Anda di halaman 1dari 81

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS):

Instrumen untuk Mewujudkan


Pembangunan Berkelanjutan

Erik Teguh Primiantoro, S.Hut., MES


Direktur PDLKWS

Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan


Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan
Kebijakan Wilayah dan Sektor (Dit. PDL-KWS)
Materi/Topik Presentasi

Konsep Dasar PPLH untuk Pengembangan Sistem


Pembangunan Berklenajutan Tata Kelola PDLKWS
Terintegrasi Secara
Elektronik

Proses KLHS berdasarkan


Pendekatan Holistik,
Integratif, Tematik dan Spasil
(HITS)
1
Konsep Dasar PPLH untuk Mewujudkan
Pembangunan Berkelanjutan
Prinsip Dasar Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup:
Upaya untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan
Keselamatan, Mutu Hidup dan Kesejahteraan EKOSISTEM (Ecological System)
Masyarakat JASA
KONDISI EKOSISTEM:
KONDISI KUALITAS LINGKUNGAN
HIDUP MANUSIA HIDUP STRUKTUR DAN FUNGSI
(the Standard of Living) [ECOSYSTEM ALIRAN ENERGI
SERVICES) (Energy Flow)

RESPON MANUSIA (Human Responses)


TATA NILAI
(Values) SIKLUS
MATERI
(Mineral
Cycles)
TEKNOLOGI PENGETAHUAN TEKANAN
(Technology) (Knowledge) MANUSIA SIKLUS AIR
TERHADP (Water Cycle)
EKOSISTEM

KELEMBAGAAN DINAMIKA KOMUNITAS


(Institutions) (Community Dynamics)

PERUBAHAN-PERUBAHAN ALAMI
INTERAKSI SOSIAL (People-to-people Pressures)
(Naturally-caused environmental changes)
KOOPERASI KOLABORASI, KOMPETISI,
KONFLIK
Iklim, tanah (edafis), topografi, geologi, physiografi

SISTEM-SISTEM SOSIAL MANUSIA


(Human Social Systems) • Keberlanjutan proses dan fungsi LH
• Keberlanjutan produktivitas LH
Sumber: Primiantoro (2000):Konsep tersebut dimodifikasi dari konsep yang terdapat dalam buku “Strategies for National Sustainable Development” (Carew-Reid et all 1994) dan Buku
Holistik Managemet (Savory, 1998), A Major Paper for MES at York University, Toronto
• Keberlanjutan proses dan fungsi LH Keselamatan, Mutu Hidup dan
• Keberlanjutan produktivitas LH Kesejahteraan Masyarakat

Jasa
Lingkungan
Hidup

(+)

(+)
(-)
(+) Keterangan:
(+) = Meningkatan;
KLHS [SEA] (-) = Mengurangi
Tiga Pilar Pembangunan Berkelanjutan
Ekonomi/Profit
Menguntungkan
Sosial/People secara ekonomi
Diterima (economically
secara Tiga Pilar
Pembangunan
viable)
sosial Berkelanjutan/
(socially Triple Bottom
acceptable) Line

Ramah lingkungan
(environmentally
Lingkungan/Planet sound)
Percepatan KRP dan Kegiatan Pembangunan sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Tetapi percepatan KRP dan kegiatan pembangunan tanpa mempertimbangkan aspek
kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sosial akan menjadi sumber bencana dan ancaman bagi kesejahteraan masyarakat
itu sendiri
Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development)
=  Kualitas
Lingkungan Hidup +  Kualitas
Kehidupan Manusia
Low Carbon Development - PPRK

Sumber:Dr. Medrilzaman (Direktur LH Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas)


Pendayagunaan Instrumen Lingkungan Hidup [PPLH] dalam
Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

PEMANFAATAN PEMELIHARAAN PENEGAKAN HUKUM

PERENCANAAN PENGENDALIAN PENGAWASAN


Atur dan Awasi
(ADA)

PEMULIHAN Atur Diri Sendiri


PENCEGAHIAN (ADS)
• Penghentian, remediasi,
• KLHS, tata ruang, baku mutu LH, baku
kerusakan LH, AMDAL, UKL-UPL, izin PENANGGULANGAN rehabilitasi, restorasi
• Penyediaan dana Financial
lingkungan
• Peringatan, isolasi Approach: IELH
• Instrumen Ekonomi LH penjaminan
• Analisis resiko LH, audit LH, anggaran kejadian, penghentian
berbasis LH, regulasi, dll. sumber

Berbagai Instrumen PPLH dalam UU No. 32/2009 dapat didayagunakan


secara terpadu (terintegrasi) dalam Mewujudkan Pembangunan
Berkelanjutan  Kedaulatan LH
Prinsip Dasar Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH):
From Project Sustainability to Landscape Sustainability

PPLH
Pelestarian Fungsi Rangkaian Pencegahan Pencemaran
Lingkungan Hidup Upaya dan Kerusakan LH

Udara
Landscape Sustainability 9
6 11
5
Project
7 8 10 1
Sustainability
4 2
Pesisir - Laut
Lahan
3

Daya Dukung dan Daya • Baku Mutu Lingkungan Hidup (BML)  Indeks Pencemaran LH i.e. IKA
& IKU;
Tampung Lingkungan
• Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup (KBKL) i.e. Tanah,
Hidup (D3TLH) Mangrove, Lamun, Terumbu karang;

Pemantauan Kualitas Lingkungan (Environmental Monitoring)


Instrumen Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup (Environmental
Safeguard) untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1): KLHS Instrumen


“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan ekonomi LH
batin, bertempat tinggal dan mendapatkan Tata ruang
lingkungan hidup yang baik dan sehat ...” PUU
BML berbasis LH
KBKL Anggaran
berbasis LH
AMDAL
UKL-UPL ARLH

Perizinan Audit LH
Sustainable Development: Instrumen lain sesuai kebutuhan
a. Pertumbuhan Ekonomi [Economically Viable]
b. Ramah Lingkungan (Environmentally Sound) Instrument Perlindungan dan
c. Diterima secara sosial (Socially acceptable) Pengelolaan Lingkungan Hidup [PPLH]

Pasal 33 ayat 4 UUD 1945: “Perekonomian nasional (i.e. Pembangunan


Infrastuktur diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip ..
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, .....
Pendayagunaan Instrumen PPLH (Environmental Safeguard) untuk
Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (1)
Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup (IELH)
Rencana Perlindungan
Neraca Sumber Daya Alam & Pengelolaan
dan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
(RPPLH)
Kebijakan,
a. National; KLHS Rencana &
Hasil
Statistik b. Provinsi; (Kajian Program
Inventarisasi Lingkungan
dasar c. Kabupaten/ Kota (KRP): i.e.
SDA & LH Hidup
Rencana
Strategis)
Statistik Tata Ruang,
Sektorat Daya Dukung & Daya RPJP, RPJPD,
Tampung LH serta RPJMN,
Cadangan SDA RPJPD

AMDAL Proyek-
UKL-UPL & Proyek
Sistem Inventarisasi LH Inventarisasi LH Izin Pembangunan
i.e.
Informasi a. Nasional ditingkat Wilayah Lingkungan,
Pertambangan,
(DSS) & Izin Usaha
b. Pulau/Kepulauan Ekoregion (c) dan/atau
Migas,
Infrastruktur,
Kegiatan
Perkebunan

Karakteristik
EKOREGION
EKOREGION
Geografi Indonesia
Pendayagunaan Instrumen PPLH (Environmental Safeguard) untuk
Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (2)
Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan
Operasi dan
Perencanaan Usaha dan/atau
Perencanaan KRP I Kegiatan Pra-konstruksi Konstruksi Pemeliharaan
(OM)

Rencana Tata ENVIRONMENTAL SAFEGUARD


DI LEVEL PROYEK
Ruang i.e. RTRW, 3 Penerapan dan Penaatan
RDTR Dokumen Amdal atau UKL- Environmental Safeguard dalam Pelaksanaa Pembangunan
UPL (Standard LH) dan Operasional Usaha dan/atau Kegiatan (Pengelolaan dan
2 Pemantauan Lingkungan Hidup) yang efektif dapat:

Penyelenggaraan:
KLHS Rencana Tata Melindungi Mewujudkan
Mencegah Memelihara
Ruang (i.e.KLHS 1 Pencemaran &
dan
Kelangsungan
Usaha

RTRR, KLHS RDTR) • KLHS menjadi basis Kerusakan


melestarikan
Daya Dukung
dan/atau
perencanaan Environmental Kawasan kegiatan
Lingkungan & Daya
Hutan dan berkelanjutan
Safeguard (Amdal/UKL-UPL) Hidup Tampung LH
& ramah LH
ENVIRONMENTAL Biodiversity
yang lebih detail di level 13
SAFEGUARD DI LEVEL
proyek a b c d
LANDSCAPE

Sistem Informasi Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (i.e. Amdalnet)


1. Laporan Pelaksanan Izin Lingkungan (Kelola-Pantau);
Dokumen Amdal/UKL-UPL & Dok LH 2. Laporan Hasil Pengawasann LH
yang setara 3. Dokumen Audit LH;
4. Informasi Gakkum LHK
Posisi Instrumen PPLH [PDLKWS] terkait dengan Renstra KLHK,
Visi-Misi Presiden & Wapres serta Visi Indonesia 2045, SDG 2030 dan
Pasal 28 H ayat 1 & Pasal 33 ayat (4) UUD 1945

Dilaksanakan dan Pemerintah Prinsip-Prinisp Pembangunan berkelanjutan


Renstras KLHK
dikoordinasikan oleh (Pusat, Provinsi dan terintegrasi dalam Kebijakan, Rencana dan
2020-2024
Menteri LHK Kab/Kota) Program

Instrumen PDLKWS Sasaran Kebijakan, Rencana &


Strategis KLHK: Program Visi-Misi Kedaulatan LH
Peningkatan
• EKOREGION & Kualitas LH 1) RPJP & RPJM (Nasional dan
Presiden- (UUD 1945) dan
INVENTARISASI yang Daerah)
Wapres: Visi Indonesia
LH menyeluruh di 2) Rencana Tata Ruang (i.e.
LINGKUNGAN 2045: Ekonomi
• D3TLH; setiap sector
RTRW, RDTR, RZWP3K);
• RPPLH; pembangunan HIDUP yang Berkelanjutan,
3) KRP yang berpotensi
• KLHS
dan daerah BERKELANJUTAN SDGs 2030
dengan strategi menimbulkan dampak dan
• IELH PDLKWS Risiko terhadap lingkungan

Instrument Efektif didukung Infrastruktur PDLKWS: Kondisi


a. Legal frameworks (laws dan regulation); Lingkungan
b. Pedoman teknis (Technical Guidelines)
c. Kelembagaan dan SDM (Institutions and human resources) Hidup yang
d. Sistem Informasi (Decision Support Systems and Online Baik dan
Systems) Sehat
e. Pendanaan (Financial Supports)
Posisi Strategis Instrumen PPLH [PDLKWS] dalam Melakukan Intervensi Kebijakan,
Rencana dan Program di Level Landscape (Perencanaan Ruang dan Perencanaan
Pembangunan) & Keterkaitannya dengan Level Tapak

KLHS: Environmental & Social KLHS harus dapat memberikan


Integrasi arahan kajian LH lebih detail pada
Safeguard (ESS) untuk KRP
Ekoregion, skala Proyek (Amdal & UKL-UPL)
ILH & D3TLH
(Landscape)
+ IGT Lain Amdal atau UKL-
Intervensi Kebijakan PDLKWS
dengan KLHS UPL: ESS untuk
1. Rencana Tata Ruang: i.e. RTRW, RDTR, Proyek
INVENTARISASI LH RZWP3K
2. Rencanan Pembangunan: i.e. RPJPD, RPJMD
1
Usaha dan/atau
Udara Kegiatan
Landscape Sustainability 1
1 (Proyek)
9
Lahan 6
11
5
INFORMASI GEOSPASIAL 7 8 10 1
(Ekoregion, D3TLH + IGT Project Sustainability
4 2
Pesisir - Laut
Tematik Lain) sebagai 3
REFERENSI PPLH
Integrasi
Ekoregion, • Baku Mutu Lingkungan Hidup (BML)
Intervensi
ILH dan Daya Dukung dan Daya Indeks Pencemaran LH
Kebijakan
D3TLH + IGT PDLKWS
Tampung Lingkungan • Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan
Hidup (D3TLH) Hidup (KBKL) i.e. Tanah, Mangrove,
Lain RPPLH Lamun, Terumbu karang;
dengan
RPPLH
Kualitas Lingkungan (Environmental Monitoring)
Innovation and Integration of Environmental dan Natural Resources
Laws and Regulations: Interconnection of the Landscape Sustainability
and Project Sustainability
Laws and regulations related 6 Laws and regulations related to implementation of
business/activity permits (OSS dan Sectoral environmental permit: monitoring, inspection and 7
Agencies) compliance

Laws and regulations


1 Planning Stage Project Implementation Stage
related to spatial planing

Laws and regulations


2 directly regulate the Landscape Sustainability
SEA/EIA Process

Laws and regulations related


Project Sustainability
3 to environmental pollution
standards and environmental
degradation criteria

4
Laws and regulations related to environmental protection Laws and regulations
measures i.e. providing tools, equipments and infrastructure for 5
related to environmental
environmental protection; conducting environmental
prevention, emergency responses, and environmental
sampling procedures and
restoration or rehabilitation mapping
2
Proses KLHS berdasarkan Pendekatan
Holistik, Tematik, Integratif dan Spasial (HITS)
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Pasal 15 ayat (1) UU 32/2009: “Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menyusun KLHS....”

Economy
Social (Prosperity)
(People)

KLHS
Environment
(Planet)

RTRW, RPJP, RPJM dan KRP Pembangunan Berkelanjutan

Apa Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) atau SEA?


“Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi
dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau
kebijakan, rencana, dan/atau program.
(Pasal 1 angka 10 UU 32/2009 PPLH)
Filosofi Kajian Dampak Lingkungan: Environmental & Social Safeguard
Kajian Dampak Lingkungan (KLHS, Amdal, UKL-UPL
dan Izin Lingkungan):
1) Instrumen Good Environmental Governance (i.e. Terkait dengan Amanah Pasal
Transparansi, partisipasi dan akuntabiltas); 33 ayat (4) UUD 1945:
2) berfungsi untuk mengendalikan KRP yang disusun dan kegiatan perekonomian yang
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang akan dilakukan berkelanjutan dan berwawaan
3) Dalam rangka Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan
Lingkungan Hidup (aspek geobiofisiki kimia dan
sosekbud dan kesmas)  Environmental & Social Terkait dengan Amanah Pasal 28 H
Safeguard ayat (1) UUD 1945:
a. Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup 1. kualitas lingkungan hidup yang
baik dan sehat yang diindikasikan
i. Kelangsungan daya dukung;
antara lain oleh
ii. Kelangsungan daya tampung
a. kualitas udara, lahan/tanah
b. Pencegahan: dan air yang bersih dan
i. Pencemaran Lingkungan Hidup sehat, serta
(Standar: Baku Mutu Lingkungan-BML) b. kualitas ekosistem (i.e.
dan/atau hutan, karst, gambut,
ii. Kerusakan Lingkungan Hidup (Standar: mangrove, pada lamun dan
Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan- terumbu karang) yang baik
KBKL); dan sehat
c. Pemenuhan Hak-hak masyarakat atas LH 2. Hak Masyarakat untuk
yang baik dan sehat serta perperan dalam mendapatkan Kualitas LH yang
PPLH (concern masyarakat) baik dan sehat
Nilai-Nilai Inti (Core Values) Kajian Lingkungan
(Environmental Assessment (EA)
1
Proses EA harus
2 Integrity sesuai dengan
Utility standar-standar
yg telah
disepakati/
berlaku
Core
Proses EA
harus dapat Values
memberikan
informasi yang
EA
seimbang dan Proses EA harus
kredibel untuk dapat
pengambilan
menghasilkan
keputusan
perlidungan
Sustainability terhadap
lingkungan
Sumber: Barry Sadler (1996) 3
Jenis KRP yang wajib KLHS
RTRW Nasional; Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi; Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota;
RTR Pulau/Kepulauan; Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Provinsi; Rencana Tata Ruang Kawasan
Rencana Tata Ruang Strategis Kabupaten/Kota;
Kawasan Strategis Nasional; Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-
pulau Kecil;
Rencana Tata Ruang Laut Nasional;
Rencana Detail Tata Ruang
Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau
Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil;
Kabupaten/Kota;
pulau kecil beserta rencana rincinya;
Rencana Tata Ruang Kawasan
Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Tertentu Untuk Pulau-Pulau Kecil Terluar; Provinsi; Perkotaan yang merupakan bagian
wilayah kabupaten;
Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan
Konservasi Perairan; Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Provinsi; Rencana Pembangunan Jangka
Rencana Pembangunan Pusat Pertumbuhan Panjang Kabupaten/Kota;
Ekonomi Tingkat Nasional;
Rencana Pembangunan Pusat Pertumbuhan
Ekonomi Tingkat Provinsi;
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Rencana Pembangunan Jangka
Nasional;
Menengah Kabupaten/Kota; dan
Rencana Perubahan Peruntukan dan Fungsi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kawasan Hutan Tingkat Provinsi; dan
Nasional; dan Kebijakan, Rencana dan/atau Program
Kebijakan, Rencana dan/atau Program yang Kebijakan, Rencana dan/atau Program yang yang berpotensi dampak dan/atau
berpotensi dampak dan/atau risiko Lingkungan berpotensi dampak dan/atau risiko
Lingkungan Hidup lainnya di tingkat provinsi, risiko Lingkungan Hidup lainnya di
Hidup lainnya di tingkat nasional atau lintas tingkat kabupaten/kota
provinsi. atau lintas kabupaten/kota
Diferensiasi KLHS dalam Perencanaan Tata Ruang yang
Berkelnajutan dan Berwawasan LH
RENCANA UMUM TATA RUANG
KLHS RENCANA RINCI TATA RUANG

