi, serta akses terhadap pelayanan dasar, kepemilikan dan
kontrol atas tanah dan bentuk kepemilikan lain, warisan, sumber daya alam, teknologi baru, dan jasa keuangan yang tepat, termasuk keuangan mikro.
Angka Partisipasi
85,50 92,50 93,50 94,50 99,65 94,78
1.4.1* Murni (APM) SD/MI/Paket A Persen
1101,24
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk Dinas Pendidikan
usia sekolah pendidikan dasar
1.4.1* Nilai 0,038 0,04 0,04 0,05
Angka Partisipasi Murni (APM)
65,80 75,30 77,30 79,30 80,91 74,2
1.4.1* SMP/MTs/Paket B Persen
1101,23
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia
sekolah pendidikan menengah
1.4.1* Nilai 0,038 0,04 0,04 0,05 Dinas Pendidikan

1102,26 1.4.1*
Cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin
Persen 87,99 91,99 93,99 95,99
Dinas Kesehatan 42
CAPAIAN TPB KAB.TANGERANG TAHUN 2022
Target Pencapaian Indikator Tujuan 1 Tanpa Kemiskinan
Kode Target Tahunan Realisai
Kode Tahun Sumber
Indikator Indikator pada TPB (RJPMD) Satuan Perangkat Daerah Status
Program Dasar 2020 2021 2022 2023 2021 2022 Pendanaan
SDGs
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu
Nilai 0,013 0,013
1.4.1* per 1000 penduduk 0,157 0,16 0,164 0,168
Rasio Rumah
Nilai 0,00083 0,00083
1.4.1* Sakit per satuan penduduk 0,0062 0,0063 0,0064 0,0066
1.4.1* Rasio dokter per satuan penduduk Persen 0,026 0,031 0,036 0,043 0,052 0,052
Dinas Kesehatan
Cakupan persalinan di fasilitas
100 100 100 101,2 85,4
1.4.1* kesehatan Persen
Persentase keluarga dengan
76 78 80
1.4.1* akses jamban sehat Persen
Meningkatnya Persentase KB Baru Metode
1.4.1* 24,61 6,30 26,41 26,65 22,92 10,62
Kontrasepsi Jangka Panjang Persen
Dinas Pengendalian
Meningkatnya APBD Kab
1208,15 1.4.1* 44,80 45,1 45,5 123,91 102,64 Penduduk dan
Persentase KB Baru Persen Tangerang
Keluarga Berencana
Menurunnya angka Putus
1.4.1* 4,5 4,1 43,31 17,99
Pakai Alat Kontrasepsi Persen 4,80
Dinas Perumahan,
APBD Kab
1104,23 1.4.1* Jumlah Penerima Masyarakat yang rawan air Lokasi 24,00 24 24 Pemukiman dan
Tangerang
Pemakaman
APBD Kab
1101,15 1.4.1* Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD 31,00 34,00 37,00 40,00 48,67 21,07 Dinas Pendidikan
Persen Tangerang
Target 1.5. Pada tahun 2030, membangun ketahanan masyarakat miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, dan mengurangi kerentanan mereka terhadap kejadian ekstrim terkait iklim dan guncangan ekonomi, sosial,
lingkungan, dan bencana
Persentase jumlah penduduk di kawasan rawan bencana Badan
1.5.3 yang memperoleh informasi rawan bencana sesuai jenis 80% 95% 100% 96% 96% APBD Penanggulangan
1.5.4*
ancaman bencana Persentase Bencana Daerah
Jumlah desa dan kelurahan yang tanggap bencana Badan
Desa /
1.5.1* 55 56 56 53 55 APBD Penanggulangan
Kelurahan 20
Bencana Daerah
Persentase korban bencana yang mendapat layanan Badan
penyelamatan dan evakuasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% APBD Penanggulangan
1.5.1* Persentase
Bencana Daerah
Badan
Persentase penanganan kebakaran dalam kurun waktu
1.5.4 55% 80% 90% 56% 80% APBD Penanggulangan
response time 15 menit
Persentase Bencana Daerah

43
CAPAIAN TPB KAB.TANGERANG TAHUN 2022
Target Pencapaian Indikator Tujuan 2 Tanpa Kelaparan
Kode Target Tahunan Realisasi
Kode Tahun
Indikator Indikator pada RPJMD Satuan Pendanaan Perangkat Daerah Statuts
Program Dasar 2020 2021 2022 2023 2021 2022
SDGs
Target 2.1 Pada tahun 2030, menghilangkan kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang, khususnya orang miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap makanan yang aman, bergizi, dan cukup
sepanjang tahun.
2.1.2* Penguatan Cadangan Pangan Ton 25 25 25 25 18,725 25
APBD Kab
1203,15 2.1.2* Ketersediaan Pangan Utama Ton 448491 816655 866655 916655 359552 413371 Dinas Pertanian dan
Tangerang
2.1.2* Persentase Cadangan Pangan Persen 70 80,00 90,00 100,00 93,00 118,00 Ketahanan Pangan
Target 2.2 Pada tahun 2030, menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi, termasuk pada tahun 2025 mencapai target yang disepakati secara
internasional untuk anak pendek dan kurus di bawah usia 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui, serta manula.
2.2.3* Prevalensi anemia ibu hamil Persen <40 <40 <40 9,70 8,20
APBD Kab
1102,17 2.2.1* Persentase balita gizi buruk Persen 1,1 0,27 0,24 0,21 0,64 0,40
Tangerang Dinas Kesehatan
2.2.2* Prevalensi balita gizi kurang Persen 3,9 3,06 3,04 3,02 2,34 2,50
2.2.3* Presentase anemia ibu hamil Persen 36 34 32 9,70 8,20 APBD Kab
1102,26
2.2.2* Presentase balita malnutrisi Persen 18 <5% <5% <5% 4,3 3,5 Tangerang Dinas Kesehatan
Target 2.3 Pada tahun 2030, menggandakan produktivitas pertanian dan pendapatan produsen makanan skala kecil, khususnya perempuan, masyarakat penduduk asli, keluarga petani, penggembala dan nelayan, termasuk melalui
akses yang aman dan sama terhadap lahan, sumber daya produktif, dan input lainnya, pengetahuan, jasa keuangan, pasar, dan peluang nilai tambah, dan pekerjaan nonpertanian.
APBD Kab
2.3.1* Produktivitas Perikanan Budidaya Ton/ha 4,90 5,1 5,4 4,9 4,9
2001,22 Tangerang Dinas Perikanan
APBD Kab Dinas Pertanian dan
2.3.1* Persen
2003.16 Persentase Kenaikan Produksi Hasil Pertanian Tangerang Ketahanan Pangan
APBD Kab
2.3.1* Persen Dinas Pertanian dan
Persentase Kenaikan Produksi Hasil Peternakan Tangerang
2003.17 Ketahanan Pangan
Target 2.4 Pada tahun 2030, menjamin sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan menerapkan praktek pertanian tangguh yang meningkatkan produksi dan produktivitas, membantu menjaga ekosistem, memperkuat kapasitas
adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrim, kekeringan, banjir, dan bencana lainnya, serta secara progresif memperbaiki kualitas tanah dan lahan.
Dinas Bina Marga
Jumlah Daerah Irigasi pada Lahan Pertanian berkelanjutan APBD Kab
1103,36 2.4.1 Lokasi NA 6,00 14,00 0,00 6,00 14,00 dan Sumber Daya
dalam kondisi baik Tangerang
Air
Target 2.5 Pada tahun 2020, mengelola keragaman genetik benih, tanaman budidaya dan hewan ternak dan peliharaan serta spesies liar terkait, termasuk melalui bank benih dan tanaman yang dikelola dan dianekaragamkan dengan
baik di tingkat nasional, regional dan internasional, serta meningkatkan akses terhadap pembagian keuntungan yang adil dan merata, hasil dari pemanfaatan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional terkait, sebagaimana
yang disepakati secara internasional.
APBD Kab
2.5.1* Laju Produksi Benih Ikan di BBI ton/ha/th 10 10 10 4,9 4,9 Dinas Perikanan
2001,17 Tangerang

44
CAPAIAN TPB KAB.TANGERANG TAHUN 2022
Target Pencapaian Indikator Tujuan 3 Kehidupan yang Sehat
Kode Target Tahunan Realisasi
Tahun Perangkat
Kode Program Indikator Indikator pada RPJMD Satuan Pendanaan Status
Dasar 2020 2021 2022 2023 2021 2022 Daerah
SDGs
Target 3.1 Pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup.
APBD Kab Dinas
1102,26 3.1.1* Angka Kematian Ibu per 100,000 kelahiran hidup Jiwa 38 61,00 59,00 57,00 109 52
Tangerang Kesehatan
Target 3.2 Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH (Kelahiran Hidup) dan
Angka Kematian Balita 25 per 1.000.
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran
3.2.1* 203 169,00 159,00 149,00 3 2,7
hidup Bayi
Cakupan
3.2.1* 100,00 101,2 85,4
persalinan di fasilitas kesehatan Persen 100,00 100,00
APBD Kab
1102,26 Dinas
Cakupan Kunjungan Neonatal (KN) Tangerang
3.2.2* 100,00 100,00 100,00 104 87,37 Kesehatan
Lengkap Persen
Cakupan Pelayanan
3.2.1* Persen 100,00 100,00 100,00 98,2 86,7
kesehatan balita
Target 3.3 Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang terabaikan, dan memerangi hepatitis, penyakit bersumber air, serta penyakit menular lainnya.
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC
3.3.2* 100 96,06 97,06 98,06 70,41 74,77
BTA
Persen
3.3.3* Angka kejadian malaria Kasus 0 2 5 APBD Kab
1102,27 Dinas
Tangerang
Persentase Screning pada populasi yang beresiko terinfeksi Kesehatan
3.3.1* 100 100 100 71 86
HIV Persen

Persentase Pengendalian Penyakit Menular 100 100 100 100 100


3.3.1* Persen
3.4 Pada tahun 2030, mengurangi hingga sepertiga angka kematian dini akibat penyakit tidak menularmelalui pencegahan dan pengobatan, serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan.
Persentase pelayanan pada penderita
100,00 100 100 75,30 92
3.4.1.(b) Hipertensi Persen

3.4.1 Persentase pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus Persen 100,00 100 100 101,60 98

1102,27 3.3.3* Angka kejadian malaria Kasus 0 2 5 Dinas


APBD Kab
Persentase Screning pada populasi yang beresiko terinfeksi Kesehatan
100 100 100 71 86 Tangerang
HIV
3.3.1* Persen

3.3.1*
Persentase Pengendalian Penyakit Menular
Persen
100 100 100 100 100
45
CAPAIAN TPB KAB.TANGERANG TAHUN 2022
Target Pencapaian Indikator Tujuan 4 Pendidikan Berkualitas
Kode Target Tahunan Realisai
Kode Tahun
Indikator Indikator pada RPJMD Satuan Pendanaan Perangkat Daerah Status
Program Dasar 2020
SDGs 2021 2022 2023 2021 2022
Target 4.1 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah tanpa dipungut biaya, setara, dan berkualitas, yang mengarah pada capaian pembelajaran
yang relevan dan efektif.
1101,24 4.1.2 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 85,50 92,50 93,50 94,50 99,65 94,78
Persen
4.1.2 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B Persen 65,80 75,30 77,30 79,30 80,91 74,2
4.1.2.[a] Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Persen 0,03 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 APBD Kab Tangerang Dinas Pendidikan
1101,23
4.1.2.[a] Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Persen 0,04 0,06 0,05 0,05 0,05 0,05
4.1.2 Angka rata-rata lama sekolah 8,39 8,28 8,29 8,90 8,61 8,92
Target 4.2 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak perempuan dan laki-laki memiliki akses terhadap perkembangan dan pengasuhan anak usia dini, pengasuhan, pendidikan prasekolah dasar yang berkualitas,
sehingga mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar.

1101,15 4.2.2* Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD 31 34,00 37,00 40,00 48,67 61,87 APBD Kab Tangerang Dinas Pendidikan

Target 4.5 Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan, dan menjamin akses yang sama untuk semua tingkat pendidikan dan pelatihan kejuruan, bagi masyarakat rentan termasuk penyandang cacat,
masyarakat penduduk asli, dan anak-anak dalam kondisi rentan.
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI 85,50 92,50 93,50 94,50 94,78 94,61 Dinas Pendidikan
4.5.1*
1101,24 APBD Kab Tangerang
4.5.1* Rasio APM perempuan/laki‐laki di SD Persen 100 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Dinas Pendidikan
1101,23 4.5.1* Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs 65,80 75,30 77,30 79,30 74,20 74,02 APBD Kab Tangerang
Dinas Pendidikan
Target 4.c Pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan pasokan guru yang berkualitas, termasuk melalui kerjasama internasional dalam pelatihan guru di negara berkembang, terutama negara kurang berkembang, dan
negara berkembang kepulauan kecil.
Persentase Guru Dan Tenaga Kependidikan Yang
1101,17 40,75 48,84 56,93 61,25 65,5 APBD Kab Tangerang Dinas Pendidikan
Memiliki Kompetensi
4.c.1*

46
CAPAIAN TPB KAB.TANGERANG TAHUN 2022
Target Pencapaian Indikator Tujuan 5 Kesetaraan Gender
Kode Tahun Target Tahunan Realisasi
Kode
Indikator Indikator pada RPJMD Satuan Dasar Perangkat Daerah Status
Program
SDGs 2020
2021 2022 2023 2021 2022

Target 5.1 Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan dimanapun
Dinas Pemberdayaan
APBD Kab
1202,15 5.1.1* Cakupan Kelembagaan PUG yang Aktif Persen 80 80,00 90,00 90,00 90,00 90,00 Perempuan dan Perlindungan
Tangerang
Anak
Target 5.2 Menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap kaum perempuan di ruang publik dan pribadi, termasuk perdagangan orang dan eksploitasi seksual, serta berbagai jenis eksploitasi lainnya.
Dinas Pemberdayaan
Presentase Desa yang telah Membentuk PATBM dan APBD Kab
1202,19 5.2.1* Persen 55 39,00 39,00 38,00 100 100 Perempuan dan Perlindungan
PTPA Tangerang
Anak

Target 5.5 Menjamin partisipasi penuh dan efektif, dan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk memimpin di semua tingkat pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan masyarakat.

Persentase Pemberdayaan Kelompok


5.5.2* Persen 16,67 16,67 16,67 16,67 16,67 16,67
Perempuan

Persentase partisipasi perempuan di


5.5.1* 54,7 3,28 3,48 3,68 3,68 3,68
lembaga pemerintah Persen
APBD Kab
1202,17
Tangerang
5.5.1* Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR 14 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 Dinas Pemberdayaan
Persen
Perempuan dan Perlindungan
Partisipasi perempuan di
5.5.2* 22,72 23,97 24,47 24,97 24,97 24,97 Anak
lembaga swasta Persen
Partisipasi angkatan
5.5.2* Persen 7,64 23,97 24,47 24,97 24,79 24,97
kerja perempuan

47
CAPAIAN TPB KAB.TANGERANG TAHUN 2022
Target Pencapaian Indikator Tujuan 6 Air Bersih dan Sanitasi Layak
Kode Target Tahunan Realisasi
Kode Tahun
Indikator Indikator pada RPJMD Satuan Pendanaan Perangkat Daerah Status
Program Dasar 2020
SDGs 2021 2022 2023 2021 2022
Target 6.1. Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua

Persentase Partisipasi Kelompok APBD Kab Dinas Bina Marga dan Sumber
1103,25 6.1.1* Persentase NA NA NA NA
Masyarakat Mandiri Pengelolaan Air Tangerang Daya Air

APBD Kab Dinas Perumahan, Pemukiman


1104,16 6.1.1* Cakupan Sarana Air bersih Persentase 72,89 78,83 79,33 80,00 78,9 79,4
Tangerang dan Pemakaman

Target 6.2 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik buang air besar di tempat terbuka, memberikan perhatian khusus pada
kebutuhan kaum perempuan, serta kelompok masyarakat rentan.

APBD Kab Dinas Perumahan, Pemukiman


1104,23 6.2.1* Persentase kapasitas lumpur tinja Persentase NA 40,00 45,00 38% 42%
5,00 Tangerang dan Pemakaman

Persentase Penurunan Kawasan APBD Kab Dinas Perumahan, Pemukiman dan


1104,25 6.2.1* Persentase NA 31,75 39,68 47,62 32% 40%
Kumuh Tangerang Pemakaman

Target 6.3 Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi, menghilangkan pembuangan, dan meminimalkan pelepasan material dan bahan kimia berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah
yang tidak diolah, dan secara signifikan meningkatkan daur ulang, serta penggunaan kembali barang daur ulang yang aman secara global.

Dinas Lingkungan Hidup dan


1205,16 6.3.1* Meningkatnya kualitas air Nilai Nilai NA 56,50 57,00 57,50 56,43
Kebersihan

48
CAPAIAN TPB KAB.TANGERANG TAHUN 2022
Target Pencapaian Indikator Tujuan 7 Akses Energi

Kode Target Tahunan Ralisasi


Kode Tahun
Indikator Indikator pada RPJMD Satuan Pendanaan Perangkat Daerah Status
Program Dasar 2020
SDGs
2021 2022 2023 2021 2022

7.1 Pada tahun 2030, menjamin akses universal layanan energi yang terjangkau, andal dan modern.

Persentase rumah tangga yang


7.1.1* Pesen 99,22 NA NA NA - -
menggunakan listrik

Target Pencapaian Indikator Tujuan 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi


Kode Target Tahunan Ralisasi
Kode Tahun Dasar
Indikator Indikator pada RPJMD Satuan Pendanaan Perangkat Daerah Status
Program 2020 2021 2022 2023 2021 2022
SDGs
8.1 Mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai dengan kondisi nasional dan, khususnya, setidaknya 7 persen pertumbuhan produk domestik bruto per tahun di negara kurang berkembang.
Pertumbuhan PDRB Persen -3,7 5,92 5,94 5,96 4,63 4,47 Bappeda
8.1.1*
Juta Rp 34,79 39,28 40,78 42,28 44,09 44,78 Bappeda
8.1.1(a) PDRB Per Kapita
8.3 Menggalakkan kebijakan pembangunan yang mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja layak, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan mendorong formalisasi dan pertumbuhan usaha mikro, kecil,
dan menengah, termasuk melalui akses terhadap jasa keuangan
Besaran tenaga kerja yang
mendapatkan Persen 100 100 100 100 100 100 Dinas Tenaga Kerja
8.3.1* pelatihan kewirausahaan
Persentase BUMDes yang APBD Kab
1207,16 Persen 32,52 36,59 40,65 33,33 38,62 DPPMD
8.3.1.(a) Berkembang Tangerang
Persentase Koperasi dan Usaha
APBD Kab
1211,18 Mikro yang terfasilitasi Dana Persen 16,75 16,75 16,75 10,87 5,68 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Tangerang
8.3.1.(a) Pemerintah melalui UPDB
Persentase Usaha
Persen 30 40 50 17,84 27,91 APBD Kab
1211,16 8.3.1.(a) Mikro yang Menjalin Kemitraan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Tangerang
8.3.1.(a) Persentase Usaha Mikro dan Kecil Persen 100 93,97 94 94,03
Persentase pelaku usaha mikro yang
memiliki legalitas Persen 38,70 64,5 54,67 59,38
8.3.1.(a) usaha (HKI + PIRT dan Halal) 51,6
APBD Kab
1211,15 Persentase Pelaku Usaha Mikro Dinas Koperasi dan Usaha Mikro

8.3.1.(a)
Yang mengikuti Pelatihan
(Kewirausahaan dan Pemasaran On
Line)
Persen 57,90
77,2
96,5 69,17 79,60
Tangerang
49
CAPAIAN TPB KAB.TANGERANG TAHUN 2022
Target Pencapaian Indikator Tujuan 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Kode Target Tahunan Ralisasi
Kode Tahun Dasar
Indikator Indikator pada RPJMD Satuan Pendanaan Perangkat Daerah Status
Program 2020 2021 2022 2023 2021 2022
SDGs
Persentase organisasi pemuda yang
Persen 98,00 98 100 90 90 Dinas Pemuda, Olah Raga,
8.3.1* aktif APBD Kab
1213,15 Kebudayaan
Tangerang
Persentase Wirausaha Muda Persen 67 72 77 82 60 80 dan Pariwisata
8.3.1*
8.5 Pada tahun 2030, mencapai pekerjaan tetap dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua perempuan dan laki-laki, termasuk bagi pemuda dan penyandang difabilitas, dan upah yang sama untuk pekerjaan yang
sama nilainya.
Tingkat partisipasi angkatan kerja Persen 66,64 63,94 63,99 64,03 63.94 67.05
Tingkat
Persen 13,06 9,32 9,05 8,8 9.06 7.88
Pengangguran Terbuka APBD Kab
1201,15 Persentase Dinas Tenaga Kerja
Persen 6,8 5,00 5 5 11,10 10.34 Tangerang
Pencari kerja yang dilatih
8.5.2* Persentase lulusan pelatihan yang
Persen 0 39,00 42 45 59.05 43.53
ditempatkan
Jumlah Pencari APBD Kab
1201,16 Orang 17.877 9.000 12.000 15.000 21.850 39.225 Dinas Tenaga Kerja
kerja yang di tempatkan Tangerang
8.9 Pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan kebijakan untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja dan mempromosikan budaya dan produk lokal.
Dinas Pemuda, Olah Raga,
Presentase Jumlah kunjungan APBD Kab
2002,15 8.9.1.(b) Persen 71 86 88 88 89 90 Kebudayaan
wisatawan Tangerang
dan Pariwisata
8.10 Memperkuat kapasitas lembaga keuangan domestik untuk mendorong dan memperluas akses terhadap perbankan, asuransi dan jasa keuangan bagi semua.
Persentase Koperasi Aktif Persen 56,8 39,9 53,2 66,5 84,70 88,32
APBD Kab
1211,17 Persentase Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Persen 60 80 100 84,72 86,60 Tangerang
Koperasi Berkualitas
8.10.1.(a)
Persentase Koperasi dan Usaha
APBD Kab
1211,18 Mikro yang terfasilitasi Dana Persen 16,75 16,75 16,75 10,87 5,68
Tangerang Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Pemerintah melalui UPDB

50
CAPAIAN TPB KAB.TANGERANG TAHUN 2022
Target Pencapaian Indikator Tujuan 9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur
Kode Target Tahunan Realisasi
Kode Tahun
Indikator Indikator pada RPJMD Satuan Pendanaan Perangkat Daerah Status
Program Dasar 2020
SDGs 2021 2022 2023 2021 2022
9.1 Mengembangkan infrastruktur yang berkualitas, andal, berkelanjutan dan tangguh, termasuk infrastruktur regional dan lintas batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia, dengan fokus
pada akses yang terjangkau dan merata bagi semua.
9.1.1(a) Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik 87,55 89,06 90,57 92,08 90,74 92,59
Dinas Bina Marga dan Sumber
1103,15 Persentase Peningkatan dan Rehabilitasi
9.1.1(a) Persen 43,5 62,34 81,17 100,0 62,34 115,1 Daya Air
Jalan Kabupaten Tertangani APBD Kab
Dinas Bina Marga dan
9.1.1(a) Jumlah Ruas Jalan Kabupaten Terpelihara Ruas 165 165 222 114 165 222 Tangerang
1103,18 Sumber Daya Air
Persentase Peningkatan dan Rehabilitasi Jalan Dinas Bina Marga dan Sumber
1103,37 9.1.1(a) 43,5 62,34 81,17 100,0 62,34 115,1
Kabupaten Tertangani Daya Air
9.2 Mempromosikan industrialisasi inklusif dan berkelanjutan, dan pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan proporsi industri dalam lapangan kerja dan produk domestik bruto, sejalan dengan kondisi nasional, dan
meningkatkan dua kali lipat proporsinya di negara kurang berkembang.
9.2.1.(a) Pertumbuhan Industri Persen 4,43 4,63 4,83
Persentase APBD Kab Dinas Perindustrian dan
9.2.1.(a) Pelaku Industri Kecil dan Menengah yang wajib Persen 24,68 37,02 49,36 Tangerang Perdagangan
2007,15
standardisasi
Persentase Pelaku IKM yang berpeluang Dinas Perindustrian dan
9.2.1.(a) Persen 16,97 16,97 16,97 16,97 16,97
2006,18 ekspor Perdagangan
9.4 Pada tahun 2030, meningkatkan infrastruktur dan retrofit industri agar dapat berkelanjutan, dengan peningkatan efisiensi penggunaan sumberdaya
dan adopsi yang lebih baik dari teknologi dan proses industri bersih dan ramah lingkungan, yang dilaksanakan semua negara sesuai kemampuan masing- masing.
meningkatnya Pelaku usaha yang memiliki APBD Kab Dinas Lingkungan Hidup dan
9.4.1.(b) Persen 75,35 80,23 85,02 76,40 88,00
dokumen lingkungan hidup Tangerang Kebersihan
1205,22
9.c Secara signifikan meningkatkan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi, dan mengusahakan penyediaan akses universal dan terjangkau internet di negaranegara kurang berkembang pada tahun 2020.

