Anda di halaman 1dari 69

TAHAPAN PENYUSUNAN

KLHS PERUBAHAN RTRW


KAB/KOTA
Pengertian KLHS

“Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh,


dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar
dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program”

Pasal 1, UU 32/2009 tentang


Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
TIPOLOGI KLHS DAN RTRW DALAM PELAKSANANNYA
Menyatu Terpadu
(Embedded (Integrated)
) RTR KLHS
RTR
W W
KLHS

RTR
W KLHS

KLHS dilakukan menyatu KLHS dilakukan saat KLHS dilakukan paralel dan
dalam penyusunan KRP penyusunan KRP sudah terintegrasi dengan proses
(embedded) berjalan terlebih dahulu penyusunan KRP
Ruang Lingkup Penyusunan KLHS RTRW

Muatan RTRW
• Tujuan
• Kebijakan dan Strategi
• Rencana
• Program
LANDASAN HUKUM KLHS

1. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016
tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS.
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 09
Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian
Lingkungan Hidup Strategis.
KLHS Dalam Peraturan Lainnya

KLHS Dalam Peraturan Lainnya


1. Undang Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,
2. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2010 tentang Perubahan
Peruntukan Kawasan Hutan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang
4. Perpres No. 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi Wilayah Pesisir dan
Pulau-pulau kecil
5. Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang RPJM Nasional 2015 –
2019,.
6. PerMen PU No. 15/PRT/M/2012 : Pedoman Penyusunan Rencana Tata
Ruang Kawasan Strategis Nasional
Penjabaran UU No. 32
Tahun 2009 tentang PPLH

Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


PengelolaanLingkungan Hidup;
a. Pasal 14 : salah satu instrumen pencegahan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan;
b. Pasal 15 : pemerintah dan pemerintah daerah wajib
menyusun KLHS, mekanisme KLHS;
c. Pasal 16 : muatan kajian KLHS;
d. Pasal 17 : hasil KLHS dasar untuk Program, wajib
memperbaiki Program, segala usaha dan/atau kegiatan yang
telah melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup tidak diperbolehkan lagi:
e. Pasal 18 : melibatkan pemangku kepentingan;
f. Pasal 19 : setiap perencanaan tata ruang wilayah
wajib didasarkan pada KLHS
Kegiatan Yang Harus Ada KLHS

• RTRW PROVINSI
• RTRW KOTA/KABUPATEN
• RPJMD
• RZWP3K
• RDTRK
• RTR Kawasan Khusus
• DLL
Tata Cara Penyelenggaraan KLHS
Peraturan Pemerintah No.46 Tahun 2016 Tentang Tata Cara
Penyelenggaraan KLHS
a. Pasal 8 : Identifikasi dan Perumusan Isu Pembangunan
Berkelanjutan dan Isu Pembangunan Berkelanjutan yang
paling strategis
b. Pasal 9 : Isu Pembangunan Berkelanjutan prioritas
c. Pasal 10 : Identifikasi materi muatan Program yang berpotensi
menimbulkan pengaruh pada LH
d. Pasal 11 : Analisis pengaruh hasil Isu Pembangunan Berkelanjutan
prioritas dengan materi muatan Program
e. Pasal 13 : Kajian muatan KLHS
f. Pasal 14 : Rumusan alternatif
g. Pasal 16 : Penyusunan rekomendasi
h. Pasal 19 : Penjaminan kualitas
PP No. 46
i. Pasal 23 : Pendokumentasian
j. Pasal 25-27 : Validasi Tahun 2016
Kerangka Pikir

RTRW RZWP3K RPJP/M Program Program Masy

1
Identikasi Isu PB Identifikasi
Materi Muatan
4 Program
2 Isu PB Yang Paling
Strategis Materi Muatan
Program yang
3 Isu PB Prioritas berdampak
Konsultasi
Publik
5 Analisis Pengaruh

6 DDDT Resiko JE SDA PI KEHATI

Rekomendasi Penjaminan Pendoku-


Rumusan Perbaikan VALIDASI
7 Alternatif Kualitas mentasian
Program
8 9 10 11
Tahapan Penyusunan KLHS

Permendagri 67 tahun 2012

Kerja Tim Teknis Persiapan/Pra


Pelingkupan
PP No. 46 Tahun 2016

Workshop Pelingkupan (Isu Panjang  Perumusan Alternatif


isu pendek dan baseline data) Penyempurnaan Program
Kerja tim teknis (analisis baseline, kajian Penyusunan rekomendasi perbaikan
pengaruh (D3TLH) pola dan struktur untuk pengambilan Programutusan
ruang, perumusan mitigasi, alternatif dan Program yang mengintegrasikan prinsip
rekomendasi) PB

Workshop kajian pengaruh, perumusan


mitigasi, alternatif dan rekomendasi
Pengajuan surat validasi kepada
menteri LHK

Pakar

Integrasi hasil pengambilan keputusan


Kepala Daerah ke dalam revisi RTRW

Pengajuan surat kelayakan kepada


menteri LHK
Konsultasi Publik
dgn Pemangku
Identifikasi dan Kepentingan dan Isu-Isu yang
Perumusan Isu PB Pokja PL Paling Strategis

Identifikasi Materi Muatan


Pengkajian Pengaruh Program yang Berpotensi Menelaah seluruh
1 Program terhadap Menimbulkan Pengaruh materi Program
Kondisi LH terhadap Lingkungan

Menganalisis Pengaruh Hasil


Identifikasi dan Perumusan

a. perubahan tujuan atau target;


b. perubahan strategi pencapaian target;
c. perubahan atau penyesuaian ukuran, skala, dan lokasi yang lebih memenuhi
Perumusan Alternatif pertimbangan Pembangunan Berkelanjutan;
2 Penyempurnaan d. perubahan atau penyesuaian proses, metode, dan adaptasi terhadap perkembangan
Program ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih memenuhi pertimbangan
e. pembangunan Berkelanjutan;
f. penundaan, perbaikan urutan, atau perubahan prioritas pelaksanaan;
g. pemberian arahan atau rambu-rambu untuk mempertahankan atau meningkatkan
fungsi ekosistem; dan/atau
h. pemberian arahan atau rambu-rambu mitigasi dampak dan risiko Lingkungan Hidup.

Rekomendasi Integrasi KLHS ke Kewenangan Pembuat


3
Perbaikan Program Dalam RTRW Kebijakan Program
Integrasi KLHS Ke Dalam RTRW

VISI, VISI DAN SASARAN


ISU PB
KESESUAIAN RUANG

DD3TLH Program Sosial Ekonomi Lingkungan

DAMPAK DAN RESIKO LH

KINERJA JASA EKOSISTEM Permasalahan Pembangunan Isu Strategis

EFISIENSI PEMANFAATAN
SDA

PERUBAHAN IKLIM

KEHATI

OVERLAY

MITIGASI DAN/ATAU ALTERNATIF

REKOMENDASI
Kebutuhan Data Terkait Analisis 6 Muatan KLHS :

1.Daya Dukung dan Daya Tampung


2.Profil Kehati
3.Laporan Inventarisasi GRK
4.Potensi Sumber Daya Alam Mineral
5.Peta Layanan Jasa Ekosistem
6.Profil Bencana
TATA CARA PENYELENGGARAAN KLHS
(PP No. 46 Tahun 2016)
Cara Membuat dan Melaksanakan
1. Pasal 6
– Pembuatan dan pelaksanaan KLHS mencakup :
 Pengkajian (diatur pasal 7 s/d 14)
 Perumusan alternatif Program (diatur pasal 15)
 Rekomendasi pengambilan keputusan (diatur pasal 16)
2. Pasal 8 & 32
KLHS dilaksanakan melalui konsultasi publik dan prosesnya
melibatkan masyarakat
3. Pasal 17
a. Pembuatan dan pelaksanaan KLHS secara umum diatur
dalam Permen LHK
b. Menteri/kepala Lembaga, Gubernur dan Bupati/Walikota
dapat mengatur lebih lanjut dengan mengacu Permen LHK
1. Identifikasi dan Perumusan Isu PB (Ps 8) Didapat dari Konsultasi Publik dengan Para
Pemangku Kepentingan
2. Isu PB Strategis (Ps 8)
Hasil Konsultasi Publik Ditelaah dengan
3. Isu PB Prioritas (Ps 9) Muatan Pasal 9 Ayat (1)
4. Identifikasi Materi Muatan KRP yang Hasil Telaah dengan Pasal 9 Ayat (1)
Berpotensi Menimbulkan Pengaruh kemudian ditelaah dengan muatan Pasal 9
Terhadap LH (Ps 10) Ayat (2)
5. Analisis Pengaruh Hasil Isu PB Prioritas Identifikasi semua materi Program,
dengan Materi Muatan KRP (Ps 11) ditelaah dengan analisis Pasal 3 Ayat (2)
6. Kajian Muatan KLHS (Ps 13) atau Penjelasan Pasal 15 UU No. 32 Tahun
2009
7. Rumusan Alternatif (Ps 14)
Analisis Pengaruh 6 Muatan KLHS
8. Penyusunan Rekomendasi (Ps 16)
Hasil Kajian D3TLH, JE, SDA, PI, KEHATI,
9. Penjaminan Kualitas (Ps 19) RESIKO DAMPAK LH
10. Pendokumentasian (Ps 23) Perubahan Tujuan, Strategi Pencapaian,
Ukuran/Skala, Lokasi, Proses/metode,
11. Validasi (Ps 25 & 27) penundaan, rambu mempertahankan
ekosistem dan mitigasi
Perbaikan Program, Keg/Usaha yang telah
disusun Penyusun KLHS
• Ketentuan umum
• Kewajiban penyusunan KLHS
• Pembuatan dan pelaksanaan KLHS
• Penjaminan kualitas dan
pendokumentasian KLHS
• Validasi KLHS • Peralihan
• Pembinaan • Penutup

BAB III BAB V-VI

Pasal 1 Pasal 32 s/d Pasal 34 Pasal 35 Pasal 40


s/d 31 33 s/d 39 s/d 41
BAB I-II BAB IV BAB VII-VIII

• Pemantauan dan
• Keterlibatan evaluasi
masyarakat dan pihak • pembiayaan
yang berkepentingan
Tahap Penyusunan KLHS

1. Identifikasi dan pengkajian isu-isu dan permasalahan lingkungan hidup


strategis yang diperkirakan akan saling berpengaruh terhadap Program
(Kebijakan, Rencana dan Program) yang disusun;
2. Pengkajian kemampuan wilayah (daya dukung) dalam menampung
perkembangan kegiatan pembangunan;
3. Perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau
program pembangunan; dan
4. Rekomendasi perbaikan untuk pengembalian keputusan kebijakan,
rencana, dan/atau program (Program) yang mengintegrasikan prinsip
pembangunan berkelanjutan.
PROSES PENYUSUNAN KLHS
(PP No. 46 Tahun 2016)
• Pembentukkan Tim Penyusun KLHS atau
TAHAPAN PERSIAPAN Kelompok Kerja KLHS
• Menyusun Kerangka Acuan Kerja
Ketua yang dijabat oleh : Muatan KAK :
Kepala Perangkat Daerah bidang 1. Latar Belakang;
Lingkungan Hidup; 2. Tujuan Dan Sasaran;
Wakil Ketua yang 3. Lingkup Kegiatan;
dijabat oleh : 4. Hasil Yang Diharapkan;
(kebalikan dari 5. Cara Pelaksanaan;
Ketua); 6. Rencana Kerja Yang
Sekretaris : dari kepala bidang pada Perangkat Mencakup Jadwal
Daerah bidang: Kerja;
1. perencanaan pemda; 7. Kebutuhan Tenaga Ahli
2. penataan ruang; dan Yang Diperlukan; Dan
3. kelautan. Pembiayaan
Anggota yang berasal dari :
unsur Perangkat Daerah provinsi
terkait sesuai dengan Program yang
disusun atau dievaluasi.
dapat didampingi oleh tenaga ahli yang memiliki
standar kompetensi sesuai dengan jenis
Prapelingkupan

Proses awal mengidentifikasi daftar


panjang isu-isu pembangunan
berkelanjutan yang terdiri atas isu sosial-
budaya, ekonomi dan lingkungan yang
akan digunakan sebagai bahan
pelingkupan bersama para pemangku
kepentingan
Tahapan Prapelingkupan

1. Memberikan masukan komposisi Tim Penyusun RTRW


2. Membentuk Pokja Pengendalian Lingkungan

1. Melengkapi desk study yang dilakukan tim penyusun


RTRW dengan gambaran permasalahan pembangunan
berkelanjutan sebagai baseline
2. Memberi masukan analisis isu-isu strategis pembangunan
berkelanjutan
Buku Lampiran 1
Tim Penyusun KLHS Sesuai Dengan Ketentuan

SK Tim POKJA KLHS


Pelingkupan

Upaya untuk mendapatkan daftar isu-


isu/permasalahan pembangunan
berkelanjutan (ekonomi – sosial –
lingkungan) sebagai Bahan Pelingkupan
KLHS
Pelingkupan
1. Memverifikasi rumusan isu-isu strategis melalui
pelibatan pemangku kepentingan
2. Mendokumentasikan proses dan hasil pelingkupan

Memilih & Menetapkan Isu-isu


3 Strategis yang Akan Menjadi
Fokus KLHS

2 Me-re-organisasi Isu-isu Pembangunan

1 Verifikasi & Klarifikasi Hasil Pra Pelingkupan


Identifikasi Isu PB
IdentifikasI Isu PB :
1. Isu PB didapat dari
studi literatur dll
oleh Tim Penyusun
KLHS IdentifikasI Isu PB IdentifikasI Isu PB
2. Didiskusikan yang paling prioritas :
dengan para strategis : 1. Hasil PB yang
pemangku 1. Hasil pemusatan paling strategis
kepentingan isu BP, dianalisis diuji
melalui konsultasi dengan Pasal 9 pembobotan
publik ayat 1 PP 46 dengan pasal 9
3. Hasil konsultasi 2. Hasilnya dasar ayat 2 PP 46
publik dituangkan untuk 2. Minimal ada 3
dalam berita acara menentukan isu isu
4. Hasil konsultasi PB prioritas
publik menjadi
dasar untuk isu PB
yang paling
strategis
Identifikasi Isu PB
1. Menyaring semua isu 2. Isu Pembangunan
pembangunan berkelanjutan Berkelanjutan Pasal 7-9 :
(Daftar Panjang) Prioritas
Identifikasi Isu Pembangunan
Berkelanjutan

literatur kesamaan
Dasar untuk Isu
sebab Pembangunan
pendapat Berkelanjutan
Pokja akibat
yang Paling
Strategis
Pemangku
kepentingan Lintas
Hasil
sektor
dikonsultasikan
Lintas dengan
Masukan masyarakat dan
Masyarakat Wilayah
Pemangku
kepentingan
Lintas PW (FGD)

