Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN

“IDENTIFIKASI KRP BERMUATAN KLHS”

Disusun oleh :

1. Muhammad Ibram H 01111540000110


2. Muthia Rahmasari 02411640000035
3. M. Bagus Indrawan 03111640000017
4. Abraham Yudha K.S 03111640000077
5. Farida Aprillla A.S 03111640000131

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin, rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan dengan judul
“Identifikasi KRP bermuatan KLHS” ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas
pertama untuk mata kuliah Pengelolaan Lingkungan (KLHS, AMDAL). Melalui laporan ini,
kami berharap agar kami dan pembaca mampu memahami lebih jauh mengenai langkah-
langkah penyusunan KRP bermuatan KLHS.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
proses penyusunan laporan ini khususnya kepada dosen Pengelolaan Lingkungan (KLHS,
AMDAL), yaitu Hertiari Idajat ST.Msc., yang bersedia membimbing dan mengarahkan kami
dalam penyusunan laporan ini.
Kami berharap agar laporan yang telah kami susun ini dapat memberikan pengetahuan
baru terkait tata cara penyusunan KRP bermuatan KLHS bagi pembaca dan penulis yang lain.
Kami juga berharap agar laporan ini menjadi acuan yang baik dan berkualitas.

Surabaya, 24 Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup Wilayah ...................................................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................................................................. 2
1.5 Dasar Hukum ........................................................................................................................ 2
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH ........................................................................................ 3
BAB III TAHAPAN PELAKSANAAN............................................................................................... 4
BAB IV IDENTIFIKASI KEBIJAKAN, RENCANA DAN PROGRAM ........................................ 5
4.1 Idenfikasi Isu PB ................................................................................................................... 5
4.2 Identifikasi Isu PB Strategis................................................................................................. 6
4.3 Identifikasi Isu PB Prioritas............................................................................................... 13
4.4 Identifikasi KRP berdampak LH ...................................................................................... 16
4.5 Identifikasi KRP Bermuatan KLHS ................................................................................. 29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................................. 32
5.1 Kesimpulan .......................................................................................................................... 32
5.2 Saran .................................................................................................................................... 32

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kota Tuban merupakan ibukota Kabupaten Tuban. Secara astronomis, Kota Tuban
terletak di antara 111,30º-112,35º Bujur Timur dan 6,40º-7,18º Lintang Selatan.
Wilayahnya terbagi menjadi 5 kecamatan (25 kelurahan/desa) dengan jumlah penduduk
sebanyak 103.224 jiwa dengan luas wilayah 4.308,9 Ha maka kepadatan penduduknya
24 jiwa/ Ha. Dari data kependudukan di atas maka Kota Gresik dapat digolongkan
kepada Kelas Kota Sedang, dimana berdasar kriteria BPS mengenai kelas kota, Kota
Sedang adalah Kota dengan jumlah penduduk antara 100.000 sampai 500.000 jiwa dan
kini sebanyak 1.000.000 jiwa.
Kawasan Industri Kabupaten Tuban sebagai sebuah kawasan fungsional, wilayahnya
secara administrasi berada pada beberapa kecamatan. Dinamika kebijakan sektor industri
baik dalam lokal maupun regional ini turut mempengaruhi pola perkembangan dan
eksistensi Kawasan Strategis Industri Kabupaten Tuban pada masa mendatang. Oleh
sebab itu, tentu perlu kebijakan yang menjadi rujukan bersama dalam kegiatan
pengaturan, pegendalian, evaluasi, penertiban, dan peninjauan kembali atas pemanfaatan
ruang kawasan sentra kegiatan industri.
Seperti yang telah diamanatkan di dalam UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang, bahwa tindak lanjut dari RTRW Kabupaten adalah Penyusunan Rencana Rinci
Kawasan StrategIs sebagai acuan operasional dari RTRW Kabupaten itu sendiri.
Penentuan kawasan yang didetailkan rencana tata ruangnya adalah merupakan kawasan
yang dianggap prioritas untuk dikendalikan atau untuk dikembangkan pemanfaatan ruang
dan kegiatan diatasnya. Dan untuk selanjutnya perlu segera disusun Perda Rencana
Kawasan Strategis agar dapat segera diterapkan aturan operasionalnya dan melaksanakan
amanat UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Dengan dasar demikian,
Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Tuban melalui APBD Tahun 2018
melaksanakan Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Industri Kabupaten Tuban.
Identifikasi masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya merupakan tahapan awal
pelaksanaan KLHS (walaupun dapat saja dilakukan identifikasi kembali apabila
diperlukan, karena KLHS bersifat iteratif). Pada tahap ini, pemangku kepentingan
diidentifikasi seusai dengan konteks RTRW yang akan di KLHS, dengan tujuan agar
perbaikan RTRW mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan.

1
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan tugas ini adalah:
1. Mengidentifikasi siapa saja kelompok/perorangan masayarakat dan pemangku
kepentingan yang penting untuk dilibatkan dalam pelaksanaan KLHS.
2. Mengidentifikasi pendekatan apa atau dalam forum apa masing-masing akan
dilibatkan.
3. Menententukan isu pembangunan berkelanjutan di wilayah Tuban, yang relevan
dengan RTRW dan kondisi lingkungan hidup wilayah
4. Mengidentifikasi isu tersebut dengan memperhatikan karakteristik isu dan metode
identifikasinya.
5. Mengidentifikasikan isu dengan penjelasan yang lengkap, seperti lokasi, luasan
wilayah yang dapat terpengaruh, intensitas pengaruh yang diperkirakan, dan informasi
lain yang penting dan relevan.

1.3 Ruang Lingkup Wilayah


Ruang lingkup wilayah dari tugas Rencana Kawasan Strategis Industri Kabupaten
Tuban ini adalah kawasan industri di wilayah Tuban, yaitu di tiap-tiap kecamatan yang
ada di Kabupaten Tuban.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penyusunan tugas Rencana Kawasan Strategis Industri Kabupaten
Tuban kelompok ini adalah:
1. Sebagai acuan untuk mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/ atau
mengoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan dalam
mendukungpenataan ruang wilayah kabupaten;
2. Sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari
kegiatan pemanfaatan ruang sebagaimana diatur dalam RTRW kabupaten; dan

1.5 Dasar Hukum


Landasan hukum yang menjadi dasar pertimbangan dalam kegiatan Rencana Kawasan
Strategis Industri Kabupaten Tuban adalah:
1. SK Pokja KLHS Pasal 9 ayat (1)
2. SK Pokja KLHS Pasal 9 ayat (2)

2
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH

Gambar 1 Peta Lokasi Kabupaten Tuban


Kabupaten Tuban adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur yang terletak di Pantai
Utara Jawa Timur. Kabupaten dengan jumlah penduduk sekitar 1,2 juta jiwa ini terdiri dari 20
kecamatan dan beribu kota di Kecamatan Tuban. Kabupaten Tuban mempunyai letak yang
strategis, yakni di perbatasan Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan dilintasi oleh
Jalan Nasional Daendels di Pantai Utara. Kabupaten Tuban berbatasan langsung
dengan Rembang di sebelah barat, Lamongan di sebelah timur, dan Bojonegoro di sebelah
selatan.
Luas wilayah Kabupaten Tuban 183.994.561 Ha, dan wilayah laut seluas 22.068 km2.
Ketinggian daratan di Kabupaten Tuban bekisar antara 0 - 500 mdpl. Sebagian besar wilayah
Kabupaten Tuban beriklim kering dengan kondisi bervariasi dari agak kering sampai sangat
kering yang berada di 19 kecamatan, sedangkan yang beriklim agak basah berada pada 1
kecamatan.
Kabupaten Tuban berada pada jalur pantura dan pada deretan pegunungan Kapur Utara.
Pegunungan Kapur Utara di Tuban terbentang dari Kecamatan Jatirogo sampai
Kecamatan Widang, dan dari Kecamatan Merakurak sampai Kecamatan Soko. Sedangkan
wilayah laut, terbentang antara 5 Kecamatan, yakni Kecamatan Bancar, Kecamatan
Tambakboyo, Kecamatan Jenu, Kecamatan Tuban dan Kecamatan Palang. Kabupaten Tuban
berada pada ujung Utara dan bagian Barat Jawa Timur yang berada langsung
di Perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah atau antara Kabupaten Tuban dan Kabupaten
Rembang.Tuban memiliki titik terendah, yakni 0 m dpl yang berada di Jalur Pantura dan titik
tertinggi 500 m yang berada di Kecamatan Grabagan. Tuban juga dilalui oleh Sungai
Bengawan Solo yang mengalir dari Solo menuju Gresik.

3
BAB III TAHAPAN PELAKSANAAN

Tahap Pelaksanaan Identifikasi KRP Bermuatan KLHS ini dilakukan untuk mengetahui aspek
LH (Lingkungan Hidup) pada KSK Industri Kabupaten Tuban dengan 5 tahap identifikasi isu PB
(Program Berkelenjutan) yang dilakukan dengan cara FGD. Hasil dari kajian ini akan menghasilkan
saran dan rekomendasi untuk data tata ruang untuk kabupaten tuban di bidang industri. Tahapan
Pelaksanaan KRP Bermuatan KLHS dilakukan seperti beribut :

FGD
•5 Isu Lingkungan
Identifikasi Isu •8 Isu Ekonomi • Review RTRW Propinsi
• Review RTRW Kab/Kota
PB •6 Isu Sosial
•5 Isu Hukum • Review Rencana Strategis
• Review Kajian Terkait

•1 Isu Lingkungan
Identifikasi Isu •5 Isu Ekonomi
Isu PB prioritas ditentukan berdasarkan
PB strategis •2 Isu Sosial
•2 Isu Hukum nilai-nilai pada Pasal 9 ayat 1

•1 Isu Lingkungan
Identifikasi Isu •2 Isu Ekonomi
Isu PB prioritas ditentukan berdasarkan
PB Prioritas •2 Isu Sosial
•1 Isu Hukum
nilai-nilai pada Pasal 9 ayat 2

•dasar-dasar
Identifikasi KRP penyusunannya
•konsep makro, desain
Pertimbangan pertimbangan sesuai Pasal
3 dan Pasal 10 dari PP 46/2016

Berdampak LH besar, peta jalan


•muatan arahan

•dari Isu Prioritas dan


Identifikasi KRP KRP berdampak LH
dilakukan Identifikasi
Berdampak KLHS KRP berdampak KLHS

Kesimpulan dan
Saran

Gambar 2 Tahap Pelaksanaan

4
BAB IV IDENTIFIKASI KEBIJAKAN, RENCANA DAN PROGRAM

4.1 Idenfikasi Isu PB


Isu PB (Program Berkelanjutan) adalah pengumpulan dan identifikasi dari isu-isu
yang menjadi problematika yang ada pada wilayah yang sedang di kaji, Pengumpulan daftar
isu dilakukan dengan mengkaji :

1) Review RTRW Propinsi

2) Review RTRW kab/kota

3) Review rencana Strategis

4) Review kajian terkait

dengan mempertimbangkan 4 aspek yaitu; lingkungan, sosial, ekonomi, dan hukum, Isu PB
yang ditentukan dari hasil FGD yaitu :

1. Isu Lingkungan :
a. Polisi air limbah (B3)
b. Polusi udara dari pabrik semen
c. Bencana gempa
d. Bencana angina putting beliung
e. Bencana kekeringan
f. Bencana banjir
2. Isu Ekonomi :
a. Rendahnya potensi pengembangan pariwisata
b. Terdapat industry besar seperti PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama dan
PT. Semen Indonesia
c. Potensi ekspor hasil industry belum dimanfaatkan dengan baik
d. Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri Besar dan Kawasan Industri
yaitu pada bagian utara Kabupaten Tuban
e. Industri perhotelan masih kurang baik
f. Nilai tambah barang dan jasa (PDRB) sebesar Rp 56,5 triliun pada tahun 2017
g. Pendapatan per kapita dan pengeluaran per kapita masih rendah
h. UMK Kabupaten Tuban pada tahun 2019 sebesar Rp 2,3 juta
3. Isu Sosial :
a. Angka Kemiskinan di Kabupaten Tuban mencapai angka 15.31% atau
178,640 jiwa dan masuk 5 besar di Jawa Timur

5
b. Premanisme dan peredaran minuman keras masih banyak dijumpai.
c. Angka pengangguran di Tuban mencapai 22 ribu jiwa
d. Masih dijumpainya para pekerja seks komersial dan penyedia tempat untuk
aktivitas seks di Tuban
e. Kasus pengguna dan pengedar narkoba di Tuban masih menjadi keresahan
warga sekitar
f. Sistem Pelayanan Sarana Kesehatan
4. Isu Hukum :
a. Bupati Tuban masih menahan izin penambahan lahan KIT yang berada di tiga
desa di Kecamatan Jenu
b. Hukum Pengendalian 6ndustr pertambangan dianggap terlalu berbelit
c. Penggunaan lahan yang beririsan antara 6ndustr lindung dengan usaha
d. hukum pengendalian 6ndustr sepanjang pantai kabupaten tuban
e. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2019 tentang Penambahan
Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham PT
Tuban Petrochemical Industries (2019)

4.2 Identifikasi Isu PB Strategis

Isu PB (Program Berkelanjutan) Strategis adalah penentuan dari isu 4 bidang yang telah
ditentukan sebelumnya menjadi beberapa isu yang dinilai memiliki muatan penting dan taktis
diantara isu – isu lainnya. Isu PB strategis ditentukan berdasarkan nilai-nilai pada Pasal 9
ayat 1 diantaranya yaitu :

1. Karakteris wilayah
2. Tingkat potensi dampak
3. Keterkaitan antar isu strategis Pembangunan Berkelanjutan
4. Keterkaitan dengan materi muatan KRP
5. Muatan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan/atau
6. Hasil KLHS dari KRP pada hirarki diatasnya yang harus diacu, serupa dan berada
pada wilayah yang berdekatan, dan/ atau memiliki keterkaitan dan/ atau relevansi
langsung

6
Dalam penentuan suatu isu dapat menjadi isu strategis atau tidak bergantung dari jumlah
pembobotan paling besar dari isu dengan topik yang sama yang dilakukan penyusun KLHS.
Isu akan masuk isu strategis apa bila memiliki bobot lebih/ sama dengan 5. Bobot Kriteria
sebagai berikut :

1. Karakteris wilayah; (1) mempengaruhi isu dan (0) tidak mempengaruhi isu
2. Tingkat pentingnya potensi dampak; (3) tinggi/sangat luas; (2) sedang/ luas dan (1)
rendah/setempat.
3. Keterkaitan antar isu strategis Pebangunan Berkelanjutan; (1) ada dan (0) tidak ada
4. Keterkaitan dengan materi muatan KRP; (1) ada dan (0) tidak ada
5. Muatan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; dan/ atau (1)
sudah ada dan (0) belum ada.
6. Hasil KLHS dari KRP pada hirarki diatasnya yang harus diacu, serupa dan berada
pada wilayah yang berdekatan, dan/ atau memiliki keterkaitan dan/ atau relevansi
langsung. (1) ada dan (0) belum ada

Berikut ini penentuan isu strategis dari KSK industry kabupatenTuban :

7
Muatan Pasal 9 ayat (1)
Isu-isu Pembangunan Tingkat Total Keterang
4 Keterkaitan
Berkelanjutan Karakteristik Pentingnya Keterkaitan Skor an
dengan materi
Wilayah Potensi antar isu PB
muatan KRP
Dampak
1 2 3 4 5 6 7 10 11

A Isu Lingkungan
Terdapat Ada kaitannya
Hanya Tidak ada
banyak yaitu peraturan
Polusi air terjadi di kaitan
8ndustr yang mengatur Bukan Isu
1 Limbah (limbah B3) sebagian dengan isu
8ndustry di 8ndust 8ndustry Strategis
kecil wilayah PB lainnya
Tuban tentang limbah
1 1 0 1 3
Terdapat Ada kaitannya
Hanya Tidak ada
Polusi udara banyak yaitu peraturan
Degradasi terjadi di kaitan
dari pabrik 8ndustr yang mengatur Bukan Isu
2 Lingkunga sebagian dengan isu
semen 8ndustry di 8ndust 8ndustry Strategis
n kecil wilayah PB lainnya
Tuban tentang limbah
1 1 0 1 3
Tidak ada
Dekat
Bencana Tidak sering kaitan
dengan Tidak ada Bukan Isu
gempa terjadi dengan isu
daerah laut Strategis
PB lainnya
1 1 0 0 2
Bencana Hanya Tidak ada
8ndust Wilayah terjadi di kaitan
Tidak ada Bukan Isu
Bencana 8ndustr dekat pantai sebagian dengan isu
3 beliung kecil wilayah PB lainnya Strategis
Alam
1 1 0 0 2
Banyak
Tidak ada Ada kaitannya
Beberapa daerah yang
Bencana kaitan yaitu
daerah rawan terkena Isu
kekeringan dengan isu meningkatkan
kekeringan bencana Strategis
PB lainnya 8ndust pertanian
kekeringan
1 3 0 1 5
Terdapat
beberapa Hanya Tidak ada
Bencana sungai yang terjadi di kaitan
Bencana Tidak ada Bukan Isu
4 banjir meluap jika sebagian dengan isu
Buatan hujan terus kecil wilayah PB lainnya Strategis
menerus
1 1 0 0 2

B Isu Ekonomi
Karena Ada sedikit
8ndust kaitan
8ndustry di dengan isu
Lahan Tuban Tuban cukup PB
Dalam muatan
didominasi maju, (8ndustry).
KRP juga
Rendahnya penggunaan sehingga Apabila
dibahas
potensi sebagai 8ndust 8ndust
1 Pariwisata mengenai Isu
pengembang sawah pariwisata pariwisata di
rencana Strategis
an pariwisata 64,17%. yang belum kembangkan,
pengembangan
Pariwisata dikembangka 8ndustry
wisata
hanya 0,06%. n tidak sumber
menjadi penghasilan
masalah baru bagi
yang luas masyarakat
1 2 1 1 5

8
Setiap
Dampaknya Dalam muatan
Kategori wilayah Ada kaitan
terhadap KRP juga
industry kecamatan dengan PB
kesejahteraa dibahas
yang memiliki 9ndustry
n masyarakat mengenai Bukan Isu
beragam di potensi yang sedang
dalam rencana Strategis
kabupaten 9ndustry dikembangka
kecamatan pengembangan
Tuban masing- n
tersebut industri
masing
1 1 1 3
Hanya
Terdapat berdampak
Ada
industry kepada
kaitannya Ada kaitannya
besar seperti sebagian
Tuban dengan isu 9ndustry9n KRP
PT. Trans kecil
memiliki PB tetapi yang mengatur
Pacific masyarakat
hasil alam tidak 9ndustry, seperti Isu
Petrochemica Tuban.
berupa batu signifikan, pengolahan Strategis
l Indotama Karena tidak
kapur karena kedua limbah, air, dan
dan PT. semua
9ndustry kawasan
Semen tenaga kerja
sudah besar
Indonesia berasal dari
Tuban
1 2 1 1 5
Potensi
ekspor yang
Wilayah
belum
Tuban di
dimanfaatka
masing- Tidak ada
n memiliki Tidak ada
masing keterkaitanny
dampak keterkaitannya.
Potensi kecamatan a. Karena PB
terhadap Karena KRP
ekspor hasil terdapat merupakan
penjualan merupakan
industry potensi IKM pengaturan
2 Industri dari 9ndustry pengaturan Bukan Isu
belum yang wilayah
di 9ndustr wilayah bukan Strategis
dimanfaatkan seharusnya bukan
Tuban. pengaturan
dengan baik menjadi pengaturan
Dampak ekspor dan
kelebihan ekspor dan
yang sedang impor
dan bisa impor
karena pasar
mendukung
9ndustry
ekspor
masih cukup
baik
1 2 0 0 3
Pengembang pembanguna
an Kawasan n 9ndustr
Peruntukan Mempengaru 9ndustry
Industri hi karena tentu akan ada, karena
Besar dan 9ndustr memiliki PB
Kawasan 9ndustry dampak yang merupakan Ada Isu
Industri yaitu butuh besar pengaturan Strategis
pada bagian karakteristik terhadap wilayah
utara yang cocok lingkungan
Kabupaten dan
Tuban ekosistem
1 3 1 1 6
Kebanyakan
9ndustry Muatan KRP
Dampaknya
berupa tidak ada
9ndustry
Industri 9ndustry Tidak membahas
sempit
perhotelan milik berkaitan pembagian
karena Bukan Isu
masih kurang masyarakat. dengan isu wilayah atau
potensi Strategis
baik Sehingga PB lainnya ketentuan untuk
customer
potensi bisnis 9ndustry
masih sedikit
hotel kurang perhotelan
diminati
1 1 0 0 2

9
Karakteristik
wilayah
Tuban yang
Muatan KRP
terdapat
Nilai tambah yang bisa
banyak Dampak
barang dan diimplementasik
10ndustry, yang luas
jasa (PDRB) Isu PB an dengan baik
Perdagang otomatis terhadap
3 sebesar Rp mengenai akan semakin Isu
an akan kesejahteraa
56,5 triliun perdagangan menambah Strategis
menambah n Kabupaten
pada tahun PDRB
PDRB Tuban
2017 kabupaten
wilayah
Tuban
Tuban yang
termasuk
tinggi
1 3 1 1 6
Didukung Materi muatan
dengan bukti Dampak KRP yang ingin
Pendapatan
penggunaan yang luas mengembangka
per kapita
lahan terhadap Ada kaitan n 10ndustry di
dan
10ndustry kualitas dengan isu Tuban juga Isu
pengeluaran
yang hidup strategis PB untuk Strategis
per kapita
sebagian masyarakat meningkatkan
masih rendah
besar untuk Tuban kehidupan
persawahan masyarakat
1 3 1 1 6
Sumber UMK
4 Daya berkaitan
Manusia Kurang Dampak isu dengan isu
berhubungan tersebut PB. Karena
Materi KRP
UMK dengan tidak begitu jika ingin
mengenai
Kabupaten kondisi signifikan dibangun
rencana
Tuban pada wilayah. karena lingkungan
10ndustry akan Bukan Isu
tahun 2019 Lebih kepada tingkat 10ndustry
berkaitan Strategis
sebesar Rp tingkat pengeluaran maka salah
dengan isu
2,3 juta pengeluaran, masih satu
tenaga kerja
dan harga tergolong pertimbanga
barang rendah. n investor
ialah upah
minimum
0 1 1 1 3

C Isu Sosial
Angka
Kemiskinan Fasilitas
di Kabupaten penunjang
Dampak Dalam muatan
Tuban 10ndustry10
yang akan KRP dibahas
mencapai n untuk
Sumber terjadi mengenai
angka meningkatka ada Isu
1 Daya terhadap rencana
15.31% atau n kualitas Strategis
Manusia masyarakat pengembangan
178,640 jiwa sumber daya
di Tuban industri
dan masuk 5 manusia
besar di Jawa terbatas.
Timur
3 2 1 0 6

10
Fasilitas
penunjang
11ndustry11
Premanisme
n untuk
dan
meningkatka
peredaran Tidak begitu
n kualitas Tidak ada
minuman berdampak tidak ada Bukan Isu
sumber daya kaitannya
keras masih besar Strategis
manusia
banyak
terbatas dan
dijumpai.
banyaknya
penganggura
n akibat PHK
3 1 0 0 4
Tidak
diizinkan
penambahan
lahan maka
kegiatan Berkaitan
Angka 11ndustry dengan PB
Isu PHK di Materi KRP
penganggura tidak dapat persiapan
11ndustr yang berkaitan
n di Tuban berjalan 11ndustry Isu
11ndustry dengan isu
mencapai 22 sehingga yang sedang Strategis
Tuban tenaga kerja
ribu jiwa berdampak dikembangka
di lapangan n
pekerjaan
yang
semakin
terbatas
2 1 1 1 5
Karena
Masih
Tuban dekat
dijumpainya
dengan jalur Membuka
para pekerja
Pantura maka peluang
seks
terdapat untuk tidak ada Tidak ada
komersial Bukan Isu
peluang yang pekerja seks keterkaitan kaitannya
dan penyedia Strategis
digunakan dibawah
tempat untuk
untuk umur
aktivitas seks
aktivitas
di Tuban
prostitusi
1 1 0 0 2
Dapat
Kasus menambah
pengguna Fasilitas tingkat
dan pengedar mengenai penganggura
narkoba di edukasi n dan
tidak ada tidak ada Bukan Isu
Tuban masih tentang kemiskinan
menjadi bahaya di Tuban Strategis
keresahan narkoba diakrenakan
warga sekitar SDM yang
rendah
1 2 0 0 3

Pelaksanaan Pemerintah
sosialisasi Tuban akan Materi KRP
mengenai meningkatka yang ingin
Sistem
kesehatan n kualitas Berkaitan mengembangka
Pelayanan
2 Kesehatan dan program kesehatan dengan isu n Tuban untuk Bukan Isu
Sarana
yang ada masyarakat strategis PB meningkatkan Strategis
Kesehatan
(Keluarga terutama kehidupan
sehat, KIS untuk warga masyarakat
dan lain-lain) miskin

1 1 1 1 4
0

11
D Isu Hukum
Adanya
penahanan
izin
perubahan
zonasi dan KIT baru
penambahan terpenuhi
Bupati lahan seluas 63% dari
Tuban masih 6 hektare nilai
Dalam muatan
menahan izin (Ha) di maksimal Ada kaitan
KRP juga
penambahan Kawasan sebesar 70%. dengan PB
dibahas
Masalah lahan KIT Industri Akibat tidak 12ndustry
1 mengenai Bukan Isu
Lahan yang berada Tuban (KIT). diizinkan yang sedang
rencana Strategis
di tiga desa Keberadaan penambahan dikembangka
pengembangan
di KIT lahan maka n
industri
Kecamatan mencakup kegiatan
Jenu tiga desa 12ndustry
yakni desa tidak dapat
Socorejo, berjalan.
Temaji, dan
Karangasem,
Kecamatan
Jenu.
0
Pertamina
memerlukan Karena
800 hektare Tuban
untuk direncanakan
pembanguna menjadi
Hukum Dalam muatan
n kilang 12ndustr Ada kaitan
Pengendalian KRP juga
minyak, 400 12ndustry, dengan PB
12ndustr dibahas
ha lahan maka akan 12ndustry
pertambanga mengenai Isu
sudah menghambat yang sedang
n dianggap rencana Strategis
dikantongi rencana dikembangka
terlalu pengembangan
dari LHK, pembanguna n
berbelit industri
namun 400 n Tuban
ha belum sebagai
dibebaskan 12ndustr
karena lahan industri
warga
1 2 1 1 5

Penggunaan hanya
lahan yang sebagaian
memiliki
beririsan kecil dari
dampak pada tidak ada tidak ada
antara 12ndustr Bukan Isu
bagian kecil keterkaitan keterkaian
12ndustr lindung yang Strategis
masyarakat
lindung beririsan
dengan usaha dengan usaha

1 1 0 0 2

Kawasan
hukum
tuban dalam muatan
pengendalian
memiliki ada nya isu KRP ada
12ndustr terjadi pada
potensi pengembang pembahasan
sepanjang bagian Isu
dengan an 12ndustry mengenai
pantai pesisir tuban Strategis
12ndustr di indonesia pengembangan
kabupaten
pesisir pesisir pantai
tuban
pantainya

1 2 1 1 5

12
Untuk
menunjang
pengembang
an 13ndustry
Peraturan petrokimia
Pemerintah Kurang nasional dan
(PP) Nomor berhubungan memperbaiki
66 Tahun dengan struktur
2019 tentang kondisi permodalan
Penambahan wilayah , PT Tuban
Penyertaan lebih Petrochemic
tidak
Modal berhubungan al Industries,
Penambah keterkaitan
2 Negara kepada pemerintah Bukan Isu
an Modal dengan isu
Republik dikeluarkann melakukan Strategis
PB
Indonesia ke ya peraturan penambahan
dalam Modal pemerintah penyertaan
Saham PT karena modal
Tuban adanya Negara
Petrochemica penambahan Republik
l Industries modal Indonesia ke
(2019) dalam modal
saham PT
Tuban
Petrochemic
al Industries
1 1 1 0 3

Tabel 1 Identifikasi Isu Strategis PB

4.3 Identifikasi Isu PB Prioritas


Isu PB (Program Berkelanjutan) Prioritas adalah penentuan dari isu strategis yang
telah ditentukan sebelumnya menjadi beberapa isu yang dinilai memiliki muatan urgensitas
diantara isu strategis lainnya.
Isu PB prioritas ditentukan berdasarkan nilai-nilai pada Pasal 9 ayat 2 diantaranya yaitu :
a. Kapasitas daya dukung dan daya tampung Lingkungan Hidup untuk pembangunan
b. Perkiraan dampak dan resiko Lingkungan Hidup
c. Kinerja layanan atau jasa ekosistem
d. Intensitas dan cakupan wilayah bencana alam
e. Status mutu dan ketersediaan sumber daya alam
f. Ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati
g. Kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim
h. Tingkat dan status jumlah penduduk miskin atau penghidupan sekelompok masyarakat
serta terancamnya keberlanjutan penghidupan masyarakat
i. Resiko terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat; dan/ atau
j. Ancaman terhadap perlindungan terhadap kawasan tertentu secara tradisional yang
dilakukan oleh masyarakat dan masyarakat hukum adat.

13
Dalam penentuan suatu isu strategis dapat menjadi isu prioritas atau tidak bergantung dari
jumlah pembobotan paling besar dari isu dengan topik yang sama yang dilakukan penyusun
KLHS.
Ketentuan pembobotan yaitu :
• Bobot 1 : tidak berpengaruh
• Bobot 2 : kurang berpengaruh
• Bobot 3 : cukup berpengaruh
• Bobot 4 : berpengaruh
• Bobot 5 : sangat berpengaruh

Berikut penentuan isu prioritas dari KSK Tuban :

14
Muatan Pasal 9 (2)
Isu Pembangunan Berkelanjutan Jumlah
No Keterangan
Strategis a b c d e f g h i j Bobot

A Isu Lingkungan
Bencana
1 Bencana kekeringan 1 5 4 2 2 4 3 4 5 1 31 Isu Prioritas
Alam
B Isu Ekonomi
Rendahnya potensi
Tidak termasuk
1 Pariwisata pengembangan 1 3 2 2 2 4 2 4 1 2 23
isu prioritas
pariwisata
Terdapat industry besar
seperti PT. Trans Pacific
2 Industri Petrochemical Indotama 4 4 4 2 3 3 2 1 3 1 27 Isu prioritas
dan PT. Semen
Indonesia

Pengembangan Kawasan
Peruntukan Industri
4 4 3 2 3 3 2 2 3 1 27 Isu prioritas
Besar dan Kawasan
Industri yaitu pada bagian
utara Kabupaten Tuban
Nilai tambah barang dan
jasa (PDRB) sebesar Rp Tidak termasuk
3 Perdagangan 2 1 1 1 4 1 1 4 1 1 17
56,5 triliun pada tahun isu prioritas
2017
Sumber Pendapatan per kapita
Tidak termasuk
4 Daya dan pengeluaran per 1 1 2 1 2 2 2 5 2 1 19
isu prioritas
Manusia kapita masih rendah
C Isu Sosial
Sumber
1 Daya Kemiskinan 3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 33 Isu Prioritas
Manusia
Tidak termasuk
Premanisme 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 25
isu prioritas
Tidak termasuk
Pengangguran 3 2 2 2 3 3 4 3 2 2 26
isu prioritas
Tidak termasuk
Prostitusi 2 2 2 3 3 2 1 1 2 2 20
isu prioritas
Tidak termasuk
Pengguna Narkoba 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 18
isu prioritas
Sistem Pelayanan Sarana
2 Transportasi 4 3 3 4 4 4 3 2 3 2 32 Isu Prioritas
Transportasi
Sistem Pelayanan Sarana Tidak termasuk
3 Kesehatan 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 29
Kesehatan isu prioritas
D Isu Tata Hukum
Masalah
1 Konflik sengketa lahan 1 4 3 2 1 3 2 2 4 3 25 Isu prioritas
Lahan
Hukum pengendalian
kawasan sepanjang 2 1 2 1 4 1 1 4 1 1 18 Isu prioritas
pantai kabupaten tuban

Tabel 2 Identifikasi Isu Prioritas PB

15
Dari hasil pembobotan didapat 6 isu prioritas yaitu :
1. Bencana kekeringan
2. Terdapat industry besar seperti PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama dan PT.
Semen Indonesia
3. Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri Besar dan Kawasan Industri yaitu pada
bagian utara Kabupaten Tuban
4. Sistem Pelayanan Sarana Transportasi
5. Konflik sengketa lahan

4.4 Identifikasi KRP berdampak LH


Setelah didapatkan isu prioritas selanjutnya yaitu identifikasi KRP (Kegiatan,
Rencana, Program) berdampak LH (Lingkungan Hidup). Identifikasi muatan KRP dialkukan
dengan melakukan uji silang muatan-muatan yang ada disusun dalam komponen-komponen
materi serta pengaruhnya dengan pertimbangan sesuai Pasal 3 dan Pasal 10 dari PP 46/2016.
Isi Pasal 3 Ayat 2 yaitu :
1. Perubahan iklim
2. Kerusakan, kemerosotan, dan/ atau kepunahan keanekaragaman hayati
3. Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/
atau kebakaran hutan dan lahan
4. Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam
5. Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/ atau lahan
6. Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan
sekelompok masyarakat, dan/ atau
7. Peningkatan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia.
Indikasi program utama disusun berdasarkan rencana pengembangan RTR KSK Industri
Kabupaten Tuban yang terdiri dari rencana struktur ruang dan rencana pola ruang. Indikasi
program ini terdiri terdiri sejumlah program yang dilakukan secara bertahap dan bersifat
saling mendukung. Tahapan pembangunan disusun dalam bentuk matriks yang
memperlihakan program yang diusulkan pada setiap sektor, periode pelaksanaan program
dan perkiraan sumber dana yang terlibat di dalam pelaksanaan program.

16
17
Berikut Identifikasi KRP berdampak LH :
Pasal 3 ayat (2) Berdampak
No Program Utama Lokasi
1 2 3 4 5 6 7 LH
I. PENGEMBANGAN SISTEM PUSAT KEGIATAN
A Pusat Kegiatan Ekonomi
PemantapanPusat Kegiatan (Industri Penggalian SDA, Industri Kimia Dasar, dan
Kecamatan Jenu - - - - 0 + - YA
1 Industri Lainnya)
2 PemantapanSub Pusat Kegiatan(Industri Kreatif dan Pariwisata) Kecamatan Kerek 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
Kecamatan Bancardan
PemantapanSub Pusat Kegiatan (Industri Agro Mina) 0 - 0 - 0 + 0 TIDAK
3 Palang
4 PemantapanSub Pusat Kegiatan (Industri Penggalian SDA) Kecamatan Soko - - - - 0 + - YA
B System Linkage Kegiatan Ekonomi
1 Penambahan dan perbaikansignage atau tanda menuju sentra industri 0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
2 Pengembangan sentra industri terpusat yang bisa dipotensikan menjadi objek wisata 0 0 - 0 0 + 0 TIDAK
3 Penyediaan area pemasaran di sekitar sentra Wilayah KSK Industri 0 0 - 0 - + - TIDAK
Pembentukan bumdes, paguyuban dan fasilitasi koperasi dan perbankan untuk Tuban
0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
4 pengembangan sentra
5 Pengembangan linkage wisata sentra industri dengan wisata yang ada di Kab. Tuban 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
II. PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN PRASARANA
A. Sistem Jaringan Transportasi
1 Jaringan Jalan
-Jalan Bulu (Batas
Provinsi Jawa Tengah-
Batas Kota Tuban)-Jalan
Raya Semarang-Jalan
Martadinata-Jalan
Panglima Sudirman-Jalan
1 Pengembangan Jalan Arteri Primer Manunggal-Batas Kota 0 - 0 - - - 0 YA
Tuban-Pakah-Jalan
Teuku Umar-Jalan
Dr.Wahidin-Jalan Gajah
Mada-Jala Moch. Yamin-
Jalan HOS
Cokroaminoto-Jalan

18
·Ruas Pakah – Ponco
melewati Kecamatan
Plumpang – Rengel –
Soko – Parengan·Ruas
Jatirogo – Ponco
2 Pengembangan Jalan Kolektor Primer Dua 0 0 0 - - - 0 YA
melewati Kecamatan
Jatirogo – Bangilan –
Singgahan –
Parengan·Ruas Ponco –
Bojonegoro"
·Ruas Bulu –
Jatirogo·Ruas Glondong
– Sumberarum·Ruas
Montong –
3 Pengembangan Jalan Kolektor Primer Tiga 0 0 0 - - - 0 YA
Sumberarum·Ruas
Montong – Jojogan·Ruas
Rengel – Gemblo·Ruas
Soko – Simo."
Ruas Gresik – Tuban dan
4 Pembangunan Jalan Tol 0 - 0 - - - 0 YA
Tuban – Demak
KecamatanSemanding
5 Pembangunan pintu tol 0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
dan Jatirogo
6 Penambahan lebar jaringan jalan 0 0 0 0 - 0 0 TIDAK
2 Kebutuhan Sarana Transportasi
ruas Gresik-Sadang-
1 pemberian ijin trayek layanan truk peti kemas 0 0 0 0 0 0 - TIDAK
Tuban
Kecamatan Jenu,
2 Pengembangan depo / pangkalan barang dan kendaraan Kecamatan Soko 0 0 0 - - 0 0 TIDAK
/Kecamatan Parengan
Pangkalan pendaratan
Pengoptimalan pangkalan pendaratan ikan sebagai temapat outlet dan inlet bahan baku ikan Karangsari,
3 0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
dan pemasaran Karangagung, Palang,
Bulu
4 Pengadaan pelabuhan Khusus Industri sebagai outlet (ekspor / impor) Kecamatan Jenu 0 - 0 - 0 0 0 TIDAK
B. Sistem Jaringan Energi
1 Sistem Jaringan Listrik

19
di pusat-pusat
Peningkatan kapasitas daya PLTD dengan penambahan mesin-mesin pembangkit baru
pertumbuhan industri 0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
serta penambahan jaringan baru
1 kabupaten Tuban
Kecamatan Merakurak,
Pengembangan SUTET Tambakboyo, Tuban dan 0 0 0 0 0 0 - TIDAK
2 Jenu
Kecamatan Jenu,
Merakurak, Kerek,
Pengembangan SUTT 0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
Tuban, Semanding,
3 Plumpang, dan Widang
Wilayah KSK Industri
Pembangunan dan peningkatan Gardu Induk listrik 0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
4 Tuban
2 Sistem Jaringan Gas

·Kecamatan Soko –
Kecamatan Rengel –
Kecamatan Plumpang –
Kecamatan Semanding –
Kecamatan Palang
Pengembangan jaringan pipa yang menyalurkan minyak dan gas bumi dari fasilitas ·Kecamatan Widang –
0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
produksi ke kilang pengolahan dan/atau tempat penyimpanan Kecamatan Palang –
Kecamatan Semanding –
Kecamatan Tuban
·Kecamatan Kecamatan
Palang – Kecamatan
Tuban – Kecamatan Jenu
1
·Kecamatan Plumpang –
Kecamatan Semanding –
Kecamatan Palang –
Pengembangan jaringan pipa yang menyalurkan minyak dan gas bumi dari kilang
Kecamatan Tuban 0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
pengolahan ke konsumen
·Kecamatan Tuban -
Kecamatan Palang – ke
2 Surabaya
C. Sistem Sumber Daya Air
kawasan industri kecil,
Pengembangan sarana dan prasarana jaringan air baku 0 0 + 0 0 + + TIDAK
1 menengah dan besar

20
2 Pelestarian lingkungan daerah tangkapan air (catchment area), DAS dan di sekitar sumber-sumber air Wilayah KSK Industri Tuban 0 0 + + 0 + 0 TIDAK
Pembangunan waduk, embung, tanggul Sungai Bengawan Solosebagai sarana Kecamatan Rengel, Soko,
0 0 + 0 0 + 0 TIDAK
3 pendukung pengendalian banjir Plumpang
wilayah Perkotaan
Pembangunan drainase, bozzem dan pompa air mengatasi genangan Tuban, Semanding dan 0 0 + 0 0 + 0 TIDAK
4 Merakurak
Pengembanganjaringan air minummelalui jaringan PDAM dan HIPPAM yang
0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
5 memanfaatkan mata air dan sumber air bawah tanah Wilayah KSK Industri
Peningkatan sarana dan prasarana pendukung pengembangan air minum pendukung Tuban
0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
6 kegiatan industri.
D. Sistem Jaringan Prasana Lainnya (Jaringan Drainase)
1 optimalisasi saluran drainase yang sudah ada 0 0 + 0 0 0 0 TIDAK
Pengembangan saluran drainase bagi yang belum memiliki saluran drainase, serta pada Wilayah KSK Industri
0 0 + + 0 + 0 TIDAK
2 sentra produksi pertanian Tuban
3 pembangunan sumur resapan secara komunal di wilayah rawan genangan 0 0 + 0 0 0 0 TIDAK
E. Sistem Jaringan Prasana Lainnya (Pengeloaan Limbah)
1 Pembangunan instalasi pengolahan limbah industri (golongan B3 dan non B3) kawasan industri 0 0 0 + 0 0 + TIDAK
kawasan industri kecil
Pembangunan instalasi pengolahan limbah komunal 0 0 0 + 0 0 + TIDAK
2 dan menengah.
3 Penyediaan IPAL untuk sentra IKM sentra IKM 0 0 0 0 0 0 + TIDAK
F. Sistem Jaringan Prasana Lainnya (Persampahan)
TPA Gunung Panggung,
TPA Jatirogo, TPA
Peningkatan dan pengembangan TPA regional Rengel; TPA 0 0 0 0 - 0 0 TIDAK
Tambakboyo dan TPA
1 Kerek
2 Peningkatan dan pengembangan TPS Wilayah KSK Industri 0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
3 Pengembangan pengelolaan sampah industri dengan proses sanitary landfill Tuban 0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
G. Sistem Jaringan Prasana Lainnya (jalur Evakuasi Bencana)
Wilayah KSK Industri
Peningkatan perkerasan jalan dan sarana prasarana pendukung mitigasi bencana 0 0 0 0 0 0 + TIDAK
1 Tuban

21
jalan arteri Lamongan –
Babat – Tuban dan jalan
Pembangunanjalur evakuasi bencana Soko – Grabagan, Rengel 0 0 0 0 - 0 + TIDAK
– Grabagan, Plumpang –
2 Grabagan
jalan Plumpang–
Semanding,Tuban–
Semanding,Jenu–
Pembangunanjalur evakuasi bencana gelombang pasang pantai 0 0 0 0 - 0 + TIDAK
Merakurak,Tambakboyo–
Kerek,dan Bancar –
3 Jatirogo
I. Kawasan Inti
A. Kawasan Lindung
1 Zona Perlindungan Setempat
- Zona Sempadan Pantai
1 Pengendalian kegiatan budidaya secara ketat 0 + 0 + 0 + 0 TIDAK
pesisir Kecamatan
2 Perlindungan terhadap kerusakan lingkungan denga tidak membuang limbah ke pantai + + + + + 0 + TIDAK
Tambakboyo dan
Pengendalian kawasan sempadan pantai dengan melarang pembangunan tempat hunian Kecamatan Jenu 0 + 0 + 0 0 0 TIDAK
3 pada masa mendatang
- Zona Sempadan Sungai
1 Pengadaan bangunan pelindung (tanggul) untuk mencegah banjir dan erosi kanan kiri sungai di 0 0 + + 0 0 + TIDAK
2 re-orientasi pembangunan dengan menjadikan sungai sebagai bagian dari latar depan Kecamatan Merakurak, 0 + + 0 0 0 + TIDAK
3 Melindungi sungai dari pencemaran dengan tidak membuang limbah ke sungai Kecamatan Kerek, + + + + 0 0 + TIDAK
Penetapan mekanisme ijin mendirikan bangunan dan sanksi untuk pendirian bangunan Kecamatan Tambakboyo
dan Kecamatan Jenu + + + + + 0 + TIDAK
4 di sempadan pantai
- Sub Zona Sempadan Mata Air
1 Reboisasi di sekitar daerah tangkapan air dan sumber air Kecamatan Tambakboyo + + + + + 0 + TIDAK
2 Pemanfaatan sumber mata air untuk ketersediaan air minum dan air bersih 0 0 0 0 - 0 + TIDAK
3 Pemanfaatan sumber mata air untuk sistem irigasi/persawahan. Wilayah KSK Indusri 0 0 0 0 0 + + TIDAK
Pengawasan terhadap industri atau pihak lain yang melakukan bor terhadap ABT (Air Tuban
0 + + + 0 + + TIDAK
4 Bawah Tanah)
2 Zona RTH
1 Pengadaantaman sebagai wujud kegiatan dari CSR Kawasan Industri Wilayah KSK Indusri + + 0 + - 0 0 TIDAK
2 Pengadaan taman pada lahan aset Pemerinta Tuban + - 0 0 0 0 0 TIDAK