Persentase peningkatan sarana dan prasarana APBD Kab


9.c.1* Persen 50 60 80 100 100 100
teknologi informasi komunikasi Tangerang Dinas Komunikasi dan Informatika
1210,26

51
CAPAIAN TPB KAB.TANGERANG TAHUN 2022
Target Pencapaian Indikator Tujuan 10 Berkurangnya Kesenjangan
Kode Target Tahunan Realisasi
Kode Tahun
Indikator Indikator pada RPJMD Satuan Pendanaan Perangkat Daerah Status
Program Dasar 2020
SDGs 2021 2022 2023 2021 2022
Target 10.1 Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan mempertahankan pertumbuhan pendapatan penduduk yang berada di bawah 40% dari populasi pada tingkat yang lebih tinggi dari rata-rata nasional
Persentase Eks Penyandang
APBD Kab
1106.16 10.1.1.(a) Penyakit Sosial dan PMKS Lainnya Persentase NA 12,78 20,56 29,16 7,58 7,58 Dinas Sosial
Tangerang
yang ditangani
APBD Kab
1106.15 10.1.1.(a) Menurunnya Jumlah Fakir Miskin Orang NA 97.739,00 96.343,00 94.873,00 99.637,00 99.637 Dinas Sosial
Tangerang
Persentase (PMKS) yang
APBD Kab
1106.17 10.1.1.(a) mendapat pelayanan, pembinaan Persentase NA 61,59 73,33 100,00 100,00 100,00 Dinas Sosial
Tangerang
dan rehabilitasi dengan cepat
Pengembangan Lembaga Ekonomi
1207,16 10.1.1.(b) Persentase NA NA NA NA NA NA
Pedesaan
Target 10.4 Mengadopsi kebijakan, terutama kebijakan fiskal, upah dan perlindungan sosial, serta secara progresif mencapai kesetaraan yang lebih besar.
Persentase Terpenuhinya
kebutuhan dasar Korban Bencana APBD Kab
1106.18 10..4.1 Persentase NA 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Sosial
alam dan sosial pada saat tanggap Tangerang
darurat bencana daerah /kota

Target Pencapaian Indikator Tujuan 11 Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan


Kode Tahun Target Tahunan Realisasi
Kode
Indikator Indikator pada RPJMD Satuan Dasar Pendanaan Perangkat Daerah Status
Program 2021 2022 2023 2021 2022
SDGs 2020
Target 11.1. Pada tahun 2030, menjamin akses bagi semua terhadap perumahan yang layak, aman, terjangkau, dan pelayanan dasar , serta menata kawasan kumuh
Persentase Penurunan Kawasan APBD Kab Dinas Perumahan, Pemukiman dan
1104,25 11.1.1.(a) NA 31,75 39,68 47,62 32,00 40,00
Kumuh Persentase Tangerang Pemakaman
Target 11.6 Pada tahun 2030, mengurangi dampak lingkungan perkotaan per kapita yang merugikan, termasuk dengan memberi perhatian khusus pada kualitas udara, termasuk penanganan sampah kota.
Meningkatnya pengelolaan
11.6.1 Ton / Hari NA 3,15 4,20 5,25 3,35 5,25 Dinas Lingkungan Hidup dan
sampah di bank sampah APBD Kab
1205,15 Kebersihan
Tangerang
Meningkatnya pengelolaan Dinas Lingkungan Hidup dan
11.6.1 NA 33,60 44,80 56,00 39,70 51,50
sampah di TPSR Ton / Hari Kebersihan
Target 11.7. Pada tahun 2030, menyediakan ruang publik dan ruang terbuka hijau yang aman, inklusif dan mudah dijangkau terutama untuk perempuan dan anak, manula dan penyandang difabilitas
11.7.1
Meningkatnya jumlah RTH yang
Kecamatan NA 3 3,00 3,00 1,00 2,00
APBD Kab Dinas Lingkungan Hidup dan
52
dikelola Tangerang Kebersihan
CAPAIAN TPB KAB.TANGERANG TAHUN 2022
Target Pencapaian Indikator Tujuan 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab
Tahun Target Tahunan Realisasi
Kode Kode Indikator
Indikator pada RPJMD Satuan Dasar Pendanaan Perangkat Daerah Status
Program SDGs
2020 2021 2022 2023 2021 2022

Target 12.1 Melaksanakan the 10-Year Framework of Programmes on Sustainable Consumption and Production Patterns, dengan semua negara mengambil tindakan, dipimpin negara maju, dengan mempertimbangkan
pembangunan dan kapasitas negara berkembang

Dinas Pertanian dan Ketahanan


1203.15 12.1.1* Persentase Cadangan Pangan Ton / Hari 70 80 90 100 93 118 APBD Kab Tangerang
Pangan

kg/kapita/ta
2001,19 12.1.1* Tingkat Konsumsi Ikan NA 37,41 38,40 40,45 37,44 38,42 APBD Kab Tangerang Dinas Perikanan
hun
Target 12.5 Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi produksi limbah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali
Meningkatnya pengelolaan sampah di bank
12.5.1* Ton / Hari NA 3,15 4,20 5,25 3,35 5,25
sampah Dinas Lingkungan Hidup dan
1205,15 APBD Kab Tangerang
Kebersihan
12.5.1* Meningkatnya pengelolaan sampah di TPSR NA 33,60 44,80 56,00 39,70 51,50
Ton / Hari
Target 12.6. Mendorong perusahaan, terutama perusahaan besar dan transnasional, untuk mengadopsi praktek-praktek berkelanjutan dan mengintegrasikan informasi keberlanjutan dalam siklus pelaporan mereka

12.6.1* Meningkatnya kualitas udara yang cukup Nilai NA 68 68,5 69 70,14 71,06
Dinas Lingkungan Hidup dan
1205,16 APBD Kab Tangerang
12.6.1* Meningkatnya kualitas air Nilai NA 56,5 57 57,5 56,43 58,89 Kebersihan

Target Pencapaian Indikator Tujuan 13 Penanganan Perubahan Iklim


Kode Tahun Target Tahunan Realisasi
Kode
Indikator Indikator pada RPJMD Satuan Dasar Pendanaan Perangkat Daerah Status
Program 2021 2022 2023 2021 2022
SDGs 2020
Target 13.1 Memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di semua negara
Terlaksananya penyediaan Buffer
1105,25 13.1.1* Stock Bencana untuk Korban Paket NA NA NA NA 0 0 - Dinas Lingkungan Hidup dan
Bencana Kebersihan
Target 13.2 Mengintegrasikan tindakan antisipasi perubahan iklim ke dalam kebijakan, strategi dan perencanaan nasional

1205,18 13.2.1*
Meningkatnya kualitas akses
informasi sumber daya alam
Persentase NA NA NA NA 0 0 - Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan 53
CAPAIAN TPB KAB.TANGERANG TAHUN 2022
Target Pencapaian Indikator Tujuan 14 Ekosistem Lautan
Kode Target Tahunan Realisasi
Kode Tahun
Indikator Indikator pada RPJMD Satuan Pendanaan Perangkat Daerah Status
Program Dasar 2020
SDGs 2021 2022 2023 2021 2022

Target 14.1 Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan mengurangi semua jenis pencemaran laut, khususnya dari kegiatan berbasis lahan, termasuk sampah laut dan polusi nutrisi
Dinas Lingkungan Hidup dan
1205,16 14.1.1(a) Meningkatnya kualitas air Nilai NA 56,5 57 57,5 56,43 58,89
Kebersihan
Target 14.2 Pada tahun 2020, mengelola dan melindungi ekosistem laut dan pesisir secara berkelanjutan untuk menghindari dampak buruk yang signifikan
Meningkatnya pengelolaan Dinas Lingkungan Hidup dan
1205,17 14.2.1* Persentase NA 25 25 30 25 25
konservasi sumber daya alam Kebersihan

Target 14.7 Pada tahun 2030, meningkatkan manfaat ekonomi dari pemanfaatan secara berkelanjutan sumber daya laut, termasuk melalui pengelolaan perikanan, budidaya dan pariwisata yang berkelanjutan

APBD Kab
2001,21 14.7.1. Laju Produksi Perikanan Tangkap Persentase NA 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 Dinas Perikanan
Tangerang

APBD Kab
2001,22 14.7.1. Produktivitas Perikanan Budidaya Ton / ha NA 4,9 5,1 5,4 4,9 4,9 Dinas Perikanan
Tangerang

Target Pencapaian Indikator Tujuan 15 Ekosistem Daratan

Kode Target Tahunan Realisasi


Kode Tahun
Indikator Indikator pada RPJMD Satuan Pendanaan Perangkat Daerah Status
Program Dasar 2020
SDGs
2021 2022 2023 2021 2022

Target 15.1 Pada tahun 2030, menjamin pelestarian, restorasi dan pemanfaatan berkelanjutan dari ekosistem daratan dan perairan darat serta jasa lingkungannya, khususnya ekosistem hutan, lahan basah, pegunungan dan
lahan kering, sejalan dengan kewajiban berdasarkan perjanjian internasional.
Meningkatnya kualitas SDA dalam
Dinas Lingkungan Hidup dan
1105,25 15.1.1* pengelolaan dan perlindungan Hektar NA 5 5 5 2 2
Kebersihan
konservasi SDA APBD Kab
Meningkatnya Tangerang
Dinas Lingkungan Hidup dan
1205,17 15.1.1* pengelolaan konservasi sumber NA 25 25 30 25 25
Persentase Kebersihan
daya alam
54
CAPAIAN TPB KAB.TANGERANG TAHUN 2022
Target Pencapaian Indikator Tujuan 16 Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh

Kode Target Tahunan Realisasi


Kode Tahun
Indikator Indikator pada RPJMD Satuan Pendanaan Perangkat Daerah Status
Program Dasar 2020
SDGs 2021 2022 2023 2021 2022
Target 6.2 Menghentikan perlakuan kejam, eksploitasi, perdagangan, dan segala bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap anak
Persentase Pemberdayaan APBD Kab Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
1202,17 16.2.1 Persentase NA 16,67 16,67 16,67 16,67 16,67
Kelompok Perempuan Tangerang Perlindungan Anak
Target 16.3; Menggalakkan negara berdasarkan hukum di tingkat nasional dan internasional dan menjamin akses yang sama terhadap keadilan bagi semua
Presentase Desa yang telah APBD Kab Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
1202,19 16.3.1 Persentase 39,00 39,00 38,00 100 100 1.650
Membentuk PATBM dan PTPA Tangerang Perlindungan Anak
Target 16.9 Target 16.9, Pada tahun 2030, memberikan identitas yang syah bagi semua, termasuk pencatatan kelahiran
Persentase Akta Kelahiran yang APBD Kab Dinas Kependudukan dan Pencatatan
1206,16 16.9.1 Persentase 37 95 97 98 84,82 93,07
diterbitkan Valid Tangerang Sipil

Target Pencapaian Indikator Tujuan 17 Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan

Kode Tahun Target Tahunan Realisasi


Kode
Indikator Indikator pada RPJMD Satuan Dasar Pendanaan Perangkat Daerah Status
Program
SDGs 2020
2021 2022 2023 2021 2022

Target 17.1 Memperkuat mobilisasi sumber daya domestik, termasuk melalui dukungan internasional kepada negara berkembang, untuk meningkatkan kapasitas lokal bagi pengumpulan pajak dan pendapatan
lainnya
Rp (dalam
17.1.1 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 2.465 2.451 3.129 3.389 2.869 3.371 Bapenda
milyar)

55
CAPAIAN TPB
PROGRAM UNGGULAN TAHUN 2022 S.D 2023
Capaian sd
Realisasi 2022 2023 Akhir
RPJMD Target
Capaian Capaian OPD PENANGUNG
No Program Unggulan Indikasi Kegiatan Indikator Kinerja Satuan % Perkiraan akhir %
sd 2021 S.D 2022 JAWAB
Target Perubahan Target Capaian sd RPJMD
2019 2020 2021 Anggaran Renja 2023 Anggaran
RPJMD Renja 2022 RPJMD akhir
RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tersedianya
Orang/
1 TANGERANG RELIGI Insentif Guru Ngaji Penerima Insentif 3.014 3.288 3.562 9.864 3.836 3.901 5.754.000.000 13.765 77,29 4.110 4.110 6.165.000.000 17.875 17.810 100,36 Kesra Setda
Tahun
Guru Ngaji
Jumlah peserta didik
Pengembangan Diri
SD dan SMP yang
Siswa Baca Tulis Al Siswa 0 0 10.000 10.000 10.000 10.000 565.985.600 20.000 66,67 10.000 10.000 2.469.000.000 30.000 30.000 100 Disdik
dapat Baca Tulis Al
Qur`an
Qur`an
Jumlah Pondok
Pembangunan sarana pondok
Pesantren yang
Sanitasi Pada Pondok pesantr 196 0 150 346 150 206 552 85,45 150 94 646 646 100 Kesra Setda
mendapatkan 26.650.000.000 12.220.000.000
Pesantren en
bantuan
pondok
Jumlah Pontren
pesantr 40 46 100 186 125 125 311 71,33 125 125 436 436 100 Dinkes
dibina PHBS 343.500.000 343.500.000
en
1 TANGERANG RELIGI 33.313.485.600 75,18 21.197.500.000 100,09
GERAKAN SEKOLAH Jumlah Gedung
Pembangunan Gedung
2 MENYENANGKAN Sekolah yang USB 5 0 0 5 8 6 11 73,33 2 4 15 15 100 Disdik
Sekolah 21.892.514.240 18.812.940.000
(GSM) dibangun
Penambahan Ruang Jumlah ruang kelas
Ruang 293 47 6 346 50 50 396 86,84 50 60 456 456 100 Disdik
Kelas Sekolah yang dibangun 15.741.585.800 21.188.070.000
Rehabilitasi
Jumlah Ruang Kelas
Sedang/berat Ruang 286 28 72 386 66 185 571 82,63 50 120 691 691 100 Disdik
yang direhab 17.457.905.451 17.621.500.000
bangunan Sekolah
Jumlah siswa yang
Beasiswa Pendidikan
mendapatkan orang 0 1.154 2.583 3.737 4.590 5.346 5.474.349.900 9.083 57,95 4.000 6.590 5.953.000.000 15.673 15.673 100 Disdik
Berprestasi dan MBR
beasiswa
Jumlah sekolah
Fasilitasi Sekolah
dibina menjadi sekolah 77 152 152 381 250 1500 1.881 192,13 250 250 2.131 979 218 DP3A
Ramah Anak 469.510.000 750.000.000
ramah anak
jumlah sekolah
SD/SMP yang
Sekolah SEHATI sekolah 0 13 30 43 20 20 63 75,90 20 20 83 83 100 DLHK
menerapkan
program Sehati

56
CAPAIAN TPB
PROGRAM UNGGULAN TAHUN 2022 S.D 2023
Capaian sd
Realisasi 2022 2023 Akhir
RPJMD Target
Capaian Capaian OPD PENANGUNG
No Program Unggulan Indikasi Kegiatan Indikator Kinerja Satuan % Perkiraan akhir %
sd 2021 S.D 2022 JAWAB
Target Perubahan Target Capaian sd RPJMD
2019 2020 2021 Anggaran Renja 2023 Anggaran
RPJMD Renja 2022 RPJMD akhir
RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
GERAKAN
SEKOLAH
2 61.035.865.391 94,80 64.325.510.000 119,61
MENYENANGKAN
(GSM)
Jumlah pasien yang
Kemitraan Pengobatan
GERAKAN mendapatkan
3 bagi pasien kurang orang 15.186 6.549 5.202 26.937 2.400 5.000 43.426.647.896 31.937 100,00 2.600 2.600 26.258.311.211 34.537 31.937 108 DINKES
TANGERANG SEHAT bantuan pengobatan
mampu ( Jamkesda )
melalui Jamkesda
Jumlah pasien yang
Kemitraan Pengobatan
mendapatkan
bagi pasien kurang orang 89.289 83.403 90.088 262.780 90.000 86.600 61.152.000.000 349.380 77,16 100.000 120.000 63.840.000.000 469.380 452.780 104 DINKES
bantuan pengobatan
mampu ( BPJS PBI )
melalui BPJS PBI
DINKES, Dinas
Pertanian, Dinas
Jumlah Balita
Aksi Konvergensi Perikanan, Dinas
Stunting Di persen 12 8,5 18 18 16 16 16,00 87,50 14 14 14 14 100
Stunting 4.552.701.300 1.058.610.000 Sosial, DPPKB Dan
intervensi
Disdik, DPPPA,
DPPP
Desa bebas ODF Pemdes,Perkim dan
Jumlah desa ODF Desa 0 21 10 31 69 80 80 80,00 100 100 100 100 100
(open defecation free) 24.000.000.000 7.280.000.000 Dinkes
Pembangunan RSUD
Tigaraksa : - -
Dokume
a.Feasibility study Jumlah dokumen FS 1 0 0 1 0 0 1 100,00 0 0 1 1 100 DINKES
n
b. Master plan dan 1
Jumlah dokumen Dokume
Detail engineering 0 (maste 1 (DED) 2 0 0 2 100,00 0 0 2 2 100 DINKES
Master plan n
design rplan)
c. penyediaan lahan Luas Lahan M² 43.264 49.108 5.844 0 49.108 98,95 522 522 49.630 100 PERKIM
- 5.844 - 1.000.000.000 49.630
Jumlah Bangunan
d. pembangunan Persen 0 0 25 25 25 25,00 100 100 201.370.617.20 100 100 100 DINKES
yang dibangun - 48.876.601.837
7
Jumlah Paket Alat
Alat Kesehatan &
Kesehatan & Jenis 0 0 0 0 0 250 250 250 250 100 DINKES
Sarpras - 2.812.698.600
Sarpras
Jumlah Jenis
Sumber Daya
Kesehatan
Tenaga Kesehatan
& Non Kesehatan
Orang
-
0 0 0 0 0 150 150
3.360.000.000
150 150 100 DINKES
57
CAPAIAN TPB
PROGRAM UNGGULAN TAHUN 2022 S.D 2023
Capaian sd
Realisasi 2022 2023 Akhir
RPJMD Target
Capaian Capaian OPD PENANGUNG
No Program Unggulan Indikasi Kegiatan Indikator Kinerja Satuan % Perkiraan akhir %
sd 2021 S.D 2022 JAWAB
Target Perubahan Target Capaian sd RPJMD
2019 2020 2021 Anggaran Renja 2023 Anggaran
RPJMD Renja 2022 RPJMD akhir
RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Jumlah Paket Obat
Obat dan BMHP Paket 0 0 0 0 0 2 2 2 2 100 DINKES
& BMHP - 4.741.795.193
Jumlah puskesmas
Puskesmas Ramah puskes
yang dibina menjadi 7 11 22 22 33 33 33 75,00 44 44 44 44 100 DINKES dan DPPPA
Anak mas
ramah anak
Jumlah kelompok
Olahraga bersama masyarakat dan
Kelomp Kecamatan,
Masyarakat dan pelajar yang 643 1.093 35 1.771 35 35 1.806 98,10 35 35 1.841 1.841 100
ok 239.596.000 300.000.000 Disporabudpar
Pelajar berolahraga
bersama
GERAKAN 182.247.547.03 312.022.032.21
3 84,17 100,91
TANGERANG SEHAT 3 1
TANGERANG
MANDIRI TAHAN Jumlah produksi DINAS PERTANIAN
Pengembangan
4 PANGAN ( Holtikultura di Ton 775 780 878,7 2433,7 870 878 3.312 79,35 870 870 4.174 4.174 100 DAN KETAHANAN
Kawasan Agropolitan 990.921.700 995.999.300
TANGERANG kawasan Agropolitan PANGAN
MANTAP)
Jumlah sarana dan
Bantuan sarana dan prasarana Produksi DINAS PERTANIAN
prasarana produksi Pertanian di Jenis 12 14 26 14 14 40 74,07 14 14 54 54 100 DAN KETAHANAN
265.267.600 224.000.000
pertanian Kawasan PANGAN
Agropolitan
Jumlah luasan DINAS PERTANIAN
pertanian yang Ha 100 100 163 363 163 163 526 76,34 163 163 689 689 100 DAN KETAHANAN
diberikan bantuan PANGAN
pembangunan
Pelaksanaan
Bangunan Utama
Pembangunan Pusat
pusat kawasan Persen 0 0 50 50 100 75 125 125,00 0 25 100 100 100 DTRB
kawasan agropolitan
agropolitan
(Puskagro) :
(Puskagro)
Jumlah dokumen
1. Desain Puskagro DED 1 1 1 100,00 1 1 100 DTRB
DED
2. Pembangunan
Jumlah Puskagro Unit 1 1 1 100,00 1 1 100 DTRB
Puskagro
3. Penyediaan Sarana DINAS PERTANIAN
Jumlah sarana dan
dan Prasarana Paket 1 1 1 100,00 1 1 100 DAN KETAHANAN
Puskagro
prasarana Puskagro 574.909.800 436.464.400
PANGAN
58
CAPAIAN TPB
PROGRAM UNGGULAN TAHUN 2022 S.D 2023
Capaian sd
Realisasi 2022 2023 Akhir
RPJMD Target
Capaian Capaian OPD PENANGUNG
No Program Unggulan Indikasi Kegiatan Indikator Kinerja Satuan % Perkiraan akhir %
sd 2021 S.D 2022 JAWAB
Target Perubahan Target Capaian sd RPJMD
2019 2020 2021 Anggaran Renja 2023 Anggaran
RPJMD Renja 2022 RPJMD akhir
RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Luas lahan LP2B DINAS PERTANIAN
Pemberian Insentif 3.228,
yang diberikan Ha 4.890,56 8.119 4.466,45 4.466,45 12.586 90,34 1.345 1.345,20 13.930,70 13.930,70 100 DAN KETAHANAN
pada Lahan LP2B 49 520.000.000 956.226.000
bantuan PANGAN
Lahan Pertanian Daerah
Pembangunan Daerah
Berkelanjutan Yang Irigasi 0 1 5 6 8 8 14 100,00 0 0 14 14 100 DBMSDA
Irigasi 10.299.593.376
Terlayani Irigasi (DI)
TANGERANG
MANDIRI TAHAN
4 PANGAN 93,90 100,00
12.650.692.476 2.612.689.700
(TANGERANG
MANTAP)
GERAKAN Jumlah Ha lokasi
PEMBANGUNAN penanaman
Konservasi Luasan
5 MASYARAKAT (Persentase Luasan 5 5 5 15 5 5 20 80,00 5 5 25 25 100 DLHK
Penanaman Mangrove Ha 174.000.000 195.000.000
PANTAI ( GERBANG Penanaman
MAPAN) Mangrove)
% KAWASAN Wana
Pembangunan WANA
wisata TMC % 1 70 71 100 100 100 100,00 100 100 100 100 100 DTRB
WISATA TMC 750.000.000
terbangun
Pembangunan Sentra
Budidaya Perikanan
DINAS PERIKANAN
(Ketapang Urban Aqua
Cultur)
1. Desain Ketapang
Jumlah dokumen DED/FS 1 1 1 100,00 1 1 100 DINAS PERIKANAN
Urban Aqua Cultur
Jumlah Unit
2. Pembangunan
Ketapang Urban
Ketapang Urban Aqua Unit 0 - 1 10 2.804.286.967,0 11 100,00 11 11 100 DINAS PERIKANAN
Aqua Cultur yang 1 10 -
Cultur 0
dibangun
Presentase Luasan
3. Penataan Lahan
Ketapang Urban
Ketapang Urban Aqua Persen 34 48 55 137 85 85 85 85,00 100 100 100 100 100 DINAS PERIKANAN
Aqua Cultur yang 2.131.508.951 674.617.720
Cultur
ditata
4. Pemeliharaan dan Porsentase yang
Persen 20 20 20 20 40 40,00 100 100 100 100 100 DINAS PERIKANAN
Operasionalisasi KUA dipelihara - -
Pemberdayaan Jumlah orang yang 162.325.300 900.000.000
Budidaya Ikan diberdayakan
orang 170 220 150 540 150 150 690 82,14 150 150 840 840
59
100 DINAS PERIKANAN
CAPAIAN TPB
PROGRAM UNGGULAN TAHUN 2022 S.D 2023
Capaian sd
Realisasi 2022 2023 Akhir
RPJMD Target
Capaian Capaian OPD PENANGUNG
No Program Unggulan Indikasi Kegiatan Indikator Kinerja Satuan % Perkiraan akhir %
sd 2021 S.D 2022 JAWAB
Target Perubahan Target Capaian sd RPJMD
2019 2020 2021 Anggaran Renja 2023 Anggaran
RPJMD Renja 2022 RPJMD akhir
RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
unit
Jumlah unit kolam kolam 50 170 0 220 40 40 260 86,67 40 60 300 300 100 DINAS PERIKANAN
bulat
563.294.100 669.746.900
Pemberdayaan Jumlah orang yang
orang 10 10 10 30 10 59 89 178,00 10 10 99 50 198 DINAS PERIKANAN
Budidaya Ikan Hias diberdayakan
Pemberdayaan Jumlah nelayan
Nelayan 110 24 150 284 150 150 434 74,32 150 150 584 584 100 DINAS PERIKANAN
Nelayan yang diberdayakan 370.192.000 310.491.327
Jumlah alat
unit api 3500 3905 3500 10.905 3500 4120 15.025 83,92 3.500 3500 18.525 17.905 103 DINAS PERIKANAN
penangkap ikan(API) 1.078.629.200 839.508.500
Pemberdayaan Jumlah Pengolah Kelomp
10 10 10 30 10 10 40 80,00 10 10 50 50 100 DINAS PERIKANAN
Pengolah Ikan Yang dilatih ok 648.817.500 750.000.000
Jumlah Bantuan
Sarana Pengolahan Unit 10 10 10 30 10 10 40 80,00 10 10 50 50 100 DINAS PERIKANAN
570.196.000 900.000.000
ikan
GERAKAN
PEMBANGUNAN
5 MASYARAKAT 90,84 108,46
9.253.250.018 5.239.364.447
PANTAI (GERBANG
MAPAN)
Penyediaan Pelayanan
OPTIMALISASI TATA Terpadu Perizinan dan persentase realisasi
KELOLA Nonperizinan berbasis penyelenggaraan
6 PEMERINTAHAN Sistem Pelayanan perijinan secara Persen 37 40 71,43 71,43 80 80 80 80 100 100 100 100 100 DPMPTSP
227.700.000 387.700.000
DAN MANAJEMENT Perizinan Berusaha online dan
ASSET (OPTIMA) Terintegrasi secara terintegrasi
Elektronik
Persentase Sistem
Terlaksananya sistem informasi
pemerintahan berbasis manajemen Persen 21 21 40 47,83 47,83 79,72 60 60 60 60 100 DISKOMINFO
455.520.000 370.000.000
elektronik pemerintahan yang
terintegrasi
Persentase
pengelolaan
pengelolaan
manajemen SDM Persen 80 80 80 80 100 100 100 100 100 BKPSDM
manajemen SDM 158.790.000 208.420.000
terintegrasi
terintegrasi
Persentase
pengelolaan
perencanaan dan
monev terintegrasi
pengelolaan
perencanaan dan
monev terintegrasi
Persen 80 80
485.765.000
80 80 100 100
500.000.000
100 100 100 BAPPEDA 60
CAPAIAN TPB
PROGRAM UNGGULAN TAHUN 2022 S.D 2023
Capaian sd
Realisasi 2022 2023 Akhir
RPJMD Target
Capaian Capaian OPD PENANGUNG
No Program Unggulan Indikasi Kegiatan Indikator Kinerja Satuan % Perkiraan akhir %
sd 2021 S.D 2022 JAWAB
Target Perubahan Target Capaian sd RPJMD
2019 2020 2021 Anggaran Renja 2023 Anggaran
RPJMD Renja 2022 RPJMD akhir
RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
operasionalisasi e- Persentase OPD
Persen 84 84 90 90 90 90 100 100 100 100 100 DISKOMINFO
office penggguna e-office
Peningkatan Sistem Persentase sistem
Aplikasi Pengelolaan aset yang Persen 50 60 70 70 80 93 93 93 100 100 100 100 100 BPKAD
129.000.000 120.000.000
Aset dikembangkan
Pembangunan Sistem Persentase sistem
Informasi pengelolaan pengelolaan PAD Persen 50 60 80 80 80 80 80 80 100 100 100 100 100 BAPENDA
295.978.944 280.000.000
PAD Terintegrasi yang terintegrasi
Pembangunan BLK
Pengadaaan lahan Meter 2.000 1.894 8.196 12.090 0 0 100 0 0 0 12.090 12.090 100 DINAS PERKIM
Kosambi - -
Prosentase
pembangunan BLK persen - 17 17 17 17 83 83 100 100 100 DTRB
- - - 10.000.000.000 48.000.000.000
Kosambi
OPTIMALISASI TATA
KELOLA
6 PEMERINTAHAN 83,25 100,00
11.752.753.944 49.866.120.000
DAN MANAJEMENT
ASSET (OPTIMA)
GEBRAK PAKUMIS
PLUS (GERAKAN
Jumlah rumah tidak
BERSAMA RAKYAT Bedah rumah berbasis
7 layak huni yang rumah 1.000 1.000 1.222 3.222 1.222 1.295 30.550.000.000 4.517 78,64 1.300 1.300 30.550.000.000 5.817 5.744 101 DINAS PERKIM
ATASI KAWASAN Kawasan
direhab
PADAT KUMUH DAN
MISKIN)
Penanganan Kawasa
20 20 22 62 20 20 82 80,39 20 20 102 102 100 DINAS PERKIM
Kawasan Kumuh n 30.550.000.000 30.550.000.000
Pengembangan
Pekarangan Pangan Jumlah kelompok Kelomp Dinas Pertanian dan
13 45 10 68 10 8 76 88,37 10 10 86 86 100
Lestari ( P2L ) di P2L ok 296.731.800 250.000.000 Ketahanan pangan
kawasan kumuh
Jumlah Rumah
Pengadaan Air Minum
tangga penerima air SR 131 57 455 643 200 408 1.051 96,16 250 250 1.301 1.093 119 DINAS PERKIM
berbasis Kawasan 4.000.000.000 4.500.000.000
bersih
Sanitasi Masyarakat Jumlah SR yang
DAN MISKIN) SR 132 134 521 787 100 367 1.154 116,92 100 100 1.254 987 127 DINAS PERKIM
Berbasis Kawasan dibangun 3.000.000.000 3.000.000.000

