WP IKN TIMUR 2
KONSULTASI PUBLIK
SELASA, 13 SEPTEMBER 2022
01
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
1. Adanya Kawasan potensi bencana
2. Upaya pengelolaan sumberdaya alam dan perlindungan lingkungan perlu
ada konsepsi perencanaan yang berbasis pendekatan ekologi dan ekonomi
secara berimbang (ecology and economic balance)
3. Diperlukan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
terhadap RDTR
4. Agar produk RDTR yang dikeluarkan telah memadukan aspek lingkungan
hidup, sosial, dan ekonomi secara berkelanjutan
5. KLHS merupakan Tindakan strategis dalam menuntun dan mengarahkan
tidak terjadinya dampak negatif RDTR terhadap lingkungan dan
keberlanjutan
6. Penyediaan sarana/prasarana maupun pelayanan dasar dan perkebangan
sistem jaringan transportasi
7. KLHS harus diselenggarakan secara terbuka dan bertanggung jawab,
sehingga dapat dipertanggungjawabkan pada public secara luas
8. Menekankan pada upaya pemecahan permasalahan lingkungan hidup
berdasarkan skala prioritas
Pasal 15 ayat (1) UU 32/2009 : “Pemerintah dan Pemda wajib Menyusun KLHS”
Apa Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS)?
Rangkaian analisis yang sistmatis,
menyeluruh dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan,rencana,
dan/atau program
PENILAIAN
PERSIAPAN PEMBUATAN & PELAKSANAAN
DAN MONEV
Konsultasi
FGD Publik ….Hasil analisis pengaruh dapat dikonsultasikan
dengan pemangku kepentingan untuk
pengayaan dan penajaman hasil….
05
Pasal 15 UU 32/09
01 03
02 04
Identifikasi dan Isu PB Analisis pengaruh hasil
Perumusan Isu PB Prioritas isu PB Prioritas dengan
Pasal (8): Didapat dari Konsultasi Pasal (9): hasil no. 2 materi muatan KRP
Publik dengan Para Pemangku ditelaah dengan Pasal
9 ayat 2 Pasal (11): Analisis pengaruh hasil No 3
Kepentingan dengan hasil No 4
Rumusan Alternatif
Penjaminan Validasi
Pasal (14): Perubahan: Tujuan ,
Strategi, pencapaian, ukuran/skala, Kualitas Pasal (25-27): Oleh
lokasi, proses/metode, penundaan, Kementerian LHK atau
Pasal (19): Oleh
rambu, mempertahankan ekosistem DLH Provinsi
Penyusun KRP
08 10
mitigasi
06
07 09 11
Dokumentasi
Pasal (23): Oleh
Penyusun KLHS
02
KARAKTERISTIK
WILAYAH
LINGKUP WILAYAH
Wilayah Perencanaan Wilayah Fungsional
Kecamatan Desa DAS Mahakam DAS Sanggai Grand Total
Loa Janan Bakungan 7.720,81 59,28 7.780,09
Batuah 5.997,28 5.997,28
Loa Duri Ilir 3.953,67 3.953,67
Loa Duri Ulu 5.727,46 5.727,46
Loa Kulu Jonggon Desa 3.278,21 370,70 3.648,91
Sungai Payang 20.319,09 226,94 20.546,04
Samboja Bukit Merdeka 14,72 14,72
Karya Merdeka 3,15 3,15
Sungai Merdeka 294,63 294,63
Sepaku Argo Mulyo 3.323,18 3.323,18
Binuang 1.174,24 1.174,24
Bukit Raya 5,21 3.448,34 3.453,55
Bumi Harapan 15.686,24 15.686,24
Karang Jinawi 224,00 2.930,93 3.154,93
Maridan 1.317,55 1.317,55
Mentawir 7.627,99 7.627,99
Pemaluan 17.305,88 17.305,88
Semoi Dua 3.631,28 3.631,28
Kawasan Perencanaan WP IKN Timur 2 secara Wilayah fungsional WP IKN Timur 2 yang Sepaku 736,25 13.004,25 13.740,50
adminsitrasi terletak di 2 Kabupaten, diantaranya di didasarkan pada pembangian DAS tersebut Suka Raja 4.993,89 4.993,89
• Kabupaten Penajam Paser Utara meliputi mencapai luas 138.505,73 Ha yang meliputi 2 Suko Mulyo 517,39 4.867,29 5.384,68
Kecamatan Sepaku (Desa Karang Jinawi, DAS, yaitu Telemow 550,05 550,05
Sukaraja, Tengin Baru dan Kelurahan Sepaku) • DAS Mahakam Tengin Baru 825,78 5.411,48 6.237,26
Wono Sari 2.958,56 2.958,56
• Kabupaten Kutai Kartanegara meliputi Kecamatan • DAS Sanggai
Grand Total 49.319,87 89.185,86 138.505,73
Loa Kulu (Desa Sungai Payang), dengan luas DAS terluas yang termasuk kedalam wilayah
3.720,03 Ha. fungsional WP IKN Timur 2 ini adalah DAS
• Kondisi kependudukan eksisting WP IKN Timur 2 Sanggai yang mencapai 35,03 % dari luas
terdiri dari 996 jiwa wilayah fungsional WP IKN Timur 2.
67,29%
63,61% didominasi oleh S21 P.
51,65% 76,29%
didominasi oleh Antiklin B.Gelombang didominasi oleh
dgn Puncak Tak merupakan produksi aquifer
Formasi
Teratur Reservoir Gas langka
Pamaluan
Dangkal
Sumber : Atlas Geologi Kawasan IKN, 2020 Sumber : Atlas Geologi Kawasan IKN, 2020 Sumber : Atlas Geologi Kawasan IKN, 2020 Sumber : Atlas Geologi Kawasan IKN, 2020
1,18 %
Dominasi Penggunaan Lahan
79,10 % Bangunan
Hutan Tanaman Lain Permukiman Desa
Penggunaan Lahan
Hutan Lahan Rendah Sawah dengan Padi diselingi
Sekunder Kerapatan Tinggi Bangunan Permukiman Desa
tanaman lain/bera
Hutan Lahan Rendah Sekunder Lahan Terbuka Lain Semak Belukar
Kerapatan Sedang
Hutan Lahan Rendah Sekunder Tanaman Campuran
Ladang/ Tegalan Hortikulutra
Kerapatan Rendah
78,25 % 77,67 %
Belum Terdaftar Tanah Penguasaan Tanah
Negara Kawasan Hutan Oleh Badan Hukum
03
PENGKAJIAN PENGARUH
KRP TERHADAP KONDISI LH
POTENSI KEBENCANAAN
Sebaran Lokasi kerentanan Gerakan Tanah
Gerakan Tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan
atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar
tanah. Adapun intensitas Gerakan tanah yang terjadi di WP IKN Timur 2 Secara umum
termasuk dalam Zona Kerentanan Gerakan Tanah Rendah tersebar di seluruh SWP
• Jasa ekosistem pengatur Pengatur Mitigasi Bencana Longsor di WP IKN Timur 2 didominasi
oleh JE Sedang, yaitu mencapai 3.086,97 ha (82, 98 % dari luas keseluruhan).
2.500,00
2.000,00
1.500,00
1.000,00
435,09
500,00 149,60
48,37
-
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Sangat Grand
Kecamatan Desa Rendah Sedang Tinggi
Tinggi Total
Loa Kulu Desa Sungai Payang 71,91 71,91
Sepaku Desa Karang Jinawi 47,21 2.209,12 131,26 42,27 2.429,85
Desa Sepaku 260,40 223,96 1,82 486,18
Desa Suka Raja 1,16 244,73 59,47 36,83 342,19
Desa Tengin Baru 300,82 20,40 68,68 389,90
Grand Total 48,37 3.086,97 435,09 149,60 3.720,03
100,00
54,51
50,00
-
KRB 1 KRB 2
Secara umum banjir yang terjadi di WP IKN Timur 2 termasuk dalam KRB 1 yaitu
tingkat bahaya rendah seluas 130,21 Ha dan KRB 2 tingkat bahaya sedang berada pada
luas 54,51 tersebar di Desa karang jinawi, sepaku dan sukaraja.
• Jasa ekosistem pengatur mitigasi bencana banjir di WP IKN Timur 2 didominasi oleh JE
tinggi, yaitu mencapai 3.268,37 ha (87,85 % dari luas keseluruhan).
• JE pengatur mitigasi bencana banjir sedang merupakan sebaran JE pengatur mitigasi
bencana banjir terkecil yang berada di WP IKN Timur 2 mencapai 2,34 Ha.
• Hal ini menunjukkan bahwa dari sisi risiko bencana banjir, di kawasan perencanaan
memiliki pengaturan pencegahan perlindungan banjir yang tinggi, dikarenakan wilayah WP
IKN Timur 2 masih berupa kawasan hutan yang memiliki fungsi sebagai resapan air
3.500,00 3.268,37
3.000,00
2.500,00
2.000,00
1.500,00
1.000,00
392,59
500,00
56,74 2,34
-
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Sangat Grand
Kecamatanta Desa Rendah Sedang Tinggi
Tinggi Total
Loa Kulu Desa Sungai Payang 71,91 71,91
Sepaku Desa Karang Jinawi 54,12 1,13 2.252,90 121,71 2.429,85
Desa Sepaku 0,11 262,11 223,96 486,18
Desa Suka Raja 2,62 0,93 311,81 26,83 342,19
Desa Tengin Baru 0,17 369,64 20,09 389,90
Grand Total 56,74 2,34 3.268,37 392,59 3.720,03
• Jasa ekosistem pengatur mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan di WP IKN
Timur 2 didominasi oleh JE pengatur mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan
sangat tinggi, yaitu mencapai 3.715,47 ha (99,87 % dari luas keseluruhan).
• Hal ini menunjukkan bahwa pengaturan pengendalian dan pencegahan bencana
alam yang berkaitan dengan kemampuan suatu daerah melindungi dan memberikan
upaya perlindungan sekitar dari bencana Kebakaran lahan dan Hutan sangat baik.
cukup
Sangat Rentan Kecamatan Desa Cukup Sangat Rentan Grand Total
Loa Kulu Desa Sungai Payang 71,90 71,90
Sepaku Desa Karang Jinawi 2.117,36 312,49 2.429,85
Desa Sepaku 126,37 359,81 486,18
Desa Suka Raja 342,19 342,19
Desa Tengin Baru 389,90 389,90
2.975,83 744,21 3.720,03
KLHS WP IKN TIMUR 2
POTENSI KEBENCANAAN
Sebaran JE Pengatur Iklim
• Untuk Jasa Ekosistem Pengatur Iklim, WP IKN Timur 2 didominasi pada kategori
Tinggi dengan luas area 3.663,29 Ha atau 98,47 % dan kategori Rendah dengan
luas area 48,37 ha atau 1,30%.
• Hal ini dikarenakan sebagian besar lahan WP IKN Timur 2 masih memiliki potensi
tinggi dalam pengaturan iklim. Penggunaan lahan menyebabkan udara lebih sejuk
dan relatif bersih. Hutan juga menjadi penyaring alami polusi udara yang dihasilkan
oleh kegiatan manusia.
3.000,00
2.500,00
2.000,00
1.500,00
1.000,00
500,00
48,37 8,38
-
Rendah Sedang Tinggi
• Jasa ekosistem pengatur air di WP IKN Timur 2 oleh JE Sedang yaitu mencapai 3.414,05 Ha (91 %
dari luas daratan WP IKN Timur 2).
• Hal ini dikarenakan liputan vegetasi lahan kategori paling dominan adalah hutan. Hutan merupakan
tutupan lahan yang kemampuannya infiltrasinya tinggi.
• Sementara JE pengatur air rendah merupakan sebaran JE pengatur air terkecil yang berada di WP
IKN Timur 2 sebesar 48,37 ha. Tabel berikut ini memperlihatkan sebaran JE pengatur air di WP IKN
Timur 2.
3.000,00
2.000,00
1.000,00
257,62
48,37
-
Rendah Sedang Tinggi
Kebutuhan Ketersediaan
Desa Pangan Pangan Status daya dukung
Kkal/tahun (kkal/tahun)
Desa Sungai Payang - - -
Desa Karang Jinawi 747.777.325 434.507.710 Terlampaui
Desa Sepaku - - -
Desa Suka Raja - 19.397.560 Belum Terlampaui
Desa Tengin Baru - - -
• untuk memenuhi kebutuhan akan air, fungsi lingkungan yang tekait dengan sistem tata
air perlu dilestarikan. Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan air diperoleh setelah
melalui beberapa tahapan perhitungan, yaitu perhitungan ketersediaan (supply) air,
perhitungan kebutuhan (demand) air dan penentuan status daya dukung air
(berdasarkan SK MenLHK Nomor 297/MenLHK/Sekjen/PLA.3/4/2019).
• Kondisi daya dukung air di WP IKN Timur 2 terindikasi mayoritas masih memiliki daya
dukung yang belum terlampaui. Kondisi ini mengindikasikan bahwa daya dukung air
cukup mendukung WP IKN Timur 2.
Total
Kebutuhan
Limpasan Imbuhan
Jumlah Air Dom &
SWP Eksisting Eksisting Status DD air
(m3/tahun) Non Dom
m3/tahun m3/tahun
(m3/tahun
)
Desa Sungai Payang 28.066,26 112.265,05 140.331,31 - Belum Terlampaui
Desa Karang Jinawi 9.352.579,00 33.755.451,38 43.108.030,39 105.312,96 Belum Terlampaui
Desa Sepaku 1.726.206,52 6.899.122,95 8.625.329,47 - Belum Terlampaui
Desa Suka Raja 1.421.971,94 4.648.865,00 6.070.836,93 11.352,96 Belum Terlampaui
Desa Tengin Baru 1.386.346,41 5.530.841,85 6.917.188,26 - Belum Terlampaui
Total Kabupaten 13.915.170,13 50.946.546,23 64.861.716,36 116.665,92 Belum Terlampaui
3 2 3
1 2 Terdapat juga sarana olah raga berupa
lapangan sepakbola serta lapangan
bulutangkis yang terletak di belakang
kantor Desa Karang Jinawi
terdapat 995 jiwa 2 Kutai Kartanegara Loa Kulu Desa Lung Anai
Total Jumlah Penduduk
470
10328
478
10469
495
10559
495
10623
2540
12764
penduduk dengan Penduduk eksisting yang masuk kedalam delineasi kawasan WP IKN TIMUR 2
4
2 Didalam perencanaan WP IKN
5 4 TIMUR 2 akan direncanakan satu
koridor yang merupakan college
3 avenue / koridor pendidikan tinggi
yang merupakan kawasan inti dari
WP IKN TIMUR 2 . Berdasarkan hasil
temuan lapangan kondisi eksisting
1 college avenue masih berupa hutan
yang ditanami pohon eucalyptus,
namun ruas jalan yang direncanakan
sudah ada berupa jalan perkebunan
dengan kondisi Sebagian sudah
perkerasan batu dan pasir
4
5 Adapula rencana pembangunan
danau yang merupakan titik dari
pertemuan tiga aliran sungai, namun
kondisi saat ini masih berupa aliran
sungai kecil yang msh tertutup
pepohonan
Luas
KIKN DILUAR KIKN
% Thd
Populasi Luas Luas
No WP Cell Luas Area Luas Populasi
Terbangun (Jiwa) No WP Luas Area Terbangun Terbangun
Area (Jiwa)
Eksisting Rencana
1 1.940,85 1.496,52 77,11 247.100
1 WP KIPP 2 740,60 474,78 64,11 72.100 7 WP Simpang Samboja 4.294,59 220,24 1.514.95 33.849
3 401,65 276,90 68,94 32.550 8 WP Kuala Samboja 2.983,57 393,26 1.827,27 62.666
Target Populasi WP KIPP 351.750 9 WP Muara Jawa 9.074,82 730,52 2.835,67 78.901
3 1.553,31 1.141,21 73,47 134.150
4 955,64 554,18 57,99 35.829
Total WP diluar KIKN 16.352,99 1.344,02 6.177,88 188.809
2 WP IKN Barat 5 1.921,51 1.090,56 56,76 173.700 Di luar WP 183.403,03 2.339,04 12.306,45 70.244
6 1.848,76 1.057,39 57,19 100.114 Total KPIKN 199.756,02 3.683,06 18.484,33 259.053
7 250,39 112,58 44,96 17.495
Target Populasi WP IKN Barat 461.288 Sumber : Simulasi Target Populasi RTR KSN IKN, 2021
3 WP IKN Selatan 4 187,55 1,10 0,59 71
Target Populasi WP IKN Selatan Masuk ke WP IKN Barat 71
7 553,76 443,56 80,10 68.929
4 WP IKN Timur 1 9 1.235,68 901,26 72,94 113.562
10 446,38 354,04 79,31 25.500 Target populasi tahun 2045
Target Populasi WP IKN Timur 1 207.991
6 290,68 236,44 81,34 22.386 Ibu Kota Nusantara
7 779,47 636,28 81,63 98.876
1.671.853 jiwa
8 602,67 382,66 63,49 50.400
5 WP IKN Timur 2
9 194,28 155,85 80,22 19.638
11 593,37 414,46 69,85 54.800
12 17,00 15,24 89,66 1.112
Target Populasi WP IKN Timur 2 247.212
6 WP IKN Utara
12
13
1.099,94
1.766,72
845,38
1.230,77
76,86
69,66
61.688
48.900 Target populasi WP IKN TIMUR 2
Jumlah
14 1.258,30 916,24 72,82
Target Populasi WP IKN Utara
18.638,50 12.737,40
33.900
144.488
1.412.800
247.212 jiwa
Sumber : Simulasi Target Populasi Masterplan IKN, 2021
04
ISU PB PALING STRATEGIS
DAN MATERI MUATAN
KRP BERPENGARUH
IDENTIFIKASI ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Aspek Lingkungan
1. Kebakaran hutan dan lahan yang tidak terkendali 9. Penimbunan rawa dan pendangkalan sungai dan
2. Gangguan kesehatan akibat kebakaran hutan danau-danau
3. Penebangan hutan oleh rakyat meningkat 10. Sumber air Sebagian besar berasal dari air
permukaan
4. Kepemilikan lahan masyarakat di kawasan konservasi
11. Tidak ada potensi air baku yang menjadi sumber
Alih Fungsi hutan menjadi lahan terbuka meningkat
air baku
5. Pencemaran udara oleh asap kebakaran hutan 12. Sering terjadi erosi, sedimentasi, longsor, dan
6. Lingkungan hidup mengalami kerusakan/degradasi banjir
7. Terjadinya alih fungsi lahan pertanian dan perkebunan 13. Curah hujan tinggi
menjadi permukiman 14. Potensi run off meningkatkan peluang potensi
8. Alih fungsi Kawasan pertanian tanaman pangan dan banjir
hortikultura menjadi perkebunan kelapa sawit kurangnya 15. Perubahan alih fungsi DAS
akifer air tanah 16. Pasokan energi listrik sering terganggu
Isu-isu berdasarkan hasil analisis masukan Masyarakat dan Sintesa Isu PB dikaitkan dengan Pengelompokan Isu PB
No
Pemangku Kepentingan (Hasil KP dan FGD) ketentuan Pasal 9 ayat (2) PP 46/2016 Paling Strategis
1 Kebakaran hutan dan lahan yang tidak terkendali Isu PB Paling Strategis
2 Sering terjadi erosi, sedimentasi, longsor, dan banjir Isu PB paling strategis
Potensi Kebencanaan
3 Curah hujan tinggi Isu PB paling strategis
4 Potensi run off meningkatkan peluang potensi banjir Isu PB paling strategis
5 Lingkungan hidup mengalami kerusakan/degradasi Isu PB Paling Strategis
Terjadinya alih fungsi lahan pertanian dan perkebunan menjadi
6 permukiman Isu PB paling strategis Penurunan Performa jasa
lingkungan
7 Penimbunan rawa dan pendangkalan sungai dan danau-danau Isu PB paling strategis
8 Perubahan alih fungsi DAS Isu PB paling strategis
9 Penebangan hutan oleh rakyat meningkat Isu PB paling strategis
Kepemilikan lahan masyarakat di kawasan konservasi Pengelolaan hutan dan lahan
10 Isu PB paling strategis
kurang baik
11 Alih Fungsi hutan menjadi lahan terbuka meningkat Isu PB Paling Strategis
12 kurangnya akifer air tanah Isu PB paling strategis
13 Sumber air Sebagian besar berasal dari air permukaan Isu PB paling strategis Potensi sumber air terbatas
14 Tidak ada potensi air baku yang menjadi sumber air baku Isu PB paling strategis
15 Pasokan energi listrik sering terganggu Isu PB paling strategis Krisis energi
Potensi
01. kebencanaan
Penurunan performa
02. Jasa Lingkungan
Krisis
05. Energi
05
ANALISIS PENGARUH
KRP TERHADAP
KONDISI LH
POTENSI KEBENCANAAN
Analisis KRP Berdampak terhadap Dampak dan Resiko Lingkungan Gerakan tanah
• gerakan tanah dengan kerentanan rendah yang tersebar di seluruh WP IKN Timur
2 yang artinya memiliki kondisi yang aman dari gerakan tanah karena tidak ada
intensitas gerakan tanah yang tinggi.
• Lokasi gerakan tanah yang akan mempengaruhi KRP umumnya tersebar di
seluruh WP IKN Timur 2
• Kondisi terhadap Dampak dan Resiko Lingkungan Banjir eksisting didominasi dengan
kondisi tinggi
• Kondisi KRP terhadap Dampak dan Resiko Lingkungan Banjir didominasi dengan KRB 1
yang artinya jika terjadi banjir ketinggian air <1 m dengan luas terbesar di kawasan
perdagangan dan jasa skala kota. Sedangkan untuk KRB 2 terdapat di Kawasan
perumahan kepadatan tinggi dan sedang seluas 2 hektar
30,00
20,00
10,00 6,73
-
KRB 1 KRB 2
600,00
400,00
200,00
25,53 0,46 25,72
-
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Sangat
KRP Berdampak Rendah Sedang Tinggi Grand Total
Tinggi
Jalan arteri primer ✓ ✓
Jalan Kolektor Sekunder ✓ ✓ ✓ ✓
Campuran Intensitas Tinggi 16,47 16,47
Perdagangan dan Jasa Skala Kota 1,34 0,02 62,00 3,71 67,08
Perumahan Kepadatan Sangat Tinggi 42,85 2,39 45,24
Perumahan Kepadatan Sedang 15,74 0,15 257,32 7,49 280,71
Perumahan Kepadatan Tinggi 8,45 201,17 10,87 220,49
SPU Skala Kota 0,29 199,51 1,26 201,06
Grand Total 25,53 0,46 779,33 25,72 831,05
600,00
400,00
200,00
2,14
-
Rendah Sangat Tinggi
• WP IKN Timur 2 sebagian besar berada pada kategori kerentanan sedang dengan luasan
3.609,76 ha atau 97%. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh KRP terhadap adaptasi
terhadap perubahan iklim, dilakukan analisis GIS dengan melakukan overlay antara Peta
kerentanan iklim dengan KRP WP IKN Timur 2.
• Maka dihasilkan dominasi KRP termasuk dalam pengaruh terhadap kapasitas adaptasi
perubahan iklim sedang. Kapasitas adaptasi dengan tingkat sedang tertinggi berada pada
kawasan perumahan kepatan sedang.
600,00
400,00
200,00
21,73 3,81
-
Rendah Sedang Tinggi
Sangat
KRP Berdampak Rendah Grand Total
Tinggi
Jalan Arteri Primer ✓
Jalan Kolektor Sekunder ✓ ✓
Campuran Intensitas Tinggi 16,47 16,47
Perdagangan dan Jasa Skala Kota 0,23 66,85 67,08
Perumahan Kepadatan Sangat
Tinggi 45,24 45,24
Perumahan Kepadatan Sedang 1,75 278,96 280,71
Perumahan Kepadatan Tinggi 0,15 220,34 220,49
SPU Skala Kota 201,06 201,06
Grand Total 2,14 828,92 831,05
Analisis KRP Berdampak Jasa Ekosistem Pengatur Tata Aliran Air dan
Banjir (Ha)
1.000,00
785,87
800,00
600,00
400,00
200,00
21,73 23,45
-
Rendah Sedang Tinggi
Rata-rata orang
penduduk produksi
Kecamatan konsumsi padi kondisi
(jiwa) (kg)
(kg/tahun)
Sepaku 1.619.975 180.756.833 56.210.000 terlampaui
proyeksi kebutuhan pangan di tahun 2045 pada WP IKN Timur 2 yang berada di Kecamatan
Sepaku telah terlampaui. Hasil ini memperlihatkan bahwa bertambahnya penduduk dan
perkembangan kawasan menjadi perkotaan menyebabkan ketersediaan pangan tidak
mencukupi kebutuhan pangan di kecamatan sepaku dan butuh dukungan dari wilayah lain
600,00
400,00
200,00
21,73 3,81
-
Rendah Sedang Sangat Tinggi
Analisis efisiensi sumberdaya alam di WP IKN Timur 2 dititik beratkan kepada adanya konversi area hutan
dan pertanian menjadi peruntukan non hutan dan non pertanian. Konversi lahan yang terjadi pada area
hutan terbesar terjadi pada guna lahan hutan tanaman lain menjadi perumahan kepadatan sedang
Hutan lahan
rendah Hutan lahan Hutan
Ladang/tegalan Perkebunan
Rencana Pola Ruang sekunder rendah sekunder Tanaman
hortikultura kelapa sawit
kerapatan kerapatan tinggi Lain
sedang
Arteri primer ✓ ✓
Kolektor sekunder ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Campuran Intensitas Tinggi 1,08 14,41
Perdagangan dan Jasa
Skala Kota 13,50 3,32 37,33 1,72 0,41
Perumahan Kepadatan
Sangat Tinggi 3,29 0,39 39,14 0,38
Perumahan Kepadatan
Sedang 12,75 1,56 223,96 0,97 13,02
Perumahan Kepadatan
Tinggi 8,20 5,83 181,95 0,85 6,96
SPU Skala Kota 0,90 0,45 199,42
Grand Total 39,72 11,55 696,21 3,54 20,78
Hutan lahan
Hutan lahan
rendah Hutan
rendah sekunder Rawa
KRP Berdampak sekunder Tanaman Grand Total
kerapatan pedalaman
kerapatan Lain
sedang
tinggi
Jalan Arteri Primer ✓ ✓ ✓
Jalan Kolektor Sekunder ✓ ✓ ✓ ✓
Campuran Intensitas Tinggi 1,08 14,41 15,49
Perdagangan dan Jasa Skala Kota 13,50 3,32 37,33 0,02 54,17
Perumahan Kepadatan Sangat Tinggi 3,29 0,39 39,14 42,82
Perumahan Kepadatan Sedang 12,75 1,56 223,96 0,15 238,42
Perumahan Kepadatan Tinggi 8,20 5,83 181,95 195,98
SPU Skala Kota 0,90 0,45 199,42 0,29 201,06
Grand Total 39,72 11,55 696,21 0,46 747,95
Dari tabel diatas terlihat bahwa hampir seluruh pengembangan rencana struktur ruang
tidak mempengaruhi kawasan yang memiliki DD Air yaitu termasuk dalam kategori
belum terlampaui. Namun, mengingat isu utama WP IKN Timur 2 terkait masalah air
yang terbatas, maka tetap diperlukan upaya terkait penambahan kapasitas air untuk
memenuhi kebutuhan air dengan menambahkan sistem penampung hujan atau kolam
retensi. Selain dapat menjadi sumber air, upaya ini dapat menjadi solusi dalam
mengurangi banjir.
• Kondisi JE Penyedia Air eksisting didominasi dengan kondisi sedang menunjukkan bahwa
penyedia air di kawasan perencanaan dapat mencukupi untuk kepentingan domestik, maupun
perdaganan dan jasa.
• Kondisi KRP JE Penyedia Air didominasi dengan kondisi sedang, terutama pada KRP
pengembangan kawasan perumahan kepadatan sedang dan kawasan perumahan kepadatan
tinggi
06
ALTERNATIF DAN
REKOMENDASI
ALTERNATIF DAN REKOMENDASI
Rekomendasi Terhadap Rencana Jaringan Jalan Arteri Primer
Potensi Berada pada Gerakan tanah rendah, rentan terhadap
kebencanaan perubahan iklim
Penurunan performa jasa Kondisi jasa pengatur air dan pangan sedang,
lingkungan
Pengelolaan hutan dan Berada pada guna lahan hutan tanaman lain, dan hutan lahan
lahan kurang rendah sekunder kerapatan tinggi
Potensi Dampak
Rekomendasi
Pengelolaan hutan dan Berada pada guna lahan hutan tanaman lain, dan hutan lahan
lahan kurang rendah sekunder kerapatan tinggi
Potensi sumber air Kondisi penyedia air rendah, terdapat pda daerah air tanah
terbatas langka.
Potensi Dampak
Rekomendasi
Krisis energi
peningkatan kebutuhan listrik di sekitar kawasan perumahan
Potensi Dampak
• Investigasi geoteknik terhadap rekayasa fondasi dan konstruksi bangunan permukiman untuk
mengurangi kerusakan
• Penyediaan prasarana jaringan air bersih untuk rencana kawasan permukiman
• Menghindari pemanfaatan air tanah dalam pemenuhan kebutuhan air sehari-hari di Kawasan
permukiman
• Pengelolaan sampah dalam skala rumah secara terpilah
• Penggunaan listrik melalui panel surya
• Pengembangan sarana prasarana pendukung kawasan permukiman perkotaan berupa IPAL
Kawasan dan TPS
• perencanaan desain dan konstruksi rumah yang ramah lingkungan untuk menyeimbangkan
dengan kondisi disekitarnya. 66
ALTERNATIF DAN REKOMENDASI
Rekomendasi Terhadap Rencana Zona Perumahan Kepadatan Tinggi
Potensi
berada pada daerah Gerakan tanah rendah, banjir pada KRB 2
kebencanaan
Penutunan performa pengembangan kawasan permukiman mengakibatkan meningkatnya pencemaran
jasa lingkungan air limbah, sampah dan B3. Meningkatnya kebutuhan air bersih
Potensi sumber
kondisi penyedia air rendah, terdapat pada daerah air tanah langka.
air terbatas
Krisis energi
peningkatan kebutuhan listrik di sekitar kawasan perumahan
Potensi Dampak
• titik lokasi perumahan akan berpotensi terjadi genangan
• Peningkatan kebutuhan air bersih di wilayah permukiman
• Pemanfaatan air tanah dalam jumlah besar
Rekomendasi
• Memperhatikan nilai koefisien dasar hijau (KDH) untuk setiap bangunan sebagai kontrol pengendali
tata air dan banjir dan perencanan kawasan permukiman harus lebih detail terkait tipe permukimannya
antara lain permukiman padat, sedang, ataupun rendah
• Investigasi geoteknik terhadap rekayasa fondasi dan konstruksi bangunan permukiman Penyediaan
prasarana jaringan air bersih untuk rencana kawasan permukiman
• Menghindari pemanfaatan air tanah dalam pemenuhan kebutuhan air sehari-hari di Kawasan
permukiman
• Pengelolaan sampah dalam skala rumah secara terpilah
• Pengembangan prasarana pendukung kawasan permukiman perkotaan berupa IPAL Kawasan dan TPS
• Penghijauan dan Pengembangan RTH
• Beralih pada penggunaan listrik melalui panel surya
• perencanaan desain dan konstruksi rumah yang ramah lingkungan untuk menyeimbangkan dengan 67
kondisi disekitarnya.
ALTERNATIF DAN REKOMENDASI
Rekomendasi Terhadap Rencana Zona Perumahan Kepadatan Sedang
Potensi
berada pada daerah Gerakan tanah rendah, banjir pada KRB 2
kebencanaan
Penutunan performa pengembangan kawasan permukiman mengakibatkan meningkatnya pencemaran
jasa lingkungan air limbah, sampah dan B3. Meningkatnya kebutuhan air bersih
Potensi sumber
kondisi penyedia air rendah, terdapat pada daerah air tanah langka.
air terbatas
Krisis energi
peningkatan kebutuhan listrik di sekitar kawasan perumahan
Potensi Dampak
• titik lokasi perumahan akan berpotensi terjadi genangan
• Peningkatan kebutuhan air bersih di wilayah permukiman
• Pemanfaatan air tanah dalam jumlah besar
Rekomendasi
• Memperhatikan nilai koefisien dasar hijau (KDH) untuk setiap bangunan sebagai kontrol pengendali
tata air dan banjir dan perencanan kawasan permukiman harus lebih detail terkait tipe permukimannya
antara lain permukiman padat, sedang, ataupun rendah
• Investigasi geoteknik terhadap rekayasa fondasi dan konstruksi bangunan permukiman Penyediaan
prasarana jaringan air bersih untuk rencana kawasan permukiman
• Menghindari pemanfaatan air tanah dalam pemenuhan kebutuhan air sehari-hari di Kawasan
permukiman
• Pengelolaan sampah dalam skala rumah secara terpilah
• Pengembangan prasarana pendukung kawasan permukiman perkotaan berupa IPAL Kawasan dan TPS
• Penghijauan dan Pengembangan RTH
• Beralih pada penggunaan listrik melalui panel surya
• perencanaan desain dan konstruksi rumah yang ramah lingkungan untuk menyeimbangkan dengan 68
kondisi disekitarnya.
ALTERNATIF DAN REKOMENDASI
Rekomendasi Terhadap Rencana Zona Perdagangan dan Jasa Skala Kota
Potensi
berada pada daerah Gerakan tanah rendah, banjir pada KRB 2
kebencanaan
Penutunan performa
kondisi jasa pengatur air dan pangan rendah,
jasa lingkungan
Pengelolaan hutan berada pada guna lahan hutan tanaman lain, dan hutan lahan rendah sekunder
dan lahan kurang kerapatan tinggi
Potensi sumber
kondisi penyedia air rendah, terdapat pda daerah air tanah langka.
air terbatas
Potensi Dampak
Rekomendasi
• Investigasi geoteknik terhadap rekayasa fondasi dan konstruksi bangunan untuk
mengurangi kerusakan
• Pembangunan jaringan jalan harus menggunakan konstruksi bronjong atau gabion
yang berupa tanggul untuk menghindari kemungkinan terjadinya longsor
• Pemanfaatan air hujan secara optimal melalui bak tampungan atau sumur resapan
berdasarkan potensi pemanenan air hujan (PAH)
• Penghijauan dan Pengembangan RTH
• perencanaan desain dan konstruksi bangunan yang ramah lingkungan untuk
menyeimbangkan dengan kondisi disekitarnya.
69
ALTERNATIF DAN REKOMENDASI
Rekomendasi Terhadap Rencana Zona Campuran Intensitas Tinggi
Pengelolaan hutan dan berada pada guna lahan hutan tanaman lain, dan hutan lahan rendah
lahan kurang sekunder kerapatan tinggi
Potensi Dampak
Rekomendasi
70
ALTERNATIF DAN REKOMENDASI
Rekomendasi Terhadap Rencana Zona Sarana Pelayanan Umum
Pengelolaan hutan dan berada pada guna lahan hutan tanaman lain, perkebunan kelapa
lahan kurang sawit, hutan lahan rendah sekunder kerapatan sedang dan hutan
lahan rendah sekunder kerapatan tinggi
Potensi Dampak
Rekomendasi
• Memperhatikan nilai koefisien dasar hijau (KDH) untuk setiap bangunan sebagai kontrol pengendali
tata air dan banjir dan perencanan kawasan permukiman harus lebih detail terkait tipe bangunan
• Penyediaan prasarana jaringan air bersih untuk rencana kawasan Zona Sarana Pelayanan Umum
Perkotaan
• Menghindari pemanfaatan air tanah dalam pemenuhan kebutuhan air sehari-hari di Kawasan Zona
Sarana Pelayanan Umum Perkotaan
• Drainase pada kawasan sekitar Sarana Pelayanan Umum Perkotaan
• Pemanfaatan air hujan secara optimal melalui bak tampungan atau sumur resapan berdasarkan
potensi pemanenan air hujan (PAH)
• Penghijauan dan Pengembangan RTH
• konstruksi bangunan yang ramah lingkungan untuk menyeimbangkan dengan kondisi disekitarnya.
71
PENYELARASAN STRUKTUR RUANG
Catatan Perubahan:
1. Terdapat pengurangan panjang dan pergeseran lokasi pada
jaringan jalan arteri primer disebabkan beberapa ruas jalan
terdapat pada kawasan sesar, JE Pengatur Tata Aliran Air dan
Banjir tinggi yang dapat mengakibatkan terganggunya laju
infiltrasi, melalui hutan lahan rendah sekunder kerapatan
sedang dan hutan lahan rendah sekunder kerapatan rendah.
Sebagian trase jaringan jalan arteri primer diturunkan kelas
jalannya agar bangkitan aktivitas yang ditimbulkan tidak besar.
2. jaringan jalan kolektor sekunder terdapat pengurangan Panjang
jaringan jalan yang yang disebabkan JE Pengatur Tata Aliran Air
dan Banjir tinggi yang dapat mengakibatkan terganggunya laju
infiltrasi, hutan lahan rendah sekunder kerapatan tinggi
Arteri primer
Kolektor Sekunder
1 Strategi pemenuhan
kebutuhan 2
Strategi dalam
penyediaan 3
Strategi
pengembangan 4
Strategi perbaikan lingkungan
dengan menurunkan tingkat
sumberdaya energi sumberdaya air koridor hijau dan biru sedimentasi sungai
• Pengembangan energi • Peningkatan cakupan pelayanan menghijaukan riparian sungai • Sebagai daerah resapan air untuk
terbarukan tenaga surya air minum sekaligus mengembalikan bentuk mengurangi limpasan air yang
dengan panel atap pada • Peningkatan jaringan perpipaan sungai agar dapat kembali berpotensi menimbulkan banjir maupun
bangunan baru, pembangkit setiap PDAM/IPA menampung volume sungai ketika longsor.
listrik tenaga surya skala • Penyediaan air minum perpipaan terjadi debit maksimum. • Sebagai ruang biodiversitas tinggi di
KIKN, dan panel surya pada sekitar kawasan WP IKN Timur 2.
• Peningkatan kapasitas dan
penerangan jalan di • Sebagai sabuk alami untuk ruang hidup
kualitas pengelolaan sistem
lingkungan (relung) bagi flora dan fauna agar tidak
pelayanan air minum perkotaan
• Pengembangan jangka pendek masuk ke dalam ruang kota WP IKN
• Restorasi dan konservasi
pemanfaatan bahan bakar Timur 2 secara bebas.
vegetasi alami yaitu hutan
nabati (biofuel) untuk
dipterokarpa pamah untuk • Sebagai cadangan karbon (carbon stock)
memenuhi kebutuhan bahan
mengatur tata air dan serapan karbon (carbon
bakar transportasi ramah
• Konservasi air: efisiensi sequestration)
lingkungan
pemanfaatan air (reduce, reuse
dan recycle) / pemanenan air
hujan 74
KLHS WP IKN TIMUR 2
SEKIAN
TERIMAKASIH
DAN TERIMAKASIH
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Let’s Discuss