22
3 Alih fungsi lahan pasca tambang industri menjadi RTH + + + + + 0 + TIDAK
4 Penyediaan RTH dikawasan industri dan perumahan + + + + 0 0 + TIDAK
semua koridor jalan terutama
Penyediaan jalur hijau jalan pada jalan utama Wilayah KSK + + + + 0 0 + TIDAK
5 Indusri Tuban
6 Penyediaan jalur hijau kawasan industri + + + + 0 0 + TIDAK
7 Penyediaan jalur hijau sempadan sungai dan sempadan pantai + + + + 0 0 + TIDAK
8 Penyediaan makam sesuai kebutuhan perumahan Wilayah KSK Indusri 0 0 0 0 - 0 0 TIDAK
9 Pweluasan dan mempertahankanlahan makam yang telah ada Tuban 0 0 0 0 - 0 0 TIDAK
10 Penataan ulang vegetasi/tata hijau pada makam-makam eksisting + + 0 + 0 0 0 TIDAK
11 Penyediaan RTH Privat di area permukiman, industri, perkantoran, perjas dan fasum + + + + - 0 + TIDAK
B. Kawasan Budidaya
1 Zona Industri dan Pergudangan
Pengembangan Kawasan Industri dengan jenis Industri Logam Dasar dan bahan Galian
Kecamatan Jenu 0 - 0 - 0 + 0 TIDAK
1 Bukan Logam / Industri Penggalian (SDA), Industri Kimia Dasar dan Aneka Industri
Pengembangan kawasan peruntukan industri dengan jenis Industri Logam Dasar dan
bahan Galian Bukan Logam / Industri Penggalian (SDA), Industri Kimia Dasar dan Kecamatan Jenu 0 - 0 - 0 + 0 TIDAK
2 Aneka Industri
Pengembangan kawasan peruntukan industri denganjenis Industri Logam Dasar dan
bahan Galian Bukan Logam / Industri Penggalian (SDA), Aneka Industri dan Industri Kecamatan Tambakboyo 0 - 0 - 0 + 0 TIDAK
3 Agro Mina (Hasil Perikanan)
Pengembangan kawasan peruntukan industri dengan jenis Industri Logam Dasar dan Kecamatan Kerek dan
0 - 0 0 - + 0 TIDAK
4 bahan Galian Bukan Logam / Industri Penggalian (SDA) Kecamatan Merakurak
Wilayah KSK Indusri
Pengadaansentra industri yang ramah lingkungan 0 + + + 0 0 0 TIDAK
5 Tuban
Diruas jalan menuju
Penambahan signage/penandaan 0 0 0 0 0 0 + TIDAK
6 sentra industri
7 Pengoptimalan Rest Area sebagai Sarana Pemasarana Hasil Sentra Industri 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
Wilayah KSK Indusri
8 Pelatihan dan sosialisasi untuk meningkatkan kualitas SDM terkait industri 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
Tuban
9 Pembentukan paguyuban atau koperasi untuk mendukung Industri Kecil dan Menengah 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
2 Zona Perumahan
1 Pengembangan perumahan dengan cara infiltrasi + + + + - 0 0 TIDAK
Pengembangan RTH dan SPU Kecamatan Jenu, + + + + + 0 0 TIDAK
2
Kecamatan Tambakboyo
3 Penetapan dan pemetaan perumahan yang berbasis industri kecil (home industri) dan Kecamatan Kerek 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
4 Optimalisasi home industri/sentra industri 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK

23
Perkembangan perumahan di area lahan kosong di dekat permukiman dan kawasan
0 0 - - 0 0 0 TIDAK
5 industri eksisting
3 Zona Perdagangan Jasa
Koridor Jalan Arteri
Pengadaanperdagangan jasa skala Kota-Regional 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
1 Primer
2 Pengadaan Depo Bangunan atau Toko bahan baku Industriuntuk mendukung fungsi industri Koridor Jalan Arteri Primer 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
3 Pengadaan perdagangan jasa skala BWP Jalankolektor dan lokal 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
Wilayah KSK Industri
Penataan dan pemeliharaan Pasar 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
4 Tuban
5 Pengembangan sentra PKL dengan konsep wisata kuliner disekitar Interchange 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
di jalan utama kawasan
Pengendalian pengembangan mini market 0 0 0 0 0 - 0 TIDAK
6 permukiman
4 Zona Perkantoran
1 Pemeliharaan dan perbaikan kondisi fasilitas perkantoran yang ada Wilayah KSK Indusri 0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
2 pembentukan fasilitas perkantoran dalam satu lokasi Tuban 0 0 0 + + 0 0 TIDAK
5 Zona Sarana Pelayanan Umum
Pengadaan SPU skala Kota-Regional berupa Depo dan Terminal barang pendukung
0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
1 Industri serta Pelabuhan Umum
2 Optimalisasi SPU skala Kota di Jalan Pantura Wilayah KSK Indusri 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
3 Penambahan jumlah sekolah baik landed maupun vertikal Tuban 0 0 0 0 - + 0 TIDAK
4 Pengembangansekolah kejuruan membatik dan sekolah industri 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
5 Pengembangan SPU sesuai SPM sampai ke tingkat lingkungan 0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
6 Zona Peruntukan Lainnya
- Sub Zona Pertanian
1 Mempertahankan lahan pertanian irigasi teknis Kecamatan Jenu, + 0 + + 0 0 0 TIDAK
Kecamatan Kerek dan
2 Penetapanlahan pertanian yang memiliki fungsi LP2B sesuai arahan RTRW Kecamatan Tambakboyo + 0 0 0 0 0 0 TIDAK
- Sub Zona Pertambangan
1 Pengadaan kegiatan pertambangan yang jauh dari permukiman Kecamatan Jenu, 0 - - - - 0 0 YA
2 Pemanfaatan lahan pasca penambangan disertai penghijauan atau reboisasi Kecamatan Kerek, + + + + + 0 0 TIDAK
Kecamatan Merakurak
Pemanfaatan lahan pasca penambangan yang memiliki morfologi berupa cekungan dan Kecamatan 0 + + + 0 0 0 TIDAK
3 menjadi penampung air hujan Tambakboyo
- Sub Zona Hutan Produksi
1 Reboisasi untuk meningkatkan fungsi hijau hutan Kecamatan Merakurak, + + + + + 0 0 TIDAK

24
2 Kecamatan Jenu dan + + + + + 0 0 TIDAK
3 Pengawasan pada aktivitas yang memungkinkan merusak fungsi hutan produksi Kecamatan Kerek + + + + + 0 0 TIDAK
II. Kawasan Penyangga
A. Kawasan Lindung
1 Kawasan Ekosistem Mangrove
1 Pemanfaatan kawasan mangrove sebagai kawasan rekreasi dan wisata + + + + + 0 0 TIDAK
Kecamatan Jenu
2 Pengendalian kegiatan yang akan mengurangi fungsi kawasan ekosistem mangrove + + + + + 0 0 TIDAK
2 Kawasan Sempadan Pantai
1 Penambahankawasan hutan bakau + + + + + o o TIDAK
Sosialisasi rencana pengelolaan kawasan sempadan pantai kepada masyarakatdan Wilayah pesisirKSK
+ + + + + o o TIDAK
2 stakeholder terkait Indusri Tuban
3 Pengendalian secara ketat untuk kegiatan budidaya + + + + + o o TIDAK
3 Pembatasan aktivitas pada hutan produksi
1 Melarang adanya alih fungsi lindung di sempadan sungai Wilayah sekitar 0 0 - 0 + 0 0 TIDAK
2 Membatasi kegiatan budidaya di sepanjang sungai sungaiKSK Indusri 0 0 + 0 + 0 0 TIDAK
3 Perlindungan daerah aliran sungai. Tuban 0 0 + 0 + 0 0 TIDAK
4 Kawasan Sekitar Danau atau Waduk
1 Pengamanan di daerah hulu 0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
Pemanfaatan waduk untuk obyek wisata yaitu selain waduk yang berfungsi Kecamatan Bangilan,
Kecamatan Plumpang, 0 + 0 0 0 0 0 TIDAK
2 sebagaiirigasi, pengendali air, perikanan, sumber energi listrik
Kecamatan Semanding,
3 Penambahann tanaman perdu, tanaman tegakan tinggi, dan penutup tanah dan Kecamatan Widang 0 + 0 0 0 0 0 TIDAK
4 Perlindungan sekitar waduk terhadap kegiatan yang menyebabkan alih fungsi lindung 0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
5 Kawasan Perlindungan Bawahnya
1 Penetapan garis sempadan mata air yaitu minimal 200 meter dari pusat mata air Kecamatan Merakurak, 0 + 0 + 0 0 0 TIDAK
2 reboisasi kawasan yang ada di area tangkapan. Kecamatan Plumpang, + + 0 + 0 0 0 TIDAK
3 Pemanfaatan sumber mata air untuk ketersediaan air minum dan air bersih Kecamatan Widang, 0 0 0 + 0 0 0 TIDAK
Kecamatan Rengel,
Kecamatan Semanding,
Kecamatan Montong,
Pemanfaatan sumber mata air untuk sistem irigasi/persawahan. Kecamatan Kenduruan, 0 0 0 + 0 0 0 TIDAK
Kecamatan Jatorogo,
Kecamatan Bancar dan
4 kecamatan Kerek
6 Kawasan Lindung Geologi
1 Pengendalian kawasan lindung geologi dengan melarang alih fungsi lahan Kecamatan Montong, 0 0 + 0 0 0 0 TIDAK