61
CAPAIAN TPB
PROGRAM UNGGULAN TAHUN 2022 S.D 2023
Capaian sd
Realisasi 2022 2023 Akhir
RPJMD Target
Capaian Capaian OPD PENANGUNG
No Program Unggulan Indikasi Kegiatan Indikator Kinerja Satuan % Perkiraan akhir %
sd 2021 S.D 2022 JAWAB
Target Perubahan Target Capaian sd RPJMD
2019 2020 2021 Anggaran Renja 2023 Anggaran
RPJMD Renja 2022 RPJMD akhir
RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
GEBRAK PAKUMIS
PLUS (GERAKAN
BERSAMA RAKYAT
7 68.396.731.800 92,10 68.850.000.000 109,47
ATASI KAWASAN
PADAT KUMUH DAN
MISKIN)
KITA PEDULI
Optimalisasi TPS 3 R Jumlah TPS 3 R
8 PERMASALAHAN TPS3R 5 5 5 15 5 5 20 80,00 5 5 25 25 100 DLHK
persampahan yang dibina 1.875.656.000 96.400.000
SAMPAH ( KIPRAH)
Penyediaan Prasarana
dan Sarana Jumlah bank Bank
31 19 10 60 10 10 70 87,50 10 10 80 80 100 DLHK
pengelolaan sampah yang dibina Sampah 158.536.100 843.565.000
Persampahan
Koordinasi dan
Fasilitasi pengelolaan jumlah kelompok Kelomp
19 19 20 20 39 66,10 20 20 59 59 100 Bappeda dan DLHK
sampah berbasis bio pengelola ok 6.402.348.900 2.291.296.000
conversi maggot
persentase
pengelolaan sampah
Revitalisasi TPA
berbasis waste to Persen 20 20 20 66,67 30 30 30 30 100 DLHK
Jatiwaringin 7.721.127.870 5.499.972.000
energy (Refuse
derived fuel)
KITA PEDULI
8 PERMASALAHAN 75,07 100,00
16.157.668.870 8.731.233.000
SAMPAH ( KIPRAH)
PENGENDALIAN
Pembangunan ATCS
KEMACETAN LALU Terbangunnya
9 (Area Traffic Control titik 1 1 1 50,00 1 1 2 2 100 DISHUB
LINTAS ATCS 4.300.000.000 6.500.000.000
System)
(PEKATLANTAS)
Tersedianya FS dokume
FS ATCS 1 1 1 100,00 1 1 100 DISHUB
ATCS n
Tersedianya DED dokume
DED ATCS 1 1 1 100,00 1 1 100 DISHUB
ATCS n
Prosentase
Pembangunan/Peningk Infrastruktur jalan
persen 88,55 87,55 90,74 90,74 90,57 90,57 126.995.000.00 90,57 98,36 92,08 92,08 153.302.880.56 92,08 92,08 100 DBMSDA
atan Jalan Kabupaten Kabupaten dalam

Penanganan
kemacetan lalu lintas
Kondisi Baik
Titik kemacetan
yang tertangani
Titik 2 1 2 5 2 2
0

10.938.100.000
7 77,78 5 2
1

20.613.100.000
9 9 100 DISHUB
62
CAPAIAN TPB
PROGRAM UNGGULAN TAHUN 2022 S.D 2023
Capaian sd
Realisasi 2022 2023 Akhir
RPJMD Target
Capaian Capaian OPD PENANGUNG
No Program Unggulan Indikasi Kegiatan Indikator Kinerja Satuan % Perkiraan akhir %
sd 2021 S.D 2022 JAWAB
Target Perubahan Target Capaian sd RPJMD
2019 2020 2021 Anggaran Renja 2023 Anggaran
RPJMD Renja 2022 RPJMD akhir
RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Pembangunan Fly Over
Pengadaan lahan M2 3.043 6.067 1.787 10.897 1.003 1.003 11.900 100,00 11.900 11.900 100 DINAS PERKIM
Cisauk 11.000.000.000
Persentase
Pembangunan Fly Persen - 38 38,00 62 62 100 100 100 DBMSDA
- - - 30.000.000.000 80.000.000.000
Over 38 38
PENGENDALIAN
KEMACETAN LALU
9 85,23 100,00
LINTAS 183.233.100.000 180.415.980.561
(PEKATLANTAS)
PRODUK INOVATIF DAN Bantuan Promosi Usaha Usaha Mikro yang Usaha Dinas Koperasi dan
10 270 270 270 810 300 300 1.110 78,72 300 300 1410 1410 100
KREATIF (PROAKTIF) Mikro dipromosikan Mikro Usaha Mikro
Terfasilitasinya Sarana
Optimalisasi GTG dan Prasarana Rumah IKM 0 0 50 50 70 70 120 63,16 70 70 190 190 100 INDAG
1.443.450.300 521.466.800
Kemasan
Pengembangan Dinas Koperasi dan
UM 0 0 0 0 300 430 430 71,67 300 300 730 600 121,67
produksi UM Usaha Mikro
1 (klaster
pengembangan kluster Terbentuknya kluster 1 (klaster Makan Dinas Koperasi dan
kluster 0 0 0 0 1 1 1 50,00 Makan 2 2 100
Usaha Mikro Usaha Mikro 4.012.711.984 Minum) 4.012.711.984 Usaha Mikro
Minum)
Jumlah koperasi yang
Peningkatan Akses Dinas Koperasi dan
mendapatkan koperasi 17 12 12 41 12 12 53 81,54 12 12 65 65 100
Pembiayaan Koperasi Usaha Mikro
pembiayaan
Peningkatan Akses Jumlah umkm yang
Dinas Koperasi dan
Pembiayaan Koperasi mendapatkan UMKM 4989 5000 1500 11489 1500 1500 12.989 89,65 1.500 1500 14.489 14489 100
Usaha Mikro
UMKM pembiayaan
Penilaian Koperasi yang Jumlah koperasi yang Dinas Koperasi dan
koperasi 90 90 30 210 30 30 240 88,89 30 30 270 270 100
Sehat sehat Usaha Mikro
Jumlah Inovasi Yang
Inovasi Daerah Inovasi 10 36 36 36 40 40 76 62,81 45 45 121 121 100 Bappeda
Implementasikan 374.640.000 435.361.000
Presentase Pelaku
Usaha yang di layani
Digitalisasi Pelayanan
Secara Digital (Ukur, Persen 0 0 30,29 30,29 11,68 11,68 11,68 100,00 11,68 11,68 11,68 11,68 100 INDAG
UTTP 7.329.131.500 15.291.313.500
Takar, Timbang dan
Perlengkapannya)
PRODUK INOVATIF
DAN KREATIF
10 (PROAKTIF) 13.159.933.784 76,27 20.260.853.284 102,41
TOTAL
591.201.028.916 85,08 733.521.283.203 104,09

63
TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI KAB.TANGERANG
RPJMD TAHUN 2019-2023 KAB.TANGERANG

Menghilangkan kelaparan, mencapai Menjamin kehidupan yang sehat dan


Mengakhiri Segala Bentuk ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan kesejahteraan seluruh
Kemiskinan Di Mana Pun meningkatkan pertanian berkelanjutan. penduduk semua usia.

• Persentase meningkatnya sarana sanitasi bagi • penanganan kerawanan pangan 60% • Peningkatan Kapasitas Sumber Dayamanusia
masyarakat miskin 81,38% • pengawasan keamanan pangan / pola pangan harapan Kesehatan 100%
• Tingkat Kemiskinan 6,57% (PPH) 88% • Sediaan Farmasi, Alat Kesehatandan Makanan
Minuman 76%-84%

Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air
Mencapai kesetaraan gender dan pemberdayakan bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk
dan merata serta meningkatkan kesempatan
kaum perempuan semua.
belajar sepanjang hayat untuk semua.

• Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI 95% • Pengarusutamaan Gender Dan Pemberdayaan Perempuan • Cakupan Sarana Air bersih 46%
• Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs 79,3% 100% • Persentase Terpenuhinya Pelayanan
• Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD 48,60% • Perlindungan Perempuan 100% Pendistribusian Air Bersih Bagi Masyarakat 100%
• Angka Partisiasi Murni (APM) Kesetaraan 0,11% • Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 62,25% - 62% • meningkatnya sarana sanitasi bagi masyarakat
• Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) (Dalam Tahun) 8,27 – miskin 81,38%
8,70% • Persentase Akses Sanitasi yang Layak 84%

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang Membangun infrastruktur yang tangguh,


inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja meningkatkan industri inklusif dan
yang produktif dan menyeluruh, serta berkelanjutan, serta mendorong inovasi .
pekerjaan yang layak untuk semua
• Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) 5,9% - 5,47% • infrastruktur wilayah dalam kondisi baik 85% - 95%
• Tingkat pengangguran Terbuka 8,91% - 9,98% • Indeks Inovasi Daerah 40%

64
TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI KAB.TANGERANG
RPJMD TAHUN 2019-2023 KAB.TANGERANG

Menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi yang
tangguh, dan berkelanjutan Berkelanjutan
• Laju Pertumbuhan ekonomi sektor Pertanian
• Presentase Sumber Air Minum Rumah Tangga 39,53% - 60%
(Pertanian,Kehutanan, dan Perikanan) 2,98% - 5,56%
• Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses terhadap
Layanan Sanitasi Layak 92,72% - 92%

Melindungi, merestorasi, dan meningkatkan pemanfaatan


Menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan
berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari,
berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua, dan membangun
menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta
kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan. (Menurunnya
menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati. (Berkurangnya
luasan lahan kritis melalui rehabilitasi dan Daerah Aliran Sungai (DAS) prevalensi kekerasan terhadap anak)
Prioritas
• Persentase penanganan kasus ketentraman dan
• Konservasi Penanaman Mangrove 25 Ha ketertiban 70% - 100%

65
PENERAPAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TANGERANG
RPJMD TAHUN 2019-2023 KAB.TANGERANG

(7) Menjamin akses energi yang


terjangkau, andal, berkelanjutan, dan
(10) Mengurangi kesenjangan intra-
modern untuk semua
dan antarnegara

(13) Mengambil tindakan cepat


untuk mengatasi perubahan iklim
dan dampaknya

(17) Menguatkan sarana


pelaksanaan dan merevitalisasi
kemitraan global untuk
pembangunan berkelanjutan.

(14) Melestarikan dan memanfaatkan


secara berkelanjutan sumber daya
kelautan dan samudera untuk
pembangunan berkelanjutan.

Keterangan :

BELUM DIPEROLEH INFORMASI


66
PENJARINGAN ISU
TAHAPAN PENJARINGAN ISU
Daftar Panjang Isu Daftar Pendek Isu Isu Strategis Isu Paling
Strategis/Prioritas

• Capaian SDG’s • Clustering / • Analisis silang antara • Analisis silang antara


• Dokumen pengelompokan Isu capaian SDG’s dengan Isu Strategis dengan 6
Perencanaan Daftar Pendek Isu Muatan KLHS
Pembangunan (RPJPD, • SDG’s yang belum
RPJMD) tercapai dan yang
• Dokumen masih perlu dicapai
Perencanaan Ruang
(RTRW/RDTR)
• Dokumen Lingkungan
Hidup (KLHS, RPPLH)
• Konsultasi Publik I

