Anda di halaman 1dari 20

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)

UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

DISAMPAIKAN OLEH

Prof.Dr.Ir.H.Gt. Muhammad Hatta,MS

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT (ULM)


2019

PERTALINDO: WORKSHOP KLHS dan Pasca Tambang, Hotel Roditha 12 Oktober 2019
DEFINISI KLHS......

Kajian Lingkungan Hidup


Strategis (KLHS) adalah ILMIAH
serangkaian analisis yang (teknokratik)
sistematis, menyeluruh, dan
partisipatif untuk memastikan HOLISTIK
(sistemik)
KETERKAITAN bahwa prinsip pembangunan
(internal, vertical,
horizontal) berkelanjutan telah menjadi Melibatkan
dasar dan terintegrasi dalam Stakeholder
KESEIMBANGAN pembangunan suatu wilayah
(ekonomi-sosbud-
lingkungan) dan/atau kebijakan, rencana,
dan/atau program.
KEADILAN
(antar pokmas & (Pasal 1, UU 32/2009)
generasi)
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia

KONTEKS HISTORIS KLHS NOMOR: P.24/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018

Tentang: Pengecualian Kewajiban Menyusun AMDAL


Berlokasi Di Daerah Kabupaten/Kota Yang Telah
Memiliki Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Telah banyak upaya pencegahan dan


penanggulangan kerusakan lingkungan, Maka perlu
namun laju kerusakan lingkungan hidup dikembangkan
di tingkat global justru meningkat. pendekatan baru
yang mampu
mendeteksi
AMDAL tidak mampu mengatasi semua permasalahan pada
permasalahan di atas. tingkat hulu KRP
(kebijakan, rencana,
program)
Masalah lingkungan hidup bersifat lintas
batas, lintas sektor, lintas pemangku
kepentingan, maka diperlukan kejasama KLHS
antar berbagai pihak.
LANDASAN HUKUM WAJIB KLHS.......

Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membuat KLHS


dalam penyusunan atau evaluasi:
• Rencana tata ruang wilayah (RTRW) beserta rencana
rincinya, rencana pembangunan jangka panjang (RPJP),
dan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM)
nasional, provinsi, dan/atau kabupaten/kota; dan
• Kebijakan, rencana, dan/atau program yang berpotensi
menimbulkan dampak dan/atau risiko lingkungan

Pasal 15 ayat (1) dan (2), UU 32/2009 tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
KEBIJAKAN, RENCANA, DAN/ATAU PROGRAM (KRP) WAJIB KLHS

OBYEK KLHS PROVINSI OBJEK KLHS KABUPATEN/KOTA

a. Rencana Tata Ruang (RTRW) Wilayah a. Rencana Tata Ruang Wilayah


Provinsi ; Kabupaten/Kota (RTRWK);
b. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis b. Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota
Provinsi (RTR KSP) (RDTR);
c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang c. Renc. Rinci Tata Ruang Kawasan Strategis
Provinsi (RPJP); Kabupaten/Kota (RRTR KSK);
d. Rencana Pembangunan Jangka d. Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Menengah Provinsi (RPJMP); Kabupaten/Kota (RPJPD)
e. Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan e. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Pulau Pulau Kecil (RZWP3K) Kabupaten/Kota (RPJMD);
f. Kebijakan, rencana, dan/atau program f. Kebijakan, rencana, dan/atau program
sesuai dengan urusan pemerintah sesuai dengan urusan pemerintah
provinsi yang berpotensi menimbulkan kabupaten/kota yang berpotensi
dampak dan/atau resiko lingkungan menimbulkan dampak dan/atau resiko
hidup. lingkungan hidup.
MENGAPA PERLU KLHS?

 Meningkatkan manfaat pembangunan.


 Rencana dan implementasi pembangunan lebih terjamin
keberlanjutannya.
 Mengurangi kemungkinan kekeliruan dalam membuat
prakiraan/prediksi pada awal proses perencanaan kebijakan, rencana,
atau program pembangunan.
 Dampak negatif lingkungan di tingkat proyek pembangunan semakin
efektif diatasi atau dicegah karena pertimbangan lingkungan telah
dikaji sejak tahap formulasi kebijakan, rencana, atau program
pembangunan.
KAIDAH PELAKSANAAN KLHS.....
Fokus pada tujuan

Evaluasi diri Decision


relevant

Iteratif Terpadu

Akuntabel Transparan

Partisipatif Slide 7
TUJUAN KLHS
MAKSUD TUJUAN GENERIK (GENERIC OBJECTIVES)

· Mengidentifikasi dampak penting lingkungan dari kebijakan,


rencana, program untuk proses pengambilan keputusan
INSTRUMENTAL · Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan ke dalam kebijakan,
rencana, atau program.
· Memperbaiki mutu dan proses formulasi kebijakan, rencana,
dan program
TRANSFORMATIF · Memfasilitasi proses pengambilan keputusan agar dapat
menyeimbangkan tujuan lingkungan hidup, sosial, dan
ekonomi
· Meminimumkan potensi dampak penting negatif yang akan timbul
sebagai akibat dari kebijakan, rencana, atau program (tingkat
keberlanjutan lemah)
· Melakukan langkah-langkah perlindungan lingkungan yang
SUBSTANTIF tangguh (tingkat keberlanjutan moderat)
· Memelihara potensi sumberdaya alam dan daya dukung air,
udara, tanah dan ekosistem (tingkat keberlanjutan moderat
sampai tinggi)
TANTANGAN KLHS ……

 Mengubah cara berpikir (mind-set) dan menciptakan strategi


kultural dan struktural dalam pengambilan keputusan

 Mendorong political will untuk mengintegrasikan isu


lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan dalam
pengambilan keputusan

 Promosi dan mendorong pemahaman tentang tantangan


pembangunan berkelanjutan
DASAR HUKUM KLHS …

1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

2. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara


Penyelenggaraan KLHS
a. PerMen LHK No. 69 tahun 2017, ttg pelaksanaan PP 46/2016
b. PerMen Dagri No. 7 tahun 2018, ttg Pembuatan dan Pelaksanaan
KLHS dalam Penyusunan RPJMD

3. Perpres 59/2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan


Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
LINGKUP KLHS.....
1
Pengkajian
Identifikasi Pemangku
Pengaruh KRP terhadap Kondisi
Kajian muatan KRP
LH
Analisis pengaruh
Identifikasi Isu PB
Kepentingan RTRW,RPJP/M KRP trhdp Isu

2
Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP
Identifikasi Langkah-langkah Mitigasi/Adaptasi dan/atau Alternatif

3 Rekomendasi Perbaikan Utk Pengambilan Keputusan


Perumusan Rekomendasi Berdasarkan Hasil Rumusan Alternatif Perbaikan untuk
Pengambilan Keputusan dan Integrasi ke Dalam KRP.
KLHS DAN AMDAL

AKAR PENYEBAB MASALAH Gejala2 Masalah

KEBIJAKAN RENCANA PROGRAM PROYEK

KAJIAN LINGKUNGAN

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)


KLHS Kebijakan AMDAL
KLHS Tata Ruang KLHS Sektor

KLHS Regional / Program

Partidario (2000, 2003)


PERBEDAAN KLHS VS AMDAL
ATRIBUT KLHS AMDAL
Level Keputusan Kebijakan, Rencana & Program Proyek
Karakter/Sifat Strategik, visioner, konseptual Segera, operasional
Output Umum/garis besar Rinci/detil
Alternatif regulasi, teknologi, fiskal, atau Alternatif lokasi, disain, konstruksi,
Alternatif
kebijakan ekonomi dan operasi
Dimensi Waktu Jangka menengah s/d panjang Jangka pendek s/d menengah
Dampak Makro, kumulatif Mikro, terlokalisir
Laporan pembangunan berkelanjutan, Neraca
Sumber Data Hasil survey lapang, analisis sampel
Lingkungan Hidup
Kedalaman Kajian Lebar, tidak terlampau dalam Sempit, dalam, dan rinci

Tipe Data Lebih banyak bersifat kualitatif & sekunder Lebih banyak kuantitatif dan primer

Akurasi kajian Ketidakpastian lebih tinggi Lebih akurat


Agenda keberlanjutan, berupaya untuk
Kajian dampak penting, pengelolaan
Fokus memitigasi dampak dan/atau risiko
& pemantauan dampak lingkungan
lingkungan
PERMENDAGRI 86/2017
Pasal 3
Perencanaan pembangunan Daerah bertujuan untuk mewujudkan
pembangunan Daerah dalam rangka peningkatan dan pemerataan
pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha,
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah.
Pasal 5
Rencana pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
dirumuskan secara:
a. transparan; g. terukur;
b. responsif; h. berkeadilan;
c. efisien;
d. efektif;
i. berwawasan lingkungan; dan
e. akuntabel; j. berkelanjutan.
f. partisipatif;
KONSEP KLHS (MEMASTIKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
MELALUI KLHS RPJMD)

Kebutuhan sumberdaya Tujuan ada


alam jasa ekosistem yang Kondisi eksisting
bisa melayani/tersedia. Target

Sudah tercapai
Target dapat dipenuhi
Belum Tercapai
melimpah
Target dapat dipenuhi sebagian
Belum dilaksanakan
Target tidak dapat dipenuhi
Tujuan Pembangunan
Pembangunan Berwawasan Berkelanjutan
lingkungan

(Sumber: Paparan Kemendagri, 2018)


SUBSTANSI PERMENDAGRI NOMOR 7 TAHUN
2018
Pembentu
kan Tim
Pembuat
KLHS • Ditetapkan dengan keputusan kepala Dalam melaksanakan
RPJMD daerah. tugasnya tim pembuat
Pengkajian
KLHS RPJMD melibatkan:
Pasal 3 Pembangunan • Dikoordinasikan oleh Sekretariat Daerah
Berkelanjutan • Ormas,
bersama dengan perangkat daerah yang
Pembuatan
membidangi perencanaan pembangunan • Filantropi,
KLHS
daerah dan dengan perangkat daerah yang • Pelaku Usaha,
RPJMD Perumusan
Skenario melaksanakan tugas urusan lingkungan • Akademisi dan
Pembangunan
Berkelanjutan
hidup. • pihak terkait lainnya
sesuai dengan
• Beranggotakan perangkat daerah terkait ketentuan peraturan
Penjaminan sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan perundang-undangan
kualitas,
pendokumen dalam pembuatan KLHS RPJMD
tasian dan
validasi KLHS
RPJMD (Sumber: Paparan Kemendagri, 2018)
BERBAGAI ISTILAH PEMBANGUNAN
 Pembangunan Berkelanjutan
 Pembangunan Berwawasan Lingkungan
 Pembangunan Hijau
 Pembangunan Rendah Karbon
Pembangunan berkelanjutan adalah upaya untuk menjamin keutuhan lingkungan
hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan kualitas hidup manusia,
dengan cara:
1. memanfaatkan sumber daya hayati yang tidak melebihi kemampuan
regenerasinya, dan atau memanfaatkan sumber daya non hayati yang tidak melebihi
laju inovasi substitusinya;
2. memanfaatkan sumber daya alam saat ini dengan tidak mengorbankan
kebutuhan generasi yang akan datang; dan
3. memanfaatkan sumber daya yang belum diketahui dampaknya secara hati-hati
dan didukung oleh penelitian ilmiah yang memadai.
TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN/SDGS

TPB/SDGs di
Indonesia:
17 Goals
94 Target/Sasaran
Global
319 Indikator Sasaran
Nasional

Perpres 59/2017 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia adalah pembangunan yang


menjaga:
Pelaksanaan
 keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat
Pencapaian
Tujuan  peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat
Pembangunan  kualitas lingkungan hidup
Berkelanjutan  pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola
PERSPEKTIF PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
• Pengintegrasian isu pembangunan berkelanjutan ke dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan dalam semua sektor dan daerah
• Perbaikan Kualitas Lingkungan dengan target indikator peningkatan kualitas
SAS lingkungan dalam 5 tahun ke depan
ARA • Mengembangkan, menyepakati dan menggunakan Indeks Kualitas Lingkungan sebagai
N salah satu instrumen mengukur keberhasilan pembangunan

• Merupakan upaya terintegrasi antara sektor dan daerah


• Tidak mengindikasikan tambahan anggaran, merupakan kegiatan yang
terintegrasi/terarusutamakan dalam perencanaan
KRI • Mempertimbangkan aspek lingkungan (DDDT) dan aspek sosial
TER • Diprioritaskan untuk kegiatan strategis dan yang utamanya memberikan dampak
IA pada lingkungan

IN
DI • Program dan Kegiatan yang mendukung upaya kelestarian lingkungan baik air, udara
K maupun lahan.
A
T
O
R
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai