Anda di halaman 1dari 72

RENCANA KERJA

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
TAHUN 2021

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR


DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Jl. Ahmad Yani No. 100 Telp. (0376) 2921033 Faks. (0376) 2922166
SELONG LOMBOK TIMUR NTB
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmannirrohim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan
Perkenan-Nya jualah Recana Kerja (Renja) OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok
Timur Tahun 2021 ini dapat diselesaikan.
Renja OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur ini memuat kondisi umum,
isu-isu strategis, sasaran pokok dan prioritas yang menjadi agenda pembangunan bidang
kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur untuk tahun anggaran 2021.
Dengan adanya Renja OP D Dinas Kesehatan Kabupaten ini, diharapkan seluruh
satuan kerja perangkat daerah dan pihak-pihak terkait lainnya memiliki pedoman atau acuan
untuk merencanakan program dan kegiatan prioritas yang akan dibiayai dengan APBD
Kabupaten Lombok Timur, APBD Provinsi Nusa Tenggara Barat, APBN, Bantuan Luar
Negeri maupun sumber pendanaan lainnya.
Pada akhirnya kami sangat menyadari bahwa Renja OP D Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Timur ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu koreksi dan saran
sangat kami harapkan dari seluruh komponen Dinas Kesehatan maupun pihak-pihak yang
terkait untuk perbaikan Renja OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur di tahun
yang akan datang. Namun demikian semoga Renja OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok
Timur ini dapat berguna bagi kita semua.

Wabillahitaufik wal Hidayah


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

KEPALA DINASKESEHATAN
KABUPATEN LOMBOK TIMUR

dr.H.M. HASBI SANTOSO,M.Kes


NIP. 19660429 199703 1 001

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Kab.Lombok Timur TA 2021 [Date] i


DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar............................................................................................................................. i
Daftar Isi .................................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Landasan Hukum ................................................................................................ 3
C. Maksud dan Tujuan ............................................................................................. 6
1. Maksud .......................................................................................................... 6
2. Tujuan ............................................................................................................ 6
D. Sistematika Penulisan Renja OPD .................................................................... 6

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU ............................. 7


A. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra OPD 9
B. Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur ......... 32
C. Isu – Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan ............ 33
D. Review Terhadap Rancangan Awal OPD ........................................................ 47
E. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat ....................................... 48

BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN .......................................... 49


A. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Nusa Tengara Barat......... 49
B. Tujuan dan Sasaran Renja OPD ....................................................................... 56
C. Program dan Kegiatan ....................................................................................... 56

BAB IV. PENUTUP ............................................................................................................ 61


LAMPIRAN – LAMPIRAN

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Kab.Lombok Timur TA 2021 [Date] ii


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat dengan mempertimbangkan urutan pilihan dan
ketersediaan sumber daya. Sebagai salah satu dokumen perencanaan daerah, Rencana
Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja OPD) Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok
Timur hendaknya disusun dengan memperhatikan kaidah tersebut melalui penyusunan
prioritas dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk memberikan kepastian
kebijakan dalam melaksanakan percepatan pembangunan daerah yang berkelanjutan.

Untuk menjamin keberlanjutan tersebut, rencana pembangunan kesehatan


Kabupaten Lombok Timur dituangkan dalam wujud dokumen perencanaan yang
sebagaimana diamanatkan dalam Undang - Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 25 ayat 2, dimana dalam pasal tersebut
diatur tentang tata cara penyusunan RPJP Daerah, RPJM Daerah, Renstra OPD, RKPD,
Renja OPD dan Pelaksanaan Musrenbang. Dalam UU itu juga disebutkan bahwa Renstra
OPD sebagai rencana 5 tahunan OPD, harus dijadikan pedoman dalam penyusunan Renja
OPD.

Sejalan dengan hal tersebut diatas UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah, UU No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah,
Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan
Provinsi serta Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 tahun 2006 disebutkan bahwa
bidang kesehatan merupakan kewenangan/urusan wajib bagi daerah sehingga kabupaten
mempunyai kewenangan yang seluas-luasnya dalam pengaturan dan penyelenggaraan
upaya kesehatan. Dengan demikian kabupaten mempunyai peluang sekaligus
tantangan untuk menyusun pembangunan kesehatan yang spesifik daerah guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Secara substansi, Renja OPD memuat evaluasi Renja OPD tahun sebelumnya,
analisis terhadap evaluasi dan rancangan prioritas pembangunan kesehatan, rencana kerja
dan pendanaannya, baik yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah maupun oleh
berbagai pemangku kepentingan lainnya sebagai wujud dari pola perencanaan partisipatif.

Penyusunan Renja OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2021
berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 1Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJMD) Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018– 2023
serta dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 [Date] 1


2018–2023,namun dengan tetap memperhatikan hasil kinerja pembangunan yang dicapai
pada tahun sebelumnya, permasalahan yang ada, dan isu strategis yang akan dihadapi.

Renja OPD ini juga memiliki peran strategis untuk menjembatani antara
perencanaan strategis di bidang kesehatan tingkat kabupaten, provinsi dan pusat. Oleh
karenanya penyusunan Renja OPD tahun 2021 ini juga mengacu kepada kebijakan di
tingkat provinsi dan juga nasional, yang meliputi Rencana Kerja Pemerintah Pusat,
Renstra Kementerian Kesehatan, SPM Nasional Bidang Kesehatan dan juga rencana
strategis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Penyusunan Renja OPD DinasKesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2021


dilaksanakan dengan menggunakan empat pendekatan, yaitu teknokratik, partisipatif,
bottom-up dan top-down. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin terciptanya integrasi,
sinkronisasi, dan sinergitas baik antara usulan tingkat kecamatan, kegiatan yang disusun
ditingkat dinas, kajian di tingkat Kabupaten, serta usulan dari para pemangku kepentingan
lainnya baik itu yang diusulkan melalui APBD Kabupaten, usulan ke provinsi maupun ke
tingkat pusat.

Pendekatan teknokratik dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka


berfikir ilmiah dalam menyusun perencanaan pendapatan dan perencanaan belanja.
Proses partisipatif dilakukan dengan mengikutsertakan seluruh pemangku kepentingan
pembangunan di Kabupaten Lombok Timur. Proses bottom-up dan top-down dilakukan
secara berjenjang dari tingkat kelurahan, kecamatan, hingga tingkat kabupaten melalui
media musyawarah rencana pembangunan.

Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat Kabupaten


Lombok Timur pada Era Desentralisasi, perla disusun langkah-langkah perencanaan
program pembangunan yang strategis, lebih fokus dan mengungkit capaian IPM,
walaupun dengan keterbatasan - keterbatasan alokasi dana, sumber daya tenaga dan
sarana maupun prasarana. Meskipun situasi anggaran kesehatan di Kabupaten Lombok
Timur pada tahun 2019 sudah mencapai kondisi ideal yang disyaratkan dalam Undang-
undang Nomor 36 tentang Kesehatan Tahun 2009 yaitu sebesar 11,2% namun kebutuhan
anggaran masih perlu penambahan disebabkan adanya kebijakan pembangunan kesehatan
selalu dinamis. Terlebih lagi dengan jumlah penduduk Kabupaten Lombok Timur yang
cukup besar, yaitu sebanyak 1.200.612 jiwa pada tahun 2019 anggaran tersebut dirasakan
belum memadai. Permasalahannya adalah bagaimana kita dapat mengalokasikan
anggaran yang cukup besar ke dalam program kegiatan yang sesuai kondisi permasalahan
yang ada dan sesuai dengan kebijakan pusat maupun daerah serta proporsional antara
program preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Disamping APBD Kabupaten
dalam rangka pelaksanaan program kebijakan pusat dan Provinsi, Dinas Kesehatan juga

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 [Date] 2


mendapatkan dukungan dari APBN, APBD Provinsi dan PHLN.

Renja OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2021 untuk
selanjutnya akan menjadi acuan dalam penyusunan Dokumen Rencana Kerja
Anggaran Dinas Kesehatan Tahun 2020, termasuk di dalamnya dokumen Kebijakan
Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) Dinas Kesehatan
Tahun 20201.

B. LANDASAN HUKUM

Peraturan perundang-undangan yang melatar belakangi penyusunan Renja OPD Dinas


Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2021 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 164, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang- undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
atas Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomo 4844);
6. Undang-UndangNomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) NasionalTahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 [Date] 3


Tahun 2007 Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
9. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sebagai pengganti
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4575);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah kepada Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4577);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendaliadan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4463);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor4741);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 [Date] 4


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5219);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun1996 TentangTenaga Kesehatan;
23. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 Tentang Dana Perimbangan;
24. Peraturan Pemerintah Nomor11 Tahun 2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah No. 98 Tahun 2000 Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil;
25. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah No. 99 Tahun 2000 Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil;
26. Peraturan Pemerintah Nomor13 Tahun 2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah No.100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam
Jabatan Struktural;
27. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun2010 – 2014;
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Tahun 2011 Nomor 310);
29. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentangAnggaran Kinerja;
30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010, tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
31. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Lombok Timur;
32. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Timur sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 15 Tahun
2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 4
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lombok
Timur.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 [Date] 5


1. Maksud

Menetapkan dokumen perencanaan yang memuat program dan kegiatan


pembangunan kesehatan daerah yang menjadi tolok ukur penilaian kinerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Lombok Timur dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
selama tahun 2019.

2. Tujuan

a. Melakukan evaluasi terhadap capaian rencana kerja OPD tahun lalu dan capaian
rencana strategis (Renstra).
b. Melakukan analisis terhadap pelayanan kesehatan di Kabupaten Lombok Timur
terhadap Indikator Kinerja Utama, Indikator SPM dan Indikator IKK.
c. Untuk merumuskan program, dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan tugas
dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2020.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

BABI PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. LANDASAN HUKUM
C. MAKSUD DAN TUJUAN
D. SISTEMATIKA PENULISAN

BABII EVALUASIPELAKSANAAN RENJA OPDTAHUN 2018

A. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN 2018 DAN CAPAIAN


RENSTRA OPD
B. ANALISIS KINERJAPELAYANAN OPD
C. SU-ISUPENTINGPENYELENGGARAANTUGAS DAN FUNGSIOPD
D. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD
E. PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT

BABIII TUJUAN, SASARAN,PROGRAM DAN KEGIATAN

A. TELAAHANTERHADAPKEBIJAKANNASIONAL DAN PROVINSI


B. TUJUAN DAN SASARAN RENJA OPD
C. PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB IV PENUTUP

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 [Date] 6


BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU

A. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA OPD

Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara


Penyususnan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,
mengamanatkan bahwa setiap dokumen perencanaan harus dievaluasi dalam
pelaksanaannya. Oleh karena itu dalam rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Kabupaten
Lombok Timur Tahun 2021 juga harus dilakukan evaluasi terhadap Dokumen Rencana
Kerja Tahun 2020 dan perkiraan capaian pada Rencana Kerja Tahun 2019. Evaluasi
terhadap Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur meliputi 3 (tiga) hal,
yaitu realisasi program/kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja hasil/keluaran yang
direncanakan; realisasi program/kegiatan yang telah memenuhi target kinerja
hasil/keluaran yang direncanakan dan realisasi program/kegiatan yang melebihi target
kinerja hasil/keluaran yang direncanakan. Selain itu juga dibahas mengenai Implikasi yang
timbul terhadap target capaian program Renstra OPD dan Kebijakan/tindakan perencanaan
dan penganggaran yang perlu diambil untuk mengatasi faktor- faktor penyebab tersebut.

Dari Tabel 2.1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja OPD dan
Pencapaian Renstra OPD s.d. Tahun 2019 (di bawah), yang dapat dilakukan evaluasi secara
berkesinambungan adalah indikator kinerja hasil (outcome), oleh karena indikator kinerja
tersebut sudah mengacu kepada indikator kinerja yang tertuang dalam dokumen RPJMD
dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan. Namun untuk evaluasi indikator kinerja
keluaran (output) terdapat kesulitan dalam menentukan tingkat keberhasilan pencapaian
target indikator tersebut. Hal ini dikarenakan pada saat penyusunan rencana kegiatan dan
penganggaran tahunan (RKA/DPA) dalam perumusan dan penetapan indikator berbeda-
beda setiap tahunnya, sehingga hal ini juga menyebabkan kesulitan dalam menentukan
kegiatan mana yang mencapai target dan mana yang tidak. Oleh karena itu,dalam evaluasi
pelaksanaan Renja OPD tahun lalu hanya dievaluasi terhadap indikator kinerja
keluaran/hasil untuk tahun 2019 saja.

Pada tabel 2.1 tersebut, terdapat 23 program yang telah dilaksanakan pada tahun
2019 dengan jumlah indikator kinerja keluaran (output) sebanyak 104 indikator. Hasil
evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan yang telah mencapai kinerja sesuai target 100% ada
87 kegiatan (83,65%), kegiatan yang mencapai target diatas 75% sebesar 3,85% (4
kegiatan) dan kegiatan yang mencapai target dibawah 75% sebesar 8,65% (9 kegiatan).
Dari jumlah 104 kegiatan yang ada pada Dinas Kesehatan hanya 5 kegiatan (4,81%) yang
tidak terlaksana pada tahun 2019. Faktor yang menjadi penyebab terhadap tidak tercapainya
indikator keluaran tersebut antara lain tidak terealisasinya anggaran kegiatan dikarenakan
Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 7
jumlah anggaran daerah yang terbatas disamping perubahan waktu jadwal pelaksanaan
kegiatan yang kurang tepat. Namun demikian beberapa kegiatan yang tidak terealisasi
anggarannya dari APBD dapat pula terlaksana karena pada beberapa program/kegiatan
disinergikan dengan sumber dana lainnya. Evaluasi kinerja berdasarkan realisasi capaian
anggaran menunjukkan hanya 12,5% yang mencapai target 100%, kegiatan dengan capaian
di atas 75% sebesar 54,81% (57 kegiatan), terdapat 20 program (19,23%) dengan capaian
kisaran dibawah 75% dan 9 program (8,65%) dengan capaian kisaran di bawah 50%.

Hasil selengkapnya tentang evaluasi hasil pelaksanaan Renja OPD dan target
kinerja program/kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2019
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini.

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 8


2.1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA OPD DAN TARGET KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Urusan/Bidang
Urusan Indikator Kinerja
Target dan Realisasi Kinerja Capaian Target Kinerja Capaian Program/Kegiatan
No/ Pemerintahan Program (Outcome) Jumlah Anggaran Tahun 2019
Program/Kegiatan Tahun 2019 Tahun 2020
Daerah dan atau Kegiatan (Output)
Program/Kegiatan

Tingkat Tingkat Per Tingkat


Kode Belanja Langsung Satuan Target Realisasi Realisasi Alokasi Realisasi Realisasi Satuan Target kiraan Realisasi
(%) (%) Realisasi (%)

Program Pelayanan Terlaksananya


1 Administrasi Pelayanan Administrasi % 100% 91,80 91,80 685.688.500 577.161.887 84,17 % 100 100 100
Perkantoran Perkantoran

Penyediaan jasa
Tagihan Rekening Listrik,
1 2 komunikasi, sumber Bulan 12 12 100 189.000.000 159.570.216 84,43 Bulan 12 12 100
Telepon, Air .
daya air dan listrik

Penyediaan jasa Tersedianya jasa


pemeliharaan dan pemeliharaan dan
2 6 Unit 16 10 62,5 17.000.000 9.653.490,00 56,79 Unit 16 16 100
perizinan kendaraan perizinan kendaraan
Dinas/ oprasional Dinas/ Oprasional

Penyediaan jasa
3 7 Jasa Pengelola Satker Paket 12 12 100 241.070.000 234.140.000, 97,13 bulan 12 12 100
administrasi keuangan

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 9


Penyediaan jasa ALat dan Bahan 19.100.000 19.100.000,00 100,00
4 8 Paket 12 12 100 bulan 12 12 100
kebersihan kantor Pembersih Kantor

Penyediaan alat tulis 27.678.500 27.678.500,00 100,00


5 10 ATK Dinas Jenis 22 22 100 jenis 22 22 100
kantor

Penyediaan barang 23.400.000 23.400.000,00 100,00


Barang Cetakan dan
6 11 cetakan dan Paket 6 6 100 jenis 6 6 100
penggandaan
penggandaan

Penyediaan Bahan Komponen 15.000.000 5.000.000,00 33,33


komponen instalasi Instalasi
7 12 Jenis 3 1 33 jenis 3 3 100
listrik/penerangan Listrik/Penerangan
bangunan kantor Kantor

54.650.000 52.884.600,00 96,77


Penyediaan peralatan
Peralatan dan
8 13 dan perlengkapan Unit 13 13 100 unit 5 5 100
Perlengkapan Kantor
kantor

Penyediaan peralatan
9 14 - - - - - - - Meter 50 50 100
rumah tangga

Penyediaan bahan Tersedianya Bahan


Eksempl Eksempl
10 15 bacaan dan peraturan Bacaan dan Peraturan 72 69 95,8 3.240.000 3.085.000,00 95,22 72 72 100
ar ar
perundang-undangan Perundang Undangan

Penyediaan makanan Makanan dan Minuman


11 17 Kali 8 6 75 20.250.000 9.750.000,00 48,15 kali 13 13 100
dan minuman rapat

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 10


Rapat-rapat
Rapat Koordinasi dan
koordinasi dan
12 18 Konsultasi Keluar Kali 7 5 71,42 75.300.000 32.900.081,00 43,69 Kali 5 5 100
konsultasi ke luar
Daerah
daerah

Program
Meningkatnya Kualitas
02 Peningkatan Sarana
2 Sarana dan Prasarana % 100 100 100 7.360.143.000 7.252.100.750 98,53 % 100 100 100
dan Prasarana
Aparatur
Aparatur

Pembangunan Rumah
1 02 - - - - - - - unit 1 1 100
Dinas

Pembangunan gedung
2 3 unit 2 2 100 808.000.000 791.887.000 98,01 - - - -
kantor

Terlaksananya Pengadaan
Pengadaan Kendaraan 1.478.208.000,0
3 5 Kendaraan Dinas/ Unit 59 59 100 1.513.322.500 97,68 Unit 2 2 100
Dinas / Operasional 0
Operasional

Pemeliharaan Terlaksananya
4 22 rutin/berkala gedung Pemeliharaan Gedung Paket 1 1 100 79.950.000 79.850.000,00 99,87 Paket 1 1 100
kantor Kantor

Pemeliharaan
rutin/berkala
5 24 Kendaraan Dinas Unit 1 1 100 65.630.000 63.257.750,00 96,39 % 100 100 100
kendaraan
dinas/operasional

Pemeliharaan
rutin/berkala
6 26 - - - - - - - unit 1 1 100
perlengkapan gedung
kantor

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 11


Pemeliharaan
rutin/berkala alat
7 30 Unit 25 25 100 25.000.000 16.240.000,00 64,96 Unit 25 25 100
kesehatan

Rehabilitasi sedang/ Rehabilitasi sedang/ berat


berat gedung kantor gedung kantor 3.794.671.000,0
8 42 Unit 1 1 100 3.823.189.609 99,25 - - - -
0

Pengadaan sarana dan Pengadaan sarana dan


prasarana IFK prasarana IFK 1.027.987.000,0
9 45 Unit 319 319 100 1.045.050.891 98,37 - - - -
0

Program
Peningkatan Meningkatnya Kinerja
5 % 100 91,87 91,87 96.920.000 88.975.000 91,80 % 100 100 100
Kapasitas Sumber Jabatan Fungsional
Daya Aparatur

Peningkatan kinerja Penilaian Kinerja Jafung Orang


1 4 orang 1145 1052 91,8 96.920.000 88.975.000,00 91,80 1145 1145 100
jabatan fungsional Kesehatan ASN

Peningkatan
Manajemen
Terlaksananya
Pengelolaan
9 Manajemen Pengelolaan % 100 100 100 53.600.000 46.650.000 87,03 % 100 100 100
Asset/Barang
Asset/Barang Daerah
Daerah (SIMDA
BMD)

Peningkatan
manajemen Terlaksananya
Dokume Dokume
1 1 pengelolaan Pengelolaan Asset/Barang 1 1 100 53.600.000 46.650.000,00 87,03 1 1 100
n n
asset/barang daerah Daerah (SIMDA BMD)
(SIMDA BMD)

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 12


Program Obat dan Terlaksananya
Puskes
15 Perbekalan Pengadaan Obat dan 98 100 100 18.660.296.712 18.429.719.109 98,76 Pusk 32 32 100
mas
Kesehatan Perbekalan Obat

Pengadaaan Obat dan Obat dan Perbekalan Jenis Jenis


1 1 170 170 100 18.597.796.712 18.371.569.109 98,78 170 170 100
Perbekalan Kesehatan Kesehatan tersedia Obat Obat

Terlaksananya Kegiatan
Peningkatan Mutu
Peningkatan Pengawasan
2 5 Penggunaan Obat dan kali 8 7 87,5 50.000.000 45.650.000 91,30 kali 8 8 100
Mutu Penggunaan Obat
Perbekalan Kesehatan
dan Perbekalan Kesehatan

Terlaksananya Kegiatan
Monitoring, evaluasi Peningkatan Pengawasan
3 6 Kali 3 3 100 12.500.000 12.500.000 100,00 - - - -
dan pelaporan Mutu Penggunaan Obat
dan Perbekalan Kesehatan

Program Upaya
Peningkatan Derajat
16 Kesehatan % 15 11 73,3 44.218.007.618 37.204.095.670 84,14 % 100 100 100
Kesehatan Masyarakat
Masyarakat

Pelaksanaan perttemuan
Pemeliharaan dan
1 2 program Kali 2 2 100 84.168.500 66.190.000 78,64 Kali 1 1 100
Pemulihan kesehatan
KesehatanMasyaraat

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 13


Pelaksanaan Pertemuan
Peningkatan
2 9 dan Pengawasan Yankes pkt 1 1 100 1.086.920.000 986.849.500 90,79 % 100 100 100
kesehatan masyarakat
Swasta

Peningkatan
Terlaksannya yankes
pelayanan kesehatan
3 11 Pengungsi Korban paket 128 128 100 75.000.000 70.550.000 94,07 orang 128 128 100
bagi pengungsi
Bencanaa
korban bencana

Penyediaan biaya Biaya Operasional dan


Puskes
4 13 operasional dan pemeliharaan Puskesmas 32 32 100 7.223.992.000 4.535.725.400 62,79 Pusk 32 32 100
mas
pemeliharaan Tersedia

Penyelenggaraan Terlaksananya Pelayanan


Kegiata
5 14 penyehatan Minimal Penyehatan kegiatan 8 8 100 220.000.000 181.423.200 82,47 8 8 100
n
lingkungan Lingkungan di Kab.Lotim

Terlaksananya Kegiatan
Pelayanan dan
Pelayanan dan
6 16 Pemeliharaan orang 32 32 100 32.500.000 12.946.000 39,83 orang 32 32 100
Pemeliharaan Kesehatan
Kesehatan Remaja
Remaja

Peningkatan Kualitas
Pelayanan Kapasitas
Yankes Remaja oleh
Petugas Pelayanan
Puskesmas dan
7 17 Peduli Remaja Kali 57 57 100 16.842.500 11.177.500,00 66,36 orang 57 57 100
Peningkatan Yankes
(PKPR) dan PPkt dan
Korban Kekerasan
TPPO
Perempuan dan Anak

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 14


Pencegahan dan
Penanggulangan Terlaksananya Upaya
8 19 orang 178 178 100 107.500.000 106.060.000 98,66 Orang 178 178 100
Penyakit Tidak Pengendalian PTM
Menular

Pelayanan Kesehatan Terlaksanya Kegiatan


9 20 orang 96 96 100 46.000.000 45.770.000 99,50 orang 96 96 100
Haji Pelayanan Kesehatan Haji

Tersedianya Biaya
Penyediaan biaya
Operasional Pelayanan Puskes
10 40 operasional kesehatan 33 33 100 33.170.084.618 30.063.232.246 90,63 Paket 33 33 100
UKM di Puskesmas dan mas
(BOK)
Jaringannya

Kewaspadaan dini Terlaksananya kegiatan


terhadap bencana Kewaspadaan dini
terhadap bencana
11 41 Orang 45 45 100 75.000.000 60.801.000 81,07 % 100 100 100

Kesehatan kerja dan Kesehatan kerja dan


olahraga olahraga
12 42 Orang 65 65 100 80.000.000 42.216.000,00 52,77 orang 65 65 100

Peningkatan mutu Peningkatan mutu


pelayanan dan pelayanan dan penunjang
penunjang rumah rumah sakit 1.021.154.824,0
13 43 bulan 4 4 100 2.000.000.000 51,06 - - - -
sakit 0

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 15


Program Meningkatanya Kualitas
17 Pengawasan Obat Pengawasan Obat dan % 100 100 100 30.000.000 29.730.000 99,10 % 100 100 100
dan Makanan Makanan Masyarakat

Terselenggaranya
Peningkatan
Kegiatan Peningkatan
pemberdayaan
Pemberdayaan
1 1 konsumen/masyarakat Kali 1 1 100 10.000.000 10.000.000 100,00 orang 20 20 100
Konsumen/masyarakat di
di bidang obat dan
bidang obat dan
makanan
makanann

Peningkatan Terselenggaranya
pengawasan Kegiatan Pengawasan
2 2 Kali 1 1 100 12.500.000 12.500.000 100,00 kali 2 2 100
keamanan pangan dan keamanan pangan dan
bahan berbahaya bahan berbahaya

Terselenggaranaya
Monitoring, evaluasi
3 5 Kegiatan Monev dan Kali 1 1 100 7.500.000 7.230.000 96,40 - - - -
dan pelaporan
Pelaporan

Program Tercapainya
18 Pengembangan Obat Pengembangan Obat Paket 1 1 100 15.000.000 14.850.000 99,00 % 60 60 100
Asli Indonesia Asli Indonesia

Terlaksananya Kegiatan
Peningkatan Promosi
Peningkatan Promosi
obat dan bahan alam
1 3 Obat Bahan Alam Kali 1 1 100 10.000.000 9.850.000 98,50 orang 64 64 100
Indonesia di dalam
Indonesia di Dalam dan di
dan Luar Negeri
Luar Negeri

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 16


Pembinaan dan
pengawasan Terselenggaranya
2 7 pengobatan kegiatan Monev dan Kali 1 1 100 5.000.000 5.000.000 100,00 kali 1 1 100
tradisional dan Pelaporan
komplementer

Program Promosi
Terlaksananya
Kesehatan dan
19 Penyebaran Informasi % 60 - - 571.646.000 445.561.500 77,94 % 60 60 100
Pemberdayaan
Kesehatan Masyarakat
Masyarakat

Pengembangan media Terlaksananya


promosi dan Penyebaran Informasi
1 1 kali 1 1 100 173.750.000 157.657.000 90,74 % 100 100 100
informasi sadar hidup Kesehatan Masyarakat
sehat melalui Berbagai Media

Kesehatan Anak Terlaksananya pendataan


2 6 kali 100 33.550.000 17.641.000 52,58 % 65 65 100
Sekolah dan GSS penjaringan anak sekolah

Terselenggaranya
Promosi kesehatan
Kegiatan Promosi
3 7 dalam Peningkatan % 1 1 100 51.104.000 27.808.000 54,41 % 80 80 100
Kesehatan dalam
PHBS
Peningkatan PHBS

Terselenggaranya
Peran serta
kegiatan peningkatan
4 8 masyarakat dalam tahun 1 1 100 79.215.000 38.296.500 48,35 % 100 100 100
peran serta masyarakat
upaya kesehatan
dalam upaya kesehatan

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 17


Promosi, sosialisasi
dan koordinasi Terlaksananya
5 9 Jaminan Pelayanan Promosi,sosialisai dan kali 2 2 100 211.527.000 189.656.000 89,66 % 100 100 100
Kesehatan Koordinasi JPKM
Masyarakat (JPKM)

Verifikasi dan Terlaksananya kegiatan


Lembag
6 10 Evaluasi Penyaluran Verifikasi dan evaluasi 4 4 100 22.500.000 14.503.000,00 64,46 lembaga 5 5 100
a
Hibah/Bantuan Sosial penyaluran hibah/bansos

Program Perbaikan Peningkatan Status Giza


20 % 43,52 26,5 60,89 175.098.500 120.845.000 69,02 % 32 32 100
Gizi Masyarakat Masyarakat

Penyusunan peta
Peta Informasi
1 1 informasi masyarakat peta 32 32 100 30.009.500 29.409.500 98,00 Peta 34 34 100
Masyarakat Kurang Gizi
kurang gizi

Pemberian tambahan PMT dan Vitamin Balita


2 2 kasus 18 10 55,55 43.360.500 22.680.500 52,31 Pusk 23 23 100
makanan dan vitamin Gizi Buruk

Penanggulangan
Kurang Energi
Protein (KEP),
Anemia Gizi Besi, Terlaksananya
Gangguan Akibat Penanggualangan Puskes
3 3 32 21 65,62 40.373.500 13.063.500 32,36 kasus 34 34 100
kurang Yodium KEP,AGB,GAKY dan mas
(GAKY), Kurang KVA Balita
Vitamin A, dan
Kekurangan Zat Gizi
Mikro Lainnya

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 18


Terlaksananya
Pemberdayaan
Pemberdayaan
masyarakat untuk
4 4 Masyarakat Untuk Desa 1 1 100 14.143.000 14.143.000 100,00 Pusk 34 34 100
pencapaian keluarga
Pencapaian Keluarga
sadar gizi
Sadar Gizi

Terlaksananya
Penanggulangan Gizi
5 5 Penanggulangan Gizi kali 1 1 100 19.488.000 19.488.000 100,00 Pusk 80 80 100
Lebih
Lebih

Terlaksananya
Monitoring, evaluasi Puskes
6 6 Monitoring, Evaluasi dan 29 29 100 27.724.000 22.060.500 79,57 % - - -
dan pelaporan mas
Pelaporan Program Gizi

Kegiatan
Program
pengembangan
21 Pengembangan 42.500.000 42.450.000 99,88 60 100
Lingkungan Sehat % 60 60 100 % 60
Lingkungan Sehat
Semakin Baik

Terlaksananya
Pengkajian
Pengkajian
1 1 pengembangan orang 45 45 100 15.000.000 14.950.000 99,67 orang 45 45 100
Pengembangan
lingkungan sehat
Lingkungan Sehat

Penyuluhan Terlaksananya Kegiatan


2 2 menciptakan Penyuluhan Menciptakan orang 32 32 100 15.000.000 15.000.000 100 orang 32 32 100
lingkungan sehat Lingkungan Sehat

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 19


Terlaksananya Kegiatan
Sosialisasi Kebijakan Sosialisasi dan Workshop
3 3 kali 70 70 100 12.500.000 12.500.000 100,00 orang 70 70 100
Lingkungan Sehat Sanitasi Lingkungan
Sehat

Pelaksanaan
Pengelolaan Dokume
4 05 - - - - - - - 5 5 100
Lingkungan Hidup n
(UKL/UPL)

Program
Menurunnya Jumlah
Pencegahan dan
22 Kasus Penyakit % 100 100 100 394.055.000 322.733.120 81,90 % 100 100 100
Penanggulangan
Menular
Penyakit Menular

Terlaksananya Kegiatan
Penyemprotan/foggin
1 1 Penyemprotan/Fogging lokasi 40 40 100 125.000.000 73.742.070 58,99 kali 1 1 100
g sarang nyamuk
Sarang Nyamuk

Pelayanan vaksinasi
Pelayanan Imunisasi
2 4 bagi balita dan anak tahun 1 1 100 104.805.000 97.205.000 92,75 % 100 100 100
Anak Bayi
sekolah

Pelayanan
pencegahan dan Penemuan Kasus TB
3 5 kali 2 2 100 78.000.000 77.720.000 99,64 kali 2 2 100
penanggulangan BTA(+) Baru
penyakit menular

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 20


Terlaksananya Kegiatan
Pencegahan penularan
Pencegahan dan
4 6 penyakit orang 163,667 163,667 100 23.750.000 22.200.000 93,47 - - - -
Pemberantasan Penyakit
Endemik/Epidemik
Diare dan Malaria

Peningkatan Pemantauaan Penyakit


survellance Potensial Wabah di
5 9 epidemiologi dan Wilayah Lombok Timur Penyakit 23 23 100 62.500.000 51.866.050 82,99 penyakit 23 23 100
penanggulangan dan Penanggulangan KLB
wabah yang ditangani < 24 jam

Per
Pencegahan dan
1000
6 12 pengendalain penyakit - - - - - - - 1 1 100
pendudu
Malaria
k

Prevalen
Pencegahan dan si Rate
100
7 13 pengendalain penyakit - - - - - - - < 1( 100 100
kusta dan frambosia %000)

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 21


Pencegahan dan
RFT
8 14 pengendalain penyakit - - - - - - - 100 100 100
(%)
Hepatitis

Pencegahan dan
pengendalain penyakit
9 15 - - - - - - - % 100 100 100
Diare dan infeksi
saluran cerna (ISP)

Program
Standarisasi Pelaksanaan Pelayanan
23 % 3 3 100 3.266.771.472 2.348.204.600 71,88 90 100
Pelayanan Kesehatan Sesuai SOP % 90
Kesehatan

Evaluasi dan
Pelaksanaan Evaluasi dan
pengembangan
1 2 Pengembangan Standar tahun 1 1 100 73,73 % 100 100 100
standar pelayanan 116.500.000 85.900.000
Pelayanan Kesehatan
kesehatan

Terlaksananya
Pembangunan dan
Pembangunan dan
pemutakhiran data
2 3 Pemutakhiran Data Dasar kali 1 1 100 38,23 % 100 100 100
dasar standar 20.000.000 7.645.000
Standar Pelayanan
pelayanan kesehatan
Kesehatan

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 22


Terlaksananya
Monitoring, evaluasi Puskes
3 6 Monitoring,Evaluasi dan - - - 96,70 - - - -
dan pelaporan mas 10.000.000 9.670.000
Pelaporan Puskesmas

Terlaksananya Akreditasi
di 15Puskesmas Dinas Puskes
4 7 Akreditasi Puskesmas 11 9 81,81 69,67 Pkm 11 11 100
Kesehatan Kabupaten mas 2.688.171.472 1.872.949.900
Lombok Timur

Terlaksananya Perijinan
Perijinan Sarana
5 8 Sarana Pelayanan kali 1 1 100 32.100.000 30.900.000 96,26 - - - -
Pelayanan Kesehatan
Kesehatan

Puskes
6 9 BLUD Puskesmas 10 10 100 400.000.000 341.139.700 85,28 kali 1 1 100
mas

Program Pelayanan
Pelayanan Kesehatan
24 Kesehatan % 100 100 100 110.958.000 101.685.000 91,64 % 100 100 100
Masyarakat Meningkat
Penduduk Miskin

Pelayanan operasi Terlaksananya Skrining


1 1 kali 1 1 100 10.000.000 9.940.000 99,40 % 100 100 100
katarak dan Operasi Katarak

Terlaksaananya
Pelayanan kesehatan
2 2 Pelayanan Kesehatan kali 1 1 100 5.000.000 2.530.000 50,60 % 100 100 100
THT
THT

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 23


Pelaksanaan Konsultasi
Pelayanan operasi dan Pendampingan
3 3 kali 2 2 100 8.020.000 8.020.000 100,00 kali 1 1 100
bibir sumbing Pelayanan Operasi Bibir
Sumbing

Pelayanan sunatan Terlaksananya Pelayanan


4 4 kali 4 4 100 7.938.000 4.025.000 50,71 Kali 2 2 100
masal Hitanan Masal

Terlaksananya Kegiatan
5 5 Penanggulangan ISPA Penanggulangan Penyakit paket 1 1 100 7.500.000 7.440.000 99,20 Kali 4 4 100
ISPA/Pneumonia

Terlaksananya Upaya
Penanggulangan Pencegahan Penyakit
6 6 % 100 100 100 5.000.000 4.940.000 98,80 Pt 1 1 100
penyakit cacingan Kecacingan Pada Siswa
SD/MI dan Balita

Penemuan,Pengobatan
Pelayanan kesehatan dan Penanggulangan
7 7 tahun 1 1 100 37.500.000 37.500.000 100,00 % 100 100 100
kulit dan kelamin Penyakit IMS dan
HIV/AIDS

Terlaksananya
Pelayanan kesehatan Surveilance AFP di
8 9 kali 32 32 100 5.000.000 5.000.000 100,00 % 90 90 100
akibat lumpuh layu Wilayah Kabupaten
Lombok Timur

Pelayanan Kesehatan Terlaksananya Pelayanan


9 11 tahun 1 1 100 25.000.000 22.290.000 89,16 Pusk 32 32 100
Jiwa Kesehatan Jiwa

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 24


Program
Pengadaan,
Peningkatan dan Kualitas Pelayanan
25 Perbaikan Sarana kesehatan Masyarakat % 100 80 80 75.222.240.128 99,14 100 100
74.576.754.182 % 100
dan Prasarana Semakin Meningkat
Puskesmas/Pustu
dan Jaringannya

Terlaksananya
Pembangunan Puskes
1 1 Pembangunan/Penambaha 11 11 100 99,02 Pusk 3 3 100
Puskesmas mas 50.502.746.500 50.007.490.291
n Ruang Puskesmas

Pembangunan
2 2 - - - - - - - unit 4 4 100
Puskesmas Pembantu

Pengadaan Puskesmas Terlaksananya Pengadaan


3 4 Unit 1 1 100 98,95 - - - -
keliling Puskesmas keliling 305.520.000 302.300.000

Pengadaan Sarana dan


Terlaksananya Sarana dan
Prasarana Puskesmas
4 7 Prasarana Puskesmas dan Paket 312 312 100 18.324.629.628 18.313.110.741 99,94 unit 3 3 100
dan Jaringannya
Jaringannya
(DAK)

Rehabilitasi Terlaksananya
5 21 sedang/berat Rehabilitasi Sedang/Berat Unit 19 19 100 4.738.744.000 4.640.343.150 97,92 paket 228 228 100
puskesmas pembantu Pustu

Rehabilitasi Terlaksananya
6 24 Sedang/Berat Rehabilitasi Sedang/Berat Unit 1 1 100 1.350.600.000 1.313.510.000 97,25 unit 3 3 100
Puskesmas Puskesmas

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 25


Program
Pengadaan,
Peningkatan sarana
dan prasarana
26 Rumah sakit/ % 100 100 100 11.265.000.000 10.571.329.563 93,84 - - - -
Rumah sakit Jiwa/
Rumah Sakit Paru-
paru/ Rumah Sakit
Mata

Pengadaan alat-alat
kesehatan rumah sakit
8.118.250.713,0
1 18 paket 1 1 100 8.607.076.000 94,32 - - - -
0

Pengadaan
Ambulance/ Mobil
1.202.520.000,0
2 20 jenazah unit 3 3 100 1.205.481.000 99,75 - - - -
0

Pengadaan mebeuler
rumah sakit
3 21 paket 1 1 100 407.481.000 404.695.000,00 99,32 - - - -

Pengadaan
perlengkapan Rumah
tangga Rumah sakit (
4 22 paket 1 1 100 487.481.000 324.367.000,00 66,54 - - - -
dapur, ruang pasien,
laundry, ruang tunggu
dan lain lain )

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 26


Pengadaan peralatan
dan perlengkapan
5 29 kantor rumah sakit paket 1 1 100 557.481.000 521.496.850,00 93,55 - - - -

Program Kemitraan
Meningkatnya Motivasi
Peningkatan
28 dan Kinerja Petugas % 100 100 100 31.000.000 30.500.000 98,39 % 100 100 100
Pelayanan
Kesehatan
Kesehatan

Terlaksananya kegiatan
Kemitraan
Kemitraan Peningkatan
1 5 Peningkatan Kualitas kali 1 1 100 31.000.000 30.500.000 98,39 % 100 100 100
Kualitas Dokter dan
Dokter dan Paramedis
Paramedis

Program
Target Capaian
Peningkatan
Indikator Program
29 Pelayanan % 100 78 78 69.500.000 19.932.000 28,68 % 100 100 100
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Anak
Kesehatan Anak
Balita

Terlaksanakannya
Penyuluhan kesehatan
1 1 penyuluhan kesehatan Kali 2 1 50 25.000.000 19.932.000 79,73 Kl/th 2 2 100
anak balita
balita ke masyarakat

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 27


Pelatihan dan Terlaksanakannya
2 4 Pendidikan perawatan Pelatihan APN Bagi Kali 1 - 100 39.500.000 - 0,00 Kl/th 1 1 100
anak Balita Semua Bidan Desa

Terlaksananya Kegiatan
Monitoring, evaluasi Evaluasi Program KIA Puskes
3 7 2 - 100 5.000.000 - 0,00 - - - -
dan pelaporan dan KB di Semua mas
Puskesmas

Program
Pelayanan Kesehatan
Peningkatan
30 Lansia Semakin % 100 100 100 52.500.000 12.295.000 23,42 % 100 100 100
Pelayanan
Meningkat
Kesehatan Lansia

Pelayanan Terlaksananya Pelayanan


Puskes
1 1 pemeliharaan Pemeliharaan Kesehatan 1 1 100 25.000.000 12.295.000 49,18 Kali 1 1 100
mas
kesehatan Lansia

Pendidikan dan Terlaksananya pendidikan


Puskes
2 3 Pelatihan Perwatan dan pelatihan perawatan 2 - 25.000.000 - 0,00 Kali 2 2 100
mas
kesehatan bagi lansia

Terlaksananya
Monitoring, evaluasi Monitoring, Evaluasi dan Puskes
3 7 1 - 2.500.000 - 0,00 - - - -
dan pelaporan Pelaporan Pada Tingkat mas
Puskesmas

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 28


Program
100/100
peningkatan Menurunnya Jumlah 103/100.0
.000
32 keselamatan ibu Kasus Kematian Ibu KH 00 & 2.725.025.317 1.494.751.500 54,85 % 98 98 100
&18/10
melahirkan dan dan Anak 10/1000
00
anak

Penyuluhan
Terlaksananya
Kesehatan bagi Ibu
1 1 Penyuluhan kesehatan Kali/th 2 1 50 63.500.000 34.392.000 54,16 Kl/th 1 1 100
Hamil dari Keluarga
bagi ibu hamil
Kurang Mampu

Terlaksananya
Pertolongan
Pertolongan bagi
2 3 Persalinan bagi ibu tahun 1 1 100 2.559.035.317 1.429.350.000 55,86 % 100 100 100
persalinan ibu kurang
kurang mampu
mampu

Peningkatan
Terlaksananya Kegiatan
3 4 Pelayanan Kesehatan kali/th 1 1 100 100.000.000 31.009.500 31,01 Kl/th 1 1 100
AMP Tingkat Kabupaten
Ibu dan Anak

Terlaksananya Kegiatan
Monitoring, Evaluasi Puskes
4 5 Evaluasi Program KIA 1 - 100 2.490.000 - 0,00 - - - -
dan Pelaporan mas
dan KB

Program Kebijakan
Tersedianya Dokumen
dan Manajemen
34 Perencanaan dan % 80 80 100 187.289.500 168.784.300 90,12 % 100 100 100
Pembangunan
Pelaporan Dinas
Kesehatan

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 29


Pengembangan
Sistem Perencanaan, Tersusunnya Dokumen
dokume Dokume
1 1 Penganggaran dan Perencanaan Anggaran 9 9 100 80.209.800,00 85,82 9 9 100
n 93.465.000 n
Penyusunan Dokumen dan Pelaporan Dinas
Pelaporan

Pengembangan
Sistem Informasi Terlaksananya Puskes
2 2 32 32 100 88.574.500,00 94,40 Pusk 32 32 100
Kesehatan Daerah Pengembangan SIKDA mas 93.824.500
(SIKDA)

Program Upaya Tersedianya Jaminan


35 Kesehatan Kesehatan perorangan % 100 100 100 99.767.004.332 86,70 % 78 78 100
86.497.260.939
Perorangan mandiri

Penyediaan Jaminan Terlaksananya


Kesehatan Nasional Penyediaan Jaminan
1 1 (JKN) Kapitasi Kesehatan Nasional % 32 32 100 92,00 - - - -
(JKN) Kapitasi 71.543.077.683 65.821.683.157

Penyediaan Jaminan Tersedianya Jaminan


Kesehatan Nasional Kesehatan Bagi Pasien
(JKN) Non Kapitasi Rawat Inap Puskes
2 2 32 32 100 74,59 Pusk 32 32 100
mas 21.862.400.000 16.307.823.000

Peningkatan
Penanggulanagan
3 3 Narkoba - - - - - - - Sampel 1850 1850 100

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 30


Jaminan Kesehatan Terwujudnya Jaminan
Masyarakat Miskin di Kesehatan Masyarakat
4 5 Luar Tanggunagn Miskin di Luar tahun 1 1 100 68,66 % 60 60 100
6.361.526.649 4.367.754.782
BPJS Tanggunagn BPJS

Program
Peningkatan Kualitas
36 Sumberdaya % 100 100 100 567.344.000 478.525.256 84,34 % 100 100 100
SDM Kesehatan
Kesehatan

Peningkatan Kualitas Terlaksananya kegiatan


SDM Kesehatan peningkatan kualitas
1 1 SDM kesehatan (Teknis orang 682 484 70,96 439.650.000 357.295.656 81,27 Kali 4 4 100
dan Fungsional)

Peningkatan Terlaksananya kegiatan


pengelolaan sarana Peningkatan pengelolaan
prasarana dan alat sarana prasarana dan alat Puskes
2 2 32 32 100 127.694.000 121.229.600,00 94,94 Pusk 32 32 100
kesehatan kesehatan mas
Puskesmas/jaringanny Puskesmas/jaringannya
a

265.567.588.079 240.874.894.376 90,70


TOTAL

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 31


B. ANALISIS KINERJA PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN
LOMBOK TIMUR
Kabupaten Lombok Timur adalah salah satu kabupaten di antara sepuluh kabupaten
/ kota yang ada di Propinsi Nusa Tenggara Barat yang berada di sebelah timur pulau
Lombok. Bila ditinjau dari letak geografis terletak antara 116°- 117° BT, dan 8°- 9°LS,
dimana secara administratife batas Kabupaten Lombok Timur adalah sebelah Utara Laut
Jawa, Sebelah Selatan Samudera Indonesia, Sebelah Barat Kabupaten Lombok Tengah dan
Lombok Utara dan Sebelah Timur Selat Alas.

Secara administratif Kabupaten Lombok Timur terdiri dari 21 kecamatan 254


desa/kelurahan dan berdasarkan kondisi perwilayahan, Kabupaten Lombok Timur
mempunyai luas 2.679,88 Km² yang terdiri atas daratan seluas 1.605,55 Km² (59,91%) dan
pantai/lautan diukur 4 mil dari bibir pantai adalah seluas 1.047,33 Km² (40,09%). Dari 21
kecamatan yang ada saat ini, kecamatan yang memiliki wilayah terluas yaitu Kecamatan
Sambelia ± 245,22 Km² (15,27%) dari luas wilayah Kabupaten Lombok Timur), sedangkan
wilayah kecamatan yang tersempit adalah Kecamatan Sukamulia yaitu ± 14,49Km² (0,90%
dari luas wilayah Kabupaten Lombok Timur).

Jumlah penduduk di Kabupaten Lombok Timur tahun 2019 sebanyak 1.200.612


jiwa yang tersebar di 21 kecamatan, dengan luas wilayah daratan sebesar 1.605.55
Km2, sehingga diperoleh kepadatan penduduk di Kabupaten Lombok Timur tahun 2019
sebesar 747 jiwa/Km2. Sedangkan total rumah tangga sebanyak 352.229 rumah
tangga,sehingga diperoleh rata-rata jiwa per rumah tangga sebanyak 3,41 jiwa/RT.

Kondisi geografis dengan luasnya wilayah Kabupaten Lombok Timur dan kondisi
kependudukan dengan besarnya jumlah penduduk tersebut memberikan peluang dan
tantangan karena mempunyai dampak terhadap timbulnya masalah kesehatan yang
komprehensif, oleh karena itu program/kegiatan yang dilaksanakan harus memiliki tolok
ukur serta indikator yang lengkap sehingga akan mudah dalam melakukan evaluasinya.

Penetapan indikator pelayanan kesehatan di Kabupaten Lombok Timur, disusun


dengan memperhatikan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan baik di tingkat Pusat,
Provinsi maupun tingkat Kabupaten. Dalam menilai tingkat kinerja pelayanan ini Dinas
Kesehatan Kabupaten Lombok Timur memiliki Indikator Kinerja yang tertuang dalam
Standar Pelayanan Kesehatan (SPM). Indikator ini bertujuan untuk memperoleh informasi
kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara
baik dan untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran
strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas
kinerja.

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 32


Hasil capaian indikator pelayanan kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten
Lombok Timur selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.2. di bawah ini.

Tabel 2.2. INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MININAL (SPM)


PROGRAM /KEGIATAN

Tahun 2019
Indikator Standar Pelayanan
No Satuan Realisas Pencapaian
Mininal (SPM) Program/Kegiatan Target %
i
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 100 113,97 113,97
% Tercapai
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin % 100 103,21 103,21 Tercapai
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru 100 107,75 107,75
Lahir % Tercapai

4 Pelayanan Kesehatan Balita 100 79,34 79,34 Tidak


% Tercapai
5 Pelayanan Kesehatan Pada Usia 100 97,63 97,63 Tidak
%
Pendidikan Dasar Tercapai
6 Pelayanan Kesehatan Pada Usia 100 30,41 30,41 Tidak
Produktif % Tercapai
7 Pelayanan Kesehatan pada Usia 100 71,69 71,69 Tidak
%
Lanjut Tercapai
8 Pelayanan Kesehatan Penderita 100 37,41 37,41
Hipertensi % Tercapai
9 Pelayanan Kesehatan Penderita 100 49,44 49,44 Tidak
Diabetes Melitus %
Tercapai
10 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan 100 55,59 55,59 Tidak
%
Gangguan Jiwa Berat Tercapai
11 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan 100 39,06 39,06
% Tercapai
TB
12 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan 100 21,38 21,38 Tidak
Resiko Terinfeksi HIV %
Tercapai

Bila dibandingkan hasil capaian indiaktor pelayanan kesehataan dengan target


yang ditetapkan di atas terdapat 9 indikator pelayanan yang belum mencapai target.

C. ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS


KESEHATAN

Berdasarkan analisis gambaran pelayanan Dinas Kesehatan, hasil evaluasi


pelaksanaan kegiatan, serta pencapaian kinerja Renstra, maka dapat dirumuskan isu-isu
penting yang terkait dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan.

Perumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan,


dimaksudkan untuk menentukan permasalahan, hambatan atas pelaksanaan program dan
kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan berdasarkan hasil evaluasi
pelaksanaan Renja tahun sebelumnya, serta capaian kinerja Renstra.

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 33


Isu-isu penting yang dirumuskan berkaitan dengan sejauh mana tingkat kinerja
pelayanan dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan Dinas Kesehatan.

Kinerja Dinas Kesehatan pada tahun 2019 yang diukur dengan indikator-indikator
sebagian besar sudah mencapai target kinerja yang ditetapkan, namun demikian masih ada
kendala maupun hambatan terutama yang menyangkut pelayanan langsung kepada
masyarakat. Berikut diuraikan isu-isu dalam penyelenggaraan kesehatan :

1. Angka Harapan Hidup

Peningkatan Umur Harapan Hidup waktu lahir (Eo) atau UHH dari tahun ke tahun
dapat dipakai sebagai tolok ukur keberhasilan upaya kesehatan yang telah dilakukan di
Kabupaten Lombok Timur. Umur Harapan Hidup di Kabupaten Lombok Timur pada
Tahun 2019 tercapai sebesar 65,75. Dibandingkan dengan target Angka Harapan Hidup
pada tahun 2019 yakni sebesar 65,81, berarti belum mencapai target, namun
dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi peningkatan sebesar 0,35.

2. Angka Kematian dan Kesakitan


a. Angka Kematian
1) Angka Kematian Bayi (AKB) dan Balita (AKABA)
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya bayi yang meninggal
sebelum mencapai usia 1 (satu) tahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang
sama. Indikator ini terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan
merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal anak-anak
termasuk pemeliharaan kesehatannya. Angka Kematian Bayi cenderung lebih
menggambarkan kesehatan reproduksi dan juga relevan digunakan untuk
memonitor pencapaian target program karena mewakili komponen penting pada
kematian balita.
Kematian Balita adalah kematian yang terjadi pada bayi/anak usia 0 - 59
bulan (bayi + anak balita) tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan, bencana,
cedera atau bunuh diri. Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak
yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5
tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan
yang berpengaruh terhadap kesehatan Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit
menular dan kecelakaan. Indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan
sosial dalam arti besar dan tingkat kemiskinan penduduk, sehingga sering
dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk.
Berdasarkan Laporan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan
Anak (PWS- KIA) di Kabupaten Lombok Timur tahun 2019, jumlah kasus
Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 34
kematian bayi sebanyak 288 kasus dengan AKB 10 per 1.000 Kelahiran Hidup.
Sementara kematian Anak Balita sejumlah 15 kasus dengan Angka Kematian
sebesar 0,6 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab terbanyak terjadinya kematian
bayi (post natal) adalah Pnemonia sebesar 53,1 % dan sebab lain-lain sebesar
46,2%. Demikian juga pada kasus kematian Anak Balita terbanyak disebabkan
oleh Pnemonia yakni sebesar 33,33%.
Berdasarkan data tersebut diatas menunjukkan terjadi peningkatan angka
kematian bayi maupun kematian anak balita sebesar 2 per 1.000 dibanding tahun
sebelumnya 8 per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Lombok Timur. Sedangkan
Angka Kematian Anak Balita terjadi penurunan sebesar 0,2 per 1.000 kelahiran
hidup dari tahun sebelumnya 0,4 per 1.000 kelahiran hidup. Ini menunjukkan
kelangsungan hidup anak di Kabupaten Lombok Timur semakin meningkat bila
dibandingkan dengan tahun 2018.

2) Angka Kematian Ibu (AKI)


Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal dari
suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya
selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)
per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) berguna untuk
menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan
ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu
hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas.
Berdasarkan Laporan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan
Anak (PWS- KIA) di Kabupaten Lombok Timur tahun 2019, jumlah kasus
kematian ibu sebesar 29 kasus yang terdiri dari kematian ibu hamil sejumlah 7
kasus, kematian ibu bersalin sejumlah 10 kasus dan kematian ibu nifas sejumlah
12 kasus dengan Angka Kematian Ibu (AKI) 108 per 100.000 Kelahiran Hidup.
Target cakupan Angka Kematian Ibu untuk tahun 2019 adalah 100 per 100.000
kelahiran hidup, berarti belum mencapai target. Dibandingkan dengan capaian
tahun 2018 dimana AKI sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup, terjadi
penurunan sebesar 17 per 100.000 kelahiran hidup.
Penyebab kasus kematian ibu pada tahun 2019 terbanyak disebabkan oleh
HDK ( Hipertensi dalam kehamilan) sebesar 48,28% diikuti pendarahan (HPP) dan
infeksi kehamilan sebesar 10,34% dan lain-lain sebesar 31,03%. Pola penyebab
kematian ibu pada tahun ini masih sama dengan tahun yang lalu dimana
pendarahan masih merupakan penyebab tertinggi peneyebab kematian ibu.
Tingginya kematian ibu yang disebabkan oleh HDK tidak terlepas dari kondisi

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 35


kesehatan ibu dari sebelum dan selama hamil. Disamping itu kasus-kasus kematian
ini terjadi juga disebabkan oleh keterlambatan masyarakat dalam membuat
keputusan terutama dipihak keluarga sebagai pemberi keputusan sehingga terjadi
keterlambatan dirujuk, terlambat ditangani yang berakibat fatal baik pada ibu
maupun pada bayinya.

b. Angka Kesakitan

Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari masyarakat
(community based data) yang diperoleh melalui survei, dan hasil pengumpulan
data dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta dari sarana pelayanan kesehatan
(facility based data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan.

1) Penderita TB Paru BTA+

Angka kesembuhan penderita TB Paru BTA+ (Cure Rate) merupakan salah


satu indikator keberhasilan tata laksana penderita TB Paru BTA+. Angka
kesembuhan TB Paru BTA+ adalah jumlah penderita TB Paru BTA+ yang sembuh
pada suatu wilayah tertentu dan dalam kurun waktu tertentu dibandingkan
dengan jumlah penderita TB Paru BTA+ yang diobati pada suatu wilayah dan
pada kurun waktu yang sama. Dapat disembuhkan artinya penderita TB Paru yang
setelah menerima pengobatan Anti TB Paru dinyatakan sembuh (hasil
pemeriksaan dahaknya menunjukkan 2 kali negatif).
Di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2019 terdapat 1.512 kasus baru TB
Paru BTA+ yang terdiri dari laki-laki sebanyak 855 kasus (56,5%) dan perempuan
sejumlah 657 kasus (43,5%). Jumlah orang terduga TB+ mendapatkan pelayanan
sesuai sesuai standar adalah 16.604 orang dan jumlah Terduga tuberkulosis
sejumlah 42.510 orang, maka persentase orang terduga TB Paru BTA+ mendapat
pelayanan sesuai standar sebesar 39,1%. Sedangkan perkiraan insiden tuberculosis
adalah sejumlah 4.251 orang, maka diperoleh cakupan pengobatan semua kasus
tuberculosis (CDR) sebesar 35,6%.
Jumlah semua kasus tuberculosis yang mendapat pengobatan pada tahun 2018
di Kabupten Lombok Timur adalah sejumlah 1.421 kasus yang terdiri dari 829
kasus laki-laki dan 592 kasus perempuan. Sedangkan Kasus Tuberkulosis yang
dinyatakan sembuh hingga tahun 2019 sejumlah 914 kasus (94,4%) yang terdiri
dari kasus berjenis kelamin laki-laki sejumlah 521 kasus dan 393 kasus berjenis
kelamin perempuan. Pencapaian angka kesembuhan pengobatan TB BTA positif
dalam tahun 2018 sebesar 91,3%, bila dibandingkan dengan pencapaian tahun ini
menunjukkan penngkatan capaian sebesar 3,1%.

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 36


Pada tahun 2019, jumlah insiden tuberkulosis diperkirakan sejumlah 4.251
kasus, maka 12% nya adalah insiden tuberkulosis anak yakni 510 kasus. Jumlah
kasus tuberkulosis anak ditemukan sejumlah 40 kasus, dengan demikian besarnya
cakupan penemuan kasus tuberkulosis anak adalah sebesar 7,8%. Capaian ini lebih
besar 0,55% dari tahun sebelumnya sebesar 7,25%.
2) Balita Pneumonia

Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru


(alveoli) yang ditandai dengan batuk disertai napas cepat dan atau napas sesak.
Sedangkan cakupan Balita dengan pneumonia yang ditangani adalah cakupan
penemuan dan tatalaksana penderita pneumonia pada Balita yang mendapat
antibiotik sesuai standar atau pneumonia berat dirujuk ke RS di satu wilayah pada
kurun waktu tertentu.

Di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2019, perkiraan penemuan


Pneumonia pada Balita adalah sejumlah 7.660 kasus. Dalam pelaksanaannya
penemuan Pneumonia tercatat sejumlah 6.430 kasus (83,9%) yang terdiri atas
3.504 kasus dengan jenis kelamin laki-laki dan 2.926 kasus perempuan. Dari total
7.660 kasus Pneumonia yang ada dibedakan menjadi Pnemonia ringan sejumlah
6.014 kasus (3.241 kasus laki-laki dan 2.773 kasus perempuan) dan Pnemonia
berat sejumlah 435 kasus (263 kasus jenis kelain laki-laki dan 172 kasus
perempuan). Sedangkan penemuan kasus pada tahun 2018 tercapai sebesar 89,6%
(6.817 kasus) yang terdiri atas Pnemonia ringan sejumlah 6.401 kasus (3.457
kasus laki-laki dan 2.944 kasus perempuan) dan Pnemonia berat sejumlah 416
kasus (259 kasus jenis kelain laki-laki dan 157 kasus perempuan).

Berdasarkan data tersebut diatas dapat diketahui bahwa penemuan kasus


Pnemonia pada tahun 2019 sudah mencapai target yang diatas 80% yang
ditetapkan. Jika dibandingkan penemuan kasus Pnemonia tahun 2018%, maka
penemuan dalam tahun ini terjadi penurunan sebesar 5,7%. Dilihat penyebarannya
berdasarkan jenis kelamin, penemuan kasus Pnemonia pada tahun ini terbanyak
pada jenis kelamin laki-laki sebesar 54,49% sedangkan jenis kelamin perempuan
sebesar 45,50%. Dari jumlah 7.660 kasus Pnemonia yang berkembang menjadi
Pnemonia berat sebesar 6,76% (435 kasus). Dari jumlah tersebut yang menjadi
penyumbang kematian bayi dan Balita sebesar 12,87% (39 kasus).

3) Penderita HIV-AIDS

HIV-AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi


Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi
tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 37


sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain.

Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan sebagai


HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3
metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling, and Testing (VCT), sero
survey, dan Survey Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP).

Penemuan penderita HIV di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2019


sebanyak 26 kasus yang terdiri dari 17 kasus laki-laki (65,4%) dan 9 kasus
perempuan (34,6%). Sementara penderita AIDS sebanyak 12 kasus yang terdiri
dari 9 kasus laki-laki dan 3 kasus perempuan. Sedangkan penemuan penderita
HIV di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2018 sebanyak 13 kasus, dan
penderita AIDS sebanyak 11 kasus. Dengan demikian terjadi peningkatan
penemuan kasus HIV dan AIDS pada tahun 2019 sebesar masing-masing 100%
dan 9,09%.

4) Penderita Diare

Penyakit Diare sampai kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat,


walaupun secara umum angka kesakitan masih berfluktuatif namun penyakit ini
masih sering menimbulkan KLB yang cukup banyak bahkan menimbulkan
kematian.
Penderita Diare yang ditangani yaitu jumlah penderita yang datang dan
dilayani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu
tahun. Perkiraan jumlah penderita Diare yang datang ke sarana kesehatan dan
kader adalah 20% dari angka kesakitan dikalikan jumlah penduduk di satu wilayah
dalam waktu satu tahun. Target penemuan kasus Diare yang digunakan adalah
dengan angka kesakitan Diare 270 per 1.000 penduduk.
Penemuan penderita penyakit Diare pada Balita di Kabupaten Lombok
Timur tahun 2019 sebesar 73,1% (23.291 Balita) dari jumlah 31.842 Balita. Pada
tahun 2018 penemuan penyakit Diare pada Balita sebesar 93,1% (23.804 Balita)
dari jumlah 25.566 Balita , atau terjadi penurunan capaian sebesar 20% pada tahun
ini. Berdasarkan target yang ditetapkan kabupaten, maka pada tahun ini belum
mencapai target 100%, artinya terjadi penurunan kuantitas capaian.
Penemuan penderita penyakit Diare pada golongan semua umur adalah
sejumlah 45.999 orang (70,9%) dari jumlah 64.833 golongan semua umur di
Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2019 dan pencapaian tahun 2018 sebesar
71,3% (45.881 orang) dari jumlah 64.374 golongan semua umur di Kabupaten
Lombok Timur. Dibandingkan dengan penemuan kasus pada tahun 2018,
penemuan kasus Diare pada tahun ini mengalami penurunan sebesar 0,4%. Target

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 38


indikator penemuan dan penanganan penyakit Diare adalah sebesar 100%, jadi
cakupan penemuan penyakit Diare masih belum mencapai target.
5) Penderita Kusta
Penderita kusta adalah seorang penderita yang ditemukan dengan ciri-ciri
antara lain, (1) Kulit dengan bercak putih atau kemerahan disertai mati rasa atau
anestesi, (2) Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati
rasa dan kelemahan/kelumpuhan pada otot tangan, kaki dan mata, kulit kering
serta pertumbuhan rambut yang terganggu, dan (3) pada pemeriksaan kerokan
jaringan kulit (slit=skin=smear) didapatkan adanya kuman M. Leprae.

Penemuan kasus baru penderita kusta pada tahun 2019 di Kabupaten


Lombok Timur sejumlah 13 kasus yang terdiri dari 2 kasus Kusta Kering (Pausi
Basiler) dan 11 kasus Kusta Basah (Multi Basiler). Dari jumlah tersebut 6
diantaranya berjenis kelamin perempuan dengan proporsi 46,2% dan 7 kasus
berjenis kelamin laki-laki dengan proporsi 53,8%. Dengan demikian angka
penemuan kasus (NCDR) pada tahun 2019 diperoleh sebesar 1,1 per 100.000
penduduk. Dibandingkan dengan angka penemuan kasus Kusta tahun 2018 sebesar
0,9 per 100.000 penduduk, berarti terjadi peningkatan penemuan kasus Kusta
sebesar 0,2 per 100.000 penduduk. Target program P2 Kusta untuk penemuan baru
kusta sebesar <5 per 100.000 penduduk, dengan demikian penemuan kasus baru
Kusta di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2019 masih berada dibawah target
nasional.

6) Acute Flaccid Paralysis (AFP) Anak Usia < 15 Tahun

Acute Flaccid Paralysis (AFP) adalah penderita dengan gejala lumpuh layuh
mendadak (akut), bukan disebabkan ruda paksa, yang ditemukan pada anak usia
<15 tahun dan diduga kuat poliomyelitis.
Di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2019, kasus AFP ditemukan
sejumlah 8 kasus dari jumlah penduduk ≤15 Tahun sebanyak 357.177 jiwa. Dengan
demikian AFP Rate tahun 2019 sebesar 2,2 per 100.000 penduduk. Adapun capaian
cakupan AFP Rate tahun 2018 sebesar 1,1 per 100.000 jiwa, atau terjadi
peningkatan 1,1 per 100.000 jiwa atau dua kali lipat. Target indikator AFP Rate per
100.000 penduduk ≤15 tahun 2019 sebesar 8 per 100.000 penduduk. Jadi capaian
cakupan AFP Rate di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2019 masih dibawah
target indicator program. Salah satu penyebab tidak tercapainya target penemuan
kasus AFP adalah pelacakan dan sekrening kasus AFP yang belum maksimal.
7) Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penderita demam tinggi
mendadak berlangsung 2-7 hari, disertai manifestasi perdarahan (antara lain
Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 39
uji tourniqet positif, petekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis
dan/atau melena, dsb) ditambah trombositopenia (trombosit ≤100.000/mm³) dan
hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit ≥20%). Sedangkan Angka Kesakitan
DBD adalah jumlah kasus DBD yang ditemukan pada suatu wilayah dibandingkan
dengan jumlah penduduk pada tempat dan waktu yang sama. Angka kematian
DBD (Case Fatality Rate) adalah jumlah kematian yang disebabkan DBD pada
kurun waktu tahun tertentu.
Di Kabupaten Lombok Timur tahun 2019, menurut data Dinas Kesehatan,
penderita DBD ditemukan sejumlah 341 kasus. Jumlah tersebut terdiri dari 172
orang berjenis kelamin laki-laki dan 169 orang perempuan dengan insiden rate
sebesar 28,4 per 100.000 penduduk. Jika dibandingkan dengan penemuan tahun
2018 yang berjumlah 34 kasus dengan insiden rate sebesar 2,0 per 100.000
penduduk, maka telah terjadi peningkatan penemuan kasus DBD hampir 10 kali
lipat lebih. Semua penderita dapat ditangani secara baik sehingga tidak
meninmbulkan kematian.
Target indikator penemuan dan penanganan penderita DBD di Kabupaten
Lombok Timur tahun 2019 sebesar 100%. Dari jumlah 341 kasus Demam
Berdarah yang ditemukan di fasilitas kesehatan, semuanya mendapatkan
penanganan sesuai standar, sehingga cakupan penemuan dan penanganan penderita
DBD telah mencapai target.
Berdasarkan lokasi penemuan, bahwa penemuan kasus DBD pada tahun
2019 tersebar pada 23 Puskesmas. Penyebaran kasus terbanyak terdapat di wilayah
kerja Puskesma Belanting sebesar 34,31% (117 kasus), Puskesmas Rarang sebesar
16,13%(59 kasus) dan Sikur sebesar 6,7%(23 kasus) masing-masing sebesar
11,76% (4 kasus). Pada tahun 2018 penyebaran kasus DBD tersebar pada 11
Puskesmas dan penyebaran kasus terbanyak terdapat di wilayah kerja Puskesmas
Selong sebesar 32,35% (11 kasus).
8) Penyakit Malaria

Penyakit Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi


sasaran prioritas komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs).
Berbagai upaya penanggulangan telah dilaksanakan dengan menggalang berbagai
sumber dana, baik dari pemerintah maupun non pemerintah antara lain World
Health Organisation (WHO) dan Global Fund (GF). Untuk percepatan
penanggulangan Malaria dilakukan berbagai intervensi antara lain: kelambu
berinsektisida untuk penduduk berisiko, pengobatan yang tepat untuk subjek
terinfeksi Malaria dengan Artemisinin-based Combination Therapy (ACT), dan
penyemprotan rumah dengan insektisida (Riskesdas 2010).

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 40


Penyakit Malaria menyebar cukup merata di seluruh kawasan Indonesia,
namun paling banyak dijumpai di luar wilayah Jawa dan Bali, bahkan di beberapa
tempat dapat dikatakan sebagai daerah endemis Malaria. Menurut hasil
pemantauan program diperkirakan sebesar 35% penduduk Indonesia tinggal di
wilayah endemis, dan sampai saat ini Malaria masih menjadi ancaman di daerah–
daerah pesisir pantai Kabupaten Lombok Timur.

Angka Kesakitan Malaria (AMI/API) adalah jumlah penderita tersangka


Malaria dan atau positif Malaria dibandingkan dengan jumlah penduduk pada
kurun waktu yang sama. Sedangkan pengertian suspek Malaria didefisinikan
adalah setiap individu yang tinggal di daerah endemik Malaria yang menderita
demam atau memiliki riwayat demam dalam 48 jam terakhir atau tampak anemi-
wajib diduga Malaria tanpa mengesampingkan penyebab demam yang lain.

Di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2019 ditemukan kasus Malaria


positif sejumlah 25 kasus yang terdiri dari 22 kasus dengan jenis kelamin laki-laki
dan 3 kasus jenis kelamin perempuan. Dari jumlah tersebut dapat diketahui
besarnya angka kesakitan Malaria yakni sebesar 0,021 per 1.000 penduduk.
Dibanding dengan pencapaian tahun 2018, dimana API sebesar 0,035 per 1.000
penduduk, maka capaian tahun 2019 terjadi penurunan 0,014 per 1.000 penduduk.
Target angka kesakitan Malaria (annual parasite incidence) per 1.000 penduduk
pada tahun 2018 adalah sebesar <1/1.000 penduduk. Ini berarti angka kesakitan
Malaria di Kabupaten Lombok Timur masih berada pada standar API <1 per
1.000 penduduk.

9) Peyakit Tidak Menular (PTM)

Pembangunan bidang kesehatan saat ini dihadapkan pada peningkatan


kasus-kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) atau Penyakit Akibat Gaya Hidup,
serta penyakit degeneratif. Kecenderungan ini dipacu oleh perubahan gaya hidup
akibat urbanisasi, modernisasi dan globalisasi.

Beberapa PTM yang dialami oleh sebagain besar masyarakat antara lain
hypertensi, stroke, penyakit jantung obstruksi kronis, penyakit paru obstruksi
kronis, diabetes militus, rhematoid arthritis, gagal ginjal kronis, hiperthyroid,
kanker payudara, kanker mulut rahim, dan kecelakaan. Sedangkan faktor risiko
yang memicu kejadian penyakit tersebut antara lain kebiasaan merokok, minum
alkohol, sering makan asin, sering makan/minum manis, makanan tinggi
lemak, kurang sayur/buah, kurang aktifitas fisik, stress, berat badan lebih, dan
obesitas.

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 41


Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam
jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal
ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila
tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai. Banyak
pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus
meningkat. Oleh karena itu, partisipasi semua pihak, baik dokter dari berbagai
bidang peminatan hipertensi, pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan
agar hipertensi dapat dikendalikan.

Data Dinas Kesehatan pada tahun 2019 menunjukkan bahwa jumlah


penderita yang mendapat pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan sejumlah
38.997 orang yang terdiri dari penderita hipertensi berjenis kelamin laki-laki
19.888 orang dan 19.108 orang perempuan. Jumlah estimasi penderita hipertensi
berusia ≥ 18 tahun diperkirakan sejumlah 88.903 jiwa. Dari data tersebut dapat
dihitung besarnya jumlah penderita hipertensi yang mendapat pelayanan
kesehatan adalah 43,9%. Bila dibandingkan dengan perolehan capaian tahun 2018
sebesar 31,8%, maka terjadi peningkatan cakupan sebesar 12,1% pada tahun
2019.

Jumlah penderita Diabetes Melitrus (DM) yang tercatat pada tahun 2019
sejumlah 6.478 orang (49,55%) yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai
standar dari sasaran 13.073 penderita DM. Sedangkan pada tahun 2018 jumlah
penderita Diabetes Melitrus (DM) yang mendapat pelayanan sesuai standar
tercatat sejumlah 6.484 orang (50,1%) atau mengalami penurunan sebesar 0,45%
pada tahun ini.

Di Kabupaten Lombok Timur, upaya pelaksanaan deteksi dini kanker


payudara dan leher rahim berdasarkan data Dinas Kesehatan dilaksanakan melalui
serangkaian kegiatan skrining kesehatan terhadap perempuan usia 30 – 50 tahun
yang meliputi pemeriksaan kanker payudara melalui sadanis dan kanker leher
rahim melalui pemeriksaan IVA. Hasil skrining deteksi dini kanker leher Rahim
dan payudara dilaksanakan terhadap 20.684 orang atau sebesar 13,1% dari jumlah
157.485 perempuan berusia 30 – 50 tahun di Kabupaten Lombok Timur pada
tahun 2019. Dari jumlah tersebut yang dicurigai kanker hanya 1 orang, dinyatakan
IVA Posistif sejumlah 76 orang (0,4%) dan Tumor dengan benjolan 0,1% (11
orang) . Sedangkan pada tahun 2018 kegiatan ini dilaksanakan pada 1.442 orang
(0,92%) dari sasaran 156.378 perempuan berumur 30-50 tahun di Kabupaten
Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 42
Lombok Timur. Dari jumlah tersebut yang menunjukkan hasil positif menderita
kanker Leher rahim melalui pemeriksaan IVA sebesar 2,4% (34 orang), yang
dicurigai kanker payudara sebesar 1,7% (24 orang) dan sudah dapat teraba
(adanya benjolan) sebesar 0,8% (12 orang).

3. Balita Gizi Buruk

Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi
menahun . Anak balita sehat atau kurang gizi secara sederhana dapat diketahui dengan
membandingkan antara berat badan menurut umurnya, dengan rujukan(standar) yang
telah ditetapkan . Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan standar, anak
disebut gizi baik . Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang. Apabila jauh di
bawah standar dikatakan gizi buruk . Gizi buruk adalah salah satu bentuk kekurangan
gizi tingkat berat . Gizi buruk yang disertai dengan tanda-tanda klinis disebut marasmus
atau kwashiorkor, di masyarakat lebih dikenal sebagai "busung lapar".

Mulai pada tahun 2018 ini pemantaun gizi Balita dilaksanakan dengan format
terbaru yakni dengan melihat jumlah Balita Gizi Kurang (BB/Umur), Balita Pendek
(TB/Umur), dan Balita Kurus (BB/TB). Hasil pemantauan status gizi (PSG) di wilayah
Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2019 menunjukkan jumlah Balita ditimbang
adalah sejumlah 112.339 Balita, yang termasuk kedalam kategori Balita Gizi Kurang
(BB/U) sebesar 8,15% (9.129 Balita), kategori Balita Pendek (TB/U) sebesar 12,2%
(13.746 Balita), dan kategori Balita Kurus sebesar 0,7%.

Target kabupaten untuk cakupan Balita Gizi Buruk pada tahun 2019 ditetapkan
sebesar 45%, dan Kependekan Balita (Stunting) sebesar 42,5%. Dari hasil pendataan
tersebut menunjukkan pencapaian cakupan stunting dan Gizi Kurang sudah berada
dibawah target kabupaten, artinya kualitas gizi Balita di Kabupaten Lombok Timur
sudah cukup baik. Capaian ini jauh menurun bila dibandingkan pencapaian tahun 2018,
karena pencapaian status gizi pada tahun tersebut sebesar 14,5% kategori Balita Gizi
Kurang (BB/U), 32,5% untuk kategori Balita Pendek (TB/U) , dan kategori Balita
Kurus sebesar 4,4%.

4. Kondisi SDM Kesehatan


Kondisi ketenagaan pada bidang kesehatan mencakup kuantitas dan kualitas
masih bermasalah di Kabupaten Lombok Timur. Jumlah ketenagaan kesehatan masih
belum sesuai harapan kebutuhannya. Untuk mengetahui kebutuhan ketenagaan kesehatan
pada tahun 2019 yakni masih menggunakan Sitem Kebutuhan Kesehatan Minimal yang
diatur berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014, Permenkes No.56 Tahun 2014 dan
Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 43
Analisa Beban Kerja yang diatur dalam Permenkes no. 33 Tahun 2015. Berdasarkan
Permenkes No. 75 Tahun 2014 dan Permenkes No.56 Tahun 2014 tentang kebutuhan
tenaga kesehatan minimal di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum memberikan gambaran
kepada kita tentang kuantitas ketenagaan yang minimal harus ada pada Puskesmas dan
Rumah Sakit.
Dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa dari 9 (Sembilan) jenis ketenagaan
minimal yang harus ada pada Puskesmas berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014
hanya 33,33% (3 jenis tenaga yakni tenaga perawat, bidan dan sanitarian ) yang terpenuhi
kebutuhannya, sementara tenaga yang lain belum terpenuhi. Sedangkan ketenagaan
minimal di Rumah Sakit berdasarkan Permenkes No.56 Tahun 2014 sudah semua jenis
ketenagaan sudah terpenuhi, bahkan kondisinya berlebihan.
Perhitungan berdasarkan Analisa Beban Kerja (ABK) sesuai Permenkes no. 33
Tahun 2015, baik pada Puskesmas maupun Rumah Sakit , kondisi Sumber Daya
Manusia masih sangat kurang. Hal ini dapat ketahui lebih rinci dari hasil analisa dengan
menggunakan metode Analisa Beban Kerja (ABK) didapatkan hasil perhitungan 32
Puskesmas yang ada di Kabupaten Lombok Timur tahun 2019 masih mengalami
kekurangan tenaga seperti Tenaga Sanitarian sebanyak 90 orang, Tenaga Dokter
sebanyak 49 orang, Tenaga Dokter Gigi sebanyak 12 orang, Tenaga Perawat sebanyak
434 orang Tenaga Bidan sebanyak 147 orang, Tenaga Farmasi sebanyak 55 orang,
Tenaga Kesehatan Masyarakat 30 orang, Tenaga gizi 101 orang dan Tenaga Ahli
Tehnologi Laboratorium Medik sebanyak 54 orang. Sedangkan hasil Analisa Beban
Kerja (ABK) di Rumah Sakit Umum R.Soejono Selong menunjukkan masih terdapat
kekurangan beberapa jenis tenaga seperti : Tenaga Sanitarian kurang 8 orang, Dokrer
kurang 6 orang, tenaga Perawat kurang 54 orang, tenaga Bidan kurang 16 orang, tenaga
kefarmasian ( Apoteker dan Ass. Apoteker) kurang 33 orang, Tenaga Gizi kurang 34
orang dan ATLM kurang 14 orang.
Belum adanya indicator yang jelas digunakan untuk mengkur kualitas SDM
kesehatan menjadi kendala tersendiri, sehingga tidak dapat disajikan gambaran kualitas
ketenagaan di Kabupaten Lombok Timur. Namun beberapa refrensi dapat digunakan
sebagai rujukan dalam mengetahui kondisi kualitas sutu jenis ketenagaan yang umum
dialakukan sebagaimana dijelaskan oleh Danim (1996), bahwa untuk mengetahui kualitas
sumber daya manusia mencakup kualitas fisik, kualitas kesehatan, kualitas intelektual
dan kualitas mental spiritual.

5. Kondisi Sarana dan Prasarana Penunjang untuk Pelayanan Kesehatan


Masyarakat
Sarana dan prasarana yang memadai merupakan salah satu indikator yang

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 44


menunjang keberhasilan program dalam bidang kesehatan. Ketersediaan sarana,
prasarana dan alat kesehatan, pemantauannya sudah menggunakan aplikasi tersendiri
yang disebut ASPAK (Aplikasi Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan). Standar
kelengkapan SPA pada ASPAK yakni : Sarana sebesar 50%, Prasrana 10% dan Alat
Kesehatan 40%. Berdasarkan hasil entry data pada Aplikasi ASPAK menunjukkan
kelengkapan sarana kesehatan terutama Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur
mencapai hampir 100% Puskesmas atau hanya 1,5% saja yang belum tercapai, pada
Prasarana tercapai sebesar 53,37% atau kekurangan 46.63% dan kelengkapan Alat
kesehatan sebesar 58.77% dengan kekurangan 41,23%. Dengan demikian pencapaian
kelengkapan SPA tingkat kabupaten sebesar 70.21% atau kekuarangan 29,79%.
Berdasarkan pencapaian tersebut berarti kondisi SPA di Kabupaten Lombok
Timur sudah mencapai target standar, dimana pencapaian standar kelengkapana Sarana
50%, Prasarana 10% dan Alat Kesehatan 40% sudah melebihi. Dibandingkan dengan
tahun 2018 dimana kelengkapan SPA tercapai sebesar 65%, terjadi peningkatan yang
cukup signifikans sebesar 5,21% pada tahun 2019.
Rasio ideal sarana dan prasarana Puskesmas, Puskesmas Pembantu dibandingkan
jumlah penduduk untuk daerah Nusa Tenggara dan Papua sebesar 1,36 per 10.000
penduduk (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 2017). Di
Kabupaten Lombok Timur, kondisi sarana prasarana kesehatan hingga tahun 2019 ini
adalah sebesar 1,01 per 10.000 penduduk, belum sesuai standar.

6. Permasalahan Eksternal
a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Masyarakat Masih Rendah

Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat adalah salah satu
masalah mendasar dalam pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Lombok
Timur. Persentase rumah tangga ber-PHBS tahun 2019 adalah sebesar 47,88 % dari
347.122 rumah tangga yang ada di Kabupaten Lombok Timur.

b. Kondisi Geografis Daerah

Kondisi geografis yang memungkinkan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB)


dan terhambatnya akses pelayanan kesehatan kondisi geografi dan topografi
Kabupaten Lombok Timur yang terdiri dari perbukitan, pegunungan dan pantai
menyebabkan rawan terjadinya Kejadian Luar Biasa. Kondisi lingkungan yang
kurang baik memungkinkan untuk menjadi tempat perindukan vektor penular
penyakit. Keadaan geografis ini juga menghambat akses pelayanan kesehatan oleh
masyarakat.

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 45


7. Masalah dan Hambatan Pelayanan Kesehatan

Hambatan yang masih ditemui dalam Pelayanan Kesehatan di Kabupaten


Lombok Timur antara lain :

a. Luasnya wilayah kabupaten dan kondisi geografis pada beberapa wilayah


memberikan hambatan dalam akses pelayanan kesehatan dimana permasalahan utama
bukan pada pembiayaan kesehatan sendiri tetapi pembiayaan sosial lainnya.
b. Kualitas kesehatan lingkungan rendah yang berdampak kepada timbulnya
penyakit-penyakit berbasis lingkungan.
c. Peran serta dan kemitraan yang belum terjalin secara sinergi dimana banyak kegiatan
lintas sektor yang telah dilaksanakan tetapi belum berkesinambungan dan
memberikan hasil yang optimal.
d. Pengetahuan dan pendidikan masyarakat tentang kesehatan yang masih rendah
sehingga akan berpengaruh terhadap partisipasinya.
e. Kebijakan dalam penyediaan tenaga kesehatan yang membatasi daerah dalam
pemenuhan jenis tenaga kesehatan yang dibutuhkan di Puskesmas sehingga
mempengaruhi pencapaian kinerja.

Berbagai hambatan yang ada tentunya akan memberikan dampak terhadap


pencapaian kinerja yang dituangkan dalam indikator-indikator yang telah ditetapkan.
Hambatan lain adalah bahwa pencapaian indikator makro seperti untuk SDGs yaitu
Angka Kematian Ibu dan Bayi serta Status Gizi bukan hanya tergantung pada sektor
kesehatan saja tetapi ada peran serta sektor lain sehingga pencapaian indikator tersebut
harus dikontribusikan pula dari sektor lain. Oleh karena itu perencanaan program yang
komprehensif dengan melibatkan sektor terkait menjadi sangat penting untuk
mengungkit keberhasilan pencapaian indikator yang ditetapkan.

8. Tantangan dan Peluang dalam Pelayanan Kesehatan

Tantangan dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Lombok Timur


sebagai berikut :

a. Adanya globalisasi pelayanan kesehatan yang menuntut kepada peningkatan


kualitas pelayanan;
b. Adanya beban ganda dalam penanggulangan penyakit oleh karena munculnya
penyakit-penyakit baru dan penyakit yang sudah pernah hilang muncul kembali
sehingga penanganannya membutuhkan upaya yang lebih optimal lagi;
c. Luasnya wilayah Kabupaten dan tingginya mobilitas penduduk memberikan
tantangan dalam penanganan masalah kesehatan;

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 46


d. Peran serta dan kemitraan yang belum terjalin dengan optimal dimana banyak
kegiatan lintas sektor yang telah dilaksanakan tetapi belum berkembang dan
berkesinambungan dengan baik;
e. Pengetahuan dan pendidikan masyarakat tentang kesehatan yang masih rendah
sehingga akan berpengaruh terhadap partisipasinya.

Sedangkan peluang yang muncul dalam melaksanakan pelayanan kesehatan


masyarakat, sebagai berikut :

a. Adanya otonomi daerah, yang memberikan kewenangan yang lebih luas pada
Kabupaten merupakan peluang dalam pengembangan dan penyusunan
sistem pelayanan kesehatan yang bersifat lokal spesifik;
b. Adanya pengembangan kawasan, pelayanan kesehatan swasta dan segmen pasar,
merupakan peluang dalam peningkatan penyelenggaraan upaya kesehatan dan peran
serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan;
c. adanya kemudahan komunikasi, akan mempercepat dan meningkatkan
keterjangkauan pelayanan kesehatan dan penanggulangan masalah- masalah
kesehatan yang harus segera ditangani serta meningkatkan koordinasi.
d. Adanya komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dalam mendukung program-
programm bidang kesehatan dilihat dari prioritas pembangunan daerah yang tertuang
dalam dokumen RPJMD maupun RKPD.

D. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD

Dalam melakukan telaahan terhadap rancangan awal Rencana Kerja OPD Dinas
Kesehatan Tahun 2021 dilakukan perbandingan antara rumusan hasil identifikasi
kebutuhan program dan kegiatan berdasarkan analisis kebutuhan yang telah
mempertimbangkan kinerja pencapaian target Review Renstra Dinas Kesehatan tahun 2018
- 2023 dan juga tingkat kinerja yang telah dicapai oleh Dinas Kesehatan.

Review terhadap rancangan awal RKPD meliputi kegiatan identifikasi program dan
kegiatan, indikator kinerja program/ kegiatan, tolok ukur atau target sasaran
program/kegiatan, serta pagu indikatif yang dialokasikan untuk setiap program dan kegiatan
di lingkup Dinas Kesehatan kabupaten Lombok Timur berdasarkan kajian Tim Anggaran
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur berupa rancangan awal RKPD.

Review ini sangat diperlukan dimana untuk mendapatkan formulasi program dan
kegiatan yang tepat berdasarkan perbandingan antara kebijakan Pemerintah Daerah
dan kebutuhan terhadap program dan kegiatan berdasarkan kebutuhan terhadap
pelayanan kesehatan di Masyarakat.

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 47


Perbandingan rancangan awal RKPD dengan program dan kegiatan berdasarkan
kebutuhan OPD terhadap pelayanan kesehatan memiliki perbedaan, yaitu semua program
yang terdapat dalam rencana kerja terdapat penambahan dan pengurangan anggaran sesuai
dengan kebutuhan OPD. Data perbandingan rancangan awal RPKD dalam Rencana
Strategis dan Rencana Kerja OPD selengkapnya dapat dilihat pada lampiran dokumen ini.

E. PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT

Pada Bab I telah dibahas bahwa Penyusunan Renja OPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2021 dilaksanakan dengan menggunakan empat
pendekatan, yaitu teknokratik, partisipatif, bottom-up dan top-down dimana proses
partisipatif dilakukan dengan mengikutsertakan seluruh pemangku kepentingan
pembangunan di Kabupaten Lombok Timur, demikian juga pada proses bottom-up dan
top-down dilakukan secara berjenjang dari tingkat kelurahan, kecamatan, hingga tingkat
kabupaten melalui media musyawarah rencana pembangunan.

Usulan yang diperoleh dari para pemangku kepentingan didapatkan pada proses
Musrenbang baik di tingkat Kecamatan maupun pada tingkat Kabupaten, dimana usulan-
usulan tersebut kemudian diinventarisasi berdasarkan program yang ada pada tingkat Dinas
Kesehatan. Usulan - usulan program dan kegiatan masyarakat didapatkan baik dari
masyarakat langsung yang terkait dengan pelayanan, LSM, asosiasi-asosiasi, perguruan
tinggi maupun dari OPD lain di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok
Timur.

Program dan kegiatan yang bersumber masyarakat disusun dengan memperhatikan


isu-isu penting penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi OPD baik dari segi penjelasan
kesehatan tersebut maupun pada saat melakukan rekapitulasi program dan kegiatan
bersumber masyarakat.

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2021 Page 48


BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

A. TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL DAN PROVINSI

Masih banyaknya beberapa permasalahan dalam bidang kesehatan menjadi


tantangan tersendiri dalam pembangunan bidang kesehatan. Hal ini dapat kita ketahui
bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) masih cukup tinggi, berdasarkan hasil survey SUPAS
2015 menunjukkan angka sebesar 305 per 100.000 KH, Angka Kematian Bayi (AKB)
sebesar 24 per 1000 KH (SDKI 2017), prevalensi Stunting pada Balita sebesar 30,8%
(RKD 2018) dan angka kesakitan TB yakni 319 per 100.000 penduduk (Global TB
Report 2018). Oleh karena itu dalam upaya menanggulangi berbagai permasalahan
tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada periode 2020 -2024 telah
menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2020-2024 dirancang untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan dasar berupa kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
Pemenuhan pelayanan dasar itu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Bidang Kesehatan 2020-2024 dijelaskan bahwa visi Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Masyarakat Sehat, Produktif, Mandiri
dan Berkeadilan untuk Menuju Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”. Guna mendukung peningkatan kualitas
manusia Indonesia, Kemenkes menetapkan misi sebagai berikut:
1. Memperkuat upaya kesehatan yang bermutu dan menjangkau seluruh penduduk
Indonesia;
2. Memberdayakan masyarakat dan mengarusutamakan pembangunan kesehatan;
3. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan mutu sumberdaya kesehatan;
4. Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan inovatif.
Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan
kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar
(Primary Health Care) dan peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh
inovasi dan pemanfaatan teknologi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
menetapkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020- 2024 yang meliputi:
1. Peningkatan kesehatan ibu, anak KB, dan kesehatan reproduksi;
2. Percepatan perbaikan gizi masyarakat;
3. Peningkatan pengendalian penyakit;
4. Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas);
5. Penguatan Sistem Kesehatan, Pengawasan Obat dan Makanan;

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Kab.Lombok Timur TA 2021 [Date] 49


Selanjutnya untuk mencapai tujuan pembangunan bidang kesehatan yang telah
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang
Kesehatan 2020-2024, disusun indikator sasaran pokok RPJMN sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan pembangunan bidang kesehatan adalah sebbagai berikut:

1. Angka kematian ibu (per 100.000 KH) 305 (SUPAS 2015) menjadi 183 per
100.000 KH tahun 2024;
2. Angka kematian bayi (per 1000 KH) 24 (SDKI 2017) menjadi 16 per 1000 KH
pada tahun 2024;
3. Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Cara Modern (mCPR) 57.2 (SDKI 2017)
menjadi 63,4 pada tahun 2024;
4. Unmet Need KB (persen) 10,60% (SDKI 2017) menjadi 7,4% tahun 2024;
5. ASFR 15-19 Tahun 36 (SDKI 2017) menjadi 18 pada tahun 2024;
6. Prevalensi stunting pada balita (%) 30,8% (RKD 2018) menjadi 19% [14%] pada
tahun 2024;
7. Prevalennsi wasting pada balita (%) 10,2% (RKD 2018) menjadi 7% pada tahun
2024;
8. Insidensi HIV (per 1000 penduduk yang tidak terinfeksi HIV) 0,24 (Kemenkes
2018) menjadi 0,18 per 1000 pada tahun 2024;
9. Insidensi TB (per 100.000 penduduk) 319 (Global TB Report 2018) menjadi 190
per 100.000 pada tahun 2024;
10. Eliminasi malaria (kab/kota) 285 (Kemenkes 2018) menjadi 405 pada tahun 2024;
11. Persentase merokok penduduk usia 10-18 tahun 9,1% (RKD 2018) menjadi 8,7%
pada tahun 2024;
12. Prevalensi obesitas pada penduduk umur >= 18 tahun 21,8% (RKD 2018) menjadi
21,8% pada tahun 2024;
13. Persentase Imunisasi Dasar Lengkap pada anak usia 12-23 bulan 57,9% (RKD
2018) menjadi 90% pada tahun 2024;
14. Persentase fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) terakreditasi 40% (Kemkes
2018) menjadi 100% pada tahun 2024;
15. Persentase rumah sakit terakreditasi 63% (Kemkes 2018) menjadi 100% pada
tahun 2024;
16. Persentase puskesmas dengan jenis tenaga kesehatan sesuai standar 23% (Kemkes
2018) menjadi 83% pada tahun 2024;
17. Persentase puskesmas tanpa dokter 15% (Kemkes 2018) menjadi 0% pada tahun
2024;
18. Persentase puskesmas dengan ketersediaan obat esensial 86% (Kemkes 2018)
menjadi 96% pada tahun 2024;

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Kab.Lombok Timur TA 2021 [Date] 50


19. Persentase obat memenuhi syarat 80,9% (BPOM 2018) menjadi 92,3% pada
tahun 2024;
20. Persentase makanan memenuhi syarat 71% (BPOM 2018) menjadi 90% pada
tahun 2024;

Dalam upaya melaksanakan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan ditetapkan


sasaran strategis dalam pembangunan kesehatan tahun 2020-2024, yaitu:

1. Meningkatnya ketersediaan fasyankes dan pelayanan kesehatan yang bermutu,


ditempuh melalui upaya :
a) Peningkatan ketersediaan fasyankes dasar dan rujukan (FKTP dan FKTRL) yang
difokuskan pada daerah yang akses secara fisik masih terkendala (DTPK), di mana
untuk wilayah perkotaan lebih didorong peran swasta;
b) Pengembangan dan pelaksanaan rencana induk nasional penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan;
c) Penyempurnaan sistem akreditasi pelayanan kesehatan baik FKTP dan FKTRL,
dengan catatan bahwa akreditasi Puskesmas harus lebih komprehensif
menyeimbangkan UKM dan UKP;
d) Pemanfaatan inovasi teknologi dalam pelayanan kesehatan meliputi perluasan
sistem rujukan online termasuk integrasi fasilitas kesehatan swasta dalam sistem
rujukan, sistem rujukan khusus untuk daerah dengan karakteristik geografis
tertentu (kepulauan dan pegunungan);
e) Perluasan cakupan dan pengembangan jenis layanan telemedicine, digitalisasi
rekam medis dan rekam medis online; perluasan pelayanan kesehatan bergerak
(flying health care) dan gugus pulau;
f) Penguatan pelayanan kesehatan primer sebagai sebuah sistem, melalui penguatan
sistem koordinasi dan jejaring FKTP oleh Puskesmas, penguatan promotif,
preventif dan penemuan dini kasus melalui penguatan UKBM, penguatan aksi
multisektoral melalui pelibatan seluruh stakeholder, dan penguatan konsep
wilayah kerja;
g) Penguatan kepemimpinan dan manajemen di Dinas Kabupaten/Kota dan
Puskesmas dalam rangka penguatan pelayanan kesehatan primer sebagai sebuah
sistem;
h) Perbaikan pengelolaan limbah medis fasilitas pelayanan kesehatan dan
pengendalian bahan berbahaya dan beracun (B3).
2. Meningkatnya Perbaikan Pengelolaan BPJS Kesehatan, melalui upaya :
a) Perluasan kepesertaanjaminan sosial kesehatan (JKN), mencakup PBI sebesar 40%
jumlah penduduk (kuintil 1 dan 2), Pekerja Penerima Upah, dan Pekerja Bukan
Penerima Upah (PBPU);

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Kab.Lombok Timur TA 2021 [Date] 51


b) Peningkatan koordinasi dan pembagian fungsi yang lebih jelas antar pelaku
jaminan sosial kesehatan, yakni Kemenkes, BPJS, Kemensos, DJSN, dan
stakeholder terkait lainnya;
c) Penguatan penghitungan aktuaria terkait premi, penguatan audit medik, dan
meminimalisasi moral hazard baik dari sisi provider maupun peserta, guna
penguatan kendali biaya;
d) Sinergi data dasar kependudukan, basis data terpadu (BDT) dan data BPJS
Kesehatan serta ketenagakerjaan;
e) Integrasi data JKN dengan sistem informasi kesehatan dan pemanfaatan data
Pelayanan BPJS Kesehatan sebagai dasar pertimbangan penyusunan kebijakan
bagi pemangku kepentingan;
f) Penguatan health technology assessment (HTA), dewan pertimbangan klinis, dan
tim kendali mutu dan kendali biaya, pengembangan dan penerapan clinical
pathway.
3. Menurunnya kematian maternal dan neonatal
a) Peningkatan pelayanan maternal dan neonatal berkesinambungan di fasilitas
publik dan swasta melalui sistem rujukan terpadu dan berkesinambungan
semenjak ANC;
b) Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan antenatal dan neonatal;
c) Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan terutama bidan melaui pelatihan
magang di rumah sakit (on job training);
d) Penyediaan ambulans desa untuk mencegah tiga terlambat;
e) Peningkatan penyediaan darah setiap saat dibutuhkan;
f) Perbaikan pencatatan kematian maternal dan kematian bayi di fasyankes dan
masyarakat melalui pengembangan PS2H (Pencatatan Sipil dan Statistik Hayati);
g) Perluasan cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) mencapai UCI (Universal
Child Immunization) sampai level desa;
h) Peningkatan cakupan ASI eksklusif;
i) Peningkatan akses air bersih dan perilaku higiene;
j) Peningkatan gizi remaja putri dan ibu hamil;
k) Peningkatan literasi kesehatan pada ibu dan keluarga khususnya terkait tumbuh
kembang anak dan gizi;
l) Perluasan akses dan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi m)
Peningkatan penyediaan farmalkes terkait dengan pencegahan kematian maternal
dan neonatal.
4. Meningkatnya status gizi balita, melalui upaya :

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Kab.Lombok Timur TA 2021 [Date] 52


a) Percepatan penurunan stunting dengan peningkatan efektivitas intervensi spesifik
perluasan dan penajaman intervensi sensitif secara terintegrasi sampai tingkat
desa;
b) Peningkatan cakupan dan mutu intervensi spesifik mulai dari remaja, ibu hamil,
bayi, dan anak balita;
c) Penguatan kampanye nasional dan strategi komunikasi untuk perubahan perilaku
sampai pada keluarga;
d) Penguatan puskemas dalam penanganan balita gizi buruk dan wasting;
e) Penguatan sistem surveilans gizi melalui e-PPGBM;
f) Pendampingan ibu hamil untuk menjamin asupan gizi yang berkualitas;
g) Pendampingan baduta untuk mendapatkan ASI eksklusif, makanan pendamping
ASI, dan stimulasi perkembangan yang adekuat;
h) Respon cepat perbaikan gizi dalam kondisi darurat.
5. Meningkatnya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, melalui upaya:
a) Promosi pembudayaan hidup sehat, melaui edukasi literasi kesehatan baik secara
masal mapun sampai tingkat keluarga (Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga);
b) Revitalisasi posyandu, posbindu, UKS, dan UKBM lainnya untuk edukasi
kesehatan, skrining, dan deteksi dini kasus;
c) Mendorong pelabelan pangan, kampanye makan ikan, makan buah dan sayur, serta
kampanye diet seimbang (isi piringku);
d) Meningkatkan metode / cara promosi kesehatan, melalui TV spot, leaflets, booklet,
media sosial, dan sebagainya.
6. Meningkatnya advokasi kesehatan dan aksi lintas sector, melalui upaya :
a) Pengembangan kawasan sehat antara lain kabupaten/kota sehat, pasar sehat, upaya
kesehatan sekolah (UKS) dan lingkungan kerja sehat;
b) Melakukan aksi multisektoral untuk mendorong penyediaan ruang terbuka publik,
aktivitas fisik (olah raga), stop smoking, penurunan polusi udara, dan peningkatan
lingkungan sehat;
c) Mendorong regulasi pemerintah pusat dan daerah serta swasta untuk menerapkan
pembangunan berwawasan kesehatan (HiAP), peningkatan cukai rokok,
pelarangan iklan rokok, dan penerapan cukai pada produk pangan yang berisiko
tinggi terhadap kesehatan (GGL) minuman berkarbonasi.
7. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit dengan mengutamakan
pendekatan faktor risko, melalui upaya :
a) Perluasan cakupan deteksidini PM dan PTM, termasuk pencapaian cakupan
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Kab.Lombok Timur TA 2021 [Date] 53


b) Pengembanganreal time surveilansmelalui penguatan sistem survailans nasional
dan penguatan sistem jejaring laboratorium nasional, termasuk penguatan
laboratorium kesehatan masyarakat;
c) Peningkatan inovasi pengendalian vektor, termasuk pengendalian vektor terpadu,
dan pengendalian vektor secara biologis;
d) Penguatan tata laksana penangananpenyakit dan cedera;
e) Penguatan sanitasi total berbasis masyarakat;
f) Peningkatan akses air bersih dan perilaku higienis.
8. Meningkatnya pengelolaan kedaruratan kesehatanmasyarakat, melalui upaya :
a) Penguatan legislasi, kebijakan dan pembiayaanuntuk kegawatdaruratan kesehatan
masyarakat;
b) Peningkatan advokasi dan komunikasi;
c) Peningkatan program pencegahan resistensi antibiotika, penyakit zoonosis,
keamanan pangan, dan manajemen biorisiko;
d) Penguatan sistem laboratorium nasional;
e) Penguatan reporting dan real time surveillance;
f) Membangunsistem kewaspadaan dini;
g) Membangunkemampuanfasyankes untuk repon cepat;
h) Peningkatan kemampuan SDM.
9. Meningkatnya akses, kemandirian dan mutu kefarmasian dan alat kesehatan melalui
upaya :
a) Menjamin kecukupan obat esensial, termasuk vaksin, baik untuk FKTP dan
FKTRL;
b) Menjamin mutu sediaan vaksin dengan memperbaiki rantai dingin;
c) Penguatan sistem logistik farmasi real time berbasis elektronik sampai dengan
level Puskesmas
d) Peningkatan promosi dan pengawasan penggunaan obat rasional;
e) Pengembangan obat, produk biologi, reagen, dan vaksin yang didukung riset life
science
f) pengembangan produksi dan sertifikasi alat kesehatan untuk mendorong
kemandirian produksi dalam negeri;
g) Peningkatan investasi obat, alat kesehatan, dan obat tradisional, dengan
menumbuhkan lingkungan yang mempermudah investasi
10. Meningkatnya pemenuhan SDM kesehatan sesuai standar, melalui upaya :
a) Pemenuhan tenaga kesehatan di Puskesmas sesuai standar;
b) Pemenuhan tenaga dokter spesialis di rumah sakit klas C sesuai standar;
c) Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan terkait program prioritas nasional
(penurunan kematian maternal, kematian bayi, stunting, pengendalian penyakit);

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Kab.Lombok Timur TA 2021 [Date] 54


d) Afirmasi pendidikan tenaga kesehatan strategis untuk wilayah DTPK;
e) Pembuatan skema penempatan tenaga kesehatan untuk pemenuhan standar jumlah
nakes (sistem kontrak) dengan pendekatan insentif yang memadai;
f) Meningkatkan kompetensi tenaga kader kesehatan di UKBM (Posyandu,
Posbindu) dan memberikan reward yang memadai sesuai kinerja yang ditetapkan.
11. Meningkatnya pembiayaan kesehatan, melalui upaya :
a) Mendorong peningkatan pembiayaan kesehatan dari komponen APBN, khususnya
terkait Upaya Kesehatan Masyarakat;
b) Mendorong peningkatan pembiayaan kesehatan dari APBD minimal 10% dari
APBD;
c) Mendorong peningkatan pembiayaan kesehatan oleh swasta (corporate, CSR).
12. Meningkatnya sinergisme pusat dan daerah, melalui upaya :
a) Pengembangan kebijakan untuk penguatan kapasitas pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota;
b) Pendampingan perbaikan tata kelola pada daerah yang memiliki masalah
kesehatan untuk pencapaian target nasional dan mendorong pemenuhan SPM
Kesehatan;
c) Integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi sistem informasi kesehatan pusat dan
daerah termasuk penerapan sistem single entry;
d) Penguatan manajemen kesehatan di Kabupaten/ Kota dalam kerangka otonomi
pembangunan kesehatan;
e) Menorong sinergisme perencanaan pusat, provinsi, dan kabupaten/ kota.
13. Meningkatnya efektivitas pengelolaan penelitian dan pengembangan kesehatan dan
sistem informasi kesehatanuntuk pengambilan keputusan, melalui upaya :
a) Melaksanakan penelitian dan pengembanganmengacupada dukungan pencapaian
pembangunankesehatan sesuai dengan RPJMN bidang kesehatan dan Renstra
Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024;
b) Memperluas kerja sama penelitian dalamlingkup nasional dan internasional yang
melibatkan Kementerian/Lembaga lain, perguruan tinggi, pemerintah daerah,
dunia usaha, dan lembaga riset lainnya, untuk meningkatkan mutu penelitian dan
percepatan proses alih teknologi;
c) Menguatkan jejaring penelitian kesehatan dan jejaring laboratorium guna
memperkuat sistem penelitian kesehatan nasional;
d) Penguatan risetoperasional untuk menghasilkan rekomendasi perbaikan kebijakan
dan perencanaan kesehatan;
e) Meningkatkan diseminasidan advokasi hasil penelitian untuk mendorong
pemanfaatan hasil penelitian untuk perbaikan kebijakan dan program kesehatan;

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Kab.Lombok Timur TA 2021 [Date] 55


f) Pengembangansumber daya yang mencakup sarana, prasarana, SDM,
laboratorium dan regulasi terkait penelitian dan pengembanganbidang kesehatan;
g) Peningkatan kapasitas dan kualitas SDM litbangkes mencakup peneliti,
perekayasa, statistisi, analisis kebijakan, litkayasa, dan tenaga fungsional lainnya,
untuk meningkatkan mutu penelitian dan pengembangan kesehatan;
h) Menyusun dashboard sistem informasi pembangunankesehatan yang real time.
14. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
a) Mendorong penerapan revolusi mental dan reformasi birokrasi untuk peningkatan
nilai reformasi birokrasi;
b) Mendorong efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran pemerintah;
c) Meningkatkan pendekatan manajemen berbasis kinerja;
d) Meningkatkan jumlah unit yang masuk dalam kategori WBK dan WBBM.

B. TUJUAN DAN SASARAN RENJA OPD


Tujuan dan sasaran Renja OPD Dinas Kesehatan Tahun 2021, disesuaikan dengan
tujuan dan sasaran dalam Rencana Strategis OPD Dinas Kesehatan dan RPJMD
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2019-2023, dimana pembangunan bidang kesehatan
masuk ke dalam misi yang Kedua RPJMD, yaitu di Misi Kedua, yaitu“Meningkatkan
mutu pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berdayasaing dengan biaya
terjangkau”
Adapun Tujuan dari Misi Kedua ini adalah Mewujudkan sumber daya manusia
yang berkualitas melalui peningkatan akses pelayanan kesehatan dan rujukan serta
pendidikan yang bermutu dan terjangkau. Sedangkan Sasaran dari Misi Kedua adalah:
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui ketersediaan akses pelayanan
kesehatan dan rujukan serta pendidikan yang bermutu, terjangkau sesuai kemampuan
masyarakat. Adapun pilihan strategi untuk pencapaian Misi Kedua untuk bidang
kesehatan adalah Peningkatan kualitas dan akses layanan kesehatan serta rujukan yang
terjangkau.

C. PROGRAM DAN KEGIATAN

Mengingat kemampuan anggaran dari APBD masih sangat terbatas, maka potensi
anggaran dari berbagai sumber diarahkan pada program dan kegiatan yang mempunyai
daya ungkit besar dalam menurunkan permasalahan kesehatan. Oleh karena itu fokus
dalam menyusun program serta sasaran kegiatan akan lebih ditata dalam rencana kerja
bersama antara pusat, propinsi, kabupaten serta lembaga donor dan mitra lainnya secara
terpadu dalam forum perencanaan dan penganggaran terpadu di bidang
kesehatan.Selanjutnya upaya tersebut akan dimonitor dan dievaluasi terpadu yang

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Kab.Lombok Timur TA 2021 [Date] 56


melibatkan berbagai pihak dan donor lainnya sehingga anggaran pembangunan kesehatan
menjadi lebih terarah dan efesien.

Langkah yang diambil untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi anggaran


adalah menyusun Rencana Kerja Terpadu dari berbagai pihak yang mempunyai program
kegiatan dibidang kesehatan. Secara internal upaya tersebut diikuti dengan mengarahkan
kegiatan pada prioritas masalah yang harus diselesaikan melalui kegiatan yang dibiayai
baik dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN, maupun sumber anggaran lain,
dimana anggaran tersebut bersifat saling melengkapi sehingga tidak terjadi dikotomi dan
duplikasi pembiayaan peembangunan kesehatan. Dengan demikian program
pembangunan dibidang kesehatan harus terintegrasi dan terstandarisasi,sehingga tidak ada
dikotomi program APBN maupun APBD.Yang akan dikembangkan adalah program
pembangunan kesehatan daerah yang aktivitasnya melibatkan keterpaduan dari berbagai
sumber dana dengan fokus sasaran yang sama.

Rencana program dan kegiatan OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2020 adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (01)


2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
4. Penyediaan jasa administrasi keuangan
5. Penyediaan jasa kebersihan kantor
6. Penyediaan alat tulis kantor
7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
8. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
9. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
10. Penyediaan peralatan rumah tangga
11. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
12. Penyediaan makanan dan minuman
13. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (02)
1. Pembangunan Rumah Dinas
2. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
3. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
4. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
5. Pemeliharaan rutin berkala perlengkapan gedung kantor
6. Pemeliharaan rutin/berkala alat kesehatan
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (05)
- Peningkatan Kinerja Jabatan Fungsional PNS (04).

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Kab.Lombok Timur TA 2021 [Date] 57


4. Program Manajemen Pengelolaan Asset / Barang Daerah (09)
- Peningkatan Pengelolaan Asset / Barang Daerah (SIMDA BMD) (01)
5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan (15)
1. Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (01)
2. Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (05)
6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat (16)
1. Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
2. Peningkatan kesehatan masyarakat
3. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana
4. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
5. Penyelenggaraan penyehatan lingkungan
6. Pelayanan dan Pemeliharaan Kesehatan Remaja
7. Pelayanan Kapasitas Petugas Pelayanan Peduli Remaja (PKPR) dan PPkt dan
TPPO
8. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM)
9. Pelayanan Kesehatan Haji
10. Penyelenggaraan Biaya Operasional Kesehatan (BOK)
11. Kewaspadaan dini terhadap bencana
12. Kesehatan kerja dan olahraga
7. Program Pengawasan Obat dan Makanan (17)
1. Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan
(01)
2. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya(02)
8. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia (18)
1. Peningkatan promosi obat bahan alam Indonesia di dalam dan diluar negeri (03)
2. Pembinaan dan Pengawasan Pengobatan Tradisional dan Komplementer (07)
9. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (19)
1. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat (01)
2. Kesehatan Anak Sekolah dan GSS (06)
3. Promosi kesehatan dalam Peningkatan PHBS (07)
4. Peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan (08)
5. Promosi, sosialisasi dan koordinasi Jaminan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat (JPKM) (09)
6. Verifikasi dan Evaluasi Penyaluran Hibah/ Bantuan (10)
10. Program Perbaikan Gizi Masyarakat (20)
1. Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi (01)
2. Pemberian tambahan makanan dan vitamin (02)
3. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Kab.Lombok Timur TA 2021 [Date] 58


Akibat kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi
Mikro Lainnya (03)
4. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi (04)
5. Penanggulangan Gizi Lebih (05)
11. Program Pengembangan Lingkungan Sehat (21)
1. Pengkajian pengembangan lingkungan sehat (01)
2. Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat (02)
3. Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat (03)
12. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (22)
1. Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
2. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
3. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
4. Peningkatan survellance Epidemiologi dan penanggulangan wabah
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit malaria
6. Pencegahan dan pengendalian penyakit kusta dan frambusia
7. Pencegahan dan pengendalian penyakit hepatitis
8. Pencegahan dan pengendalian penyakit diare dan infeksi saluran pernapasan (ISP)
13. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan (23)
1. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan (02)
2. Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan (03)
3. Akreditasi Puskesmas (07)
4. Perijinan Sarana Pelayanan Kesehatan (08)
5. BLUD Puskesmas (09)
14. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin (24)
1. Pelayanan operasi katarak (01)
2. Pelayanan kesehatan THT (02)
3. Pelayanan operasi bibir sumbing (03)
4. Pelayanan sunatan masal (04)
5. Penanggulangan ISPA (05)
6. Penanggulangan penyakit cacingan (06)
7. Pelayanan kesehatan kulit dan kelamin (07)
8. Pelayanan kesehatan akibat lumpuh layu (09)
9. Pelayanan Kesehatan Jiwa (11)
15. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskemas Pembantu dan Jaringannya (25)
1. Pembangunan Puskesmas
2. Pembangunna Pustu
3. Pengadaan Puskesmas Keliling

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Kab.Lombok Timur TA 2021 [Date] 59


4. Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan Jaringannya (DAK)
5. Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu
6. Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas
16. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan (28)
- Kemitraan peningkatan kualitas dokter dan paramedis (05)
17. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita (29)
1. Penyuluhan Kesehatan anak Balita (01)
2. Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita (04)
18. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia (30)
1. Pelayanan pemeliharaan kesehatan (01)
2. Pendidikan dan Pelatihan perawatan kesehtan (03)
19. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak (32)
1. Penyuluhan Kesehatan bagi Ibu Hamil dari Keluarga Kurang Mampu (01)
2. Pertolongan Persalinan bagi ibu dari keluarga tidak mampu (03)
3. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu danA nak (04)
20. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan (34)
1. Pengembangan Sistem Perencanaan, Penganggaran dan Penyusunan Dokumen
Pelaporan (01)
2. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) (02)
21. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan BLUD
1. Peningkatan Pelayanan dan Pendukung Pelaksanaan BLUD
22. Program Upaya Kesehatan Perorangan (35)
1. Penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional(JKN) (01)
2. Penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) NonKapitasi (02)
3. Peningkatan Penanggulangan Narkoba
4. Jaminan Kesehatan Pemerintah Daerah.
23. Program Sumberdaya Kesehatan (36)
1. Peningkatan Kualitas SDM Kesehatan (01)
2. Peningkatan pengelolaan sarana prasarana dan alat kesehatan
Puskesmas/jaringannya (02).

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan OPD Tahun 2020 dan Perakiraan Maju Tahun
2021 Kabupaten Lombok Timur,selengkapnya dapat dilihat pada lampiran dokumen ini.

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Kab.Lombok Timur TA 2021 [Date] 60


BAB IV

PENUTUP

Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2021 merupakan dokumen
perencanaan yang penting dipedomani untuk memberikan arah bagi pelaksanaan program
dan kegiatan tahun 2021 dilingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, guna
mendukung tercapainya target pembangunan daerah Tahun 2021. Renja Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Timur tahun 2021 mengacu kepada Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Lombok Timur Tahun 2018–2023, yang telah memuat hasil evaluasi pelaksanaan program
dan kegiatan tahun sebelumnya, memuat permasalahan yang dihadapi oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Lombok Timur dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang
berasal dari masyarakat.

Optimalisasi dalam pelaksanaan isi Renja merupakan hal penting yang perlu
diupayakan dalam rangka mewujudkan kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan yang
telah direncanakan sesuai dengan kewenangan urusan perencanaan pembangunan dan
statistik yang diemban oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur sebagai salah satu
OPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Timur. Oleh karena itu,sangat diharapkan
adanya dukungan dari seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan isi Renja Dinas
Kesehatan Kabupaten Lombok Timur.

Semoga Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2021 ini
dapat dijadikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan terkait, sehingga diharapkan
dapat tercapai tujuan pembangunan daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2021.
Akhirnya, ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam
penyusunan dokumen ini.

Rencana Kerja OPD Dinas Kesehatan Kab.Lombok Timur TA 2021 61


RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2021
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PROGRAM PADA
PROGRAM PERMENDAGRI INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN PADA KEGIATAN PADA KEPMENDAGRI INDIKATOR KEGIATAN PADA INDIKATOR SUB ANGGARAN (PAGU INDIKATIF)
KD URUSAN BIDANG URUSAN OPD KD KEPMENDAGRI 050 - KD KD SUB KEGIATAN
13 PADA PERMENDAGRI 13 PERMENDAGRI 13 050-3708 KEPMENDAGRI 050-3708 KEGIATAN
3708
2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
02
1 URUSAN PEMERINTAHAN URUSAN DINAS Program Pelayanan 01 PROGRAM PENUNJANG Persentase pelayanan Penyediaan jasa komunikasi, 2.08 Penyediaan jasa penunjang Tersedianya jasa komunikasi, 02 Penyediaan jasa komunikasi, Jumlah tagihan 168.682.500 177.116.625
WAJIB YANG BERKAITAN PEMERINTAHAN KESEHATAN Administrasi Perkantoran URUSAN administrasi yang baik sumber daya air dan listrik urusan pemerintah daerah sumberdaya air dan listrik sumber daya air dan listrik rekening
DENGAN PELAYANAN BIDANG KESEHATAN PEMERINTAHAN
DASAR DAERAH

Penyediaan jasa 2.09 Pemeliharaan Barang Milik Daerah Terbayarnya Pajak Kendaraan 06 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Jumlah 29.500.000 30.975.000
pemeliharaan dan perizinan Penunjang Urusan Pemerintahan Biaya Pemeliharaan dan Pajak kendaraan
kendaraan dinas/operasional Daerah Kendaraan Perorangan Dinas
atau Kendaraan Dinas Jabatan

Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Jumlah 61.599.575 64.679.554


Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan kendaraan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan

Penyediaan jasa administrasi 2.02 Administrasi keuangan perangkat Terlaksananya kegiatan 03 Pelaksanaan penatausahaan dan Jumlah 235.779.675 247.568.659
keuangan daerah penatausahaan anggaran OPD pengujian/verifikasi keuangan Pengujian/Verifik
Dinas Kesehatan OPD asi

05 Koordinasi dan Penyusunan Jumlah laporan 15.000.000 15.750.000


Laporan Keuangan Akhir Tahun
OPD

04 Koordinasi dan Penyusunan Jumlah Laporan 15.000.000 15.750.000


Laporan Keuangan
Bulanan/Triwulanan/Semest
eran OPD

2.04 Adminstrasi pendapatan daerah 07 Pelaporan pengelolaan retribusi Jumlah laporan 20.000.000 21.000.000
kewenangan perangkat daerah daerah retribusi daerah

Penyediaan jasa kebersihan 2.06 Administrasi umum perangkat Terlaksananya pembelian bahan 03 Penyediaan peralatan rumah Jumlah alat 7.500.000 7.875.000
kantor daerah pembersih tangga kebersihan

2.08 Penyediaan jasa penunjang Terbayarnya jasa petugas 04 Penyediaan jasa pelayanan Jumlah penerima 12.000.000 12.600.000
urusan pemerintah daerah kebersihan umum kantor jasa

Penyediaan alat tulis kantor 2.06 Administrasi umum perangkat Terlaksananya kegiatan 02 Penyediaan Peralatan dan Jumlah ATK 30.515.546 32.041.324
daerah penyediaan peralatan dan Perlengkapan Kantor
perlengkapan kantor

Penyediaan barang cetakan 2.06 Administrasi umum perangkat Terlaksananya kegiatan 05 Penyediaan barang cetakan dan Jumlah cetak dan 25.798.500 27.088.425
dan penggandaan daerah penyediaan barang cetakan dan penggandaan penggandaan
penggandaan

Penyediaan komponen 2.06 Administrasi umum perangkat Terlaksananya kegiatan 01 Penyediaan komponen instalasi Jumlah 16.537.500 17.364.375
instalasi listrik/penerangan daerah penyediaan komponen instalasi/ listrik/penerangan bangunan komponen listrik
bangunan kantor penerangan bangunan kantor kantor

Penyediaan peralatan dan 2.07 Pemeliharaan Barang Milik Daerah Terlaksananya penyediaan 06 Pengadaan peralatan dan mesin Jumlah peralatan 60.251.625 63.264.206
perlengkapan kantor Penunjang Urusan Pemerintahan peralatan dan lainnya dan
Daerah perlengkapankantor perlengkapan
kantor
Penyediaan bahan bacaan 2.06 Administrasi umum perangkat Terlaksananya penyediaan 06 Penyediaan bahan bacaan dan Jumlah bahan 3.572.100 3.750.705
dan peraturan perundang- daerah bahan bacaan kantor peraturan perundang-undangan bacaan
undangan
PROGRAM PADA
PROGRAM PERMENDAGRI INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN PADA KEGIATAN PADA KEPMENDAGRI INDIKATOR KEGIATAN PADA INDIKATOR SUB ANGGARAN (PAGU INDIKATIF)
KD URUSAN BIDANG URUSAN OPD KD KEPMENDAGRI 050 - KD KD SUB KEGIATAN
13 PADA PERMENDAGRI 13 PERMENDAGRI 13 050-3708 KEPMENDAGRI 050-3708 KEGIATAN
3708
Penyediaan makanan dan 2.06 Administrasi umum perangkat Terlaksananya penyediaan 04 Penyediaan bahan logistik kantor Jumlah bahan 22.325.625 23.441.906
minuman daerah makanan dan minuman kantor logistik kantor

Rapat-rapat koordinasi dan 2.06 Administrasi umum perangkat Tersedianya biaya rapat 09 Penyelenggaraan rapat Jumlah 83.018.250 87.169.163
konsultasi ke luar daerah daerah koordinasi dan konsultasi koordinasi dan konsultasi OPD perjalanan dinas
program keprovinsi dan pusat

Program Peningkatan 01 PROGRAM PENUNJANG Persentase ketersediaan Pengadaan kendaraan 2.07 Pengadaan barang milik daerah Terlaksananya pengadaan 02 Pengadaan kendaraan dinas Jumlah 232.130.000 243.736.500
Sarana dan Prasarana URUSAN sarana dan prasarana operasional penunjang urusan pemerintah kendaraan dinas/oprasional operasional atau lapangan kendaraan dinas
Aparatur PEMERINTAHAN aparatur daerah
DAERAH Pemeliharaan rutin/berkala 2.09 Pemeliharaan barang milik daerah Terlaksananya pemeliharaan 09 Penyediaan jasa perbaikan Jumlah 110.000.000 110.550.000
gedung kantor penunjang urusan pemerintah kendaraan dinas kantor peralatan kerja gedung/banguna
daerah n

Program Peningkatan 01 PROGRAM PENUNJANG Persentase pencapaian Peningkatan kinerja jabatan 2.05 Administrasi kepegawaian Terlaksananya kegiatan 03 Pendataan dan Pengolahan Jumlah 80.030.000 84.031.500
Kapasitas Sumber Daya URUSAN peningkatan kapasitas fungsional perangkat daerah peningkatan kinarja jabatan Administrasi Kepegawaian Administrasi
Manusia PEMERINTAHAN sumberdaya aparatur fungsional PNS
DAERAH
Monitoring, Evaluasi, dan Jumlah Dokumen 16.890.000 17.734.500
Program Manajemen 01 PROGRAM PENUNJANG Persentase pengelolaan Peningkatan manajemen 2.03 Administrasi barang milik daerah Terlaksananya kegiatan 06 Penilaian Kinerjabarang
Penatausahaan Pegawai
milik Kinerja dokumen
Jumlah 183.676.500 192.860.325
Pengelolaan Asset/Barang URUSAN aset/barang daerah pengelola asset/barang pada perangkat daerah pengelolaan asset/ barang daerah pada OPD BMD
Daerah PEMERINTAHAN daerah (SIMDA BMD) daerah
DAERAH

Prorgam Peningkatan 01 PROGRAM PENUNJANG Terlaksananya BLUD Peningkatan pelayanan dan 2.10 Peningkatan pelayanan BLUD Terlaksanaya BLUD Puskesmas 01 Pelayanan dan penunjang Jumlah 54.153.053.482 56.871.906.157
Kualitas Pelayanan BLUD URUSAN puskesmas pendukung pelaksanaan pelayanan BLUD puskesmas BLUD
PEMERINTAHAN BLUD
DAERAH

Program Kebijakan dan 01 PROGRAM PENUNJANG Persentase dokumen Pengembangan sistem 2.01 Perencanaan, Penganggaran, dan Dokumen Perencanaan 01 Penyusunan Dokumen 30.000.000 31.500.000
Manajemen Pembangunan URUSAN perencanaan dan perencanaan,penganggaran Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah Anggaran Perencanaan Perangkat Daerah
Kesehatan PEMERINTAHAN puskesmas yang dan penyusunan dokumen Jumlah Laporan
DAERAH menggunakan aplikasi pelaporan
satu data kesehatan
Tersedianya Dokumen Pelaporan 06 Koordinasi dan Penyusunan Jumlah Laporan 73.045.000 76.697.250
Dinas Laporan Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja OPD

1 Program Pengadaan, 02 PROGRAM PEMENUHAN Persentase puskesmas Pembangunan puskesmas 2.01 Penyediaan Fasilitas Pelayanan Pembangunan Puskesmas dan 02 Pembangunan Puskesmas Jumlah 35.875.545.266 37.669.322.529
Peningkatan dan UPAYA KESEHATAN yang tertangani laporan Kesehatan untuk UKM dan UKP Penambahan Ruangan Puskesmas yang
Perbaikan Sarana dan PERORANGAN DAN sarprasnya Kewenangan Daerah Kabupaten Puskesmas di Bangun
Prasarana Puskesmas/ UPAYA KESEHATAN Kota
Puskemas Pembantu dan MASYARAKAT
Jaringannya

Pembangunan puskesmas 2.01 Penyediaan Fasilitas Pelayanan Terbangunnya Pustu 03 Pembangunan Fasilitas Jumlah pustu 1.650.000.000 1.732.500.000
pembantu Kesehatan untuk UKM dan UKP Kesehatan Lainnya nyang dibangun
Kewenangan Daerah Kabupaten
Kota
Pembangunan Rumah Dinas 2.01 Penyediaan Fasilitas Pelayanan Terbangunnya Rumah Dinas 04 Pembangunan Rumah Dinas Jumlah rumah 1.800.000.000 1.890.000.000
Kesehatan untuk UKM dan UKP Tenaga Kesehatan dinas yang
Kewenangan Daerah Kabupaten dibangun
Kota
Rehabiliasi Sedang/Berat 2.01 Penyediaan Fasilitas Pelayanan Terlaksannya pemeliharaan 09 Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jumlah 1.201.426.750 1.261.498.088
Puskesmas Kesehatan untuk UKM dan UKP Puskesmas Puskesmas puskesmas yang
Kewenangan Daerah Kabupaten direhab
Kota
Rehabilitasi sedang/berat 2.01 Penyediaan Fasilitas Pelayanan Terlaksannya pemeliharaan 10 Rehabilitasi dan Jumlah pustu 5.351.339.510 5.612.656.486
puskesmas pembantu Kesehatan untuk UKM dan UKP Pustu Pemeliharaan Fasilitas yang direhab
Kewenangan Daerah Kabupaten Kesehatan Lainnya
Kota
Pengadaan puskesmas 2.01 Penyediaan Fasilitas Pelayanan Tersedianya prasaran dan 13 Pengadaan Prasarana dan Jumlah prasarana 3.483.754.313 3.657.942.028
keliling Kesehatan untuk UKM dan UKP pendukung failitas pelyanan Pendukung Fasilitas Pelayanan dan pendukung
Kewenangan Daerah Kabupaten kesehatan yang dipeliharan Kesehatan faskes yang
Kota diadakan

Pengadaan sarana dan 2.01 Penyediaan Fasilitas Pelayanan Tersedianya alkes/penunjang 14 Pengadaan Alat Kesehatan/Alat Jumlah alkes 20.008.849.832 21.009.292.324
prasarana puskesmas Kesehatan untuk UKM dan UKP medik yang diadakan Penunjang Medik Fasilitas puskesmas
Kewenangan Daerah Kabupaten Pelayanan Kesehatan
Kota
PROGRAM PADA
PROGRAM PERMENDAGRI INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN PADA KEGIATAN PADA KEPMENDAGRI INDIKATOR KEGIATAN PADA INDIKATOR SUB ANGGARAN (PAGU INDIKATIF)
KD URUSAN BIDANG URUSAN OPD KD KEPMENDAGRI 050 - KD KD SUB KEGIATAN
13 PADA PERMENDAGRI 13 PERMENDAGRI 13 050-3708 KEPMENDAGRI 050-3708 KEGIATAN
3708

Program Obat dan 02 PROGRAM PEMENUHAN Cakupan Ketersediaan Pengadaaan Obat dan 2.01 Penyediaan Fasilitas Pelayanan Terpenuhinya ketersediaan obat 16 Pengadaan Obat, Vaksin Jumlah item obat 13.111.136.420 13.766.693.241
Perbekalan Kesehatan UPAYA KESEHATAN obat dan perbekalan Perbekalan Kesehatan Kesehatan untuk UKM dan UKP dan vaksin di puskesmas dan yang diadakan
PERORANGAN DAN kesehatan Kewenangan Daerah Kabupaten jaringannya
UPAYA KESEHATAN Kota
MASYARAKAT

Terpenuhinya ketersediaan 17 Pengadaan Bahan Habis Pakai Jumlah item 2.966.133.457 3.114.440.130
BMHPt di puskesmas dan BMHP yang
jaringannya diadakan

Program Peningkatan 02 PROGRAM PEMENUHAN Jumlah kasus kematian Penyuluhan kesehatan bagi 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Cakupan bumil K4 01 Pengelolaan Pelayanan Jumlah ibu hamil 250.000.000 262.500.000
Keselamatan Ibu UPAYA KESEHATAN ibu dan bayi ibu hamil dari keluarga untuk UKM dan UKP Rujukan Kesehatan Ibu Hamil yang dilayani
Melahirkan dan Anak PERORANGAN DAN kurang mampu Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

Pertolongan persalinan bagi 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Cakupan pertolongan persalinan 02 Pengelolaan Pelayanan Jumlah ibu 2.680.177.500 2.814.186.375
ibu dari keluarga kurang untuk UKM dan UKP Rujukan oleh tenaga kesehatan Kesehatan Ibu Bersalin bersalin yang
mampu Tingkat Daerah Kabupaten/Kota dilayani

Peningkatan Pelayanan 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Cakupan kunjungan bayi 03 Pengelolaan Pelayanan Jumlah bayi baru 250.000.000 262.500.000
Kesehatan Ibu dan Anak untuk UKM dan UKP Rujukan Kesehatan Bayi Baru lahir yang
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota Lahir dilayani

Program Peningkatan 02 PROGRAM PEMENUHAN Persentase Balita yang Penyuluhan kesehatan anak 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Cakupan pelayanan kesehatan 04 Pengelolaan Pelayanan Jumlah balita 350.000.000 367.500.000
Pelayanan Kesehatan Anak UPAYA KESEHATAN dilayani balita untuk UKM dan UKP Rujukan balita Kesehatan Balita yang dilayani
Balita PERORANGAN DAN Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

Pelatihan dan pendidikan 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Cakupan usia pendidikan dasar 05 Pengelolaan Pelayanan Jumlah usia 200.000.000 210.000.000
perawatan anak balita untuk UKM dan UKP Rujukan yang dilayani sesuai standar Kesehatan pada Usia pendidikan dasar
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota Pendidikan Dasar yang dilayani

Program Peningkatan 02 PROGRAM PEMENUHAN Persentase penduduk Pelayanan pemeliharaan 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Cakupan pelayanan kesehatan 07 Pengelolaan Pelayanan Jumlah usia 200.000.000 210.000.000
Pelayanan Kesehatan UPAYA KESEHATAN usia lanjut yang dilayani kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Lansia Kesehatan pada Usia Lanjut lanjut yang
Lansia PERORANGAN DAN Tingkat Daerah Kabupaten/Kota dilayani
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

Program Upaya Kesehatan 02 PROGRAM PEMENUHAN Indeks keluarga sehat Pelayanan dan Pemeliharaan 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Puskesmas yang melayani PKPR 06 Pengelolaan Pelayanan Jumlah usia 200.000.000 210.000.000
Masyarakat UPAYA KESEHATAN Kesehatan Remaja untuk UKM dan UKP Rujukan Kesehatan pada Usia Produktif produktif yang
PERORANGAN DAN Tingkat Daerah Kabupaten/Kota dilayani
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

Pelayanan pencegahan dan 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian 08 Pengelolaan Pelayanan Jumlah penderita 400.000.000 420.000.000
penanggulangan penyakit untuk UKM dan UKP Rujukan Penyakit Hipertensi Kesehatan Penderita Hipertensi hipertensi yang
tidak menular (PTM) Tingkat Daerah Kabupaten/Kota dilayani

Pencegahan dan Pengendalian 09 Pengelolaan Pelayanan Jumlah penderita 400.000.000 420.000.000


Penyakit Diabetes Melitus Kesehatan Penderita DM yang dilayani
Diabetes Melitus
Peningkatan pelayanan 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Pengungsi dapat memanfaatkan 14 Pengelolaan pelayanan Jumlah penduduk 282.710.000 296.845.500
kesehatan bagi pengungsi untuk UKM dan UKP Rujukan palayanan kesehatan kesehatan bagi penduduk yang dilayani
korban bencana Tingkat Daerah Kabupaten/Kota terdampak krisis kesehatan
akibat bencana dan/atau
berpotensi bencana
Penyediaan biaya operasional 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Tersedianya Biaya Opersional 33 Operasional pelayanan terlaksananya 45.388.509.916 47.657.935.410
kesehatan (BOK) untuk UKM dan UKP Rujukan Kesehatan puskesmas kegiatan UKM
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota

2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Tersedianya Biaya Opersional 34 Operasional kesehatan lainnya terlaksananya 223.250.000 234.412.500
untuk UKM dan UKP Rujukan Kesehatan kegiatan UKM
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota

Kesehatan kerja dan olahraga 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan % Semua karyawan mengetahui 16 Pengelolaan pelayanan Persentase 88.200.000 92.610.000
untuk UKM dan UKP Rujukan kondisi kesehatan dan kesehatan kerja dan olahraga puskesmas yang
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota keselamatan kerjanya melaksanakan
kesehatan kerja
PROGRAM PADA
PROGRAM PERMENDAGRI INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN PADA KEGIATAN PADA KEPMENDAGRI INDIKATOR KEGIATAN PADA INDIKATOR SUB ANGGARAN (PAGU INDIKATIF)
KD URUSAN BIDANG URUSAN OPD KD KEPMENDAGRI 050 - KD KD SUB KEGIATAN
13 PADA PERMENDAGRI 13 PERMENDAGRI 13 050-3708 KEPMENDAGRI 050-3708 KEGIATAN
3708
Kewaspadaan dini terhadap 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Terlaksananya kegiatan 38 Penyediaan dan pengelolaan Jumlah SDM 32.550.000 34.177.500
bencana untuk UKM dan UKP Rujukan Kewaspadaan diniter hadap sistem penanganan gawat kesehatan yang
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota bencana darurat terpadu (SPGDT) ditingkatkan
kompetensinya

Program Peengembangan 02 PROGRAM PEMENUHAN Persentase sosialisasi Pembinaan dan pengawasan 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Pembinaan dan Pengawasan 19 Pengelolaan pelayanan Jumlah 16.537.500 17.364.375
Obat Asli Indonesia UPAYA KESEHATAN obat bahan alam pengobatan tradisional dan untuk UKM dan UKP Rujukan Pengobatan Tradisonal dan kesehatan puskesmas yang
PERORANGAN DAN komplementer Tingkat Daerah Kabupaten/Kota Komplementer tradisional,akupuntur,asuhan memberikan
UPAYA KESEHATAN mandiri dan tradisional lainnya pelayanan
MASYARAKAT kestrad dan
kelompok asman
yang terbentuk

Program Perbaikan Gizi 02 PROGRAM PEMENUHAN Persentase balita gizi Penyusunan peta informasi 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Penurunan Prevalensi Stunting 15 Pengelolaan Pelayanan Jumlah kasus 193.046.096 202.698.401
Masyarakat UPAYA KESEHATAN buruk (Stunting) masyarakat kurang gizi untuk UKM dan UKP Rujukan Kesehatan Gizi Masyarakat stunting
PERORANGAN DAN Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

Penurunan Prevalensi Gizi buruk


Pemberian tambahan
dan gizi kurang ( wasting )
makanan dan vitamin

Peneurunan Prevalensi Balita


Penanggulangan Kurang underwight ( BB sangat kurang +
Energi Protein (KEP), Anemia BB Kurang
Gizi Besi, Gangguan Akibat
kurang Yodium (GAKY),
Kurang Vitamin A, dan
Kekurangan Zat Gizi Mikro
Lainnya

Persentase bayi < 6 bulan dapat


Pemberdayaan masyarakat
ASI Ekslusif
untuk pencapaian keluarga
sadar gizi

Persentase Balita yang di pantau


Penanggulangan Gizi-Lebih Pertumbuhan dan
Perkembangannya

Program Upaya Kesehatan 02 PROGRAM PEMENUHAN Indeks keluarga sehat Penyelenggaraan penyehatan 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Persentase akses air minum, 17 Pengelolaan Pelayanan Jumlah akses air 289.406.250 303.876.563
Masyarakat UPAYA KESEHATAN lingkungan untuk UKM dan UKP Rujukan akses jamban keluarga, akses Kesehatan Lingkungan minum,jamban
PERORANGAN DAN Tingkat Daerah Kabupaten/Kota TTU & TPM yang memenuhi keluarga,jumlah
UPAYA KESEHATAN syarat TTU dan TPM
MASYARAKAT yang dibina

Program Pengembangan Persentase rumah sehat Persentase Desa yang melakukan


Lingkungan Sehat Verifikasi Desa BASNO dan
Pengkajian pengembangan Orientasi Mentoring WUSAN
lingkungan sehat
Persentase rumah sehat
Penyuluhan menciptakan
lingkungan sehat
Persentase peningkatan
kapasitas sanitarian dalam
pengelolaan limbah fasyankes
kebijakan lingkungan sehat
Pelaksanaan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (UKL/UPL)

Program pelayanan 02 PROGRAM PEMENUHAN Persentase masyarakat Pelayanan kesehatan jiwa 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Persentase ODGJ yang mendapat 10 Pengelolaan Pelayanan Jumlah ODGJ 100.000.000 105.000.000
kesehatan penduduk UPAYA KESEHATAN miskin tertangani untuk UKM dan UKP Rujukan pelayanan kesehatan Jiwa sesuai Kesehatan Orang Dengan yang dilayani
miskin PERORANGAN DAN Tingkat Daerah Kabupaten/Kota standar Gangguan Jiwa Berat
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

Pelayanan kesehatan kulit 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Persentase orang dengan risiko 12 Pengelolaan pelayanan Jumlah penderita 300.000.000 315.000.000
dan kelamin untuk UKM dan UKP Rujukan terinfeksi HIV mendapatkan kesehatan orang dengan risiko HIV yang dilayani
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota pelayanan deteksi dini HIV sesuai terinfeksi HIV
Standar
PROGRAM PADA
PROGRAM PERMENDAGRI INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN PADA KEGIATAN PADA KEPMENDAGRI INDIKATOR KEGIATAN PADA INDIKATOR SUB ANGGARAN (PAGU INDIKATIF)
KD URUSAN BIDANG URUSAN OPD KD KEPMENDAGRI 050 - KD KD SUB KEGIATAN
13 PADA PERMENDAGRI 13 PERMENDAGRI 13 050-3708 KEPMENDAGRI 050-3708 KEGIATAN
3708
Pelayanan operasi katarak 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan 23 Pengelolaan Upaya Kesehatan Jumlah 177.641.966 186.524.064
untuk UKM dan UKP Rujukan Khusus pelayanan
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota kesehatan khusus

2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan


untuk UKM dan UKP Rujukan
Pelayanan kesehatan THT Tingkat Daerah Kabupaten/Kota

2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan


untuk UKM dan UKP Rujukan
Pelayanan operasi bibir Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
sumbing

2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan


untuk UKM dan UKP Rujukan
Pelayanan sunatan masal Tingkat Daerah Kabupaten/Kota

Pelayanan Kesehatan Haji 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan


untuk UKM dan UKP Rujukan
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota

Program Pencegahan 02 PROGRAM PEMENUHAN Persentase Penangganan Pelayanan pencegahan dan 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Persentase orang terduga TB 11 Pengelolaan Pelayanan Jumlah penderita 350.000.000 367.500.000
dan Penanggulangan UPAYA KESEHATAN penyakit menular penanggulangan penyakit untuk UKM dan UKP Rujukan yang mendapat pelayanan TBC Kesehatan Orang Terduga TB yang dilayani
Penyakit Menular PERORANGAN DAN menular Tingkat Daerah Kabupaten/Kota sesuai standar Tuberkulosis
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Terkendalinya Penyakit potensial 20 Pengelolaan surveilans Terpantaunya 68.906.250 72.351.563
untuk UKM dan UKP Rujukan wabah kesehatan tren penyakit
Pencegahan penularan
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota potensi wabah
penyakit endemik/epidemik

2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Tercapainya Pelayanan Imunisasi 36 Investigasi awal kejadian tidak Semua sasaran 115.547.513 121.324.887
untuk UKM dan UKP Rujukan yang Optimal diharapkan (kecadian ikutan imunisasi
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota pasca imunisasi dan pemberian bayi,baduta,anak
Pelaksanaan vaksinasi bagi
obat massal sekolah,dan
balita dan anak sekolah bumil mendapat
pelayanan

2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Terlaksanaya pelayanan 25 Pelayanan kesehatan penyakit Frekuensi 220.500.000 231.525.000
untuk UKM dan UKP Rujukan kesehatan penyakit menular dan menular dan tidak menular pencegahan DBD
Penyemprotan/fogging
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota tidak menular dan pelayanan
sarang nyamuk
Fogging

2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan


Pencegahan dan
untuk UKM dan UKP Rujukan
pengendalian penyakit
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
malaria

2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan


Pencegahan dan
untuk UKM dan UKP Rujukan
pengendalian penyakit kusta
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
dan frambusia

2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan


Pencegahan dan
untuk UKM dan UKP Rujukan
pengendalian penyakit
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
hepatitis

Pencegahan dan 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan


pengendalian penyakit diare untuk UKM dan UKP Rujukan
dan infeksi saluran Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
pencernaan (ISP)
2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan
untuk UKM dan UKP Rujukan
Penanggulangan ISPA
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota

2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan


untuk UKM dan UKP Rujukan
Penanggulangan penyakit cacingan
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
PROGRAM PADA
PROGRAM PERMENDAGRI INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN PADA KEGIATAN PADA KEPMENDAGRI INDIKATOR KEGIATAN PADA INDIKATOR SUB ANGGARAN (PAGU INDIKATIF)
KD URUSAN BIDANG URUSAN OPD KD KEPMENDAGRI 050 - KD KD SUB KEGIATAN
13 PADA PERMENDAGRI 13 PERMENDAGRI 13 050-3708 KEPMENDAGRI 050-3708 KEGIATAN
3708
2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan
pelayanan kesehatan akibat untuk UKM dan UKP Rujukan
lumpuh layu Tingkat Daerah Kabupaten/Kota

Program Standarisasi 02 PROGRAM PEMENUHAN Persentase fasilitas 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Terlaksananya Proses Akreditasi 35 Pelaksanaan akreditasi fasilitas Jumlah 2.492.548.538 2.617.175.963
Pelayanan Kesehatan UPAYA KESEHATAN kesehatan yang untuk UKM dan UKP Rujukan Puskesmas kesehatan di kabupaten/kota puskesmas yang
PERORANGAN DAN terakreditasi paripurna Tingkat Daerah Kabupaten/Kota terakreditasi
UPAYA KESEHATAN Akreditasi puskesmas
MASYARAKAT

Program Upaya Kesehatan 02 PROGRAM PEMENUHAN Persentase Masyarakat Penyediaan Jaminan 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Tersedianya biaya Jaminan 26 Pengelolaan Jaminan Kesehatan Jumlah 62.872.917.513 66.016.563.389
Perorangan UPAYA KESEHATAN menjadi anggota BPJS Kesehatan Nasional (JKN) untuk UKM dan UKP Rujukan Pelayanan Perawatan kesehatan Masyarakat pengembangan
PERORANGAN DAN yang dilayani Kapitasi Tingkat Daerah Kabupaten/Kota dan rujukkan kepesertaan PBI
UPAYA KESEHATAN dalam JKN /KIS
MASYARAKAT

Penyediaan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)
Non Kapitasi

Jaminan Kesehatan
Pemerintah Daerah

Peningkatan Penanggulangan 2.02 Penyediaan Layanan Kesehatan Terlaksananya pemeriksaan 22 Deteksi Dini Penyalahgunaan Jumah sampel 81.715.000 85.800.750
Narkoba untuk UKM dan UKP Rujukan Narkoba NAPZA di Fasyankes dan
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota Sekolah

Program Kebijakan dan 02 PROGRAM PEMENUHAN Persentase dokumen 2.03 Penyelenggaraan sistem informasi Persentase dokumen puskesmas 01 Pengelolaan data dan informasi Terlaksanaya 51.720.756 54.306.794
Manajemen UPAYA KESEHATAN perencanaan dan kesehatan secara terintegrasi yang menggunakan aplikasi satu kesehatan pengembangan
Pembangunan PERORANGAN DAN puskesmas yang Pengembangan sistem data kesehatan SIKDA di
Kesehatan UPAYA KESEHATAN menggunakan aplikasi informasi kesehatan daerah puskesmas dan
MASYARAKAT satu data kesehatan (SIKDA) kabupaten

Persentase Puskesmas Yang 02 Pengelolaan sistem informasi Terlaksanaya 51.720.756 54.306.794


mengembangkan SIKDA kesehatan pengembangan
SIKDA di
puskesmas dan
kabupaten

Program Standarisasi 03 PROGRAM Persentase fasilitas Perijinan sarana pelayanan 2.01 Pemberian izin praktik tenaga Terlaksananya izin praktik 01 Pengendalian perizinan praktik Jumlah tenaga 26.000.000 27.300.000
Pelayanan Kesehatan PENINGKATAN kesehatan yang kesehatan kesehatan diwilayah kabupaten tenaga kesehatan tenaga kesehatan kesehatan uji
KAPASITAS terakreditasi paripurna /kota kompetensi
SUMBERDAYA MANUSIA
KESEHATAN

Terlaksananya pembinaan dan 02 Pembinaan dan pengawasan Jumlah tenaga 26.000.000 27.300.000
pengawasan tenaga kesehatan tenaga kesehatan serta tindak kesehatan uji
lanjut perizinan praktik tenaga kompetensi
kesehatn

Program Upaya 03 PROGRAM Indeks keluarga sehat Penyediaan biaya operasional 2.02 Perencanaan kebutuhan dan Terlaksananya penyediaan SDM 02 Pemenuhan kebutuhan Jumlah aparatur 50.000.000 52.500.000
Kesehatan Masyarakat PENINGKATAN dan pemeliharaan pendayagunaan sumberdaya Kesehatan di Puskesmas sumberdaya manusia kesehatan SDM kesehatan
KAPASITAS manusia kesehatan untuk UKP sesuai standar
SUMBERDAYA MANUSIA dan UKM diwilayah
KESEHATAN kabupaten/kota

1
Program Sumberdaya 03 PROGRAM Persentase sumberdaya Peningkatan kualitas SDM 2.03 Pengembangan mutu peningkatan Meningkatnya Pengetahuan dan 01 Pengembangan mutu Jumlah tenaga 200.440.000 210.462.000
Kesehatan PENINGKATAN kesehatan yang kesehatan kompetensi teknis sumberdaya Kemampuan Sumber Daya peningkatan kompetensi teknis kesehatan
KAPASITAS bersertifikat manusia kesehatan tingkat daerah Melalui Uji Kompetensi,Pelatihan sumberdaya manusia kesehatan teladan
SUMBERDAYA MANUSIA kabupaten/kota dan Penilaian Tenaga Kesehatan tingkat daerah kabupaten/kota
KESEHATAN Teladan
PROGRAM PADA
PROGRAM PERMENDAGRI INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN PADA KEGIATAN PADA KEPMENDAGRI INDIKATOR KEGIATAN PADA INDIKATOR SUB ANGGARAN (PAGU INDIKATIF)
KD URUSAN BIDANG URUSAN OPD KD KEPMENDAGRI 050 - KD KD SUB KEGIATAN
13 PADA PERMENDAGRI 13 PERMENDAGRI 13 050-3708 KEPMENDAGRI 050-3708 KEGIATAN
3708
Program pengawasan obat 04 PROGRAM SEDIAAN Persentase pengawasan Peningkatan pemberdayaan 2.01 Pemberian Izin Apotek, Toko Terlaksananya Pemberian Izin 01 Pengendalian dan Pengawasan Jumlah apotek 40.000.000 42.000.000
dan makanan FARMASI,ALAT obat dan makanan konsumen/masyarakat di Obat, Toko Alat Kesehatan dan Apotek, Toko Obat, Toko Alat serta Tindak Lanjut Pengawasan yang
KESEHATAN DAN bidang obat dan makanan Optikal, Usaha Mikro Obat Kesehatan dan Optikal, Usaha Perizinan Apotek, Toko Obat, mendapatkan izin
MAKAN MINUMAN Tradisional (UMOT) Mikro Obat Tradisional (UMOT) Toko Alat Kesehatan dan
Optikal, Usaha Mikro
Obat Tradisional (UMOT)

2.01 Pemberian Izin Apotek, Toko Terlaksananya Pemberian Izin 02 Penyediaan dan Pengelolaan Jumlah apotek 58.419.000 61.339.950
Obat, Toko Alat Kesehatan dan Apotek, Toko Obat, Toko Alat Data Perizinan dan Tindak yang
Optikal, Usaha Mikro Obat Kesehatan dan Optikal, Usaha Lanjut Pengawasan Izin mendapatkan izin
Tradisional (UMOT) Mikro Obat Tradisional (UMOT) Apotek, Toko Obat, Toko Alat
Kesehatan dan Optikal, Usaha
Mikro Obat Tradisional (UMOT)

Peningkatan pengawasan 2.03 Penerbitan Sertifikat Produksi Terselenggaranya kegiatan 01 Pengendalian dan Pengawasan Jumlah industri 44.920.000 47.166.000
keamanan pangan dan bahan Pangan Industri Rumah Tangga pengawasan keamanan pangan Serta Tindak Lanjut rumah tangga
berbahaya dan Nomor P-IRT sebagai Izin dan bahan berbahaya Pengawasan Sertifikat Produksi
Produksi, untuk Produk Pangan Industri Rumah Tangga
Makanan Minuman tertentu dan Nomor P-IRT Sebagai Izin
yang Dapat Diproduksi oleh Produksi, untuk Produk
Industri Rumah Tangga Makanan Minuman Tertentu
yang Dapat Diproduksi oleh
Industri
Rumah Tangga

2.04 Penerbitan Sertifikat Laik Pelaksanaan pertemuan sanitasi 01 Pengendalian dan Pengawasan Jumlah tempat 25.000.000 26.250.000
Higiene Sanitasi Tempat laik hygiene hotel, restoran dan serta Tindak Lanjut pengelolaan
Pengelolaan Makanan (TPM) P-IRT yang ada di kab.Lombok Pengawasan Penerbitan makanan
Antara Lain Jasa Boga, Rumah Timur Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Makan/Restoran dan Depot Air Tempat Pengelolaan Makanan
Minum (DAM) (TPM) antara lain jasa boga,
rumah
makan/restoran dan Depot Air
Minum (DAM)

2.05 Penerbitan Stiker Pembinaan Terlaksanany peneritiban stiker 01 Pengendalian dan Pengawasan Jumlah tempat 10.000.000 10.500.000
pada Makanan Jajanan dan pembinaan makanan jajanan Serta Tindak Lanjut pengelolaan
Sentra Makanan Jajanan Penerbitan Stiker Pembinaan makanan
pada
Makanan Jajanan dan Sentra
Makanan Jajanan
2.06 Pemeriksaan dan Tindak Terselenggaranya kegiatan 01 Pemeriksaan Post Market pada Jumlah tempat 10.000.000 10.500.000
Lanjut Hasil Pemeriksaan Post pengawasan keamanan pangan Produk Makanan- Minuman pengelolaan
Market pada Produksi dan dan bahan berbahaya Industri Rumah Tangga yang makanan
Produk Makanan Minuman Beredar
Industri Rumah dan Pengawasan serta Tindak
Tangga Lanjut Pengawasan

02 Penyediaan dan Pengelolaan Jumlah tempat 10.000.000 10.500.000


Data Tindak Lanjut Pengawasan pengelolaan
Perizinan Industri Rumah Tangga makanan

Program Promosi 05 PROGRAM PROMOSI Persentase posyandu Peran Serta Masyarakat 2.01 Advokasi, Pemberdayaan, persentase Desa yang memiliki 01 Peningkatan Upaya Promosi Jumlah UKBM 182.437.500 191.559.375
Kesehatan dan KESEHATAN DAN aktif dalam Upaya Kesehatan Kemitraan, Kebijakan Germas atau PHBS Kesehatan, advokasi, Kemitraan posyamdu dan
Pemberdayaan PEMBERDAYAAN Peningkatan Peran serta dan Pemberdayaan Masyarakat desa siaga aktif
Masyarakat MASYARAKAT Masyarakat dan Lintas Sektor yang dibina
Tingkat Daerah Kabupaten/ Kota
PROGRAM PADA
PROGRAM PERMENDAGRI INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN PADA KEGIATAN PADA KEPMENDAGRI INDIKATOR KEGIATAN PADA INDIKATOR SUB ANGGARAN (PAGU INDIKATIF)
KD URUSAN BIDANG URUSAN OPD KD KEPMENDAGRI 050 - KD KD SUB KEGIATAN
13 PADA PERMENDAGRI 13 PERMENDAGRI 13 050-3708 KEPMENDAGRI 050-3708 KEGIATAN
3708
Promosi Kesehatan dalam 2.01 Pelaksanaan dan Sehat dalam Persentase UKBM Posyandu 01 Penyelenggaraan Promosi Jumlah UKBM 38.309.250 40.224.713
Peningkatan PHBS Rangka Promotif Preventif Aktif Kesehatan dan Gerakan Hidup posyamdu dan
Tingkat Daerah Kabupaten/ Kota Bersih dan Sehat desa siaga aktif
yang dibina

Kesehatan Anak Sekolah dan Persentase Sekolah Sehat


GSS
Pengembangan media 2,03 Pengembangan dan Pelaksanaan Persentase Saluran Media yang 01 Bimbingan Teknis Dan Supervisi Jumlah saluran 83.175.750 87.334.538
promosi dan informasi sadar Upaya Kesehatan Bersumber digunakan untuk penyebaran pengembangan Dan media yang
hidup sehat daya Masyarakat (UKBM) Tingkat informasi Pelaksanaan Upaya Kesehatan digunakan untuk
Daerah Kabupaten/Kota Bersumber Daya Masyarakat penyebaran
(UKBM) informasi

260.266.398.480 273.279.718.404
JUMLAH

Selong, 2 Nopember 2020


Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Timur

dr.H.M.HASBI SANTOSO, M.Kes


NIP. 196604291997031001

Anda mungkin juga menyukai