RTR PULAU / KEPULAUAN


RTRW NASIONAL Makro
RTR KWS STRA. NASIONAL
WILAYAH

RTRW PROVINSI RTR KWS STRA. PROVINSI

RTR KWS STRA KABUPATEN


RTRW KABUPATEN
Rinci RDTR WIL KABUPATEN

RTR KWS
METROPOLITAN
PERKOTAAN

RTR KWS PERKOTAAN DLM


WIL KABUPATEN
RTRW KOTA
RTR BAGIAN WIL KOTA

RTR KWS STRA KOTA


RDTR WIL KOTA

Coastal River Rencana Zonasi


Basin/Watershed KLHS (RZ KSN dan RZWP3K)
Integrasi Kajian Teknis Rencana Rinci Tata Ruang (RTR) dan
Rencana Zonasi (RZ) di Kawasan Strategis Nasional (KSN) – Untuk Mewujudkan SDGs
TIM KOORDINASI Penyelarasan, Penyerasian
dan Penyeimbangan Substansi RZ & RTR KSN

Tim Teknis Kajian Teknsi Terpadu Berdasarkan Tim Teknis


Matek dan Tim Pendekatan Ekosistem (Coastal-Watershed: Matek dan Tim
Pokja KLHS Integrated Coastal Zone Management) Pokja KLHS
RZ KSN KLHS Rencana KLHS Rencana Rinci Tata RTR KSN
Zonasi Ruang
Materi Teknis Materi Teknis Rencana
Rencana Zonasi Rinci Tata Ruang

Perpres Perpres
Rencana Rencana
Zonasi Rinci
Kawasan Kawasan
Strategis Strategis
Nasional Nasional
Percepatan: Integrasi Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS ke
dalam Proses Penyusunan RTR KSN

Persiapan pembuatan &


pelaksanaan KLHS

Isu-Isu
Strategis PB

Identifikasi Penyusunan
Input
Strategi Percepatan
muatan Rekomendasi
KRPKRP Perbaikan
KLHS • Peningkatan
kapasitas;
Integrasi KLHS-RTR KSN
• Asistensi &
Analisis Konsultasi
Perumusan Pen-
pengaruh
alternatif jaminan • Pra-validasi KLHS
KRP
penyempur Kualitas
terhadap
-naan KRP KLHS
Kondisi LH

Validasi
Pendokumentasian
KLHS
(Laporan) KLHS
Sumber:
1. Peraturan Menteri PU No. 15 Tahun 2012 tentang Pedoman RTR KSN;
2. PP No. 46 Tahun 2016 Tata cara Penyelenggaran KLHS;
3. Peraturan Menteri LHK No. P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017: Pelaksanaan PP No 46/2016
Strategi Percepatan: Integrasi Penyelenggaraan KLHS dan Proses RDTR
a. Penjaminan Kualitas KLHS
Tahapan Penyelengggaraan KLHS b. Pendokumentasian KLHS;
c. Validasi KLHS

Identifikasi Kajian Penyusunan


Identifikasi Isu- Perumusan
Persiapan Muatan RDTR Pengaruh Rekomendasi
Isu Strategis PB Alternatif Perbaikan
+ PZ RDTR thd LH

Penyusunan &
Pengumpulan Perumusan
Pengolahan & Pembahasan
Persiapan Data & Analisis Data
Konsep RDTR &
Ranperda RDTR
Informasi Muatan PZ
& Muatan PZ

a. Tim Penyusun; Konsep RDTR; a. NA;;


a. Data Untuk a. Alternatif konsep b. Penyusunan
b. Kajian awal;
Primier; a. Penyusunan rencana; Ranperda;
c. Delineasi awal
b. Data RDTR; b. Pemilihan konsep; c. Pembahasan
BWP’
Sekunder b. Penyusunan c. Perumusan rencana Ranperda
d. Teknis
muatan PZ terpilih;
pelaksanaan;
e. Pemeberitan ke Proses KLHS
Publik Muatan PZ: RDTR
a. Peta pola ruang + kode
terintegrasi
Prosedur Penyusunan RDTR dan pengaturan zonasi;
b. Aturan dasar./Teknik dengan Proses
Muatan PZ (12 bulan/4 bulan) pengaturan zonasi RDTR
Sumber: Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN No. 16/2018 Pedoman Penyusun RDTR dan PZ Kabupaten/Kota
Konsep Dasar KLHS dan Pembangunan Berkelanjutan
Mekanisme KLHS KRP
1. Pengkajian pengaruh KRP terhadap kondisi LH di suatu
wilayah (wilayah perencanaan KRP); 1. Rencana tata ruang, RPJP dan RPJM;
2. Perumusan alternatif penyempurnaan KRP; 2. KRP lainnya yang berpotensi
3. Rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan menimbulkan dampak dan/atau
KRP yang mengintegrasikan prinsip pembangunan
berkelanjutan
risiko LH.

Prinsip KRP Terwujudnya


Pembangunan KLHS atau SEA yang Berkelanjutan SDG & Kedaulatan
Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup

Mewujudkan ruang kehidupan yang aman,


Integrasi 3 (Tiga) KLHS memuat kajian: nyaman, produktif dan berkelanjutan:
Aspek: 1. Kapasitas DDL/DTL;
2. Perkiraan dampak & risiko LH; 1) Keharmonisan antara lingkungan alam dan
1. Lingkungan Hidup
3. Kinerja layanan/jasa lingkungan buatan;
(environmentally
sound) ekosistem; 2) Keterpaduan dalam penggunaan SDA dan
2. Sosial (socially 4. Efisiensi pemanfaatan SDA; Sumber daya buatan dengan memperhatikan
acceptable); 5. Kerentanan dan kapasitas SDM;
3. Ekonomi adaptasi Perubahan Iklim; 3) Perlindungan fungsi ruang & pencegahan
(economically 6. Ketahananan dan potensi dampak negatif terhadap lingkungan akibat
viable) kehati (biodiversity) pemantaan ruang
Tahapan Kerja KLHS - PermenLHK 69/2017

PERSIAPAN PEMBUATAN &PELAKSANAAN PENILAIAN DAN MONEV

• Tim/Pokja Pengkajian Perumusan - Penjaminan


• Penyusunan Pembangunan Alternatif Kualitas
TOR Berkelanjutan Pembangunan Rekomendasi (penilaian
Berkelanjutan KLHS dalam mandiri)
• Identifikasi terhadap KRP:
Stakeholders Opsi dan skenario Penyempurnaan
-Identifikasi Isu PB - Validasi
kebijakan yang tersedia Dokumen KRP
-Identifikasi KRP dan perlu - Pemantauan dan
-Analisis Pengaruh dipertimbangkan Evaluasi

….Hasil analisis pengaruh dapat


dikonsultasikan dengan pemangku Konsultasi Publik
kepentingan untuk pengayaan dan
penajaman hasil….
Penyelanggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

KRP telah dilengkapi


dengan KLHS

Penyelenggaraan KLHS KRP

1 2 3 4
Penjaminan
Pembuatan dan
Kualitas dan Validasi
Pelaksanaan KRP ditetapkan
Pendokumentasian KLHS
KLHS
KLHS

KRP telah
mengintegrasikan
Hasil KLHS
Pasal 6 - Pasal 16 PP 46/2016: Proses Pembuatan & Pelaksanaan KLHS
Pengkajian Pengaruh KRP Terhadap Kondisi LH Alternatif Rekomendasi
(Pasal 7 PP 46/2016)
Muatan KRP yang Lingkup, metode, teknik 1. Perubahan tujuan/target
KRP;