Permendagri No. 7 Tahun 2018

Permen LHK No. 69 Tahun 2017 Permen LHK No. 69 Tahun 2017

Keterkaitan Proses Keterkaitan Proses

“Integrasi isu-isu pembangunan dan Daya Dukung Daya Tampung dalam Dokumen Perencanaan Daerah”
ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
ISU PB (LONGLIST)
NO. Isu Strategis Pembangunan Sumber
1 Persentase penduduk diatas garis kemiskinan Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
2 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
3 Menurunnya Jumlah Fakir Miskin Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
4 Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
5 Persentase Eks Penyandang Penyakit Sosial dan PMKS Lainnya yang ditangani Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
6 Persentase Gelandangan Pengemis yang ditangani Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
7 Persentase penyandang disabilitas yang ditangani Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
8 Persentase (PMKS) yang mendapat pelayanan, pembinaan dan rehabilitasi dengan cepat Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
9 Jumlah Pendamping PKH yang aktif Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
10 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah pendidikan dasar Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
11 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
12 Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah pendidikan menengah Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
13 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
14 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 1000 penduduk Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
15 Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan, 85,4% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
16 Persentase keluarga dengan akses jamban sehat Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
17 Meningkatnya Persentase KB Baru Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, 10,62% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
18 Jumlah Penerima Masyarakat yang rawan air Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
19 Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD, 21,07% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
20 Jumlah desa dan kelurahan yang tanggap bencana, 55 desa/kelurahan Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
21 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
22 Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan, 85,4% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
23 Cakupan Kunjungan Neonatal (KN) Lengkap, 87,37% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
24 Cakupan Pelayanan kesehatan balita, 86,7% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
25 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA, 74,77% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
26 Angka kejadian malaria , 5 kasus Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
27 Persentase Screning pada populasi yang beresiko terinfeksi HIV, 86% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
28 Persentase pelayanan pada penderita Hipertensi, 92% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
29 Persentase pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus, 98% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
30 Angka kejadian malaria, 5 Kasus Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
31 Persentase Screning pada populasi yang beresiko terinfeksi HIV, 86% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
32 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B, 74,2% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022 69
ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
ISU PB (LONGLIST)
NO. Isu Strategis Pembangunan Sumber
33 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs, 74,02 Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
34 Persentase Partisipasi Kelompok Masyarakat Mandiri Pengelolaan Air Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
35 Meningkatnya kualitas air, 56.43% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
36 Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
37 Pertumbuhan PDRB, 4,47% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
39 Persentase Koperasi dan Usaha Mikro yang terfasilitasi Dana Pemerintah melalui UPDB, 5,68% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
40 Persentase Usaha Mikro yang Menjalin Kemitraan, 27,91% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
41 Persentase Usaha Mikro dan Kecil Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
42 Persentase organisasi pemuda yang aktif, 90% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
43 Persentase Koperasi dan Usaha Mikro yang terfasilitasi Dana Pemerintah melalui UPDB, 5,68% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
44 Pertumbuhan Industri, Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
45 Persentase Pelaku Industri Kecil dan Menengah yang wajib standardisasi Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
46 Persentase Eks Penyandang Penyakit Sosial dan PMKS Lainnya yang ditangani, 7,58% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
47 Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan, Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
48 Meningkatnya jumlah RTHyang dikelola, 2 Kecamatan Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
49 Terlaksananya penyediaan Buffer Stock Bencana untuk Korban Bencana Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
50 Meningkatnya kualitas akses informasi sumber daya alam Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
51 Produktivitas Perikanan Budidaya, 4,9 Ton/Ha Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
52 Meningkatnya kualitas SDA dalam pengelolaan dan perlindungan konservasi SDA, 2 Ha Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
53 Persentase Akta Kelahiran yang diterbitkan Valid, 93,07% Dokumen Laporan TPB/SDGs Kab.Tangerang Tahun 2022
54 Perlu perlindungan terhadap sumber daya air yang dilakukan secara terpadu, lintas sektoral dan berkesinambungan. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
55 Perlu penyediaan air baku dilakukan dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada dan pengembangan prasarananya. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
56 Perlu Perencanaan dan pengelolaan prasarana dasar yang layak dan berwawasan lingkungan melalui penanganan prasarana dasar lintas sektoral RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
secara terpadu.
57 Perlu Pengelolaan system air baku harus memperhatikan keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air untuk kegiatan pertanian, industri, RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
rumah tangga , perkotaan dan pemeliharaan sungai serta keseimbangan lingkungan secara terpadu.
58 Perlu Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun dilakukan berdasarkan kriteria teknis sebagaimana dimaksud dalam peraturan RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
pemerintah yang mengatur pengelolaan limbah beracun dan berbahaya.serta dilakukan melalui kerjasama antar daerah, peran serta masyarakat
dan dunai usaha.
59 Perlu adanya pemenuhan hak-hak dasar bagi penduduk miskin terutama penduduk miskin yang tinggal di wilayah perdesaan. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
60 Perlu adanya peningkatan mutu sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan dan kesehatan yang lebih bermutu. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
70
ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
ISU PB (LONGLIST)
NO. Isu Strategis Pembangunan Sumber
61 Perlu adanya pemerataan dan penuntasan wajib belajar 9 tahun terutama bagi penduduk di wilayah perdesaan. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
62 Perlu adanya peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan standar nasional. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
63 Perlu adanya peningkatan mutu pendidikan khusus terutama bagi penduduk dengan kemampuan khusus. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
64 Perlu adanya penguatan keterkaitan sistem pendidikan dan ketenagakerjaan RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
65 Perlu adanya peningkatan dan pengembangan perilaku dan budaya hidup bersih dan sehat di kalangan masyarakat. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
66 Perlu adanya pemerataan jangkauan layanan kesehatan ke seluruh kecamatan terutama wilayah perdesaan melalui pemerataan fasilitas
kesehatan dan tenaga medis. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
67 Perlu peningkatan mutu layanan kesehatan sesuai dengan standar nasional. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
68 Perlu adanya peningkatan daya saing ekonomi daerah berbasis sektor unggulan dan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didukung dengan
pemanfatan sumberdaya lokal secara cermat, efisien, efektif, dan berkelanjutan RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
69 Perlu adanya penyebaran pusat-pusat kegiatan ekonomi ke seluruh kecamatan untuk mengatasi kesenjangan ekonomi antarkecamatan di
RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
Kabupaten Tangerang
70 Masih lemahnya struktur dan kapasitas kelembagaan ekonomi masyarakat sehingga motivasi kewirausahaan dan tingkat partisifasi dalam gerak
roda perekonomian sangat rendah. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
71 Belum mapannya sarana-prasarana perekonomian bagi setiap kegiatan ekonomi baik produksi, distribusi maupun konsumsi yang dapat menjamin
RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
terselenggaranya mobilitas yang cepat, lancar, layak dan optimal.
72 Belum optimalnya pembinaan manajemen usaha bagi koperasi dan pengusaha kecil. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
73 Belum optimalnya pengembangan permodalan dalam mendukung usaha koperasi dan pengusaha kecil dan menengah. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
74 Makin sedikitnya luas areal pertanian karena diakibatkan pergeseran pemanfaatan lahan menyebabkan mata pencaharian penduduk disektor ini RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
sangat sedikit.
75 Penggunaan Varietas Unggul dan benih bersertifikat masih terbatas. Hal ini disebabkan rendahnya pemahaman petani mengenai pentingnya benih RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
bersertifikat.
76 Penggunaan pupuk oleh petani belum memperhatikan tepat waktu, tepat dosis, dan tepat jenis. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
77 Terbatasnya kemampuan petani dalam penyediaan alat pasca panen sendiri, organisme pengganggu tanaman (OPT), kekeringan dan kebanjiran RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
juga merupakan salah satu penyebab kehilangan hasil tanaman pangan pasca panen
78 Terbatasnya sarana-prasarana dan akses petani bagi pengembangan sektor pertanian daerah, misalnya lantai jemur, gudang penyimpanan, kios RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
saprodi, jalan usahatani, peralatan, mesin-mesin pertanian, dan sumber pembiayaan.
79 Rendahnya kuantitas dan kualitas petugas dan aparat dalam mendukung program pembangunan pertanian, seperti masih kurangnya tenaga RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
penyuluh yang berperan penting bagi keberhasilan sektor pertanian.
80 Belum optimalnya pemanfaatan lahan yang disebabkan antara lain oleh (1) terbatasnya tenaga kerja (baik manusia, ternak kerja maupun RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
mesin/traktor), (2) tingkat kesuburan tanah yang rendah, (3) belum tersedianya saluran irigasi & drainase yang baik dan memenuhi syarat, (4)
terbatasnya modal petani untuk mengelola usahataninya-dan (5) adanya beberapa lahan yang cukup jauh dari domisili petani. 71
ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
ISU PB (LONGLIST)
NO. Isu Strategis Pembangunan Sumber
61 Perlu adanya pemerataan dan penuntasan wajib belajar 9 tahun terutama bagi penduduk di wilayah perdesaan. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
62 Perlu adanya peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan standar nasional. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
63 Perlu adanya peningkatan mutu pendidikan khusus terutama bagi penduduk dengan kemampuan khusus. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
64 Perlu adanya penguatan keterkaitan sistem pendidikan dan ketenagakerjaan RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
65 Perlu adanya peningkatan dan pengembangan perilaku dan budaya hidup bersih dan sehat di kalangan masyarakat. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
66 Perlu adanya pemerataan jangkauan layanan kesehatan ke seluruh kecamatan terutama wilayah perdesaan melalui pemerataan fasilitas
kesehatan dan tenaga medis. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
67 Perlu peningkatan mutu layanan kesehatan sesuai dengan standar nasional. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
68 Perlu adanya peningkatan daya saing ekonomi daerah berbasis sektor unggulan dan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didukung dengan
pemanfatan sumberdaya lokal secara cermat, efisien, efektif, dan berkelanjutan RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
69 Perlu adanya penyebaran pusat-pusat kegiatan ekonomi ke seluruh kecamatan untuk mengatasi kesenjangan ekonomi antarkecamatan di
RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
Kabupaten Tangerang
70 Masih lemahnya struktur dan kapasitas kelembagaan ekonomi masyarakat sehingga motivasi kewirausahaan dan tingkat partisifasi dalam gerak
roda perekonomian sangat rendah. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
71 Belum mapannya sarana-prasarana perekonomian bagi setiap kegiatan ekonomi baik produksi, distribusi maupun konsumsi yang dapat menjamin
RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
terselenggaranya mobilitas yang cepat, lancar, layak dan optimal.
72 Belum optimalnya pembinaan manajemen usaha bagi koperasi dan pengusaha kecil. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
73 Belum optimalnya pengembangan permodalan dalam mendukung usaha koperasi dan pengusaha kecil dan menengah. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
74 Makin sedikitnya luas areal pertanian karena diakibatkan pergeseran pemanfaatan lahan menyebabkan mata pencaharian penduduk disektor ini RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
sangat sedikit.
75 Penggunaan Varietas Unggul dan benih bersertifikat masih terbatas. Hal ini disebabkan rendahnya pemahaman petani mengenai pentingnya benih RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
bersertifikat.
76 Penggunaan pupuk oleh petani belum memperhatikan tepat waktu, tepat dosis, dan tepat jenis. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
77 Terbatasnya kemampuan petani dalam penyediaan alat pasca panen sendiri, organisme pengganggu tanaman (OPT), kekeringan dan kebanjiran RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
juga merupakan salah satu penyebab kehilangan hasil tanaman pangan pasca panen
78 Terbatasnya sarana-prasarana dan akses petani bagi pengembangan sektor pertanian daerah, misalnya lantai jemur, gudang penyimpanan, kios RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
saprodi, jalan usahatani, peralatan, mesin-mesin pertanian, dan sumber pembiayaan.
79 Rendahnya kuantitas dan kualitas petugas dan aparat dalam mendukung program pembangunan pertanian, seperti masih kurangnya tenaga RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
penyuluh yang berperan penting bagi keberhasilan sektor pertanian.
80 Belum optimalnya pemanfaatan lahan yang disebabkan antara lain oleh (1) terbatasnya tenaga kerja (baik manusia, ternak kerja maupun RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
mesin/traktor), (2) tingkat kesuburan tanah yang rendah, (3) belum tersedianya saluran irigasi & drainase yang baik dan memenuhi syarat, (4)
terbatasnya modal petani untuk mengelola usahataninya-dan (5) adanya beberapa lahan yang cukup jauh dari domisili petani. 72
ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
ISU PB (LONGLIST)
NO. Isu Strategis Pembangunan Sumber
81 Semakin berkurangnya minat petani dalam melaksanakan diversifikasi usahatani, karena makin meningkatnya pergeseran lahan pertanian. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
82 Walaupun angkatan kerja yang berusaha di sektor pertanian cukup besar, tetapi kualitas SDM atau petani masih relatif rendah. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
83 Perlu adanya pengembangan agribisnis tanaman pangan di Kabupaten Tangerang dalam penyediaan bibit, pupuk, irigasi, pengolahan, penyuluh, RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
dan jaringan pemasaran untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
84 Perlu adanya penguatan sistem pertanian pangan melalui intensifikasi pertanian untuk mewujudkan Kabupaten Tangerang sebagai salah satu RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
lumbung beras.
85 Perlu adanya peningkatan jaringan irigasi teknis RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
86 Perlu adanya pengembangan ternak secara efisien terutama untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
87 Perlu adanya peningkatan fasilitas produksi, pengolahan hasil ternak dan pencegahan penyakit ternak untuk meningkatkan nilai ekonomi dan RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
penyerapan tenaga kerja.
88 Perlu adanya pembinaan dan perlindungan usaha bagi peternak skala kecil, serta menjamin kepastian hukum lokasi industri ternak ayam. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
89 Perlu adanya perluasan jaringan pemasaran ternak yang mampu melayani pasar lokal sampai regional. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
90 Belum optimalnya pengembangan budidaya perikanan berbasis masyarakat dan kemitraan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
perikanan, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan nelayan dan pelaku usaha perikanan.
911 Belum tertatanya manajemen perikanan dan kelautan untuk meningkatkan jumlah, mutu, daya saing dan diversifikasi produksi perikanan mulai dari RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
hulu sampai hilir.
92 Rendahnya kualitas SDM perikanan yang disebabkan oleh kurangnya pelatihan manajemen perikanan bagi nelayan dan pengusaha perikanan, RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
langkanya pelatihan teknologi budidaya perikanan, dan kurang berkembangnya lembaga pendidikan keahlian perikanan.
93 Rendahnya kualitas SDM berdampak pada rendahnya pendapatan, rendahnya konsumsi, dan rendahnya mutu gizi masyarakat dan selanjutnya RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
akan berujung pada rendahnya produktivitas. Oleh sebab itu, perlu adanya pengembangan pendidikan keahlian teknologi perikanan dan kelautan
dalam upaya peningkatan tenaga kerja perikanan yang profesional.
94 Rendahnya investasi di bidang perikanan laut skala besar dengan teknologi tinggi dengan radius jelajah dan kapasitas kapal yang besar. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
95 Derasnya arus informasi dari luar dan budaya yang tidak sesuai dengan kepribadian masyarakat dapat melunturkan budaya kebersamaan dan RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
gotong royong, rasa hormat pada orang lain, keimanan dan ketaqwaan, bahkan sebaliknya bisa menumbuhkan individualisme, hedonisme dan
pragmatisme, serta kemalasan dan sikap serba ingin instant.
96 Euforia kebebasan dan era reformasi telah membawa masyarakat kedalam kancah praktik politik dan kebebasan berpendapat yang tidak terarah RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
dan tidak bertanggung jawab, serta merebaknya perilaku amoral dan asusila.
97 Kemampuan pemerintah daerah Tangerang untuk menanggulangi PMSK cenderung semakin terbatas dengan perkembangan kegiatan ekonomi RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
dengan berbagai dampak negatifnya.
98 Belum ada hasil penelitian yang menunjukkan adanya korelasi antara ritual keagamaan dan implementasi nilai nilai dari ajaran agama dalam RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
kehidupan sehari-hari terutama untuk kalangan pemerintahan dan pelaku bisnis di Tangerang
73
ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
ISU PB (LONGLIST)
NO. Isu Strategis Pembangunan Sumber
99 Perlu adanya peningkatan kehidupan beragama dalam mendorong perilaku masyarakat yang lebih toleran, jujur, bermoral, dan menjaga
keharmonisan kehidupan antarpemeluk agama sehingga dapat mendukung kehidupan masyarakat Kabupaten Tangerang yang semakin maju, RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
bermutu dan bermartabat.
100 Kemampuan ekonomi masyarakat Tangerang yang rendah cenderung mendorong ketergantungan individu kepada pihak lain (kurang mandiri dan
RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
kurang produktif) sehingga secara sosiologis dan psikologis kurang menguntungkan bagi pembangunan daerah.
101 Diperlukan usaha untuk melestarikan sumber air permukaan dan tanah dengan peningkatan fungsi lindung terhadap tanah, air, flora dan fauna
dengan ketentuan yang serta dibutuhkannya alternatif sumber air baku lain guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan air serta mengantisipasi
penurunan sumber air yang ada RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
102 Peningkatan aktivitas perekonomian penduduk membutuhkan penyediaan prasarana dan sarana transportasi yang lebih baik dan lebih banyak. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
103 Peluang investasi dengan adanya infrastruktur transportasi yang baik. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
104 Memungkinkan semakin banyak aktivitas produktif yang dapat dilakukan oleh penduduk dengan terbukanya suatu kawasan dengan terbangunnya
pelabuhan yang representatif. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
105 Di masa depan pelabuhan-pelabuhan ini lebih potensial untuk tetap sebagai pelabuhan nelayan, namun dikembangkan secara terintegrasi dengan
kawasan pariwisata. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
106 Memungkinkan adanya keterlibatan dunia usaha swasta dan masyarakat dalam penyediaan perumahan dan fasilitas pendukungnya. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
107 Meningkatnya kepedulian masyarakat, kualitas pengelolaan, dan keterlibatan swasta dan masyarakat dalam mengelola persampahan. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
108 Terbukanya kemungkinan untuk pihak swasta dan Pemerintah Kabupaten untuk terlibat dalam penyediaan ketenagalistrikan dengan dikeluarkannya
RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
UU No.003 tahun 2005 tentang Investasi swasta dan Pemerintah daerah.
109 Sumber air baku yang debit airnya rendah terutama pada saat musim kemarau. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
110 Pengelolaan sumber air baku oleh masyarakat sekitar yang cenderung menyebabkan pemborosan karena menggunakan teknologi yang terbatas. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
111 Ketergantungan penyediaan listrik kepada BBM yang semakin hari jumlahnya semakin berkurang dan biaya pengolahan listrik yang semakin RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
mahal.
112 Pengolahan air yang representatif belum tersedia sehingga kualitas air rendah terutama pada musim hujan. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
113 Kondisi pipanisasi yang telah usang dan tidak memenuhi standard. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
114 Tingkat kebocoran yang tinggi dan usaha perbaikan yang sulit dilakukan akibat posisi pipa di tengah badan jalan. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
115 Rendahnya tarif air yang berlaku belum mampu menutupi biaya operasional. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
116 Kekurangan tenaga perencana yang ahli dan profesional RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
117 Besarnya dana yang harus disediakan untuk melakukan perawatan, perbaikan, dan pembangunan prasarana dan sarana transportasi. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
118 Untuk perumahan fasilitas untuk penyediaan air bersih sudah dipergunakan secara maksimal sehingga bila ada peningkatan permintaan air bersih
RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
tidak bisa dilayani secara optimal.
119 Peningkatan kebutuhan akan rumah terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk sebesar 4,63% pertahun untuk semua jenis kavling
rumah (Besar, Sedang, dan Kecil) memerlukan dana investasi yang tinggi. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025 74
ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
ISU PB (LONGLIST)
NO. Isu Strategis Pembangunan Sumber
120 Fasiltas untuk perumahan dan permukiman berupa ruang terbuka hijau di pusat kota masih belum memadai., fasilitas peribadatan, Fasum,dan RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
fasilitas perekonomian
121 Peningkatan partisipasi politik masyarakat yang non konvensional cenderung akan melahirkan anarkisme yang berdampak pada stabilitas jalannya RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Tangerang.
123 Peningkatan kejahatan ketertiban umum di masyarakat cenderung akan menimbulkan sikap-sikap merusak, yang akhirnya berimplikasi pada RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
instabilitas jalannya proses pembangunan di masyarakat.
124 Belum adanya sistem informasi manajemen di Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang menjadi kendala dalam analisis jabatan, diskripsi RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
pekerjaan dan perencanaan kepegawaian yang sesuai dengan asas the right man on the right place serta pelayanan publik.
125 Belum adanya peraturan daerah mengenai implementasi prinsip transparansi, prinsip akuntabilitas dan prinsip partisipatif dalam penyelenggaraan RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
pemerintahan daerah Kabupaten Tangerang sehingga kurang menjamin kepastian hukum dan kondisi kerja pegawai negeri dalam rangka untuk
melakukan perbaikan kinerja dalam pelayanan publik.
126 Semakin meningkatnya tingkat kejahatan terhadap ketertiban umum kurang mendorong terciptanya tertib hukum dan budaya hukum di masyarakat. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
127 Belum terpolanya penerapan sistem prestasi kerja di kalangan pegawai negeri sipil menjadi kendala peningkatan kinerja pegawai negeri sipil yang RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
efektif dan efesien.
128 Masih rendahnya dan mahalnya pelayanan publik oleh pemerintahan kecamatan menjadi kendala peningkatan pelayanan publik. RPJPD Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
129 Pembangunan daerah berbasis ekonomi hijau RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
130 Link and match pendidikan dengan dunia usaha RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
131 Pemberdayaan IKM dan UMKM RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
132 Pemulihan dan Pengembangan Sektor Unggulan RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
133 Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan Kabupaten Tangerang serta pemerataan kualitas aparatur pada setiap organisasi perangkat daerah RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
(OPD) sehingga mampu melakukan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, kompeten, bersih, dan berintegritas untuk mencapai
peningkatan kesejahteraan masyarakat baik dalam kondisi normal maupun kondisi pandemi covid-19.
134 Revitalisasi reformasi administrasi sebagai upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
135 Peningkatan tata Kelola keuangan dan aset daerah yang profesional dan akuntabel dalam mewujudkan pendapatan dan belanja daerah yang RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
optimal,
136 Pengembangan kelembagaan dan regulasi yang mampu menciptakan peraturanperaturan berkualitas yang menjadi dasar pengambilan keputusan, RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
137 Pengembangan smart city untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dengan tata kelola pemerintahan sehari-hari sehingga RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
terwujud efisiensi dalam pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan warga Kabupaten Tangerang yang modern.
138 Pemanfaatan teknologi untuk proses pengadaan barang dan jasa seperti e-Purchasing sehingga terwujud pengadaan barang dan jasa yang RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
akuntabel, transparan, efisien, dan efektif.
139 Belum optimalnya kualitas SDM yang memiliki skill dan kompetensi sesuai dengan tugas dan kewajiban utamanya. RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
140 Terdapat isu mengenai kurangnya jumlah (kuantitas) SDM di bidang sosial budaya yang dapat menghambat kinerja pelayanan publk RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023 75
141 kurangnya jumlah tenaga kesehatan dan pengelolaan manajemen rumah sakit menyebabkan rendahnya mutu dan kualitas pelayanan kesehatan. RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
ISU PB (LONGLIST)
NO. Isu Strategis Pembangunan Sumber
142 Permasalahan gizi (stunting) RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
143 rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kelengkapan administrasi kependudukan – dan data Kependudukan. RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
144 Masih terdapatnya kasus anak yang memerlukan perlindungan khusus akibat tindak kekerasan RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
145 Belum optimalnya kinerja bidang pariwisata terkait penataan potensial destinasi pariwisata RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
146 Peningkatan angka kemiskinan di tahun 2020 karena pandemi Covid-19 RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
147 Belum optimalnya kapasitas lembaga kebudayaan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
148 Lapangan pekerjaan yang tutup sehingga meningkatkan pengangguran RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
149 Ketersediaan jaringan infrastruktur perhubungan di Kabupaten Tangerang yang terpadu (transportasi cerdas) dan merata ke seluruh wilayah desa. RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
150 Tersedianya infrastruktur yang mendukung kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan masyarakat. RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
151 Terpenuhinya penyediaan sanitasi dan air bersih terutama pada wilayah kumuh dan miskin. RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
152 Terpenuhinya infrastruktur yang mendukung pasokan listrik pada seluruh wilayah kabupaten hingga wilayah perdesaan. RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
153 Tersedianya infrastruktur teknologi informasi dan telekomunikasi yang mendukung peningkatan kualitas Pendidikan, Kesehatan, kesejahteraan
RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
masyarakat, serta kota cerdas (smart city).
154 Terwujudnya konservasi sumber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan sumber daya air dan lingkungan hidup serta meminimalkan risiko
RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
bencana banjir.
155 Penanganan sampah dari hulu hingga hilir yang mampu menurunkan kuantitas sampah serta pengelolaan sampah yang modern dan efektif. RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
156 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
157 Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan RPJMD Kab.Tangerang Tahun 2019-2023
158 pengembangan kawasan industri yang mempunyai daya saing dan nilai tambah RTRW Kab.Tangerang Tahun 2011-2031
159 Pengembangan kawasan permukiman yang terintegrasi dengan pusat perkotaan dan pusat pelayanan kawasan sekitarnya RTRW Kab.Tangerang Tahun 2011-2031
160 Pengembangan Kawasan Perkotaan Baru Pantura RTRW Kab.Tangerang Tahun 2011-2031
161 pengembangan pertanian berkelanjutan, kawasan minapolitan dan kawasan agropolitan di bagian Utara wilayah Kabupaten RTRW Kab.Tangerang Tahun 2011-2031
162 Peningkatan fungsi kawasan untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara RTRW Kab.Tangerang Tahun 2011-2031
163 Dalam Pengurusan perizinan dan penanaman modal semua melalui OSS RBA >> belum semua lapisan masyarakat bisa menggunakan elektronik Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
164 Kualitas lingkungan hidup (IKLH 54,7 Tahun 2021) Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
165 Belum meratanya infrastruktur wilayah Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
166 Mitigasi Bencana pada kawasan permukiman dan perumahan Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
167 Program Desa tangguh bencana seluruh desa di kabupaten tengerang, kesulitan saat ini ada memperoleh data di lapangan Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
168 SPAL masih dalam Tahap pembangunan, terkendala dalam outline (keluaran limbah) yang masih belum jelas dalam salurannya saat ini Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
169 Banyaknya alih fungsi lahan, KP2B tersebar di 15 kecamatan untuk mempertahankan kawasan pertanian dengan kawasan budidaya Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
170 Banyaknya kawasan peternakan ada dalam area kawasan permukiman dan perindustrian, tidak terpisah sehingga saat ini tidak bisa berkembang Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
karena berbenturan dengan kawasan lainnya 76
171 Adanya pelebaran jalan dapat diindikasikan akan banyak perumahan perlu dilakukan pembebasan lahan Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
ISU PB (LONGLIST)
NO. Isu Strategis Pembangunan Sumber
172 Banyak aliran sungai yang mengalami pendangkalan Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
173 Permasalahan banjir pada aliran sungai terkendala dalam kewenangan dan dari kami mengajukan untuk normalisasi sungai, karena saat ini masih Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
dalam kewenangan BBWS
174 Terdapat beberapa kawasan perumahan pembuangan air ke drainase jalan maupun sungai, itupun yang dibolehkan 10%, sementara saat ini lebih Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
dari 10% air limbah atau air kotor dibuang ke saluran drainase
175 Adanya alih fungsi lahan Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
176 Permasalahan persampahan dalam pengelolaan sampah domestic, industry, dan sampah B3 Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
177 Angka Kemiskinan terus meningkat 7,12% (2021) Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
178 Tingkat Pengangguran Tinggi (TPT) yang tinggi Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
179 Tuntunan kenaikan UMK Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
180 Belum optimal tata kelola (IRB Kategori cc/60)2021 Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
181 Kesetaraan Gender di lokasi Bencana Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
182 Masih belum optimal dalam kesetaraan gender dan perlindungan perempuan dan anak Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
183 Kondisi mental tenaga kerja masih relatif rentan Konsultasi Publik 01 Tahun 2022
184 Adanya tuntutan + 24,5% untuk kenaikan UMK Konsultasi Publik 01 Tahun 2022

Sumber : Analisis, 2023

77
ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
ISU PB (SHORTLIST)

No Isu Strategis Pembangunan


1 Belum Optimalnya Pembangunan Infrastruktur Wilayah
2 Rendahnya Kualitas Lingkungan Hidup
3 Rendahnya Tingkat Mitigasi Bencana di Kawasan Permukiman dan Perumahan Perdesaan
4 Alih Fungsi Lahan Kawasan Pertanian menjadi Kawasan Permukiman dan Industri
5 Pendangkalan Aliran Sungai serta Terkendala Dalam Penanganan Normalisasi Fungsi Sungai
6 Belum Optimalnya Kinerja Saluran Pengelolaan Air Limbah Domestik dan Industri
7 Peningkatan Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran
8 Belum Optimal dalam Kesetaraan Gender, serta Perlindungan Perempuan dan Anak
9 Tingkat SDM rendah terhadap pelayanan pemerintah berbasis elektronik
10 Optimalisasi Tata Kelola Pemerintahan
Sumber : Analisis, 2023