25
2 Reboisasi pada lahan yang rusak Kecamatan Singgahan, + + + + 0 0 0 TIDAK
Kecamatan Rengel, dan
3 pengawasan untuk menjaga fungsi kawasan lindung geologi Kecamatan Semanding 0 0 + 0 0 0 0 TIDAK
B. Kawasan Budidaya
1 Kawasan Hutan Produksi
1 Pelibatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan Kecamatan Bancar, 0 + + + 0 0 0 TIDAK
2 Pemanfaatan hutan untuk meningkatkan perekonomian Kecamatan Singgahan, 0 - + - - 0 0 TIDAK
reboisasi, sistem tebang, tebang gilir dan rotasi tanaman yang mendukung Kecamatan Montong,
Kecamatan Kenduruan, 0 - + + + 0 0 TIDAK
3 keseimbangan alam
Kecamatan Kerek,
Kecamatan Jatirogo,
Kecamatan Palang,
pengendalian kegiatan pengusahaan hutan serta gangguan keamanan hutan lainnya. Kecamatan Parengan, 0 + + 0 + 0 0 TIDAK
Kecamatan Plumpang,
Kecamatan Semanding,
4 Kecamatan Soko
2 Kawasan Hutan Rakyat
1 Pelibatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan Kecamatan Bancar; 0 + 0 + + 0 0 TIDAK
2 reboisasi secara terpadu Kecamatan Jatirogo; + + 0 + 0 0 + TIDAK
3 Pemanfaatan hutan dengan ketentuan pinjam pakai Kecamatan Jenu; 0 - 0 0 + 0 0 TIDAK
Kecamatan Kenduruan,
Kecamatan Montong,
Kecamatan Palang;
Kecamatan Parengan;
Penambahan vegetasi jenis tanaman jati, kayu rimba, dan non jati Kecamatan Plumpang; 0 + 0 + + 0 + TIDAK
Kecamatan Rengel;
Kecamatan Semanding;
Kecamatan Singgahan;
4 Kecamatan Soko
3 Kawasan Pertanian
Perlindungan lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan dari kegiatan alih fungsi Kecamatan Bancar; + + + + + 0 0 TIDAK
1 lahan Kecamatan Jatirogo;
2 Intensifikasi dan ekstensifikasi pada kegiatan pertanian Kecamatan Jenu; 0 0 0 + - 0 0 TIDAK
3 Perbaikan jaringan irigasi Kecamatan Kenduruan, 0 0 + + 0 0 0 TIDAK
Peningkatan sawah beririgasi sederhana dan setengah teknis menjadi sawah beririgasi Kecamatan Kerek,
Kecamatan Montong, 0 0 + + - 0 0 TIDAK
4 teknis
5 Penambahan sarana dan prasarana pendukung serta pengolahan hasil-hasil hortikultura Kecamatan Palang; 0 0 0 + 0 0 0 TIDAK

26
6 Penyediaan area pembibitan hortikultura Kecamatan Parengan; 0 0 0 + 0 0 0 TIDAK
Pembentukan kerjasama dengan lembaga permodalan serta memberdayakan kelompok Kecamatan Plumpang;
Kecamatan Rengel; 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
7 tani untuk melayani kegiatan simpan pinjam
Kecamatan Semanding;
8 sosialisasi dan promosi tentang agribisnis kepada petani dan masyarakat 0 0 0 0 - + 0 TIDAK
Kecamatan Singgahan;
9 Intensifikasi dan diversifikasi pengembangan tanaman perkebunan Kecamatan Soko 0 0 0 + 0 + 0 TIDAK
10 Pembentukan kelembagaan kelompok tani ke arah kelembagaan ekonomi/koperasi 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
11 Pengadaan kegiatan bimbingan, pembinaan, dan pendampingan bagi petani 0 0 0 + 0 + 0 TIDAK
4 Kawasan Perikanan
1 Pengadaan budidaya perikanan tangkap dan budidaya perikanan laut 0 + 0 + 0 + 0 TIDAK
2 Pengadaan perikanan unggulan sebagai supply bahan baku untuk pendukung industri 0 - 0 - 0 0 0 TIDAK
Pembatasan pengkonversian area tambak Kecamatan Bancar, Jenu, 0 + 0 + 0 0 0 TIDAK
3
Palang, Tambakboyo,
4 Rehabilitasi dan revitalisasi tanaman bakau dan Kecamatan Tuban 0 + + + 0 0 0 TIDAK
5 Pengelolaan potensi perikanan tangkap dengan kegiatan industri perikanan 0 + 0 + 0 + 0 TIDAK
6 Pengelolaan potensi budidaya perikanan darat melalui minapolitan 0 + 0 + 0 0 0 TIDAK
5 Kawasan Pertambangan dan Energi
1 Pemanfaatan lahan pasca penambangan disertai penghijauan atau reboisasi Kecamatan Parengan, + + + + + 0 0 TIDAK
Pemanfaatan lahan pasca penambangan yang memiliki morfologi berupa cekungan Kecamatan Soko,
Kecamatan Bancar, + + + + + 0 0 TIDAK
2 menjadi penampung air hujan
Kecamatan Jatirogo,
Pemanfaatan lahan pasca penambangan yang memiliki morfologi berbentuk dataran
Kecamatan Palang, - - - + - 0 0 TIDAK
3 atau kemiringan rendah menjadi area permukiman dan kawasan industri
Kecamatan Plumpang,
4 Pengawasan kawasan pertambangan untuk menghindari eksploitasi besar-besaran Kecamatan Kerek, + + + + 0 0 0 TIDAK
Kecamatan Semanding,
Kecamatan Singgahan,
Memperhatikan potensi sumber air pada penambangan daerah perbukitan Kecamatan Kenduruan, + 0 0 + 0 0 0 TIDAK
Kecamatan Montong,
5 Kecamatan Kerek
6 Kawasan Peruntukan Industri
Pengadaan jenis industri Logam Dasar dan bahan Galian Bukan Logam / Industri
Kecamatan Bancar 0 - - - - 0 - YA
1 Penggalian (SDA) dan Industri Agro Mina Hasil Perikanan
Pengadaan jenis industri Logam Dasar dan bahan Galian Bukan Logam / Industri
Kecamatan Plumpang 0 - - - - 0 - YA
2 Penggalian (SDA)
Pengadaan jenis industri Logam Dasar dan bahan Galian Bukan Logam / Industri Kecamatan Soko dan
0 - - 0 0 0 - YA
3 Penggalian (SDA), Industri Agro Hasil Pertanian dan industri kreatif dan pariwisata Parenggan
4 Pengadaan jenis Industri Agro Mina Hasil Perikanan Kecamatan Palang 0 0 0 - 0 + 0 TIDAK

27
5 Pengadaan jenis industri kreatif dan pariwisata Kecamatan Kerek 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
6 Pengadaan jenis industri kreatif dan pariwisata serta industri makanan dan minuman Kecamatan Semanding 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
7 Pengadaan jenis industri olahan kayu Kecamatan Jatirogo - - - 0 - + 0 YA
8 Pengadaan sentra-sentra industri agro/hasil pertanian, perikanandan perkebunan 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
9 Optimalisasi sentra IKM 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
10 Penyediaan buffer berupa jalur hijau antaraKawasan Industri dengan Perumahan 0 + + + + 0 0 TIDAK
Wilayah KSK Indusri
11 Mempertahankan home industri eksisting 0 0 0 0 0 + 0 TIDAK
Tuban
Penyediaanprasarana lingkungan, utilitas umum, bangunan perumahan pekerja dan
0 0 0 0 - 0 0 TIDAK
12 fasilitas sosialoleh pengembang industri
7 Kawasan Peruntukan Permukiman
1 Pengadaanpermukiman swadaya - 0 - 0 - + + IYA
Wilayah KSK Indusri
2 Pengadaan perumahan formal - 0 - 0 - + + IYA
Tuban
3 Peningkatan kualitas hunian permukiman terutama permukiman pesisir + 0 + + 0 + + TIDAK
8 Kawasan Pertahanan dan Keamanan
Penetapan radius aman bagi kegiatan militer yang berhubungan dengan kawasan Pendaratan kapal dan
0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
1 pelatihan tempur. militer di Kecamatan
Pengadaan batasan fisik berupa RTH bagi penggunaan lahan di sekitar kawasan Bancar, tempat latihan
militer AD di Menilo, 0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
2 pertahanan dan keamanan
Kecamatan Soko,Kompi
Senapan C Batalyon 501
di Kabupaten Tuban
Mempertahankan keberadaan kawasan pertahanan dan keamanan danKoramil dan Polsek 0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
tersebar di seluruh
3 kecamatan.
9 Kawasan Pariwisata
Pembentukan zona wisata disertai dengan pengembangan paket wisata dan penetapan
Wilayah KSK Indusri 0 0 + 0 + 0 0 TIDAK
1 jalur wisata khusus
Tuban
2 Pemanfaatansentra industrysebagai tempat wisata 0 0 + + 0 0 0 TIDAK
3 Peningkatanpromosi wisatamelalui media sosial 0 0 0 0 0 0 0 TIDAK
4 Peningkatan sarana prasarana penunjang pariwisata 0 0 + - 0 0 0 TIDAK
5 Pelestarian obyek wisata alam, wisata buatan dan peninggalan bersejarah 0 + + + + 0 0 TIDAK
6 Pelibatan masyarakat dalam menjaga kelestarian obyek wisata 0 + + + 0 0 0 TIDAK

Tabel 3 Daftar KRP berdampak LH

28
4.5 Identifikasi KRP Bermuatan KLHS

Setelah melakukan identifikasi KRP yang memiliki dampak lingkungan hidup (LH), langkah selanjutnya ialah melakukan uji silang
dengan daftar isu prioritas pada sub bab 4.3. Uji silang bertujuan untuk mengetahui apakah KRP yang memiliki dampak LH akan memperburuk
isu yang sedang terjadi di Kabupaten Tuban. Apabila KRP memiliki perngaruh buruk kepada >= 50% jumlah isu prioritas, maka KRP tersebut
termasuk KRP yang bermuatan KLHS.

Isu Pembangunan Berelanjutan Prioritas Hasil


Terancamnya ekosistem
Terdapat
dari pengembanga
Materi muatan KRP berdampak pencemaran
No Kawasan Peruntukan Konflik
LH Bencana lingkungan dari
Industri Besar dan Kemiskinan Sengketa Skor Ket
kekeringan limbah
Kawasan Industri yaitu Lahan
perusahaan
pada bagian utara
industry besar
Kabupaten Tuban
PemantapanPusat Kegiatan
Kajian
(Industri Penggalian SDA, Industri
1 X V V X V 3 bermuatan
Kimia Dasar, dan Industri
KLHS
Lainnya)
Kajian
PemantapanSub Pusat Kegiatan
2 X V V X V 3 bermuatan
(Industri Penggalian SDA)
KLHS
Pengadaan kegiatan pertambangan
3 X V V X X 2 Tidak
yang jauh dari permukiman
4 Pengembangan Jalan Arteri Primer X X X X X 0 Tidak
Pengembangan Jalan Kolektor
5 X X X X X 0 Tidak
Primer Dua
Pengembangan Jalan Kolektor
6 X X X X X 0 Tidak
Primer Tiga

29
Isu Pembangunan Berelanjutan Prioritas Hasil
Terancamnya ekosistem
Terdapat
dari pengembanga
Materi muatan KRP berdampak pencemaran
No Kawasan Peruntukan Konflik
LH Bencana lingkungan dari
Industri Besar dan Kemiskinan Sengketa Skor Ket
kekeringan limbah
Kawasan Industri yaitu Lahan
perusahaan
pada bagian utara
industry besar
Kabupaten Tuban
7 Pembangunan Jalan Tol X X X X X 0 Tidak
8 Pengadaanpermukiman swadaya X X V X X 1 Tidak
9 Pengadaan perumahan formal X X V X X 1 Tidak
Pengadaan jenis industri Logam
Dasar dan bahan Galian Bukan Kajian
10 Logam / Industri Penggalian X V V X V 3 bermuatan
(SDA) dan Industri Agro Mina KLHS
Hasil Perikanan
Pengadaan jenis industri Logam
Kajian
Dasar dan bahan Galian Bukan
11 X V V X V 3 bermuatan
Logam / Industri Penggalian
KLHS
(SDA)
Pengadaan jenis industri Logam
Dasar dan bahan Galian Bukan
Kajian
Logam / Industri Penggalian
12 X V V X V 3 bermuatan
(SDA), Industri Agro Hasil
KLHS
Pertanian dan industri kreatif dan
pariwisata
Kajian
13 Pengadaan jenis industri olahan kayu V V V X X 2 bermuatan
KLHS

30
Rencana program yang berdampak pada lingkungan hidup nomer satu yaitu Pemantapan Pusat Kegiatan (Industri Penggalian SDA,
Industri Kimia Dasar, dan Industri Lainnya), akan memperparah pencemaran lingkungan. Karena industri yang akan dikembangkan adalah
industry kimia dasar, dan penggalian. Industri tersebut juga akan memperparah kerusakan ekosistem pada daerah yang dibangun. Selain itu,
dengan adanya Kawasan yang akan dimanfaatkan sebagai industri penggalian SDA, permasalahan sengketa akan semakin banyak. Apabila
masalah sengketa tidak diatasi dengan cepat, maka proyek-proyek yang akan menggunakan lahan masyarakat akan sulit. Materi KSK
selanjutnya yang bermuatan KLHS adalah Pemantapan Sub Pusat Kegiatan (Industri Penggalian SDA). Program ini memiliki dampak yang sama
dengan program sebelumnya sehingga butuh kajian lanjutan mengenai dampak lingkungan yang akan ditimbulkan.

Program selanjutnya adalah Pengadaan jenis industri Logam Dasar dan bahan Galian Bukan Logam / Industri Penggalian (SDA) dan
Industri Agro Mina Hasil Perikanan. Program yang akan memperburuk pencemaran lingkungan di Kabupaten Tuban terletak pada industri
logam dan bahan galian bukan logam. Penggalian tanah untuk didapatkan SDA juga bisa mengancam ekosistem yang ada di bawah permukaan
tanah. Program tersebut juga akan memperparah isu permasalahan sengketa lahan dengan masyarakat yang belum terselesaikan. Dua program
selanjutnya yaitu Pengadaan jenis industri Logam Dasar dan bahan Galian Bukan Logam / Industri Penggalian (SDA), dan Pengadaan jenis
industri Logam Dasar dan bahan Galian Bukan Logam / Industri Penggalian (SDA), Industri Agro Hasil Pertanian dan industri kreatif dan
pariwisata juga memiliki dampak yang sama terhadap isu prioritas di Kabupaten Tuban sehingga termasuk ke dalam kajian bermuatan KLHS.

31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan menjelaskan kesimpulan dan saran dari penyusunan tahapan
identifikasi KRP bermuatan KLHS.
5.1 Kesimpulan
1. Langkah-langkah dalam identidikasi KRP bermuatan KLHS adalah identifikasi daftar
isu, identifikasi isu strategis, identifikasi isu prioritas, identifikasi KRP berdampak
LH, dan indentifikasi KRP bermuatan KLHS.
2. Daftar isu di Kabupaten Tuban diidentifikasi berdasarkan beberapa faktor yaitu,
lingkungan, ekonomi, sosial dan hokum.
3. Identifikasi isu strategis disusun berdasar pada muatan pasal 9 ayat (1) PP 46 tahun
2016.
4. Identifikasi isu prioritas disusun berdasar pada muatan pasal 9 ayat (2) PP 46 tahun
2016. Terdapat 5 isu prioritas di Kabupaten Tuban yaitu bencana kekeringan,
pencemaran lingkungan industry besar, ekosistem Kawasan industri terancam,
kemiskinan tinggi, konflik pertanahan.
5. Dari 162 total rencana program KRP (KSK), terdapat 13 program yang berdampak
LH.
6. 6 dari 13 program berdampak LH merupakan KRP bermuatan KLHS. Yaitu
PemantapanPusat Kegiatan (Industri Penggalian SDA, Industri Kimia Dasar, dan
Industri Lainnya), PemantapanSub Pusat Kegiatan (Industri Penggalian SDA),
Pengadaan jenis industri Logam Dasar dan bahan Galian Bukan Logam / Industri
Penggalian (SDA) dan Industri Agro Mina Hasil Perikanan, Pengadaan jenis industri
Logam Dasar dan bahan Galian Bukan Logam / Industri Penggalian (SDA), dan
Pengadaan jenis industri Logam Dasar dan bahan Galian Bukan Logam / Industri
Penggalian (SDA), Industri Agro Hasil Pertanian dan industri kreatif dan pariwisata
5.2 Saran
1. Identifikasi isu di Kabupaten Tuban sebaiknya dilakukan dengan melibatkan
perwakilan penduduk yang tinggal di Kabupaten Tuban melalui FGD atau metode
lain sehingga isu-isu yang ada sesuai dengan kondisi asli daerah Tuban saat ini.
2. Penyusun sebaiknya lebih teliti dalam melakukan identifikasi KRP bermuatan LH.

32

Anda mungkin juga menyukai