KRP
BERPOTENSI dan kedalaman analisis 2. Perubahan strategi
menimbulkan berdasarkan 5 Aspek pencapaian target; Untuk
pengaruh (Pasal 10 PP 46/2016) 3. Perubahan/penyesuaian Pengambilan
terhadap kondisi Hubungan Keterkaitan ukuran, skala, dan lokasi
Keputusan
Materi Muatan KRP yang lebih memenhu
Lingkungan Hidup Batas Adm pertimbangan PB; KRP
dengan Isu Strategis PB
10 Kriteria +
Muatan KRP: Wilayah Penyusunan
Perencanaan
Direct Driver(s) Analisis pengaruh KRP Perumusan alternatif Rekomendasi
KRP
of change terhadap Kondisi LH penyempurnaan KRP Perbaikan
Batas (Pasal 11-13 PP 46/2016) (Pasal 15 PP No. 46/2016) (Pasal 16 PP
Ekologis 46/2016)
1. DDL/DTL;
2. Dampak dan
Pelaksanaan Analisis
risiko LH; Isu-Isu Strategis memperhatikan: 4. Perubahan/ Muatannya:
3. Kinerja Jasling; 1. Perbaikan KRP;
4. Bencana;
Pembangunan 1. PUU; penyesuaian proses,
metode dan adaptasi 2. Informasi jenis
2. Pedoman, acuan, standar &
5. Status mutu dan Berkelanjutan best practice; perkembangan Iptek usaha dan/atau
ketersedian SDA; (Pasal 8-9 PP 46/2016) 3. Hasil penelitian; 5. Penundaan, perbaikan kegiatan yang
6. Kehati 4. Kesepakatan antar ahli urutan atau perubahan telah
7. Kerentanan & prioritas melampaui
Dasar Pertimbangan a.l.: pelaksanaannya;
kapasitas adptasi Paling sedikit MEMUAT DDL/DTL dan
1. Karekteristik wilayah; 6. Pemberian arahan atau
Perubahn Iklim; KAJIAN: tidak
2. Tingkat pentingnya 1. Efisiensi pemanfaatan SDA; rambu-rambu untuk
8. Penduduk potensi dampak; mempertahakankan diperbolehkan
2. Dampak dan risiko LH;
miskin; 3. Keterkaitan antar isu atau meningkatanfungsi lagi
3. Tingkat ketahanan dan
9. Kesmas strategis; potensi kehati ekosistem;
10.Ancaman 7. Pembrian arahan atau
4. Keterkaitan dengan 4. Kinerja jasa ekosistem • Avoid
perlindungan materi muatan KRP; 5. Kapasitas DDL/DTL; rambu-rambu mitigasi
kawasan 6. Tingkat kerentanan dan dampak dan risiko LH • Minimize
5. RPPLH
tertentu 6. Hasil KLHS KRP terkait adaptasi Perubahan Iklim; • Restore
Elemen-Elemen Penting Pengkajian Pengaruh KRP Terhadap
Kondisi LH Di Suatu Wilayah (Wilayah Perencanaan KRP);

Muatan KRP
3

Kondisi
Wilayah Lingkungan
Perencanaan KRP Hidup (Isu-Isu
(Batas Administrasi) 1 Pembangunan
Berkelanjutan)
2 (Batas Ekologis)
Pengaruh KRP terhadap
4
Kondisi LH:
Interaksi
Antara (2) dan (3) di dalam Wilayah
Perencanaan KRP (1)
Batas Ekologis sebagai Basis Analisis KLHS
KRP: Identifikasi & delineasi KRP yang berpengaruh terhadap
Kondisi Lingkungan secara spasial

KRP & Basis Penetapan KRP:


Batas Administrasi (Yurisdiksi)

Kajian Pengaruh Alternatif dan


KRP terhadap Rekomendasi
Kondisi LH Perbaikan

Basis Analisis: Batas Ekologis Environmental & Social


(fungsional) = i.e. Ekoregion + Safeguard
DAS + CAT + Coastal
1. Identifikasi & Delineasi kawasan-kawasan yang bernilai penting dari
aspek perlindungan dan pengelolaan LH i.e.
KLHS  HITS
a. Informasi spasial Jasa LH tinggi (air dan pangan/lahan prima) (Holistic, Integrated,
D3TLH;
b. Informasi spasial Jasa LH tinggi Kehati (NKT); Thematic and
c. Informasi spasial pencemaran dan kerusakan LH (IKLH)
2. Status dan kondisi LH: saat ini, trend dan Target 20 Tahun ke depan; Spasial)
3. Emisi GRK dan tingkat kerentanan Perubahan Iklim
Framework Integrasi Biodiversity dalam KLHS
Biodiversity Trigger 2
KRP 2
KRP 1
INDIRECT DRIVER(S)
Perubahan Perubahan ? OF CHANGE

Biofisik Sosial-Ekonomi a. Demografi;


b. Sain dan
DIRECT DRIVER(S) OF CHANGE teknologi;
c. Budaya;
JASA LINGKUNGAN HIDUP
d. Makro
ekonomi
Ekosistem Kesejahteraan Biodiversity Trigger 3
• Komposisi;
• Struktur;
Manusia Sumber: Slootweg, et all. 2006. Biodiversity
• Proses Kunci (Human Well-Being) in EIA and SEA. Background Document to
CBD Decision VIII/28: Voluntary Guidelines
On Biodiversity-Inclusive Impact Assessment.
Ultrecht. Commission for Environmental
Biodiversity Trigger 1 Assessment (MER)
Identifikasi Isu-Isu Strategis Pembangunan Berkelanjutan
KARAKTERISTIK WILAYAH:
• Kondisi Kualitas Lingkungan Hidup;
• Kondisi Ekosistem + Tingkat pelayanannya; Isu-Isu Pembangunan
• Kondisi SDA;
• Pola aktivitas Sosekbud; Berkelanjutan (Isu-Isu PB)
• kelembagaan pengelolaannya;
(Ekonomi, Sosial dan Lingkungan)
Unsur-Unsur yang harus a. Pengumpulan
dipertimbangkan: b. Pemusatan;
P c. Penelaan cepat;
a. KARAKTERISTIK WILAYAH; Konsultasi
b. Tingkat pentingnya Potensi
Masyarakat & r Publik d. Perkiraan potensi
dampak & risiko [7 kriteria]
pemangku o dampak dan
kepentingan s keterkaitan antara
c. Keterkaitan antar isu
strategis PB [DPSIR] e isu strategis;
e. Penentuan isu
d. Keterkaitan dengan materi s
muatan KRP; strategis &
e. Muatan RPPLH; dan/atau prioritas
f. Hasil KLHS dari KRP yang
terkait Isu-Isu • Akar Masalah,
Sumber: • berdampak penting & Luas,
• Pasal 7 huruf a- Pasal 9 PP 46/2016 Strategis PB • actual dan
• Pasal 20-21 dan Lamp. IV Huruf B
Permenlhk P. 69/2017 • dirasakan masyarakat

Dampak Status mutu & Sosial: Poverty &


Kinerja Adaptasi
D3TLH & Risiko
Jasa LH
Bencana ketersediaan Kehati
PI
Livelihood, kesmas
LH SDA kawasan MHA
Integrasi Inventarisasi LH dan D3TLH untuk
Identifikasi Isu-Isu Strategis dalam KLHS
5 2
Identifikasi & Muatan ILH:
Identifikasi & petakan Pasal 6 ayat (2)
Petakan Pasal 9 huruf h
para pihak atau UU PPLH
tingkat dan huruf i
kelompok masyarakat 32/2009
Kerentanan & PP KLHS
(stakeholder) yang • Bentuk
Kapasitas 46/2017
terkait dengan
Adaptasi • Tipe-Tipe Ekosistem (i.e. hutan primer, mangrove); Ruang/Kawasan Penguasaan
pemanfaatan Jasa LH
Perubahan • Jasa LH (ecosystem services) yang dihasilkan; penghidupan SDA;
tersebut (i.e. • Pengetahuan
Iklim 1 masyarakat local, pelaku
masyarakat local
(livelihood) Pengelolaan
Identifikasi & Identifikasi & Petakan usaha) SDA;
4 Petakan SDA yang SDA yang berfungsi
• Konflik &
Identifikasi & berfungsi sebagai sebagai Infrastruktur
pnyebab
Petakan pengerak laju ekologi yang bernilai
konflik SDA
Wilayah pertumbuhan penting bagi
Rawan ekonomi keberlanjutan kehidupan 3 Pasal 9 huruf b,
Bencana (ENGINE OF (WILAYAH DENGAN JASA c, d, h, i dan j
GROWT] LH TINGGI/PENTING] Identifikasi & petakan
Alam Status dan Kondisi PP KLHS
Ekosistem 46/2017
• Cemar-Rusak; • Dampak &
• Kinerja Jasa LH; risiko;
Pasal 9 huruf d dan g PP • D3TLH; • Kinerja Jasa
Pasal 9 huruf e, f, dan c PP KLHS 46/2016 LH;
KLHS 46/2016 • Ancaman ruang Muatan ILH:
• Status mutu & ketersedian SDA (e); • D3TLH;
• Bencana alam; penghidupan Pasal 6 ayat (2)
• Ketahanan dan potensi kehati (f); • Ancaman
• Adaptasi PI masyarakat; UU PPLH
• Kinerja Jasa LH (c). Keberlanjutan
• Ancaman terhadap 32/2009
Kawasan tertentu penghidupan • Bentuk
masyarakat & MHA; masyarakat; kerusakan
Muatan ILH: Pasal 6 ayat
• Risiko Kesehatan & • Ancaman SDA
(2) UU PPLH 32/2009 Kawasan • Konflik &
Muatan ILH: Pasal 6 ayat (2) UU PPLH 32/2009 keselamatan
• Bentuk kerusakan SDA; masyarakat & penyebab
• Potensi dan Ketersedian SDA; masyarakat;
• Pengetahuan MHA;
• Jenis SDA yang dimanfaatkan • Emisi GRK konflik SDA
Pengelolaan SDA • Resiko
kesmas
Data dan Informasi Ekoregion
Kepmen LHK SK.8/MENLH/SETJEN/PLA.3/1/2018 tentang PENETAPAN WILAYAH EKOREGION
INDONESIA - 177 Ekoregion Terestrial

P. Sumatera : 22 Unit Ekoregion P. Bali & Nusatenggara : 29 Unit Ekoregion


P. Jawa : 36 Unit Ekoregion P. Maluku : 23 Unit Ekoregion
P. Kalimantan : 21 Unit Ekoregion P. Papua : 21 Unit Ekoregion
P. Sulawesi : 25 Unit Ekoregion Jumlah : 177 Unit Ekoregion
KERANGKA PENENTUAN DAYA DUKUNG AIR

PETA JASA LINGKUNGAN


Karakter Bentang PENGATUR TATA AIR
Alam (KLHK)

Informasi pendukung
Fungsi Menyediakan
Penutupan Lahan Air yang
Eksisting (KLHK) Didistribusikan secara
spasial dalam Grid 1 Km2 KETERSEDIAAN
Vegetasi Alami (m3/thn)
(BIG, LIPI, KLHK)
Data Ketersediaan Air
Per Wilayah Sungai
yang Didistribusikan STATUS DAYA DUKUNG
secara Spasial dalam Grid 1 Km2 PENYEDIAAN AIR
Standar Kebutuhan Domestik
per Kapita (Kemen PU) PERMUKAAN
Jumlah Penduduk Per
Jumlah Kebutuhan (Terlampaui / Belum
Domestik yang
Kabupaten yang Terlampaui)
Didistribusikan secara KEBUTUHAN
didistribusikan secara Spasial dalam Grid 1 Km2
spasial dalam grid 1 Km2 (BPS) TOTAL
(m3/thn) OUTPU
T
Standar Kebutuhan Per
Penggunaan Lahan (Kementan Jumlah Kebutuhan OUTPUT
& Kemen PU) Berdasarkan
Penggunaan Lahan
Peta Penutupan yang Didistribusikan
Lahan (KLHK) secara Spasial dalam Grid 1 Km2
INPUT
Contoh Data dan Informasi terkait dengan Isu Sosial Budaya di KLHS IKN

Data Awal Analisis Pengaruh KRP Alternatif Rekomendasi

Peta Bahasa
(sumber : Kemendikbud) Konsep Dasar Kebijakan Rencana
dan Program Pengembangan IKN
Data Survey Lapangan
Inventarisasi Sosial Budaya
(sumber : KLHK)

Peta Administrasi Kecamatan


(sumber : KLHK)

Data Pertumbuhan Kota Satelit


(sumber : RPJM Kalimantan Timur) Menciptakan Kebijakan
Afirmatif
Data Administrasi Kecamatan
(sumber : KLHK) Analisis peran serta kehidupan
masyarakat Meningkatkan Kompetensi dan
Penguatan Jaringan Organisasi kebijakan untuk dukungan
Peta Tutupan Lahan Masyarakat keberlanjutan
(sumber : KLHK)
(Sustainability Enabler
Inventarisasi Sosial Budaya Memenuhi Konsumsi Penduduk Policy)
Data Inventarisasi Sosial Budaya
(sumber : Kemendikbud) Berdasarkan Mata Pencaharian
Penduduk
Data Survey Lapangan Menyediakan Pasar Reguler
dalam Skala Besar dan Kecil
Inventarisasi Sosial Budaya
(sumber : KLHK)
Peta Perkembangan Kota Satelit Analisis identitas masa depan
(sumber : KLHK)

Data HHBK KPHP/KPHL


Kalimantan Timur (sumber : KLHK)
Analisis regionalisme dan
peran politik
Data Statistik
(sumber : BPS)
SOSBUD
Contoh Data dan Informasi terkait dengan Isu Kehati di KLHS IKN

Data Awal Analisis Pengaruh KRP Alternatif Rekomendasi


Peta Sungai
(sumber : KLHK)

Peta Ruang Penghidupan


Masyarakat (sumber : KLHK)

Peta Permukiman Konsep Dasar Kebijakan Rencana


(sumber : KLHK) dan Program Pengembangan IKN Menerapkan Prinsip Forest City

Peta Homerange Bekantan


(sumber : KLHK)
Pembangunan jaringan ruang
Peta Homerange Orang Utan hijau yang terstruktur
(sumber : KLHK)
Mengembangkan 50% wilayah
Peta Titik Perjumpaan terbangun dengan kepadatan
Bekantan (sumber : LIPI) dan proporsi lahan terbangun
rendah Usulan Kebijakan Untuk
Dukungan Keberlanjutan
Peta Kawasan Hutan (sumber Memberikan Ruang
: KLHK) Perlindungan Habitat Satwa

Peta Nilai Kehati Tinggi Revitalisasi Bertahap Lansekap


(sumber : KLHK) Hutan dan Wilayah Konservasi

Peta Wisata Alam (sumber :


Balitek KSDA Samboja)
Peta Keanekragaraman Hayati Melaksanakan Pemulihan dan
di Calon Wilayah IKN Perbaikan Lingkungan
Peta Land Sistem
(Faktor Koreksi)
(sumber : BIG)

Data Atribut Lain

KEHATI
Contoh Data dan Informasi terkait dengan Isu Kerusakan Lahan
Tambang di KLHS IKN
Data Awal Hasil Overlay Kebijakan Alternatif Rekomendasi

Peta Land Sistem


(sumber : BIG)

Konsep Dasar Kebijakan


Peta Sungai Rencana dan Program
(sumber : KLHK) Pengembangan IKN
Menerapkan Prinsip Forest City

Data Lubang Tambang Monitoring dan tracking kemajuan


(sumber : KLHK) rehabilitasi dan pemulihan
lingkungan

Data IUP
(sumber : Dinas ESDM
Provinsi Kalimantan Memperbaiki kulitas air permukaan Melaksanakan Pemulihan dan
Timur) Peta Lubang Tambang Perbaikan Lingkungan
(Faktor Koreksi)
RKTN 2011 – 2030
(sumber : KLHK)
Memperbaiki kualitas tutupan lahan

Peta Lahan Kritis Usulan Kebijakan Untuk


(sumber : KLHK) Dukungan Keberlanjutan
Peta Potensi Kebarakan Lahan
Peta DAS (Faktor Koreksi)
(sumber : KLHK)

Peta CAT
(sumber : ESDM)

Data Atribut Lain


Contoh Data dan Informasi terkait dengan Isu Keberlanjutan Tata Air
di KLHS IKN
DATA AWAL ANALISIS PENGARUH KRP ALTERNATIF REKOMENDASI

PETA
EKOREGION
Konsep Dasar Kebijakan Rencana dan
Program Pengembangan IKN
PETA D3TLH dan
JASA EKOSISTEM
MENERAPKAN PRINISP FOREST
WILAYAH FUNGSIONAL
PETA DAS CITY
KEBERLANJUTAN TATA AIR
OVERLAY

PNGELOLAAN BERBASIS DAS


BAGIAN BARAT
PETA SUNGAI
Wilayah Fungsional
Bagian Barat SUSTNAIBILITY ENABLER POLICY

PETA CAT
BAGIAN TENGAH
EFISISIENSI KONSUMSI AIR
Wilayah Fungsional PETA JALAN PEMULIHAN DAN
PETA GEOLOGI Bagian Tengah PERBAIKAN LINGKUNGAN

DATA ATRIBUT BAGIAN TIMUR


(Curah hujan , debit
sungai )
Wilayah Fungsional
CEK LAPANG Bagian Timur
(3 Tahap)
PETA EKOREGION KALIMANTAN TENGAH
(KARAKTERISTIK BENTANG ALAM)

Karakteristik Bentang Alam Dominan:


1. Dataran organik bermaterial
gambut
2. Perbukitan struktural lipatan
bermaterial batuan sedimen
campuran karbonat dan non
karbonat
3. Dataran fluvial bermaterial
aluvium
PETA EKOREGION KALIMANTAN TENGAH
(VEGETASI ALAMI)

Vegetasi alami domiman:


1. Hutan dipterokarpa pamah
2. Hutan kerangas pamah
3. Hutan pamah (non dipterokarpa)
4. Hutan gambut dan terna rawa
gambut
Identifikasi & Petakan SDA yang berfungsi sebagai Infrastruktur
ekologi yang bernilai penting bagi keberlanjutan kehidupan (WILAYAH
DENGAN JASA LH TINGGI/PENTING]
No Area/Wilayah dengan Jasa Lingkungan
Hidup Tinggi Terkait Keanekaragaman
https://Insights.menlhk.g.o.id
Hayati (Biodiversity)
1. Peta Kawasan Lindung yang telaah Informasi Geospasial PDLKWS

ditetapkan
2. Peta Kawasan lindung yang memiliki INVENTARISASI LH
 Potensi dan Ketersedian
SDA
status perlindungan internasional i.e.  SDA berfungsi
sebagai Infrastruktur
WHS, Ramsar Sites, Cagar Biosfer, THRS. ekologis (Jasa LH
Penting/Tinggi)
 SDA berfungsi
3. Peta hutan alam primer (natural sebagai Pengerak
Laju Pertumbuhan

habitat) Ekonomi
 Jenis yang dimanfaatkan
 Bentuk Penguasaan
 Pengetahuan
4. Peta home range (wilayah jelajah) atau Pengelolaan
 Bentuk Kerusakan
habitat satwa liar  Konflik dan Penyebab

5. Peta ekosistem karst


6. Peta ekosistem gambut
7. Peta ekosistem lahan basah (wetland) Area/Wilayah
Area/Wilayah
8. Peta ekosistem mangrove dengan Jasa IGT lainnya
dengan Jasa
9. Peta ekosistem padang lamun Lingkungan terkait Hasil
Lingkungan
10. Peta ekosistem terumbu karang Hidup Tinggi Inventarisasi
Hidup Tinggi Terkait
11. Peta Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi LH
Terkait Air Pangan/Lahan Pr
(NKT)
Informasi
Geospasial
wilayah dengan
Jasa LH tinggi
terkait KEHATI
(Infrastruktur
Ekologis)
di Calon
Wilayah IKN
(IG
Referensi
PPLH)
Informasi
Geospasial
wilayah dengan
Jasa LH tinggi
terkait
Keanekaragara
man Hayati
(Infrastruktur
Ekologis)
di Calon
Wilayah IKN
(IG
Referensi
PPLH)
Kawasan Teluk Balikpapan: Lokus Penting Pengembangan Forest City
Contoh : Wilayah yang Memiliki Jasa Lingkungan Hidup Penting terkait
dengan Air di Wilyah Fungsional IKN: Informasi Geospasial yang
berfungsi sebagai Referensi PPLH di Wilayah Fungsional IKN
PETA JASA LINGKUNGAN PENGATUR TATA AIR
Contoh Isu-Isu Pembangunan Berkelanjutan: Status Saat ini,
Trend Ke Depan dan Target Pembangunan Berkelanjutan
1. Kualitas udara
a. Sebagai akibat dari pembakaran BBF dari
sumber bergerak; 1. Status saat ini?
b. Sebagai akibat dari emisi proses produksi
(sumber tidak bergerak); 2. Trend status LH ke
2. Kualitas dan kuantitas air depan (i.e. 20 tahun
a. Kualitas air permukaan;
b. Kualitas air tanah; ke depan)?
c. Ancaman terhadap mata air dan sumber air
minum; 3. Target Pembangunan
d. Regim aliran air;
3. Kualitas tanah
Berkelanjutan yang
a. Pencemaran tanah i.e. dari penyimpanan, akan dicapai selama
penggunaan dan pelepasan B3;
b. Kerusakan tanah;
20 tahun kedepan i.e.
4. Perubahan iklim Status Mutu Air
a. Emisi GRK;
5. Flora dan fauna
Sungai sesuai dengan
a. Ancaman terhadap biodiversity – jumlah Kriteria Mutu Air
species tumbuhan;
b. Ancaman terhadap biodiversity – jumlah
Kelas I
species satwa;
Contoh Isu-Isu Pembangunan Berkelanjutan: Status Saat ini, Trend Ke Depan dan Target PB
6. Habitat
a. Ancaman terhadap habitat, terutama yang dilindungi; 1. Status saat ini?
7. Kawasan lindung
a. Keberadaan aset di kawasan lindung;
2. Trend status LH ke
b. Ancaman terhadap kawasan lindung berkelas dunia depan (i.e. 20 tahun
(ramsar site, cagar biosfer dll); ke depan)?
8. Gangguan
a. Ancamanan terhadap kebisingan dan getaran; 3. Target
b. Ancaman pencemaran cahaya, panas dan radiasi; Pembangunan
9. Populasi dan kesehatan
Berkelanjutan yang
a. Perubahan jumlah dan struktur penduduk;
b. Ancaman terhadap kesehatan masyarakat; akan dicapai selama
10. Perubahan permukiman dan demografi 20 tahun kedepan
a. Perubahan dalam hal struktur permukiman dan i.e. Habitat
penggunaan lahan;
Mangrove tetap
b. Akses terhadap area publik;
c. Perubahan kualitas hidup; utuh dan sehat
11. Aset Budaya dan Sejarah (Indeks Kehatinya ?)
a. Keberadaan aset-aset cagar budaya;
12. Infrastruktur, industri dan fasilitas lainnya
13. Elemen-elemen lainnya:
a. Peningkatan jumlah sampah (limbah padat) domestik,
LB3; Sumber:Ivanovic, Sabina et al. 2015. Guide to
Strategic Environmental Assessment in Urban
b. Penggunaan B3 yang berbahaya bagi manusia dan Planning. Belgrade: Ambero Consulting
lingkungan; Representative Office and GTZ
Pasal 22 dan Lamp. IV Huruf C Permenlhk P. 69/2017: Identifikasi Materi Muatan KRP

Perkiraan: Materi Muatan KRP dikaitkan dengan


• Cakupan wilayah terkena
dampak; KRP Pertimbangan-pertimbangan:
1. DDL/DTL;
• Kelompok masyarakat 2. Dampak & risiko LH
terkena dampak 3. Kinerja layanan jasa ekosistem;
4. Bencana i.e. banjir, longsor,
• Sintesa hasil kekeringan;
5. Mutu dan ketersedian SDA;
identifikasi isu
6. Ketahanan dan potensi Kehati;
strategis; 7. Adaptasi PI
• Muatan RPPLH yang 8. Penduduk miskin dan penghidupan
relevan; masyarakat;
• Muatan KLHS KRP lain 9. Risiko kesehatan dan kesalamatan
yang relevan masyaralat;
10.Ancaman perlindungan terhadap
kawasan tertentu

Materi
Muatan KRP
Materi Muatan KRP yang Materi Muatan KRP yang harus
yang TIDAK berpengaruh dianalisis pengaruhnya terhadap
berpengaruh terhadap terhadap Kondisi Lingkungan Hidup
kondisi LH kondisi LH
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan-
Perubahan Biodiversity dalam KLHS
mempengaruhi
Direct Driver(s) of Indirect Driver(s)
change of change

a. Perubahan penggunaan dan • Demografi;


tutupan lahan (LULC);
• Ekonomi;
b. Fragmentasi dan Isolasi;
c. Ekstraksi, pemanenan dan • Sosial-politik;
removal spesies; • Proses dan
d. External input: emisi, effluent dan intervensi teknologi
bahan-bahan kimia;
e. Ganguan; Skala Temporal, Spasial dan
f. Introduksi spesias asing, invasive Organizasional Perubahan-
Perubahan Biodiversity harus
dan/atau GMOs; ditentukan
KRP, dan Faktor-Faktor Penyebab Perubahan
Kehati /Biodiversity
• Resiko kepunahan atau
Perubahan LULC hilangnya habitat/ekosistem;
• Melebihan MSY/DDL/DTL;

Fragmentasi/Isolasi Akses dan/atau hak atas
SDAH

Pengambilan dan pemanenan,


removal Species Perubahan
Biodiversity
Input Eksternal: Emisi,
effluent, chemicals • Ekosistem;
• Species;
Gangguan • Gen
Introduksi GMOs, Alient dan Biodiversity = Jasa
invasif species Lingkungan
Materi Muatan KRP Yang Berpotensi Menimbulkan
Pengaruh terhadap Kondisi Lingkungan Hidup
Kondisi Lingkungan
KRP KRP yang termasuk dalam Hidup
Kategori dibawah ini 1. DDL/DTL;
berpotensi menimbulkan 2. Dampak & risiko LH
pengaruh terhadap kondisi LH: 3. Kinerja layanan jasa
a. Perubahan penggunaan ekosistem;
4. Bencana i.e. banjir, longsor,
dan tutupan lahan (LULC);
kekeringan;
b. Fragmentasi dan Isolasi; 5. Mutu dan ketersedian
c. Ekstraksi, pemanenan dan SDA;
removal spesies; 6. Ketahanan dan potensi
d. External input: emisi, Kehati;
effluent dan bahan-bahan 7. Adaptasi PI
kimia; 8. Penduduk miskin dan
e. Ganguan; penghidupan masyarakat;
f. Introduksi spesias asing, 9. Risiko kesehatan dan
kesalamatan masyaralat;
invasive dan/atau GMOs;
10. Ancaman perlindungan
terhadap kawasan tertentu
Contoh Muatan KRP
Contoh Muatan KRP:
Peta Usulan
Perubahan Fungsi dan
Peruntukan Kawasan
Hutan Sulawesi
Selatan
5.146 lokus (lokasi usulan perubahan),
dimana masing-masing:
• 156 lokus (penunjukan baru),
• 529 lokus (perubahan fungsi) dan
• 4.461 ha (perubahan peruntukan).