78
CROSSING ANALYSIS ISU STRATEGIS
No Isu PB Tinjauan RPJPD Kab.Tangerang Hasil Crossing Analysis Hasil Capaian SDGs
Tinjuan Perpres No. 111 Tahun 2022
(Shorlist) Tahun 2005-2025
1 Belum Optimalnya • Sasaran Global : Terwujudnya pelayanan dasar bagi • Isu Optimalisasi Pembangunan • Indikator TPB ke 6 :
Pembangunan a) Pada tahun 2030, memperluas infrastruktur dan meningkatkan teknologi masyarakat secara merata dan Infrastruktur wilayah saat ini sudah ✓ Kualitas Air Bersih, 56,43%
untuk penyediaan layanan energi modern dan berkelanjutan bagi semua • Indikator TPB ke 9 :
Infrastruktur Wilayah proporsional ditandai oleh hal-hal sesuai dan memiliki kolerasi dengan
negara negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang,
negara berkembang pulau kecil dan negara berkembang. berikut: arahan dalam perpres No. 111 ✓ Proporsi panjang jaringan
b) Pada Tahun 2030, Mengembangkan infrastruktur yang berkualitas, Tahun 2022 yaitu 3 sasaran global, jalan dalam kondisi baik,
a) Terbangunnya jaringan infrastruktur 90,74%
andal, berkelanjutan dan tangguh, termasuk infrastruktur regional dan dan 8 sasaran TPB 2024, sehingga
perhubungan di Kabupaten
lintas batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan hal ini memiliki nilai strategis ✓ Persentase Peningkatan dan
Tangerang yang terpadu dan merata
kesejahteraan manusia, dengan fokus pada akses yang terjangkau dan terhadap isu pembangunan TPB Rehabilitasi, 62,3%
ke seluruh wilayah kecamatan.
merata bagi semua. Jalan Kabupaten Tertangani
b) Terpenuhinya pasokan tenaga listrik
c) Pada tahun 2030, meningkatkan infrastruktur dan retrofit industri agar • Kesesuaian terhadap isu belum ✓ Jumlah Ruas Jala Kabupaten
yang efisien sesuai kebutuhan
dapat berkelanjutan, dengan peningkatan efisiensi penggunaan Terpelihara, 165 Ruas Jalan
termasuk terpenuhinya pasokan optimalisasinya pembangunan
sumberdaya dan adopsi yang lebih baik dari teknologi dan proses
listrik bagi hampir seluruh rumah infrastruktur wilayah dengan RPJPD ✓ Persentase Peningkatan dan
industri bersih dan ramah lingkungan, yang dilaksanakan semua negara
sesuai kemampuan masing- masing.
tangga dan wilayah perdesaan dan . Kab. Tangerang Tahun 2005-2025 Rehabilitasi Jalan Kabupaten
c) Terwujudnya konservasi sumber Tertangani, 62,34%
• Sasaran TPB 2024 : dijelaskan pembangunan
daya air yang mampu menjaga • Indikatort TPB 10 :
a) Kapasitas terpasang pembangkit listrik dari energi terbarukan menjadi diantaranya terdapat dalam
keberlanjutan fungsi sumber daya
69,04 Watt/Kapita. Tahun dasar 2020: 38,77 Watt/Kapita (Sumber data: ✓ Persentase Terpenuhinya
air. mewujudkan pelayanan dasar bagi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral).
d) Terpenuhinya penyediaan prasarana kebutuhan dasar Korban
b) Meningkatnya kemantapan jalan nasional menjadi 97%. Tahun dasar masyarakat secara merata dan
dan sarana dasar perumahan, Bencana alam dan sosial
2020: 92% (Sumber data: Kementerian Pekerjaan Umum dan proprosional dengan sasaran,
permukiman dan fasilitas umum pada saat tanggap darurat
Perumahan Rakyat). meliputi 5 sasaran rencana bencana daerah /kota , 100%
e) Terwujudnya efisiensi pemanfaatan
c) Terbangunnya jalan tol sepanjang 2.500 km. Tahun dasar 2019: 1.461 pembangunan 20 tahun mendatang
dan pembangunan infrastruktur pos • Inidikator TPB 11 :
km (Sumber data: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
dan telekomunikasi ✓ Meningkatnya pengelolaan
Rakyat). • Masih adanya isu permasalahan
d) Bertambahnya panjang jalur kereta api sepanjang 7.451 km. Tahun sampah di bank sampah, 5,25
capaian kinerja TPB/SDGs tahun
dasar 2020: 6.221 km (Sumber data: Kementerian Perhubungan). Ton/Hari
2022 dengan belum terpenuhinya
e) Meningkatnya jumlah bandara sebanyak 21 unit. Tahun dasar 2019: 15 ✓ Meningkatnya pengelolaan
(Sumber data: Kementerian Perhubungan). indikator capaian berkaitan
sampah di TPSR, 51,50
f) Meningkatnya jumlah lokasi pelabuhan penyeberangan sebanyak 36 pembangunan infrastruktur wilayah, Ton/Hari
unit. Tahun dasar 2019: 24 (Sumber data: Kementerian Perhubungan). dan rumusan penjaringan isu pada
g) Meningkatnya persentase kecamatan yang terjangkau infrastruktur konsultasi publik tahun 2022
jaringan serat optik (kumulatif) menjadi 60%. Tahun dasar 2020: 58%
(Sumber data: Kementerian Komunikasi dan Informatika).
h) Mendorong peran serta investasi Badan Usaha dalam pembangunan
infrastruktur melalui Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha
(KPBU). Tahun dasar 2020: Rp59,597 T (6 proyek) (Sum ber data:
Public-Private Partnership/ PPP Book)
79
CROSSING ANALYSIS ISU STRATEGIS
No Isu PB Tinjuan Perpres No. 111 Tahun 2022 Tinjauan RPJPD Kab.Tangerang Hasil Crossing Analysis Hasil Capaian SDGs
(Shorlist) Tahun 2005-2025
2 Rendahnya • Sasaran Global : Terwujudnya pembangunan yang terpadu • Isu rendahnya kualitas lingkungan • Indikator TPB ke 6 :
a) Pada tahun 2030 meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi, dan serasi dengan pendekatan hidup di Kabupaten Tangerang
Kualitas ✓ Kualitas Air Bersih, 56,43%
menghilangkan pembuangan dan meminimalkan pelepasan material dan bahan pengembangan wilayah berbasis ekonomi
Lingkungan Hidup kimia berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah yang tidak diolah, dan sudah sesuai dalam arahan • Indikator TPB 11 :
dan ekologi ditandai oleh hal-hal berikut: ✓ Meningkatnya pengelolaan
secara signifikan meningkatkan daur ulang, serta penggunaan kembali barang kebijakan Pepres No.11 Tahun 2022
daur ulang yang aman secara global. sampah di bank sampah, 5,25
a) Terwujudnya kesejahteraan dan terdapat 6 sasaran global, dan 7
b) Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi ekosistem terkait sumber daya air,
termasuk 2019: 52,65 (Sumber data: pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, air kemajuan yang makin merata ke sasaran TPB 2024 terkait dengan Ton/Hari
tanah, dan danau. seluruh wilayah Kabupaten kualitas lingkungan hidup ✓ Meningkatnya pengelolaan
c) Meningkatkan secara progresif, hingga 2030, efisiensi sumber daya global dalam Tangerang termasuk wilayah sampah di TPSR, 51,50
konsumsi dan produksi, serta usaha melepas kaitan pertumbuhan ekonomi dari perdesaan. • Berdasarkan isu tersebut sesuai Ton/Hari
degradasi lingkungan, sesuai dengan the 10-Year Framework of Programs on b) Terwujudnya lingkungan perkotaan
Sustainable Consumption and Production, dengan negara-negara maju sebagai dengan arahan RPJPD ✓ Meningkatnya jumlah RTH
dan perdesaan yang sesuai dengan yang dikelola, 2 Kecamatan
pengarah. Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
kehidupan yang baik, berkelanjutan,
d) Pada tahun 2030, meningkatkan infrastruktur dan retrofit industri agar dapat pada penanganan kualitas • Indikator TPB 12 :
berkelanjutan, dengan peningkatan efisiensi penggunaan sumberdaya dan adopsi serta mampu memberikan nilai
tambah bagi masyarakat. lingkungan hidup yang rendah ✓ Meningkatnya kualitas udara
yang lebih baik dari teknologi dan proses industri bersih dan ramah lingkungan,
yang dilaksanakan semua negara sesuai kemampuan masing- masing. c) Terwujudnya kualitas kehidupan yang cukup , 71,06
e) Pada tahun 2030, mengurangi dampak lingkungan perkotaan per kapita yang sosial dan ekonomi masyarakat ✓ Meningkatnya kualitas air ,
merugikan, termasuk dengan memberi perhatian khusus pada kualitas udara, Kabupaten Tangerang yang 58,89
termasuk penanganan sampah kota. didukung oleh pengelolaan dan • Indikator TPB 13 :
f) Pada tahun 2020 mencapai pengelolaan bahan kimia dan semua jenis limbah pendayagunaan sumber daya alam
yang ramah lingkungan di sepanjang siklus hidupnya sesuai kerangka kerja ✓ Meningkatnya kualitas akses
dan lingkungan hidup secara serasi, informasi sumber daya alam
internasional yang disepakati dan secara signifikan mengurangi pencemaran
seimbang, dan lestari.
bahan kimia dan limbah tersebut ke udara, air, dan tanah untuk meminimalkan • Indikator TPB 14:
dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. d) Terpeliharanya keragaman hayati
dan kekhasan sumber daya alam ✓ Meningkatnya kualitas air ,
• Sasaran TPB 2024 :
a) Indeks Kualitas Air (IKA) sebesar 55,5. Tahun dasar 2019: 52,65 (Sumber data: dan lingkungan Kabupaten 58,89
Rencana Kerja Pemerintah 2021). Tangerang. ✓ Meningkatnya pengelolaan
b) Indeks Kualitas Air (IKA) sebesar 55,5. Tahun dasar sumber daya air, termasuk ! e) Meningkatnya kesadaran, sikap konservasi sumber daya alam,
2019: 52,65 (Sumber data: Rencana Kerja Pemerintah 2021). mental, dan perilaku masyarakat 25%
c) Meningkatnya penurunan emisi gas rumah kaca sektor industri sebanyak 2,9%. Kabupaten Tangerang dalam
Tahun dasar 2019: 0,6% (Sumber data: Aplikasi Perencanaan Pemantauan Aksi
• Indikator TPB 15:
pengelolaan sumber daya alam dan
Pembangunan / AKSARA). ✓ Meningkatnya kualitas SDA
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
d) Persen tase rumah tangga di perkotaan yang menempati hunian dengan akses dalam pengelolaan dan
sampah yang terkelola dengan baik sebesar 80% penanganan dan 20% perlindungan konservasi SDA,
pengurangan. Tahun dasar 2019: 54,8% penanganan dan 0,88% pengurangan
(Sumber data: RPJMN 2020-2024). 2 Ha
e) Jumlah sampah yang terkelola secara nasional mencapai 339,4 juta ton ✓ Meningkatnya pengelolaan
(kumulatif). Tahun dasar 2019: 67,45 juta ton (Sumber data: RPJMN 2020-2024) konservasi sumber daya alam,
f)
g)
Rata-rata tahunan materi patrikulat halus PM 10 kurang dari 40 mikrogram/m3.
Indeks Kualitas Udara (IKU) sebesar 84,50. Tahun dasar 2019: 86,57 (Sumber
25% 80
data: Rencana Kerja Pemerintah 2021).
CROSSING ANALYSIS ISU STRATEGIS
No Isu PB Tinjuan Perpres No. 111 Tahun 2022 Tinjauan RPJPD Kab.Tangerang Hasil Crossing Analysis Hasil Capaian SDGs
(Shorlist) Tahun 2005-2025
3 Rendahnya Tingkat • Sasaran Global : • Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Berdasarkan Kesesuaian Isu • Indikator TPB 1 :
Mitigasi Bencana di a) Pada tahun 2030, membangun ketahanan masyarakat miskin dan mereka yang Masyarakat, meliputi : Strategi 6: Pembangunan bahwa rendanya tingkat ✓ Persentase Terpenuhinya
Kawasan Permukiman berada dalam kondisi rentan, dan mengurangi kerentanan mereka terhadap Peningkatan kesadaran masyarakat
kejadian ekstrim terkait iklim dan guncangan ekonomi, sosial, lingkungan, dan mitigasi bencana di Kawasan kebutuhan dasar Korban
dan Perumahan dalam mengantisipasi ancaman
bencana. permukiman dan perumahan perdesaan Bencana alam dan sosial
Perdesaan b) Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jum]ah kematian d;in jumlah bahaya bencana.
telah sesuai dan terakomodir didalam 4 pada saat tanggap darurat
orang terdampak, dan secara substansial mengurangi kerugian ekonomi relatif
terhadap PDB global yang disebabkan oleh bencana, termasuk bencana yang • Lingkungan Hidup, meliputi: Strategi 3: sasaran Global, dan 10 Sasaran TPB bencana daerah /kota , 100%
berhubungan dengan air, dengan fokus rnelindungi orang rniskin dan orang-orang Pengelolaan lingkungan hidup berbasis 2024. Selain itu didalam tinjauan ✓ Persentase jumlah penduduk
dalarn situasi rentan. mitigasi bencana alam RPJPD Kab.Tangerangn Tahun 2005- di kawasan rawan bencana
c) Pada tahun 2020, meningkatkan secara substansial jumlah kota dan permukiman
yang mengadopsi dan mengimplementasi kebijakan dan perencanaan yang terin 2025 menjelaskan arahan mengenai yang memperoleh informasi
tegrasi tentang penyertaan, efisiensi sumber daya, mitigasi dan adaptasi terhadap peningkatan kesadaran masyarakat rawan bencana sesuai jenis
perubahan iklim, ketahanan terhadap bencana, serta mengembangkan dan
dalam antisipasi ancaman bahaya ancaman bencana, 96%
mengimplementasikan penanganan holistik risiko bencana di semua lini, sesuai
dengan the Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015- 2030. bencana, dan pengelolaan lingkungan ✓ Jumlah desa dan kelurahan
d) Memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap bahaya terkait iklim dan hidup berbasis mitigasi bencana alam yang tanggap bencana, 55%
bencana alam di semua negara. ✓ Persentase korban bencana
• Sasaran TPB 2024 :
a) Rata-rata korban akibat bencana di daerah rawan bencana maksimal sebesar 0,2 per
yang mendapat layanan
100.000 jiwa setiap tahunnya (Sumber data: RPJMN 2020-2024). penyelamatan dan evakuasi,
b) Persentase potensi kehilangan PDB akibat dampak bencana (persen PDB) sebesar 0,10%
(Sumber data: RPJMN 2020-2024).
100%
c) Jumlah penyusunan kajian un tuk kebijakan dan regulasi penanggulangan bencana (kajian) ✓ Persentase penanganan
sebanyak 50 dokumen. Tahun dasar 2019: 183 dokumen (Sumber data: Badan Nasional
Penanggulangan Bencana).
kebakaran dalam kurun waktu
d) Jumlah dokumen kajian risiko dan tata ruang di kawasan rawan bencana dan pasca response time 15 menit, 80%
bencana sebanyak 55 dokumen. Tahun dasar 2020: 246 dokumen (Sumber data: Badan
Nasional Penanggulangan Bencana). • Indikator TPB ke 10 :
e) Rata-rata korban akibat bencana di daerah rawan bencana maksimal sebesar 0,2 per ✓ Persentase Terpenuhinya
100.000 jiwa setiap tahunnya (Sumber data: RPJMN 2020-2024).
f) Persentase potensi kehilangan PDB akibat dampak bencana (persen PDB) sebesar 0,10% kebutuhan dasar Korban
(Surnber data: RPJMN 2020-2024). Bencana alam dan sosial
g) Jumlah kegiatan kajian teknis, riset dan dukungan teknis pengembangan strategi
penanggulangan bencana yang dilaksanakan 18 kegiatan per tahunnya (Sumber data:
pada saat tanggap darurat
RPJMN 2020- 2024). bencana daerah /kota , 100%
h) Jumlah penyusunan kajian untuk kebijakan dan regulasi penanggulangan bencana(kajian) • Indikator TPB 13 :
sebanyak 50 dokumen. Tahun dasar 2019: 183 dokumen (Sumber data: Badan Nasional
Penanggulangan Bencana). ✓ Terlaksananya penyediaan
i) Jumlah dokumen kajian risiko dan tata ruang di kawasan rawan bencana dan pasca Buffer Stock Bencana untuk
bencana sebanyak 55 dokumen. Tahun dasar 2020: 246 dokumen (Sumber data: Badan
Nasional Penanggulangan Bencana). Korban Bencana
j) Rata-rata korban akibat bencana hidrometeorologi di daerah rawan bencana maksimal
sebesar 0,2 per 100.000 jiwa setiap tahunnya (Sumber data: RPJMN 2020-2024).
k) Rencana dan implementasi strategi nasional pengurangan risiko bencana yang selaras
dengan the Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030.
81
CROSSING ANALYSIS ISU STRATEGIS
No Isu PB Tinjuan Perpres No. 111 Tahun 2022 Tinjauan RPJPD Kab.Tangerang Hasil Crossing Analysis Hasil Capaian SDGs
(Shorlist) Tahun 2005-2025
4 Alih Fungsi Lahan • Sasaran Global : Terwujudnya perekonomian daerah yang • Keberadaan Lahan Pertanian • Indikator TPB 2 :
Kawasan Pertanian a) Pada tahun 2030, menjamin sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan maju dan berdaya saing berbasis pada merupakan hal yang perlu di ✓ Persentase Kenaikan
menjadi Kawasan menerapkan praktek pertanian tangguh yang meningkatkan produksi dan potensi keunggulan lokal ditandai oleh hal- pertahankan dan dilestarikan
produktivitas, membantu menjaga ekosistem, memperkuat kapasitas adaptasi Produksi Hasil Pertanian
Permukiman dan Industri hal berikut: keberadaanya sebagaiamana
terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrim, kekeringan, banjir, dan bencana lainnya, ✓ Persentase Kenaikan
• Meningkatnya produktivitas, nilai merupakan upaya dalam menjaga
serta secara progresif memperbaiki kualitas tanah dan lahan.
tambah dan pendapatan masyarakat
Produksi Hasil Peternakan
b) Pada tahun 2020, mengelola keragaman genetik benih, tanaman budidaya dan ketahanan pangan dan pola konsumsi • Indikator TPB ke 12 :
hewan ternak dan peliharaan dan spesies liar terkait, termasuk melalui bank benih Kabupaten Tangerang dari masyarakat yang bergizi. Sehingga alih
dan tanaman yang dikelola dan dianekaragamkan dengan baik di tingkat nasional, pengembangan sektor pertanian ✓ Persentase Cadangan
fungsi lahan pertanian menjadi Kawasan
regional dan internasional, serta meningkatkan akses terhadap pembagian modern yang berbasis ilmu Pangan , 118 Ton/Hari
keuntungan yang adil dan merata, hasil dari pemanfaatan sumber daya genetik non pertanian telah di akomodir didalam
pengetahuan dan teknologi.. perpres No,111 Tahun 2022 yang terdiri
dan pengetahuan tradisional terkait, sebagaimana yang disepakati secara
internasional. dari 2 sasaran global, dan 2 sasaran
• Indikator TPB 15 :
• Sasaran TPB 2024 : TPN 2024 ✓ Meningkatnya kualitas SDA
a) Terlindunginya lahan baku sawah yang ditetapkan sebagai Lahan Pertanian dalam pengelolaan dan
Pangan Berkelanjutan (LP2B) menjadi 100%. Tahun dasar 2019: 50% (Sumber • Dalam RPJPD Kab.Tangerangan tahun perlindungan konservasi SDA,
data: Kementerian Pertanian). 2005-2025 menjelaskan bahwa 2 Ha
b) Terlindunginya sumber daya genetika tanaman dan hewan sumber pangan dan
peningkatan produktivitas pertanian
pertanian menjadi 4.250 aksesi. Tahun dasar 2020: 4.655 aksesi tanaman
pangan (Sumber data: Kernen terian Pertanian); Meningkatnya jumlah varietas sebagaimana upaya mengatasi
unggul tanaman baru yang dilepas setiap tahunnya menjadi 30 varietas dan 8 permasalahan alih fungsi lahan
galur hewan ternak. Tahun dasar 2020: 21 varietas dan 8 galur (Sumber data: Kawasan pertanian yang sampai saat ini
Kementerian Pertanian). isu tersebut masih terus berkembang.
5 Pendangkalan Aliran • Sasaran Global : Dalam arahan mengenai Konservasi Adanya kesesuaian arahan kebijakan pada • Indikator TPB ke 6 :
Sungai serta Terkendala a) Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu di semua Sumber Daya Air, meliputi : perpres No.111 Tahun 2022 mengenai isu ✓ Kualitas Air Bersih, 56,43%
Dalam Penanganan tingkatan, termasuk melalui kerja sama lintas batas yang tepat. • Peningkatan partisipasi masyarakat pendangkalan aliran sungai serta terkendala
b) Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi ekosistem terkait sumber daya air, • Indikator TPB 15 :
Normalisasi Fungsi melalui GUKPA (Gerakan Nasional Dallam penanganan normalisasi fungsi
termasuk ! 2019: 52,65 (Sumber data: pegunungan, hutan, lahan basah, sungai,
Kemitraan Penyelamatan Air) sungai dengan terdiri dari 2 sasaran global, ✓ Meningkatnya kualitas SDA
Sungai air tanah, dan danau.
• Peningkatan pengamanan pantai dan dan 2 sasaran TPB 2024. dalam pengelolaan dan
• Sasaran TPB 2024 : perlindungan konservasi SDA,
sungai Selain itu arahan RPJPD Kab, Tangerang
a) Jumlah dokumen kebijakan PSDA terpadu pada seluruh wilayah sungai
kewenangan pusat yang disusun dan/atau diperbarui sebanyak 64 dokumen Arahan mengenai Pengelolaan lingkungan Tahun 2005-2025 menjelaskan mengenai 2 Ha
(Sumber data: Rencana Kerja Pemerintah 2022). hidup berbasis mitigasi bencana alam, penanganan pada isu tersebut yaitu arahan
b) Indeks Kualitas Air (IKA) sebesar 55,5. Tahun dasar sumber daya air, termasuk ! meliputi : mengenai konservasi sumber daya air, dan
2019: 52,65 (Sumber data: Rencana Kerja Pemerintah 2021). • Pengendalian wilayah hulu sungai pengelolaan lingkungan hidup berbasis
sesuai dengan fungsi kawasan. mitigasi bencana alam

82
CROSSING ANALYSIS ISU STRATEGIS
No Isu PB Tinjuan Perpres No. 111 Tahun 2022 Tinjauan RPJPD Kab.Tangerang Hasil Crossing Analysis Hasil Capaian SDGs
(Shorlist) Tahun 2005-2025
Belum Optimalnya • Sasaran Global : Arahan Pemanfaatan sumberdaya kelautan Kesesuain dalam arahan Perpres No 111 • Indikator TPB ke 6 :
6
Kinerja Saluran a) Pada tahun 2020 mencapai pengelolaan bahan kimia dan semua jenis dan perikanan secara optimal dan lestari Tahun 2022 mengenai isu belum optimalnya ✓ Persentase Partisipasi Kelompok
Pengelolaan Air Limbah limbah yang ramah lingkungan di sepanjang siklus hidupnya sesuai dengan memperhatikan wilayah konservasi kinerja saluran pengelolaan air limbah Masyarakat Mandiri Pengelolaan
Domestik dan Industri kerangka kerja internasional yang disepakati dan secara signifikan sumberdaya ikan, pesisir, dan danau, domestic dan industry, diantaranya meliputi Air
mengurangi pencemaran bahan kimia dan limbah tersebut ke udara, air, meliputi : 2 sasaran global, sasaran TPB 2024. ✓ Persentase kapasitas lumpur
dan tanah untuk meminimalkan dampak buruk terhadap kesehatan • Pencegahan pencemaran perairan dari Sementara Dallam RPJPD Kab.Tangerang tinja, 42%
manusia dan lingkungan. limbah industri dan rumah tangga Tahun 2005-2025 menjelaskan untuk ✓ Persentase Penurunan Kawasan
b) Pada tahun 2030 meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi, arahan kebijakan yaitu pada wilayah Kumuh, 32%
menghilangkan pembuangan dan meminimalkan pelepasan material dan konservasi seperti sumber daya ikan, ✓ Kualitas Air Bersih, 56,43%
bahan kimia berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah yang pesisir, dan danau, namun tidak dijelaskan • Indikator TPB ke 9 :
tidak diolah, dan secara signifikan meningkatkan daur ulang, serta secara rinci untuk arahan kebijakan ✓ Pertumbuhan Industri
penggunaan kembali barang daur ulang yang aman secara global. mengenai aliran sungai yang tercemar ✓ Persentase
akibat limbah domestic dan limbah industry. Pelaku Industri Kecil dan
• Sasaran TPB 2024 : Menengah yang wajib
a) Tersusunnya rancangan standar penanganan masalah limbah B3 industri standardisasi
dan penerapan siskular ekonomi dalam pembangunan industri sebanyak ✓ meningkatnya Pelaku usaha
20 rancangan (Sumber data: RPJMN 2020-2024). yang memiliki dokumen
b) Meningkatnyajumlah limbah B3 yang terkelola sebesar 539,8 juta ton lingkungan hidup , 88%
(kumulatif). Tahun dasar 2018: 367,3 juta ton (Sumber data: RPJMN
2020-2024).
c) Indeks Kualitas Air (IKA) sebesar 55,5. Tahun dasar 2019: 52,65
(Sumber data: Rencana Kerja Pemerintah 2021).

83
CROSSING ANALYSIS ISU STRATEGIS
No Isu PB Tinjuan Perpres No. 111 Tahun 2022 Tinjauan RPJPD Kab.Tangerang Hasil Crossing Analysis Hasil Capaian SDGs
(Shorlist) Tahun 2005-2025
Peningkatan Tingkat • Sasaran Global : • Kesehatan, Strategi 4: Arahan Arahan kebijakan mengenai kemiskinan • Indikator TPB 1 :
7
a) Pada tahun 2030, mengurangi setidaknya setengah proporsi laki laki, perempuan Pengembangan sistem jaminan dan pengangguran pada arahan Perpres ✓ Persentase penduduk yang hidup di
Kemiskinan dan
dan anak-anak dari semua usia, yang hidup dalam kemiskinan di semua dimensi, pemeliharaan kesehatan untuk No.11 Tahun 2022 terdapat 4 sasaran bawah garis kemiskinan nasional,
Pengangguran sesuai dengan definisi nasional. masyarakat, pekerja, dan keluarga global, dan 5 sasaran TPB 4, Sementara menurut jenis kelamin dan kelompok umur
b) Menjamin rnobilisasi yang signifikan terkait surnber daya dari berbagai sumber, , 6,92%
miskin serta perlindungan kepada Isu tersebut dalam RPJPD
termasuk rnelalui kerja sarna pernbangunan yang lebih baik, untuk rnenyediakan ✓ Persentase penduduk diatas garis
sarana yang rnemadai dan terjangkau bagi negara berkembang, khususnya masyarakat miskin untuk mendapat Kab.Tangerang Tahun 2005-2025
kemiskinan, 93,08%
negara kurang berkembang untuk melaksanakan program dan kebijakan pelayanan kesehatan yang bermutu diarahkan pada rencana pembangunan ✓ Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga
mengakhiri kemiskinan di semua dimensi. • Kesejahteraan Sosial , Strategi 1: mengenai Kesehatan, kesejahteraan Sejahtera I
c) Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan mempertahankan pertumbuhan Peningkatkan pembinaan dan kualitas sosal, dan pemberdayaan masyarakat ✓ Menurunnya Jumlah Fakir Miskin
pendapatan penduduk yang berada di bawah 40% dari populasi pada tingkat yang pelayanan serta bantuan dasar dan pemerintah desa. Hal ini sebagai ✓ Persentase PMKS yang memperoleh
lebih tinggi dari rata-rata nasional. terhadap anak terlantar, anak asuh, upaya untuk mengatasi permasalahan bantuan sosial, 99,35%
d) Pada tahun 2030 mencapai pekerjaan tetap dan produktif dan pekerjaan yang penyandang cacat, penduduk lanjut kemiskinan dan penggangguran yang ✓ Persentase Eks Penyandang Penyakit
layak bagi semua perempuan dan laki-laki termasuk bagi pemuda dan Sosial dan PMKS Lainnya yang ditangani,
usia, dan penyandang masalah ada di Kabupaten Tangerang.
penyandang disabilitas, dan upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya. 7,58%
kesejahteraan sosial, meliputi :
• Sasaran TPB 2024 : ✓ Persentase Gelandangan Pengemis yang
Peningkatan kesejahteraan sosial ditangani, 4,51%
a) Menurunnya tingkat kemiskinan menjadi 6,0- 7,0%. Tahun dasar September 2020:
10,19% (Sumber data: Survei Sosial Ekonomi Nasional). keluarga, fakir miskin dan penyandang ✓ Persentase Lansia terlantar yang
b) Menurunnya tingkat kemiskinan menjadi 8,5- 9,0%. Tahun dasar September 2020: cacat ditangani, 38,21%
10,19% (Sumber data: Survei Sosial Ekonomi Nasional). • Pemberdayaan Masyarakat Dan ✓ Persentase Anak Terlantar yang
c) Menurunnya persentase I penduduk miskin di daerah I tertinggal menjadi 23,5- Pemerintahan Desa, Strategi 6: ditangani, 1,2%
24%. I Tahun dasar 2020: 25,32% (Sumber data: Badan Pusat Statistik, diolah). Pemantapan dan peningkatan peran ✓ Persentase penyandang disabilitas yang
d) Meningkatnya kualitas alokasi pendanaan prioritas pembangunan dalarn upaya lembaga dan usaha ekonomi ditangani, 20,06 orang
pengentasan kemiskinan khususnya dalam kerangka kebijakan mikro melalui ✓ Persentase (PMKS) yang mendapat
masyarakat, meliputi :
bantuan sosial dan ekonomi produktif. Tahun dasar 2019: 15,54 (Sumber data: pelayanan, pembinaan dan rehabilitasi
➢ Fasilitasi dan koordinasi dengan cepat, 100%
Kementerian Keuangan).
e) Tingkat pengangguran terbuka menurun dalam rentang 3,6-4,3%. Tahun dasar pemberdayaan ekonomi penduduk ✓ Jumlah Pendamping PKH yang aktif, 223
2020: 7,07% (Sumber data: Badan Pusat Statistik). miskin. Orang
➢ Peningkatan pengetahuan dan ✓ Persentase Terpenuhinya kebutuhan
ketrampilan masyarakat miskin dasar Korban Bencana alam dan sosial,
melalui pengembangan 100%
kemampuan kerja dan berusaha. • Indikator TPB 8 :
✓ Persentase organisasi pemuda yang aktif
, 90%
✓ Persentase Wirausaha Muda , 80%
✓ Tingkat partisipasi angkatan kerja,
67,05%
✓ Tingkat Pengangguran Terbuka, 7.88%
✓ Persentase Pencari kerja yang dilatih,
10.34%
✓ Persentase lulusan pelatihan yang
ditempatkan, 43,53% 84
✓ Jumlah Pencari
kerja yang di tempatkan, 39.225 Orang
CROSSING ANALYSIS ISU STRATEGIS
No Isu PB Tinjuan Perpres No. 111 Tahun 2022 Tinjauan RPJPD Kab.Tangerang Hasil Crossing Analysis Hasil Capaian SDGs
(Shorlist) Tahun 2005-2025
8 Belum Optimal dalam • Sasaran Global : • Perempuan dan Anak, Strategi 1: Kesesuaian penanganan pada isu • Indikatort TPB 1:
a) Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan di mana pun. Peningkatan kesetaraan gender, pembangunan kesetaraan gender serta
Kesetaraan Gender, b) Menghilangkan segala bentuk kekerasan terhadap kaurn perernpuan di ruang publik dan
✓ Persentase Anak Terlantar yang
serta Perlindungan pribadi, terrnasuk perdagangan rnanusia dan eksploitasi seksual, serta berbagai jenis
peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak ditangani, 1,2%
Perempuan dan Anak eksploitasi lainnya. perlindungan dari tindak kekerasan, memiliki peranan penting juga di dalam • Indikator TPB 5 :
c) Menghilangkan semua praktik berbahaya, seperti pernikahan anak, pernikahan dini dan paksa, eksploitasi dan diskriminasi terhadap Perpres No.111 Tahun 2022 dengan ✓ Cakupan Kelembagaan PUG yang
serta sunat perempuan. perempuan dan anak. Meliputi : terdiri dari 11 Sasaran Global, dan 8
d) Menjamin partisipasi penuh dan efektif, dan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk Aktif , 90%
memimpin di semua tingkat pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan a) Peningkatan peran aktif sasaran TPB 2024 ✓ Presentase Desa yang telah
masyarakat. perempuan dalam bidang Membentuk PATBM dan PTPA ,
e) Menjamin akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi, dan hak reproduksi pembangunan baik ekonomi,
seperti yang telah disepakati sesuai dengan Programme of Action of the International 100%
Conjerenee on Population and Development and the Beijing Platform serta dokumen-dokumen
sosial, politik, budaya. ✓ Persentase Pemberdayaan
hasil reviu dari konferensi- konferensi tersebut. b) Perluasan kesempatan yang lebih Kelompok
f) Melakukan reformasi untuk memberi hak yang sama kepada perempuan terhadap sumber daya luas pada kaum perempuan dalam Perempuan, 16,67%
ekonomi, serta akses terhadap kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk kepemilikan lain, berkarir dan berkarya.
jasa keuangan, warisan dan sumber daya alam, sesuai dengan hukum nasional. ✓ Persentase partisipasi perempuan di
g) Meningkatkan penggunaan teknologi yang memampukan, khususnya teknologi informasi dan c) Peningkatan kualitas hidup dan lembaga pemerintah, 3,68%
komunikasi untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan. perlindungan perempuan sebagai ✓ Proporsi kursi yang diduduki
h) Mengadopsi dan memperkuat kebijakan yang baik dan perundang-undangan yang berlaku salah satu bagian dari sumberdaya
untuk peningkatan kesetaraan gender dan pemberdayaan kaum perempuan di semua perempuan di DPR, 20%
tingkatan.
manusia termasuk perlindungan ✓ Partisipasi perempuan di lembaga
i) Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak perempuan dan laki- laki memiliki akses tenaga kerja wanita. swasta, 24,97%
terhadap perkembangan dan pengasuhan anak usia dini, pengasuhan, pendidikan pra sekolah d) Peningkatan kesejahteraan dan ✓ Partisipasi angkatan kerja
dasar yang berkualitas, sehingga mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar. perlindungan anak
j) Membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan yang ramah anak, ramah penyandang perempuan , 2497%
cacat dan gender, serta menyediakan lingkungan belajar yang aman, anti kekerasan, inklusif e) Peningkatan kualitas anak dan
dan efektif bagi semua. perempuan
k) Mengambil tindakan cepat dan untuk memberantas kerja paksa, mengakhiri perbudakan dan f) Penguatan kelembagaan • Indikator TPB 16 :
penjualan manusia, mengamankan larangan dan penghapusan bentuk terburuk tenaga kerja
pengarusutamaan gender dan ✓ Persentase Pemberdayaan
anak, termasuk perekrutan dan penggunaan tentara anak-anak, dan pada tahun 2025
mengakhiri tenaga kerja anak dalam segala bentuknya. anak Kelompok Perempuan, 16,67%
• Sasaran TPB 2024 : ✓ Presentase Desa yang telah
a) Menguatnya kebijakan dan regulasi peningkatan kesetaraan gender dan pemberdayaan Membentuk PATBM dan PTPA
perempuan. 1.650%
b) Meningkatnya perlindungan perernpuan, terrnasuk pekerja rnigran dari kekerasan dan Tindak
Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
c) Menurunnya prevalensi kekerasan terhadap perernpuan usia 15-64 tahun di 12 bulan terakhir.
Tahun dasar 2016: 9,4% (Sumber data: Survei Pengalarnan Hidup Perempuan Nasional 2016).
d) Meningkatnya keterwakilan perempuan di DPR RI menjadi 22,52%, DPRD Provinsi menjadi
20%, dan DPRD Kabupaten/Kota menjadi 17%. Tahun dasar Hasil Pemilu 2019 untuk DPR RI:
20,52%, DPRD Provinsi: 17,53%, dan DPRD Kabupaten/Kota: 15,72% (Sumber data: Komisi
Pemilihan Umum).
e) Meningkatnya Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). Tahun dasar 2020: 75,57% (Sumber data:
Badan Pusat Statistik).
f) Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi.
g) Menguatnya kebijakan dan regulasi peningkatan kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan. 85
h) Menguatnya sistem perlindungan anak yang responsif terhadap keragaman dan karakteristik
wilayah anak untuk memastikan anak menikmati haknya.
CROSSING ANALYSIS ISU STRATEGIS
No Isu PB Tinjuan Perpres No. 111 Tahun 2022 Tinjauan RPJPD Kab.Tangerang Hasil Crossing Analysis Hasil Capaian SDGs
(Shorlist) Tahun 2005-2025
Tingkat SDM rendah • Sasaran Global : • Penelitian dan Pengembangan Ilmu Peningkatan SDM yang masih rendah • Indikatort TPB 9:
9
a) Meningkatkan penggunaan teknologi yang memampukan, khususnya teknologi Pengetahuan dan Teknlogi (IPTEK), terhadap penerapan teknologi dalam ✓ Persentase peningkatan sarana dan
terhadap pelayanan informasi dan komunikasi untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan. Strategi 2: Pemanfaatan dan sistem pemerintahan berbasis elektorik prasarana teknologi informasi komunikasi
pemerintah berbasis b) Mengoperasionalisasikan secara penuh bank teknologi dan sains, mekanisme , 100%
penggunaan hasil penelitian dan sesuai dengan arahan kebijakan
elektronik pembangunan kapasitas teknologi dan inovasi untuk negara kurang berkembang
pengembangan ilmu pengetahuan dan Perpres No.111 Tahun 2022 mengenai 2
pada tahun 2017 dan meningkatkan penggunaan teknologi yang memampukan,
khususnya teknologi informasi dan komunikasi. teknologi dasar sebagai peningkatan sasaran global dan 1 sasaran TPB 2024
• Sasaran TPB 2024 : kesejahteraan rakyat. Strategi 3: saat ini.
a) Meningkatnya persentase pengguna internet menjadi 82,30%. Tahun dasar 2019: Pengembangan transfer ilmu Dalam RPJPD Kab. Tangerang Tahun
73,70% (Sumber data: Laporan Survei Internet APJII 2019-2020 (Q2)). pengetahuan dan teknologi dari para 2005-2025 menjelaskan hal tesebut
b) Meningkatnya proporsi individu yang menguasai / memiliki telepon genggam pelaku usaha dan perguruan tinggi didalam penelitian dan pengembangan
menjadi 75,7%. Tahun dasar 2020: 57,48% (Sumber data: Survei Sosial Ekonomi kepada masyarakat pengetahuan dan teknbologi, terutama
Nasional). didalam pengembangan transfer ilmu
pengetahuan dan teknologi dari para
pelaku usaha dan perguruan tinggi
kepada masyarakat. Hal ini masih belum
menjelaskan secara detail dalam
pananganan pengetahuan masyarakat
(SDM) sosialiasasi pengembangan
pelayanan pemerintahan pada bentuk
elektronik.

86
CROSSING ANALYSIS ISU STRATEGIS
No Isu PB Tinjuan Perpres No. 111 Tahun 2022 Tinjauan RPJPD Kab.Tangerang Hasil Crossing Analysis Hasil Capaian SDGs
(Shorlist) Tahun 2005-2025
Optimalisasi Tata • Sasaran Global : • Pemerintahan Kesesuaian pada isu optimalisasi tata • Indikatort TPB 8:
10
a) Memperluas dan meningkatkan partisipasi negara berkembang di dalam lembaga Strategi 1: Peningkatan pembangunan Kelola sistem pemerintahan saat ini ✓ Pertumbuhan PDRB, 4,47%
Kelola Pemerintahan tata kelola global aparatur daerah, meliputi : sudah sesuai dengan arahan sasaran ✓ PDRB Per Kapita , 44,78%
b) Memperkuat lembaga-lembaga nasional yang relevan, termasuk melalui kerja a) Reformasi birokrasi yang sesuai global diantaranya terdaat 3 sasaran,
sama internasional, untuk membangun kapasitas di semua tingkatan, khususnya di dengan kebutuhan daerah. • Indikator 16 :
dan selain itu terdapat 5 sasaran TPB
negara berkembang, untuk mencegah kekerasan serta memerangi terorisme dan b) Peningkatan profesionalisme aparatur ✓ Persentase Desa yang telah Membentuk
kejahatan. 2024.
sesuai kompetensi. PATBM dan PTPA , 1650%
c) Mengembangkan lembaga yang efektif, akuntabel, dan transparan di semua tingkat. Tinjauan lainnya berdasarkan RPJPD
c) Pelaksanaan tata pemerintahan yang ✓ Persentase Akta Kelahiran yang
baik dengan pemanfaatan teknologi Kab.Tangerang Tahyun 2005-2022 diterbitkan Valid, 93,07%
• Sasaran TPB 2024 : dan informasi dalam bentuk e- menjelaskan arahan mengenai tata • Indikatro 17:
a) Menguatnya pilar pertumbuhan dan daya saing ekonomi melalui peningkatan jumlah goverment, e-procurement, e- Kelola pemerintahan terdapat 4 strategi ✓ Jumlah Pendapatan Asli Daerah, Rp.
lokasi penerapan sustainable tourism development mencapai 22 lokasi. Tahun dasar bussiness dan cyber low untuk yang dilaksanakan 3.371 M
2019: 12 lokasi (Sumber data: RPJMN 2020-2024). pelayanan publik yang prima.
b) Meningkatnya jumlah produk ramah lingkungan yang teregister dan masuk dalam d) Perbaikan sistem rekruitmen.
pengadaan barang dan jasa pemerintah menjadi sebanyak 25 produk e) Pengembangan sistem pengawasan
c) Meningkatnya persentase Instansi Pemerintah dengan Skor Sistem Akuntabilitas serta peningkatan intensitas dan
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) B untuk Kernen terian / Lembaga: 100%, efektifitas pengawasan aparatur negara
Provinsi: 100%, Kabupaten/Kota: 80% Tahun dasar 2020: Kementerian Lembaga: melalui pengawasan internal,
95,24%, Provinsi: 97 ,06%, Kabupaten/Kota: 63,98% (Sumber data: Kementerian pengawasan fungsional dan
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi). pengawasan masyarakat.
d) Meningkatnya persentase Instansi Pemerintah dengan Indeks Reformasi Birokrasi f) Peningkatan etika birokrasi dan budaya
Baik untuk Kernen terian / Lembag a: 100%, Provinsi: 85%, Kabupaten/Kota: 70% kerja.
Tahun dasar 2020: Kementerian Lembaga: 96,39%, Provinsi: 79,41%, Strategi 2: Peningkatan efisiensi organisasi
Kabupaten/Kota: 24,41% (Sumber data: Kementerian Pendayagunaan Aparatur perangkat daerah, susunan organisasi dan
Negara dan Reformasi Birokrasi). tata kerja lembaga teknis, meliputi :
e) Meningkatnya jumlah Instansi Pemerintah dengan tingkat Kcpatuhan Pelayanan a) Penyederhanaan struktur organisasi
Publik Kategori Baik menjadi 164 per 587 instansi. Tahun dasar 2019: 87 per 264 pemerintahan.
instansi (Sumber data: Ombudsman Republik Indonesia). b) Peningkatan kapasitas kebijakan publik
yang proporsional berbasis good
governance dengan melibatkan dunia
swasta dan partisipasi masyarakat
melalui pembuatan Perda inisiatif yang
dihasilkan DPRD.
Strategi 3: Peningkatan kuantitas dan
kualitas pegawai.
Strategi 4: Peningkatan kerjasama dan
penyeragaman naskah kerjasama serta
penyediaan badan kerjasama untuk
meningkatkan pelayanan publik yang efektif
dan efisien.
87
IDENTIFIKASI ISU STRATEGIS
Isu PB Indikator Pencapaian SDGs Tahun 2021
No Kesimpulan
(Shorlist) Belum tercapai Perlu dicapai Telah Tercapai
1 Belum Optimalnya • Indikator TPB 6 : • Indikator TPB ke 9 : Cukup Strategis
Pembangunan Infrastruktur ✓ Kualitas Air Bersih, 56,43% ✓ Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik,
Wilayah 90,74%
✓ Persentase Peningkatan dan Rehabilitasi, 62,3%
Jalan Kabupaten Tertangani
✓ Jumlah Ruas Jala Kabupaten Terpelihara, 165 Ruas
Jalan
✓ Persentase Peningkatan dan Rehabilitasi Jalan
Kabupaten Tertangani, 62,34%
• Indikatort TPB 10 :
✓ Persentase Terpenuhinya kebutuhan dasar Korban
Bencana alam dan sosial pada saat tanggap darurat
bencana daerah /kota , 100%
• Inidikator TPB 11 :
✓ Meningkatnya pengelolaan sampah di bank sampah,
5,25 Ton/Hari
✓ Meningkatnya pengelolaan sampah di TPSR, 51,50
Ton/Hari
2 Rendahnya Kualitas • Indikator TPB 11 : • Indikator TPB ke 6 : • Indikator TPB 11 : Strategis
Lingkungan Hidup ✓ Meningkatnya jumlah RTH yang dikelola, 2 ✓ Kualitas Air Bersih, 56,43% ✓ Meningkatnya pengelolaan sampah di bank sampah,
Kecamatan 5,25 Ton/Hari
• Indikator TPB 13 : ✓ Meningkatnya pengelolaan sampah di TPSR, 51,50
✓ Meningkatnya kualitas akses informasi sumber Ton/Hari
daya alam • Indikator TPB 12 :
• Indikator TPB 15: ✓ Meningkatnya kualitas udara yang cukup , 71,06
✓ Meningkatnya kualitas SDA dalam pengelolaan ✓ Meningkatnya kualitas air , 58,89
dan perlindungan konservasi SDA, 2 Ha • Indikator TPB 14:
✓ Meningkatnya kualitas air , 58,89
✓ Meningkatnya pengelolaan konservasi sumber daya
alam, 25%
• Indikator TPB 15:
✓ Meningkatnya pengelolaan konservasi sumber daya
alam, 25% 88
IDENTIFIKASI ISU STRATEGIS
Isu PB Indikator Pencapaian SDGs Tahun 2021
No Kesimpulan
(Shorlist) Belum tercapai Perlu dicapai Telah Tercapai
3 Rendahnya Tingkat • Indikator TPB 13 : • Indikator TPB 1 : • Indikator TPB 1 : Strategis
Mitigasi Bencana di ✓ Terlaksananya penyediaan Buffer Stock Bencana ✓ Jumlah desa dan kelurahan yang ✓ Persentase Terpenuhinya kebutuhan dasar Korban
Kawasan Permukiman dan untuk Korban Bencana tanggap bencana, 55% Bencana alam dan sosial pada saat tanggap darurat
Perumahan Perdesaan bencana daerah /kota , 100%
✓ Persentase jumlah penduduk di kawasan rawan
bencana yang memperoleh informasi rawan bencana
sesuai jenis ancaman bencana, 96%
✓ Persentase korban bencana yang mendapat layanan
penyelamatan dan evakuasi, 100%
✓ Persentase penanganan kebakaran dalam kurun waktu
response time 15 menit, 80%
• Indikator TPB ke 10 :
✓ Persentase Terpenuhinya kebutuhan dasar Korban
Bencana alam dan sosial pada saat tanggap darurat
bencana daerah /kota , 100%

4 Alih Fungsi Lahan • Indikator TPB 2 : • Indikator TPB ke 12 : Strategis


Kawasan Pertanian ✓ Persentase Kenaikan Produksi Hasil Pertanian ✓ Persentase Cadangan Pangan , 118 Ton/Hari
menjadi Kawasan ✓ Persentase Kenaikan Produksi Hasil Peternakan
Permukiman dan Industri • Indikator TPB 15 :
✓ Meningkatnya kualitas SDA dalam pengelolaan
dan perlindungan konservasi SDA, 2 Ha

5 Pendangkalan Aliran • Indikator TPB 15 : • Indikator TPB ke 6 : Strategis


Sungai serta Terkendala ✓ Meningkatnya kualitas SDA dalam pengelolaan ✓ Kualitas Air Bersih, 56,43%
Dalam Penanganan dan perlindungan konservasi SDA, 2 Ha
Normalisasi Fungsi Sungai

89
IDENTIFIKASI ISU STRATEGIS
Isu PB Indikator Pencapaian SDGs Tahun 2021
No Kesimpulan
(Shorlist) Belum tercapai Perlu dicapai Telah Tercapai
6 Belum Optimalnya Kinerja • Indikator TPB ke 6 : • Indikator TPB ke 6 : • Indikator TPB ke 6 : Strategis
Saluran Pengelolaan Air ✓ Persentase Partisipasi Kelompok Masyarakat Mandiri ✓ Kualitas Air Bersih, 56,43% ✓ Persentase Partisipasi
Limbah Domestik dan Pengelolaan Air ✓ Persentase kapasitas lumpur tinja, 42%
• Indikator TPB ke 9 : ✓ Persentase Penurunan Kawasan Kumuh, 32%
Industri
✓ Pertumbuhan Industri • Indikator TPB ke 9 :
✓ Persentase Pelaku Industri Kecil dan Menengah yang ✓ meningkatnya Pelaku usaha yang memiliki dokumen
wajib standardisasi lingkungan hidup , 88%
7 Peningkatan Tingkat • Indikator TPB 1 : • Indikator TPB 1 : • Indikator TPB 1 : Strategis
Kemiskinan dan ✓ Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I ✓ Persentase penduduk diatas garis ✓ Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan
Pengangguran ✓ Menurunnya Jumlah Fakir Miskin kemiskinan, 93,08% nasional, menurut jenis kelamin dan kelompok umur , 6,92%
✓ Persentase Eks Penyandang Penyakit Sosial dan • Indikator TPB 8 : ✓ Persentase Lansia terlantar yang ditangani, 38,21%
PMKS Lainnya yang ditangani, 7,58% ✓ Persentase organisasi pemuda yang aktif ✓ Persentase (PMKS) yang mendapat pelayanan, pembinaan
✓ Persentase Gelandangan Pengemis yang ditangani, , 90% dan rehabilitasi dengan cepat, 100%
4,51% ✓ Persentase Terpenuhinya kebutuhan dasar Korban Bencana
✓ Persentase Anak Terlantar yang ditangani, 1,2% alam dan sosial, 100%
✓ Jumlah Pendamping PKH yang aktif, 223 Orang • Indikator TPB 8 :
✓ Persentase Wirausaha Muda , 80%
✓ Tingkat partisipasi angkatan kerja, 67,05%
✓ Tingkat Pengangguran Terbuka, 7.88%
✓ Persentase Pencari kerja yang dilatih, 10.34%
✓ Persentase lulusan pelatihan yang ditempatkan, 43,53%
✓ Jumlah Pencari
kerja yang di tempatkan, 39.225 Orang
8 Belum Optimal dalam • Indikatort TPB 1: • Indikator TPB 5 : Cukup Strategis
Kesetaraan Gender, serta ✓ Persentase Anak Terlantar yang ditangani, 1,2% ✓ Cakupan Kelembagaan PUG yang Aktif , 90%
✓ Presentase Desa yang telah Membentuk PATBM dan PTPA , 100%
Perlindungan Perempuan ✓ Persentase Pemberdayaan Kelompok
dan Anak Perempuan, 16,67%
✓ Persentase partisipasi perempuan di
lembaga pemerintah, 3,68%
✓ Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR, 20%
✓ Partisipasi perempuan di lembaga swasta, 24,97%
✓ Partisipasi angkatan kerja perempuan , 2497%
• Indikator TPB 16 :
✓ Persentase Pemberdayaan
Kelompok Perempuan, 16,67%
✓ Presentase Desa yang telah Membentuk PAT 90
IDENTIFIKASI ISU STRATEGIS
Isu PB Indikator Pencapaian SDGs Tahun 2021
No Kesimpulan
(Shorlist) Belum tercapai Perlu dicapai Telah Tercapai
9 Tingkat SDM rendah • Indikator TPB 9: Kurang Strategis
terhadap pelayanan ✓ Persentase peningkatan sarana dan prasarana
pemerintah berbasis teknologi informasi komunikasi , 100%
elektronik
10 Optimalisasi Tata Kelola • Indikatort TPB 8: • Indikator 16 : • Indikatort TPB 8: Strategis
Pemerintahan ✓ Pertumbuhan PDRB, 4,47% ✓ Persentase Akta Kelahiran yang ✓ PDRB Per Kapita , 44,78%
diterbitkan Valid, 93,07% • Indikator 16 :
✓ Persentase Desa yang telah Membentuk PATBM dan PTPA ,
1650%
• Indikator 17:
✓ Jumlah Pendapatan Asli Daerah, Rp. 3.371 M

91
IDENTIFIKASI ISU STRATEGIS

No Isu Strategis Pembangunan Nilai Strategis


1 Belum Optimalnya Pembangunan Infrastruktur Wilayah Cukup Strategis
2 Rendahnya Kualitas Lingkungan Hidup Strategis
3 Rendahnya Tingkat Mitigasi Bencana di Kawasan Permukiman dan Perumahan Perdesaan Strategis
4 Alih Fungsi Lahan Kawasan Pertanian menjadi Kawasan Permukiman dan Industri Strategis
5 Pendangkalan Aliran Sungai serta Terkendala Dalam Penanganan Normalisasi Fungsi Sungai Strategis
6 Belum Optimalnya Kinerja Saluran Pengelolaan Air Limbah Domestik dan Industri Strategis
7 Peningkatan Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran Strategis
8 Belum Optimal dalam Kesetaraan Gender, serta Perlindungan Perempuan dan Anak Cukup Strategis
9 Tingkat SDM rendah terhadap pelayanan pemerintah berbasis elektronik Kurang Strategis
10 Optimalisasi Tata Kelola Pemerintahan Strategis

92
ANALISIS
6 MUATAN KLHS
KAJIAN 6 MUATAN KLHS
ISU PB (SHORTLIST)
1. Analisis Daya Dukung Pangan
2. Analisis Daya Dukung Air

Kapasitas
D3TLH

Jasa Ekosistem Keanekaragaman


Hayati, yang dikaji lebih lanjut Potensi Dampak
pada analisis tingkat ketahanan & Resiko 1. Resiko Bencana Banjir
Kehati LH 2. Resiko Bencana Longsor
dan potensi keanekaragaman
3. Resiko Bencana Gempa Bumi
hayati. 4. Resiko Bencana Cuaca Ekstrim
KAJIAN 5.
6.
Resiko Bencana Kekeringan
Resiko Bencana lainnya
MUATAN
KLHS
1. Jasa Ekosistem Penyediaan
Jasa Ekosistem Pengaturan Iklim, Perubahan Jasa Pangan
yang dikaji lebih lanjut pada Iklim Ekosistem 2. Jasa Ekosistem Penyedia Air
analisis tingkat kerentanan dan
kapasitas adaptasi perubahan iklim
Efisiensi
Pemanfaatan
SDA
94
ANALISIS DAYA DUKUNG PANGAN
Peta Status D3TLH Pangan Status D3TLH Pangan Kab.Tangerang
kkal/tahun Jiwa Status DDDTLH (Ha)
Penduduk
Kecamatan Ambang Belum
(jiwa) Ketersediaan Kebutuhan Selisih Terlampaui
Batas Terlampaui
Kec. Balaraja 162.887 19.419.146.481 127.825.573.250 24.746 -138.141 771,9 2.286,4
Kec. Cikupa 280.725 27.302.954.707 220.298.943.750 34.792 -245.933 1.704,9 2.651,5
Terlampaui Belum Terlampaui Kec. Cisauk 130.830 23.588.928.433 102.668.842.500 30.059 -100.771 1.204,3 1.879,6
Kec. Cisoka 134.962 24.288.047.689 105.911.429.500 30.950 -104.012 1.327,3 2.047,1
Kec. Curug 237.818 18.598.525.687 186.627.675.500 23.700 -214.118 944,4 2.070,5
Kec. Gunung Kaler 69.711 24.310.985.716 54.705.707.250 30.979 -38.732 670,8 2.666,0
Kec. Jambe 72.119 23.035.517.081 56.595.385.250 29.354 -42.765 1.465,2 1.473,1
33% Kec. Jayanti 88.773 17.687.743.336 69.664.611.750 22.539 -66.234 725,7 1.753,5
Kec. Kelapa Dua 228.218 16.541.230.356 179.094.075.500 21.078 -207.140 366,1 2.288,4
Kec. Kemiri 66.839 31.312.032.583 52.451.905.250 39.901 -26.938 1.164,7 2.457,4
Kec. Kosambi 155.335 31.937.774.190 121.899.141.250 40.698 -114.637 1.219,2 2.726,2
67% Kec. Kresek 93.620 21.097.202.339 73.468.295.000 26.884 -66.736 866,7 1.995,1
Kec. Kronjo 84.908 38.713.437.620 66.631.553.000 49.332 -35.576 1.632,5 2.633,0
Kec. Legok 165.246 27.092.434.471 129.676.798.500 34.524 -130.722 1.338,0 2.506,3
Kec. Mauk 117.388 36.417.778.590 92.120.233.000 46.407 -70.981 1.202,5 2.844,9
Kec. Mekar Baru 57.318 23.519.035.766 44.980.300.500 29.970 -27.348 661,5 2.194,2
Kec. Pagedangan 148.801 32.397.290.060 116.771.584.750 41.284 -107.517 1.716,4 3.123,9
Kec. Paku Haji 164.648 48.252.873.003 129.207.518.000 61.488 -103.160 2.253,2 3.029,2
Kec. Panongan 186.254 27.050.838.872 146.162.826.500 34.471 -151.783 1.491,9 2.412,2
Kec. Pasar Kemis 378.338 20.018.486.812 296.900.745.500 25.509 -352.829 415,9 2.820,7
Kec. Rajeg 275.552 35.372.569.850 216.239.432.000 45.075 -230.477 1.372,6 3.679,1
Kec. Sepatan 164.347 14.841.068.667 128.971.308.250 18.912 -145.435 317,1 1.543,4
Kec. Sepatan Timur 149.357 17.096.332.752 117.207.905.750 21.786 -127.571 632,7 1.332,6
Kec. Sindang Jaya 126.792 29.106.433.275 99.500.022.000 37.090 -89.702 1.298,4 2.898,3
Kabupaten Tangerang saat ini memiliki status daya dukung dan daya tampung lahan Kec. Solear 135.129 26.527.895.725 106.042.482.750 33.804 -101.325 1.310,7 2.182,7
sebesar 67% belum terlampaui, sementara 33% lahan terlampaui. Hal ini menunjukan Kec. Sukadiri 88.468 25.365.930.226 69.425.263.000 32.324 -56.144 684,3 2.284,2
Kec. Sukamulya 96.184 19.120.951.686 75.480.394.000 24.366 -71.818 830,4 1.892,6
bahwa Kabupaten Tangerang memerlukan penanganan dalam menangani beberapa Kec. Teluk Naga 223.088 46.476.738.844 175.068.308.000 59.225 -163.863 2.584,1 2.277,6
luasan yang sudah terlampaui seiring kebutuhan dan pertumbuhan penduduk meningkat. Kec. Tigaraksa 220.445 38.341.804.982 172.994.213.750 48.859 -171.586 2.269,9 3.071,4
Grand Total 4.504.100 784.831.989.800 3.534.592.475.000 1.000.104 -3.503.996 34.443,1 69.021,4
Meskipun saat ini masih sebagian besar belum terlampaui. Sumber : Hasil Analisis, 2023

95
ANALISIS DAYA DUKUNG AIR
Peta Status D3TLH Air Luasan Status D3TLH Air
Status DDDTLH Air (Ha)
Kecamatan
Belum Terlampaui Terlampaui Grand Total
Kec. Balaraja 2.722,96 335,31 3.058,27
Kec. Cikupa 3.295,77 1.060,61 4.356,38
Belum Terlampaui Terlampaui
Kec. Cisauk 2.771,49 312,43 3.083,92
Kec. Cisoka 2.778,03 596,45 3.374,48
Kec. Curug 2.152,29 862,60 3.014,89
Kec. Gunung Kaler 1.584,69 1.752,10 3.336,79
25% Kec. Jambe 2.644,56 293,74 2.938,30
Kec. Jayanti 1.988,53 490,61 2.479,14
Kec. Kelapa Dua 2.058,99 595,48 2.654,47
Kec. Kemiri 2.253,84 1.368,21 3.622,05
Kec. Kosambi 3.247,88 697,52 3.945,40
75% Kec. Kresek 1.934,64 927,19 2.861,83
Kec. Kronjo 2.586,70 1.678,81 4.265,51
Kec. Legok 3.514,63 329,68 3.844,30
Kec. Mauk 2.146,03 1.901,44 4.047,47
Kec. Mekar Baru 1.292,44 1.563,24 2.855,68
Kec. Pagedangan 4.303,20 537,10 4.840,30
Kec. Paku Haji 3.747,96 1.534,53 5.282,49
Kec. Panongan 3.719,60 184,52 3.904,12
Kec. Pasar Kemis 2.213,03 1.023,60 3.236,63
Kec. Rajeg 3.546,38 1.505,42 5.051,80
Ketersediaan maupun kemampuan suatu lahan Dallam penyediaan air di Kec. Sepatan 1.368,03 492,42 1.860,45
Kec. Sepatan Timur 1.420,76 544,54 1.965,29
Kabupaten Tangerang saat ini terdapat 75% lahan belum terlampaui, Kec. Sindang Jaya 3.058,11 1.138,64 4.196,75
sementara 25% lahan terlampaui, artinya pada 25.828,80 Ha merupakan Kec. Solear 2.902,12 591,27 3.493,38
Kec. Sukadiri 1.607,18 1.361,34 2.968,51
lahan dengan kategori krisis air. Dominasi wilayah dengan status DDDTLH air Kec. Sukamulya 2.095,12 627,86 2.722,98
yaitu berada pada bagian utara wilayah kabupaten Tangerang. Kec. Teluk Naga 3.709,70 1.151,96 4.861,66
Kec. Tigaraksa 4.971,06 370,22 5.341,28
Grand Total 77.635,72 25.828,80 103.464,52
96
ANALISIS DAMPAK & RESIKO BENCANA
Peta Dampak & Resiko Bahaya Banjir Terhadap Lingkungan Hidup
Grafik Dampak & Resiko Bahaya Banjir Terhadap Lingkungan Hidup (ha)

25,000.00
20,000.00
15,000.00
10,000.00
5,000.00
0.00

Rendah Sedang Tinggi

Grafik Dampak & Resiko Bahaya Banjir Bandang Terhadap Lingkungan Hidup (Ha)
Peta Dampak & Resiko Bahaya Banjir Bandang Terhadap Lingkungan Hidup
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
Badan Air Kawasan Permukiman Perkotaan Sempadan Sungai

Rendah Sedang Tinggi

97
ANALISIS DAMPAK & RESIKO BENCANA
Peta Dampak & Resiko Bahaya Cuaca Ekstrim Terhadap Lingkungan Hidup
Grafik Dampak & Resiko Bahaya Cuaca Ekstrim Terhadap Lingkungan Hidup (ha)
70000
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0

Rendah Sedang Tinggi

Grafik Dampak & Resiko Bahaya Gelombang Ekstrim dan Abrasi Terhadap Lingkungan
Peta Dampak & Resiko Bahaya Banjir Bandang Terhadap Lingkungan Hidup Hidup (Ha)
350.00
300.00
250.00
200.00
150.00
100.00
50.00
0.00
Badan Air Kawasan Hutan Lindung Kawasan Hutan Kawasan Permukiman Kawasan Permukiman Kawasan Peruntukan Sempadan Sungai Sempadan Pantai
Lindung/Pertambangan Perkotaan Perdesaan Industri
dan Energi

Rendah Sedang Tinggi

98
ANALISIS DAMPAK & RESIKO BENCANA
Peta Dampak & Resiko Bahaya Gempa Bumi Terhadap Lingkungan Hidup
Grafik Dampak & Resiko Bahaya Gempa Bumi Terhadap Lingkungan Hidup (Ha)
60000.00
50000.00
40000.00
30000.00
20000.00
10000.00
0.00

Rendah Sedang Tinggi

Grafik Dampak & Resiko Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan Terhadap Lingkungan Hidup
Peta Dampak & Resiko Bahaya Kebakaran dan Lahan Terhadap Lingkungan Hidup (Ha)
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
Badan Air Sempadan Sungai Kawasan Permukiman Perkotaan Kawasan Peruntukan Industri

Rendah Sedang Tinggi

99
ANALISIS DAMPAK & RESIKO BENCANA
Peta Dampak & Resiko Bahaya Likuefaksi Terhadap Lingkungan Hidup
Grafik Dampak & Resiko Bahaya Likuefaksi Terhadap Lingkungan Hidup (Ha)
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0

Rendah Sedang Tinggi

Grafik Dampak & Resiko Bahaya Tsunami Terhadap Lingkungan Hidup (Ha)
Peta Dampak & Resiko Bahaya Tsunami Terhadap Lingkungan Hidup
400
350
300
250
200
150
100
50
0
Badan Air Kawasan Hutan Lindung Kawasan Hutan Kawasan Permukiman Kawasan Permukiman Kawasan Peruntukan Sempadan Pantai Sempadan Sungai
Lindung/Pertambangan Perdesaan Perkotaan Industri
dan Energi

Rendah Sedang Tinggi

100
JASA EKOSISTEM
Peta Jasa Ekosistem Penyediaan Pangan Peta Jasa Ekosistem Penyediaan Air
Jasa Penyediaan air secara
Berdasarkan jasa eksoistem
umum relative dalam tingkat
penyediaan pangan, Kabupaten
tinggi. Artinya masih terdapat
Tangerang memiliki tingkatan
potensi dalam menjaga dan
yang beragam. Sebagaimana
meningkatkan pengelolaan
dalam hal ini dominasi 55%
kebutuhan air dengan
lahan merupakan penyediaan
persentase lahan mencapai
jasa rendah. Sementara 19%
50% atau setengah dari luas
merupakan sangat rendah yaitu
wilayah Kabupaten Tangerang.
berada di wilayah tengah bagian
Kab.Tangerang. Sementara terdapat beberapa
luas lahan yang merupakan
Dibandingkan dengan wilayah
penyediaan jasa air rendah
bagian utara memiliki
mencapai 7% dari luas wilayah,
penyediaan jasa tinggi dengan
dan relative kecil pada jasa
luasan mencapai 6%.
ekosistem penyediaan air yang
sangat rendah berad di bawah
1%.

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi


Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
2% 0%
1%
6% 7%
19%
19%

50% 41%

55%
101
EFESIENSI PEMANFAATAN SDA
Kawasan Hutan Lindung Kawasan Pertanian

Luasan Kaw.Hutan Lindung


Luas Kawasan Pertanian
No Kecamatan Luas (ha) didominasi oleh Sawah dengan
1 Kec. Kemiri 313,66 luasan mencapai 74% , sementara
2 Kec. Kosambi 43,20 untuk luasan perkebunan mencapai
3 Kec. Kronjo 126,60 20%. Artinya pemanfaatan SDA
4 Kec. Mauk 237,63 pada Kawasan pertanian sebagian
5 Kec. Paku Haji 325,56 besar merupakan sawah dengan
6 Kec. Teluk Naga 533,60 potensi ketahanan pangan (beras)
Grand Total 1.580,26

Persentase Luasan Kaw.Hutan Lindung (%) Persentase Luasan Kaw.Pertanian (%)


2%
Luasan hutan lindung saat ini mencapai 6%
1.580,26 Ha atau 2% dari total luas wilayah 20%
Luas Wilayah Kebun/ Perkebunan
Kabupaten Tangerang. Kawasan hutan
Kawasan Hutan Sawah
lindung dominasi berda di wilayah bagian
Lindung Tegalan/ Ladang
utara terutama di Kawasan pesisir, dan 74%
98%
hutan lindung tersebut berupa hutan bakau
102
EFESIENSI PEMANFAATAN SDA
Kawasan Ekosistem Pesisir Laut
Kawasan Luas (Ha)
Kawasan Perikanan Budidaya 3.251,56
Zona Perikanan Tangkap 14.163,50
Grand Total 17.415,06
Kabupaten Tangerang merupakan wilayah memiliki potensi dalam pemanfaatan
sumber daya alam pesisir dan laut. Dengan pembagian zona terluas didominasi
yaitu pada zona ikan tangkap yaitu mencapai 81% dibanding zona Kawasan
Perikanan budidaya yang hanya memanfaatkan seluas 19%.
Hal ini berkaitan dengan program unggulan RPJMD Tahun 2019-2023 yaitu pada
“GERAKAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT PANTAI (GERBANG MAPAN)”
sebagaimana prioritas pemberdayaan masyarakat di kawasan pesisir dan laut
memiliki potensi dalam meningkatkan perekonomian berbasis Sumber Daya Pesisir
dan Laut.

Persentase Luasan Ekosistem Pesisir Laut (%)

19%
Kawasan Perikanan
Budidaya Sumber : https://infopublik.com

Zona Perikanan
Tangkap
81%
103
PERUBAHAN IKLIM
Kondisi Curah Hujan Kondisi Indeks Kerentanan

Curah Hujan saat ini untuk Kab.Tangerang, terbagi


menjadi 4 jenis. Sebagaimana dominasi curah
hujan pada indeks <2.500 mm yaitu 43% dari luas
wilayah dan 3.000-3.500 mm yaitu 33%.
Tingkat curah hujan yang rendah dapat
memberikan dampak terhadap keberlangsungan
perkembangan wilayah terutama pada perubahan
iklim. Dengan rata-rata curah hujan tersebut
dominasi Dallam indeks kerentanan terhadap
Persentase Luasan Curah Hujan (%) Persentase Indeks Kerentanan (%) perubahan iklim dapat mecapai 62% kategori
1% sedang. Sementara jika dilihat berdasaran spasial
maka untuk indeks kerentanan rendah berada di
17%
wilayah tengah Kabupaten Tangerang. Namun
23% < 2.500 mm Sangat Rendah untuk wilayah pesisir memiliki potensi cukup tinggi
43% 2.500 - 3.000 mm Rendah pada kerentanan perubahan iklim
21%
3.000 - 3.500 mm 62% Sedang
33% 3.500 - 5.000 mm
104
POTENSI KEANEKARAGAMANHAYATI
Kawasan Konservasi Tinggi
Persentase Luasan Konservasi Tinggi (%)

1%

99%

Luas Wilayah Konservasi Tinggi

Kabupaten Tangerang, potensi Keanekaragamanhayati saat ini ditunjukan pada


tingkat konservasi tinggi, sebagaimana luasan daripada konservasi tinggi yaitu
hanya 1% dari luas total wilayah. Dominasi konservasi tinggi berada pada Kawasan
hutan lindung, hal ini dikarenakan Kawasan hutan lindung menjadi pusat
perkembangan keanekaragamanhayati, Dalam hal ini yaitu di Kawasan hutan bakau
pesisir laut yang berada di wilayah utara kabupaten Tangerang.

105
PERUMUSAN ISU PALING
STRATEGIS
IDENTIFIKASI ISU PB PALING STRATEGIS YANG BERDAMPAK TERHADAP
KONDISI LINGKUNGAN HIDUP
INDIKATOR 6 MUATAN KLHS
No Isu PB Kapasitas Dampak & Jasa Efisiensi Perubahan Potensi Total Skor Keterangan
D3TLH Resiko LH Ekosistem Pemanfaatan SDA Iklim Kehati

1 Belum Optimalnya Pembangunan Infrastruktur Wilayah 5 5 3 4 2 2 21 Strategis

2 Rendahnya Kualitas Lingkungan Hidup 5 5 4 5 5 5 24 Paling Strategis

Rendahnya Tingkat Mitigasi Bencana di Kawasan Permukiman


3 5 5 2 2 5 3 22 Paling Strategis
dan Perumahan Perdesaan

Alih Fungsi Lahan Kawasan Pertanian menjadi Kawasan


4 5 5 5 5 5 4 29 Paling Strategis
Permukiman dan Industri

Pendangkalan Aliran Sungai serta Terkendala Dalam Paling Strategis


5 5 5 5 3 4 5 27
Penanganan Normalisasi Fungsi Sungai

Belum Optimalnya Kinerja Saluran Pengelolaan Air Limbah Paling Strategis


6 5 5 5 5 3 2 25
Domestik dan Industri

7 Peningkatan Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran 5 4 5 3 1 1 19 Strategis

Belum Optimal dalam Kesetaraan Gender, serta Perlindungan


8 2 1 1 1 1 1 7 Tidak Strategis
Perempuan dan Anak

Tingkat SDM rendah terhadap pelayanan pemerintah berbasis


9 3 1 1 1 2 1 9 Tidak Strategis
elektronik

10 Optimalisasi Tata Kelola Pemerintahan 1 4 3 5 1 4 18 Strategis

Keterangan :
<14 = Tidak Strategis
14-21 = Strategis 107
>21 = Paling Strategis
KEBUTUHAN ISU TERHADAP RPJMD
Dampak dan Nilai Urgensi Penanganan Dalam Jangka Waktu
Perencanaan
No Isu Strategis Pembangunan
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
(5 Tahun Mendatang) (10 Tahun Mendatang) (20 Tahun Mendatang)
1 Belum Optimalnya Pembangunan Infrastruktur Wilayah V V V
2 Rendahnya Kualitas Lingkungan Hidup V V
3 Rendahnya Tingkat Mitigasi Bencana di Kawasan Permukiman dan Perumahan Perdesaan V V
4 Alih Fungsi Lahan Kawasan Pertanian menjadi Kawasan Permukiman dan Industri V V V
5 Pendangkalan Aliran Sungai serta Terkendala Dalam Penanganan Normalisasi Fungsi Sungai V V V
6 Belum Optimalnya Kinerja Saluran Pengelolaan Air Limbah Domestik dan Industri V V V
7 Peningkatan Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran V V
8 Belum Optimal dalam Kesetaraan Gender, serta Perlindungan Perempuan dan Anak V V
9 Tingkat SDM rendah terhadap pelayanan pemerintah berbasis elektronik V V
10 Optimalisasi Tata Kelola Pemerintahan V V V
Sumber : Kajian KLHS RPJPD Kab. Tangerang Tahun 2023 (Diolah Lebih Lanjut)

Kebutuhan penanganan Isu strategis saat ini sebagaimana dibutuhkan


dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Terdapat 5 (lima) Isu Strategis
Kurun waktu 5 tahun mendatang dengan mengidentifikasi dari dampak Pembangunan dalam
yang terjadi secara langsung yang masih berlanjut saat ini, kemudian kebutuhan RPJMD Kab.
memerlukan penanganan lebih dahulu dibandingkan dengan isu lainnya Tangerang
(Nilai Urgensi Penanganan Tinggi)
108
JUSTIFIKASI ISU PB PALING STRATEGIS YANG BERDAMPAK TERHADAP
KONDISI LINGKUNGAN HIDUP
Penilaian 6 Muatan KLHS
No Isu PB Justifikasi Pencapaian Kebijakan Pembangunan
Total Skor Keterangan
• D3TLH Pangan dan Air : Berdasarkan hasil analisis untuk D3TLH Penyediaan Pangan sangat berdampak sebagaimana
diperkirakan angka penyediaan terlampaui berdampak dengan menurunnya lahan produksi pangan (beras) saat ini
angka terlampaui berada pada 33% luas lahan. Sementara D3TLH penyediaan air juga akan berdampak dengan akan
bertambahnya kebutuhan air pada perluasan permukiman dan industri, sementara alih fungsi lahan menyebabkan
penurunan kapasitas penyediaan air dimana saat ini luas terlampaui mencapai 25% wilayah kab.Tangerang atau
34.443,1 Ha.
• Dampak dan Resiko Lingkungan Hidup : Berdasarkan analisis saat ini perkembangan Kawasan permukiman dan
industry memiliki dampak sangat tinggi terhadap adanya bahaya banjir 17.372,71 Ha tinggi, bahaya banjir bandang
seluas 76,86 Ha Tinggi, Cuaca Ekstrim seluas 65.928,34 Ha tinggi.
• Jasa ekosistem akan berdampak dengan mengalami perluasan tingkat kinerja eksistem rendah. Perubahan iklim
memungkinkan disebabkan dengan adanya aktivitas kegiatan yang memicu emisi GRK meningkat terutama pada
Kawasan Industri.
Alih Fungsi Lahan Kawasan Pertanian menjadi
1 29 Paling Strategis • Potensi keanekaragamanhayati akan berdampak dengan adanya pembangunan Kawasan permukiman dan industry
Kawasan Permukiman dan Industri
menjadikan tingkat Kehati akan menurun.
• Pembangunan SDGs, upaya capaian indikator TPB 2, meliputi : Persentase Kenaikan Produksi Hasil Pertanian, dan
Persentase Kenaikan Produksi Hasil Peternakan. Indikator lainnya yaitu pada TPB 15 : Meningkatnya kualitas SDA
dalam pengelolaan dan perlindungan konservasi SDA, 2 Ha, TPB 2 dan 15 kaitannya dengan isu alih fungsi lahan saat
ini belum ada upaya penanganan sesuai dengan yang ditargetkan di RPJMD Tahun 2019-2023
• Dalam hal ini berdasarkan hasil analisis 6 muatan KLHS, isu permasalahan perubahan fungsi lahan meskipun dapat
meningkatkan nilai perekonomian daerah, namun dampak yang di timbulkan cukup besar terutama pada penurunan
penyediaan pangan dan air, meningkatnya kawasan rawan resiko bencana terutama banjir, banjir bandang, cuaca
ekstrim. Perkembangan saat ini akan terus berkelanjutan sehingga dapat menurunkan indkes kualitas lingkungan hidup.
Secara regulasi , penanganan untuk lahan sawah dilindungi (LSD) sudah termuat didalam Permenko No. 18 Tahun 2020
, sebagaimana upaya penting dari peranan pemerintahan dalam perlindungan lahan sawah yang hingga saat ini terjadi
perubahan lahan menjadi kawasan permukiman dan industri di Kabupaten Tangerang.

109
JUSTIFIKASI ISU PB PALING STRATEGIS YANG BERDAMPAK TERHADAP
KONDISI LINGKUNGAN HIDUP
Penilaian 6 Muatan KLHS
No Isu PB Justifikasi Pencapaian Kebijakan Pembangunan
Total Skor Keterangan
• D3TLH: Berkaitan dengan D3TLH Penyediaan pangan dan Air akan sangat berdampak terutama dalam penyediaan air,
sebagaiamana saat ini 25.828,80 Ha merupakan lahan dengan kategori krisis air karena semakin adanya pendangkalan
pada aliran sungai maka kapasitas dan kualitas air akan menurun.
• Dampak dan Resiko Lingkungan Hidup : berkait dengan pendangkalan sungai akan berdampak pada badan sungai dan
sempadan sungai dengan terjadinya bahaya banjir pada badan air 638,53 Ha tinggi, bahaya banjir bandang 31,6 Ha
tinggi. Selain itu sempadan sungai yang akan berdampak yaitu pada bahaya bencana banjir 300,44 Ha tinggi, dan
bahaya banjir bandang mencapai 34,40 Ha tinggi.
• Jasa ekosistem : penurunan tersebut dialami pada pemanfaatan SDA khusus nya aliran sungai, dan Potensi
Keanekaragamanhayati di ekosistem sungai.
• Perubahan iklim : akibat pendangkalan sungai hal ini berpengaruh terhadap kapasitas sungai dalam menampung curah
Pendangkalan Aliran Sungai serta Terkendala
2 27 Paling Strategis hujan semakin rendah, sebagaiamana perubahan iklim lebih cenderung kepada intensitas hujan yang tinggi maka
Dalam Penanganan Normalisasi Fungsi Sungai
memberi dampak meluapnya volume air hujan yang tidak dapat tertampung dari aliran sungai.
• Potensi Keanekeragaman hayati: ekosistem sungai akan menurun dratis dikarenakan banyaknya pendangkalan yang
terjadi, hal ini akan menganggu ekosistem sungai, dan mahlukhidup yang ada dalam sungai tersebut.
• Efesiensi Pemanfaatan SDA : Pemanfaatan SDA terutama pada sungai akan sulit dilakukan, karena fungsi sungai yang
menurun. Hal tersebut seperti kegiatan ekonomi (Pengembangan Budidaya Ikan Sungai,kebutuhan air baku, Pariwisata,
dll).
• Capaian SDGs yang kaitannya dengan isu tersebut yang perlu di capai dan memerlukan perlakukan khusus di tahun
berikutnya yaitu pada indikator TPB 6 : Kualitas Air Bersih, 56,43%, dan Indikator TPB 15 : Meningkatnya kualitas SDA
dalam pengelolaan dan perlindungan konservasi SDA, 2 Ha.

110
JUSTIFIKASI ISU PB PALING STRATEGIS YANG BERDAMPAK TERHADAP
KONDISI LINGKUNGAN HIDUP
Penilaian 6 Muatan KLHS
No Isu PB Justifikasi Pencapaian Kebijakan Pembangunan
Total Skor Keterangan
• D3TLH Penyediaan Pangan dan Air: Saat ini pengaruh dari adanya dampak rendahnya pengelolaan air limbah domestic
dan industry akan menyebabkan kualitas pada D3TLH Penyediaan Air akan sangat rendah.
• Dampak dan Resiko Lingkungan Hidup : pengaruh dengan adanya pengelolaan air limbah terhadap bahaya banjir
17.372,71 Ha tinggi, bahaya banjir bandang seluas 76,86 Ha Tinggi, Cuaca Ekstrim seluas 65.928,34 Ha tinggi.
Tingginya dampak dan resiko lingkungan hidup di Kawasan permukiman dan industri memberikan pengaruh besar
bilamana kondisi pengelolaan air limbah buruk terutama peningkatan volume banjir sebagaimana saat ini saluran
drainase dan sungai masih terhubung dengan saluran air limbah selain akan mencemari lingkungan juga akan
menambah beban kapasitas drainase dan sungai sehingga hal ini juga dapat menyebabkan pendangkalan lebih cepat
Belum Optimalnya Kinerja Saluran Pengelolaan
3 25 Paling Strategis pada aliran sungai.
Air Limbah Domestik dan Industri
• Penyediaan jasa ekosistem : dengan adanya pencemaran air limbah maka hal tersebut akan berdampak buruk terutama
pada kualitas air.
• Potensi Keanekaragamanhayati: Potensi ekosistem saluran sungai akan berkurang, karena banyak ekosistem
mahlukhidup di sungai akan mati dan tercemar oleh limbah domestic maupun industry.
• Hal ini juga yang menyebabkan rendahnya terhadap efesiensi pemanfaatan SDA. Sementara Capaian Indikator TPB
yang memerlukan penanganan lebih lanjut di tahun berikutnya dalam rencana pembangunan yaitu Indikator TPB 6:
Persentase Partisipasi Kelompok Masyarakat Mandiri Pengelolaan Air , dan Indikator TPB 9 : Pertumbuhan Industri , dan
Persentase Pelaku Industri Kecil dan Menengah yang wajib standardisasi.

111
JUSTIFIKASI ISU PB PALING STRATEGIS YANG BERDAMPAK TERHADAP
KONDISI LINGKUNGAN HIDUP
Penilaian 6 Muatan KLHS
No Isu PB Justifikasi Pencapaian Kebijakan Pembangunan
Total Skor Keterangan
• D3TLH Penyediaan Pangan dan Air : Adanya kesenjangan pembangunan infrastruktur dapat berpengaruh terhadap
lingkungan seperti pada dukungan D3TLH penyediaan pangan dan air yang memerlukan pelayanan infrastrukur yang
baik terutama pada wilayah yang sudah terlampaui.
• Dampak dan Resiko Lingkungan hidup : Jaringan jalan dan jaringan jalur kereta api sebagaimana memiliki panjang
jaringan dengan tingkat resiko multi bahaya tinggi 4822,5 km, Untuk Air Permukaan Sungai mencapai 316,8 Km,
jaringan telekomunikasi dengan tingkat multi bahaya tinggi pada jaringan tetap mencapai 350,8 Km, jaringan energi
Belum Optimalnya Pembangunan Infrastruktur
4 21 Strategis yang terdampak resiko multi bahaya tinggi yaitu mencapai 795,7 km
Wilayah
• Efesiensi pemanfaatan SDA akan terhambat dengan rendahnya pelayanan infarstruktur wiayah.
• Capaian SDGs yang memerlukan tindak lanjut yaitu pada Indikatror TPB Kualitas Air Bersih, 56,43%.
• Terhambatnya pembangunan infrastruktur akan sangat berpengaruh dalam pembangunan daerah, infrastruktur wilayah
saat ini menjadikan peranan utama dalam kelancaran kegiatan perekonomian dan sosial daerah. Sehingga perlu upaya
prioritas penanganan sehingga beberapa capaian SDGs dapat terpenuhi tanpa terhambat akibat minimnya pelayanan
infrastruktur wilayah.
• Dalam dampak yang terjadi saat ini yang sangat berpengaruh yaitu terkait efesiensi pemanfaatan SDA, dan dampak
resiko lingkungan hidup, dikarenakan dalam hal ini untuk dapat mampu bersaing dengan wilayah lainnya maka perlu
adanya efesiensi pemanfaatan SDA yang lebih baik sebagaimana akan memberikan tingkat PAD Kab.Tangerang
meningkat pada sektor unggulan dan dapat bersaing dengan perekonomian wilayah lainnya. Capaian SDGs yang perlu
dilakukan tindaklanjut yaitu pada indikator Indikatort TPB 8: Pertumbuhan PDRB, 4,47%, dan Indikator 16 : Persentase
5 Optimalisasi Tata Kelola Pemerintahan 18 Strategis Akta Kelahiran yang diterbitkan Valid, 93,07%
• Kebutuhan untuk meningkatkan realisasi target program SDGs, diperlukan pemerintahan daerah memiliki kualitas dan
kuantitas sumber daya yang memadai dalam menindaklanjuti permasalahan global seiring perkembangan teknologi
maupun pengembangan dan penelitian, oleh karena itu TPB 16 merupakan indikator develompment goals ditahun 2030
sebagai bidang hukumdan tata kelola. Dengan terpenuhi nya target tata kelola pemerintahan, maka secara langsung
kinerja pemerintah dalam upaya pemenuhan capaian TPB akan meningkat dengan baik.

112
PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN
PENDANAAN KEUANGAN DAERAH
Pendanaan (Rp) Proporsi
Bidang TPB Program Unggulan RPJMD T.A 2022-2023
Tahun 2022 Tahun 2023 (%)
URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR
Pendidikan GERAKAN SEKOLAH MENYENANGKAN (GSM) 61.035.865.391 64.325.510.000 7,91
TPB 1, 4
TANGERANG RELIGI 33.313.485.600 21.197.500.000 2,61
Kesehatan TPB 1,2,3 GERAKAN TANGERANG SEHAT 182.247.547.033 312.022.032.211 38,35
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman TPB 1, 6, 11 GEBRAK PAKUMIS PLUS (GERAKAN BERSAMA RAKYAT ATASI KAWASAN PADAT KUMUH DAN MISKIN) 68.396.731.800 68.850.000.000 8,46
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang KITA PEDULI PERMASALAHAN SAMPAH ( KIPRAH) 16.157.668.870 8.731.233.000 1,07
TPB 9,11
PENGENDALIAN KEMACETAN LALU LINTAS (PEKATLANTAS) - Bidang PUPR 167.995.000.000 233.302.880.561 28,68
URUSAN WAJIB BUKAN PELAYANAN DASAR
Pangan TPB 2 TANGERANG MANDIRI TAHAN PANGAN ( TANGERANG MANTAP) 12.650.692.476 2.612.689.700 0,32
Pemberdayaan Masyarakat Desa TPB 1,4,5,8,14 GERAKAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT PANTAI ( GERBANG MAPAN) 9.253.250.018 5.239.364.447 0,64
Perhubungan TPB 9, 11 PENGENDALIAN KEMACETAN LALU LINTAS (PEKATLANTAS) - Bidang Perhubungan 15.238.100.000 27.113.100.000 3,33
URUSAN PEMERINTAHAN FUNGSI PENUNJANG
Administrasi Pemerintahan TPB 16 OPTIMALISASI TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN MANAJEMENT ASSET (OPTIMA) 11.752.753.944 49.866.120.000 6,13
Penelitian dan Pengembangan TPB 9, 16 PRODUK INOVATIF DAN KREATIF (PROAKTIF) 13.159.933.784 20.260.853.284 2,49
Total 591.201.028.916 813.521.283.203 100

Persentase Proporsi Pendanaan Rencana Pembangunan Kab. Tangerang Tahun 2023


3%
6%
3% Pendidikan Dominasi Proporsi Pendanaan Tahun 2023: Proporsi pada pendanaan rencana pembangunan
11%
1% 0%
Kesehatan 1. Bidang Kesehatan 38% di Kab.Tangerang saat ini menitikberatkan pada
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 2. Bidang PUPR 30% bidang Kesehatan sebesar 38%, dan Pekerjaan
Pangan 3. Bidang Pendidikan 11%
30%
38% Pemberdayaan Masyarakat Desa
4. Bidang Perkim 8 %
Umum dan Penataan Ruang 30%, Kemudian
Perhubungan
5. Bidang Adminitrasi Pemerintahan 6% diikuti bidang Pendidikan sebesar 11%
Administrasi Pemerintahan
8%
Penelitian dan Pengembangan

114
PROPORSI PENDANAAN TERHADAP TPB PRIORITAS
Proporsi Pendanaan Bidang
No Pelaksanaan Program TPB (SDGs)
Urusan Pemerintahan
Indikator TPB 1 :
• Target 1.4 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua laki-laki dan perempuan, khususnya masyarakat miskin dan rentan, memiliki hak yang sama terhadap sumber daya ekonomi,
serta akses terhadap pelayanan dasar, kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk kepemilikan lain, warisan, sumber daya alam, teknologi baru, dan jasa keuangan yang tepat,
termasuk keuangan mikro.
✓ Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
✓ Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 1000 penduduk, 0,013
✓ Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk, 0,00083
✓ Rasio dokter per satuan penduduk , 0,052%
✓ Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan, 85,4%
✓ Persentase keluarga dengan akses jamban sehat
Indikator TPB 2:
• Target 2.2 Pada tahun 2030, menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi, termasuk pada tahun 2025 mencapai target yang disepakati secara
internasional untuk anak pendek dan kurus di bawah usia 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui, serta manula.
✓ Prevalensi anemia ibu hamil, 8,20%
✓ Persentase balita gizi buruk, 0,4%
✓ Prevalensi balita gizi kurang, 2,50%
✓ Presentase anemia ibu hamil 8,20%
✓ Presentase balita malnutrisi, 3,5%
Indikator TPB 3 :
• Target 3.1 Pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup.
1 Kesehatan 38% ✓ Angka Kematian Ibu per 100,000 kelahiran hidup , 52 Jiwa
• Target 3.2 Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal
setidaknya hingga 12 per 1.000 KH (Kelahiran Hidup) dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000.
✓ Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup, 2,7 Bayi
✓ Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan, 85,4%
✓ Cakupan Kunjungan Neonatal (KN) Lengkap, 87,37%
✓ Cakupan Pelayanan kesehatan balita , 86,7%
• Target 3.3 Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang terabaikan, dan memerangi hepatitis, penyakit bersumber air, serta penyakit
menular lainnya.
✓ Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA , 74,77%
✓ Angka kejadian malaria, 5 Kasus
✓ Persentase Screning pada populasi yang beresiko terinfeksi HIV ,86%
✓ Persentase Pengendalian Penyakit Menular, 100%
• Target 3.4 Pada tahun 2030, mengurangi hingga sepertiga angka kematian dini akibat penyakit tidak menularmelalui pencegahan dan pengobatan, serta meningkatkan kesehatan
mental dan kesejahteraan.
✓ Persentase pelayanan pada penderita Hipertensi, 92%
✓ Persentase pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus, 98%
✓ Angka kejadian malaria, 5 Kasus
✓ Persentase Screning pada populasi yang beresiko terinfeksi HIV, 86% 115
✓ Persentase Pengendalian Penyakit Menular, 100%,
PROPORSI PENDANAAN TERHADAP TPB PRIORITAS
Proporsi Pendanaan Bidang
No Pelaksanaan Program TPB (SDGs)
Urusan Pemerintahan
Indikator TPB 2 :
• Target 2.4 Pada tahun 2030, menjamin sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan menerapkan praktek pertanian tangguh yang meningkatkan produksi dan produktivitas, membantu menjaga
ekosistem, memperkuat kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrim, kekeringan, banjir, dan bencana lainnya, serta secara progresif memperbaiki kualitas tanah dan lahan.
✓ Jumlah Daerah Irigasi pada Lahan Pertanian berkelanjutan dalam kondisi baik, 14 Lokasi
Indikator TPB 9 :
• 9.1 Mengembangkan infrastruktur yang berkualitas, andal, berkelanjutan dan tangguh, termasuk infrastruktur regional dan lintas batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan
manusia, dengan fokus pada akses yang terjangkau dan merata bagi semua.
✓ Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik, 92,59%
2 Bidang PUPR 30% ✓ Persentase Peningkatan dan Rehabilitasi Jalan Kabupaten Tertangani, 115,1%
✓ Jumlah Ruas Jalan Kabupaten Terpelihara, 222 Ruas
✓ Persentase Peningkatan dan Rehabilitasi Jalan Kabupaten Tertangani, 115,1%
Indikator TPB 11:
• Target 11.6 Pada tahun 2030, mengurangi dampak lingkungan perkotaan per kapita yang merugikan, termasuk dengan memberi perhatian khusus pada kualitas udara, termasuk penanganan sampah kota.
✓ Meningkatnya pengelolaan sampah di bank sampah, 5,25 Ton/Hari
✓ Meningkatnya pengelolaan sampah di TPSR, 51,50 Ton/Hari
• Target 11.7. Pada tahun 2030, menyediakan ruang publik dan ruang terbuka hijau yang aman, inklusif dan mudah dijangkau terutama untuk perempuan dan anak, manula dan penyandang difabilitas
✓ Meningkatnya jumlah RTH yang dikelola, 2 Kecamatan
Indikator TPB 1:
• Target 1.4 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua laki-laki dan perempuan, khususnya masyarakat miskin dan rentan, memiliki hak yang sama terhadap sumber daya ekonomi, serta akses terhadap
pelayanan dasar, kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk kepemilikan lain, warisan, sumber daya alam, teknologi baru, dan jasa keuangan yang tepat, termasuk keuangan mikro.
✓ Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A, 94,78%
✓ Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah pendidikan dasar
✓ Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah pendidikan menengah, 74,2%
✓ Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah pendidikan menengah
✓ Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
✓ Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD, 21,07%
Indikator TPB 4:
• Target 4.1 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah tanpa dipungut biaya, setara, dan berkualitas, yang mengarah pada
capaian pembelajaran yang relevan dan efektif.
✓ Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A, 94,78%
✓ Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B, 74,2%
3 Pendidikan 11% ✓ Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI, 0,01%
✓ Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs , 0,05%
✓ Angka rata-rata lama sekolah , 8,92%
• Target 4.2 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak perempuan dan laki-laki memiliki akses terhadap perkembangan dan pengasuhan anak usia dini, pengasuhan, pendidikan prasekolah dasar
yang berkualitas, sehingga mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar.
✓ Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD , 61,87%
• Target 4.5 Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan, dan menjamin akses yang sama untuk semua tingkat pendidikan dan pelatihan kejuruan, bagi masyarakat rentan
termasuk penyandang cacat, masyarakat penduduk asli, dan anak-anak dalam kondisi rentan.
✓ Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI, 94,61%
✓ Rasio APM perempuan/laki‐laki di SD, 100%
✓ Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs , 74,02%
• Target 4.c Pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan pasokan guru yang berkualitas, termasuk melalui kerjasama internasional dalam pelatihan guru di negara berkembang, terutama negara
kurang berkembang, dan negara berkembang kepulauan kecil.
116
✓ Persentase Guru Dan Tenaga Kependidikan Yang Memiliki Kompetensi , 65,5%
PROPORSI PENDANAAN TERHADAP TPB PRIORITAS
Proporsi Pendanaan Bidang
No Pelaksanaan Program TPB (SDGs)
Urusan Pemerintahan
Indikator TPB 6 :
• Target 6.1. Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua
✓ Persentase Partisipasi Kelompok Masyarakat Mandiri Pengelolaan Air
Bidang Perumahan Rakyat dan ✓ Cakupan Sarana Air bersih, 79,4%
4
Kawasan Permukiman 8% • Target 6.2 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik buang air besar di tempat terbuka, memberikan
perhatian khusus pada kebutuhan kaum perempuan, serta kelompok masyarakat rentan.
✓ Persentase kapasitas lumpur tinja, Persentase Penurunan Kawasan Kumuh, 42%
✓ Persentase Penurunan Kawasan Kumuh, 40%
Indikator TPB 9:
• Target 9.c Secara signifikan meningkatkan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi, dan mengusahakan penyediaan akses universal dan terjangkau internet di negaranegara kurang
berkembang pada tahun 2020.
✓ Persentase peningkatan sarana dan prasarana teknologi informasi komunikasi, 100%
Bidang Adminitrasi Indikator TPB 16:
5 Pemerintahan 6% • Target 16.2 Menghentikan perlakuan kejam, eksploitasi, perdagangan, dan segala bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap anak
✓ Persentase Pemberdayaan Kelompok Perempuan 16,67%
• Target 16.3; Menggalakkan negara berdasarkan hukum di tingkat nasional dan internasional dan menjamin akses yang sama terhadap keadilan bagi semua
✓ Presentase Desa yang telah Membentuk PATBM dan PTPA , 1.650%
• Target 16.9 Target 16.9, Pada tahun 2030, memberikan identitas yang syah bagi semua, termasuk pencatatan kelahiran
✓ Persentase Akta Kelahiran yang diterbitkan Valid, 93,07%

117
DRAFT PERUMUSAN
REKOMENDASI
PERUMUSAN REKOMENDASI ISU STRATEGIS DALAM RPJMD

Instansi Tahun
Isu Strategis Kebijakan Program Utama Besaran Sumber Pendanaan
Pelaksanaan I II III IV V
Belum Optimalnya Pengembangan jaringan jalan Pengembangan Konektivitas Jalan APBD Kabupaten Tangerang Dinas PUPR/ Binamarga
Pembangunan Infrastruktur dan jembatan kabupaten dengan Hirarki Jalan
Wilayah Provinsi dan Jalan Nasional
Pengembangan 53 Ruas jalan APBD Kabupaten Tangerang Dinas PUPR/ Binamarga
Kabupaten
Perbaikan dan Pemeliharaan Rutin 53 APBD Kabupaten Tangerang Dinas PUPR/ Binamarga
Ruas jalan Kabupaten
Peningkatan Evaluasi dan Penertiban APBD Kabupaten Tangerang Dinas PUPR/ Binamarga
Dalam penataan sempadan jalan
Pembangunan jalan dan Pembangunan 15 Ruas Jalan APBD Kabupaten Tangerang Dinas PUPR/ Binamarga
Jembatan Kabupaten
Pembangunan 16 Jembatan/ Flyover APBD Kabupaten Tangerang Dinas PUPR/ Binamarga

Pengembangan Jaringan Peningkatan fungsi sungai wilayah APBD Kabupaten Tangerang Dinas PUPR/ SDA
Sumber Daya Air kabupaten
Peningkatan fungsi situ/danau APBD Kabupaten Tangerang Dinas PUPR/ SDA

Pengembangan Air Baku Untuk Pengendalian dan pemanfaatan APBD Kabupaten Tangerang Dinas PUPR/ SDA
Air Minum penggunaan air tanah dangkal
Pemanfaatan air baku yang berasal APBD Kabupaten Tangerang Dinas PUPR/ SDA
dari Waduk Karian
pembangunan bendungan atau waduk APBD Kabupaten Tangerang Dinas PUPR/ SDA
di hilir sungai cisadane sebagai kolam
penampung air baku di kecamatan
pakuhaji dan hulu sungai cimanceuri di
kecamatan jambe
Rencana pemeliharaan CAT APBD Kabupaten Tangerang Dinas PUPR/ SDA
Rencana pemanfaatan air laut sebagai APBD Kabupaten Tangerang Dinas PUPR/ SDA
119
sumber air bersih
PERUMUSAN REKOMENDASI ISU STRATEGIS DALAM RPJMD

Instansi Tahun
Isu Strategis Kebijakan Program Utama Besaran Sumber Pendanaan
Pelaksanaan I II III IV V
Pendangkalan Aliran Sungai Pemulihan fungsi sungai rehabilitasi saluran drainase dengan APBD Kabupaten Tangerang BBWS, Dinas PUPR
serta Terkendala Dalam memperbesar saluran drainase serta
Penanganan Normalisasi Fungsi membongkar dan/atau mengganti utilitas
Sungai yang dapat mengganggu sistem drainase

pengembangan fungsi dan penataan APBN, APBD,BUMN, Swasta BBWS, Dinas PUPR
bantaran
operasi dan pemeliharaan yang optimal dan BBWS, Dinas PUPR
APBN, APBD,BUMN, Swasta
efisien
memperluas daerah pelayanan yaitu dengan BBWS, Dinas PUPR
membuat dan memperbaiki saluran drainase APBN, APBD,BUMN, Swasta
khususnya di lokasi banjir
penerapan manajemen daerah pengaliran BBWS, Dinas PUPR
sungai, situ dan pantai dengan membentuk APBN, APBD,BUMN, Swasta
badan pengelola
Pembangunan tandon air APBD Kabupaten Tangerang BBWS, Dinas PUPR
mengoptimalkan pemanfaatan situ dan danau BBWS, Dinas PUPR
serta mengendalian pemanfaatan ruang
disekitarnya untuk menjaga fungsi situ dan APBN, APBD,BUMN, Swasta
danau sebagai kolam penyimpanan dan
pengendali banjir
Rencana pengembangan bendung ranca BBWS, Dinas PUPR
APBN, APBD,BUMN, Swasta
sumur
Pengembangan Jaringan Sumber Peningkatan fungsi sungai Lintas provinsi BBWS, Dinas PUPR,
APBN
Daya Air DLHK
Peningkatan fungsi sungai lintas kabupaten BBWS, Dinas PUPR,
APBD Provinsi Banten
DLHK
Peningkatan fungsi sungai wilayah kabupaten BBWS, Dinas PUPR,
APBD Kabupaten Tangerang
DLHK

Perlindungan Kawasan Penghijauan kawasan sempadan sungai APBD Kabupaten Tangerang Dinas Lingkungan Hidup
120
PERUMUSAN REKOMENDASI ISU STRATEGIS DALAM RPJMD

Instansi Tahun
Isu Strategis Kebijakan Program Utama Besaran Sumber Pendanaan
Pelaksanaan I II III IV V
Belum Optimalnya Kinerja Pengembangan Sistem Air peningkatan kapasitas pelayanan Dinas PUPR, Dinas
Saluran Pengelolaan Air Limbah Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Perkim
APBD Kabupaten Tangerang
Limbah Domestik dan (IPLT)
Industri
pembangunan Instalasi Pengolahan Dinas PUPR, Dinas
Lumpur Tinja(IPLT) APBD Kabupaten Tangerang
Perkim
pengembangan sistem air limbah Dinas PUPR, Dinas
setempat APBD Kabupaten Tangerang
Perkim
Pengembangan jaringan air limbah Dinas PUPR, Dinas
komunal Swasta
Perkim
Tempat pengolahan sisa hasil produksi Dinas PUPR, Dinas
yang ramah lingkungan yang dapat Perkim
dikembangkan menjadi tempat
APBD, BUMN, Swasta
pengolahan sisa hasil produksi yang
ramah lingkungan untuk melayani WKP
I Provinsi Banten
Pengembangan sistem penyimpanan Dinas PUPR, Dinas
sementara Limbah Berbahaya Beracun Perkim, Dinas
untuk dikelola lanjut berupa pengolahan Lingkungan Hidup,
APBD, BUMN, Swasta Dinas Perindustrian dan
dan/atau pemanfaatan Limbah B3 oleh
satu pelaku usaha atau beberapa pelaku Perdagangan
usaha dalam satu kawasan
Pengembangan sistem pengumpulan Dinas PUPR, Dinas
Limbah B3 skala kabupaten APBD, BUMN, Swasta
Perkim

121
PERUMUSAN REKOMENDASI ISU STRATEGIS DALAM RPJMD

Instansi Tahun
Isu Strategis Kebijakan Program Utama Besaran Sumber Pendanaan
Pelaksanaan I II III IV V
Alih Fungsi Lahan Kawasan Pengembangan dan Perlindungan Program pengembangan pertanian tanaman Dinas Pertanian, dan
Pertanian menjadi Kawasan Kawasan Pertanian pangan di 9 Kecamatan meliputi: Kecamatan Ketahanan Pangan, Dinas
Permukiman dan Industri Kronjo, Kecamatan Mekar Baru, Kecamatan PUPR, DLHK, Dinas
Sukamulya, Kecamatan Gunung Kaler, APBD Kabupaten Tangerang Perkim, dan Dinas
Kecamatan Kresek, Kecamatan Mauk, Peindustrian dan
Perdagangan
Kecamatan Rajeg, Kecamatan Kemiri dan
Kecamatan Sukadiri.
pengembangan kawasan agropolitan Dinas Pertanian, dan
APBD Kabupaten Tangerang Ketahanan Pangan, Dinas
PUPR, DLHK

Optimalisasi Tata Kelola Tata Kelola Sekretariat Daerah Program Pemerintahan dan Kesejahteraan Perangkat Daerah
Rakyat APBD Kabupaten Tangerang
Pemerintahan
Program Perekonomian dan Pembangunan Perangkat Daerah
APBD Kabupaten Tangerang

Tata Kelola Sekretariat DPRD Program Dukungan Pelaksanaan Tugas Perangkat Daerah
dan Fungsi DPRD APBD Kabupaten Tangerang

Tata Kelola Perencanaan Program Perencanaan, Pengendalian Dan Perangkat Daerah


APBD Kabupaten Tangerang
Evaluasi Pembangunan Daerah
Program Koordinasi dan Sinkronisasi Perangkat Daerah
APBD Kabupaten Tangerang
Perencanaan Pembangunan Daerah
Tata Kelola Keuangan Program Pengelolaan Keuangan Daerah Perangkat Daerah
APBD Kabupaten Tangerang
Program Pengelolaan Barang Milik Daerah Perangkat Daerah
APBD Kabupaten Tangerang
Program Pengelolaan Pendapatan Daerah Perangkat Daerah
APBD Kabupaten Tangerang

Tata Kelola Kepegawaian serta Program Kepegawaian Daerah Perangkat Daerah


APBD Kabupaten Tangerang
Pendidikan dan Pelatihan
Program Pengembangan SDM
APBD Kabupaten Tangerang Perangkat Daerah 122
PERUMUSAN REKOMENDASI ISU STRATEGIS DALAM RPJMD

Instansi Tahun
Isu Strategis Kebijakan Program Utama Besaran Sumber Pendanaan
Pelaksanaan I II III IV V
Tata Kelola Penelitian dan Program Penelitian dan Pengembangan Perangkat Daerah
Daerah APBD Kabupaten Tangerang
Pengembangan

Tata Kelola Pengawasan Urusan Program Penyelenggaraan Pengawasan Perangkat Daerah


APBD Kabupaten Tangerang
Pemerintah
Program Perumusan Kebijakan, Perangkat Daerah
APBD Kabupaten Tangerang
Pendampingan dan Asistensi
Tata Kelola Kewilayahan Program Penyelenggaraan Pemerintahan Perangkat Daerah
dan Pelayanan Publik APBD Kabupaten Tangerang

123
PRIORITAS DENGAN USAHA TAMBAHAN

Peningkatan Pembiayaan
Pembangunan Pada Bidang :

1. Pekerjaan Umum dan Urusan Wajib


Penataan Ruang Pelayanan Dasar

2. Perumahan Rakyat dan


Kawasan Permukiman Urusan Wajib
Bukan
3. Pertanian dan Ketahanan Pelayanan Dasar
Pangan
4. Lingkungan Hidup Urusan Pilihan
5. Tata Kelola Pemerintahan
Fungsi Penunjang
Urusan
Pemerintahan

Keterangan :
TPB 6, 9, 11, 15, dan 16 menjadi perhatian prioritas
dengan usaha tambahan
124
TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai