Anda di halaman 1dari 90

KLHS

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Dasar Penyusunan KLHS
Penyusunan KLHS dilakukan berdasarkan:
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 9 tahun
2011 tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan
Hidup Strategis; dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 67 Tahun
2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan Atau
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah.
Tujuan KLHS
Memastikan prinsip pembangunan berkelanjutan
telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam Rencana
Pembangunan*
Meningkatkan kualitas RPJMD sebagai upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup **

*) PermenLH No. 9/2011 dan Permendagri No. 67/2011


**) Permendagri No. 67/2012
Pendekatan KLHS
Tiga nilai penting dalam penyelenggaraan KLHS adalah
keterkaitan (interdepedency),
keseimbangan (equilibrium), dan
keadilan (justice)

Sumber: PermenLH No. 9/2011


Prinsip KLHS
Terdapat enam prinsip KLHS dalam kerangka
pendekatan ini, yaitu:
Penilaian Diri (self assesment)
Penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau
program
Peningkatan kapasitas dan pembelajaran sosial
Memberi pengaruh pada pengambilan keputusan
Akuntabel
Partisipatif

Sumber: PermenLH No. 9/2011


Kaidah KLHS
Dalam penyusunannya, KLHS harus mengikuti delapan
kaidah, yaitu:

• Fokus pada tujuan; • Partisipasi;


• Relevan dengan; • Akuntabel;
keputusan; • Iteratif; dan
• Terpadu; • Evaluasi diri
• Transparan;

Sumber: Permendagri no 67 tahun 2012


METODOLOGI KLHS
Pengkajian Pengaruh Kebijakan, Rencana dan/atau Program terhadap Kondisi
Lingkungan Hidup

· Membentuk Pokja PL
· Menyusun Kerangka Acuan Kerja KLHS
Persiapan
· Melakukan Pra Pelingkupan

·Verifikasi daftar panjang isu Menghasilkan Penajaman


pembangunan berkelanjutan daftar pendek isu strategis
Pelingkupan ·Penapisan daftar panjang isu RPJPD dan
isu-isu lingkungan, sosial lingkungan, RPJMD
budaya dan ekonomi sosial budaya
·Penyepakatan hasil dan ekonomi
Menyusun penapisan
Baseline Data

Perumusan Alternatif Penyempurnaan Kebijakan, Rencana


dan/atau Program
Penajaman isu
Baseline Identifikasi dan analisis strategis RPJPD
Data data dan RPJMD

Rekomendasi Perbaikan untuk Pengambilan Keputusan Kebijakan, Rencana dan/atau Program


yang Mengintegrasikan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Sumber: Permendagri no 67 tahun 2012


SISTEMATIKA LAPORAN
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan KLHS
3. Waktu Pelaksanaan KLHS
4. Kendala Pelaksanaan KLHS
BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN
2.1 Tata Letak, Fisiografis, Ekonomi, dan Sosial Budaya
2.2 Ringkasan Rancangan RPJMD
BAB III PROSES, LINGKUP KEGIATAN, METODE, DAN HASIL PELAKSANAAN KLHS
3.1 Tahap Persiapan
3.2 Tahap Pra Pelingkupan
3.3 Tahap Pelingkupan
3.4 Tahap Identifikasi dan Analisis Data
3.5 Tahap Pengkajian
3.6 Tahap Perumusan Mitigasi/Adaptasi/ dan/atau Alternatif
3.7 Tahap Rekomendasi
BAB IV PENGINTEGRASIAN REKOMENDASI KLHS KE DALAM RANCANGAN AWAL RPJMD
BAB V HASIL PENGAWASAN MUTU
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN :

Sumber: Permendagri no 67 tahun 2012


Partisipasi Pemangku Kepentingan dalam
Penyusunan KLHS
Tahap Pra Pelingkupan
Tahap pra pelingkupan adalah identifikasi isu-isu
lingkungan, sosial-budaya, dan ekonomi 
menghasilkan daftar panjang.

Tahap Pelingkupan
Tahap pelingkupan meliputi verifikasi daftar panjang isu
pembangunan berkelanjutan dengan kriteria lintas
sektor, lintas wilayah, berdampak kumulatif jangka
panjang, dan berdampak luas terhadap berbagai
pemangku kepentingan  menghasilkan daftar pendek
(program strategis)
Tahap Pelingkupan (2)
Pelingkupan menggunakan metode:
1. Pelingkupan awal untuk mengetahui dampak
terhadap pembangunan berkelanjutan dengan
menggunakan skala pembobotan 0 sd +3:
0 = tidak berdampak, +1 = kurang berdampak, +2 =
cukup berdampak, +3 = sangat berdampak
2. Uji silang isu/program strategis berdasarkan kriteria
dampak kumulatif, lintas sektoral, lintas wilayah, dampak
jangka panjang, dan dampak luas terhadap pemangku
kepentingan. Setiap kriteria diberi nilai (6, 5, 4, 3, 2, 1)
yaitu dari manfaat sampai dengan resiko.
3. Melakukan proses penghalusan (smoothing)
menggunakan pembobotan prosentase untuk
memperoleh hasil yang lebih realistis
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Sistem yang berinteraksi

Ekonomi

Lingkungan Sosial

12
KLHS Ekonomi
- Keseimbangan

Lingkunga
n
Sosial
Ekonomi

KLHS
- Keterkaitan
Sosial
- Keadilan

Lingku-
ngan
Ekonomi

KONDISI EKSISTING
Lingkunga
Sosial
n
FASE PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

E L E
L E
L S
S S
1 2 3

L = Lingkungan, S = Sosial, E = Ekonomi


Proses Pelingkupan Awal Program-program di
RPJMD

+3

Skala
Hasil Pelingkupan Awal Program-program di RPJMD

Jum-
0 +1 +2 +3 lah

Program
RPJMD 0 152 110 23 285
Provinsi

% 0 53,3 38,6 8,1 100


Hasil Pelingkupan Awal Program-program di RPJMD
Tahap Pelingkupan (Uji Silang)
Menggunakan penilaian manfaat-resiko

Nilai 6 sangat bermanfaat dan nilai 1 sangat beresiko.


Tahap Penghalusan (Smoothing)
Pembobotan
Untuk mendapatkan hasil penilaian lebih lanjut
yang lebih realistis, dilakukan teknik weighting.
Setiap hasil penilaian kemudian diberi bobot yang
merupakan nilai rasio dengan menggunakan
persentase (%). Rasio yang dimaksud adalah
membandingkan secara relatif bobot satu kriteria
dalam keseluruhan kriteria penilaian.
Dimana : Hasil = Nilai x Bobot Kriteria
Tahap Penghalusan (Smoothing)

Bobot

Nilai
Tahap Pengkajian
Pada tahap pengkajian, akan dikaji konsistensi
prinsip pembangunan berkelanjutan terhadap
visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi
pembangunan daerah RPJMD dengan berupaya
memahami secara utuh deskripsi/uraian visi,
misi, tujuan dan sasaran, strategi dan arah
kebijakan, kebijakan umum dan program
pembangunan daerah RPJMD.
Prinsip yang digunakan  Prinsip Keterkaitan,
Keseimbangan dan Keadilan
Tahap Pengkajian
Prinsip Keterkaitan antara RPJMD dengan
RTRW Provinsi

RPJMD Provinsi RTRW Provinsi


Tahap Pengkajian (2)
Prinsip Keseimbangan
Pengelolaan Ekosistem Berkelanjutan (IPCC, 2007)

Unequal access Climate Inadequate human


to resources Change Economic and institutional
Dimension capacity

Disaster risk Impact of


management Responding climate
to multiple change
stresses
Processes
and
chalenges in Sustainably
Sustainability
manage
linking
Development natural
adaptation resources
and Social
Dimension

Social Ecosystem
Dimension Implication
Dimension
Enhancing for environ-
adaptive mental
Hazard/ capacity quality
Poverty
extreme events
VISI
Bersatu mewujudkan Provinsi yang sejahtera berlandaskan iman taqwa

MISI 4
MISI 1 MISI 2 MISI 3 Penguatan
MISI 5
Pemantapan Peningkatan Semangat Peningkatan
Peningkatan
Iklim Investasi Kualitas Kebersamaan Mutu dan
Pembangunan
yang Kondusif Sumberdaya Antar-Pelaku Kinerja
Infrastruktur
untuk Manusia yang Pembangunan Pemerintahan
Wilayah
Mendorong Religius, dan Sinergitas Daerah yang
Mendukung
Pertumbuhan Cerdas dan Pemerintah Berwibawa
Pengembangan
Ekonomi Berdaya Saing Pusat, Provinsi Menuju Tata
Wilayah/
Daerah dan dalam dan Kelola
Kawasan
Meningkatkan Kerangka Kabupaten/ Pemerintahan
Berwawasan
Kesejahteraan Penguatan Kota yang yang Baik dan
Lingkungan
Masyarakat NKRI` Selaras, Serasi Bersih
dan Seimbang

Lingkungan Ekonomi Sosial Sosial dan Ekonomi

Pembangunan Berkelanjutan
Tahap Perumusan Mitigasi/ Adaptasi dan /
atau Alternatif
Perumusan mitigasi/adaptasi dan/atau alternatif
bertujuan untuk meningkatkan kualitas RPJMD
yang mencakup rumusan visi, misi, tujuan dan
sasaran, strategi, dan arah kebijakan, kebijakan
umum, dan program pembangunan daerah.

Berdasarkan hasil pelingkupan, telah diperoleh


beberapa prioritas program untuk provinsi.
Tahap Perumusan Mitigasi/ Adaptasi dan / atau
Alternatif (1)
Prioritas Program
 Menurunnya angka pengangguran usia produktif
 Pendidikan menengah wajib belajar 12 tahun
 Pengembangan dan pengelolaan sumber daya alam
 Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
 Ketersediaan dan cadangan pangan
 Meningkatnya ketersediaan dan mutu sumber daya manusia
kesehatan sesuai standar pelayanan kesehatan
 Rehabilitasi dan konservasi sumber daya alam dan lingkungan
hidup
 Produktivitas, perluasan, kesempatan kerja dan berusaha
 Penelitian, pengembangan kebijakan strategis daerah, dan
IPTEK
Tahap Perumusan Mitigasi/ Adaptasi dan / atau
Alternatif (2)
Prioritas Program
 Penataan ruang, wilayah, dan kawasan
 Pengembangan produk dan pengembangan K-UMKM
 Pemberdayaan masyarakat dan lembaga pendesaan
 Pemberdayaan kelembagaan sosial
 Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya mineral, batubara,
panas bumi, geologi, dan mitigasi bencana
 Pengelolaan dan pengembangan pariwisata
 Prosentase penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan
dan anak yang terlaporkan (dalam dan luar provinsi)
 Pembinaan kerukunan, kesatuan bangsa, dan politik
 Penanggulangan bencana
Tahap Perumusan Mitigasi/ Adaptasi dan / atau
Alternatif (3)
Prioritas Program
 Pengelolaan dan pengembangan keragaman, kekayaan, dan
nilai budaya
 Meningkatnya penataan, konservasi sumberdaya ikan dan
daya dukung lingkungan melalui rehabilitasi ekosistem
lautan, pesisir dan pulau-pulau kecil
 Peningkatan produksi, produktivitas peternakan, perikanan,
pertanian, dan perkebunan
 Peningkatan daya saing industri
 Perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah
 Pengelolaan dan penyelenggaraan transportasi darat, laut,
udara, dan perkeretaapian
Tahap Rekomendasi
Rumusan rekomendasi disusun
berdasarkan rumusan yang telah
diidentifikasi pada tahap sebelumnya
untuk penajaman rumusan rancangan
awal KLHS RPJMD Provinsi.
Tahap Rekomendasi (2)
Contoh tabel rekomendasi Provinsi
Instrumen Pengawasan Mutu Pelaksanaan KLHS dalam
Penyusunan RPJMD
Pada pengawasan mutu diisi dengan
pernyataan nilai secara kualitatif berdasarkan
kelengkapan cakupan, yaitu :
1. Tercakup semuanya
2. Tercakup sebagian besar
3. Tercakup sebagian kecil
4. Tidak tercakup sama sekali
Contoh tabel pengawasan mutu
Optimalisasi Kebijakan

Kebijakan Lingkungan
Kebijakan Industri
Kebijakan Inovasi untuk
Kebijakan Inovasi
Pembangunan Berkelanjutan

Kebijakan Pembangunan
Berkelanjutan
Skema Kebijakan Inovasi

Sektor Publik Sektor Private

Pengetahuan
Masyarakat

Pengetahuan
Industri/PT

Penguatan Kebijakan dengan Inovasi

Kebijakan Penghubung
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Tujuan Ekonomi

* Pertumbuhan
* Keuangan
* Efisiensi

Tujuan Sosial Tujuan Lingkungan

* Penguatan (Empowerment) * Integritas Ekosistem


* Partisipasi * Daya Dukung Lingkungan
* Mobilitas Sosial * Biodiversitas
* Kohesi Sosial * Isu-isu Global
* Identitas Budaya
* Pengembangan Institusi
Perubahan Paradigma
KLHS Eksisting/Sebelum
Efisiensi Ekspansif
Global Lokal
Sampah = sumber (3R) Sampah = sisa
Best available Berdasarkan peraturan
Control Technology

Rendah risiko Rendah biaya


Produk ramah lingkungan Konsumtif
Antisipasi / Pencegahan Mitigasi / pengendalian
Mengelola SDA Menggunakan SDA
Perencanaan Perencanaan utk
Terintegrasi keuntungan
INDIKATOR KUNCI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Energy Efficiency
Environmental Efficiency
Renewable Resource Stokes
Customer Satisfaction
New Business Opportunities
Employee Partnerships
Indikator

Sustainable Technologies
Open Information System
Stakeholders Partnerships
Financial Strengths

Energy Externality Costs


Persistent Toxic Substances
Risk Liability

Time Fuel Consumption


Example of SD assessment results
Economic
7

3
Global SD
GlobalSD Social
2

Strategic Environmental

CP tertiaire RTMB Cert. réfr. Cert. Clim. CES E. Public Couvercles

39
Kriteria untuk Rekomendasi:
1. risiko perubahan iklim;
2. kerusakan, kemerosotan, atau kepunahan
keanekaragaman hayati;
3. intensitas bencana banjir, longsor, kekeringan,
dan/atau kebakaran hutan dan lahan terutama
pada daerah yang kondisinya telah tergolong
kritis;
4. mutu dan kelimpahan sumber daya alam
terutama pada daerah yang kondisinya telah
tergolong kritis;
Kriteria untuk Rekomendasi:
5. perubahan penggunaan dan/atau alih fungsi
kawasan hutan terutama pada daerah yang
kondisinya telah tergolong kritis;
6. jumlah penduduk miskin atau terancamnya
keberlanjutan penghidupan (livelihood
sustainability) sekelompok masyarakat;
7. risiko terhadap kesehatan dan keselamatan
manusia.
Rekomendasi terhadap
Misi Pertama Provinsi:
Misi Provinsi yang pertama adalah Peningkatan
Pembangunan Infrastruktur Wilayah Mendukung
Pengembangan Wilayah/Kawasan Berwawasan
Lingkungan, ditujukan untuk konektivitas
pengembangan wilayah/kawasan guna percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi serta meningkatkan
layanan dasar masyarakat dan peningkatan daya saing
daerah dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Misi pertama yang telah memasukkan prinsip
pembangunan berkelanjutan adalah sudah tepat.
Namun dalam sasarannya masih ada kekurangan
sehingga belum mencerminkan pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan.
Rekomendasi untuk Sasaran Misi
Pertama (1):
1. Terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang
mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi untuk menuju Provinsi Hijau (Green Province)
2. Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal dan
terintegrasi untuk mendukung pergerakan
perhubungan orang, barang dan jasa yang
memperhatikan risiko kesehatan dan keselamatan
manusia
3. Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan irigasi
yang handal untuk mendukung upaya konservasi dan
pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian
daya rusak air dengan memperhatikan dampak dan
risiko perubahan iklim
Sasaran Misi Pertama (2):
4. Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas
infrastruktur energi dan ketenagalistrikan di
Banten dengan mengedepankan prinsip rendah
emisi karbon dan energi terbarukan
5. Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana
dan prasarana dasar pemukiman (mencakup
persampahan, air bersih, air limbah) dengan
memperhatikan keberlanjutan penghidupan
(livelihood sustainability) semua kelompok
masyarakat
6. Terwujudnya keamanan dan keserasian dalam
pembangunan infrastruktur terutama untuk
menurunkan tingkat kemiskinan;
Sasaran Misi Pertama (3):
7. Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan
lingkungan dan resiko bencana dengan
memperhatikan daya dukung lingkungan dan
ancaman perubahan iklim
8. Meningkatnya fungsi kawasan lindung Banten dan
pengendalian alih fungsi kawasan hutan
9. Terlaksananya penataan ruang yang berkelanjutan
dengan memperhatikan keseimbangan ekonomi,
sosial dan lingkungan
10. Meningkatnya ketersediaan dan pemanfaatan energi
alternatif yang ramah lingkungan serta energi
terbaharukan diantaranya panas bumi, angin dan
surya dengan penerapan mulai dari level masyarakat
sampai provinsi
Misi Kedua Provinsi:

Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif


untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Daerah dan Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat; ditujukan untuk meningkatkan
kualitas pertumbuhan dan pemerataan
perekonomian daerah dalam rangka
mempercepat peningkatan kesejahteraan
masyarakat
Sasaran Misi Kedua Provinsi (1):
1. Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis
potensi lokal dan keberlanjutan penghidupan
(livelihood sustainability)
2. Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan
kerja dengan menerapkan prinsip pekerjaan hijau
(green-job)
3. Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan
K-UMKM dalam pengembangan ekonomi lokal yang
berdaya saing dengan prinsip ekonomi hijau (green
economy)
Sasaran Misi Kedua Provinsi (2):
4. Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan
lapangan kerja dengan mengedepankan investasi
hijau (green investment)
5. Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat
dengan memperhatikan risiko perubahan iklim
Misi Ketiga Provinsi:

Peningkatan Kualitas Sumberdaya


Manusia yang Religius, Cerdas dan
Berdaya Saing dalam Kerangka
Penguatan NKRI ditujukan untuk
mewujudkan Sumber Daya Manusia
yang sehat, cerdas, agamis dan
berdaya saing
Sasaran Misi Ketiga Provinsi (1):
1. Tuntasnya program pemberantasan buta aksara;
2. Meningkatnya akses dan mutu pendidikan
terutama untuk penuntasan wajib belajar
pendidikan dasar 9 tahun dan pencanangan
wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah
dengan menerapkan konsep sekolah hijau (green
school);
3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan
kesehatan serta upaya kesehatan masyarakat,
terutama masyarakat miskin dan KIA (Kesehatan
Ibu dan Anak);
Sasaran Misi Ketiga Provinsi (2):
4. Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap
tenaga kerja yang mendukung kesehatan dan
keselamatan kerja;
5. Meningkatnya kesetaraan gender;
6. Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga
dalam pembangunan kualitas hidup, kehidupan
masyarakat, dan kelestarian lingkungan.
Rekomendasi untuk Strategi
Meningkatkan perencanaan dan pengelolaan
Lingkungan hidup yang berkelanjutan
Meningkatkan pembinaan dan pengawasan kualitas
lingkungan hidup
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan SDA yang berwawasan lingkungan
Meningkatkan kapasitas, sarana dan prasarana,
kelembagaan, SDM, pelayanan informasi
Meningkatkan pembinaan dan penegakan hukum
lingkungan
Saran dan Tindak Lanjut (1)
Mewujudkan ketegasan visi dan misi dengan berupaya mengarah
pada pendeklarasian Provinsi Banten sebagai Provinsi Hijau (Green
Province)
Meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi bukan hanya
handal untuk mendukung pergerakan perhubungan orang, barang
dan jasa tetapi juga mengedepankan kesehatan dan keselamatan
manusia
Memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta
dampak dan risiko perubahan iklim dalam pemanfaatan sumber
daya alam
Mengedepankan prinsip rendah emisi karbon dan energi terbarukan
dalam peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur
energi dan ketenagalistrikan.
Saran dan Tindak Lanjut (2)
Dalam setiap kegiatan pembangunan memperhatikan
keberlanjutan penghidupan (livelihood sustainability)
semua kelompok masyarakat dan menurunkan tingkat
kemiskinan;
Mengembangkan lapangan kerja hijau (green-job),
ekonomi hijau (green economy), investasi hijau (green
investment), sekolah hijau (green school), komunitas
hijau (green community), dan pemerintahan hijau
(green government).
Saran dan Tindak Lanjut (3)
Selain itu, RPJMD Provinsi belum secara tegas
mencantumkan upaya konstruktif dalam
menanggulangi dampak perubahan iklim.
Disarankan dalam pelaksanaan RPJMD perlu
memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk
melakukan kajian kerentanan (vulnerability
assessment) dan penilaian risiko (risk assessment)
terhadap dampak perubahan iklim.
Catatan Tambahan
What is a Sustainable City

URBAN21 Conference (Berlin,


July 2000) definition for
sustainable urban development:

"Improving the quality


of life in a city, including
ecological, cultural,
political, institutional, SRPMIC kids (above), roof top solar panel (below)
social and economic
components without
leaving a burden on the
future generations.."
What is a Sustainable City
“A sustainable community continues to thrive from
generation to generation because it has:

 A healthy and diverse ecological


system that continually performs
life sustaining functions and
provides other resources for humans
and other species

 A social foundation that provides


for the health of all community Commercial solar panels (above), Arizona nature(below)
members, respects cultural diversity,
is equitable in its actions, and
considers the needs of future
generations

 A healthy and diverse economy


that adapts to change, provides
long-term security to residents, and
recognizes social and ecological
limits.”
 Source: Sustainable Community Roundtable
Examples of pedestrian friendly development
Green Roofs Help Achieve Sustainability

Green roof construction details Green roof at Optima, Scottsdale

Some benefits: Climate friendly


Better insulation Reduce surface run-off
Lower energy usage – approx 25% less Enhance ecology
Improved aesthetics Reduce urban heat island
A public good Extra open space
Longer roof life Municipal incentives
Water Sustainability
General Plan Highlights
Land Use
 Protect environmentally and culturally
sensitive areas
 Environmental stewardship - support LEED,
Green building programs
Transportation
 Maximize roadway safety and access to
commercial areas
 Increase transit options
 Enhance bike and pedestrian activities

Natural Resources
 Integrity of ecological processes
 Support extraction in appropriate locations
 Protect water resources, air quality and
wildlife
Preservation
 Balance development and cultural resources
 Preserve unique cultural areas
General Plan Highlights - II
Commercial Development
 Promote sustainable commercial development
 Mixed use development, recreational system, view
corridor and open space
 Preserve natural resources, promote renewal
resources
Agriculture
 Expand agri-base
 Promote sustainable agri-practice and
diversification
Infrastructure
 Manage water waste water and drainage
 Promote storm water management with
beatification
Economic Development
 Balance development and socio-cultural well-
beings
 Sustainable economic development through
diversification
Sustainable Policy Elements
Diverse and dynamic economic
development base
Balancing economic
development with cultural
preservation
Promoting green building
renewable resources and
Environmental stewardship,
maintaining ecological integrity
sustainable extraction
Sustainable Policy Elements for SRPMIC - II
 Higher density development and
mixed use development.

 Explore more height and FAR for


providing green features.

 Solar energy use and other


alternative energy sources.
Housing in Singapore. Shaded walkways in Phoenix
 Promote transit options
including pedestrian and bicycle
path

 Make development climate-


friendly

 Minimize surface runoff


Examples of Elements in Zoning Ordinance that can
Support Sustainability - I
Energy: Water Conservation
 Provide shade on buildings  Prohibit and minimize grass
 Allow solar panels by right both lawns
on roof-top and on site  Allow only recycled and semi-
 Allow building orientation to treated water for outdoor water
optimize passive solar energy features
 Allow additional heights for  Allow for onsite retention of rain
LEED certified buildings water for ground water recharge
 Allow additional FAR for LEED when feasible
certified buildings  Allow rainwater to be stored for
 Promote natural ventilation irrigation purposes
when possible: e.g., through
courtyards.
Examples of Elements in Zoning Ordinance that can
Support Sustainability - II
Transportation Food security
 Limit maximum parking spaces  Allow farmers markets in all
based on building square footage
districts
and use
 Allow community garden in all
 Allow shared parking to be counted
towards parking requirements
districts
 Require bicycle paths and bicycle
parking Open Space
 Emphasize pedestrian walkways  Allow accessible green roofs to be
 Require shaded pathways counted towards open space
Other  Require open space in all
developments
 Offer overlays, such as, Pedestrian
 Require part of the open spaces to be
Development Overlay on a
voluntary basis useable by the tenants and employees
Examples of Elements in Design Guidelines that can Support
Sustainability - I
Transportation:
 Encourage permeable paving on parking lots

Building Design
 Require solar orientation and access in all buildings
 Require shade above windows and balconies
 Incorporate culturally sensitive designs

Landscape
 Only indigenous plants allowed
 Only low water use plants allowed
 Create a list of allowed plants and shrubs

Landscape
 Only indigenous plants allowed
 Only low water use plants allowed
 Create a list of allowed plants and shrubs
Cultural Preservation
 Harmony with nature
 Preservation of views and
 Considering seven generation
 Preserving traditions and customs
 Respect for neighbor, sharing and
cooperation
 Traditional architecture
 Arranging structures around a common
space for outdoor activities
 Using simple shade structures
 Use of indigenous plants for food,
medicine
  Basketry, pottery and integrating
geometric patterns into the design of
tools and household items
 The Calendar Stick and recognition of
seasonal changes
 Using local materials and natural colors
such as red and black
 Sacred symbols, icons and motifs
Leave you with a thought

 “You must teach your children


that the ground beneath their
feet is the ashes of your
grandfathers.  So that they will
respect the land, tell your
children that the earth is rich
with the lives of our kin.  Teach
your children what we have
taught our children, that the
earth is our mother.  Whatever
befalls the earth befalls the
sons of the earth.”  
 -Native American Wisdom
Green Building ???
Green Building :
Reduce the usage of natural
resources :
Energy
Water
Material
Minimize environment impact :
Waste
Site
Improve indoor health & comfort :
Reduce SBS
Increase productivity

71
Tendensi
AlihEkstensifikasi
Fungsi Lahan

1976 1989 2004


Modified by VALUEWORKS from NASA sources
Energy Efficiency of Office Buildings 2010

100% 150 - 220 kWh/m2year


LEO Building 90%
Low energy office building
80%

Cumulative percentile
Malaysia, 2004
70%
60% Malaysia
50% (41 office
40% buildings)
30%
Singapore
20% (95 office
GEO Building buildings)
10%
Super Low Energy office building
Malaysia, 2007 0%
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Energy Efficiency Index (kWh/m2/year)

Diamond Building 2010 Shell Building Cyberjaya 2010


Energy Efficient Green Mark Platinum Office Building Jakarta : Energy Efficient LEED Gold

250kWh/m2.year
With compliments from IEN Consultant
NB & EB Greenship RatingTools
New Building (NB) Existing Buildin (EB)
Kategori
Criteria Points % Criteria Points %

Appropriate Site Development 8 17 16.8% 3 10 16 13.7%

Energy Efficiency & Conservation 7 26 25.7% 1 9 36 30.8% 1


Water Conservation 7 21 20.8% 2 9 20 17.1% 2
Material Resource and Cycle 7 14 13.9% 8 12 10.3%

Indoor Health and Comfort 8 10 9.9% 9 20 17.1% 3


Building Environment Management 8 13 12.9% 6 13 11.1%

TOTAL POINT 45 101 100% 51 117 100%


77
Management
• Proper Commissioning Building
• Thermal Comfort Indoor Quality
• Visual Comfort
• Reused, recycled and modular material Material
• Local & Regional Material
• Water Efficiency Water
• Alternate Water Source
• Energy Efficiency Building Energy
• Natural Lighting & Ventilation
• Greenery  Micro Climate Site
• Heat Island Effect
Some Criteria on Greenship Rating Tools
Building Performance Approach

Transformation building Industries

To Green / High Performance Building

Passive Design : Active Design :


 Orientation  High efficient AC plant system
 Efficient façade  Right & not over size AC
 Natural Daylighting system
 Natural ventilation  High reflective light fittings
 Greening  High efficient lighting
 Occupancy & lux sensor
78
Green Campus PU development plan  More greenery, walkways

45.00%
40.00%
35.00%
30.00%
25.00%
GED.
PARKIR
SERBAGUNA PUSAT DATA &
20.00%
2 PUSKOMPU
& GED.
PARKIR
6 GED. Utama
15.00%
10.00%
GED.
TATA 4
RUANG
1 GED.
5
GED.
CIPTA KARYA
BINA MARGA
5.00%
Herigage BPKSDM 0.00%
3
BALITBANG
GED.
SDA
7 MASJID Ruang Ruang Ruang
8 Terbangun Terbuka Hijau
Eksisting incl Rencana
Kawasan hardscape Kawasan

Luas Total : 5,3846 Ha 5,3846 Ha


Luas Ruang Terbangun : 19.827,70 M² (36,82 %) 18.243,64 M² (33,88 %)
Luas Ruang Terbuka (dengan perkerasan) : 22.210,27 M² (41,25 %) 17.541,20 M² (32,58 %)
Luas Ruang Hijau : 11.808,02 M² (21,93 %) 18.061,16 M² (33,54 %)
PEMBERI TUGAS
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Public Works Ministry
SEKRETARIAT JENDERAL
SNVT PENGEMBANGAN, PENGENDALIAN
DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN STRATEGIS BIDANG PU LAINNYA
Office

EEI (KWH/m2.yr)
300
250
250
200
155
150
100
50
0
Average Office Public Works
Bldg

Saving 38%

80
PHOTOVOLTAIC PANEL DOUBLE SIDE TYPE
LOUVRE GRILL
GRASS AT ROOF TOP
ALUMINIUM METAL CLADDING
MIRROR REFLECTOR

INSULATION WALL

EEI (KWH/m2.yr)
300 250
250
200 175
150
100
50
0
Average Office This building
GEDUNG TEKNOLOGI GAS
Saving 30% PPPTMGB LEMIGAS 81
Austrian Embassy Jakarta Photovoltaic

Radiant Cooling

Air tight and high thermal insulation


building envelopes

EEISun
(KWH/m2.yr)
shading
300
250
250 Day lighting
200
150 145

100
50
0
Average Office AEJ

Saving 42% 82
Market Forces?
NEW ‘Green’ Buildings EXISTING Grey Building
Existing Building 2

EEI (KWH/m2.yr)
300
250
250
210
200 173
150
100
50
0
Average Before After
Office

Saving vs Ave : 30%


Saving vs Previ : 18,6%
84
Potential Energy Saving
Jakarta (9,44 million sqm office & retail building space) :
Energy Efficiency Index : 250 KWH/m2.year
Electricity consumption : 2,640 million KWH/year

Potential saving : 15%


 Energy saving : 354 million KWH/year
 Reduce emmision : 315,400 Ton CO2/year
 Equivalent to : more than 400,000 trees

With saving 15%, potential new plant :


 Energy cost saving : Rp.354 billion,-/year
 Power plant built : 30 Megawatt
 Enough for : 22.300 housing
80
Project Initiation Trend
(Cumulative)
70 67 69
60
60 54
48
50
41 42
40
30
30 25
18
20
13
10 10 12 12
10

0
Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug
2010 2011
Project Based on Location

Jabotabek Bali
75% 7%

Jateng &
Lain-lain Jogja
9% 4%
Jabar
Jatim
3%
2%
Sertifikasi Ter-Registrasi di KLH untuk GBCI
(Permen No.8/2010)

88
Green Building Concept
People are talking about “GOING GREEN”
Want green label and not the green performance

It is not a technology or engineering issue nor a


trend
It is a change of :
mindset
behavior,
a way of life
culture
It is a future
Conclusion
What is benefit of green building ?

Financial Optimizing investment, reducing operating cost,


Benefit improve profit & financial performance

National Increase building standard, reducing the usage


of natural source, conserve the source to
Benefit extend the availability

Global Benefit Reducing CO2 emission, reducing global


warming, fighting the climate impact for
our next generation

Anda mungkin juga menyukai