Lintas waktu
Kriteria Strategis
1. BERSIFAT LINTAS WILAYAH BAIK TERDIRI DARI
BEBERAPA KABUPATEN/KOTA MAUPUN TERKAIT
DENGAN WILAYAH SEKITARNYA SAMPAI DENGAN
NASIONAL
2. BERSIFAT KOMPLEKS DAN LINTAS SEKTOR DALAM
KONTEKS HUBUNGAN SEBAB AKIBAT MEMILIKI DAMPAK
YANG SANGAT LUAS
3. BERSIFAT LINTAS PEMANGKU KEPENTINGAN BAIK
DALAM KONTEKS ANTAR SKPD MAUPUN LINTAS
STAKEHOLDER YAITU PEMERINTAH, SWASTA DAN
MASYARAKAT
4. BERSIFAT LINTAS WAKTU YANG ARTINYA DALAM SKALA
TAHUNAN MAUPUN PERIODE MASA PEMERINTAHAN
LANGKAH 1
Penentuan Isu Pembangunan Berkelanjutan Prioritas
Dilakukan dengan menalaah Isu PB dengan mempertimbangkan unsur-
unsur : (PP No. 46 Tahun 2016 Pasal 9)

Isu PB Prioritas di crosstab dengan pasal 9 ayat


2 untuk cross check

Melalui konsultasi Publik (FGD), disepakati Isu yang akan


diambil menjadi Isu PB Prioritas dengan
mempertimbangkan hasil telaahan tersebut
Langkah-Langkah Penentuan Isu PB
Prioritas
 Isu Pembangunan Berkelanjutan (Isu Panjang)
 Pengelompokkan Isu PB (Isu Sosial, Ekonomi, Lingkungan)
 Isu Pembangunan Berkelanjutan Strategis
 Isu Pembangunan Berkelanjutan Prioritas
Pasal 9 ayat 1 : Isu Pembangunan
Berkelanjutan Prioritas
Identifikasi isu pembangunan berkelanjutan yang paling strategis dilakukan dengan cara; Menelaah hasil isu PB dengan
mempertimbangkan unsur-unsur:

Karakteristik Wilayah Pentingnya Dampak


Isu PB Program KLHS
Isu PB RPPLH
RBI RTR LC Luas Sering Terkait Terkait Diatasnya

Sudah ada
Sudah
penanganan
Analisis ada
Pola dari KLHS
ISU 1 Topografi Terbuka Luas ? Tiap tahun ? sebab Lokasi persebaran rencana
ruang pada hirarki
akibat pengelola
KLHS
an ?
diatasnya ?
ISU 2 Kelerengan Struktur Hutan Kecil Baru Terjadi Potensi pengaruh
Ruang

DST

Isu pembangunan berkelanjutan prioritas disepakati melaui


konsultasi publik serta dilengkapi dengan berita acara
Pasal 9 Ayat 2 : ISU PB PRIORITAS

IDENTIFIKASI ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PRIORITAS DILAKUKAN DENGAN CARA MENELAAH HASIL ISU PB
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UNSUR-UNSUR :

ISU PB DDTLH Dampak Jasa Cakupan Mutu Kehati Perubahan Masy. Kesehatan Kaw. Total
STRATEGIS LH Ekosistem Wilayah SDA Iklim Miskin Masy Adat Skor

ISU 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2
ISU 2 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2
ISU 3 4 5 3 4 5 4 5 2 3 4
DST

Skala bobot 1-5 : tidak berpengaruh – sangat berpengaruh

Penilaian bobot dilakukan melalui konsultasi publik yang disepakti untuk itu yang akan
diambil menjadi Isu PB Prioritas
Kesepakatan penetapan Isu PB Pioritas dilakukan dengan konsultasi publik serta dilengkapi dengan
berita acara
Buku Lampiran 2
BERITA ACARA KEGIATAN

ABSEN

DOKUMENTASI
Identifikasi Kebijakan Rencana dan /atau
Program Yang Berpotensi Menimbulkan
Pengaruh Terhadap Kondisi Lingkungan
Hidup
LANGKAH 2
Identifikasi Program yang Berpengaruh
terhadap kondisi lh

BASELINE DATA

ANALISIS DAMPAK
• Pasal 10
(1) Identifikasi materi muatan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang berpotensi menimbulkan
pengaruh terhadap kondisi Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b
dilakukan untuk menemukan dan menentukan muatan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang
harus dianalisis untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kondisi Lingkungan Hidup.
(2) Identifikasi materi muatan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan dengan menelaah konsep rancangan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang
akan disusun, atau menelaah seluruh materi Kebijakan, Rencana, dan/atau Program berlaku yang
akan dievaluasi.

• Pasal 11
(1) Materi muatan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang telah diidentifikasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 dianalisis untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kondisi Lingkungan
Hidup.
(2) Analisis pengaruh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan
hubungan keterkaitan materi muatan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program dengan isu strategis
Pembangunan Berkelanjutan hasil konsultasi publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2).
(3) Materi muatan yang masih berbentuk konsep atau rancangan dianalisis secara iteratif sesuai tahap
Identifikasi Program Yang Berpengaruh
Terhadap Kondisi LH
Identifikasi Isu PB Identifikasi Isu PB Identifikasi Materi
Identifikasi Isu PB:
Yang Paling Strategis: Prioritas: Muatan Program:
1. Isu PB didapat dari
1. Hasil 1. Hasil PB 1. Dilakukan
studi literatur dll
pemusatan Isu Yang Paling dengan
oleh Tim Penyusun
BP, dianalisis Strategis analisis uji
KLHS
dengan Ps 9 (1) diuji silang
2. Didiskusikan
PP 46; pembobotan dengan
dengan Para
2. Hasilnya dasar dengan Ps 9 penjelasan
Pemangku
untuk (2) PP 46: Pasal 15 UU
Kepentingan
menentukan 2. Minimal ada No. 32 Tahun
melalui Konsultasi
Isu PB Prioritas 3 isu 2009
Publik
3. Hasil Konsultasi
Publik dituangkan
dalam Berita Acara
Uji
4. Hasil Konsultasi Silang
Publik menjadi
dasar untuk Isu PB
Yang Paling
Strategis
Analisis pengaruh materi muatan
kebijakan rencana dan atau program
yang berpotensi menimbulkan
pengaruh terhadap kondisi LH
Kajian Pengaruh

untuk mengetahui kemungkinan dampak


kebijakan, rencana, dan/atau program terhadap
isu pembangunan berkelanjutan di satu wilayah
Analisis Program Berdampak Terhadap Kondisi Lingkungan Hidup
1. Pengaruh Daya Dukung dan Daya Tampung (D3TLH)
Overlay peta RTRW dengan peta Daya Dukung LH (Permen LH no 17/2009) atau mengembangkan metode sendiri yang sudah
diakui.
Overlay peta RTRW dengan peta Daya Tampung LH kualitas air permukaan, kualitas udara ambien, kemampuan tanah pada
tahun berjalan dan prediksi akhir Program.
2. Pengaruh Program terhadap SDA
Pengaruh rencana RTRW terhadap sumber daya alam misal bahan galian
3. Pengaruh Program terhadap Jasa Ekosistem
Overlay peta untuk melihat pengaruh rencana RTRW terhadap lahan penyedia dan pengendali jasa ekosistem (layanan fungsi
penyedia, fungsi pengatur dan/atau pengendali, fungsi sosial budaya atau kultur dan fungsi pendukung primer)
4. Tingkat Ketahanan dan Potensi Kehati
Overlay peta untuk melihat pengaruh rencana RTRW terhadap kawasan konservasi biodiversity
5. Pengaruh Program Terhadap kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan Iklim
Emisi GRK dihitung dari perubahan tutupan lahan eksisting dan rencana dan dampak perubahan iklim dilihat dari bencana
hidrologi
6. Dampak Lingkungan Hidup
Rangkuman dari keseluruhan dampak yang mengakibatkan kerusakan/degradasi LH
Catatan:
Muatan kajian perlu pendampingan dari Tenaga Ahli
Analisis di atas dilakukan untuk seluruh Program berdampak
Mitigasi dampak disusun sebagai alternatif penyempurnaan untuk meminimalisir dampak
Baseline Data
Pra
kondisi awal isu-isu pembangunan
berkelanjutan pada suatu periode.
Baseline data diperoleh dengan
melakukan analisis data dan
informasi.
Berupa data-data terkait dengan isu
lingkungan PB yang ada di
Kabupaten/Kota, misalnya :
1. Data terkait perubahan penggunaan
lahan
2. Data terkait kondisi air, udara dan
tanah
3. Dll..
Pengaruh Program Terhadap Kondisi Lingkungan Hidup
Identifikasi Program Terhadap Isu PB
1. Dilakukan dengan analisis uji silang • Bisa dilakukan dengan memberikan
dengan Penjelasan Pasal 15 UU No 32 nilai “berdampak atau tidak” atau “=, -,
Tahun 2009 0”
• Untuk Program yang memiliki nilai
berdampak atau – maka
2. Dilakukan dengan analisis uji silang dikelompokkan akan digunakan pada
dengan Isu PB Prioritas tahap selanjutnya ANALISIS

Isu Pembangunan Berkelanjutan Prioritas


Materi Muatan
No Kekering Alih fungsi Keterangan
Program Banjir ...dst...
an lahan
Perlu kajian
1 Tujuan/Visi Misi ya tidak ya ...dst...
muatan
2 Kebijakan tidak tidak tidak ...dst... Tidak perlu
3 Strategi tidak tidak tidak ...dst... Tidak perlu
Perlu kajian
4 Pola Ruang - - - ...dst...
muatan
PASAL 10-11 : IDENTIFIKASI PROGRAM YANG BERDAMPAK DITAPIS DENGAN CARA
(PENJELASAN PASAL 15 UU NO.32/2009)
Program Dampak dan/atau Resiko LH Nilai
Draft Kebijakan Rencana
dan/atau Program A B C D E F G

Rencana Pembangunan Jalan Tol + + + + - + + Perlu dikaji

Rencana Pembangunan Jalan Lingkar + + - + - + - Perlu dikaji

Muatan Program yang Rencana Kawasan Permukiman + - + + - + + Perlu dikaji


Berdampak :
Rencana Kawasan Industri + + - + - + + Perlu dikaji
• Rencana Pembangunan
Jalan Tol Peningkatan Produksi Pertannian - - - - - - - Tidak Perlu
• Rencana Pembangunan Dikaji
Jalan Lingkar
• Rencana a. Perubahan Iklim
Pengembangan b. Kerusakan, Kemerosotan, dan/atau Kepunahan biodiversity
Pelabuhan c. Peningkatan intensitas & cakupan wilayah banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran
• Rencana Kawasan hutan dan lahan
Industri d. Penurunan mutu dan kelimpahan SDA
• Rencana Kawasan e. Peningkatan alih fungsi Kawasan Hutan dan/atau lahan
Permukiman f. Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan
• DST sekelompok masyarakat
g. Peningkatan resiko tehadap kesehatan dan keselamatan manusia

Kesepakatan Program Yang Berpengaruh Terhadap Kondisi Lingkungan dilakukan dengan


konsultasi publik serta dilengkapi berita acara
Pasal 13 : Muatan Kajian KLHS

ANALISIS PENGARUH PROGRAM TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN HIDUP PALING SEDIKIT MEMUAT KAJIAN :
Program DDDT Dampak Jasa Efisiensi Perubahan Kehati
BERPENGARUH Resiko LH Ekosiste Pemanfaatan Iklim
m SDA
Rencana Pembangunan Jalan Tol Apakah Bagaimana Jasa SDA apa saja Apakah Ada
mempengaruh dampak dan Ekosiste yang akan signifikan kehati
i DDDT resiko m Air, digunakan ? dampak pada yang
Struktur dan lingkungan Jasa Secara garis perubahan rusak ?
Pola Ruang hidup Ekosiste besar saja iklim mikro
terhadap m melalui dan/atau
pembangun Pangan literature yang makro ?
an jalan tol ada
Rencana Pembangunan Jalan Lingkar … … … … … …
Rencana Kawasan Permukiman … … … … … …
DST … … … … … …

Muatan kajian perlu Hasil kajian menjadi dasar


pendampingan Tenaga Ahli untuk Rumusan Alternatif
Muatan KLHS (Pasal 13 PP No. 46/2016

1. Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung


Lingkungan Pembangunan
2. Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan
hidup
3. Kinerja layanan atau jasa ekosistem
4. Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam
5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap
perubahan iklim
6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman
hayati
Buku Lampiran 3
BERITA ACARA KEGIATAN

ABSEN

DOKUMENTASI
LANGKAH 3
PERUMUSAN ALTERNATIF PENYEMPURNAAN
Program

PENYUSUNAN REKOMENDASI
PERBAIKAN Program
Perumusan Alternatif Penyempurnaan
Program

Perumusan Mitigasi/Alternatif
untuk mengembangkan berbagai alternatif
perbaikan muatan kebijakan, rencana
dan/atau program dan menjamin
pembangunan berkelanjutan
Perumusan Rekomendasi
untuk mengusulkan perbaikan muatan
kebijakan, rencana dan/atau program
berdasarkan hasi perumusan alternatif
penyempurnaan kebijakan, rencana
dan/atau program
Perumusan Alternatif Penyusunan Rekomendasi
Penyempurnaan Program :
Pasal 15 : dengan mempertimbangkan
analisis lanjutan dengan
mempertimbangkan besaran
manfaat dan risiko.

pilih alternatif yang mempunyai nilai Pasal 16 : memuat:


manfaat yang besar; 1.materi perbaikan Program; dan/atau
Jika lebih dari satu, lanjutkan dengan 2.informasi jenis usaha dan/atau kegiatan yang
analisis sistem, untuk mendapatkan telah melampaui DDDTLH dan tidak
alternatif terbaik; diperbolehkan lagi
Jika analisis lanjutan mempunyai risiko
lebih besar dan tidak ada alternatif lain,
maka wajib dilakukan upaya mitigasi
yang mungkin untuk dilaksanakan
Hasilnya dapar dikonsultasikan dengan
masyarakat dan para pemangku
kepentingan
PASAL 15 : PERUMUSAN ALTERNATIF PENYEMPURNAAN PROGRAM

DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ANALISIS LANJUTAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN BESARAN MANFAAT DAN RESIKO.

PILIH ALTERNATIF YANG MEMPUNYAI NILAI MANFAAT YANG BESAR


JIKA LEBIH DARI SATU, LANJUTKAN DENGAN ANALISIS SISTEM, UNTUK MENDAPATKAN ALTERNATIF TERBAIK
JIKA ANALISIS LANJUTAN MEMPUNYAI RESIKO LEBIH BESAR DAN TIDAK ADA ALTERNATIF LAIN, MAKA WAJIB
DILAKUKAN UPAYA MITIGASI YANG MUNGKIN DILAKSANAKAN

HASILNYA DAPAT DIKONSULTASIKAN DENGAN MASYARAKAT DAN PEMANGKU KEPENTINGAN

PASAL 16 : PENYUSUNAN REKOMENDASI PERBAIKAN PROGRAM


MATERI PERBAIKAN PROGRAM DAN/ATAU
INFORMASI JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG TELAH MELAMPAUI DDDTL DAN TIDAK DIPERBOLEHKAN LAGI

Kesepakatan integrasi hasil KLHS dilakukan secara bersama antara


pemangku kepentingan dan dilengkapi dengan berita acara
Pengembangan Alternatif Penyempurnaan Program
Mempertimbangkan Analisis Lanjutan Dengan
Mempertimbangkan Besaran Manfaat dan Risiko :
1. Pilih alternatif yang mempunyai nilai manfaat;
2. Lebih dari satu, lanjutkan dengan analisis sistem, untuk
mendapatkan alternatif terbaik atau dengan membuat skala
prioritas

Konsultasi dengan pemangku kepentingan dan masyarakat (FGD)

BERITA ACARA
Rekomendasi
Setelah menyusun analisis pengaruh Program
terhadap kondisi lingkungan hidup (isu strategis)
dilanjutkan perumusan alternatif penyempurnaan
Program dalam RTRW. Berdasarkan PP No. 46 Tahun
2016 pasal 15

1. Berkoordinasi dengan penyusunan Program ;


2. Hasil KLHS disepakati untuk diintegrasikan ke dalam
Program;
3. Dituangakan dalam berita acara dan ditandatangani oleh
Penanggung Jawab Program dan Ketua Pokja KLHS
Buku Lampiran 4
BERITA ACARA KEGIATAN

ABSEN

DOKUMENTASI
LANGKAH 4
INTEGRASI KLHS DALAM RTRW

TIM RTRW
Perumusan Integrasi Rekomendasi KLHS dalam Program

Implementasi Rekomendasi KLHS dalam muatan


Program RTRW
Buku Lampiran 5
BERITA ACARA KEGIATAN

ABSEN

DOKUMENTASI
Validasi KLHS

PENYUSUNAN PROGRAM MENGAJUKAN PERMOHONAN VALIDASI KLHS SECARA


TERTULIS KEPADA MENTERI LHK, MELAMPIRKAN :

a.RANCANGAN PROGRAM
b.LAPORAN KLHS ; DAN
c. BUKTI PEMENUHAN STANDAR KOMPETENSI PENYUSUNAN KLHS
PERSETUJUAN VALIDASI KLHS, PALING SEDIKIT MEMUAT :

a.KESESUAIAN HASIL KLH DENGAN PENJAMINAN KUALITAS


b.REKOMENDASI
Syarat Validasi KLHS
Laporan KLHS memuat informasi :
Mengajukan surat persetujuan validasi a. dasar pertimbangan Program;
KLHS dari Kepala Daerah ke Gubernur b. metoda, teknik, rangkaian langkah-
dengan membawa : langkah dan hasil pengkajian pengaruh
1. Laporan KLHS Program;
2. Persandingan Program Draf dengan c. metoda, teknik, rangkaian langkah-
Program yang sudah diintegrasi KLHS langkah dan hasil perumusan alternatif
3. Lampiran : muatan Program;
a. Undangan acara KLHS beserta absen d. pertimbangan, muatan, dan konsekuensi
dan foto kegiatan rekomendasi perbaikan untuk
b. Berita Acara : pengambilan keputusan Program yang
1) Penentuan Isu PB Prioritas mengintegrasikan prinsip
2) Analisis Program Berdampak pembangunan berkelanjutan;
e. gambaran pengintegrasian hasil KLHS
3) Integrasi KLHS ke dalam Program
dalam Program;
c. Kompetensi Tenaga Ahli
f. pelaksanaan partisipasi masyarakat dan
d. SK Pokja keterbukaan informasi KLHS; dan
e. Penjaminan Kualitas g. hasil penjaminan kualitas KLHS
Validasi KLHS Dapat
DIlaksanakan
BERTAHAP :

1.SAAT PENJAMINAN KUALITAS


TELAH DILAKUKAN SAMPAI BELUM DAPAT
DIGUNAKAN UNTUK
DENGAN TAHAP PENGKAJIAN PENGESAHAN PROGRAM
PENGARUH PROGRAM TERHADAP
KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