lokus yang memiliki luasan besar


(diatas 10 ha) akan dikaji lebih lanjut
dampaknya
Analisis Pengaruh KRP terhadap Kondisi LH dilihat dari
Perspekstif Jangka Waktu Implementasi KRP

Implementasi KRP

3
Implementasi KRP untuk Jangka waktu
Muatan KRP tertentu (i.e. 20 tahun) KRP Baru

KRP
Perubahan/ Modifikasi

Pengembangan (pembangunan baru)

Pengaruh KRP
terhadap Kondisi
Wilayah Perencanaan KRP LH
Komponen geo-fisik, kimia, biologi,
1 4
sosekbud dan kesmas
Kondisi LH saat
Kondisi LH masa lalu dan Kondisi LH selama Implementasi selesai masa
saat ini KRP dan Target PB/SDGs berlakunya
AIR MERESAP
KRP
2 AIR TDK MERESAP
Isu
Saat ini
Pembangunan Saat yang akan
(T0)
Berkelanjutan datang (T20)
Sebelum: Koef Run-Off 35% Sesudah: Koef Run-Off 90%
Analisis Pengaruh KRP terhadap Kondisi LH

KLHS memuat KAJIAN antara lain:


Efisiensi Pemanfaatan Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung
Sumberdaya Alam d a Lingkungan Hidup untuk Pembangunan

Perkiraan Mengenai Dampak dan RiSIKO


Tingkat Kerentanan dan
Kapasitas Adaptasi
e b LINGKUNGAN HIDUP
terhadap Perubahan Iklim

Tingkat Ketahanan dan Kinerja layanan/jasa ekosistem


Potensi Keanekaragaman f c
hayati

Apa Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)


atau SEA?
“Rangkaian analisis yang sistematis,

KLHS
menyeluruh, dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan
terintegrasi dalam pembangunan suatu
wilayah dan/atau kebijakan, rencana,
dan/atau program. (Pasal 1 angka 10 UU
32/2009 PPLH)
Sumber: Pasal 16 UU 32 Tahun 2009
Contoh Keterkaitan Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan
Intervensi KRP i.e. RRTR 1) Efisiensi= Pemanfaat SDA secara optimal
 tetap lestari;
2) Dampak: perubahan LH (parameter LH);
Risiko = kemungkinan kejadian bahaya;
3) Kehati = keberagaman, keragaman +
keberlanjutan SDA;
4) Kinerja Jasa LH= perubahan kapasitas +
kualitas layanan ekosistem (LH) (Kondisi
awal v.s. actual)  4 Jasa LH (MANFAAT)
Efisiensi Pemanfaatan SDA 1 5) D3TLH”i.e. DDDT Air;
6) Kerentanan API: dampak PI +
kemampuan adaptasinya
Dampak dan Risiko LH 2
4 5
3 Kehati
Daya Dukung
Kinerja
dan Daya
Jasa LH
Tampung LH
Kerentanan Adaptasi
6
Perubahan Iklim
• Wilayah Perencanaan KRP (batas Administrasi)
• Batas Ekosistem/Ekologis (i.e. Ecoregion)
PERUMUSAN ALTERNATIF PENYEMPURNAAN KRP
Alternatif penyempurnaan KRP:
1. Perubahan tujuan atau target
2. Perubahan strategi pencapaian target;
3. Perubahan atau penyesuaian ukuran, skala, dan alokasi yang lebih memenuhi
pertimbangan Pembangunan Berkelanjutan;
4. Perubahan atau penyesuaian proses, metode, dan adaptasi terhadap perkembangan
IPTEK yang lebih memenuhi pertimbangan Pembangunan Berkelanjutan;
5. Penundaan, perbaikan urutan, atau perubahan prioritas pelaksanaan;
6. Pemberian arahan atau rambu-rambu utuk mempertahankan atau meningkatkan fungsi
ekosistem; dan/atau
7. Pemberian arahan atau rambu-rambu mitigasi dampak dan risiko LH.

Hasil rumusan alternatif penyempurnaan K-R-P dijadikan dasar dalam menyusun


rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan K-R-P yang mengintegrasikan
prinsip pembangunan berkelanjutan.

Rapat Pengambilan Keputusan


Contoh Analisis Pengaruh KRP terhadap Kondisin Lingkungan Hidup:
Studi Kasus KRP Infrastruktur Transporatsi di calon IKN dan
pengaruhnya terhadap Kondisi Biodiversity di Teuk Balikpapan
Peta Sungai
(sumber : KLHK) Informasi Geospasial wilayah IGT Tata Ruang: Peta Perencanaan
Peta Ruang Penghidupan
dengan Jasa LH tinggi terkait Ruang dan Pembangunan
Masyarakat (sumber :
KLHK) IG Reference Infrastruktur Transportasi IKN di
Keanekaragaraman Hayati
Peta Permukiman berfungsi Teluk Balikpapan (ATR/BPN dan
(sumber : KLHK) (Infrastruktur Ekologis)
Peta Homerange untuk Kementerian Perhubungan) –
Bekantan (sumber : di Calon Wilayah IKN
KLHK) Intervensi Engine of Growth
Peta Homerange Orang
Utan (sumber : KLHK)
(IG Referensi PPLH) Kebijakan
Peta Titik Perjumpaan PPLH
Bekantan (sumber : LIPI)

Peta Kawasan Hutan


(sumber : KLHK) Integrasi
Peta Nilai Kehati Tinggi
(sumber : KLHK)
TUJUAN
Peta Wisata Alam (sumber
: Balitek KSDA Samboja) INTERVENSI:
Peta Land Sistem Infrastruktur
(sumber : BIG)
Transportasi
Data Atribut Lain
Berkelanjutan

SATU LANDSCAPE SATU DATA: INFORMASI GEOSPASIAL yang berfungsi sebagai


Referensi/basis untuk Pelaksanaan Tata Kelola proses RPPLH, penyeleggaraan KLHS
dan proses perizinan berusaha (AMDAL) terkait kehati (Tata Kelola Terintegrasi
Berbasis Elektronik dan Informasi Geospasial)
Peta Lokus Revisi
Kawasan Hutan
pada Kepentingan
Biodiversity
EKoregion
Sulawesi
Pengembangan Berbagai Bentuk Mitigasi Dampak/Pengaruh Negatif
dan Meningkatan Benefits KRP (Best Practices)
3 Prinsip Dasar Alternatif KRP
Tinggi
 Hindari (avoidance)
 Minimisasi (minimisation) • Apakah KRP dan
Prioritas
Kegiatan
 Restorasi dibutuhkan?
Rendah • Apakah KRP dan
Kegiatan harus
Berbagai opsi restorasi terhadap
kondisi lingkungan yang terpengaruh dilaksanakan saat
ini?
• Apakah ada
• Mengurangi skala, alternatif lokasi?
besaran, ukuran
• Apakah ada alternatif KRP
i.e. Seperti penggunanaan Contoh pemberian
rambu penanda di
teknologi yang ramah sekitar wilayah
lingkungan, efisiensi energi, Contoh Green jelajah yang
Infrastruktur Satwa liar- berdekatan
efisiensi penggunaan dan kanopi tanaman diatas dengan ruang
pemanfaatan air jalan raya sebagai kegiatan
sarana menyeberang masyarakat
orangutan
Internalisasi LH: Upaya untuk Menjaga Keseimbangan Ekologi, Ekonomi dan Sosil
( win-win solution)

Sumber:
https://m.medcom.id/foto/ekonomi/5b2XeL2K-melihat-aktivitas-gajah-di-terowongan-tol-pekanbaru-dumai

https://foto.bisnis.com/view/20191217/1182270/terowongan-gajah-tol-pekanbaru-dumai

• Uniknya Tol Permai dilengkapi dengan enam terowongan untuk perlintasan gajah di dalamnya yang terletak di Seksi 2 (Sungai Tekuana) dan Seksi 4 (dekat
Suaka Margasatwa Balai Raja). Terowongan perlintasan gajah ini adalah yang pertama di Indonesia.
• Hutama Karya memastikan bahwa pembangunan Tol Permai tak merusak lingkungan dan ekosistem serta tidak mengganggu habitat asli gajah liar di
sekitarnya.
• Seperti terlihat pada 10 Februari lalu, kawanan gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) melintasi Sungai Tekuana di bawah terowongan gajah yang
dibangun di seksi 2 Tol Permai.
Internalisasi Lingkungan Hidup: Upaya Mitigasi Dampak Lingkungan
Pembangunan dan Pengelolaan Jalan Tol terhadap Kawasan Konservasi dan
Destinasi Wisata Kunang-Kunang di Jepang
3
Pengembangan Sistem Tata Kelola PDLKWS
Terintegrasi Secara Elektronik
Peningkatan Efektivitas KLHS untuk Mewujudkan SDGs
Dilaksanakan dan KRP yang ramah
Pemerintah
dikoordinasikan oleh lingkungan: PB
Menteri LHK (Pusat, Provinsi dan Kab/Kota) terintegrasi dalam KRP

Instrumen Kebijakan, Rencana & Program Kedaulatan LH


Perlindungan 1) RPJP & RPJM (Nasional dan
Lingkungan Hidup Daerah) & Low Carbon
(Environmental 2) Rencana Tata Ruang (i.e. RTRW, Development-
Safeguard) : RDTR, RZWP3K); Pembangunan
KLHS
3) KRP yang berpotensi
menimbulkan dampak dan Rendah Karbon
Risiko terhadap lingkungan (LCD/PRK )

Penguatan sistem & Infrastruktur Kajian Lingkungan Hidup Strategis Laporan KLHS yang
(KLHS/SEA) berkualitas baik yang dapat
a. Legal frameworks (laws dan regulation); digunakan dalam proses
b. Pedoman teknis (Technical Guidelines) pengambilan keputusan
c. Kelembagaan dan SDM (Institutions and human resources) KRP dan befungsi sebagai
d. Sistem Informasi (Decision Support Systems and Online Systems) environmental safeguard
e. Pendanaan (Financial Supports) yang efektif
Status Legal Framework Instrumen KLHS
UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH PUU PSDA-LH
1) Pasal 1 angka 10: Batasan/definisi KLHS;
Lainnya:
2) Pasal 15: kewajiban membuat KLHS dalam penyusunan dan
1) PUU Penataan
evaluasi KRP serta Mekanisme KLHS;
Ruang (i.e. RTRW,
3) Pasal 16: Muatan Kajian dalam KLHS;
RTR KSN/KSP,
4) Pasal 17: Hasil KLHS dan KRP dan Usaha dan/atau Kegiatan RDTR, RZW3K
5) Pasal 18: KLHS dan Keterlibatan Masyarakat dan pemangku 2) PUU terkait
kepentingan, serta pengaturan lebih lanjut penyelenggaraan dengan Rencana
KLHS; Pembangunan
6) Pasal 63: tugas dan wewenang pemerintah dan pemerintah (RPJMN/RPJMD)
daerah terkait KLHS;

No Instrum Mandat dalam UU No. 32 PUU Status Legal Framework


en Tahun 2009 tentang PPLH
PDLKWS
1.. KLHS Pasal 18 ayat (2): Ketentuan PP PP No. 46 Tahun 2016
Lebih Lanjut mengenai tata cara tentang Tata Cara
penyelanggaran KLHS di atur Penyelenggaran KLHS
dalam PP
Status Legal Framework Instrumen KLHS
No Mandat dalam PP No. 46 Tahun 2016 Bentuk PUU Status Legal Framework
tentang Tata Cara Penyelenggaran KLHS (Permenlhk
atau PUU
Sektor)
1. Pasal 3 ayat (4): Pedoman dan tata cara Peraturan Peraturan Menteri LHKP.
penetapan KRP yang wajib KLHS karena Menteri 69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017
berpotensi menimbulkan dampak tentang Pelaksanaan PP No. 46 Tahun
dan/atau risikoLH 2016 tentang Tata Cara
2. Pasal 14 ayat (3): Standar Kompetensi Peraturan Penyelenggaraan KLHS
Penyusun KLHS Menteri
3. Pasal 17 ayat (1): Pembuatan dan K/L atau Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7
pelaksanaan KLHS pada K/L, pemda pemda Tahun 2018: KLHS RPJMD
4. Pasal 18 ayat (2):Pembuatan dan Peraturan Peraturan Menteri LHKP.
Pelaksanaan KLHS Menteri 69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017
5. Pasal 22: Penjaminan kualitas KLHS Peraturan
Menteri
6. Pasal 24 ayat (1): Penjaminan Kualitas K/Latau
dan pendokumentasian KLHS Pemda
7. Pasal 31: Tata Cara Validasi KLHS Peraturan Peraturan Menteri LHKP.
Menteri 69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017
Pengembangan Sistem Tata Kelola PDLKWS Terintegrasi
Secara Elektronik [InSIGHTS]
Ruang Lingkup Sistem Tata Kelola
PDLKWS Terintegrasi Secara
Elektronik:
 INTEGRASI KEBIJAKAN
PDLKWS: Permenlhk
Terintegrasi, Perdirjen PKTL
Validasi KLHS dan Verifikasi
RPPLH;
 INTEGRASI DATA DAN
INFORMASI GEOSPASIAL:
Integrasi Ekoregion,
Inventarisasi LH, D3TLH, RPPLH
Benefits
dan KLHS, IELH [Satu Landscape Akuntabilitas, kualitas dan
Satu Data]
efektivitas environmental
 WEB-BASED INFORMATION
SYSTEMS: Sistem informasi
safeguard;
untuk mendukung Tata Kelola sinergitas dan kolaborasi;
PDLKWS Terintegrasi secara
elektronik efisiensi (waktu, energi dan biaya).
Sistem Informasi Geospasial PDLKWS-Web GIS
Wilayah
Ekoregion
dan
Inventarisas https://Insights.menlhk.g.o.id

i Informasi Geospasial PDLKWS

Lingkungan
Hidup +Wilayah
Ekoregion
Daya +Inventarisasi LH
+D3TLH
Dukung dan +RPPLH IGT dapat
+KLHS
Daya +IELH terinterconnec
Tampung
ted dengan
Lingkungan
Hidup AVENZA?
(D3TLH)

Rencana
Perlindungan Instrumen
&
Kajian Ekonomi
Pengelolaan Lingkungan Lingkungan
Lingkungan Hidup(IELH)
Hidup
Hidup
(RPPLH) Strategis
(KLHS)
Sistem Informasi Geospasial PDLKWS-Web GIS:
Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup [IELH]

https://Insights.menlhk.g.o.id

SISTEM INFORMASI
PELAYANAN PUBLIK Aplikasi Online Pelayanan
PDLKWS
PDLKWS: e-Validation KLHS
e-Verification RPPLH
e-Validation KLHS
e-Verification KLHS Registrasi Baru Log in Aplikasi Tutorial
Validasi KLHS RTRW dan RDTR Kab/Kota
Pemohon Agar dilengkapi dan
surat hasil Bermohon ulang
dengan Surat
validasi
KLHS . Permohonan
(Gubernur) Tidak
Lengkap
Telaah Teknis
(20 HK):
CEK KELENGKAPAN Lengkap - kesesuaian hasil
Ditjen PKTL
Menteri LHK Cq. PDLKWS Adminsitrasi: KLHS dengan
3 (tiga) Hari Kerja penjaminan
Persyaratan : kualitas;
1. Surat permohonan - rekomendasi.
2. Rancangan KRP draft
Diumumkan terakhir;
kepada 3. Laporan KLHS (lengkap);
4. Bukti pemenuhan
Masyarakat standar kompetensi
Penyusun KLHS.
5. Penjaminan Kualitas
Gambaran Konseptual Proses
e-Validation KLHS

Pemohon dengan Upload/


Pengumuman
Validasi Validasi
Surat Permohonan Form Elektronik
Telaah Teknis
(Gubernur)
-
(20 HK):
kesesuaian hasil KLHS
Review Teknis
Persyaratan : Verifikasi Adm dengan penjaminan
secara Elektronik kualitas;
1. Surat permohonan
2. Rancangan KRP draft
- rekomendasi. Analisis Spasial
terakhir;
3. Laporan KLHS (lengkap);
4. Bukti pemenuhan
standar kompetensi IGT Referensi PDLKWS
Penyusun KLHS.
Verifikasi Persyaratan
5. Penjaminan Kualitas Administrasi

Download Kelengkapan
Data IGT KLHS [shp] Administrasi
Terima kasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK)


Direktorat jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL)
Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor (PDLKWS)

Manggala Wanabakti Building, Blok IV Lantai 6 Wing C


Jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta 10270
Phone: +62-21-57057902982
Faximile: +62-21-57057902982

Anda mungkin juga menyukai