2.SAAT PENJAMINAN KUALITAS


TELAH DILAKUKAN SAMPAI DAPAT DIGUNAKAN
UNTUK PENGESAHAN
DENGAN TAHAP INTEGRASI KLHS
PROGRAM
KE DALAM PROGRAM
Kelengkapakan
Permohononan Validasi
BERTAHAP : TAHAP AKHIR :
1.SURAT PERMOHONAN 1.SURAT PERMOHONAN
2.RANCANGAN PROGRAM 2.RANCANGAN PROGRAM
3.LAPORAN KLHS SAMPAI DENGAN
TAHAP PENGKAJIAN PENGARUH 3.LAPORAN KLHS SAMPAI DENGAN
PROGRAM TERHADAP KONDISI TAHAP PENJAMINAN KUALITAS
LINGKUNGAN HIDUP DAN KLHS; DAN
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN 4.BUKTI PEMENUHAN STANDAR
KOMPETENSI PENYUSUNAN
4.BUKTI PEMENUHAN STANDAR
KOMPETENSI PENYUSUNAN KLHS
KLHS
Standar Kompetensi KLHS
a. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN/KEAHLIAN;
(MINIMAL S1 KEILMUAN YANG RELEVAN
KETEPATAN KEAHLIAN PADA ISU DENGAN KLHS DAN/ATAU PB)

YANG DIKAJI b. KETERAMPILAN


• ANALISIS KUALITATIF
• ANALISIS KUANTITATIF
• ANALISIS CAMPURAN
• ANALISIS SPASIAL
• ANALISIS SISTEM
• ANALISIS TEKNIS TERTENTU YANG TERKAIT
DENGAN ISU DALAM KLHS YANG
BERSANGKUTAN

• KETERAMPILAN LAIN YANG DIPEROLEH


DARI PELATIHAN KLHS
Validasi

Program KLHS Rekomendasi Integrasi Penjaminan Validasi


(PASAL 13) Perbaikan KLHS ke Kualitas
Program Program

Jalan dan rel Apa Hasil Kajian ? Yang harus diperbaiki ? Sudah/belum Layak/tidak layak Sesuai/Tidak

Pelabuhan … … … … …

Permukiman … … … … …

Industry … … … … …

DST … … … … …

… … … … …

… … … … …
Tata Cara Validasi
PERMOHONAN VALIDASI KLHS DIAJUKAN OLEH :

• MENTERI/KEPALA LEMBAGA NONKEMENTERIAN PENYSUNAN PROGRAM KEPADA


MENTERI LHK

• GUBERNUR KEPADA MENTERI LHK

• BUPATI/WALIKOTA KEPADA GUBERNUR


Proses Validasi

- Agar dilengkapi, dan


Pemohon dg
- Bermohon ulang
Surat
Permohonan
surat hasil
validasi Tidak
Lengkap
Telaah Teknis (20 HK):
Dirjen PKTL Cek
Menteri atau - kesesuaian hasil KLHS
atau Dis LH Kelengkapan 3
Gubernur dengan penjaminan
Prov Hari Kerja
Lengkap kualitas;
- rekomendasi.

Diumumkan
kepada
Masyarakat
KLHS Yang Divalidasi
MenLHK
1. KLHS RTRW NASIONAL

2. KLHS RTRW PULAU/KEPULAUAN

3. KLHS RTRW KAWASAN STRATEGIS NASIONAL

4. KLHS RTRW PROVINSI

5. KLHS RTR KAWASAN STRATEGIS PROVINSI

6. KLHS RPJP PROVINSI

7. KLHS RPJM PROVINSI

8. KLHS RTR LAUT NASIONAL

9. KLHS RZWP-3-K

10. KLHS RPWP-3-K

11. KLHS RZKSN TERTENTU UNTUK PULAU-PULAU KECIL DAN TERLUAR

12. KLHS RENCANA PENGELOLAAN DAN ZONASI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

13. KLHS RENCANA PERUBAHAN PERUNTUKKAN KAWASAN HUTAN UNTUK WILAYAH PROVINSI YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU RESIKO
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

14. KLHS PROGRAM YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU RESIKO LINGKUNGAN HIDUP DAN

15. KLHS PROGRAM LAIN BERDASARKAN PERMINTAAN MASYARAKAT


KLHS Yang Divalidasi
Gubernur

1. KLHS RTRW KABUPATEN/KOTA


2. KLHS RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN
3. KLHS RENCANA DETAIL TATA RUANG
4. KLHS RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN YANG MERUPAKAN BAGIAN
WILAYAH KABUPATEN
5. KLHS RPJP KABUPATEN/KOTA
6. KLHS RPJM KABUPATEN/KOTA
7. KLHS PROGRAM YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU RESIKO
LINGKUNGAN HIDUP
8. KLHS PROGRAM LAIN BERDASARKAN PERMINTAAN MASYARAKAT
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai